Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun 2006 (Unaudited) KATA PENGANTAR Dengan memanjatkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, kami atas nama Pemerintah Republik Indonesia menyajikan Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP) Semester I Tahun 2006. Sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, Pemerintah menyampaikan laporan pertanggungjawaban atas pelaksanaan APBN berupa laporan keuangan kepada Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Laporan keuangan tersebut terdiri dari Laporan Realisasi APBN, Neraca, Laporan Arus Kas, dan Catatan atas Laporan Keuangan. Selain laporan keuangan tahunan yang disampaikan kepada DPR dalam bentuk rancangan undang-undang tentang pertanggungjawaban atas pelaksanaan APBN, yang telah dilakukan untuk Tahun Anggaran (TA) 2004 dan 2005, maka pada tahun 2006 ini, untuk pertama kalinya Pemerintah telah berhasil menyusun dan menyajikan LKPP Semester I Tahun 2006 untuk memenuhi komitmen Pemerintah dalam meningkatkan transparansi dan akuntabilitas pengelolaan keuangan negara. Sehubungan dengan LKPP Semester I Tahun 2006 ini, perlu kami kemukakan hal-hal sebagai berikut: 1. Laporan Realisasi APBN memberikan informasi tentang realisasi pendapatan, belanja, dan pembiayaan. Berdasarkan laporan ini realisasi Pendapatan Negara dan Hibah Semester I Tahun 2006 adalah sebesar Rp236,55 triliun, atau 38 persen dari yang ditetapkan dalam APBN TA 2006. Sementara itu, realisasi Belanja Negara adalah sebesar Rp237,92 triliun, atau 37 persen dari yang dianggarkan dalam APBN TA 2006. Realisasi Defisit Anggaran adalah sebesar Rp1,36 triliun; 2. Neraca menyajikan informasi tentang posisi aset, kewajiban, dan ekuitas Pemerintah Pusat per 30 Juni 2006. Dari Neraca tersebut diinformasikan bahwa nilai Aset adalah sebesar Rp 1.116,27 triliun dan Kewajiban sebesar Rp1.386,04 triliun, sehingga Ekuitas Dana (kekayaan bersih) Pemerintah Pusat per 30 Juni 2006 adalah sebesar minus Rp269,77 triliun; 3. Laporan Arus Kas menyajikan informasi penerimaan dan pengeluaran kas dari Kas Umum Negara. Dari Laporan Arus Kas tersebut diperoleh informasi bahwa penurunan Kas Negara selama Semester I TA 2006 adalah sebesar Rp9,13 triliun; 4. Catatan atas Laporan Keuangan dimaksudkan agar pengguna laporan keuangan dapat memperoleh informasi tentang hal-hal yang termuat dalam laporan keuangan. Catatan atas Laporan Keuangan meliputi uraian tentang kebijakan fiskal, kebijakan akuntansi, dan penjelasan pos-pos laporan keuangan, daftar rinci atau uraian atas nilai pos yang disajikan dalam Laporan Realisasi APBN, Neraca, dan Laporan Arus Kas; 5. Sebagai laporan keuangan semesteran, LKPP Semester I Tahun 2006 ini berstatus sebagai laporan keuangan yang belum diperiksa (unaudited); Selanjutnya perlu kami tambahkan bahwa LKPP Semester I Tahun 2006 ini disusun berdasarkan Sistem Akuntansi Pemerintah Pusat (SAPP) yang telah diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 59 Tahun 2005 tentang Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pemerintah Pusat, dengan mengacu pada Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP). Kata Pengantar -iii- Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun 2006 (Unaudited) Pemerintah menyadari bahwa LKPP Semester I Tahun 2006 ini masih belum sempurna, oleh sebab itu kami mengharapkan tanggapan, saran, maupun kritik yang membangun dari para pengguna (stakeholders) LKPP ini. Pemerintah akan terus berupaya untuk dapat menyusun dan menyajikan LKPP yang tepat waktu dan akurat sehingga terwujud tata kelola yang baik (good governance). a.n. Pemerintah Republik Indonesia Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati Kata Pengantar -iv- Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun 2006 (Unaudited) INDEKS ISI KATA PENGANTAR ..………………………………………….…………………………………………………… iii INDEKS ISI …………......................………….………………………………………………………….. v INDEKS TABEL ……………………………………………………………………………………………………….. vi INDEKS GRAFIK …………………………………...……………………………………………………………….. vii INDEKS DAFTAR ………………………………..……………………………………………………………...... viii INDEKS SINGKATAN ………………………………………………………………………………………………… x INDEKS CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN ………………………………………………………. xii RINGKASAN …………………………………………………….……………………………………………………… 3 I. LAPORAN REALISASI APBN .....................………………………………….…………..... 9 II. NERACA ..............................………………………………………………………………..... 13 III. LAPORAN ARUS KAS ......................………………………………………………………..... 17 IV. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN ................……………………………..…...... 21 A. PENDAHULUAN .....................………………………………………………............. 21 A.1. DASAR HUKUM ……………………………….…………………………………………………. 21 A.2. KEBIJAKAN FISKAL/KEUANGAN DAN EKONOMI MAKRO .................. 21 A.3. PENDEKATAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN ...................... 25 A.4. KEBIJAKAN AKUNTANSI ...............……………………………………........... 28 B. PENJELASAN ATAS POS-POS LAPORAN REALISASI APBN ....................... 35 B.1. PENJELASAN UMUM LAPORAN REALISASI APBN .......................... 35 B.2. PENJELASAN PER POS LAPORAN REALISASI APBN ........................ 35 C. PENJELASAN ATAS POS-POS NERACA .................…………………………........ 45 C.1. POSISI KEUANGAN SECARA UMUM .......................................... 45 C.2. PENJELASAN PER POS NERACA ............................................. 46 C.3. KEJADIAN PENTING SETELAH TANGGAL NERACA …………………………….. 67 C.4. CATATAN PENTING LAINNYA ............................................... 69 D. PENJELASAN ATAS POS-POS LAPORAN ARUS KAS ..............…………........ 70 D.1. IKHTISAR LAPORAN ARUS KAS .............................................. 70 D.2. PENJELASAN PER POS LAPORAN ARUS KAS ............................... 70 DAFTAR ........................................................................................ 85 Indeks Isi -v- Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun 2006 (Unaudited) INDEKS TABEL 1. Asumsi Makro Tahun 2005 dan 2006 23 2. Perbandingan Realisasi Anggaran Semester I Tahun 2005 dan 2006 23 3. Kode dan Uraian Fungsi Anggaran TA 2006 39 4. Uang Muka dari Rekening BUN 47 5. Piutang Bukan Pajak Kementerian Negara/Lembaga per 30 Juni 2006 48 6. Bagian Lancar Tagihan Tuntutan Ganti Rugi per 30 Juni 2006 49 7. Aset Tetap per 30 Juni 2006 54 8. Aset Lainnya per 30 Juni 2006 55 9. Tagihan TGR Menurut Kementerian Negara/Lembaga 56 10. Aset Lain-lain Menurut Kementerian Negara/Lembaga 57 11. Bagian Lancar Utang Luar Negeri per Jenis Utang 59 12. Bagian Lancar Utang Dalam Negeri per Jenis Obligasi 59 13. Utang Bunga dan Kewajiban Luar Negeri Lainnya 60 14. Utang Bunga Obligasi 60 15. Utang Jangka Panjang Dalam Negeri Obligasi 61 16. Utang Luar Negeri Perbankan per Jenis Utang 62 17. Utang Luar Negeri Non Perbankan per Jenis Utang 62 18. Saldo Anggaran Lebih Semester I TA 2006 dan TA 2005 64 19. Ringkasan Perubahan Posisi SUN Tahun 2005 165 20. SUN Pengganti Hedge Bonds yang Jatuh Tempo Tahun 2005 168 21. Penerbitan SUN Berdenominasi Valas Tahun 2005 169 22. SUN Jatuh Tempo Tahun 2005 169 23. Indikator Risiko dan Portofolio SUN 2004 – 2005 172 24. Saldo Utang Pemerintah Kepada Bank Indonesia per 31 Desember 2005 173 25. Rata-rata Perdagangan Harian Obligasi Negara 175 26. Komposisi Kepemilikan Obligasi Negara 175 Indeks Tabel -vi- Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun 2006 (Unaudited) INDEKS GRAFIK 1. Komposisi Realisasi Pendapatan Negara dan Hibah Semester I TA 2006 36 2. Komposisi Realisasi Penerimaan Sumber Daya Alam Semester I TA 2006 37 3. Komposisi Alokasi Belanja Negara Semester I TA 2006 38 4. Komposisi Lima Terbesar Pengguna Anggaran Belanja Pemerintah Pusat Semester I TA 2006 39 5. Komposisi Realisasi Belanja Pemeintah Pusat Menurut Fungsi Semester I TA 2006 40 6. Komposisi Realisasi Belanja Pemeintah Pusat Menurut Jenis Belanja Semester I TA 2006 40 7. Komposisi Realisasi Dana Perimbangan Semester I TA 2006 42 8. Struktur Neraca Pemerintah Pusat per 30 Juni 2006 45 9. Struktur Aset Pemerintah Pusat per 30 Juni 2006 45 10. Struktur Kewajiban dan Ekuitas Dana Pemerintah Pusat per 30 Juni 2006 46 11. Komposisi Aset Tetap Berdasarkan Jenisnya per 30 Juni 2006 54 12. Komposisi Utang Jangka Panjang Pemerintah per 30 Juni 2006 64 13. Struktur Jatuh Tempo SUN yang Dapat Diperdagangkan 31 Des 2004 166 14. Struktur Jatuh Tempo SUN yang Dapat Diperdagangkan 31 Des 2005 166 15. Perbandingan Struktur Jatuh Tempo SUN yang Dapat Diperdagangkan 167 16. Pembayaran Bunga Surat Utang Negara Domestik 2001 – 2005 171 17. Rata-Rata Perdagangan Harian Obligasi Negara di Pasar Sekunder 175 Indeks Grafik –vii- Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun 2006 (Unaudited) INDEKS DAFTAR 1. Laporan Realisasi Anggaran Pendapatan Pemerintah Pusat Semester I TA 2006 85 2. Laporan Realisasi Anggaran Belanja Pemerintah Pusat menurut Bagian Anggaran (BA) dan Eselon I Semester I TA 2006 90 3. Laporan Realisasi Anggaran Belanja Pemerintah Pusat menurut Fungsi dan Subfungsi Semester I TA 2006 99 4. Laporan Realisasi Anggaran Belanja Pemerintah Pusat menurut enis Belanja Semester I TA 2006 102 5. Daftar Saldo Kas KPPN per 30 Juni 2006 104 6. Sado Rekening Pemerintah Lainnya di BI per 30 Juni 2006 110 7. a. Daftar Rekening Pemerintah dan Rekening Khusus yang Telah Ditutup dan Dalam Proses Penutupan 112 b. Hasil Konfirmasi Rekening Pemerintah pada Kementerian Negara/Lembaga (Temuan BPK atas LKPP Tahun 2004) per 16 Juni 2006 114 c. Daftar Hasil Penataan Rekening Pemerintah 125 8. Kas di Bendahara Pengeluaran per 30 Juni 2006 129 9. Kas di Bendahara Penerimaan per 30 Juni 2006 131 10. Daftar Piutang Pungutan Ekspor PNBP per 30 Juni 2006 132 11. Piutang Bunga dan Denda Pinjaman Pendanaan KUMK Periode 1 Januari s.d. 30 Juni 2006 133 12. Daftar Persediaan per 30 Juni 2006 134 13. Posisi Dana Penerusan Pinjaman Luar Negeri dan Dalam Negeri SLA, RDI, dan RPD per 30 Juni 2006 136 14. Rincian Pencairan Pinjaman Pendanaan KUMK Periode 1 Januari s.d. 30 juni 2006 137 15. Penyertaan Modal Pemerintah pada BUMN 138 16. Penyertaan Modal Pemerintah pada Non BUMN (Minoritas) 142 17. Penyertaan Modal Pemerintah pada Organisasi/Lembaga Keuangan Internasional/ Regional 143 18. Daftar Aset Tetap per 30 Juni 2006 144 19. Saldo Rekening-Rekening Escrow Dana Reboisasi 146 20. a. Rincian Rekening Escrow Dana Moratorium Aceh dan Nias 147 b. Debt Moratorium Utang Pemerintah Republik Indonesia 148 21. Ringkasan Aset Negara Ex-BPPN yang Dikelola PPA untuk Periode 1 Januari–31 Desember 2005 149 22. Ringkasan Data Nominatif Aset Kredit yang Diserahkan kepada Tim Pemberesan (TP) 150 23. Piutang Negara Non Perbankan Instansi Pemerintah dan Lembaga Negara 151 24. Data Aset Kontraktor Kontrak Kerjasama BP MIGAS 152 25. Bagian Lancar Utang Jangka Panjang Luar Negeri 154 26. Bagian Lancar Utang Obligasi Dalam Negeri 155 27. Utang Bunga Dan Kewajiban Luar Negeri Lainnya 156 28. Utang Bunga Obligasi Negara 157 29. Interest, Accrued Interest, and Accrued Indexation Formula Computation for Indeks Daftar -viii- Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun 2006 (Unaudited) Government Bonds 159 30. Obligasi Negara Jangka Panjang 160 31. Saldo Rekening-Rekening Escrow Subsidi/PSO 161 32. Saldo Rekening-Rekening Dana Bagi Hasil SDA 162 33. Laporan Pertanggungjawaban Pengelolaan SUN 163 Indeks Daftar -ix- Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun 2006 (Unaudited) INDEKS SINGKATAN APBD APBN BAPEKKI BAPETEN BAPPENAS BBM BHMN BI BKKBN BLBI BP MIGAS BPHTB BPK BPOM BPPN BPPT BULOG BUMD BUMN BUN CAP CPI DAK DAU DBH DIPA DJPLN DPR GBHN HTI KITE KKKS KMK KONI KPPN KSM KU KUHR KUMK KUN KUTPA LAK LDKP LKP LRA MAK MAP PFK PMP PNBP PPh PPN PPnBM Propenas PSL PSO PT PPA RDI : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Badan Pengkajian Ekonomi Keuangan dan Kerjasama Internasional Badan Pengawas Tenaga Nuklir Nasional Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Bahan Bakar Minyak Badan Hukum Milik Negara Bank Indonesia Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional Bantuan Likuiditas Bank Indonesia Badan Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan Badan Pemeriksa Keuangan Badan Pengawas Obat dan Makanan Badan Penyehatan Perbankan Nasional Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi Badan Urusan Logistik Badan Usaha Milik Daerah Badan Usaha Milik Negara Bendahara Umum Negara Cadangan Anggaran Pembangunan Consumer Price Index Dana Alokasi Khusus Dana Alokasi Umum Dana Bagi Hasil Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran Direktorat Jenderal Piutang dan Lelang Negara Dewan Perwakilan Rakyat Garis-Garis Besar Haluan Negara Hutan Tanaman Industri Kemudahan Impor Tujuan Ekspor Kontraktor Kontrak Kerja Sama Keputusan Menteri Keuangan Komite Olahraga Nasional Indonesia Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Kelompok Swadaya Masyarakat Kiriman Uang Kredit Usaha Hutan Rakyat Kredit Usaha Mikro dan Kecil Kas Umum Negara Kredit Usaha Tani Persuteraan Alam Laporan Arus Kas Lembaga dana Kredit Pedesaan Lembaga Keuangan Pelaksana Laporan Realisasi Anggaran Mata Anggaran Pengeluaran Mata Anggaran Penerimaan Perhitungan Fihak Ketiga Penyertaan Modal Pemerintah Penerimaan Negara Bukan Pajak Pajak Penghasilan Pajak Pertambahan Nilai Pajak Penjualan atas Barang Mewah Program Pembangunan Nasional Past Service Liability Public Service Obligation PT Perusahaan Pengelolaan Aset Rekening Dana Investasi Indeks Singkatan –x- Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun 2006 (Unaudited) RPD SABMKN SAI SAL SAP SDA SIBOR SIKPA SILPA SLA SPPD SUN TA TAB TAYL TGR THT TP TPA TSP USP UP : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : Rekening Pembangunan Daerah Sistem Akuntansi Barang Milik/Kekayaan Negara Sistem Akuntansi Instansi Sisa Anggaran Lebih Standar Akuntansi Pemerintahan Sumber Daya Alam Singapore Interbank Offered Rate Sisa Kurang Pembiayaan Anggaran Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran Subsidiary Loan Agreement Surat Perintah Pencairan Dana Surat Utang Negara Tahun Anggaran Tahun Anggaran Berjalan Tahun Anggaran Yang Lalu Tuntutan Ganti Rugi Tabungan Hari Tua Tim Pemberesan Aset Tagihan Penjualan Angsuran Tempat Simpan Pinjam Usaha Simpan Pinjam Uang Persediaan Indeks Singkatan –xi- Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun 2006 (Unaudited) Indeks Catatan atas Laporan Keuangan LAPORAN REALISASI APBN Pendapatan Negara dan Hibah Pendapatan Negara dan Hibah Catatan B.2.1 Catatan B.2.1.1 Penerimaan Perpajakan Catatan B.2.1.1.1 Pajak Dalam Negeri Catatan B.2.1.1.2 Pajak Perdagangan Internasional Catatan B.2.1.2 Penerimaan Negara Bukan Pajak Catatan B.2.1.2.1 Penerimaan Sumber Daya Alam Catatan B.2.1.2.2 Bagian Pemerintah atas Laba BUMN Catatan B.2.1.2.3 Penerimaan Negara Bukan Pajak Lainnya Catatan B.2.1.3 Penerimaan Hibah Belanja Negara Catatan B.2.2 Catatan B.2.2.1 Catatan Catatan Catatan Catatan Catatan Catatan Catatan Catatan B.2.2.2 B.2.2.2.1 B.2.2.2.1.1 B.2.2.2.1.2 B.2.2.2.1.3 B.2.2.2.2 B.2.2.2.2.1 B.2.2.2.2.2 Belanja Negara Belanja Pemerintah Pusat Belanja Pegawai Belanja Barang Belanja Modal Pembayaran Bunga Utang Subsidi Bantuan Sosial Belanja Lain-lain Belanja untuk Daerah Dana Perimbangan Dana Bagi Hasil Dana Alokasi Umum Dana Alokasi Khusus Dana Otonomi Khusus dan Penyesuaian Dana Otonomi Khusus Dana Penyesuaian Surplus (Defisit) Anggaran Surplus (Defisit) Anggaran Catatan B.2.3 Pembiayaan Catatan B.2.4 Catatan B.2.4.1 Catatan B.2.4.1.1 Catatan B.2.4.1.2 Catatan B.2.4.2 Catatan B.2.4.2.1 Catatan B.2.4.2.1.1 Catatan B.2.4.2.1.2 Catatan B.2.4.2.2 Pembiayaan Pembiayaan Dalam Negeri Perbankan dalam Negeri Non Perbankan Dalam Negeri Pembiayaan Luar Negeri (Neto) Penarikan Pinjaman Luar Negeri (Bruto) Penarikan Pinjaman Program Penarikan Pinjaman Proyek Pembayaran Cicilan Pokok Utang Luar Negeri SILPA (SIKPA) Catatan B.2.5 Sisa Lebih (Kurang) Pembiayaan Anggaran – SILPA (SIKPA) NERACA ASET Catatan Catatan Catatan Catatan C.2.1 C.2.2 C.2.3 C.2.4 Aset Lancar Rekening Kas BUN di Bank Indonesia Rekening Kas di KPPN Rekening Pemerintah Lainnya di BI Kas di Bendahara Pengeluaran Indeks Catatan atas Laporan Keuangan -xii- Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun 2006 (Unaudited) Catatan Catatan Catatan Catatan Catatan Catatan Catatan Catatan C.2.5 C.2.6 C.2.7 C.2.8 C.2.9 C.2.10 C.2.11 C.2.12 Catatan Catatan Catatan Catatan Catatan Catatan Catatan Catatan C.2.13 C.2.14 C.2.15 C.2.16 C.2.17 C.2.18 C.2.19 C.2.20 KEWAJIBAN Catatan Catatan Catatan C.2.21 C.2.22 C.2.23 Catatan Catatan Catatan Catatan Catatan Catatan C.2.24 C.2.25 C.2.26 C.2.27 C.2.28 C.2.29 EKUITAS Catatan Catatan Catatan Catatan Catatan Catatan Catatan C.2.30 C.2.31 C.2.32 C.2.33 C.2.34 C.2.35 C.2.36 Catatan Catatan Catatan Catatan C.2.37 C.2.38 C.2.39 C.2.40 Catatan C.2.41 Kas di Bendahara Penerimaan Uang Muka dari Rekening BUN Piutang Pajak Piutang Bukan Pajak Bagian Lancar Tagihan Penjualan Angsuran Bagian Lancar Tagihan Tuntutan Ganti Rugi Piutang Lain-lain Persediaan Investasi Jangka Panjang Rekening Dana Investasi/Rekening Pembangunan Daerah Dana Bergulir Investasi Non Permanen Lainnya Investasi Permanen Penyertaan Modal Pemerintah Investasi Permanen Lainnya Aset Tetap Dana Cadangan Aset Lainnya Kewajiban Jangka Pendek Utang Perhitungan Fihak Ketiga Bagian Lancar Utang Jangka Panjang Utang Bunga Kewajiban Jangka Panjang Utang Jangka Panjang Dalam Negeri SUN Utang Jangka Panjang Dalam Negeri Lainnya Utang Jangka Panjang Luar Negeri Perbankan Utang Jangka Panjang Luar Negeri Non Perbankan Utang Jangka Panjang Luar Negeri SUN Utang Jangka Panjang Luar Negeri Lainnya Ekuitas Dana Lancar SAL SILPA (SIKPA) Dana Lancar Lainnya Cadangan Piutang Cadangan Persediaan Pendapatan yang Ditangguhkan Dana yang Harus Disediakan untuk Pembayaran Utang Jangka Pendek Ekuitas Dana Investasi Diinvestasikan dalam Investasi Jangka Panjang Diinvestasikan dalam Aset Tetap Diinvestasikan dalam Aset Lainnya Dana yang Harus Disediakan untuk Pembayaran Utang Jangka Panjang Ekuitas Dana Cadangan Diinvestasikan dalam Dana Cadangan LAPORAN ARUS KAS ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Catatan D.2.1 Penerimaan Perpajakan Penerimaan Negara Bukan Pajak Catatan D.2.2 Penerimaan Hibah Catatan D.2.3 Belanja Pegawai Catatan D.2.4 Belanja Barang Catatan D.2.5 Catatan D.2.6 Bunga Utang Catatan D.2.7 Subsidi Catatan D.2.8 Bantuan Sosial Belanja Lain-Lain Catatan D.2.9 Indeks Catatan atas Laporan Keuangan -xiii- Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun 2006 (Unaudited) Catatan Catatan Catatan Catatan Catatan Catatan D.2.10 D.2.11 D.2.12 D.2.13 D.2.14 D.2.15 Bagi Hasil Pajak Bagi Hasil Sumber Daya Alam Dana Alokasi Umum Dana Alokasi Khusus Dana Otonomi Khusus Dana Penyesuaian ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI ASET NON KEUANGAN Penjualan Aset Tetap Catatan D.2.16 Belanja Aset Tetap Catatan D.2.17 ARUS KAS DARI AKTIVITAS PEMBIAYAAN Penerimaan Pinjaman Dalam Negeri - Perbankan Catatan D.2.18 Penerimaan Pinjaman Dalam Negeri - Obligasi Catatan D.2.19 Penerimaan Pinjaman Dalam Negeri - Lainnya Catatan D.2.20 Catatan D.2.21 Penerimaan Pinjaman Luar Negeri Catatan D.2.22 Pembayaran Pokok Pinjaman Dalam Negeri - Obligasi Catatan D.2.23 Pemberian Pinjaman kepada Perusahaan Negara Catatan D.2.24 Pembayaran Cicilan Pokok Utang Luar Negeri ARUS KAS DARI AKTIVITAS NON ANGGARAN Catatan D.2.25 Penerimaan Perhitungan Fihak Ketiga Catatan D.2.26 Kiriman Uang Catatan D.2.27 Transito Pengeluaran Perhitungan Fihak Ketiga Catatan D.2.28 Saldo Awal Kas Catatan D.2.29 Catatan D.2.30 Saldo Akhir Kas Catatan D.2.31 Rekening Pemerintah Lainnya pada Bank Indonesia Catatan D.2.32 Kas di Bendahara Pengeluaran Catatan D.2.33 Kas di Bendahara Penerimaan Indeks Catatan atas Laporan Keuangan -xiv- RINGKASAN Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun 2006 (Unaudited) RINGKASAN Berdasarkan Pasal 23 Undang-Undang Dasar 1945 dan Pasal 13 Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2005 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Tahun Anggaran 2006, Pemerintah menyusun Laporan tentang Realisasi Pelaksanaan Tahun Anggaran (TA) 2006 Semester Pertama berupa laporan keuangan. Laporan keuangan tersebut terdiri dari Laporan Realisasi APBN, Neraca, Laporan Arus Kas, dan Catatan atas Laporan Keuangan. Laporan Keuangan Semester I TA 2006 ini untuk pertama kalinya disusun dan dipublikasikan. Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP) Semester I Tahun 2006 ini telah disusun dan disajikan sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP). LKPP Semester I ini disusun dari laporan KUN-SAU (karena data laporan keuangan kementerian negara/lembaga belum lengkap), informasi keuangan yang berada dalam pengelolaan Bendahara Umum Negara (BUN), dan unit-unit terkait lainnya yang mengelola dan/atau menguasai aset negara. 1. LAPORAN REALISASI APBN Laporan Realisasi APBN menggambarkan perbandingan antara APBN TA 2006 dengan realisasi Semester I TA 2006, mencakup unsur-unsur pendapatan, belanja, dan pembiayaan periode 1 Januari 2006 sampai dengan 30 Juni 2006. Realisasi Pendapatan Negara dan Hibah pada Semester I TA 2006 adalah sebesar Rp236,6 triliun atau mencapai 37,83% dari anggarannya. Realisasi Belanja Negara pada Semester I TA 2006 adalah sebesar Rp237,9 triliun atau mencapai 36,73% dari anggarannya. Jumlah realisasi Belanja Negara tersebut terdiri dari realisasi Belanja Pemerintah Pusat sebesar Rp134,3 triliun atau 31,41% dari anggarannya, dan realisasi Belanja untuk Daerah sebesar Rp103,6 triliun atau 47,07% dari anggarannya. Realisasi Defisit Anggaran Semester I TA 2006 adalah sebesar Rp1,4 triliun yang berarti 6,08% dari yang dianggarkan dalam APBN TA 2006 sebesar Rp22,4 triliun. Realisasi Pembiayaan Neto Semester I TA 2006 adalah sebesar Rp11,6 triliun yang berarti membiayai 51,90% Defisit Anggaran, sehingga terdapat Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SILPA) sebesar Rp10,3 triliun. Laporan Realisasi APBN Semester I TA 2006 dapat disajikan sebagai berikut: (dalam triliun rupiah) Semester I TA 2006 Pendapatan Negara dan Hibah Belanja Negara Belanja Pemerintah Pusat Belanja untuk Daerah Defisit Anggaran Pembiayaan Neto SILPA Anggaran 625,2 647,7 427,6 220,1 22,4 22,4 - Realisasi 236,6 237,9 134,3 103,6 1,3 11,6 10,3 2. NERACA Neraca adalah laporan yang menggambarkan posisi keuangan pemerintah pusat mengenai aset, kewajiban, dan ekuitas dana pada tanggal 30 Juni 2006. Ringkasan -3- Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun 2006 (Unaudited) Jumlah Aset per 30 Juni 2006 adalah sebesar Rp1.116,3 triliun yang terdiri dari Aset Lancar sebesar Rp118,6 triliun; Investasi Jangka Panjang sebesar Rp650,5 triliun; Aset Tetap sebesar Rp267,0 triliun; Dana Cadangan sebesar Rp1,7 triliun; dan Aset Lainnya sebesar Rp78,5 triliun. Jumlah Kewajiban per 30 Juni 2006 adalah sebesar Rp1.386,0 triliun yang terdiri dari Kewajiban Jangka Pendek sebesar Rp132,8 triliun dan Kewajiban Jangka Panjang sebesar Rp1.253,2 triliun. Sementara itu jumlah Ekuitas Dana Neto per 30 Juni 2006 adalah sebesar minus Rp269,8 triliun yang terdiri dari Ekuitas Dana Lancar sebesar minus Rp14,2 triliun, Ekuitas Dana Investasi sebesar minus Rp257,3 triliun, dan Ekuitas Dana Cadangan sebesar Rp1,7 triliun. Neraca per 30 Juni 2006 dapat disajikan sebagai berikut: (dalam triliun rupiah) 30 Juni 2006 Aset Aset Lancar Investasi Jangka Panjang Aset Tetap Dana Cadangan Aset Lainnya Total Aset 118,6 650,5 267,0 1,7 78,5 1.116,3 Kewajiban Kewajiban Jangka Pendek Kewajiban Jangka Panjang Total Kewajiban 132,8 1.253,2 1.386,0 Ekuitas Dana Neto Ekuitas Dana Lancar Ekuitas Dana Investasi Ekuitas Dana Cadangan Total Ekuitas Dana (14,2) (257,3) 1,7 (269,8) 3. LAPORAN ARUS KAS Laporan Arus Kas adalah laporan yang menyajikan informasi mengenai sumber, penggunaan, perubahan kas dan setara kas selama semester I TA 2006 serta saldo kas dan setara kas pada tanggal 30 Juni 2006. Saldo kas BUN per 30 Juni 2006 adalah sebesar Rp18,1 triliun yang berarti terdapat kenaikan sebesar Rp5,3 triliun dari saldo per 31 Desember 2005 sebesar Rp12,8 triliun. Kenaikan saldo kas tersebut berasal dari kenaikan arus kas dari aktivitas operasi sebesar Rp22,5 triliun, penurunan arus kas dari aktivitas investasi aset non keuangan sebesar Rp36,9 triliun, kenaikan arus kas dari aktivitas pembiayaan sebesar Rp8,9 triliun, dan kenaikan arus kas dari aktivitas non anggaran sebesar Rp10,8 triliun. Laporan Arus Kas Semester I TA 2006 dapat disajikan sebagai berikut: (dalam triliun rupiah) Saldo Awal Kas BUN Arus Kas dari Aktivitas Operasi Arus Kas dari Aktivitas Investasi Aset Non Keuangan Arus Kas dari Aktivitas Pembiayaan Arus Kas dari Aktivitas Non Anggaran Kenaikan (Penurunan) Kas Saldo Akhir Kas BUN Semester I TA 2006 18,1 11,6 (12,9) 11,6 (19,4) (9,1) 9 Ringkasan -4- Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun 2006 (Unaudited) 4. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK) menguraikan kebijakan makro, kebijakan fiskal, metodologi penyusunan LKPP, dan kebijakan akuntansi yang diterapkan. Selain itu, dalam CaLK dikemukakan penjelasan pos-pos laporan keuangan dalam rangka pengungkapan yang memadai. Dalam penyajian Laporan Realisasi APBN, pendapatan, belanja, dan pembiayaan diakui berdasarkan basis kas, yaitu pada saat kas diterima atau dikeluarkan oleh dan dari Kas Umum Negara (KUN). Dalam penyajian Neraca, aset, kewajiban, dan ekuitas dana diakui berdasarkan basis akrual, yaitu pada saat diperolehnya hak atas aset dan timbulnya kewajiban tanpa memperhatikan saat kas atau setara kas diterima atau dikeluarkan oleh dan dari KUN. Dalam CaLK ini diungkapkan pula kejadian penting setelah tanggal pelaporan keuangan serta informasi tambahan yang diperlukan. Ringkasan -5- LAPORAN REALISASI APBN (UNAUDITED) Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun Anggaran 2006 (Unaudited) I. LAPORAN REALISASI APBN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA LAPORAN REALISASI APBN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 30 JUNI 2006 (UNAUDITED) (Dalam Rupiah) Uraian Catatan A. Pendapatan Negara dan Hibah B.2.1 I. Penerimaan Perpajakan Realisasi Realisasi di atas (di bawah) Anggaran 416.313.160.000.000 183.142.093.258.391 (233.171.066.741.609) 1. Pajak Dalam Negeri B.2.1.1.1 399.321.660.000.000 176.405.275.665.640 (222.916.384.334.360) 2. Pajak Perdagangan Internasional B.2.1.1.2 16.991.500.000.000 6.736.817.592.751 (10.254.682.407.249) 205.292.276.162.000 52.761.844.656.835 (152.530.431.505.165) II. Penerimaan Negara Bukan Pajak B.2.1.1 Anggaran (UU No. 13 Tahun 2005) B.2.1.2 1. Penerimaan Sumber Daya Alam B.2.1.2.1 151.641.605.700.000 36.227.936.235.710 (115.413.669.464.290) 2. Bagian Pemerintah atas Laba BUMN B.2.1.2.2 23.278.000.000.000 1.227.444.879.996 (22.050.555.120.004) 3. Penerimaan Negara Bukan Pajak Lainnya B.2.1.2.3 30.372.670.462.000 15,306,463,541,129 (15.066.206.920.871) B.2.1.3 3.631.590.000.000 646.744.772.101 (2.984.845.227.899) 625.237.026.162.000 236.550.682.687.327 (388.686.343.474.673) III. Penerimaan Hibah Jumlah Pendapatan Negara dan Hibah (A.I + A.II) B. Belanja Negara I. Belanja Pemerintah Pusat B.2.2 427.598.300.000.000 134.327.114.460.974 (293.271.185.539.026) 1. Belanja Pegawai 79.896.129.689.000 32.710.675.177.862 (47.185.057.699.182) 2. Belanja Barang 55.180.866.267.000 13.505.882.706.033 (41.674.983.560.967) 3. Belanja Modal 62.952.239.979.000 12.957.851.262.067 (49.994.120.915.961) 4. Pembayaran Bunga Utang 76.629.003.835.000 38.770.018.140.831 (37.859.063.216.275) 5. Subsidi 79.510.416.800.000 10.222.498.988.884 (69.287.917.811.116) 6. Bantuan Sosial 36.930.480.758.000 11.047.887.821.881 (25.883.181.575.619) 7. Belanja Lain-lain 36.499.162.672.000 15.112.300.363.416 (21.386.860.759.906) B.2.2.2 220.069.516.140.000 103.588.235.585.950 (116.481.280.554.050) B.2.2.2.1 II. Belanja untuk Daerah 1. Dana Perimbangan B.2.2.1 216.592.396.140.000 102.966.008.758.150 (113.626.387.381.850) a. Dana Bagi Hasil B.2.2.2.1.1 59.358.396.140.000 16.912.583.427.600 (42.445.812.712.400) b. Dana Alokasi Umum B.2.2.2.1.2 145.664.200.000.000 84.650.252.565.656 (61.013.947.434.344) c. Dana Alokasi Khusus B.2.2.2.1.3 11.569.800.000.000 1.403.172.764.894 (10.166.627.235.106) B.2.2.2.2 3.477.120.000.000 622.226.827.800 (2.854.893.172.200) 436.992.600.000 2. Dana Otonomi Khusus dan Penyesuaian a. Dana Otonomi Khusus B.2.2.2.2.1 2.913.284.000.000 b. Dana Penyesuaian B.2.2.2.2.2 563.836.000.000 185.234.227.800 647.667.816.140.000 237.915.350.046.924 Jumlah Belanja Negara (B.I + B.II + B.III) (409.752.466.093.076) Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari laporan keuangan ini -9- Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun Anggaran 2006 (Unaudited) C. Surplus (Defisit) Anggaran (A - B) B.2.3 D. Pembiayaan B.2.4 I. Pembiayaan Dalam Negeri (1.364.667.359.597) 21.066.122.618.403 50.912.989.978.000 31.625.431.934.564 (19.287.558.043.436) 1. Perbankan Dalam Negeri B.2.4.1.1 23.026.669.978.000 5.316.239.111.418 (17.710.430.866.582) 2. Non Perbankan Dalam Negeri B.2.4.1.2 27.886.320.000.000 26.309.192.823.146 (1.577.127.176.854) (28.482.200.000.000) (19.983.189.607.147) (8.499.010.392.853) (8.700.257.872.104) II. Pembiayaan Luar Negeri (Neto) 1. Penarikan Pinjaman Luar Negeri (Bruto) B.2.4.1 (22.430.789.978.000) B.2.4.2 35.112.430.000.000 3.811.884.068.087 a. Penarikan Pinjaman Program B.2.4.2.1.1 9.900.000.000.000 945.056.506.949 994.809.841.399 b. Penarikan Pinjaman Proyek B.2.4.2.1.2 25.212.430.000.000 2.896.827.561.138 (9.695.067.713.503) (63.594.630.000.000) (23.795.073.675.234) 3.270.530.430.200 22.430.789.978.000 11.642.242.327.417 (10.788.547.650.583) 2. Pembayaran Cicilan Pokok Utang Luar Negeri B.2.4.2.1 B.2.4.2.2 Jumlah Pembiayaan (D.I + D.II) E. Sisa Lebih (Kurang )Pembiayaan Anggaran-SILPA (SIKPA ) (D+C) B.2.5 10.277.574.967.820 Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari laporan keuangan ini -10- NERACA (UNAUDITED) Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun Anggaran 2006 (Unaudited) II. NERACA PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NERACA PER 30 JUNI 2006 (UNAUDITED) (Dalam Rupiah) Uraian Catatan Jumlah ASET Aset Lancar Kas dan Bank Rekening Kas BUN di Bank Indonesia C.2.1 Rekening Kas di KPPN C.2.2 4.261.591.134.483 Rekening Pemerintah Lainnya di Bank Indonesia C.2.3 26.503.223.018.939 Kas di Bendahara Pengeluaran C.2.4 6.668.152.458.195 Kas di Bendahara Penerimaan C.2.5 Jumlah Kas dan Bank 4.667.444.579.132 1.472.661.613.712 43.573.072.804.461 Uang Muka dari Rekening BUN C.2.6 2.489.884.695.414 Piutang Pajak C.2.7 28.915.096.909.000 Piutang Bukan Pajak C.2.8 37.536.821.383.292 Bagian Lancar Tagihan Penjualan Angsuran C.2.9 39.148.709 Bagian Lancar Tagihan Tuntutan Ganti Rugi C.2.10 2.752.423.044 Piutang Lain-lain C.2.11 Piutang Jumlah Piutang 4.815.783.643.762 71.270.493.507.807 Persediaan C.2.12 Jumlah Aset Lancar 1.258.905.597.373 118.592.356.605.055 Investasi Jangka Panjang Investasi Non Permanen Rekening Dana Investasi/Rekening Pembangunan Daerah C.2.13 Dana Bergulir C.2.14 2.937.740.327.698 Investasi Non Permanen Lainnya C.2.15 2.850.000.000.000 Jumlah Investasi Non Permanen 60.155.463.680.000 65.943.204.007.698 Investasi Permanen Investasi Permanen Penyertaan Modal Pemerintah C.2.16 430.416.127.491.383 Investasi Permanen Lainnya C.2.17 154.152.493.797.927 Jumlah Investasi Permanen 584.568.621.289.310 Jumlah Investasi Jangka Panjang 650.511.825.297.008 C.2.18 Aset Tetap Tanah 75.429.618.925.087 Peralatan dan Mesin 84.880.045.036.505 Gedung dan Bangunan 39.032.321.063.891 Jalan, Irigasi, dan Jaringan 55.896.519.678.867 Aset Tetap Lainnya 3.648.052.059.074 Konstruksi Dalam Pengerjaan 8.079.726.452.309 Jumlah Aset Tetap 266.966.283.215.733 Dana Cadangan Dana Cadangan C.2.19 Aset Lainnya 1.730.000.000.000 C.2.20 Tagihan Penjualan Angsuran 79.152.696 Tagihan Tuntutan Ganti Rugi 41.234.938.002 Kemitraan Dengan Pihak Ketiga 1.493.439.867 Dana yang Dibatasi Penggunaannya 30.368.601.955.762 Aset Tak Berwujud 39.764.738.249 Aset Lain-lain 48.017.702.829.922 Jumlah Aset Lainnya 78.468.877.054.498 JUMLAH ASET 1.116.269.342.172.290 Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari laporan keuangan ini -13- Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun Anggaran 2006 (Unaudited) KEWAJIBAN Kewajiban Jangka Pendek Utang Perhitungan Fihak Ketiga C.2.21 219.972.238.360 Bagian Lancar Utang Jangka Panjang C.2.22 82.565.628.233.981 Utang Bunga C.2.23 Jumlah Kewajiban Jangka Pendek 50.052.048.834.545 132.837.649.306.886 Kewajiban Jangka Panjang Utang Jangka Panjang Dalam Negeri Utang Jangka Panjang Dalam Negeri SUN C.2.24 Utang Jangka Panjang Dalam Negeri Lainnya C.2.25 Jumlah Utang Jangka Panjang Dalam Negeri 654.820.315.889.114 1.738.390.160.166 656.558.706.049.280 Utang Jangka Panjang Luar Negeri Utang Jangka Panjang Luar Negeri Perbankan C.2.26 Utang Jangka Panjang Luar Negeri Non Perbankan C.2.27 2.247.197.068.470 Utang Jangka Panjang Luar Negeri SUN C.2.28 52.027.551.480.642 Utang Jangka Panjang Luar Negeri Lainnya C.2.29 Jumlah Utang Jangka Panjang Luar Negeri 541.788.132.754.460 576.681.707.720 596.639.563.011.292 Jumlah Kewajiban Jangka Panjang 1.253.198.269.060.570 JUMLAH KEWAJIBAN 1.386.035.918.367.460 EKUITAS DANA Ekuitas Dana Lancar SAL C.2.30 17.066.126.560.000 SILPA (SIKPA) C.2.31 10.277.574.967.820 Dana Lancar Lainnya C.2.32 17.026.622.119.983 Cadangan Piutang C.2.33 71.270.493.507.807 Cadangan Persediaan C.2.34 1.258.905.597.373 Pendapatan yang Ditangguhkan C.2.35 1.472.661.613.712 Dana yang Harus Disediakan untuk Pembayaran Utang Jangka Pendek C.2.36 Jumlah Ekuitas Dana Lancar (132.617.677.068.526) (14.245.292.701.831) Ekuitas Dana Investasi Diinvestasikan dalam Investasi Jangka Panjang C.2.37 650.511.825.297.008 Diinvestasikan dalam Aset Tetap C.2.38 266.966.283.215.733 Diinvestasikan dalam Aset Lainnya C.2.39 78.468.877.054.498 Dana yang Harus Disediakan untuk Pembayaran Utang Jangka Panjang C.2.40 Jumlah Ekuitas Dana Investasi (1.253.198.269.060.570) (257.251.283.493.333) Ekuitas Dana Cadangan Diinvestasikan dalam Dana Cadangan EKUITAS DANA NETO C.2.41 1.730.000.000.000 (269.766.576.195.164) JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS DANA 1.116.269.342.172.290 Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari laporan keuangan ini -14- LAPORAN ARUS KAS (UNAUDITED) Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun Anggaran 2006 (Unaudited) III. LAPORAN ARUS KAS PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA LAPORAN ARUS KAS UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 30 JUNI 2006 (UNAUDITED) (Dalam Rupiah) Uraian Catatan Jumlah A. ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI I. Arus Kas Masuk 1. Penerimaan Perpajakan a. Pajak Penghasilan b. Pajak Pertambahan Nilai dan Penjualan Barang Mewah c. Pajak Bumi dan Bangunan d. Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan D.2.1 96.381.070.896.202 55.381.597.558.515 4.270.565.309.177 1.187.587.687.561 e. Cukai f. Bea Masuk g. Pajak Ekspor h. Pajak Lainnya 18.078.486.100.797 5.692.029.751.409 1.044.787.841.342 1.105.968.113.388 Total Penerimaan Perpajakan 2. Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) a. Penerimaan Sumber Daya Alam b. Penerimaan Bagian Pemerintah atas Laba BUMN c. Penerimaan PNBP Lainnya 183.142.093.258.391 D.2.2 36.227.936.235.710 1.227.444.879.996 15.291.797.423.062 Total PNBP 3. Penerimaan Hibah 52.747.178.538.768 D.2.3 Jumlah Arus Kas Masuk (A.I) II. Arus Kas Keluar 1. Belanja Pegawai 646.744.772.101 236.536.016.569.260 D.2.4 32.710.675.177.862 2. Belanja Barang dan Jasa 3. Bunga Utang 4. Subsidi 5. Bantuan Sosial 6. Belanja Lain-Lain 7. Bagi Hasil Pajak D.2.5 D.2.6 D.2.7 D.2.8 D.2.9 D.2.10 13.505.882.706.033 38.770.018.140.831 10.222.498.988.884 11.047.887.821.881 15.112.300.363.416 6.128.227.834.933 8. Bagi Hasil Sumber Daya Alam 9. Dana Alokasi Umum 10. Dana Alokasi Khusus 11. Dana Otonomi Khusus 12. Dana Penyesuaian D.2.11 D.2.12 D.2.13 D.2.14 D.2.15 10.784.355.592.667 84.650.252.565.656 1.403.172.764.894 436.992.600.000 185.234.227.800 Jumlah Arus Kas Keluar (A.II) 224.957.498.784.857 Arus Kas Bersih dari Aktivitas Operasi (A.I - A.II) 11.578.517.784.403 B. ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI ASET NON KEUANGAN I. Arus Kas Masuk Penjualan Aset Jumlah Arus Kas Masuk (B.I) D.2.16 14.666.118.067 14.666.118.067 Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari laporan keuangan ini -15- Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun Anggaran 2006 (Unaudited) II. Arus Kas Keluar 1. Belanja Aset Tetap D.2.17 Jumlah Arus Kas Keluar (B.II) 12.957.851.262.067 12.957.851.262.067 Arus Kas Bersih dari Aktivitas Investasi Aset Non Keuangan (B.I - B.II) (12.943.185.144.000) C. ARUS KAS DARI AKTIVITAS PEMBIAYAAN I. Arus Kas Masuk 1. Penerimaan Pinjaman Dalam Negeri - Perbankan 2. Penerimaan Pinjaman Dalam Negeri - Obligasi 3. Penerimaan Pembiayaan Dalam Negeri - Lainnya 5. Penerimaan Pinjaman Luar Negeri D.2.18 D.2.19 D.2.20 D.2.21 Jumlah Arus Kas Masuk (C.I) 5.832.900.000.000 50.112.214.880.299 269.259.508.832 3.811.884.068.087 60.026.258.457.218 II. Arus Kas Keluar 1. Pembayaran Pokok Pinjaman Dalam Negeri – Obligasi 2. Pemberian Pinjaman kepada Perusahaan Negara 3. Pembayaran Cicilan Pokok Utang Luar Negeri D.2.22 D.2.23 D.2.24 24.072.281.565.985 516.660.888.582 23.795.073.675.234 Jumlah Arus Kas Keluar (C.2) 48.384.016.129.801 Arus Kas Bersih dari Aktivitas Pembiayaan (C.I – C.II) 11.642.242.327.417 D. ARUS KAS DARI AKTIVITAS NON ANGGARAN I. Arus Kas Masuk 1. Penerimaan Perhitungan Fihak Ketiga 2. Kiriman Uang 3. Transito D.2.25 D.2.26 D.2.27 Jumlah Arus Kas Masuk (D.I) II. Arus Kas Keluar 1. Pengeluaran Perhitungan Fihak Ketiga 4.017.324.364.688 (17.812.595.461.054) (2.105.976.920.865) (15.901.248.017.231) D.2.28 Jumlah Arus Kas Keluar (D.II) 3.506.796.820.099 3.506.796.820.099 Arus Kas Bersih dari Aktivitas Non Anggaran (D.I – D.II) (19.408.044.837.330) KENAIKAN (PENURUNAN) KAS (A+B+C+D) (9.130.469.869.510) SALDO AWAL KAS D.2.29 SALDO AKHIR KAS D.2.30 8.929.035.713.615 REKENING PEMERINTAH LAINNYA DI BI D.2.31 26.503.223.018.939 KAS DI BENDAHARA PENGELUARAN KAS DI BENDAHARA PENERIMAAN D.2.32 D.2.33 6.668.152.458.195 1.472.661.613.712 SALDO AKHIR KAS DAN BANK 18.059.505.583.125 43.573.072.804.461 Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari laporan keuangan ini -16- CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (UNAUDITED) Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun 2006 (Unaudited) IV. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (UNAUDITED) A. PENDAHULUAN A.1. DASAR HUKUM 1. UUD 1945 Pasal 23 ayat (1) menetapkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) sebagai wujud dari pengelolaan keuangan negara ditetapkan setiap tahun dengan undang-undang dan dilaksanakan secara terbuka dan bertanggung jawab untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. 2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, Pasal 30 ayat (1) menetapkan bahwa Presiden menyampaikan rancangan undang-undang tentang pertanggungjawaban pelaksanaan APBN kepada Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) berupa laporan keuangan yang telah diperiksa oleh Badan Pemeriksa Keuangan. 3. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara yang menetapkan bahwa LKPP (Audited) disusun berdasarkan LKPP (Unaudited) yang telah dikoreksi atau disesuaikan menurut hasil pemeriksaan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). 4. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2005 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2006, Pasal 13 ayat (1) menetapkan bahwa pada pertengahan Tahun Anggaran 2006 Pemerintah menyusun Laporan tentang Realisasi Pelaksanaan APBN TA 2006 Semester Pertama. 5. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan. 6. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah. 7. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 59/PMK.06/2005 tentang Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pemerintah Pusat. A.2. KEBIJAKAN FISKAL/KEUANGAN DAN EKONOMI MAKRO Kinerja perekonomian nasional semester I tahun 2006 sangat dipengaruhi oleh kondisi eksternal maupun internal. Di sisi eksternal, perkembangan ekonomi internasional masih didominasi oleh pengaruh meningkatnya harga minyak dunia, global imbalance dan kebijakan moneter ketat. Berlanjutnya fluktuasi harga minyak dunia, global imbalance dan kebijakan moneter ketat negara-negara di dunia, mengakibatkan Pemerintah dan BI melakukan kebijakan antisipasi. Di sisi internal, ekonomi domestik dalam semester I tahun 2006 dipengaruhi oleh masih menurunnya daya beli masyarakat akibat kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM), masih tingginya suku bunga perbankan, belum optimalnya fungsi intermediasi sektor perbankan, terbatasnya infrastruktur, belum terciptanya iklim berusaha yang lebih kondusif, dan terjadinya bencana alam di sejumlah daerah. Perkembangan ini menekan pertumbuhan ekonomi, khususnya dalam triwulan I tahun 2006. Kendati demikian, secara umum stabilitas ekonomi makroekonomi masih cukup baik dengan menurunnya inflasi, stabilnya nilai tukar, dan membaiknya kondisi fiskal maupun neraca pembayaran. Membaiknya kondisi fiskal didukung oleh percepatan pelunasan hutang IMF, debt swap, dan penghapusan sebagian hutang dari Jerman. Meningkatnya harga komoditi internasional dan arus modal masuk mendukung semakin membaiknya kinerja neraca pembayaran. Kinerja pelaksanaan APBN TA 2006 dapat dilihat dari berbagai indikator makro yang meliputi pertumbuhan ekonomi, inflasi, nilai tukar rupiah, dan suku bunga Catatan atas Laporan Keuangan -21- Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun 2006 (Unaudited) Sertifikat Bank Indonesia (SBI) 3 bulan. Pertumbuhan perekonomian domestik pada semester I tahun 2006 menurun dibandingkan periode sebelumnya karena menurunnya konsumsi rumah tangga dan investasi swasta. Kondisi ini akibat melemahnya daya beli konsumen sebagai dampak lanjutan dari tajamnya peningkatan harga BBM domestik. Menurunnya permintaan domestik mengakibatkan menurunnya tingkat produksi, termasuk permintaan akan impor. Selain itu, ketidakpastian akan kenaikan Tarif Dasar Listrik (TDL) turut menciptakan ketidakpastian dalam dunia usaha. Bencana alam gempa bumi dan banjir yang terjadi di sebagian wilayah Indonesia serta lumpur panas di Jawa Timur diperkirakan memberikan dampak terhadap penurunan pertumbuhan ekonomi namun tidak signifikan. Meskipun pertumbuhan ekonomi masih relatif terbatas, stabilitas perekonomian sudah mulai membaik dan diperkirakan akan terus berlangsung sampai akhir tahun 2006. Hal ini tercermin dari pergerakan nilai tukar yang cenderung menguat dan stabil serta laju inflasi yang terkendali dan tingkat bunga yang mulai menurun. Memasuki tahun 2006, nilai Rupiah mengalami penguatan dengan volatilitas yang menurun bila dibandingkan dengan tahun 2005. Melemahnya beberapa mata uang utama terhadap Dolar Amerika Serikat, memburuknya kondisi pasar keuangan di beberapa negara, dan meningkatnya Fed Rate menjadi 5 persen pada pertengahan bulan Mei 2006 sempat memicu sentimen negatif yang mendorong aliran modal keluar negeri dan menyebabkan fluktuasi yang cukup tajam pada bulan Juni 2006 yaitu antara Rp8.785/US$ - Rp9.300/US$. Nilai tukar rupiah pada akhir juni 2006 mencapai Rp9.205/US$, menguat 7,02 persen dibandingkan dengan perkiraan dalam APBN sebesar Rp9.900/US$. Membaiknya nilai tukar Rupiah tersebut didukung oleh faktor-faktor yang bersifat fundamental seperti membaiknya pasokan valas terkait dengan surplus neraca pembayaran. Kestabilan nilai tukar rupiah berdampak kepada terkendalinya laju inflasi, yang tercermin dari penurunan laju inflasi, yaitu dari 17,11 persen (year on year) pada akhir tahun 2005 menjadi 15,53 persen pada Juni 2006. Laju inflasi tahun kalender (Januari-Juni) 2006 sebesar 2,87 persen. Dengan membaiknya kondisi makroekonomi, terkendalinya inflasi, dan menguatnya nilai tukar Rupiah memberi ruang untuk penurunan BI Rate yaitu dari 12,75 persen pada akhir tahun 2005 menjadi 12,5 persen pada akhir semester I tahun 2006. Penurunan ini diikuti oleh menurunnya suku bunga SBI 3 bulan secara bertahap yaitu dari 12,83 persen pada akhir tahun 2005 menjadi 12,15 persen pada bulan Juni 2006. Faktor-faktor yang mempengaruhi tingginya suku bunga SBI 3 bulan adalah tingginya suku bunga internasional seperti SIBOR, LIBOR, Fed Rate, dan suku bunga negara-negara ASEAN. Hal tersebut telah mendorong bank Indonesia untuk mempertahankan kebijakan suku bunga pada level yang masih cukup tinggi agar tetap kompetitif dibandingkan dengan suku bunga internasional, sehingga dapat mencegah terjadinya aliran modal keluar. Masih terbatasnya penurunan kebijakan suku bunga ini belum memberikan dampak terhadap pergerakan sektor riil yang lebih aktif sampai dengan akhir Juni 2006. Ke depan, stabilitas makroekonomi domestik diperkirakan semakin membaik dengan menurunnya tingkat inflasi dan suku bunga, stabilnya nilai tukar, dan meningkatnya cadangan devisa. Perkembangan ini juga didukung oleh membaiknya country risk sebagaimana juga terefleksi dari meningkatnya peringkat rating hutang jangka panjang Indonesia dari Standard & Poor, dari BB menjadi B+ untuk hutang dalam mata uang asing dan dari BB menjadi BB+ untuk hutang dalam mata uang lokal. Perbaikan rating hutang tersebut didasari atas kinerja fiskal dan eksternal yang membaik dengan adanya surplus anggaran pemerintah dan mengecilnya beban hutang. Membaiknya risiko negara (country risk) dan relatif tingginya interest rate differential suku bunga Indonesia dibandingkan negara-negara regional Asia lainnya akan mendorong derasnya aliran modal masuk dan menggerakkan sektor riil. Berikut perkembangan asumsi makro yang digunakan dalam penyusunan APBN Catatan atas Laporan Keuangan -22- Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun 2006 (Unaudited) 2006 dan perbandingannya dengan realisasi indikator ekonomi makro tahun anggaran 2005 sebagaimana terdapat pada Nota Keuangan dan UU APBN: Tabel 1 Asumsi Makro Tahun 2005 dan 20061 Uraian Pertumbuhan Ekonomi (Persen) Tingkat Inflasi (Persen) Nila Tukar Rupiah (Rp/US$) Suku Bunga SBI-3 bulan (Persen) Harga Minyak (US$/barel) Produksi Minyak (juta barel/hari) 2005 Realisasi Realisasi Semester Tahunan I 2006 APBN Realisasi (UU Semester 13/2005) I 5,94 5,5 6,2 5,2 4,28 9.412 17,1 9.705 8,0 9.900 2,87 9,205 7,54 9,09 9,5 12,59 46,54 51,8 57,0 63,122 0,991 0,999 1,050 1,000 Perbandingan realisasi anggaran semester I dengan APBN untuk tahun anggaran 2006 dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 2 Perbandingan Realisasi Anggaran Semester I Tahun 2005 dan 2006 (dalam miliar) Realisasi Semester I TA 20053 APBN (UU 13/2005) Realisasi Semester I TA 2006 150.182,7 416.313,1 183.142,1 % Realisasi terhadap Anggaran 44 41.202,5 205.292.,3 52.761,8 26 30,8 3.631,6 646,8 18 191.416 625.237 236.550,7 38 109.388,1 427.598,3 134.327,1 31 63.394 220.069,5 103.588,2 47 172.782,1 647.667,8 237.915,3 37 Defisit Anggaran 18.633,9 (22.430,8) (1.364,7) 6 Pembiayaan Dalam Negeri 13.563,8 50.913 31.625,4 62 (16.377,3) (28.482,2) (19.983,2) 70 Uraian Penerimaan Perpajakan Penerimaan Negara Bukan Pajak Penerimaan Hibah Jumlah Pendapatan Negara dan Hibah Belanja Pemerintah Pusat Belanja untuk Daerah Jumlah Belanja Negara Pembiayaan Luar Negeri Realisasi Pendapatan Negara dan Hibah semester I tahun 2006 mencapai Rp236.550,6 miliar atau 38 persen dari sasaran yang ditetapkan dalam APBN 2006. Jumlah ini mengalami peningkatan sebesar Rp45.134,6 miliar atau 23,6 persen bila dibandingkan dengan realisasi pada semester I tahun anggaran sebelumnya sebesar Rp191.416 miliar. Pendapatan Negara dan Hibah terdiri dari Penerimaan Perpajakan, Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP), dan Penerimaan Hibah. 1 Data asumsi makro diambil dari Laporan Pemerintah tentang Pelaksanaan APBN Semester I TA 2006, Nota Keuangan dan RUU tentang Perubahan atas UU No. 13 Tahun 2005 tentang APBN TA 2006 dan Nota Keuangan dan Rancangan APBN TA 2007. 2 Realisasi rata-rata Desember 2005 – Mei 2006 Data Realisasi Semester I TA 2005 diambil dari Laporan Pemerintah tentang Pelaksanaan APBN Semester I TA 2006. 3 Catatan atas Laporan Keuangan -23- Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun 2006 (Unaudited) Realisasi Penerimaan Perpajakan dalam semester I tahun 2006 mencapai Rp183.142,1 miiar, atau 44 persen dari sasaran yang ditetapkan dalam APBN 2006. Jumlah ini berarti Rp32.959,4 miliar atau 22 persen lebih tinggi bila dibandingkan dengan realisasi pada semester I tahun anggaran sebelumnya sebesar Rp150.182,7 miliar. Realisasi Penerimaan Perpajakan semester I tahun 2006 dipengaruhi antara lain oleh: (i) perkembangan indikator ekonomi makro yang berubah secara signifikan dari yang diperkirakan semula, (ii) langkahlangkah kebijakan yang ditempuh di bidang perpajakan, kepabeanan dan cukai (tax policy measures), serta (iii) langkah-langkah administrasi yang dilakukan untuk memperbaiki sistem dan prosedur perpajakan, kepabeanan dan cukai (tax administrative measures). Perkembangan PNBP dalam semeter I tahun 2006 sangat dipengaruhi oleh perkembangan berbagai variabel ekonomi makro, terutama harga minyak mentah di pasar internasional, lifting minyak yang menurun dan nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat yang cenderung menguat. Selain itu, perkembangan realisasi PNBP dipengaruhi oleh langkah-langkah kebijakan yang terkait dengan pelaksanaan fungsi pelayanan Pemerintah. Realisasi PNBP pada semester I tahun 2006 sebesar Rp52.761,8 miliar atau 26 persen dari sasaran PNBP yang ditetapkan dalam APBN 2006. Jumlah tersebut menunjukkan peningkatan Rp11.559,3 miliar atau 28 persen bila dibandingkan dengan realisasi PNBP pada semester I tahun anggaran sebelumnya sebesar Rp41.202,5 miliar. Realisasi Penerimaan Hibah semester I tahun 2006 mencapai Rp646,7 miliar atau 18 persen dari sasaran yang ditetapkan dalam APBN 2006 sebesar Rp3.631,6 miliar. Jumlah realisasi tersebut menunjukkan peningkatan sebesar Rp615,9 miliar atau 2.000 persen dibandingkan dengan realisasi Penerimaan Hibah pada semester I tahun anggaran sebelumnya sebesar Rp30,8 miliar. Peningkatan penerimaan hibah pada semester I tahun 2006 ini terjadi terutama berkaitan dengan pelaksanaan program rehabilitasi dan rekonstruksi Nanggroe Aceh Darussalam dan Nias yang terkena bencana alam tsunami pada akhir tahun 2004 yang lalu. Realisasi Belanja Negara semester I tahun 2006 adalah sebesar Rp237.915,3 miliar atau 37 persen dari anggaran yang ditetapkan dalam APBN 2006. Jumlah tersebut menunjukkan peningkatan sebesar Rp65.133,2 atau 37,7 persen dari realisasi Belanja Negara pada periode yang sama tahun 2005 sebesar Rp172.782,1 miliar. Belanja Negara terdiri dari Belanja Pemerintah Pusat dan Belanja untuk Daerah. Realisasi Belanja Pemerintah Pusat pada semester I tahun 2006 mencapai Rp134.327,1 miliar atau 31 persen dari anggaran yang ditetapkan dalam APBN 2006. Jumlah tersebut menunjukkan peningkatan sebesar Rp24.939 miliar atau 22,8 persen bila dibandingkan dengan realisasi Belanja Pemerintah Pusat pada semester I tahun anggaran sebelumnya sebesar Rp109.388,1 miliar. Peningkatan realisasi Belanja Pemerintah Pusat dalam semester I tahun 2006 tersebut terkait dengan lebih baiknya penyelesaian dokumen anggaran kementerian negara/lembaga dalam pelaksanaan APBN dibandingkan dengan tahun anggaran sebelumnya dan adanya realisasi anggaran belanja kementerian negara/lembaga dari luncuran anggaran tahun 2005. Realisasi Belanja untuk Daerah pada semester I tahun 2006 mencapai Rp103.588,2 miliar atau 47 persen dari anggaran yang ditetapkan dalam APBN 2006. Jumlah tersebut menunjukkan peningkatan sebesar Rp40.194,2 miliar atau 63,4 persen bila dibandingkan dengan realisasi Belanja untuk Daerah pada semester I tahun anggaran sebelumnya sebesar Rp63.394 miliar. Peningkatan realisasi anggaran belanja untuk daerah terkait dengan perkembangan realisasi pendapatan negara, langkah-langkah administrasi dalam penetapan pagu definitif bagi hasil, dan penyempurnaan mekanisme pencairan anggaran. Catatan atas Laporan Keuangan -24- Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun 2006 (Unaudited) Defisit Anggaran dalam semester I tahun 2006 adalah sebesar Rp1.364,7 miliar atau 0,04 persen dari Pendapatan Domestik Bruto (PDB). Sedangkan pada semester I tahun 2005 terdapat surplus anggaran sebesar Rp18.633,9 miliar. Realisasi Pembiayaan Anggaran pada semester I tahun 2006 mencapai Rp11.642,2 miliar atau 52 persen dari anggaran yang ditetapkan dalam APBN 2006 sebesar Rp22.430,8 miliar. Jumlah tersebut menunjukkan peningkatan sebesar Rp14.455,7 miliar atau 514 persen bila dibandingkan dengan realisasi Pembiayaan pada semester I tahun anggaran sebelumnya sebesar minus Rp2,813,5 miliar. Realisasi Pembiayaan Dalam Negeri (Neto) pada semester I tahun 2006 mencapai Rp31.625,4 miliar atau 62 persen dari pagu anggarannya dalam APBN 2006 sebesar Rp50.913 miliar. Jumlah tersebut menunjukkan peningkatan sebesar Rp18.061,6 miliar atau 133 persen bila dibandingkan dengan Realisasi Pembiayaan Dalam Negeri (Neto) pada semester I tahun anggaran sebelumnya sebesar Rp13.563,8 miliar. Peningkatan Pembiayaan Dalam Negeri seluruhnya berasal dari realisasi pembiayaan non-perbankan, terutama dari realisasi penjualan aset program restrukturisasi PT Perusahaan Pengelola Aset (PPA) dan penerbitan Surat Utang Negara (SUN). Realisasi Pembiayaan Luar Negeri (Neto) pada semester I tahun 2006 adalah sebesar minus Rp19.983,2 miliar atau 70 persen dari pagu anggarannya dalam APBN 2006. Jumlah tersebut menunjukkan penurunan sebesar Rp3.605,9 miliar atau 22 persen bila dibandingkan dengan realisasi Pembiayaan Luar Negeri (Neto) pada semester I tahun anggaran sebelumnya sebesar minus Rp16.377,3 miliar. Pembiayaan luar negeri bersaldo minus karena pembayaran cicilan pokok utang luar negeri lebih besar dibandingkan dengan penarikan pinjaman luar negeri. A.3. PENDEKATAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP) Semester I Tahun 2006 merupakan laporan yang mencakup seluruh aspek keuangan yang dikelola oleh seluruh entitas pemerintah pusat, yang terdiri dari kementerian negara/lembaga, beserta jenjang struktural di bawahnya seperti eselon I, kantor wilayah, serta satuan kerja yang bertanggung jawab atas otorisasi kredit anggaran yang diberikan kepadanya. LKPP disusun berdasarkan kompilasi data Sistem Akuntansi Umum (SAU) rekonsiliasi dengan data kementerian negara/lembaga yang sudah menyampaikan laporannya, laporan keuangan Bendahara Umum Negara (BUN) dan data lainnya dari unit-unit yang terkait. Penyusunan LKPP Semester I Tahun Anggaran 2006 telah mengantisipasi penerapan standar akuntansi pemerintahan yang mengacu kepada standar akuntansi pemerintahan yang berlaku secara internasional sejalan dengan upaya menerapkan kaidah-kaidah pengelolaan keuangan yang sehat di lingkungan pemerintahan, Untuk Tahun Anggaran 2006, entitas pelaporan keuangan tingkat kementerian negara/lembaga yang dicakup dalam LKPP meliputi: Daftar entitas pelaporan keuangan tingkat kementerian negara/lembaga 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. Majelis Permusyawaratan Rakyat Dewan Perwakilan Rakyat Badan Pemeriksa Keuangan Mahkamah Agung Kejaksaan Agung Kepresidenan Sekretariat Wakil Presiden Departemen Dalam Negeri Departemen Luar Negeri Departemen Pertahanan Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia Catatan atas Laporan Keuangan -25- Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun 2006 (Unaudited) 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34. 35. 36. 37. 38. 39. 40. 41. 42. 43. 44. 45. 46. 47. 48. 49. 50. 51. 52. 53. 54. 55. 56. 57. 58. 59. 60. 61. 