BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Komunikasi Proses

advertisement
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Pengertian Komunikasi
Proses komunikasi pada hakikatnya adalah proses penyampaian pikiran
atau perasaan oleh seseorang (komunikator kepada komunikan). Pikiran bisa
merupakan gagasan, informasi, opini, dan lain-lain yang muncul dari benaknya.
Perasaan bisa berupa keyakinan, kepastian, keragu-raguan, kekhawatiran,
kemarahan, keberanian, kegairahan dan sebagainya yang timbul dari lubuk hati.
Jadi kalau dua orang terlibat dalam komunikasi misalnya dalam bentuk
percakapan maka komunikasi akan terjadi atau berlangsung selama ada kesamaan
makna
mengenai
apa
yang
dipercakapkan6.
Istilah
komunikasi
atau
communication berasal dari bahasa latin yaitu, commuicatio yang berarti
pemberitahuan atau pertukaran. Dengan kata sifat communis yang berarti
bersama-sama atau umum.7
Melalui definisi komunikasi diatas, maka diperoleh suatu definisi
sederhana dari komunikasi yaitu proses penyampaian pesan antara dua orang atau
lebih, yang digunakan untuk memperoleh umpan balik (feed back). Komunikasi
dapat dianggap sebagai proses menciptakan suatu kesamaan atau suatu kesatuan
pemikiran antara pengirim dengan penerima. Kedua pihak yaitu, pengirim dan
6
7
Deddy Mulyana, Ilmu Komunikasi, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung, 2002, hal. 69 Wiryanto, Pengantar Ilmu Komunikasi, PT. Grasindo, Jakarta, 2004, hal. 5
11 penerima harus menjadi partisipan yang aktif dalam hubungan komunikatif yang
sama agar pemikiran dapat saling dibagi. Komunikasi adalah sesuatu yang
dilakukan seseorang dengan orang lain, bukan sesuatu yang dilakukan seseorang
kepada orang lain.8
Banyak definisi komunikasi yang dikemukakan oleh para ahli. Salah satu
pengertian komunikasi yang dikemukakan oleh Wilbur Schramm yang dikutip
oleh A.W. Widjaja, bahwa :
“Apabila kita mengadakan komunikasi maka kita harus mewujudkan
persamaan anatara kita dengan orang lain”.9
Di dalam komunikasi harus terjadi kesamaan arti dan makna dalam
penyampaian pesan agar terjadi pertukaran pikiran antara komunikator dengan
komunikan.
Komunikasi
sering
dipandang
sebagai
cara
dasar
untuk
mempengaruhi perubahan perilaku dan yang mempersatukan proses psikologi
seperti persepsi, pemahaman dan motivasi. Dari definisi diatas, dapat disimpulkan
bahwa komunikasi merupakan suatu proses penyampaian pesan secara lisan,
tulisan maupun melalui pengoperan lambing-lambang dari komunikator kepada
komunikan yang bertujuan untuk mencapai kebersamaan serta untuk mengubah
perilaku seseorang.
8
Shimp. A Terence. Periklanan Promosi Aspek Tambahan Komunikasi Pemasaran Terpadu, Jilid
1, Edisi kelima, Erlangga, 2003, hal. 163 9
A. W. Widjaja, Pengantar Ilmu Komunikasi, Rineka Cipta, Jakarta, 2000, hal. 26 12 Menurut Philip Kotler dalam bukunya Manajemen Pemasaran10, proses
komunikasi dan elemen-elemen yang ada di dalamnya dapat dilihat pada bagan di
bawah ini :
Bagan 2.1 Elemen - Elemen Komunikasi
PENGIRIM
Pengkodean
Pesan
Penguraian PENERIMA Kode
Media Gangguan
Umpan balik
Tanggapan
Sumber : Philip Kotler, Elemen –Elemen dalam proses komunikasi, Manajemen Pemasaran, Buku
I, Jakarta. 2000
Bagan 1 menunjukkan suatu model komunikasi dengan Sembilan unsur.
Dua unsur yang merupakan pihak-pihak utama dalam suatu komunikasi yaitu
pengirim dan penerima. Pengirim (source) adalah orang atau kelompok orang
yang memiliki pemikiran untuk disampaikan kepada orang atau kelompok orang
yang lain. Penerima (receiver) adalah orang atau kelompok orang yang dengan
mereka pihak pengirim berusaha untuk menyampaikan ide-idenya.
Dua unsur yang merupakan alat komunikasi utama adalah pesan dan
media. Pesan (message) adalah suatu ekspresi simbolis dari pemikiran sang
pengirim. Media adalah suatu saluran yang dilalui pesan dari pihak pengirim
10
Philip Kotler, Manajemen Pemasaran, Buku I, Jakarta, 2000 13 untuk disampaikan kepada pihak penerima. Empat unsure yang merupakan fungsi
komunikasi utama adalah pengkodean (encoding), penguraian kode (decoding),
tanggapan (response), dan umpan balik (feed back). Encoding adalah suatu proses
menerjemahkan pemikiran ke dalam bentuk-bentuk simbolis. Decoding adalah
aktivitas yang dilakukan pihak penerima dalam menginterpretasi atau mengartikan
pesan pemasaran.11 Unsur terakhir dalam system tersebut adalah gangguan
(noise), yaitu pesan-pesan acak dan menyaingi yang dapat mengganggu
komunikasi.
Model ini menekankan faktor-faktor penting dalam komunikasi efektif.
Pengirim harus tahu pendengara apa yang ingin dicapai dan tanggapan apa yang
diinginkan. Mereka harus mengkodekan pesan mereka dalam sutu cara yang
mempertimbangkan bagaimana pendengar sasaran biasanya menguraikan kode
pesan. Mereka juga harus mengirimkan pesan itu melalui media yang efisien yang
mencapai pendengar sasaran dan membangun saluran umpan balik untuk
memantau tanggapan penerima atas pesan itu.
Komunikasi selalu mengandung unsur pengiriman dan unsure pesan yang
bertujuan mengadakan persamaan dalam mengartikan pesan. Komunikasi yang
berarti proses penyampaian atau pengoperasian lambing-lambang yang memiliki
arti adalah komunikasi yang ditujukan untuk komunikan dengan maksud
mencapai kebersamaan dan diharapkan memperoleh umpan balik.
11
Shimp. A Terence, Op.Cit, hal 165 14 Kegiatan dan aktifitas manusia akan terlaksana dengan baik apabila
melalui proses komunikasi antar manusia itu sendiri. Komunikan dalam
kehidupan manusia merupakan suatu kegiatan untuk melakukan hubungan dengan
sesamanya melalui penyampaian pesan denga menggunakan bagasa lisan, tulisan,
atau bahasa isyarat. Akan sangat bernilai lagi komunikasi yang dilakukan apabila
di dalam komunikasi tersebut terjadi respon atau feedback yang sangat positif
sesuai yang diharapkan oleh kedua belah pihak.
2.2. Komunikasi Pemasaran
Marketing communication atau komunikasi pemasaran adalah aspek
penting dalam keseluruhan misi pemasaran serta penentu suksesnya pemasaran.
Dalam dekade terakhir ini, komponen komunikasi pemasaran dalam bauran
pemasaran (marketing mix) menjadi semakin penting. Menurut Chris Fill bahwa12
komunikasi pemasaran merupakan suatu proses seperangkat yang terintegerasi
pada sebuah pasar dengan tujuan mendapatkan seperangkat respon dari pasar
dalam rencana promosi produk. Untuk lebih lanjut dapat dilihat pada gambar
berikut ini:
12
Fill, Chris. Marketing Communication Framework, Theories and Application. Prentice Hall.
United Kingdom. 1995. hal.7
15 System Of Marketing Communication13
Key Factor Analysis Promotions Objective Direct Response Media
Advertising Personal Salling
Publicity Research & Evaluation Sales Promotion
Communication Strategy Positioning Communication Budget Gambar diatas menggambarkan tentang suatu sistem komunikasi
pemasaran yang melingkupi strategi komunikasi yang didalamnya terdapat unsurunsur komunikasi pemasaran berupa periklanan, promosi penjualan, penjualan
tatap muka, publikasi dan pemasaran langsung dengan beberapa factor penting
yang mempengaruhinya yaitu: key factor analysis (SWOT), promotion objectives,
positioning, communication budget, research and evaluation sehingga diketahui
komunikasi pemasaran yang dilakukan.
13
Fill, Chris., Ibid, hal.18
16 Komunikasi pemasaran dapat dipahami dengan menguraikan dua unsur
pokoknya, yaitu komunikasi dan pemasaran. Komunikasi adalah proses dimana
pemikiran dan pemahaman disampaikan antara individu atau antara organisasi
dengan individu. Pemasaran adalah sekumpulan kegiatan dimana perusahaan dan
organisasi lainnya mentransfer nilai-nilai (pertukaran) antara mereka dengan
konsumen.
Terence A. Shimp dalam bukunya yang berjudul “Periklanan Promosi”
menjelaskan
bahwa14,
komunikasi
pemasaran
dapat
dipahami
dengan
menguraikan dua unsur pokoknya, yaitu komunikasi dan pemasaran. Komunikasi
adalah proses dimana pemikiran dan pemahaman disampaikan antar individu, atau
antara organisasi dan individu. Pemasaran adalah sekumpulan kegiatan dimana
perusahaan dan organisasi lainnya mentransfer nilai-nilai (pertukaran) antara
mereka dengan pelanggannya. Tentu saja, pemasaran lebih umum pengertiannya
daripada komunikasi pemasaran, namun kegiatan pemasaran banyak melibatkan
aktivitas komunikasi.
