BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Ibu hamil di wilayah Puskesmas Waruroyom tidak mengetahuai bahwa kehamilannya adalah kehamilan risiko tinggi. Hal tersebut karena bidan tidak memberi informasi tentang kehamilan risiko tinggi. Pencarian pelayanan persalinan ibu hamil diawali dari pelayanan bidan, dilanjutkan ke pelayanan puskesmas dan terakhir adalah pelayanan rumah sakit. Ibu hamil memiliki sikap negatif terhadap persalinan di puskesmas maupun rumah sakit, mereka beranggapan bahwa persalinan di rumah sakit membutuhkan biaya yang besar, merepotkan orang banyak dan sulit mendapatkan dukungan dari orang-orang terdekat. Ibu hamil juga merasa takut dilakukan operasi jika harus dirujuk ke rumah sakit. Norma subjektif yang ada pada ibu hamil adalah ketidakinginan menggunakan rumah sakit sebagai tempat persalinan, karena adanya persepsi negatif tentang pelayanan di rumah sakit, pengalaman dari orang-orang sekitar dan persepsi tuntutan dari orangtua. Kontrol perilaku yang dimiliki oleh ibu hamil seperti: kepemilikan asuransi kesehatan, ambulan desa dan pelayanan persalinan 24 jam di puskesmas, belum dapat memunculkan intensi berperilaku menggunakan rumah sakit sebagai tempat persalinan. Ibu hamil hanya memiliki intensi untuk menggunakan pelayanan persalinan di tempat praktik bidan. Meskipun akhirnya ibu hamil melahirkan di rumah sakit, hal tersebut bukan karena intensi ibu hamil itu sendiri. Akan tetapi karena nasihat bidan dan tidak ada lagi pilihan untuk tempat persalinannya. Ibu hamil belum merasakan kebutuhan terhadap fasilitas kesehatan yang mampu memberikan pelayanan komplikasi kebidanan untuk membantu persalinannya, meskipun selama kehamilannya telah melakukan pemeriksaan kehamilan rutin sesuai dengan anjuran bidan. Ibu hamil masih mempercayai dan melakukan tradisi dan kepercayaan mengenai kehamilan dan persalinan yang ada di sekitar tempat tinggalnya. Ibu 88 89 hamil mengikuti tradisi dan kepercayaan tersebut agar kehamilannya sehat serta persalinannya mudah dan lancar. Pengetahuan ibu hamil tentang tanda dan gejala kehamilan risiko tinggi serta informasi tentang komplikasi-komplikasi yang bisa terjadi akibat kehamilan risiko tinggi masih kurang. Ada perbedaan antara bidan puskesmas dan bidan desa dalam memberikan informasi tentang tanda dan gejala, komplikasi dan tempat yang aman untuk persalinan bagi kehamilan risiko tinggi. Pemberian informasi yang terlambat disampaikan dan kurang lengkap disebabkan karena ibu hamil kadang-kadang menganggap informasi tentang komplikasi persalinan sebagai informasi yang menakut-nakuti sehingga mereka tidak mau lagi datang untuk pemeriksaan kehamilan dan mencari bidan yang berani menolong persalinan kehamilan risiko tinggi. B. Saran 1. Bagi dinas kesehatan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon sebaiknya membuat kebijakan yang bertujuan agar bidan bekerja sesuai dengan tugas dan wewenangnya. Penguatan kerja sama lintas program dan lintas sektor dalam pelaksanan program Kesehatan Ibu dan Anak. 2. Bagi puskesmas Kepala puskesmas sebaiknya dapat memfasilitasi terbentuknya persamaan persepsi dalam pelaksanaan pemeriksaan kehamilan terutama tentang pendidikan kesehatan dan konseling tentang kehamilan risiko tinggi antara bidan-bidan yang ada di puskesmas melalui bimbingan teknis, monitoring dan evaluasi program KIA. 3. Bagi bidan a. Bidan sebaiknya segera memberikan informasi tentang kehamilan risiko tinggi ketika menemukan tanda dan gejala kehamilan risiko tinggi pada ibu hamil. b. Bidan sebaiknya memperhatikan karakteristik ibu hamil dan cara menyampaikan informasi tentang kehamilan risiko tinggi, sehingga ibu hamil tidak salah memahami informasi yang disampaikan. 90 c. Bidan sebaiknya memanfaatkan sumber daya yang dimiliki oleh masyarakat dalam memberikan informasi tentang kehamilan risiko tinggi kepada orangtua dan suami ibu hamil. d. Bagi ibu hamil Ibu hamil sebaiknya membuat perencanan persalinan dengan melibatkan anggota keluarga, seperti: suami, orangtua atau mertua. Perencanaan yang dibuat di antaranya: menentukan yang akan mengantar dan menemani selama di fasilitas kesehatan, kendaraan yang akan digunakan dan mempersiapkan biaya untuk persalinan.. e. Bagi peneliti lain Perlu dilakukan penelitian tentang pemberian pendidikan kesehatan dan konseling pada ibu hamil, tradisi dan kepercayaan yang dimiliki ibu hamil dalam menentukan tempat persalinan.