HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DAN

advertisement
HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DAN RELIGIUSITAS
DENGAN KECEMASAN MELAHIRKAN PADA IBU HAMIL ANAK
PERTAMA (PRIMIGRAVIDA)
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan
Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi
Disusun Oleh:
DEDEH MAHMUDAH
NIM: 206070004168
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1432 H / 2010
LEMBAR PENGESAHAN
Skripsi yang berjudul HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DAN RELIGIUSITAS
DENGAN KECEMASAN MELAHIRKAN PADA IBU HAMIL ANAK PERTAMA
(PRIMIGRAVIDA) telah diujikan dalam sidang munaqasyah Fakultas Psikologi Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta pada tanggal 13 Desember 2010. Skripsi ini telah diterima
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Program Strata 1 (S1) pada Fakultas
Psikologi.
Jakarta, 13 Desember 2010
Sidang Munaqasyah
Dekan/
Pembantu Dekan/
Ketua Merangkap Anggota
Sekretaris Merangkap Anggota
Jahja Umar, Ph.D
Dra. Fadhilah Suralaga, M.Si
NIP. 130 885 522
NIP.19561223 198303 2 001
Anggota :
Neneng Tati Sumiati, M.Si., Psi
Gazi Saloom, M.Si
NIP.197303282000032003
NIP.19711214200701017
Natris Idriyani, M.Si
NIP. 150411200
i
HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DAN RELIGIUSITAS
DENGAN KECEMASAN MELAHIRKAN PADA IBU HAMIL ANAK
PERTAMA (PRIMIGRAVIDA)
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan
Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi
Disusun Oleh:
DEDEH MAHMUDAH
NIM: 206070004168
Di bawah Bimbingan
Pembimbing I
Pembimbing II
Gazi Saloom, M.Si
Natris Idriyani, M.Si
NIP:19711214200701017
NIP:150411200
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1432 H / 2010
ii
PERNYATAAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : Dedeh Mahmudah
NIM
: 206070004168
Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “Hubungan Dukungan Keluarga Dan
Religiusitas Dengan Kecemasan Melahirkan Pada Ibu Hamil Anak Pertama ( Primigravida
)” adalah benar merupakan karya saya sendiri dan tidak melakukan tindakan plagiat dalam
penyusunan skripsi tersebut. Adapun kutipan-kutipan yang ada dalam penyusunan skripsi ini telah
saya cantumkan sumber pengutipannya dalam daftar pustaka.
Saya bersedia untuk melakukan proses yang semestinya sesuai dengan Undang-Undang jika
ternyata skripsi ini secara prinsip merupakan plagiat atau jiplakan dari karya orang lain.
Demikian pernyataan ini saya buat untuk dipergunakan sebaik-baiknya.
Jakarta, November 2010
Dedeh Mahmudah
NIM : 206070004168
iii
Motto
“ Dan kami perintahkan kepada
manusia (berbuat baik) kepada dua
orang ibu bapaknya, ibunya yang telah
mengandungnya dalam keadaan lemah
yang bertambah-tambah, dan
menyapihnya dalam dua tahun.
Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada
ibu bapakmu, hanya kepada-Ku-lah
kembalimu”
( QS : Al-Luqman : 14)
iv
Bismillahhirrahmannirrahiim...
Puji syukur atas segala kenikmatan yang telah diberikan Allah SWT yang
memberiku hidup dan memberi kesempatan untuk menulis karya ini
Karya sederhana ini kupersembahkan untuk bapakku Muniri HJ dan
ibuku Yatmi , kakakku
Dida Muzdalifah, S. Si, Apt, Serta orang-orang yang kusayangi...
v
ABSTRAK
(A)
Fakultas Psikologi
(B)
Oktober 2010
(C)
Dedeh Mahmudah
(D)
Hubungan Dukungan Keluarga Dan Religiusitas Dengan Kecemasan Melahirkan Pada Ibu
Hamil Anak Pertama ( Primigravida )
(E)
82 halaman + lampiran
(F)
Setiap pasangan yang sudah menikah sangat mengharapkan kehadiran seorang anak.
Terlebih lagi bagi primigravida. Persalinan merupakan saat yang sangat dinanti-nantikan
oleh primigravida (kehamilan pertama) untuk segera dapat merasakan kebahagiaan melihat
dan memeluk bayi yang telah dikandungnya selama berbulan-bulan. Namun menghadapi
kelahiran bayi mendatangkan perasaan bahagia yang tidak terlukiskan, kecemasan,
kekhawatiran dan takut. Kondisi ini sangat berbahaya bagi ibu hamil dan janinnya. Oleh
karenanya ibu hamil membutuhkan dukungan sosial dari orang sekitarnya. Selain itu, ibu
hamil yang mengalami ketakutan mengahdapi persalinan akan lebih mendekatkan diri
dengan tuhan untuk menperoleh ketenangan. Tetapi benarkah ada hubungan dukungan
keluarga dan religiusitas dengan kecemasan melahirkan pada ibu hamil anak pertama
(primigravida)?
Dukungan keluarga adalah pemberian perhatian, dorongan, kasih sayang, barang, informasi
dan jasa dari orang-orang terdekat seperti suami/istri, orang tua, anak, dan orang terdekat
lainnya sehingga penerima dukungan merasa disayangi dan dihargai. Sedangkan religiusitas
adalah suatu sistem keyakinan yang menghubungkan dan mengikat manusia dengan sesuatu
diluar dirinya yang memiliki kekuatan yang lebih tinggi yang memiliki cinta kasih dan
jaminan perlindungan yang bisa diperoleh dengan penyerahan diri dan pengabdian secara
total.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada hubungan yang signifikan
antara dukunga keluarga dengan kecemasan melahirkan pada ibu hamil anak pertama
( primigravida ), religiusitas dengan kecemasan melahirkan pada ibu hamil anak pertama,
dan untuk mencari sumbangan dari variabel dukungan keluarga dan religiusitas dengan
kecemasan melahirkan pada ibu hamil anak pertama.
Metode dalam penelitian ini menggunakan metode deskriptif korelasional teknik
pengumpulan data yang digunakan adalah purpossive sampling. Jumlah item yang valid
untuk skala dukungan keluarga adalah 41 item dengan reliabilitas sebesar 0,9220, jumlah
item untuk skala religiusitas adalah 40 item dengan reliabilitas sebesar 0,9209, sedangkan
jumlah item yang valid untuk skala kecemasan melahirkan adalah 0,9311.
vii
Data yang diperoleh diolah dengan menggunakan analisis statistic korelasi product moment.
Koefisien korelasi antara dukungan keluarga dan kecemasan melahirkan dengan koefisien
sebesar -0,269 dengan signifikan 0,150 p > 0,05 yang menyatakan bahwa ada hubungan
tetapi tidak signifikan antara dukungan keluarga dengan kecemasan melahirkan. Sedangkan
nilai koefisien korelsi antara religiusitas dengan kecemasan melahirkan sebesar -0,139
dengan nilai p=0,465 > p=0,05 hal ini menyatakan bahwa ada hubungan tetapi tidak
signifikan antara religiustas dengan kecemasan melahirkan. Sumbangsih dari kedua variabel
yakni dukungan keluarga dan religiusitas kepadengan kecemasan melahirkan adalah sebesar
atau 7,8%. Variabel religiusitas, memberikan sumbangsih sebesar 1,9% sedangkan
dukungan keluarga memberikan sumbangsih sebesar 5,9%. Untuk penelitian selanjutnya
diharapkan dapat mengambil sampel dalam jumlah yang lebih banyak dan lebih luas lagi
sehingga penelitian ini lebih representatif.
Kata kunci : Dukungan keluarga, Religiusitas, Kecemasan Melahirkan, Ibu Hamil
Pertama
(G) Daftar bacaan: 29 bacaan (1966-2009)
v iii
Anak
KATA PENGANTAR
Assalamu`alaikum Wr. Wb
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat
dan karunia-Nya setiap saat, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul
“Hubungan Dukungan Keluarga Dan Religiusitas Dengan Kecemasan Melahirkan Pada Ibu Hamil
Anak Pertama (Primigravida)”. Salawat serta salam semoga tetap Allah limpahkan kepada Nabi
Muhammad SAW, atas segala perjuangannya sehingga kita dapat merasakan indahnya hidup di
bawah naungan Islam.
Penulis menyadari bahwa terselesaikannya skripsi ini tidak dapat terlepas dari bantuan berbagai
pihak. Oleh karena itu, perkenankanlah penulis untuk mengucapkan terima kasih yang tak
terhingga kepada :
1. Dekan Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah, Jahja Umar, Ph.D, seluruh dosen dan
seluruh staf karyawan fakultas yang telah banyak membantu dalam menuntut ilmu di Fakultas
Psikologi UIN Syarif Hidayatullah.
2. Gazi Saloom, M.Si, dosen pembimbing I yang telah memberikan arahan dan bimbingan yang
sangat berarti dengan segenap kesabarannya, sehingga penelitian ini dapat diselesaikan dengan
maksimal.
3. Natris Indriani, M.Si, dosen pembimbing II yang telah banyak memberikan arahan,
bimbingan, dan masukan yang teramat bermanfaat dalam penyelesaian penelitian ini.
4. Untuk kedua orangtuaku Bapak Muniri, Hj dan Ibu Yatmi, kakaku Dida Muzdalifah S. Si, Apt
serta neneku Ibu Hj. Imroni terimakasih atas semua dukungan, sumber inspirasi, semangat,
kasih sayang serta doa yang telah kalian berikan kepada peneliti untuk selalu meneruskan
perjuangan ini agar mencapai yang terbaik. Semoga Allah SWT membalas semua kebaikan
dan menganugerahkan kebahagiaan kepada keluargaku tercinta.
5. Pembimbing Akademik Yunita Faeala Nisa, M.Si yang telah membimbing peneliti selama
perkuliahan ini.
6. Seluruh dosen dan staff akademik Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah yang telah
memberikan banyak pengetahuan dan pelajaran selama penulis mengikuti kuli
viii
7. Untuk sahabat-sahabat terbaikku Bintang, Ita, Sara, Dewi, Rere, Iha makasih ya atas semangat
dan doanya, aku sayang kalian.
8. Untuk Ka Nida, Ka Niar, Ka Retno, Ka Desi makasih banget atas segala bantuan dan
informasi serta pengetahuan yang diberikan selama penelitian ini.
9. Untuk Adit Perdana Putra Amd. R.O, terimakasih atas segala semangat dan dukungan yang
diberikan kepada peneliti sehingga peneliti terus optimis menjalani skiripsi ini.
10. Seluruh mahasiswa-mahasiswi Fakultas Psikologi yang telah memberikan bantuan bagi
peneliti dalam memperoleh data-data penelitian.
11. Teman-teman Fakultas Psikologi Non-Reguler Angkatan 2006, terima kasih atas dukungan
dan semangat yang kalian berikan kepada peneliti.
12. Kepada semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, karena dukungan dan
pengertian mereka sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Hanya doa yang dapat
penulis panjatkan kepada semua pihak yang telah membantu penulis semoga mendapatkan
balasan pahala berlipat ganda dari Allah SWT.
Peneliti menyadari dengan segala semua kemampuan dan keterbatasan yang dimiliki dalam
penyusunan skripsi ini terdapat banyak kekurangan. Oleh karena itu peneliti mengucapkan maaf
yang sebesar-besarnya. Mudah-mudahan penelitian ini dapat bermanfaat sebagai mana mestinya,
terutama untuk peneliti sendiri.
Akhirnya peneliti ucapkan terima kasih sekali lagi untuk semua pihak yang sudah membantu
penyelesaian laporan penelitian ini. Wassalam.
Jakarta, 29 November 2010
Peneliti
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .........................................................................................
i
HALAMAN PENGESAHAN ..........................................................................
ii
HALAMAN PERSETUJUAN ..........................................................................
iii
HALAMAN PERNYATAAN ...........................................................................
iv
MOTTO .............................................................................................................
v
ABSTRAKSI .....................................................................................................
vii
KATA PENGANTAR ......................................................................................
ix
DAFTAR ISI .....................................................................................................
xi
DAFTAR TABEL .............................................................................................
xiv
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................
xv
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................
xvii
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Masalah ........................................................................... 1
1.2
Pembatasan Masalah ................................................................................. 7
1.3
Perumusan Masalah .................................................................................. 8
1.4
Tujuan Penelitian ..................................................................................... 9
1.5
Manfaat penelitian ................................................................................... 10
1.6
Sistematika Penulisan .............................................................................. 11
x
BAB 2
2.1
KAJIAN TEORI
Kecemasan ............................................................................................... 12
2.1.1 Pengertian Kecemasan .................................................................. 12
2.1.2 Macam-macam Kecemasan .......................................................... 14
2.1.3 Komponen-komponen Kecemasan ............................................... 15
2.1.4 Kecemasan Pada Kehamilan ......................................................... 16
2.1.5 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kecemasan
Melahirkan .................................................................................... 18
2.1.6 Gejala-gejala Kecemasan Melahirkan .......................................... 21
2.2
Dukungan Keluarga ................................................................................. 22
2.2.1 Pengertian Dukungan Keluarga .................................................... 22
2.2.2 Fungsi Dukungan Keluarga .......................................................... 23
2.2.3 Sumber Dukungan Keluarga ......................................................... 24
2.2.4 Dukungan Keluarga Pada Ibu Hamil ............................................ 25
2.3
Religiusitas ............................................................................................... 27
2.3.1 Pengertian Religiusitas .................................................................. 27
2.3.2 Aspek-aspek / Dimensi-dimensi Religiusitas ............................... 29
2.3.3 Religiusitas Dalam Melahirkan ..................................................... 32
2.4
Ibu Hamil Anak Pertama (Primigravida) ................................................. 36
xi
2.4.1 Kebutuhan Psikologis Ibu Hamil ................................................... 37
2.4.2 Perubahan Fisik dan Gangguan Kehamilan ................................... 40
2.5
Hubungan Religiusitas dan Dukungan Keluarga
Dengan Kecemasan Melahirkan Pada Ibu Hamil Anak
Pertama (Primigravida) ........................................................................... 41
2.6
Kerangka Berpikir .................................................................................... 44
2.7
Pengajuan Hipotesis ................................................................................. 44
BAB 3 METODE PENELITIAN
3.1
Pendekatan Penelitian ................................................................................. 47
3.2
Variabel Penelitian .................................................................................... 48
3.2.1 Identifikasi Variabel ...................................................................... 48
3.2.2 Definisi Konseptual Variabel ........................................................ 48
3.2.3 Definisi Operasional Variabel ....................................................... 49
3.3
Populasi dan Sampel ................................................................................. 50
3.3.1 Populasi ........................................................................................... 50
3.3.2 Sampel ............................................................................................ 50
3.3.3 Teknik Pengambilan Sampel ......................................................... 51
3.4
Pengumpulan Data ................................................................................... 52
xii
3.4.1 Alat Ukur Penelitian ...................................................................... 52
3.5
Uji Validitas dan Reliabilitas Alat Ukur Penelitian ................................. 57
3.5.1 Uji Validitas ................................................................................... 57
3.5.2 Uji Reliabilitas ............................................................................... 57
3.5.3 Hasil Uji Coba Alat Ukur .............................................................. 58
3.6
Teknik Analisis Data .................................................................................. 63
3.7
Prosedur Penelitian ..................................................................................... 64
BAB 4 HASIL PENELITIAN
4.1
Gambaran Umum Responden peneliti
................................................. 65
4.1.1 Gambaran Responden Berdasarkan Usia Kehamilan ..................... 65
4.1.2 Gambaran Responden Berdasarkan Pendidikan .............................. 66
4.2
Deskripsi Data .......................................................................................... 66
4.2.1 Kategorisasi Dukungan Keluarga .................................................. 67
4.2.2 Kategorisasi Religiusitas ................................................................. 68
4.2.3 Ketegorisasi Kecemasan Melahirkan ............................................. 68
4.3 Uji Hipotesis ............................................................................................ 69
4.4 Uji Regresi ............................................................................................... 71
xii
BAB 5
5.1
KESIMPULAN, DISKUSI & SARAN
Kesimpulan ............................................................................................. 74
5.2 Diskusi .................................................................................................... 75
5.3 Saran ......................................................................................................... 78
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................................... 81
LAMPIRAN – LAMPIRAN
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1
Skor Untuk Pernyataan .........................................................................
53
Tabel 3.2
Blue Print Skala Dukungan Keluarga ...................................................
53
Tabel 3.3
Blue Print Skala Religiusitas ..................................................................
50
Tabel 3.4
Blue Print Skala Kecemasan Melahirkan ..............................................
55
Tabel 3.5
Klasifikasi Koefisien Reliabilitas ..........................................................
56
Tabel 3.6
Blue Print Setelah Try Out Skala Dukungan Keluarga ........................
59
Tabel 3.7
Blue Print Setelah Try Out Skala Religiusitas ......................................
60
Tabel 3.8
Blue Print Setelah Try Out Skala Kecemasan Melahirkan ....................
62
Tabel 3.9
Koefisien Reliabilitas Instrumen Penelitian ..........................................
63
Tabel 4.1
Gambaran Responden Berdasarkan Usia Kehamilan ............................
65
Tabel 4.2
Gambaran Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir .....................
66
Tabel 4.3
Deskripsi Statistik .................................................................................
67
Tabel 4.4
Kategorisasi Dukungan Keluarga .........................................................
67
Tabel 4.5
Kategorisasi Religiusitas ........................................................................
68
Tabel 4.6
Kategorisasi Kecemasan Melahirkan ....................................................
69
Tabel 4.7
Hasil Uji Korelasi ..................................................................................
70
Tabel 4.8
Hasil Uji Regresi Variabel Dukungan Keluarga
xv
Dan Religiusitas ....................................................................................
71
Tabel 4.9
Hasil Uji Regresi Variabel Religiusitas .................................................
72
Tabel 4.10
Hasil Anova ...........................................................................................
72
Tabel 4.11
Hasil Coefficient ...................................................................................
73
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1
Kerangka Berpikir Penelitian Dukungan Keluarga dan Religiusitas dengan
Kecemasan Melahirkan Pada Ibu Hamil Anak Pertama (Primigravida)
44
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1
Surat Izin Penelitian
Lampiran 2
Angket Try Out
Lampiran 3
Skoring Try Out
Lampiran 4
Uji Validitas dan Reliabilitas
Lampiran 5
Angket Filed Tes
Lampiran 6
Skoring Field Tes
Lampiran 7
Hasil Uji Korelasi
Lampiran 8
Hasil Uji Regresi Variabel Dukungan Keluarga dan Religiusitas
dengan Kecemasan Melahirkan Pada Ibu Hamil Anak Pertama
Lampiran 9
Hasil Uji Regresi Variabel Religiusitas dengan Kecemasan
Melahirkan Pada Ibu Hamil Anak Pertama
Lampiran 10
Hasil Anova
Lampiran 11
Hasil Koefisien
xvii
1
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Masalah
Kehamilan itu pada umumnya memberikan arti emosional yang sangat besar pada setiap
wanita karena kehamilan merupakan salah satu ekspresi perwujudan diri dan perwujudan
identitas sebagai calon ibu. Kehamilan juga merupakan kebanggaan tersendiri bagi wanita
untuk mewujudkan feminisme, dan untuk menunjukkan jati diri seorang wanita tersebut.
Proses kehamilan pada umumnya mendatangkan suatu kebahagiaan tersendiri bagi wanita,
walaupun kehamilan tersebut mengandung resiko mempertaruhkan jiwa dan raga. Khususnya
pada saat melahirkan bayinya.
Persalinan merupakan saat yang sangat dinanti-nantikan oleh ibu hamil, terutama
primigravida (kehamilan pertama) untuk segera dapat merasakan kebahagiaan melihat dan
memeluk bayi yang telah dikandungnya selama berbulan-bulan, tetapi disisi lain dalam
persalinan sendiri sering terdapat hambatan-hambatan yang dapat berisiko buruk bagi ibu
maupun bayinya. Ibu hamil, terutama pada kehamilan pertama dapat mengalami berbagai
perasaan yang bercampur aduk. Selain perasaan bahagia yang tidak terlukiskan, juga
kecemasan, kekhawatiran, takut karena ia belum pernah mengalami proses tersebut.
Menghadapi kelahiran bayi merupakan pengalaman konkret yang dapat menimbulkan
kondisi psikologis tidak stabil pada perempuan hamil pertama, misalnya: perasaan tegang,
khawatir atau takut (Athur dan Coleman 1980: Zenden, 1985). Ibu hamil mengalami rasa
khawatir, was-was, gelisah, takut, dan cemas dalam menghadapi kehamilannya. Perasaanperasaan yang muncul antara lain berkaitan dengan keadaan janin yang dikandungnya,
ketakutan. dan kecemasan dalam menghadapi persalinan, biaya persalinan, serta perubahan
perubahan fisik dan psikis yang terjadi.
[[
Menurut Zenden, dkk (1985) timbulnya perasaan cemas menghadapi kelahiran bayi
pada perempuan hamil pertama sangat dipengaruhi oleh perubahan fisik selama hamil. Pada
masa triwulan pertama, perempuan hamil merasakan keluhan, seperti : mual-mual, sesak
napas, dan muntah-muntah (morning sickness), yang disebabkan oleh adanya kehadiran
embrio atau janin dalam rahim. Biasanya perempuan hamil mulai ngidam, yaitu
menginginkan buah-buahan yang yang masam (rujak atau lotis). Pada masa triwulan kedua,
perempuan hamil mulai merasa senang atau bahagia. Ia mulai dapat menerima kehadiran
janin dalam rahimnya. Apalagi ketika janin mulai bergerak lembut dalam rahimnya, makin
menyadari akan perannya sebagai seorang calon ibu bagi bayinya. Ia mulai menebak jenis
kelamin bayinya, apakah perempuan atau laki-laki. Pada masa triwulan terakhir, perempuan
hamil merasakan keluhan-keluhan yang sama pada masa triwulan pertama, yakni : sesak
napas, mual-mual, muntah-muntah pada pagi hari (morning sickness), serta sering ingin
buang air kecil. Keluhan ini makin lama makin terasa karena janin tumbuh semakin besar,
sehingga mendesak lambung, usus besar, kandung kemih, atau diafragma yang membatasi
organ paru-paru. Mendekati usia akhir kehamilan, pada bulan kesembilan, otot-otot rahim
mulai berkontraksi seolah-olah akan segera melahirkan bayi. Kondis ini sering kali
menimbulkan perasaan tegang, panik, takut, stres dan khawatir dalam menghadapi kelahiran
bayi, misalnya : merasa khawatir apakah bayi yang dilahirkan nanti dalam keadaan sehat,
cacat atau meninggal dunia.
Hal senada juga diungkap oleh Kartono (1992) bahwa pada usia kandungan tujuh bulan
2
ke atas, tingkat kecemasan ibu hamil semakin akut dan intensif seiring dengan mendekatnya
kelahiran bayi pertamanya. Di samping itu, trimester ini merupakan masa riskan terjadinya
kelahiran bayi premature sehingga menyebabkan tingginya kecemasan pada ibu hamil.
Dengan bertambahnya usia kehamilan, maka perhatian dan pikiran ibu hamil mulai
tertuju pada sesuatu yang dianggap klimaks, sehingga kegelisahan dan ketakutan yang
dialami ibu hamil akan semakin intensif saat menjelang persalinan (Kartono, 1992).
Menurut Heerdjan dan Hudono (Hermawati dkk, 1994) pada kehamilan triwulan ketiga,
kehidupan psikologis dan emosional wanita hamil dikuasai oleh perasaan dan pikiran
mengenai persalinan yang akan dijalaninya dan tanggung jawab sebagai seorang ibu yang
akan megurus anaknya. Wanita yang baru pertama kali mengandung akan mengalami gelisah,
was-was dan takut menghadapi rasa sakit menjelang saat melahirkan.
Ketika mengalami kecemasan dalam menghadapi persalinan maka dukungan keluarga
sangat dibutuhkan oleh ibu hamil agar dapat mententramkan dan menenangkannya. Dengan
segala permasalahan dan kecemasan serta ketakutan yang dialami oleh ibu hamil dalam
menghadapi kelahiran maka dukungan dari keluarga sekitar sangat membantu bagi
ketenangan calon ibu.
Dukungan keluarga merupakan bantuan yang dapat diberikan kepada keluarga lain
berupa barang, jasa, informasi, dan nasehat yang mana membuat penerima dukungan akan
merasa disayangi dan dihargai (Taylor, 1995). Rodi dan Salovey (Smet 1994)
mengungkapkan bahwa. keluarga dan perkawinan adalah sumber dukungan sosial yang paling
penting. Dalam hal ini dukungan keluarga akan mendatangkan rasa senang, rasa aman, rasa
puas, dan rasa nyaman yang membuat ibu hamil akan merasa mendapat dukungan secara
3
emosional yang akan memperngaruhi kesejahteraan jiwanya.
