anjgunj jawab Sosiai Kami i n pertarnbangan periu rnengutarnakan

advertisement
a n j g u n j jawab Sosiai Kami i
n pertarnbangan periu rnengutarnakan keseiamatan
nernperharikan keiestarian iingkungan, sena berpamisipasi rnengernbangkan rnasyarakar d i sekirar kegiaran I
etiap aspek kegiatair dan lokasi krrja, pr'insip-piinsip ir-ri iriernjadi iriiai yany diar.rut. Seiairi ilu, operasi penatn
,ekarany tidak hanya rrlen~erlukanlisensi formal yang berberituk ijin eksplorasi atau eksploitasi, rneldinkarl juga
jukungan sosiai iruiah yang rnengarnankan kegiatan penambangan, dan hanya akan diperoieh biia rnasyarakat
intani tidak dirugikan, melainkan n-temperoieh nianiaat atas keberadaan perusahaan.
jayi Ar~idttr, i ~ r ~ p i e r r l e r l ~pe~r~i.tdr~yur~arr
db~
Lerkeidtijuiari lidrus bQriridkitd ddrl relevdir ljddd Seiidp SiiudSi
~ernaharnanini, penerapan aan pengeioiaan tanggung jawab sosiai <corporate sociai responsioiiity, CSR) Ant:
,ai-ilai ya113 dapai dilakilkan di tataran iokal, sekaiipun berpedoman pada pemturan Jan perundangan yaiig
~ d i l k d r lirr~erriasioriai.Pads iriciriya, A I I ~ ~ I ILerupaya
I
" r r ~ e ~ r y i ~ r ~ Ku115ep
u p ~ ~ rp~e"~ r ~ i . t U r t y u ~LerKeidr~ju~u~r
~a~r
rrr
rnpiernenrasi iterja e i e ~ r isehari-hari.
i
Hai ini aicapai aengan aaanya panauan operasional nag1 serlap lnolv~auI
teglaran Antarn.
karl petunjuk praktrs darl pcdorrran periidku yang harus dlpatuhi dalarn berrnl
iengan sernua pihak serta harus dijadikan landasan berpikir daiam proses pengarnbiian keputusan. Hai-hai y
5tandar Etika P e ~ S a h a a ndiantaranya rnengenai Persarnaan Jan Fenghormatan pada HAM, Keselamatan dan
,erid iirlyku11LJdrl Pt.rtarnbangan (K3LP), Keselnpatali K e r ~ ayang Add, serta Brrlturan Kepentrngan. Peianggarz
insan Anrarn terhadap Sranaar Eriita aKan a i i t e n a ~ a nsanitsi sesuai dengan peraruran perusanaan aan riaait men1
jiaaukan kepaaa p ~ n a kyang berwenang.
Sebagaimana tercantum dalarn Standar Etika Antam, perusahaan percaya bahwa hak asasi manusia adalah sesn
universai. Sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari rnasyarakat, Antani berkewajibarl nieridorong usaha-usah,
terpenuhinya hak asasi rnanusia serta Antam berkornitrnen unruk rnernastikan bahwa setiap kegiatan operasi
rneianggar prinsip-prinsip hak asasi manusia dari masyarakat sekitar.
Dalani ha1 Keseia~iiatan dari Kesehatan Kerja serta Lingkurlgan PKP Antan1 r~ierniliki k o ~ ~ ~ i i u
~ ~~r ~
i uek rr r
Keseiarnaran aan Kesehatan Kerja seria iingitungan Pertarnbarigan yang tinggi. Anrarn beritomitrnen ur
kesernpatan kej a yang adii, r e r r n a s u ~ai daiarnnya iarangan rerhadap segaia benruk diskrirninasi.
Antarri rnenyadari baliwa setiap insan Antam nielnpunyai hak untuk ikut ambil bagian dalarn kegiatan keuz
kegiatan laill yalig sah di iuar pekerjddri insan Aritarn derigan tetap memperhatikan kewajiban insan Antarn ke
Kegiatan tersebut harus sail dan bebas dari konfiik kepentingan. Insan Antam tidak boieh rnenyalahgunakan i
pengaruh Antaim sehingga dapat rnendiskrrditkan narna baik Jan reputas; Atiiaaii.
Zero iiarrn" bagi karyawan, rnitra kerja, rnasyarakat di iingkungan k
rnenjadi pernirnpin daiarn praktiic pengeiolaan lingkungan dan surnber daya aiarn.
Ancam menganut falsafah bahwa penggunaan lahan dalarn rangka mengusahakan kekayaan mineral seeara
serrlentara, dan akan semaksimai mungkin ~nengembai~karl
fungsi asii lahan setelah penarnbangan seies
aijabarkan antara iain daiarn penggunaan sistern, rnetode, peraiatan, dan bahan yang rnerniliki darnpak negat
bagi lingkungan, penggunaan surnber daya alarn secara optimal dalarn rangka konservasi dan minirnalisasi lim
dan pemenuhan ketentuan-ketentuan d o k u n i r r ~lingkungan daiam setiap kegiatan operasi, kepemilikan prosedu
bagi kegiatan yang berpotensi rnenirnbulkan keceiakaan iingkungan, serta kepernilikan rencana penutupan tarnbe
dan pasca tambang pada setiap kegiatan penarnbangan. Sejak tahun 2000, UBP Nikel Pornalaa telah me
IS014001 (Sisteln Manajemrn iingkungan), sementara sertif~kasiIS014001 UbP Ernas Pongkor diperoleh di t a h ~
Pada tahun 2005, kedua unit bisnis utarna Antarn kembali niengikuti Program Penilaiati Peringkat Kinerja Peru
yang diselenggarakan oleh Kernenterian Lingkungan Hidup (KLH). Penilaian PROPER di tahun 2005 rnernberik
kepada UBP Nikel Pornalaa dan UBP Ernas Pongkor yang didasarkan pada irnplernentasi pengendalian pence1
pengeiolaan iinibah balian berbahaya dan beracu~i,sister11 nianajernen lingkungan, manajernen penggunaan s
hubungan denyan rnasyarakat sekitar. Dalam perneringkatan PROPER, warna ernas rnerupakan peringkat terb
hijau, biru, rnerah dan hitarn. Peringkat UBP Nikei Pornalaa d i tahun 2005 rnernbaik setelah sebeiurnnya rnern
Merah. Perubahan nlenjadi peringkat Biru, dikarenakan masalah pengelolaan slag nikel yang selarna ini rnenjadi
perusahaan dan KLH teiah rnencapai titik ternu tentang pengelolaan yang harus dilakukan.
Pada tahun 2005, pelaksanaan pengelolaan dan pernantauan lingkungan serta kegiatan rehabilitasi lahan
egiatan pertarnbangan rnenelan biaya Rp21,5 rniliar atau turun 3% dibandingkan tahun 2004. Untuk tat
nengalokasikan dana sebesar Rp 42,s rniliar unruk kegiatan pengelolaan dan pernantauan lingkungan deng.
iantaranya pengelolaan limbah akibat kegiatan pertarnbangan, rehabilitasi lahan terganggu dan terkait dengan
~enutupantarnbang pada beberapa lokasi Antam.
,rogram rehabilitasi lahan terganggu pada tahun 2005 berhasil rnerehabilitasi 240,92 hektare atau turun 23,
ahun 2004 dengan braya RplO,2 rnrlrar. Rehabrl~tasilahan terganggu di tanibang nikel Gebe yang telah ditutup
1004 juga berlanjut dengan rehabilitasi 540,2 hektar dari total lahan seluas 647 hektar yang akan direhabilitasi.
ehabilitasi lahan terganggu di tarnbang pasir besi Cilacap yang juga telah ditutup, Antarn telah rnerehabili
lengan target lahan yang direhabilitasi rnencapai 630,3 hektare. Sernenjakprograrn rehabilitasi lahan terganG
.990, total lahan yang telah direhabilitasi mencapai 3.066 hektar dengan target rehabilitasr lahan seluas 3.660
ahun 2006.
)er 3 1 Desember 2005, Antam mencadangkan Rp76,8 rnrliar untuk penyrsthan kewajiban pengelolaan I
)enylslhan inr d~lakukan untuk menjamin ketersea~aan dana bag1 program pengelolaan Ilngkungan hldup
:omponen braya dfluar biaya operas~onalrutln tallunan untuk pengelolaan dan pernantauan Itngkungan.
e:i/Ci:\tanggung jawab sosial4.htm
ranggung Jawab Soslal K a m ~/
Sebelun
berpartisipasi dalarn pengernbangan rnasyarakat sekitar kegiatan perta
mendayagunakan semua potensi yang ada di iingkungannya. Konsep CSR Antam yang bersifat lokal berart
pengembangan masyarakat diselaraskan dengan program Pemerintah Daerah setempat dan/atau instansi te
memperhatikarl sosial budaya rnasyarakat dan kernampuan unit bisnis.
Pada tahun 2005, selain kegiatan pengembangan masyarakat yang bersifat rutin seperti bantuan pembang
prasarana umum, bantuan bidang pendidikan dan kesehatan maupun pemberian prioritas bagi usahawan
setempat untuk tlienjadi mitra kerja Antarn, kegiatan pengernbangan niasyarakat juga diaralikan pada anggota
kurang mampu di daerah perkotaan. Selama bulan Oktober-Desember 2005, Antam beke r j a sama dengan mahi
Indonesia yang tergabung dalam AIESEC (organisasi nirlaba yang bersifat global, independen dan dijalankan olc
iulusan baru dari perguruan tinggi) serta Dielts Foundation nienyelenggarakan pelatihan koniputer, bat
kewirausahawan kepada anak-anak jalanan. Antam mernberikan sumbangan dana maupun surnber daya manusi
ini. Sebagai puncaknya, diadakan acara pengumpulan dana dengan melelang hasil karya anak-anak jalanan terr
niengunipulkan dana G p l 6 juta. Pada tahun 2005 Antam juga terus niengadakan perteniuan reguler dengan any
pemerintah seternpat serta lembaga swadaya rnasyarakat agar barituan perusahaan lebih terarah serta un
masukan atas program yang dijalankan.
Selama tahun 2005, Antam mengeluarkan Gp17 miliar untuk kegiatan pengembangan masyarakat, naik 12,
tahun 2004. Pengeluaran terbesar kegiatan pengenibangan niasyarakat adalah untuk bantuan korban tsunami
miliar. Untuk korban tsunami, di luar bantuan keuangan Antam juga mengirimkan tirn medis, obat-obati
pengeboran guna memperoleh sumber air bersih. Untuk tahun 2006, Antam mengalokasikan Rp16 milia
pengenibangan niasyarakat. Selain biaya pengenibangan masyarakat, perusahaan juga menyalurkan dana t
rnodal melalui Program Kernitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) yang disisihkan dananya dari 1% laba b~
Semenjak tahun 1992, melalui program PKBL Antam telah membina 1.806 mitra binaan.
bang emab Pongkor reldtlf t ~ d a kberubah darl tahun sebelumnya, y a k n ~berkls:
orang. Kegtatan PETI berlokasl dr w~layahpermukaan dl atas depos~tm t l ~ kAntam yang berlokasr dl bawah t a r
nas~onalGunung Hal~mun Depos~temas yang berada dl permukaan trdak boieh dttambang karena merupak,
nas~onal.Pada tahun 2005 ttdak terjadt gangguan pelaku PETI terhadap operas1 tanibang. R~slkoPET1 hanya dl,
komodltas emas Perusahaan.
Sebagaimana tahun-tahun sebelumnya, upaya perusahaan untuk menekan jumlah pelaku PETI adalah komt
sosial, ekonomi dan keanianan. Program-program pemberdayaan masyarakat serta upaya penertiban pelaku PE
dan konslsten terus dilakukan bersama dengan berbagai pihak yang terkait seperti aparat keamanan, tokoh ma
pemerintah daerah serta masyarakat sekitar.
Sebelun
PT ANTAM Tbk
Gedung Aneka Tambang, 11. T.B. Simatupang No. 1, Lingkar Selatan, Tanjung Barat, Jakarta 12530
Phone: (62-21) 789-1233 (62-21) 781-2653 Fax : (62-21) 789-1234 Emaii : [email protected]
le:ilG:\tanggung Jawab sosial 5.htm
3nggung Jawab Sosial Kami /
Antam rnenganut falsafah bahwa kesehatan dan keselamatan kerja ac
integral dari kegiatan bisnisnya. Untuk mencapai target kecelakaan ni
Antam menyediakan semua peralatan keselamatan kerja sesuai den
pekejaan, dan standar kesehatan dan keselamatan k e j a yang berlak
lingkungan kerja yang arnan dan sehat. Di seluruh aspek kec
memberlakukan Kebijakan Keselamatan Kerja yang ketat, disertai sanl
setiap pelanggaran yang terjadi, yang juga menjadi komponen
perorangan.
Dalam ha1 kesehatan ker]a, Antarn rnenyedtakan layanan ke'
(mempertahankan kesehatan), p r e v e n t ~ f (pencegahan), k u r a t ~ f (f.
rehabllltatif (pemulihan) bag1 karyawan dan keluarganya. Sedangka
dan keluarganya d~berikanbantuan layanan kesehatan k u r a t ~ fdan rt
karyawan diwaj~bkan rnenlalan~ pernerlksaan kesehatan secara rr
tahun. Mereka yang t ~ d a kfit untuk menlalankan pekeqaannya, dlhz
pengobatan dan pemul~han.
>
__-.-,.-
. .,
__ _ __
..
_.
_ _..
_,
Setiap karyawan rnaupun mitra kerja diwajibkan menggunakan Al
,APD) yang disediakan di lokasi kerja. Bergantung pada lokasi dan jenis tambang, APD dapat berupa: pakaian kc
;afety helmet, mine spot lamp, safety belt, pelindung pendengaran, pelindung pernapasan, kacarnata pengam;
lengaman. Para tamu yang mengunjungi lokasi tarnbang juga diwajibkan menggunakan APD, setta terlebih dull
~engenalantentang keselarnatan (safety induction) dan rnenandatangani pernyataan patuh pada peraturan I
~erlaku.
'ada bulan September 2005 terjadi arnbrukan di level 500 Ciurug, tambang emas Pongkor yang mengakibatkan
~ e k e r j adari dua orang pekerja lainnya luka ringan. Kecelakaan terjadi saat pekerja t a n i b a ~ i gtelah selesai melab
j i lokasi kejadian dan tengah bersiap-siap rnengisi Danfo (bahan peledak) untuk meledakkan dinding temwongar
Jencarian bijih emas ketika tiba-tiba terjadi ambrukan batuan dan tanah dari roof (atap). Antam telah melakuki
kecelakaan ini dan rnenyampaikan duka cita yang sedalam-dalarnnya kepada keluarga korban.
Pada tahun 2005, Antan? k e m b a l ~ memperoleh penghargaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Departc
Surnberdaya Mineral rnelalui UBP Nikel Operasi Pomalaa, UBP Ernas Pongkor, UBPP Logam Mulia, serta UP Pasir B
ri tambang yang mengolah sumber daya tidak terbarukan menjadikan aspek pasca tambang r
tambahan d i luar pengernbangan masyarakat rnaupun pengelolaan lingkungan. Antam berpendapat bahwa kegia
rnasyarakat sekitar tetap harus b e j a l a n meskipun kegiatan pertambangan sudah berakhir. Dalam setiap
penambangan Antam selalu memiliki rencana penyelolaan lingkungan, penutupan tambang dan pasca tambanc,
oleh Kornite Lingkungan dan Pasca Tarnbang yang rnerupakan Komite d i tingkat Komisaris. Bagi Antam, r e r
lingkungan dan pasca tarnbang merupakan bagian yang tidak terpisahkan pada setiap kegiatan pertambangan.
Di tahun 2005, program pasca tarnbang yang dijalankan berada di tambang nikel Gebe, tambang emas Cikotok c
besi Cilacap. Di Gebe, Antam telah memperoleh persetujuan rencana penutupan tambang oleh peme
Menindaklanjuti nota kesepaharnan dengan Depar ternen Kelautan dan Perikanan d i tahun 2002, Antam dr
masyarakat Gebe dan pihak ketiga telah memulai pengembangan industri perikanan dengan melakukan pernasa
menambah jumlah kapal penangkap ikan. Sementara itu di tambang pasir besi Cilacap, Antarn tengah m e n g k a ~
dipergunakan oleh pernerintah seternpat. Di Cikotok, Antam tengah rnenjajaki k e j a sama dengan pit
rnemanfaatkan dan rnengembangkan Pernbangkit Listrik Tenaga Air Minihidro (PLTM) yang ada. Selain itu, di Cil
dijajaki lain terkalt dengan pertanian dan perkrbunan, Kegiatan pasca tambang di Kijang berfokus pada ml
rencana penutupan tarnbang, seiring reklasifikasi cadangan yang non ekonomis rnenjadi ekonornis akibat tinggin)
PT ANTAM Tbk
r " A
A.."4...
T....-L---
.a
T
r,
c:-..
le:IiG:\tanggung ,jawab sosial 6.htm
.....---
&,-
4
r :+-z.--
?..r-.*-..
-T-..:
"
.
.
.
.
L
...r...-..
,-r7,,
1511 1i2008
I S S N : 14 10-5055
PEMGUNGKAPAN KINERJA SOSIAL: WUJUD
PERTANGGUNGJAWABAN PERUSAHAAN
KEFADA PUBLIK
Firma Sulistiyowati
Dosen Tetap Fakultas Ekonomi
Universitas Sanata Dharma Yoaakarta
Abstract
Disclosure of corporate social perJormance ~ u i l lbe
urgently e q e c i e d . ff can be reported b y financial and non
i ; r ~ ? ~ i cwd l~ ~ T O ~m
w wmual
rt
rcporf orsooh! rrport s e p a r a l y
Polun'on, depleriorl of resources, waste, prod~lcfquality wtd
S Uj
, e t -y, ?hekg& mid status of workers, anti t h e p o w r q f t i ~
! ~ ~itirpruiiurls
g i
ure i s s x e s w h c h lmue become thefocus oJ
ulcreaslng at?ention and concern. This p q x r discusses how
corr~orationsmust disclose s o c i a l p e r J o m c e reporting as ttw
resp.?!lsYhl!!y oJc;,porniions Io the pubhc
Key w r d s aisclosure, corporate sobs! p e r / o : ~ a > c e
1.
PENDAHULUAN
Selwna kurang lebih 30 tahun tera!&iri
n
i kesadara
publik aka11 p e r a n perusahaarl di masya,&at tela'
mengalarni perkembangan yang pesat. Ranyab- perusahaa;
yang telah be jasa dalam kemajuan ekonomi dan teholog
justru mendapat kritikan karena kurang memperhatdm
&all
sosial. Polusi, deplesi sumber day%limbah, kualita:
d a n keamanan produk, hak d a n s t a t u s pekerja, sertr
kekuasaan dari perusahaan besar menjadi isu-isu pentiq
yang mendapat perhatian banyak pihak (Gray, 1987:l)
Tekanan dari berbagai pihak yang berkaitan dengan
darnpak yang ditimbulitan dari aktivitas bisnis ditujukan
tidak harlya pada perusahaan swasta tapi juga perusahaan
pubU-. Oleh karena itu perusahaal perlu akxntabel kepada
masyarakat luas, bukarl hanya pada kelompok iertentu
scperti perncgalg s a h a m d a n kreditur saja. hlenurut
1-iicdruan [ i ~ 6 2 j p e r u s a h a a r l
perlu
memiliki
pertangsungjawaban sosial untuk memaksimakan profit.
Sedaxlgkan menurut H o h e s (1976) dan Ostlund (1977)
... .
L,.T,~l"~rl
p e r u s a h a a n memiliki kewajiban u n t u k membantu
masyarakat, bahkan jika perlu mengurangi profit.
Peningkatan kesadaran &an tanggung jawab sosial
perusahaan bertambah dengan adanya kritik mengenai
penggunaan profit sebagai ukuran kine j a perusahsecara all-incluCve. Untuk merespon hal tersebut, beberapa
institusi a h n t a n s i mulai mempertimbangkan akuntansi
sosiat perusahaan pada pertengahan t a h u n 1970-an
(Ramathan, 1976). Kemajuan selanjutnya adalah banyak
peneliti yang mulai melihat akuntansi sosial perusahaan
melalui perspektif teoritis yang berbeda-bed& t e m a s u k di
dalamnya stakeholder theory, social conb-ad theory d a n
legitimacy h o r g
Meskipun k u r a n g n y a konsensus dalam profesi
ah-untansi d a n literatur aicuntansi secara teoritis tenemg
b q a i m a n a perusahaan harus mengungkapban idormasi
pertangungjawaban sosial, namun telah tejadi peningkatan
jumlah perusahaan yang secara sukarela mengungkapkan
alctivitas p e r t a n g g u n g j a ~ a bsosial
~
d d a m laporm
t a h ~ . n a n n y a .Pengiingkapaii sosial perusahaan dapat
d i d e f i s i k a n sebzgai pengungkapan mfomasi finansial dan
non flnansial yang berhubungan dengan interaksi orgarlisasi
der,gan lingki~xig~rr
seca-a fisk d m scsid, seperti yang
dilaporkan dalam laporan tahunan perusahaan atau laporan
sosial srcara terpisah (Guthrie and Mathew, 1985),termasuk
di dalamnya lingkungan secara fislk, energi, sumber daya
manusia, dan hal-hal yang terlibat dalam masyarakat.
Tulisan ini akan membahas mengenai bagaimana dan
seberapa jauh perusahaan mengungkapkan kinej a sosial
sebagai salah satu bukti pertanggungjawaban perusahaan
kepada publik.
T E O R I U N T U K MENGANALISIS DAN MENJELASKAN
PERTANGGUNGJAWABAN SOSLAL PERUSAHAAN
Beberapa teori yang drgunakan untuk mengandisis
dan menjelaskan pertanggungja~.abmsosial perusailaul
antara lain (Mou, 200 1):
ISSN: 14 10-5055
2 . 1 . ~ t a k e t ~ o l d Theory
rx
S ~ c ~ k c l i o i d cfileor-y
r
rrlcrupal<;\n teori ya
(ligun:il<nn ole11 1x1-usnhanrluntuk ~ l l c r l g a n & ssUa
~
J;~-lorrl~>oI;,
kcpada si;ir~n~ x ~ u s n h bcl<anggulgjaurz
aa~~
Mcnurut Freeman (1984), perusahnan digambark
s c b a g a i k u m p u l a n dari h u b u n g a n - l l u b u n g r n
s t a k e h o l d e r . Definisi k l a s i k F r e e ~ l l a nmengeo
srakeholderadalah kelompok atau beber:tpa individuya
dapat mempengaruhi atau dipengaruhi oleh pencapai,
sasaran organisasi (Freeman, 1984:46) Secara &us,,
stakeholder dian'alisis mcrljadi d u a kr.lompok, yait
stak-efm1dc.rprimer dan stakei~older-sehur
I rier, S t d e b &
primer m e r u p a k a n orang yang sa11::;rt dibutuIlka
p a r t i s i p a s u ~ y abagi kel,?ngsun:~~m
hitfttg~
(Clarkson, 1995: 106).Ymg tennasuk di <l;lI.un kelomw
stakeholder- pricier zda1:iil s i i a r e i ~ o l ~ l c .in;.estc:
r,
k a r y a ~ v a r i , p e l z i i g g a n , p e m a s o k , c l ; ~ r l kelompol
stakeholder publik, yaitu pemerintdl, kepada siap,
p e r u s a h a m membayar pajak d m masy;~r~nkat,
sebqa
pcnyedia iiikas-tur
dan pasar. Sl&cltofdersekunde;
didefinisikan sebagai oryang ~ n e r n p c ~ l g za i~ak~
dipengarulli oleh p e r u s a h a n , tapi tidak berpequuf:
penting bagi kelangsungan hidup perusal1.w.
