Edutech, Tahun 14, Vol.1, No.2, Juni 2015 COMMUNICATION STRATEGIES OF NATURAL RESOURCES AND ENVIRONMENT PROTECTION AND MANAGEMENT POLICIES BASED ON LOCAL WISDOM IN TASIKMALAYA REGENCY STRATEGI KOMUNIKASI KEBIJAKAN PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA ALAM DAN LINGKUNGAN HIDUP BERDASARKAN KEARIFAN LOKAL DI KABUPATEN TASIKMALAYA Oleh : Evi Rosfiantika dan Saleha Rodiah Departemen Ilmu Informasi dan Perpustakaan FIKOM UNPAD Email : [email protected] Abstract. The purpose of this study was to determine the Communication Strategy Policy on the Protection and Management of Natural Resources and Environment based on local knowledge that can be applied in Tasikmalaya district and can be used as an alternative model of communication policies based on local wisdom. The method used is descriptive method with qualitative approach. Object of research is natural, or natural setting, The data collection techniques used in this study are: observation, interview and literature then Informants selected purposively composed of six (6) persons, namely: Head Section of Supervision Department of Mines and Energy Tasikmalaya District , cultural leaders, community residents, the Village Head Sindangkerta, iron sand material Entrepreneur and Chairman of RT. 01 RW 01 Sindangkerta Cipatujah village. The conclusion is communication policies that do not integrate with the local knowledge and the existence of traditional media in the society is not used to convey the message policies so that policy implementation does not run optimally in accordance with the purpose of government is needed communication strategy policy based on local wisdom in resolving implementation issues iron sand mining policy that is happening today in Tasikmalaya Keyword: policy communication strategy, local wisdom, environment. Abstrak. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Strategi Komunikasi Kebijakan Tentang Perlindungan dan Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan Hidup berdasarkan kearifan lokal yang bisa diterapkan di Kabupaten Tasikmalaya dan bisa dijadikan alternatif model komunikasi kebijakan yang berbasis kearifan lokal. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Obyek penelitian yang alamiah, atau natural setting, Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah : observasi, wawancara dan studi pustaka kemudian Informan dipilih secara purposif terdiri dari 6 (enam) orang, yaitu : kepala Seksi Pengawasan Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Tasikmalaya, Tokoh budaya, Warga masyarakat , Kepala Desa Sindangkerta, Pengusaha material pasir besi dan Ketua RT. 01 RW 01 Desa Sindangkerta Cipatujah. Kesimpulan yang diperoleh adalah komunikasi kebijakan yang dilakukan belum diintegrasikan dengan kearifan lokal dan keberadaan media tradisional yang ada di masyarakat tidak dimanfaatkan untuk menyampaikan pesan kebijakan sehingga implementasi kebijakan tidak berjalan optimal sesuai dengan tujuan pemerintah maka dibutuhkan strategi komunikasi kebijakan yang berdasarkan kearifan lokal dalam menyelesaikan masalah implementasi kebijakan penambangan pasir besi yang terjadi saat ini di Tasikmalaya Kata kunci : strategi komunikasi kebijakan, kearifan lokal, Lingkungan hidup 273 Strategi Komunikasi Kebijakan Perlindungan Dan Pengelolaan Sumber Daya Alam Dan Lingkungan Hidup Berdasarkan Kearifan Lokal Di Kabupaten Tasikmalaya Edutech, Tahun 14, Vol.1, No.2, Juni 2015 A. PENDAHULUAN Sumberdaya Negara maka dalam alam dikuasai oleh untuk mengatur dan mengelolanya pemerintah mengeluarkan kebijakan-kebijakan yang dapat berlaku adil untuk kepentingan bangsa dan Negara bukan untuk kepentingan golongan Kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan pemerintah tidak ada artinya bila tidak disertai oleh implementasi kebijakan yang efektif untuk mencapai Akhir-akhir ini dalam pengelolaan sumberdaya alam sering terjadi konflik antara pengusaha dengan masyarakat lokal yang pada akhirnya berujung pada konflik masyarakat lokal dengan pemerintah, yang biasanya berawal dari aktivitas eksploitasi dan terjadinya degralingkungan. Masyarakat baik pengusaha maupun pemilik dan penduduk sekitar daerah memperoleh eksploitasi kejelasan dan tidak kepastian hukum bagaimana proses pemanfaatan pemerintah dalam kehidupan. Kebijakan prosesnya apabila berdasarkan kepada kearifan lokal yang ada di masyarakat