SISTEM GERAK MANUSIA

advertisement
SISTEM GERAK MANUSIA
1. Tulang
Alat gerak pasif pada manusia adalah tulang. Tulang adalah bahan yang
hidup dan tumbuh. Tulang mempunyai kerangka protein. Kalsium memperkuat
kerangka tersebut. Lapisan luar tulang mempunyai saraf dan jaringan pembuluh
darah yang kecil.
a. Fungsi tulang
1.) Penyusun rangka;
2.) Memberi bentuk tubuh;
3.) Melindungi alat tubuh yang vital;
4.) Menahan dan menegakkan tubuh;
5.) Tempat melekatnya otot rangka (skelet);
6.) Sumsum merah tulang membentuk sel-sel darah;
7.) Sebagai cadangan mineral terutama Calsium dan Fosfat;
8.) Tempat menyimpan energi, yaitu simpanan lemak yang ada di sumsum
kuning.
b. Pembentukan tulang
Osifikasi atau yang disebut dengan proses pembentukan tulang telah
bermula sejak umur embrio 6-7 minggu dan berlangsung sampai dewasa.
Osifikasi dimulai dari sel-sel mesenkim memasuki daerah osifikasi, bila
daerah tersebut banyak mengandung pembuluh darah akan membentuk
osteoblas, bila tidak mengandung pembuluh darah akan membentuk
kondroblas. Pembentukan tulang rawan terjadi segera setelah terbentuk
tulang rawan (kartilago). Osteoblas ada dalam lakuna berubah menjadi
osteosit dan mensekresikan kompoonen organik sehingga tulang menjadi
keras.
c. Struktur tulang
1.) Periosteum
Pada lapisan pertama bernama periosteum. Periosteum merupakan
selaput luar tulang yang tipis Periosteum merupakan tempat
melekatnya otot-otot rangka (skelet) ke tulang dan berperan dalam
memberikan nutrisi, pertumbuhan dan reparasi tulang rusak.
2.) Tulang Kompak (Compact Bone)
Pada lapisan kedua bernama tulang kompak. Tulang ini teksturnya
halus dan sangat kuat. Tulang kompak memiliki sedikit rongga dan
lebih banyak mengandung kapur (Calsium Phosfat dan Calsium
Carbonat) sehingga tulang menjadi padat dan kuat.
3.) Tulang Spongiosa (Spongy Bone)
Pada lapisan ketiga ada yang disebut dengan tulang spongiosa. Tulang
spongiosa memiliki banyak rongga. Rongga tersebut diisi oleh
sumsum merah yang dapat memproduksi sel-sel darah. Tulang
spongiosa terdiri dari kisi-kisi tipis tulang yang disebut trabekula.
4.) Sumsum Tulang (Bone Marrow)
Lapisan terakhir yang kita temukan dan yang paling dalam adalah
sumsum tulang. Sumsum tulang wujudnya seperti jelly yang kental.
Sumsum tulang ini dilindungi oleh tulang spongiosa seperti yang telah
dijelaskan dibagian tulang spongiosa. Sumsum tulang berperan
penting dalam tubuh kita karena berfungsi memproduksi sel-sel darah
yang ada dalam tubuh.
d. Macam-macam tulang
1.) Berdasarkan bentuknya:
a.) Tulang Pipa atau Tulang Panjang (Long Bone)
Sesuai dengan namanya tulang pipa memiliki bentuk seperti pipa
atau tabung dan biasanya berongga. Tulang pipa terbagi menjadi
tiga bagian yaitu: bagian tengah disebut diafisis, kedua ujung
disebut epifisis dan diantara epifisis dan diafisis disebut cakra
epifisis. Beberapa contoh tulang pipa adalah pada tulang tangan
diantaranya tulang hasta (ulna), tulang pengumpil (radius) serta
tulang kaki diantaranya tulang paha (femur), dan tulang kering
(tibia).
b.) TulangPipih(FlatBone)
Bentuk tulang yang kedua yaitu tulang pipih. Tulang pipih
tersusun atas dua lempengan tulang kompak dan tulang spons,
didalamnya terdapat sumsum tulang. Kebanyakan tulang pipih
menyusun dinding rongga, sehingga tulang pipih ini sering
berfungsi sebagai pelindung atau memperkuat. Contohnya adalah
tulang rusuk (costa), tulang belikat (scapula), tulang dada
(sternum), dan tulang tengkorak.