Jika digabungkan, komunikasi pemasaran mempresentasikan gabungan
semua unsur dalam bauran pemasaran merek, yang memfasilitasi terjadinya
pertukaran dengan menciptakan suatu arti yang disebarkuaskan kepada pelanggan
atau kliennya.
14
Shimp. A Terence, Op.Cit, hal 165 17 Definisi Komunikasi Pemasaran menurut B. Helpris Estaswara15 yaitu
proses dan konsep manajemen pesan untuk menyelaraskan persepsi tentang nilai
merek melalui interaksi dengan semua significant audience perusahaan dalam
jangka panjang dengan mengkoordinasikan secara sinergis semua elemen
komunikasi guna mendukung efisiensi
dan efektivitas kinerja bisnis dan
pemasaran dalam mencapai tujuannya. Sedangkan menurut Philip Kotler dan
Kevin Lane Keller, komunikasi pemasaran didefinisikan sebagai berikut16 :
“Marketing communication are the means by which firms attempt to inform,
persuade, and remind consumer directly or indirectly about the products and
brands they sell.”
Menurut definisi diatas dapat diartikan bahwa komunikasi pemasaran
adalah suatu cara atau sarana bagi perusahaan untuk mencoba untuk membujuk,
menginformasikan, dan mengingatkan konsumen secara langsung dan tidak
langsung tentang produk dan merek yang mereka jual. Komunikasi Pemasaran
mewakili suara perusahaan dan merek itu sendiri; sarana bagi perusahaan untuk
berdialog dan membangun hubungan dengan konsumen.
Pemasaran dalam konsep awal yang sederhana dikenal dalam bentuk
bauran pemasaran atau Marketing Mix. Marketing Mix pada dasarnya terdiri dari
empat elemen penting atau yang biasa disebut dengan istilah 4P yaitu : Product
15
Estaswara B. Helpris, Think IMC! Efektivitas Komunikasi untuk Meningkatkan Loyalitas
Merek dan Laba Perusahaan, Jakarta, Gramedia, 2008
16
Kotler Keller. Marketing Management. 14th Edition. Prentice Hall. 2012. hal. 498
18 (produk), Price (harga), Place (distribusi), dan Promotion (promosi).17 Pada
dasarnya pemasaran merupakan sebuah proses yang mencakup siapa konsumen
yang akan dituju, apa yang konsumen inginkan dan bagaimana mengembangkan
produk atau jasa untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen serta
melakukan proses dalam menyampaikan atau memasarkan produk kepada
konsumen dan pada kenyataan proses pemasran tersebut erat kaitannya dengan
komunikasi, karena tanpa komunikasi pemasaran tersebut sulit diwujudkan.
Komunikasi
pemasaran
(Marketing
Communication)
sebenarnya
berkembang dari salah satu bauran pemasaran (Marketing Mix) yaitu promosi.
Bauran pemasaran (Marketing Mix) terseburt terdiri dari periklanan (advertising),
promosi penjualan (sales promotion), penjualan tatap muka (personal selling),
publisitas (publicity), pemasaran langsung (direct marketing), packaging, event,
sponsorship dan customer service. Semua komponen-komponen tersebut sekarang
menjadi bagian dari konsep komunikasi pemasaran terpadu.18
Definisi komunikasi pemasaran tepadu menurut Asosiasi Biro Iklan
Amerika (American Association of Advertising Agencies) atau yang sering dikenal
dengan sebutan The 4As’ mengatakan bahwa19 :
“ A concept of marketing communications planning that recognizes the added
value of a comprehensive plan that evaluates the strategic roles of a variety of
communication disciplines for example, general advertising, direct response,
sales promotion, and public relations andcombines these disciplines to provide
clarity, consistency, and maximum communications impact.”
17
Simamora, Bilson. Memenangkan Pasa Dengan Pemasaran Efektif dan Profitable. 2001.
Jakarta. Gramedia Pustaka Utama. hal.29
18
Duncan, Tom. Advertising & IMC. 2nd Edition. 2005. McGraw-Hill 19
Don E. Schultz, “Integrated Marketing Communications: Maybe Defination is in the point of
view, Marketing News, 1993, dalam George E. Belch & Michael A. Belch, hal.11 19 Definisi tersebut berarti bahwa sebuah konsep perencanaan komunikasi
pemasaran yang mengakui nilai tambah rencana komprehensif yang mengevaluasi
peran strategis berbagai disiplin komunikasi misalnya, iklan umum, respon
langsung, promosi penjualan, dan hubungan masyarakat dan menggabungkan
disiplin ilmu ini untuk memberikan kejelasan, konsistensi, dan dampak
komunikasi yang maksimal. The 4As’ memfokuskan pada seluruh bentuk promosi
tersebut untuk mencapai komunikasi yang efektif dan maksimal.
Pengertian komunikasi pemasaran adalah usaha untuk menyampaikan
pesan kepada public terutama konsumen sasaran mengenai keberadaan produk
dipasar. Konsep yang secara umum sering digunakan untuk menyampaikan pesan
adalah apa yang disebut sebagai Bauran Promosi. Komunikasi pemasaran
memegang peranan yang sangat penting bagi pemasar. Tanpa Komunikasi,
konsumen maupun masyarakat secara keseluruhan tidak akan mengetahui
keberadaan produk di pasar. Perusahaan sebagai sumber komunikasi dalam
menyampaikan pesan perusahaan, sebagai salah satu cara yang ditempuh dalam
memasarkan produk harus melihat dan memahami situasi dan kondisi pasar serta
mampu menggunakan media yang tepat sebagai saluran komunikasi.
Perusahaan sebagai sumber/komunikator (source) dalam menyampaikan
pesan komunikasi pemasarannya baik secara langsung maupun tidak langsung
kepada khalayak sasarannya harus memahami terlebih dahulu mana yang ingin
mereka jangkau dan bagaimana tanggapan yang diberikan oleh khalayak sasaran
inginkan. Sebab salah satu bentuk komunikasi yang dilakukan dalam
20 menyampaikan pemasaran adalah dengan melakukan komunikasi massa yang
khalayak sasarannya tidak dikenal, sehingga dalam merencanakan strategi
komunikasi pemasaran sebagai penyandian kode-kode pesan mereka harus pandai
memperhitungkan kecendrungan khalayak sasaran membaca symbol pesan
mereka, agar pesan yang dikomunikasikan akan lebih efektif. Dan sedapat
mungkin menghindari terjadinya gangguan (noise) yang menghambat proses
terjadinya komunikasi dalam pemasaran produk kepada konsumennya dalam
upaya memenuhi kebutuhan hidup.
2.3. Produk
Inti dari komunikasi pemasaran adalah produk yang ditawarkan. Suatu
produk dirancang untuk memenuhi kebutuhan dari pasar sasaran yang telah
ditentukan dan biasanya merupakan suatu titik awal dalm membuat suatu bauran
pemasaran. Titik awal untuk mencapai tujuan perusahaan adalah dengan
menciptakan bauran produk yang tepat untuk pasar sasarannya, yaitu dengan
pemilihan secara benar produk yang akan ditwarkan oleh perusahaan kepada pasar
sasarannya.
Menurut Philip Kotler banyak orang berpikir sebuah produk itu nyata,
tetapi sebenarnya produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar
untuk memenuhi keinginan atau kebutuhan, baik itu barang fisik, jasa,
21 pengalaman, peristiwa, orang, tempat, properti, organisasi, informasi dan ideide.20
Dalam merencanakan suatu produk atau penawaran, seorang pemasar
perlu memperhatikan level produk, menurut Kotler ada lima level produk, yaitu
sebagai berikut21:
1. Manfaat inti (core benefit) : Merupakan tingkatan yang paling dasar, yaitu
manfaat atas jasa yang sebenarnya dibeli oleh pelanggan. Misalnya
seorang tamu hotel membeli "istirahat dan tidur".
2. Produk dasar (basic product) : Merupakan versi dasar dari produk atau
manfaat umum yang diperoleh dari produk yang dikonsumsi. Misalnya
sebuah kamar hotel mencakup kamar mandi, tempat tidur, handuk, meja
rias, meja tulis, dan lemari pakaian.
3. Produk yang diharapkan (expected product) : Merupakan seperangkat
atribut atau kondisi minimal yang diharapkan oleh pembeli ketika membeli
suatu produk. Misalnya tamu hotel dapat mengharapkan tempat tidur yang
bersih, handuk bersih, lampu baca, dan ketenangan.
4. Produk yang ditingkatkan (augmented product), Merupakan produk yang
memiliki manfaat tambahan yang lebih daripada expected product atau
yang melampaui harapan pelanggan. Misalnya menyertakan pesawat
televisi dengan alat pengendali jarak jauh, bunga segar, check-in yang
cepat, check-out segera, dan lain-lain.
20
21
Kotler Keller. Marketing Management. 14th Edition. Prentice Hall. 2012. hal. 325 Ibid. hal.326 22 5. Produk
Potensial
(potential
product)
:
Merupakan
keseluruhan
penyempurnaan dan perubahan yang mungkin dialami sebuah produk
dikemudian hari, Produk Potensial menekankan pada evolusi dimana
perusahaan mencari cara-cara baru yang agresif untuk memuaskan dan
membedakan tawaran pesaing. Misalnya suatu hotel menyediakan kamar
president suite dengan berbagai faslitas yang mewah.
