HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DAN RELIGIUSITAS DENGAN KECEMASAN MELAHIRKAN PADA IBU HAMIL ANAK PERTAMA (PRIMIGRAVIDA) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi Disusun Oleh: DEDEH MAHMUDAH NIM: 206070004168 FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1432 H / 2010 LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DAN RELIGIUSITAS DENGAN KECEMASAN MELAHIRKAN PADA IBU HAMIL ANAK PERTAMA (PRIMIGRAVIDA) telah diujikan dalam sidang munaqasyah Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta pada tanggal 13 Desember 2010. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Program Strata 1 (S1) pada Fakultas Psikologi. Jakarta, 13 Desember 2010 Sidang Munaqasyah Dekan/ Pembantu Dekan/ Ketua Merangkap Anggota Sekretaris Merangkap Anggota Jahja Umar, Ph.D Dra. Fadhilah Suralaga, M.Si NIP. 130 885 522 NIP.19561223 198303 2 001 Anggota : Neneng Tati Sumiati, M.Si., Psi Gazi Saloom, M.Si NIP.197303282000032003 NIP.19711214200701017 Natris Idriyani, M.Si NIP. 150411200 i HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DAN RELIGIUSITAS DENGAN KECEMASAN MELAHIRKAN PADA IBU HAMIL ANAK PERTAMA (PRIMIGRAVIDA) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi Disusun Oleh: DEDEH MAHMUDAH NIM: 206070004168 Di bawah Bimbingan Pembimbing I Pembimbing II Gazi Saloom, M.Si Natris Idriyani, M.Si NIP:19711214200701017 NIP:150411200 FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1432 H / 2010 ii PERNYATAAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini : Nama : Dedeh Mahmudah NIM : 206070004168 Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “Hubungan Dukungan Keluarga Dan Religiusitas Dengan Kecemasan Melahirkan Pada Ibu Hamil Anak Pertama ( Primigravida )” adalah benar merupakan karya saya sendiri dan tidak melakukan tindakan plagiat dalam penyusunan skripsi tersebut. Adapun kutipan-kutipan yang ada dalam penyusunan skripsi ini telah saya cantumkan sumber pengutipannya dalam daftar pustaka. Saya bersedia untuk melakukan proses yang semestinya sesuai dengan Undang-Undang jika ternyata skripsi ini secara prinsip merupakan plagiat atau jiplakan dari karya orang lain. Demikian pernyataan ini saya buat untuk dipergunakan sebaik-baiknya. Jakarta, November 2010 Dedeh Mahmudah NIM : 206070004168 iii Motto “ Dan kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu bapaknya, ibunya yang telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada ibu bapakmu, hanya kepada-Ku-lah kembalimu” ( QS : Al-Luqman : 14) iv Bismillahhirrahmannirrahiim... Puji syukur atas segala kenikmatan yang telah diberikan Allah SWT yang memberiku hidup dan memberi kesempatan untuk menulis karya ini Karya sederhana ini kupersembahkan untuk bapakku Muniri HJ dan ibuku Yatmi , kakakku Dida Muzdalifah, S. Si, Apt, Serta orang-orang yang kusayangi... v ABSTRAK (A) Fakultas Psikologi (B) Oktober 2010 (C) Dedeh Mahmudah (D) Hubungan Dukungan Keluarga Dan Religiusitas Dengan Kecemasan Melahirkan Pada Ibu Hamil Anak Pertama ( Primigravida ) (E) 82 halaman + lampiran (F) Setiap pasangan yang sudah menikah sangat mengharapkan kehadiran seorang anak. Terlebih lagi bagi primigravida. Persalinan merupakan saat yang sangat dinanti-nantikan oleh primigravida (kehamilan pertama) untuk segera dapat merasakan kebahagiaan melihat dan memeluk bayi yang telah dikandungnya selama berbulan-bulan. Namun menghadapi kelahiran bayi mendatangkan perasaan bahagia yang tidak terlukiskan, kecemasan, kekhawatiran dan takut. Kondisi ini sangat berbahaya bagi ibu hamil dan janinnya. Oleh karenanya ibu hamil membutuhkan dukungan sosial dari orang sekitarnya. Selain itu, ibu hamil yang mengalami ketakutan mengahdapi persalinan akan lebih mendekatkan diri dengan tuhan untuk menperoleh ketenangan. Tetapi benarkah ada hubungan dukungan keluarga dan religiusitas dengan kecemasan melahirkan pada ibu hamil anak pertama (primigravida)? Dukungan keluarga adalah pemberian perhatian, dorongan, kasih sayang, barang, informasi dan jasa dari orang-orang terdekat seperti suami/istri, orang tua, anak, dan orang terdekat lainnya sehingga penerima dukungan merasa disayangi dan dihargai. Sedangkan religiusitas adalah suatu sistem keyakinan yang menghubungkan dan mengikat manusia dengan sesuatu diluar dirinya yang memiliki kekuatan yang lebih tinggi yang memiliki cinta kasih dan jaminan perlindungan yang bisa diperoleh dengan penyerahan diri dan pengabdian secara total. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada hubungan yang signifikan antara dukunga keluarga dengan kecemasan melahirkan pada ibu hamil anak pertama ( primigravida ), religiusitas dengan kecemasan melahirkan pada ibu hamil anak pertama, dan untuk mencari sumbangan dari variabel dukungan keluarga dan religiusitas dengan kecemasan melahirkan pada ibu hamil anak pertama. Metode dalam penelitian ini menggunakan metode deskriptif korelasional teknik pengumpulan data yang digunakan adalah purpossive sampling. Jumlah item yang valid untuk skala dukungan keluarga adalah 41 item dengan reliabilitas sebesar 0,9220, jumlah item untuk skala religiusitas adalah 40 item dengan reliabilitas sebesar 0,9209, sedangkan jumlah item yang valid untuk skala kecemasan melahirkan adalah 0,9311. vii Data yang diperoleh diolah dengan menggunakan analisis statistic korelasi product moment. Koefisien korelasi antara dukungan keluarga dan kecemasan melahirkan dengan koefisien sebesar -0,269 dengan signifikan 0,150 p > 0,05 yang menyatakan bahwa ada hubungan tetapi tidak signifikan antara dukungan keluarga dengan kecemasan melahirkan. Sedangkan nilai koefisien korelsi antara religiusitas dengan kecemasan melahirkan sebesar -0,139 dengan nilai p=0,465 > p=0,05 hal ini menyatakan bahwa ada hubungan tetapi tidak signifikan antara religiustas dengan kecemasan melahirkan. Sumbangsih dari kedua variabel yakni dukungan keluarga dan religiusitas kepadengan kecemasan melahirkan adalah sebesar atau 7,8%. Variabel religiusitas, memberikan sumbangsih sebesar 1,9% sedangkan dukungan keluarga memberikan sumbangsih sebesar 5,9%. Untuk penelitian selanjutnya diharapkan dapat mengambil sampel dalam jumlah yang lebih banyak dan lebih luas lagi sehingga penelitian ini lebih representatif. Kata kunci : Dukungan keluarga, Religiusitas, Kecemasan Melahirkan, Ibu Hamil Pertama (G) Daftar bacaan: 29 bacaan (1966-2009) v iii Anak KATA PENGANTAR Assalamu`alaikum Wr. Wb Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya setiap saat, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Hubungan Dukungan Keluarga Dan Religiusitas Dengan Kecemasan Melahirkan Pada Ibu Hamil Anak Pertama (Primigravida)”. Salawat serta salam semoga tetap Allah limpahkan kepada Nabi Muhammad SAW, atas segala perjuangannya sehingga kita dapat merasakan indahnya hidup di bawah naungan Islam. Penulis menyadari bahwa terselesaikannya skripsi ini tidak dapat terlepas dari bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu, perkenankanlah penulis untuk mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada : 1. Dekan Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah, Jahja Umar, Ph.D, seluruh dosen dan seluruh staf karyawan fakultas yang telah banyak membantu dalam menuntut ilmu di Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah. 2. Gazi Saloom, M.Si, dosen pembimbing I yang telah memberikan arahan dan bimbingan yang sangat berarti dengan segenap kesabarannya, sehingga penelitian ini dapat diselesaikan dengan maksimal. 3. Natris Indriani, M.Si, dosen pembimbing II yang telah banyak memberikan arahan, bimbingan, dan masukan yang teramat bermanfaat dalam penyelesaian penelitian ini. 4. Untuk kedua orangtuaku Bapak Muniri, Hj dan Ibu Yatmi, kakaku Dida Muzdalifah S. Si, Apt serta neneku Ibu Hj. Imroni terimakasih atas semua dukungan, sumber inspirasi, semangat, kasih sayang serta doa yang telah kalian berikan kepada peneliti untuk selalu meneruskan perjuangan ini agar mencapai yang terbaik. Semoga Allah SWT membalas semua kebaikan dan menganugerahkan kebahagiaan kepada keluargaku tercinta. 5. Pembimbing Akademik Yunita Faeala Nisa, M.Si yang telah membimbing peneliti selama perkuliahan ini. 6. Seluruh dosen dan staff akademik Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah yang telah memberikan banyak pengetahuan dan pelajaran selama penulis mengikuti kuli viii 7. Untuk sahabat-sahabat terbaikku Bintang, Ita, Sara, Dewi, Rere, Iha makasih ya atas semangat dan doanya, aku sayang kalian. 8. Untuk Ka Nida, Ka Niar, Ka Retno, Ka Desi makasih banget atas segala bantuan dan informasi serta pengetahuan yang diberikan selama penelitian ini. 9. Untuk Adit Perdana Putra Amd. R.O, terimakasih atas segala semangat dan dukungan yang diberikan kepada peneliti sehingga peneliti terus optimis menjalani skiripsi ini. 10. Seluruh mahasiswa-mahasiswi Fakultas Psikologi yang telah memberikan bantuan bagi peneliti dalam memperoleh data-data penelitian. 11. Teman-teman Fakultas Psikologi Non-Reguler Angkatan 2006, terima kasih atas dukungan dan semangat yang kalian berikan kepada peneliti. 12. Kepada semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, karena dukungan dan pengertian mereka sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Hanya doa yang dapat penulis panjatkan kepada semua pihak yang telah membantu penulis semoga mendapatkan balasan pahala berlipat ganda dari Allah SWT. Peneliti menyadari dengan segala semua kemampuan dan keterbatasan yang dimiliki dalam penyusunan skripsi ini terdapat banyak kekurangan. Oleh karena itu peneliti mengucapkan maaf yang sebesar-besarnya. Mudah-mudahan penelitian ini dapat bermanfaat sebagai mana mestinya, terutama untuk peneliti sendiri. Akhirnya peneliti ucapkan terima kasih sekali lagi untuk semua pihak yang sudah membantu penyelesaian laporan penelitian ini. Wassalam. Jakarta, 29 November 2010 Peneliti ix DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ......................................................................................... i HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... ii HALAMAN PERSETUJUAN .......................................................................... iii HALAMAN PERNYATAAN ........................................................................... iv MOTTO ............................................................................................................. v ABSTRAKSI ..................................................................................................... vii KATA PENGANTAR ...................................................................................... ix DAFTAR ISI ..................................................................................................... xi DAFTAR TABEL ............................................................................................. xiv DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ xv DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xvii BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ........................................................................... 1 1.2 Pembatasan Masalah ................................................................................. 7 1.3 Perumusan Masalah .................................................................................. 8 1.4 Tujuan Penelitian ..................................................................................... 9 1.5 Manfaat penelitian ................................................................................... 10 1.6 Sistematika Penulisan .............................................................................. 11 x BAB 2 2.1 KAJIAN TEORI Kecemasan ............................................................................................... 12 2.1.1 Pengertian Kecemasan .................................................................. 12 2.1.2 Macam-macam Kecemasan .......................................................... 14 2.1.3 Komponen-komponen Kecemasan ............................................... 15 2.1.4 Kecemasan Pada Kehamilan ......................................................... 16 2.1.5 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kecemasan Melahirkan .................................................................................... 18 2.1.6 Gejala-gejala Kecemasan Melahirkan .......................................... 21 2.2 Dukungan Keluarga ................................................................................. 22 2.2.1 Pengertian Dukungan Keluarga .................................................... 22 2.2.2 Fungsi Dukungan Keluarga .......................................................... 23 2.2.3 Sumber Dukungan Keluarga ......................................................... 24 2.2.4 Dukungan Keluarga Pada Ibu Hamil ............................................ 25 2.3 Religiusitas ............................................................................................... 27 2.3.1 Pengertian Religiusitas .................................................................. 27 2.3.2 Aspek-aspek / Dimensi-dimensi Religiusitas ............................... 29 2.3.3 Religiusitas Dalam Melahirkan ..................................................... 32 2.4 Ibu Hamil Anak Pertama (Primigravida) ................................................. 36 xi 2.4.1 Kebutuhan Psikologis Ibu Hamil ................................................... 37 2.4.2 Perubahan Fisik dan Gangguan Kehamilan ................................... 40 2.5 Hubungan Religiusitas dan Dukungan Keluarga Dengan Kecemasan Melahirkan Pada Ibu Hamil Anak Pertama (Primigravida) ........................................................................... 41 2.6 Kerangka Berpikir .................................................................................... 44 2.7 Pengajuan Hipotesis ................................................................................. 44 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian ................................................................................. 47 3.2 Variabel Penelitian .................................................................................... 48 3.2.1 Identifikasi Variabel ...................................................................... 48 3.2.2 Definisi Konseptual Variabel ........................................................ 48 3.2.3 Definisi Operasional Variabel ....................................................... 49 3.3 Populasi dan Sampel ................................................................................. 50 3.3.1 Populasi ........................................................................................... 50 3.3.2 Sampel ............................................................................................ 50 3.3.3 Teknik Pengambilan Sampel ......................................................... 51 3.4 Pengumpulan Data ................................................................................... 52 xii 3.4.1 Alat Ukur Penelitian ...................................................................... 52 3.5 Uji Validitas dan Reliabilitas Alat Ukur Penelitian ................................. 57 3.5.1 Uji Validitas ................................................................................... 57 3.5.2 Uji Reliabilitas ............................................................................... 57 3.5.3 Hasil Uji Coba Alat Ukur .............................................................. 58 3.6 Teknik Analisis Data .................................................................................. 63 3.7 Prosedur Penelitian ..................................................................................... 64 BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Gambaran Umum Responden peneliti ................................................. 65 4.1.1 Gambaran Responden Berdasarkan Usia Kehamilan ..................... 65 4.1.2 Gambaran Responden Berdasarkan Pendidikan .............................. 66 4.2 Deskripsi Data .......................................................................................... 66 4.2.1 Kategorisasi Dukungan Keluarga .................................................. 67 4.2.2 Kategorisasi Religiusitas ................................................................. 68 4.2.3 Ketegorisasi Kecemasan Melahirkan ............................................. 68 4.3 Uji Hipotesis ............................................................................................ 69 4.4 Uji Regresi ............................................................................................... 71 xii BAB 5 5.1 KESIMPULAN, DISKUSI & SARAN Kesimpulan ............................................................................................. 74 5.2 Diskusi .................................................................................................... 75 5.3 Saran ......................................................................................................... 78 DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................................... 81 LAMPIRAN – LAMPIRAN xiv DAFTAR TABEL Tabel 3.1 Skor Untuk Pernyataan ......................................................................... 53 Tabel 3.2 Blue Print Skala Dukungan Keluarga ................................................... 53 Tabel 3.3 Blue Print Skala Religiusitas .................................................................. 50 Tabel 3.4 Blue Print Skala Kecemasan Melahirkan .............................................. 55 Tabel 3.5 Klasifikasi Koefisien Reliabilitas .......................................................... 56 Tabel 3.6 Blue Print Setelah Try Out Skala Dukungan Keluarga ........................ 59 Tabel 3.7 Blue Print Setelah Try Out Skala Religiusitas ...................................... 60 Tabel 3.8 Blue Print Setelah Try Out Skala Kecemasan Melahirkan .................... 62 Tabel 3.9 Koefisien Reliabilitas Instrumen Penelitian .......................................... 63 Tabel 4.1 Gambaran Responden Berdasarkan Usia Kehamilan ............................ 65 Tabel 4.2 Gambaran Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir ..................... 66 Tabel 4.3 Deskripsi Statistik ................................................................................. 67 Tabel 4.4 Kategorisasi Dukungan Keluarga ......................................................... 67 Tabel 4.5 Kategorisasi Religiusitas ........................................................................ 68 Tabel 4.6 Kategorisasi Kecemasan Melahirkan .................................................... 69 Tabel 4.7 Hasil Uji Korelasi .................................................................................. 70 Tabel 4.8 Hasil Uji Regresi Variabel Dukungan Keluarga xv Dan Religiusitas .................................................................................... 71 Tabel 4.9 Hasil Uji Regresi Variabel Religiusitas ................................................. 72 Tabel 4.10 Hasil Anova ........................................................................................... 72 Tabel 4.11 Hasil Coefficient ................................................................................... 