BAB IV ALKOHOL, FENOL, TIOL DAN ETER 4.1. Tujuan

advertisement
51
BAB IV
ALKOHOL, FENOL, TIOL DAN ETER
4.1.
Tujuan Perkuliahan
Dalam kegiatan pembelajaran ini Anda akan mempelajari gambaran
umum tentang alkohol, fenol, tiol dan eter, yang meliputi rumus umum, tata
nama,
sifat fisika, perbedaan antara
alkohol, fenol, tiol dan eter, sumber
terdapatnya, manfaat, kegunaan, dan dampak penggunaannya terhadap kesehatan
manusia dan kelestarian lingkungan agar Anda memiliki sikap yang penuh
pertimbangan moral dalam memanfaatkan senyawa alkohol, fenol, tiol dan eter
dalam kehidupan sehari-hari: memiliki kesadaran lingkungan yang baik sebagai
individu dan sebagai warga masyarakat sehingga mampu menjadi panutan bagi
orang lain dalam memanfaatkan senyawa alkohol, fenol, tiol dan eter.
Melalui pembelajaran ini, Anda diharapkan dapat:
1. Menjelaskan tentang alkohol, fenol, tiol dan eter.
2. Memberi nama alkohol, fenol, tiol dan eter sesuai sistem IUPAC.
3. Menjelaskan sifat fisika dari alkohol, fenol, tiol dan eter.
4. Menjelaskan kegunaan alkohol, fenol, tiol dan eter dalam kehidupan
sehari-hari.
5. Menjelaskan efek negatif dari penggunaan beberapa senyawa alkohol,
fenol, tiol dan eter makhluk hidup dan lingkungan.
6. Memiliki sikap dan perilaku yang pro lingkungan dalam mengaplikasikan
senyawa alkohol, fenol, tiol dan eter dalam kehidupan sehari-hari.
4.2.
Uraian Materi.
4.2.1. Alkohol.
a. Rumus Umum.
Gugus fungsi alkohol terdiri dari atom C yang berikatan pada gugus -OH.
Rumus umumnya adalah R-OH. Alkohol dinamakan berdasarkan nama
hidrokarbon induk, dimana akhiran –ana diganti dengan akhiran -ol. Sebagai
52
bila 1 atom –H diganti dengan gugus -OH,
contoh, senyawa etana, C2H6,
dinamakan etanol, C2H5OH.
Bila atom hidrogen pada cincin aromatik digantikan oleh gugus hidroksil
(Gambar 4.1), senyawa yang dihasilkan dikenal sebagai fenol. Berdasarkan
struktur dapat dilihat seakan-akan alkohol dan fenol sebagai turunan dari air di
mana satu atom H telah digantikan oleh sebuah gugus organik.
Air
Alkohol
Fenol
Gambar 4.1. Perbandingan Struktur Molekul Air, Alkohol dan Fenol.
Gugus hidroksil dalam alkohol atau fenol secara kovalen terikat pada atom
karbon, tetapi, ikatan O-H cukup polar. Atom oksigen memiliki dua pasang
elektron bebas dan sudut ikatan C-O-H hampir 104,5°. Adanya gugus alkil atau
aril yang terikat pada –OH mengubah sifat gugus ROH. Alkohol merupakan asam
sangat lemah bahkan dianggap sebagai senyawa netral sedangkan fenol bersifat
asam lemah. Banyak sifat alkohol tergantung pada kedudukan dimana gugus -OH
berada, apakah terikat pada atom C primer, sekunder atau tersier (Gambar 4.2.).
Alkohol primer
Alkohol sekunder
Alkohol tersier
Gambar 4.2. Struktur Molekul Alkohol Primer, Sekunder dan Tersier.
53
b. Tata Nama Alkohol.
Nama sistematis alkohol terdiri dari nama induk ditambah akhir -ol.
Sebuah angka numerik ditambahkan di awal untuk menunjukkan posisi gugus
OH yang melekat pada rantai induk.
Metanol
(Etil alkohol)
1-Propanol
(Propil alkohol), alkohol primer
2-Propanol
2-metil-2-butanol
isopropil alkohol
2-Pentil alkohol
Alkohol sekunder
Alkohol tersier
Produk komersial alkohol dapat dilihat pada Gambar 4.3.
Gambar 4.3. Alkohol Laboratorium dan Alkohol Denaturat.
Sumber:
• http://www.njuskalo.hr/sve-ostalo/metanol-oglas-9404503,
• http://kryzysowo.pl/uwazajcie-na-czeskie-podrobki-z-metanolem/
-
54
Latihan:
Senyawa alkohol yang memiliki empat buah atom C, memiliki 4 macam bentuk
isomer. Berdasarkan kedudukan posisi –OH. Identifikasi jenis alkohol yang dapat
dibentuk. Tuliskan rumus struktur dan nama senyawanya.
Solusi:
1-Butanol
2-Butanol
Butil alkohol
butil alkohol sekunder
2-Metil-1-propanol
2-Metil-2-propanol
Isobutil alkohol
Butil alkohol tersier
c. Senyawa Poliol.
Dikenal juga ada senyawa polihidroksi alkohol atau disebut juga dengan
nama “poli-ol”, yaitu senyawa alkohol yang mengandung gugus –OH lebih dari
satu. Beberapa senyawa polihidroksi alkohol penting adalah:
1,2-Etanadiol
Etilen glikol
1,2-Propanadiol
Propilen glikol
1,2,3-propanadiol
Gliserin atau gliserol
Etilen glikol merupakan komponen utama dalam bahan antibeku permanen.
Gliserol digunakan sebagai pelembab dalam kosmetik.
55
a. Bahan anti beku
b. Kosmetik-Gliserin
Gambar 4.4. Produk Komersial Etilen Glikol dan Gliserol Sebagai
Bahan Material untuk Anti Beku (anti freeze) dan Kosmetik.
Sumber:
http://www.truckinweb.com/tech/1009tr_2004_gmc_sierra_maintenance/p
hoto_14.html dan http://www.ebay.com/itm/3x-Glysolid-Glycerin-SkinCream-Allantoin-3x3-4oz-100ml-Original-Germany-/231355355372
d. Sifat Fisika.
Gugus hidroksil, -OH cukup polar, sedangkan gugus alkil, R bersifat
nonpolar. Sifat alkohol tergantung pada dua faktor: (1) jumlah gugus hidroksil
per molekul dan (2) ukuran molekul nonpolar.
Bagian non polar
Bagian polar
Alkohol dengan berat molekul rendah
larut dalam air dalam semua
proporsi. Kelarutan mulai menurun mulai dari butill alkohol. Kelarutan dalam air
menurun dengan cepat dengan meningkatnya berat molekul. Hal ini karena bagian
nonpolar molekul tersebut jauh lebih besar. Banyak alkohol polihidrat sangat larut
dalam air karena mengandung dua atau lebih gugus –OH, jadi jumlah molekul
polarnya lebih banyak per molekul. Tabel 3.1. menunjukkan data kecendrungan
56
titik didih alkohol. Kesimpulan apa yang dapat Anda ambil dari data pada tabel
3.1.
