LAMPIRAN 2.2 Hand Out: MENGHASILKAN IDE BISNIS Suatu ide bisnis yang baik adalah suatu hal yang penting. Ide bisnis yang baik adalah merupakan prasyarat untuk suatu usaha bisnis yang sukses. Walau bagaimanapun, ide bisnis yang baik biasanya tidak langsung datang kepada seorang pengusaha/calon pengusaha. Ide bisnis yang baik adalah hasil kerja keras dan upaya seorang pengusaha atau calon pengusaha untuk menumbuhkan/membangkitkan, mengidentifikasi dan menganalisis peluang. APAKAH IDE BISNIS ITU? Ide bisnis adalah respon seseorang, atau banyak orang, atau suatu organisasi untuk memecahkan masalah yang jelas atau untuk memenuhi kebutuhan yang dipersepsikan di sebuah lingkungan (pasar, komunitas, dll). Mencari sebuah ide bisnis yang baik adalah langkah awal mengubah keinginan dan kreativitas pengusaha menjadi peluang bisnis. Dua hal penting terkait dengan Ide Bisnis: a. Walaupun merupakan suatu prasyarat, ide bisnis hanyalah merupakan suatu alat. b. Suatu ide secara tersendiri, betapapun bagus, tidak cukup untuk kesuksesan. Dengan kata lain, tanpa mengurangi arti penting-nya, sebuah ide bisnis hanyalah alat yang harus dikembangkan, dan diubah menjadi peluang bisnis yang menguntungkan. Tanpa dikembangkan ide bisnis hanyalah ide yang tidak dapat diwujudkan dan tidak dapat mendatang-kan keuntungan. KREATIVITAS 1. Kreativitas adalah pengalaman mengekspresikan dan mengaktualisasikan identitas individu dalam bentuk terpadu dalam hubungan dengan diri sendiri, dengan alam, dan dengan orang lain. (Clark Moustatis) 2. Kreativitas merupakan kemampuan untuk memberi gagasan baru yang menerapkannya dalam pemecahan masalah. (Conny R. Semiawan). 3. Kreativitas adalah kecenderungan untuk mengaktualisasikan diri, mewujudkan potensi, dorongan untuk berkembang dan menjadi matang, kecenderungan untuk mengekpresikan dan mengaktifkan semua kemam-puan organisme (Rogers). 4. Kreativitas adalah kegiatan yang mendatangkan hasil yang sifatnya: a. Baru (novel): inovatif, belum ada sebelumnya, segar, menarik, aneh, mengejutkan. b. Berguna (useful): lebih enak, lebih praktis, mempermudah, memperlancar, mendorong, mengembangkan, mendidik, memecahkan masalah, mengurangi hambatan, mengatasi kesulitan, mendatangkan hasil lebih baik/banyak. c. Dapat dimengerti (understandable): hasil yang sama dapat dimengerti dan dapat dibuat di lain waktu. (David Cambell) 5. Dari Kamus Psikologi menuliskan, kreativitas, kemampuan mencapai suatu jalan keluar yang baru, asli, dan imajinatif terhadap suatu permasalahan yang mungkin sifatnya kognitif, filosofis, atau estetis. 6. Kreativitas: kemampuan menciptakan sesuatu yang ‘tidak biasa’ dan melihat sesuatu dari sudut pandang yang ‘tidak biasa’ untuk mendapatkan perhatian ‘tidak biasa’ dari orang lain. 7. Kreativitas adalah kemampuan untuk mendisain, membentuk, membuat atau melakukan sesuatu dengan cara yang baru atau lain. Kemampuan menimbulkan solusi yang kreatif untuk kebutuhan/masalah dan memasarkannya; seringkali menandai perbedaan antara kesuksesan dan kegagalan dalam bisnis. Hal ini juga membedakan antara bisnis yang tumbuh pesat atau dinamis dengan perusahaan menengah biasa. Kenyataannya pengusaha yang sukses selalu kreatif dalam mengidentifikasi suatu produk, jasa dan peluang bisnis yang baru. Agar kreatif, Anda perlu membuka pikiran dan ma-ta. Silahkan Anda mempelajari teknis menggali ide bisnis dari sumber-sumber yang dijelaskan berikut ini: 1. Hobby, bakat, minat Hobby adalah aktivitas favorit di waktu luang atau pekerjaan. Banyak orang, dalam melakukan hobby atau minat berhasil mendirikan bisnis. Sebagai contoh, orang dengan berbagai minat dan Hobby dapat mengembangkannya menjadi sebuah bisnis yang menyenangkan bagi dirinya sekaligus memberi penghasilan serta keuntungan. Jika Anda menyukai bermain komputer, Anda bisa membuka bisnis warnet atau service komputer. Yang hobby memasak bisa membuka toko kue, usaha catering ataupun membuka restoran/warung makan. Hobby musik dapat mengilhami seseorang membuka kursus musik, toko cassette/CD musik, event organizer, penyewaan alat musik, jasa penyanyi dengan iringan organ tunggal, dll. Oleh karena itu jangan pernah remehkan Hobby, bakat dan minat Anda! Bisa jadi sesuatu yang bagi orang lain sangat sulit, tetapi merupakan hal yang mudah bagi Anda menjadi petunjuk bahwa Anda berbakat. Untuk menguji minat Anda, anda harus memilih hasrat terhadap apa yang anda ingin lakukan atau memiliki semangat untuk melakukan. Selanjutnya pertimbangkan, refleksikan dan renungkan jenis bisnis seperti apa yang akan Anda kembangkan. 