MOTIVASI IBU HAMIL TRIMESTER TIGA UNTUK

advertisement
MOTIVASI IBU HAMIL TRIMESTER TIGA UNTUK
MEMBERIKAN ASI EKSKLUSIF DI RSU Dr.
WAHIDIN SUDIRO HUSODO
MOJOKERTO
LORENZIA HIDAYAT
1211010065
Subject : Motivasi, Ibu hamil, ASI eksklusif
DESCRIPTION
Pemberian ASI penting bagi ibu dan bayi. Namun, masih terjadi
penurunan dalam pemberian ASI eksklusif hal ini disebabkan berbagai macam
faktor salah satunya : motivasi ibu hamil yang masih rendah dalam memberikan
ASI eksklusif. Pada penelitian ini, bertujuan untuk mengetahui Motivasi Ibu
Hamil TM III usia <20 tahun untuk memberikan ASI eksklusif di RSU Dr.
Wahidin Sudiro Husodo Mojokerto.
Jenis penelitian deskriptif, rancang bangun survey. Variabelnya Motivasi
Ibu Hamil TM III usia <20 tahun untuk memberikan ASI eksklusif. Populasi 21
responden. Sampel ibu hamil TM III usia <20 tahun di RSU Dr. Wahidin Sudiro
Husodo Mojokerto, Teknik sampling non probability sampling, tipe accidental
sampling. Teknik pengumpulan data dengan kuisioner dengan skala likert. Teknik
pengolahan data dengan tahapan editing, coding, scoring, tabulating, dianalisa
menggunakan skor-T.
Berdasarkan hasil penelitian didapatkan dari 21 responden sebagian besar
responden mempunyai motivasi negatif dalam memberikan ASI eksklusifyaitu 11
responden (52.4%).
Motivasi negatif disebabkan karena tidak memperoleh kebutuhan fisiologi.
Pada ibu hamil TM III masih takut dan khawatir dalam memberikan ASI ekslusif
dan tidak ada persiapan seperti perawatan payudara selama kehamilan.
Tenaga kesehatan perlu meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang
ASI eksklusif dengan cara penyuluhan dan pembagian leaflet tentang perawatan
payudara.
ABSTRACT
Breastfeeding is very important for mother and babies. However, still
there is a decrease in exclusive breastfeeding this is due to various factors one of
which is motivation pregnant women remains low in exclusive breastfeeding. This
study aimed to know the motivation of third trimester pregnant mothers aged <20
years to do exclusive breastfeeding in RSU Dr. Wahidin Sudiro Husodo
Mojokerto.
Design of this study was descriptive with survey design. The variable was
Motivation of third trimester pregnant mothers aged <20 years to do exclusive
breastfeeding. The population was 21 respondents. The samples was the third
trimester pregnant mothers aged <20 years at RSU Dr. Wahidin Sudiro Husodo
Mojokerto, the technique used was non probability sampling with accidental
sampling. Data sampling techniques with a questionare with Likert scale. Data
processing techniques through the stages of editing, coding, scoring, tabulating,
analyzed using a score-T.
Based on the result obtained out of 21 respondents most respondents had a
negative motivation to do exclusive breastfeeding as many as 11 respondents
(52,4%).
Negative motivation caused by not obtaining physiological needs. In the
third trimester pregnant mothers are still afraid and worried to do exclusive
breastfeeding and have preparation such as breastcare during pregnancy.
Health professionals need to increase the knowledge of society about
exclusive breastfeeding by giving counseling and the distribution of leaflets about
breast care.
