PROBLEMATIKA DAN SOLUSI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMK NEGERI 1 LANGSA SKRIPSI Diajukan Oleh : AZHARI Mahasiswi Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri ( STAIN ) Zawiyah Cot Kala Langsa Program Strata Satu (S-1) Jurusan/Prodi : Tarbiyah/PAI NIM : 110905238 SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI ( STAIN ) ZAWIYAH COT KALA LANGSA TAHUN AJARAN 2014/2015 PROBLEMATIKA DAN SOLUSI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMK NEGERI 1 LANGSA ABSTRAK Proses pembelajaraan keagamaan pendidikan agama islam yang dilakukan murid di SMK Negeri 1 langsa yang berkaitan dengan pemahaman pendidikan agama islam, merupakan suatu bentuk kegiatan yang berhubungan dengan kehidupan masyarakat artinya bahwa segala bentuk kegiatan setiap murid dimana memberikan kontribusi bagi kehidupan masyarakat sehari-hari. Kegiatan tersebut yang menimbulkan problematika dan tidak menutup kemungkinan mendapatkan solusi dari kegiatan yang berhubungan dengan pribadi peserta melainkan kegiatan yang dimaksud adalah kegiatan yang senantiasa dilakukan oleh setiap murid di lingkungan sekolah. Perubahan paradigma pembelajaran dalam pencapaian tujuan khususnya pencapaian tujuan terhadap manajemen pembelajaran PAI itu tidak mudah terlaksana tanpa metode dan sarana prasarana pembelajaran yang akan diterapkan. Setiap guru harus mampu memanajemen pembelajaran yang tepat bagi siswa, karena dalam guru harus memperhatikan karakteristik materi yang akan diajarkan agar pembelajaran dapat diterapkan secara efektif dan menunjang hasil belajar siswa, oleh karena itu dalam proses belajar mengajar guru harus bisa menciptakan proses belajar mengajar yang menarik sehingga dapat memberikan perubahan positif terhadap pembelajaran PAI siswa khususnya pada pokok bahasan materi yang disampaikan Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan di SMK Negeri 1 Langsa, problematika dan solusi pembelajaran yang menggunakan instrumen penelitian berupa lembar wawancara dapat memperoleh hasil yang dapat dideskripsikan, bahwasanya problematika yang terjadi dalam pembelajaran PAI di SMK negeri 1 langsa tersebut itu pada kurangnya dukungan keluarga yang merupakan patokan utama dalam pemahaman dasar pendidikan agama islam Negeri serta kurangnya media pembelajaran yang kurang efektif yang mengakibatkan problemtika tersebut namun kurangnya media itu dapat digantikan dengan media lainya yang berhubungan dengan pembelajaran khususnya di materi yang sedang diterapkan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan sarana strategis untuk meningkatkan kualitas suatu bangsa. Oleh karenanya kemajuan suatu bangsa dapat diukur dari kemajuan pendidikannya, dan pernyataan itu sangat diyakini oleh bangsa ini. Namun pada kenyataanya sistem pendidikan di Indonesia belum menunjukkan keberhasilan yang diharapkan. Pendidikan ini masih belum berhasil meningkatkan sumber daya manusia yang handal, apalagi menciptakan kualitas bangsa. Undang-undang Pendidikan No.20 tahun 2003 tentang SISDIKNAS pasal 1 menjelaskan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan Negara.1 Tujuan dari pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) adalah untuk membekali peserta didik agar dapat: (1) Mengetahui dan memahami pokok-pokok hukum Islam secara terperinci dan menyeluruh, baik berupa dalil naqli dan aqli, (2) Melaksanakan dan mengamalkan ketentuan hukum Islam dengan benar.2 1 Undang-Undang R.I. Nomor 20 Tahun 2003 Tentang “ SISDIKNAS (Sistem Pendidikan Nasional) Beserta Penjelasanya”, (Bandung : Citra Umbara, 2003), hlm.2. 