TINJAUAN KEBUTUHAN TENAGA KERJA REKAM MEDIS BERDASARKAN BEBAN KERJA DI RSU SINAR HUSNI MEDAN TAHUN 2016 KARYA TULIS ILMIAH OLEH : CHICHILIA DE AGUSTINA NIM: 1313466007 AKADEMI PEREKAM MEDIS DAN INFORMATIKA KESEHATAN (APIKES) IMELDA MEDAN T.A 2015/2016 TINJAUAN KEBUTUHAN TENAGA KERJA REKAM MEDIS BERDASARKAN BEBAN KERJA DI RSU SINAR HUSNI MEDAN TAHUN 2016 HASIL PENELITIAN Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Ahli Madya OLEH: CHICHILIA DE AGUSTINA NIM: 1313466007 AKADEMI PEREKAM MEDIS DAN INFORMATIKA KESEHATAN (APIKES) IMELDA MEDAN T.A 2015/2016 LEMBAR PERSETUJUAN TINJAUAN KEBUTUHAN TENAGA KERJA REKAM MEDIS BERDASARKAN BEBAN KERJA DAN EFEKTIFITAS KERJA DI RSU SINAR HUSNI MEDAN TAHUN 2016 OLEH: CHICHILIA DE AGUSTINA NIM: 1313466007 Penelitian ini telah disetujui oleh Dosen Pembimbing sebagai Persyaratan Menyelesaikan Pendidikan Ahli Madya di Akademi Perakam Medis dan Informatika Kesehatan Imelda Medan Disetujui: Dosen Pembimbing (Siti Permata Sari Lubis, SKM., M.kes) Diketahui: Direktur Akademi Perekam Medis dan Informatika Kesehatan Imelda Medan dr. Suheri Parulian Gultom, M. Kes PERNYATAAN TINJAUAN KEBUTUHAN TENAGA KERJA REKAM MEDIS BERDASARKAN BEBAN KERJA DAN EFEKTIFITAS KERJA DI RSU SINAR HUSNI MEDAN TAHUN 2016 TUGAS AKHIR Saya mengakui bahwa Tugas Akhir ini adalah hasil kerja saya sendiri, kecuali ada beberapa kutipan dan ringkasan yang masing-masing disebutkan sumbernya. Medan, Agustus 2016 CHICHILIA DE AGUSTINA NIM: 1313466007 LEMBAR PENGUJIAN Penelitian dengan judul: TINJAUAN KEBUTUHAN TENAGA KERJA REKAM MEDIS BERDASARKAN BEBAN KERJA DAN EFEKTIFITAS KERJA DI RSU SINAR HUSNI MEDAN TAHUN 2016 OLEH: CHICHILIA DE AGUSTINA NIM: 1313466007 Telah diuji dan dipertahankan dihadapan Tim Penguji pada tanggal 09 Bulan Agustus Tahun 2016 Penguji I : Dra.Rani Robetty, M. Kom ( ) Penguji II : Siti Permata Sari Lubis, SKM., M.Kes ( ) Penguji III : Esraida Simanjuntak, SKM ( ) Disahkan Oleh: Direktur Akademi Perekam Medis dan Indormatika Kesehatan Imeda Medan dr. Suheri Parulian Gultom, M. Kes AKADEMI PEREKAM MEDIS DAN INFORMATIKA KESEHATAN IMELDA MEDAN Nama NIM Judul : Chichilia De Agustina : 1313466007 : Tinjauan Kebutuhan Tenaga Kerja Rekam Medis berdasarkan Beban Kerja Di RSU Sinar Husni Medan Tahun 2016. ABSTRAK Penilaian kinerja individu sangat bermanfaat bagi pertumbuhan organisasi secara keseluruhan, melalui penilaian tersebut maka dapat diketahui kondisi sebenarnya tentang kinerja petugas rekam medis.Tujuan penelitian adalah menganalisis hubungan beban kerja dan kepuasan kerja dengan kinerja petugas di Instalasi Rekam Medis RSU Sinar Husni Medan Tahun 2016. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan metode observasional, sampel penelitian adalah 5 petugas di Instalasi Rekam Medis, Pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara kepada petugas rekam medis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kurangnya petugas rekam medis di RSU Sinar Husni sehingga banyak beban kerja yang menumpuk pasien juga kurang puas dengan layanan yang ada di RSU Sinar Husni dan ada hubungan antara kepuasan kerja dengan kinerja petugas, semakin tinggi kepuasan kerja semakin meningkat pula kinerja petugasnya. Dapat disimpulkan bahwa beban kerja yang ada di RSU Sinar Husni cukup berat, sehingga dibutuhkannya penambahan untuk petugas rekam medis yang merupakan tamatan rekam medis.Dan dapat disarankan bagi pimpinan RSU Sinar Husni, sebaiknya perlu penambahan jumlah tenaga rekam medis untuk menurunkan beban kerja petugas sehingga mampu meningkatkan kepuasan kerja dan kinerja petugas. Bagi pendidikan rekam medis, agar lebih menjelaskankepada mahasiswa bagaimana cara kerja yang efektifitas di Rumah Sakit. Bagi pimpinan instalasi rekam medis, sebaiknya perlu secara langsung memberikan motivasi kepada anggotanya untuk meningkatkan cara kerja yang lebih efektif. Kata Kunci : Tenaga Rekam Medis, Beban Kerja Daftar Pustaka : 9 Referensi BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah Rumah sakit merupakan suatu tempat untuk melakukan upaya meningkatkan kesehatan, mencegah dan menyembuhkan penyakit, serta memulihkan kesehatan.Masyarakat telah menganggap bahwa rumah sakit adalah harapan terakhir bagi orang yang sedang sakit.Bahkan ada sebagian masyarakat yang berprilaku untuk cepat-cepat berobat ke rumah sakit, jika mereka menderita suatu penyakit tertentu.Agar dicapai tingkat pelayanan kesehatan yang berkualitas, rumah