2.3.1. Karakteristik Produk
Pemasar biasanya mengklasifikasikan produk berdasarkan macammacam karakteristik produk, yaitu daya tahan, wujud, dan penggunaan.
Menurut Kotler produk dapat diklasifikasikan sebagai berikut22:
1.
Barang yang tidak tahan lama (nondurable goods) adalah barang
berwujud yang biasa dikonsumsi dalam sekali atau beberapa kali
penggunaan saja. Contohnya adalah bir dan sabun.
2.
Barang tahan lama (durable goods) adalah barang berwujud yang
biasanya dapat digunakan berkali-kali. Contohnya lemari es, peralatan
mesin, dan pakaian.
3.
Jasa (service), jasa bersifat tidak berwujud, tidak dapat dipisahkan, dan
mudah habis. Akibatnya, jasa biasanya memerlukan lebih banyak
pengendalian, kredibilitas mencakup potongan rambut dan reparasi.
pemasok, dan kemampuan.
22
Ibid. hal.327 23 2.3.1.1. Pengertian Jasa
Menurut Gronroos dalam Manajemen Pemasaran Jasa, pengertian
jasa adalah:
“A service is an activity or series of activities of more or less
intangible nature that normally, but not necessarile, take place in
interactions between the customer and service employees andor
physical resources or system of the service provider, which are
provided as solutions to customer problems.”23
Arti dari definisi diatas Layanan adalah kegiatan atau serangkaian
kegiatan yang kurang lebih tidak berwujud yang seperti biasanya, tapi tidak
perlu, berlangsung dalam interaksi antara pelanggan dan karyawan jasa dan
atau sumber daya fisik atau sistem penyedia layanan, yang disediakan
sebagai solusi untuk masalah pelanggan Tidak jauh berbeda dengan definisi
diatas, Kotler mendefinisikan jasa sebagai:
“Setiap tindakan atau kegiatan yang ditawarkan suatu pihak
kepada yang lain yang pada dasarnya tidak berwujud dan tidak
mengakibatkan kepemilikan apapun.”24
Sementara itu, produksi jasa mungkin berkaitan dengan produk fisik
atau tidak. Jadi pada dasarnya jasa merupakan semua aktivitas ekonomi
yang hasilnya tidak merupakan produk dalam bentuk fisik atau kontruksi,
yang biasanya dikonsumsi pada saat yang sama dengan waktu yang
dihasilkan dan memberikan nilai tambah (seperti misalnya kenyamanan,
23
24
Lupiyoadi, Rambat. Manajemen Pemasaran Jasa, Salemba Empat, Jakarta.2001. hal.5
Kotler Keller. Ibid. hal.330 24 hiburan, kesenangan, atau kesehatan) atau pemecahan atas masalah yang
dihadapi konsumen.
Selain itu Jasa dapat dibedakan dalam empat kategori. pertama
berbasis orang/peralatan, contohnya adalah jasa pencucian mobil yang
menggunakan tenaga orang juga mesin. Kedua adalah jasa yang
menghadirkan klien, dalam arti bahwa penjualan jasa tidak dapat dilakukan
tanpa kehadiran klien, misalnya saja jasa cukur rambut. ketiga adalah jasa
yang memiliki porsi berbeda-beda dalam penjualannya sesuai dengan
kebutuhan, contohnya adalah akan brbeda pelayanan antara dokter pribadi
dan dokter umum ditinjau dari kekhususan pelayanannya. Dan yang terakhir
adalah Jasa yang berbeda dalam tujuan dan kepemilikannya.
2.3.1.2. Karakteristik Jasa
Beberapa karakteristik utama dari jasa, menurut Kotler, yaitu25 :
1. Intangibility (Tidak berwujud) Jasa mempunyai sifat tidak berwujud karma tidak bisa
dindentifikasi oleh ke lima indera manusia, seperti: dilihat, dirasa,
diraba, didengar, atau dicium sebelum terjadi proses transaksi
pembelian. 2. Inseparability (Tidak dapat dipisahkan) 25
Kotler Keller. Ibid. hal.327 25 Jasa tidak dapat dipisahkan dari sumbernya, apakah sumber itu
merupakan orang maupun mesin, disamping itu apakah sumber
itu hadir atau tidak, produk fisik yang berwujud tetap ada. 3. Variability (Berubah-ubah) Jasa dapat mudah berubah-ubah karena jasa ini tergantung pada
siapa yang menyajikan, kapan, dan dimana disajikan. 4. Perishability (Daya tahan) Jasa tidak dapat disimpan dan tidak memiliki daya than yang lama
karena sifatnya tergantung dari fluktuasi pennintaan. 2.3.1.3. Macam-macam jasa Menurut Converse yang dikutip oleh Buchary Alma, macam-macam
jasa seperti yang telah disebutkan diatas, dapat dikelompokkan sebagai
berikut26: 1. Personalized services Personal services adalah jasa yang sangat mengutamakan
pelayanan orang dan perlengkapannya, seperti tukang cukur, salon
kecantikan, laundry, foto. Sementara itu, yang sangat perlu
diperhatikan dalam pemasaran jasa antara lain adalah, lokasi yang
26
Alma. B., Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa, Penerbit Alfabeta, Bandung.2007.
hal.246
26 baik, menyediakan fasilitas dan suasana yang menarik, serta nama
baik yang bersangkutan. Dalam marketing personal services
diusahakan supaya timbul semacam patronage motive yaitu
keinginan untuk menjadi langganan tetap. Contohnya patronage ini
bisa timbul di dalam usaha laundries, karena kebersihan, layanan
yang ramah tamah serta baik, dan sebagainya.
2. Financial services
Financial services terdiri dari: a) Banking services (Bank). b) Insurance services (Asuransi). c) Investment securities (Lembaga penanaman modal). d) Public utility and Transportation services. Perusahaan public utility mempunyai monopoli secara
alamiah, misalnya perusahaan listrik, air minum. Para pemakainya
terdiri dari: Domestic consumer (konsumen lokal), Commercial and
office (perkantoran dan perdagangan), Municipalities (kota praja,
pemda). Sedangkan dalam transportation services, meliputi:
angkutan kereta api, kendaraan umum, pesawat udara, dsb.
Pelayanan disini ditujukan untuk angkutan penumpang dan
angkutan barang.
27 3. Entertainment
Yang termasuk dalam kelompok ini adalah usaha-usaha
dibidang olahraga, bioskop, gedung-gedung pertunjukan, dan
usaha-usaha hiburan lainnya. Metode marketing yang dipakai
adalah sistem penyaluran langsung dimana karcis dijual di loketloket.
4. Hotel services Hotel
merupakan
salah
satu
sarana
dalam
bidang
kepariwisataan. Dalam hal ini hotel perlu mengadakan kegiatan
bersama dengan tempat-tempat rekreasi, hiburan, travel biro, dan
sebagainya.
2.3.1.4. Pemasaran Jasa
Industri jasa pada saat ini merupakan sektor ekonomi yang sangat
besar dan tumbuh sangat pesat. Pertumbuhan tersebut selain diakibatkan
oleh pertumbuhan jenis jasa yang sudah ada sebelumnya, juga disebabkan
oleh munculnya jenis jasa baru, sebagai akibat dari tuntutan dan
perkembangan teknologi27. Dipandang dari konteks globalisasi, pesatnya
pertumbuhan bisnis jasa antar negara ditandai dengan meningkatnya
intensitas pemasaran lintas negara serta terjadinya aliansi berbagai penyedia
jasa di dunia.
Perkembangan tersebut pada akhirnya mampu memberikan tekanan
27
Hurriyati, Ratih. Bauran Pemasaran dan Loyalitas Konsumen. CV. Alfabeta. Bandung. 2008.
28 yang kuat terhadap perombakan regulasi, khususnya pengenduran proteksi
dan pemanfaatan teknologi baru yang secara langsung akan berdampak
kepada menguatnya kompetisi dalam industri. Kondisi ini secara langsung
menghadapkan para pelaku bisnis kepada permasalahan persaingan usaha
yang semakin tinggi. Mereka dituntut untuk mampu mengidentifikasikan
bentuk persaingan yang akan dihadapi, menetapkan berbagai standar
kineijanya serta mengenali secara baik pesaingnya.
Dinamika yang terjadi pada sektor jasa terlihat dari perkembangan
berbagai
industri
seperti
perbankkan,
asuransi,
penerbangan,
telekomunikasi, retail, konsultan dan pengacara. Selain itu, terlihat pula dari
maraknya organisasi nirlaba seperti LSM, Lembaga pemerintah, Rumah
sakit, Perguruan Tinggi yang kini semakin menyadari perlunya peningkatan
orientasi kepada pelanggan atau konsumen. Pemasaran Jasa merupakan
suatu proses mempersepsikan, memahami, menstimulasi,dan memenuhi
kebutuhan pasar sasaran yang dipilih secara khusus dengan menyalurkan
sumber-sumber sebuah organisasi untuk memenuhi kebutuhan tersebut.
Dengan
demikian
manajemen
pemasaran
jasa
merupakan
proses
penyelarasan sumber-sumber sebuah organisasi terhadap kebutuhan pasar28.
Pemasaran memberi perhatian pada hubungan timbal balik yang
dinamis antara produk dan jasa perusahaan, keinginan dan kebutuhan
pelanggan serta kegiatan-kegiatan para pesaing. Fungsi pemasaran terdiri
dari tiga komponen kunci yaitu sebagai berikut:
28
Huriyati, Ratih. Ibid. hal. 42
29 a.