c.) TulangPendek(ShortBone)
Dinamakan tulang pendek karena ukurannya yang pendek dan
berbentuk kubus umumnya dapat kita temukan pada pangkal kaki,
pangkal lengan, dan ruas-ruas tulang belakang.
d.) Tulang Tak Berbentuk (Irreguler Bone)
Tulang tak berbentuk memiliki bentuk yang tak termasuk ke dalam
tulang pipa, tulang pipih, dan tulang pendek. Tulang ini terdapat di
bagian wajah dan tulang belakang. Gambar tulang wajah (bagian
mandibula) di samping termasuk tulang irreguler.
2.) Berdasarkan jaringan penyusunnya dan sifat-sifat fisik tulang:
a.) Tulang rawan
Pada saat masih embrio, rangka manusia dan hewan vertebrata
sebagian
besar
berupa
tulang
rawan
(kartilago).
Dalam
perkembangannya, tulang rawan tersebut akan berubah menjadi
tulang (tulang keras). Tulang rawan mengandung banyak zat
perekat berupa protein dan mengandung sedikit zat kapur sehingga
bersifat lentur. Ada 3 jenis tulang rawan, yaitu:
(1.) Tulang rawan hialin; merupakan tulang rawa yang tersusun
dari bahan yang seragam. Tulang rawan hialin terdapat pada
dinding trakea, ujung tulang tungkai dan lengan anggota badan,
sendi tulang, dan antara tulang rusuk dan tulang dada.
(2.) Tulang rawan elastis; bersifat lentur dan terdapat di hidung
dan daun telinga.
(3.) Tulang rawan serabut; bersifat kuat, tetapi kurang lentur
dibandingkan bentuk tulang rawan lainnya, terdapat pada antar
ruas tulang belakang.
b.) Tulang keras
Tulang keras atau yang sering kita sebut sebagai tulang berfungsi
menyusun berbagai sistem rangka. Tulang tersusun atas:
(1.) osteoblas: sel pembentuk jaringan tulang
(2.) osteosit: sel-sel tulang dewasa
(3.) osteoklas: sel-sel penghancur tulang
2. Susunan Rangka Tubuh Manusia
Tulang tulang yang menyusun rangka tubuh tersebut terdiri atas tiga kelompok
besar, yaitu tulang tengkorak, tulang badan, dan tulang anggota gerak.
a. Tulang tengkorak
Tulang-tulang
tengkorak
berbentuk
pipih,
saling
berhubungan,
dan
membentuk rongga. Tulang-tulang ini mengelilingi dan melindungi otak yang
ada di dalamnya. Tulang tengkorak terdiri atas tulang tengkorak bagian kepala
(tempurung kepala) dan tulang tengkorak bagian muka (wajah).
1) Tulang tengkorak bagian kepala (tempurung kepala) terdiri atas:
a) tulang kepala belakang (1 buah)
b) tulang ubun-ubun (2 buah)
c) tulang dahi (1 buah)
d) tulang baji (2 buah)
e) tulang pelipis (2 buah)
f) tulang tapis (2 buah).
2) Tulang tengkorak bagian muka terdiri atas:
a) tulang rahang atas (2 buah)
b) tulang rahang bawah (2 buah)
c) tulang langit-langit (2 buah)
d) tulang hidung (2 buah)
e) tulang pipi (2 buah)
f) tulang mata (2 buah)
g) tulang pangkal lidah (1 buah).
Hubungan antartulang tempurung kepala merupakan hibungan tulang yang
tak dapat digerakkan. Pada bayi yang baru lahir, kedua tulang ubun-ubun di
kiri dan kanan belum menyatu sempurna. Dalam pertumbuhannya, tulang
tengkorak bayi akan menyatu sempurna.
b. Tulang badan
Tulang badan terdiri atas:
1) kelompok tulang belakang
Tulang belakang berbentuk tulang pendek dan tulang berjumlah 33 ruas.
Pada manusia, tulang belakang terbagi atas lima bagian, yaitu:
2) (b) tujuh ruas tulang leher
3) (c) dua belas ruas tulang punggung
4) (d) lima ruas tulang pinggang
5) (e) lima ruas tulang kelangkang
6) (f) empat ruas tulang ekor.
