peningkatan hasil belajar siswa dalam

advertisement
PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN
MATEMATIKA MENGGUNAKAN MEDIA BANGUN DATAR
DI SEKOLAH DASAR
ARTIKEL PENELITIAN
Oleh
PLORENSIANA RENI
F34212008
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN PENDIDIKAN DASAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
PONTIANAK
2014
PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN
MATEMATIKA MENGGUNAKAN MEDIA BANGUN DATAR
DI SEKOLAH DASAR
Plorensiana Reni, Kartono, Siti Halidjah
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP Untan
Email : [email protected]
Abstrak :Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas II
SDN 15 Sempate Kabupaten Landak pada pembelajaran matematika dengan
menggunakan media bangun datar. Permasalahan dalam penelitian ini adalah
rendahnya hasil belajar siswa pada mata pelajaran Matematika dengan nilai ratarata yaitu 57,00.Bentuk penelitian adalah penelitian tindakan kelas (PTK) yang
bersifat relektif, partisipatif dan kolaboratif dengan mengikuti prosedur penelitian
tindakan ini adalah yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi/hasil dan refleksi.
Materi yang diajarkan mengenai mengelompokkan bangun datar dengan
melibatkan subyek penelitian ini adalah siswa kelas II SD Negeri 15 Sempate
Kabupaten Landak semester 2 yang berjumlah 10 orang siswa, yaitu 4 orang
siswa putra dan 6 orang siswa putri. Teknik pengumpulan data yang digunakan
adalah observasi langsung, pencermatan dokumen dan dokumen hasil belajar.
Kata Kunci :Media Bangun Datar dan Hasil Belajar
This research intent to increase student studying result elementary school
second class 15 sempate Porcupine Regency on mathematics learning by use of
build media levels off .About problem in this research is its low result study
student on Mathematics subject with average value which is 57,00. Observational
observational action brazes. one that gets relektif's character, participative and
collaborative with follow action research procedure this is which is planning,
performing, observation / result and reflection. Chastened material hits to
agglomerate build monotonic with involve this research subject is Elementary
School Second Class student 15 Sempate Porcupine Regenciessemester two total
one 10 students, which is 4 son students and 6 daughter students. Data collecting
tech that is utilized is direct observation, pencermatan is document and result
document studies.
Keywords:Monotonic Built Media and Yielding Learned
P
embelajaran Matematika dituntut para guru untuk menggunakan media
pembelajaran dan metode pembelajaran yang tepat agar dapat meningkatkan
hasil belajar siswa dalam proses belajar mengajar dan peningkatan penguasaan
materi pelajaran.
Untuk mewujudkan asas kekonkretan dalam pembelajaran di sekolah dasar
dibutuhkan adanya media pembelajaran yang tepat.Guru pada umumnya sering
menggunakan media pembelajaran dengan tujuan agar informasi atau bahan ajar
tersebut dapat diterima dan diserap dengan baik oleh para siswa. Sebagai wujud
bahwa bahan ajar tersebut dapat diterima oleh para siswa dibuktikan dengan
terjadinya perubahan-perubahan perilaku baik berupa pengetahuan, sikap, maupun
keterampilan.
Berdasarkan fakta-fakta yang ada, hal inilah yang mendorong peneliti
untuk melakukan penelitian dengan menggunakan media bangun datar dengan
judul “Peningkatan Hasil Belajar Siswa Menggunakan Media Bangun Datar Kelas
II Sekolah Dasar Negeri 15 Sempate Kabupaten Landak” dengan harapan akan
mendapatkan gambaran yang sejelas-jelasnya tentang penggunaan media bangun
datar yang dapat mempengaruhi hasil belajar siswa kelas II pada pembelajaran
matematika di SDN 15 Sempate Kabupaten Landak.
Berdasarkan masalah yang akan diteliti di atas, maka tujuan penelitian ini
adalah untuk : (1) Mendeskripsikan kemampuan merancang pembelajaran dengan
menggunakan media bangun datar siswa kelas II di Sekolah Dasar Negeri 15
Sempate, Kabupaten Landak. (2) Mendeskripsikan kemampuan melaksanakan
pembelajaran dengan menggunakan media bangun datar siswa kelas II di Sekolah
Dasar Negeri 15 Sempate, Kabupaten Landak. (3) Mendeskripsikan peningkatan
hasil belajar siswa dengan menggunakan media bangun datar siswa kelas II di
Sekolah Dasar Negeri 15 Sempate, Kabupaten Landak.
