BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Multimedia 2.1.1. Definisi Multimedia Definisi multimedia secara umum adalah penggabungan berbagai informasi dengan menggunakan fasilitas dari komputer. Multimedia yang berasal dari kata multi yang berarti banyak atau lebih dari satu dan media yang dapat diartikan penyajian suatu tempat. Multimedia adalah pemanfaatan komputer untuk membuat dan menggabungkan teks, audio, gambar, video dan animasi dengan menggunakan link dan tool yang memungkinkan pemakaian melakukan navigasi berinteraksi, berkreasi dan berkomunikasi (Suyanto,2004). 2.1.2. Objek Multimedia Menurut Sutopo (Sutopo, 2003), objek multimedia terbagi menjadi: 1. Teks Teks merupakan dasar dari pengolahan kata dan informasi berbasis multimedia berupa himpunan-himpunan karakter. 2. Grafik Secara umum, image atau grafik berarti still image seperti foto dan gambar. Manusia sangat berorientasi pada visual (visual-oriented), dan gambar merupakan sarana yang sangat baik untuk menyajikan informasi. Semua objek yang disajikan dalam bentuk grafik adalah bentuk setelah encoding dan tidak mempunyai hubungan langsung dengan waktu. 7 8 3. Suara Penyajian suara merupakan cara lain untuk memperjelas pengertian suatu informasi. Contohnya, narasi merupakan kelengkapan dari penjelasan yang dilihat melalui video. Suara dapat lebih menjelaskan karakteristik suatu gambar, misalnya musik dan suara efek (sound effect), maupun suara asli (real sound). Perekaman musik yang baik memerlukan sampling size dan sampling rate yang tinggi. Beberapa macam authoring software dapat menkonversi suara seperti format .WAV, .MID (MIDI), .VOC atau .INS dan dapat dihubungkan dengan sekuens dari animasi. 4. Video Video terdiri dari full-motion dan life-video. Full-motion video berhubungan dengan penyimpanan sebagai video clip, sedangkan livevideo merupakan hasil pemrosesan yang diperoleh dari kamera. 5. Animasi Animasi adalah urutan dari banyak citra yang disusun dan ditampilkan sedemikian rupa dengan kecepatan tertentu sehingga pada saat terjadi pertukaran citra akan menghasilkan efek citra bergerak. 6. Interaktifitas Komponen ini merujuk pada perangkat lunak yang interaktif, dimana pengguna dapat menekan mouse atau obyek pada screen seperti button atau teks dan menyebabkan program melakukan perintah tertentu. 2.1.3. Metode Pengembangan Multimedia Metodelogi pengembangan sistem multimedia dapat dilakukan berdasarkan enam tahap yaitu (Sutopo, 2003): 1. Concept (konsep) Tahap ini adalah untuk menentukan tujuan dan siapa pengguna aplikasi, menentukan macam aplikasi dan tujuan aplikasi atau program. 9 2. Design (perancangan) Design adalah tahap untuk membuat spesifikasi mengenai perancangan atau arsitektur program, gaya, tampilan interface dengan menggunakan storyboad. 3. Material Collecting (pengumpulan bahan) Material Collecting adalah tahap pengumpulan bahan yang diperlukan sesuai kebutuhan. Misalnya: gambar, animasi, suara, dll. 4. Assembly (pembuatan) Tahap assembly adalah tahap pembuatan sebuah objek atau bahan multimedia yang telah dikumpulkan untuk dibuat. Pembuatan aplikasi tersebut berdasarkan tahap design yang telah di rancang sebelumnya. 5. Testing (Pengujian) Setelah selesai pada tahap pembuatan (assembly) dengan menjalankan aplikasi/program dan dilihat apakah ada kesalahan atau tidak. Tahap ini disebut juga sebagai tahap pengujian (testing) dimana pengujian dilakukan oleh pembuat atau lingkungan pembuatnya sendiri. 