PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masalah lingkungan

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
Masalah lingkungan semakin lama semakin besar, meluas dan serius,
ibarat bola salju yang menggelinding, semakin lama semakin besar.
Persoalannya bukan hanya bersifat lokal atau translokal, tetapi regional,
nasional, trans-nasional dan global. Dampak-dampak yang terjadi terhadap
lingkungan tidak hanya berkaitan pada satu atau dua segi saja, tetapi kait
mengkait sesuai dengan sifat lingkungan yang memiliki multi mata rantai
relasi yang saling mempengaruhi secara sub sistem. Apabila satu aspek
dari lingkungan terkena masalah, maka berbagai aspek lainnya akan
mengalami dampak pula (Siahaan, 2004:1).
Pada mulanya masalah lingkungan hidup merupakan masalah alami,
yakni peristiwa-peristiwa yang terjadi sebagai bagian dari proses natural.
Proses natural ini terjadi tanpa menimbulkan akibat yang berarti bagi tata
lingkungan itu sendiri dan dapat pulih secara alami. Akan tetapi, sekarang
masalah lingkungan tidak lagi dapat dikatakan sebagai masalah yang
semata-mata bersifat alami, karena manusia memberikan faktor penyebab
yang
sangat
signifikan
secara
variabel
bagi
peristiwa-peristiwa
lingkungan.
Lingkungan sangat menentukan kehidupan manusia dan makhluk
hidup lainnya, namun sebaliknya manusia juga dapat menentukan keadaan
lingkungan. Di dalam pengelolaan lingkungan berasaskan pelestarian
Analisis Mengenai Dampak…, Prido Wiji Saputro, Fakultas Hukum UMP, 2017
kemampuan agar hubungan manusia dengan lingkungannya selalu berada
pada kondisi optimum, dalam arti manusia dapat memanfaatkan
sumberdaya dengan dilakukan secara terkendali dan lingkungannya
mampu menciptakan sumbernya untuk dibudidayakan (Joko, 1999 : 2-3).
Manusia dengan berbagai dimensinya, terutama dengan faktor
mobilitas pertumbuhannya, akal pikiran dengan segala perkembangan
aspek-aspek kebudayaannya, dan begitu juga dengan proses masa atau
zaman yang mengubah karakter dan pandangan manusia, merupakan
faktor yang lebih tepat dikaitkan kepada masalah-masalah lingkungan
hidup. Dalam perkembangannya manusia lebih cenderung menjadi faktor
utama penyebab kerusakan lingkungan hal ini yang menjadikan
pemerintah mengeluarkan peraturan perundang-undangan yaitu Undangundang Nomor 32 Tahun 2009 tentang lingkungan hidup yang bertujuan
perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup.
Lingkungan hidup menurut Undang-undang Nomor 32 Tahun 2009
adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk
hidup, termasuk manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi alam itu
sendiri, kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan makhluk hidup
lain. Salah satu faktor keterancaman bagi lingkungan hidup adalah
kehadiran pembangunan sebagai kebutuhan masyarakat dan bangsa.
Kehadiran pembangunan mungkin tidak akan menyumbang kerusakan tata
ekologi separah yang terjadi sekarang bila paradigma atas pembangunan
2
Analisis Mengenai Dampak…, Prido Wiji Saputro, Fakultas Hukum UMP, 2017
itu dilihat sebagai hubungan yang tidak bertolak belakang dengan
persoalan lingkungan.
Untuk meningkatkan kegiatan perekonomian nasional agar tingkat
perkembangan ekonomi sedapat mungkin lebih besar daripada tingkat
pertambahan penduduk, pemerintah secara kuantitatif dan kualitatif
meningkatkan proyek-proyek pembangunan di segala bidang. Dalam
proses pembangunan tersebut umumnya aspek lingkungan kurang
diperhatikan, baru disadari kemudian setelah ada perusakan dan
pencemaran lingkungan yang merugikan, baik untuk kehidupan masa kini
maupun untuk kehidupan masa datang ( Supardi, 1994 :149).
Di negara yang sedang berkembang, termasuk Indonesia, yang
tingkat kesejahteraan yang masih rendah. Karena itu pembangunan perlu
dilakukan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat. Tanpa pembangunan
akan terjadi kerusakan lingkungan yang akan menjadi semakin parah
dengan waktu. Kerusakan lingkungan ini akan membawa kita pada
keambrukan. Akan tetapi pembangunan juga dapat dan telah menyebabkan
kerusakan lingkungan. Untuk menghindari ini, pembangunan harus
berwawasan lingkungan sehingga menjadi berkelanjutan untuk jangka
panjang. AMDAL merupakan salah satu alat untuk mencapai tujuan ini
(Otto,1997:16).
