1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut WHO infeksi adalah suatu keadaan dimana mikroba masuk ke dalam tubuh manusia sehingga menyebabkan penyakit. Salah satu infeksi yang terjadi merupakan infeksi gigi. Pada awalnya, infeksi gigi hanya meliputi gram-positif cocci seperti S. viridians atau hemolitik streptococci, kemudian infeksi mulai melibatkan gram positif dan gram negatif organisme anaerobik. Salah satu perawatan untuk merawat infeksi adalah antibiotik. 1 Antibiotik adalah zat yang dihasilkan oleh suatu mikroba, terutama zat yang dapat menghambat mikroba jenis lain.2 Pemberian antibiotik kepada pasien infeksi gigi tergantung lokasi infeksi dan mikroba yang terlibat. Jika infeksi masih awal maka organisme yang mungkin terlibat adalah gram-positif cocci.1 Dalam bidang kedokteran gigi, antibiotik diindikasikan untuk pengobatan infeksi odontogenik, infeksi oral non-odontogenik, dan sebagai profilaksis melawan infeksi secara fokal dan lokal.3 Pada survei yang dilakukan oleh M.Jayadev, P Karunakar, B Vishwanath, Chinmayi dkk pada tahun 2014 di Hyderabad, India untuk perawatan pulpa dan patologi periapikal mendapatkan hasil bahwa amosiksilin merupakan pilihan pertama pada pasien bukan alergi dan bagi pasien alergi golongan penisilin adalah eritromisin.4 Berdasarkan penelitian oleh Azhar Iqbal pada tahun 2015 menunjukkan jenis antibiotik yang telah diresepkan oleh dokter gigi untuk perawatan endodontik. 5 Obat yang paling diresepkan oleh dokter gigi adalah kombinasi amoksisilin bersama asam klavulanat yaitu 45,2%, amoksisilin 33,7% dan amoksisilin kombinasi dengan metronidazol sebanyak 15%. Kombinasi amoksisilin dan asam klavulanat dianggap sebagai kombinasi pilihan terbaik untuk infeksi odontogenik karena kombinasi ini memiliki spektrum antibiotik yang luas dan insiden resistensi mikroba yang rendah.5 2 Metronidazol merupakan agen antibiotik yang efektif melawan mikroba anaerob tetapi tidak efektif terhadap anaerob fakultatif. Oleh itu metronidazol harus direkomendasikan sebagai obat tambahan untuk meningkatkan efek amoksisilin apabila penggunaan amoksisilin saja tidak efektif setelah 2-3 hari penggunaannya.5 Penelitian Nilesh, Kelekar, A Malik, Patil dkk di Maharashtra pada tahun 2014 menyatakan 90% pasien diberi antibiotik sebagai pengobatan untuk kasus estraksi gigi, 60% untuk perawatan endodontik dan 57% untuk skeling subgingiva. Antibiotik yang paling sering diresepkan untuk infeksi mulut adalah amoksisilin (77%), metronidazol (11%), amoksisilin kombinasi dengan asam klavulanat (7%) dan sefalosporin (8%).6 Hasil penelitian yang dilakukan Vlcek, Razavi dan Johannes di Switzerland pada tahun 2013 terhadap 3288 dokter gigi yang melakukan ekstraksi gigi molar tiga dengan pembedahan menunjukkan 18.6% menggunakan antibiotik sebagai rutin. Amoksisilin paling sering digunakan yaitu 45.7% dan klindamisin sebanyak 14.5%. Empat orang telah meresepkan penisilin atau tetrasiklin dan dua orang memilih kotrimozaxol dan spyramisin.7 Pentingnya pengetahuan tentang pemberian antibiotik dalam bidang kedokteran gigi membuat penulis tertarik untuk melakukan penelitian bagi mengetahui jenis antibiotik oral yang banyak diresepkan oleh dokter gigi di praktek sekitar Kota Medan serta mengetahui alasan mengapa jenis antibiotik tersebut yang diberikan. 1.2 Rumusan Masalah 1. Apakah jenis antibiotik oral yang sering digunakan oleh dokter gigi di praktek dokter gigi di Kota Medan? 2. Apakah alasan pemilihan jenis antibiotik oral yang sering digunakan oleh dokter gigi di praktek dokter gigi di Kota Medan? 3 1.3 Tujuan Penelitian Untuk mengetahui pemberian antibiotik oral yang sering digunakan di praktek dokter gigi di Kota Medan beserta alasan pemilihan antibiotik tersebut. 1.4 Manfaat Penelitian 1. Bagi rumah sakit, sebagai informasi data tentang penggunaan antibiotik oral dalam kalangan dokter gigi di praktek. 2. Bagi pendidikan, sebagai bahan rujukan untuk penelitian selanjutnya mengenai penggunaan antibiotik oral dalam bidang kedokteran gigi. 3. Bagi peneliti, dapat mengetahui pemberian antibiotik oral yang sering digunakan di praktek dokter gigi di Kota Medan.