PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ANALISIS PENERAPAN PENGHITUNGAN UNIT COST DENGAN METODE DOUBLE DISTRIBUTION PADA UNIT RADIOLOGI TAHUN 2014 Studi Kasus: Rumah Sakit Hana Charitas SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi Oleh: Bernadetta Mewi Purwanti NIM: 112114118 PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2016 i PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ii PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI iii PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN “Jangan takut sebab aku telah memanggil engkau dengan namamu” (yes 43:1) “Tuhan memanggilku untuk tidak mengejar kesuksesan, Ia memanggilku untuk setia kepadaNya” (Mother Theresia) Kupersembahkan untuk: Hati Kudus Yesus Para Saudari-saudariku Suster-suster Santo Fransiskus Charitas Indonesia Bapak Valentinus Suyatno dan Ibu Valentina Sukiyem Kakak-kakakku dan adikku Sahabatku iv PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI UNIVERSITAS SANATA DHARMA FAKULTAS EKONOMI JURUSAN AKUNTANSI-PROGRAM STUDI AKUNTANSI PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI Yang bertanda tangan di bawah ini, saya menyatakan bahwa Skripsi ini dengan judul: “ANALISIS PENERAPAN PENGHITUNGAN UNIT COST DENGAN METODE DOUBLE DISTRIBUTION PADA UNIT RADIOLOGI TAHUN 2014 Studi Kasus: Rumah Sakit Hana Charitas” Dan dimajukan untuk diuji pada tanggal 13 Juni 2016 adalah hasil karya saya. Dengan ini saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain yang saya ambil dengan cara menyalin, atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau simbol yang menunjukkan gagasan atau pendapat atau pemikiran dari penulis lain yang saya akui seolah-olah sebagai tulisan saya sendiri dan atau tidak terdapat bagian atau keseluruhan tulisan yang saya salin, tiru, atau yang saya ambil dari tulisan orang lain tanpa memberikan pengakuan pada penulis aslinya. Apabila saya melakukan hal tersebut di atas, baik sengaja maupun tidak, dengan ini saya menyatakan menarik skripsi yang saya ajukan sebagai hasil tulisan saya sendiri. Bila kemudian terbukti bahwa saya ternyata melakukan tindakan menyalin atau meniru tulisan orang lain seolah-olah hasil pemikiran saya sendiri, berarti gelar dan izajah yang telah diberikan oleh universitas batal saya terima. Yogyakarta, 31 Agustus 2016 Yang membuat pernyataan, (Bernadetta Mewi Purwanti) v PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PERNYATAAN LEMBAR PERSETUJUANPUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS Yang bertandatangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma Nama : Bernadetta Mewi Purwanti Nomor Mahasiswa : 112114118 Demi pengembangan ilmu pengetahuan saya memberikan kepada perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul: Analisis Penerapan Penghitungan Unit Cost dengan Metode Double Distribution pada Unit Radiologi Rumah Sakit Hana Charitas Tahun 2014. Dengan demikian saya memberikan kepada perpustakaan hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta izin dari saya maupun memberikan royalty kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya. Yogyakarta, 31 Agustus 2016 Yang membuat pernyataan, (Bernadetta Mewi Purwanti) vi PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI KATA PENGANTAR Puji syukur dan terimakasih ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan rahmat dan kasih karunia kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pada Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma. Dalam menyelesaikan skripsi ini penulis mendapat bantuan, bimbingan serta arahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terimaksih yang tak terhingga kepada: 1. Johanes Eka Priyatma, M.Sc.,Ph.D selaku Rektor Universitas Sanata Dharma, yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk belajar dan mengembangkan kepribadian. 2. Dr. H. Herry Maridjo, M.Si., selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma. 3. Dr. Fr. Reni Retno Anggraini, S.E., M.Si, Ak, CA selaku pembimbing utama yang telah membantu, membimbing, serta memberi masukan masukan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. 4. Josephine Wuri, S.E., M.Si selaku dosen pembimbing akademik yang memperhatikan perkembangan akademik penulis dan teman-teman. vii PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 5. Segenap dosen dan staf Program Studi Akuntansi yang membimbing dan membantu penulis selama menjalani kuliah di Universitas Sanata Dharma. 6. Pemimpin Umum beserta Dewan Pimpinan Umum Kongregasi Suster Santo Fransiskus Charitas, yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk menjalani studi. 7. Pengurus Yayasan Rumah Sakit Hana Charitas yang telah memberika izin kepada penulis untuk melakukan penelitian dan secara khusus kepada Sr. M. Paulina, FCh yang sangat membantu penulis selama melakukan penelitian. 8. Bapak dan Ibu serta saudara kandung yang selalu mendoakan penulis sehingga setia dalam panggilan dan semangat dalam menjalani studi. 9. Teman-teman akuntansi angkatan 2011, khusus teman seperjuangan Sr. Lusi, SPM, Sr. Yuli, KSSY, Sr. Fridoline, SPC, Chatarine, Melia, Eva dan Igna yang selalu mendukung dan memberikan semangat. 10. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangannya oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Yogyakarta, 31 Agustus 2016 Penulis viii PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL……………………………………………………. i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING…………….………….. ii HALAMAN PENGESAHAN………………………………………….. iii HALAMAN PERSEMBAHAN………………………………………… iv HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS…………. v HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH………. vi KATA PENGANTAR ……………………………………………….. vii HALAMAN DAFTAR ISI…………………………………………….. ix HALAMAN DAFTAR TABEL……………………………………….. xii HALAMAN DAFTAR GAMBAR ......................................................... xiii ABSTRAK …………………………………………………………… xiv ABSTRACT …………………………………………………………… xv BAB I PENDAHULUAN.…….……………….…………………… 1 A. Latar Belakang………………………………………….. 1 B. Rumusan Masalah…………………………..................... 4 C. Tujuan Penelitian……...................................................... 4 D. Manfaat Penelitian ……………………………………… 4 E. Sistematika Penulisan……………………………...…… 5 BAB II LANDASAN TEORI ….…………….………………………. 7 A. JASA………...…………..……………………………..... 7 1. Pengertian Jasa………………………………………. 7 ix PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 2. Karakteristis Jasa…………………………………….. 7 B. RUMAH SAKIT………………………………...………. 9 1. Pengertian rumah sakit………………………………. 9 2. Fungsi rumah sakit…………………………………… 10 3. Pengelompokan rumah sakit…………………………. 10 4. Kewajiban rumah sakit……………………………….. 11 C. BIAYA…………………………….…………………….. 11 1. Pengertian Biaya…………………………………….. 11 2. Klasifikasi Biaya…………………………………….. 13 D. ANALISIS BIAYA SATUAN (UNIT COST) ………… 19 1. Pengertian Biaya Satuan……………………………. 19 2. Tujuan Analisis Biaya………………………………. 20 3. Manfaat Analisis Biaya……………………………… 21 E. METODE DOUBLE DISTRIBUTION ………………… 24 1. Pengertian Double Distribution...…………………… 24 2. Pendistribusian/Pengalokasian Biaya………………… 25 BAB III METODE PENELITIAN…………………………………… 27 A. Jenis Penelitian………….……………………….…….. 27 B. Subjek dan Objek Penelitian……….………………….. 27 C. Data Yang Diperlukan ............…………………………. 27 D. Teknik Pengumpulan Data…………………………….. 28 E. Teknik Analisis Data...……………….………………… 28 x PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI BAB IV GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT ………………….. 30 A. Sejarah Berdirinya Rumah Sakit………...……….......... 30 B. Falsafah, Visi, Misidan Motto Rumah Sakit ………….. 31 C. Struktur Organisasi …..………………………………… 32 D. Tugas dan Wewenang Rumah Sakit Hana Charitas…… 35 ANALISIS DAN PEMBAHASAN………………...……….. 38 A. Analisis Data……………….…..………………………. 38 BAB V 1. Mendiskripsikan langkah-langkah penghitungan unit cost metode Double Distribution……………... 38 2. Menguraikan langkah-langkah penghitungan unit cost rumah sakit………………………………. 39 3. Melakukan analisis langkah-langkah dan penghitunganunit cost pada rumah sakit …………. B. Pembahasan…..………………………………………… 1. 83 86 Penerapan penghitungan unit cost metode Double Distribution pada rumah sakit……………. 86 BAB VI PENUTUP………..………..……………………………….. 88 A. Kesimpulan ….…….…………………………………… 88 B. Keterbatasan Penelitian………………………………… 88 C. Saran ……….………………………………………….. 88 DAFTAR PUSTAKA………………………………………………….. 90 xi PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI DAFTAR TABEL Halaman Tabel 1 Biaya Unit Penunjang dan Unit Produksi…….…………. 40 Tabel 2 Double Distribution I Berdasarkan Jumlah Karyawan...... 43 Tabel 3 Double Distribution I Berdasarkan Luas Bangunan.......... 48 Tabel 4 Double Distribution I Berdasarkan Jumlah Pasien..…….. 52 Tabel 5 Double DistributionI Berdasarkan Porsi Makanan… …… 54 Tabel 6 Double DistributionI Berdasarkan Lembar Cucian …….. 58 Tabel 7 Double Distribution I Berdasarkan Titik Telepon..……… 63 Tabel 8 Double Distribution II Berdasarkan Jumlah Karyawan … 67 Tabel 9 Double Distribution II Berdasarkan Luas Bangun ……… 68 Tabel 10 Double Distribution II Berdasarkan Jumlah Pasien ……. 69 Tabel 11 Double Distribution II Berdasarkan Porsi Makanan…….. 70 Tabel 12 Double Distribution II Berdasarkan Lembar Cucian…….. 71 Tabel 13 Biaya Bagian Rumah Sakit………………………..…….. 74 Tabel 14 Total Biaya Unit Produksi……………………………….. 75 Tabel 15 Parameter cost per tindakan……………………….…….. 77 Tabel 16 Unit cost unit produksi…………………………………… 79 Tabel 17 Perbandingan Penerapan Penghitungan Unit Cost……..… 81 xii PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI DAFTAR GAMBAR Gambar 1 Alur Distribusi Biaya…………………………………......... 25 Gambar 2 Struktur Organisasi Rumah Sakit Hana Charitas….….…… 34 xiii PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ABSTRAK ANALISIS PENERAPAN PENGHITUNGAN UNIT COST DENGAN METODE DOUBLE DISTRIBUTION PADA UNIT RADIOLOGI TAHUN 2014 Studi Kasus: Rumah Sakit Hana Charitas Bengkulu Bernadetta Mewi Purwanti NIM: 112114118 Universitas Sanata Dharma Yogyakarta 2016 Tujuan penelitian ini untuk mengetahui apakah penerapan penghitungan unit cost pada unit radiologi dengan metode Double Distribution sudah benar dilakukan oleh Rumah Sakit Hana Charitas. Jenis penelitian adalah studi kasus. Teknik pengumpulan data yang dilakukan berupa dokumentasi dan observasi. Data yang diteliti adalah data mengenai biaya yang terjadi pada unit radiologi selama tahun 2014. Teknik analisis data yang digunakan untuk menjawab masalah yang diangkat dalam penelitian adalah (1) mendiskripsikan dan menganalisis langkah-langkah penghitungan unit cost yang dilakukan oleh rumah sakit, (2) menguraikan langkah-langkah penghitungan unit cost yang sudah dilakukan oleh pihak rumah sakit dengan teori yang ada, (3) melakukan analisis langkah-langkah dan penghitungan unit cost yang sudah dilakukan oleh rumah sakit, apakah sudah tepat. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan penghitungan unit cost pada unit radiologi Rumah Sakit Hana Charitas sudah benar dan sesuai dengan penghitungan menurut metode Double Distribution. Kata kunci: penerapan, penghitungan, unit cost, Double Distribution. xiv PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ABSTRACT THE ANALYSIS OF UNIT COSTING USING DOUBLE DISTRIBUTIONMETHOD FOR RADIOLOGY UNIT YEAR 2014 Case Study: Hana Charitas Hospital Bengkulu Bernadetta Mewi Purwanti NIM: 112114118 Sanata Dharma Yogyakarta 2016 The purpose of this study isdetermine whether the application of the calculation of unit cost in the radiology unit using Double Distribution method performed by Hana Charitas Hospital has been inaccordance with the theory. This research is a case study. The data was collected using documentation and observation method. Steps used to analyse the data were (1) describe and analyze steps used to calculate unit cost conducted by the hospital, (2) check the calculation using the existing theory, (3) analyze the steps and calculation of unit costto determine the appropriateness with the theory. The results showed that the application of the calculation of unit cost in the radiology unit in Hana Charitas Hospital has been correct and in accordance with the calculation method using to Double Distribution based on theory. Keywords: application, calculation, unit cost, Double Distribution. xv PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan merupakan hal yang sangat penting agar manusia dapat bertahan hidup dan melakukan aktivitas. Layanan kesehatan adalah salah satu jenis layananpublik yang merupakan ujung tombak dalam pembangunan kesehatan masyarakat. Maka sebagai organisasi publik, rumah sakit diharapkan mampu memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu kepada masyarakat. Rumah Sakit sebagai penyelenggara layanan kesehatan tak jarang menghadapi tantangan dalam memberikan pelayanan terhadap masyarakat. Disatu sisi rumah sakitjuga dituntut agar dapat memberikan pelayanan yang cepat dan bermutu, namun disisi lain tarif yang dikenakan kepada masyarakat juga harus dapat dijangkau oleh masyarakat pada umumnya. Menurut Peraturan Pemerintah No.74/2012 tentang Badan Layanan Umum, manajemen rumah sakit sangat dituntut untuk senantiasa meningkatkan efisiensi dan efektifitas pengelolaan sumber daya yang dimiliki oleh rumah sakit termasuk sumber daya keuangan yang tidak terlepas dari biaya pelayanan rumah sakit itu sendiri. Masalah biaya pelayanan ini menjadikan sesuatu yang sangat krusial sehingga mendorongseluruh elemen yang berkepentingan, untuk menghitung secara riil berapa biaya pelayanan yang dikeluarkan oleh rumah sakit. 