BAB II LANDASAN TEORI

advertisement
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1.
Multimedia
2.1.1. Definisi Multimedia
Definisi multimedia secara umum adalah penggabungan berbagai
informasi dengan menggunakan fasilitas dari komputer. Multimedia yang berasal
dari kata multi yang berarti banyak atau lebih dari satu dan media yang dapat
diartikan penyajian suatu tempat. Multimedia adalah pemanfaatan komputer untuk
membuat dan menggabungkan teks, audio, gambar, video dan animasi dengan
menggunakan link dan tool yang memungkinkan pemakaian melakukan navigasi
berinteraksi, berkreasi dan berkomunikasi (Suyanto,2004).
2.1.2. Objek Multimedia
Menurut Sutopo (Sutopo, 2003), objek multimedia terbagi menjadi:
1. Teks
Teks merupakan dasar dari pengolahan kata dan informasi berbasis
multimedia berupa himpunan-himpunan karakter.
2. Grafik
Secara umum, image atau grafik berarti still image seperti foto dan
gambar. Manusia sangat berorientasi pada visual (visual-oriented), dan
gambar merupakan sarana yang sangat baik untuk menyajikan informasi.
Semua objek yang disajikan dalam bentuk grafik adalah bentuk setelah
encoding dan tidak mempunyai hubungan langsung dengan waktu.
7
8
3. Suara
Penyajian suara merupakan cara lain untuk memperjelas pengertian suatu
informasi. Contohnya, narasi merupakan kelengkapan dari penjelasan
yang dilihat melalui video. Suara dapat lebih menjelaskan karakteristik
suatu gambar, misalnya musik dan suara efek (sound effect), maupun suara
asli (real sound). Perekaman musik yang baik memerlukan sampling size
dan sampling rate yang tinggi. Beberapa macam authoring software dapat
menkonversi suara seperti format .WAV, .MID (MIDI), .VOC atau .INS
dan dapat dihubungkan dengan sekuens dari animasi.
4. Video
Video terdiri dari full-motion dan life-video. Full-motion video
berhubungan dengan penyimpanan sebagai video clip, sedangkan livevideo merupakan hasil pemrosesan yang diperoleh dari kamera.
5. Animasi
Animasi adalah urutan dari banyak citra yang disusun dan ditampilkan
sedemikian rupa dengan kecepatan tertentu sehingga pada saat terjadi
pertukaran citra akan menghasilkan efek citra bergerak.
6. Interaktifitas
Komponen ini merujuk pada perangkat lunak yang interaktif, dimana
pengguna dapat menekan mouse atau obyek pada screen seperti button
atau teks dan menyebabkan program melakukan perintah tertentu.
2.1.3. Metode Pengembangan Multimedia
Metodelogi pengembangan sistem multimedia dapat dilakukan
berdasarkan enam tahap yaitu (Sutopo, 2003):
1. Concept (konsep)
Tahap ini adalah untuk menentukan tujuan dan siapa pengguna aplikasi,
menentukan macam aplikasi dan tujuan aplikasi atau program.
9
2. Design (perancangan)
Design adalah tahap untuk membuat spesifikasi mengenai perancangan
atau arsitektur program, gaya, tampilan interface dengan menggunakan
storyboad.
3. Material Collecting (pengumpulan bahan)
Material Collecting adalah tahap pengumpulan bahan yang diperlukan
sesuai kebutuhan. Misalnya: gambar, animasi, suara, dll.
4. Assembly (pembuatan)
Tahap assembly adalah tahap pembuatan sebuah objek atau bahan
multimedia yang telah dikumpulkan untuk dibuat. Pembuatan aplikasi
tersebut berdasarkan tahap design yang telah di rancang sebelumnya.
5. Testing (Pengujian)
Setelah selesai pada tahap pembuatan (assembly) dengan menjalankan
aplikasi/program dan dilihat apakah ada kesalahan atau tidak. Tahap ini
disebut juga sebagai tahap pengujian (testing) dimana pengujian dilakukan
oleh pembuat atau lingkungan pembuatnya sendiri.
6. Distribution (Distribusi)
Tahapan adalah tahap pendistribusian suatu aplikasi yang disimpan dalam
suatu media penyimpanan. Pada tahap ini jika media penyimpanan
memiliki ukuran file yang besar dan tidak cukup untuk menampung
aplikasinya, maka dilakukan kompresi terhadap aplikasi tersebut. Selain
itu evaluasi terhadap aplikasi itu dilakukan untuk dikembangkan lebih
lanjut.
