HUBUNGAN ANTARA KEMAMPUAN MATEMATIKA DENGAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI KELAS X SMA NEGERI 3 LUBUKLINGGAU TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Dwi Eka Sari1), Akhmad Budi Mulyanto, M.Pd.2), dan Ovilia Putri Utami Gumay, M.Pd.Si.3). Program Studi Pendidikan Fisika, Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Persatuan Guru Republik Indonesia (STKIP-PGRI) Lubuklinggau. ABSTRAK Skripsi ini berjudul “Hubungan antara Kemampuan Matematika dengan Hasil Belajar Siswa dalam Pembelajaran Fisika di Kelas X SMA Negeri 3 Lubuklinggau Tahun Pelajaran 2015/2016”. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas X SMA Negeri 3 Lubuklinggau tahun pelajaran 2015/2016 yang terdiri dari delapan kelas dan sampel yang digunakan diambil dengan menggunakan teknik simple random sampling dengan cara diundi, dari proses undian diperoleh siswa kelas X1 sebagai sampel penelitian. Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data adalah dengan menggunakan tes. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan teknik korelasi product moment dan didapatkan koefisien korelasi antara kemampuan matematika dengan hasil belajar fisika siswa yaitu sebesar rxy = 0,73 kemudian uji signifikansi dilakukan dengan cara membandingkan thitung dengan ttabel. Berdasarkan hasil perhitungan thitung dengan menggunakan uji-t maka diperoleh thitung = 5,8503 sedangkan dari tabel distribusi t pada taraf signifikansi α = 0,05 dan dk = 30 diperoleh ttabel = 2,0423. Jadi thitung = 5,8503 > ttabel = 2,0423 ini berarti Ho di tolak, sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara kemampuan matematika dengan hasil belajar yang dicapai siswa dalam pembelajaran fisika di kelas X SMA Negeri 3 Lubuklinggau tahun pelajaran 2015/2016. Kata Kunci: Kemampuan Matematika, Hasil Belajar. 1. 2. 3. Mhs Pendidikan Fisik Pembimbing Utama Pembimbing Pembantu PENDAHULUAN Menurut UU SISDIKNAS No.20 tahun 2003 “pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara”. Pendidikan dikatakan bermutu apabila proses pendidikan berlangsung secara efektif. Pendidikan mempunyai peranan yang sangat besar dalam menciptakan seseorang yang berkualitas dan berkarakter sehingga memiliki pandangan yang luas kedepan untuk mencapai suatu cita-cita yang diharapkan dan mampu beradaptasi secara cepat dan tepat di dalam berbagai lingkungan. Keberhasilan proses pendidikan tidak dapat dilepaskan dari proses belajar mengajar di sekolah, sebab sekolah merupakan salah satu pelaksana pendidikan yang dominan dalam keseluruhan organisasi pendidikan disamping keluarga dan masyarakat. Dalam pembelajaran atau proses belajar mengajar di sekolah merupakan suatu proses interaksi (hubungan timbal balik) antara guru dan siswa. Guru berperan sebagai fasilitator dan siswa yang lebih aktif dalam proses pembelajaran, sehingga proses pembelajaranpun menjadi hidup. Siswa tidak hanya menerima materi yang disampaikan oleh guru, tetapi juga mengambil peran dalam proses pembelajaran. Menurut Riyadi (2013:75-79) “mata pelajaran fisika adalah salah satu mata pelajaran dalam rumpun sains yang dapat mengembangkan kemampuan berfikir analisis induktif dan deduktif dalam menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan peristiwa alam sekitar serta dapat mengembangkan pengetahuan, keterampilan dan sikap percaya diri”. Dalam pelajaran fisika siswa tidak hanya belajar konsep hukum atau rumus, tetapi juga belajar bagaimana menggunakan konsep untuk membahas masalah fisika yang dapat berupa soalsoal fisika. Menurut Nasution (2012:9-10) “kemampuan matematika siswa adalah cara yang konsisten yang dilakukan siswa dalam menangkap