1 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 2 Rumah sakit dalam kegiatan operasionalnya memerlukan laba untuk kelangsungan pelayanan di masa mendatang, namun tidak hanya berfokus pada laba tetapi juga harus mempertahankan fungsi sosialnya dan meningkatkan mutu pelayanan bagi masyarakat. Dewasa ini perkembangan rumah sakit sangat pesat, dengan melihat secara langsung banyaknya rumah sakit didirikan satu dengan yang lain secara berdekatan. Hal ini menimbulkan persaingan yang sangat pesat. Melihat kondisi seperti ini pihak pengelola rumah sakit harus mempunyai strategi dan mengantisipasi agar rumah sakit yang ada tetap berjalan sesuai dengan visi dan misi serta mencapai tujuan yang diinginkan. Situasi tersebut menuntut para manajer untuk lebih memperhatikan sistem manajemen yang dipergunakan. Sistem manajemen yang berlaku global mempengaruhi pola pikir manajer rumah sakit, dengan menekankan pada aspek efisiensi dan produktifitas serta memperhatikan pemerataan pelayanan. Faktor lainnya adalah teknologi kedokteran dan obat-obatan yang berkembang pesat. Perkembangan teknologi yang semakin maju dan kebutuhan yang diperlukan oleh rumah sakit semakin banyak menyebabkan biaya yang harus dikeluarkan oleh pihak rumah sakit juga akan semakin besar. Keadaan tersebut menyebabkan persaingan yang ketat diantara rumah sakit yang ada, karena setiap rumah sakit akan selalu berusaha untuk memberikan mutu yang baik dalam pelayananannya bagi masyarakat. Kebijakan dalam penetapan tarif pemeriksaan pada unit radiologi merupakan keputusan yang tidak boleh diabaikan, karena konsumen akan mengambil PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 3 keputusan apakah akan menggunakan jasa rumah sakit tersebut atau tidak berdasarkan harga yang ditawarkan. Untuk dapat menerapkan bisnis yang sehat berdasarkan kaidah-kaidah manajemen yang baik dalam rangka pemberian layanan yang bermutu dan berkesinambungan, serta dikelola secara otonomi dengan prinsip efisien dan produktifitas dalam penyelenggaraan fungsi organisasinya, rumah sakit sangat membutuhkan input dalam bentuk informasi yang lengkap. Salah satunya adalah informasi tentang biaya satuan (unit cost) agar rumah sakit mampu bertahan ditengahtengah persaingan yang ketat. Rumah Sakit Hana Charitas dalam menentukan menggunakan penghitungan biaya satuan (unit cost)metode Double Distribution dengan tujuan agar pelayanan rumah sakit mampu melakukan pengendalian biaya dengan pengendalian aktivitas, mengurangi biaya dan memperbaiki kualitas serta menentukan biaya dari setiap jasa yang dihasilkan.Metode Double Distribution lebih tepat dan akurat karena metode ini mengukur secara cermatbiaya-biaya yang dikeluarkan dalam setiap aktivitas untuk menghasilkanharga pokok produk atau harga pokok jasa yang telah diberikan kepadakonsumen. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 4 B. Rumusan Masalah Apakah metode Double Distributionsudah diterapkan dengan benarolehRumah Sakit Hana Charitas Bengkulu? C. Tujuan Penelitian Untuk mengetahui apakah sudah benarpenerapan metode Double Distribution pada Rumah Sakit Hana Charitas. D. Manfaat Penelitian Dengan adanya tujuan penelitian yang dikemukakan diatas, penelitian ini juga memberikan manfaat kepada: 1. Bagi rumah sakit Bagi rumah sakit, hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai salah satu sarana dan tolak ukur untuk mengevaluasi pengeluaran biaya demi meningkatkan pelayanan. 2. Bagi penulis Dengan melakukan penelitian ini, penulis dapat memperluas wawasan dan pengetahuan mengenai proses penerapan metode Double Distribution pada unit radiologi Rumah Sakit Hana Charitas Bengkulu dalam mengimplementasikan teori yang konkrit di rumah sakit. 3. Bagi pembaca atau pihak lainnya Hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan referensi bagi pembaca yang menggunakan topik analisis penerapan metode Double Distribution. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 5 E. Sistematika Penulisan Laporan dari hasil penelitian ini merupakan suatu skripsi yang terdiri atas enam bab, dimana antara satu bab dengan bab yang lain saling berhubungan. Untuk memberikan gambaran dalam membaca penelitian ini, berikut ini disajikan gambaran umum dari setiap bab. BAB I : Pendahuluan Merupakan bab yang menguraikan tentang latar belakang, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, serta sistematika penulisan. BAB II : Landasan Teori Bab ini menjelaskan mengenai beberapa teori yang digunakan sehubungan dengan pembahasan masalah. BAB III : Metode Penelitian Bab ini menguraikan tentang lokasi penelitian, metode pengumpulan data, jenis data dan sumber, serta metode analisis yang digunakan dalam penulisan skripsi. BAB IV : Gambaran Umum Perusahaan Menguraikan gambaran umum perusahaan, sejarah singkat perusahaan, struktur organisasi perusahaan, tugas dan tanggung jawab, serta proses produksi. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 6 BAB V : Hasil dan Pembahasan Merupakan bab yang menguraikan tentang analisis perhitungan unitcostdengan menggunakan metode Double Distributionpadaunit radiologi. BAB VI : Kesimpulan dan Saran Merupakan bab yang berisi kesimpulan atas hasil penelitian yang dilakukan dan saran-saran kepada pihak rumah sakitatas hasil penelitian yang dilakukan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI BAB II LANDASAN TEORI A. JASA 1. Pengertian Jasa Pembedaan antara barang dan jasa sering kali sukar dilakukan. Hal ini karena pembelian suatu barang seringkali disertai dengan jasa-jasa tertentu dan sebaliknya pembelian suatu jasa juga melibatkan barangbarang yang melengkapinya. Menurut Kotler (2004:8), jasa adalah aktivitas atau manfaat yang ditawarkan untuk dijual yang secara esensial tidak berwujud dan tidak menghasilkan kepemilikan atas apapun. 2. Karekteristik Jasa Menurut Tjiptono (2004:15-18), ada empat karakteristik pokok yang membedakannya dengan barang. Keempat karakteristik tersebut meliputi: a. Intangibility Jasa yang bersifat intangible artinya jasa yang tidak dapat dilihat, dirasa, diraba, dicium atau didengar sebelum dibeli. Konsep intangibleini sendiri memiliki dua pengertian yaitu: 1) Sesuatu yang tidak dapat disentuh dan tidak dapat dirasakan. 2) Sesuatu yang tidak dapat dengan mudah diidentifikasikan, diformulasikan, atau dipahami secara rohani. 7 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 8 Seseorang tidak dapat menilai hasil dari jasa sebelum iamembuktikan sendiri. Bila pelanggan membeli jasa, maka ia hanya ingin menggunakan, memanfaatkan, atau menyewa jasa tersebut. Pelanggan secara langsung tidak dapat memiliki jasa yang dibelinya.Biasanya pelanggan memperhatikan tanda-tanda atau bukti kualitas jasa untuk mengurangi ketidakpastian tersebut.Oleh karena itu, penyedia jasa atau perusahaan jasa menghadapi tantangan untuk memberikan bukti-bukti fisik dan perbandingan pada penawaran abstraknya. b. Inseparability Karakteristik ini memiliki arti bahwa produsen dan pembeli jasa biasanya harus melakukan kontak langsung pada saat penukaran.Akibatnya, jasa seringkali tidak dapat dipisahkan dari produsen.Sebagai contoh pemeriksaan gigi mengharuskan kehadiran baik pasien maupun dokter specialis gigi.Lain halnya dengan produsen jasa, produsen produk/barang tidak memerlukan kontak langsung dengan pembeli produk/barang. c. Variability Jasa bersifat sangat variabel karena merupakan nonstrandardized output, artinya banyak variasi bentuk, kualitas, dan jenis. Jasa ini tergantung pada siapa, kapan, dan dimana jasa tersebut dihasilkan. Ada tiga faktor yang menyebabkan variabilitas jasa yaitu kerjasama atau partisipasi pelanggan selama penyampaian jasa PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 9 moral/motivasi karyawan dalam melayani pelanggan dan beban kerja perusahaan. d. Perishability Jasa yang memiliki komoditas yang tidak dapat disimpan dan tidak tahan lama. Dengan demikian, bila suatu jasa tidak digunakan maka jasa tersebut akan hilang. Kondisi tersebut tidak akan menjadi masalah jika permintaan konstan. Tetapi kenyataannya permintaan pelanggan akan jasa pada umumnya selalu bervariasi dan dipengaruhi oleh faktor kebutuhan. Oleh karena itu perusahaan jasa harus mengevaluasi kapasitasnya guna menyeimbangkan penawaran permintaan. Dalam hal ini, perlu dilakukan analisis terhadap biaya dan pendapatan bila kapasitas ditetapkan terlalu tinggi atau terlalu rendah. B. RUMAH SAKIT 1. Pengertian Rumah Sakit Menurut Herlambang (2012:107), di Indonesia Rumah Sakit sebagai salah satu bagian sistem pelayanan kesehatan secara garis besaryang memberikan pelayanan untuk masyarakat berupa pelayanan kesehatan mencakup pelayanan medik, pelayanan penunjang medik, rehabilitas medik dan pelayanan perawatan. Pengertian Rumah Sakit menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 340/MENKES/PER/III/2010 adalah sebagai berikut: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 10 Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. 2. Fungsi Rumah Sakit Rumah sakit umum maupun swasta mempunyai dua fungsi pelayanan yaitu: a) Fungsi pelayanan Inframural Fungsi pelayanan ini merupakan fungsi yang dilakukan di dalam rumah sakit itu sendiri, seperti pelayanan pengobatan, pelayanan penyembuhan, pelayanan penginapan, pelayanan kerumahtanggaan dan pelayanan administrasi. b) Fungsi pelayanan Ekstramural Fungsi pelayanan ini merupakan fungsi yang dilakukan di luar rumah sakit, yang berguna untuk menunjang kesehatan. Kegiatannya antara lain yaitu: program pelayanan gizi, program kesehatan lingkungan, program KB, program khusus kesehatan, program penyuluhan kesehatan. 3. Pengelompokan Rumah Sakit a) Rumah Sakit Swasta, adalah rumah sakit yang didirikan oleh pihak swasta atau non pemerintah yaitu beberapa orang yang sepakat untuk mendirikan suatu badan hukum atau perusahaan hukum. b) Rumah Sakit Umum Pemerintah Sebagai rumah sakit umum yang dimiliki oleh pemerintah, tentunya pengelolaannya berpedoman pada peraturan perundang-undangan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 11 Di satu pihak rumah sakit dituntut untuk memberikan pelayanan yang bermutu, dinilai pihak rumah sakit harus memberi pelayanan kesehatan yang merata dan terjangkau olehmasyarakat, termasuk masyarakat miskin. 4. Kewajiban Rumah Sakit Kewajiban pelayanan kesehatan di rumah sakit diatur dalam Undang-undang No.23 Tahun 1992 tentang kesehatan menyebutkan bahwa rumah sakit dalam memberikan pelayanan kesehatan wajib melaksanakan good corporate gooddan clinical govermance dimana: a) Rumah sakit wajib mempunyai kemampuan pelayanan sesuai dengan kelasnya. b) Rumah sakit wajib memberikan pelayanan bagi keluarga miskin. c) Rumah sakit wajib meningkatkan peran sertanya dalam penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB). d) Rumah sakit wajib meningkatkan kesiapannya sebagai tempat perawatan dan rujukan penyakit menular. e) Rumah sakit wajib mengantisipasi tuntutan hukum terhadap dugaan kesalahan pelayanan. C. BIAYA 1. Konsep Biaya Sering kali istilah biaya (cost) digunakan sebagai sinonim dari beban (expense). Menurut Carter (2009:30) biaya adalah sebagai suatu PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 12 nilai tukar, pengeluaran, atau pengorbanan yang dilakukan untuk menjamin perolehan manfaat. Sedangkan beban sebagai arus keluar yangterukur dari barang atau jasa, yang kemudian ditandingkan dengan pendapatan untuk menentukan laba, atau sebagai penurunan dalam aset bersih sebagai akibat dari penggunaan jasa ekonomi dalam menciptakan pendapatan atau dari pengenaan pajak oleh badan pemerintah. Menurut Hansen dan Mowen (2009:47), biaya adalah kas atau nilai setara kas yang dikurbankan untuk mendapatkan barang atau jasa yang diharapkan memberi manfaat saat ini atau di masa depan bagi organisasi. Biaya dikeluarkan untuk mendapatkan manfaat di masa depan. Pada perusahaan yang berorientasi pada laba, manfaat masa depan biasanya berarti pendapatan. Jika biaya telah dihabiskan dalam proses menghasilkan pendapatan, maka biaya tersebut dinyatakan kadaluarsa. Biaya yang kadaluarsa disebut sebagai beban. Di setiap periode, beban akan dikurangi dari pendapatandalam laporan laba rugi, untuk menentukan laba periode tersebut. Dari beberapa pengertian tersebut dapat disimpulkan mengenai biaya adalah biaya yang dikurbankan untuk mendapatkan manfaat di masa mendatang. Berdasarkan kegunaannya biaya dikelompokkan menjadi tiga bagian: a) Biaya investasi (Investment Cost) biaya yang dikeluarkan untuk menunjang kegiatan pokok produksi seperti alat, sarana phisik, kendaraan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 13 b) Biaya operasional (Operational Cost) biaya yang dikeluarkan untuk mengoperasikan barang investasi seperti gaji, bahan medis, listrik, telepon. c) Biaya pemeliharaan (Maitenance Cost) biaya yang dikeluarkan untuk menjaga agar barang investasi dapat terus dipakai dalam kondisi prima. 2. Klasifikasi Biaya Klasifikasi biaya adalah sangat penting untuk membuat ikhtisar yang berarti atas data biaya. Klasifikasi biaya didasarkan pada beberapa hubungan yaitu: 2.1 Biaya dalam Hubungannya dengan Produk Biaya manufaktur menurut Hansen dan Mowen (2009:40-57), disebut juga biaya produksi yang terdiri atas tiga elemen yaitu: a. Bahan baku langsung yang terdiri atas semua bahan baku yang membentuk bagian integral dari produk jadi seperti: kayu yang digunakan untuk membuat furniture. Bahan langsung adalah bahan yang dapat ditelusuri secara langsung pada barang atau jasa yang sedang diproduksi. Contohnya biaya obat dan makan untuk rawat inap. b. Tenaga kerja langsung yaitu tenaga kerja yang melakukan konversi bahan baku langsung menjadi produk jadi dan dapat dibebankan secara layak ke produk tertentu. Tenaga kerja lansung adalah tenaga yang dapat ditelusuri secara langsung pada barang atau jasa PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 14 yang sedang diproduksi, misalnya kepala koki restauran, pekerja lini perakitan, karyawan yang mencampur dan mengaduk adonan, membuat isi kue, mengisi kue, perawat bedah yang terlibat pada bedah jantung, dokter yang menangani pasien dan pegawai kamar cuci. c. Biaya Overhead pabrik disebut juga Overhead manufaktur atau beban pabrik yang terdiri atas semua biaya manufaktur yang tidak ditelusuri secara langsung ke output tertentu. Overhead biasanya memasukkan semua biaya manufaktur kecuali bahan baku langsung dan tenaga kerja langsung, antara lain: 1) Bahan bakutidak langsung yaitu bahan baku yang diperlukan untuk menyelesaikan suatu produk tetapi tidak diklasifikasikan sebagai bahan baku langsung karena bahan baku tersebut tidak menjadi bagian dari produk. 