Pengaruh Kedalaman Waring Terhadap

advertisement
Pengaruh Kedalaman Waring Terhadap Pertumbuhan
dan Kelangsungan Hidup Ikan Mandarin (Synchiropus splendidus)
Di Keramba Jaring Apung
Oleh:
Hamida Pattah, Heru Salamet, Hariyano dan Rajab Mahu
ABSTRAK
Keberhasilan produksi dapat dicapai dengan mengoptimalkan faktor-faktor pendukung dalam
budidaya laut. Faktor pendukung tersebut antara lain pemilihan lokasi budidaya yang tepat,
penggunaan benih yang bermutu baik, teknik atau metode budidaya yang tepat. Salah satu faktor
penting adalah kedalaman perairan yang tepat untuk pemeliharaan ikan mandarin. Informasi
tentang kedalaman perairan untuk pemeliharaan ikan mandarin ini masih kurang. Oleh karena itu
perlu adanya kajian tentang pertumbuhan dan kelangsungan hidup ikan hias mandarin yang
dipelihara pada kedalaman tertentu.
Kegiatan ini di laksanakan pada bulan Juli – Oktober 2013 bertempat di Balai Budidaya Laut
Ambon. Wadah yang digunakan untuk pemeliharaan ikan mandarin adalah waring dengan ukuran
1x1x1 meter berjumlah 3 buah. Benih yang digunakan berukuran 0.6 cm berjumlah 60 ekor.
Masing – masing kotak 20 ekor. Perlakuan pertama menggunakan waring dengan kedalaman 1 m
dari permukaan air, perlakuan kedua kedalaman 2 m dan perlakuan ketiga kedalaman 3 m.
Hasil kegiatan menunjukkan bahwa laju pertumbuhan ikan mandarin tertinggi di peroleh
pada perlakuan B yaitu 4.34 cm, disusul oleh perlakuan C 4.23 cm dan perlakuan A 4.14 cm.
Kata Kunci : Kedalaman, Pertumbuhan, Keramba Jaring Apung
Effect of Depth Waring To Growth and Survival Against
Mandarin fish (Synchiropus splendidus) In Floating Cage Net
by :
Hamida Pattah , Heru Salamet, Hariyano and Rajab Mahu
ABSTRACT
The success of the production can be achieved by optimizing the supporting factors in
mariculture. Supporting factors include proper site selection cultivation, the use of good quality
seeds, techniques or methods of proper cultivation . One important factor is the depth of water is
right for mandarin fish maintenance. Information about the depth of the water for maintenance
of the mandarin fish is still lacking. Hence the need for studies on the growth and survival of
ornamental mandarin fish reared at a certain depth.
This activity is carried on in July - October 2013 housed in Ambon Mariculture Center .
Containers used for the maintenance of the mandarin fish is waring with the size of 1x1x1 meters
consists of 3 pieces . The seeds are used measuring 0.6 cm was 60 tails. Each - each box 20. The
first treatment using a waring to a depth of 1 m from the surface of the water, the second
treatment depth of 2 m and a depth of 3 m the third treatment.
The results showed that the activities of the mandarin fish highest growth rate was obtained
on treatment B is 4:34 cm, followed by treatment C and treatment A 4:23 cm 4:14 cm.
Keywords: Depth, growth, cages
I.
1.1.
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Ikan mandarin (Synchiropus splendidus) adalah ikan kecil berwarna cerah yang termasuk dalam
family dragonet, yang terkenal dalam bisnis akuarium air laut http://mandarin fish.com/ikan-ter-cantikdunia . Menurut Sadovy (2011) warnanya yang indah membuat ikan ini bernilai sebagai ikan
perdagangan. Perdagangan ikan mandarin mempunyai peran penting dalam meningkatkan ekonomi
lokal di Philipina dan Hong Kong.
