analisis faktor penawaran rendah pada pelelangan

advertisement
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi X
Program Studi MMT-ITS, Surabaya 1 Agustus 2009
ANALISIS FAKTOR PENAWARAN RENDAH PADA
PELELANGAN PROYEK DI LINGKUNGAN PEMERINTAH
Youngki Firmansyah, Supani Hardjo Diputro
Program Studi Magister Manajemen Teknologi ITS
Bidang Keahlian Manajemen Proyek
Email: [email protected]
ABSTRAK
Tender atau pelelangan proyek digunakan untuk menyeleksi dan menentukan
rekanan (kontraktor) sebagai pelaksana pekerjaan yang ditawarkan/dilelangkan pada
proses pelaksanaan pengadaan barang dan jasa. Hal ini dimaksudkan agar pelaksana
pekerjaan sesuai dengan kriteria-kriteria yang disyaratkan oleh pemilik proyek (owner).
Akan tetapi banyak di antara para rekanan proyek yang melakukan penawaran di bawah
80% dari harga pagu yang telah ditetapkan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui variabel yang paling mendasari
penawaran rendah pada pelelangan proyek di lingkungan pemerintah serta mengetahui
faktor-faktor yang terbentuk dari variabel-variabel yang mendasari penawaran rendah
pada pelelangan proyek di lingkungan pemerintah. Penelitian ini dalam mengumpulkan
data menggunakan metode Kuesioner, sedangkan untuk análisis data menggunakan
metode Analisis Variabel Penawaran dan Analisis Faktor. Dimana sampel yang
digunakan adalah rekanan proyek pemerintah yang melakukan penawaran dibawah 80%
dari nilai pagu. Data yang diperoleh dalam penelitian ini berjumlah 22 variabel, yang
berdasarkan hasil Analisis Variabel Penawaran diperoleh satu variabel yang paling
mendasari terjadinya penawaran rendah yaitu Variabel Resiko Pelaksanaan Pekerjaan.
Sedangkan berdasarkan Analisis Faktor dikelompokkan menjadi 6 faktor diantaranya
Karakteristik Pekerjaan, Kondisi Sosial dan Ekonomi, Internal Perusahaan, Persyaratan
Penawaran, Keuangan Proyek serta Kontrak Pekerjaan.
Kata kunci: Pelelangan (Tender), Penawaran, Analisis Faktor
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Proses pelaksanaan pengadaan barang dan jasa atau tender atau pelelangan
proyek adalah untuk menyeleksi dan menentukan rekanan (kontraktor) sebagai
pelaksana pekerjaan yang ditawarkan/dilelangkan, sehingga sesuai dengan kriteriakriteria yang disyaratkan oleh pemilik proyek (owner). Dasar dari pelaksanaan
pelelangan tersebut telah diatur dalam Kepres No. 18 Tahun 1999 dengan menggunakan
sistem Prakualifikasi. Pada tahun 2004 sesuai dengan Keppres No. 80, proses
pelelangan tersebut berubah sistem menjadi Pasca Kualifikasi.
Sistem Prakualifikasi adalah penentuan pemenang dari pelelangan barang/jasa
dengan menyeleksi kualifikasi atau persyaratan administrasi dari peserta lelang
(rekanan) sehingga sesuai dengan kualifikasi persyaratan dari panitia pelelangan.
Kemudian para peserta (rekanan) yang telah memenuhi syarat diundang untuk
pelaksanaan penawaran pekerjaan (tender).
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi X
Program Studi MMT-ITS, Surabaya 1 Agustus 2009
Sistem Pasca Kualifikasi merupakan kebalikan dari sistem Prakualifikasi, yaitu
para peserta lelang (rekanan) melaksanakan penawaran harga pekerjaan, setelah itu
dapat diketahui urutan penawaran harga terendah. Dari urutan harga penawaran
terendah tersebut dilaksanakan klarifikasi administrasi peserta lelang (rekanan) sehingga
sesuai dengan persyaratan yang ditentukan oleh panitia pelelangan. Pemenang dari
pelelangan tersebut adalah peserta lelang (rekanan) dengan harga terendah dan secara
kualifikasi memenuhi persyaratan yang ditentukan. Perubahan sistem tersebut
mengakibatkan para rekanan berusaha untuk memberikan penawaran rendah dengan
harapan akan dievaluasi dahulu dan kesempatan menang lebih tinggi.