Istilah “Matematika” berasal dari bahasa Yunani, mathein atau manthenein
yang artinya mempelajari. Kata matematika diduga erat hubungannya dengan kata
sansekerta, medha yang artinya kepandaian, ketahuan ( Andi Hakim Nasution,
1978: 12). Di bagian lain beliau berpendapat istilah “Matematika” lebih tepat
digunakan daripada “ilmu pasti” karena memang benarlah, bahwa dengan
menguasai matematika orang akan belajar mengatur jalan pikirannya dan
sekaligus belajar menambah kepandaiannya.
Matematika merupakan ide-ide abstrak yang diberi simbol-simbol, maka
konsep matenatika harus dipahami terlebih dahulu sebelum memanipulasi simbolsimbol itu. Seseorang akan lebih mudah mempelajari matematika apabila telah
didasari pada apa yang telah dipelajari orang itu sebelumnya. Karena untuk
mempelajari suatu materi matematika yang baru, pengalaman belajar yang lalu
dari seseorang itu akan mempengaruhi terjadinya proses belajar matematika
tersebut.
Adapun ruang lingkup pelajaran matematika yaitu bilangan, geometri dan
pengukuran serta pengolahan data.Kompetensi dalam bilangan ditekankan pada
kemampuan melakukan dan menggunakan sifat operasi hitung bilangan dalam
pemecahan masalah dan menaksir operasi hitung.
Cakupan bilangan antara lain bilangan dan angka, perhitungan dan
perkiraan. Cakupan geometri antara lain bangun dua dimensi, tiga dimensi,
transformasi dan simetri, lokasi dan susunan berkaitan dengan koordinat. Cakupan
pengukuran berkaitan dengan perbandingan kuantitas suatu obyek, penggunaan
satuan ukuran, dan pengukuran data.Cakupan pengolahan data ditekankan pada
kemampuan mengumpulkan, menyajikan dan membaca data.
Hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui
kegiatan belajar ( Abdurrahman, 1999). Belajar itu sendiri merupakan suatu
proses dari seseorang yang berusaha untuk memperoleh suatu bentuk perubahan
perilaku yang relatif menetap. Dalam kegiatan pembelajaran atau kegiatan
intruksional, biasanya guru menetapkan tujuan belajar.
Menurut Hamalik (1995:48), hasil belajar adalah perubahan tingkah laku
subyek yang meliputi kemampuan kognitif, afektif dan psikomotor dalam situasi
tertentu berkat pengalamannya berulang-ulang.
Berdasarkan dari beberapa pendapat tersebut penulis menyimpulkan
bahwa hasil belajar adalah hasil yang dicapai dari suatu kegiatan atau usaha yang
dapat diartikan sebagai hasil dari proses belajar mengajar yakni penguasaan,
perubahan emosional, atau perubahan tingkah laku yang dapat diukur dengan tes
tertentu, yang mengacu pada perolehan hasil secara kuantitatif dan kualitatif
secara keterlibatan mental, emosi dan social dari siswa dalam proses pembelajaran
aktif serta teraktualisasi pada perubahan sikap dan kepribadian siswa untuk lebih
berprestasi dalam berbagai aktifitas belajar di sekolah, terutama pada penggunaan
media yang tepat dapat memotivasi siswa dalam belajar matematika.
Secara umum Media berasal dari bahasa latin merupakan bentuk jamak
dari “Medium”, yang secara harfiah bearti ” perantara atau pengantar” sumber
pesan dengan penerima pesan. Dan sebagai sesuatu yang konkret (nyata) sehingga
mudah dipahami oleh siswa. Hal ini sesuai dengan tingkat perkembangan siswa
usia sekolah dasar yang masih berada pada masa konkret. Untuk mewujudkan
asas kekonkretan dalam pembelajaran di sekolah dasar dibutuhkan adanya media
pembelajaran yang tepat.
Menurut Rossi dan Breidle (1966 :3) mengemukakan bahwa media
pembelajaran adalah seluruh alat dan bahan yang dapat dipakai untuk mencapai
tujuan pendidikan seperti radio, televisi, buku, Koran, majalah dan sebagainya.
