Untitled - Openstorage Gunadarma

advertisement
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun 2006 (Unaudited)
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, kami atas nama
Pemerintah Republik Indonesia menyajikan Laporan Keuangan Pemerintah Pusat
(LKPP) Semester I Tahun 2006. Sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang
Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, Pemerintah menyampaikan
laporan pertanggungjawaban atas pelaksanaan APBN berupa laporan keuangan
kepada Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Laporan keuangan tersebut terdiri dari
Laporan Realisasi APBN, Neraca, Laporan Arus Kas, dan Catatan atas Laporan
Keuangan. Selain laporan keuangan tahunan yang disampaikan kepada DPR dalam
bentuk rancangan undang-undang tentang pertanggungjawaban atas pelaksanaan
APBN, yang telah dilakukan untuk Tahun Anggaran (TA) 2004 dan 2005, maka pada
tahun 2006 ini, untuk pertama kalinya Pemerintah telah berhasil menyusun dan
menyajikan LKPP Semester I Tahun 2006 untuk memenuhi komitmen Pemerintah
dalam meningkatkan transparansi dan akuntabilitas pengelolaan keuangan negara.
Sehubungan dengan LKPP Semester I Tahun 2006 ini, perlu kami kemukakan hal-hal
sebagai berikut:
1.
Laporan Realisasi APBN memberikan informasi tentang realisasi pendapatan,
belanja, dan pembiayaan. Berdasarkan laporan ini realisasi Pendapatan Negara
dan Hibah Semester I Tahun 2006 adalah sebesar Rp236,55 triliun, atau 38
persen dari yang ditetapkan dalam APBN TA 2006. Sementara itu, realisasi
Belanja Negara adalah sebesar Rp237,92 triliun, atau 37 persen dari yang
dianggarkan dalam APBN TA 2006. Realisasi Defisit Anggaran adalah sebesar
Rp1,36 triliun;
2.
Neraca menyajikan informasi tentang posisi aset, kewajiban, dan ekuitas
Pemerintah Pusat per 30 Juni 2006. Dari Neraca tersebut diinformasikan
bahwa nilai Aset adalah sebesar Rp 1.116,27 triliun dan Kewajiban sebesar
Rp1.386,04 triliun, sehingga Ekuitas Dana (kekayaan bersih) Pemerintah Pusat
per 30 Juni 2006 adalah sebesar minus Rp269,77 triliun;
3.
Laporan Arus Kas menyajikan informasi penerimaan dan pengeluaran kas dari
Kas Umum Negara. Dari Laporan Arus Kas tersebut diperoleh informasi bahwa
penurunan Kas Negara selama Semester I TA 2006 adalah sebesar Rp9,13
triliun;
4.
Catatan atas Laporan Keuangan dimaksudkan agar pengguna laporan keuangan
dapat memperoleh informasi tentang hal-hal yang termuat dalam laporan
keuangan. Catatan atas Laporan Keuangan meliputi uraian tentang kebijakan
fiskal, kebijakan akuntansi, dan penjelasan pos-pos laporan keuangan, daftar
rinci atau uraian atas nilai pos yang disajikan dalam Laporan Realisasi APBN,
Neraca, dan Laporan Arus Kas;
5.
Sebagai laporan keuangan semesteran, LKPP Semester I Tahun 2006 ini
berstatus sebagai laporan keuangan yang belum diperiksa (unaudited);
Selanjutnya perlu kami tambahkan bahwa LKPP Semester I Tahun 2006 ini disusun
berdasarkan Sistem Akuntansi Pemerintah Pusat (SAPP) yang telah diatur dalam
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 59 Tahun 2005 tentang Sistem Akuntansi dan
Pelaporan Keuangan Pemerintah Pusat, dengan mengacu pada Peraturan
Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP).
Kata Pengantar -iii-
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun 2006 (Unaudited)
Pemerintah menyadari bahwa LKPP Semester I Tahun 2006 ini masih belum
sempurna, oleh sebab itu kami mengharapkan tanggapan, saran, maupun kritik
yang membangun dari para pengguna (stakeholders) LKPP ini. Pemerintah akan
terus berupaya untuk dapat menyusun dan menyajikan LKPP yang tepat waktu dan
akurat sehingga terwujud tata kelola yang baik (good governance).
a.n. Pemerintah Republik Indonesia
Menteri Keuangan
Sri Mulyani Indrawati
Kata Pengantar -iv-
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun 2006 (Unaudited)
INDEKS ISI
KATA PENGANTAR ..………………………………………….……………………………………………………
iii
INDEKS ISI …………......................………….…………………………………………………………..
v
INDEKS TABEL ………………………………………………………………………………………………………..
vi
INDEKS GRAFIK …………………………………...………………………………………………………………..
vii
INDEKS DAFTAR ………………………………..……………………………………………………………......
viii
INDEKS SINGKATAN …………………………………………………………………………………………………
x
INDEKS CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN ……………………………………………………….
xii
RINGKASAN …………………………………………………….………………………………………………………
3
I.
LAPORAN REALISASI APBN .....................………………………………….………….....
9
II. NERACA ..............................……………………………………………………………….....
13
III. LAPORAN ARUS KAS ......................……………………………………………………….....
17
IV. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN ................……………………………..…......
21
A. PENDAHULUAN .....................……………………………………………….............
21
A.1. DASAR HUKUM ……………………………….………………………………………………….
21
A.2. KEBIJAKAN FISKAL/KEUANGAN DAN EKONOMI MAKRO ..................
21
A.3. PENDEKATAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN ......................
25
A.4. KEBIJAKAN AKUNTANSI ...............……………………………………...........
28
B. PENJELASAN ATAS POS-POS LAPORAN REALISASI APBN .......................
35
B.1. PENJELASAN UMUM LAPORAN REALISASI APBN ..........................
35
B.2. PENJELASAN PER POS LAPORAN REALISASI APBN ........................
35
C. PENJELASAN ATAS POS-POS NERACA .................…………………………........
45
C.1. POSISI KEUANGAN SECARA UMUM ..........................................
45
C.2. PENJELASAN PER POS NERACA .............................................
46
C.3. KEJADIAN PENTING SETELAH TANGGAL NERACA ……………………………..
67
C.4. CATATAN PENTING LAINNYA ...............................................
69
D. PENJELASAN ATAS POS-POS LAPORAN ARUS KAS ..............…………........
70
D.1. IKHTISAR LAPORAN ARUS KAS ..............................................
70
D.2. PENJELASAN PER POS LAPORAN ARUS KAS ...............................
70
DAFTAR ........................................................................................
85
Indeks Isi -v-
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun 2006 (Unaudited)
INDEKS TABEL
1.
Asumsi Makro Tahun 2005 dan 2006
23
2.
Perbandingan Realisasi Anggaran Semester I Tahun 2005 dan 2006
23
3.
Kode dan Uraian Fungsi Anggaran TA 2006
39
4.
Uang Muka dari Rekening BUN
47
5.
Piutang Bukan Pajak Kementerian Negara/Lembaga per 30 Juni 2006
48
6.
Bagian Lancar Tagihan Tuntutan Ganti Rugi per 30 Juni 2006
49
7.
Aset Tetap per 30 Juni 2006
54
8.
Aset Lainnya per 30 Juni 2006
55
9.
Tagihan TGR Menurut Kementerian Negara/Lembaga
56
10. Aset Lain-lain Menurut Kementerian Negara/Lembaga
57
11. Bagian Lancar Utang Luar Negeri per Jenis Utang
59
12. Bagian Lancar Utang Dalam Negeri per Jenis Obligasi
59
13. Utang Bunga dan Kewajiban Luar Negeri Lainnya
60
14. Utang Bunga Obligasi
60
15. Utang Jangka Panjang Dalam Negeri Obligasi
61
16. Utang Luar Negeri Perbankan per Jenis Utang
62
17. Utang Luar Negeri Non Perbankan per Jenis Utang
62
18. Saldo Anggaran Lebih Semester I TA 2006 dan TA 2005
64
19. Ringkasan Perubahan Posisi SUN Tahun 2005
165
20. SUN Pengganti Hedge Bonds yang Jatuh Tempo Tahun 2005
168
21. Penerbitan SUN Berdenominasi Valas Tahun 2005
169
22. SUN Jatuh Tempo Tahun 2005
169
23. Indikator Risiko dan Portofolio SUN 2004 – 2005
172
24. Saldo Utang Pemerintah Kepada Bank Indonesia per 31 Desember 2005
173
25. Rata-rata Perdagangan Harian Obligasi Negara
175
26. Komposisi Kepemilikan Obligasi Negara
175
Indeks Tabel -vi-
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun 2006 (Unaudited)
INDEKS GRAFIK
1.
Komposisi Realisasi Pendapatan Negara dan Hibah Semester I TA 2006
36
2.
Komposisi Realisasi Penerimaan Sumber Daya Alam Semester I TA 2006
37
3.
Komposisi Alokasi Belanja Negara Semester I TA 2006
38
4.
Komposisi Lima Terbesar Pengguna Anggaran Belanja Pemerintah Pusat
Semester I TA 2006
39
5.
Komposisi Realisasi Belanja Pemeintah Pusat Menurut Fungsi Semester I TA 2006
40
6.
Komposisi Realisasi Belanja Pemeintah Pusat Menurut Jenis Belanja Semester I
TA 2006
40
7.
Komposisi Realisasi Dana Perimbangan Semester I TA 2006
42
8.
Struktur Neraca Pemerintah Pusat per 30 Juni 2006
45
9.
Struktur Aset Pemerintah Pusat per 30 Juni 2006
45
10.
Struktur Kewajiban dan Ekuitas Dana Pemerintah Pusat per 30 Juni 2006
46
11.
Komposisi Aset Tetap Berdasarkan Jenisnya per 30 Juni 2006
54
12.
Komposisi Utang Jangka Panjang Pemerintah per 30 Juni 2006
64
13.
Struktur Jatuh Tempo SUN yang Dapat Diperdagangkan 31 Des 2004
166
14.
Struktur Jatuh Tempo SUN yang Dapat Diperdagangkan 31 Des 2005
166
15.
Perbandingan Struktur Jatuh Tempo SUN yang Dapat Diperdagangkan
167
16.
Pembayaran Bunga Surat Utang Negara Domestik 2001 – 2005
171
17.
Rata-Rata Perdagangan Harian Obligasi Negara di Pasar Sekunder
175
Indeks Grafik –vii-
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun 2006 (Unaudited)
INDEKS DAFTAR
1. Laporan Realisasi Anggaran Pendapatan Pemerintah Pusat Semester I TA 2006
85
2. Laporan Realisasi Anggaran Belanja Pemerintah Pusat menurut Bagian Anggaran (BA)
dan Eselon I Semester I TA 2006
90
3. Laporan Realisasi Anggaran Belanja Pemerintah Pusat menurut Fungsi dan Subfungsi
Semester I TA 2006
99
4. Laporan Realisasi Anggaran Belanja Pemerintah Pusat menurut enis Belanja Semester I
TA 2006
102
5. Daftar Saldo Kas KPPN per 30 Juni 2006
104
6. Sado Rekening Pemerintah Lainnya di BI per 30 Juni 2006
110
7. a. Daftar Rekening Pemerintah dan Rekening Khusus yang Telah Ditutup dan Dalam
Proses Penutupan
112
b. Hasil Konfirmasi Rekening Pemerintah pada Kementerian Negara/Lembaga
(Temuan BPK atas LKPP Tahun 2004) per 16 Juni 2006
114
c. Daftar Hasil Penataan Rekening Pemerintah
125
8. Kas di Bendahara Pengeluaran per 30 Juni 2006
129
9. Kas di Bendahara Penerimaan per 30 Juni 2006
131
10. Daftar Piutang Pungutan Ekspor PNBP per 30 Juni 2006
132
11. Piutang Bunga dan Denda Pinjaman Pendanaan KUMK Periode 1 Januari s.d. 30 Juni
2006
133
12. Daftar Persediaan per 30 Juni 2006
134
13. Posisi Dana Penerusan Pinjaman Luar Negeri dan Dalam Negeri SLA, RDI, dan RPD per
30 Juni 2006
136
14. Rincian Pencairan Pinjaman Pendanaan KUMK Periode 1 Januari s.d. 30 juni 2006
137
15. Penyertaan Modal Pemerintah pada BUMN
138
16. Penyertaan Modal Pemerintah pada Non BUMN (Minoritas)
142
17. Penyertaan Modal Pemerintah pada Organisasi/Lembaga Keuangan Internasional/
Regional
143
18. Daftar Aset Tetap per 30 Juni 2006
144
19. Saldo Rekening-Rekening Escrow Dana Reboisasi
146
20. a. Rincian Rekening Escrow Dana Moratorium Aceh dan Nias
147
b. Debt Moratorium Utang Pemerintah Republik Indonesia
148
21. Ringkasan Aset Negara Ex-BPPN yang Dikelola PPA untuk Periode 1 Januari–31
Desember 2005
149
22. Ringkasan Data Nominatif Aset Kredit yang Diserahkan kepada Tim Pemberesan (TP)
150
23. Piutang Negara Non Perbankan Instansi Pemerintah dan Lembaga Negara
151
24. Data Aset Kontraktor Kontrak Kerjasama BP MIGAS
152
25. Bagian Lancar Utang Jangka Panjang Luar Negeri
154
26. Bagian Lancar Utang Obligasi Dalam Negeri
155
27. Utang Bunga Dan Kewajiban Luar Negeri Lainnya
156
28. Utang Bunga Obligasi Negara
157
29. Interest, Accrued Interest, and Accrued Indexation Formula Computation for
Indeks Daftar -viii-
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun 2006 (Unaudited)
Government Bonds
159
30. Obligasi Negara Jangka Panjang
160
31. Saldo Rekening-Rekening Escrow Subsidi/PSO
161
32. Saldo Rekening-Rekening Dana Bagi Hasil SDA
162
33. Laporan Pertanggungjawaban Pengelolaan SUN
163
Indeks Daftar -ix-
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun 2006 (Unaudited)
INDEKS SINGKATAN
APBD
APBN
BAPEKKI
BAPETEN
BAPPENAS
BBM
BHMN
BI
BKKBN
BLBI
BP MIGAS
BPHTB
BPK
BPOM
BPPN
BPPT
BULOG
BUMD
BUMN
BUN
CAP
CPI
DAK
DAU
DBH
DIPA
DJPLN
DPR
GBHN
HTI
KITE
KKKS
KMK
KONI
KPPN
KSM
KU
KUHR
KUMK
KUN
KUTPA
LAK
LDKP
LKP
LRA
MAK
MAP
PFK
PMP
PNBP
PPh
PPN
PPnBM
Propenas
PSL
PSO
PT PPA
RDI
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
Badan Pengkajian Ekonomi Keuangan dan Kerjasama Internasional
Badan Pengawas Tenaga Nuklir Nasional
Badan Perencanaan Pembangunan Nasional
Bahan Bakar Minyak
Badan Hukum Milik Negara
Bank Indonesia
Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional
Bantuan Likuiditas Bank Indonesia
Badan Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi
Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan
Badan Pemeriksa Keuangan
Badan Pengawas Obat dan Makanan
Badan Penyehatan Perbankan Nasional
Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi
Badan Urusan Logistik
Badan Usaha Milik Daerah
Badan Usaha Milik Negara
Bendahara Umum Negara
Cadangan Anggaran Pembangunan
Consumer Price Index
Dana Alokasi Khusus
Dana Alokasi Umum
Dana Bagi Hasil
Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran
Direktorat Jenderal Piutang dan Lelang Negara
Dewan Perwakilan Rakyat
Garis-Garis Besar Haluan Negara
Hutan Tanaman Industri
Kemudahan Impor Tujuan Ekspor
Kontraktor Kontrak Kerja Sama
Keputusan Menteri Keuangan
Komite Olahraga Nasional Indonesia
Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara
Kelompok Swadaya Masyarakat
Kiriman Uang
Kredit Usaha Hutan Rakyat
Kredit Usaha Mikro dan Kecil
Kas Umum Negara
Kredit Usaha Tani Persuteraan Alam
Laporan Arus Kas
Lembaga dana Kredit Pedesaan
Lembaga Keuangan Pelaksana
Laporan Realisasi Anggaran
Mata Anggaran Pengeluaran
Mata Anggaran Penerimaan
Perhitungan Fihak Ketiga
Penyertaan Modal Pemerintah
Penerimaan Negara Bukan Pajak
Pajak Penghasilan
Pajak Pertambahan Nilai
Pajak Penjualan atas Barang Mewah
Program Pembangunan Nasional
Past Service Liability
Public Service Obligation
PT Perusahaan Pengelolaan Aset
Rekening Dana Investasi
Indeks Singkatan –x-
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun 2006 (Unaudited)
RPD
SABMKN
SAI
SAL
SAP
SDA
SIBOR
SIKPA
SILPA
SLA
SPPD
SUN
TA
TAB
TAYL
TGR
THT
TP
TPA
TSP
USP
UP
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
Rekening Pembangunan Daerah
Sistem Akuntansi Barang Milik/Kekayaan Negara
Sistem Akuntansi Instansi
Sisa Anggaran Lebih
Standar Akuntansi Pemerintahan
Sumber Daya Alam
Singapore Interbank Offered Rate
Sisa Kurang Pembiayaan Anggaran
Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran
Subsidiary Loan Agreement
Surat Perintah Pencairan Dana
Surat Utang Negara
Tahun Anggaran
Tahun Anggaran Berjalan
Tahun Anggaran Yang Lalu
Tuntutan Ganti Rugi
Tabungan Hari Tua
Tim Pemberesan Aset
Tagihan Penjualan Angsuran
Tempat Simpan Pinjam
Usaha Simpan Pinjam
Uang Persediaan
Indeks Singkatan –xi-
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun 2006 (Unaudited)
Indeks Catatan atas Laporan Keuangan
LAPORAN REALISASI APBN
Pendapatan Negara dan Hibah
Pendapatan Negara dan Hibah
Catatan B.2.1
Catatan B.2.1.1
Penerimaan Perpajakan
Catatan B.2.1.1.1
Pajak Dalam Negeri
Catatan B.2.1.1.2
Pajak Perdagangan Internasional
Catatan B.2.1.2
Penerimaan Negara Bukan Pajak
Catatan B.2.1.2.1
Penerimaan Sumber Daya Alam
Catatan B.2.1.2.2
Bagian Pemerintah atas Laba BUMN
Catatan B.2.1.2.3
Penerimaan Negara Bukan Pajak Lainnya
Catatan B.2.1.3
Penerimaan Hibah
Belanja Negara
Catatan B.2.2
Catatan B.2.2.1
Catatan
Catatan
Catatan
Catatan
Catatan
Catatan
Catatan
Catatan
B.2.2.2
B.2.2.2.1
B.2.2.2.1.1
B.2.2.2.1.2
B.2.2.2.1.3
B.2.2.2.2
B.2.2.2.2.1
B.2.2.2.2.2
Belanja Negara
Belanja Pemerintah Pusat
Belanja Pegawai
Belanja Barang
Belanja Modal
Pembayaran Bunga Utang
Subsidi
Bantuan Sosial
Belanja Lain-lain
Belanja untuk Daerah
Dana Perimbangan
Dana Bagi Hasil
Dana Alokasi Umum
Dana Alokasi Khusus
Dana Otonomi Khusus dan Penyesuaian
Dana Otonomi Khusus
Dana Penyesuaian
Surplus (Defisit) Anggaran
Surplus (Defisit) Anggaran
Catatan B.2.3
Pembiayaan
Catatan B.2.4
Catatan B.2.4.1
Catatan B.2.4.1.1
Catatan B.2.4.1.2
Catatan B.2.4.2
Catatan B.2.4.2.1
Catatan B.2.4.2.1.1
Catatan B.2.4.2.1.2
Catatan B.2.4.2.2
Pembiayaan
Pembiayaan Dalam Negeri
Perbankan dalam Negeri
Non Perbankan Dalam Negeri
Pembiayaan Luar Negeri (Neto)
Penarikan Pinjaman Luar Negeri (Bruto)
Penarikan Pinjaman Program
Penarikan Pinjaman Proyek
Pembayaran Cicilan Pokok Utang Luar Negeri
SILPA (SIKPA)
Catatan B.2.5
Sisa Lebih (Kurang) Pembiayaan Anggaran – SILPA (SIKPA)
NERACA
ASET
Catatan
Catatan
Catatan
Catatan
C.2.1
C.2.2
C.2.3
C.2.4
Aset Lancar
Rekening Kas BUN di Bank Indonesia
Rekening Kas di KPPN
Rekening Pemerintah Lainnya di BI
Kas di Bendahara Pengeluaran
Indeks Catatan atas Laporan Keuangan -xii-
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun 2006 (Unaudited)
Catatan
Catatan
Catatan
Catatan
Catatan
Catatan
Catatan
Catatan
C.2.5
C.2.6
C.2.7
C.2.8
C.2.9
C.2.10
C.2.11
C.2.12
Catatan
Catatan
Catatan
Catatan
Catatan
Catatan
Catatan
Catatan
C.2.13
C.2.14
C.2.15
C.2.16
C.2.17
C.2.18
C.2.19
C.2.20
KEWAJIBAN
Catatan
Catatan
Catatan
C.2.21
C.2.22
C.2.23
Catatan
Catatan
Catatan
Catatan
Catatan
Catatan
C.2.24
C.2.25
C.2.26
C.2.27
C.2.28
C.2.29
EKUITAS
Catatan
Catatan
Catatan
Catatan
Catatan
Catatan
Catatan
C.2.30
C.2.31
C.2.32
C.2.33
C.2.34
C.2.35
C.2.36
Catatan
Catatan
Catatan
Catatan
C.2.37
C.2.38
C.2.39
C.2.40
Catatan
C.2.41
Kas di Bendahara Penerimaan
Uang Muka dari Rekening BUN
Piutang Pajak
Piutang Bukan Pajak
Bagian Lancar Tagihan Penjualan Angsuran
Bagian Lancar Tagihan Tuntutan Ganti Rugi
Piutang Lain-lain
Persediaan
Investasi Jangka Panjang
Rekening Dana Investasi/Rekening Pembangunan Daerah
Dana Bergulir
Investasi Non Permanen Lainnya
Investasi Permanen Penyertaan Modal Pemerintah
Investasi Permanen Lainnya
Aset Tetap
Dana Cadangan
Aset Lainnya
Kewajiban Jangka Pendek
Utang Perhitungan Fihak Ketiga
Bagian Lancar Utang Jangka Panjang
Utang Bunga
Kewajiban Jangka Panjang
Utang Jangka Panjang Dalam Negeri SUN
Utang Jangka Panjang Dalam Negeri Lainnya
Utang Jangka Panjang Luar Negeri Perbankan
Utang Jangka Panjang Luar Negeri Non Perbankan
Utang Jangka Panjang Luar Negeri SUN
Utang Jangka Panjang Luar Negeri Lainnya
Ekuitas Dana Lancar
SAL
SILPA (SIKPA)
Dana Lancar Lainnya
Cadangan Piutang
Cadangan Persediaan
Pendapatan yang Ditangguhkan
Dana yang Harus Disediakan untuk Pembayaran Utang Jangka Pendek
Ekuitas Dana Investasi
Diinvestasikan dalam Investasi Jangka Panjang
Diinvestasikan dalam Aset Tetap
Diinvestasikan dalam Aset Lainnya
Dana yang Harus Disediakan untuk Pembayaran Utang Jangka Panjang
Ekuitas Dana Cadangan
Diinvestasikan dalam Dana Cadangan
LAPORAN ARUS KAS
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI
Catatan D.2.1
Penerimaan Perpajakan
Penerimaan Negara Bukan Pajak
Catatan D.2.2
Penerimaan Hibah
Catatan D.2.3
Belanja Pegawai
Catatan D.2.4
Belanja Barang
Catatan D.2.5
Catatan D.2.6
Bunga Utang
Catatan D.2.7
Subsidi
Catatan D.2.8
Bantuan Sosial
Belanja Lain-Lain
Catatan D.2.9
Indeks Catatan atas Laporan Keuangan -xiii-
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun 2006 (Unaudited)
Catatan
Catatan
Catatan
Catatan
Catatan
Catatan
D.2.10
D.2.11
D.2.12
D.2.13
D.2.14
D.2.15
Bagi Hasil Pajak
Bagi Hasil Sumber Daya Alam
Dana Alokasi Umum
Dana Alokasi Khusus
Dana Otonomi Khusus
Dana Penyesuaian
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI ASET NON KEUANGAN
Penjualan Aset Tetap
Catatan D.2.16
Belanja Aset Tetap
Catatan D.2.17
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PEMBIAYAAN
Penerimaan Pinjaman Dalam Negeri - Perbankan
Catatan D.2.18
Penerimaan Pinjaman Dalam Negeri - Obligasi
Catatan D.2.19
Penerimaan Pinjaman Dalam Negeri - Lainnya
Catatan D.2.20
Catatan D.2.21
Penerimaan Pinjaman Luar Negeri
Catatan D.2.22
Pembayaran Pokok Pinjaman Dalam Negeri - Obligasi
Catatan D.2.23
Pemberian Pinjaman kepada Perusahaan Negara
Catatan D.2.24
Pembayaran Cicilan Pokok Utang Luar Negeri
ARUS KAS DARI AKTIVITAS NON ANGGARAN
Catatan D.2.25
Penerimaan Perhitungan Fihak Ketiga
Catatan D.2.26
Kiriman Uang
Catatan D.2.27
Transito
Pengeluaran Perhitungan Fihak Ketiga
Catatan D.2.28
Saldo Awal Kas
Catatan D.2.29
Catatan D.2.30
Saldo Akhir Kas
Catatan D.2.31
Rekening Pemerintah Lainnya pada Bank Indonesia
Catatan D.2.32
Kas di Bendahara Pengeluaran
Catatan D.2.33
Kas di Bendahara Penerimaan
Indeks Catatan atas Laporan Keuangan -xiv-
RINGKASAN
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun 2006 (Unaudited)
RINGKASAN
Berdasarkan Pasal 23 Undang-Undang Dasar 1945 dan Pasal 13 Undang-Undang Nomor 13 Tahun
2005 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Tahun Anggaran 2006, Pemerintah
menyusun Laporan tentang Realisasi Pelaksanaan Tahun Anggaran (TA) 2006 Semester Pertama
berupa laporan keuangan. Laporan keuangan tersebut terdiri dari Laporan Realisasi APBN, Neraca,
Laporan Arus Kas, dan Catatan atas Laporan Keuangan. Laporan Keuangan Semester I TA 2006 ini
untuk pertama kalinya disusun dan dipublikasikan.
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP) Semester I Tahun 2006 ini telah disusun dan disajikan
sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan
(SAP).
LKPP Semester I ini disusun dari laporan KUN-SAU (karena data laporan keuangan kementerian
negara/lembaga belum lengkap), informasi keuangan yang berada dalam pengelolaan Bendahara
Umum Negara (BUN), dan unit-unit terkait lainnya yang mengelola dan/atau menguasai aset negara.
1. LAPORAN REALISASI APBN
Laporan Realisasi APBN menggambarkan perbandingan antara APBN TA 2006 dengan realisasi
Semester I TA 2006, mencakup unsur-unsur pendapatan, belanja, dan pembiayaan periode 1 Januari
2006 sampai dengan 30 Juni 2006.
Realisasi Pendapatan Negara dan Hibah pada Semester I TA 2006 adalah sebesar Rp236,6 triliun
atau mencapai 37,83% dari anggarannya.
Realisasi Belanja Negara pada Semester I TA 2006 adalah sebesar Rp237,9 triliun atau mencapai
36,73% dari anggarannya. Jumlah realisasi Belanja Negara tersebut terdiri dari realisasi Belanja
Pemerintah Pusat sebesar Rp134,3 triliun atau 31,41% dari anggarannya, dan realisasi Belanja untuk
Daerah sebesar Rp103,6 triliun atau 47,07% dari anggarannya.
Realisasi Defisit Anggaran Semester I TA 2006 adalah sebesar Rp1,4 triliun yang berarti 6,08% dari
yang dianggarkan dalam APBN TA 2006 sebesar Rp22,4 triliun.
Realisasi Pembiayaan Neto Semester I TA 2006 adalah sebesar Rp11,6 triliun yang berarti
membiayai 51,90% Defisit Anggaran, sehingga terdapat Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SILPA)
sebesar Rp10,3 triliun.
Laporan Realisasi APBN Semester I TA 2006 dapat disajikan sebagai berikut:
(dalam triliun rupiah)
Semester I TA 2006
Pendapatan Negara dan Hibah
Belanja Negara
Belanja Pemerintah Pusat
Belanja untuk Daerah
Defisit Anggaran
Pembiayaan Neto
SILPA
Anggaran
625,2
647,7
427,6
220,1
22,4
22,4
-
Realisasi
236,6
237,9
134,3
103,6
1,3
11,6
10,3
2. NERACA
Neraca adalah laporan yang menggambarkan posisi keuangan pemerintah pusat mengenai aset,
kewajiban, dan ekuitas dana pada tanggal 30 Juni 2006.
Ringkasan -3-
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun 2006 (Unaudited)
Jumlah Aset per 30 Juni 2006 adalah sebesar Rp1.116,3 triliun yang terdiri dari Aset Lancar sebesar
Rp118,6 triliun; Investasi Jangka Panjang sebesar Rp650,5 triliun; Aset Tetap sebesar Rp267,0
triliun; Dana Cadangan sebesar Rp1,7 triliun; dan Aset Lainnya sebesar Rp78,5 triliun.
Jumlah Kewajiban per 30 Juni 2006 adalah sebesar Rp1.386,0 triliun yang terdiri dari Kewajiban
Jangka Pendek sebesar Rp132,8 triliun dan Kewajiban Jangka Panjang sebesar Rp1.253,2 triliun.
Sementara itu jumlah Ekuitas Dana Neto per 30 Juni 2006 adalah sebesar minus Rp269,8 triliun yang
terdiri dari Ekuitas Dana Lancar sebesar minus Rp14,2 triliun, Ekuitas Dana Investasi sebesar minus
Rp257,3 triliun, dan Ekuitas Dana Cadangan sebesar Rp1,7 triliun.
Neraca per 30 Juni 2006 dapat disajikan sebagai berikut:
(dalam triliun rupiah)
30 Juni 2006
Aset
Aset Lancar
Investasi Jangka Panjang
Aset Tetap
Dana Cadangan
Aset Lainnya
Total Aset
118,6
650,5
267,0
1,7
78,5
1.116,3
Kewajiban
Kewajiban Jangka Pendek
Kewajiban Jangka Panjang
Total Kewajiban
132,8
1.253,2
1.386,0
Ekuitas Dana Neto
Ekuitas Dana Lancar
Ekuitas Dana Investasi
Ekuitas Dana Cadangan
Total Ekuitas Dana
(14,2)
(257,3)
1,7
(269,8)
3. LAPORAN ARUS KAS
Laporan Arus Kas adalah laporan yang menyajikan informasi mengenai sumber, penggunaan,
perubahan kas dan setara kas selama semester I TA 2006 serta saldo kas dan setara kas pada
tanggal 30 Juni 2006.
Saldo kas BUN per 30 Juni 2006 adalah sebesar Rp18,1 triliun yang berarti terdapat kenaikan
sebesar Rp5,3 triliun dari saldo per 31 Desember 2005 sebesar Rp12,8 triliun. Kenaikan saldo kas
tersebut berasal dari kenaikan arus kas dari aktivitas operasi sebesar Rp22,5 triliun, penurunan arus
kas dari aktivitas investasi aset non keuangan sebesar Rp36,9 triliun, kenaikan arus kas dari
aktivitas pembiayaan sebesar Rp8,9 triliun, dan kenaikan arus kas dari aktivitas non anggaran
sebesar Rp10,8 triliun.
Laporan Arus Kas Semester I TA 2006 dapat disajikan sebagai berikut:
(dalam triliun rupiah)
Saldo Awal Kas BUN
Arus Kas dari Aktivitas Operasi
Arus Kas dari Aktivitas Investasi Aset Non Keuangan
Arus Kas dari Aktivitas Pembiayaan
Arus Kas dari Aktivitas Non Anggaran
Kenaikan (Penurunan) Kas
Saldo Akhir Kas BUN
Semester I TA 2006
18,1
11,6
(12,9)
11,6
(19,4)
(9,1)
9
Ringkasan -4-
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun 2006 (Unaudited)
4. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK) menguraikan kebijakan makro, kebijakan fiskal, metodologi
penyusunan LKPP, dan kebijakan akuntansi yang diterapkan. Selain itu, dalam CaLK dikemukakan
penjelasan pos-pos laporan keuangan dalam rangka pengungkapan yang memadai.
Dalam penyajian Laporan Realisasi APBN, pendapatan, belanja, dan pembiayaan diakui berdasarkan
basis kas, yaitu pada saat kas diterima atau dikeluarkan oleh dan dari Kas Umum Negara (KUN).
Dalam penyajian Neraca, aset, kewajiban, dan ekuitas dana diakui berdasarkan basis akrual, yaitu
pada saat diperolehnya hak atas aset dan timbulnya kewajiban tanpa memperhatikan saat kas atau
setara kas diterima atau dikeluarkan oleh dan dari KUN.
Dalam CaLK ini diungkapkan pula kejadian penting setelah tanggal pelaporan keuangan serta
informasi tambahan yang diperlukan.
Ringkasan -5-
LAPORAN REALISASI APBN
(UNAUDITED)
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun Anggaran 2006 (Unaudited)
I. LAPORAN REALISASI APBN
PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA
LAPORAN REALISASI APBN
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 30 JUNI 2006
(UNAUDITED)
(Dalam Rupiah)
Uraian
Catatan
A. Pendapatan Negara dan Hibah
B.2.1
I. Penerimaan Perpajakan
Realisasi
Realisasi di atas (di bawah)
Anggaran
416.313.160.000.000
183.142.093.258.391
(233.171.066.741.609)
1. Pajak Dalam Negeri
B.2.1.1.1
399.321.660.000.000
176.405.275.665.640
(222.916.384.334.360)
2. Pajak Perdagangan Internasional
B.2.1.1.2
16.991.500.000.000
6.736.817.592.751
(10.254.682.407.249)
205.292.276.162.000
52.761.844.656.835
(152.530.431.505.165)
II. Penerimaan Negara Bukan Pajak
B.2.1.1
Anggaran
(UU No. 13 Tahun 2005)
B.2.1.2
1. Penerimaan Sumber Daya Alam
B.2.1.2.1
151.641.605.700.000
36.227.936.235.710
(115.413.669.464.290)
2. Bagian Pemerintah atas Laba BUMN
B.2.1.2.2
23.278.000.000.000
1.227.444.879.996
(22.050.555.120.004)
3. Penerimaan Negara Bukan Pajak Lainnya
B.2.1.2.3
30.372.670.462.000
15,306,463,541,129
(15.066.206.920.871)
B.2.1.3
3.631.590.000.000
646.744.772.101
(2.984.845.227.899)
625.237.026.162.000
236.550.682.687.327
(388.686.343.474.673)
III. Penerimaan Hibah
Jumlah Pendapatan Negara dan Hibah (A.I + A.II)
B. Belanja Negara
I. Belanja Pemerintah Pusat
B.2.2
427.598.300.000.000
134.327.114.460.974
(293.271.185.539.026)
1. Belanja Pegawai
79.896.129.689.000
32.710.675.177.862
(47.185.057.699.182)
2. Belanja Barang
55.180.866.267.000
13.505.882.706.033
(41.674.983.560.967)
3. Belanja Modal
62.952.239.979.000
12.957.851.262.067
(49.994.120.915.961)
4. Pembayaran Bunga Utang
76.629.003.835.000
38.770.018.140.831
(37.859.063.216.275)
5. Subsidi
79.510.416.800.000
10.222.498.988.884
(69.287.917.811.116)
6. Bantuan Sosial
36.930.480.758.000
11.047.887.821.881
(25.883.181.575.619)
7. Belanja Lain-lain
36.499.162.672.000
15.112.300.363.416
(21.386.860.759.906)
B.2.2.2
220.069.516.140.000
103.588.235.585.950
(116.481.280.554.050)
B.2.2.2.1
II. Belanja untuk Daerah
1. Dana Perimbangan
B.2.2.1
216.592.396.140.000
102.966.008.758.150
(113.626.387.381.850)
a. Dana Bagi Hasil
B.2.2.2.1.1
59.358.396.140.000
16.912.583.427.600
(42.445.812.712.400)
b. Dana Alokasi Umum
B.2.2.2.1.2
145.664.200.000.000
84.650.252.565.656
(61.013.947.434.344)
c. Dana Alokasi Khusus
B.2.2.2.1.3
11.569.800.000.000
1.403.172.764.894
(10.166.627.235.106)
B.2.2.2.2
3.477.120.000.000
622.226.827.800
(2.854.893.172.200)
436.992.600.000
2. Dana Otonomi Khusus dan Penyesuaian
a. Dana Otonomi Khusus
B.2.2.2.2.1
2.913.284.000.000
b. Dana Penyesuaian
B.2.2.2.2.2
563.836.000.000
185.234.227.800
647.667.816.140.000
237.915.350.046.924
Jumlah Belanja Negara (B.I + B.II + B.III)
(409.752.466.093.076)
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari laporan keuangan ini -9-
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun Anggaran 2006 (Unaudited)
C. Surplus (Defisit) Anggaran (A - B)
B.2.3
D. Pembiayaan
B.2.4
I. Pembiayaan Dalam Negeri
(1.364.667.359.597)
21.066.122.618.403
50.912.989.978.000
31.625.431.934.564
(19.287.558.043.436)
1. Perbankan Dalam Negeri
B.2.4.1.1
23.026.669.978.000
5.316.239.111.418
(17.710.430.866.582)
2. Non Perbankan Dalam Negeri
B.2.4.1.2
27.886.320.000.000
26.309.192.823.146
(1.577.127.176.854)
(28.482.200.000.000)
(19.983.189.607.147)
(8.499.010.392.853)
(8.700.257.872.104)
II. Pembiayaan Luar Negeri (Neto)
1. Penarikan Pinjaman Luar Negeri (Bruto)
B.2.4.1
(22.430.789.978.000)
B.2.4.2
35.112.430.000.000
3.811.884.068.087
a. Penarikan Pinjaman Program
B.2.4.2.1.1
9.900.000.000.000
945.056.506.949
994.809.841.399
b. Penarikan Pinjaman Proyek
B.2.4.2.1.2
25.212.430.000.000
2.896.827.561.138
(9.695.067.713.503)
(63.594.630.000.000)
(23.795.073.675.234)
3.270.530.430.200
22.430.789.978.000
11.642.242.327.417
(10.788.547.650.583)
2. Pembayaran Cicilan Pokok Utang Luar Negeri
B.2.4.2.1
B.2.4.2.2
Jumlah Pembiayaan (D.I + D.II)
E. Sisa Lebih (Kurang )Pembiayaan Anggaran-SILPA (SIKPA ) (D+C)
B.2.5
10.277.574.967.820
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari laporan keuangan ini -10-
NERACA
(UNAUDITED)
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun Anggaran 2006 (Unaudited)
II. NERACA
PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA
NERACA
PER 30 JUNI 2006
(UNAUDITED)
(Dalam Rupiah)
Uraian
Catatan
Jumlah
ASET
Aset Lancar
Kas dan Bank
Rekening Kas BUN di Bank Indonesia
C.2.1
Rekening Kas di KPPN
C.2.2
4.261.591.134.483
Rekening Pemerintah Lainnya di Bank Indonesia
C.2.3
26.503.223.018.939
Kas di Bendahara Pengeluaran
C.2.4
6.668.152.458.195
Kas di Bendahara Penerimaan
C.2.5
Jumlah Kas dan Bank
4.667.444.579.132
1.472.661.613.712
43.573.072.804.461
Uang Muka dari Rekening BUN
C.2.6
2.489.884.695.414
Piutang Pajak
C.2.7
28.915.096.909.000
Piutang Bukan Pajak
C.2.8
37.536.821.383.292
Bagian Lancar Tagihan Penjualan Angsuran
C.2.9
39.148.709
Bagian Lancar Tagihan Tuntutan Ganti Rugi
C.2.10
2.752.423.044
Piutang Lain-lain
C.2.11
Piutang
Jumlah Piutang
4.815.783.643.762
71.270.493.507.807
Persediaan
C.2.12
Jumlah Aset Lancar
1.258.905.597.373
118.592.356.605.055
Investasi Jangka Panjang
Investasi Non Permanen
Rekening Dana Investasi/Rekening Pembangunan Daerah
C.2.13
Dana Bergulir
C.2.14
2.937.740.327.698
Investasi Non Permanen Lainnya
C.2.15
2.850.000.000.000
Jumlah Investasi Non Permanen
60.155.463.680.000
65.943.204.007.698
Investasi Permanen
Investasi Permanen Penyertaan Modal Pemerintah
C.2.16
430.416.127.491.383
Investasi Permanen Lainnya
C.2.17
154.152.493.797.927
Jumlah Investasi Permanen
584.568.621.289.310
Jumlah Investasi Jangka Panjang
650.511.825.297.008
C.2.18
Aset Tetap
Tanah
75.429.618.925.087
Peralatan dan Mesin
84.880.045.036.505
Gedung dan Bangunan
39.032.321.063.891
Jalan, Irigasi, dan Jaringan
55.896.519.678.867
Aset Tetap Lainnya
3.648.052.059.074
Konstruksi Dalam Pengerjaan
8.079.726.452.309
Jumlah Aset Tetap
266.966.283.215.733
Dana Cadangan
Dana Cadangan
C.2.19
Aset Lainnya
1.730.000.000.000
C.2.20
Tagihan Penjualan Angsuran
79.152.696
Tagihan Tuntutan Ganti Rugi
41.234.938.002
Kemitraan Dengan Pihak Ketiga
1.493.439.867
Dana yang Dibatasi Penggunaannya
30.368.601.955.762
Aset Tak Berwujud
39.764.738.249
Aset Lain-lain
48.017.702.829.922
Jumlah Aset Lainnya
78.468.877.054.498
JUMLAH ASET
1.116.269.342.172.290
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari laporan keuangan ini -13-
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun Anggaran 2006 (Unaudited)
KEWAJIBAN
Kewajiban Jangka Pendek
Utang Perhitungan Fihak Ketiga
C.2.21
219.972.238.360
Bagian Lancar Utang Jangka Panjang
C.2.22
82.565.628.233.981
Utang Bunga
C.2.23
Jumlah Kewajiban Jangka Pendek
50.052.048.834.545
132.837.649.306.886
Kewajiban Jangka Panjang
Utang Jangka Panjang Dalam Negeri
Utang Jangka Panjang Dalam Negeri SUN
C.2.24
Utang Jangka Panjang Dalam Negeri Lainnya
C.2.25
Jumlah Utang Jangka Panjang Dalam Negeri
654.820.315.889.114
1.738.390.160.166
656.558.706.049.280
Utang Jangka Panjang Luar Negeri
Utang Jangka Panjang Luar Negeri Perbankan
C.2.26
Utang Jangka Panjang Luar Negeri Non Perbankan
C.2.27
2.247.197.068.470
Utang Jangka Panjang Luar Negeri SUN
C.2.28
52.027.551.480.642
Utang Jangka Panjang Luar Negeri Lainnya
C.2.29
Jumlah Utang Jangka Panjang Luar Negeri
541.788.132.754.460
576.681.707.720
596.639.563.011.292
Jumlah Kewajiban Jangka Panjang
1.253.198.269.060.570
JUMLAH KEWAJIBAN
1.386.035.918.367.460
EKUITAS DANA
Ekuitas Dana Lancar
SAL
C.2.30
17.066.126.560.000
SILPA (SIKPA)
C.2.31
10.277.574.967.820
Dana Lancar Lainnya
C.2.32
17.026.622.119.983
Cadangan Piutang
C.2.33
71.270.493.507.807
Cadangan Persediaan
C.2.34
1.258.905.597.373
Pendapatan yang Ditangguhkan
C.2.35
1.472.661.613.712
Dana yang Harus Disediakan untuk Pembayaran Utang
Jangka Pendek
C.2.36
Jumlah Ekuitas Dana Lancar
(132.617.677.068.526)
(14.245.292.701.831)
Ekuitas Dana Investasi
Diinvestasikan dalam Investasi Jangka Panjang
C.2.37
650.511.825.297.008
Diinvestasikan dalam Aset Tetap
C.2.38
266.966.283.215.733
Diinvestasikan dalam Aset Lainnya
C.2.39
78.468.877.054.498
Dana yang Harus Disediakan untuk Pembayaran Utang
Jangka Panjang
C.2.40
Jumlah Ekuitas Dana Investasi
(1.253.198.269.060.570)
(257.251.283.493.333)
Ekuitas Dana Cadangan
Diinvestasikan dalam Dana Cadangan
EKUITAS DANA NETO
C.2.41
1.730.000.000.000
(269.766.576.195.164)
JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS DANA
1.116.269.342.172.290
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari laporan keuangan ini -14-
LAPORAN ARUS KAS
(UNAUDITED)
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun Anggaran 2006 (Unaudited)
III. LAPORAN ARUS KAS
PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA
LAPORAN ARUS KAS
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 30 JUNI 2006
(UNAUDITED)
(Dalam Rupiah)
Uraian
Catatan
Jumlah
A. ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI
I. Arus Kas Masuk
1. Penerimaan Perpajakan
a. Pajak Penghasilan
b. Pajak Pertambahan Nilai dan Penjualan Barang
Mewah
c. Pajak Bumi dan Bangunan
d. Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan
D.2.1
96.381.070.896.202
55.381.597.558.515
4.270.565.309.177
1.187.587.687.561
e. Cukai
f. Bea Masuk
g. Pajak Ekspor
h. Pajak Lainnya
18.078.486.100.797
5.692.029.751.409
1.044.787.841.342
1.105.968.113.388
Total Penerimaan Perpajakan
2. Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP)
a. Penerimaan Sumber Daya Alam
b. Penerimaan Bagian Pemerintah atas Laba BUMN
c. Penerimaan PNBP Lainnya
183.142.093.258.391
D.2.2
36.227.936.235.710
1.227.444.879.996
15.291.797.423.062
Total PNBP
3. Penerimaan Hibah
52.747.178.538.768
D.2.3
Jumlah Arus Kas Masuk (A.I)
II. Arus Kas Keluar
1. Belanja Pegawai
646.744.772.101
236.536.016.569.260
D.2.4
32.710.675.177.862
2. Belanja Barang dan Jasa
3. Bunga Utang
4. Subsidi
5. Bantuan Sosial
6. Belanja Lain-Lain
7. Bagi Hasil Pajak
D.2.5
D.2.6
D.2.7
D.2.8
D.2.9
D.2.10
13.505.882.706.033
38.770.018.140.831
10.222.498.988.884
11.047.887.821.881
15.112.300.363.416
6.128.227.834.933
8. Bagi Hasil Sumber Daya Alam
9. Dana Alokasi Umum
10. Dana Alokasi Khusus
11. Dana Otonomi Khusus
12. Dana Penyesuaian
D.2.11
D.2.12
D.2.13
D.2.14
D.2.15
10.784.355.592.667
84.650.252.565.656
1.403.172.764.894
436.992.600.000
185.234.227.800
Jumlah Arus Kas Keluar (A.II)
224.957.498.784.857
Arus Kas Bersih dari Aktivitas Operasi (A.I - A.II)
11.578.517.784.403
B. ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI ASET NON
KEUANGAN
I. Arus Kas Masuk
Penjualan Aset
Jumlah Arus Kas Masuk (B.I)
D.2.16
14.666.118.067
14.666.118.067
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari laporan keuangan ini -15-
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun Anggaran 2006 (Unaudited)
II. Arus Kas Keluar
1. Belanja Aset Tetap
D.2.17
Jumlah Arus Kas Keluar (B.II)
12.957.851.262.067
12.957.851.262.067
Arus Kas Bersih dari Aktivitas Investasi Aset Non
Keuangan (B.I - B.II)
(12.943.185.144.000)
C. ARUS KAS DARI AKTIVITAS PEMBIAYAAN
I. Arus Kas Masuk
1. Penerimaan Pinjaman Dalam Negeri - Perbankan
2. Penerimaan Pinjaman Dalam Negeri - Obligasi
3. Penerimaan Pembiayaan Dalam Negeri - Lainnya
5. Penerimaan Pinjaman Luar Negeri
D.2.18
D.2.19
D.2.20
D.2.21
Jumlah Arus Kas Masuk (C.I)
5.832.900.000.000
50.112.214.880.299
269.259.508.832
3.811.884.068.087
60.026.258.457.218
II. Arus Kas Keluar
1. Pembayaran Pokok Pinjaman Dalam Negeri – Obligasi
2. Pemberian Pinjaman kepada Perusahaan Negara
3. Pembayaran Cicilan Pokok Utang Luar Negeri
D.2.22
D.2.23
D.2.24
24.072.281.565.985
516.660.888.582
23.795.073.675.234
Jumlah Arus Kas Keluar (C.2)
48.384.016.129.801
Arus Kas Bersih dari Aktivitas Pembiayaan
(C.I – C.II)
11.642.242.327.417
D. ARUS KAS DARI AKTIVITAS NON ANGGARAN
I. Arus Kas Masuk
1. Penerimaan Perhitungan Fihak Ketiga
2. Kiriman Uang
3. Transito
D.2.25
D.2.26
D.2.27
Jumlah Arus Kas Masuk (D.I)
II. Arus Kas Keluar
1. Pengeluaran Perhitungan Fihak Ketiga
4.017.324.364.688
(17.812.595.461.054)
(2.105.976.920.865)
(15.901.248.017.231)
D.2.28
Jumlah Arus Kas Keluar (D.II)
3.506.796.820.099
3.506.796.820.099
Arus Kas Bersih dari Aktivitas Non Anggaran
(D.I – D.II)
(19.408.044.837.330)
KENAIKAN (PENURUNAN) KAS (A+B+C+D)
(9.130.469.869.510)
SALDO AWAL KAS
D.2.29
SALDO AKHIR KAS
D.2.30
8.929.035.713.615
REKENING PEMERINTAH LAINNYA DI BI
D.2.31
26.503.223.018.939
KAS DI BENDAHARA PENGELUARAN
KAS DI BENDAHARA PENERIMAAN
D.2.32
D.2.33
6.668.152.458.195
1.472.661.613.712
SALDO AKHIR KAS DAN BANK
18.059.505.583.125
43.573.072.804.461
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari laporan keuangan ini -16-
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
(UNAUDITED)
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun 2006 (Unaudited)
IV. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (UNAUDITED)
A. PENDAHULUAN
A.1. DASAR HUKUM
1. UUD 1945 Pasal 23 ayat (1) menetapkan Anggaran Pendapatan dan Belanja
Negara (APBN) sebagai wujud dari pengelolaan keuangan negara
ditetapkan setiap tahun dengan undang-undang dan dilaksanakan secara
terbuka dan bertanggung jawab untuk sebesar-besarnya kemakmuran
rakyat.
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2003 tentang
Keuangan Negara, Pasal 30 ayat (1) menetapkan bahwa Presiden
menyampaikan rancangan undang-undang tentang pertanggungjawaban
pelaksanaan APBN kepada Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) berupa laporan
keuangan yang telah diperiksa oleh Badan Pemeriksa Keuangan.
3. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan
dan Tanggung Jawab Keuangan Negara yang menetapkan bahwa LKPP
(Audited) disusun berdasarkan LKPP (Unaudited) yang telah dikoreksi atau
disesuaikan menurut hasil pemeriksaan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).
4. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2005 tentang Anggaran Pendapatan dan
Belanja Negara Tahun Anggaran 2006, Pasal 13 ayat (1) menetapkan
bahwa pada pertengahan Tahun Anggaran 2006 Pemerintah menyusun
Laporan tentang Realisasi Pelaksanaan APBN TA 2006 Semester Pertama.
5. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi
Pemerintahan.
6. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan
dan Kinerja Instansi Pemerintah.
7. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 59/PMK.06/2005
tentang Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pemerintah Pusat.
A.2. KEBIJAKAN FISKAL/KEUANGAN DAN EKONOMI MAKRO
Kinerja perekonomian nasional semester I tahun 2006 sangat dipengaruhi oleh
kondisi eksternal maupun internal. Di sisi eksternal, perkembangan ekonomi
internasional masih didominasi oleh pengaruh meningkatnya harga minyak dunia,
global imbalance dan kebijakan moneter ketat. Berlanjutnya fluktuasi harga
minyak dunia, global imbalance dan kebijakan moneter ketat negara-negara di
dunia, mengakibatkan Pemerintah dan BI melakukan kebijakan antisipasi. Di sisi
internal, ekonomi domestik dalam semester I tahun 2006 dipengaruhi oleh masih
menurunnya daya beli masyarakat akibat kenaikan harga Bahan Bakar Minyak
(BBM), masih tingginya suku bunga perbankan, belum optimalnya fungsi
intermediasi sektor perbankan, terbatasnya infrastruktur, belum terciptanya
iklim berusaha yang lebih kondusif, dan terjadinya bencana alam di sejumlah
daerah. Perkembangan ini menekan pertumbuhan ekonomi, khususnya dalam
triwulan I tahun 2006.
Kendati demikian, secara umum stabilitas ekonomi makroekonomi masih cukup
baik dengan menurunnya inflasi, stabilnya nilai tukar, dan membaiknya kondisi
fiskal maupun neraca pembayaran. Membaiknya kondisi fiskal didukung oleh
percepatan pelunasan hutang IMF, debt swap, dan penghapusan sebagian hutang
dari Jerman. Meningkatnya harga komoditi internasional dan arus modal masuk
mendukung semakin membaiknya kinerja neraca pembayaran.
Kinerja pelaksanaan APBN TA 2006 dapat dilihat dari berbagai indikator makro
yang meliputi pertumbuhan ekonomi, inflasi, nilai tukar rupiah, dan suku bunga
Catatan atas Laporan Keuangan -21-
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun 2006 (Unaudited)
Sertifikat Bank Indonesia (SBI) 3 bulan.
Pertumbuhan perekonomian domestik pada semester I tahun 2006 menurun
dibandingkan periode sebelumnya karena menurunnya konsumsi rumah tangga
dan investasi swasta. Kondisi ini akibat melemahnya daya beli konsumen sebagai
dampak lanjutan dari tajamnya peningkatan harga BBM domestik. Menurunnya
permintaan domestik mengakibatkan menurunnya tingkat produksi, termasuk
permintaan akan impor. Selain itu, ketidakpastian akan kenaikan Tarif Dasar
Listrik (TDL) turut menciptakan ketidakpastian dalam dunia usaha. Bencana alam
gempa bumi dan banjir yang terjadi di sebagian wilayah Indonesia serta lumpur
panas di Jawa Timur diperkirakan memberikan dampak terhadap penurunan
pertumbuhan ekonomi namun tidak signifikan. Meskipun pertumbuhan ekonomi
masih relatif terbatas, stabilitas perekonomian sudah mulai membaik dan
diperkirakan akan terus berlangsung sampai akhir tahun 2006. Hal ini tercermin
dari pergerakan nilai tukar yang cenderung menguat dan stabil serta laju inflasi
yang terkendali dan tingkat bunga yang mulai menurun.
Memasuki tahun 2006, nilai Rupiah mengalami penguatan dengan volatilitas yang
menurun bila dibandingkan dengan tahun 2005. Melemahnya beberapa mata
uang utama terhadap Dolar Amerika Serikat, memburuknya kondisi pasar
keuangan di beberapa negara, dan meningkatnya Fed Rate menjadi 5 persen
pada pertengahan bulan Mei 2006 sempat memicu sentimen negatif yang
mendorong aliran modal keluar negeri dan menyebabkan fluktuasi yang cukup
tajam pada bulan Juni 2006 yaitu antara Rp8.785/US$ - Rp9.300/US$. Nilai tukar
rupiah pada akhir juni 2006 mencapai Rp9.205/US$, menguat 7,02 persen
dibandingkan dengan perkiraan dalam APBN sebesar Rp9.900/US$. Membaiknya
nilai tukar Rupiah tersebut didukung oleh faktor-faktor yang bersifat
fundamental seperti membaiknya pasokan valas terkait dengan surplus neraca
pembayaran.
Kestabilan nilai tukar rupiah berdampak kepada terkendalinya laju inflasi, yang
tercermin dari penurunan laju inflasi, yaitu dari 17,11 persen (year on year)
pada akhir tahun 2005 menjadi 15,53 persen pada Juni 2006. Laju inflasi tahun
kalender (Januari-Juni) 2006 sebesar 2,87 persen.
Dengan membaiknya kondisi makroekonomi, terkendalinya inflasi, dan
menguatnya nilai tukar Rupiah memberi ruang untuk penurunan BI Rate yaitu
dari 12,75 persen pada akhir tahun 2005 menjadi 12,5 persen pada akhir
semester I tahun 2006. Penurunan ini diikuti oleh menurunnya suku bunga SBI 3
bulan secara bertahap yaitu dari 12,83 persen pada akhir tahun 2005 menjadi
12,15 persen pada bulan Juni 2006. Faktor-faktor yang mempengaruhi tingginya
suku bunga SBI 3 bulan adalah tingginya suku bunga internasional seperti SIBOR,
LIBOR, Fed Rate, dan suku bunga negara-negara ASEAN. Hal tersebut telah
mendorong bank Indonesia untuk mempertahankan kebijakan suku bunga pada
level yang masih cukup tinggi agar tetap kompetitif dibandingkan dengan suku
bunga internasional, sehingga dapat mencegah terjadinya aliran modal keluar.
Masih terbatasnya penurunan kebijakan suku bunga ini belum memberikan
dampak terhadap pergerakan sektor riil yang lebih aktif sampai dengan akhir
Juni 2006.
Ke depan, stabilitas makroekonomi domestik diperkirakan semakin membaik
dengan menurunnya tingkat inflasi dan suku bunga, stabilnya nilai tukar, dan
meningkatnya cadangan devisa. Perkembangan ini juga didukung oleh
membaiknya country risk sebagaimana juga terefleksi dari meningkatnya
peringkat rating hutang jangka panjang Indonesia dari Standard & Poor, dari BB
menjadi B+ untuk hutang dalam mata uang asing dan dari BB menjadi BB+ untuk
hutang dalam mata uang lokal. Perbaikan rating hutang tersebut didasari atas
kinerja fiskal dan eksternal yang membaik dengan adanya surplus anggaran
pemerintah dan mengecilnya beban hutang. Membaiknya risiko negara (country
risk) dan relatif tingginya interest rate differential suku bunga Indonesia
dibandingkan negara-negara regional Asia lainnya akan mendorong derasnya
aliran modal masuk dan menggerakkan sektor riil.
Berikut perkembangan asumsi makro yang digunakan dalam penyusunan APBN
Catatan atas Laporan Keuangan -22-
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun 2006 (Unaudited)
2006 dan perbandingannya dengan realisasi indikator ekonomi makro tahun
anggaran 2005 sebagaimana terdapat pada Nota Keuangan dan UU APBN:
Tabel 1
Asumsi Makro Tahun 2005 dan 20061
Uraian
Pertumbuhan Ekonomi
(Persen)
Tingkat Inflasi (Persen)
Nila Tukar Rupiah (Rp/US$)
Suku Bunga SBI-3 bulan
(Persen)
Harga Minyak (US$/barel)
Produksi Minyak (juta
barel/hari)
2005
Realisasi
Realisasi
Semester
Tahunan
I
2006
APBN
Realisasi
(UU
Semester
13/2005)
I
5,94
5,5
6,2
5,2
4,28
9.412
17,1
9.705
8,0
9.900
2,87
9,205
7,54
9,09
9,5
12,59
46,54
51,8
57,0
63,122
0,991
0,999
1,050
1,000
Perbandingan realisasi anggaran semester I dengan APBN untuk tahun anggaran
2006 dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 2
Perbandingan Realisasi Anggaran Semester I Tahun 2005 dan 2006
(dalam miliar)
Realisasi
Semester I
TA 20053
APBN
(UU
13/2005)
Realisasi
Semester I
TA 2006
150.182,7
416.313,1
183.142,1
%
Realisasi
terhadap
Anggaran
44
41.202,5
205.292.,3
52.761,8
26
30,8
3.631,6
646,8
18
191.416
625.237
236.550,7
38
109.388,1
427.598,3
134.327,1
31
63.394
220.069,5
103.588,2
47
172.782,1
647.667,8
237.915,3
37
Defisit Anggaran
18.633,9
(22.430,8)
(1.364,7)
6
Pembiayaan Dalam Negeri
13.563,8
50.913
31.625,4
62
(16.377,3)
(28.482,2)
(19.983,2)
70
Uraian
Penerimaan Perpajakan
Penerimaan Negara Bukan
Pajak
Penerimaan Hibah
Jumlah Pendapatan
Negara dan Hibah
Belanja Pemerintah Pusat
Belanja untuk Daerah
Jumlah Belanja Negara
Pembiayaan Luar Negeri
Realisasi Pendapatan Negara dan Hibah semester I tahun 2006 mencapai
Rp236.550,6 miliar atau 38 persen dari sasaran yang ditetapkan dalam APBN
2006. Jumlah ini mengalami peningkatan sebesar Rp45.134,6 miliar atau 23,6
persen bila dibandingkan dengan realisasi pada semester I tahun anggaran
sebelumnya sebesar Rp191.416 miliar. Pendapatan Negara dan Hibah terdiri dari
Penerimaan Perpajakan, Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP), dan
Penerimaan Hibah.
1
Data asumsi makro diambil dari Laporan Pemerintah tentang Pelaksanaan APBN Semester I TA 2006, Nota Keuangan
dan RUU tentang Perubahan atas UU No. 13 Tahun 2005 tentang APBN TA 2006 dan Nota Keuangan dan Rancangan
APBN TA 2007.
2
Realisasi rata-rata Desember 2005 – Mei 2006
Data Realisasi Semester I TA 2005 diambil dari Laporan Pemerintah tentang Pelaksanaan APBN Semester I TA 2006.
3
Catatan atas Laporan Keuangan -23-
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun 2006 (Unaudited)
Realisasi Penerimaan Perpajakan dalam semester I tahun 2006 mencapai
Rp183.142,1 miiar, atau 44 persen dari sasaran yang ditetapkan dalam APBN
2006. Jumlah ini berarti Rp32.959,4 miliar atau 22 persen lebih tinggi bila
dibandingkan dengan realisasi pada semester I tahun anggaran sebelumnya
sebesar Rp150.182,7 miliar. Realisasi Penerimaan Perpajakan semester I tahun
2006 dipengaruhi antara lain oleh: (i) perkembangan indikator ekonomi makro
yang berubah secara signifikan dari yang diperkirakan semula, (ii) langkahlangkah kebijakan yang ditempuh di bidang perpajakan, kepabeanan dan cukai
(tax policy measures), serta (iii) langkah-langkah administrasi yang dilakukan
untuk memperbaiki sistem dan prosedur perpajakan, kepabeanan dan cukai (tax
administrative measures).
Perkembangan PNBP dalam semeter I tahun 2006 sangat dipengaruhi oleh
perkembangan berbagai variabel ekonomi makro, terutama harga minyak mentah
di pasar internasional, lifting minyak yang menurun dan nilai tukar Rupiah
terhadap Dolar Amerika Serikat yang cenderung menguat. Selain itu,
perkembangan realisasi PNBP dipengaruhi oleh langkah-langkah kebijakan yang
terkait dengan pelaksanaan fungsi pelayanan Pemerintah. Realisasi PNBP pada
semester I tahun 2006 sebesar Rp52.761,8 miliar atau 26 persen dari sasaran
PNBP yang ditetapkan dalam APBN 2006. Jumlah tersebut menunjukkan
peningkatan Rp11.559,3 miliar atau 28 persen bila dibandingkan dengan realisasi
PNBP pada semester I tahun anggaran sebelumnya sebesar Rp41.202,5 miliar.
Realisasi Penerimaan Hibah semester I tahun 2006 mencapai Rp646,7 miliar atau
18 persen dari sasaran yang ditetapkan dalam APBN 2006 sebesar Rp3.631,6
miliar. Jumlah realisasi tersebut menunjukkan peningkatan sebesar Rp615,9
miliar atau 2.000 persen dibandingkan dengan realisasi Penerimaan Hibah pada
semester I tahun anggaran sebelumnya sebesar Rp30,8 miliar. Peningkatan
penerimaan hibah pada semester I tahun 2006 ini terjadi terutama berkaitan
dengan pelaksanaan program rehabilitasi dan rekonstruksi Nanggroe Aceh
Darussalam dan Nias yang terkena bencana alam tsunami pada akhir tahun 2004
yang lalu.
Realisasi Belanja Negara semester I tahun 2006 adalah sebesar Rp237.915,3
miliar atau 37 persen dari anggaran yang ditetapkan dalam APBN 2006. Jumlah
tersebut menunjukkan peningkatan sebesar Rp65.133,2 atau 37,7 persen dari
realisasi Belanja Negara pada periode yang sama tahun 2005 sebesar
Rp172.782,1 miliar. Belanja Negara terdiri dari Belanja Pemerintah Pusat dan
Belanja untuk Daerah.
Realisasi Belanja Pemerintah Pusat pada semester I tahun 2006 mencapai
Rp134.327,1 miliar atau 31 persen dari anggaran yang ditetapkan dalam APBN
2006. Jumlah tersebut menunjukkan peningkatan sebesar Rp24.939 miliar atau
22,8 persen bila dibandingkan dengan realisasi Belanja Pemerintah Pusat pada
semester I tahun anggaran sebelumnya sebesar Rp109.388,1 miliar. Peningkatan
realisasi Belanja Pemerintah Pusat dalam semester I tahun 2006 tersebut terkait
dengan lebih baiknya penyelesaian dokumen anggaran kementerian
negara/lembaga dalam pelaksanaan APBN dibandingkan dengan tahun anggaran
sebelumnya dan adanya realisasi anggaran belanja kementerian negara/lembaga
dari luncuran anggaran tahun 2005.
Realisasi Belanja untuk Daerah pada semester I tahun 2006 mencapai
Rp103.588,2 miliar atau 47 persen dari anggaran yang ditetapkan dalam APBN
2006. Jumlah tersebut menunjukkan peningkatan sebesar Rp40.194,2 miliar atau
63,4 persen bila dibandingkan dengan realisasi Belanja untuk Daerah pada
semester I tahun anggaran sebelumnya sebesar Rp63.394 miliar. Peningkatan
realisasi anggaran belanja untuk daerah terkait dengan perkembangan realisasi
pendapatan negara, langkah-langkah administrasi dalam penetapan pagu
definitif bagi hasil, dan penyempurnaan mekanisme pencairan anggaran.
Catatan atas Laporan Keuangan -24-
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun 2006 (Unaudited)
Defisit Anggaran dalam semester I tahun 2006 adalah sebesar Rp1.364,7 miliar
atau 0,04 persen dari Pendapatan Domestik Bruto (PDB). Sedangkan pada
semester I tahun 2005 terdapat surplus anggaran sebesar Rp18.633,9 miliar.
Realisasi Pembiayaan Anggaran pada semester I tahun 2006 mencapai
Rp11.642,2 miliar atau 52 persen dari anggaran yang ditetapkan dalam APBN
2006 sebesar Rp22.430,8 miliar. Jumlah tersebut menunjukkan peningkatan
sebesar Rp14.455,7 miliar atau 514 persen bila dibandingkan dengan realisasi
Pembiayaan pada semester I tahun anggaran sebelumnya sebesar minus
Rp2,813,5 miliar.
Realisasi Pembiayaan Dalam Negeri (Neto) pada semester I tahun 2006 mencapai
Rp31.625,4 miliar atau 62 persen dari pagu anggarannya dalam APBN 2006
sebesar Rp50.913 miliar. Jumlah tersebut menunjukkan peningkatan sebesar
Rp18.061,6 miliar atau 133 persen bila dibandingkan dengan Realisasi
Pembiayaan Dalam Negeri (Neto) pada semester I tahun anggaran sebelumnya
sebesar Rp13.563,8 miliar. Peningkatan Pembiayaan Dalam Negeri seluruhnya
berasal dari realisasi pembiayaan non-perbankan, terutama dari realisasi
penjualan aset program restrukturisasi PT Perusahaan Pengelola Aset (PPA) dan
penerbitan Surat Utang Negara (SUN).
Realisasi Pembiayaan Luar Negeri (Neto) pada semester I tahun 2006 adalah
sebesar minus Rp19.983,2 miliar atau 70 persen dari pagu anggarannya dalam
APBN 2006. Jumlah tersebut menunjukkan penurunan sebesar Rp3.605,9 miliar
atau 22 persen bila dibandingkan dengan realisasi Pembiayaan Luar Negeri
(Neto) pada semester I tahun anggaran sebelumnya sebesar minus Rp16.377,3
miliar. Pembiayaan luar negeri bersaldo minus karena pembayaran cicilan pokok
utang luar negeri lebih besar dibandingkan dengan penarikan pinjaman luar
negeri.
A.3. PENDEKATAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP) Semester I Tahun 2006 merupakan
laporan yang mencakup seluruh aspek keuangan yang dikelola oleh seluruh
entitas pemerintah pusat, yang terdiri dari kementerian negara/lembaga,
beserta jenjang struktural di bawahnya seperti eselon I, kantor wilayah, serta
satuan kerja yang bertanggung jawab atas otorisasi kredit anggaran yang
diberikan kepadanya. LKPP disusun berdasarkan kompilasi data Sistem Akuntansi
Umum (SAU) rekonsiliasi dengan data kementerian negara/lembaga yang sudah
menyampaikan laporannya, laporan keuangan Bendahara Umum Negara (BUN)
dan data lainnya dari unit-unit yang terkait.
Penyusunan LKPP Semester I Tahun Anggaran 2006 telah mengantisipasi
penerapan standar akuntansi pemerintahan yang mengacu kepada standar
akuntansi pemerintahan yang berlaku secara internasional sejalan dengan upaya
menerapkan kaidah-kaidah pengelolaan keuangan yang sehat di lingkungan
pemerintahan,
Untuk Tahun Anggaran 2006, entitas pelaporan keuangan tingkat kementerian
negara/lembaga yang dicakup dalam LKPP meliputi:
Daftar entitas
pelaporan keuangan
tingkat
kementerian
negara/lembaga
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
Majelis Permusyawaratan Rakyat
Dewan Perwakilan Rakyat
Badan Pemeriksa Keuangan
Mahkamah Agung
Kejaksaan Agung
Kepresidenan
Sekretariat Wakil Presiden
Departemen Dalam Negeri
Departemen Luar Negeri
Departemen Pertahanan
Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia
Catatan atas Laporan Keuangan -25-
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun 2006 (Unaudited)
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28.
29.
30.
31.
32.
33.
34.
35.
36.
37.
38.
39.
40.
41.
42.
43.
44.
45.
46.
47.
48.
49.
50.
51.
52.
53.
54.
55.
56.
57.
58.
59.
60.
61.
62.
Departemen Keuangan
Departemen Pertanian
Departemen Perindustrian
Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral
Departemen Perhubungan
Departemen Pendidikan Nasional
Departemen Kesehatan
Departemen Agama
Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Departemen Sosial
Departemen Kehutanan
Departemen Kelautan dan Perikanan
Departemen Pekerjaan Umum
Departemen Kebudayaan dan Pariwisata
Departemen Perdagangan
Departemen Komunikasi dan Informatika
Kementerian Koordinator Bidang Politik, Sosial, dan Keamanan
Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
Kementerian Koordinator Kesejahteraan Rakyat
Kementerian Negara Badan Usaha Milik Negara
Kementerian Negara Riset dan Teknologi
Kementerian Negara Lingkungan Hidup
Kementerian Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah
Kementerian Negara Pemberdayaan Perempuan
Kementerian Negara Pendayagunaan Aparatur Negara
Kementerian Negara Perencanaan Pembangunan/Bappenas
Kementerian Negara Pembangunan Daerah Tertinggal
Kementerian Negara Perumahan Rakyat
Kementerian Negara Pemuda dan Olahraga
Badan Intelijen Negara
Badan Pusat Statistik
Badan Pertanahan Nasional
Badan Pengawasan Obat dan Makanan
Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional
Badan Koordinasi Penanaman Modal
Badan Narkotika Nasional
Badan Meteorologi dan Geofisika
Badan Rekonstruksi dan Rehabilitasi NAD dan Nias
Dewan Ketahanan Nasional
Lembaga Sandi Negara
Lembaga Ketahanan Nasional
Perpustakaan Nasional
Kepolisian Negara Republik Indonesia
Komisi Nasional Hak Asasi Manusia
Komisi Pemilihan Umum
Mahkamah Konstitusi
Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan
Komisi Pemberantasan Korupsi
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPD)
Komisi Yudisial RI
Bagian Anggaran Pembiayaan dan Perhitungan, meliputi
Anggaran:
™ BA 61 Cicilan Bunga dan Pokok Utang
™ BA 62 Subsidi dan Transfer
™ BA 69 Belanja Lain-lain
™ BA 70 Dana Perimbangan
™ BA 71 Dana Otonomi Khusus dan Penyeimbang
™ BA 96 Pembayaran Cicilan Pokok Utang Luar Negeri
™ BA 97 Pembayaran Cicilan Pokok Utang Dalam Negeri
™ BA 98 Penerusan Pinjaman
™ BA 99 Penyertaan Modal Negara
Bagian
Catatan atas Laporan Keuangan -26-
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun 2006 (Unaudited)
LKPP ini mencakup pula transaksi keuangan yang berasal dari APBN, termasuk
dana APBN yang dilaksanakan oleh pemerintah daerah, yaitu dana dekonsentrasi
dan dana tugas pembantuan. Kegiatan pelaksanaan APBN pada beberapa unitunit fiskal register/kuasi organisasi pemerintah, misalnya pada Otorita BATAM,
RRI, dan TVRI juga telah dicakup dalam LKPP ini.
Selain itu, LKPP ini juga mencakup penyajian informasi keuangan terbatas dari
unit-unit fiskal register yang tidak menggunakan dana APBN namun mengelola
aset pemerintah, seperti pengelola aset KKKS Migas, BP Gelora Bung Karno, dan
BP Kemayoran. Namun, sejumlah unit fiskal register belum dicakup dalam LKPP
ini antara lain Dana Abadi Umat dan LKBN Antara.
LKPP tidak mencakup entitas pemerintah daerah, bank pemerintah dan lembaga
keuangan milik pemerintah, dan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD). Namun,
investasi pemerintah pada perusahaan negara diintegrasikan dalam investasi
pemerintah dan disajikan dalam Ikhtisar Laporan Keuangan Perusahaan Negara.
LKPP dihasilkan melalui Sistem Akuntansi Pemerintah Pusat (SAPP), yang terdiri
dari Sistem Akuntansi Pusat (SiAP) dan Sistem Akuntansi Instansi (SAI).
Kementerian negara/lembaga membukukan melalui SAI baik untuk transaksi
anggaran (Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran), pendapatan maupun belanja.
Sedangkan KPPN membukukan transaksi melalui SiAP.
Sistem Akuntansi Pemerintah Pusat tersebut diatas akan menghasilkan LKPP yang
terdiri dari:
1. Laporan Realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN)
Laporan Realisasi APBN disusun berdasarkan Laporan Kas Umum Negara
Sistem Akuntansi Umum (KUN-SAU).
2. Neraca
Neraca Pemerintah Pusat disusun berdasarkan data yang dikelola
Departemen Keuangan, Kementerian Negara BUMN dan unit register. Data
mengenai Kas Umum Negara dan Non Anggaran, investasi jangka panjang,
dan kewajiban didasarkan pada data Departemen Keuangan, sedangkan data
Penyertaan Modal Pemerintah berasal dari Kementerian Negara BUMN. Selain
itu, neraca pemerintah juga disusun berdasarkan neraca kementerian
negara/lembaga, terutama untuk Kas di Bendahara Penerimaan, Kas di
Bendahara Pengeluaran, Piutang, Persediaan, Aset Tetap, dan Aset lainnya.
Neraca kementerian negara/lembaga dapat disusun melaui Sistem Akuntansi
Instansi.