bisa mudah dipahami dan dilaksanakan tanpa merasa seperti ancaman dan paksaan untuk Masyarakat tidak lepas dari budaya lokal yang memiliki kearifan lokal yang tinggi. Kearifan lokal diwujudkan dalam nilai-nilai luhur yang tumbuh dimasyarakat warisan falsafah leluhur secara turun maka Terjadi konflik diantara masyarakat yang setuju dan tidak setuju terhadap penambangan pasir besi tersebut. Selain itu konflik juga terjadi antara masyarakat harus lain potensi konflik dengan pemerintah pun besar akibat terjadinya eksploitasi penambangan Kebijakan-kebijakan pemerintah sudah dikeluarkan untuk mengelola dan mengatur sumberdaya alam dan lingkungan diantaranya UU pertambangan, pelarangan eklpoitasi daerah konservasi dan pelestarian wilayah habitat penyu dan lain-lain tetapi dalam pelaksanaannya banyak pihak yang tidak memahami maupun tidak mau tahu mengenai kebijakan-kebijakan tersebut. sumberdaya alam tersebut. temurun, aktifitas dengan penambang di satu sisi dan disisi tujuan yang diharapkan. dasi semua masyarakat dalam melaksanakannya. tertentu. antara melakukan dijaga dan dikembangkan sehingga menjadi pedoman Ada yang salah terjadi dalam proses kebijakan pemerintah, salah satunya dalam implementasi kebijakan yang tidak optimal sehingga menimbulkan banyak hambatan dalam pelaksanaannya. Hambatan-hambatan implementasi kebijakan yang terjadi selama ini adalah dalam melakukan pendekatan 274 Strategi Komunikasi Kebijakan Perlindungan Dan Pengelolaan Sumber Daya Alam Dan Lingkungan Hidup Berdasarkan Kearifan Lokal Di Kabupaten Tasikmalaya ke Edutech, Tahun 14, Vol.1, No.2, Juni 2015 masyarakat lebih melakukan komunikasi yang seharusnya dilakukan pendekatan struktural diantaranya dalam pemerintah dalam melaksanakan kebijakan kegiatan sosialisasi maupun pelaksanaan terkait permanfaatan sumberdaya alam dan kebijakan perlindungan lingkungan hidup ini, maka dengan banyak alasan keterbatasan sumberdaya manusia dan anggaran. Implementasi kebijakan penulis tertarik untuk melakukan penelitian dapat terkait hal tersebut dengan mengambil berjalan efektif dan efisien tanpa banyak judul: Strategi Komunikasi Kebijakan mengeluarkan biaya Tentang Perlindungan dan Pengelolaan membutuhkan sebuah strategi komunikasi Sumberdaya Alam dan Lingkungan Hidup kebijakan yang didasarkan kepada kearifan di lokal yang ada. Strategi komunikasi kearifan lokal. tenaga dan yang merupakan paduan perencanaan komunikasi (communication planning) dengan manajemen komunikasi (communication management) untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Effendy menyebutkan bahwa strategi komunikasi menunjukkan ini harus mampu bagaimana KabupatenTasikmalaya berdasarkan 1. Tujuan : a. Mengetahui source (sumber) yang digunakan dalam komunikasi perlindungan strategi kebijakan dan pengelolaan sumberdaya alam dan lingkungan hidup berdasarkan kearifan lokal b. Mengetahui komunikator yang tepat dalam strategi komunikasi operasionalnya secara praktis harus kebijakan dilakukan, dalam arti kata bahwa pengelolaan sumberdaya alam dan pendekatan (approach) bisa berbeda lingkungan hidup sewaktu-waktu bergantung pada situasi kearifan lokal dan kondisi (Effendy, 2007 : 32) Untuk dapat mencegah terjadinya perlindungan c. Mengetahui dalam berdasarkan perencanaan strategi dan pesan komunikasi konflik akibat pengelolaan sumber daya kebijakan alam seperti halnya yang terjadi di pengelolaan sumberdaya alam dan Kabupaten Tasikmalaya, maka pemerintah lingkungan dalam merumuskan dan mensosialisasikan kearifan lokal kebijakannya harus menggunakan strategi d. Mengetahui perlindungan dan hidup berdasarkan media komunikasi komunikasi yang tepat sesuai dengan yang digunakan dalam strategi tujuan kebijakan tersebut. Berdasarkan komunikasi kebutuhan terhadap pemahaman strategi perlindungan kebijakan dan pengelolaan 275 Strategi Komunikasi Kebijakan Perlindungan Dan Pengelolaan Sumber Daya Alam Dan Lingkungan Hidup Berdasarkan Kearifan Lokal Di Kabupaten Tasikmalaya Edutech, Tahun 14, Vol.1, No.2, Juni 2015 sumberdaya alam dan lingkungan situasi dan kondisi (Effendy, 2007 : hidup berdasarkan kearifan lokal 32) 2. Kerangka Pemikiran Pace, Petterson dan Burnet Komunikasi menurut Rogers (dalam Effendy, 2007 : 32) (dalam Mulyana, 2001: 62) adalah menyatakan bahwa tujuan sentral proses di mana suatu ide dialihkan kegiatan komunikasi terdiri atas tiga dari sumber kepada