PERBEDAAN DENYUT JANTUNG JANIN PADA IBU HAMIL TRIMESTER TIGA YANG MEMILIKI TEKANAN DARAH TINGGI DENGAN TEKANAN DARAH NORMAL DI POLI KANDUNGAN RSUD KRATON KABUPATEN PEKALONGAN Diajukan sebagai persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Keperawatan AINIYAH NIM : 09.0371.S ITA ELANIDA NIM : 09.0409.S PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH PEKAJANGAN PEKALONGAN Perbedaan Denyut Jantung Janin Pada Ibu Hamil Trimester Tiga Yang Memiliki Tekanan Darah Tinggi Dengan Tekanan Darah Normal Di Poli Kandungan RSUD Kraton Kabupaten Pekalongan Ainiyah, Ita Elanida Emi Nurlaela, Trina Kurniawati Hipertensi kehamilan merupakan salah satu penyebab tingginya angka kematian bayi. Angka kematian bayi seharusnya dapat dicegah, salah satunya dengan melakukan pengawasan hamil yang teratur. Pengawasan hamil salah satunya adalah dengan memantau kesehatan janin melalui pemantauan denyut jantung janin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan denyut jantung janin pada ibu hamil trimester tiga yang memiliki tekanan darah tinggi dengan tekanan darah normal di Poli Kandungan RSUD Kraton Kabupaten Pekalongan. Desain penelitian ini menggunakan deskriptif korelasional dengan pendekatan cross sectional. Metode pengambilan sampel menggunakan accidental sampling dengan 35 responden selama 2 minggu. Hasil penelitian denyut jantung janin pada ibu hamil trimester tiga yang memiliki tekanan darah tinggi menunjukkan angka 126-159 dpm, angka denyut jantung janin 159 dpm mendekati takikardi, nilai yang sering muncul 143 dan 145 dpm. Sedangkan denyut jantung janin pada ibu hamil trimester tiga yang memiliki tekanan darah normal menunjukkan angka 124-143 dpm, dan nilai yang sering muncul 132 dpm. Hasil penelitian dengan menggunakan uji statistik Mann-Whitney didapatkan ρ value 0,000 < α (0,05) artinya ada perbedaan yang signifikan denyut jantung janin pada ibu hamil trimester tiga yang memiliki tekanan darah tinggi dengan tekanan darah normal. Bagi tenaga kesehatan untuk melakukan pemantauan terhadap denyut jantung janin pada ibu hamil dengan kehamilan normal dan kehamilan beresiko untuk mengetahui dan memantau kondisi kesejahteraan janin. Kata kunci : Denyut Jantung Janin, Ibu Hamil Trimester Tiga, Tekanan Darah PENDAHULUAN Hamil adalah dambaan setiap perempuan, apalagi bagi seorang istri yang telah cukup lama membangun rumah tangga. Masa kehamilan adakalanya terjadi masalah-masalah yang tidak diinginkan. Setiap kehamilan dapat berkembang menjadi masalah/komplikasi setiap saat. Masalah yang timbul saat terjadinya kehamilan salah satunya adalah Hipertensi kehamilan (Pudiastuti, 2012). Wanita hamil yang menderita hipertensi menahun sekitar 2% dari seluruh wanita hamil. Kondisi ini didefinisikan sebagai kenaikan tekanan darah (140/90 mm Hg atau lebih) yang menetap sembarang waktu sebelum kehamilan atau sebelum 20 minggu pada kehamilan (Walsh, h. 82). Ibu hamil yang memiliki tekanan darah tinggi berada dalam resiko yang tinggi adanya gangguan seperti berkurangnya aliran darah plasenta ke bayi, rusaknya plasenta dan kemungkinan rusaknya organ-organ dalam bayi. Hipertensi kronis (tingginya tekanan darah sebelum hamil) dan hipertensi yang mempengaruhi kehamilan memiliki potensi yang menimbulkan gangguan-gangguan tersebut (Sanford 2004, h. 58). Kondisi hipertensi dalam kehamilan terjadi spasme arteriol yang mendadak, sehingga dapat menimbulkan asfiksia berat sampai kematian janin. Spasme yang berlangsung lama, mengganggu