Keywords : Motivation, Pregnant mothers , Exclusive breastfeeding
Contributor
: 1. Sri Wardini, S.ST., M.Kes
2. Wiwit Sulistyawati, S.ST., SKM
Date
: 08 Juni 2015
Type material : Laporan Penelitian
Identifier
:Right
: Open Document
Summary
:LATAR BELAKANG
Pemberian ASI di anjurkan bagi bayi dan dianggap memberikan keuntungan
yang unik. Bayi yang diberikan ASI (setidaknya selama 6 bulan) memiliki
penurunan resiko terhadap berbagai penyakit akut maupun kronis, termasuk
infeksi saluran pencernaan (diare), infeksi saluran nafas bawah (flu), infeksi
saluran kencing, infeksi telinga (otitis media), dan reaksi alergi (seperti dermatitis
atopi dan asma). ASI berisi antibodi bakteri dan virus termasuk kadar antibodi
IgA sekretori dan makrofag dalam kolostrum yang relatif tinggi hingga mampu
mencegah mikroorganisme (Fikawati, 2012).
Kepala perwakilan UNICEF Indonesia, Angela Kearney saat memperingati
20 tahun pekan ASI sedunia di Makassar Agustus lalu, mengungkapkan fenomena
di lapangan terkait tingkat pemberian ASI Eksklusif dalam enam bulan pertama
seorang bayi, bengasur-asur menurun di Indonesia dari 40% pada 2002 dan 32%
pada 2007 (Akhmad,2012). Berdasarkan data Riskesdas (Riset Kesehatan Dasar),
2010 melaporkan presentase pola menyusui eksklusif pada bayi umur 0 bulan
adalah 39,8%. Presentase tersebut semakin menurun dengan meningkatnya
kelompok umur bayi. Pada bayi umur 5 bulan menyusui eksklusif hanya 15,3%
(Departemen Kesehatan RI, 2010). Berdasarkan Data dari Kabupaten/Kota
diketahui bahwa cakupan bayi yang mendapat ASI Eksklusif di Jawa Timur tahun
2012 sebesar (64,08%). Cakupan tersebut mengalami peningkatan dibandingkan
dengan tahun 2011 (61,52%). Hal ini tentu belum mencapai target nasional 2010
bahwa presentase bayi mendapatkan ASI eksklusif adalah 80%. Data jumlah bayi
yang diberi ASI Eksklusif di Kota Mojokerto sebesar 719 (75.29%) (Profil Dinkes
Mojokerto, 2012). Berdasarkan studi pendahuluan di RSU Dr. Wahidin Sudiro
Husodo Mojokerto tanggal 9-12 Maret 2015 diperoleh data 8 ibu hamil TM III
usia <20 tahun, yang memiliki skor motivasi positif untuk memberikan ASI
Eksklusif sebanyak 3 orang (37,5%) dan yang memiliki skor motivasi negatif
untuk memberikan ASI sebanyak 5 orang (62,5%).
Mendorong ibu hamil untuk memberikan ASI eksklusif pada saat
melahirkan, sebaliknya motivasi yang lemah dan pemahaman yang rendah
mengakibatkan ibu tidak memberikan ASI, tentu akan menghambat tercapainya
tujuan tersebut (Suparyanto, 2012). Dalam konteks motivasi, keberhasilan ASI
eksklusif dengan cara membantu bayi mencari dan menyusu pada payudara ibu
dengan
nalurinya sendiri, dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor yang
menimbulkan motivasi itu sendiri baik faktor internalmaupun faktor eksternal.
Tetapi kenyataannya, sampai saat ini informasi mengenai berbagai faktor motivasi
yang berperan terhadap ASI eksklusif masih sangat terbatas padahal informasi
tersebut dapat membantu merumuskan strategi penerapannya secara efektif di
masyarakat sehingga akan menunjang kelancaran program ASI eksklusif pada
bayi (Afifah, 2012).
