4/8/2015 2.1 KERJA POMPA SENTRIFUGAL 2.1.1 Head Zat Cair Pandanglah aliran suatu zat cair (atau fluida inkompresibel, misalnya air) melaui suatu penampung saluran seperti diperlihatkan dalam Gb. 2.1. BAB II AZAS POMPA Gambar 2.1 Pada penampang tersebut zat cair mempunyai tekana statis p (dalam kgf/m2), kecepatan rata-rata v (dalam m/s), dan ketinggian Z (dalam m) di ukur dari bidang referensi. Maka zat cair tersebut pada penampang yang bersangkutan dikatakan mempunyai head total H dalam (m) yang dapat dinyatakan sebagai : H p v2 Z γ 2g (2.1) dimana g (dalam m/s2) adalah kecepatan gravitasi, dan adalah berat jenis zat cair persatuan volume ( kgf/m3 ). Adapun masing-masing suku dari persamaan tersebut diatas, yaitu : p/, v2/2g , dan Z berturutturut disebut head tekanan, head kecepatan, head potensial. Ketiga head ini tidak lain adalah energi mekanik yang dikandung oleh satuan berat (1 kgf) zat cair yang mengalir pada penampang yang bersangkutan. Satuan energi persatuan berat adalah ekivalen dengan satuan pasang (tinggi). Maka head total H yang merupakan jumlahan dari head tekanan; head kecepatan; head potensial, adalah energi mekanik total per satuan berat zat cair, dan dinyatakan dengan satuan tinggi kolom zat cair dalam meter. 2.1.2 Kerja Pompa Sentrifugal Dalam satuan SI (le System International d’Unites), Head H sering kali dinyatakan sebagai energi spesifik Y, yaitu energi mekanik yang dikandung aliran per satuan massa (1 kg) zat cair. Satuan Y adalah J/kg. Dengan satuan ini, energi spesifik tekanan, kecepatan, dan potensial dapat dinyatakan berturutturut sebagai p/ , v2 , dan gZ. Maka persamaan energi spesifik total dapat ditulis sebagai : Y gH p v2 gZ ρ 2 • Pompa sentrifugal, seperti diperlihatkan dalam Gb. 2.2, merupakan sebuah impeler (baling-baling) untuk mengangkat zat cair dari tempat yang lebih rendah ke tempat yang lebih tinggi. (2.2) Dimana adalah massa jenis zat cair persatuan volume ( kgf/m3 ). Gambar 2.2. Pompa Sentrifugal 1 4/8/2015 • Daya dari luar diberikan kepada poros pompa untuk memutar impeler didalam zat cair. Maka zat cair yang ada di dalam impeler, oleh sudu-sudu ikut berputar. Karena timbul gaya sentrifugal maka zat cair akan mengalir dari tengah impeler ke luar melalui saluran diantara sudu-sudu. Di sini head tekanan zat cari menjadi lebih tinggi. Demikian pula head kecepatannya tambah besar karena zat cair mengalami percepatan. Zat cair yang keluar dari impeler ditampung oleh saluran berbenguk volut (spiral) di keliling impeler dan disalurkan ke luar pompa melaui nosel. Di dalam nosel ini sebagian head kecepatan aliran diubah menjadi tekanan. Jadi impeler pompa berfungsi memberikan kerja kepada zat cair sehingga energi yang dikandung menjadi bertambah besar. Selisih energi per satuan berat atau head total zat cair antara flens isap dan flens keluar pompa disebut head total pompa. 2.2 HUKUM KESEBANGUNAN Jika dua buah pompa sentrifugal (pompa No.1 dan No.2 yang geometris sebangun satu dengan yang lain, maka untuk kondisi aliran yang sebangun pula, berlaku hubungan sebagai berikut : Q1 n 1 D13 Q 2 n 2 D 32 2 1 2 1 Hubungan yang dinyatakan Keseimbangan Pompa”. diatas tersebut P1 n 13 D15 P2 n 32 D 52 (2.5) Dimana, D = diameter impeler (m) Q = kapasitas aliran ( m 3/s) H = head total pompa (m) P = daya poros pompa (kW) N = putaran pompa (rpm) dan indeks 1 dan 2 menyatakan berturut-turut pompa No.1 dan pompa No.2. 