BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kehamilan dan

advertisement
14
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kehamilan dan persalinan bukanlah suatu penyakit. Mempunyai bayi adalah
kodrat wanita, dan selalu menjadi bagian hidup perempuan. Kebanyakan wanita
menginginkan hal yang sempurna dan bisa melahirkan bayi tanpa ada banyak bantuan.
Perempuan diseluruh dunia menikmati kehamilannya dengan bergaya hidup baik dan
selalu menjaga kesehatannya, wanita dengan mudah dapat melahirkan bayinya dengan
selamat. Adalah suatu hal yang sangat memprihatinkan, ketika kita mendengar wanita
meninggal karena melahirkan bayinya (Nolan, 2010, hal. 135).
Di Amerika atau Kanada melahirkan bayi menjadi hal yang sangat aman karena
kita banyak menjumpai masyarakat yang peduli dan sadar dengan lingkungannya.
Sementara itu, Indonesia telah melakukan usaha–usaha untuk meluaskan jangkauan
pelayanan kesehatan ke dalam masyarakat, serta meningkatkan kualitas pelayanan yang
diberikan oleh para petugas kesehatan. Pelayanan kesehatan ibu dan anak merupakan
prioritas yang paling tinggi di samping pelayanan–pelayanan kesehatan yang lain. Hal
ini didasarkan atas kenyataan bahwa masih tinggi angka kematian bayi dan ibu karena
kelahiran. Menurut Prawirohardjo (2005, hal. 22) kematian maternal adalah kematian
wanita sewaktu hamil, melahirkan, atau dalam 42 hari sesudah berakhirnya kehamilan,
tidak tergantung dari lama dan lokasi kehamilan,
18
disebabkan oleh apapun yang berhubungan dengan kehamilan atau penanganannya,
tetapi tidak secara kebetulan atau oleh sebab tambahan lainnya.
Hasil Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2007 menyebutkan
angka kematian ibu (AKI) saat melahirkan adalah 228 per 100.000 kelahiran hidup dan
angka kematian bayi (AKB) 34 per 1.000 kelahiran hidup. Menurut Saifuddin (2006,
hal. 7) mengatakan kira–kira 90% kematian ibu terjadi pada saat persalinan, dan kira–
kira 95% penyebab kematian ibu adalah komplikasi obstetric yang sering tidak dapat
diperkirakan sebelumnya, maka Departemen Kesehatan mengeluarkan kebijakan untuk
mempercepat penurunan AKI dengan mengupayakan agar setiap persalinan ditolong
atau minimal didampingi oleh bidan dan pelayanan obstetri sedekat mungkin kepada
semua ibu hamil. Karena latar belakang timbulnya penyakit dan komplikasi dapat
dijumpai dalam tingkat kematangan perkembangan emosional dan kematangan fisik
dalam menyesuaikan diri dan menghadapi situasi persalinan.
Fenomena yang menyertai proses persalinan bermacam-macam. Setiap wanita
biasanya memiliki disposisi kepribadian yang definitif dan mewarnai persalinan
bayinya. Apa yang terjadi saat persalinan secara langsung mempengaruhi psikologis
dalam kelahiran. Perasaan dan sikap seorang wanita dalam melahirkan sangat bervariasi
dan dipengaruhi oleh banyak faktor diantaranya perbedaan struktur sosial, budaya, dan
agama serta kesiapan ibu dalam menghadapi persalinan, pengalaman masa lalu, support
system dan lingkungan. Partisipasi dan keterlibatan aktif seorang ibu selama persalinan
merupakan persiapan alami dalam menerima seorang bayi. Mereka menganggap bahwa
sebuah persalinan adalah pengalaman yang penuh dengan perasaan dan melibatkan
seluruh anggota keluarga, biasanya anggota keluarga ikut dalam penyuluhan pra
19
persalinan dan ikut mengambil keputusan dalam perencanaan tindakan persalinan.
Anggota keluarga merasakan kegembiraan ketika melihat kelahiran bayi yang
sebelumnya merasa cemas dan khawatir akan kemampuan sang ibu dalam menangani
rasa sakit pada proses persalinan. Tidak sedikit wanita menganggap persalinan adalah
pengalaman yang tidak menyenangkan, ketika merasa sakit, merasa selalu diawasi oleh
dokter atau bidan dan ia merasa sedikit berpartisipasi didalamnya (Varney, 2008).
