Membangun Generasi Berdasarkan 5 Basic Skill Ala PESMA YKM Ahmad Rodli Putra H Pesantren Mahasiswa YKM FEUI adalah salah satu pesantren mahasiswa yang menawarkan program berbeda dibanding pesantren mahasiswa lainnya. pesantren yang baru berdiri 4 tahun ini memiliki misi untuk mencetak mahasiswa muslim FEBUI dalam membangun serta mewujudkan Ekonomi Islam yang membumi di Indonesia. Berlatar permasalahan umat yang berasal dari penggunaan riba sebagai pengerak ekonomi, menjadikan kondisi ekonomi Indonesia memburuk dan sulit untuk berkembang. Padahal dalam Al Qur’an riba telah dilarang dan dihalalkannya jual beli. Seperti apa yang tertulis dalam surat Al Baqarah ayat 275 yang berbunyi, َاﻟﱠذِي ﯾَﻘُومُ ﻛَﻣَﺎ إِﻻﱠ ﯾَﻘُوﻣُونَ ﻻَ اﻟرﱢﺑَﺎ ﯾَﺄْﻛُﻠُونَ اﻟﱠذِﯾن ُاﻟْﺑَﯾْﻊُ إِﻧﱠﻣَﺎ ﻗَﺎﻟُوا ﺑِﺄَﻧﱠﮭُمْ ذَٰﻟِكَ ۚ اﻟْﻣَسﱢ ﻣِنَ اﻟﺷﱠﯾْطَﺎنُ ﯾَﺗَﺧَﺑﱠطُﮫ ُﺟَﺎءَهُ ﻓَﻣَنْ ۚ اﻟرﱢﺑَﺎ وَﺣَرﱠمَ اﻟْﺑَﯾْﻊَ ﷲﱠُ وَأَﺣَلﱠ ۗ اﻟرﱢﺑَﺎ ﻣِﺛْل ٌۖ ﷲﱠِ إِﻟَﻰ وَأَﻣْرُهُ ﺳَﻠَفَ ﻣَﺎ ﻓَﻠَﮫُ ﻓَﺎﻧْﺗَﮭَﻰٰ رَﺑﱢﮫِ ﻣِنْ ﻣَوْﻋِظَﺔ ْﺧَﺎﻟِدُونَ ﻓِﯾﮭَﺎ ھُمْ ۖ اﻟﻧﱠﺎرِ أَﺻْﺣَﺎبُ ﻓَﺄُوﻟَٰﺋِكَ ﻋَﺎدَ وَﻣَن “Orang-orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan syaitan lantaran (tekanan) penyakit gila. Keadaan mereka yang demikian itu, adalah disebabkan mereka berkata (berpendapat), sesungguhnya jual beli itu sama dengan riba, padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. Orang-orang yang telah sampai kepadanya larangan dari Tuhannya, lalu terus berhenti (dari mengambil riba), maka baginya apa yang telah diambilnya dahulu (sebelum datang larangan); dan urusannya (terserah) kepada Allah. Orang yang kembali (mengambil riba), maka orang itu adalah penghuni-penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya.” Dalam ayat tersebut dikatakan bahwa manusia yang memakan riba akan bertindak seperti orang yang terkena kemasukan syaitan karena tekanan penyakit gila. Mereka berdiri tak mampu tegak dan bergerak linglung. Di potongan lainnya Allah memberitahu kita bahwa Dia telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. Dalam suatu riwayat mengatakan bahwa kaum kafir di Mekkah saat itu berkata bahwa jual beli dan riba itu sama, tiada bedanya. Namun dengan turunnya ayat ini, Allah menegaskan kepada kita bahwa riba dan jual beli itu berbeda. Penggerak ekonomi yang berdasarkan riba akan menyebabkan keterpurukan ekonomi serta ketidakadilan akan terjadi di masyarakat. Maka dari itu, penggunaan kembali ekonomi berbasis Islam perlu digalakkan kembali di masyarakat Indonesia yang mayoritas beragama islam. Pesantren lalu dibentuk dan bermisi untuk memberikan kebaikan ekonomi lewat ajaran islam. Pesma YKM FEUI memiliki jalur dua jalur peminatan utama yaitu enterpreneur dan akademisi. Keduanya memiliki peran penting untuk masyarakat nantinya. Diharapkan mahasiswa yang dibina selama dua tahun di sini akan menjadi enterpreneur yang memiliki ghirah islam dan menegakkan ajaran islam dalam setiap perilakunya berbisnis serta akademisi yang mampu mengedukasi masyarakat dalam mengetahui dan mempraktekkan ekonomi islam. Enterpreneur, sebagai peminatan sangat dibutuhkan karena sebagian besar aset-aset negara ini dimiliki oleh orang asing atau orang-orang non-islam yang memiliki pandangan bahwa islam harus ditekan. Akibatnya banyak kebijakan ekonomi serta monopoli ekonomi di Indonesia menyasar target masyarakat muslim agar menderita dan memiliki perekonomian yang buruk atau kurang baik. Peran enterpreneur muslim ini tentu akan sangat besar karena menciptakan lapangan pekerjaan bagi jutaan orang yang menganggur, memperbaiki atmosfir usaha yang bernafaskan islam dan menciptakan keadilan di ekonomi masyarakat. Akademisi bertugas dalam mengedukasi masyarakat untuk mengenal dan mempraktekan ekonomi islam, khususnya