Para peneliti ( Sarafino, 1994 ; Taylor, 1999) menyatakan ada beberapa bentuk
dukungan, yaitu dukungan emosional, dukungan harga diri, dukungan perangkat, dukungan
informasi dan dukungan jaringan sosial. Dukungan dapat diperoleh dari keluarga yang terdiri
dari suami, orang tua, ataupun keluarga dekat lainnya. Dukungan yang penuh dari anggota
keluarga penting artinya bagi seorang ibu bersalin terutama dukungan dari suami. Dalam
Psikologi keluarga oleh Drs. Save M. Dagun (2002) terdapat suatu penelitian terhadap
pasagan suami dan istri yang hamil, Pauline Sheresshefsky dan L.J. Yarrow (2002)
mengatakan, selama periode ini sikap istri menjadi lebih sensitif dan cenderyng berperasa,
cemas, takut, gelisah atau kadang-kadang terjadi perubahan perasaan yang mendadak,
sebentar senang lalu cepat bisa menjadi marah lagi. Si istri sering meminta dan menuntut
macam-macam kepada suaminya. Ia kadang-kadang tenggelam dalam perasaan yang
mendalam dan sering menangis. Dukungan keluarga terutama dukungan yang didapatkan dari
suami akan menimbulkan ketenangan batin dan perasaan senang dalam diri isteri (Dagun,
2002).
Penelitian Marks & Kumar (Oktavia, 2001) menunjukan bahwa kecemasan yang
dialami oleh wanita hamil lebih banyak terdapat pada mereka yang kurang mendapat
dukungan sosial. Faktor yang dapat mengurangi kecemasan yang terjadi pada wanita yang
akan melahirkan adalah adanya dukungan keluarga misalnya dari suami, orang tua, mertua
dan dukungan dari keluarga lainnya.
Dukungan keluarga yang didapatkan calon ibu akan menimbulkan perasaan tenang,
4
5
sikap positif terhadap diri sendiri dan kehamilannya. maka diharapkan ibu dapat menjaga
kehamilannya dengan baik sampai saat persalinan. Dengan mendapatkan dukungan keluarga
diharapkan wanita hamil dapat mempertahankan kondisi kesehatan psikologisnya dan lebih
mudah menerima perubahan fisik serta mengontrol gejolak emosi yang timbul.
Keluarga dan ibu hamil dapat mencegah kecemasan yang timbul akibat perubahan fisik
yang mempengaruhi kondisi psikologisnya. Wanita hamil dengan dukungan keluarga yang
tinggi tidak akan mudah menilai situasi dengan kecemasan, karena wanita hamil dengan
kondisi demikian tahu bahwa akan ada keluarganya yang membantu. Wanita hamil dengan
dukungan keluarga yang tinggi akan mengubah respon terhadap sumber kecemasan dan pergi
kepada keluarganya untuk mencurahkan isi hatinya.
Sagrestano, dkk (1999) dalam penelitiannya menyebutkan bahwa dukungan sosial yang
ditunjukan memberikan efek yang bermanfaat pada kesehatan fisik dan mental pada wanita
hamil. Oleh karena itu dukungan keluarga sangat memiliki andil yang besar dalam
menentukan status kesehatan ibu. Jika seluruh keluarga mengharapkan kehamilan,
mendukung bahkan memperlihatkan dukungannya dalam berbagai hal, maka ibu hamil akan
merasa lebih percaya diri, lebih bahagia dan siap dalam menjalani kehamilan, persalinan dan
masa nifas.
Selain itu, M. Shodik Mustika (2008) menyatakan bahwa ikhlas dan tawakal kepada
Allah SWT dapat menghilangkan cemas akan nasib ibu dan janin. Religiusitas merupakan
sistem simbol, sistem keyakinan, sistem nilai dan sistem perilaku yang terlambangkan yang
semuanya berpusat pada persoalan yang dihayati sebagai yang paling maknawi.
6
Ibu hamil yang mengalami kegelisahan, ketakutan atau kecemasan akan berusaha
berhubungan dan mendekatkan diri dengan Tuhan, agar hatinya tentram dan penuh keyakinan
dalam menjalani proses kehamilan dan menghadapi proses persalinan. Pada saat cemas
individu akan mencari dukungan dari keyakinan agamanya, dukungan ini sangat diperlukan,
dzikir dan doa sering membantu memenuhi spiritual yang juga merupakan suatu perlindungan
terhadap tubuh ( Hamid, 2000 ). Dengan pendekatan diri kepada Tuhan dapat membantu ibu
hamil dalam mengatasi kecemasannya. Dalam mendekatkan diri kepada Tuhan dapat
mengembangkan harapan (hope) dan rasa percaya diri (self confidence) pada diri seseorang.
Maka ibu hamil yang mendekatkan diri dengan Tuhannya akan merasakan ketentraman. M.
Shodik Mustika (2008) mengemukakan bahwa obat yang paling mujarab adalah ikhlas dan
tawakkal kepada Allah SWT. Sebab, sikap ini dapat menghilangkan rasa cemas akan nasib
ibu dan janin.
Ibu hamil yang religius, yang mempunyai hubungan baik dengan Tuhan, tidak akan
merasa terasingi dari dirinya sendiri maupun dari Tuhan. Oleh karena itu Tuhan baginya
merupakan penguasa dari nasib dan kematian sehingga dia akan bersikap lebih pasrah dan
tenang dalam menghadapi persalinan, pengisi rasa kosong, dan pemberi makna kehidupan.
Tetapi dalam hal ini memerlukan kemantapan iman (keyakinan) dalam hati dan pelaksanaan
ajaran agama yang teratur dalam kehidupan sehari-hari (Dister, 1993).
Namun jika ibu hamil tidak memiliki hubungan yang baik dengan Tuhan, maka akan
cenderung menyalahkan diri sendiri, merasa beban penderitaannya bertambah dan akan
merasakan ketakutan dan kecemasan kalau-kalau nanti bayi yang dikandungnya akan lahir
cacat rohani dan jasmani, disebabkan oleh kesalahan dan dosa-dosa yang pernah
7 dilakukannya atau yang tidak pernah dilakukan pada masa lampau (yang ada dalam
khayalannya saja). Perasaan-perasaan sedemikian ini akan menjadi sangat menakutkan
mengenai kehamilannya. Penelitian sebelumnya pernah membahas tentang dukungan suami
dan penyesuaian diri ibu hamil terhadap kehamilannya. Penelitian tersebut dilakukan
terhadap
Menurut
26 pasangan suami istri
Johanna Gladieux
yang
tengah menghadapi kehamilan di California.
(dalam Dagun, 2002) kesimpulan dari penelitian tersebut
menyatakan bahwa dukungan suami terhadap istri menyebabkan adanya ketenangan batin
dan perasaan senang dalam diri istri sehingga istri akan lebih mudah menyesuaikan diri
dengan situasi kehamilan.
Berdasarkan fenomena diatas yang menyatakan dukungan suami meberikan ketenangan
kepada ibu hamil, membuat saya tertarik untuk membuktikan apakah dukungan keluarga
lainnya juga dapat memberikan ketenangan kepada ibu hamil terutama dalam menghadapi
kecemasan melahirkan serta apakah religiusitas juga memiliki hubungan yang dapat
menenagkan ibu hamil dalam menghadapi proses melahirkan? Selanjutnya saya tertarik untuk
meneliti hal tersebut dan merupakan alasan saya untuk membuat skripsi dengan judul
“Hubungan Dukungan Keluarga Dan Religiusitas Dengan Kecemasan Melahirkan Pada
Ibu Hamil Anak Pertama (Primigravida)”
1.2. Pembatasan Masalah
Pembatasan masalah dalam penelitian ini, yaitu permasalahan hanya dibatasi pada:
a. Dukungan keluarga adalah pemberian perhatian, dorongan, kasih sayang, barang,
informasi dan jasa dari orang-orang terdekat seperti suami/istri, orang tua, anak, dan
orang terdekat lainnya sehingga penerima dukungan merasa disayangi dan dihargai.
8
b. Religiusitas adalah suatu sistem keyakinan yang menghubungkan dan mengikat
manusia dengan sesuatu diluar dirinya yang memiliki kekuatan yang lebih tinggi
yang memiliki cinta kasih dan jaminan perlindungan yang bisa diperoleh dengan
penyerahan diri dan pengabdian secara total.
c. Kecemasan
melahirkan adalah suatu kondisi psikologis atau perasaan-perasaan
yang tidak menyenangkan yang menyebabkan ketidakstabilan kondisi psikologis,
seperti merasa khawatir, was-was, gelisah, takut mengahadapi rasa sakit menjelang
saat melahirkan.
d. Wanita Primigravida adalah wanita yang baru hamil untuk pertama kalinya.
1.3
Perumusan Masalah
Perumusan masalah pada penelitian ini berdasarkan latar belakang masalah yang telah
diuraikan yaitu:
a.
Apakah ada hubungan yang signifikan antara dukungan keluarga dengan kecemasan
melahirkan pada ibu hamil anak pertama?
b. Apakah ada hubungan yang signifikan antara religiusitas dengan kecemasan melahirkan
pada ibu hamil anak pertama?
c. Apakah ada hubungan yang signifikan antara dukungan keluarga dan religiusitas dengan
kecemasan melahirkan pada ibu hamil anak pertama?
d. Seberapa besar sumbangan yang diberikan oleh variable dukungan keluarga terhadap
kecemasan melahirkan pada ibu hamil anak pertama?
e. Seberapa besar sumbangan yang diberikan oleh variabel religiusitas terhdap kecemsan
melahirkan pada ibu hamil anak pertama?
f. Seberapa besar sumbangan yang diberikan oleh variabel dukungan keluarga religiusitas
terhadap kecemsan melahirkan pada ibu hamil anak pertama?
1.4
Tujuan Penelitian
Setiap penelitian tentu mempunyai tujuan tertentu, demikian juga dengan penelitian
yang dilakukan ini. Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah :
a. Untuk mengetahui hubungan
yang signifikan antara dukungan keluarga dengan
kecemasan melahirkan pada ibu hamil anak pertama
b. Untuk mengetahui hubungan yang signifikan antara religiusitas dengan kecemasan
melahirkan pada ibu hamil anak pertama.
c. Untuk mengetahui hubungan yang signifikan antara dukungan keluarga dan religiusitas
dengan kecemasan melahirkan pada ibu hamil anak pertama
d. Untuk mengetahui seberapa besar sumbangan yang diberikan oleh variabel dukungan
keluarga terhdap kecemasan melahirkan pada ibu hamil anak pertama
e. Untuk mengetahui seberapa besar sumbangan yang diberikan oleh variable dukungan
religiusitas terhdap kecemasan melahirkan pada ibu hamil anak pertama
f. Untuk mengetahui seberapa besar sumbangan yang diberikan oleh variable dukungan
keluarga dan religiusitas terhdap kecemasan melahirkan pada ibu hamil anak pertama
9
10
1.5
Manfaat Penelitian
a. Manfaat teoritis
Sebagai bahan informasi pengembangan ilmu psikologi dan memperkaya khasanah
dalam penelitian mengenai dukungan keluarga, religiusitas dan kecemasan melahirkan
pada ibu hamil anak pertama.
b.
Secara praktis
penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi :
-
Ibu Hamil
untuk meningkatkan religiusitas dalam dirinya serta dapat mengendalikan kecemasan
dalam menghadapi persalinan.
-
Keluarga
Dukungan keluarga sangat dibutuhkan bagi ibu hamil untuk memberikan ketenangan
serta ketentraman dalam mengatasi kecemasan yang dirasakan oleh Ibu hamil.
-
Tenaga Medis
Dengan mengetahui pentingnya dukungan keluarga dan religiusitas, diharapkan tim
medis dapat memberitahukan pengarahan kepada ibu hamil yang sedang mengalami
kecemasan dalam menghadapi persalinan anak pertama.
11
1.6
Sistematika Penulisan
Adapun penulisan skripsi ini terdiri dari lima bab, dengan sistematika sebagai berikut:
BAB 1
: Pendahuluan
Berisi uraian mengenai latar belakang masalah, pembatasan masalah dan
perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, serta sistematika
penulisan.
BAB 2
: Kajian Teori
Berisi uraian mengenai teori-teori dukungan keluarga, teori-teori religiusitas,
teori-teori kecemasan melahirkan, teori-teori ibu hamil anak pertama
(primigravida), kerangka berfikir dan hipotesa penelitian.
BAB 3
: Metode Penelitian
Berisi uraian mengenai pendekatan penelitian, variabel penelitian, definisi
konseptual dan definisi operasional, populasi dan sampel, teknik pengambilan
sample, pengumpulan data, uji validitas dan reliabilitas alat ukur penelitian,
teknik analisa data, dan prosedur penelitian.
BAB 4
: Hasil Penelitian
Berisi uraian mengenai gambaran umum responden penelitian, deskripsi data,
uji persyaratan, kategorisasi, serta pengujian hipotesis, dan hasil uji regresi.
BAB 5
: Penutup
Meliputi kesimpulan, diskusi dan saran.
12
BAB 2
KAJIAN TEORI
Pada bab II ini dibahas mengenai kecemasan melahirkan, dukungan keluarga, dan
dilanjutkan dengan pembahasan mengenai religiusitas. Bab ini juga menjelaskan kerangka
berpikir dan hipotesis.
2.1.
Kecemasan
2.1.1. Pengertian kecemasan
Mustafa Fahmi (1977) cemas adalah perasaan yang tidak menyenangkan dan berat bagi
seseorang untuk memikulnya, oleh karena itu ia berusaha untuk melepaskan diri dari padanya
dengan berbagai cara dan jalan.
Bachtiar Lubis (1993) anxietas atau kecemasan adalah penghayatan emosional yang
tidak menyenagkan berhubungan dengan antisipasi malapetaka yang akan datang. Tingkatnya
bervariasi dari perasaan cemas dan gelisah yang ringan sampai ketakutan yang amat hebat
anxietas yang normal berperan sebagai pemacu perilaku yang bertujuan dan berhasil
mengatasi, menghindar atau melarikan situas yang mengandung bahaya. Anxietas
menyebabkan perubahan-perubahan somatik, fisiologis, biokimiawi, endokrinologik dan
perilaku.
Maramis (1980) mengatakan bahwa kecemasan adalah suatu ketegangan, rasa tidak
aman, kekhawatiran, yang timbul karena dirasakan akan mengalami kejadian yang tidak
menyenangkan.
Menurut Kaplan, Sadock, dan Grebb (1994) kecemasan adalah respons terhadap situasi
tertentu yang mengancam dan merupakan, hal yang normal terjadi menyertai perkembangan,
perubahan, pengalaman baru atau yang belum pernah dilakukan, serta dalam menemukan
identitas diri dan arti hidup.
Menurut Kurt Goldstain dalam Zainal Abidin (2002) kecemasan adalah keadaan
subjektif individu yang menjadi sadar bahwa eksintensinya bisa hancur, bahwa ia bisa
kehilangan diri dan dunianya, bahwa ia bisa menjadi “tidak ada” (nothing) atau bukan apaapa.
Dalam kamus Chaplin (1999) dijelaskan bahwa anxiety atau kecemasan adalah perasaan
campuran yang berisi ketakutan, kegelisahan, dan keprihatinan mengenai masa-masa
mendatang tanpa sebab khusus untuk ketakutan tersebut, atau rasa takut atau kekhawatiran
kronis pada tingkat ringan, ataupun kekhawatiran atau ketakutan yang kuat dan meluap-luap.
Kecemasan adalah suatu kondisi psikologis yang ditandai dengan perasaan-perasaan
yang tidak menyenangkan atau mengancam diri sendiri di mana objek kecemasan tersebut
bersifat samar-samar (tidak jelas), sehingga menimbulkan rasa khawatir, takut, was-was dan
tidak tahu apa yang terjadi di masa yang akan datang (Lazarus dkk, 1976).
13
14
Richard S. Lazarus (1967) kecemasan adalah reaksi individu terhadap hal yang
dihadapi. Kecemasan merupakan suatu perasaan yang menyakitkan seperti kegelisahan,
kebingungan dan lain-lain yang behubungan dengan aspek subjek emosi.
Kecemasan memiliki karakteristik berupa munculnya perasaan takut dan kehati-hatian
atau kewaspadaan yang tidak jelas dan tidak menyenagkan (Davidson dan Neale, 2001).
Kecemasan seringkali disertai dengan gejala fisik seperti sakit kepala, jantung berdebar cepat,
dada terasa sesak, sakit perut atau tidak tenang dan tidak dapat duduk dengan tenang.
Rumusan-rumusan diatas mengandung pengertian bahwa kecemasan merupakan suatu
perasaan ketakutan atau kegelisahan yang menyebabkan seseorang takut menghadapi masa
yang akan datang tanpa alasan yang jelas.
2.1.2. Macam-macam kecemasan
Dalam Musthafa Fahmi (1977) Freud berpendapat bahwa cemas itu ada tiga macam:
a. Cemas obyektif (obyektive anxiety)
Apabila orang mengetahui bahwa sumber cemasnya adalah di luar dirinya, kita katakan
bahwa ia menderita cemas obyektif. Cemas obyektif adalah reaksi terhadap pengenalan
akan adanya bahaya luar, atau adanya kemungkinan bahaya yang disangkanya akan
terjadi.
b. Cemas penyakit (neurotic anxiety)
Freud berpendapat bahwa cemas penyakit tampak dalam tiga bentuk pokok, yaitu
cemas umum, cemas dalam benuk takut penyakit terhadap hal-hal atau situasi tertentu,
cemas dalam bentuk ancaman. Cemas umum adalah cemas yang paling sederaha,
karena tidak berhubungan dengan sesuatu hal tertentu, yang terjadi hanyalah individu
merasa takut yang samar dan umum serta tidak menentu. Cemas penyakit, cemas ini
mencakup pengenalan terhadap objek atau situasi tertentu, sebagai penyebab dari
gangguan cemas. Cemas dalam bentuk ancaman yaitu cemas yang menyertai gejala
gangguan kejiwaan.
c. Cemas moral (moral anxiety)
Cemas moral timbul akibat tekanan dari dorongan yang tinggi seperti perasaan dosa.
2.1.3 Komponen-komponen kecemasan
Komponen menurut David Sue (1986) dapat dimanifestasikan ke dalam empat
komponen, yaitu:
a. Secara kognitif (pikiran): Dapat bervariasi, dari rasa khawatir yang ringan sampai
panik. Individu terus mengkhawatirkan segala macam masalah yang mungkin terjadi
dan sulit sekali untuk berkonsentrasi atau mengmbil keputusan, akan menimbulkan
kekhawatiran lebih lanjut, dan ia juga akan mengalami kesulitan tidur (imsonia).
b. Secara afektif (perasaan): Individu tidak dapat tenang dan mudah tersinggung.
Sehingga memungkinkan untuk terkena depressi.
c. Secara motorik (gerak tubuh): Seperti gemetar sampai dengan goncangan tubuh yang
berat. Individu sering sekali gugup dan mengalami kesulitan dalam berbicara.
15
16
d. Secara somatic (dalam reaksi fisik atau biologis): Dapat berupa gangguan pada
anggota tubuh, seperti: jantung berdebar, berkeringat, serta kelelahan badan seperti
pingsan.
2.1.4
Kecemasan pada masa kehamilan
Wanita hamil itu umumnya akan mersa gelisah, was-was yang mungkin disebabkan
oleh kekhawatiran melihat perubahan tubuh yang aka memudar kecantikan, kekhawatiran
menghadapi tanggung jawab yang semakin berat, pola kehidupan yang berubah, perannya
sebagai seorang ibu da sebagainya (Cherry, 1986)
Athur & Coleman (1980) mengatakan bahwa menghadapi kelahiran bayi merupakan
pengalaman konkret yang dapat menimbulkan kondisi psikologis tidak stabis pada perempuan
hamil, misalnya: perasaan tegang, khawatir, atau takut.
Santrock (2002) menjelaskan bahwa ketika seorang perempuan hamil mengalami
ketakutan, kecemasan, dan emosi lain yang mendalam, terjadi perubahan psikologis – antara
lain, meningkatnya pernapasan dan sekresi kelenjar. Adanya produksi hormone adrenalin
sebagai tanggapan terhadap ketakutan dapat menghambat aliran darah ke daerah kandungan
sehingga membuat janin kekurangan oksigen. Dengan demaikian, kondisi emosional
perempuan yang sedang hamil akan berpengaruh terhadap tumbuh kembang bayi dalam
kandungan.
Kecemasan dalam melahirkan yang akan dibahas dalam penelitian ini merupakan
kecemasan pada ibu hamil yang akan melahirkan anak pertama. Kecemasan pada calon ibu
disebabkan adanya rasa takut terhadap kesehatan, usia kehamilan, kesulitan keuangan dan
masalah-masalah lain dalam kehidupan.
Dengan makin tuanya kehamilan, maka perhatian dan pikiran ibu hamil mulai tertuju
pada sesuatu yang dianggap klimaks, sehingga kegelisahan dan ketakutan yang dialami ibu
hamil akan semakin intensif saat menjelang persalinan (Kartono, 1986).
Psikologi dan emosional wanita hamil dikuasai oleh perasaan dan pikiran mengenai
persalinan yang akan datang dan tanggung jawab sebagai ibu yang akan mengurus anaknya.
Wanita yang baru pertama kali mengandung, akan merasa gelisah, was-was, dan takut
menghadapi rasa sakit manjelang saat melahirkan. Dari uraian di atas, disimpulkan bahwa
kecemasan yang dialami wanita selama kehamilan itu akan semakin intensif pada saat
minggu-minggu terakhir menjelang persalinan.
Dari berbagai macam definisi kecemasan melahirkan, maka penulis mengambil
kesimpulan bahwa kecemasan melahirkan adalah suatu kondisi psikologis atau perasaanperasaan yang tidak menyenangkan yang menyebabkan ketidakstabilan kondisi psikologis,
seperti merasa khawatir, was-was, gelisah, takut mengahadapi rasa sakit menjelang saat
melahirkan.
Menurut Rustam Mochtar (1992), proses kejiwaan pada masa kehamilan dapat
dibedakan menjadi beberapa jangka waktu, yaitu :
a. Triwulan I (0-12 minggu)
Pertama adalah kecamasan, ketakutan, kepanikan, dan kegusaran terhadap kehamilan.
Perasaan benci pada suami yang menyebabkan kehamilan dimanifestasikan dalam rasa
17 18
mual, muntah, pening dan sebagainya yang merupakan gejala hamil muda. Pada
keadaan yang agak berat, ada penolakan terhadap kehamilan dan mencoba untuk
menggugurkan, pada kasus yang lebih parah mencoba untuk bunuh diri. Manifestasi
lain yaitu wanita hamil muda meminta makanan yang aneh-aneh yang selam ini tidak
disukainya.
b. Triwulan II (12-28 minggu)
Ibu yang menganggap kehamilan sebagai suatu identifikasi abstrak, kini mulai
menyadari kenyataan menjadi identifikasi nyata. Mulailah dia menyesuaikan diri
dengan menghadapi kenyataan : perut tambah besar, terasa gerakan janin, temanteman menyatakan selamat, dan dokter telah mendengar suara jantung janin. Wanita
bijaksana mulai mempersiapkan kebutuhan kedatangan bayi.
c. Triwulan III (28-40 minggu)
Timbul gejolak baru menghadapi persalinan dan perasaan tanggung jawab sebagai ibu
pada pengurusan bayi yang akan dilahirkan.
Dari uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa kehamilan merupakan salah satu periode
krisis dalam kehidupan seorang wanita sehingga menimbulkan perubahan drastis, bukan
hanya fisik tetapi juga psikologis.
2.1.5
Faktor-faktor yang menyebabkan kecemasan melahirkan
Menurut Zenden, dkk (1985) ada beberapa faktor yang mempengaruhi kecemasan
kelahiran bayi, diantaranya :
19
a. Status pernikahan dapat mempengaruhi perasaan cemas dan takut selama kehamilan.
Karena kehamilan yang terjadi sebelum menikah akan menimbulkan perasaan bersalah
atau panik karena janin yang ada dalam rahimnya belum dikehendaki oleh kedua
pasangan tersebut.
b. Status sosial ekonomi. Seorang perempuan hamil yang status sosialnya sudah mapan tidak
akan mudah merasa cemas, khawatir, atau takut dalam memelihara bayi yang akan
dilahikan nanti. Sebaliknya, mereka yang status social ekonominya lemah (belum mapan),
mudah meraswa khawatir atau takut dalam memelihara bayinya nanti.
c. Tingkat pengetahuan tentang kehamilan maupun proses kelahiran bayi kemungkinan
dapat membantunya dalam menghadapi kelahiran bayinya.
d. Dukungan sosial keluarga yang ditunjukkan memberikan efek yang bermanfaat pada
kesehatan fisik dan mental pada ibu hamil.
e. Ikhlas dan tawakkan kepada Allah SWT dapat menghilangkan rasa cemas akan nasib ibu
dan janin.
Kegelisahan dan kecemasan yang dialami oleh ibu hamil menurut Kartini Kartono
(1992) disebabkan karena beberapa hal:
™ Takut mati
Sekalipun peristiwa kelahiran adalah fenomena fisiologis yang normal. Tetapi peristiwa ini
tidak kalis dari resiko-resiko dan bahaya kematian, baik kematian ibu ataupun kematian bayi
yang akan dilahirkan. Bahkan pada proses kelahiran yang normal sekalipun, peristiwa ini gtak
luput dari rasa sakit dan pendarahan. Peristiwa inilah yang menyebabkan seorang ibu yang
hamil mengalami ketakutan dan kecemasan, khususnya takut mati.