sakit mengupayakan itu dengan meningkatkan berbagai fasilitas pelayanan (Hazimah, 2001). Rumah sakit adalah bagian penting dari suatu sistem kesehatan, karena rumah sakit menyediakan pelayanan kuratif kompleks, pelayanan gawat darurat, berfungsi sebagai pusat rujukan dan merupakan pusat alih pengetahuan dan keahlian (teknologi).Untuk meningkatkan kepuasan pasien, rumah sakit harus senantiasa meningkatkan mutu pelayanan sesuai dengan harapan pelanggan yang dapat dilakukan melalui peningkatan kualitas kerja.Salah satu indikator kinerja rumah sakit dapat diketahui melalui kelengkapan pengisian rekam medis (Depkes, 2006). Menurut PERMENKES (2008), rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien. 1 2 Rekam medis adalah keterangan baik yang tertulis maupun yang terekam tentang identitas, anamnesis, penentuan fisik laboratorium, diagnosis, segala pelayanan dan tindakan medis yang diberikan kepada pasien, dan tentang pengobatan, baik rawat inap, rawat jalan maupun pengobatan melalui pelayanan gawat darurat (Rustiyanto, 2010). Pengadaan (producement) adalah fungsi operasional pertama SDM (sumber daya manusia).Pengadaan karyawan merupakan masalah penting, sulit, dan kompleks karena untuk mendapatkan dan menempatkan orang-orang yang kompeten, serasi, serta efektif tidaklah semudah membeli dan menempatkan mesin.Kualitas dan kuantitas karyawan harus sesuai dengan kebutuhan perusahaan, supaya efektif dan efisien dalam menunjang tercapainya tujuan (Malayu, 2007). Berdasarkan survey pendahuluan yang dilakukan di RS Sinar Husni Medan bahwa jumlah petugas rekam medis hanya 5 orang, sehingga kurangnya tenaga kerja yang efektif. Berdasarkan permasalahan tersebut penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Tinjauan Kebutuhan Tenaga Kerja Berdasarkan Beban Kerja Dan Efektifitas Kerja Di Rumah Sakit Sinar Husni Medan 2016” 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah disebutkan diatas maka rumusan masalah dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut: Bagaimana cara petugas rekam medis mengatasi beban kerja dan efektifitas kerja di Rumah Sakit Sinar Husni Medan. 3 1.3 Tujuan Penelitian 1. Untuk mengidentifikasi kebutuhan tenaga kerja rekam medis di RSU.Sinar Husni Medan. 2. Mengidentifikasi beban kerja di RSU Sinar Husni Medan. 1.4 Manfaat Penelitian 1. Bagi rumah sakit untuk memberikan masukan upaya penambahan jumlah tenaga kerja di unit rekam medis berdasarkan beban kerja yang ada di Rumah Sakit Sinar Husni Medan. 2. Bagi penulis agar dapat menerapkan teori yang penulis dapat dengan permasalahan yang penulis temukan sehingga dapat menambah wawasan berfikir dalam melaksanakan tugas rekam medis yang professional. 3. Bagi lembaga pendidikan APIKES Imelda Medan agar dapat digunakan sebagai bahan referensi untuk penelitian dan bahan pertimbangan bagi mahasiswa rekam medis atau bagi pihak lainnya. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Pengertian Rekam Medis Rekam medis adalah keterangan baik yang tertulis maupun terekam tentang identitas, nentuan fisik, laboratorium, diagnosa, segala pelayanan dan tindakan medis yang diberikan kepada pasien pengobatan baik yang dirawat inap, rawat jalan, maupun yang mendapatkan pelayanan gawat darurat. Menurut Permenkes 2008, rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain kepeda pasien disarana pelayanan kesehatan. Menurut American Medical Record Association(AMRA) mendefenisikan bahwa rekam medis adalah rekam kesehatan berisi semua informasi mengenai pasien, penyakit, dan pengobatan dan masukan didalamnya direkam dalam urutan masa pelayanan/perawatan yang terjadi. 2.1.2 Tujuan Rekam Medis Tujuan rekam medis adalah menunjang tercapainya tertib administrasi dalam rangka upaya peningkatan pelayanan kesehatan dirumah sakit. Tanpa didukung suatu sistem pengolahan rekam medis yang baik dan benar, tidak akan tercipta tertib administrasi rumah sakit sebagaimana yang diharapkan. Sedangkan 4 5 tertibadministrasi merupakan salah satu faktor yang menentukan didalam upaya pelayanan kesehatan dirumah sakit (Depkes RI, 1997). Rekam medis bertujuan untuk mendapatkan catatan atau dokumen yang akurat dan adekuat dari pasien, mengenai kehidupan dan riwayat kesehatan, riwayat penyakit dimasa lalu dan sekarang, juga pengobatan yang telah diberikan sebagai upaya meningkatkan pelayanan kesehatan (Rustiyanto,2009). 