stimulus atau informasi, cara mengingat, cara berfikir dan memecahkan soal yang dipengaruhi oleh lingkungan fisik, emosi, lingkungan sosial, kondisi fisik dan psikis siswa”. Menurut Sumarmo (dalam Riyanto, 2011:112) “secara garis besar kemampuan dasar matematika dapat diklasifikasikan dalam lima standar, yaitu (1) mengenal, memahami, dan menerapkan konsep, prosedur, prinsip dan ide matematika (2) menyelesaikan masalah matematika (mathematical problem solving) (3) bernalar matematika (mathematical reasoning) (4) melakukan koneksi matematika (mathematical connection) dan (5) komunikasi matematika (mathematical communication)”. Banyaknya rumus dan soal-soal hitungan pada pelajaran fisika membuat siswa dituntut memiliki kemampuan matematika yang lebih agar dapat menyelesaikan soal-soal fisika dengan mudah. Hal ini telah terbukti lewat penelitian yang dilakukan oleh Wanhar (dalam Hasbi, 2012:63-72) dalam jurnalnya menyimpulkan bahwa “terdapat hubungan linier antara pemahaman konsep matematika dengan kemampuan menyelesaikan soal-soal fisika”. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Riyadi (2013:7579) yang memperoleh hasil bahwa “terdapat hubungan positif yang kuat dan signifikan antara penalaran matematika dan hasil belajar fisika siswa. Berdasarkan uraian di atas peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian yang berjudul: “Hubungan antara Kemampuan Matematika dengan Hasil Belajar Siswa dalam Pembelajaran Fisika di Kelas X SMA Negeri 3 Lubuklinggau Tahun Pelajaran 2015/2016”. METODE Penelitian ini merupakan penelitian korelasi. Penelitian dilakukan di SMA Negeri 3 Lubuklinggau. Populasi penelitian adalah seluruh siswa kelas X SMA Negeri 3 Lubuklinggau tahun pelajaran 2015/2016 yang terdiri dari delapan kelas yang berjumlah 250 orang. Sampel diambil sebanyak satu kelas berjumlah 32 orang yang diambil secara acak (simple random sampling). Instrumen penelitian yang digunakan adalah tes, tes yang digunakan berbentuk soal essay berjumlah 18 soal yang terbagi dalam dua kelompok yaitu: kelompok pertama berjumlah 10 soal yang digunakan untuk mengukur kemampuan matematika siswa, dimana kisi-kisi yang digunakan menyusun tes ini disesuaikan dengan pembelajaran matematika yang sudah dipelajari oleh siswa yang mencakup tentang sifatsifat eksponen dengan pangkat bilangan bulat positif, sifat-sifat eksponen dengan pangkat bilangan bulat negatif, penjumlahan dan pengurangan bentuk akar, dan rasionalisasi, sedangkan kelompok kedua berjumlah 8 soal yang digunakan untuk mengukur hasil belajar fisika siswa, kisi-kisi yang digunakan dalam menyusun tes ini disesuaikan dengan pembelajaran fisika yang sudah dipelajari oleh siswa yang mencakup tentang gerak. Sebelum digunakan untuk mengambil data penelitian, instrumen tes diuji cobakan terlebih dahulu. Untuk mendapatkan perangkat tes yang valid, reliabel dan mempunyai tingkat kesukaran, serta daya pembeda soal yang baik. Data yang terkumpul selanjutnya dianalisis secara deskriptif dan korelasinya dihitung dengan menggunakan rumus korelasi product moment dengan harga rxy, untuk menguji keberartian koefisien korelasi rxy dilakukan dengan uji-t pada α = 0,05. Untuk menentukan besarnya kontribusi menggunakan rumus koefisien determinasi. Regresi linier sederhana digunakan untuk membuat keputusan apakah naik dan menurunnya hasil belajar fisika dapat dilakukan melalui peningkatan kemampuan matematika. Selanjutnya untuk mempelajari hubungan linier antara kemampuan matematika dengan hasil belajar fisika siswa dilakukan uji linieritas. HASIL DAN PEMBAHASAN Kemampuan matematika siswa kelas X1 SMA N 3 Lubuklinggau berada pada kategori