™ Trauma kelahiran
Berkaitan dengan perasaan takut mati yang ada pada wanita pada saat melahirkan bayinya,
adapula ketakutan lahir (takut dilahirkan kedunia ini) pada anak bayi yang kita kenal sebagai
trauma kelahiran. Trauma kelahiran ini berupa ketakutan akan berpisahnya bayi dari rahim
ibunya, yaitu merupakan ketakutan “hipotesis” untuk dilahirkan didunia dan takut berpisah
dari ibunya. Ketakutan berpisah ini adakalanya menghinggapi seorang ibu yang merasa amat
takut kalau-kalau bayinya akan terpisah dengan dirinya. Seolah-olah ibu tersebut menjadi
tidak mampu menjamin keselamatan bayinya, setelah bayi tersebut ada diluar rahimnya.
Trauma genita tadi tampak dalam bentuk ketakutan untuk melahirkan bayinya.
™ Perasaan bersalah atau berdosa
Sebab lain yang menimbulkan ketakutan akan kematian proses melahirkan bayinya adalah
perasaan bersalah atau berdosa terhadapo ibunya. Dalam semua aktifitas reproduksinya,
wanita banyak melakukan identifikasi terhadap ibunya. Jika identifikasi ini menjadi salah
bentuk, maka akan banyak mengembangkan mekanisme rasa-rasa bersalah dan rasan berdosa
terhadap ibunya. Maka peristiwa tadi membuat dirinya menjadi tidak mampu berfungsi
sebagai ibu yang bahagia, sebab selalu saja dibebani atau dikejar-kejar rasa berdosa
™ Ketakutan rill
Ketakutan rill atau konkret yang menjadikan ibu hamil takut melahirkan bayinya
misalnya:
20 - Takut kalau bayinya lahir cacat
- Takut bayi bernasib buruk diakibatkan oleh dosa-dosa ibunya dimasa silam
- Takut beban hidup semakin berat karena kelahiran anggota keluarga baru
- Munculnya elemen ketakutan yang sangat mendalam dan tidak disadari, kalau ia akan
dipisahkan dari bayinhya
- Takut kehilangan bayinya yang sering muncul sejak masa kehamilan sampai waktu
melahirkan bayinya yang diperkuat oleh rasa berdosa atau bersalah..
2.1.6
Gejala-gejala kecemasan melahirkan
Morgan & Stellar, dkk (dalam Dariyo, 1998) mengatakan bahwa kecemasan
menghadapi kelahiran bayi yaitu :
Memicu saraf simpatis untuk meningkatkan ritme kerja pernapasan paru-paru, detak
jantung, pembuluh darah, gerakan peristaltic lambung, kandung kemih, dan kelenjar keringan
pada ibu. Gejala sesak nafas, kenaikan suhu badan, mual-mual, terasa ingin bunga air kecli
dan berkeringat pada ibu.
Kartono (1992) menjelaskan bahwa beberapa minggu sebelum kelahiran bayi, uterus
atau rahim, ibu menurun sehingga dapat mengakibatkan tekanan-tekanan yang semakin terasa
berat di dalam perut, sesak nafas (sulit bernafas) dan kekhawatiran. Bagi wanita yang paling
sehat sekalipun, kondisi somatis menjelang kelahiran bayi dirasakan sangat berat dan tidak
menyenangkan. Sering timbul rasa jengkel, biasanya terasa tidak nyaman, selalu kegerahan,
21
posisi duduk, berdiri maupun tidur terasa salah dan tidak menyenangkan, tidak sabaran, dan
cepat menjadi lesu.
2.2
Dukungan keluarga
2.2.1
Pengertian Dukungan Keluarga
Dukungan keluarga pada umumnya merupakan turunan dari dukungan sosial.
Dukungan sosial menurut Cobb (1976), Gentry dan Kobasa (1984) adalah pemberian hiburan,
perhatian, penghargaan atau bantuan dari seseorang kepada orang lain atau kelompok.
Sarafino (1990) mengatakan bahwa kebutuhan, kemampuan, dan sumber dukungan
mengalami perubahan sepanjang kehidupan seseorang. Keluarga merupakan lingkungan
pertama yang dikenal oleh individu dalam proses sosialisasinya. Dukungan keluarga
merupakan bantuan yang dapat diberikan kepada keluarga lain berupa barang, jasa, informasi
dan nasehat, yang mana membuat penerima dukungan akan merasa disayang, dihargai, dan
tentram (Taylor, 1995).
Saronsono (1991) dapat dianggap sebagai sesuatu keadaan yang bermanfaat bagi
individu yang diperoleh dari orang lain yang dapat dipercaya. Dari keadaan tersebut individu
akan mengetahui bahwa orang lain memperhatikan, menghargai, dan mencintainya.
Dukungan sosial pada umumnya menggambarkan mengenai peranan atau pengaruh
yang dapat ditimbulkan oleh orang lain yang berarti seperti anggota keluarga, teman, saudara,
dan rekan kerja. Johnson and Johnson berpendapat bahwa dukungan sosial adalah pemberian
bantuan seperti materi, emosi, dan informasi yang berpengaruh terhadap kesejahteraan
manusia. Dukungan sosial juga dimaksudkan sebagai keberadaan dan kesediaan orang-orang
22
yang berarti, yang dapat dipercaya untuk membantu, mendorong, menerima, dan menjaga
individu.
Menurut Friedman (1998), dukungan keluarga adalah sikap, tindakan dan penerimaan
keluarga terhadap penderita yang sakit. Anggota keluarga memandang bahwa orang yang
bersifat mendukung selalu siap memberikan pertolongan dan bantuan jika diperlukan.
Jadi dukungan keluarga adalah pemberian perhatian, dorongan, kasih sayang, barang,
informasi dan jasa dari orang-orang terdekat seperti suami/istri, orang tua, anak, dan orang
terdekat lainnya sehingga penerima dukungan merasa disayangi dan dihargai.
2.2.2
Fungsi dukungan keluarga
Cobb (1976) dan Lazarus (1981), membagi fungsi dukungan keluarga sebagai berikut :
a.
Dukungan informasional
Keluarga berfungsi sebagai sebuah kolektor dan diseminator (penyebar) informasi
tentang dunia. Menjelaskan tentang pemberian saran, sugesti, informasi yang dapat
digunakan mengungkapkan suatu masalah. Manfaat dari dukungan ini adalah dapat
menekan munculnya suatu stressor karena informasi yang diberikan dapat
menyumbangkan aksi sugesti yang khusus pada individu. Aspek-aspek dalam dukungan
ini adalah nasehat, usulan, saran, petunjuk dan pemberian informasi.
b.
Dukungan penilaian
23
24
Keluarga bertindak sebagai sebuah bimbingan umpan balik, membimbing dan
menengahi pemecahan masalah, sebagai sumber dan validator indentitas anggota
keluarga diantaranya memberikan support, penghargaan, perhatian.
c.
Dukungan instrumental
Keluarga merupakan sebuah sumber pertolongan praktis dan konkrit, diantaranya:
kesehatan penderita dalam hal kebutuhan makan dan minum, istirahat, terhindarnya
penderita dari kelelahan.
d.
Dukungan emosional
Keluarga sebagai tempat yang aman dan damai untuk istirahat dan pemulihan serta
membantu penguasaan terhadap emosi. Aspek-aspek dari dukungan emosional meliputi
dukungan yang diwujudkan dalam bentuk afeksi, adanya kepercayaan, perhatian,
mendengarkan dan didengarkan.
2.2.3
Sumber dukungan keluarga
Dukungan sosial keluarga mengacu kepada dukungan sosial yang dipandang oleh
keluarga sebagai sesuatu yang dapat diakses/diadakan untuk keluarga (dukungan sosial bisa
atau tidak digunakan, tetapi anggota keluarga memandang bahwa orang yang bersifat
mendukung selalu siap memberikan pertolongan dan bantuan jika diperlukan).
Dukungan sosial kelurga dapat diterima diperoleh dari keluarga maupun orang lain.
Dukungan sosial keluarga adalah dukungan yang didapat dari keluarga (khususnya suami dan
anak-anak). Dukungan sosial keluarga dapat berupa dukungan sosial kelurga internal, seperti
dukungan dari suami/istri atau dukungan dari saudara kandung, teman atau komunitas
organisasi ( Cobb: 1976) Individu membutuhkan dukungan dari keluarganya sejak awal
hingga tahap-tahap selanjutnya dalam kehidupannya.. Keluarga merupakan lingkungan
pertama yang dikenal oleh individu dalam proses sosialisasinya.
Keluarga merupakan kelompok sosial pertama dalam kehidupan manusia. Dalam
keluarga individu belajar memperhatikan orang lain dan bekerja sama. Beberapa psikolog
berpendapat bahwa kesehatan, kebahagiaan dan kestabilan keluarga tergantung pada orangorang disekitar keluarga dan masyarakat. Jadi salah satu fungsi keluarga dalah tempat
pemeliharaan dan pengembangan fungsi emosi bagi para anggota keluarga yang sebagian
besar masih diberikan di dalam keluarga, walaupun hubungan persahabatan di luar lingkunga
keluarga juga membantu pengembangan emosi (dalam Winda Fitri : 2000).
2.2.4
Dukungan keluarga pada ibu hamil
Dalam hal ini yang akan dibahas adalah dukungan keluarga terhadap ibu hamil.
Dukungan keluarga adalah pengaruh positif yang diberikan oleh keluarga (suami, ibu, anak,
mertua, dan lain-lain) terhadap ibu hamil dalam mengurangi atau meredam kecemasan dalam
hal ini berupa perhatian.
Zanden (1985) mengatakan bahwa menghadapi masa persalinan merupakan suatu
kondisi konkrit yang mengancam diri ibu hamil yang menyebabkan perasaan tegang, kuatir,
dan takut. Untuk itu, ibu hamil berusaha untuk dapat berhasil dalam menghadapi situasi
tersebut sebaik-baiknya sampai masa persalinan tiba. Adanya perubahan fisiologis yang
menimbulkan ketidakstabilan kondisi psikologis selama hamil menumbuhkan kekhawatiran
25
yang terus menerus dalam menghadapi kelahiran bayi pada wanita hamil pertama. Perasaan
demikian akan terwujud dalam bentuk suatu kecemasan. Kecemasan yang diikuti adanya
perasaan bimbang, ada kalanya kurang disadari oleh yang bersangkutan sehingga bertahan
lama dalam dirinya yang semakin lama akan memiliki frekuensi dan intensitas yang lebih
tinggi. Perubahan emosi tersebut tidak sama pada setiap wanita hamil. Perbedaan tersebut
tergantung pada kepribadian individu, tipe stress yang pernah dialami, dan dukungan emosi
yang didapat dari wanita tersebut.
Dukungan suami atau bapak sangatlah penting dalam merencanakan alternatif jalan
keluar mengenai masa depan anaknya. Dengan merasa dilibatkan dalam perencanaan,
perawatan prenatal, persalinan dan kelahiran, maka bapak akan memahami hak-hak dan
tanggung jawabnya sebagai bapak (Persis Mary Hamilton, 1987).
Dukungan keluarga juga merupakan andil yang besar dalam menentukan status
kesehatan ibu. Jika seluruh keluarga mengharapkan kehamilan, mendukung bahkan
memperlihatkan dukungannya dalam berbagai hal, maka ibu hamil akan merasa lebih percaya
diri, lebih bahagia dan siap dalam menjalani kehamilan, persalinan dan masa nifas.
Menurut Grossman, dkk (1980), kehamilan melibatkan seluruh anggota keluarga,
karena “ kehamilan adalah permulaan, tidak hanya berkembangnya janin tapi juga
pembentukan bayi baru dari sebuah keluarga dengan tambahan anggota keluarga dan
perubahan hubungan “. Setiap anggota keluarga harus dipastikan kebutuhan dan akomodasi
fisik dalam kel;uarga dan dalam perlengkapan bagi anggota baru.
Merujuk pada teori Buffering Hipothesis yang berpandangan bahwa dukungan sosial
26
mempengaruhi kesehatan dengan cara melindungi individu dari efek negatif stress.
Perlindungan ini akan efektif hanya ketika individu menghadapi stressor yang berat.
Dukungan keluarga terutama dukungan yang didapatkan dari suami akan meimbulkan
ketenangan batin dan perasaan senang dalam diri isteri (Dagun, 1991). Berdasarkan paparan
diatas, dukungan keluarga yang diberikan kepada wanita hamil dapat menumbuhkan perasaan
tenang, aman, dan nyaman sehingga dapat mempengaruhi kecemasan ibu hamil.
2.3 Religiusitas
2.3.1
Pengertian religiusitas
Istilah religiusitas cukup akrab dengan beberapa padanan katanya, seperti sering
ditemukan istilah religi (religion), agama dan Din.
Menurut kamus The Hold Intermediate Dictionary of American English, religi itu
diterangkan sebagai berikut: “Belief in and worship of God or the Super Natural”
(Kepercayaan dan Penyembahan kepada Tuhan atau kepada Yang Maha Mengetahui)
Menurut Gazalba (1985), kata religi berasal dari bahasa latin religio yang berasal dari
akar kata religare yang berarti mengikat. Maksudnya adalah ikatan manusia dengan suatu
tenaga yaitu tenaga gaib yang kudus. Religi adalah kecenderungan rohani manusia untuk
berhubungan dengan alam semesta, nilai yang meliputi segalanya, makna yang terakhir, dan
hakekat dari semuanya.
Halonen dan Santrock (1999) mendefinisikan religiusitas sebagai sistem keyakinan
yang digunakan oleh individu, yang secara moral dsan spiritual membimbing perilaku
27 mereka. Hal ini juga ditegaskan dalam Seri Mutiara Iman (2002) bahwa religi adalah sistem
pemikiran dan tidakan yang mengekspresikan kepercayaan kepada Allah.
Dalam pengertian Glock dan Stark (1966) agama atau religion adalah sistem simbol,
sistem keyakinan, sistem nilai dan sistem perilaku yang terlambangkan yang sebmuanya
berpusat pada persoalan yang dihayati sebagai yang paling maknawi (ultimate meaning).
Freud melihat bahwa agama itu adalah reaksi manusia atas ketakutannya sendiri. Dalam
buku yang berjudul The Future of an Illusion (1927), freud mengatakan bahwa agama dalam
ciri-ciri psikologisnya adalah sebuah ilusi, yakni kepercayaan yang dasar utamanya adalah
angan-angan (wishfulfillment).
BF. Skinner, tokoh dari aliran Behaviorisme walaupun tidak banyak memberikan
perhatian terhdadap perilaku beragama sempat menjelaska bahwa perilaku manusia pada
umumnya dapat dijelaskan berdasarkan teori pengkondisian operan sehingga perilaku
beragama sebagaimana perilaku manusia yang lainnya merupakan ungkapan bagaimana
manusia hidup berdasarkan pengkondisian operan. Aktivitas beragama menurutnya
merupakan pengaruh ganjaran (reward) dan hukuman (punishment). Dan menurutnya
perilaku beragama merupakan perilaku yang dilakukan untuk meredakan ketegangan.
Sedangkan Abraham Maslow, tokoh psikologi Humanistik mengakui eksistensi agama.
Maslow mengemukakan konsep Metamotivation (di luar hierarchy of needs) yang terdiri dari
mystical atau peak experience yang menggambarkan pengalaman keagamaan. Pada kondisi
itu manusia merasakan adanya pengalaman keagamaan yang sangat dalam. Pribadi (self)
28
29
lepas dari realitas fisik dan menyatu dengan kekuatan transendental (self is lost and
transcended).
Sementara itu dalam peristilahan bahasa Arab dan Qur’an, kata agama dapat searti
dengan kata addin apabila kata itu berdiri sendiri. Akan tetapi apabila kata addin itu dirangkai
dengan Allah atau dengan al-haq, maka menjadilah “dienullah” atau “dienulhaq”, yang
berarti agama yang datang dari Allah atau suatu agama yang hak.
Sebagaimana kita ketahui bahwa keberagamaan dalam Islam bukan hanya diwujudkan
dalam bentuk ibadah ritual saja, tapi juga dalam aktivitas-aktivitas lainnya. Sebagai sistem
yang menyeluruh, Islam mendorong pemeluknya untuk beragama secara menyeluruh pula
(QS 2: 208); baik dalam berpikir, bersikap maupun bertindak, harus didasarkan pada prinsip
penyerahan diri dan pengabdian secara total kepada Allah, kapan, dimana dan dalam keadaan
bagaimanapun. Karena itu, hanya konsep yang mampu memberi penjelasan tentang
kemenyeluruhan yang mampu memahami keberagamaan umat Islam.
Dari berbagai uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa religiusitas adalah suatu sistem
keyakinan yang menghubungkan dan mengikat manusia dengan sesuatu diluar dirinya yang
memiliki kekuatan yang lebih tinggi yang memiliki cinta kasih dan jaminan perlindungan
yang bisa diperoleh dengan penyerahan diri dan pengabdian secara total.
2.3.2
Aspek-Aspek Religiusitas / Dimensi-Dimensi Religiusitas
Keberagamaan atau religiusitas diwujudkan dalam berbagai sisi kehidupan manusia.
Aktivitas beragama tidak terjadi pada seseorang melakukan perilaku ritual (beribadah) saja,
namun juga ketika melakukan aktivitas yang tampak dan dapat dilihat oleh mata, tapi juga
aktivitas yang tak tampak dan terjadi di dalam hati individu ( dalam Djamaludin Ancok,
1995).
Menurtu Glock dan Stark (1996) mengemukakan bahwa ada lima dimensi
keberagamaan yaitu :
1. Dimensi keyakian, dimensi ini berisikan pengharapan-pengharapan di mana orang
yang religious berpegang teguh pada pandangan teologis tertentu, mengakui
kebenaran doktrin-doktrin tersebut. setiap agama mempertahankan seperangkat
kepercayaan dimana para penganut diharapkan akan taat. Walaupun demikian, isi dan
ruang lingkup keyakinan itu bervariasi, tidak hanya diantara agama-agama, tetapi
seringkali juga diantara tradisi-tradisi dalam agama yang sama.
2. Dimensi praktek agama. Dimensi ini mencakup prilaku pemujaan, ketaatan, dan halhal yang dilakukan orang untuk menunjukkan komitmen terhadap agama yang
dianutnya. Praktek-praktek keagamaan ini terdiri dari ritual dan ketaatan.
3. Dimensi pengalaman. Dimensi ini berisikan dan memperhatikan fakta bahwa semua
agama menganut pengharapan-pengharapan tertentu meski tidak tepat jika dikatakan
bahwa seseorang yang beragama dengan baik pada suatu waktu akan mencapai
pengetahuan subyektif dan langsung mengenai kanyataan terakhir (bahwa ia akan
mencapai siuatu keadaan kontak dengan perantara supernatural). Dimensi ini
berkaitan dengan pengalaman keagamaan (masyarakat) yang melihat adanya
komunikasi walaupun kecil denga duatu esensi ketuhanan, yakni dengan Tuhan,
dengan kenyataan terakhir atau dengan transcendental.
30
31
4. Dimensi pengetahuan agama. Dimensi ini mengacu kepada harapan bahwa orangorang yang beragama paling tidak memiliki sejumlah minimal pengetahuan dasardasar keyakinan adalah syarat bagi penerimaannya. Walaupun demikian kenyataan
tidak perlu diikuti oleh syarat pengetahuan agama idak selalu bersandar pada
keyakinan.
5.
Dimensi konsekuensi. Konsekuensi komitemen agama berlainan dari keempat
dimensi yang sudah dibicarakan di atas. Dimensi ini mengacu kepada identifiakasi
akibat keyakinan keagamaan, praktek, pengalaman, dan pengetahuan seseorang dari
hari ke hari. Walaupun agama banyak menggariskan bagaimana pemeluknya
seharusnya berfikir dan bertinfak dalam kehidupan sehari-hari tidak sepenuhnya jelas
sebatas mana konsekuensi-konsekuensi agama merupakan bagian dari komitmen
keagamaan.
Sedangakan dalam Islam, aspek-aspek tersebut sejajar dengan aspek aqidah, syariat dan
akhla. Hal ini sesuai dengan yang diungkapkan oleh Endang Saifuddin Anshari (1980),
mengungkapkan bahwa pada dasarnya Islam dibagi menjadi tiga bagian, yaitu :
1. Aspek keyakinan atau aqidah Islam, menunjukkan kepada seberapa tingkat keyakinan
muslim terhadap kebenaran ajaran-ajaran agamanya terutama yang bersifat
fundamental dan dogmatic. Dalam keberislaman, isi aspek keimanan menyangkut
keprcayaan tentang Allah, Para Malaikat, Nabi/Rasul, Kitab Allah, Surga dan Neraka
sera Qadha dan Qadhar.
2. Aspek peribadatan (praktek agama) atau syariah, menunjukkan pada seberapa patuh
tingkat kepatuhan muslim dalam mengerjakan kegiatan-kegiatan ritual sebagaimana
diperintahkan dan dianjurkan oleh agamanya. Dalam seberislaman, aspek peribadatan
menyangkut pelaksanaan shalat, puasa, zakat, haji, membaca AL-Qur’an, ibadah
Qurban, I’tikaf di masjid pada bulan puasa dan sebagainya.
3. Aspek pengalaman atau akhlak,menunjukkan pada seberapa tingkatan muslikm
berperilaku dimotivsi oleh ajaran-ajaran agamanya, yaitu bagaiman individu berelasi
dengan dunianya, terurama dengan muslim. Dalam keberislaman, aspek ini meliputi
suka menolong, bekerjasama, berderma, menyejahterakan dan menumbuhkembangkan
orang lain, menegakkan keadilan dan kebenaran, berlaku jujur, memaafkan, menjaga
lingkungan hidup, menjaga amanat, tidak mencuri, tidak korupsi, tidak menipu, tidak
berjudi, tidak meminum-minuman keras, mematuhi norma-norma Islam dalam
perilaku sekusual, berjuang untuk hidupn sukses menurut islam, dan sebagainya (Dr.
Djamaludin Ancok, 1994).
2.3.3
Religiusitas dalam melahirkan
Proses persalinan akan menyebabkan rasa sakit yang tak tertahankan, bahkan akan
merasa takut dan kehilangan kendali. Maka dengan demikian dibutuhkan ketenangan agar
dapat meredam rasa takut dan rasa cemas tersebut, oleh karena itu dalam ajaran islam dian
ajurkan untuk mengingat Allah (berzikir) dan memohon kepada-Nya (berdoa):
“Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tentram”. (QS. Ar-Ra’du:28)
Ada banyak bentuk ungkapan (zikir) untuk mengingat Allah yang telah diajarkan oleh
Rasul-Nya, seperti: subhanallaah’ Mahasuci Allah’, alhamdulillaah’ terpujilah Allah’,
allahhu akbar’ Allah Mahabesar’, laa hawla wa laa quwwata illaa billaah’ tiada daya dan
32
kekuatan kecuali dengan (daya dan kekuatan) Allah’. Maka dengan mengungkapkan kata-kata
seperti itu mampu menentramkan jiwa anda.
Mengapa dengan mengungkapkan kata-kata seperti itu dapat menentrmakan jiwa? Ini
dia sebabnya:
Ada saatnya, selama persalinan, pikiran mungkin menjadi tidak konstruktif karena
merasa lelah, cemas, frustasi, atau putus asa. Membuat daftar kata yang mendukung
dapat membantu mengubah pikiran negatif menjadi positif. (Magical Beginnings, hlm.
223).
M. Shodiq Mustika (2008) menyatakan rasa lelah ataupu emosi negatif lainnya itu bisa
menyebabkan konsentrasi selama persalinan. Untuk menjaga agar otak tetap fokus pada
pikiran-pikiran
dan
gambaran-gambaran
yang
membantu
proses
kelahiran,
dapat
memanfaatkan kata-kata pendukung, seperti:
™ Saat aku menghembuskan nafas, mulut rahimku melemas.
™ Tiap kontraksi membantu untuk terbuka.
™ Aku menghirup kekuatan. Aku menghembuskan perlawanan.
™ Energi masuk. Keteganganketeganagn keluar.
Kata-kata tersebut hanyalah sebagian contoh agar bisa tenang dalam menghadapi
persalinan. Temukan kata-kata dukungan sendiri, tuliska, lalu ucapkan. Latihlah selama
beberapa menit setiap hari sambil menutup mata dan membayangkan makna kata-kata
pendukung itu saat bernafas. (Magical Beginnings, hlm. 233).
33
Dengan cara mengingat Allah maka akan membuat jiwa menjadi tentram, sehingga rasa
takut dan cemas itu menjadi hilang. Dan dengan senantiasa mengingat Allah maka akan
menumbuhkan keyakinan bahwa pasti mampu melewatinya. Kita takkan merasa sendirian ada
Allah yang senatiasa menolong dalam proses melahirkan. Bahkan, seharusnya merasa bahagia
atau bersyukur karena Allah telah memberikan sang bayi ke dunia.
Walaupun tidak mampu mengusir rasa takut itu, setidaknya bisa meminimalkan dampak
negatif ketakutan itu dengan cara mengakui keberadaan-Nya. Bagaimanapun, bersalin dan
melahirkan itu merupakan pengalaman yang mendalam. Oleh karena itu, merasa agak cemas
saat mempersiapkan kelahiran merupakan sesuatu yang wajar.
Bahkan, “mengakui perasaan takut dan ragu” itu justru engurangi pengaruh negatifnya
atas diri kita. Lagipula, rasa takut itu “menggerakkan fisiologi stres yang memcu
dilepaskannya sejumlah zat kimia yang sangat kuat berupa respons melawan atau lari.
Respons melawan maupun respons untuk lari dari kontradiksi akan bermanfaat bagi kita
dalam persalinan”. (Magical Beginnings, hml. 215).