Tabel 3.1: Sifat fisika dari Alkohol.
e. Kegunaan Alkohol
Alkohol adalah reagen laboratorium yang penting, dan merupakan gugus
fungsi yang banyak terdapat dalam biomolekul, termasuk karbohidrat, sterol, dan
beberapa amino asam.
a) Metanol, CH3OH, alkohol yang paling sederhana sebelumnya diproduksi
melalui proses distilasi kayu, sehingga disebut alkohol kayu. Sekarang
diproduksi dari karbon monoksida dan hidrogen. Metanol sangat beracun
dan menyebabkan kebutaan permanen. Metanol juga dapat digunakan
sebagai bahan bakar, terutama untuk mobil balap "formula".
b) Etanol, CH3CH2OH, adalah cairan tak berwarna dan tidak berbau , nama
lainnya dikenal sebagai etil alkohol atau alkohol gandum, dapat diperoleh
dari hasil fermentasi karbohidrat.
Etanol banyak digunakan sebagai
pelarut dan sebagai bahan baku untuk pembuatan bahan kimia organik
lainnya. Etanol merupakan senyawa alkohol yang popular, senyawa ini
telah dikonsumsi sebagai minuman yang memabukkan sejak zaman kuno
57
sampai hari ini, Etanol dapat diproduksi dari fermentasi karbohidrat (gula
dan pati). Minuman yang dihasilkan tergantung pada bahan awal dan
proses fermentasi: scotch (gandum), bourbon (jagung), anggur merah
anggur (anggur dan kulit anggur), dan anggur chablis (anggur tanpa kulit
merah). Persamaan berikut merangkum proses fermentasi:
Gula (Glukosa)
Etanol (Etil alkohol)
Gambar 4.5. Reaksi Fermentasi
Minuman beralkohol tercatat memiliki kandungan persentasi alkohol yang
berbeda-beda. Anggur, mengandung 12-13% alkohol karena ragi yang
menghasilkan etanol mati pada konsentrasi etanol mencapai 12-13%.
Untuk menghasilkan bourbon atau scotch dengan konsentrasi alkohol 4045% etanol, produk fermentasi asli harus disuling. Di Amerika penjualan
dan penggunaan etanol murni (100% ethanol) diatur oleh pemerintah
federal. Untuk mencegah penggunaan ilegal etanol murni, didenaturasi
dengan penambahan agen denaturasi, proses ini menjadikannya tidak
layak untuk diminum tapi cocok untuk aplikasi laboratorium.
c) 2-Propanol, (isopropil alkohol-IPA): merupakan cairan yang tidak
berwarna, sedikit berbau, dan beracun jika tertelan, senyawa ini disebut
juga alkohol gosok, karena pasien dengan demam tinggi sering diolesi
dengan 2-propanol ini untuk menurunkan suhu tubuh. Tetapi sekarang
tindakan ini tidak lazim
lagi digunakan. 2-Propanol juga digunakan
sebagai desinfektan, bahan astrigent, pelarut industri, dan bahan baku
dalam sintesis kimia organik. Sekarang Food and Drug Asociation
Amerika (FDA), merekomendasikan alkohol ini sebagai pelarut untuk
mengekstrak lemak edible. Hasil kajian ditemukan bahwa penggunaan
58
IPA sebagai pelarut minyak dan lemak less toxic dan
lebih aman
dibandingkan n-heksana (JAOCS, 1989: 783)
d) 1,2-etanadiol (Etilen glikol), merupakan cairan yang memiliki rasa manis
tetapi sangat beracun. Digunakan sebagai bahan antibeku untuk mobil.
Bila ditambahkan ke air dalam radiator, zat terlarut etilen glikol
menurunkan titik beku dan meningkatkan titik didih air.
e) 1,2,3-Propanatriol (gliserol), merupakan cairan kental yang tidak
beracun, sangat larut dalam air dan banyak digunakan dalam kosmetik,
farmasi, dan pelumas. Gliserol diperoleh sebagai produk sampingan dari
hidrolisis lemak.
4.2.2. Fenol
Fenol merupakan senyawa alkohol, dimana gugus hidroksil terikat pada
cincin benzena (Gambar 4.5). Seperti halnya alkohol, fenol adalah senyawa polar.
Fenol sederhana agak larut dalam air. Kebanyakan fenol berbentuk padatan pada
suhu 25°C. Fenol hanya sedikit larut dalam air kecuali mengandung gugus
fungsional lain yang dapat berinteraksi dengan air.Senyawa ini bisa ditemukan
dalam perasa dan aroma (memiliki rasa mint dan gurih) dan digunakan sebagai
pengawet (butillated hidroksitoluen, BHT). Contoh senyawa fenol dapat dilihat
pada Gambar 4.6. berikut:
Timol (Mint)
Carvacrol (Savory)
Hidroksi Toluena Terbutilasi (BHT)
Gambar 4.6. Beberapa Contoh Senyawa Fenol yang Banyak Dipergunakan
dalam Kehidupan Sehari-Hari.
59
BHT digunakan sebagai pengawet makanan. Fenol juga banyak digunakan
dalam perawatan kesehatan sebagai germisida. Bahkan, karbol, larutan encer
fenol, digunakan sebagai antiseptik dan desinfektan. Pertama sekali Joseph Lister
menggunakan senyawa ini untuk mengurangi infeksi pasca operasi. Dia
menggunakan karbol untuk mengoles luka bedah dan "mensterilkan" peralatan
operasi. Turunan lainnya fenol yang digunakan sebagai antiseptik dan desinfektan
termasuk heksaklorofen, heksilresorsinol, dan o-fenilfenol. Struktur senyawa ini
adalah sebagai berikut:
Gambar 4.7. Beberapa Senyawa Fenol yang Dipergunakan sebagai
Desinfektan
Latihan
1. Identifikasilah, manakah yang termasuk alkohol primer, sekunder, tersier
atau turunan fenol dari senyawa berikut ini:
60
4.2.3. Eter.
a. Rumus Umum.
Ketika membaca "eter" Anda pasti teringat akan bahan anestesi terkenal,
dietil eter. Eter banyak digunakan sebagi pelarut dan pemberi rasa dingin. Eter
adalah senyawa organik, dimana atom O terikat pada dua gugus karbon. Alkohol
dan eter dianggap turunan dari air. Pada alkohol satu atom H digantikan oleh
gugus organik, sedangkan pada eter kedua atom H
digantikan oleh gugus
organik. Lebih jelas perhatikan Gambar 4.8.
air
alkohol
eter
Gambar 4.8. Perbandingan Rumus Struktur Air, Alkohol dan Eter.