73 DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1 Kerangka Berpikir Penelitian Dukungan Keluarga dan Religiusitas dengan Kecemasan Melahirkan Pada Ibu Hamil Anak Pertama (Primigravida) 44 xvi DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Surat Izin Penelitian Lampiran 2 Angket Try Out Lampiran 3 Skoring Try Out Lampiran 4 Uji Validitas dan Reliabilitas Lampiran 5 Angket Filed Tes Lampiran 6 Skoring Field Tes Lampiran 7 Hasil Uji Korelasi Lampiran 8 Hasil Uji Regresi Variabel Dukungan Keluarga dan Religiusitas dengan Kecemasan Melahirkan Pada Ibu Hamil Anak Pertama Lampiran 9 Hasil Uji Regresi Variabel Religiusitas dengan Kecemasan Melahirkan Pada Ibu Hamil Anak Pertama Lampiran 10 Hasil Anova Lampiran 11 Hasil Koefisien xvii 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kehamilan itu pada umumnya memberikan arti emosional yang sangat besar pada setiap wanita karena kehamilan merupakan salah satu ekspresi perwujudan diri dan perwujudan identitas sebagai calon ibu. Kehamilan juga merupakan kebanggaan tersendiri bagi wanita untuk mewujudkan feminisme, dan untuk menunjukkan jati diri seorang wanita tersebut. Proses kehamilan pada umumnya mendatangkan suatu kebahagiaan tersendiri bagi wanita, walaupun kehamilan tersebut mengandung resiko mempertaruhkan jiwa dan raga. Khususnya pada saat melahirkan bayinya. Persalinan merupakan saat yang sangat dinanti-nantikan oleh ibu hamil, terutama primigravida (kehamilan pertama) untuk segera dapat merasakan kebahagiaan melihat dan memeluk bayi yang telah dikandungnya selama berbulan-bulan, tetapi disisi lain dalam persalinan sendiri sering terdapat hambatan-hambatan yang dapat berisiko buruk bagi ibu maupun bayinya. Ibu hamil, terutama pada kehamilan pertama dapat mengalami berbagai perasaan yang bercampur aduk. Selain perasaan bahagia yang tidak terlukiskan, juga kecemasan, kekhawatiran, takut karena ia belum pernah mengalami proses tersebut. Menghadapi kelahiran bayi merupakan pengalaman konkret yang dapat menimbulkan kondisi psikologis tidak stabil pada perempuan hamil pertama, misalnya: perasaan tegang, khawatir atau takut (Athur dan Coleman 1980: Zenden, 1985). Ibu hamil mengalami rasa khawatir, was-was, gelisah, takut, dan cemas dalam menghadapi kehamilannya. Perasaanperasaan yang muncul antara lain berkaitan dengan keadaan janin yang dikandungnya, ketakutan. dan kecemasan dalam menghadapi persalinan, biaya persalinan, serta perubahan perubahan fisik dan psikis yang terjadi. [[ Menurut Zenden, dkk (1985) timbulnya perasaan cemas menghadapi kelahiran bayi pada perempuan hamil pertama sangat dipengaruhi oleh perubahan fisik selama hamil. Pada masa triwulan pertama, perempuan hamil merasakan keluhan, seperti : mual-mual, sesak napas, dan muntah-muntah (morning sickness), yang disebabkan oleh adanya kehadiran embrio atau janin dalam rahim. Biasanya perempuan hamil mulai ngidam, yaitu menginginkan buah-buahan yang yang masam (rujak atau lotis). Pada masa triwulan kedua, perempuan hamil mulai merasa senang atau bahagia. Ia mulai dapat menerima kehadiran janin dalam rahimnya. Apalagi ketika janin mulai bergerak lembut dalam rahimnya, makin menyadari akan perannya sebagai seorang calon ibu bagi bayinya. Ia mulai menebak jenis kelamin bayinya, apakah perempuan atau laki-laki. Pada masa triwulan terakhir, perempuan hamil merasakan keluhan-keluhan yang sama pada masa triwulan pertama, yakni : sesak napas, mual-mual, muntah-muntah pada pagi hari (morning sickness), serta sering ingin buang air kecil. Keluhan ini makin lama makin terasa karena janin tumbuh semakin besar, sehingga mendesak lambung, usus besar, kandung kemih, atau diafragma yang membatasi organ paru-paru. Mendekati usia akhir kehamilan, pada bulan kesembilan, otot-otot rahim mulai berkontraksi seolah-olah akan segera melahirkan bayi. Kondis ini sering kali menimbulkan perasaan tegang, panik, takut, stres dan khawatir dalam menghadapi kelahiran bayi, misalnya : merasa khawatir apakah bayi yang dilahirkan nanti dalam keadaan sehat, cacat atau meninggal dunia. Hal senada juga diungkap oleh Kartono (1992) bahwa pada usia kandungan tujuh bulan 2 ke atas, tingkat kecemasan ibu hamil semakin akut dan intensif seiring dengan mendekatnya kelahiran bayi pertamanya. Di samping itu, trimester ini merupakan masa riskan terjadinya kelahiran bayi premature sehingga menyebabkan tingginya kecemasan pada ibu hamil. Dengan bertambahnya usia kehamilan, maka perhatian dan pikiran ibu hamil mulai tertuju pada sesuatu yang dianggap klimaks, sehingga kegelisahan dan ketakutan yang dialami ibu hamil akan semakin intensif saat menjelang persalinan (Kartono, 1992). Menurut Heerdjan dan Hudono (Hermawati dkk, 1994) pada kehamilan triwulan ketiga, kehidupan psikologis dan emosional wanita hamil dikuasai oleh perasaan dan pikiran mengenai persalinan yang akan dijalaninya dan tanggung jawab sebagai seorang ibu yang akan megurus anaknya. Wanita yang baru pertama kali mengandung akan mengalami gelisah, was-was dan takut menghadapi rasa sakit menjelang saat melahirkan. Ketika mengalami kecemasan dalam menghadapi persalinan maka dukungan keluarga sangat dibutuhkan oleh ibu hamil agar dapat mententramkan dan menenangkannya. Dengan segala permasalahan dan kecemasan serta ketakutan yang dialami oleh ibu hamil dalam menghadapi kelahiran maka dukungan dari keluarga sekitar sangat membantu bagi ketenangan calon ibu. Dukungan keluarga merupakan bantuan yang dapat diberikan kepada keluarga lain berupa barang, jasa, informasi, dan nasehat yang mana membuat penerima dukungan akan merasa disayangi dan dihargai (Taylor, 1995). Rodi dan Salovey (Smet 1994) mengungkapkan bahwa. keluarga dan perkawinan adalah sumber dukungan sosial yang paling penting. Dalam hal ini dukungan keluarga akan mendatangkan rasa senang, rasa aman, rasa puas, dan rasa nyaman yang membuat ibu hamil akan merasa mendapat dukungan secara 3 emosional yang akan memperngaruhi kesejahteraan jiwanya. Para peneliti ( Sarafino, 1994 ; Taylor, 1999) menyatakan ada beberapa bentuk dukungan, yaitu dukungan emosional, dukungan harga diri, dukungan perangkat, dukungan informasi dan dukungan jaringan sosial. Dukungan dapat diperoleh dari keluarga yang terdiri dari suami, orang tua, ataupun keluarga dekat lainnya. Dukungan yang penuh dari anggota keluarga penting artinya bagi seorang ibu bersalin terutama dukungan dari suami. Dalam Psikologi keluarga oleh Drs. Save M. Dagun (2002) terdapat suatu penelitian terhadap pasagan suami dan istri yang hamil, Pauline Sheresshefsky dan L.J. Yarrow (2002) mengatakan, selama periode ini sikap istri menjadi lebih sensitif dan cenderyng berperasa, cemas, takut, gelisah atau kadang-kadang terjadi perubahan perasaan yang mendadak, sebentar senang lalu cepat bisa menjadi marah lagi. Si istri sering meminta dan menuntut macam-macam kepada suaminya. Ia kadang-kadang tenggelam dalam perasaan yang mendalam dan sering menangis. Dukungan keluarga terutama dukungan yang didapatkan dari suami akan menimbulkan ketenangan batin dan perasaan senang dalam diri isteri (Dagun, 2002). Penelitian Marks & Kumar (Oktavia, 2001) menunjukan bahwa kecemasan yang dialami oleh wanita hamil lebih banyak terdapat pada mereka yang kurang mendapat dukungan sosial. Faktor yang dapat mengurangi kecemasan yang terjadi pada wanita yang akan melahirkan adalah adanya dukungan keluarga misalnya dari suami, orang tua, mertua dan dukungan dari keluarga lainnya. Dukungan keluarga yang didapatkan calon ibu akan menimbulkan perasaan tenang, 4 5 sikap positif terhadap diri sendiri dan kehamilannya. maka diharapkan ibu dapat menjaga kehamilannya dengan baik sampai saat persalinan. Dengan mendapatkan dukungan keluarga diharapkan wanita hamil dapat mempertahankan kondisi kesehatan psikologisnya dan lebih mudah menerima perubahan fisik serta mengontrol gejolak emosi yang timbul. Keluarga dan ibu hamil dapat mencegah kecemasan yang timbul akibat perubahan fisik yang mempengaruhi kondisi psikologisnya. Wanita hamil dengan dukungan keluarga yang tinggi tidak akan mudah menilai situasi dengan kecemasan, karena wanita hamil dengan kondisi demikian tahu bahwa akan ada keluarganya yang membantu. Wanita hamil dengan dukungan keluarga yang tinggi akan mengubah respon terhadap sumber kecemasan dan pergi kepada keluarganya untuk mencurahkan isi hatinya. Sagrestano, dkk (1999) dalam penelitiannya menyebutkan bahwa dukungan sosial yang ditunjukan memberikan efek yang bermanfaat pada kesehatan fisik dan mental pada wanita hamil. Oleh karena itu dukungan keluarga sangat memiliki andil yang besar dalam menentukan status kesehatan ibu. Jika seluruh keluarga mengharapkan kehamilan, mendukung bahkan memperlihatkan dukungannya dalam berbagai hal, maka ibu hamil akan merasa lebih percaya diri, lebih bahagia dan siap dalam menjalani kehamilan, persalinan dan masa nifas. Selain itu, M. Shodik Mustika (2008) menyatakan bahwa ikhlas dan tawakal kepada Allah SWT dapat menghilangkan cemas akan nasib ibu dan janin. Religiusitas merupakan sistem simbol, sistem keyakinan, sistem nilai dan sistem perilaku yang terlambangkan yang semuanya berpusat pada persoalan yang dihayati sebagai yang paling maknawi. 6 Ibu hamil yang mengalami kegelisahan, ketakutan atau kecemasan akan berusaha berhubungan dan mendekatkan diri dengan Tuhan, agar hatinya tentram dan penuh keyakinan dalam menjalani proses kehamilan dan menghadapi proses persalinan. Pada saat cemas individu akan mencari dukungan dari keyakinan agamanya, dukungan ini sangat diperlukan, dzikir dan doa sering membantu memenuhi spiritual yang juga merupakan suatu perlindungan terhadap tubuh ( Hamid, 2000 ). Dengan pendekatan diri kepada Tuhan dapat membantu ibu hamil dalam mengatasi kecemasannya. Dalam mendekatkan diri kepada Tuhan dapat mengembangkan harapan (hope) dan rasa percaya diri (self confidence) pada diri seseorang. Maka ibu hamil yang mendekatkan diri dengan Tuhannya akan merasakan ketentraman. M. Shodik Mustika (2008) mengemukakan bahwa obat yang paling mujarab adalah ikhlas dan tawakkal kepada Allah SWT. Sebab, sikap ini dapat menghilangkan rasa cemas akan nasib ibu dan janin. Ibu hamil yang religius, yang mempunyai hubungan baik dengan Tuhan, tidak akan merasa terasingi dari dirinya sendiri maupun dari Tuhan. Oleh karena itu Tuhan baginya merupakan penguasa dari nasib dan kematian sehingga dia akan bersikap lebih pasrah dan tenang dalam menghadapi persalinan, pengisi rasa kosong, dan pemberi makna kehidupan. Tetapi dalam hal ini memerlukan kemantapan iman (keyakinan) dalam hati dan pelaksanaan ajaran agama yang teratur dalam kehidupan sehari-hari (Dister, 1993). Namun jika ibu hamil tidak memiliki hubungan yang baik dengan Tuhan, maka akan cenderung menyalahkan diri sendiri, merasa beban penderitaannya bertambah dan akan merasakan ketakutan dan kecemasan kalau-kalau nanti bayi yang dikandungnya akan lahir cacat rohani dan jasmani, disebabkan oleh kesalahan dan dosa-dosa yang pernah 7 dilakukannya atau yang tidak pernah dilakukan pada masa lampau (yang ada dalam khayalannya saja). Perasaan-perasaan sedemikian ini akan menjadi sangat menakutkan mengenai kehamilannya. Penelitian sebelumnya pernah membahas tentang dukungan suami dan penyesuaian diri ibu hamil terhadap kehamilannya. Penelitian tersebut dilakukan terhadap Menurut 26 pasangan suami istri Johanna Gladieux yang tengah menghadapi kehamilan di California. (dalam Dagun, 2002) kesimpulan dari penelitian tersebut menyatakan bahwa dukungan suami terhadap istri menyebabkan adanya ketenangan batin dan perasaan senang dalam diri istri sehingga istri akan lebih mudah menyesuaikan diri dengan situasi kehamilan. Berdasarkan fenomena diatas yang menyatakan dukungan suami meberikan ketenangan kepada ibu hamil, membuat saya tertarik untuk membuktikan apakah dukungan keluarga lainnya juga dapat memberikan ketenangan kepada ibu hamil terutama dalam menghadapi kecemasan melahirkan serta apakah religiusitas juga memiliki hubungan yang dapat menenagkan ibu hamil dalam menghadapi proses melahirkan? Selanjutnya saya tertarik untuk meneliti hal tersebut dan merupakan alasan saya untuk membuat skripsi dengan judul “Hubungan Dukungan Keluarga Dan Religiusitas Dengan Kecemasan Melahirkan Pada Ibu Hamil Anak Pertama (Primigravida)” 1.2. Pembatasan Masalah Pembatasan masalah dalam penelitian ini, yaitu permasalahan hanya dibatasi pada: a. Dukungan keluarga adalah pemberian perhatian, dorongan, kasih sayang, barang, informasi dan jasa dari orang-orang terdekat seperti suami/istri, orang tua, anak, dan orang terdekat lainnya sehingga penerima dukungan merasa disayangi dan dihargai. 8 b. Religiusitas adalah suatu sistem keyakinan yang menghubungkan dan mengikat manusia dengan sesuatu diluar dirinya yang memiliki kekuatan yang lebih tinggi yang memiliki cinta kasih dan jaminan perlindungan yang bisa diperoleh dengan penyerahan diri dan pengabdian secara total. c. Kecemasan melahirkan adalah suatu kondisi psikologis atau perasaan-perasaan yang tidak menyenangkan yang menyebabkan ketidakstabilan kondisi psikologis, seperti merasa khawatir, was-was, gelisah, takut mengahadapi rasa sakit menjelang saat melahirkan. d. Wanita Primigravida adalah wanita yang baru hamil untuk pertama kalinya. 1.3 Perumusan Masalah Perumusan masalah pada penelitian ini berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan yaitu: a. Apakah ada hubungan yang signifikan antara dukungan keluarga dengan kecemasan melahirkan pada ibu hamil anak pertama? b. Apakah ada hubungan yang signifikan antara religiusitas dengan kecemasan melahirkan pada ibu hamil anak pertama? c. Apakah ada hubungan yang signifikan antara dukungan keluarga dan religiusitas dengan kecemasan melahirkan pada ibu hamil anak pertama? d. Seberapa besar sumbangan yang diberikan oleh variable dukungan keluarga terhadap kecemasan melahirkan pada ibu hamil anak pertama? e. Seberapa besar sumbangan yang diberikan oleh variabel religiusitas terhdap kecemsan melahirkan pada ibu hamil anak pertama? f. Seberapa besar sumbangan yang diberikan oleh variabel dukungan keluarga religiusitas terhadap kecemsan melahirkan pada ibu hamil anak pertama? 1.4 Tujuan Penelitian Setiap penelitian tentu mempunyai tujuan tertentu, demikian juga dengan penelitian yang dilakukan ini. Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah : a. Untuk mengetahui hubungan yang signifikan antara dukungan keluarga dengan kecemasan melahirkan pada ibu hamil anak pertama b. Untuk mengetahui hubungan yang signifikan antara religiusitas dengan kecemasan melahirkan pada ibu hamil anak pertama. c. Untuk mengetahui hubungan yang signifikan antara dukungan keluarga dan religiusitas dengan kecemasan melahirkan pada ibu hamil anak pertama d. Untuk mengetahui seberapa besar sumbangan yang diberikan oleh variabel dukungan keluarga terhdap kecemasan melahirkan pada ibu hamil anak pertama e. Untuk mengetahui seberapa besar sumbangan yang diberikan oleh variable dukungan religiusitas terhdap kecemasan melahirkan pada ibu hamil anak pertama f. Untuk mengetahui seberapa besar sumbangan yang diberikan oleh variable dukungan keluarga dan religiusitas terhdap kecemasan melahirkan pada ibu hamil anak pertama 9 10 1.5 Manfaat Penelitian a. Manfaat teoritis Sebagai bahan informasi pengembangan ilmu psikologi dan memperkaya khasanah dalam penelitian mengenai dukungan keluarga, religiusitas dan kecemasan melahirkan pada ibu hamil anak pertama. b. Secara praktis penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi : - Ibu Hamil untuk meningkatkan religiusitas dalam dirinya serta dapat mengendalikan kecemasan dalam menghadapi persalinan. - Keluarga Dukungan keluarga sangat dibutuhkan bagi ibu hamil untuk memberikan ketenangan serta ketentraman dalam mengatasi kecemasan yang dirasakan oleh Ibu hamil. - Tenaga Medis Dengan mengetahui pentingnya dukungan keluarga dan religiusitas, diharapkan tim medis dapat memberitahukan pengarahan kepada ibu hamil yang sedang mengalami kecemasan dalam menghadapi persalinan anak pertama. 11 1.6 Sistematika Penulisan Adapun penulisan skripsi ini terdiri dari lima bab, dengan sistematika sebagai berikut: BAB 1 : Pendahuluan Berisi uraian mengenai latar belakang masalah, pembatasan masalah dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, serta sistematika penulisan. BAB 2 : Kajian Teori Berisi uraian mengenai teori-teori dukungan keluarga, teori-teori religiusitas, teori-teori kecemasan melahirkan, teori-teori ibu hamil anak pertama (primigravida), kerangka berfikir dan hipotesa penelitian. BAB 3 : Metode Penelitian Berisi uraian mengenai pendekatan penelitian, variabel penelitian, definisi konseptual dan definisi operasional, populasi dan sampel, teknik pengambilan sample, pengumpulan data, uji validitas dan reliabilitas alat ukur penelitian, teknik analisa data, dan prosedur penelitian. BAB 4 : Hasil Penelitian Berisi uraian mengenai gambaran umum responden penelitian, deskripsi data, uji persyaratan, kategorisasi, serta pengujian hipotesis, dan hasil uji regresi. BAB 5 : Penutup Meliputi kesimpulan, diskusi dan saran. 12 BAB 2 KAJIAN TEORI Pada bab II ini dibahas mengenai kecemasan melahirkan, dukungan keluarga, dan dilanjutkan dengan pembahasan mengenai religiusitas. Bab ini juga menjelaskan kerangka berpikir dan hipotesis. 2.1. Kecemasan 2.1.1. Pengertian kecemasan Mustafa Fahmi (1977) cemas adalah perasaan yang tidak menyenangkan dan berat bagi seseorang untuk memikulnya, oleh karena itu ia berusaha untuk melepaskan diri dari padanya dengan berbagai cara dan jalan. Bachtiar Lubis (1993) anxietas atau kecemasan adalah penghayatan emosional yang tidak menyenagkan berhubungan dengan antisipasi malapetaka yang akan datang. Tingkatnya bervariasi dari perasaan cemas dan gelisah yang ringan sampai ketakutan yang amat hebat anxietas yang normal berperan sebagai pemacu perilaku yang bertujuan dan berhasil mengatasi, menghindar atau melarikan situas yang mengandung bahaya. Anxietas menyebabkan perubahan-perubahan somatik, fisiologis, biokimiawi, endokrinologik dan perilaku. Maramis (1980) mengatakan bahwa kecemasan adalah suatu ketegangan, rasa tidak aman, kekhawatiran, yang timbul karena dirasakan akan mengalami kejadian yang tidak menyenangkan. Menurut Kaplan, Sadock, dan Grebb (1994) kecemasan adalah respons terhadap situasi tertentu yang mengancam dan merupakan, hal yang normal terjadi menyertai perkembangan, perubahan, pengalaman baru atau yang belum pernah dilakukan, serta dalam menemukan identitas diri dan arti hidup. Menurut Kurt Goldstain dalam Zainal Abidin (2002) kecemasan adalah keadaan subjektif individu yang menjadi sadar bahwa eksintensinya bisa hancur, bahwa ia bisa kehilangan diri dan dunianya, bahwa ia bisa menjadi “tidak ada” (nothing) atau bukan apaapa. Dalam kamus Chaplin (1999) dijelaskan bahwa anxiety atau kecemasan adalah perasaan campuran yang berisi ketakutan, kegelisahan, dan keprihatinan mengenai masa-masa mendatang tanpa sebab khusus untuk ketakutan tersebut, atau rasa takut atau kekhawatiran kronis pada tingkat ringan, ataupun kekhawatiran atau ketakutan yang kuat dan meluap-luap. Kecemasan adalah suatu kondisi psikologis yang ditandai dengan perasaan-perasaan yang tidak menyenangkan atau mengancam diri sendiri di mana objek kecemasan tersebut bersifat samar-samar (tidak jelas), sehingga menimbulkan rasa khawatir, takut, was-was dan tidak tahu apa yang terjadi di masa yang akan datang (Lazarus dkk, 1976). 13 14 Richard S. Lazarus (1967) kecemasan adalah reaksi individu terhadap hal yang dihadapi. Kecemasan merupakan suatu perasaan yang menyakitkan seperti kegelisahan, kebingungan dan lain-lain yang behubungan dengan aspek subjek emosi. Kecemasan memiliki karakteristik berupa munculnya perasaan takut dan kehati-hatian atau kewaspadaan yang tidak jelas dan tidak menyenagkan (Davidson dan Neale, 2001). Kecemasan seringkali disertai dengan gejala fisik seperti sakit kepala, jantung berdebar cepat, dada terasa sesak, sakit perut atau tidak tenang dan tidak dapat duduk dengan tenang. Rumusan-rumusan diatas mengandung pengertian bahwa kecemasan merupakan suatu perasaan ketakutan atau kegelisahan yang menyebabkan seseorang takut menghadapi masa yang akan datang tanpa alasan yang jelas. 2.1.2. Macam-macam kecemasan Dalam Musthafa Fahmi (1977) Freud berpendapat bahwa cemas itu ada tiga macam: a. Cemas obyektif (obyektive anxiety) Apabila orang mengetahui bahwa sumber cemasnya adalah di luar dirinya, kita katakan bahwa ia menderita cemas obyektif. Cemas obyektif adalah reaksi terhadap pengenalan akan adanya bahaya luar, atau adanya kemungkinan bahaya yang disangkanya akan terjadi. b. Cemas penyakit (neurotic anxiety) Freud berpendapat bahwa cemas penyakit tampak dalam tiga bentuk pokok, yaitu cemas umum, cemas dalam benuk takut penyakit terhadap hal-hal atau situasi tertentu, cemas dalam bentuk ancaman. Cemas umum adalah cemas yang paling sederaha, karena tidak berhubungan dengan sesuatu hal tertentu, yang terjadi hanyalah individu merasa takut yang samar dan umum serta tidak menentu. Cemas penyakit, cemas ini mencakup pengenalan terhadap objek atau situasi tertentu, sebagai penyebab dari gangguan cemas. Cemas dalam bentuk ancaman yaitu cemas yang menyertai gejala gangguan kejiwaan. c. Cemas moral (moral anxiety) Cemas moral timbul akibat tekanan dari dorongan yang tinggi seperti perasaan dosa. 2.1.3 Komponen-komponen kecemasan Komponen menurut David Sue (1986) dapat dimanifestasikan ke dalam empat komponen, yaitu: a. Secara kognitif (pikiran): Dapat bervariasi, dari rasa khawatir yang ringan sampai panik. Individu terus mengkhawatirkan segala macam masalah yang mungkin terjadi dan sulit sekali untuk berkonsentrasi atau mengmbil keputusan, akan menimbulkan kekhawatiran lebih lanjut, dan ia juga akan mengalami kesulitan tidur (imsonia). b. Secara afektif (perasaan): Individu tidak dapat tenang dan mudah tersinggung. Sehingga memungkinkan untuk terkena depressi. c. Secara motorik (gerak tubuh): Seperti gemetar sampai dengan goncangan tubuh yang berat. Individu sering sekali gugup dan mengalami kesulitan dalam berbicara. 15 16 d. Secara somatic (dalam reaksi fisik atau biologis): Dapat berupa gangguan pada anggota tubuh, seperti: jantung berdebar, berkeringat, serta kelelahan badan seperti pingsan. 