Ikan ini merupakan endemik di daerah tertentu di Indonesia dengan jumlah terbatas. Tidak
mengherankan kalau mempunyai harga jual yang tinggi yaitu dapat mencapai $17 sampai $34. Negara
tujuan ekspor ikan hias laut, seperti Singapura, Malaysia, Hongkong, Cina, Taiwan dan sebagian ke
Eropa. http://aquaticf.blogspot.com/2012/04/ikan-mandarin.html
Spesies ini terancam punah akibat penangkapan yang berlebihan. Untuk mengatasi kepunahannya,
diperlukan upaya penyelamatan melalui usaha budidaya. Selain melestarikan sumberdaya ikan hias di
alam, ikan hias hasil budidaya mempunyai berbagai keunggulan diantaranya, tidak mudah stres dan
tidak mudah terserang penyakit karena telah mampu beradaptasi terhadap lingkungan pemeliharaan,
pakan, serta terbebas dari racun sianida sehingga ikan tidak mudah mati setelah dipelihara dalam
aquarium. http://www.dive-the-world.com/creatures-mandarinfish.php
Balai Budidaya Laut Ambon sudah melakukan kegiatan pembenihan ikan ini dan berhasil dalam
pemijahannya. Dengan keberhasilan yang sudah diperoleh tersebut, dapat dilanjutkan dengan
peningkatan produksi melalui pemeliharaan di keramba jarring apung.
Keberhasilan produksi dapat dicapai dengan mengoptimalkan faktor-faktor pendukung dalam
budidaya laut. Faktor pendukung tersebut antara lain pemilihan lokasi budidaya yang tepat, penggunaan
benih yang bermutu baik, teknik atau metode budidaya yang tepat. Salah satu faktor penting adalah
kedalaman perairan yang tepat untuk pemeliharaan ikan mandarin. Informasi tentang kedalaman
perairan untuk pemeliharaan ikan mandarin ini masih kurang. Oleh karena itu perlu adanya kajian
tentang pertumbuhan dan kelangsungan hidup ikan hias mandarin yang dipelihara pada kedalaman
tertentu.
1.2.
Tujuan
Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mengetahui pengaruh kedalaman perairan terhadap
pertumbuhan dan kelangsungan hidup ikan mandarin.
II.
BAHAN DAN METODE
2.1.
Waktu dan Tempat
Kegiatan ini di laksanakan pada bulan Juli – Oktober 2013 bertempat di Balai Budidaya Laut
Ambon.
2.2. Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang digunakan pada kegiatan ini dapat dilihat pada berikut ini:
Tabel 1. Alat dan bahan yang digunakan
Alat dan Bahan
Alat
Waring ukuran 1x1x1 meter
Ember
Tanggo
Penggaris
Alat tulis menulis
Bahan
Benih ikan mandarin
Kegunaan
Tempat pemeliharaan benih ikan mandarin
Untuk mengambil benih
Untuk mengambil benih
Untuk mengukur panjang benih
Untuk mencatat data
Sebagai objek kegiatan
2.3.
Metode
Metode yang digunakan adalah metode eksperimen dimana dilakukan pengamatan terhadap
panjang tubuh dan kelulusan hidup (SR) benih ikan mandarin dengan tiga perlakuan kedalaman waring
yang berbeda yaitu perlakuan pertama menggunakan waring dengan kedalaman 1 m dari permukaan
air, perlakuan kedua 2 m dan perlakuan ketiga 3 meter. Benih yang digunakan berukuran 0.6 cm
berjumlah 60 ekor, masing – masing perlakuan 20 ekor. Pengambilan data berupa jumlah benih, panjang
benih diukur setiap 2 minggu dan berlangsung selama 3 bulan. Data yang diperoleh kemudian dianalisin
dengan menggunakan formula sebagai berikut:

Untuk menghitung Survival Rate benih ikan mandarin dapat menggunakan rumus di bawah ini:
Jumlah benih akhir pemeliharaan
SR =
x 100 %
Jumlah benih awal pemeliharaan
III.