Persaingan harga penawaran pelelangan ini terjadi hampir di seluruh dinas-dinas
pemerintah yang mengadakan pelelangan barang dan jasa, dan pemenang lelang
tersebut rata-rata dibawah 80% dari nilai pagu. Berdasarkan data-data yang diperoleh
dari proses pelelangan tersebut maka penulis tertarik mengadakan penelitian yang
bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mendasari keputusan para peserta lelang
(rekanan) melakukan penawaran di bawah 80% dari Harga Pagu yang telah ditetapkan.
Perumusan Masalah
1. Variabel apakah yang paling mendasari terjadinya penawaran rendah pada
pelelangan proyek di lingkungan pemerintah ?
2. Faktor-faktor apa sajakah yang terbentuk dari variabel-variabel yang mendasari
terjadinya penawaran rendah pada pelelangan proyek di lingkungan pemerintah ?
Tujuan Penelitian
1. Mengetahui variabel yang paling mendasari terjadinya penawaran rendah pada
pelelangan proyek di lingkungan pemerintah.
2. Mengetahui faktor-faktor mendasari terjadinya penawaran rendah pada pelelangan
proyek di lingkungan pemerintah.
Ruang Lingkup Penelitian
Mengingat begitu luasnya permasalahan atau obyek yang akan diteliti, maka
penulis membatasi penelitiannya hanya pada sudut pandang dari rekanan (peserta
lelang) dan waktu pelaksanaan pelelangan tersebut pada tahun anggaran 2004 dan awal
tahun 2005. Selain itu obyek yang akan diteliti adalah lingkungan dinas pemerintah
yang ada di wilayah Propinsi Jawa Timur, khususnya Dinas Bina Marga Jawa Timur,
Dinas Pengairan Jawa Timur, Dinas Cipta Karya Jawa Timur dan Tender pada
lingkungan Pemerintah Kota Surabaya.
TINJAUAN PUSTAKA
Pelelangan / Tender
Pengertian penawaran adalah “suatu usulan oleh satu pihak untuk mengerjakan
sesuatu bagi kepentingan pihak lain menurut persyaratan yang telah ditentukan dan
disepakati bersama.” (Nugroho,1985).
Pelelangan atau pengadaan barang dan jasa atau tender menurut Keppres No. 80 Tahun
2003 adalah pelelangan atau pengadaan barang dan jasa atau tender adalah proses
pemilihan rekanan atau kontraktor untuk melaksanakan pekerjaan atau proyek yang
dilelangkan, sesuai dengan kriteria dari panitia lelang dan mengacu pada aturan-aturan
ISBN : 978-979-99735-8-0
B-5-2
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi X
Program Studi MMT-ITS, Surabaya 1 Agustus 2009
yang berlaku, yaitu UU No. 80 tahun 2003 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan
Barang/jasa Pemerintah.
Sistem pasca kualifikasi adalah proses pelelangan dilaksanakan pembukaan
harga peserta lelang dan dapat diketahui urutan harga terendah, kemudian dari urutan
tersebut diadakan proses kualifikasi pada para rekanan. Rekanan yang dinyatakan
sebagai pemenang adalah rekanan dengan harga terendah dan memiliki kualifikasi
sesuai dengan kreteria yang diajukan panitia lelang.
METODOLOGI PENELITIAN
Identifikasi
Penelusuran
Menentukan Variabel Penelitian
Penjabaran Variabel
Identifikasi Sampel
Penentuan Alat dan Teknik Pengumpulan Data
Melakukan Wawancara dengan Para Ahli (Expert)
Penawaran di Beberapa Perusahaan
Menyusun Kuesioner Uji Berdasarkan Variabel-
Variabel Hasil Wawancara
Penyebaran Kuesioner Pada Sampel
Uji Validitas dan
Reliabilitas
1
ISBN : 978-979-99735-8-0
B-5-3
Layak
Tidak
Layak
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi X
Program Studi MMT-ITS, Surabaya 1 Agustus 2009
1
Mendeskripsikan Faktor-Faktor
Penawaran
Analisa Pengelompokan Faktor
Penentuan (Analisa Faktor)
Interpretasi Hasil Analisis
Wawancara
Kesimpulan dan Saran
Gambar 1 Diagram Alir Metode Penelitian
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini dijelaskan tentang hasil wawancara dengan para ahli (expert)
penawaran di beberapa perusahaan kontraktor untuk mereduksi variabel-variabel yang
ada, uji validitas dan reliabilitas, mendeskripsikan nilai-nilai hasil penyebaran kuisioner
pada masing-masing variabel, pengelompokan variabel berdasarkan analisis faktor dan
pembahasannya.
