101 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Dari hasil penelitian analisis resepsi khalayak mengenai pesan iklan televis AMDK Ades Versi “Langkah Kecil Memberikan Perubahan; Pilih, Minum dan Remukkan” di Media Televisi, dapat dirumuskan beberapa kesimpulan seperti berikut: 5.1.1 Penerimaan Informan Mengenai Pemahaman Green advertising dan pesan hijau. Pemahaman mengenai green advertising ditanggapi beragam oleh para informan. Hal ini oleh adanya perbedaan pengetahuan, latar belakang, dan pengalaman, namun secara dominan khalayak memiliki pemahaman-pemahaman mengenai makna green advertising sudah mendekati makna green advertising yang dikonseptulisasikan oleh beberapa ahli pemasaran. Terhadap penerimaan pesan hijau pada green advertising, para informan menanggapinya sama tidak ada perbedaan seperti makna pesan dari konseptulisasi green advertising yang diungkapkan oleh beberapa ahli pemasaran. Penerimaan para informan ini dapat dikategorikan dalam dominant hegemonic position, yaitu ketika penerimaan khalayak lebih mendekati makna sebenarnya seperti yang ditawarkan oleh media 102 5.1.2 Penerimaan Perubahan Bentuk Botol Ades yang Baru dan Iklan TVC Ades Penerimaan informan pada penelitian ini masih sama seperti anggapanya bahwa Ades masih tetap seperti air minum dalam kemasan lainnya. Anggapan tersebut dinyatakan oleh para informan dengan Ades masih memproduksi air mineral dalam bentuk kemasan gelas, walaupun pada kenyataannya Ades sudah tidak memproduksi air mineral dalam bentuk kemasan gelas. Dalam proses penyampaian informasi mengenai perubahan bentuk baru Ades dan konteks isi pesan iklan TVC terbaru Ades mengenai going green, informan hanya menangkap kesan perubahan bentuk botol ades yang baru dengan melihat warna tampilan botol yang berubah yang semula dahulunya berwarna biru kini berganti dengan berwarna hijau, trendi dan bergaya anak muda. Sementara isi pesan yang disampaikan oleh produsen Ades mengenai going green tidak sepenuhnya sampai kepada khalayak, karena ditemukan hanya dua informan yang menyadari adanya pesan going green. Dalam penelitian ini pun ditemukan bahwa informan dalam menemukan keberadaan Ades, informan dapat melihat dan mendapatkannya dengan mudah seperti keberadaan Ades dekat dilingkungan tempat mereka tinggal, hanya satu informan yang pernah melihat atau mendapatkannya melalui media televisi. Hal ini menunjukan, bahwa keberadaan media yang begitu banyak sudah tidak lagi menjadi acuan. Hasil penelitian menemukan bahwa penerimaan informan mengenai perubahan botol dan iklan TVC Ades ini dapat dikategorikan sebagai Negotiated position, yaitu pembaca pesan mengerti makna yang 103 diinginkan produsen tetapi pembaca membuat adaptasi dan aturan sesuai dengan konteks dimana pembaca berada 5.1.3 Penerimaan Pesan Hijau Pada Green advertising Dalam Iklan TVC AMDK Ades. Penerimaan Informan masih mengganggap iklan yang sekarang sedang dilakukan Ades adalah tetap menjual produk. Tujuan utamanya tetap untuk meningkatkan laba perusahaan. Sementara Ades dengan konsep green advertising-nya mengusung kampanye “ Langkah Kecil Memberikan Perubahan;Pilih, Minum dan Remukkan ”melalui media televisi, tidak diterima dengan baik, Informan hanya menyadari dan melihat iklan tersebut di televisi, tetapi di kehidupan sehari-hari informan mayoritasnya tidak melaksanakan gerakan itu dikarenakan gerakan tersebut terlalu repot apabila dilakukan dan terkesan tidak terlalu penting. Hasil penelitian menemukan bahwa penerimaan informan mengenai penerimaan pesan hijau pada green advertising dalam iklan TVC AMDK masuk pada penerimaan opposition code/position, yaitu ketika penerimaan khalayak berbeda atau berseberangan dengan makna yang terkandung dalam teks media massa. Perbedaan penerimaan ini terjadi karena pengalaman khalayak atau para informan dengan media massa setiap harinya akan tergantung pada lokasi sosial, umur, budaya, pekerjaan, jenis kelamin dan lainnya. 5.1.4 Penerimaan Khalayak terhadap Pesan Hijau Dalam Iklan AMDK Ades Versi Langkah Kecil Memberikan Perubahan; Pilih, Minum dan Remukkan di Media Televisi. 