6. Distribution (Distribusi) Tahapan adalah tahap pendistribusian suatu aplikasi yang disimpan dalam suatu media penyimpanan. Pada tahap ini jika media penyimpanan memiliki ukuran file yang besar dan tidak cukup untuk menampung aplikasinya, maka dilakukan kompresi terhadap aplikasi tersebut. Selain itu evaluasi terhadap aplikasi itu dilakukan untuk dikembangkan lebih lanjut. 2.2. Perancangan Pada tahap ini dilakukan perancangan terhadap aplikasi yang akan dibuat berupa perancangan flowchart, Storyboard, peta navigasi. 10 2.2.1. Flowchart Flowchart atau diagram alir merupakan metode untuk menggambarkan tahap-tahap pemecahan masalah dengan merepresentasikan simbol-simbol tertentu yang mudah dimengerti, mudah digunakan, dan standar (Oetomo, Dharma B.S., 2002). Tujuan utama penggunaan diagram alir adalah untuk menggambarkan suatu tahapan penyelesaian masalah secara sederhana, terurai, rapi, dan jelas dengan menggunakan simbol-simbol yang standar. Dalam penulisannya diagram alir dikenal dua model, yaitu diagram alir sistem dan diagram alir program. 2.2.2. Storyboard Gambaran dari scene, bentuk visual perancangan, audio, durasi, keterangan, dan narasi untuk suara akan dibuat pada perancangan storyboard. Hasil dari perancangan akan menjadi acuan dalam pembuatan tampilan pada tahap implementasi (Binanto, 2010). Storyboard merupakan rangkaian gambar manual yang dibuat secara keseluruhan, sehingga menggambarkan suatu cerita. Penggunaan storyboard bermanfaat bagi pembuat multimedia, pemilik multimedia dan sponsor. 2.2.3. Peta Navigasi Menurut Vaughan (2004), terdapat empat struktur navigasi utama dalam pengembangan multimedia, yaitu: a. Linear Structure Pada struktur ini, user hanya bisa menavigasi sistem secara sequential atau berurutan. b. Hierarchial Structure Disebut juga dengan “linear with branching” pada struktur ini, user dapat menevigasi sepanjang cabang dikelompokkan secara logika. dari tree structure yang isinya 11 c. Nonlinear Structure Pada struktur navigasi ini, user bisa menavigasi isi sistem secara bebas. d. Composite Structure Pada struktur ini, user dapat menavigasi secara bebas, tetapi kadangkadang dibatasi oleh presentasi data yang linier. 2.3. Pengujian Pengujian merupakan bagian penting dalam siklus pengembangan perangkat lunak. Pengujian dilakukan untuk menjamin kualitas dan juga mengetahui kelemahan dari perangkat lunak. Tujuan dari pengujian ini adalah untuk menjamin bahwa perangkat lunak yang dibagun memiliki kualitas yang dapat diandalkan. Dalam suatu program membutuhkan suatu teknik pengujian yang berguna dalam mengevaluasi program yang dibuat. Adapun teknik pengujian yang digunakan dalam perangkat lunak ini adalah Black box. 2.3.1. Black Box Black box testing merupakan pengujian yang memungkinkan software engineer mendapatkan serangkaian kondisi input yang sepenuhnya menggunakan semua persyaratan fungsional untuk suatu program (Pressman, 2005). Pengujian black box juga merupakan pendekatan komplementer yang memungkinkan mampu mengungkap kelas kesalahan daripada metode white box. Pengujian black box berusaha menemukan kesalahan dalam kategori sebagai berikut: 1. Fungsi-fungsi yang tidak benar atau hilang. 2. Kesalahan interface. 3. Kesalahan dalam struktur data atau database eksternal 4. Kesalahan kinerja. 5. Inisialisasi dan kesalahan terminasi. 12 2.3.2. White Box White box testing yang terkadang disebut juga glass box testing adalah sebuah filosofi rencana uji kasus yang menggunakan struktur kontrol yang menjelaskan bagian dari komponen level rencana untuk memperoleh uji kasus (Pressman, 2005). Dengan menggunakan metode white box testing, para software engineer dapat memperoleh uji kasus yang: 1. Memberikan jaminan bahwa semua jalur independen suatu modul digunakan satu kali. 2. Menggunakan semua keputusan logis untuk semua kondisi true atau false. 