2.1.4 Kecemasan pada masa kehamilan Wanita hamil itu umumnya akan mersa gelisah, was-was yang mungkin disebabkan oleh kekhawatiran melihat perubahan tubuh yang aka memudar kecantikan, kekhawatiran menghadapi tanggung jawab yang semakin berat, pola kehidupan yang berubah, perannya sebagai seorang ibu da sebagainya (Cherry, 1986) Athur & Coleman (1980) mengatakan bahwa menghadapi kelahiran bayi merupakan pengalaman konkret yang dapat menimbulkan kondisi psikologis tidak stabis pada perempuan hamil, misalnya: perasaan tegang, khawatir, atau takut. Santrock (2002) menjelaskan bahwa ketika seorang perempuan hamil mengalami ketakutan, kecemasan, dan emosi lain yang mendalam, terjadi perubahan psikologis – antara lain, meningkatnya pernapasan dan sekresi kelenjar. Adanya produksi hormone adrenalin sebagai tanggapan terhadap ketakutan dapat menghambat aliran darah ke daerah kandungan sehingga membuat janin kekurangan oksigen. Dengan demaikian, kondisi emosional perempuan yang sedang hamil akan berpengaruh terhadap tumbuh kembang bayi dalam kandungan. Kecemasan dalam melahirkan yang akan dibahas dalam penelitian ini merupakan kecemasan pada ibu hamil yang akan melahirkan anak pertama. Kecemasan pada calon ibu disebabkan adanya rasa takut terhadap kesehatan, usia kehamilan, kesulitan keuangan dan masalah-masalah lain dalam kehidupan. Dengan makin tuanya kehamilan, maka perhatian dan pikiran ibu hamil mulai tertuju pada sesuatu yang dianggap klimaks, sehingga kegelisahan dan ketakutan yang dialami ibu hamil akan semakin intensif saat menjelang persalinan (Kartono, 1986). Psikologi dan emosional wanita hamil dikuasai oleh perasaan dan pikiran mengenai persalinan yang akan datang dan tanggung jawab sebagai ibu yang akan mengurus anaknya. Wanita yang baru pertama kali mengandung, akan merasa gelisah, was-was, dan takut menghadapi rasa sakit manjelang saat melahirkan. Dari uraian di atas, disimpulkan bahwa kecemasan yang dialami wanita selama kehamilan itu akan semakin intensif pada saat minggu-minggu terakhir menjelang persalinan. Dari berbagai macam definisi kecemasan melahirkan, maka penulis mengambil kesimpulan bahwa kecemasan melahirkan adalah suatu kondisi psikologis atau perasaanperasaan yang tidak menyenangkan yang menyebabkan ketidakstabilan kondisi psikologis, seperti merasa khawatir, was-was, gelisah, takut mengahadapi rasa sakit menjelang saat melahirkan. Menurut Rustam Mochtar (1992), proses kejiwaan pada masa kehamilan dapat dibedakan menjadi beberapa jangka waktu, yaitu : a. Triwulan I (0-12 minggu) Pertama adalah kecamasan, ketakutan, kepanikan, dan kegusaran terhadap kehamilan. Perasaan benci pada suami yang menyebabkan kehamilan dimanifestasikan dalam rasa 17 18 mual, muntah, pening dan sebagainya yang merupakan gejala hamil muda. Pada keadaan yang agak berat, ada penolakan terhadap kehamilan dan mencoba untuk menggugurkan, pada kasus yang lebih parah mencoba untuk bunuh diri. Manifestasi lain yaitu wanita hamil muda meminta makanan yang aneh-aneh yang selam ini tidak disukainya. b. Triwulan II (12-28 minggu) Ibu yang menganggap kehamilan sebagai suatu identifikasi abstrak, kini mulai menyadari kenyataan menjadi identifikasi nyata. Mulailah dia menyesuaikan diri dengan menghadapi kenyataan : perut tambah besar, terasa gerakan janin, temanteman menyatakan selamat, dan dokter telah mendengar suara jantung janin. Wanita bijaksana mulai mempersiapkan kebutuhan kedatangan bayi. c. Triwulan III (28-40 minggu) Timbul gejolak baru menghadapi persalinan dan perasaan tanggung jawab sebagai ibu pada pengurusan bayi yang akan dilahirkan. Dari uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa kehamilan merupakan salah satu periode krisis dalam kehidupan seorang wanita sehingga menimbulkan perubahan drastis, bukan hanya fisik tetapi juga psikologis. 2.1.5 Faktor-faktor yang menyebabkan kecemasan melahirkan Menurut Zenden, dkk (1985) ada beberapa faktor yang mempengaruhi kecemasan kelahiran bayi, diantaranya : 19 a. Status pernikahan dapat mempengaruhi perasaan cemas dan takut selama kehamilan. Karena kehamilan yang terjadi sebelum menikah akan menimbulkan perasaan bersalah atau panik karena janin yang ada dalam rahimnya belum dikehendaki oleh kedua pasangan tersebut. b. Status sosial ekonomi. Seorang perempuan hamil yang status sosialnya sudah mapan tidak akan mudah merasa cemas, khawatir, atau takut dalam memelihara bayi yang akan dilahikan nanti. Sebaliknya, mereka yang status social ekonominya lemah (belum mapan), mudah meraswa khawatir atau takut dalam memelihara bayinya nanti. c. Tingkat pengetahuan tentang kehamilan maupun proses kelahiran bayi kemungkinan dapat membantunya dalam menghadapi kelahiran bayinya. d. Dukungan sosial keluarga yang ditunjukkan memberikan efek yang bermanfaat pada kesehatan fisik dan mental pada ibu hamil. e. Ikhlas dan tawakkan kepada Allah SWT dapat menghilangkan rasa cemas akan nasib ibu dan janin. Kegelisahan dan kecemasan yang dialami oleh ibu hamil menurut Kartini Kartono (1992) disebabkan karena beberapa hal: Takut mati Sekalipun peristiwa kelahiran adalah fenomena fisiologis yang normal. Tetapi peristiwa ini tidak kalis dari resiko-resiko dan bahaya kematian, baik kematian ibu ataupun kematian bayi yang akan dilahirkan. Bahkan pada proses kelahiran yang normal sekalipun, peristiwa ini gtak luput dari rasa sakit dan pendarahan. Peristiwa inilah yang menyebabkan seorang ibu yang hamil mengalami ketakutan dan kecemasan, khususnya takut mati. Trauma kelahiran Berkaitan dengan perasaan takut mati yang ada pada wanita pada saat melahirkan bayinya, adapula ketakutan lahir (takut dilahirkan kedunia ini) pada anak bayi yang kita kenal sebagai trauma kelahiran. Trauma kelahiran ini berupa ketakutan akan berpisahnya bayi dari rahim ibunya, yaitu merupakan ketakutan “hipotesis” untuk dilahirkan didunia dan takut berpisah dari ibunya. Ketakutan berpisah ini adakalanya menghinggapi seorang ibu yang merasa amat takut kalau-kalau bayinya akan terpisah dengan dirinya. Seolah-olah ibu tersebut menjadi tidak mampu menjamin keselamatan bayinya, setelah bayi tersebut ada diluar rahimnya. Trauma genita tadi tampak dalam bentuk ketakutan untuk melahirkan bayinya. Perasaan bersalah atau berdosa Sebab lain yang menimbulkan ketakutan akan kematian proses melahirkan bayinya adalah perasaan bersalah atau berdosa terhadapo ibunya. Dalam semua aktifitas reproduksinya, wanita banyak melakukan identifikasi terhadap ibunya. Jika identifikasi ini menjadi salah bentuk, maka akan banyak mengembangkan mekanisme rasa-rasa bersalah dan rasan berdosa terhadap ibunya. Maka peristiwa tadi membuat dirinya menjadi tidak mampu berfungsi sebagai ibu yang bahagia, sebab selalu saja dibebani atau dikejar-kejar rasa berdosa Ketakutan rill Ketakutan rill atau konkret yang menjadikan ibu hamil takut melahirkan bayinya misalnya: 20 - Takut kalau bayinya lahir cacat - Takut bayi bernasib buruk diakibatkan oleh dosa-dosa ibunya dimasa silam - Takut beban hidup semakin berat karena kelahiran anggota keluarga baru - Munculnya elemen ketakutan yang sangat mendalam dan tidak disadari, kalau ia akan dipisahkan dari bayinhya - Takut kehilangan bayinya yang sering muncul sejak masa kehamilan sampai waktu melahirkan bayinya yang diperkuat oleh rasa berdosa atau bersalah.. 2.1.6 Gejala-gejala kecemasan melahirkan Morgan & Stellar, dkk (dalam Dariyo, 1998) mengatakan bahwa kecemasan menghadapi kelahiran bayi yaitu : Memicu saraf simpatis untuk meningkatkan ritme kerja pernapasan paru-paru, detak jantung, pembuluh darah, gerakan peristaltic lambung, kandung kemih, dan kelenjar keringan pada ibu. Gejala sesak nafas, kenaikan suhu badan, mual-mual, terasa ingin bunga air kecli dan berkeringat pada ibu. Kartono (1992) menjelaskan bahwa beberapa minggu sebelum kelahiran bayi, uterus atau rahim, ibu menurun sehingga dapat mengakibatkan tekanan-tekanan yang semakin terasa berat di dalam perut, sesak nafas (sulit bernafas) dan kekhawatiran. Bagi wanita yang paling sehat sekalipun, kondisi somatis menjelang kelahiran bayi dirasakan sangat berat dan tidak menyenangkan. Sering timbul rasa jengkel, biasanya terasa tidak nyaman, selalu kegerahan, 21 posisi duduk, berdiri maupun tidur terasa salah dan tidak menyenangkan, tidak sabaran, dan cepat menjadi lesu. 2.2 Dukungan keluarga 2.2.1 Pengertian Dukungan Keluarga Dukungan keluarga pada umumnya merupakan turunan dari dukungan sosial. Dukungan sosial menurut Cobb (1976), Gentry dan Kobasa (1984) adalah pemberian hiburan, perhatian, penghargaan atau bantuan dari seseorang kepada orang lain atau kelompok. Sarafino (1990) mengatakan bahwa kebutuhan, kemampuan, dan sumber dukungan mengalami perubahan sepanjang kehidupan seseorang. Keluarga merupakan lingkungan pertama yang dikenal oleh individu dalam proses sosialisasinya. Dukungan keluarga merupakan bantuan yang dapat diberikan kepada keluarga lain berupa barang, jasa, informasi dan nasehat, yang mana membuat penerima dukungan akan merasa disayang, dihargai, dan tentram (Taylor, 1995). Saronsono (1991) dapat dianggap sebagai sesuatu keadaan yang bermanfaat bagi individu yang diperoleh dari orang lain yang dapat dipercaya. Dari keadaan tersebut individu akan mengetahui bahwa orang lain memperhatikan, menghargai, dan mencintainya. Dukungan sosial pada umumnya menggambarkan mengenai peranan atau pengaruh yang dapat ditimbulkan oleh orang lain yang berarti seperti anggota keluarga, teman, saudara, dan rekan kerja. Johnson and Johnson berpendapat bahwa dukungan sosial adalah pemberian bantuan seperti materi, emosi, dan informasi yang berpengaruh terhadap kesejahteraan manusia. Dukungan sosial juga dimaksudkan sebagai keberadaan dan kesediaan orang-orang 22 yang berarti, yang dapat dipercaya untuk membantu, mendorong, menerima, dan menjaga individu. Menurut Friedman (1998), dukungan keluarga adalah sikap, tindakan dan penerimaan keluarga terhadap penderita yang sakit. Anggota keluarga memandang bahwa orang yang bersifat mendukung selalu siap memberikan pertolongan dan bantuan jika diperlukan. Jadi dukungan keluarga adalah pemberian perhatian, dorongan, kasih sayang, barang, informasi dan jasa dari orang-orang terdekat seperti suami/istri, orang tua, anak, dan orang terdekat lainnya sehingga penerima dukungan merasa disayangi dan dihargai. 2.2.2 Fungsi dukungan keluarga Cobb (1976) dan Lazarus (1981), membagi fungsi dukungan keluarga sebagai berikut : a. Dukungan informasional Keluarga berfungsi sebagai sebuah kolektor dan diseminator (penyebar) informasi tentang dunia. Menjelaskan tentang pemberian saran, sugesti, informasi yang dapat digunakan mengungkapkan suatu masalah. Manfaat dari dukungan ini adalah dapat menekan munculnya suatu stressor karena informasi yang diberikan dapat menyumbangkan aksi sugesti yang khusus pada individu. Aspek-aspek dalam dukungan ini adalah nasehat, usulan, saran, petunjuk dan pemberian informasi. b. Dukungan penilaian 23 24 Keluarga bertindak sebagai sebuah bimbingan umpan balik, membimbing dan menengahi pemecahan masalah, sebagai sumber dan validator indentitas anggota keluarga diantaranya memberikan support, penghargaan, perhatian. c. Dukungan instrumental Keluarga merupakan sebuah sumber pertolongan praktis dan konkrit, diantaranya: kesehatan penderita dalam hal kebutuhan makan dan minum, istirahat, terhindarnya penderita dari kelelahan. d. Dukungan emosional Keluarga sebagai tempat yang aman dan damai untuk istirahat dan pemulihan serta membantu penguasaan terhadap emosi. Aspek-aspek dari dukungan emosional meliputi dukungan yang diwujudkan dalam bentuk afeksi, adanya kepercayaan, perhatian, mendengarkan dan didengarkan. 2.2.3 Sumber dukungan keluarga Dukungan sosial keluarga mengacu kepada dukungan sosial yang dipandang oleh keluarga sebagai sesuatu yang dapat diakses/diadakan untuk keluarga (dukungan sosial bisa atau tidak digunakan, tetapi anggota keluarga memandang bahwa orang yang bersifat mendukung selalu siap memberikan pertolongan dan bantuan jika diperlukan). Dukungan sosial kelurga dapat diterima diperoleh dari keluarga maupun orang lain. Dukungan sosial keluarga adalah dukungan yang didapat dari keluarga (khususnya suami dan anak-anak). Dukungan sosial keluarga dapat berupa dukungan sosial kelurga internal, seperti dukungan dari suami/istri atau dukungan dari saudara kandung, teman atau komunitas organisasi ( Cobb: 1976) Individu membutuhkan dukungan dari keluarganya sejak awal hingga tahap-tahap selanjutnya dalam kehidupannya.. Keluarga merupakan lingkungan pertama yang dikenal oleh individu dalam proses sosialisasinya. Keluarga merupakan kelompok sosial pertama dalam kehidupan manusia. Dalam keluarga individu belajar memperhatikan orang lain dan bekerja sama. Beberapa psikolog berpendapat bahwa kesehatan, kebahagiaan dan kestabilan keluarga tergantung pada orangorang disekitar keluarga dan masyarakat. Jadi salah satu fungsi keluarga dalah tempat pemeliharaan dan pengembangan fungsi emosi bagi para anggota keluarga yang sebagian besar masih diberikan di dalam keluarga, walaupun hubungan persahabatan di luar lingkunga keluarga juga membantu pengembangan emosi (dalam Winda Fitri : 2000). 2.2.4 Dukungan keluarga pada ibu hamil Dalam hal ini yang akan dibahas adalah dukungan keluarga terhadap ibu hamil. Dukungan keluarga adalah pengaruh positif yang diberikan oleh keluarga (suami, ibu, anak, mertua, dan lain-lain) terhadap ibu hamil dalam mengurangi atau meredam kecemasan dalam hal ini berupa perhatian. Zanden (1985) mengatakan bahwa menghadapi masa persalinan merupakan suatu kondisi konkrit yang mengancam diri ibu hamil yang menyebabkan perasaan tegang, kuatir, dan takut. Untuk itu, ibu hamil berusaha untuk dapat berhasil dalam menghadapi situasi tersebut sebaik-baiknya sampai masa persalinan tiba. Adanya perubahan fisiologis yang menimbulkan ketidakstabilan kondisi psikologis selama hamil menumbuhkan kekhawatiran 25 yang terus menerus dalam menghadapi kelahiran bayi pada wanita hamil pertama. Perasaan demikian akan terwujud dalam bentuk suatu kecemasan. Kecemasan yang diikuti adanya perasaan bimbang, ada kalanya kurang disadari oleh yang bersangkutan sehingga bertahan lama dalam dirinya yang semakin lama akan memiliki frekuensi dan intensitas yang lebih tinggi. Perubahan emosi tersebut tidak sama pada setiap wanita hamil. Perbedaan tersebut tergantung pada kepribadian individu, tipe stress yang pernah dialami, dan dukungan emosi yang didapat dari wanita tersebut. Dukungan suami atau bapak sangatlah penting dalam merencanakan alternatif jalan keluar mengenai masa depan anaknya. Dengan merasa dilibatkan dalam perencanaan, perawatan prenatal, persalinan dan kelahiran, maka bapak akan memahami hak-hak dan tanggung jawabnya sebagai bapak (Persis Mary Hamilton, 1987). Dukungan keluarga juga merupakan andil yang besar dalam menentukan status kesehatan ibu. Jika seluruh keluarga mengharapkan kehamilan, mendukung bahkan memperlihatkan dukungannya dalam berbagai hal, maka ibu hamil akan merasa lebih percaya diri, lebih bahagia dan siap dalam menjalani kehamilan, persalinan dan masa nifas. Menurut Grossman, dkk (1980), kehamilan melibatkan seluruh anggota keluarga, karena “ kehamilan adalah permulaan, tidak hanya berkembangnya janin tapi juga pembentukan bayi baru dari sebuah keluarga dengan tambahan anggota keluarga dan perubahan hubungan “. Setiap anggota keluarga harus dipastikan kebutuhan dan akomodasi fisik dalam kel;uarga dan dalam perlengkapan bagi anggota baru. Merujuk pada teori Buffering Hipothesis yang berpandangan bahwa dukungan sosial 26 mempengaruhi kesehatan dengan cara melindungi individu dari efek negatif stress. Perlindungan ini akan efektif hanya ketika individu menghadapi stressor yang berat. Dukungan keluarga terutama dukungan yang didapatkan dari suami akan meimbulkan ketenangan batin dan perasaan senang dalam diri isteri (Dagun, 1991). Berdasarkan paparan diatas, dukungan keluarga yang diberikan kepada wanita hamil dapat menumbuhkan perasaan tenang, aman, dan nyaman sehingga dapat mempengaruhi kecemasan ibu hamil. 2.3 Religiusitas 2.3.1 Pengertian religiusitas Istilah religiusitas cukup akrab dengan beberapa padanan katanya, seperti sering ditemukan istilah religi (religion), agama dan Din. Menurut kamus The Hold Intermediate Dictionary of American English, religi itu diterangkan sebagai berikut: “Belief in and worship of God or the Super Natural” (Kepercayaan dan Penyembahan kepada Tuhan atau kepada Yang Maha Mengetahui) Menurut Gazalba (1985), kata religi berasal dari bahasa latin religio yang berasal dari akar kata religare yang berarti mengikat. Maksudnya adalah ikatan manusia dengan suatu tenaga yaitu tenaga gaib yang kudus. Religi adalah kecenderungan rohani manusia untuk berhubungan dengan alam semesta, nilai yang meliputi segalanya, makna yang terakhir, dan hakekat dari semuanya. Halonen dan Santrock (1999) mendefinisikan religiusitas sebagai sistem keyakinan yang digunakan oleh individu, yang secara moral dsan spiritual membimbing perilaku 27 mereka. Hal ini juga ditegaskan dalam Seri Mutiara Iman (2002) bahwa religi adalah sistem pemikiran dan tidakan yang mengekspresikan kepercayaan kepada Allah. Dalam pengertian Glock dan Stark (1966) agama atau religion adalah sistem simbol, sistem keyakinan, sistem nilai dan sistem perilaku yang terlambangkan yang sebmuanya berpusat pada persoalan yang dihayati sebagai yang paling maknawi (ultimate meaning). Freud melihat bahwa agama itu adalah reaksi manusia atas ketakutannya sendiri. Dalam buku yang berjudul The Future of an Illusion (1927), freud mengatakan bahwa agama dalam ciri-ciri psikologisnya adalah sebuah ilusi, yakni kepercayaan yang dasar utamanya adalah angan-angan (wishfulfillment). BF. Skinner, tokoh dari aliran Behaviorisme walaupun tidak banyak memberikan perhatian terhdadap perilaku beragama sempat menjelaska bahwa perilaku manusia pada umumnya dapat dijelaskan berdasarkan teori pengkondisian operan sehingga perilaku beragama sebagaimana perilaku manusia yang lainnya merupakan ungkapan bagaimana manusia hidup berdasarkan pengkondisian operan. Aktivitas beragama menurutnya merupakan pengaruh ganjaran (reward) dan hukuman (punishment). Dan menurutnya perilaku beragama merupakan perilaku yang dilakukan untuk meredakan ketegangan. Sedangkan Abraham Maslow, tokoh psikologi Humanistik mengakui eksistensi agama. Maslow mengemukakan konsep Metamotivation (di luar hierarchy of needs) yang terdiri dari mystical atau peak experience yang menggambarkan pengalaman keagamaan. Pada kondisi itu manusia merasakan adanya pengalaman keagamaan yang sangat dalam. Pribadi (self) 28 29 lepas dari realitas fisik dan menyatu dengan kekuatan transendental (self is lost and transcended). Sementara itu dalam peristilahan bahasa Arab dan Qur’an, kata agama dapat searti dengan kata addin apabila kata itu berdiri sendiri. Akan tetapi apabila kata addin itu dirangkai dengan Allah atau dengan al-haq, maka menjadilah “dienullah” atau “dienulhaq”, yang berarti agama yang datang dari Allah atau suatu agama yang hak. Sebagaimana kita ketahui bahwa keberagamaan dalam Islam bukan hanya diwujudkan dalam bentuk ibadah ritual saja, tapi juga dalam aktivitas-aktivitas lainnya. Sebagai sistem yang menyeluruh, Islam mendorong pemeluknya untuk beragama secara menyeluruh pula (QS 2: 208); baik dalam berpikir, bersikap maupun bertindak, harus didasarkan pada prinsip penyerahan diri dan pengabdian secara total kepada Allah, kapan, dimana dan dalam keadaan bagaimanapun. Karena itu, hanya konsep yang mampu memberi penjelasan tentang kemenyeluruhan yang mampu memahami keberagamaan umat Islam. Dari berbagai uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa religiusitas adalah suatu sistem keyakinan yang menghubungkan dan mengikat manusia dengan sesuatu diluar dirinya yang memiliki kekuatan yang lebih tinggi yang memiliki cinta kasih dan jaminan perlindungan yang bisa diperoleh dengan penyerahan diri dan pengabdian secara total. 2.3.2 Aspek-Aspek Religiusitas / Dimensi-Dimensi Religiusitas Keberagamaan atau religiusitas diwujudkan dalam berbagai sisi kehidupan manusia. Aktivitas beragama tidak terjadi pada seseorang melakukan perilaku ritual (beribadah) saja, namun juga ketika melakukan aktivitas yang tampak dan dapat dilihat oleh mata, tapi juga aktivitas yang tak tampak dan terjadi di dalam hati individu ( dalam Djamaludin Ancok, 1995). Menurtu Glock dan Stark (1996) mengemukakan bahwa ada lima dimensi keberagamaan yaitu : 1. Dimensi keyakian, dimensi ini berisikan pengharapan-pengharapan di mana orang yang religious berpegang teguh pada pandangan teologis tertentu, mengakui kebenaran doktrin-doktrin tersebut. setiap agama mempertahankan seperangkat kepercayaan dimana para penganut diharapkan akan taat. Walaupun demikian, isi dan ruang lingkup keyakinan itu bervariasi, tidak hanya diantara agama-agama, tetapi seringkali juga diantara tradisi-tradisi dalam agama yang sama. 2. Dimensi praktek agama. Dimensi ini mencakup prilaku pemujaan, ketaatan, dan halhal yang dilakukan orang untuk menunjukkan komitmen terhadap agama yang dianutnya. Praktek-praktek keagamaan ini terdiri dari ritual dan ketaatan. 