3. Laporan Arus Kas
Laporan Arus Kas disusun berdasarkan data penerimaan dan pengeluaran kas
yang dikelola oleh Menteri Keuangan selaku Bendahara Umum Negara (BUN).
Laporan Arus Kas Tahun Anggaran 2006 mencakup data penerimaan dan
pengeluaran kas melalui rekening KPPN (rekening 501.000000) dan rekening
BUN (rekening 502.000000). Laporan Arus Kas disusun dengan menggunakan
Sistem Akuntansi Pusat (SiAP).
4. Catatan atas Laporan Keuangan.
Catatan atas Laporan Keuangan menyajikan informasi tentang penjelasan
atau daftar terinci atau analisis atas nilai suatu pos yang disajikan dalam
Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, dan Laporan Arus Kas dalam rangka
pengungkapan yang memadai.
Implementasi SAI tahun 2006 mengalami kemajuan bila dibandingkan dengan
tahun-tahun sebelumnya. Namun, implementasi SAI tidak lepas dari
permasalahan-permasalahan terutama masalah organisasi dan kualitas sumber
daya manusia yang masih rendah. Sampai dengan Semester I TA 2006 beberapa
kementerian negara/lembaga masih belum membentuk dan menunjuk unit
akuntansi yang mengimplementasikan SAI sesuai dengan hirarki organisasi.
Catatan atas Laporan Keuangan -27-
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun 2006 (Unaudited)
Permasalahan lain yang cukup berpengaruh dalam penyusunan LKPP adalah
implementasi Sistem Akuntansi Barang Milik Kekayaan Negara (SABMN) 4 di
sebagian besar kementerian negara/lembaga yang masih belum berjalan dengan
baik. Selain itu, sebagian kementerian negara/lembaga belum melakukan
inventarisasi fisik dan revaluasi atas nilai barang milik kekayaan negara. Hal ini
mempengaruhi kualitas nilai aset yang ada di Neraca.
A.4. KEBIJAKAN AKUNTANSI
Laporan Realisasi APBN disusun menggunakan basis kas yaitu basis akuntansi
yang mengakui pengaruh transaksi dan peristiwa lainnya pada saat kas atau
setara kas diterima pada Kas Umum Negara (KUN) atau dikeluarkan dari KUN.
Dalam penyajian Neraca, aset, kewajiban, dan ekuitas dana diakui berdasarkan
basis akrual, yaitu pada saat diperolehnya hak atas aset dan timbulnya
kewajiban tanpa memperhatikan saat kas atau setara kas diterima atau
dikeluarkan dari KUN.
Beberapa perkiraan Neraca, seperti Rekening Pemerintah Lainnya di Bank
Indonesia, Uang Muka dari Rekening BUN, Utang PFK, Utang Jangka Panjang Luar
Negeri (kecuali Utang Jangka Panjang Luar Negeri SUN) menggunakan Nilai LKPP
(Audited) per 31 Desember 2005 karena sampai dengan saat penyusunan LKPP
Semester I ini, data belum diperoleh.
Prinsip-prinsip akuntansi yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan
pemerintah pusat:
(1) Pendapatan
Pendapatan diakui
pada saat kas
diterima pada KUN.
Pendapatan adalah semua penerimaan KUN yang menambah ekuitas dana
lancar dalam periode tahun yang bersangkutan yang menjadi hak pemerintah
pusat dan tidak perlu dibayar kembali oleh pemerintah pusat. Pendapatan
diakui pada saat kas diterima pada KUN. Akuntansi pendapatan dilaksanakan
berdasarkan azas bruto, yaitu dengan membukukan penerimaan bruto, dan
tidak mencatat jumlah netonya (setelah dikompensasikan dengan
pengeluaran). Pendapatan disajikan sesuai dengan jenis pendapatan
(2) Belanja
Belanja diakui pada
saat kas keluar dari
KUN.
Belanja adalah semua pengeluaran KUN yang mengurangi ekuitas dana lancar
dalam periode tahun yang bersangkutan yang tidak akan diperoleh
pembayarannya kembali oleh pemerintah pusat. Belanja diakui pada saat
terjadi pengeluaran kas dari KUN. Khusus pengeluaran melalui bendahara
pengeluaran, pengakuan belanja terjadi pada saat pertanggungjawaban atas
pengeluaran tersebut disahkan oleh Kantor Pelayanan Perbendaharaan
Negara (KPPN). Belanja disajikan di muka (face) laporan keuangan menurut
klasifikasi ekonomi/jenis belanja, sedangkan di Catatan atas Laporan
Keuangan, belanja disajikan menurut klasifikasi organisasi dan fungsi.
(3) Pembiayaan
Pembiayaan diakui
pada saat kas
diterima/keluar
dari KUN.
Pembiayaan adalah seluruh transaksi keuangan pemerintah, baik penerimaan
maupun pengeluaran yang perlu dibayar atau akan diterima kembali, yang
dalam penganggaran pemerintah terutama dimaksudkan untuk menutup
defisit atau memanfaatkan surplus anggaran. Pembiayaan diakui pada saat
kas diterima pada KUN serta pada saat terjadinya pengeluaran kas dari KUN.
Akuntansi penerimaan pembiayaan dilaksanakan berdasarkan azas bruto,
yaitu dengan membukukan penerimaan bruto, dan tidak mencatat jumlah
netonya (setelah dikompensasi dengan pengeluaran).
(4) Aset
Aset adalah sumber daya ekonomi yang dikuasai dan/atau dimiliki oleh
pemerintah sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan dari mana manfaat
Catatan atas Laporan Keuangan -28-
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun 2006 (Unaudited)
Aset terdiri dari
Aset Lancar,
Investasi, Aset
Tetap, Dana
Cadangan, dan Aset
Lainnya
ekonomi dan/atau sosial di masa depan diharapkan dapat diperoleh, baik
oleh pemerintah maupun oleh masyarakat, serta dapat diukur dalam satuan
uang, termasuk sumber daya non-keuangan yang diperlukan untuk
penyediaan jasa bagi masyarakat umum dan sumber-sumber daya yang
dipelihara karena alasan sejarah dan budaya. Dalam pengertian aset ini tidak
termasuk sumber daya alam seperti hutan, kekayaan di dasar laut, dan
kandungan pertambangan. Aset diakui pada saat diterima atau pada saat hak
kepemilikan berpindah.
Aset diklasifikasikan menjadi aset lancar, investasi, aset tetap, dana
cadangan, dan aset lainnya.
a. Aset Lancar
Aset Lancar terdiri
dari kas, piutang,
dan persediaan
Aset Lancar mencakup kas dan setara kas yang diharapkan segera untuk
direalisasikan, dipakai, atau dimiliki untuk dijual dalam waktu 12 (dua
belas) bulan sejak tanggal pelaporan. Aset lancar ini terdiri dari kas,
piutang, dan persediaan.
Kas disajikan di neraca dengan menggunakan nilai nominal. Kas dalam
bentuk valuta asing disajikan di neraca dengan menggunakan kurs tengah
Bank Indonesia pada tanggal neraca. Rekening khusus (Reksus) tidak
termasuk dalam perkiraan Kas.
Piutang dinyatakan dalam neraca menurut nilai yang timbul berdasarkan
hak yang telah dikeluarkan surat keputusan penagihannya.
Persediaan adalah aset lancar dalam bentuk barang atau perlengkapan
yang dimaksudkan untuk mendukung kegiatan operasional pemerintah,
dan barang-barang yang dimaksudkan untuk dijual dan/atau diserahkan
dalam rangka pelayanan kepada masyarakat.
Persediaan dicatat di neraca berdasarkan :
- harga pembelian terakhir, apabila diperoleh dengan pembelian,
- harga standar apabila diperoleh dengan memproduksi sendiri,
- harga wajar atau estimasi nilai penjualannya apabila diperoleh
dengan cara lainnya seperti donasi/rampasan.
b. Investasi
Investasi Jangka
Panjang terdiri dari
Investasi Non
Permanen dan
Investasi Permanen.
Investasi adalah aset yang dimaksudkan untuk memperoleh manfaat
ekonomik seperti bunga, dividen dan royalti, atau manfaat sosial
sehingga dapat meningkatkan kemampuan pemerintah dalam rangka
pelayanan kepada masyarakat.
Investasi pemerintah diklasifikasikan kedalam investasi jangka pendek
dan investasi jangka panjang. Investasi jangka pendek adalah investasi
yang dapat segera dicairkan dan dimaksudkan untuk dimiliki dalam kurun
waktu setahun atau kurang. Investasi jangka panjang adalah investasi
yang dimaksudkan untuk dimiliki selama lebih dari setahun. Penyajian
investasi pada Neraca Pemerintah Pusat per 30 Juni 2006 terbatas pada
investasi jangka panjang.
Investasi jangka panjang dibagi menurut sifat penanaman investasinya,
yaitu non permanen dan permanen.
(i) Investasi Non Permanen
Investasi non permanen adalah investasi jangka panjang yang tidak
termasuk dalam investasi permanen dan dimaksudkan untuk dimiliki
secara tidak berkelanjutan. Investasi non permanen sifatnya bukan
penyertaan modal saham melainkan berupa pinjaman jangka panjang
yang dimaksudkan untuk pembiayaan investasi perusahaan
negara/daerah, pemerintah daerah dan pihak ketiga lainnya.
Investasi non permanen meliputi :
ƒ Seluruh dana pemerintah yang bersumber dari dana pinjaman luar
Catatan atas Laporan Keuangan -29-
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun 2006 (Unaudited)
negeri yang diteruspinjamkan melalui Subsidiary Loan Agreement
(SLA) dan dana dalam negeri dalam bentuk Rekening Dana
Investasi (RDI) dan Rekening Pembangunan Daerah (RPD) yang
dipinjamkan kepada BUMN/BUMD dan Pemda.
ƒ Seluruh dana pemerintah yang diberikan dalam bentuk Pinjaman
Dana Bergulir kepada pengusaha kecil, anggota koperasi, anggota
Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM), nasabah Lembaga Dana
Kredit Pedesaan (LDKP), nasabah Usaha Simpan Pinjam/Tempat
Simpan Pinjam (USP/TSP) atau nasabah BPR.
ƒ Seluruh pencairan pinjaman pendanaan Kredit Usaha Mikro dan
Kecil (KUMK) eks dana Surat Utang (SU) 005 yang disalurkan
melalui dua pola sebagai berikut:
a. Dana SU-005 dipinjamkan langsung oleh Pemerintah kepada
Lembaga Keuangan Pelaksana (LKP) yang ditunjuk oleh
Pemerintah c.q. Menteri Keuangan dalam rangka pendanaan
KUMK;
b. Dana SU-005 dipinjamkan kepada BUMN Pengelola dan
selanjutnya diteruspinjamkan kepada LKP yang ditunjuk oleh
BUMN Pengelola yang bersangkutan dalam rangka pendanaan
KUMK.
(ii) Investasi Permanen
Investasi permanen adalah investasi jangka panjang yang
dimaksudkan untuk dimiliki secara berkelanjutan. Investasi
permanen dimaksudkan untuk mendapatkan dividen atau
menanamkan pengaruh yang signifikan dalam jangka panjang.
Investasi permanen meliputi seluruh Penyertaan Modal Pemerintah
(PMP) pada perusahaan negara, lembaga internasional dan badan
usaha lainnya yang bukan
milik negara. Penyertaan Modal
Pemerintah dalam badan usaha atau badan hukum lainnya yang sama
dengan atau lebih dari 51 persen disebut sebagai Badan Usaha Milik
Negara/Badan Hukum Milik Negara (BUMN/BHMN). PMP dalam badan
usaha atau badan hukum lainnya yang kurang dari 51 persen disebut
sebagai Non BUMN.
PMP dapat berupa surat berharga (saham) pada suatu perseroan
terbatas dan non surat berharga, yaitu kepemilikan modal bukan
dalam bentuk saham pada perusahaan yang bukan perseroan.
Penilaian investasi jangka panjang diprioritaskan menggunakan metode
ekuitas. Jika suatu investasi bisa dipastikan tidak akan diperoleh kembali
atau terdapat bukti bahwa investasi hendak dilepas, maka digunakan
metode nilai bersih yang direalisasikan. Investasi dalam bentuk pinjaman
jangka panjang kepada pihak ketiga dan non earning asset atau hanya
sebagai bentuk partisipasi dalam suatu organisasi, seperti penyertaan
pada lembaga-lembaga keuangan internasional, menggunakan metode
biaya.
Investasi dalam mata uang asing dicatat berdasarkan kurs tengah Bank
Indonesia pada tanggal transaksi. Pada setiap tanggal neraca, pos
investasi dalam mata uang asing dilaporkan ke dalam mata uang rupiah
dengan menggunakan kurs tengah BI pada tanggal neraca.
c. Aset Tetap
Aset Tetap terdiri
dari Tanah, Gedung
dan Bangunan,
Peralatan dan
Mesin, Jalan, Irigasi,
Aset tetap mencakup seluruh aset yang dimanfaatkan oleh pemerintah
maupun untuk kepentingan publik yang mempunyai masa manfaat lebih
dari satu tahun. Aset tetap dilaporkan berdasarkan neraca kementerian
negara/lembaga per 30 Juni 2006 pada harga perolehan.
Pengakuan aset tetap yang perolehannya setelah tanggal 1 Januari 2002
Catatan atas Laporan Keuangan -30-
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun 2006 (Unaudited)
dan Jaringan, Aset
Tetap Lainnya, dan
Konstruksi Dalam
Pengerjaan.
didasarkan pada nilai satuan minimum kapitalisasi, yaitu:
(a) Pengeluaran untuk per satuan peralatan dan mesin dan peralatan
olah raga yang nilainya sama dengan atau lebih dari Rp300.000
(tiga ratus ribu rupiah), dan
(b) Pengeluaran untuk gedung dan bangunan yang nilainya sama dengan
atau lebih dari Rp10.000.000 (sepuluh juta rupiah).
Pengeluaran yang tidak tercakup dalam batasan nilai minimum
kapitalisasi tersebut di atas, diperlakukan sebagai biaya kecuali
pengeluaran untuk tanah, jalan/irigasi/jaringan, dan aset tetap lainnya.
Seluruh aset tetap tidak didepresiasi.
d. Dana Cadangan
Dana Cadangan
merupakan
restricted cash
Dana Cadangan adalah dana yang disisihkan untuk tujuan tertentu. Dana
cadangan dibentuk berdasarkan kebijakan Pemerintah pada tahun 1991
dimana pemerintah menyisihkan sebagian kelebihan realisasi pendapatan
pajak untuk digunakan sebagai Cadangan Anggaran Pembangunan (CAP).
CAP merupakan restricted cash pemerintah yang akan digunakan apabila
terjadi defisit dalam tahun-tahun anggaran berikutnya.
e. Aset Lainnya
Aset lainnya terdiri
dari TPA, Tagihan
TGR, Kemitraan
dengan Pihak
Ketiga, Dana yang
Dibatasi
Penggunaannya, dan
Aset Lain-lain.
Aset lainnya adalah aset pemerintah selain aset lancar, investasi jangka
panjang, aset tetap, dan dana cadangan. Termasuk dalam Aset Lainnya
adalah Tagihan Penjualan Angsuran (TPA), Tagihan Tuntutan Ganti Rugi
(TGR) yang jatuh tempo lebih dari satu tahun, Kemitraan dengan Pihak
Ketiga, Dana yang Dibatasi Penggunaannya, dan Aset Lain-lain.
TPA menggambarkan jumlah yang dapat diterima dari penjualan aset
pemerintah secara angsuran kepada pegawai pemerintah yang dinilai
sebesar nilai nominal dari kontrak/berita acara penjualan aset yang
bersangkutan setelah dikurangi dengan angsuran yang telah dibayar oleh
pegawai ke kas negara atau daftar saldo tagihan penjualan angsuran.
TGR
merupakan
suatu
proses
yang
dilakukan
terhadap
bendahara/pegawai negeri bukan bendahara dengan tujuan untuk
menuntut penggantian atas suatu kerugian yang diderita oleh negara
sebagai akibat langsung ataupun tidak langsung dari suatu perbuatan
yang melanggar hukum yang dilakukan oleh bendahara/pegawai tersebut
atau kelalaian dalam pelaksanaan tugasnya.
Kemitraan dengan pihak ketiga merupakan perjanjian antara dua pihak
atau lebih yang mempunyai komitmen untuk melaksanakan kegiatan yang
dikendalikan bersama dengan menggunakan aset dan/atau hak usaha
yang dimiliki.
Dana yang Dibatasi Penggunaannya merupakan kas atau dana yang
alokasinya hanya akan dimanfaatkan untuk membiayai kegiatan tertentu
seperti kas besi perwakilan RI di luar negeri, rekening dana reboisasi dan
moratorium Nias dan Nanggroe Aceh Darussalam (NAD).
Aset Lain-lain merupakan aset lainnya yang tidak dapat dikategorikan ke
dalam TPA, Tagihan TGR, Kemitraan dengan Pihak Ketiga, maupun Dana
yang Dibatasi Penggunaannya. Aset lain-lain dapat berupa aset
pemerintah yang tidak digunakan dalam kegiatan operasional
pemerintah, dikelola pihak lain seperti aset pemerintah eks BPPN yang
dialihkan kepada PT Perusahaan Pengelola Aset (PPA) dan eks Tim
Pemberesan Aset, Departemen Keuangan dan aset pemerintah yang
digunakan oleh Kontraktor Kontrak Kerja sama (KKKS) BP MIGAS. Di
samping itu, piutang macet kementerian negara/lembaga yang dialihkan
penagihannya kepada Departemen Keuangan juga termasuk dalam
kelompok aset lain-lain.
Catatan atas Laporan Keuangan -31-
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun 2006 (Unaudited)
(5) Kewajiban
Kewajiban terdiri
dari kewajiban
Jangka Pendek dan
Kewajiban Jangka
Panjang.
Kewajiban adalah utang yang timbul dari peristiwa masa lalu yang
penyelesaiannya mengakibatkan aliran keluar sumber daya ekonomi
pemerintah. Dalam konteks pemerintahan, kewajiban muncul antara lain
karena penggunaan sumber pembiayaan pinjaman dari masyarakat, lembaga
keuangan, entitas pemerintahan lain, atau lembaga internasional. Kewajiban
pemerintah juga terjadi karena perikatan dengan pegawai yang bekerja pada
pemerintah. Setiap kewajiban dapat dipaksakan menurut hukum sebagai
konsekuensi dari kontrak yang mengikat atau peraturan perundangundangan.
Kewajiban pemerintah diklasifikasikan kedalam kewajiban jangka pendek
dan kewajiban jangka panjang.
a. Kewajiban Jangka Pendek
Suatu kewajiban diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka pendek jika
diharapkan untuk dibayar atau jatuh tempo dalam waktu dua belas bulan
setelah tanggal pelaporan.
Kewajiban jangka pendek meliputi Utang Perhitungan Fihak Ketiga (PFK),
Bagian Lancar Utang Jangka Panjang, Utang Bunga (accrued interest) dan
Utang Jangka Pendek Lainnya.
b. Kewajiban Jangka Panjang
Kewajiban diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka panjang jika
diharapkan untuk dibayar atau jatuh tempo dalam waktu lebih dari dua
belas bulan setelah tanggal pelaporan.
Kewajiban jangka panjang pemerintah terdiri dari utang luar negeri dan
utang dalam negeri. Utang luar negeri pemerintah adalah pinjaman
bilateral, multilateral, kredit ekspor, leasing, dan kredit komersial yang
dikelola Departemen Keuangan. Utang dalam negeri pemerintah antara
lain adalah utang dalam bentuk sekuritas (government debt securities),
yang terdiri dari fixed rates bonds, variable rates bonds, hedge bonds,
dan surat utang yang dikelola Departemen Keuangan.
Fixed rate bonds-FR adalah obligasi yang memiliki tingkat kupon yang
ditetapkan pada saat penerbitan, dan dibayarkan secara periodik setiap
6 (enam) bulan. Tingkat kupon obligasi jenis FR berkisar antara 10
persen sampai 16,5 persen, yang terdiri dari 23 seri, dengan masa jatuh
tempo berkisar antara tahun 2005 sampai 2014 (posisi per akhir tahun
2004).
Variable rate bonds-VR adalah obligasi berbunga mengambang memiliki
tingkat kupon yang ditetapkan secara periodik berdasarkan referensi
tertentu. Dalam hal ini referensi yang digunakan ialah tingkat bunga SBI
(Sertifikat Bank Indonesia) berjangka 3 bulan. Kupon dibayarkan secara
periodik setiap 3 (tiga) bulan sekali. Sampai akhir tahun 2004, terdapat
25 seri VR yang jatuh temponya berkisar antara tahun 2005 sampai
dengan 2020. Obligasi jenis FR maupun VR adalah obligasi yang dapat
diperdagangkan dan dipindahtangankan kepemilikannya di pasar
sekunder.
Hedge bonds-HB adalah obligasi lindung nilai yang berbunga
mengambang, dan terdiri dari 6 seri. Tingkat bunga per tahun obligasi
jenis ini adalah sebesar SIBOR (Singapore Interbank Offered Rate)
ditambah 2 persen, dihitung atas jumlah nominal yang telah disesuaikan
terhadap perubahan kurs Rupiah terhadap USD, dan dibayarkan empat
kali dalam setahun (quarterly). Pada saat jatuh tempo, sebagaimana
terms and condition-nya, HB dapat diganti dengan obligasi lain.
Catatan atas Laporan Keuangan -32-
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun 2006 (Unaudited)
CPI Index Linked Bonds (SU) adalah jenis utang Pemerintah kepada Bank
Indonesia, berkaitan dengan program penjaminan dan BLBI (Bantuan
Likuiditas Bank Indonesia). Jenis utang ini (SU-002 dan SU-004) berbunga
tetap yaitu sebesar 3 persen per tahun atas pokok yang disesuaikan
terhadap inflasi. Bunga dibayarkan setiap enam bulan sekali
(semiannually). Pokok SU dilunasi secara periodik (amortizing bonds),
melalui mekanisme amortisasi, dan dilakukan setelah berakhirnya grace
period yang ditetapkan.
SRBI-1/MK/2003 adalah surat utang yang diterbitkan oleh Pemerintah
pada tanggal 7 Agustus 2003 sebagai pengganti SU-001 dan SU-003,
dalam rangka penyelesaian bantuan likuiditas BI (BLBI).
SU-005 adalah surat utang yang diterbitkan pemerintah untuk kelanjutan
pendanaan kredit program. Dengan terbitnya UU No.23 tahun 1999, Bank
Indonesia tidak diperkenankan lagi untuk memberikan likuiditas. Dalam
kaitan ini, maka Pemerintah telah menerbitkan Surat Utang No. SU005/MK/1999 tanggal 29 Desember 1999 sebagaimana telah diubah
terakhir kali dengan Perubahan ketiga Surat Utang No. SU-005/MK/1999
tanggal 18 Agustus 2004. Plafond yang tersedia sebesar Rp9,97 triliun,
dengan ketentuan bahwa pinjaman yang dapat ditarik maksimum sebesar
pengembalian Kredit Likuiditas Bank Indonesia (KLBI) sampai dengan
akhir Maret 2003. Sesuai dengan laporan BI pengembalian KLBI sampai
dengan akhir Maret sebesar Rp3,1 triliun (dibulatkan). SU-005 akan
diperhitungkan sebagai kewajiban sebesar dana yang telah ditarik.
Jangka waktu pinjaman adalah 10 (sepuluh) tahun dari 29 Desember
1999 sampai dengan 10 Desember 2009.
International Bond adalah jenis obligasi negara yang berdenominasi USD
(RI0014), dengan nominal penerbitan sebesar USD1.000.000.000,00.
Obligasi ini jatuh tempo pada tanggal 10 Maret 2014 dengan tingkat
kupon tetap sebesar 6,75 persen setahun, yang dibayar secara periodik
dua kali setahun (semiannually). RI0014 diterbitkan melalui proses
bookbuilding, dengan menggunakan jasa penjamin emisi/underwriter.
Kewajiban dicatat sebesar nilai nominal, yaitu sebesar nilai kewajiban
pemerintah pada saat pertama kali transaksi berlangsung. Aliran ekonomi
sesudahnya seperti transaksi pembayaran, perubahan penilaian karena
perubahan kurs mata uang asing, dan perubahan lainnya selain perubahan
nilai pasar, diperhitungkan dengan menyesuaikan nilai tercatat kewajiban
tersebut.
Utang bunga atas utang pemerintah dicatat sebesar biaya bunga yang telah
terjadi dan belum dibayar. Bunga dimaksud berasal dari utang pemerintah
baik dari dalam maupun luar negeri. Utang bunga atas utang pemerintah
yang belum dibayar diakui pada setiap akhir periode pelaporan sebagai
bagian dari kewajiban yang berkaitan. Namun demikian, sementara ini
utang bunga terkait utang luar negeri masih diakui sebesar proyeksi utang
bunga yang akan dibayar pada tahun anggaran berikutnya.
Utang PFK dicatat sebesar saldo pungutan/potongan berupa PFK yang belum
disetorkan kepada pihak lain sampai akhir periode pelaporan.
Nilai yang dicantumkan dalam neraca untuk bagian lancar utang jangka
panjang adalah jumlah yang jatuh tempo dalam waktu dua belas bulan
setelah tanggal pelaporan.
Nilai nominal atas utang luar negeri pemerintah merupakan kewajiban
pemerintah kepada pemberi utang sebesar pokok utang dan bunga sesuai
yang diatur dalam kontrak perjanjian dan belum diselesaikan sampai tanggal
pelaporan. Utang dalam bentuk sekuritas dinilai berdasarkan nilai historis.
Khusus untuk hedge bonds menggunakan kurs rupiah terhadap dollar Amerika
Serikat yang terakhir.
Catatan atas Laporan Keuangan -33-
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun 2006 (Unaudited)
(6) Ekuitas Dana
Ekuitas Dana terdiri
dari Ekuitas Dana
Lancar, Ekuitas
Dana Investasi, dan
Ekuitas Dana
Cadangan.
Ekuitas dana merupakan kekayaan bersih pemerintah, yaitu selisih antara
aset dan utang pemerintah.
Ekuitas dana diklasifikasikan menjadi tiga, yaitu Ekuitas Dana Lancar, Ekuitas
Dana Investasi, dan Ekuitas Dana Cadangan. Ekuitas Dana Lancar merupakan
selisih antara aset lancar dan utang jangka pendek. Ekuitas Dana Investasi
mencerminkan selisih antara aset tidak lancar dan kewajiban jangka
panjang. Ekuitas Dana Cadangan mencerminkan kekayaan pemerintah yang
dicadangkan untuk tujuan tertentu.
Catatan atas Laporan Keuangan -34-
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun 2006 (Unaudited)
B. PENJELASAN ATAS POS-POS LAPORAN REALISASI APBN
B.1. PENJELASAN UMUM LAPORAN REALISASI APBN
Realisasi Pendapatan Negara dan Hibah pada Semester I TA 2006 sebesar
Rp236.550.682.687.327, berasal dari Penerimaan Dalam Negeri dan Hibah.
Penerimaan Dalam Negeri terdiri dari Penerimaan Perpajakan dan Penerimaan
Negara Bukan Pajak. Pemerintah telah berupaya untuk meningkatkan penerimaan
dalam negeri dari tahun ke tahun. Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan
meningkatkan penerimaan pajak. Faktor-faktor yang mempengaruhi penerimaan
pajak dalam tahun 2006 antara lain mencakup: (i) perkembangan beberapa
indikator ekonomi makro yang berubah cukup signifikan dari perkiraan semula
terutama nilai tukar rupiah terhadap dolar USA, dan harga minyak; (ii) langkahlangkah kebijakan perpajakan yang diambil dalam meningkatkan pelayanan
kepada wajib pajak yang lebih baik; dan (iii) langkah-langkah administrasi yang
terus-menerus dilakukan dalam upaya perbaikan sistem dan prosedur perpajakan,
cukai, dan kepabeanan.
Realisasi Pendapatan Negara dan Hibah berasal dari Penerimaan Perpajakan
sebesar Rp183.142.093.258.391, Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) sebesar
Rp52.761.844.656.835,
dan
Realisasi
Penerimaan
Hibah
sebesar
Rp646.744.772.101.
Belanja Negara dilakukan berdasarkan pada prinsip pengendalian anggaran belanja
negara dengan tetap menjamin terpenuhinya kebutuhan dasar dan alokasi belanja
minimum, dengan mempertimbangkan penghematan dan efisiensi penggunaan
belanja negara, menjamin terlaksananya kegiatan administrasi pemerintahan,
serta terselenggaranya agenda-agenda penting kenegaraan. Belanja Negara
meliputi (i) Belanja Pemerintah Pusat, dan (ii) Belanja untuk Daerah. Belanja
untuk Daerah bertujuan untuk mendukung dan memantapkan pelaksanaan otonomi
daerah.
Realisasi Belanja Negara pada Semester I TA 2006 sebesar Rp237.915.350.046.924,
yang terdiri dari Belanja Pemerintah Pusat sebesar Rp134.327.114.460.974 dan
Belanja untuk Daerah sebesar Rp103.588.235.585.950.
Defisit Anggaran yang terjadi pada Semester I TA 2006 adalah sebesar
Rp1.364.667.359.597.
Realisasi Pembiayaan pada Semester I TA 2006 adalah sebesar
Rp11.642.242.327.417, yang terdiri dari Pembiayaan Dalam Negeri sebesar
Rp31.625.431.934.564, dan Pembiayaan Luar Negeri (neto) sebesar minus
Rp19.983.189.607.147.
Berdasarkan Defisit Anggaran dan Pembiayaan pada Semester I TA 2006 terdapat
Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SILPA) sebesar Rp10.277.574.967.820.
B.2. PENJELASAN PER POS LAPORAN REALISASI APBN
B.2.1. Pendapatan Negara dan Hibah
Realisasi
pendapatan negara
dan hibah Rp236,6
triliun.
Realisasi Pendapatan Negara dan Hibah Semester I TA 2006 adalah sebesar
Rp236.550.682.687.327, atau 37,83 persen dari anggaran yang ditetapkan dalam
APBN sebesar Rp625.237.026.162.000. Pendapatan Negara dan Hibah terdiri dari
Penerimaan Perpajakan, PNBP, dan Hibah.
Komposisi realisasi Pendapatan Negara dan Hibah (dalam persentase) Semester I
Catatan atas Laporan Keuangan -35-
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun 2006 (Unaudited)
TA 2006 dapat dilihat pada Grafik 1.
Penerimaan
SDA
15.3%
Pajak
Perdagangan
Intl.
2.8%
Bagian Laba
BUMN
0.5%
PNBP Lainnya
6.5%
Pajak Dalam
Negeri
74.6%
Hibah
0.3%
Grafik 1: Komposisi Realisasi Pendapatan Negara dan Hibah Semester I TA 2006
Realisasi
penerimaan
perpajakan Rp183,1
triliun
B.2.1.1. Penerimaan Perpajakan
Realisasi Penerimaan Perpajakan Semester I TA 2006 adalah sebesar
Rp183.142.093.258.391, atau 43,99 persen dari target yang direncanakan dalam
APBN sebesar Rp416.313.160.000.000. Penerimaan Perpajakan ini berasal dari (i)
Pajak Dalam Negeri dan (ii) Pajak Perdagangan Internasional.
B.2.1.1.1. Pajak Dalam Negeri
Realisasi
penerimaan pajak
dalam negeri
Rp176,4 triliun
Realisasi Penerimaan Pajak Dalam Negeri Semester I TA 2006 adalah sebesar
Rp176.405.275.665.640, atau 44,18 persen dari target yang direncanakan dalam
APBN sebesar Rp399.321.660.000.000. Besarnya realisasi Pajak Dalam Negeri ini
adalah sebagai berikut:
PPh Nonmigas
PPh Migas
PPN dan PPn BM
PBB
BPHTB
Cukai
Pajak Lainnya
Total
ANGGARAN
Rp173.197.470.000.000
37.516.090.000.000
128.307.600.000.000
15.727.900.000.000
5.280.100.000.000
36.519.700.000.000
2.772.800.000.000
Rp399.321.660.000.000
Semester I TA 2006
Rp79.633.751.651.297
16.747.319.244.905
55.381.597.558.515
4.270.565.309.177
1.187.587.687.561
18.078.486.100.797
1.105.968.113.388
Rp176.405.275.665.640
Rincian lebih lanjut dapat dilihat dalam Daftar 1.
B.2.1.1.2. Pajak Perdagangan Internasional
Realisasi pajak
perdagangan
internasional Rp6,7
triliun
Realisasi Penerimaan Pajak Perdagangan Internasional Semester I TA 2006 adalah
sebesar Rp6.736.817.592.751, atau 39,65 persen dari target yang direncanakan
dalam APBN sebesar Rp16.991.500.000.000. Besarnya realisasi Pajak Perdagangan
Internasional adalah sebagai berikut:
ANGGARAN
Semester I TA 2006
Bea Masuk
Pajak/Pungutan Ekspor
Total
418.900.000.000
Rp5.692.029.751.409
1.044.787.841.342
Rp16.991.500.000.000
Rp6.736.817.592.751
Rp 16.572.600.000.000
Rincian lebih lanjut dapat dilihat dalam Daftar 1.
Catatan atas Laporan Keuangan -36-
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun 2006 (Unaudited)
Realisasi PNBP
Rp52,8 triliun
Realisasi
penerimaan SDA
Rp36,2 triliun
B.2.1.2. Penerimaan Negara Bukan Pajak
Realisasi Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) Semester I TA 2006 adalah
sebesar Rp52.761.844.656.835 atau 25,70 persen dari jumlah yang dianggarkan
dalam APBN sebesar Rp205.292.276.162.000. Realisasi PNBP berasal dari (i)
Penerimaan Sumber Daya Alam; (ii) Bagian Pemerintah atas Laba BUMN; dan (iii)
PNBP Lainnya.
B.2.1.2.1. Penerimaan Sumber Daya Alam
Realisasi Penerimaan Sumber Daya Alam (SDA) Semester I TA 2006 adalah sebesar
Rp36.227.936.235.710, atau 23,89 persen dari jumlah yang dianggarkan dalam
APBN sebesar Rp151.641.605.700.000. Besarnya realisasi Penerimaan SDA adalah
sebagai berikut:
ANGGARAN
Pendapatan Minyak Bumi
Pendapatan Gas Alam
Pendapatan
Pertambangan Umum
Rp24.896.108.183.321
8.084.106.279.449
2.993.169.700.000
2.000.000.000.000
414.146.000.000
2.104.194.777.774
1.064.620.422.515
78.906.572.651
Rp151.641.605.700.000
Rp36.227.936.235.710
Pendapatan Kehutanan
Pendapatan Perikanan
Total
Semester I TA 2006
Rp110.137.710.000.000
36.096.580.000.000
Komposisi realisasi Penerimaan SDA (dalam persentase) dapat dilihat pada Grafik
2. Rincian lebih lanjut dapat dilihat dalam Daftar 1.
Kehutanan
2,94%
Perikanan
0,22%
Pertambangan
Umum
5,81%
Gas Alam
22,31%
Minyak Bumi
68,72%
Grafik 2: Komposisi Realisasi Penerimaan Sumber Daya Alam Semester I TA
2006
Realisasi bagian
pemerintah atas
laba BUMN Rp1,2
triliun
Realisasi PNBP
lainnya Rp15,3
triliun
B.2.1.2.2. Bagian Pemerintah atas Laba BUMN
Realisasi Pendapatan Bagian Pemerintah atas Laba BUMN Semester I TA 2006
adalah sebesar Rp1.227.444.879.996 atau 5,27 persen dari jumlah yang
dianggarkan dalam APBN sebesar Rp23.278.000.000.000.
B.2.1.2.3. Penerimaan Negara Bukan Pajak Lainnya
Realisasi Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) Lainnya Semester I TA 2006
adalah sebesar Rp15.306.463.541.129 atau 50,40 persen dari jumlah yang
dianggarkan dalam APBN yaitu sebesar Rp30.372.670.462.000. Realisasi PNBP
Lainnya ini berasal dari:
Catatan atas Laporan Keuangan -37-
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun 2006 (Unaudited)
Realisasi
Semester I TA 2006
ANGGARAN
Penjualan Hasil Produksi, Sitaan
Penjualan Aset
Pendapatan Sewa
Pendapatan Jasa I
Pendapatan Jasa II
Pendapatan Bukan Pajak Luar Negeri
Pendapatan Bunga
Pendapatan
Gain
on
Bond
redemption
Pend. Premium atas Obligasi Negara
Pendapatan Kejaksaan dan Peradilan
Pendapatan Pendidikan
Pendapatan dari Penerimaan Kembali
Belanja TAYL
Pendapatan Laba Bersih dari Hasil
Penjualan BBM
Pendapatan Pelunasan Piutang
Pembetulan Pembukuan Belanja
Tahun Anggaran Berjalan
Pembetulan Pembukuan Belanja
Tahun Anggaran Yang Lalu
Pendapatan Lain-lain
PNBP Lainnya I
Total
Rp 3.937.977.248.000
27.761.764.000
31.749.269.000
7.398.246.715.000
1.291.539.534.000
166.199.438.000
0
Rp223.358.874.870
14.666.118.067
24.531.594.272
3.838.248.734.668
1.011.640.799.497
162.270.548.341
4.258.073.008
0
0
24.374.293.000
4.031.276.646.000
38.418.463.719
1.267.500.380.000
39.225.016.192
648.471.431.134
2.000.981.025.000
1.266.420.671.328
0
7.389.414.628.000
38.586.795.039
3.715.901.066.303
0
479.826.021
0
4.073.149.902.000
386.064.331
3.012.046.291.961
52.792.378
Rp30.372.670.462.000
Rp15.306.463.541.129
Rincian lebih lanjut dapat dilihat dalam Daftar 1.
Realisasi
penerimaan hibah
Rp646,7 miliar
Realisasi belanja
negara Rp237,9
triliun
B.2.1.3. Penerimaan Hibah
Realisasi Hibah Semester I TA 2006 adalah sebesar Rp646.744.772.101 atau 17,81
persen dari jumlah yang dianggarkan dalam APBN sebesar Rp3.631.590.000.000.
B.2.2. Belanja Negara
Realisasi Belanja Negara
Semester I TA 2006 adalah sebesar
Rp237.915.350.046.924 atau 36,73 persen dari jumlah yang dianggarkan dalam
APBN sebesar Rp647.667.816.140.000. Realisasi Belanja Negara terdiri dari (i)
Belanja Pemerintah Pusat dan (ii) Belanja untuk Daerah.
Komposisi alokasi Belanja Pemerintah Pusat Semester I TA 2006, disajikan pada
Grafik 3.
Catatan atas Laporan Keuangan -38-
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun 2006 (Unaudited)
Bunga Utang
16.30%
Bantuan Sosial
4.64%
Kemen.
Neg/Lemb
31.22%
Subsidi
4.30%
Belanja untuk
Daerah
43.54%
Grafik 3: Komposisi Alokasi Belanja Negara Semester I TA 2006
Komposisi lima terbesar pengguna anggaran Belanja Pemerintah Pusat pada
kementerian negara/lembaga (dalam persentase) selain Bagian Anggaran
Pembiayaan dan Perhitungan (BA 61, BA 62, dan BA 69) dalam Semester I TA 2006
dapat dilihat pada Grafik 4.
Dep. Lainnya
34.82%
Dep. Agama
5.24%
Dep. PU
8.84%
Kepolisian RI
11.39%
Realisasi belanja
pemerintah pusat
Rp134,3 triliun
Dep.
Pertahanan
18.36%
Dep. Diknas
21.35%
Grafik 4: Komposisi Lima Terbesar Pengguna Anggaran Belanja
Pemerintah Pusat Semester I TA 2006
Tabel Kode dan
Uraian Fungsi
Anggaran
B.2.2.1. Belanja Pemerintah Pusat
Realisasi Belanja Pemerintah Pusat Semester I TA 2006 adalah sebesar
Rp134.327.114.460.974 atau 31,41 persen dari jumlah yang dianggarkan dalam
APBN sebesar Rp427.598.300.000.000.
Belanja Pemerintah Pusat dikelompokkan menjadi 3 (tiga) kategori, yaitu (i)
belanja pemerintah pusat menurut organisasi/bagian anggaran; (ii) belanja
pemerintah pusat menurut fungsi; dan (iii) belanja pemerintah pusat menurut
jenis belanja.
Rincian realisasi belanja pemerintah pusat menurut organisasi/bagian anggaran
dapat dilihat dalam Daftar 2.
Realisasi Belanja Pemerintah Pusat juga dapat dikelompokkan berdasarkan fungsi
sebagaimana terdapat dalam tabel berikut:
Catatan atas Laporan Keuangan -39-
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun 2006 (Unaudited)
Tabel 3
Kode dan Uraian Fungsi Anggaran TA 2006
Kode
01
02
03
04
05
06
07
08
09
10
11
Uraian Fungsi
Pelayanan Umum
Pertahanan
Ketertiban dan Keamanan
Ekonomi
Lingkungan Hidup
Perumahan dan Fasilitas Umum
Kesehatan
Pariwisata dan Budaya
Agama
Pendidikan
Perlindungan Sosial
Realisasi belanja pemerintah pusat menurut fungsi Semester I TA 2006 yang
terbesar
digunakan
untuk
Fungsi
Pelayanan
Umum
yaitu
sebesar
Rp134.327.114.460.974.
Komposisi realisasi belanja pemerintah pusat menurut fungsi dapat dilihat pada
Grafik 5. Laporan Realisasi Anggaran Belanja Pemerintah menurut Fungsi dan
Subfungsi dapat dilihat dalam Daftar 3.
100
90
86.5
80
triliun rupiah
70
60
50
40
Belanja Pemerintah
Pusat menurut Jenis
Belanja
30
20
14.6
10.5
10
8.9
8.5
0.6
1.3
2.4
0.2
0.4
0.3
0
Fungsi Fungsi Fungsi Fungsi Fungsi Fungsi Fungsi Fungsi Fungsi Fungsi Fungsi
01
02
03
04
05
06
07
08
09
10
11
Grafik 5: Komposisi Realisasi Belanja Pemerintah Pusat menurut Fungsi
Semester I TA 2006
Belanja Pemerintah Pusat menurut jenis belanja terdiri atas: (i) Belanja Pegawai;
(ii) Belanja Barang; (iii) Belanja Modal; (iv) Pembayaran Bunga Utang; (v) Subsidi;
(vi) Belanja Hibah; (vii) Bantuan Sosial; dan (viii) Belanja Lain-lain. Komposisi
realisasi Belanja Pemerintah Pusat menurut jenis belanja disajikan pada Grafik 6.
Catatan atas Laporan Keuangan -40-
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun 2006 (Unaudited)
45
38,8
40
triliun rupiah
35
32,7
30
25
20
13,5
15
15,1
13,0
10,2
11,0
Subsidi
Bantuan
Sosial
10
5
0
Bel.
Pegawai
Bel. Barang Bel. Modal
Pemby.
Bunga
Utang
Bel. Lainlain
Grafik 6: Komposisi Realisasi Belanja Pemerintah Pusat menurut Jenis Belanja
Semester I TA 2006
Belanja Pegawai
Realisasi Belanja Pegawai Semester I TA 2006 adalah sebesar
Rp32.710.675.177.862 yang berarti 40,94 persen dari jumlah yang dianggarkan
dalam APBN sebesar Rp79.896.129.689.000.
Belanja Barang
Realisasi Belanja Barang Semester I TA 2006 adalah sebesar
Rp13.505.882.706.033 yang berarti 24,48 persen dari jumlah yang dianggarkan
dalam APBN sebesar Rp55.180.866.267.000.
Belanja Modal
Realisasi
Belanja
Modal
Semester
I
TA
2006
adalah
sebesar
Rp12.957.851.262.067 yang berarti 20,58 persen dari jumlah yang dianggarkan
dalam APBN sebesar Rp62.952.239.979.000.
Pembayaran Bunga Utang
Realisasi Belanja Pembayaran Bunga Utang Semester I TA 2006 adalah sebesar
Rp38.770.018.140.831 yang berarti 50,59 persen dari jumlah yang dianggarkan
dalam APBN sebesar Rp76.629.003.835.000.
Realisasi belanja
untuk daerah
Rp103,6 triliun
Subsidi
Realisasi Subsidi Semester I TA 2006 adalah sebesar Rp10.222.498.988.884 yang
berarti 12,86 persen dari jumlah yang dianggarkan dalam APBN sebesar
Rp79.510.416.800.000.
Bantuan Sosial
Realisasi dana
perimbangan
Rp102,9 triliun
Realisasi Bantuan Sosial Semester I TA 2006 adalah sebesar
Rp11.047.887.821.881 yang berarti 29,92 persen dari jumlah yang dianggarka.n
dalam APBN sebesar Rp36.930.480.758.000.
Belanja Lain-lain
Realisasi Belanja Lain-lain Semester I TA 2006 adalah sebesar
Rp15.112.300.363.416 yang berarti 41,40 persen dari jumlah yang dianggarkan
dalam APBN sebesar Rp36.499.162.672.000.
Rincian belanja pemerintah pusat semester I TA 2006 menurut bagian anggaran
Catatan atas Laporan Keuangan -41-
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun 2006 (Unaudited)
dan jenis belanja dapat dilihat dalam Daftar 4.
B.2.2.2. Belanja untuk Daerah
Sampai dengan Semester I TA 2006 realisasi anggaran Belanja untuk Daerah adalah
sebesar Rp103.588.235.585.950, yang berarti 47,07 persen dari jumlah yang
ditetapkan dalam APBN sebesar Rp220.069.516.140.000. Belanja untuk daerah
terdiri dari (i) Dana Perimbangan, dan (ii) Dana Otonomi Khusus dan Penyesuaian.
B.2.2.2.1. Dana Perimbangan
Realisasi Dana Perimbangan Semester I TA 2006 adalah sebesar
Rp102.966.008.758.150 yang berarti 47,54 persen dari jumlah yang dianggarkan
dalam APBN sebesar Rp216.592.396.140.000. Dana Perimbangan terdiri dari (i)
Dana Bagi Hasil (DBH), (ii) Dana Alokasi Umum (DAU), dan (iii) Dana Alokasi Khusus
(DAK). Komposisi realisasi Dana Perimbangan dapat dilihat pada Grafik 7.
Dana Alokasi
Khusus
1.36%
Dana Bagi Hasil
16.43%
Realisasi DBH
Rp16,9 triliun
Realisasi DAU
Rp84,7 triliun
Dana Alokasi
Umum
82.21%
Grafik 7: Komposisi Realisasi Dana Perimbangan Semester I TA 2006
Realisasi DAK Rp1,4
triliun
B.2.2.2.1.1. Dana Bagi Hasil
Realisasi Dana Bagi Hasil (DBH) Semester I TA 2006 adalah sebesar
Rp16.912.583.427.600, yang berarti 28,49 persen dari jumlah yang dianggarkan
dalam APBN sebesar Rp59.358.396.140.000. Realisasi DBH terdiri dari bagi hasil
sumber daya alam dan bagi hasil perpajakan.
Realisasi dana
otonomi khusus dan
penyesuaian
Rp622,2 miliar
Realisasi dana
otonomi khusus
Rp437,0 miliar
B.2.2.2.1.2. Dana Alokasi Umum
Realisasi Dana Alokasi Umum (DAU) Semester I TA 2006 adalah sebesar
Rp84.650.252.565.656, yang berarti 58,11 persen dari jumlah yang dianggarkan
dalam APBN sebesar Rp145.664.200.000.000.
B.2.2.2.1.3. Dana Alokasi Khusus
Realisasi Dana Alokasi Khusus (DAK) Semester I TA 2006 adalah sebesar
Rp1.403.172.764.894, yang berarti 12,13 persen dari jumlah yang dianggarkan
dalam APBN sebesar Rp11.569.800.000.000.
Catatan atas Laporan Keuangan -42-
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun 2006 (Unaudited)
Realisasi dana
penyesuaian
Rp185,2 miliar
B.2.2.2.2. Dana Otonomi Khusus & Penyesuaian
Realisasi Dana Otonomi Khusus dan Penyesuaian Semester I TA 2006 adalah
sebesar Rp622.226.827.800, yang berarti 17,89 persen dari jumlah yang
ditetapkan dalam APBN sebesar Rp3.477.120.000.000. Dana Otonomi Khusus dan
Penyesuaian terdiri dari (i) Dana Otonomi Khusus, dan (ii) Dana Penyesuaian.
B.2.2.2.2.1. Dana Otonomi Khusus
Defisit anggaran
APBN Rp1,4 triliun
Realisasi Dana Otonomi Khusus Semester I TA 2006 adalah sebesar
Rp436.992.600.000, yang berarti 15 persen dari jumlah yang ditetapkan dalam
APBN sebesar Rp2.913.284.000.000. Dana otonomi khusus diberikan kepada
Provinsi Papua sesuai dengan ketentuan yang digariskan dalam Undang-Undang
Nomor 21 Tahun 2001 tentang Otonomi Khusus Bagi Provinsi Papua.
B.2.2.2.2.2. Dana Penyesuaian
Realisasi
pembiayaan (neto)
Rp11,6 triliun
Realisasi Dana Penyesuaian Semester I TA 2006 adalah sebesar Rp185.234.227.800,
yang berarti 32,85 persen dari jumlah yang ditetapkan dalam APBN sebesar
Rp563.836.000.000. Dana Penyesuaian terdiri dari Penyesuaian Murni dan
Penyesuaian Ad-Hoc. Dana Penyesuaian Murni dialokasikan kepada daerah provinsi
yang dalam perhitungan DAU mengalami penurunan dibandingkan dengan alokasi
TA sebelumnya. Dana Penyesuaian Ad-Hoc merupakan bantuan dari pemerintah
pusat kepada daerah untuk membiayai kebijakan pembayaran gaji ke-13. Dana
penyesuaian ini bersifat bantuan, sehingga tidak dimaksudkan untuk mengatasi
kekurangan pengeluaran daerah dalam APBD.
B.2.3. Defisit Anggaran
Realisasi
pembiayaan dalam
negeri Rp31,6
triliun
Dengan gambaran realisasi pendapatan dan belanja negara Semester I TA 2006,
maka Defisit APBN Semester I TA 2006 adalah sebesar Rp1.364.667.359.597, yang
berarti 6,08 persen dari defisit yang diperkirakan dalam APBN sebesar
Rp22.430.789.978.000.
B.2.4. Pembiayaan
Realisasi
pembiayaan
perbankan dalam
negeri Rp5,3 triliun
Untuk menutupi Defisit APBN Semester I TA 2006 tersebut ditempuh berbagai
upaya strategis untuk mengoptimalkan pembiayaan, baik yang bersumber dari
dalam negeri maupun luar negeri. Dalam pelaksanaan APBN Semester I TA 2006,
realisasi Pembiayaan (Neto) adalah sebesar Rp11.642.242.327.417, yang berarti
51,90 persen dari jumlah yang ditetapkan dalam APBN sebesar
Rp22.430.789.978.000. Pembiayaan terdiri dari (i) Pembiayaan Dalam Negeri, dan
(ii) Pembiayaan Luar Negeri.
B.2.4.1. Pembiayaan Dalam Negeri
Realisasi Pembiayaan Dalam Negeri Semester I TA 2006 adalah sebesar
Rp31.625.431.934.564, yang berarti 62,12 persen dari jumlah yang dianggarkan
dalam APBN sebesar Rp50.912.989.978.000 Pembiayaan Dalam Negeri terdiri dari
(i) Perbankan Dalam Negeri, dan (ii) Non – Perbankan Dalam Negeri.
Realisasi
pembiayaan non
perbankan dalam
negeri Rp26,3
triliun
B.2.4.1.1. Perbankan Dalam Negeri
Realisasi Pembiayaan Perbankan Dalam Negeri Semester I TA 2006 adalah sebesar
Rp5.316.239.111.418, yang berarti 23,09 persen dari jumlah yang dianggarkan
dalam APBN sebesar Rp23.026.669.978.000. Pembiayaan Perbankan Dalam Negeri
Catatan atas Laporan Keuangan -43-
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun 2006 (Unaudited)
berasal dari:
Penerimaan Pembiayaan dari dana eks moratorium pokok untuk
Cadangan Aceh
Rp
5.832.900.000.000
Dikurangi:
Penerusan Pinjaman Luar Negeri kepada BUMN TA Berjalan
Pembiayaan Perbankan Dalam Negeri (Neto)
(516.660.888.582)
Rp5.316.239.111.418
B.2.4.1.2. Non-Perbankan Dalam Negeri
Realisasi
pembiayaan luar
negeri (neto) minus
Rp19,9 triliun
Realisasi penarikan
pinjaman luar
negeri (bruto) Rp3,8
triliun
Realisasi Pembiayaan Non-Perbankan Dalam Negeri Semester I TA 2006 adalah
sebesar Rp26.309.192.823.146, yang 94,34 persen dari jumlah yang dianggarkan
dalam APBN sebesar Rp27.886.320.000.000. Pembiayaan Non-Perbankan Dalam
Negeri terdiri dari privatisasi dan penjualan aset program restrukturisasi
perbankan, dan Surat Utang Negara (SUN) neto, dengan rincian sebagai berikut:
A. Privatisasi dan Penjualan Aset Program Restrukturisasi Perbankan
B. SUN Neto
Penerbitan
50.112.214.880.299
Dikurangi:
(24.072.281.565.985)
- Pembayaran Pokok
C. Penyertaan Modal Negara
Total (A+B+C)
Rp269.259.508.832
26.039.933.314.314
0
Rp26.309.192.823.146
B.2.4.2. Pembiayaan Luar Negeri (Neto)
Realisasi penarikan
pinjaman program
Rp945,1 miliar
Realisasi penarikan
pinjaman proyek
Rp2,9 triliun
Pembayaran cicilan
pokok utang luar
negeri Rp23,8
triliun
Realisasi Pembiayaan Luar Negeri (Neto) Semester I TA 2006 adalah sebesar minus
Rp19.983.189.607.147, yang berarti 70,16 persen dari jumlah yang dianggarkan
dalam APBN sebesar minus Rp28.482.200.000.000. Pembiayaan Luar Negeri berasal
dari penarikan pinjaman luar negeri bruto setelah dikurangi dengan pembayaran
cicilan pokok utang luar negeri.
B.2.4.2.1. Penarikan Pinjaman Luar Negeri (Bruto)
Realisasi Penarikan Pinjaman Luar Negeri (Bruto) Semester I TA 2006 adalah
sebesar Rp3.811.884.068.087 yang berarti 10,86 persen dari jumlah yang
dianggarkan dalam APBN sebesar Rp35.112.430.000.000. Penarikan pinjaman luar
negeri terdiri dari (i) penarikan pinjaman program, dan (ii) penarikan pinjaman
proyek.
B.2.4.2.1.1. Penarikan Pinjaman Program
Realisasi Pinjaman Program Semester I TA 2006 adalah sebesar
Rp945.056.506.949, yang berarti 9,55 persen dari jumlah yang dianggarkan dalam
APBN sebesar Rp9.900.000.000.000.
B.2.4.2.1.2. Penarikan Pinjaman Proyek
SILPA Rp10,3 triliun
Realisasi
Pinjaman
Proyek
Semester
I
TA
2006
adalah
sebesar
Rp2.896.827.561.138, yang berarti 11,49 persen dari jumlah yang dianggarkan
dalam APBN sebesar Rp25.212.430.000.000.
Catatan atas Laporan Keuangan -44-
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun 2006 (Unaudited)
B.2.4.2.2. Pembayaran Cicilan Pokok Utang Luar Negeri
Realisasi Pembayaran Cicilan Pokok Utang Luar Negeri merupakan pembayaran
pokok utang luar negeri yang jatuh tempo pada Semester I TA 2006. Realisasi
Pembayaran Cicilan Pokok Utang Luar Negeri dalam Semester I TA 2006 adalah
sebesar Rp23.815.152.472.214 dan dikurangi dengan Pengembalian Pembiayaan
Cicilan sebesar Rp20.078.796.980. Realisasi Pembayaran Cicilan Pokok Utang Luar
Negeri bersih adalah sebesar Rp23.795.073.675.234, yang berarti 37,42 persen
dari jumlah yang dianggarkan dalam APBN sebesar Rp63.594.630.000.000.
B.2.5. Sisa Lebih (Kurang) Pembiayaan Anggaran – SILPA (SIKPA)
Berdasarkan defisit anggaran dan realisasi pembiayaan anggaran sebagaimana
diuraikan di atas, maka dalam pelaksanaan APBN Semester I TA 2006 terdapat Sisa
Lebih Pembiayaan Anggaran (SILPA) sebesar Rp10.277.574.967.820.
Catatan atas Laporan Keuangan -45-
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun 2006 (Unaudited)
C. PENJELASAN ATAS POS-POS NERACA
C.1. POSISI KEUANGAN SECARA UMUM
Kewajiban sebesar
Rp1.386,0 triliun
Posisi keuangan per 30 Juni 2006 adalah Aset sebesar Rp1.116.269.342.172.290;
Kewajiban sebesar Rp1.386.035.918.367.460; dan Ekuitas Dana Neto sebesar
minus Rp269.766.576.195.164 (Grafik 8).
Ekuitas Dana Neto
sebesar minus
Rp269,8 triliun
1.600
1.386,0
1.400
1.116,2
1.200
triliun rupiah
1.000
800
600
400
200
0
Aset
-200
Kewajiban
Ekuitas Dana
-269,8
-400
Grafik 8: Struktur Neraca Pemerintah Pusat Per 30 Juni 2006
Jumlah Aset sebesar Rp1.116.269.342.172.290 terdiri dari Aset Lancar sebesar
Rp118.592.356.605.055; Investasi Jangka Panjang sebesar Rp650.511.825.297.008;
Aset Tetap sebesar Rp266.966.283.215.733; Dana Cadangan sebesar
Rp1.730.000.000.000; serta Aset Lainnya sebesar Rp78.468.877.054.498 (Grafik 9).
700
650,5
600
triliun rupiah
Aset sebesar
Rp1.116,3 triliun
500
400
267,0
300
200
118,6
78,5
100
1,7
0
Aset Lancar
Aset Lancar
Investasi Jgk
Panjang
Investasi Jgk Panjang
Aset Tetap
Aset Tetap
Dana
Cadangan
Dana Cadangan
Aset Lainnya
Aset Lainnya
Grafik 9: Struktur Aset Pemerintah Pusat Per 30 Juni 2006
Catatan atas Laporan Keuangan - 45 -
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun 2006 (Unaudited)
Jumlah Kewajiban sebesar Rp1.386.035.918.367.460 terdiri dari Kewajiban Jangka
Pendek sebesar Rp132.837.649.306.886; dan Kewajiban Jangka Panjang sebesar
Rp1.253.198.269.060.570.
Total Ekuitas Dana Neto sebesar minus Rp269.766.576.195.164 terdiri dari Ekuitas
Dana Lancar sebesar minus Rp14.245.292.701.831; Ekuitas Dana Investasi sebesar
minus
Rp257.251.283.493.333;
dan
Ekuitas
Dana
Cadangan
sebesar
Rp1.730.000.000.000 (Grafik 10).
1.400
1.253,2
1.200
1.000
triliun rupiah
800
600
400
200
132,8
1,7
0
-14,2
-200
-257,3
-400
Kewajiban
Jgk Pendek
Kewajiban
Jgk Panjang
Ekuitas Dana Ekuitas Dana Ekuitas Dana
Lancar
Investasi
Cadangan
Grafik 10: Struktur Kewajiban dan Ekuitas Dana Pemerintah Pusat
per 30 Juni 2006
C.2. PENJELASAN PER POS NERACA
C.2.1. Rekening Kas BUN di Bank Indonesia
Rekening Kas BUN di
BI sebesar Rp4,7
triliun
Rekening Kas BUN di Bank Indonesia (BI) sebesar Rp4.667.444.579.132 merupakan
saldo Rekening 502 yang ada di BI per 30 Juni 2006.
C.2.2. Rekening Kas di KPPN
Rekening di Kas
KPPN
sebesar Rp4,3
triliun
Rekening Kas di KPPN sebesar Rp4.261.591.134.483 merupakan saldo Rekening
KPPN di seluruh Indonesia per 30 Juni 2006. Daftar Saldo Kas di KPPN dapat dilihat
pada Daftar 5.
Catatan atas Laporan Keuangan - 46 -
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun 2006 (Unaudited)
C.2.3. Rekening Pemerintah Lainnya di Bank Indonesia
Rekening
Pemerintah Lainnya
di BI sebesar
26,5 triliun
Rekening
Kas
Pemerintah
Lainnya
di
Bank
Indonesia
sebesar
Rp26.503.223.018.939. Rekening Pemerintah Lainnya di Bank Indonesia
menggunakan data LKPP audited per 31 Desember 2005 karena sampai dengan
saat penyusunan laporan keuangan, data per 30 Juni 2006 belum diterima.
Rincian masing-masing rekening dapat dilihat pada Daftar 6.
Rekening Kas Pemerintah Lainnya di Bank Indonesia sudah diinventarisasi sesuai
dengan temuan pada Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) BPK RI TA 2004 dapat
dilihat pada Daftar 7.
C.2.4. Kas di Bendahara Pengeluaran
Kas di Bendahara
Pengeluaran sebesar
Rp6,7 triliun
Jumlah Kas di Bendahara Pengeluaran sebesar Rp6.668.152.458.195 merupakan
saldo uang persediaan yang belum disetor dan bukti-bukti pengeluaran yang belum
dipertanggungjawabkan bendahara pengeluaran kementerian negara/lembaga ke
kas negara per 30 Juni 2006. Rincian Kas di Bendahara Pengeluaran pada
kementerian negara/lembaga dapat dilihat pada Daftar 8.
C.2.5. Kas di Bendahara Penerimaan
Kas di Bendahara
Penerimaan sebesar
Rp1,5 triliun
Jumlah Kas di Bendahara Penerimaan sebesar Rp1.472.661.613.712 mencakup
seluruh kas, baik saldo rekening di bank maupun saldo uang tunai, yang berada di
bawah tanggung jawab bendahara penerimaan yang belum disetor ke kas negara
per 30 Juni 2006. Rincian Kas di Bendahara Penerimaan masing-masing
kementerian negara/lembaga dapat dilihat pada Daftar 9.
C.2.6. Uang Muka dari Rekening Bendahara Umum Negara (BUN)
Uang Muka dari
Rekening BUN
sebesar Rp2,5
triliun
Uang Muka dari Rekening BUN sebesar Rp2.489.884.695.414 merupakan
pembayaran pembiayaan pendahuluan dalam rangka penarikan pinjaman luar
negeri dari BUN yang belum ada penggantian dari lender per 31 Desember 2005.
Rincian Uang Muka dari Rekening BUN menurut lender dapat dilihat di Tabel 4.
Tabel 4
Uang Muka dari Rekening BUN
(dalam rupiah)
Lender
IBRD
ADB
OECF/JBIC
Lainnya
Talangan
Reimbursement
Sisa Talangan
7.385.881.955.023
7.010.243.799.703
1.432.712.642.203
546.183.828.717
6.455.492.899.824
6.367.988.408.249
786.236.577.647
275.419.644.512
930.389.055.199
642.255.391.454
646.476.064.556
270.764.184.205
Jumlah
2.489.884.695.414
Uang Muka dari Rekening BUN menggunakan data LKPP audited per 31 Desember
2005 karena sampai dengan saat penyusunan laporan keuangan, data per 30 Juni
2006 belum diterima.
C.2.7. Piutang Pajak
Piutang Pajak
sebesar
Rp28,9 triliun
Jumlah Piutang Pajak sebesar Rp28.915.096.909.000 merupakan tagihan pajak
yang telah ditetapkan dalam Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) yang
belum dilunasi sampai dengan tanggal 30 Juni 2006.
C.2.8. Piutang Bukan Pajak
Piutang Bukan Pajak
sebesar Rp37,5
triliun
Jumlah Piutang Bukan Pajak sebesar Rp37.536.821.383.292 merupakan piutang
penerimaan negara bukan pajak, yaitu semua hak atau klaim terhadap pihak lain
atas uang, barang atau jasa yang dapat dijadikan kas dan belum diselesaikan pada
tanggal 30 Juni 2006 yang diharapkan dapat diterima dalam jangka waktu tidak
Catatan atas Laporan Keuangan - 47 -
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun 2006 (Unaudited)
lebih dari enam bulan. Piutang tersebut berasal dari kementerian
negara/lembaga, piutang pungutan ekspor, piutang kepada Pertamina dari sektor
migas, piutang dividen dan piutang kepada PT Perusahaan Pengelola Aset (PT PPA)
dengan rincian sebagai berikut:
- Piutang PNBP kementerian negara/lembaga
- Piutang pungutan ekspor
- Piutang denda dan dividen
- Piutang kepada Pertamina
- Piutang kepada PT PPA
Rp 2.060.014.538.071
333.549.145.478
222.064.582.338
34.891.251.940.000
29.941.177.405
Rp37.536.821.383.292
Piutang Bukan Pajak kepada Pertamina dan PT PPA menggunakan data LKPP
audited per 31 Desember 2005 karena sampai dengan saat penyusunan laporan
keuangan ini, data per 30 Juni 2006 belum diterima.
Piutang Bukan Pajak yang berasal dari kementerian negara/lembaga disajikan
pada Tabel 5.
Tabel 5
Piutang Bukan Pajak Kementerian Negara/Lembaga
per 30 Juni 2006
(dalam rupiah)
Kementerian Negara/Lembaga
Departemen Keuangan
Departemen Energi dan SDM
Departemen Perhubungan
Departemen Kesehatan
Departemen Kebudayaan dan Pariwisata
Bapennas
Departemen Komunikasi dan Informatika
Badan Koordinasi Penanaman Modal
Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional
Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan
Departemen Perdagangan
Jumlah
Jumlah
68.124.223.772
1.205.083.753.264
444.678.079.484
152.897.603.304
67.244.000
245.917.200
185.808.284.891
673.346.850
19.679.553
93.415.000
2.322.990.753
2.060.014.538.071
Rincian piutang bukan pajak yang merupakan Piutang Pungutan Ekspor sebesar
Rp333.549.145.478 disajikan pada Daftar 10.
Piutang denda dan dividen sebesar Rp222.064.582.338 merupakan pembayaran
dividen BUMN kepada pemerintah yang penyelesaiannya dijadwalkan tahun 2005
namun sampai dengan 30 Juni 2006 belum diselesaikan pembayarannya.
Keterlambatan penyelesaian ini mengakibatkan denda, yang diperhitungkan
sebagai penambah piutang. Rincian piutang dividen per BUMN sebagai berikut:
NO
NAMA BUMN
1
2
PT Nindya Karya
PT Yodya Karya
3
4
5
6
7
8
9
PT Istaka Karya
Perum Perumnas
PT Bina Karya
Perum Peruri
PT PDI Batam
PT Balai Pustaka
PT Perkebunan Nusantara II
Jumlah
dalam rupiah
3.23.636.563
1.833.116.142
6.265.838.171
69.575.637.648
556.628.402
300.992.549.538
427.075.293
994.699.447
60.722.657.981
Catatan atas Laporan Keuangan - 48 -
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun 2006 (Unaudited)
10
11
12
13
14
PT Perkebunan Nusantara IV
PT Perkebunan Nusantara IX
PT Inhutani I
PT Inhutani V
PT Semen Baturaja
18.519.748.325
8.800.481.906
5.000.000.000
2.200.000.000
16.142.512.923
Jumlah
222.064.582.338
Piutang kepada PT PPA sebesar Rp29.941.177.405 dapat dirinci sebagai berikut:
Penerimaan:
Hasil Pengelolaan Aset (HPA)-bersih
Bunga dari Dana hasil Pengelolaan aset yang
masih harus disetor
Rp 6.643.252.818.635
117.527.996.297
343.200
Lain-lain
Jumlah Penerimaan
Rp6.760.781.158.132
Pengurangan:
Biaya pengelolaan yang dapat diperoleh kembali
tahun berjalan dan telah dibayar tunai
Biaya pengelolaan yang dapat diperoleh kembali
periode sebelumnya yang dibayar tunai pada
tahun berjalan
Insentif Kinerja Perusahaan
PPN atas Insentif Kinerja Perusahaan
Dana Cadangan
Rp123.572.542.124
15.394.197.662
519.771.619.151
51.977.161.915
Jumlah Pengurangan
Rp710.715.520.852
Hasil Pengelolaan Aset yang harus disetor
Hasil Pengelolaan Aset yang harus disetor kepada
Pemerintah
6.147.954.049.151
(6.118.012.871.746)
Jumlah HPA yang masih harus disetor
Rp29.941.177.405
C.2.9. Bagian Lancar Tagihan Penjualan Angsuran
Bagian Lancar TPA
sebesar Rp39,2 juta
Jumlah Bagian Lancar Tagihan Penjualan Angsuran (TPA) sebesar Rp39.148.709
merupakan saldo TPA yang akan jatuh tempo dalam tahun anggaran 2006. Jumlah
tersebut merupakan Saldo Bagian Lancar TPA yang berada di Badan pemeriksa
Keuangan sebesar Rp14.630.000 dan di Bappenas sebesar Rp25.518.709
C.2.10. Bagian Lancar Tagihan Tuntutan Ganti Rugi
Bagian Lancar
Tagihan TGR sebesar
Rp2,8 miliar
Jumlah Bagian Lancar Tagihan Tuntutan Ganti Rugi (TGR) sebesar Rp2.752.423.044
merupakan saldo Tagihan TGR kementerian negara/ lembaga yang akan jatuh
tempo dalam tahun anggaran 2006. Rincian Bagian Lancar Tagihan TGR untuk
masing-masing kementerian negara/lembaga dapat dilihat pada Tabel 6.
Tabel 6
Bagian Lancar Tagihan Tuntutan Ganti Rugi per 30 Juni 2006
(dalam rupiah)
Kementerian Negara/Lembaga
Badan Pemeriksa Keuangan
Departemen Luar Negeri
Departemen Pertahanan
Departemen Keuangan
Jumlah
10.469.921
44.151.600
40.259.345
14.012.500
Catatan atas Laporan Keuangan - 49 -
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun 2006 (Unaudited)
Departemen Pertanian
Departemen Energi dan SDM
Departemen Perhubungan
Departemen Kesehatan
Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
Badan Intelejen Negara
Bapennas
Kepolisian Negara RI
Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional
Badan Tenaga Atom Nasional
Arsip Nasional Republik Indonesia
Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan
Jumlah
62.135.315
268.682.417
317.645
2.075.545.956
50.335.400
98.826.400
1.890.000
1.200.000
7.183.000
56.333.545
9.100.000
10.900.000
1.080.000
2.752.423.044
C.2.11. Piutang Lain-lain
Piutang Lain-lain
sebesar Rp4,8
triliun
Piutang Lain-lain sebesar Rp4.815.783.643.762 merupakan piutang yang tidak
dapat diklasifikasikan ke dalam salah satu kategori piutang sebagaimana telah
dijelaskan di atas yang terdiri dari piutang lain-lain yang berasal dari kementerian
negara/lembaga serta piutang bunga dan denda.
Rincian Piutang Lain-lain yang berasal dari kementerian negara/lembaga sebagai
berikut:
Kejaksanaan Agung
Departemen Kehutanan
Kementerian Negara Pemuda dan Olahraga
Rp4.743.211.292.856
52.250.469.027
184.308.103
Rp4.795.646.069.986
Piutang Lain-lain yang berada di Kejaksaan Agung sebesar Rp4.743.211.292.856
merupakan denda dan hukuman membayar uang pengganti kerugian negara yang
telah mempunyai kekuatan hukum tetap dari beberapa tahun lalu tetapi sampai
dengan tanggal 30 Juni 2006 belum diselesaikan.
Jumlah Piutang Lain-lain yang berada di Departemen Kehutanan sebesar
Rp52.250.469.027 merupakan tagihan Departemen Kehutanan terhadap badan
usaha/kelompok usaha yang bergerak di bidang kehutanan berdasarkan perjanjian
dan tagihan negara atas pihak perorangan dan pihak ketiga yang mempunyai
kekuatan hukum tetap sebagai dasar penagihan dan akan diterima secara bertahap
di kemudian hari dengan rincian sebagai berikut:
- Pinjaman HTI Lancar
- KUHR
- KUPA
- Denda Hutang Pokok HTI
- Denda Kapitalisasi HTI
- KPWN
Jumlah
Rp34.981.416.666
3.308.768.976
3.675.283.385
555.000.000
10.000.000.000
Rp52.250.469.027
Piutang bunga dan denda sebesar Rp20.137.573.776 merupakan jumlah bunga dan
denda dari pinjaman pendanaan KUMK eks dana SU-005 yang sudah jatuh tempo
tetapi belum diterima sampai dengan tanggal 30 Juni 2006. Rincian Piutang bunga
dan denda dapat dilihat pada Daftar 11.
C.2.12. Persediaan
Persediaan sebesar
Rp1,3 triliun
Jumlah Persediaan sebesar Rp1.258.905.597.373 merupakan nilai persediaan
berdasarkan neraca kementerian negara/lembaga per 30 Juni 2006. Persediaan
Catatan atas Laporan Keuangan - 50 -
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun 2006 (Unaudited)
antara lain berupa alat tulis kantor, obat-obatan, dan suku cadang. Rincian
Persediaan untuk setiap kementerian negara/lembaga dapat dilihat pada Daftar
12.
C.2.13. Rek. Dana Investasi/Rek. Pembangunan Daerah
RDI/RPD sebesar
Rp60,2 triliun
Jumlah Rek. Dana Investasi/Rek. Pembangunan Daerah (RDI/RPD) sebesar
Rp60.155.463.680.000 merupakan nilai dana investasi per 30 Juni 2006 yang terdiri
dari pokok yang belum jatuh tempo sebesar Rp43.519.063.990.000 dan tunggakan
sebesar Rp16.636.399.690.000. Tunggakan tersebut terdiri dari tunggakan pokok
sebesar Rp6.103.276.190.000 dan tunggakan bunga, biaya komitmen dan denda
sebesar Rp10.533.123.500.000.
Rincian RDI/RPD menurut rupiah dan valas adalah sebagai berikut:
- Jumlah SLA, RDI, dan RPD rupiah
- Jumlah SLA dan RDI valas (ekuivalen rupiah)
Jumlah
Rp30.909.768.770.000
29.245.694.910.000
Rp60.155.463.680.000
Rincian RDI/RPD lebih lanjut dapat dilihat pada Daftar 13.
RDI dibentuk berdasarkan Keputusan Dewan Moneter No. 7/Kep/DM/1971 tanggal
31 Desember 1971, merupakan kelanjutan dari pengelolaan pinjaman luar negeri
yang diteruspinjamkan, yang sudah dilaksanakan pada PELITA I tahun 1969. Proyek
yang dibiayai antara lain pertanian, perkebunan, kehutanan, jasa keuangan bank
dan bukan bank, sarana dan prasarana pemerintah daerah dan koperasi, melalui
unit usaha BUMN, BUMD/Pemda. Pembiayaan yang berasal dari penerusan
pinjaman luar negeri ini diharapkan tidak akan membebani APBN. Pengembalian
pinjaman luar negeri bersumber dari pembayaran kembali RDI oleh debitur.
SLA diberikan berdasarkan Keppres No. 59 tahun 1972 tentang Penerimaan Kredit
Luar Negeri dan Surat keputusan Bersama antara Menteri Keuangan dan Menteri
Negara Perencanaan Pembangunan Nasional. Proyek yang dapat dibiayai melalui
SLA antara lain pertanian, eksplorasi laut, kehutanan, perkebunan, farmasi, jasa
keuangan bank dan bukan bank, sarana dan prasarana pemerintah daerah, usaha
mikro, usaha kecil, usaha menengah, koperasi melalui unit usaha BUMN,
BUMD/Pemda dan Koperasi.
RPD dibentuk berdasarkan surat Menteri Keuangan No. S-495/MK.01/86 tanggal 7
Mei 1986. Pedoman Pengelolaan RPD mengacu pada Keputusan Menteri Keuangan
No. S-1021/KMK.013/1991 tanggal 30 September 1991 dan diperbaharui dengan
Surat Keputusan Menteri Keuangan No. 347.a/KMK.017/2000 tanggal 22 Agustus
2000. Proyek yang dapat dibiayai melalui RPD antara lain sarana dan prasarana
pemerintah daerah, perusahaan air minum melalui unit usaha BUMD/Pemda.