2.3 KECEPATAN SPESIFIK (NOMOR JENIS) DAN KLASIFIKASINYA “Hukum Hukum ini sangat penting untuk menaksir perubahan formasi pompa bila putaran dirubah. Hukum ini juga berguna untuk memperkirakan performasi pompa yang direncanakan apabila pompa tersebut geometris sebangun dengan pompa yang sudah diketahui performasinya. (2.4) Q1 n D Q2 n D Dari uraian diatas jelas bahwa pompa sentrifugal dapat mengubah energi mekanik dalam bentuk kerja poros menjadi energi fluida. Energi inilah yang mengakibatkan pertambahan head tekanan, head kecepatan, head potensial pada zat cair yang mengalir secara kontinyu. (2.3) 2 1 2 2 2.3.1 Kecepatan Spesifik Jika D1 dan D2 dihilangkan dari persamaan (2.3) dan persamaan (2.4) yang menyatakan hukum kesebangunan, maka akan diperoleh hubungan berikut ini : n1 Q1/2 Q1/2 1 n 2 3/42 H13/4 H2 0 (2.6) • Hubungan dalam persamaan (2.6) akan berlaku pada pompa No.1 dan No.2 yang geometris sebangun jika aliran di dalam kedua pompa adalah sebangun tersebut terjadi pada kapasitas aliran Q1 dan Q2 , head H1 dan H2 , serta putaran n1 dan n2 , untuk pompa No.1 dan No.2. Dalam menghitung ns untuk pompa sentrifugal jenis isapan ganda (double sudion) harus dipakai harga Q/2 sebagai ganti harga Q dalam persamaan (2.7) karena kapasitas aliran yang melalui sebuah impeler adalah setengah dari kapasitas aliran keseluruhan. Adapun untuk pompa bertingkat banyak, head H yang dipakai dalam perhitungan ns adalah head per tignak dari pompa tersebut. Perlu diperhatikan bahwa n adalah bukan bilangan tak berdimensi. Jadi untuk bentuk impeler yang sama, besarnya angka n dapat berbeda tergantung pada satuan yang dipakai untuk menyatakan n, Q, dan H. Dalam tabel 2.1 diberikan faktor-faktor konversi yang harus dipakai untuk mengubah harga ns dari satuan yang satu kepada yang lain. Menurut ISO, sebagai ganti ns dipakai “Nomor Jenis” K yang tidak berdimensi dan dapat dinyatakan dalam persamaan : • Berdasarkan persamaan (2.6) tersebut diatas maka orang mendefinisikan ns yang dinamakan ‘kecepatan spesifik’ dalam persamaan : ns n Q1/2 H 3/4 (2.7) dimana n, Q, dan H adalah harga-harga pada titik efisiensi maksimum pompa. Kecepatan spesifik, yang didefinisikan dalam n s persamaan tersebut di atas adalah sama untuk pompa-pompa yang sebangun (atau sama bentuk impelenya); meskipun ukuran dan putarannya berbeda. Dengan lain perkataan, harga n dapat dipakai sebagai parameter untuk menyatakan jenis pompa.Jadi jika suatu pompa sudah ditentukan maka bentuk impeler pompa tersebut sudah tertentu pula. K 2ππ Q1/2 Y 3/4 (2.8) K = nomor jenis n = putaran per detik ( s-1 ) Q = kapasitas aliran ( m3 /s) Y = spesifikasi energi total, per tingkat pompa sentrifugal (J/kg) 2 4/8/2015 Tabel 2.1 Tabel konversi untuk ns Satuan yang digunakan ns m3/S, m, 1/s, ft3/min, K rmp 0,129 m, rpm 4,08 ft, rpm 2,44 ft3/min, ft, rpm 0,314 U.S.gpm, ft, rpm 6,67 (K) 2.3.2 Putaran Spesifik dan Bentuk Impeler • Dari pers. (2.7) dapat disimpulkan bahwa pompa dengan head total yang tinggi dan kapasitas aliran yang kecil cenderung mempunyai harga ns yang kecil. Sebaliknya dengan harga head total yang rendah dan kapasitas aliran yang besar, harga ns pompa akan menjadi besar. Selanjutnya apabila kapasitas aliran dan head total sama, harga ns akan berubah jika putaran n berubah. Dalam hal ini ns