satu penerima tujuan utama, pertama adalah atau lebih, dengan maksud untuk secure understanding, memastikan mengubah tingkah laku mereka. bahwa komunikan mengerti dan Dari definisi tersebut menerimanya. Andaikata ia sudah terdapat to tujuan yang utama dalam proses dapat komunikasi yaitu perubahan tingkah penerimaannya itu harus dibina (to laku. Perubahan tingkah laku yang establish sesuai dengan yang diinginkan oleh akhirnya kegiatan dimotivasikan (to sumber atau bisa juga disebut motivation action). komunikator memerlukan strategi Oleh menerima, acceptance). komunikasi yang tepat sehingga bisa rangka tercapai tujuan yang diinginkan. komunikasi Strategi merupakan komunikasi paduan komunikasi dengan komunikasi menyusun dalam strategi diperlukan suatu pemikiran dengan memperhitungkan perencanaan faktor-faktor pendukung dan faktorfaktor penghambatnya serta pengetahuan mengenai komponen- (communication komponen komunikasi, yaitu : 1. untuk tujuan telah Effendy itu manajemen management) yang karena Pada yang (communication planning) maka mencapai ditetapkan. menyebutkan komunikasi, dengan memperhatikan factor kerangka referensi factor serta komunikasi mampu menunjukkan bagaimana media komunikasi; 3. Pengkajian operasionalnya secara praktis harus tujuan pesan komunikasi; serta 4. dilakukan, dalam arti kata bahwa Peranan pendekatan (approach) bisa berbeda komunikasi. bergantung harus sasaran strategi sewaktu-waktu ini bahwa Mengenali situasi dan kondisi; 2. komunikator Dalam Pemilihan dalam strategi pada 276 Strategi Komunikasi Kebijakan Perlindungan Dan Pengelolaan Sumber Daya Alam Dan Lingkungan Hidup Berdasarkan Kearifan Lokal Di Kabupaten Tasikmalaya Edutech, Tahun 14, Vol.1, No.2, Juni 2015 komunikasi, dikenali komunikan dengam harus mempengaruhi manusia sejak lahir cermat dan tersebut bisa Kearifan lokal dapat dimaknai diketahui dari budaya lokal yang ada sebagai gagasan-gagasan setempat dan tumbuh dimasyarakat. (local) mendalam, Kata hal budaya yang bersifat bijaksana, suatu penuh kearifan, bernilai baik, yang perkembangan dari majemuk budi- tertanam dan diikuti oleh anggota daya, yang berarti “daya dari budi” masyarakatnya. Budaya adalah suatu cara hidup lokal, yang budaya berkembang sebagai hingga meninggal dunia. dan dimiliki Dalam kearifan terkandung pula kearifan lokal. Adapun kearifan bersama oleh sebuah kelompok budaya lokal ialah pengetahuan orang dan diwariskan dari generasi lokal ke generasi Budaya terbentuk dari menyatu banyak unsur yang rumit, termasuk kepercayaan, norma, dan budaya, sistem agama dan politik, adat serta diekspresikan dalam tradisi istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, dan mitos yang dianut dalam jangka bangunan waktu yang lama. dan karya seni yang sudah sedemikian dengan sistem (Koentjaraningrat, 1990 : 181). Budaya menampakkan dalam pola-pola bahasa dan dalam bentuk perilaku yang berfungsi sebagai model-model bagi tindakantindakan penyesuaian diri dan gaya komunikasi yang memungkinkan orang-orang tinggal dalam suatu masyarakat di suatu lingkungan tertentu pada suatu tingkat perkembangan teknis tertentu dan pada suatu saat tertentu. Oleh karena itu budaya secara Kearifan lokal adalah dasar diri pasti dalam menyusun komunikasi strategi kebijakan, kearifan lokal, dalam terkandung pula kearifan budaya lokal. Kearifan budaya lokal pengetahuan sendiri lokal yang adalah sudah sedemikian menyatu dengan sistem kepercayaan, norma, dan budaya serta diekspresikan dalam tradisi dan mitos yang dianut dalam jangka waktu yang lama. 277 Strategi Komunikasi Kebijakan Perlindungan Dan Pengelolaan Sumber Daya Alam Dan Lingkungan Hidup Berdasarkan Kearifan Lokal Di Kabupaten Tasikmalaya Edutech, Tahun 14, Vol.1, No.2, Juni 2015 Pemerintah harus berupaya Kebijakan pemerintah atau menjaga dan mengembangkan public policy, Charles O. Jones kearifan lokal yang dalam An Introduction to Study of ada di masyarakat sebagai potensi yang Public Policy, mengemukakan besar untuk pembangunan di daerah bahwa “Public policy agar hubungan diantara unit sasaran dan membawa kemajuan pemerintahan tertentu dengan untuk lingkungannya”. pembangunan akan masyarakat. melalui tepat Pemerintah kebijakan-kebijakannya Pengertian adalah kebijakan yang berpihak kepada masyarakat pemerintah berdasarkan pendapat yang berdasarkan pada kearifan Thomas R. Dye yang dikutip oleh lokal Riant D. Nugroho