Berka.itaq dewan isu p e ~ ~ ~ m r g i ; ~ wsao bs da n
isu u t a m a yarlg berkaitan dengan analis;, stakeholdc
a d d a l l motivari p e r u s h a u l u n t u k bertrinmw~lgjaud
k c p a d a s t a k e h o l d e r . Pertanggungjawctban sosi,
perusallaan h a m s didasarkan pada tuju.m dan njjainilai y a n g mernberikan kontribusi pada rcputasi dan
keberhasilan perusahaan (Business Impact, 2000: 101).
Mitchell
(1997),
m e n g e m b a r l g k a ~ ~ model
perlgelompokkan stakeholder b e r d a s a r k a n atribut
kekxatan, legitimasi dan kepentingan. Olcll karena itc
diharapkan perusahaan akan menaruh perhatian besz
terhadap kelompok stakeholderyang sah, yang me&
k e k u a t u l d a n kepentingan.
2.2. Social Contrad Theory
Gray ( 1996) mengemukakan t?zh..r.-.
;nay;xdicz:
iiier~pak'an s e k u m p u l a n dari kontrak s o s i d antar2
an'Gota rnas).arakat dan inasyarakat itu senciiri. D a l w
83
h:Trr.-.
--
.
--
k o n t e k s pertanggunglawabarl sosial p e r u s a h a a n ,
p e r u s a l l a a n bertindak bukan karena kepentingan
komersial, namun karena harapan implisit masyarakat
agar perusahaan beroper&.
Donaldson and Dunfee (1994) mengembangkan
teori kontrak sosial yang terintegrasi sebagai cara
manajer untuk mengarnbil keputusan dalam konteks
etis. Keduanya membedakan antara kontrak
makrososial d a n mikrososial. Kontrak makrososial
d d a m konteks masyarakat, misalnya harapan bahwa
p e r u s a h a a n a k a n memberikan d u k u n g a n p a d a
m a s y a r a k a t lokal d a n s e c a r a k h u s u s b e n t u k
k e t e r l i b a t a r l t e r s e b u t a k a n rnenjadi k o n t r a k
m i k r o s o s i a l . Oleh k a r e n a i t u , p e r u s a h a m y a n g
mengadopsi suatu p a n d m g a n kontrak sosial h a r u s
menjelask= kererlibata ~ e r e k sebrr~ai
a
suatu b&an
dari h a r a p a n nasyaraliat, yang dapat menjelaskan
moC iasi aural, yang mungkin tidak dijelaskan secara
k e s e l u r u h a n a t a s k e t ~ r l i b a :m~e r e ka. S d a h s a ? ~
manfaat komersial hasil studi di X u s t r d a (CCPA, 2000)
a d a l a h perlunya ijin beroperasi k h ~ s u s n y au n t u k
perusahzan-perusahaan yang mengelola sumber daya
d a m . IIal tersebut mungkin dianggap sebagai manfaat
komersial dari naiknya repuiasi, tapi juga
m e n g h u b u n g k a n pencapaian d a n pemeliharam
legitimasi ( S a c h a a n , 1995).
2.3. Legitimacy Theory
S u c h m a n (1995) mendefinisikan legitimasi
sebagai s u a t u persepsi atau asumsi yang digeneralisasi
mexupakan tindakan dari entitas yang diin&an,
layak
a t a u sesuai dalam beberapa sistem yang dibangun dari
n o r m a - n o r m a , nilai-nilai, keyakinan-keyahinan,
m a u p u n definisi-definisi secara sosial. Mengacu pada
literatus terdahulu mengenai manajemen legitimasi,
termasuk di dalamya the strategic traditions d e ~ e n d e n c e
theonj (Pfeffer and Salancik, 1978) dan the institua'onal
traditions (Dihlaggio a n d Powell, 1953), S u c h m a n
mengidentifikasi tiga tipe legitimasi organisasional,
yaitu: (1) pragmatik; (2) moral; (3) kognitif. la juga
mengidentifikasi tiga tantangan Lanci dari mulajemen
l e ~ t i m a s iyaitu
,
(1) pencapaim; (2) perncliharaan; d,,
( 3 ) perbailcan legitimasi. Suchman nlenyatakan bahw;
"manajernen legitimasi terletak p a d a komunikasi*
sehingga u n t u k menerapkarl teori legitimasi perlli
menguji bentuk-bentuk komunikasi perusaha*,
Linblom (1994) mencatat bahwa legitimasi bukmerupakan suatu proses yang lunak bagi organis*
untuk mendapatkan legitimasi dari masyarakat. 1,
menyatakan bahwa organisasi mungkin menggunakan
empat strategi legitimasi saat menghadapi ancaman
legitirnasi yang berbeda-beda. Keempat strategi tersebut
adalah:
1. Memberikan pemahaman kepada para stakehorde,
nlengenai tujuan organisasi rneningkatkan kineja
2. h.lengubail persepsi organisasi (tanpa mengubah
kirleja akqual organisasi).
3 . SZengalihkan isu-isu yang rnenjadi perhati=.
4. Mengubah harapan-harap&? eksternal tentang
kinerja.
Legithzsi t a ~ ~ p d r-=~e zyp ~
& a ; ~a i a s a ~hunci
untuk menjalankan perilaku sosial perusahaan dan
mengguna&keer aktivitas-zktivitas t e r s r b u t sebagai
bentuk publisibs atau pengaruh (Gray, 1996 & Clarke,
1998). Parldangan yang berlawanan dengan ha1 tersebut
misakya p e r u s a h a menggunakan kekuatan untuk
melegitirnasi a k t i v i t a s n a m u n , l e b i h d a r i itu
rnasyarakat membcri kekuatan pada perusahaan untubmenggunakan tanggung jawabnya. (Wood, 199 1).
Masyarakat memberi kekuasaan d a n kekuatan pada
~ e m s a h a a nDalam
.
jangka panjang, pemsahaan yang
tidak rnenggunakan kekuasaan dan kekuztarl tersebut
&an cenderung kehilangan itu s e m u a
Pengujian prakfik-praktik pertvlggunglawaban s o d
p s a h a a n bisadimulai dari dalam perusabaanclan didororgo
nleh p r i n s i g p m yang tertuang dalam teori k o n W sosial,
dianalias secara khusus dengan stakeho2da analysisuntuk
meningltatkan reputasi dan legitimasi perusahaan. Hal
tersebut merupakan cara u n t u k ~ ~ e n i l apraktik
i
~ ~ % v ' a < a b a sosial
n
p e r u ~ .~k a h~g ucara
s
unh&
menilai kinej a (hloir, 200 i J.
3, KINERJA SOSIAL P E R U S A I W
hl.;rsyar;rk;tt dnn p c r ~ ~ " h a mcrniliki
:u~
hubunga~
yang
erat d a n saling nicrlgt~ntu~lgka_n.
Di satu pihak,
rnasyarakat n ~ e n y c d i a k a nsararla infrastruktur bagi
berlangsungnya perusahaan dan d i pihak lain perusahharus memberikan pcrtanggungja~vabansosidnya kepada
masyarakat (Imam, 2000: 133)
Studi empiris mengenai kinerja sosial telah lama
dilalcukan, antara lain oleh d u a organisasi yaitu American
Accounting Association (AAA) Committee on Amurhng for Social
Performance pada t a h u n 1975 d a n National Association of
Axountants ( N M ) Committee on Acoountirlgfor Corporate Social
Performance pada t a h u n 1977, yang merutikberatkan pada
peng;l\uran
pclaporan sosial.
A4aunct NAA Commitlee on P.cror~rftir*g
for Corporate S o d
Pqformance, kine j a sosiai perusai1a;tn be~~kaitan
dengz?,
refleksi damp& alctivita-sp e r u s a h m terhadap maq'arakat.
Aktivitas-aktivitas t e r s e b u t berkaitar~dengan hukum,
pengukuran penyelesaian atau perspratan kontrak (Porwal,
1993:3 18). Kcrnite tersebut juga me~lgeiompokkankinerja
sosial ke daiam empat area, yaihi:
1. Pengembangan m a s y a r d a t (mirrrnunity developmenq ,
t e r m a s u k di d a l a m n y a a k t i v i t a s - d i t i v i t a s yang
berorientasi sosial, terutama y a l g bermanfaat bagi
publik, misalnya p e m b a ~ w a perurnahan,
n
pelayanan
kesehatan, prograrn pangan, dan program-program
kemasyarakatan yang lain.
2. Sumber daya manusia (human resources), merupakan
area dari kine j a sosial yang berhubungan langsung
sebagai
dengan para peke j a atau karyawan perusah-,
contoh pemberdayaan karyawan, pelatihan kaxyawan,
kebijalcan promosi, d a n peraturan-peraturan yang
menguntungkan karyawul.
3. Kontribusi p r o d u k a t a u j a s a (product or seruice
contribution), termasuk di dalamnya konsumerisme,
kualitas produk, p e n g e p a k a n . s e r t a jaminan dan
kearvanan produk.
4
Kontribusi sumber daya fisik dan lingkungan (physical
resources and enuiror~mentalcontribution), meliputi
sangat
'5"
-. .
&tivita..-aktivitas yang berhubungan langsung d
pencegahan Pencemaran lingkungan (polusi), sepe
polusi udara, polusi air, polusi s u a r a , konserv
kclnngkaan sumber daya, dan pembuangan sia
p adat.
Berdasarkan keempat area di atas, N U C o w
mendefinisikan akuntansi sosial sebagai berikut:
A k u n t a n s i s o s i a l m e r u p a k a n identifik
pengukuran, pernonitoran, dan pelaporan d a p
dampak sosial dan ekonomis dari suatu institusi ke
masyarakat. Hal tersebut berkaitan dengan
manajerial secara internal dan tujuan akunt
eksternal sertapertumbuhan terhadap perubahan
nilai yang menuntun masyarnlcat kepada pende
kernbali ide tanggung jawab sosial perusaham.
biaya dan manfaat p d a semua stakeholder, slmreholder,
maupun pihak publik secara u n u m .
Para peneliti pada umumnya mengakui bahwa
kine j a sosial perusahaan multidimensional. Menurut
Griffin & Mahon (1997:15), secara konseptual k i n e j a
sosial perusahaan dibedakan menjadi d u a dimensi,
yaitu: (1)people dimension, yang rneliputi masyarakat,
perempuan, minoritas, dan hubungan pekerja; (2)produd
quality dimension, yang rneliputi kuahtas produk dan
Lingkungan
4.
Sedmgkan meIlumt AAA Con~erzeeor. Acccclnfrip
S o a a i Performance, akuntansi sosial meliput;
a k u n t a n s i d a n e v a l u a s i d a m p a k program
pertanggungjauraban sosial perusahazc, akunras;
s u m b e r daya manusia, p e n g u k u r a n biaya sosia,,
mcngukur dampak perusahean secara k e s e l u ~ & ~
terhadap masyarakat, pelaporan sosial dan w n t a ~ s ;
ur,tuk program publik (pemerintall)
,Ccr
Alenurut AAA (1975) d a l m laporan dari Committee
on Social Costs, menyatakan bahwa a d a tiga lev4
pengukuran yang termasuk dalam pengembangan.
ahwltansi sosiai (Mathews, 1994: 601, yaitu:
3
Level I, m e r u p a k a n a k t i v i t a s y a n g dapat' -.
diidentifikasi d a n dijelaskan, misalnya identifkasi::
mengenai hal-hal yang meng,a!!ibatkan terjadinya'. :.:
polu&i.
Leuel 11, merupakan aktivitas yang diukur dengan
m e n g g u n a k a n unit n o n moneter. Material
menyebabkan polusi dub-ur tingkat
w a b u pencemaran, d m kepatuhan
yang ada.
Leuel 111, merupakan aktivitas yang dilakukan
u n t u k menilai dampak peccemaran. Pengukuran
tersebut dikonversi ke dalam perkiraan finansial atas
PENGUKURAN KINERJA SOS LAL PERUSAHAAN
Pelaporan sosial perusahaan yang semakin populer
dan keingnan o r g a n i w i untuk mengetahui pandangan
stakeholder m e n g e n a i kinerja sosial p e r u s a h a a n ,
meni-bulkan d u a k e m u n g k ~ . u lsebagai benkut (Swift,
Owen and Humphrey, 2001):
I. Para stakehoder tertarik pada peril& perusahaan, yang
mer;gu'jah perilaku ,,, a dari pe:lekzr,an u t a r c a
-...
manajerial menjadi perilaku yang kolaboratif.
2. Keberadaan i n f r a s t r u k t u r d a r i sistem informasi
n a n a j e m e n a e r u p a k a r l tiang penyangga d a r i
keselmuhan proses pe!aporan dan penyediaan infok
di balik pembuatan keputusan organisasiond.
Paradigma y a n g benar mengenai kinerja sosial
tergantung pada s t n k t u r organisasi dan motivasl untuk
berinteraksi dengan para stakehoIds, namun pelaporan sosial
juga harus efektif dan direncanakul. Sistem akuntansi sosid
mengidentifikasi dan mengukur kine rja sosial, jika organisasi
kemudian memilih u n t u k mengungkapkm informasi
tersebut untuk kepentingan transparansi dan keterbukaan,
manajemen h a s yakin bahwa infomasi tersebut benar
(Swift, Owen, and Humphrey, 200 1)
Sistem informasi yang reliabel rnengurangi risiko
p e l a p o r a n informasi yang tidak a k u r a t yang d a p a t
mengahancurkan reputasl p e r u s a h a a . Banyak perusahaan
yang mengumpulkarl ir~formasiyang berkaitan dengan
~~
unfuk
stakeholder, n a m u n tidak ~ e r n u a r :memi!ih
rnengungkapkannya.
.-
IKIICU"""
yang clrlakukarl S~r~rlf.
( i i r s r r l , a,
KLASIFIKASI PENGUNGKAPAN INFORMASI SOSIAL
id
(m?031),alat akuntansi rnanajcrilcrl y;ulc: palirq:
PERIJSNLAAN
popukry a r ~ d i g u n a k a n
oleh perus:d~aan ~ i i l l ~~i k) ( . l ; i ~ > o ~
a0
sosid adalah bnlarlced scorecard, deng;arl perserltasc
Mer~urutZcghaJ daxl Ahmed ( 15)90:43), informasimen@
96%. Balanced scorecurd merupakarl slat z d i u ~ ~infor-rrlusi
~
sosial yang diungk:ipli;u~ dalam pelaporan sosial
m a n a j a n e n yang komprehensif, yang marnpu 1ne11jawa
perusahax1 ant;ua lain adalah:
kebutrnhan stakeholder (pelanggan, masyarakat, k a q a w
1. Lingkungan, meliputi: pengendalian polusi dalam
U
maupun perusahaan itu sendiri. Dari p e r s p e h f y a n g ad4
operasi bisnis, pencegahan dan perbaikan kerusakan
d i r u m u s k a n t u j u a n perusahaan, kemudian ditentukQ
lingkungan yang berkaitan dengan pemrosesan sumber
~ L w r ~ u k u r a n n yUntuk
a.
menerapkan balanced scorecard
daya alam, konservasi sumber daya alam dan
dibutuhkan juga kenlllian yang memadai, selain itu y q
pengungkapan lain yang berhubungan dengan
tidak kalatl p e n t k g adalah keterlibatan stakeholder itu
lingkungan.
s e n d i r i dalam m e n g h a s i l k a n pelaporan kinerja sosial
2. Energi, meliputi: konservasi e n e r g dalam operasi
p e r u s a h a a n , s e h i n g g a t u j u a n p e r u s a h a a n Untuk
b i s n i s , p r o d u k - p r o d u k d e n g a n efisiensi e n e r g i ,
m e n g h a s i l k a n I a p o r a n t e n t a n g aktivitzs sosia! yang
pengungkaparl
yang berhubulgan dengan energi yang
transparan danakuntabel dapat terwujud.
lain.
rcnllluc
Huere-
:
&.;;:
.-
.IT.
-%
5. T U J U A N D A N ALASAN PENGUNGKAPAK Ii1XEE.J A S O S i a
PERU-
I
3
j
U n a - meningkatkan image p e r u s a h a ~ .
4.
3.
Untnk memberikan informasi kepada investor.
Sedangkan a l a s a n p e r u s a h a a n melakukan
p e n g u h dan pengungkapan kine rja sosial a n t a r a lain
(Zadek, 1998:1426):
1.
Untuk memahami apakah perusahaan telab mencoba
men*
kinej a sosial terbaik sesuai yang diharapkan.
2. Untuk mengetahui a p a y a n g dilakukan perusahaan
dalam meningkatkan kine j a sosial.
3. Untuk memahami implikasi dari a p a yang ddakukan
p e m s a h a a n tersebut.
4.
Untuk m e m a h a m i a p a k a h praktik y a l g d i l a k u k m
perusahaan u n t u k meningkatkan kine rja s o s i d tidak
~neru&zan kinerja bisnsnya.
:.:
I
Untuk meiaksanakan akuntabilitas s u a t u organisasi,
dengan asumsi bahwa terdapat kontralc s o s i d antara
aigpuisasi dan masyai-akat.
1
:
Menurut Gray, Owen and hlaunders (1 9 8 8 ) .t u j u ~
pe:.q&i-apan
k e r j a sosia! perusahaan adalah:
1
2.
. .
F'raktik bisnis yang wajar, meliputi: mezperkerjakan i .
- I
.
.
kelompok m i n o r i t a s d a n p e r e m p u a n , k e m a j u a n :
i I
kelompok minoritas d a n perempuan, meuperke rjakan i
:
.
.
kelompok kcpentingan k h u s u s yang lain, r n e n d u h n g i
- i
b i s ~ kelompok
s
m i n o r i t s , pr&*
-praMik luar negeri
I
vang bertanggung jax-zb secara sosid, pernyatavl lain ,
.-.
. ui i
!
.
:
mengenG prali-tik bisnis yang u-ajar.
I
S u m b e r d a y a m a n u s i a , meliputi: k e s e h a t a n d a n j :-- .J-I
keamanan
karyawan,
pelatihan
karyawan,
pengungkapan lain mengenai sumber daya manusia 1i ,'.:' .-''\.
-;:>.:>,
d
,-:
1
i
i.
,
I
K e t e r l i b a t a n m a s y a r a k a t , meliputi: a k t i v i t a s I
m a s y x a k a t , aktiviias yang berhubungan dcngan
kesehatan, pendidikan d a n seni dan pengungkapan
aktivitas masyarakat yang lain.
6 . Produk, meliputi: k e a m a n a n produk, pengurangan
polusi &bat penggunaan produk, dan pengungkapan
lain yang berkaitan dengan produk.
sosial yang lain.
7 . Pengungkapan pertanggungja~i~abzn
P e n g u n g k a p a n s o s i a l dalam a r t i l u a s m e l i p u t i
hubungan rultara perusal1a;ul dengan stakeholder (seperti
investor, kreditor, karyawan, pemasok, k o n s u m e n ,
p e m e r i n t a h darl rnasq-arakat). D a l a m a r t i s e m p i t .
pengungkapan sosiai d i i a r e g o K ~ a nse'oagai penyediaan data
t e r h a d a p I ~ n g k u n s n nfisik (polusi); h u b u n g a n dengan
5.
1
/ -.-:.:--:I
c\~1--\
&: 14 10-5055
konsumen; sumber days manusia (kesempatan ke j a
ma); keteriibatan m a s y a r a k a t ; konservasi energ.
kesehatan dan keamanan p e k e j a dan keamaxlan prodUk
(Epsteir and Freedman, 199496)
Di J e p a n g , p e n g u n g k a p a n informasi sosia;
dikelompokkan menjadi lima, yaitu (Yarnagamiand Kokbu,
1gg1:34-35): l i n g k u n g a n , keterlibatan masyarakat,
hubungan karyawan, penelitian dan pengembangan, dan
keterlibatan dalam aktivitas-aktivitas intemasional.
Di Eropa Barat, laporan pertanggungjawaban sosid
perusahaan berisi informasi mengenai (Moir, 2001): tempat
kcrja, pangsx pasar, h g h u n g a n , masyaralcat, etika dan h&
asasi manusia.
7. K A R A K T E R I S T I K P E R U S A W N V S PENGUNGKAPAA
INFORhIASI SOSLAL PERUSAHAAN
Beberapa karakzeristik perusahaan yang b e r p e n g ~
terhadap pengungkapan informasi sosial a n t a r a IC::
(Hackstone and M h e , 1996:s 1-83)
1.
Ukdran perusahaan. Perusah&= jrang semakiil besar
&an melakukan aktivitas yang semakin banyak,
akibatnya dampak aktivitas tersebut pada masyarakat
juga lebih luas. Dengan semakin iuasnya dampal;
aktivitas p e r u s a h a a n k e p a d a masyarakat, maka ,
semakin banyak p u l a sharel1o:der yang menaruh :;
p e r h a t i a n p a d a program-program s o s i a l yang t'
dikomunikasikan dalam laporan tahunan. Davey (1982)
dan Ng (1985) gaga1 mendukung hipotesis tersebut.
2. Lingkup industri. Indusiri merupakan faktor yang s e a m ,
potensial m e m p e n g a r u h i praktik pengungkapan
informasi sosial perusahaan. Menurut Diekers and
Preston (1977), perusahaan yang memililci aktivitas
ekonomi, seperti industri ekstraktif (pertambangan),
lebih menyukai rnengungkapkan informasi tentang
darnpak lingkungan dibandingkan perusahaan pang
lain. P e r u s a h a a n y a n g berorientasi pelanggan
diharapkan memiliki perhatian y a l g lebih besar dalam
m e n u n j u k k a n tanggung jawab sosialnya kepada
m a s y a r a k a t d a l a m r a n g k a m e n i n g k a t k a n image i
perusahaan dan menaikkan penjualarl (Cowen, 1987)-
X
P
I
-
-
- '
Menurut Fatten (199 I), industri berpengaruh terhadap
visibilitas s e c a r a politik, d a n a k a n memacu
pengungka~anmengenai tekanan maupun kritik-kritik
sosial. Sehingga ada hubungan positif antara klasifikasi
industri dan pepeneungkapan informasi sosial. Kelly (198I),
yang melakukan studi di Australia, menemukan bahwa
perusahaan industri primer dan sekunder cenderung
mengungkapkan informa-i h g k u n g a n dan energi lebih
besar dibandinglian p e r u s a h a n tersier. Namun ha1
tersebut berlaku berlawanan untuk informasi yang
berkaitan dengan interaksi masyarakat. Sedangkan
Cowen ( 1987),yang melakukan studi di Amerika Serikat,
menemukan bahwa kategori industri mempengaruhi
p e n g u n g k a p a n t e n t a n g energi d a n keterlibatan
masyarakat. Hal tersebut didukung oleh Patten (199 i)
dan Roberts (1992)y a ~ menemukan
x
hubungm positif
a n t a r a i n d u s t r i berprofil tinggi d e n g a n j u m l a h
pengungkapan pe-.awaban
sosial perusahaan.
S c d a n g k a n Davey (19821 d a n Ng (1985) gaga!
menemukan h u b u n g a n a n t a r a tipe industri d a n
pengungkzpan s o s i d perusahaan pzda perusahaarperusahaan di New Zealand.