Dilihat begitu pentingnya manfaat ASI ini, seharusnya ibu-ibu yang
menyusui dapat memberikan ASI pada bayinya secar eksklusif. Tenaga kesehatan
(Bidan) harus lebih aktif dalam upaya meningkatkan pemberian ASI melalui
penyuluhan-penyuluhan dan konseling serta arahan yang benar bagi ibu hamil
trimester III (Darmayati, 2012). Seperti meluruskan niat ibu untuk memberikan
ASI eksklusif demi kesehatan calon bayi, dalam menghadapi persalinan ibu harus
ikhlas dan siap mental, hindari stres berlebihan sehingga tidak menghambat
produksi ASI, setelah melahirkan ibu yang melahirkan secara normal maupun ibu
yang kesakitan akibat bekas operasi sectio caesarea harus selalu berfikir positif
dengan tetap berjuang menyusui walaupun ASI nya belum keluar, atau hanya
menetes. Abaikan semua pikiran buruk bahwa masih lapar, ASI kurang dan lain
sebagainya. Namun ibu harus yakin bahwa bisa, dengan cara berjuang terus
menerus walaupun bayi menolak, atau masih menangis. Memberikan ASI pada
bayi sesering mungkin tanpa dijadwal, jangan memberikan minuman lainnya
selain ASI dan hindari susu formula, ajarkan cara merawat payudara yang sehat
pada ibu untuk mencegah masalah umum yang timbul (Suheni dkk,2012).
METODOLOGI PENELITIAN
Jenis penelitian deskriptif, rancang bangun survey. Variabelnya Motivasi
Ibu Hamil TM III usia <20 tahun untuk memberikan ASI eksklusif. Populasi 21
responden. Sampel ibu hamil TM III usia <20 tahun di RSU Dr. Wahidin Sudiro
Husodo Mojokerto, Teknik sampling non probability sampling, tipe accidental
sampling. Teknik pengumpulan data dengan kuisioner dengan skala likert. Teknik
pengolahan data dengan tahapan editing, coding, scoring, tabulating, dianalisa
menggunakan skor-T.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Penelitian ini menunjukkan dari 21 responden sebagian besar responden
mempunyai motivasi negatif dalam memberikan ASI yaitu 11 responden (52.4%).
Tabel parameter kebutuhan menunjukkan sebagian besar responden tidak
memperoleh kebutuhan fisiologi sebanyak 13 responden (61.9%), seluruh
responden mendapatkan kebutuhan rasa aman, kebutuhan akan cinta, kebutuhan
harga diri, kebutuhan aktualisasi diri sebanyak 21 responden (100%).
Hasil penelitian menurut Septian Emma Dwi Jatmika (2015) menyebutkan
niat ibu hamil dalam memberikan ASI Eksklusif di wilayah kerja Puskesmas
Gondokusuman, Kota Yogyakarta adalah sebagian besar (67.5%) responden
memiliki niat yang rendah sedangkan responden dengan niat tinggi adalah sebesar
(32.1%). Niat diukur berdasarkan persiapan responden untuk memberikan ASI
Eksklusif. Faktor-faktor yang berhubungan secara signifikan dengan niat ibu
hamil dalam memberikan ASI Eksklusif adalah usia kehamilan dan norma-norma
penting terkait pemberian ASI Eksklusif.
Penelitian ini didapatkan bahwa sebagian besar responden memiliki
motivasi negatif dalam memberikan ASI Eksklusif, diantaranya kurang adanya
dorongan yang kuat menyebabkan ibu hamil TM III untuk memberikan ASI
eksklusif. Apabila dilihat dari hasil parameter dapat diketahui bahwa sebagian
besar responden yang memiliki motivasi negatif disebabkan karena tidak
memperoleh kebutuhan fisiologi yaitu sebagian besar ibu hamil TM III tidak
mempersiapkan pemberian ASI seperti perawatan payudara selama kehamilan,
seharusnya ibu hamil TM III yang kebutuhannya tidak terpenuhi akan melakukan
berbagai upaya untuk mencari informasi demi memenuhi kebutuhan tersebut.
Kemudian urutan kedua adalah kebutuhan rasa aman, seluruh responden sudah
memenuhi kebutuhan rasa amannya. Misalnya ibu memberikan rasa aman untuk
bayinya dengan cara ketika ibu memberikan ASI/menyusui bayi harus sambil
memeluknya dan ibu percaya dengan memberikan ASI saja selama 6 bulan sudah
mencukupi nilai gizi tanpa harus diberikan makanan tambahan.
