Knowledge Management

advertisement
Tugas Individu
Mata Kuliah Teori Organisasi dan Manajemen Pengetahuan
Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) dalam
Meningkatkan Pelayanan dan Kinerja Rumah Sakit
Dosen :
Arif Imam Suroso, Dr. Ir. MSc
Oleh :
Shally Alpriany A.
P056101261. 45
SEKOLAH PASCASARJANA MANAJEMEN DAN BISNIS
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2011
Knowledge Management
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Rumah sakit adalah sebuah institusi perawatan kesehatan profesional yang
pelayanannya disediakan oleh dokter, perawat, dan tenaga ahli kesehatan lainnya.
Rumah sakit sebagai tempat untuk merawat pasien saat ini telah banyak menghadapi
tantangan. Peran tenaga medis di rumah sakit di tuntut untuk lebih profesional dan
tepat dalam menangani berbagai kasus medis. Knowledge Management System
dapat mendukung pekerjaan tenaga medis dalam menangani pasien dan membantu
dalam pengambilan keputusan, sehingga kesalahan dalam penangan dapat dihindari.
Salah satu bagian dari Knowledge Management System yaitu Sistem
Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS). Sistim Informasi Manajemen Rumah
Sakit adalah sistem komputerisasi yang memproses dan mengintegrasikan seluruh
alur proses bisnis layanan kesehatan dalam bentuk jaringan koordinasi, pelaporan
dan prosedur administrasi untuk memperoleh informasi secara cepat, tepat dan akurat
Sistim Informasi Manajemen (SIM) berbasis komputer merupakan sarana
pendukung yang sangat penting – bahkan bisa dikatakan mutlak untuk operasional
rumah sakit. Berbagai pengalaman rumah sakit yang menggunakan sistim
administrasi
konvensional
menunjukan
banyaknya
kehilangan
kesempatan
memperoleh laba akibat dari lemahnya koordinasi antar departemen maupun
kurangnya dukungan informasi yang cepat, tepat, akurat, dan terintegrasi.
Tujuan
Untuk mengetahui Knowledge Management System yang diterapkan di
rumah sakit, aplikasi dan dampaknya terhadap kinerja dan pelayanan rumah sakit.
Identifikasi Masalah
Pada sistim administrasi konvensional, pencatatan pendapatan perawatan
dibuat pada saat pasien akan membayar tagihannya atau pada saat pasien akan keluar
dari rumah sakit, bukan pada saat tindakan perawatan dilakukan. Pencatatan tersebut
dilakukan pada masing-masing ruangan yang memungkinkan adanya unsur
subyektifitas karena seorang kepala ruangan berwenang untuk mengestimasi sendiri
tingkat kemampuan pasien dan berapa tindakan perawatan ataupun obat-obatan yang
Shally A. Aisyah P056101261.45
1
Knowledge Management
tidak ditagihkan ke pasien. Kondisi pemberian potongan di masing-masing ruangan
ini jelas akan menimbulkan akibat yang kurang baik, dimana pendapatan rumah sakit
menjadi berkurang dan insentif untuk jasa medis dipotong secara sepihak yang pada
akhirnya akan menimbulkan standar ganda perawatan.
TINJAUAN PUSTAKA
Nonaka&Takeuchi (1995), mengatakan bahwa “perusahaan yang sukses
adalah yang konsisten menciptakan pengetahuan baru, membaginya keseluruh
organisasi, dan semua orang tahu akan teknologi baru dan hasilnya”. Menurut
Davenport dan Prusak (1998) knowledge is a fluid mix of framed experience, values,
contextual information, and expert insight that provides a framework forevaluating
and incorporating new experiences and information. It originates and is applied in
the mindsof knowers. In organizations, it often becomes embedded not only in
documents or repositories but alsoin organizational routines, processes, practices
and norms). Knowledge Management System (KMS) sebagai sistem berbasis
komputer yang mendukung penerapan KM di Rumah Sakit agar sistem administrasi
dan keperluan pasien lebih teratur dan meminimalkan kesalahan.
Knowledge management syatem merupakan strategi untuk meningkatkan