Kenampuan menghash
laba perusahaan. Hubungan.
antara pengungitapaq informasi sosial perusahaan dan
profitabilitas t e l a h dipostulatkan merefleksikan
pandangan bahwa respon sosial merupakan salah satu
ha1 yang penting untuk meningkatkan labaperusahaan
(Bowmarl and Haire, 1976). Pengungkapan sosial
p e r u s a h a n dipercaya dapat merefleksikan aktivitas
sosial perusahaan d a n merupakan pendekatan
manajemen yang adaptif yang sesuai dengan dinamika,
linnkun,qan
- - multidimensional dan kemampuan untuk
menemukan tekanan sosial dan respon atas kebutuhan
sosial (Hackstone and Milne, 1996:82). Studi empiris
mengenai hubungan a n t a r a pengungkapan sosial
p e r u s h a a n can profitabilitas membuahkm hasil yang
beraneka r q m . Rowmam and Haire (1976), Preston
(1978)dan Pobert (1992) meneniukarl hubungan
positif
.. antarz ked-znya. Scdangbzn Cou-en \ L Y U I J , Parre11
(1991); D a v e (1982),dan Ng (1985) gagal menemukan
hubur!!an aryara keduanya Sementara Belkaoui and
.
K<arpik( l c J S ? ~
11icrl~~r11uk:~ll
)
tc~j;i~lrrly;k
k o ~ l l l ~l lku l ~ u l l ~ ~ a
y a ~ sgu l i t dll:lt e r - p r e t n s i k ; ~ ~ ~
4.
Pengaruh dari n e g u a Andrew (1989) melaporkan Ir'dlwi
2.
negara mernpunyai pcrlgaruf 1 tcr!lad:i~) p e r l g u ~ ~ g k n ~ , ~ ~
sosial p e r u s a h a a n , m e s k i p u n s u l i t u n t u k menilreliabilitas dari hasil tersebut. Sejak studi tersebu
dilakukan di perusahaan-perusahaan New zeal an^
pengaruh negara pada pengungkapan informasi sosid
perusahaan belum diteliti lagi.
- -*"
8. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN
PERUSAHAAN UNTUK MENGUNGKAPKAN I N F O R m l
SOSIAL
3.
Faktor-fak:o: yaxlg f f i e m p e n g a r u h i k e p u t u s a n
perusahaan u n t u k mengungkapkan informasi-infomasi
sosid addil-',, ;ZLkauu;
. .- . .... -... ,id
-- Karpik, i989:38-40):
-
1.
Rasional umum. Pengeluaran yang bersifat spesif&dm
material merupakan h a l yang pendalam mencq,li
tujuan kiner?;a sosial. Pengeluarrul tersebut juga ah-&?
megurangi l a b a b e r s i h . P e m b e n t u k a n image daq
p e r h a t i a n t e r h a d a p k e p e ~ t i n g a np u b l i k a k a
mempengaruhi k e p u t u s a n u n t u k mengungkapkan
informasi sosial. Kinej a sosial merniWri damp& yang
material terhadap laba bersih yang dilaporkar pada
periode sekarang dan variabel-variabel keuvlgan Aunci j
yang dibatasi pe j a n j i a n kontraktual. Sehingga secara:
rasional, keputusan u n t u k mengungkapkax~informasiz
sosial s e a r a h dengan p e n u r u n a n l a b a bersih yang
dilaporkan, yang merupakan hasil dari pengeluarang
lanej a sosial. Perusahaan dengan biaya pengontrakanv
dan pemonitoran yang lebih rendah, d a n wawasan yang
l u a s &an lebih banyak mengungkapkan informasip
sosial. Pengeluaran u n t u k kine rja sosial akan terjadi
jika perusahaan memiliki sumber daya memadai dan
kine j a ekonomis yang baik, sehingga keputusan untu6-8
mengungkapkan informasi sosial juga berkorelasi posihf %
dengan kinej a ekonomis atau profitabilitas. Dan srud- $
yang d i a k v k a n Belkaoui a n d K-ik
ditemukan bahx-2
keputusan u n t u k mrngungkapka-? icfnrm?si snsid 2
berkorelasi positif d e n g a r kinerja sosial, kinerj-1
'
4.
5
t
ti
Z
~ 7
5.
<:ko:ioxnis dnn wawasan perusahan,' d u l berkorelasi
neg:xtif dengan biaya pengontrakarl d m pernonitoran.
Kincja sosial. MenguAur kine j a sosial adalah ha1 yang
sulit, k a r e n a b e r h u b u n g m dengan isu keefektifan
organisasi. Kinerja sosial organisasi t i d a k d a p a t
dibedakan dengan keefektifan organisasi. (Strand,
1983:90). Kine rja sosial dapat didefmisikan sebagai
kesepakatan a n t a r a organisasi dengan kebutuhan,
harapan, d a n permintaan pihak eksternal yang
berhubungan secara langsung dengan produk atau pasar
perusahaan. (Ullmann, 1985).
Variabel keuangan. Perjar?lian yang dibatasi, termasuk
di d a l a m y a p e r j a n j i a n u t a n g a k a n m e n g u r a n g i
kemampuan manajemen dalam menciptakan transfer
kesejahteraan antara shareholders dengan bondholders
(.Jenscn a ~ Meckling,
d
1976; Smith and Warner, 1979).
~~~!a:.z~~:~-t.afjr~~sn
umu m termasuk di d al~amnyajinanaai
leverage (rasio utang jangka panjang pada total aset) dm
tingkat pexnbayaran (deviden untuk laba ditahan yang
tidak d i b a t a s i y a n g t e r s e d i a s e c a r a maksimum!
Keputusan u n t u k men=ngkap informasi sosial s a m a
dctlgarl k e p u t u s m melakukan penge!uaran u n t u k
kine j a sosial, d a n hal tersebut mengurangi earnings.
Kebijakzin ~ a n g
diambil. Kebijakan yang diambi? oleh
perusallaan pada umumnya dikritisi oleh pihak-pihak
v a l g berkepentingan atas dasar jumlah yang dilaporkan.
P e r u s a h a a n d a p a t memilih teknik a k u n t a n s l dan
t i n d a k a n - t i n d a k m u n t u k mengurangi laba yang
dilaporkan d a n memilih atau mengurangi pandangan
politik. Kebijakan yang diambil oleh p e r u s a h a a n
biasanya te j a d i pada perusahaan yang berukuran ksar,
darl memiliki intensitas modal yang besar pula, sehingga
rislko pasar sistematik relatif tin&. Kebijakan yang
diambil oleh perusahaan juga merupakan respon a t a s
permintaan aL-tivis-ak-tivis sosial.
Kinerja ekonomis. Hubungan antara pengungkapan
sosial, kirie rja sosial, dan kine j a ekonomis merupakan
ekspresi terbaik dari pandangan bahwa kebutuhan &an
rrspotl sosial manajernen samadengan kebutuhan akan
L:c.aldi'x~ superior yang &an me~ljadikanperusaham
prqfitablo. Menurut A l e ~ ~ a n dand
e r Huchholz (1978:479,,
' Kesadnrarl d a n p e r h a t i a n m a n a j e m c n terhadap 11. WNDALA DALAM PENGUNGKAPAN KiNERJA SOSIAL
PERUSm a s a l a h - m a s a l a h s o s i a l j u g a d i p e r l u k a n dalQ
meningkatkan kine j a keuangan, sehingga invest%
PeWuxkapan kine j a sosial perusah-n d d , m laporall
p e r u s a h a a n m e n j a d i menarik". P e r u s a h a a n
t h u n a n telah dilakukan oleh negara-negara maju, seperti
mengungkapkan infofmasi sosial cenderung m eYang
w
Eropa Barat, Amerika Serikat, Kanada, Australia, Selandia
W k a t pengembalian dan pengembalian harga saham
Baru, Jepang, Singapura dan Malaysia, namun belum banyak
diferensial yang lebih besar.
dilakukan oleh negara-negaraberkembang. Beberapa kendala
yang dihadapi perusahaan, khususnya bagi negara-negara
9. MEDIA DAN F O R M A T PENGUNGKAPAN INFORMAS!
berkembang dalam melakukan pengungkapan kine j a sosial
SOSIAL PERUSAHAAN
antara lain: ( S h i r z , 1998:58-59)
Media pengungkapan informasi sosial perus&1. Belum terdapat peraturan atau starldar baku yang
mengatur mengenai pengungkapan kixlerja sosial,
secara garis besar dikelompokkan menjadi d u a , ya;tu
(Yamagamiand Kokubu, 199 1):laporaii mandatori/rt-ajib dan
kebanyakan masih bersifat sukarela.
laporan sukarela, meliputi: laporan operasi, laporan
para A u n t a n
2. Hanya sediidt perusahaan yang me&
tahunan, dan laporaq h u b u : x a ~ker;as:<zxzkatan.
yang k o z p e t e n di b i d a x a k a ~ t .~sosial.
s- i
mesldpu11
d d a h d iri &uiitut juga a d & . - s e q a ==a der'.gai
Di Jepang, sebagian besar iniornlas~sosial perushh-?
diungkapkan pada laporan hubungan k e m q a r a k a t a n .
p a r a ahli dari bidang !sin, seperti h u k u m , teknik,
maupun
sosiologi.
Sedangkan format pen_gungkapa-~ Lqfcrmasi so&
mengeluaikan biaya t m b a h ~ n
perusahaan dibedakan menjadi d u a kelomopk, pait":
3 . Perusahaan en==
yang
tidak
sediki:
untuk
menjn;su:l laporan mengenai
y q be*
icuaiita!it: biac,ulya bed&-a
kine
j
a
sosialnya,
apdagi
jika mereka beranggapan
dan positif dan U a k a n oleh sebagmn besar prusahaan da,
bahwa image mereka akan tetap b a i ' ~meskipun mereka
pengungkapan yang bersifat kuantitatif, biasanya disajikan
*.d-'S
(
a
-moneter &
L
,errberiiaa
iapora-, a e n g e c kine j a sosialnya.
d e r p n perhi-.,.
a
q s?ati;ystik
i
-4. K u r a n g n y a p e r h a t i a n p e m e r i n t a h negara-xleg=a
! O . LOKASI PENGUNGKAPAN INFORMASI S O S I A L
berkembang terhadap masalah sosial dan h g b u n g a n
DAN
JUMLAH HALAMAN DALAM LAPORAN TAHUNAN
k a r e n a tidak a d a n y a a t a u kurangnya d a n a u n t u k
'
m
d a h tersebut, s e m e n k a i t u d u l u n g a n dari negara
Ada empat lokasi dalam laporan tahunan yang dip&
donor
maupun institusi keuangan internasiond (seperti
untuk mengungkapkan informasi sosial perusahaan, yaitu
i
World Bank dan IMF) relatif belum mencukupi.
laporan direktur, catatan dalam laporan tahunan, bagiar
terpisah dari laporan tahunan, dan laporan n i l a i tambah
5. Pembuatan laporan sosial memerlukan waktu yang
termasuk bagian laporan tahunan, yaitu laporan rugi lab2
banyak, sehingga seringkali hal tersebut menyebabkan
yang dimodifikasi. Biasanya dibuat jika pengungkapan y a q
tertundanya penerbitan laporan tahunan.
i
ada kurang cukup dan sulit dipahami.
12. PENUTUP
Total halaman yang diperlukan untuk mengungkapkan
masalah-masalah sosial d d a m laporan tahunan biasanya
Hubungan antara Auntabilitas d a a a k u ~ l t a n s sosial
i
kurang dari setengah halama?, dan hulya s e a t sekali
i- telah didiskusikan secara luas. Hal teisebut beikaitan
perusahaan yang rcener'ukan lebih dari s a t u halaman
dengan hubungan antara kelompok, individu, organisasi,
u n t u k m e n g u n g k a p k a n m a s a l a h - m a s a l a h sosial
dan hak-hak u n t u k mendapatkan infornasi (Gray, Uep, dkk,
pe rusahaan
1997:334). Secara s e d e r h v l a dapat dinyatakan bahwa
I
I
,:.
I
-LF
-3..
I
!I
14 1 O-:>CJ:>:,
akunt;~l~ilit;ts
rilrr-~cj>:~karl
kcwajibnn u n t u k rrlcrntlerik
lapor-an at;is tirl<i;rk;~ny a n g dilnkukan s c s c o r a l g at
t a n w n g jawah ynng y ; u ~ gdiernhannya. (Gray, Dey,
1 9 9 7 : 3 3 4 ) . Sif:it h u b u n g a r l s e r t a h a k - h a k u n t ,
m e n d a p a t k a n informasi, t e r m a s u k informasi menget
kine j a sosial p e r u s a h a a n ditentukan oleh masyarakat y,,
terlibat di dalamnya.
Impact (2000).Winningwith Integrity: AGuide to Social
Responsibility, Business in the Community, London.
Bu&es
(2000). Corporate Commuruty Involvement: Establishing a
Business Case, Centrefor Corpomte Pubtic Affirs, Melbourne.
clarkson, M.B.E. (1995),A Stakeholder Framework for Analyzing
and Evaluating Corporate Social Performance, Academy of
Management Review, Vol. 20, p: 92- 1 17.
Berdasarkan a s u m s i terdapat kontrak sosial antara
p e r u s a h a a n d e n g a n masyarakat d a n u n t u k meningkatkan Cowen, S.S., Ferreri, L.B., a n d Parker, L.D. (1987),TheImpact of
C o r p o r a t e C h a r a c t e r i s t i c s o n Social Responsibility
i m a g e clan r e p u t a s i , s e r t a s e b a g a i u s a h a menjaga
Disclosure: a Typology a n d Frequency-Based Analysis,
k e l a n g s u n g a n h i d u p p e r u s a h a n di masyarakat, sudah
Acmunting Organizations, and Society, Vol. 12, No. 2, p: 1 1 1sewajarnya p e r u s a h a a n mengungkapkan kine j a sosiaLnya
122.
k e p a d a masyarakat, sebagai wujud pertanEungiawabao
p e r u s h a a n kepada masyarakat. Meskipun banyak kendda Davey, H.B. ( l982), Corporate Social Responsibility Disclosure in
y a x &an dihadapi, h d tersebut tidak sebanding den,an
New Zealand: An Empirical Investigation, unpublished
manfaat yang a k a n dipetik oieh perusahaan di rnyu-orking paper, hfassey Uriversity, Palmerston North.
akan d a t a n g . Hal yang terpenting adalah a d a kesadaran
Diekers, bf. a n d Preston, L.E. i1 9 7 3 , Corporate SocldAcco-~?&-i
d a n u s a h a , s e s u a i kapasitas masing-masine perusahaan
a n d Reporting for t h e Physical Environment: A Critical
u n t u k melakukan perbaikan tcrus menerus d e ~ i
Review a n d I m p l e m e n t a t i o n Proposal, Accounting,
kesejahteraan masyarakat.
Organizations, a n d Soddig, Vol. 2, No. 1, p: 3-22.
. .
Alexander, G . J . a n d Buchholtz, R.A. (1978), Corporate Social
Responsibility a n d Stock Market Performance, A m d a y of
Management Journal, Vol. 2 1, p: 479-486.
Andrew, B.H., Gul, F.A., Guthrie, J.E., a n d Teoh, H.Y. (1989),A
Note o n Corporate Social Di.sclosure Practices in Developing
Countries: The Case of Malaysia a n d Singapore, British..
Accounting Review, Vol. 21, No. 4, p: 371-376.
...
Belkaoui, A. a n d Karpik, P.G. ( i 9 8 9 ) , D e t e r m i n a t s of the:.
C o r p o r a t e Decision t o Disclose Social Information, '-I
Accounting, Auditing, a n d Accountability Journal, Vol. 2, No. ..~
I , p : 11-21,
Bowman, E.H. a n d Hairc, M. (1976),Social Impact Disclosure and
Corporate A n n u a i Reports, Accourrfinp. 0rgarzizatron.q. and
Society, Vol. 1, No. 1 , p : 11-21.
DiVaggio, P. J. a n d Powell, W.W. (1983),The iron Cage RevMted;
Institutional isomorphism a n d Collective Rationality in
Organizational Fields, Ammican Sociological Review, Vol. 48,
p: 147-16C.
Donaldson, T. a n d Dunfee, T.W. (1999), Ties Tiiat Wnd, Havard
Business School Press, Boston, MA.
Donaldson, T. a n d Preston, L.E. (1995),The Stakeholder Theory
of t h e Corporation: Concepts, Evidence, a n d Implications,
Acndwny of Management Review, Vol. 20, p: 65-9 1.
Eipstein, M.J. a n d Freedman, M.(1994), Social Disclosure a n d
t h e I n d i v i d u a l I n v e s t o r , Accounting, Auditing, a n d
Accountab17ityJournal, VoL 7, No. 4, p: 94-109.
Freeciman, M. a n d Wasley, C. (1983), An Assesment of T h e
Information Content of Social Disclosure", Proceeding of Ihe
hlid-Atlarrtic Regional American Accounting Association
hfeeti.9, p: 46-54.
Freeman, R.E. (1984), Strategic A4ar~agement.A Stakeholder
.-lpuroach, Pitman Publishing, Boston, MA.
,-I
I
Fnedman, M ( 1962), Caprtalzsrn a n d Frcedorn, The
Chtcago Press, Chicago, IL
Gray, R., Dey, C., Owen, D., Evans, R., a n d Zadek, S. (199
Struggling with t h e Praxis of Social Accounting, A c c o u n ~ ~
Auditing, & Accuuntabitify Journal, VoI. 8, No. 2, p: 78- 10 1
Gray, R., Kouhy, R., and Lavers, S. (1995). Corporate Social a
Environmental Reporting: A Review of t h e Literature and
Longitudinal S t u d y of UK Disclosure", Aocounting, Auditin
&Accountability Journal, Vol. 8 , No. 2, p: 4'7-77.
Gray, R., Owen, D. a n d Adams, C. (1996), Accounting ar
Accountability; Changes a n d Challenges in Corporate Sod
and Enuironmental Reporting, Prentice-Hall Europe,
Gray, R., Owen, D and Maunders, K. (1987), Corporhte So&
Repom.ng: Accounting a n d Accour~tability,Prentice Hal
London.
Gray, R., Owen, D and hlaunders, K (1988!, Cc-rporzte ScC2
Reporting: Emerging Trends in AccountabiLity a n d Socia
Contract, Accounting, Auditing, & A c c o u n ~ a b ~ J o v,]
u,
I: K c . I, p: 5 - 2 3
Guthrie, J., a n d Parker, L.D. !1990), Corporate Disclosure
Practice: a Comparative International Analysis, Advance!
in PLtb!ic Interest Acco-n?ing, Vol. 3, p: 159- 175.
Guthrie, J, and M a t h e w s , M.R. i l 9 3 5 j , C ~ r p o r a t eS o c i i
Accounting in Australia, in Preston, L.E.,(Ed), Research in
Corporate Soa~alPerfomnanceand Policy, Vol. 7, p: 2 5 1-277.
Hackston, D. and Milne, M.J. (1996),Some Determinants of Social
a n d E n v i r o n m e n t a l D i s c l o s u r e s i n New Zealand
Companies", A m u n t r n t r qAudibhg,
,
& A~ccountabitity
Joud
Vol9, no. 1, p: 77-108.
Holmes, S.L.(1976), Executive Perceptions of Corporate Social
Responsibility, Bussiness Horizons, Vol 19, No. 3, p: 34-40.
Imam, S h a d e d ( 2 0 0 0 ) , C o r p o r a t e S o c i a l P e r f o r m a n c e in
Bangladesh, M w ~ a g a i aAuditing
l
Journal, 15/3, p: 133- 141.
Jensen, M.C.a n d hlckling, W. ( 1 9 7 6 ) , Theory of t h e Firm:
Managerial Uehaviour, Agerlcy Costs, a n d O m ~ e r s h i p
Structure, Journal ofPinadol Economics, Vol. 3, p: 305-360
Jones, T.M. and Wicks, A.C. (1999), Con\.-rgcnt C+&ehc!d:r
Theory, Academy ofManagemeni Review, Vol. 24, p: 206-221.
,relly, G..J. ( I 9 8 I ) , / \ I I ? ; I r;llinn Sorinl l?~:sl)or~r;ibilit)r
I~isclosurc:
Some Ix~si>:!lt:; 11110 C o n t e ~ ~ l l , ohlc;i:;u~~rrnrnt,
~y
Accour~ting
and I:inar~tu, Val. 2 1, No. 2, p: 97- 10.1
mdblom, C.K. ( 1994), Tl~ImpticaLior~s
ojOrgaru~~tiorln1
Lcrjtima~
for Corporate Social Performance a n d Disclosure, paper
p r e s e n t e d a t t h e Critical Perspectives o n Accounting
Conference, New York, NY.
~ i t c h e uR.K.,
,
Agle, B.R. a n d Wood, D.J. (1997),Toward aTheory
of Stakeholder Identification a n d Salience: Defining the
Principle of Who a n d What Really Counts", Academy of
Management Review, Vol. 22, p: 853-886.
Moir, Lance, (2001), What Do We Mean by Corporate Social
Responsibility?, Corporate Governance, Vol. 1, p: 16-22.
Kg, L.W. (19851, Soaai k'esponsibility Lhsclosure of Selected New
Zealand Cornparu'es for 1981, 1982 and 1983, Occasional
paper
No. 54, Massey University, Paaimerston North.
. -
Ostlund, L.E. (1977),Attitudes of Managers toward Corporate S o d
Responsibility", California Management Review, Vol. 19, No.
4 , p: 35-49.
Pztten, D.M. (199 1);Exposure Leptimacy, and Social Disclosure,
Journal ofAocounring a n d Public Policy, Vol. 10, p: 297-308.
Pattern, D.M. (1992), Intra-Industry Environmental Disclosure
iri Responsc to t h e Alaskan Oil Spill: a Note on Legitimacy
Theory", Accounting, Organization, and Soaety, Vol. 17, No.
5, p: 471-475.
Pomal, L.S. ( 1 9 9 3 ) , Accounting Theory, T a t a McGraw-Hill
Publishing, New Delhi.
Reston, L.E. (1978), AnaIysing Corporate Social Performance:
Method a n d Results, Journal of Confemforary Business, Vol.
7 , No. 1, p: 135-150.
Ramathan, K.V. (1976), Toward a Theory of Corporate Social
.4ccounting, The Accounting Review, Vol. 51, No. 3 , p: 516528.
Roberts, R.W. ( 1 9 9 2 ) , D e t e r m i n a n t s of C o r p o r a t e Social
K e s p o n s i b i l i ~Disclosure: a n Application of Stakeholder
Theory, Accounfirq, Organization, wtd Soaety, Vcl. 17, No. 6 ,
p: 595-612.
,
ck~~es:;,
J. and Williams, P.F. (1988), A Descriptive Study
Social Accounting Responsibility Mutualfunds", A m Organization, and Society, Vol. 13. NO.4, p: 397-4 11.
sib, Abu, (1998),Social Reporting: Nice Idea, but ... Austr*
CPA (AAA)Vol. 68, November, p: 58-59.
Smith, C. a n d Warner, J. (1979), Finacid Contracting ,n
Analysis of Bond Covenants, Journal of F i m c e &nomfcS
Vol. 7,p: 117- 162.
Strand, R. (1993), A Systems Paradigm of Organizational
Adaptations to t h e Social Environment, A c a d e m y ,j
Management Review, Vol. 8, p: 90-96.
Suchman, M.C. ( 1995). Managing Legitimacy: Strategic and
Institutional Approaches, Amdemy of MamganerU Re;fw,
Vol. 20, p: 57 1-610.
Swift, T., O~ven.D. a ~ Huo;p?iiej7,
d
C. (200i). Social Status,
F t n a n k d Z,;'c.-xzy"e;rzn< h n d o n , p: 17- i6.
U b a n n , A.A. (1985), Data in Search of a Theory: a Critical
Examination of the Relationship a m o n g Sociaf
Performance, Social Disclosure, and Economic Performane
\Vood, D.J. (1991), Corporate Socid Performance Revisited,
A d e m y ofMunngernent iiefiew, Vol. 16, p: 691-718.