Alkohol dan eter merupakan isomer fungsional, keduanya memiliki rumus
umum yang sama tetapi gugus fungsinya berbeda. Kesamaannya hanya struktural,
namun, karena eter hanya sedikit polar dan memiliki sifat kimia yang kurang
reaktif. Bahkan, sifat fisik etera mirip dengan sifat dari alkana yang sepadan
dengannya. Misalnya, CH3OCH3 dan CH3CH2CH3.
b. Sifat Fisika
Ikatan C-O dari eter-eter adalah polar, sehingga eter termasuk molekul
polar (Gambar 4.8.). Namun, eter tidak membentuk ikatan hidrogen satu sama
lain karena tidak ada gugus -OH. Oleh karena itu eter memiliki titik didih lebih
rendah daripada alkohol yang memiliki berat molekul yang sama, tetapi titik didih
61
eter lebih tinggi dari alkana dengan berat molekul yang sama. Lihatlah
perbandingannya pada Gambar 4.9. berikut:
Gambar 4.9. Perbandingan Sifat Fisika Alkana, Eter dan Alkohol
Terdapat tiga jenis eter: eter alifatik, eter aromatik, dan eter campuran.
Dapat dilihat pada Gambar 4.10. berikut.
Metoksimetana Metoksi-etana
Dimetileter
Metiletileter
metoksibenzene
metil fenil eter
Fenoksibenzena
Difenil eter
Gambar 4.10. Jenis-Jenis Eter
Dietil eter adalah cairan mendidih sangat rendah (td 35 °C). Dimetil eter
adalah gas yang digunakan sebagai refrigerant. Eter alifatik dengan berat molekul
yang lebih tinggi merupakan cairan, sedangkan eter aromatik berbentuk cairan
dan padatan. Bahkan eter dengan berat molekul rendah hanya sedikit larut dalam
air. Dietil eter adalah pelarut yang sangat baik untuk senyawa organik, yang
banyak digunakan untuk mengekstrak organik senyawa dari tanaman dan sumbersumber alam lainnya.
c. Tata Nama.
Dalam sistem penamaan IUPAC, gugus fungsi eter disebut sebagai gugus
alkoksi. Ini analog dengan nama hidroksi untuk gugus -OH. Jadi CH3-O adalah
metoksi, CH3CH2-O- adalah etoksi, dan seterusnya. Dalam sistem tatanama,
penamaan eter dengan cara menempatkan kedua gugus alkil yang terikat pada
62
oksigen eter sebagai awalan di depan kata eter. Nama-nama dari dua kelompok
dapat ditempatkan sesuai abjad atau berdasarkan ukuran (dari yang lebih kecil
menuju ke yang lebih besar), seperti yang terlihat dalam contoh berikut:
Gambar 4.11. Contoh Beberapa Macam Eter
Eter bersifat inert, tidak bereaksi dengan zat pereduksi atau basa dalam
kondisi normal. Namun, eter sangat mudah menguap dan mudah terbakar (mudah
teroksidasi di udara) dan karenanya harus selalu diperlakukan dengan hati-hati.
Eter dapat dibuat melalui reaksi dehidrasi alkohol, seperti yang ditunjukkan pada
reaksi umum berikut. Reaksi berlangsung dalam kondisi asam dan pada suhu
tinggi.
Gambar 4.12. Reaksi Pembentukan Eter Melalui dehidrasi Alkohol
d. Kegunaan Eter.
Dietil eter adalah anestesi umum yang pertama kali diperkenalkan oleh
dokter gigi Dr. William Morton pada tahun 1800-an. Dietil eter berfungsi sebagai
anestesi yang berinteraksi dengan sistem saraf pusat dengan cara mengganggu
transmisi impuls saraf, sehingga menghasilkan efek analgesia, persepsi rasa sakit
berkurang.
Eter terhalogenasi juga lazim digunakan sebagai anestesi umum. Eter
terhalogenasi tidak mudah terbakar dibandingkan dietil eter sehingga lebih mudah
63
disimpan dan lebih aman bekerja dengannya. Contohnya adalah penthrana dan
enthrana (kedua-duannya merupakan nama dagang).
Gambar 4.13. Contoh Eter Terhalogenasi
4.2.4. Tiol.
a. Rumus Umum
Tiol adalah senyawa yang mengandung gugus sulfohidril (-SH). Tiol
memiliki struktur yang mirip dengan struktur alkohol, dimana atom O pada
alkohol diganti dengan S pada tiol. Tiol seperti halnya senyawa belerang lainnya
memiliki aroma memuakkan. Tiol dapat ditemui dalam gas yang dikeluarkan oleh
sigung belang (sejenis musang), gas ini dilepaskan sebagai upaya defensive.
Sigung/musang belang banyak terdapat di Amerika Utara. Senyawa tiol juga
dapat ditemukan pada bawang merah dan bawang putih.
b. Tata Nama.
Dalam aturan tata nama IUPAC penamaan tiol mirip dengan penamaan
alkohol, bedanya adalah nama lengkap dari alkana dipertahankan. Akhiran -thiol
mengikuti nama senyawa induk.
64
Gambar 4.14. Contoh Cara Penamaan Senyawa Tiol
c. Kegunaan
Asam amino sistein adalah salah satu senyawa tiol yang memiliki peran
penting dari banyak protein.
British Anti-Lewisite (BAL) adalah dithiol yang digunakan sebagai
penangkal keracunan merkuri. Pada saat menjelang berakhirnya perang dunia I,
digunakan Lewisite sebagai penangkal gas beracun yang digunakan sebagai
senjata perang. Tetapi pada saat Perang Dunia II, Lewisite tidak poluler lagi,
karena penemuan BAL, senyawa ini bekerja efektif dan murah. Dua kelompok
thiol dari BAL membentuk kompleks yang larut dalam air dengan merkuri (atau
dengan arsenik di Lewisite) yang kemudian dikeluarkan dari tubuh melalui urin.
Koenzim A adalah senyawa tiol yang berfungsi sebagai "pembawa" gugus
asetil (CH3CO-) dalam reaksi biokimia. Koenzim A memainkan peran utama
dalam metabolisme. Bila gugus asetat dua melekat pada koenzim A, produk ini
disebut asetil koenzim A (asetil CoA). Ikatan antara koenzim A dan gugus asetil
65
merupakan ikatan tioester yang memiliki energi tinggi. energi ikat inilah sebagai
sumber energi yang berperan dalam reaksi biokimia lainnya.
Gambar 4.15. Struktur Ko-Enzim A (Asetil Ko-A).
4.3.
Latihan Soal
1. Berilah nama umum dan nama IUPAC. dari senyawa berikut:
2. Urutkan senyawa-senyawa berikut berdasarkan kenaikan titik didih, dimulai
dari titik didih terendah ke titik didih tertinggi:
66
3. Mengapa alkohol memiliki titik didih lebih tinggi daripada alkane dengan
jumlah atom C yang sama. Mengapa alkohol yang bentuk molekulnya kecil
mudah larut dalam air sedangkan yang berat molekul lebih besar lebih sukar
larut dalam air?
4. Apa
yang dimaksud dengan denaturasi
alkohol?
mengapa alkohol
didenaturasi?
5. Apakah kegunaan dari metanol, etanol dan iso-propil alkohol?
6. Mengapa produk fermentasi hanya bisa menghasilkan alkohol dengan kadar
12-13%. Bagaimana caranya untuk membuat Scotch?