Ruas-ruas tulang belakang membentuk sumbu tubuh yang tidak lurus. Jika
dilihat dari samping, tulang belakang berbentuk melengkung. Lengkungan ini
berfungsi untuk menunjang keseimbangan badan. Ruas tulang belakang saling
berhubungan melalui saluran di tengah setiap ruas. Saluran tersebut
melindungi sumsum tulang belakang yang terdapat di dalam sepanjang tulang
belakang.
c. kelompok tulang dada
Tulang dada merupakan tempat melekatnya tulang rusuk bagian depan. Bentuk
tulang dada pipih, panjang kurang lebih 15 cm, dan terletak di bagian tengah
dada. Tulang dada mempunyai bagian yang terdiri atas:
1) bagian hulu;
Bagian hulu merupakan tempat melekatnya tulang selangka, sedangkan
bagian badan merupakan tempat melekatnya tujuh pasang tulang rusuk.
2) bagian badan;
3) bagian taju pedang.
d. kelompok tulang rusuk
Jumlah tulang rusuk dua belas pasang. Perhatikan gambar 2.1. tulang rusuk
terdiri atas tiga jenis tulang, yaitu:
1) Tulang rusuk sejati; berjumlah tujuh pasang dan melekat pada tulang
punggung dan tulang dada.
2) Tulang rusuk palsu; berjumlah tiga pasang dengan bagian melekat pada
tulang punggung, sedangkan bagian depan melekat pada tulang rusuk di
atasnya.
3) Tulang rusuk melayang; berjumlah dua pasang dengan bagian belakang
melekat pada tulang punggung, sedangkan bagian depan melayang.
Antara tulang dada, tulang punggung, dan tulang rusuk terbentuk rongga
dada yang merupakan ruang bagi jantungdan paru-paru. Dengan demikian,
tulang dada, tulang rusuk, dan tulang punggung berfungsi melindungi
jantung dan paru-paru.
e. kelompok tulang bahu
Gelang bahu terletak di kanan dan kiri tubuh, maing-masing tersusun atas
tulang selangka dan tulang belikat. Tiap tulang selangka terletak di sebelah
depan dan masing-masing menghubungkan gelang kanan dan kiri dengan
tulang dada. Tulang belikat terletak di sebelah belakang dan berhubungan
dengan tulang rusuk. Tulang belikat berbentuk segitiga pipih serta mempunyai
tonjolan yang disebut paruh gagak.
f. kelompok gelang panggul
Gelang panggul tersusun atas:
1) Tulang ilium atau tulang usus (2 buah)
2) Tulang kemaluan (1 buah)
3) Tulang duduk (2 buah)
Ketiga tulang terebut bergabung menjadi satu.
g. Tulang anggota gerak
Tulang anggota gerak terdiri dari anggota gerak atas, yaitu tangan, dan gerak
bawah yaitu kaki. Anggota gerak atas berhubungan dengan gelang bahu.
1) Tulang anggota gerak atas tersusun atas:
a) Tulang lengan atas; berjumlah 2 buah
b) Tulang lengan bawah; terdiri atas 2 buah tulang hasta dan 2 buah tulang
pengumpil
c) Tulang pergelangan tangan; berjumlah 2 x 8 buah.
d) Tulang telapak tangan; berjumlah 2 x 5 buah
e) Tulang ruas-ruas jari tangan; berjumlah 2 x 14 buah.
Tulang lengan atas merupakan tulang anggota gerak atas yang paling
panjang dan paling besar. Bagian atas berhubungan dengan tulang belikat,
dan bagian bawah berhubungan dengan tulang hasta dan pengumpil. Tulang
hasta terletak pada sisi kelingking, sedangkan tulang pengumpil terletak
pada sisi ibu jari.
2) Tulang anggota gerak bawah
Tulang anggota gerak bawah (kaki) berhubungan dengan tulang gelang
panggul. Anggota gerak bawah tersusun atas:
a) Tulang paha berjumlah 2 buah
b) Tulang tempurung lutut berjumlah 2 buah
c) Tulang kering berjumlah 2 buah dan tulang betis berjumlah 2 buah
d) Tulang pergelangan kaki berjumlah 2 x 7 buah
e) Tulang telapak kaki berjumlah 2 x 5 buah
f)
Tulang ruas-ruas jari kaki berjumlah 2 x 14 buah
Tulang paha merupakan tulang yang paling panjang dan paling berat
diantara tulang tubuh lainnya.