Bauran pemasaran, merupakan unsur-unsur internal penting yang
membentuk program pemasaran sebuah organisasi.
b.
Kekuatan pasar, merupakan peluang dan ancaman ekstemal dimana
operasi pemasaran sebuah organisasi berinteraksi.
c.
Proses penyelarasan, Yaitu proses strategic dan manajerial untuk
memastikan bahwa bauran pemasaran jasa dan kebijakan-kebijakan
internal organisasi sudah layak untuk menghadapi kekuatan pasar.
Produk jasa menurut Kotler (2000:428) merupakan “segala sesuatu
yang dapat ditawarkan produsen untuk diperhatikan, diminta, dicari, dibeli,
digunakan atau di konsumsi pasar sebagai pemenuhan kebutuhan atau
keinginan pasar yang bersangkutan”. Produk yang ditawarkan meliputi
barang fisik, jasa, orang atau pribadi, tempat, organisasi dan ide, jadi produk
dapat berupa manfaat tangible maupun intangible yang dapat memuaskan
pelanggan29. Produk jasa merupakan suatu kinerja penampilan, tidak
berwujud dan cepat hilang, lebih dapat dirasakan daripada dimiliki, serta
pelanggan lebih dapat berpartisipasi aktif dalam proses mengkonsumsi jasa
tersebut30. Sesungguhnya pelanggan tidak membeli barang atau jasa, tetapi
membeli manfaat dan nilai dari sesuatu yang ditawarkan. Apa yang
ditawarkan menunjukkan sejumlah manfaat yang dapat pelanggan dapatkan
dari pembelian suatu barang atau jasa, sedangkan sesuatu yang ditawarkan
itu sendiri dapat dibagi menjadi lima kategori, yaitu:
29
30
Huriyati, Ratih. Ibid. hal. 50
Huriyati, Ratih. Ibid. hal. 55 30 1. Penawaran barang berwujud murni
2. Penawaran barang berwujud disertai jasa
3. Campuran, dimana porsi antara produk dan jasanya seimbang
4. Jasa Utama disertai barang tambahan.
5. Penawaran Jasa murni
2.4. Analisis SWOT
Untuk menentukan tujuan usaha yang realistis sesuai dengan situasi dan
kondisi perusahaan dan diharapkan lebih mudah tercapai, perusahaan dapat
mempergunakan teknik analisis SWOT yang terdiri dari kekuatan produk
(strengths), kelemahan produk (weakness), peluang atau kesempatan yang
dimiliki oleh produk (opportunities) dan hambatan atau ancaman yang dihadapi
oleh produk (threaths). Hampir setiap perusahaan maupun pengamat bisnis dalam
pendekatannya banyak menggunakan analisis SWOT.
Definisi Analisis SWOT menurut Tom Duncan adalah :
“A SWOT analysis is a structured evaluation of internal strengths and
weakness and external opportunities and threaths that can help and
hurt a brand”31
Definisi diatas menunjukkan analisis SWOT adalah struktur evaluasi yang
terdiri dari bagian dalam yaitu kekuatan dan kelemahan produk, sedangkan dari
bagian luar yaitu terdiri dari peluang dan ancaman bagi produk yang dapat
31
Duncan, Tom, Op.Cit., Page 174 31 membangun dan memperbaiki sebuah merek. Dengan adanya analisis SWOT
tersebut maka perusahaan dapat mengetahui apakah penjualan produk mengalami
kenaikan atau sebaliknya. Untuk menghadapi persaingan diantara produk sejenis
dan
mempertahankan
keberadaaan
produk
dipasaran
perusahaan
perlu
mengadakan evaluasi dan riset. SWOT membandingkan antara faktor eksternal
peluang dan anacaman dengan faktor internal kekuatan dan kelemahan.32
1. Kekuatan (Strength)
Adalah situasi internal perusahaan yang berupa kompetensi/ kapabilitas/
sumber daya yang dimiliki perusahaan, yang dapat digunakan sebagai
alternative untuk menangani peluang dan ancaman.
2. Kelemahan (Weakness)
Adalah situasi internal perusahaan dimana kompetensi/ kapabilitas /
sumber daya perusahaan sulit digunakan untuk menangani kesempatan dan
ancaman.
3. Peluang (Opportunity)
Adalah situasi eksternal perusahaan yang berpotensi menguntungkan.
Perusahaan-perusahaan yang berada dalam satu industri yang sama secara
umum akan merasa diuntungkan bila dihadapkan pada kondisi eksternal
tersebut. Misal, pada segmen pasar tertentu yang belum dimasuki pemain
lain, secara umum akan menjadi peluang bagi perusahaan manapun yang
berhasil melihat pasar tersebut.
32
Tripomo Udan, Tedjo., Manajemen Strategi. Bandung: Rekayasa Sains, 2005.
32 4. Ancaman (Threats)
Adalah suatu kondisi eksternal yang berpotensi menimbulkan kesulitan.
Perusahaan yang berada dalam satu industri yang sama secara umum akan
merasa dirugikan atau dipersulit atau terancam bila dihadapkan pada
kondisi ekstrnal tersebut.
Teknik analisis SWOT dapat diterapkan oleh perusahaan sesuai dengan
situasi dan kondisi perusahaan. Setiap perusahaan mempunyai kekuatan dan
kelemahan tertentu. Adapun kekuatan perusahaan dapat menjadi faktor
pendukung tercapainya tujuan usaha. Sedangkan kelemahan perusahaan dapat
menjadi penghambat untuk perusahaan tersebut. Kekuatan perusahaan dapat
menunjang dalam upaya mencapai tujuan strategi pemasaran terhadap merek
suatu produk.
2.5. Penetapan STP
Suatu komunikasi pemasaran dapat dikatakan berhasil jika pesan yang
disampaikan dapat dipahami oleh khalayak sasaran dan membuat khalayak
sasaran melakukan sesuatu sesuai dengan isi pesan yang akan disampaikan. Agar
produk yang dipasarkan dapat berkomunikasi secara efektif maka suatu produk
harus dapat menentukan pada lapisan masyarakat mana produk tersebut akan
dipasarkan sesuai dengan karakteristik produknya. Untuk itu harus dapat
ditentukan segmen atau lapisan masyarakat tertentu atau target pasar yang
mempunyai implikasi sangat penting bagi pemasaran. Dengan menentukan
33 segmentasi pasarnya, maka strategi komunikasi pemasarannya dapat disesuaikan
dengan kriteria segmentasinya. Untuk lebih jelasnya mengenai segmentasi dapat
dilihat dibawah ini :33
2.5.1. Segmentasi Pasar
Segmentasi adalah membuat kelompok-kelompok para konsumen
atau kesesuaian yang kemungkinan menjadi suatu karakteristik umum,
kebutuhan,
kehendak
atau
keinginan.34
Segmentasi
pasar
(market
segmentation) merupakan proses membagi pasar ke dalam segmen atau
kelompok yang bermakna, relatif serupa dapat diidentifikasikan.
Secara sederhana pengertian segmentasi pasar adalah membagi-bagi
pasar sesuai dengan sifat dan karakteristik pasar. Dengan kata lain, segmen
pasar adalah membagi pasar sesuai perilaku konsumen yang terdapat dalam
pasar, segmentasi pasar adalah membentuk kelompok-kelompok pembeli
yang berbeda menjadi kelompok-kelompok homogeny pelanggam, masingmasing dari mereka bereaksi berbeda dengan promosi, harga komunikasi
dan variable lainnya, tiap-tiap kelompok itu dipilih atau ditetapkan sebagai
target pasar yang akan dipengaruhi dengan menggunakan strategi bauran
pemasaran (marketing mix).35
33
Duncan, Tom. Ibid., hal. 210
Duncan, Tom. Ibid., hal. 210
35
Oka A Yoeti. Perencanaan Strategis Pemasaran Daerah Tujuan Wisata. Jakarta. PT. Pradnya
Paramita, 2002. hal. 74
34
34 Segmentasi pasar mempunyai peranan dalam strategi pemasaran dari
hampir semua organisasi yang berhasil dan merupakan perangkat pemasaran
yang sangat berguna untuk beberapa alasan. Segmentasi pasar membantu
para pemasar untuk mengidentifikasikan kebutuhan dan keinginan
konsumen secara tepat, karena segmen pasar berbeda dalam ukuran dan
potensi. Segmentasi membantu para pengambil keputusan agar lebih jelas
dalam mengidentifikasikan tujuan pemasaran dan lebih baik dalam
mengalokasikan sumber daya.
Dalam membuat segmentasi pasar digunakan variable-variabel
pengukuran terdiri dari 36:
a. Variabel Geografis yaitu membagi pasar ke dalam unit-unit
geografis.
Misalnya : propinsi, kabupaten, kotamadya dan lain sebagainya.
b. Variabel Demografis yaitu pembagian pasar didasarkan pada
variable-variabel kependudukan seperti : jenis kelamin, usia,
pekerjaan, pendidikan dan lain sebagainya.
c. Variabel Psikologis yaitu mengelompokkan pasar ke dalam berbagai
kelompok atas dasar kelas sosial, gaya hidup atau karakteristik
kepribadian konsumen.
d. Variabel Perilaku yaitu menggolongkan konsumen ke dalam
kelompok-kelompok berdasarkan pengetahuan, sikap, pemakaian
dan tanggapan mereka terhadap produk tersebut.
