Pluralisme, Liberalisme, dan Sekulerisme Agama (SEPILIS)

advertisement
Telaah Kritis
PLURALISME, LIBERALISME,
DAN SEKULARISME AGAMA
(SEPILIS)
Pengantar Studi Islam
2013 M/1435 H
HAKIKAT SEPILIS

Pluralisme agama: suatu paham yg mengajarkan
bahwa semua agama adalah sama & karenanya
kebenaran setiap agama adalah relatif, oleh sebab
itu, setiap pemeluk agama tidak boleh mengklaim
bahwa hanya agamanya saja yg benar sedangkan
agama yg lain salah. Pluralisme agama juga
mengajarkan bahwa semua pemeluk agama akan
masuk & hidup berdampingan di surga.
[Keputusan Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI), No: 7/Munas
VII/MUI/11/2005 Tentang Pluralisme, Liberalisme, dan Sekulerisme
Agama]
HAKIKAT SEPILIS


Liberalisme agama: memahami nash-nash agama
(al-Qur’an & Sunnah) dengan menggunakan akal
pikiran yg bebas, & hanya menerima doktrin-doktrin
agama yang sesuai dengan akal pikiran semata.
Sekularisme agama: memishkan urusan dunia dari
agama, agama hanya digunakan untuk mengatur
hubungan pribadi dengan Tuhan, sedangkan
hubungan sesama manusia diatur hanya dengan
berdasarkan kesepakatan sosial.
[Keputusan Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI), No: 7/Munas
VII/MUI/11/2005 Tentang Pluralisme, Liberalisme, dan Sekulerisme
Agama]
HAKIKAT SEPILIS

Pluralisme, Sekulerisme, dan Liberalisme agama
sebagaimana dimaksud sebelumnya adalah paham
yg bertentangan dengan ajaran agama Islam. Umat
Islam haram mengikuti paham Pluralisme,
Sekulerisme dan Liberalisme agama.
[Keputusan Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI), No: 7/Munas
VII/MUI/11/2005 Tentang Pluralisme, Liberalisme, dan Sekulerisme
Agama]
MENGKRITISI IDE ABSURD
PLURALISME AGAMA
Theologia abu-abu (Pluralisme) yang kehadirannya seperti serigala berbulu domba, seolaholah menawarkan teologi yang sempurna, karena itu teologi tersebut mempersalahkan
semua rumusan Teologi Tradisional yang selama ini dianut dan sudah berakar dalam
gereja. Namun sesungguhnya Pluralisme sedang menawarkan agama baru.
[Pdt. Dr. Stevri Lumintang]
PLURALISME DAN PLURALITAS



Pluralitas: deskripsi realitas bahwa di sana ada
keanekaragaman agama (Kenyataan, tak masalah)
Pluralisme Agama: perspektif/pendirian filosofis
tertentu menyikapi realitas keanekaragaman agama
yg ada (sebuah paham, bermasalah).
Ide dan produk Pluralisme: (1) Kebenaran setiap
agama relatif; (2) Semua agama sama; (3) Semua
agama menuju surga plural; dan (4) boleh kolaborasi
ritual dan seremonial Ibadah lintas Agama.
PLURALISME DITOLAK ISLAM


Pluralisme agama bertentangan secara total
dengan Aqidah Islam. Sebab menurut Pluralisme,
semua agama adalah benar. Jadi, Islam benar,
Kristen benar, Yahudi benar, dan semua agama apa
pun juga adalah sama-sama benar.
Adapun menurut Islam, hanya Islam yang benar
(Qs. Ali-Imran [3]: 19), agama selain Islam adalah
tidak benar dan tidak diterima oleh Allah SWT
(Qs. Ali-Imran [3]: 85).
PLURALISME BUKAN DARI ISLAM