2) Tenaga kerja tidak langsung yaitu tenaga kerja yang tidak secara langsung ditelusuri ke konstruksi atau komposisi produk jadi. Tenaga kerja tidak langsung termasuk gaji pengawas, pegawai bagian administrasi produksi, pembantu umum, pekerja bagian pemeliharaan dan bagian gudang, direksi, administrasi dan keuangan. 2.2 Biaya dalam Hubungannya dengan Volume Produksi Menurut Carter (2009:43), beberapa jenis biaya bervariasi secara proporsional terhadap perubahan dalam volume produksi atau PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 15 output, sementara yang lainnya tetap relatif konstan dalam jumlah. Beberapa jenis biaya yang berhubungan dengan volume produksi yaitu: a) Biaya variabel (Variable Cost). Jumlah total biaya variabel berubah secara proporsional terhadap perubahan aktivitas dalam rentang yang relevan (Relevant Range) atau biaya variabel menunjukan jumlah per unit yang relatif konstan dengan berubahnya aktifitas dalam rentang yang relevan. Biaya variabel biasanya dapat dibebankan ke departemen operasi dengan cukup mudah dan akurat, dan dapat dikendalikan oleh penyelia pada tingkat operasi tertentu. Biaya variabel biasanya mencakup biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung. Menurut Hansen dan Mowen (2009:100) biaya variabel adalah biaya yang dalam jumlah keseluruhan bervariasi secara proporsional terhadap perubahan keluaran. Biaya variabel naik ketika keluaran naik dan akan turun ketika keluaran turun, misalnya listrik, air yang dikeluarkan atau dibayar sesuai dengan pemakaian. Sebagai contoh biaya makan pasien, biaya obat pasien. Biaya ini meningkat sesuai dengan jumlah pasien yang ada. b) Biaya tetap (Fixed Cost) bersifat konstan secara total dalam rentang yang relevan. Dengan kata lain biaya tetap per unit semakin kecil seiring dengan meningkatnya aktivitas PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 16 dalamrentang yang relevan. Tanggungjawab atas pengendalian untuk biaya tetap biasanya berada pada tingkatan manajemen menengah atau manajemen eksekutif dan bukannya pada penyelia operasi. Contoh biaya tetap misalkan gaji pegawai, biaya penyusutan dengan metode garis lurus, pajak, premi pensiun. c) Biaya semi variabel. Beberapa jenis biaya memiliki elemen biaya tetap dan biaya variabel.Jenis biaya ini disebut biaya semi variabel, seperti biaya listrik.Listrik yang dipakai untuk pencahayaan cenderung menjadi biaya tetap karena cahaya tetap diperlukan tanpa mempedulikan tingkat aktifitas, sementara listrik yang digunakan sebagai tenaga untuk mengoperasikan peralatan akanbervariasi bergantung pada penggunaan peralatan.Telepon abonemennya tetap sedangkan pemakaian pulsa beragam, gaji adalah tetap tetapi dapat berubah ketika ada insentif atau ada pemotongan dari instansi. 2.3 Biaya dalam Hubungannya dengan Departemen Produksi atau Segmen Lain Menurut Carter (2009:45), departemen–departemen dalam suatu pabrik biasanya dapat diklasifikasikan dalam dua kategori yaitu: departemen produksi dan departemen jasa. Di departemen produksi, operasi manual dan operasi mesin dilakukan secara langsung pada produk atau bagian-bagian dari produk. Jika dua atau tiga jenis mesin yang berbeda melakukan operasi pada satu produk dalam departemen yang sama, maka mungkin untuk meningkatkan akurasi biaya produk PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 17 dengan membagi departemen tersebut menjadi dua atau lebih pusat biaya. Pada departemen jasa, jasa diberikan untuk keuntungan departemen lain. Dalam beberapa kasus, jasa ini juga dinikmati oleh departemen jasa yang lain maupun departemen produksi. Meskipun departemen jasa tidak secara langsung terlibat dalam proses produksi, biaya departemen ini merupakan bagian dari biaya overhead dan juga merupakan biaya dari produksi. Dalam hubungannya dengan departemen produksi atau segmen lain biaya diklasifikasikan menjadi: a) Biaya langsung departemen jika suatu biaya dapat ditelusuri kesuatu departemen dari mana biaya tersebut berasal, maka biaya tersebut dikelompokkan sebagai biaya langsung departemen. Contohnya gaji penyelia dari departemen. b) Biaya tidak langsung departemen jika suatu biaya digunakan bersama oleh beberapa departemen yang memperoleh manfaat dari biaya tersebut, maka biaya tersebut dikelompokkan sebagai biaya tidak langsung departemen. Contohnya sewa gedung dan penyusutan gedung. Biaya yang terjadi di departemen jasa merupakan biaya tidak langsung untuk departemen lain. Pada saat semua biaya departemen jasa telah dialokasikan, biaya overhead setiap departemen produksi akan terdiri dari biaya langsung dan biaya tidak langsung didepartemen produksi tersebut ditambah dengan bagian beban yang diterima dari departemen jasa. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 18 2.4 Biaya dalam Hubungannya dengan Periode Akuntansi Biaya dapat diklasifikasikan sebagai pengeluaran modal (capital expenditure) atau sebagai pengeluaran pendapatan (revenue expenditure). Suatu pengeluaran modal ditujukan untuk memberikan manfaat di masa depan dan dilaporkan sebagai aset. Pengeluaran pendapatan memberikan manfaat untuk periode sekarang dan dilaporkan sebagai beban. Aset akhirnya akan menjadi beban ketika dikonsumsi atau kehilangan kegunaannya. 2.5 Biaya dalam Hubungannya dengan Suatu Keputusan, Tindakan atau Evaluasi Pada saat suatu pilihan harus dibuat diantara tindakantindakan atau alternatif-alternatif yang mungkin dilakukan, hal penting yang harus dilakukan adalah mengidentifikasi biaya, pendapatan, pengurangan biaya dan penghematan biaya yang relevan terhadap pilihan tersebut. Menurut Carter (2009:47), pertimbangan atas hal-hal yang tidak relevan merupakan pemborosan waktu dan dapat mengalihkan perhatian dari hal-hal yang relevan. Yang lebih penting, faktor yang tidak relevan bisa saja disalah artikan sebagai faktor yang relevan. Ketika kinerja dari seorang manajer dievaluasi, suatu langkah penting melibatkan klasifikasi biaya yang berada dibawah kendali manajer tersebut. Biaya yang tidak dibawah kendali manajer tersebut umumnya tidak relevan terhadap evaluasi dari kinerja manajer PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 19 tersebut. Ini adalah aspek-aspek dari akuntansi pertanggungjawaban (responsibility accounting). D. ANALISIS BIAYA 1. Pengertian Biaya Satuan (unit cost) Menurut Supriyono (2011:41), biaya satuan (unit cost) adalah seluruh biaya yang dibebankan dalam melaksanakan kegiatan produksi atau menghasilkan jasa atau kegiatan tertentu dibagi dengan jumlah satuan produk atau jasa yang dihasilkan. Menurut Hansen & Mowen (2005),unit cost didefinisikan sebagai hasil pembagian antara total cost yang dibutuhkan dibagi dengan jumlah unit produk yang dihasilkan (barang dan jasa). Manajemen suatu rumah sakit sangat membutuhkan input dalam bentuk informasi yang lengkap dan konkrit. Hal ini bertujuan agar rumah sakit tetap mampu memberikan pelayanan yang bermutu dan berkesinambungan serta mampu bertahan di tengah-tengah tingkat persaingan yang ketat. Untuk dapat memenuhi kebutuhan tersebut, sumber daya manusia di rumah sakit dituntutuntuk meningkatkan kemampuannya dalam melakukan analisis biaya.Salahsatu informasi yang diperlukan oleh manajemen sebagai informasi dalam pengambilan keputusan dan menjalankan fungsinya adalah analisis biaya satuan (unit cost). Secara umum, penghitungan biaya satuan (unit cost) dapat dilakukan melalui sebagai berikut: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 20 𝑇𝐶 UC = 𝑄 Dimana: UC = Unit Cost (Biaya Satuan) TC = Total Cost (Biaya Total) Q = Quantity (Jumlah Produk/Jasa) Tujuan penghitungan biaya satuan (unit cost) untuk mendapatkan informasi mengenai: a. Perencanaan anggaran, merencanakan anggaran untukoperasional. b. Menetapkan harga. c. Pengendalian biaya, pengendalian aktivitas, mengurangi biaya dan memperbaiki kualitas. d. Membantu pengambilan keputusan seperti: menetapkan harga, menambah atau menghilangkan jasa. Dalam mengalokasikan biaya dari unit penunjang ke unit produksi dapat menggunakan metode Double Distribution. 2. Tujuan Analisis Biaya a. Mendapatkan gambaran mengenai bagian yang merupakan pusat biaya (cost center) serta pusat pendapatan (revenue center). b. Mendapatkan gambaran biaya pada tiap unit tersebut, baik biaya tetap (fixed cost) atau biaya investasi yang selama setahunmaupun biaya tidak tetap (variabel cost) atau biaya operasional dan pemeliharaan. c. Mendapatkan gambaran biaya satuan pelayanan di sarana pelayanan kesehatan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 21 d. Mendapatkan gambaran tarif dengan menggunakan Break Even Point. e. Mendapatkan gambaran dan peramalan pendapatan sarana pelayanan kesehatan. 3. Manfaat Analisis Biaya Manfaat utama dari analisis biaya ada empat yaitu: a. Pricing. Informasi biaya satuan sangat penting dalam penentuan kebijaksanaan tarif rumah sakit. Dengan diketahuinya biaya satuan (unitcost), dapat diketahui apakah tarif sekarang rugi, break evenpointatau menguntungkan. Hal ini juga dapat diketahui berapa besar subsidi yang dapat diberikan pada unit pelayanan tersebut. b. Budgeting/Planning. Informasi jumlah biaya (total cost) dari suatu unit produksi dan biayasatuan (unit cost) dari tiap-tiap output rumah sakit, sangat penting untuk alokasi anggarandan untuk perencanaan anggaran. c. Budgetary Control Hasil analisis biaya dapatdimanfaatkan untuk memonitor dan mengendalikan kegiatan operasional rumahsakit. Misalnya mengidentifikasi pusat-pusatbiaya yang strategis dalam upaya efisiensirumah sakit. d. Evaluasi dan Pertanggungjawaban. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 22 Analisisbiaya bermanfaat untuk menilai performanceke-uangan rumah sakit secara keseluruhan, sekaligus sebagai pertanggunganjawaban kepada pihak-pihak berkepentingan. Ada beberapa macam proses pendistribusian dari pusat biaya ke pusat pendapatan, yaitu: 1) Simple Distribution Method Sesuai dengan namanya, tehnik ini sangat sederhana, yaitu melakukan distribusi biaya-biaya yang dikeluarkan di pusat biaya penunjang, langsung ke berbagai pusat biaya produksi. Distribusi ini dilakukan satu persatu dari masing-masing pusat biaya penunjang. Tujuan distribusi dari suatu unit penunjang tertentu unit-unit produksi yang relevan, yaitu yang secara fungsional diketahui mendapat dukungan dari unit penunjang tersebut. Kelebihan dari metode ini adalah kesederhanaannya sehingga mudah dilakukan. 2) Step Down Method Untuk mengatasi kelemahan simpledistribution method tersebut, dikembangkan metode distribusi anak tangga. Dalam metode ini, dilakukan distribusi biaya unit penunjang kepada unit penunjang lain dan unit produksi. Caranya, distribusi biaya dilakukan secara berturut-turut dimulai dengan unit penunjang yang biasanya terbesar. Biaya unit penunjang tersebut didistribusikan ke unit-unit lain (penunjang dan produksi yang PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 23 relevan). Setelah selesai dilanjutkan dengan distribusi biaya dari unit penunjang lain yang biayanya nomor dua terbesar. Proses ini terus dilakukan sampai semua biayadari unit penunjang habis didistribusikan ke unit produksi. Perlu dicatat dalam metode ini biayayang didistribusikan dari unit penunjang kedua, ketiga, keempat dan seterusnya mengandung dua elemen biaya yaitu asli unit penunjang yang bersangkutan ditambah biaya yang ia terima dariunit penunjang lain. Kelebihan metode ini adalah sudah dilakukannya distribusi dari unit penunjang keunit penunjang lain. 3) Double Distribution Method Dalam metode ini, pada tahap pertama dilakukan distribusi biaya yang dikeluarkan diunit penunjang lain dan unit produksi. Hasilnyasebagian unit penunjang sudah didistribusikan ke unit produksi, akan tetapi sebagian masih beradadi unit penunjang. Artinya, ada biaya yang tertinggal di unit penunjang, yaitu biaya yang diterimanya dari unit penunjang lain. Biaya yang masih berada di unit penunjang ini dalam tahap selanjutnya didistribusikan ke unit produksi, sehingga tidak ada lagi biaya yang tersisa di unit penunjang. Karena metode ini dilakukan dua kalidistribusi biaya, maka metode ini dinamakanmetode distribusi ganda. Kelebihan meode inisudah dilakukan distribusi dari unit penunjang keunit penunjang lain, dan sudah terjadi hubungan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 24 timbal balik antara unit penunjang dengan unit penunjang lain secara fungsional. 4) Multiple Distribution Method Dalam metode ini, distribusi biaya dilakukan secara lengkap, yaitu antara sesama unit penunjang, dari unit penunjang ke unit produksi, dan antara sesama unit produksi. Tentu sajadistribusi antara unit tersebut dilakukan kalaumemang ada hubungan fungsional antar keduanya. Jadi dapat dikatakan bahwa multipledistribution method pada dasarnya adalah doubledistribution method plus alokasi antara sesama unit produksi. Perhitungan sulit dilakukan oleh karena diperlukan catatan hubungan kerja antara unit-unit produksi yang sangat banyak. Dalam praktek tehnik ini sangat jarang dilakukan. Sejauh ini yang lazim dipergunakan adalah doubledistribution method. E. METODE DOUBLE DISTRIBUTION 1. Pengertian Double Distribution Metode Double distribution merupakan pengalokasian biaya dari pusat biaya penunjang/jasa ke pusat biaya produksi. Prinsip dasar yang melandasi metode double distribution adalah bahwa lembaga memiliki dua jenis unit, yaitu unit penunjang dan unit produksi. Dalam menjalankan fungsinya, unit penunjang memberikan layanan jasanya kepada unit produksi, akan tetapi selain memberikan layanan jasanya kepada unit PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 25 produksi, kepada sesama unit penunjang juga saling memberikan layanan jasanya. Oleh karena itu, sebelum seluruh biaya dialokasikan dari seluruh unit penunjang ke seluruh unit produksi, terlebih dahulu sesama unit penunjang akan saling mengalokasikan biayanya masing-masing. 