Sambutan Pengurus Pusat Ikatan Alumni Santri Sidogiri dalam Gerak Batin Santri untuk Negeri السالم عليكم ورحمة هللا وبركاته بسم هللا الحمد هلل والصالة والسالم على رسول هللا وعلى أله أما بعد.وصحبه ومن وااله Alhamdulillah, segala puji bagi Allah yang telah menggerakkan hati kita untuk datang ke sini. Sebuah pertemuan yang sangat mungkin menguras energi jasmaniah kita, akan tetapi memercikkan energi rohaniah ke dalam jiwa kita. Sebuah perkumpulan yang sangat mungkin menyita banyak waktu, akan tetapi memberikan banyak manfaat bagi kemuliaan agama kita sekaligus bangsa kita. Terima kasih kami yang tak terhingga kepada BapakBapak dan Saudara-Saudara yang telah banyak mengorbankan energi, waktu, juga biaya yang tidak sedikit untuk bisa datang ke sini. Kita semua datang untuk tujuan yang mulia, dan insya Allah tujuan itu akan menempatkan kita di tempat yang juga mulia. 1 Kita datang untuk berdoa bersama untuk tegaknya keadilan di negeri kita ini. Kita datang untuk berdoa bersama untuk keutuhan dan persatuan negeri kita. Sebab, umat Islam merupakan kunci yang paling menentukan bagi masa depan negeri kita. Merupakan watak dasar dari umat Islam adalah mengedepankan persatuan di dalam kebenaran dan kebaikan. Ada dua hal pokok yang harus selalu kita perjuangkan dalam hidup ini, yaitu kebenaran dan kedamaian. Dalam bahasa kami, bahasa internal Santri Sidogiri, doa bersama biasa kami sebut dengan gerakbatin. Dalam bahasa umum di negeri kita, gerak batin itu adalah istighatsah. Sengaja kami menggunakan istilah “Gerakbatin” dalam kesempatan ini, bukan sekadar untuk mengenalkan istilah lokal, namun lebih dari itu untuk menegaskan filosofi dan pandangan hidup kami sebagai santri Sidogiri. Dalam perasaan kami, doa adalah sesuatu yang menggerakkan batin dan jiwa kami untuk memperjuangkan apa yang kami harapkan. Apa yang kami panjatkan dalam doa kami maka hal itu adalah sesuatu yang menjadi tujuan hidup kami. Maka dari titik tolak itulah hidup kami bergerak. Bagi kami, doa adalah gerakan hakiki dalam sunyi. Meski tidak ada bunyi yang bergemuruh di bumi, namun doa menjadi gerakan yang bergemuruh di langit. Karena itulah, kami menyebut doa bersama, dengan “Gerakbatin”. Melalui hal ini, kita menegaskan bahwa kita tidak diam. Kita terus bergerak. Dan, gerakan tersebut ada yang bersifat lahiriah 2 dalam bentuk berbagai upaya dan ikhtiar, dan ada yang bersifat batiniah dalam bentuk doa dan munajat. Hadirin yang dimuliakan Allah... Agama Islam telah mengajarkan kita untuk peduli dan ikut andil dalam segenap perjuangan umat ini. Ada banyak sekali isu-isu keumatan di dunia yang sudah seharusnya menarik kepeduliaan kita. Bagaimana kepedulian kita terhadap nasib umat Islam di Rohingnya yang saat ini sedang mengalami penindasan amat kejam? Bagaimana kepedulian kita terhadap nasib SaudaraSaudara kita di Palestina, Suriah dan semacamnya? Jika kita bisa berbuat sesuatu, maka sudah seharusnya kita berbuat. Jika tidak, maka minimal kita mendoakan mereka agar segera dimenangkan oleh Allah atas segala bentuk kezaliman tersebut. Qunut Nazilah yang diajarkan dalam agama kita, selain bermakna doa, juga bermakna kepedulian terhadap nasib umat Islam, juga menyiratkan pandangan hidup kita dalam menyikapi fenomena umat Islam secara global. Doa menegaskan di sisi mana kita tegak berdiri. Maka, untuk umat Islam di negeri kita ini, kita semua berdoa agar apa yang menjadi tujuan mulia mereka tercapai melalui proses-proses yang benar, tanpa melahirkan akibatakibat perpecahan di tubuh bangsa kita ini. Hadirin yang dimuliakan Allah... di era informasi seperti saat ini, kita harus benar-benar selektif dalam memilah dan memilih informasi yang kita terima. Semua orang bisa dengan sangat mudahnya memberikan informasi-informasi palsu tanpa mengeluarkan biaya sedikitpun. Oleh karena itu, 3 kita harus super hati-hati dalam menyikapi isu. Banyak sekali isu-isu fitnah yang disebarkan secara luas. Orang-orang yang memiliki tujuan mulia dan tulus seringkali digambarkan dalam image-image yang menyeramkan karena tidak sesuai dengan nafsu; sedangkan orang-orang yang memiliki tujuan pragmatis seringkali digambarkan dalam image-image yang indah karena sesuai dengan nafsu. Oleh karena itu, sangat perlu diketahui bersama, bahwa kegiatan yang kami gelar saat ini tidak memiliki tujuan apapun, selain mendoakan dua hal, yaitu tegaknya keadilan di negeri kita tercinta serta terjaganya persatuan dan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia, atau yang biasa kita kenal dengan NKRI. Keadilan itu adalah kebenaran; sedangkan persatuan adalah perdamaian. Sekali lagi, kita tegaskan bahwa kata kunci kita sebagai kaum santri, yang pertama adalah benar, dan yang kedua adalah damai. Kami pertegas, bahwa tidak ada muatan politik praktis sedikitpun dalam kegiatan kita kali ini. Kalau ada orang yang memanfaatkan kegiatan ini untuk kepentingan politik praktis, maka mari kita doakan bersama-sama semoga dia jatuh terjerembab. Kalau ada partai yang memanfaatkan kegiatan ini untuk kepentingan politik praktis, semoga partai tersebut tidak laku atau bubar. Kita tidak ingin, tujuan mulia perjuangan kita dinodai oleh kepentingan-kepentingan praktis yang tidak ada kaitannya dengan apa yang kami perjuangkan. 4 Semoga Allah senantiasa menampakkan kebenaran ke dalam jiwa kita, sekaligus menganugerahkan semangat di hati kita untuk mengikuti dan memperjuangkannya. Semoga kita semua mendapatkan maunah dari Allah dalam segala urusan kita. Selalu istikamah di jalan kebenaran dan kebaikan. Amin ya Rabbal Alamin. 5