KOMPARASI STRATEGI TRUE OR FALSE DENGANCROSSWORD PUZZLE TERHADAP HASIL BELAJAR IPS KELAS V PUBLIKASI ILMIAH Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Oleh: VIRA JULIANTIKA A510120221 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA MARET, 2016 L.^J^R (p^ Nnihiisx sH \redi IPS T-'lnS V xoMp^n-{sr STRATEGT TrlEoif.{rrE DENC N CXOSSn',OiD ,TZZZE TERIIADI HASI! BELAJAR IPS XIEI.AS V D!'e PoPir rrkulGIquBtr&dhPodfu UdEsiBNlqhlln@dFlslsk P!&6J&,405jP,,t drn&reoIcr3l.,ftd5Fi fdrh d,PdtuM d dlpr ., '.- J,,;;i \' Dmgo h, srla nmyrtstm brnw drhn sUpsi ini tida* Erdapar LIy, y.ng pmd seld k stjrlIs di stu P.rlur tirssi dd s.Pmjms Fisehum sly, iugr dd.t krdtpd kirtl iku pad.!.t rEs p.f,i ilitoln ruu dih6i*e onng l,ln, keuili s.@ t rtuli. dj2d d,Lm dsk[ d.! debudrt drm &ftr pEbL, diajukrn uEI ltnfpoLh Ap,bih k l.k erbnnd rd, Leid.[hs,m d.],e pdtrsmdlwbkln..Pduhn h. pliraM er &*. mta,lsn 3.}l KOMPARASI STRATEGI TRUE OR FALSE DENGAN CROSSWORD PUZZLE TERHADAP HASIL BELAJAR IPS KELAS V Abstrak Penelitian ini bertujuan mengetahui: (1) perbedaan hasil belajar IPS dalam penerapan strategi true or false dengan crossword puzzle pada siswa kelas V SDIT Nur Hidayah Surakarta tahun pelajaran 2015/2016, (2) yang lebih baik antara penerapan strategi true or false dengan crossword puzzle pada hasil belajar IPS siswa kelas V SDIT Nur Hidayah Surakarta tahun pelajaran 2015/2016. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif eksperimen. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VB dan VD SDIT Nur Hidayah Surakarta tahun pelajaran 2015/2016. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah tes dan dokumentasi. Teknik analisis yang digunakan adalah uji t yang didahului dengan uji prasyarat analisis yaitu uji homogenitas dan uji normalitas. Berdasarkan hasil analisis data dengan taraf signifikasi 5% diperoleh , yaitu dengan nilai ratarata hasil belajar IPS kelas VD lebih besar dibandingkan kelas VB, yaitu . Kesimpulan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: (1) ada perbedaan hasil belajar IPS dalam penerapan strategi true or false dengan crossword puzzle pada siswa kelas V SDIT Nur Hidayah Surakarta tahun pelajaran 2015/2016, (2) strategi crossword puzzle lebih baik penerapannya dibandingkan dengan strategi true or false dalam meningkatkan hasil belajar IPS pada siswa kelas V SDIT Nur Hidayah Surakarta tahun pelajaran 2015/2016. Kata Kunci: hasil belajar, strategi crossword puzzle, strategi true or false. Abstracts This research is aiming at: (1) differences in student learning outcomes of social science in the application of true or false strategy with a crossword puzzle at the grade student of SDIT Nur Hidayah Surakarta 2015/2016 academic year, (2) better between the applicability of true or false strategy with a crossword puzzle in learning outcome of social science at the grade student of SDIT Nur Hidayah Surakarta 2015/2016 academic year. This research is experiment quantitative. The subject of this research is grade B and grade D of SDIT Nur Hidayah Surakarta 2015/2016 academic year. The tehnique of collecting data is test and documentation. The tehnique of analizing data is t-test which doing pre-requisite test like homogeneity test and normality test first. Based on the data analysis about 5% degree’s significance the result shows is which the average of the learning outcome at