Edy Purwanto: Impedansi Listrik sebagai Perangkat Proses

advertisement
Edy Purwanto: Impedansi Listrik sebagai Perangkat
Proses Numerisasi Organ Jaringan
Dikirim oleh prasetya1 pada 30 October 2007 | Komentar : 0 | Dilihat : 3360
Drs Ir Edy Purwanto MSc
Electrical Impedance Tomography (EIT) merupakan teknik non invasif untuk pencitraan irisan melintang suatu
bahan melalui pengukuran distribusi impedansi. Pengukuran elektris dilakukan pada permukaan di sekeliling
volume konduktor. Hasil pengukuran distribusi impedansi elektris dapat direkonstruksi berdasarkan perbedaan
impedansi dari setiap organ/jaringan biologi. Demikian ungkap Drs Ir Edy Purwanto MSc dalam disertasinya yang
berjudul ?Electrical Impedance sebagai Perangkat Proses Numerisasi Organ Jaringan Biologi untuk Rekonstruksi
Pencitraan Komputer (EIT Open Source Hardware ? Upaya Mencitrakan Organ/Jaringan Biologi secara NonInvasif dan Non-Ionisasi Radiasi Elektromagnetik)?.
Ujian disertasi dosen Politeknik Negeri Malang itu berlangsung, Selasa (29/10), di Gedung Pascasarjana
Universitas Brawijaya, dengan promotor Prof Dr Djanggan Sargowo dan kopromotor Prof Dr I Nyoman Gede
Wardana, Dr Respati Suryanto Drajat dan Dr Setyawan P Sakti MSc. Tim penguji terdiri dari Prof Dr M Aris
Widodo, Dr M Rasyad Indra MS dan Dr Ir Djoko Kustiono MS.
Lebih lanjut Edy mengatakan, organ tubuh dapat diumpamakan sebagai suatu volume konduktor yang terdiri dari
kelompok susunan jaringan biologi yang memiliki sifat elektris yang berbeda-beda. Dengan demikian, sangat
dimungkinkan untuk melihat karakteristik organ/jaringan biologi serta memonitor kejadian fisiologis suatu
jaringan. Namun demikian, terdapat masalah mendasar pada rekonstruksi pencitraan, terutama dengan
menggunakan impedance tomography, terletak pada arus yang tidak dapat dialirkan secara lurus melalui jaringan
biologi.
Disertasi Edy merupakan langkah awal dari terciptanya prototipe alat pencitraan organ/jaringan biologi. Dalam
penelitiannya, dirancang suatu rangkaian elektronik sistem electrical impedance dengan sumber arus 5mA, 12V,
50kHz, sebagai perangkat proses numerisasi organ/jaringan biologi.
Koleksi data dari subyek berulang menggunakan 16 elektrode dengan metode neighboring. Alat yang diciptakan
Edy menggunakan pencitraan komputer dengan menggunakan teknik rekonstruksi pencitraan yang merupakan
hasil pengolahan data numeris suatu model, dan menggunakan software MATLAB vr 7.3 dari suatu model dengan
opensource EIDORS..
Berdasarkan hasil pengujian pencitraan komputer menunjukkan bahwa alat mampu menyediakan data digital
organ/jaringan biologi sebagai penyedia data sekunder untuk rekonstruksi pencitraan komputer. Hasil pencitraan
komputer juga mampu mendeteksi perubahan posisi dari suatu obyek serta mampu mendeteksi perubahan
degradasi warna dari organ/jaringan biologi. Alat yang diciptakan mampu memperlihatkan perubahan degradasi
warna berdasarkan jenis materialyang berbeda seperti tulang, lemak, jantung dan daging, dengan urutan dari
isolator ke konduktor. Selain itu juga juga dapat diketahui perubahan degradasi warna berdasarkan perubahan sifat
dari material yang sama.
Dalam yudisium, Edy Purwanto dinyatakan lulus dengan predikat sangat memuaskan (IPK 3,93), sehingga berhak
menyandang gelar doktor dalam bidang ilmu kedokteran dengan minat teknologi kedokteran.
Dr Drs Ir R Edy Purwanto MSc, pria kelahiran Yogyakarta 46 tahun silam itu adalah sarjana pendidikan (Drs) dari
IKIP Yogyakarta (1983), dan juga sarjana teknik mesin (Ir) dari Universitas Muhammadiyah Malang (1987). Gelar
master diperoleh dari The University of Huddersfield, England (1994). Dosen Politeknik Negeri Malang ini pernah
menjabat sebagai sekretaris jurusan Teknik Mesin (1991-1992) dan pembantu direktur bidang kemahasiswaan
(1996-2000) pada perguruan tinggi tyempatnya mengabdikan diri. Penghargaan yang pernah diraih meliputi dosen
teladan I (1995), Satyalancana Karya Satya 10 tahun (2002) dan Satyalancana Karya Satya 20 tahun (2007). [nik]
Download