Karakteristik Responden
Tahap pertama yang dilakukan dalam penelitian ini adalah wawancara dengan
beberapa ahli (expert) penawaran perusahaan untuk mereduksi variabel-variabel yang
telah diperoleh sebelumnya dan dilaksanakan pada pertengahan bulan Maret 2008,
antara lain:
Tabel 1 Variabel Penelitian yang Telah Direduksi
NO.
V1
V2
V3
V4
V5
V6
V7
V8
V9
V10
V11
V12
V13
VARIABEL
Tipe Proyek
Ukuran Proyek
Tingkat Kesulitan Pekerjaan
Persyaratan Cash Flow
Tingkat Kemudahan Lapangan
Tenggang Waktu Proyek dan Penalty untuk Proyek yang
Tidak Terselesaikan Sesuai Jadwal.
Identitas Pemilik Proyek atau Konsultan
Resiko Pelaksanaan Pekerjaan
Keterlambatan atau Kekurangan Pembayaran
Kompleksitas Pekerjaan
Contract Condition
Contractual Liabilities
Kelengkapan Gambar Kerja dan Spesifikasi
ISBN : 978-979-99735-8-0
B-5-4
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi X
Program Studi MMT-ITS, Surabaya 1 Agustus 2009
V14
V15
V16
V17
V18
V19
V20
V21
V22
V23
V24
Estimate Uncertainty
Tersedianya Pekerja yang Memenuhi Syarat
Tersedianya Peralatan
Fluktuasi Harga Sumber Daya
Adanya Pesaing
Keahlian dalam Manajemen dan Koorperasi
Pengalaman Sejenis
Keandalan Subkontraktor
Kecukupan Sumber Informasi Harga Pasar
Kekuatan dari Mitra Kerja
Kemampuan Perusahaan dalam Ketentuan Teknik Konstruksi
Sedangkan pelaksanaan pengumpulan data kuesioner dilakukan pada awal bulan
Mei sampai dengan pertengahan bulan Juni tahun 2008, dimana telah diedarkan 74 buah
kuesioner kepada perusahaan yang menjadi rekanan (peserta lelang) proyek pada
lingkungan Dinas Pemerintah di wilayah Propinsi Jawa Timur yang mengajukan
penawaran sebesar 80% dari nilai pagu.
Dari 74 buah kuesioner yang dikirim, ternyata hanya 56 buah atau sekitar
75.67% yang kembali, kuesioner yang tidak kembali disebabkan oleh kesibukan tugas
dan perjalanan dinas ke luar kota oleh para responden. Dengan demikian observasi
dalam studi ini berjumlah 56 buah.
ANALISIS DATA
Uji Validitas dan Uji Reliabilitas
Uji Validitas
Berdasarkan hasil perhitungan SPSS adalah valid karena mempunyai nilai
signifikansi korelasi product moment kurang dari 0,05 (signifikan). Dengan demikian 22
item pertanyaan tersebut dapat digunakan untuk analisa lebih lanjut.
Uji Reliabilitas
Setelah dilanjutkan dengan uji reliabilitas adalah kemampuan suatu instrumen
menunjukkan kestabilan dan kekonsistenan di dalam mengukur konsep. Untuk
mengukur reliabilitas digunakan nilai Cronbach Alpha (). Jika koefisien Cronbach
Alpha () lebih besar dari 0,6, maka instrumen dikatakan reliabel.