grade D is bigger than grade B, the result shows . The conclusion of this research is (1) there are differences in learning outcome of social science using true or false strategy and crossword puzzle strategy at the grade student of SDIT Nur Hidayah Surakarta 2015/2016 academic year, (2) crossword puzzle strategy better compared application with the true or false strategy auctioned in learning outcome of social science at the grade student of SDIT Nur Hidayah Surakarta 2015/2016 academic year. Keyword: learning outcome, crossword puzzle strategy, true or false strategy. 1. PENDAHULUAN Guru adalah tenaga pendidik yang mengajarkan ilmu pengetahuan kepada siswa di sekolah. Guru harus mampu menciptakan pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan menyenagkan (PAIKEM) untuk mengoptimalkan hasil belajar siswa. Akan tetapi, dalam pelaksanaan PAIKEM sering ditemui berbagai permasalahan. Seperti penelitian yang dilakukan oleh Eusabinus Bunau (2012) penelitiannya berjudul “Kondisi Pendidikan Tingkat Sekolah Dasar Daerah Perbatasan Kapuas Hulu Provinsi Kalimantan Barat”, menyatakan bahwa jumlah siswa yang tidak naik kelas di 5 kecamatan di 5 daerah perbatasan kabupaten Kapuas Hulu masih tergolong tinggi, yaitu 78 orang, sumber daya guru yang berpendidikan S-1 hanya 9 orang, dan sumber daya sarana prasarana sekolah masih sangat minim. Permasalahan yang terjadi dalam proses pembelajaran tersebut dapat mempengaruhi hasil belajar siswa. Hasil belajar mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) siswa kelas V SDIT Nur Hidayah Surakarta sudah cukup baik. Akan tetapi, sekitar 20% dari keseluruhan siswa masih memperoleh nilai dibawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu 70. Guru masih menggunakan metode ceramah dalam proses pembelajaran, sehingga siswa kurang terlibat langsung dalam pembelajaran. Guru harus mempunyai kreativitas dalam mengelola proses pembelajaran, sehingga terciptanya pembelajaran aktif dalam kelas. “Pembelajaran aktif adalah suatu pembelajaran yang menuntut siswa belajar secara aktif untuk mendapatkan informasi dari berbagai sumber dengan suasana yang lebih menyenangkan sehingga hasil belajar lebih maksimal” (Zaini, 2008: xiv). Oleh karena itu, strategi pembelajaran aktif dapat membantu guru dalam melaksanakan pembelajaran aktif. Strategi pembelajaran aktif yang dapat diterapkan dalam mata pelajaran IPS adalah strategi true or false dan crossword puzzle. Strategi true or false merupakan kegiatan kolaboratif yang menstimulasi keterlibatan siswa dalam pembelajaran. Menurut Zaini (2008: 24) menyatakan strategi true or false merupakan aktifitas kolaboratif yang mengajak siswa terlibat langsung dalam materi pembelajaran. Dengan belajar secara langsung dan berbagi pengetahuan strategi true or false dapat menumbuhkan kerjasama tim. Sedangkan strategi crossword puzzle merupakan suatu permainan mengisi huruf-huruf yang membentuk sebuah kata dalam kotak-kotak yang sudah disediakan, berdasarkan petunjuk yang diberikan. Menurut Silberman (2013: 200) strategi crossword puzzle adalah “menyusun tes peninjauan ulang dalam bentuk teka-teki silang akan cepat mengundang keterlibatan dan partisipasi. Teka-teki silang dapat dikerjakan secara perseorangan atau secara berkelompok”. Penelitian yang dilakukan oleh Martin C. Njoroge, Ruth W. Ndung’u, & Moses G. Gathigia (2013) berjudul “The Use of