Media Pembelajaran yang dapat digunakan guru dalam pengajaran itu
banyak jenisnya. Namun demikian, Sri Anitah Wiryawan dan Noorhadi (1994)
pada umumnya dapat dikelompokkan kedalam 3 jenis, yaitu :Media Visual adalah
media yang hanya dapat dilihat dengan menggunakan indra penglihatan.Media
Audio adalah media yang mengandung pesan dalam bentuk auditif (hanya dapat
didengar) yang dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemauan para
siswa untuk mempelajari bahan ajar.Media Audiovisual merupakan kombinasi
audio dan visual atau biasa disebut media pandang dengar.
Berdasarkan dari 3 jenis-jenis media tersebut, dapat di simpulkan bahwa
dalam pembelajaran matematika penulis memilih media visual, karena media jenis
ini paling sering digunakan oleh guru-guru dalam menyampaikan materi
pembelajaran. Sehingga dalam belajar, siswa tidak merasa cepat bosan, lebih
kreatif dan termotivasi.
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan, Bab VII Standar Sarana dan Prasarana, pasal 42 menegaskan bahwa
(1) Setiap satuan pendidikan wajib memiliki sarana yang meliputi perabot,
peralatan pendidikan, media pendidikan, buku dan sumber belajar lainnya, bahan
habis pakai, serta perlengkapan lain yang diperlukan untuk menunjang proses
pembelajaran yang teratur dan berkelanjutan, (2) Setiap satuan pendidikan wajib
memiliki prasarana yang meliputi lahan, ruang kelas, ruang pimpinan satuan
pendidikan, ruang pendidik, ruang tata usaha, ruang perpustakaan, ruang
laboratorium, dan lain-lain yang dapat diperlukan untuk menunjang proses
pembelajaran yang teratur dan berkelanjutan.
METODE PENELITIAN
Berdasarkan dari beberapametode penelitian, penulis menggunakan
metode penelitian deskriptif.Penelitian deskriptif adalah salah satu jenis metode
penelitian yang berusaha menggambarkan dan menginterpretasiobjek sesuai
dengan apa adanya (Best, 1982 : 119). Penelitian deskriptif ini juga sering disebut
noneksperimen. Dengan penelitian deskriptif memungkinkan peneliti untuk
melakukan hubungan antar variabel, menguji hipotesis, mengembangkan
generalisasi, dan mengembangkan teori yang memiliki validitas universal ( west,
1982).
Bentuk penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK) yang bersifat
relektif, partisipatif, kolaboratif dan spiral bertujuan untuk melakukan perbaikanperbaikan terhadap sistem, cara kerja, proses, isi dan kompotensi atau situasi
pembelajaran.
Subjek dalam penelitian ini adalah guru sebagai peneliti dan seluruh siswa
kelas II SDN 15 Sempate Kabupaten Landak dengan berjumlah sebanyak 10
(sepuluh) siswayang terdiri dari 6 siswa perempuan dan 4 siswa laki-laki, pada
saat mengajar dikelas tersebut dengan mata pelajaran Matematika tentang
pengelompokkan bangun datar menurut jenis/bentuknya.
Teknik dalam pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah observasi langsung dan pencermatan dokumen.Dalam observasi langsung
ini dilengkapi dengan format pengamatan sebagai instrumen. Pencermatan
dokumen seperti ini bisa dipakai untuk mendapat informasi yang terjadi di masa
silam. Peneliti perlu memiliki kepekaan teoretik untuk memaknai semua dokumen
tersebut sehingga tidak sekedar barang yang tidak bermakna, tetapi juga bisa
diperoleh lewat fakta yang tersimpan dalam bentuk arsip foto atau video.
Teknik Analisa Data yang digunakan adalah sebagai berikut.
1. Untuk menjawab sub masalah pertama berupa data skor kemampuan guru
merancang pembelajaran Matematika dengan menggunakan media bangun
datar dianalisis dengan rata-rata sebagai berikut:
Skor rata-rata =
2.
jumlah aspek
=⋯
Untuk menjawab sub masalah kedua berupa data skor kemampuan guru
melaksanakan pembelajaran Matematika dengan menggunakan media bangun
datar dianalisis dengan rata-rata sebagai berikut:
Skor rata-rata =
3.
jumlah skor
jumlah skor
jumlah aspek
=⋯
Untuk melihat peningkatan hasil belajar siswa dengan menggunakan media
bangun datar dalam pembelajaran Matematika berupa hasil belajar siswa dari
tes yang diberikan guru, setelah data diperoleh kemudian dihitung dengan
rata-rata sebagai berikut:
jumlah nilai
siswa
Nilai rata-rata = jumlah
x 100
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Hasil Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis seberapa besar pengaruh
penggunaan media bangun datar pada pembelajaran Matematika dalam
meningkatkan pemahaman materi mengelompokkan bangun datar menurut
jenis/bentuknya yang secara langsung meningkatkan hasil belajar siswa kelas II
Sekolah Dasar Negeri 15 Sempate Kabupaten Landak.