62. Departemen Keuangan Departemen Pertanian Departemen Perindustrian Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral Departemen Perhubungan Departemen Pendidikan Nasional Departemen Kesehatan Departemen Agama Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi Departemen Sosial Departemen Kehutanan Departemen Kelautan dan Perikanan Departemen Pekerjaan Umum Departemen Kebudayaan dan Pariwisata Departemen Perdagangan Departemen Komunikasi dan Informatika Kementerian Koordinator Bidang Politik, Sosial, dan Keamanan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Kementerian Koordinator Kesejahteraan Rakyat Kementerian Negara Badan Usaha Milik Negara Kementerian Negara Riset dan Teknologi Kementerian Negara Lingkungan Hidup Kementerian Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Kementerian Negara Pemberdayaan Perempuan Kementerian Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Kementerian Negara Perencanaan Pembangunan/Bappenas Kementerian Negara Pembangunan Daerah Tertinggal Kementerian Negara Perumahan Rakyat Kementerian Negara Pemuda dan Olahraga Badan Intelijen Negara Badan Pusat Statistik Badan Pertanahan Nasional Badan Pengawasan Obat dan Makanan Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional Badan Koordinasi Penanaman Modal Badan Narkotika Nasional Badan Meteorologi dan Geofisika Badan Rekonstruksi dan Rehabilitasi NAD dan Nias Dewan Ketahanan Nasional Lembaga Sandi Negara Lembaga Ketahanan Nasional Perpustakaan Nasional Kepolisian Negara Republik Indonesia Komisi Nasional Hak Asasi Manusia Komisi Pemilihan Umum Mahkamah Konstitusi Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan Komisi Pemberantasan Korupsi Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPD) Komisi Yudisial RI Bagian Anggaran Pembiayaan dan Perhitungan, meliputi Anggaran: ™ BA 61 Cicilan Bunga dan Pokok Utang ™ BA 62 Subsidi dan Transfer ™ BA 69 Belanja Lain-lain ™ BA 70 Dana Perimbangan ™ BA 71 Dana Otonomi Khusus dan Penyeimbang ™ BA 96 Pembayaran Cicilan Pokok Utang Luar Negeri ™ BA 97 Pembayaran Cicilan Pokok Utang Dalam Negeri ™ BA 98 Penerusan Pinjaman ™ BA 99 Penyertaan Modal Negara Bagian Catatan atas Laporan Keuangan -26- Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun 2006 (Unaudited) LKPP ini mencakup pula transaksi keuangan yang berasal dari APBN, termasuk dana APBN yang dilaksanakan oleh pemerintah daerah, yaitu dana dekonsentrasi dan dana tugas pembantuan. Kegiatan pelaksanaan APBN pada beberapa unitunit fiskal register/kuasi organisasi pemerintah, misalnya pada Otorita BATAM, RRI, dan TVRI juga telah dicakup dalam LKPP ini. Selain itu, LKPP ini juga mencakup penyajian informasi keuangan terbatas dari unit-unit fiskal register yang tidak menggunakan dana APBN namun mengelola aset pemerintah, seperti pengelola aset KKKS Migas, BP Gelora Bung Karno, dan BP Kemayoran. Namun, sejumlah unit fiskal register belum dicakup dalam LKPP ini antara lain Dana Abadi Umat dan LKBN Antara. LKPP tidak mencakup entitas pemerintah daerah, bank pemerintah dan lembaga keuangan milik pemerintah, dan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD). Namun, investasi pemerintah pada perusahaan negara diintegrasikan dalam investasi pemerintah dan disajikan dalam Ikhtisar Laporan Keuangan Perusahaan Negara. LKPP dihasilkan melalui Sistem Akuntansi Pemerintah Pusat (SAPP), yang terdiri dari Sistem Akuntansi Pusat (SiAP) dan Sistem Akuntansi Instansi (SAI). Kementerian negara/lembaga membukukan melalui SAI baik untuk transaksi anggaran (Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran), pendapatan maupun belanja. Sedangkan KPPN membukukan transaksi melalui SiAP. Sistem Akuntansi Pemerintah Pusat tersebut diatas akan menghasilkan LKPP yang terdiri dari: 1. Laporan Realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Laporan Realisasi APBN disusun berdasarkan Laporan Kas Umum Negara Sistem Akuntansi Umum (KUN-SAU). 2. Neraca Neraca Pemerintah Pusat disusun berdasarkan data yang dikelola Departemen Keuangan, Kementerian Negara BUMN dan unit register. Data mengenai Kas Umum Negara dan Non Anggaran, investasi jangka panjang, dan kewajiban didasarkan pada data Departemen Keuangan, sedangkan data Penyertaan Modal Pemerintah berasal dari Kementerian Negara BUMN. Selain itu, neraca pemerintah juga disusun berdasarkan neraca kementerian negara/lembaga, terutama untuk Kas di Bendahara Penerimaan, Kas di Bendahara Pengeluaran, Piutang, Persediaan, Aset Tetap, dan Aset lainnya. Neraca kementerian negara/lembaga dapat disusun melaui Sistem Akuntansi Instansi. 3. Laporan Arus Kas Laporan Arus Kas disusun berdasarkan data penerimaan dan pengeluaran kas yang dikelola oleh Menteri Keuangan selaku Bendahara Umum Negara (BUN). Laporan Arus Kas Tahun Anggaran 2006 mencakup data penerimaan dan pengeluaran kas melalui rekening KPPN (rekening 501.000000) dan rekening BUN (rekening 502.000000). Laporan Arus Kas disusun dengan menggunakan Sistem Akuntansi Pusat (SiAP). 4. Catatan atas Laporan Keuangan. Catatan atas Laporan Keuangan menyajikan informasi tentang penjelasan atau daftar terinci atau analisis atas nilai suatu pos yang disajikan dalam Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, dan Laporan Arus Kas dalam rangka pengungkapan yang memadai. Implementasi SAI tahun 2006 mengalami kemajuan bila dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Namun, implementasi SAI tidak lepas dari permasalahan-permasalahan terutama masalah organisasi dan kualitas sumber daya manusia yang masih rendah. Sampai dengan Semester I TA 2006 beberapa kementerian negara/lembaga masih belum membentuk dan menunjuk unit akuntansi yang mengimplementasikan SAI sesuai dengan hirarki organisasi. Catatan atas Laporan Keuangan -27- Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun 2006 (Unaudited) Permasalahan lain yang cukup berpengaruh dalam penyusunan LKPP adalah implementasi Sistem Akuntansi Barang Milik Kekayaan Negara (SABMN) 4 di sebagian besar kementerian negara/lembaga yang masih belum berjalan dengan baik. Selain itu, sebagian kementerian negara/lembaga belum melakukan inventarisasi fisik dan revaluasi atas nilai barang milik kekayaan negara. Hal ini mempengaruhi kualitas nilai aset yang ada di Neraca. A.4. KEBIJAKAN AKUNTANSI Laporan Realisasi APBN disusun menggunakan basis kas yaitu basis akuntansi yang mengakui pengaruh transaksi dan peristiwa lainnya pada saat kas atau setara kas diterima pada Kas Umum Negara (KUN) atau dikeluarkan dari KUN. Dalam penyajian Neraca, aset, kewajiban, dan ekuitas dana diakui berdasarkan basis akrual, yaitu pada saat diperolehnya hak atas aset dan timbulnya kewajiban tanpa memperhatikan saat kas atau setara kas diterima atau dikeluarkan dari KUN. Beberapa perkiraan Neraca, seperti Rekening Pemerintah Lainnya di Bank Indonesia, Uang Muka dari Rekening BUN, Utang PFK, Utang Jangka Panjang Luar Negeri (kecuali Utang Jangka Panjang Luar Negeri SUN) menggunakan Nilai LKPP (Audited) per 31 Desember 2005 karena sampai dengan saat penyusunan LKPP Semester I ini, data belum diperoleh. Prinsip-prinsip akuntansi yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan pemerintah pusat: (1) Pendapatan Pendapatan diakui pada saat kas diterima pada KUN. Pendapatan adalah semua penerimaan KUN yang menambah ekuitas dana lancar dalam periode tahun yang bersangkutan yang menjadi hak pemerintah pusat dan tidak perlu dibayar kembali oleh pemerintah pusat. Pendapatan diakui pada saat kas diterima pada KUN. Akuntansi pendapatan dilaksanakan berdasarkan azas bruto, yaitu dengan membukukan penerimaan bruto, dan tidak mencatat jumlah netonya (setelah dikompensasikan dengan pengeluaran). Pendapatan disajikan sesuai dengan jenis pendapatan (2) Belanja Belanja diakui pada saat kas keluar dari KUN. Belanja adalah semua pengeluaran KUN yang mengurangi ekuitas dana lancar dalam periode tahun yang bersangkutan yang tidak akan diperoleh pembayarannya kembali oleh pemerintah pusat. Belanja diakui pada saat terjadi pengeluaran kas dari KUN. Khusus pengeluaran melalui bendahara pengeluaran, pengakuan belanja terjadi pada saat pertanggungjawaban atas pengeluaran tersebut disahkan oleh Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN). Belanja disajikan di muka (face) laporan keuangan menurut klasifikasi ekonomi/jenis belanja, sedangkan di Catatan atas Laporan Keuangan, belanja disajikan menurut klasifikasi organisasi dan fungsi. (3) Pembiayaan Pembiayaan diakui pada saat kas diterima/keluar dari KUN. Pembiayaan adalah seluruh transaksi keuangan pemerintah, baik penerimaan maupun pengeluaran yang perlu dibayar atau akan diterima kembali, yang dalam penganggaran pemerintah terutama dimaksudkan untuk menutup defisit atau memanfaatkan surplus anggaran. Pembiayaan diakui pada saat kas diterima pada KUN serta pada saat terjadinya pengeluaran kas dari KUN. Akuntansi penerimaan pembiayaan dilaksanakan berdasarkan azas bruto, yaitu dengan membukukan penerimaan bruto, dan tidak mencatat jumlah netonya (setelah dikompensasi dengan pengeluaran). (4) Aset Aset adalah sumber daya ekonomi yang dikuasai dan/atau dimiliki oleh pemerintah sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan dari mana manfaat Catatan atas Laporan Keuangan -28- Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun 2006 (Unaudited) Aset terdiri dari Aset Lancar, Investasi, Aset Tetap, Dana Cadangan, dan Aset Lainnya ekonomi dan/atau sosial di masa depan diharapkan dapat diperoleh, baik oleh pemerintah maupun oleh masyarakat, serta dapat diukur dalam satuan uang, termasuk sumber daya non-keuangan yang diperlukan untuk penyediaan jasa bagi masyarakat umum dan sumber-sumber daya yang dipelihara karena alasan sejarah dan budaya. Dalam pengertian aset ini tidak termasuk sumber daya alam seperti hutan, kekayaan di dasar laut, dan kandungan pertambangan. Aset diakui pada saat diterima atau pada saat hak kepemilikan berpindah. Aset diklasifikasikan menjadi aset lancar, investasi, aset tetap, dana cadangan, dan aset lainnya. a. Aset Lancar Aset Lancar terdiri dari kas, piutang, dan persediaan Aset Lancar mencakup kas dan setara kas yang diharapkan segera untuk direalisasikan, dipakai, atau dimiliki untuk dijual dalam waktu 12 (dua belas) bulan sejak tanggal pelaporan. Aset lancar ini terdiri dari kas, piutang, dan persediaan. Kas disajikan di neraca dengan menggunakan nilai nominal. Kas dalam bentuk valuta asing disajikan di neraca dengan menggunakan kurs tengah Bank Indonesia pada tanggal neraca. Rekening khusus (Reksus) tidak termasuk dalam perkiraan Kas. Piutang dinyatakan dalam neraca menurut nilai yang timbul berdasarkan hak yang telah dikeluarkan surat keputusan penagihannya. Persediaan adalah aset lancar dalam bentuk barang atau perlengkapan yang dimaksudkan untuk mendukung kegiatan operasional pemerintah, dan barang-barang yang dimaksudkan untuk dijual dan/atau diserahkan dalam rangka pelayanan kepada masyarakat. Persediaan dicatat di neraca berdasarkan : - harga pembelian terakhir, apabila diperoleh dengan pembelian, - harga standar apabila diperoleh dengan memproduksi sendiri, - harga wajar atau estimasi nilai penjualannya apabila diperoleh dengan cara lainnya seperti donasi/rampasan. b. Investasi Investasi Jangka Panjang terdiri dari Investasi Non Permanen dan Investasi Permanen. Investasi adalah aset yang dimaksudkan untuk memperoleh manfaat ekonomik seperti bunga, dividen dan royalti, atau manfaat sosial sehingga dapat meningkatkan kemampuan pemerintah dalam rangka pelayanan kepada masyarakat. Investasi pemerintah diklasifikasikan kedalam investasi jangka pendek dan investasi jangka panjang. Investasi jangka pendek adalah investasi yang dapat segera dicairkan dan dimaksudkan untuk dimiliki dalam kurun waktu setahun atau kurang. Investasi jangka panjang adalah investasi yang dimaksudkan untuk dimiliki selama lebih dari setahun. Penyajian investasi pada Neraca Pemerintah Pusat per 30 Juni 2006 terbatas pada investasi jangka panjang. Investasi jangka panjang dibagi menurut sifat penanaman investasinya, yaitu non permanen dan permanen. (i) Investasi Non Permanen Investasi non permanen adalah investasi jangka panjang yang tidak termasuk dalam investasi permanen dan dimaksudkan untuk dimiliki secara tidak berkelanjutan. Investasi non permanen sifatnya bukan penyertaan modal saham melainkan berupa pinjaman jangka panjang yang dimaksudkan untuk pembiayaan investasi perusahaan negara/daerah, pemerintah daerah dan pihak ketiga lainnya. Investasi non permanen meliputi : ƒ Seluruh dana pemerintah yang bersumber dari dana pinjaman luar Catatan atas Laporan Keuangan -29- Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun 2006 (Unaudited) negeri yang diteruspinjamkan melalui Subsidiary Loan Agreement (SLA) dan dana dalam negeri dalam bentuk Rekening Dana Investasi (RDI) dan Rekening Pembangunan Daerah (RPD) yang dipinjamkan kepada BUMN/BUMD dan Pemda. ƒ Seluruh dana pemerintah yang diberikan dalam bentuk Pinjaman Dana Bergulir kepada pengusaha kecil, anggota koperasi, anggota Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM), nasabah Lembaga Dana Kredit Pedesaan (LDKP), nasabah Usaha Simpan Pinjam/Tempat Simpan Pinjam (USP/TSP) atau nasabah BPR. ƒ Seluruh pencairan pinjaman pendanaan Kredit Usaha Mikro dan Kecil (KUMK) eks dana Surat Utang (SU) 005 yang disalurkan melalui dua pola sebagai berikut: a. Dana SU-005 dipinjamkan langsung oleh Pemerintah kepada Lembaga Keuangan Pelaksana (LKP) yang ditunjuk oleh Pemerintah c.q. Menteri Keuangan dalam rangka pendanaan KUMK; b. Dana SU-005 dipinjamkan kepada BUMN Pengelola dan selanjutnya diteruspinjamkan kepada LKP yang ditunjuk oleh BUMN Pengelola yang bersangkutan dalam rangka pendanaan KUMK. (ii) Investasi Permanen Investasi permanen adalah investasi jangka panjang yang dimaksudkan untuk dimiliki secara berkelanjutan. Investasi permanen dimaksudkan untuk mendapatkan dividen atau menanamkan pengaruh yang signifikan dalam jangka panjang. Investasi permanen meliputi seluruh Penyertaan Modal Pemerintah (PMP) pada perusahaan negara, lembaga internasional dan badan usaha lainnya yang bukan milik negara. Penyertaan Modal Pemerintah dalam badan usaha atau badan hukum lainnya yang sama dengan atau lebih dari 51 persen disebut sebagai Badan Usaha Milik Negara/Badan Hukum Milik Negara (BUMN/BHMN). PMP dalam badan usaha atau badan hukum lainnya yang kurang dari 51 persen disebut sebagai Non BUMN. PMP dapat berupa surat berharga (saham) pada suatu perseroan terbatas dan non surat berharga, yaitu kepemilikan modal bukan dalam bentuk saham pada perusahaan yang bukan perseroan. Penilaian investasi jangka panjang diprioritaskan menggunakan metode ekuitas. Jika suatu investasi bisa dipastikan tidak akan diperoleh kembali atau terdapat bukti bahwa investasi hendak dilepas, maka digunakan metode nilai bersih yang direalisasikan. Investasi dalam bentuk pinjaman jangka panjang kepada pihak ketiga dan non earning asset atau hanya sebagai bentuk partisipasi dalam suatu organisasi, seperti penyertaan pada lembaga-lembaga keuangan internasional, menggunakan metode biaya. Investasi dalam mata uang asing dicatat berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia pada tanggal transaksi. Pada setiap tanggal neraca, pos investasi dalam mata uang asing dilaporkan ke dalam mata uang rupiah dengan menggunakan kurs tengah BI pada tanggal neraca. c. Aset Tetap Aset Tetap terdiri dari Tanah, Gedung dan Bangunan, Peralatan dan Mesin, Jalan, Irigasi, Aset tetap mencakup seluruh aset yang dimanfaatkan oleh pemerintah maupun untuk kepentingan publik yang mempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun. Aset tetap dilaporkan berdasarkan neraca kementerian negara/lembaga per 30 Juni 2006 pada harga perolehan. Pengakuan aset tetap yang perolehannya setelah tanggal 1 Januari 2002 Catatan atas Laporan Keuangan -30- Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun 2006 (Unaudited) dan Jaringan, Aset Tetap Lainnya, dan Konstruksi Dalam Pengerjaan. didasarkan pada nilai satuan minimum kapitalisasi, yaitu: (a) Pengeluaran untuk per satuan peralatan dan mesin dan peralatan olah raga yang nilainya sama dengan atau lebih dari Rp300.000 (tiga ratus ribu rupiah), dan (b) Pengeluaran untuk gedung dan bangunan yang nilainya sama dengan atau lebih dari Rp10.000.000 (sepuluh juta rupiah). Pengeluaran yang tidak tercakup dalam batasan nilai minimum kapitalisasi tersebut di atas, diperlakukan sebagai biaya kecuali pengeluaran untuk tanah, jalan/irigasi/jaringan, dan aset tetap lainnya. Seluruh aset tetap tidak didepresiasi. d. Dana Cadangan Dana Cadangan merupakan restricted cash Dana Cadangan adalah dana yang disisihkan untuk tujuan tertentu. Dana cadangan dibentuk berdasarkan kebijakan Pemerintah pada tahun 1991 dimana pemerintah menyisihkan sebagian kelebihan realisasi pendapatan pajak untuk digunakan sebagai Cadangan Anggaran Pembangunan (CAP). CAP merupakan restricted cash pemerintah yang akan digunakan apabila terjadi defisit dalam tahun-tahun anggaran berikutnya. e. Aset Lainnya Aset lainnya terdiri dari TPA, Tagihan TGR, Kemitraan dengan Pihak Ketiga, Dana yang Dibatasi Penggunaannya, dan Aset Lain-lain. Aset lainnya adalah aset pemerintah selain aset lancar, investasi jangka panjang, aset tetap, dan dana cadangan. Termasuk dalam Aset Lainnya adalah Tagihan Penjualan Angsuran (TPA), Tagihan Tuntutan Ganti Rugi (TGR) yang jatuh tempo lebih dari satu tahun, Kemitraan dengan Pihak Ketiga, Dana yang Dibatasi Penggunaannya, dan Aset Lain-lain. TPA menggambarkan jumlah yang dapat diterima dari penjualan aset pemerintah secara angsuran kepada pegawai pemerintah yang dinilai sebesar nilai nominal dari kontrak/berita acara penjualan aset yang bersangkutan setelah dikurangi dengan angsuran yang telah dibayar oleh pegawai ke kas negara atau daftar saldo tagihan penjualan angsuran. TGR merupakan suatu proses yang dilakukan terhadap bendahara/pegawai negeri bukan bendahara dengan tujuan untuk menuntut penggantian atas suatu kerugian yang diderita oleh negara sebagai akibat langsung ataupun tidak langsung dari suatu perbuatan yang melanggar hukum yang dilakukan oleh bendahara/pegawai tersebut atau kelalaian dalam pelaksanaan tugasnya. Kemitraan dengan pihak ketiga merupakan perjanjian antara dua pihak atau lebih yang mempunyai komitmen untuk melaksanakan kegiatan yang dikendalikan bersama dengan menggunakan aset dan/atau hak usaha yang dimiliki. Dana yang Dibatasi Penggunaannya merupakan kas atau dana yang alokasinya hanya akan dimanfaatkan untuk membiayai kegiatan tertentu seperti kas besi perwakilan RI di luar negeri, rekening dana reboisasi dan moratorium Nias dan Nanggroe Aceh Darussalam (NAD). Aset Lain-lain merupakan aset lainnya yang tidak dapat dikategorikan ke dalam TPA, Tagihan TGR, Kemitraan dengan Pihak Ketiga, maupun Dana yang Dibatasi Penggunaannya. Aset lain-lain dapat berupa aset pemerintah yang tidak digunakan dalam kegiatan operasional pemerintah, dikelola pihak lain seperti aset pemerintah eks BPPN yang dialihkan kepada PT Perusahaan Pengelola Aset (PPA) dan eks Tim Pemberesan Aset, Departemen Keuangan dan aset pemerintah yang digunakan oleh Kontraktor Kontrak Kerja sama (KKKS) BP MIGAS. Di samping itu, piutang macet kementerian negara/lembaga yang dialihkan penagihannya kepada Departemen Keuangan juga termasuk dalam kelompok aset lain-lain. Catatan atas Laporan Keuangan -31- Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun 2006 (Unaudited) (5) Kewajiban Kewajiban terdiri dari kewajiban Jangka Pendek dan Kewajiban Jangka Panjang. Kewajiban adalah utang yang timbul dari peristiwa masa lalu yang penyelesaiannya mengakibatkan aliran keluar sumber daya ekonomi pemerintah. Dalam konteks pemerintahan, kewajiban muncul antara lain karena penggunaan sumber pembiayaan pinjaman dari masyarakat, lembaga keuangan, entitas pemerintahan lain, atau lembaga internasional. Kewajiban pemerintah juga terjadi karena perikatan dengan pegawai yang bekerja pada pemerintah. Setiap kewajiban dapat dipaksakan menurut hukum sebagai konsekuensi dari kontrak yang mengikat atau peraturan perundangundangan. Kewajiban pemerintah diklasifikasikan kedalam kewajiban jangka pendek dan kewajiban jangka panjang. a. Kewajiban Jangka Pendek Suatu kewajiban diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka pendek jika diharapkan untuk dibayar atau jatuh tempo dalam waktu dua belas bulan setelah tanggal pelaporan. Kewajiban jangka pendek meliputi Utang Perhitungan Fihak Ketiga (PFK), Bagian Lancar Utang Jangka Panjang, Utang Bunga (accrued interest) dan Utang Jangka Pendek Lainnya. b. Kewajiban Jangka Panjang Kewajiban diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka panjang jika diharapkan untuk dibayar atau jatuh tempo dalam waktu lebih dari dua belas bulan setelah tanggal pelaporan. Kewajiban jangka panjang pemerintah terdiri dari utang luar negeri dan utang dalam negeri. Utang luar negeri pemerintah adalah pinjaman bilateral, multilateral, kredit ekspor, leasing, dan kredit komersial yang dikelola Departemen Keuangan. Utang dalam negeri pemerintah antara lain adalah utang dalam bentuk sekuritas (government debt securities), yang terdiri dari fixed rates bonds, variable rates bonds, hedge bonds, dan surat utang yang dikelola Departemen Keuangan. Fixed rate bonds-FR adalah obligasi yang memiliki tingkat kupon yang ditetapkan pada saat penerbitan, dan dibayarkan secara periodik setiap 6 (enam) bulan. Tingkat kupon obligasi jenis FR berkisar antara 10 persen sampai 16,5 persen, yang terdiri dari 23 seri, dengan masa jatuh tempo berkisar antara tahun 2005 sampai 2014 (posisi per akhir tahun 2004). Variable rate bonds-VR adalah obligasi berbunga mengambang memiliki tingkat kupon yang ditetapkan secara periodik berdasarkan referensi tertentu. Dalam hal ini referensi yang digunakan ialah tingkat bunga SBI (Sertifikat Bank Indonesia) berjangka 3 bulan. Kupon dibayarkan secara periodik setiap 3 (tiga) bulan sekali. Sampai akhir tahun 2004, terdapat 25 seri VR yang jatuh temponya berkisar antara tahun 2005 sampai dengan 2020. Obligasi jenis FR maupun VR adalah obligasi yang dapat diperdagangkan dan dipindahtangankan kepemilikannya di pasar sekunder. Hedge bonds-HB adalah obligasi lindung nilai yang berbunga mengambang, dan terdiri dari 6 seri. Tingkat bunga per tahun obligasi jenis ini adalah sebesar SIBOR (Singapore Interbank Offered Rate) ditambah 2 persen, dihitung atas jumlah nominal yang telah disesuaikan terhadap perubahan kurs Rupiah terhadap USD, dan dibayarkan empat kali dalam setahun (quarterly). Pada saat jatuh tempo, sebagaimana terms and condition-nya, HB dapat diganti dengan obligasi lain. Catatan atas Laporan Keuangan -32- Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun 2006 (Unaudited) CPI Index Linked Bonds (SU) adalah jenis utang Pemerintah kepada Bank Indonesia, berkaitan dengan program penjaminan dan BLBI (Bantuan Likuiditas Bank Indonesia). Jenis utang ini (SU-002 dan SU-004) berbunga tetap yaitu sebesar 3 persen per tahun atas pokok yang disesuaikan terhadap inflasi. Bunga dibayarkan setiap enam bulan sekali (semiannually). Pokok SU dilunasi secara periodik (amortizing bonds), melalui mekanisme amortisasi, dan dilakukan setelah berakhirnya grace period yang ditetapkan. SRBI-1/MK/2003 adalah surat utang yang diterbitkan oleh Pemerintah pada tanggal 7 Agustus 2003 sebagai pengganti SU-001 dan SU-003, dalam rangka penyelesaian bantuan likuiditas BI (BLBI). SU-005 adalah surat utang yang diterbitkan pemerintah untuk kelanjutan pendanaan kredit program. Dengan terbitnya UU No.23 tahun 1999, Bank Indonesia tidak diperkenankan lagi untuk memberikan likuiditas. Dalam kaitan ini, maka Pemerintah telah menerbitkan Surat Utang No. SU005/MK/1999 tanggal 29 Desember 1999 sebagaimana telah diubah terakhir kali dengan Perubahan ketiga Surat Utang No. SU-005/MK/1999 tanggal 18 Agustus 2004. Plafond yang tersedia sebesar Rp9,97 triliun, dengan ketentuan bahwa pinjaman yang dapat ditarik maksimum sebesar pengembalian Kredit Likuiditas Bank Indonesia (KLBI) sampai dengan akhir Maret 2003. Sesuai dengan laporan BI pengembalian KLBI sampai dengan akhir Maret sebesar Rp3,1 triliun (dibulatkan). SU-005 akan diperhitungkan sebagai kewajiban sebesar dana yang telah ditarik. Jangka waktu pinjaman adalah 10 (sepuluh) tahun dari 29 Desember 1999 sampai dengan 10 Desember 2009. International Bond adalah jenis obligasi negara yang berdenominasi USD (RI0014), dengan nominal penerbitan sebesar USD1.000.000.000,00. Obligasi ini jatuh tempo pada tanggal 10 Maret 2014 dengan tingkat kupon tetap sebesar 6,75 persen setahun, yang dibayar secara periodik dua kali setahun (semiannually). RI0014 diterbitkan melalui proses bookbuilding, dengan menggunakan jasa penjamin emisi/underwriter. Kewajiban dicatat sebesar nilai nominal, yaitu sebesar nilai kewajiban pemerintah pada saat pertama kali transaksi berlangsung. Aliran ekonomi sesudahnya seperti transaksi pembayaran, perubahan penilaian karena perubahan kurs mata uang asing, dan perubahan lainnya selain perubahan nilai pasar, diperhitungkan dengan menyesuaikan nilai tercatat kewajiban tersebut. Utang bunga atas utang pemerintah dicatat sebesar biaya bunga yang telah terjadi dan belum dibayar. Bunga dimaksud berasal dari utang pemerintah baik dari dalam maupun luar negeri. Utang bunga atas utang pemerintah yang belum dibayar diakui pada setiap akhir periode pelaporan sebagai bagian dari kewajiban yang berkaitan. Namun demikian, sementara ini utang bunga terkait utang luar negeri masih diakui sebesar proyeksi utang bunga yang akan dibayar pada tahun anggaran berikutnya. Utang PFK dicatat sebesar saldo pungutan/potongan berupa PFK yang belum disetorkan kepada pihak lain sampai akhir periode pelaporan. Nilai yang dicantumkan dalam neraca untuk bagian lancar utang jangka panjang adalah jumlah yang jatuh tempo dalam waktu dua belas bulan setelah tanggal pelaporan. Nilai nominal atas utang luar negeri pemerintah merupakan kewajiban pemerintah kepada pemberi utang sebesar pokok utang dan bunga sesuai yang diatur dalam kontrak perjanjian dan belum diselesaikan sampai tanggal pelaporan. Utang dalam bentuk sekuritas dinilai berdasarkan nilai historis. Khusus untuk hedge bonds menggunakan kurs rupiah terhadap dollar Amerika Serikat yang terakhir. Catatan atas Laporan Keuangan -33- Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun 2006 (Unaudited) (6) Ekuitas Dana Ekuitas Dana terdiri dari Ekuitas Dana Lancar, Ekuitas Dana Investasi, dan Ekuitas Dana Cadangan. Ekuitas dana merupakan kekayaan bersih pemerintah, yaitu selisih antara aset dan utang pemerintah. Ekuitas dana diklasifikasikan menjadi tiga, yaitu Ekuitas Dana Lancar, Ekuitas Dana Investasi, dan Ekuitas Dana Cadangan. Ekuitas Dana Lancar merupakan selisih antara aset lancar dan utang jangka pendek. Ekuitas Dana Investasi mencerminkan selisih antara aset tidak lancar dan kewajiban jangka panjang. Ekuitas Dana Cadangan mencerminkan kekayaan pemerintah yang dicadangkan untuk tujuan tertentu. Catatan atas Laporan Keuangan -34- Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun 2006 (Unaudited) B. PENJELASAN ATAS POS-POS LAPORAN REALISASI APBN B.1. PENJELASAN UMUM LAPORAN REALISASI APBN Realisasi Pendapatan Negara dan Hibah pada Semester I TA 2006 sebesar Rp236.550.682.687.327, berasal dari Penerimaan Dalam Negeri dan Hibah. Penerimaan Dalam Negeri terdiri dari Penerimaan Perpajakan dan Penerimaan Negara Bukan Pajak. Pemerintah telah berupaya untuk meningkatkan penerimaan dalam negeri dari tahun ke tahun. Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan meningkatkan penerimaan pajak. Faktor-faktor yang mempengaruhi penerimaan pajak dalam tahun 2006 antara lain mencakup: (i) perkembangan beberapa indikator ekonomi makro yang berubah cukup signifikan dari perkiraan semula terutama nilai tukar rupiah terhadap dolar USA, dan harga minyak; (ii) langkahlangkah kebijakan perpajakan yang diambil dalam meningkatkan pelayanan kepada wajib pajak yang lebih baik; dan (iii) langkah-langkah administrasi yang terus-menerus dilakukan dalam upaya perbaikan sistem dan prosedur perpajakan, cukai, dan kepabeanan. Realisasi Pendapatan Negara dan Hibah berasal dari Penerimaan Perpajakan sebesar Rp183.142.093.258.391, Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) sebesar Rp52.761.844.656.835, dan Realisasi Penerimaan Hibah sebesar Rp646.744.772.101. Belanja Negara dilakukan berdasarkan pada prinsip pengendalian anggaran belanja negara dengan tetap menjamin terpenuhinya kebutuhan dasar dan alokasi belanja minimum, dengan mempertimbangkan penghematan dan efisiensi penggunaan belanja negara, menjamin terlaksananya kegiatan administrasi pemerintahan, serta terselenggaranya agenda-agenda penting kenegaraan. Belanja Negara meliputi (i) Belanja Pemerintah Pusat, dan (ii) Belanja untuk Daerah. Belanja untuk Daerah bertujuan untuk mendukung dan memantapkan pelaksanaan otonomi daerah. Realisasi Belanja Negara pada Semester I TA 2006 sebesar Rp237.915.350.046.924, yang terdiri dari Belanja Pemerintah Pusat sebesar Rp134.327.114.460.974 dan Belanja untuk Daerah sebesar Rp103.588.235.585.950. Defisit Anggaran yang terjadi pada Semester I TA 2006 adalah sebesar Rp1.364.667.359.597. Realisasi Pembiayaan pada Semester I TA 2006 adalah sebesar Rp11.642.242.327.417, yang terdiri dari Pembiayaan Dalam Negeri sebesar Rp31.625.431.934.564, dan Pembiayaan Luar Negeri (neto) sebesar minus Rp19.983.189.607.147. Berdasarkan Defisit Anggaran dan Pembiayaan pada Semester I TA 2006 terdapat Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SILPA) sebesar Rp10.277.574.967.820. B.2. PENJELASAN PER POS LAPORAN REALISASI APBN B.2.1. Pendapatan Negara dan Hibah Realisasi pendapatan negara dan hibah Rp236,6 triliun. Realisasi Pendapatan Negara dan Hibah Semester I TA 2006 adalah sebesar Rp236.550.682.687.327, atau 37,83 persen dari anggaran yang ditetapkan dalam APBN sebesar Rp625.237.026.162.000. Pendapatan Negara dan Hibah terdiri dari Penerimaan Perpajakan, PNBP, dan Hibah. Komposisi realisasi Pendapatan Negara dan Hibah (dalam persentase) Semester I Catatan atas Laporan Keuangan -35- Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun 2006 (Unaudited) TA 2006 dapat dilihat pada Grafik 1. Penerimaan SDA 15.3% Pajak Perdagangan Intl. 2.8% Bagian Laba BUMN 0.5% PNBP Lainnya 6.5% Pajak Dalam Negeri 74.6% Hibah 0.3% Grafik 1: Komposisi Realisasi Pendapatan Negara dan Hibah Semester I TA 2006 Realisasi penerimaan perpajakan Rp183,1 triliun B.2.1.1. Penerimaan Perpajakan Realisasi Penerimaan Perpajakan Semester I TA 2006 adalah sebesar Rp183.142.093.258.391, atau 43,99 persen dari target yang direncanakan dalam APBN sebesar Rp416.313.160.000.000. Penerimaan Perpajakan ini berasal dari (i) Pajak Dalam Negeri dan (ii) Pajak Perdagangan Internasional. B.2.1.1.1. Pajak Dalam Negeri Realisasi penerimaan pajak dalam negeri Rp176,4 triliun Realisasi Penerimaan Pajak Dalam Negeri Semester I TA 2006 adalah sebesar Rp176.405.275.665.640, atau 44,18 persen dari target yang direncanakan dalam APBN sebesar Rp399.321.660.000.000. Besarnya realisasi Pajak Dalam Negeri ini adalah sebagai berikut: PPh Nonmigas PPh Migas PPN dan PPn BM PBB BPHTB Cukai Pajak Lainnya Total ANGGARAN Rp173.197.470.000.000 37.516.090.000.000 128.307.600.000.000 15.727.900.000.000 5.280.100.000.000 36.519.700.000.000 2.772.800.000.000 Rp399.321.660.000.000 Semester I TA 2006 Rp79.633.751.651.297 16.747.319.244.905 55.381.597.558.515 4.270.565.309.177 1.187.587.687.561 18.078.486.100.797 1.105.968.113.388 Rp176.405.275.665.640 Rincian lebih lanjut dapat dilihat dalam Daftar 1. B.2.1.1.2. Pajak Perdagangan Internasional Realisasi pajak perdagangan internasional Rp6,7 triliun Realisasi Penerimaan Pajak Perdagangan Internasional Semester I TA 2006 adalah sebesar Rp6.736.817.592.751, atau 39,65 persen dari target yang direncanakan dalam APBN sebesar Rp16.991.500.000.000. Besarnya realisasi Pajak Perdagangan Internasional adalah sebagai berikut: ANGGARAN Semester I TA 2006 Bea Masuk Pajak/Pungutan Ekspor Total 418.900.000.000 Rp5.692.029.751.409 1.044.787.841.342 Rp16.991.500.000.000 Rp6.736.817.592.751 Rp 16.572.600.000.000 Rincian lebih lanjut dapat dilihat dalam Daftar 1. Catatan atas Laporan Keuangan -36- Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun 2006 (Unaudited) Realisasi PNBP Rp52,8 triliun Realisasi penerimaan SDA Rp36,2 triliun B.2.1.2. Penerimaan Negara Bukan Pajak Realisasi Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) Semester I TA 2006 adalah sebesar Rp52.761.844.656.835 atau 25,70 persen dari jumlah yang dianggarkan dalam APBN sebesar Rp205.292.276.162.000. Realisasi PNBP berasal dari (i) Penerimaan Sumber Daya Alam; (ii) Bagian Pemerintah atas Laba BUMN; dan (iii) PNBP Lainnya. B.2.1.2.1. Penerimaan Sumber Daya Alam Realisasi Penerimaan Sumber Daya Alam (SDA) Semester I TA 2006 adalah sebesar Rp36.227.936.235.710, atau 23,89 persen dari jumlah yang dianggarkan dalam APBN sebesar Rp151.641.605.700.000. Besarnya realisasi Penerimaan SDA adalah sebagai berikut: ANGGARAN Pendapatan Minyak Bumi Pendapatan Gas Alam Pendapatan Pertambangan Umum Rp24.896.108.183.321 8.084.106.279.449 2.993.169.700.000 2.000.000.000.000 414.146.000.000 2.104.194.777.774 1.064.620.422.515 78.906.572.651 Rp151.641.605.700.000 Rp36.227.936.235.710 Pendapatan Kehutanan Pendapatan Perikanan Total Semester I TA 2006 Rp110.137.710.000.000 36.096.580.000.000 Komposisi realisasi Penerimaan SDA (dalam persentase) dapat dilihat pada Grafik 2. Rincian lebih lanjut dapat dilihat dalam Daftar 1. Kehutanan 2,94% Perikanan 0,22% Pertambangan Umum 5,81% Gas Alam 22,31% Minyak Bumi 68,72% Grafik 2: Komposisi Realisasi Penerimaan Sumber Daya Alam Semester I TA 2006 Realisasi bagian pemerintah atas laba BUMN Rp1,2 triliun Realisasi PNBP lainnya Rp15,3 triliun B.2.1.2.2. Bagian Pemerintah atas Laba BUMN Realisasi Pendapatan Bagian Pemerintah atas Laba BUMN Semester I TA 2006 adalah sebesar Rp1.227.444.879.996 atau 5,27 persen dari jumlah yang dianggarkan dalam APBN sebesar Rp23.278.000.000.000. B.2.1.2.3. Penerimaan Negara Bukan Pajak Lainnya Realisasi Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) Lainnya Semester I TA 2006 adalah sebesar Rp15.306.463.541.129 atau 50,40 persen dari jumlah yang dianggarkan dalam APBN yaitu sebesar Rp30.372.670.462.000. Realisasi PNBP Lainnya ini berasal dari: Catatan atas Laporan Keuangan -37- Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun 2006 (Unaudited) Realisasi Semester I TA 2006 ANGGARAN Penjualan Hasil Produksi, Sitaan Penjualan Aset Pendapatan Sewa Pendapatan Jasa I Pendapatan Jasa II Pendapatan Bukan Pajak Luar Negeri Pendapatan Bunga Pendapatan Gain on Bond redemption Pend. Premium atas Obligasi Negara Pendapatan Kejaksaan dan Peradilan Pendapatan Pendidikan Pendapatan dari Penerimaan Kembali Belanja TAYL Pendapatan Laba Bersih dari Hasil Penjualan BBM Pendapatan Pelunasan Piutang Pembetulan Pembukuan Belanja Tahun Anggaran Berjalan Pembetulan Pembukuan Belanja Tahun Anggaran Yang Lalu Pendapatan Lain-lain PNBP Lainnya I Total Rp 3.937.977.248.000 27.761.764.000 31.749.269.000 7.398.246.715.000 1.291.539.534.000 166.199.438.000 0 Rp223.358.874.870 14.666.118.067 24.531.594.272 3.838.248.734.668 1.011.640.799.497 162.270.548.341 4.258.073.008 0 0 24.374.293.000 4.031.276.646.000 38.418.463.719 1.267.500.380.000 39.225.016.192 648.471.431.134 2.000.981.025.000 1.266.420.671.328 0 7.389.414.628.000 38.586.795.039 3.715.901.066.303 0 479.826.021 0 4.073.149.902.000 386.064.331 3.012.046.291.961 52.792.378 Rp30.372.670.462.000 Rp15.306.463.541.129 Rincian lebih lanjut dapat dilihat dalam Daftar 1. Realisasi penerimaan hibah Rp646,7 miliar Realisasi belanja negara Rp237,9 triliun B.2.1.3. Penerimaan Hibah Realisasi Hibah Semester I TA 2006 adalah sebesar Rp646.744.772.101 atau 17,81 persen dari jumlah yang dianggarkan dalam APBN sebesar Rp3.631.590.000.000. B.2.2. Belanja Negara Realisasi Belanja Negara Semester I TA 2006 adalah sebesar Rp237.915.350.046.924 atau 36,73 persen dari jumlah yang dianggarkan dalam APBN sebesar Rp647.667.816.140.000. Realisasi Belanja Negara terdiri dari (i) Belanja Pemerintah Pusat dan (ii) Belanja untuk Daerah. Komposisi alokasi Belanja Pemerintah Pusat Semester I TA 2006, disajikan pada Grafik 3. Catatan atas Laporan Keuangan -38- Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun 2006 (Unaudited) Bunga Utang 16.30% Bantuan Sosial 4.64% Kemen. Neg/Lemb 31.22% Subsidi 4.30% Belanja untuk Daerah 43.54% Grafik 3: Komposisi Alokasi Belanja Negara Semester I TA 2006 Komposisi lima terbesar pengguna anggaran Belanja Pemerintah Pusat pada kementerian negara/lembaga (dalam persentase) selain Bagian Anggaran Pembiayaan dan Perhitungan (BA 61, BA 62, dan BA 69) dalam Semester I TA 2006 dapat dilihat pada Grafik 4. Dep. Lainnya 34.82% Dep. Agama 5.24% Dep. PU 8.84% Kepolisian RI 11.39% Realisasi belanja pemerintah pusat Rp134,3 triliun Dep. Pertahanan 18.36% Dep. Diknas 21.35% Grafik 4: Komposisi Lima Terbesar Pengguna Anggaran Belanja Pemerintah Pusat Semester I TA 2006 Tabel Kode dan Uraian Fungsi Anggaran B.2.2.1. Belanja Pemerintah Pusat Realisasi Belanja Pemerintah Pusat Semester I TA 2006 adalah sebesar Rp134.327.114.460.974 atau 31,41 persen dari jumlah yang dianggarkan dalam APBN sebesar Rp427.598.300.000.000. Belanja Pemerintah Pusat dikelompokkan menjadi 3 (tiga) kategori, yaitu (i) belanja pemerintah pusat menurut organisasi/bagian anggaran; (ii) belanja pemerintah pusat menurut fungsi; dan (iii) belanja pemerintah pusat menurut jenis belanja. Rincian realisasi belanja pemerintah pusat menurut organisasi/bagian anggaran dapat dilihat dalam Daftar 2. Realisasi Belanja Pemerintah Pusat juga dapat dikelompokkan berdasarkan fungsi sebagaimana terdapat dalam tabel berikut: Catatan atas Laporan Keuangan -39- Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun 2006 (Unaudited) Tabel 3 Kode dan Uraian Fungsi Anggaran TA 2006 Kode 01 02 03 04 05 06 07 08 09 10 11 Uraian Fungsi Pelayanan Umum Pertahanan Ketertiban dan Keamanan Ekonomi Lingkungan Hidup Perumahan dan Fasilitas Umum Kesehatan Pariwisata dan Budaya Agama Pendidikan Perlindungan Sosial Realisasi belanja pemerintah pusat menurut fungsi Semester I TA 2006 yang terbesar digunakan untuk Fungsi Pelayanan Umum yaitu sebesar Rp134.327.114.460.974. Komposisi realisasi belanja pemerintah pusat menurut fungsi dapat dilihat pada Grafik 5. Laporan Realisasi Anggaran Belanja Pemerintah menurut Fungsi dan Subfungsi dapat dilihat dalam Daftar 3. 100 90 86.5 80 triliun rupiah 70 60 50 40 Belanja Pemerintah Pusat menurut Jenis Belanja 30 20 14.6 10.5 10 8.9 8.5 0.6 1.3 2.4 0.2 0.4 0.3 0 Fungsi Fungsi Fungsi Fungsi Fungsi Fungsi Fungsi Fungsi Fungsi Fungsi Fungsi 01 02 03 04 05 06 07 08 09 10 11 Grafik 5: Komposisi Realisasi Belanja Pemerintah Pusat menurut Fungsi Semester I TA 2006 Belanja Pemerintah Pusat menurut jenis belanja terdiri atas: (i) Belanja Pegawai; (ii) Belanja Barang; (iii) Belanja Modal; (iv) Pembayaran Bunga Utang; (v) Subsidi; (vi) Belanja Hibah; (vii) Bantuan Sosial; dan (viii) Belanja Lain-lain. Komposisi realisasi Belanja Pemerintah Pusat menurut jenis belanja disajikan pada Grafik 6. Catatan atas Laporan Keuangan -40- Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun 2006 (Unaudited) 45 38,8 40 triliun rupiah 35 32,7 30 25 20 13,5 15 15,1 13,0 10,2 11,0 Subsidi Bantuan Sosial 10 5 0 Bel. Pegawai Bel. Barang Bel. Modal Pemby. Bunga Utang Bel. Lainlain Grafik 6: Komposisi Realisasi Belanja Pemerintah Pusat menurut Jenis Belanja Semester I TA 2006 Belanja Pegawai Realisasi Belanja Pegawai Semester I TA 2006 adalah sebesar Rp32.710.675.177.862 yang berarti 40,94 persen dari jumlah yang dianggarkan dalam APBN sebesar Rp79.896.129.689.000. Belanja Barang Realisasi Belanja Barang Semester I TA 2006 adalah sebesar Rp13.505.882.706.033 yang berarti 24,48 persen dari jumlah yang dianggarkan dalam APBN sebesar Rp55.180.866.267.000. Belanja Modal Realisasi Belanja Modal Semester I TA 2006 adalah sebesar Rp12.957.851.262.067 yang berarti 20,58 persen dari jumlah yang dianggarkan dalam APBN sebesar Rp62.952.239.979.000. Pembayaran Bunga Utang Realisasi Belanja Pembayaran Bunga Utang Semester I TA 2006 adalah sebesar Rp38.770.018.140.831 yang berarti 50,59 persen dari jumlah yang dianggarkan dalam APBN sebesar Rp76.629.003.835.000. Realisasi belanja untuk daerah Rp103,6 triliun Subsidi Realisasi Subsidi Semester I TA 2006 adalah sebesar Rp10.222.498.988.884 yang berarti 12,86 persen dari jumlah yang dianggarkan dalam APBN sebesar Rp79.510.416.800.000. Bantuan Sosial Realisasi dana perimbangan Rp102,9 triliun Realisasi Bantuan Sosial Semester I TA 2006 adalah sebesar Rp11.047.887.821.881 yang berarti 29,92 persen dari jumlah yang dianggarka.n dalam APBN sebesar Rp36.930.480.758.000. Belanja Lain-lain Realisasi Belanja Lain-lain Semester I TA 2006 adalah sebesar Rp15.112.300.363.416 yang berarti 41,40 persen dari jumlah yang dianggarkan dalam APBN sebesar Rp36.499.162.672.000. Rincian belanja pemerintah pusat semester I TA 2006 menurut bagian anggaran Catatan atas Laporan Keuangan -41- Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun 2006 (Unaudited) dan jenis belanja dapat dilihat dalam Daftar 4. B.2.2.2. Belanja untuk Daerah Sampai dengan Semester I TA 2006 realisasi anggaran Belanja untuk Daerah adalah sebesar Rp103.588.235.585.950, yang berarti 47,07 persen dari jumlah yang ditetapkan dalam APBN sebesar Rp220.069.516.140.000. Belanja untuk daerah terdiri dari (i) Dana Perimbangan, dan (ii) Dana Otonomi Khusus dan Penyesuaian. B.2.2.2.1. Dana Perimbangan Realisasi Dana Perimbangan Semester I TA 2006 adalah sebesar Rp102.966.008.758.150 yang berarti 47,54 persen dari jumlah yang dianggarkan dalam APBN sebesar Rp216.592.396.140.000. Dana Perimbangan terdiri dari (i) Dana Bagi Hasil (DBH), (ii) Dana Alokasi Umum (DAU), dan (iii) Dana Alokasi Khusus (DAK). Komposisi realisasi Dana Perimbangan dapat dilihat pada Grafik 7. Dana Alokasi Khusus 1.36% Dana Bagi Hasil 16.43% Realisasi DBH Rp16,9 triliun Realisasi DAU Rp84,7 triliun Dana Alokasi Umum 82.21% Grafik 7: Komposisi Realisasi Dana Perimbangan Semester I TA 2006 Realisasi DAK Rp1,4 triliun B.2.2.2.1.1. Dana Bagi Hasil Realisasi Dana Bagi Hasil (DBH) Semester I TA 2006 adalah sebesar Rp16.912.583.427.600, yang berarti 28,49 persen dari jumlah yang dianggarkan dalam APBN sebesar Rp59.358.396.140.000. Realisasi DBH terdiri dari bagi hasil sumber daya alam dan bagi hasil perpajakan. Realisasi dana otonomi khusus dan penyesuaian Rp622,2 miliar Realisasi dana otonomi khusus Rp437,0 miliar B.2.2.2.1.2. Dana Alokasi Umum Realisasi Dana Alokasi Umum (DAU) Semester I TA 2006 adalah sebesar Rp84.650.252.565.656, yang berarti 58,11 persen dari jumlah yang dianggarkan dalam APBN sebesar Rp145.664.200.000.000. B.2.2.2.1.3. Dana Alokasi Khusus Realisasi Dana Alokasi Khusus (DAK) Semester I TA 2006 adalah sebesar Rp1.403.172.764.894, yang berarti 12,13 persen dari jumlah yang dianggarkan dalam APBN sebesar Rp11.569.800.000.000. Catatan atas Laporan Keuangan -42- Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun 2006 (Unaudited) Realisasi dana penyesuaian Rp185,2 miliar B.2.2.2.2. Dana Otonomi Khusus & Penyesuaian Realisasi Dana Otonomi Khusus dan Penyesuaian Semester I TA 2006 adalah sebesar Rp622.226.827.800, yang berarti 17,89 persen dari jumlah yang ditetapkan dalam APBN sebesar Rp3.477.120.000.000. Dana Otonomi Khusus dan Penyesuaian terdiri dari (i) Dana Otonomi Khusus, dan (ii) Dana Penyesuaian. B.2.2.2.2.1. Dana Otonomi Khusus Defisit anggaran APBN Rp1,4 triliun Realisasi Dana Otonomi Khusus Semester I TA 2006 adalah sebesar Rp436.992.600.000, yang berarti 15 persen dari jumlah yang ditetapkan dalam APBN sebesar Rp2.913.284.000.000. Dana otonomi khusus diberikan kepada Provinsi Papua sesuai dengan ketentuan yang digariskan dalam Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2001 tentang Otonomi Khusus Bagi Provinsi Papua. B.2.2.2.2.2. Dana Penyesuaian Realisasi pembiayaan (neto) Rp11,6 triliun Realisasi Dana Penyesuaian Semester I TA 2006 adalah sebesar Rp185.234.227.800, yang berarti 32,85 persen dari jumlah yang ditetapkan dalam APBN sebesar Rp563.836.000.000. Dana Penyesuaian terdiri dari Penyesuaian Murni dan Penyesuaian Ad-Hoc. Dana Penyesuaian Murni dialokasikan kepada daerah provinsi yang dalam perhitungan DAU mengalami penurunan dibandingkan dengan alokasi TA sebelumnya. Dana Penyesuaian Ad-Hoc merupakan bantuan dari pemerintah pusat kepada daerah untuk membiayai kebijakan pembayaran gaji ke-13. Dana penyesuaian ini bersifat bantuan, sehingga tidak dimaksudkan untuk mengatasi kekurangan pengeluaran daerah dalam APBD. B.2.3. Defisit Anggaran Realisasi pembiayaan dalam negeri Rp31,6 triliun Dengan gambaran realisasi pendapatan dan belanja negara Semester I TA 2006, maka Defisit APBN Semester I TA 2006 adalah sebesar Rp1.364.667.359.597, yang berarti 6,08 persen dari defisit yang diperkirakan dalam APBN sebesar Rp22.430.789.978.000. B.2.4. Pembiayaan Realisasi pembiayaan perbankan dalam negeri Rp5,3 triliun Untuk menutupi Defisit APBN Semester I TA 2006 tersebut ditempuh berbagai upaya strategis untuk mengoptimalkan pembiayaan, baik yang bersumber dari dalam negeri maupun luar negeri. Dalam pelaksanaan APBN Semester I TA 2006, realisasi Pembiayaan (Neto) adalah sebesar Rp11.642.242.327.417, yang berarti 51,90 persen dari jumlah yang ditetapkan dalam APBN sebesar Rp22.430.789.978.000. Pembiayaan terdiri dari (i) Pembiayaan Dalam Negeri, dan (ii) Pembiayaan Luar Negeri. B.2.4.1. Pembiayaan Dalam Negeri Realisasi Pembiayaan Dalam Negeri Semester I TA 2006 adalah sebesar Rp31.625.431.934.564, yang berarti 62,12 persen dari jumlah yang dianggarkan dalam APBN sebesar Rp50.912.989.978.000 Pembiayaan Dalam Negeri terdiri dari (i) Perbankan Dalam Negeri, dan (ii) Non – Perbankan Dalam Negeri. Realisasi pembiayaan non perbankan dalam negeri Rp26,3 triliun B.2.4.1.1. Perbankan Dalam Negeri Realisasi Pembiayaan Perbankan Dalam Negeri Semester I TA 2006 adalah sebesar Rp5.316.239.111.418, yang berarti 23,09 persen dari jumlah yang dianggarkan dalam APBN sebesar Rp23.026.669.978.000. Pembiayaan Perbankan Dalam Negeri Catatan atas Laporan Keuangan -43- Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun 2006 (Unaudited) berasal dari: Penerimaan Pembiayaan dari dana eks moratorium pokok untuk Cadangan Aceh Rp 5.832.900.000.000 Dikurangi: Penerusan Pinjaman Luar Negeri kepada BUMN TA Berjalan Pembiayaan Perbankan Dalam Negeri (Neto) (516.660.888.582) Rp5.316.239.111.418 B.2.4.1.2. Non-Perbankan Dalam Negeri Realisasi pembiayaan luar negeri (neto) minus Rp19,9 triliun Realisasi penarikan pinjaman luar negeri (bruto) Rp3,8 triliun Realisasi Pembiayaan Non-Perbankan Dalam Negeri Semester I TA 2006 adalah sebesar Rp26.309.192.823.146, yang 94,34 persen dari jumlah yang dianggarkan dalam APBN sebesar Rp27.886.320.000.000. Pembiayaan Non-Perbankan Dalam Negeri terdiri dari privatisasi dan penjualan aset program restrukturisasi perbankan, dan Surat Utang Negara (SUN) neto, dengan rincian sebagai berikut: A. Privatisasi dan Penjualan Aset Program Restrukturisasi Perbankan B. SUN Neto Penerbitan 50.112.214.880.299 Dikurangi: (24.072.281.565.985) - Pembayaran Pokok C. Penyertaan Modal Negara Total (A+B+C) Rp269.259.508.832 26.039.933.314.314 0 Rp26.309.192.823.146 B.2.4.2. Pembiayaan Luar Negeri (Neto) Realisasi penarikan pinjaman program Rp945,1 miliar Realisasi penarikan pinjaman proyek Rp2,9 triliun Pembayaran cicilan pokok utang luar negeri Rp23,8 triliun Realisasi Pembiayaan Luar Negeri (Neto) Semester I TA 2006 adalah sebesar minus Rp19.983.189.607.147, yang berarti 70,16 persen dari jumlah yang dianggarkan dalam APBN sebesar minus Rp28.482.200.000.000. Pembiayaan Luar Negeri berasal dari penarikan pinjaman luar negeri bruto setelah dikurangi dengan pembayaran cicilan pokok utang luar negeri. B.2.4.2.1. Penarikan Pinjaman Luar Negeri (Bruto) Realisasi Penarikan Pinjaman Luar Negeri (Bruto) Semester I TA 2006 adalah sebesar Rp3.811.884.068.087 yang berarti 10,86 persen dari jumlah yang dianggarkan dalam APBN sebesar Rp35.112.430.000.000. Penarikan pinjaman luar negeri terdiri dari (i) penarikan pinjaman program, dan (ii) penarikan pinjaman proyek. B.2.4.2.1.1. Penarikan Pinjaman Program Realisasi Pinjaman Program Semester I TA 2006 adalah sebesar Rp945.056.506.949, yang berarti 9,55 persen dari jumlah yang dianggarkan dalam APBN sebesar Rp9.900.000.000.000. B.2.4.2.1.2. Penarikan Pinjaman Proyek SILPA Rp10,3 triliun Realisasi Pinjaman Proyek Semester I TA 2006 adalah sebesar Rp2.896.827.561.138, yang berarti 11,49 persen dari jumlah yang dianggarkan dalam APBN sebesar Rp25.212.430.000.000. Catatan atas Laporan Keuangan -44- Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun 2006 (Unaudited) B.2.4.2.2. Pembayaran Cicilan Pokok Utang Luar Negeri Realisasi Pembayaran Cicilan Pokok Utang Luar Negeri merupakan pembayaran pokok utang luar negeri yang jatuh tempo pada Semester I TA 2006. Realisasi Pembayaran Cicilan Pokok Utang Luar Negeri dalam Semester I TA 2006 adalah sebesar Rp23.815.152.472.214 dan dikurangi dengan Pengembalian Pembiayaan Cicilan sebesar Rp20.078.796.980. Realisasi Pembayaran Cicilan Pokok Utang Luar Negeri bersih adalah sebesar Rp23.795.073.675.234, yang berarti 37,42 persen dari jumlah yang dianggarkan dalam APBN sebesar Rp63.594.630.000.000. B.2.5. Sisa Lebih (Kurang) Pembiayaan Anggaran – SILPA (SIKPA) Berdasarkan defisit anggaran dan realisasi pembiayaan anggaran sebagaimana diuraikan di atas, maka dalam pelaksanaan APBN Semester I TA 2006 terdapat Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SILPA) sebesar Rp10.277.574.967.820. Catatan atas Laporan Keuangan -45- Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun 2006 (Unaudited) C. PENJELASAN ATAS POS-POS NERACA C.1. POSISI KEUANGAN SECARA UMUM Kewajiban sebesar Rp1.386,0 triliun Posisi keuangan per 30 Juni 2006 adalah Aset sebesar Rp1.116.269.342.172.290; Kewajiban sebesar Rp1.386.035.918.367.460; dan Ekuitas Dana Neto sebesar minus Rp269.766.576.195.164 (Grafik 8). Ekuitas Dana Neto sebesar minus Rp269,8 triliun 1.600 1.386,0 1.400 1.116,2 1.200 triliun rupiah 1.000 800 600 400 200 0 Aset -200 Kewajiban Ekuitas Dana -269,8 -400 Grafik 8: Struktur Neraca Pemerintah Pusat Per 30 Juni 2006 Jumlah Aset sebesar Rp1.116.269.342.172.290 terdiri dari Aset Lancar sebesar Rp118.592.356.605.055; Investasi Jangka Panjang sebesar Rp650.511.825.297.008; Aset Tetap sebesar Rp266.966.283.215.733; Dana Cadangan sebesar Rp1.730.000.000.000; serta Aset Lainnya sebesar Rp78.468.877.054.498 (Grafik 9). 700 650,5 600 triliun rupiah Aset sebesar Rp1.116,3 triliun 500 400 267,0 300 200 118,6 78,5 100 1,7 0 Aset Lancar Aset Lancar Investasi Jgk Panjang Investasi Jgk Panjang Aset Tetap Aset Tetap Dana Cadangan Dana Cadangan Aset Lainnya Aset Lainnya Grafik 9: Struktur Aset Pemerintah Pusat Per 30 Juni 2006 Catatan atas Laporan Keuangan - 45 - Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun 2006 (Unaudited) Jumlah Kewajiban sebesar Rp1.386.035.918.367.460 terdiri dari Kewajiban Jangka Pendek sebesar Rp132.837.649.306.886; dan Kewajiban Jangka Panjang sebesar Rp1.253.198.269.060.570. Total Ekuitas Dana Neto sebesar minus Rp269.766.576.195.164 terdiri dari Ekuitas Dana Lancar sebesar minus Rp14.245.292.701.831; Ekuitas Dana Investasi sebesar minus Rp257.251.283.493.333; dan Ekuitas Dana Cadangan sebesar Rp1.730.000.000.000 (Grafik 10). 