Konsumsi ( C ) Tabungan

advertisement
PERILAKU KONSUMSI
FUNGSI KONSUMSI
Skedul Konsumsi Atau Daftar
Konsumsi
Pendapat an pribadi
setelah pajak
(GDP = DI)
Konsumsi
(C)
Tabungan
(saving /dissaving)
(S)
370
390
410
430
450
470
490
510
530
550
375
390
405
420
435
450
465
480
495
510
-5
0
5
10
15
20
25
30
35
40
Secara matematis, fungsi
konsumsi dituliskan dalam bentuk
:
C = Co + c Yd
Dimana
C = besarnya tingkat konsumsi, berbeda untuk setiap tingkat
pendapatan
Co = tingkat konsumsi yang tidak terpengaruh oleh
pendapatan pribadi
disebut juga tingkat konsumsi otonom. (konstata).
c = MPC, Kecenderungan marginal untuk mengkonsumsi.
Yd = pendapatan disposibel, atau pendapat pribadi setelah
dipotong pajak.
•Secara grafis fungsi konsumsi bisa dilukiskan sebagai berikut
45o
C
Saving
510
M
L
390
C = 97.5 + 0.75 Yd
230
97.5
K
Breakeven-income
Dissaving
0
230
390
510
Yd
FUNGSI TABUNGAN
fungsi tabungan sbb :
S = So – s Yd
Dimana :
S = besarnya tingkat tabungan, berbeda untuk setiap
tingkat pendapatan
So = - Co = tingkat tabungan yang tidak terpengaruh oleh
pendapatan pribadi
disebut juga tingkat tabungan otonom.
s = (1- c) = MPS, Kecenderungan marginal untuk
menabung
Yd = pendapatan disposibel, atau pendapat pribadi
setelah dipotong pajak
Tabungan akan terjadi ketika pendapatan
disposibel lebih besar dari 390, atau lebih besar
dari pendapatan break-even, dan sebaliknya akan
terjadi tabungan negatip atau dissaving.
Kecenderungan Marginal Untuk Mengkonsumsi Dan Menabung Serta
Kecenderungan Rata-Rata Untuk Menabung Dan Konsumsi
(MPC, MPS, APC, dan APS)
Pendapat Konsumsi Tabunga Kecende Kecende Kecende Kecende
an
n
rungan
rungan
rungan
rungan
(C)
pribadi
rata-rata rata-rata marjinal marjinal
(S)
setelah
untuk
untuk
untuk
untuk
pajak
meng
menabun
meng
menabun
konsumsi
g
konsumsi
g
(GDP =
(MPC)
DI)
(APC)
(APS)
(MPS)
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
370
375
-5
1.01
-.01
.75
.25
390
390
0
1.00
.00
.75
.25
410
405
5
.99
.01
.75
.25
430
10
.98
.75
.25
420
.02
450
435
15
.97
.03
.75
.25
470
450
.96
.04
.75
.25
20
490
465
.95
.05
.75
.25
25
510
480
30
.94
.06
.75
.25
530
495
35
.93
.07
.75
.25
550
510
40
.93
.07
MPC = ∆ C / ∆Y
Kecenderungan marginal untuk mengkonsumsi,
MPC mengukur besarnya tambahan konsumsi
yang akan terjadi setiap ada penambhan satu unit
pendapatan. Pada kolom (2) konsumsi bertambah
sebesar 15 (= 390-375; 405-390; dst.) setiap ada
penambahan pendapatan pada kolom (1) sebesar
20 ( = 390-370; 410-390; dst.) Jadi MPC pada
kolom (6) sama dengan 0.75 (=15/20).
MPS = ∆ S / ∆Y
Kecenderungan marginal untuk menabung, MPS
mengukur besarya tambahan tabungan yang akan
terjadi setiap ada penambahan satu unit
pendapatan. Pada kolom (3) tabungan bertambah
sebesar 5 {= 0 – (-5); 5 – 0, dst.} setiap ada
penambahan pendapatan pada kolom (1) sebesar
20 ( = 390-370; 410-390; dst.). Jadi MPS pada
kolom (7) sama dengan 0.25 (= 5/20)
Apabila kolom (6) ditambahkan dengan kolom
(7) hasilnya akan sama dengan 1.
Jadi :
MPC + MPS = 1
c+s=1
MPS = 1 - MPC
MPC = 1 – MPS
45o
C
C = Co + c Yd
∆C
S= So + s Yd
Co
O
So
∆S
∆Y
∆Y
Yd
S
Gambar 6.2.3 Kurva Konsumsi dan Kurva Tabungan
Gambar 6.2.3 Kurva Konsumsi dan Kurva Tabungan
45o
C
C = Co + c Yd
∆C
S= So + s Yd
Co
O
So
S
∆S
∆Y
∆Y
Yd
APC = Rasio Konsumsi terhadap
Pendapatan.
APC = C/Y
Angka Kecenderungan Rata-rata Untuk Mengkonsumsi Dan
Menabung
Kecenderungan rata-rata untuk menkonsumsi, APC
mengukur besar rata-rata konsumsi yang akan terjadi pada
setiap tingkat pendapatan. Pada kolom (4) APC adalah
tingkat konsumsi rata-rata yang akan terjadi pada suatu
tingkat pendapatan disposibel tertentu seperti pada kolom
(1). APC pada kolom (5) diperoleh dengan membagi tingkat
konsumsi kolom (2) dengan tingkat pendapatan kolom (1).