C.2.14. Dana Bergulir
Dana Bergulir
sebesar
Rp2,9 triliun
Jumlah Dana Bergulir sebesar Rp2.937.740.327.698 merupakan dana pemerintah
yang disalurkan dalam bentuk pinjaman bergulir kepada pengusaha kecil, anggota
koperasi, anggota KSM dan lain-lain yang dikelola oleh Departemen Keuangan,
Departemen Perindustrian, dan Kementerian Negara Koperasi dan Usaha Kecil
Menengah (UKM).
Rincian dana bergulir adalah sebagai berikut:
I. Departemen Keuangan
Dana terkait dengan RDI
Dana tidak terkait dengan RDI
Jumlah I
II. Kementerian Negara Koperasi dan UKM
III. Departemen Perindustrian (LPT INDAG)
Jumlah I+II+III
Rp
914.231.972.646
297.759.022.109
1.211.990.994.755
1.685.502.846.943
40.246.486.000
Rp 2.937.740.327.698
Catatan atas Laporan Keuangan - 51 -
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun 2006 (Unaudited)
Dana Bergulir menggunakan data LKPP (Audited) per 31 Desember 2005 karena
sampai dengan saat penyusunan LKPP Semester I Tahun 2006 ini, data per 30 Juni
2006 belum diterima.
Dana Bergulir yang dikelola oleh Departemen Keuangan yang disalurkan antara
lain melalui Bank Pembangunan Daerah, PT Bank BUKOPIN, PT Bank BRI dan PT
Bank Mandiri.
Dalam jumlah Dana Bergulir tersebut belum termasuk dana-dana bergulir yang
dikelola oleh beberapa kementerian negera/lembaga seperti Departemen
Kelautan dan Perikanan, Departemen Pekerjaan Umum, dan Departemen
Kehutanan, karena perihal dana bergulir ini belum diungkapkan dalam laporan
keuangan kementerian negara/lembaga yang bersangkutan.
C.2.15. Investasi Non Permanen Lainnya
Investasi Non
Permanen Lainnya
sebesar Rp2,9
triliun
Investasi Non Permanen Lainnya merupakan pinjaman pendanaan Kredit Usaha
Mikro dan Kecil (KUMK) yang disalurkan melalui BUMN dan lembaga keuangan yang
ditunjuk sebagai BUMN Pengelola dan/atau Lembaga Keuangan Pelaksana (LKP).
Pinjaman pendanaan KUMK merupakan kelanjutan pendanaan Kredit Likuiditas
Bank Indonesia (KLBI) sehubungan dengan berlakunya Undang-Undang No. 23
Tahun 1999, BI tidak diperkenankan lagi untuk memberikan kredit likuiditas.
Untuk itu pemerintah menerbitkan Surat Utang No. SU-005/MK/1999 tanggal 29
Desember 1999 dengan pagu sebesar Rp9,97 triliun. Realisasi pencairan pinjaman
pendanaan KUMK eks dana SU-005 sampai dengan 30 Juni 2006 adalah sebesar
Rp2.850.000.000.000 dengan rincian sebagai berikut:
Outstanding 1 Januari 2006
Mutasi pinjaman tahun 2006
Outstanding 30 Juni 2006
Rp2.684.000.000.000
166.000.000.000
Rp2.850.000.000.000
Rincian mengenai pencairan pinjaman pendanaan KUMK sampai dengan tanggal 30
Juni 2006 dapat dilihat pada Daftar 14.
C.2.16. Investasi Permanen Penyertaan Modal Pemerintah
Penyertaan Modal
Pemerintah sebesar
Rp430,4 triliun
Jumlah Investasi Permanen Penyertaan Modal Pemerintah (PMP) sebesar
Rp430.416.127.491.383 merupakan nilai penyertaan modal pemerintah per 31
Desember 2005 yang terdiri dari penyertaan modal pemerintah pada Badan Usaha
Milik Negara (BUMN) sebesar Rp393.102.042.283.196; penyertaan modal
pemerintah pada perusahaan minoritas (non BUMN) sebesar Rp2.627.090.000.000;
dan pada Lembaga Internasional sebesar Rp34.686.995.208.187. Investasi
Permanen Penyertaan Modal Pemerintah (PMP) menggunakan data LKPP (Audited)
per 31 Desember 2005 karena sampai dengan saat penyusunan LKPP Semester I
Tahun 2006 ini, data per 30 Juni 2006 belum diterima.
Penyertaan pada BUMN (kepemilikan sama dengan atau lebih dari 51%) merupakan
penjumlahan total ekuitas masing-masing BUMN setelah dikalikan dengan
persentase kepemilikan pemerintah pada BUMN yang bersangkutan (equity
method). Penyertaan modal pemerintah pada Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
sebesar Rp393.102.042.283.196 diperoleh dari laporan keuangan 139 BUMN dan 13
Rumah Sakit yang telah berubah statusnya menjadi Badan Layanan Umum (BLU)
sejak pertengahan tahun 2005. Laporan Rumah Sakit BLU terdiri dari 1 laporan
keuangan audited, 3 laporan keuangan unaudited, dan 9 laporan keuangan
prognosa.
Laporan keuangan BUMN terdiri dari:
- 108 laporan keuangan audited
Rp237.999.708.382.435;
- 2 laporan keuangan unaudited
Rp123.534.566.094.700;
dengan
nilai
investasi
sebesar
dengan
nilai
investasi
sebesar
Catatan atas Laporan Keuangan - 52 -
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun 2006 (Unaudited)
-
23 laporan keuangan prognosa tahun 2005 dengan nilai investasi sebesar
Rp18.930.865.750.900;
1 laporan keuangan Triwulan III tahun 2005 dengan nilai investasi sebesar
Rp11.602.362.462.900;
5 laporan keuangan audited tahun 2004 dengan nilai investasi minus
sebesar Rp689.812.513.917.
Penyertaan modal pemerintah pada perusahaan minoritas (non BUMN) merupakan
penyertaan pemerintah pada perusahaan dengan prosentase kepemilikan kurang
dari 51%. Nilai penyertaan pada perusahaan minoritas dengan kepemilikan 20 %
atau lebih disajikan dengan menggunakan metode ekuitas (equity method),
sedangkan kepemilikan kurang dari 20 % menggunakan metode biaya (cost
method).
Dari 21 perusahaan minoritas, 19 perusahaan telah menyajikan laporan
keuangannya, termasuk PT Freeport yang pada tahun anggaran 2005 telah
menyetor dividen ke Rekening Kas Negara
(BUN 502.000000) sebesar
Rp1.172.063.555.400. Dua perusahaan minoritas yang belum menyampaikan
laporan keuangannya adalah PT Asean Bintulu Fertilizer dan PT Asean Copper
Product berkedudukan di luar negeri (Malaysia).
Penyertaan pada Lembaga Internasional merupakan Penyertaan Modal Pemerintah
Indonesia pada beberapa organisasi/lembaga keuangan internasional/regional
yang telah disetor sampai dengan 31 Desember 2005. Setoran dalam bentuk
promissory notes tidak diperhitungkan dalam nilai penyertaan modal ini. PMP ini
dikonversikan ke dalam rupiah berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia pada
tanggal 31 Desember 2005.
Rincian penyertaan modal pemerintah pada BUMN dapat dilihat pada Daftar 15.
Sesuai dengan amanat Pasal 30 ayat (2) UU No.17 Tahun 2003 dan Pasal 22 ayat
(1) PP No.8 Tahun 2006, LKPP dilampiri dengan ikhtisar laporan keuangan
perusahaan negara. Ikhtisar Laporan Keuangan Perusahaan Negara yang memuat
informasi lebih rinci tentang aktiva, kewajiban, ekuitas, pendapatan, beban, dan
laba (rugi) bersih disajikan dalam Daftar 15.
Rincian penyertaan modal pemerintah pada perusahaan minoritas dapat dilihat
pada Daftar 16, dan rincian penyertaan modal pemerintah pada Lembaga
Internasional dapat dilihat pada Daftar 17.
C.2.17. Investasi Permanen Lainnya
Investasi Permanen
Lainnya sebesar
Rp154,2 triliun
Jumlah Investasi Permanen Lainnya sebesar Rp154.152.493.797.927 merupakan
nilai Penyertaan Modal Pemerintah pada Otorita Batam, Badan Pengelola Komplek
Kemayoran, Badan Pengelola Gelora Bung Karno, Lembaga Penjamin Simpanan
(LPS) dan PT Sarana Multigriya Finansial (PT SMF). Investasi Permanen Lainnya
menggunakan data LKPP Tahun 2005 (Audited) per 31 Desember 2005 karena
sampai dengan saat penyusunan LKPP Semester I Tahun 2006 ini, data per 30 Juni
2006 belum diterima, kecuali investasi pada Otorita Batam.
Besarnya penyertaan modal pada Otorita Batam, Badan Pengelola Komplek
Kemayoran, Badan Pengelola Gelora Bung Karno, dan Bank Indonesia berdasarkan
laporan keuangan dengan metode ekuitas. Sedangkan penyertaan modal
pemerintah pada LPS dan PT SMF berdasarkan pengeluaran penyertaan modal
pemerintah.
Rincian Investasi Permanen Lainnya adalah sebagai berikut:
- Bank Indonesia
- Otorita Batam
- BP Kemayoran
- BP Gelora Bung Karno
- Lembaga Penjamin Simpanan (LPS)
- PT Sarana Multigriya Finansial (PT SMF)
Jumlah
Rp 130.226.559.000.000
3.332.951.449.916
1.753.205.767.127
13.839.777.580.884
4.000.000.000.000
1.000.000.000.000
Rp 154.152.493.797.927
*)
**)
***)
Catatan atas Laporan Keuangan - 53 -
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun 2006 (Unaudited)
Keterangan:
*) Nilai ekuitas pada BI merupakan selisih antara nilai aset sebesar Rp695.416.934
juta dengan nilai kewajiban sebesar Rp565.190.375 juta.
**) Merupakan modal awal LPS untuk Obligasi dalam rangka Penjaminan. Pada saat
krisis moneter dan perbankan pada tahun 1998, dimana kepercayaan masyarakat
terhadap industri perbankan menurun, pemerintah menetapkan untuk memberi
penjaminan terhadap seluruh kewajiban bank (blanket guarantee). Dengan
pertimbangan bahwa kepercayaan masyarakat terhadap industri perbankan dan
perekonomian nasional telah pulih, pemerintah telah menetapkan untuk
mengakhiri kebijakan blanket guarantee dan menggantikannya dengan sistem
penjaminan terbatas yang dilakukan oleh LPS.
***) Merupakan modal awal pendirian Persero untuk bidang pembiayaan sekunder
perumahan.
C.2.18. Aset Tetap
Jumlah Aset Tetap sebesar Rp266.966.283.215.733 merupakan nilai aset tetap
berdasarkan neraca kementerian negara/lembaga per 30 Juni 2006. Aset tetap
dinilai dengan menggunakan metode harga perolehan (acquisition cost) dan belum
memperhitungkan depresiasi (penyusutan). Untuk aset tetap yang belum diketahui
harga perolehannya dinilai sebesar Rp1 (satu rupiah). Sampai saat ini belum
dilakukan penilaian atas nilai wajar aset tetap. Rincian menurut jenis aset tetap
dan grafiknya dapat dilihat pada Tabel 7 dan Grafik 11.
Rincian lebih lanjut aset tetap untuk setiap kementerian negara/lembaga dapat
dilihat pada Daftar 18.
Tabel 7
Aset Tetap per 30 Juni 2006
(dalam rupiah)
Jenis Aset Tetap
Tanah
Peralatan dan Mesin
Gedung dan Bangunan
Jalan. Irigasi. dan Jaringan
Aset Tetap Lainnya
Konstruksi Dalam Pengerjaan
80
Jumlah
75.429.618.925.087
84.880.045.036.505
39.032.321.063.891
55.896.519.678.867
3.648.052.059.074
8.079.726.452.309
266.966.283.215.733
84.9
90
75.4
70
55.9
60
triliun rupiah
Aset Tetap sebesar
Rp267,0 triliun
50
39.0
40
30
20
8.1
10
3.6
0
Tanah
Peralatan
dan Mesin
Gedung dan Jalan, Irigasi Aset Tetap
Bangunan dan Jaringan Lainnya
Konstruksi
dalam
Pengerjaan
Grafik 11: Komposisi Aset Tetap Berdasarkan Jenisnya per 30 Juni 2006
Catatan atas Laporan Keuangan - 54 -
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun 2006 (Unaudited)
C.2.19. Dana Cadangan
Dana Cadangan
sebesar Rp1,7
triliun
Dana cadangan dibentuk berdasarkan kebijakan Pemerintah pada tahun 1991
dimana pemerintah menyisihkan sebagian kelebihan realisasi pendapatan pajak
untuk
digunakan sebagai Cadangan Anggaran Pembangunan (CAP) sebesar
Rp3.500.000.000.000 CAP merupakan restricted cash pemerintah yang akan
digunakan apabila terjadi defisit dalam tahun-tahun anggaran berikutnya. CAP
tersebut pernah digunakan pada tahun anggaran 1993/1994 sebesar
Rp1.770.000.000.000.
Saldo Rekening CAP sebesar Rp1.730.000.000.000 menggunakan data LKPP
(Audited) per 31 Desember 2005 karena sampai dengan saat penyusunan LKPP
Semester I Tahun 2006 ini, data per 30 Juni 2006 belum diterima.
C.2.20. Aset Lainnya
Aset Lainnya
sebesar Rp78,5
triliun
Jumlah Aset Lainnya sebesar Rp78.468.877.054.498 merupakan saldo Tagihan
Penjualan Angsuran (TPA) dan Tagihan Tuntutan Ganti Rugi (TGR) yang akan jatuh
tempo lebih dari satu tahun, Kemitraan dengan Pihak Ketiga, Dana yang Dibatasi
Pengunaannya (restricted assets), Aset Tak Berwujud dan Aset Lain-lain yang
berasal dari kementerian negara/lembaga, PPA, Tim Pemberesan (TP), DJPLN
Departemen Keuangan dan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) dengan rincian
sebagaimana disajikan pada Tabel 8.
Tabel 8
Aset Lainnya per 30 Juni 2006
(dalam rupiah)
Uraian
Jumlah
Tagihan Penjualan Angsuran
79.152.696
Tagihan Tuntutan Ganti Rugi
Kemitraan dengan Pihak Ketiga
41.234.938.002
1.493.439.867
30.368.601.955.762
Dana yang Dibatasi Penggunaannya
Aset Tak Berwujud
Aset Lain-lain yang berasal dari:
- Kementerian Negara / Lembaga
- PPA *)
- Eks Tim Pemberesan *)
- DJPLN *)
- KKKS BP Migas *)
Jumlah
*) data LKPP Tahun 2005 (Audited)
39.764.738.249
48.017.702.829.922
4.304.115.707.267
8.893.391.456.657
1.099.621.502.074
780.629.350.227
32.939.944.813.697
78.468.877.054.498
Saldo Tagihan Penjualan Angsuran sebesar Rp79.152.696 terdiri dari:
- Badan Pemeriksa Keuangan
- Bappenas
Jumlah
Rp35.530.000
43.622.696
Rp79.152.696
Tagihan TGR masing-masing kementerian negara/lembaga dapat dilihat pada
Tabel 9.
Catatan atas Laporan Keuangan - 55 -
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun 2006 (Unaudited)
Tabel 9
Tagihan TGR menurut Kementerian Negara/Lembaga
(dalam rupiah)
Kementerian Negara/Lembaga
Dewan Perwakilan Rakyat
Badan Pemeriksa Keuangan
Kejaksanaan Agung
Departemen Luar Negeri
Departemen Pertahanan
Departemen Hukum dan HAM
Departemen Keuangan
Departemen Pertanian
Departemen Perhubungan
Departemen Sosial
Departemen Kehutanan
Departemen Kebudayaan dan Pariwisata
Kementerian Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah
Kementerian Negara Pemberdayaan Perempuan
Badan Intelejen Negara
Badan Pusat Statistik
Bappenas
Badan Pertanahan Nasional
Departemen Komunikasi dan Informatika
Kepolisian Negara RI
Badan Tenaga Atom Nasional
Jumlah
Jumlah
7.860.000
1.890.941.839
130.680.000
19.753.340.170
4.478.007.963
211.770.746
2.102.500.332
233.439.134
433.857.295
75.435.672
1.054.327.091
175.793.055
14.050.000
41.250.000
4.073.340
8.241.600
1.540.000
2.018.982.060
39.103.623
7.153.500
8.552.590.582
41.234.938.002
Saldo Kemitraan dengan Pihak Ketiga sebesar Rp1.493.439.867 terdiri dari saldo
kemitraaan antara Departemen Kehutanan dengan pihak lain yang mempunyai
ikatan dengan Departemen Kehutanan dan rekanan yang melaksanakan pekerjaan
dari Departemen Kehutanan dan pemegang hak perijinan kehutanan sebesar
Rp33.569.000; kemitraan pada Departemen Agama sebesar Rp19.800.000 dan
kemitraan pada Departemen Pekerjaan Umum sebesar Rp1.243.475.250.
Saldo Dana yang Dibatasi Pengunaannya sebesar Rp30.368.601.955.762 terdiri dari
rekening khusus pemerintah di BI Rp1.787.807.379.273; rekening dana reboisasi
sebesar Rp10.586.433.835.106; Dana Moratorium sebesar Rp17.259.468.525.408;
dana penjaminan sebesar Rp328.993.281.922; kas besi pada Perwakilan Republik
Indonesia di luar negeri sebesar Rp405.898.934.053.
Saldo rekening dana reboisasi sebesar Rp10.586.433.835.106 merupakan rekening
dana reboisasi yang penggunaan dananya hanya untuk kegiatan reboisasi dan
rehabilitasi lahan melalui skema pinjaman. Saldo rekening tersebut termasuk jasa
giro sebesar Rp29.054.028.983 yang belum disetor ke kas negara sampai dengan
tanggal 31 Desember 2005. Kebijakan pengelolaan dana tersebut diatur dengan
ketentuan Inpres Nomor 9 Tahun 1999. Inpres Nomor 4 Tahun 2000 serta PP Nomor
35 Tahun 2002. Saldo rekening dana reboisasi menggunakan data LKPP (Audited)
per 31 Desember 2005. Rincian per rekening disajikan pada Daftar 19.
Saldo Dana Moratorium sebesar Rp17.259.468.525.408 merupakan dana
moratorium yang berada pada Bank Umum dan BI. Saldo Dana Moratorium
menggunakan data LKPP (Audited) per 31 Desember 2005. Rincian per rekening
dapat dilihat pada Daftar 20.
Dana Penjaminan sebesar Rp328.993.281.922 merupakan dana penjaminan yang
berada di Kementerian Negara Koperasi dan UKM per 30 Juni 2006.
Selain dana-dana di atas, masih terdapat escrow accounts subsidi dan dana bagi
hasil yang belum dimasukkan dalam neraca karena belum dapat diverifikasi dan
belum diidentikasi. Escrow accounts subsidi meliputi BBM, listrik, pupuk, dan
pangan yang belum dapat diverifikasi oleh BPKP. Saldo escrow accounts subsidi
Catatan atas Laporan Keuangan - 56 -
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun 2006 (Unaudited)
sebesar Rp1.197.801.908.944. Rincian per rekening disajikan pada Daftar 31.
Escrow accounts dana bagi hasil merupakan rekening penampungan untuk dana
bagi hasil perikanan, pertambangan umum, kehutanan, dan DAK DR yang belum
disalurkan pada tahun anggaran bersangkutan karena daerah penghasil belum
teridentifikasi.
Saldo
escrow
accounts
dana
bagi
hasil
sebesar
Rp2.309.036.800.019. Rincian per rekening disajikan pada Daftar 32.
Nilai kedua escrow account tersebut masih menggunakan data LKPP (Audited) per
31 Desember 2005 karena sampai dengan saat penyusunan LKPP Semester I Tahun
2006 ini, data per 30 Juni 2006 belum diterima.
Aset Tak Berwujud sebesar Rp39.764.738.249 merupakan aset tak berwujud yang
berada di kementerian negara/lembaga per 30 Juni 2006 dengan rincian sebagai
berikut:
- Badan Intelejen Negara
- Dewan Ketahanan Nasional
- Arsip Nasional Republik Indonesia
Jumlah
Rp36.868.844.000
1.589.807.799
1.306.086.450
Rp39.764.738.249
Aset Lain-lain yang berasal dari kementerian negara/lembaga disajikan pada Tabel
10.
Tabel 10
Aset Lain-lain menurut Kementerian Negara/Lembaga
(dalam rupiah)
Kementerian Negara/Lembaga
Dewan Perwakilan Rakyat
Departemen Keuangan
Departemen Pertanian
Departemen Perindustrian
Departemen Perhubungan
Departemen Pendidikan Nasional
Departemen Agama
Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Departemen Kehutanan
Departemen Pekerjaan Umum
Kementerian Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan
Menengah
Kementerian Negara Pemberdayaan Perempuan
Badan Pusat Statistik
Departemen Komunikasi dan Informatika
Kepolisian Negara RI
Lembaga Ketahanan Nasional
Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional
Komisi Pemilihan Umum
Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi
Arsip Nasional Republik Indonesia
Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan
Badan Rehabilitasi dan Rekonstruksi NAD-Nias
Jumlah
Jumlah
1.018.778.620
1.828.781.995.414
2.524.481.304
111.939.837
92.108.100
627.748.121.233
7.211.634.869
76.328.639
1.786.179.403.017
16.809.652.090
331.479.349
30.000.000
60.000
353.432.722
4.555.394.000
203.507.975
536.276.151
4.800.000
326.642.140
607.893.000
25.253.105.777
1.358.673.030
4.304.115.707.267
Aset Lain-lain pada Departemen Kehutanan sebesar Rp1.786.179.403.017 terdiri
dari:
Dana Reboisasi diblokir PTUN
Deposito terbeku KUKDAS
Rekening QQ HTI
Pinjaman kepada KPWN
Rp283.849.163.266
19.580.082.788
67.890.000.000
Catatan atas Laporan Keuangan - 57 -
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun 2006 (Unaudited)
Pinjaman kepada Konsorsium Sea Games
Rekening KUPA
KUHR
Piutang HTI
Klaim Asuransi Helikopter Nbell 412
Helikopter Nbell yang jatuh dan belum
dihapus
Jumlah
118.244.559.913
36.591.205.231
134.337.472.525
1.043.676.119.295
35.486.300.000
46.524.500.000
Rp1.786.179.403.017
Aset Lain-lain yang berasal dari PPA sebesar Rp8.893.391.456.657 merupakan aset
pemerintah eks BPPN yang masih dikelola PPA menunggu untuk dijual dan hasilnya
disetorkan ke Kas Negara sebagai PNBP. Nilai aset tersebut merupakan nilai
pengalihan eks BPPN ke Menteri Keuangan berdasarkan data LKPP (Audited) per 31
Desember 2005. Rincian disajikan pada Daftar 21.
Aset Lain-lain yang
berasal
dari
Tim Pemberesan
(TP)
sebesar
Rp1.099.621.502.074 merupakan aset pemerintah eks BPPN yang status
kepemilikan dan nilainya masih bermasalah (belum bersih) sehingga belum dapat
diserahkan kepada PT PPA. Data aset tersebut menggunakan data LKPP (Audited)
per 31 Desember 2005. Rincian disajikan pada Daftar 22.
Aset inventaris kantor eks BPPN yang berasal dari pengadaan BPPN dan BBO/BBKU
belum dimasukkan dalam laporan ini karena nilai wajar aset tersebut belum
ditetapkan oleh Menteri Keuangan. Nilai perolehan dan nilai pengalihan aset
tersebut pada saat penyerahan ke Menteri Keuangan (30 April 2004) dianggap
terlalu tinggi sehingga perlu dilakukan penilaian terlebih dahulu oleh Tim
Interdept.
Aset Lain-lain yang berasal dari DJPLN Departemen Keuangan sebesar
Rp780.629.350.227 merupakan piutang macet kementerian negara/lembaga yang
penagihannya dialihkan ke DJPLN. hasil bersih penagihan akan merupakan PNBP
kementerian negara/lembaga yang bersangkutan. Data aset tersebut
menggunakan data LKPP (Audited) per 31 Desember 2005. Rincian disajikan pada
Daftar 23.
Aset Lain-lain yang berasal dari BP Migas sebesar Rp32.939.944.813.697
merupakan aset negara yang digunakan dalam rangka kontrak kerja sama minyak
bumi dan gas alam serta aset negara berupa peralatan dan mesin di bawah
pengelolaan internal BP Migas. Angka yang disajikan merupakan nilai buku per 31
Desember 2005. yang dihitung dari harga perolehan aset sebesar
Rp208.069.987.534.992
dikurangi
akumulasi
depresiasi
sebesar
Rp175.130.042.721.295. Rincian lebih lanjut disajikan pada Daftar 24.
C.2.21. Utang Perhitungan Fihak Ketiga (PFK)
Utang PFK sebesar
Rp220,0 miliar
Utang PFK sebesar Rp219.972.238.360 merupakan selisih antara Penerimaan
Potongan PFK dan Pengeluaran Pembayaran kepada pihak ketiga.
Utang PFK menggunakan data LKPP (Audited) per 31 Desember 2005 karena
sampai dengan saat penyusunan LKPP Semester I Tahun 2006 ini, data per 30 Juni
2006 belum diterima.
Rekapitulasi penerimaan dan pengeluaran PFK adalah sebagai berikut:
Uraian
Pengembl. Pen. PFK
10% Gaji
Pengembl. Pen. PFK 2%
Pensiun
Pengembl. PFK 2%
Pemda
Pengembl. PFK Lain
Total Pengeluaran PFK
Penerimaan
Pengeluaran
Saldo
6.046.152.823.205
5.897.711.256.299
148.441.566.906
69.801.412.745
90.226.481.192
(20.425.068.447)
360.063.914.901
297.595.790.000
314.103.965.000
251.600.000.000
45.959.949.901
45.995.790.000
6.773.613.940.851
6.553.641.702.491
219.972.238.360
Catatan atas Laporan Keuangan - 58 -
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun 2006 (Unaudited)
C.2.22. Bagian Lancar Utang Jangka Panjang
Bagian Lancar Utang
Jangka Panjang
sebesar Rp82,6
triliun
Jumlah Bagian Lancar Utang Jangka Panjang sebesar Rp82.565.628.233.981
merupakan utang pemerintah baik dalam negeri maupun luar negeri yang
diperhitungkan akan dibayar atau jatuh tempo dalam tahun 2006. Jumlah Bagian
Lancar Utang Luar Negeri disajikan pada Tabel 11. Rincian Bagian Lancar Utang
Luar Negeri yang akan dibayar per bulan selama tahun 2006 dapat dilihat pada
Daftar 25.
Bagian Lancar Utang Jangka Panjang Luar Negeri menggunakan data LKPP
(Audited) per 31 Desember 2005 karena sampai dengan saat penyusunan laporan
keuangan, data per 30 Juni 2006 belum diterima.
Tabel 11
Bagian Lancar Utang Luar Negeri per Jenis Utang
(dalam rupiah)
Jenis Utang
Jumlah
Bilateral
Bonds and Notes
19.873.704.475.240
82.947.397.870
Kredit Komersil
Kredit Ekspor
Leasing
Multilateral
56.940.432.280
14.771.267.440.930
642.644.133.660
20.065.627.469.370
Jumlah
55.493.131.349.350
Bagian Lancar Utang Dalam Negeri merupakan reklasifikasi surat utang negara
(SUN) dalam negeri yang akan jatuh tempo dalam waktu satu tahun setelah
tanggal neraca per 30 Juni 2006, sebagaimana disajikan pada Tabel 12.
Tabel 12
Bagian Lancar Utang Dalam Negeri per Jenis Obligasi
(dalam rupiah)
Jenis Bonds
Fixed Rate Bonds :
Nominal
Unamortized Premium (Discount)
Nilai bersih (nilai buku) (I)
Variable Rate Bonds :
Nominal
Unamortized Premium (Discount)
Jumlah
4.441.000.000.000
(7.953.037.967)
4.433.046.962.033
12.051.037.000.000
0
Nilai bersih (nilai buku) (II)
CPI Indexed Linked Bonds
Nominal yang harus diamortisasi
Accrued Indexation
Nilai bersih (nilai buku) (III)
12.051.037.000.000
Jumlah (I + II + III)
27.072.496.884.631
10.588.412.922.598
0
10.588.412.922.598
Rincian lebih lanjut mengenai Bagian Lancar Utang Obligasi Dalam Negeri dapat
dilihat pada Daftar 26. Sedangkan Laporan Pertanggungjawaban Pengelolaan SUN
Tahun Anggaran 2005 dapat dilihat pada Daftar 33.
C.2.23. Utang Bunga
Utang Bunga sebesar
Rp50,1 triliun
Jumlah Utang Bunga sebesar Rp50.052.048.834.545 merupakan jumlah utang
bunga luar negeri dan biaya-biaya lain yang berkaitan dengan utang luar negeri
pemerintah dan utang bunga obligasi yang akan dibayar dalam tahun anggaran
2006. Utang Bunga Luar Negeri merupakan proyeksi pembayaran bunga dan komisi
Catatan atas Laporan Keuangan - 59 -
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun 2006 (Unaudited)
tahun 2006. Utang bunga luar negeri menggunakan data LKPP (Audited) per 31
Desember 2005 karena sampai dengan saat penyusunan laporan keuangan, data
per 30 Juni 2006 belum diterima. Rincian utang bunga dan kewajiban luar negeri
lainnya disajikan pada Tabel 13.
Tabel 13
Utang Bunga dan Kewajiban Luar Negeri Lainnya
(dalam rupiah)
Jumlah
Bunga
Utang Bilateral
Bonds And Notes
Kredit Komersial
Kredit Ekspor
Leasing
Multilateral
8.431.652.154.790
127.374.269.640
32.253.380.110
4.984.149.302.110
44.051.473.900
7.995.187.120.210
Jumlah Bunga (I)
21.614.667.700.760
Komisi
Bilateral
Kredit Ekspor
Multilateral
14.553.511.600
51.916.456.900
68.284.733.950
Jumlah Komisi (II)
134.754.702.450
Jumlah I+II
21.749.422.403.210
Rincian lebih lanjut Biaya Bunga dan Biaya Utang Luar Negeri Lainnya dapat dilihat
pada Daftar 27.
Utang Bunga Obligasi menggunakan data per 30 Juni 2006. Rincian utang bunga
obligasi dapat dilihat pada Tabel 14.
Tabel 14
Utang Bunga Obligasi
(dalam rupiah)
Utang Bunga
Jumlah
Fixed Rate Bonds
5.613.321.388.904
Variable Rate Bonds
CPI Index Linked Bonds (SU) – not yet due
CPI Index Linked Bonds (SU) – pastdue*)
SRBI-1/MK/2003 dan SU – 005
2.650.788.817.079
505.978.981.153
18.369.828.583.261
78.458.472.171
International Bonds
1.084.250.188.767
Jumlah
28.302.626.431.335
Keterangan :
*) Utang bunga atas CPI Index Linked Bonds (SU) – past due adalah utang bunga
tertunggak atas penerbitan SU-002 dan SU-004 yang dihitung sejak diterbitkan sampai
tanggal pembayaran bunga terakhir sebelum 30 Juni 2006 (1 April 2006 untuk SU-002
dan 1Juni 2006 untuk SU-004), dan baru dibayar sebagian oleh Pemerintah dengan
rincian sebagai berikut (dalam rupiah):
ITEM
Bunga terutang
Yang telah
dibayar
Sisa terutang
SU-002
SU-004
Per 1 April 2006
Per 1 Juni 2006
5.771.159.591.187
863.013.698.630
14.288.266.238.649
826.583.547.945
4.908.145.892.557
Jumlah
20.059.425.829.836
1.689.597.246.575
13.461.682.690.704 18.369.828.583.261
Catatan atas Laporan Keuangan - 60 -
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun 2006 (Unaudited)
Utang bunga CPI Index Linkeds Bonds (SU)-not yet due adalah utang bunga SU-002
dan SU-004 akrual. yang dihitung dari tanggal pembayaran bunga terakhir sampai
tanggal pelaporan, 30 Juni 2006.
Rincian lebih lanjut Utang Bunga Obligasi dapat dilihat pada Daftar 28. Formula
perhitungan bunga dan accrued interest dapat dilihat pada Daftar 29.
C.2.24. Utang Jangka Panjang Dalam Negeri SUN
Utang Jangka
Panjang DN SUN
sebesar Rp654,8
triliun
Jumlah Utang Jangka Panjang Dalam Negeri SUN sebesar Rp654.820.315.889.114
merupakan posisi Utang Obligasi Dalam Negeri yang akan jatuh tempo lebih dari
satu tahun setelah tanggal neraca per 30 Juni 2006 sebagaimana disajikan pada
Tabel 15.
Tabel 15
Utang Jangka Panjang Dalam Negeri Obligasi
(dalam rupiah)
Jenis Obligasi Dalam Negeri
Jumlah
Fixed Rate Bonds
Principle Outstanding
Unamortized Premium (Discount)
Nilai bersih (nilai buku) (I)
Variable Rate Bonds
Principle Outstanding
Unamortized Premium (Discount)
205.979.851.00.000
(3.470.925.302.575)
202.508.925.697.425
184.821.071.000.000
0
Nilai bersih (nilai buku) (II)
CPI Index Linked Bonds (SU)
Principle Outstanding
Accrued Indexation
184.821.071.000.000
Nilai bersih (nilai buku) (III)
120.242.743.897.159
SRBI-1/MK/2003
Principle Outstanding-SRBI-1
Principle Outstanding-SU-005
120.242.743.897.159
0
144.536.094.294.530
2.711.481.000.000
Jumlah nilai nominal (IV)
147.247.575.294.530
Jumlah ( I+II+III+IV+V)
654.820.315.889.114
Rincian Utang Obligasi Dalam Negeri Jangka Panjang dapat dilihat pada Daftar 30.
Catatan :
a. Jumlah yang tercantum dalam CPI Index Linked Bonds (SU – Surat Utang) adalah
jumlah pokok SU-002 dan SU-004 setelah memperhitungkan indeksasi pada awal
tahun anggaran 2004. Jumlah nominal SU-002 dan SU-004 pada saat diterbitkan
masing-masing sebesar Rp20.000.000.000.000 dan Rp53.779.500.000.000 Surat Utang
diindeks setiap awal tahun anggaran berdasarkan inflasi pada tahun anggaran
sebelumnya.
b. Dalam rangka program penjaminan. pada tanggal 6 September 2001. Pemerintah
menerbitkan SU-006 sebesar nominal Rp40.000.000.000.000. Jumlah nominal atas
SU-006 ini merupakan jumlah maksimum. sehingga baru akan efektif menjadi utang
jika benar-benar sudah terjadi penarikan. Namun sampai 30 Juni 2006 belum
terpakai sama sekali. sehingga nilai utang Pemerintah atas SU-006 ini per tanggal 30
Juni 2006 adalah nol.
c. Nilai nominal penerbitan SRBI adalah sebesar Rp144.536.094.294.530 atau sama
dengan jumlah nominal SU-001 dan SU-003. SRBI jatuh tempo tahun 2033 dengan
tingkat kupon 0.1% setahun dihitung dari sisa pokok terutang yang dibayarkan secara
periodik 2 (dua) kali setahun. Pelunasan SRBI akan bersumber dari surplus Bank
Indonesia yang menjadi bagian Pemerintah dan akan dilakukan apabila rasio modal
terhadap kewajiban moneter BI telah mencapai di atas 10%. Dalam hal rasio modal
terhadap kewajiban moneter Bank Indonesia kurang dari 3%, maka Pemerintah akan
membayar charge kepada Bank Indonesia sebesar kekurangan dana yang diperlukan
Catatan atas Laporan Keuangan - 61 -
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun 2006 (Unaudited)
untuk mencapai rasio modal tersebut.
d. SUU-005 tidak diindeks terhadap inflasi, dan bunganya ditetapkan sebesar tingkat
bunga SBI 3 bulan dan dibayar setiap enam bula yaitu setiap tanggal 10 Juni dan 10
Desember. Pokok SU-005 mulai diamortisasi/dicicil 10 Desember 2007
C.2.25. Utang Jangka Panjang Dalam Negeri Lainnya
Utang Jangka
Panjang DN Lainnya
sebesar Rp1,7
triliun
Jumlah Utang Jangka Panjang Dalam Negeri Lainnya sebesar Rp1.738.390.160.166
merupakan utang jangka panjang pemerintah yang terkait dengan dana pensiun
pegawai negeri dan pembekuan PT Bank Asiatic (BAS) dan PT Bank Dagang Bali
(BDB). Utang Jangka Panjang Dalam Negeri Lainnya menggunakan data LKPP
(Audited) per 31 Desember 2005 karena sampai dengan saat penyusunan LKPP
Semester I Tahun 2006 ini, data per 30 Juni 2006 belum diterima.
Utang kepada dana pensiun sebesar Rp1.717.659.839.897 merupakan saldo
unfunded liability tahun 2004 kepada PT TASPEN akibat perubahan formula
perhitungan manfaat dari SK Menkeu No. 500/KMK.06/2004.
Utang kepada nasabah PT Bank Asiatic (BAS) dan PT Bank Dagang Bali (BDB)
sebesar Rp20.730.320.269 merupakan kewajiban pemerintah sesuai dengan
ketentuan Program Penjaminan Pemerintah (PPP) sampai dengan 31 Desember
2005 yang dijamin dan layak dibayarkan berdasarkan verifikasi BPKP.
C.2.26. Utang Jangka Panjang Luar Negeri Perbankan
Utang Jangka
Panjang LN
Perbankan sebesar
Rp541,8 triliun
Jumlah
Utang
Jangka
Panjang
Luar
Negeri
Perbankan
sebesar
Rp541.788.132.754.460 merupakan posisi Utang Luar Negeri yang akan jatuh
tempo lebih dari satu tahun setelah tanggal neraca sebagaimana disajikan pada
Tabel 16.
Tabel 16
Utang Luar Negeri Perbankan per Jenis Utang
(dalam rupiah)
Jenis Utang
Bilateral
Multilateral
Kredit
Ekspor
Jumlah
Outstanding
31 Des 05
306.195.731.640.000
173.822.041.960.000
Bagian Lancar
19.873.704.475.240
20.065.627.469.370
Utang Jangka Panjang
286.322.027.164.760
153.756.414.490.630
116.480.958.540.000
14.771.267.440.930
101.709.691.099.070
596.498.732.140.000
54.710.599.385.540
541.788.132.754.460
Utang Jangka Panjang Luar Negeri Perbankan menggunakan data LKPP audited per
31 Desember 2005 karena sampai dengan saat penyusunan LKPP Semester I Tahun
2006 ini, data per 30 Juni 2006 belum diterima.
C.2.27. Utang Jangka Panjang Luar Negeri Non Perbankan
Utang Jangka
Panjang LN Non
Perbankan sebesar
Rp2,2 triliun
Jumlah Utang Jangka Panjang Luar Negeri Non Perbankan sebesar
Rp2.247.197.068.470 merupakan posisi Utang Luar Negeri yang akan jatuh tempo
lebih dari satu tahun setelah tanggal neraca sebagaimana disajikan pada Tabel 17.
Tabel 17
Utang Luar Negeri Non Perbankan per Jenis Utang
(dalam rupiah)
Jenis Utang
Obligasi
Leasing
Jumlah
Outstanding 31 Des 05
Bagian Lancar
Utang Jangka Panjang
1.643.536.680.000
1.329.251.920.000
82.947.397.870
642.644.133.660
1.560.589.282.130
686.607.786.340
2.972.788.600.000
725.591.531.530
2.247.197.068.470
Utang Jangka Panjang Luar Negeri Non Perbankan menggunakan data LKPP
Catatan atas Laporan Keuangan - 62 -
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun 2006 (Unaudited)
audited per 31 Desember 2005 karena sampai dengan saat penyusunan LKPP
Semester I Tahun 2006 ini, data per 30 Juni 2006 belum diterima.
C.2.28. Utang Jangka Panjang Luar Negeri SUN
Utang Jangka
Panjang LN SUN
sebesar Rp52,0
triliun
Jumlah Utang Jangka Panjang Luar Negeri SUN sebesar Rp52.027.551.480.642
merupakan posisi Utang Obligasi Luar Negeri (International Bonds-RI0014) yang
akan jatuh tempo lebih dari satu tahun setelah tanggal neraca per 30 Juni 2006
dengan rincian sebagai berikut:
Original Issued Principles*
Accrued Indexation
Net Unamortized Premium (Discount)
Rp52.072.000.000.000
(922.000.000.000)
877.551.480.642
Nilai bersih (nilai buku) (V)
Rp52.027.551.480.642
*) konversi ke dalam Rupiah menggunakan kurs saat diterbitkan.
Catatan:
Penerbitan SUN berdenominasi USD pada semester I 2006 dilakukan pada bulan Maret 2006
dengan rincian sebagai berikut:
Item
Maret 2006 (Dual Tranches)
Seri
INDO-17
INDO-35
Tanggal Penerbitan
9 Maret 2006
9 Maret 2006
Tanggal Jatuh Tempo
9 Maret 2017
12 Oktober 2035
Nominal (USD)
1.000.000.000
1.000.000.000
Kupon
6,875 %
8,50 %
Clean Price (%)
99,052
113,454
990.520.000
1.134.540.000
Underwriter’s Fee (bps)
10 bps dari clean
proceeds
10 bps dari clean
proceeds
Underwriter’s Fee (USD)
990.520
1.134.540
Clean Proceeds.
discount (USD)
after
Underwriter’s Out of
Pocket
Expenses/OPE
(USD)
Joint Lead Managers
Listing
470.000
Barclays Capital, JP Morgan, UBS
Investment Bank
Singapore Exchange Securities Trading
Limited
Rating
- Standard and Poors
B+
- Fitch
BB-
- Moody’s
B2
C.2.29. Utang Jangka Panjang Luar Negeri Lainnya
Utang Jangka
Panjang LN Lainnya
sebesar Rp576,7
miliar
Jumlah Utang Jangka Panjang Luar Negeri Lainnya sebesar Rp576.681.707.720
merupakan posisi utang luar negeri komersial kredit yang akan jatuh tempo lebih
dari satu tahun setelah tanggal neraca. dengan rincian sebagai berikut:
Outstanding 30 Juni 2006
Bagian Lancar
Utang Jangka Panjang
Rp633.622.140.000
(56.940.432.280)
Rp576.681.707.720
Utang Jangka Panjang Luar Negeri Lainnya menggunakan data LKPP audited per 31
Desember 2005 karena sampai dengan saat penyusunan LKPP Semester I Tahun
2006 ini, data per 30 Juni 2006 belum diterima.
Komposisi utang jangka panjang pemerintah disajikan pada Grafik 12.
Catatan atas Laporan Keuangan - 63 -
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun 2006 (Unaudited)
1,142.41
1,200
triliun rupiah
1,000
800
706.85
600
400
200
-
OBLIGASI
NON OBLIGASI
Grafik 12: Komposisi Utang Jangka Panjang Pemerintah
per 30 Juni 2006
C.2.30. Sisa Anggaran Lebih
SAL sebesar Rp21,6
triliun
Sisa Anggaran Lebih (SAL) sebesar Rp17.066.126.560.000 merupakan saldo akhir
SAL tahun anggaran 2005. Sampai dengan semester I TA 2006 terdapat selisih
lebih pembiayaan anggaran (SILPA) sebesar Rp10.277.574.967.820 sehingga saldo
akhir SAL per 30 Juni 2006 sebesar Rp27.343.691.530.000. Rincian SAL sampai
dengan 30 Juni 2006 dan 2005 disajikan pada Tabel 18.
Tabel 18
Saldo Anggaran Lebih Semester I TA 2006 dan TA 2005
(dalam juta rupiah)
SAL
Smt I TA 2006
TA 2005
Saldo awal
17.066.126,56
21.574.381,77
- SILPA (SIKPA)
- Koreksi set off BI
10.277.574,97
0
(5.535.482,21)
1.027.227,00
27.343.691,53
17.066.126,56
Saldo akhir
C.2.31. SILPA
SILPA sebesar
Rp10,3 triliun
Jumlah SILPA sebesar Rp10.277.574.967.820 merupakan selisih antara realisasi
seluruh penerimaan anggaran dengan pengeluaran anggaran sampai dengan
semester I TA 2006.
C.2.32. Dana Lancar Lainnya
Dana Lancar Lainnya
sebesar Rp 17,0
triliun
Cadangan Piutang
sebesar Rp71,3
triliun
Jumlah Dana Lancar Lainnya sebesar Rp17.026.622.119.983 merupakan Kas dan
Bank pemerintah di luar Rekening 502 BUN dan Rekening Kas di KPPN.
C.2.33. Cadangan Piutang
Jumlah Cadangan Piutang sebesar Rp71.270.493.507.807 merupakan pasangan
Catatan atas Laporan Keuangan - 64 -
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun 2006 (Unaudited)
perkiraan Piutang. yang terdiri dari:
Piutang Pajak
Piutang Bukan Pajak
Bagian Lancar Tagihan Penjualan Angsuran
Bagian Lancar Tagihan Tuntutan Ganti Rugi
Piutang Lain-lain
Jumlah
Rp28.915.096.909.000
37.536.821.383.292
39.148.709
2.752.423.044
4.815.783.643.762
Rp71.270.493.507.807
C.2.34. Cadangan Persediaan
Cadangan
Persediaan sebesar
Rp1,3 triliun
Jumlah Cadangan Persediaan sebesar Rp1.258.905.597.373 merupakan pasangan
perkiraan persediaan yang dilaporkan kementerian negara/lembaga per 30 Juni
2006.
C.2.35. Pendapatan yang Ditangguhkan
Pendapatan yang
Ditangguhkan
sebesar Rp1,5
triliun
Jumlah Pendapatan yang Ditangguhkan sebesar Rp1.472.661.613.712 merupakan
Pendapatan Negara Bukan Pajak kementerian negara/lembaga yang belum
disetorkan ke Kas Negara per 30 Juni 2006. Perkiraan ini merupakan pasangan
perkiraan Kas di Bendahara Penerimaan.
C.2.36. Dana yang Harus Disediakan untuk Pembayaran Utang Jangka Pendek
Dana yang Harus
Disediakan untuk
Pembayaran Utang
Jangka Pendek
sebesar Rp132,6
triliun
Perkiraan tersebut merupakan bagian dari ekuitas dana yang disediakan untuk
pembayaran utang jangka pendek. Jumlah ini merupakan total nilai Bagian Lancar
Utang jangka Panjang. Utang Bunga dan utang Jangka Pendek Lainnya. Rincian
dana yang harus disediakan untuk pembayaran utang jangka pendek adalah
sebagai berikut:
- Bagian Lancar Utang Jangka Panjang
- Utang Bunga
Rp 82.565.628.233.981
50.052.048.834.545
Jumlah
Rp132.617.677.068.526
C.2.37. Diinvestasikan dalam Investasi Jangka Panjang
Diinvestasikan
dalam Investasi
Jangka Panjang
sebesar Rp650,5
triliun
Jumlah Perkiraan Diinvestasikan dalam Investasi Jangka Panjang sebesar
Rp650.511.825.297.008 merupakan dana pemerintah pusat yang diinvestasikan
dalam bentuk investasi permanen dan investasi non permanen yang merupakan
lawan dari perkiraan Investasi Jangka Panjang dengan rincian sebagai berikut:
Diinvestasikan dalam RDI/RPD
Diinvestasikan dalam Dana Bergulir
Diinvestasikan dalam Investasi Non Permanen Lainnya
Diinvestasikan dalam PMP
Diinvestasikan dalam Investasi Permanen Lainnya
Jumlah
Rp 60.155.463.680.000
2.937.740.327.698
2.850.000.000.000
430.416.127.491.383
154.152.493.797.927
Rp650.511.825.297.008
C.2.38. Diinvestasikan dalam Aset Tetap
Diinvestasikan
dalam Aset Tetap
sebesar Rp267,0
triliun
Jumlah Diinvestasikan dalam Aset Tetap sebesar Rp266.966.283.215.733
merupakan jumlah ekuitas dana yang diinvestasikan oleh pemerintah pusat dalam
bentuk aset tetap dengan rincian sebagai berikut:
Catatan atas Laporan Keuangan - 65 -
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun 2006 (Unaudited)
Diinvestasikan dalam Tanah
Diinvestasikan dalam Peralatan dan Mesin
Diinvestasikan dalam Gedung dan Bangunan
Diinvestasikan dalam Jalan. Irigasi. dan Jaringan
Diinvestasikan dalam Aset Tetap Lainnya
Diinvestasikan dalam Aset Konstruksi Dalam Pengerjaan
Rp 75.429.618.925.087
84.880.045.036.505
39.032.321.063.891
55.896.519.678.867
3.648.052.059.074
8.079.726.452.309
Rp266.966.283.215.733
Jumlah
C.2.39. Diinvestasikan dalam Aset Lainnya
Diinvestasikan
dalam Aset Lainnya
sebesar Rp78,5
triliun
Jumlah Diinvestasikan dalam Aset Lainnya sebesar Rp78.468.877.054.498
merupakan jumlah ekuitas dana yang diinvestasikan oleh pemerintah pusat dalam
bentuk aset lainnya dengan rincian sebagai berikut:
Diinvestasikan dalam Tagihan Penjualan Angsuran
Diinvestasikan dalam Tagihan Tuntutan Ganti Rugi
Diinvestasikan dalam Kemitraan dengan Pihak Ketiga
Diinvestasikan dlm Dana yg Dibatasi Penggunaannya
Rp79.152.696
41.234.938.002
1.493.439.867
30.368.601.955.762
Diinvestasikan dalam Aset Tak Berwujud
Diinvestasikan dalam Aset Lain-lain
39.764.738.249
48.017.702.829.922
Jumlah
Rp78.468.877.054.498
C.2.40. Dana yang Harus Disediakan untuk Pembayaran Utang Jangka Panjang
Dana yang Harus
Disediakan untuk
Pembayaran Utang
Jangka Panjang
sebesar Rp1.253,2
triliun
Perkiraan tersebut merupakan bagian dari ekuitas dana yang disediakan untuk
pembayaran utang jangka panjang. Jumlah ini merupakan akumulasi utang jangka
panjang. yang terdiri dari Utang Jangka Panjang Dalam Negeri dan Utang Jangka
Panjang Luar Negeri. Rincian dana yang harus disediakan untuk pembayaran utang
jangka panjang adalah sebagai berikut:
Utang Jangka Panjang Dalam Negeri SUN
Utang Jangka Panjang Dalam Negeri Lainnya
Utang Jangka Panjang Luar Negeri Perbankan
Utang Jangka Panjang Luar Negeri Non Perbankan
Utang Jangka Panjang Luar Negeri SUN
Utang Jangka Panjang Luar Negeri Lainnya
Jumlah
Rp654.820.315.889.114
1.738.390.160.166
541.788.132.754.460
2.247.197.068.470
52.027.551.480.642
576.681.707.720
Rp1.253.198.269.060.570
C.2.41. Diinvestasikan dalam Dana Cadangan
Diinvestasikan
dalam Dana
Cadangan sebesar
Rp1,7 triliun
Jumlah Diinvestasikan dalam Dana Cadangan
sebesar Rp1.730.000.000.000
merupakan jumlah ekuitas dana yang diinvestasikan oleh pemerintah pusat dalam
bentuk dana cadangan.
Catatan atas Laporan Keuangan - 66 -
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun 2006 (Unaudited)
C.3. KEJADIAN PENTING SETELAH TANGGAL NERACA
1. Kesepakatan Bersama Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Indonesia tentang
Restrukturisasi Surat Utang Nomor: SU-002/MK/1998 dan SU-004/MK/1999
tanggal 18 April 2006 dan Rencana Pembahasan di DPR
Pada tanggal 1 Januari 2006 sesuai dengan terms and conditions SU, dilakukan
indeksasi terhadap pokok SU-002 dan SU-004 berdasarkan inflasi tahun 2005
sebesar 17,11%. Hal ini mengakibatkan perubahan saldo pokok SU yang cukup
signifikan, dari Rp111,71 triliun menjadi 130,83 triliun.
Indeksasi sebesar Rp19,12 triliun tersebut akan dihapus terkait dengan telah
ditandatanganinya Kesepakatan Bersama Menteri Keuangan dan Gubernur
Bank Indonesia tentang Restrukturisasi Surat Utang Nomor: SU-002/MK/1998
dan SU-004/MK/1999 pada tanggal 18 April 2006. Penandatanganan
Kesepakatan Bersama itu sendiri merupakan puncak pembahasan
restrukturisasi yang telah berlangsung lama antara Pemerintah dengan Bank
Indonesia.
Pokok-pokok Kesepakatan Bersama tersebut antara lain sebagai berikut:
a. Restrukturisasi SU-002:
Keterangan
Nominal Awal Terbit
SU-002 lama
SU-002 baru
Rp20.000.000.000.000
Rp20.000.000.000.000
Ya
Tidak
Diindeks terhadap inflasi
Tingkat bunga (p.a.)
3%
1%
Jatuh tempo cicilan
terakhir
2018
2025
Cicilan pertama
2007
2010
Cara amortisasi
Flat
Smooth exponential
SU-004 lama
SU-004 baru
b. Restrukturisasi SU-004:
Keterangan
Nominal Awal Terbit
Rp53.779.500.000.000
Rp53.779.500.000.000
Diindeks terhadap inflasi
Ya
Tidak
Tingkat bunga (p.a.)
3%
3%
Jatuh tempo cicilan
terakhir
2018
2025
Cicilan pertama
2007
2010
Cara amortisasi
Flat
Smooth exponential
c. Perhitungan indeksasi atas pokok SU-002 dan SU-004 disepakati berakhir
pada tanggal 31 Desember 2005. Dengan demikian. perhitungan indeksasi
atas pokok SU-002 dan SU-004 yang dilakukan setiap awal tahun anggaran
sejak pertama kali diterbitkan sampai dengan 31 Desember 2005 ialah
sebesar Rp37,9 triliun. Jumlah tersebut terdiri dari indeksasi atas pokok SU002 sebesar Rp11,2 triliun (dengan nominal penerbitan sebesar Rp20
triliun), dan atas pokok SU-004 sebesar Rp26,7 triliun (dengan nominal
penerbitan sebesar Rp53,8 triliun). Secara rinci adalah sebagai berikut
(dalam Rupiah):
SU-002
SU-004
Total
Nominal saat penerbitan
Item
20.000.000.000.000
53.779.500.000.000
73.779.500.000.000
Indeksasi sampai 31-12-2005
11.231.072.464.569
26.701.607.763.086
37.932.680.227.655
Nominal per tgl 31-12-2005
31.231.072.464.569
80.481.107.763.086
111.712.180.227.655
d. Tagihan bunga atas SU-002 dan SU-004 yang dihitung sampai tanggal 31
Desember 2005 adalah sebesar Rp16,9 triliun. Jumlah tersebut terdiri dari
tagihan bunga atas SU-002 sebesar Rp4,6 triliun dan atas SU-004 sebesar
Catatan atas Laporan Keuangan - 67 -
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun 2006 (Unaudited)
Rp12,3 triliun. Secara rinci adalah sebagai berikut (dalam Rupiah):
Item
SU-002
SU-004
per posisi 1-10- 2005
Per posisi 1-12- 2005
Bunga terutang
Yang telah dibayar
Sisa terutang
Bunga Akrual*
Total Tunggakan
Total
5.264.438.316.154
12.913.409.311.949
863.013.698.630
826.583.547.945
18.177.847.628.103
1.689.597.246.575
4.401.424.617.524
12.086.825.764.004
16.488.250.381.528
236.158.246.581
205.061.452.657
441.219.699.238
4.637.582.864.105
12.291.887.216.661
16.929.470.080.766
* Bunga akrual dihitung dari tanggal pembayaran bunga terakhir sampai dengan 31
Desember 2005.
e. Atas perhitungan indeksasi dan tagihan bunga tersebut, akan diterbitkan SU007 dengan ketentuan: nominal Rp54,8 triliun. tingkat bunga 0,1%. dicicil
mulai tahun 2007 dan jatuh tempo cicilan terakhir tahun 2025, dengan cara
amortisasi smooth exponential. Secara rinci adalah sebagai berikut (dalam
Rupiah):
Komponen
Nilai indeksasi SU-002 dan SU-004
Utang Bunga SU-002 dan SU-004
Nominal SU-007
Jumlah
37.932.680.227.655
16.929.470.080.766
54.862.150.308.421
f. Pembayaran cicilan pokok SU-002. SU-004 hasil restrukturisasi. dan SU-007
dapat dilakukan secara tunai. atau dengan menerbitkan SUN yang dapat
diperdagangkan. dengan tingkat bunga pasar. Pembayaran bunga SU-002. SU004 hasil restrukturisasi, dan SU-007 dilakukan secara tunai.
Namun demikian, sampai dengan 30 Juni 2006 pokok-pokok kesepakatan di atas
masih belum dapat dilaksanakan karena masih harus dilakukan pembahasan
dengan DPR. Saat ini tengah dijadwalkan pembahasan Kesepakatan Bersama
tersebut di DPR. Jadi untuk posisi 30 Juni 2006, mengingat pokok-pokok
kesepakatan bersama tersebut belum efektif, maka penghitungan indeksasi
maupun penghitungan bunga untuk SU-002 dan SU-004 masih mengikuti terms
and conditions yang lama.
2. Adanya surplus Bank Indonesia sebesar Rp1.522.471 juta, yang akan digunakan
untuk melunasi/mengurangi pokok Obligasi seri SRBI-01/MK/2003
Berdasarkan Kesepakatan Bersama antara Pemerintah dan Bank Indonesia
mengenai Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI) serta Hubungan Keuangan
Pemerintah dan Bank Indonesia dinyatakan bahwa dalam hal rasio modal Bank
Indonesia terhadap kewajiban moneter setelah audit laporan keuangan tahunan
mencapai di atas 10%, maka kelebihan tersebut merupakan surplus yang
menjadi bagian Pemerintah yang digunakan untuk membayar sisa pokok
Obligasi Negara seri SRBI-01/MK/2003.
Special Rate Bank Indonesia SRBI-01/MK/2003 merupakan surat utang yang
diterbitkan tanggal 7 Agustus 2003 sebagai pengganti SU-001 dan SU-003 dalam
rangka penyelesaian BLBI. Nilai nominal SRBI ialah sebesar Rp144,53 triliun
yang akan jatuh tempo tahun 2003, dengan tingkat kupon 0,1% per tahun yang
dihitung dari sisa pokok terutang dan dibayar dua kali setahun.
Hasil audit BPK atas Laporan Keuangan Bank Indonesia tahun 2005 menunjukkan
bahwa Bank Indonesia mengalami surplus 10,53%. Berdasarkan Kesepakatan
Bersama di atas dan hasil audit BPK atas Laporan Keuangan Bank Indonesia
tahun 2005 tersebut, maka Bank Indonesia harus menyetor kelebihan surplus
kepada Pemerintah sebesar Rp1.522.471 juta yang akan digunakan untuk
melunasi/mengurangi obligasi SRBI-01/MK/2003. Dengan demikian saldo SRBI01/MK/2003 pada tanggal 1 Januari 2006 (dan 30 Juni 2006) seharusnya sudah
turun sebesar Rp1.522.471 juta, menjadi Rp143 triliun.
Catatan atas Laporan Keuangan - 68 -
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun 2006 (Unaudited)
SRBI-01/MK/2003
Posisi 31 Desember 2005
Surplus Bank Indonesia
Posisi 1 Januari 2006
Jumlah
Rp144.536.094.294.530
1.522.471.000.000
Rp143.013.623.294.530
Saat ini masih diadakan pembahasan mengenai teknis penyetoran surplus BI
tersebut, sehingga per posisi 30 Juni 2006 saldo SRBI-01 belum efektif
berkurang.
C.4. CATATAN PENTING LAINNYA
1. Tunjangan Hari Tua Pegawai Negeri Sipil (THT PNS)
Program Pensiun PNS diselenggarakan berdasarkan UU No. 11/1969. tentang
Pensiun Pegawai dan Pensiun Janda/Duda Pegawai. Dana Pensiun dibentuk
berdasarkan kontribusi pemerintah, sebagai pemberi kerja, dan PNS. sebagai
peserta. Namun demikian, selama ini untuk penyelenggaraan program pensiun
dan program Tunjangan hari Tua (THT). iuran hanya disetor oleh peserta
masing-masing sebesar 4,75% dan 3.25% dari gaji. Pemerintah selaku pemberi
kerja belum mengiur. Pemerintah menganut sistem pembayaran secara
current cost financing yaitu pembayaran pensiun dipenuhi secara langsung
oleh pemerintah melalui APBN (79%) pada saat pegawai memasuki masa
pensiun. Dana pensiun membayar sebesar 21% sisanya.
Sistem pembayaran sebagaimana tersebut di atas mengakibatkan kekurangan
pendanaan penyelenggaraan program pensiun dan THT (past service
liabilities). Nilai sementara berdasarkan perhitungan aktuaria (sesuai surat PT
TASPEN No. Srt-410/DIR/092003 tanggal 1 September 2003), terdapat
kewajiban pemerintah kepada PT TASPEN yang timbul sebagai akibat
kekurangan pendanaan pemerintah atas dana pensiun per 31 Desember 2002
sebesar Rp306.329.000.000.000. Jumlah tersebut dihitung berdasarkan jumlah
seluruh PNS, termasuk pegawai pemerintah daerah, anggota DPR, dan pejabat
negara, tidak termasuk TNI dan Polri. Untuk MPR hanya diperhitungkan ketua
dan wakil ketua.
2. Dana Masyarakat yang Dikelola Pemerintah
Dalam LKPP Semester I TA 2006 ini belum termasuk beberapa dana
masyarakat yang dikelola di luar APBN, misalnya Dana Abadi Umat pada
Departemen Agama.
Catatan atas Laporan Keuangan - 69 -
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun 2006 (Unaudited)
D. PENJELASAN ATAS POS-POS LAPORAN ARUS KAS
D.1. IKHTISAR LAPORAN ARUS KAS
SALDO AWAL KAS
Saldo Awal Kas
2006 sebesar
Rp18,1 triliun
Saldo Awal Kas 2006 sebesar Rp18.059.505.583.125 merupakan Saldo Akhir Kas
per 31 Desember 2005 dan saldo awal pembukaan KPPN baru untuk digunakan
dalam menjalankan kegiatan operasional, investasi aset nonkeuangan,
pembiayaan, dan nonanggaran, dengan rincian:
Kas di BI
Kas di KPPN
Jumlah Saldo Awal Kas
Rp
100.485.809.688
17.959.019.773.437
Rp18.059.505.583.125
PERUBAHAN KAS
Penurunan Kas
pada Semester 1
TA 2006 sebesar
Rp9,1 triliun
Kenaikan (penurunan) kas dari berbagai aktivitas pemerintah sepanjang
Semester I Tahun Anggaran (TA) 2006 adalah sebagai berikut:
Rp11.578.517.784.403
Kenaikan (Penurunan) Kas Operasi
(12.943.185.144.000)
Kenaikan (Penurunan) Kas Investasi Aset Non Keuangan
11.642.242.327.417
Kenaikan (Penurunan) Kas Pembiayaan
(19.408.044.837.330)
Kenaikan (Penurunan) Kas Non Anggaran
Kenaikan (Penurunan) Kas
(Rp9.130.469.869.510)
SALDO AKHIR KAS DAN BANK
Saldo Akhir Kas
per 30 Juni 2006
sebesar Rp43,6
triliun
Saldo Akhir Kas dan Bank per 30 Juni 2006 sebesar Rp43.573.072.804.461
merupakan kas pemerintah pusat yang tersedia dan siap digunakan untuk
membiayai aktivitas pemerintah Semester berikutnya, dengan rincian:
Rekening Kas BUN di BI
Rekening Kas di KPPN
Kas di Bendahara Pengeluaran
Kas di Bendahara Penerimaan
Rekening Pemerintah Lainnya pada BI
Jumlah Saldo Akhir Kas
Rp4.667.444.579.132
4.261.591.134.483
26.503.223.018.939
6.668.152.458.195
1.472.661.613.712
Rp43.573.072.804.461
D.2. PENJELASAN PER POS LAPORAN ARUS KAS
Penjelasan atas Laporan Arus Kas Pemerintah Pusat Semester I TA 2006
diuraikan sebagai berikut:
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI
Arus Kas Bersih
dari Aktivitas
Operasi sebesar
Rp11.6 triliun
Arus Kas dari Aktivitas Operasi menjelaskan aktivitas penerimaan dan
pengeluaran kas untuk kegiatan operasional pemerintah selama satu periode
yang berakhir 30 Juni tahun 2006, terdapat Arus Kas Masuk Bersih sebesar
Rp11.578.517.784.403, dengan perhitungan sebagai berikut:
Arus Kas Masuk
Dikurangi Arus Kas Keluar
Arus Kas Bersih
Rp236.536.016.569.260
(224.957.498.784.857)
Rp 11.578.517.784.403
Catatan atas Laporan Keuangan -70-
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun 2006 (Unaudited)
Keadaan tersebut menunjukkan bahwa dalam Semester 1 TA 2006 pemerintah
dapat mendanai seluruh aktivitas operasi dari penerimaan operasinya.
D.2.1. Penerimaan Perpajakan
Penerimaan
Perpajakan (neto)
Rp183,1 triliun
Penerimaan
Perpajakan
pada
Semester
1
TA
2006
sebesar
Rp183.142.093.258.391
terdiri
dari
Penerimaan
Pajak
sebesar
Rp159.371.577.406.185
dan
Penerimaan
Bea
dan
Cukai
sebesar
Rp23.770.515.852.206. Penerimaan Perpajakan ini merupakan penerimaan
pemerintah yang dihimpun dari sektor perpajakan sepanjang semester 1 Tahun
2006 setelah dikurangi pengembalian pendapatan perpajakan. Rincian
Penerimaan Perpajakan Semester 1 TA 2006 adalah sebagai berikut:
Pajak Penghasilan
Pajak Pertambahan Nilai dan Penjualan Barang Mewah
Pajak Bumi dan Bangunan
Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan
Pajak Ekspor
Pajak Lainnya
Total Penerimaan Pajak
Dikurangi:
Pengembalian Pajak
Jumlah Penerimaan Pajak
Bea Masuk
Cukai
Total Penerimaan Bea dan Cukai
Dikurangi:
Pengembalian Bea dan Cukai
Jumlah Penerimaan Bea & Cukai
Penerimaan Perpajakan (Netto)
Rp99.221.103.422.839
61.238.228.656.553
4.271.578.229.724
1.191.531.427.193
1.099.325.300.908
1.107.697.562.329
168.129.464.599.548
182.609.797.155.653
[23.238.219.749.468]
Rp159.371.577.406.185
5.734.354.910.971
18.078.992.320.797
23.813.347.231.768
[42.831.379.562]
23.770.515.852.206
Rp183.142.093.258.391
a. Pajak Penghasilan
Penerimaan Pajak Penghasilan pada Semester I TA 2006 adalah sebesar
Rp96.381.070.896.202 yang berasal dari Pajak Penghasilan Migas dan Non
Migas. Rincian penerimaan kas dari Pajak Penghasilan pada Semester I TA
2006 adalah sebagai berikut:
PPh Migas
PPh Minyak Bumi
PPh Gas Alam
PPh Migas Lainnya
Rp 5.675.919.969.995
11.071.525.778.929
796.200
Jumlah PPh Migas
16.747.446.545.124
PPh Non Migas
PPh Pasal 21
PPh Pasal 22
PPh Pasal 22 Impor
PPh Pasal 23
PPh Pasal 25/29 Orang Pribadi
PPh Pasal 25/29 Badan
PPh Pasal 26
PPh Final dan Fiskal LN
PPh Non Migas Lainnya
Jumlah PPh Non Migas
15.943.262.555.029
1.517.972.682.030
5.881.276.245.740
7.172.235.875.110
1.122.030.108.770
35.869.420.238.042
4.255.092.051.282
10.703.071.584.036
9.295.537.676
82.473.656.877.715
Catatan atas Laporan Keuangan -71-
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun 2006 (Unaudited)
Dikurangi :
Pengembalian PPh
(2.840.032.526.637)
Jumlah Pajak Penghasilan
Rp96.381.070.896.202
b. Pajak Pertambahan Nilai dan Penjualan Barang Mewah
Penerimaan Pajak Pertambahan Nilai dan Penjualan Barang Mewah (PPN &
PPnBM) untuk Semester I TA 2006 adalah sebesar Rp55.381.597.558.515.
Rincian Penerimaan PPN & PPnBM adalah sebagai berikut:
PPN dan PPnBM Dalam Negeri
Rp41.210.576.134.453
PPN dan PPnBM Impor
PPN dan PPnBM lainnya
19.857.096.897.350
170.555.624.750
Jumlah PPN dan PPnBM
61.238.228.656.553
Dikurangi:
Pengembalian PPN dan PPnBM
(5.856.631.098.038)
Jumlah PPN dan PPnBM (Netto)
Rp55.381.597.558.515
c. Pajak Bumi dan Bangunan
Penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) pada Semester I TA 2006 adalah
sebesar Rp4.270.565.309.177. Rincian dari Penerimaan PBB tersebut adalah
sebagai berikut:
PBB
PBB
PBB
PBB
Pedesaan
Perkotaan
Perkebunan
Kehutanan
Rp 1.132.174.786.021
882.964.911.996
12.012.485.724
12.109.450.604
PBB Pertambangan
PBB Lainnya
2.115.096.901.404
117.219.693.975
Jumlah
Dikurangi:
4.271.578.229.724
Pengembalian PBB
Jumlah (Netto)
(1.012.920.547)
Rp4.270.565.309.177
d. Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB)
Penerimaan Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) pada
Semester I TA 2006 adalah sebesar Rp1.187.587.687.561.
e. Cukai
Penerimaan Cukai pada Semester I TA 2006 adalah sebesar
Rp18.078.486.100.797. Rincian Penerimaan Cukai adalah sebagai berikut:
Cukai Hasil Tembakau
Cukai Ethyl Alkohol
Cukai Minuman mengandung Ethyl Alkohol
Denda Administrasi Cukai
Cukai Lainnya
Rp17.780.460.767.695
57.141.099.701
238.468.659.606
1.228.383.431
1.693.410.364
Jumlah
Dikurangi:
Pengembalian Cukai
18.078.992.320.797
Jumlah (Netto)
(506.220.000)
Rp18.078.486.100.797
f. Bea Masuk
Penerimaan Bea Masuk pada Semester I TA 2006 adalah sebesar
Rp5.692.029.751.409. Rincian Penerimaan Bea Masuk tersebut adalah
Catatan atas Laporan Keuangan -72-
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun 2006 (Unaudited)
sebagai berikut:
Bea Masuk
Bea Masuk ditanggung Pemerintah atas Hibah (SPM Nihil)
Pendapatan Denda Administrasi Pabean
Bea Masuk dalam rangka KITE
Pabean Lainnya
Jumlah Bea Masuk
Dikurangi:
Pengembalian Bea Masuk
Jumlah Bea Masuk (Neto)
Rp 5.582.301.913.520
851.336.410
140.604.253.461
109.939
10.597.297.641
5.734.354.910.971
(42.325.159.562)
Rp5.692.029.751.409
g. Pajak Ekspor
Penerimaan Pajak Ekspor pada Semester I TA 2006 adalah sebesar
Rp1.044.787.841.342.
h. Pajak Lainnya
Penerimaan Pajak Lainnya pada Semester I TA 2006 adalah sebesar
Rp1.105.968.113.388. Rincian Penerimaan Pajak Lainnya adalah sebagai
berikut:
Penjualan Benda dan Bea Materai
Pajak Tidak Langsung
Bunga Penagihan Pajak:
Bunga Penagihan PPh
Bunga Penagihan PPN
Bunga Penagihan PPnBM
Bunga Penagihan PTLL
Rp1.080.421. 636.693
6.210.465.693
16.535.206.118
4.518.541.994
903.647
10.808.184
Jumlah Bunga Penagihan Pajak
21.065.459.943
Dikurangi:
Pengembalian Pajak Lainnya
(1.729.448.941]
Jumlah Pajak Lainnya (Netto)
Rp1.105.968.113.388
D.2.2. Penerimaan Negara Bukan Pajak
PNBP sebesar
Rp52,7 triliun
Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) pada Semester I TA 2006 adalah
sebesar Rp52.747.178.538.768.
PNBP tersebut berasal dari semua penerimaan yang diterima negara dalam
bentuk penerimaan dari sumber daya alam, bagian pemerintah atas laba Badan
Usaha Milik Negara dan PNBP lainnya dikurangi dengan pengembalian PNBP.
Rincian atas penerimaan negara bukan pajak adalah sebagai berikut :
a. Penerimaan Sumber Daya Alam
Penerimaan Sumber Daya Alam pada Semester I TA 2006 adalah sebesar
Rp36.227.936.235.710. Penerimaan ini merupakan penerimaan negara yang
berhubungan dengan kegiatan eksploitasi sumber daya alam, yang terdiri
dari:
Pendapatan Minyak Bumi
Pendapatan Gas Alam
Pendapatan Pertambangan Umum
Pendapatan Kehutanan
Pendapatan Perikanan
Jumlah Penerimaan SDA
Rp 24.896.108.183.321
8.084.106.279.449
2.104.194.777.774
1.064.620.422.515
78.906.572.651
Rp36.227.936.235.710
Catatan atas Laporan Keuangan -73-
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun 2006 (Unaudited)
b. Pendapatan Bagian Pemerintah atas Laba BUMN
Pendapatan Bagian Pemerintah atas Laba BUMN pada Semester I TA 2006
adalah sebesar Rp1.227.444.879.996. Pendapatan tersebut merupakan
penerimaan laba yang diperoleh pemerintah atas pengelolaan kekayaan
negara yang dipisahkan, yakni kekayaan negara yang ditempatkan sebagai
penyertaan modal pada BUMN.
c. Penerimaan PNBP Lainnya
Penerimaan PNBP Lainnya pada Semester I TA 2006 adalah sebesar
Rp15.291.797.423.062. Penerimaan ini terdiri dari:
Penjualan Hasil Produksi/Sitaan
Pendapatan Sewa
Pendapatan Jasa I
Pendapatan Jasa II
Pendapatan Bukan Pajak dari Luar Negeri
Pendapatan Bunga
Pendapatan Gain on Redemption atas Pembelian
kembali Obligasi DN Jangka Panjang
Rp 228.151.707.187
24.532.427.072
3.838.627.887.758
1.011.702.519.885
162.270.548.341
4.258.073.008
Pendapatan Premium atas Obligasi Negara
Pendapatan Kejaksaan dan Peradilan
38.418.463.719
1.267.500.380.000
39.242.087.692
Pendapatan Pendidikan
Pendapatan dari Penerimaan Kembali TAYL
Pendapatan Laba Bersih Hasil Penj. BBM
Pendapatan Pelunasan Piutang
Pendapatan Pembukuan Belanja TAB
Pendapatan Pembukuan Belanja TAYL
Pendapatan Lain-lain
Pendapatan Gratifikasi dan Uang Sitaan Hasil Korupsi
648.471.431.134
1.266.420.671.328
38.586.795.039
3.715.901.066.303
479.826.021
386.064.331
3.026.914.092.255
52.792.378
Jumlah PNBP Lainnya
Dikurangi:
15.311.916.833.451
Pengembalian PNBP
Jumlah PNBP Lainnya (Netto)
(20.119.410.389)
Rp15.291.797.423.062
D.2.3. Pendapatan Hibah
Hibah sebesar
Rp646,7 miliar
Pendapatan Hibah pada Semester I TA 2006 adalah sebesar Rp646.744.772.101.