2.1.3 Kegunaan Rekam Medis Kegunaan reakam medis dapat dilihat dari beberapa aspek (Hatta,1985) antara lain: a) Aspek Administrasi Suatu berkas rekam medis yang berisi data administrasi pasien karena dalam isinya menyangkut tindakan berdasarkan wewenang dan tangung jawab sebagai tenaga medis dan paramedis dalam pelayanan yang telah diberikan kepada pasien. b) Aspek Keuangan Suatu berkas rekam medis yang mempunyai nilai keuangan, karena dalam isinya menyangkut penetapan biaya pelayanan yang telah diberikan kepada pasien, dan tanda bukti catatan/tindakan pelayanan yang harus dipenuhi oleh pasien atau pihak penanggung sebagai kewajibannya. 6 c) Aspek Penelitian Suatu berkas rekam medis yang mempunyai nilai penelitian, karena isinya menyangkut data/informasi yang dapat digunakan untuk penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan. d) Aspek Pendidikan Suatu berkas rekam medis yang isinya mempunyai nilai pendidikan, karena isinya menyangkut data/informasi yang dapat digunakan untuk pembelajaran atau bahan referensi pengajaran pendidikan dibidang yang terkait. e) Aspek Dokumentasi Suatu berkas rekam medis yang mempunyai nilai dokumentasi, karena isinya menjadi sumber dokumen data/informasi yang dapat digunakan sebagai pertanggung jawaban dan bahan laporan rumah sakit. f) Publik Health Dimana rekam medis digunakan untuk mengidentifikasi penyakit yang ada, dapat dijadikan dasar dalam peningkatan kesehatan nasional atau dunia. g) Perencanaan dan Manajemen Mengidentifikasi data-data penting untuk menyeleksi dan mempromosikan fasilitas yang ada. 7 2.2 Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) 2.2.1 Pengertian MSDM Manajemen adalah ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber daya lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai suatu tujuan tertentu. MSDM adalah ilmu dan seni mengatur hubungan dan peranan tenaga kerja agar efektif dan efisien membantu terwujudnya tujuan perusahaan, karyawan, dan masyarakat (Malayu,2007). SDM lebih menentukan dibandingkan dengan sumber daya alam, kualitas sumber daya manusia Indonesia berada pada peringkat 150 diantara 180 negara (IEA,2007) 2.2.2 Manfaat Manajemen Sumber Daya Manusia Guru dan dosen menjadi ujung tombak untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia dengan diadakannya sertifikasi sebagaimana pada Undang-Undang No.14 Tahun 2005. Implementasi Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) akan dapat memberikan berbagai manfaat baik pada organisasi/perusahaan, berikut adalah manfaat (Nawawi,2000) Yaitu: MSDM pada organisasi/perusahaan 8 1) Organisasi atau perusahaan akan memiliki sistem informasi SDM. 2) Organisasi atau perusahaan akan memiliki hasil analisa pekerjaan/jabatan 3) Organisasi atau perusahaan akan memiliki kemampuan dalam menyusun atau menetapkan perencanaan SDM. 4) Organisasi atau perusahaan akan mampu meningkatkanefektifitas rekrutmen dan seleksi tenaga kerja. 5) Organisasi atau perusahaan akan dapat melaksanakan pelatihan secara efektif. 6) Organisasi perusahaan akan dapat melakukan program dan pembinaan karier secara efektif. 7) Organisasi atau perusahaan akan dapat menyusun skala upah (gaji) dan mengatur kegiatan berbagai keuntungan atau manfaat lainnya dalam perwujutan sistem balas jasa bagi para pekerja. 2.3 Fungsi-fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia Fungsi-fungsi manajemen sumber daya manusia yaitu perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, pengawasan, dan penilaian, yang terhubung satu sama lain dan mempunyai fungsi yang bertahap, dapat digambarkan sebagai berikut: 1. Perencanaan Perencanaan dalam sumber daya manusia adalah merencanakan tenaga kerja secara efektif agar sesuai dengan kebutuhan 9 perusahaan dalam membantu terwujudnya tujuan.Besar beban kerja harus diimbangi dengan jumlah tenaga kerja yang tersedia. 2. Pengorganisasian Pengorganisasian adalah kegiatan untuk mengorganisasikan semua karyawan dengan menetapkan pembagian kerja, hubungan kerja, delegrasi wewenang, integrasi, dan koordinasi dalam bagan organisasi. 3. Penggerakan Penggerakan atau mengarahkan adalah kegiatan mengarahkan semua karyawan, agar mau bekerja efektif dalam membantu tercapainya tujuan perusahaan, karyawan dan masyarakat. 4. Pengawasan Pengawasan adalah pengamatan kegiatan organisasi disaat pekerjaan berlangsung dan berjalan sesuai dengan rencana, agar dapat maminimalisasikan kerugian apabila timbul suatu permasalahan. 