pertumbuhan janin. Kondisi ini dapat menyebabkan kematian janin dalam rahim yang disebabkan oleh perubahan denyut jantung janin menjadi takikardi yang dilanjutkan bradikardi serta irama yang tidak teratur (Manuaba,et al 2010, h. 262,269). Kondisi janin yang terganggu karena hipertensi kehamilan dapat berpengaruh pada proses persalinan. Persalinan merupakan periode stress bagi janin, pemantauan kesehatan janin secara kontinu merupakan bagian dari tindakan perawatan selama persalinan. Suplai oksigen untuk janin harus tetap dipertahankan selama persalinan untuk mencegah terjadinya cacat berat setelah lahir. Stress janin dapat menyebabkan kematian dalam rahim atau segera setelah lahir (Bobak 2004, h. 282). Menurut World Health Organization (WHO) setiap tahunnya kirakira 3% (3,6 juta) dari 120 juta bayi baru lahir mengalami asfiksia, hampir 1 juta bayi ini meninggal. Menurut data Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2007 angka kematian bayi sebesar 34 kematian/1000 kelahiran hidup. Angka kematian bayi ini sebanyak 47% meninggal pada masa neonatal, setiap lima menit terdapat satu neonatus yang meninggal. Adapun penyebab kematian bayi baru lahir di Indonesia, salah satunya asfiksia yaitu sebesar 27% yang merupakan penyebab ke-2 kematian bayi baru lahir setelah Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) (Depkes RI, 2008). Angka kematian bayi yang tinggi yang disebabkan oleh hipertensi kehamilan seharusnya dapat di cegah. kejadian dan menurunkan angka Pencegahan dapat mengurangi kematian, sehingga diperlukan pengawasan hamil yang teratur. Pengawasan hamil salah satunya adalah dengan memantau kesehatan janin melalui pemantauan denyut jantung janin (Manuaba et al 2010, h. 264). Pengawasan hamil perlu ditingkatkan pada minggu ke 25, dimana mulai ada kewaspasdaan terhadap peningkatan tekanan darah ibu, karena akan menimbulkan terhambatnya suplai nutrisi dan darah kepada janin. Selanjutnya minggu ke 28, gerakan janin semakin kuat dengan intensitas semakin sering, pada pemeriksaan doppler denyut jantung janin terdengar semakin kuat (Yongki et al 2012, hh. 36-37) METODE Pada penelitiaan ini menggunakan metode deskriptif korelasional, dengan pendekatan yang digunakan pada penelitian ini adalah cross sectional, yaitu jenis penelitian yang menekankan waktu pengukuran atau observasi independen dan dependen hanya satu kali pada satu saat (Nursalam 2011, h.83). Pada penelitian ini, peneliti melakukan observasi kepada responden dengan melakukan pengukuran denyut jantung janin pada ibu hamil trimester tiga yang memiliki tekanan darah tinggi dan tekanan darah normal. Hasil pengukuran antara denyut jantung janin pada ibu hamil trimester tiga yang memiliki tekanan darah tinggi dan tekanan darah normal kemudian dibandingkan. Populasi dari penelitian ini adalah semua ibu hamil trimester tiga yang datang melakukan pemeriksaan kehamilan di poli kandungan RSUD Kraton Kabupaten Pekalongan. Tekhnik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah Accidental Sampling. Sampel pada penelitian ini adalah ibu hamil trimester tiga yang memiliki tekanan darah tinggi dan tekanan darah normal yang pada tanggal 5-18 Juli 2013 datang melakukan pemeriksaan kehamilan di poli kandungan RSUD Kraton Kabupaten Pekalongan. Selama dilakukan penelitian ada 35 responden yang sesuai dengan kriteria tertentu yang telah ditetapkan yang bersedia menjadi responden . Analisis data pada penelitian ini peneliti menggunakan analisa univariat dan bivariat. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil analisa univariat menunjukan bahwa dari 35 responden : 17 Ibu hamil dengan tekanan darah tinggi menunjukan denyut jantung janin yang sering muncul adalah 143 dpm dan 145 dpm yang berjumlah 3 responden. Rata-rata denyut jantung janin pada ibu hamil trimester tiga yang memiliki tekanan darah tinggi adalah 143,12 dan nilai tengah adalah 145,00. Denyut jantung janin tertinggi adalah 159 dpm dan denyut jantung janin terendah adalah 126 dpm. 18 Ibu hamil dengan tekanan darah normal Nilai denyut jantung janin yang sering muncul adalah angka 132 dpm yang berjumlah 4 responden. Rata-rata denyut jantung janin pada ibu hamil trimester tiga yang memiliki tekanan darah normal adalah 133,22 dan nilai tengah adalah 132,00. Denyut jantung janin tertinggi adalah 143 dpm dan denyut jantung janin terendah adalah 124 dpm. Analisa bivariat hasil uji Mann-Whitney diperoleh nilai ρ = 0,000, artinya ρ = 0,000 < 0,05, maka Ha gagal ditolak berarti ada perbedaan denyut jantung janin pada ibu hamil trimester tiga yang memiliki tekanan darah tinggi dengan tekanan darah normal di Poli Kandungan RSUD Kraton Kabupaten Pekalongan. Peningkatan denyut jantung janin pada Ibu hamil trimester tiga yang memiliki tekanan darah tinggi sebagai akibat aliran darah intervilosa yang buruk, hal ini disebabkan karena dua perubahan mikroskopis plasenta yang sangat serius pada pasien preeklampsia. Arteri-arteri spiral dalam miometrium gagal mengendurkan struktur muskuloelastiknya dan terjadi aterosis akut pada bagian miometrium arteri spiral. Keadaan ini menyebabkan peningkatan resistensi vaskular dan membuat lumen pembuluh darah mengecil. Dengan demikian janin akan menerima lebih sedikit aliran darah intervilosa (Benson, Ralph C 2008, h 370). Hasil pengukuran denyut jantung janin pada ibu hamil trimester tiga yang memiliki tekanan darah normal masih dalam kisaran normal yaitu 120-160 dpm, hal ini disebabkan karena fungsi uteroplasenta dan keadekuatan oksigenisasi janin. Aliran darah uterus ditentukan oleh tekanan arteri dan vena uterus serta resistensi vaskular uterus. Pada ibu hamil trimester tiga yang memiliki tekanan darah normal, denyut jantung janinnya normal karena tidak ada gangguan, misalnya hipertensi kehamilan yang dapat berdampak pada ketiga faktor tersebut sehingga dapat menyebabkan penurunan aliran darah ke uterus (Tucher, Susan Martin 2004, h 12 & 15). Hasil pengukuran denyut jantung janin pada ibu hamil trimester tiga yang memiliki tekanan darah tinggi angka 159 dpm mendekati takikardi, kondisi ini perlu diwaspadai untuk menghindari gawat janin. Menurut Manuaba,et al (2010) perubahan denyut jantung janin menjadi takikardi yang dilanjutkan bradikardi serta irama yang tidak teratur dapat menyebabkan kematian janin dalam rahim., kondisi ini dapat diwaspadai dengan meningkatkan kunjungan antenatal yang memang perlu dilakukan untuk memantau kesejahteraan janin. Kunjungan antenatal akan semakin sering dilakukan seiring pertambahan usia kehamilan. Pada Ibu hamil trimester tiga yang memiliki tekanan darah normal atau tidak mengalami kehamilan patologis kunjungan antenatal dilakukan 2 minggu satu kali. Sedangkan pada ibu hamil trimester tiga yang memiliki tekanan darah tinggi atau mengalami kehamilan patologis kunjungan antenatal perlu ditingkatkan (Littler 2010 h.79). Hal ini dikarenakan ibu hamil dengan kehamilan patologis membutuhkan penilaian risiko serta strategi