BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Landak termasuk dalam 29 jenis hewan pengerat yang merupakan salah satu jenis mamalia yang unik. Tubuh landak memiliki rambut keras seperti duri untuk menutupi bagian atas badan. Duri ini digunakan sebagai alat pertahanan diri bagi landak jika landak diserang musuh atau predator, dia menggetarkan badannya kemudian mengembangkan duri-durinya sebagai bentuk pertahan dan kamuflase (Vilela dkk., 2009). Landak terbagi menjadi dua famili, yaitu Erithizontidae dan Hystricidae. Erithizontidae merupakan famili landak yang ditemukan di Amerika, sedangkan Hystricidae lebih banyak ditemukan di daerah tropis seperti di Afrika dan Asia bagian Selatan, termasuk Indonesia. Mereka hidup di daerah hutan, gurun, pohon, lereng bukit, dan daerah bebatuan (Oliveira dkk., 2011). Hystricidae biasanya melakukan aktivitas di malam hari tetapi kadang-kadang aktif pada siang hari. Tempat hidup hewan ini di gua atau reruntuhan batu. Hystrix javanica mencari makanan berupa akar pohon, akar umbi dan kulit kayu (Zuckerman, 1972). Ukuran panjang tubuh landak muda adalah 450 mm dan ekornya 90 mm. Landak dewasa memiliki ukuran panjang tubuh antara 63 – 80 cm dengan panjang ekor 10,5 – 13 cm dan memiliki berat antara 6 – 18 kg (Yong, 2003). Rata-rata tubuh landak berbentuk bulat, besar, dan berjalan lambat (Oliveira dkk., 2011). Duri-duri landak berbentuk seperti jarum yang tajam dan memiliki panjang sekitar 7,5 cm dan lebar 0,2 cm. Duri yang tajam tersebut akan langsung ditegakkan saat 1 menghadapi musuh atau predator. Predator akan mati akibat adanya penetrasi dan infeksi yang diakibatkan oleh duri-duri landak tersebut. Landak memiliki gigi yang kuat untuk membantu dalam memakan tumbuhan yang keras. Pada waktu malam saat mencari makanan, landak hanya menggunakan indera pendengaran dan indera penciuman. Indera pendengaran dan indera penciuman yang dimiliki landak sangat kuat, sedangkan indera penglihatannya tidak peka terhadap lingkungan (Payne dkk., 2000; Farida, 2011; Yong, 2003). Pernah dilakukan penelitian sebelumnya oleh Setyawan (2010) mengenai struktur mikroskopis traktus digestivus Hystrix javanica, namun pada penelitian tersebut belum mencakup ketebalan lapisan traktus digestivus Hystrix javanica terutama pada bagian intestinum krasum. Penelitian lain yang dilakukan umumnya mempelajari tingkah laku dan struktur makroskopisnya. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui histologi dan morfometri pada usus besar yang terdiri dari sekum awal, sekum tengah, sekum akhir, kolon awal, kolon akhir, dan rektum pada Hystrix javanica dengan pewarnaan HematoksilinEosin. B. Manfaat Penelitian Gambaran histologi dan morfometri pada sekum bagian awal, tengah, dan akhir, kolon bagian awal dan akhir, dan rektum pada Hystrix javanica diharapkan dapat digunakan sebagai dasar untuk penelitian lebih lanjut mengenai pemahaman fungsi fisiologis organ-organ tersebut. 2