cukup. Hal ini ditunjukan oleh banyaknya siswa yang memperoleh nilai yang ada pada kategori cukup yaitu sebanyak 16 orang. Dengan demikian dapat diperoleh kesimpulan bahwa rata-rata 15 10 5 0 86 – 76 – 85 60 – 75 55 – 59 100 ≤ 54 Nilai Siswa Gambar 2. Hasil Belajar Fisika Siswa 18 16 14 Jumlah Siswa 20 Jumlah Siswa kemampuan matematika siswa cukup baik dengan nilai rata-rata 65. Sisanya, sebanyak 2 orang memperoleh nilai dengan kategori baik sekali, 2 orang memperoleh nilai dengan kategori baik, 4 orang memperoleh nilai dengan kategori kurang, dan 8 orang memperoleh nilai dengan kategori sangat kurang. Gambar 1 adalah gambaran tentang kemampuan matematika siswa. 12 10 8 6 4 2 0 86–100 76–85 60–75 55–59 ≤ 54 Nilai Siswa Gambar 1. Kemampuan Matematika Hasil belajar fisika siswa kelas X1 SMA N 3 Lubuklinggau berada pada kategori cukup. Hal ini ditunjukan oleh banyaknya siswa yang memperoleh nilai pada kategori cukup sebanyak 18 orang. Dengan demikian dapat diperoleh kesimpulan bahwa rata-rata hasil belajar fisika siswa cukup baik dengan nilai rata-rata 60,72. Sisanya, sebanyak 1 orang memperoleh nilai dengan kategori baik, 3 orang memperoleh nilai dengan kategori kurang, dan 10 orang memperoleh nilai dengan kategori sangat kurang. Gambar 2 adalah gambaran tentang hasil belajar siswa. Kesesuaian antara kemampuan matematika dengan hasil belajar fisika siswa untuk kategori baik sekali dengan jumlah rata-rata 1orang , untuk kategori baik dengan jumlah rata-rata 2 orang, untuk kategori cukup dengan jumlah rata-rata 17 orang, untuk kategori kurang dengan jumlah ratarata 3 orang, untuk kategori sangat kurang dengan jumlah rata-rata 9 orang. Dengan demikian dapat disimpulkan antara kemampuan matematika dengan hasil belajar fisika terdapat kesesuaian. Gambar 3 adalah gambaran tentang kesesuaian antara kemampuan matematika dengan hasil belajar fisika siswa. 20 18 16 14 12 10 8 6 4 2 0 Kemampua n Matematik a Hasil Belajar Fisika Gambar 3. Kesesuaian antara kemampuan matematika dengan hasil belajar fisika siswa. Tabel 1. Analisis Data Variabel Kemampuan Matematika dan hasil belajar fisika RXY 0,73 Y= 15,92 + 0,70 X R2 thitung ttabel 0,5329 5,8503 Tabel 1 menunjukan nilai koefisien korelasi antara kemampuan matematika dengan hasil belajar fisika siswa yaitu sebesar rxy = 0,73. Nilai tersebut menunjukkan bahwa antara kemampuan matematika dengan hasil belajar fisika memiliki hubungan, hubungan dua variabel tersebut termasuk dalam kategori kuat/tinggi. Dengan menggunakan uji-t diperoleh thitung = 5,8503 sedangkan dari tabel distribusi t pada taraf signifikansi α = 0,05 dan derajat kebebasan (dk = 30) diperoleh ttabel = 2,0423. Jadi dapat disimpulkan bahwa thitung = 5,8503 > ttabel = 2,0423 hal ini menunjukkan bahwa kemampuan matematika memiliki hubungan yang signifikan terhadap hasil belajar fisika siswa. Berdasarkan tabel 1 besarnya kontribusi kemampuan matematika dengan hasil belajar fisika siswa koefisien determinasi (KD) yaitu 53,29%. Hal ini berarti bahwa kemampuan matematika memberikan kontribusi yang positif terhadap hasil belajar fisika sebesar 53,29% sedangkan 46,71% ditentukan oleh faktor lain yang tidak diteliti. Hasil perhitungan regresi linier sederhana antara skor kemampuan matematika siswa dengan skor hasil belajar fisika siswa, menghasilkan nilai a = 15,92 dan b = 0.70, sehingga persamaan regresinya adalah Y = 15,92 + 0.70X. Nilai b yang bertanda positif, 2,0423 Fhitung Ftabel 34,222 4,17 berarti kemampuan matematika siswa berpengaruh secara positif terhadap hasil belajar fisika siswa. Untuk setiap kenaikan/penurunan skor kemampuan matematika sebesar satu akan diikuti dengan