Pembangunan merupakan proses dinamis yang terjadi pada salah
satu bagian dalam ekosistem yang akan mempengaruhi seluruh bagian.
Kita tahu pada era pembangunan dewasa ini, sumber daya bumi harus
3
Analisis Mengenai Dampak…, Prido Wiji Saputro, Fakultas Hukum UMP, 2017
dikembangkan semaksimal mungkin secara bijaksana dengan cara-cara
yang baik dan efisien mungkin. Tetapi sayang, dalam praktiknya perhatian
terhadap penggalian sumber daya ini sangat ditentukan oleh kualitas dan
kuantitas produksi, seperti berapa banyak kemungkinan yang akan dicapai
perhektar tanah. Hal-hal yang menyangkut pemeliharaan kontinuitas alam
kurang diperhatikan. Sehingga tidak jarang akhirnya intergritas lingkungan
menjadi tidak terpelihara dan hilangnya kelestarian lingkungan ( Supardi,
1994 : 73).
Pembangunan yang baik harus memiliki Amdal dari pemerintah
dimana pembangunan itu dilaksanakan. Pengertian analisis mengenai
dampak lingkungan adalah kajian mengenai dampak besar dan penting
suatu usaha dan/kegiatan direncanakan pada lingkungan hidup yang
diperlukan bagi proses pengambilan keputusan tentang penyelenggara
usaha dan/kegiatan.
Pasal 12 Undang undang Nomor 23 Tahun 1997 tentang pengelolaan
lingkungan hidup menetapkan bahwa setiap rencana kegiatan yang
mungkin dapat menimbulkan dampak besar dan penting, diwajibkan untuk
memiliki Amdal. Dampak besar dan penting adalah perubahan lingkungan
hidup yang sangat mendasar yang di akibatkan oleh suatu usaha dan/
kegiatan menurut PP No 27 Tahun 1999.
Kabupaten Cilacap merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Jawa
Tengah yang beribukota di Cilacap. Dalam kehidupan perekonomian,
4
Analisis Mengenai Dampak…, Prido Wiji Saputro, Fakultas Hukum UMP, 2017
pertanian merupakan sektor utama bagi
mayoritas penduduknya
sedangkan pada subsektor nelayan hanya digeluti oleh sebagian besar
penduduk yang tinggal di pesisir pantai selatan. Sebagai salah satu dari
tiga kawasan utama di Jawa Tengah selain Semarang dan Surakarta,
pemerintah kota Cilacap terus mengadakan program investasi bagi para
investor yang akan menanamkan modalnya. Pengembangan kawasan
industri Pmbangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) di Desa Karangkandri,
Kecamatan Kesugihan yang dibuka oleh Presiden Susilo Bambang
Yudhoyono sejak tanggal 14 November 2006 merupakan salah satu bentuk
riilnya. Adanya pembangunan proyek tersebut diharapkan mampu
mengakibatkan perubahan yang lebih baik di segala aspek kehidupan
masyarakat di sekitar
Cilacap. Tetapi dalam kenyataanya kurang
memberikan dampak positif bagi kesejahteraan penduduk di Kabupaten
Cilacap.
Keberadaan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) di Cilacap
yang berbahan bakar batubara tersebut sebenarnya menimbulkan 2
pandangan yang saling bertolak belakang. Di satu sisi PLTU mempunyai
kebaikan karena terkait kemampuan memproduksi listrik dengan biaya
murah dibandingkan dengan sistem pembangkit listrik lainnya. Namun, di
sisi lain PLTU batubara juga mempunyai keburukan karena merupakan
sumber pencemaran lingkungan yang menjadi penyebab konflik sehingga
mengakibatkan masalah sosial baru bagi warga masyarakat di sekitar
PLTU Cilacap.
5
Analisis Mengenai Dampak…, Prido Wiji Saputro, Fakultas Hukum UMP, 2017
Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) di Kabupaten
Cilacap mendapat penolakan dari masyarakat. Delapan kelompok nelayan
Cilacap menolak rencana pembangunan PLTU II di Desa Bunton
Kecamatan Adipala Kabupaten Cilacap Jawa Tengah. PLTU I di Desa
Karangkandri Kecamatan Kesugihan yang ada sekarang telah merampas
ekonomi 23.000 nelayan setempat.