Pada urutan ketiga, seluruh responden memenuhi kebutuhan akan cinta saat
memberikan ASI ibu selalu menatap bayi dengan penuh kasih sayang dan ketika
didepan anggota keluarga/saudara bayi ingin menyusu ibu akan tetap menyusui
bayinya demi memenuhi kebutuhan bayi. Urutan keempat adalah kebutuhan akan
harga diri atau penghargaan, Seluruh responden akan mengikutsertakan
suami/keluarga dalam memberikan ASI eksklusif. Kebutuhan Aktualisasi diri
berada pada urutan terakhir dari jenis kebutuhan yang mendorong ibu hamil TM
III untuk memberikan ASI eksklusif. Seluruh responden akan memberikan ASI
eksklusif setiap saat dan tidak akan berhenti walaupun puting susunya lecet.
Hasil penelitian antara usia dan motivasi didapatkan hampir setengah
responden berusia 18-19 tahun memiliki motivasi negatif untuk memberikan ASI
eksklusif yaitu sebanyak 5 responden (45.5%) dari 9 responden dan didapatkan
sebagian kecil responden berumur 16-17 tahun yaitu didapatkan 2 responden,
kedua responden tersebut memiliki motivasi negatif untuk memberikan ASI
eksklusif (18.2%).
Umur hampir setengah responden tergolong matang yaitu 19-20 tahun.
Umur yang matang atau dewasa menunjukkan wawasan yang dimiliki lebih
matang serta pengalaman yang cukup, sehingga berpengaruh pula pada
kemampuan orang tersebut dalam berpikir dan memahami sesuatu. Hal tersebut
sesuai dengan yang terjadi di tempat penelitian karena responden yang lebih muda
lebih kurang termotivasi dalam memberikan ASI eksklusif. Sedangkan yang lebih
tua dan berpengalaman cendeung termotivasi memberikan ASI eksklusif karena
mereka sudah mengetahui pentingnya ASI eksklusif.
Motivasi ibu hamil dilihat dari pendidikan dan motivasi didapatkan sebagian
besar responden berpendidikan menengah (SMA) memiliki motivasi positif untuk
memberikan ASI eksklusif yaitu 10 responden (70.0%).
Pendidikan mempengaruhi proses belajar, makin tinggi pendidikan seorang
makin mudah orang tersebut untuk menerima informasi. Dengan pendidikan
tinggi maka seseorang akan cenderung untuk mendapatkan informasi, baik dari
orang lain maupun dari media massa. Semakin banyak informasi yang masuk
semakin banyak pula pengetahuan yang didapat tentang kesehatan. Responden
yang berpendidikan menengah (SMA) lebih mengetahui tentang manfaat ASI
eksklusif sehingga mereka cenderung lebih termotivasi untuk memberikan ASI
eksklusif setelah melahirkan. Responden yang berpendidikan dasar ditempat
penelitian cenderung masih menganut budaya lama yaitu memberikan makanan
tambahan pada saat bayi masih berusia kurang dari 6 bulan, biasanya yaitu buahbuahan yang dihaluskan dan memberikan ASI dan susu formula secara
bergantian.
Hasil penelitian antara pekerjaan dan motivasi didapatkan hampir seluruh
responden tidak bekerja mempunyai motivasi negatif dalam memberikan ASI
eksklusif yaitu sebanyak 10 responden (90.9%) dari 20 responden tidak bekerja
dan 1 responden bekerja memiliki motivasi negatif untuk memberikan ASI
eksklusif (9.1%).
Responden ditempat penelitian sangat dipengaruhi oleh lingkungan terutama
lingkungan kerja dimana banyak teman-teman kerjanya yang tidak memberikan
ASI eksklusif karena alasan kesibukan sedangkan responden yang tidak bekerja
dipengaruhi oleh lingkungan disekitar rumahnya dimana jarang sekali ibu yang
memberikan ASI eksklusif.