3. Dimensi pengalaman. Dimensi ini berisikan dan memperhatikan fakta bahwa semua agama menganut pengharapan-pengharapan tertentu meski tidak tepat jika dikatakan bahwa seseorang yang beragama dengan baik pada suatu waktu akan mencapai pengetahuan subyektif dan langsung mengenai kanyataan terakhir (bahwa ia akan mencapai siuatu keadaan kontak dengan perantara supernatural). Dimensi ini berkaitan dengan pengalaman keagamaan (masyarakat) yang melihat adanya komunikasi walaupun kecil denga duatu esensi ketuhanan, yakni dengan Tuhan, dengan kenyataan terakhir atau dengan transcendental. 30 31 4. Dimensi pengetahuan agama. Dimensi ini mengacu kepada harapan bahwa orangorang yang beragama paling tidak memiliki sejumlah minimal pengetahuan dasardasar keyakinan adalah syarat bagi penerimaannya. Walaupun demikian kenyataan tidak perlu diikuti oleh syarat pengetahuan agama idak selalu bersandar pada keyakinan. 5. Dimensi konsekuensi. Konsekuensi komitemen agama berlainan dari keempat dimensi yang sudah dibicarakan di atas. Dimensi ini mengacu kepada identifiakasi akibat keyakinan keagamaan, praktek, pengalaman, dan pengetahuan seseorang dari hari ke hari. Walaupun agama banyak menggariskan bagaimana pemeluknya seharusnya berfikir dan bertinfak dalam kehidupan sehari-hari tidak sepenuhnya jelas sebatas mana konsekuensi-konsekuensi agama merupakan bagian dari komitmen keagamaan. Sedangakan dalam Islam, aspek-aspek tersebut sejajar dengan aspek aqidah, syariat dan akhla. Hal ini sesuai dengan yang diungkapkan oleh Endang Saifuddin Anshari (1980), mengungkapkan bahwa pada dasarnya Islam dibagi menjadi tiga bagian, yaitu : 1. Aspek keyakinan atau aqidah Islam, menunjukkan kepada seberapa tingkat keyakinan muslim terhadap kebenaran ajaran-ajaran agamanya terutama yang bersifat fundamental dan dogmatic. Dalam keberislaman, isi aspek keimanan menyangkut keprcayaan tentang Allah, Para Malaikat, Nabi/Rasul, Kitab Allah, Surga dan Neraka sera Qadha dan Qadhar. 2. Aspek peribadatan (praktek agama) atau syariah, menunjukkan pada seberapa patuh tingkat kepatuhan muslim dalam mengerjakan kegiatan-kegiatan ritual sebagaimana diperintahkan dan dianjurkan oleh agamanya. Dalam seberislaman, aspek peribadatan menyangkut pelaksanaan shalat, puasa, zakat, haji, membaca AL-Qur’an, ibadah Qurban, I’tikaf di masjid pada bulan puasa dan sebagainya. 3. Aspek pengalaman atau akhlak,menunjukkan pada seberapa tingkatan muslikm berperilaku dimotivsi oleh ajaran-ajaran agamanya, yaitu bagaiman individu berelasi dengan dunianya, terurama dengan muslim. Dalam keberislaman, aspek ini meliputi suka menolong, bekerjasama, berderma, menyejahterakan dan menumbuhkembangkan orang lain, menegakkan keadilan dan kebenaran, berlaku jujur, memaafkan, menjaga lingkungan hidup, menjaga amanat, tidak mencuri, tidak korupsi, tidak menipu, tidak berjudi, tidak meminum-minuman keras, mematuhi norma-norma Islam dalam perilaku sekusual, berjuang untuk hidupn sukses menurut islam, dan sebagainya (Dr. Djamaludin Ancok, 1994). 2.3.3 Religiusitas dalam melahirkan Proses persalinan akan menyebabkan rasa sakit yang tak tertahankan, bahkan akan merasa takut dan kehilangan kendali. Maka dengan demikian dibutuhkan ketenangan agar dapat meredam rasa takut dan rasa cemas tersebut, oleh karena itu dalam ajaran islam dian ajurkan untuk mengingat Allah (berzikir) dan memohon kepada-Nya (berdoa): “Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tentram”. (QS. Ar-Ra’du:28) Ada banyak bentuk ungkapan (zikir) untuk mengingat Allah yang telah diajarkan oleh Rasul-Nya, seperti: subhanallaah’ Mahasuci Allah’, alhamdulillaah’ terpujilah Allah’, allahhu akbar’ Allah Mahabesar’, laa hawla wa laa quwwata illaa billaah’ tiada daya dan 32 kekuatan kecuali dengan (daya dan kekuatan) Allah’. Maka dengan mengungkapkan kata-kata seperti itu mampu menentramkan jiwa anda. Mengapa dengan mengungkapkan kata-kata seperti itu dapat menentrmakan jiwa? Ini dia sebabnya: Ada saatnya, selama persalinan, pikiran mungkin menjadi tidak konstruktif karena merasa lelah, cemas, frustasi, atau putus asa. Membuat daftar kata yang mendukung dapat membantu mengubah pikiran negatif menjadi positif. (Magical Beginnings, hlm. 223). M. Shodiq Mustika (2008) menyatakan rasa lelah ataupu emosi negatif lainnya itu bisa menyebabkan konsentrasi selama persalinan. Untuk menjaga agar otak tetap fokus pada pikiran-pikiran dan gambaran-gambaran yang membantu proses kelahiran, dapat memanfaatkan kata-kata pendukung, seperti: Saat aku menghembuskan nafas, mulut rahimku melemas. Tiap kontraksi membantu untuk terbuka. Aku menghirup kekuatan. Aku menghembuskan perlawanan. Energi masuk. Keteganganketeganagn keluar. Kata-kata tersebut hanyalah sebagian contoh agar bisa tenang dalam menghadapi persalinan. Temukan kata-kata dukungan sendiri, tuliska, lalu ucapkan. Latihlah selama beberapa menit setiap hari sambil menutup mata dan membayangkan makna kata-kata pendukung itu saat bernafas. (Magical Beginnings, hlm. 233). 33 Dengan cara mengingat Allah maka akan membuat jiwa menjadi tentram, sehingga rasa takut dan cemas itu menjadi hilang. Dan dengan senantiasa mengingat Allah maka akan menumbuhkan keyakinan bahwa pasti mampu melewatinya. Kita takkan merasa sendirian ada Allah yang senatiasa menolong dalam proses melahirkan. Bahkan, seharusnya merasa bahagia atau bersyukur karena Allah telah memberikan sang bayi ke dunia. Walaupun tidak mampu mengusir rasa takut itu, setidaknya bisa meminimalkan dampak negatif ketakutan itu dengan cara mengakui keberadaan-Nya. Bagaimanapun, bersalin dan melahirkan itu merupakan pengalaman yang mendalam. Oleh karena itu, merasa agak cemas saat mempersiapkan kelahiran merupakan sesuatu yang wajar. Bahkan, “mengakui perasaan takut dan ragu” itu justru engurangi pengaruh negatifnya atas diri kita. Lagipula, rasa takut itu “menggerakkan fisiologi stres yang memcu dilepaskannya sejumlah zat kimia yang sangat kuat berupa respons melawan atau lari. Respons melawan maupun respons untuk lari dari kontradiksi akan bermanfaat bagi kita dalam persalinan”. (Magical Beginnings, hml. 215). Selain dengan berzikir maka cobalah berpikir positif dan membayangkan keindahankeindahan serta kebahagiaan saat melahirkan bayi. Fokuskan pikiran pada hal-hal yang menyenangkan dan membuat tenang. Misalnya, ingatlah bahwa setiap tarikan nafas yang anda lakukan ketika hendak melahirkan itu akan dibalas dengan berlipat-lipat pahala dari Allah SWT. Ingat jugalah bahwa ketika sang bayi terlahir, semua kesakitan yang dirasakan selama proses tersebut akan terobati dan terganti dengan haru dan bahagia. 34 Dengan kata lain, rasa takut (yang sewajarnya)-lah yang menjadikan kita mempersiapkan diri, baik secara fisik maupun non-fisik. Oleh karena itu, mengalihkan rasa takut (yang berlebihan) Menuju kondisi batin yang seimbang merupakan keahlian beharga yang sangat bermanfaat selama proses persalinan ataupun sepanjang hidup. Dengan pikiran positif (positive thinking) pula, sadarilah bahwa persalinan merupakan pengalaman yag memberdayakan. Mengertilah bahwa kelahiran merupakan sesuatu yang normal dan alami. Terimalah kenyataan bahwa wanita merupaka makhluk yang sangat kuat dan mampu menjalani persalinan. Banyak pengalaman berharga yang dapat kita petik dari kehamilan dan persalinan. Semua ini akan menjadi modal kita untuk mendidik dan membesarkan bayi kita ketika telah terlahir ke dunia. Proses persalinan itu bisa diibaratkan seperti gunung pendakian gunung. Setahap demi setahap melangkah kai dengan penuh tantangan yang kita hadapi untuk sampai ke uncak gunung. Dibutuhkan keberanian mengatasi tantangan. Akan tetapi, setelah sampai ke puncak gunung, maka akan merasakan kebahagiaan dan kepuasan batin yang luar biasa. Jadi, atasilah ketakutan dalam menghadapi perrsalinan dan kelahiran sang bayi. Meski terkadang kelihatan sulit dan sakit, percayalah semuanya akan baik-baik saja. Allah telah menjanjikan pada kita dalam firman-Nya di Al-Qur’an, surat Alam Nasyrah ayat 6: “sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan”. 35 2.4 Ibu hamil anak pertama (primigravida) Kehamilan merupakan suatu proses yang alamiah dan fisiologis. Setiap wanita yang memiliki organ reproduksi sehat, yang telah mengalami menstruasi, dan melakukan hubungan seksual dengan seorang pria sangat besar kemungkinan akan mengalami kehamilan (Mandriwati, 2008). Ibu hamil adalah wanita yang perutnya besar yang mengandung sel telur yang telah dibuahi oleh sperma (Ibrahim, 1993). Ibu hamil dalam penelitian ini wanita yang melalui pemeriksaan bidan atau dokter yang dinyatakan positif hamil. Primigravida adalah wanita yang baru hamil untuk pertama kalinya. seorang ibu primigravida biasanya mendapatkan kesulitan dalam mengenali perubahan-perubahan yang terjadi dalam tubuhnya yang menyebabkan ketidaknyamanan selama kehamilannya berlangsung. Hal ini mempengaruhi psikologis ibu, karena kurangnya pengetahuan ibu hamil tersebut. Kurangnya pengetahuan ini juga menyebabkan ibu primigravida tidak tahu cara mengatasi ketidaknyamanan yang ibu rasakan (Ulfah, 2009). Pada primigravida umumnya belum mempunyai gambaran mengenai kejadian-kejadian yang akan dialami saat hamil dan cara mengatasi ketidaknyamanan atau hal-hal yang terjadi pada saat hamil. Oleh sebab itu penting sekali mempersiapkan ibu dengan memberikan penjelasan yang diperlukan mengenai kehamilan dan bagaimana harus menjalani kehamilan itu supaya kehamilan tidak berubah menjadi suatu hal yang tidak normal. Sedangkan pada ibu yang sudah pernah mempunyai anak akan mempunyai gambaran dan pengalaman dalam menjalani kehamilan sehingga ibu yang sudah pernah hamil akan lebih tanggap apabila ada 36 hal-hal yang mengganggu kenyamanannya, sehingga akan lebih siap dalam menjalani sebuah kehamilan. Setiap ibu hamil yang akan melahirkan anak pertama akan merasakan kecemasan yang lebih tinggi dibandingkan dengan ibu hamil yang sudah pernah melahirkan anak pertamanya (Ambaryani, 2001). 2.4.1 Kebutuhan psikologis ibu hamil Selama hamil kebanyakan wanita mengalami perubahan psikologis dan emosional. Seringkali kita mendengar seorang wanita mengatakan betapa bahagianya dia akan menjadi seorang ibu. Namun tidak jarang ada wanita yang yang merasa khawatir kalau terjadi masalah dalam kehamilannya, khawatir kalau ada kemungkinan dia kehilangan kecantikannya, atau bahwa ada kemungkian bayinya tidak normal. Kehamilan adalah krisis maturasi yang dapat menimbulkan stress, tetapi memberikan makna karena dengan keadaan tersebut wanita akan menyiapkan diri untuk memberi perawatan dan mengemban tanggung jawab yang lebih besar. Krisis kehamilan umumnya berakhir ketika bayi dilahirkan. Titik akhir ini merupakan pemecahan krisis tersebut, tetapi apakah wanita siap menjalani atau tidak ini tergantungapakah proses psikologis yang normal selama masa kehamilan dapat dijalani dengan baik atau tidak. Agar proses psikologis dalam kehamilan berjala dengan normal dan baik maka ibu hamil perlu mendapat dukungan dan kenyamanan dalam psikologisnya. Dukungan bisa berasal dari berbagai pihak baik itu dari suami, orang tua, anak, teman, dan orang-orang terdekat. 37 38 a. Support keluarga Ibu merupakan salah satu anggota keluarga yang sangat berpengaruh, sehingga perubahan apapun yang terjadi pada ibu akan mempengaruhi keluarga. Kehamilan merupakan risis bagi kehidupan keluarga dan diikut oleh stress dan kecemasan. Kehamilan melibatkan seluruh anggota keluarga. Karena konsepsi merupakan awal, bukan saja bagi janin yang sedag berkembang, tetapi juga bagi keluarga yakni dengan hadirnya seorang anggota baru dalam keluarga, maka setiap anggota keluarga harus beradaptasi terhadap kehamilan dan menginterpreasikannya berdasarkan kebutuhan masingmasing. Ibu-ibu yang selama mengandung memperlihatkan sikap dan perilaku yang penuh ketegangan dan emosional. Hubungan antara wanita dan ibunya terbukti signifikan dalam adaptasi terhadap kehamilan ( Rubin, 1967 : dalam perawatan ibu hamil). Keberadaan ibu disamping anak perempuannya selama masa kanak-kanak seringkali berarti ibu juga akan hadir dan mendukung selama anaknya hamil. Reaksi ibu dalam kehamilan anaknya menandakan penerimannynya terhadap cucu dan anak perempuannya dan ini sangat membantu ibu dalam menghadapi kehamilan dengan lebih tenang. Agar kehamilan dapat berjalan lancar dan ibu dapat mengadakan hubungan yang sehat dengan bayinya, maka reaksi ibu terhadap kehamilannya seharusnya. 1. Menerima kehamilan 2. Menghilangkan rasa takut terhadap persalinan 39 3. Menerima peran sebagai seorang ibu 4. Menciptakan ikatan antara ibu dan bayinya. b. Support dari tenaga kesehatan Peran bidan dalam perubahan dan adaptas psikologis adalah denan memberi support atau dukungan moral bagi klien, menyakinkan bahwa klien dapat menghadapi kehamilannya dan perubahan yang dirasakannya adalah sesuatu yang normal. Bidan harus bekerjasama dan membangun hubungan yang baik dengan klien agar terjadi hubungan yang terbuka antara bidan dan klien. Bidan juga berfungsi sebagai fasilitator yang dapat membagi pengalaman yang pernah dirasakan bidan itu sendiri, atau menceritakan pengalaman orang lain sehingga klien mampu membayangkan begaimana cara mereka sendiri untuk menyelesaikan da menghadapi masalahnya. Selain itu bidan juga berperan sebagai seorang pendidik, bidan yang memutuskan apa yang harus diberitahukan kepada klien dalam menghadapi kehamilannya agar selalu waspada terhadap perubahan yang terjadi. c. Rasa aman dan nyaman selama masa kehamilan Orang yang paling penting bagi seorag wanita hamil biasanya adalah ayah sang anak ( Rchardson, 183). Semakin banyak bukti menunjukkan bahwa wanita yang diperhatikan dan dikasihi oleh pasangan prianya selama hamil akan menunjukkan lebih sedikit gejala emosi dan fisik, lebih sedilit komplokasi persalinan, dan lebih mudah melakukan penyesuaian selama nifas. Ada dua kebutuhan utama yang ditunjukkan wanita selama ia hamil. Kebutuhan pertama adalah menerima tanda0tanda bahwa ia dicintai dan dihargai. Kebutuhab kedua adalah merasa yakin akan penerimaan pasangannya terhadap sang anak dan mengasimilasi bayi tersebut ke dalam keluarga. 2.4.2 Perubahan fisik dan gannguan kehamilan Masa-masa hamil memang melelahkan akibat terjadinya perubahan fisik. Wanita telah berbadan dua, ia menanggung beban sekitar 5-10 kg karena berat beban bayi dan cairan dalam perutnya dan nafsu makan yang meningkat. Ibu hamil, perlu memerikasakan dirinya secara rutin setiap bulan ke bidan dan menimbang perkembangan berat tubuhnya. Pada masa kehamilan delapan hingga sembilan bulan, pemeriksaan ke bidan bidan bisa sebulan hingga tiga atau empat kali. Saat kehamilan, secara alami terjadi pembesaran pada payudara karena pertumbuhan kelenjar air susu, juga adanya penumpukan lemak, disertai membesarnya puting susu. Pada saat kehamilan secara naluriah biasanya nafsu makan ibu hamil meningkat. Hal ini tidak perlu dikhawatirkan, yang terpenting adalah bagaimana memilih kualitas makanan yang baik (bergizi) dan halal untuk kesehatan diri dan bayinya. Pertumbuhan dan perkembangan jabang bayi selama dalam kandungan, didapatkan dari hormon dan gizi yang terdapat pada tubuh ibu yang disalurkan melalui plasenta ke pusar bayi. Gangguan saat kehamilan sering dialami. Selain muntah dan susah buang air besar. Karena gerakan otot usus berkurang, penyerapan air bertambah. Hal yang perlu dilakukan 40 41 adalah dengan banyak minum terutama minuman yang berserat dari sayuran atau buahbuahan. Melakukan olahraga ringan dengan berjalan-jalan di sekitar rumah. Gangguan wasir sering juga dialami oleh ibu hamil karena terbendungnya aliran darah pada pembuluh darah, berbalik sebagai dampak dari relaksasi otot karena pengaruh kehamilan. Gangguan lain saat kehamilan adalah anemia, karena kekurangan zat besi atau vitamin b.12. Dampak lain dari kehamila adalah terjadinya pembengkakan pada tumit kaki, karena menanggung beban berat kehamilan 2.5 Hubungan dukungan keluarga dan religiusitas dengan kecemasan melahirkan pada ibu hamil anak pertama (Primigravida). Setiap wanita mempunyai reaksi yang berbeda dalam menghadapi masa kehamilan. Setiap reaksi yang terjadi pada masa kehamilan, tergantung dari setiap sifat masing-masing, antara lain pengalaman, pendidikan, dan kedewasaan pribadinya. Tetapi ada pola tertentu yang melanda hampir setiap wanita pada masa kehamilannya. Wanita hamil itu umumnya akan merasa gelisah, was-was yang mungkin disebabkan oleh kekhawatiran melihat perubahan tubuh yang akan memudarkan kecantikan, kekhawatira menghadapi tanggung jawab yang semakin berat pola kehidupan yang berubah, perannya sebagai ibu, dan sebagainya (Cherry, 1986). Kartini Kartono (1986) mengemukakan bahwa campuran perasaan yang dialami wanita hamil, yaitu rasa takut, rasa cinta dan benci, rasa keraguan dan kepastian, rasa kegelisahan dan rasa bahagia, harapan dan kecemasan, semuanya itu menjadi intensif dan mencapai klimaksnya pada minggu-minggu terakhir saat menghadapi masa kelahiran bayi. 42 Menghadapi kelahiran bayi merupakan pengalaman konkret yang dapat menimbulkan kondisi psikologis tidak stabil pada perempuan hamil pertama, misalnya perasaan tegang, khawatir, atau takut (Athur dan Coleman 1980: Zenden, 1985). Menurut Sheldon H. Cherry (1986) kebanyakan wanita terutama mereka yang baru pertama kali mengandung, akan merasa gelisah, was-was dan takut rasa sakit menjelang saat melahirkan. Primigravida adalah wanita yang baru hamil untuk pertama kalinya. seorang ibu primigravida biasanya mendapatkan kesulitan dalam mengenali perubahan-perubahan yang terjadi dalam tubuhnya yang menyebabkan ketidaknyamanan selama kehamilannya berlangsung. Hal ini mempengaruhi psikologis ibu, karena kurangnya pengetahuan ibu hamil tersebut. Kurangnya pengetahuan ini juga menyebabkan ibu primigravida tidak tahu cara mengatasi ketidaknyamanan yang ibu rasakan (Ulfah, 2009). Dukungan keluarga yang didapatkan calon ibu akan menimbulkan perasaan tenang, sikap positif terhadap diri sendiri dan kehamilannya, maka ibu dapat menjaga kehamilannya dengan baik sampai saat persalinan. Dengan memiliki dukungan keluarga wanita hamil dapat mempertahankan kondisi kesehatan psikologisnya dan lebih mudah menerima perubahan fisik serta mengontrol gejolak emosi yang timbul. Keluarga dapat menyediakan dukungan yang dapat memberikan rasa aman dan memelihara penilaian positif seseorang terhadap dirinya melalui ekspresi kehangatan, empati, persetujuan, atau penerimaan yang ditunjukan oleh anggota keluarga lainnya. Sarason dan Sarason (1986) dalam penelitiannya menyebutkan bahwa dukungan dari keluarga adalah 43 sumber dukungan sosial yang paling tinggi. Saat wanita hamil yakin bahwa mereka mempunyai keluarga yang mendukung maka keyakinan akan kemampuan mengatasi suatu kecemasan yang dialaminya akan meningkat yang dapat meredakan dan mengatasi tekanan yang dideritanya. Dalam hal ini dukungan keluarga akan mendatangkan rasa senang, rasa aman, rasa puas, dan rasa nyaman yang membuat ibu hamil akan merasa mendapat dukungan secara emosional yang akan memperngaruhi kesejahteraan jiwanya. Ibu hamil yang mengalami kegelisahan, ketakutan atau kecemasan akan berusaha berhubungan dan mendekatkan diri dengan Tuhan, agar hatinya tentram dan penuh keyakinan dalam menjalani proses kehamilan dan menghadapi proses persalinan. Pada saat cemas individu akan mencari dukungan dari keyakinan agamanya, dukungan ini sangat diperlukan, dzikir dan doa sering membantu memenuhi spiritual yang juga merupakan suatu perlindungan terhadap tubuh ( Hamid, 2000 ). M. Shodik Mustika (2008) mengemukakan bahwa obat yang paling mujarab adalah ikhlas dan tawakkal kepada Allah SWT. Sebab, sikap ini dapat menghilangkan rasa cemas akan nasib ibu dan janin Proses persalinan akan menyebabkan rasa sakit yang tak tertahankan, bahkan akan merasa takut dan kehilangan kendali. Maka dengan demikian dibutuhkan ketenangan agar dapat meredam rasa takut dan rasa cemas tersebut, oleh karena itu dalam ajaran islam dian ajurkan untuk mengingat Allah (berzikir) dan memohon kepada-Nya (berdoa). Proses persalinan itu bisa diibaratkan seperti gunung pendakian gunung. Setahap demi setahap melangkah kaki dengan penuh tantangan yang kita hadapi untuk sampai ke uncak gunung. Dibutuhkan keberanian mengatasi tantangan. Akan tetapi, setelah sampai ke puncak gunung, maka akan merasakan kebahagiaan dan kepuasan batin yang luar biasa. Jadi, atasilah ketakutan dalam menghadapi perrsalinan dan kelahiran sang bayi. Meski terkadang kelihatan sulit dan sakit, percayalah semuanya akan baik-baik saja. 2.6 Kerangka berpikir Dukungan Keluarga Kecemasan Melahirkan Pada Ibu Hamil Anak Pertama Religiusitas 2.7 Pengajuan hipotesis Berdasarkan deskripsi teori diatas, penulis mengajukan hipotesis penelitian ke dalam bentuk pernyataan sebagai berikut : 44 45 1. Hipotesis alternative (Ha) a. Ada hubungan yang signifikan antara dukungan keluarga dengan kecemasan melahirkan pada ibu hamil anak pertama b. Ada hubungan yang signifikan antara religiusitas dengan kecemasan melahirkan pada ibu hamil anak pertama c. Ada hubungan yang signifikan antara dukungan keluargadan religiusitas dengan kecemasan melahirkan pada ibu hamil anak pertama d. Ada sumbangan yang diberikan oleh variabel dukungan keluarga terhadap kecemsan melahirkan pada ibu hamil anak pertama e. Ada sumbangan yang diberikan oleh variabel religiusitas terhdap kecemsan melahirkan pada ibu hamil anak pertama f. Ada sumbangan yang diberikan oleh variabel dukungan keluarga religiusitas terhdap kecemsan melahirkan pada ibu hamil anak pertama 2. Hipotesis nol (Ho) a. Tidak ada hubungan yang signifikan antara dukungan keluarga dengan kecemasan melahirkan pada ibu hamil anak pertama b. Tidak ada hubungan yang signifikan antara religiusitas dengan kecemasan melahirkan pada ibu hamil anak pertama c. Tidak ada hubungan yang signifikan antara dukungan keluargadan religiusitas dengan kecemasan melahirkan pada ibu hamil anak pertama d. Tidak ada sumbangan yang diberikan oleh variable dukungan keluarga terhdap kecemsan melahirkan pada ibu hamil anak pertama e. Tidak ada sumbangan yang diberikan oleh variabel religiusitas terhdap kecemsan melahirkan pada ibu hamil anak pertama f. Tidak ada sumbangan yang diberikan oleh variabel dukungan keluarga religiusitas terhdap kecemsan melahirkan pada ibu hamil anak pertama. 