2 Sofan Amri, Iif Khoiru Ahmadi, Proses Pembelajaran Kreatif dan Inovatif Dalam Kelas, (Jakarta: PT Prestasi Pustakaraya, 2010), hlm.47 1 2 Pengetahuan dan pemahaman peserta didik terhadap pokok-pokok hukum Islam diharapkan menjadi pedoman hidup dalam kehidupan pribadi dan sosial. Sedangkan pengalaman tersebut diharapkan dapat menumbuhkan ketaatan. menjalankan hukum Islam, disiplin dan tanggung jawab sosial yang tinggi dalam kehidupan pribadi maupun soasialnya. Pendidikan PAI kepada anak menuntut kerjasama sekolah, guru, orang tua peserta didik dan lingkungan. Orang tua tidak boleh lepas tangan begitu saja karena merasa telah menyerahkan tanggungjawab pendidikan anak kepada madrasah. Selain itu guru merupakan actor utama pendidikan di lingkungan madrasah sehingga dia dituntut profesional sehingga dapat memberikan pengetahuan dan pendidikan PAI yang baik kepada anak didiknya. Dalam rangka menyelamatkan dan memperkokoh akidah islamiyah anak, pendidikan harus dilengkapi dengan pendidikan akhlak yang memadahi.3 Sebagaimana tujuan utama dari pendidikan Islam ialah membentuk akhlak dan budi pekerti yang sanggup menghasilkan orang-orang yang bermoral, laki-laki maupun wanita, jiwa yang bersih, kemauan keras, cita-cita yang benar dan akhlak yang tinggi, tahu arti kewajiban dan pelaksanaanya, menghormati hak-hak manusia, tahu membedakan buruk dengan baik memilih suatu fadhilah karena cinta pada fadhilah, menghindari suatu perbuatan yang tercela karena ia tercela, dan mengingat Tuhan dalam setiap pekerjaan yang mereka lakukan. Dalam pengajaran Pendidikan Agama Islam, sebagus apapun tujuan pengajarannya, tidak akan membuahkan hasil apabila tidak diajarkan dengan tata 3 hlm. 117 Mansur, Pendidikan Anak Usia Dini Dalam Islam, (Yogyakarat: Pustaka Pelajar: 2005), 3 cara yang benar Pemakaian metode yang tepat sangat membantu terhadap keberhasilan materi yang akan disampaikan. Oleh karena itu metode harus dipilih, disesuaikan dengan materi yang akan diajarkan karena tidak ada suatu metode yang paling baik untuk sumber materi, maka pemakaian metode harus disesuaikan dengan materi masing-masing. Dalam proses belajar mengajar factor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan adalah metode dimana metode ini dapat member petunjuk tentang apa yang akan dikerjakan oleh seorang guru. Dari sini guru harus mempersiapkan diri sebelum kegiatan belajar mengajar. Diantaranya adalah bahan yang akan diajarkan dan metode yang akan digunakan nanti saat di kelas yang sesuaikan dengan karakter pelajaran. Dengan adanya penurunan kualitas pendidikan tersebut, masyarakat tidak puas terhadap pendidikan nasional. Untuk mengungkapkan ketidakpuasannya itu banyak masyarakat mencari terobosan baru untuk menyekolahkan anak-anaknya ke suatu lembaga yang lebih baik, baik di lembaga formal, informal maupun non formal. Paradigma berfikir masyarakat justru lebih cenderung kritis dan selektif serta evaluatif terhadap hasil yang sudah dicapai oleh pendidikan formal yang dikemas oleh masyarakat. Secara empiris mengapa terjadi pergeseran dinamika terhadap pemikiran masyarakat pada pola pendidikan di Indoneia, ini karena orang tua murid sudah begitu menyadari bahwa begitu lama pendidikan kita dihantui oleh tingginya kekerasan, sosiologi yang selama ini terjadi dalam interaksi dunia pendidikan kita. Misalnya terjadi tawuran antar pelajar, seks bebas, dan narkoba, dan sebagainya. 