Misalnya kolom (4) APC = 0.97 diperoleh dari 435/450.
APS = Ratio Tabungan terhadap
Pendapatan
APS = S/Y
Kecenderungan rata-rata untuk menabung,
APS mengukur besar rata-rata tabungan yang akan
terjadi pada setiap tingkat pendapatan. Pada kolom
(5) APS adalah tingkat tabungan rata-rata yang
akan terjadi pada suatu tingkat pendapatan
disposibel tertentu seperti pada kolom (1). APS
pada kolom (5) diperoleh dengan membagi tingkat
tabungan kolom (3) dengan tingkat pendapatan
kolom (1). Misalnya kolom (5) APS = 0.03 diperoleh
dari 15/450.
Jika kolom (4) ditambah kolom
(5) hasilnya akan diperoleh
angka 1. Jadi :
APC + APS = 1
PENGARUH PERUBAHAN
PENDAPATAN TERHADAP
KONSUMSI DAN TABUNGAN
Dalam jangka pendek perubahan pendapatan
• tidak mengubah tingkat konsumsi otonom maupun
kecenderungan marginal untuk menkonsumsi. Artinya skedul
konsumsi atau fungsi konsumsi atau bentuk kurva konsumsi tidak
akan berubah
•tidak berpengaruh pada fungsi tabungan maupun bentuk kurva
tabungan.
Dalam jangka panjang perubahan pendapatan :
akan berpengaruh terhadap konsumsi maupun
tabungan manakala faktor-faktor lain sebagai penentu
konsumsi dan tabungan berubah. Jadi perilaku
konsumsi dan tabungan secara nasional akan juga
mengubah pola konsumsi dan tabungan.
Faktor-faktor penentu konsumsi
dan tabungan yang lain
Kemakmuran konsumen rumah tangga.
Ketersediaan pinjaman bagi konsumen
Ekspektasi-ekspektasi Konsumen.
Suku bunga riil.
Gambar 6.4.1 Pergeseran kurva konsumsi dan kurva tabungan
oleh faktor non pendapatan
45o
C1
C
C
C2
Yd
O
S1
S
O
S
S2
Yd
INVESTASI, KURVA PERMINTAAN
INVESTASI
• pertambahan pembentukan modal kotor, bertambahnya
modal phisik, seperti bertambahnya pabrik, bangunan,
mesin, peralatan, infrastruktur, dan lainnya.
• Pembentukan modal kotor (sebelum dikurangi
depresiasi atau consumption of fixed capital) baik yang
berasal dari dalam negeri sendiri mau pun berasal dari
luar negeri.
• Jadi permintaan investasi adalah kuantitas investasi
dalam barang-barang (mesin, peralatan) dalam satuan
rupiah.
• Besar kecilnya kuantitas permintaan investasi terutama
ditentukan oleh tingkat return yang diharapkan dari
sebuah investasi dan tingkat suku bunga riil.
Gambar 6.5.1. Kurva
Permintaan Investasi.
Tingkat suku bunga riil adalah suku bunga nominal dikurangi
tingkat inflasi. Suku bunga riil, i, merupakan harga yang
harus dibayarkan karena penggunaan suatu dana. Setiap
proyek investasi akan diambil bila setidaknya r = i, dan
semua proyek investasi akan diambil jika r > i.
Tabel 6.6.1 Skedul permintaan
investasi
Tingkat Return yang
Jumlah kumulatif investasi
diharapkan (r)
pada tingkat return yang sama
atau lebih tinggi, dlm trilliun Rp
per tahun.
16 %
$0
14
5
12
10
10
15
8
20
6
25
4
30
2
35
0
40
Adapun faktor- lain non suku bunga
yang bisa memengaruhi keputusan
investasi
Biaya-biaya akuisisi, pemeliharaan, dan
operasional perusahaan.
Pajak Perusahaan
Kemajuan teknologi
Cadangan barang-barang modal yang
dimiliki
Ekpektasi-ekspektasi pengusaha.
PROSES MULTIPLIER
Perubahan Perubahan Perubahan
Pendapatan
dalam
dalam
Konsumsi Tabungan
MPC = .75 MPS = .25
Kenaikan awal dalam
investasi $5.00
$5.00
$3.75
$1.25
Putaran Kedua
3.75
2.81
.94
Putaran Ketiga
2.81
2.11
.70
Putaran Keempat
2.11
1.58
.53
Putaran Kelima
1.58
1.19
.39
Semua Putaran tersisa
4.75
3.56
1.19
$20.00
$15.00
$5.00
Total
MULTIPLIER
Bilangan atau angka perlipatgandaan pendapatan atau
angka multiplier bisa dirumuskan sebagai berikut :
Perubahan Pendapatan Riil
∆Y
Multiplier =------ ------------------------------------------- = --Perubahan sebuah awal pengeluaran
∆Io
Hubungan Antara MPC, MPS, dan Angka Multipli
Angka MPC
Angka MPS
0.9
0.1
Angka
Multiplier
10
0.8
0.2
5
0.75
0.25
4
0,67
0.33
3
0.50
0.50
2
Download