Sebagai tenaga kesehatan khususnya bidan, kita beruntung dapat berbagi
peristiwa ini dengan keluarga. Kita juga berada dalam posisi yang unik untuk
meningkatkan kemampuan ibu dalam melahirkan, sebagaimana juga kemampuan
menemani ibu dalam proses persalinan dalam memberikan dukungan. Sangat penting
untuk diingat bahwa persalinan adalah proses yang normal serta merupakan suatu
kejadian yang sehat. Akan tetapi potensi komplikasi yang mengancam nyawa ibu juga
akan selalu mengintai, sehingga bidan harus mengamati dengan ketat baik ibu maupun
bayinya sepanjang kelahiran. Dukungan yang terus–menerus dan penatalaksaan yang
terampil dari seorang bidan, dapat menyumbangkan suatu pengalaman melahirkan yang
menyenangkan dengan hasil persalinan yang sehat dan memuaskan (Sumarah,
Widyastuti dan Wiyati, 2008, hal. 2).
Menurut Wash, (2008, hal. 287) dukungan langsung dalam perawatan ibu
bersalin selalu penting dan menuntut perawatan bidan. Setiap situasi melahirkan
mempunyai variasi pada variabel pemberian perawatan ibu dan bayi, pasangan maupun
situasi keluarga dukungan sosial. Dukungan yang baik selama proses persalinan dapat
menyenangkan dan mengurangi rasa sakit. Sedangkan menurut Yanti (2010, hal. 45)
setiap ibu yang akan memasuki masa persalinan biasanya diliputi perasaan takut,
20
khawatir, maupun cemas, terutama pada primigravida. Perasaan takut bisa
meningkatkan nyeri, otot–otot menjadi tegang dan ibu menjadi cepat lelah, yang pada
hakikatnya akan menghambat proses persalinan. Untuk itu peneliti tertarik untuk
melakukan penelitian tentang pengalaman ibu melahirkan ditolong oleh bidan, kita perlu
mengetahui mengapa para calon ibu yang ingin melahirkan itu mempunyai rasa takut,
khawatir maupun cemas dalam menghadapi proses persalinan, apakah memang normal
atau karena tidak adanya dukungan dari seorang bidan dalam menghadapi proses
persalinannya itu. Hal itu nantinya dapat mengurangi angka kematian ibu maupun bayi
akibat dari komplikasi pada saat proses persalinan, sekaligus dapat menyumbangkan
pengalaman melahirkan yang menyenangkan dan sehat. Sampai saat ini peneliti belum
menemukan penelitian tentang pengalaman ibu melahirkan ditolong oleh bidan. Dalam
proses penelitian ini, peneliti menggunakan metode penelitian kualitatif, karena data
yang diperoleh merupakan fenomena sosial dan masalah manusia secara alamiah. Jenis
penelitian kualitatif yang digunakan adalah fenomenologi. Di mana penelitian ini
dilakukan dalam situasi yang alamiah, sehingga tidak ada batasan dalam memaknai atau
memahami fenomena yang dikaji. Fenomenologi diartikan sebagai pengalaman subjektif
atau pengalaman fenomenologikal, suatu studi tentang kesadaran dari perspektif pokok.
B. Pertanyaan Penelitian
Yang menjadi pertanyaan penelitian ini adalah bagaimana pengalaman ibu
melahirkan ditolong oleh bidan.
21
C. Tujuan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengalaman ibu melahirkan ditolong
oleh bidan.
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Pelayanan Kebidanan
Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan informasi dan masukan bagi
klinik bersalin maupun tenaga kesehatan lainnya dalam memberikan pelayanan
kesehatan khususnya kepada ibu yang ingin melahirkan. Pelayanan yang diberikan
hendaknya dapat menurunkan angka kematian dan kesakitan ibu dan perinatal.
2. Bagi Pendidikan Kebidanan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat mengembangkan ilmu dan pengetahuan
bagi mahasiswa kebidanan, terutama dalam mata kuliah asuhan kebidanan pada ibu
bersalin.
3. Bagi Penelitian Selanjutnya
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan dan tambahan informasi
tentang penelitian fenomenologi atau bahan perbandingan terhadap penelitian yang akan
dilakukan.
Download