104 Penerimaan dikategorikan dalam 3 proses penerimaan 1) Penerimaan khalayak yang masuk dalam kategori dominant adalah penerimaan khalayak mengenai pemahaman green advertising dan pesan hijau. Ternyata bentuk penerimaan yang didapat di lapangan, penerimaan khalayak terhadap pesan ini secara mayoritasnya lebih mendekati makna sebenarnya menurut apa yang dikonseptulisasikan oleh para ahli pemasaran, walaupun masih ada satu atau dua diantara sepuluh informan yang lainnya yang mengikuti alur suasana forum diskusi kelompok, tetapi secara garis besar dan mayoritasnya, penerimaan khalayak terhadap pesan ini sama. 2) Penerimaan khalayak yang masuk dalam kategori negotiated adalah ketika penerimaan khalayak terhadap perubahan bentuk botol Ades yang baru dan iklan TVC Ades. Pada proses penerimaan pesan ini, khalayak mengerti makna pesan yang diinginkan produsen tetapi penerima atau khalayak membuat adaptasi dan aturan sesuai dengan konteks dimana penerima berada. Seperti hasil data yang diperoleh ternyata khalayak hanya menerima perubahan bentuk botol Ades yang baru dan tahu iklan Ades yang versi langkah kecil memberikan perubahan, akan tetapi isi pesan yang ingin disampaikan oleh produsen, pada kenyataannya tidak sampai dengan baik, hanya dua dari sepuluh informan yang menyadari pesan iklan ini mengandung unsur iklan 105 going green. Adanya perbedaan bentuk penerimaan pada proses penerimaan khalayak terhadap pesan perubahan bentuk botol Ades yang baru dan iklan TVC nya ini terjadi adalah ketika pemahaman penerimalah yang lebih berperan dalam menafsirkan dan menegosiasikan teksnya 3) Penerimaan khalayak yang masuk dalam kategori oppositional itu adalah mengenai penerimaan ketika khalayak menerima pesan hijau pada green advertising iklan TVC Ades versi langkah Kecil Memberika Perubahan; Pilih, Minum dan Remukkan. Secara keseluruhan, ternyata khalayak menolak pesan ini dengan khalayak menganggap iklan ini tetap iklan yang menjual sebuah produk dan tetap ingin meningkatkan laba perusahaan, serta untuk pesan hijaunya itu sendiri, khalayak menolak pula dengan tidak melakukan gerakan going green tersebut. Melihat hasil penelitian yang didapat di lapangan, hal ini menandakan bahwa isi pesan media dapat dipahami oleh khalayak dengan cara berbeda. Perbedaan penerimaan ini terjadi karena pengalaman khalayak atau para informan dengan media massa setiap harinya akan tergantung pada lokasi sosial, umur, budaya, pekerjaan, jenis kelamin dan lainnya. Karena pada penelitian ini informan berasal dari latar belakang yang berbeda 106 5.2. Saran 5.2.1. Bagi Akademis Analisis Resepsi sebagai teori dalam komunikasi melihat sebuah wacana yang dipaparkan oleh sebuah media sebagai sesuatu yang sangat terbuka bagi pemirsa atau khalayak sebagai pembaca atau penonton dari apa yang disajikan oleh media tersebut, sehingga sangat memungkinkan menghasilkan beragam bentuk penerimaan dan interpretasinya. Dengan demikian, intepretasi-interpretasi yang didapat informan terhadap sebuah penelitian mengenai analisis resepsi green advertising Ades versi “Langkah Kecil Memberikan Perubahan; Pilih, Minum dan Remukkan” di media Televisi terebut merupakan salah satu bentuk penerimaan diantara kemungkinan bentuk penerimanan lain di mata khalayaknya. Intepretasi yang didapatkan penulis dari beberapa informan, bukanlah satu-satunya kebenaran yang sah. Diharapkan adanya penelitian lain sebagai pembanding terhadap tema yang sama tentang bagaimana penerimaan khalayak dengan menggunakan analisis resepsi mengenai green advertising Ades versi “Langkah Kecil Memberikan Perubahan; Pilih, Minum dan Remukkan” di media Televisi tersebut yang mana mungkin dapat menghasilkan bentuk penerimaan intepretasi yang berbeda. Dengan banyaknya bentuk penerimaan interpretasi yang berbeda tersebut akan semakin memperkaya dan memperluas pandangan kita 5.2.2. Bagi Masyarakat Meningkatkan kesadaran atas efek terpaan media di kalangan masyarakat, yaitu dengan meningkatkan sikap kritis dan sikap selektif dalam menghadapi 107 berbagai serbuan media iklan yang tidak bisa ditolak didalam masyarakat sekarang ini sehingga berbagai bentuk salah penerimaan, salah paham, dan salah beli dapat dihindarkan. Kemampuan kesadaran bermedia ini adalah menelaah strategi, teknik, teknologi dan institusi yang terlibat dalam produksi media tersebut sehingga khalayak atau pembaca media mampu menganalisis wacana media dengan kritis dan melihat pesan dalam pembentukan penerimaan intepretasi maknanya. Kemampuan ini sangat penting karena khalayak harus sampai pada kesadaran bahwa Pesan-pesan media merupakan konstruksi (buatan atas ideology dan kepentingan tertentu; Pesan-pesan media dibuat dengan bahasa kreatif yang memiliki aturan tersendiri dan membawa kepentingan sendiri; Setiap orang mungkin mendapatkan kesan/bentuk penerimaan yang berbeda dari pesan yang sama dengan cara yang berbeda pula.