KEBIJAKAN KONFLIK KEPENTINGAN Pendahuluan Fx Primus Europe (CY) Ltd adalah sebuah Perusahaan Investasi Siprus ("CIF") yang terdaftar dengan Pencatat Perusahaan di Nicosia dengan nomor: HE 337614 dan diatur oleh Komisi Sekuritas & Pasar Siprus ("CySEC") dengan nomor lisensi No. CIF 216/14 (selanjutnya disebut “Perusahaan”). Sesuai implementasi Arahan Pasar dalam Instrumen Keuangan (MiFID) di Uni Eropa dan sesuai dengan Undang-Undang Jasa dan Aktivitas Investasi serta Pasar Teregulasi tahun 2007 (Undang-Undang 144(I)/2007) di Siprus sesuai amandemen yang dilakukan dari waktu ke waktu, Perusahaan harus mengambil semua langkah wajar untuk mendeteksi dan menghindari konflik kepentingan. Perusahaan dengan ini menyediakan ringkasan kebijakan yang kami jaga untuk mengelola konflik kepentingan Terkait tugas yang kami harus lakukan bagi Klien. Kebijakan ini membentuk sebagian dari perjanjian kami. Kebijakan berlaku bagi semua direktur, karyawan, serta setiap orang yang secara langsung maupun tidak langsung terkait dengan Perusahaan (selanjutnya disebut "orang terkait") dan mengacu pada semua interaksi dengan semua Klien. Identifikasi Konflik Kepentingan Untuk keperluan mengidentifikasi jenis konflik kepentingan yang muncul pada saat menyediakan jasa investasi dan tambahan atau gabungan keduanya dan yang keberadaannya dapat merugikan kepentingan Klien, Perusahaan bertanggung jawab, baik Perusahaan atau seorang rekanan atau orang lainnya yang terkait dengan Perusahaan, dalam situasi berikut mana pun, baik sebagai akibat dari penyediaan jasa investasi atau tambahan atau aktivitas investasi atau: 1. Perusahaan atau rekanan atau orang lain yang terkait dengan Perusahaan kemungkinan mendapatkan keuntungan finansial, atau menghindari kerugian finansial, melalui kerugian Klien; 2. Perusahaan atau rekanan atau orang lain yang terkait dengan Perusahaan memiliki kepentingan dalam hasil dari jasa yang disediakan kepada Klien atau sebuah transaksi yang dilakukan atas nama Klien yang berbeda dari kepentingan Klien dalam hasil tersebut; 3. Perusahaan atau rekanan atau orang lain yang terkait dengan Perusahaan memiliki insentif finansial atau lainnya yang menguntungkan kepentingan Klien lain atau sekelompok Klien lain di atas kepentingan Klien; 4. Perusahaan atau rekanan atau orang lain yang terkait dengan Perusahaan melakukan bisnis yang sama dengan Klien; 5. Perusahaan atau rekanan atau orang lain yang terkait dengan Perusahaan menerima atau akan menerima dari orang lain selain Klien insentif terkait jasa yang diberikan kepada Klien, dalam bentuk uang, barang atau jasa, selain komisi atau biaya standar untuk jasa tersebut. Halaman 1 Prosedur dan Kontrol untuk Mengelola Konflik Kepentingan Secara umum, prosedur dan kontrol yang Perusahaan ikuti untuk mengelola konflik kepentingan yang teridentifikasi mencakup tindakan-tindakan berikut: 1. Prosedur efektif untuk mencegah atau mengontrol pertukaran informasi antara orang relevan yang terlibat dalam aktivitas yang melibatkan risiko konflik kepentingan di mana pertukaran informasi dapat merugikan kepentingan satu atau beberapa Klien. 2. Pemantauan terpisah terhadap orang relevan yang fungsi utamanya melibatkan melakukan aktivitas mewakili, atau menyediakan jasa bagi, Klien yang kepentingannya dapat berkonflik, atau yang dapat mewakili kepentingan berbeda yang dapat berkonflik, termasuk milik Perusahaan. 3. Penghapusan hubungan langsung antara remunerasi orang relevan yang utamanya terlibat dalam satu aktivitas dan remunerasi dari, atau pendapatan yang dihasilkan oleh, orang relevan berbeda yang utamanya terlibat dalam aktivitas lain, di mana konflik kepentingan dapat muncul terkait aktivitas tersebut. 4. Langkah-langkah untuk mencegah atau membatasi orang mana pun dari melakukan pengaruh tidak patut terhadap cara di mana orang relevan memberikan jasa atau aktivitas investasi atau tambahan. 5. Kebijakan 'perlu untuk diketahui' yang mengatur penyebaran informasi rahasia atau orang dalam di Perusahaan. 6. Dinding tinggi membatasi arus informasi rahasia atau orang dalam di Perusahaan, dan pemisahan departemen secara fisik. 7. Prosedur yang mengatur akses ke data elektronik. 8. Pemisahan tugas yang dapat menghasilkan konflik kepentingan jika dilakukan oleh individu yang sama. 9. Persyaratan penanganan akun pribadi yang berlaku untuk orang relevan terkait investasinya sendiri. 10. Hadiah dan daftar bujukan yang mengandung permohonan, penawaran atau penerimaan keuntungan tertentu. 11. Pelarangan kepentingan bisnis eksternal yang berkonflik dengan kepentingan kami sejauh perhatian petugas dan karyawan Perusahaan, kecuali persetujuan Direksi disediakan. 12. Kebijakan yang dirancang untuk membatasi konflik kepentingan yang muncul dari pemberian dan penerimaan insentif. 13. Penunjukan Audit internal untuk memastikan sistem dan kontrol yang tepat digunakan dan dilaporkan ke Direksi Perusahaan. 14. Penetapan prinsip empat mata dalam memantau aktivitas Perusahaan. 15. Perusahaan juga melakukan pemantauan berkelanjutan terhadap aktivitas bisnis untuk memastikan bahwa kontrol internal sesuai. Halaman 2