Pendapatan ini merupakan penerimaan negara yang berasal dari sumbangan
swasta dalam negeri dan sumbangan lembaga swasta dan pemerintah luar
negeri. Rincian Pendapatan Hibah adalah sebagai berikut:
Hibah Dalam Negeri
Hibah Dalam Negeri – Lembaga/ Badan Usaha
Hibah Dalam Negeri Lainnya
Jumlah Hibah Dalam Negeri
Hibah Luar Negeri
Hibah Luar Negeri – Bilateral
Hibah Luar Negeri – Multilateral
Pendapatan Hibah Luar Negeri Lainnya
Jumlah Hibah Luar Negeri
Jumlah Hibah
Rp
109.861.411
51.786.266.008
51.896.127.419
6.976.304.000
586.709.693.200
1.162.647.482
594.848.644.682
Rp646.744.772.101
Catatan atas Laporan Keuangan -74-
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun 2006 (Unaudited)
D.2.4. Belanja Pegawai
Belanja Pegawai
sebesar Rp32,7
triliun
Belanja
Pegawai
pada
Semester
I
TA
Rp32.710.675.177.862. rincian sebagai berikut:
Belanja PNS
Belanja Pegawai TNI/Polri
Belanja Gaji dan Tunjangan Pejabat Negara
Belanja Pegawai Perjan
Belanja Gaji Dokter PTT
Belanja Honorarium
Belanja Lembur
Belanja Vakasi
Belanja Tunj. Khusus & Pegawai Transito
Belanja Pensiun dan Uang Tunggu
Belanja Asuransi Kesehatan
2006
adalah
sebesar
Rp 9.166.257.705.706
8.989.552.238.418
150.339.978.234
13.552.562.604
171.229.842.062
1.212.029.527.528
29.812.300.549
227.086.758.323
505.319.344.407
12.070.341.381.076
243.245.533.200
Jumlah Belanja Pegawai
Dikurangi:
Pengembalian Belanja Pegawai
32.778.718.871.658
Jumlah Belanja Pegawai (Netto)
Rp32.710.675.177.862
(68.043.693.796)
D.2.5. Belanja Barang dan Jasa
Belanja Barang dan
Jasa sebesar
Rp13,5 triliun
Belanja Barang dan Jasa pada Semester I TA 2006 adalah sebesar
Rp13.505.882.706.033 yang merupakan pengeluaran pemerintah dalam rangka
pengadaan/pembelian barang dan jasa non investasi guna mendukung kegiatan
operasional pemerintahan. Rincian Belanja Barang dan Jasa adalah sebagai
berikut:
Belanja Barang Operasional
Belanja Jasa
Belanja Pemeliharaan
Belanja Perjalanan
Rp 7.868.892.960.399
1.742.676.410.965
1.338.778.754.869
2.562.877.864.435
Jumlah Belanja Barang
13.516.225.990.668
Dikurangi :
Pengembalian Belanja Barang
Jumlah Belanja Barang (Netto)
(10.343.284.635)
Rp13.505.882.706.033
D.2.6. Bunga Utang
Belanja Bunga
Utang sebesar
Rp38,8 triliun
Belanja Bunga Utang pada Semester I TA 2006 sebesar Rp38.770.018.140.831
merupakan pembayaran yang dilakukan atas kewajiban penggunaan pokok
utang (outstanding principal), baik utang dalam negeri maupun utang luar
negeri, yang dihitung berdasarkan posisi pinjaman.
Rincian Bunga Utang tersebut adalah sebagai berikut:
Bunga atas Utang Dalam Negeri
Bunga atas Utang Dalam Negeri sebesar Rp26.790.000.845.935 merupakan
pembayaran bunga atas surat utang negara (obligasi) yang diterbitkan di
dalam negeri dengan rincian:
Pembayaran Bunga Utang DN
Pembayaran Discount Obligasi DN
Pembayaran Loss on Redemption Obligasi DN-Jangka Panjang
Rp25.838.210.516.449
941.791.023.100
10.694.000.000
Jumlah Pembayaran Bunga Utang DN
26.790.695.539.549
Catatan atas Laporan Keuangan -75-
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun 2006 (Unaudited)
Dikurangi :
Pengembalian Pembayaran Bunga Utang dan Discount DN
(694.693.614)
Jumlah Pembayaran Bunga Utang Dalam Negeri (Netto)
Rp26.790.000.845.935
Bunga atas Utang Luar Negeri
Bunga atas Utang Luar Negeri adalah sebesar Rp11.980.017.294.896, dengan
rincian sebagai berikut:
Pembayaran Bunga Utang LN
Pembayaran Discount Obligasi LN
Rp11.899.751.416.090
86.675.640.000
Jumlah Pembayaran Bunga Utang LN
Dikurangi:
11.986.427.056.090
Pengembalian Pembayaran Bunga Utang LN
(6.409.761.194)
Jumlah Pembayaran Bunga Utang LN (Netto)
Rp11.980.017.294.896
D.2.7. Subsidi
Subsidi sebesar
Rp10,2 triliun
Belanja Subsidi pada Semester I TA 2006 sebesar Rp10.222.498.988.884
merupakan belanja negara yang diberikan kepada perusahaan/lembaga yang
memproduksi, menjual, mengekspor atau mengimpor barang dan jasa, yang
memenuhi hajat hidup orang banyak, sehingga harga jual terjangkau oleh
masyarakat. Rincian Belanja Subsidi adalah sebagai berikut:
Subsidi
Subsidi
Subsidi
Subsidi
Lembaga Non Keuangan BBM
Lembaga Non Keuangan - Non BBM
Non BBM - Bunga kredit/Penyertaan Resiko
dalam rangka PSO
Rp4.740.598.193.700
5.263.850.802.178
49.148.943.001
169.438.003.881
Jumlah Belanja Subsidi
Dikurangi:
Pengembalian Belanja subsidi
10.223.035.942.760
Jumlah Belanja Subsidi (Neto)
Rp10.222.498.988.884
(536.953.876)
D.2. 8. Bantuan Sosial
Bantuan Sosial
sebesar Rp11,0
triliun
Bantuan
Sosial
pada
Semester
I
TA
2006
Rp11.047.887.821.881dengan rincian sebagai berikut:
Bantuan
Bantuan
Bantuan
Bantuan
Bantuan
Bantuan
Kompensasi Kenaikan Harga BBM
Langsung Sekolah/Lembaga/ Guru
Imbal Swadaya Sekolah/ Lembaga
Beasiswa
Sosial Lembaga Peribadatan
Lembaga Sosial Lainnya
adalah
sebesar
Rp6.938.195.336.890
2.185,270.342.146
776.614.745.390
164.963.540.904
26.127.037.000
976.670.407.509
Jumlah Bantuan Sosial
11.067.841.409.839
Dikurangi:
Pengembalian Bantuan Sosial
(19.953.587.958)
Jumlah Bantuan Sosial (Neto)
Rp11.047.887.821.881
D.2.9. Belanja Lain-lain
Belanja Lain-lain
sebesar Rp15,1
triliun
Belanja
Lain-lain
pada
Semester
Rp15.112.300.363.416 dengan rincian:
Kerja sama Teknis Internasional
Pengeluaran Tak Tersangka
Cadangan Umum
Pemilihan Umum/Sidang Tahunan
I
TA
2006
Rp
adalah
sebesar
16.572.381.403
770.000.000
323.484.118.983
6.255.270.526
Catatan atas Laporan Keuangan -76-
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun 2006 (Unaudited)
Cadangan Dana Reboisasi
Dana Cadangan Tanggap Darurat (Dana Kontinjensi)
Bagi Hasil Biaya/Upah Pungut PBB untuk DJP
Belanja Lainnya
Jumlah Belanja Lain-lain
Dikurangi:
1.181.573.789.142
425.392.931.787
143.182.224.027
13.018.034.882.178
15.115.265.598.046
Pengembalian Belanja Lain-lain
(2.965.234.630)
Jumlah Belanja Lain-lain (Neto)
Rp15.112.300.363.416
D.2.10. Bagi Hasil Pajak
Bagi Hasil Pajak
sebesar Rp6,1
triliun
Bagi Hasil Pajak pada Semester I TA 2006 adalah sebesar Rp6.128.227.834.933,
dengan rincian:
Bagi Hasil Pendapatan Pajak
Bagi Hasil PPB
Bagi Hasil BPHTB
Jumlah Bagi Hasil Pajak
Rp 1.543.788.916.703
3.638.172.620.029
948.865.797.144
6.130.631.233.427
Dikurangi:
Pengembalian Bagi Hasil Pajak
Jumlah Bagi Hasil Pajak (Neto)
(2.043.398.494)
Rp6.128.227.834.933
D.2.11. Bagi Hasil Sumber Daya Alam
Bagi Hasil SDA
sebesar Rp10,8
triliun
Bagi Hasil Sumber Daya Alam (SDA) dalam TA 2005 adalah sebesar
Rp10.784.355.592.667 dengan rincian sebagai berikut:
Bagi Hasil Minyak Bumi
Bagi Hasil Gas Alam
Rp 6.183.756.766.795
4.600.649.816.652
Jumlah Bagi Hasil SDA
Dikurangi:
Pengembalian Bagi Hasil SDA
10.784.406.583.447
Jumlah Bagi Hasil SDA (Neto)
(50.990.780)
Rp10.784.355.592.667
D.2.12. Dana Alokasi Umum
DAU sebesar
Rp84,7 triliun
Dana Alokasi Umum pada Semester I TA 2006 sebesar Rp84.650.252.565.656
digunakan untuk membiayai kebutuhan propinsi dan kabupaten/kota dalam
rangka pelaksanaan desentralisasi.
D.2.13. Dana Alokasi Khusus
DAK sebesar Rp1,4
triliun
Dana Alokasi Khusus pada Semester I TA 2006 sebesar Rp1.403.172.764.894
yang berasal dari Dana Non Reboisasi. Dana Non Reboisasi digunakan untuk
membiayai pendidikan, kesehatan, infrastruktur, pemekaran pemerintah,
kelautan dan perikanan dan untuk pertanian.
D.2.14. Dana Otonomi Khusus
Dana Otonomi
Khusus sebesar
Rp437,0 miliar
Dana Otonomi Khusus pada Semester I TA 2006 sebesar Rp436.992.600.000
digunakan untuk Propinsi Papua dan daerah lainnya. Penggunaan dana Otonomi
Khusus ditetapkan dalam Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2001 tentang
Otonomi Khusus Bagi Provinsi Papua.
Catatan atas Laporan Keuangan -77-
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun 2006 (Unaudited)
D.2.15. Dana Penyesuaian
Dana Penyesuaian
sebesar Rp185,2
miliar
Dana Penyesuaian digunakan untuk propinsi serta kabupaten/kota. Dana
Penyesuaian pada Semester I TA 2006 adalah sebesar Rp185.234.227.800.
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI ASET NONKEUANGAN
Penurunan kas dari
Aktivitas Investasi
Aset Nonkeuangan
sebesar minus
Rp13,0 triliun
Arus Kas dari Aktivitas Investasi Aset Nonkeuangan menjelaskan aktivitas yang
mencerminkan penerimaan dan pengeluaran kas bruto dalam rangka perolehan
dan pelepasan sumber daya ekonomi yang bertujuan untuk meningkatkan dan
mendukung pelayanan pemerintah kepada masyarakat di masa yang akan
datang. Aktivitas Investasi Aset Nonkeuangan Pada Semester I TA 2006
menunjukkan arus kas keluar neto sebesar minus Rp12.943.185.144.000 dengan
rincian sebagai berikut:
Arus Masuk
Dikurangi Arus Keluar
Rp
14.666.118.067
(12.957.851.262.067)
Arus Kas Keluar Bersih
(Rp12.943.185.144.000)
D.2.16. Penjualan Aset Tetap
Penjualan Aset
Tetap sebesar
Rp14,7 miliar
Pendapatan yang berasal dari Penjualan Aset Tetap pada Semester TA 2006
adalah sebesar Rp14.666.118.067 dengan rincian sebagai berikut:
Penjualan atas Rumah, Gedung, Bangunan dan Tanah
Penjualan Kendaraan Bermotor
Penjualan Sewa Beli
Penjualan Aset Bekas Milik Asing
Rp 5.687.765.041
1.066.007.199
41.144.418.942
182.025.859
Penjualan Aset Lainnya
5.744.947.201
Jumlah Penjualan Aset Tetap
Dikurangi:
Pengembalian Penjualan Aset
53.825.154.242
(39.159.036.175)
Jumlah Netto
Rp14.666.118.067
D.2.17. Belanja Modal
Belanja Aset Tetap
sebesar Rp13,0
triliun
Belanja Modal pada Semester I TA 2006 adalah sebesar Rp12.957.851.262.067
dengan rincian sebagai berikut:
Belanja Tanah
Belanja Peralatan dan Mesin
Belanja Gedung dan Bangunan
Belanja Jalan, Irigasi, dan Jaringan
Belanja Modal Fisik Lainnya
Rp
Jumlah Belanja Aset Tetap
12.963.695.942.657
Dikurangi:
Pengembalian Belanja Modal Fisik
Jumlah Netto
293.955.770.568
4.808.654.678.735
2.618.789.573.326
4.529.794.342.116
709.509.860.749
(5.844.680.590)
Rp12.957.851.262.067
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PEMBIAYAAN
Kenaikan kas dari
Aktivitas
Pembiayaan
sebesar Rp11,6
triliun
Arus Kas dari Aktivitas Pembiayaan menjelaskan aktivitas penerimaan dan
pengeluaran kas sehubungan dengan pendanaan defisit atau penggunaan surplus
anggaran yang bertujuan untuk memprediksi klaim (tuntutan) pihak lain
terhadap arus kas pemerintah dan tuntutan pemerintah terhadap pihak lain di
masa yang akan datang. Jumlah Pembiayaan neto pada Semester I TA 2006
sebesar Rp11.642.242.327.417.
Catatan atas Laporan Keuangan -78-
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun 2006 (Unaudited)
Arus Masuk
Dikurangi Arus Keluar
Arus Kas Bersih
Rp60.026.258.457.218
(48.384.016.129.801)
Rp11.642.242.327.417
D.2.18. Penerimaan Pinjaman Dalam Negeri - Perbankan
Penerimaan
Pembiayaan Dalam
Negeri-Perbankan
sebesar Rp5,8
triliun
Penerimaan Pinjaman Dalam Negeri–Perbankan pada Semester I TA 2006 adalah
sebesar Rp5.832.900.000.000 berasal dari penerimaan pinjaman/kredit jangka
pendek dan uang muka dari sektor perbankan.
D.2.19. Penerimaan Pinjaman Dalam Negeri - Obligasi
Penerimaan
Pembiayaan Dalam
Negeri-Obligasi
sebesar Rp50,1
triliun
Penerimaan Pinjaman Dalam Negeri–Obligasi pada Semester I TA 2006 adalah
sebesar Rp50.112.214.880.299 berasal dari obligasi yang dijual di dalam dan
luar negeri.
D.2.20. Penerimaan Pembiayaan Dalam Negeri – Lainnya
Penerimaan
Pembiayaan Dalam
Negeri Lainnya
sebesar Rp269,3
miliar
Penerimaan
Pinjaman Luar
Negeri sebesar
Rp3,8 triliun
Penerimaan Pinjaman Dalam Negeri – Lainnya pada Semester I TA 2006 sebesar
Rp269.259.508.832 seluruhnya berasal dari penerimaan hasil penjualan aset
program restrukturisasi.
D.2.21. Penerimaan Pinjaman Luar Negeri
Penerimaan Pembiayaan Luar Negeri pada Semester I TA 2006 sebesar
Rp3.811.884.068.087 merupakan seluruh penerimaan pemerintah sehubungan
dengan penarikan pinjaman luar negeri yang terdiri dari pinjaman program dan
pinjaman proyek, serta penjadualan kembali bunga utang luar negeri.
Rincian Pembiayaan Luar Negeri adalah sebagai berikut:
Pinjaman Program
Pinjaman Program yang diterima pada Semester I TA 2006 adalah sebesar
Rp915.056.506.949 yang seluruhnya berasal dari program bilateral.
Pinjaman Proyek
Pinjaman Proyek yang diterima pada
Rp2.896.827.561.138, dengan rincian:
Pinjaman Proyek dari Bilateral
Pinjaman Proyek dari Multilateral
Pinjaman Proyek Fasilitas Kredit Ekspor
Pinjaman Proyek dari Komersial
Pinjaman Proyek Lainnya
Jumlah Pinjaman Proyek
Semester I TA 2006 adalah sebesar
Rp1.381.969.519.849
1.382.928.399.063
110.444.795.629
21.484.846.597
Rp2.896.827.561.138
D.2.22. Pembayaran Pokok Pinjaman Dalam Negeri – Obligasi
Pembayaran Pokok
Obligasi Dalam
Negeri-Jangka
Panjang sebesar
Rp24,1 triliun
Pemberian
Pinjaman kepada
Perusahaan Negara
sebesar Rp516,7
miliar
Pembayaran Pokok Pinjaman Dalam Negeri – Obligasi pada Semester I TA 2006
sebesar Rp24.072.281.565.985 terdiri dari pelunasan pokok obligasi dan
pembayaran bunga obligasi.
D.2.23. Pemberian Pinjaman kepada Perusahaan Negara
Pemberian Pinjaman kepada Perusahaan Negara pada Semester I TA 2006
sebesar Rp516.660.888.582, yang seluruhnya berasal dari Penerusan Pinjaman
Tahun Anggaran Berjalan.
Catatan atas Laporan Keuangan -79-
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun 2006 (Unaudited)
D.2.24. Pembiayaan Cicilan Pokok Utang Luar Negeri
Pembiayaan
Cicilan Pokok
Utang Luar Negeri
sebesar Rp23,8
triliun
Penurunan kas dari
Aktivitas
Nonanggaran
sebesar Rp19,4
triliun
Pembiayaan Cicilan Pokok Utang Luar Negeri pada Semester I TA 2006 sebesar
Rp23.795.073.675.234, yang seluruhnya berasal dari Pinjaman Proyek.
ARUS KAS DARI AKTIVITAS NONANGGARAN
Arus Kas dari Aktivitas Nonanggaran merupakan aktivitas penerimaan dan
pengeluaran kas yang tidak mempengaruhi anggaran. Sepanjang Semester I TA
2006, Arus Kas Bersih dari Aktivitas Nonanggaran adalah sebesar minus
Rp19.408.044.837.330, yang berasal dari:
Arus Masuk
(Rp15.901.248.017.231)
Dikurangi Arus Keluar
Arus Kas Bersih
(3.506.796.820.099)
(Rp19.408.044.837.330)
D.2.25. Penerimaan Perhitungan Fihak Ketiga
Penerimaan PFK
sebesar Rp4,0
triliun
Penerimaan Perhitungan Fihak Ketiga (PFK) pada Semester I TA 2006 sebesar
Rp4.017.324.364.688 merupakan penerimaan pemerintah yang berasal dari
jumlah dana yang dipotong dari Surat Perintah Membayar (SPM) atau diterima
secara tunai untuk fihak ketiga, misalnya potongan atas gaji, pensiun, beras
BULOG, dan lain-lain. Rincian Penerimaan PFK adalah sebagai berikut:
Penerimaan PFK 10% Gaji
Penerimaan PFK 2% Pensiun/Gaji Terusan
Penerimaan PFK 2% Pemda
Penerimaan PFK Beras Bulog
Penerimaan PFK 2% Askes Pensiunan TNI/Polri
Penerimaan PFK 2% Asuransi
Bidan/Dokter PTT
Penerimaan PFK Lain-lain
Rp 3.506.466.526.629
17.029.488.416
285.602.764.234
35.512.430.210
22.190.542.416
1.820.964.969
148.701.647.814
Jumlah Penerimaan PFK
Rp4.017.324.364.688
D.2.26. Kiriman Uang
Kiriman Uang
(Neto) sebesar
minus Rp17,8
triliun
Kiriman Uang (KU) Neto pada Semester I TA 2006 sebesar minus
Rp17.812.595.461.054 merupakan selisih antara penerimaan dan pengeluaran
kiriman uang antarrekening pemerintah yang berasal dari KPPN, Kantor Pusat
Direktorat Jenderal Perbendaharaan-Departemen Keuangan dan rekening BUN
serta pemindahbukuan intern KPPN. Rincian KU adalah sebagai berikut:
Penerimaan KU
Penerimaan KU dalam rangka Reksus
Rp340.949.089.273.128
93.643.677.731
Penerimaan KU dalam rangka TSA
Pemindahbukuan
Pemindahbukuan dalam rangka TSA
Penerimaan Wesel Pemerintah
Penerimaan Dana talangan dari Dana Moratorium
Penerimaan Reimbursment dalam rangka Prefinancing
Jumlah Penerimaan KU
Dikurangi:
Pengeluaran Kiriman Uang
Jumlah Kiriman Uang (Netto)
868.758.860.407
286.368.115.094.521
15.708.350.649.797
5.333.931
5.000.000.000.000
5.505.780.895.327
654.493.743.784.842
(672.306.339.245.896)
(Rp17.812.595.461.054)
Catatan atas Laporan Keuangan -80-
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun 2006 (Unaudited)
D.2.27. Transito
Transito Neto
sebesar minus
Rp2,1 triliun
Transito Neto pada Semester I TA 2006 sebesar minus Rp2.105.976.920.865
merupakan sisa uang muka bendahara pengeluaran yang disetor ke kas negara.
Rincian Transito tersebut adalah sebagai berikut:
Penerimaan Transito TAYL
Penerimaan Transito Pengguna PNBP (Swadana)
Rp 703.096.268.157
634.942.517.273
Penerimaan Pengembalian Uang Persediaan Dana Rupiah
Penerimaan Pengembalian Uang Persediaan Dana
Pinjaman/Hibah LN
Jumlah Penerimaan Transito
Dikurangi:
Pengeluaran Transito
2.404.619.986..055
88.977.332.666
3.831.636.104.151
(5.937.613.025.016)
Jumlah Transito (Neto)
(Rp2.105.976.920.865)
D.2.28. Pengeluaran Perhitungan Fihak Ketiga
Pengeluaran PFK
sebesar Rp3,5
triliun
Pengeluaran Perhitungan Fihak Ketiga (PFK) pada Semester I TA 2006 sebesar
Rp3.506.796.820.099 merupakan pengeluaran pemerintah sehubungan dengan
penerimaan potongan gaji, pensiun, beras BULOG yang disalurkan untuk dana
pensiun, Tunjangan Hari Tua (THT), asuransi kesehatan, dan pembayaran beras
kepada BULOG. Rincian atas Pengeluaran PFK adalah sebagai berikut:
Pengembalian Penerimaan PFK 10% Gaji
Pengembalian Penerimaan PFK 2% Pensiun/Gaji Terusan
Penerimaan PFK 2% Pemda
Pengembalian Penerimaan PFK Beras Bulog
Pengembalian Penerimaan PFK 2% Askes Bidan/Dokter PTT
Pengembalian Penerimaan PFK 2% Askes Pensiunan TNI/Polri
Rp 3.089.771.051.715
17.165.348.585
250.052.610.199
28.833.041.600
677.523.000
15.297.245.000
Pelunasan Wesel Pemerintah
Pengembalian Penerimaan PFK Lain-lain
421.000
105.000.000.000
Jumlah Pengeluaran PFK
Rp3.506.796.820.099
D.2.29. Saldo Awal Kas
Lihat penjelasan pada ikhtisar laporan arus kas (D.1).
D.2.30. Saldo Akhir Kas
Lihat penjelasan pada ikhtisar laporan arus kas (D.1).
D.2.31. Kas di Bendahara Pengeluaran
Penjelasan mengenai kas di bendahara pengeluaran lihat catatan atas neraca
(C.2.4).
D.2.32. Kas di Bendahara Penerima
Penjelasan mengenai kas di bendahara penerimaan lihat catatan atas neraca
(C.2.5).
D.2.33. Rekening Pemerintah Lainnya pada Bank Indonesia
Penjelasan mengenai Rekening Pemerintah Lainnya pada BI lihat catatan atas
neraca (C.2.3).
Catatan atas Laporan Keuangan -81-
DAFTAR
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun 2006 (Unaudited)
Daftar 1
LAPORAN REALISASI ANGGARAN PENDAPATAN PEMERINTAH PUSAT
SEMESTER I TAHUN ANGGARAN 2006
(dalam rupiah)
KODE MAP
URAIAN MAP
ANGGARAN
(UU No. 13 / 2005)
REALISASI
PENGEMBALIAN
REALISASI NETTO
REALISASI DI ATAS
(BAWAH) ANGGARAN
1
2
3
4
5
6
7=6-3
416.313.160.000.000
399.321.660.000.000
210.713.560.000.000
37.516.090.000.000
13.787.730.000.000
23.728.360.000.000
191.942.811.831.314
185.109.131.619.435
99.221.103.422.839
16.747.446.545.124
5.675.919.969.995
11.071.525.778.929
796.200
82.473.656.877.715
15.943.262.555.029
1.517.972.682.030
5.881.276.245.740
7.172.235.875.110
1.122.030.108.770
35.869.420.238.042
4.255.092.051.282
10.703.071.584.036
9.295.537.676
61.238.228.656.553
58.716.939.293.745
39.605.586.351.584
18.940.798.382.866
170.554.559.295
2.521.289.362.808
1.604.989.782.869
916.298.514.484
1.065.455
4.271.578.229.724
4.271.578.229.724
1.132.174.786.021
882.964.911.996
12.012.485.724
12.109.450.604
2.115.096.901.404
117.219.693.975
1.191.531.427.193
1.191.531.427.193
1.191.531.427.193
18.078.992.320.797
18.078.992.320.797
8.800.718.572.923
8.703.855.953.795
2.840.032.526.637
127.300.219
127.300.219
2.839.905.226.418
21.908.699.531
19.092.943.041
654.699.146
33.111.409.414
3.511.318.497
2.700.121.753.758
57.092.126.639
4.404.249.500
8.026.892
5.856.631.098.038
5.782.382.194.495
5.777.613.110.485
966.317.590
3.802.766.420
74.248.903.543
35.176.998.505
38.836.177.214
235.727.824
1.012.920.547
1.012.920.547
31.460.078
657.705.979
312.114.221
11.640.269
3.943.739.632
3.943.739.632
3.943.739.632
506.220.000
506.220.000
41
411
4111
41111
411111
411112
411113
411119
41112
411121
411122
411123
411124
411125
411126
411127
411128
411129
4112
41121
411211
411212
411219
41122
411221
411222
411229
4113
41131
411311
411312
411313
411314
411315
411319
4114
41141
411411
4115
41151
Penerimaan Perpajakan
Pajak Dalam Negeri
Pajak Penghasilan (PPh)
PPh Migas
PPh minyak bumi
PPh Gas Alam
PPh Lainnya dari Minyak Bumi
PPh Migas Lainnya
PPh nonmigas
PPh Pasal 21
PPh Pasal 22 nonimpor
PPh Pasal 22 impor
PPh Pasal 23
PPh Pasal 25/29 orang pribadi
PPh Pasal 25/29 badan
PPh Pasal 26
PPh final dan fiskal luar negeri
PPh Nonmigas Lainnya
Pendapatan Pajak Pertambahan Nilai
Pendapatan PPN
Pendapatan PPN Dalam Negeri
Pendapatan PPN Impor
Pendapatan PPN Lainnya
Pendapatan PPnBM
Pendapatan PPnBM dalam Negeri
Pendapatan PPnBM Impor
Pendapatan PPnBM Lainnya
Pajak bumi dan bangunan
Pajak bumi dan bangunan
PBB Pedesaan
PBB Perkotaan
PBB Perkebunan
PBB Kehutanan
PBB Pertambangan
PBB Lainnya
Bea perolehan hak atas tanah dan bangunan (BPHTB)
Bea perolehan hak atas tanah dan bangunan (BPHTB)
Bea perolehan hak atas tanah dan bangunan (BPHTB)
Pendapatan cukai
Pendapatan cukai
173.197.470.000.000
27.706.400.000.000
4.118.700.000.000
16.416.600.000.000
18.916.300.000.000
2.298.500.000.000
68.208.270.000.000
10.388.900.000.000
25.143.800.000.000
128.307.600.000.000
-
-
15.727.900.000.000
15.727.900.000.000
5.280.100.000.000
36.519.700.000.000
-
183.142.093.258.391 (233.171.066.741.609)
176.405.275.665.640 (222.916.384.334.360)
96.381.070.896.202 (114.332.489.103.798)
16.747.319.244.905
(20.768.770.755.095)
5.675.919.969.995
(8.111.810.030.005)
11.071.525.778.929
(12.656.834.221.071)
(127.300.219)
(127.300.219)
796.200
796.200
79.633.751.651.297
(93.563.718.348.703)
15.921.353.855.498
(11.785.046.144.502)
1.498.879.738.989
(2.619.820.261.011)
5.880.621.546.594
(10.535.978.453.406)
7.139.124.465.696
(11.777.175.534.304)
1.118.518.790.273
(1.179.981.209.727)
33.169.298.484.284
(35.038.971.515.716)
4.197.999.924.643
(6.190.900.075.357)
10.698.667.334.536
(14.445.132.665.464)
9.287.510.784
9.287.510.784
55.381.597.558.515
(72.926.002.441.485)
52.934.557.099.250
52.934.557.099.250
33.827.973.241.099
33.827.973.241.099
18.939.832.065.276
18.939.832.065.276
166.751.792.875
166.751.792.875
2.447.040.459.265
2.447.040.459.265
1.569.812.784.364
1.569.812.784.364
877.462.337.270
877.462.337.270
(234.662.369)
(234.662.369)
4.270.565.309.177
(11.457.334.690.823)
4.270.565.309.177
(11.457.334.690.823)
1.132.143.325.943
1.132.143.325.943
882.307.206.017
882.307.206.017
12.012.485.724
12.012.485.724
11.797.336.383
11.797.336.383
2.115.085.261.135
2.115.085.261.135
117.219.693.975
117.219.693.975
1.187.587.687.561
(4.092.512.312.439)
1.187.587.687.561
1.187.587.687.561
1.187.587.687.561
1.187.587.687.561
18.078.486.100.797
(18.441.213.899.203)
18.078.486.100.797
18.078.486.100.797
Daftar LRA - 85 -
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun 2006 (Unaudited)
KODE MAP
1
411511
411512
411513
411514
411519
URAIAN MAP
2
Pendapatan cukai Hasil Tembakau
Pendapatan cukai Ethyl Alkohol
Pendapatan cukai Minuman mengandung Ethyl Alkohol
Pendapatan Denda Administrasi Cukai
Pendapatan cukai Lainnya
4116
41161
411611
411612
411619
41162
411621
411622
411623
411624
412
4121
41211
412111
412112
412113
412114
412119
4122
41221
412211
Pendapatan pajak lainnya
Pendapatan pajak lainnya
Pendapatan Bea Meterai
Pendapatan dari Penjualan Benda Meterai
Pendapatan Pajak Tidak Langsung Lainnya
Pendapatan Bunga Penagihan Pajak
Pendapatan Bunga Penagihan PPh
Pendapatan Bunga Penagihan PPN
Pendapatan Bunga Penagihan PPnBM
Pendapatan Bunga Penagihan PTLL
Pajak perdagangan internasional
Pendapatan bea masuk
Pendapatan Bea Masuk
Pendapatan Bea Masuk
Pendapatan Bea Masuk ditanggung Pemerintah atas Hibah (SPM Nihil)
Pendapatan Denda Administrasi Pabean
Pendapatan Bea Masuk dalam rangka Kemudahan Impor Tujuan Ekspor
Pendapatan Pabean Lainnya
Pendapatan pajak/pungutan ekspor
Pendapatan pajak/pungutan ekspor
Pendapatan pajak/pungutan ekspor
42
421
4211
421111
4212
421211
4213
421311
421312
4214
42141
421411
42142
421421
42143
421431
421432
Penerimaan negara bukan pajak
PENERIMAAN SUMBER DAYA ALAM
Pendapatan minyak bumi
Pendapatan minyak bumi
Pendapatan gas alam
Pendapatan gas alam
Pendapatan pertambangan umum
Pendapatan iuran tetap
Pendapatan royalti batubara
Pendapatan kehutanan
Pendapatan dana reboisasi
Pendapatan dana reboisasi
Pendapatan provisi sumber daya hutan
Pendapatan provisi sumber daya hutan
Pendapatan iuran hak pengusahaan hutan
Pendapatan IHPH Tanaman Industri
Pendapatan IHPH Bambu
Daftar 1
ANGGARAN
(UU No. 13 / 2005)
REALISASI
3
2.772.800.000.000
-
-
16.991.500.000.000
16.572.600.000.000
418.900.000.000
-
205.292.276.162.000
151.641.605.700.000
110.137.710.000.000
110.137.710.000.000
36.096.580.000.000
36.096.580.000.000
2.993.169.700.000
57.315.800.000
2.935.853.900.000
2.000.000.000.000
1.104.241.000.000
1.104.241.000.000
889.189.700.000
889.189.700.000
6.569.300.000
4
17.780.460.767.695
57.141.099.701
238.468.659.606
1.228.383.431
1.693.410.364
1.107.697.562.329
1.086.632.102.386
624.573.923.333
455.847.713.360
6.210.465.693
21.065.459.943
16.535.206.118
4.518.541.994
903.647
10.808.184
6.833.680.211.879
5.734.354.910.971
5.734.354.910.971
5.582.301.913.520
851.336.410
140.604.253.461
109.939
10.597.297.641
1.099.325.300.908
1.099.325.300.908
1.099.325.300.908
52.821.123.103.399
36.227.936.235.710
24.896.108.183.321
24.896.108.183.321
8.084.106.279.449
8.084.106.279.449
2.104.194.777.774
107.530.999.302
1.996.663.778.472
1.064.620.422.515
757.395.686.317
757.395.686.317
244.655.494.643
244.655.494.643
34.229.659.907
25.214.860.707
9.014.799.200
PENGEMBALIAN
5
506.220.000
1.729.448.941
1.167.843.065
1.167.843.065
561.605.876
4.362.549
557.243.327
96.862.619.128
42.325.159.562
42.325.159.562
13.454.761.712
2.214.128.722
26.648.918.727
7.350.401
54.537.459.566
54.537.459.566
54.537.459.566
59.278.446.564
-
REALISASI NETTO
REALISASI DI ATAS
(BAWAH) ANGGARAN
6
7=6-3
17.779.954.547.695
17.779.954.547.695
57.141.099.701
57.141.099.701
238.468.659.606
238.468.659.606
1.228.383.431
1.228.383.431
1.693.410.364
1.693.410.364
1.105.968.113.388
(1.666.831.886.612)
1.085.464.259.321
1.085.464.259.321
624.573.923.333
624.573.923.333
455.847.713.360
455.847.713.360
5.042.622.628
5.042.622.628
20.503.854.067
20.503.854.067
16.530.843.569
16.530.843.569
3.961.298.667
3.961.298.667
903.647
903.647
10.808.184
10.808.184
6.736.817.592.751
(10.254.682.407.249)
5.692.029.751.409
(10.880.570.248.591)
5.692.029.751.409
5.692.029.751.409
5.568.847.151.808
5.568.847.151.808
851.336.410
851.336.410
138.390.124.739
138.390.124.739
(26.648.808.788)
(26.648.808.788)
10.589.947.240
10.589.947.240
1.044.787.841.342
625.887.841.342
1.044.787.841.342
1.044.787.841.342
1.044.787.841.342
1.044.787.841.342
52.761.844.656.835 (152.530.431.505.165)
36.227.936.235.710 (115.413.669.464.290)
24.896.108.183.321
(85.241.601.816.679)
24.896.108.183.321
(85.241.601.816.679)
8.084.106.279.449
(28.012.473.720.551)
8.084.106.279.449
(28.012.473.720.551)
2.104.194.777.774
(888.974.922.226)
107.530.999.302
50.215.199.302
1.996.663.778.472
(939.190.121.528)
1.064.620.422.515
(935.379.577.485)
757.395.686.317
(346.845.313.683)
757.395.686.317
(346.845.313.683)
244.655.494.643
(644.534.205.357)
244.655.494.643
(644.534.205.357)
34.229.659.907
27.660.359.907
25.214.860.707
25.214.860.707
9.014.799.200
9.014.799.200
Daftar LRA - 86 -
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun 2006 (Unaudited)
KODE MAP
1
421433
42144
421441
42145
421451
42146
421461
4215
42151
421511
421512
422
4221
42211
422111
42212
422121
423
42311
423111
423112
423113
423114
423115
423116
423117
423118
423119
42312
423121
423122
423123
423124
423129
42313
423131
423132
423133
423139
42314
423141
423142
423143
423144
423145
423146
URAIAN MAP
2
Pendapatan IHPH Tanaman Rotan
Pendapatan Dana Pengamanan Hutan
Pendapatan Dana Pengamanan Hutan
Pendapatan Denda Pelanggaran Eksploitasi
Pendapatan Denda Pelanggaran Eksploitasi
Pendapatan Iuran Menangkap Satwa Liar
Pendapatan Iuran Menangkap, Mengambil dan Mengangkut Satwa Liar
Pendapatan perikanan
Pendapatan perikanan
Pendapatan perikanan
Pendapatan Penerimaan Dana Kompensasi Pelestarian Sumber Daya Alam Kelautan
PENDAPATAN BAGIAN LABA BUMN
Pendapatan Bagian Pemerintah atas Laba BUMN
Pendapatan Laba BUMN Perbankan
Pendapatan Laba BUMN Perbankan
Pendapatan Laba BUMN Non-Perbankan
Pendapatan Laba BUMN Non-Perbankan
Penerimaan negara bukan pajak lainnya
Penjualan hasil produksi/sitaan
Penjualan hasil pertanian, kehutanan dan perkebunan
Penjualan hasil peternakan dan perikanan
Penjualan hasil tambang
Penjualan hasil sitaan/rampasan dan harta peninggalan
Penjualan obat-obatan dan hasil farmasi lainnya
Penjualan informasi, penerbitan, film, dan hasil cetakan lainnya
Penjualan dokumen-dokumen pelelangan
Penjualan Cadangan Beras Pemerintah dalam Rangka Operasi Pasar Murni
Penjualan lainnya
Penjualan aset
Penjualan rumah, gedung, bangunan, dan tanah
Penjualan kendaraan bermotor
Penjualan sewa beli
Penjualan aset bekas milik asing
Penjualan aset lainnya yang berlebih / rusak / dihapuskan
Pendapatan sewa
Sewa rumah dinas, rumah negeri
Sewa gedung, bangunan, gudang
Sewa benda-benda bergerak
Sewa benda-benda tak bergerak lainnya
Pendapatan jasa I
Pendapatan rumah sakit dan instansi kesehatan lainnya
Pendapatan tempat hiburan/ taman/ museum dan pungutan usaha pariwisata alam (PUPA)
Pendapatan surat keterangan, visa/paspor dan SIM, STNK, dan BPKB
Pendapatan hak dan perijinan
Pendapatan sensor/karantina, pengawasan/pemeriksaan
Pendapatan Jasa Tenaga, Pekerjaan, Informasi, Pelatihan, teknologi, Pendapatan BPN, Pendapatan DJB
Daftar 1
ANGGARAN
(UU No. 13 / 2005)
REALISASI
PENGEMBALIAN
REALISASI NETTO
REALISASI DI ATAS
(BAWAH) ANGGARAN
3
4
5
6
7=6-3
414.146.000.000
414.146.000.000
414.146.000.000
23.278.000.000.000
30.372.670.462.000
3.937.977.248.000
1.832.504.000
7.054.698.000
1.905.234.650.000
2.007.556.614.000
155.000.000
14.742.714.000
400.280.000
1.000.788.000
27.761.764.000
460.157.000
1.065.916.000
25.037.624.000
1.198.067.000
31.749.269.000
9.461.805.000
18.890.953.000
1.705.881.000
1.690.630.000
7.398.246.715.000
145.888.935.000
17.195.555.000
3.281.050.395.000
2.226.070.742.000
41.915.915.000
1.396.398.730.000
25.612.016.770
25.612.016.770
1.619.348.947
1.619.348.947
1.108.215.931
1.108.215.931
78.906.572.651
78.906.572.651
78.906.572.651
1.227.444.879.996
1.227.444.879.996
473.107.211.773
473.107.211.773
754.337.668.223
754.337.668.223
15.365.689.195.315
228.151.707.187
2.901.349.723
3.095.902.217
22.077.191
60.687.369.862
44.943.468
1.282.911.660
1.535.791.345
131.935.797.087
26.645.564.634
53.825.154.242
5.687.755.041
1.066.007.199
41.144.418.942
182.025.859
5.744.947.201
24.532.427.072
9.192.268.576
12.695.773.753
996.981.326
1.647.403.417
3.838.627.887.758
96.087.213.153
4.225.606.987
747.970.867.270
1.609.754.574.140
505.698.872.074
609.097.743.052
59.278.446.564
4.792.832.317
3.899.411.500
893.420.817
39.159.036.175
23.322.541.000
15.816.700.000
19.795.175
832.800
832.800
379.153.090
198.081.700
181.071.390
25.612.016.770
25.612.016.770
1.619.348.947
1.619.348.947
1.108.215.931
1.108.215.931
78.906.572.651
78.906.572.651
78.906.572.651
1.227.444.879.996
1.227.444.879.996
473.107.211.773
473.107.211.773
754.337.668.223
754.337.668.223
15.306.410.748.751
223.358.874.870
2.901.349.723
3.095.902.217
22.077.191
60.687.369.862
44.943.468
1.282.911.660
1.535.791.345
128.036.385.587
25.752.143.817
14.666.118.067
(17.634.785.959)
(14.750.692.801)
41.124.623.767
182.025.859
5.744.947.201
24.531.594.272
9.191.435.776
12.695.773.753
996.981.326
1.647.403.417
3.838.248.734.668
96.087.213.153
4.225.606.987
747.970.867.270
1.609.556.492.440
505.698.872.074
608.916.671.662
25.612.016.770
25.612.016.770
1.619.348.947
1.619.348.947
1.108.215.931
1.108.215.931
(335.239.427.349)
(335.239.427.349)
(335.239.427.349)
(22.050.555.120.004)
1.227.444.879.996
473.107.211.773
473.107.211.773
754.337.668.223
754.337.668.223
(15.066.259.713.249)
(3.714.618.373.130)
1.068.845.723
(3.958.795.783)
(1.905.212.572.809)
(1.946.869.244.138)
(110.056.532)
(13.459.802.340)
1.135.511.345
128.036.385.587
24.751.355.817
(13.095.645.933)
(18.094.942.959)
(15.816.608.801)
16.086.999.767
182.025.859
4.546.880.201
(7.217.674.728)
(270.369.224)
(6.195.179.247)
(708.899.674)
(43.226.583)
(3.559.997.980.332)
(49.801.721.847)
(12.969.948.013)
(2.533.079.527.730)
(616.514.249.560)
463.782.957.074
(787.482.058.338)
Daftar LRA - 87 -
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun 2006 (Unaudited)
KODE MAP
1
423147
423148
423149
42315
423151
423152
423153
423154
423155
423156
423157
423158
423159
42316
423161
423162
423169
42317
423171
423172
423173
423179
42318
423181
42319
423191
423192
42321
423211
423212
423213
423214
423215
423219
42331
423311
423312
423313
423319
4234
42341
423411
423412
423413
42342
423421
URAIAN MAP
2
Pendapatan jasa Kantor Urusan Agama
Pendapatan jasa bandar udara, kepelabuhanan dan kenavigasian
Pendapatan Jasa I Lainnya
Pendapatan jasa II
Pendapatan jasa lembaga keuangan (jasa giro)
Pendapatan jasa penyelenggaraan telekomunikasi
Pendapatan iuran lelang untuk fakir miskin
Pendapatan Jasa Catatan Sipil
Pendapatan biaya penagihan pajak-pajak negara dengan surat paksa
Pendapatan uang pewarganegaraan
Pendapatan bea lelang
Pendapatan biaya pengurusan piutang negara dan lelang negara
Pendapatan jasa II lainnya
Pendapatan bukan pajak dari luar negeri
Pendapatan dari pemberian surat perjalanan Republik Indonesia
Pendapatan dari jasa pengurusan dokumen konsuler
Pendapatan Rutin Lainnya dari Luar Negeri
Pendapatan Bunga
Pendapatan Bunga atas Investasi dalam Obligasi
Pendapatan BPPN atas Bunga Obligasi
Pendapatan Bunga dari Piutang dan Penerusan Pinjaman
Pendapatan Bunga Lainnya
Pendapatan Gain on Bond Redemption
Pendapatan Gain on Bond Redemption atas Pembelian Kembali Obligasi Dalam Negeri Jangka Panjang
Pendapatan Premium Atas Obligasi Negara
Pendapatan Premium Obligasi Negara Dalam Negeri/Rupiah
Pendapatan Premium Obligasi Negara Dalam Valuta Asing
Pendapatan kejaksaan dan peradilan
Pendapatan legalisasi tanda tangan
Pendapatan pengesahan surat di bawah tangan
Pendapatan uang meja (leges) dan upah pada panitera badan pengadilan (peradilan)
Pendapatan hasil denda/denda tilang dan sebagainya
Pendapatan ongkos perkara
Pendapatan kejaksaan dan peradilan lainnya
Pendapatan pendidikan
Pendapatan Uang pendidikan
Pendapatan Uang ujian masuk, kenaikan tingkat, dan akhir pendidikan
Pendapatan Uang ujian untuk menjalankan praktek
Pendapatan pendidikan lainnya
Pendapatan lain-lain
Pendapatan dari penerimaan kembali belanja tahun anggaran berjalan
Penerimaan kembali belanja pegawai pusat
Penerimaan kembali belanja pensiun
Penerimaan kembali belanja lainnya rupiah murni
Pendapatan dari penerimaan kembali belanja tahun anggaran yang lalu
Penerimaan Kembali Belanja Pegawai Pusat TAYL
Daftar 1
ANGGARAN
(UU No. 13 / 2005)
REALISASI
3
63.690.000.000
226.036.443.000
1.291.539.534.000
72.642.562.000
550.000.000.000
5.469.068.000
2.750.556.000
19.609.840.000
88.478.000.000
552.589.508.000
166.199.438.000
28.324.438.000
137.875.000.000
-
-
24.374.293.000
1.026.947.000
240.349.000
502.548.000
15.199.850.000
6.205.120.000
1.199.479.000
4.031.276.646.000
3.332.697.109.000
24.363.316.000
4.032.800.000
670.183.421.000
13.463.545.555.000
-
2.000.981.025.000
648.366.000
4
33.824.067.780
137.592.888.518
94.376.054.784
1.011.702.519.885
147.856.332.878
428.639.551.309
4.352.705.969
49.596.549
2.298.575.818
4.548.187.017
29.570.221.216
26.334.044.318
368.053.304.811
162.270.548.341
129.545.460.770
32.055.826.171
669.261.400
4.258.073.008
1.493.839
4.256.579.169
38.418.463.719
38.418.463.719
1.267.500.380.000
25.158.020.000
1.242.342.360.000
39.242.087.692
88.561.936
18.569.670
654.698.230
26.080.825.598
4.525.728.217
7.873.704.041
648.471.431.134
615.708.459.236
1.751.969.973
775.106.107
30.235.895.818
8.048.688.515.277
1.266.420.671.328
24.065.457.175
PENGEMBALIAN
5
61.720.388
2.811.266
3.444.000
40.765.122
14.700.000
-
17.071.500
16.851.500
220.000
14.867.800.294
-
REALISASI NETTO
REALISASI DI ATAS
(BAWAH) ANGGARAN
6
33.824.067.780
137.592.888.518
94.376.054.784
1.011.640.799.497
147.853.521.612
428.639.551.309
4.349.261.969
49.596.549
2.298.575.818
4.548.187.017
29.529.456.094
26.319.344.318
368.053.304.811
162.270.548.341
129.545.460.770
32.055.826.171
669.261.400
4.258.073.008
1.493.839
4.256.579.169
38.418.463.719
38.418.463.719
1.267.500.380.000
25.158.020.000
1.242.342.360.000
39.225.016.192
88.561.936
18.569.670
654.698.230
26.063.974.098
4.525.508.217
7.873.704.041
648.471.431.134
615.708.459.236
1.751.969.973
775.106.107
30.235.895.818
8.033.820.714.983
1.266.420.671.328
24.065.457.175
7=6-3
(29.865.932.220)
(88.443.554.482)
94.376.054.784
(279.898.734.503)
75.210.959.612
(121.360.448.691)
(1.119.806.031)
49.596.549
(451.980.182)
4.548.187.017
9.919.616.094
(62.158.655.682)
(184.536.203.189)
(3.928.889.659)
101.221.022.770
(105.819.173.829)
669.261.400
4.258.073.008
1.493.839
4.256.579.169
38.418.463.719
38.418.463.719
1.267.500.380.000
25.158.020.000
1.242.342.360.000
14.850.723.192
(938.385.064)
(221.779.330)
152.150.230
10.864.124.098
(1.679.611.783)
6.674.225.041
(3.382.805.214.866)
(2.716.988.649.764)
(22.611.346.027)
(3.257.693.893)
(639.947.525.182)
(5.429.724.840.017)
(734.560.353.672)
23.417.091.175
Daftar LRA - 88 -
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun 2006 (Unaudited)
KODE MAP
URAIAN MAP
1
423422
423423
423424
423425
423426
42343
423431
42344
423441
423442
42345
423451
423452
423453
423454
423455
423456
42346
423461
423462
423463
423464
423465
423466
42347
423471
423472
423473
423474
423475
423479
2
Penerimaan kembali belanja pensiun
Penerimaan Kembali Belanja Lainnya Rupiah Murni TAYL
Penerimaan Kembali Belanja Lain Pinjaman LN TAYL
Penerimaan kembali Belanja lainnya Hibah
Penerimaan Kembali Belanja Swadana TAYL
Pendapatan Laba Bersih Hasil Penjualan BBM
Pendapatan Laba Bersih Hasil Penjualan BBM
Pendapatan pelunasan piutang
Pendapatan pelunasan piutang non-bendahara
Pendapatan pelunasan ganti rugi atas kerugian yang diderita oleh Negara(Masuk TP/TGR) Bendahara
Pembetulan Pembukuan Belanja Tahun Anggaran Berjalan
Pembetulan Pembukuan Belanja RM TAB
Pembetulan Pembukuan Belanja dari Pinjaman Luar Negeri TAB
Pembetulan Pembukuan Belanja dari Hibah TAB
Pembetulan Pembukuan Belanja Swadana TAB
Pembetulan Pembukuan Belanja Subsidi Pajak TAB
Pembetulan Pembukuan Belanja Subsidi Bea Masuk TAB
Pembetulan Pembukuan Belanja Tahun Anggaran Yang Lalu
Pembetulan Pembukuan Belanja RM TAYL
Pembetulan Pembukuan Belanja dari Pinjaman Luar Negeri TAYL
Pembetulan Pembukuan Belanja dari Hibah TAYL
Pembetulan Pembukuan Belanja Swadana TAYL
Pembetulan Pembukuan Belanja Subsidi Pajak TAYL
Pembetulan Pembukuan Belanja Subsidi Bea Masuk TAYL
Pendapatan lain-lain
Penerimaan kembali persekot/ uang muka gaji
Penerimaan denda keterlambatan penyelesaian pekerjaan pemerintah
Pendapatan atas denda administrasi BPHTB
Penerimaan premi penjaminan perbankan nasional
Pendapatan denda pelanggaran di bidang pasar modal
Pendapatan anggaran lain-lain
424
4241
42411
424111
424112
Pendapatan PNBP Lainnya I
Pendapatan gratifikasi dan uang sitaan hasil korupsi
Pendapatan gratifikasi dan uang sitaan hasil korupsi
Pendapatan uang sitaan hasil korupsi yang telah ditetapkan pengadilan
Pendapatan gratifikasi yang ditetapkan KPK menjadi milik negara
43
4311
43111
431112
431119
4312
43121
Penerimaan Hibah
Pendapatan Hibah Dalam Negeri
Pendapatan Hibah Dalam Negeri
Pendapatan Hibah Dalam Negeri - Lembaga/Badan Usaha
Pendapatan Hibah Dalam Negeri Lainnya
Pendapatan Hibah Luar Negeri
Pendapatan Hibah Luar Negeri
Daftar 1
ANGGARAN
(UU No. 13 / 2005)
REALISASI
3
2.000.150.859.000
31.800.000
150.000.000
7.389.414.628.000
7.377.990.000.000
11.424.628.000
-
-
4.073.149.902.000
2.213.850.000
1.459.385.000
6.000.000.000
4.063.476.667.000
3.631.590.000.000
-
-
4
142.069.421.370
1.097.893.132.740
2.212.214.032
80.542.808
99.903.203
38.586.795.039
38.586.795.039
3.715.901.066.303
3.699.901.233.586
15.999.832.717
479.826.021
469.689.941
4.366.280
5.769.800
386.064.331
213.735.274
169.585.500
2.709.807
33.750
3.026.914.092.255
2.002.530.255
22.704.104.358
26.501.823
13.033.086.867
1.692.178.616
2.987.455.690.336
PENGEMBALIAN
5
14.867.800.294
11.245.809
13.019.270.000
1.837.284.485
REALISASI NETTO
6
142.069.421.370
1.097.893.132.740
2.212.214.032
80.542.808
99.903.203
38.586.795.039
38.586.795.039
3.715.901.066.303
3.699.901.233.586
15.999.832.717
479.826.021
469.689.941
4.366.280
5.769.800
386.064.331
213.735.274
169.585.500
REALISASI DI ATAS
(BAWAH) ANGGARAN
2.709.807
33.750
3.012.046.291.961
2.002.530.255
22.704.104.358
26.501.823
13.033.086.867
1.692.178.616
2.987.455.690.336
7=6-3
142.069.421.370
(902.257.726.260)
2.180.414.032
80.542.808
(50.096.797)
38.586.795.039
38.586.795.039
(3.673.513.561.697)
(3.678.088.766.414)
4.575.204.717
479.826.021
469.689.941
4.366.280
5.769.800
386.064.331
213.735.274
169.585.500
2.709.807
33.750
(1.061.103.610.039)
(211.319.745)
21.244.719.358
(5.973.498.177)
(4.050.443.580.133)
1.692.178.616
2.987.455.690.336
52.792.378
52.792.378
52.792.378
41.037.378
11.755.000
-
52.792.378
52.792.378
52.792.378
41.037.378
11.755.000
52.792.378
52.792.378
52.792.378
41.037.378
11.755.000
646.744.772.101
51.896.127.419
51.896.127.419
109.861.411
51.786.266.008
594.848.644.682
594.848.644.682
-
646.744.772.101
51.896.127.419
51.896.127.419
109.861.411
51.786.266.008
594.848.644.682
594.848.644.682
(2.984.845.227.899)
51.896.127.419
51.896.127.419
109.861.411
51.786.266.008
594.848.644.682
594.848.644.682
-
Daftar LRA - 89 -
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun 2006 (Unaudited)
KODE MAP
1
431212
431213
431219
Daftar 1
URAIAN MAP
ANGGARAN
(UU No. 13 / 2005)
2
3
Pendapatan Hibah Luar Negeri - Bilateral
Pendapatan Hibah Multilateral
Pendapatan Hibah Luar Negeri Lainnya
Jumlah Penerimaan
625.237.026.162.000
REALISASI
PENGEMBALIAN
4
6.976.304.000
586.709.693.200
1.162.647.482
245.410.679.706.814
5
8.859.997.019.487
REALISASI NETTO
6
6.976.304.000
586.709.693.200
1.162.647.482
236.550.682.687.327
REALISASI DI ATAS
(BAWAH) ANGGARAN
7=6-3
6.976.304.000
586.709.693.200
1.162.647.482
(388.686.343.474.673)
Daftar LRA - 90 -
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun 2006 (Unaudited)
Daftar 2
LAPORAN REALISASI ANGGARAN BELANJA PEMERINTAH PUSAT
MENURUT BAGIAN ANGGARAN (BA) DAN ESELON I
SEMESTER I TAHUN ANGGARAN 2006
(dalam rupiah)
KODE BA
ESELON I
001
01
02
002
01
02
004
01
02
005
01
02
03
04
05
06
07
08
006
01
007
01
02
03
04
05
008
01
02
010
01
URAIAN FUNGSI DAN SUBFUNGSI
MAJELIS PERMUSYAWARATAN RAKYAT
SEKRETARIAT JENDERAL
MAJELIS
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT
SEKRETARIAT JENDERAL
DEWAN
BADAN PEMERIKSA KEUANGAN
SEKRETARIAT JENDERAL
B.P.K. PUSAT
MAHKAMAH AGUNG
SEKRETARIAT MAHKAMAH AGUNG
KEPANITERAAN
DIREKTORAT JENDERAL BADAN PERADILAN UMUM
DIREKTORAT JENDERAL BADAN PERADILAN AGAMA
DIREKTORAT JENDERAL BADAN PERADILAN MILITER DAN PERADILAN TUN
BADAN URUSAN ADMINISTRASI
BADAN DIKLAT LITBANG
BADAN PENGAWASAN MAHKAMAH AGUNG
KEJAKSAAN AGUNG
KEJAKSAAN AGUNG
KEPRESIDENAN
SEKRETARIAT NEGARA
SEKRETARIAT KABINET
RUMAH TANGGA KEPRESIDENAN
SEKRETARIAT MILITER PRESIDEN
PASUKAN PENGAMANAN PRESIDEN
WAKIL PRESIDEN
SEKRETARIAT WAKIL PRESIDEN
BAKORNAS PENANGGULANGAN BENCANA DAN PENANGANAN PENGUNGSI
DEPARTEMEN DALAM NEGERI
SEKRETARIAT JENDERAL
ANGGARAN
(UU 13/2005)
146.631.800.000
47.915.313.000
98.716.487.000
1.182.984.900.000
389.001.513.000
793.983.387.000
614.782.200.000
329.873.582.000
284.908.618.000
2.182.196.000.000
1.757.528.744.000
77.042.393.000
52.654.282.000
26.230.827.000
4.480.238.000
247.398.503.000
10.465.347.000
6.395.666.000
1.506.418.800.000
1.506.418.800.000
1.370.185.600.000
656.222.894.000
16.430.700.000
660.193.432.000
15.032.874.000
22.305.700.000
217.939.200.000
174.860.800.000
43.078.400.000
1.174.624.400.000
400.537.073.000
REALISASI NETTO
41.997.110.954
22.572.846.856
19.424.264.098
306.595.665.398
65.314.564.521
241.281.100.877
159.834.080.043
86.599.701.340
73.234.378.703
615.643.061.247
573.975.544.678
18.968.846.207
8.741.609.647
530.652.033
397.259.660
10.923.241.222
1.281.875.200
824.032.600
469.890.749.068
469.890.749.068
102.926.980.877
52.135.197.882
3.386.428.050
41.478.433.574
2.477.017.907
3.449.903.464
23.302.084.669
20.982.353.818
2.319.730.851
248.486.880.492
113.556.693.245
REALISASI DI ATAS
(DI BAWAH)
ANGGARAN
(104.634.689.046)
(25.342.466.144)
(79.292.222.902)
(876.389.234.602)
(323.686.948.479)
(552.702.286.123)
(454.948.119.957)
(243.273.880.660)
(211.674.239.297)
(1.566.552.938.753)
(1.183.553.199.322)
(58.073.546.793)
(43.912.672.353)
(25.700.174.967)
(4.082.978.340)
(236.475.261.778)
(9.183.471.800)
(5.571.633.400)
(1.036.528.050.932)
(1.036.528.050.932)
(1.267.258.619.123)
(604.087.696.118)
(13.044.271.950)
(618.714.998.426)
(12.555.856.093)
(18.855.796.536)
(194.637.115.331)
(153.878.446.182)
(40.758.669.149)
(926.137.519.508)
(286.980.379.755)
Daftar LRA - 90 -
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun 2006 (Unaudited)
KODE BA
ESELON I
02
03
04
05
06
07
08
09
11
12
011
01
02
03
04
05
06
07
08
09
11
012
01
21
22
23
24
013
01
02
03
05
06
07
08
09
10
URAIAN FUNGSI DAN SUBFUNGSI
INSPEKTORAT JENDERAL
DITJEN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK
DITJEN PEMERINTAHAN UMUM
DITJEN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA
DITJEN BINA PEMBANGUNAN DAERAH
DITJEN OTONOMI DAERAH
DITJEN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN
DITJEN BINA ADMINISTRASI KEUANGAN DAERAH
BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
DEPARTEMEN LUAR NEGERI
SEKRETARIAT JENDERAL
INSPEKTORAT JENDERAL
DITJEN ASIA PASIFIK DAN AFRIKA
DITJEN MULTILATERAL EKKUBANG
DITJEN INFORMASI, DIPLOMASI PUBLIK DAN PERJANJIAN INTERNASIONAL
DITJEN PROTOKOL DAN KONSULER
DITJEN KERJASAMA ASEAN
DITJEN AMERIKA DAN EROPA
DITJEN MULTILATERAL POLSOSKAM
BADAN PENGKAJIAN DAN PENGEMBANGAN KEBIJAKAN
DEPARTEMEN PERTAHANAN
DEPARTEMEN PERTAHANAN
MARKAS BESAR TNI
MARKAS BESAR TNI AD
MARKAS BESAR TNI AL
MARKAS BESAR TNI AU
DEPARTEMEN HUKUMDAN HAK ASASI MANUSIA RI
SEKRETARIAT JENDERAL
INSPEKTORAT JENDERAL
DITJEN ADMINISTRASI HUKUM UMUM
DITJEN PEMASYARAKATAN
DITJEN IMIGRASI
DITJEN HAK ATAS KEKAYAAN INTELEKTUAL
DITJEN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
DITJEN PERLINDUNGAN HAK ASASI MANUSIA
BADAN PEMBINAAN HUKUM NASIONAL
Daftar 2
ANGGARAN
(UU 13/2005)
60.302.687.000
61.194.885.000
65.947.260.000
54.778.521.000
191.710.993.000
171.963.517.000
61.212.878.000
33.859.128.000
21.031.993.000
52.085.465.000
4.747.073.200.000
4.538.812.486.000
13.813.255.000
20.681.937.000
20.224.613.000
19.404.921.000
15.472.377.000
13.755.927.000
19.231.811.000
75.385.940.000
10.289.933.000
28.229.178.925.000
6.248.334.213.000
3.388.270.569.000
10.929.388.541.000
4.318.859.388.000
3.344.326.214.000
3.376.933.100.000
2.640.117.873.000
13.596.734.000
37.052.854.000
145.960.586.000
394.415.945.000
45.157.819.000
25.299.153.000
24.446.352.000
32.934.963.000
REALISASI NETTO
9.316.613.614
10.979.231.968
14.750.698.155
23.117.988.059
22.749.735.115
14.474.671.674
16.075.202.993
6.499.591.499
5.299.550.584
11.666.903.586
745.121.093.724
698.059.147.090
6.291.313.297
7.170.464.564
3.600.010.131
5.316.460.623
5.889.861.839
4.587.917.712
6.400.624.564
4.569.790.372
3.235.503.532
10.423.208.138.498
459.910.372.678
1.415.594.271.095
5.172.427.344.348
1.908.886.689.002
1.466.389.461.375
842.104.744.548
722.040.340.483
4.893.236.979
6.232.877.700
31.594.510.516
31.594.575.130
13.268.152.948
8.980.102.873
5.750.180.202
11.931.411.817
REALISASI DI ATAS
(DI BAWAH)
ANGGARAN
(50.986.073.386)
(50.215.653.032)
(51.196.561.845)
(31.660.532.941)
(168.961.257.885)
(157.488.845.326)
(45.137.675.007)
(27.359.536.501)
(15.732.442.416)
(40.418.561.414)
(4.001.952.106.276)
(3.840.753.338.910)
(7.521.941.703)
(13.511.472.436)
(16.624.602.869)
(14.088.460.377)
(9.582.515.161)
(9.168.009.288)
(12.831.186.436)
(70.816.149.628)
(7.054.429.468)
(17.805.970.786.502)
(5.788.423.840.322)
(1.972.676.297.905)
(5.756.961.196.652)
(2.409.972.698.998)
(1.877.936.752.625)
(2.534.828.355.452)
(1.918.077.532.517)
(8.703.497.021)
(30.819.976.300)
(114.366.075.484)
(362.821.369.870)
(31.889.666.052)
(16.319.050.127)
(18.696.171.798)
(21.003.551.183)
Daftar LRA - 91 -
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun 2006 (Unaudited)
KODE BA
ESELON I
11
015
01
02
03
04
05
06
08
10
11
12
16
018
01
02
03
04
05
06
07
08
09
10
11
12
019
01
02
03
04
05
06
07
020
01
02
URAIAN FUNGSI DAN SUBFUNGSI
BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANAN HAM
DEPARTEMEN KEUANGAN
SEKRETARIAT JENDERAL
INSPEKTORAT JENDERAL
DITJEN ANGGARAN DAN PERIMBANGAN KEUANGAN
DITJEN PAJAK
DITJEN BEA DAN CUKAI
DITJEN LEMBAGA KEUANGAN
DITJEN PERBENDAHARAAN
DITJEN PIUTANG DAN LELANG NEGARA
BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEUANGAN
BADAN PENGKAJIAN EKONOMI, KEUANGAN DAN KERJA SAMA INTERNASIONAL
BADAN PENGAWAS PASAR MODAL
DEPARTEMEN PERTANIAN
SEKRETARIAT JENDERAL
INSPEKTORAT JENDERAL
DITJEN TANAMAN PANGAN
DITJEN HOLTIKULTURA
DITJEN PERKEBUNAN
DITJEN PETERNAKAN
DITJEN PENGOLAHAN DAN PEMASARAN HASIL PERTANIAN
DITJEN PENGELOLAAN LAHAN DAN AIR
BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PERTANIAN
BADAN KETAHANAN PANGAN
BADAN KARANTINA PERTANIAN
DEPARTEMEN PERINDUSTRIAN
SEKRETARIAT JENDERAL
DIREKTORAT JENDERAL INDUSTRI AGRO DAN KIMIA
DIREKTORAT JENDERAL INDUSTRI LOGAM, MESIN,TEKSTIL DAN ANEKA
DIREKTORAT JENDERAL INDUSTRI ALAT TRANSPORTASI DAN TELEMATIKA
DIREKTORAT JENDERAL INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH
INSPEKTORAT JENDERAL
BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN INDUSTRI
DEPARTEMEN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
SEKRETARIAT JENDERAL
INSPEKTORAT JENDERAL
Daftar 2
ANGGARAN
(UU 13/2005)
17.950.821.000
6.617.861.425.000
434.204.293.000
38.353.021.000
57.327.970.000
3.043.211.865.000
1.679.051.879.000
19.217.516.000
1.048.042.771.000
147.600.532.000
91.517.771.000
35.890.121.000
23.443.686.000
6.285.084.300.000
762.185.576.000
37.775.099.000
498.879.741.000
251.769.623.000
452.698.456.000
596.996.276.000
379.803.202.000
1.005.726.396.000
730.778.017.000
590.950.428.000
696.519.629.000
281.001.857.000
1.044.727.300.000
297.051.153.000
78.763.529.000
57.751.100.000
46.084.447.000
279.598.667.000
14.133.137.000
271.345.267.000
5.382.440.000.000
295.281.063.000
44.670.179.000
REALISASI NETTO
5.819.355.900
1.480.784.923.974
103.590.973.612
9.074.531.841
11.297.283.049
706.018.925.941
293.538.280.917
2.719.933.273
241.019.049.837
51.458.004.031
24.909.646.509
9.148.061.551
28.010.233.413
1.151.749.868.599
56.406.003.246
11.593.693.020
135.973.489.549
41.849.839.069
80.727.271.792
93.506.124.239
36.270.308.395
46.859.544.115
181.479.979.583
126.262.049.064
254.881.959.665
85.939.606.862
229.834.806.591
66.743.389.113
17.013.769.414
15.972.168.945
13.156.795.469
39.845.750.591
5.034.528.402
72.068.404.657
605.014.446.474
70.843.389.834
9.649.420.675
REALISASI DI ATAS
(DI BAWAH)
ANGGARAN
(12.131.465.100)
(5.137.076.501.026)
(330.613.319.388)
(29.278.489.159)
(46.030.686.951)
(2.337.192.939.059)
(1.385.513.598.083)
(16.497.582.727)
(807.023.721.163)
(96.142.527.969)
(66.608.124.491)
(26.742.059.449)
4.566.547.413
(5.133.334.431.401)
(705.779.572.754)
(26.181.405.980)
(362.906.251.451)
(209.919.783.931)
(371.971.184.208)
(503.490.151.761)
(343.532.893.605)
(958.866.851.885)
(549.298.037.417)
(464.688.378.936)
(441.637.669.335)
(195.062.250.138)
(814.892.493.409)
(230.307.763.887)
(61.749.759.586)
(41.778.931.055)
(32.927.651.531)
(239.752.916.409)
(9.098.608.598)
(199.276.862.343)
(4.777.425.553.526)
(224.437.673.166)
(35.020.758.325)
Daftar LRA - 92 -
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun 2006 (Unaudited)
KODE BA
ESELON I
04
05
06
11
12
13
022
01
02
03
04
05
08
11
12
13
023
01
02
03
04
05
08
11
024
01
02
03
04
05
07
11
12
025
01
02
03
URAIAN FUNGSI DAN SUBFUNGSI
DITJEN MINYAK DAN GAS BUMI
DITJEN LISTRIK DAN PEMANFAATAN ENERGI
DITJEN MINERAL, BATUBARA DAN PANAS BUMI
BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
BADAN DIKLAT ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
BADAN GEOLOGI
DEPARTEMEN PERHUBUNGAN
SEKRETARIAT JENDERAL
INSPEKTORAT JENDERAL
DITJEN PERHUBUNGAN DARAT
DITJEN PERHUBUNGAN LAUT
DITJEN PERHUBUNGAN UDARA
DIREKTORAT JENDERAL PERKERETAAPIAN
BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERHUBUNGAN
BADAN PENDIDIKAN DAN LATIHAN PERHUBUNGAN
BADAN SAR NASIONAL
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
SEKRETARIAT JENDERAL
INSPEKTORAT JENDERAL
DITJEN MANAJEMEN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH
DITJEN PENDIDIKAN TINGGI
DITJEN PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH
DITJEN PENINGKATAN MUTU PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DIKBUD
DEPARTEMEN KESEHATAN
SEKRETARIAT JENDERAL
INSPEKTORAT JENDERAL
DITJEN BINA KESEHATAN MASYARAKAT
DITJEN BINA PELAYANAN MEDIK
DITJEN PEMBERANTASAN PENYAKIT MENULAR DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN
DITJEN BINA KEFARMASIAN DAN ALAT KESEHATAN
BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KESEHATAN
BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN SDM KESEHATAN
DEPARTEMEN AGAMA
SEKRETARIAT JENDERAL
INSPEKTORAT JENDERAL
DITJEN BIMBINGAN MASYARAKAT ISLAM DAN BIMBINGAN HAJI
Daftar 2
ANGGARAN
(UU 13/2005)
387.368.325.000
3.297.111.177.000
283.286.528.000
449.425.294.000
292.369.285.000
332.928.149.000
8.452.266.100.000
218.981.338.000
22.052.431.000
735.828.464.000
2.287.293.661.000
1.899.505.093.000
2.515.636.252.000
56.111.886.000
520.885.276.000
195.971.699.000
36.755.857.973.000
1.302.015.620.000
101.766.223.000
20.267.100.323.000
9.576.682.995.000
1.249.265.551.000
3.626.956.150.000
632.071.111.000
13.523.551.445.000
2.345.873.993.000
43.367.832.000
3.047.212.670.000
4.345.972.365.000
2.052.796.609.000
628.190.854.000
174.247.915.000
885.889.207.000
9.720.931.674.000
8.145.550.781.000
30.825.700.000
225.360.094.000
REALISASI NETTO
28.078.109.104
227.902.961.226
34.987.264.877
84.737.343.066
58.919.568.979
89.896.388.713
1.953.457.637.861
32.352.770.108
7.369.362.004
143.409.552.179
651.864.985.223
598.081.365.379
406.947.065.839
13.945.452.592
61.970.274.533
37.516.810.004
12.121.807.309.510
356.774.753.833
24.864.931.216
7.412.734.267.909
2.471.120.180.965
268.910.861.292
1.330.028.241.399
257.374.072.896
2.500.334.575.820
654.811.536.406
17.010.579.631
640.165.466.947
476.456.589.654
390.401.473.092
118.365.842.601
24.035.553.536
179.087.533.953
2.975.602.949.615
2.834.435.576.825
8.861.052.298
21.913.292.018
REALISASI DI ATAS
(DI BAWAH)
ANGGARAN
(359.290.215.896)
(3.069.208.215.774)
(248.299.263.123)
(364.687.950.934)
(233.449.716.021)
(243.031.760.287)
(6.498.808.462.139)