Hasil Penelitian siklus I adalah sebagai berikut.
1. Kemampuan Guru Merancang Pembelajaran
Berdasarkan dari tabel di bawah penilaian terhadap kemampuan guru
merancang pembelajaran pada siklus I pertemuan 1, beberapa aspek yang diamati
dengan skor yang lebih banyak di peroleh angka 2 atau dapat dikategorikan cukup
dengan jumlah 29 dan rata-rata skor yang di dapat hanya 2,63 ini menunjukan
bahwa guru dalam melaksanakan pembelajaran dengan media yang masih kurang
tepat, dan penyampaian materi masih kurang sehingga siswa merasa cepat bosan,
tidak semangat dan kurang aktif dalam mengikuti pelajaran.
Tabel 1
Kemampuan Guru Merancang Pembelajaran Pada Siklus I
No
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Aspek Yang Diamati
Kelengkapan cakupan rumusan tujuan pembelajaran
Kesesuaian Tujuan Pembelajaran Dengan KD
Kesesuaian Materi Dengan Tujuan Pembelajaran
Keruntutan Uraian Materi
Kesesuaian Media Dengan Tujuan Pembelajaran
Kesesuaian Media Dengan Materi Pembelajaran
Kesesuaian Metode Dengan tujuan pembelajaran.
Kesesuaian Metode Dengan Materi Pembelajaran
Kelengkapan Langkah -Langkah Dalam Setiap Kegiatan Pembelajaran.
a. Kegiatan awal:
1. Salam Pembuka
2. Apersepsi
b. Kegiatan inti :
3. Guru memperlihatkan jenis-jenis bangun datar.
4. Guru membagi siswa kedalam 5 kelompok, setiap kelompok
terdiri dari 2 orang siswa.
5. Guru meminta siswa untuk mengelompokkan bangun datar
menurut jenis / bentuknya di meja nya masing-masing.
6. Guru meminta siswa untuk menyebutkan contoh bangun
datar di dalam kelas.
c. Kegiatan Akhir
7. Guru membagikan tugas evaluasi.
Skor
2
4
2
2
3
3
2
2
3
No
8.
9.
10
11.
Aspek Yang Diamati
Siswa mengerjakan tugas evaluasi.
Guru mengakhiri pelajaran.
Skor
Kesesuaian Teknik Penilaian Dengan tujuan pembelajaran.
Kelengkapan Instrumen Penilaian
Skor Total
Skor rata-rata
3
3
29
2,63
2.
Kemampuan Guru Melaksanakan Pembelajaran
Kemampuan guru melaksanakan pembelajaran diperoleh rata-rata skor
2,70 ini menunjukan bahwa guru dalam melaksanakan pembelajaran dengan
media yang masih kurang tepat, dan penyampaian materi masih kurang sehingga
siswa merasa cepat bosan, tidak semangat dan kurang aktif dalam mengikuti
pelajaran.
Tabel 2
Kemampuan Guru Melaksanakan Pembelajaran Siklus I
No
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
Aspek yang di Amati
Mengkondisikan siswa
Melakukan kegiatan apersepsi
Menyampaikan tujuan pembelajaran
Menunjukan penguasaan materi
Menyampaikan materi dari yang mudah ke yang sukar
Mengkaitkan materi dengan realita kehidupan
Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kompetensi yang
akan dicapai.
Melaksanakan pembelajaran secara runtut.
a. Kegiatan awal
1. Salam Pembuka
2. Apersepsi
b. Kegiatan inti
3. Guru memperlihatkan 4 jenis-jenis bangun datar
sederhana.
4. Guru membagi siswa kedalam 5 kelompok, setiap
kelompok terdiri dari 2 orang siswa.
5. Guru meminta masing-masing kelompok untuk
membuat 4 bangun datar sederhana.
6. Guru meminta siswa untuk mengelompokkan bangun
datar menurut jenis/bentuknya di meja nya masingmasing.