Selain dengan berzikir maka cobalah berpikir positif dan membayangkan keindahankeindahan serta kebahagiaan saat melahirkan bayi. Fokuskan pikiran pada hal-hal yang
menyenangkan dan membuat tenang. Misalnya, ingatlah bahwa setiap tarikan nafas yang anda
lakukan ketika hendak melahirkan itu akan dibalas dengan berlipat-lipat pahala dari Allah
SWT. Ingat jugalah bahwa ketika sang bayi terlahir, semua kesakitan yang dirasakan selama
proses tersebut akan terobati dan terganti dengan haru dan bahagia.
34
Dengan kata lain, rasa takut (yang sewajarnya)-lah yang menjadikan kita
mempersiapkan diri, baik secara fisik maupun non-fisik. Oleh karena itu, mengalihkan rasa
takut (yang berlebihan) Menuju kondisi batin yang seimbang merupakan keahlian beharga
yang sangat bermanfaat selama proses persalinan ataupun sepanjang hidup.
Dengan pikiran positif (positive thinking) pula, sadarilah bahwa persalinan merupakan
pengalaman yag memberdayakan. Mengertilah bahwa kelahiran merupakan sesuatu yang
normal dan alami. Terimalah kenyataan bahwa wanita merupaka makhluk yang sangat kuat
dan mampu menjalani persalinan.
Banyak pengalaman berharga yang dapat kita petik dari kehamilan dan persalinan.
Semua ini akan menjadi modal kita untuk mendidik dan membesarkan bayi kita ketika telah
terlahir ke dunia.
Proses persalinan itu bisa diibaratkan seperti gunung pendakian gunung. Setahap demi
setahap melangkah kai dengan penuh tantangan yang kita hadapi untuk sampai ke uncak
gunung. Dibutuhkan keberanian mengatasi tantangan. Akan tetapi, setelah sampai ke puncak
gunung, maka akan merasakan kebahagiaan dan kepuasan batin yang luar biasa.
Jadi, atasilah ketakutan dalam menghadapi perrsalinan dan kelahiran sang bayi. Meski
terkadang kelihatan sulit dan sakit, percayalah semuanya akan baik-baik saja. Allah telah
menjanjikan pada kita dalam firman-Nya di Al-Qur’an, surat Alam Nasyrah ayat 6:
“sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan”.
35
2.4
Ibu hamil anak pertama (primigravida)
Kehamilan merupakan suatu proses yang alamiah dan fisiologis. Setiap wanita yang
memiliki organ reproduksi sehat, yang telah
mengalami menstruasi, dan melakukan
hubungan seksual dengan seorang pria sangat besar kemungkinan akan mengalami kehamilan
(Mandriwati, 2008).
Ibu hamil adalah wanita yang perutnya besar yang mengandung sel telur yang telah
dibuahi oleh sperma (Ibrahim, 1993). Ibu hamil dalam penelitian ini wanita yang melalui
pemeriksaan bidan atau dokter yang dinyatakan positif hamil.
Primigravida adalah wanita yang baru hamil untuk pertama kalinya. seorang ibu
primigravida biasanya mendapatkan kesulitan dalam mengenali perubahan-perubahan yang
terjadi dalam tubuhnya yang menyebabkan ketidaknyamanan selama kehamilannya
berlangsung. Hal ini mempengaruhi psikologis ibu, karena kurangnya pengetahuan ibu hamil
tersebut. Kurangnya pengetahuan ini juga menyebabkan ibu primigravida tidak tahu cara
mengatasi ketidaknyamanan yang ibu rasakan (Ulfah, 2009).
Pada primigravida umumnya belum mempunyai gambaran mengenai kejadian-kejadian
yang akan dialami saat hamil dan cara mengatasi ketidaknyamanan atau hal-hal yang terjadi
pada saat hamil. Oleh sebab itu penting sekali mempersiapkan ibu dengan memberikan
penjelasan yang diperlukan mengenai kehamilan dan bagaimana harus menjalani kehamilan
itu supaya kehamilan tidak berubah menjadi suatu hal yang tidak normal. Sedangkan pada ibu
yang sudah pernah mempunyai anak akan mempunyai gambaran dan pengalaman dalam
menjalani kehamilan sehingga ibu yang sudah pernah hamil akan lebih tanggap apabila ada
36
hal-hal yang mengganggu kenyamanannya, sehingga akan lebih siap dalam menjalani sebuah
kehamilan. Setiap ibu hamil yang akan melahirkan anak pertama akan merasakan kecemasan
yang lebih tinggi dibandingkan dengan ibu hamil yang sudah pernah melahirkan anak
pertamanya (Ambaryani, 2001).
2.4.1
Kebutuhan psikologis ibu hamil
Selama hamil kebanyakan wanita mengalami perubahan psikologis dan emosional.
Seringkali kita mendengar seorang wanita mengatakan betapa bahagianya dia akan menjadi
seorang ibu. Namun tidak jarang ada wanita yang yang merasa khawatir kalau terjadi masalah
dalam kehamilannya, khawatir kalau ada kemungkinan dia kehilangan kecantikannya, atau
bahwa ada kemungkian bayinya tidak normal.
Kehamilan adalah krisis maturasi yang dapat menimbulkan stress, tetapi memberikan
makna karena dengan keadaan tersebut wanita akan menyiapkan diri untuk memberi
perawatan dan mengemban tanggung jawab yang lebih besar. Krisis kehamilan umumnya
berakhir ketika bayi dilahirkan. Titik akhir ini merupakan pemecahan krisis tersebut, tetapi
apakah wanita siap menjalani atau tidak ini tergantungapakah proses psikologis yang normal
selama masa kehamilan dapat dijalani dengan baik atau tidak.
Agar proses psikologis dalam kehamilan berjala dengan normal dan baik maka ibu
hamil perlu mendapat dukungan dan kenyamanan dalam psikologisnya. Dukungan bisa
berasal dari berbagai pihak baik itu dari suami, orang tua, anak, teman, dan orang-orang
terdekat.
37
38
a. Support keluarga
Ibu merupakan salah satu anggota keluarga yang sangat berpengaruh, sehingga
perubahan apapun yang terjadi pada ibu akan mempengaruhi keluarga. Kehamilan merupakan
risis bagi kehidupan keluarga dan diikut oleh stress dan kecemasan.
Kehamilan melibatkan seluruh anggota keluarga. Karena konsepsi merupakan awal,
bukan saja bagi janin yang sedag berkembang, tetapi juga bagi keluarga yakni dengan
hadirnya seorang anggota baru dalam keluarga, maka setiap anggota keluarga harus
beradaptasi terhadap kehamilan dan menginterpreasikannya berdasarkan kebutuhan masingmasing.
Ibu-ibu yang selama mengandung memperlihatkan sikap dan perilaku yang penuh
ketegangan dan emosional. Hubungan antara wanita dan ibunya terbukti signifikan dalam
adaptasi terhadap kehamilan ( Rubin, 1967 : dalam perawatan ibu hamil). Keberadaan ibu
disamping anak perempuannya selama masa kanak-kanak seringkali berarti ibu juga akan
hadir dan mendukung selama anaknya hamil. Reaksi ibu dalam kehamilan anaknya
menandakan penerimannynya terhadap cucu dan anak perempuannya dan ini sangat
membantu ibu dalam menghadapi kehamilan dengan lebih tenang.
Agar kehamilan dapat berjalan lancar dan ibu dapat mengadakan hubungan yang sehat
dengan bayinya, maka reaksi ibu terhadap kehamilannya seharusnya.
1. Menerima kehamilan
2. Menghilangkan rasa takut terhadap persalinan
39
3. Menerima peran sebagai seorang ibu
4. Menciptakan ikatan antara ibu dan bayinya.
b. Support dari tenaga kesehatan
Peran bidan dalam perubahan dan adaptas psikologis adalah denan memberi support
atau dukungan moral bagi klien, menyakinkan bahwa klien dapat menghadapi kehamilannya
dan perubahan yang dirasakannya adalah sesuatu yang normal. Bidan harus bekerjasama dan
membangun hubungan yang baik dengan klien agar terjadi hubungan yang terbuka antara
bidan dan klien.
Bidan juga berfungsi sebagai fasilitator yang dapat membagi pengalaman yang pernah
dirasakan bidan itu sendiri, atau menceritakan pengalaman orang lain sehingga klien mampu
membayangkan begaimana cara mereka sendiri untuk menyelesaikan da menghadapi
masalahnya. Selain itu bidan juga berperan sebagai seorang pendidik, bidan yang
memutuskan apa yang harus diberitahukan kepada klien dalam menghadapi kehamilannya
agar selalu waspada terhadap perubahan yang terjadi.
c. Rasa aman dan nyaman selama masa kehamilan
Orang yang paling penting bagi seorag wanita hamil biasanya adalah ayah sang anak
( Rchardson, 183). Semakin banyak bukti menunjukkan bahwa wanita yang diperhatikan dan
dikasihi oleh pasangan prianya selama hamil akan menunjukkan lebih sedikit gejala emosi
dan fisik, lebih sedilit komplokasi persalinan, dan lebih mudah melakukan penyesuaian
selama nifas. Ada dua kebutuhan utama yang ditunjukkan wanita selama ia hamil. Kebutuhan
pertama adalah menerima tanda0tanda bahwa ia dicintai dan dihargai. Kebutuhab kedua
adalah merasa yakin akan penerimaan pasangannya terhadap sang anak dan mengasimilasi
bayi tersebut ke dalam keluarga.
2.4.2
Perubahan fisik dan gannguan kehamilan
Masa-masa hamil memang melelahkan akibat terjadinya perubahan fisik. Wanita telah
berbadan dua, ia menanggung beban sekitar 5-10 kg karena berat beban bayi dan cairan dalam
perutnya dan nafsu makan yang meningkat.
Ibu hamil, perlu memerikasakan dirinya secara rutin setiap bulan ke bidan dan
menimbang perkembangan berat tubuhnya. Pada masa kehamilan delapan hingga sembilan
bulan, pemeriksaan ke bidan bidan bisa sebulan hingga tiga atau empat kali.
Saat kehamilan, secara alami terjadi pembesaran pada payudara karena pertumbuhan
kelenjar air susu, juga adanya penumpukan lemak, disertai membesarnya puting susu.
Pada saat kehamilan secara naluriah biasanya nafsu makan ibu hamil meningkat. Hal ini
tidak perlu dikhawatirkan, yang terpenting adalah bagaimana memilih kualitas makanan yang
baik (bergizi) dan halal untuk kesehatan diri dan bayinya.
Pertumbuhan dan perkembangan jabang bayi selama dalam kandungan, didapatkan dari
hormon dan gizi yang terdapat pada tubuh ibu yang disalurkan melalui plasenta ke pusar bayi.
Gangguan saat kehamilan sering dialami. Selain muntah dan susah buang air besar.
Karena gerakan otot usus berkurang, penyerapan air bertambah. Hal yang perlu dilakukan
40
41
adalah dengan banyak minum terutama minuman yang berserat dari sayuran atau buahbuahan. Melakukan olahraga ringan dengan berjalan-jalan di sekitar rumah.
Gangguan wasir sering juga dialami oleh ibu hamil karena terbendungnya aliran darah
pada pembuluh darah, berbalik sebagai dampak dari relaksasi otot karena pengaruh
kehamilan. Gangguan lain saat kehamilan adalah anemia, karena kekurangan zat besi atau
vitamin b.12. Dampak lain dari kehamila adalah terjadinya pembengkakan pada tumit kaki,
karena menanggung beban berat kehamilan
2.5
Hubungan dukungan keluarga dan religiusitas dengan kecemasan melahirkan
pada ibu hamil anak pertama (Primigravida).
Setiap wanita mempunyai reaksi yang berbeda dalam menghadapi masa kehamilan.
Setiap reaksi yang terjadi pada masa kehamilan, tergantung dari setiap sifat masing-masing,
antara lain pengalaman, pendidikan, dan kedewasaan pribadinya. Tetapi ada pola tertentu
yang melanda hampir setiap wanita pada masa kehamilannya. Wanita hamil itu umumnya
akan merasa gelisah, was-was yang mungkin disebabkan oleh kekhawatiran melihat
perubahan tubuh yang akan memudarkan kecantikan, kekhawatira menghadapi tanggung
jawab yang semakin berat pola kehidupan yang berubah, perannya sebagai ibu, dan
sebagainya (Cherry, 1986).
Kartini Kartono (1986) mengemukakan bahwa campuran perasaan yang dialami wanita
hamil, yaitu rasa takut, rasa cinta dan benci, rasa keraguan dan kepastian, rasa kegelisahan
dan rasa bahagia, harapan dan kecemasan, semuanya itu menjadi intensif dan mencapai
klimaksnya pada minggu-minggu terakhir saat menghadapi masa kelahiran bayi.
42
Menghadapi kelahiran bayi merupakan pengalaman konkret yang dapat menimbulkan
kondisi psikologis tidak stabil pada perempuan hamil pertama, misalnya perasaan tegang,
khawatir, atau takut (Athur dan Coleman 1980: Zenden, 1985).
Menurut Sheldon H. Cherry (1986) kebanyakan wanita terutama mereka yang baru
pertama kali mengandung, akan merasa gelisah, was-was dan takut rasa sakit menjelang saat
melahirkan.
Primigravida adalah wanita yang baru hamil untuk pertama kalinya. seorang ibu
primigravida biasanya mendapatkan kesulitan dalam mengenali perubahan-perubahan yang
terjadi dalam tubuhnya yang menyebabkan ketidaknyamanan selama kehamilannya
berlangsung. Hal ini mempengaruhi psikologis ibu, karena kurangnya pengetahuan ibu hamil
tersebut. Kurangnya pengetahuan ini juga menyebabkan ibu primigravida tidak tahu cara
mengatasi ketidaknyamanan yang ibu rasakan (Ulfah, 2009).
Dukungan keluarga yang didapatkan calon ibu akan menimbulkan perasaan tenang,
sikap positif terhadap diri sendiri dan kehamilannya, maka ibu dapat menjaga kehamilannya
dengan baik sampai saat persalinan. Dengan memiliki dukungan keluarga wanita hamil dapat
mempertahankan kondisi kesehatan psikologisnya dan lebih mudah menerima perubahan fisik
serta mengontrol gejolak emosi yang timbul.
Keluarga dapat menyediakan dukungan yang dapat memberikan rasa aman dan
memelihara penilaian positif seseorang terhadap dirinya melalui ekspresi kehangatan, empati,
persetujuan, atau penerimaan yang ditunjukan oleh anggota keluarga lainnya. Sarason dan
Sarason (1986) dalam penelitiannya menyebutkan bahwa dukungan dari keluarga adalah
43
sumber dukungan sosial yang paling tinggi. Saat wanita hamil yakin bahwa mereka
mempunyai keluarga yang mendukung maka keyakinan akan kemampuan mengatasi suatu
kecemasan yang dialaminya akan meningkat yang dapat meredakan dan mengatasi tekanan
yang dideritanya.
Dalam hal ini dukungan keluarga akan mendatangkan rasa senang, rasa aman, rasa
puas, dan rasa nyaman yang membuat ibu hamil akan merasa mendapat dukungan secara
emosional yang akan memperngaruhi kesejahteraan jiwanya.
Ibu hamil yang mengalami kegelisahan, ketakutan atau kecemasan akan berusaha
berhubungan dan mendekatkan diri dengan Tuhan, agar hatinya tentram dan penuh keyakinan
dalam menjalani proses kehamilan dan menghadapi proses persalinan. Pada saat cemas
individu akan mencari dukungan dari keyakinan agamanya, dukungan ini sangat diperlukan,
dzikir dan doa sering membantu memenuhi spiritual yang juga merupakan suatu perlindungan
terhadap tubuh ( Hamid, 2000 ).
M. Shodik Mustika (2008) mengemukakan bahwa obat yang paling mujarab adalah
ikhlas dan tawakkal kepada Allah SWT. Sebab, sikap ini dapat menghilangkan rasa cemas
akan nasib ibu dan janin
Proses persalinan akan menyebabkan rasa sakit yang tak tertahankan, bahkan akan
merasa takut dan kehilangan kendali. Maka dengan demikian dibutuhkan ketenangan agar
dapat meredam rasa takut dan rasa cemas tersebut, oleh karena itu dalam ajaran islam dian
ajurkan untuk mengingat Allah (berzikir) dan memohon kepada-Nya (berdoa).
Proses persalinan itu bisa diibaratkan seperti gunung pendakian gunung. Setahap demi
setahap melangkah kaki dengan penuh tantangan yang kita hadapi untuk sampai ke uncak
gunung. Dibutuhkan keberanian mengatasi tantangan. Akan tetapi, setelah sampai ke puncak
gunung, maka akan merasakan kebahagiaan dan kepuasan batin yang luar biasa.
Jadi, atasilah ketakutan dalam menghadapi perrsalinan dan kelahiran sang bayi. Meski
terkadang kelihatan sulit dan sakit, percayalah semuanya akan baik-baik saja.
2.6
Kerangka berpikir
Dukungan
Keluarga
Kecemasan
Melahirkan Pada
Ibu Hamil Anak
Pertama
Religiusitas
2.7 Pengajuan hipotesis
Berdasarkan deskripsi teori diatas, penulis mengajukan hipotesis penelitian ke dalam bentuk
pernyataan sebagai berikut :
44
45
1. Hipotesis alternative (Ha)
a. Ada hubungan yang signifikan antara dukungan keluarga dengan kecemasan
melahirkan pada ibu hamil anak pertama
b. Ada hubungan yang signifikan antara religiusitas dengan kecemasan melahirkan pada
ibu hamil anak pertama
c. Ada hubungan yang signifikan antara dukungan keluargadan religiusitas dengan
kecemasan melahirkan pada ibu hamil anak pertama
d. Ada sumbangan yang diberikan oleh variabel dukungan keluarga terhadap kecemsan
melahirkan pada ibu hamil anak pertama
e. Ada sumbangan yang diberikan oleh variabel religiusitas terhdap kecemsan
melahirkan pada ibu hamil anak pertama
f. Ada sumbangan yang diberikan oleh variabel dukungan keluarga religiusitas terhdap
kecemsan melahirkan pada ibu hamil anak pertama
2. Hipotesis nol (Ho)
a. Tidak ada hubungan yang signifikan antara dukungan keluarga dengan kecemasan
melahirkan pada ibu hamil anak pertama
b. Tidak ada hubungan yang signifikan antara religiusitas dengan kecemasan
melahirkan pada ibu hamil anak pertama
c. Tidak ada hubungan yang signifikan antara dukungan keluargadan religiusitas
dengan kecemasan melahirkan pada ibu hamil anak pertama
d. Tidak ada sumbangan yang diberikan oleh variable dukungan keluarga terhdap
kecemsan melahirkan pada ibu hamil anak pertama
e. Tidak ada sumbangan yang diberikan oleh variabel religiusitas terhdap kecemsan
melahirkan pada ibu hamil anak pertama
f. Tidak ada sumbangan yang diberikan oleh variabel dukungan keluarga religiusitas
terhdap kecemsan melahirkan pada ibu hamil anak pertama.
46
47
BAB 3
METODE PENELITIAN
Pada bab ini dibahas mengenai metode dan pendekatan penelitian, variabel penelitian,
definisi konseptual dan definisi operasional, populasi dan sampel, sampel dan teknik
pengambilan sampel, instrumen pengumpulan data, teknik analisis data, prosedur penelitian.
3.1 Pendekatan Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Menurut Gay
(dalam Sevilla, 1993) metode deskriptif adalah kegiatan yang meliputi pengumpulan data
dalam rangka menguji hipotesis atau menjawab pertanyaan yang menyangkut keadaan pada
waktu yang sedang berjalan dari pokok suatu penelitian. Tujuan utama dalam menggunakan
metode ini menurut Travers (dalam Sevilla, 1993) adalah untuk menggambarkan sifat suatu
keadaan yang sementara berjalan pada saat penelitian dilakukan dan memeriksa sebab-sebab
dari suatu gejala tertentu.
Sedangkan jenis penelitian deskriptif yang digunakan adalah penelitian korelasional.
Penelitian Korelasional (dalam Sevilla,1993) adalah metode yang dirancang untuk
menentukan tingkat hubungan variabel-variabel yang berbeda dalam suatu populasi. Melalui
penelitian ini kita dapat memastikan berapa besar yang disebabkan oleh satu variabel dalam
hubungannya dengan variasi yang disebabkan oleh variabel lain.
3.2
Variabel Penelitian
3.2.1
Identifikasi Variabel
Menurut Kerlinger (2006), variabel adalah simbol atau lambang yang padanya kita
melekatkan bilangan atau nilai. Penelitian ini melibatkan dua jenis variabel yaitu variabel
bebas (independent variabel) dan variabel terikat (dependent variabel)
1. Variabel Bebas 1 (Independent Variabel), yaitu dukungan keluarga
2. Variabel Bebas 2 (Independent Variabel), yaitu religiusitas
3. Variabel Terikat (Dependent Variabel), yaitu kecemasan melahirkan
3.2.2 Definisi Konseptual Variabel
Definisi Konseptual (dalam Kerlinger, 2006) adalah mendefinisikan suatu konstruk
atau variabel dengan menggunakan konstruk-konstruk lain.
a. Dukungan Keluarga
Dukungan keluarga adalah perhatian, dorongan, kasih sayang, barang, informasi dan jasa
dari orang-orang terdekat seperti suami/istri, orang tua, anak dan orang-orang terdekat
lainnya sehingga penerima dukungan merasa disayangi dan dihargai.
b. Religiusitas
Religiusitas adalah suatu sistem keyakinan yang menghubungkan dan mengikat manusia
dengan sesuatu diluar dirinya yang memiliki kekuatan yang lebih tinggi yang memiliki
cinta kasih dan jaminan perlindungan yang bisa diperoleh dengan penyerahan diri dan
pengabdian secara total.
48
49
c. Kecemasan melahirkan
Kecemasan melahirkan adalah suatu kondisi psikologis atau perasaan-perasaan yang tidak
menyenangkan yang menyebabkan ketidakstabilan kondisi psikologis, seperti merasa
khawatir, was-was, gelisah, takut mengahadapi rasa sakit menjelang saat melahirkan.
3.2.3 Definisi Operasional Variabel
Menurut Kerlinger (2006), definisi operasional adalah melekatkan arti pada suatu
konstruk atau variabel dengan cara menetapkan kegiatan-kegiatan atau tindakan-tindakan
yang perlu untuk mengukur konstruk atau variabel tersebut.
a. Dukungan keluarga
Definisi operasional dukungan keluarga dalah skala-skala yang diperoleh dari skala
dukungan keluarga. Komponen-komponen dukungan keluarga dalam penelitian ini
berdasarkan fungsi dukungan keluarga Cobb (1976) dan Lazarus (1981), yaitu dukungan
informasi, dukungan penilaian, dukungan instrumental, dan dukungan emosional.
b. Religiusitas
Definisi operasional religiusitas adalah skor yang diperoleh dari skala religiusitas. Dalam
penelitian ini berdasarkan pada konsep Glock and Stark (1970) yaitu, dimensi keyakinan,
dmensi praktek agama, dimensi pengetahuan agama, dan dimensi konsekuensi.
c. Kecemasan melahirkan
Definisi operasional kecemasan melahirkan adalah skor-skor yang diperoleh dari skala
kecemasan. Komponen-komponen dalam penelitian ini berdasarkan pada konsep David
Sue (1986) yaitu, secara kognitif, afektif, motorik dan somatik.
3.3
Populasi dan Sampel
3.3.1
Populasi
Kerlinger (dalam Sevilla, 1993) mendefinisikan populasi sebagai “keseluruhan anggota,
kejadian atau objek-objek yang telah ditetapkan dengan baik”.
Sedangkan Gay (dalam
Sevilla dkk,1993) mendefinisikan populasi sebagai kelompok dimana peneliti akan
menggeneralisasikan hasil penelitiannya.
Populasi dalam penelitian ini adalah ibu hamil yang memeriksa kandungannya di rumah
besalin Vitalaya Pondok Benda Pamulang Tangerang-Selatan.
3.3.2 Sampel
Menurut Ferguson (dalam Sevilla dkk, 1993) sampel adalah “beberapa bagian kecil atau
cuplikan yang ditarik dari populasi”. Untuk jumlah sampel, peneliti menggunakan ukuran
minimum yang ditawarkan oleh Gay, bahwa untuk penelitian korelasi diambil 30 subjek atau
lebih (Sevilla, 1993). Menurut Gay (dalam Sevilla, 1993) ukuran sampel dalam penelitian
deskriptif korelasional adalah 30 subjek.
50
51
Dalam penelitian ini, peneliti mengambil sampel kepada ibu hamil pertama yang
memeriksa kandungan di rumah bersalin Vitalaya Pondok Benda Pamulang TangerangSelatan sampel sebanyak 30 orang.
3.3.3
Teknik Pengambilan Sampel
Menurut Ary, Jacob dan Razavieh (dalam Sevilla,1993) teknik pengambilan sampel
adalah suatu proses yang meliputi pengambilan sebagian dari populasi, melakukan
pengamatan pada populasi secara keseluruhan. Dalam penelitian ini, tekhnik yang digunakan
adalah purposif sampling yaitu tekhnik pengambilan sampel sumber data dengan
pertimbangan tertentu. Pertimbangan tertentu dalam penelitian ini adalah :
a. Ibu hamil anak pertama
b. Usia ibu hamil dari 20 tahun – 26 tahun
c. Dirumah Bersalin Vitalaya Pondok Benda Pamulang
d. Ibu hamil Trisemester II dan III
d. Subjek penelitian bersedia untuk menjadi sampel penelitian
Dalam penelitian ini, peneliti mengambil sampel kepada ibu hamil yang memeriksa
kandungannya di Rumah bersalin Vitalaya Pondok Benda Paulang Tangerang-Selatan yang
berjumlah sebanyak 30 orang.