Zadek, Simon, (1998), Balancing Performance, Ethics, and
Accountability, Journal oJBusiness Ethics, Vol. 17, October,'
p: 1421-1441.
Zeghal, D. and Ahmed, S.A. (1990), Comparison of Social
Responsibility Information Disclosure Media Used by'
Canadian Firms, Accounting, Auditing, & Accountab~lity
Journal, Vol3, No. 1, p: 38-53.
PENGARUH UARAKTERlSTlK PERUSAHAAN TERHADAP
PENGUNGKAPAN SOSlAL D A M M LAPORAN TAHUNAN
PERUSAHAAN GO PUBLIK Dl BURSA EFEK JAKARTA
Florence Devina
Fakultas Ekonomi Universitas Katolik Widya Mandala
Zulaikha
Fakultas Ekonomi Universitas D~ponegoro
ABSTRAKSI
Perusahaan mulai rnenunjukkan perhatian tertiadap lingkungan sosial. Akuntansi sebagai bagian
dari dunia usaha ditl~nttllrlntl~kmerespon perkentmgan per~lsahaantersebut. Peran akuntansi ditunjukkan
dengan dimunculkrlnnya akuntansi sosial. Melalui ~~engungkapan
sosial, perusahaan dapal
mengkomunikasikan aktlvilas sosi,?lnyaserla iii~~nperoleh
legitimasidaripara stakeholdersnya.
Tujuan penelitiari' in; atlalah ~intukrnt!nganalisis pengaruh karakeristik per~~saliaar;
sire
perusahaan, lipe industri, protitabilili~sdan basis p:nsahaan temadappengungkapansosialdaSm laporan
tahunan perusahaan-pert~sahaan'dilntionesia.fi!nin penyungkapan meliputi; tema lingkungan, energi,
kesehatan dan keselarnatm karyawan, krtryawarf (Inin),prodr~k,keterlibatan dalam masyarakat daiilainnya.
San~pelpenelitianiniadalah 139 perusahaan go publik di BEJ yang rnenyampaikan laporan tahunan
tatfun2002. Analisis data yang digunakitn adalah regresi berganda.
Hasilpenelitian menyalakan bahwa size perusatfaan (totalaktiva) dan tipe industrimempengaruhi
pengungkapan sosial dalam laporan taliunaii. Tetapi, penelitian ini lidak bisa membukikan bahwa
profilabilitas (ROA) dan basis perusahaan mempengaruhipengungkapan sosial. Hasilpenelitian ini juga
rneriunjukan bahwa tema lingkungan, kesehatan d<?nkesehiIatan karyawan, karyawan (lain) dan keterlibatan
size perusahaan, tipe
dalam masyarakat secara signifikan dipengaruhi oleh karakieristik perusa~~aan:
industri, profitahilitas dan basis perusahaan.
Kala Kunci: Pengungkapan Sosial, TotnlAMivn, Tipf!Industri, Return on Assets, Basis Penlsahaan
1. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Penelitian
Pada dekade terakhir ini pertumbuhan kesndaran publik terhadap peran perusahaan di masyarakat
semakin meningkat, ha1 ini dapat dilihat pada banyaknya perusahaan yarig dianggap telah rr~eniberi
kontribusi bagi kernajuan ekonomi dan teknolo~itetapi perusahaan tersebut mendapat kritik karena teiah
menciptakan masalah sosiai. Polusi, penyusutan strrnber daya, lirnbah, mutu dan keamanan produk, hak
dan status karyawan dari kekuatan dali perusahaim besx merupakan isu-isu yang menjad~perha:~ar:
saat ini terus meningkat (Gray et al, 1987 dalarn Hilckstor~dan Milne, 1996).
---
- -.
.
.---
- -
-
-
--
--
-
.
JURNAL MAKSl
\'d 4 A g u s ' ~ XOd
pemmbuhan kesadaran tanggunQjawab :;osial perusahaan mengakibatkanadanya kritik terhadap
pengwnaan \aha sebagai satu-satunya alat ukur kinerja perusahaan. Sebagai respon, beberapa institusi
akuntansi "lama (American Ins[ilule of Ccrfified Public Accoontants, National Association o i Accountants) mulai memikirkan akuntansi ~0Sialperusahaan pada pertengahan tahun 1970 (Ramanathan, 1976
dalam Hackston dan Milne, 1996).
Tekanan dari berbagai pihak rnuncul khususnya slakeholiler terhadap sektor swasta unbk rnenerima
tanQQunQ
dampak pengaruh aktivitas bisnis terhadap masyarakat. Perusahaan tidak hanya
-- - iawab
.
bertanggung jawab kepada investor dan manajemen tetapi juga [)atla rnasyarakat yang lebih luas (Hackston
dan Milne, 1996). lnformasi yang diungkapkan dalam laporan tahunan dapatdikelompokkan menjadi dua
yaitu pengungkapan wajib (mandatory disclosure) dan pengungkapan sukarela (volunla~yd~sclosure).
Adapun salah satu jenis informasi pengungkapan sukarela adalah pengungkapan sosial yang dilakukan
perusahaan. Di Indonesia peraturanyang mengatur tentang disclosure adalah keputusan BAPEPAM No.
Kep-38/PM/1996 (Nor Hadi dan Arifin Sabeni, 2002). Pengungkapan sukarela muncul karena adanya
kesadaran masyarakat akan lingkuilgan sekitar, keberllasilan perusahaan tidak hanya pada laba semata
tetapi ditentukan juga kepedulian perusahaan terhadap masyarakat sekitar (Rahma Yuliani, 2003).
lkatan Akuntansi Indonesia (1ki)dalam Pernyataan St;lntlar Akuntansi Keuangan (PSAK) no. 1
(revisi 1998) paragraf sernbilan secara implisit menyarankan untuk mengungkapkan tanggung jawab
akan masalah sosial :,
"Perusahaan dapa! pula meriyajikan laporan tarnballan seperti laporan mengenai lingkungan
hidup dan laporan nilai tarnl~at~
(value added stale~rienl),khususnya bagi industri dimana
faktor-faktor lingkungari hidup memegarlg peran pcnting dan bagi industri yang menganggap
pegawai sebagai kelompok pengguna laporan yallg rnemegang peranan penting"
Dari pernyataan PSAK diatas, nienu!~jukkanmanifestasi akan kepedulian akuntansi akan masalahmasalah sosial yang merupakan pertanggung jawaban sosial pcrusahaan. Dengan adanya PSAK no. 1
tersebut diharapkan kesadaran pert~saliaanterhadap lingkungan bertarnbah.
Berbagai penelitian yang terkait dengar) pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaari
menunjukkan keanekaragaman hasil Seperti penelitiari yang rnenunjukkan adanya hubungan yang
signifikan antara size perusahaan dengan pengungkapantanggurlg jawab sosial dilakukan oleh Belkaoui
dan Karpik, 1989; Cooke T.E, 1992; Cowen, 1987; Hackston dan Milne, 1996 ; Yuniati Gunawan, 2000;
Muhammad Rizal Hasibuan, 2001: dan Rahma Yuliani, 2003. Sedangkan Robert, 1992; Davey, 1982
dalam tiackston dan Milne (1996) dan Ng. 1985 dalarn Hackston dan Milne (1996) tidak menemukan
hubungan kedua variabel tersebut.
Dalarn hubungan antara tipe industri dengari pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan
terjadi ketidak konsistenan hasil penelitian. Hackston dan Milne, 1996 menemukan hubungan yang
positif. Demikian juga Paten (1991) dari Robert (1992) dan Cower1elal., (1987); Cooke (1992) dan Rahma
Yuliani (2003). Muhammad Muslim Utomo (2000), Henny rlari Murtanto (2001) dalam penelitiannya
menemukan bahwa tipe industri higtiproflle rnengurrgkapkan lebih bariyak dari tipe industri lowprofile.
Sedangkan penelitian yang dtlakukan oleh Davey (1982) dan N!] (1985) dalarn Hackston dan Milne (1996)
tidak menernukan hubungan arttara kt:dua varia1)cl tersebut.
Hubungan pengungkapan tanggciiig jawab sosial perusahaan dengan profitabilitas juga terjadi ketidak
konsistenan hasil. Davey (1982) dalam Hackston darl Milne (19913) , Ng (1985) dalam Hackston dan Milne
(1996), Belkaoui dan Karpik (1989), Cowen elal., (1!)87), Hackston dan Milne (1996), Muhammad Rizal
.-
-.
-
PENGUNGKAPAN S O S I N
DALAM LAPORAN TMUNAN PERUSMAAN GO PUBLR Dl BLlRSA EFllK JAKAnTA
VOI 4. Agustus 2004
-- ---
Hasibuan (2001) dan Rahma Yuliani (2003) menemukan tidak ada hubungan antara kedua variabel
tersebut Hasil yang berlawanan ditemukan oleh Bowman dan Haire (1976), Preston (1978) dalam Hackston
dan Milne (1996) yang rnenyatakan ada liubunga~iarltara profitabilitas dengan tanggung jawab sosial
perusahaan.
Secara lebih rinci, penelitian yang dilakukan oleh Hackston dan Milne (1996) rnenguji pengaruh
size, tipe industri dan profitabilitas temadap pengungkapan tanggung jawab sosial pada 50 perusahaan
besar di Selandia Baru. Dia menemukan bahwasize dan tipe industri menjadi penduga yang signifikan
bagi praktek pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan di Selandia Baru.
Di Indonesia, Muhammad Muslin1 Ut0m0 (2000) rnelakukan penelitian pengungkapan tanggung
jawab sosial perusahaan high profile dan lowprofilf? pada laporan tahunan 1998. Dia menemukan bahwa
perusahaan highprolile mernpunyai pengungkapan tanggung jawab sosial yang lebih tinggi dari perusahaan
yang low profile
Henny dan Murtanto (2001) rneneliti pengungkapan tariggung jawab sosial perusahaan highpmlile
danlowprofile dalam laporan tahunar11999 dari 58 perusallaan yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta (BEJ).
Hasil yang sarna dengan Muhammad Muslim Utolrlo (2000) diternukan bahwa perusahaan high profile
rnernpunyai pengungkapan.tanggung jawab sosial yang lebih tinggi dari perusahaan lowprofile.
Penelitian yang d~lakukanMuhrtrnrnad Rizal Has~buan(2001) menguji pengaruh berbagai
karakteristik pen~sahaanterhadap pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan. Hasil penelit~annya
rnenunjukkan hanya besaran perusahaan dan prohle yarlg berpengaruh signifikan terhadap praklek
pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan. Muhammad Rizal Hasibuan (2001) juga menemukari
bahwa perusahaan highprolile rnengungkapkari labill banyak dari perusahaan lowprofile.
RalimaYuliani (2003) menguji pengaruh ukuran perusi~haan,profitabilitas dan tipe industri terhadap
pengungkapan tanggung jawab sosial clan lingkurigan perusahaan dalarn laporan tahunan 2001 dari 44
perusahaan. Hasil penelitiannya rnenunjukkari ballwa variabel ukuran perusa;iaan yang diproksi dengan
penjualan bersih dan tipe industri berpengaruh positif terhadap pengungkapan sosial dan lingkurigan
perusahaan. Sedangkan profitabilitas tidak berpcngaruh.
Penelitian ini mereplikasi penelitian yang dilakllkan oleh Hackston dan Milne (1 996) yang rneneliti
hubungan pengungkapari tanggung jawab soslal perusahaan dengan rnenggunakan variabel size
perusahaan, tipe industri tian profitabilitas. Pada pelielitian ini akan ditarnbah variabel basis perusahaan.
Basis perusahaan tersebut dimaksudkan sebagai tingkat kepemilikan saharn, dirnana dibedakan
rnenjadi dua, yaitu berbasis asing dan domestik. Psrusahaan yang proporsi kepernilikan saharn sebagian
besar d~milikiasing dikategorikan behasis asing, sementara yang sebagian besar dimiliki dornestik
dikategorikan berbasis dornestik. Variabel basis'pen~sahaantelah diteliti oleh Nor Hadi dan Arifin Sabeni
(2002) tlengan hasil signifikan berpengaruh terhatlap luas pengungkapan sukarela. Hasil ini berlawanan
dengan penelitian yang dilakukan Bambang Suripto clan Zaki Baridwan (1999) yang rnenemukan bahwa
basis perusahaan tidak signifikan terhadap luas [lerigungkapan sukarela dan penelitian yang dilak~~l.;i'l
Muhammad Rizal Hasibuari (2001) yang nienernuk;ln bahwa basis perusahaan tidak signifikan be:[)erli];!.:jt:
terhadap kuantitas pengungkapan sosial perusahaan.
Dari berbagai karakteristik perusahaan yang di!]unaki~ndalarri penelitian terdahulu berka~tanderi:);ir.
tanggung jawab sosial perusahaan, penelitian ini akan rneriggunakan ernpat karakleristik, yaitu s~ze,t~pc
industri, profitabilitas, basis perusahaan. Runiusan masalah yang diketengahkan dalarn penelillail in1
adalah: Apakah karakteristikperusahaari yang diproksi dengan size perusahaan, tipe industri (high profjle/low profile), profitabilitas dan basis perusahaari berpengaruh terliadap pengungkapan sosial ~pada
perusahaan yang terdaftar dl Bursa Efek Jakarta
penelitian iddmjukan untukmengidentifikasiitern pl!ngungkapan tanggung jawab sosial perusahaan,
mengetahuifaktor-faMor yang rnempengar~lhipen!lungkapan sosial perusahaan, rnenguji secara empink
pengaruh size perusahaan, tipe industri, profltabilitas dan basis perusahaan terhadap pengungkapan
sosial perusahaan di Indonesia.
~ d a p u nmanfaat yang diharapkan adalah dapat rnemberikankonbibusi pengembangan pengungkapan
sukarela khususnya pengungkapan sosial dalam laporan tahunan perusahaan, memberikan kontn'busi
da\am pengembangan tion, terutama yang berkaitan dengan praktek pengungkapan sosial perusahaan
dalam laporan tahunan, dapat rnengklarifikasi hasil penelitian sebell~ninya,dan untuk penelitian berikutnya
kekurangan dalam penelitian ini diharapkan akan memberikan kesernpurnaan dalam penelitian yang
berkaitan dengan pengungkapan sosial perusahaan di Bursa Efek Jakarta.
-
~
2. TINJAUAN PUSTAKA DAN HlPOTESlS
2.1 Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial
Perusahaan
..
Pengungkapan tallggung jawab sosial perusahaari yang serir~gdiscbut juga sebagai corporate
social responsibility (Hackston dan Milne, 1996) morupakan proses pengkomunikasian dampak sosial
dan lingkungari dari kegidan ekonomi organisasi terliadap kelornpok khus~lsyang berkepentingan dan
terhadap masyarakat secara keselurutian.
Banyak teori yang menjelaskan mengapa perusahaan cenderur~guntlrk mengungkapkan informasi
yang berkaitan dengarl aktivitasnya dan dampak yang ditirnbulkan oleh perusahaan tersebut. Gray el. a/,
, .
(1995b) menyebutkan ada tiga studi, yaitu :
1. Decision usefullness sfudies. Sebagian dari studi-studi yalig dilakukan oleh para peneliti yang
mengemukakan teori ini menemukan bukti bahwa informasi sosial dibutuhkan oleh para pemakai laporan
keuangan. Para analis, banker dan piliak lain yang dilibatkan dalani penelitian tersebut diminta untuk
rnelakukan pemeringkatan terliadap informasi akuntansi. lnforrnasi akuntansi tersebut tidak teaatas
pada inforrnasi akuntansi tradisional ynng telah dikenal selarna ini, rlnrnun juga informasi yang lain yang
reiatif baru dalam wacana akuntansi. Mereka menempatkaii ~nforrna!;iaktivitas sosial perusahaan pada
posisi yang nioderalelyi~i~porfa~~l.
2 Economic'theory studies. Studi disini meriggunakan agency lheory dimana menganalogikan
manajemen sebagai agen dari suatu prinsipal. Lazirnnya, prinsipal diartikan sebagai pemegang saham
atau tradilionalusers lain. Namun, pengertian prinsipal tersebut meluas menjadi seluruh interest group
perusahaanyang bersangkutan. Sebagai agen, manajemen akan berlrpaya mengoperasikan perusahaan
sesuai dengan keinginan publik.
3. Social and political tlfeory studies. Studi dibidang ini rnenggunakan teori stakeholders, teori
legitirnasi organisasi dan teori ekononii pc~litik.
Teori slakeholders rnengasumsikan batlwa eksistensi perusahaan ditentukan oleh parastakeholders. Perusahaan berusat~amencari pernbenarali dari para slnkehoider dalani nienjalankan operasi
perusahaannya. Semakin kuat posis! stakehoiders, seriiakin besar pula kecenderungan perusahaan
mengadaptasi diri terhadap keinginan para slakeholders-nya.
Teori legitirnasi seperti yang dinyatakan Lindblom (1994) d a l m Gray el. a/, (1 995b) adalah sebagai
berikut :
'...Suatu kondisi atau status, yang alla ketika suatu sistem nilai perusahaan, kongrueri
dengan sistem nilai dari sistcm sosial y i ~ n glet~ihbesar dimana perusahaan rnerupakari
bagiannya. Ketika suatu perbedaan, yarlg r~yataataupotensial, adaantara kedua siste:ri nil;!
tersebut, maka akan muncul ancaman tertiadap legitimasi perusahaan"
Sedangkan teori ekonorni politik rnenurut Jackson (1982) dalam Gray etal., (1995b) adalat~setlagal
ber~kut:
"Political econo~rlyis the study ollhe ir111:rplay olpower, the goals olpower wielders and [ite
productive excliange system (Zald, 1970). As a framework, politicaleconorny does not c o ~ i centrate exclusively on market exchanges. Rather it first of allanalyses exchanges in whiltever i~slitutionalframework they occLir nnd second, analyses the relationships betviueii
socialinstit!~tionssuclf as government, law and property rights, each lortilied by power and
the economy i e the system olproducirig 2nd exchanging goods and services. "
Berdasar teori ini pengungkapan tanggung jawab sosial dilakukan perusahaan sebagai reaksi
terhadap tekanan-tekanan dari lingkungannya agar perusahaan rnerasa eksistensi dan aktivitasnya
terlegitimasi.
2.2 Size Perusahaan
Size perusahaan rnerupakan variabel penduija yang banyak digunakan untuk rnenjelaskan variasi
pengungkapan dalarn laporan tahunan perusahaar~.Perusahaan yang berukuran lebih besar cenderung
rnern~likipublic denland akari iriforrnasi yang lebih tir~ggid~bandingdengan perusahaan yang berukur an
lebih kecil. Alasan'lainnya adalah bahwa perusahaan besar lnernpunyai biaya keagenan yang lebih besar
akan rnengungkapkan informasi yang lebih luas unt~rkrneng~~rangi
biaya keagenan tersebut. Lebih banyak
pernegang saharn juga rnernerlukan lebih banyak pengungkapan karena tuntutan para pernegarig saliain
tersebut dan para arialis pasar modal (Yuniati Guri:iwan, 2000). Cowen et. a1 (1987) rnenyatakan batiwa
perusahaan yang lebih besar terhadap rnasyarakat akan memiliki pemegang saham yang murigkin
rnernperhatikan program sosial yang dibuat perLrr;aliaan dan laporan tahunan akan digunakan untuk
menyebarkan informasi tentang tanggung jawab sosial tersebut.
Akan tetapi, tidak sernua penelitian rnendukung hubungan antarasize perusahaan dengan tanggung
jawab sosial perusahaan. Penelitian yang tidak berliasil rnenunjukkan hubungan kedua variabel ini
diternukan oleh Robert (1992) dan seperti yang diriebutkan dalam Hackston dan Milne (1996) antara lain
Davey (1982) dan Ng (1985). Sedangkan penelitian yang berhasil rnenunjukkan hubungan kedua variabel
ini antara lain Nor Hadi dan Arifin Sabeni, 2002; Yuniati Gunawan, 2000; Bambang Suripto dan Zaki
Baridwan, 1999; Muhammad Rizal Hasibuan, 200 1; HahmaYuliani, 2003; Cooke T.E, 1992; Belkaoui dari
Karpik, 1989, dan Hackston dan Milne, 1996. Karena ketidak konsistenan hasil rnaka penelitian ini
menguji pengaruh size pcrusahaarl terhadap pengungkapan sosial dalarn laporan tahunan di BEJ.
2.3 Tipe lndustri
Tipe industri telah diidentifikasi seb;lgaifaktor potensial yang rnernpengaruhi praktek pengungkapan
sosial perusahaan. Robert (1992) rnendefinisikari iiidustri higli profrie sebagai industri yang rnemiliki
visibilitas konsurnen, resiko politik yang tinggi, atau kornpetisi yang tinggi. Robert (1992) rnenyatakan
bahwa penelitian terdatiulu yang rnencakup intlustri telal~terdapat suatu hubungan sistematis antara
karakteristik-karakteristik tersebut dengari aktivilas pertanggung jawaban sosial. Tentu saja. sernua
klasifikasi'm merupakan ha1yang subyehf. Robert (1992) memasukkan industri automobil, penerbangan,
dan minyaksebagai highprofile.
Cowen et. a1 (1987) menyatakan bahwa perusahaan yang berorientasi pada konsumen akan lebih
memperhatikan pertanggung jawaban sosialnya kepada masyarakat karena ha1 ini dapat meningkatkan
citra perusahaan dan mempengaruhi tingkat penjualan. Patten (1991) mengidentifikasi industri minyak,
kirnia, hutan dan kertas sebagai high profile untuk satu penelitian. Dierke!; dan Preston (1977) dalam
Hackston dan Milne (1996) menyatakan bahwa perusallaan yang kegiatan ekonominya mempengaruhi
seperti indusbi extractive akan Ikrbih suka mengungkapkan informasi tentang pengaruh terhadap
lingkungan,
.
l~ngkunganmereka dibandingkan dengan perusahaan dl lndustri lain.
Di Indonesia, Muhammad Rizal Hasibuan (2001), Muhamniad Muslim Utomo (2000) maupun
Henny dan Murtanto (2001) memasukkan perminyakan dan pertambangan, kimia, hutan, kertas, otomotif,
penerbangan, agrobisnis, tembakau dan rokok, makanari dan minuman, media dan komunikasi,'energi
(listrik), engineering, kesehatan, transportasi, dan pariwisata sebagai perusahaan yang high profile.
Sedangkan bangunan, keuangan dan perbankan, suplier peralatan medis, properti, retailer, tekstil dan
produk tekstil, produk personal, produk n m a h tangga sebagai perusahaan yang low profile.
Berdasarkan penelitian-pene!itianset~elumnyadari definisi di;~tas,per~elitianini akan mernasukkan
perniinyakan dan pertambangan, kimia, hutan, kertas, otomotif, penerbangan, agrobisnis, tembakau dan
rokok, rnakanan dan minuman, media dan komunikasi, energi (listrik), engineering, kesehatan, Vansportasi,
dan pariwisata dalam kategori perusahaan yang high profile. Sedangkan bangunan, keuangan dan
perbankan, suplier peralatan medis, properti, retailer, tekstil dan produk tekstil, produk personal, produk
rumah tangga sebagai perusahaan yang lowprofile.