“PLTU I Karangkandri telah meyebabkan kerusakan lingkungan laut
serta dirampasnya wilayah tangkapan ikan oleh kapal tongkang
pengangkut batubara menjadi alasan kita menolak keberadaan PLTU II
Bunton, “ kata Ketua Kelompok nelayan Pelabuhan Perikanan Samudra
Cilacap (PPSC), Srigito, minggu (25/5/10). Srigito menyatakan sikap
penolakan
rencana
pembangunan
PLTU
Bunton.
“Kita
sudah
berkomunikasi dan melakukan pertemuan dengan tujuh kelomppok
nelayan lainnya membahas masalah ini, “ jelasnya. Keberadaan PLTU
Karangkandri itu saja sudah sangat merugikan nelayan. Dampak buruk
terhadap lingkungan operasional PLTU telah merampas penghasilan
nelayan. Perairan Cilacap sudah tidak ada ikan, air panas limbah
operasional PLTU dibuang ke laut. Akibatnya adalah ikan-ikan akan lari
menjauhi lokasi sekitar PLTU sehingga masyarakat merasa dirugikan
(http://www.replubika.co.id/berita/breakingnews/ekonomi/10/05/23/11676
3/-nelayan-cilacap-tolak-pembangunan-pltu-bunton).
6
Analisis Mengenai Dampak…, Prido Wiji Saputro, Fakultas Hukum UMP, 2017
Berdasarkan wawancara dengan
Adi selaku Kepala Bidang
AMDAL Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Cilacap pada tanggal 20
Mei 2016 dijelaskan bahwa pembangunan PLTU di Kabupaten Cilacap
pada dasarnya memiliki dampak lingkungan yang sangat besar. Dampak
atas pembangunan dan keberadaan PLTU dapat dirasakan besar pada
daerah yang dekat dengan PLTU seperti di Desa Menganti, Karangkandri
dan Slarang Kecamatan Kesugihan Kabupaten Cilacap.
Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik untuk mengangkat
permasalahan tentang analisis mengenai dampak lingkungan yang belum
terjawab dengan suatu bentuk penelitian dengan judul :
“ANALISIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN (AMDAL) PADA
PLTU BUNTON DI KABUPATEN CILACAP MENURUT UU NOMOR
32
TAHUN
2009
TENTANG
PERLINDUNGAN
DAN
PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang dikemukaan di atas, maka rumusan
masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Bagaimana sistem pengelolaan AMDAL pada PLTU di Kabupaten
Cilacap?
2. Bagaimana tanggung jawab PLTU terhadap kerusakan lingkungan
atas keberadaan PLTU di Kabupaten Cilacap menurut Undangundang Nomor 32 tahun 2009?
7
Analisis Mengenai Dampak…, Prido Wiji Saputro, Fakultas Hukum UMP, 2017
C. Tujuan penelitian
1. Untuk mengetahui dan menganalisis sistem pengelolaan AMDAL di
PLTU Kabupaten Cilacap.
2. Untuk mengetahui tanggung jawab PLTU terhadap kerusakan
lingkungan atas keberadaan PLTU di Kabupaten Cilacap menurut
Undang-undang Nomor 32 Tahun 2009.
D.
Manfaat penelitian
1. Manfaat Teoritis
a. Penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi kalangan mahasiswa
umumnya dan mahasiswa jurusan Ilmu Hukum pada khususnya
sebagai bahan referensi yang tertarik dalam bidang kajian ini.
b. Memberikan
manfaat
bagi
perkembangan
Ilmu
Hukum
khususnya mengenai Hukum Lingkungan.
c. Sebagai tambahan wacana referensi acuan penelitian yang
sejenis dan permasalahan yang berbeda.
2. Manfaat Praktis
a. Memberikan wawasan, pengetahuan serta pemahaman tentang
penerapan hukum lingkungan yang telah diterima selama
menempuh kuliah.
8
Analisis Mengenai Dampak…, Prido Wiji Saputro, Fakultas Hukum UMP, 2017
b. Penelitian ini sebagai bahan masukan kepada Instansi atau
lembaga sebagai bahan pertimbangan pembangunan PLTU yang
ramah lingkungan.
c. Sebagai bahan informasi bagi penelitian yang lain yang
berkaitan dengan analisis mengenai dampak lingkungan.
9
Analisis Mengenai Dampak…, Prido Wiji Saputro, Fakultas Hukum UMP, 2017
Download