52
3.4
Pengumpulan Data
3.4.1 Alat Ukur Penelitian
Alat ukur penelitian yang digunakan dalam mengumpulkan data berupa angket yang
terdiri dari tiga bagian, yaitu:
1. Bagian pertama berisi skala dukungan keluarga. Komponen-komponen dukungan
keluarga dalam penelitian ini berdasarkan fungsi dukungan keluarga Cobb (1976) dan
Lazarus (1981) yaitu, dukungan informasi dukungan penilaian, dukungan instrumental,
dan dukungan emosional.
Dalam penelitian ini alat pengumpul data yang digunakan peneliti adalah skala Likert.
Untuk variabel dujungan keluarga, peneliti menggunakan skala Likert yang berupa
pernyataan pendapat disajikan kepada responden yang memberikan indikasi pernyataan
setuju atau tidak setuju. Biasanya responden memberi tanda pada skala 1 sampai 4
sebagai alternatif jawaban, yaitu Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Tidak Setuju (TS),
Sangat Tidak Setuju (STS). Untuk alternatif jawaban ragu-ragu atau netral (R) tidak
digunakan agar mengurangi pengaruh “kecenderungan sentral” dan
mendorong
responden untuk memutuskan sendiri apakah positif atau negatif (dalam Sevilla, 1993).
Adapun skor pada alternatif jawaban yang telah disediakan adala
53
Tabel 3.1
Skor untuk pernyataan
Favorable
Skor
Unfavorable
Skor
Sangat Setuju (SS)
4
Sangat Setuju (SS)
1
Setuju (S)
3
Setuju (S)
2
Tidak Setuju (TS)
2
Tidak Setuju (TS)
3
Sangat Tidak Setuju (STS)
1
Sangat Tidak Setuju (STS)
4
Skala dukungan keluarga digunakan untuk mengukur sejauh mana keluarga memberikan
dukungannya kepada ibu hamil. Adapun jumlah item yang digunakan dalam skala ini
adalah sebanyak 51 item.
Tabel 3.2
Blue print skala dukungan keluarga
No
1.
Aspek
Dukungan
informasional
Indikator
a. memberikan informasi
Favorable
Unfavorable
Jml
1, 4, 32
23, 17, 35
6
5, 20, 42
17, 26, 28
6
2, 11, 38
24, 31, 39
6
tentang proses melahirkan
b. membantu menyelesaikan
masalah
2.
Dukungan
a. memberi dukungan
54
penilaian
b. memberi perhatian
c. memberi penghargaan
3.
Dukungan
instrumental
a. bantuan langsung berupa
27, 33, 44
14, 45, 16
5
15, 22
6, 25
4
7, 21, 34
9, 43, 36
6
3, 12, 40
29, 30
6
19, 46
8, 18, 47
4
10, 41, 48
13, 37, 49, 51
6
materi
b. bantuan langsung berupa
tindakan
4.
Dukungan
a. memberikan empati
emosional
b. memberikan kasih sayang
50
2. Skala religiusitas digunakan
untuk mengukur sejauh mana religiusitas ibu hamil,
peneliti membuat skala religiusitas yang terdiri dari 48 aitem. Aitem tersebut diambil
dari indikator menurut Glock dan Stark (1966) mengemukakan bahwa ada lima dimensi
keberagamaan, yaitu dimensi keyakinan, dimensi prktek agama, dimensi pengalaman,
dimensi pengetahuan agama, dan dimensi konsekuensi.
Tabel 3.3
Blue print skala religiusitas
No
1.
Aspek
Dimensi
Indikator
Favorable Unfavorable
Jml
a. Berisikan harapan-harapan
5, 47
9, 26, 48
6
b. Keykinan terhadap rukun
11, 36
17, 46
4
a. Perilaku pemujaan
2, 38
13, 28
4
b. Perilaku ketaatan
8, 16
7, 19
4
c. Hubungan manusia
15, 40
10, 39
4
30, 44
22, 27
4
a. Pengalaman keagamaan
4, 18
12, 32
4
b. Adanya komunikasi
21, 20
1, 35
4
6, 41
23, 43
4
3, 42
25, 37
4
keyakinan
iman
2.
Dimensi
praktek agama
dengan manusia
d. Hubungan manusia
dengan sekitar
3.
Dimensi
pengalaman
dengan tuhan
4.
Dimensi
a. Memiliki pengetahuan
pengetahuan
keyakinan dasar tentang
agama
agama
b. Pengetahuan praktek
55
56
ibadah
5.
Dimensi
a. Komitmen agama
29, 45
14, 34
4
31
24, 33
4
konsekuensi
b. Keyakinan, praktek,
pengalaman dan
pengetahuan agama dari
hari ke hari
3. Skala kecemasan digunakan untuk mengukur kecemasan melahirkan, peneliti membuat
skala kecemasan melahirkan yang terdiri dari 49 aitem. Aitem tersebut diambil dari
indikator kecemasan menurut David Sue (1986), yaitu : kognitif, afektif, motorik dan
somatis.
Tabel 3.4
Blue print skala kecemasan melahirkan
No
1.
Aspek
Kognitif
Indikator
a.
Khawatir
b.
Sulit
Favorable
Unfavorable
Jml
9, 37
12, 22
4
5, 30, 46
10, 34, 47
6
berkonsentrasi
2.
Afektif
c.
Susah tidur
2, 11, 23
4, 13, 25
6
a.
Gelisah
1, 20, 31
17, 32
6
b.
Sabilitas emosi
7, 18, 35
19, 36, 43
6
3.
4.
3.5
Motorik
Somatis
a.
Gemetar
3, 8, 48
33, 41, 49
6
b.
Gugup
21, 27, 38
29, 39, 45
6
a.
Mudah lelah
28, 15, 40
6, 14, 44
6
b.
Berkeringat
16, 24
26, 42
4
Uji Validitas dan Reliabilitas Alat Ukur Penelitian
Sebelum penelitian ini dilaksanakan, terlebih dahulu dilakukan uji validitas dan
reliabilitas alat ukur penelitian (try out) pada 30 orang ibu hamil anak pertama. Uji coba (try
out) dilaksanakan pada ibu hamil anak pertama.
3.5.1
Uji Validitas
Menurut Sevilla (1993) validitas adalah derajat ketepatan suatu alat ukur tentang pokok isi
atau arti sebenarnya yang diukur. Pada penelitian ini uji validitas menggunakan SPSS versi
11.5.
3.5.2 Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah derajat ketepatan dan ketelitian atau akurasi yang di tunjukkan oleh
instrumen pengukuran (dalam Sevilla,1993). Pada penelitian ini, peneliti menggunakan SPSS
versi 11.5 untuk menguji reliabilitas alat ukur penelitian.
57
58
Tabel 3.5
Klasifikasi Koefisien Reliabilitas
3.5.3
Kriteria
Koefisien Reliabilitas
Sangat Reliabel
>0,9
Reliabel
0,7-0,9
Cukup Reliabel
0,4-0,7
Kurang Reliabel
0,2-0,4
Tidak Reliabel
<0,2
Hasil uji coba alat ukur
Sebelum penelitian dilaksanakan, peneliti melakukan uji coba alat ukur dengan jumlah
total keseluruhan item sebanyak 148 item dari tiga skala yaitu skala dukungan keluarga yang
berjumlah 51 item dan skala religiusitas yang berjumlah 48 item serta skala kecemasan
melahirkan berjumlah 49 item. Uji instrumen diberikan pada 30 orang ibu hamil anak
pertama.
a. Hasil uji validitas alat ukur
Uji validitas alat ukur dilakukan pada dua jenis skala yang digunakan dalam penelitian,
yaitu uji validitas skala dukungan keluarga, skala religiusitas dan skala kecemasa melahirkan.
Uji validitas dilakukan dengan menggunakan tekhnik korelasi Product Moment Pearson.
Pada skala dukungan keluarga dari 51 item yang di uji cobakan, terdapat 41 item yang valid
dan sisanya 10 item yang tidak valid. Dengan
koefisien reliabilitas 0,9220 dan taraf
signifikansi 0,05.
Tabel 3.6
Blue print setelah try out skala dukungan keluarga
No
1.
Aspek
Dukungan
informasional
Indikator
Favorable
a. memberikan informasi
Unfavorable
Jml
Jml
Fav
Un
1, 4*, 32*
23*, 17*, 35
4
2
5*, 20*, 42*
17, 26*, 28
4
2
a. memberi dukungan
2*, 11*, 38*
24*, 31, 39*
5
1
b. memberi perhatian
27*, 33*,
14*, 45*,
6
-
44*
16*
15, 22*
6, 25*
2
2
7*, 21*, 34*
9*, 43, 36*
5
1
3*, 12*, 40*
29*, 30
4
1
tentang proses
melahirkan
b. membantu
menyelesaikan
masalah
2.
Dukungan
penilaian
c. memberi penghargaan
3.
Dukungan
instrumental
a. bantuan langsung
berupa materi
b. bantuan langsung
59
60 berupa tindakan
4.
Dukungan
a. memberikan empati
19, 46*
8*, 18*, 47*
4
1
b. memberikan kasih
10*, 41*,
13*, 37*,
7
1
sayang
48* 50*
49*, 51
emosional
Keterangan : *item yang valid
Adapun nomor-nomor item yang akan digunakan dalam penelitian adalah 2, 3, 4, 5, 7, 8,
9, 10, 11, 12, 13, 14, 16, 17, 18, 20, 21, 22, 23, 24, 25, 26, 27, 29, 32, 33, 34, 36, 37, 38, 39,
40, 41, 42, 44, 45, 46, 47, 48, 49, dan 50.
Sedangkan pada skala religiusitas memperoleh 40 item yang valid dengan koefisien
reliabilitas 0.9209 dan taraf signifikansi 0,05 dari total 48 item yang diberikan.
Tabel 3.7
Blue print setelah try out skala religiusitas
No
1.
Aspek
Dimensi
Indikator
a. Berisikan harapan-harapan
Favorable
Unfavorable
Jml
5*, 47
9, 26*, 48
6
11*, 36*
17*, 46*
4
2*, 38*
13*, 28*
4
keyakinan
b. Keyakinan terhadap rukun
iman
2.
Dimensi
a. Perilaku pemujaan
praktek agama
b. Perilaku ketaatan
8*, 16*
7*, 19*
4
c. Hubungan manusia dengan
15*, 40*
10*, 39*
4
30*, 44*
22, 27*
4
a. Pengalaman keagamaan
4*, 18*
12*, 32*
4
b. Adanya komunikasi dengan
21, 20*
1*, 35*
4
6*, 41*
23*, 43*
4
b. Pengetahuan praktek ibadah
3, 42*
25, 37*
4
a. Komitmen agama
29, 45*
14*, 34*
4
31*
24*, 33*
4
manusia
d. Hubungan manusia dengan
sekitar
3.
Dimensi
pengalaman
tuhan
4.
5.
Dimensi
a. Memiliki pengetahuan
pengetahuan
keyakinan dasar tentang
agama
agama
Dimensi
konsekuensi
b. Keyakinan, praktek,
pengalaman dan
pengetahuan agama dari hari
ke hari
Keterangan : *item yang valid
61
Adapun nomor-nomor item yang akan digunakan dalam penelitian adalah 1, 2, 4, 5, 6, 7,
8, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 23, 24, 26, 27, 28, 30, 31, 32, 33, 34, 35, 36, 37,
38, 39, 40, 41, 42, 43, 44, 45, dan 46.
Sedangkan pada skala kecemasan melahirkan memperoleh 41 item yang valid dengan
koefisien reliabilitas 0.9311 dan taraf signifikansi 0,05 dari total 49 item yang diberikan.
Tabel 3.8
Blue print skala kecemasan melahirkan
No
Aspek
1.
Kognitif
2.
3.
4.
Afektif
Motorik
Somatis
Indikator
Favorable
Unfavorable
Jml
9*, 37
12*, 22*
4
b.Sulit berkonsentrasi
5*, 30, 46*
10*, 34*, 47*
6
c.Susah tidur
2*, 11*, 23
4*, 13, 25*
6
a.Gelisah
1*, 20*, 31*
17*, 32*
6
b.Sabilitas emosi
7*, 18*, 35*
19, 36*, 43*
6
a.Gemetar
3*, 8*, 48*
33*, 41*, 49*
6
b.Gugup
21*, 27, 38*
29, 39*, 45*
6
a. Mudah lelah
28*, 15*, 40*
6*, 14, 44*
6
16*, 24
26*, 42*
4
a.Khawatir
b.Berkeringat
Keterangan : *item yang valid
Adapun nomor-nomor item yang akan digunakan dalam penelitian adalah 1, 2, 3, 4, 5, 6,
7, 8, 9, 10, 11, 12, 15, 16, 17, 18, 20, 21, 22, 25, 26, 28, 31, 32, 33, 34, 35, 36, 37, 38, 39, 40, 41, 42,
43, 44, 45, 46, 47, 48 dan 49.
62
Tabel 3.9
Koefisien Reliabilitas Instrumen Penelitian
Alat Ukur
Koefisien Alpha Cronbach
Keterangan
Dukungan keluarga
0,9220
Sangat reliabel
Religiusitas
0,9209
Sangat reliabel
Kecemasan melahirkan
0,9311
Sangat reliabel
3.6 Teknik Analisis Data
Dalam penelitian deskriptif korelasional, besar atau tingginya hubungan antar variabel
dinyatakan dengan koefisien korelasi. Untuk mengukur keeratan hubungan antara hasil-hasil
pengamatan dari populasi yang mempunyai dua variabel, maka dalam penelitian ini
menggunakan korelasi Product Moment Pearson, dengan penghitungannya menggunakan
program SPSS versi 11,5. Adapun rumus korelasi Product Moment Pearson adalah :
rxy =
∑ xy
(∑ x 2 ) (∑ y 2 )
Keterangan :
rxy
= Korelasi antara skor subjek pada item dan skor total subjek
∑ xy
= Jumlah hasil perkalian antara skor x dan y
∑y
= Jumlah seluruh skor total
63
64
∑x
= Jumlah skor item
3.7
Prosedur Penelitian
1. Tahap penelitian
Tahap persiapan dimulai dengan perumusan masalah, menentukan variabel penelitian,
melakukan studi kepustakaan untuk mendapatkan gambaran dan landasan teoritis yang
tepat, menentukan, menyusun, dan menyiapkan alat ukur yang akan digunakan dalam
penelitian ini yaitu skala dukungan keluarga, religiusitas dan kecemasan melahirkan.
2. Tahap uji coba
Peneliti menyebarkan angket ke responden uji coba. Uji coba dilaksanakan wilayah
kelurahan Pamulang Barat. Setelah data terkumpul, peneliti mengolah data yang sudah
terkumpul sehingga di peroleh item-item yang reliabel dan valid untuk digunakan pada
penelitian.
3. Pengambilan data
Menentukan sampel penelitian, memberikan penjelasan mengenai tujuan penelitian dan
meminta kesediaan subjek untuk mengisi kuesioner penelitian serta melakukan
pengambilan data dengan memberikan alat ukur yang telah disiapkan.
4. Pengolahan data
Melakukan skoring untuk setiap hasil skala yang telah di isi oleh responden penelitian.
BAB 4
HASIL PENELITIAN
Pada bab ini dibahas mengenai gambaran umum responden penelitian, deskripsi data, uji
persyaratan, pengujian hipotesis, dan uji regresi.
4.1 Gambaran Umum Responden Penelitian
Responden dalam penelitian ini adalah ibu hamil anak perama dan sampel sebanyak 30
orang.
4.1.1 Gambaran responden berdasarkan usia kehamilan
Tabel 4.1
Gambaran responden berdasarkan usia kehamilan
Usia
Frekuensi
Persentase (%)
Triwulan kedua
16
53,33%
Triwulan ketiga
14
46,67%
Jumlah
30
100%
Dari 30 responden yang diteliti berdasarkan usia kehamilan pada penelitian ini,
diketahui bahwa responden berasal dari usia kehamilan yang berbeda, pada ibu hamil triwulan
kedua sebanyak 53,33% dan ibu hamil yang usia kehamilannya memasuki triwulan ketiga
65
sebanyak 46,67%. Dan ibu hamil triwulan kedua lebih banyak dibandingkan ibu hamil
triwulan ketiga.
4.1.2 Gambaran responden berdasarkan pendidikan terakhir
Tabel 4.2
Gambaran responden berdasarkan pendidkan terakhir
Pendidikan
Frekuensi
Persentase (%)
SMP – SMA
23
76,67%
S1
7
23,33%
Jumlah
30
100%
Dari 30 responden yang diteliti berdasarkan pendidikan terakhir pada penelitian ini,
diketahui bahwa responden berasal dari pendidikan terakhir yang berbeda, mulai dari SMP
sampai dengan S1. Dan yang paling banyak memeriksa kandungan adalah responden yang
berdasarkan pendidikan terakhirnya SMP-SMA dengan persentase sebesar 76,66%.
4.2 Deskripsi data
Pada skala dukungan keluarga diketahui nilai mean adalah 128,07 dan standar
deviasinya adalah sebesar 11,30. Pada skala religiusitas diketahui nilai mean adalah 129,50
dan standar deviasinya adalah sebesar 11,76. Sedangkan pada skala kecemasan melahirkan
diketahui nilai mean adalah 103,17 dan standar deviasinya adalah 11,35. Berikut ini adalah
tabel deskriptif statistics:
66
Tabel 4.3
Descriptive Statistics
Mean
Std.
Deviation
Dukungan
keluarga
128,07
11,30
Religiusitas
129,50
11,76
Kecemasan
melahirkan
103,17
11,35
4.2.1 Kategorisasi dukungan keluarga
Untuk mengetahui tingkat dukungan keluarga pada responden, peneliti menggunakan
kategorisasi rentang untuk setiap responden. Rentang dibagi menjadi tiga interval dengan
kategori tinggi, sedang, dan rendah. Adapun tingkat dukungan keluarga pada responden,
dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 4.4
Tabel kategori dukungan keluarga
kategori
Nilai
Angka
Frekuensi
%
tinggi
X > M + 1SD
≥ 139
6
20%
sedang
M - 1SD > X > M + 1SD
118-138
19
63%
rendah
X < M - 1SD
≤ 117
5
17%
30
100%
Jumlah
67
68
Dari tabel di atas dapat disimpulkan lebih dari separuh responden memiliki dukungan
keluarga yang sedang dengan skor dukungan keluarga berkisar antara 118-138 atau 63% ,
artinya dukungan keluarga pada sebagian besar responden tidak begitu tinggi namun juga
tidak begitu rendah.
4.2.2 Kategorisasi religiusitas
Untuk mengetahui religiusitas pada responden, peneliti menggunakan kategorisasi
rentang untuk setiap responden. Rentang dibagi menjadi tiga interval dengan kategori tinggi,
sedang, dan rendah. Adapun tingkat religiusitas, dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 4.5
Tabel kategori religiusitas
Kategori
Nilai
Angka
frekuensi
%
Tinggi
X > M + 1SD
≥ 142
4
13%
Sedang
M - 1SD > X > M + 1SD
120-141
21
70%
Rendah
X < M - 1SD
Jumlah
≤ 119
5
30
17%
100%
Berdasarkan hasil penghitungan kategori skor tingkat religiustas, seperti ditunjukkan
dalam tabel diatas, diketahui bahwa mayoritas responden (70%) memiliki tingkat religiusitas
sedang, 13% tingkat religiusitas tinggi dan 17% tingkat religiusitas rendah.
4.2.3
Kategorisasi kecemasan melahirkan
Untuk mengetahui kecemasan melahirkan pada responden, peneliti menggunakan
kategorisasi rentang untuk setiap responden. Rentang dibagi menjadi tiga interval dengan
kategori tinggi, sedang, dan rendah. Adapun tingkat kecemasan melahirkan, dapat dilihat pada
tabel berikut :
Tabel 4.6
Tabel kategori kecemasan melahirkan
kategori
tinggi
sedang
rendah
Nilai
X > M + 1SD
M - 1SD > X > M +
1SD
X < M - 1SD
Jumlah
Angka
Frekuensi
%
≥ 115
5
17%
93-114
≤ 92
18
7
30
60%
23%
100%
Dari tabel disimpulkan lebih dari separuh responden memiliki kecemasan melahirkan
yang sedang dengan skor kecemasan melahirkan berkisar antara 93-114 atau 60%, artinya
kecemasan melahirkan pada sebagian besar responden tidak begitu tinggi namun juga tidak
begitu rendah.
4.3
Uji Hipotesis
Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan rumus korelasi product moment
dari Pearson, yaitu dengan mengkorelasikan jumlah skor variabel dukungan keluarga dan
religiusitas dengan kecemasan melahirkan. Rumus korelasi product moment ini digunakan
untuk mengetahui kekuatan hubungan antar dua variabel.
Pengambilan keputusan untuk data penelitian ini menggunakan perbandingan
probabilitas, jika pengambilan keputusan menggunakan probabilitas, maka kesimpulan yang
dapat diambil adalah probabilitas > 0,05, maka Ha diterima. Sedangkan, probabilitas < 0,05,
maka H0 ditolak.
69
Selain menggunakan probabilitas, pengambilan keputusan untuk data penelitian ini juga
menggunakan perbandingan nilai koefisien korelasi (r). Jika pengambilan keputusan
menggunakan perbandingan nilai koefisien korelasi (r) maka kesimpulan yang dapat diambil
adalah r hitung > r tabel
=
H0 ditolak, Ha diterima.
Berdasarkan hasil uji hipotesa yang menggunakan program SPSS versi 11.5 dengan
teknik Korelasi Pearson, diperoleh hasil sebagai berikut:
Tabel 4.7
Correlations
dukungan
kecemasan
keluarga
dukungan keluarga
1
,242
-,269
Sig. (2-tailed)
.
,198
,150
30
30
30
Pearson Correlation
,242
1
-,139
Sig. (2-tailed)
,198
.
,465
30
30
30
-,269
-,139
1
,150
,465
.
30
30
30
N
kecemasan
melahirkan
Pearson Correlation
N
Religiusitas
Religiusitas
Pearson Correlation
melahirkan
Sig. (2-tailed)
N
Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui koefisien korelasi dukungan keluarga dan
kecemasan melahirkan dengan koefisien sebesar -0,269 dengan signifikan 0,150 p > 0,05
yang menyatakan bahwa ada hubungan tetapi tidak signifikan antara dukungan keluarga
70
dengan kecemasan melahirkan. Sedangkan nilai koefisien korelsi antara religiusitas dengan
kecemasan melahirkan sebesar -0,139 dengan nilai p=0,465 > p=0,05 hal ini menyatakan
bahwa ada hubungan tetapi tidak signifikan antara religiustas dengan kecemasan melahirkan.
4.4
Hasil Uji Regresi
Tabel 4.8 Hasil Uji Regresi
Model Summary
Variabel Religiusitas dan Dukunga Keluarga
Model
R
R
Square
Adjusted Std. Error of
R Square the Estimate
Change Statistics
R Square
Change
1
,280(a)
,078
,010
11,29401
,078
F Change
1,145
df1
df2
2
27
Sig. F
Change
,333
a Predictors: (Constant), dukungan keluarga, religiusitas
Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui nilai r square = 0,078. Hal ini berarti bahwa
religiusitas dan dukungan keluarga memberikan sumbangsih sebesar 0,078 atau 7,8%
terhadap kecemasan melahirkan. Sedangkan 92,2% sisanya dijelaskan oleh variabel lain yang
tidak diteliti dalam penelitian ini.
Selanjutnya peneliti ingin mengetahui sumbangsih yang diberikan masing-masing IV
terhadap DV. Dari hasil uji korelasi, diketahui bahwa religusitas memiliki nilai korelasi yang
lebih besar daripada dukungan keluarga. Oleh karena itu, maka religiusitas yang pertama kali
dimasukkan dalam uji regresi. Berikut hasilnya.
71
Tabel 4.9
Model Summary Variabel religiusitas
Std. Error
Model
R
R
Adjusted
of the
Square
R Square
Estimate
Change Statistics
R Square
Change
1
,139(a)
,019
-,016
11,43987
Sig. F
F Change
df1
df2
,549
1
28
,019
Change
,465
a Predictors: (Constant), religiusitas
Berdasarkan tabel , diketahui bahwa nilai r square antara religiusitas dengan kecemasan
melahirkan sebesar 0,019. Maka dapat katakankan bahwa religiusitas memberikan
sumbangsih sebesar 1,9%. Oleh karena itu sumbangsih yang diberikan oleh dukungan
keluarga terhadap kecemasan melahirkan sebesar 0,078-0,019= 0,059 atau 5,9%.
Tabel 4.10 ANOVA(b)
Model
1
Regressio
n
Residual
Total
Sum of
Squares
Df
Mean Square
F
Sig.