kenaikan/penurunan skor hasil belajar fisika sebesar 0,70. Selanjutnya pada tabel 1 terlihat hasil perhitungan uji linieritas antara kemampuan matematika dengan hasil belajar fisika siswa diperoleh nilai Fhitung = 34,222 sedangkan dari tabel distribusi F pada taraf signifikansi α = 0,05 dimana dbreg (b|a) = 1 dan dbres = 30 diperoleh Ftabel = 4,17. Karena nilai Fhitung = 34,222 ≥ 4,17 = Ftabel ini berarti ada hubungan linier antara kemampuan matematika dengan hasil belajar yang dicapai siswa dalam pembelajaran fisika. Dari penelitian ini dapat dikatakan bahwa kemampuan matematika siswa sangat diperlukan dalam menunjang proses belajar fisika. Siswa yang mempunyai kemampuan matematika yang baik dapat diprediksikan mempunyai kemampuan dalam memahami konsep fisika dan kemampuan dalam menyelesaikan soal-soal perhitungan fisika, sehingga dapat memberi sumbangan dalam meningkatkan hasil belajar fisika. Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara kemampuan matematika dengan hasil belajar yang dicapai siswa dalam pembelajaran fisika di kelas X SMA Negeri 3 Lubuklinggau tahun pelajaran 2015/2016. sebelumnya, sebelum memulai materi yang baru, sehingga memudahkan dalam memberikan materi berikutnya. PENUTUP DAFTAR PUSTAKA Berdasarkan hasil penelitian yang peneliti lakukan dan pembahasan yang terdapat pada data hasil penelitian maka dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara kemampuan matematika dengan hasil belajar yang dicapai siswa dalam pembelajaran fisika di kelas X SMA Negeri 3 Lubuklinggau tahun pelajaran 2015/2016 dengan koefisien korelasi rxy = 0,73 yang termasuk dalam kategori kuat/tinggi. Berdasarkan hasil penelitian dan simpulan maka dapat dikemukakan beberapa saran yang bertujuan untuk memperbaiki proses belajar mengajar agar dapat meningkatkan hasil belajar fisika, adapun saran tersebut adalah: 1. Dalam proses pembelajaran fisika hendaknya memperhatikan faktor dari dalam diri siswa seperti IQ. 2. Untuk meningkatkan pembelajaran fisika di sekolah perlu diperhatikan peningkatan pembelajaran mata pelajaran lain yang sejalan, dalam hal ini mata pelajaran matematika. 3. Siswa harus mengingat kembali materi pelajaran yang pernah diperoleh, agar dapat mengikuti materi selanjutnya yang masih ada kaitannya dengan materi yang dipelajari sekarang. 4. Penelitian selanjutnya perlu ditambahkan variabel lain yang terlibat dalam populasi penelitian dan memperbaiki cara pengumpulan data yang dilakukan. 5. Kepada guru fisika agar selalu mengingatkan kembali materi Aunurrahman. 2008. Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Alfabeta. Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. . 2013. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Djamarah, Syaiful Bahri. 2011. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta. Giancoli, Douglas C. 2001. Fisika Edisi kelima 1. Jakarta: Erlangga. Hasbi. 2012. Pengaruh Kemampuan Trigonometri terhadap Kemampuan Fisika Dikaitkan dengan Gaya Kognitif Mahasiswa Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Tadulako. Aksioma, 1 (1), 63-72. Isworo, Dwi. 2014. Hubungan antara Kreativitas Siswa dan Kemampuan Numerik dengan Kemampuan Kognitif Fisika Siswa SMP Kelas VIII. Jurnal Pendidikan Fisika, 2 (2), 35-39. Jihad, Asep dan Abdul Haris. 2009. Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta: Multi Pressindo. Kereh. 2014. Korelasi Penguasaan Materi Matematika Dasar dengan Penguasaan Materi Pendahuluan Fisika Inti. Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia, 10 (2), 140-149. Marsigit. 2008. Matematika 1 SMA Kelas X. Bogor: Yudhistira. Nasution, Nazarudin dan Nurdin Bukit. 