Penelitian berkaitan dengan pengungkapan sosial yang dilakukan pada perusahaan high profile dan
lowpmfile di Selandia Baru menunjukkan bahwa perusahaanhighprofile lebih Gnggi daripada pengungkapan
sosial yang dilakukan pada perusahaan low profile (Hackston dan Milne, 1996). Hasil penelitian yang
sama ditemukan oleh Muhammad Rizal Hasibuan,2OOl; RahmaYuliani. 2003: Muhammad Muslim Ulomo,
2000 dan Cooke T.E, 1992. Sedangkan per~elitianyang dilakukan oleh Davey (1992) dan Ng (1995) dalam
Hackston dan Milne (1996) tidak menemukan hubungan antara kedua variabel tersebut. Penelitian ini
akan mencoba menguji kembali pengaruli tipe industri terhadap pengungkapan sosial dalam laporan
tahunan di BEJ.
-
2.4 Profitabilitas
Hubungan antara pengungkapan tariggung jawab sosial perusahaan clan profitab~litasperusahaan
telah ~nenjadipostulat untuk mencerminkan pandangan bahwa reilksi sosi;ll memerlukan gaya managerial yang :;ama den!]ari gaya manajerial yang diperlukar~untuk nierntluat suatu perusahaan memperoleh
keuntungan (Bowman dan Haire, 1976 dalam Iiackston dan Milne, 19!16). Pcngungkapan tanggung jawab
sosial perusahaan mencerminkan suatu pendekata~imariajemen adaptif dalam menghadapi lingkungan
yang dinaniis dan multidimensional serta kemampuan untuk rnernperteniukan tekanan sosial dengan
reaksi kebutuhan masyarakat. Dengan dernikian, ketrampilan mariajemen perlu dipertimbangkan untuk
siirvive dalam lingkurigan perusahaan masa kini (Cowen el. al. 1!187). Heinze (1976) dalam Gray el.al..
(1995b) menyatakan bahwa profitabilitas adalah faktor yang rnt:~iit)erikankebebasan dan fleksibilitas
kepada manajemen untuk melakukan dan rnengungkapkan kepada pernegang sahani program tanggung
jawab sosial secara lebih has.
r-
PENGARUH KARAKTERISnK PtRUSAHAtA TtRHAOIS PENGUNGKAPANSOSlAL
DALAM LAI'ORAN TAHUNAN PERUSAHMN GO PUB1 IK 01 BURSA E i E K JAKARTA
V01 4
A(jus1tis 2003
--
Riset penelitian empiris terhadap hubungan pengungkapan sosial perusahaan, profitabilitas
menghasilkan hasil yang sangat beragam. Penelitian Bowman dan Haire (1976) serta Preston (1978)
dalam Hackston dan Milne (1996) mendukung hubungarl profitabilitas dan pengungkapan tanggung jawab
sosial perusahaan. Bowman dan Haire (1976) dalarn tlackston dan Milne (1 996) melaporkan perbedaan
yang
untuk rata-rata ROE selama 5 tahun arltara perusahaan yang m5ngungkapkan dengan
.
. signifikan
perusahaan yang tidak mengungkapkan. Perlelitian Preston (1978) dalam Hackston dan Milne (1 996)
melaporkan ROE satu tahun yang lebih tinggi i~ntukperllsahaan yang lebih mengungkapkan dibandingkan
perusahaan lain yang termasuk Fortune 500. Penelitian Hackston dan Milne (1996) melaporkan bahwa
profitabilitas tidak signifikan berpengaruh tertladap pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan.
Hasil penelitian Belkaoui dan Karpik (1989) untuk hubungan pengungkapan sosial perusahaan dan
proftabilitas yang diukur dengan ROA bertentlngan dan sulit unh~kdiinterpretasikan. Sedangkan penelitian
di Indonesia dilakukan oleh Rahma Yuliani (2003) derigan hasil bahwa profitabilitas tidak signifikan
berpengaruh terhadap pengungkapan sosial dan lingkungan perusahaan.
Karena ketidakkonsistenan dari hasil penelitian terdahulu maka penelitian ini menguji kembali
pengaruh profitabilitas terhadap pengungkapan sosial perusahaan dalam laporan tahunan di BEJ.
..
2.5 Basis Perusahaan
Basis perusahaan dalani penelitiari ini dimaksutlk~nsebitgai tingkat kepemilikan saharn, d1r11a:.?
dibedakar~menjadi dua yaitu berbasis asin!] dan do~nostik.I1erusahaan yang proporsi kepem~l~il;!:i
saham sebag~anbesar dirniliki asing dikategorikan berbasis asing, semeritara yang sebagian bt::.~:
dirniliki dornestik dikategorikan berbasis domestik.
Terdapat bebeiapa alasan perusahaan berbasis asing mernberikan pengungkapan yang leb~tl
dibandingkan perusahaan domestik (Susanto, 1992 dalarn Muhammad Rizal Hasibuan, 2001). Pertama
perusahaan asing rnendapatkan pelatihan yang lebih baik dalam bidang akuntansi dari perusahaan induk
di luar negeri, kedua perusahaan tersebut mungkin mempunyai sistem informasi yang lebih eflsien untuk
memenuhi kebutuhan internal dan kebutuhan perusa1ia;ln induk, ketiga kemungkinan permintaari yang
lebih besar pada perusahaan berbasis asing darl pelanggan, pernasok dan masyarakat umum.
Penelitian yang dilakukan oleh Nor Hadi dan Arif~nSabeni (2002) rnenunjukkan hasil yang s~griifikan
terhadap luas pengungkapan sukarela dalarn laporan tati~lnan.Hal ini beriawanan dengan tiasil penelillan
yang dilakukan Suripto (1999) dan Muhammad Rizal Haslbuan (2001) yang rnenunjukkan hasil yang tidak
signifikan karena ketidakkonsistenan ini maka peneliti mencoba untuk meneliti kembali variabel ini
Adapun penelitian ini menguji pengaruh basis perus;ih;~an terhadap pengungkapan sosial perusahaan
dalarn laporan tahunan di BEJ.
2.6 Kerangka Pemikiran Teoritis
Luas pengungkapan dengan tidak melakukan jlcrnbobotan didasarkan pada alasan bahwa untuk
menghindan munculnya subyektifitas pembobot. Ctiow dan Wong- Boren, 1987 dalam Nor Hadi dar~Arif~n
Sabeni (2002), membuktikan lewat penelitiannya, dinia~ialuas pengungkapan dengan pernbobotan dan
tanpa pembobotan ternyata hasilnya tidak berbeda (itlentik).
Darl uralan teoritis maka dapat digambarkan suatu model teoritis sebagai berikut
Gambar 1
Pengungkapan Soslal (Y)
S;ZE['enlsahran ( X I )
Tipe lndustri (X2)
..
Tipe lndustri &)
Size Perusahaan (X,)
Kerangka Pikir Teoritis
2.7 Hipotesis
Dari kerangka pikir teoritis diatas maka hipotesis-hipot~!sis yang diajukan dalam penelitian ini .
sebagai berikut :
Hipotesis 1
Size perusahaan berpengaruh positif terhadap pengungkapan sosial perusahaan
Hipotesis 2
Tipe industri berpengaruh positif terhadap pengungkapan sosial perusahaan
Hipotesis 3
Profitabilitas berpengaruh positif lerhadap pengl~ngkapansosial perusahaan
Hipotesis 4
Basis perusahaan berpel~garuhpositif terhadap pengungkapan so:;ial perusahaan
Hipotesis 5
3.1 Jenis dan Surnber Data
Penelitian ini rnenggunakan data sekunder yang berasal dari perusahaan di Bursa Efek Jakarta
pada tahun 2002. Data yang digunakan adalah laporan tahunan 200;! yang dipublikasikan pada awal2003.
Alasan dipilihnya periode waktu tersebut karena laporan tahunan 2002 merupakan data terbaru yang bisa
diperoleh peneliti di situs BEJ yaitu www.isx.co.id
3.2 Populasl dan Sampel
Populasl dalam penelltian Ini adalah perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta pada tahun
2002. Jurnlah populasl pada tahun 2002 sebanyak 323 perusahaan. Pengambilan sampel dengan
rnenggunakan rnetode purposive sampling. Adapun kriteria yang digunakan adalah penrsahaan yang
rnelakukan pengungkapan sosial pada tahun 2002. Pada penelitian ini check list (check list ada pada
lampiran) digunakan untuk rnelihat pengungkapan sosial perusahaan. Berdasarkan rnetode dan kriteria
pengarnbilan sarnpel diatas didapat 139 perusahaanyang rnelakukan pengungkapan sosial.
3.3 Pmsedur dan PengurnpulanData
Data dipemleh dari laporan tahunan perusahaan yang terdaltar pada Bursa Efek Jakarta pada tahun
2002. Penggunaandatacrosssectionalini kmnapada penertian ini rnenguji faktor-faktor intern perusahaan
yang mempengaruhi pengungkapan tanugung jawab sosial perusahaan dalarn industri yang berbeda
pada waktu yang sarna. Data tersebut diperoleh dari situs BEJ yaitu www.isx.co.id.
3.4 Definisi Opersalonal Variabel
3.4.1 Pengungkapan Sosial-i
pengungkapan sosial adalah data yang diungkapkan perusahaan berkaitan dengan aktivitas sosial
yang dilakukan perusahaan ying meliputi terna sebagai berikd : lingkungan, energi, kesehatan dan
keselarnatan karyawan, lain-laintentang karyawan, produk, keterlibatan rnasyarakatdan umurn.(Hackston
dan Milne, 1996).
Content analysis digunakan untuk merlguku'r per~g~rngkapan
tanggung jawab sosial perusahaan.
Content analysis adalah suatu metoda pengkodifikasian teks dari ciri yang sama untuk ditulis ke dalam
berbagai kelompok (atau kategori) tergantung pada kritolia yang ditentukan (Weber, 1988 dalam Hackston
dan Mllne, 1996).
Check list dilakukan dengan rnelihat pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan yang
rnencakup dirnensi dari terna lingkungan, energi, kesehatitn dan keselarnatan karyawan, lain-lain tentang
karyawan, produk, keterlibatan masyarakat dan urnum. Dalarn pengukuran pengungkapan digunakan
skor 1 jika rnengungkapkan dan 0 jika tidak mengungkapkan untuk setiap item pengungkapan yang
selanjutnya akan dijurnlahitan. Pengukuran ini dilakukan antara lain oleh Cooke (1992), Hackston dan
Milne (1996), Bambang Suripto dan Zaki Baridwan (1999).
3.4.2 Size Perusahaan
Penelitian terdahulu, size perusahaan telah diukur dengan jumlah karyawan, nilai total asset,
volume penjualan, atau rangking indeks, log penjualarl Ilersih, kapitalisasi pasar.
Pada penelitian ini total aktiva sebagai ukuran t ~ n t ~sizc?
l k perusahaan Penggunaan log total aktlva
ini untuk menyarnakan nilai dengan variabel lain dikarenakarl total aktiva perusahaan nilainya relalil
besar dibanding variabel-variabel I& dalarn penk~itianini.
3.4.3 ~ i p lndustri
e
Berdasar penelitian-penelitiansebelurnnya, pens~haanyang teildasifikasi dalarn kelornpok industr~
high profile antara lain perminyakan dan pertambangan, kirnia, hutan, kertas, otornotif, penerbangan.
agrobisnis,ternbakau dan rokok, makanan dan rninurn;~n,media dan komunikasi,energi (listrik), enineering,
kesehatan, transportasi, dan pariwisata. Sedangkan ban!)unan, keuangan dan perbankan, suplier peralatan
medis, properti, retaller, tekstil dan produk tekstil, produk personal, produk rurnah tangga sebagai
perusahaan yang low profile.
Tipe industri ini diukur dengan menggunakan variabel dumnly dengan rnernberikan nilai 1 untuk
perusahaan highprolile dan nilai 0 untuk perusahaanlowprofile.
3.4.4 Prolitabililas
Hackston dan Milne (1996) maupun Belkaoui dan Kapik (1989) dalarn penelitiannya rnenggunakan
return onassets. Konsisten dengan penelitian terdahulu, variabel ~~rofitabilitas
diukur dengan menggunakan
return on assels. Adapun pengukurannya dengan menggunakan rumus :
ROA = Earning before interest and tax
Total assets
!
3.4.5 Basis Perusahaan
Pengukuran untuk basis perusahaan menggunakan variabel dummy 0 dan 1. Perusahaan berbasis
asing diberi nilai 1, dan nilai 0 diberikan untuk perusahaan berbasis domestik.
1
3.5 Model Penelitian
j
1
Adapun model regresi ini ditunjukkan dalarn persarnaan
'
Keterangan :
. ..
Y
= Jumlah pengungkapan sosial perusahaan
Size perusahaan (XI) = Logaritma natural dari total aktiva
Tipe industri &)
= dummy untukmengklasifikasikan; industri highprofile (1) danlowprofile (0)
= Rasio laba sebelurn bunga darl p;Jak terhadap total assets (ROA)
Profitabilitas &)
Basis perusahaan (X,) = dummy untuk rnengklasifikasikan; Asing= 1, Domestik=O
e
= error
t
= konstanta
a
3
.
4. HASlLdan PEMBAHASAN
!
4.1 Hasil
4.1.1 Uji Kualitas Data
Untuk pengujian normalitas data, dilakukan derigan rnenggunakan uji Korrnogorov-Srnirnov. Dari
pengujian tersebut terlihat bahwa data terdistribusi dengan normal.
I
;
1.
i
i
4.1.2 Uji Asumsi Klasik
Untuk mendukung kebenaran interpretasi hasil anali!;is dengan model regresi maka dilakukan
uji asumsi klasik berupa uji multikolinieritas, heterokedastisitas, dan autokorelasi.
Uji MuHikolinieritas
Uji muttikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah pada model regresi ditemukan adanya
korelasi antar variabel Independen. Dalam penelitian ini nilai tolerance dan variance inflacation faMor
(I/IF) digunakan untuk mendeteksi adanya multikolinieritas. Dan hasil perhitungan output regresi untuk
variabel Lnsize, tipe Induslri. ROA dan basis perusahaan terlihat pada label 1 berikut :
Tabel 1
Nilai VIF (Va'ariance lnllaction hMor) dan Tolerance
olei ice
Variabel
1,030
Lnsize
Tipe lndustri
RO A
1
VIF
---
Basis Perusahaan
..
- --
0,807
1,240
0,')Ol
1,108
-
-.
Surnber :hasil output regmsi
~ i l i h adari
t nilai yanb terdapat dalaln tabel 1, tampak bahwa nilai tolerance kurang dari 1 yang
berarti tidak terdapat korelasi antar variabel bebas yang nilairlya lebih dari 95%. Hasil perhitungan pada
kolorn VIF juga menunjukkan hal yang sarna, yakni tidak ada satupun variabel bebas yang memiliki nilai
VIF lebih dari 10. Jadi dapat disimpulkan bahwa keernpat variabel bebas tidak mengandung
. .
rnultikolinieritas.
Uji Heterokedastisitas
Pengujian heterokedastisitas dilakukan derlgan merlggunakan uji Park. Adapun hasil uji Park
seperti ditarnpilkan padatabe12 berikut ini :
Coeffil:ienk?
Model
1
(Constant)
LNSIZE
TlPE
ROA
BASIS
Unstandardized
Coeffidents
__
B
Std. Error
3 273
-1.301
.I46
,119
9.266E-02
,4511
2.066
2.166
,515
,642
Standardized
Coc!ffiaents
0 eta
t
-.398
.lo5
,019
,090
,072
SQ.
1.220
,206
,692
,225
,837
,954
,342
,803
,423
a. Dependent Variable: LNU2l
Dari tabel 2, tampak bahwa pada kolorn siu untuk semua variabel adalah diatas 0,05. Hal ini
rnenunjukkan bahwa semua variahel rnempunyai prohabilitas lebih besar dari 0,05, srtinya model regresi
tidak terdapat heterokedastisitas.
Ujl autokorelasi bertujuan untuk mengujl apakah dalarn suatu model regresi linear ada korelasi
antara kesalahan pengganggu. Sampel pada penelitian ini diatas 100 sehingga pengujian temadap
autokorelasi pada penelitian ini dideteksi dengan uji Breusch-Godfrey (Imam Gozali, 2001). Hasil yang
diperoleh menunjukkan bahwa besarnya Breusch-Godlrey dapat dilihat pada tabei 3 berikut ini :
Model
I
(Constant)
I
1
B
,572
I std ~ r m r
1 12.024
~ic.
1
t
.048
1
1
Sg.
,962
a. Dependent Variable: Upstandardized Residual
Dari tabel 3 tarnpak bahwa pada 'kolorn sig, untuk sl?mua variabel adalah diatas 0,05. Hal ini
menunjukkan bahwa sernua variabel rriernpunyai probabilitas lebih dari 0,05,
artinya model regresi tidak
.
.
terdapat autokorelasi.
4.1.3 Pengujian Hipotesis
Hipotesis 1,2,3,4 dan 5 bertujuan untuk mengetahui pengaruh variabelsize, tipe industri, ROA dan
basis perusahaan terhadap pengungkapan sosial perusahaan dengan menggunakan analisis regresi
linear berganda. Variabel total aktiva memiliki deviasi yang besar sehingga mengakibatkan data tidak
normal dan menliliki koefisien yang signifikan dalam pengujian Iieterokedastisitas, oleh karena itu perk
ditransformasikan ke dalam model regresi In (Gujarati, 1995).
Adapun model regresi ini ditunjukkan dengan persamaan :
Y =a
+ b,lnX,
+b,X,+b,X,+b,X,+
e
Koefisien b, mengukur elastisitas variabel Y yang disebabkan karena perubahan variabel X, begitu
pula untukq, X, dan X,. Hubungan antara variabel X, q,)5, dan X, denganY ditentukan oleh tanda (+ atau
-) dari koefisien (b) dari masing-masing variabel.
Ketepatan fungsi regresi sampei dalam menaksir nilai aktual dapat diukur dari goodness offit nya.
Secara statisti& setidaknya ini dapat diukur dari nilai statistikt nilai statistik Fdan koefisien determinasinya.
Suatu perhitungan statistik disebut signifikan secara statistik apabila nilai uji statistiknya berada dalam
daerah kritis (menolak H,) dan sebaliknya tidak signifikan bila nilai uji statistiknya berada dalam daerah
yang menerima H, (Imam Gozali, 2000).
Untuk menguji adanya pengaruh yang signifikan atau tidak antara variabel dependen dan independen
peneliti menggunakan uji statistik t Uji statistik F dilakukan untuk menguji apakah terdapat pengaruh yang
signifikan antara Lnsize, tipe industri, ROA dan basis perusahaan secara bersarna-sama terhadap
pengungkapan sosial perusahaan. Koefisien determinasi (R Square) adalah suatu unit nilai yang
rnenunjukkanbesarnya penrbahanyang teqadi yang diakibatkan oleh variabel lainnya. R Square digunakan
untuk rnengetahui seberapa besar (dalam %) sumbangan faktor Insue, tipe industri, ROA dan basis
perusahaan terhadap tingkat pengungkapan sosial perusahaan. Hasil uji t, uji F, dan koefisien deterrninasi
dapat dilihat pada tabel 4.
Tabel 4
Hasil Uji Regresi
.
--
~
Keterangan
1 0,099
1 0,250
( Tidak Signifikarl
!
/ Tidak Signifikan
i
I
-.
0,196
(
0,172
R Adjusted
1
I
2
.
-
I-L
----
Sumber . Has11output regresi
.
,.
Berdasarkantabel 4, dapat diketahui pada persamaan regresi, terlihat bahwa variabel Insize merniliki
tinqkat siqnifikansi <0,05. Hal ini nienunjukkan bahwa variabel lnsize secara parsial berpengaruh positif
secara siinifikan tehadap pengungkapan sosial perusahaan. Semakin besartotal aktiva suatu perusahaan
maka perusahaan itu akan melaporkan pengungkapan sosial yang lebih banyak. Hasil penelitian ini
menerima hipotesis pertama.
Untuk mendapat legitimasi, perusahaan besar akan melakukan aMivitas sosial lebih banyak agar
mempunyai pengaruh terhadap pihak-pihaK intern;ll maupun eksternal yang rnempunyai kepentingan
temadap perusahaan. Penelitian irii mendukung teori legitimasi yang rnenyatakan bahwa perusahaan
dapat bertahan apabila masyarakat disekitar perusallaan merasa bahwa perusahaan rnelakukan aMivitas
bisnisnya sesuai dengan sistem nilai yang dimiliki oleh masyarakat (Gray eta/., 1996 dalam Rahrna
Yuliani, 2003). Selain itu, perusahann besarmerupakan emiten yang banyakdisoroti, pengungkapan yang
lebih besar merqakan pengurangan biaya politis sebagai wujud tanggung jawab sosial perusahaan.
Menurut Cowen et. a/ (1987), secara teoritis perusahaan besar tidak akan lepas dari tekanan, dan
perusahaan yang lebih besar dengan aklMtas operasi dan pengaruh yang lebih besartemadap masyarakat
rnungkin akan rnernillki pemegang saharn yang rnempefiatikan program sosial yang dibuat oleh
pen~sahaansehingga pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan akan semakin luas. Hasil ini
juga sesuai dengan teori agensi yang menyatakan bahwa perusahaan besarrnempunyai biaya keagenan
yang lebih besar akan mengungkapkan informas1 yang lebih luas untuk rnengurangi biaya keagenan
tersebut. Penelitian ini mendukung hasil penelitian Kelly (1981) dalam Hackston dan Milne (1996), Patten
(1991) di Amerika Serikat dan Hackston dan Milne (1996) di Selandia Baru yang menemukan bahwa size
perusahaan berpengan~lisecara positif terhadap pengungkapan sosial perusahaan.
Berdasarkan tabel 4, jugadapat diketahui bahwa vanabcl tipe industri rnerniliki tingkat signifikansi
<0.05. Hal in[ menunlukkan bahwa tipe industri berpengaruh posltif secara signifikan terhadap
pengungkapan sosial perusahaan Industdhighprofile cenderurig melaporkanlebih banyakpengungkapan
sosial dibandingkan dengan industri (ow profile. Dengan dernikian penelitian ini menerima hipotesis
kedua yang menyatakan tipe industri mempunyai pengaruh positif terhadap pengungkapan sosial
perusahaan. Hasil penelitian sesuai dengan teori legitimasi bahwa industri high profile lebih banyak
melakukan pengungkapan sosial karena aktivitas industri highprolile lebih banyak berhubungan dengan
lingkungan, masyarakat dan dibatasi oleh hukum. Dengan rnernberikan lebih banyak pengungkapan
sosial maka akbvitas perusahaanakan mendapatlegiimasi oleh pihak-pihak yang berkepentingan tefiadap
perusahaan. Teori stakeholder menyatakan bahwa semakin kuat posisi stakeholder, semakin besar pula
kecenderungan perusahaanmengadaptasi din terhadap keingina~ipara stakeholder-nya. Hasil penelitian
ini mendukung teori legitimasi dan teori stakeholder
Hal ini sesuai dengan pe.neliian Patten (1991) dan Hackston d a n ~ i l n e(1996), Muhammad Rizal
Hasibuan (2001) dan Rahma Yuliani (2003) yang menemukan bahwa tipe industri mempunyai pengaruh
positif yang signifikan terhadap pengungkapan sosial perusahaan. Muhammad Muslim Utomo (2000),
Henny dan Murtanto (2001) menyatakan industri highprolile letrih banyak mengungkapkan pengungkapan
sosial disbanding industri lowpml~le.
Dari tabel 4; dapat diketahui bahwa pada persamaan regresi, terlihat bahwa variabel ROA memiliki
tingkat signifikansi >0,05. Hal ini berarti bahwavariabel ROA secara parsial tidak berpengaruh terhadap
pengungkapan sosial perusahaan. ROA menggambarkan ongkat profiabilitas perusahaan, dengan demikian
tingkat profitabilitas perusahaan tidak berpengaruh terhadap besar pengungkapan sosial perusahaan.