2.2.
Perancangan
Pada tahap ini dilakukan perancangan terhadap aplikasi yang akan dibuat
berupa perancangan flowchart, Storyboard, peta navigasi.
10
2.2.1. Flowchart
Flowchart atau diagram alir merupakan metode untuk menggambarkan
tahap-tahap pemecahan masalah dengan merepresentasikan simbol-simbol
tertentu yang mudah dimengerti, mudah digunakan, dan standar (Oetomo, Dharma
B.S.,
2002).
Tujuan
utama
penggunaan
diagram
alir
adalah
untuk
menggambarkan suatu tahapan penyelesaian masalah secara sederhana, terurai,
rapi, dan jelas dengan menggunakan simbol-simbol yang standar. Dalam
penulisannya diagram alir dikenal dua model, yaitu diagram alir sistem dan
diagram alir program.
2.2.2. Storyboard
Gambaran dari scene, bentuk visual perancangan, audio, durasi,
keterangan, dan narasi untuk suara akan dibuat pada perancangan storyboard.
Hasil dari perancangan akan menjadi acuan dalam pembuatan tampilan pada tahap
implementasi (Binanto, 2010). Storyboard merupakan rangkaian gambar manual
yang dibuat secara keseluruhan, sehingga menggambarkan suatu cerita.
Penggunaan
storyboard
bermanfaat
bagi
pembuat
multimedia,
pemilik
multimedia dan sponsor.
2.2.3. Peta Navigasi
Menurut Vaughan (2004), terdapat empat struktur navigasi utama dalam
pengembangan multimedia, yaitu:
a. Linear Structure
Pada struktur ini, user hanya bisa menavigasi sistem secara sequential atau
berurutan.
b. Hierarchial Structure
Disebut juga dengan “linear with branching” pada struktur ini, user dapat
menevigasi
sepanjang
cabang
dikelompokkan secara logika.
dari
tree
structure
yang
isinya
11
c. Nonlinear Structure
Pada struktur navigasi ini, user bisa menavigasi isi sistem secara bebas.
d. Composite Structure
Pada struktur ini, user dapat menavigasi secara bebas, tetapi kadangkadang dibatasi oleh presentasi data yang linier.
2.3.
Pengujian
Pengujian merupakan bagian penting dalam siklus pengembangan
perangkat lunak. Pengujian dilakukan untuk menjamin kualitas dan juga
mengetahui kelemahan dari perangkat lunak. Tujuan dari pengujian ini adalah
untuk menjamin bahwa perangkat lunak yang dibagun memiliki kualitas yang
dapat diandalkan.
Dalam suatu program membutuhkan suatu teknik pengujian yang berguna
dalam mengevaluasi program yang dibuat. Adapun teknik pengujian yang
digunakan dalam perangkat lunak ini adalah Black box.
2.3.1. Black Box
Black box testing merupakan pengujian yang memungkinkan software
engineer mendapatkan serangkaian kondisi input yang sepenuhnya menggunakan
semua persyaratan fungsional untuk suatu program (Pressman, 2005). Pengujian
black box juga merupakan pendekatan komplementer yang memungkinkan
mampu mengungkap kelas kesalahan daripada metode white box. Pengujian black
box berusaha menemukan kesalahan dalam kategori sebagai berikut:
1. Fungsi-fungsi yang tidak benar atau hilang.
2. Kesalahan interface.
3. Kesalahan dalam struktur data atau database eksternal
4. Kesalahan kinerja.
5. Inisialisasi dan kesalahan terminasi.
12
2.3.2. White Box
White box testing yang terkadang disebut juga glass box testing adalah
sebuah filosofi rencana uji kasus yang menggunakan struktur kontrol yang
menjelaskan bagian dari komponen level rencana untuk memperoleh uji kasus
(Pressman, 2005). Dengan menggunakan metode white box testing, para software
engineer dapat memperoleh uji kasus yang:
1. Memberikan jaminan bahwa semua jalur independen suatu modul
digunakan satu kali.
2. Menggunakan semua keputusan logis untuk semua kondisi true atau false.
3. Mengeksekusi semua perulangan pada batasan nilai dan oprasional pada
setiap kondisi.