3. Otot
a. Otot adalah ikatan jaringan berserat yang menggerakkan tubuh, penjaga
postur, serta memfungsikan organ-organ dalam, seperti jantung, ginjal, dan
kandung-kemih. Otot merupakan alat gerak aktif karena kemampuan
berkontraksi . otot memendek jika sedang berkontraksi dan memanjang jika
berelaksasi. Kontraksi otot terjadi jika otot sedang melakukan kegiatan ,
sedangkan
relaksasi
otot
terjadi
jikaototsedangberistirahat.
Dengan demikian otot memiliki 3 karakter, yaitu:
a.
Kontraksibilitas yaitu kemampuan otot untuk memendek dan lebih
pendek dari ukuran semula, hal ini teriadi jika otot sedang melakukan
kegiatan.
b.
Ektensibilitas, yaitu kemampuan otot untuk memanjang dan lebih panjang
dari ukuran semula.
c.
Elastisitas, yaitu kemampuan otot untuk kembali pada ukuran semula.
Otot tersusun atas dua macam filamen dasar, yaitu filament aktin dan filament
miosin. Filamen aktin tipis dan filament miosin tebal. Kedua filamen ini
menyusun miofibril. Miofibril menyusun serabut otot dan serabut otot-serabut
otot menyusun satu otot.
b. Jenis – Jenis Otot
Berdasarkan bentuk morfologi, sistem kerja dan lokasinya dalam tubuh, otot
dibedakan menjadi tiga, yaitu otot lurik, otot polos, dan otot jantung.
1.) Otot lurik (Otot Rangka)
Otot lurik disebut juga otot rangka atau otot serat lintang. Otot ini bekerja
di bawah kesadaran. Pada otot lurik, fibril-fibrilnya mempunvai jalurjalur melintang gelap (anisotrop) dan terang (isotrop) yang tersusun
berselang-selang. Sel-selnya berbentuk silindris dan mempunvai banvak
inti. Otot rangka dapat berkontraksi dengan cepat dan mempunyai periode
istirahat berkali - kali. Otot rangka ini memiliki kumpulan serabut yang
dibungkus oleh fasia super fasialis. Gabungan otot berbentuk kumparan
dan terdiri dari bagian:
a.) ventrikel (empal), merupakan bagian tengah yang menggembung;
b.) urat otot (tendon), merupakan kedua ujung yang mengecil.
Urat otot (tendon) tersusun dari jaringan ikat dan bersifat keras serta
liat. Berdasarkan cara melekatnya pada tulang, tendon dibedakan
sebagai berikut ini:
(1.) origo merupakan tendon yang melekat pada tulang yang tidak
berubah kedudukannya ketika otot berkontraksi;
(2.) insersio merupakan tendon yang melekat pada tulang yang
bergerak ketika otot berkontraksi.
Otot yang dilatih terus menerus akan membesar atau mengalami
hipertrofi, Sebaliknya jika otot tidak digunakan (tidak ada
aktivitas) akan menjadi kisut atau mengalami atrofi.
2.) Otot Polos
Otot polos disebut juga otot tak sadar atau otot alat dalam (otot
viseral). Otot polos tersusun dari sel – sel yang berbentuk kumparan
halus. Masing – masing sel memiliki satu inti yang letaknya di tengah.
Kontraksi otot polos tidak menurut kehendak, tetapi dipersarafi oleh saraf
otonom. Otot polos terdapat pada alat alat dalam tubuh, misalnya pada:
a.) dinding saluran pencernaan;
b.) saluran-saluran pernapasan;
c.) pembuluh darah;
d.) saluran kencing dan kelamin.
3.) Otot Jantung
Otot jantung mempunyai struktur yang sama dengan otot lurik hanya
saja serabut – serabutnya bercabang - cabang dan saling beranyaman serta
dipersarafi oleh saraf otonom. Letak inti sel di tengah. Dengan demikian,
otot jantung disebut juga otot lurik yang bekerja tidak menurut kehendak.
c.
Fungsi Otot
Otot dapat berkontraksi karena adanya rangsangan. Umumnya otot
berkontraksi bukan karena satu rangsangan, melainkan karena suatu rangkaian
rangsangan berurutan. Rangsangan kedua memperkuat rangsangan pertama
dan rangsangan ketiga memeperkuat rangsangan kedua. Dengan demikian
terjadilah ketegangan atau tonus yang maksimum. Tonus yang maksimum
terus–menerus disebut tetanus.
d.