3. Mengeksekusi semua perulangan pada batasan nilai dan oprasional pada setiap kondisi. 4. Menggunakan struktur data internal untuk menjamin validitas jalur keputusan. 2.4. Java Java adalah salah satu yang temasuk dalam bahasa pemrograman yang sudah ada pada tahun 1991 yang dikembangkan oleh Sun Microsystem. Java dirancang untuk memudahkan penggunanya yaitu dapat dijalankan dalam berbagai jenis sistem operasi komputer. Java juga dirancang pada internet sehingga lebih aman dan portabe. Java juga dapat dijalankan melaui telepon genggam bukan hanya dengan komputer semata. Java merupakan penyempurnaan dari bahasa pemrograman yang sebelumnya, yaitu C, dan C++. Java ini sifatnya adalah umum, namun bersifat khusus yaitu pada saat di desain untuk memanfaatkan depedensi implementasi seminimal mungkin. Bahasa pemrograman Java lebih dikenal dengan slogan “Tulis sekali, jalankan dimana pun”. (https://www.scribd.com). 2.5. TORCH Penyakit Infeksi TORCH (Toksoplasma, Rubela, Cytomegalovirus/CMV dan Herpes simplex) adalah sekelompok infeksi yang dapat ditularkan dari wanita 13 hamil kepada bayinya. Ibu hamil yang terinfeksi TORCH berisiko tinggi menularkan kepada janinnya yang bisa menyebabkan cacat bawaan. Dugaan terhadap infeksi TORCH baru bisa dibuktikan dengan melakukan pemeriksaan darah atau skrining. Jika hasilnya positif, atau terdapat infeksi aktif, selanjutnya disarankan pemeriksaan diagnostik berupa pengambilan sedikit cairan ketuban untuk diperiksa di laboratorium. Infeksi TORCH ini sering menimbulkan berbagai masalah kesuburan (fertilitas) baik pada wanita maupun pria sehingga menyebabkan sulit terjadinya kehamilan. Infeksi TORCH bersama dengan paparan radiasi dan obat-obatan teratogenik dapat mengakibatkan kerusakan pada embrio. Beberapa kecacatan janin yang bisa timbul akibat TORCH yang menyerang wanita hamil antara lain kelainan pada saraf, mata, kelainan pada otak, paru-paru, mata, telinga, terganggunya fungsi motorik, hidrosepalus, dan lain sebagainya. TORCH tidak hanya berkaitan dengan masalah kehamilan saja. TORCH juga bisa menyerang orang tua, anak muda, dari berbagai kalangan, usia, dan jenis kelamin. TORCH bisa menyerang otak (timbul gejala sering sakit kepala misalnya), menyebabkan sering timbul radang tenggorokan, flu berkepanjangan, sakit pada otot, persendian, pinggang, sakit pada kaki, lambung, mata, dan sebagainya. 1. Toksoplasmosis Infeksi ini disebabkan oleh parasit (protozoan parasite Toxoplasma gondii) yang ditularkan dari hewan bertubuh panas kepada manusia. Parasit ini masuk ke dalam tubuh manusia melalui makanan. Sumber terutamanya adalah daging yang tidak dimasak matang atau sayuran mentah. Tangan yang tercemar toksoplasma juga bisa menjadi media penularan jika kita tidak mencuci tangan sebelum makan. Pada kasus infeksi maternal primer yang terjadi pada kehamilan, parasit bisa ditularkan dari plasenta dan menyebabkan cacat pada janin berupa gangguan penglihatan atau keguguran spontan, meski persentasenya kecil. 