Tabel 2. Hasil Uji Reliabilitas
Variabel Penelitian
Faktor-faktor yang mendasari terjadinya
penawaran harga rendah pada pelelangan
barang/jasa di lingkungan pemerintah
Cronbach Alpha ()
Keterangan
0,915
Reliabel
Analisis Variabel Penawaran
Faktor-faktor yang paling mendasari terjadinya penawaran rendah pada
pelelangan proyek di lingkungan pemerintah yang terdiri dari beberapa variabel dan
hasil tanggapan responden terhadap faktor-faktor yang terjadinya penawaran rendah
pada pelelangan proyek di lingkungan pemerintah adalah variabel Resiko Pelaksanaan
Pekerjaan ( V8 ) dengan nilai mean 3,40 dan median 4.
ISBN : 978-979-99735-8-0
B-5-5
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi X
Program Studi MMT-ITS, Surabaya 1 Agustus 2009
Analisis Faktor Penawaran Rendah
Agar analisis dapat dilakukan, maka variabel-variabel tersebut harus berkorelasi
satu sama lain dan dilakukan uji Barlett’s Test of Sphericity, Makin besar nilai besaran
Barlett’s Test of Sphericity, maka analisis faktor makin layak digunakan. Dengan
bantuan SPSS for windows 12.0 diperoleh nilai Barlett’s Test of Sphericity sebesar =
787,950 dengan probabilitas kesalahan (tingkat signifikan: 0,000) sehingga tolak Ho.
Jadi dapat disimpulkan bahwa ada interkorelasi antar variabel-variabel dalam satu
populasi. Dengan demikian analisis faktor dapat dilakukan.
Selain itu, untuk mengukur kecukupan sampel digunakan besaran Kaiser Meyer
Olkin (KMO). Makin kecil nilai KMO, Hasil dari pengukuran Kaiser Meyer Olkin
(KMO) mengenai kelayakan sampel menunjukkan hasil 0,795 yang dapat diartikan
bahwa data yang layak untuk dilakukan tahap selanjutnya yaitu analisis faktor dapat
dipergunakan.
Untuk meringkas informasi yang ada dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 3 Hasil Analisa Faktor
Variabel
Pembentuk Faktor
No.
1
2
3
4
5
6
 Tipe Proyek (V1)
 Ukuran Proyek (V2)
 Tingkat Kesulitan Pekerjaan (V3)
 Tingkat Kemudahan Lapangan (V5)
 Resiko Pelaksanaan Pekerjaan (V8)
 Kompleksitas Pekerjaan (V10)
 Tersedianya Pekerja yang Memenuhi Syarat (V15)
 Tersedianya Peralatan (V16)
 Fluktuasi Harga Sumber Daya (V17)
 Adanya Pesaing (V18)
 Keahlian dalam Manajemen dan Kooperasi (V19)
 Pengalaman Sejenis (V20)
 Keandalan dari Subkontraktor (V21)
 Kecukupan Sumber Informasi Harga Pasar (V22)
 Kekuatan dari Mitra Kerja (V23)
 Kemampuan Perusahaan dalam Ketentuan Teknik
Konstruksi (V24)
 Kelengkapan Gambar Kerja dan Spesifikasi (V13)
 Estimate Uncertainty (V14)
 Persyaratan Cash Flow (V4)
 Keterlambatan atau Kekurangan Pembayaran (V9)
 Contract Conditions (V11)
 Contractual Liabilities (V12)
ISBN : 978-979-99735-8-0
B-5-6
Nama faktor
Faktor 1
(karakteristik
pekerjaan)
Faktor 2
(eksternal
perusahaan)
Faktor 3
(internal perusahaan)
Faktor 4
(persyaratan
penawaran)
Faktor 5
(keuangan proyek)
Faktor 6
(kontrak pekerjaan)
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi X
Program Studi MMT-ITS, Surabaya 1 Agustus 2009
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Berdasarkan hasil proses analisis dan pembahasan dengan menggunakan analisis
faktor sebagaimana diuraikan terdahulu, maka kesimpulan yang dapat di ambil antara
lain:
1. Berdasarkan hasil analisis variabel penawaran dengan melihat nilai mean dapat
diketahui bahwa variabel yang paling mendasari terjadinya penawaran rendah pada
pelelangan proyek di lingkungan pemerintah adalah variabel resiko pelaksanaan
pekerjaan.