Sifat Kerja Otot
Sifat kerja otot dibedakan atas antagonis dan sinergis seperti berikut ini:
1.) Antagonis
Antagonis adalah kerja otot yang kontraksinya menimbulkan efek gerak
berlawanan, contohnya adalah sebagai berikut.
a.) Ekstensor (meluruskan) dan fleksor (membengkokkan), misalnya
otot trisep dan otot bisep.
b.) Abduktor (menjauhi badan) dan adductor (mendekati badan)
misalnya gerak tangan sejajar bahu dan sikap sempurna.
c.) Depresor (ke bawah) dan adduktor ( ke atas), misalnya gerak kepala
merunduk dan menengadah.
d.) Supinator (menengadah) dan pronator (menelungkup), misalnya
gerak telapak tangan menengadah dan gerak telapak tangan
menelungkup.
2.) Sinergis
Sinergis adalah otot-otot yang kontraksinya menimbulkan gerak searah.
Contohnya pronator teres dan pronator kuadratus.
e.
Mekanisme Gerak Otot
Dari hasil penelitian dan pengamatan dengan mikroskop elektron dan
difraksi sinar X, Hansen dan Huxly (l955) mengemukkan teori kontraksi otot
yang disebut model sliding filaments.
Model ini menyatakan bahwa kontraksi didasarkan adanya dua set filamen
di dalam sel otot kontraktil yang berupa filament aktin dan filamen miosin..
Rangsangan yang diterima oleh asetilkolin menyebabkan aktomiosin
mengerut (kontraksi). Kontraksi ini memerlukan energi.
Pada waktu kontraksi, filamen aktin meluncur di antara miosin ke dalam
zona H (zona H adalah bagian terang di antara 2 pita gelap). Dengan demikian
serabut otot menjadi memendek yang tetap panjangnya ialah ban A (pita
gelap), sedangkan ban I (pita terang) dan zona H bertambah pendek waktu
kontraksi.
Ujung miosin dapat mengikat ATP dan menghidrolisisnya menjadi ADP.
Beberapa energi dilepaskan dengan cara memotong pemindahan ATP ke
miosin yang berubah bentuk ke konfigurasi energi tinggi. Miosin yang
berenergi tinggi ini kemudian mengikatkan diri dengan kedudukan khusus
pada aktin membentuk jembatan silang. Kemudian simpanan energi miosin
dilepaskan, dan ujung miosin lalu beristirahat dengan energi rendah, pada saat
inilah terjadi relaksasi. Relaksasi ini mengubah sudut perlekatan ujung myosin
menjadi miosin ekor. Ikatan antara miosin energi rendah dan aktin terpecah
ketika molekul baru ATP bergabung dengan ujung miosin. Kemudian siklus
tadi berulang Iagi.
f.
Sumber Energi untuk Gerak Otot
ATP (Adenosht Tri Phosphat) merupakan sumber energi utama untuk
kontraksi otot. ATP berasal dari oksidasi karbohidrat dan lemak. Kontraksi
otot merupakan interaksi antara aktin dan miosin yang memerlukan ATP.
ATP ---- ADP + P
Aktin + Miosin ------------------------- Aktomiosin
ATPase
Fosfokreatin merupakan persenyawaan fosfat berenergi tinggi yang
terdapat dalam konsentrasi tinggi pada otot. Fosfokreatin tidak dapat dipakai
langsung sebagai sumber energi, tetapi fosfokreatin dapat memberikan
energinya kepada ADP.
kreatin
Fosfokreatin + ADP ----------------- keratin + ATP
Fosfokinase
Pada otot lurik jumlah fosfokreatin lebih dari lima kali jumlah ATP.
Pemecahan ATP dan fosfokreatin untuk menghasilkan energy tidak
memerlukan oksigen bebas. Oleh sebab itu , fase kontraksi otot sering disebut
fase anaerob.