5. Penilaian Penilaian adalah evaluasi hasil dari seluruh aktivitas prosedur kerja yang diterapkan, melihat hasil yang dicapai dalam kurun waktu tertentu telah sesuai atau tidak dari tujuan organisasi atau perusahaan. 10 2.3.1 Beban Kerja a) Pengertian Beban Kerja Beban Kerja adalah sekumpulan atau sejumlah kegiatan yang harus diselesaikan oleh suatu unit organisasi atau pemegang jabatan dalam rangka waktu tertentu. Beban Kerja menurut Kep.Menkes,2004 tentang pedoman penyusunan perencanaan sumber daya manusia kesehatan di tingkat provinsi, kabupaten/kota serta rumah sakit. Beban Kerja adalah banyaknya jenis pekerjaan yang harus diselesaikan oleh tenaga kesehatan professional dalam satu tahun dalam satu pelayanan kesehatan. b) Tenaga Kerja Pengertian tenaga kerja menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2003 tentang ketenagaan kerja adalah setiap orang yang melakukan pekerjaan menghasilkan barang dan jasa, baik untuk memenuhi kebutuhan sendiri maupun untuk masyarakat. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 32 tahun 1996 bahwa tenaga kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan diri dalam bidang kesehatan.Serta memiliki pengetahuan dan keterampilan melalui pendidikan dibidang kesehatan. 11 c) Perhitungan Kebutuhan Tenaga Kerja Kesehatan Perhitungan dalam kamus bahasa Indonesia adalah perbuatan (hal, cara, dsb) memperhitungkan atau mendapatkan hasil, penempatan tenaga kerja dalam UU Nomor 13 Tahun 2003 pasal 31 dikatakan setiap tenaga kerja mempunyai hak dan kesempatan yang sama untuk memilih, mendapatkan, atau pindah dan memperoleh penghasilan yang didalam atau di luar negeri. Perencanaan sumber daya manusia adalah merencanakan tenaga kerja agar sesuai dengan kebutuhan perusahaan serta efektif dalam membantu terwujudnya tujuan. Adapun tujuan perencanaan adalah sebagai berikut: 1. Untuk menentukan kualitas dan kuantitas karyawan yang akan mengisi jabatan dalam perusahaan. 2. Untuk menjamin tersedianya tenaga kerja masa kini maupun masa depan, sehingga setiap pekerjaan ada yang mengerjakan. 3. Untuk menghindari terjadinya mismanajemen dan tumpang tindih dalam pelaksanaan tugas. 4. Untuk mempermudah koordinasi, integrasi, dan singkronisasi (KIS) sehingga produktifitas kerja meningkat. 5. Untuk menghindari kekurangan atau kelebihan karyawan. 6. Untuk menjadi pedoman dalam menentukan program penarikan. 12 7. Seleksi, pengembangan, kompetensi, pengintegrasian, 8. Menjadi dasar dalam melakukan penilaian karyawan. 2.3.2 Prosedur Perhitungan Kebutuhan SDM Adapun langkah-langkah perhitungan kebutuhan SDM berdasarkan beban kerja meliputi 5 langkah, yaitu: 1. Menetapkan waktu kerja tersedia adalah banyaknya waktu yang digunakan oleh tenaga kerja/karyawan yang digunakan untuk bekerja dalam periode tahun, menetapakan waktu kerja tersedia tujuannya untuk memperoleh waktu kerja tersedia masing-masing kategori SDM yang bekerja dirumah sakit selama kurun waktu satu tahun. 2. Cuti tahunan, sesuai ketentuan setiap SDM memiliki hak cuti 12 hari kerja setiap tahun. 3. Pendidikan dan Pelatihan, sesuai ketentuan yang berlaku di RS untuk mempertahankan dan meningkatkan kompetensi/profesionalisme setiap kategori SDM memiliki hak untuk mengikuti pelatihan/kursus/seminar/lokakarya dalam 6 hari kerja. 4. Hari libur, berdasarkan keputusan bersama Menteri Terkait tentang hari libur Nasional dan Cuti bersama, tahun 2002-2003 ditetapkan 15 hari kerja dan 4 hari untuk cuti bersama. 13 Defenisi dari daftar kegiatan waktu kerja tersedia adalah sebagai berikut: 1. Hari kerja adalah hari yang digunakan pegawai atau karyawan untuk menyelesaikan pekerjaan (bekerja), biasanya hari senin sampai dengan jumat. 2. Cuti Tahunan adalah cuti selama 12 hari kerja yang diberikan kepada pegawai atau karyawan setiap tahun, yang dapat diambil beberapa kali, paling sedikit 3 hari. 3. Pendidikan dan Latihan adalah proses mempertahankan dan meningkatkan kompetensi/profesionalisme setiap pegawai atau latihan. 4. Hari Libur adalah hari istirahat/bebas dari pekerjaan (bekerja). 5. Ketidak hadiran kerja adalah penentuan waktu kerja tersedia tergantung dari kebijakan masing-masing RS. 6. Waktu Kerja adalah waktu yang digunakan untuk bekerja yang terdiri atas jam kerja efektif. Berdasarkan data-data tersebut selanjutnya dilakukan perhitungan untuk menetapkan waktu tersedia dengan rumus sebagai berikut: Waktu Kerja Tersedia= {A+B+C+D+E) x F} 2.3.3 Beban Kerja Masing-Masing Kategori SDM Di Tiap Unit Kerja 1. Kegiatan pokok yang dilaksanakan oleh masing-masing kategori SDM 2. Rata-rata waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan tiap kegiatan pokok. 