bagi mahasiswa yang tertarik dengan ekonomi islam. Akademisi diharapkan menjadi dosen pada masa depan dan mengajarkan ilmu yang dia telah pelajari serta memberikan kontribusi pengembangan ekonomi islam dengan penelitian-penelitian. Selain itu juga diharapkan akademisi mampu memberikan ide-ide segar dalam kebijakan ekonomi di skala nasional yang tidak melupakan unsur islam di dalamnya. Untuk mencapai tujuan tersebut. Pesma YKM FEUI memberikan pelatihan yang bertujuan untuk mengembangkan para santrinya mempersiapkan masa depan. Ada 5 basic skill yang diperlukan dalam pengembangan ekonomi islam tersebut lalu dituangkan dalam program pembinaan yang dilaksanakan seminggu 5x ini. Kelima basic skill tersebut di antara lain arabic skill, english skill, writing skill, public speaking skill, dan leadership skill. Kelima unsur tersebut berfungsi untuk membangun mindset serta pola pikir santri nantinya. Pertama adalah arabic skill. Skill ini bertujuan untuk membuat santri YKM agar mampu berbahasa arab dalam percakapan serta mengerti arti dari Al Qur’an. Bukan hanya sekedar mengerti terjemahan dari ayat-ayatnya namun juga mengerti maksud diturunkannya ayat tersebut. Al Qur’an yang diturunkan dalam bahasa arab juga memiliki tujuan seperti yang tercantum di surat Yusuf ayat 2 yang berbunyi, ﺗَﻌْﻘِﻠُونَ ﻟﱠﻌَﻠﱠﻛُمْ ﻋَرَﺑِﯾًّﺎ ﻗُرْءَٰﻧًﺎ أَﻧزَﻟْﻧَٰﮫُ إِﻧﱠﺂ “Sesungguhnya Kami menurunkannya berupa Al Quran dengan berbahasa Arab, agar kamu memahaminya.” Tujuannya diturunkan Al Qur’an dengan bahasa arab tiada lain karena dalam bahasa ini jarang sekali adanya kebengkokan makna di dalamnya. Lalu bahasa arab memiliki keindahan yang berbeda dibanding bahasa lain. Selain itu bahasa arab juga adalah bahasa yang memiliki banyak arti meski itu hanya satu kata, bahkan bila disatukan dengan kata lain dan dibentuk menjadi kalimat akan mempunyai makna yang dalam serta banyak. Penjelasannya pun semakin komprehensif dan mendalam. Dalam pengembangan skill ini, santri YKM dibekali dengan pembelajaran materi tahsin serta bahasa arab. Tahsin berfungsi untuk memperbaiki bacaan Al Qur’an dari santri sehingga enak didengar serta tepat dengan bacaan qira’ah yang ada. Tahsin ini lalu dilanjutkan dengan program tahfizh yaitu hafalan Al Quran. Diharapkan dengan mempelajari tahsin, santri YKM menumbuhkan rasa cinta terhadap agama serta kitab sucinya yaitu Al Qur’an. Program lain dalam mengembangkan arabic skill ini adalah belajar bahasa arab. Paruh pertama dari program akan mempelajari percakapan sehari-hari dalam bahasa arab seperti ucapan selamat pada tiap waktu, perkenalan diri, belajar mengenai dhomir, serta belajar bagaimana bilangan bahasa arab. Paruh kedua pembinaan YKM, bahasa arab akan berganti dengan mempelajari ilmu nahwu dan ilmu sharaf dari bahasa arab. Kedua materi ini akan menyajikan pembelajaran bahasa arab dari segi tata bahasa atau biasa kita sebut sebagai grammar. Di dalam kedua materi ini kita akan mempelajar bagaimana susunan kata dalam bahasa arab dapat berubah sesuai dengan fi’il ataupun mashdar yang digunakan. Selain fungsi mengetahui perubahan kalimat dalam bahasa arab, nahwu serta sharaf akan membantu santri dalam memahami Al Qur’an. Akan banyak pertanyaan yang terjawab seperti kenapa dalam ayat ini digunakan majrur, kenapa ada partikel ini dalam suatu ayat dan lain-lain. Kedua adalah english skill. Kemampuan ini bertujuan untuk para santri agar mampu berbicara dan menulis dalam bahasa inggris. Bahasa yang dijadikan bahasa internasional ini telah dipelajari dan digunakan dalam banyak negara di dunia. Bisa dibilang bila kita menguasai bahasa inggris setidaknya 2/3 dunia telah kita kuasai lewat berbahasa. Para santri akan lebih mudah dalam berkomunikasi dengan orang-orang