4. Sendi
Seperti yang telah kamu pelajari sebelumnya, rangka tubuh manusia
tersusun dari tulang-tulang yang saling berhubungan. Hubungan antartulang
disebut sendi. Dengan adanya sendi, kaki dan tanganmu dapat dilipat, diputar dan
sebagainya. Tanpa sendi kamu akan sulit akan bergerak bahkan tidak dapat
bergerak sama sekali. Memang ada persendian yang sangat kaku sehingga tidak
memungkinkan adanya gerakan. Namun, banyak persendian yang memungkinkan
terjadinya gerakan. Berdasarkan sifat gerak inilah, sendi dibedakan menjadi sendi
mati (sinartrosis), sendi kaku (amfiartrosis), dan sendi gerak (diartrosis).
a. Sendi Mati (Sinartrosis)
Sendi mati merupakan hubungan antartulang yang tidak dapat digerakkan.
Penghubung antartulangnya adalah serabut jaringan ikat.contoh sendi mati
terdapat pada hubungan antartulang tengkorak disebut sutura dan hubungan
antartulang pembentuk gelang panggul.
b. Sendi Kaku (Amfiartrosis)
Sendi kaku merupakan hubungan antartulang yang dapat digerakkan secara
terbatas. Penghubung antartulangnya adalah jaringan tulang rawan . Contoh
sendi kaku terdapat pada hubungan antarruas tulang belakang dan hubungan
antara tulang rusuk dengan tulang dada.
c. Sendi Gerak (Diartrosis)
Sendi gerak merupakan hubungan antartulang yang dapat digerakkan dengan
leluasa. Pada kedua ujung tulang yang saling berhubungan terbentuk rongga
sendi yang berisi minyak sendi (cairan sinovial).
Sendi gerak dibagi menjadi lima macam, yaitu sendi peluru, sendi engsel,
sendi putar, sendi geser, sendi pelana.
1) Sendi peluru
Sendi peluru merupakan hubungan dua tulang yang memungkinkan
terjadinya gerakan ke segala arah. Pada jenis persendian ini sering terjadi
lepas sendi. Contoh sendi peluru adalah hubungan antar tulang lengan
atasdengan gelang bahu dan hubungan antara tulang paha dengan gelang
panggul. Pada kedua ujung tulang yang berhubungan ini, ujung yang satu
berbonggol, sedangkan ujung yang satunya berlekuk seperti mangkuk.
2) Sendi engsel
Sendi engsel merupakan hubungan dua buah tulang yang salah satu
tulangnya hanya dapat digerakkan ke satu arrah. Sendi ini mirip dengan
engsel pintu rumah yang dapat membuka ke satu arah saja sendi engsel
terdapat pada lutut dan siku serta antarruas jari.
3) Sendi putar
Sendi putar merupakan hubungan dua buah tulang yang memungkinkan
tulang yang satu bergerak memutarpada tulang lainnya. Sendi putar
terdapat pada hubungan antara tulang atlas (merupakan ruas pertama dari
tulang leher) dengan tulang pemutar yang menyebabkan kepala dapat
berputar. Sendi putar juga terdapat di antara tulang hasta dan tulang
pengumpil.
4) Sendi geser
Sendi geser merupakan hubungan dua buah tulang yang memungkinkan
pergeseran antar tulang, misalnya sendi yang terdapat pada tulang
belakang.
5) Sendi pelana
Sendi pelana merupakan hubungan dua buah tulang yang permukaannya
berbentuk pelana kuda. Sendi ini terdapat diantara tulang telapak tangan
dengan ruas ibu jari.
5. Gangguan Sistem Gerak pada Manusia
a. Gangguan pada tulang
Kelainan dan gangguan pada tulang dapat mengganggu proses gerakan yang
normal. Kelainan dan gangguan pada tulang dapat terjadi karena:
1) Kekurangan vitamin D
Vitamin D atau kalsiferol adalah vitamin yang diperlukan untuk
kalsifikasi (penulangan) pada tulang. Pada mamalia, vitamin D dapat
disintesis oleh tubuh dari provitamin D dengan bantuan ultraviolet.
Kekurangan vitamin D pada anak-anak dapat menyebabkan rakhitis,
biasanya dapat terlihat pada pertumbuhannya yang terganggu dari kaki
berbentuk O atau X. sedangkan pada orang dewasa, kekurangan kapur
akanmenyebabkanpenyakitosteomalasia.