292,193
2
146,097
1,145
,333(a)
3443,974
27
127,555
3736,167
29
a Predictors: (Constant), religiusitas, dukungan keluarga
b Dependent Variable: kecemasan melahirkan
Berdasarkan table diatas, diketahui nilai F dari Anova dengan df sebesar 2 dan 27 =
1,145 dengan signifikan 0,333, p > 0,05. Artinya dukungan keluarga dan religiusitas bukan
merupakan penjelas yang signifikan dari kecemasan melahirkan.
72
Tabel 4.11 Coefficients(a)
Unstandardized
Coefficients
Model
1
B
Std. Error
(Constant)
145,130
29,816
dukungan
-,251
,191
keluarga
religiusitas
-,075
,184
a Dependent Variable: kecemasan melahirkan
Standardized
Coefficients
Beta
t
4,868
Sig.
,000
-,250
-1,315
,200
-,078
-,410
,685
berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa nilai dukungan keluarga = -0,251 dan nilai religiusitas
sebesar -0,075 maka persamaa garisn dengan rumus Ŷ = a + b1 x1+b2 x2 adalah :
Ŷ = 145,130 + b – 0,251 + b – 0,075, maka persamaan ini tidak dapat digunakan karena hasil dan uji
keberartian model tidak signifikan.
73
74
BAB 5
KESIMPULAN, DISKUSI, DAN SARAN
Pada bab terakhir ini peneliti mencoba menyimpulkan dari semua hasil penelitian serta
mendiskusikan hasil penelitian ini yang berkaitan dan juga dengan saran untuk penelitian
yang sejenis dengan apa yang penulis teliti agar lebih berkembang dan tentu saja lebih baik
dari penelitian yang sudah ada.
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan diketahui koefisien korelasi antara
dukungan keluarga dan kecemasan melahirkan dengan koefisien sebesar -0,269 dengan
signifikan 0,150 p > 0,05 yang menyatakan bahwa ada hubungan tetapi tidak signifikan antara
dukungan keluarga dengan kecemasan melahirkan. Sedangkan nilai koefisien korelsi antara
religiusitas dengan kecemasan melahirkan sebesar -0,139 dengan nilai p=0,465 > p=0,05 hal
ini menyatakan bahwa ada hubungan tetapi tidak signifikan antara religiustas dengan
kecemasan melahirkan. Berdasarkan hasil yang didapat dari kedua independent variabel
menyatakan bahwa ada hubungan tetapi tidak signifikan antara dukungan keluarga dan
religiusitas dengan kecemasan melahirkan pada bu hamil anak pertama.
Selain itu berdasarkan perhitungan regresi yang diperoleh bahwa sumbangsih dari
kedua variabel yakni dukungan keluarga dan religiusitas kepadengan kecemasan melahirkan
adalah sebesar 0,078 atau 7,8% terhadap kecemasan melahirkan. Sedangkan 92,2% sisanya
dijelaskan oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Kemudian peneliti ingin
melihat sumbangan terbesar dari kedua variable tersebut, berdasarkan hasil uji regresi
variabel religiusitas, memberikan sumbangsih sebesar 1,9% sedangkan dukungan keluarga
memberikan sumbangsih sebesar 5,9%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa dari
kedua variable tersebut dukungan keluarga dan relugiusitas yang memberikan sumbangan
lebih besar kepada kecemasan melahirkan pada ibu hamil anak pertama adalah variable
dukungan keluarga.
Selain itu dalam penelitian ini didapatkan nilai F dari Anova dengan df sebesar 2 dan
27 = 1,145 dengan signifikan 0,333, p > 0,05. Artinya dukungan keluarga dan religiusitas
bukan merupakan penjelas yang signifikan dari kecemasan melahirkan. Namun persamaan
garis dengan nilai dukungan keluarga = -0,251 dan nilai religiusitas sebesar -0,075 maka
persamaan garis dengan rumus Ŷ = a + b1 x1 + b2 x2 adalah : Ŷ = 145,130 + b – 0,251 + b –
0,075, maka persamaan ini tidak dapat digunakan karena hasil dan uji keberartian model
tidak signifikan.
5.2. Diskusi
Hasil dari penelitian yang dilakukan penulis di Rumah Bersalin Vitalaya Pondok Benda
Pamulang Tangerang-Selatan jelas membuktikan bahwa ada hubugan tetapi tidak signifikan
antara dukungan keluarga dan religiusitas dengan kecemasan melahirkan pada ibu hamil anak
pertama (primigravida).
Hasil penelitian ini menyatakan bahwa dukungan keluarga dan religiusitas bukan
merupakan penjelas yang signifikan dari kecemasan melahirkan. Hal ini sesuai dengan
pendapat Kartini Kartono (1992) yang menyatakan bahwa pada setiap wanita baik yang
bahagia maupun yang tidak bahagia apabila dirinya hamil, pasti akan dihinggapi campuran
75
76
perasaan, yaitu: rasa kuat dan berani menanggung segala cobaan, dan rasa lemah hati, takut,
ngeri, rasa cinta dan benci, keraguan dan kepastian, kegelisahan dan rasa tenang bahagia,
harapan penuh kegembiraan, dan kecemasan, yang semuanya menjadi semakin intensif pada
saat mendekati masa kelahiran bayinya. Jadi semua wanita, baik yang bahagia karena
mendapat dukungan yang tinggi dari suaminya ataupun yang tidak bahagia karena rendahnya
dukungan sosial yang didapatkan dari suami, pasti mengalami campuran perasaan salah
satunya adalah rasa cemas, gelisah dan khawatir yang semuanya itu akan semakin intensif
menjelang kelahiran bayi.
Sheldon H. Cherry (1986) mengemukakan bahwa kebanyakan wanita terutama mereka
yang baru pertama kali mengandung, akan merasa gelisah, was-was dan takut menghadapi
rasa sakit menjelang saat melahirkan. Jadi ibu hamil yang mendapatkan dukungan keluarga
atau yang tidak mendapatkan dukungan dari keluarga, dan yang memiliki religiusitas atau
yang tidak akan mengalami kecemasan menghadapi kelahiran bayi terlebih lagi yang akan
melahirkan bayi pertamanya karena belum pernah merasakan psroses persalinan.
Dengan adanya hubungan yang tidak signifikan antara dukungan keluarga dan
religiusitas dengan kecemasan melahirkan pada ibu hamil anak pertama (primigravida) dapat
dipengaruhi pula oleh faktor lain. Misalnya, status pernikahan dapat mempengaruhi perasaan
cemas dan takut selama kehamilan. Karena kehamilan yang terjadi sebelum menikah akan
menimbulkan perasaan bersalah atau panik karena janin yang ada dalam rahimnya belum
dikehendaki oleh kedua pasangan tersebut.
Kemudian status sosial ekonomi, Zenden (1985) menyatakan bahwa seorang perempuan
hamil yang status sosialnya sudah mapan tidak akan mudah merasa cemas, khawatir, atau
77
takut dalam memelihara bayi yang akan dilahikan nanti. Sebaliknya, mereka yang status
sosial ekonominya lemah (belum mapan), mudah meraswa khawatir atau takut dalam
memelihara bayinya nanti.
Zenden (1985) mengungkanpkan pula bahwa tingkat pengetahuan tentang kehamilan
maupun proses kelahiran bayi kemungkinan dapat membantunya dalam menghadapi
kelahiran bayinya. Semakin tinggi tingkat pengetahuan ibu hamil maka kecemasan yang
dirasakannyapun semakin rendah. Begitu pula sebaliknya semakin rendah tingkat
pengetahuan dan pendidikan ibu hamil maka kecemasanya pun semakin tinggi. Ibu hamil
yang memiliki tingkat pengetahuan dan pendidikan yang lebih tinggi cenderung akan lebih
memperhatikan kehamilanya, ia akan mencari tahu informasi seputar kehamilan yang dapat
diperoleh dari media maupun dari lingkungan sekitarnya selain itu rutin memantau
kehamilannya dengan memeriksa kandungan, makan makanan yang mengandung nilai nutrisi
bermutu tingggi meskipun tidak berarti makanan yang mahal harganya.
Kartini dan Kartono (1986) mengemukakan bahwa penyebab kegelisahan dan ketakutan
menjelang kelahiran bayi, yaitu takut mati, trauma kelahiran, perasaan bersalah atau berdosa
terhadap ibunya dan ketakutan riil.
Hipotesis ini dapat dikatakan sejalan dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh
Zahrotul Humairoh (2007) sebelumnya bahwa tidak ada hubungan negative yang signifikan
antara pemberian
dukungan sosial dari suami dengan kecemasan ibu hamil dalam
menghadapi kelahiran bayinya. Namun hasil penelitian ini bertentangan dengan jurnal
keperawatan Soedirman dengan penelitian yang dilakukan oleh Darwanti, Handoyo dan
Ridlwan Kamaludin yang menunjukkan bimbingan rohani memberikan pengaruh terhadap
penurunan tingkat kecemasan pada primigravida dengan persalinan kala I di RSU Banyumas.
Dari penjelasan diatas jelas menunjukkan bahwa memang jelas bahwa adanya hubungan
yang tidak signifikan antara dukungan keluarga dan religiusitas dengan kecemasan
melahirkan pada ibu hamil anak pertama. Karena ternyata banyak sekali faktor-faktor yang
mempengaruhi
kecemasan ibu hamil dalam menghadapi kelahiran bayinya yang
menyebabkan tingkat kecemasan ibu hamil lebih tinggi sehingga faktor dukungan keluarga
dan religiusitas bukan merupakan penjelas yang signifikan dari kecemasan melahirkan.
5.3
Saran
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dan dengan mempertimbangkan hasil
analisis statistik beserta kesimpulannya, penulis mencatat beberapa saran yang dapat
menyempurnakan penelitian lanjutan yang akan dilakukan. Penulis membagi saran tersebut
menjadi saran teoritis dan saran praktis. Saran teoritis diajukan kepada pihak-pihak yang ingin
menyempurnakan penelitian yang penulis lakukan, sedangkan saran praktis penulis ajukan
kepada para ibu hamil agar lebih merasa tenang dalam menghadapi kelahiran bayi terutama
dalam menghadapi kelahiran bayi pertama (primigravida).
5.3.1. Saran Teoritis
Penelitian ini masih banyak kekurangan dan masih terbatas, oleh karena itu peneliti
memberikan beberapa saran diantaranya :
1. Bagi peneliti selanjutnya, sebaiknya mengambil subjek yang lebih banyak lagi sehingga
dengan subjek yang lebih banyak, benar-benar dapat mewakili populasi karena peneliti
78
hanya mengambil subjek sebanyak 30 orang sehingga kurang begitu memuaskan hasilnya.
Dan diharapakan kepada peneliti selanjutnya agar penyebaran sampel yang lebih luas
sehingga benar-benar mendapatkan hasil yang lebih maksimal.
2. Bagi peneliti selanjutnya, sebaiknya dapat meneliti kecemasan melahirkan dengan
variabel-variabel lain yang berkaitan dengan kecemasan ibu hamil terutama hamil anak
pertama, misalnya status pernikahan, status sosial ekonomi dan pengetahuan tentang
kehamilan dan persalinan bayi sehingga dapat memperoleh hasil yang lengkap
(komprehensif) karena variabel dukungan keluaga dan religiusitas hanya memberikan
sumbangsih sebesar 7,8% sedangkan sisanya dijelaskan oleh variabel yang tidak diteliti
dalam peneliti ini.
3. Dengan tidak adanya hubungan antara religiusitas dengan kecemasan melahirkan pada ibu
hamil anak pertama, mungkin dikarenakan penggunaan teori religiusitas dari Glock dan
Stark (1966) yang peneliti gunakan kurang terkait dengan penelitian ini karena ada teorireori religiusitas lain yang lebih terbaru dan mungkin lebih terkait dengan penelitian ini
seperti teori religiusitas dari Fetzer (1999), sehingga peneliti mengharapkan kepada
peneliti selanjutnya untuk menggunakan teori religiusitas yang lebih terkait.
4. Selain itu, dengan tidak adanya hubungan antara dukungan keluarga dengan kecemasan
melahirkan pada ibu hamil anak pertama, dikarenakan lokasi penelitian yang peneliti
gunakan kurang tepat. Lokasi ini berada di daerah Tangerang Selatan yang merupakan
daerah kota sehingga tingkat dukungan yang diberikan oleh keluarga tidak begitu tinggi
dan tidak pula rendah melainkan sedang sehingga tidak berpengaruh kepada kecemasan
79
ibu hamil. Oleh karena itu peneliti berharap kepada peneliti selanjutnya untuk melakukan
penelitian di daerah desa yang tingkat kekeluargaan dan dukungan keluarganya tinggi.
5.3.2
Saran Praktis
Peneliti memberikan saran praktis kepada beberapa pihak, yaitu:
1. Kepada ibu hamil, diharapkan untuk mencari kesibukan dalam mengisi waktu luang
sehingga pikiran-pikiran negatif tentang persalinan dan kecemasan menghadapi persalinan
dapat dialihkan pada kegiatan yang lebih bermanfaat.
2. Kepada keluarga, diharapkan untuk dapat memberi perhatian yang lebih besar kepada ibu
hamil yang berupaya untuk lebih menenangkan keadaannya.
3. Tenaga medis, diharapkan dapat memberikan penyuluhan kepada ibu hamil mengenai
proses melahirkan dan sosuli yang dapat mengurangi kecemasan ibu hamil dalam
menghadapi proses persalinan.
Demikianlah saran-saran penulis, semoga dapat bermanfaat bagi semua orang umumnya
dan para peneliti lain yang memerlukan khususnya.
80
DAFTAR PUSTAKA
Anastasi, Anne dan Urbina, Susana. (2007). Tes psikologi. Jakarta : PT. Indeks.
Ancok, Jamaludin dan Suroso, Fuad Nashori. (2001). Psikologi islam. Yogyakarta : Puastaka.
Pelajar.
Chaplin, J.P (2006). Kamus lengkap psikologi. Jakarta: PT Raja Grafindo.
Dagun, Save M. (2002). Psikologi keluarga (Cet. Ke-2). Jakarta : PT. Rineka Cipta.
Dariyo, Agus. (1998). Kepercayaan diri dan kecemasan menghadapi kelahiran bayi pada
perempuan hamil pertama. ARKHE jurnal ilmiah psikologi Th.3/No.5/1998.
Darwanti, dkk. (2007). Bimbingan rohani dan pengaruhnya terhadap penurunan tingkat
kecemasan pada ibu primigravida dengan persalinan kala I di RS Banyumas. Jurnal
keperawatan soedirman, volume 2, No. 1, Maret 2007.
Fahmi, Musthafa (1977), Kesehatan jiwa dalam keluarga, sekolah dan masyarakat Jilid II.
Jakarta: Bulan Bintang, cet. pertama.
Fitri Fausiah, Julianti Widury. (2005). Psikologi abnormal klinis dewasa. Jakarta : UI Press.
Fitri, Winda. (2000). Intensitas konflik peran ganda perempuan bekerja ditinjau tingkat
religiusitas dan dukungan keluarga. Tesis (tidak diterbitkan). Yogyakarta : Fakultas
Psikologi Universitas Gadjah Mada.
Francis, Stella dan Satiadarma, MP. (2004). Pengaruh dukungan keluarga terhadap
kesembuhan ibu yang mengidap kanker payudara. ARKHE jurnal ilmiah psikologi
Th.9/No.1/2004.
Hermawati, Irma dkk. (1994). Hubungan antara kecemasan pada kehamilan akhir triwulan
ketiga dengan lama persalinan pada ibu yang melahirkan anak pertama. Anima, Vol. IX
– No 34.
Humairoh, Zahrotul. (2007). Hubungan antara pemberian dukungan sosial dari suami dengan
tingkat kecemasan menghadapi kelahiran bayi. Skripsi Fakultas Psikologi UIN.
Indra, Hasbi dkk. (2004). Potret wanita shalehah (Cet Ke-2). Jakarta : Penamadani.
Kartono, Kartini. (1992). Psikologi wanita jilid II; mengenal wanita sebagai ibu dan nenek.
Bandung: Mandar Maju.
Kuncono, (2004). Aplikasi komputer psikologi diktat kuliah dan panduan praktikum. Jakarta:
Fakultas Psikologi Universitas Persada Indonesia.
Kusmiyati, Yuni, S. ST., dkk. (2009). Perawatan ibu hamil. Yogyakarta : Fitramaya.
81
Lubis, Bachtiar. (1993). Pengantar psikiatri klinis. Jakarta : Fakultas Kedokteran UI.
Maramis, W. F. 1980. Ilmu kedokteran jiwa. Surabaya: Universitas Airlangga
Maslim, Rusdi. (2001). Diagnosis gangguan jiwa, rujukan ringkas PPDGJ-III. Jakarta : PT
Nuh Jaya.
Mustika, M. Shodiq. (2009). Panduan spiritual kehamilan. Yogyakarta : Qudsi Media.
Nasruddun, Razak. (1973). Dienul islam. Bandung : PT. Alma’rif.
Sarafino, E.P (1994). Health psychology : Biopsychosocial interactions. Second edition. New
York: John Willey & Sons, Inc.
Sevilla, CG (1993). An introduction to research methods. Pengantar metode penelitian.
Alimuddin Tuwu (terjemahan). Universitas Indonesia: UI-Press.
Smet, Bart. Psikologi kesehatan. (1994). Jakarta : PT. Grasindo.
Sugiyono (2009). Statistik untuk penelitian. Bandung: CV Alfabeta.
Susilo, JD. (2006). Perkembangan religiositas remaja akhir. Insan Vol. 8 No. 1, April .
Surabaya : Fakultas Psikologi Unika Widya Mandala.
Taylor, Shelley E. (2003). Healt psychology. Los Angles : University of California.
Zainal, Abidin. (2002). Analisis eksistensial. Bandung : PT. Refika Aditama.
http://bejocommunity.blogspot.com/2010/05/kecemasan-menghadapi-persalinan.html.di
ambil tanggal 14 Oktober 2010.
82
LAMPIRAN
LAMPIRAN
Skala Dukungan Keluarga, Religiusitas
Dan Kecemasan Melahirkan Try Out
Kata Pengantar
Assalamualaikum Wr. Wb
Saya mahasiswi psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta sedang melakukan penelitian
mengenai “Hubungan
Dukungan Keluarga dan Religiusitas Dengan Kecemasan
Melahirkan Pada Ibu Hamil Anak Pertama (Primigravida)”.
Oleh karena itu, saya
meminta kesediaan saudari untuk turut serta membantu penelitian ini mengemukakan
pendapat yang sejujur-jujurnya. Mengenai pernyataan yang saudari berikan akan dijamin
kerahasiaannya dan hanya digunakan untuk kepentingan penelitian. Saya mengharapkan agar
saudari tidak melewatkan satupun pernyataan yang ada, demi kelengkapan informasi yang
diperoleh. Sebelum diserahkan, saya mengharapkan agar saudari memeriksa kembali
kelengkapan jawaban yang saudari berikan. Atas kerja sama dan bantuannya saya ucapkan
terima kasih.
Waalaikumsalam Wr. Wb
Hormat saya
Dedeh Mahmudah
Petunjuk pengisian
1. Nama
:
2. Usia
:
4. Pekerjaan
:
a. Ibu Rumah Tangga
b. Pegawai Negeri
c. Karyawan
d. Lain-Lain
6. Pendidikan Terakhir
:
SD / SMP/ SMA/ D1/ D2/ D3/ S1/ S2
Baca dan pahamilah baik-baik setiap pernyataan berikut ini, kemudian anda di minta untuk
mengungkapkan apakah pernyataan tersebut sesuai dengan diri anda dengan memberi tanda
silang (X) pada kolom jawaban yang tersedia. Tidak ada jawaban yang benar ataupun salah.
Adapun alternatif jawaban yang tersedia adalah sebagai berikut:
SS
: Sangat Setuju
S
: Setuju
TS
: Tidak Setuju
STS
: Sangat Tidak Setuju
Contoh :
No
Pernyataan
SS
S
TS
STS
No
Pernyataan
SS
1.
Dukungan keluarga merupakan sumber kekuatan untuk X
S
TS
STS
saya
Skala Pemberian Dukungan Keluarga
No
Pernyataan
SS
1
Keluarga memberikan saya saran untuk mengurangi
kecemasan .
2
Keluarga memberi saya dukungan dalam menjalani
kehamilan ini.
3
Keluarga saya membantu meringankan pekerjaan saya.
4
Keluarga memberi tahu kepada saya informasi seputar
kehamilan dan proses melahirkan yang diperoleh dari
media.
5
Keluarga menasehati saya untuk tetap tenang ketika
saya merasa takut dalam menghadapi kelahiran bayi.
6
Keluarga
menambah
kecemasan
saya
dengan
menceritakan hal-hal buruk yang akan menimpa bayi
saya.
7
Keluarga memiliki simpanan uang yang cukup untuk
keperluan saya melahirkan nanti.
S
TS
STS
No
Pernyataan
SS
8
Keluarga saya cuek terhadap perasaan saya.
9
Saya merasa khawatir akan keselamatan bayi saya
ketika lahir nanti.
10
Keluarga
memberikan
saya
kasih
sayang
yang
menenangkan perasaan saya.
11
Ketika sedang putus asa karena cemas menghadapi
kelahiran jabang bayi, keluarga memberikan dukungan
untuk terus berusaha, berdo’a dan yakin pada sang
pencipta.
12
Walaupun keluarga saya sibuk, keluarga tetap ikut
membatu meringankan pekerjaan saya yang belum
selesai.
13
Keluarga tidak memanjakan saya walaupun saya sedang
hamil.
14
Sikap keluarga saya cuek kepada saya walaupun saya
sedang hamil.
15
Keluarga menghargai perasaan saya yang kadang cemas
memikirkan keselamatan bayi.
16
Keluarga saya menolak meluangkan waktu untuk
mengantar saya periksa kehamilan kedokter kandungan.
17
Keluarga saya tidak pernah memberikan informasi
seputar kehamilan dan proses melahirkan.
18
Keluarga saya tidak peduli dengan perasaan saya
S
TS
STS
No
Pernyataan
SS
walaupun saya sedang hamil.
19
Keluarga saya turut merasakan cemas yang saya rasakan
menghadapi kelahiran bayi.
20
Saat membayangkan hal-hal yang menakutkan tentang
keselamatan bayi, keluarga menasehati untuk berdo’a.
21
Keluarga saya menyiapkan dana lebih untuk keperluan
tak terduga.
22
Keluarga menenangkan saya dengan mengatakan halhal yang baik ketika saya merasa cemas menghadapi
kelahiran bayi.
23
Keluarga saya malas mencarikan informasi tentang
kehamilan dan proses melahirkan.
24
Keluarga saya cuek ketika saya merasa cemas dalam
menghadapi kelahiran jabang bayi.
25
Keluarga kurang memperdulikan perasaan saya yang
cemas memikirkan keselamatan bayi saya.
26
Keluarga malas memberikan saya nasehat walaupun
saya sangat membutuhkannya.
27
Keluarga memberikan perhatian yang lebih pada saya
semenjak saya positif hamil.
28
Saat saya melakukan kesalahan keluarga tidak memberi
tahu kepada saya.
S
TS
STS
No
Pernyataan
SS
29
Keluarga menolak membantu menyelesaikan pekerjaan
saya, walaupun saya sedang hamil.
30
Keluarga cuek dengan pekerjaan rumah walaupun
rumah dalam keadaan berantakan.
31
Keluarga saya ikut cemas dalam menghadapi kelahiran
bayi, sehingga tidak ada yang memberikan dukungan
untuk tenang.
32
Keluarga memberikan saya buku dan majalah seputar
kehamilan dan proses melahirkan.
33
Keluarga saya meminta agar diberitahukan keadaan
kehamilan saya.
34
Kebutuhan saya tercukupi oleh penghasilan keluarga.
35
Keluarga saya membuat saya cemas menghadapi proses
melahirkan.
36
Tabungan keluarga kurang untuk persiapan kelahiran
bayi saya.
37
Keluarga
kurang
memberikan
kasih
sayangnya
walaupun saya sedang hamil.
38
Saya merasa tegar dan kuat menjalani kehamilan ini
karena keluarga saya terus mendampingi saya.
39
Keluarga membuat saya merasa sendiri dalam menjalani
kehamilan ini dengan sikapnya yang cuek.
S
TS
STS
No
Pernyataan
SS
40
Keluarga melayani setiap saya membutuhkan sesuatu.
41
Keluarga memberikan kasih sayangnya lebih besar
ketika mengetahui saya sedang hamil.
42
Keluarga memberi tahu saya untuk melakukan hal-hal
yang baik.
43
Keluarga
meminjamkan
uang
untuk
memenuhi
kebutuhan persalinan saya.
44
Keluarga saya memberikan pelukan saat saya sedang
merasa cemas.
45
Keluarga saya tidak mengekspresikaan kasih sayang
dalam bentuk apapun.
46
Keluarga memperhatikan kesehatan saya
47
Keluarga tidak menyadari bahwa saya memiliki keluhan
pada kehamilan saya
48
Keluarga saya memberikan empati kepada saya
49
Keluarga saya kurang merasakan apa yang saya rasakan
50
Kasih sayang yang diberikan keluarga membuat saya
kuat menjalani kehamilan ini
51
Saya merasa lemah tanpa dukungan dan kasih sayang
dari keluarga
S
TS
STS
Skala Kecemasan Menghadapi Kelahiran Bayi.
No Pernyataan
1.
SS
Saya merasa gelisah bila membayangkan tentang
keselamatan bayi saya nanti.
2.
Akhir-akhir ini saya susah tidur.