1.400 1.253,2 1.200 1.000 triliun rupiah 800 600 400 200 132,8 1,7 0 -14,2 -200 -257,3 -400 Kewajiban Jgk Pendek Kewajiban Jgk Panjang Ekuitas Dana Ekuitas Dana Ekuitas Dana Lancar Investasi Cadangan Grafik 10: Struktur Kewajiban dan Ekuitas Dana Pemerintah Pusat per 30 Juni 2006 C.2. PENJELASAN PER POS NERACA C.2.1. Rekening Kas BUN di Bank Indonesia Rekening Kas BUN di BI sebesar Rp4,7 triliun Rekening Kas BUN di Bank Indonesia (BI) sebesar Rp4.667.444.579.132 merupakan saldo Rekening 502 yang ada di BI per 30 Juni 2006. C.2.2. Rekening Kas di KPPN Rekening di Kas KPPN sebesar Rp4,3 triliun Rekening Kas di KPPN sebesar Rp4.261.591.134.483 merupakan saldo Rekening KPPN di seluruh Indonesia per 30 Juni 2006. Daftar Saldo Kas di KPPN dapat dilihat pada Daftar 5. Catatan atas Laporan Keuangan - 46 - Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun 2006 (Unaudited) C.2.3. Rekening Pemerintah Lainnya di Bank Indonesia Rekening Pemerintah Lainnya di BI sebesar 26,5 triliun Rekening Kas Pemerintah Lainnya di Bank Indonesia sebesar Rp26.503.223.018.939. Rekening Pemerintah Lainnya di Bank Indonesia menggunakan data LKPP audited per 31 Desember 2005 karena sampai dengan saat penyusunan laporan keuangan, data per 30 Juni 2006 belum diterima. Rincian masing-masing rekening dapat dilihat pada Daftar 6. Rekening Kas Pemerintah Lainnya di Bank Indonesia sudah diinventarisasi sesuai dengan temuan pada Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) BPK RI TA 2004 dapat dilihat pada Daftar 7. C.2.4. Kas di Bendahara Pengeluaran Kas di Bendahara Pengeluaran sebesar Rp6,7 triliun Jumlah Kas di Bendahara Pengeluaran sebesar Rp6.668.152.458.195 merupakan saldo uang persediaan yang belum disetor dan bukti-bukti pengeluaran yang belum dipertanggungjawabkan bendahara pengeluaran kementerian negara/lembaga ke kas negara per 30 Juni 2006. Rincian Kas di Bendahara Pengeluaran pada kementerian negara/lembaga dapat dilihat pada Daftar 8. C.2.5. Kas di Bendahara Penerimaan Kas di Bendahara Penerimaan sebesar Rp1,5 triliun Jumlah Kas di Bendahara Penerimaan sebesar Rp1.472.661.613.712 mencakup seluruh kas, baik saldo rekening di bank maupun saldo uang tunai, yang berada di bawah tanggung jawab bendahara penerimaan yang belum disetor ke kas negara per 30 Juni 2006. Rincian Kas di Bendahara Penerimaan masing-masing kementerian negara/lembaga dapat dilihat pada Daftar 9. C.2.6. Uang Muka dari Rekening Bendahara Umum Negara (BUN) Uang Muka dari Rekening BUN sebesar Rp2,5 triliun Uang Muka dari Rekening BUN sebesar Rp2.489.884.695.414 merupakan pembayaran pembiayaan pendahuluan dalam rangka penarikan pinjaman luar negeri dari BUN yang belum ada penggantian dari lender per 31 Desember 2005. Rincian Uang Muka dari Rekening BUN menurut lender dapat dilihat di Tabel 4. Tabel 4 Uang Muka dari Rekening BUN (dalam rupiah) Lender IBRD ADB OECF/JBIC Lainnya Talangan Reimbursement Sisa Talangan 7.385.881.955.023 7.010.243.799.703 1.432.712.642.203 546.183.828.717 6.455.492.899.824 6.367.988.408.249 786.236.577.647 275.419.644.512 930.389.055.199 642.255.391.454 646.476.064.556 270.764.184.205 Jumlah 2.489.884.695.414 Uang Muka dari Rekening BUN menggunakan data LKPP audited per 31 Desember 2005 karena sampai dengan saat penyusunan laporan keuangan, data per 30 Juni 2006 belum diterima. C.2.7. Piutang Pajak Piutang Pajak sebesar Rp28,9 triliun Jumlah Piutang Pajak sebesar Rp28.915.096.909.000 merupakan tagihan pajak yang telah ditetapkan dalam Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) yang belum dilunasi sampai dengan tanggal 30 Juni 2006. C.2.8. Piutang Bukan Pajak Piutang Bukan Pajak sebesar Rp37,5 triliun Jumlah Piutang Bukan Pajak sebesar Rp37.536.821.383.292 merupakan piutang penerimaan negara bukan pajak, yaitu semua hak atau klaim terhadap pihak lain atas uang, barang atau jasa yang dapat dijadikan kas dan belum diselesaikan pada tanggal 30 Juni 2006 yang diharapkan dapat diterima dalam jangka waktu tidak Catatan atas Laporan Keuangan - 47 - Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun 2006 (Unaudited) lebih dari enam bulan. Piutang tersebut berasal dari kementerian negara/lembaga, piutang pungutan ekspor, piutang kepada Pertamina dari sektor migas, piutang dividen dan piutang kepada PT Perusahaan Pengelola Aset (PT PPA) dengan rincian sebagai berikut: - Piutang PNBP kementerian negara/lembaga - Piutang pungutan ekspor - Piutang denda dan dividen - Piutang kepada Pertamina - Piutang kepada PT PPA Rp 2.060.014.538.071 333.549.145.478 222.064.582.338 34.891.251.940.000 29.941.177.405 Rp37.536.821.383.292 Piutang Bukan Pajak kepada Pertamina dan PT PPA menggunakan data LKPP audited per 31 Desember 2005 karena sampai dengan saat penyusunan laporan keuangan ini, data per 30 Juni 2006 belum diterima. Piutang Bukan Pajak yang berasal dari kementerian negara/lembaga disajikan pada Tabel 5. Tabel 5 Piutang Bukan Pajak Kementerian Negara/Lembaga per 30 Juni 2006 (dalam rupiah) Kementerian Negara/Lembaga Departemen Keuangan Departemen Energi dan SDM Departemen Perhubungan Departemen Kesehatan Departemen Kebudayaan dan Pariwisata Bapennas Departemen Komunikasi dan Informatika Badan Koordinasi Penanaman Modal Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Departemen Perdagangan Jumlah Jumlah 68.124.223.772 1.205.083.753.264 444.678.079.484 152.897.603.304 67.244.000 245.917.200 185.808.284.891 673.346.850 19.679.553 93.415.000 2.322.990.753 2.060.014.538.071 Rincian piutang bukan pajak yang merupakan Piutang Pungutan Ekspor sebesar Rp333.549.145.478 disajikan pada Daftar 10. Piutang denda dan dividen sebesar Rp222.064.582.338 merupakan pembayaran dividen BUMN kepada pemerintah yang penyelesaiannya dijadwalkan tahun 2005 namun sampai dengan 30 Juni 2006 belum diselesaikan pembayarannya. Keterlambatan penyelesaian ini mengakibatkan denda, yang diperhitungkan sebagai penambah piutang. Rincian piutang dividen per BUMN sebagai berikut: NO NAMA BUMN 1 2 PT Nindya Karya PT Yodya Karya 3 4 5 6 7 8 9 PT Istaka Karya Perum Perumnas PT Bina Karya Perum Peruri PT PDI Batam PT Balai Pustaka PT Perkebunan Nusantara II Jumlah dalam rupiah 3.23.636.563 1.833.116.142 6.265.838.171 69.575.637.648 556.628.402 300.992.549.538 427.075.293 994.699.447 60.722.657.981 Catatan atas Laporan Keuangan - 48 - Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun 2006 (Unaudited) 10 11 12 13 14 PT Perkebunan Nusantara IV PT Perkebunan Nusantara IX PT Inhutani I PT Inhutani V PT Semen Baturaja 18.519.748.325 8.800.481.906 5.000.000.000 2.200.000.000 16.142.512.923 Jumlah 222.064.582.338 Piutang kepada PT PPA sebesar Rp29.941.177.405 dapat dirinci sebagai berikut: Penerimaan: Hasil Pengelolaan Aset (HPA)-bersih Bunga dari Dana hasil Pengelolaan aset yang masih harus disetor Rp 6.643.252.818.635 117.527.996.297 343.200 Lain-lain Jumlah Penerimaan Rp6.760.781.158.132 Pengurangan: Biaya pengelolaan yang dapat diperoleh kembali tahun berjalan dan telah dibayar tunai Biaya pengelolaan yang dapat diperoleh kembali periode sebelumnya yang dibayar tunai pada tahun berjalan Insentif Kinerja Perusahaan PPN atas Insentif Kinerja Perusahaan Dana Cadangan Rp123.572.542.124 15.394.197.662 519.771.619.151 51.977.161.915 Jumlah Pengurangan Rp710.715.520.852 Hasil Pengelolaan Aset yang harus disetor Hasil Pengelolaan Aset yang harus disetor kepada Pemerintah 6.147.954.049.151 (6.118.012.871.746) Jumlah HPA yang masih harus disetor Rp29.941.177.405 C.2.9. Bagian Lancar Tagihan Penjualan Angsuran Bagian Lancar TPA sebesar Rp39,2 juta Jumlah Bagian Lancar Tagihan Penjualan Angsuran (TPA) sebesar Rp39.148.709 merupakan saldo TPA yang akan jatuh tempo dalam tahun anggaran 2006. Jumlah tersebut merupakan Saldo Bagian Lancar TPA yang berada di Badan pemeriksa Keuangan sebesar Rp14.630.000 dan di Bappenas sebesar Rp25.518.709 C.2.10. Bagian Lancar Tagihan Tuntutan Ganti Rugi Bagian Lancar Tagihan TGR sebesar Rp2,8 miliar Jumlah Bagian Lancar Tagihan Tuntutan Ganti Rugi (TGR) sebesar Rp2.752.423.044 merupakan saldo Tagihan TGR kementerian negara/ lembaga yang akan jatuh tempo dalam tahun anggaran 2006. Rincian Bagian Lancar Tagihan TGR untuk masing-masing kementerian negara/lembaga dapat dilihat pada Tabel 6. Tabel 6 Bagian Lancar Tagihan Tuntutan Ganti Rugi per 30 Juni 2006 (dalam rupiah) Kementerian Negara/Lembaga Badan Pemeriksa Keuangan Departemen Luar Negeri Departemen Pertahanan Departemen Keuangan Jumlah 10.469.921 44.151.600 40.259.345 14.012.500 Catatan atas Laporan Keuangan - 49 - Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun 2006 (Unaudited) Departemen Pertanian Departemen Energi dan SDM Departemen Perhubungan Departemen Kesehatan Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Badan Intelejen Negara Bapennas Kepolisian Negara RI Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional Badan Tenaga Atom Nasional Arsip Nasional Republik Indonesia Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Jumlah 62.135.315 268.682.417 317.645 2.075.545.956 50.335.400 98.826.400 1.890.000 1.200.000 7.183.000 56.333.545 9.100.000 10.900.000 1.080.000 2.752.423.044 C.2.11. Piutang Lain-lain Piutang Lain-lain sebesar Rp4,8 triliun Piutang Lain-lain sebesar Rp4.815.783.643.762 merupakan piutang yang tidak dapat diklasifikasikan ke dalam salah satu kategori piutang sebagaimana telah dijelaskan di atas yang terdiri dari piutang lain-lain yang berasal dari kementerian negara/lembaga serta piutang bunga dan denda. Rincian Piutang Lain-lain yang berasal dari kementerian negara/lembaga sebagai berikut: Kejaksanaan Agung Departemen Kehutanan Kementerian Negara Pemuda dan Olahraga Rp4.743.211.292.856 52.250.469.027 184.308.103 Rp4.795.646.069.986 Piutang Lain-lain yang berada di Kejaksaan Agung sebesar Rp4.743.211.292.856 merupakan denda dan hukuman membayar uang pengganti kerugian negara yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap dari beberapa tahun lalu tetapi sampai dengan tanggal 30 Juni 2006 belum diselesaikan. Jumlah Piutang Lain-lain yang berada di Departemen Kehutanan sebesar Rp52.250.469.027 merupakan tagihan Departemen Kehutanan terhadap badan usaha/kelompok usaha yang bergerak di bidang kehutanan berdasarkan perjanjian dan tagihan negara atas pihak perorangan dan pihak ketiga yang mempunyai kekuatan hukum tetap sebagai dasar penagihan dan akan diterima secara bertahap di kemudian hari dengan rincian sebagai berikut: - Pinjaman HTI Lancar - KUHR - KUPA - Denda Hutang Pokok HTI - Denda Kapitalisasi HTI - KPWN Jumlah Rp34.981.416.666 3.308.768.976 3.675.283.385 555.000.000 10.000.000.000 Rp52.250.469.027 Piutang bunga dan denda sebesar Rp20.137.573.776 merupakan jumlah bunga dan denda dari pinjaman pendanaan KUMK eks dana SU-005 yang sudah jatuh tempo tetapi belum diterima sampai dengan tanggal 30 Juni 2006. Rincian Piutang bunga dan denda dapat dilihat pada Daftar 11. C.2.12. Persediaan Persediaan sebesar Rp1,3 triliun Jumlah Persediaan sebesar Rp1.258.905.597.373 merupakan nilai persediaan berdasarkan neraca kementerian negara/lembaga per 30 Juni 2006. Persediaan Catatan atas Laporan Keuangan - 50 - Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun 2006 (Unaudited) antara lain berupa alat tulis kantor, obat-obatan, dan suku cadang. Rincian Persediaan untuk setiap kementerian negara/lembaga dapat dilihat pada Daftar 12. C.2.13. Rek. Dana Investasi/Rek. Pembangunan Daerah RDI/RPD sebesar Rp60,2 triliun Jumlah Rek. Dana Investasi/Rek. Pembangunan Daerah (RDI/RPD) sebesar Rp60.155.463.680.000 merupakan nilai dana investasi per 30 Juni 2006 yang terdiri dari pokok yang belum jatuh tempo sebesar Rp43.519.063.990.000 dan tunggakan sebesar Rp16.636.399.690.000. Tunggakan tersebut terdiri dari tunggakan pokok sebesar Rp6.103.276.190.000 dan tunggakan bunga, biaya komitmen dan denda sebesar Rp10.533.123.500.000. Rincian RDI/RPD menurut rupiah dan valas adalah sebagai berikut: - Jumlah SLA, RDI, dan RPD rupiah - Jumlah SLA dan RDI valas (ekuivalen rupiah) Jumlah Rp30.909.768.770.000 29.245.694.910.000 Rp60.155.463.680.000 Rincian RDI/RPD lebih lanjut dapat dilihat pada Daftar 13. RDI dibentuk berdasarkan Keputusan Dewan Moneter No. 7/Kep/DM/1971 tanggal 31 Desember 1971, merupakan kelanjutan dari pengelolaan pinjaman luar negeri yang diteruspinjamkan, yang sudah dilaksanakan pada PELITA I tahun 1969. Proyek yang dibiayai antara lain pertanian, perkebunan, kehutanan, jasa keuangan bank dan bukan bank, sarana dan prasarana pemerintah daerah dan koperasi, melalui unit usaha BUMN, BUMD/Pemda. Pembiayaan yang berasal dari penerusan pinjaman luar negeri ini diharapkan tidak akan membebani APBN. Pengembalian pinjaman luar negeri bersumber dari pembayaran kembali RDI oleh debitur. SLA diberikan berdasarkan Keppres No. 59 tahun 1972 tentang Penerimaan Kredit Luar Negeri dan Surat keputusan Bersama antara Menteri Keuangan dan Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional. Proyek yang dapat dibiayai melalui SLA antara lain pertanian, eksplorasi laut, kehutanan, perkebunan, farmasi, jasa keuangan bank dan bukan bank, sarana dan prasarana pemerintah daerah, usaha mikro, usaha kecil, usaha menengah, koperasi melalui unit usaha BUMN, BUMD/Pemda dan Koperasi. RPD dibentuk berdasarkan surat Menteri Keuangan No. S-495/MK.01/86 tanggal 7 Mei 1986. Pedoman Pengelolaan RPD mengacu pada Keputusan Menteri Keuangan No. S-1021/KMK.013/1991 tanggal 30 September 1991 dan diperbaharui dengan Surat Keputusan Menteri Keuangan No. 347.a/KMK.017/2000 tanggal 22 Agustus 2000. Proyek yang dapat dibiayai melalui RPD antara lain sarana dan prasarana pemerintah daerah, perusahaan air minum melalui unit usaha BUMD/Pemda. C.2.14. Dana Bergulir Dana Bergulir sebesar Rp2,9 triliun Jumlah Dana Bergulir sebesar Rp2.937.740.327.698 merupakan dana pemerintah yang disalurkan dalam bentuk pinjaman bergulir kepada pengusaha kecil, anggota koperasi, anggota KSM dan lain-lain yang dikelola oleh Departemen Keuangan, Departemen Perindustrian, dan Kementerian Negara Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM). Rincian dana bergulir adalah sebagai berikut: I. Departemen Keuangan Dana terkait dengan RDI Dana tidak terkait dengan RDI Jumlah I II. Kementerian Negara Koperasi dan UKM III. Departemen Perindustrian (LPT INDAG) Jumlah I+II+III Rp 914.231.972.646 297.759.022.109 1.211.990.994.755 1.685.502.846.943 40.246.486.000 Rp 2.937.740.327.698 Catatan atas Laporan Keuangan - 51 - Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun 2006 (Unaudited) Dana Bergulir menggunakan data LKPP (Audited) per 31 Desember 2005 karena sampai dengan saat penyusunan LKPP Semester I Tahun 2006 ini, data per 30 Juni 2006 belum diterima. Dana Bergulir yang dikelola oleh Departemen Keuangan yang disalurkan antara lain melalui Bank Pembangunan Daerah, PT Bank BUKOPIN, PT Bank BRI dan PT Bank Mandiri. Dalam jumlah Dana Bergulir tersebut belum termasuk dana-dana bergulir yang dikelola oleh beberapa kementerian negera/lembaga seperti Departemen Kelautan dan Perikanan, Departemen Pekerjaan Umum, dan Departemen Kehutanan, karena perihal dana bergulir ini belum diungkapkan dalam laporan keuangan kementerian negara/lembaga yang bersangkutan. C.2.15. Investasi Non Permanen Lainnya Investasi Non Permanen Lainnya sebesar Rp2,9 triliun Investasi Non Permanen Lainnya merupakan pinjaman pendanaan Kredit Usaha Mikro dan Kecil (KUMK) yang disalurkan melalui BUMN dan lembaga keuangan yang ditunjuk sebagai BUMN Pengelola dan/atau Lembaga Keuangan Pelaksana (LKP). Pinjaman pendanaan KUMK merupakan kelanjutan pendanaan Kredit Likuiditas Bank Indonesia (KLBI) sehubungan dengan berlakunya Undang-Undang No. 23 Tahun 1999, BI tidak diperkenankan lagi untuk memberikan kredit likuiditas. Untuk itu pemerintah menerbitkan Surat Utang No. SU-005/MK/1999 tanggal 29 Desember 1999 dengan pagu sebesar Rp9,97 triliun. Realisasi pencairan pinjaman pendanaan KUMK eks dana SU-005 sampai dengan 30 Juni 2006 adalah sebesar Rp2.850.000.000.000 dengan rincian sebagai berikut: Outstanding 1 Januari 2006 Mutasi pinjaman tahun 2006 Outstanding 30 Juni 2006 Rp2.684.000.000.000 166.000.000.000 Rp2.850.000.000.000 Rincian mengenai pencairan pinjaman pendanaan KUMK sampai dengan tanggal 30 Juni 2006 dapat dilihat pada Daftar 14. C.2.16. Investasi Permanen Penyertaan Modal Pemerintah Penyertaan Modal Pemerintah sebesar Rp430,4 triliun Jumlah Investasi Permanen Penyertaan Modal Pemerintah (PMP) sebesar Rp430.416.127.491.383 merupakan nilai penyertaan modal pemerintah per 31 Desember 2005 yang terdiri dari penyertaan modal pemerintah pada Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sebesar Rp393.102.042.283.196; penyertaan modal pemerintah pada perusahaan minoritas (non BUMN) sebesar Rp2.627.090.000.000; dan pada Lembaga Internasional sebesar Rp34.686.995.208.187. Investasi Permanen Penyertaan Modal Pemerintah (PMP) menggunakan data LKPP (Audited) per 31 Desember 2005 karena sampai dengan saat penyusunan LKPP Semester I Tahun 2006 ini, data per 30 Juni 2006 belum diterima. Penyertaan pada BUMN (kepemilikan sama dengan atau lebih dari 51%) merupakan penjumlahan total ekuitas masing-masing BUMN setelah dikalikan dengan persentase kepemilikan pemerintah pada BUMN yang bersangkutan (equity method). Penyertaan modal pemerintah pada Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sebesar Rp393.102.042.283.196 diperoleh dari laporan keuangan 139 BUMN dan 13 Rumah Sakit yang telah berubah statusnya menjadi Badan Layanan Umum (BLU) sejak pertengahan tahun 2005. Laporan Rumah Sakit BLU terdiri dari 1 laporan keuangan audited, 3 laporan keuangan unaudited, dan 9 laporan keuangan prognosa. Laporan keuangan BUMN terdiri dari: - 108 laporan keuangan audited Rp237.999.708.382.435; - 2 laporan keuangan unaudited Rp123.534.566.094.700; dengan nilai investasi sebesar dengan nilai investasi sebesar Catatan atas Laporan Keuangan - 52 - Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun 2006 (Unaudited) - 23 laporan keuangan prognosa tahun 2005 dengan nilai investasi sebesar Rp18.930.865.750.900; 1 laporan keuangan Triwulan III tahun 2005 dengan nilai investasi sebesar Rp11.602.362.462.900; 5 laporan keuangan audited tahun 2004 dengan nilai investasi minus sebesar Rp689.812.513.917. Penyertaan modal pemerintah pada perusahaan minoritas (non BUMN) merupakan penyertaan pemerintah pada perusahaan dengan prosentase kepemilikan kurang dari 51%. Nilai penyertaan pada perusahaan minoritas dengan kepemilikan 20 % atau lebih disajikan dengan menggunakan metode ekuitas (equity method), sedangkan kepemilikan kurang dari 20 % menggunakan metode biaya (cost method). Dari 21 perusahaan minoritas, 19 perusahaan telah menyajikan laporan keuangannya, termasuk PT Freeport yang pada tahun anggaran 2005 telah menyetor dividen ke Rekening Kas Negara (BUN 502.000000) sebesar Rp1.172.063.555.400. Dua perusahaan minoritas yang belum menyampaikan laporan keuangannya adalah PT Asean Bintulu Fertilizer dan PT Asean Copper Product berkedudukan di luar negeri (Malaysia). Penyertaan pada Lembaga Internasional merupakan Penyertaan Modal Pemerintah Indonesia pada beberapa organisasi/lembaga keuangan internasional/regional yang telah disetor sampai dengan 31 Desember 2005. Setoran dalam bentuk promissory notes tidak diperhitungkan dalam nilai penyertaan modal ini. PMP ini dikonversikan ke dalam rupiah berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia pada tanggal 31 Desember 2005. Rincian penyertaan modal pemerintah pada BUMN dapat dilihat pada Daftar 15. Sesuai dengan amanat Pasal 30 ayat (2) UU No.17 Tahun 2003 dan Pasal 22 ayat (1) PP No.8 Tahun 2006, LKPP dilampiri dengan ikhtisar laporan keuangan perusahaan negara. Ikhtisar Laporan Keuangan Perusahaan Negara yang memuat informasi lebih rinci tentang aktiva, kewajiban, ekuitas, pendapatan, beban, dan laba (rugi) bersih disajikan dalam Daftar 15. Rincian penyertaan modal pemerintah pada perusahaan minoritas dapat dilihat pada Daftar 16, dan rincian penyertaan modal pemerintah pada Lembaga Internasional dapat dilihat pada Daftar 17. C.2.17. Investasi Permanen Lainnya Investasi Permanen Lainnya sebesar Rp154,2 triliun Jumlah Investasi Permanen Lainnya sebesar Rp154.152.493.797.927 merupakan nilai Penyertaan Modal Pemerintah pada Otorita Batam, Badan Pengelola Komplek Kemayoran, Badan Pengelola Gelora Bung Karno, Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) dan PT Sarana Multigriya Finansial (PT SMF). Investasi Permanen Lainnya menggunakan data LKPP Tahun 2005 (Audited) per 31 Desember 2005 karena sampai dengan saat penyusunan LKPP Semester I Tahun 2006 ini, data per 30 Juni 2006 belum diterima, kecuali investasi pada Otorita Batam. Besarnya penyertaan modal pada Otorita Batam, Badan Pengelola Komplek Kemayoran, Badan Pengelola Gelora Bung Karno, dan Bank Indonesia berdasarkan laporan keuangan dengan metode ekuitas. Sedangkan penyertaan modal pemerintah pada LPS dan PT SMF berdasarkan pengeluaran penyertaan modal pemerintah. Rincian Investasi Permanen Lainnya adalah sebagai berikut: - Bank Indonesia - Otorita Batam - BP Kemayoran - BP Gelora Bung Karno - Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) - PT Sarana Multigriya Finansial (PT SMF) Jumlah Rp 130.226.559.000.000 3.332.951.449.916 1.753.205.767.127 13.839.777.580.884 4.000.000.000.000 1.000.000.000.000 Rp 154.152.493.797.927 *) **) ***) Catatan atas Laporan Keuangan - 53 - Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun 2006 (Unaudited) Keterangan: *) Nilai ekuitas pada BI merupakan selisih antara nilai aset sebesar Rp695.416.934 juta dengan nilai kewajiban sebesar Rp565.190.375 juta. **) Merupakan modal awal LPS untuk Obligasi dalam rangka Penjaminan. Pada saat krisis moneter dan perbankan pada tahun 1998, dimana kepercayaan masyarakat terhadap industri perbankan menurun, pemerintah menetapkan untuk memberi penjaminan terhadap seluruh kewajiban bank (blanket guarantee). Dengan pertimbangan bahwa kepercayaan masyarakat terhadap industri perbankan dan perekonomian nasional telah pulih, pemerintah telah menetapkan untuk mengakhiri kebijakan blanket guarantee dan menggantikannya dengan sistem penjaminan terbatas yang dilakukan oleh LPS. ***) Merupakan modal awal pendirian Persero untuk bidang pembiayaan sekunder perumahan. C.2.18. Aset Tetap Jumlah Aset Tetap sebesar Rp266.966.283.215.733 merupakan nilai aset tetap berdasarkan neraca kementerian negara/lembaga per 30 Juni 2006. Aset tetap dinilai dengan menggunakan metode harga perolehan (acquisition cost) dan belum memperhitungkan depresiasi (penyusutan). Untuk aset tetap yang belum diketahui harga perolehannya dinilai sebesar Rp1 (satu rupiah). Sampai saat ini belum dilakukan penilaian atas nilai wajar aset tetap. Rincian menurut jenis aset tetap dan grafiknya dapat dilihat pada Tabel 7 dan Grafik 11. Rincian lebih lanjut aset tetap untuk setiap kementerian negara/lembaga dapat dilihat pada Daftar 18. Tabel 7 Aset Tetap per 30 Juni 2006 (dalam rupiah) Jenis Aset Tetap Tanah Peralatan dan Mesin Gedung dan Bangunan Jalan. Irigasi. dan Jaringan Aset Tetap Lainnya Konstruksi Dalam Pengerjaan 80 Jumlah 75.429.618.925.087 84.880.045.036.505 39.032.321.063.891 55.896.519.678.867 3.648.052.059.074 8.079.726.452.309 266.966.283.215.733 84.9 90 75.4 70 55.9 60 triliun rupiah Aset Tetap sebesar Rp267,0 triliun 50 39.0 40 30 20 8.1 10 3.6 0 Tanah Peralatan dan Mesin Gedung dan Jalan, Irigasi Aset Tetap Bangunan dan Jaringan Lainnya Konstruksi dalam Pengerjaan Grafik 11: Komposisi Aset Tetap Berdasarkan Jenisnya per 30 Juni 2006 Catatan atas Laporan Keuangan - 54 - Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun 2006 (Unaudited) C.2.19. Dana Cadangan Dana Cadangan sebesar Rp1,7 triliun Dana cadangan dibentuk berdasarkan kebijakan Pemerintah pada tahun 1991 dimana pemerintah menyisihkan sebagian kelebihan realisasi pendapatan pajak untuk digunakan sebagai Cadangan Anggaran Pembangunan (CAP) sebesar Rp3.500.000.000.000 CAP merupakan restricted cash pemerintah yang akan digunakan apabila terjadi defisit dalam tahun-tahun anggaran berikutnya. CAP tersebut pernah digunakan pada tahun anggaran 1993/1994 sebesar Rp1.770.000.000.000. Saldo Rekening CAP sebesar Rp1.730.000.000.000 menggunakan data LKPP (Audited) per 31 Desember 2005 karena sampai dengan saat penyusunan LKPP Semester I Tahun 2006 ini, data per 30 Juni 2006 belum diterima. C.2.20. Aset Lainnya Aset Lainnya sebesar Rp78,5 triliun Jumlah Aset Lainnya sebesar Rp78.468.877.054.498 merupakan saldo Tagihan Penjualan Angsuran (TPA) dan Tagihan Tuntutan Ganti Rugi (TGR) yang akan jatuh tempo lebih dari satu tahun, Kemitraan dengan Pihak Ketiga, Dana yang Dibatasi Pengunaannya (restricted assets), Aset Tak Berwujud dan Aset Lain-lain yang berasal dari kementerian negara/lembaga, PPA, Tim Pemberesan (TP), DJPLN Departemen Keuangan dan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) dengan rincian sebagaimana disajikan pada Tabel 8. Tabel 8 Aset Lainnya per 30 Juni 2006 (dalam rupiah) Uraian Jumlah Tagihan Penjualan Angsuran 79.152.696 Tagihan Tuntutan Ganti Rugi Kemitraan dengan Pihak Ketiga 41.234.938.002 1.493.439.867 30.368.601.955.762 Dana yang Dibatasi Penggunaannya Aset Tak Berwujud Aset Lain-lain yang berasal dari: - Kementerian Negara / Lembaga - PPA *) - Eks Tim Pemberesan *) - DJPLN *) - KKKS BP Migas *) Jumlah *) data LKPP Tahun 2005 (Audited) 39.764.738.249 48.017.702.829.922 4.304.115.707.267 8.893.391.456.657 1.099.621.502.074 780.629.350.227 32.939.944.813.697 78.468.877.054.498 Saldo Tagihan Penjualan Angsuran sebesar Rp79.152.696 terdiri dari: - Badan Pemeriksa Keuangan - Bappenas Jumlah Rp35.530.000 43.622.696 Rp79.152.696 Tagihan TGR masing-masing kementerian negara/lembaga dapat dilihat pada Tabel 9. Catatan atas Laporan Keuangan - 55 - Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun 2006 (Unaudited) Tabel 9 Tagihan TGR menurut Kementerian Negara/Lembaga (dalam rupiah) Kementerian Negara/Lembaga Dewan Perwakilan Rakyat Badan Pemeriksa Keuangan Kejaksanaan Agung Departemen Luar Negeri Departemen Pertahanan Departemen Hukum dan HAM Departemen Keuangan Departemen Pertanian Departemen Perhubungan Departemen Sosial Departemen Kehutanan Departemen Kebudayaan dan Pariwisata Kementerian Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Kementerian Negara Pemberdayaan Perempuan Badan Intelejen Negara Badan Pusat Statistik Bappenas Badan Pertanahan Nasional Departemen Komunikasi dan Informatika Kepolisian Negara RI Badan Tenaga Atom Nasional Jumlah Jumlah 7.860.000 1.890.941.839 130.680.000 19.753.340.170 4.478.007.963 211.770.746 2.102.500.332 233.439.134 433.857.295 75.435.672 1.054.327.091 175.793.055 14.050.000 41.250.000 4.073.340 8.241.600 1.540.000 2.018.982.060 39.103.623 7.153.500 8.552.590.582 41.234.938.002 Saldo Kemitraan dengan Pihak Ketiga sebesar Rp1.493.439.867 terdiri dari saldo kemitraaan antara Departemen Kehutanan dengan pihak lain yang mempunyai ikatan dengan Departemen Kehutanan dan rekanan yang melaksanakan pekerjaan dari Departemen Kehutanan dan pemegang hak perijinan kehutanan sebesar Rp33.569.000; kemitraan pada Departemen Agama sebesar Rp19.800.000 dan kemitraan pada Departemen Pekerjaan Umum sebesar Rp1.243.475.250. Saldo Dana yang Dibatasi Pengunaannya sebesar Rp30.368.601.955.762 terdiri dari rekening khusus pemerintah di BI Rp1.787.807.379.273; rekening dana reboisasi sebesar Rp10.586.433.835.106; Dana Moratorium sebesar Rp17.259.468.525.408; dana penjaminan sebesar Rp328.993.281.922; kas besi pada Perwakilan Republik Indonesia di luar negeri sebesar Rp405.898.934.053. Saldo rekening dana reboisasi sebesar Rp10.586.433.835.106 merupakan rekening dana reboisasi yang penggunaan dananya hanya untuk kegiatan reboisasi dan rehabilitasi lahan melalui skema pinjaman. Saldo rekening tersebut termasuk jasa giro sebesar Rp29.054.028.983 yang belum disetor ke kas negara sampai dengan tanggal 31 Desember 2005. Kebijakan pengelolaan dana tersebut diatur dengan ketentuan Inpres Nomor 9 Tahun 1999. Inpres Nomor 4 Tahun 2000 serta PP Nomor 35 Tahun 2002. Saldo rekening dana reboisasi menggunakan data LKPP (Audited) per 31 Desember 2005. Rincian per rekening disajikan pada Daftar 19. Saldo Dana Moratorium sebesar Rp17.259.468.525.408 merupakan dana moratorium yang berada pada Bank Umum dan BI. Saldo Dana Moratorium menggunakan data LKPP (Audited) per 31 Desember 2005. Rincian per rekening dapat dilihat pada Daftar 20. Dana Penjaminan sebesar Rp328.993.281.922 merupakan dana penjaminan yang berada di Kementerian Negara Koperasi dan UKM per 30 Juni 2006. Selain dana-dana di atas, masih terdapat escrow accounts subsidi dan dana bagi hasil yang belum dimasukkan dalam neraca karena belum dapat diverifikasi dan belum diidentikasi. Escrow accounts subsidi meliputi BBM, listrik, pupuk, dan pangan yang belum dapat diverifikasi oleh BPKP. Saldo escrow accounts subsidi Catatan atas Laporan Keuangan - 56 - Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun 2006 (Unaudited) sebesar Rp1.197.801.908.944. Rincian per rekening disajikan pada Daftar 31. Escrow accounts dana bagi hasil merupakan rekening penampungan untuk dana bagi hasil perikanan, pertambangan umum, kehutanan, dan DAK DR yang belum disalurkan pada tahun anggaran bersangkutan karena daerah penghasil belum teridentifikasi. Saldo escrow accounts dana bagi hasil sebesar Rp2.309.036.800.019. Rincian per rekening disajikan pada Daftar 32. Nilai kedua escrow account tersebut masih menggunakan data LKPP (Audited) per 31 Desember 2005 karena sampai dengan saat penyusunan LKPP Semester I Tahun 2006 ini, data per 30 Juni 2006 belum diterima. Aset Tak Berwujud sebesar Rp39.764.738.249 merupakan aset tak berwujud yang berada di kementerian negara/lembaga per 30 Juni 2006 dengan rincian sebagai berikut: - Badan Intelejen Negara - Dewan Ketahanan Nasional - Arsip Nasional Republik Indonesia Jumlah Rp36.868.844.000 1.589.807.799 1.306.086.450 Rp39.764.738.249 Aset Lain-lain yang berasal dari kementerian negara/lembaga disajikan pada Tabel 10. Tabel 10 Aset Lain-lain menurut Kementerian Negara/Lembaga (dalam rupiah) Kementerian Negara/Lembaga Dewan Perwakilan Rakyat Departemen Keuangan Departemen Pertanian Departemen Perindustrian Departemen Perhubungan Departemen Pendidikan Nasional Departemen Agama Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi Departemen Kehutanan Departemen Pekerjaan Umum Kementerian Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Kementerian Negara Pemberdayaan Perempuan Badan Pusat Statistik Departemen Komunikasi dan Informatika Kepolisian Negara RI Lembaga Ketahanan Nasional Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional Komisi Pemilihan Umum Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi Arsip Nasional Republik Indonesia Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Badan Rehabilitasi dan Rekonstruksi NAD-Nias Jumlah Jumlah 1.018.778.620 1.828.781.995.414 2.524.481.304 111.939.837 92.108.100 627.748.121.233 7.211.634.869 76.328.639 1.786.179.403.017 16.809.652.090 331.479.349 30.000.000 60.000 353.432.722 4.555.394.000 203.507.975 536.276.151 4.800.000 326.642.140 607.893.000 25.253.105.777 1.358.673.030 4.304.115.707.267 Aset Lain-lain pada Departemen Kehutanan sebesar Rp1.786.179.403.017 terdiri dari: Dana Reboisasi diblokir PTUN Deposito terbeku KUKDAS Rekening QQ HTI Pinjaman kepada KPWN Rp283.849.163.266 19.580.082.788 67.890.000.000 Catatan atas Laporan Keuangan - 57 - Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun 2006 (Unaudited) Pinjaman kepada Konsorsium Sea Games Rekening KUPA KUHR Piutang HTI Klaim Asuransi Helikopter Nbell 412 Helikopter Nbell yang jatuh dan belum dihapus Jumlah 118.244.559.913 36.591.205.231 134.337.472.525 1.043.676.119.295 35.486.300.000 46.524.500.000 Rp1.786.179.403.017 Aset Lain-lain yang berasal dari PPA sebesar Rp8.893.391.456.657 merupakan aset pemerintah eks BPPN yang masih dikelola PPA menunggu untuk dijual dan hasilnya disetorkan ke Kas Negara sebagai PNBP. Nilai aset tersebut merupakan nilai pengalihan eks BPPN ke Menteri Keuangan berdasarkan data LKPP (Audited) per 31 Desember 2005. Rincian disajikan pada Daftar 21. Aset Lain-lain yang berasal dari Tim Pemberesan (TP) sebesar Rp1.099.621.502.074 merupakan aset pemerintah eks BPPN yang status kepemilikan dan nilainya masih bermasalah (belum bersih) sehingga belum dapat diserahkan kepada PT PPA. Data aset tersebut menggunakan data LKPP (Audited) per 31 Desember 2005. Rincian disajikan pada Daftar 22. Aset inventaris kantor eks BPPN yang berasal dari pengadaan BPPN dan BBO/BBKU belum dimasukkan dalam laporan ini karena nilai wajar aset tersebut belum ditetapkan oleh Menteri Keuangan. Nilai perolehan dan nilai pengalihan aset tersebut pada saat penyerahan ke Menteri Keuangan (30 April 2004) dianggap terlalu tinggi sehingga perlu dilakukan penilaian terlebih dahulu oleh Tim Interdept. Aset Lain-lain yang berasal dari DJPLN Departemen Keuangan sebesar Rp780.629.350.227 merupakan piutang macet kementerian negara/lembaga yang penagihannya dialihkan ke DJPLN. hasil bersih penagihan akan merupakan PNBP kementerian negara/lembaga yang bersangkutan. Data aset tersebut menggunakan data LKPP (Audited) per 31 Desember 2005. Rincian disajikan pada Daftar 23. Aset Lain-lain yang berasal dari BP Migas sebesar Rp32.939.944.813.697 merupakan aset negara yang digunakan dalam rangka kontrak kerja sama minyak bumi dan gas alam serta aset negara berupa peralatan dan mesin di bawah pengelolaan internal BP Migas. Angka yang disajikan merupakan nilai buku per 31 Desember 2005. yang dihitung dari harga perolehan aset sebesar Rp208.069.987.534.992 dikurangi akumulasi depresiasi sebesar Rp175.130.042.721.295. Rincian lebih lanjut disajikan pada Daftar 24. C.2.21. Utang Perhitungan Fihak Ketiga (PFK) Utang PFK sebesar Rp220,0 miliar Utang PFK sebesar Rp219.972.238.360 merupakan selisih antara Penerimaan Potongan PFK dan Pengeluaran Pembayaran kepada pihak ketiga. Utang PFK menggunakan data LKPP (Audited) per 31 Desember 2005 karena sampai dengan saat penyusunan LKPP Semester I Tahun 2006 ini, data per 30 Juni 2006 belum diterima. Rekapitulasi penerimaan dan pengeluaran PFK adalah sebagai berikut: Uraian Pengembl. Pen. PFK 10% Gaji Pengembl. Pen. PFK 2% Pensiun Pengembl. PFK 2% Pemda Pengembl. PFK Lain Total Pengeluaran PFK Penerimaan Pengeluaran Saldo 6.046.152.823.205 5.897.711.256.299 148.441.566.906 69.801.412.745 90.226.481.192 (20.425.068.447) 360.063.914.901 297.595.790.000 314.103.965.000 251.600.000.000 45.959.949.901 45.995.790.000 6.773.613.940.851 6.553.641.702.491 219.972.238.360 Catatan atas Laporan Keuangan - 58 - Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun 2006 (Unaudited) C.2.22. Bagian Lancar Utang Jangka Panjang Bagian Lancar Utang Jangka Panjang sebesar Rp82,6 triliun Jumlah Bagian Lancar Utang Jangka Panjang sebesar Rp82.565.628.233.981 merupakan utang pemerintah baik dalam negeri maupun luar negeri yang diperhitungkan akan dibayar atau jatuh tempo dalam tahun 2006. Jumlah Bagian Lancar Utang Luar Negeri disajikan pada Tabel 11. Rincian Bagian Lancar Utang Luar Negeri yang akan dibayar per bulan selama tahun 2006 dapat dilihat pada Daftar 25. Bagian Lancar Utang Jangka Panjang Luar Negeri menggunakan data LKPP (Audited) per 31 Desember 2005 karena sampai dengan saat penyusunan laporan keuangan, data per 30 Juni 2006 belum diterima. Tabel 11 Bagian Lancar Utang Luar Negeri per Jenis Utang (dalam rupiah) Jenis Utang Jumlah Bilateral Bonds and Notes 19.873.704.475.240 82.947.397.870 Kredit Komersil Kredit Ekspor Leasing Multilateral 56.940.432.280 14.771.267.440.930 642.644.133.660 20.065.627.469.370 Jumlah 55.493.131.349.350 Bagian Lancar Utang Dalam Negeri merupakan reklasifikasi surat utang negara (SUN) dalam negeri yang akan jatuh tempo dalam waktu satu tahun setelah tanggal neraca per 30 Juni 2006, sebagaimana disajikan pada Tabel 12. Tabel 12 Bagian Lancar Utang Dalam Negeri per Jenis Obligasi (dalam rupiah) Jenis Bonds Fixed Rate Bonds : Nominal Unamortized Premium (Discount) Nilai bersih (nilai buku) (I) Variable Rate Bonds : Nominal Unamortized Premium (Discount) Jumlah 4.441.000.000.000 (7.953.037.967) 4.433.046.962.033 12.051.037.000.000 0 Nilai bersih (nilai buku) (II) CPI Indexed Linked Bonds Nominal yang harus diamortisasi Accrued Indexation Nilai bersih (nilai buku) (III) 12.051.037.000.000 Jumlah (I + II + III) 27.072.496.884.631 10.588.412.922.598 0 10.588.412.922.598 Rincian lebih lanjut mengenai Bagian Lancar Utang Obligasi Dalam Negeri dapat dilihat pada Daftar 26. Sedangkan Laporan Pertanggungjawaban Pengelolaan SUN Tahun Anggaran 2005 dapat dilihat pada Daftar 33. C.2.23. Utang Bunga Utang Bunga sebesar Rp50,1 triliun Jumlah Utang Bunga sebesar Rp50.052.048.834.545 merupakan jumlah utang bunga luar negeri dan biaya-biaya lain yang berkaitan dengan utang luar negeri pemerintah dan utang bunga obligasi yang akan dibayar dalam tahun anggaran 2006. Utang Bunga Luar Negeri merupakan proyeksi pembayaran bunga dan komisi Catatan atas Laporan Keuangan - 59 - Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun 2006 (Unaudited) tahun 2006. Utang bunga luar negeri menggunakan data LKPP (Audited) per 31 Desember 2005 karena sampai dengan saat penyusunan laporan keuangan, data per 30 Juni 2006 belum diterima. Rincian utang bunga dan kewajiban luar negeri lainnya disajikan pada Tabel 13. Tabel 13 Utang Bunga dan Kewajiban Luar Negeri Lainnya (dalam rupiah) Jumlah Bunga Utang Bilateral Bonds And Notes Kredit Komersial Kredit Ekspor Leasing Multilateral 8.431.652.154.790 127.374.269.640 32.253.380.110 4.984.149.302.110 44.051.473.900 7.995.187.120.210 Jumlah Bunga (I) 21.614.667.700.760 Komisi Bilateral Kredit Ekspor Multilateral 14.553.511.600 51.916.456.900 68.284.733.950 Jumlah Komisi (II) 134.754.702.450 Jumlah I+II 21.749.422.403.210 Rincian lebih lanjut Biaya Bunga dan Biaya Utang Luar Negeri Lainnya dapat dilihat pada Daftar 27. Utang Bunga Obligasi menggunakan data per 30 Juni 2006. Rincian utang bunga obligasi dapat dilihat pada Tabel 14. Tabel 14 Utang Bunga Obligasi (dalam rupiah) Utang Bunga Jumlah Fixed Rate Bonds 5.613.321.388.904 Variable Rate Bonds CPI Index Linked Bonds (SU) – not yet due CPI Index Linked Bonds (SU) – pastdue*) SRBI-1/MK/2003 dan SU – 005 2.650.788.817.079 505.978.981.153 18.369.828.583.261 78.458.472.171 International Bonds 1.084.250.188.767 Jumlah 28.302.626.431.335 Keterangan : *) Utang bunga atas CPI Index Linked Bonds (SU) – past due adalah utang bunga tertunggak atas penerbitan SU-002 dan SU-004 yang dihitung sejak diterbitkan sampai tanggal pembayaran bunga terakhir sebelum 30 Juni 2006 (1 April 2006 untuk SU-002 dan 1Juni 2006 untuk SU-004), dan baru dibayar sebagian oleh Pemerintah dengan rincian sebagai berikut (dalam rupiah): ITEM Bunga terutang Yang telah dibayar Sisa terutang SU-002 SU-004 Per 1 April 2006 Per 1 Juni 2006 5.771.159.591.187 863.013.698.630 14.288.266.238.649 826.583.547.945 4.908.145.892.557 Jumlah 20.059.425.829.836 1.689.597.246.575 13.461.682.690.704 18.369.828.583.261 Catatan atas Laporan Keuangan - 60 - Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun 2006 (Unaudited) Utang bunga CPI Index Linkeds Bonds (SU)-not yet due adalah utang bunga SU-002 dan SU-004 akrual. yang dihitung dari tanggal pembayaran bunga terakhir sampai tanggal pelaporan, 30 Juni 2006. Rincian lebih lanjut Utang Bunga Obligasi dapat dilihat pada Daftar 28. Formula perhitungan bunga dan accrued interest dapat dilihat pada Daftar 29. C.2.24. Utang Jangka Panjang Dalam Negeri SUN Utang Jangka Panjang DN SUN sebesar Rp654,8 triliun Jumlah Utang Jangka Panjang Dalam Negeri SUN sebesar Rp654.820.315.889.114 merupakan posisi Utang Obligasi Dalam Negeri yang akan jatuh tempo lebih dari satu tahun setelah tanggal neraca per 30 Juni 2006 sebagaimana disajikan pada Tabel 15. Tabel 15 Utang Jangka Panjang Dalam Negeri Obligasi (dalam rupiah) Jenis Obligasi Dalam Negeri Jumlah Fixed Rate Bonds Principle Outstanding Unamortized Premium (Discount) Nilai bersih (nilai buku) (I) Variable Rate Bonds Principle Outstanding Unamortized Premium (Discount) 205.979.851.00.000 (3.470.925.302.575) 202.508.925.697.425 184.821.071.000.000 0 Nilai bersih (nilai buku) (II) CPI Index Linked Bonds (SU) Principle Outstanding Accrued Indexation 184.821.071.000.000 Nilai bersih (nilai buku) (III) 120.242.743.897.159 SRBI-1/MK/2003 Principle Outstanding-SRBI-1 Principle Outstanding-SU-005 120.242.743.897.159 0 144.536.094.294.530 2.711.481.000.000 Jumlah nilai nominal (IV) 147.247.575.294.530 Jumlah ( I+II+III+IV+V) 654.820.315.889.114 Rincian Utang Obligasi Dalam Negeri Jangka Panjang dapat dilihat pada Daftar 30. Catatan : a. Jumlah yang tercantum dalam CPI Index Linked Bonds (SU – Surat Utang) adalah jumlah pokok SU-002 dan SU-004 setelah memperhitungkan indeksasi pada awal tahun anggaran 2004. Jumlah nominal SU-002 dan SU-004 pada saat diterbitkan masing-masing sebesar Rp20.000.000.000.000 dan Rp53.779.500.000.000 Surat Utang diindeks setiap awal tahun anggaran berdasarkan inflasi pada tahun anggaran sebelumnya. b. Dalam rangka program penjaminan. pada tanggal 6 September 2001. Pemerintah menerbitkan SU-006 sebesar nominal Rp40.000.000.000.000. Jumlah nominal atas SU-006 ini merupakan jumlah maksimum. sehingga baru akan efektif menjadi utang jika benar-benar sudah terjadi penarikan. Namun sampai 30 Juni 2006 belum terpakai sama sekali. sehingga nilai utang Pemerintah atas SU-006 ini per tanggal 30 Juni 2006 adalah nol. c. Nilai nominal penerbitan SRBI adalah sebesar Rp144.536.094.294.530 atau sama dengan jumlah nominal SU-001 dan SU-003. SRBI jatuh tempo tahun 2033 dengan tingkat kupon 0.1% setahun dihitung dari sisa pokok terutang yang dibayarkan secara periodik 2 (dua) kali setahun. Pelunasan SRBI akan bersumber dari surplus Bank Indonesia yang menjadi bagian Pemerintah dan akan dilakukan apabila rasio modal terhadap kewajiban moneter BI telah mencapai di atas 10%. Dalam hal rasio modal terhadap kewajiban moneter Bank Indonesia kurang dari 3%, maka Pemerintah akan membayar charge kepada Bank Indonesia sebesar kekurangan dana yang diperlukan Catatan atas Laporan Keuangan - 61 - Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun 2006 (Unaudited) untuk mencapai rasio modal tersebut. d. SUU-005 tidak diindeks terhadap inflasi, dan bunganya ditetapkan sebesar tingkat bunga SBI 3 bulan dan dibayar setiap enam bula yaitu setiap tanggal 10 Juni dan 10 Desember. Pokok SU-005 mulai diamortisasi/dicicil 10 Desember 2007 C.2.25. Utang Jangka Panjang Dalam Negeri Lainnya Utang Jangka Panjang DN Lainnya sebesar Rp1,7 triliun Jumlah Utang Jangka Panjang Dalam Negeri Lainnya sebesar Rp1.738.390.160.166 merupakan utang jangka panjang pemerintah yang terkait dengan dana pensiun pegawai negeri dan pembekuan PT Bank Asiatic (BAS) dan PT Bank Dagang Bali (BDB). Utang Jangka Panjang Dalam Negeri Lainnya menggunakan data LKPP (Audited) per 31 Desember 2005 karena sampai dengan saat penyusunan LKPP Semester I Tahun 2006 ini, data per 30 Juni 2006 belum diterima. Utang kepada dana pensiun sebesar Rp1.717.659.839.897 merupakan saldo unfunded liability tahun 2004 kepada PT TASPEN akibat perubahan formula perhitungan manfaat dari SK Menkeu No. 500/KMK.06/2004. Utang kepada nasabah PT Bank Asiatic (BAS) dan PT Bank Dagang Bali (BDB) sebesar Rp20.730.320.269 merupakan kewajiban pemerintah sesuai dengan ketentuan Program Penjaminan Pemerintah (PPP) sampai dengan 31 Desember 2005 yang dijamin dan layak dibayarkan berdasarkan verifikasi BPKP. C.2.26. Utang Jangka Panjang Luar Negeri Perbankan Utang Jangka Panjang LN Perbankan sebesar Rp541,8 triliun Jumlah Utang Jangka Panjang Luar Negeri Perbankan sebesar Rp541.788.132.754.460 merupakan posisi Utang Luar Negeri yang akan jatuh tempo lebih dari satu tahun setelah tanggal neraca sebagaimana disajikan pada Tabel 16. Tabel 16 Utang Luar Negeri Perbankan per Jenis Utang (dalam rupiah) Jenis Utang Bilateral Multilateral Kredit Ekspor Jumlah Outstanding 31 Des 05 306.195.731.640.000 173.822.041.960.000 Bagian Lancar 19.873.704.475.240 20.065.627.469.370 Utang Jangka Panjang 286.322.027.164.760 153.756.414.490.630 116.480.958.540.000 14.771.267.440.930 101.709.691.099.070 596.498.732.140.000 54.710.599.385.540 541.788.132.754.460 Utang Jangka Panjang Luar Negeri Perbankan menggunakan data LKPP audited per 31 Desember 2005 karena sampai dengan saat penyusunan LKPP Semester I Tahun 2006 ini, data per 30 Juni 2006 belum diterima. C.2.27. Utang Jangka Panjang Luar Negeri Non Perbankan Utang Jangka Panjang LN Non Perbankan sebesar Rp2,2 triliun Jumlah Utang Jangka Panjang Luar Negeri Non Perbankan sebesar Rp2.247.197.068.470 merupakan posisi Utang Luar Negeri yang akan jatuh tempo lebih dari satu tahun setelah tanggal neraca sebagaimana disajikan pada Tabel 17. Tabel 17 Utang Luar Negeri Non Perbankan per Jenis Utang (dalam rupiah) Jenis Utang Obligasi Leasing Jumlah Outstanding 31 Des 05 Bagian Lancar Utang Jangka Panjang 1.643.536.680.000 1.329.251.920.000 82.947.397.870 642.644.133.660 1.560.589.282.130 686.607.786.340 2.972.788.600.000 725.591.531.530 2.247.197.068.470 Utang Jangka Panjang Luar Negeri Non Perbankan menggunakan data LKPP Catatan atas Laporan Keuangan - 62 - Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun 2006 (Unaudited) audited per 31 Desember 2005 karena sampai dengan saat penyusunan LKPP Semester I Tahun 2006 ini, data per 30 Juni 2006 belum diterima. C.2.28. Utang Jangka Panjang Luar Negeri SUN Utang Jangka Panjang LN SUN sebesar Rp52,0 triliun Jumlah Utang Jangka Panjang Luar Negeri SUN sebesar Rp52.027.551.480.642 merupakan posisi Utang Obligasi Luar Negeri (International Bonds-RI0014) yang akan jatuh tempo lebih dari satu tahun setelah tanggal neraca per 30 Juni 2006 dengan rincian sebagai berikut: Original Issued Principles* Accrued Indexation Net Unamortized Premium (Discount) Rp52.072.000.000.000 (922.000.000.000) 877.551.480.642 Nilai bersih (nilai buku) (V) Rp52.027.551.480.642 *) konversi ke dalam Rupiah menggunakan kurs saat diterbitkan. Catatan: Penerbitan SUN berdenominasi USD pada semester I 2006 dilakukan pada bulan Maret 2006 dengan rincian sebagai berikut: Item Maret 2006 (Dual Tranches) Seri INDO-17 INDO-35 Tanggal Penerbitan 9 Maret 2006 9 Maret 2006 Tanggal Jatuh Tempo 9 Maret 2017 12 Oktober 2035 Nominal (USD) 1.000.000.000 1.000.000.000 Kupon 6,875 % 8,50 % Clean Price (%) 99,052 113,454 990.520.000 1.134.540.000 Underwriter’s Fee (bps) 10 bps dari clean proceeds 10 bps dari clean proceeds Underwriter’s Fee (USD) 990.520 1.134.540 Clean Proceeds. discount (USD) after Underwriter’s Out of Pocket Expenses/OPE (USD) Joint Lead Managers Listing 470.000 Barclays Capital, JP Morgan, UBS Investment Bank Singapore Exchange Securities Trading Limited Rating - Standard and Poors B+ - Fitch BB- - Moody’s B2 C.2.29. Utang Jangka Panjang Luar Negeri Lainnya Utang Jangka Panjang LN Lainnya sebesar Rp576,7 miliar Jumlah Utang Jangka Panjang Luar Negeri Lainnya sebesar Rp576.681.707.720 merupakan posisi utang luar negeri komersial kredit yang akan jatuh tempo lebih dari satu tahun setelah tanggal neraca. dengan rincian sebagai berikut: Outstanding 30 Juni 2006 Bagian Lancar Utang Jangka Panjang Rp633.622.140.000 (56.940.432.280) Rp576.681.707.720 Utang Jangka Panjang Luar Negeri Lainnya menggunakan data LKPP audited per 31 Desember 2005 karena sampai dengan saat penyusunan LKPP Semester I Tahun 2006 ini, data per 30 Juni 2006 belum diterima. Komposisi utang jangka panjang pemerintah disajikan pada Grafik 12. Catatan atas Laporan Keuangan - 63 - Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun 2006 (Unaudited) 1,142.41 1,200 triliun rupiah 1,000 800 706.85 600 400 200 - OBLIGASI NON OBLIGASI Grafik 12: Komposisi Utang Jangka Panjang Pemerintah per 30 Juni 2006 C.2.30. Sisa Anggaran Lebih SAL sebesar Rp21,6 triliun Sisa Anggaran Lebih (SAL) sebesar Rp17.066.126.560.000 merupakan saldo akhir SAL tahun anggaran 2005. Sampai dengan semester I TA 2006 terdapat selisih lebih pembiayaan anggaran (SILPA) sebesar Rp10.277.574.967.820 sehingga saldo akhir SAL per 30 Juni 2006 sebesar Rp27.343.691.530.000. Rincian SAL sampai dengan 30 Juni 2006 dan 2005 disajikan pada Tabel 18. Tabel 18 Saldo Anggaran Lebih Semester I TA 2006 dan TA 2005 (dalam juta rupiah) SAL Smt I TA 2006 TA 2005 Saldo awal 17.066.126,56 21.574.381,77 - SILPA (SIKPA) - Koreksi set off BI 10.277.574,97 0 (5.535.482,21) 1.027.227,00 27.343.691,53 17.066.126,56 Saldo akhir C.2.31. SILPA SILPA sebesar Rp10,3 triliun Jumlah SILPA sebesar Rp10.277.574.967.820 merupakan selisih antara realisasi seluruh penerimaan anggaran dengan pengeluaran anggaran sampai dengan semester I TA 2006. C.2.32. Dana Lancar Lainnya Dana Lancar Lainnya sebesar Rp 17,0 triliun Cadangan Piutang sebesar Rp71,3 triliun Jumlah Dana Lancar Lainnya sebesar Rp17.026.622.119.983 merupakan Kas dan Bank pemerintah di luar Rekening 502 BUN dan Rekening Kas di KPPN. C.2.33. Cadangan Piutang Jumlah Cadangan Piutang sebesar Rp71.270.493.507.807 merupakan pasangan Catatan atas Laporan Keuangan - 64 - Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun 2006 (Unaudited) perkiraan Piutang. yang terdiri dari: Piutang Pajak Piutang Bukan Pajak Bagian Lancar Tagihan Penjualan Angsuran Bagian Lancar Tagihan Tuntutan Ganti Rugi Piutang Lain-lain Jumlah Rp28.915.096.909.000 37.536.821.383.292 39.148.709 2.752.423.044 4.815.783.643.762 Rp71.270.493.507.807 C.2.34. Cadangan Persediaan Cadangan Persediaan sebesar Rp1,3 triliun Jumlah Cadangan Persediaan sebesar Rp1.258.905.597.373 merupakan pasangan perkiraan persediaan yang dilaporkan kementerian negara/lembaga per 30 Juni 2006. C.2.35. Pendapatan yang Ditangguhkan Pendapatan yang Ditangguhkan sebesar Rp1,5 triliun Jumlah Pendapatan yang Ditangguhkan sebesar Rp1.472.661.613.712 merupakan Pendapatan Negara Bukan Pajak kementerian negara/lembaga yang belum disetorkan ke Kas Negara per 30 Juni 2006. Perkiraan ini merupakan pasangan perkiraan Kas di Bendahara Penerimaan. C.2.36. Dana yang Harus Disediakan untuk Pembayaran Utang Jangka Pendek Dana yang Harus Disediakan untuk Pembayaran Utang Jangka Pendek sebesar Rp132,6 triliun Perkiraan tersebut merupakan bagian dari ekuitas dana yang disediakan untuk pembayaran utang jangka pendek. Jumlah ini merupakan total nilai Bagian Lancar Utang jangka Panjang. Utang Bunga dan utang Jangka Pendek Lainnya. Rincian dana yang harus disediakan untuk pembayaran utang jangka pendek adalah sebagai berikut: - Bagian Lancar Utang Jangka Panjang - Utang Bunga Rp 82.565.628.233.981 50.052.048.834.545 Jumlah Rp132.617.677.068.526 C.2.37. Diinvestasikan dalam Investasi Jangka Panjang Diinvestasikan dalam Investasi Jangka Panjang sebesar Rp650,5 triliun Jumlah Perkiraan Diinvestasikan dalam Investasi Jangka Panjang sebesar Rp650.511.825.297.008 merupakan dana pemerintah pusat yang diinvestasikan dalam bentuk investasi permanen dan investasi non permanen yang merupakan lawan dari perkiraan Investasi Jangka Panjang dengan rincian sebagai berikut: Diinvestasikan dalam RDI/RPD Diinvestasikan dalam Dana Bergulir Diinvestasikan dalam Investasi Non Permanen Lainnya Diinvestasikan dalam PMP Diinvestasikan dalam Investasi Permanen Lainnya Jumlah Rp 60.155.463.680.000 2.937.740.327.698 2.850.000.000.000 430.416.127.491.383 154.152.493.797.927 Rp650.511.825.297.008 C.2.38. Diinvestasikan dalam Aset Tetap Diinvestasikan dalam Aset Tetap sebesar Rp267,0 triliun Jumlah Diinvestasikan dalam Aset Tetap sebesar Rp266.966.283.215.733 merupakan jumlah ekuitas dana yang diinvestasikan oleh pemerintah pusat dalam bentuk aset tetap dengan rincian sebagai berikut: Catatan atas Laporan Keuangan - 65 - Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun 2006 (Unaudited) Diinvestasikan dalam Tanah Diinvestasikan dalam Peralatan dan Mesin Diinvestasikan dalam Gedung dan Bangunan Diinvestasikan dalam Jalan. Irigasi. dan Jaringan Diinvestasikan dalam Aset Tetap Lainnya Diinvestasikan dalam Aset Konstruksi Dalam Pengerjaan Rp 75.429.618.925.087 84.880.045.036.505 39.032.321.063.891 55.896.519.678.867 3.648.052.059.074 8.079.726.452.309 Rp266.966.283.215.733 Jumlah C.2.39. Diinvestasikan dalam Aset Lainnya Diinvestasikan dalam Aset Lainnya sebesar Rp78,5 triliun Jumlah Diinvestasikan dalam Aset Lainnya sebesar Rp78.468.877.054.498 merupakan jumlah ekuitas dana yang diinvestasikan oleh pemerintah pusat dalam bentuk aset lainnya dengan rincian sebagai berikut: Diinvestasikan dalam Tagihan Penjualan Angsuran Diinvestasikan dalam Tagihan Tuntutan Ganti Rugi Diinvestasikan dalam Kemitraan dengan Pihak Ketiga Diinvestasikan dlm Dana yg Dibatasi Penggunaannya Rp79.152.696 41.234.938.002 1.493.439.867 30.368.601.955.762 Diinvestasikan dalam Aset Tak Berwujud Diinvestasikan dalam Aset Lain-lain 39.764.738.249 48.017.702.829.922 Jumlah Rp78.468.877.054.498 C.2.40. Dana yang Harus Disediakan untuk Pembayaran Utang Jangka Panjang Dana yang Harus Disediakan untuk Pembayaran Utang Jangka Panjang sebesar Rp1.253,2 triliun Perkiraan tersebut merupakan bagian dari ekuitas dana yang disediakan untuk pembayaran utang jangka panjang. Jumlah ini merupakan akumulasi utang jangka panjang. yang terdiri dari Utang Jangka Panjang Dalam Negeri dan Utang Jangka Panjang Luar Negeri. Rincian dana yang harus disediakan untuk pembayaran utang jangka panjang adalah sebagai berikut: Utang Jangka Panjang Dalam Negeri SUN Utang Jangka Panjang Dalam Negeri Lainnya Utang Jangka Panjang Luar Negeri Perbankan Utang Jangka Panjang Luar Negeri Non Perbankan Utang Jangka Panjang Luar Negeri SUN Utang Jangka Panjang Luar Negeri Lainnya Jumlah Rp654.820.315.889.114 1.738.390.160.166 541.788.132.754.460 2.247.197.068.470 52.027.551.480.642 576.681.707.720 Rp1.253.198.269.060.570 C.2.41. Diinvestasikan dalam Dana Cadangan Diinvestasikan dalam Dana Cadangan sebesar Rp1,7 triliun Jumlah Diinvestasikan dalam Dana Cadangan sebesar Rp1.730.000.000.000 merupakan jumlah ekuitas dana yang diinvestasikan oleh pemerintah pusat dalam bentuk dana cadangan. Catatan atas Laporan Keuangan - 66 - Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun 2006 (Unaudited) C.3. KEJADIAN PENTING SETELAH TANGGAL NERACA 1. Kesepakatan Bersama Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Indonesia tentang Restrukturisasi Surat Utang Nomor: SU-002/MK/1998 dan SU-004/MK/1999 tanggal 18 April 2006 dan Rencana Pembahasan di DPR Pada tanggal 1 Januari 2006 sesuai dengan terms and conditions SU, dilakukan indeksasi terhadap pokok SU-002 dan SU-004 berdasarkan inflasi tahun 2005 sebesar 17,11%. Hal ini mengakibatkan perubahan saldo pokok SU yang cukup signifikan, dari Rp111,71 triliun menjadi 130,83 triliun. Indeksasi sebesar Rp19,12 triliun tersebut akan dihapus terkait dengan telah ditandatanganinya Kesepakatan Bersama Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Indonesia tentang Restrukturisasi Surat Utang Nomor: SU-002/MK/1998 dan SU-004/MK/1999 pada tanggal 18 April 2006. Penandatanganan Kesepakatan Bersama itu sendiri merupakan puncak pembahasan restrukturisasi yang telah berlangsung lama antara Pemerintah dengan Bank Indonesia. Pokok-pokok Kesepakatan Bersama tersebut antara lain sebagai berikut: a. Restrukturisasi SU-002: Keterangan Nominal Awal Terbit SU-002 lama SU-002 baru Rp20.000.000.000.000 Rp20.000.000.000.000 Ya Tidak Diindeks terhadap inflasi Tingkat bunga (p.a.) 3% 1% Jatuh tempo cicilan terakhir 2018 2025 Cicilan pertama 2007 2010 Cara amortisasi Flat Smooth exponential SU-004 lama SU-004 baru b. Restrukturisasi SU-004: Keterangan Nominal Awal Terbit Rp53.779.500.000.000 Rp53.779.500.000.000 Diindeks terhadap inflasi Ya Tidak Tingkat bunga (p.a.) 3% 3% Jatuh tempo cicilan terakhir 2018 2025 Cicilan pertama 2007 2010 Cara amortisasi Flat Smooth exponential c. Perhitungan indeksasi atas pokok SU-002 dan SU-004 disepakati berakhir pada tanggal 31 Desember 2005. Dengan demikian. perhitungan indeksasi atas pokok SU-002 dan SU-004 yang dilakukan setiap awal tahun anggaran sejak pertama kali diterbitkan sampai dengan 31 Desember 2005 ialah sebesar Rp37,9 triliun. Jumlah tersebut terdiri dari indeksasi atas pokok SU002 sebesar Rp11,2 triliun (dengan nominal penerbitan sebesar Rp20 triliun), dan atas pokok SU-004 sebesar Rp26,7 triliun (dengan nominal penerbitan sebesar Rp53,8 triliun). Secara rinci adalah sebagai berikut (dalam Rupiah): SU-002 SU-004 Total Nominal saat penerbitan Item 20.000.000.000.000 53.779.500.000.000 73.779.500.000.000 Indeksasi sampai 31-12-2005 11.231.072.464.569 26.701.607.763.086 37.932.680.227.655 Nominal per tgl 31-12-2005 31.231.072.464.569 80.481.107.763.086 111.712.180.227.655 d. Tagihan bunga atas SU-002 dan SU-004 yang dihitung sampai tanggal 31 Desember 2005 adalah sebesar Rp16,9 triliun. Jumlah tersebut terdiri dari tagihan bunga atas SU-002 sebesar Rp4,6 triliun dan atas SU-004 sebesar Catatan atas Laporan Keuangan - 67 - Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun 2006 (Unaudited) Rp12,3 triliun. Secara rinci adalah sebagai berikut (dalam Rupiah): Item SU-002 SU-004 per posisi 1-10- 2005 Per posisi 1-12- 2005 Bunga terutang Yang telah dibayar Sisa terutang Bunga Akrual* Total Tunggakan Total 5.264.438.316.154 12.913.409.311.949 863.013.698.630 826.583.547.945 18.177.847.628.103 1.689.597.246.575 4.401.424.617.524 12.086.825.764.004 16.488.250.381.528 236.158.246.581 205.061.452.657 441.219.699.238 4.637.582.864.105 12.291.887.216.661 16.929.470.080.766 * Bunga akrual dihitung dari tanggal pembayaran bunga terakhir sampai dengan 31 Desember 2005. e. Atas perhitungan indeksasi dan tagihan bunga tersebut, akan diterbitkan SU007 dengan ketentuan: nominal Rp54,8 triliun. tingkat bunga 0,1%. dicicil mulai tahun 2007 dan jatuh tempo cicilan terakhir tahun 2025, dengan cara amortisasi smooth exponential. Secara rinci adalah sebagai berikut (dalam Rupiah): Komponen Nilai indeksasi SU-002 dan SU-004 Utang Bunga SU-002 dan SU-004 Nominal SU-007 Jumlah 37.932.680.227.655 16.929.470.080.766 54.862.150.308.421 f. Pembayaran cicilan pokok SU-002. SU-004 hasil restrukturisasi. dan SU-007 dapat dilakukan secara tunai. atau dengan menerbitkan SUN yang dapat diperdagangkan. dengan tingkat bunga pasar. Pembayaran bunga SU-002. SU004 hasil restrukturisasi, dan SU-007 dilakukan secara tunai. Namun demikian, sampai dengan 30 Juni 2006 pokok-pokok kesepakatan di atas masih belum dapat dilaksanakan karena masih harus dilakukan pembahasan dengan DPR. Saat ini tengah dijadwalkan pembahasan Kesepakatan Bersama tersebut di DPR. Jadi untuk posisi 30 Juni 2006, mengingat pokok-pokok kesepakatan bersama tersebut belum efektif, maka penghitungan indeksasi maupun penghitungan bunga untuk SU-002 dan SU-004 masih mengikuti terms and conditions yang lama. 2. Adanya surplus Bank Indonesia sebesar Rp1.522.471 juta, yang akan digunakan untuk melunasi/mengurangi pokok Obligasi seri SRBI-01/MK/2003 Berdasarkan Kesepakatan Bersama antara Pemerintah dan Bank Indonesia mengenai Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI) serta Hubungan Keuangan Pemerintah dan Bank Indonesia dinyatakan bahwa dalam hal rasio modal Bank Indonesia terhadap kewajiban moneter setelah audit laporan keuangan tahunan mencapai di atas 10%, maka kelebihan tersebut merupakan surplus yang menjadi bagian Pemerintah yang digunakan untuk membayar sisa pokok Obligasi Negara seri SRBI-01/MK/2003. Special Rate Bank Indonesia SRBI-01/MK/2003 merupakan surat utang yang diterbitkan tanggal 7 Agustus 2003 sebagai pengganti SU-001 dan SU-003 dalam rangka penyelesaian BLBI. Nilai nominal SRBI ialah sebesar Rp144,53 triliun yang akan jatuh tempo tahun 2003, dengan tingkat kupon 0,1% per tahun yang dihitung dari sisa pokok terutang dan dibayar dua kali setahun. Hasil audit BPK atas Laporan Keuangan Bank Indonesia tahun 2005 menunjukkan bahwa Bank Indonesia mengalami surplus 10,53%. Berdasarkan Kesepakatan Bersama di atas dan hasil audit BPK atas Laporan Keuangan Bank Indonesia tahun 2005 tersebut, maka Bank Indonesia harus menyetor kelebihan surplus kepada Pemerintah sebesar Rp1.522.471 juta yang akan digunakan untuk melunasi/mengurangi obligasi SRBI-01/MK/2003. Dengan demikian saldo SRBI01/MK/2003 pada tanggal 1 Januari 2006 (dan 30 Juni 2006) seharusnya sudah turun sebesar Rp1.522.471 juta, menjadi Rp143 triliun. Catatan atas Laporan Keuangan - 68 - Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun 2006 (Unaudited) SRBI-01/MK/2003 Posisi 31 Desember 2005 Surplus Bank Indonesia Posisi 1 Januari 2006 Jumlah Rp144.536.094.294.530 1.522.471.000.000 Rp143.013.623.294.530 Saat ini masih diadakan pembahasan mengenai teknis penyetoran surplus BI tersebut, sehingga per posisi 30 Juni 2006 saldo SRBI-01 belum efektif berkurang. C.4. CATATAN PENTING LAINNYA 1. Tunjangan Hari Tua Pegawai Negeri Sipil (THT PNS) Program Pensiun PNS diselenggarakan berdasarkan UU No. 11/1969. tentang Pensiun Pegawai dan Pensiun Janda/Duda Pegawai. Dana Pensiun dibentuk berdasarkan kontribusi pemerintah, sebagai pemberi kerja, dan PNS. sebagai peserta. Namun demikian, selama ini untuk penyelenggaraan program pensiun dan program Tunjangan hari Tua (THT). iuran hanya disetor oleh peserta masing-masing sebesar 4,75% dan 3.25% dari gaji. Pemerintah selaku pemberi kerja belum mengiur. Pemerintah menganut sistem pembayaran secara current cost financing yaitu pembayaran pensiun dipenuhi secara langsung oleh pemerintah melalui APBN (79%) pada saat pegawai memasuki masa pensiun. Dana pensiun membayar sebesar 21% sisanya. Sistem pembayaran sebagaimana tersebut di atas mengakibatkan kekurangan pendanaan penyelenggaraan program pensiun dan THT (past service liabilities). Nilai sementara berdasarkan perhitungan aktuaria (sesuai surat PT TASPEN No. Srt-410/DIR/092003 tanggal 1 September 2003), terdapat kewajiban pemerintah kepada PT TASPEN yang timbul sebagai akibat kekurangan pendanaan pemerintah atas dana pensiun per 31 Desember 2002 sebesar Rp306.329.000.000.000. Jumlah tersebut dihitung berdasarkan jumlah seluruh PNS, termasuk pegawai pemerintah daerah, anggota DPR, dan pejabat negara, tidak termasuk TNI dan Polri. Untuk MPR hanya diperhitungkan ketua dan wakil ketua. 2. Dana Masyarakat yang Dikelola Pemerintah Dalam LKPP Semester I TA 2006 ini belum termasuk beberapa dana masyarakat yang dikelola di luar APBN, misalnya Dana Abadi Umat pada Departemen Agama. Catatan atas Laporan Keuangan - 69 - Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun 2006 (Unaudited) D. PENJELASAN ATAS POS-POS LAPORAN ARUS KAS D.1. IKHTISAR LAPORAN ARUS KAS SALDO AWAL KAS Saldo Awal Kas 2006 sebesar Rp18,1 triliun Saldo Awal Kas 2006 sebesar Rp18.059.505.583.125 merupakan Saldo Akhir Kas per 31 Desember 2005 dan saldo awal pembukaan KPPN baru untuk digunakan dalam menjalankan kegiatan operasional, investasi aset nonkeuangan, pembiayaan, dan nonanggaran, dengan rincian: Kas di BI Kas di KPPN Jumlah Saldo Awal Kas Rp 100.485.809.688 17.959.019.773.437 Rp18.059.505.583.125 PERUBAHAN KAS Penurunan Kas pada Semester 1 TA 2006 sebesar Rp9,1 triliun Kenaikan (penurunan) kas dari berbagai aktivitas pemerintah sepanjang Semester I Tahun Anggaran (TA) 2006 adalah sebagai berikut: Rp11.578.517.784.403 Kenaikan (Penurunan) Kas Operasi (12.943.185.144.000) Kenaikan (Penurunan) Kas Investasi Aset Non Keuangan 11.642.242.327.417 Kenaikan (Penurunan) Kas Pembiayaan (19.408.044.837.330) Kenaikan (Penurunan) Kas Non Anggaran Kenaikan (Penurunan) Kas (Rp9.130.469.869.510) SALDO AKHIR KAS DAN BANK Saldo Akhir Kas per 30 Juni 2006 sebesar Rp43,6 triliun Saldo Akhir Kas dan Bank per 30 Juni 2006 sebesar Rp43.573.072.804.461 merupakan kas pemerintah pusat yang tersedia dan siap digunakan untuk membiayai aktivitas pemerintah Semester berikutnya, dengan rincian: Rekening Kas BUN di BI Rekening Kas di KPPN Kas di Bendahara Pengeluaran Kas di Bendahara Penerimaan Rekening Pemerintah Lainnya pada BI Jumlah Saldo Akhir Kas Rp4.667.444.579.132 4.261.591.134.483 26.503.223.018.939 6.668.152.458.195 1.472.661.613.712 Rp43.573.072.804.461 D.2. PENJELASAN PER POS LAPORAN ARUS KAS Penjelasan atas Laporan Arus Kas Pemerintah Pusat Semester I TA 2006 diuraikan sebagai berikut: ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Arus Kas Bersih dari Aktivitas Operasi sebesar Rp11.6 triliun Arus Kas dari Aktivitas Operasi menjelaskan aktivitas penerimaan dan pengeluaran kas untuk kegiatan operasional pemerintah selama satu periode yang berakhir 30 Juni tahun 2006, terdapat Arus Kas Masuk Bersih sebesar Rp11.578.517.784.403, dengan perhitungan sebagai berikut: Arus Kas Masuk Dikurangi Arus Kas Keluar Arus Kas Bersih Rp236.536.016.569.260 (224.957.498.784.857) Rp 11.578.517.784.403 Catatan atas Laporan Keuangan -70- Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun 2006 (Unaudited) Keadaan tersebut menunjukkan bahwa dalam Semester 1 TA 2006 pemerintah dapat mendanai seluruh aktivitas operasi dari penerimaan operasinya. D.2.1. Penerimaan Perpajakan Penerimaan Perpajakan (neto) Rp183,1 triliun Penerimaan Perpajakan pada Semester 1 TA 2006 sebesar Rp183.142.093.258.391 terdiri dari Penerimaan Pajak sebesar Rp159.371.577.406.185 dan Penerimaan Bea dan Cukai sebesar Rp23.770.515.852.206. Penerimaan Perpajakan ini merupakan penerimaan pemerintah yang dihimpun dari sektor perpajakan sepanjang semester 1 Tahun 2006 setelah dikurangi pengembalian pendapatan perpajakan. Rincian Penerimaan Perpajakan Semester 1 TA 2006 adalah sebagai berikut: Pajak Penghasilan Pajak Pertambahan Nilai dan Penjualan Barang Mewah Pajak Bumi dan Bangunan Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan Pajak Ekspor Pajak Lainnya Total Penerimaan Pajak Dikurangi: Pengembalian Pajak Jumlah Penerimaan Pajak Bea Masuk Cukai Total Penerimaan Bea dan Cukai Dikurangi: Pengembalian Bea dan Cukai Jumlah Penerimaan Bea & Cukai Penerimaan Perpajakan (Netto) Rp99.221.103.422.839 61.238.228.656.553 4.271.578.229.724 1.191.531.427.193 1.099.325.300.908 1.107.697.562.329 168.129.464.599.548 182.609.797.155.653 [23.238.219.749.468] Rp159.371.577.406.185 5.734.354.910.971 18.078.992.320.797 23.813.347.231.768 [42.831.379.562] 23.770.515.852.206 Rp183.142.093.258.391 a. Pajak Penghasilan Penerimaan Pajak Penghasilan pada Semester I TA 2006 adalah sebesar Rp96.381.070.896.202 yang berasal dari Pajak Penghasilan Migas dan Non Migas. Rincian penerimaan kas dari Pajak Penghasilan pada Semester I TA 2006 adalah sebagai berikut: PPh Migas PPh Minyak Bumi PPh Gas Alam PPh Migas Lainnya Rp 5.675.919.969.995 11.071.525.778.929 796.200 Jumlah PPh Migas 16.747.446.545.124 PPh Non Migas PPh Pasal 21 PPh Pasal 22 PPh Pasal 22 Impor PPh Pasal 23 PPh Pasal 25/29 Orang Pribadi PPh Pasal 25/29 Badan PPh Pasal 26 PPh Final dan Fiskal LN PPh Non Migas Lainnya Jumlah PPh Non Migas 15.943.262.555.029 1.517.972.682.030 5.881.276.245.740 7.172.235.875.110 1.122.030.108.770 35.869.420.238.042 4.255.092.051.282 10.703.071.584.036 9.295.537.676 82.473.656.877.715 Catatan atas Laporan Keuangan -71- Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun 2006 (Unaudited) Dikurangi : Pengembalian PPh (2.840.032.526.637) Jumlah Pajak Penghasilan Rp96.381.070.896.202 b. Pajak Pertambahan Nilai dan Penjualan Barang Mewah Penerimaan Pajak Pertambahan Nilai dan Penjualan Barang Mewah (PPN & PPnBM) untuk Semester I TA 2006 adalah sebesar Rp55.381.597.558.515. Rincian Penerimaan PPN & PPnBM adalah sebagai berikut: PPN dan PPnBM Dalam Negeri Rp41.210.576.134.453 PPN dan PPnBM Impor PPN dan PPnBM lainnya 19.857.096.897.350 170.555.624.750 Jumlah PPN dan PPnBM 61.238.228.656.553 Dikurangi: Pengembalian PPN dan PPnBM (5.856.631.098.038) Jumlah PPN dan PPnBM (Netto) Rp55.381.597.558.515 c. Pajak Bumi dan Bangunan Penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) pada Semester I TA 2006 adalah sebesar Rp4.270.565.309.177. Rincian dari Penerimaan PBB tersebut adalah sebagai berikut: PBB PBB PBB PBB Pedesaan Perkotaan Perkebunan Kehutanan Rp 1.132.174.786.021 882.964.911.996 12.012.485.724 12.109.450.604 PBB Pertambangan PBB Lainnya 2.115.096.901.404 117.219.693.975 Jumlah Dikurangi: 4.271.578.229.724 Pengembalian PBB Jumlah (Netto) (1.012.920.547) Rp4.270.565.309.177 d. Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) Penerimaan Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) pada Semester I TA 2006 adalah sebesar Rp1.187.587.687.561. e. Cukai Penerimaan Cukai pada Semester I TA 2006 adalah sebesar Rp18.078.486.100.797. Rincian Penerimaan Cukai adalah sebagai berikut: Cukai Hasil Tembakau Cukai Ethyl Alkohol Cukai Minuman mengandung Ethyl Alkohol Denda Administrasi Cukai Cukai Lainnya Rp17.780.460.767.695 57.141.099.701 238.468.659.606 1.228.383.431 1.693.410.364 Jumlah Dikurangi: Pengembalian Cukai 18.078.992.320.797 Jumlah (Netto) (506.220.000) Rp18.078.486.100.797 f. Bea Masuk Penerimaan Bea Masuk pada Semester I TA 2006 adalah sebesar Rp5.692.029.751.409. Rincian Penerimaan Bea Masuk tersebut adalah Catatan atas Laporan Keuangan -72- Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun 2006 (Unaudited) sebagai berikut: Bea Masuk Bea Masuk ditanggung Pemerintah atas Hibah (SPM Nihil) Pendapatan Denda Administrasi Pabean Bea Masuk dalam rangka KITE Pabean Lainnya Jumlah Bea Masuk Dikurangi: Pengembalian Bea Masuk Jumlah Bea Masuk (Neto) Rp 5.582.301.913.520 851.336.410 140.604.253.461 109.939 10.597.297.641 5.734.354.910.971 (42.325.159.562) Rp5.692.029.751.409 g. Pajak Ekspor Penerimaan Pajak Ekspor pada Semester I TA 2006 adalah sebesar Rp1.044.787.841.342. h. Pajak Lainnya Penerimaan Pajak Lainnya pada Semester I TA 2006 adalah sebesar Rp1.105.968.113.388. Rincian Penerimaan Pajak Lainnya adalah sebagai berikut: Penjualan Benda dan Bea Materai Pajak Tidak Langsung Bunga Penagihan Pajak: Bunga Penagihan PPh Bunga Penagihan PPN Bunga Penagihan PPnBM Bunga Penagihan PTLL Rp1.080.421. 636.693 6.210.465.693 16.535.206.118 4.518.541.994 903.647 10.808.184 Jumlah Bunga Penagihan Pajak 21.065.459.943 Dikurangi: Pengembalian Pajak Lainnya (1.729.448.941] Jumlah Pajak Lainnya (Netto) Rp1.105.968.113.388 D.2.2. Penerimaan Negara Bukan Pajak PNBP sebesar Rp52,7 triliun Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) pada Semester I TA 2006 adalah sebesar Rp52.747.178.538.768. PNBP tersebut berasal dari semua penerimaan yang diterima negara dalam bentuk penerimaan dari sumber daya alam, bagian pemerintah atas laba Badan Usaha Milik Negara dan PNBP lainnya dikurangi dengan pengembalian PNBP. Rincian atas penerimaan negara bukan pajak adalah sebagai berikut : a. Penerimaan Sumber Daya Alam Penerimaan Sumber Daya Alam pada Semester I TA 2006 adalah sebesar Rp36.227.936.235.710. Penerimaan ini merupakan penerimaan negara yang berhubungan dengan kegiatan eksploitasi sumber daya alam, yang terdiri dari: Pendapatan Minyak Bumi Pendapatan Gas Alam Pendapatan Pertambangan Umum Pendapatan Kehutanan Pendapatan Perikanan Jumlah Penerimaan SDA Rp 24.896.108.183.321 8.084.106.279.449 2.104.194.777.774 1.064.620.422.515 78.906.572.651 Rp36.227.936.235.710 Catatan atas Laporan Keuangan -73- Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun 2006 (Unaudited) b. Pendapatan Bagian Pemerintah atas Laba BUMN Pendapatan Bagian Pemerintah atas Laba BUMN pada Semester I TA 2006 adalah sebesar Rp1.227.444.879.996. Pendapatan tersebut merupakan penerimaan laba yang diperoleh pemerintah atas pengelolaan kekayaan negara yang dipisahkan, yakni kekayaan negara yang ditempatkan sebagai penyertaan modal pada BUMN. c. Penerimaan PNBP Lainnya Penerimaan PNBP Lainnya pada Semester I TA 2006 adalah sebesar Rp15.291.797.423.062. Penerimaan ini terdiri dari: Penjualan Hasil Produksi/Sitaan Pendapatan Sewa Pendapatan Jasa I Pendapatan Jasa II Pendapatan Bukan Pajak dari Luar Negeri Pendapatan Bunga Pendapatan Gain on Redemption atas Pembelian kembali Obligasi DN Jangka Panjang Rp 228.151.707.187 24.532.427.072 3.838.627.887.758 1.011.702.519.885 162.270.548.341 4.258.073.008 Pendapatan Premium atas Obligasi Negara Pendapatan Kejaksaan dan Peradilan 38.418.463.719 1.267.500.380.000 39.242.087.692 Pendapatan Pendidikan Pendapatan dari Penerimaan Kembali TAYL Pendapatan Laba Bersih Hasil Penj. BBM Pendapatan Pelunasan Piutang Pendapatan Pembukuan Belanja TAB Pendapatan Pembukuan Belanja TAYL Pendapatan Lain-lain Pendapatan Gratifikasi dan Uang Sitaan Hasil Korupsi 648.471.431.134 1.266.420.671.328 38.586.795.039 3.715.901.066.303 479.826.021 386.064.331 3.026.914.092.255 52.792.378 Jumlah PNBP Lainnya Dikurangi: 15.311.916.833.451 Pengembalian PNBP Jumlah PNBP Lainnya (Netto) (20.119.410.389) Rp15.291.797.423.062 D.2.3. Pendapatan Hibah Hibah sebesar Rp646,7 miliar Pendapatan Hibah pada Semester I TA 2006 adalah sebesar Rp646.744.772.101. Pendapatan ini merupakan penerimaan negara yang berasal dari sumbangan swasta dalam negeri dan sumbangan lembaga swasta dan pemerintah luar negeri. Rincian Pendapatan Hibah adalah sebagai berikut: Hibah Dalam Negeri Hibah Dalam Negeri – Lembaga/ Badan Usaha Hibah Dalam Negeri Lainnya Jumlah Hibah Dalam Negeri Hibah Luar Negeri Hibah Luar Negeri – Bilateral Hibah Luar Negeri – Multilateral Pendapatan Hibah Luar Negeri Lainnya Jumlah Hibah Luar Negeri Jumlah Hibah Rp 109.861.411 51.786.266.008 51.896.127.419 6.976.304.000 586.709.693.200 1.162.647.482 594.848.644.682 Rp646.744.772.101 Catatan atas Laporan Keuangan -74- Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun 2006 (Unaudited) D.2.4. Belanja Pegawai Belanja Pegawai sebesar Rp32,7 triliun Belanja Pegawai pada Semester I TA Rp32.710.675.177.862. rincian sebagai berikut: Belanja PNS Belanja Pegawai TNI/Polri Belanja Gaji dan Tunjangan Pejabat Negara Belanja Pegawai Perjan Belanja Gaji Dokter PTT Belanja Honorarium Belanja Lembur Belanja Vakasi Belanja Tunj. Khusus & Pegawai Transito Belanja Pensiun dan Uang Tunggu Belanja Asuransi Kesehatan 2006 adalah sebesar Rp 9.166.257.705.706 8.989.552.238.418 150.339.978.234 13.552.562.604 171.229.842.062 1.212.029.527.528 29.812.300.549 227.086.758.323 505.319.344.407 12.070.341.381.076 243.245.533.200 Jumlah Belanja Pegawai Dikurangi: Pengembalian Belanja Pegawai 32.778.718.871.658 Jumlah Belanja Pegawai (Netto) Rp32.710.675.177.862 (68.043.693.796) D.2.5. Belanja Barang dan Jasa Belanja Barang dan Jasa sebesar Rp13,5 triliun Belanja Barang dan Jasa pada Semester I TA 2006 adalah sebesar Rp13.505.882.706.033 yang merupakan pengeluaran pemerintah dalam rangka pengadaan/pembelian barang dan jasa non investasi guna mendukung kegiatan operasional pemerintahan. Rincian Belanja Barang dan Jasa adalah sebagai berikut: Belanja Barang Operasional Belanja Jasa Belanja Pemeliharaan Belanja Perjalanan Rp 7.868.892.960.399 1.742.676.410.965 1.338.778.754.869 2.562.877.864.435 Jumlah Belanja Barang 13.516.225.990.668 Dikurangi : Pengembalian Belanja Barang Jumlah Belanja Barang (Netto) (10.343.284.635) Rp13.505.882.706.033 D.2.6. Bunga Utang Belanja Bunga Utang sebesar Rp38,8 triliun Belanja Bunga Utang pada Semester I TA 2006 sebesar Rp38.770.018.140.831 merupakan pembayaran yang dilakukan atas kewajiban penggunaan pokok utang (outstanding principal), baik utang dalam negeri maupun utang luar negeri, yang dihitung berdasarkan posisi pinjaman. Rincian Bunga Utang tersebut adalah sebagai berikut: Bunga atas Utang Dalam Negeri Bunga atas Utang Dalam Negeri sebesar Rp26.790.000.845.935 merupakan pembayaran bunga atas surat utang negara (obligasi) yang diterbitkan di dalam negeri dengan rincian: Pembayaran Bunga Utang DN Pembayaran Discount Obligasi DN Pembayaran Loss on Redemption Obligasi DN-Jangka Panjang Rp25.838.210.516.449 941.791.023.100 10.694.000.000 Jumlah Pembayaran Bunga Utang DN 26.790.695.539.549 Catatan atas Laporan Keuangan -75- Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun 2006 (Unaudited) Dikurangi : Pengembalian Pembayaran Bunga Utang dan Discount DN (694.693.614) Jumlah Pembayaran Bunga Utang Dalam Negeri (Netto) Rp26.790.000.845.935 Bunga atas Utang Luar Negeri Bunga atas Utang Luar Negeri adalah sebesar Rp11.980.017.294.896, dengan rincian sebagai berikut: Pembayaran Bunga Utang LN Pembayaran Discount Obligasi LN Rp11.899.751.416.090 86.675.640.000 Jumlah Pembayaran Bunga Utang LN Dikurangi: 11.986.427.056.090 Pengembalian Pembayaran Bunga Utang LN (6.409.761.194) Jumlah Pembayaran Bunga Utang LN (Netto) Rp11.980.017.294.896 D.2.7. Subsidi Subsidi sebesar Rp10,2 triliun Belanja Subsidi pada Semester I TA 2006 sebesar Rp10.222.498.988.884 merupakan belanja negara yang diberikan kepada perusahaan/lembaga yang memproduksi, menjual, mengekspor atau mengimpor barang dan jasa, yang memenuhi hajat hidup orang banyak, sehingga harga jual terjangkau oleh masyarakat. Rincian Belanja Subsidi adalah sebagai berikut: Subsidi Subsidi Subsidi Subsidi Lembaga Non Keuangan BBM Lembaga Non Keuangan - Non BBM Non BBM - Bunga kredit/Penyertaan Resiko dalam rangka PSO Rp4.740.598.193.700 5.263.850.802.178 49.148.943.001 169.438.003.881 Jumlah Belanja Subsidi Dikurangi: Pengembalian Belanja subsidi 10.223.035.942.760 Jumlah Belanja Subsidi (Neto) Rp10.222.498.988.884 (536.953.876) D.2. 8. Bantuan Sosial Bantuan Sosial sebesar Rp11,0 triliun Bantuan Sosial pada Semester I TA 2006 Rp11.047.887.821.881dengan rincian sebagai berikut: Bantuan Bantuan Bantuan Bantuan Bantuan Bantuan Kompensasi Kenaikan Harga BBM Langsung Sekolah/Lembaga/ Guru Imbal Swadaya Sekolah/ Lembaga Beasiswa Sosial Lembaga Peribadatan Lembaga Sosial Lainnya adalah sebesar Rp6.938.195.336.890 2.185,270.342.146 776.614.745.390 164.963.540.904 26.127.037.000 976.670.407.509 Jumlah Bantuan Sosial 11.067.841.409.839 Dikurangi: Pengembalian Bantuan Sosial (19.953.587.958) Jumlah Bantuan Sosial (Neto) Rp11.047.887.821.881 D.2.9. Belanja Lain-lain Belanja Lain-lain sebesar Rp15,1 triliun Belanja Lain-lain pada Semester Rp15.112.300.363.416 dengan rincian: Kerja sama Teknis Internasional Pengeluaran Tak Tersangka Cadangan Umum Pemilihan Umum/Sidang Tahunan I TA 2006 Rp adalah sebesar 16.572.381.403 770.000.000 323.484.118.983 6.255.270.526 Catatan atas Laporan Keuangan -76- Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun 2006 (Unaudited) Cadangan Dana Reboisasi Dana Cadangan Tanggap Darurat (Dana Kontinjensi) Bagi Hasil Biaya/Upah Pungut PBB untuk DJP Belanja Lainnya Jumlah Belanja Lain-lain Dikurangi: 1.181.573.789.142 425.392.931.787 143.182.224.027 13.018.034.882.178 15.115.265.598.046 Pengembalian Belanja Lain-lain (2.965.234.630) Jumlah Belanja Lain-lain (Neto) Rp15.112.300.363.416 D.2.10. Bagi Hasil Pajak Bagi Hasil Pajak sebesar Rp6,1 triliun Bagi Hasil Pajak pada Semester I TA 2006 adalah sebesar Rp6.128.227.834.933, dengan rincian: Bagi Hasil Pendapatan Pajak Bagi Hasil PPB Bagi Hasil BPHTB Jumlah Bagi Hasil Pajak Rp 1.543.788.916.703 3.638.172.620.029 948.865.797.144 6.130.631.233.427 Dikurangi: Pengembalian Bagi Hasil Pajak Jumlah Bagi Hasil Pajak (Neto) (2.043.398.494) Rp6.128.227.834.933 D.2.11. Bagi Hasil Sumber Daya Alam Bagi Hasil SDA sebesar Rp10,8 triliun Bagi Hasil Sumber Daya Alam (SDA) dalam TA 2005 adalah sebesar Rp10.784.355.592.667 dengan rincian sebagai berikut: Bagi Hasil Minyak Bumi Bagi Hasil Gas Alam Rp 6.183.756.766.795 4.600.649.816.652 Jumlah Bagi Hasil SDA Dikurangi: Pengembalian Bagi Hasil SDA 10.784.406.583.447 Jumlah Bagi Hasil SDA (Neto) (50.990.780) Rp10.784.355.592.667 D.2.12. Dana Alokasi Umum DAU sebesar Rp84,7 triliun Dana Alokasi Umum pada Semester I TA 2006 sebesar Rp84.650.252.565.656 digunakan untuk membiayai kebutuhan propinsi dan kabupaten/kota dalam rangka pelaksanaan desentralisasi. D.2.13. Dana Alokasi Khusus DAK sebesar Rp1,4 triliun Dana Alokasi Khusus pada Semester I TA 2006 sebesar Rp1.403.172.764.894 yang berasal dari Dana Non Reboisasi. Dana Non Reboisasi digunakan untuk membiayai pendidikan, kesehatan, infrastruktur, pemekaran pemerintah, kelautan dan perikanan dan untuk pertanian. D.2.14. Dana Otonomi Khusus Dana Otonomi Khusus sebesar Rp437,0 miliar Dana Otonomi Khusus pada Semester I TA 2006 sebesar Rp436.992.600.000 digunakan untuk Propinsi Papua dan daerah lainnya. Penggunaan dana Otonomi Khusus ditetapkan dalam Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2001 tentang Otonomi Khusus Bagi Provinsi Papua. Catatan atas Laporan Keuangan -77- Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun 2006 (Unaudited) D.2.15. Dana Penyesuaian Dana Penyesuaian sebesar Rp185,2 miliar Dana Penyesuaian digunakan untuk propinsi serta kabupaten/kota. Dana Penyesuaian pada Semester I TA 2006 adalah sebesar Rp185.234.227.800. ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI ASET NONKEUANGAN Penurunan kas dari Aktivitas Investasi Aset Nonkeuangan sebesar minus Rp13,0 triliun Arus Kas dari Aktivitas Investasi Aset Nonkeuangan menjelaskan aktivitas yang mencerminkan penerimaan dan pengeluaran kas bruto dalam rangka perolehan dan pelepasan sumber daya ekonomi yang bertujuan untuk meningkatkan dan mendukung pelayanan pemerintah kepada masyarakat di masa yang akan datang. Aktivitas Investasi Aset Nonkeuangan Pada Semester I TA 2006 menunjukkan arus kas keluar neto sebesar minus Rp12.943.185.144.000 dengan rincian sebagai berikut: Arus Masuk Dikurangi Arus Keluar Rp 14.666.118.067 (12.957.851.262.067) Arus Kas Keluar Bersih (Rp12.943.185.144.000) D.2.16. Penjualan Aset Tetap Penjualan Aset Tetap sebesar Rp14,7 miliar Pendapatan yang berasal dari Penjualan Aset Tetap pada Semester TA 2006 adalah sebesar Rp14.666.118.067 dengan rincian sebagai berikut: Penjualan atas Rumah, Gedung, Bangunan dan Tanah Penjualan Kendaraan Bermotor Penjualan Sewa Beli Penjualan Aset Bekas Milik Asing Rp 5.687.765.041 1.066.007.199 41.144.418.942 182.025.859 Penjualan Aset Lainnya 5.744.947.201 Jumlah Penjualan Aset Tetap Dikurangi: Pengembalian Penjualan Aset 53.825.154.242 (39.159.036.175) Jumlah Netto Rp14.666.118.067 D.2.17. Belanja Modal Belanja Aset Tetap sebesar Rp13,0 triliun Belanja Modal pada Semester I TA 2006 adalah sebesar Rp12.957.851.262.067 dengan rincian sebagai berikut: Belanja Tanah Belanja Peralatan dan Mesin Belanja Gedung dan Bangunan Belanja Jalan, Irigasi, dan Jaringan Belanja Modal Fisik Lainnya Rp Jumlah Belanja Aset Tetap 12.963.695.942.657 Dikurangi: Pengembalian Belanja Modal Fisik Jumlah Netto 293.955.770.568 4.808.654.678.735 2.618.789.573.326 4.529.794.342.116 709.509.860.749 (5.844.680.590) Rp12.957.851.262.067 ARUS KAS DARI AKTIVITAS PEMBIAYAAN Kenaikan kas dari Aktivitas Pembiayaan sebesar Rp11,6 triliun Arus Kas dari Aktivitas Pembiayaan menjelaskan aktivitas penerimaan dan pengeluaran kas sehubungan dengan pendanaan defisit atau penggunaan surplus anggaran yang bertujuan untuk memprediksi klaim (tuntutan) pihak lain terhadap arus kas pemerintah dan tuntutan pemerintah terhadap pihak lain di masa yang akan datang. Jumlah Pembiayaan neto pada Semester I TA 2006 sebesar Rp11.642.242.327.417. Catatan atas Laporan Keuangan -78- Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun 2006 (Unaudited) Arus Masuk Dikurangi Arus Keluar Arus Kas Bersih Rp60.026.258.457.218 (48.384.016.129.801) Rp11.642.242.327.417 D.2.18. Penerimaan Pinjaman Dalam Negeri - Perbankan Penerimaan Pembiayaan Dalam Negeri-Perbankan sebesar Rp5,8 triliun Penerimaan Pinjaman Dalam Negeri–Perbankan pada Semester I TA 2006 adalah sebesar Rp5.832.900.000.000 berasal dari penerimaan pinjaman/kredit jangka pendek dan uang muka dari sektor perbankan. D.2.19. Penerimaan Pinjaman Dalam Negeri - Obligasi Penerimaan Pembiayaan Dalam Negeri-Obligasi sebesar Rp50,1 triliun Penerimaan Pinjaman Dalam Negeri–Obligasi pada Semester I TA 2006 adalah sebesar Rp50.112.214.880.299 berasal dari obligasi yang dijual di dalam dan luar negeri. D.2.20. Penerimaan Pembiayaan Dalam Negeri – Lainnya Penerimaan Pembiayaan Dalam Negeri Lainnya sebesar Rp269,3 miliar Penerimaan Pinjaman Luar Negeri sebesar Rp3,8 triliun Penerimaan Pinjaman Dalam Negeri – Lainnya pada Semester I TA 2006 sebesar Rp269.259.508.832 seluruhnya berasal dari penerimaan hasil penjualan aset program restrukturisasi. D.2.21. Penerimaan Pinjaman Luar Negeri Penerimaan Pembiayaan Luar Negeri pada Semester I TA 2006 sebesar Rp3.811.884.068.087 merupakan seluruh penerimaan pemerintah sehubungan dengan penarikan pinjaman luar negeri yang terdiri dari pinjaman program dan pinjaman proyek, serta penjadualan kembali bunga utang luar negeri. Rincian Pembiayaan Luar Negeri adalah sebagai berikut: Pinjaman Program Pinjaman Program yang diterima pada Semester I TA 2006 adalah sebesar Rp915.056.506.949 yang seluruhnya berasal dari program bilateral. Pinjaman Proyek Pinjaman Proyek yang diterima pada Rp2.896.827.561.138, dengan rincian: Pinjaman Proyek dari Bilateral Pinjaman Proyek dari Multilateral Pinjaman Proyek Fasilitas Kredit Ekspor Pinjaman Proyek dari Komersial Pinjaman Proyek Lainnya Jumlah Pinjaman Proyek Semester I TA 2006 adalah sebesar Rp1.381.969.519.849 1.382.928.399.063 110.444.795.629 21.484.846.597 Rp2.896.827.561.138 D.2.22. Pembayaran Pokok Pinjaman Dalam Negeri – Obligasi Pembayaran Pokok Obligasi Dalam Negeri-Jangka Panjang sebesar Rp24,1 triliun Pemberian Pinjaman kepada Perusahaan Negara sebesar Rp516,7 miliar Pembayaran Pokok Pinjaman Dalam Negeri – Obligasi pada Semester I TA 2006 sebesar Rp24.072.281.565.985 terdiri dari pelunasan pokok obligasi dan pembayaran bunga obligasi. D.2.23. Pemberian Pinjaman kepada Perusahaan Negara Pemberian Pinjaman kepada Perusahaan Negara pada Semester I TA 2006 sebesar Rp516.660.888.582, yang seluruhnya berasal dari Penerusan Pinjaman Tahun Anggaran Berjalan. Catatan atas Laporan Keuangan -79- Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun 2006 (Unaudited) D.2.24. Pembiayaan Cicilan Pokok Utang Luar Negeri Pembiayaan Cicilan Pokok Utang Luar Negeri sebesar Rp23,8 triliun Penurunan kas dari Aktivitas Nonanggaran sebesar Rp19,4 triliun Pembiayaan Cicilan Pokok Utang Luar Negeri pada Semester I TA 2006 sebesar Rp23.795.073.675.234, yang seluruhnya berasal dari Pinjaman Proyek. ARUS KAS DARI AKTIVITAS NONANGGARAN Arus Kas dari Aktivitas Nonanggaran merupakan aktivitas penerimaan dan pengeluaran kas yang tidak mempengaruhi anggaran. Sepanjang Semester I TA 2006, Arus Kas Bersih dari Aktivitas Nonanggaran adalah sebesar minus Rp19.408.044.837.330, yang berasal dari: Arus Masuk (Rp15.901.248.017.231) Dikurangi Arus Keluar Arus Kas Bersih (3.506.796.820.099) (Rp19.408.044.837.330) D.2.25. Penerimaan Perhitungan Fihak Ketiga Penerimaan PFK sebesar Rp4,0 triliun Penerimaan Perhitungan Fihak Ketiga (PFK) pada Semester I TA 2006 sebesar Rp4.017.324.364.688 merupakan penerimaan pemerintah yang berasal dari jumlah dana yang dipotong dari Surat Perintah Membayar (SPM) atau diterima secara tunai untuk fihak ketiga, misalnya potongan atas gaji, pensiun, beras BULOG, dan lain-lain. Rincian Penerimaan PFK adalah sebagai berikut: Penerimaan PFK 10% Gaji Penerimaan PFK 2% Pensiun/Gaji Terusan Penerimaan PFK 2% Pemda Penerimaan PFK Beras Bulog Penerimaan PFK 2% Askes Pensiunan TNI/Polri Penerimaan PFK 2% Asuransi Bidan/Dokter PTT Penerimaan PFK Lain-lain Rp 3.506.466.526.629 17.029.488.416 285.602.764.234 35.512.430.210 22.190.542.416 1.820.964.969 148.701.647.814 Jumlah Penerimaan PFK Rp4.017.324.364.688 D.2.26. Kiriman Uang Kiriman Uang (Neto) sebesar minus Rp17,8 triliun Kiriman Uang (KU) Neto pada Semester I TA 2006 sebesar minus Rp17.812.595.461.054 merupakan selisih antara penerimaan dan pengeluaran kiriman uang antarrekening pemerintah yang berasal dari KPPN, Kantor Pusat Direktorat Jenderal Perbendaharaan-Departemen Keuangan dan rekening BUN serta pemindahbukuan intern KPPN. Rincian KU adalah sebagai berikut: Penerimaan KU Penerimaan KU dalam rangka Reksus Rp340.949.089.273.128 93.643.677.731 Penerimaan KU dalam rangka TSA Pemindahbukuan Pemindahbukuan dalam rangka TSA Penerimaan Wesel Pemerintah Penerimaan Dana talangan dari Dana Moratorium Penerimaan Reimbursment dalam rangka Prefinancing Jumlah Penerimaan KU Dikurangi: Pengeluaran Kiriman Uang Jumlah Kiriman Uang (Netto) 868.758.860.407 286.368.115.094.521 15.708.350.649.797 5.333.931 5.000.000.000.000 5.505.780.895.327 654.493.743.784.842 (672.306.339.245.896) (Rp17.812.595.461.054) Catatan atas Laporan Keuangan -80- Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun 2006 (Unaudited) D.2.27. Transito Transito Neto sebesar minus Rp2,1 triliun Transito Neto pada Semester I TA 2006 sebesar minus Rp2.105.976.920.865 merupakan sisa uang muka bendahara pengeluaran yang disetor ke kas negara. Rincian Transito tersebut adalah sebagai berikut: Penerimaan Transito TAYL Penerimaan Transito Pengguna PNBP (Swadana) Rp 703.096.268.157 634.942.517.273 Penerimaan Pengembalian Uang Persediaan Dana Rupiah Penerimaan Pengembalian Uang Persediaan Dana Pinjaman/Hibah LN Jumlah Penerimaan Transito Dikurangi: Pengeluaran Transito 2.404.619.986..055 88.977.332.666 3.831.636.104.151 (5.937.613.025.016) Jumlah Transito (Neto) (Rp2.105.976.920.865) D.2.28. Pengeluaran Perhitungan Fihak Ketiga Pengeluaran PFK sebesar Rp3,5 triliun Pengeluaran Perhitungan Fihak Ketiga (PFK) pada Semester I TA 2006 sebesar Rp3.506.796.820.099 merupakan pengeluaran pemerintah sehubungan dengan penerimaan potongan gaji, pensiun, beras BULOG yang disalurkan untuk dana pensiun, Tunjangan Hari Tua (THT), asuransi kesehatan, dan pembayaran beras kepada BULOG. Rincian atas Pengeluaran PFK adalah sebagai berikut: Pengembalian Penerimaan PFK 10% Gaji Pengembalian Penerimaan PFK 2% Pensiun/Gaji Terusan Penerimaan PFK 2% Pemda Pengembalian Penerimaan PFK Beras Bulog Pengembalian Penerimaan PFK 2% Askes Bidan/Dokter PTT Pengembalian Penerimaan PFK 2% Askes Pensiunan TNI/Polri Rp 3.089.771.051.715 17.165.348.585 250.052.610.199 28.833.041.600 677.523.000 15.297.245.000 Pelunasan Wesel Pemerintah Pengembalian Penerimaan PFK Lain-lain 421.000 105.000.000.000 Jumlah Pengeluaran PFK Rp3.506.796.820.099 D.2.29. Saldo Awal Kas Lihat penjelasan pada ikhtisar laporan arus kas (D.1). D.2.30. Saldo Akhir Kas Lihat penjelasan pada ikhtisar laporan arus kas (D.1). D.2.31. Kas di Bendahara Pengeluaran Penjelasan mengenai kas di bendahara pengeluaran lihat catatan atas neraca (C.2.4). D.2.32. Kas di Bendahara Penerima Penjelasan mengenai kas di bendahara penerimaan lihat catatan atas neraca (C.2.5). D.2.33. Rekening Pemerintah Lainnya pada Bank Indonesia Penjelasan mengenai Rekening Pemerintah Lainnya pada BI lihat catatan atas neraca (C.2.3). Catatan atas Laporan Keuangan -81- DAFTAR Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun 2006 (Unaudited) Daftar 1 LAPORAN REALISASI ANGGARAN PENDAPATAN PEMERINTAH PUSAT SEMESTER I TAHUN ANGGARAN 2006 (dalam rupiah) KODE MAP URAIAN MAP ANGGARAN (UU No. 13 / 2005) REALISASI PENGEMBALIAN REALISASI NETTO REALISASI DI ATAS (BAWAH) ANGGARAN 1 2 3 4 5 6 7=6-3 416.313.160.000.000 399.321.660.000.000 210.713.560.000.000 37.516.090.000.000 13.787.730.000.000 23.728.360.000.000 191.942.811.831.314 185.109.131.619.435 99.221.103.422.839 16.747.446.545.124 5.675.919.969.995 11.071.525.778.929 796.200 82.473.656.877.715 15.943.262.555.029 1.517.972.682.030 5.881.276.245.740 7.172.235.875.110 1.122.030.108.770 35.869.420.238.042 4.255.092.051.282 10.703.071.584.036 9.295.537.676 61.238.228.656.553 58.716.939.293.745 39.605.586.351.584 18.940.798.382.866 170.554.559.295 2.521.289.362.808 1.604.989.782.869 916.298.514.484 1.065.455 4.271.578.229.724 4.271.578.229.724 1.132.174.786.021 882.964.911.996 12.012.485.724 12.109.450.604 2.115.096.901.404 117.219.693.975 1.191.531.427.193 1.191.531.427.193 1.191.531.427.193 18.078.992.320.797 18.078.992.320.797 8.800.718.572.923 8.703.855.953.795 2.840.032.526.637 127.300.219 127.300.219 2.839.905.226.418 21.908.699.531 19.092.943.041 654.699.146 33.111.409.414 3.511.318.497 2.700.121.753.758 57.092.126.639 4.404.249.500 8.026.892 5.856.631.098.038 5.782.382.194.495 5.777.613.110.485 966.317.590 3.802.766.420 74.248.903.543 35.176.998.505 38.836.177.214 235.727.824 1.012.920.547 1.012.920.547 31.460.078 657.705.979 312.114.221 11.640.269 3.943.739.632 3.943.739.632 3.943.739.632 506.220.000 506.220.000 41 411 4111 41111 411111 411112 411113 411119 41112 411121 411122 411123 411124 411125 411126 411127 411128 411129 4112 41121 411211 411212 411219 41122 411221 411222 411229 4113 41131 411311 411312 411313 411314 411315 411319 4114 41141 411411 4115 41151 Penerimaan Perpajakan Pajak Dalam Negeri Pajak Penghasilan (PPh) PPh Migas PPh minyak bumi PPh Gas Alam PPh Lainnya dari Minyak Bumi PPh Migas Lainnya PPh nonmigas PPh Pasal 21 PPh Pasal 22 nonimpor PPh Pasal 22 impor PPh Pasal 23 PPh Pasal 25/29 orang pribadi PPh Pasal 25/29 badan PPh Pasal 26 PPh final dan fiskal luar negeri PPh Nonmigas Lainnya Pendapatan Pajak Pertambahan Nilai Pendapatan PPN Pendapatan PPN Dalam Negeri Pendapatan PPN Impor Pendapatan PPN Lainnya Pendapatan PPnBM Pendapatan PPnBM dalam Negeri Pendapatan PPnBM Impor Pendapatan PPnBM Lainnya Pajak bumi dan bangunan Pajak bumi dan bangunan PBB Pedesaan PBB Perkotaan PBB Perkebunan PBB Kehutanan PBB Pertambangan PBB Lainnya Bea perolehan hak atas tanah dan bangunan (BPHTB) Bea perolehan hak atas tanah dan bangunan (BPHTB) Bea perolehan hak atas tanah dan bangunan (BPHTB) Pendapatan cukai Pendapatan cukai 173.197.470.000.000 27.706.400.000.000 4.118.700.000.000 16.416.600.000.000 18.916.300.000.000 2.298.500.000.000 68.208.270.000.000 10.388.900.000.000 25.143.800.000.000 128.307.600.000.000 - - 15.727.900.000.000 15.727.900.000.000 5.280.100.000.000 36.519.700.000.000 - 183.142.093.258.391 (233.171.066.741.609) 176.405.275.665.640 (222.916.384.334.360) 96.381.070.896.202 (114.332.489.103.798) 16.747.319.244.905 (20.768.770.755.095) 5.675.919.969.995 (8.111.810.030.005) 11.071.525.778.929 (12.656.834.221.071) (127.300.219) (127.300.219) 796.200 796.200 79.633.751.651.297 (93.563.718.348.703) 15.921.353.855.498 (11.785.046.144.502) 1.498.879.738.989 (2.619.820.261.011) 5.880.621.546.594 (10.535.978.453.406) 7.139.124.465.696 (11.777.175.534.304) 1.118.518.790.273 (1.179.981.209.727) 33.169.298.484.284 (35.038.971.515.716) 4.197.999.924.643 (6.190.900.075.357) 10.698.667.334.536 (14.445.132.665.464) 9.287.510.784 9.287.510.784 55.381.597.558.515 (72.926.002.441.485) 52.934.557.099.250 52.934.557.099.250 33.827.973.241.099 33.827.973.241.099 18.939.832.065.276 18.939.832.065.276 166.751.792.875 166.751.792.875 2.447.040.459.265 2.447.040.459.265 1.569.812.784.364 1.569.812.784.364 877.462.337.270 877.462.337.270 (234.662.369) (234.662.369) 4.270.565.309.177 (11.457.334.690.823) 4.270.565.309.177 (11.457.334.690.823) 1.132.143.325.943 1.132.143.325.943 882.307.206.017 882.307.206.017 12.012.485.724 12.012.485.724 11.797.336.383 11.797.336.383 2.115.085.261.135 2.115.085.261.135 117.219.693.975 117.219.693.975 1.187.587.687.561 (4.092.512.312.439) 1.187.587.687.561 1.187.587.687.561 1.187.587.687.561 1.187.587.687.561 18.078.486.100.797 (18.441.213.899.203) 18.078.486.100.797 18.078.486.100.797 Daftar LRA - 85 - Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun 2006 (Unaudited) KODE MAP 1 411511 411512 411513 411514 411519 URAIAN MAP 2 Pendapatan cukai Hasil Tembakau Pendapatan cukai Ethyl Alkohol Pendapatan cukai Minuman mengandung Ethyl Alkohol Pendapatan Denda Administrasi Cukai Pendapatan cukai Lainnya 4116 41161 411611 411612 411619 41162 411621 411622 411623 411624 412 4121 41211 412111 412112 412113 412114 412119 4122 41221 412211 Pendapatan pajak lainnya Pendapatan pajak lainnya Pendapatan Bea Meterai Pendapatan dari Penjualan Benda Meterai Pendapatan Pajak Tidak Langsung Lainnya Pendapatan Bunga Penagihan Pajak Pendapatan Bunga Penagihan PPh Pendapatan Bunga Penagihan PPN Pendapatan Bunga Penagihan PPnBM Pendapatan Bunga Penagihan PTLL Pajak perdagangan internasional Pendapatan bea masuk Pendapatan Bea Masuk Pendapatan Bea Masuk Pendapatan Bea Masuk ditanggung Pemerintah atas Hibah (SPM Nihil) Pendapatan Denda Administrasi Pabean Pendapatan Bea Masuk dalam rangka Kemudahan Impor Tujuan Ekspor Pendapatan Pabean Lainnya Pendapatan pajak/pungutan ekspor Pendapatan pajak/pungutan ekspor Pendapatan pajak/pungutan ekspor 42 421 4211 421111 4212 421211 4213 421311 421312 4214 42141 421411 42142 421421 42143 421431 421432 Penerimaan negara bukan pajak PENERIMAAN SUMBER DAYA ALAM Pendapatan minyak bumi Pendapatan minyak bumi Pendapatan gas alam Pendapatan gas alam Pendapatan pertambangan umum Pendapatan iuran tetap Pendapatan royalti batubara Pendapatan kehutanan Pendapatan dana reboisasi Pendapatan dana reboisasi Pendapatan provisi sumber daya hutan Pendapatan provisi sumber daya hutan Pendapatan iuran hak pengusahaan hutan Pendapatan IHPH Tanaman Industri Pendapatan IHPH Bambu Daftar 1 ANGGARAN (UU No. 13 / 2005) REALISASI 3 2.772.800.000.000 - - 16.991.500.000.000 16.572.600.000.000 418.900.000.000 - 205.292.276.162.000 151.641.605.700.000 110.137.710.000.000 110.137.710.000.000 36.096.580.000.000 36.096.580.000.000 2.993.169.700.000 57.315.800.000 2.935.853.900.000 2.000.000.000.000 1.104.241.000.000 1.104.241.000.000 889.189.700.000 889.189.700.000 6.569.300.000 4 17.780.460.767.695 57.141.099.701 238.468.659.606 1.228.383.431 1.693.410.364 1.107.697.562.329 1.086.632.102.386 624.573.923.333 455.847.713.360 6.210.465.693 21.065.459.943 16.535.206.118 4.518.541.994 903.647 10.808.184 6.833.680.211.879 5.734.354.910.971 5.734.354.910.971 5.582.301.913.520 851.336.410 140.604.253.461 109.939 10.597.297.641 1.099.325.300.908 1.099.325.300.908 1.099.325.300.908 52.821.123.103.399 36.227.936.235.710 24.896.108.183.321 24.896.108.183.321 8.084.106.279.449 8.084.106.279.449 2.104.194.777.774 107.530.999.302 1.996.663.778.472 1.064.620.422.515 757.395.686.317 757.395.686.317 244.655.494.643 244.655.494.643 34.229.659.907 25.214.860.707 9.014.799.200 PENGEMBALIAN 5 506.220.000 1.729.448.941 1.167.843.065 1.167.843.065 561.605.876 4.362.549 557.243.327 96.862.619.128 42.325.159.562 42.325.159.562 13.454.761.712 2.214.128.722 26.648.918.727 7.350.401 54.537.459.566 54.537.459.566 54.537.459.566 59.278.446.564 - REALISASI NETTO REALISASI DI ATAS (BAWAH) ANGGARAN 6 7=6-3 17.779.954.547.695 17.779.954.547.695 57.141.099.701 57.141.099.701 238.468.659.606 238.468.659.606 1.228.383.431 1.228.383.431 1.693.410.364 1.693.410.364 1.105.968.113.388 (1.666.831.886.612) 1.085.464.259.321 1.085.464.259.321 624.573.923.333 624.573.923.333 455.847.713.360 455.847.713.360 5.042.622.628 5.042.622.628 20.503.854.067 20.503.854.067 16.530.843.569 16.530.843.569 3.961.298.667 3.961.298.667 903.647 903.647 10.808.184 10.808.184 6.736.817.592.751 (10.254.682.407.249) 5.692.029.751.409 (10.880.570.248.591) 5.692.029.751.409 5.692.029.751.409 5.568.847.151.808 5.568.847.151.808 851.336.410 851.336.410 138.390.124.739 138.390.124.739 (26.648.808.788) (26.648.808.788) 10.589.947.240 10.589.947.240 1.044.787.841.342 625.887.841.342 1.044.787.841.342 1.044.787.841.342 1.044.787.841.342 1.044.787.841.342 52.761.844.656.835 (152.530.431.505.165) 36.227.936.235.710 (115.413.669.464.290) 24.896.108.183.321 (85.241.601.816.679) 24.896.108.183.321 (85.241.601.816.679) 8.084.106.279.449 (28.012.473.720.551) 8.084.106.279.449 (28.012.473.720.551) 2.104.194.777.774 (888.974.922.226) 107.530.999.302 50.215.199.302 1.996.663.778.472 (939.190.121.528) 1.064.620.422.515 (935.379.577.485) 757.395.686.317 (346.845.313.683) 757.395.686.317 (346.845.313.683) 244.655.494.643 (644.534.205.357) 244.655.494.643 (644.534.205.357) 34.229.659.907 27.660.359.907 25.214.860.707 25.214.860.707 9.014.799.200 9.014.799.200 Daftar LRA - 86 - Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun 2006 (Unaudited) KODE MAP 1 421433 42144 421441 42145 421451 42146 421461 4215 42151 421511 421512 422 4221 42211 422111 42212 422121 423 42311 423111 423112 423113 423114 423115 423116 423117 423118 423119 42312 423121 423122 423123 423124 423129 42313 423131 423132 423133 423139 42314 423141 423142 423143 423144 423145 423146 URAIAN MAP 2 Pendapatan IHPH Tanaman Rotan Pendapatan Dana Pengamanan Hutan Pendapatan Dana Pengamanan Hutan Pendapatan Denda Pelanggaran Eksploitasi Pendapatan Denda Pelanggaran Eksploitasi Pendapatan Iuran Menangkap Satwa Liar Pendapatan Iuran Menangkap, Mengambil dan Mengangkut Satwa Liar Pendapatan perikanan Pendapatan perikanan Pendapatan perikanan Pendapatan Penerimaan Dana Kompensasi Pelestarian Sumber Daya Alam Kelautan PENDAPATAN BAGIAN LABA BUMN Pendapatan Bagian Pemerintah atas Laba BUMN Pendapatan Laba BUMN Perbankan Pendapatan Laba BUMN Perbankan Pendapatan Laba BUMN Non-Perbankan Pendapatan Laba BUMN Non-Perbankan Penerimaan negara bukan pajak lainnya Penjualan hasil produksi/sitaan Penjualan hasil pertanian, kehutanan dan perkebunan Penjualan hasil peternakan dan perikanan Penjualan hasil tambang Penjualan hasil sitaan/rampasan dan harta peninggalan Penjualan obat-obatan dan hasil farmasi lainnya Penjualan informasi, penerbitan, film, dan hasil cetakan lainnya Penjualan dokumen-dokumen pelelangan Penjualan Cadangan Beras Pemerintah dalam Rangka Operasi Pasar Murni Penjualan lainnya Penjualan aset Penjualan rumah, gedung, bangunan, dan tanah Penjualan kendaraan bermotor Penjualan sewa beli Penjualan aset bekas milik asing Penjualan aset lainnya yang berlebih / rusak / dihapuskan Pendapatan sewa Sewa rumah dinas, rumah negeri Sewa gedung, bangunan, gudang Sewa benda-benda bergerak Sewa benda-benda tak bergerak lainnya Pendapatan jasa I Pendapatan rumah sakit dan instansi kesehatan lainnya Pendapatan tempat hiburan/ taman/ museum dan pungutan usaha pariwisata alam (PUPA) Pendapatan surat keterangan, visa/paspor dan SIM, STNK, dan BPKB Pendapatan hak dan perijinan Pendapatan sensor/karantina, pengawasan/pemeriksaan Pendapatan Jasa Tenaga, Pekerjaan, Informasi, Pelatihan, teknologi, Pendapatan BPN, Pendapatan DJB Daftar 1 ANGGARAN (UU No. 13 / 2005) REALISASI PENGEMBALIAN REALISASI NETTO REALISASI DI ATAS (BAWAH) ANGGARAN 3 4 5 6 7=6-3 414.146.000.000 414.146.000.000 414.146.000.000 23.278.000.000.000 30.372.670.462.000 3.937.977.248.000 1.832.504.000 7.054.698.000 1.905.234.650.000 2.007.556.614.000 155.000.000 14.742.714.000 400.280.000 1.000.788.000 27.761.764.000 460.157.000 1.065.916.000 25.037.624.000 1.198.067.000 31.749.269.000 9.461.805.000 18.890.953.000 1.705.881.000 1.690.630.000 7.398.246.715.000 145.888.935.000 17.195.555.000 3.281.050.395.000 2.226.070.742.000 41.915.915.000 1.396.398.730.000 25.612.016.770 25.612.016.770 1.619.348.947 1.619.348.947 1.108.215.931 1.108.215.931 78.906.572.651 78.906.572.651 78.906.572.651 1.227.444.879.996 1.227.444.879.996 473.107.211.773 473.107.211.773 754.337.668.223 754.337.668.223 15.365.689.195.315 228.151.707.187 2.901.349.723 3.095.902.217 22.077.191 60.687.369.862 44.943.468 1.282.911.660 1.535.791.345 131.935.797.087 26.645.564.634 53.825.154.242 5.687.755.041 1.066.007.199 41.144.418.942 182.025.859 5.744.947.201 24.532.427.072 9.192.268.576 12.695.773.753 996.981.326 1.647.403.417 3.838.627.887.758 96.087.213.153 4.225.606.987 747.970.867.270 1.609.754.574.140 505.698.872.074 609.097.743.052 59.278.446.564 4.792.832.317 3.899.411.500 893.420.817 39.159.036.175 23.322.541.000 15.816.700.000 19.795.175 832.800 832.800 379.153.090 198.081.700 181.071.390 25.612.016.770 25.612.016.770 1.619.348.947 1.619.348.947 1.108.215.931 1.108.215.931 78.906.572.651 78.906.572.651 78.906.572.651 1.227.444.879.996 1.227.444.879.996 473.107.211.773 473.107.211.773 754.337.668.223 754.337.668.223 15.306.410.748.751 223.358.874.870 2.901.349.723 3.095.902.217 22.077.191 60.687.369.862 44.943.468 1.282.911.660 1.535.791.345 128.036.385.587 25.752.143.817 14.666.118.067 (17.634.785.959) (14.750.692.801) 41.124.623.767 182.025.859 5.744.947.201 24.531.594.272 9.191.435.776 12.695.773.753 996.981.326 1.647.403.417 3.838.248.734.668 96.087.213.153 4.225.606.987 747.970.867.270 1.609.556.492.440 505.698.872.074 608.916.671.662 25.612.016.770 25.612.016.770 1.619.348.947 1.619.348.947 1.108.215.931 1.108.215.931 (335.239.427.349) (335.239.427.349) (335.239.427.349) (22.050.555.120.004) 1.227.444.879.996 473.107.211.773 473.107.211.773 754.337.668.223 754.337.668.223 (15.066.259.713.249) (3.714.618.373.130) 1.068.845.723 (3.958.795.783) (1.905.212.572.809) (1.946.869.244.138) (110.056.532) (13.459.802.340) 1.135.511.345 128.036.385.587 24.751.355.817 (13.095.645.933) (18.094.942.959) (15.816.608.801) 16.086.999.767 182.025.859 4.546.880.201 (7.217.674.728) (270.369.224) (6.195.179.247) (708.899.674) (43.226.583) (3.559.997.980.332) (49.801.721.847) (12.969.948.013) (2.533.079.527.730) (616.514.249.560) 463.782.957.074 (787.482.058.338) Daftar LRA - 87 - Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun 2006 (Unaudited) KODE MAP 1 423147 423148 423149 42315 423151 423152 423153 423154 423155 423156 423157 423158 423159 42316 423161 423162 423169 42317 423171 423172 423173 423179 42318 423181 42319 423191 423192 42321 423211 423212 423213 423214 423215 423219 42331 423311 423312 423313 423319 4234 42341 423411 423412 423413 42342 423421 URAIAN MAP 2 Pendapatan jasa Kantor Urusan Agama Pendapatan jasa bandar udara, kepelabuhanan dan kenavigasian Pendapatan Jasa I Lainnya Pendapatan jasa II Pendapatan jasa lembaga keuangan (jasa giro) Pendapatan jasa penyelenggaraan telekomunikasi Pendapatan iuran lelang untuk fakir miskin Pendapatan Jasa Catatan Sipil Pendapatan biaya penagihan pajak-pajak negara dengan surat paksa Pendapatan uang pewarganegaraan Pendapatan bea lelang Pendapatan biaya pengurusan piutang negara dan lelang negara Pendapatan jasa II lainnya Pendapatan bukan pajak dari luar negeri Pendapatan dari pemberian surat perjalanan Republik Indonesia Pendapatan dari jasa pengurusan dokumen konsuler Pendapatan Rutin Lainnya dari Luar Negeri Pendapatan Bunga Pendapatan Bunga atas Investasi dalam Obligasi Pendapatan BPPN atas Bunga Obligasi Pendapatan Bunga dari Piutang dan Penerusan Pinjaman Pendapatan Bunga Lainnya Pendapatan Gain on Bond Redemption Pendapatan Gain on Bond Redemption atas Pembelian Kembali Obligasi Dalam Negeri Jangka Panjang Pendapatan Premium Atas Obligasi Negara Pendapatan Premium Obligasi Negara Dalam Negeri/Rupiah Pendapatan Premium Obligasi Negara Dalam Valuta Asing Pendapatan kejaksaan dan peradilan Pendapatan legalisasi tanda tangan Pendapatan pengesahan surat di bawah tangan Pendapatan uang meja (leges) dan upah pada panitera badan pengadilan (peradilan) Pendapatan hasil denda/denda tilang dan sebagainya Pendapatan ongkos perkara Pendapatan kejaksaan dan peradilan lainnya Pendapatan pendidikan Pendapatan Uang pendidikan Pendapatan Uang ujian masuk, kenaikan tingkat, dan akhir pendidikan Pendapatan Uang ujian untuk menjalankan praktek Pendapatan pendidikan lainnya Pendapatan lain-lain Pendapatan dari penerimaan kembali belanja tahun anggaran berjalan Penerimaan kembali belanja pegawai pusat Penerimaan kembali belanja pensiun Penerimaan kembali belanja lainnya rupiah murni Pendapatan dari penerimaan kembali belanja tahun anggaran yang lalu Penerimaan Kembali Belanja Pegawai Pusat TAYL Daftar 1 ANGGARAN (UU No. 13 / 2005) REALISASI 3 63.690.000.000 226.036.443.000 1.291.539.534.000 72.642.562.000 550.000.000.000 5.469.068.000 2.750.556.000 19.609.840.000 88.478.000.000 552.589.508.000 166.199.438.000 28.324.438.000 137.875.000.000 - - 24.374.293.000 1.026.947.000 240.349.000 502.548.000 15.199.850.000 6.205.120.000 1.199.479.000 4.031.276.646.000 3.332.697.109.000 24.363.316.000 4.032.800.000 670.183.421.000 13.463.545.555.000 - 2.000.981.025.000 648.366.000 4 33.824.067.780 137.592.888.518 94.376.054.784 1.011.702.519.885 147.856.332.878 428.639.551.309 4.352.705.969 49.596.549 2.298.575.818 4.548.187.017 29.570.221.216 26.334.044.318 368.053.304.811 162.270.548.341 129.545.460.770 32.055.826.171 669.261.400 4.258.073.008 1.493.839 4.256.579.169 38.418.463.719 38.418.463.719 1.267.500.380.000 25.158.020.000 1.242.342.360.000 39.242.087.692 88.561.936 18.569.670 654.698.230 26.080.825.598 4.525.728.217 7.873.704.041 648.471.431.134 615.708.459.236 1.751.969.973 775.106.107 30.235.895.818 8.048.688.515.277 1.266.420.671.328 24.065.457.175 PENGEMBALIAN 5 61.720.388 2.811.266 3.444.000 40.765.122 14.700.000 - 17.071.500 16.851.500 220.000 14.867.800.294 - REALISASI NETTO REALISASI DI ATAS (BAWAH) ANGGARAN 6 33.824.067.780 137.592.888.518 94.376.054.784 1.011.640.799.497 147.853.521.612 428.639.551.309 4.349.261.969 49.596.549 2.298.575.818 4.548.187.017 29.529.456.094 26.319.344.318 368.053.304.811 162.270.548.341 129.545.460.770 32.055.826.171 669.261.400 4.258.073.008 1.493.839 4.256.579.169 38.418.463.719 38.418.463.719 1.267.500.380.000 25.158.020.000 1.242.342.360.000 39.225.016.192 88.561.936 18.569.670 654.698.230 26.063.974.098 4.525.508.217 7.873.704.041 648.471.431.134 615.708.459.236 1.751.969.973 775.106.107 30.235.895.818 8.033.820.714.983 1.266.420.671.328 24.065.457.175 7=6-3 (29.865.932.220) (88.443.554.482) 94.376.054.784 (279.898.734.503) 75.210.959.612 (121.360.448.691) (1.119.806.031) 49.596.549 (451.980.182) 4.548.187.017 9.919.616.094 (62.158.655.682) (184.536.203.189) (3.928.889.659) 101.221.022.770 (105.819.173.829) 669.261.400 4.258.073.008 1.493.839 4.256.579.169 38.418.463.719 38.418.463.719 1.267.500.380.000 25.158.020.000 1.242.342.360.000 14.850.723.192 (938.385.064) (221.779.330) 152.150.230 10.864.124.098 (1.679.611.783) 6.674.225.041 (3.382.805.214.866) (2.716.988.649.764) (22.611.346.027) (3.257.693.893) (639.947.525.182) (5.429.724.840.017) (734.560.353.672) 23.417.091.175 Daftar LRA - 88 - Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun 2006 (Unaudited) KODE MAP URAIAN MAP 1 423422 423423 423424 423425 423426 42343 423431 42344 423441 423442 42345 423451 423452 423453 423454 423455 423456 42346 423461 423462 423463 423464 423465 423466 42347 423471 423472 423473 423474 423475 423479 2 Penerimaan kembali belanja pensiun Penerimaan Kembali Belanja Lainnya Rupiah Murni TAYL Penerimaan Kembali Belanja Lain Pinjaman LN TAYL Penerimaan kembali Belanja lainnya Hibah Penerimaan Kembali Belanja Swadana TAYL Pendapatan Laba Bersih Hasil Penjualan BBM Pendapatan Laba Bersih Hasil Penjualan BBM Pendapatan pelunasan piutang Pendapatan pelunasan piutang non-bendahara Pendapatan pelunasan ganti rugi atas kerugian yang diderita oleh Negara(Masuk TP/TGR) Bendahara Pembetulan Pembukuan Belanja Tahun Anggaran Berjalan Pembetulan Pembukuan Belanja RM TAB Pembetulan Pembukuan Belanja dari Pinjaman Luar Negeri TAB Pembetulan Pembukuan Belanja dari Hibah TAB Pembetulan Pembukuan Belanja Swadana TAB Pembetulan Pembukuan Belanja Subsidi Pajak TAB Pembetulan Pembukuan Belanja Subsidi Bea Masuk TAB Pembetulan Pembukuan Belanja Tahun Anggaran Yang Lalu Pembetulan Pembukuan Belanja RM TAYL Pembetulan Pembukuan Belanja dari Pinjaman Luar Negeri TAYL Pembetulan Pembukuan Belanja dari Hibah TAYL Pembetulan Pembukuan Belanja Swadana TAYL Pembetulan Pembukuan Belanja Subsidi Pajak TAYL Pembetulan Pembukuan Belanja Subsidi Bea Masuk TAYL Pendapatan lain-lain Penerimaan kembali persekot/ uang muka gaji Penerimaan denda keterlambatan penyelesaian pekerjaan pemerintah Pendapatan atas denda administrasi BPHTB Penerimaan premi penjaminan perbankan nasional Pendapatan denda pelanggaran di bidang pasar modal Pendapatan anggaran lain-lain 424 4241 42411 424111 424112 Pendapatan PNBP Lainnya I Pendapatan gratifikasi dan uang sitaan hasil korupsi Pendapatan gratifikasi dan uang sitaan hasil korupsi Pendapatan uang sitaan hasil korupsi yang telah ditetapkan pengadilan Pendapatan gratifikasi yang ditetapkan KPK menjadi milik negara 43 4311 43111 431112 431119 4312 43121 Penerimaan Hibah Pendapatan Hibah Dalam Negeri Pendapatan Hibah Dalam Negeri Pendapatan Hibah Dalam Negeri - Lembaga/Badan Usaha Pendapatan Hibah Dalam Negeri Lainnya Pendapatan Hibah Luar Negeri Pendapatan Hibah Luar Negeri Daftar 1 ANGGARAN (UU No. 13 / 2005) REALISASI 3 2.000.150.859.000 31.800.000 150.000.000 7.389.414.628.000 7.377.990.000.000 11.424.628.000 - - 4.073.149.902.000 2.213.850.000 1.459.385.000 6.000.000.000 4.063.476.667.000 3.631.590.000.000 - - 4 142.069.421.370 1.097.893.132.740 2.212.214.032 80.542.808 99.903.203 38.586.795.039 38.586.795.039 3.715.901.066.303 3.699.901.233.586 15.999.832.717 479.826.021 469.689.941 4.366.280 5.769.800 386.064.331 213.735.274 169.585.500 2.709.807 33.750 3.026.914.092.255 2.002.530.255 22.704.104.358 26.501.823 13.033.086.867 1.692.178.616 2.987.455.690.336 PENGEMBALIAN 5 14.867.800.294 11.245.809 13.019.270.000 1.837.284.485 REALISASI NETTO 6 142.069.421.370 1.097.893.132.740 2.212.214.032 80.542.808 99.903.203 38.586.795.039 38.586.795.039 3.715.901.066.303 3.699.901.233.586 15.999.832.717 479.826.021 469.689.941 4.366.280 5.769.800 386.064.331 213.735.274 169.585.500 REALISASI DI ATAS (BAWAH) ANGGARAN 2.709.807 33.750 3.012.046.291.961 2.002.530.255 22.704.104.358 26.501.823 13.033.086.867 1.692.178.616 2.987.455.690.336 7=6-3 142.069.421.370 (902.257.726.260) 2.180.414.032 80.542.808 (50.096.797) 38.586.795.039 38.586.795.039 (3.673.513.561.697) (3.678.088.766.414) 4.575.204.717 479.826.021 469.689.941 4.366.280 5.769.800 386.064.331 213.735.274 169.585.500 2.709.807 33.750 (1.061.103.610.039) (211.319.745) 21.244.719.358 (5.973.498.177) (4.050.443.580.133) 1.692.178.616 2.987.455.690.336 52.792.378 52.792.378 52.792.378 41.037.378 11.755.000 - 52.792.378 52.792.378 52.792.378 41.037.378 11.755.000 52.792.378 52.792.378 52.792.378 41.037.378 11.755.000 646.744.772.101 51.896.127.419 51.896.127.419 109.861.411 51.786.266.008 594.848.644.682 594.848.644.682 - 646.744.772.101 51.896.127.419 51.896.127.419 109.861.411 51.786.266.008 594.848.644.682 594.848.644.682 (2.984.845.227.899) 51.896.127.419 51.896.127.419 109.861.411 51.786.266.008 594.848.644.682 594.848.644.682 - Daftar LRA - 89 - Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun 2006 (Unaudited) KODE MAP 1 431212 431213 431219 Daftar 1 URAIAN MAP ANGGARAN (UU No. 13 / 2005) 2 3 Pendapatan Hibah Luar Negeri - Bilateral Pendapatan Hibah Multilateral Pendapatan Hibah Luar Negeri Lainnya Jumlah Penerimaan 625.237.026.162.000 REALISASI PENGEMBALIAN 4 6.976.304.000 586.709.693.200 1.162.647.482 245.410.679.706.814 5 8.859.997.019.487 REALISASI NETTO 6 6.976.304.000 586.709.693.200 1.162.647.482 236.550.682.687.327 REALISASI DI ATAS (BAWAH) ANGGARAN 7=6-3 6.976.304.000 586.709.693.200 1.162.647.482 (388.686.343.474.673) Daftar LRA - 90 - Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun 2006 (Unaudited) Daftar 2 LAPORAN REALISASI ANGGARAN BELANJA PEMERINTAH PUSAT MENURUT BAGIAN ANGGARAN (BA) DAN ESELON I SEMESTER I TAHUN ANGGARAN 2006 (dalam rupiah) KODE BA ESELON I 001 01 02 002 01 02 004 01 02 005 01 02 03 04 05 06 07 08 006 01 007 01 02 03 04 05 008 01 02 010 01 URAIAN FUNGSI DAN SUBFUNGSI MAJELIS PERMUSYAWARATAN RAKYAT SEKRETARIAT JENDERAL MAJELIS DEWAN PERWAKILAN RAKYAT SEKRETARIAT JENDERAL DEWAN BADAN PEMERIKSA KEUANGAN SEKRETARIAT JENDERAL B.P.K. PUSAT MAHKAMAH AGUNG SEKRETARIAT MAHKAMAH AGUNG KEPANITERAAN DIREKTORAT JENDERAL BADAN PERADILAN UMUM DIREKTORAT JENDERAL BADAN PERADILAN AGAMA DIREKTORAT JENDERAL BADAN PERADILAN MILITER DAN PERADILAN TUN BADAN URUSAN ADMINISTRASI BADAN DIKLAT LITBANG BADAN PENGAWASAN MAHKAMAH AGUNG KEJAKSAAN AGUNG KEJAKSAAN AGUNG KEPRESIDENAN SEKRETARIAT NEGARA SEKRETARIAT KABINET RUMAH TANGGA KEPRESIDENAN SEKRETARIAT MILITER PRESIDEN PASUKAN PENGAMANAN PRESIDEN WAKIL PRESIDEN SEKRETARIAT WAKIL PRESIDEN BAKORNAS PENANGGULANGAN BENCANA DAN PENANGANAN PENGUNGSI DEPARTEMEN DALAM NEGERI SEKRETARIAT JENDERAL ANGGARAN (UU 13/2005) 146.631.800.000 47.915.313.000 98.716.487.000 1.182.984.900.000 389.001.513.000 793.983.387.000 614.782.200.000 329.873.582.000 284.908.618.000 2.182.196.000.000 1.757.528.744.000 77.042.393.000 52.654.282.000 26.230.827.000 4.480.238.000 247.398.503.000 10.465.347.000 6.395.666.000 1.506.418.800.000 1.506.418.800.000 1.370.185.600.000 656.222.894.000 16.430.700.000 660.193.432.000 15.032.874.000 22.305.700.000 217.939.200.000 174.860.800.000 43.078.400.000 1.174.624.400.000 400.537.073.000 REALISASI NETTO 41.997.110.954 22.572.846.856 19.424.264.098 306.595.665.398 65.314.564.521 241.281.100.877 159.834.080.043 86.599.701.340 73.234.378.703 615.643.061.247 573.975.544.678 18.968.846.207 8.741.609.647 530.652.033 397.259.660 10.923.241.222 1.281.875.200 824.032.600 469.890.749.068 469.890.749.068 102.926.980.877 52.135.197.882 3.386.428.050 41.478.433.574 2.477.017.907 3.449.903.464 23.302.084.669 20.982.353.818 2.319.730.851 248.486.880.492 113.556.693.245 REALISASI DI ATAS (DI BAWAH) ANGGARAN (104.634.689.046) (25.342.466.144) (79.292.222.902) (876.389.234.602) (323.686.948.479) (552.702.286.123) (454.948.119.957) (243.273.880.660) (211.674.239.297) (1.566.552.938.753) (1.183.553.199.322) (58.073.546.793) (43.912.672.353) (25.700.174.967) (4.082.978.340) (236.475.261.778) (9.183.471.800) (5.571.633.400) (1.036.528.050.932) (1.036.528.050.932) (1.267.258.619.123) (604.087.696.118) (13.044.271.950) (618.714.998.426) (12.555.856.093) (18.855.796.536) (194.637.115.331) (153.878.446.182) (40.758.669.149) (926.137.519.508) (286.980.379.755) Daftar LRA - 90 - Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun 2006 (Unaudited) KODE BA ESELON I 02 03 04 05 06 07 08 09 11 12 011 01 02 03 04 05 06 07 08 09 11 012 01 21 22 23 24 013 01 02 03 05 06 07 08 09 10 URAIAN FUNGSI DAN SUBFUNGSI INSPEKTORAT JENDERAL DITJEN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK DITJEN PEMERINTAHAN UMUM DITJEN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA DITJEN BINA PEMBANGUNAN DAERAH DITJEN OTONOMI DAERAH DITJEN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DITJEN BINA ADMINISTRASI KEUANGAN DAERAH BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN DEPARTEMEN LUAR NEGERI SEKRETARIAT JENDERAL INSPEKTORAT JENDERAL DITJEN ASIA PASIFIK DAN AFRIKA DITJEN MULTILATERAL EKKUBANG DITJEN INFORMASI, DIPLOMASI PUBLIK DAN PERJANJIAN INTERNASIONAL DITJEN PROTOKOL DAN KONSULER DITJEN KERJASAMA ASEAN DITJEN AMERIKA DAN EROPA DITJEN MULTILATERAL POLSOSKAM BADAN PENGKAJIAN DAN PENGEMBANGAN KEBIJAKAN DEPARTEMEN PERTAHANAN DEPARTEMEN PERTAHANAN MARKAS BESAR TNI MARKAS BESAR TNI AD MARKAS BESAR TNI AL MARKAS BESAR TNI AU DEPARTEMEN HUKUMDAN HAK ASASI MANUSIA RI SEKRETARIAT JENDERAL INSPEKTORAT JENDERAL DITJEN ADMINISTRASI HUKUM UMUM DITJEN PEMASYARAKATAN DITJEN IMIGRASI DITJEN HAK ATAS KEKAYAAN INTELEKTUAL DITJEN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DITJEN PERLINDUNGAN HAK ASASI MANUSIA BADAN PEMBINAAN HUKUM NASIONAL Daftar 2 ANGGARAN (UU 13/2005) 60.302.687.000 61.194.885.000 65.947.260.000 54.778.521.000 191.710.993.000 171.963.517.000 61.212.878.000 33.859.128.000 21.031.993.000 52.085.465.000 4.747.073.200.000 4.538.812.486.000 13.813.255.000 20.681.937.000 20.224.613.000 19.404.921.000 15.472.377.000 13.755.927.000 19.231.811.000 75.385.940.000 10.289.933.000 28.229.178.925.000 6.248.334.213.000 3.388.270.569.000 10.929.388.541.000 4.318.859.388.000 3.344.326.214.000 3.376.933.100.000 2.640.117.873.000 13.596.734.000 37.052.854.000 145.960.586.000 394.415.945.000 45.157.819.000 25.299.153.000 24.446.352.000 32.934.963.000 REALISASI NETTO 9.316.613.614 10.979.231.968 14.750.698.155 23.117.988.059 22.749.735.115 14.474.671.674 16.075.202.993 6.499.591.499 5.299.550.584 11.666.903.586 745.121.093.724 698.059.147.090 6.291.313.297 7.170.464.564 3.600.010.131 5.316.460.623 5.889.861.839 4.587.917.712 6.400.624.564 4.569.790.372 3.235.503.532 10.423.208.138.498 459.910.372.678 1.415.594.271.095 5.172.427.344.348 1.908.886.689.002 1.466.389.461.375 842.104.744.548 722.040.340.483 4.893.236.979 6.232.877.700 31.594.510.516 31.594.575.130 13.268.152.948 8.980.102.873 5.750.180.202 11.931.411.817 REALISASI DI ATAS (DI BAWAH) ANGGARAN (50.986.073.386) (50.215.653.032) (51.196.561.845) (31.660.532.941) (168.961.257.885) (157.488.845.326) (45.137.675.007) (27.359.536.501) (15.732.442.416) (40.418.561.414) (4.001.952.106.276) (3.840.753.338.910) (7.521.941.703) (13.511.472.436) (16.624.602.869) (14.088.460.377) (9.582.515.161) (9.168.009.288) (12.831.186.436) (70.816.149.628) (7.054.429.468) (17.805.970.786.502) (5.788.423.840.322) (1.972.676.297.905) (5.756.961.196.652) (2.409.972.698.998) (1.877.936.752.625) (2.534.828.355.452) (1.918.077.532.517) (8.703.497.021) (30.819.976.300) (114.366.075.484) (362.821.369.870) (31.889.666.052) (16.319.050.127) (18.696.171.798) (21.003.551.183) Daftar LRA - 91 - Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun 2006 (Unaudited) KODE BA ESELON I 11 015 01 02 03 04 05 06 08 10 11 12 16 018 01 02 03 04 05 06 07 08 09 10 11 12 019 01 02 03 04 05 06 07 020 01 02 URAIAN FUNGSI DAN SUBFUNGSI BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANAN HAM DEPARTEMEN KEUANGAN SEKRETARIAT JENDERAL INSPEKTORAT JENDERAL DITJEN ANGGARAN DAN PERIMBANGAN KEUANGAN DITJEN PAJAK DITJEN BEA DAN CUKAI DITJEN LEMBAGA KEUANGAN DITJEN PERBENDAHARAAN DITJEN PIUTANG DAN LELANG NEGARA BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEUANGAN BADAN PENGKAJIAN EKONOMI, KEUANGAN DAN KERJA SAMA INTERNASIONAL BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DEPARTEMEN PERTANIAN SEKRETARIAT JENDERAL INSPEKTORAT JENDERAL DITJEN TANAMAN PANGAN DITJEN HOLTIKULTURA DITJEN PERKEBUNAN DITJEN PETERNAKAN DITJEN PENGOLAHAN DAN PEMASARAN HASIL PERTANIAN DITJEN PENGELOLAAN LAHAN DAN AIR BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PERTANIAN BADAN KETAHANAN PANGAN BADAN KARANTINA PERTANIAN DEPARTEMEN PERINDUSTRIAN SEKRETARIAT JENDERAL DIREKTORAT JENDERAL INDUSTRI AGRO DAN KIMIA DIREKTORAT JENDERAL INDUSTRI LOGAM, MESIN,TEKSTIL DAN ANEKA DIREKTORAT JENDERAL INDUSTRI ALAT TRANSPORTASI DAN TELEMATIKA DIREKTORAT JENDERAL INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH INSPEKTORAT JENDERAL BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN INDUSTRI DEPARTEMEN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL SEKRETARIAT JENDERAL INSPEKTORAT JENDERAL Daftar 2 ANGGARAN (UU 13/2005) 17.950.821.000 6.617.861.425.000 434.204.293.000 38.353.021.000 57.327.970.000 3.043.211.865.000 1.679.051.879.000 19.217.516.000 1.048.042.771.000 147.600.532.000 91.517.771.000 35.890.121.000 23.443.686.000 6.285.084.300.000 762.185.576.000 37.775.099.000 498.879.741.000 251.769.623.000 452.698.456.000 596.996.276.000 379.803.202.000 1.005.726.396.000 730.778.017.000 590.950.428.000 696.519.629.000 281.001.857.000 1.044.727.300.000 297.051.153.000 78.763.529.000 57.751.100.000 46.084.447.000 279.598.667.000 14.133.137.000 271.345.267.000 5.382.440.000.000 295.281.063.000 44.670.179.000 REALISASI NETTO 5.819.355.900 1.480.784.923.974 103.590.973.612 9.074.531.841 11.297.283.049 706.018.925.941 293.538.280.917 2.719.933.273 241.019.049.837 51.458.004.031 24.909.646.509 9.148.061.551 28.010.233.413 1.151.749.868.599 56.406.003.246 11.593.693.020 135.973.489.549 41.849.839.069 80.727.271.792 93.506.124.239 36.270.308.395 46.859.544.115 181.479.979.583 126.262.049.064 254.881.959.665 85.939.606.862 229.834.806.591 66.743.389.113 17.013.769.414 15.972.168.945 13.156.795.469 39.845.750.591 5.034.528.402 72.068.404.657 605.014.446.474 70.843.389.834 9.649.420.675 