a.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pertumbuhan Ikan Mandarin
Pertumbuhan ikan mandarin yang dipelihara selama 3 bulan dapat dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1. Panjang Dan Laju Pertumbuhan Ikan Mandarin Selama 3 Bulan Pemeliharaan Di KJA
Minggu Panjang rata-rata (cm)
KeKedalaman 1 m (A)
Kedalaman 2 m (B) Kedalaman 3 m (C)
0
II
IV
VI
VIII
X
XII
0.63
1.32
2.64
2.84
3.67
3.66
4.14
0.62
1.415
2.75
2.95
3.72
3.87
4.34
0.63
1.355
2.71
2.91
3.65
3.84
4.23
Dari Tabel 1 terlihat bahwa pada perlakuan A panjang awal rata – rata 0.63 cm selama 12 minggu
pemeliharaan (3 bulan) menjadi 4.14 cm, perlakuan B panjang awal rata –rata 0.62 cm menjadi 4.34 cm
dan perlakuan C panjang awal rata – rata 0.63 menjadi 4.23 cm. Data di atas dapat dibuat dalam bentuk
grafik adalah sebagai berikut:
5
4.5
P
4
a 3.5
n
3
j 2.5
a
2
n 1.5
g
1
0.5
(cm) 0
Kedalaman 1 m
Kedalaman 2 m
Kedalaman 3 m
0
II
IV
VI
VIII
X
XII
Minggu ke Gambar 1. Grafik Pertambahan Panjang Ikan Mandarin Selama Pemeliharaan
Berdasarkan grafik di atas terlihat bahwa laju pertumbuhan ikan mandarin tertinggi di peroleh
pada perlakuan B yaitu 4.34 cm, disusul oleh perlakuan C 4.23 cm dan perlakuan A 4.14 cm. Hal ini duga
bahwa kedalaman perairan berpengaruh terhadap pertumbuhan ikan. Sehingga di asumsikan bahwa
pada kedalaman 2 meter terdapat pakan alami yang melimpah sehingga persediaan makanan tercukupi
untuk benih. Karena selama pemeliharaan benih tidak diberi makan tetapi memperoleh makanan dari
alam.
Menurut Sutomo, 1987; Sidabutar, 1998 dalam Hamzah dan Nababan, 2009 bahwa pada
kedalaman 2 meter konsentrasi kelimpahan pakan alami (fitoplankton) lebih tinggi dibandingkan pada
lapisan yang lebih dalam.
Ikan ini lebih menyukai pakan hidup dari pada pakan buatan. Ikan ini pemakan lambat dan biasanya
mempelajari
makanan
terlebih
dahulu
sebelum
dimakan
http://animaldiversity.ummz.umich.edu/accounts/Synchiropus_splendidus/. Ikan mandarin makan di
dasar perairan. Makanan yang dimakan oleh ikan ini adalah cacing kecil, protozoa, dan crustacea kecil
seperti isopoda, mysids dan amphipods http://www.aboutfishonline.com/articles/mandarinfish.html .
Ikan mandarin memiliki mulut yang relatif kecil, sehingga mereka hanya makan makanan yang kecil
(Delbeek, 1989). Sadovy et al. (2004) menambahkan bahwa pakan ikan mandarin adalah invertebrata
kecil.
b.
Kelangsungan Hidup Ikan Mandarin
Kelangsungan hidup ikan mandarin yang dipelihara selama 3 bulan di keramba jaring apung dapat
dilihat pada Tabel 2.
Tabel 2. Jumlah benih dan SR selama pemeliharaan di keramba jarring apung
Minggu
0
II
IV
VI
VIII
X
XII
Jumlah benih setiap perlakuan (ekor)
A (ekor)
20
19
18
16
16
15
14
B (ekor)
20
20
19
18
18
16
16
C (ekor)
20
18
17
15
14
14
13
SR (%)
70
80
65
Dari tabel diatas terlihat bahwa pada kedalaman 2 meter SR lebih tinggi yaitu 80% disusul
kedalaman 1 meter dan 3 meter yang masing-masing adalah 70 % dan 65 %. Dari Tabel 2 di atas
dibuatkan dalam bentuk grafik adalah sebagai berikut.