46 47 BAB 3 METODE PENELITIAN Pada bab ini dibahas mengenai metode dan pendekatan penelitian, variabel penelitian, definisi konseptual dan definisi operasional, populasi dan sampel, sampel dan teknik pengambilan sampel, instrumen pengumpulan data, teknik analisis data, prosedur penelitian. 3.1 Pendekatan Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Menurut Gay (dalam Sevilla, 1993) metode deskriptif adalah kegiatan yang meliputi pengumpulan data dalam rangka menguji hipotesis atau menjawab pertanyaan yang menyangkut keadaan pada waktu yang sedang berjalan dari pokok suatu penelitian. Tujuan utama dalam menggunakan metode ini menurut Travers (dalam Sevilla, 1993) adalah untuk menggambarkan sifat suatu keadaan yang sementara berjalan pada saat penelitian dilakukan dan memeriksa sebab-sebab dari suatu gejala tertentu. Sedangkan jenis penelitian deskriptif yang digunakan adalah penelitian korelasional. Penelitian Korelasional (dalam Sevilla,1993) adalah metode yang dirancang untuk menentukan tingkat hubungan variabel-variabel yang berbeda dalam suatu populasi. Melalui penelitian ini kita dapat memastikan berapa besar yang disebabkan oleh satu variabel dalam hubungannya dengan variasi yang disebabkan oleh variabel lain. 3.2 Variabel Penelitian 3.2.1 Identifikasi Variabel Menurut Kerlinger (2006), variabel adalah simbol atau lambang yang padanya kita melekatkan bilangan atau nilai. Penelitian ini melibatkan dua jenis variabel yaitu variabel bebas (independent variabel) dan variabel terikat (dependent variabel) 1. Variabel Bebas 1 (Independent Variabel), yaitu dukungan keluarga 2. Variabel Bebas 2 (Independent Variabel), yaitu religiusitas 3. Variabel Terikat (Dependent Variabel), yaitu kecemasan melahirkan 3.2.2 Definisi Konseptual Variabel Definisi Konseptual (dalam Kerlinger, 2006) adalah mendefinisikan suatu konstruk atau variabel dengan menggunakan konstruk-konstruk lain. a. Dukungan Keluarga Dukungan keluarga adalah perhatian, dorongan, kasih sayang, barang, informasi dan jasa dari orang-orang terdekat seperti suami/istri, orang tua, anak dan orang-orang terdekat lainnya sehingga penerima dukungan merasa disayangi dan dihargai. b. Religiusitas Religiusitas adalah suatu sistem keyakinan yang menghubungkan dan mengikat manusia dengan sesuatu diluar dirinya yang memiliki kekuatan yang lebih tinggi yang memiliki cinta kasih dan jaminan perlindungan yang bisa diperoleh dengan penyerahan diri dan pengabdian secara total. 48 49 c. Kecemasan melahirkan Kecemasan melahirkan adalah suatu kondisi psikologis atau perasaan-perasaan yang tidak menyenangkan yang menyebabkan ketidakstabilan kondisi psikologis, seperti merasa khawatir, was-was, gelisah, takut mengahadapi rasa sakit menjelang saat melahirkan. 3.2.3 Definisi Operasional Variabel Menurut Kerlinger (2006), definisi operasional adalah melekatkan arti pada suatu konstruk atau variabel dengan cara menetapkan kegiatan-kegiatan atau tindakan-tindakan yang perlu untuk mengukur konstruk atau variabel tersebut. a. Dukungan keluarga Definisi operasional dukungan keluarga dalah skala-skala yang diperoleh dari skala dukungan keluarga. Komponen-komponen dukungan keluarga dalam penelitian ini berdasarkan fungsi dukungan keluarga Cobb (1976) dan Lazarus (1981), yaitu dukungan informasi, dukungan penilaian, dukungan instrumental, dan dukungan emosional. b. Religiusitas Definisi operasional religiusitas adalah skor yang diperoleh dari skala religiusitas. Dalam penelitian ini berdasarkan pada konsep Glock and Stark (1970) yaitu, dimensi keyakinan, dmensi praktek agama, dimensi pengetahuan agama, dan dimensi konsekuensi. c. Kecemasan melahirkan Definisi operasional kecemasan melahirkan adalah skor-skor yang diperoleh dari skala kecemasan. Komponen-komponen dalam penelitian ini berdasarkan pada konsep David Sue (1986) yaitu, secara kognitif, afektif, motorik dan somatik. 3.3 Populasi dan Sampel 3.3.1 Populasi Kerlinger (dalam Sevilla, 1993) mendefinisikan populasi sebagai “keseluruhan anggota, kejadian atau objek-objek yang telah ditetapkan dengan baik”. Sedangkan Gay (dalam Sevilla dkk,1993) mendefinisikan populasi sebagai kelompok dimana peneliti akan menggeneralisasikan hasil penelitiannya. Populasi dalam penelitian ini adalah ibu hamil yang memeriksa kandungannya di rumah besalin Vitalaya Pondok Benda Pamulang Tangerang-Selatan. 3.3.2 Sampel Menurut Ferguson (dalam Sevilla dkk, 1993) sampel adalah “beberapa bagian kecil atau cuplikan yang ditarik dari populasi”. Untuk jumlah sampel, peneliti menggunakan ukuran minimum yang ditawarkan oleh Gay, bahwa untuk penelitian korelasi diambil 30 subjek atau lebih (Sevilla, 1993). Menurut Gay (dalam Sevilla, 1993) ukuran sampel dalam penelitian deskriptif korelasional adalah 30 subjek. 50 51 Dalam penelitian ini, peneliti mengambil sampel kepada ibu hamil pertama yang memeriksa kandungan di rumah bersalin Vitalaya Pondok Benda Pamulang TangerangSelatan sampel sebanyak 30 orang. 3.3.3 Teknik Pengambilan Sampel Menurut Ary, Jacob dan Razavieh (dalam Sevilla,1993) teknik pengambilan sampel adalah suatu proses yang meliputi pengambilan sebagian dari populasi, melakukan pengamatan pada populasi secara keseluruhan. Dalam penelitian ini, tekhnik yang digunakan adalah purposif sampling yaitu tekhnik pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan tertentu. Pertimbangan tertentu dalam penelitian ini adalah : a. Ibu hamil anak pertama b. Usia ibu hamil dari 20 tahun – 26 tahun c. Dirumah Bersalin Vitalaya Pondok Benda Pamulang d. Ibu hamil Trisemester II dan III d. Subjek penelitian bersedia untuk menjadi sampel penelitian Dalam penelitian ini, peneliti mengambil sampel kepada ibu hamil yang memeriksa kandungannya di Rumah bersalin Vitalaya Pondok Benda Paulang Tangerang-Selatan yang berjumlah sebanyak 30 orang. 52 3.4 Pengumpulan Data 3.4.1 Alat Ukur Penelitian Alat ukur penelitian yang digunakan dalam mengumpulkan data berupa angket yang terdiri dari tiga bagian, yaitu: 1. Bagian pertama berisi skala dukungan keluarga. Komponen-komponen dukungan keluarga dalam penelitian ini berdasarkan fungsi dukungan keluarga Cobb (1976) dan Lazarus (1981) yaitu, dukungan informasi dukungan penilaian, dukungan instrumental, dan dukungan emosional. Dalam penelitian ini alat pengumpul data yang digunakan peneliti adalah skala Likert. Untuk variabel dujungan keluarga, peneliti menggunakan skala Likert yang berupa pernyataan pendapat disajikan kepada responden yang memberikan indikasi pernyataan setuju atau tidak setuju. Biasanya responden memberi tanda pada skala 1 sampai 4 sebagai alternatif jawaban, yaitu Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Tidak Setuju (TS), Sangat Tidak Setuju (STS). Untuk alternatif jawaban ragu-ragu atau netral (R) tidak digunakan agar mengurangi pengaruh “kecenderungan sentral” dan mendorong responden untuk memutuskan sendiri apakah positif atau negatif (dalam Sevilla, 1993). Adapun skor pada alternatif jawaban yang telah disediakan adala 53 Tabel 3.1 Skor untuk pernyataan Favorable Skor Unfavorable Skor Sangat Setuju (SS) 4 Sangat Setuju (SS) 1 Setuju (S) 3 Setuju (S) 2 Tidak Setuju (TS) 2 Tidak Setuju (TS) 3 Sangat Tidak Setuju (STS) 1 Sangat Tidak Setuju (STS) 4 Skala dukungan keluarga digunakan untuk mengukur sejauh mana keluarga memberikan dukungannya kepada ibu hamil. Adapun jumlah item yang digunakan dalam skala ini adalah sebanyak 51 item. Tabel 3.2 Blue print skala dukungan keluarga No 1. Aspek Dukungan informasional Indikator a. memberikan informasi Favorable Unfavorable Jml 1, 4, 32 23, 17, 35 6 5, 20, 42 17, 26, 28 6 2, 11, 38 24, 31, 39 6 tentang proses melahirkan b. membantu menyelesaikan masalah 2. Dukungan a. memberi dukungan 54 penilaian b. memberi perhatian c. memberi penghargaan 3. Dukungan instrumental a. bantuan langsung berupa 27, 33, 44 14, 45, 16 5 15, 22 6, 25 4 7, 21, 34 9, 43, 36 6 3, 12, 40 29, 30 6 19, 46 8, 18, 47 4 10, 41, 48 13, 37, 49, 51 6 materi b. bantuan langsung berupa tindakan 4. Dukungan a. memberikan empati emosional b. memberikan kasih sayang 50 2. Skala religiusitas digunakan untuk mengukur sejauh mana religiusitas ibu hamil, peneliti membuat skala religiusitas yang terdiri dari 48 aitem. Aitem tersebut diambil dari indikator menurut Glock dan Stark (1966) mengemukakan bahwa ada lima dimensi keberagamaan, yaitu dimensi keyakinan, dimensi prktek agama, dimensi pengalaman, dimensi pengetahuan agama, dan dimensi konsekuensi. Tabel 3.3 Blue print skala religiusitas No 1. Aspek Dimensi Indikator Favorable Unfavorable Jml a. Berisikan harapan-harapan 5, 47 9, 26, 48 6 b. Keykinan terhadap rukun 11, 36 17, 46 4 a. Perilaku pemujaan 2, 38 13, 28 4 b. Perilaku ketaatan 8, 16 7, 19 4 c. Hubungan manusia 15, 40 10, 39 4 30, 44 22, 27 4 a. Pengalaman keagamaan 4, 18 12, 32 4 b. Adanya komunikasi 21, 20 1, 35 4 6, 41 23, 43 4 3, 42 25, 37 4 keyakinan iman 2. Dimensi praktek agama dengan manusia d. Hubungan manusia dengan sekitar 3. Dimensi pengalaman dengan tuhan 4. Dimensi a. Memiliki pengetahuan pengetahuan keyakinan dasar tentang agama agama b. Pengetahuan praktek 55 56 ibadah 5. Dimensi a. Komitmen agama 29, 45 14, 34 4 31 24, 33 4 konsekuensi b. Keyakinan, praktek, pengalaman dan pengetahuan agama dari hari ke hari 3. Skala kecemasan digunakan untuk mengukur kecemasan melahirkan, peneliti membuat skala kecemasan melahirkan yang terdiri dari 49 aitem. Aitem tersebut diambil dari indikator kecemasan menurut David Sue (1986), yaitu : kognitif, afektif, motorik dan somatis. Tabel 3.4 Blue print skala kecemasan melahirkan No 1. Aspek Kognitif Indikator a. Khawatir b. Sulit Favorable Unfavorable Jml 9, 37 12, 22 4 5, 30, 46 10, 34, 47 6 berkonsentrasi 2. Afektif c. Susah tidur 2, 11, 23 4, 13, 25 6 a. Gelisah 1, 20, 31 17, 32 6 b. Sabilitas emosi 7, 18, 35 19, 36, 43 6 3. 4. 3.5 Motorik Somatis a. Gemetar 3, 8, 48 33, 41, 49 6 b. Gugup 21, 27, 38 29, 39, 45 6 a. Mudah lelah 28, 15, 40 6, 14, 44 6 b. Berkeringat 16, 24 26, 42 4 Uji Validitas dan Reliabilitas Alat Ukur Penelitian Sebelum penelitian ini dilaksanakan, terlebih dahulu dilakukan uji validitas dan reliabilitas alat ukur penelitian (try out) pada 30 orang ibu hamil anak pertama. Uji coba (try out) dilaksanakan pada ibu hamil anak pertama. 3.5.1 Uji Validitas Menurut Sevilla (1993) validitas adalah derajat ketepatan suatu alat ukur tentang pokok isi atau arti sebenarnya yang diukur. Pada penelitian ini uji validitas menggunakan SPSS versi 11.5. 3.5.2 Uji Reliabilitas Reliabilitas adalah derajat ketepatan dan ketelitian atau akurasi yang di tunjukkan oleh instrumen pengukuran (dalam Sevilla,1993). Pada penelitian ini, peneliti menggunakan SPSS versi 11.5 untuk menguji reliabilitas alat ukur penelitian. 57 58 Tabel 3.5 Klasifikasi Koefisien Reliabilitas 3.5.3 Kriteria Koefisien Reliabilitas Sangat Reliabel >0,9 Reliabel 0,7-0,9 Cukup Reliabel 0,4-0,7 Kurang Reliabel 0,2-0,4 Tidak Reliabel <0,2 Hasil uji coba alat ukur Sebelum penelitian dilaksanakan, peneliti melakukan uji coba alat ukur dengan jumlah total keseluruhan item sebanyak 148 item dari tiga skala yaitu skala dukungan keluarga yang berjumlah 51 item dan skala religiusitas yang berjumlah 48 item serta skala kecemasan melahirkan berjumlah 49 item. Uji instrumen diberikan pada 30 orang ibu hamil anak pertama. a. Hasil uji validitas alat ukur Uji validitas alat ukur dilakukan pada dua jenis skala yang digunakan dalam penelitian, yaitu uji validitas skala dukungan keluarga, skala religiusitas dan skala kecemasa melahirkan. Uji validitas dilakukan dengan menggunakan tekhnik korelasi Product Moment Pearson. Pada skala dukungan keluarga dari 51 item yang di uji cobakan, terdapat 41 item yang valid dan sisanya 10 item yang tidak valid. Dengan koefisien reliabilitas 0,9220 dan taraf signifikansi 0,05. Tabel 3.6 Blue print setelah try out skala dukungan keluarga No 1. Aspek Dukungan informasional Indikator Favorable a. memberikan informasi Unfavorable Jml Jml Fav Un 1, 4*, 32* 23*, 17*, 35 4 2 5*, 20*, 42* 17, 26*, 28 4 2 a. memberi dukungan 2*, 11*, 38* 24*, 31, 39* 5 1 b. memberi perhatian 27*, 33*, 14*, 45*, 6 - 44* 16* 15, 22* 6, 25* 2 2 7*, 21*, 34* 9*, 43, 36* 5 1 3*, 12*, 40* 29*, 30 4 1 tentang proses melahirkan b. membantu menyelesaikan masalah 2. Dukungan penilaian c. memberi penghargaan 3. Dukungan instrumental a. bantuan langsung berupa materi b. bantuan langsung 59 60 berupa tindakan 4. Dukungan a. memberikan empati 19, 46* 8*, 18*, 47* 4 1 b. memberikan kasih 10*, 41*, 13*, 37*, 7 1 sayang 48* 50* 49*, 51 emosional Keterangan : *item yang valid Adapun nomor-nomor item yang akan digunakan dalam penelitian adalah 2, 3, 4, 5, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 16, 17, 18, 20, 21, 22, 23, 24, 25, 26, 27, 29, 32, 33, 34, 36, 37, 38, 39, 40, 41, 42, 44, 45, 46, 47, 48, 49, dan 50. Sedangkan pada skala religiusitas memperoleh 40 item yang valid dengan koefisien reliabilitas 0.9209 dan taraf signifikansi 0,05 dari total 48 item yang diberikan. Tabel 3.7 Blue print setelah try out skala religiusitas No 1. Aspek Dimensi Indikator a. Berisikan harapan-harapan Favorable Unfavorable Jml 5*, 47 9, 26*, 48 6 11*, 36* 17*, 46* 4 2*, 38* 13*, 28* 4 keyakinan b. Keyakinan terhadap rukun iman 2. Dimensi a. Perilaku pemujaan praktek agama b. Perilaku ketaatan 8*, 16* 7*, 19* 4 c. Hubungan manusia dengan 15*, 40* 10*, 39* 4 30*, 44* 22, 27* 4 a. Pengalaman keagamaan 4*, 18* 12*, 32* 4 b. Adanya komunikasi dengan 21, 20* 1*, 35* 4 6*, 41* 23*, 43* 4 b. Pengetahuan praktek ibadah 3, 42* 25, 37* 4 a. Komitmen agama 29, 45* 14*, 34* 4 31* 24*, 33* 4 manusia d. Hubungan manusia dengan sekitar 3. Dimensi pengalaman tuhan 4. 5. Dimensi a. Memiliki pengetahuan pengetahuan keyakinan dasar tentang agama agama Dimensi konsekuensi b. Keyakinan, praktek, pengalaman dan pengetahuan agama dari hari ke hari Keterangan : *item yang valid 61 Adapun nomor-nomor item yang akan digunakan dalam penelitian adalah 1, 2, 4, 5, 6, 7, 8, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 23, 24, 26, 27, 28, 30, 31, 32, 33, 34, 35, 36, 37, 38, 39, 40, 41, 42, 43, 44, 45, dan 46. Sedangkan pada skala kecemasan melahirkan memperoleh 41 item yang valid dengan koefisien reliabilitas 0.9311 dan taraf signifikansi 0,05 dari total 49 item yang diberikan. Tabel 3.8 Blue print skala kecemasan melahirkan No Aspek 1. Kognitif 2. 3. 4. Afektif Motorik Somatis Indikator Favorable Unfavorable Jml 9*, 37 12*, 22* 4 b.Sulit berkonsentrasi 5*, 30, 46* 10*, 34*, 47* 6 c.Susah tidur 2*, 11*, 23 4*, 13, 25* 6 a.Gelisah 1*, 20*, 31* 17*, 32* 6 b.Sabilitas emosi 7*, 18*, 35* 19, 36*, 43* 6 a.Gemetar 3*, 8*, 48* 33*, 41*, 49* 6 b.Gugup 21*, 27, 38* 29, 39*, 45* 6 a. Mudah lelah 28*, 15*, 40* 6*, 14, 44* 6 16*, 24 26*, 42* 4 a.Khawatir b.Berkeringat Keterangan : *item yang valid Adapun nomor-nomor item yang akan digunakan dalam penelitian adalah 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 15, 16, 17, 18, 20, 21, 22, 25, 26, 28, 31, 32, 33, 34, 35, 36, 37, 38, 39, 40, 41, 42, 43, 44, 45, 46, 47, 48 dan 49. 62 Tabel 3.9 Koefisien Reliabilitas Instrumen Penelitian Alat Ukur Koefisien Alpha Cronbach Keterangan Dukungan keluarga 0,9220 Sangat reliabel Religiusitas 0,9209 Sangat reliabel Kecemasan melahirkan 0,9311 Sangat reliabel 3.6 Teknik Analisis Data Dalam penelitian deskriptif korelasional, besar atau tingginya hubungan antar variabel dinyatakan dengan koefisien korelasi. Untuk mengukur keeratan hubungan antara hasil-hasil pengamatan dari populasi yang mempunyai dua variabel, maka dalam penelitian ini menggunakan korelasi Product Moment Pearson, dengan penghitungannya menggunakan program SPSS versi 11,5. Adapun rumus korelasi Product Moment Pearson adalah : rxy = ∑ xy (∑ x 2 ) (∑ y 2 ) Keterangan : rxy = Korelasi antara skor subjek pada item dan skor total subjek ∑ xy = Jumlah hasil perkalian antara skor x dan y ∑y = Jumlah seluruh skor total 63 64 ∑x = Jumlah skor item 3.7 Prosedur Penelitian 1. Tahap penelitian Tahap persiapan dimulai dengan perumusan masalah, menentukan variabel penelitian, melakukan studi kepustakaan untuk mendapatkan gambaran dan landasan teoritis yang tepat, menentukan, menyusun, dan menyiapkan alat ukur yang akan digunakan dalam penelitian ini yaitu skala dukungan keluarga, religiusitas dan kecemasan melahirkan. 2. Tahap uji coba Peneliti menyebarkan angket ke responden uji coba. Uji coba dilaksanakan wilayah kelurahan Pamulang Barat. Setelah data terkumpul, peneliti mengolah data yang sudah terkumpul sehingga di peroleh item-item yang reliabel dan valid untuk digunakan pada penelitian. 3. Pengambilan data Menentukan sampel penelitian, memberikan penjelasan mengenai tujuan penelitian dan meminta kesediaan subjek untuk mengisi kuesioner penelitian serta melakukan pengambilan data dengan memberikan alat ukur yang telah disiapkan. 4. Pengolahan data Melakukan skoring untuk setiap hasil skala yang telah di isi oleh responden penelitian. BAB 4 HASIL PENELITIAN Pada bab ini dibahas mengenai gambaran umum responden penelitian, deskripsi data, uji persyaratan, pengujian hipotesis, dan uji regresi. 4.1 Gambaran Umum Responden Penelitian Responden dalam penelitian ini adalah ibu hamil anak perama dan sampel sebanyak 30 orang. 4.1.1 Gambaran responden berdasarkan usia kehamilan Tabel 4.1 Gambaran responden berdasarkan usia kehamilan Usia Frekuensi Persentase (%) Triwulan kedua 16 53,33% Triwulan ketiga 14 46,67% Jumlah 30 100% Dari 30 responden yang diteliti berdasarkan usia kehamilan pada penelitian ini, diketahui bahwa responden berasal dari usia kehamilan yang berbeda, pada ibu hamil triwulan kedua sebanyak 53,33% dan ibu hamil yang usia kehamilannya memasuki triwulan ketiga 65 sebanyak 46,67%. Dan ibu hamil triwulan kedua lebih banyak dibandingkan ibu hamil triwulan ketiga. 4.1.2 Gambaran responden berdasarkan pendidikan terakhir Tabel 4.2 Gambaran responden berdasarkan pendidkan terakhir Pendidikan Frekuensi Persentase (%) SMP – SMA 23 76,67% S1 7 23,33% Jumlah 30 100% Dari 30 responden yang diteliti berdasarkan pendidikan terakhir pada penelitian ini, diketahui bahwa responden berasal dari pendidikan terakhir yang berbeda, mulai dari SMP sampai dengan S1. Dan yang paling banyak memeriksa kandungan adalah responden yang berdasarkan pendidikan terakhirnya SMP-SMA dengan persentase sebesar 76,66%. 4.2 Deskripsi data Pada skala dukungan keluarga diketahui nilai mean adalah 128,07 dan standar deviasinya adalah sebesar 11,30. Pada skala religiusitas diketahui nilai mean adalah 129,50 dan standar deviasinya adalah sebesar 11,76. Sedangkan pada skala kecemasan melahirkan diketahui nilai mean adalah 103,17 dan standar deviasinya adalah 11,35. Berikut ini adalah tabel deskriptif statistics: 66 Tabel 4.3 Descriptive Statistics Mean Std. Deviation Dukungan keluarga 128,07 11,30 Religiusitas 129,50 11,76 Kecemasan melahirkan 103,17 11,35 4.2.1 Kategorisasi dukungan keluarga Untuk mengetahui tingkat dukungan keluarga pada responden, peneliti menggunakan kategorisasi rentang untuk setiap responden. Rentang dibagi menjadi tiga interval dengan kategori tinggi, sedang, dan rendah. Adapun tingkat dukungan keluarga pada responden, dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 4.4 Tabel kategori dukungan keluarga kategori Nilai Angka Frekuensi % tinggi X > M + 1SD ≥ 139 6 20% sedang M - 1SD > X > M + 1SD 118-138 19 63% rendah X < M - 1SD ≤ 117 5 17% 30 100% Jumlah 67 68 Dari tabel di atas dapat disimpulkan lebih dari separuh responden memiliki dukungan keluarga yang sedang dengan skor dukungan keluarga berkisar antara 118-138 atau 63% , artinya dukungan keluarga pada sebagian besar responden tidak begitu tinggi namun juga tidak begitu rendah. 