(186.628.567.892)
(14.683.068.996)
(592.418.911.821)
(1.635.428.675.777)
(1.301.423.727.621)
(2.108.689.186.161)
(42.166.433.408)
(458.915.001.467)
(158.454.888.996)
(24.634.050.663.490)
(945.240.866.167)
(76.901.291.784)
(12.854.366.055.091)
(7.105.562.814.035)
(980.354.689.708)
(2.296.927.908.601)
(374.697.038.104)
(11.023.216.869.180)
(1.691.062.456.594)
(26.357.252.369)
(2.407.047.203.053)
(3.869.515.775.346)
(1.662.395.135.908)
(509.825.011.399)
(150.212.361.464)
(706.801.673.047)
(6.745.328.724.385)
(5.311.115.204.175)
(21.964.647.702)
(203.446.801.982)
Daftar LRA - 93 -
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun 2006 (Unaudited)
KODE BA
ESELON I
URAIAN FUNGSI DAN SUBFUNGSI
04
05
06
07
11
026
01
02
03
04
05
DITJEN PEMBINAAN KELEMBAGAAN AGAMA ISLAM
DITJEN PEMBINAAN MASYARAKAT KRISTEN
DITJEN PEMBINAAN MASYARAKAT KHATOLIK
DITJEN PEMBINAAN MASYARAKAT HINDU DAN BUDHA
BADAN PENELITIAN PENGEMBANGAN AGAMADAN DIKLAT KEAGAMAAN
DEPARTEMEN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI
SEKRETARIAT JENDERAL
INSPEKTORAT JENDERAL
DITJEN PEMBINAAN DAN PENEMPATAN TENAGA KERJA LUAR NEGERI
DITJEN PEMBINAAN DAN PENEMPATAN TENAGA KERJA DALAM NEGERI
DITJEN PEMBINAAN HUBUNGAN INDUSTRIAL &JAMINAN SOSIAL KETENAGAKERJAAN
06
07
08
11
13
027
01
02
03
04
05
11
029
01
02
03
04
05
06
07
032
01
02
03
04
05
DITJEN PEMBINAAN PENYIAPAN PERMUKIMAN DAN PENEMPATAN TRANSMIGRASI
DITJEN PEMBINAAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT DAN KAWASAN TRANSMIGRASI
DITJEN PEMBINAAN PENGAWASAN KETENAGAKERJAAN
BADAN PENELITIAN, PENGEMBANGAN DAN INFORMASI
DITJEN PEMBINAAN PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS
DEPARTEMEN SOSIAL
SEKRETARIAT JENDERAL
INSPEKTORAT JENDERAL
DITJEN PEMBERDAYAAN SOSIAL
DITJEN PELAYANAN DAN REHABILITASI SOSIAL
DITJEN BANTUAN DAN JAMINAN SOSIAL
BADAN PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN SOSIAL
DEPARTEMEN KEHUTANAN
SEKRETARIAT JENDERAL
INSPEKTORAT JENDERAL
DITJEN BINA PRODUKSI KEHUTANAN
DITJEN REHABILITASI LAHAN DAN PERHUTANAN SOSIAL
DITJEN PERLINDUNGAN HUTAN DAN KONSERVASI ALAM
BADAN PLANOLOGI KEHUTANAN
BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KEHUTANAN
DEPARTEMEN KELAUTAN DAN PERIKANAN
SEKRETARIAT JENDERAL
INSPEKTORAT JENDERAL
DITJEN PERIKANAN TANGKAP
DITJEN PERIKANAN BUDIDAYA
DITJEN PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN SUMBER DAYA KELAUTAN & PERIKANAN
Daftar 2
ANGGARAN
(UU 13/2005)
REALISASI NETTO
REALISASI DI ATAS
(DI BAWAH)
ANGGARAN
1.120.293.198.000
25.379.847.000
22.365.080.000
22.216.876.000
128.940.098.000
2.163.687.757.000
238.278.868.000
36.836.800.000
183.798.780.000
201.335.000.000
55.651.897.399
8.690.375.419
3.719.627.980
8.443.003.640
33.888.124.036
472.486.455.442
49.087.324.243
15.547.948.635
29.305.369.340
40.863.368.738
(1.064.641.300.601)
(16.689.471.581)
(18.645.452.020)
(13.773.872.360)
(95.051.973.964)
(1.691.201.301.558)
(189.191.543.757)
(21.288.851.365)
(154.493.410.660)
(160.471.631.262)
87.524.225.000
502.407.530.000
391.392.400.000
56.860.870.000
44.410.988.000
420.842.296.000
2.255.626.300.000
115.735.913.000
9.435.807.000
729.877.138.000
608.117.613.000
663.414.532.000
129.045.297.000
1.797.902.816.000
405.605.490.000
29.485.700.000
246.358.134.000
231.831.082.000
427.378.326.000
299.670.283.000
157.573.801.000
2.646.585.000.000
461.739.833.000
20.881.700.000
494.367.374.000
515.902.800.000
207.716.893.000
22.420.441.170
108.359.063.416
97.394.033.435
24.873.065.396
14.266.364.399
70.369.476.670
308.951.473.385
41.682.154.458
3.261.389.585
50.829.295.179
95.572.988.398
84.722.325.257
32.883.320.508
328.066.377.622
63.215.331.297
7.627.550.855
29.053.491.731
55.190.042.780
113.012.517.813
28.390.937.715
31.576.505.431
541.564.537.247
174.115.374.178
8.692.285.701
104.611.672.978
78.539.077.279
33.364.075.798
(65.103.783.830)
(394.048.466.584)
(293.998.366.565)
(31.987.804.604)
(30.144.623.601)
(350.472.819.330)
(1.946.674.826.615)
(74.053.758.542)
(6.174.417.415)
(679.047.842.821)
(512.544.624.602)
(578.692.206.743)
(96.161.976.492)
(1.469.836.438.378)
(342.390.158.703)
(21.858.149.145)
(217.304.642.269)
(176.641.039.220)
(314.365.808.187)
(271.279.345.285)
(125.997.295.569)
(2.105.020.462.753)
(287.624.458.822)
(12.189.414.299)
(389.755.701.022)
(437.363.722.721)
(174.352.817.202)
Daftar LRA - 94 -
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun 2006 (Unaudited)
KODE BA
ESELON I
06
07
11
033
01
02
03
04
05
06
11
13
034
01
035
01
036
01
040
01
02
03
04
05
06
10
041
01
042
01
043
01
044
01
047
01
048
URAIAN FUNGSI DAN SUBFUNGSI
DITJEN PENGOLAHAN DAN PEMASARAN HASIL PERIKANAN (P2HP)
DITJEN KELAUTAN, PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL (KP3K)
BADAN RISET KELAUTAN DAN PERIKANAN (BRKP)
DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM
SEKRETARIAT JENDERAL
INSPEKTORAT JENDERAL
DITJEN PENATAAN RUANG
DITJEN BINA MARGA
DITJEN CIPTA KARYA
DITJEN SUMBER DAYA AIR
BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
BADAN PEMBINAAN KONSTRUKSIDAN SUMBER DAYA MANUSIA
KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG POLITIK DAN KEAMANAN
MENKO BIDANG POLITIK DAN KEAMANAN
KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN
MENKO BIDANG PEREKONOMIAN
KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG KESEJAHTERAAN RAKYAT
MENKO BIDANG KESEJAHTERAAN RAKYAT
DEPARTEMEN KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA
SEKRETARIAT JENDERAL
INSPEKTORAT JENDERAL
DIREKTORAT JENDERAL NILAI BUDAYA, SENI DAN PERFILMAN
DIREKTORAT JENDERAL SEJARAH DAN PURBAKALA
DIREKTORAT JENDERAL PENGEMBANGAN DESTINASI PARIWISATA
DIREKTORAT JENDERAL PEMASARAN
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA
KEMENTERIAN NEGARA BADAN USAHA MILIK NEGARA
KEMENTERIAN BADAN USAHA MILIK NEGARA
KEMENTERIAN NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI
MENTERI NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI
KEMENTERIAN NEGARA LINGKUNGAN HIDUP
MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP
KEMENTERIAN NEGARA KOPERASI DAN UKM
MENTERI NEGARA KOPERASI DAN PENGUSAHA KECIL DAN MENENGAH
KEMENTERIAN NEGARA PEMBERDAYAAN PEREMPUAN
MENTERI NEGARA PEMBERDAYAAN PEREMPUAN
KEMENTERIAN NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
Daftar 2
ANGGARAN
(UU 13/2005)
133.395.200.000
649.864.000.000
162.717.200.000
18.013.826.814.000
296.094.202.000
22.030.084.000
168.129.507.000
7.334.652.725.000
3.522.787.083.000
6.256.447.068.000
256.759.690.000
156.926.455.000
88.668.900.000
88.668.900.000
104.728.100.000
104.728.100.000
76.484.500.000
76.484.500.000
626.714.300.000
191.147.132.000
8.363.452.000
80.461.441.000
103.677.263.000
33.138.960.000
101.751.039.000
108.175.013.000
204.489.300.000
204.489.300.000
276.536.600.000
276.536.600.000
401.011.300.000
401.011.300.000
938.556.600.000
938.556.600.000
132.339.416.000
132.339.416.000
209.913.500.000
REALISASI NETTO
25.931.737.506
68.597.154.098
47.713.159.709
5.019.175.017.265
52.221.476.408
5.993.187.272
35.325.892.720
2.297.229.353.945
1.235.641.523.398
1.306.466.499.034
43.426.678.854
42.870.405.634
29.413.644.526
29.413.644.526
17.434.632.451
17.434.632.451
20.827.169.215
20.827.169.215
158.321.196.081
62.422.505.327
1.731.274.000
21.700.548.145
30.450.294.357
4.649.854.975
10.855.184.136
26.511.535.141
14.922.676.239
14.922.676.239
36.474.712.586
36.474.712.586
94.269.230.951
94.269.230.951
145.403.862.248
145.403.862.248
17.595.389.902
17.595.389.902
120.921.445.123
REALISASI DI ATAS
(DI BAWAH)
ANGGARAN
(107.463.462.494)
(581.266.845.902)
(115.004.040.291)
(12.994.651.796.735)
(243.872.725.592)
(16.036.896.728)
(132.803.614.280)
(5.037.423.371.055)
(2.287.145.559.602)
(4.949.980.568.966)
(213.333.011.146)
(114.056.049.366)
(59.255.255.474)
(59.255.255.474)
(87.293.467.549)
(87.293.467.549)
(55.657.330.785)
(55.657.330.785)
(468.393.103.919)
(128.724.626.673)
(6.632.178.000)
(58.760.892.855)
(73.226.968.643)
(28.489.105.025)
(90.895.854.864)
(81.663.477.859)
(189.566.623.761)
(189.566.623.761)
(240.061.887.414)
(240.061.887.414)
(306.742.069.049)
(306.742.069.049)
(793.152.737.752)
(793.152.737.752)
(114.744.026.098)
(114.744.026.098)
(88.992.054.877)
Daftar LRA - 95 -
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun 2006 (Unaudited)
KODE BA
ESELON I
01
050
01
051
01
052
01
054
01
055
01
056
01
057
01
059
01
02
03
04
05
06
07
060
01
063
01
064
01
065
01
02
03
04
05
06
066
URAIAN FUNGSI DAN SUBFUNGSI
MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
BADAN INTELIJEN NEGARA
BADAN INTELIJEN NEGARA
LEMBAGA SANDI NEGARA
LEMBAGA SANDI NEGARA
DEWAN KETAHANAN NASIONAL
DEWAN KETAHANAN NASIONAL
BADAN PUSAT STATISTIK
BADAN PUSAT STATISTIK
KEMENTERIAN NEGARA PPN/BAPPENAS
MENTERI NEGARA PERENCANAAN PEMBANGUNAN/BAPPENAS
BADAN PERTANAHAN NASIONAL
BADAN PERTANAHAN NASIONAL
PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA
PERPUSTAKAAN NASIONAL
DEPARTEMEN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA
SEKRETARIAT JENDERAL
INSPEKTORAT JENDERAL
DITJEN POS DAN TELEKOMUNIKASI
DITJEN APLIKASI TELEMATIKA
DITJEN SARANA KOMUNIKASI DAN DISEMINASI INFORMASI
BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
BADAN INFORMASI PUBLIK
KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN
BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN
LEMBAGA KETAHANAN NASIONAL
LEMBAGA KETAHANAN NASIONAL RI
BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL
SEKRETARIAT UTAMA
DEPUTI BIDANG PENGEMBANGAN IKLIM PENANAMAN MODAL
DEPUTI BIDANG PROMOSI PENANAMAN MODAL
DEPUTI BIDANG KERJA SAMA PENANAMAN MODAL
DEPUTI BIDAKNG PELAYANAN PENANAMAN MODAL
DEPUTI BIDANG PENGENDALIAN PELAKSANAAN PENANAMAN MODAL
BADAN NARKOTIKA NASIONAL
Daftar 2
ANGGARAN
(UU 13/2005)
209.913.500.000
899.037.500.000
899.037.500.000
638.487.400.000
638.487.400.000
25.830.600.000
25.830.600.000
950.759.800.000
950.759.800.000
243.514.600.000
243.514.600.000
1.603.866.500.000
1.603.866.500.000
133.773.500.000
133.773.500.000
2.061.480.300.000
99.874.291.000
11.701.127.000
1.701.639.604.000
29.055.036.000
114.660.663.000
55.504.960.000
49.044.619.000
16.778.242.900.000
16.778.242.900.000
337.206.500.000
337.206.500.000
59.076.000.000
59.076.000.000
282.398.600.000
106.753.283.000
32.084.510.000
101.996.338.000
10.955.511.000
7.100.000.000
23.508.958.000
246.739.100.000
REALISASI NETTO
120.921.445.123
288.400.019.367
288.400.019.367
501.809.561.274
501.809.561.274
11.106.337.258
11.106.337.258
335.695.933.665
335.695.933.665
45.888.818.529
45.888.818.529
405.076.554.712
405.076.554.712
18.855.174.821
18.855.174.821
139.559.899.845
28.495.795.195
4.167.661.077
57.708.686.093
5.332.400.778
20.116.999.047
14.130.234.210
9.608.123.445
6.465.815.429.480
6.465.815.429.480
74.487.167.571
74.487.167.571
16.408.284.496
16.408.284.496
27.549.182.714
11.379.019.554
2.277.110.700
9.528.603.375
1.757.458.745
270.902.040
2.336.088.300
88.782.598.788
REALISASI DI ATAS
(DI BAWAH)
ANGGARAN
(88.992.054.877)
(610.637.480.633)
(610.637.480.633)
(136.677.838.726)
(136.677.838.726)
(14.724.262.742)
(14.724.262.742)
(615.063.866.335)
(615.063.866.335)
(197.625.781.471)
(197.625.781.471)
(1.198.789.945.288)
(1.198.789.945.288)
(114.918.325.179)
(114.918.325.179)
(1.921.920.400.155)
(71.378.495.805)
(7.533.465.923)
(1.643.930.917.907)
(23.722.635.222)
(94.543.663.953)
(41.374.725.790)
(39.436.495.555)
(10.312.427.470.520)
(10.312.427.470.520)
(262.719.332.429)
(262.719.332.429)
(42.667.715.504)
(42.667.715.504)
(254.849.417.286)
(95.374.263.446)
(29.807.399.300)
(92.467.734.625)
(9.198.052.255)
(6.829.097.960)
(21.172.869.700)
(157.956.501.212)
Daftar LRA - 96 -
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun 2006 (Unaudited)
KODE BA
ESELON I
01
067
01
068
01
074
01
075
01
076
01
077
01
078
01
079
01
080
01
081
01
082
01
083
01
084
01
085
01
086
01
087
01
088
01
089
01
URAIAN FUNGSI DAN SUBFUNGSI
BADAN NARKOTIKA NASIONAL
KEMENTERIAN NEGARA PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL
MENTERI NEGARA PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL
BADAN KOORDINASI KELUARGA BERENCANA NASIONAL
BADAN KOORDINASI KELUARGA BERENCANA NASIONAL
KOMISI NASIONAL HAK ASASI MANUSIA
KOMNASHAM
BADAN METEOROLOGI DAN GEOFISIKA
BADAN METEOROLOGI DAN GEOFISIKA
KOMISI PEMILIHAN UMUM
KOMISI PEMILIHAN UMUM
MAHKAMAH KONSTITUSI RI
MAHKAMAH KONSTITUSI RI
PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN
PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN
LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA
LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA
BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL
BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL
BADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI
BADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI
LEMBAGA PENERBANGAN DAN ANTARIKSA NASIONAL
LAPAN
BADAN KOORDINASI SURVEY DAN PEMETAAN NASIONAL
BADAN KOORDINASI SURVEY DAN PEMETAAN NASIONAL
BADAN STANDARISASI NASIONAL
BADAN STANDARISASI NASIONAL
BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR
BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR
LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA
LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA
ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA
ARSIP NASIONAL
BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA
BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA
BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN
BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN
Daftar 2
ANGGARAN
(UU 13/2005)
246.739.100.000
564.558.000.000
564.558.000.000
689.286.600.000
689.286.600.000
49.305.100.000
49.305.100.000
536.514.700.000
536.514.700.000
692.306.000.000
692.306.000.000
218.146.900.000
218.146.900.000
77.973.500.000
77.973.500.000
454.085.400.000
454.085.400.000
252.540.200.000
252.540.200.000
367.462.600.000
367.462.600.000
166.256.073.000
166.256.073.000
158.508.050.000
158.508.050.000
40.119.600.000
40.119.600.000
53.500.700.000
53.500.700.000
148.303.300.000
148.303.300.000
86.663.400.000
86.663.400.000
236.748.000.000
236.748.000.000
476.391.100.000
476.391.100.000
REALISASI NETTO
88.782.598.788
30.855.442.202
30.855.442.202
146.071.679.870
146.071.679.870
13.683.389.523
13.683.389.523
84.586.503.453
84.586.503.453
99.235.344.230
99.235.344.230
62.148.367.321
62.148.367.321
5.264.730.662
5.264.730.662
149.611.062.832
149.611.062.832
96.013.036.838
96.013.036.838
96.735.776.588
96.735.776.588
58.035.046.619
58.035.046.619
44.226.469.292
44.226.469.292
7.831.812.200
7.831.812.200
7.896.687.051
7.896.687.051
32.622.010.339
32.622.010.339
13.532.779.110
13.532.779.110
74.838.589.837
74.838.589.837
153.803.703.127
153.803.703.127
REALISASI DI ATAS
(DI BAWAH)
ANGGARAN
(157.956.501.212)
(533.702.557.798)
(533.702.557.798)
(543.214.920.130)
(543.214.920.130)
(35.621.710.477)
(35.621.710.477)
(451.928.196.547)
(451.928.196.547)
(593.070.655.770)
(593.070.655.770)
(155.998.532.679)
(155.998.532.679)
(72.708.769.338)
(72.708.769.338)
(304.474.337.168)
(304.474.337.168)
(156.527.163.162)
(156.527.163.162)
(270.726.823.412)
(270.726.823.412)
(108.221.026.381)
(108.221.026.381)
(114.281.580.708)
(114.281.580.708)
(32.287.787.800)
(32.287.787.800)
(45.604.012.949)
(45.604.012.949)
(115.681.289.661)
(115.681.289.661)
(73.130.620.890)
(73.130.620.890)
(161.909.410.163)
(161.909.410.163)
(322.587.396.873)
(322.587.396.873)
Daftar LRA - 97 -
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun 2006 (Unaudited)
KODE BA
ESELON I
090
01
02
03
04
05
06
07
08
091
01
02
03
04
092
01
093
01
094
01
02
03
04
05
06
07
095
01
100
01
61
62
69
URAIAN FUNGSI DAN SUBFUNGSI
DEPARTEMEN PERDAGANGAN
SEKRETARIAT JENDERAL DEPARTEMEN PERDAGANGAN
DIREKTORAT JENDERAL PERDAGANGAN
DIREKTORAT JENDERAL PERDAGANGAN DALAM NEGERI
DIREKTORAT JENDERAL PERDAGANGAN LUAR NEGERI
DIREKTORAT JENDERAL KERJASAMA PERDAGANGAN INTERNASIONAL
INSPEKTORAT JENDERAL DEPARTEMEN PERDAGANGAN
BADAN PENGEMBANGAN EKSPOR NASIONAL
BADAN PENELITAIANDAN PENGEMBANGAN PERDAGANGAN
KEMENTERIAN NEGARA PERUMAHAN RAKYAT
SEKRETARIAT KEMENTERIANNEGARA PERUMAHAN RAKYAT
DEPUTI PEMBIAYAAN
DEPUTI PENGEMBANGAN KAWASAN
DEPUTI PERUMAHAN FORMAL
KEMENTERIAN NEGARA PEMUDA DAN OLAH RAGA
MENTERI NEGARA PEMUDA DAN OLAH RAGA
KOMISI PEMBERATASAN KORUPSI
KOMISI PEMBERATASAN KORUPSI
BADAN REHABILITASI DAN REKONSTRUKSI NAD-NIAS
BIDANG PERENCANAAN DAN PEMROGRAMAN
BIDANG KELEMBAGAAN
BIDANG PERUMAHAN INFRASTRUKTUR DAN KOORDINASI TATA GUNA LAHAN
BIDANG PEMBERDAYAAN EKONOMI DAN USAHA
BIDANG AGAMA, SOSIAL DAN KEBUDAYAAN
BIDANG PENDIDIKAN DAN KESEHATAN
SEKRETARIAT, PERWAKILAN NIAS, KEUANGAN, KOMUNIKASI DAN INFORMASI
DEWAN PERWAKILAN DAERAH (DPD)
DEWAN PERWAKILAN DAERAH (DPD)
KOMISI YUDISIAL RI
KOMISI YUDISIAL RI
CICILAN BUNGA UTANG
SUBSIDI DAN TRANSFER
BELANJA LAIN LAIN
N/A
Daftar 2
ANGGARAN
(UU 13/2005)
REALISASI NETTO
REALISASI DI ATAS
(DI BAWAH)
ANGGARAN
1.259.532.100.000
505.439.957.000
197.572.549.000
180.412.654.000
89.923.192.000
14.442.020.000
162.771.157.000
56.316.408.000
52.654.163.000
364.502.400.000
100.102.400.000
38.800.000.000
41.300.000.000
184.300.000.000
485.973.700.000
485.973.700.000
222.181.400.000
222.181.400.000
9.617.600.000.000
170.798.000.000
1.063.231.000.000
5.613.350.000.000
1.064.612.000.000
352.751.000.000
1.114.985.000.000
237.873.000.000
192.771.000.000
192.771.000.000
47.000.000.000
47.000.000.000
76.779.003.835.000
114.659.251.200.000
31.923.362.298.000
201.398.190.926
67.230.379.191
32.638.267.288
29.565.232.383
24.427.769.261
5.075.880.539
21.561.714.002
13.359.540.129
7.539.408.133
27.954.784.362
11.814.741.650
8.597.190.109
5.175.869.928
2.366.982.675
65.229.962.332
65.229.962.332
90.894.926.386
90.894.926.386
2.395.404.463.770
66.241.473.125
355.997.686.363
1.048.213.678.462
470.802.638.386
150.931.063.984
166.010.577.148
137.207.346.302
62.587.107.289
62.587.107.289
8.862.137.233
8.862.137.233
38.590.645.384.399
19.136.758.590.976
19.827.065.381.117
361.210.325
(1.058.133.909.074)
(438.209.577.809)
(164.934.281.712)
(150.847.421.617)
(65.495.422.739)
(9.366.139.461)
(141.209.442.998)
(42.956.867.871)
(45.114.754.867)
(336.547.615.638)
(88.287.658.350)
(30.202.809.891)
(36.124.130.072)
(181.933.017.325)
(420.743.737.668)
(420.743.737.668)
(131.286.473.614)
(131.286.473.614)
(7.222.195.536.230)
(104.556.526.875)
(707.233.313.637)
(4.565.136.321.538)
(593.809.361.614)
(201.819.936.016)
(948.974.422.852)
(100.665.653.698)
(130.183.892.711)
(130.183.892.711)
(38.137.862.767)
(38.137.862.767)
(38.188.358.450.601)
(95.522.492.609.024)
(12.096.296.916.883)
361.210.325
427.598.300.000.000
134.327.114.460.974
(293.271.185.539.026)
Daftar LRA - 98 -
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun 2006 (Unaudited)
Daftar 3
LAPORAN REALISASI ANGGARAN BELANJA PEMERINTAH PUSAT
MENURUT FUNGSI DAN SUBFUNGSI
SEMESTER I TAHUN ANGGARAN 2006
(dalam rupiah)
KODE FUNGSI/
SUBFUNGSI
01
01.01
01.02
01.03
01.04
01.05
01.06
01.07
01.08
01.09
01.90
02
02.01
02.02
02.03
02.04
02.05
03
03.01
03.02
03.03
03.04
03.05
03.90
04
04.01
04.02
04.03
URAIAN FUNGSI DAN SUBFUNGSI
ANGGARAN
(UU 13 / 2005)
PELAYANAN UMUM
LEMBAGA EKSEKUTIF DAN LEGISLATIF, KEUANGAN DAN FISKAL, SERTA URUSAN LUAR NEGERI
BANTUAN LUAR NEGERI
PELAYANAN UMUM
PENELITIAN DASAR DAN PENGEMBANGAN IPTEK
PINJAMAN PEMERINTAH
PEMBANGUNAN DAERAH
LITBANG PELAYANAN UMUM PEMERINTAH
39.739.643.876.000
22.719.541.930.000
5.028.902.655.000
933.624.078.000
582.345.691.000
53.305.339.000
PELAYANAN UMUM PEMERINTAH LAINNYA
10.421.924.183.000
28.655.507.266.000
23.033.925.330.000
5.134.741.470.000
40.789.490.000
39.019.520.000
407.031.456.000
24.860.008.901.000
17.598.923.877.000
195.971.699.000
4.733.495.257.000
1.842.394.766.000
306.330.537.000
182.892.765.000
41.095.150.852.000
2.212.945.283.000
1.028.154.101.000
9.095.628.197.000
PERTAHANAN
PERTAHANAN NEGARA
DUKUNGAN PERTAHANAN
BANTUAN MILITER LUAR NEGERI
LITBANG PERTAHANAN
PERTAHANAN LAINNYA
KETERTIBAN DAN KEAMANAN
KEPOLISIAN
PENANGGULANGAN BENCANA
PEMBINAAN HUKUM
PERADILAN
LEMBAGA PEMASYARAKATAN
KETERTIBAN, KEAMANAN DAN HUKKUM LAINNYA
EKONOMI
PERDAGANGAN, PENGEMBANGAN USAHA, KOPERASI DAN UKM
TENAGA KERJA
PERTANIAN, KEHUTANAN, PERIKANAN DAN KELAUTAN
REALISASI BRUTO
86.545.011.510.950
5.251.500.394.915
1.085.717.223
881.194.858.740
269.137.743.447
38.590.724.573.079
963.152.950.983
5.860.400.313
80.518.825
(4.720.600)
40.582.279.074.025
10.525.687.468.337
10.272.223.956.487
128.080.521.005
20.394.714.000
19.533.702.000
85.454.574.845
8.955.516.124.884
6.981.216.660.862
37.755.800.572
1.276.959.393.211
566.035.957.151
53.779.718.225
39.768.594.863
8.542.412.737.961
320.733.055.195
208.661.293.239
1.800.540.603.708
PENGEMBALIAN
(15.835.352.932)
(4.093.494.935)
(156.695.137)
(338.831.616)
(51.822.500)
(1.678.890.213)
(909.928.158)
(8.605.690.373)
(10.361.899.619)
(603.820.079)
(9.095.489.639)
(662.589.901)
(16.445.908.610)
(6.223.034.758)
(9.983.943.478)
(238.930.374)
(3.688.531.799)
(21.143.700)
(850.174.447)
REALISASI NETO
86.529.176.158.018
5.247.406.899.980
929.022.086
880.856.027.124
269.085.920.947
38.589.045.682.866
962.243.022.825
5.860.400.313
80.518.825
(4.720.600)
40.573.673.383.652
10.515.325.568.718
10.271.620.136.408
118.985.031.366
20.394.714.000
19.533.702.000
84.791.984.944
8.939.070.216.274
6.974.993.626.104
37.755.800.572
1.266.975.449.733
565.797.026.777
53.779.718.225
39.768.594.863
8.538.724.206.162
320.733.055.195
208.640.149.539
1.799.690.429.261
REALISASI DI ATAS
(DI BAWAH)
ANGGARAN
46.805.367.634.950
(17.468.041.535.085)
1.085.717.223
(4.147.707.796.260)
269.137.743.447
37.657.100.495.079
380.807.259.983
(47.444.938.687)
30.160.354.891.025
(18.129.819.797.663)
(12.761.701.373.513)
(5.006.660.948.995)
(20.394.776.000)
(19.485.818.000)
(321.576.881.155)
(15.904.492.776.116)
(10.617.707.216.138)
(158.215.898.428)
(3.456.535.863.789)
(1.276.358.808.849)
(252.550.818.775)
(143.124.170.137)
(32.552.738.114.039)
(1.892.212.227.805)
(819.492.807.761)
(7.295.087.593.292)
Daftar LRA - 99 -
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun 2006 (Unaudited)
KODE FUNGSI/
SUBFUNGSI
04.04
04.05
04.06
04.07
04.08
04.09
04.10
04.90
05
05.01
05.02
05.03
05.04
05.05
05.06
05.90
06
06.01
06.02
06.03
6,09
0690
07
07.01
07.02
07.03
07.04
07.05
07.90
08
08.01
08.02
08.03
08.90
URAIAN FUNGSI DAN SUBFUNGSI
PENGAIRAN
BAHAN BAKAR DAN ENERGI
PERTAMBANGAN
INDUSTRI DAN KONSTRUKSI
TRANSPORTASI
TELEKOMUNIKASI DAN INFORMATIKA
LITBANG EKONOMI
EKONOMI LAINNYA
LINGKUNGAN HIDUP
MANAJEMEN LIMBAH
MANAJEMEN AIR LIMBAH
PENANGGULANGAN POLUSI
KONSERVASI SUMBER DAYA ALAM
TATA RUANG DAN PERTANAHAN
LITBANG PERLINDUNGAN LINGKUNGAN HIDUP
PERLINDUNGAN LINGKUNGAN HIDUP LAINNYA
PERUMAHAN DAN FASILITAS UMUM
PENGEMBANGAN PERUMAHAN
PEMBERDAYAAN KOMUNITAS PEMUKIMAN
PENYEDIAAN AIR MINUM
PERUMAHAN DAN PEMUKIMAN LAINNYA
KESEHATAN
OBAT DAN PERBEKALAN KESEHATAN
PELAYANAN KESEHATAN PERORANGAN
PELAYANAN KESEHATAN MASYARAKAT
KELUARGA BERENCANA
LITBANG KESEHATAN
KESEHATAN LAINNYA
PARIWISATA DAN BUDAYA
PENGEMBANGAN PARIWISATA DAN BUDAYA
PEMBINAAN KEPEMUDAAN DAN OL;AHRAGA
PEMBINAAN PENERBITAN DAN PENYIARAN
PARIWISATA DAN BUDAYA LAINNYA
Daftar 3
ANGGARAN
(UU 13 / 2005)
5.139.434.476.000
3.574.201.086.000
1.152.498.293.000
995.901.253.000
15.012.920.199.000
1.729.056.029.000
290.479.273.000
863.932.662.000
3.263.467.968.000
270.949.079.000
37.554.000.000
268.398.656.000
2.000.485.547.000
647.695.081.000
38.880.000
38.346.725.000
5.110.472.523.000
1.011.752.440.000
974.167.811.000
858.096.451.000
2.266.455.821.000
13.108.156.318.000
964.797.354.000
4.341.972.365.000
5.231.652.466.000
360.126.497.000
174.247.915.000
2.035.359.721.000
883.637.750.000
472.357.716.000
319.510.000.000
82.736.184.000
9.033.850.000
REALISASI BRUTO
1.117.481.095.143
246.702.062.217
266.092.031.287
203.521.674.268
4.144.487.957.867
65.125.788.135
51.881.060.671
117.186.116.231
656.170.698.266
64.923.118.095
5.178.711.963
62.572.464.172
425.193.378.662
86.824.482.655
262.944.200
11.215.598.519
1.345.311.761.077
172.133.096.359
337.435.211.813
115.605.043.945
2.143.269.519
717.995.139.441
2.401.325.946.282
191.692.359.779
1.036.589.248.307
796.800.318.653
54.958.224.514
24.145.788.214
297.140.006.815
168.979.278.098
116.519.150.409
39.669.133.232
8.194.838.792
4.596.155.665
PENGEMBALIAN
(621.869.931)
(1.951.731.793)
(243.611.928)
(8.376.537.407)
(3.143.584.127)
(354.659.651)
(3.528.626.975)
(857.460.484)
(492.206.170)
(2.125.714.976)
(1.690.905.518)
(434.809.458)
(7.664.628.627)
(231.086.347)
(7.433.542.280)
(598.227.056)
(210.505.795)
(387.721.261)
-
REALISASI NETO
1.117.481.095.143
246.080.192.286
266.092.031.287
201.569.942.475
4.144.244.345.939
65.125.788.135
51.881.060.671
117.186.116.231
647.794.160.859
61.779.533.968
5.178.711.963
62.217.804.521
421.664.751.687
85.967.022.171
262.944.200
10.723.392.349
1.343.186.046.101
170.442.190.841
337.435.211.813
115.605.043.945
2.143.269.519
717.560.329.983
2.393.661.317.655
191.692.359.779
1.036.358.161.960
796.800.318.653
54.958.224.514
24.145.788.214
289.706.464.535
168.381.051.042
116.308.644.614
39.669.133.232
7.807.117.531
4.596.155.665
REALISASI DI ATAS
(DI BAWAH)
ANGGARAN
(4.021.953.380.857)
(3.327.499.023.783)
(886.406.261.713)
(792.379.578.732)
(10.868.432.241.133)
(1.663.930.240.865)
(238.598.212.329)
(746.746.545.769)
(2.607.297.269.734)
(206.025.960.905)
(32.375.288.037)
(205.826.191.828)
(1.575.292.168.338)
(560.870.598.345)
224.064.200
(27.131.126.481)
(3.765.160.761.923)
(839.619.343.641)
(636.732.599.187)
(742.491.407.055)
(1.548.460.681.559)
(10.706.830.371.718)
(773.104.994.221)
(3.305.383.116.693)
(4.434.852.147.347)
(305.168.272.486)
(150.102.126.786)
(1.738.219.714.185)
(714.658.471.902)
(355.838.565.591)
(279.840.866.768)
(74.541.345.208)
(4.437.694.335)
Daftar LRA - 100 -
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun 2006 (Unaudited)
KODE FUNGSI/
SUBFUNGSI
09
09.01
09.02
09.03
09.90
10
10.01
10.02
10.03
10.04
10.05
10.06
10.07
10.08
10.09
10.90
11
11.01
11.02
11.03
11.04
11.05
11.06
11.08
11.09
11.90
00
0000
URAIAN FUNGSI DAN SUBFUNGSI
AGAMA
PENINGKATAN KEHIDUPAN BERAGAMA
KERUKUNAN HIDUP BERAGAMA
LITBANG AGAMA
PELAYANAN KEAGAMAAN LAINNYA
PENDIDIKAN
PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
PENDIDIKAN DASAR
PENDIDIKAN MENENGAH
PENDIDIKAN NON FORMAL DAN INFORMAL
PENDIDIKAN KEDINASAN
PENDIDIKAN TINGGI
PELAYANAN BANTUAN TERHADAP PENDIODIKAN
PEMBINAAN KEAGAMAAN
LITBANG PENDIDIKAN
PENDIDIKAN LAINNYA
KEPENDUDUKAN DAN PERLINDUNGAN SOSIAL
PERLINDUNGAN DAN PELAYANAN ORANG SAKIT DAN CACAT
PERLINDUNGAN DAN PELAYANAN LANSIA
PEJUANG
KEPENDUDUKAN , KELUARGA BERENCANA DNA PELINDUNGAN ANAK
PEMBERDAYAAN PEREMPUAN
PENYULUHAN DAN BIMBINGAN SOSIAL
BANTUAN DAN JAMINAN SOSIAL
LITBANG PERLINDUNGAN SOSIAL
PERLINDUNGAN SOSIAL LAINNYA
FUNGSI TIDAK ADA
FUNGSI & SUBFUNGSI TIDAK ADA
BAPP
JUMLAH BELANJA
Daftar 3
ANGGARAN
(UU 13 / 2005)
REALISASI BRUTO
PENGEMBALIAN
REALISASI NETO
REALISASI DI ATAS
(DI BAWAH)
ANGGARAN
1.108.121.098.000
966.416.555.000
32.750.000.000
34.730.097.000
74.224.446.000
44.109.479.693.000
283.406.600.000
21.642.556.098.000
4.052.253.875.000
672.431.914.000
1.070.829.973.000
11.426.207.479.000
3.027.734.916.000
1.623.198.640.000
287.633.073.000
23.227.125.000
2.303.036.423.000
374.746.036.679
323.201.937.938
14.241.414.607
7.209.650.724
30.093.033.410
14.589.765.551.984
30.273.800.744
8.525.022.494.107
828.662.010.332
114.364.908.970
228.203.758.389
2.781.143.530.964
1.110.482.397.139
911.584.039.561
56.479.120.223
3.549.491.555
322.450.710.637
(2.879.539.227)
(321.414.000)
(2.558.125.227)
(25.205.377.688)
(589.679.475)
(444.646.485)
(129.162.325)
(13.838.190.211)
(2.371.608.940)
(7.832.090.252)
(7.302.159.744)
-
371.866.497.452
322.880.523.938
14.241.414.607
7.209.650.724
27.534.908.183
14.564.560.174.296
30.273.800.744
8.524.432.814.632
828.217.363.847
114.364.908.970
228.074.596.064
2.767.305.340.753
1.108.110.788.199
903.751.949.309
56.479.120.223
3.549.491.555
315.148.550.893
-
(733.375.061.321)
(643.214.617.062)
(18.508.585.393)
(27.520.446.276)
(44.131.412.590)
(29.519.714.141.016)
(253.132.799.256)
(13.117.533.603.893)
(3.223.591.864.668)
(558.067.005.030)
(842.626.214.611)
(8.645.063.948.036)
(1.917.252.518.861)
(711.614.600.439)
(231.153.952.777)
(19.677.633.445)
(1.980.585.712.363)
-
27.530.000.000
56.930.615.000
101.178.260.000
30.250.388.000
663.414.532.000
66.803.538.000
1.356.929.090.000
2.004.541.938
16.111.426.863
13.120.063.350
4.964.514.309
97.693.534.607
23.341.023.889
165.215.605.681
220.513.504
220.513.504
(300.956.639)
(292.156.282)
(1.022.209.237)
(5.686.837.586)
-
2.004.541.938
15.810.470.224
12.827.907.068
4.964.514.309
96.671.325.370
23.341.023.889
159.528.768.095
220.513.504
220.513.504
(25.525.458.062)
(40.819.188.137)
(88.058.196.650)
(25.285.873.691)
(565.720.997.393)
(43.462.514.111)
(1.191.713.484.319)
(100.483.877.685) 134.327.114.460.974
(293.271.185.539.026)
223.361.617.333.000
427.598.300.000.000
134.427.598.338.659
Daftar LRA - 101 -
Daftar 4
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun 2006 (Unaudited)
LAPORAN REALISASI ANGGARAN BELANJA PEMERINTAH PUSAT
MENURUT JENIS BELANJA
SEMESTER I TAHUN ANGGARAN 2006
(dalam rupiah)
KODE BA
001
002
004
005
006
007
008
010
011
012
013
015
018
019
020
022
023
024
025
026
027
029
032
033
034
035
036
040
041
042
043
044
047
048
050
051
052
054
055
056
URAIAN BA
MAJELIS PERMUSYAWARATAN RAKYAT
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT
BADAN PEMERIKSA KEUANGAN
MAHKAMAH AGUNG
KEJAKSAAN AGUNG
KEPRESIDENAN
WAKIL PRESIDEN
DEPARTEMEN DALAM NEGERI
DEPARTEMEN LUAR NEGERI
DEPARTEMEN PERTAHANAN
DEPARTEMEN HUKUMDAN HAK ASASI MANUSIA RI
DEPARTEMEN KEUANGAN
DEPARTEMEN PERTANIAN
DEPARTEMEN PERINDUSTRIAN
DEPARTEMEN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
DEPARTEMEN PERHUBUNGAN
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
DEPARTEMEN KESEHATAN
DEPARTEMEN AGAMA
DEPARTEMEN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI
DEPARTEMEN SOSIAL
DEPARTEMEN KEHUTANAN
DEPARTEMEN KELAUTAN DAN PERIKANAN
DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM
KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG POLITIK DAN KEAMANAN
KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN
KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG KESEJAHTERAAN RAKYAT
DEPARTEMEN KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA
KEMENTERIAN NEGARA BADAN USAHA MILIK NEGARA
KEMENTERIAN NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI
KEMENTERIAN NEGARA LINGKUNGAN HIDUP
KEMENTERIAN NEGARA KOPERASI DAN UKM
KEMENTERIAN NEGARA PEMBERDAYAAN PEREMPUAN
KEMENTERIAN NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
BADAN INTELIJEN NEGARA
LEMBAGA SANDI NEGARA
DEWAN KETAHANAN NASIONAL
BADAN PUSAT STATISTIK
KEMENTERIAN NEGARA PPN/BAPPENAS
BADAN PERTANAHAN NASIONAL
Belanja Pegawai
Belanja Barang
Belanja Modal
Bunga Utang
Belanja Subsidi
51
52
53
54
55
6.970.652.916
94.281.370.507
53.123.204.527
433.619.528.635
207.147.501.225
33.894.609.583
1.182.405.553
83.687.735.444
374.001.911.062
5.289.048.284.277
340.895.846.051
552.747.957.892
268.728.618.298
87.297.766.854
120.047.955.645
257.397.496.070
1.709.007.635.581
486.723.542.874
2.078.308.358.532
103.607.123.302
59.484.186.845
167.433.457.944
92.143.561.684
286.803.944.303
2.191.963.462
1.900.542.769
3.190.622.767
61.245.233.565
3.665.439.319
8.244.379.359
14.667.289.172
18.722.280.521
4.295.104.450
5.415.358.676
15.390.073.619
6.080.153.878
3.592.293.058
154.416.217.044
15.726.928.072
233.175.542.693
26.809.530.850
207.061.346.891
77.440.139.656
76.394.572.586
153.700.182.003
63.653.127.732
19.556.557.649
107.625.113.057
366.369.884.981
2.773.498.481.596
375.626.050.404
476.393.306.052
639.062.494.398
121.751.704.069
196.537.692.627
482.134.041.115
1.226.967.367.542
779.462.897.542
310.669.703.840
192.236.897.923
108.146.453.490
134.501.606.622
236.035.524.174
716.801.404.873
24.410.296.064
15.534.089.682
14.469.556.648
82.017.458.636
11.257.236.920
26.902.156.727
73.055.588.379
67.901.760.727
13.170.410.452
115.349.501.447
202.498.959.303
6.117.632.396
4.733.808.200
159.185.529.770
28.016.193.327
153.298.848.628
8.216.927.188
5.252.948.000
29.270.736.560
105.628.960.026
109.043.714.840
5.004.243.562
2.563.121.467
53.596.531.991
4.749.297.681
2.360.661.432.805
125.664.339.093
272.548.199.304
155.464.602.424
20.686.235.668
288.434.532.202
1.214.049.471.450
244.765.581.938
995.826.703.716
376.770.127.959
110.787.282.862
10.196.564.690
26.103.086.256
188.097.733.939
3.346.135.353.232
2.811.385.000
2.417.111.300
15.058.503.880
1.328.176.500
6.546.353.400
56.737.058.000
129.875.000
156.585.000
70.510.986.445
489.611.775.000
2.780.236.000
20.854.356.851
2.146.687.130
18.602.703.391
Belanja Bantuan
Sosial
57
Belanja Lain-lain
(700)
(649.000)
375.000.000
3.577.500.000
179.216.045.646
(126.651.130)
(123.370.774)
(62.819.000)
(202.574.972)
(1.081.500)
(150.000)
(20.198.250)
87.209.766.170
99.100.000
(5.734.000)
8.941.134.714.952
238.899.857.501
209.860.505.902
65.985.546.016
131.125.568.360
25.287.717.450
646.501.457.837
(60.180)
(81.491.000)
26.264.460
1.284.387.309
(5.171.503)
(375.850.841)
(4.665.118)
(130.394.661)
(1.150.000)
28.226.800
22.932.857.020
749.878.500
2.042.763.000
1.239.830.000
(990.000)
(540.000)
Total Belanja
58
41.997.110.954
306.595.665.398
159.834.080.043
615.643.061.247
469.890.749.068
102.926.980.877
23.302.084.669
248.486.880.492
745.121.093.724
10.423.208.138.498
842.104.744.548
1.480.784.923.974
1.151.749.868.599
229.834.806.591
605.014.446.474
1.953.457.637.861
12.121.807.309.510
2.500.334.575.820
2.975.602.949.615
472.486.455.442
308.951.473.385
328.066.377.622
541.564.537.247
5.019.175.017.265
29.413.644.526
17.434.632.451
20.827.169.215
158.321.196.081
14.922.676.239
36.474.712.586
94.269.230.951
145.403.862.248
17.595.389.902
120.921.445.123
288.400.019.367
501.809.561.274
11.106.337.258
335.695.933.665
45.888.818.529
405.076.554.712
Daftar LRA - 99 -
Daftar 4
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun 2006 (Unaudited)
KODE BA
057
059
060
063
064
065
066
067
068
074
075
076
077
078
079
080
081
082
083
084
085
086
087
088
089
090
091
092
093
094
095
100
061
062
069
URAIAN BA
PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA
DEPARTEMEN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA
KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN
LEMBAGA KETAHANAN NASIONAL
BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL
BADAN NARKOTIKA NASIONAL
KEMENTERIAN NEGARA PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL
BADAN KOORDINASI KELUARGA BERENCANA NASIONAL
KOMISI NASIONAL HAK ASASI MANUSIA
BADAN METEOROLOGI DAN GEOFISIKA
KOMISI PEMILIHAN UMUM
MAHKAMAH KONSTITUSI RI
PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN
LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA
BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL
BADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI
LEMBAGA PENERBANGAN DAN ANTARIKSA NASIONAL
BADAN KOORDINASI SURVEY DAN PEMETAAN NASIONAL
BADAN STANDARISASI NASIONAL
BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR
LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA
ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA
BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA
BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN
DEPARTEMEN PERDAGANGAN
KEMENTERIAN NEGARA PERUMAHAN RAKYAT
KEMENTERIAN NEGARA PEMUDA DAN OLAH RAGA
KOMISI PEMBERATASAN KORUPSI
BADAN REHABILITASI DAN REKONSTRUKSI NAD-NIAS
DEWAN PERWAKILAN DAERAH (DPD)
KOMISI YUDISIAL RI
CICILAN BUNGA UTANG
SUBSIDI DAN TRANSFER
BELANJA LAIN LAIN
N/A
TOTAL
Belanja Pegawai
Belanja Barang
Belanja Modal
51
8.905.006.234
40.645.737.095
4.524.614.700.757
36.598.823.294
4.894.890.922
9.563.502.124
3.538.204.065
2.603.655.270
51.457.654.397
4.564.026.397
36.006.728.116
58.703.390.732
2.442.726.953
2.410.796.521
56.270.643.582
59.450.861.436
49.428.101.413
25.584.782.943
12.315.065.658
2.390.129.718
4.325.975.008
10.447.483.353
6.597.130.372
37.820.436.257
73.441.754.978
51.627.064.392
5.972.693.227
12.742.099.234
22.973.330.194
161.966.382.672
32.769.277.144
1.397.121.951
(79.188.680)
8.043.822.970.915
5.512.992.742.821
(53.415.809)
52
9.489.904.071
86.830.837.779
1.183.138.290.892
35.417.251.327
11.513.393.574
17.686.460.590
42.732.353.869
14.036.640.632
89.064.736.919
8.973.756.876
20.508.314.592
37.244.069.938
11.571.301.486
2.678.018.071
77.367.258.056
29.119.518.872
33.997.149.138
21.802.943.946
16.440.338.277
5.392.482.482
3.570.712.043
16.716.336.731
6.935.648.738
20.863.851.188
64.910.765.398
118.622.717.421
21.859.087.135
41.900.943.066
7.112.863.469
396.887.772.633
26.886.505.595
4.566.055.282
53
460.508.000
14.113.742.195
758.067.264.831
2.471.092.950
88.249.800
153.601.067.169
77.522.106
(4.226.315)
(190.278.866)
32.710.657.363.684
13.505.882.706.033
12.957.928.784.173
Bunga Utang
Belanja Subsidi
54
55
Belanja Bantuan
Sosial
57
Belanja Lain-lain
(243.484)
290.023.007
(2.320.440.231)
(4.827.000)
299.220.000
42.512.040.854
340.387.500
4.549.288.554
145.606.250
28.071.460.745
2.087.900.750
48.134.338.882
175.916.070
15.973.161.194
7.442.656.530
13.310.526.037
10.647.319.730
15.471.065.357
49.200.000
13.874.758.800
1.000.000.000
0
5.458.190.255
16.154.302.392
15.451.182.751
30.168.486.831
123.004.000
7.892.534.000
7.400.412.090
1.156.035.152.200
2.931.324.550
2.898.960.000
(5.250.000)
1.199.982.810
979.922.282
2.699.636.032
680.567.196.962
53.408.320.633
(52.040.697)
38.590.724.573.079
38.769.940.618.725
Total Belanja
58
10.222.632.424.472
98.438.781
(48.287.750)
(2.274.868.152)
604.905.000
870.185.711.433
14.162.652.226.813
10.222.498.988.884
11.047.904.087.381
15.112.301.912.094
18.855.174.821
139.559.899.845
6.465.815.429.480
74.487.167.571
16.408.284.496
27.549.182.714
88.782.598.788
30.855.442.202
146.071.679.870
13.683.389.523
84.586.503.453
99.235.344.230
62.148.367.321
5.264.730.662
149.611.062.832
96.013.036.838
96.735.776.588
58.035.046.619
44.226.469.292
7.831.812.200
7.896.687.051
32.622.010.339
13.532.779.110
74.838.589.837
153.803.703.127
201.398.190.926
27.954.784.362
65.229.962.332
90.894.926.386
2.395.404.463.770
62.587.107.289
8.862.137.233
38.590.645.384.399
19.136.758.590.976
19.827.065.381.117
361.210.325
134.327.114.460.974
Daftar LRA - 100 -
Daftar 5
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun 2006 (Unaudited)
SALDO KAS KPPN
PER 30 JUNI 2006
(Dalam Rupiah)
KODE
KPPN
JUMLAH
001
BANDA ACEH
002
LANGSA
8.969.259.181
003
MEULABOH
27.640.486.928
074
TAPAKTUAN
089
LHOKSEUMAWE
105
KUTACANE
5.738.865.356
122
TAKENGON
5.235.184.146
175
ACEH (KHUSUS)
5.109.408.069
KANWIL ACEH
45.983.574.575
6.167.159.226
21.322.128.082
126.166.065.563
004
MEDANI
53.283.384.996
005
PEMATANG SIANTAR
19.946.843.911
006
PADANG SIDEMPUAN
9.222.185.130
007
GUNUNG SITOLI
3.610.995.364
075
RANTAU PRAPAT
6.991.423.802
076
TANJUNG BALAI ASAHAN
9.719.138.707
106
SIBOLGA
119
SIDIKALANG
124
TEBING TINGGI
125
BALIGE
123
MEDAN II
KANWIL MEDAN
11.259.794.562
6.114.954.710
11.454.032.353
6.040.964.662
48.293.615.562
185.937.333.759
010
PADANG
44.794.164.910
011
BUKITTINGGI
20.327.830.310
077
SIJUNJUNG
5.622.470.505
090
SOLOK
6.435.595.055
091
LUBUK SIKAPING
4.958.729.703
142
PAINAN
KANWIL PADANG
4.802.678.067
86.941.468.550
008
PEKANBARU
77.683.164.296
009
TANJUNG PINANG
17.592.781.250
092
RENGAT
120
DUMAI
137
BATAM
KANWIL PEKANBARU
012
JAMBI
013
SUNGAI PENUH
078
MUARA BUNGO
143
KUALA TUNGKAL
8.814.029.788
12.581.237.995
8.434.042.283
125.105.255.612
25.373.899.468
5.611.396.919
4.873.661.901
3.985.707.632
Daftar Neraca - 101 -
Daftar 5
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun 2006 (Unaudited)
SALDO KAS KPPN
PER 30 JUNI 2006
(Dalam Rupiah)
KODE
159
KPPN
BANGKO
KANWIL JAMBI
014
PALEMBANG
070
LUBUK LINGGAU
109
BATURAJA
144
LAHAT
160
SEKAYU
KANWIL PALEMBANG
017
BANDAR LAMPUNG
116
KOTABUMI
126
METRO LAMPUNG
145
LIWA
KANWIL LAMPUNG
016
BENGKULU
121
MANNA
146
CURUP
KANWIL BENGKULU
015
PANGKAL PINANG
107
TANJUNG PANDAN
KANWIL PANGKALPINANG
020
SERANG
127
TANGERANG
161
RANGKASBITUNG
KANWIL SERANG
018
JAKARTA I
019
JAKARTA II
088
JAKARTA III
133
JAKARTA IV
139
JAKARTA V
KANWIL JAKARTA
140
JAKARTA VI (KHUSUS)
021
PURWAKARTA
022
BANDUNG I
023
BOGOR
JUMLAH
5.308.528.511
45.153.194.431
60.696.875.804
5.671.351.822
7.951.344.594
12.494.229.329
6.414.912.918
93.228.714.467
39.258.472.342
9.208.209.247
10.438.332.135
3.280.039.763
62.185.053.487
20.884.446.974
6.167.031.693
6.246.207.522
33.297.686.189
13.058.403.823
5.349.225.004
18.407.628.827
65.637.944.257
47.549.201.476
7.275.500.444
120.462.646.177
228.225.779.470
94.865.271.604
189.536.863.861
197.915.261.094
156.721.497.057
867.264.673.086
18.500.938.634
20.241.933.623
71.808.204.102
70.521.039.046
Daftar Neraca - 102 -
Daftar 5
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun 2006 (Unaudited)
SALDO KAS KPPN
PER 30 JUNI 2006
(Dalam Rupiah)
KODE
KPPN
024
CIREBON
025
TASIKMALAYA
086
KARAWANG
087
SUMEDANG
096
GARUT
128
SUKABUMI
147
KUNINGAN
171
BEKASI
095
BANDUNG II
KANWIL BANDUNG
026
SEMARANG I
027
PURWOREJO
028
SURAKARTA
029
PURWOKERTO
072
PEKALONGAN
097
PATI
115
MAGELANG
118
TEGAL
129
KUDUS
130
CILACAP
134
SEMARANG II
148
KLATEN
162
SRAGEN
163
PURWODADI
164
BANJARNEGARA
KANWIL SEMARANG
030
YOGYAKARTA
149
WONOSARI
WATES
KANWIL YOGYAKARTA
031
SURABAYA I
032
MALANG
033
MADIUN
034
KEDIRI
035
BONDOWOSO
036
PAMEKASAN
073
BOJONEGORO
098
MOJOKERTO
099
PACITAN
JUMLAH
27.198.117.508
23.108.048.306
11.688.753.465
14.700.136.004
15.963.947.326
26.454.840.185
11.704.459.756
24.121.530.519
83.375.744.769
400.886.754.609
63.586.013.333
13.032.503.738
48.907.079.775
27.037.887.668
11.205.106.146
17.749.511.635
29.567.061.939
21.306.144.144
14.400.396.333
8.762.056.240
51.474.832.373
15.167.411.211
9.220.960.018
10.811.859.135
9.731.739.726
351.960.563.414
74.457.260.443
8.145.638.999
7.424.308.523
90.027.207.965
107.106.862.660
130.312.430.753
36.892.306.764
59.301.600.977
14.066.485.966
19.033.305.406
13.183.769.228
22.768.573.538
5.344.920.747
Daftar Neraca - 103 -
Daftar 5
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun 2006 (Unaudited)
SALDO KAS KPPN
PER 30 JUNI 2006
(Dalam Rupiah)
KODE
KPPN
100
BANYUWANGI
131
JEMBER
135
SURABAYA II
150
BLITAR
165
SIDOARJO
166
TUBAN
KANWIL SURABAYA
042
PONTIANAK
079
SINTANG
093
SINGKAWANG
094
KETAPANG
117
PUTUSSIBAU
167
SANGGAU
KANWIL PONTIANAK
043
PALANGKARAYA
044
SAMPIT
080
BUNTOK
102
PANGKALAN BUN
KANWIL PALANGKARAYA
045
BANJARMASIN
081
KOTABARU
110
BARABAI
151
TANJUNG
168
PELAIHARI
KANWIL BANJARMASIN
046
SAMARINDA
047
BALIKPAPAN
048
TARAKAN
152
NUNUKAN
153
TANJUNG REDEP
KANWIL SAMARINDA
037
DENPASAR
132
SINGARAJA
154
AMLAPURA
KANWIL DENPASAR
038
MATARAM
JUMLAH
7.779.072.185
31.365.561.414
75.065.239.465
14.380.921.707
20.920.246.368
6.131.973.118
563.653.270.296
38.617.974.858
8.433.853.794
9.375.261.892
14.090.590.972
4.495.657.760
5.912.794.878
80.926.134.154
18.288.963.626
6.302.445.438
33.781.124.662
6.481.718.807
64.854.252.533
38.083.579.285
6.541.279.765
9.420.068.894
6.514.609.608
4.428.386.884
64.987.924.436
37.644.252.399
26.588.810.504
7.337.614.600
8.910.130.135
3.273.914.839
83.754.722.477
58.989.604.957
13.548.186.249
8.717.909.401
81.255.700.607
33.690.190.452
Daftar Neraca - 104 -
Daftar 5
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun 2006 (Unaudited)
SALDO KAS KPPN
PER 30 JUNI 2006
(Dalam Rupiah)
KODE
KPPN
071
BIMA
101
SUMBAWA BESAR
169
SELONG
KANWIL MATARAM
039
KUPANG
040
ENDE
041
WAINGAPU
111
RUTENG
172
ATAMBUA
174
LARANTUKA
KANWIL KUPANG
054
MAKASSAR
055
WATAMPONE
056
BANTAENG
057
PARE - PARE
058
PALOPO
059
MAJENE
136
MAKASSAR II
155
BENTENG
170
MAKALE
SINJAI
MAMUJU
KANWIL MAKASAR
051
PALU
052
POSO
053
LUWUK
082
TOLI - TOLI
KANWIL PALU
060
KENDARI
103
BAU-BAU
156
KOLAKA
157
RAHA
KANWIL KENDARI
050
GORONTALO
KANWIL GORONTALO
049
MANADO
JUMLAH
7.118.724.268
7.156.016.364
6.759.626.156
54.724.557.240
31.993.995.230
7.496.509.457
6.758.504.079
6.811.158.748
8.356.223.869
4.756.019.856
66.172.411.239
50.944.350.313
14.324.130.493
5.937.276.666
18.879.092.467
8.084.083.231
22.469.103.149
38.760.255.779
2.331.495.364
4.436.697.153
4.098.088.846
3.345.928.616
173.610.502.077
31.528.571.260
4.663.092.703
6.358.956.644
5.487.426.274
48.038.046.881
25.043.374.574
5.688.389.279
5.009.794.029
5.005.215.334
40.746.773.216
20.350.169.392
20.350.169.392
41.980.926.442
Daftar Neraca - 105 -
Daftar 5
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun 2006 (Unaudited)
SALDO KAS KPPN
PER 30 JUNI 2006
(Dalam Rupiah)
KODE
KPPN
083
TAHUNA
158
KOTAMOBAGU
BITUNG
KANWIL MANADO
062
TERNATE
112
TOBELO
KANWIL TERNATE
061
AMBON
084
TUAL
104
SAUMLAKI
173
MASOHI
KANWIL AMBON
063
JAYAPURA
064
BIAK
065
MANOKWARI
066
SORONG
067
FAK - FAK
068
MERAUKE
085
NABIRE
113
WAMENA
138
SERUI
141
TIMIKA
KANWIL JAYAPURA
JUMLAH
JUMLAH
6.610.086.490
5.379.565.783
5.447.410.733
59.417.989.448
12.420.085.685
3.660.412.885
16.080.498.570
35.068.248.601
3.820.541.847
29.455.004.820
4.269.941.634
72.613.736.902
51.682.513.707
11.453.958.359
8.525.843.115
13.409.255.881
4.562.690.024
36.558.227.046
4.996.535.970
4.433.650.762
3.519.544.449
5.737.040.936
144.879.260.249
4.261.591.134.487
Daftar Neraca - 106 -
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun 2006 (Unaudited)
Daftar 6
SALDO REKENING PEMERINTAH LAINNYA DI BANK INDONESIA*
(dalam rupiah)
NO.
NO REKENING
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
513000000
519000102
508000071
508000084
510000149
510000265
519000002
519000003
519000114
519000115
555000904
600000411
13
607000111
Depkeu K / Hasil Minyak Perjanjian Karya Production Sharing
USD1.090.588.215,19
RDI k/penerimaan Pengembalian Luar Negeri dlm valuta JPY 13.438.845.213,52
607000311
RDI k/penerimaan Pengembalian Luar Negeri dlm valuta AUD 6.930.880.,62
49.950.024.923
607000411
RDI k/penerimaan Pengembalian Luar Negeri dlm valuta USD 32.974.375,63
324.138.112.443
607000511
607000990
RDI k/penerimaan Pengembalian Luar Negeri dlm valuta GBP 23.542.921,52
RDI k/penerimaan Pengembalian Luar Negeri dlm valuta SDR 336.224,28
398.980.242.995
4.723.295.497
607000991
RDI k/penerimaan Pengembalian Luar Negeri dlm valuta EUR 96.471.386,01
1.124.843.819.596
607001991
RDI k/penerimaan Pengembalian Pinjaman Luar Negeri (ex.607.000512-NGL)
dalam valuta EUR 19.361.512.,20
225.752.715.255
607002991
RDI k/penerimaan Pengembalian Pinjaman Luar Negeri (ex.607.000513-FRF)
dalam valuta EUR 15.054.064.,86
175.528.439.239
607003991
RDI k/penerimaan Pengembalian Pinjaman Luar Negeri (ex.607.000514-DEM)
dalam valuta EUR 1.238.577,81
14.441.656.249
607004991
RDI k/penerimaan Pengembalian Pinjaman Luar Negeri (ex.607.000515-ATS)
dalam valuta EUR 3.960.418,33
46.177.962.873
607005991
RDI k/penerimaan Pengembalian Pinjaman Luar Negeri (ex.607.000516-BEF)
dalam valuta EUR 141.578,41
1.650.785.855
609017411
Menkeu u/Penampungan Dana Hasil Divestasi Saham BUMN dlm Valas
500000001
Menteri Keuangan Cq.Direktur Jenderal Anggaran utk menampung dana
talangan reksus kosong dan reimbursement dari lender
500000002
Menteri Keuangan Cq. Direktur Anggaran untuk menampung dana Sisa Anggaran
Lebih (SAL)
500000003
Menteri Keuangan Cq. Direktur Anggaran untuk pengelolaan Surat Utang Negara
500000004
Menteri Keuangan Cq. Direktur Anggaran untuk menampung pengembalian
dana talangan dan pencairan aset BPR
502000001
Bendahara Umum Negara untuk Obligasi dalam rangka Rekapitulasi Perbankan
502000002
502000003
Bendahara Umum Negara untuk Obligasi dalam rangka penjaminan
SUB BUN Dana DAK-DR tahun 2002 yang belum disalurkan
510000239
Rekening Khusus Menteri Keuangan karena penjualan saham PT Telkom di pasar
domestik
1.083.320.878
510000242
Reksus Depkeu untuk pembiayaan proyek SPL VIII sector education INP-190ECF
5.544.399.708
510000247
Reksus Depkeu untuk proyek sector health SPL IX INP-20 OECF
3.771.700.817
510000251
Reksus Depkeu untuk proyek sector education and human resources dev. SPL X
INP21 OECF
510000252
510000253
510000266
Reksus Depkeu untuk sector Social Welfare SPL X INP-20 OECF
Reksus Depkeu untuk sector health SPL X INP-20 OECF
SUB BUN (Rp) dlm rangka monetisasi non project type grant aid
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
NAMA REKENING
Rekening Dana Investasi
Rekening Pembangunan Daerah
Penerimaan Pertambangan dan perikanan
Penerimaan Panas Bumi
Subsidi Bunga SEDP 3
Pembiayaan Proyek RDA
Bahan Bakar Kendaraan Bermotor
Dana Hasil Divestasi Sahan-saham BUMN Dalam Rupiah
Iuran Hak Pengusahaan Hutan dan PSDH
Pungutan Pengusahaan dan Hasil Perikanan
Dana Untuk Pembayaran Kewajiban
JUMLAH
1.387.979.553.556
858.574.897.905
98.680.118.291
1.077.306.380.789
992.035.450
9.608.768.719
39.490.833.881
32.048.184
317.456.249
92.496.361.849
10.720.482.154.138
1.121.092.657.633
450.814.922.334
48.181.777.440
21.195.024.948
4.583.809.786.304
16.168.946.303
152.846.605.151
988.032
2.740.339.567
123.092.255
Daftar Neraca - 107 -
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun 2006 (Unaudited)
NO.
39
NO REKENING
Daftar 6
NAMA REKENING
JUMLAH
510000267
Rekening Khusus Depkeu (Rp) untuk monetasi non project type grant aid 2000
510000268
510000269
Rekening Khusus Depkeu (Rp) untuk increase of food (SKR) 2000
Rekening Khusus Depkeu (Rp) untuk increase of food (SKR) 2001
510000270
Rekening khusus Depkeu (Rp) untuk monetisasi non project type grant aid 2001
510000271
Rek. Pinjamanan Luar Negeri untuk menampung sisa saldo SPL XI INP 22 dan
SPL XII INP 23
510000272
Rek. Depkeu untuk penampungan hibah luar negeri dalam rangka bencana alam
nasional di NAD dan Sumut
45
46
47
48
510000274
510000275
510000276
Increase of food production (SKR) 2003
Non project grant aid 2002
Non project grant aid 2003
10.417.282.228
30.537.909.830
7.689.777.680
519000111
BUN Setoran BULOG hasil penjualan beras pinjaman luar negeri dalam rupiah
85.305.612.500
49
50
51
519000116
519999001
Rekening penerimaan Tim Pemberesan BPPN
Penerimaan Fee Penjaminan BPR
5
37.687.739.800
555000150
Departemen Keuangan karena pembayaran hutang pokok dan biaya kredit atas
PKE berbagai proyek
555000213
Departeman Keuangan Rekening Pembiayaan Industri Strategis dan
Pengeluaran Lainnya
555000215
555000216
600500411
600502411
Rekening
Rekening
Rekening
Rekening
602074411
Rek. Depkeu untuk penampungan hibah dari LN dlm rangka Bencana Alam
Nasional dlm USD
2.788.410.239
602075111
Rek. Depkeu untuk penampungan hibah dari LN dlm rangka Bencana Alam
Nasional dlm JPY
-
602076991
Rek. Depkeu untuk penampungan hibah dari LN dlm rangka Bencana Alam
Nasional dlm EUR
-
40
41
42
43
44
52
53
54
55
56
57
58
59
60
Cadangan CAR Bank-bank Pemerintah
Cadangan Anggaran Lain-lain
Giro Kas Negara Dalam Valuta Asing (USD)
Sub BUN dalam Valuta USD
609020411 Menkeu Cq. DJA untuk menampung Pengelolaan SUN dlm USD
JUMLAH
*Data berdasarkan LKPP Tahun 2005 Audited
147.739.547.109
32.656.175.121
37.860.430.292
154.131.029.689
38.836.828.844
27.995.000
2.957.149
410.058.516
36.000.000.000
69.856.901.797
2.751.753.137.833
26.503.223.018.939
Daftar Neraca - 108 -
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun 2006 (Unaudited)
Daftar 7.a
REKENING PEMERINTAH DAN REKENING KHUSUS YANG TELAH DITUTUP*
DAN DALAM PROSES PENUTUPAN
Rekening Pemerintah yang Telah Ditutup
NO
NO REKENING
NAMA BANK
URAIAN REKENING
TANGGAL
PENUTUPAN
SALDO YANG DI
SETORKAN KE KAS
31/05/2006 Rp1.551.681.980,86
24/02/2005
9.971,98
08/06/2006
1 0206-01-000018-30-0
2 126-0099033630
3 132-0004136421
BRI
Bank Mandiri
Bank Mandiri
Rek. Penampungan Cadangan Dana Resiko Kredit TRI
Rek. Subsidi Listrik Tahun 2000
Rek. Subsidi Pupuk Tahun 2003
4 508.000.085
Bank Indonesia
Rek. Menteri Keuangan Untuk Penerimaan Pembayaran
Premi, Denda Keterlambatan Pembayaran Premi dan Denda
Keterlambatan Penyampaian Lap.
09/02/2006
13.019.270.000,00
5
6
7
8
9
Bank Indonesia
Bank Indonesia
Bank BNI
Bank Indonesia
Bank BNI
Rek.
Rek.
Rek.
Rek.
Rek.
14/11/2005
04/05/2005
27/12/2005
14/01/2005
01/03/2005
360.000.000.000,00
10.000.000,85
124.114.277.243,00
4.127.404.233,59
519.000110
519.000105
076.011722990.001
519.000100
022.000604189.009
Trade Maintenance Facility and Exchange Offer
Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN)
Cadangan Subsidi Pupuk PT. Pusri
Dep. Kehutanan karena Penerimaan IHH
Cadangan Subsidi Listrik Tahun Anggaran 2002
Rekening Khusus yang Telah Ditutup
NO
NO REKENING
NAMA BANK
URAIAN REKENING
TANGGAL
PENUTUPAN
1 601.006.111
Bank Indonesia
Reksus Depkeu untuk Proyek : Science and Technology
Manpower Dev. IP.342 OECF
07/10/2005
2 601.009111
Bank Indonesia
Reksus Depkeu untuk Proyek : ASEAM Japan Dev. Fund ADJF
B-2 OECF
07/10/2005
3
Bank Indonesia
Reksus Depkeu untuk Proyek : Bogor Agriculture University
Dev. IP-350 OECF
07/10/2005
4 601.011111
Bank Indonesia
Reksus Depkeu untuk Proyek : Profesional Human Resources
Dev. IP-367 OECF
07/10/2005
5 601.012111
Bank Indonesia
Reksus Depkeu untuk Proyek : Local and Urban Road Dev. IP353 OECF
07/10/2005
6 601.013111
Bank Indonesia
Reksus Depkeu untuk Proyek : Environtmental Studi Center
Dev. IP-385 OECF
07/10/2005
7 601.016111
Bank Indonesia
Reksus Depkeu untuk Proyek : Surabaya Urban Dev. IP-400
OECF
07/10/2005
8 601.017111
Bank Indonesia
Reksus Depkeu untuk Proyek : Agriculture Dev. IP-404 OECF
07/10/2005
9 601.018111
Bank Indonesia
Reksus Depkeu untuk Proyek : Thrid Road Rehabilitation IP409 OECF
07/10/2005
10 601.019111
Bank Indonesia
Reksus Depkeu untuk Proyek : Airport Safety Facilities
Improvement IP-411 OECF
07/10/2005
11 601.020111
Bank Indonesia
Reksus Depkeu untuk Proyek : Human Setll. Improve F/Urban
and Rural Areas IP-416
07/10/2005
12 601.024111
Bank Indonesia
Reksus Depkeu untuk Proyek : The Bogor Agriculture
University Dev. PRJ II, IP-433 OECF
07/10/2005
13 601.025111
Bank Indonesia
Reksus Depkeu untuk Proyek : Dev. Project of the ITB (II), IP434 OECF
07/10/2005
14 601.026111
Bank Indonesia
Reksus Depkeu untuk Proyek : Agriculture Dev. (II), IP-454
OECF
07/10/2005
15 601.028111
Bank Indonesia
Reksus Depkeu untuk Proyek : Human Setll. Improve Project
(II) IP-456 OECF
07/10/2005
16 601.029111
Bank Indonesia
Reksus Depkeu untuk Proyek : Junior Secondary School
Building Construction IP-457 OECF
07/10/2005
17 601.033111
Bank Indonesia
Reksus Depkeu untuk Proyek : Rural Electrification Project III
IP-465 OECF
07/10/2005
18 601.034111
Bank Indonesia
Reksus Depkeu untuk Proyek : Local Road Dev. Project IP486 OECF
07/10/2005
19 601.035111
Bank Indonesia
Reksus Depkeu untuk Proyek : PTSL For Water Resources
Dev. IP-476 OECF
07/10/2005
20 601.036111
Bank Indonesia
Reksus Depkeu untuk Proyek : Intergrated Holticulture Dev.