36
Kotler & Amstrong, Prinsip-prinsip Pemasaran: 8th Edition, Erlangga, 2001, hal.294
35 Dalam menentukan pasarnya, perusahaan harus mempunyai strategi
yang berbeda-beda untuk menjangkau jenis-jenis konsumen tertentu. Oleh
sebab itu suatu perusahaan dapat membuat program pemasaran yang
terpisah-pisah untuk masing-masing konsumennya. Perusahaan sebaiknya
mengidentifikasi kelas konsumen secara luas sehingga mempunyai
perbedaan akan setiap kebutuhan.
2.5.2. Targeting
Setelah menentukan segmen-segmen dalam jumlah yang banyak,
tahap selanjutnya adalah menentukan segmen mana dan berapa banyak
segmen yang akan dilayani. Untuk itu yang harus dilakukan adalah dengan
menentukan pasar sasaran (targeting). Targeting adalah analisa, evaluasi dan
mendahulukan segmentasi pasar sebagai bahan pertimbangan yang paling
menguntungkan untuk dikejar.37 Pangsa pasar yang diseleksi dengan hatihati dan tepat akan sangat bermanfaat bagi sebuah perusahaan yang efektif.
Targeting atau menetapkan target pasar adalah tahap selanjutnya dari
analisis segementasi. Produk dari targeting adalah target market (pasar
sasaran), yaitu satu atau beberapa segmen pasar yang akan menjadi focus
kegiatan-kegiatan pemasaran. Terkadang targeting juga disebut selecting
karena marketer harus menyeleksi. Menyeleksi disini berarti marketer harus
37
Duncan, Tom. Ibid., hal. 211 36 memiliki keberanian untuk memfokuskan kegiatannya pada beberapa bagian
saja (segemn) dan meninggalkan bagian lainnya.38
2.5.3. Positioning
Setelah menentukan target sasaran yang dituju, langkah berikutnya
yang harus dilakukan oleh perusahaan adalah menempatkan diri mereka
disetiap segmen pasar yang mereka tuju. Semakin kuat posisi perusahaan di
segmen pasar tertentu maka semakin kuat pula daya saing mereka disegmen
pasar tersebut. Positioning adalah pengaturan suatu produk untuk
menduduki tempat yang jelas, berbeda dan diinginkan, relatif terhadap
produk pesaing dalam pikiran konsumen sasaran. Seperti yang dinyatakan
oleh seorang ahli positioning yaitu:
“Positioning adalah bagaimana cara anda mendiferensiasikan
produk atau perusahaan anda, mengapa pebelanja bersedia
membayar sedikit lebih banyak hanya untuk merek anda.”39
Positioning merupakan suatu proses atau upaya untuk menempatkan
suatu produk, merek, perusahaan industri atau apa saja yang ada dibenak
mereka yang dianggap sebagai sasaran konsumennya. Menurut David Aaker
& Myers (1987;36) Positioning adalah menunjuk pada penciptaan posisi
suatu merek produk tertentu dalam kognisi (ingatan) para konsumen
38
Kasali, Rhenal. Membidik Pasar Indonesia: Segmentasi, Targeting, Positioning. Penerbit PT.
Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. 1995. hal. 371
39
Trout, Jack. Branding Can’t Exist without Positioning. Advertising Age. Maret 2005. hal.28
37 dikaitkan dengan merek-merek lain yang menjadi pesaing. Sedangkan
menurut Ries & Trout dalam Kasali, positioning adalah:40
“Positioning is now what you do to a product. It is what you do to
the mind of the prospect.”
Definisi tersebut berarti positioning bukan sesuatu yang anda
lakukan terhadap produk, tetapi sesuatu yang anda lakukan terhadap otak
calon pelanggan. Keberhasilan komunikasi pemasaran suatu produk
seringkali banyak ditentukan oleh ketepatan dalam perumusan strategi
positioning-nya. Karena dari sudut pandang konsumen eksistensi suatu
produk cendrung lebih banyak ditentukan oleh citra atau persepsi yang ada
dibenak pikiran mereka tentang nilai-nilai kegunaan atau kelebihan dari
produk tersebut.
Positioning
bukanlah
suatu
strategi
produk,
tetapi
strategi
komunikasi yang berhubungan dengan bagaimana konsumen menempatkan
produk perusahaan didalam otaknya / dalam alam khayalnya sehingga calon
konsumen memiliki penilaian tertentu dan mengidentifikasikan dirinya
dengan produk (merek) tersebut, dengan kata lain positioning yang tepat
akan mengingatkan konsumen terhadap produk (merek) dari perusahaan
tersebut.
Oleh karena itu, positioning yang efektif dimulai dari diferensiasi
yang benar-benar mendiferensiasikan penawaran pasar. Perusahaan memilih
posisi yang diinginkan, perusahaan harus mengambil langkah yang kuat
40
Kasali, Rhenal. Op.Cit. hal. 506
38 untuk menghantarkan dan menyampaikan posisi itu kepada konsumen
sasaran. Seluruh program pemasaran perusahaan harus mendukung strategi
positioning yang dipilih.
2.6. Tujuan Komunikasi Pemasaran
Menganalisa tujuan dari komunikasi pemasaran terhadap produk atau jasa
yang akan ditawarkan, dengan berdasarkan atas pengidentifikasian peluang dan
menetapkan sasaran yang menjadi target marketnya.41 Proses dalam mengatasi
banyaknya permintaan yang berbeda ini dirasakan ketika organisasi telah
membuat atau menetapkab sasaran komunikasi pemasaran yang sangat sulit dan
kompleks. Kompleksitas yang dirasa ini telah menunjukan sejumlah besar para
manajer gagal dalam menetapkan sasaran komunikasi pemasarannya.
Tujuan komunikasi pemasaran merupakan hasil dari analisa situasi
lingkungan pada sebuah strategi pemasaran. Pada umumnya sasaran komunikasi
pemasaran ditetapkan oleh para manajer yang berkaitan dengan penjualan antara
lain meliputi peningkatan dalam penguasaan pasar, rasio laba modal, peningkatan
volume penjualan. Volume penjualan berubah-ubah atau bervariasi, disebabkan
oleh : pesaing merubah harga, pembeli membutuhkan perubahan, kemajuan
teknologi yang memudahkan proses produksi menjadi meningkat, skala ekonomi,
pengaruh pengalaman dan untuk beberapa organisasi, kesempatan untuk
mengurangi biaya, masuk dan keluarnya pesaing yang berbeda.
41
SM Niken Restaty, S. Sos, M.Si. Modul Seminar Periklanan: Pertemuan 5. Jakarta. Hal.22 39 2.7. Strategi Komunikasi Pemasaran
Sebuah perusahaan membutuhkan perencanaan yang matang dalam
menjalankan fungsi perusahaan tersebut dan berkembang dalam era globalisasi
saat ini. Perusahaan memerlukan strategi-strategi yang efisien dan dan efektif
guna untuk bertahan dan dapat berkompetisi dengan para kompetitornya.
Manajemen strategi untuk suatu perusahaan merupakan rencana yang disatukan,
menyeluruh dan terpadu yang mengaitkan keunggulan-keunggulan strategi
perusahaan dengan tantangan yang didasarkan pada suatu analisis dan diagnosis
lingkungan internal dan eksternal perusahaan yang kemudian memformulasikan
analisis tersebut menjadi keputusan strategis yang merupakan sarana untuk
mencapai tujuan akhir.
Strategi merupakan rencana yang cermat dan sistematis mengenai kegiatan
untuk mencapai sasaran khusus.42 Sedangkan komunikasi pemasaran adalah usaha
untuk menyampaikan pesan kepada public terutama konsumen sasaran mengenai
keberadaan produk dipasarkan. Pada suatu usaha untuk mencapai suatu
kemenangan dibutuhkan sebuah strategi sebagai panduan operasional. Pada
hakikatnya strategi merupakan sebuah perencanaan dan manajemen untuk
mencapai suatu tujuan.43
42
Kamus Besar Bahasa Indonesia, Edisi 2, Depdikbud, Balai Pustaka, 1993. Rewoldt, S.H., Scott, J.D., Marshaw, M.R. Introduction to Marketing Management. Jakarta: PT.
RINEKA Cipta, 2005.
43
40 Istilah strategi berasal dari bahasa Yunani Strategos atau strategus dengan
kata jamak strategi. Strategos berarti jendral tetapi dalam bahasa Yunani kuno
sering berarti perwira negara dengan fungsi yang luas. Istilah strategi sendiri lebih
banyak digunakan di kalangan militer khususnya dalam peperangan44. Menurut
Hax dan Majluf (Salusu : 1996) strategi adalah suatu pola keputusan yang
konsisten, menyatu dan integral, menentukan dan menampilkan tujuan organisasi
dalam pengertian sasaran jangka panjang, program bertindak dan prioritas alokasi
sumber daya. Disamping itu strategi dapat diartikan menyeleksi bidang yang akan
dilakukan atau akan dilaksanakan organisasi, mencoba mendapatkan keuntungan
yang mampu bertahan lama dengan memberikan respon yang tepat terhadap
peluang dan ancaman dari lingkungan eksternal organisasi dan kekuatan serta
kelemahannya, dan terakhir melibatkan semua tingkat hierarki dari organisasi45.