di dalam bukunya sangat pembangunan penting, karena tidak bisa Kebijakan Publik: Formulasi, menghilangkan adat istiadat dan Implementasi, dan Evaluasi, yaitu kekayaan budaya pada suatu daerah, sebagai tapi sebenarnya, memajukan potensi pemerintah yaitu segala sesuatu dan kekayaan yang ada di daerah yang dikerjakan oleh pemerintah, tersebut. mengapa mereka melakukannya dan hasil Kebijakan publik memiliki banyak pengertian, dimana istilah kebijakan atau kebijaksanaan seingkali dipahami sebagai suatu program, undang, keputusan, undang- ketentuan-ketentuan, ataupun peraturan-peraturan yang dikeluarkan pemerintah. Kebijakan terutama kebijakan pemerintah telah menjadi suatu kajian khusus dalam disiplin ilmu pemerintahan. Berikut ini akan diuraikan berikut: yang “Kebijakan membuat sebuah kehidupan bersama tampil berbeda,” (2003:3). Pendapat tersebut dapat diartikan sebagai proses analisis dan politik yang amat kompleks, dimana tidak mengenal awal maupun akhir, serta mempunyai batas-batas yang sesungguhnya Serangkaian yang kompleks tidak pasti. kekuatan-kekuatan disebut sebagai suatu proses pembuatannya itulah pengertian kebijakan dan pemerintah. 278 Strategi Komunikasi Kebijakan Perlindungan Dan Pengelolaan Sumber Daya Alam Dan Lingkungan Hidup Berdasarkan Kearifan Lokal Di Kabupaten Tasikmalaya Edutech, Tahun 14, Vol.1, No.2, Juni 2015 yang selanjutnya akan membuahkan hasil berupa kebijakan pemerintah. Lingkungan (environment) Lingkungan hidup mempunyai aspek sosial, budaya, ekonomi dan geografi dengan corak merupakan salah satu faktor penting ragam dan daya dukung dalam kesinambungan berbeda. Politik pembangunan - sistem. Penekanan sebuah yang terhadap terutama-di lingkungan (baik internal maupun berkembang eksternal) akhir-akhir ini semakin menitikberatkan pada pertumbuhan berkembang ekonomi karena lingkungan diyakini (environment) negara-negara yang lebih untuk mengejar kesejahteran rakyat merupakan faktor yang berpengaruh mendatangkan permasalahan besar dalam berjalannya sebuah bidang lingkungan. sistem. sering di Permasalahan lingkungan ini A. D Hall/ R.E Fagen biasanya bersumber pada dorongan mengartikan sistem sebagai : “….a untuk memanfaatan secara terus system is a set of object together menerus dan berlebihan sumber with relationships, sementara Russel daya alam tanpa memperhatikan L Ackoff mendefinisikan sistem daya dukung sumber daya alam sebagai : “…. a system is any entity, tersebut. conseptual or physical, wich consist kemakmuran, sumber daya alam of interdependent parts...". Dan dipandang sebagai faktor produksi banyak untuk lagi berbagai definisi Untuk mengejar mewujudkan tujuan mengenai sistem yang dikemukakan pembangunan ekonomi namun tanpa oleh para ilmuwan. Dari berbagai memperhatikan dampaknya. definisi tersebut, sebagian besar Akhir-akhir ini alam menekankan sistem sebagai suatu Indonesia banyak kumpulan perubahan lingkungan, (keseluruhan) elemen- di mengalami banyak elemen, yang saling berinteraksi dan musibah seperti banjir besar, tanah menuju ke arah pencapaian tujuan longsor, satwa yang menyerang atau sasaran-sasaran tertentu manusia. Kerusakan lingkungan alam yang berhubungan dengan 279 Strategi Komunikasi Kebijakan Perlindungan Dan Pengelolaan Sumber Daya Alam Dan Lingkungan Hidup Berdasarkan Kearifan Lokal Di Kabupaten Tasikmalaya Edutech, Tahun 14, Vol.1, No.2, Juni 2015 manusia adalah aktivitas-aktivitas menunjukkan bahwa posisi antara industri kapitalis modern. Desakan negara dengan masyarakat tidak persaingan di bidang industri yang berimbang merupakan terlihat prinsip kapitalisme dan masing mempunyai masing kepentingan melahirkan berbagai tindakan yang yang berbeda-beda, baik di daerah lepas kontrol dalam pendayagunaan rural atau pengolahan sumber daya alam lingkungan tersebut harus disadari untuk kebutuhan industri dan dalam akan penerapan teknologi industri yang perekonomian tidak mempertimbangkan kondisi kehidupan sosial. alam. maupun urban. merusak infrastruktur dan Adanya Pengelolaan sumberdaya lingkungan Degradasi mengganggu degradasi yang menyebabkan alam secara lestari penting untuk bencana bisa mengembangkan gaya dan pola diminimalisasi hidup dengan kerjasama pengelolaan sumberdaya kemampuan daya dukung alam. alam antara Pemerintah dengan Dalam maka perangkatnya, dan masyarakat lokal yang dengan kearifan dan pengetahuan yang harmonis hubungan pengembangan