Crossword Puzzles as a Vocabulary Learning Strategy: A Case of English as Second Language in Kenyan Secondary Schools”, bahwa penggunaan strategi teka-teki silang sangat penting karena membantu siswa memperbesar kosakata dan memperdalam penguasaan materi. Hal ini dibuktikan dengan skor post test yang memperoleh kenaikan lebih dari 3 skor dari nilai pre test, yaitu kelas eksperimen 26 dari 35 siswa (74,29%), sedangkan kelas kontrol 10 dari 35 siswa (28,57%). Sedangkan penelitian Aminah Tri Rahayu (2013) berjudul “Studi Komparasi Strategi Pembelajaran Crossword Puzzle dan Group Investigation (GI) Terhadap Hasil Belajar PKn Kelas IV MI Al Islam Kartasura Sukoharjo Tahun Ajaran 2012/2013”, bahwa strategi crossword puzzle lebih efektif daripada strategi group investigation, dibuktikan dengan nilai rata-rata hasil belajar PKn kelas A lebih banyak dibandingkan kelas B, yaitu 83,73 75,375. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar IPS dalam penerapan strategi true or false dengan crossword puzzle pada siswa kelas V SDIT Nur Hidayah Surakarta tahun pelajaran 2015/2016 dan mengetahui yang lebih baik antara penerapan strategi true or false dengan crossword puzzle pada hasil belajar IPS siswa kelas V SDIT Nur Hidayah Surakarta tahun pelajaran 2015/2016. Berdasarkan uraian di atas, maka diadakan penelitian dengan judul “Studi Komparasi Strategi True or False dengan Crossword Puzzle terhadap Hasil Belajar IPS Siswa Kelas V SDIT Nur Hidayah Surakarta tahun pelajaran 2015/2016”. 2. METODE Penelitian yang dilakukan ini adalah penelitian kuantitatif eksperimen. Menurut Arikunto (2013: 27) menyatakan, “penelitian kuantitatif banyak dituntut menggunakan angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data tersebut, serta penampilan hasilnya”. Dengan demikian penelitian ini menekankan pada analisis data yang berupa angka yang dianalisis menggunakan rumus statistika. Menurut Wirawan (2011: 169) menyatakan desain eksperimen semu sama dengan desain eksperimen murni, namun dalam pemilihan subjek penelitian tidak dilakukan secara acak atau dirandominasi dan ditempatkan pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Penelitian ini menggunakan dua kelas eksperimen dan tidak menggunakan kelompok kontrol, karena tujuannya membandingkan kondisi kedua kelas eksperimen yang 6 akan dikenai perlakuan. Kelas eksperimen I dalam pembelajaran akan dikenai perlakuan strategi crossword puzzle. Sedangkan kelas eksperimen II dalam pembelajaran akan dikenai perlakuan strategi true or false. Sebelum mengadakan perlakuan, terlebih dahulu memastikan bahwa kedua kelas eksperimen memiliki kemampuan awal yang sama. Dalam akhir pembelajaran akan diberikan tes hasil belajar untuk mengetahui hasil belajar setelah mendapatkan perlakuan. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas V SDIT Nur Hidayah Surakarta yang terdiri dari kelas VB berjumlah 36 siswa dan VD berjumlah 37 siswa, maka keseluruhan subjek berjumlah 73 siswa. Sedangkan objek penelitian ini adalah hasil belajar IPS siswa kelas V setelah penerapan strategi true or false dan crossword puzzle. Penelitian ini menggunakan dua variabel, yaitu variabel bebas (strategi true or false dan crossword puzzle) dan variabel terikat (hasil belajar IPS). Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah tes dan dokumentasi. Teknik analisis yang digunakan adalah uji prasyarat analisis (uji homogenitas dan uji normalitas) dan uji hipotesis. Uji homogenitas yang digunakan adalah metode Bartlett, uji normalitas menggunakan metode Liliefors, dan uji hipotesis menggunakan uji-t. 3. HASIL DAN PEMBAHASAN Sebelum instrumen tes digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa, dilakukan tryout di kelas VC. Hasil tes tersebut kemudian dianalisis menggunakan uji instrumen. Dari 25 butir soal yang dibuat, diperoleh 20 butir soal yang valid dan memiliki nilai reliabilitas 0,836. Uji Prasyarat analisis (uji homogenitas dan uji normalitas) dilakukan sebelum analisis data. Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah subjek yang digunakan dalam penelitian ini mempunyai kemampuan awal yang sama atau tidak (homogen atau tidak). Uji homogenitas yang digunakan adalah metode Bartlett. Data yang digunakan diambil dari nilai ulangan harian siswa. Hasil uji homogenitas dapat dilihat pada tabel 1 berikut: Kelas Tabel 1. Hasil Uji Homogenitas Hasil Belajar IPS kelas Eksperimen N X2hitung X20,05;1 Keterangan Eksperimen I Eksperimen II 37 36 45,043 62,536 0,939 3,841 Homogen Berdasarkan tabel 1 dapat diketahui bahwa X2hitung lebih kecil daripada X2tabel, maka dapat disimpulkan bahwa subjek atau kedua kelas eksperimen tersebut homogen. Setelah mengetahui keadaan dari subjek yang digunakan (kelas eksperimen) terbukti memiliki kemampuan awal yang sama, maka dapat dilakukan penelitian. Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data memiliki distribusi normal atau tidak. Uji normalitas yang digunakan adalah metode Liliefors. Data yang diuji adalah data hasil belajar kelas VD sebagai kelas eksperimen I dan kelas VB sebagai kelas eksperimen II. Hasil pengelompokkan data hasil belajar IPS siswa kelas VD dapat dilihat pada gambar 1 berikut: 10 Kelas Eksperimen I dengan Strategi Crossword Puzzle Frekuensi 8 6 4 2 0 55 - 62 63 - 70 71 - 78 79 - 86 87 - 94 95 - 102 Interval Gambar 1. Grafik histogram hasil belajar IPS kelas VD 7 Hasil pengelompokkan data hasil belajar IPS siswa kelas VB dapat dilihat pada gambar 2 berikut: Kelas Eksperimen II dengan Stretegi True or False 10 Frekuensi 8 6 4 2 0 55 - 62 63 - 70 71 - 78 79 - 86 Interval 87 - 94 95 - 102 Gambar 2. Grafik histogram hasil belajar IPS kelas VB Rangkuman hasil uji normalitas dapat dilihat pada tabel 2 berikut: Kelas Eksperimen I Eksperimen II Tabel 2. Hasil Uji Normalitas Hasil Belajar IPS antar Strategi Lhitung Ltabel Keterangan 0,131 0,154 Normal 0,115 0,154 Normal Berdasarkan tabel 2 dapat diketahui bahwa Lhitung dari masing-masing kelas eksperimen lebih kecil daripada Ltabel. Sehingga dapat disimpulkan bahwa data tersebut berdistribusi normal. Analisis data dilakukan setelah mengetahui bahwa kedua kelas eksperimen memiliki kemampuan awal yang sama dan berdistribusi normal. Analisis data berupa pengujian hipotesis dengan uji t. Rangkuman hasil perhitungan analisis dengan uji t dapat dilihat pada tabel 3 berikut: Tabel 3. Hasil Hipotesis Kelas Eksperimen I Eksperimen II Rata-rata 83,030 80 thitung ttabel 3,802 1,998 Keterangan ditolak Berdasarkan tabel 3 dapat dilihat bahwa thitung lebih besar daripada ttabel, sehingga H0 ditolak. Dengan demikian hipotesis yang menyatakan “ada perbedaan hasil belajar IPS dalam penerapan strategi true or false dengan crossword puzzle pada siswa kelas V SDIT Nur Hidayah Surakarta tahun pelajaran 