BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini perkembangan teknologi penginderaan jauh semakin pesat ditandai dengan banyaknya sarana penyedia data penginderaan jauh dari berbagai wahana seperti satelit luar angkasa, pesawat udara, balon udara hingga yang sedang populer saat ini, pesawat tanpa awak. Seiring dengan perkembangan teknologi penginderaan jauh yang semakin pesat maka manfaat penginderaan jauh juga semakin besar dan semakin banyak orang yang memanfaatkan penginderaan jauh, hal ini didukung dengan akses berbagai produk dari aneka wahana penginderaan jauh yang beraneka ragam, ada yang berbayar dan ada pula yang dibagikan secara cuma-cuma sehingga dapat diakses oleh berbagai kalangan. Saat ini pemanfaatan wahana penginderaan jauh sangat berkembang pesat di berbagai bidang antara lain seperti kebencanaan, perkotaan, perkebunan, pertambangan, dan juga sekarang sudah populer digunakan sebagai media dokumenter dan perfilman. Kaitannya dengan bidang pemetaan, munculnya berbagai teknologi wahana penginderaan jauh saat ini sangat memudahkan dan meringankan proses pemetaan baik dari segi biaya, waktu dan tenaga yang dikeluarkan. Dahulu pembuatan peta topografi berawal dari peta konvensional yang dibuat melalui pemetaan terestris di lapangan dan foto udara konvesional menggunakan wahana pesawat terbang, hal ini tentu menguras banyak biaya dan tenaga. Sehingga berkembangnya teknologi pesawat tanpa awak saat ini semakin maju khususnya dalam bidang pemetaan diharapkan mampu memberikan solusi dari permasalahan yang timbul dalam pembuatan peta topografi secara konvensional. Sebagaimana dikemukakan oleh Lillesand dan Kiefer (1979), bahwa “Penginderaan jauh merupakan ilmu dan seni untuk memperoleh informasi tentang obyek, wilayah, atau gejala dengan 1 cara menganalisis data yang diperoleh dengan menggunakan alat tanpa kontak langsung terhadap obyek, wilayah, atau gejala yang dikaji.” Teknologi penginderaan jauh melalui wahana pesawat tanpa awak memberikan berbagai kemudahan dalam pembuatan peta topografi, khususnya dalam hal penyediaan data berupa foto udara digital format kecil yang nantinya dapat digunakan sebagai bahan dasar pembuatan peta topografi. Semakin meningkatnya kebutuhan akan data penginderaan jauh saat ini, serta luasnya bidang aplikasi khususnya dalam bidang pemetaan yang membutuhkan data-data penginderaan jauh, didorong dengan kebutuhan akan rapid survey atau survei cepat dengan akurasi data yang tinggi dan up to date menjadikan wahana pesawat tanpa awak saat ini menjadi salah satu yang paling digemari, dikarenakan beban biaya yang dikeluarkan untuk wahana pesawat tanpa awak cukup terjangkau dibandingkan dengan wahana satelit komersial atau pesawat udara yang terlampau mahal. Hasil dari pemotretan udara menggunakan pesawat tanpa awak saat ini mampu bersaing dengan wahana lainnya seperti citra satelit maupun pesawat udara, hal ini juga merupakan salah satu faktor pesatnya perkembangan wahana ini. Pengoperasian wahana pesawat tanpa awak juga sangat fleksibel untuk digunakan di segala jenis kondisi medan, hal ini menjadikan survei lapangan jauh lebih mudah dan efektif, yang mana didukung pula dengan hasil foto udara digital dengan resolusi tinggi hingga 5-15 cm/piksel sehingga hasil foto udara digital pesawat tanpa awak ini mampu merekam obyek yang sangat detail. Pesawat tanpa awak yang digunakan dalam penelitian ini dilengkapi juga dengan sistem navigasi dan kendali terbang jarak jauh yang akurat dengan sistem komunikasi data link yang mampu terus mengirimkan data status pesawat, target dan informasi penginderaan jauh dengan format gambar digital secara real time, selain itu pesawat tanpa awak ini memiliki memiliki bobot yang ringan sehingga mudah bermanuver dan praktis digunakan. 2 Berbekal pesawat tanpa awak, hasil yang didapatkan tidak hanya foto udara digital format kecil dengan resolusi tinggi saja, namun saat ini pemanfaatan data serta pengolahan data foto udara digital yang semakin meluas dengan didukung berbagai software/perangkat lunak yang memadai, foto udara digital mampu menghasilkan Digital Elevation Model (DEM) dengan resolusi tinggi dengan hasil yang jauh lebih akurat serta up to date, selain itu proses pengolahan data yang hanya membutuhkan waktu dalam hitungan jam merupakan salah satu kelebihan tersendiri dari pembuatan Digital Elevation Model (DEM) dari wahana pesawat tanpa awak, dibandingkan dengan Digital Elevation Model (DEM) hasil Airbone LiDAR yang sangat jauh memakan biaya lebih mahal dibandingkan dengan DEM hasil pesawat tanpa awak. Pengolahan data digital dan analisis data spasial dari Digital Elevation Model (DEM) hasil pengolahan data foto udara digital pesawat tanpa awak ini dapat dikembangkan menjadi model 3 dimensi, yang mana saat ini banyak dibutuhkan di berbagai bidang aplikasi seperti kebencanaan, perkotaan, dan di berbagai bidang-bidang lainnya. Dengan adanya model 3 dimensi dari suatu daerah akan jauh lebih memudahkan dalam memperoleh informasi yang diinginkan serta mampu untuk menampilkan gambaran di lapangan secara visual yang menyerupai kondisi sebenarnya di lapangan, sehingga dapat menghemat tenaga, waktu dan biaya yang dikeluarkan. Penelitian ini diarahkan untuk mendapatkan gambaran kelebihan dan kekurangan dari sistem Foto Udara Digital hasil dari pemotretan udara wahana pesawat tanpa awak untuk pembuatan model 3 dimensi. Harapannya pemanfaatan pesawat tanpa awak untuk pembuatan model 3 dimensi ini mampu menjadi solusi yang efektif, efisien dan ekonomis khususnya dalam bidang pemetaan. 1.2 Rumusan Masalah Perkembangan foto udara menggunakan wahana pesawat udara memiliki banyak keunggulan, kendati demikian foto udara konvensional 3