Hasil penelitian ini tidak berhasil menerima hipotesis ketiga. 13erusahaanyang mempunyai profitabilitas
tinggi belum tentu lebih banvak melakukan aktivitas sosial karena perusahaan lebih berorientasi pada
laba semata. Penelitian Belkaoui dan Karpik (1989), Cowen et. a1 (1987), Patten (1991), dan Hackston dan
Milne (1996). Sedangkan di Indonesia sesuai dengan hasll penelitian yang dilakukan Muhammad Rizal
Hasibuan (2001) dan RahmaYuliani (2003). Hasil penelitian ini tidak mendukung teori yang menyatakan
bahwa dengan adanya laba yang tinggi maka manajemen akan melakukan pengungkapan sosial yang
luas.
Untuk variabel basis perusahaan tidak ditemukan adanya pengaruh antara pengungkapan sosial
I
dengan temuan Bamang Suripto dan Zaki Baridwan (1999)
dengan basis perusahaan. Hal I ~konsisten
dan Muhammad Rizal Hasibuan (2001), namun tidak konsisten dengan Nor Hadi dan Arifin Sabeni (2002)
yang menemukan signifikan pada pengungkapan sukarela. Ternuan penelitian ini tidak menemukan bukt
ernpiris atas teon yang mempred'ksi perusahaan berbasis asing akan melakukan pengungkapan yang
iebih tinggi dari perusahaan domestik. Hal ini mungkin dikarenakan sedikitnya perusahaan asing yang
ada di Indonesia dan perusahaan-perusahaantersebut sebagian besar dari Jepang yang mempunyai
budaya keterbukaan informasi lebih rendah dari negara lainnya (Choi dan Mueller, 1992 dalam Muhammad
Rizal Hasibuan, 2001).
Secara keseluruhan Lnsize, tipe industri, ROA dan basis perusahaan berpengaruh siginifikansecara
simultan (bersama-sama) terhadap tingkat pengungkapan sosial perusahaan dengan alpha 5%. Hal ini
menunjukkan bahwa perubahan persentase tingkat pengungkapan sosial perusahaan dapat dijelaskan
oleh perubahan yang terjadr pada seluruh Lnsize, tipe industri, ROA dan basis perusahaan. Sehingga
~k
pengaruh Lnsize, tipe industri,
dapat disimpulkan bahwa model ini cukup baik digunakan u n t ~ melihat
ROA dan basis perusahaan temadap pengungkapan sosial pcrusahaan. Dengan demikian hipotesis
kelima dapat diterima.
Hasil uji secara sirnultan pada tema-terna pengungkapan sosial menunjukkan bahwa terna
*lingkungan,kesehatan dan keselarnatan karyawan, karyawan (lain) dan keterlibatan dalam rnasyarakat
signifikan dipengaruhi oleh karakteristik perusahaan : size perusahaan, tipe industri, profitabilitas dan
basis perusahaan. Temuan ini konslsten dengan hasil penelilian yang dilakukan oleh Hackston dan Milne
(1996) dan juga penelitian yang dilakukan di USA, UK, Australia dan Selandia Baru yang menemukan
signifikan pada tema lingkungan, ketenagakerjaan dan keterlibatan dalarn rnasyarakat (Hackston dan
Milne, 1996). Sedangkan untukterna energi, produk dan lainnyatidaksignifikan.
5. KESIMPULAN dan SARAN
5.1 Kesimpulan
Tujuan penelitian ini untuk nienganalisis perlgaruh size perusahaan, tipe industri, profitabilitas dan
basis perusahaantefiadap luas pengungkapan sosial perusatlaan dalam laporan tahunan. Ada beberapa
kesirnpulan dalarn penelitian ini, yaitu :
Pengujian secap sirnultan rnenenlukan adanya pengaruh signiflkan antara karakteristik
' 1.
perusahaan den$ansue perusahaan, tipe indusbl, profitabiliis dan basis perusahaan terhadap
penguangkapan.sosial perusahaan.
Variabei size perisahaan yang diproksi dengar] total aktiva berpengaruh positif terhadap
2.
pengungkapan sosial .perusahaan. Sedangkan profitabilitas dan basis perusahaan tidak
berpengaruh.
,
Tipe
industri
berpengaruh
positif terhadap pengungkapan sosial perusahaan. lndustri high
3.
profile ternyata lebili banyak melakukan pengungkapan sosial dalam laporan tahunan
perusahaan.
Karzkteristik perusahaan dzlarn penelitian ini hanya mempengaruhi pengungkapan sosial
4.
pada temalingkungan, kesehatan dan keselarnatan karyawan, karyawan (lain) dan keterlibatan
dalam masyarakat. Sernentara untuk terna energi, produk dan lainnya tidak signifikan
dipengaruhi oleh karakteristik perusahaan dalarn size perusahaan, tipe industri, profitabilitas
dan basis perusahaan.
\
5.2 lmplikasi Hasil Penelitian
Pengungkapan sosial terbatas pada perusahaan yang rnempunyai karakteristik tertentu seperti
size perusahaanyang besar dan industri high profile lebiti banyakrnengungkapkanpengungkapan sosial
dalarn laporan tahunan.
Size perusahaan berpengaruh signifikarr terhadap pengungkapan rnenunjukkan bahwa sernak~r)
besarsize perusahaandiikuti dengan makin luasnya per~gungkapan.Hal ini mengisyaratkan bahwa sue
perusahaan yang besar mempunyai tanggung jawab teritang pengungkapan sosial yang lebih tinggi
dibandingkan dengan perusahaan kecil. Sehingga seniakin besar size perusahaan tidak diikuti dengan
makin luasnya pengungkapan sosial niaka perusahaan tersebut diindikasikan mempunyai perrnasalahail
rnisalnya rnernanipulasi dalarn pencatatan total aiIi.vs
Tipe industri juga berperlgaruh signifikan Iertjadap pengungkapan. Ini rnenunjukkan bahv:s
karakteristik perusahaan yang high profile akan berupaya untuk mernpefluas lingkup pengungkapan
sosial. Harapan dari rnasyarakat yaitu perusahaan yang rnelakukan aktivitas bisnisnya juga
rnempematikanlingkungan. Seliingga dirnungkinkan juga rrluncul peraturan pemerintah rnengenai undang-
-
JURNAL MAKSl
Vd 4. lgmfos 2W4
'(dey6un6uau yepn el!@ le!sos uedqfiun6uad ueynyelaw yepg ueeqesruad
uesele uep (deybun6uau el!q) le!!;os uedey6un6uad uqnyelaluueeqesruad uesele ue3uaw
g
,ueynyel!p ueplauad lees eped !s!puoy ue6uap lensas ueg!lauad uaunqsu!
!e6eqas ueyeun6!p 6ueh le!sos uetleybun6uadw e p !rueqeyaduau uep ueyeurndurahuaw
z
.s!sa~od!que!!n6uad !suals!suoy depr!wal qrueBuadlaq w e ~!leqqequelrp ue~lauadapouad
.L
: u!el eJelue Guelep ueye 6ueh ueygauad ywun g!lauad u w a q ! p iedep 6ueh ueJes ede~aqag
~le!sosuedqfiun6uadue~nyn6uad
eAuse!q ueu!y6untl1ay uepu!q!p ledep yep!! lelsos uedey&mBuad uelnyn6uad welep
uap a/!jo~d~ff/
uep a/!jo1dq6!!4 uo6aley eped ueeqesruad q i i a u a w luelep swjgyahqng
'ueeqesnlad qalo dey6un!p ehusn~eqas6ueA w a i way-wag ehule~aval
ueyu!y6unwa~uuep mahqns tej!s~aq6uruapua3 le!sos uedeyllunBuad ~euepueunsduad
'~nqmw
ledep yep9 unun l w e
ue~lauad\!set! !suals!suoy e66u~as'1002u n w !lo(eA ' u n q nles-q
~
p!u e ~ a u a apouad
d
x
z
.I
.ueeqesruad depewa ueOug~~aday~p
BueA ulel yeuld d e p e ~ uawafeuelu
a
yeu!d ueeynwaiay uwn!unuaw le!sos ued~i6un6uadpuaOuara er(usen1-senlas 6ueA !seuuoPl
~ e y e r e k e uwe@p uelogralay uep (ulel) uemerOey 'UefieW
uelewelasay uep uQeqasay 'uefiumfiu!~e w a ue6uap u w a q W u e y d q O u n 6 u a u ! i m
wepesay ehuepe~Cu!l!pledep!u! [el-(.al~wdmcywnpu! e h ( u ~ 8 uep
~ q ue6urqOuglre6uaP ueOWwW
yeAueq eAuueeqes~ads w g e f i u e ~algwd q ~ ! vw n p q 16eq~ y q l l e m!p e~areyns
Qey ue6uap 'ueunqel model uelep 1ey;os uedqOun6uad eped gwel
6ueA Wb@UI
lpeba yepg 1e6e ue6unyfiu!l ueygeyadwau delq m6e u e e q g ~ l a d~EW
IU'I
~lpeOUe~,,w
buepun,&?#.';:
,
urn
.,
- .\.'
,.
:,
$;:)$
,.....
, #.,.I.'. .
$*!I.'.
:xbd;:$&
Bambang Suripto dan Zaki Badwan. 1999. 'Pengaruh Karakteristik Perusahaanterhadap Pengungkapan
Sukarela dalam Lapaan Tahunan". Simposium NasionalAkuntansiII. September. 1999.
Belkaoul, A and Karpik, PG. 1989. 'Determinant of the corporate decision to disclose social information'.
Accounting, Auditing and Accountability Journal Vol. 2 No. 1.pp. 36-51.
Cook, T.E.1989. 'Disclosure i n the Corporate Annual Report of the Swedian Companies". Accounting and
Business Research 19: 113-124.
Cowen, S.S., Feneri. L.B. dan Parker, L.D. 1987. 'The impact of corporate characteristics on social
responsibility disclosure:a typology and frequency-based analysis'. Accounting, Organizations
andSociety.Vol. 12 No. 2. pp.111-122.
Gray, R., Kouhy. R. and Laws. S. 1995a."Corporate social and environmental reporting: a review of the
literature and a longitudinal study of UK disclosure'. Accounting, Auditing and Accountabili~
Journal. Vol. 8 No. 2. pp. 47-77.
1995b.'Methodolo~ical themes: construct~nga research database of social and environmental reporting by UK companieS". Accounting, Auditing and Accountability Journal. Vol. 8
No. 2. pp. 78-101.
Gujarati, Damodar N.. 1995.Basic Econometric. Thrd Edi!ioii. Mc. Graw-Hill.
Hackston, D and Milne, MJ,. 1996. 'Some determinants of social and environmental disclosures in New
Zealand Companies'. Accounting. Auditing andAccountabili/y Journal. Vol. 9 No. 1. pp. 77-108.
Henny dan Murtanto. 2001. 'Analisis perigungkapan sosiy~lpada laporan tahunan". Media Riset Akuntansi,
Auditing dan Inforrnasi: VO!. 1'No. 2. pp. 21-48.
httpjl www.isx.co.id
Imam Ghozali. 2001. -Aplikasi ~ n a i s i sMultivariate dengan Program SPSS". Badan Penerbit Universitas
Diponegoro.
~uhammadMuslim Utom. 2000. PraMek Pengungkapan Sosial Pada Laporan Jahunan Perusahaan di .
Indonesia. Simposium NasionalAkuntansilll.
Muhammad Rizal Hasibuan. 2001. Pengaruh KaraMerislik Perusahaan Terhadap Pengungkapan Sosial
DalamLqoran JahunanEmiten diBEJdan BES. Tesis Program
. Magister
.
Undip (tidakdipublikasikan).
Nor ~ a ddan
i Arifin Sabeni. 2002. 'Analisa FaMor-Faktor Yang Menlpengaruhi Luas Pengungkapan Sukarela
Dalam Laporan Tahunan Perusahaan Go Publik Di Bursa Efek Jakarta". JurnalMaksi.Vol 1. Agustus
2002.
Patten, Dennis M. 1991. 'Exposure, legitimacy and social disclosure". JournalofAccounting and ~'ublic
P ~ l i Val.
c ~ 10 NO. 4. pp. 297-308.
Rahma Yuliani. 2003. Pengaruh Karakteristik Perusahaan Jerhadap PraMek Pengungkapan Sosial dan
LingkunganDilndonesia. Tesis Program Magister Undip (tidak dipublikasikan).
Robert, Robin W. 1992. 'Determi~~a~its
of corporate social responsit)ility disclosure:an applicabon of stakeholder theory" Accounting, Organizabons and Society Vol. 17 No. 6. pp. 595-612.
SAK Revisi 1998. 'Pernyataan Standart Akuntansi Keuan~i~n".
Paragraf 9. lkatan Akuntan Indonesia.
1993. TeariAkuntonsi. Etlisi Kesatu. PF. Raja Grafindo Perkasa.
Sofyan ~afri~arahap.
Yuniati Gunawan. 2000. "Analisa Pengaruh lnforrnasi Tahcnan patfa Perusahaan yang Terdaftar Dibursa
Efek Jakarta". SimposiumNasionnl
Akuntansi Ill.
(
Penelitian tei'tang Pe~~~-~.~l-iuluii~an
,4k1--~1t
ansi
Sosial Lingku~ganole11 i - ) tL:S~ ahaan
<-)
< I
Thcrcsia Dwi tiast~rti
Stefani Lily Iridalto
E.bstrai;
Dalarn abad 21, dunia akan rncnghadapi tuntutan ter~tal-i;; I;-i'lt!nya a:.!c!il atas kesehatan
lingkungan.Hal ini nierupakari suatu taritangiin bagi t'r?aii;~j?r. Seizmaini perusahaan
rneniberikan keuntungan kepeda masyarakat dalain I;en:i~i; pi?i:cr.jazin. ban!ilan -bznti.ran
lainnya,dan pajakkepada pernerintali.'T~tapisant irli I;al t:?l.sel~:!: dirzs,? i ~ c l ~ rcukup
ni
oleti
rnasydrakat. Mereka juga rnernbutuhkan jari~inanI i n g k a n ~ i ~~jar?gsehatya~~nticiskdicemari
irl
oleh limbah- pabrik. T u n t ~ ~ t amasyarakat
n
tcrli~tclnpi;i:l.c:;ahaan irii,aitan nie~iingl<atitan
kebutuhan perusahaan akan berpcrannya auditcr li:;gi:i~ni;ar; untu!r dapat inernberikan
bantuan untuk mengaudit perusahaannya dalamhali:escIiaisri proses prcciuksi yang rarriah
lingkungan, penyajian dalam laporan kl?uangan.Tujuari pcnelitian irii adalah: (1) meneliti
tentang pengungkapan akuntansi l i n g k u n g a ~yiarig
i
tel;lh dilal(ui:an oleh perusahaan. (2).
Meneliti tentang tingakt keterlibatanaliuntansi dan akuntali dalam pel-~g~~ngltapan
akuntansi
lingkungan. Hasil penelitian ini adalah : (1) terdapat 530.; respondeii nienyatakan bahwa
perusahaannya telah mengungltapkan kegiataii perignr1ianan lingkungan dari aktivitas
pabriknya,baikdalam bentuk laporan keuangan maupun laporan statistik. (2) peran akuntan
danakuntansidalampengi~ngkapanakuntansilingkunga~~
aI.liara laiiicialar~iha1pengungkapan
energidan tingkatkepatuhariterhadapperaturan penierinLaii atas lingkungan. (3) Keterlibatan
akuntan di perusahaari d;lIam ha1 pengungkapan altuntarisi linghungan banyak yang belum
secara intensif rneskipirn akuntan menyadari bahflia pcrnrlnya dalam pengungkapan
lingkurigan dari akuntansi lingkungan sangat pc~iting.
terjacli di rncisyarakal ~ ~ ~ c r n ~ ) e r ipol;!
go~~iii~
plkir da11slltap masyarakat dala~nnicii(]t~adapisc:linpkcladinn alati pcr~sli\vn
ya1~1
nic~iyali!jkutk c g ~ a t a np c r c l t o r ~ o ~ ~ ~ ~ n ~ i .
Narnun dcm~kiasi, para pelnklr b~sn~:,
sering t~dakn!empertirnban(]k:i~~ darnpzik
sosial yany dapat d ~ l ~ n i b u l k a o
r il c l i
pengoiat~an bahan baku yany berasal
dari suml)er alam terliadap linykungan c!~
sekitarnya. Sebagai contoh: polusi udara,
polusi clir, polusi suara, limbah sungai dnn
--
Theresia D w i Hastuti,SE,Msi,Akt, dan
I Stefani Lily ind;~rfo,SE,MM,Stafpeiigdjai
I
FE 111?iknSoeg,,iaprenala, Sciiinia!ig
I
yang ditimbulkannya titlak semakin
Dengari adanya tuntutan ini,
ilansl bukan h a n y a merangkum
aasi tentang hubungan perusahaan
:an pihak ketiga tetapi juga dengan
,,ungannya, fenornina pencatatan
i!ansi niulai rnerigekspos tentang
issdegradasi lingkun(];in yang cliakuolehdunia bisnis (Gray, 1990). Pcran
ilansi dalani kcpertlullan terliaclal)
.
.-..Lil~:.~,l". :, ,l 5 , .,>., .,,,
,,
21.
It.
:.:.::;
I,:,..-,.-,.
.... 3 .
'if;?
:.:'
111
(2::'
ui tirigkaWkadar pernanfaata~i
i dari Ilasil I<iporan keunrigari
gakomodasi pclaporan ter'tang
tan lingkungari. Dantuan yang
rdapatdilakukari ~mel:iluikebijacdaii tindakan-tindakan serta aturan:zn yang dihasilkan dari perilaku akun. yang perduli terliadap lirigkungan
rnis di organisasi dirnana dia berada.
?soalan-pzrsoalan y a n g m e n j a d i
-lulan lingbungan sosial antara lain.
~salah-masalah polusi u d a r a d a n
rlceniaran lingkungan yang sernakin
~ningkatd ; ~ n sulit dicegall, semakin
~ningkatnya pcrturnbutian jurnlali
iiduduk dan perubalian demografi,
:mya keccriderrrngaii onluk nicningkati upaya-upaya rnerripercopat industrrjasi ekoiiomi sehingga rncnimbulkan
,ilpak-daml,ak negatif terliadap ljngigan dan aspek-aspcli pelrib:irlgunari
:nya, serta konflik-konnik lirigkungan
an semakin meningltat sebagar akibat
rladinya degradasi Iiiigk~rng:~ri.
Berdasarltan uraiarl d:atas, penelti
-,larik untuk inelakukaii ~:~cneIlti:ir~i
iitarig perilaku akunlari tlali sorisrtivita:;
(aterliadap aki~ntansi:;osial 11ngkung;iri
:adipada kat~upatendankota ,C;crn;~rnri!j
sbupaten Semarang menjndi pililiari
enelit1 k a r e n ; ~
banyak limbah yang bclurrl
,langgarii si:cara bark. Tcrtiapat pula
ngkungan kurnuli disekitar pabrik-pabrik
/ahkan bau yang sangat menganggu.
pmentara p1:neliti juga menyadari peng~ngkapann ~ a s a l a hakuntarisi sosial
igkungan merupakan salali salu mateii
ang menjadi kajian akui~tan.Hal ini Iiieli!di dasar pemikiran yarig riiemirriculkan
lagasan uritrrk nielakuhan penclitian Ini.
Uasalah Penelitian
Berdasarkan latar helakang niasalati
iiatas, perrnasalahari p e n e l ~ t i a n r r i i
dirurnuskan se:l::gz aerku:
jlal;(j p c r d u l i Iingltungan. Elerneii
1. Bagaiman-! Ic:.el aktivit;is tialai::
, ~ k i ~ n t ; ? i i s1hngkulig;ln
i
tersebut dapa:
perusahaa. yanq berkaiari ticn!l:t:.
t!~l~li;!l
lp;id:~, ;n!)cl 1
environni~ntal disclust~rc c ~ ~ : !
enviionr~e,-.:a/ accoiinii!~{l?
Pcngertiaii A u d i t L i n g k u n g a n
2 Bagainian? :!::vel k~1erIibal;rri aki~ri:;;..
ticru:joetri (1993) n i e n d e f n s i k a n
dalaln env .:~nr~ic!:iin/ i/i~sc:l!~sciri.;I:,,:
;!::,!il I~.:i~lcl;riga,i arlalah c v a l u a s i
e ~ i i , ~ ~ ( > r .:,I/
~ f i ?~(:~C~III.II~IJ{)'~
c
L:!.!?iiisli,; ::rill (~byektifdari dampak yang
a:!! rnza;,lri: potc:;saI darnpait dari
T u j u a n Penciiti;in
- i
at^:
o r g a n i s a s i a:as
T ~ i j l i a i i;~ene!::an 17: a:ia!:iti.
I : k!i:ir;cii A;,n yanl;:Iievaluasi
biasanya
1 U i i t ~ i hn i c , i g ( : : L : t i ~ ~
II:?!,;
~
:?!,I:,",I::!
:'i:i~,!s;:;: :jcngelolaan lingkurigan dari
[ ) c r ~ r s a I i a ~y:li n g b!:rknilziri cll?!i{;;t i
;;ij::~;isns tt:rsc:)ui, lketaatar~ kepada
e i ~ l / l r o i l r ~ e / i l , l l r/ls,~lo::lllc , ? t !
;:c.t;!!lrrnri
:,cn~]elolaan l i n g k u n g a n
e:~viioi~men!;~I,Ii:coiJi~i!/l<]
:;cji:;:ii
~ i i i i s ik c i ~ d a r a ,pembuaric?n
2 . Unliik ~ e n < j ~ : : : ; i ~Icvei
ri
I;clcril!;c!ic;'.
iLn;i?ali k c air lpengclolaan linibai:.
a k u n t a n cIaI(ir~r e r i v i i o i ? ' ~ i c : : : ! ' I i ? : , l l a s ~ i p:~ia
.
manajemen korn~inikasi
d i s c i o s u r e ? ! i d t ? l ? ~ ; i ~ 3 / 1 i l i ~ ~ l ~ : !rian
/
kursus-kursus yang diberikan keps2a
accocin ting.
c-t:if;iya pcrilial masaiah lingkungan.