7. Manakah dari senyawa berikut yang termasuk alkohol primer, sekunder dan
tersier:
a. 2-metil-2-butanol.
b. 1,2-dimetilsikloheksanol.
c. 2,3,4-trimetilsiklopentanol.
d. 3,3-dimetil-2-pentanol.
8. Berikan nama IUPAC untuk senyawa aromatic berikut:
67
9. Buatlah daftar nama dan struktur beberapa senyawa fenol yang biasa
digunakan sebagai antiseptik atau disinfektan. Mengapa fenol yang digunakan
untuk desinfektan harus larutan encer?
10. Gambarkan semua rumus struktur yang mungkin untuk alkohol dan eter dari
senyawa dengan rumus molekul C4H10O. Berilah nama IUPAC untuk
senyawa tersebut.
11. Kita
telah
mengetahui
bahwa
alkohol
mampu
berikatan
hidrogen
dengan sesama molekul alkohol lainnya. Ikatan hidrogen juga mungkin antara
molekul
alkohol
dan
molekul
air
atau
antara
molekul
alkohol
dan molekul eter, namun molekul eter tidak berikatan hidrogen dengan
sesama molekul eter lainnya. Jelaskan mengapa demikian?
12. Jelaskan bagaimana caranya British Anti-Lewisite (BAL) bertindak sebagai
penawar untuk keracunan merkuri.
13. Berikan nama IUPAC. untuk masing-masing senyawa tiol berikut:
68
14. Sebutkan minimal dua senyawa tiol yang bermanfaat bagi makhluk hidup.
4.3.1. Perspektif Nilai karakter Kesadaran Lingkungan dari Alkohol,
Fenol, Tiol dan eter
1.
Pemanis
Industri kimia makanan telah menginvestasikan miliaran dolar dalam sintesis
pengganti gula. Pasti Anda pernah mendengar nama seperti aspartam (equal atau
nutrasweet) dan sakarin (sweet & low) karena senyawa ini paling umum
digunakan sebagai pemanis non-nutritif di seluruh dunia. Kita juga pasti sering
membeli produk: termasuk permen, minuman ringan, dan permen karet, yang
katanya "bebas gula." tapi apakah benar demikian? Anda pasti akan terkejut,
ternyata produk-produk tadi tidak bebas dari kalori. Hasil penyelidikan pada label
gizi dapat mengungkapkan bahwa produk ini mengandung sorbitol, mannitol, atau
turunannya yang termasuk kelompok senyawa yang disebut gula alkohol, atau
poliol. Gula alkohol yang ditemukan dalam banyak makanan, termasuk buahbuahan, sayuran, dan jamur. Lain yang dibuat oleh hidrogenasi atau fermentasi
karbohidrat dari gandum atau jagung. Tapi semua adalah produk alami.
Dibandingkan dengan sukrosa, mereka berkisar di manis dari sekitar setengah
sampai hampir sama; mereka juga memiliki lebih sedikit kalori per gram dari
sukrosa (sekitar sepertiga sampai setengah kalori). Poliol juga menyebabkan
sensasi dingin di mulut. Pendinginan ini disebabkan oleh reaksi endoterm
pelarutan gula, efek ini memiliki efek untuk positif dapat menyegarkan napas.
69
menyegarkan permen dan gusi. Tahukan Anda apa dampak aspartame dan
sorbitol terhadap lingkungan dan kesehatan? Mana yang akan Anda pilih?
Cermatlah dalam memilih produk yang dikonsumsi. Cermatlah memperhatikan
komposisi label gisi pada saat memilih produk.
2. Alkohol
Etanol telah digunakan secara luas sebagai minuman, obat, dan pelarut
dalam banyak sediaan farmasi. Fakta umum yang sering membayangi bahwa
etanol adalah zat beracun (apalagi kalau alcohol produk oplosan). Apa ya?
alkohol oplosan? pelajari resikonya? Baca link ini:
http://www.republika.co.id/berita/nasional/daerah/14/12/12/nggxfs-mirasoplosan-lebih-mematikan.
Konsumsi etanol dikaitkan dengan berbagai efek jangka panjang,
termasuk sirosis hati, kematian sel-sel otak, dan alkoholism. Alkohol yang
dikonsumsi oleh ibu bisa bahkan mempengaruhi perkembangan normal anaknya
yang belum lahir dan mengakibatkan sindrom alkohol pada janin. Untuk alasan
ini, pastikan obat batuk dan flu dalam bentuk bebas alkohol.
Pengendara kendaraan bermotor harus bebas dari pengaruh alkohol. Untuk
menguji apakah seseorang dalam pengaruh alkohol atau tidak. Dapat dilakukan
tes "breathalyzer". Mereka yang positif hasil tes breathalyzer dapat dilanjutkan
dengan uji darah untuk hasil yang lebih akurat. Reaksi Uji alkohol melalui hasil
pernafasan:
oranye kekuning-kuningan
hijau
Tahukan Anda? alkohol juga bisa mencemarkan lingkungan? Coba
pelajari bagaimana dampak pabrik gula terhadap pelimpahan alkohol dalam
saluran air. Apa yang akan Anda lakukan atas fenomena produksi molase dari
limbah ampas tebu pada pabrik gula? Apakah Anda punya ide untuk pemanfaatan
70
limbah ini menjadi produk yang bernilai ekonomis dan juga dapat mencegah
rusaknya lingkungan? Baca link berikut:
•
http://www.kompasiana.com/pramaditya/dampak-limbah-industri-gulaterhadap-lingkungan_551b5125813311e5169de688;
•
https://sustainablemovement.wordpress.com/2012/12/10/pengolahanlimbah-pada-pg-madukismo-lembah-hijau-multi-farm-pt-kepurunpawana-dan-joglo-tani/
3. Fenol
Fenol atau asam karbolat, atau benzenol, adalah zat kristal tak berwarna
yang memiliki bau khas. Lebih lanjut silakan kunjungi laman ini:
•
http://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20150529173547-25556592/bahaya-mematikan-senyawa-fenol-pada-lumpur-lapindo/.
Salah satu aktivitas senyawa fenol terdapat di dalam limbah cair buangan
industri pulp kertas sebagai senyawa toksik dan sumber pencemaran lingkungan.
Fenol merupakan antiseptik dagang triklorofenol, atau dikenal sebagai TCP
(trichlorophenol). Senyawa fenol juga dapat ditemukan di perairan. Keberadaan
fenol bisa menjadi sumber pencemaran yang membahayakan kehidupan manusia
maupun hewan air. Sumber yang memiliki kemungkinan terbesar terpapar fenol
adalah manufaktur dan lokasi limbah berbahaya. Itu sebabnya, orang-orang yang
tinggal di dekat tempat pembuangan sampah, lokasi limbah berbahaya, atau
tanaman yang memproduksi fenol adalah populasi yang paling mungkin terkena.
Fenol dapat masuk ke dalam tubuh ketika seseorang mengonsumsi minuman atau
makanan yang terkontaminasi, atau menelan makanan yang mengandung fenol.
Fenol yang terpapar di kulit dengan mudah akan menembus kulit dan masuk ke
dalam tubuh.