akan bertambah besar jika putaran n menjadi lebih tinggi. Gb.2.3 memperlihatkan harga ns dalam hubungannya dengan bentuk impeler yang bersangkutan. Disini juga diperlihatkan jenis pompa yang sesuai dengan harga ns yang ada. Jika harga ns kecil, impeler akan berjenis sentrifugal (atau radial). Lebar satuan di dalam impeler akan bertambah besar jika harga ns bertambah besar. Bila ns bertambah lebih lanjut, maka akan dicapai bentuk aliran campur. Disini campuran melalui impeler akan mempunyai arah diagonal (menyudut) terhadap sumbu poros.Jika ns diperbesar lagi, maka aliran akan berarah aksial atau sejajar dengan sumbu poros. Dari gambar tersebut dapat dimengerti bahwa pada dasarnya bentuk impeler ditentukan oleh harga ns - nya. Namun perlu diperhatikan bahwa tidak semua faktor tergantung pada saja, karena pada beberapa daerah tertentu dua buah pompa dengan jenis yang berbeda dapat dirancang dari harga ns yang sama. 2.3.3 Klasifikasi Pompa Jika kapasitas dinyatakan dalam m3/min, head total dalam m, dan putaran dalam rpm,maka harga ns sentrifugal akan berkisar antara 100 sampai 700. Pompa sentrifugal dapat digolongkan lebih lanjut atas pompa volut dan pompa difuser. Sebagaimana ditunjukkan dalam Gb.2.4 aliran yang keluar dari impeler pompa volut ditampung di dalam volut (atau rumah spiral), yang selanjutnya akan menyalurkan ke nosel keluar. Harga ns dari pompa volut bervariasi pada daerah yang cukup luas yaitu antara 100 sampai 700. Gambar 2.3 Adapun pompa difuser mempunyai difuser yang dipasang mengelilingi imperler seperti diperlihatkan dalam Gb.2.5. Guna dari difuser ini adalah untuk menurunkan kecepatan, aliran yang keluar dari impeler, sehingga energi kinetik aliran dapat diubah menjadi energi tekanan secara efisien. Pompa difuser dipakai untuk memperoleh head total yang tinggi. Harga ns pompa ini berkisar antara 100 sampai 300. Pompa sentrifugal juga dapat menggunakan dua macam impeler, yaitu jenis isapan tunggal dan isapan ganda (Gb.2.6). selain itu pompa sentrifugal juga dapat disusun dengan satu tingkat atau bertingkat banyak. Susunan bertingkat banyak dipakai apabila diingini head total pompa yang tinggi. Untuk head yang lebih rendah, dapat dipilih pompa aliran campur (Gb.2.7).Harga ns pompa jenis ini berkisar antara 350 sampai 1300. Pompa ini umumnya menggunakan rumah difuser dengan sudut antar seperti terdapat dalam gambar. Jika pompa menggunakan volut untuk menampung langsung aliran yang keluar dari impeler, maka disebut “pompa aliran campur jenis volut”. Pompa jenis aksial dipakai untuk head yang lebih rendah lagi. Aliran didalam pompa ini mempunyai arah aksial (sejajar poros) seperti diperlihatkan dalam Gb.2.8. Untuk mengubah head kecepatan menjadi head tekanan, dipakai sudu antar yang berfungsi sebagai difuser. Kadang-kadang jenis-jenis pompa tersebut diatas (pompa sentrifugal/radial, pompa aliran campur, dan pompa aksial) disebut pompa turbo. Secara skematis, klasifikasi pompa diperlihatkan dalam Tabel 2.2. 3 4/8/2015 Gb. 2.8. Pompa aliran aksial Pompa Sentrifugal Gambar 2.4. Pompa volut Gambar 2.5. Pompa difuser Pompa Turbo Pompa Aliran campur Gambar 2.6. Pompa jenis isapan ganda Gambar 2.7. Pompa aliran campur (mixed flow) Pompa volut Pompa difuser Pompa Aliran campur jenis volut Pompa Aliran campur jenis difuser Pompa Aliran aksial Tabel 2.2. Klasifikasi pompa turbo 4