7. Guru membimbing siswa dan memberikan penilaian.
c. Kegiatan akhir.
8. Guru membagikan tugas evaluasi
9. Guru mengakhiri pelajaran.
Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan alokasi waktu
Menggunakan media secara efektif (mangkus) dan efisien
(sangkil)
Melibatkan siswa dalam pemanfaatan media
Menumbuhkan partisipasi aktif dalam pembelajaran
Skor
3
2
2
3
2
3
4
3
3
2
3
2
No
13.
14.
15.
16.
17.
Aspek yang di Amati
Skor
Melakukan penilaian akhir sesuai dengan KD
Menggunakan bahasa lisan secara efektif dan lancer
Menggunakan bahasa tulis secara baik dan benar
Melakukan refleksi
Melibatkan siswa dalam merangkum kegiatan dalam
pembelajaran
Skor Total
Skor rata-rata
4
3
2
3
2
46
2,70
3.
Hasil Belajar Siswa
Dari tabel di bawah dapat diketahui bahwa hasil belajar siswa yang tuntas
hanya 4 orang siswa atau 40% sedangkan yang tidak tuntas 6 orang siswa atau
60%, dengan persentase berjumlah 570 dan rata-rata 57,00. Hal ini menunjukkan
bahwa siswa belum mencapai target yang diinginkan oleh peneliti dalam
pelaksanaan siklus I.
Tabel 3
Hasil Belajar Siswa Siklus I
KETERANGAN
NO
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
1.
NAMA SISWA
Gracia Ketrin
Nehan
Fiktor
Kalistha
Ella Belta
Fransiska Nita
Fransiskus Gino
Lusiana Asi
Samson
Veronika Ayu
Jumlah
Rata-rata
Presentase
KKM
NILAI
65
65
65
65
65
65
65
65
65
65
70
40
70
70
50
50
60
40
70
50
570
57,00
TUNTAS
TIDAK
TUNTAS









4
40 %

6
60
Kemampuan Guru Merancang Pembelajaran
Berdasarkan dari tabel dibawah ini penilaian terhadap kemampuan guru
merancang pembelajaran pada siklus II pertemuan 1, beberapa aspek yang diamati
dengan skor yang lebih banyak di peroleh angka 3 atau dikategorikan baik dengan
jumlah 32 dan rata-rata skor yang di dapat 2,90. Ini menunjukan bahwa guru
dalam melaksanakan pembelajaran dengan media yang tepat, dan dalam
penyampaian materi sudah sesuai dengan tujuan pembelajaran sehingga siswa
termotivasi dalam belajar, kreatif dan aktif dalam mengikuti pelajaran.
Tabel 4
Kemampuan Guru Merancang Pembelajaran Pada Siklus II
No
Aspek Yang Diamati
Skor
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Kelengkapan cakupan rumusan tujuan pembelajaran.
Kesesuaian Tujuan Pembelajaran Dengan KD
Kesesuaian Materi Dengan Tujuan Pembelajaran
Keruntutan Uraian Materi
Kesesuaian Media Dengan Tujuan Pembelajaran
Kesesuaian Media Dengan Materi Pembelajaran
Kesesuaian Metode Dengan tujuan pembelajaran.
Kesesuaian Metode Dengan Materi Pembelajaran.
Kelengkapan Langkah -Langkah Dalam Setiap Kegiatan Pembelajaran.
a. Kegiatan awal
1. Salam Pembuka
2. Apersepsi
b. Kegiatan inti
3. Guru memperlihatkan jenis-jenis bangun datar.
4. Guru membagi siswa kedalam 5 kelompok,
Setiap kelompok terdiri dari 2 orang siswa.
5. Guru meminta siswa untuk mengelompokkan bangun
datar menurut jenis / bentuknya di meja nya masing-masing.
6. Guru meminta siswa untuk menyebutkan contoh bangun
datar di dalam kelas.
c. Kegiatan Akhir
7. Guru membagikan tugas evaluasi.
8. Siswa mengerjakan tugas evaluasi.
9. Guru mengakhiri pelajaran.
3
4
3
3
10
Kesesuaian Teknik Penilaian Dengan tujuan pembelajaran.
4
11.
Kelengkapan Instrumen Penilaian
3
3
3
3
4
3
Skor Total
32
Skor rata-rata
2,90
2.