Fenol juga masuk ke dalam tubuh melalui paru-paru ketika seseorang
bernapas di udara atau menghirup asap tembakau yang mengandung fenol. Jika
seseorang terpapar udara yang mengandung fenol, maka fenol dapat masuk ke
71
dalam tubuh melalui kulit dan paru-paru. Fenol dapat mencapai organ di dalam
tubuh dan menyebabkan efek samping yang merugikan. Kisaran normal fenol di
dalam urine individu yang terpapar adalah 0,5 – 80 miligram fenol per liter urine.
Sejumlah efek pada manusia akibat menghirup fenol di udara telah
dilaporkan. Efek jangka pendek di antaranya adalah iritasi pernapasan, sakit
kepala, dan mata terbakar. Sementara itu, efek kronis paparan tingkat tinggi fenol
adalah kelemahan, nyeri otot, anoreksia, penurunan berat badan, dan kelelahan.
Efek paparan tingkat rendah jangka panjang termasuk di antaranya meningkatnya
kanker pernapasan, penyakit jantung, dan efek pada sistem kekebalan tubuh.
Paparan tingkat rendah fenol yang terjadi secara berulang-ulang dapat
menyebabkan diare dan sariawan pada manusia. Menelan fenol dengan
konsentrasi tinggi dapat mengakibatkan kematian. Efek fenol melalui paparan
kulit dapat menyebabkan kerusakan hati, diare, urin berwarna gelap, dan
kerusakan sel darah merah.
Kulit yang terpapar relatif dalam jumlah kecil konsentrasi fenol dapat
mengakibatkan kematian pada manusia. Belum diketahui apakah fenol dapat
menyebabkan kanker pada manusia. Namun, kanker telah terbukti terjadi pada
tikus ketika fenol diaplikasikan pada kulit beberapa kali setiap minggu sepanjang
hidup tikus. Nah… setelah Anda tahu hal ini, bagaimana Anda akan
memberlakukan cairan karbol dalam rumah tangga?
4. Kisah Silent Spring
Pernahkan Anda membaca kisah dalam Novel yang ditulis oleh Rachel
Carson,
yang memperingatkan tentang meluasnya penggunaan pestisida
DDT dalam bukunya Silent Spring (1962). Kunjungi Link berikut:
•
https://abrar4lesson4tutorial4ever.wordpress.com/2010/02/20/pengertiandan-dampak-ddt-dichloro-diphenyl-trichloroethane-dalam-kehidupan/
•
http://nationalgeographic.co.id/berita/2014/05/mengenang-rachel-carsonyang-mengingatkan-bahaya-pestisida.
72
•
http://lovesunset90.blogspot.co.id/2010/11/silent-spring.html
73
Amati lingkungan di sekitar Anda, masihkan anda menikmati kicauan
burung di pagi hari? atau jangan-jangan silent spring sudah berada dalam
kehidupan kita saat ini. Apa yang perlu Anda lakukan?
5. Bahan Pendingin.
Efek pemanasan global, suhu bumi semakin panas dan akibatnya
ketergantungan orang-orang terhadap pendingin ruangan (AC) juga semakin
tinggi. Anda tentu sudah tahu kalau pendingin ruangan banyak menggunakan gas
74
senyawa kloro flouro karbon. Gas pendingin juga dipergunakan pada kulkas. AC
mungkin tidak dimiliki oleh semua keluarga tapi lemari pendingin (kulkas) sudah
menjadi kebutuhan primer rumah tangga. Anda perlu memahami bagaimana
pemanfaatan dan perawatan kulkas yang baik dan benar supaya tidak meperparah
kerusakan lingkungan. Untuk lebih memahami tentang bahan kimia pendingin
http://informasitips.com/penyebab-pemanasan-global-global-warming
silakan
buka link berikut:
•
http://www.kompasiana.com/marsida./ac-pendinginatau_551b49c7a333114721b65e24
•
http://industri22dias.blogspot.co.id/2013/05/bahaya-refrigerant-r22-freonterhadap.html
•
https://ulincool.wordpress.com/2009/12/23/4/
Setelah membaca informasi-informasi yang di sediakan di atas, bagaimana
rencana Anda selanjutnya?
6. Bahan Kimia POPs
Bahan kimia ini, hampir tidak dapat kita hindari dalam kehidupan seharihari. Jumlahnya mungkin kecil (trace) tapi persistent. banyak yang tidak
menyadarinya. Bukankah setiap hari kita bersentuhan langsung dengan
lingkungan yang mengandung: cat, asbes, plitur, bahan dari mika, granit,
pengharum ruangan, dan lain-lain. Itu semuanya adalah senyawa POPs. Apakah
Anda sudah menyadari keberadaan senyawa POPs. Mau tahu lebih lanjut bukalah
link berikut:
•
http://www.menlh.go.id/jenis-bahan-pencemar-organik-yang-persistenpops/
•
http://www.kompasiana.com/pauluslondo/pops-racun-senyap-di-sekitarkita_5510a0b5a33311b52dba9245
75
•
http://www.kaskus.co.id/thread/52bae112a4cb17df048b4647/bahaya-catterhadap-tubuh/
•
http://properti.kompas.com/read/2009/09/03/15405275/Mengapa.Cat.Bisa.
Berbahaya.
•
https://ceeta.wordpress.com/2013/06/23/radon-karsinogenik-di-sekitarkita/
Sudahkan Anda membaca Link di atas. Informasi-informasi yang
disediakan di dalamnya semoga menambah wawasan Anda kalau hidup kita
sekarang ini dikepung oleh bahan-bahan kimia POPs yang efeknya akumulatif
dan beresiko besar untuk manusia dan lingkungan. Apa yang bisa Anda lakukan?
lakukanlah sekarang..saat ini juga!
4.3.2. Referensi
Denniston, K.J., dan Joseph J. T., 2003, Organic and Biochemistry, 4-th Edition,
New York, The McGrawn-Hill Companies.
McMurry, J., 2012, Organic Chemistry, 8-th Edition, Canada: Brooks/Cole
Cengage Learning. diakses di www.cengage.com/global pada tanggal 21
desember 2013
Silberberg, M.S., 2010, Principles of General Chemistry, second edition, New
York, The McGrawn-Hill Education.
Shah, J.K. and T.K.Venkatsen, 1989, Aqoueos Isopropyl Alcohol for Extraction
of The Fatty Acids From Oils, 66, 6: 783-791.