IP-477 OECF
07/10/2005
21 601.040111
Bank Indonesia
Reksus Depkeu untuk Proyek : Rural Areas Infrastructure
Dev. Project II IP-500 OECF
07/10/2005
22 601.043111
Bank Indonesia
Reksus Depkeu untuk Proyek : Syiah Kuala University Dev. IP418 OECF
07/10/2005
Daftar Neraca -109 -
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun 2006 (Unaudited)
Daftar 7.a
23 601.044111
Bank Indonesia
Reksus Depkeu untuk Proyek : Small Scale I'try and
Pop'n'abatemen Equipment AJFD/B3
07/10/2005
24 601.186411
Bank Indonesia
Reksus Depkeu untuk Proyek : Housing Guaranty Loan (HGL)
497 HGL-022 Usaid Trance IV
07/10/2005
25 600.001111
Bank Indonesia
Rek. Valas (JPY) Pemerintah Dlm Rangka Exim Japan TSL7 To
Indonesia
07/10/2005
26 600.001411
Bank Indonesia
Rek. Valas (USD) Pemerintah Dlm Rangka Exim Japan TSL7
To Indonesia
07/10/2005
27 600.002411
Bank Indonesia
Sub Bendahara Umum Negara Dlm USD untuk Menampung
Setoran Pihak III
07/10/2005
28 0341-01-000158.30.4
BRI
Rek Penampungan Setoran GKSI
16/08/2005
Rekening Pemerintah dalam Proses Penutupan
NO
NO REKENING
NAMA BANK
URAIAN REKENING
1 519.000111
Bank Indonesia
Rek. BUN Setoran Bulog Hasil Penjualan Beras dalam Rupiah
2 508.000014
Bank Indonesia
Rek. BUN Rekening Iuran HPH dan IHH
3 508.000082
Bank Indonesia
Rek. Departeman Kehutanan c.q. Sekjen Dept. Kehutanan
untuk 15 % IHH Dana Pembangunan Kehutanan Daerah
4 519.000001
Bank Indonesia
Menteri Keuangan Pemberian Fasilitas Kredit Kendaraan
Bermotor Perorangan untuk Pejabat Eselon I sd IV
519.999001
Bank Indonesia
Penerimaan Fee Penjaminan BPR
5 555.000150
Bank Indonesia
Departemen Keuangan karena Pembayaran Utang Pokok,
Bunga dan Biaya Kredit atas FKE Berbagai Proyek
6 555.000213
Bank Indonesia
Departemen Keuangan Rekening Pembiayaan Industri
Strategis dan Pengeluaran Lainnya
7 555.000215
8 555.000216
9 0019957719
Bank Indonesia
Bank Indonesia
Bank BNI
Rekening Cadangan CAR Bank-bank Pemerintah
Rekening Cadangan Anggaran Lain-lain
Rek. Cadangan Dana Subsidi BBM Tahun 2000
10 0329-01-001285-30-4
BRI
11 119-00-0009311-0
Bank Mandiri
*Data berdasarkan LKPP Tahun 2005 Audited
Rek. Cadangan Dana Subsidi BBM Tahun 2000
Rek. Cadangan Dana Subsidi BBM Tahun 2000
Daftar Neraca -110 -
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun 2006 (Unaudited)
Daftar 7.b
Daftar Hasil Konfirmasi*
Rekening Pemerintah pada Kementerian Negara/Lembaga
(Temuan BPK LKPP Tahun 2004)
per 16 Juni 2006
NO
BA
1
Depag
2
BNI
NAMA REKENING
259000690790016
Menteri Agama RI c.q Dirjen Biuh Penampun
9529081
Badan Pengelola Dana Abadi Umat (BPDAU)
RUPIAH
Milik Pemerintah
Dilaporkan dlm LK
Ya/Tidak
Sudah/Belum
KETERANGAN
Data Pendukung
Surat/Berita Acara
656.033.219.000
Ya
Aktif saldo Rp126.950.368,89
Surat tanggal 14-06-2006
510.000.000
Ya
Sudah ditutup
no.SJ/B.II/2/PS.00/1354/2006
3
9606670
Badan Pengelola Dana Abadi Umat (BPDAU)
15.000.000
Ya
Sudah ditutup
4
9606319
Badan Pengelola Dana Abadi Umat (BPDAU)
500.000.000
Ya
Sudah ditutup
5
9588059
Badan Pengelola Dana Abadi Umat (BPDAU)
500.000.000
Ya
Sudah ditutup
6
9587838
Badan Pengelola Dana Abadi Umat (BPDAU)
500.000.000
Ya
Sudah ditutup
7
9477712
Badan Pengelola Dana Abadi Umat (BPDAU)
2.000.000.000
Ya
Sudah ditutup
8
9477701
Badan Pengelola Dana Abadi Umat (BPDAU)
11.885.000.000
Ya
Sudah ditutup
9
9467169
Badan Pengelola Dana Abadi Umat (BPDAU)
500.000.000
Ya
Sudah ditutup
10
9495889
Badan Pengelola Dana Abadi Umat (BPDAU)
500.000.000
Ya
Sudah ditutup
11
9550115
Badan Pengelola Dana Abadi Umat (BPDAU)
161.500.000
Ya
Sudah ditutup
12
9550647
Badan Pengelola Dana Abadi Umat (BPDAU)
37.000.000.000
Ya
Sudah ditutup
13
9550126
Badan Pengelola Dana Abadi Umat (BPDAU)
1.000.000.000
Ya
Sudah ditutup
14
9587792
Badan Pengelola Wisma Haji (Penampungan
3.011.720.548
Ya
Aktif saldo Rp3.204.489.875,00
15
9550557
Dana Cad. BPIH a.n. Menag C.Q Ditjen BPIH
6.000.000
Ya
Diblokir saldo US$6.142.909,04
16
9550546
Dana Cad. BPIH a.n. Menag C.Q Ditjen BPIH
9.000.000
Ya
Diblokir saldo US$9.214.363,58
17
9467374
Dana Cad. BPIH a.n. Menag C.Q Ditjen BPIH
20.000.000
Ya
Sudah ditutup
18
9467363
Dana Cad. BPIH a.n. Menag C.Q Ditjen BPIH
11.000.000
Ya
Diblokir saldo US$11.273.910,12
19
9529092
Dana Cad.BPIH a.n Menag
10.000.000
Ya
Diblokir saldo US$10.248.789,14
20
9467330
Dana Kesejahteraan dan penunjang OPR
5.000.000.000
Ya
Diblokir saldo Rp5.315.419.564,00
21
9550148
Dana Pengelolaan Badan Pengelola DAU
886.560.496
Ya
Sudah ditutup
22
9550137
Dana Pengelolaan Badan Pengelola DAU
5.000.000.000
Ya
Sudah ditutup
23
9450326
Lembaga Pengembangan Tilawatil Qur'an
50.195.342
Ya
Sudah ditutup
24
9450315
Lembaga Pengembangan Tilawatil Qur'an
180.000.000
Ya
Sudah ditutup
25
9450304
Lembaga Pengembangan Tilawatil Qur'an
60.000.000
Ya
Sudah ditutup
26
9606591
Menteri Agama RI Ditjen BPIH
19.620.000.000
Ya
Diblokir saldo Rp20.857.706.373,00
27
9614354
Menteri Agama RI Ditjen BPIH
4.500.000.000
Ya
Aktif saldo Rp4.783.877.604,00
28
9615030
Menteri Agama RI Ditjen BPIH
550.000.000
Ya
Sudah ditutup
29
9451579
PKPPS Departemen Agama
30
9153684
Ditjen Bimas Islam & Penyelenggaraan
31
9151042
Dana Pengelolaan Ditjen Bimas Islam
32
9143315
Badan pengelola Wisma Haji Jl. A
2.500.000
Tidak
Rekening deposito tidak berkaitan dengan Ditjen
Kelembagaan Agama Islam
33
9141771
Badan pengelola asrama Haji Pondo
34
9140799
Menteri Agama QQ BPIH Biasa/Khusus
35
9139228
Badan pengelola dana Abadi Umat
36
9149963
Badan Pengelola Wisma Haji (Penam
37
13620533
Dana Operasional
38
9151111
Dana Penampungan/Persiapan BPIH
257.025.451
Ya
Diblokir saldo Rp 379.464.702,00
2.635.939.928
Ya
Aktif saldo Rp2.466.303.002,00
240.809.773
Ya
Diblokir saldo Rp 159.935.612,00
93.196.416
Ya
Aktif saldo Rp18.063.992,00
143.201.765
Ya
Aktif saldo Rp339.463.673,00
3.111.549.305
Ya
Aktif saldo Rp51.611.960.171,00
367.383.838
Ya
Diblokir saldo Rp145.263.910,00
846.995.689
Ya
Sudah ditutup
15.838.898.977
Ya
Sudah ditutup
Daftar Neraca -111 -
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun 2006 (Unaudited)
NO
BA
BNI
Daftar 7.b
NAMA REKENING
RUPIAH
Milik Pemerintah
Dilaporkan dlm LK
Ya/Tidak
Sudah/Belum
KETERANGAN
39
9151053
Dana Pengelolaan Badan Pengelola
991.969.647
Ya
40
9154688
Daan Penundaan BPIH Th 2005 Depag
245.304.410
Ya
Aktif saldo Rp250.912.438,00
41
9141782
Lembaga Pengemb Tilawatil Quran
168.068.077
Ya
Dana bantuan dari DIPA Ditjen Kelemb Agm Islam
42
9140915
Menteri Agama RI Ditjen BPIH
3.292.626.420
Ya
Aktif saldo Rp20.798.211.305,00
43
9140880
Menteri Agama RI Ditjen BPIH
10.307.637.996
Ya
Diblokir saldo Rp34.731.629.007,00
Aktif saldo Rp29.320,00
Data Pendukung
Surat/Berita Acara
Diblokir saldo Rp870.211.466,00
saldo 1-6-06 Rp2.260.542.709,00
44
9140904
Menteri Agama RI Ditjen BPIH
21.468.929
Ya
45
9140926
Menteri Agama RI Ditjen BPIH
7.234.787.569
Ya
Aktif saldo Rp67.654,00
46
9140948
Menteri Agama RI Ditjen BPIH
120.392.673
Ya
Aktif saldo Rp1.456.215,19
47
9144738
Sekretariat Ditjen BinBaga Islam
457.279.513
Tidak
48
9149168
Wisma Haji Tugu Bogor
60.019.279
Ya
Aktif saldo Rp60.701.690
49
9151858
Proy. Pen Mutu Supv ev & Pengw Madrasah & Sek
26.288.399
Ya
Saldo 1-6-06 Rp11.848,00
50
9151814
Proy. Pengemb Sarana Pddk Pd Mad & Sek
85.310.116
Ya
Saldo Rp272.566,00
51
9151870
Proy. PKK Mad & Pai Pd SU Tk. Men
15.120.541
Ya
Saldo Rp158.441,00
52
9145108
Proyek Renovasi Wisma Haji Ciloto
193.709.550
Ya
Aktif saldo Rp198.138.043,00
Angsuran perumahan pegawai Ditjen Binbaga Islam
saldo 1-6-06 Rp583.505.455,00
Jumlah
1
Dephan
796.776.679.647
13174440
Pekas Kosek Hanudnas
30.000.000
Tidak
Belum
Surat tanggal 13-06-2006
2
13174439
Pekas Kosek Hanudnas
50.000.000
Tidak
Belum
np.B/924/VI/2006/Pusku
3
13174428
Pekas Kosek Hanudnas
100.000.000
Tidak
Belum
4
13174519
Pekas Kosek Hanudnas
10.039.064
Tidak
Belum
5
13174462
Pekas Kosek Hanudnas
50.000.000
Tidak
Belum
6
13174451
Pekas Kosek Hanudnas
40.000.000
Tidak
Belum
7
13033408
Pekas Kosek Hanudnas
50.000.000
Tidak
Belum
8
13304539
Pekas Kosek Hanudnas
10.000.000
Tidak
Belum
9
13023944
Pekas Kosek Hanudnas
50.000.000
Tidak
Belum
10
13023933
Pekas Kosek Hanudnas
20.000.000
Tidak
Belum
11
13023922
Pekas Kosek Hanudnas
100.000.000
Tidak
Belum
12
8936020
Dislitbang TNI AD
167.811.118
Tidak
Belum
13
8927027
Dislitbang TNI AD
31.512.082
Tidak
Belum
14
10745146
Bendaharawan Bilurgri
1.649.477.232
Ya
Sudah
Telah diajukan untuk pembukaan L/C
15
10745135
Bendaharawan Bilurgri
1.933.967.707
Ya
Sudah
Telah diajukan untuk pembukaan L/C
16
10742611
Bialugri DepHan
Tidak
Belum
17
10745055
Bialugri DepHan
42.532.041
Tidak
Belum
18
10743159
Kapusku DepHan
39.057.514
Tidak
Belum
19
10743160
Kapusku DepHan
127.719.252
Tidak
Belum
20
10744867
YKPP Dephan
246.449.342
Tidak
Belum
21
11785134
Pekas Kosek Hanudnas
1.426.955.698
Tidak
Belum
22
11785101
Pekas Kosek Hanudnas
1.007.459.030
Tidak
Belum
23
11785305
Pekas Kosek Hanudnas
60.869.875
Tidak
Belum
24
11785350
Pekas Kosek Hanudnas
127.796.940
Tidak
Belum
Rp1.649.474.778,00 saldo Rp2.454,00
Rp1.442.240.370,00 saldo Rp491.727.337,00
343.842.520
Daftar Neraca -112 -
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun 2006 (Unaudited)
NO
BA
BNI
Daftar 7.b
NAMA REKENING
25
11785361
Pekas Kosek Hanudnas
26
11785666
Dana Rutin TNI AL/Kadiskual
27
11785677
Pekas Pukus AU
28
11794013
Pekas Pusat Disku AU
29
11794137
Pekas Pusat Diskuau (Aftur)
30
11794159
31
32
RUPIAH
Milik Pemerintah
Dilaporkan dlm LK
Ya/Tidak
Sudah/Belum
365.179.178
Tidak
Belum
2.247.848.846
Tidak
Belum
56.313.957.429
Tidak
Belum
1.240.812.714
Tidak
Belum
53.560.646
Tidak
Belum
Pekas Pusat Diskuau (Banpres)
207.533.739
Tidak
Belum
11794160
Pekas Pusat Diskuau (Banpres)
1.013.537.491
Tidak
Belum
12956778
Oditurat Militer Tinggi II
107.447.478
Tidak
Belum
33
568585
Bagku Roum Setjen Dephan
32.002.656.000
Tidak
Belum
34
569259
Pekas Gabpus 3 Na 3 01 03
5.624.938.738
Tidak
Belum
35
8933937
A. Tanjung/Aslog Kopasus
14.626.754
Tidak
Belum
36
11794364
Kadiskual (KPR Tabplin
217.077.126
Tidak
Belum
Tidak
Belum
Jumlah
1
Polri
13457270
Bend. BP TWP Polri Kapusku
2
13254349
Bend. BP TWP Polri Kapusku
3
8926318
4
KETERANGAN
Data Pendukung
Surat/Berita Acara
107.124.665.554
7.500.000.000
Tabungan Wajib Perumahan untuk anggota POLRI,
Surat tanggal 15-06-2006
akan dimasukkan CALK 2005
no.B/309/VI/2006/Pusku
33.000.000.000
Tidak
Belum
Tabungan Wajib Perumahan untuk anggota POLRI,
Delog Kapolri/Djuharnus W Drs.
308.762.998
Tidak
Belum
Tabungan Wajib Perumahan untuk anggota POLRI,
8926307
Delog Kapolri/Djuharnus W Drs.
1.556.764.515
Tidak
Belum
Rekening pembinaan sepakbola, akan dimasukkan
5
8926294
Delog Kapolri/Djuharnus W Drs.
432.892.326
Tidak
Belum
Dana bantuan pembangunan lapangan tenis, ditutup
6
8937400
Bendahara Satuan Kerja S Delog Po
398.894.205
Ya
Belum
Dana titipan unt tagihan jasa angkutan kaporlap,
7
11781548
Direktorat Lalu Lintas
131.023.230
Ya
Belum
Dana titipan unt perjalanan dinas ke NAD, Maluku,
8
12949830
Bend BP TWP Polri Kapusku
407.106.731
Tidak
Belum
Dana bantuan pembinaan teknis dari Pemda se
akan dimasukkan CALK 2005
akan dimasukkan CALK 2005
CALK 2005
tgl 15 Juli 2005
ditutup tgl 22\02\2005
Poso, ditutup tgl2\8\2005
Indonesia, ditutup tgl 5\3\2006
Jumlah
1
Dephut
43.735.444.005
1000690033102
Sekjen Dept. Kehutanan QQ Simp. Wajib Peme
5.000.000.000
Ya
Belum
Ditutup tgl.4\1\2005 saldo Rp4.975.000.000,00
Surat tanggal 12-06-2006
2
259001180308600
Menteri Kehutanan QQ PT. Rimba Argamas
1.079.836.000
Ya
Belum
Ditutup tgl.8\6\2006 saldo Rp1.079.836.000,00
no.S-358/X/RK-3/2006
3
259001180308601
Menteri Kehutanan QQ PT. Rimba Argamas
931.082.000
Ya
Belum
Ditutup tgl.8\6\2006 saldo Rp931.082.000,00
4
259000690033032
Menkehut Reboisasi
874.361.297
Ya
Belum
Ditutup tgl.24\3\2006 saldo Rp1.093.458,00
5
259000690033031
Menkehut Reboisasi
472.081.500
Ya
Belum
Ditutup tgl.24\3\2006 saldo Rp4.632.642.412,00
6
259000690033030
Menkehut Reboisasi
99.234.108
Ya
Belum
Ditutup tgl.24\3\2006 saldo Rp0,00
7
259000690033029
Menkehut Reboisasi
1.227.840.354
Ya
Belum
Ditutup tgl.24\3\2006 saldo Rp2.814.085.368,00
8
259000690033027
Menkehut Reboisasi
18.147.660
Ya
Belum
Ditutup tgl.24\3\2006 saldo Rp0,00
9
259000690033026
Menkehut Reboisasi
8.614.470
Ya
Belum
Ditutup tgl.24\3\2006 saldo Rp0,00
10
259000690033025
Menkehut Reboisasi
2.186.340.438
Ya
Belum
Ditutup tgl.24\3\2006 saldo Rp2.749.198,00
11
259000690033024
Menkehut Reboisasi
40.450.235
Ya
Belum
Ditutup tgl.24\3\2006 saldo Rp0,00
12
259000690033023
Menkehut Reboisasi
38.083.460
Ya
Belum
Ditutup tgl.24\3\2006 saldo Rp0,00
Daftar Neraca -113 -
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun 2006 (Unaudited)
NO
BA
BNI
Daftar 7.b
NAMA REKENING
RUPIAH
Milik Pemerintah
Dilaporkan dlm LK
Ya/Tidak
Sudah/Belum
KETERANGAN
Data Pendukung
Surat/Berita Acara
13
259000690033022
Menkehut Reboisasi
317.839.258
Ya
Belum
Ditutup tgl.24\3\2006 saldo Rp328.393.000,00
14
259000690033021
Menkehut Reboisasi
8.347.960
Ya
Belum
Ditutup tgl.13\1\2005 saldo Rp8.307.960,00
15
001000690033010
Sekjen Dep. Kehutanan q.q Simp. Wajib Peme
709.081.385
Ya
Belum
Ditutup tgl.04\1\2005 saldo Rp709.227.875,00
Ya
Sudah
Untuk th 2004 masuk neraca / kas bendahara
Surat tanggal 6-10-2005
pengeluaran
no.1059/KU/X/2005/20/E
Jumlah
1
Dep LN
60000018639001
Ditjen Multilateral Ekubang Deplu
13.011.340.125
350.213.907
2
60000020288001
Dana Sosial Deplu
1.181.050.599
Tidak
Belum
tidak masuk neraca karena bukan anggaran APBN
3
60000494495001
Panja Pemili Luar Negeri Tahun 2004
1.081.782.796
Ya
Sudah
Untuk th 2004 masuk neraca / kas bendahara
4
60000627763001
Biro TUP Deplu
5.899.011.900
Ya
Sudah
masuk neraca / aset lancar kas di bendahara
5
60000690732015
Deplu RI
505.020.890
Ya
Sudah
masuk neraca / aset lancar kas di bendahara
6
60000690732013
Deplu RI
41.256.000
Ya
Sudah
masuk neraca / aset lancar kas di bendahara
7
60000028032001
Proy. Penkt. Kerjasama multilateral Ekuban
81.437.600
Ya
Sudah
masuk neraca / aset lancar kas di bendahara
pengeluaran
pengeluaran
pengeluaran
pengeluaran
pengeluaran
Jumlah
1
MA
9.139.773.692
9587293
Dana Kesejahteraan MA RI c.q Bagir Manan
1.000.000.000
Tidak
Tidak
rekening aktif bukan milik pemerintah berupa
Berita Acara tgl 16-06-2006
2
9587260
Dana Kesejahteraan MA RI c.q Bagir Manan
1.000.000.000
Tidak
Tidak
sumbangan/iuran dari para anggota/ pegawai MA,
no.10/PB.8/2006
3
9587237
Dana Kesejahteraan MA RI c.q Bagir Manan
1.000.000.000
Tidak
Tidak
penampungan dana penyelesaian perkara akan
4
9587226
Dana Kesejahteraan MA RI c.q Bagir Manan
1.000.000.000
Tidak
Tidak
dimasukkan dalam CALK
5
9587180
Dana Kesejahteraan MA RI c.q Bagir Manan
190.000.000
Tidak
Tidak
6
9588355
Dana Kesejahteraan MA RI c.q Bagir Manan
40.000.000
Tidak
Tidak
7
9488351
Dana Pembangunan Masjid MA RI c.q Bagi
1.000.000.000
Tidak
Tidak
8
9488340
Dana Pembangunan Masjid MA RI c.q Bagi
1.000.000.000
Tidak
Tidak
9
9151950
Dana Kesejahteraan MA RI CQ Bagir
148.743.712
Tidak
Tidak
10
9151994
Dana Kesejahteraan MA RI CQ Bagir
177.738.018
Tidak
Tidak
11
9152750
Dana Pembangunan Mesjid MA RI C
176.439.474
Tidak
Tidak
Ya
Belum
Jumlah
1
Depsos
20120007
Departemen Sosial
6.732.921.204
251.646.787
Sudah ditutup & disetor ke BUN rek no:502.000000
Surat tanggal 6-06-2006
Rp60.513.272,- tgl.24-02-2006
no.308/SJ/KEU/VI/2006
2
13189729
Menteri Sosial RI
3.500.000.000
Ya
Belum
Dipindah ke Rek Bukopin tgl.23-08-2005 rek
3
10550860
Menteri Sosial RI
5.216.199.474
Ya
Belum
Rekening Dana Usaha Kesejahteraan Sosial
no.101.8156.012
Jumlah
1
2
DepPar
8.967.846.261
22000060068101
Pariwisata DirjenQQ BPU Tambora P IND
5.000.000
tidak ada rekening tersebut di BNI, disarankan
Berita Acara tgl 16-06-2006
12972858
Direktorat Jenderal Pariwisata
5.000.000
ditutup dan disetor ke rekening kas negara
no.11/PB.8/2006
Jumlah
10.000.000
Daftar Neraca -114 -
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun 2006 (Unaudited)
NO
BA
1
ESDM
BNI
Daftar 7.b
NAMA REKENING
RUPIAH
Milik Pemerintah
Dilaporkan dlm LK
Ya/Tidak
Sudah/Belum
KETERANGAN
Data Pendukung
Surat/Berita Acara
089000693099004
Bdn Pel Keg Ush Hulu Migas
63.579.315.530
1 s/d 3 adalah rekening BP Migas per 31\12\2004.
Surat tanggal 16-06-2006
2
089000693099003
Bdn Pel Keg Ush Hulu Migas
31.185.012
Neraca 2004 telah disampaikan dengan surat
no.928/BPD0000/2006-SO
3
089000693099001
Bdn Pel Keg Ush Hulu Migas
13.066.975.789
tanggal 28\02\2005 No.102/BPD000/2005-SO
Jumlah
1
Deptan
2
76.677.476.331
001000500254002
Dep. Pertanian Balai Riset Perik Laut
17.694.478
2654699
Balai Penelitian Tanaman Padi
18.466.978
Rekening PAATP dengan mitra, tidak aktif lagi bulan
Surat tanggal 13-06-2006
Juni 2005
No.451/LB.150/J.2.1/02.06
3
2653980
Balai Penelitian Tanaman Padi
16.342.965
Rekening untuk uji laboratorium, sumber:perorangan,
4
2653991
Balai Penelitian Tanaman Padi
58.017.010
Rekening kerjasama dgn lembaga internasional
instansi dan swasta
untuk kegiatan penelitian
Jumlah
1
Depkeh
110.521.431
70001721811005
Pengadilan Negeri Jakrta Pusat
2
4462246
Panitia Kerja Tetap Nasional POSPPengadilan Nege
2.808.278.619
194.769.680
Tidak
Belum
Dibawah MA
3
4462257
Panitia Kerja Tetap Nasional POSPPengadilan Nege
192.483.877
Tidak
Belum
Tidak
Belum
Ya
Sudah
Surat tanggal 19-06-2006
no.W7.Db.A.2466/2006
4
4462235
Panitia Kerja Tetap Nasional POSPPengadilan Nege
79.118.561
5
9151575
Panitera/Sekretaris Pengadilan
46.229.486
6
11779481
Ditjen ADM Hukum Umum Depkeh Dan
7
4462224
2.190.327.647
Panitia Kerja Tetap Nasional POSPPengadilan Nege
43.097.260
Dibawah MA
Tidak
Uang pihak ke3 untuk permohonan jasa hukum,
Surat tanggal 13-06-2006
disetor Rp2.100.400.024,00
no.A3.KU.07.0/217
Belum
Surat tanggal 19-06-2006
no.W7.Db.A.2466/2006
Jumlah
1
Dephub
2
070009911402001
Badan Diklat Perhubungan
279.988.750
Ya
Belum
Disetor tgl. 04-01-2005 sebesar Rp 279.988.750,-
089000500018001
Bend Penerima Jasa Kenavigasian
120.696.840
Ya
Belum
Disetor tgl. 04-01-2005 sebesar Rp 120.615.670,-
Jumlah
1
Bappenas
2
Diknas
Bukti setor terlampir
400.685.590
60000500107088
Proyek-proyek Bappenas
532.709.154
60000500107085
Proyek-proyek Bappenas
4.563.240
Jumlah
1
5.554.305.130
Rekening tidak aktif sejak th 2005
Surat tanggal 14-06-2006
Rek. aktif untuk menampung dana dari UNDP dan IDB
no.3646/B.05/06/2006
537.272.394
4478290
Bagpro Pengemb. Pendidikan Prof & K
746.007.231
Telah ditutup awal tahun 2005
Surat tanggal 15-06-2006
2
9153651
Bagpro peningkatan Mutu penddk Tn
323.379.620
Ex Proyek Departemen Agama
no.25923/A.A3/KU/2006
3
9151916
Bagpro Pengkt Mutu Pddk Tk meneng
212.252.850
Ex Proyek Departemen Agama
4
9438853
Bagpro Pengembangan Si Dikdasmen
250.561.363
Telah ditutup awal tahun 2005
5
568711
Bagpro Pemberdayaan Pend Dasar dan
5.916.878.002
Telah ditutup awal tahun 2005
6
4481837
PP Badan Pembina Olahraga Pelajar
55.837.304
Rekening aktif untuk menampung bantuan untuk
kegiatan Olah Raga
Jumlah
1
Depdagri
9151315
Proyek Pengembangan Kecamatan Pha
7.504.916.370
36.094.971.974
Ya
Belum
rekening aktif untuk pembayaran jasa konsultan
Berita Acara tgl 16-06-2006
Daftar Neraca -115 -
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun 2006 (Unaudited)
NO
BA
BNI
Daftar 7.b
NAMA REKENING
RUPIAH
Milik Pemerintah
Dilaporkan dlm LK
Ya/Tidak
Sudah/Belum
Ya
Belum
KETERANGAN
selama 3 bulan
2
9151326
Proyek Pengembangan Kecamatan Pha
29.086.762.634
3
11778217
Depdagri/ Panitia Gelar Teknologi T
882.399.536
Ya
Belum
4
089000423517001
Ditjen Umum Pemerintahan Depdagri & Otda
273.029.350
Ya
Belum
Jumlah
Data Pendukung
Surat/Berita Acara
no.03/PB.8/2006
rekening aktif untuk pembayaran jasa konsultan
Surat tanggal 05-06-2006
selama 3 bulan
no.900/470/BU/VI/06
Sudah tidak aktif lagi
66.337.163.494
11780395
Proy Dep Kesehatan RI
492.253.096
Ya
Sudah
Akan dimuat dlm LK 2005 & disetor ke rek kas negara
Berita Acara tgl 16-06-2006
2
11780588
Proy Dep Kesehatan RI
71.327.039
Ya
Sudah
Akan dimuat dlm LK 2005 & disetor ke rek kas negara
no.13/PB.8/2006
3
11780805
Proy Dep Kesehatan RI
589.927.686
Ya
Sudah
Akan dimuat dlm LK 2005 & disetor ke rek kas negara
4
11780816
Proy Dep Kesehatan RI
1.279.857.482
Ya
Sudah
Akan dimuat dlm LK 2005 & disetor ke rek kas negara
5
11779129
Proy Dep Kesehatan RI
457.303.798
Ya
Sudah
Akan dimuat dlm LK 2005 & disetor ke rek kas negara
6
22000501292023
Pusdiknakes
302.050.469
Ya
Sudah
Akan dimuat dlm LK 2005 & disetor ke rek kas negara
1
Depkes
Jumlah
1
BATAN
22000501404003
3.192.719.570
31.162.401
Badan Tenaga Nuklir Nasional
Jumlah
Rekening aktif, tidak diketahui pemiliknya, disarankan
Berita Acara tgl 16-06-2006
untuk ditutup
no.04/PB.8/2006
31.162.401
001000690067006
Lembaga Penyaluran Perdagangan
23.204.148
Tidak
Belum
Berita Acara tgl 16-06-2006
2
001000690067002
Lembaga Penyaluran Perdagangan
616.135.185
Tidak
Belum
no.05/PB.8/2006
3
7052973
Balai Pengujian Mutu Barang Ekspo
459.799.477
Ya
Sudah
1
DepDag
Jumlah
1.099.138.810
1
Otorita Batam 9620775
Team Perumahan Karyawan Otorita Batam
350.000.000
Ya
Belum
Rekening penampungan hasil lelang rumah dinas
Berita Acara tgl 16-06-2006
2
8918160
Team Perumahan Karyawan Otorita Batam
357.025.651
Ya
Belum
oleh team yang dibentuk oleh Ketua Otorita Batam,
no.14/PB.8/2006
akan dimasukkan dalam neraca
Jumlah
1
Meneg KLH
8919367
KLH (Program Bank Pohon)
707.025.651
64.492.359
Jumlah
8935957
PST. Training K3. Depnaker
1449546
Bend Khusus Penerima BLKI (Depna
299.551.800
3
1179596
Dir PGWSN Norma Kerja Perempuan
151.865.960
Depnaker
26.518.279
Jumlah
1
179
BPOM
8917348
Tidak
Badan Pengawas Obat&makanan RI
Rekening untuk menampung bantuan dari donatur
Surat tanggal 16-06-2006
akan disalurkan kpd pelaksana Prog Bank Pohon
B-3756/Dep.VI-3/LH/06/2006
telah dikonfirmasikan dan tidak ditemukan
Berita Acara tgl 16-06-2006
Sulit dilacak
no.07/PB.8/2006
64.492.359
2
1
Tidak
477.936.039
1.673.960.426
Jumlah
1.673.960.426
Total
1.149.867.446.484
Ya
Belum
Rekening penampungan PNBP sementara, yg
Surat tanggal 2-06-2006
disetorkan ke Kas Negara per minggu
no.KU.02.02.213.175
Daftar Neraca -116 -
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun 2006 (Unaudited)
NO
BA
BNI
Daftar 7.b
NAMA REKENING
RUPIAH
Milik Pemerintah
Dilaporkan dlm LK
Ya/Tidak
Sudah/Belum
KETERANGAN
Data Pendukung
Surat/Berita Acara
Rekening Pemerintah pada Kementerian Negara/Lembaga
(Temuan BPK LKPP Tahun 2004)
per 16 Juni 2006
NO
BA
1
Proy/Bagpro
BNI
NAMA REKENING
RUPIAH
4486891
Bagpro Pengemb Sistem Informasi
2
4462393
Proyek Pengembangan Unit pengolahan
163.687.987
3
4462360
Proyek Pengembangan Unit pengolahan
24.762.393
4
4462371
Proyek Pengembangan Unit pengolahan
5
4477343
Bagian Proyek Peningkatan Sarana
274.939.054
6
9151756
Bagpro Pemberdayaan kelembagaan P
195.535.745
7
9438831
Bagpro Kecakapan Hidup Berolah
120.072.322
8
9438149
Bagpro Peningkatan Fas Dan
11.432.764
9
9438150
Bagpro Peningkatan Fas Dan
150.193.916
10
9438922
Bagpro PPB Ket Hidup PLB J
11
9438820
Bagpro Publikasi dan Sosialisasi
12
9438842
Proyek PPB Kecakapan Hidup Jakarta
13
11795277
Bagpro Penyls Perselisihan Hub In
14
11780099
Proy. PPPP Wil Terpadu
15
13348942
Bagpro Bant. Sos Korban Tind Kekerasan
60000626830001
Rekg. Kerugian Negara Biro Keuangan
2
070003546869001
Support Of The Develop Of LPRS and Mdgs
3
070003547019001
Pusat Penelitian dan Pengkajian MKRI
97.757.391
4
089000499110001
DIKS Instansi Pengguna DPKKTKI Ditjen Pe
11.417.110
5
13191488
Dirjen Bina Pendagri QQ PT Indopsiko Indo
6
4454326
Pusat Kesegaran Jasmani & Rekreasi
150.295.489
7
8919345
Asdep urusan dampak Keanekaragaman
298.870.445
8
8938562
Sekretariat Global Environment Fa
9
8919389
National Capacity Self Assessment
10
8920677
Otorita Pengembangan Daerah Indus
11
8920521
Kanwil Deap/Evaluasi Hasil Bel
12
8938517
Bendaharawan Pengguna Dik S meneg l
13
9151553
Bend. Rutin Khusus dana Operasional
447.223.525
14
9722154
Penyelenggaraan Pengadaan Pegawai
2.173.165.394
Lain-lain
Dilaporkan dlm LK
Ya/Tidak
Sudah/Belum
KETERANGAN
Data Pendukung
Surat/Berita Acara
16.115.665
37.954.475
150.289.944
3.189.949.732
19.768.799.253
2.181.259.993
32.786.316
2.874.330.910
Jumlah
1
Milik Pemerintah
29.192.110.469
7.228.000
550.936.398
60.000.000
33.130.934
56.944.635
252.825.417
53.624.317
436.403.555
15
11779662
Prasarana Fisik Diklat Peg Dep
25.668.125.620
16
11779673
Prasarana Fisik Diklat Peg Dep
152.818.993
17
568880
Balai Pendidikan dan Pelatihan Ek
165.047.220
18
3904843
Pusat Penelitian dan Pengembangan
32.432.567
19
8065017
Bendaharawan Pembantu Penerima
347.246.502
Jumlah
30.995.493.512
Total
60.187.603.981
Daftar Neraca -117 -
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun 2006 (Unaudited)
NO
BA
BNI
NAMA REKENING
Daftar 7.b
RUPIAH
Milik Pemerintah
Dilaporkan dlm LK
Ya/Tidak
Sudah/Belum
KETERANGAN
Data Pendukung
Surat/Berita Acara
Rekening Pemerintah pada Kementerian Negara/Lembaga
(Temuan BPK LKPP Tahun 2004)
per 16 Juni 2006
NO
1
2
BA
Depkeu
BNI
22000600054001
NAMA REKENING
Diklat Keuangan Dept. Keuangan Badan
001001111731020 BPPN q.q Set. Pinj. Gol. 5/PX
Milik Pemerintah
Dilaporkan dlm LK
Ya/Tidak
Sudah/Belum
33.333.334
Tidak
Tidak
RUPIAH
77.414.127
KETERANGAN
Data Pendukung
Surat/Berita Acara
Sudah ditutup
Surat tanggal 19-06-2006
Aktif saldo nihil per 13-07-2005
no.S-905/SJ.1/2006
3
9151586
Tim Kerja Bagi Hasil Pajak & Buka
246.714.126
Tidak
Tidak
Dalam proses verifikasi untuk dikembalikan ke UNDP
4
9155570
Bend Rutin Kapus Ditjen Piutang &
105.200.752
Ya
Sudah
Masuk dalam LK 2005, Saldo UYHD 2004 dan
sudah disetorkan pada tanggal 03-01-2005
Sisa UYHD pada kas bendh rutin Rp111.072.000,yaitu saldo UYHD di bank + kas tunai
5
9154779
KP2LN Jakarta IV
972.922.601
Sebagian
Rekening khusus untuk menampung sementara
setoran/transfer yang tidak jelas/tidak teridentifikasi
a. Angsuran yg tidak teridentifikasi Rp476.714.970,Tidak masuk LK
b. Penerimaan angsuran yg belum dapat dipindah
bukukan ke Penyerah Piutang Rp497.386.715,Tidak masuk LK
c. Penerimaan jasa giro Rp2.547.306,Masuk LK 2005
d. Biaya kliring Rp889.000,Tidak masuk LK
e. Pajak jasa giro Rp2.837.390,- (mengurangi saldo)
Masuk LK 2005
6
10559818
Kantor Pelay. Bea Cukai Ja
609.317.244
Ya
Tidak
Dana titipan dari pihak ke-3 yg akan dikembalikan
jika proses administrasi sudah selesai.
Akan dilaporkan dalam CALK
7
10541039
KP2LN Jakarta I
135.146.511
Rekening penampungan sementara dana lelang:
a. Uang jaminan lelang yg belum diambil peserta
lelang Rp 69.128.166,Tidak masuk LK
b. Uang jaminan lelang yg sudah diambil peserta
lelang namun belum dicairkan dalam tersebut
Rp55.000.000,Tidak masuk LK
c. Jasa giro setelah dikurangi pajak Rp1.018.345,Masuk LK 2005
8
10541028
KP2LN Jakarta I
1.290.819.806
Rekening penampungan sementara hasil pengurusan
piutang negara yang pada saat itu belum disetorkan
ke pihak penyerah piutang dan ke kas negara.
a. Setoran/transfer/credit nota yg tidak jelas
Daftar Neraca -118 -
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun 2006 (Unaudited)
NO
BA
BNI
NAMA REKENING
Daftar 7.b
RUPIAH
Milik Pemerintah
Dilaporkan dlm LK
Ya/Tidak
Sudah/Belum
KETERANGAN
Data Pendukung
Surat/Berita Acara
Rp421.801.771,91
Tidak masuk LK
b. Angsuran/credit nota yg masih dikonfirmasi
Rp172.732.395,Masuk LK 2005
c. Kelebihan pembayaran/hasil lelang Rp691.070.733,Tidak masuk LK
d. Jasa giro Rp5.214.906,Masuk LK 2005
9
10541299
KP2LN Jakarta III
627.414.075
Rekening khusus untuk menampung sementara
setoran/transfer yg tidak teridentifikasi
a. Angsuran yg tidak teridentifikasi/tidak jelas
Rp622.897.882,Tidak masuk LK
b. Jasa giro setelah dikurangi pajak dan beban
rekening akumulasi Rp4.516.413,Masuk LK 2005
10
10541277
KP2LN Jakarta III
151.593.256
Rekening penampungan sementara hasil pengurusan
piutang negara berisi hak penyerah piutang dan
pemerintah
a. Penerimaan diakhir bulan yang sudah dibukukan
namun belumdipindahbukukan Rp147.341.264,Masuk LK 2005
b. Angsuran yang tidak teridentifikasi Rp1.354.545,Tidak masuk LK
c. Jasa giro setelah dikurangi pajak dan beban
rekening akumulasi Rp2.897.549,Masuk LK 2005
11
10541288
KP2LN Jakarta III
1.804.845.780
Rekening penampungan sementara lelang
a. Uang jaminan lelang yg belum diambil peserta
lelang Rp 1.033.636.000,Tidak masuk LK
b. Uang jaminan lelang yg sudah diambil peserta
lelang namun belum dicairkan dalam tersebut
Rp767.552.000,Tidak masuk LK
c. Jasa giro setelah dikurangi pajak Rp3.000.239,Masuk LK 2005
12
10554978
KP2LN Jakarta V
2.305.956.025
Rekening penampungan sementara lelang
a. Setoran awal pembukaan rekening Rp2.000.000,Tidak masuk LK
b. Hasil penerimaan lelang Rp2.299.040.369,- yang
terdiri dari hasil bersih lelang belum disetor ke
Penjual dan Bea Lelang yg belum disetor ke RKN
Daftar Neraca -119 -
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun 2006 (Unaudited)
NO
BA
BNI
NAMA REKENING
Daftar 7.b
RUPIAH
Milik Pemerintah
Dilaporkan dlm LK
Ya/Tidak
Sudah/Belum
KETERANGAN
Data Pendukung
Surat/Berita Acara
Bea Lelang masuk LK 2005
c. Jasa giro setelah dikurangi pajak dan beban
rekening akumulasi Rp4.915.656,Masuk LK 2005
13
10554989
KP2LN Jakarta V
354.057.628
Rekening khusus penampungan setoran2 ke rekening
piutang yg setelah ditelusuri tidak jelas identitas
penanggung hutang dan penyerah piutangnya,
tidak dapat dipindahbukukan ke pihak2 yg berhak.
a. Setoran/transfer/credit nota yg tidak jelas
Rp353.623.592,Tidak masuk LK
b. Jasa giro setelah dikurangi pajak dan beban
rekening akumulasi Rp434.036,Masuk LK 2005
14
10554967
KP2LN Jakarta V
1.055.356.272
Rekening penampungan sementara hasil pengurusan
piutang negara yang pada saat itu belum disetorkan
ke pihak penyerah piutang dan ke kas negara.
a. Penerimaan angsuran dan biaya administrasi yang
belum disetor Rp1.053.283.124,Tidak masuk LK, biaya adm masuk LK
b. Jasa giro setelah dikurangi pajak dan beban
rekening akumulasi Rp2.073.148,Masuk LK 2005
15
10541095
KP2LN Jkt II (Lelang)
296.741.989
Rekening penampungan sementara hasil pengurusan
piutang negara yang pada saat itu belum disetorkan
ke pihak penyerah piutang dan ke kas negara.
a. Setoran/transfer/credit nota yg tidak jelas
Rp104.506.985,Tidak masuk LK
b. Angsuran yang masih dikonfirmasi Rp79.685.004,Masuk LK 2005
c. Pembayaran angsuran dan hasil lelang yg diterima
pada akhir Desember 2004 telah dipindahbukukan
Januari 2005 Rp112.550.000,Masuk LK 2005
16
10541084
KP2LN Jkt II (Lelang)
100.730.825.584
Rekening penampungan sementara lelang
a. Uang jaminan lelang yg belum diambil peserta
Rp100.000.000.000,Tidak masuk LK
b. Hasil bersih lelang yg belum dicairkan oleh penjual
Rp706.160.000,Tidak masuk LK
c. Jasa giro bulan Desember 2004 dan telah disetor
ke RKN bulan Januari 2005 Rp21.687.947,-
Daftar Neraca -120 -
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun 2006 (Unaudited)
NO
BA
BNI
Daftar 7.b
NAMA REKENING
RUPIAH
Milik Pemerintah
Dilaporkan dlm LK
Ya/Tidak
Sudah/Belum
KETERANGAN
Data Pendukung
Surat/Berita Acara
Masuk LK 2005
d. Saldo buku dari bulan Nov 2004 Rp2.977.637,17
11774041
Tim Amandemen UU No.1
18
3895566
Kantor Pelayanan Piutang dan Lelang
35.178.525
Ya
Sudah
565.762.710
Rekening ditutup per 28-09-2005
Rekening penampungan sementara hasil
pengurusan piutang negara yg pada saat itu
belum disetorkan ke pihak penyerah piutang dan
ke RKN.
Biaya adm PPN dan jasa giro masuk dalam LK2005
Angsuran Piutang dan credit nota yg tidak jelas tidak
masuk dalam LK
19
3904821
Kantor Pelayanan Piutang dan Lelang
1.104.565.921
Rekening penampungan sementara lelang.
Bea Lelang dan Jasa Giro masuk dalam LK 2005.
Uang jaminan lelang dan hasil bersih lelang tidak
dimasukkan dalam LK
20
3904832
Kantor Pelayanan Piutang dan Lelang
191.715.391
Rekening penampungan sementara hasil
pengurusan piutang negara yg pada saat itu
belum disetorkan ke pihak penyerah piutang dan
ke RKN.
Biaya adm PPN dan jasa giro masuk dalam LK2005
Angsuran Piutang dan credit nota yg tidak jelas tidak
masuk dalam LK
21
8065404
Bend. Rutin Kanwil IV DJBC
22
8065379
Bend. Rutin Kanwil IV DJBC
23
8067922
Panitia Lelang T. T Kanwil 4 DJ
18.018.251
Jumlah
Ya
Sudah
Rekening untuk menampung gaji pegawai KPDJBC
20.656.664
Ya
Tidak
Rekening sudah tidak aktif
400.126.250
Tidak
Tidak
Rekening tampungan dari pelaksanaan lelang
113.133.682.822
*Data berdasarkan LKPP Tahun 2005 Audited
Daftar Neraca -121 -
Daftar 7.c
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun 2006 (Unaudited)
DAFTAR HASIL PENATAAN REKENING PEMERINTAH*
NO
NOMOR REKENING
1
2
I. Dana Terkait dengan RDI
1 Lama : 31-01-2028.4
Baru: 0000206-01-00014-30-6
2 Lama : 31-01-2029.7
Baru: 0000206-01-00015-30-2
NAMA REKENING
FUNGSI (TUJUAN) PEMBENTUKAN REKENING
REKENING DIBUKA DAN ATAS DASAR
OTORISASI (DASAR HUKUM)
Atas Nama/ yang
Berwenang Mencairkan
Rekening
Tahun
Pembukaan
Rekening
Saldo Per 31
Desember 2005 (Rp)
3
4
5
6
7
8
Direktur Jenderal
Lembaga Keuangan
1990
1.233.539.249
Direktur Jenderal
1990
2.798.566.602
1994
5.596.287.899
1994
328.589.688.976
Direktur Jenderal
Lembaga Keuangan
1994
9.244.444.135
Direktur Jenderal
1990
Pembiayaan Kegiatan
Redistribusi Ternak
Untuk Menampung penyisihan 20% dari angsuran setoran Tgl. 20 Jan 1990/Men Keu
membiayai kegiatan redistribusi ternak sistem modified S-1291/MK.013/1989 tgl 23 Des '89
Biaya Proyek Pengembangan
Untuk membiayai kebutuhan proyek dan menampung
Angsuran
Tgl. 20 Juni 1990/Men Keu
Bibit Sapi Bali (P3 Bali)
Kredit Proyek Pengembangan dan Pembibitan Sapi Bali
(P3 Bali)
S-498/MK.013/1990 tgl 23 April '90
Lembaga Keuangan
(revolving)
3 Lama : 31-01-2049.5
Baru: 00000206-01-000022-30-9
Pembayaran Fee/Collecting Fee Proyek
Untuk menampung sebagian pengembalian petani (5%)
Proyek
PIR/UPP Perkebunan
PIR/UPP Perkebunan yang akan digunakan membayar
fee konversi
Kep. Menkeu 059/MK.17/1994
Tgl. 12 Maret 1994
Direktur Jenderal
Lembaga Keuangan
dan collecting fee baik kepada Bank Penyalur maupun
kepada
Proyek/PTP sehubungan dengan perubahan fungsi
perbankan
4 Lama : 31-01-2050.2
Baru: 00000206-01-000023-30-5
Penampungan Pengembalian
Untuk menampung Pengembalian kredit Petani
Tgl. 30 Januari 1995/Menkeu
Direktur Jenderal
Pinjaman Petani PIR/UPP Perkebunan
Proyek PIR/UPP Perkebunan
Kep. Menkeu 059/MK.17/1994
Lembaga Keuangan
Tgl. 12 Maret 1994
5 Lama : 31-01-8546.7
Baru: 00000206-01-000032-30-4
Pembiayaan Percepatan Pengembalian
Pinjaman Petani Proyek PIR/UPP
6 Lama : 31-01-8680.0
Baru : 00000206-01-0000034-30-6
Dana Spread Proyek P4K phase II
Bantuan IFAD
Untuk menampung sebagian hasil
Kep. Menkeu 059/MK.17/1994
Tgl. 12 Maret 1994
pengembalian pinjaman petani (3%)
yang akan digunakan untuk membiayai
Kep. Menkeu 510/KMK.13/1998
kegiatan percepatan pengembalian
pinjaman petani baik di tingakt pusat maupun
daerah yang koordinasinya di lakukan Ditjen Perkebunan
Untuk menampung sisa dana pengembalian bunga yang
menjadi hak Pemerintah yang akumulasinya akan
untuk pembiayaan Pembinaan Peningkatan Pendapatan
usaha Tani sesuai dengan Usulan Dep. Pertanian
S-542/MK.013/1990
sejak 12 Mei 1990
684.477.212
Lembaga Keuangan
Daftar Neraca -122 -
Daftar 7.c
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun 2006 (Unaudited)
NO
NOMOR REKENING
NAMA REKENING
1
2
3
7 Lama : 31-01-0002.6
Rekening Induk Dana Lingkungan
FUNGSI (TUJUAN) PEMBENTUKAN REKENING
REKENING DIBUKA DAN ATAS DASAR
OTORISASI (DASAR HUKUM)
4
5
Untuk menampung pengembalian pokok pinjaman,
bunga dan
SK MK No. S-32/KMK.017/2001
Tahun
Pembukaan
Rekening
Saldo Per 31
Desember 2005 (Rp)
6
7
8
Direktur Jenderal
2001
Atas Nama/ yang
Berwenang Mencairkan
Rekening
9.592.306.398
Daftar Neraca -123 -
Daftar 7.c
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun 2006 (Unaudited)
NO
NOMOR REKENING
NAMA REKENING
1
2
3
Baru: 00000206-01-0000002-30-9
Bergulir
FUNGSI (TUJUAN) PEMBENTUKAN REKENING
REKENING DIBUKA DAN ATAS DASAR
OTORISASI (DASAR HUKUM)
4
5
penerimaan lainnya dalam rangka proyek KfW Industrial
tanggal 25 Januari 2001
Atas Nama/ yang
Berwenang Mencairkan
Rekening
Tahun
Pembukaan
Rekening
Saldo Per 31
Desember 2005 (Rp)
6
7
8
Lembaga Keuangan
Efficiency and Polution Control (IEPC)
8 116-9400983-5
9 116-9400984-3
Penampungan Pengembalian Pinjaman
Petani
Untuk Menampung Pengembalian kredit Petani dalam
Rangka
Proyek PIR/UPP Perkebunan
PIR/UPP Perkebunan.
Pembayaran Fee Konversi dan Collecting
Fee
Proyek PIR/UPP Perkebunan
Untuk menampung sebagian pengembalian petani (5%)
Proyek
PIR/UPP Perkebunan yang akan digunakan membayar
dan collecting fee baik kepada Bank Penyalur maupun
kepada
Proyek/PTP sehubungan dengan perubahan fungsi
perbankan dari
Kep. Menkeu 059/MK.17/1994
Tgl. 12 Maret 1994
Surat Menkeu S-508/MK.17/1994
Tgl. 12 April 1994
Kep. Menkeu 059/MK.17/1994
Tgl. 12 Maret 1994
Direktur Jenderal
1994
135.180.593.416
Lembaga Keuangan
Direktur Jenderal
1994
2.013.209.887
Lembaga Keuangan
Surat Menkeu S-508/MK.17/1994
Tgl. 12 April 1994
executing menjadi channnelling bank
10 122-009400790-6
11 122-009400791-4
Penampungan Pengembalian Pinjaman
Petani
Untuk Menampung Pengembalian kredit Petani dalam
Rangka
Proyek PIR/UPP Perkebunan
PIR/UPP Perkebunan.
Pembayaran Fee Konversi dan Collecting
Fee
Untuk menampung sebagian pengembalian petani (5%)
Proyek
Proyek PIR/UPP Perkebunan
PIR/UPP Perkebunan yang akan digunakan membayar
fee konversi
Tgl. 12 Maret 1994
dan collecting fee baik kepada Bank Penyalur maupun
kepada
Surat Menkeu S-508/MK.17/1994
Proyek/PTP sehubungan dengan perubahan fungsi
perbankan dari
Tgl. 12 April 1994
Kep. Menkeu 059/MK.17/1994
Tgl. 12 Maret 1994
Surat Menkeu S-508/MK.17/1994
Tgl. 12 April 1994
Kep. Menkeu 059/MK.17/1994
Direktur Jenderal
1994
302.404.109.176
Lembaga Keuangan
Direktur Jenderal
1994
5.232.030.805
Lembaga Keuangan
executing menjadi channnelling bank
12 1008276-01-ORP
Direktur Jenderal
Lembaga Keuangan
Untuk menampung Penerimaan Pengembalian
Pokok Pinjaman Dana Bergulir
SK MK NO S-401/KMK.017/1995
tanggal 16 Agustus 1995
Direktur Jenderal
Lembaga Keuangan
1996
6.939.628.121
13 301.00276.15
Direktur Jenderal
Lembaga Keuangan
Untuk Nisbah Bagi Hasil atas Dana Pinjaman
dalam rangka KKPA Bagi Hasil
MK No. S-392/KMK.01/1997
tanggal 30 Juli 1997
Direktur Jenderal
Lembaga Keuangan
1998
5.280.324.135
Daftar Neraca -124 -
Daftar 7.c
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun 2006 (Unaudited)
NO
NOMOR REKENING
1
2
14 Lama : 200.01.0027.1
Baru : 10.401-01-00027-7
NAMA REKENING
3
Direktur Jenderal
Lembaga Keuangan
FUNGSI (TUJUAN) PEMBENTUKAN REKENING
4
Untuk menampung Penerimaan Pengembalian
Pokok Pinjaman Dana Bergulir
REKENING DIBUKA DAN ATAS DASAR
OTORISASI (DASAR HUKUM)
5
SK MK NO S-401/KMK.017/1995
tanggal 16 Agustus 1995
Atas Nama/ yang
Berwenang Mencairkan
Rekening
Tahun
Pembukaan
Rekening
6
Direktur Jenderal
Lembaga Keuangan
7
1996
Saldo Per 31
Desember 2005 (Rp)
8
8.784.795.878
Daftar Neraca -125 -
Daftar 7.c
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun 2006 (Unaudited)
NO
NOMOR REKENING
NAMA REKENING
FUNGSI (TUJUAN) PEMBENTUKAN REKENING
REKENING DIBUKA DAN ATAS DASAR
OTORISASI (DASAR HUKUM)
Atas Nama/ yang
Berwenang Mencairkan
Rekening
Tahun
Pembukaan
Rekening
Saldo Per 31
Desember 2005 (Rp)
1
2
3
4
5
6
7
8
15 20.01.9.00003-1
Direktur Jenderal
Lembaga Keuangan
Untuk menampung Penerimaan Pengembalian
Pokok Pinjaman Dana Bergulir
SK MK NO S-401/KMK.017/1995
tanggal 16 Agustus 1995
Direktur Jenderal
Lembaga Keuangan
1996
4.942.556.446
16 10001.06.017300-0
Direktur Jenderal
Lembaga Keuangan
Untuk menampung Penerimaan Pengembalian
Pokok Pinjaman Dana Bergulir
SK MK NO S-401/KMK.017/1995
tanggal 16 Agustus 1995
Direktur Jenderal
Lembaga Keuangan
1996
1.329.415.422
17 00.00917-0
Direktur Jenderal
Lembaga Keuangan
Untuk menampung Penerimaan Pengembalian
Pokok Pinjaman Dana Bergulir
SK MK NO S-401/KMK.017/1995
tanggal 16 Agustus 1995
Direktur Jenderal
Lembaga Keuangan
1996
4.694.909.052
18 Lama : 200-01-06-320-4
Baru : 101-01-06320-5
Direktur Jenderal
Lembaga Keuangan
Untuk menampung Penerimaan Pengembalian
Pokok Pinjaman Dana Bergulir
SK MK NO S-401/KMK.017/1995
tanggal 16 Agustus 1995
Direktur Jenderal
Lembaga Keuangan
1996
17.539.930.646
19 Lama : 1034126521
Baru : 0011146855
Direktur Jenderal
Lembaga Keuangan
Untuk menampung Penerimaan Pengembalian
Pokok Pinjaman Dana Bergulir
SK MK NO S-401/KMK.017/1995
tanggal 16 Agustus 1995
Direktur Jenderal
Lembaga Keuangan
1996
8.090.859.617
20 11539818
001.11.39815 ditutup, digabung
ke rek 0011539818
Direktur Jenderal
Lembaga Keuangan
Untuk menampung Penerimaan Pengembalian
Pokok Pinjaman Dana Bergulir
SK MK NO S-401/KMK.017/1995
tanggal 16 Agustus 1995
Direktur Jenderal
Lembaga Keuangan
1996
736.710.780
21 001-01-020002.8
Direktur Jenderal
Lembaga Keuangan
Untuk menampung Penerimaan Pengembalian
Pokok Pinjaman Dana Bergulir
SK MK No. S-401/KMK.017/1995
Tanggal 16 Agustus 1995
Direktur Jenderal
Lembaga Keuangan
1996
739.664.957
22 21-04405-00-5
Direktur Jenderal
Lembaga Keuangan
Untuk menampung Penerimaan Pengembalian
Pokok Pinjaman Dana Bergulir
SK MK No. S-401/KMK.017/1995
Tanggal 16 Agustus 1995
Direktur Jenderal
Lembaga Keuangan
1996
4.072.368.229
23 Lama : 0000-400.99070.0
Baru : 0000-280-06-42
Direktur Jenderal
Lembaga Keuangan
Untuk menampung Penerimaan Pengembalian
Pokok Pinjaman Dana Bergulir
SK MK No. S-401/KMK.017/1995
Tanggal 16 Agustus 1995
Direktur Jenderal
Lembaga Keuangan
1996
14.507.829.523
24 Lama : '20701
Baru : 0001-280-06-42
Direktur Jenderal
Lembaga Keuangan
Untuk menampung Penerimaan Pengembalian
Pokok Pinjaman Dana Bergulir
SK MK No. S-401/KMK.017/1995
Tanggal 16 Agustus 1995
Direktur Jenderal
Lembaga Keuangan
1996
9.618.626.435
25 1.034-12652-1
Direktur Jenderal
Lembaga Keuangan
Untuk menampung Penerimaan Pengembalian
Pokok Pinjaman Dana Bergulir
SK MK No. S-401/KMK.017/1995
Tanggal 16 Agustus 1995
Direktur Jenderal
Lembaga Keuangan
1996
14.694.387.274
26 510.000.265
Rekening khusus Depkeu untuk
pembiayaan proyek RDA
Untuk menampung pembiayaan Proyek RDA
Surat MK No. S-295/MK.017/1995
Tanggal 20 Juli 1999
Direktur Jenderal
Lembaga Keuangan
1999
9.608.768.719
Jumlah I
914.150.028.988
Daftar Neraca -126 -
Daftar 7.c
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun 2006 (Unaudited)
NO
NOMOR REKENING
1
2
II. Dana Tidak Terkait dengan RDI
NAMA REKENING
FUNGSI (TUJUAN) PEMBENTUKAN REKENING
REKENING DIBUKA DAN ATAS DASAR
OTORISASI (DASAR HUKUM)
Atas Nama/ yang
Berwenang Mencairkan
Rekening
Tahun
Pembukaan
Rekening
Saldo Per 31
Desember 2005 (Rp)
3
4
5
6
7
8
27 0329-01-000510-30-8
Penampungan Pencairan SUP
Untuk Penampungan Pencairan SUP
No. S-80/KMK.01/2000
tanggal 22 Maret 2000
Menteri Keuangan
2000
155.738.696.262
28 0329-01-000310-30-0
Penampungan Recovery KUT
Untuk penampungan Recovery KUT
SK.MK No.s-486/KMK.017/1999
Menteri Keuangan
2000
106.927.421.716
Direktur Jenderal
Lembaga Keuangan
1990
28.102.126
Direktur Jenderal
1990
1.551.147.596
Direktur Jenderal
Lembaga Keuangan
1982
9.442.736.866
Direktur Jenderal
1990
1.587.306.112
1980
5.972.683.543
surat No. S316/MK.06/04 29-3-04
tanggal 13 Oktober 1999
29 Lama : 31-01-2005.7
Baru : 0206-01-000017-30-4
Fee Bagian Pemerintah
Untuk menampung Fee KUD 3% yang menjadi
penerimaan Pemerintah dari Bunga Kredit
Program KUT Padi/Palawija MT 87/88 s/d
MT 89/90
No. S-596/MK.011/1987
Tgl. 21 Mei 1987
No. S-1165/MK.011/1987
Tgl. 12 Oktober 1987
30 31-01-2014.8
Cadangan Dana Risiko
Untuk Menampung Dana Risiko (0,15%) dan
Tgl. 12 Juni 1990 / Men Keu
Fee Bagian Pemerintah (1,15%) dari Bunga
Baru : 0206-01-000018-30-0
Surat Menkeu No.S-594/MK.011/87
Kredit Program KUT-TRI MT 87/88 s/d 89/90
Tgl. 21 Mei 1987
31 31-01-2014.8
Baru : 0206-01-000010-30-2
Dana Kredit Listrik Pedesaan (KLP)
Untuk menampung Angsuran Kredit Listrik
Pedesaan (KLP)
Kep. Menkeu 707/KMK.11/1981
Tgl. 1 Des 1981
32 Lama : 31-01-2005.7
Pengembalian Uang Muka/Ipeda
Untuk menampung dana Pengembalian Proyek
Tgl. 19 Des 1990 / Menkeu
Baru : 0206-01-000006-30-3
dari Pemda TK II dan Pengembalian
Proyek Pengembangan Akuntansi
(P2A) PDK
33 Lama : 31-01-2009.9
Baru : 0206-01-000008-30-5
Rek Dana Pembinaan dan
Pengembangan Koperasi
34 Lama : 31-01-8547-0
Tim Pembenahan Administrasi
36 1008275-01-3 RP
Pembiayaan Proyek Pengembangan dan
Pembinaan Koperasi
Biaya Tim Pembenahan Administrasi Kredit
Program
Baru : 0206-01-000033-30-0
35 0018-01-000036-30-3
Pengembangan Akuntansi (P2A) Dep. PDK
Dana Cadangan KUT TP 1999/2000
Penampungan Kredit GLK
S-615/MK.03/1990 Tgl. 28 Mei 1990
Tgl. 27 Des 1979/Menkeu
Sesuai Surat No. 963/LK.5/97
tanggal 15 Agustus 1997
Lembaga Keuangan
Lembaga Keuangan
Direktur Jenderal
Lembaga Keuangan
SK.MK No.S-351/KMK.017/2000
Bendaharawan Tim
Pembenahan
tanggal 23 Mei 2000
Administrasi Kredit
Program
SK.MK No. S-486/KMK.017/1999
2000
2.089.060.567
Untuk Penampungan Dana Cadangan KUT
TP 1999/2000
Direktur Jenderal
Lembaga Keuangan
2000
5.562.603.085
tanggal 13 Oktober 1999
Untuk menampung angsuran kredit GLK
No.S-285/MK.17/1997
Direktur Jenderal
1995
8.824.936.328
Daftar Neraca -127 -
Daftar 7.c
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun 2006 (Unaudited)
NO
NOMOR REKENING
NAMA REKENING
FUNGSI (TUJUAN) PEMBENTUKAN REKENING
1
2
3
4
Atas Nama/ yang
Berwenang Mencairkan
Rekening
Tahun
Pembukaan
Rekening
Saldo Per 31
Desember 2005 (Rp)
6
Lembaga Keuangan
7
8
Tgl 10 Maret 1995
REKENING DIBUKA DAN ATAS DASAR
OTORISASI (DASAR HUKUM)
5
37 Lama : 0227090101
Rekening Induk KRD Peralatan KUD
Pendanaan kredit peralatan KUD
No.S-75/MK.017/1997
Januari 1995/Menkeu
Direktur Jenderal
Lembaga Keuangan
1997
34.327.908
38 510.000.149
Subsidi Bunga SEDP III
Untuk menampung pembayaran dana subsidi
Sejak Des 1984/Menkeu
Direktur Jenderal
1985
992.035.450
Bunga SEDP III dari APBN
Jumlah II
Jumlah I + II
Surat Menkeu S-1358/MK.011/1984
Lembaga Keuangan
298.751.057.559
1.212.901.086.547
*Data berdasarkan LKPP Tahun 2005 Audited
Daftar Neraca -128 -
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun 2006 (Unaudited)
Daftar 8
KAS DI BENDAHARA PENGELUARAN
PER 30 JUNI 2006
(dalam rupiah)
No
BA
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
001
002
004
005
006
007
008
010
011
012
013
015
018
019
020
022
023
024
025
026
027
029
032
033
034
035
036
040
041
042
043
044
047
048
050
051
052
054
055
056
057
059
060
063
064
065
066
067
Kementerian Negara/Lembaga
Majelis Permusyawaratan Rakyat
Dewan Perwakilan Rakyat
Badan Pemeriksa Keuangan
Mahkamah Agung
Kejaksanaan Agung
Kepresidenan
Wakil Presiden
Departemen Dalam Negeri
Departemen Luar Negeri
Departemen Pertahanan
Departemen Hukum dan HAM
Departemen Keuangan
Departemen Pertanian
Departemen Perindustrian
Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral
Departemen Perhubungan
Departemen Pendidikan Nasional
Departemen Kesehatan
Departemen Agama
Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Departemen Sosial
Departemen Kehutanan
Departemen Kelautan dan Perikanan
Departemen Pekerjaan Umum
Kementerian Koordinator Bidang Politik dan Keamanan
Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat
Departemen Kebudayaan dan Pariwisata
Kementerian Negara Badan Usaha Milik Negara
Kementerian Negara Riset dan Teknologi
Kementerian Negara Lingkungan Hidup
Kementerian Negara Koperasi dan UKM
Kementerian Negara Pemberdayaan Perempuan
Kementerian Negara Pendayagunaan Aparatur Negara
Badan Intelejen Negara
Lembaga Sandi Negara
Dewan Ketahanan Nasional
Badan Pusat Statistik
Kementerian Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/BAPPENAS
Badan Pertanahan Nasional
Perpustakaan Nasional
Departemen Komunikasi dan Informatika
Kepolisian Negara Republik Indonesia
Badan Pengawasan Obat dan Makanan
Lembaga Ketahanan Nasional
Badan Koordinasi Penanaman Modal
Badan Narkotika Nasional
Kementerian Negara Pembangunan Daerah Tertinggal
Jumlah
5.699.999.640
49.207.560.252
24.282.785.031
13.482.505.067
25.667.831.176
54.228.142.306
27.358.807.493
13.607.416.883
924.891.994.539
3.795.127.599.719
18.396.904.954
40.334.855.987
118.868.110.859
26.925.777.716
25.081.377.798
35.635.599.678
330.261.461.344
252.425.260.521
64.112.553.263
54.286.257.231
54.607.207.140
79.172.460.666
48.674.539.697
116.553.421.396
41.042.416
1.092.820.000
7.458.838.400
11.752.531.272
200.000.000
5.612.494.600
15.973.979.186
10.928.210.000
5.464.775.480
4.236.390.450
19.693.633.373
250.000.000
400.000.000
25.719.887.707
674.805.525
50.207.556.761
2.573.177.359
21.930.679.372
73.140.181.844
5.122.311.041
261.379.622
8.324.757.128
1.200.000.000
2.683.509.300
Daftar Neraca -128 -
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun 2006 (Unaudited)
48
49
50
51
56
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
62
63
64
65
66
67
68
69
068
074
075
077
078
079
080
081
082
083
084
085
086
087
088
089
090
091
092
093
094
095
100
Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional
Komisi Nasional Hak Asasi Manusia
Badan Meteorologi dan Geofisika
Mahkamah Konstitusi RI
Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan
Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia
Badan Tenaga Nuklir Nasional
Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi
Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional
Badan Koordinasi Survey dan Pemetaan Nasional
Badan Standardisasi Nasional
Badan Pengawas Tenaga Nuklir
Lembaga Administrasi Negara
Arsip Nasional Republik Indonesia
Badan Kepegawaian Negara
Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan
Departemen Perdagangan
Kementerian Negara Perumahan Rakyat
Kementerian Negara Pemuda dan Olahraga
Komisi Pemberantasan Korupsi
Badan Rehabilitasi dan Rekonstruksi NAD-Nias
Dewan Perwakilan Daerah
Komisi Yudisial
JUMLAH
Daftar 8
39.005.618.158
900.174.252
2.750.409.636
1.450.000.000
375.200.000
8.079.355.437
3.370.727.297
4.821.550.044
6.071.800.000
1.796.083.200
2.000.000.000
1.589.200.000
2.429.062.995
523.772.466
867.833.771
4.323.000.000
53.473.842.464
4.050.000.000
29.828.330.330
2.000.000.000
22.913.106.953
1.200.000.000
500.000.000
6.668.152.458.195
Daftar Neraca -129 -
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun 2006 (Unaudited)
Daftar 9
KAS DI BENDAHARA PENERIMAAN
PER 30 JUNI 2006
(dalam rupiah)
No
BA
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
006
011
015
018
019
022
023
029
056
085
093
Kementerian Negara/Lembaga
Kejaksanaan Agung
Departemen Luar Negeri
Departemen Keuangan
Departemen Pertanian
Departemen Perindustrian
Departemen Perhubungan
Departemen Pendidikan Nasional
Departemen Kehutanan
Badan Pertanahan Nasional
Badan Pengawas Tenaga Nuklir
Komisi Pemberantasan Korupsi
JUMLAH
Jumlah
7.302.430
106.225.006.410
1.307.447.366.736
10.037.387
20.100.000
5.847.684.180
5.279.165.929
14.672.990.504
33.016.388.231
5.393.905
130.178.000
1.472.661.613.712
Daftar Neraca -130 -
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun 2006 (Unaudited)
Daftar 10
DAFTAR PIUTANG PUNGUTAN EKSPOR
PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK (PNBP)
PER 30 JUNI 2006
(dalam rupiah)
NO
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
NAMA PERUSAHAAN
PT. Cahaya Timur Permai
PT. Indomineratama Prayasa
PT. Borneo Indobara
PT. Indotai Internasional
PT. Bara Jaya Utama
PT. Marunda Graha Mineral
PT. Mandiri Intiperkasa
PT. Trubaindo Coal Mining
PT. Indodharma Multi Perkasa
PT. Bahari Cakrawala Sebuku
PT. Adaro Indonesia
PT. Indominco Mandiri
PT. Kideco Jaya Agung
PT. Arutimin Indonesia
PT. Asia Pacifik Coalindo
PT. Batu Kali Welang Ampuh
PT. Bumi Dharma Kencana
PT. Alpha Archipelago Energi
PT. Corsindo Global Trading
PT. Borneo Omega Group
PT. Berkat Banua Indah
PT. Kalimantan Energi Utama
PT. Trinity Artha Nugraha
PT. Wahana Eka Pratama
PT. Dewata Utama
PT. Andalan Tiga Berjaya
PT. Surya Sakti Darma Kencana
PT. TTI Trans Global
PT. Global Inti Trade
PT. Global Inti Trading QQ
CV. United Profit Internasional
PT. Emiretes Trading Agency
PT. Kalimantan Energi Lestari
JUMLAH
JUMLAH
84.244.036,80
1.065.708.139,50
2.651.588.445,60
4.074.003.404,55
4.485.870.466,44
4.959.342.435,69
8.959.231.305,95
9.500.271.664,17
12.726.760.885,06
20.346.655.366,86
43.108.149.783,12
54.842.267.206,59
65.434.864.395,60
81.348.750.131,16
1.233.146.807,64
1.717.687.375,80
2.565.544.183,68
124.834.525,20
654.408.218,88
799.066.464,00
1.098.041.059,20
1.222.358.004,00
345.968.595,68
517.733.707,94
615.403.859,58
1.418.981.397,78
4.816.885.539,37
61.946.866,40
62.241.671,55
691.695.001,70
770.054.938,80
1.245.439.593,65
333.549.145.477,94
Daftar Neraca -131 -
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun 2006 (Unaudited)
NO
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
Daftar 11
PIUTANG BUNGA DAN DENDA PINJAMAN PENDANAAN KUMK-DANA EKS SU-005
PERIODE 1 JANUARI S.D. 30 JUNI 2006
(dalam rupiah)
BUMN PENGELOLA / LKP
JUMLAH
PT PNM (Persero)
PT BRI (Persero) Tbk
PT BNI (Persero) Tbk
PT Bank Bukopin (Persero)
PT BTN (Persero)
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
Perum Pegadaian
BPD Aceh
BPD Sumatera Utara
BPD Sumatera Barat
BPD Bengkulu
BPD Riau
BPD Jambi
BPD Sumatera Selatan
BPD Lampung
BPD DKI Jakarta
BPD Jawa Barat
BPD DIY Yogyakarta
BPD Jawa Tengah
BPD Jawa Timur
BPD Bali
BPD Nusa Tenggara Barat
BPD Nusa Tenggara Timur
BPD Sulawesi Selatan
BPD Sulawesi Tengah
BPD Sulawesi Tenggara
BPD Kalimantan Selatan
BPD Kalimantan Tengah
BPD Kalimantan Barat
BPD Kalimantan Timur
BPD Maluku
BPD Papua
JUMLAH
2.252.025.362
3.497.552.877
1.046.787.432
2.448.287.014
1.399.021.151
2.448.287.014
1.835.377.711
119.929.018
177.473.407
244.828.701
69.977.637
175.104.415
13.990.212
279.804.230
105.139.652
349.755.288
351.288.641
174.877.644
373.869.701
498.690.576
244.828.701
190.575.067
150.396.353
245.310.195
131.038.158
23.512.054
139.917.096
195.721.388
209.853.173
260.321.204
191.774.224
292.258.479
20.137.573.775
Daftar Neraca -132 -
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun 2006 (Unaudited)
Daftar 12
PERSEDIAAN
PER 30 JUNI 2006
(dalam rupiah)
No
BA
Kementerian Negara/Lembaga
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
001
002
004
005
006
007
008
010
011
013
015
018
019
020
022
023
024
025
026
027
029
033
034
035
036
040
041
042
044
047
048
050
051
052
054
055
056
057
059
060
063
064
065
068
074
075
077
Majelis Permusyawaratan Rakyat
Dewan Perwakilan Rakyat
Badan Pemeriksa Keuangan
Mahkamah Agung
Kejaksanaan Agung
Kepresidenan
Wakil Presiden
Departemen Dalam Negeri
Departemen Luar Negeri
Departemen Hukum dan HAM
Departemen Keuangan
Departemen Pertanian
Departemen Perindustrian
Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral
Departemen Perhubungan
Departemen Pendidikan Nasional
Departemen Kesehatan
Departemen Agama
Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Departemen Sosial
Departemen Kehutanan
Departemen Pekerjaan Umum
Kementerian Koordinator Bidang Politik dan Keamanan
Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat
Departemen Kebudayaan dan Pariwisata
Kementerian Negara Badan Usaha Milik Negara
Kementerian Negara Riset dan Teknologi
Kementerian Negara Koperasi dan UKM
Kementerian Negara Pemberdayaan Perempuan
Kementerian Negara Pendayagunaan Aparatur Negara
Badan Intelejen Negara
Lembaga Sandi Negara
Dewan Ketahanan Nasional
Badan Pusat Statistik
Kementerian Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/BAPPENAS
Badan Pertanahan Nasional
Perpustakaan Nasional
Departemen Komunikasi dan Informatika
Kepolisian Negara Republik Indonesia
Badan Pengawasan Obat dan Makanan
Lembaga Ketahanan Nasional
Badan Koordinasi Penanaman Modal
Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional
Komisi Nasional Hak Asasi Manusia
Badan Meteorologi dan Geofisika
Mahkamah Konstitusi RI
56
078
Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan
48
49
50
51
52
079
080
081
082
083
Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia
Badan Tenaga Nuklir Nasional
Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi
Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional
Badan Koordinasi Survey dan Pemetaan Nasional
Jumlah
5.027.843.024
2.288.809.076
2.082.613.887
2.455.500
99.134.240
42.167.673.227
75.426.329
285.607.146
935.859.882
8.422.645.000
59.527.677.318
5.427.955.869
225.000
5.648.671.246
179.654.728.393
145.882.802
152.242.625.592
1.442.465.051
10.727.250
17.600.055.745
125.970.810
14.886.257.069
22.058.000
322.569.250
36.561.446
356.483.845
167.087.448
159.476.950
9.429.500
1.899.500
75.853.650
542.178.170
11.599.000
3.750.000
2.887.570.528
387.526.783
945.500.960
59.054.316
536.913.230
327.052.218.477
2.346.308.000
17.144.034
109.685.419
251.601.798.754
547.014.234
682.677.173
538.700.525
90.965.946
305.956.135
3.373.909.789
270.557.000
925.562.152
16.799.250
Daftar Neraca - 133 -
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun 2006 (Unaudited)
53
54
55
56
57
58
59
60
085
086
087
088
089
093
094
095
Badan Pengawas Tenaga Nuklir
Lembaga Administrasi Negara
Arsip Nasional Republik Indonesia
Badan Kepegawaian Negara
Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan
Komisi Pemberantasan Korupsi
Badan Rehabilitasi dan Rekonstruksi NAD-Nias
Dewan Perwakilan Daerah
JUMLAH
Daftar 12
115.490.250
699.757.954
107.563.350
1.630.337.537
1.866.579.209
263.835.000
161.105.723.250
610.191.903
1.258.905.597.373
Daftar Neraca - 134 -
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun 2006 (Unaudited)
Daftar 13
POSISI PINJAMAN SLA, RDI DAN RPD MENURUT SEKTOR
Per 30 JUNI 2006
(dalam juta rupiah)
SEKTOR
URAIAN
PDAM
PEMDA
JUMLAH
(1)
(2)
( 3 = 1+2 )
BPIS
KEUANGAN
INDUSTRI
PERTANIAN
KEHUTANAN
PU
PERHUBUNGAN
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
( 10 )
1
Outstanding Pokok
2.990.922,75
889.157,72
3.880.080,47
1.344.925,39
4.530.883,49
574.742,44
1.402.168,41
18.736,94
415.204,03
152.330,84
Tunggakan Pokok
1.063.737,63
243.462,41
1.307.200,04
51.968,01
934.102,96
319.506,56
1.095.272,72
2.387,02
130.635,35
43.332,12
3
Pokok Belum Jatuh Tempo ( 1 - 2 )
1.927.185,12
645.695,31
2.572.880,43
1.292.957,38
3.596.780,53
255.235,88
306.895,69
16.349,91
284.568,68
108.998,72
4
Tunggakan Bunga, CC, Denda Telah
2.443.233,69
465.350,68
2.908.584,38
108.387,67
1.835.459,57
881.918,42
1.437.527,59
1.103,13
83.201,65
132.997,81
5
Potensial Tunggakan
150.987,47
57.842,92
208.830,39
2.374,37
76.687,24
13.729,73
93.036,55
184,83
20.095,00
4.189,14
3.117.414,76
110.762,04
1.912.146,80
895.648,14
1.530.564,14
1.287,96
103.296,65
Bunga, CC, Denda per 31-12-05
6
JUMLAH
SLA+RDI+RPD
(SLA+RDI) VALAS
KESELURUHAN
( 11 )
RUPIAH
( EKIVN. RUPIAH)
(VALAS + RUPIAH)
( 12 )
( 13 )
( 14= 3 s.d 13)
( 15 )
( 16= 14 + 15 )
8.862.897,67
1.640.632,73
28.493,81
22.851.096,22
26.771.243,96
49.622.340,18
2,66
24.400,24
3.908.807,68
2.194.468,50
6.103.276,18
1.640.630,06
4.093,57
18.942.288,53
24.576.775,46
43.519.063,99
26,98
34.002,63
7.422.617,15
2.094.210,03
9.516.827,17
169.180,29
46.584,41
1.163,47
636.055,40
380.240,93
1.016.296,33
137.186,95
168.587,61
46.611,39
35.166,10
8.058.672,55
2.474.450,95
10.533.123,50
0,00
8.862.897,67
(592,68)
2.594.221,16
523.193,60
Total Tunggakan
per 31-12-05 ( 2+ 6 )
8
JUMLAH
KOPERASI
Perkiraan Jumlah Tunggakan
Bunga, CC, Denda per 31-12-05 (4+5)
7
PERTAMB
& ENERGI
2
Jatuh Tempo
JUMLAH
PARPOSTEL
PEMERINTAH DAERAH
No.