REALISASI DI ATAS (DI BAWAH) ANGGARAN (12.131.465.100) (5.137.076.501.026) (330.613.319.388) (29.278.489.159) (46.030.686.951) (2.337.192.939.059) (1.385.513.598.083) (16.497.582.727) (807.023.721.163) (96.142.527.969) (66.608.124.491) (26.742.059.449) 4.566.547.413 (5.133.334.431.401) (705.779.572.754) (26.181.405.980) (362.906.251.451) (209.919.783.931) (371.971.184.208) (503.490.151.761) (343.532.893.605) (958.866.851.885) (549.298.037.417) (464.688.378.936) (441.637.669.335) (195.062.250.138) (814.892.493.409) (230.307.763.887) (61.749.759.586) (41.778.931.055) (32.927.651.531) (239.752.916.409) (9.098.608.598) (199.276.862.343) (4.777.425.553.526) (224.437.673.166) (35.020.758.325) Daftar LRA - 92 - Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun 2006 (Unaudited) KODE BA ESELON I 04 05 06 11 12 13 022 01 02 03 04 05 08 11 12 13 023 01 02 03 04 05 08 11 024 01 02 03 04 05 07 11 12 025 01 02 03 URAIAN FUNGSI DAN SUBFUNGSI DITJEN MINYAK DAN GAS BUMI DITJEN LISTRIK DAN PEMANFAATAN ENERGI DITJEN MINERAL, BATUBARA DAN PANAS BUMI BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL BADAN DIKLAT ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL BADAN GEOLOGI DEPARTEMEN PERHUBUNGAN SEKRETARIAT JENDERAL INSPEKTORAT JENDERAL DITJEN PERHUBUNGAN DARAT DITJEN PERHUBUNGAN LAUT DITJEN PERHUBUNGAN UDARA DIREKTORAT JENDERAL PERKERETAAPIAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERHUBUNGAN BADAN PENDIDIKAN DAN LATIHAN PERHUBUNGAN BADAN SAR NASIONAL DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL SEKRETARIAT JENDERAL INSPEKTORAT JENDERAL DITJEN MANAJEMEN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DITJEN PENDIDIKAN TINGGI DITJEN PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH DITJEN PENINGKATAN MUTU PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DIKBUD DEPARTEMEN KESEHATAN SEKRETARIAT JENDERAL INSPEKTORAT JENDERAL DITJEN BINA KESEHATAN MASYARAKAT DITJEN BINA PELAYANAN MEDIK DITJEN PEMBERANTASAN PENYAKIT MENULAR DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN DITJEN BINA KEFARMASIAN DAN ALAT KESEHATAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KESEHATAN BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN SDM KESEHATAN DEPARTEMEN AGAMA SEKRETARIAT JENDERAL INSPEKTORAT JENDERAL DITJEN BIMBINGAN MASYARAKAT ISLAM DAN BIMBINGAN HAJI Daftar 2 ANGGARAN (UU 13/2005) 387.368.325.000 3.297.111.177.000 283.286.528.000 449.425.294.000 292.369.285.000 332.928.149.000 8.452.266.100.000 218.981.338.000 22.052.431.000 735.828.464.000 2.287.293.661.000 1.899.505.093.000 2.515.636.252.000 56.111.886.000 520.885.276.000 195.971.699.000 36.755.857.973.000 1.302.015.620.000 101.766.223.000 20.267.100.323.000 9.576.682.995.000 1.249.265.551.000 3.626.956.150.000 632.071.111.000 13.523.551.445.000 2.345.873.993.000 43.367.832.000 3.047.212.670.000 4.345.972.365.000 2.052.796.609.000 628.190.854.000 174.247.915.000 885.889.207.000 9.720.931.674.000 8.145.550.781.000 30.825.700.000 225.360.094.000 REALISASI NETTO 28.078.109.104 227.902.961.226 34.987.264.877 84.737.343.066 58.919.568.979 89.896.388.713 1.953.457.637.861 32.352.770.108 7.369.362.004 143.409.552.179 651.864.985.223 598.081.365.379 406.947.065.839 13.945.452.592 61.970.274.533 37.516.810.004 12.121.807.309.510 356.774.753.833 24.864.931.216 7.412.734.267.909 2.471.120.180.965 268.910.861.292 1.330.028.241.399 257.374.072.896 2.500.334.575.820 654.811.536.406 17.010.579.631 640.165.466.947 476.456.589.654 390.401.473.092 118.365.842.601 24.035.553.536 179.087.533.953 2.975.602.949.615 2.834.435.576.825 8.861.052.298 21.913.292.018 REALISASI DI ATAS (DI BAWAH) ANGGARAN (359.290.215.896) (3.069.208.215.774) (248.299.263.123) (364.687.950.934) (233.449.716.021) (243.031.760.287) (6.498.808.462.139) (186.628.567.892) (14.683.068.996) (592.418.911.821) (1.635.428.675.777) (1.301.423.727.621) (2.108.689.186.161) (42.166.433.408) (458.915.001.467) (158.454.888.996) (24.634.050.663.490) (945.240.866.167) (76.901.291.784) (12.854.366.055.091) (7.105.562.814.035) (980.354.689.708) (2.296.927.908.601) (374.697.038.104) (11.023.216.869.180) (1.691.062.456.594) (26.357.252.369) (2.407.047.203.053) (3.869.515.775.346) (1.662.395.135.908) (509.825.011.399) (150.212.361.464) (706.801.673.047) (6.745.328.724.385) (5.311.115.204.175) (21.964.647.702) (203.446.801.982) Daftar LRA - 93 - Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun 2006 (Unaudited) KODE BA ESELON I URAIAN FUNGSI DAN SUBFUNGSI 04 05 06 07 11 026 01 02 03 04 05 DITJEN PEMBINAAN KELEMBAGAAN AGAMA ISLAM DITJEN PEMBINAAN MASYARAKAT KRISTEN DITJEN PEMBINAAN MASYARAKAT KHATOLIK DITJEN PEMBINAAN MASYARAKAT HINDU DAN BUDHA BADAN PENELITIAN PENGEMBANGAN AGAMADAN DIKLAT KEAGAMAAN DEPARTEMEN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI SEKRETARIAT JENDERAL INSPEKTORAT JENDERAL DITJEN PEMBINAAN DAN PENEMPATAN TENAGA KERJA LUAR NEGERI DITJEN PEMBINAAN DAN PENEMPATAN TENAGA KERJA DALAM NEGERI DITJEN PEMBINAAN HUBUNGAN INDUSTRIAL &JAMINAN SOSIAL KETENAGAKERJAAN 06 07 08 11 13 027 01 02 03 04 05 11 029 01 02 03 04 05 06 07 032 01 02 03 04 05 DITJEN PEMBINAAN PENYIAPAN PERMUKIMAN DAN PENEMPATAN TRANSMIGRASI DITJEN PEMBINAAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT DAN KAWASAN TRANSMIGRASI DITJEN PEMBINAAN PENGAWASAN KETENAGAKERJAAN BADAN PENELITIAN, PENGEMBANGAN DAN INFORMASI DITJEN PEMBINAAN PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS DEPARTEMEN SOSIAL SEKRETARIAT JENDERAL INSPEKTORAT JENDERAL DITJEN PEMBERDAYAAN SOSIAL DITJEN PELAYANAN DAN REHABILITASI SOSIAL DITJEN BANTUAN DAN JAMINAN SOSIAL BADAN PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN SOSIAL DEPARTEMEN KEHUTANAN SEKRETARIAT JENDERAL INSPEKTORAT JENDERAL DITJEN BINA PRODUKSI KEHUTANAN DITJEN REHABILITASI LAHAN DAN PERHUTANAN SOSIAL DITJEN PERLINDUNGAN HUTAN DAN KONSERVASI ALAM BADAN PLANOLOGI KEHUTANAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KEHUTANAN DEPARTEMEN KELAUTAN DAN PERIKANAN SEKRETARIAT JENDERAL INSPEKTORAT JENDERAL DITJEN PERIKANAN TANGKAP DITJEN PERIKANAN BUDIDAYA DITJEN PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN SUMBER DAYA KELAUTAN & PERIKANAN Daftar 2 ANGGARAN (UU 13/2005) REALISASI NETTO REALISASI DI ATAS (DI BAWAH) ANGGARAN 1.120.293.198.000 25.379.847.000 22.365.080.000 22.216.876.000 128.940.098.000 2.163.687.757.000 238.278.868.000 36.836.800.000 183.798.780.000 201.335.000.000 55.651.897.399 8.690.375.419 3.719.627.980 8.443.003.640 33.888.124.036 472.486.455.442 49.087.324.243 15.547.948.635 29.305.369.340 40.863.368.738 (1.064.641.300.601) (16.689.471.581) (18.645.452.020) (13.773.872.360) (95.051.973.964) (1.691.201.301.558) (189.191.543.757) (21.288.851.365) (154.493.410.660) (160.471.631.262) 87.524.225.000 502.407.530.000 391.392.400.000 56.860.870.000 44.410.988.000 420.842.296.000 2.255.626.300.000 115.735.913.000 9.435.807.000 729.877.138.000 608.117.613.000 663.414.532.000 129.045.297.000 1.797.902.816.000 405.605.490.000 29.485.700.000 246.358.134.000 231.831.082.000 427.378.326.000 299.670.283.000 157.573.801.000 2.646.585.000.000 461.739.833.000 20.881.700.000 494.367.374.000 515.902.800.000 207.716.893.000 22.420.441.170 108.359.063.416 97.394.033.435 24.873.065.396 14.266.364.399 70.369.476.670 308.951.473.385 41.682.154.458 3.261.389.585 50.829.295.179 95.572.988.398 84.722.325.257 32.883.320.508 328.066.377.622 63.215.331.297 7.627.550.855 29.053.491.731 55.190.042.780 113.012.517.813 28.390.937.715 31.576.505.431 541.564.537.247 174.115.374.178 8.692.285.701 104.611.672.978 78.539.077.279 33.364.075.798 (65.103.783.830) (394.048.466.584) (293.998.366.565) (31.987.804.604) (30.144.623.601) (350.472.819.330) (1.946.674.826.615) (74.053.758.542) (6.174.417.415) (679.047.842.821) (512.544.624.602) (578.692.206.743) (96.161.976.492) (1.469.836.438.378) (342.390.158.703) (21.858.149.145) (217.304.642.269) (176.641.039.220) (314.365.808.187) (271.279.345.285) (125.997.295.569) (2.105.020.462.753) (287.624.458.822) (12.189.414.299) (389.755.701.022) (437.363.722.721) (174.352.817.202) Daftar LRA - 94 - Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun 2006 (Unaudited) KODE BA ESELON I 06 07 11 033 01 02 03 04 05 06 11 13 034 01 035 01 036 01 040 01 02 03 04 05 06 10 041 01 042 01 043 01 044 01 047 01 048 URAIAN FUNGSI DAN SUBFUNGSI DITJEN PENGOLAHAN DAN PEMASARAN HASIL PERIKANAN (P2HP) DITJEN KELAUTAN, PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL (KP3K) BADAN RISET KELAUTAN DAN PERIKANAN (BRKP) DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM SEKRETARIAT JENDERAL INSPEKTORAT JENDERAL DITJEN PENATAAN RUANG DITJEN BINA MARGA DITJEN CIPTA KARYA DITJEN SUMBER DAYA AIR BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN BADAN PEMBINAAN KONSTRUKSIDAN SUMBER DAYA MANUSIA KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG POLITIK DAN KEAMANAN MENKO BIDANG POLITIK DAN KEAMANAN KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN MENKO BIDANG PEREKONOMIAN KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG KESEJAHTERAAN RAKYAT MENKO BIDANG KESEJAHTERAAN RAKYAT DEPARTEMEN KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA SEKRETARIAT JENDERAL INSPEKTORAT JENDERAL DIREKTORAT JENDERAL NILAI BUDAYA, SENI DAN PERFILMAN DIREKTORAT JENDERAL SEJARAH DAN PURBAKALA DIREKTORAT JENDERAL PENGEMBANGAN DESTINASI PARIWISATA DIREKTORAT JENDERAL PEMASARAN BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA KEMENTERIAN NEGARA BADAN USAHA MILIK NEGARA KEMENTERIAN BADAN USAHA MILIK NEGARA KEMENTERIAN NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI MENTERI NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI KEMENTERIAN NEGARA LINGKUNGAN HIDUP MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP KEMENTERIAN NEGARA KOPERASI DAN UKM MENTERI NEGARA KOPERASI DAN PENGUSAHA KECIL DAN MENENGAH KEMENTERIAN NEGARA PEMBERDAYAAN PEREMPUAN MENTERI NEGARA PEMBERDAYAAN PEREMPUAN KEMENTERIAN NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA Daftar 2 ANGGARAN (UU 13/2005) 133.395.200.000 649.864.000.000 162.717.200.000 18.013.826.814.000 296.094.202.000 22.030.084.000 168.129.507.000 7.334.652.725.000 3.522.787.083.000 6.256.447.068.000 256.759.690.000 156.926.455.000 88.668.900.000 88.668.900.000 104.728.100.000 104.728.100.000 76.484.500.000 76.484.500.000 626.714.300.000 191.147.132.000 8.363.452.000 80.461.441.000 103.677.263.000 33.138.960.000 101.751.039.000 108.175.013.000 204.489.300.000 204.489.300.000 276.536.600.000 276.536.600.000 401.011.300.000 401.011.300.000 938.556.600.000 938.556.600.000 132.339.416.000 132.339.416.000 209.913.500.000 REALISASI NETTO 25.931.737.506 68.597.154.098 47.713.159.709 5.019.175.017.265 52.221.476.408 5.993.187.272 35.325.892.720 2.297.229.353.945 1.235.641.523.398 1.306.466.499.034 43.426.678.854 42.870.405.634 29.413.644.526 29.413.644.526 17.434.632.451 17.434.632.451 20.827.169.215 20.827.169.215 158.321.196.081 62.422.505.327 1.731.274.000 21.700.548.145 30.450.294.357 4.649.854.975 10.855.184.136 26.511.535.141 14.922.676.239 14.922.676.239 36.474.712.586 36.474.712.586 94.269.230.951 94.269.230.951 145.403.862.248 145.403.862.248 17.595.389.902 17.595.389.902 120.921.445.123 REALISASI DI ATAS (DI BAWAH) ANGGARAN (107.463.462.494) (581.266.845.902) (115.004.040.291) (12.994.651.796.735) (243.872.725.592) (16.036.896.728) (132.803.614.280) (5.037.423.371.055) (2.287.145.559.602) (4.949.980.568.966) (213.333.011.146) (114.056.049.366) (59.255.255.474) (59.255.255.474) (87.293.467.549) (87.293.467.549) (55.657.330.785) (55.657.330.785) (468.393.103.919) (128.724.626.673) (6.632.178.000) (58.760.892.855) (73.226.968.643) (28.489.105.025) (90.895.854.864) (81.663.477.859) (189.566.623.761) (189.566.623.761) (240.061.887.414) (240.061.887.414) (306.742.069.049) (306.742.069.049) (793.152.737.752) (793.152.737.752) (114.744.026.098) (114.744.026.098) (88.992.054.877) Daftar LRA - 95 - Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun 2006 (Unaudited) KODE BA ESELON I 01 050 01 051 01 052 01 054 01 055 01 056 01 057 01 059 01 02 03 04 05 06 07 060 01 063 01 064 01 065 01 02 03 04 05 06 066 URAIAN FUNGSI DAN SUBFUNGSI MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA BADAN INTELIJEN NEGARA BADAN INTELIJEN NEGARA LEMBAGA SANDI NEGARA LEMBAGA SANDI NEGARA DEWAN KETAHANAN NASIONAL DEWAN KETAHANAN NASIONAL BADAN PUSAT STATISTIK BADAN PUSAT STATISTIK KEMENTERIAN NEGARA PPN/BAPPENAS MENTERI NEGARA PERENCANAAN PEMBANGUNAN/BAPPENAS BADAN PERTANAHAN NASIONAL BADAN PERTANAHAN NASIONAL PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA PERPUSTAKAAN NASIONAL DEPARTEMEN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA SEKRETARIAT JENDERAL INSPEKTORAT JENDERAL DITJEN POS DAN TELEKOMUNIKASI DITJEN APLIKASI TELEMATIKA DITJEN SARANA KOMUNIKASI DAN DISEMINASI INFORMASI BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA BADAN INFORMASI PUBLIK KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN LEMBAGA KETAHANAN NASIONAL LEMBAGA KETAHANAN NASIONAL RI BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL SEKRETARIAT UTAMA DEPUTI BIDANG PENGEMBANGAN IKLIM PENANAMAN MODAL DEPUTI BIDANG PROMOSI PENANAMAN MODAL DEPUTI BIDANG KERJA SAMA PENANAMAN MODAL DEPUTI BIDAKNG PELAYANAN PENANAMAN MODAL DEPUTI BIDANG PENGENDALIAN PELAKSANAAN PENANAMAN MODAL BADAN NARKOTIKA NASIONAL Daftar 2 ANGGARAN (UU 13/2005) 209.913.500.000 899.037.500.000 899.037.500.000 638.487.400.000 638.487.400.000 25.830.600.000 25.830.600.000 950.759.800.000 950.759.800.000 243.514.600.000 243.514.600.000 1.603.866.500.000 1.603.866.500.000 133.773.500.000 133.773.500.000 2.061.480.300.000 99.874.291.000 11.701.127.000 1.701.639.604.000 29.055.036.000 114.660.663.000 55.504.960.000 49.044.619.000 16.778.242.900.000 16.778.242.900.000 337.206.500.000 337.206.500.000 59.076.000.000 59.076.000.000 282.398.600.000 106.753.283.000 32.084.510.000 101.996.338.000 10.955.511.000 7.100.000.000 23.508.958.000 246.739.100.000 REALISASI NETTO 120.921.445.123 288.400.019.367 288.400.019.367 501.809.561.274 501.809.561.274 11.106.337.258 11.106.337.258 335.695.933.665 335.695.933.665 45.888.818.529 45.888.818.529 405.076.554.712 405.076.554.712 18.855.174.821 18.855.174.821 139.559.899.845 28.495.795.195 4.167.661.077 57.708.686.093 5.332.400.778 20.116.999.047 14.130.234.210 9.608.123.445 6.465.815.429.480 6.465.815.429.480 74.487.167.571 74.487.167.571 16.408.284.496 16.408.284.496 27.549.182.714 11.379.019.554 2.277.110.700 9.528.603.375 1.757.458.745 270.902.040 2.336.088.300 88.782.598.788 REALISASI DI ATAS (DI BAWAH) ANGGARAN (88.992.054.877) (610.637.480.633) (610.637.480.633) (136.677.838.726) (136.677.838.726) (14.724.262.742) (14.724.262.742) (615.063.866.335) (615.063.866.335) (197.625.781.471) (197.625.781.471) (1.198.789.945.288) (1.198.789.945.288) (114.918.325.179) (114.918.325.179) (1.921.920.400.155) (71.378.495.805) (7.533.465.923) (1.643.930.917.907) (23.722.635.222) (94.543.663.953) (41.374.725.790) (39.436.495.555) (10.312.427.470.520) (10.312.427.470.520) (262.719.332.429) (262.719.332.429) (42.667.715.504) (42.667.715.504) (254.849.417.286) (95.374.263.446) (29.807.399.300) (92.467.734.625) (9.198.052.255) (6.829.097.960) (21.172.869.700) (157.956.501.212) Daftar LRA - 96 - Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun 2006 (Unaudited) KODE BA ESELON I 01 067 01 068 01 074 01 075 01 076 01 077 01 078 01 079 01 080 01 081 01 082 01 083 01 084 01 085 01 086 01 087 01 088 01 089 01 URAIAN FUNGSI DAN SUBFUNGSI BADAN NARKOTIKA NASIONAL KEMENTERIAN NEGARA PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL MENTERI NEGARA PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL BADAN KOORDINASI KELUARGA BERENCANA NASIONAL BADAN KOORDINASI KELUARGA BERENCANA NASIONAL KOMISI NASIONAL HAK ASASI MANUSIA KOMNASHAM BADAN METEOROLOGI DAN GEOFISIKA BADAN METEOROLOGI DAN GEOFISIKA KOMISI PEMILIHAN UMUM KOMISI PEMILIHAN UMUM MAHKAMAH KONSTITUSI RI MAHKAMAH KONSTITUSI RI PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL BADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI BADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI LEMBAGA PENERBANGAN DAN ANTARIKSA NASIONAL LAPAN BADAN KOORDINASI SURVEY DAN PEMETAAN NASIONAL BADAN KOORDINASI SURVEY DAN PEMETAAN NASIONAL BADAN STANDARISASI NASIONAL BADAN STANDARISASI NASIONAL BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA ARSIP NASIONAL BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN Daftar 2 ANGGARAN (UU 13/2005) 246.739.100.000 564.558.000.000 564.558.000.000 689.286.600.000 689.286.600.000 49.305.100.000 49.305.100.000 536.514.700.000 536.514.700.000 692.306.000.000 692.306.000.000 218.146.900.000 218.146.900.000 77.973.500.000 77.973.500.000 454.085.400.000 454.085.400.000 252.540.200.000 252.540.200.000 367.462.600.000 367.462.600.000 166.256.073.000 166.256.073.000 158.508.050.000 158.508.050.000 40.119.600.000 40.119.600.000 53.500.700.000 53.500.700.000 148.303.300.000 148.303.300.000 86.663.400.000 86.663.400.000 236.748.000.000 236.748.000.000 476.391.100.000 476.391.100.000 REALISASI NETTO 88.782.598.788 30.855.442.202 30.855.442.202 146.071.679.870 146.071.679.870 13.683.389.523 13.683.389.523 84.586.503.453 84.586.503.453 99.235.344.230 99.235.344.230 62.148.367.321 62.148.367.321 5.264.730.662 5.264.730.662 149.611.062.832 149.611.062.832 96.013.036.838 96.013.036.838 96.735.776.588 96.735.776.588 58.035.046.619 58.035.046.619 44.226.469.292 44.226.469.292 7.831.812.200 7.831.812.200 7.896.687.051 7.896.687.051 32.622.010.339 32.622.010.339 13.532.779.110 13.532.779.110 74.838.589.837 74.838.589.837 153.803.703.127 153.803.703.127 REALISASI DI ATAS (DI BAWAH) ANGGARAN (157.956.501.212) (533.702.557.798) (533.702.557.798) (543.214.920.130) (543.214.920.130) (35.621.710.477) (35.621.710.477) (451.928.196.547) (451.928.196.547) (593.070.655.770) (593.070.655.770) (155.998.532.679) (155.998.532.679) (72.708.769.338) (72.708.769.338) (304.474.337.168) (304.474.337.168) (156.527.163.162) (156.527.163.162) (270.726.823.412) (270.726.823.412) (108.221.026.381) (108.221.026.381) (114.281.580.708) (114.281.580.708) (32.287.787.800) (32.287.787.800) (45.604.012.949) (45.604.012.949) (115.681.289.661) (115.681.289.661) (73.130.620.890) (73.130.620.890) (161.909.410.163) (161.909.410.163) (322.587.396.873) (322.587.396.873) Daftar LRA - 97 - Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun 2006 (Unaudited) KODE BA ESELON I 090 01 02 03 04 05 06 07 08 091 01 02 03 04 092 01 093 01 094 01 02 03 04 05 06 07 095 01 100 01 61 62 69 URAIAN FUNGSI DAN SUBFUNGSI DEPARTEMEN PERDAGANGAN SEKRETARIAT JENDERAL DEPARTEMEN PERDAGANGAN DIREKTORAT JENDERAL PERDAGANGAN DIREKTORAT JENDERAL PERDAGANGAN DALAM NEGERI DIREKTORAT JENDERAL PERDAGANGAN LUAR NEGERI DIREKTORAT JENDERAL KERJASAMA PERDAGANGAN INTERNASIONAL INSPEKTORAT JENDERAL DEPARTEMEN PERDAGANGAN BADAN PENGEMBANGAN EKSPOR NASIONAL BADAN PENELITAIANDAN PENGEMBANGAN PERDAGANGAN KEMENTERIAN NEGARA PERUMAHAN RAKYAT SEKRETARIAT KEMENTERIANNEGARA PERUMAHAN RAKYAT DEPUTI PEMBIAYAAN DEPUTI PENGEMBANGAN KAWASAN DEPUTI PERUMAHAN FORMAL KEMENTERIAN NEGARA PEMUDA DAN OLAH RAGA MENTERI NEGARA PEMUDA DAN OLAH RAGA KOMISI PEMBERATASAN KORUPSI KOMISI PEMBERATASAN KORUPSI BADAN REHABILITASI DAN REKONSTRUKSI NAD-NIAS BIDANG PERENCANAAN DAN PEMROGRAMAN BIDANG KELEMBAGAAN BIDANG PERUMAHAN INFRASTRUKTUR DAN KOORDINASI TATA GUNA LAHAN BIDANG PEMBERDAYAAN EKONOMI DAN USAHA BIDANG AGAMA, SOSIAL DAN KEBUDAYAAN BIDANG PENDIDIKAN DAN KESEHATAN SEKRETARIAT, PERWAKILAN NIAS, KEUANGAN, KOMUNIKASI DAN INFORMASI DEWAN PERWAKILAN DAERAH (DPD) DEWAN PERWAKILAN DAERAH (DPD) KOMISI YUDISIAL RI KOMISI YUDISIAL RI CICILAN BUNGA UTANG SUBSIDI DAN TRANSFER BELANJA LAIN LAIN N/A Daftar 2 ANGGARAN (UU 13/2005) REALISASI NETTO REALISASI DI ATAS (DI BAWAH) ANGGARAN 1.259.532.100.000 505.439.957.000 197.572.549.000 180.412.654.000 89.923.192.000 14.442.020.000 162.771.157.000 56.316.408.000 52.654.163.000 364.502.400.000 100.102.400.000 38.800.000.000 41.300.000.000 184.300.000.000 485.973.700.000 485.973.700.000 222.181.400.000 222.181.400.000 9.617.600.000.000 170.798.000.000 1.063.231.000.000 5.613.350.000.000 1.064.612.000.000 352.751.000.000 1.114.985.000.000 237.873.000.000 192.771.000.000 192.771.000.000 47.000.000.000 47.000.000.000 76.779.003.835.000 114.659.251.200.000 31.923.362.298.000 201.398.190.926 67.230.379.191 32.638.267.288 29.565.232.383 24.427.769.261 5.075.880.539 21.561.714.002 13.359.540.129 7.539.408.133 27.954.784.362 11.814.741.650 8.597.190.109 5.175.869.928 2.366.982.675 65.229.962.332 65.229.962.332 90.894.926.386 90.894.926.386 2.395.404.463.770 66.241.473.125 355.997.686.363 1.048.213.678.462 470.802.638.386 150.931.063.984 166.010.577.148 137.207.346.302 62.587.107.289 62.587.107.289 8.862.137.233 8.862.137.233 38.590.645.384.399 19.136.758.590.976 19.827.065.381.117 361.210.325 (1.058.133.909.074) (438.209.577.809) (164.934.281.712) (150.847.421.617) (65.495.422.739) (9.366.139.461) (141.209.442.998) (42.956.867.871) (45.114.754.867) (336.547.615.638) (88.287.658.350) (30.202.809.891) (36.124.130.072) (181.933.017.325) (420.743.737.668) (420.743.737.668) (131.286.473.614) (131.286.473.614) (7.222.195.536.230) (104.556.526.875) (707.233.313.637) (4.565.136.321.538) (593.809.361.614) (201.819.936.016) (948.974.422.852) (100.665.653.698) (130.183.892.711) (130.183.892.711) (38.137.862.767) (38.137.862.767) (38.188.358.450.601) (95.522.492.609.024) (12.096.296.916.883) 361.210.325 427.598.300.000.000 134.327.114.460.974 (293.271.185.539.026) Daftar LRA - 98 - Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun 2006 (Unaudited) Daftar 3 LAPORAN REALISASI ANGGARAN BELANJA PEMERINTAH PUSAT MENURUT FUNGSI DAN SUBFUNGSI SEMESTER I TAHUN ANGGARAN 2006 (dalam rupiah) KODE FUNGSI/ SUBFUNGSI 01 01.01 01.02 01.03 01.04 01.05 01.06 01.07 01.08 01.09 01.90 02 02.01 02.02 02.03 02.04 02.05 03 03.01 03.02 03.03 03.04 03.05 03.90 04 04.01 04.02 04.03 URAIAN FUNGSI DAN SUBFUNGSI ANGGARAN (UU 13 / 2005) PELAYANAN UMUM LEMBAGA EKSEKUTIF DAN LEGISLATIF, KEUANGAN DAN FISKAL, SERTA URUSAN LUAR NEGERI BANTUAN LUAR NEGERI PELAYANAN UMUM PENELITIAN DASAR DAN PENGEMBANGAN IPTEK PINJAMAN PEMERINTAH PEMBANGUNAN DAERAH LITBANG PELAYANAN UMUM PEMERINTAH 39.739.643.876.000 22.719.541.930.000 5.028.902.655.000 933.624.078.000 582.345.691.000 53.305.339.000 PELAYANAN UMUM PEMERINTAH LAINNYA 10.421.924.183.000 28.655.507.266.000 23.033.925.330.000 5.134.741.470.000 40.789.490.000 39.019.520.000 407.031.456.000 24.860.008.901.000 17.598.923.877.000 195.971.699.000 4.733.495.257.000 1.842.394.766.000 306.330.537.000 182.892.765.000 41.095.150.852.000 2.212.945.283.000 1.028.154.101.000 9.095.628.197.000 PERTAHANAN PERTAHANAN NEGARA DUKUNGAN PERTAHANAN BANTUAN MILITER LUAR NEGERI LITBANG PERTAHANAN PERTAHANAN LAINNYA KETERTIBAN DAN KEAMANAN KEPOLISIAN PENANGGULANGAN BENCANA PEMBINAAN HUKUM PERADILAN LEMBAGA PEMASYARAKATAN KETERTIBAN, KEAMANAN DAN HUKKUM LAINNYA EKONOMI PERDAGANGAN, PENGEMBANGAN USAHA, KOPERASI DAN UKM TENAGA KERJA PERTANIAN, KEHUTANAN, PERIKANAN DAN KELAUTAN REALISASI BRUTO 86.545.011.510.950 5.251.500.394.915 1.085.717.223 881.194.858.740 269.137.743.447 38.590.724.573.079 963.152.950.983 5.860.400.313 80.518.825 (4.720.600) 40.582.279.074.025 10.525.687.468.337 10.272.223.956.487 128.080.521.005 20.394.714.000 19.533.702.000 85.454.574.845 8.955.516.124.884 6.981.216.660.862 37.755.800.572 1.276.959.393.211 566.035.957.151 53.779.718.225 39.768.594.863 8.542.412.737.961 320.733.055.195 208.661.293.239 1.800.540.603.708 PENGEMBALIAN (15.835.352.932) (4.093.494.935) (156.695.137) (338.831.616) (51.822.500) (1.678.890.213) (909.928.158) (8.605.690.373) (10.361.899.619) (603.820.079) (9.095.489.639) (662.589.901) (16.445.908.610) (6.223.034.758) (9.983.943.478) (238.930.374) (3.688.531.799) (21.143.700) (850.174.447) REALISASI NETO 86.529.176.158.018 5.247.406.899.980 929.022.086 880.856.027.124 269.085.920.947 38.589.045.682.866 962.243.022.825 5.860.400.313 80.518.825 (4.720.600) 40.573.673.383.652 10.515.325.568.718 10.271.620.136.408 118.985.031.366 20.394.714.000 19.533.702.000 84.791.984.944 8.939.070.216.274 6.974.993.626.104 37.755.800.572 1.266.975.449.733 565.797.026.777 53.779.718.225 39.768.594.863 8.538.724.206.162 320.733.055.195 208.640.149.539 1.799.690.429.261 REALISASI DI ATAS (DI BAWAH) ANGGARAN 46.805.367.634.950 (17.468.041.535.085) 1.085.717.223 (4.147.707.796.260) 269.137.743.447 37.657.100.495.079 380.807.259.983 (47.444.938.687) 30.160.354.891.025 (18.129.819.797.663) (12.761.701.373.513) (5.006.660.948.995) (20.394.776.000) (19.485.818.000) (321.576.881.155) (15.904.492.776.116) (10.617.707.216.138) (158.215.898.428) (3.456.535.863.789) (1.276.358.808.849) (252.550.818.775) (143.124.170.137) (32.552.738.114.039) (1.892.212.227.805) (819.492.807.761) (7.295.087.593.292) Daftar LRA - 99 - Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun 2006 (Unaudited) KODE FUNGSI/ SUBFUNGSI 04.04 04.05 04.06 04.07 04.08 04.09 04.10 04.90 05 05.01 05.02 05.03 05.04 05.05 05.06 05.90 06 06.01 06.02 06.03 6,09 0690 07 07.01 07.02 07.03 07.04 07.05 07.90 08 08.01 08.02 08.03 08.90 URAIAN FUNGSI DAN SUBFUNGSI PENGAIRAN BAHAN BAKAR DAN ENERGI PERTAMBANGAN INDUSTRI DAN KONSTRUKSI TRANSPORTASI TELEKOMUNIKASI DAN INFORMATIKA LITBANG EKONOMI EKONOMI LAINNYA LINGKUNGAN HIDUP MANAJEMEN LIMBAH MANAJEMEN AIR LIMBAH PENANGGULANGAN POLUSI KONSERVASI SUMBER DAYA ALAM TATA RUANG DAN PERTANAHAN LITBANG PERLINDUNGAN LINGKUNGAN HIDUP PERLINDUNGAN LINGKUNGAN HIDUP LAINNYA PERUMAHAN DAN FASILITAS UMUM PENGEMBANGAN PERUMAHAN PEMBERDAYAAN KOMUNITAS PEMUKIMAN PENYEDIAAN AIR MINUM PERUMAHAN DAN PEMUKIMAN LAINNYA KESEHATAN OBAT DAN PERBEKALAN KESEHATAN PELAYANAN KESEHATAN PERORANGAN PELAYANAN KESEHATAN MASYARAKAT KELUARGA BERENCANA LITBANG KESEHATAN KESEHATAN LAINNYA PARIWISATA DAN BUDAYA PENGEMBANGAN PARIWISATA DAN BUDAYA PEMBINAAN KEPEMUDAAN DAN OL;AHRAGA PEMBINAAN PENERBITAN DAN PENYIARAN PARIWISATA DAN BUDAYA LAINNYA Daftar 3 ANGGARAN (UU 13 / 2005) 5.139.434.476.000 3.574.201.086.000 1.152.498.293.000 995.901.253.000 15.012.920.199.000 1.729.056.029.000 290.479.273.000 863.932.662.000 3.263.467.968.000 270.949.079.000 37.554.000.000 268.398.656.000 2.000.485.547.000 647.695.081.000 38.880.000 38.346.725.000 5.110.472.523.000 1.011.752.440.000 974.167.811.000 858.096.451.000 2.266.455.821.000 13.108.156.318.000 964.797.354.000 4.341.972.365.000 5.231.652.466.000 360.126.497.000 174.247.915.000 2.035.359.721.000 883.637.750.000 472.357.716.000 319.510.000.000 82.736.184.000 9.033.850.000 REALISASI BRUTO 1.117.481.095.143 246.702.062.217 266.092.031.287 203.521.674.268 4.144.487.957.867 65.125.788.135 51.881.060.671 117.186.116.231 656.170.698.266 64.923.118.095 5.178.711.963 62.572.464.172 425.193.378.662 86.824.482.655 262.944.200 11.215.598.519 1.345.311.761.077 172.133.096.359 337.435.211.813 115.605.043.945 2.143.269.519 717.995.139.441 2.401.325.946.282 191.692.359.779 1.036.589.248.307 796.800.318.653 54.958.224.514 24.145.788.214 297.140.006.815 168.979.278.098 116.519.150.409 39.669.133.232 8.194.838.792 4.596.155.665 PENGEMBALIAN (621.869.931) (1.951.731.793) (243.611.928) (8.376.537.407) (3.143.584.127) (354.659.651) (3.528.626.975) (857.460.484) (492.206.170) (2.125.714.976) (1.690.905.518) (434.809.458) (7.664.628.627) (231.086.347) (7.433.542.280) (598.227.056) (210.505.795) (387.721.261) - REALISASI NETO 1.117.481.095.143 246.080.192.286 266.092.031.287 201.569.942.475 4.144.244.345.939 65.125.788.135 51.881.060.671 117.186.116.231 647.794.160.859 61.779.533.968 5.178.711.963 62.217.804.521 421.664.751.687 85.967.022.171 262.944.200 10.723.392.349 1.343.186.046.101 170.442.190.841 337.435.211.813 115.605.043.945 2.143.269.519 717.560.329.983 2.393.661.317.655 191.692.359.779 1.036.358.161.960 796.800.318.653 54.958.224.514 24.145.788.214 289.706.464.535 168.381.051.042 116.308.644.614 39.669.133.232 7.807.117.531 4.596.155.665 REALISASI DI ATAS (DI BAWAH) ANGGARAN (4.021.953.380.857) (3.327.499.023.783) (886.406.261.713) (792.379.578.732) (10.868.432.241.133) (1.663.930.240.865) (238.598.212.329) (746.746.545.769) (2.607.297.269.734) (206.025.960.905) (32.375.288.037) (205.826.191.828) (1.575.292.168.338) (560.870.598.345) 224.064.200 (27.131.126.481) (3.765.160.761.923) (839.619.343.641) (636.732.599.187) (742.491.407.055) (1.548.460.681.559) (10.706.830.371.718) (773.104.994.221) (3.305.383.116.693) (4.434.852.147.347) (305.168.272.486) (150.102.126.786) (1.738.219.714.185) (714.658.471.902) (355.838.565.591) (279.840.866.768) (74.541.345.208) (4.437.694.335) Daftar LRA - 100 - Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun 2006 (Unaudited) KODE FUNGSI/ SUBFUNGSI 09 09.01 09.02 09.03 09.90 10 10.01 10.02 10.03 10.04 10.05 10.06 10.07 10.08 10.09 10.90 11 11.01 11.02 11.03 11.04 11.05 11.06 11.08 11.09 11.90 00 0000 URAIAN FUNGSI DAN SUBFUNGSI AGAMA PENINGKATAN KEHIDUPAN BERAGAMA KERUKUNAN HIDUP BERAGAMA LITBANG AGAMA PELAYANAN KEAGAMAAN LAINNYA PENDIDIKAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI PENDIDIKAN DASAR PENDIDIKAN MENENGAH PENDIDIKAN NON FORMAL DAN INFORMAL PENDIDIKAN KEDINASAN PENDIDIKAN TINGGI PELAYANAN BANTUAN TERHADAP PENDIODIKAN PEMBINAAN KEAGAMAAN LITBANG PENDIDIKAN PENDIDIKAN LAINNYA KEPENDUDUKAN DAN PERLINDUNGAN SOSIAL PERLINDUNGAN DAN PELAYANAN ORANG SAKIT DAN CACAT PERLINDUNGAN DAN PELAYANAN LANSIA PEJUANG KEPENDUDUKAN , KELUARGA BERENCANA DNA PELINDUNGAN ANAK PEMBERDAYAAN PEREMPUAN PENYULUHAN DAN BIMBINGAN SOSIAL BANTUAN DAN JAMINAN SOSIAL LITBANG PERLINDUNGAN SOSIAL PERLINDUNGAN SOSIAL LAINNYA FUNGSI TIDAK ADA FUNGSI & SUBFUNGSI TIDAK ADA BAPP JUMLAH BELANJA Daftar 3 ANGGARAN (UU 13 / 2005) REALISASI BRUTO PENGEMBALIAN REALISASI NETO REALISASI DI ATAS (DI BAWAH) ANGGARAN 1.108.121.098.000 966.416.555.000 32.750.000.000 34.730.097.000 74.224.446.000 44.109.479.693.000 283.406.600.000 21.642.556.098.000 4.052.253.875.000 672.431.914.000 1.070.829.973.000 11.426.207.479.000 3.027.734.916.000 1.623.198.640.000 287.633.073.000 23.227.125.000 2.303.036.423.000 374.746.036.679 323.201.937.938 14.241.414.607 7.209.650.724 30.093.033.410 14.589.765.551.984 30.273.800.744 8.525.022.494.107 828.662.010.332 114.364.908.970 228.203.758.389 2.781.143.530.964 1.110.482.397.139 911.584.039.561 56.479.120.223 3.549.491.555 322.450.710.637 (2.879.539.227) (321.414.000) (2.558.125.227) (25.205.377.688) (589.679.475) (444.646.485) (129.162.325) (13.838.190.211) (2.371.608.940) (7.832.090.252) (7.302.159.744) - 371.866.497.452 322.880.523.938 14.241.414.607 7.209.650.724 27.534.908.183 14.564.560.174.296 30.273.800.744 8.524.432.814.632 828.217.363.847 114.364.908.970 228.074.596.064 2.767.305.340.753 1.108.110.788.199 903.751.949.309 56.479.120.223 3.549.491.555 315.148.550.893 - (733.375.061.321) (643.214.617.062) (18.508.585.393) (27.520.446.276) (44.131.412.590) (29.519.714.141.016) (253.132.799.256) (13.117.533.603.893) (3.223.591.864.668) (558.067.005.030) (842.626.214.611) (8.645.063.948.036) (1.917.252.518.861) (711.614.600.439) (231.153.952.777) (19.677.633.445) (1.980.585.712.363) - 27.530.000.000 56.930.615.000 101.178.260.000 30.250.388.000 663.414.532.000 66.803.538.000 1.356.929.090.000 2.004.541.938 16.111.426.863 13.120.063.350 4.964.514.309 97.693.534.607 23.341.023.889 165.215.605.681 220.513.504 220.513.504 (300.956.639) (292.156.282) (1.022.209.237) (5.686.837.586) - 2.004.541.938 15.810.470.224 12.827.907.068 4.964.514.309 96.671.325.370 23.341.023.889 159.528.768.095 220.513.504 220.513.504 (25.525.458.062) (40.819.188.137) (88.058.196.650) (25.285.873.691) (565.720.997.393) (43.462.514.111) (1.191.713.484.319) (100.483.877.685) 134.327.114.460.974 (293.271.185.539.026) 223.361.617.333.000 427.598.300.000.000 134.427.598.338.659 Daftar LRA - 101 - Daftar 4 Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun 2006 (Unaudited) LAPORAN REALISASI ANGGARAN BELANJA PEMERINTAH PUSAT MENURUT JENIS BELANJA SEMESTER I TAHUN ANGGARAN 2006 (dalam rupiah) KODE BA 001 002 004 005 006 007 008 010 011 012 013 015 018 019 020 022 023 024 025 026 027 029 032 033 034 035 036 040 041 042 043 044 047 048 050 051 052 054 055 056 URAIAN BA MAJELIS PERMUSYAWARATAN RAKYAT DEWAN PERWAKILAN RAKYAT BADAN PEMERIKSA KEUANGAN MAHKAMAH AGUNG KEJAKSAAN AGUNG KEPRESIDENAN WAKIL PRESIDEN DEPARTEMEN DALAM NEGERI DEPARTEMEN LUAR NEGERI DEPARTEMEN PERTAHANAN DEPARTEMEN HUKUMDAN HAK ASASI MANUSIA RI DEPARTEMEN KEUANGAN DEPARTEMEN PERTANIAN DEPARTEMEN PERINDUSTRIAN DEPARTEMEN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL DEPARTEMEN PERHUBUNGAN DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL DEPARTEMEN KESEHATAN DEPARTEMEN AGAMA DEPARTEMEN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI DEPARTEMEN SOSIAL DEPARTEMEN KEHUTANAN DEPARTEMEN KELAUTAN DAN PERIKANAN DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG POLITIK DAN KEAMANAN KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG KESEJAHTERAAN RAKYAT DEPARTEMEN KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA KEMENTERIAN NEGARA BADAN USAHA MILIK NEGARA KEMENTERIAN NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI KEMENTERIAN NEGARA LINGKUNGAN HIDUP KEMENTERIAN NEGARA KOPERASI DAN UKM KEMENTERIAN NEGARA PEMBERDAYAAN PEREMPUAN KEMENTERIAN NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA BADAN INTELIJEN NEGARA LEMBAGA SANDI NEGARA DEWAN KETAHANAN NASIONAL BADAN PUSAT STATISTIK KEMENTERIAN NEGARA PPN/BAPPENAS BADAN PERTANAHAN NASIONAL Belanja Pegawai Belanja Barang Belanja Modal Bunga Utang Belanja Subsidi 51 52 53 54 55 6.970.652.916 94.281.370.507 53.123.204.527 433.619.528.635 207.147.501.225 33.894.609.583 1.182.405.553 83.687.735.444 374.001.911.062 5.289.048.284.277 340.895.846.051 552.747.957.892 268.728.618.298 87.297.766.854 120.047.955.645 257.397.496.070 1.709.007.635.581 486.723.542.874 2.078.308.358.532 103.607.123.302 59.484.186.845 167.433.457.944 92.143.561.684 286.803.944.303 2.191.963.462 1.900.542.769 3.190.622.767 61.245.233.565 3.665.439.319 8.244.379.359 14.667.289.172 18.722.280.521 4.295.104.450 5.415.358.676 15.390.073.619 6.080.153.878 3.592.293.058 154.416.217.044 15.726.928.072 233.175.542.693 26.809.530.850 207.061.346.891 77.440.139.656 76.394.572.586 153.700.182.003 63.653.127.732 19.556.557.649 107.625.113.057 366.369.884.981 2.773.498.481.596 375.626.050.404 476.393.306.052 639.062.494.398 121.751.704.069 196.537.692.627 482.134.041.115 1.226.967.367.542 779.462.897.542 310.669.703.840 192.236.897.923 108.146.453.490 134.501.606.622 236.035.524.174 716.801.404.873 24.410.296.064 15.534.089.682 14.469.556.648 82.017.458.636 11.257.236.920 26.902.156.727 73.055.588.379 67.901.760.727 13.170.410.452 115.349.501.447 202.498.959.303 6.117.632.396 4.733.808.200 159.185.529.770 28.016.193.327 153.298.848.628 8.216.927.188 5.252.948.000 29.270.736.560 105.628.960.026 109.043.714.840 5.004.243.562 2.563.121.467 53.596.531.991 4.749.297.681 2.360.661.432.805 125.664.339.093 272.548.199.304 155.464.602.424 20.686.235.668 288.434.532.202 1.214.049.471.450 244.765.581.938 995.826.703.716 376.770.127.959 110.787.282.862 10.196.564.690 26.103.086.256 188.097.733.939 3.346.135.353.232 2.811.385.000 2.417.111.300 15.058.503.880 1.328.176.500 6.546.353.400 56.737.058.000 129.875.000 156.585.000 70.510.986.445 489.611.775.000 2.780.236.000 20.854.356.851 2.146.687.130 18.602.703.391 Belanja Bantuan Sosial 57 Belanja Lain-lain (700) (649.000) 375.000.000 3.577.500.000 179.216.045.646 (126.651.130) (123.370.774) (62.819.000) (202.574.972) (1.081.500) (150.000) (20.198.250) 87.209.766.170 99.100.000 (5.734.000) 8.941.134.714.952 238.899.857.501 209.860.505.902 65.985.546.016 131.125.568.360 25.287.717.450 646.501.457.837 (60.180) (81.491.000) 26.264.460 1.284.387.309 (5.171.503) (375.850.841) (4.665.118) (130.394.661) (1.150.000) 28.226.800 22.932.857.020 749.878.500 2.042.763.000 1.239.830.000 (990.000) (540.000) Total Belanja 58 41.997.110.954 306.595.665.398 159.834.080.043 615.643.061.247 469.890.749.068 102.926.980.877 23.302.084.669 248.486.880.492 745.121.093.724 10.423.208.138.498 842.104.744.548 1.480.784.923.974 1.151.749.868.599 229.834.806.591 605.014.446.474 1.953.457.637.861 12.121.807.309.510 2.500.334.575.820 2.975.602.949.615 472.486.455.442 308.951.473.385 328.066.377.622 541.564.537.247 5.019.175.017.265 29.413.644.526 17.434.632.451 20.827.169.215 158.321.196.081 14.922.676.239 36.474.712.586 94.269.230.951 145.403.862.248 17.595.389.902 120.921.445.123 288.400.019.367 501.809.561.274 11.106.337.258 335.695.933.665 45.888.818.529 405.076.554.712 Daftar LRA - 99 - Daftar 4 Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun 2006 (Unaudited) KODE BA 057 059 060 063 064 065 066 067 068 074 075 076 077 078 079 080 081 082 083 084 085 086 087 088 089 090 091 092 093 094 095 100 061 062 069 URAIAN BA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN LEMBAGA KETAHANAN NASIONAL BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL BADAN NARKOTIKA NASIONAL KEMENTERIAN NEGARA PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL BADAN KOORDINASI KELUARGA BERENCANA NASIONAL KOMISI NASIONAL HAK ASASI MANUSIA BADAN METEOROLOGI DAN GEOFISIKA KOMISI PEMILIHAN UMUM MAHKAMAH KONSTITUSI RI PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL BADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI LEMBAGA PENERBANGAN DAN ANTARIKSA NASIONAL BADAN KOORDINASI SURVEY DAN PEMETAAN NASIONAL BADAN STANDARISASI NASIONAL BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN DEPARTEMEN PERDAGANGAN KEMENTERIAN NEGARA PERUMAHAN RAKYAT KEMENTERIAN NEGARA PEMUDA DAN OLAH RAGA KOMISI PEMBERATASAN KORUPSI BADAN REHABILITASI DAN REKONSTRUKSI NAD-NIAS DEWAN PERWAKILAN DAERAH (DPD) KOMISI YUDISIAL RI CICILAN BUNGA UTANG SUBSIDI DAN TRANSFER BELANJA LAIN LAIN N/A TOTAL Belanja Pegawai Belanja Barang Belanja Modal 51 8.905.006.234 40.645.737.095 4.524.614.700.757 36.598.823.294 4.894.890.922 9.563.502.124 3.538.204.065 2.603.655.270 51.457.654.397 4.564.026.397 36.006.728.116 58.703.390.732 2.442.726.953 2.410.796.521 56.270.643.582 59.450.861.436 49.428.101.413 25.584.782.943 12.315.065.658 2.390.129.718 4.325.975.008 10.447.483.353 6.597.130.372 37.820.436.257 73.441.754.978 51.627.064.392 5.972.693.227 12.742.099.234 22.973.330.194 161.966.382.672 32.769.277.144 1.397.121.951 (79.188.680) 8.043.822.970.915 5.512.992.742.821 (53.415.809) 52 9.489.904.071 86.830.837.779 1.183.138.290.892 35.417.251.327 11.513.393.574 17.686.460.590 42.732.353.869 14.036.640.632 89.064.736.919 8.973.756.876 20.508.314.592 37.244.069.938 11.571.301.486 2.678.018.071 77.367.258.056 29.119.518.872 33.997.149.138 21.802.943.946 16.440.338.277 5.392.482.482 3.570.712.043 16.716.336.731 6.935.648.738 20.863.851.188 64.910.765.398 118.622.717.421 21.859.087.135 41.900.943.066 7.112.863.469 396.887.772.633 26.886.505.595 4.566.055.282 53 460.508.000 14.113.742.195 758.067.264.831 2.471.092.950 88.249.800 153.601.067.169 77.522.106 (4.226.315) (190.278.866) 32.710.657.363.684 13.505.882.706.033 12.957.928.784.173 Bunga Utang Belanja Subsidi 54 55 Belanja Bantuan Sosial 57 Belanja Lain-lain (243.484) 290.023.007 (2.320.440.231) (4.827.000) 299.220.000 42.512.040.854 340.387.500 4.549.288.554 145.606.250 28.071.460.745 2.087.900.750 48.134.338.882 175.916.070 15.973.161.194 7.442.656.530 13.310.526.037 10.647.319.730 15.471.065.357 49.200.000 13.874.758.800 1.000.000.000 0 5.458.190.255 16.154.302.392 15.451.182.751 30.168.486.831 123.004.000 7.892.534.000 7.400.412.090 1.156.035.152.200 2.931.324.550 2.898.960.000 (5.250.000) 1.199.982.810 979.922.282 2.699.636.032 680.567.196.962 53.408.320.633 (52.040.697) 38.590.724.573.079 38.769.940.618.725 Total Belanja 58 10.222.632.424.472 98.438.781 (48.287.750) (2.274.868.152) 604.905.000 870.185.711.433 14.162.652.226.813 10.222.498.988.884 11.047.904.087.381 15.112.301.912.094 18.855.174.821 139.559.899.845 6.465.815.429.480 74.487.167.571 16.408.284.496 27.549.182.714 88.782.598.788 30.855.442.202 146.071.679.870 13.683.389.523 84.586.503.453 99.235.344.230 62.148.367.321 5.264.730.662 149.611.062.832 96.013.036.838 96.735.776.588 58.035.046.619 44.226.469.292 7.831.812.200 7.896.687.051 32.622.010.339 13.532.779.110 74.838.589.837 153.803.703.127 201.398.190.926 27.954.784.362 65.229.962.332 90.894.926.386 2.395.404.463.770 62.587.107.289 8.862.137.233 38.590.645.384.399 19.136.758.590.976 19.827.065.381.117 361.210.325 134.327.114.460.974 Daftar LRA - 100 - Daftar 5 Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun 2006 (Unaudited) SALDO KAS KPPN PER 30 JUNI 2006 (Dalam Rupiah) KODE KPPN JUMLAH 001 BANDA ACEH 002 LANGSA 8.969.259.181 003 MEULABOH 27.640.486.928 074 TAPAKTUAN 089 LHOKSEUMAWE 105 KUTACANE 5.738.865.356 122 TAKENGON 5.235.184.146 175 ACEH (KHUSUS) 5.109.408.069 KANWIL ACEH 45.983.574.575 6.167.159.226 21.322.128.082 126.166.065.563 004 MEDANI 53.283.384.996 005 PEMATANG SIANTAR 19.946.843.911 006 PADANG SIDEMPUAN 9.222.185.130 007 GUNUNG SITOLI 3.610.995.364 075 RANTAU PRAPAT 6.991.423.802 076 TANJUNG BALAI ASAHAN 9.719.138.707 106 SIBOLGA 119 SIDIKALANG 124 TEBING TINGGI 125 BALIGE 123 MEDAN II KANWIL MEDAN 11.259.794.562 6.114.954.710 11.454.032.353 6.040.964.662 48.293.615.562 185.937.333.759 010 PADANG 44.794.164.910 011 BUKITTINGGI 20.327.830.310 077 SIJUNJUNG 5.622.470.505 090 SOLOK 6.435.595.055 091 LUBUK SIKAPING 4.958.729.703 142 PAINAN KANWIL PADANG 4.802.678.067 86.941.468.550 008 PEKANBARU 77.683.164.296 009 TANJUNG PINANG 17.592.781.250 092 RENGAT 120 DUMAI 137 BATAM KANWIL PEKANBARU 012 JAMBI 013 SUNGAI PENUH 078 MUARA BUNGO 143 KUALA TUNGKAL 8.814.029.788 12.581.237.995 8.434.042.283 125.105.255.612 25.373.899.468 5.611.396.919 4.873.661.901 3.985.707.632 Daftar Neraca - 101 - Daftar 5 Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun 2006 (Unaudited) SALDO KAS KPPN PER 30 JUNI 2006 (Dalam Rupiah) KODE 159 KPPN BANGKO KANWIL JAMBI 014 PALEMBANG 070 LUBUK LINGGAU 109 BATURAJA 144 LAHAT 160 SEKAYU KANWIL PALEMBANG 017 BANDAR LAMPUNG 116 KOTABUMI 126 METRO LAMPUNG 145 LIWA KANWIL LAMPUNG 016 BENGKULU 121 MANNA 146 CURUP KANWIL BENGKULU 015 PANGKAL PINANG 107 TANJUNG PANDAN KANWIL PANGKALPINANG 020 SERANG 127 TANGERANG 161 RANGKASBITUNG KANWIL SERANG 018 JAKARTA I 019 JAKARTA II 088 JAKARTA III 133 JAKARTA IV 139 JAKARTA V KANWIL JAKARTA 140 JAKARTA VI (KHUSUS) 021 PURWAKARTA 022 BANDUNG I 023 BOGOR JUMLAH 5.308.528.511 45.153.194.431 60.696.875.804 5.671.351.822 7.951.344.594 12.494.229.329 6.414.912.918 93.228.714.467 39.258.472.342 9.208.209.247 10.438.332.135 3.280.039.763 62.185.053.487 20.884.446.974 6.167.031.693 6.246.207.522 33.297.686.189 13.058.403.823 5.349.225.004 18.407.628.827 65.637.944.257 47.549.201.476 7.275.500.444 120.462.646.177 228.225.779.470 94.865.271.604 189.536.863.861 197.915.261.094 156.721.497.057 867.264.673.086 18.500.938.634 20.241.933.623 71.808.204.102 70.521.039.046 Daftar Neraca - 102 - Daftar 5 Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun 2006 (Unaudited) SALDO KAS KPPN PER 30 JUNI 2006 (Dalam Rupiah) KODE KPPN 024 CIREBON 025 TASIKMALAYA 086 KARAWANG 087 SUMEDANG 096 GARUT 128 SUKABUMI 147 KUNINGAN 171 BEKASI 095 BANDUNG II KANWIL BANDUNG 026 SEMARANG I 027 PURWOREJO 028 SURAKARTA 029 PURWOKERTO 072 PEKALONGAN 097 PATI 115 MAGELANG 118 TEGAL 129 KUDUS 130 CILACAP 134 SEMARANG II 148 KLATEN 162 SRAGEN 163 PURWODADI 164 BANJARNEGARA KANWIL SEMARANG 030 YOGYAKARTA 149 WONOSARI WATES KANWIL YOGYAKARTA 031 SURABAYA I 032 MALANG 033 MADIUN 034 KEDIRI 035 BONDOWOSO 036 PAMEKASAN 073 BOJONEGORO 098 MOJOKERTO 099 PACITAN JUMLAH 27.198.117.508 23.108.048.306 11.688.753.465 14.700.136.004 15.963.947.326 26.454.840.185 11.704.459.756 24.121.530.519 83.375.744.769 400.886.754.609 63.586.013.333 13.032.503.738 48.907.079.775 27.037.887.668 11.205.106.146 17.749.511.635 29.567.061.939 21.306.144.144 14.400.396.333 8.762.056.240 51.474.832.373 15.167.411.211 9.220.960.018 10.811.859.135 9.731.739.726 351.960.563.414 74.457.260.443 8.145.638.999 7.424.308.523 90.027.207.965 107.106.862.660 130.312.430.753 36.892.306.764 59.301.600.977 14.066.485.966 19.033.305.406 13.183.769.228 22.768.573.538 5.344.920.747 Daftar Neraca - 103 - Daftar 5 Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun 2006 (Unaudited) SALDO KAS KPPN PER 30 JUNI 2006 (Dalam Rupiah) KODE KPPN 100 BANYUWANGI 131 JEMBER 135 SURABAYA II 150 BLITAR 165 SIDOARJO 166 TUBAN KANWIL SURABAYA 042 PONTIANAK 079 SINTANG 093 SINGKAWANG 094 KETAPANG 117 PUTUSSIBAU 167 SANGGAU KANWIL PONTIANAK 043 PALANGKARAYA 044 SAMPIT 080 BUNTOK 102 PANGKALAN BUN KANWIL PALANGKARAYA 045 BANJARMASIN 081 KOTABARU 110 BARABAI 151 TANJUNG 168 PELAIHARI KANWIL BANJARMASIN 046 SAMARINDA 047 BALIKPAPAN 048 TARAKAN 152 NUNUKAN 153 TANJUNG REDEP KANWIL SAMARINDA 037 DENPASAR 132 SINGARAJA 154 AMLAPURA KANWIL DENPASAR 038 MATARAM JUMLAH 7.779.072.185 31.365.561.414 75.065.239.465 14.380.921.707 20.920.246.368 6.131.973.118 563.653.270.296 38.617.974.858 8.433.853.794 9.375.261.892 14.090.590.972 4.495.657.760 5.912.794.878 80.926.134.154 18.288.963.626 6.302.445.438 33.781.124.662 6.481.718.807 64.854.252.533 38.083.579.285 6.541.279.765 9.420.068.894 6.514.609.608 4.428.386.884 64.987.924.436 37.644.252.399 26.588.810.504 7.337.614.600 8.910.130.135 3.273.914.839 83.754.722.477 58.989.604.957 13.548.186.249 8.717.909.401 81.255.700.607 33.690.190.452 Daftar Neraca - 104 - Daftar 5 Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun 2006 (Unaudited) SALDO KAS KPPN PER 30 JUNI 2006 (Dalam Rupiah) KODE KPPN 071 BIMA 101 SUMBAWA BESAR 169 SELONG KANWIL MATARAM 039 KUPANG 040 ENDE 041 WAINGAPU 111 RUTENG 172 ATAMBUA 174 LARANTUKA KANWIL KUPANG 054 MAKASSAR 055 WATAMPONE 056 BANTAENG 057 PARE - PARE 058 PALOPO 059 MAJENE 136 MAKASSAR II 155 BENTENG 170 MAKALE SINJAI MAMUJU KANWIL MAKASAR 051 PALU 052 POSO 053 LUWUK 082 TOLI - TOLI KANWIL PALU 060 KENDARI 103 BAU-BAU 156 KOLAKA 157 RAHA KANWIL KENDARI 050 GORONTALO KANWIL GORONTALO 049 MANADO JUMLAH 7.118.724.268 7.156.016.364 6.759.626.156 54.724.557.240 31.993.995.230 7.496.509.457 6.758.504.079 6.811.158.748 8.356.223.869 4.756.019.856 66.172.411.239 50.944.350.313 14.324.130.493 5.937.276.666 18.879.092.467 8.084.083.231 22.469.103.149 38.760.255.779 2.331.495.364 4.436.697.153 4.098.088.846 3.345.928.616 173.610.502.077 31.528.571.260 4.663.092.703 6.358.956.644 5.487.426.274 48.038.046.881 25.043.374.574 5.688.389.279 5.009.794.029 5.005.215.334 40.746.773.216 20.350.169.392 20.350.169.392 41.980.926.442 Daftar Neraca - 105 - Daftar 5 Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun 2006 (Unaudited) SALDO KAS KPPN PER 30 JUNI 2006 (Dalam Rupiah) KODE KPPN 083 TAHUNA 158 KOTAMOBAGU BITUNG KANWIL MANADO 062 TERNATE 112 TOBELO KANWIL TERNATE 061 AMBON 084 TUAL 104 SAUMLAKI 173 MASOHI KANWIL AMBON 063 JAYAPURA 064 BIAK 065 MANOKWARI 066 SORONG 067 FAK - FAK 068 MERAUKE 085 NABIRE 113 WAMENA 138 SERUI 141 TIMIKA KANWIL JAYAPURA JUMLAH JUMLAH 6.610.086.490 5.379.565.783 5.447.410.733 59.417.989.448 12.420.085.685 3.660.412.885 16.080.498.570 35.068.248.601 3.820.541.847 29.455.004.820 4.269.941.634 72.613.736.902 51.682.513.707 11.453.958.359 8.525.843.115 13.409.255.881 4.562.690.024 36.558.227.046 4.996.535.970 4.433.650.762 3.519.544.449 5.737.040.936 144.879.260.249 4.261.591.134.487 Daftar Neraca - 106 - Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun 2006 (Unaudited) Daftar 6 SALDO REKENING PEMERINTAH LAINNYA DI BANK INDONESIA* (dalam rupiah) NO. NO REKENING 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 513000000 519000102 508000071 508000084 510000149 510000265 519000002 519000003 519000114 519000115 555000904 600000411 13 607000111 Depkeu K / Hasil Minyak Perjanjian Karya Production Sharing USD1.090.588.215,19 RDI k/penerimaan Pengembalian Luar Negeri dlm valuta JPY 13.438.845.213,52 607000311 RDI k/penerimaan Pengembalian Luar Negeri dlm valuta AUD 6.930.880.,62 49.950.024.923 607000411 RDI k/penerimaan Pengembalian Luar Negeri dlm valuta USD 32.974.375,63 324.138.112.443 607000511 607000990 RDI k/penerimaan Pengembalian Luar Negeri dlm valuta GBP 23.542.921,52 RDI k/penerimaan Pengembalian Luar Negeri dlm valuta SDR 336.224,28 398.980.242.995 4.723.295.497 607000991 RDI k/penerimaan Pengembalian Luar Negeri dlm valuta EUR 96.471.386,01 1.124.843.819.596 607001991 RDI k/penerimaan Pengembalian Pinjaman Luar Negeri (ex.607.000512-NGL) dalam valuta EUR 19.361.512.,20 225.752.715.255 607002991 RDI k/penerimaan Pengembalian Pinjaman Luar Negeri (ex.607.000513-FRF) dalam valuta EUR 15.054.064.,86 175.528.439.239 607003991 RDI k/penerimaan Pengembalian Pinjaman Luar Negeri (ex.607.000514-DEM) dalam valuta EUR 1.238.577,81 14.441.656.249 607004991 RDI k/penerimaan Pengembalian Pinjaman Luar Negeri (ex.607.000515-ATS) dalam valuta EUR 3.960.418,33 46.177.962.873 607005991 RDI k/penerimaan Pengembalian Pinjaman Luar Negeri (ex.607.000516-BEF) dalam valuta EUR 141.578,41 1.650.785.855 609017411 Menkeu u/Penampungan Dana Hasil Divestasi Saham BUMN dlm Valas 500000001 Menteri Keuangan Cq.Direktur Jenderal Anggaran utk menampung dana talangan reksus kosong dan reimbursement dari lender 500000002 Menteri Keuangan Cq. Direktur Anggaran untuk menampung dana Sisa Anggaran Lebih (SAL) 500000003 Menteri Keuangan Cq. Direktur Anggaran untuk pengelolaan Surat Utang Negara 500000004 Menteri Keuangan Cq. Direktur Anggaran untuk menampung pengembalian dana talangan dan pencairan aset BPR 502000001 Bendahara Umum Negara untuk Obligasi dalam rangka Rekapitulasi Perbankan 502000002 502000003 Bendahara Umum Negara untuk Obligasi dalam rangka penjaminan SUB BUN Dana DAK-DR tahun 2002 yang belum disalurkan 510000239 Rekening Khusus Menteri Keuangan karena penjualan saham PT Telkom di pasar domestik 1.083.320.878 510000242 Reksus Depkeu untuk pembiayaan proyek SPL VIII sector education INP-190ECF 5.544.399.708 510000247 Reksus Depkeu untuk proyek sector health SPL IX INP-20 OECF 3.771.700.817 510000251 Reksus Depkeu untuk proyek sector education and human resources dev. SPL X INP21 OECF 510000252 510000253 510000266 Reksus Depkeu untuk sector Social Welfare SPL X INP-20 OECF Reksus Depkeu untuk sector health SPL X INP-20 OECF SUB BUN (Rp) dlm rangka monetisasi non project type grant aid 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 NAMA REKENING Rekening Dana Investasi Rekening Pembangunan Daerah Penerimaan Pertambangan dan perikanan Penerimaan Panas Bumi Subsidi Bunga SEDP 3 Pembiayaan Proyek RDA Bahan Bakar Kendaraan Bermotor Dana Hasil Divestasi Sahan-saham BUMN Dalam Rupiah Iuran Hak Pengusahaan Hutan dan PSDH Pungutan Pengusahaan dan Hasil Perikanan Dana Untuk Pembayaran Kewajiban JUMLAH 1.387.979.553.556 858.574.897.905 98.680.118.291 1.077.306.380.789 992.035.450 9.608.768.719 39.490.833.881 32.048.184 317.456.249 92.496.361.849 10.720.482.154.138 1.121.092.657.633 450.814.922.334 48.181.777.440 21.195.024.948 4.583.809.786.304 16.168.946.303 152.846.605.151 988.032 2.740.339.567 123.092.255 Daftar Neraca - 107 - Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun 2006 (Unaudited) NO. 39 NO REKENING Daftar 6 NAMA REKENING JUMLAH 510000267 Rekening Khusus Depkeu (Rp) untuk monetasi non project type grant aid 2000 510000268 510000269 Rekening Khusus Depkeu (Rp) untuk increase of food (SKR) 2000 Rekening Khusus Depkeu (Rp) untuk increase of food (SKR) 2001 510000270 Rekening khusus Depkeu (Rp) untuk monetisasi non project type grant aid 2001 510000271 Rek. Pinjamanan Luar Negeri untuk menampung sisa saldo SPL XI INP 22 dan SPL XII INP 23 510000272 Rek. Depkeu untuk penampungan hibah luar negeri dalam rangka bencana alam nasional di NAD dan Sumut 45 46 47 48 510000274 510000275 510000276 Increase of food production (SKR) 2003 Non project grant aid 2002 Non project grant aid 2003 10.417.282.228 30.537.909.830 7.689.777.680 519000111 BUN Setoran BULOG hasil penjualan beras pinjaman luar negeri dalam rupiah 85.305.612.500 49 50 51 519000116 519999001 Rekening penerimaan Tim Pemberesan BPPN Penerimaan Fee Penjaminan BPR 5 37.687.739.800 555000150 Departemen Keuangan karena pembayaran hutang pokok dan biaya kredit atas PKE berbagai proyek 555000213 Departeman Keuangan Rekening Pembiayaan Industri Strategis dan Pengeluaran Lainnya 555000215 555000216 600500411 600502411 Rekening Rekening Rekening Rekening 602074411 Rek. Depkeu untuk penampungan hibah dari LN dlm rangka Bencana Alam Nasional dlm USD 2.788.410.239 602075111 Rek. Depkeu untuk penampungan hibah dari LN dlm rangka Bencana Alam Nasional dlm JPY - 602076991 Rek. Depkeu untuk penampungan hibah dari LN dlm rangka Bencana Alam Nasional dlm EUR - 40 41 42 43 44 52 53 54 55 56 57 58 59 60 Cadangan CAR Bank-bank Pemerintah Cadangan Anggaran Lain-lain Giro Kas Negara Dalam Valuta Asing (USD) Sub BUN dalam Valuta USD 609020411 Menkeu Cq. DJA untuk menampung Pengelolaan SUN dlm USD JUMLAH *Data berdasarkan LKPP Tahun 2005 Audited 147.739.547.109 32.656.175.121 37.860.430.292 154.131.029.689 38.836.828.844 27.995.000 2.957.149 410.058.516 36.000.000.000 69.856.901.797 2.751.753.137.833 26.503.223.018.939 Daftar Neraca - 108 - Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun 2006 (Unaudited) Daftar 7.a REKENING PEMERINTAH DAN REKENING KHUSUS YANG TELAH DITUTUP* DAN DALAM PROSES PENUTUPAN Rekening Pemerintah yang Telah Ditutup NO NO REKENING NAMA BANK URAIAN REKENING TANGGAL PENUTUPAN SALDO YANG DI SETORKAN KE KAS 31/05/2006 Rp1.551.681.980,86 24/02/2005 9.971,98 08/06/2006 1 0206-01-000018-30-0 2 126-0099033630 3 132-0004136421 BRI Bank Mandiri Bank Mandiri Rek. Penampungan Cadangan Dana Resiko Kredit TRI Rek. Subsidi Listrik Tahun 2000 Rek. Subsidi Pupuk Tahun 2003 4 508.000.085 Bank Indonesia Rek. Menteri Keuangan Untuk Penerimaan Pembayaran Premi, Denda Keterlambatan Pembayaran Premi dan Denda Keterlambatan Penyampaian Lap. 09/02/2006 13.019.270.000,00 5 6 7 8 9 Bank Indonesia Bank Indonesia Bank BNI Bank Indonesia Bank BNI Rek. Rek. Rek. Rek. Rek. 14/11/2005 04/05/2005 27/12/2005 14/01/2005 01/03/2005 360.000.000.000,00 10.000.000,85 124.114.277.243,00 4.127.404.233,59 519.000110 519.000105 076.011722990.001 519.000100 022.000604189.009 Trade Maintenance Facility and Exchange Offer Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) Cadangan Subsidi Pupuk PT. Pusri Dep. Kehutanan karena Penerimaan IHH Cadangan Subsidi Listrik Tahun Anggaran 2002 Rekening Khusus yang Telah Ditutup NO NO REKENING NAMA BANK URAIAN REKENING TANGGAL PENUTUPAN 1 601.006.111 Bank Indonesia Reksus Depkeu untuk Proyek : Science and Technology Manpower Dev. IP.342 OECF 07/10/2005 2 601.009111 Bank Indonesia Reksus Depkeu untuk Proyek : ASEAM Japan Dev. Fund ADJF B-2 OECF 07/10/2005 3 Bank Indonesia Reksus Depkeu untuk Proyek : Bogor Agriculture University Dev. IP-350 OECF 07/10/2005 4 601.011111 Bank Indonesia Reksus Depkeu untuk Proyek : Profesional Human Resources Dev. IP-367 OECF 07/10/2005 5 601.012111 Bank Indonesia Reksus Depkeu untuk Proyek : Local and Urban Road Dev. IP353 OECF 07/10/2005 6 601.013111 Bank Indonesia Reksus Depkeu untuk Proyek : Environtmental Studi Center Dev. IP-385 OECF 07/10/2005 7 601.016111 Bank Indonesia Reksus Depkeu untuk Proyek : Surabaya Urban Dev. IP-400 OECF 07/10/2005 8 601.017111 Bank Indonesia Reksus Depkeu untuk Proyek : Agriculture Dev. IP-404 OECF 07/10/2005 9 601.018111 Bank Indonesia Reksus Depkeu untuk Proyek : Thrid Road Rehabilitation IP409 OECF 07/10/2005 10 601.019111 Bank Indonesia Reksus Depkeu untuk Proyek : Airport Safety Facilities Improvement IP-411 OECF 07/10/2005 11 601.020111 Bank Indonesia Reksus Depkeu untuk Proyek : Human Setll. Improve F/Urban and Rural Areas IP-416 07/10/2005 12 601.024111 Bank Indonesia Reksus Depkeu untuk Proyek : The Bogor Agriculture University Dev. PRJ II, IP-433 OECF 07/10/2005 13 601.025111 Bank Indonesia Reksus Depkeu untuk Proyek : Dev. Project of the ITB (II), IP434 OECF 07/10/2005 14 601.026111 Bank Indonesia Reksus Depkeu untuk Proyek : Agriculture Dev. (II), IP-454 OECF 07/10/2005 15 601.028111 Bank Indonesia Reksus Depkeu untuk Proyek : Human Setll. Improve Project (II) IP-456 OECF 07/10/2005 16 601.029111 Bank Indonesia Reksus Depkeu untuk Proyek : Junior Secondary School Building Construction IP-457 OECF 07/10/2005 17 601.033111 Bank Indonesia Reksus Depkeu untuk Proyek : Rural Electrification Project III IP-465 OECF 07/10/2005 18 601.034111 Bank Indonesia Reksus Depkeu untuk Proyek : Local Road Dev. Project IP486 OECF 07/10/2005 19 601.035111 Bank Indonesia Reksus Depkeu untuk Proyek : PTSL For Water Resources Dev. IP-476 OECF 07/10/2005 20 601.036111 Bank Indonesia Reksus Depkeu untuk Proyek : Intergrated Holticulture Dev. IP-477 OECF 07/10/2005 21 601.040111 Bank Indonesia Reksus Depkeu untuk Proyek : Rural Areas Infrastructure Dev. Project II IP-500 OECF 07/10/2005 22 601.043111 Bank Indonesia Reksus Depkeu untuk Proyek : Syiah Kuala University Dev. IP418 OECF 07/10/2005 Daftar Neraca -109 - Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun 2006 (Unaudited) Daftar 7.a 23 601.044111 Bank Indonesia Reksus Depkeu untuk Proyek : Small Scale I'try and Pop'n'abatemen Equipment AJFD/B3 07/10/2005 24 601.186411 Bank Indonesia Reksus Depkeu untuk Proyek : Housing Guaranty Loan (HGL) 497 HGL-022 Usaid Trance IV 07/10/2005 25 600.001111 Bank Indonesia Rek. Valas (JPY) Pemerintah Dlm Rangka Exim Japan TSL7 To Indonesia 07/10/2005 26 600.001411 Bank Indonesia Rek. Valas (USD) Pemerintah Dlm Rangka Exim Japan TSL7 To Indonesia 07/10/2005 27 600.002411 Bank Indonesia Sub Bendahara Umum Negara Dlm USD untuk Menampung Setoran Pihak III 07/10/2005 28 