efektifitas dan peluang pengembangan komptensi (Ningky,2001). Beberapa hal yang
perlu dilakukan untuk menumbuhkan budaya berbagi pengetahuan diantaranya:
a. Menciptakan know-how dimana setiap pegawai berkesempatan dan bebas
menentukan cara baru untuk menyelesaikan tugas dan berinovasi serta peluang
untuk mensinergikan pengetahuan eksternal kedalam institusi.
b. Menangkap dan mengidentifikasi pengetahuan yang dianggap bernilai dan
direpresentasikan dengan cara yang logis.
c. Penempatan pengetahuan yang baru dalam format yang mudah diakses oleh
seluruh pegawai dan pejabat.
d. Pengelolaan pengetahuan untuk menjamin kekinian informasi agar dapat direview
untuk relevansi dan akurasinya.
e. Format pengetahuan yang disediakan di portal adalah format yang user friendly
agar semua pegawai dapat mengakses dan mengembangkan setiap saat.
Shally A. Aisyah P056101261.45
2
Knowledge Management
Pembahasan
Dalam sistim informasi manajemen rumah sakit, fungsi dari bagian
perawatan lebih dikonsentrasikan pada pelayanan perawatan/jasa medis secara
profesional, fungsi penagihan dilakukan oleh bagian keuangan sedangkan pemberian
potongan menjadi wewenang direksi.
Para tenaga medis tidak perlu memikirkan kemampuan finansial pasien dan
tidak membeda-bedakan pelayanan kepada pasien karena tenaga medis akan diberi
insentif yang sama untuk tindakan yang sama, tidak tergantung kepada siapa
pelayanan medis tersebut diberikan. Pola tersebut terbukti mempengaruhi secara
positif kinerja para tenaga medis yang pada akhirnya akan meningkatkan mutu
pelayanan rumah sakit secara keseluruhan.
Tindakan perawatan langsung dicatat pada komputer yang terintegrasi dengan
bagian keuangan sehingga menutup kemungkinan terjadinya manipulasi data disaat
pasien akan membayar biaya perawatan. Tanpa mengurangi misi sosial, pemberian
diskon maupun subsidi perawatan pada dasarnya adalah pengurangan keuntungan
rumah sakit dan hal ini adalah wewenang direksi yang melalui sistim informasi ini
dapat
secara
cepat
mengetahui
posisi
keuangan
rumah
sakit.
Contoh diatas merupakan sebagian dari kemampuan sistim informasi manajemen
rumah sakit (SIMRS) yang terintegrasi, disamping keuntungan lain seperti
pencatatan medical record yang terintegrasi, kecepatan pelayanan administratif,
sistim inventory control yang baik, fungsi financial yang tepat, serta pembuatan
laporan-laporan baik keuangan, perawatan secara cepat dan akurat.
Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) adalah bagian dari
Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS). Suatu SIMRS yang ideal dilengkapi dengan
modul yang dapat mengantisipasi segala perubahan. Sistem Informasi Manajemen
Rumah Sakit (SIMRS) adalah sebuah sistem informasi yang terintegrasi dan
disiapkan untuk menangani keseluruhan proses manajemen rumah sakit, mulai dari
repelayanan terhadap pasien, apotek, penagihan, medical record, database personalia,
penggajian karyawan, proses akuntansi sampai dengan pengendalian oleh
manajemen.
Gambaran SIMRS yang Ideal dan andal yaitu mendukung semua bisnis
proses dari rumah sakit tersebut, pasien mudah mendapatkan informasi , baik diloket
Shally A. Aisyah P056101261.45
3
Knowledge Management
pelayanan, media jaringan computer atau di internet. Mudah diaplikasikan, Single
Data Entry, Aman dalam penyimpanan , data akurat, Efisien dalam hal tenaga, biaya
dan waktu , bila perlu paper less. Efektif mencegah terjadinya potensi permasalahan :
Lonjakan antrian pasien, Pengaturan ruang perawatan, Moral Hazard Pelangan
eksternal
maupun
internal.
Selain
itu,
dinamis
dan
fleksibel,
dapat
mengantisipasi perubahan.Erly Worning System untuk berbagai indikator-indikator.
Dalam penerapannya menggunakan methode Bridging System
SIM RS tersusun atas beberapa Sistem dan Modul :
1. Admin.Sistem
2. Sistem Pelayanan Pasien / sistem billing