Kemampuan Guru Melaksanakan Pembelajaran
Kemampuan guru melaksanakan pembelajaran diperoleh rata-rata skor
meningkat menjadi 3,47 ini menunjukan bahwa guru dalam melaksanakan
pembelajaran dengan media yang tepat, dan dalam penyampaian materi sudah
sesuai dengan tujuan pembelajaran sehingga siswa termotivasi dalam belajar,
kreatif dan aktif dalam mengikuti pelajaran.
Tabel 5
Kemampuan Guru Melaksanakan Pembelajaran Pada Siklus II
No
1.
Aspek yang di Amati
Mengkondisikan siswa
Skor
3
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
Melakukan kegiatan apersepsi
Menyampaikan tujuan pembelajaran
Menunjukan penguasaan materi
Menyampaikan materi dari yang mudah ke yang sukar
Mengkaitkan materi dengan realita kehidupan
Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kompetensi yang akan dicapai.
Melaksanakan pembelajaran secara runtut.
a. Kegiatan awal
1. Salam Pembuka
2. Apersepsi
b. Kegiatan inti
3. Guru memperlihatkan 4 jenis-jenis bangun datar sederhana.
4. Guru meminta siswa untuk menyebutkan minimal 4 sisi-sisi
bangun datar sederhana.
5. Guru membagi siswa kedalam 5 kelompok, setiap kelompok
terdiri dari 2 orang siswa.
6. Guru meminta masing-masing kelompok untuk membuat 4
bangun datar sederhana.
7. Guru meminta siswa untuk mengelompokkan bangun datar
menurut jenis/bentuknya di tempat duduknya masingmasing.
8. Guru membimbing siswa untuk membuat bangun datar dan
menilai hasil kerja kelompoknya.
c. Kegiatan akhir
9. Guru membagikan tugas evaluasi.
10. Guru mengakhiri pelajaran.
Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan alokasi waktu
Menggunakan media secara efektif (mangkus) dan efisien
Melibatkan siswa dalam pemanfaatan media
Menumbuhkan partisipasi aktif dalam pembelajaran
Melakukan penilaian akhir sesuai dengan KD
Menggunakan bahasa lisan secara efektif dan lancar
Menggunakan bahasa tulis secara baik dan benar
Melakukan refleksi
Melibatkan siswa dalam merangkum kegiatan dalam pembelajaran
Skor Total
Skor rata-rata
3
4
3
3
3
3
3
4
4
4
3
4
3
3
4
4
59
3,47
3. Hasil Belajar Siswa
Berdasarkan tabel dibawah dapat diketahui bahwa hasil belajar siswa yang
tuntas 10 orang siswa karena sudah mencapai KKM 65, dengan persentase
berjumlah 820 dan rata-rata 82,00. Hal ini menunjukkan bahwa siswa sudah
mencapai target yang diinginkan oleh peneliti dalam pelaksanaan siklus II ini.
Tabel 6
Hasil belajar siswa Pada siklus II
KETERANGAN
NO
1.
2.
3.
NAMA SISWA
Gracia Ketin
Nehan
Fiktor
KKM
NILAI
65
65
65
100
70
80
TUNTAS



TIDAK
TUNTAS
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
Kalistha
Ella Belta
Fransiska Nita
Fransiskus Gino
Lusiana Asi
Samson
Veronika Ayu
Jumlah
Rata-rata
Presentase
65
65
65
65
65
65
65
90
70
80
100
70
90
70
820
82,00







10
0
100 %
0%
Pembahasan
Dari hasil penelitian penilaian guru merancang pembelajaran dari siklus I
mencapai skor rata-rata yang diperoleh 2,63, kemampuan guru melaksanakan
pembelajaran diperoleh skor rata-rata 2,70. Dan pada siklus II guru merancang
pembelajaran memperoleh skor rata-rata 2,90, kemampuan guru melaksanakan
pembelajaran memperoleh skor rata-rata meningkat menjadi3,47. Hal ini
dikarenakan guru telah mampu dalam merancang dan melaksanakan pembelajaran
dengan baik, serta dengan penggunaan media yang tepat.