Asal-usul paham pluralisme bukanlah dari umat Islam, tapi dari orang
Barat, yg mengalami trauma konflik & perang antara Katolik &
Protestan, juga Ortodok. Misal pada 1527, di Paris terjadi peristiwa yg
disebut The St Bartholomeus Day’s Massacre. Suatu malam di tahun itu,
sebanyak 10.000 jiwa orang Protestan dibantai orang Katolik.
Peristiwa mengerikan inlah yg mengilhami revisi teologi Katolik dalam
Konsili Vatikan II (1962-1965). Semula diyakini bahwa extra ecclesiam
nulla salus (outside the church no salvation), tak ada keselamatan di
luar gereja. Lalu diubah, bahwa kebenaran dan keselamatan itu bisa
saja ada di luar gereja (di luar agama Katolik/Protestan).
Jadi, paham pluralisme agama tidak memiliki akar sosio historis yang
asli dalam sejarah & tradisi Islam, tapi diimpor dari setting sosio
historis kaum Kristen di Eropa dan AS.
PLURALISME & IMPERIALISME



Secara politis, wacana pluralisme agama dilancarkan di tengah
dominasi kapitalisme yg Kristen, atas Dunia Islam. Arah/sasaran
pluralisme patut dipertanyakan, konon pluralisme tujuannya
menumbuhkan hidup berdampingan secara damai (peacefull coexistence), toleransi, & hormat menghormati antar umat beragama.
Sedangkan, menurut Amnesti Internasional, AS adalah pelanggar HAM
terbesar di dunia. Sejak Maret 2003 ketika menginvasi Irak, sudah
100.000 jiwa umat Islam yg dibunuh AS.
Jadi, pertanyaannya, kenapa bukan AS yg jadi sasaran penyebaran
paham pluralisme? Kenapa umat Islam yg justru dipaksa bertoleransi
terhadap arogansi AS? Bukankah AS yg sangat intoleran kepada bangsa
& umat lain, khususnya umat Islam? Bukankah tentara AS di
Guantonamo (Kuba) yg membuang al-Qur’an ke dalam WC? Kenapa
umat Islam yg justru dipaksa ramah, tersenyum, & toleran kepada AS,
padahal justru umat Islamlah yg menjadi korban hegemoni AS yg
biadab, kejam, brutal, sadis, & tak berperikemanusiaan?
MENGKRITISI IDE ABSURD
LIBERALISME
Pertahankanlah agama Islam, berusahalah sekuat tenaga memerangi orang yang
menghina al-Qur’an, menghina sifat Allah dan tunjukkanlah kebenaran kepada para
pengikut kebatilan dan penganut akidah sesat. Ketahuilah, jihad dalam usaha
memerangi (pemikiran-pemikiran) tersebut adalah wajib
(KH. Hasyim Asy’ari, Mawa’idz, hal. 33 dalam kompilasi kitab Hasyim Asy’ari, Irsyadu
al-Sariy fi Jam’i Mushannafati al-Syaikh Hasyim Asy’ari).
MAKNA ASAL LIBERALISME



Liberalisme: Aliran ketatanegaraan & ekonomi yg
menghendaki demokrasi & kebebasan pribadi untuk
berusaha & berniaga (pemerintah tidak boleh turut
campur) (KBBI).
Menurut Alonzo L. Hamby, PhD, Profesor Sejarah
Universitas Ohio AS, Liberalisme: paham ekonomi & politik
yg menekankan kebebasan (freedom), persamaan
(equality), dan kesempatan (opportunity).
Bila liberalisme awal (early liberalism) lebih menekankan
pada hak-hak politik, maka sejak 1900-an, liberalisme
telah mencakup hampir seluruh dimensi kehidupan,
termasuk di dalamnya liberalisasi pemikiran.
HISTORIS LIBERALISME PEMIKIRAN