3.
Walaupun saya mendengar banyak bayi lahir cacat,
saya tetap tenang-tenang saja.
4.
Walaupun waktu melahirkan semakin dekat, saya
tetap dapat tidur dengan nyenyak.
5.
Saya sulit berkonsentrasi dalam mengerjakan
pekerjaan menjelang waktu persalinan.
6.
Selama masa kehamilan saya tetap semangat.
7.
Saya merasa mudah tersinggung dengan perkataan
orang lain mengenai bayi saya yang aka lahir.
8.
Semakin mendekati waktu melahirkan, saya merasa
gemetaran.
9.
Saya merasa khawatir akan keselamatan bayi saya
ketika lahir nanti.
10. Menjelang waktu persalinan, saya tetap dapat
bekerja
dan
berkonsentrasi
setiap
melakukan
sesuatu.
S
TS
STS
No Pernyataan
SS
11. Semakin dekat waktu persalinan saya semakin
susah tidur.
12. Saya yakin bayi saya akan baik-baik saja nanti.
13. Saya tertidur dengan nyenyak setiap malam.
14. Semakin dekat waktu melahirkan, saya semakin
bersemangat.
15. Semakin dekat waktu melahirkan, saya semakin
mudah lelah.
16. Tangan saya kering dan berkeringat setelah melihat
ada bayi yang cacat fisik.
17. Saya tetap tenang ketika mendengar ada bayi yang
lahir sudah tidak bernyawa.
18. Emosi
saya
kurang
stabil
dalam
menalami
kehamilan ini.
19. Saya tetap tenang dengan perkataan orang lain
mengenai bayi saya yang akan lahir nanti.
20. Saya merasa gelisah ketika membayangkan hal-hal
yang buruk tentang bayi yang akan saya lahirkan.
21. Akhir-akhir ini saya mudah gugup ketika berbicara.
22. Saya tidak akan memikirkan hal-hal negatif yang
belum terjadi.
S
TS
STS
No Pernyataan
SS
23. Memikirkan proses melahirkan membuat saya susah
tidur.
24. Tubuh
saya
basah
berkeringat
karena
membayangkan masa depan bayi saya nanti.
25. Saya tetap dapat tidur dengan nyenyak walaupun
memikirkan dan terbayang proses persalinan.
26. Jantung saya tetap berdetak dengan normal ketika
membayangkan masa depan bayi saya nanti.
27. Saya merasa gugup ketika membayangkan proses
melahirkan nanti
28. Selama masa kehamilan saya mudah lelah.
29. Walaupun membayangkan proses melahirkan saya
tetap tenang.
30. Saya melamun ketika bekerja karena terbayang halhal negatif mengenai keselamatan bayi saya.
31. Saya merasa menjalani kehamilan ini dengan
optimis.
32. Saya menjalani kehamilan ini dengan pesimis.
33. Tubuh saya baik-baik saja walaupun waktu
melahirkan semakin dekat.
34. Saya tetap tenang ketika membayangkan proses
persalinan.
S
TS
STS
No Pernyataan
SS
35. Saya mudah marah ketika ada perkataan yang
menyinggung perasaan saya.
36. Walaupun sedang hamil emosi saya tetap stabil.
37. Akhir-akhir ini saya merasa tegang.
38. Saya merasa gugup ketika ada bayi yang lahir cacat.
39. Bicara saya tetap lancar walaupun terbayang proses
melahirkan.
40. Fisik saya menjadi lemah karena menjalani
kehamilan ini.
41. Reaksi
tubuh
saya
biasa-biasa
saja
setelah
mendengar ada bayi yang meninggal sesaat setelah
dilahirkan.
42. Suhu tubuh saya tetap normal setelah melihat balita
yang cacat mental.
43. Saya tetap tenang ketika ada perkataan yang
menyinggung perasaan saya.
44. Fisik saya tetap kuat walaupun sedang hamil.
45. Saya merasa baik-baik saja walaupun ada bayi yang
lahir cacat.
46. Konsentrasi
saya
berkurang
selama
kehamilan.
masa
S
TS
STS
No Pernyataan
47. Konsentrasi
SS
saya
bertambah
selama
S
TS
STS
TS
STS
masa
kehamilan.
48. Membayangkan proses melahirkan membuat saya
gemetaran.
49. Saya tetap tenang dan reaksi tubuh saya biasa-biasa
saja ketika membayangkan proses melahirkan
Skala Religiusitas.
No
1.
Pernyataan
SS
Saya menjadi lebih malas berdo’a selama masa
kehamilan.
2.
Dengan menjalani kehamilan ini membuat saya
semakin rajin untuk melakukan shalat tepat waktu.
3.
Jika merasa tidak mampu, ibu hamil diperbolehkan
untuk tidak berpuasa.
4.
Berpuasa membuat saya semakin kuat menjalani
kehamilan
5.
Dalam pikiran saya berisikan harapan agar anak
saya dapat lahir dengan selamat.
6.
Dengan mendalami agama membuat saya lebih
S
No
Pernyataan
SS
tenang selama menjakani kehamilan.
7.
Kehamilan ini membuat saya malas untuk
beribadah.
8.
Menjalani kehamilan ini membuat saya semakin
taat untuk beribadah.
9.
Saya putus harapan karena melihat banyak anak
yang lahir cacat.
10. Selama hamil membuat saya blebih menutup diri
untuk tidak berhubungan dengan orang lain.
11. Walaupun saya sedang hamil saya tetap menyakini
rukun iman.
12. Dengan berkomunikasi kepada Allah membuat
perasaan saya menjadi lebih tenang.
13. Selama hamil, saya shalat tidak tepat waktu.
14. Kehamilan membuat saya meninggalkan shalat dan
perilaku beribadah lainnya
15. Selama hamil membuat saya lebih banyak
membangun hubungan baik dengan orang-orang
sekitar saya.
16. Dengan menjalani kehamilan ini shalat saya penuh
5 waktu dalam satu hari.
17. Dalam menjalani kehamilan ini membuat saya
S
TS
STS
No
Pernyataan
SS
melupakan rukun iman.
18. Kehamilan membuat saya jarang berkomunikasi
dengan Allah
19. Selama masa kehamilan, shalat saya tidak penuh
dalam satu hari.
20. Saya yakin Allah mendengar do’a saya agar saya
dapat melahirkan anak saya dengan selamat.
21. Selama proses kehamilan ini saya lebih sering
berdo’a dan menceritakan masalah saya kepada
Allah.
22. Selama hamil membuat saya malas merawat
tanaman dihalaman rumah saya.
23. Saya merasa jauh dengan agama selama masa
kehamilan.
24. Selama menjalani kehamilan ini ibadahku dari hari
ke hari menurun.
25. Saya tetap melaksanakan puasa walaupun saya
merasa tidak mampu.
26. Saya pesimis Allah tidak akan mengabulkan do’a
saya agar anak saya dapat lahir dengan selamat.
27. Kehamilan ini membuat saya tidak peduli dengan
lingkungan sekitar.
S
TS
STS
No
Pernyataan
SS
28. Saya malas mengaji selama masa kehamilan.
29. Walaupun saya tidak berpuasa tetapi saya akan
meggantinya di lain waktu.
30. Walaupun hamil saya tetap merawat tanaman
dihalaman rumah saya.
31. Selama menjalani kehamilan ibadahku dari hari ke
hari semakin baik.
32. Berpuasa membuat saya lemah menjalani kehamilan
33. Kehamilan ini membuat kadar keimanan saya
menurun.
34. Saya tidak menjalankan shalat 5 waktu karena
sedang hamil.
35. Dengan berkomunikasi kepada Allah saya menjadi
lebih cemas.
36. Dengan menyakini rukun iman, membuat saya
pasrah akan proses persalinan karena Allah maha
menentukan.
37. Islam mempersulit wanita hamil untuk beribadah.
38. Saya mengumandangkan ayat-ayat suci Al-qur’an
agar bayi saya ikut mendengarkan.
39. Hamil ini membuat saya malas mengukuti kegiatan
sosial di lingkungan saya.
S
TS
STS
No
Pernyataan
SS
40. Walaupun hamil, saya tetap ikut kegiatan sosial di
lingkungan saya.
41. Agama memberikan saya pegangan dan
kepercayaan akan keyakinan kepada Tuhan
42. Islam sangat memudahkan wanita hamil untuk
beribadah.
43. Agama tidak memberikan pengaruh kepada saya
selama proses kehamilan.
44. Kehamilan ini membuat saya lebih mencintai
lingkungan sekitar saya.
45. Walaupun sedang hamil saya tetap menjalankan
ibadah shalat 5 waktu.
46. Dengan mempercayai qadha dan qadar saya pesimis
dengan kelahiran bayi saya.
47
Saya berharap agar anak saya lahir dalam keadaan
sehat
48
Saya takut anak saya lahir membawa penyakit
S
TS
STS
DUKUNGAN KELUARGA
****** Method 1 (space saver) will be used for this analysis ******
R E L I A B I L I T Y
Mean
A N A L Y S I S
Std Dev
-
S C A L E
(A L P H A)
Cases
1.
VAR00001
3,4667
,5074
30,0
2.
VAR00002
3,7333
,4498
30,0
3.
VAR00003
3,3000
,5350
30,0
4.
VAR00004
3,3667
,6687
30,0
5.
VAR00005
3,7333
,4498
30,0
6.
VAR00006
3,5000
,6297
30,0
7.
VAR00007
2,9000
,8030
30,0
8.
VAR00008
3,5333
,5713
30,0
9.
VAR00009
2,3667
,9994
30,0
10.
VAR00010
3,5667
,5040
30,0
11.
VAR00011
3,8333
,3790
30,0
12.
VAR00012
3,1333
,8604
30,0
13.
VAR00013
2,4000
,7240
30,0
14.
VAR00014
3,5333
,6814
30,0
15.
VAR00015
3,2667
,4498
30,0
16.
VAR00016
3,5000
,6297
30,0
17.
VAR00017
3,5667
,5040
30,0
18.
VAR00018
3,6333
,5561
30,0
19.
VAR00019
3,2000
,8052
30,0
20.
VAR00020
3,6667
,4795
30,0
21.
VAR00021
3,0667
,8277
30,0
22.
VAR00022
3,5333
,5074
30,0
23.
VAR00023
3,4667
,5074
30,0
24.
VAR00024
3,5000
,5724
30,0
25.
VAR00025
3,5333
,5713
30,0
26.
VAR00026
3,6333
,4901
30,0
27.
VAR00027
3,4333
,5040
30,0
28.
VAR00028
3,2333
,5683
30,0
29.
VAR00029
3,4000
,6215
30,0
30.
VAR00030
3,2667
,6397
30,0
31.
VAR00031
3,4000
,5632
30,0
32.
VAR00032
3,0333
,6149
30,0
33.
VAR00033
3,2667
,6397
30,0
34.
VAR00034
3,1000
,8449
30,0
35.
VAR00035
3,4000
,6747
30,0
36.
VAR00036
3,1667
,5921
30,0
37.
VAR00037
3,5667
,5040
30,0
38.
VAR00038
3,5667
,6789
30,0
39.
VAR00039
3,6000
,4983
30,0
40.
VAR00040
3,2000
,6644
30,0
41.
VAR00041
3,4000
,8550
30,0
42.
VAR00042
3,5333
,6288
30,0
43.
VAR00043
2,4667
,8996
30,0
44.
VAR00044
3,0333
,7184
30,0
45.
VAR00045
3,2333
,7279
30,0
46.
VAR00046
3,4667
,6814
30,0
47.
VAR00047
2,9667
,6687
30,0
48.
VAR00048
2,9333
,7849
30,0
49.
VAR00049
3,1333
,7303
30,0
50.
VAR00050
3,6333
,6687
30,0
51.
VAR00051
1,7000
,8367
30,0
Std Dev
Variables
N of
Statistics for
SCALE
Mean
168,0667
R E L I A B I L I T Y
Variance
224,9609
A N A L Y S I S
14,9987
-
51
S C A L E
(A L P H A)
Item-total Statistics
Scale
Scale
Corrected
Mean
Variance
Item-
Alpha
if Item
if Item
Total
if Item
Deleted
Deleted
Correlation
Deleted
VAR00001
164,6000
220,2483
,2958
,9215
VAR00002
164,3333
217,6782
,5335
,9200
VAR00003
164,7667
217,2885
,4683
,9203
VAR00004
164,7000
213,7345
,5513
,9194
VAR00005
164,3333
217,1264
,5758
,9198
VAR00006
164,5667
222,4609
,1120
,9231
VAR00007
165,1667
214,7644
,4058
,9208
VAR00008
164,5333
214,8782
,5825
,9193
VAR00009
165,7000
211,9414
,4131
,9212
VAR00010
164,5000
219,0862
,3767
,9209
VAR00011
164,2333
221,2885
,3129
,9214
VAR00012
164,9333
210,0644
,5676
,9190
VAR00013
165,6667
216,0920
,3921
,9208
VAR00014
164,5333
211,0851
,6773
,9182
VAR00015
164,8000
222,7862
,1469
,9223
VAR00016
164,5667
214,8747
,5249
,9197
VAR00017
164,5000
216,6034
,5462
,9198
VAR00018
164,4333
214,8057
,6041
,9192
VAR00019
164,8667
223,1540
,0482
,9245
VAR00020
164,4000
219,4897
,3689
,9210
VAR00021
165,0000
208,5517
,6578
,9180
VAR00022
164,5333
217,4299
,4861
,9202
VAR00023
164,6000
219,6966
,3329
,9212
VAR00024
164,5667
215,4264
,5480
,9196
VAR00025
164,5333
214,1195
,6289
,9190
VAR00026
164,4333
216,7368
,5532
,9198
VAR00027
164,6333
218,1023
,4437
,9205
VAR00028
164,8333
219,6609
,2954
,9215
VAR00029
164,6667
218,4368
,3341
,9212
VAR00030
164,8000
225,0621
-,0266
,9243
VAR00031
164,6667
222,0920
,1520
,9226
VAR00032
165,0333
214,0333
,5863
,9192
VAR00033
164,8000
211,7517
,6875
,9182
VAR00034
164,9667
214,1023
,4103
,9208
VAR00035
164,6667
218,6437
,2938
,9217
VAR00036
164,9000
217,6103
,4007
,9207
VAR00037
164,5000
218,4655
,4189
,9206
VAR00038
164,5000
209,7759
,7487
,9175
VAR00039
164,4667
219,1540
,3768
,9209
VAR00040
164,8667
210,6023
,7217
,9178
VAR00041
164,6667
206,5747
,7183
,9173
VAR00042
164,5333
217,2920
,3924
,9208
VAR00043
165,6000
230,4552
-,2308
,9283
VAR00044
165,0333
212,7230
,5594
,9192
VAR00045
164,8333
212,5575
,5594
,9192
VAR00046
164,6000
211,9034
,6347
,9186
VAR00047
165,1000
217,7483
,3428
,9212
VAR00048
165,1333
215,8437
,3686
,9211
VAR00049
164,9333
211,7885
,5946
,9188
VAR00050
164,4333
209,8402
,7574
,9175
VAR00051
166,3667
229,0678
-,1898
,9272
Reliability Coefficients
N of Cases =
Alpha =
30,0
N of Items = 51
,9220
RELIGIUSITAS
****** Method 1 (space saver) will be used for this analysis ******
R E L I A B I L I T Y
Mean
A N A L Y S I S
Std Dev
-
S C A L E
(A L P H A)
Cases
1.
VAR00001
3,3333
,7581
30,0
2.
VAR00002
3,3667
,6149
30,0
3.
VAR00003
3,1000
,4026
30,0
4.
VAR00004
3,0333
,7184
30,0
5.
VAR00005
3,8333
,3790
30,0
6.
VAR00006
3,5333
,6288
30,0
7.
VAR00007
3,3667
,4901
30,0
8.
VAR00008
3,3333
,6065
30,0
9.
VAR00009
3,0333
,7649
30,0
10.
VAR00010
3,1667
,7466
30,0
11.
VAR00011
3,5667
,5040
30,0
12.
VAR00012
3,6667
,4795
30,0
13.
VAR00013
3,0000
,5252
30,0
14.
VAR00014
3,3667
,7184
30,0
15.
VAR00015
3,2333
,6261
30,0
16.
VAR00016
3,3000
,5960
30,0
17.
VAR00017
3,5333
,5713
30,0
18.
VAR00018
3,5333
,5713
30,0
19.
VAR00019
3,3667
,5561
30,0
20.
VAR00020
3,8333
,3790
30,0
21.
VAR00021
3,5333
,6814
30,0
22.
VAR00022
3,0000
,6433
30,0
23.
VAR00023
3,4000
,6215
30,0
24.
VAR00024
3,2000
,4842
30,0
25.
VAR00025
2,6333
,5561
30,0
26.
VAR00026
3,5667
,7279
30,0
27.
VAR00027
3,3000
,5350
30,0
28.
VAR00028
3,2667
,6397
30,0
29.
VAR00029
3,3667
,6687
30,0
30.
VAR00030
2,6667
,6065
30,0
31.
VAR00031
3,1333
,5713
30,0
32.
VAR00032
2,7667
,6261
30,0
33.
VAR00033
3,3000
,5350
30,0
34.
VAR00034
3,6000
,4983
30,0
35.
VAR00035
3,6667
,4795
30,0
36.
VAR00036
3,6333
,4901
30,0
37.
VAR00037
3,6667
,4795
30,0
38.
VAR00038
3,6000
,4983
30,0
39.
VAR00039
3,1667
,5307
30,0
40.
VAR00040
2,9000
,6618
30,0
41.
VAR00041
3,7667
,4302
30,0
42.
VAR00042
3,4333
,5040
30,0
43.
VAR00043
3,1000
,9229
30,0
44.
VAR00044
3,1333
,5713
30,0
45.
VAR00045
3,5000
,5085
30,0
46.
VAR00046
2,9000
,9948
30,0
47.
VAR00047
3,8000
,4068
30,0
48.
VAR00048
3,2000
,9613
30,0
R E L I A B I L I T Y
A N A L Y S I S
-
S C A L E
(A L P H A)
N of
Statistics for
SCALE
Mean
159,7000
R E L I A B I L I T Y
Variance
180,9069
A N A L Y S I S
Std Dev
Variables
13,4502
-
48
S C A L E
(A L P H A)
Item-total Statistics
Scale
Scale
Corrected
Mean
Variance
Item-
Alpha
if Item
if Item
Total
if Item
Deleted
Deleted
Correlation
Deleted
VAR00001
156,3667
171,7575
,4315
,9194
VAR00002
156,3333
169,6782
,6773
,9170
VAR00003
156,6000
185,6276
-,4451
,9248
VAR00004
156,6667
174,8506
,2916
,9209
VAR00005
155,8667
177,1540
,3577
,9201
VAR00006
156,1667
170,9023
,5845
,9178
VAR00007
156,3333
171,8161
,6888
,9175
VAR00008
156,3667
169,0678
,7273
,9165
VAR00009
156,6667
174,7816
,2739
,9213
VAR00010
156,5333
172,8092
,3841
,9199
VAR00011
156,1333
171,0161
,7310
,9171
VAR00012
156,0333
172,5851
,6423
,9179
VAR00013
156,7000
173,4586
,5184
,9187
VAR00014
156,3333
173,1954
,3805
,9199
VAR00015
156,4667
174,3264
,3743
,9199
VAR00016
156,4000
171,2138
,5987
,9178
VAR00017
156,1667
172,5575
,5345
,9184
VAR00018
156,1667
170,3506
,6859
,9171
VAR00019
156,3333
174,5747
,4099
,9195
VAR00020
155,8667
175,9126
,4824
,9193
VAR00021
156,1667
175,3851
,2802
,9209
VAR00022
156,7000
178,2862
,1285
,9223
VAR00023
156,3000
169,9414
,6529
,9172
VAR00024
156,5000
172,6724
,6286
,9180
VAR00025
157,0667
183,4437
-,1889
,9245
VAR00026
156,1333
174,5333
,3038
,9208
VAR00027
156,4000
173,6276
,4960
,9188
VAR00028
156,4333
173,0126
,4448
,9192
VAR00029
156,3333
175,2644
,2934
,9207
VAR00030
157,0333
172,8609
,4815
,9189
VAR00031
156,5667
172,8057
,5176
,9186
VAR00032
156,9333
171,3747
,5576
,9181
VAR00033
156,4000
171,0759
,6820
,9173
VAR00034
156,1000
173,0586
,5797
,9183
VAR00035
156,0333
173,6885
,5530
,9185
VAR00036
156,0667
175,4437
,4023
,9196
VAR00037
156,0333
174,0333
,5252
,9187
VAR00038
156,1000
173,7483
,5261
,9187
VAR00039
156,5333
175,6368
,3547
,9200
VAR00040
156,8000
171,0621
,5434
,9182
VAR00041
155,9333
175,9264
,4202
,9196
VAR00042
156,2667
175,3057
,4006
,9196
VAR00043
156,6000
171,2828
,3631
,9208
VAR00044
156,5667
174,1851
,4241
,9194
VAR00045
156,2000
172,7172
,5933
,9181
VAR00046
156,8000
170,3724
,3675
,9211
VAR00047
155,9000
177,8862
,2631
,9206
VAR00048
156,5000
173,2241
,2671
,9224
Reliability Coefficients
N of Cases =
Alpha =
30,0
N of Items = 48
,9209
Kecemasan melahirkan
****** Method 1 (space saver) will be used for this analysis ******
R E L I A B I L I T Y
Mean
A N A L Y S I S
Std Dev
-
S C A L E (A L P H A)
Cases
1.
VAR00001
2,9333
,6397
30,0
2.
VAR00002
2,5000
,9002
30,0
3.
VAR00003
3,0667
,6915
30,0
4.
VAR00004
2,3000
,8769
30,0
5.
VAR00005
2,5667
,9714
30,0
6.
VAR00006
2,5000
,7768
30,0
7.
VAR00007
2,9667
,6687
30,0
8.
VAR00008
2,7000
,7022
30,0
9.
VAR00009
2,4333
,7279
30,0
10.
VAR00010
2,6000
,7701
30,0
11.
VAR00011
3,2000
,7611
30,0
12.
VAR00012
3,0000
,5872
30,0
13.
VAR00013
2,8333
,4611
30,0
14.
VAR00014
2,7667
,5040
30,0
15.
VAR00015
3,0000
,6948
30,0
16.
VAR00016
3,1667
,5307
30,0
17.
VAR00017
2,5333
,7761
30,0
18.
VAR00018
2,9000
,6618
30,0
19.
VAR00019
3,0333
,4138
30,0
20.
VAR00020
3,1333
,4342
30,0
21.
VAR00021
3,2000
,4842
30,0
22.
VAR00022
2,5667
,6789
30,0
23.
VAR00023
2,9000
,5477
30,0
24.
VAR00024
3,5333
,5713
30,0
25.
VAR00025
2,8333
,5921
30,0
26.
VAR00026
2,2333
,7739
30,0
27.
VAR00027
3,3667
,7649
30,0
28.
VAR00028
2,8333
,8339
30,0
29.
VAR00029
2,8667
,7761
30,0
30.
VAR00030
3,1000
,4026
30,0
31.
VAR00031
2,4667
,8996
30,0
32.
VAR00032
2,6333
,7184
30,0
33.
VAR00033
2,1333
,6814
30,0
34.
VAR00034
2,5667
,8172
30,0
35.
VAR00035
2,7333
,6397
30,0
36.
VAR00036
2,8667
,7761
30,0
37.
VAR00037
2,2333
,6261
30,0
38.
VAR00038
2,1333
,8193
30,0
39.
VAR00039
2,3000
,9154
30,0
40.
VAR00040
2,7333
,5833
30,0
41.
VAR00041
2,8333
,6477
30,0
42.
VAR00042
2,8333
,6477
30,0
43.
VAR00043
2,6333
,8503
30,0
44.
VAR00044
2,8333
,5307
30,0
45.
VAR00045
2,6667
,6609
30,0
46.
VAR00046
3,1333
,6288
30,0
47.
VAR00047
2,8667
,6288
30,0
48.
VAR00048
2,8333
,5921
30,0
49.