Dan hasil nilai belajar siswa kelas II tentang materi mengelompokkan
bangun datar. Dapat dilihat dari peningkatan nilai rata-rata kelas dan presentase
ketuntasan nilai. Berdasarkan kriteria ketuntasan mata pelajaran matematika di
SDN 15 Sempate Kabupaten Landak yaitu 65, karena sesuai dengan nilai KKM
disekolah. Setelah dilakukan tindakan pada siklus I pertemuan 1, siswa yang
dinyatakan belum mencapai nilai tuntas sebanyak 6 orang siswa dengan nilai ratarata 57,00. Setelah dilakukan perbaikan pembelajaran serta adanya pemberian
bimbingan dan perhatian kepada siswa dengan cara menjelaskan materi sesuai
dengan tujuan pembelajaran dan ketepatan penggunaan media pembelajaran serta
kesabaran guru dalam mengajarkan siswa yang belum tuntas pada siklus I,maka
setelah dilakukan perbaikan di siklus II terjadi peningkatan pada nilai belajar
siswa skor rata-rata yang diperoleh menjadi 82,00.
Dari tabel rekapitulasi dibawah ini hasil penilaian guru merancang
pembelajaran dari siklus I mencapai skor rata-rata yang diperoleh 2,63,
kemampuan guru melaksanakan pembelajaran diperoleh skor rata-rata 2,70. Dan
pada siklus II guru merancang pembelajaran memperoleh skor rata-rata 2,90,
kemampuan guru melaksanakan pembelajaran memperoleh skor rata-rata
meningkat menjadi3,47. Hal ini dikarenakan guru telah mampu dalam merancang
dan melaksanakan pembelajaran dengan baik, serta dengan penggunaan media
yang tepat.
Tabel 7
Rekapitulasi Hasil Penilaian Guru Merancang
dan MelaksanakanPembelajaran
Skor
No
Keterangan
Siklus I
Pertemuan 1
Siklus II
Pertemuan 1
1.
Kemampuan guru merancang
pembelajaran
2,63
2,90
2.
Kemampuan guru melaksanakan
pembelajaran
2,70
3.47
Berdasarkan kriteria ketuntasan mata pelajaran matematika di SDN 15
Sempate Kabupaten Landak yaitu 65, karena sesuai dengan nilai KKM disekolah.
Setelah dilakukan tindakan pada siklus I pertemuan 1, siswa yang dinyatakan
belum mencapai nilai tuntas sebanyak 6 orang siswa dengan nilai rata-rata 57,00.
Setelah dilakukan perbaikan pembelajaran serta adanya pemberian bimbingan dan
perhatian kepada siswa dengan cara menjelaskan materi sesuai dengan tujuan
pembelajaran dan ketepatan penggunaan media pembelajaran serta kesabaran guru
dalam mengajarkan siswa yang belum tuntas pada siklus I,maka setelah
dilakukan perbaikan di siklus II terjadi peningkatan pada nilai belajar siswa skor
rata-rata yang diperoleh menjadi 82,00. Yaitu dengan cara memberinya contoh
pada saat siswa diminta untuk membuat bangun datar, serta melakukan
pendekatan dengan memberikan bimbingan kepada siswa. Maka dari itu siswa
menjadi lebih aktif, kreatif dan berani untuk tampil didepan pada saat guru
meminta siswa untuk mengelompokkan bangun datar di papan tulis menurut
jenis/bentuknya.
Dari tabel di bawah ini rekapitulasi hasil penelitian dapat diketahui adanya
peningkatan nilai belajar siswa kelas II tentang materi mengelompokkan bangun
datar. Hal ini dapat dilihat dari peningkatan nilai rata-rata kelas dan presentase
ketuntasan nilai.pada siklus I pertemuan 1, siswa yang dinyatakan belum
mencapai nilai ketuntasan sebanyak 6 orang atau persentase 60 %dan yang tuntas
4 orang atau 40 % dengan nilai rata-rata yang diperoleh 57,00. Setelah dilakukan
perbaikan pembelajaran serta adanya pemberian bimbingan dan perhatian kepada
siswa dengan cara menjelaskan materi sesuai dengan tujuan pembelajaran dan
ketepatan penggunaan media pembelajaran serta kesabaran guru dalam
mengajarkan siswa yang belum tuntas pada siklus I,maka setelah dilakukan
perbaikan di siklus II terjadi peningkatan yang tuntas 10 orang atau persentase
100 % dengan skor rata-rata yang diperoleh menjadi 82,00.
Tabel 8
Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa Siklus I dan Siklus II
Siklus I
No
1.
2.