14 Pada umumnya, infeksi Toxoplasma terjadi tanpa disertai gejala yang spesifik. Kira-kira hanya 10-20% kasus infeksi Toxoplasma yang disertai gejala ringan, mirip gejala influenza, bisa timbul rasa lelah, malaise, demam, dan umumnya tidak menimbulkan masalah. Infeksi Toxoplasma berbahaya bila terjadi saat ibu sedang hamil atau pada orang dengan sistem kekebalan tubuh terganggu (misalnya penderita AIDS, pasien transpalasi organ yang mendapatkan obat penekan respon imun). Jika wanita hamil terinfeksi Toxoplasma maka akibat yang dapat terjadi adalah abortus spontan atau keguguran (4%), lahir mati (3%) atau bayi menderita Toxoplasmosis bawaan. Pada Toxoplasmosis bawaan, gejala dapat muncul setelah dewasa, misalnya kelainan mata dan telinga, retardasi mental, kejang-kejang dan ensefalitis. Diagnosis Toxoplasmosis secara klinis sukar ditentukan karena gejalagejalanya tidak spesifik atau bahkan tidak menunjukkan gejala (sub klinik). Oleh karena itu, pemeriksaan laboratorium mutlak diperlukan untuk mendapatkan diagnosis yang tepat. Pemeriksaan yang lazim dilakukan adalah Anti-Toxoplasma IgG, IgM dan IgA, serta Aviditas Anti-Toxoplasma IgG. Pemeriksaan tersebut perlu dilakukan pada orang yang diduga terinfeksi Toxoplasma, ibu-ibu sebelum atau selama masa hamil (bila hasilnya negatif pelu diulang sebulan sekali khususnya pada trimester pertma, selanjutnya tiap trimeter), serta bayi baru lahir dari ibu yang terinfeksi Toxoplasma. 2. Infeksi rubella Infeksi ini juga dikenal dengan campak Jerman dan sering diderita anak- anak. Rubella yang dialami pada tri semester pertama kehamilan 90 persennya menyebabkan kebutaan, tuli, kelainan jantung, keterbelakangan mental, bahkan keguguran. Ibu hamil disarankan untuk tidak berdekatan dengan orang yang sedang sakit campak Jerman. 15 Untuk mencegah infeksi rubella, kaum wanita disarankan untuk melakukan vaksinasi. Perlindungannya mencapai 100 persen. Infeksi Rubella ditandai dengan demam akut, ruam pada kulit dan pembesaran kelenjar getah bening. Infeksi ini disebabkan oleh virus Rubella, dapat menyerang anak-anak dan dewasa muda. Infeksi Rubella berbahaya bila tejadi pada wanita hamil muda, karena dapat menyebabkan kelainan pada bayinya. Jika infeksi terjadi pada bulan pertama kehamilan maka risiko terjadinya kelainan adalah 50%, sedangkan jika infeksi tejadi trimester pertama maka risikonya menjadi 25%. Tanda tanda dan gejala infeksi Rubella sangat bervariasi untuk tiap individu, bahkan pada beberapa pasien tidak dikenali, terutama apabila ruam merah tidak tampak. Oleh Karena itu, diagnosis infeksi Rubella yang tepat perlu ditegakkan dengan bantuan pemeriksaan laboratorium.Pemeriksaan Laboratorium yang dilakukan meliputi pemeriksaan Anti-Rubella IgG dana IgM. Pemeriksaan Anti-rubella IgG dapat digunakan untuk mendeteksi adanya kekebalan pada saat sebelum hamil. Jika ternyata belum memiliki kekebalan, dianjurkan untuk divaksinasi. Pemeriksaan Anti-rubella IgG dan IgM terutama sangat berguna untuk diagnosis infeksi akut pada kehamilan < 18 minggu dan risiko infeksi rubella bawaan. 3. Cytomegalovirus (CMV) CMV merupakan keluarga virus herpes. Infeksi CMV disebabkan oleh virus Cytomegalo, dan virus ini temasuk golongan virus keluarga Herpes. Seperti halnya keluarga herpes lainnya, virus CMV dapat tinggal secara laten dalam tubuh dan CMV merupakan salah satu penyebab infeksi yang berbahaya bagi janin bila infeksi yang berbahaya bagi janin bila infeksi terjadi saat ibu sedang hamil. Transmisi vertikal dari ibu ke bayi melalui transplacental. Infeksi CMV pada ibu hamil bisa secara primer atau rekuren. Infeksi primer pada ibu hamil ditandai dengan terjadinya serokonversi dari IgG antibodi CMV selama kehamilan atau didapatkan IgG dan IgM CMV bersama-sama selama kehamilan. Sedangkan infeksi rekuren ditandai adanya 16 antibodi CMV pada fase sebelum terjadinya pembuahan. Pada infeksi primer, transmisi infeksi ke bayi sebesar 40%. Adanya IgG anti CMV pada ibu hamil tidak memberi perlindungan kepada bayi, sehingga kelainan kongenital mungkin terjadi. Pemeriksaan laboratorium sangat bermanfaat untuk mengetahui