Strategi menurut Lawrence R. Jauch & William F. Gueck juga dapat
didefenisikan sebagai :
“Rencana yang disatukan, menyeluruh dan terpadu yang mengaitkan
keunggulan strategi perusahaan dengan lingkungan yang ada yang
dirancang untuk memastikan bahwa tujuan utama perusahaan dapat
dicapai melalui pelaksanaan oleh perusahaan.”46
Adapun strategi komunikasi menurut PR Smith dalam bukunya
Communication and Intregrated Approach, menjelaskan strategi komunikasi
sebagai berikut:47
44
Purwanto, Iwan, S.E., M.Pd. Manajemen Strategi. Bandung. CV. Yrama Widya. 2008. hal. 73
Salusu, J. Pengembangan Keputusan Stratejik Untuk Organisasi Publik dan Organisasi
Nonprofit. Jakarta. Grasindo. 1996.
46
Ibid.
47
Smith, PR. Communication and Intregrated Approach. Erlangga. Jakarta. 1997. hal. 24
45
41 “Strategy summarizes ‘how we get there’ – how objectives will be
achieved strategy drives the tactics in the same direction.
Strategysummarizes
tactics. Communication strategy help to
harmonizes and intergrate all of the tactical communication tools,
communication strategy can be include selection of target market,
positioning, selection of communication tools, sequences of
communication tools, time scale, and more.”
Dari definisi diatas mempunyai arti bahwa strategi meringkaskan atau
menyimpulkan ‘bagaimana kita memperolehnya’ – bagaimana agar tujuan dapat
dicapai. Strategi mengendalikan taktik untuk tujuan yang sama. Strategi
meringkaskan taktik. Strategi komunikasi membantu untuk menyeimbangkan dan
memadukan seluruh alat-alat komunikasi. Strategi termasuk juga dapat
menyeleksi target market, positioning, seleksi alat-alat komunikasi, skala waktu
dan yang lainnya.
Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa strategi komunikasi pemasaran
adalah perencanaan secara cermat dan sistematis mengenai kegiatan untuk
menyampaikan pesan kepada publik terutama konsumen sasaran mengenai
keberadaan produk dipasar untuk mencapai sasaran khusus.
Dalam peranan strategi, pemasaran mencakup setiap usaha untuk
mencapai kesesuaian antara perusahaan dengan lingkungannya dalam rangka
mencari permasalahan. Dalam hal ini, perusahaan harus membuat strategi-strategi
jitu dalam mempromosikan produknya dan menghadapi para pesaing dipasaran.
Dan untuk membidik pangsa pasar, perusahaan harus membuat strategi-strategi
yang salah satunya dengan menggunakan strategi komunikasi dalam pemasaran.
42 Dalam menjalankan strategi-strategi tersebut perusahaan harus menentukan
metode promosi yang akan digunakan.
Kesuksesan sebuah penjualan sangat dipengaruhi oleh pemilihan dan
penerapan strategi komunikasi pemasaran yang dilakukan oleh perusahaan. Philip
Kotler mengidentifikasikan strategi tersebut berupa48 :
a. Strategi Dorong (Push Strategy)
Strategi dimana produsen menggunakan tenaga penjual dan promosi
dagang
untuk
membujuk
perantara
supaya
mengambil,
mempromosikan dan menjual produk kepada pemakai akhir. Strategi
ini cocok digunakan apabila loyalitas konsumen terhadap produk
rendah, pilihan merek di toko, produk itu merupakan barang impuls,
dan manfaat produk sangat jelas.
b. Strategi Tarik (Pull Strategy)
Merupakan strategi promosi yang menggunakan banyak biaya untuk
periklanan dan promosi konsumen demi memupuk permintaan
konsumen. Mencakup produsen yang menggunakan iklan dan promosi
konsumen guna mendorong pemakai akhir untuk meminta produk
tersebut kepada produsen
Ada beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan, faktor-faktor tersebut
adalah; tipe pasar dimana produk dipasarkan, apakah perusahaan menggunakan
strategi menarik (pull strategy) atau strategi mendorong (push strategy) dalam
48
Kotler, Philip. Manajemen Pemasaran, Buku I, Jakarta, 2000. hal.646
43 promosi, tingkat kesiapan pembeli untuk membeli produk, dan tahap produk
dalam daur hidup produk dan peringkat perusahaan di pasar.49 Dalam
melaksanakan
pull
strategy
dilakukan
dengan
mengarahkan
aktivitas
pemasarannya (umumnya iklan dan promosi konsumen) langsung kepada
konsumen akhir dengan tujuan mereka tertarik untuk membeli produk yang
ditawarkan. Sedangkan push strategy dilakukan dengan ‘mendorong’ produk
melalui saluran distribusi. Artinya perusahaan menagarahkan kegiatan pemasaran
(umumnya berupa penjualan personal dan promosi dagang) kepada perantara agar
mereka mau menerima produk dan mempromosikannya kepada konsumen akhir.
Banyak perusahaan yang yakin bahwa mereka dapat memantapkan
keunggulan kompetitif yang tahan lama dengan menggunakan kegiatan-kegiatan
yang sama secara lebih baik dibandingkan pesaingnya. Perusahaan-perusahaan
yang melakukan strategi yang sama dan ditujukan untuk pasar atau segmen
sasaran yang membentuk kelompok strategis. Perusahaan yang melaksanakan
strategi tersebut dengan baik akan memperoleh laba paling besar. Namun dewasa
ini, para pesaing dapat dengan cepat meniru perusahaan yang beroperasi secara
efektif dengan menggunakan tolak ukur (bench marking) dan alat-alat lain, dan
dengan demikian mengurangi keunggulan efektifitas operasional.50 Dengan
menggunakan kegiatan komunikasi pemasaran yang tepat dan efektif maka pihak
perusahaan dapat meningkatkan hasil penjualan dan menjaga hubungan yang
terjalin didalam benak konsumen terhadap produk yang konsumen gunakan.
49
Bilson Simamora. Memenangkan Pasar Dengan Pemasaran Efektif & Profitabel. Jakarta. GPU:
2001. 50
Philip Kotler, Manajemen Pemasaran, Edisi Milenium, Prenhalindo, Jakarta, 2002. 44 2.8. Unsur-unsur Komunikasi Pemasaran
Untuk menyampaikan pesan kepada konsumen dan pihak-pihak terkait,
pemasar kini bisa memilih aktivitas komunikasi tertentu yaitu yang disebut
dengan elemen, unsur ataupun alat (tool). Akan tetapi seiring dengan
perkembangan zaman, persaingan pasar semakin ketat, berkembangnya berbagai
jenis media baru dan semakin canggihnya konsumen maka strategi promosi
dirumuskan menjadi:51
“Advetising, Consumer sales promotion, Trade Promotion and Comarketing, Packaging, Point-Of-Purchase, Personal Selling, Public
Relation, Brand Publicity, Corporate Advertising, Internet, Direct
Marketing, Expeiantial Contact: Events, Sponsorship, Customer
Service, Word of Mouth.”
Menurut Chris Fill52 “ Summary of the key characteristics of tool
marketing communication” membagi beberapa alat-alat komunikasi pemasaran
yang dirancang sedemikian rupa sehingga proses komunikasi dapat berjalan
efektif dalam menjangkau khalayak sasarannya yang dilihat dari segi komunikasi,
biaya, pengendalian, periklanan sangat baik untuk membuat kesadaran
(awareness) dan personal selling sangat efektif sebagai tindakan promosi dan
kebiasaan membeli. Adapun bauran promosi
(the promotional mix) menurut
Chris Fill secara tradisional pada dasarnya terdiri dari 4 element yaitu Advertising,
Sales Promotion, Personal Selling, Public Relation, kemudian seiring dengan
51
Ardha, Berliani, SE. M.Si, Komunikasi Pemasaran Menyongsong Abad XXI, 2009, hal.4
Fill, Chris. Marketing Communications: Frameworks, Theories, and Applications. Prentice Hall.
United Kingdom. 1995. hal. 6
52
45 perkembangan zaman maka ada penambahan satu elemem lagi yaitu Direct
Marketing.53 Dalam buku Marketing Management karya Philip Kotler dan Kavin
Lane Keller disebutkan bahwa marketing communication mix (bauran komunikasi
pemasaran) memiliki 8 cara komunikasi yaitu dengan cara melalui advertising,
publicity, sales promotion, personnal selling, direct marketing, public relation,
word of mouth marketing, dan event atau experience.54
Menurut Tom Duncan, dalam memasarkan suatu produk, terlebih dahulu
perusahaan harus mangetahui komunikasi pemasaran yang digunakannya.
Komunikasi pemasaran merupakan seluruh kumpulan bagian dari rangkaian jenis
perencanaan pesan yang digunakan untuk membangun sebuah merek, Unsurunsur komunikasi pemasaan yang digunakan menurut Tom Duncan55 adalah
advertising, sales promotion, personal selling, publicity, direct marketing,
packaging, event dan sponsorship dan customer service. Beikut ini adalah
penjelasannya :
2.8.1. Periklanan (Advertising)
“Advertising is non personal, paid announcement by an
identified sponsor”56
Menurut definisi dari Tom Duncan, bahwa periklanan adalah
bentuk penyajian komunikasi non personal dan promosi yang dibiayai oleh
sponsor. Dalam hal ini Tom Duncan juga mengemukakan bahwa
53
Fill, Chris. Marketing Communications: Frameworks, Theories, and Applications. Prentice Hall.