4. Menggunakan struktur data internal untuk menjamin validitas jalur
keputusan.
2.4.
Java
Java adalah salah satu yang temasuk dalam bahasa pemrograman yang
sudah ada pada tahun 1991 yang dikembangkan oleh Sun Microsystem. Java
dirancang untuk memudahkan penggunanya yaitu dapat dijalankan dalam
berbagai jenis sistem operasi komputer. Java juga dirancang pada internet
sehingga lebih aman dan portabe. Java juga dapat dijalankan melaui telepon
genggam bukan hanya dengan komputer semata. Java merupakan penyempurnaan
dari bahasa pemrograman yang sebelumnya, yaitu C, dan C++. Java ini sifatnya
adalah umum, namun bersifat khusus yaitu pada saat di desain untuk
memanfaatkan
depedensi
implementasi
seminimal
mungkin.
Bahasa
pemrograman Java lebih dikenal dengan slogan “Tulis sekali, jalankan dimana
pun”. (https://www.scribd.com).
2.5. TORCH
Penyakit Infeksi TORCH (Toksoplasma, Rubela, Cytomegalovirus/CMV
dan Herpes simplex) adalah sekelompok infeksi yang dapat ditularkan dari wanita
13
hamil kepada bayinya. Ibu hamil yang terinfeksi TORCH berisiko tinggi
menularkan kepada janinnya yang bisa menyebabkan cacat bawaan. Dugaan
terhadap infeksi TORCH baru bisa dibuktikan dengan melakukan pemeriksaan
darah atau skrining. Jika hasilnya positif, atau terdapat infeksi aktif, selanjutnya
disarankan pemeriksaan diagnostik berupa pengambilan sedikit cairan ketuban
untuk diperiksa di laboratorium.
Infeksi TORCH ini sering menimbulkan berbagai masalah kesuburan
(fertilitas) baik pada wanita maupun pria sehingga menyebabkan sulit terjadinya
kehamilan. Infeksi TORCH bersama dengan paparan radiasi dan obat-obatan
teratogenik dapat mengakibatkan kerusakan pada embrio. Beberapa kecacatan
janin yang bisa timbul akibat TORCH yang menyerang wanita hamil antara lain
kelainan pada saraf, mata, kelainan pada otak, paru-paru, mata, telinga,
terganggunya fungsi motorik, hidrosepalus, dan lain sebagainya.
TORCH tidak hanya berkaitan dengan masalah kehamilan saja. TORCH
juga bisa menyerang orang tua, anak muda, dari berbagai kalangan, usia, dan jenis
kelamin. TORCH bisa menyerang otak (timbul gejala sering sakit kepala
misalnya), menyebabkan sering timbul radang tenggorokan, flu berkepanjangan,
sakit pada otot, persendian, pinggang, sakit pada kaki, lambung, mata, dan
sebagainya.
1.
Toksoplasmosis
Infeksi ini disebabkan oleh parasit (protozoan parasite Toxoplasma gondii)
yang ditularkan dari hewan bertubuh panas kepada manusia. Parasit ini masuk ke
dalam tubuh manusia melalui makanan. Sumber terutamanya adalah daging yang
tidak dimasak matang atau sayuran mentah. Tangan yang tercemar toksoplasma
juga bisa menjadi media penularan jika kita tidak mencuci tangan sebelum makan.
Pada kasus infeksi maternal primer yang terjadi pada kehamilan, parasit
bisa ditularkan dari plasenta dan menyebabkan cacat pada janin berupa gangguan
penglihatan atau keguguran spontan, meski persentasenya kecil.
14
Pada umumnya, infeksi Toxoplasma terjadi tanpa disertai gejala yang
spesifik. Kira-kira hanya 10-20% kasus infeksi Toxoplasma yang disertai gejala
ringan, mirip gejala influenza, bisa timbul rasa lelah, malaise, demam, dan
umumnya tidak menimbulkan masalah.
Infeksi Toxoplasma berbahaya bila terjadi saat ibu sedang hamil atau pada
orang dengan sistem kekebalan tubuh terganggu (misalnya penderita AIDS,
pasien transpalasi organ yang mendapatkan obat penekan respon imun). Jika
wanita hamil terinfeksi Toxoplasma maka akibat yang dapat terjadi adalah abortus
spontan atau keguguran (4%), lahir mati (3%) atau bayi menderita Toxoplasmosis
bawaan.