0341-01-000158.30.4 BRI Rek Penampungan Setoran GKSI 16/08/2005 Rekening Pemerintah dalam Proses Penutupan NO NO REKENING NAMA BANK URAIAN REKENING 1 519.000111 Bank Indonesia Rek. BUN Setoran Bulog Hasil Penjualan Beras dalam Rupiah 2 508.000014 Bank Indonesia Rek. BUN Rekening Iuran HPH dan IHH 3 508.000082 Bank Indonesia Rek. Departeman Kehutanan c.q. Sekjen Dept. Kehutanan untuk 15 % IHH Dana Pembangunan Kehutanan Daerah 4 519.000001 Bank Indonesia Menteri Keuangan Pemberian Fasilitas Kredit Kendaraan Bermotor Perorangan untuk Pejabat Eselon I sd IV 519.999001 Bank Indonesia Penerimaan Fee Penjaminan BPR 5 555.000150 Bank Indonesia Departemen Keuangan karena Pembayaran Utang Pokok, Bunga dan Biaya Kredit atas FKE Berbagai Proyek 6 555.000213 Bank Indonesia Departemen Keuangan Rekening Pembiayaan Industri Strategis dan Pengeluaran Lainnya 7 555.000215 8 555.000216 9 0019957719 Bank Indonesia Bank Indonesia Bank BNI Rekening Cadangan CAR Bank-bank Pemerintah Rekening Cadangan Anggaran Lain-lain Rek. Cadangan Dana Subsidi BBM Tahun 2000 10 0329-01-001285-30-4 BRI 11 119-00-0009311-0 Bank Mandiri *Data berdasarkan LKPP Tahun 2005 Audited Rek. Cadangan Dana Subsidi BBM Tahun 2000 Rek. Cadangan Dana Subsidi BBM Tahun 2000 Daftar Neraca -110 - Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun 2006 (Unaudited) Daftar 7.b Daftar Hasil Konfirmasi* Rekening Pemerintah pada Kementerian Negara/Lembaga (Temuan BPK LKPP Tahun 2004) per 16 Juni 2006 NO BA 1 Depag 2 BNI NAMA REKENING 259000690790016 Menteri Agama RI c.q Dirjen Biuh Penampun 9529081 Badan Pengelola Dana Abadi Umat (BPDAU) RUPIAH Milik Pemerintah Dilaporkan dlm LK Ya/Tidak Sudah/Belum KETERANGAN Data Pendukung Surat/Berita Acara 656.033.219.000 Ya Aktif saldo Rp126.950.368,89 Surat tanggal 14-06-2006 510.000.000 Ya Sudah ditutup no.SJ/B.II/2/PS.00/1354/2006 3 9606670 Badan Pengelola Dana Abadi Umat (BPDAU) 15.000.000 Ya Sudah ditutup 4 9606319 Badan Pengelola Dana Abadi Umat (BPDAU) 500.000.000 Ya Sudah ditutup 5 9588059 Badan Pengelola Dana Abadi Umat (BPDAU) 500.000.000 Ya Sudah ditutup 6 9587838 Badan Pengelola Dana Abadi Umat (BPDAU) 500.000.000 Ya Sudah ditutup 7 9477712 Badan Pengelola Dana Abadi Umat (BPDAU) 2.000.000.000 Ya Sudah ditutup 8 9477701 Badan Pengelola Dana Abadi Umat (BPDAU) 11.885.000.000 Ya Sudah ditutup 9 9467169 Badan Pengelola Dana Abadi Umat (BPDAU) 500.000.000 Ya Sudah ditutup 10 9495889 Badan Pengelola Dana Abadi Umat (BPDAU) 500.000.000 Ya Sudah ditutup 11 9550115 Badan Pengelola Dana Abadi Umat (BPDAU) 161.500.000 Ya Sudah ditutup 12 9550647 Badan Pengelola Dana Abadi Umat (BPDAU) 37.000.000.000 Ya Sudah ditutup 13 9550126 Badan Pengelola Dana Abadi Umat (BPDAU) 1.000.000.000 Ya Sudah ditutup 14 9587792 Badan Pengelola Wisma Haji (Penampungan 3.011.720.548 Ya Aktif saldo Rp3.204.489.875,00 15 9550557 Dana Cad. BPIH a.n. Menag C.Q Ditjen BPIH 6.000.000 Ya Diblokir saldo US$6.142.909,04 16 9550546 Dana Cad. BPIH a.n. Menag C.Q Ditjen BPIH 9.000.000 Ya Diblokir saldo US$9.214.363,58 17 9467374 Dana Cad. BPIH a.n. Menag C.Q Ditjen BPIH 20.000.000 Ya Sudah ditutup 18 9467363 Dana Cad. BPIH a.n. Menag C.Q Ditjen BPIH 11.000.000 Ya Diblokir saldo US$11.273.910,12 19 9529092 Dana Cad.BPIH a.n Menag 10.000.000 Ya Diblokir saldo US$10.248.789,14 20 9467330 Dana Kesejahteraan dan penunjang OPR 5.000.000.000 Ya Diblokir saldo Rp5.315.419.564,00 21 9550148 Dana Pengelolaan Badan Pengelola DAU 886.560.496 Ya Sudah ditutup 22 9550137 Dana Pengelolaan Badan Pengelola DAU 5.000.000.000 Ya Sudah ditutup 23 9450326 Lembaga Pengembangan Tilawatil Qur'an 50.195.342 Ya Sudah ditutup 24 9450315 Lembaga Pengembangan Tilawatil Qur'an 180.000.000 Ya Sudah ditutup 25 9450304 Lembaga Pengembangan Tilawatil Qur'an 60.000.000 Ya Sudah ditutup 26 9606591 Menteri Agama RI Ditjen BPIH 19.620.000.000 Ya Diblokir saldo Rp20.857.706.373,00 27 9614354 Menteri Agama RI Ditjen BPIH 4.500.000.000 Ya Aktif saldo Rp4.783.877.604,00 28 9615030 Menteri Agama RI Ditjen BPIH 550.000.000 Ya Sudah ditutup 29 9451579 PKPPS Departemen Agama 30 9153684 Ditjen Bimas Islam & Penyelenggaraan 31 9151042 Dana Pengelolaan Ditjen Bimas Islam 32 9143315 Badan pengelola Wisma Haji Jl. A 2.500.000 Tidak Rekening deposito tidak berkaitan dengan Ditjen Kelembagaan Agama Islam 33 9141771 Badan pengelola asrama Haji Pondo 34 9140799 Menteri Agama QQ BPIH Biasa/Khusus 35 9139228 Badan pengelola dana Abadi Umat 36 9149963 Badan Pengelola Wisma Haji (Penam 37 13620533 Dana Operasional 38 9151111 Dana Penampungan/Persiapan BPIH 257.025.451 Ya Diblokir saldo Rp 379.464.702,00 2.635.939.928 Ya Aktif saldo Rp2.466.303.002,00 240.809.773 Ya Diblokir saldo Rp 159.935.612,00 93.196.416 Ya Aktif saldo Rp18.063.992,00 143.201.765 Ya Aktif saldo Rp339.463.673,00 3.111.549.305 Ya Aktif saldo Rp51.611.960.171,00 367.383.838 Ya Diblokir saldo Rp145.263.910,00 846.995.689 Ya Sudah ditutup 15.838.898.977 Ya Sudah ditutup Daftar Neraca -111 - Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun 2006 (Unaudited) NO BA BNI Daftar 7.b NAMA REKENING RUPIAH Milik Pemerintah Dilaporkan dlm LK Ya/Tidak Sudah/Belum KETERANGAN 39 9151053 Dana Pengelolaan Badan Pengelola 991.969.647 Ya 40 9154688 Daan Penundaan BPIH Th 2005 Depag 245.304.410 Ya Aktif saldo Rp250.912.438,00 41 9141782 Lembaga Pengemb Tilawatil Quran 168.068.077 Ya Dana bantuan dari DIPA Ditjen Kelemb Agm Islam 42 9140915 Menteri Agama RI Ditjen BPIH 3.292.626.420 Ya Aktif saldo Rp20.798.211.305,00 43 9140880 Menteri Agama RI Ditjen BPIH 10.307.637.996 Ya Diblokir saldo Rp34.731.629.007,00 Aktif saldo Rp29.320,00 Data Pendukung Surat/Berita Acara Diblokir saldo Rp870.211.466,00 saldo 1-6-06 Rp2.260.542.709,00 44 9140904 Menteri Agama RI Ditjen BPIH 21.468.929 Ya 45 9140926 Menteri Agama RI Ditjen BPIH 7.234.787.569 Ya Aktif saldo Rp67.654,00 46 9140948 Menteri Agama RI Ditjen BPIH 120.392.673 Ya Aktif saldo Rp1.456.215,19 47 9144738 Sekretariat Ditjen BinBaga Islam 457.279.513 Tidak 48 9149168 Wisma Haji Tugu Bogor 60.019.279 Ya Aktif saldo Rp60.701.690 49 9151858 Proy. Pen Mutu Supv ev & Pengw Madrasah & Sek 26.288.399 Ya Saldo 1-6-06 Rp11.848,00 50 9151814 Proy. Pengemb Sarana Pddk Pd Mad & Sek 85.310.116 Ya Saldo Rp272.566,00 51 9151870 Proy. PKK Mad & Pai Pd SU Tk. Men 15.120.541 Ya Saldo Rp158.441,00 52 9145108 Proyek Renovasi Wisma Haji Ciloto 193.709.550 Ya Aktif saldo Rp198.138.043,00 Angsuran perumahan pegawai Ditjen Binbaga Islam saldo 1-6-06 Rp583.505.455,00 Jumlah 1 Dephan 796.776.679.647 13174440 Pekas Kosek Hanudnas 30.000.000 Tidak Belum Surat tanggal 13-06-2006 2 13174439 Pekas Kosek Hanudnas 50.000.000 Tidak Belum np.B/924/VI/2006/Pusku 3 13174428 Pekas Kosek Hanudnas 100.000.000 Tidak Belum 4 13174519 Pekas Kosek Hanudnas 10.039.064 Tidak Belum 5 13174462 Pekas Kosek Hanudnas 50.000.000 Tidak Belum 6 13174451 Pekas Kosek Hanudnas 40.000.000 Tidak Belum 7 13033408 Pekas Kosek Hanudnas 50.000.000 Tidak Belum 8 13304539 Pekas Kosek Hanudnas 10.000.000 Tidak Belum 9 13023944 Pekas Kosek Hanudnas 50.000.000 Tidak Belum 10 13023933 Pekas Kosek Hanudnas 20.000.000 Tidak Belum 11 13023922 Pekas Kosek Hanudnas 100.000.000 Tidak Belum 12 8936020 Dislitbang TNI AD 167.811.118 Tidak Belum 13 8927027 Dislitbang TNI AD 31.512.082 Tidak Belum 14 10745146 Bendaharawan Bilurgri 1.649.477.232 Ya Sudah Telah diajukan untuk pembukaan L/C 15 10745135 Bendaharawan Bilurgri 1.933.967.707 Ya Sudah Telah diajukan untuk pembukaan L/C 16 10742611 Bialugri DepHan Tidak Belum 17 10745055 Bialugri DepHan 42.532.041 Tidak Belum 18 10743159 Kapusku DepHan 39.057.514 Tidak Belum 19 10743160 Kapusku DepHan 127.719.252 Tidak Belum 20 10744867 YKPP Dephan 246.449.342 Tidak Belum 21 11785134 Pekas Kosek Hanudnas 1.426.955.698 Tidak Belum 22 11785101 Pekas Kosek Hanudnas 1.007.459.030 Tidak Belum 23 11785305 Pekas Kosek Hanudnas 60.869.875 Tidak Belum 24 11785350 Pekas Kosek Hanudnas 127.796.940 Tidak Belum Rp1.649.474.778,00 saldo Rp2.454,00 Rp1.442.240.370,00 saldo Rp491.727.337,00 343.842.520 Daftar Neraca -112 - Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun 2006 (Unaudited) NO BA BNI Daftar 7.b NAMA REKENING 25 11785361 Pekas Kosek Hanudnas 26 11785666 Dana Rutin TNI AL/Kadiskual 27 11785677 Pekas Pukus AU 28 11794013 Pekas Pusat Disku AU 29 11794137 Pekas Pusat Diskuau (Aftur) 30 11794159 31 32 RUPIAH Milik Pemerintah Dilaporkan dlm LK Ya/Tidak Sudah/Belum 365.179.178 Tidak Belum 2.247.848.846 Tidak Belum 56.313.957.429 Tidak Belum 1.240.812.714 Tidak Belum 53.560.646 Tidak Belum Pekas Pusat Diskuau (Banpres) 207.533.739 Tidak Belum 11794160 Pekas Pusat Diskuau (Banpres) 1.013.537.491 Tidak Belum 12956778 Oditurat Militer Tinggi II 107.447.478 Tidak Belum 33 568585 Bagku Roum Setjen Dephan 32.002.656.000 Tidak Belum 34 569259 Pekas Gabpus 3 Na 3 01 03 5.624.938.738 Tidak Belum 35 8933937 A. Tanjung/Aslog Kopasus 14.626.754 Tidak Belum 36 11794364 Kadiskual (KPR Tabplin 217.077.126 Tidak Belum Tidak Belum Jumlah 1 Polri 13457270 Bend. BP TWP Polri Kapusku 2 13254349 Bend. BP TWP Polri Kapusku 3 8926318 4 KETERANGAN Data Pendukung Surat/Berita Acara 107.124.665.554 7.500.000.000 Tabungan Wajib Perumahan untuk anggota POLRI, Surat tanggal 15-06-2006 akan dimasukkan CALK 2005 no.B/309/VI/2006/Pusku 33.000.000.000 Tidak Belum Tabungan Wajib Perumahan untuk anggota POLRI, Delog Kapolri/Djuharnus W Drs. 308.762.998 Tidak Belum Tabungan Wajib Perumahan untuk anggota POLRI, 8926307 Delog Kapolri/Djuharnus W Drs. 1.556.764.515 Tidak Belum Rekening pembinaan sepakbola, akan dimasukkan 5 8926294 Delog Kapolri/Djuharnus W Drs. 432.892.326 Tidak Belum Dana bantuan pembangunan lapangan tenis, ditutup 6 8937400 Bendahara Satuan Kerja S Delog Po 398.894.205 Ya Belum Dana titipan unt tagihan jasa angkutan kaporlap, 7 11781548 Direktorat Lalu Lintas 131.023.230 Ya Belum Dana titipan unt perjalanan dinas ke NAD, Maluku, 8 12949830 Bend BP TWP Polri Kapusku 407.106.731 Tidak Belum Dana bantuan pembinaan teknis dari Pemda se akan dimasukkan CALK 2005 akan dimasukkan CALK 2005 CALK 2005 tgl 15 Juli 2005 ditutup tgl 22\02\2005 Poso, ditutup tgl2\8\2005 Indonesia, ditutup tgl 5\3\2006 Jumlah 1 Dephut 43.735.444.005 1000690033102 Sekjen Dept. Kehutanan QQ Simp. Wajib Peme 5.000.000.000 Ya Belum Ditutup tgl.4\1\2005 saldo Rp4.975.000.000,00 Surat tanggal 12-06-2006 2 259001180308600 Menteri Kehutanan QQ PT. Rimba Argamas 1.079.836.000 Ya Belum Ditutup tgl.8\6\2006 saldo Rp1.079.836.000,00 no.S-358/X/RK-3/2006 3 259001180308601 Menteri Kehutanan QQ PT. Rimba Argamas 931.082.000 Ya Belum Ditutup tgl.8\6\2006 saldo Rp931.082.000,00 4 259000690033032 Menkehut Reboisasi 874.361.297 Ya Belum Ditutup tgl.24\3\2006 saldo Rp1.093.458,00 5 259000690033031 Menkehut Reboisasi 472.081.500 Ya Belum Ditutup tgl.24\3\2006 saldo Rp4.632.642.412,00 6 259000690033030 Menkehut Reboisasi 99.234.108 Ya Belum Ditutup tgl.24\3\2006 saldo Rp0,00 7 259000690033029 Menkehut Reboisasi 1.227.840.354 Ya Belum Ditutup tgl.24\3\2006 saldo Rp2.814.085.368,00 8 259000690033027 Menkehut Reboisasi 18.147.660 Ya Belum Ditutup tgl.24\3\2006 saldo Rp0,00 9 259000690033026 Menkehut Reboisasi 8.614.470 Ya Belum Ditutup tgl.24\3\2006 saldo Rp0,00 10 259000690033025 Menkehut Reboisasi 2.186.340.438 Ya Belum Ditutup tgl.24\3\2006 saldo Rp2.749.198,00 11 259000690033024 Menkehut Reboisasi 40.450.235 Ya Belum Ditutup tgl.24\3\2006 saldo Rp0,00 12 259000690033023 Menkehut Reboisasi 38.083.460 Ya Belum Ditutup tgl.24\3\2006 saldo Rp0,00 Daftar Neraca -113 - Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun 2006 (Unaudited) NO BA BNI Daftar 7.b NAMA REKENING RUPIAH Milik Pemerintah Dilaporkan dlm LK Ya/Tidak Sudah/Belum KETERANGAN Data Pendukung Surat/Berita Acara 13 259000690033022 Menkehut Reboisasi 317.839.258 Ya Belum Ditutup tgl.24\3\2006 saldo Rp328.393.000,00 14 259000690033021 Menkehut Reboisasi 8.347.960 Ya Belum Ditutup tgl.13\1\2005 saldo Rp8.307.960,00 15 001000690033010 Sekjen Dep. Kehutanan q.q Simp. Wajib Peme 709.081.385 Ya Belum Ditutup tgl.04\1\2005 saldo Rp709.227.875,00 Ya Sudah Untuk th 2004 masuk neraca / kas bendahara Surat tanggal 6-10-2005 pengeluaran no.1059/KU/X/2005/20/E Jumlah 1 Dep LN 60000018639001 Ditjen Multilateral Ekubang Deplu 13.011.340.125 350.213.907 2 60000020288001 Dana Sosial Deplu 1.181.050.599 Tidak Belum tidak masuk neraca karena bukan anggaran APBN 3 60000494495001 Panja Pemili Luar Negeri Tahun 2004 1.081.782.796 Ya Sudah Untuk th 2004 masuk neraca / kas bendahara 4 60000627763001 Biro TUP Deplu 5.899.011.900 Ya Sudah masuk neraca / aset lancar kas di bendahara 5 60000690732015 Deplu RI 505.020.890 Ya Sudah masuk neraca / aset lancar kas di bendahara 6 60000690732013 Deplu RI 41.256.000 Ya Sudah masuk neraca / aset lancar kas di bendahara 7 60000028032001 Proy. Penkt. Kerjasama multilateral Ekuban 81.437.600 Ya Sudah masuk neraca / aset lancar kas di bendahara pengeluaran pengeluaran pengeluaran pengeluaran pengeluaran Jumlah 1 MA 9.139.773.692 9587293 Dana Kesejahteraan MA RI c.q Bagir Manan 1.000.000.000 Tidak Tidak rekening aktif bukan milik pemerintah berupa Berita Acara tgl 16-06-2006 2 9587260 Dana Kesejahteraan MA RI c.q Bagir Manan 1.000.000.000 Tidak Tidak sumbangan/iuran dari para anggota/ pegawai MA, no.10/PB.8/2006 3 9587237 Dana Kesejahteraan MA RI c.q Bagir Manan 1.000.000.000 Tidak Tidak penampungan dana penyelesaian perkara akan 4 9587226 Dana Kesejahteraan MA RI c.q Bagir Manan 1.000.000.000 Tidak Tidak dimasukkan dalam CALK 5 9587180 Dana Kesejahteraan MA RI c.q Bagir Manan 190.000.000 Tidak Tidak 6 9588355 Dana Kesejahteraan MA RI c.q Bagir Manan 40.000.000 Tidak Tidak 7 9488351 Dana Pembangunan Masjid MA RI c.q Bagi 1.000.000.000 Tidak Tidak 8 9488340 Dana Pembangunan Masjid MA RI c.q Bagi 1.000.000.000 Tidak Tidak 9 9151950 Dana Kesejahteraan MA RI CQ Bagir 148.743.712 Tidak Tidak 10 9151994 Dana Kesejahteraan MA RI CQ Bagir 177.738.018 Tidak Tidak 11 9152750 Dana Pembangunan Mesjid MA RI C 176.439.474 Tidak Tidak Ya Belum Jumlah 1 Depsos 20120007 Departemen Sosial 6.732.921.204 251.646.787 Sudah ditutup & disetor ke BUN rek no:502.000000 Surat tanggal 6-06-2006 Rp60.513.272,- tgl.24-02-2006 no.308/SJ/KEU/VI/2006 2 13189729 Menteri Sosial RI 3.500.000.000 Ya Belum Dipindah ke Rek Bukopin tgl.23-08-2005 rek 3 10550860 Menteri Sosial RI 5.216.199.474 Ya Belum Rekening Dana Usaha Kesejahteraan Sosial no.101.8156.012 Jumlah 1 2 DepPar 8.967.846.261 22000060068101 Pariwisata DirjenQQ BPU Tambora P IND 5.000.000 tidak ada rekening tersebut di BNI, disarankan Berita Acara tgl 16-06-2006 12972858 Direktorat Jenderal Pariwisata 5.000.000 ditutup dan disetor ke rekening kas negara no.11/PB.8/2006 Jumlah 10.000.000 Daftar Neraca -114 - Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun 2006 (Unaudited) NO BA 1 ESDM BNI Daftar 7.b NAMA REKENING RUPIAH Milik Pemerintah Dilaporkan dlm LK Ya/Tidak Sudah/Belum KETERANGAN Data Pendukung Surat/Berita Acara 089000693099004 Bdn Pel Keg Ush Hulu Migas 63.579.315.530 1 s/d 3 adalah rekening BP Migas per 31\12\2004. Surat tanggal 16-06-2006 2 089000693099003 Bdn Pel Keg Ush Hulu Migas 31.185.012 Neraca 2004 telah disampaikan dengan surat no.928/BPD0000/2006-SO 3 089000693099001 Bdn Pel Keg Ush Hulu Migas 13.066.975.789 tanggal 28\02\2005 No.102/BPD000/2005-SO Jumlah 1 Deptan 2 76.677.476.331 001000500254002 Dep. Pertanian Balai Riset Perik Laut 17.694.478 2654699 Balai Penelitian Tanaman Padi 18.466.978 Rekening PAATP dengan mitra, tidak aktif lagi bulan Surat tanggal 13-06-2006 Juni 2005 No.451/LB.150/J.2.1/02.06 3 2653980 Balai Penelitian Tanaman Padi 16.342.965 Rekening untuk uji laboratorium, sumber:perorangan, 4 2653991 Balai Penelitian Tanaman Padi 58.017.010 Rekening kerjasama dgn lembaga internasional instansi dan swasta untuk kegiatan penelitian Jumlah 1 Depkeh 110.521.431 70001721811005 Pengadilan Negeri Jakrta Pusat 2 4462246 Panitia Kerja Tetap Nasional POSPPengadilan Nege 2.808.278.619 194.769.680 Tidak Belum Dibawah MA 3 4462257 Panitia Kerja Tetap Nasional POSPPengadilan Nege 192.483.877 Tidak Belum Tidak Belum Ya Sudah Surat tanggal 19-06-2006 no.W7.Db.A.2466/2006 4 4462235 Panitia Kerja Tetap Nasional POSPPengadilan Nege 79.118.561 5 9151575 Panitera/Sekretaris Pengadilan 46.229.486 6 11779481 Ditjen ADM Hukum Umum Depkeh Dan 7 4462224 2.190.327.647 Panitia Kerja Tetap Nasional POSPPengadilan Nege 43.097.260 Dibawah MA Tidak Uang pihak ke3 untuk permohonan jasa hukum, Surat tanggal 13-06-2006 disetor Rp2.100.400.024,00 no.A3.KU.07.0/217 Belum Surat tanggal 19-06-2006 no.W7.Db.A.2466/2006 Jumlah 1 Dephub 2 070009911402001 Badan Diklat Perhubungan 279.988.750 Ya Belum Disetor tgl. 04-01-2005 sebesar Rp 279.988.750,- 089000500018001 Bend Penerima Jasa Kenavigasian 120.696.840 Ya Belum Disetor tgl. 04-01-2005 sebesar Rp 120.615.670,- Jumlah 1 Bappenas 2 Diknas Bukti setor terlampir 400.685.590 60000500107088 Proyek-proyek Bappenas 532.709.154 60000500107085 Proyek-proyek Bappenas 4.563.240 Jumlah 1 5.554.305.130 Rekening tidak aktif sejak th 2005 Surat tanggal 14-06-2006 Rek. aktif untuk menampung dana dari UNDP dan IDB no.3646/B.05/06/2006 537.272.394 4478290 Bagpro Pengemb. Pendidikan Prof & K 746.007.231 Telah ditutup awal tahun 2005 Surat tanggal 15-06-2006 2 9153651 Bagpro peningkatan Mutu penddk Tn 323.379.620 Ex Proyek Departemen Agama no.25923/A.A3/KU/2006 3 9151916 Bagpro Pengkt Mutu Pddk Tk meneng 212.252.850 Ex Proyek Departemen Agama 4 9438853 Bagpro Pengembangan Si Dikdasmen 250.561.363 Telah ditutup awal tahun 2005 5 568711 Bagpro Pemberdayaan Pend Dasar dan 5.916.878.002 Telah ditutup awal tahun 2005 6 4481837 PP Badan Pembina Olahraga Pelajar 55.837.304 Rekening aktif untuk menampung bantuan untuk kegiatan Olah Raga Jumlah 1 Depdagri 9151315 Proyek Pengembangan Kecamatan Pha 7.504.916.370 36.094.971.974 Ya Belum rekening aktif untuk pembayaran jasa konsultan Berita Acara tgl 16-06-2006 Daftar Neraca -115 - Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun 2006 (Unaudited) NO BA BNI Daftar 7.b NAMA REKENING RUPIAH Milik Pemerintah Dilaporkan dlm LK Ya/Tidak Sudah/Belum Ya Belum KETERANGAN selama 3 bulan 2 9151326 Proyek Pengembangan Kecamatan Pha 29.086.762.634 3 11778217 Depdagri/ Panitia Gelar Teknologi T 882.399.536 Ya Belum 4 089000423517001 Ditjen Umum Pemerintahan Depdagri & Otda 273.029.350 Ya Belum Jumlah Data Pendukung Surat/Berita Acara no.03/PB.8/2006 rekening aktif untuk pembayaran jasa konsultan Surat tanggal 05-06-2006 selama 3 bulan no.900/470/BU/VI/06 Sudah tidak aktif lagi 66.337.163.494 11780395 Proy Dep Kesehatan RI 492.253.096 Ya Sudah Akan dimuat dlm LK 2005 & disetor ke rek kas negara Berita Acara tgl 16-06-2006 2 11780588 Proy Dep Kesehatan RI 71.327.039 Ya Sudah Akan dimuat dlm LK 2005 & disetor ke rek kas negara no.13/PB.8/2006 3 11780805 Proy Dep Kesehatan RI 589.927.686 Ya Sudah Akan dimuat dlm LK 2005 & disetor ke rek kas negara 4 11780816 Proy Dep Kesehatan RI 1.279.857.482 Ya Sudah Akan dimuat dlm LK 2005 & disetor ke rek kas negara 5 11779129 Proy Dep Kesehatan RI 457.303.798 Ya Sudah Akan dimuat dlm LK 2005 & disetor ke rek kas negara 6 22000501292023 Pusdiknakes 302.050.469 Ya Sudah Akan dimuat dlm LK 2005 & disetor ke rek kas negara 1 Depkes Jumlah 1 BATAN 22000501404003 3.192.719.570 31.162.401 Badan Tenaga Nuklir Nasional Jumlah Rekening aktif, tidak diketahui pemiliknya, disarankan Berita Acara tgl 16-06-2006 untuk ditutup no.04/PB.8/2006 31.162.401 001000690067006 Lembaga Penyaluran Perdagangan 23.204.148 Tidak Belum Berita Acara tgl 16-06-2006 2 001000690067002 Lembaga Penyaluran Perdagangan 616.135.185 Tidak Belum no.05/PB.8/2006 3 7052973 Balai Pengujian Mutu Barang Ekspo 459.799.477 Ya Sudah 1 DepDag Jumlah 1.099.138.810 1 Otorita Batam 9620775 Team Perumahan Karyawan Otorita Batam 350.000.000 Ya Belum Rekening penampungan hasil lelang rumah dinas Berita Acara tgl 16-06-2006 2 8918160 Team Perumahan Karyawan Otorita Batam 357.025.651 Ya Belum oleh team yang dibentuk oleh Ketua Otorita Batam, no.14/PB.8/2006 akan dimasukkan dalam neraca Jumlah 1 Meneg KLH 8919367 KLH (Program Bank Pohon) 707.025.651 64.492.359 Jumlah 8935957 PST. Training K3. Depnaker 1449546 Bend Khusus Penerima BLKI (Depna 299.551.800 3 1179596 Dir PGWSN Norma Kerja Perempuan 151.865.960 Depnaker 26.518.279 Jumlah 1 179 BPOM 8917348 Tidak Badan Pengawas Obat&makanan RI Rekening untuk menampung bantuan dari donatur Surat tanggal 16-06-2006 akan disalurkan kpd pelaksana Prog Bank Pohon B-3756/Dep.VI-3/LH/06/2006 telah dikonfirmasikan dan tidak ditemukan Berita Acara tgl 16-06-2006 Sulit dilacak no.07/PB.8/2006 64.492.359 2 1 Tidak 477.936.039 1.673.960.426 Jumlah 1.673.960.426 Total 1.149.867.446.484 Ya Belum Rekening penampungan PNBP sementara, yg Surat tanggal 2-06-2006 disetorkan ke Kas Negara per minggu no.KU.02.02.213.175 Daftar Neraca -116 - Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun 2006 (Unaudited) NO BA BNI Daftar 7.b NAMA REKENING RUPIAH Milik Pemerintah Dilaporkan dlm LK Ya/Tidak Sudah/Belum KETERANGAN Data Pendukung Surat/Berita Acara Rekening Pemerintah pada Kementerian Negara/Lembaga (Temuan BPK LKPP Tahun 2004) per 16 Juni 2006 NO BA 1 Proy/Bagpro BNI NAMA REKENING RUPIAH 4486891 Bagpro Pengemb Sistem Informasi 2 4462393 Proyek Pengembangan Unit pengolahan 163.687.987 3 4462360 Proyek Pengembangan Unit pengolahan 24.762.393 4 4462371 Proyek Pengembangan Unit pengolahan 5 4477343 Bagian Proyek Peningkatan Sarana 274.939.054 6 9151756 Bagpro Pemberdayaan kelembagaan P 195.535.745 7 9438831 Bagpro Kecakapan Hidup Berolah 120.072.322 8 9438149 Bagpro Peningkatan Fas Dan 11.432.764 9 9438150 Bagpro Peningkatan Fas Dan 150.193.916 10 9438922 Bagpro PPB Ket Hidup PLB J 11 9438820 Bagpro Publikasi dan Sosialisasi 12 9438842 Proyek PPB Kecakapan Hidup Jakarta 13 11795277 Bagpro Penyls Perselisihan Hub In 14 11780099 Proy. PPPP Wil Terpadu 15 13348942 Bagpro Bant. Sos Korban Tind Kekerasan 60000626830001 Rekg. Kerugian Negara Biro Keuangan 2 070003546869001 Support Of The Develop Of LPRS and Mdgs 3 070003547019001 Pusat Penelitian dan Pengkajian MKRI 97.757.391 4 089000499110001 DIKS Instansi Pengguna DPKKTKI Ditjen Pe 11.417.110 5 13191488 Dirjen Bina Pendagri QQ PT Indopsiko Indo 6 4454326 Pusat Kesegaran Jasmani & Rekreasi 150.295.489 7 8919345 Asdep urusan dampak Keanekaragaman 298.870.445 8 8938562 Sekretariat Global Environment Fa 9 8919389 National Capacity Self Assessment 10 8920677 Otorita Pengembangan Daerah Indus 11 8920521 Kanwil Deap/Evaluasi Hasil Bel 12 8938517 Bendaharawan Pengguna Dik S meneg l 13 9151553 Bend. Rutin Khusus dana Operasional 447.223.525 14 9722154 Penyelenggaraan Pengadaan Pegawai 2.173.165.394 Lain-lain Dilaporkan dlm LK Ya/Tidak Sudah/Belum KETERANGAN Data Pendukung Surat/Berita Acara 16.115.665 37.954.475 150.289.944 3.189.949.732 19.768.799.253 2.181.259.993 32.786.316 2.874.330.910 Jumlah 1 Milik Pemerintah 29.192.110.469 7.228.000 550.936.398 60.000.000 33.130.934 56.944.635 252.825.417 53.624.317 436.403.555 15 11779662 Prasarana Fisik Diklat Peg Dep 25.668.125.620 16 11779673 Prasarana Fisik Diklat Peg Dep 152.818.993 17 568880 Balai Pendidikan dan Pelatihan Ek 165.047.220 18 3904843 Pusat Penelitian dan Pengembangan 32.432.567 19 8065017 Bendaharawan Pembantu Penerima 347.246.502 Jumlah 30.995.493.512 Total 60.187.603.981 Daftar Neraca -117 - Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun 2006 (Unaudited) NO BA BNI NAMA REKENING Daftar 7.b RUPIAH Milik Pemerintah Dilaporkan dlm LK Ya/Tidak Sudah/Belum KETERANGAN Data Pendukung Surat/Berita Acara Rekening Pemerintah pada Kementerian Negara/Lembaga (Temuan BPK LKPP Tahun 2004) per 16 Juni 2006 NO 1 2 BA Depkeu BNI 22000600054001 NAMA REKENING Diklat Keuangan Dept. Keuangan Badan 001001111731020 BPPN q.q Set. Pinj. Gol. 5/PX Milik Pemerintah Dilaporkan dlm LK Ya/Tidak Sudah/Belum 33.333.334 Tidak Tidak RUPIAH 77.414.127 KETERANGAN Data Pendukung Surat/Berita Acara Sudah ditutup Surat tanggal 19-06-2006 Aktif saldo nihil per 13-07-2005 no.S-905/SJ.1/2006 3 9151586 Tim Kerja Bagi Hasil Pajak & Buka 246.714.126 Tidak Tidak Dalam proses verifikasi untuk dikembalikan ke UNDP 4 9155570 Bend Rutin Kapus Ditjen Piutang & 105.200.752 Ya Sudah Masuk dalam LK 2005, Saldo UYHD 2004 dan sudah disetorkan pada tanggal 03-01-2005 Sisa UYHD pada kas bendh rutin Rp111.072.000,yaitu saldo UYHD di bank + kas tunai 5 9154779 KP2LN Jakarta IV 972.922.601 Sebagian Rekening khusus untuk menampung sementara setoran/transfer yang tidak jelas/tidak teridentifikasi a. Angsuran yg tidak teridentifikasi Rp476.714.970,Tidak masuk LK b. Penerimaan angsuran yg belum dapat dipindah bukukan ke Penyerah Piutang Rp497.386.715,Tidak masuk LK c. Penerimaan jasa giro Rp2.547.306,Masuk LK 2005 d. Biaya kliring Rp889.000,Tidak masuk LK e. Pajak jasa giro Rp2.837.390,- (mengurangi saldo) Masuk LK 2005 6 10559818 Kantor Pelay. Bea Cukai Ja 609.317.244 Ya Tidak Dana titipan dari pihak ke-3 yg akan dikembalikan jika proses administrasi sudah selesai. Akan dilaporkan dalam CALK 7 10541039 KP2LN Jakarta I 135.146.511 Rekening penampungan sementara dana lelang: a. Uang jaminan lelang yg belum diambil peserta lelang Rp 69.128.166,Tidak masuk LK b. Uang jaminan lelang yg sudah diambil peserta lelang namun belum dicairkan dalam tersebut Rp55.000.000,Tidak masuk LK c. Jasa giro setelah dikurangi pajak Rp1.018.345,Masuk LK 2005 8 10541028 KP2LN Jakarta I 1.290.819.806 Rekening penampungan sementara hasil pengurusan piutang negara yang pada saat itu belum disetorkan ke pihak penyerah piutang dan ke kas negara. a. Setoran/transfer/credit nota yg tidak jelas Daftar Neraca -118 - Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun 2006 (Unaudited) NO BA BNI NAMA REKENING Daftar 7.b RUPIAH Milik Pemerintah Dilaporkan dlm LK Ya/Tidak Sudah/Belum KETERANGAN Data Pendukung Surat/Berita Acara Rp421.801.771,91 Tidak masuk LK b. Angsuran/credit nota yg masih dikonfirmasi Rp172.732.395,Masuk LK 2005 c. Kelebihan pembayaran/hasil lelang Rp691.070.733,Tidak masuk LK d. Jasa giro Rp5.214.906,Masuk LK 2005 9 10541299 KP2LN Jakarta III 627.414.075 Rekening khusus untuk menampung sementara setoran/transfer yg tidak teridentifikasi a. Angsuran yg tidak teridentifikasi/tidak jelas Rp622.897.882,Tidak masuk LK b. Jasa giro setelah dikurangi pajak dan beban rekening akumulasi Rp4.516.413,Masuk LK 2005 10 10541277 KP2LN Jakarta III 151.593.256 Rekening penampungan sementara hasil pengurusan piutang negara berisi hak penyerah piutang dan pemerintah a. Penerimaan diakhir bulan yang sudah dibukukan namun belumdipindahbukukan Rp147.341.264,Masuk LK 2005 b. Angsuran yang tidak teridentifikasi Rp1.354.545,Tidak masuk LK c. Jasa giro setelah dikurangi pajak dan beban rekening akumulasi Rp2.897.549,Masuk LK 2005 11 10541288 KP2LN Jakarta III 1.804.845.780 Rekening penampungan sementara lelang a. Uang jaminan lelang yg belum diambil peserta lelang Rp 1.033.636.000,Tidak masuk LK b. Uang jaminan lelang yg sudah diambil peserta lelang namun belum dicairkan dalam tersebut Rp767.552.000,Tidak masuk LK c. Jasa giro setelah dikurangi pajak Rp3.000.239,Masuk LK 2005 12 10554978 KP2LN Jakarta V 2.305.956.025 Rekening penampungan sementara lelang a. Setoran awal pembukaan rekening Rp2.000.000,Tidak masuk LK b. Hasil penerimaan lelang Rp2.299.040.369,- yang terdiri dari hasil bersih lelang belum disetor ke Penjual dan Bea Lelang yg belum disetor ke RKN Daftar Neraca -119 - Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun 2006 (Unaudited) NO BA BNI NAMA REKENING Daftar 7.b RUPIAH Milik Pemerintah Dilaporkan dlm LK Ya/Tidak Sudah/Belum KETERANGAN Data Pendukung Surat/Berita Acara Bea Lelang masuk LK 2005 c. Jasa giro setelah dikurangi pajak dan beban rekening akumulasi Rp4.915.656,Masuk LK 2005 13 10554989 KP2LN Jakarta V 354.057.628 Rekening khusus penampungan setoran2 ke rekening piutang yg setelah ditelusuri tidak jelas identitas penanggung hutang dan penyerah piutangnya, tidak dapat dipindahbukukan ke pihak2 yg berhak. a. Setoran/transfer/credit nota yg tidak jelas Rp353.623.592,Tidak masuk LK b. Jasa giro setelah dikurangi pajak dan beban rekening akumulasi Rp434.036,Masuk LK 2005 14 10554967 KP2LN Jakarta V 1.055.356.272 Rekening penampungan sementara hasil pengurusan piutang negara yang pada saat itu belum disetorkan ke pihak penyerah piutang dan ke kas negara. a. Penerimaan angsuran dan biaya administrasi yang belum disetor Rp1.053.283.124,Tidak masuk LK, biaya adm masuk LK b. Jasa giro setelah dikurangi pajak dan beban rekening akumulasi Rp2.073.148,Masuk LK 2005 15 10541095 KP2LN Jkt II (Lelang) 296.741.989 Rekening penampungan sementara hasil pengurusan piutang negara yang pada saat itu belum disetorkan ke pihak penyerah piutang dan ke kas negara. a. Setoran/transfer/credit nota yg tidak jelas Rp104.506.985,Tidak masuk LK b. Angsuran yang masih dikonfirmasi Rp79.685.004,Masuk LK 2005 c. Pembayaran angsuran dan hasil lelang yg diterima pada akhir Desember 2004 telah dipindahbukukan Januari 2005 Rp112.550.000,Masuk LK 2005 16 10541084 KP2LN Jkt II (Lelang) 100.730.825.584 Rekening penampungan sementara lelang a. Uang jaminan lelang yg belum diambil peserta Rp100.000.000.000,Tidak masuk LK b. Hasil bersih lelang yg belum dicairkan oleh penjual Rp706.160.000,Tidak masuk LK c. Jasa giro bulan Desember 2004 dan telah disetor ke RKN bulan Januari 2005 Rp21.687.947,- Daftar Neraca -120 - Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun 2006 (Unaudited) NO BA BNI Daftar 7.b NAMA REKENING RUPIAH Milik Pemerintah Dilaporkan dlm LK Ya/Tidak Sudah/Belum KETERANGAN Data Pendukung Surat/Berita Acara Masuk LK 2005 d. Saldo buku dari bulan Nov 2004 Rp2.977.637,17 11774041 Tim Amandemen UU No.1 18 3895566 Kantor Pelayanan Piutang dan Lelang 35.178.525 Ya Sudah 565.762.710 Rekening ditutup per 28-09-2005 Rekening penampungan sementara hasil pengurusan piutang negara yg pada saat itu belum disetorkan ke pihak penyerah piutang dan ke RKN. Biaya adm PPN dan jasa giro masuk dalam LK2005 Angsuran Piutang dan credit nota yg tidak jelas tidak masuk dalam LK 19 3904821 Kantor Pelayanan Piutang dan Lelang 1.104.565.921 Rekening penampungan sementara lelang. Bea Lelang dan Jasa Giro masuk dalam LK 2005. Uang jaminan lelang dan hasil bersih lelang tidak dimasukkan dalam LK 20 3904832 Kantor Pelayanan Piutang dan Lelang 191.715.391 Rekening penampungan sementara hasil pengurusan piutang negara yg pada saat itu belum disetorkan ke pihak penyerah piutang dan ke RKN. Biaya adm PPN dan jasa giro masuk dalam LK2005 Angsuran Piutang dan credit nota yg tidak jelas tidak masuk dalam LK 21 8065404 Bend. Rutin Kanwil IV DJBC 22 8065379 Bend. Rutin Kanwil IV DJBC 23 8067922 Panitia Lelang T. T Kanwil 4 DJ 18.018.251 Jumlah Ya Sudah Rekening untuk menampung gaji pegawai KPDJBC 20.656.664 Ya Tidak Rekening sudah tidak aktif 400.126.250 Tidak Tidak Rekening tampungan dari pelaksanaan lelang 113.133.682.822 *Data berdasarkan LKPP Tahun 2005 Audited Daftar Neraca -121 - Daftar 7.c Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun 2006 (Unaudited) DAFTAR HASIL PENATAAN REKENING PEMERINTAH* NO NOMOR REKENING 1 2 I. Dana Terkait dengan RDI 1 Lama : 31-01-2028.4 Baru: 0000206-01-00014-30-6 2 Lama : 31-01-2029.7 Baru: 0000206-01-00015-30-2 NAMA REKENING FUNGSI (TUJUAN) PEMBENTUKAN REKENING REKENING DIBUKA DAN ATAS DASAR OTORISASI (DASAR HUKUM) Atas Nama/ yang Berwenang Mencairkan Rekening Tahun Pembukaan Rekening Saldo Per 31 Desember 2005 (Rp) 3 4 5 6 7 8 Direktur Jenderal Lembaga Keuangan 1990 1.233.539.249 Direktur Jenderal 1990 2.798.566.602 1994 5.596.287.899 1994 328.589.688.976 Direktur Jenderal Lembaga Keuangan 1994 9.244.444.135 Direktur Jenderal 1990 Pembiayaan Kegiatan Redistribusi Ternak Untuk Menampung penyisihan 20% dari angsuran setoran Tgl. 20 Jan 1990/Men Keu membiayai kegiatan redistribusi ternak sistem modified S-1291/MK.013/1989 tgl 23 Des '89 Biaya Proyek Pengembangan Untuk membiayai kebutuhan proyek dan menampung Angsuran Tgl. 20 Juni 1990/Men Keu Bibit Sapi Bali (P3 Bali) Kredit Proyek Pengembangan dan Pembibitan Sapi Bali (P3 Bali) S-498/MK.013/1990 tgl 23 April '90 Lembaga Keuangan (revolving) 3 Lama : 31-01-2049.5 Baru: 00000206-01-000022-30-9 Pembayaran Fee/Collecting Fee Proyek Untuk menampung sebagian pengembalian petani (5%) Proyek PIR/UPP Perkebunan PIR/UPP Perkebunan yang akan digunakan membayar fee konversi Kep. Menkeu 059/MK.17/1994 Tgl. 12 Maret 1994 Direktur Jenderal Lembaga Keuangan dan collecting fee baik kepada Bank Penyalur maupun kepada Proyek/PTP sehubungan dengan perubahan fungsi perbankan 4 Lama : 31-01-2050.2 Baru: 00000206-01-000023-30-5 Penampungan Pengembalian Untuk menampung Pengembalian kredit Petani Tgl. 30 Januari 1995/Menkeu Direktur Jenderal Pinjaman Petani PIR/UPP Perkebunan Proyek PIR/UPP Perkebunan Kep. Menkeu 059/MK.17/1994 Lembaga Keuangan Tgl. 12 Maret 1994 5 Lama : 31-01-8546.7 Baru: 00000206-01-000032-30-4 Pembiayaan Percepatan Pengembalian Pinjaman Petani Proyek PIR/UPP 6 Lama : 31-01-8680.0 Baru : 00000206-01-0000034-30-6 Dana Spread Proyek P4K phase II Bantuan IFAD Untuk menampung sebagian hasil Kep. Menkeu 059/MK.17/1994 Tgl. 12 Maret 1994 pengembalian pinjaman petani (3%) yang akan digunakan untuk membiayai Kep. Menkeu 510/KMK.13/1998 kegiatan percepatan pengembalian pinjaman petani baik di tingakt pusat maupun daerah yang koordinasinya di lakukan Ditjen Perkebunan Untuk menampung sisa dana pengembalian bunga yang menjadi hak Pemerintah yang akumulasinya akan untuk pembiayaan Pembinaan Peningkatan Pendapatan usaha Tani sesuai dengan Usulan Dep. Pertanian S-542/MK.013/1990 sejak 12 Mei 1990 684.477.212 Lembaga Keuangan Daftar Neraca -122 - Daftar 7.c Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun 2006 (Unaudited) NO NOMOR REKENING NAMA REKENING 1 2 3 7 Lama : 31-01-0002.6 Rekening Induk Dana Lingkungan FUNGSI (TUJUAN) PEMBENTUKAN REKENING REKENING DIBUKA DAN ATAS DASAR OTORISASI (DASAR HUKUM) 4 5 Untuk menampung pengembalian pokok pinjaman, bunga dan SK MK No. S-32/KMK.017/2001 Tahun Pembukaan Rekening Saldo Per 31 Desember 2005 (Rp) 6 7 8 Direktur Jenderal 2001 Atas Nama/ yang Berwenang Mencairkan Rekening 9.592.306.398 Daftar Neraca -123 - Daftar 7.c Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun 2006 (Unaudited) NO NOMOR REKENING NAMA REKENING 1 2 3 Baru: 00000206-01-0000002-30-9 Bergulir FUNGSI (TUJUAN) PEMBENTUKAN REKENING REKENING DIBUKA DAN ATAS DASAR OTORISASI (DASAR HUKUM) 4 5 penerimaan lainnya dalam rangka proyek KfW Industrial tanggal 25 Januari 2001 Atas Nama/ yang Berwenang Mencairkan Rekening Tahun Pembukaan Rekening Saldo Per 31 Desember 2005 (Rp) 6 7 8 Lembaga Keuangan Efficiency and Polution Control (IEPC) 8 116-9400983-5 9 116-9400984-3 Penampungan Pengembalian Pinjaman Petani Untuk Menampung Pengembalian kredit Petani dalam Rangka Proyek PIR/UPP Perkebunan PIR/UPP Perkebunan. Pembayaran Fee Konversi dan Collecting Fee Proyek PIR/UPP Perkebunan Untuk menampung sebagian pengembalian petani (5%) Proyek PIR/UPP Perkebunan yang akan digunakan membayar dan collecting fee baik kepada Bank Penyalur maupun kepada Proyek/PTP sehubungan dengan perubahan fungsi perbankan dari Kep. Menkeu 059/MK.17/1994 Tgl. 12 Maret 1994 Surat Menkeu S-508/MK.17/1994 Tgl. 12 April 1994 Kep. Menkeu 059/MK.17/1994 Tgl. 12 Maret 1994 Direktur Jenderal 1994 135.180.593.416 Lembaga Keuangan Direktur Jenderal 1994 2.013.209.887 Lembaga Keuangan Surat Menkeu S-508/MK.17/1994 Tgl. 12 April 1994 executing menjadi channnelling bank 10 122-009400790-6 11 122-009400791-4 Penampungan Pengembalian Pinjaman Petani Untuk Menampung Pengembalian kredit Petani dalam Rangka Proyek PIR/UPP Perkebunan PIR/UPP Perkebunan. Pembayaran Fee Konversi dan Collecting Fee Untuk menampung sebagian pengembalian petani (5%) Proyek Proyek PIR/UPP Perkebunan PIR/UPP Perkebunan yang akan digunakan membayar fee konversi Tgl. 12 Maret 1994 dan collecting fee baik kepada Bank Penyalur maupun kepada Surat Menkeu S-508/MK.17/1994 Proyek/PTP sehubungan dengan perubahan fungsi perbankan dari Tgl. 12 April 1994 Kep. Menkeu 059/MK.17/1994 Tgl. 12 Maret 1994 Surat Menkeu S-508/MK.17/1994 Tgl. 12 April 1994 Kep. Menkeu 059/MK.17/1994 Direktur Jenderal 1994 302.404.109.176 Lembaga Keuangan Direktur Jenderal 1994 5.232.030.805 Lembaga Keuangan executing menjadi channnelling bank 12 1008276-01-ORP Direktur Jenderal Lembaga Keuangan Untuk menampung Penerimaan Pengembalian Pokok Pinjaman Dana Bergulir SK MK NO S-401/KMK.017/1995 tanggal 16 Agustus 1995 Direktur Jenderal Lembaga Keuangan 1996 6.939.628.121 13 301.00276.15 Direktur Jenderal Lembaga Keuangan Untuk Nisbah Bagi Hasil atas Dana Pinjaman dalam rangka KKPA Bagi Hasil MK No. S-392/KMK.01/1997 tanggal 30 Juli 1997 Direktur Jenderal Lembaga Keuangan 1998 5.280.324.135 Daftar Neraca -124 - Daftar 7.c Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun 2006 (Unaudited) NO NOMOR REKENING 1 2 14 Lama : 200.01.0027.1 Baru : 10.401-01-00027-7 NAMA REKENING 3 Direktur Jenderal Lembaga Keuangan FUNGSI (TUJUAN) PEMBENTUKAN REKENING 4 Untuk menampung Penerimaan Pengembalian Pokok Pinjaman Dana Bergulir REKENING DIBUKA DAN ATAS DASAR OTORISASI (DASAR HUKUM) 5 SK MK NO S-401/KMK.017/1995 tanggal 16 Agustus 1995 Atas Nama/ yang Berwenang Mencairkan Rekening Tahun Pembukaan Rekening 6 Direktur Jenderal Lembaga Keuangan 7 1996 Saldo Per 31 Desember 2005 (Rp) 8 8.784.795.878 Daftar Neraca -125 - Daftar 7.c Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun 2006 (Unaudited) NO NOMOR REKENING NAMA REKENING FUNGSI (TUJUAN) PEMBENTUKAN REKENING REKENING DIBUKA DAN ATAS DASAR OTORISASI (DASAR HUKUM) Atas Nama/ yang Berwenang Mencairkan Rekening Tahun Pembukaan Rekening Saldo Per 31 Desember 2005 (Rp) 1 2 3 4 5 6 7 8 15 20.01.9.00003-1 Direktur Jenderal Lembaga Keuangan Untuk menampung Penerimaan Pengembalian Pokok Pinjaman Dana Bergulir SK MK NO S-401/KMK.017/1995 tanggal 16 Agustus 1995 Direktur Jenderal Lembaga Keuangan 1996 4.942.556.446 16 10001.06.017300-0 Direktur Jenderal Lembaga Keuangan Untuk menampung Penerimaan Pengembalian Pokok Pinjaman Dana Bergulir SK MK NO S-401/KMK.017/1995 tanggal 16 Agustus 1995 Direktur Jenderal Lembaga Keuangan 1996 1.329.415.422 17 00.00917-0 Direktur Jenderal Lembaga Keuangan Untuk menampung Penerimaan Pengembalian Pokok Pinjaman Dana Bergulir SK MK NO S-401/KMK.017/1995 tanggal 16 Agustus 1995 Direktur Jenderal Lembaga Keuangan 1996 4.694.909.052 18 Lama : 200-01-06-320-4 Baru : 101-01-06320-5 Direktur Jenderal Lembaga Keuangan Untuk menampung Penerimaan Pengembalian Pokok Pinjaman Dana Bergulir SK MK NO S-401/KMK.017/1995 tanggal 16 Agustus 1995 Direktur Jenderal Lembaga Keuangan 1996 17.539.930.646 19 Lama : 1034126521 Baru : 0011146855 Direktur Jenderal Lembaga Keuangan Untuk menampung Penerimaan Pengembalian Pokok Pinjaman Dana Bergulir SK MK NO S-401/KMK.017/1995 tanggal 16 Agustus 1995 Direktur Jenderal Lembaga Keuangan 1996 8.090.859.617 20 11539818 001.11.39815 ditutup, digabung ke rek 0011539818 Direktur Jenderal Lembaga Keuangan Untuk menampung Penerimaan Pengembalian Pokok Pinjaman Dana Bergulir SK MK NO S-401/KMK.017/1995 tanggal 16 Agustus 1995 Direktur Jenderal Lembaga Keuangan 1996 736.710.780 21 001-01-020002.8 Direktur Jenderal Lembaga Keuangan Untuk menampung Penerimaan Pengembalian Pokok Pinjaman Dana Bergulir SK MK No. S-401/KMK.017/1995 Tanggal 16 Agustus 1995 Direktur Jenderal Lembaga Keuangan 1996 739.664.957 22 21-04405-00-5 Direktur Jenderal Lembaga Keuangan Untuk menampung Penerimaan Pengembalian Pokok Pinjaman Dana Bergulir SK MK No. S-401/KMK.017/1995 Tanggal 16 Agustus 1995 Direktur Jenderal Lembaga Keuangan 1996 4.072.368.229 23 Lama : 0000-400.99070.0 Baru : 0000-280-06-42 Direktur Jenderal Lembaga Keuangan Untuk menampung Penerimaan Pengembalian Pokok Pinjaman Dana Bergulir SK MK No. S-401/KMK.017/1995 Tanggal 16 Agustus 1995 Direktur Jenderal Lembaga Keuangan 1996 14.507.829.523 24 Lama : '20701 Baru : 0001-280-06-42 Direktur Jenderal Lembaga Keuangan Untuk menampung Penerimaan Pengembalian Pokok Pinjaman Dana Bergulir SK MK No. S-401/KMK.017/1995 Tanggal 16 Agustus 1995 Direktur Jenderal Lembaga Keuangan 1996 9.618.626.435 25 1.034-12652-1 Direktur Jenderal Lembaga Keuangan Untuk menampung Penerimaan Pengembalian Pokok Pinjaman Dana Bergulir SK MK No. S-401/KMK.017/1995 Tanggal 16 Agustus 1995 Direktur Jenderal Lembaga Keuangan 1996 14.694.387.274 26 510.000.265 Rekening khusus Depkeu untuk pembiayaan proyek RDA Untuk menampung pembiayaan Proyek RDA Surat MK No. S-295/MK.017/1995 Tanggal 20 Juli 1999 Direktur Jenderal Lembaga Keuangan 1999 9.608.768.719 Jumlah I 914.150.028.988 Daftar Neraca -126 - Daftar 7.c Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun 2006 (Unaudited) NO NOMOR REKENING 1 2 II. Dana Tidak Terkait dengan RDI NAMA REKENING FUNGSI (TUJUAN) PEMBENTUKAN REKENING REKENING DIBUKA DAN ATAS DASAR OTORISASI (DASAR HUKUM) Atas Nama/ yang Berwenang Mencairkan Rekening Tahun Pembukaan Rekening Saldo Per 31 Desember 2005 (Rp) 3 4 5 6 7 8 27 0329-01-000510-30-8 Penampungan Pencairan SUP Untuk Penampungan Pencairan SUP No. S-80/KMK.01/2000 tanggal 22 Maret 2000 Menteri Keuangan 2000 155.738.696.262 28 0329-01-000310-30-0 Penampungan Recovery KUT Untuk penampungan Recovery KUT SK.MK No.s-486/KMK.017/1999 Menteri Keuangan 2000 106.927.421.716 Direktur Jenderal Lembaga Keuangan 1990 28.102.126 Direktur Jenderal 1990 1.551.147.596 Direktur Jenderal Lembaga Keuangan 1982 9.442.736.866 Direktur Jenderal 1990 1.587.306.112 1980 5.972.683.543 surat No. S316/MK.06/04 29-3-04 tanggal 13 Oktober 1999 29 Lama : 31-01-2005.7 Baru : 0206-01-000017-30-4 Fee Bagian Pemerintah Untuk menampung Fee KUD 3% yang menjadi penerimaan Pemerintah dari Bunga Kredit Program KUT Padi/Palawija MT 87/88 s/d MT 89/90 No. S-596/MK.011/1987 Tgl. 21 Mei 1987 No. S-1165/MK.011/1987 Tgl. 12 Oktober 1987 30 31-01-2014.8 Cadangan Dana Risiko Untuk Menampung Dana Risiko (0,15%) dan Tgl. 12 Juni 1990 / Men Keu Fee Bagian Pemerintah (1,15%) dari Bunga Baru : 0206-01-000018-30-0 Surat Menkeu No.S-594/MK.011/87 Kredit Program KUT-TRI MT 87/88 s/d 89/90 Tgl. 21 Mei 1987 31 31-01-2014.8 Baru : 0206-01-000010-30-2 Dana Kredit Listrik Pedesaan (KLP) Untuk menampung Angsuran Kredit Listrik Pedesaan (KLP) Kep. Menkeu 707/KMK.11/1981 Tgl. 1 Des 1981 32 Lama : 31-01-2005.7 Pengembalian Uang Muka/Ipeda Untuk menampung dana Pengembalian Proyek Tgl. 19 Des 1990 / Menkeu Baru : 0206-01-000006-30-3 dari Pemda TK II dan Pengembalian Proyek Pengembangan Akuntansi (P2A) PDK 33 Lama : 31-01-2009.9 Baru : 0206-01-000008-30-5 Rek Dana Pembinaan dan Pengembangan Koperasi 34 Lama : 31-01-8547-0 Tim Pembenahan Administrasi 36 1008275-01-3 RP Pembiayaan Proyek Pengembangan dan Pembinaan Koperasi Biaya Tim Pembenahan Administrasi Kredit Program Baru : 0206-01-000033-30-0 35 0018-01-000036-30-3 Pengembangan Akuntansi (P2A) Dep. PDK Dana Cadangan KUT TP 1999/2000 Penampungan Kredit GLK S-615/MK.03/1990 Tgl. 28 Mei 1990 Tgl. 27 Des 1979/Menkeu Sesuai Surat No. 963/LK.5/97 tanggal 15 Agustus 1997 Lembaga Keuangan Lembaga Keuangan Direktur Jenderal Lembaga Keuangan SK.MK No.S-351/KMK.017/2000 Bendaharawan Tim Pembenahan tanggal 23 Mei 2000 Administrasi Kredit Program SK.MK No. S-486/KMK.017/1999 2000 2.089.060.567 Untuk Penampungan Dana Cadangan KUT TP 1999/2000 Direktur Jenderal Lembaga Keuangan 2000 5.562.603.085 tanggal 13 Oktober 1999 Untuk menampung angsuran kredit GLK No.S-285/MK.17/1997 Direktur Jenderal 1995 8.824.936.328 Daftar Neraca -127 - Daftar 7.c Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun 2006 (Unaudited) NO NOMOR REKENING NAMA REKENING FUNGSI (TUJUAN) PEMBENTUKAN REKENING 1 2 3 4 Atas Nama/ yang Berwenang Mencairkan Rekening Tahun Pembukaan Rekening Saldo Per 31 Desember 2005 (Rp) 6 Lembaga Keuangan 7 8 Tgl 10 Maret 1995 REKENING DIBUKA DAN ATAS DASAR OTORISASI (DASAR HUKUM) 5 37 Lama : 0227090101 Rekening Induk KRD Peralatan KUD Pendanaan kredit peralatan KUD No.S-75/MK.017/1997 Januari 1995/Menkeu Direktur Jenderal Lembaga Keuangan 1997 34.327.908 38 510.000.149 Subsidi Bunga SEDP III Untuk menampung pembayaran dana subsidi Sejak Des 1984/Menkeu Direktur Jenderal 1985 992.035.450 Bunga SEDP III dari APBN Jumlah II Jumlah I + II Surat Menkeu S-1358/MK.011/1984 Lembaga Keuangan 298.751.057.559 1.212.901.086.547 *Data berdasarkan LKPP Tahun 2005 Audited Daftar Neraca -128 - Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun 2006 (Unaudited) Daftar 8 KAS DI BENDAHARA PENGELUARAN PER 30 JUNI 2006 (dalam rupiah) No BA 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 001 002 004 005 006 007 008 010 011 012 013 015 018 019 020 022 023 024 025 026 027 029 032 033 034 035 036 040 041 042 043 044 047 048 050 051 052 054 055 056 057 059 060 063 064 065 066 067 Kementerian Negara/Lembaga Majelis Permusyawaratan Rakyat Dewan Perwakilan Rakyat Badan Pemeriksa Keuangan Mahkamah Agung Kejaksanaan Agung Kepresidenan Wakil Presiden Departemen Dalam Negeri Departemen Luar Negeri Departemen Pertahanan Departemen Hukum dan HAM Departemen Keuangan Departemen Pertanian Departemen Perindustrian Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral Departemen Perhubungan Departemen Pendidikan Nasional Departemen Kesehatan Departemen Agama Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi Departemen Sosial Departemen Kehutanan Departemen Kelautan dan Perikanan Departemen Pekerjaan Umum Kementerian Koordinator Bidang Politik dan Keamanan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Departemen Kebudayaan dan Pariwisata Kementerian Negara Badan Usaha Milik Negara Kementerian Negara Riset dan Teknologi Kementerian Negara Lingkungan Hidup Kementerian Negara Koperasi dan UKM Kementerian Negara Pemberdayaan Perempuan Kementerian Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Badan Intelejen Negara Lembaga Sandi Negara Dewan Ketahanan Nasional Badan Pusat Statistik Kementerian Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/BAPPENAS Badan Pertanahan Nasional Perpustakaan Nasional Departemen Komunikasi dan Informatika Kepolisian Negara Republik Indonesia Badan Pengawasan Obat dan Makanan Lembaga Ketahanan Nasional Badan Koordinasi Penanaman Modal Badan Narkotika Nasional Kementerian Negara Pembangunan Daerah Tertinggal Jumlah 5.699.999.640 49.207.560.252 24.282.785.031 13.482.505.067 25.667.831.176 54.228.142.306 27.358.807.493 13.607.416.883 924.891.994.539 3.795.127.599.719 18.396.904.954 40.334.855.987 118.868.110.859 26.925.777.716 25.081.377.798 35.635.599.678 330.261.461.344 252.425.260.521 64.112.553.263 54.286.257.231 54.607.207.140 79.172.460.666 48.674.539.697 116.553.421.396 41.042.416 1.092.820.000 7.458.838.400 11.752.531.272 200.000.000 5.612.494.600 15.973.979.186 10.928.210.000 5.464.775.480 4.236.390.450 19.693.633.373 250.000.000 400.000.000 25.719.887.707 674.805.525 50.207.556.761 2.573.177.359 21.930.679.372 73.140.181.844 5.122.311.041 261.379.622 8.324.757.128 1.200.000.000 2.683.509.300 Daftar Neraca -128 - Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun 2006 (Unaudited) 48 49 50 51 56 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 068 074 075 077 078 079 080 081 082 083 084 085 086 087 088 089 090 091 092 093 094 095 100 Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional Komisi Nasional Hak Asasi Manusia Badan Meteorologi dan Geofisika Mahkamah Konstitusi RI Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia Badan Tenaga Nuklir Nasional Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional Badan Koordinasi Survey dan Pemetaan Nasional Badan Standardisasi Nasional Badan Pengawas Tenaga Nuklir Lembaga Administrasi Negara Arsip Nasional Republik Indonesia Badan Kepegawaian Negara Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Departemen Perdagangan Kementerian Negara Perumahan Rakyat Kementerian Negara Pemuda dan Olahraga Komisi Pemberantasan Korupsi Badan Rehabilitasi dan Rekonstruksi NAD-Nias Dewan Perwakilan Daerah Komisi Yudisial JUMLAH Daftar 8 39.005.618.158 900.174.252 2.750.409.636 1.450.000.000 375.200.000 8.079.355.437 3.370.727.297 4.821.550.044 6.071.800.000 1.796.083.200 2.000.000.000 1.589.200.000 2.429.062.995 523.772.466 867.833.771 4.323.000.000 53.473.842.464 4.050.000.000 29.828.330.330 2.000.000.000 22.913.106.953 1.200.000.000 500.000.000 6.668.152.458.195 Daftar Neraca -129 - Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun 2006 (Unaudited) Daftar 9 KAS DI BENDAHARA PENERIMAAN PER 30 JUNI 2006 (dalam rupiah) No BA 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 006 011 015 018 019 022 023 029 056 085 093 Kementerian Negara/Lembaga Kejaksanaan Agung Departemen Luar Negeri Departemen Keuangan Departemen Pertanian Departemen Perindustrian Departemen Perhubungan Departemen Pendidikan Nasional Departemen Kehutanan Badan Pertanahan Nasional Badan Pengawas Tenaga Nuklir Komisi Pemberantasan Korupsi JUMLAH Jumlah 7.302.430 106.225.006.410 1.307.447.366.736 10.037.387 20.100.000 5.847.684.180 5.279.165.929 14.672.990.504 33.016.388.231 5.393.905 130.178.000 1.472.661.613.712 Daftar Neraca -130 - Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun 2006 (Unaudited) Daftar 10 DAFTAR PIUTANG PUNGUTAN EKSPOR PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK (PNBP) PER 30 JUNI 2006 (dalam rupiah) NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 NAMA PERUSAHAAN PT. Cahaya Timur Permai PT. Indomineratama Prayasa PT. Borneo Indobara PT. Indotai Internasional PT. Bara Jaya Utama PT. Marunda Graha Mineral PT. Mandiri Intiperkasa PT. Trubaindo Coal Mining PT. Indodharma Multi Perkasa PT. Bahari Cakrawala Sebuku PT. Adaro Indonesia PT. Indominco Mandiri PT. Kideco Jaya Agung PT. Arutimin Indonesia PT. Asia Pacifik Coalindo PT. Batu Kali Welang Ampuh PT. Bumi Dharma Kencana PT. Alpha Archipelago Energi PT. Corsindo Global Trading PT. Borneo Omega Group PT. Berkat Banua Indah PT. Kalimantan Energi Utama PT. Trinity Artha Nugraha PT. Wahana Eka Pratama PT. Dewata Utama PT. Andalan Tiga Berjaya PT. Surya Sakti Darma Kencana PT. TTI Trans Global PT. Global Inti Trade PT. Global Inti Trading QQ CV. United Profit Internasional PT. Emiretes Trading Agency PT. Kalimantan Energi Lestari JUMLAH JUMLAH 84.244.036,80 1.065.708.139,50 2.651.588.445,60 4.074.003.404,55 4.485.870.466,44 4.959.342.435,69 8.959.231.305,95 9.500.271.664,17 12.726.760.885,06 20.346.655.366,86 43.108.149.783,12 54.842.267.206,59 65.434.864.395,60 81.348.750.131,16 1.233.146.807,64 1.717.687.375,80 2.565.544.183,68 124.834.525,20 654.408.218,88 799.066.464,00 1.098.041.059,20 1.222.358.004,00 345.968.595,68 517.733.707,94 615.403.859,58 1.418.981.397,78 4.816.885.539,37 61.946.866,40 62.241.671,55 691.695.001,70 770.054.938,80 1.245.439.593,65 333.549.145.477,94 Daftar Neraca -131 - Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun 2006 (Unaudited) NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 Daftar 11 PIUTANG BUNGA DAN DENDA PINJAMAN PENDANAAN KUMK-DANA EKS SU-005 PERIODE 1 JANUARI S.D. 30 JUNI 2006 (dalam rupiah) BUMN PENGELOLA / LKP JUMLAH PT PNM (Persero) PT BRI (Persero) Tbk PT BNI (Persero) Tbk PT Bank Bukopin (Persero) PT BTN (Persero) PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Perum Pegadaian BPD Aceh BPD Sumatera Utara BPD Sumatera Barat BPD Bengkulu BPD Riau BPD Jambi BPD Sumatera Selatan BPD Lampung BPD DKI Jakarta BPD Jawa Barat BPD DIY Yogyakarta BPD Jawa Tengah BPD Jawa Timur BPD Bali BPD Nusa Tenggara Barat BPD Nusa Tenggara Timur BPD Sulawesi Selatan BPD Sulawesi Tengah BPD Sulawesi Tenggara BPD Kalimantan Selatan BPD Kalimantan Tengah BPD Kalimantan Barat BPD Kalimantan Timur BPD Maluku BPD Papua JUMLAH 2.252.025.362 3.497.552.877 1.046.787.432 2.448.287.014 1.399.021.151 2.448.287.014 1.835.377.711 119.929.018 177.473.407 244.828.701 69.977.637 175.104.415 13.990.212 279.804.230 105.139.652 349.755.288 351.288.641 174.877.644 373.869.701 498.690.576 244.828.701 190.575.067 150.396.353 245.310.195 131.038.158 23.512.054 139.917.096 195.721.388 209.853.173 260.321.204 191.774.224 292.258.479 20.137.573.775 Daftar Neraca -132 - Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun 2006 (Unaudited) Daftar 12 PERSEDIAAN PER 30 JUNI 2006 (dalam rupiah) No BA Kementerian Negara/Lembaga 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 001 002 004 005 006 007 008 010 011 013 015 018 019 020 022 023 024 025 026 027 029 033 034 035 036 040 041 042 044 047 048 050 051 052 054 055 056 057 059 060 063 064 065 068 074 075 077 Majelis Permusyawaratan Rakyat Dewan Perwakilan Rakyat Badan Pemeriksa Keuangan Mahkamah Agung Kejaksanaan Agung Kepresidenan Wakil Presiden Departemen Dalam Negeri Departemen Luar Negeri Departemen Hukum dan HAM Departemen Keuangan Departemen Pertanian Departemen Perindustrian Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral Departemen Perhubungan Departemen Pendidikan Nasional Departemen Kesehatan Departemen Agama Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi Departemen Sosial Departemen Kehutanan Departemen Pekerjaan Umum Kementerian Koordinator Bidang Politik dan Keamanan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Departemen Kebudayaan dan Pariwisata Kementerian Negara Badan Usaha Milik Negara Kementerian Negara Riset dan Teknologi Kementerian Negara Koperasi dan UKM Kementerian Negara Pemberdayaan Perempuan Kementerian Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Badan Intelejen Negara Lembaga Sandi Negara Dewan Ketahanan Nasional Badan Pusat Statistik Kementerian Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/BAPPENAS Badan Pertanahan Nasional Perpustakaan Nasional Departemen Komunikasi dan Informatika Kepolisian Negara Republik Indonesia Badan Pengawasan Obat dan Makanan Lembaga Ketahanan Nasional Badan Koordinasi Penanaman Modal Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional Komisi Nasional Hak Asasi Manusia Badan Meteorologi dan Geofisika Mahkamah Konstitusi RI 56 078 Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan 48 49 50 51 52 079 080 081 082 083 Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia Badan Tenaga Nuklir Nasional Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional Badan Koordinasi Survey dan Pemetaan Nasional Jumlah 5.027.843.024 2.288.809.076 2.082.613.887 2.455.500 99.134.240 42.167.673.227 75.426.329 285.607.146 935.859.882 8.422.645.000 59.527.677.318 5.427.955.869 225.000 5.648.671.246 179.654.728.393 145.882.802 152.242.625.592 1.442.465.051 10.727.250 17.600.055.745 125.970.810 14.886.257.069 22.058.000 322.569.250 36.561.446 356.483.845 167.087.448 159.476.950 9.429.500 1.899.500 75.853.650 542.178.170 11.599.000 3.750.000 2.887.570.528 387.526.783 945.500.960 59.054.316 536.913.230 327.052.218.477 2.346.308.000 17.144.034 109.685.419 251.601.798.754 547.014.234 682.677.173 538.700.525 90.965.946 305.956.135 3.373.909.789 270.557.000 925.562.152 16.799.250 Daftar Neraca - 133 - Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun 2006 (Unaudited) 53 54 55 56 57 58 59 60 085 086 087 088 089 093 094 095 Badan Pengawas Tenaga Nuklir Lembaga Administrasi Negara Arsip Nasional Republik Indonesia Badan Kepegawaian Negara Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Komisi Pemberantasan Korupsi Badan Rehabilitasi dan Rekonstruksi NAD-Nias Dewan Perwakilan Daerah JUMLAH Daftar 12 115.490.250 699.757.954 107.563.350 1.630.337.537 1.866.579.209 263.835.000 161.105.723.250 610.191.903 1.258.905.597.373 Daftar Neraca - 134 - Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun 2006 (Unaudited) Daftar 13 POSISI PINJAMAN SLA, RDI DAN RPD MENURUT SEKTOR Per 30 JUNI 2006 (dalam juta rupiah) SEKTOR URAIAN PDAM PEMDA JUMLAH (1) (2) ( 3 = 1+2 ) BPIS KEUANGAN INDUSTRI PERTANIAN KEHUTANAN PU PERHUBUNGAN (4) (5) (6) (7) (8) (9) ( 10 ) 1 Outstanding Pokok 2.990.922,75 889.157,72 3.880.080,47 1.344.925,39 4.530.883,49 574.742,44 1.402.168,41 18.736,94 415.204,03 152.330,84 Tunggakan Pokok 1.063.737,63 243.462,41 1.307.200,04 51.968,01 934.102,96 319.506,56 1.095.272,72 2.387,02 130.635,35 43.332,12 3 Pokok Belum Jatuh Tempo ( 1 - 2 ) 1.927.185,12 645.695,31 2.572.880,43 1.292.957,38 3.596.780,53 255.235,88 306.895,69 16.349,91 284.568,68 108.998,72 4 Tunggakan Bunga, CC, Denda Telah 2.443.233,69 465.350,68 2.908.584,38 108.387,67 1.835.459,57 881.918,42 1.437.527,59 1.103,13 83.201,65 132.997,81 5 Potensial Tunggakan 150.987,47 57.842,92 208.830,39 2.374,37 76.687,24 13.729,73 93.036,55 184,83 20.095,00 4.189,14 3.117.414,76 110.762,04 1.912.146,80 895.648,14 1.530.564,14 1.287,96 103.296,65 Bunga, CC, Denda per 31-12-05 6 JUMLAH SLA+RDI+RPD (SLA+RDI) VALAS KESELURUHAN ( 11 ) RUPIAH ( EKIVN. RUPIAH) (VALAS + RUPIAH) ( 12 ) ( 13 ) ( 14= 3 s.d 13) ( 15 ) ( 16= 14 + 15 ) 8.862.897,67 1.640.632,73 28.493,81 22.851.096,22 26.771.243,96 49.622.340,18 2,66 24.400,24 3.908.807,68 2.194.468,50 6.103.276,18 1.640.630,06 4.093,57 18.942.288,53 24.576.775,46 43.519.063,99 26,98 34.002,63 7.422.617,15 2.094.210,03 9.516.827,17 169.180,29 46.584,41 1.163,47 636.055,40 380.240,93 1.016.296,33 137.186,95 168.587,61 46.611,39 35.166,10 8.058.672,55 2.474.450,95 10.533.123,50 0,00 8.862.897,67 (592,68) 2.594.221,16 523.193,60 Total Tunggakan per 31-12-05 ( 2+ 6 ) 8 JUMLAH KOPERASI Perkiraan Jumlah Tunggakan Bunga, CC, Denda per 31-12-05 (4+5) 7 PERTAMB & ENERGI 2 Jatuh Tempo JUMLAH PARPOSTEL PEMERINTAH DAERAH No. 3.657.958,79 766.656,01 4.424.614,80 162.730,05 2.846.249,76 1.215.154,70 2.625.836,86 3.674,98 233.932,00 180.519,08 168.587,61 46.614,05 59.566,34 11.967.480,24 4.668.919,45 16.636.399,69 5.585.143,91 1.412.351,32 6.997.495,23 1.455.687,43 6.443.030,30 1.470.390,58 2.932.732,55 20.024,90 518.500,68 289.517,80 