United Kingdom. 1995. hal. 4
54
Kotler Keller. Marketing Management. 14th Edition. Prentice Hall. 2012. hal. 501
55
Duncan, Tom. Op.Cit. hal.7
56
Ibid., hal.8
46 periklanan
digunakan
untuk
mendapatkan
khalayak
yang
luas,
menciptakan kesadaran merek, membedakan merek dari para pesaing, dan
membangun citra yang baik dari sebuah merek.57 Iklan itu sendiri
merupakan proses komunikasi satu arah yang penyampaian pesannya
melalui satu mediator yang tujuannya untuk mempengaruhi khalayak
terhadap sikap dan prilaku seseorang. Sedangkan periklanan yang
dikemukakan oleh Frank Jefkins adalah periklanan yang bertujuan secara
keseluruhan mempengaruhi tingkat penjualan agar tingkat keuntungan
perusahaan bertambah.58
Periklanan menurut Kustadi Suhandang dalam bukunya yang
berjudul Periklanan: Manajemen, Kiat & Strategi menjelaskan bahwa:59
“Periklanan adalah suatu proses komunikasi massa yang
melibatkan sponsor tertentu, yakni si pemasang iklan, yang
membayar jasa sebuah media massa atas penyiaran iklannya,
contohnya melelui program siaran televisi.”
Dalam unsur komunikasi pemasaran kelebihan dari periklanan
dapat kita lihat bahwa iklan dapat berpengaruh dan berlalu dengan sangat
cepat. Iklan memberikan kemungkinan melaksanakan jenis kreatif yang
sangat banyak, dapat dengan menggunakan gambar visual, suara maupun
audio visual. Bagi kita untuk dapat benar-benar melihat beberapa produk
yang diiklankan tergantung pada medium yang digunakan, iklan dapat pula
mengatur pesan dan proposisi-proposisi yang kompleks.
57
Ibid., hal.9
Frank Jefkins. Menyusun Periklanan Efektif, Edisi kelima, Gramedia, Jakarta 1997 59
Suhandang, Kustadi. Periklanan: Manajemen, Kiat & Strategi. Nuansa.Bandung. 2005. hal.13
58
47 Periklanan dapat menciptakan citra produk dibenak konsumen.
Penggunaan periklanan merupakan cara efektif yang dapat meraih
konsumen lebih besar dan meningkatkan penggunaan peroduk oleh
konsumen. Periklanan juga mempunyai kelemahan yang dapat kita lihat
pada situasi tertentu, dimana anggaran untuk periklanan sangat terbatas
sehingga hanya dapat menyampaikan kampanye promosi secara kecilkecilan saja. Periklana cendrung menggunakan daya tarik emosional agar
pesan yang disampaikan lebih mengena kepada pasar sasaran yang akan
dituju.
2.8.2. Promosi Penjualan (Sales Promotion)
Promosi penjualan merupakan unsur kunci dalam pemasaran,
McCharty mendefinisikan promosi penjualan sebagai berikut:
“Sales promotion refers to those promotion activities, other than
advertising, publicity and personal selling, which stimulate
interest, trial, or purchase by final customers or other in the
channel.”60
Definisi diatas memiliki arti bahwa promosi penjualan merupakan
salah satu kegiatan promosi selain periklanan, publisitas, dan penjualan
tatap muka yang dapat merangsang minat, percobaan atau pembelian akhir
dari pelanggan atau lainnya dalam sebuah saluran.
Dalam unsur komunikasi pemasaran kelebihan dari promosi
penjualan dapat kita lihat bahwa promosi penjualan merupakan sebuah
60
McCharty, E. Jarome., D. Perrealt, William. Basic Marketing: A Managerial Approach.Eight
Edition. Irwin. Illinois. 1984. hal. 471
48 teknik dengan potensi yang signifikan untuk meningkatkan penjualan
dalam jangka waktu pendek dengan menggunakan daya tarik rasional.
Promosi penjualan juga memiliki kelemahan yaitu promosi penjualan tidak
dapat dilakukan secara terus menerus sepanjang tahun, karena selain akan
menimbulkan kerugian bagi pemasar juga konsumen tidak akan mampu
lagi membedakan periode promosi penjualan dan hasilnya juga tidak akan
efektif.61
Promosi penjualan merupakan insentif jangka pendek untuk
merangsang pembelian atau penjualan suatu produk atau jasa. Promosi
penjualan adalah bentuk persuasi langsung melalui penggunaan berbagai
insentif yang dapat diatur untuk merangsang pembelian produk dengan
segera dan meningkatkan jumlah barang yang dibeli pelanggan.62
Promosi penjualan menarik perhatian konsumen dan memberikan
informasi yang mengarah pada pembelian. Semuanya memberikan insentif
kuat untuk membeli dengan menyediakan dorongan atau kontibusi yang
memberikan nilai tambah bagi konsumen. Promosi penjualan mengundang
dan memberikan imbalan pada respons yang cepat datangnya. Alat
promosi penjualan: kupon, kontes, premium, potongan harga, dan
sejenisnya.63
Tiga elemen yang terdapat pada promosi penjualan yaitu :
a) Adanya komunikasi
61
Branan, Tom. Integrated Marketing Communication (Komunikasi Pemasaran Terpadu). PT.
Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. 1995. hal.301
62
Tjiptono, Fandy. Strategi Pemasaran. ANDI. Yogyakarta, 1997. 63
Duncan, Tom. Op.Cit. hal. 467
49 b) Memberikan insentif
c) Bersifat mengundang
2.8.3. Penjualan Pribadi (Personal Selling)
Definisi Personal Selling menurut Tom Duncan adalah64
“Personal Selling is interpersonal communication in which a
salesperson uncovers and satisfies the needs of a customer to
the mutual benefit of both.”
Definisi diatas adalah bentuk komunikasi tatap muka dimana
penjual berkomunikasi langsung dan memberikan keuntungan diantara
kedua pihak, yaitu penjual dan konsumen. Sedangkan menurut Shimp a
Terence bahwa:
“Personal selling adalah bentuk komunikasi antar individu
dimana tenaga penjual/wiraniaga menginformasikan, mendidik,
dan melakukan persuasi kepada calon pembeli untuk membeli
produk atau jasa perusahaan.”65
Dalam unsur komunikasi pemasaran kelebihan dari personal selling
yaitu penjualan tatap muka melibatkan komunikasi langsung dengan
konsumen potensial, pesan penjualan tatap muka lebih sering membujuk
daripada unsur komunikasi pemasaran yang lainnya.
Penjualan tatap muka merupakan aktivitas komunikasi anatara
produsen yang diwakili oleh tenaga penjual dengan konsumen potensial
64
65
Duncan, Tom. Ibid., hal. 469 Shimp, Op.Cit., hal. 5 50 yang melibatkan pikiran dan emosi, serta tentu saja berhadapan langsung
(face to face).66
Tenaga penjual dapat menyampaikan pesan yang lebih kompleks
mengenai karakteristik produk yang tidak mungkin disampaikan dalam
iklan baik di media cetak maupun di media elektronik.67 Dalam hal ini
terjadinya komunikasi antar pribadi dan reaksi yang timbul terlihat secara
langsung.
Personal selling juga mempunyai kelemahan, yaitu : bahwa
penjualan tatap muka adalah komunikasi yang terjadi pada sekelompok
kecil konsumen potensial, sehingga penjualan tatap muka menjadi lebih
mahal jika diukur berdasarkan biaya perkontrak dengan konsumen
potensial.68
Elemen-elemen dalam penjualan secara langsung69 yaitu :
a) Berhadapan langsung secara pribadi/tatap muka
b) Penumpukan hubungan yang dapat menimbulkan keakraban dan
terjalinnya persahabatan yang erat.
c) Tanggapan atau respon yang timbul secara langsung terlihat.
66
Sutisna. SE. ME. Perilaku Konsumen & Komunikasi Pemasaran, PT. Remaja Rosdakarya,
Bandung. 2003, hal. 311.
67
Philip Kotler, Gary Amstrong, Dasar- Dasar Pemasaran, Principle Of Marketing. Seventh
Edition. Prentice Hall. 1996. hal 165. 68
Ibid, hal 242 69
Ibid, hal 266 51 2.8.4. Pemasaran Langsung ( Direct Marketing )
Definisi direct marketing menurut Tom Duncan adalah :
“Direct Marketing is an interactive, database-driven marketing
communication process that uses a range of media to motivate a
response from customers and prospects.”70
Definisi
diatas
adalah
sistem
pemasaran
interaktif
yang
menggunakan satu atau lebih media iklan untuk menghasilkan tanggapan
dan transaksi yang dapat diukur pada suatu lokasi. Pesan dari direct
marketing dapat didesain dan digunakan jauh lebih cepat dari banyak
pesan di media massa. Bagian direct marketing dapat didesain dalam
waktu dua minggu; naskah telemarketing atau pesan dari e-mail dapat
ditulis dan digunakan dalam beberapa hari. Pemasaran langsung kini
digunakan secara luas dalam pasar konsumen.
Menurut Kotler pemasaran langsung sebagai berikut:
“Penggunaan saluran-saluran langsung konsumen untuk
menjangkau dan menyerahkan barang dan jasa kepada
pelanggan tanpa menggunakan perantara pemasaran.”71
Pemasaran langsung merupakan salah satu alat promosi yang
pertumbuhannya cukup pesat dalam melayani pelanggan. Pemasaran
langsung mencari satu tanggapan yang dapat diukur, khususnya pesanan
pelanggan melalui penjualan tatap muka, surat langsung, pemasaran
catalog, telemarketing, pemasaran kios dan e-pemasaran.
70
Duncan, Tom., Op.Cit., hal. 573 Kotler, Philip. Manajemen Pemasaran; Analisis, Perencanaan, Implementasi dan Kontrol (terj).