4.2.2 Kategorisasi religiusitas Untuk mengetahui religiusitas pada responden, peneliti menggunakan kategorisasi rentang untuk setiap responden. Rentang dibagi menjadi tiga interval dengan kategori tinggi, sedang, dan rendah. Adapun tingkat religiusitas, dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 4.5 Tabel kategori religiusitas Kategori Nilai Angka frekuensi % Tinggi X > M + 1SD ≥ 142 4 13% Sedang M - 1SD > X > M + 1SD 120-141 21 70% Rendah X < M - 1SD Jumlah ≤ 119 5 30 17% 100% Berdasarkan hasil penghitungan kategori skor tingkat religiustas, seperti ditunjukkan dalam tabel diatas, diketahui bahwa mayoritas responden (70%) memiliki tingkat religiusitas sedang, 13% tingkat religiusitas tinggi dan 17% tingkat religiusitas rendah. 4.2.3 Kategorisasi kecemasan melahirkan Untuk mengetahui kecemasan melahirkan pada responden, peneliti menggunakan kategorisasi rentang untuk setiap responden. Rentang dibagi menjadi tiga interval dengan kategori tinggi, sedang, dan rendah. Adapun tingkat kecemasan melahirkan, dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 4.6 Tabel kategori kecemasan melahirkan kategori tinggi sedang rendah Nilai X > M + 1SD M - 1SD > X > M + 1SD X < M - 1SD Jumlah Angka Frekuensi % ≥ 115 5 17% 93-114 ≤ 92 18 7 30 60% 23% 100% Dari tabel disimpulkan lebih dari separuh responden memiliki kecemasan melahirkan yang sedang dengan skor kecemasan melahirkan berkisar antara 93-114 atau 60%, artinya kecemasan melahirkan pada sebagian besar responden tidak begitu tinggi namun juga tidak begitu rendah. 4.3 Uji Hipotesis Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan rumus korelasi product moment dari Pearson, yaitu dengan mengkorelasikan jumlah skor variabel dukungan keluarga dan religiusitas dengan kecemasan melahirkan. Rumus korelasi product moment ini digunakan untuk mengetahui kekuatan hubungan antar dua variabel. Pengambilan keputusan untuk data penelitian ini menggunakan perbandingan probabilitas, jika pengambilan keputusan menggunakan probabilitas, maka kesimpulan yang dapat diambil adalah probabilitas > 0,05, maka Ha diterima. Sedangkan, probabilitas < 0,05, maka H0 ditolak. 69 Selain menggunakan probabilitas, pengambilan keputusan untuk data penelitian ini juga menggunakan perbandingan nilai koefisien korelasi (r). Jika pengambilan keputusan menggunakan perbandingan nilai koefisien korelasi (r) maka kesimpulan yang dapat diambil adalah r hitung > r tabel = H0 ditolak, Ha diterima. Berdasarkan hasil uji hipotesa yang menggunakan program SPSS versi 11.5 dengan teknik Korelasi Pearson, diperoleh hasil sebagai berikut: Tabel 4.7 Correlations dukungan kecemasan keluarga dukungan keluarga 1 ,242 -,269 Sig. (2-tailed) . ,198 ,150 30 30 30 Pearson Correlation ,242 1 -,139 Sig. (2-tailed) ,198 . ,465 30 30 30 -,269 -,139 1 ,150 ,465 . 30 30 30 N kecemasan melahirkan Pearson Correlation N Religiusitas Religiusitas Pearson Correlation melahirkan Sig. (2-tailed) N Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui koefisien korelasi dukungan keluarga dan kecemasan melahirkan dengan koefisien sebesar -0,269 dengan signifikan 0,150 p > 0,05 yang menyatakan bahwa ada hubungan tetapi tidak signifikan antara dukungan keluarga 70 dengan kecemasan melahirkan. Sedangkan nilai koefisien korelsi antara religiusitas dengan kecemasan melahirkan sebesar -0,139 dengan nilai p=0,465 > p=0,05 hal ini menyatakan bahwa ada hubungan tetapi tidak signifikan antara religiustas dengan kecemasan melahirkan. 4.4 Hasil Uji Regresi Tabel 4.8 Hasil Uji Regresi Model Summary Variabel Religiusitas dan Dukunga Keluarga Model R R Square Adjusted Std. Error of R Square the Estimate Change Statistics R Square Change 1 ,280(a) ,078 ,010 11,29401 ,078 F Change 1,145 df1 df2 2 27 Sig. F Change ,333 a Predictors: (Constant), dukungan keluarga, religiusitas Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui nilai r square = 0,078. Hal ini berarti bahwa religiusitas dan dukungan keluarga memberikan sumbangsih sebesar 0,078 atau 7,8% terhadap kecemasan melahirkan. Sedangkan 92,2% sisanya dijelaskan oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Selanjutnya peneliti ingin mengetahui sumbangsih yang diberikan masing-masing IV terhadap DV. Dari hasil uji korelasi, diketahui bahwa religusitas memiliki nilai korelasi yang lebih besar daripada dukungan keluarga. Oleh karena itu, maka religiusitas yang pertama kali dimasukkan dalam uji regresi. Berikut hasilnya. 71 Tabel 4.9 Model Summary Variabel religiusitas Std. Error Model R R Adjusted of the Square R Square Estimate Change Statistics R Square Change 1 ,139(a) ,019 -,016 11,43987 Sig. F F Change df1 df2 ,549 1 28 ,019 Change ,465 a Predictors: (Constant), religiusitas Berdasarkan tabel , diketahui bahwa nilai r square antara religiusitas dengan kecemasan melahirkan sebesar 0,019. Maka dapat katakankan bahwa religiusitas memberikan sumbangsih sebesar 1,9%. Oleh karena itu sumbangsih yang diberikan oleh dukungan keluarga terhadap kecemasan melahirkan sebesar 0,078-0,019= 0,059 atau 5,9%. Tabel 4.10 ANOVA(b) Model 1 Regressio n Residual Total Sum of Squares Df Mean Square F Sig. 292,193 2 146,097 1,145 ,333(a) 3443,974 27 127,555 3736,167 29 a Predictors: (Constant), religiusitas, dukungan keluarga b Dependent Variable: kecemasan melahirkan Berdasarkan table diatas, diketahui nilai F dari Anova dengan df sebesar 2 dan 27 = 1,145 dengan signifikan 0,333, p > 0,05. Artinya dukungan keluarga dan religiusitas bukan merupakan penjelas yang signifikan dari kecemasan melahirkan. 72 Tabel 4.11 Coefficients(a) Unstandardized Coefficients Model 1 B Std. Error (Constant) 145,130 29,816 dukungan -,251 ,191 keluarga religiusitas -,075 ,184 a Dependent Variable: kecemasan melahirkan Standardized Coefficients Beta t 4,868 Sig. ,000 -,250 -1,315 ,200 -,078 -,410 ,685 berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa nilai dukungan keluarga = -0,251 dan nilai religiusitas sebesar -0,075 maka persamaa garisn dengan rumus Ŷ = a + b1 x1+b2 x2 adalah : Ŷ = 145,130 + b – 0,251 + b – 0,075, maka persamaan ini tidak dapat digunakan karena hasil dan uji keberartian model tidak signifikan. 73 74 BAB 5 KESIMPULAN, DISKUSI, DAN SARAN Pada bab terakhir ini peneliti mencoba menyimpulkan dari semua hasil penelitian serta mendiskusikan hasil penelitian ini yang berkaitan dan juga dengan saran untuk penelitian yang sejenis dengan apa yang penulis teliti agar lebih berkembang dan tentu saja lebih baik dari penelitian yang sudah ada. 5.1. Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan diketahui koefisien korelasi antara dukungan keluarga dan kecemasan melahirkan dengan koefisien sebesar -0,269 dengan signifikan 0,150 p > 0,05 yang menyatakan bahwa ada hubungan tetapi tidak signifikan antara dukungan keluarga dengan kecemasan melahirkan. Sedangkan nilai koefisien korelsi antara religiusitas dengan kecemasan melahirkan sebesar -0,139 dengan nilai p=0,465 > p=0,05 hal ini menyatakan bahwa ada hubungan tetapi tidak signifikan antara religiustas dengan kecemasan melahirkan. Berdasarkan hasil yang didapat dari kedua independent variabel menyatakan bahwa ada hubungan tetapi tidak signifikan antara dukungan keluarga dan religiusitas dengan kecemasan melahirkan pada bu hamil anak pertama. Selain itu berdasarkan perhitungan regresi yang diperoleh bahwa sumbangsih dari kedua variabel yakni dukungan keluarga dan religiusitas kepadengan kecemasan melahirkan adalah sebesar 0,078 atau 7,8% terhadap kecemasan melahirkan. Sedangkan 92,2% sisanya dijelaskan oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Kemudian peneliti ingin melihat sumbangan terbesar dari kedua variable tersebut, berdasarkan hasil uji regresi variabel religiusitas, memberikan sumbangsih sebesar 1,9% sedangkan dukungan keluarga memberikan sumbangsih sebesar 5,9%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa dari kedua variable tersebut dukungan keluarga dan relugiusitas yang memberikan sumbangan lebih besar kepada kecemasan melahirkan pada ibu hamil anak pertama adalah variable dukungan keluarga. Selain itu dalam penelitian ini didapatkan nilai F dari Anova dengan df sebesar 2 dan 27 = 1,145 dengan signifikan 0,333, p > 0,05. Artinya dukungan keluarga dan religiusitas bukan merupakan penjelas yang signifikan dari kecemasan melahirkan. Namun persamaan garis dengan nilai dukungan keluarga = -0,251 dan nilai religiusitas sebesar -0,075 maka persamaan garis dengan rumus Ŷ = a + b1 x1 + b2 x2 adalah : Ŷ = 145,130 + b – 0,251 + b – 0,075, maka persamaan ini tidak dapat digunakan karena hasil dan uji keberartian model tidak signifikan. 5.2. Diskusi Hasil dari penelitian yang dilakukan penulis di Rumah Bersalin Vitalaya Pondok Benda Pamulang Tangerang-Selatan jelas membuktikan bahwa ada hubugan tetapi tidak signifikan antara dukungan keluarga dan religiusitas dengan kecemasan melahirkan pada ibu hamil anak pertama (primigravida). Hasil penelitian ini menyatakan bahwa dukungan keluarga dan religiusitas bukan merupakan penjelas yang signifikan dari kecemasan melahirkan. Hal ini sesuai dengan pendapat Kartini Kartono (1992) yang menyatakan bahwa pada setiap wanita baik yang bahagia maupun yang tidak bahagia apabila dirinya hamil, pasti akan dihinggapi campuran 75 76 perasaan, yaitu: rasa kuat dan berani menanggung segala cobaan, dan rasa lemah hati, takut, ngeri, rasa cinta dan benci, keraguan dan kepastian, kegelisahan dan rasa tenang bahagia, harapan penuh kegembiraan, dan kecemasan, yang semuanya menjadi semakin intensif pada saat mendekati masa kelahiran bayinya. Jadi semua wanita, baik yang bahagia karena mendapat dukungan yang tinggi dari suaminya ataupun yang tidak bahagia karena rendahnya dukungan sosial yang didapatkan dari suami, pasti mengalami campuran perasaan salah satunya adalah rasa cemas, gelisah dan khawatir yang semuanya itu akan semakin intensif menjelang kelahiran bayi. Sheldon H. Cherry (1986) mengemukakan bahwa kebanyakan wanita terutama mereka yang baru pertama kali mengandung, akan merasa gelisah, was-was dan takut menghadapi rasa sakit menjelang saat melahirkan. Jadi ibu hamil yang mendapatkan dukungan keluarga atau yang tidak mendapatkan dukungan dari keluarga, dan yang memiliki religiusitas atau yang tidak akan mengalami kecemasan menghadapi kelahiran bayi terlebih lagi yang akan melahirkan bayi pertamanya karena belum pernah merasakan psroses persalinan. Dengan adanya hubungan yang tidak signifikan antara dukungan keluarga dan religiusitas dengan kecemasan melahirkan pada ibu hamil anak pertama (primigravida) dapat dipengaruhi pula oleh faktor lain. Misalnya, status pernikahan dapat mempengaruhi perasaan cemas dan takut selama kehamilan. Karena kehamilan yang terjadi sebelum menikah akan menimbulkan perasaan bersalah atau panik karena janin yang ada dalam rahimnya belum dikehendaki oleh kedua pasangan tersebut. Kemudian status sosial ekonomi, Zenden (1985) menyatakan bahwa seorang perempuan hamil yang status sosialnya sudah mapan tidak akan mudah merasa cemas, khawatir, atau 77 takut dalam memelihara bayi yang akan dilahikan nanti. Sebaliknya, mereka yang status sosial ekonominya lemah (belum mapan), mudah meraswa khawatir atau takut dalam memelihara bayinya nanti. Zenden (1985) mengungkanpkan pula bahwa tingkat pengetahuan tentang kehamilan maupun proses kelahiran bayi kemungkinan dapat membantunya dalam menghadapi kelahiran bayinya. Semakin tinggi tingkat pengetahuan ibu hamil maka kecemasan yang dirasakannyapun semakin rendah. Begitu pula sebaliknya semakin rendah tingkat pengetahuan dan pendidikan ibu hamil maka kecemasanya pun semakin tinggi. Ibu hamil yang memiliki tingkat pengetahuan dan pendidikan yang lebih tinggi cenderung akan lebih memperhatikan kehamilanya, ia akan mencari tahu informasi seputar kehamilan yang dapat diperoleh dari media maupun dari lingkungan sekitarnya selain itu rutin memantau kehamilannya dengan memeriksa kandungan, makan makanan yang mengandung nilai nutrisi bermutu tingggi meskipun tidak berarti makanan yang mahal harganya. Kartini dan Kartono (1986) mengemukakan bahwa penyebab kegelisahan dan ketakutan menjelang kelahiran bayi, yaitu takut mati, trauma kelahiran, perasaan bersalah atau berdosa terhadap ibunya dan ketakutan riil. Hipotesis ini dapat dikatakan sejalan dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Zahrotul Humairoh (2007) sebelumnya bahwa tidak ada hubungan negative yang signifikan antara pemberian dukungan sosial dari suami dengan kecemasan ibu hamil dalam menghadapi kelahiran bayinya. Namun hasil penelitian ini bertentangan dengan jurnal keperawatan Soedirman dengan penelitian yang dilakukan oleh Darwanti, Handoyo dan Ridlwan Kamaludin yang menunjukkan bimbingan rohani memberikan pengaruh terhadap penurunan tingkat kecemasan pada primigravida dengan persalinan kala I di RSU Banyumas. Dari penjelasan diatas jelas menunjukkan bahwa memang jelas bahwa adanya hubungan yang tidak signifikan antara dukungan keluarga dan religiusitas dengan kecemasan melahirkan pada ibu hamil anak pertama. Karena ternyata banyak sekali faktor-faktor yang mempengaruhi kecemasan ibu hamil dalam menghadapi kelahiran bayinya yang menyebabkan tingkat kecemasan ibu hamil lebih tinggi sehingga faktor dukungan keluarga dan religiusitas bukan merupakan penjelas yang signifikan dari kecemasan melahirkan. 5.3 Saran Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dan dengan mempertimbangkan hasil analisis statistik beserta kesimpulannya, penulis mencatat beberapa saran yang dapat menyempurnakan penelitian lanjutan yang akan dilakukan. Penulis membagi saran tersebut menjadi saran teoritis dan saran praktis. Saran teoritis diajukan kepada pihak-pihak yang ingin menyempurnakan penelitian yang penulis lakukan, sedangkan saran praktis penulis ajukan kepada para ibu hamil agar lebih merasa tenang dalam menghadapi kelahiran bayi terutama dalam menghadapi kelahiran bayi pertama (primigravida). 5.3.1. Saran Teoritis Penelitian ini masih banyak kekurangan dan masih terbatas, oleh karena itu peneliti memberikan beberapa saran diantaranya : 1. Bagi peneliti selanjutnya, sebaiknya mengambil subjek yang lebih banyak lagi sehingga dengan subjek yang lebih banyak, benar-benar dapat mewakili populasi karena peneliti 78 hanya mengambil subjek sebanyak 30 orang sehingga kurang begitu memuaskan hasilnya. Dan diharapakan kepada peneliti selanjutnya agar penyebaran sampel yang lebih luas sehingga benar-benar mendapatkan hasil yang lebih maksimal. 2. Bagi peneliti selanjutnya, sebaiknya dapat meneliti kecemasan melahirkan dengan variabel-variabel lain yang berkaitan dengan kecemasan ibu hamil terutama hamil anak pertama, misalnya status pernikahan, status sosial ekonomi dan pengetahuan tentang kehamilan dan persalinan bayi sehingga dapat memperoleh hasil yang lengkap (komprehensif) karena variabel dukungan keluaga dan religiusitas hanya memberikan sumbangsih sebesar 7,8% sedangkan sisanya dijelaskan oleh variabel yang tidak diteliti dalam peneliti ini. 3. Dengan tidak adanya hubungan antara religiusitas dengan kecemasan melahirkan pada ibu hamil anak pertama, mungkin dikarenakan penggunaan teori religiusitas dari Glock dan Stark (1966) yang peneliti gunakan kurang terkait dengan penelitian ini karena ada teorireori religiusitas lain yang lebih terbaru dan mungkin lebih terkait dengan penelitian ini seperti teori religiusitas dari Fetzer (1999), sehingga peneliti mengharapkan kepada peneliti selanjutnya untuk menggunakan teori religiusitas yang lebih terkait. 4. Selain itu, dengan tidak adanya hubungan antara dukungan keluarga dengan kecemasan melahirkan pada ibu hamil anak pertama, dikarenakan lokasi penelitian yang peneliti gunakan kurang tepat. Lokasi ini berada di daerah Tangerang Selatan yang merupakan daerah kota sehingga tingkat dukungan yang diberikan oleh keluarga tidak begitu tinggi dan tidak pula rendah melainkan sedang sehingga tidak berpengaruh kepada kecemasan 79 ibu hamil. Oleh karena itu peneliti berharap kepada peneliti selanjutnya untuk melakukan penelitian di daerah desa yang tingkat kekeluargaan dan dukungan keluarganya tinggi. 5.3.2 Saran Praktis Peneliti memberikan saran praktis kepada beberapa pihak, yaitu: 1. Kepada ibu hamil, diharapkan untuk mencari kesibukan dalam mengisi waktu luang sehingga pikiran-pikiran negatif tentang persalinan dan kecemasan menghadapi persalinan dapat dialihkan pada kegiatan yang lebih bermanfaat. 2. Kepada keluarga, diharapkan untuk dapat memberi perhatian yang lebih besar kepada ibu hamil yang berupaya untuk lebih menenangkan keadaannya. 3. Tenaga medis, diharapkan dapat memberikan penyuluhan kepada ibu hamil mengenai proses melahirkan dan sosuli yang dapat mengurangi kecemasan ibu hamil dalam menghadapi proses persalinan. Demikianlah saran-saran penulis, semoga dapat bermanfaat bagi semua orang umumnya dan para peneliti lain yang memerlukan khususnya. 80 DAFTAR PUSTAKA Anastasi, Anne dan Urbina, Susana. (2007). Tes psikologi. Jakarta : PT. Indeks. Ancok, Jamaludin dan Suroso, Fuad Nashori. (2001). Psikologi islam. Yogyakarta : Puastaka. Pelajar. Chaplin, J.P (2006). Kamus lengkap psikologi. Jakarta: PT Raja Grafindo. Dagun, Save M. (2002). Psikologi keluarga (Cet. Ke-2). Jakarta : PT. Rineka Cipta. Dariyo, Agus. (1998). Kepercayaan diri dan kecemasan menghadapi kelahiran bayi pada perempuan hamil pertama. ARKHE jurnal ilmiah psikologi Th.3/No.5/1998. Darwanti, dkk. (2007). Bimbingan rohani dan pengaruhnya terhadap penurunan tingkat kecemasan pada ibu primigravida dengan persalinan kala I di RS Banyumas. Jurnal keperawatan soedirman, volume 2, No. 1, Maret 2007. Fahmi, Musthafa (1977), Kesehatan jiwa dalam keluarga, sekolah dan masyarakat Jilid II. Jakarta: Bulan Bintang, cet. pertama. Fitri Fausiah, Julianti Widury. (2005). Psikologi abnormal klinis dewasa. Jakarta : UI Press. Fitri, Winda. (2000). Intensitas konflik peran ganda perempuan bekerja ditinjau tingkat religiusitas dan dukungan keluarga. Tesis (tidak diterbitkan). Yogyakarta : Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada. Francis, Stella dan Satiadarma, MP. (2004). Pengaruh dukungan keluarga terhadap kesembuhan ibu yang mengidap kanker payudara. ARKHE jurnal ilmiah psikologi Th.9/No.1/2004. Hermawati, Irma dkk. (1994). Hubungan antara kecemasan pada kehamilan akhir triwulan ketiga dengan lama persalinan pada ibu yang melahirkan anak pertama. Anima, Vol. IX – No 34. Humairoh, Zahrotul. (2007). Hubungan antara pemberian dukungan sosial dari suami dengan tingkat kecemasan menghadapi kelahiran bayi. Skripsi Fakultas Psikologi UIN. Indra, Hasbi dkk. (2004). Potret wanita shalehah (Cet Ke-2). Jakarta : Penamadani. Kartono, Kartini. (1992). Psikologi wanita jilid II; mengenal wanita sebagai ibu dan nenek. Bandung: Mandar Maju. Kuncono, (2004). Aplikasi komputer psikologi diktat kuliah dan panduan praktikum. Jakarta: Fakultas Psikologi Universitas Persada Indonesia. Kusmiyati, Yuni, S. ST., dkk. (2009). Perawatan ibu hamil. Yogyakarta : Fitramaya. 81 Lubis, Bachtiar. (1993). Pengantar psikiatri klinis. Jakarta : Fakultas Kedokteran UI. Maramis, W. F. 1980. Ilmu kedokteran jiwa. Surabaya: Universitas Airlangga Maslim, Rusdi. (2001). Diagnosis gangguan jiwa, rujukan ringkas PPDGJ-III. Jakarta : PT Nuh Jaya. Mustika, M. Shodiq. (2009). Panduan spiritual kehamilan. Yogyakarta : Qudsi Media. Nasruddun, Razak. (1973). Dienul islam. Bandung : PT. Alma’rif. Sarafino, E.P (1994). Health psychology : Biopsychosocial interactions. Second edition. New York: John Willey & Sons, Inc. Sevilla, CG (1993). An introduction to research methods. Pengantar metode penelitian. Alimuddin Tuwu (terjemahan). Universitas Indonesia: UI-Press. Smet, Bart. Psikologi kesehatan. (1994). Jakarta : PT. Grasindo. Sugiyono (2009). Statistik untuk penelitian. Bandung: CV Alfabeta. Susilo, JD. (2006). Perkembangan religiositas remaja akhir. Insan Vol. 8 No. 1, April . Surabaya : Fakultas Psikologi Unika Widya Mandala. Taylor, Shelley E. (2003). Healt psychology. Los Angles : University of California. Zainal, Abidin. (2002). Analisis eksistensial. Bandung : PT. Refika Aditama. http://bejocommunity.blogspot.com/2010/05/kecemasan-menghadapi-persalinan.html.di ambil tanggal 14 Oktober 2010. 