2012. Analisis Kemampuan Prasyarat Matematika dan Kemampuan Pemecahan Masalah Fisika Siswa pada Pembelajaran Menggunakan Model Problem Based Learning. Jurnal Pendidikan Fisika Pascasarjana Universitas Negeri Medan, 1 (2), 9-10. Permatasari, Sari. 2012. Peningkatan Kemampuan Perkalian Bilangan Cacah melalui Pendekatan Pemecahan Masalah. Jurnal Pendidikan Dasar, 3 (5), 147-154. Purwanto, Ngalim. 2012. PrinsipPrinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya. Rahayu, Ika Fitri. 2008. Pengaruh Kemampuan Dasar Matematika dan Kebiasaan Belajar terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa Kelas XI IPA SMAN 11 Pekanbaru. [online] http://repository.unri.ac.id/xmlu i/bitstream/handle /123456789/1702/jurnal%20ika. pdf?sequence=1. [30 Maret 2015]. Rasyid, Harun dan Mansur. 2009. Penilaian Hasil Belajar. Bandung: Wacana Prima. Ratnamalawati. 2012. Analisis Kemampuan Prasyarat Matematika dan Hasil Belajar Fisika Siswa pada Pembelajan Menggunakan Model Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT). Jurnal Pendidikan Fisika Pascasarjana Universitas Negeri Medan, 1 (2), 1-12. Riyadi, Sappak dan Nadi Suprapto. 2013. Studi Korelasi Penalaran Konsep Fisika dan Penalaran Matematika terhadap Hasil Belajar Siswa di SMAN 15 Surabaya pada Pokok Bahasan Gerak Parabola. Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika. 2 (3), 75-79. Riyanto, Bambang. 2011. Meningkatkan Kemampuan Penalaran dan Prestasi Matematika dengan Pendekatan Konstruktivisme pada Siswa Sekolah Menengah Atas. Jurnal Pendidikan Matematika. 5 (2), 112. Rusman. 2012. Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru. Jakarta:RajaGrafindo Persada. . 2013. Belajar dan Pembelajaran Berbasis Komputer Mengembangkan Profesionalime Guru Abad 21. Bandung: Alfabeta. Sagala, Syaiful. 2011. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta. Sardiman. 2011. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Sari, Risa Ulfa. 2014. Analisis Kemampuan Siswa dalam Memahami Materi Turunan Kelas XI IPS SMA N Pariaman. Jurnal Pendidikan Matematika. 3 (3), 22-25. Slameto. 2010. Belajar dan FaktorFaktor yang Mempenggaruhi. Jakarta: Rineka Cipta. Somantri, Ating dan Sambas Ali Muhidin. 2006. Aplikasi Statistika dalam Penelitian. Bandung: Pustaka Setia. Sudjana, Nana. 2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya. Sugiyono, 2003. Metode Penelitian Administrasi. Bandung: Alfa Beta. Sunardi dan Siti Zenap. 2013. Fisika Untuk SMA/MA kelas X. Bandung: Yrama Widya. Supardi, U.S. 2013. Aplikasi Statistika dalam Penelitian. Jakarta Selatan: Prima Ufuk Semesta. Suprihatiningrum, Jamil. 2013. Strategi Pembelajaran Teori dan Aplikasi. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media. Surya, Yohanes. 2010. Listrik dan Magnet. Tangerang:Kandel Trianto. 2009. Mendesain Model Pembelajaran InovatifProgresif Konsep, Landasan, dan Implemantasinya pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Utami, Theresia Ari Dwi. 2011. Eksperimentasi Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) dan Numbered Heads Together (NHT) Pada Pembelajaran Matematika Siswa SMA Kelas X Semester 1 di Kabupaten Wonogiri Ditinjau dari Kemampuan awal Siswa Tahun Pelajaran 2010-2011. Surakarta: Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Sebelas Maret. Widarti, Arif. 2012. Kemampuan Koneksi Matematis Dalam Menyelesaikan Masalah Kontekstual Ditinjau dari Kemampuan Matematis Siswa. [online] http://ejurnal.stkipjb.ac.id/index .php/AS/article/view%20File/20 5/141. [20 Maret 2015]. Widoyoko, Eko Putro. 2011. Evaluasi Program Pembelajaran Panduan Praktis Bagi Pendidik dan Calon Pendidik. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.