9.031.485,28 1.687.244,12 63.659,91 30.909.768,77 29.245.694,91 60.155.463,68 Total Piutang Pemeintah per 31-12-05 ( 1 + 6 ) Daftar Neraca -135 - Daftar 14 Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun 2006 (Unaudited) RINCIAN PENCAIRAN PINJAMAN PENDANAAN KUMK PERIODE 1 JANUARI 2006 S.D. 30 JUNI 2006 (Dalam Rupiah) NO I 1 BUMN PENGELOLA/LKP PLAFON SALDO AWALTAHUN 2006 PENARIKAN TAHUN 2006 TOTAL PENARIKAN (1) (2) (3) (4)=(2)+(3) BUMN PENGELOLA/LKP PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Sub Jumlah I 500.000.000.000 500.000.000.000 350.000.000.000 350.000.000.000 - 350.000.000.000 350.000.000.000 II 1 BUMN PENGELOLA PT PNM (Persero) Sub Jumlah II 280.000.000.000 280.000.000.000 250.000.000.000 250.000.000.000 30.000.000.000 30.000.000.000 280.000.000.000 280.000.000.000 III 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 LKP PT BRI (Persero) Tbk PT BNI (Persero) Tbk PT Bank Bukopin (Persero) PT BTN (Persero) Perum Pegadaian BPD Aceh BPD Sumatera Utara BPD Sumatera Barat BPD Bengkulu BPD Riau BPD Jambi BPD Sumatera Selatan BPD Lampung BPD DKI Jakarta BPD Jawa Barat BPD DIY Yogyakarta BPD Jawa Tengah BPD Jawa Timur BPD Bali BPD Nusa Tenggara Barat BPD Nusa Tenggara Timur BPD Sulawesi Selatan BPD Sulawesi Tengah BPD Sulawesi Utara BPD Sulawesi Tenggara BPD Kalimantan Selatan BPD Kalimantan Tengah BPD Kalimantan Barat BPD Kalimantan Timur BPD Maluku BPD Papua Sub Jumlah III 500.000.000.000 200.000.000.000 350.000.000.000 200.000.000.000 310.000.000.000 15.000.000.000 25.000.000.000 45.000.000.000 10.000.000.000 25.000.000.000 2.000.000.000 40.000.000.000 15.000.000.000 60.000.000.000 50.000.000.000 25.000.000.000 50.000.000.000 82.000.000.000 35.000.000.000 37.245.000.000 21.500.000.000 35.000.000.000 18.720.000.000 2.120.000.000 20.000.000.000 20.000.000.000 30.000.000.000 34.000.000.000 27.415.000.000 35.000.000.000 2.320.000.000.000 500.000.000.000 150.000.000.000 350.000.000.000 200.000.000.000 200.000.000.000 15.000.000.000 25.000.000.000 35.000.000.000 10.000.000.000 25.000.000.000 2.000.000.000 40.000.000.000 15.000.000.000 50.000.000.000 50.000.000.000 15.000.000.000 50.000.000.000 50.000.000.000 35.000.000.000 27.245.000.000 21.500.000.000 35.000.000.000 18.720.000.000 2.120.000.000 20.000.000.000 20.000.000.000 30.000.000.000 30.000.000.000 27.415.000.000 35.000.000.000 2.084.000.000.000 136.000.000.000 500.000.000.000 150.000.000.000 350.000.000.000 200.000.000.000 310.000.000.000 15.000.000.000 25.000.000.000 35.000.000.000 10.000.000.000 25.000.000.000 2.000.000.000 40.000.000.000 15.000.000.000 50.000.000.000 50.000.000.000 25.000.000.000 50.000.000.000 66.000.000.000 35.000.000.000 27.245.000.000 21.500.000.000 35.000.000.000 18.720.000.000 2.120.000.000 20.000.000.000 20.000.000.000 30.000.000.000 30.000.000.000 27.415.000.000 35.000.000.000 2.220.000.000.000 JUMLAH I + II + III 3.100.000.000.000 2.684.000.000.000 166.000.000.000 2.850.000.000.000 110.000.000.000 10.000.000.000 16.000.000.000 - Daftar Neraca -136 - Daftar 15 Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun 2006 (Unaudited) PENYERTAAN MODAL PEMERINTAH PADA BUMN* (Dalam Jutaan Rupiah) NO NAMA PERUSAHAAN (1) (2) 1 2 ASURANSI 1 PT Asuransi ABRI (ASABRI) 2 PT Asuransi Ekspor Indonesia (ASEI) 3 PT Asuransi Jasa Indonesia (JASINDO) 4 PT Asuransi Jasa Raharja 5 PT Asuransi Jiwasraya 6 PT Asuransi Kesehatan Indonesia (ASKES) 7 PT Jaminan Sosial Tenaga Kerja (JAMSOSTEK) 8 PT Reasuransi Umum Indonesia (RUI) 9 PT Taspen JASA 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Jumlah KONSTRUKSI Perum Pembangunan Perumahan Nasional (PERUMNAS) PT Adhi Karya PT Brantas Abipraya PT Hutama Karya (HK) PT Istaka Karya PT Nindya Karya PT Pembangunan Perumahan (PP) PT Waskita Karya PT Wijaya Karya (WIKA) JASA 1 2 3 LAINNYA Perum Jasa Tirta I Perum Jasa Tirta II PT Perusahaan Pengelola Aset (PPA) JASA 1 2 3 4 5 6 PEMBIAYAAN Perum Pegadaian Perum Sarana Pengembangan Usaha (SPU) PT Danareksa PT Kliring Berjangka Indonesia (KBI) PT PANN Multi Finance PT Permodalan Nasional Madani (PNM) JASA 1 2 3 4 PENILAI PT Biro Klasifikasi Indonesia (BKI) PT Sucofindo PT Survai Udara Penas PT Surveyor Indonesia (SI) Tahun status % Saham pelaporan (3) (*) (4) Negara RI (5) Nilai Ekuitas (6) Audited Audited Audited Audited Audited Audited Unaudited Audited Audited 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 297.858 517.649 514.254 954.960 335.783 1.225.809 1.891.566 (61.622) 1.025.249 297.858 517.649 514.254 954.960 335.783 1.225.809 1.891.566 (61.622) 1.025.249 6.701.506 2005 2005 2005 2005 2005 2005 2005 2005 2005 Audited Audited Prognosa Audited Prognosa Audited Audited Audited Audited 100% 51% 100% 100% 100% 100% 51% 100% 100% 537.952 370.850 (84.289) 210.065 78.870 70.844 239.372 287.339 329.383 537.952 189.134 (84.289) 210.065 78.870 70.844 122.080 287.339 329.383 1.741.376 2005 2005 2005 Audited Audited Audited 100% 100% 100% 48.103 197.736 827.086 48.103 197.736 827.086 1.072.925 2005 2005 2005 2005 2005 2005 Audited Audited Audited Audited Audited Audited 100% 100% 100% 100% 93% 100% 2005 2005 2004 2005 Audited Audited Audited Audited 100% 95% 100% 85% 41.317 350.560 7.065 239.147 2005 2005 2005 2005 2005 Audited Audited Audited Audited Audited 100% 100% 100% 100% 100% (14.413) 6.602 8.002 12.303 7.332 Jumlah 4 867.102 270.590 572.587 5.449 (1.548.623) 429.318 Jumlah 5 Jumlah 6 KONSULTAN KONSTRUKSI 1 PT Bina Karya 2 PT Indah Karya 3 PT Indra Karya 4 PT Virama Karya 5 PT Yodya Karya 41.317 333.032 7.065 203.562 584.976 (14.413) 6.602 8.002 12.303 7.332 PENUNJANG KONSTRUKSI 1 PT Amarta Karya 2 PT Jasa Marga 2005 2005 Audited Audited 100% 100% 16.455 1.967.692 16.455 1.967.692 1.984.147 PERBANKAN 1 PT Bank Ekspor Indonesia (BEI) 2 PT Bank Mandiri, Tbk 3 PT Bank Negara Indonesia, Tbk (BNI) 2005 2005 2005 Audited Audited Audited 100% 70% 99% 3.837.169 23.214.722 11.894.914 3.837.169 16.250.305 11.790.239 4 PT Bank Rakyat Indonesia, Tbk (BRI) 5 PT Bank Tabungan Negara (BTN) 2005 2005 Audited Audited 58% 100% 13.352.982 1.480.885 7.714.018 1.480.885 41.072.616 Jumlah 8 867.102 270.590 572.587 5.449 (1.440.839) 429.318 704.208 19.825 Jumlah 7 Pemerintah (7)=(5)x(6) 2005 2005 2005 2005 2005 2005 2005 2005 2005 Jumlah 3 Kepemilikan Jumlah Daftar Neraca -137 - Daftar 15 Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun 2006 (Unaudited) NO NAMA PERUSAHAAN (1) (2) 9 status % Saham (*) (4) Negara RI (5) Nilai Ekuitas (6) 2005 Unaudited 100% 129.423 129.423 Prognosa Prognosa Prognosa Audited Unaudited Prognosa Prognosa Prognosa Prognosa Unaudited Prognosa Prognosa 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 201.664 203.477 78.861 78.572 178.975 84.123 141.871 187.714 104.002 82.513 104.263 148.893 201.664 203.477 78.861 78.572 178.975 84.123 141.871 187.714 104.002 82.513 104.263 148.893 1.724.352 2004 2004 2005 Audited Audited Prognosa 100% 100% 100% 109.932 (114.348) 2.991.247 109.932 (114.348) 2.991.247 2.986.831 2005 2005 2005 2005 Audited Audited Audited Prognosa 99% 100% 100% 100% (1.935.412) 47.186 6.477 1.322.890 (1.923.800) 47.186 6.477 1.322.890 (547.247) INDUSTRI FARMASI 1 PT Biofarma 2 PT Indo Farma, Tbk 3 PT Kimia Farma, Tbk 2005 2005 2005 Audited Audited Audited 100% 81% 90% 447.520 265.245 844.220 Jumlah KAWASAN INDUSTRI 1 PT Kawasan Berikat Nusantara (KBN) 2 PT Kawasan Industri Makasar (KIMA) 3 PT Kawasan Industri Medan (KIM) 4 PT Kawasan Industri Wijaya Kusuma (KIW) 5 PT Pengembangan Daerah Industri (PDI) Pulau Batam 447.520 213.947 760.052 1.421.518 2005 2005 2005 2005 2005 Audited Audited Audited Audited Audited 89% 60% 60% 60% 100% 340.411 46.304 40.085 24.276 29.993 302.081 27.782 24.051 14.566 29.993 398.473 2005 2005 Audited Audited 100% 100% 2.327.029 3.550.771 2.327.029 3.550.771 5.877.800 2005 2005 2005 2005 Prognosa Audited Audited Audited 100% 100% 100% 100% 6.673.132 67.657 388.110 (8.280) Perjan Perjan Perjan Perjan Perjan Perjan Perjan Perjan Perjan Perjan Perjan Perjan RS RS RS RS RS RS RS RS RS RS RS RS Jantung Harapan Kita Cipto Mangunkusumo Dr Mohammad Hoesin Dr. Wahidin Fatmawati Hasan Sadikin Kanker Dharmais Kariadi M. Djamil Persahabatan Sanglah Sardjito Jumlah ANGKUTAN DARAT 1 Perum DAMRI 2 Perum Pengangkutan Penumpang Djakarta (PPD) 3 PT Kereta Api Indonesia (KAI) Jumlah DOK 1 2 3 4 DAN PERKAPALAN PT Dok dan Perkapalan Kodja Bahari PT Dok dan Perkapalan Surabaya (DPS) PT Industri Kapal Indonesia (IKI) PT PAL Indonesia Jumlah 11 12 Jumlah 13 KEBANDARUDARAAN 1 PT Angkasa Pura I (AP I) 2 PT Angkasa Pura II (AP II) Jumlah 14 LOGISTIK 1 Perum Bulog 2 PT Bhanda Ghara Reksa (BGR) 3 PT Pos Indonesia (POSINDO) 4 PT Varuna Tirta Prakasya (VTP) PARIWISATA 1 PT Bali Tourism & Development Corporation 2 PT Hotel Indonesia Natour (HIN) 3 PT TWC Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko 2005 2005 2005 Audited Audited Audited 100% 100% 100% 162.294 71.924 93.279 162.294 71.924 93.279 327.497 2005 2005 2005 2005 Audited Audited Audited Audited 100% 100% 100% 100% 1.020.553 3.329.002 1.790.062 503.472 1.020.553 3.329.002 1.790.062 503.472 6.643.089 2005 2005 2005 2005 Prognosa Audited Audited Prognosa 100% 100% 100% 100% 772.603 507.202 30.417 4.312.691 772.603 507.202 30.417 4.312.691 5.622.913 2005 Prognosa 100% 208.869 208.869 Jumlah 16 PELABUHAN 1 PT Pelabuhan 2 PT Pelabuhan 3 PT Pelabuhan 4 PT Pelabuhan Indonesia Indonesia Indonesia Indonesia I (PELINDO I) II (PELINDO II) III (PELINDO III) IV (PELINDO IV) Jumlah 17 PELAYARAN 1 2 3 4 18 6.673.132 67.657 388.110 (8.280) 7.120.619 Jumlah 15 Pemerintah (7)=(5)x(6) 2004 2004 2004 2005 2005 2004 2004 2004 2004 2005 2004 2004 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 10 Kepemilikan RUMAH SAKIT 1 Perjan RS AB Harapan Kita 9 Tahun pelaporan (3) PT PT PT PT Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP) Djakarta Lloyd Pelayaran Bahtera Adhiguna Pelayaran Nasional Indonesia (PELNI) Jumlah PENGERUKAN 1 PT Pengerukan Indonesia (RUKINDO) Daftar Neraca -138 - Daftar 15 Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun 2006 (Unaudited) NO NAMA PERUSAHAAN (1) (2) Tahun status % Saham pelaporan (3) (*) (4) Negara RI (5) Nilai Ekuitas (6) PERDAGANGAN 1 PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI) 2 PT PP Berdikari 3 PT Sarinah 2005 2005 2005 Prognosa Prognosa Audited 100% 100% 100% (434.813) 164.213 85.179 (434.813) 164.213 85.179 (185.421) 2005 2004 Prognosa Audited 100% 93% 639.830 (912.406) 639.830 (850.362) (210.532) 2005 2005 2005 2005 2005 2005 Prognosa Prognosa Prognosa Prognosa Audited Prognosa 100% 100% 100% 100% 100% 100% 902.418 363.438 171.849 338.178 85.112 51.887 2004 2005 Audited Prognosa 95% 100% 166.844 (286.576) 157.902 (286.576) (128.674) 2005 2005 2005 2005 Prognosa Audited Prognosa Prognosa 100% 100% 100% 100% 81.059 475.800 21.090 4.573 81.059 475.800 21.090 4.573 582.521 2005 2005 2005 2005 2005 2005 2005 2005 2005 2005 2005 2005 2005 2005 2005 2005 2005 Audited Audited Audited Audited Audited Audited Audited Audited Audited Audited Audited Audited Audited Audited Audited Audited Prognosa 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 82.591 23.773 59.056 416.369 1.067.749 1.297.920 116.754 638.999 297.084 1.480.672 558.941 522.189 373.505 354.606 615.814 3.318 606.983 82.591 23.773 59.056 416.369 1.067.749 1.297.920 116.754 638.999 297.084 1.480.672 558.941 522.189 373.505 354.606 615.814 3.318 606.983 8.516.323 Jumlah 20 USAHA PENERBANGAN 1 PT Garuda Indonesia (GIA) 2 PT Merpati Nusantara Airlines (MNA) Jumlah 21 KEHUTANAN 1 Perum Perhutani 2 PT Inhutani I 3 PT Inhutani II 4 PT Inhutani III 5 PT Inhutani IV 6 PT Inhutani V Jumlah 22 KERTAS 1 PT Kertas Kraft Aceh (KKA) 2 PT Kertas Leces Jumlah 23 PERCETAKAN & PENERBITAN 1 Perum Percetakan Negara Indonesia (PNRI) 2 Perum Percetakan Uang RI (PERURI) 3 PT Balai Pustaka (BP) 4 PT Pradnya Paramita Jumlah 24 PERIKANAN 1 Perum Prasarana Perikanan Samudra (PPS) 2 PT Perikanan Samodra Besar (PSB) 3 PT Perkebunan Nusantara I (PTPN I) 4 PT Perkebunan Nusantara II (PTPN II) 5 PT Perkebunan Nusantara III (PTPN III) 6 PT Perkebunan Nusantara IV (PTPN IV) 7 PT Perkebunan Nusantara IX (PTPN IX) 8 PT Perkebunan Nusantara V (PTPN V) 9 PT Perkebunan Nusantara VI (PTPN VI) 10 PT Perkebunan Nusantara VII (PTPN VII) 11 PT Perkebunan Nusantara VIII (PTPN VIII) 12 PT Perkebunan Nusantara X (PTPN X) 13 PT Perkebunan Nusantara XI (PTPN XI) 14 PT Perkebunan Nusantara XII (PTPN XII) 15 PT Perkebunan Nusantara XIII (PTPN XIII) 16 PT Perkebunan Nusantara XIV (PTPN XIV) 17 PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) Jumlah 25 PERTANIAN 1 PT Pertani 2 PT Sang Hyang Seri (SHS) PUPUK 1 PT Pupuk Sriwidjaja (PUSRI) 2005 Audited 100% 68.023 68.023 Audited 100% 44.826 44.826 112.849 2005 Audited 100% 8.221.801 8.221.801 8.221.801 2005 2005 2005 Audited Audited Audited 100% 64% 100% 211.972 64.029 (70.388) 211.972 40.863 (70.388) 182.448 2005 2005 2005 Audited Audited Audited 100% 100% 100% 4.991 (74.763) 5.211.656 4.991 (74.763) 5.211.656 5.141.884 2005 2005 Audited Audited 100% 61% 13.452 4.198.301 13.452 2.560.963 Jumlah 27 ANEKA INDUSTRI 1 PT Garam 2 PT Industri Gelas (IGLAS) 3 PT Industri Soda Indonesian (ISI) Jumlah 28 BAJA & KONSTRUKSI BAJA 1 PT Barata Indonesia 2 PT Boma Bisma Indra (BBI) 3 PT Krakatau Steel (KS) Jumlah 29 ENERGI 1 PT Konversi Energi Abadi (KONEBA) 2 PT Perusahaan Gas Negara, Tbk (PGN) 902.418 363.438 171.849 338.178 75.494 51.887 1.903.264 2005 Jumlah 26 Pemerintah (7)=(5)x(6) 208.869 Jumlah 19 Kepemilikan Daftar Neraca -139 - Daftar 15 Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun 2006 (Unaudited) NO NAMA PERUSAHAAN (1) (2) Tahun status % Saham pelaporan (3) (*) (4) Negara RI (5) Nilai Ekuitas (6) 3 PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) 2005 Audited 100% 139.753.678 4 PT Tambang Batubara Bukit Asam, Tbk (PTBA) 2005 Audited 69% 2.052.660 INDUSTRI BERBASIS TEKNOLOGI 1 PT Batan Teknologi 2 PT Industri Kereta Api (INKA) 3 PT Industri Telekomunikasi Indonesia (INTI) 4 PT LEN Industri INDUSTRI PERTAHANAN 1 PT Dahana 2 PT PINDAD INDUSTRI SANDANG 1 PT Industri Sandang Nusantara (INSAN) 2 PT Primissima 100% 100% 100% 100% 31.500 39.711 488.631 59.684 31.500 39.711 488.631 59.684 619.526 2005 2005 Audited Audited 100% 100% 118.407 154.657 118.407 154.657 273.064 2005 2005 Audited Audited 100% 53% (28.261) 30.392 (28.261) 16.044 (12.217) 2005 2005 2005 2005 Audited Unaudited Prognosa Audited 65% 100% 100% 65% 3.029.643 121.643.000 (1.145) 1.534.033 1.969.268 121.643.000 (1.145) 997.121 124.608.244 2005 2005 Audited Audited 100% 51% 2005 2005 Prognosa Triwulan II 100% 31.869 31.869 51% 22.665.291 11.602.362 11.634.231 Jumlah 33 PERTAMBANGAN 1 PT Aneka Tambang, Tbk (ANTAM) 2 PT Pertamina 3 PT Sarana Karya 4 PT Timah, Tbk Jumlah 34 SEMEN 1 PT Semen Baturaja 2 PT Semen Gresik, Tbk 138.172 4.487.178 Jumlah 35 TELEKOMUNIKASI 1 Perum Produksi Film Negara (PFN) 2 PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk (TELKOM) Jumlah TOTAL 1.421.262 Audited Audited Audited Audited Jumlah 32 139.753.678 2005 2005 2005 2005 Jumlah 31 Pemerintah (7)=(5)x(6) 143.749.355 Jumlah 30 Kepemilikan 138.172 2.288.910 2.427.082 393.102.042 *Data berdasarkan LKPP Tahun 2005 Audited Daftar Neraca -140 - Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun 2006 (Unaudited) Daftar 16 PENYERTAAN MODAL PEMERINTAH PADA NON BUMN (MINORITAS)* (Dalam Jutaan Rupiah) NO NAMA PERUSAHAAN Tahun % Saham Negara RI Status (*) Nilai Ekuitas Kepemilikan Pemerintah 1 PT Atmindo 2005 Audited 36,60% 16.616 6.081 2 PT Semen Kupang 2005 Audited 38,50% 58.064 22.354 3 PT Inalum 2005 Audited 41,12% 2.516.033 1.034.593 4 PT Bank Bukopin 2005 Audited 21,73% 1.193.328 259.310 5 PT Askrindo 2005 Audited 45,00% 806.037 362.717 6 PT SIER 2005 Audited 50,00% 91.810 45.905 7 PT JIEP 2005 Audited 50,00% 102.990 51.495 8 PT Kertas Padalarang 2005 Audited 40,76% 26.040 12.144 JUMLAH I 1.794.600 (Dalam Juta Rupiah) NO NAMA PERUSAHAAN Tahun Status (*) % Saham Negara Jumlah Saham RI 1 PT Rekayasa Industri 2005 Audited 2 PT Freeport Indonesia 2005 Audited Biasa 3 PT Bahana PUI 2005 Audited 2005 Kepemilikan Pemerintah 4,97% 2.500 2.500 9,36% 21.300 20.938 Prioritas 7,11% 1.600 1.600 Biasa 10,67% 2.400 2.400 Unaudited Seri A 7,10% 19.710.417 1.910 Seri B 14,50% 776.624.999 776.625 4 PT Dirgantara Indonesia 5 PT Indosat Tbk 2005 Audited 6 PT Kertas Basuki Rahmat 2005 Audited 1,28% 7 PT Kertas Blabak 2005 Audited 0,84% 8 PT Asean Bintulu Fertilizer 9 PT Asean Copper Product 2.925 531 531 13,00% 13,00% 10 PT JIHD 2005 Audited 1,33% 25.741.800 12.227 11 PT Intirub 2005 Audited 9,90% 4.129 4.129 12 PT Socfind Indonesia 2005 Audited 10,00% 1 0 5,00% 2.999 2.000 50 795 3.430 2.479 Seri B Seri C Seri D 13 PT Prasadha Pamunah Limbah 2005 JUMLAH II JUMLAH I + II 832.490 2.627.090 *Data berdasarkan LKPP Tahun 2005 Audited Daftar Neraca -142 - Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun 2006 (Unaudited) Daftar 17 PENYERTAAN MODAL PEMERINTAH * PADA ORGANISASI/LEMBAGA KEUANGAN INTERNASIONAL/REGIONAL TOTAL PENYERTAAN NO 1. LEMBAGA KEUANGAN MULTILATERAL IMF dalam USD dalam IDR** 2.971.881.111 29.213.591.321.130 110.275.771 1.084.010.828.930 World Bank : 2. IBRD 3. IDA 4. IFC 5. MIGA 24.570.195.827 28.539.000 280.538.370.000 3.797.820 37.332.570.600 6. ADB 192.865.694 1.895.869.772.020 7. IDB 116.326.178 1.143.486.329.740 1.071.953 10.537.297.990 178.659 1.756.217.970 10 IFAD 39.959.000 392.796.970.000 11. Bank for International Settlements 60.000.000 589.800.000.000 1.292.506 12.705.333.980 IDB Group : 8. Export Financing Scheme 9 Islamic Corporation for Incurance of Investment and Export Credit 12 Common Fund for Commodities TOTAL 3.526.187.692 34.686.995.208.187 Keterangan: *) : Data berdasarkan LKPP Tahun 2005 Audited **) : Konversi ke dalam IDR menggunakan kurs tengah BI per 31 Desember 2005 1USD=Rp 9.830 Daftar Neraca -143 - Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun 2006 (Unaudited) Daftar 18 ASET TETAP PER 30 JUNI 2006 (dalam rupiah) No BA 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 56 001 002 004 005 006 007 008 010 011 012 013 015 018 019 020 022 023 024 025 026 027 029 032 033 034 035 036 040 041 042 043 044 047 048 050 051 052 054 055 056 057 059 060 063 064 065 066 067 068 074 075 076 077 078 Kementerian Negara/Lembaga Tanah Majelis Permusyawaratan Rakyat 855.562.990 Dewan Perwakilan Rakyat 64.697.982.000 Badan Pemeriksa Keuangan 56.023.079.450 Mahkamah Agung 6.847.972.380 Kejaksanaan Agung 120.258.513.892 Kepresidenan 226.287.908.210 Wakil Presiden* 27.300.216.000 Departemen Dalam Negeri 65.286.737.117 Departemen Luar Negeri 44.884.756.000 Departemen Pertahanan 29.456.359.730.577 Departemen Hukum dan HAM 157.612.541.000 Departemen Keuangan 1.096.578.855.180 Departemen Pertanian 920.358.744.788 Departemen Perindustrian 64.995.073.158 Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral 267.660.386.560 Departemen Perhubungan 1.814.448.260.109 Departemen Pendidikan Nasional 154.209.486.208 Departemen Kesehatan 187.965.616.500 Departemen Agama 137.105.895.638 Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi 69.624.998.767 Departemen Sosial 62.219.970.303 Departemen Kehutanan 55.982.640.000 Departemen Kelautan dan Perikanan 167.797.081.084 1) Departemen Pekerjaan Umum 3.735.818.857.251 Kementerian Koordinator Bidang Politik dan Keamanan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Departemen Kebudayaan dan Pariwisata 205.714.030.000 Kementerian Negara Badan Usaha Milik Negara Kementerian Negara Riset dan Teknologi 10.613.601.978 Kementerian Negara Lingkungan Hidup Kementerian Negara Koperasi dan UKM 27.185.789.853 Kementerian Negara Pemberdayaan Perempuan 120.600.000 Kementerian Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Badan Intelejen Negara 3.368.329.000 Lembaga Sandi Negara 17.839.283.451 Dewan Ketahanan Nasional Badan Pusat Statistik 19.481.842.600 Kementerian Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/ 15.183.001.500 Badan Pertanahan Nasional 147.452.635.000 Perpustakaan Nasional 22.400.000.000 Departemen Komunikasi dan Informatika 10.702.234.129 Kepolisian Negara Republik Indonesia 35.292.354.364.683 Badan Pengawasan Obat dan Makanan 2.983.215.000 Lembaga Ketahanan Nasional Badan Koordinasi Penanaman Modal 5.196.725.979 Badan Narkotika Nasional Kementerian Negara Pembangunan Daerah Tertinggal Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional 24.603.866.965 Komisi Nasional Hak Asasi Manusia Badan Meteorologi dan Geofisika 10.147.399.320 1) Komisi Pemilihan Umum 8.731.800.000 Mahkamah Konstitusi RI 48.099.938.816 1) Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan 0 Peralatan dan Mesin Gedung dan Bangunan 78.657.130.681 206.180.315.000 144.788.291.479 27.438.854.281 358.412.429.960 687.502.122.903 40.393.400.632 242.283.002.065 603.250.842.498 32.743.220.281.265 612.739.169.000 2.315.733.247.793 2.277.983.471.158 484.964.124.981 2.337.223.407.293 2.969.520.594.243 495.499.240.988 2.390.026.194.658 367.157.574.969 423.999.813.375 202.413.734.455 830.432.839.415 775.781.685.806 2.592.007.714.515 15.889.001.000 18.726.911.503 14.753.215.120 85.478.517.000 29.655.861.384 146.358.753.559 3.710.640.217 76.690.216.474 13.612.277.578 24.169.561.418 641.874.727.655 1.275.422.030.240 7.637.696.000 244.232.292.850 53.035.196.526 444.225.310.900 29.548.714.880 87.172.135.272 24.115.554.438.937 114.822.682.000 33.617.924.773 61.313.043.098 2.771.262.100 21.659.447.685 149.221.214.537 3.798.787.009 276.441.987.933 105.604.058.416 18.276.699.000 482.681.009 212.289.831.471 456.685.080.000 157.942.401.602 13.025.294.416 225.213.520.075 682.738.484.437 22.099.041.866 159.895.470.143 231.732.044.000 5.875.268.067.461 680.147.155.000 826.540.514.491 606.501.626.319 126.383.361.767 362.648.946.763 1.123.516.827.938 1.087.488.149.533 864.586.277.107 497.967.835.483 566.377.796.247 207.387.429.738 260.760.208.926 386.835.347.780 575.281.646.648 180.087.398.700 117.155.748.115 54.422.058 76.846.771.326 90.900.000 10.143.448.000 151.828.070.493 59.035.046.360 71.925.012.450 27.937.589.898 80.929.704.000 62.524.377.488 48.287.855.094 20.144.517.473.511 29.465.950.000 1.852.922.943 94.628.272.885 37.578.537.754 25.426.656.574 6.470.495.720 48.662.316.931 52.590.884.043 157.708.045 Jalan, Irigasi dan Jaringan 9.002.238.000 12.027.154.000 803.950.568 1.290.000 1.896.446.494 10.131.836.326 27.613.098.312 1.836.336.000 56.759.597.492 119.681.601.832 1.978.102.056 3.086.735.697.431 5.712.209.210.973 116.088.082.877 50.198.533.000 14.685.567.981 66.335.220.266 66.874.358.043 27.236.864.000 312.318.893.708 45.199.944.587.265 11.316.250 859.717.000 14.382.654.187 5.987.914.000 99.465.000 928.121.550 39.059.882.168 708.507.000 5.000.000 179.114.000 617.600.000 4.675.781.938 361.117.614.540 443.572.000 1.118.864.580 4.177.062.267 96.920.779 7.408.512.539 - Aset Tetap Lainnya 770.608.620 1.873.073.000 1.247.379.795 134.918.526 8.925.912.390 2.598.756.444 41.490.000 1.899.181.317 22.012.457.779 32.213.948.025 4.264.907.000 124.629.982.148 184.131.143.851 7.874.114.570 215.008.770.074 1.984.776.052.350 338.238.481.653 10.957.634.625 11.001.218.773 23.883.345.000 3.315.098.195 4.241.117.280 11.173.643.450 497.606.689.139 25.632.200 4.455.000 675.000 5.695.191.000 583.571.901 1.126.964.200 87.218.934 69.960.000 3.350.000 423.696.964 1.043.678.350 145.818.000 95.296.000 14.167.000 23.913.759.200 28.534.779.612 173.384.000 7.666.500.000 740.490.000 76.750.110 188.669.970 1.194.250.000 8.214.393.263 61.946.325 10.831.760.378 988.681.000 - Konstruksi dlm Pengerjaan 25.934.488.022 123.530.206.722 530.143.177 37.816.178.550 1.392.607.302.390 225.820.850 5.608.481.369.842 3.009.470.130 4.120.046.200 4.900.219.000 3.006.000.000 205.400.000 902.059.920 147.999.608.862 242.981.115.204 8.659.305.000 12.611.210.000 26.970.663.819 8.153.456.960 24.120.000 101.929.159.300 - JUMLAH ASET TETAP 301.575.371.762 741.463.604.000 386.739.590.916 47.448.329.603 838.237.029.533 1.609.259.108.320 90.364.291.675 534.793.667.504 901.880.100.277 68.107.062.027.328 1.456.600.108.000 5.812.849.499.494 4.108.882.408.798 686.194.776.532 11.877.758.577.963 13.607.480.415.743 2.195.643.487.459 3.508.634.474.890 1.030.924.092.844 1.150.426.573.655 543.112.650.654 1.178.653.669.621 1.653.906.651.828 52.748.659.103.680 15.925.949.450 18.731.366.503 14.753.890.120 477.834.853.700 30.239.433.285 289.637.722.039 3.765.062.275 429.779.025.791 13.993.202.578 35.244.480.968 845.214.011.280 1.354.048.545.401 7.783.514.000 335.739.443.900 96.349.068.924 697.139.009.100 155.619.081.980 151.011.390.433 79.948.181.055.490 148.455.909.000 44.819.919.366 165.503.774.199 40.349.799.854 22.853.697.685 207.563.052.118 10.331.229.054 353.516.097.101 166.926.742.459 169.294.478.116 640.389.054 Daftar Neraca - 144 - Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun 2006 (Unaudited) 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 079 080 081 082 083 084 085 086 087 088 089 090 091 092 093 094 095 100 Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia Badan Tenaga Nuklir Nasional Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional Badan Koordinasi Survey dan Pemetaan Nasional Badan Standardisasi Nasional Badan Pengawas Tenaga Nuklir Lembaga Administrasi Negara Arsip Nasional Republik Indonesia Badan Kepegawaian Negara Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Departemen Perdagangan Kementerian Negara Perumahan Rakyat Kementerian Negara Pemuda dan Olahraga Komisi Pemberantasan Korupsi Badan Rehabilitasi dan Rekonstruksi NAD-Nias Dewan Perwakilan Daerah Komisi Yudisial JUMLAH 32.568.746.690 13.396.875.232 12.252.739.374 24.416.538.313 14.238.000 19.316.681.000 899.979.893 1.009.013.000 74.067.612.625 73.708.167.605 253.470.519.030 541.781 91.137.749.108 75.429.618.925.087 Daftar 18 ASET TETAP PER 30 JUNI 2006 (dalam rupiah) 485.293.490.909 149.498.223.157 248.062.294.894 262.643.495.984 385.153.738.975 176.595.235.365 129.729.279.967 41.194.010.094 287.212.397.723 20.876.865.675 8.795.409.500 31.785.176.890 16.578.875.323 60.970.719.881 121.721.674.376 63.072.683.056 34.365.666.850 132.304.327.231 98.676.006.040 133.408.350.616 139.564.123.787 141.654.076.493 166.046.979.181 13.361.847.000 1.976.300.000 26.062.423.414 8.554.675.968 47.136.447.610 7.196.525.805 355.714.774.610 249.322.484.687 2.929.509.550 4.031.318.700 84.880.045.036.505 39.032.321.063.891 17.272.449.230 32.416.892.612 9.866.637.900 9.700.249.692 1.872.268.000 4.978.895.674 4.851.677.100 2.057.773.105 5.192.965.580 383.742.000 2.052.633.480 64.637.000 849.524.500 468.723.046.572 55.896.519.678.867 30.865.957.481 2.757.453.484 10.696.204.425 3.366.692.808 547.877.500 650.377.992 672.323.972 1.126.950.910 58.124.000 189.944.153 746.101.547 4.578.805.788 1.502.843.495 5.567.439.108 3.648.052.059.074 920.992.600 879.449.700 636.072.000 21.206.453.125 4.029.930.642 129.779.657.014 4.920.816.029 28.898.785.240 17.694.640.470 116.162.311.541 8.079.726.452.309 716.419.860.067 559.277.012.206 594.564.556.039 208.406.770.874 311.403.096.598 9.445.787.492 68.353.057.185 190.334.292.734 124.563.617.131 311.325.593.796 482.399.366.149 571.054.938.521 46.289.565.720 53.879.762.128 60.749.937.023 1.281.060.366.518 2.929.509.550 4.031.318.700 266.966.283.215.733 *Data berdasarkan LKPP Tahun 2005 Audited Daftar Neraca - 145 - Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun 2006 (Unaudited) Daftar 19 SALDO REKENING - REKENING ESCROW DANA REBOISASI* (dalam rupiah) REKENING ESCROW No. BANK NAMA REKENING SALDO AKHIR NO. REKENING REKENING 1 PT. BANK MANDIRI KCK JAKARTA PLAZA Menkeu-DJA Dana Reboisasi 070-00-0012505-9 Dirjen Perbendaharaan 8.284.962 2 PT. BANK MANDIRI KCK JAKARTA PLAZA Menkeu-DJA Cadangan Reboisasi 070-00-0021024-0 Dirjen Perbendaharaan 4.636.487.608.684 3 PT. BANK MANDIRI KCK JAKARTA PLAZA Menkeu- DJA Jasa Giro Cadangan Reboisasi 070-00-0116856-1 Dirjen Perbendaharaan 551.553.428 4 PT. BNI Cab. Taman Niaga Suwarna Menkeu-DJA Cadangan Sisa Dana Reboisasi 19700977 Dirjen Perbendaharaan 1.467.699.430.382 5 PT. BNI Cab. Taman Niaga Suwarna Menkeu-DJA Jasa Giro Cadangan Sisa Dana Reboisasi 19700988 Dirjen Perbendaharaan 3.914.091.036 6 PT. BNI Cab. Jakarta Kramat Menkeu-DJA Cadangan Sisa Dana Jasa Giro Reboisasi 10560776 Dirjen Perbendaharaan 612.820.607.018 7 PT. BNI Cab. Jakarta Kramat Menkeu-DJA Cadangan Sisa Dana Jasa Giro Reboisasi 10560787 Dirjen Perbendaharaan 55.186.716 8 PT. BNI KCU TANGERANG Departemen Keuangan cq. Dirjen Perbendaharaan 0019717937 Dirjen Perbendaharaan 312.069.013.998 Departemen Keuangan cq. Dirjen Perbendaharaan 0019717926 Dirjen Perbendaharaan 2.086.798.662.506 10 Bank DKI Cabang Utama Juanda 9 PT. BNI KCU TANGERANG Departemen Keuangan cq. Dirjen Perbendaharaan 101,01,07211 Dirjen Perbendaharaan 385.973.523.292 11 Bank DKI Cabang Utama Juanda Departemen Keuangan cq. Dirjen Perbendaharaan 101,01,07212 Dirjen Perbendaharaan 59.732.585.388 12 Bank BNI KCU Jakarta Kota Cadangan Dana Reboisasi 13 Bank BRI Cabang Jakarta Veteran 14 Bank Bukopi Kantor Pusat MT Haryono 15 Bank Jabar Cabang Utama Jakarta 16 Cadangan Dana Reboisasi QQ Dirjen Perbendaharaan Jasa Giro Dana Reboisasi QQ Dirjen Perbendaharaan Cadangan Jasa Giro Dana Reboisasi Bunga Jasa Giro Jumlah 94697884 Dirjen Perbendaharaan 286.089.263.643 0329,01,001767,30,6 101,8896016 0074-001ONX-001 Dirjen Perbendaharaan Dirjen Perbendaharaan Dirjen Perbendaharaan 250.000.000.000 350.000.000.000 105.179.995.071 29.054.028.982 10.586.433.835.106,00 *Data berdasarkan LKPP Tahun 2005 Audited Daftar Neraca -146 - Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun 2006 (Unaudited) Daftar 20.a RINCIAN REKENING ESCROW DANA MORATORIUM ACEH DAN NIAS* (dalam rupiah) No 1 1 2 4 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 Bank 2 Bank Bukopin Cabang Banda Aceh Bank BRI Cabang Banda Aceh Bank Syariah Mandiri Cabang Banda Aceh Bank Bukopin Kantor Pusat Bank BNI KCU Menteng Bank BRI Cabang Jakarta Veteran Bank Syariah Mandiri Cabang Jakarta Thamrin Bank Mandiri Cabang Jakarta Juanda Bank Bukopin Cabang Banda Aceh Bank BNI Cabang Banda Aceh Bank BPD Aceh Bank BNI KCU Menteng Bank BNI KCU Menteng rekening Dana Moratorium NAD dan Nias di BI Jumlah *Data berdasarkan LKPP Tahun 2005 Audited Nomor Seri/Rekening 3 254995 DB753971 D121177 254994 AB281976 DB9729152 D102857 AA884843 101,8876015 94323250 010,01,01,121313-5 94687286 94653948 519000118 Nilai Deposito 4 200.000.000.000 200.000.000.000 200.000.000.000 559.300.000.000 500.000.000.000 500.000.000.000 500.000.000.000 500.000.000.000 54.794.521 200.078.904.109 199.999.990.000 33.856.778 980.000 13.700.000.000.000,00 17.259.468.525.408 Daftar Neraca -147 - Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun 2006 (Unaudited) Daftar 20.b DEBT MORATORIUM UTANG PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA* (USD Ribu) NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 NEGARA Australia Austria Belgia Kanada Denmark Finlandia Perancis Jerman Italia Jepang Belanda Norwegia Spanyol Swedia Swiss Inggris Amerika Serikat Korea Jumlah *Data berdasarkan LKPP Tahun 2005 Audited POKOK USD Ribu APBN-P I BUNGA USD Ribu TOTAL USD Ribu POKOK USD Ribu APBN-P II BUNGA USD Ribu TOTAL USD Ribu 61.710,1 65.551,6 15.010,6 19.715,9 5.301,5 1.671,6 102.847,7 148.113,5 19.142,2 1.028.577,5 78.718,0 18.775,0 2.573,2 20.869,4 102.231,9 122.344,4 - 26.675,9 48.128,7 3.931,5 6.690,6 1.681,0 532,5 69.594,1 121.707,0 2.869,1 642.928,7 44.939,5 259,0 14.117,6 1.011,5 16.345,7 78.555,0 79.561,9 - 88.386,0 113.680,3 18.942,1 26.406,5 6.982,5 2.204,1 172.441,8 269.820,5 22.011,3 1.671.506,2 123.657,5 259,0 32.892,6 3.584,7 37.215,1 180.786,9 201.906,3 - 3.862,1 11.107,4 15.107,4 16.679,8 5.301,5 1.726,7 102.847,7 134.685,5 3.188,0 986.631,1 80.384,8 18.774,9 2.573,2 20.869,4 100.203,0 42.914,7 - 11.753,1 9.149,6 5.757,6 4.702,4 1.763,1 613,1 69.836,4 106.136,8 692,3 575.317,9 44.709,5 444,2 12.966,7 1.743,8 16.345,7 36.350,5 37.873,9 - 15.615,2 20.257,0 20.865,0 21.382,2 7.064,6 2.339,8 172.684,1 240.822,3 3.880,3 1.561.949,0 125.094,3 444,2 31.741,6 4.317,0 37.215,1 136.553,5 80.788,6 - 1.813.154,1 1.159.529,3 2.972.683,4 1.546.857,2 936.156,6 2.483.013,8 Daftar Neraca -148 - Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun 2006 (Unaudited) Daftar 21 PT. PERUSAHAAN PENGELOLA ASET (PERSERO)* RINGKASAN ASET NEGARA YANG DIKELOLA PPA UNTUK PERIODE 01 JANUARI 2005 - 31 DESEMBER 2005 SALDO AKHIR MUTASI PERIODE BERJALAN SALDO AKHIR PERIODE SEBELUMNYA NO JENIS ASET SATUAN ASET 31 Desember 2004 MUTASI SERAH KELOLA MUTASI TRANSAKSI ITEM NILAI ASET ITEM NILAI ITEM ASET (Rp) ASET ASET ASET 1 Aset Saham Bank Bank 2 Aset Saham Non Bank Perusahaan 3 Aset Hak Tagih Debitur 4 Aset Properti Unit 5 Surat Berharga Perusahaan 11 6 Saham dan Kredit Perusahaan 2 2.689.094.979.354 312.116.513.390 3.438.933.859.464 2.162.342.425.241 17.708.532.590 641.188.716.198 2.015 9.261.385.026.237 JUMLAH PERIODE BERJALAN 9 23 1.148 822 ** PROSES - (49.032.518.536) (3) 1 3.652.808.038 - 16.132.899.605 73 378.761.840.990 (2) 3.113 943.733.998.770 - ITEM NILAI ASET (Rp) ASET (Rp) 6 674.050.038.521 - 24 315.769.321.428 17.020.373.243 1.006.509.885 1.219 3.818.702.210.339 - - - 3.935 3.106.076.424.011 - - 427.900.381 (427.900.381) 11 17.280.632.209 2 332.336.666.251 - 68.428.713.477 (12.012.552.300) 4 961.512.830.149 3.189 1.609.452.795.513 6.643.252.818.636 (1.977.446.365.093) 5.199 8.893.391.456.657 (5) 6.541.242.931.930 31 Desember 2005 NILAI (1.966.012.422.297) Keterangan: *Data berdasarkan LKPP Tahun 2005 Audited **) Saldo setelah disesuaikan berdasarkan audit BPK Daftar Neraca -149 - Daftar 22 Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun 2006 (Unaudited) RINGKASAN DATA NOMINATIF ASET KREDIT YANG DISERAHKAN* KEPADA TIM PEMBERESAN (TP) (Dalam Rupiah) TP TP PENAWARAN CEK STATUS Belum Ditawarkan BERMASALAH BERPERKARA FREE & CLEAR UNKNOWN NON ATK INDIKASI LUNAS Pernah Ditawarkan BERMASALAH BERPERKARA FREE & CLEAR KARABHA DIGDAYA PT. TEXMACO UNKNOUWN TP. T O T A L TOTAL BALANCE NILAI PENGALIHAN 7.063.438.160.103 3.274.115.441.176 33.093.295.968 516.997.385.043 2.999.702.962 5.836 261 7.855.889.267 36.441.744.438 130.012.423 1.759.476.634.621 19.356.054.567.588 609.339.364.979 1.017.973.300.346 28.711.008.344.460 2.744.775.323.146 229 920 80.854.180.204 164.521.628.544 471.395.902.288 338.422.137.664 65.089.271.520.392 1.099.621.502.074 *Data berdasarkan LKPP Tahun 2005 Audited Daftar Neraca -150 - Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun 2006 (Unaudited) Daftar 23 PIUTANG NEGARA NON PERBANKAN INSTANSI PEMERINTAH DAN LEMBAGA NEGARA* (dalam rupiah) No. Kementerian Negara/Lembaga 1 Dep. Kehutanan 2 Dep. Agama 3 Dep. Pertanian 4 Depdiknas 5 Dep. Perhubungan 6 Pemda 7 Dep. ESDM 8 Depnakertrans Jumlah 219.344.125.374 33.318.288 18.580.515.766 20.050.000 4.960.000 1.738.569.671 19.667.807.052 99.318.472 9 Dep. Kimpraswil 10 Dep. Keuangan 385.172.797.452 2.321.200.185 11 Dep. Kesehatan 4.264.738.331 12 Deperindag 1.107.544.813 13 14 Depkeham Bakorsutanal 15 Batan 16 BPN 17 BPPT* 18 BPS 19 IJJDI 20 21 BPK LEMIGAS 15.308.780 66.130.118.869 5.271.597.133 507.682.461 48.651.421.067 4.504.493.887 47.518.143 1.990.054.501 1.156.209.984 Jumlah 780.629.350.227 *Data berdasarkan LKPP Tahun 2005 Audited Dikonversikan dengan kurs tengah BI per tanggal 31 Desember 2005 Daftar Neraca -151 - Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun 2006 (Unaudited) Daftar 24 DATA ASSET * KONTRAKTOR KONTRAK KERJA SAMA SUB DINAS KONSOLIDASI ASSET KKKS, DINAS MANAJEMEN RESIKO DAN PERPAJAKAN, DIVISI PENGENDALIAN FINANSIAL BPMIGAS Producing No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 OPERATOR BP INDONESIA (Ex. ARCO) BUMI SIAK PUSAKO (Ex.Caltex) CHEVRON PACIFIC INDONESIA CHEVRON PACIFIC INDONESIA CHEVRON PACIFIC INDONESIA CHEVRON PACIFIC INDONESIA CHEVRON PACIFIC INDONESIA CAMAR RES.(Ex.Enterprise,Gfb,INDO PACIFIC) CNOOC SE.BV. (Ex.Maxus,Ypf Maxus) CONOCO PHILLIPS. (Ex.Asamera,Gulf res.) CONOCO PHILLIPS CONOCO PHILL.IPS (Ex.Asamera,Gulf res.) CONOCO PHILLIPS (Ex.Conoco) COSTA INT'L (Ex.Japex Petr.) ENERGY EQUITY (Ex. BP) EMP KANGEAN LTD. (Ex.Arbni,Bp Ind.) EXXONMOBIL OIL INDONESIA EXXONMOBIL OIL INDONESIA EXXONMOBIL OIL INDONESIA KODECO KUFPEC KALREZ PETR. (Ex. AGL,Santos) KONDUR PETR. (Ex.Lasmo) LAPINDO (Ex.Huffco) MEDCO E&P (Ex.Bonham,Enim,Eel,Amerada,Exspan) MEDCO E&P (Ex.Stanvac,Exspan) MEDCO E&P (Ex.Stanvac,Exspan) MEDCO E&P (Ex.Tesoro,Phillips,Exspan) PETROCHINA (Ex.Trend, Santa fe,Devon) PETROCHINA (Ex.Trend,Santa fe Devon) PETROCHINA (Ex.Trend,Santa fe,Devon) PETROCHINA (Ex.Trend,Santa fe,Devon) PETROSELAT LTD. (Ex.Petronusa bb.) PREMIER OIL NATUNA SEA B.V. (Ex.Amoseas) STAR ENERGY (Ex.Marathon,Clyde,Gulf,conocop.) TOTAL E&P INDONESIE TALISMAN ENERGY (Ex.Bow V.Ex.CNWE.) YPF AMERADA HESS (Ex.Elf Aqut.Saga,Ypf) VICO INDONESIA WILAYAH KERJA Onw. Java Sea CPP Area - C. Sumatra MFK Area - C. Sumatra Rumbai C.sum.(Kangguru) C&T Siak C.Sum.(Blok I,II,III.) Makassar Strait E. Kal. W. Pasir + Attaka Bawean Block S.E. Sumatra Corridor - S. Sumatra South Jambi North Sumatra Blok "A" Natuna Sea Blok "B" Gebang - Sumatra Utara Sengkang - South Sulawesi Kangean Block Java Sea Bee Block NSO Pase Aceh W. Madura Block Seram non Bula Bula - Seram Malacca Strait Brantas - Jawa Timur Lematang Blok - S. Sumatra Barisan-Rimau C/S.Sumatra Kampar, C/S. SUM. Ext. Tarakan Kaltim. Kepala Burung - Irian Jaya Jabung - Jambi Tuban East Java Salawati - Irian Jaya Selat panjang - Riau Natuna "A" Kakap Block Natuna Mahakam Ogan Komering-Sumsel. Jambi Merang E. Kalimantan DTT 19-01-1967 09-08-1975 25-11-1963 09-08-1975 25-09-1963 14-03-1973 28-08-1968 12-02-1981 06-09-1968 20-12-1983 26-01-1990 01-09-1961 16-10-1968 29-11-1985 25-04-1995 14-11-1980 15-01-1970 18-02-1981 16-07-1968 07-05-1981 22-05-2000 22-05-2000 05-08-1970 23-04-1990 06-04-1987 23-04-1973 28-11-1963 14-01-1982 15-10-1970 27-02-1993 29-02-1988 23-04-1990 06-09-1991 16-10-1989 22-03-1975 31-03-1966 29-02-1988 10-02-1989 08-08-1968 JUMLAH *Data berdasarkan LKPP Tahun 2005 Audited STATUS PSC-EXT PSC PSC PSC PSC PSC PSC-EXT PSC PSC-EXT PSC JOB PSC-EXT PSC-EXT PSCJOB PSC PSC PSC PSC PSC-EXT JOA PSC PSC PSC PSC PSC PSC PSC PSC PSC PSC JOB JOB PSC PSC PSC PSC-EXT JOB JOB PSC-EXT ONS/OFF A. CODE OPR.CODE OFF 03 010 ONS 02 029 ONS 02 018 ONS 02 016 ONS 02 092 OFF 04 051 ONS/OFF 04 030 ONS/OFF 03 063 OFF 02 011 ONS 02 012 ONS 02 074 ONS 02 004 OFF 02 017 ONS/OFF 02 034 ONS 03 003 ONS/OFF 03 062 ONS/OFF 02 019 ONS 02 027 ONS 02 066 OFF 03 069 ONS 05 136 ONS 05 036 ONS/OFF 02 033 ONS/OFF 03 021 ONS 02 031 ONS 02 067 ONS 02 168 ONS 04 078 ONS 05 042 ONS 02 046 ONS 03 022 ONS/OFF 05 081 ONS 02 070 OFF 02 014 OFF 02 025 ONS/OFF 04 013 ONS 02 044 ONS 02 050 ONS 04 047 KETERANGAN Produksi/Di Extend Produksi Produksi Produksi/Di Extend Produksi/Di Extend Produksi/Di Extend Produksi/Di Extend Produksi Produksi/Di Extend Produksi/Di Extend Produksi Produksi/Di Extend Produksi/Di Extend Produksi Produksi Produksi Produksi Produksi Produksi/Di Extend Produksi Produksi Produksi/Di Extend Produksi/Di Extend Produksi Produksi Produksi Produksi/Di Extend Produksi/Di Extend Produksi/Di Extend Produksi Produksi Produksi Produksi Produksi Produksi Produksi/Di Extend Produksi Evaluasi Utn.Pgbgn. Produksi/Di Extend ITEMS 7.895 8.697 430 131.661 975 515 9.782 119 6.148 1.396 242 623 4.041 424 458 565 17.050 630 66 788 1.932 1.339 2.254 369 14 1.807 1.439 206 8.923 2.253 863 349 248 568 1.283 7.168 1.340 70 11.213 ASSET COST (US$) 2.647.264.123,00 274.727.104,00 5.020.314,00 4.007.237.971,00 19.976.132,00 431.967.652,00 712.096.737,00 8.085.684,00 1.318.696.935,00 624.270.722,00 42.262.592,00 10.168.904,00 1.821.846.296,00 41.369.426,00 18.029.685,00 62.193.893,00 1.510.327.000,00 472.098.000,00 73.405.000,00 62.169.220,00 82.664.027,07 7.231.766,00 270.561.132,00 14.674.164,00 6.101.183,00 108.310.211,46 186.182.397,87 26.095.680,10 123.952.118,00 529.719.003,00 94.771.558,00 22.181.953,00 2.001.064,53 389.156.646,00 364.964.274,00 3.613.126.919,00 45.237.271,00 9.209.369,00 ACCUM. DEPR. 2.545.079.527,00 272.534.470,00 5.020.084,00 3.779.853.084,00 19.142.617,00 243.733.849,00 663.553.649,00 8.072.000,00 1.274.424.260,00 618.183.369,00 8.789.892,00 10.168.904,00 1.286.236.769,00 40.294.439,00 17.652.849,00 15.571.269,00 1.461.747.000,00 233.729.000,00 39.166.000,00 43.488.110,00 36.811.069,35 7.110.804,00 265.519.656,00 8.320.748,00 6.101.183,00 89.335.615,18 153.931.969,29 24.805.864,77 120.818.784,00 167.007.884,00 87.226.441,00 20.527.083,00 1.875.629,29 355.899.306,00 361.094.747,00 2.416.627.053,00 41.672.349,00 9.131.772,00 236.143 1.103.613.701,00 21.162.967.828,03 1.053.386.275,00 17.813.645.373,88 BOOK VALUE 102.184.596,00 2.192.634,00 230,00 227.384.887,00 833.515,00 188.233.803,00 48.543.088,00 13.684,00 44.272.675,00 6.087.353,00 33.472.700,00 535.609.527,00 1.074.987,00 376.836,00 46.622.624,00 48.580.000,00 238.369.000,00 34.239.000,00 18.681.110,00 45.852.957,72 120.962,00 5.041.476,00 6.353.416,00 18.974.596,28 32.250.428,58 1.289.815,33 3.133.334,00 362.711.119,00 7.545.117,00 1.654.870,00 125.435,24 33.257.340,00 3.869.527,00 1.196.499.866,00 3.564.922,00 77.597,00 50.227.426,00 3.349.322.454,15 Rp 208.031.973.749.535 175.108.134.025.240 32.923.839.724.295 Keterangan: Jumlah dalam rupiah berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia tanggal 31 Desember 2005 1USD=Rp9.830,00 Daftar Neraca -152 - Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun 2006 (Unaudited) Daftar 24 Daftar Neraca -153 - Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun 2006 (Unaudited) Daftar 24 DATA ASSET * KONTRAKTOR KONTRAK KERJA SAMA II. Non Producing No 1 2 3 4 5 6 7 8 OPERATOR Elnusa Bangkanai BP INDONESIA ( Ex. ARCO) BP Muturi - BG Holding Muturi ENI AMBALAT LTD. (Ex. Shell bv,Lasmo) ENI BUKAT LTD. (Ex. Shell bv,Lasmo) ENI KRUENG MANE LTD. (Ex. Lasmo) LASMO RUNTU Ltd. JOB PERTAMINA LASMO Ltd. WILAYAH KERJA Bangkanai - C.E. Kalimantan Tangguh - Irian Jaya Muturi Ambalat - Lepas Pantai Kaltim Bukat - Kalimantan Timur Krueng Mane - N. Sumatera Runtu Malagot DTT 04/12/1997 27/02/1993 STATUS PSC PSC 27/09/1999 24/02/1998 27/09/1999 PSC PSC PSC PSC PSC ONS/OFF A. CODE OPR.CODE ONS/OFF 03 170A ONS 05 055 OFF OFF OFF 04 04 01 04 05 037 072 059 084 081 KETERANGAN Non Producing Non Producing Non Producing Non Producing Non Producing Non Producing Non Producing Non Producing ITEMS 173 36 198 2 57 43 243 28 780 JUMLAH *Data berdasarkan LKPP Tahun 2005 Audited Rp ASSET COST (US$) 19.246,10 882.594,00 333.351,00 4.310,00 341.030,00 155.133,00 540.546,00 45.264,00 ACCUM. DEPR. 13.166,50 878.277,00 333.351,00 3.771,00 260.596,00 153.787,00 540.546,00 45.264,00 2.321.474,10 2.228.758,50 BOOK VALUE 6.079,60 4.317,00 539,00 80.434,00 1.346,00 92.715,60 22.820.090.403,00 21.908.696.055,00 911.394.348,00 Keterangan: Jumlah dalam rupiah berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia tanggal 31 Desember 2005 1USD=Rp9.830,00 DATA ASET* ASET NEGARA DIBAWAH PENGELOLAAN INTERNAL BPMIGAS III. NO NAMA PERKIRAAN 1 2 3 4 5 Peralatan Peralatan Peralatan Peralatan Peralatan COST (Rp) Kantor - Alat Tulis Kantor - Kantor Pusat Kantor - Furniture - Kantor Pusat Kantor - Komputer - Kantor Pusat Telekomunikasi Lainnya - Kantor Pusat Kantor Lainnya - Kantor Pusat 25.039.619,00 952.562.142,00 12.358.127.458,00 26.400.000,00 1.831.565.835,00 Total 15.193.695.054,00 *Data berdasarkan LKPP Tahun 2005 Audited Daftar Neraca -154 - Daftar 25 Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun 2006 (Unaudited) BAGIAN LANCAR UTANG JANGKA PANJANG LUAR NEGERI* PROJECTED DEBT SERVICE: JANUARY - DECEMBER 2006 (IDR) Local currency/ IDR units; Exchange rates at: 31.12.2005 ) FIN_SOURCE JAN FEB MAR APR MAY JUN JUL AUG SEP OCT NOV DEC TOTAL PRINCIPAL 489.195.789.020 293.361.870.410 1.443.843.395.260 0 0 0 0 0 0 0 82.947.397.870 0 0 0 0 22.388.886.640 0 9.030.879.980 0 843.010.970 6.356.422.050 0 96.442.130 10.437.651.280 0 1.011.605.300 6.775.533.930 56.940.432.280 1.011.351.764.640 1.405.423.685.640 947.032.609.970 635.086.800.170 786.826.975.880 2.596.479.636.450 923.683.568.250 1.456.027.591.790 855.265.313.410 684.977.058.150 680.750.443.220 2.788.361.993.360 14.771.267.440.930 BILATERAL BONDS AND NOTES COMMERCIAL CRDT. EXPORT CREDIT 45.759.062.860 LEASING MULTILATERAL TOTAL PRINCIPAL 1.446.226.816.380 26.414.822.120 549.267.253.240 38.939.539.680 1.953.083.910.820 146.418.203.880 990.658.975.690 57.508.793.050 2.643.641.253.540 15.852.782.020 45.758.964.560 26.414.822.120 554.465.042.680 30.367.779.680 2.083.688.062.880 135.847.788.620 1.039.537.726.670 57.508.793.050 6.386.734.378.650 15.852.782.020 2.160.469.603.080 1.163.755.878.210 2.025.542.855.970 1.695.749.413.100 1.533.148.709.340 1.339.456.197.250 2.227.308.334.200 1.201.328.232.000 2.053.946.149.470 1.660.240.130.560 1.604.721.342.370 1.399.960.623.820 3.729.165.106.240,00 4.041.821.202.350,00 3.569.813.138.840,00 4.430.338.327.970,00 3.368.986.464.930,00 6.601.786.291.310,00 3.490.112.737.420,00 4.210.657.881.170,00 3.504.481.936.520,00 4.564.753.040.210,00 3.383.529.910.610,00 10.597.685.311.780,00 *Data berdasarkan LKPP Tahun 2005 Audited Daftar Neraca -154 - 19.873.704.475.240 82.947.397.870 642.644.133.660 20.065.627.469.370 55.493.131.349.350 Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun 2006 (Unaudited) Daftar 26 BAGIAN LANCAR UTANG OBLIGASI DALAM NEGERI* (Dalam Rupiah) No. Series Maturity Date FR0004 15/02/2006 VARIABLE RATE BOND 1. VR0009 2. VR0010 Rate (%) 13.317.430.000.000,00 FIXED RATE BOND 1. Principle Outstanding 13.317.430.000.000,00 12,12500 10.308.250.000.000,00 25/03/2006 25/10/2006 3.229.756.000.000,00 7.078.494.000.000,00 12,83331 12,08651 Accrued Principle Indexation 1) Indexed 2) Principle BookValue 0 13.317.430.000.000,00 0 13.317.430.000.000,00 0 13.317.430.000.000,00 0 13.317.430.000.000,00 0 10.308.250.000.000,00 0 10.308.250.000.000,00 0 0 3.229.756.000.000,00 7.078.494.000.000,00 0 0 3.229.756.000.000,00 7.078.494.000.000,00 0 HEDGE BOND 0 0 1. 2. CPI INDEX LINKED BOND 3) 1. 2. 3. 4. Unamortized Prem/(Disc) SU002 SU002 SU004 SU004 GRAND TOTAL 8.689.340.240.480,00 01/04/2005 01/10/2005 01/06/2005 01/12/2005 1.249.242.898.583,00 1.249.242.898.583,00 3.095.427.221.657,00 3.095.427.221.657,00 32.315.020.240.480,00 3,00000 3,00000 3,00000 3,00000 0 8.689.340.240.480,00 0 8.689.340.240.480,00 0 0 0 0 1.249.242.898.583,00 1.249.242.898.583,00 3.095.427.221.657,00 3.095.427.221.657,00 0 0 0 0 1.249.242.898.583,00 1.249.242.898.583,00 3.095.427.221.657,00 3.095.427.221.657,00 32.315.020.240.480,00 0 32.315.020.240.480,00 *Data berdasarkan LKPP Tahun 2005 Audited 1) Applied to hedge bonds 2) Net after accrued principle indexation Daftar Neraca -155 - Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun 2006 (Unaudited) Daftar 26 3) CPI indexed link bond is an amortized bonds Daftar Neraca -156 - Daftar 27 Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun 2006 (Unaudited) UTANG BUNGA DAN KEWAJIBAN LUAR NEGERI LAINNYA* PROJECTED DEBT SERVICE: JANUARY - DECEMBER 2006 (IDR) Local currency/ IDR units; Exchange rates at: 31.12.2005 ) FIN_SOURCE JAN FEB MAR APR MAY JUN JUL AUG SEP 455.675.125.310 314.720.199.510 245.350.587.440 544.234.833.890 443.514.697.720 2.061.060.228.600 0 63.687.134.820 0 0 0 0 941.104.540 0 7.083.173.610 0 528.824.510 240.634.536.810 295.623.419.190 220.539.942.680 162.865.415.830 145.158.803.940 OCT NOV DEC TOTAL 303.592.531.380 295.627.567.450 269.552.067.100 557.866.900.950 433.453.309.350 2.507.004.106.090 8.431.652.154.790 0 63.687.134.820 0 0 0 0 127.374.269.640 8.154.859.870 0 0 7.029.511.640 0 522.444.840 7.993.461.100 32.253.380.110 1.496.073.989.470 184.251.052.670 281.538.828.080 208.521.597.910 173.729.787.410 121.750.654.430 1.453.461.273.690 4.984.149.302.110 INTERST BILATERAL BONDS AND NOTES COMMERCIAL CREDIT EXPORT CREDIT 2.663.143.600 1.994.251.420 1.641.098.840 10.681.454.940 6.894.142.710 1.197.972.270 1.718.008.760 1.509.642.250 1.136.751.030 8.140.635.860 5.658.845.930 815.526.290 44.051.473.900 972.741.775.710 488.094.740.550 489.294.472.390 661.042.541.630 676.453.347.190 797.870.813.770 910.386.409.290 481.254.653.010 441.731.319.460 634.803.548.720 668.233.796.090 773.279.702.400 7.995.187.120.210 1.672.655.685.970 1.164.119.745.490 963.909.274.960 1.378.824.246.290 1.272.549.816.070 4.364.357.863.980 1.399.948.002.100 1.123.617.825.610 927.971.247.140 1.374.540.872.940 1.229.619.050.640 4.742.554.069.570 21.614.667.700.760 LEASING MULTILATERAL TOTAL INTERST FEES BILATERAL EXPORT CREDIT 1.851.962.170 536.688.510 192.736.810 570.582.350 757.548.950 1.939.459.000 1.574.874.130 516.045.510 171.268.090 577.001.340 622.111.210 5.243.233.530 14.553.511.600 22.750.473.360 18.796.965.320 1.195.593.410 1.005.677.810 1.241.873.050 1.987.714.470 766.523.740 1.871.032.370 587.027.940 139.359.910 732.413.640 841.801.880 51.916.456.900 131.368.120 15.931.815.220 1.038.696.780 8.406.321.100 6.467.569.860 9.902.997.580 27.818.900 3.893.112.520 988.701.400 4.391.581.990 9.292.151.550 7.812.598.930 24.733.803.650 35.265.469.050 2.427.027.000 9.982.581.260 8.466.991.860 13.830.171.050 2.369.216.770 6.280.190.400 1.746.997.430 5.107.943.240 10.646.676.400 13.897.634.340 1.697.389.489.620 1.199.385.214.540 966.336.301.960 1.388.806.827.550 1.281.016.807.930 4.378.188.035.030 1.402.317.218.870 1.129.898.016.010 929.718.244.570 1.379.648.816.180 1.240.265.727.040 4.756.451.703.910 MULTILATERAL TOTAL FEES Total bunga dan kewajiban LN lainnya 68.284.733.950 134.754.702.450 21.749.422.403.210 *Data berdasarkan LKPP Tahun 2005 Audited Daftar Neraca -156 - Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun 2006 (Unaudited) Daftar 28 UTANG BUNGA OBLIGASI NEGARA* (Dalam Rupiah) Maturity No. Series Date Principle Rate (%) 189.156.022.000.000 FIXED RATE BOND Accrued Indexed Principle Principle Accrued Interest 0 189.156.022.000.000 5.367.441.925.390 1 FR0002 15/06/2009 20.011.798.000.000 14,00000 0 20.011.798.000.000 123.152.604.892 2 FR0004 15/02/2006 13.317.430.000.000 12,12500 0 13.317.430.000.000 605.530.224.670 3 FR0005 15/07/2007 15.992.245.000.000 12,25000 0 15.992.245.000.000 899.675.726.965 4 FR0010 15/03/2010 12.012.678.000.000 13,15000 0 12.012.678.000.000 466.920.781.182 5 FR0011 15/05/2010 800.000.000.000 13,55000 0 800.000.000.000 13.774.400.000 6 FR0012 15/05/2010 2.488.141.000.000 12,62500 0 2.488.141.000.000 39.917.246.063 7 FR0013 15/09/2010 5.453.601.000.000 15,42500 0 5.453.601.000.000 248.646.030.393 8 FR0014 15/11/2010 1.349.947.000.000 15,57500 0 1.349.947.000.000 26.716.801.077 9 FR0015 15/02/2011 7.264.938.000.000 13,40000 0 7.264.938.000.000 365.063.134.500 10 FR0016 15/08/2011 7.264.937.000.000 13,45000 0 7.264.937.000.000 366.421.627.469 11 FR0017 15/01/2012 7.209.063.000.000 13,15000 0 7.209.063.000.000 435.355.314.570 12 FR0018 15/07/2012 7.209.062.000.000 13,17500 0 7.209.062.000.000 436.184.296.310 13 FR0019 15/06/2013 11.856.341.000.000 14,25000 0 11.856.341.000.000 74.268.120.024 14 FR0020 15/12/2013 11.856.341.000.000 14,27500 0 11.856.341.000.000 74.398.539.775 15 FR0021 15/12/2010 3.000.000.000.000 14,50000 0 3.000.000.000.000 19.122.000.000 16 FR0022 15/09/2011 2.700.000.000.000 12,00000 0 2.700.000.000.000 95.769.000.000 17 FR0023 15/12/2012 11.332.500.000.000 11,00000 0 11.332.500.000.000 54.792.637.500 18 FR0024 15/10/2010 5.700.000.000.000 12,00000 0 5.700.000.000.000 144.694.500.000 19 FR0025 15/10/2011 8.804.000.000.000 10,00000 0 8.804.000.000.000 186.239.816.000 20 FR0026 15/10/2014 6.750.000.000.000 11,00000 0 6.750.000.000.000 157.065.750.000 21 FR0027 15/06/2015 5.000.000.000.000 9,50000 0 5.000.000.000.000 20.880.000.000 22 FR0028 15/07/2017 3.000.000.000.000 10,00000 0 3.000.000.000.000 137.772.000.000 23 FR0029 15/04/2007 4.670.000.000.000 9,50000 0 4.670.000.000.000 93.848.320.000 24 FR0030 15/05/2016 5.330.000.000.000 10,75000 0 5.330.000.000.000 72.807.800.000 25 FR0031 15/11/2020 7.223.000.000.000 11,00000 0 7.223.000.000.000 100.963.094.000 26 FR0032 15/07/2018 1.560.000.000.000 15,00000 0 1.560.000.000.000 107.462.160.000 0 210.683.330.000.000 2.769.243.440.150 210.683.330.000.000 VARIABLE RATE BOND 1 VR0009 25/03/2006 3.229.756.000.000 12,83331 0 3.229.756.000.000 6.908.448.084 2 VR0010 25/10/2006 7.078.494.000.000 12,08651 0 7.078.494.000.000 155.762.260.470 3 VR0011 25/02/2007 5.311.352.000.000 12,68922 0 5.311.352.000.000 65.929.812.376 4 VR0012 25/09/2007 8.465.924.000.000 12,83331 0 8.465.924.000.000 18.108.611.436 5 VR0013 25/01/2008 11.655.279.000.000 12,08651 0 11.655.279.000.000 256.474.414.395 6 VR0014 25/08/2008 13.658.625.000.000 12,68922 0 13.658.625.000.000 169.544.512.125 7 VR0015 25/12/2008 12.426.786.000.000 12,83331 12.426.786.000.000 26.580.895.254 8 VR0016 25/07/2009 13.363.032.000.000 12,08651 13.363.032.000.000 294.053.519.160 9 VR0017 25/06/2011 4.483.666.000.000 12,83331 0 4.483.666.000.000 9.590.561.574 10 VR0018 25/10/2012 1.065.483.000.000 12,08651 0 1.065.483.000.000 23.445.953.415 11 VR0019 25/12/2014 11.406.226.000.000 12,83331 0 11.406.226.000.000 24.397.917.414 12 VR0020 25/04/2015 9.899.007.000.000 12,08651 0 9.899.007.000.000 217.827.649.035 13 VR0021 25/11/2015 7.546.328.000.000 12,68922 0 7.546.328.000.000 93.672.569.464 14 VR0022 25/03/2016 9.666.749.000.000 12,83331 0 9.666.749.000.000 20.677.176.111 15 VR0023 25/10/2016 8.652.056.000.000 12,08651 0 8.652.056.000.000 190.388.492.280 16 VR0024 25/02/2017 9.909.300.000.000 12,68922 0 9.909.300.000.000 123.004.140.900 17 VR0025 25/09/2017 6.909.300.000.000 12,83331 0 6.909.300.000.000 14.778.992.700 18 VR0026 25/01/2018 5.442.142.000.000 12,08651 0 5.442.142.000.000 119.754.334.710 19 VR0027 25/07/2018 5.442.142.000.000 12,08651 0 5.442.142.000.000 119.754.334.710 20 VR0028 25/08/2018 7.033.994.000.000 12,68922 0 7.033.994.000.000 87.312.967.522 21 VR0029 25/08/2019 12.212.320.000.000 12,68922 0 12.212.320.000.000 151.591.528.160 22 VR0030 25/12/2019 10.503.015.000.000 12,83331 0 10.503.015.000.000 22.465.949.085 23 VR0031 25/07/2020 25.322.354.000.000 12,08651 0 25.322.354.000.000 557.218.399.770 0 HEDGE BOND - 1. 