Modul Loket/Registrasi Pasien

Modul Pelayanan Rawat Jalan

Modul Pelayanan Rawat Inap

Modul UGD

Modul IRD

Modul Kamar Operasi

Modul Persalinan

Modul Paviliun

Modul Modul Rawat Intensive (ICU/NICU/PICU)

Modul Instalasi Hemodelisia

Modul Medical Check Up
3. Sistem Farmasi

Modul Pengendalian Stok

Modul Gudang Obat

Modul Floor Stock

Modul Produksi Obat

Modul Apotek (multi apotek)
4. Sistem Penunjang Medis

Modul Laboratorium

Modul Radiologi

Modul Bank Darah

Modul Fisioterapi
Shally A. Aisyah P056101261.45
4
Knowledge Management

Modul Rehab Medis

Modul Kamar Jenazah

Modul Manajemen Dapur

Modul Gizi

Modul Rekam Medik
5. Sistem Aset / Inventori
6. Sistem Keuangan dan Akuntansi

Modul Hutang

Modul Piutang

Modul Kas-Bank

Modul Budgeting

Modul Akutansi
7. Sistem Human Resources Development (HRD)

Modul Personalia

Modul Penggajian / Payroll

Modul RSU Pendidikan
8. Sistem Manajemen

Modul Manajemen Pelayanan

Modul Manajemen Farmasi

Modul Manajemen Keuangan

Modul Manajemen Aset

Modul Pemasaran dan Publikasi / PR
Pada beberapa software SIMRS memiliki fitur-fitur unggulan, diantaranya:

Pencatatan akuntasi secara accrual

Pencatatan jasa layanan dengan multi tarif: berdasar perda dan KSO (Askes)