2. Keterampilan dan Pengalaman Pribadi Ide bisnis juga dapat dimulai dari kepemilikan keterampilan atau kompetensi. Menyadari bahwa kita mempunyai kompetensi yang mampu memberi nilai tambah adalah hal yang penting. Keterampilan dapat diperoleh dari pengalaman mempelajari dan me- ngerjakan sesuatu. Pengalaman dan keterampilan tersebut dapat diperoleh secara otodidak, belajar secara khusus atau pengalaman di tempat kerja. ILO (2005), mencatat bahwa lebih dari separuh ide bisnis yang sukses berasal dari pengalaman bekerja di kantor/di tempat kerja. Ini terbukti begitu banyaknya orang yang mendirikan bisnis sambil tetap bekerja pada bidang yang sama di kantornya; atau begitu banyak orang yang telah pensiun membuka bisnis di bidang yang pernah dikerjakannya di kantornya dahulu. Misalnya, seorang karyawan kantor imigrasi, membuka bisnis jasa pengurusan paspor; seorang karyawan perusahaan otomotif membuka bengkel atau toko suku cadang maupun aksesoris mobil; seorang karyawan hotel membuka usaha jasa penyediaan tiket, tour guide, dsb. Jadi, memanfaatkan pengalaman dan keterampilan adalah hal yang berpengaruh dalam penemuan ide bisnis. Keterampilan dan pengalaman sangat berpengaruh dalam pengambilan keputusan untuk menciptakan dan memasuki jenis bisnis tertentu. 3. Waralaba/Franchising Waralaba/Francise, adalah sebuah pengaturan di-mana produsen atau distributor tunggal dari satu merek dagang, produk atau jasa memberi hak eksekutif untuk distribusi lokal kepada pengecer independen sebagai ganti pembayaran royalty dan pemenuhan prosedur operasi standar. Franchising, dapat mengambil beberapa bentuk, tetapi satu bentuk yang menarik adalah jenis yang menawarkan nama, citra, cara melakukan prosedur dan operasi tertentu. 4. Media Massa Media massa merupakan sumber informasi, ide dan bahkan peluang bisnis yang besar. Surat kabar, majalah, televisi dan internet, adalah contoh media massa. Jika Anda benar-benar memperhatikan, di iklan komersial pada surat kabar atau majalah, maka Anda dapat memperoleh ide bisnis. Dari iklan tersebut dapat diketahui apa yang banyak ditawarkan maupun dibutuhkan oleh masyarakat. Melalui media massa kita juga dapat menemukan bisnis yang dijual, dimana sudah ada jenis bisnis yang berjalan akan tetapi pemiliknya akan memindahkan kepemilikannya, sehingga yang merespon tinggal melanjutkan saja. Hal lain yang dapat diperoleh dari media massa adalah informasi tentang perubahan gaya hidup dan kebutuhan konsumen. Misalnya tentang pola hidup masyarakat masa kini dalam penggunaan alat-alat elektronik, konsumsi makanan tertentu, gaya hidup sehat dan bugar. Kebutuhan akan jasa tertentu juga biasanya dapat juga kita lihat melalui media massa. 5. Pameran Pameran merupakan cara lain untuk menemukan ide bisnis. Untuk itu dalam upaya mencari ide bisnis dapat dilakukan dengan mengunjungi berbagai pameran. Mela- lui pameran orang dengan berbagai macam kebutuhan dan peran bisa bertemu, baik dari pemakai, pemasok, distributor, penyedia maupun jasa yang terkait dengan suatu produk yang dipamerkan. Dengan mengunjungi pameran secara berkala, Anda dapat menemukan produk dan jasa baru yang dapat menginspirasi Anda mendapatkan ide pemanfaatan secara efisien, memberikan kelengkapannya atau menyediakan produk dan jasa lain yang relevan yang telah atau belum dilakukan oleh bisnis lain. Selain itu, pabrik, pedagang grosir, distributor dan pelaku bisnis waralaba dapat merupakan sumber informasi dan inspirasi dalam membantu kita memulai suatu bisnis. Melalui pameran atau kunjungan, anda bisa ‘mencuri ide’ orang lain, dengan meniru yang terbaik dari orang lain dan melakukannya dengan lebih baik. Jangan kuatir, sebenarnya Anda tidak mencuri, karena dalam bisnis ada yang disebut dengan Best Practice Sharing atau Benchmarking, dimana menggunakan orang/institusi lain seba-gai rujukan. Usahakan untuk belajar dan berusaha menemukan seseorang yang bisa memberikan inspirasi untuk hal-hal yang menarik bagi Anda. Yang penting Anda bisa menemukan sebuah ide dan membuat Anda bersemangat untuk mengembangkan bisnis. 