3.657.958,79
766.656,01
4.424.614,80
162.730,05
2.846.249,76
1.215.154,70
2.625.836,86
3.674,98
233.932,00
180.519,08
168.587,61
46.614,05
59.566,34
11.967.480,24
4.668.919,45
16.636.399,69
5.585.143,91
1.412.351,32
6.997.495,23
1.455.687,43
6.443.030,30
1.470.390,58
2.932.732,55
20.024,90
518.500,68
289.517,80
9.031.485,28
1.687.244,12
63.659,91
30.909.768,77
29.245.694,91
60.155.463,68
Total Piutang Pemeintah
per 31-12-05 ( 1 + 6 )
Daftar Neraca -135 -
Daftar 14
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun 2006 (Unaudited)
RINCIAN PENCAIRAN PINJAMAN PENDANAAN KUMK
PERIODE 1 JANUARI 2006 S.D. 30 JUNI 2006
(Dalam Rupiah)
NO
I
1
BUMN PENGELOLA/LKP
PLAFON
SALDO AWALTAHUN 2006
PENARIKAN TAHUN
2006
TOTAL PENARIKAN
(1)
(2)
(3)
(4)=(2)+(3)
BUMN PENGELOLA/LKP
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
Sub Jumlah I
500.000.000.000
500.000.000.000
350.000.000.000
350.000.000.000
-
350.000.000.000
350.000.000.000
II
1
BUMN PENGELOLA
PT PNM (Persero)
Sub Jumlah II
280.000.000.000
280.000.000.000
250.000.000.000
250.000.000.000
30.000.000.000
30.000.000.000
280.000.000.000
280.000.000.000
III
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
LKP
PT BRI (Persero) Tbk
PT BNI (Persero) Tbk
PT Bank Bukopin (Persero)
PT BTN (Persero)
Perum Pegadaian
BPD Aceh
BPD Sumatera Utara
BPD Sumatera Barat
BPD Bengkulu
BPD Riau
BPD Jambi
BPD Sumatera Selatan
BPD Lampung
BPD DKI Jakarta
BPD Jawa Barat
BPD DIY Yogyakarta
BPD Jawa Tengah
BPD Jawa Timur
BPD Bali
BPD Nusa Tenggara Barat
BPD Nusa Tenggara Timur
BPD Sulawesi Selatan
BPD Sulawesi Tengah
BPD Sulawesi Utara
BPD Sulawesi Tenggara
BPD Kalimantan Selatan
BPD Kalimantan Tengah
BPD Kalimantan Barat
BPD Kalimantan Timur
BPD Maluku
BPD Papua
Sub Jumlah III
500.000.000.000
200.000.000.000
350.000.000.000
200.000.000.000
310.000.000.000
15.000.000.000
25.000.000.000
45.000.000.000
10.000.000.000
25.000.000.000
2.000.000.000
40.000.000.000
15.000.000.000
60.000.000.000
50.000.000.000
25.000.000.000
50.000.000.000
82.000.000.000
35.000.000.000
37.245.000.000
21.500.000.000
35.000.000.000
18.720.000.000
2.120.000.000
20.000.000.000
20.000.000.000
30.000.000.000
34.000.000.000
27.415.000.000
35.000.000.000
2.320.000.000.000
500.000.000.000
150.000.000.000
350.000.000.000
200.000.000.000
200.000.000.000
15.000.000.000
25.000.000.000
35.000.000.000
10.000.000.000
25.000.000.000
2.000.000.000
40.000.000.000
15.000.000.000
50.000.000.000
50.000.000.000
15.000.000.000
50.000.000.000
50.000.000.000
35.000.000.000
27.245.000.000
21.500.000.000
35.000.000.000
18.720.000.000
2.120.000.000
20.000.000.000
20.000.000.000
30.000.000.000
30.000.000.000
27.415.000.000
35.000.000.000
2.084.000.000.000
136.000.000.000
500.000.000.000
150.000.000.000
350.000.000.000
200.000.000.000
310.000.000.000
15.000.000.000
25.000.000.000
35.000.000.000
10.000.000.000
25.000.000.000
2.000.000.000
40.000.000.000
15.000.000.000
50.000.000.000
50.000.000.000
25.000.000.000
50.000.000.000
66.000.000.000
35.000.000.000
27.245.000.000
21.500.000.000
35.000.000.000
18.720.000.000
2.120.000.000
20.000.000.000
20.000.000.000
30.000.000.000
30.000.000.000
27.415.000.000
35.000.000.000
2.220.000.000.000
JUMLAH I + II + III
3.100.000.000.000
2.684.000.000.000
166.000.000.000
2.850.000.000.000
110.000.000.000
10.000.000.000
16.000.000.000
-
Daftar Neraca -136 -
Daftar 15
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun 2006 (Unaudited)
PENYERTAAN MODAL PEMERINTAH PADA BUMN*
(Dalam Jutaan Rupiah)
NO
NAMA PERUSAHAAN
(1)
(2)
1
2
ASURANSI
1 PT Asuransi ABRI (ASABRI)
2 PT Asuransi Ekspor Indonesia (ASEI)
3 PT Asuransi Jasa Indonesia (JASINDO)
4 PT Asuransi Jasa Raharja
5 PT Asuransi Jiwasraya
6 PT Asuransi Kesehatan Indonesia (ASKES)
7 PT Jaminan Sosial Tenaga Kerja (JAMSOSTEK)
8 PT Reasuransi Umum Indonesia (RUI)
9 PT Taspen
JASA
1
2
3
4
5
6
7
8
9
Jumlah
KONSTRUKSI
Perum Pembangunan Perumahan Nasional (PERUMNAS)
PT Adhi Karya
PT Brantas Abipraya
PT Hutama Karya (HK)
PT Istaka Karya
PT Nindya Karya
PT Pembangunan Perumahan (PP)
PT Waskita Karya
PT Wijaya Karya (WIKA)
JASA
1
2
3
LAINNYA
Perum Jasa Tirta I
Perum Jasa Tirta II
PT Perusahaan Pengelola Aset (PPA)
JASA
1
2
3
4
5
6
PEMBIAYAAN
Perum Pegadaian
Perum Sarana Pengembangan Usaha (SPU)
PT Danareksa
PT Kliring Berjangka Indonesia (KBI)
PT PANN Multi Finance
PT Permodalan Nasional Madani (PNM)
JASA
1
2
3
4
PENILAI
PT Biro Klasifikasi Indonesia (BKI)
PT Sucofindo
PT Survai Udara Penas
PT Surveyor Indonesia (SI)
Tahun
status
% Saham
pelaporan
(3)
(*)
(4)
Negara RI
(5)
Nilai Ekuitas
(6)
Audited
Audited
Audited
Audited
Audited
Audited
Unaudited
Audited
Audited
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
297.858
517.649
514.254
954.960
335.783
1.225.809
1.891.566
(61.622)
1.025.249
297.858
517.649
514.254
954.960
335.783
1.225.809
1.891.566
(61.622)
1.025.249
6.701.506
2005
2005
2005
2005
2005
2005
2005
2005
2005
Audited
Audited
Prognosa
Audited
Prognosa
Audited
Audited
Audited
Audited
100%
51%
100%
100%
100%
100%
51%
100%
100%
537.952
370.850
(84.289)
210.065
78.870
70.844
239.372
287.339
329.383
537.952
189.134
(84.289)
210.065
78.870
70.844
122.080
287.339
329.383
1.741.376
2005
2005
2005
Audited
Audited
Audited
100%
100%
100%
48.103
197.736
827.086
48.103
197.736
827.086
1.072.925
2005
2005
2005
2005
2005
2005
Audited
Audited
Audited
Audited
Audited
Audited
100%
100%
100%
100%
93%
100%
2005
2005
2004
2005
Audited
Audited
Audited
Audited
100%
95%
100%
85%
41.317
350.560
7.065
239.147
2005
2005
2005
2005
2005
Audited
Audited
Audited
Audited
Audited
100%
100%
100%
100%
100%
(14.413)
6.602
8.002
12.303
7.332
Jumlah
4
867.102
270.590
572.587
5.449
(1.548.623)
429.318
Jumlah
5
Jumlah
6
KONSULTAN KONSTRUKSI
1 PT Bina Karya
2 PT Indah Karya
3 PT Indra Karya
4 PT Virama Karya
5 PT Yodya Karya
41.317
333.032
7.065
203.562
584.976
(14.413)
6.602
8.002
12.303
7.332
PENUNJANG KONSTRUKSI
1 PT Amarta Karya
2 PT Jasa Marga
2005
2005
Audited
Audited
100%
100%
16.455
1.967.692
16.455
1.967.692
1.984.147
PERBANKAN
1 PT Bank Ekspor Indonesia (BEI)
2 PT Bank Mandiri, Tbk
3 PT Bank Negara Indonesia, Tbk (BNI)
2005
2005
2005
Audited
Audited
Audited
100%
70%
99%
3.837.169
23.214.722
11.894.914
3.837.169
16.250.305
11.790.239
4 PT Bank Rakyat Indonesia, Tbk (BRI)
5 PT Bank Tabungan Negara (BTN)
2005
2005
Audited
Audited
58%
100%
13.352.982
1.480.885
7.714.018
1.480.885
41.072.616
Jumlah
8
867.102
270.590
572.587
5.449
(1.440.839)
429.318
704.208
19.825
Jumlah
7
Pemerintah
(7)=(5)x(6)
2005
2005
2005
2005
2005
2005
2005
2005
2005
Jumlah
3
Kepemilikan
Jumlah
Daftar Neraca -137 -
Daftar 15
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun 2006 (Unaudited)
NO
NAMA PERUSAHAAN
(1)
(2)
9
status
% Saham
(*)
(4)
Negara RI
(5)
Nilai Ekuitas
(6)
2005
Unaudited
100%
129.423
129.423
Prognosa
Prognosa
Prognosa
Audited
Unaudited
Prognosa
Prognosa
Prognosa
Prognosa
Unaudited
Prognosa
Prognosa
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
201.664
203.477
78.861
78.572
178.975
84.123
141.871
187.714
104.002
82.513
104.263
148.893
201.664
203.477
78.861
78.572
178.975
84.123
141.871
187.714
104.002
82.513
104.263
148.893
1.724.352
2004
2004
2005
Audited
Audited
Prognosa
100%
100%
100%
109.932
(114.348)
2.991.247
109.932
(114.348)
2.991.247
2.986.831
2005
2005
2005
2005
Audited
Audited
Audited
Prognosa
99%
100%
100%
100%
(1.935.412)
47.186
6.477
1.322.890
(1.923.800)
47.186
6.477
1.322.890
(547.247)
INDUSTRI FARMASI
1 PT Biofarma
2 PT Indo Farma, Tbk
3 PT Kimia Farma, Tbk
2005
2005
2005
Audited
Audited
Audited
100%
81%
90%
447.520
265.245
844.220
Jumlah
KAWASAN INDUSTRI
1 PT Kawasan Berikat Nusantara (KBN)
2 PT Kawasan Industri Makasar (KIMA)
3 PT Kawasan Industri Medan (KIM)
4 PT Kawasan Industri Wijaya Kusuma (KIW)
5 PT Pengembangan Daerah Industri (PDI) Pulau Batam
447.520
213.947
760.052
1.421.518
2005
2005
2005
2005
2005
Audited
Audited
Audited
Audited
Audited
89%
60%
60%
60%
100%
340.411
46.304
40.085
24.276
29.993
302.081
27.782
24.051
14.566
29.993
398.473
2005
2005
Audited
Audited
100%
100%
2.327.029
3.550.771
2.327.029
3.550.771
5.877.800
2005
2005
2005
2005
Prognosa
Audited
Audited
Audited
100%
100%
100%
100%
6.673.132
67.657
388.110
(8.280)
Perjan
Perjan
Perjan
Perjan
Perjan
Perjan
Perjan
Perjan
Perjan
Perjan
Perjan
Perjan
RS
RS
RS
RS
RS
RS
RS
RS
RS
RS
RS
RS
Jantung Harapan Kita
Cipto Mangunkusumo
Dr Mohammad Hoesin
Dr. Wahidin
Fatmawati
Hasan Sadikin
Kanker Dharmais
Kariadi
M. Djamil
Persahabatan
Sanglah
Sardjito
Jumlah
ANGKUTAN DARAT
1 Perum DAMRI
2 Perum Pengangkutan Penumpang Djakarta (PPD)
3 PT Kereta Api Indonesia (KAI)
Jumlah
DOK
1
2
3
4
DAN PERKAPALAN
PT Dok dan Perkapalan Kodja Bahari
PT Dok dan Perkapalan Surabaya (DPS)
PT Industri Kapal Indonesia (IKI)
PT PAL Indonesia
Jumlah
11
12
Jumlah
13
KEBANDARUDARAAN
1 PT Angkasa Pura I (AP I)
2 PT Angkasa Pura II (AP II)
Jumlah
14
LOGISTIK
1 Perum Bulog
2 PT Bhanda Ghara Reksa (BGR)
3 PT Pos Indonesia (POSINDO)
4 PT Varuna Tirta Prakasya (VTP)
PARIWISATA
1 PT Bali Tourism & Development Corporation
2 PT Hotel Indonesia Natour (HIN)
3 PT TWC Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko
2005
2005
2005
Audited
Audited
Audited
100%
100%
100%
162.294
71.924
93.279
162.294
71.924
93.279
327.497
2005
2005
2005
2005
Audited
Audited
Audited
Audited
100%
100%
100%
100%
1.020.553
3.329.002
1.790.062
503.472
1.020.553
3.329.002
1.790.062
503.472
6.643.089
2005
2005
2005
2005
Prognosa
Audited
Audited
Prognosa
100%
100%
100%
100%
772.603
507.202
30.417
4.312.691
772.603
507.202
30.417
4.312.691
5.622.913
2005
Prognosa
100%
208.869
208.869
Jumlah
16
PELABUHAN
1 PT Pelabuhan
2 PT Pelabuhan
3 PT Pelabuhan
4 PT Pelabuhan
Indonesia
Indonesia
Indonesia
Indonesia
I (PELINDO I)
II (PELINDO II)
III (PELINDO III)
IV (PELINDO IV)
Jumlah
17
PELAYARAN
1
2
3
4
18
6.673.132
67.657
388.110
(8.280)
7.120.619
Jumlah
15
Pemerintah
(7)=(5)x(6)
2004
2004
2004
2005
2005
2004
2004
2004
2004
2005
2004
2004
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
10
Kepemilikan
RUMAH SAKIT
1 Perjan RS AB Harapan Kita
9
Tahun
pelaporan
(3)
PT
PT
PT
PT
Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP)
Djakarta Lloyd
Pelayaran Bahtera Adhiguna
Pelayaran Nasional Indonesia (PELNI)
Jumlah
PENGERUKAN
1 PT Pengerukan Indonesia (RUKINDO)
Daftar Neraca -138 -
Daftar 15
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun 2006 (Unaudited)
NO
NAMA PERUSAHAAN
(1)
(2)
Tahun
status
% Saham
pelaporan
(3)
(*)
(4)
Negara RI
(5)
Nilai Ekuitas
(6)
PERDAGANGAN
1 PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI)
2 PT PP Berdikari
3 PT Sarinah
2005
2005
2005
Prognosa
Prognosa
Audited
100%
100%
100%
(434.813)
164.213
85.179
(434.813)
164.213
85.179
(185.421)
2005
2004
Prognosa
Audited
100%
93%
639.830
(912.406)
639.830
(850.362)
(210.532)
2005
2005
2005
2005
2005
2005
Prognosa
Prognosa
Prognosa
Prognosa
Audited
Prognosa
100%
100%
100%
100%
100%
100%
902.418
363.438
171.849
338.178
85.112
51.887
2004
2005
Audited
Prognosa
95%
100%
166.844
(286.576)
157.902
(286.576)
(128.674)
2005
2005
2005
2005
Prognosa
Audited
Prognosa
Prognosa
100%
100%
100%
100%
81.059
475.800
21.090
4.573
81.059
475.800
21.090
4.573
582.521
2005
2005
2005
2005
2005
2005
2005
2005
2005
2005
2005
2005
2005
2005
2005
2005
2005
Audited
Audited
Audited
Audited
Audited
Audited
Audited
Audited
Audited
Audited
Audited
Audited
Audited
Audited
Audited
Audited
Prognosa
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
82.591
23.773
59.056
416.369
1.067.749
1.297.920
116.754
638.999
297.084
1.480.672
558.941
522.189
373.505
354.606
615.814
3.318
606.983
82.591
23.773
59.056
416.369
1.067.749
1.297.920
116.754
638.999
297.084
1.480.672
558.941
522.189
373.505
354.606
615.814
3.318
606.983
8.516.323
Jumlah
20
USAHA PENERBANGAN
1 PT Garuda Indonesia (GIA)
2 PT Merpati Nusantara Airlines (MNA)
Jumlah
21
KEHUTANAN
1 Perum Perhutani
2 PT Inhutani I
3 PT Inhutani II
4 PT Inhutani III
5 PT Inhutani IV
6 PT Inhutani V
Jumlah
22
KERTAS
1 PT Kertas Kraft Aceh (KKA)
2 PT Kertas Leces
Jumlah
23
PERCETAKAN & PENERBITAN
1 Perum Percetakan Negara Indonesia (PNRI)
2 Perum Percetakan Uang RI (PERURI)
3 PT Balai Pustaka (BP)
4 PT Pradnya Paramita
Jumlah
24
PERIKANAN
1 Perum Prasarana Perikanan Samudra (PPS)
2 PT Perikanan Samodra Besar (PSB)
3 PT Perkebunan Nusantara I (PTPN I)
4 PT Perkebunan Nusantara II (PTPN II)
5 PT Perkebunan Nusantara III (PTPN III)
6 PT Perkebunan Nusantara IV (PTPN IV)
7 PT Perkebunan Nusantara IX (PTPN IX)
8 PT Perkebunan Nusantara V (PTPN V)
9 PT Perkebunan Nusantara VI (PTPN VI)
10 PT Perkebunan Nusantara VII (PTPN VII)
11 PT Perkebunan Nusantara VIII (PTPN VIII)
12 PT Perkebunan Nusantara X (PTPN X)
13 PT Perkebunan Nusantara XI (PTPN XI)
14 PT Perkebunan Nusantara XII (PTPN XII)
15 PT Perkebunan Nusantara XIII (PTPN XIII)
16 PT Perkebunan Nusantara XIV (PTPN XIV)
17 PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI)
Jumlah
25
PERTANIAN
1 PT Pertani
2 PT Sang Hyang Seri (SHS)
PUPUK
1 PT Pupuk Sriwidjaja (PUSRI)
2005
Audited
100%
68.023
68.023
Audited
100%
44.826
44.826
112.849
2005
Audited
100%
8.221.801
8.221.801
8.221.801
2005
2005
2005
Audited
Audited
Audited
100%
64%
100%
211.972
64.029
(70.388)
211.972
40.863
(70.388)
182.448
2005
2005
2005
Audited
Audited
Audited
100%
100%
100%
4.991
(74.763)
5.211.656
4.991
(74.763)
5.211.656
5.141.884
2005
2005
Audited
Audited
100%
61%
13.452
4.198.301
13.452
2.560.963
Jumlah
27
ANEKA INDUSTRI
1 PT Garam
2 PT Industri Gelas (IGLAS)
3 PT Industri Soda Indonesian (ISI)
Jumlah
28
BAJA & KONSTRUKSI BAJA
1 PT Barata Indonesia
2 PT Boma Bisma Indra (BBI)
3 PT Krakatau Steel (KS)
Jumlah
29
ENERGI
1 PT Konversi Energi Abadi (KONEBA)
2 PT Perusahaan Gas Negara, Tbk (PGN)
902.418
363.438
171.849
338.178
75.494
51.887
1.903.264
2005
Jumlah
26
Pemerintah
(7)=(5)x(6)
208.869
Jumlah
19
Kepemilikan
Daftar Neraca -139 -
Daftar 15
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun 2006 (Unaudited)
NO
NAMA PERUSAHAAN
(1)
(2)
Tahun
status
% Saham
pelaporan
(3)
(*)
(4)
Negara RI
(5)
Nilai Ekuitas
(6)
3 PT Perusahaan Listrik Negara (PLN)
2005
Audited
100%
139.753.678
4 PT Tambang Batubara Bukit Asam, Tbk (PTBA)
2005
Audited
69%
2.052.660
INDUSTRI BERBASIS TEKNOLOGI
1 PT Batan Teknologi
2 PT Industri Kereta Api (INKA)
3 PT Industri Telekomunikasi Indonesia (INTI)
4 PT LEN Industri
INDUSTRI PERTAHANAN
1 PT Dahana
2 PT PINDAD
INDUSTRI SANDANG
1 PT Industri Sandang Nusantara (INSAN)
2 PT Primissima
100%
100%
100%
100%
31.500
39.711
488.631
59.684
31.500
39.711
488.631
59.684
619.526
2005
2005
Audited
Audited
100%
100%
118.407
154.657
118.407
154.657
273.064
2005
2005
Audited
Audited
100%
53%
(28.261)
30.392
(28.261)
16.044
(12.217)
2005
2005
2005
2005
Audited
Unaudited
Prognosa
Audited
65%
100%
100%
65%
3.029.643
121.643.000
(1.145)
1.534.033
1.969.268
121.643.000
(1.145)
997.121
124.608.244
2005
2005
Audited
Audited
100%
51%
2005
2005
Prognosa
Triwulan II
100%
31.869
31.869
51%
22.665.291
11.602.362
11.634.231
Jumlah
33
PERTAMBANGAN
1 PT Aneka Tambang, Tbk (ANTAM)
2 PT Pertamina
3 PT Sarana Karya
4 PT Timah, Tbk
Jumlah
34
SEMEN
1 PT Semen Baturaja
2 PT Semen Gresik, Tbk
138.172
4.487.178
Jumlah
35
TELEKOMUNIKASI
1 Perum Produksi Film Negara (PFN)
2 PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk (TELKOM)
Jumlah
TOTAL
1.421.262
Audited
Audited
Audited
Audited
Jumlah
32
139.753.678
2005
2005
2005
2005
Jumlah
31
Pemerintah
(7)=(5)x(6)
143.749.355
Jumlah
30
Kepemilikan
138.172
2.288.910
2.427.082
393.102.042
*Data berdasarkan LKPP Tahun 2005 Audited
Daftar Neraca -140 -
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun 2006 (Unaudited)
Daftar 16
PENYERTAAN MODAL PEMERINTAH PADA NON BUMN (MINORITAS)*
(Dalam Jutaan Rupiah)
NO
NAMA PERUSAHAAN
Tahun
% Saham Negara
RI
Status
(*)
Nilai Ekuitas
Kepemilikan
Pemerintah
1
PT Atmindo
2005
Audited
36,60%
16.616
6.081
2
PT Semen Kupang
2005
Audited
38,50%
58.064
22.354
3
PT Inalum
2005
Audited
41,12%
2.516.033
1.034.593
4
PT Bank Bukopin
2005
Audited
21,73%
1.193.328
259.310
5
PT Askrindo
2005
Audited
45,00%
806.037
362.717
6
PT SIER
2005
Audited
50,00%
91.810
45.905
7
PT JIEP
2005
Audited
50,00%
102.990
51.495
8
PT Kertas Padalarang
2005
Audited
40,76%
26.040
12.144
JUMLAH I
1.794.600
(Dalam Juta Rupiah)
NO
NAMA PERUSAHAAN
Tahun
Status
(*)
% Saham Negara
Jumlah Saham
RI
1
PT Rekayasa Industri
2005
Audited
2
PT Freeport Indonesia
2005
Audited
Biasa
3
PT Bahana PUI
2005
Audited
2005
Kepemilikan
Pemerintah
4,97%
2.500
2.500
9,36%
21.300
20.938
Prioritas
7,11%
1.600
1.600
Biasa
10,67%
2.400
2.400
Unaudited
Seri A
7,10%
19.710.417
1.910
Seri B
14,50%
776.624.999
776.625
4
PT Dirgantara Indonesia
5
PT Indosat Tbk
2005
Audited
6
PT Kertas Basuki Rahmat
2005
Audited
1,28%
7
PT Kertas Blabak
2005
Audited
0,84%
8
PT Asean Bintulu Fertilizer
9
PT Asean Copper Product
2.925
531
531
13,00%
13,00%
10 PT JIHD
2005
Audited
1,33%
25.741.800
12.227
11 PT Intirub
2005
Audited
9,90%
4.129
4.129
12 PT Socfind Indonesia
2005
Audited
10,00%
1
0
5,00%
2.999
2.000
50
795
3.430
2.479
Seri B
Seri C
Seri D
13 PT Prasadha Pamunah Limbah
2005
JUMLAH II
JUMLAH I + II
832.490
2.627.090
*Data berdasarkan LKPP Tahun 2005 Audited
Daftar Neraca -142 -
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun 2006 (Unaudited)
Daftar 17
PENYERTAAN MODAL PEMERINTAH *
PADA ORGANISASI/LEMBAGA KEUANGAN INTERNASIONAL/REGIONAL
TOTAL PENYERTAAN
NO
1.
LEMBAGA KEUANGAN MULTILATERAL
IMF
dalam USD
dalam IDR**
2.971.881.111
29.213.591.321.130
110.275.771
1.084.010.828.930
World Bank :
2.
IBRD
3.
IDA
4.
IFC
5.
MIGA
24.570.195.827
28.539.000
280.538.370.000
3.797.820
37.332.570.600
6.
ADB
192.865.694
1.895.869.772.020
7.
IDB
116.326.178
1.143.486.329.740
1.071.953
10.537.297.990
178.659
1.756.217.970
10 IFAD
39.959.000
392.796.970.000
11. Bank for International Settlements
60.000.000
589.800.000.000
1.292.506
12.705.333.980
IDB Group :
8.
Export Financing Scheme
9
Islamic Corporation for Incurance of
Investment and Export Credit
12 Common Fund for Commodities
TOTAL
3.526.187.692
34.686.995.208.187
Keterangan:
*) : Data berdasarkan LKPP Tahun 2005 Audited
**) : Konversi ke dalam IDR menggunakan kurs tengah BI per 31 Desember 2005 1USD=Rp 9.830
Daftar Neraca -143 -
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun 2006 (Unaudited)
Daftar 18
ASET TETAP
PER 30 JUNI 2006
(dalam rupiah)
No
BA
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
56
001
002
004
005
006
007
008
010
011
012
013
015
018
019
020
022
023
024
025
026
027
029
032
033
034
035
036
040
041
042
043
044
047
048
050
051
052
054
055
056
057
059
060
063
064
065
066
067
068
074
075
076
077
078
Kementerian Negara/Lembaga
Tanah
Majelis Permusyawaratan Rakyat
855.562.990
Dewan Perwakilan Rakyat
64.697.982.000
Badan Pemeriksa Keuangan
56.023.079.450
Mahkamah Agung
6.847.972.380
Kejaksanaan Agung
120.258.513.892
Kepresidenan
226.287.908.210
Wakil Presiden*
27.300.216.000
Departemen Dalam Negeri
65.286.737.117
Departemen Luar Negeri
44.884.756.000
Departemen Pertahanan
29.456.359.730.577
Departemen Hukum dan HAM
157.612.541.000
Departemen Keuangan
1.096.578.855.180
Departemen Pertanian
920.358.744.788
Departemen Perindustrian
64.995.073.158
Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral
267.660.386.560
Departemen Perhubungan
1.814.448.260.109
Departemen Pendidikan Nasional
154.209.486.208
Departemen Kesehatan
187.965.616.500
Departemen Agama
137.105.895.638
Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi
69.624.998.767
Departemen Sosial
62.219.970.303
Departemen Kehutanan
55.982.640.000
Departemen Kelautan dan Perikanan
167.797.081.084
1)
Departemen Pekerjaan Umum
3.735.818.857.251
Kementerian Koordinator Bidang Politik dan Keamanan
Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat
Departemen Kebudayaan dan Pariwisata
205.714.030.000
Kementerian Negara Badan Usaha Milik Negara
Kementerian Negara Riset dan Teknologi
10.613.601.978
Kementerian Negara Lingkungan Hidup
Kementerian Negara Koperasi dan UKM
27.185.789.853
Kementerian Negara Pemberdayaan Perempuan
120.600.000
Kementerian Negara Pendayagunaan Aparatur Negara
Badan Intelejen Negara
3.368.329.000
Lembaga Sandi Negara
17.839.283.451
Dewan Ketahanan Nasional
Badan Pusat Statistik
19.481.842.600
Kementerian Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/
15.183.001.500
Badan Pertanahan Nasional
147.452.635.000
Perpustakaan Nasional
22.400.000.000
Departemen Komunikasi dan Informatika
10.702.234.129
Kepolisian Negara Republik Indonesia
35.292.354.364.683
Badan Pengawasan Obat dan Makanan
2.983.215.000
Lembaga Ketahanan Nasional
Badan Koordinasi Penanaman Modal
5.196.725.979
Badan Narkotika Nasional
Kementerian Negara Pembangunan Daerah Tertinggal
Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional
24.603.866.965
Komisi Nasional Hak Asasi Manusia
Badan Meteorologi dan Geofisika
10.147.399.320
1)
Komisi Pemilihan Umum
8.731.800.000
Mahkamah Konstitusi RI
48.099.938.816
1)
Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan
0
Peralatan dan Mesin Gedung dan Bangunan
78.657.130.681
206.180.315.000
144.788.291.479
27.438.854.281
358.412.429.960
687.502.122.903
40.393.400.632
242.283.002.065
603.250.842.498
32.743.220.281.265
612.739.169.000
2.315.733.247.793
2.277.983.471.158
484.964.124.981
2.337.223.407.293
2.969.520.594.243
495.499.240.988
2.390.026.194.658
367.157.574.969
423.999.813.375
202.413.734.455
830.432.839.415
775.781.685.806
2.592.007.714.515
15.889.001.000
18.726.911.503
14.753.215.120
85.478.517.000
29.655.861.384
146.358.753.559
3.710.640.217
76.690.216.474
13.612.277.578
24.169.561.418
641.874.727.655
1.275.422.030.240
7.637.696.000
244.232.292.850
53.035.196.526
444.225.310.900
29.548.714.880
87.172.135.272
24.115.554.438.937
114.822.682.000
33.617.924.773
61.313.043.098
2.771.262.100
21.659.447.685
149.221.214.537
3.798.787.009
276.441.987.933
105.604.058.416
18.276.699.000
482.681.009
212.289.831.471
456.685.080.000
157.942.401.602
13.025.294.416
225.213.520.075
682.738.484.437
22.099.041.866
159.895.470.143
231.732.044.000
5.875.268.067.461
680.147.155.000
826.540.514.491
606.501.626.319
126.383.361.767
362.648.946.763
1.123.516.827.938
1.087.488.149.533
864.586.277.107
497.967.835.483
566.377.796.247
207.387.429.738
260.760.208.926
386.835.347.780
575.281.646.648
180.087.398.700
117.155.748.115
54.422.058
76.846.771.326
90.900.000
10.143.448.000
151.828.070.493
59.035.046.360
71.925.012.450
27.937.589.898
80.929.704.000
62.524.377.488
48.287.855.094
20.144.517.473.511
29.465.950.000
1.852.922.943
94.628.272.885
37.578.537.754
25.426.656.574
6.470.495.720
48.662.316.931
52.590.884.043
157.708.045
Jalan, Irigasi dan
Jaringan
9.002.238.000
12.027.154.000
803.950.568
1.290.000
1.896.446.494
10.131.836.326
27.613.098.312
1.836.336.000
56.759.597.492
119.681.601.832
1.978.102.056
3.086.735.697.431
5.712.209.210.973
116.088.082.877
50.198.533.000
14.685.567.981
66.335.220.266
66.874.358.043
27.236.864.000
312.318.893.708
45.199.944.587.265
11.316.250
859.717.000
14.382.654.187
5.987.914.000
99.465.000
928.121.550
39.059.882.168
708.507.000
5.000.000
179.114.000
617.600.000
4.675.781.938
361.117.614.540
443.572.000
1.118.864.580
4.177.062.267
96.920.779
7.408.512.539
-
Aset Tetap Lainnya
770.608.620
1.873.073.000
1.247.379.795
134.918.526
8.925.912.390
2.598.756.444
41.490.000
1.899.181.317
22.012.457.779
32.213.948.025
4.264.907.000
124.629.982.148
184.131.143.851
7.874.114.570
215.008.770.074
1.984.776.052.350
338.238.481.653
10.957.634.625
11.001.218.773
23.883.345.000
3.315.098.195
4.241.117.280
11.173.643.450
497.606.689.139
25.632.200
4.455.000
675.000
5.695.191.000
583.571.901
1.126.964.200
87.218.934
69.960.000
3.350.000
423.696.964
1.043.678.350
145.818.000
95.296.000
14.167.000
23.913.759.200
28.534.779.612
173.384.000
7.666.500.000
740.490.000
76.750.110
188.669.970
1.194.250.000
8.214.393.263
61.946.325
10.831.760.378
988.681.000
-
Konstruksi dlm
Pengerjaan
25.934.488.022
123.530.206.722
530.143.177
37.816.178.550
1.392.607.302.390
225.820.850
5.608.481.369.842
3.009.470.130
4.120.046.200
4.900.219.000
3.006.000.000
205.400.000
902.059.920
147.999.608.862
242.981.115.204
8.659.305.000
12.611.210.000
26.970.663.819
8.153.456.960
24.120.000
101.929.159.300
-
JUMLAH ASET TETAP
301.575.371.762
741.463.604.000
386.739.590.916
47.448.329.603
838.237.029.533
1.609.259.108.320
90.364.291.675
534.793.667.504
901.880.100.277
68.107.062.027.328
1.456.600.108.000
5.812.849.499.494
4.108.882.408.798
686.194.776.532
11.877.758.577.963
13.607.480.415.743
2.195.643.487.459
3.508.634.474.890
1.030.924.092.844
1.150.426.573.655
543.112.650.654
1.178.653.669.621
1.653.906.651.828
52.748.659.103.680
15.925.949.450
18.731.366.503
14.753.890.120
477.834.853.700
30.239.433.285
289.637.722.039
3.765.062.275
429.779.025.791
13.993.202.578
35.244.480.968
845.214.011.280
1.354.048.545.401
7.783.514.000
335.739.443.900
96.349.068.924
697.139.009.100
155.619.081.980
151.011.390.433
79.948.181.055.490
148.455.909.000
44.819.919.366
165.503.774.199
40.349.799.854
22.853.697.685
207.563.052.118
10.331.229.054
353.516.097.101
166.926.742.459
169.294.478.116
640.389.054
Daftar Neraca - 144 -
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun 2006 (Unaudited)
54
55
56
57
58
59
60
61
62
63
64
65
66
67
68
69
70
71
079
080
081
082
083
084
085
086
087
088
089
090
091
092
093
094
095
100
Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia
Badan Tenaga Nuklir Nasional
Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi
Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional
Badan Koordinasi Survey dan Pemetaan Nasional
Badan Standardisasi Nasional
Badan Pengawas Tenaga Nuklir
Lembaga Administrasi Negara
Arsip Nasional Republik Indonesia
Badan Kepegawaian Negara
Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan
Departemen Perdagangan
Kementerian Negara Perumahan Rakyat
Kementerian Negara Pemuda dan Olahraga
Komisi Pemberantasan Korupsi
Badan Rehabilitasi dan Rekonstruksi NAD-Nias
Dewan Perwakilan Daerah
Komisi Yudisial
JUMLAH
32.568.746.690
13.396.875.232
12.252.739.374
24.416.538.313
14.238.000
19.316.681.000
899.979.893
1.009.013.000
74.067.612.625
73.708.167.605
253.470.519.030
541.781
91.137.749.108
75.429.618.925.087
Daftar 18
ASET TETAP
PER 30 JUNI 2006
(dalam rupiah)
485.293.490.909
149.498.223.157
248.062.294.894
262.643.495.984
385.153.738.975
176.595.235.365
129.729.279.967
41.194.010.094
287.212.397.723
20.876.865.675
8.795.409.500
31.785.176.890
16.578.875.323
60.970.719.881
121.721.674.376
63.072.683.056
34.365.666.850
132.304.327.231
98.676.006.040
133.408.350.616
139.564.123.787
141.654.076.493
166.046.979.181
13.361.847.000
1.976.300.000
26.062.423.414
8.554.675.968
47.136.447.610
7.196.525.805
355.714.774.610
249.322.484.687
2.929.509.550
4.031.318.700
84.880.045.036.505
39.032.321.063.891
17.272.449.230
32.416.892.612
9.866.637.900
9.700.249.692
1.872.268.000
4.978.895.674
4.851.677.100
2.057.773.105
5.192.965.580
383.742.000
2.052.633.480
64.637.000
849.524.500
468.723.046.572
55.896.519.678.867
30.865.957.481
2.757.453.484
10.696.204.425
3.366.692.808
547.877.500
650.377.992
672.323.972
1.126.950.910
58.124.000
189.944.153
746.101.547
4.578.805.788
1.502.843.495
5.567.439.108
3.648.052.059.074
920.992.600
879.449.700
636.072.000
21.206.453.125
4.029.930.642
129.779.657.014
4.920.816.029
28.898.785.240
17.694.640.470
116.162.311.541
8.079.726.452.309
716.419.860.067
559.277.012.206
594.564.556.039
208.406.770.874
311.403.096.598
9.445.787.492
68.353.057.185
190.334.292.734
124.563.617.131
311.325.593.796
482.399.366.149
571.054.938.521
46.289.565.720
53.879.762.128
60.749.937.023
1.281.060.366.518
2.929.509.550
4.031.318.700
266.966.283.215.733
*Data berdasarkan LKPP Tahun 2005 Audited
Daftar Neraca - 145 -
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun 2006 (Unaudited)
Daftar 19
SALDO REKENING - REKENING ESCROW DANA REBOISASI*
(dalam rupiah)
REKENING ESCROW
No.
BANK
NAMA REKENING
SALDO AKHIR
NO. REKENING
REKENING
1 PT. BANK MANDIRI KCK JAKARTA PLAZA
Menkeu-DJA Dana Reboisasi
070-00-0012505-9
Dirjen Perbendaharaan
8.284.962
2 PT. BANK MANDIRI KCK JAKARTA PLAZA
Menkeu-DJA Cadangan Reboisasi
070-00-0021024-0
Dirjen Perbendaharaan
4.636.487.608.684
3 PT. BANK MANDIRI KCK JAKARTA PLAZA
Menkeu- DJA Jasa Giro Cadangan Reboisasi
070-00-0116856-1
Dirjen Perbendaharaan
551.553.428
4 PT. BNI Cab. Taman Niaga Suwarna
Menkeu-DJA Cadangan Sisa Dana Reboisasi
19700977
Dirjen Perbendaharaan
1.467.699.430.382
5 PT. BNI Cab. Taman Niaga Suwarna
Menkeu-DJA Jasa Giro Cadangan Sisa Dana Reboisasi
19700988
Dirjen Perbendaharaan
3.914.091.036
6 PT. BNI Cab. Jakarta Kramat
Menkeu-DJA Cadangan Sisa Dana Jasa Giro Reboisasi
10560776
Dirjen Perbendaharaan
612.820.607.018
7 PT. BNI Cab. Jakarta Kramat
Menkeu-DJA Cadangan Sisa Dana Jasa Giro Reboisasi
10560787
Dirjen Perbendaharaan
55.186.716
8 PT. BNI KCU TANGERANG
Departemen Keuangan cq. Dirjen Perbendaharaan
0019717937
Dirjen Perbendaharaan
312.069.013.998
Departemen Keuangan cq. Dirjen Perbendaharaan
0019717926
Dirjen Perbendaharaan
2.086.798.662.506
10 Bank DKI Cabang Utama Juanda
9 PT. BNI KCU TANGERANG
Departemen Keuangan cq. Dirjen Perbendaharaan
101,01,07211
Dirjen Perbendaharaan
385.973.523.292
11 Bank DKI Cabang Utama Juanda
Departemen Keuangan cq. Dirjen Perbendaharaan
101,01,07212
Dirjen Perbendaharaan
59.732.585.388
12 Bank BNI KCU Jakarta Kota
Cadangan Dana Reboisasi
13 Bank BRI Cabang Jakarta Veteran
14 Bank Bukopi Kantor Pusat MT Haryono
15 Bank Jabar Cabang Utama Jakarta
16
Cadangan Dana Reboisasi QQ Dirjen Perbendaharaan
Jasa Giro Dana Reboisasi QQ Dirjen Perbendaharaan
Cadangan Jasa Giro Dana Reboisasi
Bunga Jasa Giro
Jumlah
94697884
Dirjen Perbendaharaan
286.089.263.643
0329,01,001767,30,6
101,8896016
0074-001ONX-001
Dirjen Perbendaharaan
Dirjen Perbendaharaan
Dirjen Perbendaharaan
250.000.000.000
350.000.000.000
105.179.995.071
29.054.028.982
10.586.433.835.106,00
*Data berdasarkan LKPP Tahun 2005 Audited
Daftar Neraca -146 -
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun 2006 (Unaudited)
Daftar 20.a
RINCIAN REKENING ESCROW DANA MORATORIUM ACEH DAN NIAS*
(dalam rupiah)
No
1
1
2
4
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
Bank
2
Bank Bukopin Cabang Banda Aceh
Bank BRI Cabang Banda Aceh
Bank Syariah Mandiri Cabang Banda Aceh
Bank Bukopin Kantor Pusat
Bank BNI KCU Menteng
Bank BRI Cabang Jakarta Veteran
Bank Syariah Mandiri Cabang Jakarta Thamrin
Bank Mandiri Cabang Jakarta Juanda
Bank Bukopin Cabang Banda Aceh
Bank BNI Cabang Banda Aceh
Bank BPD Aceh
Bank BNI KCU Menteng
Bank BNI KCU Menteng
rekening Dana Moratorium NAD dan Nias di BI
Jumlah
*Data berdasarkan LKPP Tahun 2005 Audited
Nomor
Seri/Rekening
3
254995
DB753971
D121177
254994
AB281976
DB9729152
D102857
AA884843
101,8876015
94323250
010,01,01,121313-5
94687286
94653948
519000118
Nilai Deposito
4
200.000.000.000
200.000.000.000
200.000.000.000
559.300.000.000
500.000.000.000
500.000.000.000
500.000.000.000
500.000.000.000
54.794.521
200.078.904.109
199.999.990.000
33.856.778
980.000
13.700.000.000.000,00
17.259.468.525.408
Daftar Neraca -147 -
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun 2006 (Unaudited)
Daftar 20.b
DEBT MORATORIUM UTANG PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA*
(USD Ribu)
NO
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
NEGARA
Australia
Austria
Belgia
Kanada
Denmark
Finlandia
Perancis
Jerman
Italia
Jepang
Belanda
Norwegia
Spanyol
Swedia
Swiss
Inggris
Amerika Serikat
Korea
Jumlah
*Data berdasarkan LKPP Tahun 2005 Audited
POKOK
USD Ribu
APBN-P I
BUNGA
USD Ribu
TOTAL
USD Ribu
POKOK
USD Ribu
APBN-P II
BUNGA
USD Ribu
TOTAL
USD Ribu
61.710,1
65.551,6
15.010,6
19.715,9
5.301,5
1.671,6
102.847,7
148.113,5
19.142,2
1.028.577,5
78.718,0
18.775,0
2.573,2
20.869,4
102.231,9
122.344,4
-
26.675,9
48.128,7
3.931,5
6.690,6
1.681,0
532,5
69.594,1
121.707,0
2.869,1
642.928,7
44.939,5
259,0
14.117,6
1.011,5
16.345,7
78.555,0
79.561,9
-
88.386,0
113.680,3
18.942,1
26.406,5
6.982,5
2.204,1
172.441,8
269.820,5
22.011,3
1.671.506,2
123.657,5
259,0
32.892,6
3.584,7
37.215,1
180.786,9
201.906,3
-
3.862,1
11.107,4
15.107,4
16.679,8
5.301,5
1.726,7
102.847,7
134.685,5
3.188,0
986.631,1
80.384,8
18.774,9
2.573,2
20.869,4
100.203,0
42.914,7
-
11.753,1
9.149,6
5.757,6
4.702,4
1.763,1
613,1
69.836,4
106.136,8
692,3
575.317,9
44.709,5
444,2
12.966,7
1.743,8
16.345,7
36.350,5
37.873,9
-
15.615,2
20.257,0
20.865,0
21.382,2
7.064,6
2.339,8
172.684,1
240.822,3
3.880,3
1.561.949,0
125.094,3
444,2
31.741,6
4.317,0
37.215,1
136.553,5
80.788,6
-
1.813.154,1
1.159.529,3
2.972.683,4
1.546.857,2
936.156,6
2.483.013,8
Daftar Neraca -148 -
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun 2006 (Unaudited)
Daftar 21
PT. PERUSAHAAN PENGELOLA ASET (PERSERO)*
RINGKASAN ASET NEGARA YANG DIKELOLA PPA
UNTUK PERIODE 01 JANUARI 2005 - 31 DESEMBER 2005
SALDO AKHIR
MUTASI PERIODE BERJALAN
SALDO AKHIR
PERIODE SEBELUMNYA
NO
JENIS ASET
SATUAN ASET
31 Desember 2004
MUTASI SERAH KELOLA
MUTASI TRANSAKSI
ITEM
NILAI ASET
ITEM
NILAI
ITEM
ASET
(Rp)
ASET
ASET
ASET
1 Aset Saham Bank
Bank
2 Aset Saham Non Bank
Perusahaan
3 Aset Hak Tagih
Debitur
4 Aset Properti
Unit
5 Surat Berharga
Perusahaan
11
6 Saham dan Kredit
Perusahaan
2
2.689.094.979.354
312.116.513.390
3.438.933.859.464
2.162.342.425.241
17.708.532.590
641.188.716.198
2.015
9.261.385.026.237
JUMLAH
PERIODE BERJALAN
9
23
1.148
822
**
PROSES
-
(49.032.518.536)
(3)
1
3.652.808.038
-
16.132.899.605
73
378.761.840.990
(2)
3.113
943.733.998.770
-
ITEM
NILAI ASET
(Rp)
ASET
(Rp)
6
674.050.038.521
-
24
315.769.321.428
17.020.373.243
1.006.509.885
1.219
3.818.702.210.339
-
-
-
3.935
3.106.076.424.011
-
-
427.900.381
(427.900.381)
11
17.280.632.209
2
332.336.666.251
-
68.428.713.477
(12.012.552.300)
4
961.512.830.149
3.189
1.609.452.795.513
6.643.252.818.636
(1.977.446.365.093)
5.199
8.893.391.456.657
(5)
6.541.242.931.930
31 Desember 2005
NILAI
(1.966.012.422.297)
Keterangan:
*Data berdasarkan LKPP Tahun 2005 Audited
**) Saldo setelah disesuaikan berdasarkan audit BPK
Daftar Neraca -149 -
Daftar 22
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun 2006 (Unaudited)
RINGKASAN DATA NOMINATIF ASET KREDIT YANG DISERAHKAN*
KEPADA TIM PEMBERESAN (TP)
(Dalam Rupiah)
TP
TP
PENAWARAN
CEK STATUS
Belum Ditawarkan
BERMASALAH
BERPERKARA
FREE & CLEAR
UNKNOWN
NON ATK INDIKASI LUNAS
Pernah Ditawarkan
BERMASALAH
BERPERKARA
FREE & CLEAR
KARABHA DIGDAYA PT.
TEXMACO
UNKNOUWN
TP. T O T A L
TOTAL BALANCE
NILAI PENGALIHAN
7.063.438.160.103
3.274.115.441.176
33.093.295.968
516.997.385.043
2.999.702.962
5.836
261
7.855.889.267
36.441.744.438
130.012.423
1.759.476.634.621
19.356.054.567.588
609.339.364.979
1.017.973.300.346
28.711.008.344.460
2.744.775.323.146
229
920
80.854.180.204
164.521.628.544
471.395.902.288
338.422.137.664
65.089.271.520.392
1.099.621.502.074
*Data berdasarkan LKPP Tahun 2005 Audited
Daftar Neraca -150 -
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun 2006 (Unaudited)
Daftar 23
PIUTANG NEGARA NON PERBANKAN INSTANSI PEMERINTAH DAN LEMBAGA NEGARA*
(dalam rupiah)
No.
Kementerian Negara/Lembaga
1
Dep. Kehutanan
2
Dep. Agama
3
Dep. Pertanian
4
Depdiknas
5
Dep. Perhubungan
6
Pemda
7
Dep. ESDM
8
Depnakertrans
Jumlah
219.344.125.374
33.318.288
18.580.515.766
20.050.000
4.960.000
1.738.569.671
19.667.807.052
99.318.472
9
Dep. Kimpraswil
10
Dep. Keuangan
385.172.797.452
2.321.200.185
11
Dep. Kesehatan
4.264.738.331
12
Deperindag
1.107.544.813
13
14
Depkeham
Bakorsutanal
15
Batan
16
BPN
17
BPPT*
18
BPS
19
IJJDI
20
21
BPK
LEMIGAS
15.308.780
66.130.118.869
5.271.597.133
507.682.461
48.651.421.067
4.504.493.887
47.518.143
1.990.054.501
1.156.209.984
Jumlah
780.629.350.227
*Data berdasarkan LKPP Tahun 2005 Audited
Dikonversikan dengan kurs tengah BI per tanggal 31 Desember 2005
Daftar Neraca -151 -
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun 2006 (Unaudited)
Daftar 24
DATA ASSET *
KONTRAKTOR KONTRAK KERJA SAMA
SUB DINAS KONSOLIDASI ASSET KKKS, DINAS MANAJEMEN RESIKO DAN PERPAJAKAN, DIVISI PENGENDALIAN FINANSIAL BPMIGAS
Producing
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
OPERATOR
BP INDONESIA (Ex. ARCO)
BUMI SIAK PUSAKO (Ex.Caltex)
CHEVRON PACIFIC INDONESIA
CHEVRON PACIFIC INDONESIA
CHEVRON PACIFIC INDONESIA
CHEVRON PACIFIC INDONESIA
CHEVRON PACIFIC INDONESIA
CAMAR RES.(Ex.Enterprise,Gfb,INDO PACIFIC)
CNOOC SE.BV. (Ex.Maxus,Ypf Maxus)
CONOCO PHILLIPS. (Ex.Asamera,Gulf res.)
CONOCO PHILLIPS
CONOCO PHILL.IPS (Ex.Asamera,Gulf res.)
CONOCO PHILLIPS (Ex.Conoco)
COSTA INT'L (Ex.Japex Petr.)
ENERGY EQUITY (Ex. BP)
EMP KANGEAN LTD. (Ex.Arbni,Bp Ind.)
EXXONMOBIL OIL INDONESIA
EXXONMOBIL OIL INDONESIA
EXXONMOBIL OIL INDONESIA
KODECO
KUFPEC
KALREZ PETR. (Ex. AGL,Santos)
KONDUR PETR. (Ex.Lasmo)
LAPINDO (Ex.Huffco)
MEDCO E&P (Ex.Bonham,Enim,Eel,Amerada,Exspan)
MEDCO E&P (Ex.Stanvac,Exspan)
MEDCO E&P (Ex.Stanvac,Exspan)
MEDCO E&P (Ex.Tesoro,Phillips,Exspan)
PETROCHINA (Ex.Trend, Santa fe,Devon)
PETROCHINA (Ex.Trend,Santa fe Devon)
PETROCHINA (Ex.Trend,Santa fe,Devon)
PETROCHINA (Ex.Trend,Santa fe,Devon)
PETROSELAT LTD. (Ex.Petronusa bb.)
PREMIER OIL NATUNA SEA B.V. (Ex.Amoseas)
STAR ENERGY (Ex.Marathon,Clyde,Gulf,conocop.)
TOTAL E&P INDONESIE
TALISMAN ENERGY (Ex.Bow V.Ex.CNWE.)
YPF AMERADA HESS (Ex.Elf Aqut.Saga,Ypf)
VICO INDONESIA
WILAYAH KERJA
Onw. Java Sea
CPP Area - C. Sumatra
MFK Area - C. Sumatra
Rumbai C.sum.(Kangguru)
C&T Siak C.Sum.(Blok I,II,III.)
Makassar Strait
E. Kal. W. Pasir + Attaka
Bawean Block
S.E. Sumatra
Corridor - S. Sumatra
South Jambi
North Sumatra Blok "A"
Natuna Sea Blok "B"
Gebang - Sumatra Utara
Sengkang - South Sulawesi
Kangean Block Java Sea
Bee Block
NSO
Pase Aceh
W. Madura Block
Seram non Bula
Bula - Seram
Malacca Strait
Brantas - Jawa Timur
Lematang Blok - S. Sumatra
Barisan-Rimau C/S.Sumatra
Kampar, C/S. SUM. Ext.
Tarakan Kaltim.
Kepala Burung - Irian Jaya
Jabung - Jambi
Tuban East Java
Salawati - Irian Jaya
Selat panjang - Riau
Natuna "A"
Kakap Block Natuna
Mahakam
Ogan Komering-Sumsel.
Jambi Merang
E. Kalimantan
DTT
19-01-1967
09-08-1975
25-11-1963
09-08-1975
25-09-1963
14-03-1973
28-08-1968
12-02-1981
06-09-1968
20-12-1983
26-01-1990
01-09-1961
16-10-1968
29-11-1985
25-04-1995
14-11-1980
15-01-1970
18-02-1981
16-07-1968
07-05-1981
22-05-2000
22-05-2000
05-08-1970
23-04-1990
06-04-1987
23-04-1973
28-11-1963
14-01-1982
15-10-1970
27-02-1993
29-02-1988
23-04-1990
06-09-1991
16-10-1989
22-03-1975
31-03-1966
29-02-1988
10-02-1989
08-08-1968
JUMLAH
*Data berdasarkan LKPP Tahun 2005 Audited
STATUS
PSC-EXT
PSC
PSC
PSC
PSC
PSC
PSC-EXT
PSC
PSC-EXT
PSC
JOB
PSC-EXT
PSC-EXT
PSCJOB
PSC
PSC
PSC
PSC
PSC-EXT
JOA
PSC
PSC
PSC
PSC
PSC
PSC
PSC
PSC
PSC
PSC
JOB
JOB
PSC
PSC
PSC
PSC-EXT
JOB
JOB
PSC-EXT
ONS/OFF A. CODE OPR.CODE
OFF
03
010
ONS
02
029
ONS
02
018
ONS
02
016
ONS
02
092
OFF
04
051
ONS/OFF
04
030
ONS/OFF
03
063
OFF
02
011
ONS
02
012
ONS
02
074
ONS
02
004
OFF
02
017
ONS/OFF
02
034
ONS
03
003
ONS/OFF
03
062
ONS/OFF
02
019
ONS
02
027
ONS
02
066
OFF
03
069
ONS
05
136
ONS
05
036
ONS/OFF
02
033
ONS/OFF
03
021
ONS
02
031
ONS
02
067
ONS
02
168
ONS
04
078
ONS
05
042
ONS
02
046
ONS
03
022
ONS/OFF
05
081
ONS
02
070
OFF
02
014
OFF
02
025
ONS/OFF
04
013
ONS
02
044
ONS
02
050
ONS
04
047
KETERANGAN
Produksi/Di Extend
Produksi
Produksi
Produksi/Di Extend
Produksi/Di Extend
Produksi/Di Extend
Produksi/Di Extend
Produksi
Produksi/Di Extend
Produksi/Di Extend
Produksi
Produksi/Di Extend
Produksi/Di Extend
Produksi
Produksi
Produksi
Produksi
Produksi
Produksi/Di Extend
Produksi
Produksi
Produksi/Di Extend
Produksi/Di Extend
Produksi
Produksi
Produksi
Produksi/Di Extend
Produksi/Di Extend
Produksi/Di Extend
Produksi
Produksi
Produksi
Produksi
Produksi
Produksi
Produksi/Di Extend
Produksi
Evaluasi Utn.Pgbgn.
Produksi/Di Extend
ITEMS
7.895
8.697
430
131.661
975
515
9.782
119
6.148
1.396
242
623
4.041
424
458
565
17.050
630
66
788
1.932
1.339
2.254
369
14
1.807
1.439
206
8.923
2.253
863
349
248
568
1.283
7.168
1.340
70
11.213
ASSET COST (US$)
2.647.264.123,00
274.727.104,00
5.020.314,00
4.007.237.971,00
19.976.132,00
431.967.652,00
712.096.737,00
8.085.684,00
1.318.696.935,00
624.270.722,00
42.262.592,00
10.168.904,00
1.821.846.296,00
41.369.426,00
18.029.685,00
62.193.893,00
1.510.327.000,00
472.098.000,00
73.405.000,00
62.169.220,00
82.664.027,07
7.231.766,00
270.561.132,00
14.674.164,00
6.101.183,00
108.310.211,46
186.182.397,87
26.095.680,10
123.952.118,00
529.719.003,00
94.771.558,00
22.181.953,00
2.001.064,53
389.156.646,00
364.964.274,00
3.613.126.919,00
45.237.271,00
9.209.369,00
ACCUM. DEPR.
2.545.079.527,00
272.534.470,00
5.020.084,00
3.779.853.084,00
19.142.617,00
243.733.849,00
663.553.649,00
8.072.000,00
1.274.424.260,00
618.183.369,00
8.789.892,00
10.168.904,00
1.286.236.769,00
40.294.439,00
17.652.849,00
15.571.269,00
1.461.747.000,00
233.729.000,00
39.166.000,00
43.488.110,00
36.811.069,35
7.110.804,00
265.519.656,00
8.320.748,00
6.101.183,00
89.335.615,18
153.931.969,29
24.805.864,77
120.818.784,00
167.007.884,00
87.226.441,00
20.527.083,00
1.875.629,29
355.899.306,00
361.094.747,00
2.416.627.053,00
41.672.349,00
9.131.772,00
236.143
1.103.613.701,00
21.162.967.828,03
1.053.386.275,00
17.813.645.373,88
BOOK VALUE
102.184.596,00
2.192.634,00
230,00
227.384.887,00
833.515,00
188.233.803,00
48.543.088,00
13.684,00
44.272.675,00
6.087.353,00
33.472.700,00
535.609.527,00
1.074.987,00
376.836,00
46.622.624,00
48.580.000,00
238.369.000,00
34.239.000,00
18.681.110,00
45.852.957,72
120.962,00
5.041.476,00
6.353.416,00
18.974.596,28
32.250.428,58
1.289.815,33
3.133.334,00
362.711.119,00
7.545.117,00
1.654.870,00
125.435,24
33.257.340,00
3.869.527,00
1.196.499.866,00
3.564.922,00
77.597,00
50.227.426,00
3.349.322.454,15
Rp
208.031.973.749.535
175.108.134.025.240
32.923.839.724.295
Keterangan:
Jumlah dalam rupiah berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia tanggal 31 Desember 2005 1USD=Rp9.830,00
Daftar Neraca -152 -
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun 2006 (Unaudited)
Daftar 24
Daftar Neraca -153 -
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun 2006 (Unaudited)
Daftar 24
DATA ASSET *
KONTRAKTOR KONTRAK KERJA SAMA
II. Non Producing
No
1
2
3
4
5
6
7
8
OPERATOR
Elnusa Bangkanai
BP INDONESIA ( Ex. ARCO)
BP Muturi - BG Holding Muturi
ENI AMBALAT LTD. (Ex. Shell bv,Lasmo)
ENI BUKAT LTD. (Ex. Shell bv,Lasmo)
ENI KRUENG MANE LTD. (Ex. Lasmo)
LASMO RUNTU Ltd.
JOB PERTAMINA LASMO Ltd.
WILAYAH KERJA
Bangkanai - C.E. Kalimantan
Tangguh - Irian Jaya
Muturi
Ambalat - Lepas Pantai Kaltim
Bukat - Kalimantan Timur
Krueng Mane - N. Sumatera
Runtu
Malagot
DTT
04/12/1997
27/02/1993
STATUS
PSC
PSC
27/09/1999
24/02/1998
27/09/1999
PSC
PSC
PSC
PSC
PSC
ONS/OFF A. CODE OPR.CODE
ONS/OFF
03
170A
ONS
05
055
OFF
OFF
OFF
04
04
01
04
05
037
072
059
084
081
KETERANGAN
Non Producing
Non Producing
Non Producing
Non Producing
Non Producing
Non Producing
Non Producing
Non Producing
ITEMS
173
36
198
2
57
43
243
28
780
JUMLAH
*Data berdasarkan LKPP Tahun 2005 Audited
Rp
ASSET COST (US$)
19.246,10
882.594,00
333.351,00
4.310,00
341.030,00
155.133,00
540.546,00
45.264,00
ACCUM. DEPR.
13.166,50
878.277,00
333.351,00
3.771,00
260.596,00
153.787,00
540.546,00
45.264,00
2.321.474,10
2.228.758,50
BOOK VALUE
6.079,60
4.317,00
539,00
80.434,00
1.346,00
92.715,60
22.820.090.403,00
21.908.696.055,00
911.394.348,00
Keterangan:
Jumlah dalam rupiah berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia tanggal 31 Desember 2005 1USD=Rp9.830,00
DATA ASET*
ASET NEGARA DIBAWAH PENGELOLAAN INTERNAL BPMIGAS
III.
NO
NAMA PERKIRAAN
1
2
3
4
5
Peralatan
Peralatan
Peralatan
Peralatan
Peralatan
COST (Rp)
Kantor - Alat Tulis Kantor - Kantor Pusat
Kantor - Furniture - Kantor Pusat
Kantor - Komputer - Kantor Pusat
Telekomunikasi Lainnya - Kantor Pusat
Kantor Lainnya - Kantor Pusat
25.039.619,00
952.562.142,00
12.358.127.458,00
26.400.000,00
1.831.565.835,00
Total
15.193.695.054,00
*Data berdasarkan LKPP Tahun 2005 Audited
Daftar Neraca -154 -
Daftar 25
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun 2006 (Unaudited)
BAGIAN LANCAR UTANG JANGKA PANJANG LUAR NEGERI*
PROJECTED DEBT SERVICE: JANUARY - DECEMBER 2006 (IDR)
Local currency/ IDR units; Exchange rates at: 31.12.2005 )
FIN_SOURCE
JAN
FEB
MAR
APR
MAY
JUN
JUL
AUG
SEP
OCT
NOV
DEC
TOTAL
PRINCIPAL
489.195.789.020
293.361.870.410
1.443.843.395.260
0
0
0
0
0
0
0
82.947.397.870
0
0
0
0
22.388.886.640
0
9.030.879.980
0
843.010.970
6.356.422.050
0
96.442.130
10.437.651.280
0
1.011.605.300
6.775.533.930
56.940.432.280
1.011.351.764.640
1.405.423.685.640
947.032.609.970
635.086.800.170
786.826.975.880
2.596.479.636.450
923.683.568.250
1.456.027.591.790
855.265.313.410
684.977.058.150
680.750.443.220
2.788.361.993.360
14.771.267.440.930
BILATERAL
BONDS AND NOTES
COMMERCIAL CRDT.
EXPORT CREDIT
45.759.062.860
LEASING
MULTILATERAL
TOTAL PRINCIPAL
1.446.226.816.380
26.414.822.120
549.267.253.240
38.939.539.680
1.953.083.910.820
146.418.203.880
990.658.975.690
57.508.793.050
2.643.641.253.540
15.852.782.020
45.758.964.560
26.414.822.120
554.465.042.680
30.367.779.680
2.083.688.062.880
135.847.788.620
1.039.537.726.670
57.508.793.050
6.386.734.378.650
15.852.782.020
2.160.469.603.080
1.163.755.878.210
2.025.542.855.970
1.695.749.413.100
1.533.148.709.340
1.339.456.197.250
2.227.308.334.200
1.201.328.232.000
2.053.946.149.470
1.660.240.130.560
1.604.721.342.370
1.399.960.623.820
3.729.165.106.240,00
4.041.821.202.350,00
3.569.813.138.840,00
4.430.338.327.970,00
3.368.986.464.930,00
6.601.786.291.310,00
3.490.112.737.420,00
4.210.657.881.170,00
3.504.481.936.520,00
4.564.753.040.210,00
3.383.529.910.610,00
10.597.685.311.780,00
*Data berdasarkan LKPP Tahun 2005 Audited
Daftar Neraca -154 -
19.873.704.475.240
82.947.397.870
642.644.133.660
20.065.627.469.370
55.493.131.349.350
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun 2006 (Unaudited)
Daftar 26
BAGIAN LANCAR UTANG OBLIGASI DALAM NEGERI*
(Dalam Rupiah)
No.
Series
Maturity
Date
FR0004
15/02/2006
VARIABLE RATE BOND
1. VR0009
2. VR0010
Rate
(%)
13.317.430.000.000,00
FIXED RATE BOND
1. Principle
Outstanding
13.317.430.000.000,00
12,12500
10.308.250.000.000,00
25/03/2006
25/10/2006
3.229.756.000.000,00
7.078.494.000.000,00
12,83331
12,08651
Accrued
Principle
Indexation 1)
Indexed 2)
Principle
BookValue
0
13.317.430.000.000,00
0
13.317.430.000.000,00
0
13.317.430.000.000,00
0
13.317.430.000.000,00
0
10.308.250.000.000,00
0
10.308.250.000.000,00
0
0
3.229.756.000.000,00
7.078.494.000.000,00
0
0
3.229.756.000.000,00
7.078.494.000.000,00
0
HEDGE BOND
0
0
1. 2. CPI INDEX LINKED BOND 3)
1. 2. 3. 4. Unamortized
Prem/(Disc)
SU002
SU002
SU004
SU004
GRAND TOTAL
8.689.340.240.480,00
01/04/2005
01/10/2005
01/06/2005
01/12/2005
1.249.242.898.583,00
1.249.242.898.583,00
3.095.427.221.657,00
3.095.427.221.657,00
32.315.020.240.480,00
3,00000
3,00000
3,00000
3,00000
0
8.689.340.240.480,00
0
8.689.340.240.480,00
0
0
0
0
1.249.242.898.583,00
1.249.242.898.583,00
3.095.427.221.657,00
3.095.427.221.657,00
0
0
0
0
1.249.242.898.583,00
1.249.242.898.583,00
3.095.427.221.657,00
3.095.427.221.657,00
32.315.020.240.480,00
0
32.315.020.240.480,00
*Data berdasarkan LKPP Tahun 2005 Audited
1) Applied to hedge bonds
2) Net after accrued principle indexation
Daftar Neraca -155 -
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun 2006 (Unaudited)
Daftar 26
3) CPI indexed link bond is an amortized bonds
Daftar Neraca -156 -
Daftar 27
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun 2006 (Unaudited)
UTANG BUNGA DAN KEWAJIBAN LUAR NEGERI LAINNYA*
PROJECTED DEBT SERVICE: JANUARY - DECEMBER 2006 (IDR)
Local currency/ IDR units; Exchange rates at: 31.12.2005 )
FIN_SOURCE
JAN
FEB
MAR
APR
MAY
JUN
JUL
AUG
SEP
455.675.125.310
314.720.199.510
245.350.587.440
544.234.833.890
443.514.697.720
2.061.060.228.600
0
63.687.134.820
0
0
0
0
941.104.540
0
7.083.173.610
0
528.824.510
240.634.536.810
295.623.419.190
220.539.942.680
162.865.415.830
145.158.803.940
OCT
NOV
DEC
TOTAL
303.592.531.380
295.627.567.450
269.552.067.100
557.866.900.950
433.453.309.350
2.507.004.106.090
8.431.652.154.790
0
63.687.134.820
0
0
0
0
127.374.269.640
8.154.859.870
0
0
7.029.511.640
0
522.444.840
7.993.461.100
32.253.380.110
1.496.073.989.470
184.251.052.670
281.538.828.080
208.521.597.910
173.729.787.410
121.750.654.430
1.453.461.273.690
4.984.149.302.110
INTERST
BILATERAL
BONDS AND NOTES
COMMERCIAL CREDIT
EXPORT CREDIT
2.663.143.600
1.994.251.420
1.641.098.840
10.681.454.940
6.894.142.710
1.197.972.270
1.718.008.760
1.509.642.250
1.136.751.030
8.140.635.860
5.658.845.930
815.526.290
44.051.473.900
972.741.775.710
488.094.740.550
489.294.472.390
661.042.541.630
676.453.347.190
797.870.813.770
910.386.409.290
481.254.653.010
441.731.319.460
634.803.548.720
668.233.796.090
773.279.702.400
7.995.187.120.210
1.672.655.685.970
1.164.119.745.490
963.909.274.960
1.378.824.246.290
1.272.549.816.070
4.364.357.863.980
1.399.948.002.100
1.123.617.825.610
927.971.247.140
1.374.540.872.940
1.229.619.050.640
4.742.554.069.570
21.614.667.700.760
LEASING
MULTILATERAL
TOTAL INTERST
FEES
BILATERAL
EXPORT CREDIT
1.851.962.170
536.688.510
192.736.810
570.582.350
757.548.950
1.939.459.000
1.574.874.130
516.045.510
171.268.090
577.001.340
622.111.210
5.243.233.530
14.553.511.600
22.750.473.360
18.796.965.320
1.195.593.410
1.005.677.810
1.241.873.050
1.987.714.470
766.523.740
1.871.032.370
587.027.940
139.359.910
732.413.640
841.801.880
51.916.456.900
131.368.120
15.931.815.220
1.038.696.780
8.406.321.100
6.467.569.860
9.902.997.580
27.818.900
3.893.112.520
988.701.400
4.391.581.990
9.292.151.550
7.812.598.930
24.733.803.650
35.265.469.050
2.427.027.000
9.982.581.260
8.466.991.860
13.830.171.050
2.369.216.770
6.280.190.400
1.746.997.430
5.107.943.240
10.646.676.400
13.897.634.340
1.697.389.489.620
1.199.385.214.540
966.336.301.960
1.388.806.827.550
1.281.016.807.930
4.378.188.035.030
1.402.317.218.870
1.129.898.016.010
929.718.244.570
1.379.648.816.180
1.240.265.727.040
4.756.451.703.910
MULTILATERAL
TOTAL FEES
Total bunga dan kewajiban LN
lainnya
68.284.733.950
134.754.702.450
21.749.422.403.210
*Data berdasarkan LKPP Tahun 2005 Audited
Daftar Neraca -156 -
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun 2006 (Unaudited)
Daftar 28
UTANG BUNGA OBLIGASI NEGARA*
(Dalam Rupiah)
Maturity
No.
Series
Date
Principle
Rate (%)
189.156.022.000.000
FIXED RATE BOND
Accrued
Indexed
Principle
Principle
Accrued Interest
0
189.156.022.000.000
5.367.441.925.390
1 FR0002
15/06/2009
20.011.798.000.000
14,00000
0
20.011.798.000.000
123.152.604.892
2
FR0004
15/02/2006
13.317.430.000.000
12,12500
0
13.317.430.000.000
605.530.224.670
3
FR0005
15/07/2007
15.992.245.000.000
12,25000
0
15.992.245.000.000
899.675.726.965
4
FR0010
15/03/2010
12.012.678.000.000
13,15000
0
12.012.678.000.000
466.920.781.182
5
FR0011
15/05/2010
800.000.000.000
13,55000
0
800.000.000.000
13.774.400.000
6
FR0012
15/05/2010
2.488.141.000.000
12,62500
0
2.488.141.000.000
39.917.246.063
7
FR0013
15/09/2010
5.453.601.000.000
15,42500
0
5.453.601.000.000
248.646.030.393
8
FR0014
15/11/2010
1.349.947.000.000
15,57500
0
1.349.947.000.000
26.716.801.077
9
FR0015
15/02/2011
7.264.938.000.000
13,40000
0
7.264.938.000.000
365.063.134.500
10
FR0016
15/08/2011
7.264.937.000.000
13,45000
0
7.264.937.000.000
366.421.627.469
11
FR0017
15/01/2012
7.209.063.000.000
13,15000
0
7.209.063.000.000
435.355.314.570
12
FR0018
15/07/2012
7.209.062.000.000
13,17500
0
7.209.062.000.000
436.184.296.310
13
FR0019
15/06/2013
11.856.341.000.000
14,25000
0
11.856.341.000.000
74.268.120.024
14
FR0020
15/12/2013
11.856.341.000.000
14,27500
0
11.856.341.000.000
74.398.539.775
15
FR0021
15/12/2010
3.000.000.000.000
14,50000
0
3.000.000.000.000
19.122.000.000
16
FR0022
15/09/2011
2.700.000.000.000
12,00000
0
2.700.000.000.000
95.769.000.000
17
FR0023
15/12/2012
11.332.500.000.000
11,00000
0
11.332.500.000.000
54.792.637.500
18
FR0024
15/10/2010
5.700.000.000.000
12,00000
0
5.700.000.000.000
144.694.500.000
19
FR0025
15/10/2011
8.804.000.000.000
10,00000
0
8.804.000.000.000
186.239.816.000
20
FR0026
15/10/2014
6.750.000.000.000
11,00000
0
6.750.000.000.000
157.065.750.000
21
FR0027
15/06/2015
5.000.000.000.000
9,50000
0
5.000.000.000.000
20.880.000.000
22
FR0028
15/07/2017
3.000.000.000.000
10,00000
0
3.000.000.000.000
137.772.000.000
23
FR0029
15/04/2007
4.670.000.000.000
9,50000
0
4.670.000.000.000
93.848.320.000
24
FR0030
15/05/2016
5.330.000.000.000
10,75000
0
5.330.000.000.000
72.807.800.000
25
FR0031
15/11/2020
7.223.000.000.000
11,00000
0
7.223.000.000.000
100.963.094.000
26
FR0032
15/07/2018
1.560.000.000.000
15,00000
0
1.560.000.000.000
107.462.160.000
0
210.683.330.000.000
2.769.243.440.150
210.683.330.000.000
VARIABLE RATE BOND
1
VR0009
25/03/2006
3.229.756.000.000
12,83331
0
3.229.756.000.000
6.908.448.084
2
VR0010
25/10/2006
7.078.494.000.000
12,08651
0
7.078.494.000.000
155.762.260.470
3
VR0011
25/02/2007
5.311.352.000.000
12,68922
0
5.311.352.000.000
65.929.812.376
4
VR0012
25/09/2007
8.465.924.000.000
12,83331
0
8.465.924.000.000
18.108.611.436
5
VR0013
25/01/2008
11.655.279.000.000
12,08651
0
11.655.279.000.000
256.474.414.395
6
VR0014
25/08/2008
13.658.625.000.000
12,68922
0
13.658.625.000.000
169.544.512.125
7
VR0015
25/12/2008
12.426.786.000.000
12,83331
12.426.786.000.000
26.580.895.254
8
VR0016
25/07/2009
13.363.032.000.000
12,08651
13.363.032.000.000
294.053.519.160
9
VR0017
25/06/2011
4.483.666.000.000
12,83331
0
4.483.666.000.000
9.590.561.574
10
VR0018
25/10/2012
1.065.483.000.000
12,08651
0
1.065.483.000.000
23.445.953.415
11
VR0019
25/12/2014
11.406.226.000.000
12,83331
0
11.406.226.000.000
24.397.917.414
12
VR0020
25/04/2015
9.899.007.000.000
12,08651
0
9.899.007.000.000
217.827.649.035
13
VR0021
25/11/2015
7.546.328.000.000
12,68922
0
7.546.328.000.000
93.672.569.464
14
VR0022
25/03/2016
9.666.749.000.000
12,83331
0
9.666.749.000.000
20.677.176.111
15
VR0023
25/10/2016
8.652.056.000.000
12,08651
0
8.652.056.000.000
190.388.492.280
16
VR0024
25/02/2017
9.909.300.000.000
12,68922
0
9.909.300.000.000
123.004.140.900
17
VR0025
25/09/2017
6.909.300.000.000
12,83331
0
6.909.300.000.000
14.778.992.700
18
VR0026
25/01/2018
5.442.142.000.000
12,08651
0
5.442.142.000.000
119.754.334.710
19
VR0027
25/07/2018
5.442.142.000.000
12,08651
0
5.442.142.000.000
119.754.334.710
20
VR0028
25/08/2018
7.033.994.000.000
12,68922
0
7.033.994.000.000
87.312.967.522
21
VR0029
25/08/2019
12.212.320.000.000
12,68922
0
12.212.320.000.000
151.591.528.160
22
VR0030
25/12/2019
10.503.015.000.000
12,83331
0
10.503.015.000.000
22.465.949.085
23
VR0031
25/07/2020
25.322.354.000.000
12,08651
0
25.322.354.000.000
557.218.399.770
0
HEDGE BOND
-
1. 111.712.180.227.655
CPI INDEX LINKED BOND
0
111.712.180.227.655
441.219.699.238
1. SU002
01/04/2018
31.231.072.464.569
3,00000
0
31.231.072.464.569
236.158.246.581
2. SU004
01/12/2018
80.481.107.763.086
3,00000
0
80.481.107.763.086
205.061.452.657
0
144.536.094.294.530
59.699.691.122
0
144.536.094.294.530
59.699.691.122
144.536.094.294.530
SRBI
1. SRBI01
01/08/2033
144.536.094.294.530
0.10000
Daftar Neraca -157 -
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun 2006 (Unaudited)
Daftar 28
Maturity
No.