Larldasan T e o r i
Karakteristik A u d i t l i n g k u n g a n
Menurut Adnriison dari Sciiler (1 D9il)
7vlenuri~t N e a m ( 1 9 9 4 ) dal;n
ada 4 point poki:~kyang harus iniericl;>p;,i
8c,bbington et al (1994) kotentuanp c r h a t i a n a u d i t o r dalar'i n - ~ c r i [ j a ~ i t l ~ tke!cntuan yang berlaku untuk penerap;i,i
liebijakan p e r u s a t ~ a a r itentang l i r i r ; ~ a u f j i t lincjkitngan ciapat d i j e l a s k r . :
kungan: (1) remcc/ic?lcost alau biaya pc!rsetlagal barikut:
baikan. Remediril ct-ls: liarus dilokuska::
;I. I<eg]ia::?n proakli: (Jan suharela
kepada p c n a n g a ; i a n clan p e r b a i k a : ~ b. F~ekuoiisinyatergantung keperlus
lierirsaksn lingh~ir:gan aI\ibal n h t i v i i ; ~ ~ :. P c r n y n t a a r i teritang lbesarn, :
pcrusatiaan. (2) as:;el ~ ~ r t p a ~ ~ ! i ;it:i;
icii:
k e s c s ~ r a a nt e r c a p a i n y a k o n d .
kerusakan aktiva. Ada boberapa lhal y;iri';
Iin(1kiir~gari t e r l i a d a p sasara.:
d a p a t d i j a d i k n n a c u a n di;iri!tir:iri)~,?
oerusa!iaari
l!ngairnana bc!iiluk p c r i g u k ~ i r a ; i as! I
(1
Umm~miiyabersitat internal, clila;;uk;:
pcrusaliaarl yang diberlaki~knii:;oLi;i(;.:
olch akuritan internal alau eksierni:
deplesi Dari sir:^ tiapal dikelnhui ~pctcn~,;
Ikc:rlisakan Iingk~i:;g;in yaiicj tli;ik~ii;l!l~;i~- I<r.[i~innana i ~ d i t l i n g k u n g a n
oleh aktivitas perus;ili;hi:n
(3) k:c,~nj~l;;,~~ 1 . iJn!iir; niengecek clan rnen{;uj kinerr'
kontingerisi. Fokur; Irtania kc:~~ajih;r~~,
prograi;? l i n g k u n g a n d;iri sun!
koritingensi ini di;iraI~k;iir ~lnt~.ii(
r~lcricriu
org:!r;!snsi secara berkala. Peng::, ,:
lkari kewajiban horitiiigcnsi l ) ~ : r i ~ s a I i ; ~ ~ i : ~ scc:ara berkala irii al:an mi:i:i[;crk . .
yang berhubun!]an deii(l;lrl t~i:iy:i I",;
2crierapnn rekorrieridasi ciaiarr, <:..
haikan (rei~lidinlcost) akt)at It~ni:~iiiiii;~~;i
cloiilirrien p o n t i n g d a a r n i):cj.;c
lingkungan. (4). Upaya-irpaya y ~ ' ~tei,i!>
i~j
A h l l I A L , yaitu RKL (renc;i:ia i c l c
clilakukan pcrusnliaan, llii r n c r ~ r l ~ a k ; ~ ; ;
I i n g k a n g a n ) d a n R P L ( r c r i c a , .>
iiidikator untuh r n c n c n t u k a r ~ lirigI(;:!
peiiiantauan lirigkungaiij.
keseriusnri perusahaan dal;lrii rricii;
2 r:ien;n~?iinadany;) database iiighu : , j ngani rnasalati-masalali l i r i g k i i n ~ j ; ~ ~ :
an yRiic nienyeluruh untuk pcnyc'sl;?liidup.
an liev.aspadaan serta pencjzni:. a.i
kep~iiusanuntuk pcrnantauaii i;?s;.,:ai
Elemen Akuntansi Lingkungan
yaiig iel;iIi dan akan t i i b a r i ~ i i ~ i .
Gray eta1 (1 9%) i n c r i j o l a s k a i i : r : ~ : . ~ ~ i ! : ?:
Menil~c~ritu
pilrak yarig bcr~vciin:'.g ::,
clerrieii a k u n t a r ~ s ilingi.;~liigaii y;111(,
!!iCziri(l lingkur:qan denjrar; iri?rnbiir;
incrnheri pedomari b a g ~ ~ o i i ~ s a l i a ; ! :
~ritorlnasiakt;it:as organisasi clalarr;
iintuk rnengatur perusaliaari setlemilii;~:'
inengeola lirigkungan.
r u p a a t a u p u n m e r u b a t i kcl~ijaii;iri
4 . iileridongkrak citra perusahaari
pcrirsahaan nicnuju ke arah pi.r~r:;aIi;i,iri
:;ebngai perusatlaan yang lbonaf,:!
dan d a p a l d i p e r c a y a d e n g a n
lurnbuhnya kesadaran Iingkungan
dari masyarakat.
Audit lingkungan merupakan silalir
.,sari intern perusahaan, pihak luar
g a t rnenjalatiltan f~rngsinya sebngni
~*efnclconliol. Proscs yanq clilalcoknn
,,:ukauditlingkungan 1iarusl;ili dihh[rhar!
Sara rnenyelur~rhlerrnssuki int:Iakuk;in
~3;lorganisasiclan perr;onilnya, pei1yid1,an lapangan (on-site investiga!ioil)
(angan rnewawancarai staff dengan
,~riasi
jabatani?ya.rnenganalisis
!okurnen-dokumen terkait,yang pada
&hirnya dilakukan pelaporan a u d ~ tdan
,ekornendasi tindak lanjut kegiatan.
fieroeputri,2003).
Agar audit lingkungan dapat berjalan
Cengan efektif, pertama perlu dukungan
dan komitmen dari perusahaan agar mau
ierbukadanjujur dalam memberikan data.
Kedua, adanya auditor yang independen
yang tidak mempurlyai kepentingan
apapun atasfasilitas yangsedangdiaud~t.
PT.Nycrnya Mentier
..~
PT. Sina: Sosro
I
- --
L.-~-
7
Forum us:^
j
Forum ush
I Forum ush
95
-----
PT. Bir~aGuria liirnla
Forum ush
10
..
-
-r
y-:
,
.
JVMLAH
-
10
Forum ush
Forum ush
I
i
n
Alasan
rnenggunar.an
kclestariari l i n ~ l k u n g a n .Clari rrias:nsresponden
seperli
iersebut
cl~a:?; adc:ah
rnasing pt:rusaliaan,
ciiseb~irI:at?
(I) pe:ieli!r ingin mengetahi;~ secara
hletode Pcnelitian
kuesioner untiik pilrli aki~ntan ~ritc!rii::l
$tau bagian keoarigan. )i.a~::i ~ r ; c r : i ! i ~ ! ~iangsu:-,gtanggapari akuntan dan tercgc.
Ibagia? akuntansi berkaitan d e n z a n
respondcn si:~eTtr Ier5eSut ti~aid;, ka:t tn?
Obyek Penelitian
pelaksaoaan tugas/pekerja:in. (2) r;.;ra
Penelitian irii termnsuk jenis penelltian
kanii nlenipcl k~rakaiiL~ahviarespc~.:ic::l
r e s p o ~ d e i ibcrhubungan tlengan i:~l:a
tersebutdapatmorcfleksika~~
peng:i;::~;;!;~
survey (eksploratil) y a n g dilakukan
yang tl~b~r!uhhan
dalarr, penei~l~ari
jniiu
dan pengel;~hu;tnnya sl::;ta ricnc:(!::>;\l
dcngan cara nienyehar kuesionei. Obyck
kt.brjakari-kebijakan perusal la.?^? da.zm
penelitian 11% adzlah [para nkuiitan, yang
rilerc!ka tcr11;ang ke!r,rlil~alat: rlic,ti;i.;i
n!as;i!a!i iingli~!~?gari.
(3) para respon5nri
I:.:;:I".;~
bekerja pada pcrilsahaari ~narllrfahtur (nkuntan) d;<l;lrn rnortar?!~!)al>~
:;i:r~r~c~i:ali
terliba!
dalam
perunusan ;'a:?
sc~c. lincjkungan dnri org;ii~i!,as~ r!i...ti;i
yang potensial mcni~?t~nyai
Iim!xill rJ;,.rl
~pcn~a!i:t)~lan
kepu:usan leritang i s s ~ - . s mcreka bekcria.
proses produksinya
si!e I ~ r i ~ j i \ ~ i ~Dalam
? y a ~ i pcnel~t~an
.
ini kz.,:!i
rnetiekankan
aspek
pengetahuan
(knc;:./lPopulasi d a n Sampel
Metode P e n g u m p u l a n Data
edge),
kesernpatan
(opportunity)
can
Populasi penelitian ini adalah sernua
Data d i p e r o l e h dungari cars
kemauan seridiri (voiiliof,) dari p x a
menyebarkan kuesioner. Kucsroncr i;e:!si
akuntan internal yang bekerja pada
akuntan berkaitan d e n g a n masaiah
3 bagian, yaitu bagian peflari?cbcri:;! data
perusahaan rnariufaktur yang ada di
Sernarang. Sedangkan sarnpel penelitiari
latarbelakang perusallaan. Bagian kecl~ra lingkungan yang dihadapi perusahzan
berisi ak!ivitas perusatiaarl saat in, y ~ i i g d~nianadia bekerja (mengaudit).
ditentukan berdasarkan kriteria terlentu.
berhubungan
dengan
ni I ..ilali
yaitu a k u n t a n iritcrnnl p c r u s a h a a r i
Langkati Analisis
l~ngkunganterrnasuk inisiat!f a. ~::irisi
manufaktur yang potensial rnencemari
Data dari hasil jawabar? responden
dari kelerlibatan akuntai), bag:'! ,-!ticja
lingkungan berdasarkan data dari
akan karni tabulas~kan tierlgan cara
berisi inforrnasi tentarig resp:. , . , I iinri
Bapedal d a n IZorurn Pengusahzl
perilaku m e r e k a berkai1a.i . L r?gai> sebayai bcrikul:
Semarang. A d a p u n p e r u s a h a a n 1 Tabulasi tentang gamtiaran s~rigkat
berbagai nlacani issue Iingk.:,- jar^.
pertrsahaan yang bersedia rrlenjadi obyek
opini responden tentang level a: ::,?:;is
pcnelitian dapat tlilil~nt pada Tahel 7
tialaril pcrusaiiaan ysri-: :+,! ,.. ' :
Jenis Data
berikut ini:
: ,.:. . . :
Daiam penci~tlanin1 kan11r l i e ~ ~ ~ ] , ; ~ r r l : i - ~lc;i(janonv~ronrncf~l;i:i!~:.~
Pemilltian perusal\;lan irii did;lcarltan
o
~
v
~
i
o
i
i
n
i
e
~
i
R
l
C
a
C
l
O
!
!
:
~
!
~
~
~::. , :
han
d
a
t
a
p:imer
Ibcrirpa
oy,ir.~~
riar!
pada penliltirari bahwa pt:rusallaari yang
:!sajihan c!;~lam persc,:::ii.:
respor:deri uriluk riierljawa?, i..rlc',~rlr:t
potensi;~lmemiliki niasalah linlbnii pasti
.,:a:
? :viernberr i;aiibaran cl~skr~p:~!
n1eiigh;tdapi masalali perlgeloiaar?I~nlhali yaricj akan karni bagikan, Rc;;':)r~den
porsepsl
i
l
k
u
n
l
a
n
lan:n~;i]
Ic,:
yarig dipaltai rialain pcriel~linr,1111 a~.!;il,;ii
tersebutdan b a ~ i r n a n a
tindakan inerekcr
Itetcrlibatan
a
k
u
n
t
a
n
(j;,l;:
kr?pala
t,ngl:iii
akuntar~si
!!at!
.:k:::I;itl
untuk mericerminltarl sadar a k n n
I
;.
1
i
anr~ierilal di:;closi,rc < 1 1 1 i i
~nmt!nl;l/ nccoi!~lfh:l{].
sis tentang s c o i c p(:iil,iu~i
,-an dari Iiubunyanriy:~ deryar>
;r.faktor lain y a r g dbalias dalam
lioner.
i i"~~~:ivilas
PL!~;I:;:I!I,I:I~T
F',!I~[!~I~I<]~.;I~;;I-~
,,i
pr:r;;!,:~ilaL?~~, c!:il2.1?.#
. '.,:i\n~lai~O~?:!,i,,'~. n ~ J t . i i ,II~I:~,I";!;
!~'l, :;!!;!I1
I"\!:IIII~;I::: I
' ~ . : ! : ~ i , i ! ) I . , ! ; ? i n:or;ia:lap
m.?sol;!!,
, ; , ~ , , \ ! I , I ~;L~,:J:II,-!'I
;:.I~
:c::::i!~~hkc!ua I:;>
L.iti~iItti!~g:~ii
(!I?~,I:~, ci;~i>:~l
~ ! i ! i l ~ , [;a(ja
~it
!abc:! .;
I u ~ i ~ ~~~ ~c ni ~i ! g : i i r ~ > ; ~ lt a
c i~i l l ~ t i i ~ i,!:,,~l)'iL
)
t!?.ll tliok!: 5
;iktivilas j>c:usa'!;ta~ b e r t i u h u t i g a n
iic~c!asor%an
l a b e 'I ;?cran aiuiiiaiisi
tlen!;an
~pcticjur~~,jkap:ai~l
akun!aiis!
,,1,,:1:1
, . . lp[.:ncj~~fiij~apan
niasalah ihncjkui:~.
Irigkungnii a t l a l a i unt;Ili\ n i c n g r t a l l u ~
;in
y
n
:
banyali
~
~
dtlakukai:
oieh perusahasc?bcrapa banyak d;ln bcsar pcrlia:iai~
hn Pembahasan
pcrusatiaan b c r k a ~ l a ndongan innsalc~li ;1n yar;(i potensai t~iciicernarilingitungan
.li Sfinnrang a:!nl~h. (1)rnasalali energi
:tnelitiari
Iingkungan ynng dilladzpi perusa11a;in
( 2 ) k e p a l i l i i a n terhadap peraturan
tersebut dan dalarn bcntuk apa penghipenelitjan ini dijabarkan kedalain
~ , e m e : ~ n t a hl e n i a n g lingkungan ( 3 )
ungkapan itu dilakukan. Untuk lebiti
, yaitu bagian pertama berisi
.lrigg:iran unluk rnasalah lingkungan.
lelasnya has11tabulasi jawaban rl?sponsingkat pendapat responden
Sedaiigitan yang beluni banyak dilakukan
den dapat dilihat patla tabel 3 .
iaktivitas perusahaan ternpal
;idalali (1) . daur ularig limbah (2) penekerja b e r k a i l a n d c n g a n
2. Keterlibalan akuntaiisi dan a k m t a n
cerrlarar; tanali clan udara (3) tiutang berpan masalati lingkungan.
Iriternal
Perusahaar:
dalatii
-,yarai ya:?Cl berkaitan dengan ir~asalah
Melakukan Pen(lu:igkap:ii? triasalat'
: kedua berisi tentang deskript~f
i~:?qkt~rn{;arl
Lingkuiigan
d persepsi akuntansi tentang ievel
B ~ r t l a s X ~ aliasil
n
penelitiar~ yang
Tujuan penggamsaran irli adalali
#an dengan aktivilnsnya dalam
:r!rsn)
:iai:!;~:
labei
6,
da;)ai
d~jslaskan
urit~rk
rncngetatlui
(1)
status
akuiitaiisi
:g.kapan rnasalah lingkungan.
pert~sahaanbcrkailan dengilt- n-~asnlali :;cba!.;ai boriltut:
ketiga berisi analrsis skor sikap
: l-'c:tienii::i:i kcbijakan pengendsliaq
.danhubungannyadeilganfahiorsosinl lin(jkuiigail, si.lua:; apa )>en;;;:c,r~::ei:,a!nn Iingkui;gan ( se7erti
;engilngkapan masnlah Ilncjltunguncjk:ipati
van<!. . lit la!^ rl!l;.{kt;ka!?
;dm per~lsatlaarlilyn.
ijc!i~~s;iIi~~~lii
( 2 ) E:i<~aitll:iil~iI k c l ( ~ i l ~ ~ ~ a ; , ? i i ;it;iliiliiia'? s;ita;ia transportasi,
;,( ,:..,'I>,,:!
,..
;>ro[?irky a i i ~n~o(lali15d a t ~ r
Tiibci 3
I ;.!I;::) I ! a i !,:I.?-ra!a uniuk peitanya:r:nyataan Responder1 P e r i t ~ aPengilrigkapari
i
hlasalall Akunian:;i L . i n g k u i ~ ~ j oyn; ~ n $
D~lakuka:iPcrusahaan
a , it;! nc:?.>2113 3 . t:.~eiicjaraI~ cada
:,.?.,?,S;in ra(!,~-rsga,[Ian tianya 4770
Aktivitas
,-t,sijot~c!c.8:
;dl;$ inenyatakan d~;ku!!(;In tcriibnt dainrrl kebijakan iiii
F'ciient~uankebijakan perusahaan
I c n l a r i g siklus p r o d u k s i yarig
kjcrpeiigaruii terhadap iingki~ngan.
Idilni rain-rala unluk pertanyaan irii
lingkungan
mcnipt!rolch inlorninsi
adaiati 3 . 5 , mengarah pada nilai
yang benar lerllang
Iiampir teriibat. D a n a d a 6 1 %
sikap dnn lindakan
ii2sponden yang menyatakan diikutIkan terlibat dalarn kebijakan ini.
IZ'enentuan kebijakan riset d a n
i,ecigeinbangan yang beorientasi
~ m d alingkungan.
tdila rala-rala untuk perfanyaan int
;~di!iah 2.9, rnengarah pada jawaban
~
r
i Gar1
u hanya adzi 3 9 %
respo::den
yang
rnenyzilakan
cepal berkcmbong
(!niasa yang akzrn
~l~ik~~tk;.~?
Ierlihat da!at~ikebijai;an i i i i
~TaSei5j
i3orn1aksud
8 7 Tidak ad;%;?ernlur;ln
i2e:?6:itL~an
pusalaktvitas pengenciairnsrlyed~aknri
r!.ila
. \ n Iiri~~kungaii
Nilai rata-rala untuk
:icrtanynan ini aaalali 3.1 inengarah
:)ads ja:vaban ragu-ragu. Dan tianya
4 3 % res~oridoi, yang menyatakan
tliikutltnn lcriibal dalam kcbiial:an ini
Menilai laporan investas1 (rnlsainya
;,eralatan daur ulang, alat u,i t~ngkat
pemasaran, dll). Nilai rata-raia unti~k
1
don dapat d ~ p e r c ~ i y ad e n q a n
Tabcl 2
turnbiihnya kesadaran Iingkunqan
Sarnpcl I1enclrtian
-1
dari ni:isyar,ikat
m N o i i a
Pervral~aan
Responden
Kernball
SurnberDataI
i Audit l~rigkur~gan
meripakan s i a t u
I
I
I
/:rilsar~ intern perusahaan, plhak luar
I
lapat menjalankan fungsinya sebagai
"cuit
nd!?!??S"i.
1
1
, Ear,?dal J
jixleniai coi?troi. Proses variq
2
2
/ F o r , ~ fus11
n
1
. - d~lakukan 1 2 1 Pe: ~snhaar,Tatiu Jak;~~.ln~lil;!l~~
- .. .
... ... . - -.
Ijntukauditlingkungan liaruslah diiakukan
__i_
jecara meriyeluruh termasuki rnelakukan
~. . . .--.
.
.
audit organisasi dari personilnya, penyidi
.-...
10
Forurn
-- usii
can lapangan (on-site investigation)
, P T N ~ o n y aMericer
2
2
Forun: usi.
-.
~:engar mewawancarai staff dengari
P i . Sinar Sosro
I
F a i r ]
iariasi
jabatannya,menganalisis
1
-!
~eb~gan
1
jokumen-dokumen terkait.vanq
/
5
r
i
~
s
. - . atl la
~ . -... .. .
-A
I
ikliirnya dilakukan pelaporari audt dan
1
3
/ F o r u ~ i u s!
,ekornendasi tind;,ik lanjul k e g a t a n
:heroeputri,2003)
~--.. - . ~ .
..~
Agar audlt Iingkungan dapat ber1aI;ln
i
pForurnxC--I
s n g m efektif perlaini p e t . d u k ~ ~ ~ l g i i i ,
Jan komitrnen dari oerusal>aan aciar rnnu
.~
12 ! PT. Gralia
Ierbukadan jujurdalam rnembcrlkan data
_~,Kedua, adariya auditor yang independcn
.
JUMLAH
i
.
.
.
A
yang tidak rnempunyai kepenlingnri
n t e r ~ ~ a l . Alasar~ menggunakan
apapun atasfasilitas yang sedalig diaudit.
kelcstarian lingkungan. Dari rn;::;lti!;~
!
responden seperti tersebut diatas ac'alah
riiasing p e r u s a l i a a n , discb,irlian
(1) pcrieliti ingin mengetahui secara
/ Metode Penelitian
kuesioner untuk para akuntan ii~tl:rnal
tanggapan akuntan dan te-,aga
atau bagian keuangan. Kami n ~ e ~ ~ l i l ~ langsung
l;
bagian akuntansi berkaitan derlgan
Obyek Penelitian
responder1 scperti tersebut diatas, Itarena
pelaksanaan tugaslpekerjaan. (2) para
Penelitian ini terlnasuk jenis penelitian
kami nicmperkirakali baliwa responilcn
responden berhubungan denqan data
survey (eksploratif) y a n g dilakukan
tersebutdapatn~erefl(:ksik;~r~
pengalarnnri
yang dlbutuhkan dalam perlelitian yaitu
I dengan cara menyebar kuesioncr. Obyek
dan pengetatiuannya serta pcrldnpn!
kebijakari-kebijakan perusaliaan dzlam
penelitian ini adalali para akuntan yang
~ i i o r e k atentang k e t e r l i l ~ a t a n111crr:l\;i
rnasalah lingkungan. (3) para respo::den
bekerja pada perusahaan manufaktur
(akuntali) dalam r1ir:nanygapi is::iic!-i:;~
serlngkali terlibat dalam perilmusan clan
yang potensial mempunyai limball dari
sue lingkungan dari org:inisas tlmana
pengambilan keputusan teniang is%-ISproses produksinya
mereka bekeria.
sue lingkilngar- Dalam penelltian ini kami
nienc:kanl(,in aspek pengetalluan (kn,-bvlPopulasi d a n Sanipel
Metode P e n g u m p o l a n Data
c,dge),
kesernpatan (oppoitunity) tian
1 Populasi penelitian ini adalah seniua
Data d i p u r o l c l i tlengrir, car:!
k c m z u a n s e n d r i (volition) dari para
akuntan internal yang bekerja pada
rnenyebarltan kuesioner. IKueslonir Ih:r~sr
a!i~:r;laii berkaitan dengan m a s s l a h
perusaliaan manufaktur yang ada di
3 baglari, y:~itu t)agiar~pertaina bcrl:;~ilal;i
I.ngK~rnc,anyang dihadapi perusalinan
Sernarang. Sedangkan sampel penelillan
latar bciaknng perusaliai~r~.
Dag1,3nhkit!: ;ci
tl~~:inr~ri
dla Sekerja (mengaridit).
, ditentukan berdasarkan kriteria tertentlr, b c r ~ saktlvitas
i
pcrusal1n;rn sail: i r i.;:'~,j
~
yaitu a k u n t a n i n t e r n a l perus:itiaan
berliubun(lan
dengtiri
II~:IS:I:?~-,
Lringkali Analisis
manuiaktur yang potenrial nicnccrnarl
lingk~rngnrr terin;isuli irii!;latif nit~l.i:in.;l
Udl;~ (la; Iiasll jawaban responden
lingkungari berdasarkan data dari
clan kelerlltzital? akunta~i bag;ir~ h,:I~l;.!
aka? kami tahulasikan derigan cara
Eapedal d a n F o r u m P e n g u s a l i a
berisi 1n:orrnasl tenl;lri(] ~espon[!c:!- i!;ii',
sebaga berikut:
Sernarang. A d a p u n p e r u s a h a a n perllaku rnereka lberkaitan c!i.!~~]:!n
1. Tabulasi tentang gambaran singkat
i perusahaan yang bersedia nienjadi obyek
berbagai rnacam issue I~rigkun~]ar~.
opini responden tentang level aktivitas
penelitian dapat dilillat pada Tabel 2
dalarn perusahaan yang berkaitan
berikut ini:
J e n i s Data
dengan environmentai di::closure and
Pemilihan per~lsahaanini didasarkan
Dalam lpenclitian ini kami mongglinae
r i v i r o i i m e r ~ t a laccounting, y a n g
! pada pemikiran bahwa pemsahaan yang
k a n d a t a primer b e r ~ r p ao[)irll (jar1
disajikan dalam persenlase.
responden untuk nienjawab k i ~ e s n e r
potensial memiliki masalah limbah pasti
2. Meinberi gambaran diskriptif stalist.i;
yang akan kami bagikzin. Hesponderi
menghadapimasalah pengelolaanlimbah
persepsi a k u n t a n t a n l a f i g l e v e :
yang dipakai dalani per1t:Iitian ini ari;llali
tsrsebutdan bzgalnana tindakan mereka
keterlibatan
akuntan
dalt..,:.
kepala bagian akuritari!;i dan aki~ritan
untuk m e n c e r i n i n k a n s a d a r a k a n
1
I
mu"'.".I-
1
p
-
~
1
~~
~~
/
I
pL
II
--
2
~
~
/
,1
1/
,
/
~
.