Jilid 2. PT. Prenhallindo. Jakarta. 1998. hal.559
71
52 Direct marketing dapat membantu untuk memperoleh tujuan lain72,
diantaranya :
a. Producing Leads
Direct marketing melakukan ini dengan pengiriman pesan secara
murah yang meminta orang-orang untuk “mengangkat tangan
mereka” jika mereka tertarik pada produk-produk tertentu.
b. Lead Qualification
Bagaimanapun juga kepemimpinan diperoleh dari sumber lain atau
diproduksi
oleh
usaha
direct
marketing,
mereka
dapat
dikelompokkan dengan direct marketing. Prospek dapat dihubungi
dan ditanya beberapa pertanyaan untuk memastikan mereka akan
menggunakan uang lebih pada kontak personal sales untuk
meningkatkan penjualan.
c. Strengthening Brand Relationship
Direct marketing dapat digunakan untuk mengumpulkan data profil
konsumen. Konsumen dapat ditawarkan barang berkualitas tinggi
atau barang pengganti untuk memberitahu lebih mengenai apa
keinginan mereka, kebutuhan, gaya hidup, tingkah laku dan
keyakinan yang ada hubungannya dengan kategori produk.
Informasi ini ditujukan untuk digunakan dalam menciptakan pesan
yang bersifat pribadi tentang suatu merek.
72
Duncan, Tom. Ibid., hal. 575 53 2.8.5. Publisitas (Publicity)
Definisi Publisitas menurut Tom Duncan, adalah :
“Publicity the use of nonpaid media message to deliver brand
information designed to positively influence customers and
prospects.”73
Definisi diatas adalah pesan yang tidak mengeluarkan biaya media
untuk
menyampaikan
informasi
positif
mengenai
merek
dalam
menawarkan produk kepada konsumen dan pasar yang dituju.
Sedangkan menurut Kotler publisitas merupakan suatu stimuli
nonpersonal terhadap suatu permintaan suatu produk, jasa atau unit dagang
dengan menyebarkan berita-berita komersial yang penting mengenai
kebutuhan akan produk tertentu di suatu media yang disebar-sebarkan atau
menghasilkan suatu sosok kehadiran yang menarik mengenai produk itu
diradio, televisi atau panggung yang tidak dibayar oleh pihak sponsor.74
Kegiatan publisitas ini pada umumnya dilakukan pada saat
peluncuran produk baru (launching product), perusahaan menggunakan
unsur komunikasi pemasaran ini guna mempublikasikan kepada konsumen
tentang keberadaan produk dipasaran. Tiga elemen penting dalam
publisitas yaitu :
a.
Nilai kepercayaan yang tinggi
73
74
Ibid., hal.543 Kotler, Philip. Manajemen Pemasaran. Buku I, Jakarta, 2000. Hal.50 54 b.
Dorongan untuk keluar
c.
Dramatisasi
Publisitas
dalam
mengkomunikasikan
produk
ataupun
perogramnya harus menggambarkan realitas yang sebenernya, karena
apabila tidak sesuai dengan realitas atau kenyataan maka citra produk
tersebut akan berdampak kurang baik dan menimbulkan persepsi yang
tidak baik terhadap konsumen.75
2.8.6. Kemasan (Packaging)
Definisi packaging menurut Tom Duncan adalah :
“Packaging is a container and conveyor of information.”76
Definisi diatas adalah merupakan sebuah wadah dan alat dari
informasi. Sebuah kemasan juga dapat membantu dalam membangun
sebuah merek melalui bentuk-bentuk pilihan yang dibuat dari informasi
merek. Seperti halnya promosi penjualan (Sales Promotion), kemasan
dapat menambah nilai dari sebuah produk.
Kemasan tidak hanya pesan terakhir yang dilihat konsumen tetapi
juga sesuatu bagian yang terpenting dari sebuah identitas merek (Brand’s
identity).77 Packaging sebagai salah satu ujung tombak pemasaran bukan
sekedar bungkus, tetapi bagian dari nilai sentuh konsumen yang
75
Kotler, Philip. Op.Cit., hal 134-136 Duncan, Tom. Op.Cit., hal. 13 77
Ibid. 76
55 mengkomunikasikan positioning dan diferensiasi produk serta mampu
menciptakan pembelian. Biasanya kemasan dipengaruhi oleh desain dan
warna. Kemasan produk-poduk yang dijual dipasaran biasanya bisa
berbeda dari segi warna dan masyarakat cendrung membeli produk yang
menurut mereka menarik walaupun sebenernya produk-produk tersebut
mempunyai kesamaan. Perusahan melakukan berbagai inovasi dalam
memodifikasi produk juga dapat mempengaruhi daya beli konsumen.
2.8.7. Event dan Sponsorship
Menurut Tom Duncan, Event Marketing adalah :
“Event Marketing is a promotional occasion designed to attract
and involve a brand’s target audience.”78
Definisi diatas adalah bentuk promosi dengan cara langsung
menawarkan produk untuk mendekatkan dan melibatkan merek-merek
yang digunakan oleh khalayak sasaran.
Sponsorship menurut Tom Duncan adalah :
“Sponsorship is financial support of an organization, person, or
activity in exchange for brand publicity and association.”79
Definisi diatas adalah pendukung keuangan dari suatu organisasi,
orang, atau aktivitas sebagai pertukaran dengan publisitas merek dan
asosiasi. Sponsor merupakan cara yang ampuh dalam mengembangkan
78
79
Ibid., hal. 607 Ibid., hal. 613 56 asosiasi merek. Sponsorship merupakan bentuk komunikasi pemasaran
yang cukup tinggi pertumbuhannya. Sponsorship memiliki kemampuan
untuk penyampaian di sejumlah bidang komunikasi. Paket sponsorship
yang dikemas secara tepat dapat menciptakan atau memperkuat kesadaran
akan nama yang tinggi. Keberhasilan kegiatan sponsorship terletak pada
kekuatannya
dalam
mendukung
teknik
komunikasi
lain
ketika
menyampaikan kesadaran merek, pemahaman produk dan preferansi
pembelian.
Perusahaan menggunakan beberapa petunjuk ketika memilih untuk
bersponsor yaitu :
a. Target Audience (Target Khalayak/Konsumen)
b. Brand Image reinforcement; sponsorship dapat digunakan pada
sebuah lingkungan yang sesuai dengan positioning merek dan
image dari merek tersebut.
c. Extendibility; semakin banyak merek dilibatkan pada suatu acara
sponsorship maka semakin banyak keuntungan yang didapat.
d. Brand Involvement (Keterlibatan Merek).
e. Cost-effectiveness (Hemat Biaya).
f. Sponsor lainnya.
2.8.8. Pelayanan Konsumen (Customers Service)
Menurut Tom Duncan, Customer Service adalah :
57 “Customers Service is the process of managing customer’s
interactive experiences with a brand.”80
Definisi diatas adalah sebuah proses interaksi dalam menjalin
konsumen melalui pengalaman mengenai sebuah merek. Customers
service merupakan suatu unsur yang penting dalam sebuah perusahaan.
Dimana customers service merupakan garis depan dari perusahaan yang
akan berinteraksi secara langsung oleh konsumen.
Banyak cara yang dapat dilakukan oleh perusahaan dengan kondisi seperti
ini yaitu dengan melakukan komunikasi pemasaran (promosi) atas barang atau
jasa yang dihasilkan dari produksinya dengan melakukan kegiatan periklanan,
promosi penjualan, personal selling, penjualan langsung, publisitas, packaging,
events dan sponsorship serta customers service yang bertujuan untuk menarik
perhatian konsumen agar mengkonsumsi produk yang ditawarkan.
Hal ini dilakukan agar perusahaan dalam menghadapi dan mensikapi
tantangan yang dapat menimbulkan permasalahan bagi perusahaan agar cepat
teratasi. Masalah yang timbul dapat muncul dikarenakan banyaknya perusahaan
yang memproduksi produk sejenis dipasaran akibatnya, persaingan tinggi
dipasaran semakin meningkat dan pasar semakin menjadi terbatas karena semakin
banyaknya jumlah produsen.
Semua yang dipaparkan diatas tidak terlepas dari peran penting sebuah
komunikasi dalam pemasaran atau biasa disebut dengan komunikasi pemasaran
yang dilakukan antara produsen kepada konsumennya dalam menyampaikan
80
Ibid., hal. 618 58 informasi tentang produk perusahaan agar diketahui oleh khalayak sasaran dan
bagaimana cara yang ditempuh itu berhasil dilakukan yaitu dengan merancang
suatu strategi baik melalui strategi pemasarannya maupun strategi komunikasi
pemasarannya dengan anggaran biaya yang sesuai.
Oleh karena itu perusahaan dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan
komunikasi pemasarannya, harus melihat pula besar kecilnya anggaran biaya yang
dikeluarkan untuk kegiatan-kegiatan komunikasi pemasaran dan juga besar
kecilnya usaha yang dijalankannya serta upaya untuk memahami situasi dan
kondisi pasar yang dituju.
Dengan menggunakan kegiatan komunikasi pemasaran yang tepat dan
efektif maka pihak perusahaan dapat meningkatkan hasil penjualannya dan
menjaga hubungan yang terjalin didalam benak konsumen terhadap produk yang
mereka gunakam, maka perlu adanya loyalitas yang harus diberikan oleh
perusahaan kepada konsumennya.
59 
Download