indikator ekonomi makro dan sosial kota langsa

advertisement
Metode penghitungan jumlah penduduk miskin yang
digunakan oleh BPS dilakukan dengan pendekatan
benchmark garis kemiskinan. Seseorang dikatakan miskin
bila berada dibawah garis kemiskinan. Pendekatan garis
kemiskinan makanan digunakan standar kebutuhan hidup
minimum 2100 Kilokalori didasarkan pada konsumsi makanan, sedangkan GK non makanan untuk memenuhi
m
e
s
s
Untuk melihat tingkat kemiskinan di suatu
daerah tidak hanya berdasarkan persentase penduduk miskin (P0) saja. Namun
harus dikaji dengan melihat indeks
kedalaman kemiskinan (P1) dan indeks
keparahan kemiskinan (P2).
e
Jmlah penduduk Kota Langsa pada
tahun 2013 sebesar 20.300 jiwa
atau sebanyak 12,62% dari total
penduduk. Jumlah tersebut mengalami penurunan dibandingkan
tahun 2012 yang mencapai 21.900
jiwa.
n
TPAK berguna untuk
mengindikasikan besarnya
penduduk usia 15 tahun ke
atas yang aktif secara
ekonomi di suatu wilayah,
dan menjadi indikator
besaran relatif dari pasokan
tenaga kerja (labour supply)
untuk sektor ekonomi yang
memproduksi barangbarang dan jasa.
didikan, kesehatan, pakaian, serta aneka barang dan jasa.
s i
Tingkat Partisipasi
Angkatan Kerja
(TPAK) menunjukkan
rasio jumlah
penduduk yang
tercakup sebagai
angkatan kerja
terhadap jumlah
penduduk usia kerja.
kebutuhan dasar non makanan seperti perumahan, pen-
B u
Kondisi ketenagakerjaan d Langsa mengalami
penurunan, dapat dilihat dari TPT dan TPAk
(Tingkat Pengangguran Terbuka) yang terus
meningkat dari 8,79% pada tahun 2012 menjadi
11,74% pada tahun 2013.
Pada tahun 2013, angka TPAK di Kota Langsa
mengalami penurunan sebesar 56,51% dibanding
dengan tahun 2012 yaitu 58,85%.
INDIKATOR
EKONOMI MAKRO
DAN SOSIAL
KOTA LANGSA 2013
a
TPT merupakan rasio antara jumlah
penduduk yang tidak bekerja dan
penganggran
dengan
jumlah
penduduk yang tercakup sebagai
angkatan kerja. TPT menggambarkan
berapa jumlah pengangguran diantara
100 orang angkatan kerja.
TINGKAT KEMISKINAN
N
KETENAGAKERJAAN
Pada tahun 2013, nilai (P1) dan (P2)
mengalami peningkatan dibandingkan
tahun 2012, yang artinya kemiskinan di
Kota Langsa semakin dalam dan semakin parah di tahun 2013.
BADAN PUSAT STATISTIK
KOTA LANGSA
PRODUK DOMESTIK
PERTUMBUHAN EKONOMI &
REGIONAL BRUTO (PDRB) 2013
PENDAPATAN PER KAPITA
Berdasarkan data PDRB menurut
lapangan usaha tahun 2013, struktur
perekonomian di Kota Langsa
didominasi oleh sektor :
27,97% >> Perdagangan, Hotel, dan
Restoran
15,39% >> Jasa-jasa
12, 94% >>Industri Pengolahan
Salah satu ukuran
kinerja pembangunan
daerah di bidang
perekonomian dapat
dlihat dari pertumbuhan ekonominya.
TINGKAT INFLASI
Inflasi adalah kenaikan tingkat
harga
yang terjadi secara terus-menerus dalam periode tertentu.
Inflasi menggambarkan gejolak perubahan harga yang terjadi di suatu daerah dan seberapa jauh pengaruhnya
terhadap
kemampuan
daya
beli
masyarakat.
2013
4,79
2012
Pada tahun 2013, nilai PDRB Atas Dasar
Harga Berlaku sebesar 2,37 triliun rupiah,
meningkat sekitar 9,98% dari tahun lalu.
Nilai PDRB Atas Dasar Harga Konstan
pada tahun 2013 sebesar 1,02
triliun
rupiah, meningkat sekitar 4,79% dibanding
tahun 2012.
Berdasarkan data PDRB menurut
penggunaan, nilai pengeluaran di
Kota Langsa pada tahun 2013
didominasi oleh :
62,85 % >> Konsumsi rumah
tangga
22,67 % >> Konsumsi pemerintah
21,04 % >> Pembentukan Modal
Tetap Bruto
4,57
2011
4,30
2010
4,91
Laju pertumbuhan ekonomi di Kota Langsa sepanjang
kurun waktu 2010 hingga 2013 secara umum menunjukkan pertumbuhan yang positif dengan level yang
berbeda-beda, berkisar antara 4,30 % - 4,91%.
Pendapatan per kapita
Kota Langsa (Juta)
13
13,9
15,07
12,24
2010
2011
2012
2013
Pendapatan per kapita Kota Langsa
mengalami peningkatan dari tahun
2010-2013. Peningkatan ini disebabkan
adanya peningkatan nilai PDRB secara
signifikan.
Pendapatan
per kapita
Menunjukan
besarnya
pendapatan
yang dapat
dinikmati
oleh setiap
penduduk
secara ratarata.
Inflasi diperoleh
dari indeks
harga implisit.
Indeksi ini
merupakan
perbandingan
antara PDRB riil
dengan PDRB
nominal.
Inflasi Kota Langsa 2010-2013
5,96
4,15
2010
2011
Pada tahun 2010 inflasi mencapai
5,96 %, kemudian bergerak turun
pada level 4,14% pada tahun 2011.
Inflasi kembali turun pada tahun
2012 menjadi 3,84% dan naik pada
level 4,96% di tahun 2013.
4,96
3,84
2012
2013
Download