Mendukung integrasi dengan sistem luar seperti sistem ASKES

Fasilitas perhitungan unit cost

Perhitungan jasa pelaksana layanan dilakukan secara accrual

Antrian pasien tiap unit pelayanan otomatis berdasar kedatangan loket
Shally A. Aisyah P056101261.45
5
Knowledge Management
Gambar Tampilan Menu Utama Program SIMRS
Gambar Tampilan Isi Data Perawatan Pasien pada Program SIMRS
SIMRS memiliki banyak manfaat. Manfaat-manfaat tersebut dapat berupa
manfaat secara umum, manfaat operasional, manfaat manajerial, hingga manfaat
organisasi.
Shally A. Aisyah P056101261.45
6
Knowledge Management
a. Manfaat Umum
Memberikan nilai tambah dengan meningkatkan efisiensi, kemudahan,
standard
praktek
kedokteran
yang
baik
dan
benar,
dokumentasi
yang Auditable dan Accountable, mendukung pemasaran jasa rumah sakit seperti
mutu, kecepatan, kenyamanan, kepastian, biaya, bahkan gengsi pelayanan.
Meningkatkan profesionalisme dan kinerja manajemen rumah sakit. Mendukung
koordinasi antar bagian dalam rumah sakit. Meningkatkan akses dan pelayanan
rumah sakit terhadap berbagai sumber daya, antara lain mitra usaha potensial
seperi Pedagang Besar Farmasi, JAMSOSTEK, Instansi/Perusahaan pemberi
jaminan karyawannya, ASKES. Meningkatkan profesionalisme manajemen
rumah sakit, yaitu :
1. Setiap unit akan bekerja sesuai fungsi, tanggung jawab dan wewenangnya;
a. Fungsi Pelayanan dan Informasi
b. Fungsi Perawatan (medical care)
c. Fungsi Penunjang/Supporting
d. Fungsi Administrasi dan Keuangan
e. Fungsi Pengawasan
2. Mendukung kerja sama, keterkaitan dan koordinasi antar bagian / unit dalam
rumah sakit. Contohnya :
a) Unit Registrasi dengan Unit RM dalam hal Petugas RM dapat
mengetahui secara real time pasien yang mendaftar di bag Registrasi.
b) Unit Registrasi dengan Unit Rawat Jalan.
c) Koordinasi antara Unit Rawat Jalan / Rawat Inap dengan Unit
Apotik/Farmasi dalam hal Resep Online dan informasi lainnya.
d) Koordinasi antara Unit Rawat Jalan / Rawat Inap dengan Unit
Laboratorium, Radiologi, IBS, Gizi, Farmasi, dan Keuangan dan
sebaliknya.
e) Meningkatkan pendapatan rumah sakit.
Shally A. Aisyah P056101261.45
7
Knowledge Management
b.Manfaat Operasional
 Kecepatan
Manfaat yang paling terasa ketika SIMRS tersebut selesai diimplementasikan
adalah kecepatan penyelesaian pekerjaan-pekerjaan administrasi. Ketika dengan
sistem manual pengerjaaan tagihan kepada pihak ke-3 misalnya, memakan waktu
sampai 1 bulan sejak pasien selesai dilayani, dengan SIMRS hanya memakan waktu
1-2 hari saja. Kecepatan ini tentu saja membuat efektifitas kerja meningkat. Pada
awal pemasangan SIM, ketika aliran kerja belum lancar, peningkatan kecepatan
belum terlalu terasa. Namun ketika komitmen seluruh unit untuk tepat waktu
memasukkan data dengan akurasi entri data yang tinggi dipenuhi, maka akan terasa
sekali dampak dari SIMRS terhadap kecepatan kerja.
 Akurasi
Hal lain yang juga terasa berubah adalah akurasi data, apabila dulu dengan
sistem manual orang harus mencek satu demi satu transaksi, namun sekarang dengan
SIMRS hal tersebut cukup dilakukan dengan membandingkan laporan antar unit
yang dihasilkan oleh SIM. SIMRS juga dapat mencegah terjadinya duplikasi data
untuk transaksi-transaksi tertentu. Misalnya, pasien yang sama diregistrasi 2 kali
pada hari yang sama, maka SIMRS akan menolaknya, SIMRS juga akan memberikan
peringatan jika tindakan yang sama untuk pasien yang sama dicatat 2 kali, hal ini
menjaga agar user lebih teliti.
 Integrasi
Dampak lain yang juga terasa berpengaruh terhadap budaya kerja adalah
integrasi data di setiap unit. Bila dengan sistem manual, data pasien harus
dimasukkan di setiap unit, maka dengan SIMRS data tersebut cukup sekali
dimasukkan di pendaftaran saja. Hal ini jelas mengurangi beban kerja adminstrasi
dan menjamin konsistensi data. Ilustrasi pada awal makalah ini merupakan
gambaran proses integrasi pada beberapa unit layanan di rumah sakit.
 Peningkatan pelayanan
Pengaruh SIMRS yang dirasakan oleh pasien adalah semakin cepat dan
akuratnya pelayanan. Sekarang pasien tidak perlu menunggu lama untuk
menyelesaikan administrasinya, baik rawat inap ataupun rawat jalan. Hal yang sama
Shally A. Aisyah P056101261.45
8
Knowledge Management
juga dirasakan perusahaan pelanggan, dimana tagihan yang dikirim cukup akurat dan
detil sehingga memudahkan analisa mereka.
 Peningkatan Efisiensi