2015/2016” dapat diterima. Dari nilai rata-rata dapat dilihat bahwa rata-rata kelas eksperimen I lebih besar daripada rata-rata kelas eksperimen II, yaitu 83,030 > 80. Sehingga hipotesis yang menyatakan “strategi crossword puzzle lebih baik penerapannya dibandingkan dengan strategi true or false dalam meningkatkan hasil belajar IPS pada siswa kelas V SDIT Nur Hidayah Surakarta tahun pelajaran 2015/2016” dapat diterima. Seperti hasil penelitian dari Aminah Tri Rahayu (2013) yang menyatakan bahwa hasil belajar PKn siswa kelas IV yang dikenai strategi crossword puzzle lebih efektif daripada penerapan strategi group investigation. Strategi crossword puzzle dan true or false pada prinsipnya memiliki karakteristik yang berbeda, namun sama-sama bisa diterapkan secara individu maupun kelompok dalam menyelesaikan tugas. Strategi crossword puzzle menggunakan teka-teki silang, sehingga dapat membantu siswa dalam menjawab soalnya. Sedangkan strategi true or false menggunakan kartu benar atau salah yang mana terkadang pernyataan yang ada di kartu terdakang dapat mengecoh siswa. 8 Menurut Silberman (2013: 200) strategi crossword puzzle adalah “menyusun tes peninjauan ulang dalam bentuk teka-teki silang akan cepat mengundang keterlibatan dan partisipasi. Teka-teki silang dapat dikerjakan secara perseorangan atau secara berkelompok”. Strategi crossword puzzle dilakukan dengan cara membentuk siswa menjadi beberapa kelompok. Selanjutnya dalam kelompok diberikan tugas menyelesaikan teki-teki silang yang sudah disiapkan. Setelah selesai dikerjakan perwakilan kelompok maju kedepan kelas menuliskan hasil pekerjaannya dalam media teka-teki silang dan membahasnya bersamasama. Bagi kelompok yang mendapat nilai paling tinggi atau jawabannya paling banyak benar mendapatkan hadiah. Strategi crossword puzzle dapat memunculkan semangat belajar dan rasa percaya diri pada siswa, melibatkan partisipasi siswa secara langsung, melatih ketelitian dalam menjawab teka-teki, mengasah otak dan meningkatkan daya ingat siswa, serta suasana pembelajaran yang menyenangkan. Strategi true or false merupakan aktifitas kolaboratif yang mengajak siswa terlibat langsung dalam materi pembelajaran. Dengan belajar secara langsung dan berbagi pengetahuan strategi true or false dapat menumbuhkan kerjasama tim (Zaini, 2008: 24). Strategi ini dilakukan dengan cara membentuk siswa menjadi beberapa kelompok. Selanjutnya dalam kelompok diberikan kartu yang berisi pernyataan benar dan salah, secara berkelompok siswa memilah dan menempelkan kartu dalam tabel yang sudah disiapkan. Setelah selesai dikerjakan perwakilan kelompok maju kedepan kelas membacakan hasil pekerjaannya dan membahasnya bersama. Bagi kelompok yang memiliki perbedaan pendapat, diberikan waktu untuk menjelaskan pendapatnya. Strategi pembelajaran crossword puzzle dapat meningkatkan partisipasi aktif siswa dalam proses pembelajaran dan meningkatkan hasil belajar siswa. Seperti hasil penelitian Martin C. Njoroge, Ruth W. Ndung’u, & Moses G. Gathigia (2013) menyatakan, bahwa penggunaan strategi teka-teki silang sangat penting karena membantu siswa memperbesar kosakata dan memperdalam penguasaan materi. Hal ini dibuktikan dengan skor post test yang memperoleh kenaikan lebih dari 3 skor dari nilai pre test, yaitu kelas eksperimen 26 dari 35 siswa (74,29%), sedangkan kelas kontrol 10 dari 35 siswa (28,57%). Berdasarkan fakta yang terjadi di lapangan dan angka-angka data statistik yang diperoleh dalam penelitian strategi crossword puzzle lebih menarik perhatian siswa. Dalam pembelajaran siswa lebih memperhatikan materi yang disampaikan, karena dalam teka-teki silang membutuhkan daya ingat dan pengetahuan yang mendalam mengenai kata kunci dalam materi. Selain itu suasana kelas menjadi menyenangkan, menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam kelompok, melatih daya ingat siswa, dan kerja sama siswa dalam kelompok. 4. PENUTUP 4.1 Kesimpulan Berdasarkan analisis data dan pembahasan, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa ada perbedaan hasil belajar IPS dalam penerapan strategi true or false dengan crossword puzzle pada siswa kelas V SDIT Nur Hidayah Surakarta tahun pelajaran 2015/2016. Berdasarkan uji t diperoleh thitung lebih besar daripada ttabel, yaitu 3,802 > 1,998. Perbedaan penerapan juga terbukti dengan nilai rata-rata kelas VD lebih besar daripada kelas VB, yaitu 83,030 > 80. Dengan demikian, crossword puzzle lebih baik penerapannya dibandingkan dengan strategi true or false dalam meningkatkan hasil belajar IPS pada siswa kelas V SDIT Nur Hidayah Surakarta tahun pelajaran 2015/2016. 4.2 Saran 1. Bagi Guru Guru sebaiknya menerapkan strategi pembelajaran aktif yang mampu melibatkan partisipasi siswa dalam pembelajaran. Pemilihan strategi pembelajaran aktif harus disesuaikan dengan karakteristik siswa dan materi pembelajaran. Salah satunya dengan menerapkan strategi crossword puzzle yang telah terbukti memberikan hasil yang lebih baik daripada strategi true or false terhadap hasil belajar IPS siswa. 9 2. Bagi Kepala Sekolah Kepala sekolah sebaiknya mengadakan pelatihan penggunaan strategi pembelajaran aktif, diantaranya satrategi true or false dan crossword puzzle untuk guru dalam rangka untuk mengoptimalkan hasil belajar siswa. 3. Bagi Peneliti Selanjutnya Bagi peneliti selanjutnya diharapkan bisa melakukan penelitian dengan membandingkan strategistrategi pembelajaran lain yang lebih bervariatif. Diharapkan peneliti mengembangkan penelitian dengan menambah variabel, sehingga penelitian dapat digeneralisasikan pada lingkup yang lebih luas. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. 2013. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Bunau, Eusabinus. 2012. “Kondisi Pendidikan Tingkat Sekolah Dasar Perbatasan di Kabupaten Kapuas Hulu Provinsi Kalimantan Barat”. Jurnal Guru Membangun 28(2). Njoroge, Martin C., Ruth W. Ndung’u and Moses Gatambukti G. 2013. “The Use of Crossword Puzzle as a Vocabulary Learning Strategy: A Case of English as a Second Language in Kenyan Secondary Schools.” journal of Internasional Journal Of Current Research 5(02): 313-321. Diakses pada 10 desember 2015 (http://www.journalcra.com). Rahayu, Aminah Tri. 2013. Studi Komparasi Strategi Pembelajaran Crossword Puzzle dan Group Investigation (GI) Terhadap Hasil Belajar PKn Kelas IV MI Al Islam Kartasura Sukoharjo Tahun Ajaran 2012/2013. (Skripsi). Surakarta: UMS. Silberman, Melvin L. 2010. 101 Cara Pelatihan dan Pembelajaran Aktif. Jakarta: PT Indeks. Wirawan. 2011. Evaluasi: Teori, Model, Standar, Aplikasi, dan Profesi. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada. Zaini, Hisyam, Bermawy Munthe & Sekar Ayu Aryani. 2008. Strategi Pembelajaran Aktif. Yogyakarta: Pustaka Insan Madani. 10