Pada Toxoplasmosis bawaan, gejala dapat muncul setelah dewasa,
misalnya kelainan mata dan telinga, retardasi mental, kejang-kejang dan
ensefalitis.
Diagnosis Toxoplasmosis secara klinis sukar ditentukan karena gejalagejalanya tidak spesifik atau bahkan tidak menunjukkan gejala (sub klinik). Oleh
karena itu, pemeriksaan laboratorium mutlak diperlukan untuk mendapatkan
diagnosis yang tepat. Pemeriksaan yang lazim dilakukan adalah Anti-Toxoplasma
IgG, IgM dan IgA, serta Aviditas Anti-Toxoplasma IgG. Pemeriksaan tersebut
perlu dilakukan pada orang yang diduga terinfeksi Toxoplasma, ibu-ibu sebelum
atau selama masa hamil (bila hasilnya negatif pelu diulang sebulan sekali
khususnya pada trimester pertma, selanjutnya tiap trimeter), serta bayi baru lahir
dari ibu yang terinfeksi Toxoplasma.
2.
Infeksi rubella
Infeksi ini juga dikenal dengan campak Jerman dan sering diderita anak-
anak. Rubella yang dialami pada tri semester pertama kehamilan 90 persennya
menyebabkan kebutaan, tuli, kelainan jantung, keterbelakangan mental, bahkan
keguguran. Ibu hamil disarankan untuk tidak berdekatan dengan orang yang
sedang sakit campak Jerman.
15
Untuk mencegah infeksi rubella, kaum wanita disarankan untuk
melakukan vaksinasi. Perlindungannya mencapai 100 persen. Infeksi Rubella
ditandai dengan demam akut, ruam pada kulit dan pembesaran kelenjar getah
bening.
Infeksi ini disebabkan oleh virus Rubella, dapat menyerang anak-anak dan
dewasa muda. Infeksi Rubella berbahaya bila tejadi pada wanita hamil muda,
karena dapat menyebabkan kelainan pada bayinya. Jika infeksi terjadi pada bulan
pertama kehamilan maka risiko terjadinya kelainan adalah 50%, sedangkan jika
infeksi tejadi trimester pertama maka risikonya menjadi 25%.
Tanda tanda dan gejala infeksi Rubella sangat bervariasi untuk tiap
individu, bahkan pada beberapa pasien tidak dikenali, terutama apabila ruam
merah tidak tampak. Oleh Karena itu, diagnosis infeksi Rubella yang tepat perlu
ditegakkan dengan bantuan pemeriksaan laboratorium.Pemeriksaan Laboratorium
yang dilakukan meliputi pemeriksaan Anti-Rubella IgG dana IgM. Pemeriksaan
Anti-rubella IgG dapat digunakan untuk mendeteksi adanya kekebalan pada saat
sebelum hamil. Jika ternyata belum memiliki kekebalan, dianjurkan untuk
divaksinasi. Pemeriksaan Anti-rubella IgG dan IgM terutama sangat berguna
untuk diagnosis infeksi akut pada kehamilan < 18 minggu dan risiko infeksi
rubella bawaan.
3.
Cytomegalovirus (CMV)
CMV merupakan keluarga virus herpes. Infeksi CMV disebabkan oleh
virus Cytomegalo, dan virus ini temasuk golongan virus keluarga Herpes. Seperti
halnya keluarga herpes lainnya, virus CMV dapat tinggal secara laten dalam tubuh
dan CMV merupakan salah satu penyebab infeksi yang berbahaya bagi janin bila
infeksi yang berbahaya bagi janin bila infeksi terjadi saat ibu sedang hamil.
Transmisi vertikal dari ibu ke bayi melalui transplacental. Infeksi CMV pada ibu
hamil bisa secara primer atau rekuren.
Infeksi primer pada ibu hamil ditandai dengan terjadinya serokonversi dari
IgG antibodi CMV selama kehamilan atau didapatkan IgG dan IgM CMV
bersama-sama selama kehamilan. Sedangkan infeksi rekuren ditandai adanya
16
antibodi CMV pada fase sebelum terjadinya pembuahan. Pada infeksi primer,
transmisi infeksi ke bayi sebesar 40%. Adanya IgG anti CMV pada ibu hamil
tidak memberi perlindungan kepada bayi, sehingga kelainan kongenital mungkin
terjadi.