Bila sebelumnya, beban pekerjaan lebih ke arah klerikal, sekarang beban
pekerjaan lebih ke arah analisa. Sebagai contoh, jika dahulu konsentrasi bagian
penagihan adalah membuat tagihan, sekarang konsentrasinya lebih kepada umur
tagihan itu sendiri. Selain itu, karena kecepatan dan akurasi data meningkat, maka
waktu yang dibutuhkan untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan administrasi
berkurang jauh, sehingga karyawan dapat lebih fokus pada pekerjaan utamanya.
Tanpa SIM, perawat harus memasukan data standar asuhan keperawatan secara
berulang-ulang dan sangat memakan waktu, tetapi dengan SIM, perawat hanya
tinggal memasukan data diagnosa penyakit pasien, dan komputer yang akan
mencetak laporan SAK untuk ditanda-tangani perawat.
 Kemudahan pelaporan
Pekerjaan pelaporan adalah pekerjaan yang menyita waktu namun sangat
penting. Dengan adanya SIM, proses pelaporan hanya memakan waktu dalam
hitungan menit sehingga kita dapat lebih konsentrasi untuk menganalisa laporan
tersebut.
c. Manfaat Manajerial
 Kecepatan mengambil keputusan
Dengan sistem manual, manajer seringkali mengambil keputusan berdasarkan
informasi yang mungkin sudah tidak relevan lagi. Apalagi jika yang dibutuhkan
adalah trend berdasarkan selang waktu tertentu (harian/mingguan/dsb), ini
mengakibatkan keputusan yang diambil belum tentu sesuai dengan kondisi
nyata. Namun dengan SIM, informasi yang disajikan bersifat real time, bahkan kita
dapat membuat tabulasi dari informasi tersebut sehingga informasi yang kita dapat
sudah sangat spesifik sesuai dengan kebutuhan kita. Hal ini tentu saja meningkatkan
kualitas keputusan kita, di samping tentu saja berkurangnya waktu untuk mengambil
keputusan.
 Akurasi dan kecepatan Identifikasi masalah
Karena laporan-laporan yang dihasilkan SIMRS memberi gambaran dari hari
ke hari mengenai kinerja rumah sakit, maka jika ada hal-hal yang tidak normal dapat
Shally A. Aisyah P056101261.45
9
Knowledge Management
segera kita ketahui. Hal ini membuat identifikasi potensi masalah dapat dilakukan
lebih dini, sehingga tindakan pencegahan atau penanggulangannya dapat segera
disusun.
 Kemudahan penyusunan strategi
Sejalan dengan identifikasi masalah di atas, kita pun dapat menyusun strategi
ke depan berdasarkan data populasi, bukan lagi statistik, karena SIMRS mampu
memberikan data populasi dengan selang waktu tertentu, bahkan menyajikan
kecenderungan datanya kepada kita. Ini tentu saja semakin menajamkan strategi yang
kita susun.
d. Manfaat Organisasi
 Budaya Kerja
Karena SIMRS ini mensyaratkan kedisiplinan dalam pemasukan data, baik
ketepatan waktu maupun kebenaran data, maka budaya kerja yang sebelumnya
menangguhkan hal-hal seperti itu, menjadi berubah. Hal ini dapat terjadi karena
integrasi SIMRS dengan seluruh unit layanan. Sebagai contoh, jika unit registrasi
tidak memasukkan data pasien yang akan berobat, maka unit layanan tidak mungkin
dapat memasukkan layanan kepada pasien tersebut, dan kasir pun tidak mungkin
menerima pembayaran dari pasien tersebut. Katakanlah semua unit sepakat untuk
menangguhkan pemasukan datanya, maka keesokan harinya, manajer akan melihat
penurunan trend pasien atau melihat ada pasien-pasien yang menggantung. Ada juga
pengalaman menarik yang kami temukan dalam implementasi SIMRS di suatu
Rumah Sakit, karena dasar perhitungan imbalan jasa medik untuk dokter dan perawat
dihitung berdasarkan data transaksi yang ada di SIM, maka dokter yang
berkepentingan dengan data tersebut menjadi supervisor data yang dimasukkan tanpa
diminta. Implikasinya adalah, sedikit sekali data yang salah dimasukkan.
 Transparansi
SIMRS sebaiknya dirancang menganut kebijakan data terpusat, artinya datadata yang digunakan oleh seluruh rumah sakit berada di bawah satu kendali.
Misalnya untuk data tarif tindakan, unit layanan tidak boleh dan tidak bisa
memasukkan atau mengubah tarif yang ada, data yang mereka masukkan hanya
layanan
yang
diberikan
kepada
pasien
sehingga
manipulasi
tarif
tidak
dimungkinkan. Hal lain lagi, pendapatan setiap unit layanan terlihat dari laporan
Shally A. Aisyah P056101261.45
10
Knowledge Management
harian yang selalu dilaporkan kepada direktur. Dengan demikian setiap orang dapat
melihat jalannya proses transaksi di rumah sakit dan secara tidak langsung juga turut
mengawasi proses tersebut.