2. Pendistribusian/Pengalokasian Biaya Dengan konsep dasar bahwa unit penunjang tidak hanya memberikan jasanya kepada unit produksi saja tetapi juga kepada sesama unit penunjanglainnya. Maka distribusi/alokasi biaya juga dilakukan kepada sesama unit penunjang, sebagaimana yang sudah diuraikan diatas. Adapun pola alur dari distribusi/alokasi biaya adalah sebagaimana digambarkan pada gambar sebagai berikut. Biaya Biaya Biaya Biaya Biaya Unit Unit Unit Unit Unit Penunjang Penunjang Penunjang Produksi Produksi A B C A B Sumber buku “unit cost dan tarif rumah sakit” Gambar 1 Gambar Pola Alur Distribusi / Alokasi Biaya Dari gambar alur diatas maka dapat dijelaskan bahwa ada dua tahap yang dilakukan dalam mendistribusikan/mengalokasikan biaya yaitu: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 26 1) Tahap pertama yang dilakukan: a. Biaya dari unit penunjang A dialokasikan ke unit penunjang B, unit penunjang C, unit produksi A dan unit produksi B. b. Biaya dari unit penunjang B dialokasikan ke unit penunjang A, unit penunjang C, unit produksi A dan unit produksi B. c. Biaya dari unit penunjang C dialokasikan ke unit penunjang A, unit penunjang B, unit produksi A dan unit produksi B. 2) Tahap kedua yang dilakukan: a. Biaya dari unit penunjang A didistribusikan/dialokasikan ke unit produksi A dan unit produksi B. b. Biaya dari unit penunjang B didistribusikan/dialokasikan ke unit produksi A dan unit produksi B. c. Biaya dari unit penunjang C didistribusikan/dialokasikan ke unit produksi A dan unit produksi B. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah studi kasus pada Rumah Sakit Hana Charitas Bengkulu. Penelitian dipusatkan pada penghitungan unit cost rumah sakit sehingga hasil dan kesimpulan yang diambil hanya terbatas pada hal tersebut. B. Subjek dan Objek Penelitian a. Subjek Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah unit cost Rumah Sakit Hana Charitas Bengkulu. b. Objek Penelitian Objek dalam ini adalah laporan keuangan dan aktivitas dalam unit radiologi. C. Data yang Diperlukan Dalam penelitian ini digunakan dua jenis data, yaitu kuantitatif dan kualitatif. 1. Data kualitatif adalah data yang disajikan secara deskriptif atau dalam bentuk uraian. Data ini berupa gambaran umum rumah sakit, struktur organisasi, pembagian tugas dan wewenang serta proses analisis penerapan 27 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 28 penghitungan unit costdengan metode Double Distribution pada unit radiologi. 2. Data kuantitatif adalah data yang disajikan dalam bentuk angka-angka yang menggambarkan data rumah sakit. Data ini meliputi laporan keuangan, dan data aktivitas yang ada di unit radiologi. 3. Wawancara/Interview, yaitu melakukan wawancara langsung dengan mengadakan tanyajawab dengan karyawan dan bagian pembukuan. D. Teknik Pengumpulan Data 1. Studi dokumentasi, yaitu teknik pengumpulan data dengan mengambil data yang berhubungan dengan biaya-biaya yang terjadi pada Rumah Sakit Hana Charitas, serta dokumen-dokumen lain yang bersifat tulisan mengenai gambaran umum organisasi, visi dan misi serta laporan keuangan. 2. Observasi yaitu teknik pengumpulan data dengan cara pengamatan langsung terhadap unsur-unsur laporan tentang pengeluaran biaya yang dimiliki oleh Rumah Sakit Hana Charitas. E. Teknik Analisis Data Teknik analisis data yang digunakan adalah mendiskripsikan objek penelitian sekaligus menganalisis hasilnya. Untuk menjawab permasalahan tersebut maka dilakukan langkah-langkah sebagai berikut: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 29 1. Mendiskripsikan dan menganalisis langkah-langkah penghitungan unit costyang yang dilakukan oleh Rumah Sakit Hana Charitas Bengkulu. 2. Menguraikan langkah-langkah penghitungan unit cost yang sudah dilakukan oleh pihak rumah sakit dengan teori yang ada. 3. Melakukan analisis langkah-langkah dan penghitungan unit cost yang sudah dilakukan oleh pihak rumah sakit, apakah sudah tepat. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI BAB IV GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT A. Sejarah Singkat Rumah Sakit Hana Charitas Pada Tahun 1926, berdirilah Kongregasi Suster St. Fransikus Charitas di Palembang dan mereka membangun sebuah Rumah Sakit danYayasan yang dinamakan Rumah Sakit RK Charitas di Palembang dan Yayasan RS Charitas.Yayasan Rumah Sakit Charitas mendirikan rumah sakit cabang di Palembang dan Sleman yang dinamakan Rumah Sakit Panti Bhaktiningsih Belitang, Rumah Sakit Panti Baktiningsih Klepu, Rumah Sakit Myria dan Rumah Sakit Karya Asih Charitas.Keempat Rumah Sakit yang didirikan ini cukup ramai didatangi oleh pasien. Akhirnya terpikirlah untuk mendirikan Rumah Sakit cabang yang letaknya di Jl. Ir. Soekarno No.12 Rama Agung, KecamatanArgaMakmur, Kabupaten Bengkulu Utara, Propinsi Bengkulu. Pembangunan Rumah Sakit di Bengkulu diawali dengan mendirikan Balai Pengobatan/Rumah Bersalin Charitas pada tanggal 05 November 2002 yang diresmikan oleh Bupati Bengkulu Utara saat itu, H. Muslihan. DS dan masih minimnya tenaga dokter yang bertugas di Balai Pengobatan/Rumah Bersalin tersebut. Seiring berjalannya waktu, Balai Pengobatan/Rumah Bersalin Charitas mengalami kemajuan dan status Balai Pengobatan/Rumah Bersalin akandisetujui menjadi Rumah Sakit. Dalam proses yangdilakukan untuk menjadikan Balai Pengobatan/Rumah Bersalin Charitas menjadi Rumah Sakit. Pada akhirnya terbentuklah Rumah Sakit Hana Charitas pada tanggal 30 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 32 31 Agustus 2005 yang merupakan Cabang dari Rumah Sakit RK Charitas dan diresmikan oleh Bupati Bengkulu Utara, Bp. Ir. H. M. Imron Rosyadi. MM. Pada tahun 2011, Rumah Sakit Hana Charitas memperluas bangunannya menjadi 2 lantai dan diresmikan pada tanggal 12 Mei 2011 oleh Bp. Ir. H. Imron Rosyadi, MM dan Uskup Agung Palembang, Mgr. Aloysius Sudarso, SCJ dengan kapasitas 50 tempat tidur. B. Falsafah, Visi, Misi dan Motto Rumah Sakit 1. Falsafah Rumah Sakit Hana Charitas Dengan dilandasi cinta kasih Illahi dalam kegembiraan dan kesederhanaan, memberikan pelayanan kesehatan bagi sesama sebagai manusia seutuhnya dengan tidak membedakan Suku, Bangsa, Agama, Ras dan Golongan. 2. Visi Rumah Sakit Hana Charitas ”Menjadi Rumah Sakit yang Unggul di Provinsi Bengkulu dalam Mutu Pelayanan, Keselamatan Pasien dan Menyenangkan Pelanggan.” 3. Misi Rumah Sakit Hana Charitas a. Memberikanpelayanankesehatanmenyeluruhdanbermutuberorientasi padakecepatan, ketepatan, keselamatandankenyamananberlandaskanetikadanprofesionalismetan pamembedakanSuku, Agama, RasdanGolongan. b. MeningkatkanSumberDayaManusia yang berkualitasdankompeten. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 33 c. Menyediakan peralatan, fasilitas dan sarana prasarana pendukung yang aman. 4. d. Menyediakan pelayanan yang terjangkau oleh masyarakat. e. Menciptakan iklim kerja yang kondusif. f. Meningkatkan kesejahteraan karyawan. Motto Rumah Sakit Hana Charitas ”KASIH DALAM SEGALANYA” C. Struktur Organisasi Rumah Sakit Hana Charitas Gambaran struktur organisasi yang jelas akan memberikan kemudahan bagi pimpinan untuk mendistribusikan tugas dan wewenang kepada seseorang yang tepat sehingga daya guna dan hasil dapat terwujud. Fungsi struktur dalam suatu organisasi adalah untuk memberikan informasi kepada seluruh anggotanya tentang kegiatan atau pekerjaan apa yang harus ia kerjakan, kepada siapa harus berkonsultasi atau bertanggungjawab. Dengan demikian, proses kerjasama menuju pencapaian visi, misi dan tujuan organisasi dapat terwujud sesuai dengan perencanaan yang telah ditetapkan sebelumnya. Struktur organisasi yang diterapkan dalam Rumah Sakit Hana Charitas berbentuk garis dimana garis perintah mengalir secara langsung dari pimpinan/direktur berkoordinasi dengan komite medik,tim mutu dan ke kepala bagian. Kemudian kepala bagian membawahi unit dan karyawan yang dibawahnya. Struktur organisasi ini menggambarkan bentuk tugas dan wewenang secara jelas, dimana wewenang mengalir dari atasan ke bawahan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 34 secara langsung. Dan sebaliknya bawahan bertanggungjawab langsung kepada atasan yang berada di unit masing-masing. Berikut ini bentuk struktur organisasi Rumah Sakit Hana Charitas Bengkulu: SPI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 35 Uraian Tugas dan Wewenang Rumah Sakit Hana Charitas Deskripsi jabatan atau Job Description merupakan suatu pernyataan yang teratur dari suatu jabatan yang berisi penjelasan tentang berbagai tugas, dan fungsi dalam suatu jabatan. Dengan demikian dapat dihindari tugas-tugas yang tumpang tindih tugas dan wewenang yang tidak sesuai dengan tangungjawabnya. Berikut ini akan diuraikan secara sederhana tugas dan fungsi masingmasing bagian struktur organisasi yang ada dalam Rumah Sakit Hana Charitas khususnya yang berhubungan dengan unit radiologi. 1. Tugas dan wewenang Direktur Rumah Sakit Dalam hal ini Direktur rumah sakit mempunyai tugas dan wewenang yaitu: a. Melaksanakan semua kebijakan yang telah ditetapkan oleh Yayasan Rumah Sakit Charitas Palembang. b. Mengelola dan bekerja menurut falsafah, Visi, Misi dan tujuan yang digariskan oleh Yayasan Rumah Sakit Charitas dengan mengikuti peraturan pemerintah RI, Departemen Kesehatan. c. Bertanggungjawab terhadap manajemen dan pelayanan pasien di rumah sakit, fasilitasnya, peratalan, staf dan sumber daya lainnya untuk mencapai standar sesuai dengan kebijakan yang telah ditetapkan bersama dengan manajemen rumah sakit. d. Memimpin seluruh personil rumah sakit agar dapat melaksanakan tugas dan fungsinya dengan sebaik-baiknya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 36 e. Menyelesaikan berbagai masalah teknis rumah sakit dengan menggunakan berbagai sumber daya secara efektif, efisien, relevan. f. Membuat rencana kerja tahunan dan diajukan kepada Yayasan Bakti Kasih Palembang. g. Melaporkan dan mempertanggungjawabkan segala tindakan kepada Yayasan Rumah Sakit Charitas Palembang. 2. Tugas dan Wewenang Komite Medik Rumah Sakit Komite Medik bertanggungjawab atas mutu pelayanan medis, pembinaan etik kedokteran dan pengembangan profesi medis. Komite Medik juga bertanggungjawab kepada direktur rumah sakit. Maka dalam hal ini komite medik mempunyai tugas dan wewenang sebagai berikut: a. Meningkatkan profesionalisme staf medis yang bekerja di rumah sakit. b. Membantu direktur rumah sakit menyusun standar pelayanan dan memantau pelaksanaannya. c. Melaksanakan pembinaan etika profesi, disiplin profesi dan mutu profesi. d. Mengatur kewenangan profesi antar kelompok staf medis. e. Melakukan koordinasi dengan kepala bidang pelayanan medik dalam melaksanakan pemantauan dan pembinaan pelaksanaan tugas kelompok staf medis. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 37 f. Meningkatkan program pelayanan, pendidikan dan pelatihan serta penelitian dan pengembangan dalam bidang medis. 3. g. Melakukan monitoring dan evaluasi mutu pelayanan medis. h. Memberikan laporan kegiatan kepada direktur rumah sakit. Tugas dan Wewenang SPI (Satuan Pengawas Intern) Adapun tugas pokok Satuan Pengawasan Intern adalah melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan tugas semua satuan kerja, baik struktural, fungsional maupun yang non struktural seperti panitia, tim dan sebagainya, agar dapat berjalan sesuai denganrencanadanperaturan perundanganyang berlaku. 4. Tugas dan Wewenang Kepala Penunjang Medis Kepala penunjang medis mempunyai tugas pokok yaitu merencanakan operasionalisasi, memberi tugas, memberi petunjuk, menyelia, mengatur, serta mengevaluasi dan melaporkan penyelenggaraan tugas unit penunjang. 5. Tugas dan Wewenang Penanggung Jawab Unit Radiologi Tugas dan tanggungjawab dari unit radiologi adalah: a. Bertanggung jawab atas kegiatan di unit radiologi. b. Melakukan proses foto rontgen sesuai permintaan. c. Membacakan hasil foto rontgen secara rutin. d. Menyampaikan informasi kepada keluarga pasien tentang hasil foto negatif. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. ANALISIS Untuk menjawab rumusan masalah, penulis akan menguraikan bagaimana proses mendapatkan data laporan penghitungan unit cost Rumah Sakit Hana Charitas. Selama melakukan penelitian di rumah sakit, penulis memperoleh dokumen berupa data tentang sejarah singkat rumah sakit, visi, misi, motto, kegiatan-kegiatan, serta pencatatan dan penghitungan unit cost rumah sakit pada tahun 2014. Penulis dalam mendapatkan data ini tidak mengalami kesulitan karena pihak rumah sakit sangat terbuka untuk memberikan data-data tersebut. Setelah melakukan pengamatan, penulis menemukan bahwa Rumah Sakit Hana Charitas melakukan penghitungan unit cost dalam setiap tahunnya yang bertujuan untuk mengevaluasi dan melihat pengeluaran biaya pada rumah sakit. 1. Mendiskripsikan langkah-langkah penghitungan unit cost metode Double Distribution. Berdasarkan hasil wawancara dengan bagian pembukuan, pemrosesan penghitungan unit cost ini dilakukan dengan menggunakan program excel. Penghitungan ini sudah dilakukan oleh semua rumah sakit charitas dan ditetapkan untuk dasar penghitungan biaya pada rumah sakit. Berikut ini penulis akan mendiskripsikan tentang langkah-langkah dalam penghitungan unit cost yang dilakukan oleh Rumah Sakit Hana Charitas. 