infeksi akut atau infeski berulang, dimana infeksi akut mempunyai risiko yang lebih tinggi. Pemeriksaan laboratorium yang silakukan meliputi Anti CMV IgG dan IgM, serta Aviditas Anti-CMV IgG.Virus ini ditularkan melalui kontak seksual atau selama kehamilan. Akibat infeksi ini bisa fatal karena menyebabkan cacat bawaan pada janin. Belum ada pengobatan yang bisa mencegah infeksi virus ini. 4. Herpes Simplex Virus herpes terdiri dari 2 jenis, yaitu herpes simplex 1 (HSV-1) dan herpes simplex virus 2 (HSV 2). Penularan biasanya terjadi pada kontak seksual pada orang dewasa. HSV 1 juga bisa ditularkan melalui kontak sosial pada masa anak-anak. Prevelansi HSV 2 lebih tinggi pada kelompok HIV positif dan mereka yang melakukan hubungan seks tanpa kondom. Infeksi herpes pada alat genital (kelamin) disebabkan oleh Virus Herpes Simpleks tipe II (HSV II). Virus ini dapat berada dalam bentuk laten, menjalar melalui serabut syaraf sensorik dan berdiam diganglion sistem syaraf otonom. Bayi yang dilahirkan dari ibu yang terinfeksi HSV II biasanya memperlihatkan lepuh pada kulit, tetapi hal ini tidak selalu muncul sehingga mungkin tidak diketahui. Infeksi HSV II pada bayi yang baru lahir dapat berakibat fatal (Pada lebih dari 50 kasus) Pemeriksaan laboratorium, yaitu Anti-HSV II IgG dan Igm sangat penting untuk mendeteksi secara dini terhadap kemungkinan terjadinya infeksi oleh HSV II dan mencegah bahaya lebih lanjut pada bayi bila infeksi terjadi pada saat kehamilan. ( www.info-kes.com) 17 2.6. Eclipse Eclipse adalah sebuah IDE (Integrated Development Environment) untuk mengembangkan perangkat lunak dan dapat dijalankan di semua platform (platform-independent). Berikut ini adalah sifat dari Eclipse: Multi-platform: Target sistem operasi Eclipse adalah Microsoft Windows, Linux, Solaris, AIX, HP-UX dan Mac OS X. Mulit-language: Eclipse dikembangkan dengan bahasa pemrograman Java, akan tetapi Eclipse mendukung pengembangan aplikasi berbasis bahasa pemrograman lainnya, seperti C/C++, Cobol, Python, Perl, PHP, dan lain sebagainya. Multi-role: Selain sebagai IDE untuk pengembangan aplikasi, Eclipse pun bisa digunakan untuk aktivitas dalam siklus pengembangan perangkat lunak, seperti dokumentasi, test perangkat lunak, pengembangan web, dan lain sebagainya. Eclipse pada saat ini merupakan salah satu IDE favorit dikarenakan gratis dan open source, yang berarti setiap orang boleh melihat kode pemrograman perangkat lunak ini. Selain itu, kelebihan dari Eclipse yang membuatnya populer adalah kemampuannya untuk dapat dikembangkan oleh pengguna dengan komponen yang dinamakan plug-in. (www.eclipse.org) 2.7. API (Application Programming Interface) Application Programming Interface (API) merupakan satu set instruksi pemograman untuk mengakses aplikasi berbasis web software atau web tool. Sebuah perusahaan perangkat lunak merilis Application Programming Interface (API) kepada publik sehingga pengembang perangkat lunak lain dapat merancang produk yang didukung oleh layanannya. Application Programming Interface (API) pun dapat didefinisikan sebagai sebuah bahasa yang digunakan oleh sebuah program aplikasi untuk berkomunikasi dengan sistem operasi atau program kontrol lainnya seperti Database Management System (DBMS) atau protokol komunikasi. (http://vebryexa.com). . 