Liberalisasi pemikiran (dalam arti perlawanan terhadap
doktrin-doktrin agama) berpangkal dari historisitas kelam
kaum Kristiani. Dogma gereja yg cenderung memusuhi
rasionalitas, serta dominasi kaum agamawan terhadap
tafsir agama, telah memicu perlawanan-perlawanan
radikal. Hal inilah yg menjadi pemicu terjadinya
liberalisasi pemikiran secara radikal di seluruh Eropa dan
Amerika. Akhirnya, dogma agama digeser oleh ideologi
kematian tuhan (God is dead) & sekulerisme. Lebih dari
itu, cara pandang manusia terhadap kehidupan tidak lagi
didasarkan pada doktrin agama, akan tetapi diganti
dengan prinsip sekuleristik-materialistik.
LIBERALISASI PEMIKIRAN


Liberalisasi Pemikiran Islam adalah suatu gerakan
pemikiran yg berasal dari paham liberalisme yg lahir dan
berkembang di Barat, maka gerakan ini dipengaruhi oleh
cara berpikir manusia Barat sekuler.
Di Barat, liberal artinya bebas, bebas dari gereja, dari
ikatan moral, dari agama serta bebas dari Tuhan. Ketika
paham ini masuk kedalam pemikiran Islam, kebebasan
diartikan sebagai bebas menafsirkan agama sesuai dengan
pikiran masing-masing orang. Akibatnya, hal-hal yang jelas
haram hukumnya menjadi halal, yg wajib menjadi sunnah
& seterusnya (Hamid Fahmy Zarkasy, M.Phil., P.hD).
LIBERALISME:
BERTENTANGAN DENGAN ISLAM



Liberalisme dalam segala bentuknya, baik pemikiran,
perbuatan, perkataan, dll, bertentangan dengan Islam.
Islam memandang manusia tidak bebas, namun terikat
hukum syariah. (QS. 99: 7-8)
Seorang Muslim mesti berfikir & bertindak berdasarkan
syariah, dengan memperhatikan hukum syara (Wajib,
Sunnah, Mubah, Makruh atau Haram). Tidaklah beriman
seseorang di antara kalian hingga ia menjadikan hawa
nafsunya mengikuti apa yang aku (Rasul saw) bawa (HR
Abu Hatim dalam Shahih-nya).
Bahkan kafir (dzimmi) pun, mesti tunduk pada syariah
Islam (Muamalat & Hudud), meski akidah dan ibadah
diserahkan kepada individu masing-masing
SEKULARISME
IDE BERBAHAYA
Sekularisme merupakan akar dari liberalisme yang sejatinya masuk secara paksa ke
Indonesia melalui proses penjajahan, khususnya oleh pemerintah Hindia Belanda.
Prinsip negara sekuler telah termaktub dalam Undang-Undang Dasar Belanda tahun
1855 ayat 119 yang menyatakan bahwa pemerintah bersikap netral terhadap agama,
artinya tidak memihak salah satu agama atau mencampuri urusan agama.
(Suminto, 1986:27)
ASAL USUL SEKULARISME


sekularisme muncul di Eropa sekitar abad pertengahan.
Kemunculannya sebenarnya bukan merupakan proses
berfikir yg sehat, karena adalah akidah jalan tengah
(kompromi) yg terjadi antara kalangan intelektual filosof
dan para tokoh gereja.
Seperti kasus Copernicus, Galileo, Giordano Bruno yg
dibunuh
kalangan
gerejawan,
karena
dianggap
menyebarkan paham heretik (bid’ah) yang bertentangan
dengan isi al-Kitab. Maka seketika itu pula masyarakat
Eropa bangkit menentang segala dominasi gereja (15-16
M). Sebagai komprominya maka peran gereja harus
diminimalisir dan dijauhkan dari kehidupan.
SEKULARISME BERBAHAYA


Sekularisme berbahaya karena merupakan asas dari
ideologi Kapitalisme yg terbukti bobrok. Inti ide ini adalah
menyingkirkan
peran
&
fungsi
agama
dalam
menyelesaikan berbagai persoalan kehidupan. Kalaupun
mau, agama hanya diberi peran yg bersifat moral saja.
Sekularisme berbahaya, khususnya bagi kaum Muslim,
karena menihilkan peran & fungsi Islam untuk mengatur
masyarakat. Dengan asas sekularisme, semua yang berbau
syariat Islam akan ditolak.
SEKULARISME BERBAHAYA
BAGI AKIDAH