harmonis ini teknologi dengan keperluan lokal tersebut, yang akan apabila bisa ada dimilikinya, Semua diintegrasikan lewat menyerap tenaga dan peningkatan kemudian daya dukung alam sangat penting. kebijakan yang dikeluarkan dan Pemanfaatan sumber daya terlihat dari proses pelaksanaannya alam yang tidak terkontrol akan mengakibatkan kerusakan lingkungan dan konflik. Konflik ini 280 Strategi Komunikasi Kebijakan Perlindungan Dan Pengelolaan Sumber Daya Alam Dan Lingkungan Hidup Berdasarkan Kearifan Lokal Di Kabupaten Tasikmalaya Edutech, Tahun 14, Vol.1, No.2, Juni 2015 STRATEGI KOMUNIKASI MENGENAL SASARAN KOMUNIKASI PEMILIHAN MEDIA PENGKAJIAN TUJUAN KOMUNIKASI PERAN KOMUNIKANTOR KEBIJAKAN PEMERINTAH KEARIFAN LOKAL PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN SDA DAN LINGKUNGAN HIDUP ASPEK SOSIAL BUDAYA EKONOMI GEOGRAFI POLITIK Gambar 1. Kerangka Pemikiran a. Observasi, 3. Metode Penelitian Metode digunakan penelitian dalam yang penelitian ini yaitu pengumpulan data dengan cara mengamati langsung adalah metode penelitian deskriptif objek dengan pendekatan kualitatif. Pada berkaitan dengan masalah penelitian penelitian menekankan ini, peneliti pada lebih penyelidikan penelitian b. Wawancara, yaitu cara yang untuk memahami masalah sosial dipergunakan berdasarkan mencoba pada pandangan yang untuk mendapatkan informan tentang suatu masalah. keterangan atau pendirian Adapun tujuan dari metode tersebut secara lisan dari seorang untuk membuat gambaran secara informan sistematis, formal, dan aktual bertatap mengenai fakta, sifat, serta muka yang akan diteliti lebih terperinci. penelitian data yang digunakan cara langsung dengan beberapa informan hubungan antara fenomena yang Adapun teknik pengumpulan dengan c. Studi berkaitan pustaka, dengan yaitu dalam pengumpulan data dengan penelitian ini adalah sebagai berikut: mempelajari, dan menyeleksi pustaka referensi buku, 281 Strategi Komunikasi Kebijakan Perlindungan Dan Pengelolaan Sumber Daya Alam Dan Lingkungan Hidup Berdasarkan Kearifan Lokal Di Kabupaten Tasikmalaya Edutech, Tahun 14, Vol.1, No.2, Juni 2015 jurnal dan bahan tertulis pemerintah lainnya pembuat kebijakan Dalam penelitian daerah sebagai ini b. Tokoh budaya : Awa Kartiwa pengambilan sumber data dilakukan (60 tahun), pekerjaan petani secara yang purposif, pertimbangan yaitu tertentu, dengan misalnya selalu masyarakat mengajak memperhatikan orang tersebut yang dianggap paling lingkungan hidup berdasarkan tahu tentang apa yang diharapkan kearifan lokal atau sebagai penguasa yang c. Warga masyarakat : Odoy memudahkan peneliti menjelajahi Ruhimat (40 tahun), pekerjaan obyek atau situasi social yang wiraswasta (pengrajin) diteliti. (Sugiono, 2010 : 54). Dalam d. Kepala Desa Sindang Kerta, proses penentuan informan, berapa Cipatujah, Tasikmalaya : Odang jumlahnya tidak ditentukan Firman (38 tahun), sebagai sebelumnya, namun berdasarkan pertimbangan informasi. berdasarkan keterkaitannya dengan komunikasi perlindungan dan kebudayaan masyarakat sekitar kebijakan e. Pengusaha material dan pasir pengelolaan besi : Eggi (30 tahun), pelaku kegiatan hidup berdasarkan kearifan lokal di besi Sindangkerta Kecamatan penambangan Sindangkerta Informan terdiri dari 6 (enam) Kabupaten orang, yaitu : Hendar Seksi pasir f. Ketua RT. 01 RW 01 Desa Cipatujah Kabupaten Tasikmalaya. a. Kepala tingkat beluk tambang pasir besi dan sumber daya alam dan lingkungan Desa pemerintah pertama yang mengetahui seluk Informan dipilih secara purposif strategi wakil (40 Cipatujah Tasikmalaya tahun), : wakil Pengawasan anggota masyarakat yang peduli Dinas Pertambangan dan Energi dengan kelestarian alam dan Kabupaten Tasikmalaya : Pepen masyarakat Ucu tanggungjawabnya. Atilah, mewakili yang menjadi 282 Strategi Komunikasi Kebijakan Perlindungan Dan Pengelolaan Sumber Daya Alam Dan Lingkungan Hidup Berdasarkan Kearifan Lokal Di Kabupaten Tasikmalaya Edutech, Tahun 14, Vol.1, No.2, Juni 2015 B. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil wawancara dengan dinas penambangan pasir besi, yang dapat ditempuh dengan merumuskan dan pertambangan kabupaten Tasikmalaya mengimplementasikan berbagai diperoleh informasi bahwa kebijakan kebijakan hukum yang berkaitan penambangan tidak dengan penambangan pasir besi yang disosialisasikan sampai ke masyarakat berlandaskan pada kearifan lokal agar hanya tidak terjadi krisis dimasyarakat. pasir kepada besi aparat desa dan pengusaha, hal tersebut mengakibatkan Proses penambangan pasir besi terjadi perbedaan pemahaman tentang yang kebijakan di masyarakat . Ini dapat Tasikmalaya secara umum melibatkan diartikan perilaku tiga stakeholder utama yaitu : terjadi bias atas kebijakan terjadi di di Kabupaten pemerintah. Dari hasil wawancara dan (1) observasi pada pelaksanaan sosialisasi melakukan penambangan pasir, (2) kebijakan diketahui bahwa sebagian Pemerintah yang besar tidak pengendali penambangan pasir besi, perlindungan dan (3) Masyarakat pemilik lahan warga mengetahui masyarakat kebijakan Investor/pengusaha yang berperan sebagai dan pengelolaan sumberdaya alam dan penambangan pasir lingkungan, walaupun menyadari dan diantara ketiga stakeholder tersebut bisa akan merasakan secara langsung sangat besi. Interaksi menentukan dan dampak buruknya terhadap kondisi mempengaruhi kondisi penambangan lingkungan pasir besi di Kabupaten Tasikmalaya. Akibat kebijakan yang bias ini adalah dampak negatif terhadap lingkungan. Dampak negatif tersebut Interaksi diantara ketiga stakeholder tersebut diperlihatkan dalam Gambar 1 dibawah ini: dapat diminimalisasi agar kegiatan penambangan yang sudah berlangsung dapat dilakukan tanpa menimbulkan kerusakan lingkungan. Dalam kaitan inilah pemerintah seharusnya dapat mengambil peran peraturan/kebijakan melalui kegiatan 283 Strategi Komunikasi Kebijakan Perlindungan Dan Pengelolaan Sumber Daya Alam Dan Lingkungan Hidup Berdasarkan Kearifan Lokal Di Kabupaten Tasikmalaya Edutech, Tahun 14, Vol.1, No.2, Juni 2015 Kebijakan Pemerintah tentang lahan konservasi dan ekspor nonmaterial (pasir besi) Penerimaan dan Pemahaman Penerima Sosialsasi Sosialisasi Kebijakan Kebijakan yang bias terkait penambangan pasir besi Dorongan Penawaran lahan konservasi oleh masyarakat pemilik lahan penambangan pasir besi Bias Potensi dan peluang terjadinya penambangan pasir besi di lahan konservasi Dorongan permintaan lahan penambangan pasir besi oleh Investor di lahan konservasi Gambar 1 Bagan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penambangan Pasir Besi Terjadi sosialisasi kebijakan yang sebuah krisis, lembaga kurang efektif karena menimbulkan kaitannya perbedaan penambangan pasir besi ini adalah pemahaman tentang dengan atau kebijakan yang ada, didukung oleh pemerintah dorongan kebutuhan ekonomi kepekaan dan pengetahuan tentang masyarakat hal semakin pendapat atau keinginan khalayak mendorong terjadinya penambangan yaitu masyarakat, dan isu-isu yang pasir yang tidak peduli pada kerusakan membentuk lingkungan 1999:48). Sosialisasi tersebut krisis mempunyai tersebut (Ray, hanya Hasil wawancara peneliti dengan dilakukan kepada aparat desa dan para beberapa informan masyarakat dan investor. masyarakat sebagai khalayak didukung hasil penelitian dari Nawari yang kebijakan Ismail, masyarakat Tasikmalaya masih tersebut tidak mendapatkan informasi banyak melakukan beberapa upacara yang memadai, hal itu akan memicu tradisional, seperti upacara hajat laut terjadinya krisis di masyarakat. (2011:166) terlihat dalam upacara harus kebijakan harus kondisi mengetahui komunikasi yang efektif berpusat kepada khalayak, dalam menangani tersebut sebagai rasa syukur atas keberkahan dan rejeki yang Tuhan 284 Strategi Komunikasi Kebijakan Perlindungan Dan Pengelolaan Sumber Daya Alam Dan Lingkungan Hidup Berdasarkan Kearifan Lokal Di Kabupaten Tasikmalaya Edutech, Tahun 14, Vol.1, No.2, Juni 2015 berikan lewat kekayaan alam yang hanya melimpah salah satu sumbernya dari kebijakan laut. Masyarakat sangat menjaga dan kebijakan yang baru tersebut tidak memelihara dibagikan secara tertulis tetapi hanya lingkungan warisan leluhur. sebagai Kegiatan dilakukan baru, pengarahan sekali bila itupun seringkali saja. Hal tersebut penambangan pasir besi yang tidak mengakibatkan memenuhi aturan akan merusak laut memberikan yang menjadi sumber penghasilan masyarakat karena kurang memahami masyarakat dalam jangka panjang, kebijakan semua untuk wawancara dengan aparat desa, mereka kepentingan dan keuntungan sebentar. tidak dibekali pengetahuan yang cukup Masyarakat akan kembali menyadari dan hal tersebut jika pemerintah dan pemerintah agar bisa menjelaskan dan semua mensosialisasikan kebijakan yang ada akan rusak hanya yang berkepentingan mereka ada pemahaman tersebut, tidak tidak ada bisa