dari negara asing seperti dari eropa dan amerika. Diharapkan selanjutnya juga santri mampu mendakwahkan islam serta ekonomi di banyak negara menggunakan bahasa inggris. Program yang berjalan dua kali dalam sepekan ini memiliki dasar materi seperti grammar, speaking dan listening. Kesemuanya dibutuhkan agar santri berkapasitas berbahasa inggris yang baik dan benar. Pembelajaran bahasa inggris ini juga bukan hanya ditujukan untuk percakapan sehari-hari saja namun juga percakapan akademis karena kedepannya diharapkan santri mampu berangkat ke luar negeri untuk konferensi, pertukaran pelajar ataupun melanjutkan studinya. Ketiga adalah writing skill. Kemampuan menulis ini sangat bermanfaat bagi santri karena dengan menulis kita bisa mengkomunikasikan pemikiran kita kepada orang lain melewati batas audio, namun dengan verbal yang bisa dibaca berulang-ulang oleh yang lain. Kemampuan ini membuat seorang santri diharapkan untuk berkontribusi di masyarakat dengan menulis fenomena-fenomena sosial dari sudut pandang islam, agama serta juga realitas yang terjadi. Untuk mewujudkan kemampuan menulis yang baik, santri YKM dibekali dengan pelatihan kepenulisan oleh praktisi di bidang media setiap 2 malam dalam sebulannya. Materi yang dibawakan pun berupa latihan dalam menulis, mengembangkan ide lalu menyatukannya serta mengemas tulisan-tulisan tersebut agar tembus ke media daring nasional atau bahkan dunia. Dengan kemampuan ini juga santri terbantu dalam menyusun paper-paper untuk lomba maupun konferensi. Keempat adalah public speaking. Kemampuan berbicara di depan umum ini berfungsi dalam memberitahukan ide-ide serta pembelajaran ekonomi islam kepada masyarakat Indonesia. Dasar mengapa kemampuan ini diperlukan adalah karena Rasullallah SAW dahulu dikenal sebagai sosok yang pintar berbicara atau dalam bahasa arabnya disebut tabligh yang berarti memberitahukan. Tabligh ini merupakan kemampuan dasar dalam berdakwah kepada umat. Dengan adanya tabligh umat muslim diharapkan mampu memberitahu saudara seimannya dalam kebaikan. Seperti yang dijelaskan dalam surat Al Asr ayat 1-3, yang berbunyi, ِ( وَاﻟْﻌَﺼْﺮ١) ( ﺧُﺴْﺮٍ ﻟَﻔِﻲ اﻹﻧْﺴَﺎنَ إِنﱠ٢) اﻟﺼﱠﺎﻟِﺤَﺎتِ وَﻋَﻤِﻠُﻮا آﻣَﻨُﻮا اﻟﱠﺬِﯾﻦَ إِﻻ ( ﺑِﺎﻟﺼﱠﺒْﺮِ وَﺗَﻮَاﺻَﻮْا ﺑِﺎﻟْﺤَﻖﱢ وَﺗَﻮَاﺻَﻮْا٣ “1. Demi masa 2. Sungguh, manusia berada dalam kerugian, 3. kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh serta saling menasihati untuk kebenaran dan saling menasihati untuk kesabaran” Maksud dari ayat di atas adalah semua manusia itu merugi namun hanya ada segelintir orang yang beruntung. Golongan orang-orang yang beruntung yaitu orang-orang yang saling menasihati dalam kesbenaran serta saling menasihati dalam kesabaran. Sehingga output yang dihasilkan adalah santri mampu dengan mahir berdakwah serta berbicara di depan umum. Kelima adalah leadership skill. Kemampuan kepemimpinan sangat dibutuhkan dalam zaman ini karena kebanyakan pemimpin yang ada di dunia zalim sehingga dibutuhkan sosok pemimpin yang membawa nilai islam serta ketegasan dalam menolak kemungkaran yang ada. Pengembangan kepemimpinan dalam YKM diwujudkan dengan pembentukan kabinet konkret. Kabinet ini dipimpin oleh Jordan Brahmansyah dan dibantu oleh santri-santri lain yang terbagi dalam beberapa kementerian seperti humas, agama serta pekerjaan umum. Kabinet ini melatih santri agar mampu bertanggung jawab meski dalam lingkup yang kecil yaitu asrama. Diharapkan dengan rasa tanggung jawab atas tugas yang diberikan, santri mampu mengemban tugas yang lebih besar setelah lulus dari asrama. Keseluruhan basic skill tersebut membentuk kepribadian santri yang kaffah. Bukan hanya dalam hal agama namun juga dunia yang merupakan tempat mencari kebaikan untuk ditabung di akhirat kelak.