Whitten, K. W.,Raymond, E.D., M.Larry P., George, G. S., 2010, Chemistry,
Ninth Edition, Canada, Brooks/Cole, Cengage Learning. diakses di
www.cengage.com/global pada tanggal 10 Juli 2014
http://www.rtv.co.id/read/news/342/33-orang-tewas-akibat-minuman-kerasoplosan (berita tentang keracunan alkohol oplosan yang merenggut nyawa.
http://www.tempo.co/read/news/2014/08/27/058602711/Keracunan-MirasOplosan-Tiga-Warga-Garut-Tewas
http://eprints.undip.ac.id/44704/
76
http://green.kompasiana.com/polusi/2013/01/02/dampak-limbah-industri-gulaterhadap-lingkungan-521670.html
http://www.aktual.co/jakartaraya/limbah-detergen-pencemar-utama-sungai-dijakarta-barat
http://stopstyrofoaming.blogdetik.com/2011/05/05/dampak-dari-styrofoam/
http://www.slideshare.net/erviafifah/bahaya-styrofoam-terhadap-kesehatan-danlingkungan
https://dyahernawati.wordpress.com/2014/01/10/bahan-kimia-kehidupan/
http://kesehatan.kompasiana.com/makanan/2010/12/23/limbah-mercury-ancamkesehatan-masyarakat-aceh-326964.html
http://www.academia.edu/4394523/Dampak_Negatif_Penggunaan_Zat_Aditif_pa
da_Makanan
http://kesehatan.kompasiana.com/makanan/2012/12/11/jangan-terpukau-olehsebutan-antioksidan-515220.html
http://www.tipscaraterbaik.com/bahan-kimia-berbahaya-didalam-kosmetik.html
https://greenmommyshop.wordpress.com/2011/07/02/daftar-bahan-berbahayapada-kosmetik-dan-produk-perawatan-tubuh/
http://green.kompasiana.com/polusi/2013/06/05/fukushimas-mutan-bufferly-anddarwono-hyphotesa-565988.html
BAB V
ALDEHID AND KETON
5.1.
Tujuan Perkuliahan
Dalam kegiatan perkuliahan ini Anda akan mempelajari gambaran umum tentang
aldehid dan keton, yang meliputi rumus umum, tata nama, sifat fisika, perbedaan antara
aldehid dan keton, sumber terdapatnya, manfaat, kegunaan, dan dampak penggunaannya
terhadap kesehatan manusia dan kelestarian lingkungan agar Anda memiliki sikap yang
penuh pertimbangan moral dalam memanfaatkan senyawa aldehid dan keton dalam
kehidupan sehari-hari, memiliki kesadaran lingkungan yang baik sebagai individu dan
sebagai warga masyarakat sehingga mampu menjadi panutan bagi orang lain dalam
memanfaatkan senyawa aldehid dan keton. Melalui pembelajaran ini, Anda diharapkan
dapat:
1. Menggambarkan struktur dan mendiskusikan sifat fisika dari aldehid dan keton.
2. Memberi nama aldehid dan keton sesuai sistem IUPAC.
3. Menjelaskan kegunaan aldehid dan keton dalam kehidupan sehari-hari.
4. Menjelaskan efek negatif dari penggunaan beberapa senyawa aldehid dan keton
terhadap makhluk hidup dan lingkungan.
5. Memiliki sikap dan perilaku yang pro lingkungan dalam mengaplikasikan
senyawa aldehid dan keton dalam kehidupan sehari-hari.
6. Membuat daftar senyawa aldehid dan keton dari bahan alam dan sintetis yang
memiliki efek terhadap kesehatan, dan lingkungan serta menjelaskan pentingnya
senyawa tersebut.
7. Menunjukkan perilaku sehari-hari yang sesuai dengan pengetahuan yang telah
dimiliki dalam bentuk laporan jurnal.
8. Memberikan pertimbangan moral pro lingkungan yang bijaksana terhadap
fenomena yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari.
9. Merencanakan kegiatan yang menunjukkan kepedulian terhadap lingkungan
77
5.2.
Uraian Materi Perkuliahan
5.2.1. Struktur Kimia Aldehid dan Keton
Gugus karbonil terdiri dari atom karbon yang berikatan dengan atom oksigen
melalui ikatan ganda.
Gambar 5.1. Gugus Fungsi Karbonil
Senyawa yang mengandung gugus karbonil disebut senyawa karbonil. Kelompok ini
mencakup aldehid dan keton dibahas dalam bab ini, serta asam karboksilat dan amida
dibahas dalam Bab 6 dan Bab 7.
Gambar 5.2. Rumus Umum Aldehid, Keton, Asam Karboksilat dan Amida
Pembahasan tentang aldehid dan keton dilakukan bersama-sama karena keduanya
memiliki sifat kimia dan sifat fisika yang mirip. Perbedaannya terdapat pada lokasi gugus
karbonil dalam rantai karbon (Gambar 5.1). Aldehid dan keton mengandung gugus
karbonil,
. Pada aldehida, setidaknya satu H atom terikat pada gugus
karbonil. Keton memiliki dua atom karbon terikat pada gugus karbonil. Rumus struktur
molekul formaldehida (aldehida sederhana) dan aseton (keton yang paling sederhana)
ditunjukkan pada Gambar 5.3.
78
Gambar 5.3: (a) Model Formaldehida, HCHO, Aldehida Paling Sederhana.
Gambar 5.3: (b) Model Aseton, CH3COCH3, Keton Paling Sederhana.
Penulisan rumus umum dari aldehid dan keton dapat dilihat di bawah ini:
aldehid alifatis
keton aromatis
aldehid aromatis
keton alifatis
keton campuran
Gambar 5.4. Perbedaan Gugus Fungsi Aldehid dan Keton
Formaldehida telah lama digunakan sebagai desinfektan dan sebagai pengawet
(cairan pembalseman) untuk spesimen biologi. Kegunaan utamanya adalah dalam
produksi plastik dan pengikat untuk kayu lapis. Banyak bahan alami yang penting
merupakan senyawa aldehid dan keton. Contohnya hormon seks, beberapa vitamin,
kamper, dan perasa yang dapat diekstrak dari kacang almond dan kayu manis. Aldehida
79
mengandung ikatan ganda, sehingga termasuk senyawa yang sangat reaktif. Senyawa
aaldehid merupakan senyawa penting dalam sintesis organik, khususnya dalam reaksi
perpanjangan rantai karbon.
a. Sifat Fisika
Aldehid and keton merupakan senyawa polar karena keduanya memiliki gugus
karbonil yang sifatnya polar.
dan
Gambar 5.5. Kepolaran Gugus Karbonil
Karena atraksi dipol-dipol antara molekul, titik didih keduanya relatif lebih tinggi
dibandingkan dengan senyawa hidrokarbon atau eter yang memiliki jumlah atom karbon
sama atau berat molekul setara. Perhatikanlah data pada contoh di bawah ini.
Gambar 5.6. Perbadingan Titik Didih Berbagai Gugus Karbonil
80
Gambar 5.7. (a) Ikatan Hidrogen antara Gugus Karbonil Aldehida atau
Keton dan Air. (b) Interaksi Polar antara Kelompok Karbonil Aldehida atau
Keton.
Aldehid dan keton dapat membentuk ikatan hidrogen antarmolekul air (Gambar
5.2). Sehingga, aldehid dan keton dengan jumlah atom C lima atau lebih sedikit atom
karbon cukup larut dalam air. Namun, bila panjang rantai karbon meningkat, senyawa
menjadi kurang polar. Aldehid dan keton dengan senyawa yang lebih besar larut dalam
pelarut organik nonpolar.