Pemeriksaan laboratorium sangat bermanfaat untuk mengetahui infeksi
akut atau infeski berulang, dimana infeksi akut mempunyai risiko yang lebih
tinggi. Pemeriksaan laboratorium yang silakukan meliputi Anti CMV IgG dan
IgM, serta Aviditas Anti-CMV IgG.Virus ini ditularkan melalui kontak seksual
atau selama kehamilan. Akibat infeksi ini bisa fatal karena menyebabkan cacat
bawaan pada janin. Belum ada pengobatan yang bisa mencegah infeksi virus ini.
4.
Herpes Simplex
Virus herpes terdiri dari 2 jenis, yaitu herpes simplex 1 (HSV-1) dan
herpes simplex virus 2 (HSV 2). Penularan biasanya terjadi pada kontak seksual
pada orang dewasa. HSV 1 juga bisa ditularkan melalui kontak sosial pada masa
anak-anak. Prevelansi HSV 2 lebih tinggi pada kelompok HIV positif dan mereka
yang melakukan hubungan seks tanpa kondom. Infeksi herpes pada alat genital
(kelamin) disebabkan oleh Virus Herpes Simpleks tipe II (HSV II). Virus ini
dapat berada dalam bentuk laten, menjalar melalui serabut syaraf sensorik dan
berdiam diganglion sistem syaraf otonom.
Bayi yang dilahirkan dari ibu yang terinfeksi HSV II biasanya
memperlihatkan lepuh pada kulit, tetapi hal ini tidak selalu muncul sehingga
mungkin tidak diketahui. Infeksi HSV II pada bayi yang baru lahir dapat berakibat
fatal (Pada lebih dari 50 kasus) Pemeriksaan laboratorium, yaitu Anti-HSV II IgG
dan Igm sangat penting untuk mendeteksi secara dini terhadap kemungkinan
terjadinya infeksi oleh HSV II dan mencegah bahaya lebih lanjut pada bayi bila
infeksi terjadi pada saat kehamilan. ( www.info-kes.com)
17
2.6.
Eclipse
Eclipse adalah sebuah IDE (Integrated Development Environment) untuk
mengembangkan perangkat lunak dan dapat dijalankan di semua platform
(platform-independent). Berikut ini adalah sifat dari Eclipse:

Multi-platform: Target sistem operasi Eclipse adalah Microsoft Windows,
Linux, Solaris, AIX, HP-UX dan Mac OS X.

Mulit-language: Eclipse dikembangkan dengan bahasa pemrograman Java,
akan tetapi Eclipse mendukung pengembangan aplikasi berbasis bahasa
pemrograman lainnya, seperti C/C++, Cobol, Python, Perl, PHP, dan lain
sebagainya.

Multi-role: Selain sebagai IDE untuk pengembangan aplikasi, Eclipse pun
bisa digunakan untuk aktivitas dalam siklus pengembangan perangkat
lunak, seperti dokumentasi, test perangkat lunak, pengembangan web, dan
lain sebagainya.
Eclipse pada saat ini merupakan salah satu IDE favorit dikarenakan gratis
dan open source, yang berarti setiap orang boleh melihat kode pemrograman
perangkat lunak ini. Selain itu, kelebihan dari Eclipse yang membuatnya populer
adalah kemampuannya untuk dapat dikembangkan oleh pengguna dengan
komponen yang dinamakan plug-in. (www.eclipse.org)
2.7.
API (Application Programming Interface)
Application Programming Interface (API) merupakan satu set instruksi
pemograman untuk mengakses aplikasi berbasis web software atau web tool.
Sebuah perusahaan perangkat lunak merilis Application Programming Interface
(API) kepada publik sehingga pengembang perangkat lunak lain dapat merancang
produk yang didukung oleh layanannya. Application Programming Interface
(API) pun dapat didefinisikan sebagai sebuah bahasa yang digunakan oleh sebuah
program aplikasi untuk berkomunikasi dengan sistem operasi atau program
kontrol lainnya seperti Database Management System (DBMS) atau protokol
komunikasi. (http://vebryexa.com).
.
18
2.8.