pemantauan tersendiri. SIMPULAN DAN SARAN Denyut jantung janin tertinggi menunjukan angka 159 dpm dan denyut jantung janin terendah menunjukan angka 126 dpm. Hasil pengukuran denyut jantung janin pada ibu hamil trimester tiga yang memiliki tekanan darah tinggi angka 159 dpm mendekati takikardi, kondisi ini perlu diwaspadai untuk menghindari gawat janin. Denyut jantung janin tertinggi menunjukkan angka 143 dpm dan denyut jantung janin terendah menunjukkan angka 124 dpm. Nilai denyut jantung janin yang sering muncul menunjukkan angka 132 dpm yang berjumlah 4 responden. Hasil uji Mann-Whitney diketahui ada perbedaan yang signifikan denyut jantung janin pada ibu hamil trimester tiga yang memiliki tekanan darah tinggi dengan tekanan darah normal di Poli Kandungan RSUD Kraton Kabupaten Pekalongan dengan ρ = 0,000 < 0,05. Bagi tenaga kesehatan untuk melakukan pemantauan terhadap denyut jantung janin pada ibu hamil dengan kehamilan normal dan kehamilan beresiko untuk mengetahui dan memantau kondisi kesejahteraan janin. ACKNOWLEDGEMENT AND REFERENCES A. Buku Bobak 2004, Buku ajar keperawatan maternitas, E/4, EGC, Jakarta. Gondo, HK & Suwardewa, TGA 2010, Kardiotokografi Mengerti & Memahami Pemantauan Denyut Jantung Janin, EGC, Jakarta. Henderson, C & Jones, K 2005, Buku Ajar Konsep Kebidanan, EGC, Jakarta. Kurniawati, D & Mirzanie, H 2009, Obgynacea, TOSCA Enterprise, Yogyakarta. Littler, CP 2010, Konsultasi Kebidanan, Erlangga, Jakarta. Mandriwati, GA 2011, Asuhan kebidanan antenatal: penuntun belajar, Ed.2, EGC, Jakarta. Manuaba, IAC, Manuaba, IBGF & Manuaba IBG 2010, Ilmu kebidanan, penyakit kandungan, dan KB untuk pendidikan bidan, Ed.2, EGC, Jakarta. Nirwana, AB 2001, Kapita Selekta Kehamilan, Nuha Medika, Yogyakarta. Nugroho, T 2010, Kasus emergency kebidanan untuk kebidanan dan keperawatan, Nuha Medika, Yogyakarta. Nursalam 2011, konsep dan penerapan metodologi penelitian ilmu keperawatan, Salemba medika, Jakarta. Notoatmodjo, S 2010, Metodologi penelitian kesehatan, Rineka Cipta, Jakarta. Poltekkes Kemenkes, 2011, Penuntun Praktikum Keterampilan Kritis I, Salemba Medika, Jakarta. Riwidikdo, H 2007, Statistik Kesehatan Belajar Mudah Teknik Analisis Data Dalam Penelitian Kesehatan, Mitra Cendekia, Jogjakarta. Riyanto, A 2009, Pengolahan Dan Analisis Data Kesehatan, Nuha Medika, Yogyakarta. Sabri, L & Hastono, SP 2010, Statistik kesehatan, 4th edn, PT RajaGrafindo Persada, Jakarta Sanford, DG 2006, Komplikasi selama kehamilan dan penanganannya, Prestasi Pustaka, Jakarta. Sugiyono 2007, Statistika untuk penelitian, CV ALFABETA, Bandung. Sullivan, A, Kean, L & Cryer, A 2009, Panduan Pemeriksaan Antenatal, EGC, Jakarta. Tucker, SM 2005, Pengkajian dan pemantauan janin, Ed.2, EGC, Jakarta. Walsh, LV 2007, Buku ajar kebidanan komunitas, EGC, Jakarta. Wheeler, L 2004, Buku saku asuhan pranatal & pascapartum, EGC, Jakarta. Yongki, Judha M, Rodiyah & Sudarti 2012, Asuhan pertumbuhan kehamilan, persalinan, neonatus, bayi dan balita, Nuha Medika, Yogyakarta. B. Jurnal Yuliana 2011, Asuhan Kebidanan Pada Bayi Baru Lahir Dengan Asfiksia Di Rsup Dr. Mohammad Hoesin Palembang Tahun 2011, Program Studi Kebidanan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Bina Husada. Wijanti, RE & Kundarti FI 2011, Perbedaan Detak Jantung Janin pada Ibu Hamil yang Melakukan dan Tidak Melakukan Olahraga Senam Hamil di RSD Mardi Waluyo di Kota Blitar Jawa Timur Tahun 2011, Program Studi Kebidanan Politeknik Kesehatan Kemenkes Malang.