18 2.8. Android SDK Android SDK mencakup perangkat tools pengembangan yang komprehensif. Android SDK terdiri dari debugger, libraries, handset emulator, dokumentasi, contoh kode program dan tutorial. Saat ini Android sudah mendukung arsitektur x86 pada Linux (distribusi Linux apapun untuk desktop modern), Mac OS X 10.4.8 atau lebih, Windows XP atau Vista. Persyaratan mencakup JDK, Apache Ant dan Python 2.2 atau lebih. IDE yang didukung secara resmi adalah Eclipse 3.2 atau lebih dengan menggunakan plugin Android Development Tools (ADT), dengan ini pengembang dapat menggunakan IDE untuk mengedit dokumen Java dan XML (Extensible Markup Language) serta menggunakan peralatan command line untuk menciptakan, membangun, melakukan debug aplikasi Android dan pengendalian perangkat Android (misalnya reboot, menginstal paket perangkat lunak). Android SDK telah dirilis pada tanggal 12 November 2007. Dan pada tanggal 15 Juli 2008 tim Android Developer Challenge dengan sengaja mengirimkan e-mail ke semua pendatang baru di Android Developer Challenge untuk mengumumkan bahwa rilis SDK terbaru telah tersedia pada halaman download. E-mail tersebut juga ditujukan kepada pemenang Android Developer Challenge putaran pertama. Sebuah penyataan bahwa Google telah menyediakan rilis SDK terbaru untuk beberapa pengembang. Pada tanggal 18 Agustus 2008, Android SDK 0.9 beta dirilis. Rilis ini menyediakan API yang telah diperbarui dan diperluas, perbaikan pada tools pengembangan dan disain terbaru untuk tampilan home. Petunjuk untuk mengupgrade SDK sudah tersedia pada rilis sebelumnya. Pada tanggal 23 September 2008, Android 1.0 SDK telah dirilis. Pada tanggal 9 Maret 2009, Google merilis versi 1.1 untuk ponsel Android. Rilis terbaru tersebut termasuk dukungan untuk pencarian dengan suara, harga aplikasi, perbaikan jam alarm, perbaikan pengiriman e-mail pada gmail, perbaikan notification dan peta. Pada pertengahan Mei 2009, Google merilis versi 1.5 (Cupcake) pada sistem operasi Android dan SDK. Pembaruan ini termasuk pada dukungan 19 beberapa fitur baru seperti perekaman video, bluetooth, sistem keyboard pada layar dan pengenalan suara. Rilis ini juga membuka AppWidget framework kepada para pengembang yang memungkinkan untuk membuat widget sendiri pada tampilan home. Pada September 2009 versi 1.6 (Donut) dirilis yang dapat menampilkan hasil pencarian yang lebih baik dan penggunaan indikator baterai. Aplikasi Android dipaketkan ke dalam format .apk dan disimpan pada folder /data/app. Pengguna dapat menjalankan perintah adb root untuk mengakses folder tersebut karena root memiliki izin untuk mengakses folder tersebut. (xdadevelopers.com) 2.9. Android Phone Android merupakan sebuah sistem operasi yang berbasis Linux untuk telepon seluler seperti telepon pintar dan komputer tablet. Android menyediakan platform terbuka bagi para pengembang untuk menciptakan aplikasi mereka sendiri untuk digunakan oleh bermacam peranti bergerak. Awalnya, Google Inc. membeli Android Inc., pendatang baru yang membuat peranti lunak untuk ponsel. Kemudian untuk mengembangkan Android, dibentuklah Open Handset Alliance, konsorsium dari 34 perusahaan peranti keras, peranti lunak, dan telekomunikasi, termasuk Google, HTC, Intel, Motorola, Qualcomm, T-Mobile, dan Nvidia. Pada saat perilisan perdana Android, 5 November 2007, Android bersama Open Handset Alliance menyatakan mendukung pengembangan standar terbuka pada perangkat seluler. Di lain pihak, Google merilis kode–kode Android di bawah lisensi Apache, sebuah lisensi perangkat lunak dan standar terbuka perangkat seluler. Di dunia ini terdapat dua jenis distributor sistem operasi Android. Pertama yang mendapat dukungan penuh dari Google atau Google Mail Services (GMS) dan kedua adalah yang benar–benar bebas distribusinya tanpa dukungan langsung Google atau dikenal (http://www.aingindra.com) sebagai Open Handset Distribution (OHD). 20