kepada dari pembinaan hasil oleh menjadikan kearifan lokal sebagai Dua golongan tokoh masyarakat pengangan dalam melakukan semua yang ada ditasik yaitu tokoh agama dan aktifitas hidup. tokoh budaya, kedua golongan tersebut Dibutuhkan yang tepat kebijakan peran untuk komunikator menyampaikan pemerintah mulai dapat dijadikan disesuaikan dengan komunikator keahlian dan dari kemampuan mereka dalam kalangan pemerintah itu sendiri atau memberikan pemahaman kebijakan dari masyarakat, syarat menjadi kepada masyarakat Masyarakat komunikator yang baik adalah mempunyai itikad baik (good dengan baik, informasi tentang mereka intentions), kelayakan untuk dipercaya hanya didapatkan pemerintah lewat (trustworthiness), dan kecakapan atau aparat desa dan tokoh masyarakat, hal keahlian (Effendy, 1993:126) tersebut Komunikator sosialisasi kebijakan adalah aparat desa dan tokoh tidak teridentifikasi belum bisa mengidentifikasikan khalayak secara menyeluruh. masyarakat, mereka dikumpulkan ke Beberapa kelompok yang ada di dinas dalam sebuah pertemuan yang masyarakat yaitu kelompok kesenian, 285 Strategi Komunikasi Kebijakan Perlindungan Dan Pengelolaan Sumber Daya Alam Dan Lingkungan Hidup Berdasarkan Kearifan Lokal Di Kabupaten Tasikmalaya Edutech, Tahun 14, Vol.1, No.2, Juni 2015 pengajian maupun kelompok yang kemudian setiap desa yang memiliki dibentuk oleh masyarakat lainnya yang wilayah pesisir terdapat ada di masyarakat selain sebagai ajang penggerak pariwisata (KOMPEPAR) berkumpul untuk bisa mencurahkan kelompok Kelompok-kelompok pendapat bisa juga jadi pilihan media yang untuk kebijakan. SUNDA PAKIDULAN (DSP) yang berbasis bergerak dalam bidang pemeliharaan komunitas bisa menjadi pilihan, untuk tradisi khas Sunda Pakidulan Priangan memudahkan menentukan memiliki kegiatan rutin yaitu festival khalayak sasaran karena dalam strategi budaya khas pakidulan setahun sekali komunikasi secara makro khalayak dan lain-lain. Selain itu forum warga perlu mensosialisasikan Sosialisasi kebijakan dalam dibagi-bagikan kelompok sasaran terbentuk ada masyarakat DANGIANG lagi menjadi Sindangkerta, komunitas ini bergerak (target groups) dalam bidang peduli sehingga lebih bisa dipantau dan terlahir diarahkan selatan menjadi area tambang pasir sesuai dengan tujuan komunikasi (effendy, 1993:128) Tradisi Upacara Hajat Lembur, Upacara Hajat Laut atau kini berubah pantai karena lingkungan, (biji lingkungan besi) yang pantai merusak lingkungan Peneliti merancang sebuah model nama menjadi Sukuran Laut (dalam strategi rangka islamisasi budaya), dan wayang berdasarkan temuan di lapangan dan golek. Ketiga budaya lokal tersebut studi hidup dan berkembang di masyarakat dijabarkan Tasik. komponen Akan tetapi media-media komunikasi literatur. kebijakan Model berdasarkan tersebut komponen- komunikasi yang budaya baru lain sebetulnya ada, diintegrasikan dengan kearifan dan seperti, budaya lokal yang ada dimasyarakat kemasyarakatan komunitas-komunitas yang merupakan produk tardisi modern dan pos modern, tasikmalaya. diperlihatkan dalam bagan dibawah ini: 286 Strategi Komunikasi Kebijakan Perlindungan Dan Pengelolaan Sumber Daya Alam Dan Lingkungan Hidup Berdasarkan Kearifan Lokal Di Kabupaten Tasikmalaya Edutech, Tahun 14, Vol.1, No.2, Juni 2015 KOMUNIK ATOR SUMBER PP daerah konserva si Kepmen ekspor nonmate rial UU pertamb angan dll Semua aparat pemerinta han yang terkait: Ka Dinas Wak dinas Kepala seksi pengawas an dll Ringkasan Alih bahasa Simbol Budaya Lokal Aparat Desa RT dan RW Tokoh Masyarakat: - Tokoh Agama - Tokoh budaya Kearifan Lokal: Menjaga dan melestarik an alam Gaya hidup sederhana Selalu mensyuku ri karunia Tuhan MEDI A PESAN Pengemasan Pesan oleh penyampai pesan -Papan Info -Temu Warga Pengajia n -upacara tradision al (Hajat Lembur dll) Kel kesenian KOMUNIK AN Masyarakat: 1.Pemahaman ttg Kelestarian lingkungan, 2. Ketaatan pada aturan 3. Pemahaman kebijakan perlindungan dan pengelolaan sumberdaya alam dan lingkungan hidup Investor: Pemahaman ttg peraturan/ke bijakan pemerintah dan Kepatuhan pada aturan Sanksi dan monitoring Gambar 2. Strategi Komunikasi Kebijakan berdasarkan kearifan lokal C. SIMPULAN DAN kebijakan perlindungan dan pengelolaan sumberdaya alam REKOMENDASI Dalam penelitian ini dapat diambil dan kesimpulan sebagai berikut: berdasarkan kearifan lokal adalah 1. lingkungan hidup source (sumber) yang digunakan nilai-nilai