82 LAMPIRAN LAMPIRAN Skala Dukungan Keluarga, Religiusitas Dan Kecemasan Melahirkan Try Out Kata Pengantar Assalamualaikum Wr. Wb Saya mahasiswi psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta sedang melakukan penelitian mengenai “Hubungan Dukungan Keluarga dan Religiusitas Dengan Kecemasan Melahirkan Pada Ibu Hamil Anak Pertama (Primigravida)”. Oleh karena itu, saya meminta kesediaan saudari untuk turut serta membantu penelitian ini mengemukakan pendapat yang sejujur-jujurnya. Mengenai pernyataan yang saudari berikan akan dijamin kerahasiaannya dan hanya digunakan untuk kepentingan penelitian. Saya mengharapkan agar saudari tidak melewatkan satupun pernyataan yang ada, demi kelengkapan informasi yang diperoleh. Sebelum diserahkan, saya mengharapkan agar saudari memeriksa kembali kelengkapan jawaban yang saudari berikan. Atas kerja sama dan bantuannya saya ucapkan terima kasih. Waalaikumsalam Wr. Wb Hormat saya Dedeh Mahmudah Petunjuk pengisian 1. Nama : 2. Usia : 4. Pekerjaan : a. Ibu Rumah Tangga b. Pegawai Negeri c. Karyawan d. Lain-Lain 6. Pendidikan Terakhir : SD / SMP/ SMA/ D1/ D2/ D3/ S1/ S2 Baca dan pahamilah baik-baik setiap pernyataan berikut ini, kemudian anda di minta untuk mengungkapkan apakah pernyataan tersebut sesuai dengan diri anda dengan memberi tanda silang (X) pada kolom jawaban yang tersedia. Tidak ada jawaban yang benar ataupun salah. Adapun alternatif jawaban yang tersedia adalah sebagai berikut: SS : Sangat Setuju S : Setuju TS : Tidak Setuju STS : Sangat Tidak Setuju Contoh : No Pernyataan SS S TS STS No Pernyataan SS 1. Dukungan keluarga merupakan sumber kekuatan untuk X S TS STS saya Skala Pemberian Dukungan Keluarga No Pernyataan SS 1 Keluarga memberikan saya saran untuk mengurangi kecemasan . 2 Keluarga memberi saya dukungan dalam menjalani kehamilan ini. 3 Keluarga saya membantu meringankan pekerjaan saya. 4 Keluarga memberi tahu kepada saya informasi seputar kehamilan dan proses melahirkan yang diperoleh dari media. 5 Keluarga menasehati saya untuk tetap tenang ketika saya merasa takut dalam menghadapi kelahiran bayi. 6 Keluarga menambah kecemasan saya dengan menceritakan hal-hal buruk yang akan menimpa bayi saya. 7 Keluarga memiliki simpanan uang yang cukup untuk keperluan saya melahirkan nanti. S TS STS No Pernyataan SS 8 Keluarga saya cuek terhadap perasaan saya. 9 Saya merasa khawatir akan keselamatan bayi saya ketika lahir nanti. 10 Keluarga memberikan saya kasih sayang yang menenangkan perasaan saya. 11 Ketika sedang putus asa karena cemas menghadapi kelahiran jabang bayi, keluarga memberikan dukungan untuk terus berusaha, berdo’a dan yakin pada sang pencipta. 12 Walaupun keluarga saya sibuk, keluarga tetap ikut membatu meringankan pekerjaan saya yang belum selesai. 13 Keluarga tidak memanjakan saya walaupun saya sedang hamil. 14 Sikap keluarga saya cuek kepada saya walaupun saya sedang hamil. 15 Keluarga menghargai perasaan saya yang kadang cemas memikirkan keselamatan bayi. 16 Keluarga saya menolak meluangkan waktu untuk mengantar saya periksa kehamilan kedokter kandungan. 17 Keluarga saya tidak pernah memberikan informasi seputar kehamilan dan proses melahirkan. 18 Keluarga saya tidak peduli dengan perasaan saya S TS STS No Pernyataan SS walaupun saya sedang hamil. 19 Keluarga saya turut merasakan cemas yang saya rasakan menghadapi kelahiran bayi. 20 Saat membayangkan hal-hal yang menakutkan tentang keselamatan bayi, keluarga menasehati untuk berdo’a. 21 Keluarga saya menyiapkan dana lebih untuk keperluan tak terduga. 22 Keluarga menenangkan saya dengan mengatakan halhal yang baik ketika saya merasa cemas menghadapi kelahiran bayi. 23 Keluarga saya malas mencarikan informasi tentang kehamilan dan proses melahirkan. 24 Keluarga saya cuek ketika saya merasa cemas dalam menghadapi kelahiran jabang bayi. 25 Keluarga kurang memperdulikan perasaan saya yang cemas memikirkan keselamatan bayi saya. 26 Keluarga malas memberikan saya nasehat walaupun saya sangat membutuhkannya. 27 Keluarga memberikan perhatian yang lebih pada saya semenjak saya positif hamil. 28 Saat saya melakukan kesalahan keluarga tidak memberi tahu kepada saya. S TS STS No Pernyataan SS 29 Keluarga menolak membantu menyelesaikan pekerjaan saya, walaupun saya sedang hamil. 30 Keluarga cuek dengan pekerjaan rumah walaupun rumah dalam keadaan berantakan. 31 Keluarga saya ikut cemas dalam menghadapi kelahiran bayi, sehingga tidak ada yang memberikan dukungan untuk tenang. 32 Keluarga memberikan saya buku dan majalah seputar kehamilan dan proses melahirkan. 33 Keluarga saya meminta agar diberitahukan keadaan kehamilan saya. 34 Kebutuhan saya tercukupi oleh penghasilan keluarga. 35 Keluarga saya membuat saya cemas menghadapi proses melahirkan. 36 Tabungan keluarga kurang untuk persiapan kelahiran bayi saya. 37 Keluarga kurang memberikan kasih sayangnya walaupun saya sedang hamil. 38 Saya merasa tegar dan kuat menjalani kehamilan ini karena keluarga saya terus mendampingi saya. 39 Keluarga membuat saya merasa sendiri dalam menjalani kehamilan ini dengan sikapnya yang cuek. S TS STS No Pernyataan SS 40 Keluarga melayani setiap saya membutuhkan sesuatu. 41 Keluarga memberikan kasih sayangnya lebih besar ketika mengetahui saya sedang hamil. 42 Keluarga memberi tahu saya untuk melakukan hal-hal yang baik. 43 Keluarga meminjamkan uang untuk memenuhi kebutuhan persalinan saya. 44 Keluarga saya memberikan pelukan saat saya sedang merasa cemas. 45 Keluarga saya tidak mengekspresikaan kasih sayang dalam bentuk apapun. 46 Keluarga memperhatikan kesehatan saya 47 Keluarga tidak menyadari bahwa saya memiliki keluhan pada kehamilan saya 48 Keluarga saya memberikan empati kepada saya 49 Keluarga saya kurang merasakan apa yang saya rasakan 50 Kasih sayang yang diberikan keluarga membuat saya kuat menjalani kehamilan ini 51 Saya merasa lemah tanpa dukungan dan kasih sayang dari keluarga S TS STS Skala Kecemasan Menghadapi Kelahiran Bayi. No Pernyataan 1. SS Saya merasa gelisah bila membayangkan tentang keselamatan bayi saya nanti. 2. Akhir-akhir ini saya susah tidur. 3. Walaupun saya mendengar banyak bayi lahir cacat, saya tetap tenang-tenang saja. 4. Walaupun waktu melahirkan semakin dekat, saya tetap dapat tidur dengan nyenyak. 5. Saya sulit berkonsentrasi dalam mengerjakan pekerjaan menjelang waktu persalinan. 6. Selama masa kehamilan saya tetap semangat. 7. Saya merasa mudah tersinggung dengan perkataan orang lain mengenai bayi saya yang aka lahir. 8. Semakin mendekati waktu melahirkan, saya merasa gemetaran. 9. Saya merasa khawatir akan keselamatan bayi saya ketika lahir nanti. 10. Menjelang waktu persalinan, saya tetap dapat bekerja dan berkonsentrasi setiap melakukan sesuatu. S TS STS No Pernyataan SS 11. Semakin dekat waktu persalinan saya semakin susah tidur. 12. Saya yakin bayi saya akan baik-baik saja nanti. 13. Saya tertidur dengan nyenyak setiap malam. 14. Semakin dekat waktu melahirkan, saya semakin bersemangat. 15. Semakin dekat waktu melahirkan, saya semakin mudah lelah. 16. Tangan saya kering dan berkeringat setelah melihat ada bayi yang cacat fisik. 17. Saya tetap tenang ketika mendengar ada bayi yang lahir sudah tidak bernyawa. 18. Emosi saya kurang stabil dalam menalami kehamilan ini. 19. Saya tetap tenang dengan perkataan orang lain mengenai bayi saya yang akan lahir nanti. 20. Saya merasa gelisah ketika membayangkan hal-hal yang buruk tentang bayi yang akan saya lahirkan. 21. Akhir-akhir ini saya mudah gugup ketika berbicara. 22. Saya tidak akan memikirkan hal-hal negatif yang belum terjadi. S TS STS No Pernyataan SS 23. Memikirkan proses melahirkan membuat saya susah tidur. 24. Tubuh saya basah berkeringat karena membayangkan masa depan bayi saya nanti. 25. Saya tetap dapat tidur dengan nyenyak walaupun memikirkan dan terbayang proses persalinan. 26. Jantung saya tetap berdetak dengan normal ketika membayangkan masa depan bayi saya nanti. 27. Saya merasa gugup ketika membayangkan proses melahirkan nanti 28. Selama masa kehamilan saya mudah lelah. 29. Walaupun membayangkan proses melahirkan saya tetap tenang. 30. Saya melamun ketika bekerja karena terbayang halhal negatif mengenai keselamatan bayi saya. 31. Saya merasa menjalani kehamilan ini dengan optimis. 32. Saya menjalani kehamilan ini dengan pesimis. 33. Tubuh saya baik-baik saja walaupun waktu melahirkan semakin dekat. 34. Saya tetap tenang ketika membayangkan proses persalinan. S TS STS No Pernyataan SS 35. Saya mudah marah ketika ada perkataan yang menyinggung perasaan saya. 36. Walaupun sedang hamil emosi saya tetap stabil. 37. Akhir-akhir ini saya merasa tegang. 38. Saya merasa gugup ketika ada bayi yang lahir cacat. 39. Bicara saya tetap lancar walaupun terbayang proses melahirkan. 40. Fisik saya menjadi lemah karena menjalani kehamilan ini. 41. Reaksi tubuh saya biasa-biasa saja setelah mendengar ada bayi yang meninggal sesaat setelah dilahirkan. 42. Suhu tubuh saya tetap normal setelah melihat balita yang cacat mental. 43. Saya tetap tenang ketika ada perkataan yang menyinggung perasaan saya. 44. Fisik saya tetap kuat walaupun sedang hamil. 45. Saya merasa baik-baik saja walaupun ada bayi yang lahir cacat. 46. Konsentrasi saya berkurang selama kehamilan. masa S TS STS No Pernyataan 47. Konsentrasi SS saya bertambah selama S TS STS TS STS masa kehamilan. 48. Membayangkan proses melahirkan membuat saya gemetaran. 49. Saya tetap tenang dan reaksi tubuh saya biasa-biasa saja ketika membayangkan proses melahirkan Skala Religiusitas. No 1. Pernyataan SS Saya menjadi lebih malas berdo’a selama masa kehamilan. 2. Dengan menjalani kehamilan ini membuat saya semakin rajin untuk melakukan shalat tepat waktu. 3. Jika merasa tidak mampu, ibu hamil diperbolehkan untuk tidak berpuasa. 4. Berpuasa membuat saya semakin kuat menjalani kehamilan 5. Dalam pikiran saya berisikan harapan agar anak saya dapat lahir dengan selamat. 6. Dengan mendalami agama membuat saya lebih S No Pernyataan SS tenang selama menjakani kehamilan. 7. Kehamilan ini membuat saya malas untuk beribadah. 8. Menjalani kehamilan ini membuat saya semakin taat untuk beribadah. 9. Saya putus harapan karena melihat banyak anak yang lahir cacat. 10. Selama hamil membuat saya blebih menutup diri untuk tidak berhubungan dengan orang lain. 11. Walaupun saya sedang hamil saya tetap menyakini rukun iman. 12. Dengan berkomunikasi kepada Allah membuat perasaan saya menjadi lebih tenang. 13. Selama hamil, saya shalat tidak tepat waktu. 14. Kehamilan membuat saya meninggalkan shalat dan perilaku beribadah lainnya 15. Selama hamil membuat saya lebih banyak membangun hubungan baik dengan orang-orang sekitar saya. 16. Dengan menjalani kehamilan ini shalat saya penuh 5 waktu dalam satu hari. 17. Dalam menjalani kehamilan ini membuat saya S TS STS No Pernyataan SS melupakan rukun iman. 18. Kehamilan membuat saya jarang berkomunikasi dengan Allah 19. Selama masa kehamilan, shalat saya tidak penuh dalam satu hari. 20. Saya yakin Allah mendengar do’a saya agar saya dapat melahirkan anak saya dengan selamat. 21. Selama proses kehamilan ini saya lebih sering berdo’a dan menceritakan masalah saya kepada Allah. 22. Selama hamil membuat saya malas merawat tanaman dihalaman rumah saya. 23. Saya merasa jauh dengan agama selama masa kehamilan. 24. Selama menjalani kehamilan ini ibadahku dari hari ke hari menurun. 25. Saya tetap melaksanakan puasa walaupun saya merasa tidak mampu. 26. Saya pesimis Allah tidak akan mengabulkan do’a saya agar anak saya dapat lahir dengan selamat. 27. Kehamilan ini membuat saya tidak peduli dengan lingkungan sekitar. S TS STS No Pernyataan SS 28. Saya malas mengaji selama masa kehamilan. 29. Walaupun saya tidak berpuasa tetapi saya akan meggantinya di lain waktu. 30. Walaupun hamil saya tetap merawat tanaman dihalaman rumah saya. 31. Selama menjalani kehamilan ibadahku dari hari ke hari semakin baik. 32. Berpuasa membuat saya lemah menjalani kehamilan 33. Kehamilan ini membuat kadar keimanan saya menurun. 34. Saya tidak menjalankan shalat 5 waktu karena sedang hamil. 35. Dengan berkomunikasi kepada Allah saya menjadi lebih cemas. 36. Dengan menyakini rukun iman, membuat saya pasrah akan proses persalinan karena Allah maha menentukan. 37. Islam mempersulit wanita hamil untuk beribadah. 38. Saya mengumandangkan ayat-ayat suci Al-qur’an agar bayi saya ikut mendengarkan. 39. Hamil ini membuat saya malas mengukuti kegiatan sosial di lingkungan saya. S TS STS No Pernyataan SS 40. Walaupun hamil, saya tetap ikut kegiatan sosial di lingkungan saya. 41. Agama memberikan saya pegangan dan kepercayaan akan keyakinan kepada Tuhan 42. Islam sangat memudahkan wanita hamil untuk beribadah. 43. Agama tidak memberikan pengaruh kepada saya selama proses kehamilan. 44. Kehamilan ini membuat saya lebih mencintai lingkungan sekitar saya. 45. Walaupun sedang hamil saya tetap menjalankan ibadah shalat 5 waktu. 46. Dengan mempercayai qadha dan qadar saya pesimis dengan kelahiran bayi saya. 47 Saya berharap agar anak saya lahir dalam keadaan sehat 48 Saya takut anak saya lahir membawa penyakit S TS STS DUKUNGAN KELUARGA ****** Method 1 (space saver) will be used for this analysis ****** R E L I A B I L I T Y Mean A N A L Y S I S Std Dev - S C A L E (A L P H A) Cases 1. VAR00001 3,4667 ,5074 30,0 2. VAR00002 3,7333 ,4498 30,0 3. VAR00003 3,3000 ,5350 30,0 4. VAR00004 3,3667 ,6687 30,0 5. VAR00005 3,7333 ,4498 30,0 6. VAR00006 3,5000 ,6297 30,0 7. VAR00007 2,9000 ,8030 30,0 8. VAR00008 3,5333 ,5713 30,0 9. VAR00009 2,3667 ,9994 30,0 10. VAR00010 3,5667 ,5040 30,0 11. VAR00011 3,8333 ,3790 30,0 12. VAR00012 3,1333 ,8604 30,0 13. VAR00013 2,4000 ,7240 30,0 14. VAR00014 3,5333 ,6814 30,0 15. VAR00015 3,2667 ,4498 30,0 16. VAR00016 3,5000 ,6297 30,0 17. VAR00017 3,5667 ,5040 30,0 18. VAR00018 3,6333 ,5561 30,0 19. VAR00019 3,2000 ,8052 30,0 20. VAR00020 3,6667 ,4795 30,0 21. VAR00021 3,0667 ,8277 30,0 22. VAR00022 3,5333 ,5074 30,0 23. VAR00023 3,4667 ,5074 30,0 24. VAR00024 3,5000 ,5724 30,0 25. VAR00025 3,5333 ,5713 30,0 26. VAR00026 3,6333 ,4901 30,0 27. VAR00027 3,4333 ,5040 30,0 28. VAR00028 3,2333 ,5683 30,0 29. VAR00029 3,4000 ,6215 30,0 30. VAR00030 3,2667 ,6397 30,0 31. VAR00031 3,4000 ,5632 30,0 32. VAR00032 3,0333 ,6149 30,0 33. VAR00033 3,2667 ,6397 30,0 34. VAR00034 3,1000 ,8449 30,0 35. VAR00035 3,4000 ,6747 30,0 36. VAR00036 3,1667 ,5921 30,0 37. VAR00037 3,5667 ,5040 30,0 38. VAR00038 3,5667 ,6789 30,0 39. VAR00039 3,6000 ,4983 30,0 40. VAR00040 3,2000 ,6644 30,0 41. VAR00041 3,4000 ,8550 30,0 42. VAR00042 3,5333 ,6288 30,0 43. VAR00043 2,4667 ,8996 30,0 44. VAR00044 3,0333 ,7184 30,0 45. VAR00045 3,2333 ,7279 30,0 46. VAR00046 3,4667 ,6814 30,0 47. VAR00047 2,9667 ,6687 30,0 48. VAR00048 2,9333 ,7849 30,0 49. VAR00049 3,1333 ,7303 30,0 50. VAR00050 3,6333 ,6687 30,0 51. VAR00051 1,7000 ,8367 30,0 Std Dev Variables N of Statistics for SCALE Mean 168,0667 R E L I A B I L I T Y Variance 224,9609 A N A L Y S I S 14,9987 - 51 S C A L E (A L P H A) Item-total Statistics Scale Scale Corrected Mean Variance Item- Alpha if Item if Item Total if Item Deleted Deleted Correlation Deleted VAR00001 164,6000 220,2483 ,2958 ,9215 VAR00002 164,3333 217,6782 ,5335 ,9200 VAR00003 164,7667 217,2885 ,4683 ,9203 VAR00004 164,7000 213,7345 ,5513 ,9194 VAR00005 164,3333 217,1264 ,5758 ,9198 VAR00006 164,5667 222,4609 ,1120 ,9231 VAR00007 165,1667 214,7644 ,4058 ,9208 VAR00008 164,5333 214,8782 ,5825 ,9193 VAR00009 165,7000 211,9414 ,4131 ,9212 VAR00010 164,5000 219,0862 ,3767 ,9209 VAR00011 164,2333 221,2885 ,3129 ,9214 VAR00012 164,9333 210,0644 ,5676 ,9190 VAR00013 165,6667 216,0920 ,3921 ,9208 VAR00014 164,5333 211,0851 ,6773 ,9182 VAR00015 164,8000 222,7862 ,1469 ,9223 VAR00016 164,5667 214,8747 ,5249 ,9197 VAR00017 164,5000 216,6034 ,5462 ,9198 VAR00018 164,4333 214,8057 ,6041 ,9192 VAR00019 164,8667 223,1540 ,0482 ,9245 VAR00020 164,4000 219,4897 ,3689 ,9210 VAR00021 165,0000 208,5517 ,6578 ,9180 VAR00022 164,5333 217,4299 ,4861 ,9202 VAR00023 164,6000 219,6966 ,3329 ,9212 VAR00024 164,5667 215,4264 ,5480 ,9196 VAR00025 164,5333 214,1195 ,6289 ,9190 VAR00026 164,4333 216,7368 ,5532 ,9198 VAR00027 164,6333 218,1023 ,4437 ,9205 VAR00028 164,8333 219,6609 ,2954 ,9215 VAR00029 164,6667 218,4368 ,3341 ,9212 VAR00030 164,8000 225,0621 -,0266 ,9243 VAR00031 164,6667 222,0920 ,1520 ,9226 VAR00032 165,0333 214,0333 ,5863 ,9192 VAR00033 164,8000 211,7517 ,6875 ,9182 VAR00034 164,9667 214,1023 ,4103 ,9208 VAR00035 164,6667 218,6437 ,2938 ,9217 VAR00036 164,9000 217,6103 ,4007 ,9207 VAR00037 164,5000 218,4655 ,4189 ,9206 VAR00038 164,5000 209,7759 ,7487 ,9175 VAR00039 164,4667 219,1540 ,3768 ,9209 VAR00040 164,8667 210,6023 ,7217 ,9178 VAR00041 164,6667 206,5747 ,7183 ,9173 VAR00042 164,5333 217,2920 ,3924 ,9208 VAR00043 165,6000 230,4552 -,2308 ,9283 VAR00044 165,0333 212,7230 ,5594 ,9192 VAR00045 164,8333 212,5575 ,5594 ,9192 VAR00046 164,6000 211,9034 ,6347 ,9186 VAR00047 165,1000 217,7483 ,3428 ,9212 VAR00048 165,1333 215,8437 ,3686 ,9211 VAR00049 164,9333 211,7885 ,5946 ,9188 VAR00050 164,4333 209,8402 ,7574 ,9175 VAR00051 166,3667 229,0678 -,1898 ,9272 Reliability Coefficients N of Cases = Alpha = 30,0 N of Items = 51 ,9220 RELIGIUSITAS ****** Method 1 (space saver) will be used for this analysis ****** R E L I A B I L I T Y Mean A N A L Y S I S Std Dev - S C A L E (A L P H A) Cases 1. VAR00001 3,3333 ,7581 30,0 2. VAR00002 3,3667 ,6149 30,0 3. VAR00003 3,1000 ,4026 30,0 4. VAR00004 3,0333 ,7184 30,0 5. VAR00005 3,8333 ,3790 30,0 6. VAR00006 3,5333 ,6288 30,0 7. VAR00007 3,3667 ,4901 30,0 8. VAR00008 3,3333 ,6065 30,0 9. VAR00009 3,0333 ,7649 30,0 10. VAR00010 3,1667 ,7466 30,0 11. VAR00011 3,5667 ,5040 30,0 12. VAR00012 3,6667 ,4795 30,0 13. VAR00013 3,0000 ,5252 30,0 14. VAR00014 3,3667 ,7184 30,0 15. VAR00015 3,2333 ,6261 30,0 16. VAR00016 3,3000 ,5960 30,0 17. VAR00017 3,5333 ,5713 30,0 18. VAR00018 3,5333 ,5713 30,0 19. VAR00019 3,3667 ,5561 30,0 20. VAR00020 3,8333 ,3790 30,0 21. VAR00021 3,5333 ,6814 30,0 22. VAR00022 3,0000 ,6433 30,0 23. VAR00023 3,4000 ,6215 30,0 24. VAR00024 3,2000 ,4842 30,0 25. VAR00025 2,6333 ,5561 30,0 26. VAR00026 3,5667 ,7279 30,0 27. VAR00027 3,3000 ,5350 30,0 28. VAR00028 3,2667 ,6397 30,0 29. VAR00029 3,3667 ,6687 30,0 30. VAR00030 2,6667 ,6065 30,0 31. VAR00031 3,1333 ,5713 30,0 32. VAR00032 2,7667 ,6261 30,0 33. VAR00033 3,3000 ,5350 30,0 34. VAR00034 3,6000 ,4983 30,0 35. VAR00035 3,6667 ,4795 30,0 36. VAR00036 3,6333 ,4901 30,0 37. VAR00037 3,6667 ,4795 30,0 38. VAR00038 3,6000 ,4983 30,0 39. VAR00039 3,1667 ,5307 30,0 40. VAR00040 2,9000 ,6618 30,0 41. VAR00041 3,7667 ,4302 30,0 42. VAR00042 3,4333 ,5040 30,0 43. VAR00043 3,1000 ,9229 30,0 44. VAR00044 3,1333 ,5713 30,0 45. VAR00045 3,5000 ,5085 30,0 46. VAR00046 2,9000 ,9948 30,0 47. VAR00047 3,8000 ,4068 30,0 48. VAR00048 3,2000 ,9613 30,0 R E L I A B I L I T Y A N A L Y S I S - S C A L E (A L P H A) N of Statistics for SCALE Mean 159,7000 R E L I A B I L I T Y Variance 180,9069 A N A L Y S I S Std Dev Variables 13,4502 - 48 S C A L E (A L P H A) Item-total Statistics Scale Scale Corrected Mean Variance Item- Alpha if Item if Item Total if Item Deleted Deleted Correlation Deleted VAR00001 156,3667 171,7575 ,4315 ,9194 VAR00002 156,3333 169,6782 ,6773 ,9170 VAR00003 156,6000 185,6276 -,4451 ,9248 VAR00004 156,6667 174,8506 ,2916 ,9209 VAR00005 155,8667 177,1540 ,3577 ,9201 VAR00006 156,1667 170,9023 ,5845 ,9178 VAR00007 156,3333 171,8161 ,6888 ,9175 VAR00008 156,3667 169,0678 ,7273 ,9165 VAR00009 156,6667 174,7816 ,2739 ,9213 VAR00010 156,5333 172,8092 ,3841 ,9199 VAR00011 156,1333 171,0161 ,7310 ,9171 VAR00012 156,0333 172,5851 ,6423 ,9179 VAR00013 156,7000 173,4586 ,5184 ,9187 VAR00014 156,3333 173,1954 ,3805 ,9199 VAR00015 156,4667 174,3264 ,3743 ,9199 VAR00016 156,4000 171,2138 ,5987 ,9178 VAR00017 156,1667 172,5575 ,5345 ,9184 VAR00018 156,1667 170,3506 ,6859 ,9171 VAR00019 156,3333 174,5747 ,4099 ,9195 VAR00020 155,8667 175,9126 ,4824 ,9193 VAR00021 156,1667 175,3851 ,2802 ,9209 VAR00022 156,7000 178,2862 ,1285 ,9223 VAR00023 156,3000 169,9414 ,6529 ,9172 VAR00024 156,5000 172,6724 ,6286 ,9180 VAR00025 157,0667 183,4437 -,1889 ,9245 VAR00026 156,1333 174,5333 ,3038 ,9208 VAR00027 156,4000 173,6276 ,4960 ,9188 VAR00028 156,4333 173,0126 ,4448 ,9192 VAR00029 156,3333 175,2644 ,2934 ,9207 VAR00030 157,0333 172,8609 ,4815 ,9189 VAR00031 156,5667 172,8057 ,5176 ,9186 VAR00032 156,9333 171,3747 ,5576 ,9181 VAR00033 156,4000 171,0759 ,6820 ,9173 VAR00034 156,1000 173,0586 ,5797 ,9183 VAR00035 156,0333 173,6885 ,5530 ,9185 VAR00036 156,0667 175,4437 ,4023 ,9196 VAR00037 156,0333 174,0333 ,5252 ,9187 VAR00038 156,1000 173,7483 ,5261 ,9187 VAR00039 156,5333 175,6368 ,3547 ,9200 VAR00040 156,8000 171,0621 ,5434 ,9182 VAR00041 155,9333 175,9264 ,4202 ,9196 VAR00042 156,2667 175,3057 ,4006 ,9196 VAR00043 156,6000 171,2828 ,3631 ,9208 