Ketuntasan
Tuntas
Tidak Tuntas
Jumlah
Nilai Tertinggi
Nilai Terendah
Nilai Rata-rata
Siklus II
Frekuensi
Persentase
Frekuensi
Persentase
4
6
10
70
40
57,00
40 %
60%
100%
10
10
100
70
82,00
100 %
100 %
SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh melalui penelitian penggunaan media
bangun datar dalam pembelajaran matematika dengan materi mengelompokkan
bangun datar menurut jenis/bentuknya dikelas II Sekolah Dasar Negeri 15
Sempate Kabupaten Landak, dapat disimpulkan sebagai berikut.
(1)Terdapat peningkatan kemampuan guru dalam merancang pembelajaran
dengan menggunakan media bangun datar pada pembelajaran matematika kelas II
di SDN 15 Sempate Kabupaten Landak dari siklus I yaitu 2,63 dengan kategori
“cukup” kemudian pada siklus II meningkat menjadi 2,90 dengan kategori “baik”
, terjadi peningkatan pada siklus II. (2)Terdapat peningkatan kemampuan guru
dalam melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan media bangun datar
pada pembelajaran matematika kelas II di SDN 15 Sempate Kabupaten Landak
dari siklus I yaitu 2,70 dengan kategori “cukup” dan pada siklus II meningkat
menjadi 3,47 dengan kategori “baik”, terjadi peningkatan pada siklus II.
(3)Terdapat peningkatan hasil belajar siswa dengan menggunakan media bangun
datar pada pembelajaran matematika kelas II di SDN 15 Sempate Kabupaten
Landak, dari siklus I dengan rata-rata nilai yang diperoleh 57,00 dengan
presentase ketuntasan 40%, kemudian pada siklus II dengan rata-rata nilai
meningkat mencapai 82,00 dengan presentase ketuntasan mencapai 100%. Hal ini
terbukti dengan adanya penggunaan media yang tepat pada saat guru
melaksanakan pembelajaran.
Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan dalam penelitian ini, maka
penulis mencoba untuk memberikan saran kepada :
(1)Penggunaan media pembelajaran yang tepat dapat menunjang guru dalam
menyampaikan materi sehingga siswa akan lebih memahami dan tidak cepat
bosan dalam belajar. Apalagi pada pembelajaran matematika sangat perlu adanya
penggunaan media, karena dapat membuat siswa aktif, kreatif dan cara berpikir
yang rasional.(2)Supaya suasana kelas tidak membosankan, hendaknya dalam
pembelajaran guru menggunakan media yang bervariasi dan dapat menarik
perhatian siswa dalam belajar sehingga siswa fokus dalam mengikuti pelajaran
dan media yang digunakan sesuai dengan materi pembelajaran. (3)Dalam
melaksanakan penelitian, terdapat siswa yang masih belum aktif dalam mengikuti
pelajaran dan ada beberapa siswa tidak memperhatikan guru pada saat
menyampaikan materi, untuk itu disarankan sebaiknya guru dapat memanfaatkan
fasilitas yang ada disekolah, lebih kreatif dalam memilih serta menggunakan
media pembelajaran.
DAFTAR RUJUKAN
Agus Suharjana. (2008). Pengenalan Bangun Datar dan Sifat-sifatnya di SD.
Yogyakarta : Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan
Tenaga Kependidikan Matematika
Arikunto Suharsimi, dkk. (2006). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT Bumi
Aksara
Asep Jihad dan Abdul Haris.(2012). Evaluasi Pembelajaran.Yogyakarta : Multi
Pressindo
Cece Rakhmat dan Didi Suherdi.(2001). Evaluasi Pengajaran.Bandung : CV
Maulana
IGAK Wardani dan Kuswaya Wihardit.(2012). Penelitian Tindakan Kelas.
Tangerang Selatan : Universitas Terbuka
Mulyani Sumantri dan Johar Permana.(2001). Strategi Belajar
Mengajar.Bandung: CV.MAULANA
Sri Anitah W, dkk .(2009). Strategi Pembelajaran.Jakarta : Universitas Terbuka
Suripto, dkk.(2006). Terampil Berhitung Matematika untuk SD Kelas II.
Jakarta: Erlangga
Toha Anggoro, dkk. (2011). Metode penelitian.Jakarta : Universitas Terbuka
Wina Sanjaya. (2006). Strategi Pembelajaran. Jakarta: Kencana Prenada Media
Widi dan Abitur.(2007). Mengenal Bangun Datar. Jakarta: CV Cahaya Pena
Kartasura.
Download