3. Standar beban kerja per 1 tahun masing-masing kategori SDM. 14 Kegiatan pokok adalah kumpulan berbagai jenis kegiatan sesuai standar pelayanan dan standar prosedur operasional (SPO) untuk menghasilkan pelayanan kesehatan/medic yang dilaksanakan oleh SDM kesehatan dengan kompetensi tertentu. Rata-Rata waktu adalah suatu waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan suatu kegiatan pokok, oleh masing-masing kategori SDM pada tiap unit kerja. 2.3.4 Sumber Data Yang Dibutuhkan Untuk Perhitungan SDM Kuantitas kegiatan pokok disusun berdasarkan berbagai data kegiatan pelayanan yang telah dilaksanakan di tiap unit selama kurun waktu satu tahun.Kuantitas kegiatan pokok rekam medis dapat diperoleh dari jumlah kunjungan pasien. 2.5 Kerangka Konsep Banyak faktor yang mempengaruhi berhasil atau tidaknya tercapainya tujuan suatu organisasi atau perusahaan, salah satu factor terpentingnya adalah tersedianya tenaga kerja.Tujuan dari penelitian ini adalah menghasilkan jumlah tenaga yang sesuai dengan beban kerja unit rekam medis di RS Sinar Husni Medan. Masukan-Masukan yang diperlukan untuk menghitung kebutuhan jumlah tenaga di unit rekam medis yaitu dengan identifikasi jumlah tenaga tersedia, jumlah pasien masuk dan pulang, jenis-jenis kegiatan unit rekam 15 medis, standar waktu kegiatan, sarana dan prasarana serta SPO (Standar Prosedur Operasional). Variabel Independen Variabel Dependen Kebutuan Tenaga RekamPpppppp Medis -Beban Kerja Sep Gambar 2.1 Kerangka Konsep 16 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini adalah penelitian deskriptif yang bertujuan untuk mengetahui bagaimana tinjauan kebutuhan tenaga kerja berdasarkan beban kerja dan efektifitas kerja di RS Sinar Husni Medan.Deskriptif ialah suatu penelitian yang dilakukan untuk mendeskripsikan atau menggambarkan suatu fenomena yang terjadi didalam masyarakat (Notoatmodjo,2012). 3.2 Waktu dan Tempat Penelitian 3.2.1 Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan pada bulan Juni-Juli 2016 3.2.2 Tempat Penelitian Tempat yang dipilih menjadi penelitian adalah RS Sinar Husni Medan, karena menurut penelitian RS Sinar Husni Medan merupakan tempat yang sesuai dan dijangkau oleh peneliti. 3.3. Populasi Dan Sampel 3.3.1. Populasi Populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri atas 5 objek /subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono,2004). 15 16 3.3.2. Sampel Sampel merupakan bagian populasi yang akan diteliti atau sebagian jumlah dari karakteristik yang dimiliki oleh populasi (Hidayat,2009), sampel dalam penelitian ini adalah seluruh pegawai di unit rekam medis yang berjumlah 5 orang pegawai rekam medis, teknik pengambilan sampel terhadap total sampling. 3.4.Variabel Penelitian 1. Variabel Terikat Kebutuhan pegawai rekam medis setiap orang yang melakukan pekerjaan menghasilkan barang dan jasa, baik untuk memenuhi kebutuhan sendiri maupun untuk masyarakat. 2. Variabel Bebas 1. Beban Kerja 3.5.Defenisi Operasional 1. Beban Kerja Beban kerja adalah sekumpulan atau sejumlah kegiatan yang harus diselesaikan oleh suatu unit organisasi atau pemegang jabatan dalam rangka waktu tertentu. 2. Kebutuhan Tenaga Kerja Kebutuhan Tenaga Kerja adalah Setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan baik didalam maupun diluar hubungan kerja, guna menghasilkan barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. 17 3.5.1Cara Pengukuran 1. Wawancara 2. Kuesioner 3.5.2Hasil Ukur 1. Baik jika responden menjawab 10 pertanyaan yang benar dari 15 pertanyaan. 2. Tidak baik jika responden menjawab 5 pertanyaan yang benar dari 15 pertanyaan. 3.6 Metode Pengolahan Data 1. Observasi/Pengamatan Mengadakan pengamatan pada beban kerja per kegiatan di unit rekam medis untuk memperoleh data yang berhubungan dengan masalah yang diteliti. 2. Studi Pustaka Perhitungan dilakukan dengan menelaah beberapa buku dan teori yang ada kaitannya dengan permasalahan yang diteliti. Sedangkan instrument penelitian yang dipakai sebagai alat ukur variabel dikembangkan sendiri oleh peneliti dengan mempedomani indikator masingmasing variabel.Wawancaraini berisikan sejumlah pernyataan dan pertanyaan yang diajukan kepada petugas rekam medis yang dirumuskan dalam bentuk pertanyaan dengan 2 alternatif yang disesuaikan dengan tujuan dari pertanyaan atau pernyataan tersebut. 