38 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 39 a. Mengidentifikasi pusat biaya unit produksi dan penunjang. b. Menentukan dasar alokasi yang akan digunakan untuk mendistribusikan semua biaya unit penunjang ke unit produksi. c. Mendistribusikan semua biaya asli unit penunjang dan biaya operasional ke unit penunjang yang lain dan unit produksi. d. Menentukan bobot yang akan digunakan untuk mendistribusikan biaya unit produksi ke masing-masing output unit produksi. e. Menghitung unit cost masing-masing unit produksi. 2. Menguraikan langkah-langkah penghitungan unit cost yang sudah dilakukan oleh pihak rumah sakit dengan teori yang ada. a. Mengidentifikasi pusat biaya unit produksi dan penunjang. Pusat biaya yang dimaksud adalah unit-unityang ada dalam Rumah Sakit Hana Charitas Bengkulu yang menyediakan pelayanan atau menyediakan pendukung pelayanan sesuai struktur organisasi yang ada pada rumah sakit. Berikut ini adalah tabel biaya unit produksi dan biaya unit penunjang yang terdapat dalam Rumah Sakit Hana Charitas Bengkulu. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 40 Tabel 1 Biaya Unit Penunjang dan Unit Produksi No. A. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 B. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 Nama Unit UNIT PENUNJANG Kepala Penunjang Umum Administrasi Keuangan Pembukuan Personalia Sekretariat Diklat Logistik Kabag Keperawatan Kabag Penunjang Medis Bengkel Sanitasi Kamar Cuci Dapur Keamanan Pastoral Care Medical Record Direktur Komite Mutu Rumah Sakit Hana Charitas UNIT PRODUKSI Kendaraan Bangsal Clara Bangsal Fransiskus Bangsal Maria Farmasi Laboratorium Radiologi Emergency Kamar Bedah Kamar Bersalin Poliklinik Jumlah Sumber : RS Hana Charitas 2014 Total Biaya Rp 43.853.432 103.772.841 12.382.821 64.963.397 52.960.214 46.870.543 3.188.000 224.689.192 47.563.362 2.421.891 224.294.486 44.953.290 143.040.816 325.305.671 59.508.285 5.410.500 224.580.367 20.876.350 4.245.000 282.921.097 145.558.948 289.896.816 454.334.646 100.392.910 2.682.489.078 368.668.595 114.704.595 594.707.968 75.382.153 180.000 14.581.802 Rp 6.841.043.711 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 41 b. Menentukan dasar alokasi yang akan digunakan untuk mendistribusikan semua biaya unit penunjang ke unit produksi. Maka dasar alokasi yang dipakai adalah sebagai berikut: a. Jumlah karyawan dan dialokasikan kesemua bagian. b. Luas bangunan dialokasikan kesemua bagian. c. Jumlah porsi makan dialokasikan hanya untuk paviliun. d. Jumlah linen dialokasikan kebagian yang minta mencuci linen e. Titik telepon dialokasikan kebagian yang ada teleponnya. c. Mendistribusikan semua biaya asli unit penunjang dan biaya operasional ke unit penunjang yang laindan ke unit produksi. Untuk menentukan unit cost masing-masing unit dibutuhkan datadata seperti jumlah seluruh karyawan maupun karyawan per bagian, luas bangunan, titik telepon, jumlah linen, jumlah hari rawat, jumlah pasien, porsi makan, yang digunakan untuk pendistribusian biaya dari unit penunjang ke unit produksi. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 42 Tabel 2 Jumlah Karyawan tahun 2014 No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 Nama Bagian Kepala Penunjang Umum Administrasi-Kasir Keuangan Pembukuan Personalia Sekretariat - Humas Diklat Logistik Bengkel Sanitasi Kamar Jahit Kamar Cuci Kendaraan Keamanan Kabag. Keperawatan Bangsal Clara Bangsal Fransiskus Bangsal Maria Pastoral Care Kamar Jenasah Kabag. Penunjang Medis Farmasi Laboratorium Radiologi Dapur/Gizi Kabag. Pelayanan Medik Kamar Bedah Kamar Besalin/VK UGD Klinik Rawat Jalan Rekam Medik HCU Direktur P2K3 Komite Medik Komite Mutu/Pasien savety Rumah Sakit Total Sumber : RS Hana Charitas 2014 Jumlah Karyawan 1 3 1 3 1 1 1 1 1 7 1 3 1 4 1 11 17 3 1 1 5 4 2 8 1 3 1 10 2 5 1 1 106 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 43 Tabel 3 Luas Bangunan Tahun 2014 No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 Nama Bagian Kepala Penunjang Umum Administrasi-Kasir Keuangan Pembukuan Personalia Sekretariat - Humas Diklat Logistik Bengkel Sanitasi Kamar Jahit Kamar Cuci Kendaraan Keamanan Kabag. Keperawatan Bangsal Clara Bangsal Fransiskus Bangsal Maria Pastoral Care Kamar Jenasah Kabag. Penunjang Medis Farmasi Laboratorium Radiologi Dapur/Gizi Kabag. Pelayanan Medik Kamar Bedah Kamar Besalin/VK UGD Klinik Rawat Jalan Rekam Medik HCU Direktur P2K3 Komite Medik Komite Mutu/Pasien savety Rumah Sakit Total Sumber : RS Hana Charitas 2014 Luas Bangunan (M2) 6 14 6 12 12 26 12 36 15 12 40 56 4 4 12 375 390 108 20 20 12 38 48 32 124 12 48 36 117 60 44 12 4 37 12 6120 7936 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 44 Tabel 4 Jumlah Porsi Makanan Tahun 2014 No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 Nama Bagian Kepala Penunjang Umum Administrasi-Kasir Keuangan Pembukuan Personalia Sekretariat - Humas Diklat Logistik Bengkel Sanitasi Kamar Jahit Kamar Cuci Kendaraan Keamanan Kabag. Keperawatan Bangsal Clara Bangsal Fransiskus Bangsal Maria Pastoral Care Kamar Jenasah Kabag. Penunjang Medis Farmasi Laboratorium Radiologi Dapur/Gizi Kabag. Pelayanan Medik Kamar Bedah Kamar Besalin/VK UGD Klinik Rawat Jalan Rekam Medik HCU Direktur P2K3 Komite Medik Komite Mutu/Pasien savety Rumah Sakit Total Sumber : RS Hana Charitas 2014 Porsi Makanan 142.5 391 120 391 142.5 142.5 450 110 142.5 997.5 137 289 280 494.5 142.5 1425 2455 282 130 142.5 833 443 155.5 1425 142.5 142 142 1524 140.5 541.5 142.5 56 14494.5 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 45 Tabel 5 Jumlah Titik Telepon Tahun 2014 No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 Nama Bagian Kepala Penunjang Umum Administrasi-Kasir Keuangan Pembukuan Personalia Sekretariat - Humas Diklat Logistik Bengkel Sanitasi Kamar Jahit Kamar Cuci Kendaraan Keamanan Kabag. Keperawatan Bangsal Clara Bangsal Fransiskus Bangsal Maria Pastoral Care Kamar Jenasah Kabag. Penunjang Medis Farmasi Laboratorium Radiologi Dapur/Gizi Kabag. Pelayanan Medik Kamar Bedah Kamar Besalin/VK UGD Klinik Rawat Jalan Rekam Medik HCU Direktur P2K3 Komite Medik Komite Mutu/Pasien savety Rumah Sakit Total Sumber : RS Hana Charitas 2014 Titik Telepon 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3 3 1 1 1 2 1 1 1 1 2 3 2 1 1 37 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 46 Tabel 6 Jumlah lembar Cucian Tahun 2014 No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 Nama Bagian Kepala Penunjang Umum Administrasi-Kasir Keuangan Pembukuan Personalia Sekretariat - Humas Diklat Logistik Bengkel Sanitasi Kamar Jahit Kamar Cuci Kendaraan Keamanan Kabag. Keperawatan Bangsal Clara Bangsal Fransiskus Bangsal Maria Pastoral Care Kamar Jenasah Kabag. Penunjang Medis Farmasi Laboratorium Radiologi Dapur/Gizi Kabag. Pelayanan Medik Kamar Bedah Kamar Besalin/VK UGD Klinik Rawat Jalan Rekam Medik HCU Direktur P2K3 Komite Medik Komite Mutu/Pasien savety Rumah Sakit Total Sumber : RS Hana Charitas 2014 Lembar Cucian 35 30 167 167 167 167 29 34 20 78 25 39 25 23 34 20435 26084 67 20 21 175 806 32 245 23 3526 1498 10329 1395 63 58 43 65860 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 47 Dalam melakukan penghitungan pendistribusian biaya ini, rumah sakit melakukannya dengan dua tahap distribusi yaitu: 1. Tahap I yaitu dengan mendistribusikan semua biaya dari pusat biaya unit penunjang ke sesama unit penunjang yang lain dan seluruh pusat unit produksi, yaitu dengan langkah sebagai berikut: a. Mendistribusikan bobot biaya berdasarkan jumlah karyawan b. Mendistribusikan bobot biaya berdasarkan luas bangunan c. Mendistribusikan bobot biaya berdasarkan jumlah pasien d. Mendistribusikan bobot biaya berdasarkan porsi makan e. Mendistribusikan bobot biaya berdasarkan lembar cucian f. Mendistribusikan bobot biaya berdasarkan titik telepon PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 48 a. Mendistribusikan bobot biaya berdasarkan Jumlah Karyawan Dalam perhitungan alokasi biaya untuk masing-masing bagian, langkah yang dilakukan adalah dengan membagi jumlah karyawan dari bagian yang akan mendapatkan alokasi dengan total keseluruhan karyawan yang sudah dikurangi dengan jumlah karyawan dari bagian yang tidak mendapatkan alokasi biayakemudian dikalikan dengan total biaya penunjang umum. Contoh perhitungan alokasi bagian administrasi: = jml karyawan bag. administrasi 𝑥 𝑡𝑡𝑙 𝑏𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑝𝑒𝑛𝑢𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 𝑎𝑑𝑚𝑖𝑛𝑖𝑠𝑡𝑟𝑎𝑠 total karyawan − jml karyawan yg tdk mdp alokasi = 3 𝑥 43.853.432 = 𝟏. 𝟐𝟓𝟐. 𝟗𝟓𝟓 106 − 1 bagian kep. penunjang umum Maka dari perhitungan diatas dapat disimpulkan bahwa pada bagian administrasi mendapatkan bagian alokasi biaya sebesar Rp 1.252.955 (lihat tabel 7 kolom 2). Sedangkan untuk perhitungan biaya operasional masingmasing bagian mendapatkan alokasi biaya. Contoh perhitungan pengalokasian biaya telepon: = jml karyawan kepala penunjang umum 𝑥 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑏𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑡𝑒𝑙𝑒𝑝𝑜𝑛 total karyawan = 1 𝑥 96.131.177 106 = 906.989 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 49 Dari perhitungan diatas disimpulkan bahwa pada bagian kepala penunjang umum mendapat alokasi biaya telepon sebesar Rp 906.989 (lihat tabel 7 kolom 1 bagian bawah). Dalam melakukan alokasi biaya yang berdasarkan jumlah karyawan ini, sesama unit bagian tidak mendapatkan alokasi biaya. Salah satu contoh adalah total biaya dari kepala unit penunjang tidak dialokasikan ke bagian kepala unit penunjang karena mempunyai bagian yang sama. Maka, total biaya dari kepala unit penunjang akan dialokasikan ke bagian yang lain seperti bagian administrasi, bagian keuangan, bagian pembukuan dan sampat pada bagian terakhir yaitu bagian poliklinik. Hasil perhitungan ini ditampilkan dalam tabel dibawah ini. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 50 Tabel 7 Double Distribution I Berdasarkan Jumlah Karyawan Per Desember 2014 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Kep. Penunjang Administrasi Keuangan Pembukuan Personalia Sekretariat Diklat Logistik Bengkel 3 1 3 1 1 1 1 1 Umum Jumlah Karyawan BAGIAN UNIT PENUNJANG Kepala Penunjang Umum 1 Total Biaya 43.853.432 - 103.772.841 1.007.503 Keuangan 12.382.821 117.932 353.795 Pembukuan 64.963.397 630.713 1.892.138 Personalia 52.960.214 504.383 1.513.149 Sekretariat - Humas 46.870.543 446.386 3.188.000 Administrasi-Kasir Diklat Logistik Kabag. Keperawatan * 1.252.955 417.652 1.252.995 417.652 417.652 417.652 417.652 417.652 - 1.007.503 3.022.510 1.007.503 1.007.503 1.007.503 1.007.503 1.007.503 - 353.795 117.932 117.932 117.932 117.932 117.932 630.713 1.513.149 630.713 630.713 630.713 630.713 630.713 504.383 1.339.159 - 504.383 504.383 504.383 504.383 1.339.158 446.386 91.086 446.386 - 446.386 446.386 446.386 30.362 91.086 30.362 6.419.691 30.362 30.362 - 30.362 30.362 224.689.192 2.139.897 6.419.691 2.139.897 1.358.953 2.139.897 2.139.897 2.139.897 - 2.139.897 47.563.362 452.984 1.358.953 452.984 69.197 452.984 452.984 452.984 452.984 452.984 Kabag. Penunjang Medis 2.421.897 23.066 69.197 23.066 596.467 23.066 23.066 23.066 23.066 23.066 Kabag. Pelayanan Medik - - - - - - - - - - 20.876.350 198.822 596.467 198.822 596.467 198.822 198.822 198.822 198.822 198.822 P2K3 - - - - - - - - - - Komite Medik - - - - - - - - - - 4.245.000 40.429 121.286 40.429 121.286 40.429 40.429 40.429 40.429 40.429 282.921.097 2.669.067 8.007.201 2.669.067 8.007.201 2.669.067 2.669.067 2.669.067 2.669.067 2.669.067 96.131.177 906.898 2.720.694 906.898 2.720.694 906.898 906.898 906.898 906.898 906.898 1.443.505 13.618 40.854 13.618 40.854 13.618 13.618 13.618 13.618 13.618 12.427.783 117.243 351.730 117.243 351.730 117.243 117.243 117.243 117.243 117.243 Direktur Komite Mutu Rumah Sakit BIAYA OPERASIONAL Biaya Telepon Biaya Jamsostek Biaya Premi Dana Pensiun Biaya Administrasi Bank Biaya Selisih Kas Biaya Lain-lain Non Operasional Biaya Selisih Kurs TOTAL SELURUH BIAYA - - - - - - - - - - 2.665.000 25.142 75.425 25.142 75.425 25.142 25.142 25.142 25.142 25.142 4.237 40 120 40 120 40 40 40 40 40 - - - - - - - - - - 1.023.379.849 9.324.484 26.203.898 9.624.204 27.334.270 9.237.753 9.295.750 9.711.774 7.602.239 9.742.136 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 51 Lanjutan Tabel 7 Double Distribution I Berdasarkan Jumlah Karyawan Per Desember 2014 Jumlah Karyawan 10 11 12 13 14 Sanitasi Kamar Jahit Kamar Cuci Kendaraan Keamanan 15 7 1 3 1 4 16 17 Kabag. Penunjang Dapur/Gizi Pastoral Care Medis 1 1 8 18 19 Kabag.Pelayanan Rekam Medis Medik 1 5 20 21 Direktur Komite Mutu 1 1 BAGIAN UNIT PENUNJANG Kepala Penunjang Umum 2.923.562 417.652 1.252.955 1.670.607 417.652 417.652 3.341.214 417.652 2.088.259 417.652 417.652 Administrasi-Kasir 7.052.523 1.007.503 3.022.510 4.030.013 1.007.503 1.007.503 8.060.026 1.007.503 5.037.517 1.007.503 1.007.503 Keuangan 825.521 117.932 353.795 471.727 117.932 117.932 943.453 117.932 589.658 117.932 117.932 Pembukuan 4.414.988 630.713 1.892.138 2.522.850 630.713 630.713 5.045.701 630.713 3.153.563 630.713 630.713 Personalia 3.530.681 504.383 1.513.149 2.017.532 504.383 504.383 4.035.064 504.383 2.521.915 504.383 504.383 Sekretariat - Humas 3.124.703 446.386 1.339.158 1.785.545 446.386 446.386 3.571.089 446.386 2.231.931 446.386 446.386 212.533 30.362 91.086 121.448 30.362 30.362 242.895 30.362 151.810 30.362 30.362 14.979.279 2.139.897 6.419.691 8.559.588 2.139.897 2.139.897 17.119.177 2.139.897 10.699.485 2.139.897 2.139.897 Diklat Logistik Kabag. Keperawatan 3.170.891 452.984 1.358.953 1.811.938 452.984 