VAR00049
3,1333
,5074
30,0
Std Dev
Variables
Statistics for
SCALE
Mean
136,1333
R E L I A B I L I T Y
Variance
265,3609
A N A L Y S I S
16,2899
-
49
S C A L E
(A L P H A)
Item-total Statistics
Scale
Scale
Corrected
Mean
Variance
Item-
Alpha
if Item
if Item
Total
if Item
Deleted
Deleted
Correlation
Deleted
VAR00001
133,2000
249,1310
,7835
,9273
VAR00002
133,6333
245,8954
,6608
,9277
VAR00003
133,0667
256,4782
,3795
,9303
VAR00004
133,8333
245,9368
,6783
,9276
VAR00005
133,5667
244,1851
,6664
,9276
VAR00006
133,6333
248,0333
,6835
,9277
VAR00007
133,1667
254,1437
,5052
,9293
VAR00008
133,4333
261,5644
,1454
,9321
VAR00009
133,7000
251,9414
,5578
,9288
VAR00010
133,5333
254,4644
,4193
,9300
VAR00011
132,9333
254,4782
,4243
,9299
VAR00012
133,1333
258,3264
,3544
,9304
VAR00013
133,3000
267,2517
-,1395
,9329
VAR00014
133,3667
263,4126
,1036
,9318
VAR00015
133,1333
255,0161
,4444
,9297
VAR00016
132,9667
259,1368
,3478
,9304
VAR00017
133,6000
248,2483
,6751
,9277
VAR00018
133,2333
253,0816
,5624
,9289
VAR00019
133,1000
263,0586
,1587
,9313
VAR00020
133,0000
258,6897
,4642
,9299
VAR00021
132,9333
258,4782
,4270
,9300
VAR00022
133,5667
251,2195
,6357
,9283
VAR00023
133,2333
267,3575
-,1282
,9333
VAR00024
132,6000
261,3517
,1994
,9314
VAR00025
133,3000
256,0793
,4713
,9296
VAR00026
133,9000
251,8172
,5271
,9291
VAR00027
132,7667
263,2885
,0599
,9330
VAR00028
133,3000
252,9069
,4433
,9298
VAR00029
133,2667
258,6161
,2461
,9315
VAR00030
133,0333
261,6885
,2695
,9308
VAR00031
133,6667
248,0230
,5834
,9285
VAR00032
133,5000
253,7069
,4867
,9294
VAR00033
134,0000
251,5862
,6157
,9284
VAR00034
133,5667
256,5299
,3118
,9310
VAR00035
133,4000
253,7655
,5489
,9290
VAR00036
133,2667
253,4437
,4579
,9297
VAR00037
133,9000
252,7828
,6121
,9286
VAR00038
134,0000
253,2414
,4390
,9299
VAR00039
133,8333
243,5920
,7325
,9269
VAR00040
133,4000
254,6621
,5564
,9290
VAR00041
133,3000
252,1483
,6219
,9285
VAR00042
133,3000
253,9414
,5329
,9291
VAR00043
133,5000
254,3276
,3802
,9305
VAR00044
133,3000
256,3552
,5134
,9294
VAR00045
133,4667
252,5333
,5899
,9287
VAR00046
133,0000
255,3103
,4805
,9295
VAR00047
133,2667
256,0644
,4423
,9298
VAR00048
133,3000
258,4931
,3423
,9305
VAR00049
133,0000
259,5172
,3417
,9304
Reliability Coefficients
N of Cases =
Alpha =
30,0
N of Items = 49
,9311
, Field Tes Skala Dukungan Keluarga, Religiusitas
Dan Kecemasan Melahirkan
Kata Pengantar
Assalamualaikum Wr. Wb
Saya mahasiswi psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta sedang melakukan penelitian
mengenai “Hubungan
Dukungan Keluarga dan Religiusitas Dengan Kecemasan
Melahirkan Pada Ibu Hamil Anak Pertama (Primigravida)”.
Oleh karena itu, saya
meminta kesediaan saudari untuk turut serta membantu penelitian ini mengemukakan
pendapat yang sejujur-jujurnya. Mengenai pernyataan yang saudari berikan akan dijamin
kerahasiaannya dan hanya digunakan untuk kepentingan penelitian. Saya mengharapkan agar
saudari tidak melewatkan satupun pernyataan yang ada, demi kelengkapan informasi yang
diperoleh. Sebelum diserahkan, saya mengharapkan agar saudari memeriksa kembali
kelengkapan jawaban yang saudari berikan. Atas kerja sama dan bantuannya saya ucapkan
terima kasih.
Waalaikumsalam Wr. Wb
Hormat saya
Dedeh Mahmudah
Petunjuk pengisian
1. Nama
:
2. Usia
:
3. Usia kehamilan
:
4. Pekerjaan
:
a. Ibu Rumah Tangga
b. Pegawai Negeri
c. Karyawan
d. Lain-Lain
6. Pendidikan Terakhir
:
SD / SMP/ SMA/ D1/ D2/ D3/ S1/ S2
Baca dan pahamilah baik-baik setiap pernyataan berikut ini, kemudian anda di minta untuk
mengungkapkan apakah pernyataan tersebut sesuai dengan diri anda dengan memberi tanda
silang (X) pada kolom jawaban yang tersedia. Tidak ada jawaban yang benar ataupun salah.
Adapun alternatif jawaban yang tersedia adalah sebagai berikut:
SS
: Sangat Setuju
S
: Setuju
TS
: Tidak Setuju
STS
: Sangat Tidak Setuju
Contoh :
No
Pernyataan
SS
1.
Dukungan keluarga merupakan sumber kekuatan X
S
TS
S
TS
STS
untuk saya
Skala Pemberian Dukungan Keluarga
No
Pernyataan
SS
1
Keluarga memberi saya dukungan dalam menjalani
kehamilan ini.
2
Keluarga saya membantu meringankan pekerjaan
saya.
3
Keluarga memberi tahu kepada saya informasi seputar
kehamilan dan proses melahirkan yang diperoleh dari
media.
4
Keluarga menasehati saya untuk tetap tenang ketika
saya merasa takut dalam menghadapi kelahiran bayi.
5
Keluarga memiliki simpanan uang yang cukup untuk
keperluan saya melahirkan nanti.
6
Keluarga saya cuek terhadap perasaan saya.
STS
No
Pernyataan
SS
7
Saya merasa khawatir akan keselamatan bayi saya
ketika lahir nanti.
8
Keluarga memberikan saya kasih sayang yang
menenangkan perasaan saya.
9
Ketika sedang putus asa karena cemas menghadapi
kelahiran
jabang
bayi,
keluarga
memberikan
dukungan untuk terus berusaha, berdo’a dan yakin
pada sang pencipta.
10
Walaupun keluarga saya sibuk, keluarga tetap ikut
membatu meringankan pekerjaan saya yang belum
selesai.
11
Keluarga tidak memanjakan saya walaupun saya
sedang hamil.
12
Sikap keluarga saya cuek kepada saya walaupun saya
sedang hamil.
13
Keluarga saya menolak meluangkan waktu untuk
mengantar
saya
periksa
kehamilan
kedokter
kandungan.
14
Keluarga saya tidak pernah memberikan informasi
seputar kehamilan dan proses melahirkan.
15
Keluarga saya tidak peduli dengan perasaan saya
walaupun saya sedang hamil.
16
Saat membayangkan hal-hal yang menakutkan tentang
S
TS
STS
No
Pernyataan
SS
keselamatan bayi, keluarga menasehati untuk berdo’a.
17
Keluarga
saya
menyiapkan
dana
lebih
untuk
keperluan tak terduga.
18
Keluarga menenangkan saya dengan mengatakan halhal yang baik ketika saya merasa cemas menghadapi
kelahiran bayi.
19
Keluarga saya malas mencarikan informasi tentang
kehamilan dan proses melahirkan.
20
Keluarga saya cuek ketika saya merasa cemas dalam
menghadapi kelahiran jabang bayi.
21
Keluarga kurang memperdulikan perasaan saya yang
cemas memikirkan keselamatan bayi saya.
22
Keluarga malas memberikan saya nasehat walaupun
saya sangat membutuhkannya.
23
Keluarga memberikan perhatian yang lebih pada saya
semenjak saya positif hamil.
24
Keluarga
menolak
membantu
menyelesaikan
pekerjaan saya, walaupun saya sedang hamil.
25
Keluarga memberikan saya buku dan majalah seputar
kehamilan dan proses melahirkan.
26
Keluarga saya meminta agar diberitahukan keadaan
kehamilan saya.
S
TS
STS
No
Pernyataan
SS
27
Kebutuhan saya tercukupi oleh penghasilan keluarga.
28
Tabungan keluarga kurang untuk persiapan kelahiran
bayi saya.
29
Keluarga
kurang
memberikan
kasih
sayangnya
walaupun saya sedang hamil.
30
Saya merasa tegar dan kuat menjalani kehamilan ini
karena keluarga saya terus mendampingi saya.
31
Keluarga membuat saya merasa sendiri dalam
menjalani kehamilan ini dengan sikapnya yang cuek.
32
Keluarga melayani setiap saya membutuhkan sesuatu.
33
Keluarga memberikan kasih sayangnya lebih besar
ketika mengetahui saya sedang hamil.
34
Keluarga memberi tahu saya untuk melakukan hal-hal
yang baik.
35
Keluarga saya memberikan pelukan saat saya sedang
merasa cemas.
36
Keluarga saya tidak mengekspresikaan kasih sayang
dalam bentuk apapun.
37
Keluarga memperhatikan kesehatan saya
38
Keluarga tidak menyadari bahwa saya memiliki
keluhan pada kehamilan saya
S
TS
STS
No
Pernyataan
SS
39
Keluarga saya memberikan empati kepada saya
40
Keluarga saya kurang merasakan apa yang saya
S
TS
STS
TS
STS
rasakan
41
Kasih sayang yang diberikan keluarga membuat saya
kuat menjalani kehamilan ini
Skala Religiusitas.
No
1.
Pernyataan
SS
Saya menjadi lebih malas berdo’a selama masa
kehamilan.
2.
Dengan menjalani kehamilan ini membuat saya
semakin rajin untuk melakukan shalat tepat waktu.
3.
Berpuasa membuat saya semakin kuat menjalani
kehamilan
4.
Dalam pikiran saya berisikan harapan agar anak saya
dapat lahir dengan selamat.
5.
Dengan mendalami agama membuat saya lebih
S
No
Pernyataan
SS
tenang selama menjakani kehamilan.
6.
Kehamilan ini membuat saya malas untuk beribadah.
7.
Menjalani kehamilan ini membuat saya semakin taat
untuk beribadah.
8.
Selama hamil membuat saya blebih menutup diri
untuk tidak berhubungan dengan orang lain.
9.
Walaupun saya sedang hamil saya tetap menyakini
rukun iman.
10.
Dengan berkomunikasi kepada Allah membuat
perasaan saya menjadi lebih tenang.
11.
Selama hamil, saya shalat tidak tepat waktu.
12.
Kehamilan membuat saya meninggalkan shalat dan
perilaku beribadah lainnya
13.
Selama hamil membuat saya lebih banyak
membangun hubungan baik dengan orang-orang
sekitar saya.
14.
Dengan menjalani kehamilan ini shalat saya penuh 5
waktu dalam satu hari.
15.
Dalam menjalani kehamilan ini membuat saya
melupakan rukun iman.
16.
Kehamilan membuat saya jarang berkomunikasi
dengan Allah
S
TS
STS
No
17.
Pernyataan
SS
Selama masa kehamilan, shalat saya tidak penuh
dalam satu hari.
18.
Saya yakin Allah mendengar do’a saya agar saya
dapat melahirkan anak saya dengan selamat.
19.
Saya merasa jauh dengan agama selama masa
kehamilan.
20.
Selama menjalani kehamilan ini ibadahku dari hari ke
hari menurun.
21.
Saya pesimis Allah tidak akan mengabulkan do’a
saya agar anak saya dapat lahir dengan selamat.
22.
Kehamilan ini membuat saya tidak peduli dengan
lingkungan sekitar.
23.
Saya malas mengaji selama masa kehamilan.
24.
Walaupun hamil saya tetap merawat tanaman
dihalaman rumah saya.
25.
Selama menjalani kehamilan ibadahku dari hari ke
hari semakin baik.
26.
Berpuasa membuat saya lemah menjalani kehamilan
27.
Kehamilan ini membuat kadar keimanan saya
menurun.
28.
Saya tidak menjalankan shalat 5 waktu karena sedang
hamil.
S
TS
STS
No
29.
Pernyataan
SS
Dengan berkomunikasi kepada Allah saya menjadi
lebih cemas.
30.
Dengan menyakini rukun iman, membuat saya pasrah
akan proses persalinan karena Allah maha
menentukan.
31.
Islam mempersulit wanita hamil untuk beribadah.
32.
Saya mengumandangkan ayat-ayat suci Al-qur’an
agar bayi saya ikut mendengarkan.
33.
Hamil ini membuat saya malas mengukuti kegiatan
sosial di lingkungan saya.
34.
Walaupun hamil, saya tetap ikut kegiatan sosial di
lingkungan saya.
35.
Agama memberikan saya pegangan dan kepercayaan
akan keyakinan kepada Tuhan
36.
Islam sangat memudahkan wanita hamil untuk
beribadah.
37.
Agama tidak memberikan pengaruh kepada saya
selama proses kehamilan.
38.
Kehamilan ini membuat saya lebih mencintai
lingkungan sekitar saya.
39.
Walaupun sedang hamil saya tetap menjalankan
ibadah shalat 5 waktu.
S
TS
STS
No
40.
Pernyataan
SS
S
TS
STS
TS
STS
Dengan mempercayai qadha dan qadar saya pesimis
dengan kelahiran bayi saya.
Skala Kecemasan Menghadapi Kelahiran Bayi.
No
Pernyataan
SS
1.
Saya merasa gelisah bila membayangkan tentang
keselamatan bayi saya nanti.
2.
Akhir-akhir ini saya susah tidur.
3.
Walaupun saya mendengar banyak bayi lahir cacat,
saya tetap tenang-tenang saja.
4.
Walaupun waktu melahirkan semakin dekat, saya
tetap dapat tidur dengan nyenyak.
5.
Saya
sulit
berkonsentrasi
dalam
mengerjakan
pekerjaan menjelang waktu persalinan.
6.
Selama masa kehamilan saya tetap semangat.
7.
Saya merasa mudah tersinggung dengan perkataan
orang lain mengenai bayi saya yang aka lahir.
8.
Semakin mendekati waktu melahirkan, saya merasa
gemetaran.
9.
Saya merasa khawatir akan keselamatan bayi saya
S
No
Pernyataan
SS
ketika lahir nanti.
10.
Menjelang waktu persalinan, saya tetap dapat bekerja
dan berkonsentrasi setiap melakukan sesuatu.
11.
Semakin dekat waktu persalinan saya semakin susah
tidur.
12.
Saya yakin bayi saya akan baik-baik saja nanti.
13.
Semakin dekat waktu melahirkan, saya semakin
mudah lelah.
14.
Tangan saya kering dan berkeringat setelah melihat
ada bayi yang cacat fisik.
15.
Saya tetap tenang ketika mendengar ada bayi yang
lahir sudah tidak bernyawa.
16.
Emosi saya kurang stabil dalam menalami kehamilan
ini.
17.
Saya merasa gelisah ketika membayangkan hal-hal
yang buruk tentang bayi yang akan saya lahirkan.
18.
Akhir-akhir ini saya mudah gugup ketika berbicara.
19.
Saya tidak akan memikirkan hal-hal negatif yang
belum terjadi.
20.
Saya tetap dapat tidur dengan nyenyak walaupun
memikirkan dan terbayang proses persalinan.
S
TS
STS
No
Pernyataan
SS
21.
Jantung saya tetap berdetak dengan normal ketika
membayangkan masa depan bayi saya nanti.
22.
Selama masa kehamilan saya mudah lelah.
23.
Saya merasa menjalani kehamilan ini dengan optimis.
24.
Saya menjalani kehamilan ini dengan pesimis.
25.
Tubuh
saya
baik-baik
saja
walaupun
waktu
melahirkan semakin dekat.
26.
Saya tetap tenang ketika membayangkan proses
persalinan.
27.
Saya mudah marah ketika ada perkataan yang
menyinggung perasaan saya.
28.
Walaupun sedang hamil emosi saya tetap stabil.
29.
Akhir-akhir ini saya merasa tegang.
30.
Saya merasa gugup ketika ada bayi yang lahir cacat.
31.
Bicara saya tetap lancar walaupun terbayang proses
melahirkan.
32.
Fisik
saya
menjadi
lemah
karena
menjalani
kehamilan ini.
33.
Reaksi tubuh saya biasa-biasa saja setelah mendengar
ada bayi yang meninggal sesaat setelah dilahirkan.
34.
Suhu tubuh saya tetap normal setelah melihat balita
S
TS
STS
No
Pernyataan
SS
S
TS
STS
yang cacat mental.
35.
Saya tetap tenang ketika ada perkataan yang
menyinggung perasaan saya.
36.
Fisik saya tetap kuat walaupun sedang hamil.
37.
Saya merasa baik-baik saja walaupun ada bayi yang
lahir cacat.
38.
Konsentrasi saya berkurang selama masa kehamilan.
39.
Konsentrasi saya bertambah selama masa kehamilan.
40.
Membayangkan proses melahirkan membuat saya
gemetaran.
41.
Saya tetap tenang dan reaksi tubuh saya biasa-biasa
saja ketika membayangkan proses melahirkan
Correlations
Descriptive Statistics
Mean
dukungan keluarga
128,07
Std. Deviation
11,301
N
30
religiusitas
129,50
11,758
30
kecemasan melahirkan
103,17
11,350
30
Correlations
Dukungan keluarga, religiusitas dan kecemasan melahirkan
dukungan
keluarga
dukungan keluarga
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
.
,198
,150
30
30
30
Pearson Correlation
,242
1
-,139
Sig. (2-tailed)
,198
.
,465
30
30
30
-,269
-,139
1
,150
,465
.
30
30
30
N
religiusitas
N
kecemasan
melahirkan
kecemasan
melahirkan
-,269
religiusitas
1
,242
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Regression
Variables Entered/Removed(b)
Model
Variables
Entered
Variables
Removed
Method
1
religiusitas,
dukungan
keluarga(a)
.
Enter
a All requested variables entered.
b Dependent Variable: kecemasan melahirkan
Model Summary
Variabel dukungan keluarga dan religiusitas
Change Statistics
Adjuste Std. Error
R
Mod
R
dR
of the
Square
F
el
R
Square Square
Estimate Change Change
1
,280(a)
,078
,010
11,294
,078
1,145
a Predictors: (Constant), religiusitas, dukungan keluarga
df1
df2
2
27
Model Summary Variabel religiusitas
Mode
l
R
Adjusted
Std. Error
R
R
of the
Square
Square
Estimate
Change Statistics
R Square
Change
1
,139(a)
,019
-,016
11,43987
a Predictors: (Constant), religiusitas
ANOVA(b)
,019
Sig. F
F Change df1
,549
1
df2
28
Change
,465
Sig. F
Change
,333
Model
1
Sum of
Squares
Mean
Square
df
Regressi
292,193
2
146,097
on
Residual 3443,974
27
127,555
Total
3736,167
29
a Predictors: (Constant), religiusitas, dukungan keluarga
b Dependent Variable: kecemasan melahirkan
F
Sig.
1,145
,333(a)
Coefficients(a)
Model
1
Unstandardized
Standardized
Coefficients
Coefficients
Std.
B
Error
Beta
145,130
29,816
t
4,868
Sig.
,000
-,250
-1,315
,200
-,078
-,410
,685
(Constant)
dukungan
-,251
,191
keluarga
religiusitas
-,075
,184
a Dependent Variable: kecemasan melahirkan
Skala Kecemasan Melahirkan
subjek
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
1
4
3
3
2
4
2
3
2
4
4
3
3
3
2
2
2
3
2
2
3
3
1
3
3
4
3
3
4
3
4
2
3
2
3
2
2
3
3
2
2
4
2
4
3
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
4
3
2
4
3
4
3
3
3
3
3
2
2
2
2
1
1
2
3
2
2
2
2
3
2
2
2
4
2
2
2
3
3
2
3
3
4
4
4
2
3
2
3
3
3
2
1
1
2
4
3
3
2
3
3
3
3
3
3
2
3
3
3
3
2
4
3
4
5
2
2
3
2
2
2
2
2
2
3
2
3
4
3
3
2
3
3
2
3
3
2
3
3
2
2
3
3
2
4
6
2
2
3
1
2
2
2
2
1
2
2
2
1
4
2
1
2
2
1
1
1
1
2
2
2
2
2
4
2
3
7
2
2
3
2
2
2
2
2
2
3
2
3
2
2
2
2
2
3
2
3
1
2
2
3
3
2
3
3
4
3
8
4
2
3
2
2
2
3
2
2
3
2
3
2
2
2
2
3
2
2
3
3
3
2
3
3
1
2
2
4
2
9
4
3
3
2
3
2
3
2
2
3
2
4
3
2
3
3
3
4
2
2
3
3
3
3
3
1
4
4
3
2
10
4
2
3
2
2
2
2
2
1
2
2
3
2
1
3
2
2
2
2
2
2
2
1
2
2
4
3
2
2
2
11
1
2
3
2
2
3
3
2
2
3
2
4
4
2
2
2
3
3
2
3
3
3
3
3
3
4
2
3
2
2
12
4
3
3
1
2
2
2
2
1
1
2
2
1
2
2
1
2
2
2
2
3
1
2
2
2
4
2
2
2
2
13
3
3
3
4
3
3
3
2
2
4
2
3
4
2
3
2
2
3
3
3
2
3
2
2
3
4
3
3
2
3
14
3
3
3
2
2
3
3
2
3
4
2
2
4
2
2
3
2
3
2
2
3
2
3
3
3
4
3
3
2
3
15
3
3
3
4
3
2
2
2
1
2
2
4
2
2
2
3
3
2
2
3
3
2
3
3
2
2
2
2
3
3
16
3
3
2
2
2
3
3
2
3
3
3
2
4
4
3
2
2
3
2
2
2
3
3
3
3
2
3
3
3
4
17
3
3
2
3
3
3
3
2
3
3
3
3
3
1
3
2
2
3
2
3
3
1
2
3
3
3
3
3
3
4
18
3
2
3
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
3
1
2
2
3
3
3
3
3
4
19
3
3
3
2
2
2
2
2
2
1
2
2
1
2
2
2
2
2
2
2
1
1
2
2
1
3
2
2
3
4
20
3
3
3
3
2
2
2
2
2
3
2
4
3
2
2
4
3
2
2
2
4
2
3
3
3
3
2
2
4
4
21
2
3
3
2
2
2
2
2
2
2
2
3
2
2
2
3
2
3
2
2
4
2
3
2
2
3
2
3
4
4
22
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
2
3
2
3
1
2
4
2
2
2
3
2
2
3
4
3
3
2
2
23
3
3
3
3
3
3
3
4
3
3
3
4
3
4
3
1
3
3
4
2
3
3
3
3
3
4
3
3
2
2
24
3
3
3
3
3
3
3
4
3
4
3
3
3
4
4
3
3
2
4
3
3
3
3
3
3
2
4
3
3
3
25
2
3
2
2
2
2
3
2
3
3
2
3
2
2
2
2
2
2
1
3
2
2
2
2
2
2
3
3
3
4
26
2
3
3
3
3
2
3
2
3
3
2
3
1
1
2
2
2
3
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
3
3
27
2
2
2
2
2
2
2
4
2
3
2
4
4
2
2
2
2
3
2
2
2
2
3
2
4
1
3
3
3
3
28
3
3
2
2
2
2
3
3
2
3
3
3
3
2
2
2
2
3
2
2
3
2
3
3
3
1
3
3
4
3
29
3
2
3
2
2
2
3
2
2
3
2
3
3
2
2
2
2
3
2
2
2
3
3
3
3
2
3
3
4
3
30
2
3
3
3
3
2
2
2
3
3
2
3
4
1
2
3
2
2
2
2
3
2
3
3
3
2
3
3
2
4
31
2
3
3
3
2
2
2
2
2
3
2
4
2
1
2
2
2
3
2
3
3
3
2
2
2
2
3
2
2
3
32
2
2
3
2
2
2
2
2
3
4
3
2
2
2
2
2
3
2
2
2
2
3
2
2
2
4
2
3
2
3
33
3
3
3
1
3
3
3
2
2
3
2
4
3
2
2
2
3
2
4
2
3
2
3
3
3
3
3
2
3
3
34
3
2
3
4
3
2
3
2
2
3
2
3
2
2
2
2
3
2
2
2
2
3
3
3
3
3
3
2
3
3
35
3
2
2
3
2
2
3
2
2
3
2
4
3
2
2
2
2
2
4
2
2
2
2
2
2
3
2
2
3
2
36
2
2
2
2
2
2
3
2
2
3
2
2
2
2
2
2
2
2
3
3
2
1
2
2
2
3
2
2
3
2
37
2
3
3
3
3
2
3
2
2
3
2
3
2
2
2
2
2
2
1
2
2
2
2
3
3
3
2
2
3
3
38
2
2
3
2
2
2
2
2
3
3
2
3
2
2
2
2
2
3
2
2
3
2
2
2
3
4
3
3
2
3
39
2
2
3
3
2
2
3
2
2
3
3
3
2
2
2
2
2
2
2
2
3
2
3
3
3
4
3
2
4
3
40
3
2
3
2
3
3
3
2
2
3
3
4
2
2
2
2
3
2
1
3
2
2
2
3
3
2
3
3
4
2
mean
41 jumlah
2
112
104
2
116
3
98
3
99
3
94
2
106
2
90
2
90
3
116
3
91
2
127
4
106
3
87
2
93
2
103.17
87
1
98
2
103
2
90
2
97
3
106
3
88
2
102
3
105
2
112
3
112
2
109
3
113
2
119
4
2
125
stdev
kategori
SEDANG
SEDANG
TINGGI
SEDANG
SEDANG
SEDANG
SEDANG
RENDAH
RENDAH
TINGGI
RENDAH
TINGGI
SEDANG
RENDAH
SEDANG
11.35
RENDAH
SEDANG
SEDANG
RENDAH
SEDANG
SEDANG
RENDAH
SEDANG
SEDANG
SEDANG
SEDANG
SEDANG
SEDANG
TINGGI
TINGGI
kategori
tinggi
sedang
rendah
nilai
angka
X > M + 1SD
≥ 115
M - 1SD > X > M + 1SD
93‐114
X < M - 1SD
≤ 92
jumlah
frekuensi
5
18
7
30
%
17%
60%
23%
100%
Download