Hasil penelitian antara paritas dan motivasi didapatkan hampir seluruh
responden primipara mempunyai motivasi negatif untuk memberikan ASI
eksklusif yaitu 10 responden (90.9%) dari 20 responden primipara.
Banyaknya jumlah anak yang dimiliki oleh responden dapat menjadi sumber
pengalaman ibu dalam memberikan ASI. Pengalaman yang dialami oleh ibu
ditempat penelitian menunjukkan bahwa anak yang menerima ASI eksklusif
cenderung jarang mengalami sakit dan perubahan berat badan ibu juga dapat turun
lebih cepat dari pada tidak memberikan ASI eksklusif.
Hasil penelitian antara pendapatan keluarga perbulan dengan motivasi
didapatkan hampir seluruh responden yang berpendapatan <UMR RP.1.250.000,.
memiliki motivasi positif untuk memberikan ASI eksklusif yaitu 8 responden
(80.0%) dari 10 responden yang mempunyai motivasi positif.
Kebanyakan para responden yang mempunyai pendapatan <UMR RP.
1.250.000,. mempunyai motivasi positif dalam memberikan ASI eksklusif,
menurut mereka dengan memberikan ASI dapat menghemat pengeluaran per
bulan karena tidak harus membeli susu formula serta menurut mereka
memberikan ASI secara eksklusif lebih baik untuk kekebalan tubuh bayinya.
Hasil penelitian antara sumber informasi pemberian ASI didapatkan
sebagian besar responden mendapatkan informasi tentang ASI dari lingkungan
sekitar memiliki motivasi negatif untuk memberikan ASI eksklusif yaitu 7
responden (63.6%) dari 11 responden yang mempunyai motivasi negatif.
Kenyataan ditempat penelitian adalah wajar terjadi karena responden
banyak yang belum menerima informasi atau kurang mencerna informasi yang
diberikan sehingga mereka mengatakan belum menerima informasi. Hal tersebut
menyebabkan mereka tidak tahu manfaat ASI eksklusif bagi ibu dan janin
sehingga mereka cenderung kurang termotivasi memberikan ASI eksklusif setelah
melahirkan.
SIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian tentang motivasi ibu hamil TM III usia <20
tahun untuk memberikan ASI Eksklusif di RSU Dr. Wahidin Sudiro Husodo
Mojokerto didapatkan sebagian besar responden mempunyai motivasi negatif
dalam memberikan ASI yaitu 11 responden (52.4%).
REKOMENDASI
1. Bagi peneliti
Peneliti harus mencari ilmu dan teori yang terbaru dalam memberikan
ASI untuk membuktikan dan menunjang hasil dari penelitiannya.
2. Bagi tenaga kesehatan
Tenaga kesehatan perlu meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang
ASI eksklusif untuk kesehatan bayi dengan cara penyuluhan ataupun
konseling.
3. Bagi masyarakat
Masyarakat harus mencari informasi dari sumber lain tentang ASI
eksklusif dan kesehatan anak agar dapat mengambil hal-hal yang berguna.
4. Bagi lahan penelitian
Lahan penelitian perlu diberikan pelayanan ekstra salah satunya
pendidikan kesehatan untuk meningkatkan motivasi kepada ibu hamil.
5. Bagi institusi pendidikan
Institusi perlu menambah buku-buku kepustakaan dan pengetahuan di
bidang kesehatan khususnya dalam memberikan ASI.
6. Bagi peneliti selanjutnya
Sebaiknya untuk peneliti selanjutnya harus dapat melanjutkan penelitian
tentang Motivasi ibu hamil TM III untuk memberikan ASI eksklusif dengan
jenis penelitian analitik.
ALAMAT KORESPONDENSI
Email
: [email protected]
No. Hp
: 089669399983
Alamat
: Lingk. Kasri RT.03 RW.03
Kec. Pandaan Kab. Pasuruan
Download