Android SDK
Android
SDK
mencakup
perangkat
tools
pengembangan
yang
komprehensif. Android SDK terdiri dari debugger, libraries, handset emulator,
dokumentasi, contoh kode program dan tutorial. Saat ini Android sudah
mendukung arsitektur x86 pada Linux (distribusi Linux apapun untuk desktop
modern), Mac OS X 10.4.8 atau lebih, Windows XP atau Vista. Persyaratan
mencakup JDK, Apache Ant dan Python 2.2 atau lebih. IDE yang didukung
secara resmi adalah Eclipse 3.2 atau lebih dengan menggunakan plugin Android
Development Tools (ADT), dengan ini pengembang dapat menggunakan IDE
untuk mengedit dokumen Java dan XML (Extensible Markup Language) serta
menggunakan peralatan command line untuk menciptakan, membangun,
melakukan debug aplikasi Android dan pengendalian perangkat Android
(misalnya reboot, menginstal paket perangkat lunak).
Android SDK telah dirilis pada tanggal 12 November 2007. Dan pada
tanggal 15 Juli 2008 tim Android Developer Challenge dengan sengaja
mengirimkan e-mail ke semua pendatang baru di Android Developer Challenge
untuk mengumumkan bahwa rilis SDK terbaru telah tersedia pada halaman
download. E-mail tersebut juga ditujukan kepada pemenang Android Developer
Challenge putaran pertama. Sebuah penyataan bahwa Google telah menyediakan
rilis SDK terbaru untuk beberapa pengembang.
Pada tanggal 18 Agustus 2008, Android SDK 0.9 beta dirilis. Rilis ini
menyediakan API yang telah diperbarui dan diperluas, perbaikan pada tools
pengembangan dan disain terbaru untuk tampilan home. Petunjuk untuk mengupgrade SDK sudah tersedia pada rilis sebelumnya. Pada tanggal 23 September
2008, Android 1.0 SDK telah dirilis. Pada tanggal 9 Maret 2009, Google merilis
versi 1.1 untuk ponsel Android. Rilis terbaru tersebut termasuk dukungan untuk
pencarian dengan suara, harga aplikasi, perbaikan jam alarm, perbaikan
pengiriman e-mail pada gmail, perbaikan notification dan peta.
Pada pertengahan Mei 2009, Google merilis versi 1.5 (Cupcake) pada
sistem operasi Android dan SDK. Pembaruan ini termasuk pada dukungan
19
beberapa fitur baru seperti perekaman video, bluetooth, sistem keyboard pada
layar dan pengenalan suara. Rilis ini juga membuka AppWidget framework
kepada para pengembang yang memungkinkan untuk membuat widget sendiri
pada tampilan home. Pada September 2009 versi 1.6 (Donut) dirilis yang dapat
menampilkan hasil pencarian yang lebih baik dan penggunaan indikator baterai.
Aplikasi Android dipaketkan ke dalam format .apk dan disimpan pada
folder /data/app. Pengguna dapat menjalankan perintah adb root untuk mengakses
folder tersebut karena root memiliki izin untuk mengakses folder tersebut. (xdadevelopers.com)
2.9.
Android Phone
Android merupakan sebuah sistem operasi yang berbasis Linux untuk
telepon seluler seperti telepon pintar dan komputer tablet. Android menyediakan
platform terbuka bagi para pengembang untuk menciptakan aplikasi mereka
sendiri untuk digunakan oleh bermacam peranti bergerak.
Awalnya, Google Inc. membeli Android Inc., pendatang baru yang
membuat peranti lunak untuk ponsel. Kemudian untuk mengembangkan Android,
dibentuklah Open Handset Alliance, konsorsium dari 34 perusahaan peranti keras,
peranti lunak, dan telekomunikasi, termasuk Google, HTC, Intel, Motorola,
Qualcomm, T-Mobile, dan Nvidia. Pada saat perilisan perdana Android, 5
November 2007, Android bersama Open Handset Alliance menyatakan
mendukung pengembangan standar terbuka pada perangkat seluler. Di lain pihak,
Google merilis kode–kode Android di bawah lisensi Apache, sebuah lisensi
perangkat lunak dan standar terbuka perangkat seluler.
Di dunia ini terdapat dua jenis distributor sistem operasi Android. Pertama
yang mendapat dukungan penuh dari Google atau Google Mail Services (GMS)
dan kedua adalah yang benar–benar bebas distribusinya tanpa dukungan langsung
Google
atau
dikenal
(http://www.aingindra.com)
sebagai
Open
Handset
Distribution
(OHD).
20
Download