111.712.180.227.655 CPI INDEX LINKED BOND 0 111.712.180.227.655 441.219.699.238 1. SU002 01/04/2018 31.231.072.464.569 3,00000 0 31.231.072.464.569 236.158.246.581 2. SU004 01/12/2018 80.481.107.763.086 3,00000 0 80.481.107.763.086 205.061.452.657 0 144.536.094.294.530 59.699.691.122 0 144.536.094.294.530 59.699.691.122 144.536.094.294.530 SRBI 1. SRBI01 01/08/2033 144.536.094.294.530 0.10000 Daftar Neraca -157 - Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun 2006 (Unaudited) Daftar 28 Maturity No. Series INTERNATIONAL BOND Date Principle 33.332.000.000.000 Rate (%) Accrued Indexed Principle Principle 1.073.000.000.000 34.405.000.000.000 Accrued Interest 766.566.416.880 Daftar Neraca -158 - Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun 2006 (Unaudited) Daftar 28 Maturity Accrued Indexed Principle Principle Accrued Interest No. Series Date 1 RI0014 10/03/2014 8.554.000.000.000 6,75000 1.276.000.000.000 9.830.000.000.000 205.289.502.762 2 RI0014 10/03/2015 9.613.000.000.000 7,25000 217.000.000.000 9.830.000.000.000 140.968.681.319 3 RI0014 10/03/2016 9.099.000.000.000 7,50000 (252.000.000.000) 8.847.000.000.000 310.125.815.217 4 RI0014 10/03/2035 6.066.000.000.000 8,50000 (168.000.000.000) 5.898.000.000.000 110.182.417.582 1.073.000.000.000 690.492.626.522.185 9.404.171.172.780 GRAND TOTAL Principle 689.419.626.522.185 Rate (%) *Data berdasarkan LKPP Tahun 2005 Audited Daftar Neraca -159 - Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun 2006 (Unaudited) Lampiran 29 INTEREST, ACCRUED INTEREST, AND ACCRUED INDEXATION FORMULA COMPUTATION FOR GOVERNMENT BONDS FIXED RATE BONDS Fixed rate bonds are long-term debt instruments paying a semi-annual coupon on a fixed rate basis and can be issued at par, discount or premium. Formula: (1) Coupon = Principal * Coupon Rate / Frequency of Coupon per Year (2) Monthly Interest Accrual = Principal * Coupon Rate / Frequency of Coupon per Year * Actual No of Days in Month / Actual No of Days in Current Coupon Period (3) Monthly Amortization of Discount = Discount Amount * Actual No of Days in Month / Actual No of Days from Issue Date to Maturity Date (4) Monthly Amortization of Premium = Premium Amount * Actual No of Days in Month / Actual No of Days from Issue Date to Maturity Date (5) Interest Accrual as at Value Date = Principal * Coupon Rate / Frequency of Coupon per Year * Actual No of Days from Last Coupon Date / Actual No of Days in Current Coupon Period (6) Unamortized Discount as at Value Date = Discount Amount * Actual No of Days to Maturity Date / Actual No of Days from Issue Date to Maturity Date (7) Unamortized Premium as at Value Date = Premium Amount * Actual No of Days Actual No of Days to Maturity Date / Actual No of Days from Issue Date to Maturity Date VARIABLE RATE BONDS Variable rate bonds are long-term debt instruments paying a quarterly coupon at a rate that is indexed to a particular reference rate, currently the SBI rate. The coupon rate is determined at the beginning of the repricing (or coupon) period. Formula: (1) Coupon = Principal * Coupon Rate / Frequency of Coupon per Year (2) Monthly Interest Accrual = Principal * Coupon Rate / Frequency of Coupon per Year * Actual No of Days in Month / Actual No of Days in Current Coupon Period (3) Interest Accrual as at Value Date = Principal * Coupon Rate / Frequency of Coupon per Year * Actual No of Days from Issue (Previous Coupon) Date / Actual No of Days in Current Coupon Period Daftar Neraca -159 - Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun 2006 (Unaudited) Daftar 30 OBLIGASI NEGARA JANGKA PANJANG* (Dalam Rupiah) No. Series Maturity Date FIXED RATE BOND Principle Outstanding Rate (%) 175.838.592.000.000,00 Accrued Principle Indexation 1) Indexed 2) Principle Unamortized Prem/(Disc) BookValue 0 175.838.592.000.000,00 (2.797.533.816.462,00) 173.041.058.183.538,00 1. FR0002 15/06/2009 20.011.798.000.000 14,00000 0 20.011.798.000.000 0 20.011.798.000.000 2. FR0005 15/07/2007 15.992.245.000.000 12,25000 0 15.992.245.000.000 0 15.992.245.000.000 3. FR0010 15/03/2010 12.012.678.000.000 13,15000 0 12.012.678.000.000 0 12.012.678.000.000 4 FR0011 15/05/2010 800.000.000.000 13,55000 0 800.000.000.000 0 800.000.000.000 5 FR0012 15/05/2010 2.488.141.000.000 12,62500 0 2.488.141.000.000 0 2.488.141.000.000 6 FR0013 15/09/2010 5.453.601.000.000 15,42500 0 5.453.601.000.000 0 5.453.601.000.000 7 FR0014 15/11/2010 1.349.947.000.000 15,57500 0 1.349.947.000.000 0 1.349.947.000.000 8 FR0015 15/02/2011 7.264.938.000.000 13,40000 0 7.264.938.000.000 0 7.264.938.000.000 9 FR0016 15/08/2011 7.264.937.000.000 13,45000 0 7.264.937.000.000 0 7.264.937.000.000 10 FR0017 15/01/2012 7.209.063.000.000 13,15000 0 7.209.063.000.000 0 7.209.063.000.000 11 FR0018 15/07/2012 7.209.062.000.000 13,17500 0 7.209.062.000.000 0 7.209.062.000.000 12 FR0019 15/06/2013 11.856.341.000.000 14,25000 0 11.856.341.000.000 0 11.856.341.000.000 13 FR0020 15/12/2013 11.856.341.000.000 14,27500 0 11.856.341.000.000 0 11.856.341.000.000 14 FR0021 15/12/2010 3.000.000.000.000 14,50000 0 3.000.000.000.000 (30.051.212.990,00) 2.969.948.787.010 15 FR0022 15/09/2011 2.700.000.000.000 12,00000 0 2.700.000.000.000 (20.022.495.896,00) 2.679.977.504.104 16 FR0023 15/12/2012 11.332.500.000.000 11,00000 0 11.332.500.000.000 (312.385.561.086,00) 11.020.114.438.914 17 FR0024 15/10/2010 5.700.000.000.000 12,00000 0 5.700.000.000.000 (176.995.115.814,00) 5.523.004.884.186 18 FR0025 15/10/2011 8.804.000.000.000 10,00000 0 8.804.000.000.000 (246.399.341.503,00) 8.557.600.658.497 19 FR0026 15/10/2014 6.750.000.000.000 11,00000 0 6.750.000.000.000 (155.885.026.787,00) 6.594.114.973.213 20 FR0027 15/06/2015 5.000.000.000.000 9,50000 0 5.000.000.000.000 (178.793.749.500,00) 4.821.206.250.500 21 FR0028 15/07/2017 3.000.000.000.000 10,00000 0 3.000.000.000.000 (81.704.154.790,00) 2.918.295.845.210 22 FR0029 15/04/2007 4.670.000.000.000 9,50000 0 4.670.000.000.000 (13.600.948.026,00) 4.656.399.051.974 23 FR0030 15/05/2016 5.330.000.000.000 10,75000 0 5.330.000.000.000 (163.989.770.818,00) 5.166.010.229.182 24 FR0031 15/11/2020 7.223.000.000.000 11,00000 0 7.223.000.000.000 (1.338.214.268.612,00) 5.884.785.731.388 25 FR0032 15/07/2018 1.560.000.000.000 15,00000 0 1.560.000.000.000 (79.492.170.640,00) 1.480.507.829.360 - 200.375.080.000.000 - 200.375.080.000.000 VARIABLE RATE BOND 200.375.080.000.000 1 VR0011 25/02/2007 5.311.352.000.000 12,68922 0 5.311.352.000.000 - 5.311.352.000.000 2 VR0012 25/09/2007 8.465.924.000.000 12,83331 0 8.465.924.000.000 - 8.465.924.000.000 3 VR0013 25/01/2008 11.655.279.000.000 12,08651 0 11.655.279.000.000 - 11.655.279.000.000 4 VR0014 25/08/2008 13.658.625.000.000 12,68922 0 13.658.625.000.000 - 13.658.625.000.000 5 VR0015 25/12/2008 12.426.786.000.000 12,83331 0 12.426.786.000.000 - 12.426.786.000.000 6 VR0016 25/07/2009 13.363.032.000.000 12,08651 0 13.363.032.000.000 - 13.363.032.000.000 7 VR0017 25/06/2011 4,483,666,000,000 12,83331 0 4,483,666,000,000 0 4,483,666,000,000 8 VR0018 25/10/2012 1,065,483,000,000 12,08651 0 1,065,483,000,000 0 1,065,483,000,000 9 VR0019 25/12/2014 11,406,226,000,000 12,83331 0 11,406,226,000,000 0 11,406,226,000,000 10 VR0020 25/04/2015 9,899,007,000,000 12,08651 0 9,899,007,000,000 0 9,899,007,000,000 11 VR0021 25/11/2015 7,546,328,000,000 12,68922 0 7,546,328,000,000 0 7,546,328,000,000 12 VR0022 25/03/2016 9,666,749,000,000 12,83331 0 9,666,749,000,000 0 9,666,749,000,000 13 VR0023 25/10/2016 8,652,056,000,000 12,08651 0 8,652,056,000,000 0 8,652,056,000,000 14 VR0024 25/02/2017 9,909,300,000,000 12,68922 0 9,909,300,000,000 0 9,909,300,000,000 15 VR0025 25/09/2017 6,909,300,000,000 12,83331 0 6,909,300,000,000 0 6,909,300,000,000 16 VR0026 25/01/2018 5,442,142,000,000 12,08651 0 5,442,142,000,000 0 5,442,142,000,000 17 VR0027 25/07/2018 5,442,142,000,000 12,08651 0 5,442,142,000,000 0 5,442,142,000,000 18 VR0028 25/08/2018 7,033,994,000,000 12,68922 0 7,033,994,000,000 0 7,033,994,000,000 19 VR0029 25/08/2019 12,212,320,000,000 12,68922 0 12,212,320,000,000 0 12,212,320,000,000 20 VR0030 25/12/2019 10,503,015,000,000 12,83331 0 10,503,015,000,000 0 10,503,015,000,000 21 VR0031 25/07/2020 25.322.354.000.000 12,08651 - 25.322.354.000.000 - 25.322.354.000.000 - 103.022.839.987.175 0 103.022.839.987.175 3,00000 3,00000 0 0 28.732.586.667.403 74.290.253.319.772 0 0 28.732.586.667.403 74.290.253.319.772 - 144.536.094.294.530 - 144.536.094.294.530 0.10000 0 144,536,094,294,530 0 144,536,094,294,530 1.073.000.000.000 34.405.000.000.000 (290.354.227.529) 34.114.645.772.471 1.276.000.000.000 (168.000.000.000) 217.000.000.000 (252.000.000.000) 9.830.000.000.000 5.898.000.000.000 9.830.000.000.000 8.847.000.000.000 (57.975.704.593) (78.096.785.106) (79.759.432.242) (74.522.305.588) 9.772.024.295.407 5.819.903.214.894 9.750.240.567.758 8.772.477.694.412 1.073.000.000.000 658.177.606.281.705 (3.087.888.043.991) 655.089.718.237.714 CPI INDEX LINKED BOND 3) 1. 2. SU002 SU004 01/04/2018 01/12/2018 SRBI01 01/08/2033 International Bond 1 2 3 4 28.732.586.667.403 74.290.253.319.772 144.536.094.294.530 SRBI 1. 103.022.839.987.175 R1014 R1035 R1015 R1016 GRAND TOTAL 03/10/2014 10/12/2035 20/4/2015 01/12/2016 144,536,094,294,530 33.332.000.000.000 8.554.000.000.000 6.066.000.000.000 9.613.000.000.000 9.099.000.000.000 657.104.606.281.705 6,75000 8,50000 7,25000 7,50000 *Data berdasarkan LKPP Tahun 2005 Audited 1) Applied to hedge bonds & International Bonds 2) Net after accrued principle indexation 3) CPI indexed link bond is an amortized bonds Daftar Neraca -160 - Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun 2006 (Unaudited) Daftar 31 SALDO REKENING - REKENING ESCROW SUBSIDI/PSO* (dalam rupiah) REKENING ESCROW No. BANK NAMA REKENING SALDO AKHIR NO. REKENING REKENING Cadangan Subsidi Pangan Tahun Anggaran 2001 0206-01-000089-30-1 Dirjen Perbendaharaan 65.921.450.580 1 BRI KCK Sudirman 2 BRI KCK Sudirman Rekening Cadangan Dana Subsidi Pangan TA 2003 0206-01-001939-30-5 Dirjen Perbendaharaan 155.178.346.179 3 Bank Bukopin Pusat Rekening Titipan Subsidi Pangan 1016053-01-1 Dirjen Perbendaharaan 382.856.718.142 1016977-01-9 Dirjen Perbendaharaan 54.080.596.335 0094720712 Dirjen Perbendaharaan 14.032.115.059 10560823 Dirjen Perbendaharaan 85.173.260.273 0094720701 Dirjen Perbendaharaan 4 Bank Bukopin Pusat Rekening Cadangan Dana Subsidi Pangan TA 2003 5 Bank BNI KCU Kramat Jakarta Cadangan Subsidi Bulog QQ Dirjen Perbendaharaan 6 Bank BNI KCU Kramat Jakarta Sub Account Cadangan Dana PSO 7 Bank BNI KCU Kramat Jakarta Cadangan Subsidi Pupuk QQ Dirjen Perbendaharaan Jumlah *Data berdasarkan LKPP Tahun 2005 Audited 440.559.422.376 1.197.801.908.944 Daftar Neraca -161 - Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun 2006 (Unaudited) Daftar 32 SALDO REKENING - REKENING ESCROW DANA BAGI HASIL* (dalam rupiah) REKENING ESCROW No. 1 BANK Bank BNI KCU Kramat Jakarta NAMA REKENING Sub Account DBH SDA Kehutanan SALDO AKHIR NO. REKENING REKENING 0010560801 Dirjen Perbendaharaan 319.809.134.906 2 Bank BNI KCU Kramat Jakarta Sub Account DBH SDA Perikanan 0010560798 Dirjen Perbendaharaan 61.337.704.291 3 Bank BNI KCU Kramat Jakarta Sub Account DBH SDA Pertambangan Umum 0010560812 Dirjen Perbendaharaan 306.599.060.957 4 Bank BNI KCU Kramat Jakarta Sub Account DAK DR 0013630358 Dirjen Perbendaharaan 1.605.121.953.562 5 Bank Indonesia Sub BUN Dana DAK DR Tahun 2002 Yang Belum Disalurkan 502,000,003 Dirjen Perbendaharaan 16.168.946.303 Jumlah *Data berdasarkan LKPP Tahun 2005 Audited 2.309.036.800.019 Daftar Neraca -162 - Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun 2006 (Unaudited) Daftar 33 LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN PENGELOLAAN SURAT UTANG NEGARA SEMESTER I TAHUN 2006 Laporan pertanggungjawaban pengelolaan Surat Utang Negara (SUN) ini disusun untuk memenuhi amanat pasal 16 Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2002 tentang Surat Utang Negara dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 76 Tahun 2005 tentang Tata Cara Penatausahaan, Pertanggungjawaban, dan Publikasi Informasi atas Pengelolaan Surat Utang Negara. Dalam pasal 16 UU dimaksud, disebutkan bahwa: (1) Menteri wajib menyelenggarakan penatausahaan dan membuat pertanggungjawaban atas pengelolaan Surat Utang Negara dan dana yang dikelola. (2) Pertanggungjawaban sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) disampaikan sebagai bagian dari pertanggungjawaban pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara. Selain itu, laporan ini juga disusun agar seluruh pihak yang berkepentingan dapat mengetahui secara jelas dan transparan informasi terkait dengan pengelolaan Surat Utang Negara. Hal ini sejalan dengan komitmen Pemerintah untuk mengelola keuangan negara secara transparan, profesional dan bertanggung jawab. Seluruh angka dan data yang digunakan dalam laporan ini meliputi realisasi selama satu tahun anggaran yang dimulai 1 Januari 2005 dan berakhir 31 Desember 2005, kecuali secara jelas dinyatakan lain. I. Portofolio SUN Surat Utang Negara berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2004 adalah surat berharga yang berupa surat pengakuan utang dalam mata uang Rupiah maupun valuta asing yang dijamin pembayaran bunga dan pokoknya oleh Negara Republik Indonesia, sesuai dengan masa berlakunya. Tujuan penerbitan SUN ialah untuk: (1) membiayai defisit APBN, (2) menutup kekurangan kas jangka pendek, dan (3) mengelola portofolio utang negara. A. Jenis SUN Secara umum SUN dapat dibedakan atas Surat Perbendaharaan Negara (SPN) yang berjangka waktu sampai dengan 12 bulan dan Obligasi Negara (ON) yang berjangka waktu lebih dari 12 bulan. Sampai akhir tahun 2005, Pemerintah baru menerbitkan ON dan belum pernah menerbitkan SPN. Menurut denominasi mata uangnya, ON yang telah diterbitkan Pemerintah dapat dikelompokkan ke dalam dua kelompok, yaitu ON berdenominasi Rupiah dan ON berdenominasi valuta asing. Menurut jenis tingkat bunganya, ON dapat dikelompokkan ke dalam ON dengan tingkat bunga tetap dan ON dengan tingkat bunga mengambang. 1. Obligasi Negara Berdenominasi Rupiah Obligasi negara berdenominasi Rupiah dapat dipisahkan ke dalam beberapa jenis, yaitu: a. Obligasi berbunga tetap (fixed rate bonds – FR) Obligasi jenis ini memiliki tingkat kupon yang ditetapkan pada saat penerbitan, dan dibayarkan secara periodik setiap 6 (enam) bulan. Berdasarkan posisi akhir tahun 2005, tingkat kupon obligasi jenis FR berkisar antara 9,5% sampai 15,575%, yang terdiri dari 26 seri, dengan masa jatuh tempo berkisar antara tahun 2006 sampai 2020. Obligasi jenis FR dapat diperdagangkan dan dipindahtangankan kepemilikannya di pasar sekunder. b. Obligasi berbunga mengambang (variable rate bonds – VR) Obligasi berbunga mengambang memiliki tingkat kupon yang ditetapkan secara periodik berdasarkan referensi tertentu. Dalam hal ini referensi yang digunakan ialah tingkat bunga SBI (Sertifikat Bank Indonesia) berjangka 3 bulan. Kupon dibayarkan secara periodik setiap 3 (tiga) bulan. Sampai akhir tahun 2005, terdapat 23 seri VR yang masa jatuh temponya berkisar antara tahun 2006 sampai Daftar Neraca - 163 - Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun 2006 (Unaudited) dengan 2020. Obligasi jenis VR dapat diperdagangkan dan dipindahtangankan kepemilikannya di pasar sekunder. c. Obligasi lindung nilai (hedge bonds – HB) Obligasi lindung nilai (HB) adalah obligasi yang diterbitkan dalam denominasi Rupiah dengan pembayaran kupon dan pokok yang disesuaikan atau diindeks terhadap perubahan kurs Rp/USD. Pada saat jatuh tempo pembayaran, baik pokok maupun kupon, nilai nominalnya akan disesuaikan terlebih dahulu terhadap nilai tukar Rp/USD yang berlaku. Apabila nilai tukar Rupiah terhadap USD pada saat jatuh tempo pembayaran melemah dibanding nilai tukar pada saat penerbitan, maka nilai nominal HB setelah indeksasi akan meningkat sehingga meningkatkan jumlah pembayaran pokok dan bunga yang jatuh tempo, dan sebaliknya. Sesuai dengan terms and condition-nya, pelunasan HB jatuh tempo dapat dilakukan dengan ON baru atau dengan tunai. Tingkat kupon HB ditetapkan secara periodik berdasarkan referensi tertentu, yaitu SIBOR (Singapore Inter Bank Offered Rate) + margin 2%. Kupon dibayarkan secara periodik setiap 3 (tiga) bulan sekali. Pada akhir tahun 2005 tidak terdapat lagi obligasi jenis ini. Obligasi seri HB terakhir telah dilunasi pada bulan Juni 2005. Obligasi jenis HB ini tidak dapat diperdagangkan. d. Surat utang kepada BI (SU) Dalam rangka program penjaminan perbankan dan BLBI (Bantuan Likuiditas Bank Indonesia), pada tahun 1998 dan 1999 Pemerintah menerbitkan empat seri SU, yaitu SU-001, SU-002, SU-003 dan SU-004, dengan total nominal sebesar Rp218,3 triliun. SU-001 dan SU-003 merupakan SU yang diterbitkan dalam rangka BLBI yang dikucurkan oleh Bank Indonesia saat krisis moneter tahun 1998/1999. SU-002 merupakan penyertaan modal negara pada Bank Ekspor Impor Indonesia. Sementara SU-004 merupakan surat utang yang diterbitkan dalam rangka program penjaminan Pemerintah. Sesuai dengan terms & conditions awalnya, Obligasi jenis ini memiliki tingkat bunga tetap sebesar 3% yang diperhitungkan atas pokok yang diindeks berdasarkan inflasi. Kupon dibayarkan secara periodik setiap 6 (enam) bulan sekali. Sementara pokok utang diamortisasi (dicicil) setiap enam bulan sekali secara proporsional atas dasar pokok yang telah diindeks. Pembayaran cicilan pokok dilakukan bersamaan dengan pembayaran bunga, dan dimulai setelah masa tenggang (grace period) berakhir. Sebagai bagian dari penyelesaian BLBI, Pemerintah dan BI telah sepakat untuk mengganti SU-001 dan SU-003 dengan menerbitkan surat utang jenis baru yaitu SRBI (Special Rate Bank Indonesia) pada tanggal 7 Agustus 2003. Adanya kesepakatan tersebut telah mengubah terms & conditions awal yang secara lebih rinci dijelaskan pada bagian tersendiri di bawah ini. Sementara untuk SU-002 dan SU-004, Pemerintah bersama dengan BI tengah membahas proses restrukturisasinya. Selain SU-001, SU-002, SU-003 dan SU-004, Pemerintah juga menerbitkan SU-005 untuk pembiayaan kredit program. Obligasi ini jatuh tempo tahun 2009, dan memiliki tingkat kupon yang ditetapkan berdasarkan tingkat bunga SBI berjangka 3 bulan. SU-005 memiliki plafon sebesar Rp9,97 triliun, namun demikian jumlah realisasi yang menjadi utang pemerintah hanyalah jumlah dana yang sudah disalurkan dalam rangka pembiayaan beberapa skim kredit program, yang per posisi akhir tahun 2005 berjumlah Rp2,58 triliun. Pada tanggal 6 September 2001, Pemerintah juga telah menerbitkan SU-006 sebesar nominal Rp40.000.000.000.000. Jumlah nominal atas SU-006 ini merupakan jumlah maksimum yang dapat ditarik oleh Pemerintah yang digunakan untuk program penjaminan perbankan, sehingga baru akan efektif menjadi utang jika memang sudah ditarik. Sampai 31 Desember 2005 Pemerintah belum menarik sama sekali, sehingga nilai utang Pemerintah atas SU-006 per tanggal 31 Desember 2005 adalah nol. e. SRBI (Special Rate Bank Indonesia) SRBI, yang lengkapnya SRBI-01/MK/2003, adalah surat utang yang diterbitkan oleh Pemerintah pada tanggal 7 Agustus 2003 sebagai pengganti SU-001 dan SU-003, dalam rangka penyelesaian bantuan likuiditas BI. Nilai nominal penerbitan SRBI Daftar Neraca - 164 - Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun 2006 (Unaudited) adalah sebesar Rp144.536.094.294.530 atau sama dengan jumlah nominal SU-001 dan SU-003. SRBI jatuh tempo tahun 2033 dengan tingkat kupon 0,1% setahun dihitung dari sisa pokok terutang yang dibayarkan secara periodik 2 (dua) kali setahun. Pelunasan SRBI dapat bersumber dari surplus Bank Indonesia yang menjadi bagian Pemerintah dan akan dilakukan apabila rasio modal terhadap kewajiban moneter BI telah mencapai di atas 10%. Dalam hal rasio modal terhadap kewajiban moneter Bank Indonesia kurang dari 3%, maka Pemerintah akan membayar charge kepada Bank Indonesia sebesar kekurangan dana yang diperlukan untuk mencapai rasio modal tersebut. 2. Obligasi Negara Berdenominasi Mata Uang Asing Sepanjang tahun 2005, Pemerintah telah dua kali menerbitkan ON berdenominasi USD (Dollar Amerika), yaitu INDO-15 pada tanggal 20 April 2005 dan INDO-16 & INDO-35 pada tanggal 12 Oktober 2005 dengan total nominal penerbitan sebesar USD2.500.000.000. INDO-15 diterbitkan dengan nilai nominal USD1.000.000.000. Obligasi ini jatuh tempo pada tanggal 20 April 2015 dengan tingkat kupon tetap sebesar 7,25% setahun. Sementara INDO-16 dan INDO-35 diterbitkan dengan nominal masing-masing sebesar USD900.000.000 dan USD600.000.000. INDO-16 memiliki kupon 7,50% dan jatuh tempo tanggal 12 Januari 2016, sementara INDO-35 memiliki kupon 8,5% dan jatuh tempo tanggal 12 Oktober 2035. Seluruh seri ON berdenominasi USD di atas dapat diperdagangkan/ diperjualbelikan. B. Saldo SUN dan Perubahannya Surat Utang Negara dapat berubah saldonya akibat adanya penerbitan baru, pelunasan, pembelian kembali atau oleh sebab lainnya. Posisi SUN per 31 Desember 2004 dan 31 Desember 2005 masing-masing dapat dilihat pada Lampiran 1 dan Lampiran 2. Adapun ringkasan perubahan posisi SUN tahun 2005 adalah sebagai berikut: Tabel 19: Ringkasan Perubahan Posisi SUN Tahun 2005 Obligasi Negara Seri Fixed Rate Seri Variable Rate Seri Hedge Bonds SU-nominal SU-diindeks SRBI Obl. internasional (USD) Obligasi internasional* Total 31 Desember 2004 (Juta Rp) 178.733.094 220.571.106 2.711.595 75.140.834 106.353.194 144.536.094 1.000.000.000 9.290.000 662.195.083 31 Desember 2005 (Juta Rp) 189.156.022 210.683.330 0 76.362.736 114.295.416 144.536.094 3.500.000.000 34.405.000 693.075.862 Selisih (Juta Rp) 10.422.928 -9.887.776 -2.711.595 7.942.222 25.115.000 30.880.779,00 * Kurs pada tanggal 31 Desember 2004 dan 30 Desember 2005 masing-masing sebesar Rp9.290/USD dan Rp9.830/USD. Memperhatikan tabel di atas, dapat dilihat adanya perubahan yang cukup signifikan berupa meningkatnya porsi SUN berbunga tetap (FR) dan menurunnya porsi SUN berbunga mengambang (VR). Hal ini sejalan dengan upaya Pemerintah untuk menurunkan risiko tingkat bunga. Namun demikian, di lain pihak porsi SUN berdenominasi USD meningkat, yang menunjukkan naiknya risiko nilai tukar Rp/USD. Pembahasan lebih lanjut mengenai portofolio dan risiko SUN akan dibahas pada butir 3.6. Pengelolaan Portofolio dan Risiko. Secara rinci, perubahan posisi SUN pada tabel di atas diakibatkan oleh hal-hal sebagai berikut: Saldo Awal (31 Desember 2004) Penerbitan (nominal): • Penerbitan ON Rupiah • Penerbitan INDO-15, 16 & 35 (plus penyesuaian kurs) • Penambahan SU-005 • Indeksasi SU-002 dan SU-004 • Penerbitan ON dalam rangka debt switching • Penerbitan ON pengganti HB jatuh tempo Total Penerbitan Rp662.195.083.250.061 22.540.000.000.000 25.115.000.000.000 1.221.902.000.000 6.720.320.272.124 5.673.000.000.000 2.865.356.000.000 Rp64.135.578.272.124 Daftar Neraca - 165 - Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun 2006 (Unaudited) Pelunasan/pembayaran pokok: • ON seri FR jatuh tempo • ON seri VR jatuh tempo • ON seri HB jatuh tempo (nominal) • Pembelian kembali (buyback) • Pelunasan dalam rangka debt switching • Program divestasi BPD Total Pelunasan Netto (Penerbitan-Pelunasan ON) Tahun 2004 Saldo akhir (30 Desember 2005) (13.712.072.000.000) (5.980.172.000.000) (2.711.595.000.000) (5.158.000.000.000) (5.673.000.000.000) (19.960.000.000) (33.254.799.000.000) 30.880.779.272.124 Rp693.075.862.522.185 Mengacu pada perubahan yang terjadi, maka struktur jatuh tempo pokok SUN yang dapat diperdagangkan (tradable bonds), pada akhir tahun 2004, akhir tahun 2005, dan perbandingannya adalah sebagai berikut: Struktur Jatuh Tempo SUN yang Dapat Diperdagangkan 31 Desember 2004 50,00 Triliun Rp 40,00 30,00 20,00 10,00 Total 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 Total 19,69 26,41 34,81 40,01 33,69 29,80 30,52 26,82 23,71 27,45 17,45 18,32 16,82 17,92 22,72 22,46 408,59 - - - - - - - - - 9,29 - - - - - - 9,29 VR 5,98 11,86 16,41 40,01 13,68 - 4,48 1,07 - 11,41 17,45 18,32 16,82 17,92 22,72 22,46 220,57 FR 13,71 14,55 18,40 - 20,01 29,80 26,03 25,75 23,71 6,75 - - - - - - 178,73 Int' Bonds Grafik 13: Struktur Jatuh Tempo SUN yang Dapat Diperdagangkan 31 Des 2004 Struktur Jatuh Tempo SUN yang Dapat Diperdagangkan 31 Desember 2005 50,00 Trillion Rp 40,00 30,00 20,00 10,00 Total 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2035 Total 23,63 34,44 37,74 33,37 30,80 30,52 26,82 23,71 27,99 32,28 32,50 19,82 19,48 22,72 32,55 5,90 434,24 - - - - - - - - 9,83 9,83 8,85 - - - - 5,90 34,41 VR 10,31 13,78 37,74 13,36 - 4,48 1,07 - 11,41 17,45 18,32 16,82 17,92 22,72 25,32 - 210,68 FR 13,32 20,66 - 20,01 30,80 26,03 25,75 23,71 6,75 5,00 5,33 3,00 1,56 - 7,22 - 189,16 Int'l Bonds Grafik 14: Struktur Jatuh Tempo SUN yang Dapat Diperdagangkan 31 Des 2005 Daftar Neraca - 166 - Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun 2006 (Unaudited) Perbandingan Struktur Jatuh Tempo SUN yang Dapat Diperdagangkan 31 Des 2004 - 30 Des 2005 50,00 Triliun Rp 40,00 30,00 20,00 10,00 - 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 31-Des-04 19,69 26,41 34,81 40,01 33,69 29,80 30,52 26,82 23,71 27,45 17,45 18,32 16,82 17,92 22,72 22,46 - 23,63 34,44 37,74 33,37 30,80 30,52 26,82 23,71 27,99 32,28 32,50 19,82 19,48 22,72 32,55 5,90 30-Des-05 - 2035 Grafik 15: Perbandingan Struktur Jatuh Tempo SUN yang Dapat Diperdagangkan Berdasarkan ketiga grafik di atas, dapat dilihat bahwa pengelolaan SUN tahun 2005 menunjukkan adanya upaya untuk menggeser porsi SUN yang jatuh tempo tahun 2006 – 2009 ke tahun-tahun berikutnya. Hal ini dimaksudkan untuk mengurangi risiko pendanaan kembali (refinancing risk) pada periode tersebut. Adanya spike di tahun 2015 dan 2016 sebagaimana ditunjukkan pada posisi akhir tahun 2005, lebih disebabkan oleh penerbitan SUN berdenominasi valas yang jatuh tempo tahun 2015 dan 2016. Pemerintah berupaya untuk mewujudkan struktur jatuh tempo yang smooth sehingga tidak ada tekanan fiskal pada tahun tertentu. Struktur jatuh tempo utang Pemerintah yang ideal ialah yang sesuai dengan daya dukung fiskal setiap tahunnya. Jadi, pada tahun-tahun dimana penerimaan negara diperkirakan meningkat, maka tahun-tahun itu memperoleh porsi jatuh tempo utang yang lebih besar. Namun demikian, mengingat sangat sulit memperkirakan penerimaan Pemerintah dalam jangka panjang, maka dalam rangka prudent debt management dapat diasumsikan struktur jatuh tempo yang baik ialah yang smooth (merata) dan dalam jumlah yang tidak terlampau tinggi setiap tahunnya. Saat ini Pemerintah memperkirakan jumlah jatuh tempo pokok (belum termasuk bunga) sebesar Rp35 triliun sampai Rp40 triliun setiap tahunnya sudah terlampau tinggi sehingga perlu dilakukan upaya-upaya untuk menurunkannya. Upaya tersebut antara lain ditempuh dengan pembelian kembali (buyback), pertukaran (debt switching/reprofiling) dan lain sebagainya. II. Kegiatan Pengelolaan SUN Tahun 2005 Dalam rangka pengelolaan SUN tahun 2005, DPR telah menyetujui penerapan konsep SUN neto (konsep net). Dengan konsep net, target pemenuhan kebutuhan pembiayaan defisit APBN melalui SUN dinyatakan dalam bentuk SUN neto, tidak lagi dipatok pada target penerimaan penerbitan bruto sebesar tertentu, sebagaimana APBN sebelumnya. Dengan penerapan konsep ini, Pemerintah memiliki fleksibilitas dalam menentukan jumlah SUN yang diterbitkan dan jumlah SUN yang dilunasi/dibeli kembali, sepanjang jumlah netonya tidak melebihi yang telah ditetapkan oleh DPR. Dalam APBN 2005, SUN neto ditetapkan sebesar Rp22.085.752.753.000. A. Penerbitan SUN Sepanjang tahun 2005, Pemerintah telah menerbitkan baik SUN dalam denominasi Rupiah maupun SUN dalam denominasi valas. Penerbitan dilakukan baik melalui lelang, bookbuilding, atau private placements. Daftar Neraca - 167 - Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun 2006 (Unaudited) 1. Penerbitan SUN Berdenominasi Rp Melalui Lelang Pada tahun 2005, Pemerintah telah melakukan lelang penerbitan SUN berdenominasi Rupiah sebanyak 10 (sepuluh) kali, yang diselenggarakan setiap bulan, mulai bulan Januari sampai Oktober. Oversubscription, yaitu jumlah bids yang masuk dibandingkan dengan jumlah target awal yang diumumkan, berkisar dari 1,02 kali sampai 6,18 kali dengan rata-rata 2,64 kali. Hal ini merupakan salah satu indikator masih cukup tingginya kepercayaan investor terhadap SUN. Dari 10 kali lelang yang telah dilakukan, terdapat dua kali lelang yaitu lelang bulan Maret dan Juli dimana Pemerintah memutuskan untuk tidak memenangkan bid yang masuk, dengan pertimbangan yield yang disampaikan oleh bidder umumnya terlampau tinggi jika dibandingkan dengan benchmark yield yang menjadi patokan Pemerintah. Total nilai nominal SUN yang diterbitkan Pemerintah tahun 2005 mencapai Rp22.540.000.000.000, dengan kupon berkisar antara 9,5% sampai 15%, dan waktu jatuh temponya bervariasi dari tahun 2007 sampai 2020. Jatuh tempo SUN yang diterbitkan Pemerintah merupakan hasil analisis yang mendalam dengan mempertimbangkan berbagai aspek, terutama: (i) struktur jatuh tempo yang sudah ada, (ii) pengembangan pasar sekunder SUN, dan (iii) analisis cost dan risk. Detail realisasi penerbitan SUN berdenominasi Rupiah tahun 2005 dapat dilihat pada Lampiran 3. 2. Penerbitan SUN dalam Rangka Pelunasan Hedge Bonds Jatuh Tempo Sebagaimana diketahui, Hedge Bonds (HB) adalah seri SUN yang pembayaran kupon dan pokoknya diindeks terhadap perubahan nilai tukar Rp/USD. SUN jenis ini tidak lagi diterbitkan di tahun 2005, dan sisa yang outstanding di awal tahun 2005 jatuh tempo seluruhnya pada tahun 2005. Sesuai dengan terms and condition-nya, HB yang jatuh tempo dapat dilunasi baik secara tunai maupun dengan menerbitkan SUN seri baru sebagai pengganti. SUN seri HB yang jatuh tempo sepanjang tahun 2005 dilunasi dengan menerbitkan SUN pengganti, dengan sedikit uang tunai. Secara umum nilai nominal SUN pengganti lebih besar daripada nilai nominal SUN seri HB yang jatuh tempo sebagai akibat lebih lemahnya nilai tukar Rupiah terhadap USD saat HB jatuh tempo dibandingkan saat HB dimaksud diterbitkan. Rincian penerbitan SUN pengganti HB yang jatuh tempo tahun 2005 adalah sebagai berikut: Tabel 20: SUN Pengganti Hedge Bonds yang Jatuh Tempo Tahun 2005 Seri HB0077 HB0078 HB0079 HB0080 HB0081 HB0082 Total Nominal Awal (dalam Rp) 451.977.000.000 451.977.000.000 451.977.000.000 451.888.000.000 451.888.000.000 451.888.000.000 2.711.595.000.000 Nilai Jatuh Tempo (dalam Rp) 463.631.115.471 468.596.782.063 477.970.744.507 486.995.442.152 478.788.507.623 489.376.466.368 2.865.359.058.184 Dilunasi dengan: Cash (Rp) 115.471 782.063 744.507 442.152 507.623 466.368 3.058.184 Obligasi Baru (Rp) 463.631.000.000 468.596.000.000 477.970.000.000 486.995.000.000 478.788.000.000 489.376.000.000 2.865.356.000.000 Seri VR0031 VR0031 VR0031 VR0031 VR0031 VR0031 3. Penerbitan SUN Berdenominasi USD Untuk memenuhi target pembiayaan SUN neto tahun 2005 sebesar Rp22,08 triliun, Pemerintah berupaya sedapat mungkin memenuhinya dengan melakukan penerbitan SUN berdenominasi Rupiah. Namun demikian, seiring dengan memburuknya situasi perekonomian pada kuartal 2 dan 3 serta awal kuartal 4 tahun 2005, yang ditandai dengan melemahnya nilai tukar Rupiah dan naiknya tingkat bunga domestik, maka pasar obligasi dalam negeri pun mengalami tekanan. Terlebih dengan adanya selling pressure dari investor reksadana dalam periode yang sama, yang turut memperburuk pasar obligasi dalam negeri. Jika Pemerintah memaksakan untuk menerbitkan SUN berdenominasi Rupiah, maka diperkirakan yield yang diminta investor tinggi, sehingga cost of borrowing yang harus ditanggung Pemerintah juga tinggi. Oleh karena itu, setelah mempertimbangkan beberapa hal seperti kondisi pasar obligasi dalam negeri, kebutuhan pembentukan benchmark Indonesian USD bonds, kebutuhan untuk meningkatkan cadangan devisa negara dalam valas, kebutuhan untuk membayar kewajiban valas lainnya yang jatuh tempo, dan peningkatan risiko yang akan dihadapi Daftar Neraca - 168 - Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun 2006 (Unaudited) dari penerbitan SUN berdenominasi valas, Pemerintah memutuskan untuk menerbitkan SUN berdenominasi USD. Penerbitan SUN berdenominasi USD dilakukan dua kali, yaitu pada bulan April dan bulan Oktober. Secara rinci, informasi mengenai penerbitan SUN berdenominasi USD tahun 2005 adalah sebagai berikut: Tabel 21: Penerbitan SUN Berdenominasi Valas Tahun 2005 Item Seri Tanggal Penerbitan Tanggal Jatuh Tempo Nominal (USD) Kupon Yield Clean Proceeds, after discount (USD) Underwriter’s Fee April 2005 INDO-15 20 April 2005 20 April 2015 1.000.000.000 7,250% 7,375% 991.270.000 Underwriter’s Fee (USD) Underwriter’s Out of Pocket Expenses/OPE (USD) Joint Lead Managers Listing Rating - Standard and Poors - Fitch - Moody’s 10 bps dari clean proceeds 991.270 Oktober 2005 (Dual Tranches) INDO-16 INDO-35 12 Oktober 2005 12 Oktober 2005 12 Januari 2016 12 Oktober 2035 900.000.000 600.000.000 7,500% 8,500% 7,625% 8,625% 892.251.000 591.996.000 10 bps dari clean proceeds 892.251 20 bps dari clean proceeds 1.183.992 300.000 Citigroup, Deutsche Bank dan UBS Investment Bank Luxembourg Stock Exchange 300.000 Citigroup, CSFB dan Merrill Lynch B+ BBB2 B+ BBB2 Singapore Stock Exchange B. Pelunasan Pokok dan Pembelian Kembali Pokok SUN dapat berkurang melalui pelunasan baik sebelum jatuh tempo, maupun saat jatuh tempo. Sepanjang tahun 2005, pokok SUN telah berkurang sebanyak Rp33,25 triliun, yang terdiri dari: (i) pelunasan SUN jatuh tempo sebesar Rp22,40 triliun, (ii) pembelian kembali secara tunai sebesar Rp5,16 triliun, (iii) pelunasan SUN dalam rangka divestasi BPD sebesar Rp19,96 miliar, dan (iv) pelunasan SUN dalam rangka debt switching sebesar Rp5,67 triliun. Pelunasan dalam rangka debt switching (pertukaran obligasi) akan dibahas tersendiri pada butir selanjutnya. 1. Pelunasan SUN Jatuh Tempo Seluruh SUN yang jatuh tempo tahun 2005 dibayar tepat pada waktunya. Selain SUN seri HB, seluruh SUN yang jatuh tempo dilunasi secara tunai. Seri-seri SUN yang jatuh tempo tahun 2005 dan jumlahnya ialah sebagai berikut: Tabel 22: SUN Jatuh Tempo Tahun 2005 Seri HB0077 HB0078 HB0079 HB0080 VR0007 FR0003 FR0008 FR0009 HB0081 HB0082 VR0008 Total Tanggal Jatuh Tempo 25 Januari 2005 25 Februari 2005 25 Maret 2005 25 April 2005 25 April 2005 15 Mei 2005 15 Mei 2005 15 Mei 2005 25 Mei 2005 25 Juni 2005 25 Nopember 2005 Nominal 451.977.000.000 451.977.000.000 451.977.000.000 451.888.000.000 2.952.363.000.000 382.172.000.000 7.508.224.000.000 5.821.676.000.000 451.888.000.000 451.888.000.000 3.027.809.000.000 22.403.839.000.000 Daftar Neraca - 169 - Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun 2006 (Unaudited) 2. Pelunasan SUN dalam Rangka Pembelian Kembali Selain yang jatuh tempo, pelunasan SUN juga dilakukan sebelum jatuh tempo, melalui pembelian kembali secara tunai (cash buyback). Pada dasarnya buyback perlu dilakukan untuk tujuan-tujuan sebagai berikut: (i) memperbaiki struktur jatuh tempo pokok SUN, (ii) mengurangi SUN yang memiliki cost of borrowings yang tinggi sehingga menurunkan cost of borrowings secara keseluruhan, dan (iii) menjaga kestabilan harga SUN di pasar sekunder. Selama tahun 2005, Pemerintah telah melaksanakan pembelian kembali melalui cara lelang sebanyak 4 (empat) kali, dengan total nilai nominal SUN yang dibeli kembali sebesar Rp5.158.000.000.000. Seri-seri yang diutamakan untuk dibeli kembali ialah seri-seri yang jatuh tempo tahun 2006 – 2009 mengingat pada periode tersebut, jumlah pokok SUN yang jatuh tempo mencapai puncaknya sehingga berpotensi memberikan tekanan fiskal yang berat. Pembelian kembali secara tunai juga diutamakan untuk dilakukan pada kuartal 3 dan 4 untuk membantu menstabilkan harga-harga SUN di pasar sekunder yang saat itu mengalami tekanan. Sebagaimana diketahui selling pressure terhadap SUN yang terjadi pada periode tersebut, yang umumnya dilakukan oleh investor reksadana, membuat harga-harga SUN di pasar sekunder secara umum mengalami tekanan. Rincian seri-seri yang dibeli kembali oleh Pemerintah adalah sebagaimana pada Lampiran 4. 3. Pelunasan SUN dalam Rangka Divestasi BPD Pelunasan ON melalui program divestasi Bank Pembangunan Daerah (BPD) adalah mengacu pada Keputusan Menteri Keuangan Nomor 543/KMK.06/2003 tanggal 18 desember 2003 tentang Divestasi Saham Negara dalam Rangka Penyertaan Modal Negara dan Pelunasan Obligasi Negara pada Bank Pembangunan Daerah Peserta Program Rekapitalisasi. Sebagai kelanjutan dari program yang sama pada tahun-tahun sebelumnya, pada tahun 2005 Pemerintah melakukan divestasi terhadap kepemilikan Pemerintah pada BPD Sumatera Utara dengan nilai nominal sebesar Rp19.960.000.000. Dengan demikian, hingga akhir tahun 2005, dari 12 BPD yang direkapitalisasi tinggal 2 (dua) BPD yang belum didivestasi yaitu BPD Aceh dan BPD Maluku. Pelunasan SUN dalam rangka divestasi dilakukan secara off budget. C. Pertukaran Obligasi Pertukaran obligasi atau debt switching umumnya dilakukan dengan dua alasan utama, yaitu: (i) memperbaiki struktur jatuh tempo pokok SUN (oleh karena itu sering juga disebut sebagai debt reprofiling), dan (ii) meningkatkan likuiditas pasar sekunder SUN, yaitu dengan menarik obligasi yang tidak likuid (off-the-run bonds) dan menggantinya dengan obligasi yang lebih likuid (on-the-run bonds). Pada tahun 2005, Pemerintah telah melakukan debt switching melalui lelang sebanyak 1 (satu) kali, yaitu pada bulan Desember 2005, dengan nilai nominal total sebesar Rp5.673.000.000.000. Seri-seri SUN yang ditarik diutamakan pada SUN yang jatuh tempo antara 2006 sampai dengan 2009 dengan pertimbangan untuk menurunkan refinancing risk periode tersebut. Sementara SUN yang diterbitkan ialah seri FR0031 yang jatuh temponya tahun 2020. Program debt switching ini, selain menurunkan refinancing risk periode 2006 – 2009, juga menurunkan interest rate risk, mengingat lebih dari 60% SUN yang ditarik merupakan SUN seri Variable Rate (VR). Debt switching dilakukan dengan metode lelang, dimana harga SUN seri FR0031 (SUN penukar) telah ditetapkan oleh Pemerintah, sehingga investor hanya menyampaikan penawaran harga atas seri-seri SUN yang akan ditukar. Mengingat transaksi penukaran dilakukan secara one-to-one (jumlah unit yang ditarik sama dengan yang diterbitkan), maka tidak ada dampak langsung terhadap net additional debt; selisih harga diselesaikan secara tunai. Rincian seri-seri yang ditukar dapat dilihat pada Lampiran 4. D. Pembayaran Bunga dan Biaya Penerbitan Pembayaran bunga dan biaya penerbitan SUN meliputi: (i) bunga dan biaya penerbitan SUN Rupiah, dan (ii) bunga dan biaya penerbitan SUN valas. 1. Bunga dan Biaya Penerbitan SUN Berdenominasi Rupiah Pembayaran bunga dan biaya penerbitan SUN berdenominasi Rupiah tahun 2005 secara total mencapai Rp42.601.820.476.991. Secara rinci, pembayaran bunga dan biaya penerbitan SUN terdiri dari berbagai komponen sebagai berikut: Daftar Neraca - 170 - Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun 2006 (Unaudited) • Pembayaran bunga SUN domestik • Pembayaran discount SUN • Pembayaran biaya/kewajiban lainnya • Gain on bonds redemption • Pengembalian discount Total Rp40.900.061.701.791 1.927.259.275.200 1.000.000.000 (225.101.490.488) (1.399.009.512) Rp42.601.820.476.991 Gain on bonds redemption adalah keuntungan pembukuan yang terjadi akibat pembelian kembali SUN sebelum jatuh tempo. Keuntungan ini timbul akibat lebih kecilnya cash yang dibayar oleh Pemerintah dibandingkan dengan nilai buku SUN yang dibeli. Sebagai contoh, Obligasi Negara yang saat terbit harganya 100 (par), kemudian setelah beberapa tahun kemudian dibeli kembali oleh Pemerintah pada harga 90, maka terdapat keuntungan sebesar 10, yaitu nilai buku, 100 (tidak ada amortisasi diskon atau premium) dikurangi harga beli, 90. Sementara, pengembalian discount terjadi jika obligasi yang dibeli kembali oleh Pemerintah ialah obligasi yang saat terbit harganya discount. Discount ini akan diamortisasi sepanjang umur obligasi tersebut. Jika sebelum jatuh temponya, obligasi ini dibeli kembali, maka atas porsi discount yang belum teramortisasi, harus dikembalikan. Baik gain on bonds redemption maupun pengembalian discount merupakan bagian dari pos Bunga dan Biaya Penerbitan, karena sifatnya kurang lebih sama dengan biaya penerbitan dalam hal terjadinya bukan saat penerbitan namun saat pembelian kembali, namun arahnya berlawanan, yaitu sebagai faktor pengurang. Realisasi pembayaran bunga SUN domestik tahun 2001 – 2005, dapat dilihat pada grafik di bawah ini. 70.000,00 60.000,00 Miliar Rp 50.000,00 40.000,00 30.000,00 20.000,00 10.000,00 Bunga 2001 2002 2003 2004 2005 58.196,98 62.260,58 46.355,95 39.553,58 42.601,82 Tahun Grafik 16: Pembayaran Bunga Surat Utang Negara Domestik 2001 – 2005 Pembayaran bunga tahun 2005 mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2004 karena naiknya tingkat bunga SBI 3 bulan dan meningkatnya porsi penerbitan SUN neto dari Rp6,87 triliun tahun 2004 menjadi Rp22,21 triliun tahun 2005. 2. Bunga dan Biaya Penerbitan SUN Berdenominasi USD Sepanjang tahun 2005, pembayaran bunga dan biaya penerbitan SUN valas mencapai USD132.292.779,50. Pembayaran tersebut meliputi beberapa pos anggaran sebagai berikut: • Pembayaran bunga SUN valas USD103.750.000,00 • Pembayaran biaya atau kewajiban lainnya 4.059.779,50 • Discount SUN berdenominasi USD 24.483.000,00 Total USD132.292.779,50 Daftar Neraca - 171 - Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun 2006 (Unaudited) Biaya atau kewajiban lainnya penerbitan SUN berdenominasi valas meliputi: underwriter’s fee, underwriter’s OPE (lihat Table 3), rating fee, pajak atas underwriter’s fee, serta trustee, fiscal & paying agent fee. E. Pengelolaan Portofolio dan Risiko Mengingat semakin meningkatnya peran SUN dalam porsi pembiayaan defisit APBN pada tahun-tahun mendatang, dan dalam rangka mewujudkan prudent debt management, perlu dilakukan pengelolaan portofolio dan risiko dengan sebaik-baiknya. Perencanaan jenis dan penetapan tenor SUN yang akan diterbitkan, dibeli kembali atau ditukar, perlu diselaraskan dengan profil portofolio dan risiko yang dikehendaki. Perkembangan beberapa indikator profil portofolio dan risiko SUN tahun 2004 dan 2005 adalah sebagai berikut: Tabel 23: Indikator Risiko dan Portofolio SUN 2004 – 2005 Indikator 2004 Interest Rate Risk: Proporsi ON jenis VR (% dari total portofolio) 33,31% Nominal ON jenis VR (triliun Rp) 220,57 Interest Rate Fixing (% dari tradable bonds) 57,34% Average Time to Refixing (tahun) 2,48 Currency Exposure: Proporsi international bonds Nominal international bonds Refinancing Risk Indikators: ON jatuh tempo dalam 1 tahun (% dari tradable) ON jatuh tempo dalam 1 tahun (nominal – triliun Rp) Rata-rata jatuh tempo pokok setiap tahun (triliun Rp) Standar deviasi jatuh tempo pokok (triliun Rp) Average time to maturity (tahun) Duration, yield = 0% (tahun) Sensitivity Analysis: 1% kenaikan suku bunga SBI (miliar Rp) Rp100 depresiasi Rupiah terhadap USD (miliar Rp) 2005 30,40% 210,68 51,58% 3,57 2,27% 9,29 7,92% 34,41 4,82% 19,69 25,54 6,92 7,12 5,55 5,44% 23,63 27,14 7,84 7,52 5,57 2.206 6,75 2.107 26,00 Secara umum terdapat penurunan risiko tingkat bunga/ interest rate risk. Hal ini dapat dilihat dari turunnya porsi ON berjenis VR (variable rate) dari 33,31% menjadi 30,40%. Sebagaimana diketahui ON jenis ini sangat berisiko karena tingkat bunganya dikaitkan dengan tingkat bunga SBI yang besarnya tergantung kondisi pasar. Interest rate fixing ialah jumlah SUN yang terekspos perubahan interest rate dalam waktu kurang dari 1 tahun, sementara average time to refixing menunjukkan rata-rata waktu yang diperlukan seluruh portofolio untuk me-reset kupon. Kedua indikator ini menunjukkan arah yang menggembirakan. Currency exposure menunjukkan perkembangan yang negatif dalam arti terdapat peningkatan risiko nilai tukar Rupiah akibat peningkatan pokok SUN berdenominasi USD yang diterbitkan oleh Pemerintah. Hal ini disebabkan oleh memburuknya situasi pasar SUN dalam negeri khususnya pada pertengahan tahun 2005, sehingga membuat Pemerintah mengalihkan target pembiayaan SUN yang semula direncanakan melalui pasar SUN domestik, menjadi penerbitan SUN valas di pasar modal internasional. Refinancing risk indicator menunjukkan peningkatan risiko, yang digambarkan oleh lebih besarnya porsi ON yang jatuh tempo dalam satu tahun pada akhir tahun 2005 dibandingkan akhir tahun 2004. Namun demikian rata-rata jatuh tempo dan durasi menunjukkan perbaikan sesuai yang diharapkan yaitu semakin panjang, walaupun tidak terlalu signifikan. Analisis sensitivitas menunjukkan perbaikan dari sisi tingkat bunga, namun sebaliknya untuk sisi nilai tukar. Hal ini dapat dipahami mengingat porsi SUN berjenis VR semakin turun sebaliknya porsi SUN berdenominasi USD meningkat. F. Pengembangan Produk SUN 1. SUN Retail SUN retail ialah SUN yang dijual kepada investor individu melalui Agen Penjual, dengan volume minimum yang yang telah ditentukan. Penerbitan SUN retail sangat bermanfaat bagi Pemerintah dalam hal memperluas basis investor SUN. Di lain pihak Daftar Neraca - 172 - Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun 2006 (Unaudited) investor individu dapat memiliki kesempatan untuk berinvestasi secara langsung dan dalam denominasi yang kecil, pada instrumen yang pembayaran bunga dan pokoknya dijamin oleh Undang-Undang. Saat ini tengah dilakukan kajian intensif mengenai SUN retail, dengan melibatkan berbagai pihak. Sistem dan infrastrukturnya perlu disiapkan secara matang. Rancangan Keputusan Menteri Keuangan mengenai penjualan SUN retail di pasar perdana juga tengah disiapkan. Pemerintah menargetkan penerbitan SUN retail sudah dapat dilakukan pada tahun 2006. 2. SUN Berbasis Syariah Pembahasan mengenai SUN berbasis syariah telah berlangsung cukup lama, dengan melibatkan banyak pihak seperti Dewan Syariah Nasional, dan pihak lainnya. Penerbitan SUN berbasis syariah (sukuk) terbentur masalah peraturan perundangundangan yang belum mendukung. Berbagai hal yang belum diatur atau bertentangan dengan peraturan perundangan di antaranya: pembentukan SPV (Special Purpose Vehicle), dan penjaminan asset Pemerintah. Saat ini tengah dirintis upaya untuk menerbitkan peraturan perundang-undangan baru dan melakukan amandemen terhadap berbagai peraturan perundang-undangan yang sudah ada, untuk dapat mendukung penerbitan sukuk. G. Restrukturisasi Surat Utang kepada Bank Indonesia Dalam rangka program penjaminan perbankan, pada tahun 1998 dan 1999 Pemerintah menerbitkan SU kepada Bank Indonesia, yaitu seri-seri SU-001, SU-002, SU-003 dan SU-004 dengan total nominal sebesar Rp218.315.594.294.530. Sebagai bagian dari penyelesaian Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI), pada tanggal 7 Agustus 2003 seri-seri SU-001 dan SU-003 dengan total nilai nominal Rp144.536.094.294.530 diganti dengan seri baru yaitu seri SRBI-01/MK/2003 (SRBI) dengan jumlah nominal yang sama. Sementara untuk seri-seri SU yang lain yaitu SU-002 dan SU-004, saat ini tengah diupayakan proses restrukturisasi terhadap ketentuan dan persyaratannya. Proses pembahasan program restrukturisasi Surat Utang (SU) kepada Bank Indonesia itu sendiri telah berlangsung cukup panjang. Salah satu hal pokok yang menjadi permasalahan antara Departemen Keuangan dan Bank Indonesia adalah status hukum SU-002/MK/1998. Departemen Keuangan berpendapat bahwa SU-002/MK/1998 dengan nilai nominal awal sebesar Rp20 triliun merupakan bagian dari BLBI, sehingga pola penyelesaiannya diharapkan seperti pola penyelesaian hubungan keuangan antara Bank Indonesia dengan Pemerintah sebagaimana telah dilakukan terhadap SU-001 dan SU-003. Sementara Bank Indonesia berpendapat bahwa SU-002/MK/1998 merupakan kewajiban Pemerintah yang timbul akibat konversi KLBI/BLBI pada Bank Exim menjadi Penyertaan Modal Pemerintah. Status ini akan mempengaruhi pola restrukturisasi yang saat ini tengah diupayakan. Adapun saldo utang Pemerintah kepada Bank Indonesia, per posisi 31 Desember 2005 adalah sebagai berikut (dalam Rupiah): Tabel 24: Saldo Utang Pemerintah Kepada Bank Indonesia per 31 Desember 2005 Jenis Pokok Indeksasi Pokok Pokok Stlh. Diindeks Pokok Surat Utang dan SRBI: SU-002 20.000.000.000.000 11.231.072.464.569 31.231.072.464.569 SU-004 53.779.500.000.000 26.701.607.763.086 80.481.107.763.086 SRBI-01 144.536.094.294.530 0 144.536.094.294.530 SU-005 2.583.236.000.000 0 2.583.236.000.000 Total Pokok Surat Utang dan SRBI 258.831.510.522.185 Utang Tunggakan Bunga SU-002 dan SU-004:* Tunggakan bunga 4.401.424.617.524 SU-002 Tunggakan bunga 12.086.825.764.004 SU-004 Utang Tunggakan Bunga SU-002 dan SU-004: 16.488.250.381.528 Saldo Utang Pemerintah kepada Bank Indonesia 275.319.760.903.713 Pada awal terbitnya SU-002 (23 Oktober 1998) dan SU-004 (28 Mei 1999), nominal penerbitannya masing-masing sebesar Rp20 triliun dan Rp53,78 triliun. Mengingat SU-002 dan SU-004 diindeks terhadap inflasi, maka nilai utang Pemerintah atas SU-002 dan SU-004 per posisi 31 Desember 2005 meningkat menjadi masing-masing sebesar Rp31,23 triliun (naik 56%) dan Rp80,48 triliun (naik 50%). Selain itu, mengingat Pemerintah menghitung indeksasi Daftar Neraca - 173 - Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun 2006 (Unaudited) setiap awal tahun anggaran, maka pada tanggal 1 Januari 2006, dengan tingkat inflasi tahun 2005 sebesar 17,11%, maka nilai utang atas SU-002 dan SU-004 setelah diindeks meningkat menjadi masing-masing Rp36.576.113.105.432,9 (naik 83% dari nominal awal) dan Rp94.255.043.714.324,6 (naik 63% dari nominal awal). Dengan memperhatikan perkembangan tersebut, sasaran utama restrukturisasi yang tengah diupayakan Pemerintah ialah menghilangkan indeksasi dan memperpanjang jatuh tempo, dengan memperhatikan kondisi keuangan Pemerintah dan juga Bank Indonesia. Selain itu, Pemerintah juga memiliki utang berupa tunggakan bunga atas SU-002 dan SU-004 sebesar Rp16,48 triliun. Tunggakan bunga ini juga menjadi bagian dalam proses restrukturisasi surat utang Pemerintah kepada BI. Jumlah utang Pemerintah berupa Pokok SU dan SRBI Setelah Indeksasi dan Tunggakan Bunga SU-002 dan SU-004 sebagaimana disebutkan di atas, merupakan perhitungan internal Pemerintah dan masih akan diverifikasi lebih lanjut bersama dengan Bank Indonesia. III. Strategi dan Program Pengelolaan SUN Pada tanggal 15 September 2005, Menteri Keuangan telah menetapkan Keputusan Menteri Keuangan Nomor 447/KMK.06/2005 tentang Strategi Pengelolaan Utang Negara Tahun 2005 – 2009. Strategi ini disusun dengan tujuan untuk: (i) memenuhi amanat ketentuan peraturan perundang-undangan yang terkait dengan pengelolaan keuangan negara, (ii) memberi keyakinan kepada semua pihak yang berkepentingan, bahwa pengelolaan utang dilakukan secara transparan dan akuntabel, (iii) memberi pedoman umum penyelenggaraan pengelolaan utang negara, dan (iv) memfasilitasi penyusunan indikator pengukuran kinerja unit-unit pengelola utang. Strategi umum pengelolaan utang negara untuk periode 2005 – 2009 dalam KMK dimaksud, disusun dengan memperhatikan: (i) tujuan yang ingin dicapai, (ii) latar belakang perlunya strategi pengelolaan utang, (iii) opsi-opsi yang tersedia dalam pengelolaan utang, dan (iv) berbagai risiko yang tengah dan akan dihadapi. Dengan memperhatikan hal-hal tersebut, maka pokok-pokok strategi umum pengelolaan portofolio dan risiko utang negara 2005 – 2009 meliputi berbagai strategi sebagai berikut: (i) pengurangan utang negara, (ii) penyederhanaan portofolio utang negara, (iii) memprioritaskan penerbitan/pengadaan utang negara dalam mata uang Rupiah, (iv) meminimalkan risiko pembiayaan kembali, (v) memprioritaskan utang negara dengan bunga tetap, (vi) menurunkan porsi kredit ekspor, dan (vii) menerapkan prinsip pengelolaan utang negara yang baik. Strategi pengelolaan utang negara tidak hanya mencakup strategi pengelolaan portofolio, namun juga mencakup strategi pengembangan pasar perdana dan pasar sekunder SUN, seperti: pengembangan benchmark issue, diversifikasi instrumen SUN, pengembangan pasar derivatif dan repo, dan lain sebagainya. Strategi pengelolaan utang negara tersebut dijabarkan lebih lanjut ke dalam strategi dan program pengelolaan SUN tahun 2006 – 2009. Saat ini Pemerintah telah memiliki program pengelolaan SUN jangka menengah 2006 – 2009, yang diupayakan sejalan dengan strategi yang telah ditetapkan. Adapun untuk tahun 2005 beberapa indikator portofolio dan risiko menunjukkan arah yang sejalan dengan strategi yang telah ditetapkan, sebagaimana tampak pada Tabel 5: Indikator Risiko dan Portofolio SUN 2004 – 2005. Pelaksanaan program pengelolaan SUN yang tidak sejalan dengan strategi pengelolaan utang terutama pada dua hal yaitu: (1) meningkatnya jumlah nominal SUN sebagai dampak target penerbitan SUN neto yang positif untuk membiayai defisit APBN, dan (2) meningkatnya eksposur terhadap risiko nilai tukar akibat penebritan SUN dalam valuta asing. Peningkatan jumlah SUN tidak sejalan dengan strategi pengurangan utang negara. Namun hal ini terpaksa dilakukan karena semakin terbatasnya opsi pembiayaan defisit APBN dari sumber-sumber selain SUN. Peningkatan eksposur terhadap nilai tukar juga tidak sejalan dengan strategi memprioritaskan utang negara dalam mata uang Rupiah. Hal ini terjadi akibat terbatasnya daya serap pasar SUN domestik, dan memburuknya situasi perekonomian pada kuartal 2 dan 3 tahun 2005, yang ditandai dengan naiknya tingkat bunga pasar secara keseluruhan dan redemption besar-besaran oleh investor reksadana. Jika Pemerintah tetap memaksakan untuk menerbitkan seluruh SUN di pasar domestik, maka diperkirakan yield yang diminta sangat tinggi, sehingga cost of borrowings Pemerintah menjadi tinggi juga. IV. Kondisi Pasar SUN Tahun 2005 Pasar SUN tahun 2005 secara umum diwarnai dengan penurunan aktivitas perdagangan SUN. Trend penurunan frekuensi perdagangan SUN sudah mulai terlihat sejak bulan Februari 2005. Kondisi ini sempat berbalik pada bulan Agustus dan September, dimana baik frekuensi maupun volume perdagangan mengalami peningkatan cukup tajam sebelum akhirnya turun lagi pada tiga bulan berikutnya. Peningkatan tersebut lebih disebabkan oleh tingginya tekanan jual akibat: (i) Daftar Neraca - 174 - Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun 2006 (Unaudited) tingkat suku bunga pasar yang meningkat cukup tajam, sebagai respons otoritas moneter terhadap berbagai faktor (seperti suku bunga Fed Fund, faktor fundamental, dll.), dan (ii) redemption investor reksadana, terutama reksadana pendapatan tetap yang banyak berinvestasi pada SUN. 5.000 200 4.500 180 4.000 160 3.500 140 3.000 120 2.500 100 2.000 80 1.500 60 1.000 40 500 20 - J F M A M J J A S O N D J F M A M 2004 J J A S O N D 2005 Volume (miliar rupiah) - LHS Frekuensi - RHS Grafik 17: Rata-rata Perdagangan Harian Obligasi Negara di Pasar Sekunder Adapun rata-rata perdagangan harian obligasi negara sepanjang tahun 2005, menunjukkan peningkatan dari segi volume, namun penurunan dari segi frekuensi. Perbandingan rata-rata perdagangan harian obligasi negara lima tahun terakhir adalah sebagaimana pada tabel di bawah ini. Tabel 25: Rata-rata Perdagangan Harian Obligasi Negara Rata-rata Perdagangan Harian Obligasi Negara Tahun 2001 - 2005 2001 2002 2003 2004 Obligasi Negara Volume (Milliar Rp) 268 522 1.395 2.140 Frekuensi 5 16 51 113 2005 2.549 102 Sementara itu, kepemilikan SUN per akhir tahun 2005 menunjukkan peningkatan porsi investasi SUN untuk setiap kelompok investor kecuali reksadana. Bahkan reksadana mengalami penurunan yang sangat tajam, dari Rp54 triliun pada akhir tahun 2004, menjadi hanya Rp12,6 triliun pada akhir tahun 2005. Tabel 26: Komposisi Kepemilikan Obligasi Negara (Triliun Rp) Kelompok Investor Desember 2004 Bank Reksadana Perusahaan Asuransi Asing Dana Pensiun Perusahaan Sekuritas Lainnya % 287,56 72,02% 53,98 13,52% 27,08 6,78% 10,74 2,69% 16,42 4,11% 0,43 0,11% 3,08 0,77% 399,30 100,00% Juni 2005 % 292,62 72,26% 37,82 9,34% 30,05 7,42% 14,49 3,58% 20,02 4,94% 0,46 0,11% 9,52 2,35% 404,99 100,00% Desember 2005 % 289,68 72,45% 12,63 3,16% 32,38 8,10% 26,25 6,57% 22,13 5,53% 1,74 0,44% 15,02 3,76% 399,84 100,00% Dengan memperhatikan kondisi di atas, dipandang perlu untuk terus mengupayakan pengembangan pasar sekunder SUN, dengan tujuan untuk mengembangkan pasar keuangan secara umum, yang pada gilirannya akan menjamin ketersediaan pendanaan Pemerintah yang relatif murah. V. Pencapaian Target APBN Target APBN atas pengelolaan SUN ditetapkan dalam tiga pos yaitu pos Surat Utang Negara (neto), Bunga Utang Dalam Negeri, dan Bunga Utang Luar Negeri. Namun demikian pos Bunga Daftar Neraca - 175 - Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun 2006 (Unaudited) Utang Luar Negeri tidak hanya digunakan untuk menampung beban pembayaran bunga SUN dalam valuta asing, namun juga untuk menampung beban bunga utang luar negeri dalam bentuk pinjaman. A. Surat Utang Negara (neto) Mulai tahun 2005, DPR telah menyetujui penerapan konsep net penerbitan SUN. Net penerbitan SUN ialah selisih antara SUN yang diterbitkan dengan yang jatuh tempo dan yang dibeli kembali. Mengingat target pembiayaan SUN di APBN ditetapkan dalam bentuk net penerbitan SUN, maka Pemerintah memiliki fleksibilitas untuk menentukan jumlah penerbitan SUN dan jumlah pembelian kembali, asalkan jumlah net penerbitan tidak melebihi yang telah ditetapkan DPR. Untuk tahun 2005 target net penerbitan SUN (SUN neto) ditetapkan sebesar Rp22.085.752.733.000. Realisasinya mencapai Rp22.211.284.372.905, dengan rincian sebagai berikut: • Penerimaan penerbitan ON domestik Rp22.539.996.600.000 • Penerimaan utang bunga 320.154.502.348 • Penerimaan penerbitan ON valas 24.490.853.735.257 Total Penerbitan 47.351.004.837.605 • Pelunasan ON domestik jatuh tempo 19.692.247.058.184 • Pembelian kembali ON domestik 5.158.000.000.000 • Pembayaran utang bunga 289.473.406.516 Total Pelunasan 25.139.720.464.700 Net Penerbitan SUN 2005 Rp22.211.284.372.905 Dengan demikian terdapat kelebihan dari target sebesar Rp125.531.639.905. Kelebihan sebesar Rp125 miliar ini terjadi karena realisasi dalam Rupiah atas penerbitan SUN valas tahun 2005 yang lebih besar dari yang diperkirakan sebelumnya, sebagai akibat pelemahan nilai tukar Rupiah/USD pada paruh kedua tahun 2005. B. Bunga Utang Dalam Negeri Berdasarkan perubahan terakhir APBN tahun 2005, sebagaimana telah ditetapkan dalam UU nomor 9 Tahun 2005 tentang Perubahan Kedua atas UU Nomor 36 Tahun 2004 tentang APBN tahun 2005, beban Bunga Utang Dalam Negeri ditetapkan sebesar Rp42.306.909.000.000. Adapun realisasinya adalah sebagai berikut: • Pembayaran bunga SUN domestik Rp40.900.061.701.791 • Pembayaran discount SUN 1.927.259.275.200 • Pembayaran biaya/kewajiban lainnya 1.000.000.000 • Gain on bonds redemption (225.101.490.488) • Pengembalian discount (1.399.009.512) Total Rp42.601.820.476.991 Dengan demikian terdapat selisih sebesar Rp294.911.476.991. Selisih ini diakibatkan oleh discount dan bunga yang harus dibayar Pemerintah pada transaksi pertukaran obligasi pada bulan Desember 2005. Sebagaimana diketahui, untuk memperbaiki struktur jatuh tempo pokok SUN tahun 2006 – 2009, Pemerintah harus melakukan berbagai upaya seperti pembelian kembali dan pertukaran obligasi. Pada bulan Desember 2005, Pemerintah melakukan transaksi pertukaran obligasi dengan nilai nominal sebesar Rp5,67 triliun. Pertukaran ini menurunkan pokok jatuh tempo tahun 2006 – 2009 sebesar Rp5,67 triliun, dan meningkatkan pokok jatuh tempo tahun 2020 dengan jumlah yang sama. Atas transaksi tersebut Pemerintah harus membayar bunga atas obligasi yang ditarik dan membukukan discount atas obligasi yang diterbitkan. Akibatnya realisasi total pembayaran bunga dan biaya penerbitan SUN tahun 2005 melampaui anggaran sebesar Rp294,9 miliar. Dalam hal ini, pada akhirnya dapat disimpulkan bahwa sekalipun Pemerintah memiliki fleksibilitas dalam menentukan jumlah SUN yang diterbitkan, dibeli kembali maupun ditukar sesuai konsep neto, tetap saja terdapat keterbatasan dalam hal pembayaran beban yang timbul akibat pelaksanaan kegiatan tersebut. Kegiatan penerbitan akan menambah beban discount, yang dicatat sebagai bagian dari pos Bunga Utang Dalam Negeri, sementara kegiatan pembelian kembali atau pertukaran akan menambah beban bunga SUN, yang juga dicatat sebagai bagian dari pos Bunga Utang Dalam Negeri. Daftar Neraca - 176 - Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun 2006 (Unaudited) C. Bunga Utang Luar Negeri Pos bunga utang luar negeri meliputi pembayaran bunga utang luar negeri dalam bentuk loan (pinjaman) maupun obligasi (SUN valas). Khusus untuk SUN valas, sampai akhir tahun 2005 Pemerintah telah tiga kali melakukan penerbitan di pasar modal internasional, yaitu pada bulan Maret 2004 sebesar USD1 miliar, bulan April 2005 sebesar USD1 miliar, dan pada bulan Oktober 2005 sebesar 1,5 miliar. Dengan demikian, total SUN valas yang telah diterbitkan Pemerintah mencapai USD3,5 miliar. Sepanjang tahun 2005, realisasi pembayaran bunga SUN dalam valuta asing mencapai USD132.292.780, yang terdiri dari: • Bunga SUN valas USD103.750.000 • Biaya penerbitan 4.059.780 • Discount penerbitan 24.483.000 Total USD132.292.780 Daftar Neraca - 177 -