luhur yang ada di dalam masyarakat. strategi komunikasi Nilai-nilai luhur 287 Strategi Komunikasi Kebijakan Perlindungan Dan Pengelolaan Sumber Daya Alam Dan Lingkungan Hidup Berdasarkan Kearifan Lokal Di Kabupaten Tasikmalaya Edutech, Tahun 14, Vol.1, No.2, Juni 2015 tersebut dapat terlihat dari diintegrasikan dengan nilai-nilai falsafah dan budaya lokal yang tumbuh 2. dan berkembang di 4. Media komunikasi digunakan Komunikator yang tepat dalam komunikasi strategi kebijakan perlindungan dan pengelolaan perlindungan dan pengelolaan sumberdaya alam dan lingkungan sumberdaya alam dan lingkungan hidup berdasarkan kearifan lokal hidup berdasarkan kearifan lokal adalah media tradisional yang adalah aparat pemerintah yang masih didukung oleh tokoh masyarakat berkembang di masyarakat. komunikasi tokoh budaya, dalam yang masyarakat dan strategi kebijakan digunakan dan melalui Kemudian saran yang peneliti ajukan pembinaan yang terus menerus setelah penelitian ini selesai dilakukan dilakukan adalah: sehingga semua komunikator dapat memahami 3. luhur yang ada dimasyarakat 1. Nilai-nilai luhur yang ada dan dapat mengemas pesannya dimasyarakat harus dibina dan sesuai dikembangkan oleh Pemerintah dengan keahliannya masing-masing karena Perencanaan pesan dalam strategi berharga yang dapat mendukung komunikasi dan menunjang pembangunan. kebijakan merupakan perlindungan dan pengelolaan Salah sumberdaya alam dan lingkungan dikeluarkannya peraturan daerah hidup berdasarkan kearifan lokal yang melalui pengalihan kode bahasa dilaksanakan ke dalam bahasa sunda kemudian terkait dokumen pembinaan kebijakan disederhanakan dalam sebuah dengan pengetahuan kebijakan tersebut setelah itu dapat dengan secara oleh dalam program kutipan kebijakan yang masih relevan satunya modal cara langsung dinas-dinas melakukan melalui program- yang terus berkelanjutan. 2. Tokoh agama dan budaya yang ada di masyarakat dilibatkan dalam proses kebijakan yang 288 Strategi Komunikasi Kebijakan Perlindungan Dan Pengelolaan Sumber Daya Alam Dan Lingkungan Hidup Berdasarkan Kearifan Lokal Di Kabupaten Tasikmalaya Edutech, Tahun 14, Vol.1, No.2, Juni 2015 dilakukan oleh pemerintah Implementasi, misalnya melalui pertemuan rutin dan pelatihan sosialisasi mengenai cara Islamy, Irfan, 2002. Prinsip-Prinsip kebijakan-kebijakan Perumusan Kebijaksanaan Negara. Jakarta: Bumi Aksara. Dokumen kebijakan yang ada Ismail, Nawari, 2010. Konflik Umat dialihkan dalam sebuah kutipan Beragama dan Budaya Lokal. kebijakan yang lebih sederhana Bandung : Lubuk Agung tetapi masih sesuai dan relevan dengan kebijakan Lubis, Solly. 2007. Kebijakan Publik. aslinya. Kutipan tersebut dibagikan ke 4. Evaluasi. Jakarta. Elex Media Komputindo yang ada. 3. dan Bandung; Mandar Maju Moleong, Lexy J. 2007. Metodologi pihak-pihak yang terkait. Penelitian Kualitatif. Bandung : Media tradisional harus dibina Rosdakarya dan didukung melalui keberadaannya kebijakan Parsons, Wayne. 2001.Public Policy. pemerintah Pengantar Teori dan Praktek daerah dan pembinaan secara langsung dari dinas-dinas terkait. Analisis Kebijakan. Ray, Sally J, 1999. D. DAFTAR PUSTAKA Communication Anderson, James A. 1994. Public Management Strategic in (Lessons Crisis from Policy Making, An Introduction. TheAirlines Industry). New York: Holt, Rinehart and States of America : Quorum Winston. Books Bungin, Burhan, 2010. Penelitian Solichin Wahab. 1997. United Analisis Kualitatif. Jakarta : Kencana Kebijaksanaan Dari Formulasi Dunn, William N. Muhadjir Darwin. Ke Implementasi Kebijaksanaan (peny).1995. Analisis Kebijakan Negara. Jakarta: Bina Aksara Publik. Yogyakarta: Handinita Sugiyono, 2010. Memahami Penelitian Graha Widya. Kualitatif. Bandung : Alfabeta Dwidjowijoto, Riant Nugroho. 2006. Kebijakan Publik (Formulasi, Suryaningrat. Perumusan Kebijakan dan Koordinasi Pembangunan di Indonesia. Jakarta: Bina Aksara. 289 Strategi Komunikasi Kebijakan Perlindungan Dan Pengelolaan Sumber Daya Alam Dan Lingkungan Hidup Berdasarkan Kearifan Lokal Di Kabupaten Tasikmalaya Edutech, Tahun 14, Vol.1, No.2, Juni 2015 Widodo, Joko. Kebijakan 2007. Publik. Analisis Malang: Banyumedia. Winarno, Budi, 2002, Kebijakan Publik : Teori Yogyakarta: dan Proses, Media Pressindo. 290 Strategi Komunikasi Kebijakan Perlindungan Dan Pengelolaan Sumber Daya Alam Dan Lingkungan Hidup Berdasarkan Kearifan Lokal Di Kabupaten Tasikmalaya