Sekularisme mendorong munculnya liberalisme dalam
berpikir di segala bidang. Kaum intelektual Barat
sepenuhnya membuang segala sesuatu yg berbau doktrin
agama. Mereka sepenuhnya ingin mengembalikan segala
sesuatunya pada kekuatan akal manusia; termasuk
melakukan reorientasi terhadap segala sesuatu yg
berkaitan dengan hakikat manusia, hidup, & keberadaan
alam semesta ini (persoalan akidah).
Munculnya berbagai aliran pemikiran seperti: pemikiran
marxisme, eksistensialisme, darwinisme, freudianisme dan
sebagainya—yang memisahkan diri dari ide-ide metafisik
dan spiritual tertentu, termasuk gejala keagamaan.
SEKULARISME BERBAHAYA
BAGI AGAMA

Sekularisme meniscayakan Pluralisme agama, yg memiliki
3 pilar utama, yaitu: (1) prinsip kebebasan, negara
memperbolehkan pengamalan agama apapun (dalam
batasan-batasan tertentu); (2) prinsip kesetaraan, negara
tidak boleh memberikan pilihan suatu agama tertentu atas
pihak lain; (3)
prinsip netralitas, negara harus
menghindarkan diri dari suka/ tidak suka pada agama.
Dari prinsip pluralisme agama muncul pandangan semua
agama harus dipandang sama, memiliki kedudukan yg
sama, namun hanya boleh mewujud dalam area yg paling
pribadi, yaitu dalam kehidupan privat dari pemelukpemeluknya (sekuler).
SEKULARISME BERBAHAYA
BAGI PENDIDIKAN


Kerangka keilmuan di Barat berpijak pada prinsip
sekularisme. Buktinya dilihat dari kategorisasi filsafat yg
mereka bangun, yaitu: (1) filsafat ilmu, mengkaji persoalan
benar/salah; (2) filsafat etika, mengkaji persoalan
baik/buruk; dan (3) filsafat estetika, mengkaji persoalan
indah/ jelek.
Jika ditelaah 3 pilar utama yg dicakup dalam filsafat
tersebut, kita dapat memahami bahwa sumber-sumber
ilmu pengetahuan hanya didapatkan dari akal manusia,
bukan dari agama, karena agama hanya didudukkan
sebagai bahan pembahasan dalam lingkup moral & hanya
layak untuk berbicara baik atau buruk (etika), dan bukan
pembahasan ilmiah (benar atau salah).
SEKILAS FILSAFAT MENURUT ISLAM


filsafat bukan sekedar pengetahuan, tetapi merupakan
cara pandang tentang berbagai hal, baik yg teoretis atau
praktis. Secara teoretis, filsafat menawarkan tentang apa
itu kebenaran? Secara praktis, filsafat menawarkan
tentang apa itu kebaikan? Dari 2 hal inilah, filsafat
merambah ke berbagai wilayah kehidupan manusia,
sekaligus memberikan tawaran-tawaran solutifnya.
Karena itu, Ibn Qayyim al-Jauziyah (w. 751 H/1350 M)
berkesimpulan, filsafat adalah paham (isme) di luar agama
para nabi. Ditambah lagi, filsafat memang ajaran yg murni
dihasilkan akal manusia. Jika demikian, jelas filsafat itu
tidak ada dalam Islam. Sebab, Islam mengajarkan tentang
al-haq (kebenaran) & al-khair (kebaikan), termasuk cara
pandang yg khas tentang keduanya.
SEKULARISME DITOLAK ISLAM

Pemisahan agama dari kehidupan dan tidak menjadikan
Islam sebagai aturan penyelesaian segala problem
kehidupan adalah haram. Karena:
Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam
Islam keseluruhan.. (QS. al-Baqarah: 208)
Barangsiapa yang tidak memutuskan menurut apa yang
diturunkan Allah, Maka mereka itu adalah orang-orang
yang kafir. (al-Maidah: 44)
Download