452.984 3.623.875 452.984 2.264.922 452.984 452.984 Kabag. Penunjang Medis 161.460 23.066 69.197 92.263 23.066 - 184.525 23.066 115.328 23.066 23.066 Kabag. Pelayanan Medik - - - - - - - - - - - 1.391.757 198.822 596.467 795.290 198.822 198.822 1.590.579 198.822 994.112 - 198.822 P2K3 - - - - - - - - - - - Komite Medik - - - - - - - - - - - 283.000 40.429 121.286 161.714 40.429 40.429 323.429 40.429 202.143 40.429 - 18.683.469 2.669.067 8.007.201 10.676.268 2.669.067 2.669.067 21.352.536 2.669.067 13.345.335 2.669.067 2.669.067 6.348.285 906.898 2.720.694 3.627.592 906.898 906.898 7.255.183 906.898 4.534.489 906.898 906.898 95.326 13.618 40.854 54.472 13.618 13.618 108.944 13.618 68.090 13.618 13.618 820.703 117.243 351.730 468.973 117.243 117.243 937.946 117.243 586.216 117.243 117.243 Direktur Komite Mutu Rumah Sakit BIAYA OPERASIONAL Biaya Telepon Biaya Jamsostek Biaya Premi Dana Pensiun Biaya Administrasi Bank Biaya Selisih Kas Biaya Lain-lain Non Operasional Biaya Selisih Kurs TOTAL SELURUH - - - - - - - - - - - 175.991 25.142 75.425 100.566 25.142 25.142 201.132 25.142 125.708 25.142 25.142 280 40 120 160 40 40 320 40 200 40 40 - - - - - - - - - - - 68.194.952 9.742.136 29.226.408 38.968.544 9.742.136 9.719.070 77.937.087 9.742.136 48.710.680 9.543.314 9.701.707 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 52 Lanjutan Tabel 7 Double Distribution I Berdasarkan Jumlah Karyawan Per Desember 2014 Jumlah Karyawan 23 24 25 Kabag. Bangsal Bansal Bansal Keperawatan Clara Fransiskus Maria 1 11 17 3 26 27 28 29 30 31 32 Farmasi Laboratorium Radiologi Kamar Bedah Kamar Bersalin IGD Poliklinik 5 4 2 3 1 10 2 BAGIAN UNIT PENUNJANG Kepala Penunjang Umum 417.652 4.594.169 7.100.079 1.252.955 2.088.259 1.670.607 835.303 1.252.955 417.652 4.176.517 835.303 1.007.503 11.082.536 17.127.556 3.022.510 5.037.517 4.030.013 2.015.007 3.022.510 1.007.503 10.075.033 2.015.007 Keuangan 117.932 1.297.248 2.004.838 353.795 589.658 471.727 235.863 353.795 117.932 1.179.316 235.863 Pembukuan 630.713 6.937.839 10.722.114 1.892.138 3.153.563 2.522.850 1.261.425 1.892.138 630.713 6.307.126 1.261.425 Personalia 504.383 5.548.213 8.574.511 1.513.149 2.521.915 2.017.532 1.008.766 1.513.149 504.383 5.043.830 1.008.766 Sekretariat - Humas 446.386 4.910.247 7.588.564 1.339.158 2.231.931 1.785.545 892.772 1.339.158 446.386 4.463.861 892.772 30.362 333.981 516.152 91.086 151.810 121.448 60.724 91.086 30.362 303.619 60.724 2.139.897 23.538.868 36.378.250 6.419.691 10.699.485 8.559.588 4.279.794 6.419.691 2.139.897 21.398.971 4.279.794 452.984 4.982.828 7.700.735 1.358.953 2.264.922 1.811.938 905.969 1.358.953 452.984 4.529.844 905.969 23.066 253.723 392.117 69.197 115.328 92.263 46.131 69.197 23.066 230.657 46.131 - - - - - - - - - - 2.187.046 3.379.980 596.467 994.112 795.290 397.645 596.467 198.822 1.988.224 397.645 - Administrasi-Kasir Diklat Logistik Kabag. Keperawatan Kabag. Penunjang Medis Kabag. Pelayanan Medik Direktur 198.822 P2K3 - - - - - - - - - - Komite Medik - - - - - - - - - - - 40.429 444.714 687.286 121.286 202.143 161.714 80.857 121.286 40.429 404.286 80.857 2.669.067 29.359.737 45.374.138 8.007.201 13.345.335 10.676.268 5.338.134 8.007.201 2.669.067 26.690.670 5.338.134 906.898 9.975.877 15.417.264 2.720.694 4.534.489 3.627.592 1.813.792 2.720.694 906.898 9.068.979 1.813.796 13.618 149.798 231.506 40.854 68.090 54.472 27.236 40.854 13.618 136.180 27.236 117.243 1.289.676 1.993.135 351.730 586.216 468.973 234.486 351.730 117.243 1.172.432 234.486 Komite Mutu Rumah Sakit BIAYA OPERASIONAL Biaya Telepon Biaya Jamsostek Biaya Premi Dana Pensiun Biaya Administrasi Bank Biaya Selisih Kas - - - - - - - - - - - 25.142 276.557 427.406 75.425 125.708 100.566 50.283 75.425 25.142 251.415 50.283 40 440 680 120 200 160 80 120 40 400 80 - - - - - - - - - - - 107.163.497 165.616.312 29.226.409 48.710.680 38.968.544 19.484.268 29.226.409 9.742.136 97.421.360 19.484.272 Biaya Lain-lain Non Operasional Biaya Selisih Kurs TOTAL SELURUH 9.289.152 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 53 a. Mendistribusikan bobot biaya berdasarkan Luas Bangunan Dalam perhitungan alokasi biaya untuk masing-masing bagian, langkah yang dilakukan adalah dengan membagi luas bangunan dari bagian yang akan mendapatkan alokasi dengan total keseluruhan luas bangunan kemudian dikalikan dengan total biaya penunjang umum. Luas total bangunan rumah sakit adalah 7920m2.Dalam melakukan alokasi biaya yang berdasarkan luas bangunan ini, sesama unit bagian tidak mendapatkan alokasi biaya. Salah satu contoh adalah biaya bengkel tidak akan dialokasikan ke bagian bengkel pula karena mempunyai bagian yang sama. Begitu juga dengan perhitungan selanjuttnya. Contoh perhitungan alokasi biaya bengkel: = luas bangunan bag. penunjang umum 𝑥 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑏𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑏𝑎𝑔𝑖𝑎𝑛 𝑏𝑒𝑛𝑔𝑘𝑒𝑙 total luas bangunan 7920m2 − 15m2(luas bengkel) = 6m2 𝑥 224.294.48 7905m2 = 170.242(tabel 8 kolom 1) - alokasi biaya sanitasi: = luas bangunan bag. penunjang umum 𝑥 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑏𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑏𝑎𝑔𝑖𝑎𝑛 𝑠𝑎𝑛𝑖𝑡𝑎𝑠𝑖 7905𝑚2 = 6m2 7905m2 𝑥 44.953.290 (tabel 8 kolom 1) = 79.583 - alokasi biaya keamanan: = luas bangunan bagian penunjang umum 𝑥 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑏𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑏𝑎𝑔𝑖𝑎𝑛 𝑘𝑒𝑎𝑚𝑎𝑛𝑎𝑛 7920 − 15 = = 6 7905 6 𝑥 59.508.285 7905 𝑥 59.508.285 (tabel 8 kolom1) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 54 Sedangkan untuk perhitungan biaya operasional masingmasing bagian mendapatkan alokasi biaya. Contoh perhitungan alokasi biaya telepon: = luas bagian kabag. penunjang umum 𝑥 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑏𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑡𝑒𝑙𝑒𝑝𝑜𝑛 total keseluruhan luas bangunan = 6 𝑥 96.131.177 7920 Demikian juga dengan perhitungan pada biaya-biaya unit penunjang yang yang lain sampai pada pengalokasian biaya unit produksi langkah yang dilakukan adalah sama. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 55 Tabel 8 Double Distribution I Berdasarkan Luas Bangunan Per Desember 2014 1 Kep.Penunjang Umum Luas bangunan 6 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Administrasi Keuangan Pembukuan Personalia Sekretariat Diklat Logistik Bengkel Sanitasi 14 6 12 12 26 12 36 15 12 11 12 Kamar Jahit Keamanan 40 4 BAGIAN UNIT PENUNJANG TOTAL BIAYA Bengkel 224.294.486 170.242 397.232 170.242 340.485 340.485 737.717 340.485 1.021.455 - 340.485 1.134.950 113.495 Sanitasi 44.953.290 34.107 79.583 34.107 68.214 68.214 147.798 68.214 204.643 85.268 - 227.381 22.738 Keamanan 59.508.285 45.105 105.245 45.105 90.210 90.210 195.454 90.210 270.629 112.765 90.210 300.699 - 96.131.177 72.827 169.929 72.827 145.653 145.653 315.582 145.653 436.960 182.067 145.653 485.511 48.551 1.443.505 1.094 2.552 1.094 2.187 2.187 4.739 2.187 6.561 2.734 2.187 7.290 729 426.330.743 323.381 754.555 323.381 646.761 646.761 1.401.316 646.761 1.940.284 382.849 578.547 2.155.871 185.517 BIAYA OPERASIONAL Biaya Listrik Biaya Air TOTAL SELURUH PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 56 LanjutanTabel 8 Double Distribution I Berdasarkan Luas Bangunan Per Desember 2014 13 Kabag. Luas bangunan 15 14 16 Pastoral Kabag. Penunjang Keperawatan Care Medis 12 20 12 Dapur 124 17 18 Kabag.Pelayanan Rekam Medis Medik 12 44 19 20 Direktur P2K3 12 4 21 Komite Medik 37 22 23 Komite Mutu Rumah Sakit 12 6120 BAGIAN UNIT PENUNJANG Bengkel 340.485 567.475 340.485 3.518.345 340.485 1.248.445 340.485 113.495 1.049.829 340.485 173.647.344 Sanitasi 68.214 113.691 68.214 704.882 68.214 250.119 68.214 22.738 210.328 68.214 34.789.345 Keamanan 90.210 150.349 90.210 932.166 90.210 330.769 90.210 30.070 278.146 90.210 46.006.911 145.653 242.755 145.653 1.505.084 145.653 534.062 145.653 48.551 449.098 145.653 74.283.182 2.187 3.645 2.187 22.600 2.187 8.019 2.187 729 6.744 2.187 1.115.436 646.761 1.077.935 646.761 2.371.458 646.761 215.587 1.994.182 646.761 329.848.338 BIAYA OPERASIONAL Biaya Listrik Biaya Air TOTAL SELURUH 646.761 6.683.201 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 57 LanjutanTabel 8 Double Distribution I Berdasarkan Luas Bangunan Per Desember 2014 Luas bangunan 24 25 26 27 28 29 Kendaraan Bangsal Bangsal Bangsal Kamar Farmasi Clara Fransiskus Maria Jenasah 375 390 108 20 4 38 30 31 32 33 Laboratorium Radiologi Kamar Bedah Kamar Bersalin 48 32 48 36 34 35 IGD Poliklinik 117 60 BAGIAN UNIT PENUNJANG Bengkel 113.495 10.640.156 11.065.762 3.064.365 567.475 1.078.202 1.361.940 907.960 1.361.940 1.021.455 3.319.729 1.248.445 Sanitasi 22.738 2.131.700 2.216.968 613.930 113.691 216.012 272.858 181.905 272.858 204.643 665.090 250.119 Keamanan 30.070 2.819.051 2.931.813 811.887 150.349 285.664 360.839 240.559 360.839 270.629 879.544 330.769 48.551 4.551.666 4.733.732 1.310.880 242.755 461.235 582.613 388.409 582.613 436.960 1.420.120 534.062 729 68.348 71.082 19.684 3.645 6.926 8.749 5.832 8.749 6.561 21.325 8.019 215.583 20.210.921 21.019.357 5.820.746 1.077.915 2.048.039 2.586.999 1.724.665 2.586.999 1.940.248 BIAYA OPERASIONAL Biaya Listrik Biaya Air TOTAL SELURUH Sumber : Data Sudah Diolah 6.305.808 2.371.414 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 58 b. Mendistribusikan bobot biaya berdasarkan Porsi Makanan Dalam perhitungan alokasi biaya untuk masing-masing bagian, langkah yang dilakukan adalah dengan membagi porsi makanan dari bagian yang akan mendapatkan alokasi dengan total keseluruhan porsi makanan kemudian dikalikan dengan total biaya penunjang umum bagian dapur (tabel 9 kolom 1 bagian kep. penunjang umum). Contoh perhitungan alokasi bagian kep. penunjang umum: = porsi makanan per bagian 𝑥 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑏𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑏𝑎𝑔𝑖𝑎𝑛 𝑑𝑎𝑝𝑢𝑟 total keseluruhan porsi makanan = 142,5 𝑥 325.305.671 14494.5 = 3.198.183 Demikian juga dengan perhitungan pada biaya-biaya unit penunjang yang yang lain sampai pada pengalokasian biaya unit produksi langkah yang dilakukan adalah sama. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 59 Tabel 9 Double Distribution I Berdasarkan Jumlah Porsi Makanan Per Desember 2014 1 Kep.Penunjang Umum Jumlah porsi makanan 2 3 4 Administrasi Keuangan Pembukuan 142.5 391 120 325.305.671 3.198.183 8.775.364 2.693.206 325.305.671 3.198.326 8.775.755 391 5 6 7 8 9 10 11 Kamar 12 Kamar Personalia Sekretariat Diklat Logistik Bengkel Sanitasi Jahit Cuci 142.5 142.5 450 110 142.5 997.5 137 289 BAGIAN UNIT PENUNJANG TOTAL BIAYA Dapur TOTAL SELURUH 8.775.364 3.198.183 3.198.183 10.099.524 2.468.773 3.198.183 22.387.278 3.074.744 6.486.139 2.693.326 8.775.755 3.198.326 3.198.326 10.099.974 2.468.883 3.198.326 22.388.276 3.074.881 6.486.428 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 60 LanjutanTabel 9 Double Distribution I Berdasarkan Jumlah Porsi Makanan Per Desember 2014 13 Keamanan Jumlah porsi makanan 14 Kabag. 15 16 Pastoral Kabag. Penunjang Keperawatan Care Medis 494.5 142.5 130 142.5 11.098.255 3.198.183 2.917.640 3.198.183 11.098.255 3.198.183 2.917.640 17 Dapur 1425 18 Kabag. Pelayanan 19 Rekam 20 21 Direktur P2K3 22 Medis Medik 142.5 541.5 142.5 12.153.094 3.198.183 - 3.198.183 12.153.094 3.198.183 - 23 Komite 24 Komite Mutu Rumah Sakit Medik 56 BAGIAN UNIT PENUNJANG Dapur TOTAL SELURUH 31.981.826 3.198.183 31.981.826 3.198.183 - 1.256.830 - 1.256.830 - PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 61 LanjutanTabel 9 Double Distribution I Berdasarkan Jumlah Porsi Makanan Per Desember 2014 25 26 27 28 29 Bangsal Bangsal Bangsal Kamar Clara Fransiskus Maria Jenasah 280 1425 2455 282 6.284.148 31.981.826 Kendaraan Jumlah porsi makanan 30 Farmasi 31 32 33 34 Laboratorium Radiologi Kamar Bedah Kamar Bersalin 35 36 IGD Poliklinik 833 443 155.5 142 142 1524 140.5 9.942.420 3.489.947 3.186.961 3.186.961 34.203.722 3.153.296 9.942.420 3.489.947 3.186.961 3.186.961 34.203.722 3.153.296 BAGIAN UNIT PENUNJANG Dapur TOTAL SELURUH 6.284.148 Sumber : Data Sudah Diolah 55.098.515 6.329.035 - 18.695.341 31.981.826 55.098.515 6.329.035 - 18.695.341 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 62 6. Mendistribusikan bobot biaya berdasarkan Lembar Cucian Dalam perhitungan alokasi biaya untuk masing-masing bagian, langkah yang dilakukan adalah dengan membagi porsi makanan dari bagian yang akan mendapatkan alokasi dengan total keseluruhan porsi makanan kemudian dikalikan dengan total biaya penunjang umum bagian dapur (tabel 9 kolom 1 bagian kep. penunjang umum). Contoh perhitungan alokasi bagian kep. penunjang umum: = lembar cucian per bagian 𝑥 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑏𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑘𝑎𝑚𝑎𝑟 𝑐𝑢𝑐𝑖 total keseluruhan lembar cucian = 35 𝑥 143.040.816 19281 = 259.656 Demikian juga dengan perhitungan pada biaya-biaya unit penunjang yang yang lain sampai pada pengalokasian biaya unit produksi langkah yang dilakukan adalah sama. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 63 Tabel 10 Double Distribution I Berdasarkan Jumlah Lembar Cucian Per Desember 2014 1 Kep.Penunjang Umum Jumlah lembar cucian 35 2 3 Administrasi Keuangan 30 167 4 5 6 7 8 9 10 Sekretariat Diklat Logistik Bengkel Sanitasi 167 167 29 34 20 1.238.930 1.238.930 1.238.930 215.144 252.237 1.239.097 1.239.097 1.239.097 1.239.097 215.173 252.271 Pembukuan Personalia 167 11 Kamar 12 Kamar Jahit Cuci 78 25 39 148.375 578.662 185.469 289.331 148.395 578.740 185.494 289.370 TOTAL BIAYA Kamar Cuci TOTAL SELURUH 143.040.816 259.656 222.562 143.040.816 259.691 222.592 1.238.930 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 64 Lanjutan Tabel 10 Double Distribution I Berdasarkan Jumlah Lembar Cucian Per Desember 2014 13 Keamanan Jumlah lembar cucian Kamar Cuci TOTAL SELURUH 14 Kabag. 