 Koordinasi antar unit (Team working)
Karena seringkali data yang digunakan oleh unit layanan tertentu adalah
milik unit layanan yang lain, misalnya kode perusahaan pelanggan adalah milik
keuangan yang digunakan secara intensif oleh medrec, maka ketika terjadi perubahan
terhadap data tersebut, unit yang bersangkutan akan mengkoordinasikannya dengan
unit yang terpengaruh. Apabila hal ini tidak dilakukan maka dengan sendirinya akan
terjadi kekacauan data referensi.
 Pemahaman sistem
Apabila dulu dengan sistem manual, sedikit sekali personel yang mengetahui
atau perduli dengan proses yang terjadi di unit lain, maka dengan adanya SIMRS hal
tersebut terjadi dengan sendirinya. Ini karena seringkali untuk memahami aliran data
sampai datang kepada unitnya, melibatkan berbagai unit lain. Ketika terjadi
kesalahan setiap user berusaha mencari tempat terjadinya kesalahan tersebut agar
bukan unitnya yang disalahkan. Efeknya adalah mereka menjadi paham bagaimana
sistem di rumah sakit tersebut bekerja.
 Mengurangi biaya administrasi
Seringkali orang menyatakan bahwa dengan adanya komputerisasi biaya
administrasi meningkat. Padahal dalam jangka panjang yang terjadi adalah
sebaliknya, jika dengan sistem manual kita harus membuat laporan lebih dulu di atas
kertas, baru kemudian dianalisa, maka dengan SIMRS analisa cukup dilakukan di
layar komputer, dan jika sudah benar baru datanya dicetak. Hal ini menjadi
penghematan yang cukup signifikan dalam jangka panjang.
Implementasi SIMRS tentunya tidak dapat berjalan dengan baik tanpa
dukungan semua pihak yang terkait sertapolitical will dari pimpinan rumah sakit
maupun pemilik RS / Pemerintah. Apabila pekerjaan pengembangan SIMRS
tersebut akan diserahkan kepada konsultan, maka kewajiban dan tanggung-jawab
konsultan sebagai mitra kerja RS adalah harus secara profesional memberikan data
Shally A. Aisyah P056101261.45
11
Knowledge Management
dan analisa yang obyektif dan berupaya maksimal untuk keberhasilan implementasi
SIMRS.
KESIMPULAN
Rumah sakit
saat ini telah banyak menghadapi tantangan. Peran tenaga
medis di rumah sakit di tuntut untuk lebih profesional dan tepat dalam menangani
berbagai kasus medis. Knowledge Management System dapat mendukung pekerjaan
tenaga medis dalam menangani pasien dan membantu dalam pengambilan keputusan,
sehingga kesalahan dalam penangan dapat dihindari. Sistim Informasi Manajemen
(SIM) berbasis komputer merupakan sarana pendukung yang sangat penting –
bahkan bisa dikatakan mutlak untuk operasional rumah sakit.
Salah satu program yang dapat digunakan yaitu Sistem Informasi
Management Rumah Sakit (SIMRS). Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit
(SIMRS) adalah sebuah sistem informasi yang terintegrasi dan disiapkan untuk
menangani keseluruhan proses manajemen rumah sakit, mulai dari repelayanan
terhadap pasien, apotek, penagihan, medical record, database personalia, penggajian
karyawan, proses akuntansi sampai dengan pengendalian oleh manajemen. Beberapa
manfaat SIMRS yaitu dapat meningkatkan kualitas pelayanan, dapat menjaga standar
praktek medis yang baik dan benar, dapat menjadi alat koordinasi yang sangat
efektif,menjadi fungsi kontrol yang konsisten,dan meningkatkan pendapatan.
Shally A. Aisyah P056101261.45
12
Knowledge Management
Daftar Pustaka
Davenport, Thomas H & Prusak, L (1998) .Working Knowledge : How
Organizations Manage What They Know. Boston: Harvard Business
School Press.
Ningky Munir (2001), Proses Penciptaan Pengetahuan di perusahaan. Jakarta:
SeminarIkatan Pustakawan Indonesia.
Nonaka, Ikujiro and Takeuchi, Hirotaka (1995). The Knowledge- Creating Company:
How Japanese Companies Create the Dynamics of Innovation.
Oxford: Oxford University Press.
__________. 2010. SISTIM INFORMASI MANAJEMEN RUMAH SAKIT ( SIMRS )
“Dalam Rangka Meningkatkan Pelayanan dan Kinerja Rumah Sakit”.
http://www.simrs.net/news.php [18 Maret 2011].
__________.
2010. Peran Knowledge Management System di Rumah Sakit.
http://www.docstoc.com/docs/21627077/Peran-Knowledge-ManagementSystem-di-Rumah-Sakit [18 Maret 2011]
__________.
2010. SIMRS (Sistem Informasi Manajemen
http://www.digital-sense.net/simrs. [19 Maret 2011]
Rumah
Sakit).
SIMRS (Sistem Informasi Manajemen Rumah
http://bombounyil.wordpress.com/berita/simrs/ [19 Maret 2011].
Sakit).
__________. 2009.
Shally A. Aisyah P056101261.45
13
Download