J
u
m
l
a
h
25
20
15
1
10
2
5
3
B
e
n
i
h
0
0
II
IV
VI
VIII
X
XII
Minggu ke
Gambar 2. Grafik Jumlah Benih Ikan Hias Mandarin Selama Pemeliharaan
Berdasarkan grafik diatas terlihat bahwa jumlah benih terbanyak pada akhir pemeliharaan
diperoleh pada kedalaman 2 meter yaitu 16 ekor disusul kedalaman 1 meter 14 ekor dan kedalaman 3
meter yaitu 13 ekor. Hal ini diduga bahwa ketersediaan makanan di perairan berpengaruh terhadap
kelangsungan hidup organisme di perairan.
c.
Kualitas Air
Hasil pengukuran kualitas air selama pemeliharaan dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 3. Hasil pengukuran kualitas air selama pemeliharaan
Parameter
Nilai
Suhu (◦C)
28.9 - 29.7
Salinitas (ppt)
32 - 34
DO (mg/l)
4.43 - 7.41
pH
7.5 - 8.4
Berdasarkan hasil pengukuran kualitas air diatas dapat dikatakan bahwa kualitas air masih berada
pada kisaran hidup ikan hias mandarin. Menurut Lieske, E. dan R. Myers, 1994; Baensch, H.A. and H.
Debilus, 1997 bahwa Ikan mandarin hidup pada lingkungan, seperti: kedalaman 0,61-17,0 m, temperatur
28.5 - 29.5 °C, Nitrate 0.059 - 0.34 umol/L, Salinitas: 32.8 - 34.3 PPS, Oksigen terlarut 4,3 – 4,6 ml/l,
kedalaman 0.61 – 17 m.
Sementara Randall et al, 1990 mengatakan bahwa ikan mandarin yang hidup di daerah tropis
dapat ditemukan di perairan dengan kisaran suhu 24 – 26 º C. Dan ditemukan hingga kedalaman 18
meter.
IV.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa:
 Kedalaman waring berpengaruh terhadap pertumbuhan dan kelangsungan hidup ikan
mandarin
 Kedalaman waring yang baik untuk pemeliharaan ikan mandarin adalah 2 meter
DAFTAR PUSTAKA
Delbeek, C. 1989. The Mandarin Fish: Synchiropus splendidus. Seascope.
http://aquaticf.blogspot.com/2012/04/ikan-mandarin.html
http://www.aboutfishonline.com/articles/mandarinfish.html
http://mandarin fish.com/ikan-ter-cantik-dunia
http://www.dive-the-world.com/creatures-mandarinfish.php
http://animaldiversity.ummz.umich.edu/accounts/Synchiropus_splendidus/
Lieske, E. and R. Myers 1994 Collins Pocket Guide. Coral reef fishes. Indo-Pacific & Caribbean including
the Red Sea. Haper Collins Publishers, 400 p.
Hamzah, M.,S., Bisman, N. 2009. Studi Pertumbuahan dan Kelangsungan Hidup Anakan Kerang Mutiara
(Pinctada maxima) Pada Kedalaman Berbeda Di Teluk Kapontori, Pulau Buton. E-Jurnal Ilmu
Dan Teknologi Kelautan Tropis, Vol. 1, No.2. 32 hal.
Randall, J.E., G.R. Allen and R.C. Steene 1990 Fishes of the Great Barrier Reef and Coral Sea. University of
Hawaii Press, Honolulu, Hawaii. 506 p.
Sadovy, Y., J. Randall, M. Raotto. 2004. Skin structure in six dragonet species (Gobiesociformes;
Callionymidae): interspecific differences in glandular cell types and mucus secretion.. Journal
of Fish Biology, 66: 1411-1418.
Download