Latihan:
1. Manakah dari pasangan senyawa berikut yang lebih larut dalam air?
2. Manakah dari pasangan senyawa berikut memiliki titik didih yang lebih tinggi?
81
b. Tatanama IUPAC dan Nama Umum.
Dalam sistem IUPAC penamaan aldehid mengikuti aturan berikut:
•
Tentukan senyawa induk, yaitu, rantai karbon terpanjang yang mengandung
gugus karbonil.
•
Ganti -ana akhir dari alkana induknya dengan -al.
•
Beri nomor rantai, penomoran dimulai dari karbon karbonil sebagai atom karbon
nomor 1. Jumlah dan nama semua substituen seperti biasa. Tidak ada nomor yang
digunakan untuk posisi gugus karbonil karena selalu di ujung rantai induk. Oleh
karena itu, harus karbon 1.
Beberapa contoh dapat dilihat berikut (nama umum dituliskan dalam kurung).
82
Gambar 5.8. Penamaan Umum Aldehida.
Nama-nama umum dari lima aldehida pertama disajikan pada Tabel 5.1. Dalam
sistem umum nomenklatur, aldehida diganti diberi nama sebagai turunan dari senyawa
induk rantai lurus (lihat Tabel 5.1.). Huruf Yunani digunakan untuk menunjukkan posisi
substituen. Atom karbon terikat pada gugus karbonil adalah α-karbon, berikutnya adalah
β-karbon, dan sebagainya.
Tabel 5.1. Beberapa Senyawa Aldehid
2-Metilpentanal
(α-metillvaleraldehida)
3-Metilpentanal
(β-metilvaleraldehida)
Gambar 5.9. Penamaan Umum dan IUPAC Aldehida
83
Perhatikan penamaan aldehid dari rumus terkondensasi berikut.
Nama Induk
Posisi gugus karbonil
Pentana (Nama umum:
valeraldehida)
Karbon nomor 1 (harus)
Butana (Nama umum
butiraldehida)
Karbon nomor 1 (harus)
Substituen
γ-bromo
β-metil
Nama
γ-bromovaleraldehida
β-metilbutiraldehida
Latihan :
1. Gunakan sistem
IUPAC dan sistem tata nama umum untuk penamaan masing-
masing senyawa berikut.
2. Tuliskan struktur terkondensasi dari masing-masing senyawa berikut.
a. 3-Metilnonanal.
b. β-Bromovaleraldehida.
c. 4-Fluoroheksanal.
84
d. α,β-Dimetilbutiraldehida.
c. Penamaan Keton
Aturan untuk penamaan keton dalam nomenklatur IUPAC analog dengan
penamaan aldehida. Pada keton, akhir -ana dari alkana induk diganti dengan akhiran –on
dari keluarga keton, dan lokasi karbon karbonil ditunjukkan dengan angka. Perhatikan
contoh berikut:
Propanon
Tidak perlu
disebutkan “keton’
Propanon
Tidak perlu diberi
nomor
Metil etil keton
4-Oktanon
bukan 5-oktanon
Butil propil keton
Contoh 2:
Namai keton dari rumus struktur terkondensasi berikut.
Gambar 5.10. Penamaan Keton
Jawaban:
85
Senyawa induk
Oktana, menjadi oktanon
Pentana, menjadi pentanon
Posisi gugus karbonil
Karbon-2 (bukan Karbon-7)
Karbon-3
Substituen
6-etil
Tidak ada
Nama
6-etil-2-oktanon
3-pentanon
Nama- umum keton diturunkan dari penamaan kelompok alkil yang terikat pada
karbon karbonil. Ini digunakan sebagai awalan diikuti oleh kata keton. Gugus alkil dapat
disusun menurut abjad atau menurut ukuran (lebih kecil untuk lebih besar).
Contoh 3:
Beri nama keton dari rumus terkondensasi berikut.
Gugus alkil
Propil dan metil
Etil dan pentil
Nama
Metil propil keton
Etil pentil keton
Karena ada dua gugus terikat pada atom karbon karbonil, pada keton terdapat satu
atom C lebih panjang dari pada aldehida dengan nama umum yang sama. Perhatikan
contoh berikut, metil butil keton memiliki enam karbon, tetapi β-Methylbutyraldehyde
hanya memiliki lima.
β-metilbutiraldehida
Metil butil keton
86
Hal ini karena karbon karbonil pada aldehida termasuk dalam nama rantai induk,
butiraldehid. Atom karbon karbonil karbon pada keton tidak termasuk dalam nama rantai
induk.
Latihan:
1. Gunakan sistem tatamana IUPAC untuk penamaan masing-masing senyawa berikut.
1. Tuliskan rumus struktur terkondensasi untuk masing-masing senyawa berikut.
a. Metil isopropil keton (Apakah nama IUPAC untuk senyawa ini?)
a. 4-Heptanon.
b. 2-Fluorosikoheksanon
c. Heksakloroaseton (Apakah nama IUPAC untuk senyawa ini?)
d. Kegunaan Aldehid – Keton
Metanal (formaldehida) adalah gas (td 21oC). Secara komersial dikenal dengan
formalin. Formalin telah digunakan sebagai pengawet untuk jaringan dan sebagai cairan
pembalseman dan aplikasi klinis lainnya. Bahan ini sekarang popular disalah gunakan
dan telah menjadi hal yang mengkhawatirkan.
87
Gambar 5.11: Penggunaan Boraks dan Formalin dalam Makanan
(Sumber: www.praktikumbiologi.com)
http://www.riaunews.com/beritautama/hati-hati-ada-tiga-jenis-bahan-makananmengandung-borak-di-pasar-rumbai/
Etanal (asetaldehida) dihasilkan dari etanol di hati, melalui reaksi oksidasi yang
dikatalisisis oleh enzim dehidrogenase. The etanal yang dihasilkan dalam reaksi ini
bertanggung jawab untuk gejala mabuk.
88
Propanon (aseton), merupakan keton paling sederhana, adalah pelarut yang
penting dan serbaguna untuk senyawa organik. Aseton memiliki kemampuan untuk
melarutkan senyawa organik dan juga larut dengan air. Akibatnya, ia memiliki beberapa
aplikasi industri dan digunakan sebagai pelarut dalam perekat, cat, larutan pembersih, cat
kuku, dan nail polish remover. Propanon mudah terbakar dan karenanya harus ditangani
dengan benar sesuai. Butanone, keton dengan empat karbon, juga merupakan pelarut
industri yang penting.
Gambar 5.12: Nail Polish Remover (Pembersih Kuteks)
Sumber:
• http://www.lillyandme12.com/2012_07_01_archive.html#.VPcr7S4T1Xk,
• http://blackcatnails.com/diy-gentle-glycerin-acetone-nail-polish-remover/
Banyak aldehida dan keton diproduksi dalam industri sebagai makanan dan aroma
bahan kimia, bahan obat, dan bahan kimia pertanian. Keduanya sangat penting untuk
industri makanan, digunakan sebagai zat aditif alami dan buatan pada makanan. Vanillin,
89
komponen utama vanili alami, ditunjukkan pada Gambar 5.14. Aroma vanili sintetis
dibuat dari adalah larutan encer vanili sintetis dilarutkan dalam etanol. gambar 14.4. juga
menunjukkan beberapa contoh senyawa kimia penting dari aldehida dan keton.