4 Pengetahuan dan pemahaman peserta didik terhadap pokok-pokok hukum Islam diharapkan menjadi pedoman hidup dalam kehidupan pribadi dan sosial. Sedangkan pengalaman tersebut diharapkan dapat menumbuhkan ketaatan. menjalankan hukum Islam, disiplin dan tanggung jawab sosial yang tinggi dalam kehidupan pribadi maupun soasialnya. Pendidikan PAI kepada anak menuntut kerjasama sekolah, guru, orang tua peserta didik dan lingkungan. Orang tua tidak boleh lepas tangan begitu saja karena merasa telah menyerahkan tanggungjawab pendidikan anak kepada madrasah. Selain itu guru merupakan actor utama pendidikan di lingkungan madrasah sehingga dia dituntut profesional sehingga dapat memberikan pengetahuan dan pendidikan Fiqih yang baik kepada anak didiknya. Pembelajaran PAI di SMK N 1 Langsa, masih mengalami masalah. Masalah-masalah tersebut tidak hanya bersumber pada guru saja, tetapi bersumber juga pada faktor lingkungan, peserta didik, media, sarana, prasarana dan sebagainya. Berdasarkan masalah tersebut, penelitian ini diarahkan untuk menemukan problematika yang muncul dalam pembelajaran PAI serta menemukan solusi pemecahannya. Dan untuk itu, penulis sangat tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul “Problematika Dan Solusi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SMK Negeri 1 Langsa.” B. Rumusan Masalah Berdasarkan pada latar belakang masalah, maka rumusan masalah pada penelitian ini, yaitu: 5 1. Bagaimana problematika pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SMK Negeri 1 Langsa? 2. Bagaimana solusi untuk mengatasi problematika pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SMK Negeri 1 Langsa? C. Tujuan Penelitian Dengan berpijak pada rumusan masalah maka penelitian ini bertujuan: a. Untuk mengetahui problematika pembelajaran Pendidikan Agama Islam pada SMK Negeri 1 Langsa b. Untuk memberikan solusi problematika pembelajaran Pendidikan Agama Islam pada SMK Negeri 1 Langsa D. Manfaat Penelitian Dengan diadakan penelitian ini diharapkan akan memberi manfaat : a. Untuk menambah khasanah keilmuan dan memenuhi kebutuhan bagi setiap tenaga edukatif dalam upaya meningkatkan kompetensi dalam bidang belajar mengajar. b. Bagi dinas pendidikan; Sebagai bahan masukan dalam meningkatkan mutu pendidikan kota Langsa. c. Bagi peserta didik; Sebagai masukan ilmiah yang bernuansa keislaman khususnya tentang pembelajaran mata pelajaran Pendidikan Agama Islam siswa SMK dan mengembangkan bakat keislamiahan dalam masyarakat, 6 serta membentuk akhlak dan budi pekerti yang sanggup menghasilkan siawa yang bermoral d. Bagi pendidik; Sebagai motivator dalam meningkatkan kualitas kerja para guru PAI SMK dan sebagai satu usaha perbaikan dan peningkatan layanan profesional guru dalam menangani kendala pengajaran. e. Bagi masyarakat; sebagai pengetahuan masyarakat bahwa pendidikan PAI adalah pendidikan yang utama dalam pendidikan formal. E. Penelitian yang Relevan Penelitian yang relevan dengan penelitian yang akan dilakukan Penulis di SMK N 1 Langsa ada kaitannya dengan penelitian dan digunakan untuk memperoleh landasan teori ilmiah; yaitu penelitian yang dilakukan Amalina Huril di Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang, tahun 2007.4 Penelitian ini mendapatkan hasil bahwa pelaksanaan pembelajaran PAI Kejar Paket B SKB Kendal merupakan proses pendewasaan warga belajar terencana dalam rangka mencapai tujuan yang ditentukan. Hasil penelitian tersebut, sebagian membahas tentang problematika pembelajaran Pendidikan Agama Islam yang dapat menggugah peneliti untuk menemukan solusi-solusi dari setiap problematika yang ada, khususnya di SMK Negeri 1 Langsa. 4 Amalina Huril . Pendidikan Agama Islam Pada Lembaga Pendidikan Non Formal Studi Kasus pada Program Kejar Paket B SKB Kendal, Semarang: Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo, 2007), hlm. 4