Soal dan Jawaban-UTS Manajemen Strategi

advertisement
UJIAN TENGAH SMESTER GANJIL
Mata Kuliah
: Manajemen Strategi
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Jelaskan Definisi Manajemen Strategi !
Jelaskan Proses Manajemen Strategi !
Buatlah diagram Model Perumusan kebijakan Publik !
Menurut Tunggal Amin Wijaya, Manajemen Strategi ada 9 tugas kritikal, sebutkan 3 saja !
Prinsip Manajemen Strategi terbagi dalam 3 tahap, jelaskan !
Menurut Endrew Campbell dan Marcus Alexander ada tiga alasan mengapa suatu strategi
dapat gagal, jelaskan !
7. Sebutkan 5 jenis kekuatan persaingan (Porter’s Five Force Model) !
Jawaban :
1. Manajemen strategis adalah suatu proses yang dirancang secara sistematis oleh manajemen
untuk merumuskan strategi, menjalankan strategi dan mengevaluasi strategi dalam rangka
menyediakan nilai – nilai yang terbaik bagi seluruh pelanggan untuk mewujudkan visi
organisasi.
2. Menurut Wheelen dan Hunger (1996), proses manajemen strategis meliputi 4 elemen dasar,
yaitu:
 Pengamatan lingkungan,
 Perumusan strategi,
 Implementasi strategi, dan
 Evaluasi dan pengendalian.
3. Diagram Model Perumusan kebijakan Publik
4. Menurut Tunggal Amin Widjaja (2004), manajemen strategik terdiri dari sembilan tugas
kritikal, 3 diantaranya yaitu :
 Memformulasi misi (mission) perusahaan termasuk pernyataan yang luas mengenai
maksud (purpose), falsafah (philosophy) dan sasaran (goal).
 Mengembangkan suatu profil perusahaan yang merefleksi pada kondisi internal dan
kemampuannya.
 Menilai lingkungan eksternal perusahaan, termasuk baik faktor kompetitif maupun
faktor yang berhubungan dengan konteks umum.
5. Prinsip Manajemen Strategi :
 Tahap Formulasi: meliputi pembuatan misi, pengidentifikasian peluang dan tantangan
eksternal organisasi, penentuan kekuatan dan kelemahan internal, pembuatan sasaran
jangka panjang, pembuatan pilihan-pilihan strategi, serta pengambilan keputusan
strategi yang dipilih untuk diterapkan.
 Tahap Implementasi (biasa juga disebut tahap tindakan): meliputi penentuan sasaran
tahunan, pengelolaan kebijakan, pemotivasian pegawai, pengalokasian sumber-sumber
agar strategi yang diformulasikan dapat dilaksanakan. Termasuk di dalamnya adalah
pengembangan kultur yang mendukung strategi, penciptaan struktur organisasi yang
efektif, pengarahan usaha-usaha pemasaran, penyiapan anggaran, pengembangan dan
pemanfaatan sistem informasi, serta mengkaitkan kompensasi pegawai dengan kinerja
organisasi.
 Tahap Evaluasi: meliputi kegiatan mencermati apakah strategi berjalan dengan baik
atau tidak. Hal ini dibutuhkan untuk memenuhi prinsip bahwa strategi perusahaan
haruslah secara terus-menerus disesuaikan dengan perubahan-perubahan yang selalu
terjadi di lingkungan eksternal maupun internal.
6. Menurut Endrew Campbell dan Marcus Alexander ada tiga alasan mengapa suatu strategi
dapat gagal.
 Strategi Tanpa Arah (directionless strategies): kegagalan membedakan antara purposes
(apa yang akan dilakukan organisasi) dan constraints (apa yang harus dilakukan suatu
organisasi agar dapat bertahan). Perusahaan yang gagal memahami constraints yang
dimilikinya dan salah membacanya sebagai maksud purposes, akan cenderung terlempar
dari arena bisnis.
 Kelumpuhan Perencanaan (planning paralysis): kegagalan menentukan pijakan awal
untuk bergerak (dari strategi atau tujuan?) menyebabkan terjadinya rencana yang
‘lumpuh’ akibat kebingungan terhadap pelibatan ‘proses’ dalam penyusunan suatu
strategi. Menentukan tujuan dan kemudian menyusun strategi untuk mencapainya
ataukah meniru strategi yang telah terbukti berhasil dan kemudian menentukan tujuan
yang dapat/ingin dicapai berdasarkan strategi tersebut.
 Terlalu Fokus pada Proses (good strategy vs planning process): Seringkali manajer
berharap untuk dapat menyusun suatu strategi yang baru dan lebih baik. Sayangnya
keberhasilan seringkali tidak semata bergantung pada proses perencaaan yang baru atau
rencana yang didesain dengan lebih baik, tetapi lebih kepada kesanggupan manajer
untuk memahami dua hal mendasar, yaitu: keuntungan atas dimilikinya maksud
(purposes) yang stabil dan terartikulasi dengan baik; serta pentingnya penemuan,
pemahaman, pendokumentasian, dan eksploitasi informasi-informasi penting (insights)
tentang bagaimana menciptakan nilai lebih banyak dibanding perusahaan lain.
7. Lima kekuatan Persaingan (Porter’s Five Forces Model)
 Persaingan industri
 Kekuatan tawar menawar pembeli
 Kekuatan tawar menawar pemasok
 Ancaman produk Pengganti
 Masuknya pendatang baru
Download