Series
INTERNATIONAL BOND
Date
Principle
33.332.000.000.000
Rate (%)
Accrued
Indexed
Principle
Principle
1.073.000.000.000
34.405.000.000.000
Accrued Interest
766.566.416.880
Daftar Neraca -158 -
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun 2006 (Unaudited)
Daftar 28
Maturity
Accrued
Indexed
Principle
Principle
Accrued Interest
No.
Series
Date
1 RI0014
10/03/2014
8.554.000.000.000
6,75000
1.276.000.000.000
9.830.000.000.000
205.289.502.762
2 RI0014
10/03/2015
9.613.000.000.000
7,25000
217.000.000.000
9.830.000.000.000
140.968.681.319
3
RI0014
10/03/2016
9.099.000.000.000
7,50000
(252.000.000.000)
8.847.000.000.000
310.125.815.217
4
RI0014
10/03/2035
6.066.000.000.000
8,50000
(168.000.000.000)
5.898.000.000.000
110.182.417.582
1.073.000.000.000
690.492.626.522.185
9.404.171.172.780
GRAND TOTAL
Principle
689.419.626.522.185
Rate (%)
*Data berdasarkan LKPP Tahun 2005 Audited
Daftar Neraca -159 -
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun 2006 (Unaudited)
Lampiran 29
INTEREST, ACCRUED INTEREST, AND ACCRUED INDEXATION FORMULA COMPUTATION FOR
GOVERNMENT BONDS
FIXED RATE BONDS
Fixed rate bonds are long-term debt instruments paying a semi-annual coupon on a fixed
rate basis and can be issued at par, discount or premium.
Formula:
(1)
Coupon = Principal * Coupon Rate / Frequency of Coupon per Year
(2)
Monthly Interest Accrual = Principal * Coupon Rate / Frequency of Coupon per
Year * Actual No of Days in Month / Actual No of Days in Current Coupon Period
(3)
Monthly Amortization of Discount = Discount Amount * Actual No of Days in Month
/ Actual No of Days from Issue Date to Maturity Date
(4)
Monthly Amortization of Premium = Premium Amount * Actual No of Days in Month
/ Actual No of Days from Issue Date to Maturity Date
(5)
Interest Accrual as at Value Date = Principal * Coupon Rate / Frequency of
Coupon per Year * Actual No of Days from Last Coupon Date / Actual No of Days in
Current Coupon Period
(6)
Unamortized Discount as at Value Date = Discount Amount * Actual No of Days to
Maturity Date / Actual No of Days from Issue Date to Maturity Date
(7)
Unamortized Premium as at Value Date = Premium Amount * Actual No of Days
Actual No of Days to Maturity Date / Actual No of Days from Issue Date to
Maturity Date
VARIABLE RATE BONDS
Variable rate bonds are long-term debt instruments paying a quarterly coupon at a rate that
is indexed to a particular reference rate, currently the SBI rate. The coupon rate is
determined at the beginning of the repricing (or coupon) period.
Formula:
(1)
Coupon = Principal * Coupon Rate / Frequency of Coupon per Year
(2)
Monthly Interest Accrual = Principal * Coupon Rate / Frequency of Coupon per
Year * Actual No of Days in Month / Actual No of Days in Current Coupon Period
(3)
Interest Accrual as at Value Date = Principal * Coupon Rate / Frequency of
Coupon per Year * Actual No of Days from Issue (Previous Coupon) Date / Actual
No of Days in Current Coupon Period
Daftar Neraca -159 -
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun 2006 (Unaudited)
Daftar 30
OBLIGASI NEGARA JANGKA PANJANG*
(Dalam Rupiah)
No.
Series
Maturity
Date
FIXED RATE BOND
Principle
Outstanding
Rate
(%)
175.838.592.000.000,00
Accrued Principle
Indexation 1)
Indexed 2)
Principle
Unamortized
Prem/(Disc)
BookValue
0
175.838.592.000.000,00
(2.797.533.816.462,00)
173.041.058.183.538,00
1. FR0002
15/06/2009
20.011.798.000.000
14,00000
0
20.011.798.000.000
0
20.011.798.000.000
2. FR0005
15/07/2007
15.992.245.000.000
12,25000
0
15.992.245.000.000
0
15.992.245.000.000
3. FR0010
15/03/2010
12.012.678.000.000
13,15000
0
12.012.678.000.000
0
12.012.678.000.000
4
FR0011
15/05/2010
800.000.000.000
13,55000
0
800.000.000.000
0
800.000.000.000
5
FR0012
15/05/2010
2.488.141.000.000
12,62500
0
2.488.141.000.000
0
2.488.141.000.000
6
FR0013
15/09/2010
5.453.601.000.000
15,42500
0
5.453.601.000.000
0
5.453.601.000.000
7
FR0014
15/11/2010
1.349.947.000.000
15,57500
0
1.349.947.000.000
0
1.349.947.000.000
8
FR0015
15/02/2011
7.264.938.000.000
13,40000
0
7.264.938.000.000
0
7.264.938.000.000
9
FR0016
15/08/2011
7.264.937.000.000
13,45000
0
7.264.937.000.000
0
7.264.937.000.000
10
FR0017
15/01/2012
7.209.063.000.000
13,15000
0
7.209.063.000.000
0
7.209.063.000.000
11
FR0018
15/07/2012
7.209.062.000.000
13,17500
0
7.209.062.000.000
0
7.209.062.000.000
12
FR0019
15/06/2013
11.856.341.000.000
14,25000
0
11.856.341.000.000
0
11.856.341.000.000
13
FR0020
15/12/2013
11.856.341.000.000
14,27500
0
11.856.341.000.000
0
11.856.341.000.000
14
FR0021
15/12/2010
3.000.000.000.000
14,50000
0
3.000.000.000.000
(30.051.212.990,00)
2.969.948.787.010
15
FR0022
15/09/2011
2.700.000.000.000
12,00000
0
2.700.000.000.000
(20.022.495.896,00)
2.679.977.504.104
16
FR0023
15/12/2012
11.332.500.000.000
11,00000
0
11.332.500.000.000
(312.385.561.086,00)
11.020.114.438.914
17
FR0024
15/10/2010
5.700.000.000.000
12,00000
0
5.700.000.000.000
(176.995.115.814,00)
5.523.004.884.186
18
FR0025
15/10/2011
8.804.000.000.000
10,00000
0
8.804.000.000.000
(246.399.341.503,00)
8.557.600.658.497
19
FR0026
15/10/2014
6.750.000.000.000
11,00000
0
6.750.000.000.000
(155.885.026.787,00)
6.594.114.973.213
20
FR0027
15/06/2015
5.000.000.000.000
9,50000
0
5.000.000.000.000
(178.793.749.500,00)
4.821.206.250.500
21
FR0028
15/07/2017
3.000.000.000.000
10,00000
0
3.000.000.000.000
(81.704.154.790,00)
2.918.295.845.210
22
FR0029
15/04/2007
4.670.000.000.000
9,50000
0
4.670.000.000.000
(13.600.948.026,00)
4.656.399.051.974
23
FR0030
15/05/2016
5.330.000.000.000
10,75000
0
5.330.000.000.000
(163.989.770.818,00)
5.166.010.229.182
24
FR0031
15/11/2020
7.223.000.000.000
11,00000
0
7.223.000.000.000
(1.338.214.268.612,00)
5.884.785.731.388
25
FR0032
15/07/2018
1.560.000.000.000
15,00000
0
1.560.000.000.000
(79.492.170.640,00)
1.480.507.829.360
-
200.375.080.000.000
-
200.375.080.000.000
VARIABLE RATE BOND
200.375.080.000.000
1 VR0011
25/02/2007
5.311.352.000.000
12,68922
0
5.311.352.000.000
-
5.311.352.000.000
2 VR0012
25/09/2007
8.465.924.000.000
12,83331
0
8.465.924.000.000
-
8.465.924.000.000
3 VR0013
25/01/2008
11.655.279.000.000
12,08651
0
11.655.279.000.000
-
11.655.279.000.000
4 VR0014
25/08/2008
13.658.625.000.000
12,68922
0
13.658.625.000.000
-
13.658.625.000.000
5 VR0015
25/12/2008
12.426.786.000.000
12,83331
0
12.426.786.000.000
-
12.426.786.000.000
6 VR0016
25/07/2009
13.363.032.000.000
12,08651
0
13.363.032.000.000
-
13.363.032.000.000
7 VR0017
25/06/2011
4,483,666,000,000
12,83331
0
4,483,666,000,000
0
4,483,666,000,000
8 VR0018
25/10/2012
1,065,483,000,000
12,08651
0
1,065,483,000,000
0
1,065,483,000,000
9 VR0019
25/12/2014
11,406,226,000,000
12,83331
0
11,406,226,000,000
0
11,406,226,000,000
10 VR0020
25/04/2015
9,899,007,000,000
12,08651
0
9,899,007,000,000
0
9,899,007,000,000
11 VR0021
25/11/2015
7,546,328,000,000
12,68922
0
7,546,328,000,000
0
7,546,328,000,000
12 VR0022
25/03/2016
9,666,749,000,000
12,83331
0
9,666,749,000,000
0
9,666,749,000,000
13 VR0023
25/10/2016
8,652,056,000,000
12,08651
0
8,652,056,000,000
0
8,652,056,000,000
14 VR0024
25/02/2017
9,909,300,000,000
12,68922
0
9,909,300,000,000
0
9,909,300,000,000
15 VR0025
25/09/2017
6,909,300,000,000
12,83331
0
6,909,300,000,000
0
6,909,300,000,000
16 VR0026
25/01/2018
5,442,142,000,000
12,08651
0
5,442,142,000,000
0
5,442,142,000,000
17 VR0027
25/07/2018
5,442,142,000,000
12,08651
0
5,442,142,000,000
0
5,442,142,000,000
18 VR0028
25/08/2018
7,033,994,000,000
12,68922
0
7,033,994,000,000
0
7,033,994,000,000
19 VR0029
25/08/2019
12,212,320,000,000
12,68922
0
12,212,320,000,000
0
12,212,320,000,000
20 VR0030
25/12/2019
10,503,015,000,000
12,83331
0
10,503,015,000,000
0
10,503,015,000,000
21 VR0031
25/07/2020
25.322.354.000.000
12,08651
-
25.322.354.000.000
-
25.322.354.000.000
-
103.022.839.987.175
0
103.022.839.987.175
3,00000
3,00000
0
0
28.732.586.667.403
74.290.253.319.772
0
0
28.732.586.667.403
74.290.253.319.772
-
144.536.094.294.530
-
144.536.094.294.530
0.10000
0
144,536,094,294,530
0
144,536,094,294,530
1.073.000.000.000
34.405.000.000.000
(290.354.227.529)
34.114.645.772.471
1.276.000.000.000
(168.000.000.000)
217.000.000.000
(252.000.000.000)
9.830.000.000.000
5.898.000.000.000
9.830.000.000.000
8.847.000.000.000
(57.975.704.593)
(78.096.785.106)
(79.759.432.242)
(74.522.305.588)
9.772.024.295.407
5.819.903.214.894
9.750.240.567.758
8.772.477.694.412
1.073.000.000.000
658.177.606.281.705
(3.087.888.043.991)
655.089.718.237.714
CPI INDEX LINKED BOND 3)
1. 2. SU002
SU004
01/04/2018
01/12/2018
SRBI01
01/08/2033
International Bond
1
2
3
4
28.732.586.667.403
74.290.253.319.772
144.536.094.294.530
SRBI
1. 103.022.839.987.175
R1014
R1035
R1015
R1016
GRAND TOTAL
03/10/2014
10/12/2035
20/4/2015
01/12/2016
144,536,094,294,530
33.332.000.000.000
8.554.000.000.000
6.066.000.000.000
9.613.000.000.000
9.099.000.000.000
657.104.606.281.705
6,75000
8,50000
7,25000
7,50000
*Data berdasarkan LKPP Tahun 2005 Audited
1) Applied to hedge bonds & International Bonds
2) Net after accrued principle indexation
3) CPI indexed link bond is an amortized bonds
Daftar Neraca -160 -
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun 2006 (Unaudited)
Daftar 31
SALDO REKENING - REKENING ESCROW SUBSIDI/PSO*
(dalam rupiah)
REKENING ESCROW
No.
BANK
NAMA REKENING
SALDO AKHIR
NO. REKENING
REKENING
Cadangan Subsidi Pangan Tahun Anggaran 2001
0206-01-000089-30-1
Dirjen Perbendaharaan
65.921.450.580
1
BRI KCK Sudirman
2
BRI KCK Sudirman
Rekening Cadangan Dana Subsidi Pangan TA 2003
0206-01-001939-30-5
Dirjen Perbendaharaan
155.178.346.179
3
Bank Bukopin Pusat
Rekening Titipan Subsidi Pangan
1016053-01-1
Dirjen Perbendaharaan
382.856.718.142
1016977-01-9
Dirjen Perbendaharaan
54.080.596.335
0094720712
Dirjen Perbendaharaan
14.032.115.059
10560823
Dirjen Perbendaharaan
85.173.260.273
0094720701
Dirjen Perbendaharaan
4
Bank Bukopin Pusat
Rekening Cadangan Dana Subsidi Pangan TA 2003
5
Bank BNI KCU Kramat Jakarta
Cadangan Subsidi Bulog QQ Dirjen Perbendaharaan
6
Bank BNI KCU Kramat Jakarta
Sub Account Cadangan Dana PSO
7
Bank BNI KCU Kramat Jakarta
Cadangan Subsidi Pupuk QQ Dirjen Perbendaharaan
Jumlah
*Data berdasarkan LKPP Tahun 2005 Audited
440.559.422.376
1.197.801.908.944
Daftar Neraca -161 -
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun 2006 (Unaudited)
Daftar 32
SALDO REKENING - REKENING ESCROW DANA BAGI HASIL*
(dalam rupiah)
REKENING ESCROW
No.
1
BANK
Bank BNI KCU Kramat Jakarta
NAMA REKENING
Sub Account DBH SDA Kehutanan
SALDO AKHIR
NO. REKENING
REKENING
0010560801
Dirjen Perbendaharaan
319.809.134.906
2
Bank BNI KCU Kramat Jakarta
Sub Account DBH SDA Perikanan
0010560798
Dirjen Perbendaharaan
61.337.704.291
3
Bank BNI KCU Kramat Jakarta
Sub Account DBH SDA Pertambangan Umum
0010560812
Dirjen Perbendaharaan
306.599.060.957
4
Bank BNI KCU Kramat Jakarta
Sub Account DAK DR
0013630358
Dirjen Perbendaharaan
1.605.121.953.562
5
Bank Indonesia
Sub BUN Dana DAK DR Tahun 2002 Yang Belum Disalurkan
502,000,003
Dirjen Perbendaharaan
16.168.946.303
Jumlah
*Data berdasarkan LKPP Tahun 2005 Audited
2.309.036.800.019
Daftar Neraca -162 -
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun 2006 (Unaudited)
Daftar 33
LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN
PENGELOLAAN SURAT UTANG NEGARA
SEMESTER I TAHUN 2006
Laporan pertanggungjawaban pengelolaan Surat Utang Negara (SUN) ini disusun untuk memenuhi
amanat pasal 16 Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2002 tentang Surat Utang Negara dan Peraturan
Pemerintah Republik Indonesia Nomor 76 Tahun 2005 tentang Tata Cara Penatausahaan,
Pertanggungjawaban, dan Publikasi Informasi atas Pengelolaan Surat Utang Negara. Dalam pasal 16
UU dimaksud, disebutkan bahwa:
(1) Menteri wajib menyelenggarakan penatausahaan dan membuat pertanggungjawaban atas
pengelolaan Surat Utang Negara dan dana yang dikelola.
(2) Pertanggungjawaban sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) disampaikan sebagai bagian dari
pertanggungjawaban pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara.
Selain itu, laporan ini juga disusun agar seluruh pihak yang berkepentingan dapat mengetahui secara
jelas dan transparan informasi terkait dengan pengelolaan Surat Utang Negara. Hal ini sejalan dengan
komitmen Pemerintah untuk mengelola keuangan negara secara transparan, profesional dan
bertanggung jawab. Seluruh angka dan data yang digunakan dalam laporan ini meliputi realisasi
selama satu tahun anggaran yang dimulai
1 Januari 2005 dan berakhir 31 Desember 2005, kecuali
secara jelas dinyatakan lain.
I.
Portofolio SUN
Surat Utang Negara berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2004 adalah surat berharga
yang berupa surat pengakuan utang dalam mata uang Rupiah maupun valuta asing yang dijamin
pembayaran bunga dan pokoknya oleh Negara Republik Indonesia, sesuai dengan masa
berlakunya. Tujuan penerbitan SUN ialah untuk: (1) membiayai defisit APBN, (2) menutup
kekurangan kas jangka pendek, dan (3) mengelola portofolio utang negara.
A. Jenis SUN
Secara umum SUN dapat dibedakan atas Surat Perbendaharaan Negara (SPN) yang berjangka
waktu sampai dengan 12 bulan dan Obligasi Negara (ON) yang berjangka waktu lebih dari 12
bulan. Sampai akhir tahun 2005, Pemerintah baru menerbitkan ON dan belum pernah
menerbitkan SPN. Menurut denominasi mata uangnya, ON yang telah diterbitkan Pemerintah
dapat dikelompokkan ke dalam dua kelompok, yaitu ON berdenominasi Rupiah dan ON
berdenominasi valuta asing. Menurut jenis tingkat bunganya, ON dapat dikelompokkan ke
dalam ON dengan tingkat bunga tetap dan ON dengan tingkat bunga mengambang.
1. Obligasi Negara Berdenominasi Rupiah
Obligasi negara berdenominasi Rupiah dapat dipisahkan ke dalam beberapa jenis,
yaitu:
a. Obligasi berbunga tetap (fixed rate bonds – FR)
Obligasi jenis ini memiliki tingkat kupon yang ditetapkan pada saat penerbitan,
dan dibayarkan secara periodik setiap 6 (enam) bulan. Berdasarkan posisi akhir
tahun 2005, tingkat kupon obligasi jenis FR berkisar antara 9,5% sampai 15,575%,
yang terdiri dari 26 seri, dengan masa jatuh tempo berkisar antara tahun 2006
sampai 2020. Obligasi jenis FR dapat diperdagangkan dan dipindahtangankan
kepemilikannya di pasar sekunder.
b. Obligasi berbunga mengambang (variable rate bonds – VR)
Obligasi berbunga mengambang memiliki tingkat kupon yang ditetapkan secara
periodik berdasarkan referensi tertentu. Dalam hal ini referensi yang digunakan
ialah tingkat bunga SBI (Sertifikat Bank Indonesia) berjangka 3 bulan. Kupon
dibayarkan secara periodik setiap 3 (tiga) bulan. Sampai akhir tahun 2005,
terdapat 23 seri VR yang masa jatuh temponya berkisar antara tahun 2006 sampai
Daftar Neraca
- 163 -
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun 2006 (Unaudited)
dengan 2020. Obligasi jenis VR dapat diperdagangkan dan dipindahtangankan
kepemilikannya di pasar sekunder.
c. Obligasi lindung nilai (hedge bonds – HB)
Obligasi lindung nilai (HB) adalah obligasi yang diterbitkan dalam denominasi
Rupiah dengan pembayaran kupon dan pokok yang disesuaikan atau diindeks
terhadap perubahan kurs Rp/USD. Pada saat jatuh tempo pembayaran, baik
pokok maupun kupon, nilai nominalnya akan disesuaikan terlebih dahulu terhadap
nilai tukar Rp/USD yang berlaku. Apabila nilai tukar Rupiah terhadap USD pada
saat jatuh tempo pembayaran melemah dibanding nilai tukar pada saat
penerbitan, maka nilai nominal HB setelah indeksasi akan meningkat sehingga
meningkatkan jumlah pembayaran pokok dan bunga yang jatuh tempo, dan
sebaliknya. Sesuai dengan terms and condition-nya, pelunasan HB jatuh tempo
dapat dilakukan dengan ON baru atau dengan tunai. Tingkat kupon HB ditetapkan
secara periodik berdasarkan referensi tertentu, yaitu SIBOR (Singapore Inter Bank
Offered Rate) + margin 2%. Kupon dibayarkan secara periodik setiap 3 (tiga) bulan
sekali. Pada akhir tahun 2005 tidak terdapat lagi obligasi jenis ini. Obligasi seri
HB terakhir telah dilunasi pada bulan Juni 2005. Obligasi jenis HB ini tidak dapat
diperdagangkan.
d. Surat utang kepada BI (SU)
Dalam rangka program penjaminan perbankan dan BLBI (Bantuan Likuiditas Bank
Indonesia), pada tahun 1998 dan 1999 Pemerintah menerbitkan empat seri SU,
yaitu SU-001, SU-002, SU-003 dan SU-004, dengan total nominal sebesar Rp218,3
triliun. SU-001 dan SU-003 merupakan SU yang diterbitkan dalam rangka BLBI
yang dikucurkan oleh Bank Indonesia saat krisis moneter tahun 1998/1999. SU-002
merupakan penyertaan modal negara pada Bank Ekspor Impor Indonesia.
Sementara SU-004 merupakan surat utang yang diterbitkan dalam rangka program
penjaminan Pemerintah.
Sesuai dengan terms & conditions awalnya, Obligasi jenis ini memiliki tingkat
bunga tetap sebesar 3% yang diperhitungkan atas pokok yang diindeks
berdasarkan inflasi. Kupon dibayarkan secara periodik setiap 6 (enam) bulan
sekali. Sementara pokok utang diamortisasi (dicicil) setiap enam bulan sekali
secara proporsional atas dasar pokok yang telah diindeks. Pembayaran cicilan
pokok dilakukan bersamaan dengan pembayaran bunga, dan dimulai setelah masa
tenggang (grace period) berakhir.
Sebagai bagian dari penyelesaian BLBI, Pemerintah dan BI telah sepakat untuk
mengganti SU-001 dan SU-003 dengan menerbitkan surat utang jenis baru yaitu
SRBI (Special Rate Bank Indonesia) pada tanggal 7 Agustus 2003. Adanya
kesepakatan tersebut telah mengubah terms & conditions awal yang secara lebih
rinci dijelaskan pada bagian tersendiri di bawah ini. Sementara untuk SU-002 dan
SU-004, Pemerintah bersama dengan BI tengah membahas proses
restrukturisasinya.
Selain SU-001, SU-002, SU-003 dan SU-004, Pemerintah juga menerbitkan SU-005
untuk pembiayaan kredit program. Obligasi ini jatuh tempo tahun 2009, dan
memiliki tingkat kupon yang ditetapkan berdasarkan tingkat bunga SBI berjangka
3 bulan. SU-005 memiliki plafon sebesar Rp9,97 triliun, namun demikian jumlah
realisasi yang menjadi utang pemerintah hanyalah jumlah dana yang sudah
disalurkan dalam rangka pembiayaan beberapa skim kredit program, yang per
posisi akhir tahun 2005 berjumlah Rp2,58 triliun.
Pada tanggal 6 September 2001, Pemerintah juga telah menerbitkan SU-006
sebesar nominal Rp40.000.000.000.000. Jumlah nominal atas SU-006 ini
merupakan jumlah maksimum yang dapat ditarik oleh Pemerintah yang digunakan
untuk program penjaminan perbankan, sehingga baru akan efektif menjadi utang
jika memang sudah ditarik. Sampai 31 Desember 2005 Pemerintah belum menarik
sama sekali, sehingga nilai utang Pemerintah atas SU-006 per tanggal 31
Desember 2005 adalah nol.
e. SRBI (Special Rate Bank Indonesia)
SRBI, yang lengkapnya SRBI-01/MK/2003, adalah surat utang yang diterbitkan oleh
Pemerintah pada tanggal 7 Agustus 2003 sebagai pengganti SU-001 dan SU-003,
dalam rangka penyelesaian bantuan likuiditas BI. Nilai nominal penerbitan SRBI
Daftar Neraca
- 164 -
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun 2006 (Unaudited)
adalah sebesar Rp144.536.094.294.530 atau sama dengan jumlah nominal SU-001
dan SU-003. SRBI jatuh tempo tahun 2033 dengan tingkat kupon 0,1% setahun
dihitung dari sisa pokok terutang yang dibayarkan secara periodik 2 (dua) kali
setahun. Pelunasan SRBI dapat bersumber dari surplus Bank Indonesia yang
menjadi bagian Pemerintah dan akan dilakukan apabila rasio modal terhadap
kewajiban moneter BI telah mencapai di atas 10%. Dalam hal rasio modal
terhadap kewajiban moneter Bank Indonesia kurang dari 3%, maka Pemerintah
akan membayar charge kepada Bank Indonesia sebesar kekurangan dana yang
diperlukan untuk mencapai rasio modal tersebut.
2. Obligasi Negara Berdenominasi Mata Uang Asing
Sepanjang tahun 2005, Pemerintah telah dua kali menerbitkan ON berdenominasi USD
(Dollar Amerika), yaitu INDO-15 pada tanggal 20 April 2005 dan INDO-16 & INDO-35
pada tanggal 12 Oktober 2005 dengan total nominal penerbitan sebesar
USD2.500.000.000. INDO-15 diterbitkan dengan nilai nominal USD1.000.000.000.
Obligasi ini jatuh tempo pada tanggal 20 April 2015 dengan tingkat kupon tetap
sebesar 7,25% setahun. Sementara INDO-16 dan INDO-35 diterbitkan dengan nominal
masing-masing sebesar USD900.000.000 dan USD600.000.000. INDO-16 memiliki kupon
7,50% dan jatuh tempo tanggal 12 Januari 2016, sementara INDO-35 memiliki kupon
8,5% dan jatuh tempo tanggal 12 Oktober 2035. Seluruh seri ON berdenominasi USD di
atas dapat diperdagangkan/ diperjualbelikan.
B. Saldo SUN dan Perubahannya
Surat Utang Negara dapat berubah saldonya akibat adanya penerbitan baru, pelunasan,
pembelian kembali atau oleh sebab lainnya. Posisi SUN per 31 Desember 2004 dan 31
Desember 2005 masing-masing dapat dilihat pada Lampiran 1 dan Lampiran 2. Adapun
ringkasan perubahan posisi SUN tahun 2005 adalah sebagai berikut:
Tabel 19: Ringkasan Perubahan Posisi SUN Tahun 2005
Obligasi Negara
Seri Fixed Rate
Seri Variable Rate
Seri Hedge Bonds
SU-nominal
SU-diindeks
SRBI
Obl. internasional (USD)
Obligasi internasional*
Total
31 Desember 2004
(Juta Rp)
178.733.094
220.571.106
2.711.595
75.140.834
106.353.194
144.536.094
1.000.000.000
9.290.000
662.195.083
31 Desember 2005
(Juta Rp)
189.156.022
210.683.330
0
76.362.736
114.295.416
144.536.094
3.500.000.000
34.405.000
693.075.862
Selisih
(Juta Rp)
10.422.928
-9.887.776
-2.711.595
7.942.222
25.115.000
30.880.779,00
* Kurs pada tanggal 31 Desember 2004 dan 30 Desember 2005 masing-masing sebesar
Rp9.290/USD dan Rp9.830/USD.
Memperhatikan tabel di atas, dapat dilihat adanya perubahan yang cukup signifikan berupa
meningkatnya porsi SUN berbunga tetap (FR) dan menurunnya porsi SUN berbunga
mengambang (VR). Hal ini sejalan dengan upaya Pemerintah untuk menurunkan risiko tingkat
bunga. Namun demikian, di lain pihak porsi SUN berdenominasi USD meningkat, yang
menunjukkan naiknya risiko nilai tukar Rp/USD. Pembahasan lebih lanjut mengenai
portofolio dan risiko SUN akan dibahas pada butir 3.6. Pengelolaan Portofolio dan Risiko.
Secara rinci, perubahan posisi SUN pada tabel di atas diakibatkan oleh hal-hal sebagai
berikut:
Saldo Awal (31 Desember 2004)
Penerbitan (nominal):
• Penerbitan ON Rupiah
• Penerbitan INDO-15, 16 & 35
(plus penyesuaian kurs)
• Penambahan SU-005
• Indeksasi SU-002 dan SU-004
• Penerbitan ON dalam rangka debt switching
• Penerbitan ON pengganti HB jatuh tempo
Total Penerbitan
Rp662.195.083.250.061
22.540.000.000.000
25.115.000.000.000
1.221.902.000.000
6.720.320.272.124
5.673.000.000.000
2.865.356.000.000
Rp64.135.578.272.124
Daftar Neraca
- 165 -
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun 2006 (Unaudited)
Pelunasan/pembayaran pokok:
• ON seri FR jatuh tempo
• ON seri VR jatuh tempo
• ON seri HB jatuh tempo (nominal)
• Pembelian kembali (buyback)
• Pelunasan dalam rangka debt switching
• Program divestasi BPD
Total Pelunasan
Netto (Penerbitan-Pelunasan ON) Tahun 2004
Saldo akhir (30 Desember 2005)
(13.712.072.000.000)
(5.980.172.000.000)
(2.711.595.000.000)
(5.158.000.000.000)
(5.673.000.000.000)
(19.960.000.000)
(33.254.799.000.000)
30.880.779.272.124
Rp693.075.862.522.185
Mengacu pada perubahan yang terjadi, maka struktur jatuh tempo pokok SUN yang dapat
diperdagangkan (tradable bonds), pada akhir tahun 2004, akhir tahun 2005, dan
perbandingannya adalah sebagai berikut:
Struktur Jatuh Tempo SUN yang Dapat Diperdagangkan
31 Desember 2004
50,00
Triliun Rp
40,00
30,00
20,00
10,00
Total
2005
2006
2007
2008
2009
2010
2011
2012
2013
2014
2015
2016
2017
2018
2019
2020
Total
19,69
26,41
34,81
40,01
33,69
29,80
30,52
26,82
23,71
27,45
17,45
18,32
16,82
17,92
22,72
22,46
408,59
-
-
-
-
-
-
-
-
-
9,29
-
-
-
-
-
-
9,29
VR
5,98
11,86
16,41
40,01
13,68
-
4,48
1,07
-
11,41
17,45
18,32
16,82
17,92
22,72
22,46
220,57
FR
13,71
14,55
18,40
-
20,01
29,80
26,03
25,75
23,71
6,75
-
-
-
-
-
-
178,73
Int' Bonds
Grafik 13: Struktur Jatuh Tempo SUN yang Dapat Diperdagangkan 31 Des 2004
Struktur Jatuh Tempo SUN yang Dapat Diperdagangkan
31 Desember 2005
50,00
Trillion Rp
40,00
30,00
20,00
10,00
Total
2006
2007
2008
2009
2010
2011
2012
2013
2014
2015
2016
2017
2018
2019
2020
2035
Total
23,63
34,44
37,74
33,37
30,80
30,52
26,82
23,71
27,99
32,28
32,50
19,82
19,48
22,72
32,55
5,90
434,24
-
-
-
-
-
-
-
-
9,83
9,83
8,85
-
-
-
-
5,90
34,41
VR
10,31
13,78
37,74
13,36
-
4,48
1,07
-
11,41
17,45
18,32
16,82
17,92
22,72
25,32
-
210,68
FR
13,32
20,66
-
20,01
30,80
26,03
25,75
23,71
6,75
5,00
5,33
3,00
1,56
-
7,22
-
189,16
Int'l Bonds
Grafik 14: Struktur Jatuh Tempo SUN yang Dapat Diperdagangkan 31 Des 2005
Daftar Neraca
- 166 -
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun 2006 (Unaudited)
Perbandingan Struktur Jatuh Tempo SUN yang Dapat Diperdagangkan
31 Des 2004 - 30 Des 2005
50,00
Triliun Rp
40,00
30,00
20,00
10,00
-
2005
2006
2007
2008
2009
2010
2011
2012
2013
2014
2015
2016
2017
2018
2019
2020
31-Des-04 19,69
26,41
34,81
40,01
33,69
29,80
30,52
26,82
23,71
27,45
17,45
18,32
16,82
17,92
22,72
22,46
-
23,63
34,44
37,74
33,37
30,80
30,52
26,82
23,71
27,99
32,28
32,50
19,82
19,48
22,72
32,55
5,90
30-Des-05
-
2035
Grafik 15: Perbandingan Struktur Jatuh Tempo SUN yang Dapat Diperdagangkan
Berdasarkan ketiga grafik di atas, dapat dilihat bahwa pengelolaan SUN tahun 2005
menunjukkan adanya upaya untuk menggeser porsi SUN yang jatuh tempo tahun 2006 – 2009
ke tahun-tahun berikutnya. Hal ini dimaksudkan untuk mengurangi risiko pendanaan kembali
(refinancing risk) pada periode tersebut. Adanya spike di tahun 2015 dan 2016 sebagaimana
ditunjukkan pada posisi akhir tahun 2005, lebih disebabkan oleh penerbitan SUN
berdenominasi valas yang jatuh tempo tahun 2015 dan 2016. Pemerintah berupaya untuk
mewujudkan struktur jatuh tempo yang smooth sehingga tidak ada tekanan fiskal pada tahun
tertentu. Struktur jatuh tempo utang Pemerintah yang ideal ialah yang sesuai dengan daya
dukung fiskal setiap tahunnya. Jadi, pada tahun-tahun dimana penerimaan negara
diperkirakan meningkat, maka tahun-tahun itu memperoleh porsi jatuh tempo utang yang
lebih besar. Namun demikian, mengingat sangat sulit memperkirakan penerimaan
Pemerintah dalam jangka panjang, maka dalam rangka prudent debt management dapat
diasumsikan struktur jatuh tempo yang baik ialah yang smooth (merata) dan dalam jumlah
yang tidak terlampau tinggi setiap tahunnya. Saat ini Pemerintah memperkirakan jumlah
jatuh tempo pokok (belum termasuk bunga) sebesar Rp35 triliun sampai Rp40 triliun setiap
tahunnya sudah terlampau tinggi sehingga perlu dilakukan upaya-upaya untuk
menurunkannya. Upaya tersebut antara lain ditempuh dengan pembelian kembali (buyback),
pertukaran (debt switching/reprofiling) dan lain sebagainya.
II. Kegiatan Pengelolaan SUN Tahun 2005
Dalam rangka pengelolaan SUN tahun 2005, DPR telah menyetujui penerapan konsep SUN neto
(konsep net). Dengan konsep net, target pemenuhan kebutuhan pembiayaan defisit APBN melalui
SUN dinyatakan dalam bentuk SUN neto, tidak lagi dipatok pada target penerimaan penerbitan
bruto sebesar tertentu, sebagaimana APBN sebelumnya. Dengan penerapan konsep ini,
Pemerintah memiliki fleksibilitas dalam menentukan jumlah SUN yang diterbitkan dan jumlah
SUN yang dilunasi/dibeli kembali, sepanjang jumlah netonya tidak melebihi yang telah ditetapkan
oleh DPR. Dalam APBN 2005, SUN neto ditetapkan sebesar Rp22.085.752.753.000.
A. Penerbitan SUN
Sepanjang tahun 2005, Pemerintah telah menerbitkan baik SUN dalam denominasi Rupiah
maupun SUN dalam denominasi valas. Penerbitan dilakukan baik melalui lelang,
bookbuilding, atau private placements.
Daftar Neraca
- 167 -
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun 2006 (Unaudited)
1. Penerbitan SUN Berdenominasi Rp Melalui Lelang
Pada tahun 2005, Pemerintah telah melakukan lelang penerbitan SUN berdenominasi
Rupiah sebanyak 10 (sepuluh) kali, yang diselenggarakan setiap bulan, mulai bulan
Januari sampai Oktober. Oversubscription, yaitu jumlah bids yang masuk
dibandingkan dengan jumlah target awal yang diumumkan, berkisar dari 1,02 kali
sampai 6,18 kali dengan rata-rata 2,64 kali. Hal ini merupakan salah satu indikator
masih cukup tingginya kepercayaan investor terhadap SUN. Dari 10 kali lelang yang
telah dilakukan, terdapat dua kali lelang yaitu lelang bulan Maret dan Juli dimana
Pemerintah memutuskan untuk tidak memenangkan bid yang masuk, dengan
pertimbangan yield yang disampaikan oleh bidder umumnya terlampau tinggi jika
dibandingkan dengan benchmark yield yang menjadi patokan Pemerintah.
Total nilai nominal SUN yang diterbitkan Pemerintah tahun 2005 mencapai
Rp22.540.000.000.000, dengan kupon berkisar antara 9,5% sampai 15%, dan waktu
jatuh temponya bervariasi dari tahun 2007 sampai 2020. Jatuh tempo SUN yang
diterbitkan Pemerintah merupakan hasil analisis yang mendalam dengan
mempertimbangkan berbagai aspek, terutama: (i) struktur jatuh tempo yang sudah
ada, (ii) pengembangan pasar sekunder SUN, dan (iii) analisis cost dan risk. Detail
realisasi penerbitan SUN berdenominasi Rupiah tahun 2005 dapat dilihat pada
Lampiran 3.
2. Penerbitan SUN dalam Rangka Pelunasan Hedge Bonds Jatuh Tempo
Sebagaimana diketahui, Hedge Bonds (HB) adalah seri SUN yang pembayaran kupon
dan pokoknya diindeks terhadap perubahan nilai tukar Rp/USD. SUN jenis ini tidak
lagi diterbitkan di tahun 2005, dan sisa yang outstanding di awal tahun 2005 jatuh
tempo seluruhnya pada tahun 2005. Sesuai dengan terms and condition-nya, HB yang
jatuh tempo dapat dilunasi baik secara tunai maupun dengan menerbitkan SUN seri
baru sebagai pengganti. SUN seri HB yang jatuh tempo sepanjang tahun 2005 dilunasi
dengan menerbitkan SUN pengganti, dengan sedikit uang tunai. Secara umum nilai
nominal SUN pengganti lebih besar daripada nilai nominal SUN seri HB yang jatuh
tempo sebagai akibat lebih lemahnya nilai tukar Rupiah terhadap USD saat HB jatuh
tempo dibandingkan saat HB dimaksud diterbitkan. Rincian penerbitan SUN pengganti
HB yang jatuh tempo tahun 2005 adalah sebagai berikut:
Tabel 20: SUN Pengganti Hedge Bonds yang Jatuh Tempo Tahun 2005
Seri
HB0077
HB0078
HB0079
HB0080
HB0081
HB0082
Total
Nominal Awal
(dalam Rp)
451.977.000.000
451.977.000.000
451.977.000.000
451.888.000.000
451.888.000.000
451.888.000.000
2.711.595.000.000
Nilai Jatuh Tempo
(dalam Rp)
463.631.115.471
468.596.782.063
477.970.744.507
486.995.442.152
478.788.507.623
489.376.466.368
2.865.359.058.184
Dilunasi dengan:
Cash (Rp)
115.471
782.063
744.507
442.152
507.623
466.368
3.058.184
Obligasi Baru (Rp)
463.631.000.000
468.596.000.000
477.970.000.000
486.995.000.000
478.788.000.000
489.376.000.000
2.865.356.000.000
Seri
VR0031
VR0031
VR0031
VR0031
VR0031
VR0031
3. Penerbitan SUN Berdenominasi USD
Untuk memenuhi target pembiayaan SUN neto tahun 2005 sebesar Rp22,08 triliun,
Pemerintah berupaya sedapat mungkin memenuhinya dengan melakukan penerbitan
SUN berdenominasi Rupiah. Namun demikian, seiring dengan memburuknya situasi
perekonomian pada kuartal 2 dan 3 serta awal kuartal 4 tahun 2005, yang ditandai
dengan melemahnya nilai tukar Rupiah dan naiknya tingkat bunga domestik, maka
pasar obligasi dalam negeri pun mengalami tekanan. Terlebih dengan adanya selling
pressure dari investor reksadana dalam periode yang sama, yang turut memperburuk
pasar obligasi dalam negeri. Jika Pemerintah memaksakan untuk menerbitkan SUN
berdenominasi Rupiah, maka diperkirakan yield yang diminta investor tinggi, sehingga
cost of borrowing yang harus ditanggung Pemerintah juga tinggi. Oleh karena itu,
setelah mempertimbangkan beberapa hal seperti kondisi pasar obligasi dalam negeri,
kebutuhan pembentukan benchmark Indonesian USD bonds, kebutuhan untuk
meningkatkan cadangan devisa negara dalam valas, kebutuhan untuk membayar
kewajiban valas lainnya yang jatuh tempo, dan peningkatan risiko yang akan dihadapi
Daftar Neraca
- 168 -
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun 2006 (Unaudited)
dari penerbitan SUN berdenominasi valas, Pemerintah memutuskan untuk
menerbitkan SUN berdenominasi USD.
Penerbitan SUN berdenominasi USD dilakukan dua kali, yaitu pada bulan April dan
bulan Oktober. Secara rinci, informasi mengenai penerbitan SUN berdenominasi USD
tahun 2005 adalah sebagai berikut:
Tabel 21: Penerbitan SUN Berdenominasi Valas Tahun 2005
Item
Seri
Tanggal Penerbitan
Tanggal Jatuh Tempo
Nominal (USD)
Kupon
Yield
Clean Proceeds, after
discount (USD)
Underwriter’s Fee
April 2005
INDO-15
20 April 2005
20 April 2015
1.000.000.000
7,250%
7,375%
991.270.000
Underwriter’s Fee (USD)
Underwriter’s Out of Pocket
Expenses/OPE (USD)
Joint Lead Managers
Listing
Rating
- Standard and Poors
- Fitch
- Moody’s
10 bps dari clean
proceeds
991.270
Oktober 2005 (Dual Tranches)
INDO-16
INDO-35
12 Oktober 2005
12 Oktober 2005
12 Januari 2016
12 Oktober 2035
900.000.000
600.000.000
7,500%
8,500%
7,625%
8,625%
892.251.000
591.996.000
10 bps dari clean
proceeds
892.251
20 bps dari clean
proceeds
1.183.992
300.000
Citigroup, Deutsche Bank
dan UBS Investment Bank
Luxembourg Stock
Exchange
300.000
Citigroup, CSFB dan Merrill Lynch
B+
BBB2
B+
BBB2
Singapore Stock Exchange
B. Pelunasan Pokok dan Pembelian Kembali
Pokok SUN dapat berkurang melalui pelunasan baik sebelum jatuh tempo, maupun saat jatuh
tempo. Sepanjang tahun 2005, pokok SUN telah berkurang sebanyak Rp33,25 triliun, yang
terdiri dari: (i) pelunasan SUN jatuh tempo sebesar Rp22,40 triliun, (ii) pembelian kembali
secara tunai sebesar Rp5,16 triliun, (iii) pelunasan SUN dalam rangka divestasi BPD sebesar
Rp19,96 miliar, dan (iv) pelunasan SUN dalam rangka debt switching sebesar Rp5,67 triliun.
Pelunasan dalam rangka debt switching (pertukaran obligasi) akan dibahas tersendiri pada
butir selanjutnya.
1. Pelunasan SUN Jatuh Tempo
Seluruh SUN yang jatuh tempo tahun 2005 dibayar tepat pada waktunya. Selain SUN
seri HB, seluruh SUN yang jatuh tempo dilunasi secara tunai. Seri-seri SUN yang jatuh
tempo tahun 2005 dan jumlahnya ialah sebagai berikut:
Tabel 22: SUN Jatuh Tempo Tahun 2005
Seri
HB0077
HB0078
HB0079
HB0080
VR0007
FR0003
FR0008
FR0009
HB0081
HB0082
VR0008
Total
Tanggal Jatuh
Tempo
25 Januari 2005
25 Februari 2005
25 Maret 2005
25 April 2005
25 April 2005
15 Mei 2005
15 Mei 2005
15 Mei 2005
25 Mei 2005
25 Juni 2005
25 Nopember 2005
Nominal
451.977.000.000
451.977.000.000
451.977.000.000
451.888.000.000
2.952.363.000.000
382.172.000.000
7.508.224.000.000
5.821.676.000.000
451.888.000.000
451.888.000.000
3.027.809.000.000
22.403.839.000.000
Daftar Neraca
- 169 -
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun 2006 (Unaudited)
2. Pelunasan SUN dalam Rangka Pembelian Kembali
Selain yang jatuh tempo, pelunasan SUN juga dilakukan sebelum jatuh tempo,
melalui pembelian kembali secara tunai (cash buyback). Pada dasarnya buyback perlu
dilakukan untuk tujuan-tujuan sebagai berikut: (i) memperbaiki struktur jatuh tempo
pokok SUN, (ii) mengurangi SUN yang memiliki cost of borrowings yang tinggi
sehingga menurunkan cost of borrowings secara keseluruhan, dan (iii) menjaga
kestabilan harga SUN di pasar sekunder. Selama tahun 2005, Pemerintah telah
melaksanakan pembelian kembali melalui cara lelang sebanyak 4 (empat) kali,
dengan total nilai nominal SUN yang dibeli kembali sebesar Rp5.158.000.000.000.
Seri-seri yang diutamakan untuk dibeli kembali ialah seri-seri yang jatuh tempo tahun
2006 – 2009 mengingat pada periode tersebut, jumlah pokok SUN yang jatuh tempo
mencapai puncaknya sehingga berpotensi memberikan tekanan fiskal yang berat.
Pembelian kembali secara tunai juga diutamakan untuk dilakukan pada kuartal 3 dan
4 untuk membantu menstabilkan harga-harga SUN di pasar sekunder yang saat itu
mengalami tekanan. Sebagaimana diketahui selling pressure terhadap SUN yang
terjadi pada periode tersebut, yang umumnya dilakukan oleh investor reksadana,
membuat harga-harga SUN di pasar sekunder secara umum mengalami tekanan.
Rincian seri-seri yang dibeli kembali oleh Pemerintah adalah sebagaimana pada
Lampiran 4.
3. Pelunasan SUN dalam Rangka Divestasi BPD
Pelunasan ON melalui program divestasi Bank Pembangunan Daerah (BPD) adalah
mengacu pada Keputusan Menteri Keuangan Nomor 543/KMK.06/2003 tanggal 18
desember 2003 tentang Divestasi Saham Negara dalam Rangka Penyertaan Modal
Negara dan Pelunasan Obligasi Negara pada Bank Pembangunan Daerah Peserta
Program Rekapitalisasi. Sebagai kelanjutan dari program yang sama pada tahun-tahun
sebelumnya, pada tahun 2005 Pemerintah melakukan divestasi terhadap kepemilikan
Pemerintah pada BPD Sumatera Utara dengan nilai nominal sebesar
Rp19.960.000.000. Dengan demikian, hingga akhir tahun 2005, dari 12 BPD yang
direkapitalisasi tinggal 2 (dua) BPD yang belum didivestasi yaitu BPD Aceh dan BPD
Maluku. Pelunasan SUN dalam rangka divestasi dilakukan secara off budget.
C. Pertukaran Obligasi
Pertukaran obligasi atau debt switching umumnya dilakukan dengan dua alasan utama,
yaitu: (i) memperbaiki struktur jatuh tempo pokok SUN (oleh karena itu sering juga disebut
sebagai debt reprofiling), dan (ii) meningkatkan likuiditas pasar sekunder SUN, yaitu dengan
menarik obligasi yang tidak likuid (off-the-run bonds) dan menggantinya dengan obligasi
yang lebih likuid (on-the-run bonds). Pada tahun 2005, Pemerintah telah melakukan debt
switching melalui lelang sebanyak 1 (satu) kali, yaitu pada bulan Desember 2005, dengan
nilai nominal total sebesar Rp5.673.000.000.000. Seri-seri SUN yang ditarik diutamakan pada
SUN yang jatuh tempo antara 2006 sampai dengan 2009 dengan pertimbangan untuk
menurunkan refinancing risk periode tersebut. Sementara SUN yang diterbitkan ialah seri
FR0031 yang jatuh temponya tahun 2020. Program debt switching ini, selain menurunkan
refinancing risk periode 2006 – 2009, juga menurunkan interest rate risk, mengingat lebih
dari 60% SUN yang ditarik merupakan SUN seri Variable Rate (VR). Debt switching dilakukan
dengan metode lelang, dimana harga SUN seri FR0031 (SUN penukar) telah ditetapkan oleh
Pemerintah, sehingga investor hanya menyampaikan penawaran harga atas seri-seri SUN
yang akan ditukar. Mengingat transaksi penukaran dilakukan secara one-to-one (jumlah unit
yang ditarik sama dengan yang diterbitkan), maka tidak ada dampak langsung terhadap net
additional debt; selisih harga diselesaikan secara tunai. Rincian seri-seri yang ditukar dapat
dilihat pada Lampiran 4.
D. Pembayaran Bunga dan Biaya Penerbitan
Pembayaran bunga dan biaya penerbitan SUN meliputi: (i) bunga dan biaya penerbitan SUN
Rupiah, dan (ii) bunga dan biaya penerbitan SUN valas.
1. Bunga dan Biaya Penerbitan SUN Berdenominasi Rupiah
Pembayaran bunga dan biaya penerbitan SUN berdenominasi Rupiah tahun 2005
secara total mencapai Rp42.601.820.476.991. Secara rinci, pembayaran bunga dan
biaya penerbitan SUN terdiri dari berbagai komponen sebagai berikut:
Daftar Neraca
- 170 -
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun 2006 (Unaudited)
• Pembayaran bunga SUN domestik
• Pembayaran discount SUN
• Pembayaran biaya/kewajiban lainnya
• Gain on bonds redemption
• Pengembalian discount
Total
Rp40.900.061.701.791
1.927.259.275.200
1.000.000.000
(225.101.490.488)
(1.399.009.512)
Rp42.601.820.476.991
Gain on bonds redemption adalah keuntungan pembukuan yang terjadi akibat
pembelian kembali SUN sebelum jatuh tempo. Keuntungan ini timbul akibat lebih
kecilnya cash yang dibayar oleh Pemerintah dibandingkan dengan nilai buku SUN yang
dibeli. Sebagai contoh, Obligasi Negara yang saat terbit harganya 100 (par), kemudian
setelah beberapa tahun kemudian dibeli kembali oleh Pemerintah pada harga 90,
maka terdapat keuntungan sebesar 10, yaitu nilai buku, 100 (tidak ada amortisasi
diskon atau premium) dikurangi harga beli, 90.
Sementara, pengembalian discount terjadi jika obligasi yang dibeli kembali oleh
Pemerintah ialah obligasi yang saat terbit harganya discount. Discount ini akan
diamortisasi sepanjang umur obligasi tersebut. Jika sebelum jatuh temponya, obligasi
ini dibeli kembali, maka atas porsi discount yang belum teramortisasi, harus
dikembalikan. Baik gain on bonds redemption maupun pengembalian discount
merupakan bagian dari pos Bunga dan Biaya Penerbitan, karena sifatnya kurang lebih
sama dengan biaya penerbitan dalam hal terjadinya bukan saat penerbitan namun
saat pembelian kembali, namun arahnya berlawanan, yaitu sebagai faktor pengurang.
Realisasi pembayaran bunga SUN domestik tahun 2001 – 2005, dapat dilihat pada
grafik di bawah ini.
70.000,00
60.000,00
Miliar Rp
50.000,00
40.000,00
30.000,00
20.000,00
10.000,00
Bunga
2001
2002
2003
2004
2005
58.196,98
62.260,58
46.355,95
39.553,58
42.601,82
Tahun
Grafik 16: Pembayaran Bunga Surat Utang Negara Domestik 2001 – 2005
Pembayaran bunga tahun 2005 mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2004
karena naiknya tingkat bunga SBI 3 bulan dan meningkatnya porsi penerbitan SUN
neto dari Rp6,87 triliun tahun 2004 menjadi Rp22,21 triliun tahun 2005.
2. Bunga dan Biaya Penerbitan SUN Berdenominasi USD
Sepanjang tahun 2005, pembayaran bunga dan biaya penerbitan SUN valas mencapai
USD132.292.779,50. Pembayaran tersebut meliputi beberapa pos anggaran sebagai
berikut:
• Pembayaran bunga SUN valas
USD103.750.000,00
• Pembayaran biaya atau kewajiban lainnya
4.059.779,50
• Discount SUN berdenominasi USD
24.483.000,00
Total
USD132.292.779,50
Daftar Neraca
- 171 -
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun 2006 (Unaudited)
Biaya atau kewajiban lainnya penerbitan SUN berdenominasi valas meliputi:
underwriter’s fee, underwriter’s OPE (lihat Table 3), rating fee, pajak atas
underwriter’s fee, serta trustee, fiscal & paying agent fee.
E. Pengelolaan Portofolio dan Risiko
Mengingat semakin meningkatnya peran SUN dalam porsi pembiayaan defisit APBN pada
tahun-tahun mendatang, dan dalam rangka mewujudkan prudent debt management, perlu
dilakukan pengelolaan portofolio dan risiko dengan sebaik-baiknya. Perencanaan jenis dan
penetapan tenor SUN yang akan diterbitkan, dibeli kembali atau ditukar, perlu diselaraskan
dengan profil portofolio dan risiko yang dikehendaki.
Perkembangan beberapa indikator profil portofolio dan risiko SUN tahun 2004 dan 2005
adalah sebagai berikut:
Tabel 23: Indikator Risiko dan Portofolio SUN 2004 – 2005
Indikator
2004
Interest Rate Risk:
Proporsi ON jenis VR (% dari total portofolio)
33,31%
Nominal ON jenis VR (triliun Rp)
220,57
Interest Rate Fixing (% dari tradable bonds)
57,34%
Average Time to Refixing (tahun)
2,48
Currency Exposure:
Proporsi international bonds
Nominal international bonds
Refinancing Risk Indikators:
ON jatuh tempo dalam 1 tahun (% dari tradable)
ON jatuh tempo dalam 1 tahun (nominal – triliun Rp)
Rata-rata jatuh tempo pokok setiap tahun (triliun Rp)
Standar deviasi jatuh tempo pokok (triliun Rp)
Average time to maturity (tahun)
Duration, yield = 0% (tahun)
Sensitivity Analysis:
1% kenaikan suku bunga SBI (miliar Rp)
Rp100 depresiasi Rupiah terhadap USD (miliar Rp)
2005
30,40%
210,68
51,58%
3,57
2,27%
9,29
7,92%
34,41
4,82%
19,69
25,54
6,92
7,12
5,55
5,44%
23,63
27,14
7,84
7,52
5,57
2.206
6,75
2.107
26,00
Secara umum terdapat penurunan risiko tingkat bunga/ interest rate risk. Hal ini dapat
dilihat dari turunnya porsi ON berjenis VR (variable rate) dari 33,31% menjadi 30,40%.
Sebagaimana diketahui ON jenis ini sangat berisiko karena tingkat bunganya dikaitkan
dengan tingkat bunga SBI yang besarnya tergantung kondisi pasar. Interest rate fixing ialah
jumlah SUN yang terekspos perubahan interest rate dalam waktu kurang dari 1 tahun,
sementara average time to refixing menunjukkan rata-rata waktu yang diperlukan seluruh
portofolio untuk me-reset kupon. Kedua indikator ini menunjukkan arah yang
menggembirakan. Currency exposure menunjukkan perkembangan yang negatif dalam arti
terdapat peningkatan risiko nilai tukar Rupiah akibat peningkatan pokok SUN berdenominasi
USD yang diterbitkan oleh Pemerintah. Hal ini disebabkan oleh memburuknya situasi pasar
SUN dalam negeri khususnya pada pertengahan tahun 2005, sehingga membuat Pemerintah
mengalihkan target pembiayaan SUN yang semula direncanakan melalui pasar SUN domestik,
menjadi penerbitan SUN valas di pasar modal internasional. Refinancing risk indicator
menunjukkan peningkatan risiko, yang digambarkan oleh lebih besarnya porsi ON yang jatuh
tempo dalam satu tahun pada akhir tahun 2005 dibandingkan akhir tahun 2004. Namun
demikian rata-rata jatuh tempo dan durasi menunjukkan perbaikan sesuai yang diharapkan
yaitu semakin panjang, walaupun tidak terlalu signifikan. Analisis sensitivitas menunjukkan
perbaikan dari sisi tingkat bunga, namun sebaliknya untuk sisi nilai tukar. Hal ini dapat
dipahami mengingat porsi SUN berjenis VR semakin turun sebaliknya porsi SUN
berdenominasi USD meningkat.
F. Pengembangan Produk SUN
1. SUN Retail
SUN retail ialah SUN yang dijual kepada investor individu melalui Agen Penjual,
dengan volume minimum yang yang telah ditentukan. Penerbitan SUN retail sangat
bermanfaat bagi Pemerintah dalam hal memperluas basis investor SUN. Di lain pihak
Daftar Neraca
- 172 -
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun 2006 (Unaudited)
investor individu dapat memiliki kesempatan untuk berinvestasi secara langsung dan
dalam denominasi yang kecil, pada instrumen yang pembayaran bunga dan pokoknya
dijamin oleh Undang-Undang. Saat ini tengah dilakukan kajian intensif mengenai SUN
retail, dengan melibatkan berbagai pihak. Sistem dan infrastrukturnya perlu
disiapkan secara matang. Rancangan Keputusan Menteri Keuangan mengenai
penjualan SUN retail di pasar perdana juga tengah disiapkan. Pemerintah
menargetkan penerbitan SUN retail sudah dapat dilakukan pada tahun 2006.
2. SUN Berbasis Syariah
Pembahasan mengenai SUN berbasis syariah telah berlangsung cukup lama, dengan
melibatkan banyak pihak seperti Dewan Syariah Nasional, dan pihak lainnya.
Penerbitan SUN berbasis syariah (sukuk) terbentur masalah peraturan perundangundangan yang belum mendukung. Berbagai hal yang belum diatur atau bertentangan
dengan peraturan perundangan di antaranya: pembentukan SPV (Special Purpose
Vehicle), dan penjaminan asset Pemerintah. Saat ini tengah dirintis upaya untuk
menerbitkan peraturan perundang-undangan baru dan melakukan amandemen
terhadap berbagai peraturan perundang-undangan yang sudah ada, untuk dapat
mendukung penerbitan sukuk.
G. Restrukturisasi Surat Utang kepada Bank Indonesia
Dalam rangka program penjaminan perbankan, pada tahun 1998 dan 1999 Pemerintah
menerbitkan SU kepada Bank Indonesia, yaitu seri-seri SU-001, SU-002, SU-003 dan SU-004
dengan total nominal sebesar Rp218.315.594.294.530. Sebagai bagian dari penyelesaian
Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI), pada tanggal 7 Agustus 2003 seri-seri SU-001 dan
SU-003 dengan total nilai nominal Rp144.536.094.294.530 diganti dengan seri baru yaitu seri
SRBI-01/MK/2003 (SRBI) dengan jumlah nominal yang sama. Sementara untuk seri-seri SU
yang lain yaitu SU-002 dan SU-004, saat ini tengah diupayakan proses restrukturisasi
terhadap ketentuan dan persyaratannya. Proses pembahasan program restrukturisasi Surat
Utang (SU) kepada Bank Indonesia itu sendiri telah berlangsung cukup panjang.
Salah satu hal pokok yang menjadi permasalahan antara Departemen Keuangan dan Bank
Indonesia adalah status hukum SU-002/MK/1998. Departemen Keuangan berpendapat bahwa
SU-002/MK/1998 dengan nilai nominal awal sebesar Rp20 triliun merupakan bagian dari BLBI,
sehingga pola penyelesaiannya diharapkan seperti pola penyelesaian hubungan keuangan
antara Bank Indonesia dengan Pemerintah sebagaimana telah dilakukan terhadap SU-001 dan
SU-003. Sementara Bank Indonesia berpendapat bahwa SU-002/MK/1998 merupakan
kewajiban Pemerintah yang timbul akibat konversi KLBI/BLBI pada Bank Exim menjadi
Penyertaan Modal Pemerintah. Status ini akan mempengaruhi pola restrukturisasi yang saat
ini tengah diupayakan.
Adapun saldo utang Pemerintah kepada Bank Indonesia, per posisi 31 Desember 2005 adalah
sebagai berikut (dalam Rupiah):
Tabel 24: Saldo Utang Pemerintah Kepada Bank Indonesia per 31 Desember 2005
Jenis
Pokok
Indeksasi Pokok
Pokok Stlh. Diindeks
Pokok Surat Utang dan SRBI:
SU-002
20.000.000.000.000
11.231.072.464.569
31.231.072.464.569
SU-004
53.779.500.000.000
26.701.607.763.086
80.481.107.763.086
SRBI-01
144.536.094.294.530
0
144.536.094.294.530
SU-005
2.583.236.000.000
0
2.583.236.000.000
Total Pokok Surat Utang dan SRBI
258.831.510.522.185
Utang Tunggakan Bunga SU-002 dan SU-004:*
Tunggakan bunga
4.401.424.617.524
SU-002
Tunggakan bunga
12.086.825.764.004
SU-004
Utang Tunggakan Bunga SU-002 dan SU-004:
16.488.250.381.528
Saldo Utang Pemerintah kepada Bank Indonesia
275.319.760.903.713
Pada awal terbitnya SU-002 (23 Oktober 1998) dan SU-004 (28 Mei 1999), nominal
penerbitannya masing-masing sebesar Rp20 triliun dan Rp53,78 triliun. Mengingat SU-002 dan
SU-004 diindeks terhadap inflasi, maka nilai utang Pemerintah atas SU-002 dan SU-004 per
posisi 31 Desember 2005 meningkat menjadi masing-masing sebesar Rp31,23 triliun (naik
56%) dan Rp80,48 triliun (naik 50%). Selain itu, mengingat Pemerintah menghitung indeksasi
Daftar Neraca
- 173 -
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun 2006 (Unaudited)
setiap awal tahun anggaran, maka pada tanggal 1 Januari 2006, dengan tingkat inflasi tahun
2005 sebesar 17,11%, maka nilai utang atas SU-002 dan SU-004 setelah diindeks meningkat
menjadi masing-masing Rp36.576.113.105.432,9 (naik 83% dari nominal awal) dan
Rp94.255.043.714.324,6 (naik 63% dari nominal awal).
Dengan memperhatikan perkembangan tersebut, sasaran utama restrukturisasi yang tengah
diupayakan Pemerintah ialah menghilangkan indeksasi dan memperpanjang jatuh tempo,
dengan memperhatikan kondisi keuangan Pemerintah dan juga Bank Indonesia. Selain itu,
Pemerintah juga memiliki utang berupa tunggakan bunga atas SU-002 dan SU-004 sebesar
Rp16,48 triliun. Tunggakan bunga ini juga menjadi bagian dalam proses restrukturisasi surat
utang Pemerintah kepada BI. Jumlah utang Pemerintah berupa Pokok SU dan SRBI Setelah
Indeksasi dan Tunggakan Bunga SU-002 dan SU-004 sebagaimana disebutkan di atas,
merupakan perhitungan internal Pemerintah dan masih akan diverifikasi lebih lanjut bersama
dengan Bank Indonesia.
III. Strategi dan Program Pengelolaan SUN
Pada tanggal 15 September 2005, Menteri Keuangan telah menetapkan Keputusan Menteri
Keuangan Nomor 447/KMK.06/2005 tentang Strategi Pengelolaan Utang Negara Tahun 2005 –
2009. Strategi ini disusun dengan tujuan untuk: (i) memenuhi amanat ketentuan peraturan
perundang-undangan yang terkait dengan pengelolaan keuangan negara, (ii) memberi keyakinan
kepada semua pihak yang berkepentingan, bahwa pengelolaan utang dilakukan secara transparan
dan akuntabel, (iii) memberi pedoman umum penyelenggaraan pengelolaan utang negara, dan
(iv) memfasilitasi penyusunan indikator pengukuran kinerja unit-unit pengelola utang.
Strategi umum pengelolaan utang negara untuk periode 2005 – 2009 dalam KMK dimaksud, disusun
dengan memperhatikan: (i) tujuan yang ingin dicapai, (ii) latar belakang perlunya strategi
pengelolaan utang, (iii) opsi-opsi yang tersedia dalam pengelolaan utang, dan (iv) berbagai risiko
yang tengah dan akan dihadapi. Dengan memperhatikan hal-hal tersebut, maka pokok-pokok
strategi umum pengelolaan portofolio dan risiko utang negara 2005 – 2009 meliputi berbagai
strategi sebagai berikut: (i) pengurangan utang negara, (ii) penyederhanaan portofolio utang
negara, (iii) memprioritaskan penerbitan/pengadaan utang negara dalam mata uang Rupiah, (iv)
meminimalkan risiko pembiayaan kembali, (v) memprioritaskan utang negara dengan bunga
tetap, (vi) menurunkan porsi kredit ekspor, dan (vii) menerapkan prinsip pengelolaan utang
negara yang baik.
Strategi pengelolaan utang negara tidak hanya mencakup strategi pengelolaan portofolio, namun
juga mencakup strategi pengembangan pasar perdana dan pasar sekunder SUN, seperti:
pengembangan benchmark issue, diversifikasi instrumen SUN, pengembangan pasar derivatif dan
repo, dan lain sebagainya.
Strategi pengelolaan utang negara tersebut dijabarkan lebih lanjut ke dalam strategi dan
program pengelolaan SUN tahun 2006 – 2009. Saat ini Pemerintah telah memiliki program
pengelolaan SUN jangka menengah 2006 – 2009, yang diupayakan sejalan dengan strategi yang
telah ditetapkan. Adapun untuk tahun 2005 beberapa indikator portofolio dan risiko menunjukkan
arah yang sejalan dengan strategi yang telah ditetapkan, sebagaimana tampak pada Tabel 5:
Indikator Risiko dan Portofolio SUN 2004 – 2005. Pelaksanaan program pengelolaan SUN yang tidak
sejalan dengan strategi pengelolaan utang terutama pada dua hal yaitu: (1) meningkatnya jumlah
nominal SUN sebagai dampak target penerbitan SUN neto yang positif untuk membiayai defisit
APBN, dan (2) meningkatnya eksposur terhadap risiko nilai tukar akibat penebritan SUN dalam
valuta asing. Peningkatan jumlah SUN tidak sejalan dengan strategi pengurangan utang negara.
Namun hal ini terpaksa dilakukan karena semakin terbatasnya opsi pembiayaan defisit APBN dari
sumber-sumber selain SUN. Peningkatan eksposur terhadap nilai tukar juga tidak sejalan dengan
strategi memprioritaskan utang negara dalam mata uang Rupiah. Hal ini terjadi akibat
terbatasnya daya serap pasar SUN domestik, dan memburuknya situasi perekonomian pada
kuartal 2 dan 3 tahun 2005, yang ditandai dengan naiknya tingkat bunga pasar secara keseluruhan
dan redemption besar-besaran oleh investor reksadana. Jika Pemerintah tetap memaksakan
untuk menerbitkan seluruh SUN di pasar domestik, maka diperkirakan yield yang diminta sangat
tinggi, sehingga cost of borrowings Pemerintah menjadi tinggi juga.
IV. Kondisi Pasar SUN Tahun 2005
Pasar SUN tahun 2005 secara umum diwarnai dengan penurunan aktivitas perdagangan SUN.
Trend penurunan frekuensi perdagangan SUN sudah mulai terlihat sejak bulan Februari 2005.
Kondisi ini sempat berbalik pada bulan Agustus dan September, dimana baik frekuensi maupun
volume perdagangan mengalami peningkatan cukup tajam sebelum akhirnya turun lagi pada tiga
bulan berikutnya. Peningkatan tersebut lebih disebabkan oleh tingginya tekanan jual akibat: (i)
Daftar Neraca
- 174 -
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun 2006 (Unaudited)
tingkat suku bunga pasar yang meningkat cukup tajam, sebagai respons otoritas moneter
terhadap berbagai faktor (seperti suku bunga Fed Fund, faktor fundamental, dll.), dan (ii)
redemption investor reksadana, terutama reksadana pendapatan tetap yang banyak berinvestasi
pada SUN.
5.000
200
4.500
180
4.000
160
3.500
140
3.000
120
2.500
100
2.000
80
1.500
60
1.000
40
500
20
-
J
F
M
A
M
J
J
A
S
O
N
D
J
F
M
A
M
2004
J
J
A
S
O
N
D
2005
Volume (miliar rupiah) - LHS
Frekuensi - RHS
Grafik 17: Rata-rata Perdagangan Harian Obligasi Negara di Pasar Sekunder
Adapun rata-rata perdagangan harian obligasi negara sepanjang tahun 2005, menunjukkan
peningkatan dari segi volume, namun penurunan dari segi frekuensi. Perbandingan rata-rata
perdagangan harian obligasi negara lima tahun terakhir adalah sebagaimana pada tabel di bawah
ini.
Tabel 25: Rata-rata Perdagangan Harian Obligasi Negara
Rata-rata Perdagangan Harian Obligasi Negara Tahun 2001 - 2005
2001
2002
2003
2004
Obligasi Negara
Volume (Milliar Rp)
268
522
1.395
2.140
Frekuensi
5
16
51
113
2005
2.549
102
Sementara itu, kepemilikan SUN per akhir tahun 2005 menunjukkan peningkatan porsi investasi
SUN untuk setiap kelompok investor kecuali reksadana. Bahkan reksadana mengalami penurunan
yang sangat tajam, dari Rp54 triliun pada akhir tahun 2004, menjadi hanya Rp12,6 triliun pada
akhir tahun 2005.
Tabel 26: Komposisi Kepemilikan Obligasi Negara
(Triliun Rp)
Kelompok Investor
Desember
2004
Bank
Reksadana
Perusahaan Asuransi
Asing
Dana Pensiun
Perusahaan Sekuritas
Lainnya
%
287,56 72,02%
53,98 13,52%
27,08
6,78%
10,74
2,69%
16,42
4,11%
0,43
0,11%
3,08
0,77%
399,30 100,00%
Juni 2005
%
292,62 72,26%
37,82
9,34%
30,05
7,42%
14,49
3,58%
20,02
4,94%
0,46
0,11%
9,52
2,35%
404,99 100,00%
Desember
2005
%
289,68
72,45%
12,63
3,16%
32,38
8,10%
26,25
6,57%
22,13
5,53%
1,74
0,44%
15,02
3,76%
399,84 100,00%
Dengan memperhatikan kondisi di atas, dipandang perlu untuk terus mengupayakan
pengembangan pasar sekunder SUN, dengan tujuan untuk mengembangkan pasar keuangan secara
umum, yang pada gilirannya akan menjamin ketersediaan pendanaan Pemerintah yang relatif
murah.
V. Pencapaian Target APBN
Target APBN atas pengelolaan SUN ditetapkan dalam tiga pos yaitu pos Surat Utang Negara
(neto), Bunga Utang Dalam Negeri, dan Bunga Utang Luar Negeri. Namun demikian pos Bunga
Daftar Neraca
- 175 -
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun 2006 (Unaudited)
Utang Luar Negeri tidak hanya digunakan untuk menampung beban pembayaran bunga SUN dalam
valuta asing, namun juga untuk menampung beban bunga utang luar negeri dalam bentuk
pinjaman.
A. Surat Utang Negara (neto)
Mulai tahun 2005, DPR telah menyetujui penerapan konsep net penerbitan SUN. Net
penerbitan SUN ialah selisih antara SUN yang diterbitkan dengan yang jatuh tempo dan yang
dibeli kembali. Mengingat target pembiayaan SUN di APBN ditetapkan dalam bentuk net
penerbitan SUN, maka Pemerintah memiliki fleksibilitas untuk menentukan jumlah
penerbitan SUN dan jumlah pembelian kembali, asalkan jumlah net penerbitan tidak
melebihi yang telah ditetapkan DPR.
Untuk tahun 2005 target net penerbitan SUN (SUN neto) ditetapkan sebesar
Rp22.085.752.733.000. Realisasinya mencapai Rp22.211.284.372.905, dengan rincian sebagai
berikut:
• Penerimaan penerbitan ON domestik Rp22.539.996.600.000
• Penerimaan utang bunga
320.154.502.348
• Penerimaan penerbitan ON valas
24.490.853.735.257
Total Penerbitan
47.351.004.837.605
• Pelunasan ON domestik jatuh tempo
19.692.247.058.184
• Pembelian kembali ON domestik
5.158.000.000.000
• Pembayaran utang bunga
289.473.406.516
Total Pelunasan
25.139.720.464.700
Net Penerbitan SUN 2005
Rp22.211.284.372.905
Dengan demikian terdapat kelebihan dari target sebesar Rp125.531.639.905. Kelebihan
sebesar Rp125 miliar ini terjadi karena realisasi dalam Rupiah atas penerbitan SUN valas
tahun 2005 yang lebih besar dari yang diperkirakan sebelumnya, sebagai akibat pelemahan
nilai tukar Rupiah/USD pada paruh kedua tahun 2005.
B. Bunga Utang Dalam Negeri
Berdasarkan perubahan terakhir APBN tahun 2005, sebagaimana telah ditetapkan dalam UU
nomor 9 Tahun 2005 tentang Perubahan Kedua atas UU Nomor 36 Tahun 2004 tentang APBN
tahun 2005, beban Bunga Utang Dalam Negeri ditetapkan sebesar Rp42.306.909.000.000.
Adapun realisasinya adalah sebagai berikut:
• Pembayaran bunga SUN domestik
Rp40.900.061.701.791
• Pembayaran discount SUN
1.927.259.275.200
• Pembayaran biaya/kewajiban lainnya
1.000.000.000
• Gain on bonds redemption
(225.101.490.488)
• Pengembalian discount
(1.399.009.512)
Total
Rp42.601.820.476.991
Dengan demikian terdapat selisih sebesar Rp294.911.476.991. Selisih ini diakibatkan oleh
discount dan bunga yang harus dibayar Pemerintah pada transaksi pertukaran obligasi pada
bulan Desember 2005. Sebagaimana diketahui, untuk memperbaiki struktur jatuh tempo
pokok SUN tahun 2006 – 2009, Pemerintah harus melakukan berbagai upaya seperti
pembelian kembali dan pertukaran obligasi. Pada bulan Desember 2005, Pemerintah
melakukan transaksi pertukaran obligasi dengan nilai nominal sebesar Rp5,67 triliun.
Pertukaran ini menurunkan pokok jatuh tempo tahun 2006 – 2009 sebesar Rp5,67 triliun, dan
meningkatkan pokok jatuh tempo tahun 2020 dengan jumlah yang sama. Atas transaksi
tersebut Pemerintah harus membayar bunga atas obligasi yang ditarik dan membukukan
discount atas obligasi yang diterbitkan. Akibatnya realisasi total pembayaran bunga dan
biaya penerbitan SUN tahun 2005 melampaui anggaran sebesar Rp294,9 miliar.
Dalam hal ini, pada akhirnya dapat disimpulkan bahwa sekalipun Pemerintah memiliki
fleksibilitas dalam menentukan jumlah SUN yang diterbitkan, dibeli kembali maupun ditukar
sesuai konsep neto, tetap saja terdapat keterbatasan dalam hal pembayaran beban yang
timbul akibat pelaksanaan kegiatan tersebut. Kegiatan penerbitan akan menambah beban
discount, yang dicatat sebagai bagian dari pos Bunga Utang Dalam Negeri, sementara
kegiatan pembelian kembali atau pertukaran akan menambah beban bunga SUN, yang juga
dicatat sebagai bagian dari pos Bunga Utang Dalam Negeri.
Daftar Neraca
- 176 -
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun 2006 (Unaudited)
C. Bunga Utang Luar Negeri
Pos bunga utang luar negeri meliputi pembayaran bunga utang luar negeri dalam bentuk loan
(pinjaman) maupun obligasi (SUN valas). Khusus untuk SUN valas, sampai akhir tahun 2005
Pemerintah telah tiga kali melakukan penerbitan di pasar modal internasional, yaitu pada
bulan Maret 2004 sebesar USD1 miliar, bulan April 2005 sebesar USD1 miliar, dan pada bulan
Oktober 2005 sebesar 1,5 miliar. Dengan demikian, total SUN valas yang telah diterbitkan
Pemerintah mencapai USD3,5 miliar. Sepanjang tahun 2005, realisasi pembayaran bunga SUN
dalam valuta asing mencapai USD132.292.780, yang terdiri dari:
• Bunga SUN valas
USD103.750.000
• Biaya penerbitan
4.059.780
• Discount penerbitan
24.483.000
Total
USD132.292.780
Daftar Neraca
- 177 -
Download