2) Penyakit
Penyakit pada tulang manusia sangat beragam salah satu diantaranya:
a) Rheumatik
Rheumatik adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan rasa sakit
dari alat gerak salah satunya adalah tulang. Dan arthritis merupakan
salah satu jenis dari rheumatik yang berkenaan dengan sendi.
b) Osteoporosis
Osteopororsis adalah suatu penyakit dimana terjadi penurunan massa
tulang (pengurangan jaringan tulang) terutama terjadi pada tulang
spongiosa. Pada penyakit ini proses penghancuran tulang melebihi
proses pembentukan tulang. Penyakit ini terjadi terutama pada wanita
kulit
putih
usia
lanjut
setelah
menopause.
Berikut ini adalah gambar struktur tulang yang normal dan yang
terkena osteoporosis.
c) Osteomyelitis
Osteomyelitis merupakan penyakit infeksi yang menyerang jaringan
tulang (termasuk periosteum, sumsum tulang belakang dan tulang
rawan). Penyakit ini disebabkan oleh mikroorganisme (terutama
Staphylococcus) yang mencapai tulang melalui patah tulang terbuka,
melalui darah atau melalui gigi caries ke dalam sinus. Bakteri dan
jamur
juga
sering
menimbulkan
osteomyelitis.
Jadi, jika anda terluka segeralah tutup luka tersebut dengan penutup
luka yang steril dan segera obati ke dokter.
3) Kecelakaan
Kecelakaan yang dapat menyebabkan gangguan pada tulang dapat
berupa:
a) Memar
Gangguan ini hanya berupa sobeknya selaput sendi (ligamen).
Namun bila sobeknya selaput sendi diikuti oleh lepasnya ujung
tulang dari sendi disebut dislokasi (lepas sendi).
b) Fraktura
Fraktura atau patah tulang dibedakan menjadi patah tulang
tertutup, patah tulang terbuka dan fisura.
(1) Patah tulang tertutup, bila tulang yang patah tidak merobek
kulit.
(2) Patah tulang terbuka, bila tulang yang patah merobek kulit.
(3) Fisura, bila tulang hanya retak.
4) Kebiasaan
sikap
tubuh
yang
salah
Kebiasaan posisi tubuh yang salah yang dilakukan dalam waktu yang
lama dapat menyebabkan kelainan tulang, yaitu:
a) Lordosis
Kelainan pada tulang leher dan panggul terlalu membengkok ke
depan sehingga lengkung lumbar pada tulang belakang
b) Kifosis
(vertebrae)
melekuk
ke
dalam.
Kelainan pada tulang punggung yang terlalu membengkok ke
dalam. Bisa disebabkan karena proses penuaan, infeksi TBC tulang
belakang (vertebrae) ataupun posisi duduk yang salah yang
dilakukan selama bertahun-tahun.
c) Skoliosis
Kelainan pada tulang, jika ruas-ruas tulang belakang membengkok
kearah samping membentuk huruf S.
b. Kelainan pada otot
Kelainan pada otot dapat disebabkan oleh beberapa hal sebagai berikut:
1) Atrofi
Atrofi merupakan suatu keadaan mengecilnya otot sehingga kehilangan
kemampuan berkontraksi.
2) Kelelahan Otot
Kelelahan otot terjadi karena terus menerus melakukan aktivitas, dan bila ini
berlanjut dapat terjadi kram.
3) Tetanus
Tetanus adalah otot vang terus menerus berkontraksi (tonus atau kejang)
akibat serangan bakteri Clostridium tetani.
4) Miestenia Gravis
Miestenia Gravis adalah melemahnya otot secara berangsur-angsur sehingga
menyebabkan kelumpuhan bahkan kematian. Penyebabnya belum diketahui
dengan pasti.
5) Kaku Leher (Stiff)
Stiff adalah peradangan otot trapesius leher sehingga leher terasa kaku. Stiff
terjadi akibat kesalahan gerak
c. Gangguan pada sendi
1) Dislokasi: tergesernya sendi dari tempat semula karena ligamen sobek diikuti
dengan urai sendi.
2) Ankilosis: persendian yang tidak dapat digerakkan karena menyatu.
3) Terkilir: tertariknya ligamen disertai pembengkakan.
4) Artitris (peradangan sendi)
Macam-macamnya:
a) Artitris gould: peradangan sendi karena timbunan asam urat.
b) Artitris eksudaktif: peradangan sendi karena rongga sendi terisi dengan
getah radang.
c) Artritis sika: berkurangnya cairan sinovial
5) Osteoartristis: penyakit kemunduran sendi yaitu terjadi penipisan selaput
pelindung tulang rawan sehingga terjadi pembentukan tulang pada sendi.
Download