VAR00044 156,5667 174,1851 ,4241 ,9194 VAR00045 156,2000 172,7172 ,5933 ,9181 VAR00046 156,8000 170,3724 ,3675 ,9211 VAR00047 155,9000 177,8862 ,2631 ,9206 VAR00048 156,5000 173,2241 ,2671 ,9224 Reliability Coefficients N of Cases = Alpha = 30,0 N of Items = 48 ,9209 Kecemasan melahirkan ****** Method 1 (space saver) will be used for this analysis ****** R E L I A B I L I T Y Mean A N A L Y S I S Std Dev - S C A L E (A L P H A) Cases 1. VAR00001 2,9333 ,6397 30,0 2. VAR00002 2,5000 ,9002 30,0 3. VAR00003 3,0667 ,6915 30,0 4. VAR00004 2,3000 ,8769 30,0 5. VAR00005 2,5667 ,9714 30,0 6. VAR00006 2,5000 ,7768 30,0 7. VAR00007 2,9667 ,6687 30,0 8. VAR00008 2,7000 ,7022 30,0 9. VAR00009 2,4333 ,7279 30,0 10. VAR00010 2,6000 ,7701 30,0 11. VAR00011 3,2000 ,7611 30,0 12. VAR00012 3,0000 ,5872 30,0 13. VAR00013 2,8333 ,4611 30,0 14. VAR00014 2,7667 ,5040 30,0 15. VAR00015 3,0000 ,6948 30,0 16. VAR00016 3,1667 ,5307 30,0 17. VAR00017 2,5333 ,7761 30,0 18. VAR00018 2,9000 ,6618 30,0 19. VAR00019 3,0333 ,4138 30,0 20. VAR00020 3,1333 ,4342 30,0 21. VAR00021 3,2000 ,4842 30,0 22. VAR00022 2,5667 ,6789 30,0 23. VAR00023 2,9000 ,5477 30,0 24. VAR00024 3,5333 ,5713 30,0 25. VAR00025 2,8333 ,5921 30,0 26. VAR00026 2,2333 ,7739 30,0 27. VAR00027 3,3667 ,7649 30,0 28. VAR00028 2,8333 ,8339 30,0 29. VAR00029 2,8667 ,7761 30,0 30. VAR00030 3,1000 ,4026 30,0 31. VAR00031 2,4667 ,8996 30,0 32. VAR00032 2,6333 ,7184 30,0 33. VAR00033 2,1333 ,6814 30,0 34. VAR00034 2,5667 ,8172 30,0 35. VAR00035 2,7333 ,6397 30,0 36. VAR00036 2,8667 ,7761 30,0 37. VAR00037 2,2333 ,6261 30,0 38. VAR00038 2,1333 ,8193 30,0 39. VAR00039 2,3000 ,9154 30,0 40. VAR00040 2,7333 ,5833 30,0 41. VAR00041 2,8333 ,6477 30,0 42. VAR00042 2,8333 ,6477 30,0 43. VAR00043 2,6333 ,8503 30,0 44. VAR00044 2,8333 ,5307 30,0 45. VAR00045 2,6667 ,6609 30,0 46. VAR00046 3,1333 ,6288 30,0 47. VAR00047 2,8667 ,6288 30,0 48. VAR00048 2,8333 ,5921 30,0 49. VAR00049 3,1333 ,5074 30,0 Std Dev Variables Statistics for SCALE Mean 136,1333 R E L I A B I L I T Y Variance 265,3609 A N A L Y S I S 16,2899 - 49 S C A L E (A L P H A) Item-total Statistics Scale Scale Corrected Mean Variance Item- Alpha if Item if Item Total if Item Deleted Deleted Correlation Deleted VAR00001 133,2000 249,1310 ,7835 ,9273 VAR00002 133,6333 245,8954 ,6608 ,9277 VAR00003 133,0667 256,4782 ,3795 ,9303 VAR00004 133,8333 245,9368 ,6783 ,9276 VAR00005 133,5667 244,1851 ,6664 ,9276 VAR00006 133,6333 248,0333 ,6835 ,9277 VAR00007 133,1667 254,1437 ,5052 ,9293 VAR00008 133,4333 261,5644 ,1454 ,9321 VAR00009 133,7000 251,9414 ,5578 ,9288 VAR00010 133,5333 254,4644 ,4193 ,9300 VAR00011 132,9333 254,4782 ,4243 ,9299 VAR00012 133,1333 258,3264 ,3544 ,9304 VAR00013 133,3000 267,2517 -,1395 ,9329 VAR00014 133,3667 263,4126 ,1036 ,9318 VAR00015 133,1333 255,0161 ,4444 ,9297 VAR00016 132,9667 259,1368 ,3478 ,9304 VAR00017 133,6000 248,2483 ,6751 ,9277 VAR00018 133,2333 253,0816 ,5624 ,9289 VAR00019 133,1000 263,0586 ,1587 ,9313 VAR00020 133,0000 258,6897 ,4642 ,9299 VAR00021 132,9333 258,4782 ,4270 ,9300 VAR00022 133,5667 251,2195 ,6357 ,9283 VAR00023 133,2333 267,3575 -,1282 ,9333 VAR00024 132,6000 261,3517 ,1994 ,9314 VAR00025 133,3000 256,0793 ,4713 ,9296 VAR00026 133,9000 251,8172 ,5271 ,9291 VAR00027 132,7667 263,2885 ,0599 ,9330 VAR00028 133,3000 252,9069 ,4433 ,9298 VAR00029 133,2667 258,6161 ,2461 ,9315 VAR00030 133,0333 261,6885 ,2695 ,9308 VAR00031 133,6667 248,0230 ,5834 ,9285 VAR00032 133,5000 253,7069 ,4867 ,9294 VAR00033 134,0000 251,5862 ,6157 ,9284 VAR00034 133,5667 256,5299 ,3118 ,9310 VAR00035 133,4000 253,7655 ,5489 ,9290 VAR00036 133,2667 253,4437 ,4579 ,9297 VAR00037 133,9000 252,7828 ,6121 ,9286 VAR00038 134,0000 253,2414 ,4390 ,9299 VAR00039 133,8333 243,5920 ,7325 ,9269 VAR00040 133,4000 254,6621 ,5564 ,9290 VAR00041 133,3000 252,1483 ,6219 ,9285 VAR00042 133,3000 253,9414 ,5329 ,9291 VAR00043 133,5000 254,3276 ,3802 ,9305 VAR00044 133,3000 256,3552 ,5134 ,9294 VAR00045 133,4667 252,5333 ,5899 ,9287 VAR00046 133,0000 255,3103 ,4805 ,9295 VAR00047 133,2667 256,0644 ,4423 ,9298 VAR00048 133,3000 258,4931 ,3423 ,9305 VAR00049 133,0000 259,5172 ,3417 ,9304 Reliability Coefficients N of Cases = Alpha = 30,0 N of Items = 49 ,9311 , Field Tes Skala Dukungan Keluarga, Religiusitas Dan Kecemasan Melahirkan Kata Pengantar Assalamualaikum Wr. Wb Saya mahasiswi psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta sedang melakukan penelitian mengenai “Hubungan Dukungan Keluarga dan Religiusitas Dengan Kecemasan Melahirkan Pada Ibu Hamil Anak Pertama (Primigravida)”. Oleh karena itu, saya meminta kesediaan saudari untuk turut serta membantu penelitian ini mengemukakan pendapat yang sejujur-jujurnya. Mengenai pernyataan yang saudari berikan akan dijamin kerahasiaannya dan hanya digunakan untuk kepentingan penelitian. Saya mengharapkan agar saudari tidak melewatkan satupun pernyataan yang ada, demi kelengkapan informasi yang diperoleh. Sebelum diserahkan, saya mengharapkan agar saudari memeriksa kembali kelengkapan jawaban yang saudari berikan. Atas kerja sama dan bantuannya saya ucapkan terima kasih. Waalaikumsalam Wr. Wb Hormat saya Dedeh Mahmudah Petunjuk pengisian 1. Nama : 2. Usia : 3. Usia kehamilan : 4. Pekerjaan : a. Ibu Rumah Tangga b. Pegawai Negeri c. Karyawan d. Lain-Lain 6. Pendidikan Terakhir : SD / SMP/ SMA/ D1/ D2/ D3/ S1/ S2 Baca dan pahamilah baik-baik setiap pernyataan berikut ini, kemudian anda di minta untuk mengungkapkan apakah pernyataan tersebut sesuai dengan diri anda dengan memberi tanda silang (X) pada kolom jawaban yang tersedia. Tidak ada jawaban yang benar ataupun salah. Adapun alternatif jawaban yang tersedia adalah sebagai berikut: SS : Sangat Setuju S : Setuju TS : Tidak Setuju STS : Sangat Tidak Setuju Contoh : No Pernyataan SS 1. Dukungan keluarga merupakan sumber kekuatan X S TS S TS STS untuk saya Skala Pemberian Dukungan Keluarga No Pernyataan SS 1 Keluarga memberi saya dukungan dalam menjalani kehamilan ini. 2 Keluarga saya membantu meringankan pekerjaan saya. 3 Keluarga memberi tahu kepada saya informasi seputar kehamilan dan proses melahirkan yang diperoleh dari media. 4 Keluarga menasehati saya untuk tetap tenang ketika saya merasa takut dalam menghadapi kelahiran bayi. 5 Keluarga memiliki simpanan uang yang cukup untuk keperluan saya melahirkan nanti. 6 Keluarga saya cuek terhadap perasaan saya. STS No Pernyataan SS 7 Saya merasa khawatir akan keselamatan bayi saya ketika lahir nanti. 8 Keluarga memberikan saya kasih sayang yang menenangkan perasaan saya. 9 Ketika sedang putus asa karena cemas menghadapi kelahiran jabang bayi, keluarga memberikan dukungan untuk terus berusaha, berdo’a dan yakin pada sang pencipta. 10 Walaupun keluarga saya sibuk, keluarga tetap ikut membatu meringankan pekerjaan saya yang belum selesai. 11 Keluarga tidak memanjakan saya walaupun saya sedang hamil. 12 Sikap keluarga saya cuek kepada saya walaupun saya sedang hamil. 13 Keluarga saya menolak meluangkan waktu untuk mengantar saya periksa kehamilan kedokter kandungan. 14 Keluarga saya tidak pernah memberikan informasi seputar kehamilan dan proses melahirkan. 15 Keluarga saya tidak peduli dengan perasaan saya walaupun saya sedang hamil. 16 Saat membayangkan hal-hal yang menakutkan tentang S TS STS No Pernyataan SS keselamatan bayi, keluarga menasehati untuk berdo’a. 17 Keluarga saya menyiapkan dana lebih untuk keperluan tak terduga. 18 Keluarga menenangkan saya dengan mengatakan halhal yang baik ketika saya merasa cemas menghadapi kelahiran bayi. 19 Keluarga saya malas mencarikan informasi tentang kehamilan dan proses melahirkan. 20 Keluarga saya cuek ketika saya merasa cemas dalam menghadapi kelahiran jabang bayi. 21 Keluarga kurang memperdulikan perasaan saya yang cemas memikirkan keselamatan bayi saya. 22 Keluarga malas memberikan saya nasehat walaupun saya sangat membutuhkannya. 23 Keluarga memberikan perhatian yang lebih pada saya semenjak saya positif hamil. 24 Keluarga menolak membantu menyelesaikan pekerjaan saya, walaupun saya sedang hamil. 25 Keluarga memberikan saya buku dan majalah seputar kehamilan dan proses melahirkan. 26 Keluarga saya meminta agar diberitahukan keadaan kehamilan saya. S TS STS No Pernyataan SS 27 Kebutuhan saya tercukupi oleh penghasilan keluarga. 28 Tabungan keluarga kurang untuk persiapan kelahiran bayi saya. 29 Keluarga kurang memberikan kasih sayangnya walaupun saya sedang hamil. 30 Saya merasa tegar dan kuat menjalani kehamilan ini karena keluarga saya terus mendampingi saya. 31 Keluarga membuat saya merasa sendiri dalam menjalani kehamilan ini dengan sikapnya yang cuek. 32 Keluarga melayani setiap saya membutuhkan sesuatu. 33 Keluarga memberikan kasih sayangnya lebih besar ketika mengetahui saya sedang hamil. 34 Keluarga memberi tahu saya untuk melakukan hal-hal yang baik. 35 Keluarga saya memberikan pelukan saat saya sedang merasa cemas. 36 Keluarga saya tidak mengekspresikaan kasih sayang dalam bentuk apapun. 37 Keluarga memperhatikan kesehatan saya 38 Keluarga tidak menyadari bahwa saya memiliki keluhan pada kehamilan saya S TS STS No Pernyataan SS 39 Keluarga saya memberikan empati kepada saya 40 Keluarga saya kurang merasakan apa yang saya S TS STS TS STS rasakan 41 Kasih sayang yang diberikan keluarga membuat saya kuat menjalani kehamilan ini Skala Religiusitas. No 1. Pernyataan SS Saya menjadi lebih malas berdo’a selama masa kehamilan. 2. Dengan menjalani kehamilan ini membuat saya semakin rajin untuk melakukan shalat tepat waktu. 3. Berpuasa membuat saya semakin kuat menjalani kehamilan 4. Dalam pikiran saya berisikan harapan agar anak saya dapat lahir dengan selamat. 5. Dengan mendalami agama membuat saya lebih S No Pernyataan SS tenang selama menjakani kehamilan. 6. Kehamilan ini membuat saya malas untuk beribadah. 7. Menjalani kehamilan ini membuat saya semakin taat untuk beribadah. 8. Selama hamil membuat saya blebih menutup diri untuk tidak berhubungan dengan orang lain. 9. Walaupun saya sedang hamil saya tetap menyakini rukun iman. 10. Dengan berkomunikasi kepada Allah membuat perasaan saya menjadi lebih tenang. 11. Selama hamil, saya shalat tidak tepat waktu. 12. Kehamilan membuat saya meninggalkan shalat dan perilaku beribadah lainnya 13. Selama hamil membuat saya lebih banyak membangun hubungan baik dengan orang-orang sekitar saya. 14. Dengan menjalani kehamilan ini shalat saya penuh 5 waktu dalam satu hari. 15. Dalam menjalani kehamilan ini membuat saya melupakan rukun iman. 16. Kehamilan membuat saya jarang berkomunikasi dengan Allah S TS STS No 17. Pernyataan SS Selama masa kehamilan, shalat saya tidak penuh dalam satu hari. 18. Saya yakin Allah mendengar do’a saya agar saya dapat melahirkan anak saya dengan selamat. 19. Saya merasa jauh dengan agama selama masa kehamilan. 20. Selama menjalani kehamilan ini ibadahku dari hari ke hari menurun. 21. Saya pesimis Allah tidak akan mengabulkan do’a saya agar anak saya dapat lahir dengan selamat. 22. Kehamilan ini membuat saya tidak peduli dengan lingkungan sekitar. 23. Saya malas mengaji selama masa kehamilan. 24. Walaupun hamil saya tetap merawat tanaman dihalaman rumah saya. 25. Selama menjalani kehamilan ibadahku dari hari ke hari semakin baik. 26. Berpuasa membuat saya lemah menjalani kehamilan 27. Kehamilan ini membuat kadar keimanan saya menurun. 28. Saya tidak menjalankan shalat 5 waktu karena sedang hamil. S TS STS No 29. Pernyataan SS Dengan berkomunikasi kepada Allah saya menjadi lebih cemas. 30. Dengan menyakini rukun iman, membuat saya pasrah akan proses persalinan karena Allah maha menentukan. 31. Islam mempersulit wanita hamil untuk beribadah. 32. Saya mengumandangkan ayat-ayat suci Al-qur’an agar bayi saya ikut mendengarkan. 33. Hamil ini membuat saya malas mengukuti kegiatan sosial di lingkungan saya. 34. Walaupun hamil, saya tetap ikut kegiatan sosial di lingkungan saya. 35. Agama memberikan saya pegangan dan kepercayaan akan keyakinan kepada Tuhan 36. Islam sangat memudahkan wanita hamil untuk beribadah. 37. Agama tidak memberikan pengaruh kepada saya selama proses kehamilan. 38. Kehamilan ini membuat saya lebih mencintai lingkungan sekitar saya. 39. Walaupun sedang hamil saya tetap menjalankan ibadah shalat 5 waktu. S TS STS No 40. Pernyataan SS S TS STS TS STS Dengan mempercayai qadha dan qadar saya pesimis dengan kelahiran bayi saya. Skala Kecemasan Menghadapi Kelahiran Bayi. No Pernyataan SS 1. Saya merasa gelisah bila membayangkan tentang keselamatan bayi saya nanti. 2. Akhir-akhir ini saya susah tidur. 3. Walaupun saya mendengar banyak bayi lahir cacat, saya tetap tenang-tenang saja. 4. Walaupun waktu melahirkan semakin dekat, saya tetap dapat tidur dengan nyenyak. 5. Saya sulit berkonsentrasi dalam mengerjakan pekerjaan menjelang waktu persalinan. 6. Selama masa kehamilan saya tetap semangat. 7. Saya merasa mudah tersinggung dengan perkataan orang lain mengenai bayi saya yang aka lahir. 8. Semakin mendekati waktu melahirkan, saya merasa gemetaran. 9. Saya merasa khawatir akan keselamatan bayi saya S No Pernyataan SS ketika lahir nanti. 10. Menjelang waktu persalinan, saya tetap dapat bekerja dan berkonsentrasi setiap melakukan sesuatu. 11. Semakin dekat waktu persalinan saya semakin susah tidur. 12. Saya yakin bayi saya akan baik-baik saja nanti. 13. Semakin dekat waktu melahirkan, saya semakin mudah lelah. 14. Tangan saya kering dan berkeringat setelah melihat ada bayi yang cacat fisik. 15. Saya tetap tenang ketika mendengar ada bayi yang lahir sudah tidak bernyawa. 16. Emosi saya kurang stabil dalam menalami kehamilan ini. 17. Saya merasa gelisah ketika membayangkan hal-hal yang buruk tentang bayi yang akan saya lahirkan. 18. Akhir-akhir ini saya mudah gugup ketika berbicara. 19. Saya tidak akan memikirkan hal-hal negatif yang belum terjadi. 20. Saya tetap dapat tidur dengan nyenyak walaupun memikirkan dan terbayang proses persalinan. S TS STS No Pernyataan SS 21. Jantung saya tetap berdetak dengan normal ketika membayangkan masa depan bayi saya nanti. 22. Selama masa kehamilan saya mudah lelah. 23. Saya merasa menjalani kehamilan ini dengan optimis. 24. Saya menjalani kehamilan ini dengan pesimis. 25. Tubuh saya baik-baik saja walaupun waktu melahirkan semakin dekat. 26. Saya tetap tenang ketika membayangkan proses persalinan. 27. Saya mudah marah ketika ada perkataan yang menyinggung perasaan saya. 28. Walaupun sedang hamil emosi saya tetap stabil. 29. Akhir-akhir ini saya merasa tegang. 30. Saya merasa gugup ketika ada bayi yang lahir cacat. 31. Bicara saya tetap lancar walaupun terbayang proses melahirkan. 32. Fisik saya menjadi lemah karena menjalani kehamilan ini. 33. Reaksi tubuh saya biasa-biasa saja setelah mendengar ada bayi yang meninggal sesaat setelah dilahirkan. 34. Suhu tubuh saya tetap normal setelah melihat balita S TS STS No Pernyataan SS S TS STS yang cacat mental. 35. Saya tetap tenang ketika ada perkataan yang menyinggung perasaan saya. 36. Fisik saya tetap kuat walaupun sedang hamil. 37. Saya merasa baik-baik saja walaupun ada bayi yang lahir cacat. 38. Konsentrasi saya berkurang selama masa kehamilan. 39. Konsentrasi saya bertambah selama masa kehamilan. 40. Membayangkan proses melahirkan membuat saya gemetaran. 41. Saya tetap tenang dan reaksi tubuh saya biasa-biasa saja ketika membayangkan proses melahirkan Correlations Descriptive Statistics Mean dukungan keluarga 128,07 Std. Deviation 11,301 N 30 religiusitas 129,50 11,758 30 kecemasan melahirkan 103,17 11,350 30 Correlations Dukungan keluarga, religiusitas dan kecemasan melahirkan dukungan keluarga dukungan keluarga Pearson Correlation Sig. (2-tailed) . ,198 ,150 30 30 30 Pearson Correlation ,242 1 -,139 Sig. (2-tailed) ,198 . ,465 30 30 30 -,269 -,139 1 ,150 ,465 . 30 30 30 N religiusitas N kecemasan melahirkan kecemasan melahirkan -,269 religiusitas 1 ,242 Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Regression Variables Entered/Removed(b) Model Variables Entered Variables Removed Method 1 religiusitas, dukungan keluarga(a) . Enter a All requested variables entered. b Dependent Variable: kecemasan melahirkan Model Summary Variabel dukungan keluarga dan religiusitas Change Statistics Adjuste Std. Error R Mod R dR of the Square F el R Square Square Estimate Change Change 1 ,280(a) ,078 ,010 11,294 ,078 1,145 a Predictors: (Constant), religiusitas, dukungan keluarga df1 df2 2 27 Model Summary Variabel religiusitas Mode l R Adjusted Std. Error R R of the Square Square Estimate Change Statistics R Square Change 1 ,139(a) ,019 -,016 11,43987 a Predictors: (Constant), religiusitas ANOVA(b) ,019 Sig. F F Change df1 ,549 1 df2 28 Change ,465 Sig. F Change ,333 Model 1 Sum of Squares Mean Square df Regressi 292,193 2 146,097 on Residual 3443,974 27 127,555 Total 3736,167 29 a Predictors: (Constant), religiusitas, dukungan keluarga b Dependent Variable: kecemasan melahirkan F Sig. 1,145 ,333(a) Coefficients(a) Model 1 Unstandardized Standardized Coefficients Coefficients Std. B Error Beta 145,130 29,816 t 4,868 Sig. ,000 -,250 -1,315 ,200 -,078 -,410 ,685 (Constant) dukungan -,251 ,191 keluarga religiusitas -,075 ,184 a Dependent Variable: kecemasan melahirkan Skala Kecemasan Melahirkan subjek 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 1 4 3 3 2 4 2 3 2 4 4 3 3 3 2 2 2 3 2 2 3 3 1 3 3 4 3 3 4 3 4 2 3 2 3 2 2 3 3 2 2 4 2 4 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 2 4 3 4 3 3 3 3 3 2 2 2 2 1 1 2 3 2 2 2 2 3 2 2 2 4 2 2 2 3 3 2 3 3 4 4 4 2 3 2 3 3 3 2 1 1 2 4 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 4 3 4 5 2 2 3 2 2 2 2 2 2 3 2 3 4 3 3 2 3 3 2 3 3 2 3 3 2 2 3 3 2 4 6 2 2 3 1 2 2 2 2 1 2 2 2 1 4 2 1 2 2 1 1 1 1 2 2 2 2 2 4 2 3 7 2 2 3 2 2 2 2 2 2 3 2 3 2 2 2 2 2 3 2 3 1 2 2 3 3 2 3 3 4 3 8 4 2 3 2 2 2 3 2 2 3 2 3 2 2 2 2 3 2 2 3 3 3 2 3 3 1 2 2 4 2 9 4 3 3 2 3 2 3 2 2 3 2 4 3 2 3 3 3 4 2 2 3 3 3 3 3 1 4 4 3 2 10 4 2 3 2 2 2 2 2 1 2 2 3 2 1 3 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 4 3 2 2 2 11 1 2 3 2 2 3 3 2 2 3 2 4 4 2 2 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 4 2 3 2 2 12 4 3 3 1 2 2 2 2 1 1 2 2 1 2 2 1 2 2 2 2 3 1 2 2 2 4 2 2 2 2 13 3 3 3 4 3 3 3 2 2 4 2 3 4 2 3 2 2 3 3 3 2 3 2 2 3 4 3 3 2 3 14 3 3 3 2 2 3 3 2 3 4 2 2 4 2 2 3 2 3 2 2 3 2 3 3 3 4 3 3 2 3 15 3 3 3 4 3 2 2 2 1 2 2 4 2 2 2 3 3 2 2 3 3 2 3 3 2 2 2 2 3 3 16 3 3 2 2 2 3 3 2 3 3 3 2 4 4 3 2 2 3 2 2 2 3 3 3 3 2 3 3 3 4 17 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 1 3 2 2 3 2 3 3 1 2 3 3 3 3 3 3 4 18 3 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 1 2 2 3 3 3 3 3 4 19 3 3 3 2 2 2 2 2 2 1 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 1 3 2 2 3 4 20 3 3 3 3 2 2 2 2 2 3 2 4 3 2 2 4 3 2 2 2 4 2 3 3 3 3 2 2 4 4 21 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 3 2 3 2 2 4 2 3 2 2 3 2 3 4 4 22 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 2 3 1 2 4 2 2 2 3 2 2 3 4 3 3 2 2 23 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 4 3 1 3 3 4 2 3 3 3 3 3 4 3 3 2 2 24 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 4 4 3 3 2 4 3 3 3 3 3 3 2 4 3 3 3 25 2 3 2 2 2 2 3 2 3 3 2 3 2 2 2 2 2 2 1 3 2 2 2 2 2 2 3 3 3 4 26 2 3 3 3 3 2 3 2 3 3 2 3 1 1 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 27 2 2 2 2 2 2 2 4 2 3 2 4 4 2 2 2 2 3 2 2 2 2 3 2 4 1 3 3 3 3 28 3 3 2 2 2 2 3 3 2 3 3 3 3 2 2 2 2 3 2 2 3 2 3 3 3 1 3 3 4 3 29 3 2 3 2 2 2 3 2 2 3 2 3 3 2 2 2 2 3 2 2 2 3 3 3 3 2 3 3 4 3 30 2 3 3 3 3 2 2 2 3 3 2 3 4 1 2 3 2 2 2 2 3 2 3 3 3 2 3 3 2 4 31 2 3 3 3 2 2 2 2 2 3 2 4 2 1 2 2 2 3 2 3 3 3 2 2 2 2 3 2 2 3 32 2 2 3 2 2 2 2 2 3 4 3 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 3 2 2 2 4 2 3 2 3 33 3 3 3 1 3 3 3 2 2 3 2 4 3 2 2 2 3 2 4 2 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 34 3 2 3 4 3 2 3 2 2 3 2 3 2 2 2 2 3 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 35 3 2 2 3 2 2 3 2 2 3 2 4 3 2 2 2 2 2 4 2 2 2 2 2 2 3 2 2 3 2 36 2 2 2 2 2 2 3 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 1 2 2 2 3 2 2 3 2 37 2 3 3 3 3 2 3 2 2 3 2 3 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 3 3 3 2 2 3 3 38 2 2 3 2 2 2 2 2 3 3 2 3 2 2 2 2 2 3 2 2 3 2 2 2 3 4 3 3 2 3 39 2 2 3 3 2 2 3 2 2 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 3 3 3 4 3 2 4 3 40 3 2 3 2 3 3 3 2 2 3 3 4 2 2 2 2 3 2 1 3 2 2 2 3 3 2 3 3 4 2 mean 41 jumlah 2 112 104 2 116 3 98 3 99 3 94 2 106 2 90 2 90 3 116 3 91 2 127 4 106 3 87 2 93 2 103.17 87 1 98 2 103 2 90 2 97 3 106 3 88 2 102 3 105 2 112 3 112 2 109 3 113 2 119 4 2 125 stdev kategori SEDANG SEDANG TINGGI SEDANG SEDANG SEDANG SEDANG RENDAH RENDAH TINGGI RENDAH TINGGI SEDANG RENDAH SEDANG 11.35 RENDAH SEDANG SEDANG RENDAH SEDANG SEDANG RENDAH SEDANG SEDANG SEDANG SEDANG SEDANG SEDANG TINGGI TINGGI kategori tinggi sedang rendah nilai angka X > M + 1SD ≥ 115 M - 1SD > X > M + 1SD 93‐114 X < M - 1SD ≤ 92 jumlah frekuensi 5 18 7 30 % 17% 60% 23% 100%