6. Survei Suatu ide bisnis yang baru pada dasarnya memusatkan perhatian kepada pelanggan. Temukan keinginan dan kebutuhan pelanggan; usahakan mengetahui menga-pa mereka memilih produk atau jasa tertentu; dimana mereka tinggal; berapa banyak mereka membutuhkan produk atau jasa tersebut; berapa sering mereka membutuhkan dan bagaimana biasanya mereka memperoleh produk atau layanan tersebut. Untuk memperoleh informasi tentang pelanggan dapat dilakukan survei. Survei dapat dilakukan secara formal maupun informal. Anda bisa memulainya dengan berbicara kepada keluarga dan teman-teman untuk men-cari tahu, menurut mereka apa yang dibutuhkan atau diinginkan yang belum tersedia. Atau, sebagai contoh, apakah mereka tidak puas dengan produk dan jasa yang telah ada dan perbaikan atau perubahan apa yang mereka inginkan. Kemudian Anda bisa melanjutkan dan berbicara dengan orang yang merupakan bagian dari rantai distributor, seperti pabrik, pedagang, distributor, agen grosir atau penjual retail. Sangat berguna jika disiapkan pertanyaan terlebih dahulu untuk dicantumkan pada kuesioner atau digunakan dalam wawancara. Dengan kontak yang dekat dengan pelanggan, anggota jaringan memiliki pengertian dari apa yang dibutuhkan dan apa yang tidak dapat dijual. Anda harus banyak bertanya kepada banyak pelanggan tidak tetap. Semakin banyak informasi yang Anda dapatkan akan semakin baik. Selain itu Anda bisa melakukan observasi/pengamatan. Misalnya sekarang orang bekerja dengan waktu yang lebih lama, sehingga mereka kaya uang tetapi miskin waktu. Mereka menginginkan sesuatu yang mudah, praktis, aman. Misalnya makanan yang tidak usah telalu lama dimasak, hidangan yang bisa diantar. Selain berbicara dengan orang-orang, Anda juga bisa mendapat informasi melalui observasi. Sebagai contoh, untuk memutuskan membuka toko di suatu jalan, Anda harus mengamati dan menghitung jumlah orang yang akan melewati jalan tersebut setiap hari dan membandingkan dengan lokasi lain. Atau, jika Anda tertarik pada daerah yang banyak pelancongnya, Anda dapat membuat atau memasarkan produk dari bisnis kerajinan. Atau Anda mungkin memperhatikan bahwa di kota Anda tidak ada hotel atau restoran yang layak di rute turis atau di kota tertentu. Satu langkah untuk memastikan bahwa Anda tidak lupa di bidang ini adalah agar selalu waspada kebutuhan dan peluang untuk melakukan bisnis. Seorang pengusaha rupanya secara rutin menghadiri setiap pesta cocktail dan menanyakan jika ada yang memakai suatu produk yang tidak memenuhi maksud produk tersebut. Ada lagi pengusaha yang memperhatikan mainan kerabat anaknya untuk mencari ide celah pasar. 7. Keluhan Keluhan dan kekecewaan dari pelanggan telah banyak menghasilkan produk dan jasa baru. Bilamana pemakai atau pelanggan mengeluh tentang produk atau jasa, atau ketika Anda mendengar seseorang berkata, “seandainya ada….” Atau “Jika ada barang atau jasa yang bisa…”, Anda mempunyai potensi untuk menghasilkan ide bisnis. Idenya bisa berupa mendirikan perusahaan tandingan yang menghasilkan produk atau jasa yang lebih baik, atau membuat produk atau jasa yang bisa dijual ke perusahaan tersebut atau perusahaan lain. Artinya melalui keluhan kita dapat menemukan ide bisnis yang memberi solusi agar keluhan tersebut tidak terjadi lagi. 8. Brainstorming/Curah Gagasan Brainstorming adalah suatu teknik untuk pemecahan masalah yang kreatif, juga teknik untuk menghasilkan ide. Tujuannya adalah untuk mendapatkan sebanyak mungkin ide. Biasanya dilakukan dengan dimulai melalui pengajuan suatu pertanyaan atau pernyataan masalah. Sebagai contoh, “Produk dan jasa apa yang sekarang dibutuhkan di rumah tetapi belum tersedia?”. Suatu ide dapat menghasilkan satu tambahan ide atau lebih yang jumlahnya akan lumayan banyak. Ketika Anda menggunakan metode ini, Anda harus mengikuti 4 aturan sebagai berikut: a. Jangan mengkritik atau menghakimi ide orang lain b. Biarkan ide dilontarkan secara bebas, ide yang tampaknya liar dan tidak masuk akal agar diterima dengan baik. c. Harapkan kuantitas, artinya bahwa semakin banyak ide semakin baik. d. Gabungkan dan kembangkan ide-ide orang lain. Meskipun ide yang disampaikan tidak logis, sebaiknya tetap dicatat, karena sewaktu-waktu dapat diperlukan untuk dikembangkan atau dipadukan dengan ide yang te-lah dilaksanakan.