18 3.7Teknik Analisis Data Penelitian Teknik analisis data yaitu dengan berpedoman pada jumlah kebutuhan pemakaian rekam medis pasien berdasarkan jumlah pasien yang datang dan pulang setiap harinya, dan tenaga kerja yang ada saat ini. Instrument penelitian yang digunakan dalam penulisan karya tulis ilmiah ini adalah: 1. Pedoman wawancara kepada kepala rekam medis dan staff unit rekam medis mengenai sistem yang digunakan serta laporan jumlah data yang diperlukan. 2. Variabel Penelitian ini menggunakan SPSS 17.0 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Sejarah Rumah Sakit Umum Sinar Husni Medan Rumah sakit umum sinar husni berawal dari sebuah klinik kecil yang bernama klinik kenanga yang dikelola oleh bidan Almh.Hj.Arfiah pada tahun 1981 dengan tujuan untuk melayani dan menolong “kaum kecil”. Klinik kecil ini semakin lama semakin berkembang sejalan dengan pesatnya perkembangan yayasan pendidikan sinar husni yang dikelola oleh suami bidan Hj.Arfiah (Almh) yaitu Bapak Almh. H. Husin Abdul Aziz. Untuk melanjutkan perjuangan Alm.Hj. Arfiah maka dengan niat yang tulus serta diiringi keyakinan dan pengorbanan yang sangat besar dari Alm.H. Husin Abdul Aziz agar klinik yang kecil dapat dikembangkan menjadi rumah sakit umum yang mampu melayani masyarakat dengan sasaran kaum kecil tersebut yang ada disekitar tempat tinggal mereka maka berdirilah RSU. Sinar Husni. RSU. Sinar Husni yang berdiri diatas lahan seluas 140m2 diresmikan oleh gubernur Sumatera Utara pada tanggal 24 mei 2008 lalu dengan surat izin operasional tetap No.6358/440/DS/SIRS/XII/2014 Tanggal 24 desember 2014 dari dinas kesehatan kabupaten deli serdang dan klasifikasi rumah sakit tipe C. RSU Sinar Husni juga telah mendapatkan pengakuan akreditasi penuh dari komisi akreditasi rumah sakit Republik No.KARS.SERT/862/VI/2012 tahun 2012 silam. 19 Indonesia (KARS. RI) 20 Dengan infrastruktur dan pembangunan yang terus berkembang, luas tanah yang memadai, letak geografis yang strategis berada diperbatasan kota medan dan kabupaten Deli Serdang dengan kawasan penduduk yang padat dan cakupan wilayah cukup luas, sarana dan prasarana kesehatan bertambah dan modern serta tenaga professional dibidangnya terus meningkatkan kualitas pelayanan walaupun banyaknya kompetitor disekelilingnya. Dengan dukungan reputasi YP.Sinar Husni yang telah teruji dan memiliki pelanggn tetap internal keluarga besar YP.Sinar Husni dengan 8000 orang murid dan 400 guru/staf pengajar, RSU Sinar Husni tetap memberikan pelayanan terbaik dalam bidang kesehatan bagi pasien umum peserta BPJS kesehatan, BPJS ketenagakerjaan, Asuransi Kesehatan, JPK-Mandiri, Jaminan Kecelakaan Kerja dan banyak perusahaan yang telah bekerjasama. Dalam upaya untuk meningkatkan pelayanan, pihak rumah sakit bekerjasama dengan instituti pendidikan baik perguruan tinggi negeri dan swasta, pendidikan tingkat menengah negeri dan swasta dalam upaya melakukan penelitian maupun praktik kerja lapangan dan praktikum. Selain itu, RSU Sinar Husni juga bekerjasama dengan institusi pemerintah seperti Dinas Kesehatan provinsi Sumatera Utara, Dinas Kesehatan Kabupaten Deli Serdang, Dinas Tenaga Kerja Provinsi Sumatera Utara, Bapedalda Provinsi Sumatera Utara dan Kabupaten Deli Serdang maupun institusi swasta dalam mengelola pelayanan dalam bentuk pelatihan, seminar dan program kesehatan lainnya. Salah satu program yang dijalankan adalah “Si Jari EMAS MDG’s. 21 4.1.1 Visi dan Misi Rumah Sakit Umum Sinar Husni 4.1.1.1 Visi RSU Sinar Husni Mewujudkan ruamah sakit umum sinar husni sebagai rumah sakit yang dapat memberikan pelayanan kesehatan terbaik. 4.1.1.2 Misi RSU Sinar Husni Adapun misi RSU Sinar Husni adalah sebagai berikut: 1. Memberikan pelayanan kesehatan dengan standart mutu pelayanan yang berorientasi kepada kepuasan pasien. 2. Meningkatkan pelayanan kesehatan dengan saran dan prasarana yang sesuai dengan perkembangan teknologi kedokteran dan ilmu kesehatan. 3. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya. 4.1.1.3 Motto RSU Sinar Husni G = Greet U = Use Name E = Eye Contact S = Smile T = Thank You 22 4.2 Hasil Penelitian Berdasarkan penelitian yang dilakukan penulis mengenai “ Tinjauan Kebutuhan Tenaga Kerja Rekam Medis Berdasarakan Beban Kerja dan Efektifitas Kerja Di RSU Sinar Husni Medan 2016”. Adalah kurangnya petugas rekam medis di RSU Sinar Husni karena tidak sebanding dengan pasien yang datang berobat. Pengetahuan petugas rekam medis di RSU Sinar Husni belum memenuhi syarat pelayanan, karena selain jumlah petugas yang terbatas pendidikan nya juga belum sesuai dengan yang diharapkan. Berdasarkan tabel pengetahuan petugas rekam medis diatas dapat dilihat bahwa hanya 2 pertanyaan dari 5 pertanyaan yang memiliki nilai 100%. Tabel 4.1: Distribusi Frekuensi Berdasarkan Beban Kerja Beban Kerja Cukup Berat F 2 3 % 40 60 Berdasarkan tabel 4.1 distribusi frekuensi beban kerja yang berat itu 60% sedangkan yang cukup 40%. Tabel 4.2: Distribusi Frekuensi Efektifitas Kerja Efektifitas Kerja Baik Kurang F 1 4 % 20 80 Berdasarkan tabel 4.2 distribusi frekuensi efektifitas kerja yang baik itu 20% sedangkan yang kurang 80%. 23 Tabel 4.3: Distribusi Frekuensi Kebutuhan Tenaga Kerja Tenaga Kerja Tidak butuh Butuh F 1 4 % 20 80 Berdasarkan tabel 4.3 distribusi frekuensi kebutuhan tenaga kerja diatas yang tidak butuh itu 20% sedangkan yang butuh 80%. Tabel 4.4 No 1 2 3 4 5 Distribusi Frekuensi Berdasarkan kuesioner Beban Kerja Di RSU Sinar Husni Medan 2016. Pertanyaan Beban Kerja Jumlah pegawai yang ada saat ini sudah cukup untuk menangani pekerjaan yang ada. Target yang harus saya capai dalam pekerjaan sudah jelas. Beban kerja sehari hari sudah sesuai dengan standard pekerjaan. Saya harus bekerja sangat cepat untuk menyelesaikan pekerjaan saya Saya selalu mengerjakan pekerjaan yang sama setiap harinya. Hasil ya 2 % 40% Tidak 3 % 60% 2 40% 3 60% 1 20% 4 80% 1 20% 4 80% 1 20% 4 80% Berdasarkan tabel beban kerja rekam medis diatas dapat dilihat bahwa dari 5 pertanyaan masing-masing responden menjawab bahwa beban kerja itu memang sulit ditangani oleh petugas rekam medisnya. 24 Tabel 4.5 No 1 2 3 4 5 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Kuesioner Efektifitas Kerja Di RSU Sinar Husni Medan 2016. Pertanyaan Efektifitas Kerja Saya menyelesaikan pekerjaan dengan baik dan benar Saya menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan prosedur perusahaan. Saya menyelesaikan pekerjaan tepat waktu dan tidak menunda-nunda pekerjaan. Saya menikmati setiap pekerjaan yang saya kerjakan Hasil pekerjaan saya diterima dengan baik oleh atasan dan rekan kerja. Ya 1 Hasil % Tidak % 20% 4 80% 1 20% 4 80% 1 20% 4 80% 2 40% 3 60% 1 20% 4 80% Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa Efektifitas Kerja petugas rekam medisnya sangat rendah, dimana masing- masing dari 5 pertanyaan yang menjawab tidak adalah 80%. 4.3 Pembahasan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan kebutuhan tenaga kerja dimana RSU Sinar Husni masih membutuhkan tenaga rekam medisdimana hasil distribusi frekuensinya adalah 80%.Hal ini juga dapat dilihat dari beban kerja dan efektifitas kerja dari petugas rekam medis dimana masing-masing distribusi frekuensinya yang beban kerjanya berat adalah 60% dan yang efektifitas kerja rekam medis yang kurang adalah 80%. Hal tersebut juga dapat dilihat berdasarkan hasil jawaban kuesioner oleh petugas rekam medis dimana beban kerja dan efektifitas kerja mencapai 80% yang menjawab tidak.Hal in berarti RSU Sinar Husni masih membutuhkan tenaga 25 perekam medis.Berdasarkan penelitian yang dilakukan di RSU Sinar Husni kurangnya petugas rekam medis mengakibatkan beban kerjanya menumpuk, sehingga RSU Sinar Husni membutuhkan petugas rekam medis yang lebih baik lagi, Agar beban kerja yang ada dapat cepat teratasi. 4.3.1 Mengidentifikasi Efektifitas Kerja Di RSU Sinar Husni Berdasarkan penelitian yang dilakukan di RSU Sinar Husni pelayanannya kurang efektif, karena dari lima petugas rekam medis hanya satu orang yang merupakan tamatan dari rekam medis, dan selebihnya hanya tamatan SMA . Ada hubungan antara beban kerja dengan efektifitas kerja. Seperti seorang karyawan dengan beban kerja tinggi maka efektifitas kerjanya rendah, meliputi: 1. Semakin banyak dokter mengembalikan ekspedisi dokumen rekam medis dalam kondisi masih belum lengkap, semakin banyak kegiatan analisis ulang dan ekspedisi lanjutan dokumen rekam medis yang belum lengkap. 2. Semakin banyak pasien yang menanyakan syarat-syarat jaminan pembiayaan dan prosedur pendaftaran semakin banyak waktu yang dibutuhkan petugas pendaftaran untuk melayani satu kali pendaftaran dan semakin lama waktu tunggu antrian pelayanan pendaftaran pasien. 3. Semakin banyak pasien menanyakan informasi pelayanan via telfon semakin banyak waktu yang dibutuhkan petugas operator untuk melayani informasi. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Dengan hasil penelitian dengan metode wawancara yang ada di bab IV dapat disimpulkan bahwa: 1. Kebutuhan tenaga kerja di RSU Sinar Husni Medan masih membutuhkan berkisar 5 orang petugas rekam medis agar beban kerja cepat teratasi. 2. Beban kerja yang ada di RSU Sinar Husni Medan cukup berat sehingga perlu dibuat job deskripsi agar setiap petugas mengetahui tugas masingmasing. 5.2 Saran Berdasarkan kesimpulan diatas, disarankan kepada beberapa pihak yaitu: 1. Bagi Pimpinan RSU Sinar Husni, sebaiknya perlu penambahan jumlah tenaga rekam medis untuk menurunkan beban kerja karyawan sehingga mampu meningkatkan kepuasan kerja dan kinerja karyawan. 2. Bagi Pendidikan Rekam Medis, agar lebih menjelaskan kepada mahasiswa bagaimana cara kerja yang efektifitas dirumah sakit. 3. Bagi Pimpinan Instalasi Rekam Medis, sebaiknya perlu secara langsung memberikan motivasi kepada anggotanya untuk meningkatkan cara kerja yang lebik efektif. 25 27 4. Bagi Peneliti Selanjutnya, agar melakukan penelitian lanjutan mengenai beban kerja dan keefektifitasan kerja petugas rekam medis di Rumah Sakit lainnya sehingga dapat menerapkan pengalaman dan pengetahuan pada hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti. DAFTAR PUSTAKA Alimul Hidayat, Aziz. 2009. Metode Penelitian dan teknik analisis Data. Jakarta: selemba medika. Depertemen Kesehatan RI. “Pedoman Penyelenggaraan dan Prosedur Rekam Medis Rumah Sakit Di Indonesia” (Jakarta:Depkes RI. 2006). Depkes, Permenkes RI.No. 269/MenKes/per/III/2008. Tentang Rekam Medis. (Jakarta: Depkes RI.2008). Hartomo. 2013. Gambaran Beban Kerja Unit Administrasi di Rumah Sakit (hartomo_80@ yahoo.com.noer.fkm@ yahoo.com).PDF. Diakses Oleh: Chichilia De Agustina. 13 JULI 2016. 11.20 WIB. Hatta, Gemala. RI. Catatan medic dalam kedudukannya sebagai penunjang sistem Kesehatan Nasional.Edisi 13. Jakarta: Buletin medical record. 1985. Kep Menkes. 2004 Tentang pedoman penyusunan perencanaan SDM kesehatan di Tingkat provinsi. Kab. Serta Rumah Sakit. Mubarak, Wahid Iqbal, dkk.2009. Ilmu Kesehatan Masyarakat. Jakarta: Salemba Medika. Notoatmodjo, Soekidjo. 2012. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta. Rustiyanto, Ery. 2009. Etika Perekam Medis dan Sistem Informasi Kesehatan . Yogyakarta: Graha Ilmu. INFORMED CONSENT Saya yang bertanda tangan dibawah ini : Nama : Alamat : Menyatakan kesediaan menjadi responden pada penelitian yang akan dilakukan oleh : Nama Peneliti : CHICHILIA DE AGUSTINA Judul Peneliti : Tinjauan Kebutuhan Tenaga Kerja Rekam Medis Berdasarkan Beban Kerja dan Efektifitas Kerja Di RSU Sinar Husni Medan 2016. Saya yakin bahwa penelitian ini tidak mengakibatkan efek samping terhadap mental saya dan kerahasiaan identitas saya sangat dijaga oleh peneliti. Oleh karena itu saya tidak akan menuntut peneliti dan hasil penelitiannya dikemudian hari. Medan, Juli 2016 Responden ( ) LEMBAR KUESIONER Tinjauan Kebutuhan Tenaga Kerja Rekam Medis Berdasarkan Beban Kerja dan Efektifitas Kerja Di RSU Sinar Husni Tahun 2016 1. Petunjuk Pengisian 1. Responden diharapkan bersedia memberikan jawaban dengan memberikan tanda ceklis ( √ ) pada tempat yang disiapkan. 2. Isi identitas responden dengan lengkap 3. Semua pertanyaan diisi dengan satu jawaban “Benar” atau “salah” 4. Semua pertanyaan harus dijawab 5. Bila ada pertanyaan-pertanyaan yang kurang dimengerti dapat ditanyakan pada peneliti. 2. Data Demografi Nama Responden : Jenis Kelamin : Pendidikan Terakhir : Laki-laki Perempuan SMP SMA DIII >S-1 Umur : 17-24 Tahun 25-32 Tahun >33 Tahun Lama Kerja : 1-5 Tahun 6-10 Tahun >10 Tahun No 1 Beban Kerja Ya Tidak Ya Tidak Jumlah pegawai yang ada saat ini sudah cukup untuk menangani pekerjaan yang ada. 2 Target yang harus saya capai dalam pekerjaan sudah jelas. 3 Beban kerja sehari hari sudah sesuai dengan standard pekerjaan. 4 Saya harus bekerja sangat cepat untuk menyelesaikan pekerjaan saya. 5 Saya selalu mengerjakan pekerjaan yang sama setiap harinya. No Efektifitas Kerja 1 Saya menyelesaikan pekerjaan dengan baik dan benar 2 Saya menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan prosedur perusahaan. 3 Saya menyelesaikan pekerjaan tepat waktu dan tidak menunda-nunda pekerjaan. 4 Saya menikmati setiap pekerjaan yang saya kerjakan 5 Hasil pekerjaan saya diterima dengan baik oleh atasan dan rekan kerja.