15 16 Pastoral Kabag. Penunjang Keperawatan Care Medis 34 20 21 170.631 252.237 148.375 155.794 170.631 252.237 148.375 23 17 Dapur 18 19 Kabag. Pelayanan Rekam 20 21 Direktur P2K3 22 Komite Medik 23 24 Komite Mutu Rumah Sakit Medis Medik 245 23 23 58 1.817.592 170.631 467.381 430.287 - 1.149.423.210 319.006 155.237.235 155.794 1.817.592 170.631 467.381 430.287 - 1.149.423.210 319.006 155.237.235 43 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 67 7. Mendistribusikan bobot biaya berdasarkan Titik Telepon Dalam perhitungan alokasi biaya untuk masing-masing bagian, langkah yang dilakukan adalah dengan membagi porsi makanan dari bagian yang akan mendapatkan alokasi dengan total keseluruhan porsi makanan kemudian dikalikan dengan total biaya penunjang umum bagian dapur (tabel 10 kolom 1 bagian kep. penunjang umum). Contoh perhitungan alokasi bagian kep. penunjang umum: = titik telepon per bagian 𝑥 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑏𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑡𝑒𝑙𝑒𝑝𝑜𝑛 total keseluruhan titik telepon = 1 𝑥 12.427.783 37 Demikian juga dengan perhitungan pada biaya-biaya unit penunjang yang yang lain sampai pada pengalokasian biaya unit produksi langkah yang dilakukan adalah sama. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 68 Tabel 11 Double Distribution I Berdasarkan Titik Telepon Per Desember 2014 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Administrasi Keuangan Pembukuan Personalia Sekretariat Diklat Logistik Bengkel Sanitasi 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12.427.783 335.886 335.886 335.886 335.886 335.886 335.886 335.886 335.886 335.886 - 335.886 335.886 12.427.783 335.887 335.887 335.887 335.887 335.887 335.887 335.887 335.887 335.887 - 335.887 335.887 Kep.Penunjang Umum Jumlah titik telepon 11 Kamar 12 Kamar Jahit Cuci 1 1 TOTAL BIAYA Biaya Telepon TOTAL SELURUH PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 69 Lanjutan Tabel 11 Double Distribution I Berdasarkan Titik Telepon Per Desember 2014 13 Keamanan Jumlah titik telepon Biaya Telepon TOTAL SELURUH 14 Kabag. 15 16 Kabag. Penunjang Pastoral 17 Dapur 18 Kabag. Pelayanan 19 Rekam Medis Medik 1 2 20 21 Direktur P2K3 22 Komite 24 Komite Mutu Rumah Sakit Keperawatan Medis 1 1 1 335.886 335.886 - 335.886 335.886 335.886 671.772 335.886 - 335.886 - - 335.886 335.886 - 335.886 335.886 335.886 671.772 335.886 - 335.886 - - 1 Medik 23 1 1 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 70 Lanjutan Tabel 11 Double Distribution I Berdasarkan Titik Telepon Per Desember 2014 25 Kendaraan Jumlah biaya telepon Biaya Telepon TOTAL SELURUH 26 27 28 29 Bangsal Bangsal Bangsal Kamar Clara Fransiskus Maria Jenasah 3 3 1 30 Farmasi 1 31 32 33 34 Laboratorium Radiologi Kamar Bedah Kamar Bersalin 2 1 1 35 35 IGD Poliklinik 2 3 - 1.007.658 1.007.658 - 335.886 335.886 671.772 335.886 335.886 - 671.772 1.007.658 - 1.007.658 1.007.658 - 335.886 335.886 671.772 335.886 335.886 - 671.772 1.007.658 Sumber : Data Sudah Diolah PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 71 2. Tahap II adalah yaitu dengan mendistribusikan hasil distribusi biaya tahap I pada masing-masing pusat biaya penunjang ke seluruh pusat biaya produksi. Pada penghitungan double distribution II ini dilakukan dengan menjumlahkan semua biaya perbagian pada distribusi I baik berdasarkan jumlah karyawan, luas bangunan, jumlah pasien, porsi makan, lembar cucian, titik telepon, dan bagikan dengan masing masing unit untuk mencari biaya perbagian seperti pada distribusi I tetapi yang dibagi pada distribusi II ini hanya pada unit produksi mulai dari unit kendaraan sampai poliklinik. Dasar penghitungannya pada alokasi ke II ini adalah dengan menjumlahkan semua biaya perbagian pada distribusi I baik berdasarkan jumlah karyawan, luas bangunan, jumlah pasien, porsi makan, lembar cucian, titik telepon, dan bagikan dengan masing masing unit untuk mencari biaya perbagian seperti pada distribusi I tetapi yang dibagi pada distribusi II ini hanya pada unit produksi mulai dari unit kendaraan sampai poliklinik. Sebagai contoh adalah penghitungan alokasi distribusi II biaya bagian kepala penunjang umumyaitu: - berdasarkan jumlah karyawan Rp.9.324.484 - berdasarkan luas bangunan Rp. 323.375 - berdasarkan jumlah pasien Rp.- PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 72 - berdasarkan jumlah porsi makan Rp. 3.198.183 - berdasarkan jumlah lembar cucian Rp. - berdasarkan titik telepon Rp.335.886 Total 259.656 Rp.13.441.584 (lih tabel 8) Setelah mengetahui total biaya kepala penunjang umum, maka biaya tersebut di distribusikan ke seluruh unit produksi. Demikian seterusnya untuk distribution II pada luas bangunan, jumlah pasien, porsi makan, lembar cucian, titik telepon dan cara perhitungannya sama. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 73 a. Distribution II Berdasarkan Jumlah Karyawan Tabel 12 Double Distribution II Berdasarkan Jumlah Karyawan Per Desember 2014 UNIT PRODUKSI 1 Kendaraan BAGIAN UNIT PENUNJANG 2 3 4 Bangsal Bangsal Bangsal Clara Fransiskus Maria 5 6 Farmasi 7 Laboratorium Radiologi 8 9 Kamar Kamar Bedah Bersalin 10 11 IGD Poliklinik TOTAL BIAYA Kepala Penunjang Umum 13.441.584 227.823 2.506.058 3.872.999 683.470 1.139.117 911.294 455.647 683.470 227.823 2.278.235 455.647 Administrasi-Kasir 36.292.252 615.123 6.766.352 10.457.089 1.845.369 3.075.615 2.460.492 1.230.246 1.845.369 615.123 6.151.229 1.230.246 Keuangan 14.215.602 240.942 2.650.366 4.096.021 722.827 1.204.712 963.770 481.885 722.827 240.942 2.409.424 481.885 Pembukuan 38.331.200 649.681 7.146.495 11.044.583 1.949.044 3.248.407 2.498.725 1.299.363 1.949.044 649.681 6.496.814 1.299.363 Personalia 14.657.501 248.432 2.732.754 4.223.348 745.297 1.242.161 993.729 496.864 745.297 248.432 2.484.322 496.864 Sekretariat - Humas 15.470.039 262.204 2.884.245 4.457.469 786.612 1.311.020 1.048.816 524.408 786.612 262.204 2.622.041 524.408 Diklat 21.009.077 356.086 3.916.947 6.053.463 1.068.258 1.780.430 1.424.344 712.172 1.068.258 356.086 3.560.861 712.172 Logistik 12.599.383 213.549 2.349.038 3.630.331 640.647 1.067.744 854.195 427.098 640.647 213.549 2.135.489 427.098 Kabag. Keperawatan 13.722.207 232.580 2.558.378 3.953.856 697.739 1.162.899 930.319 465.160 697.739 232.580 2.325.798 465.160 Kabag. Penunjang Medis 14.055.682 238.232 2.620.551 4.049.942 714.696 1.191.159 952.928 476.464 714.696 238.232 2.382.319 476.464 Kabag. Pelayanan Medik 14.093.585 238.874 2.627.618 4.060.864 716.623 1.194.372 955.497 477.749 716.623 238.874 2.388.743 477.749 Direktur 14.154.419 239.905 2.638.959 4.078.392 719.716 1.199.527 959.622 479.811 719.716 239.905 2.399.054 479.811 P2K3 Komite Medik - - - - - - - - - - - - 2.330.030 39.492 434.412 671.365 118.476 197.460 157.968 78.984 118.476 39.492 394.920 78.984 Komite Mutu 11.924.292 202.107 2.223.173 3.435.813 606.320 1.010.533 808.427 404.213 606.320 606.320 2.021.067 404.213 Rumah Sakit 329.842.217 5.590.546 61.496.007 95.039.283 16.771.638 27.952.730 22.362.184 11.181.092 16.771.638 5.590.546 55.905.461 11.181.092 566.139.070 9.595.576 105.551.353 163.124.818 28.786.732 47.977.886 38.282.310 19.191.156 28.786.732 9.999.789 95.955.777 19.191.156 TOTAL SELURUH Sumber : Data Sudah Diolah PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 74 b. Distribution II Berdasarkan Luas Bangunan Tabel 13 Double Distribution II Berdasarkan Luas Bangunan Per Desember 2014 UNIT PRODUKSI 1 2 3 4 5 Kendaraan Bangsal Bangsal Bangsal Kamar Clara Fransiskus Maria Jenasah 6 7 8 9 10 Farmasi Laboratorium Radiologi Kamar Bedah Kamar Bersalin 11 12 IGD Poliklinik BAGIAN UNIT PENUNJANG TOTAL BIAYA Bengkel 13.807.410 43.283 4.057.820 4.220.133 1.168.652 216.417 411.192 519.401 346.267 517.401 389.551 1.266.040 649.251 Sanitasi 91.739.427 287.584 26.961.039 28.039.480 7.764.779 1.437.922 2.732.052 3.451.013 2.500.675 3.451.013 2.588.260 8.411.844 4.313.766 Keamanan 50.758.829 159.119 14.917.367 15.514.062 4.296.202 795.593 1.511.627 1.909.423 1.272.949 1.909.423 1.432.067 4.654.217 2.386.779 Total Seluruh 156.305.666 489.986 5.879.837 4.119.891 5.877.837 4.409.878 Sumber : Data Sudah Diolah 45.936.226 47.773.675 13.229.633 2.449.932 4.654.871 14.332.101 7.349.796 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 75 c. Distribution II Berdasarkan Jumlah Porsi Makanan Tabel 14 Double Distribution II Berdasarkan Jumlah Porsi Makanan Per Desember 2014 UNIT PRODUKSI 1 Kendaraan BAGIAN UNIT PENUNJANG Dapur TOTAL SELURUH 2 3 4 5 6 Bangsal Bangsal Bangsal Kamar Clara Fransiskus Maria Jenasah 7 8 Farmasi Laboratorium Radiologi 9 10 Kamar Kamar Bedah Bersalin 11 12 IGD Poliklinik TOTAL BIAYA 118.755.470 4.251.027 21.634.690 37.272.396 4.281.391 - 118.755.470 4.251.027 21.634.690 37.272.396 4.281.391 - 12.646.805 Sumber : Data Sudah Diolah 12.646.805 6.725.732 2.360.838 2.155.878 2.115.878 23.137.732 2.133.105 6.725.732 2.360.838 2.155.878 2.115.878 23.137.732 2.133.105 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 76 d. Distribution II Berdasarkan Jumlah Lembar Cucian Tabel 15 Double Distribution II Berdasarkan Jumlah Lembar Cucian Per Desember 2014 UNIT PRODUKSI 1 Kendaraan BAGIAN UNIT PENUNJANG Kamar Cuci TOTAL SELURUH 2 3 4 5 6 Bangsal Bangsal Bangsal Kamar Clara Fransiskus Maria Jenasah 12.493.606 Farmasi 7 8 Laboratorium Radiologi 9 10 Kamar Kamar Bedah Bersalin 11 12 IGD Poliklinik TOTAL BIAYA 39.355.928 15.285 15.947.307 40.963 - 106.992 492.774 19.564 2.155.735 915.951 6.314.972 852.879 39.355.928 15.285 12.493.606 15.947.307 40.963 - 106.992 492.774 19.564 2.155.735 915.951 6.314.972 852.879 Sumber:DataSudahDiolah PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 77 d. Menentukan bobot yang akan digunakan untuk mendistribusikan biaya unit produksi ke masing-masing output unit produksi. Bobot yang akandigunakan untuk mendistribusikan biaya unit produksi ke masing-masing output unit produksi adalah dengan melakukan penghitungan biaya langsung dan biaya tidak langsung sehingga mendapatkan total biaya unit produksi yang akan didistribusikan pada masing-masing output unit produksi. Untuk menghitung total biaya digunakan rumus sebagai berikut: TC : DC + IC Keterangan: TC DC IC : Total Cost (Total Biaya) : Direct Cost (Biaya langsung Bagian) : Indirect Cost (Biaya Tidak Langsung Bagian) Untuk penghitungan tersebut akan ditampilkan dalam tabel dibawah ini. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 78 Tabel 16 Biaya Bagian RS Hana Charitas Tahun 2014 BIAYA LANGS UNG BAGIAN UNIT BIAYA LANGSUNG BIAYA GAJI BIAYA GAJI BIAYA GAJI PENUNJANG BAGIAN KARY. TETAP KARY. KONTRAK KARY. HARIAN Kepala Penunjang Umum 10,176,600 33,676,832 - - Adminis tras i-Kas ir 33,038,000 46,599,641 19,185,200 4,950,000 BIAYA PESANGON BIAYA AFC BIAYA AFC GEDUNG INVENTARIS TOTAL - - - BIAYA 43,853,432 103,772,841 Keuangan 8,902,350 - Pembukuan 6,406,000 50,919,677 Pers onalia 21,227,400 24,478,007 7,254,807 52,960,214 Sekretariat - Humas 12,320,500 25,873,941 8,676,102 46,870,543 Diklat 3,480,471 7,637,720 12,382,821 64,963,397 3,188,000 3,188,000 Logis tik 199,278,767 25,410,425 Bengkel 78,829,550 25,600,067 Sanitas i 17,189,000 224,689,192 2,314,000 Kamar Jahit 4,339,612 24,929,289 27,576,130 5,500,000 Kamar Cuci 6,072,500 66,414,257 4,556,080 31,379,800 Kendaraan 119,864,869 224,294,486 25,450,290 44,953,290 34,618,179 143,040,816 62,534,247 145,558,948 62,345,031 53,756,000 29,268,701 Keamanan 10,545,000 41,431,285 Kabag. Keperawatan 12,719,000 34,844,362 Bangs al Clara 9,934,000 200,504,011 47,947,230 4,146,000 27,365,575 289,896,816 Bangs al Frans is kus 24,529,500 229,182,398 148,904,497 18,657,500 33,060,751 454,334,646 Bangs al Maria 14,857,500 56,723,607 18,876,870 974,000 8,960,933 100,392,910 Pas toral Care 7,532,000 59,508,285 47,563,362 5,410,500 5,410,500 Kamar Jenas ah Kabag. Penunjang Medis 323,000 2,098,897 2,557,902,383 46,817,824 73,791,871 277,435,489 75,652,972 7,829,080 7,750,662 368,668,203 Radiologi 16,590,750 25,164,438 19,719,770 53,229,637 114,704,595 Dapur/Gizi 171,876,550 103,347,524 46,781,597 Farmas i Laboratorium 2,421,897 3,977,000 2,682,489,078 3,300,000 325,305,671 Kabag. Pelayanan Medik Kamar Bedah Kamar Bes alin/VK 21,219,500 39,671,100 Klinik Rawat Jalan 14,581,800 Rekam Medik 113,000,700 201,250,473 104,134,917 3,600,000 Rumah Sakit Sumber : Data Sudah Diolah 594,707,968 14,581,800 1,840,000 2,004,750 224,580,367 - 20,876,350 20,876,350 P2K3 Komite Mutu/Pas ien s avety 7,238,046 180,000 346,548,349 HCU Komite Medik 75,382,153 180,000 UGD Direktur 54,162,653 - - 4,245,000 4,245,000 18,011,100 264,909,997 282,921,097 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 79 Langkah berikutnya biaya unit produksi yang dipilih dalam perhitungan ini adalah biaya unit produksi khusus radiologi. Tabel 17 Total Biaya Unit Produksi Unit Produksi BOBOT ALOKASI Kendaraan Bangsal Bangsal Bangsal Kamar Clara Fransiskus Maria Jenasah Farmasi Laboratorium Radiologi Kamar Kamar Bedah Bersalin IGD Poliklinik TO TAL BIAYA ASLI : BIAYA LANGSUNG BAGIAN 53,756,000 9,934,000 24,529,500 14,857,500 BIAYA GAJI KARYAWAN T ET AP 29,268,701 200,504,011 229,182,398 56,723,607 - 148,904,497 18,876,870 4,146,000 18,657,500 974,000 27,365,575 33,060,751 8,960,933 BIAYA GAJI KARYAWAN KONT RAK BIAYA GAJI HARIAN - 2,557,902,383 277,435,489 16,590,750 21,219,500 180,000 39,671,100 46,817,824 75,652,972 25,164,438 - - 346,548,349 14,581,800 1,009,862,300 - 73,791,871 7,829,080 19,719,770 - - 201,250,473 470,372,561 - 3,977,000 27,754,500 ANNUAL FIX COST GEDUNG ANNUAL FIX COST INVENT ARIS 3,030,658,022 62,534,247 7,750,662 53,229,637 54,162,653 7,238,046 254,302,504 (-) ADJUST