Gambar 5.13. Senyawa Aroma Almond
Gambar 5.14. Senyawa Aroma Vanili
Gambar 5.15. Senyawa Aroma Kayu Manis Gambar 5.16. Senyawa Aroma Serai
90
Gambar 5.17. Senyawa Aroma Berry
5.3.
Gambar 5.18. Senyawa Aroma Jamur
Latihan Soal
1. Aseton, merupakan senyawa keton sederhana yang sering digunakan sebagai
pelarut industri untuk banyak produk berbasis organik seperti sebagai perekat dan
cat. Aseton sering dianggap sebagai " pelarut universal”, karena dapat melarutkan
begitu banyak bahan yang beragam. Mengapa Aseton dapat menjadi pelarut yang
baik?
2. Jelaskan secara singkat mengapa aldehid dan keton sederhana (yang mengandung
kurang dari lima atom karbon) menunjukkan kelarutan yang cukup baik dalam air.
3. Gambarkan ikatan hidrogen antarmolekul antara etanal dan air.
4. Gambarkan interaksi yang terjadi antara molekul aseton.
5. Mengapa alkohol memiliki titik didih lebih tinggi dari aldehida atau keton yang
memiliki berat molekul sebanding?
91
6. Mengapa hidrokarbon memiliki titik didih lebih rendah dari aldehida atau keton
dengan berat molekul sebanding?
7. Gambarkan masing-masing senyawa berikut dengan menggunakan rumus struktur
lengkap
a.
Metanal.
b.
7,8-Dibromooktanal.
c.
Aseton.
d.
Hidroksietanal.
8. Gambarkan struktur molekul terkondensasi dari senyawa berikut:
a.
3-Kloro-2-pentanon.
a.
Benzaldehida.
b.
4-Bromo-3-heksanon.
c.
2-Klorosikloheksanon.
9. Gunakan sistem tatanama IUPAC untuk penamaan nama senyawa berikut:
92
10. Gunakan
sistem
tatanama
IUPAC
untuk
penamaan
nama
senyawa
berikut:
11. Gambarkan struktur molekul dari senyawa berikut:
a. 3-hidroksibutanal.
b. 2-Metilpentanal.
c. 4-Bromoheksanal.
d. 3-Iodopentanal.
e. 2-Hidroksi-3-metilpentanal.
12. Gambarkan struktur molekul dari senyawa berikut:
a. Dimetil keton.
b. Metil propil keton.
c. Etil butil keton.
d. Diisopropil keton.
13. Mengapa keton merupakan pelarut yang baik untuk banyak senyawa organik?
14. Buatlah daftar kegunaan senyawa formaldehid.
15. Etanal diproduksi oleh oksidasi etanol. Dari mana reaksi ini terjadi di dalam
tubuh?
93
16. Tulislah minimal 5 senyawa senyawa aldehid dan minimal 5 senyawa keton yang
digunakan sebagai bahan kimia makanan atau aroma.
5.4. Perspektif Nilai Karakter Kesadaran Lingkungan dari Senyawa Aldehid Keton
1. Formalin
Bahan kimia yang paling popular dalam kelompok senyawa aldehid keton dan
turunannya adalah formalin. Ingin tahu lebih detail tentang formalin. Silakan buka link
berikut:
•
https://translate.google.co.id/translate?hl=en&sl=id&u=http://chanif.lecture.ub.ac.
id/files/2012/04/MENGENAL-BAHAYA-FORMALIN.doc&prev=search
•
http://www.erfolgkimia.com/2013/06/bahaya-formalin-dan-pencegahan.html
Sebagai mahasiswa yang telah belajar kimia organik, apa yang dapat Anda lakukan untuk
mengurangi korban penggunaan atau konsumsi formalin pada masyarakat awam? Apakah
Anda tertarik untuk terlibat berperan membantu meng-edukasi orang lain?
2. Pewarna, Perasa Makanan Sintetik.
Bukalah Link berikut:
•
https://informasisehat.wordpress.com/2009/05/21/bahaya-zat-pewarna-padamakanan/
3. Bahan material bangunan.
Selain itu ada beberapa bahan pelarut yang banyak dipergunakan dalam
pembuatan berbagai material bangunan. Ada yang perlu Anda pahami agar lebih waspapa
dalam memilih bahan material, Anda juga perlu menyadari bahaya penggunaan obat
nyamuk (pestisida/herbisida). Bacalah informasi yang disediakan pada link berikut:
•
https://klinikanakonline.com/2010/08/27/waspadai-bahaya-pencemaran-timbalsaat-renovasi-rumah/
94
•
http://halosehat.com/farmasi/obat/8-bahaya-obat-nyamuk-bakar-dan-semprotdari-bahan-pembuatannya
•
https://usitani.wordpress.com/2009/02/26/dampak-negatif-penggunaan-pestisida/
•
http://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20150707132118-255-64896/hindaribahaya-klorin-ylki-sarankan-penggunaan-pembalut-kain/
Bersikaplah lebih bijaksana setelah Anda mengetahui banyak hal. Masa depan bumi ada
di tangan kita semua.
5.5. Referensi
Denniston, K.J., dan Joseph J. T., 2003, Organic and Biochemistry, 4-th Edition, New
York, The McGrawn-Hill Companies.
McMurry, J., 2012, Organic Chemistry, 8-th Edition, Canada: Brooks/Cole Cengage
Learning. diakses di www.cengage.com/global pada tanggal 21 desember 2013
Silberberg, M.S., 2010, Principles of General Chemistry, second edition, New York, The
McGrawn-Hill Education.
Whitten, K. W.,Raymond, E.D., M.Larry P., George, G. S., 2010, Chemistry, Ninth
Edition,
Canada,
Brooks/Cole,
Cengage
Learning.
diakses
di
www.cengage.com/global pada tanggal 10 Juli 2014
http://bioindustries.co.id/zat-zat-kimia-berbahaya-dalam-cat-3064/
http://www.pom.go.id/mobile/index.php/view/berita/139/BAHAN-BERBAHAYAYANG-DILARANG-UNTUK-PANGAN.html
http://www.enviro.bppt.go.id/sipop/B3/Formalin/Formalin.htm
http://www.smartdetoxsynergy.com/tag/racun-di-rumah/
http://www.chem-is-try.org/artikel_kimia/kimia_lingkungan/waspadai-bahan-bahankimia-berbahaya-di-sekitar-kita-bagian-i/
http://www.enviro.bppt.go.id/sipop/tentangpops.htm
http://www.greenpeace.org/seasia/id/campaigns/toxics/Air/Sebelas-bahan-kimiaberbahaya/
95
http://nasional.kompas.com/read/2009/02/03/15403717/ri.akan.ratifikasi.konvensi.stockh
olm
http://www.sharemyeyes.com/2013/05/penanggulangan-dampak-pencemaran.html
http://www.rudyct.com/dethh/9.ddt.abad.21.htm
96
Download
Study collections