~
.
~
1
+---1
~ l u l oEuuA
! ~ !ou~ilrlull:p ,laqlu
yr?!i,l! t?1el~elejICII\J '(lip ' t l ~ ? l l ~ ~ ; I 2 l l l ~ l ~ . ~
leybu~,!In lele 'ljueln ~ n e puele;t!l;)ti
%OOL
s t ?%OOL.
' . ,
L?I(I!~BS!~U)
!SFiSaAU! U ~ ? J O ~ B!ellL!apJ
/
'3
-IUI ueyel!qay Luelep leq!lJal ueylriyllp
:iuycit:Aus~~~
6ueA uapuodsal 9 6 t : ~
eAuei1 u e a .ndej-n6e~i i e q u ~ t ?ep~!d
!
uebuenay uelodej
~ ; t ? ~ ~ ? f~
> ~, a~li?ll?pe
cu ! 1 1 1 1 ut?r:Aui!l~:ltl
li,!jl!
"I![, llll!llllll!lly
,,:,,ILII~ I?ICJ.E)CJ IEIIN ui?Ouriylj~111
tit?
i
l!li:~
LIU~~:I~~~A~I~UJ
~ ~ l 2 l L ~ l ~ c 1 L Lllup
l a ( l lLLls:l!
<Y"
-;;opustiu;ad sel!A!lyelesnduullluoui,d '[I
prisyuurlon
6'3
uulrilulsd upe yepi1 L O
-,
'is ~acie.t)
:u! ueyellqay ulejep leqilial uey:nyllp
Bucqway~aqleda3
u e y e l e A i ~ a u 6ueA u o p u o d s e ~
% 6 c epr: ehueq u e a . n 6 e 1 - n 6 e ~
ueqerne! aped i l e J ~ 6 ~ a'6'2
l u ualelle
%oo L
!u! u e r A u e ~ ~ ayniun
d
elel-ele! ! ~ I I N
~ u e b u n y i i u ~r?pi?d
l
isejua!Joaq 6ueA uefiueqiuati~.~:,d
l e p ) a s ! ] ueye!!qay uenlllall:ld .:
.IUI ueyel~qayulelep 1eq11:;'r lley
-:nyl!p ueyeleAuau~D'ueA uop~lo:i::u~
-, 19 12pk: u e a ) e q ~ l ! a l J I : ! L ~ I ~ L ~
lellu eped ~ l e ~ e G u a,S
u ~E tli?li:pe
:;I?U~:OJLI~
vi,iundwau~
t~uljunybu~l
IUI ueeAueuad ynlun u l e ~ - u l i +
II'IIN
~
ue4uny6u!l clepuylal q n ~ a f i u o i ? ~ a q
EUFA ! s y n p o ~ d s n l y ~ s 6iie11ia1
~iudeyDu~iGuod
ueeqesn.lad ueye!!qay uen:uail;,,!
..;
t~uy~lyelo'fl 9 1
%ES
4
. . , ." < :
! u ! ueyelrqay tuqep )(3q!l~?!u r y
uefiuoioloy
% ,
.
uefiue~aloy ,
U ' : . . %.?i;, il
:: .,.:, ;
-Iny!ip ueyeleAuaLu EUFA ~rapuotlsa!
ueselv ,
;
:
,
. sellnl)yv . .. .
,
. .~. .e d. e...;~ 6.(.u ,.n"..~. .d.,
%fb eAui?q u e a n 6 e i - n 6 e ~oec;i,h?t?l
sped yeiebuatu ' 6 . c uelepe !ul uu
ueeqesn~adueynyel!a
61is.4 ueBunyfii~!lisueiunyv yelesew uedeyfiunfiuad I ~ L I I J J ~uapuodso~ueelekula,
-eAuepad yniun e i e ~ - e l e
lel!p.
~ (611ein
c
inep !p UepnLu 6ueA ynpoid ueseriiay
~ ~ A u u e e q e s n ~LUEII
ad
' ! s e l i o d s u e ~ l EUFJeS u e q ~ l ~ i ! ~ a d ueleq!lia~aye u u u ! e G ~ g(z) ~ueeqesniad
ueyn,ji2!!p q e j a l 6 u e h u e d e y 6 u n
-6uny6u!l qcjese~uuedeytiun6uad
11:adas ) i!e6unyBu!l ue~etu;i311ad
-f3uad ede selijas .ueduny6u1l je!sos
-~o~ye)ueDuopeAuuedunqnquep
ue!lepuaCuad ~leyehqoy uen!o;>iiad 1;
dey!s joys s!s!leue !s!Jaq eB!lay ul
qelesi?Lu I J U ~ L uel!eyleq
I ~ ~
ueeqesniad
:Iny!iaq II:~LX~:):;
u ~ y s e j a l ! pledep ,g laqel luelei) ~ l c s l s l ;suclullye snlels ( I ) 1nqela6uaw yniclri
~ue6unyGu!lq u l e s r w uedey-6ur
welep eAusel!~!lyeueduap uejeq
qelef~i: !LI! u e i e q ~ l e 6 6 u a du e n i n l
SueA ue!lijauad ~ ! s e qu e y ~ e s u l ~ i a ; l
.ue!jun::Ot:,l
ue6unyCiu!~
j a ~ a 6uelua1
l
!suelunye !sdas~adI!
pld!~ysapCiilelilai !s!Jaq enpay u
I;V~F:,F!~LI ~:ecl;:)i[iurii;uad ueynyejaw
qelesetu ueljuap uulleymq GLIBA ! u ~ e i ;
-:aq Bue~riq(c) eJeDn uep ijeui:~i ~ e i r ? u ~ ; : ~u i e l t i r ~ LiesqesrlJad
leLuwtrl
.ue6uriyGu!1 ~ l e l e s u i uuedey6ur
L
( ) t
, 6
1
( 1 I
l ~ ~ i tLIEP
~ ~I S
~~ J
j Z( ~~
I I I ~UYC
L '~ ~ ~ I ~ J SiI:D ) ! 11eI3uap ~ i ~ i ~ e y e
~ !a~ ac )l( a q
~ ~ d i u~ai ul ~ . ~ l ~ : sSF]!AI~!I~?
r ~ ~ o d lanalh
i
I
I
d
L
ueynyel!p yuAueq il1ri1aqAu~:Au?)ili~!c;1~,:;
~ ~ a p ~ ! o d ~t ;Ua~~L ' I I L J SJ~ ~ ~ G uUeJf
!s
~ i o d i ; : )UL'CI~:A\L'!
~
!SU/IIOC: IISUI~ UI(LISC(~I
.i~eSunyEu!j qelesew Y l l l l l t i IJ~:!V!I[II.IB
I S I J D ~C L L I E ~ J S ~
ue!6eq nl!ei( 'uel
(6) uetiunyEu!l Buelua: ~E?1I11131LlijL: ~11qaiylil?i[j .III:.~I~~FIII) n11 ueduyljuo
ulelupay ~luylequ!lp!u! ~ie!plauadl!s
-1j~;ai.ii?di? y~iiuac;l u s p p up Iliqa%ai
~ ~ u l n j e ~depec(;ol
ad
:,e~;r,li.c!a~~ i s . ;
! G J ~ Luelese~u(l)
I~
ilelepc t i ~ ~ o : r i i i ! :;.I
a~
~uk:i!l~\icn.~ad
!tli?p~:q!pC'ui'A ui?Bu11y6uil
ue!qlauad
qclu:;i?:il ileOuol, ile:!e:.!oq u e u ~ j e s n l s d
ue8unyBui! !lewa3l.!aLu !e!sua:oiI !%J::X 11;
u u s a ~ l e q ~ u aued
d
i:i:lik!ij~ad ~ e s i l qLIUP :,:Aucq edu~a(1as
-uqesn~atlys10 ue?jnr,el!cyeAuer; I3uc,ii1i'
I I I I ( ~ I O ~ U ~ L U yrii!ili i l e '+I! L I ~ C I I I I ~ ~ I ~ U I I
-SunyGu!( qelesew uedeySunE~.!nc!ILI\:)!.o
'~auo!s
isuelirnye u w a d ' p ~ C I I ? ~ ::I?:I~?s~,I!I;!!]
I:;~IL!~LI!:>(~
irnd:!yB1::.5und
ileticl:~p
u i , i j u ~ l q ~ l ~ . l r aLIL'UL~C::I~J~C~
cl
S E I I A ! I ~ ~ IUCIUI) S V I I ~ C I I ~ 6ueA u!el JoiyepJo
1
1 I
Guel 1101 u e . e q u ~ e G 6 :atl
:
i~erilrll
iluRuap eAuue6unqnil uep uelu
+ (aqel eped ; e i ~ ! ~ledep
!p
' s ~ l t ?~!IO:S;J:,;
lj~
uu6iln)1Bu11
n y e l ! ~ a t i ~ J O ~B LS I ~ I L I s~! ~s ~ j i
;e:1 enpay I ~ U F I :IL'!~c~uI
U ~ ; ui:~j:!i:)~lj~:~j
.L~U!)LIIKI~~F
je)ua[uuo~!
yejese!u
d e p e q i o : uedcyljunO~icic! ! s i ~ e l o i i y vqeiescp, uccluy6unEllad
L I ~ ~ L I ~ ~ ~ J ~ : ! ~ ~ I ~ ~ U U
1 ~ ~p u~ gS NSJ~~SO/~SIP
~ ~ ~ ~ I ! /FIUaWlIOJI.
A I I ~ V
(uelep L J e e ~ l e ~ n i alde u i a ) ~Lli?lurlyk!
~
~~
----~
!
:
.
.
pertanyaan n i adalah
3.1, niengarah pads
jawaban r a g u - r a g u .
Dan hanya 37% res-
1.
Mengauditlmereview
Nil,
rata-rat, untuk
pertaiiyaan ini adalah
I
;
j
!
i
i
i
Tabcl 5
Kclerlibataii Akunlansi Inlcinal Pcrusnt~aanDalit!! Pcngirrigknpad~~.rhadap Alasalah Lirlgkungan
L a;b' ,. -, f. i t i sop
19
21
d a n 11;inya 5 1 i - C ~ ~ o n d c 1-'.lrlci
'
st:t~~:nairiyatelalibariyakyarigniiny:~::r.-I
Mercvicw/inengaut!it pcinl)orosan
rnenyal,jl;an diikutkan 'ci!i!!a: ~::!I::II;
bL1li,~adiri dan [):ofesi:ya liarus ?ri:?y;!d
karerta rriasalah Iingkungan. Nilairstakebilakari ini.
berperan dalani penatiqanan r;i;isala:i
rata rintuk pertanyaan ini adalaii 3 06, 111. F'enibuatan
n
~ i 1 1r 1 ?htii-iiansi sosial l i n g k ~ i n g a n .3a:iyak
rnengarah pada jawaban r;iguKqk!.
rnasal;il1 I i n g k i ~ n y n r ~Nllai
.
r ~ ! : . : ialn
3 o t ; r ~ b u l i r pertanyaan yang siiatr:yz
illltuk IlC!rtany,lLlii l i l t n d a ! n l :I 0.1.
;>crl1gka[an per:!:1 akuntan yanc; dt;i!,i:
Dari tlanya 3796 responden y ~ ! l i ~ ]
tnenya!akar diikulkan lcrliba: dal;irr!
t~eng;irrtt~;)ad2 jaLs/a!):!i! I;I[;I 'IICLI
:,Ic~: rcspail(!en n?eskipun a l a t.t:!~er:.js
[>an t!;lnya
35% rc:s;l!)nc!'!, ,;;II-,':I
y;inc] rll,?,sli pasl!iis akan perall e!;i!;-,!ni:
1 1 1 t l y l ik
; !
!
.:
[:rir;a,,,;i
dala,,) kcpal~~h:!ii A;u,::r.i:
perusahaan teriladap Iingku:?g;~ri
Itetiijak;!ri 1111
i:iL?siti;jcsi:iiis oemerinla'i can ;~rc;esr;ya
Nilai rata-rata untuk pertanyann ! t i 1
zkan sscjdra meiiibuar pi:ra:urai? :.?n:nng
adalah 3.31, mt:ngarall pads js:.la:)arl
c r d l r a l 1 !r!ill! I
l l ! i r
(,ri~k(;n!l,?~i
(lal:!r!i
wai.tu dcka: I.;: Dnii
! I I I : I I I
. I
;:!"I!. oeranclyapaii baliw;i p i ? ~ lr6:3!1:3!:
z
ragu-ragu.Dat?haiiya45% resl)c~nr!cii I
yanq menyatakan d~ili~llka!?
I r r l i ! ~ n l I ~ I I ! t~ , i b e c r ; ~ ; : ~
i nI
, I
r,~;:sal;iIi 11::gkunyan iiu akan [eljar. :,!k-.r
dalatn kebja1c;in 1111.
lchili darl 50% mcny;iin:;ii> k i i i : : I : . .ti:.,~!i,
knri\n,i Ikesadaran !pcrusshaar- ;!:;!r:i
i. Analisa kcc~ii~rigkrtia~i
pcngernI>arl{)yailr~kcbijakan Ieiitarlcj.
k.!~eri;i ;icia peratuiaii yang 1;ic'i:16a:
ari usatia clengan cricn!asi r;iiliail
1 P i t : k t t k l r i : l I ! 1 1
scmentarapcraturan scr~c!i:i bclun, 615:~:
lingkungan.
tentang sikius protluhi,~ y n r ~ gb e ) (!I Indonesia.
pcngarith terhatlnp lingkuil!~;!~!
Nilai rata-rata untuk perlanyacln ill1
adalaii 3.5, mcngarali pada ]aviai)ari
2 . Analisa kemungkinan pcn~jc:t~il~c~r\g!<csin?pulan D a n Saran
i k u l dilibatkan. D a n acia G I % ,
an usaha clengan oriciilnsi : c ~ i i l : ~ l l
responder, yatlc] r n e r i y a i a k a i ~
lingkur~~:iti
t:csimpc~lari
diikutkan terlibat dalam kcbijakan i t i ~ . 3. Menganalisa slklus Iiiclup 11r:):Ii:k ( ! L 1 ~ ~ 1 , I~irigkalaktiviias dalain perusshaan
j. Menganalisa siklus liidup produk dan
dampaktiya
;.ang berkaitan dengan enviror~mental
darnpaknya. Nilai rata-rata untuk
4 . Mengurigkapkarisegalascsu:itl!yang
disclosure and eriiroriniental accounbe~kaitandengan niasalah Ihii!ikuri:!lriig menurut persepsi responden
pertanyaan ini adalah 3.5 mengarah
iernyata masih rendah. Hal ini dapat
pada jawaban ragu-ragu. Dan ada
an dalam laporan tahunan
61% responden yang menyatakan
3. Opini Responden Tentang Kolcrlibatdilihat dari tabulasi jawaban rcspondiikutkan terlibat dalam kebijakan ini.
a n Akuntan Internal Daiam k1::isalah
den bahwa baru 5356 perusahaan
k. Mengungkapkan rnasalah lingkungan
i i n g k i ~ i i g a nPerus;-lIiaan
y a n g diladlkan responden telah
rnelakukan pengungkapan masalah
dalam laporan keuangan. Nilai ratarata untuk pertanyaan ini adalali 3 ,
Tuju;iii p c n g g a i n b a r ~ i n I e . s i ? b i ~ i
ingkungan.
a d a l a h ~ r r i t u k r n e n ( j e l a h o ~ (,i::sop.;!
2 Kelerlihatan akuntan dalani eiivrro';mengarah pada jawaban ragu-rayii,
akuntan serldiri l e t i l a i n ~i)r.t;,~iinail;i
riicnra! drsclosure and env;ronrnen!.%!
Dan lianya 49% respondeti yarlg
s e h a r u s n y a m e r c k a l e r l i l ~ n t ~1~1I;:i:i
n ~ c o i ~ i i t i iyang
? g paling banyak ada'a!i
menyatakan diikulkan terlibat dalain
m a s a l a l ~lirigkungan ytin!; ; i i I ~ n d a l > ~
tialaiii lial rnenganali:;is kemungkiiian
kebijakan ini.
I. Mengungkapkarisegnlascsualuyang
perusahaan Secara ritigicosan ~:,ii;i!)a:a~!
p e ~ i g e t n b a n g a nusaha yang Scropini akuritan 1nleri1;il Ienl;ii;[j I\ols?;
0rii:ntasi pada ramall 1ingkunl;an.
berkaitan dengan rriasalah lingkuiigan dalam laporan tahunan. Nilai ratalibatanr~yadapat tlilihat [laria Iti::~: i j
S c d a n g k a t i tingktifan t e r e r ~ ~ : a l i
rata untulc,pcrlariyaari lni adalail3.10.
Berdasarkan d;ita tliata:,, dt?p:ll
kt:ierlibataii
a k t ~ n l a n tlhl?.iii
mer~garalipada jawaban ragu-ragu.
disimpiilkair b;~hwcl a l i i ~ r i t a n iiilcrnai
e ~ i v r r o n r i i e i i l a l d ~ s c l o s u r e i!:~d
(J.
4 : y.
, '
@ngoptlrnlstlk atas peran
ap.pjof6si lerhadap akunJans1
~sos!~,l!~gk.un~an
.
Oplnl yang peslmistik atas peran akuntan
dan profesl terhadap akuntansl soslal
lingkungan '
n akuntan:
Keterlibatan akuntan:
"
'
-
)tan mengeml~angkaninovasi
~embangansislem informasi
lngan yang b(iru berkaitan
3an masalah lingkungan (75.5%)
rontribusi terhadap se~isilivitas
tungan (59%)
ntan terlibat dalam penyiapan
rmasi Iingkunqan kepada
iajenien (51%)
an organisasi profes~Oalarn
~entuanmasalah lingkungnn akan
gi dimasa yarig akan datang
%)
~n banyak perubahan dalarn
,afuran akuntansi bcrka~tan
igan lingkungan (51 7 6 )
-4
dari parusahaan yang dalarn catatan
bapedal polerisial mencemarillngkungan.
Hal irii akan rnenyebabkan keadaan yang
sebcnarriya dari perusahaan yang benarbenar poten:;~al mencernari lingkungan
lrtlali dapat tergali.
1. akuntan haws membatasi peranrrya
2.
3,
4,
I
5.
i
6
dalam penyiapan data keuangan
untuk rnasalah lingkungaft (47%)
akur~tanterlibat dalam penyiapari
informasi lingkungan (44.9%)
akunlan harus terlibat dalam semua
niasalah lingkungan yang dihadapi
perusahaan. (16.3%)
pekerjaanakuntan nicnin$]kalsocara
signillkan tanpa harus mcrisaultnn
masalali lingkungan (36.7%)
akunlan harus merljadi rflisiator ~rha
pengungkapon masalal~linokungarl
beium tcrjad1.(42%)
issirc I~rigku~igrln
b~lkali.i:atc:~
akuntan (28.630)
..
litas perusallaan:
. .
isyarakal bcrt~akunluk
?rnperoiehinforrnasi Icrilang
mapak lingkungan perirsahaan
I
1
i/
7,3%)
lareholder rnembutuhkan
lormasi lcritang masalatl
rgkungan yang dihadapi
xusahaan (63%)
2rusahaan tidak ada dana untuk
iengungkap masalah lingkungan. ,,
I
C n v ~ r o n m e n t a l l y -s e n s i l i v e A c c o u n t ~ n g ,
accounting and Busness Research, "01 4. No
9 1 p.109 . 120.
I
(;rev.
Kepatuhan (compliance):
-
tlc:upoctr~(1993) , wviw. Goegie. corn
,
1. profesi membuat pcraloran untuk
ti3il.I1c
hlrl~mnn,i-.*ro
I
I
I
I
sr: data yang diofah
,
1
harapan bahwa pemcrintah harus
membuat d a n meningkalkan persyaratan b a g i p e r u s a l l a a n yang
berkaitan dengan masalah lingkungan, dan berharap sekali kalau pengungkapan masalah lingkungan harus
selaiu melibatkan akuntan.
1906 Ei.olus~ Audlllnlernal. PT.
"dcha~nun~hasi
Indonesia, Jakarta.
!
3
1996 IS0 14000: . ! ~ i s l c n l
Ivtan,~;en~cnL~~~gkungan.
(ler~ernahan).F'ustaka
D!namor, Press~ndo.Jakarta.
Agus. M. S$lawatb dan Melilnia S.
hl~inljn~.
1997. A u d ~ lLingkungan. Dircktorai
Jandrnl P c n d i d ~ k a nTinggi Departemen
! iordan, 14
1
,jronrnenial accounting adalah
i m dalam pernbuatan anggaran
:ang masalah lingkungan.
i i akuntan internal tentang keter~lannyadalammasalah lingkungan
:usahaan ternyata cukup baik.
untan internal sangat fokus pada
i
I Inti 1990. Standar AkuntansiKeuangan.Sz~iernba
i E.m1):4 .lakart.a
j llrornas,Lee M.1998. Cos!Account~ng.Prentice-
----
j
I
OrceninqofAccountancy Parlll.Acca. London.
I
meng~irigkapkanmasalah
linghungan (hanya 35%)
2, pengungkapan rnar;alah iingkungan
mcrupakan masalat, pcralurarl
i50al
and
~ G r i l y .R . H . , Cebbtngton. K.J and Walters. D
(1993). Account~ngandTheEnv~ronrnenl:Ttie
iI
han (compliance):
Ethic
j
M a n a ~ e r i aAud~:ing
l
Jornai Sprlng, p. 12.21
1
8,4%)
R H.,IQSO, Business
"
I
,erusahaan menjadi sehat jika
ublik diberi informasi masalah
ngkungan (75.5%)
>sngungkapalirnasalah lrngkungan
kan menjadi praktek yang rneluas
irnasa yanq akan dalang ((51%)
nembual peraluran unluk
nengungkapkan masalah
ingkungan (69.4%)
3emerinIal1harus rnenlngltaian
?ersyaratan bag[ perusatlaan
berkaitan rnasalah lingkungan
(75,5%)
lrnplikasi
i l r ~ l u kpenelitian berikutnya perlu
diporlimbangkan untuk mernperluas
scope responden, mulai diperbanyak
prodult yancj berwawasan lingkungan,
per:~nykatan kerja sarna perusahaan
ili:r:(]arl kelompok lingkungan, keterlrbatan pr?rusahaan d a n akuntan dalam
n:en$~ulamakankcpenlrngan masyarakal
sr:o;!iInl
t a n g g u n g jawab s o s i a l
pcr;~-,zliaarikepada Ilngkungan. [g
(
I
I
1
I
;
I
Pendicl~knndan
Kebudayaan.
Tunggai. Ainin Widlaia. 1995.Audil Lingkungan:
SuatuPenganlar. EdisiPertama.Gramedia.PT.
Grarnodla Pustaka Utarna. Jakana.
Thompson, Environmenl in Ethics. Edis~
Prhrtama.
McGr;lw-HIII. Inc. 1993
Download