2. Berdasarkan hasil analisis faktor pada penelitian diperoleh 6 faktor yang mendasari
terjadinya penawaran rendah pada pelelangan proyek di lingkungan Pemerintah,
antara lain:
a. Faktor Karakteristik Pekerjaan
b. Faktor Eksternal Perusahaan
c. Faktor Internal Perusahaan
d. Faktor Persyaratan Penawaran
e. Faktor Keuangan Proyek
f. Faktor Kontrak Pekerjaan
Saran-Saran
Berdasarkan hasil penelitian serta kesimpulan, maka terdapat beberapa saran
yang dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan. Adapun saran-saran adalah sebagai
berikut:
1. Penulis mengharapkan bahwa 6 (enam) faktor hasil dari penelitian ini dapat
digunakan sebagai bahan pertimbangan, informasi serta acuan bagi para peserta
lelang (rekanan proyek) dalam pembuatan penawaran untuk proyek-proyek di
lingkungan pemerintah.
2. Menyadari keterbatasan dan kelemahan penelitian ini, kiranya sangat berguna jika
pada penelitian selanjutnya menggunakan tema yang sama, dengan mengembangkan
konsepsi mengenai variabel lain yang juga mendasari terjadinya penawaran rendah
pada pelelangan di lingkungan pemerintah.
DAFTAR PUSTAKA
Minkarah. (1988), “Questionarie Survey on Bidding in Construction”, Journal of
Construction Engineering and Management, ASCE, Vol. 4, No. 3, hal. 229-243.
Azwar, S., (1997), Reabilitas dan Validitas, Pustaka Pelajar Offset, Yogyakarta.
Bhattcharyya, G.. (1997), Statistical Concept and Methods, John Willey and Son, Inc.,
New York.
Chua, dan Li, (2000), “Key Factor in Bid Reasoning Model”, Journal of Construction
Engineering and Management, vol. 126, no. 5, hal. 347-357.
Dozzi, Abou Rizk, and Schroeder, (1996), “Utility Theory Model for Bid Mark Up
Decisions”, Journal of Construction Engineering and Management, vol. 122, hal
119-124.
ISBN : 978-979-99735-8-0
B-5-7
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi X
Program Studi MMT-ITS, Surabaya 1 Agustus 2009
Ghazali, I., (2001), Aplikasi Multivariate dengan Program SPSS, Badan Penerbit
Universitas Diponegoro, Semarang.
Indriyantoro, dan Supomo, (2002), Metodologi Penelitian Bisnis untuk Akuntansi dan
Manajemen, Edisi Pertama, Cetakan Kedua, BPFE, Yogyakarta.
Kerlinger F.N. (1990), Asas-Asas Penelitian Behavioral, Gajah Mada University Press,
Yogyakarta.
Maholtra dan Narest K. (2004), Marketing Research, Prentice Hall, New Jersey.
Nugraha P., Nathan I., dan Sutjipto, (1996), Manajemen Proyek Konstruksi, Jilid 1 dan
2, Penerbit Karya Yudha, Surabaya.
Pemerintah Republik Indonesia, (2003), Keputusan Presiden Republik Indonesia nomor
80 tahun 2003 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa
Pemborongan, Jakarta.
Rangkuti, F., (1996), Riset Pemasaran, PT. Gramedia , Jakarta.
Santoso, S., (2004), SPSS Statistik Multivariat, Edisi 3, PT. Gramedia Jakarta , Jakarta.
Siegel, S., (1997), Statistic Non Parametrik untuk Ilmu-Ilmu Sosial (Terjemahan), PT.
Gramedia , Jakarta.
Singarimbun, M. dan Effendi, S. (1989), Metode Penelitian Survey, LP3ES, Jakarta.
Smith, A., (1995), Estimating, Tendering and Bidding for Constructio, Macmillan Press
Ltd,. London.
Supranoto, J. (1992), Teknik Sampling untuk Survey dan Eksperimen, Penerbit Rineka
Cipta , Jakarta.
Suryanto, Dr. (1988), Metode Statistika Multivariat, Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan, Jakarta.
Tjiptono, F., (1996), Manajemen Jasa, Penerbit Audio Offset, Yogyakarta.
Wibisono, D., (2000), Riset Bisnis, Edisi Pertama, Penerbit BPFE, Yogyakarta.
ISBN : 978-979-99735-8-0
B-5-8
Download