BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Bahasa Mandarin saat ini merupakan bahasa internasional kedua setelah bahasa Inggris dan dijadikan alat komunikasi oleh beberapa negara. Bahasa Mandarin juga merupakan salah satu bahasa resmi di forum Perserikatan Bangsa – Bangsa (PBB). Penguasaan bahasa asing khususnya Bahasa Mandarin dari hari ke hari makin dibutuhkan dan diminati banyak orang terutama di Indonesia, hal ini dikarenakan Negara Tiongkok dan Negara Indonesia telah menjalin hubungan baik dibidang pendidikan, politik, ekonomi, dan budaya. Dalam beberapa tahun ini bahasa Mandarin sudah menjadi daya tarik tersendiri. Hal ini sudah dibuktikan bahwa Bahasa Mandarin sudah banyak ditemui dalam dunia pendidikan dan sudah menjadi mata pelajaran disekolah formal maupun non formal. Banyak sekolah negeri maupun swasta mulai dari taman kanak – kanak sampai perguruan tinggi mereka memberikan mata pelajaran bahasa Mandarin, baik pelajaran intrakurikuler maupun ekstrakurikuler. Di SMA Pangudi Luhur Santo Yosef, mata pelajaran Bahasa Mandarin hanya diberikan khusus untuk kelas bahasa. Pelajaran bahasa Mandarin diberikan dari kelas XI sampai kelas XII, ini dikarenakan pihak sekolah ingin memberikan para siswa bekal bahasa asing selain Bahasa Inggris dan Bahasa Jerman setelah sempat ditiadakan. Dalam Kegiatan Belajar Mengajar. Setiap siswa di harapkan mampu menguasai setiap mata pelajaran. Menurut Geoch, Belajar adalah perubahan 1 tingkah laku atau penampilan, dengan serangkaian kegiatan misalnya dengan membaca, mengamati, mendengarkan, meniru dan lain sebagainya. Kegiatan belajar dapat dilakukan di sekolah, di rumah, dan di tempat lain seperti di museum, di laboratorium, di hutan dan dimana saja. Keberhasilan dari proses belajar ditentukan oleh usaha siswa itu sendiri. (Darmawan, 2013: 22) Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa untuk memperoleh kemampuan berbahasa Mandarin dengan baik dan benar, maka setiap siswa harus menguasai pengucapan pelafalan dan nada dengan baik dan benar, agar dalam berkomunikasi dengan bahasa Mandarin tidak terjadi salah pengartian dalam menerima informasi. Pengajaran pelafalan dan nada akan membantu siswa dalam setiap pelafalan suku kata atau kalimat, bahkan dalam membaca satu paragraf dalam pengajaran bahasa Mandarin. Penelitian ini mencoba mengukur kemampuan siswa dalam membaca satu kata, kalimat atau paragraf dalam bahasa Mandarin dengan menggunakan pelafalan dan nada yang benar oleh siswa kelas XI Bahasa SMA Pangudi Luhur Santo Yosef Surakarta. Adapun tujuan utamanya adalah siswa dapat melafalkan pelafalan dan membaca nada dan pelafalan dalam kalimat maupun paragraf dengan baik dan benar. Hal ini dilakukan karena selama ini siswa XI Bahasa SMA Pangudi Luhur Santo Yosef Surakarta belum mampu membaca kalimat atau paragraf dengan pelafalan dan nada yang benar, dengan alasan pelafalan dan nada dalam mandarin sulit untuk dikuasai oleh mereka, padahal untuk belajar bahasa 2 Mandarin pelafalan dan nada merupakan hal yang paling dasar yang harus dikuasai oleh siswa. Pemilihan siswa kelas XI Bahasa SMA Pangudi Luhur Santo Yosef Surakarta sebagai populasi penelitian didasari atas pertimbangan (1) sebagaimana siswa di SMA lainnya, kelas XI Bahasa SMA Pangudi Luhur Santo Yosef Surakarta baru mendapatkan pengajaran bahasa Mandarin setelah penerapan kurikulum 2013 dihentikan, (2) setelah menjalani pembelajaran, siswa di tuntut memiliki kemampuan yang memadai dalam pelafalan dan nada dalam bahasa Mandarin, dan (3) siswa kelas XI Bahasa SMA Pangudi Luhur Santo Yosef Surakarta perlu mendapat pembinaan yang intensif dalam pelafalan dan nada dalam pembelajaran bahasa Mandarin. Di sini penulis membantu mereka dalam mengatasi kesulitan terutama dalam pelajaran membaca dan penulis akan meneliti masalah tentang kesulitan melafalkan kata dan nada di dalam teks Bahasa Mandarin yang dialami oleh siswa SMA Pangudi Luhur Santo Yosef dengan judul : “Pengajaran serta Perbaikan Pelafalan dan Nada Bahasa Mandarin bagi Siswa Kelas XI di SMA Pangudi Luhur Santo Yosef Surakarta ” 3 B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut. 1. Bagaimanakah cara pengajaran pelafalan dan nada bahasa Mandarin di SMA Pangudi Luhur Santo Yosef Surakarta? 2. Hambatan apa sajakah yang dihadapai dalam pengajaran pelafalan dan nada bahasa Mandarin? 3. Bagaimanakah cara/ solusi memperbaiki pelafalan dan nada bahasa Mandarin? C. Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian laporan tugas akhir ini adalah: 1. untuk mengetahui cara pengajaran pelafalan dan nada bahasa Mandarin; 2. untuk mengetahui hambatan yang dihadapi dalam pengajaran pelafalan dan nada bahasa Mandarin; dan 3. untuk mengetahui cara/ solusi memperbaiki pelafalan dan nada bahasa Mandarin. D. Manfaat Penelitian Adapun manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Manfaat Teoretis Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi positif dalam pengajaran pelafalan dan nada dalam bahasa Mandarin. 4 2. Manfaat Praktis a. Bagi guru bahasa Mandarin Sebagai bahan masukan dan pertimbangan bagi guru tentang penerapan pengajaran pelafalan dan nada dengan metode tanya jawab dalam pembelajaran bahasa Mandarin. b. Bagi siswa Siswa dapat melafalkan pelafalan dan nada bahasa Mandarin dengan baik dan benar serta berkomunikasi dengan fasih. c. Bagi Lembaga Pendidikan 1) Sebagai masukan yang membangun guna meningkatkan kualitas lembaga pendidikan yang ada, termasuk para pendidik yang ada di dalamnya, dan penentu kebijakan dalam lembaga pendidikan, serta pemerintah secara umum. 2) Dapat menjadi pertimbangan untuk diterapkan dalam dunia pendidikan pada lembaga-lembaga pendidikan yang ada di Indonesia sebagai solusi terhadap permasalahan pendidikan yang ada. d. Bagi peneliti berikutnya Dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan atau dikembangkan lebih lanjut, serta referensi terhadap penelitian yang sejenis. (http://skripsi- tarbiyahpai.blogspot.co.id/2014/10/contoh-tujuan-penelitian-dan-manfaat.html) 5 E. Teknik Pengumpulan Data Menurut Sugiyono (2008: 63) ada empat macam tehnik pengumpulan data, yaitu observasi, wawancara, dokumentasi dan gabungan /triangulasi. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan oleh penulis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Metode Observasi Metode ini digunakan penulis untuk melihat secara langsung situasi dan kondisi siswa dalam belajar. Dengan mengamati dan ikut serta di kelas saat pelajaran berlangsung, penulis bisa berinteraksi lebih dekat dengan para siswa. Selain itu juga penulis mempelajari materi apa saja yang telah diajarkan oleh guru sebelumnya dari buku catatan para siswa. 2. Metode Wawancara Pada metode ini penulis melakukan tanya jawab langsung pada guru pembimbing tentang bagaimana proses belajar mengajar yang dilaksanakan, kendala yang dihadapi guru saat menghadapi para siswa dan bagaimana bisa melakukan pendekatan kepada para siswa agar dapat berkomunikasi baik dengan siswa kelas XI BHS di SMA Pangudi Luhur Santo Yosef Surakarta. 3. Metode Studi Pustaka Studi pustaka berasal dari kata studi dan pustaka, berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia studi berarti penelitian ilmiah, kajian, telaahan; dan pustaka berarti buku. Jadi, dapat disimpulkan bahwa studi pustaka adalah penelitian berdasarkan sumber-sumber buku diperpustakaan. Tujuannya adalah penulis dapat mencari landasan teori dan juga mendapat informasi aspek-aspek mana 6 dari suatu masalah yang pernah diteliti menghindari agar tidak meneliti hal yang sama. Pada metode ini penulis mencoba untuk menelaah berbagai literature sesuai dengan buku penunjang yang dimiliki penulis. (Kasihani Kasbalah dan Bintarto; 1992) 4. Studi Dokumentasi Dokumentasi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia offline adalah pengumpulan, pemilihan, pengolahan, dan penyimpanan informasi di bidang pengetahuan. Jadi, studi dokumentasi adalah penelitian melalui pengumpulan data yang bisa dijadikan sebagai bukti nyata bahwa penulisan telah melakukan suatu penelitian. 5. Praktik Pengalaman Lapangan PPL (Praktik Pengalaman Lapangan) yaitu semua kegiatan kurikuler yang harus dilakukan oleh mahasiswa praktikan, sebagai pelatihan untuk menerapkan teori yang diperoleh dalam semester-semester sebelumnya sesuai dengan persyaratan yang telah ditetapkan agar mereka memperoleh pengalaman dan keterampilan lapangan dalam penyelenggaraan pendidikan dan pengajaran di sekolah atau tempat latihan lainnya. PPL ini meliputi : praktik mengajar, praktik administrasi, praktik bimbingan dan konseling serta kegiatan yang bersifat kokurikuler dan atau ekstra kurikuler yang berlaku disekolah atau tempat latihan. (http://teatersosiologi.blogspot.co.id/2011/09/contoh-laporan-praktikpengalaman.html ) 7