MENT BIAYA OBAT - (-) ADJUST MENT BIAYA LAIN-LAIN - (+) ADJUST MENT BIAYA LAIN-LAIN - T OT AL BIAYA ASLI T OT AL BIAYA T IT IPAN TO TAL BIAYA UNIT PRO DUKSI Sumber : Data Sudah Diolah 145,558,948 241,949,586 454,334,646 100,392,910 - 2,682,489,078 368,668,203 114,704,595 75,382,153 180,000 594,707,968 14,581,800 4,792,949,887 30,601,161 359,935,336 527,084,429 89,694,511 3,527,848 136,474,782 194,756,616 60,060,868 101,911,322 43,164,420 457,646,572 139,908,215 2,144,766,081 176,160,109 601,884,922 981,419,075 190,087,421 3,527,848 2,818,963,860 563,424,819 174,765,464 177,293,476 43,344,420 1,052,354,540 154,490,015 6,937,715,968 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 80 e. Menghitung perhitungan unit cost masing-masing unit produksi. Seperti yang sudah diuraikan diatas dalam bab II, perhitungan unit cost pada setiap tindakan, Rumah Sakit Hana Charitas menggunakan perhitungan dengan rumus: UC = TC pada tabel dibawah ini. Q , maka akan didapat angka seperti yang terdapat PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 81 Tabel 18 Unit cost Radiologi per pemeriksaan RS Hana Charitas Tahun 2014 No. 1 Jenis Tindakan 2 Jumlah Tarif Pasien 3 4 5 6 7 Hasil Dasar Total Biaya Biaya UNIT Kali Alokasi Radiologi Per Tindakan COST/Pasien (1 x 2) (3 x total hasil kali) (4 x 5) I. S C H E D E L 1 Basis Cranii 1 120,000 120,000 0.0009 174,765,464 154,909 154,909 2 Cranium 76 150,000 11,400,000 0.0842 174,765,464 14,716,331 193,636 4 Eisler 1 100,000 100,000 0.0007 174,765,464 129,091 129,091 5 Foramen Opticum 1 112,000 112,000 0.0008 174,765,464 144,581 144,581 6 Mandibula 2 130,000 260,000 0.0019 174,765,464 335,636 167,818 7 Mastoid 1 120,000 120,000 0.0009 174,765,464 154,909 154,909 8 Maxilla 1 140,000 140,000 0.0010 174,765,464 180,727 180,727 9 Orbita 1 150,000 150,000 0.0011 174,765,464 193,636 193,636 10 Os Nasal 1 100,000 100,000 0.0007 174,765,464 129,091 129,091 11 Petrosum 1 118,000 118,000 0.0009 174,765,464 152,327 152,327 12 Cella Turcica 1 120,000 120,000 0.0009 174,765,464 154,909 154,909 13 Sinus Paranasal 10 140,000 1,400,000 0.0103 174,765,464 1,807,269 180,727 14 Waters 1 80,000 80,000 0.0006 174,765,464 103,272 103,272 15 TMJ 1 150,000 150,000 0.0011 174,765,464 193,636 193,636 16 Zygomaticum 1 107,000 107,000 0.0008 174,765,464 138,127 138,127 1 Costae 1 90,000 90,000 0.0007 174,765,464 116,182 116,182 2 Sternum 1 120,000 120,000 0.0009 174,765,464 154,909 154,909 633 100,000 63,300,000 0.4676 174,765,464 81,714,363 129,091 6 120,000 720,000 0.0053 174,765,464 929,452 154,909 1 Abdomen 3 Posisi 12 190,000 2,280,000 0.0168 174,765,464 2,943,266 245,272 2 Abdomen 2 Posisi 1 105,000 105,000 0.0008 174,765,464 135,545 135,545 3 Atresia Ani 1 105,000 105,000 0.0008 174,765,464 135,545 135,545 127 105,000 13,335,000 0.0985 174,765,464 17,214,234 135,545 II. T HO R A X 3 Thorax AP/PA/LAT 4 Thorax PA + Lat III. A B D O M E N 4 Plan Abdomen/Abd.Polos PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 82 Lanjutan Tabel 18 Unit cost Radiologi per pemeriksaan RS Hana Charitas Tahun 2014 No. 1 Jenis Tindakan 2 Jumlah Tarif Pasien 3 4 5 6 7 Hasil Dasar Total Biaya Biaya UNIT Kali Alokasi Radiologi (1 x 2) (3 x total hasil kali) Per Tindakan COST/Pasien (4 x 5) IV. E X T R E M I T A S 1 Ankle Joint 9 110,000 990,000 0.0073 174,765,464 1,277,997 142,000 2 Ankle Bilateral 1 140,000 140,000 0.0010 174,765,464 180,727 180,727 3 Antebrachii 17 110,000 1,870,000 0.0138 174,765,464 2,413,995 142,000 4 Calcaneus 1 105,000 105,000 0.0008 174,765,464 135,545 135,545 5 Cruris 1 120,000 120,000 0.0009 174,765,464 154,909 154,909 6 Cubiti / Elbow 8 105,000 840,000 0.0062 174,765,464 1,084,361 135,545 7 Femur 13 125,000 1,625,000 0.0120 174,765,464 2,097,723 161,363 8 Genu 81 125,000 10,125,000 0.0748 174,765,464 13,070,425 161,363 9 Genu Bilateral 1 180,000 180,000 0.0013 174,765,464 232,363 232,363 10 Humerus 5 110,000 550,000 0.0041 174,765,464 709,998 142,000 28 110,000 3,080,000 0.0228 174,765,464 3,975,991 142,000 12 Patella 1 120,000 120,000 0.0009 174,765,464 154,909 154,909 13 Pedis 21 120,000 2,520,000 0.0186 174,765,464 3,253,084 154,909 1 110,000 110,000 0.0008 174,765,464 142,000 142,000 11 Manus 14 Scapula ( AP / Lat ) 15 Shoulder/Bahu 24 95,000 2,280,000 0.0168 174,765,464 2,943,266 122,636 16 Wrist Joint 9 110,000 990,000 0.0073 174,765,464 1,277,997 142,000 17 Phalanges 1 110,000 110,000 0.0008 174,765,464 142,000 142,000 7 95,000 665000 0.0049 174,765,464 858,453 122,636 Clavicula V. P E L V I S 1 Pelvis Rutin 48 105,000 5,040,000 0.0372 174,765,464 6,506,167 135,545 2 Sacro - Iliaca Joint/Hip Joint 1 90,000 90,000 0.0007 174,765,464 116,182 116,182 3 IUD 1 90,000 90,000 0.0007 174,765,464 116,182 116,182 4 Hip Join/Coxae 1 105,000 105,000 0.0008 174,765,464 135,545 135,545 VI. COL. V E R T E B R A a Cervicalis ( AP/Lat/Obl ) 10 160,000 1,600,000 0.0118 174,765,464 2,065,450 206,545 b Cervicalis Ap/Lat 1 105,000 105,000 0.0008 174,765,464 135,545 135,545 b Coccygeus ( AP/Lat ) 1 110,000 110,000 0.0008 174,765,464 142,000 142,000 c Lumbal (AP+Lat) 1 150,000 150,000 0.0011 174,765,464 193,636 193,636 37 160,000 5,920,000 0.0437 174,765,464 7,642,165 206,545 e Thoracalis ( AP/Lat/T1) 4 160,000 640,000 0.0047 174,765,464 826,180 206,545 f Thoracolumbal ( AP/Lat) 3 160,000 480,000 0.0035 174,765,464 619,635 206,545 g Thoracolumbosacral 1 100,000 100,000 0.0007 174,765,464 129,091 129,091 d Lumbosacral (AP/Lat/Obl) 1220 Sumber : Data Sudah Diolah 135,382 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 83 2. Melakukan analisis langkah-langkah dan penghitungan unit cost yang sudah dilakukan oleh pihak rumah sakit, apakah sudah tepat. Tabel 19 Perbandingan Penerapan Penghitungan Unit Cost Double Distribution Rumah Sakit Hana Charitas Bengkulu No. 1. 2. Ketentuan Menurut Teori Praktik Menurut RS Hana Charitas Mengidentifikasi pusat RS Hana Charitas menyajikan 2 biaya unit produksi dan pusat biaya yakni unit produksi dan unit penunjang. Unit unit penunjang. produksi antara lain: kendaraan, bangsal clara, bangsal fransiskus, bangsal maria, farmasi, laboratorium, emergency, kamar bedah, kamar bersalin dan poliklinik. Unit penunjang terdiri dari: bagian administrasi, keuangan, pembukuan, personalia, secretariat, dan akhirnya sampai pada rumah sakit. Menentukan dasar alokasi yang digunakan untuk mendistribusikan semua biaya asli unit penunjang dan biaya operasional ke unit penunjang yang lain dan unit produksi. RS Hana Charitas sudah menentukan dasar alokasi yang akan digunakan untuk mendistribusikan semua biaya unit penunjang ke unit produksi. Salah satunya adalah bagian administrasi keuangan dasar alokasinya jumlah karyawan dan dialokasikan ke semua bagian. menggunakan istilah-istilah yang ada dalam PSAK 45 yaitu sumber daya terikat baik terikat secara permanen maupun temporer, dan sumber daya tidak terikat Keterangan Sesuai Sesuai PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 84 Lanjutan Tabel 19 Perbandingan Penerapan Penghitungan Unit Cost Double DistributionRumah Sakit Hana Charitas Bengkulu No. 3. 4. 5. Ketentuan Menurut Teori Praktik Menurut RS Hana Charitas Mendistribusikan semua biaya asli unit penunjang dan biaya operasional ke unit-unit penunjang yang lain dan unit produksi RS Hana Charitas melakukan pendistribusian semua biaya asli penunjang dan operasional ke penunjang lain dan unit produksi dengan melakukan dua tahap yaitu: Tahap I: mendistribusikan semua biaya asli dari pusat biaya penunjang yang lain dan biaya produksi. Tahap II: mendistribusikan hasil distribusi biaya I pada masing-masing pusat biaya penunjang keseluruh pusat produksi. Keterangan Sesuai Menentukan bobot yang akan digunakan untuk mendistribusikan biaya unit produksi ke masingmasing output unit produksi. Bobot yang digunakan untuk mendistribusikan biaya ke unit produksi ke masingmasing output unit produksi, rumah sakit melakukan penghitungan total biaya dengan memperhitungkan biaya langsung dan biaya tidak langsung sehinggga diperoleh biaya produksi bagian radiologi. Sesuai Menentukan parameter yang digunakan untuk mendapatkan unit cost per parameter di unit produksi. Pihak rumah sakit menggunakan ukuran parameter dengan melihat jumlah pasien yang melakukan pemeriksaan dalam waktu satu tahun Sesuai PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 85 Lanjutan Tabel 19 Perbandingan Penerapan Penghitungan Unit Cost Double Distribution Rumah Sakit Hana Charitas Bengkulu No. 6. Ketentuan Menurut Teori Menghitung unit cost masing-masing unit produksi. Praktik Menurut RS Hana Charitas Rumah Sakit melakukan perhitungan unit cost dengan metode double distribution, yaitu dengan membagi biaya per tindakan dengan jumlah pasien sehingga ditemukan unit cost yang diharapkan. Keterangan Sesuai PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 86 B. PEMBAHASAN 1. Penerapan penghitungan unit cost metode Double Distribution pada Rumah Sakit Hana Charitas. Dalam melakukan penghitungan unit cost pihak rumah sakit teridentifikasi bahwa begitu banyak dan beragamnya biaya yang terjadi. Biaya yang terjadi dalam rumah sakit adalah meliputi: biaya gaji, biaya pelayanan, biaya telepon, biaya pemeliharaan, biaya penyusutan gedung, biaya penyusutan peralatan, biaya administrasi, biaya rumah sakit. Kemudian seluruh biaya tersebut dikelompokkan ke dalam beberapa pusat biaya yakni biaya penunjang dan biaya produksi. Selanjutnya total biaya dari bagian unit penunjangdan biaya operasional didistribusikan ke unit penunjang laindan ke unit produksi. Namun sebelumnya harus menentukan dasar alokasi yang akan digunakan untuk mendistribusikan semua biaya unit penunjang ke unit produksi. Dasar alokasi yang dipakai adalah bagian administrasi keuangan, bagian pembukuan, dan bagian personalia yang dasar alokasinya adalah berdasarkan jumlah karyawan. Sedangkan bagian pemelihara dasar alokasi yang digunakan adalah luas bangunan, bagian dapur dasar alokasinya hanya pavilium dan bagian kamar cuci dasar alokasi yang digunakan adalah jumlah lembar cucian yang semuanya itu akan dialokasikan kesemua bagian. Setelah menentukan dasar alokasi maka semua biaya asli unit penunjang dan operasional akan didistribusikan ke unit penunjang yang PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 87 lain dan ke unit produksi. Pendistribusian ini dilakukan dengan dua tahap yaitu: distribusi tahap I dengan cara mendistribusikan biaya asli dari pusat biaya penunjang ke pusat biaya penunjang yang lain dan seluruh pusat biaya produksi. Sedangkan pada tahap II dengan cara mendistribusikan hasil distribusi biaya tahap I pada masing-masing pusat biaya penunjang ke seluruh pusat biaya produksi. Setelah melakukan kedua tahap distribusi maka menentukan bobot yang akan digunakan untuk mendistribusikan biaya ke unit produksi ke masing-masing output unit produksi. Dalam penentuan bobot ini dilakukan penghitungan total biaya dengan memperhitungkan biaya langsung dan biaya tidak langsung sehinggga diperoleh biaya produksi bagian radiologi. Setelah diperoleh biaya produksi, maka untuk mendapatkan unit cost per parameter unit produksi harus diketahui parameter yang digunakan dan dalam penelitian ini adalah parameter berdasarkan jumlah pasien. Sehinggga diperoleh cost per parameter. Langkah selanjutnya adalah menghitung unit cost dari masing-masing unit produksi yaitu dengan membagi biaya per tindakan dengan jumlah pasien sehingga ditemukan unit cost yang diharapkan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI BAB VI PENUTUP C. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasannya, maka dapat disimpulkan bahwa penghitungan unit cost yang dilakukan oleh Rumah Sakit Hana Charitas sudah tepat dan sesuai dengan langkah-langkah penghitungan unit cost menggunakan metode Double Distribution. D. Keterbatasan Penelitian Penelitian ini telah diusahakan dan dilaksanakan sesuai prosedur, namun demikian masih memiliki keterbatasan yaitu: 1. Peneliti memperoleh data yang tidak sesuai dengan data yang sebelumnya. 2. Peneliti tidak bisa melakukan wawancara secara langsung dengan kepala unit radiologi sehingga data yang dibutuhkan diperoleh dari karyawan pada bagian tersebut. E. Saran Berdasarkan hasil pembahasan penelitian dan kesimpulan diatas maka dapat diberikan saran-saran sebagai berikut: 1. Bagi Rumah Sakit Hana Charitas Rumah sakit sudah melakukan penghitungan unit cost dengan metode Double Distribution, sehingga rumah sakit dapat melanjutkan penghitungan yang sudah ada. 88 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 89 2. Bagi Peneliti Selanjutnya Bagian yang digunakan untuk penelitian ini hanya satu unit saja, yaitu radiologi. Oleh sebab itu pada penelitian selanjutnya dapat menganalisis bagian-bagian lainnya, sehingga dapat memberikan gambaran yang lebih lengkap penghitungan unit cost dengan metode Double Distribution. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 90 DAFTAR PUSTAKA Carter, William K. 2009. Akuntansi Biaya. Edisi 14. Salemba Empat: Jakarta Hansen, Don R and Maryanne M. Mowen. 2009. Manajemen Accounting, Fourth Edition, Cincinnati, Ohio, South Western College Publishing. Herlambang, Susatyo & Murwani. 2012. Cara Mudah Memahami Manajemen Kesehatandan Rumah Sakit. Gosyen Publishing, Yogyakarta. Hansen, Don R and Maryanne M. Mowen. 2005. Akuntansi Manajemen, Edisi 8, Salemba Empat, Jakarta Kotler, Philip. 2004. Manajamen Pemasaran, Jilid 1 dan 2. Jakarta Gramedia. Peraturan Menteri Kesehatan 340/MENKES/PER/III/2010. Republik Indonesia Nomor Prasetyawati, Cristina Arum, 2011. Analisis penghitungan unit cost jasa kamar rawat inap dengan metode Activity Based Costing. Supriyono, R. A. 2011. AkuntansiBiaya.Buku 1 Edisi 2. Penerbit: BPFE Yogyakarta. Tjiptono, Fandy (2004) Manajemen Jasa, Yogyakarta, Andi Offset.