Wawasan Teknologi pangan dan Hasil pertanian “ Bidang Kajian Pangan Dan Gizi” KIMIA DAN BIOKIMIA PENGOLAHAN BIOTEKNOLOGI GIZI PANGAN REKAYASA PROSES PENGOLAHAN TEKNOLOGI PANGAN DAN HASIL PERTANIAN BIDANG KEAHLIAN GIZI PANGAN PENGERTIAN GIZI Makanan yang dikonsumsi dan bagaimana tubuh menggunakannya Ilmu tentang makanan dan kaitannya dengan kesehatan tubuh Ilmu yang mempelajari segala sesuatu yang berkaitan dengan zat gizi termasuk peranan dan metabolisme zat gizi oleh tubuh ZAT GIZI Semua senyawa atau komponen dalam bahan pangan yang diperlukan oleh tubuh karena dapat menghasilkan energi atau dapat digunakan untuk merawat tubuh, yaitu protein, lemak, karbohidrat, dan garam mineral, termasuk senyawa lainnya yang meski pun tidak menghasilkan energi tetapi membantu dalam penggunaan komponen tersebut oleh tubuh SEJARAH GIZI PANGAN, sm – abad 15 460 SM Hipocrates (Yunani) menyembuhkan rabun mata dengan hati hewan yang ternyata banyak mengandung vitamin A 1497 Vasco de Gama berlayar menuju Nusantara. Awak kapalnya mengalami gangguan pencernaan dan pendarahan gusi SEJARAH GIZI PANGAN, abad 18 Kajian gizi menitik beratkan pada penemuan vitamin dan peranannya pada kesehatan 1753 James Lind (Scotland) mengulangi petualangan Vasco de Gama dan mengalami hal yang sama terhadap awak kapalnya. Sembuh setelah diberi air jeruk (banyak mengandung vitamin C) SEJARAH GIZI PANGAN, abad 19 Kajian gizi masih menitikberatkan pada penemuan vitamin dan peranannya tetapi juga pada metabolisme zat gizi Antoine Laurent Lavosier (1743 – 1794), ahli kimia Perancis, dianggap sebagai bapak ahli gizi karena penemuannya tentang respirasi dan oksidasi pada makhluk hidup TENAGA MATAHARI BIOSFER BUMI ALAM KEHIDUPAN TENAGA KIAMIAWI TENAGA BEBAS UNTUK KEHIDUPAN TANAMAN SEJARAH GIZI PANGAN, abad 19 Christian Eijkman ahli kesehatan Belanda dan G. Grijns ahli biologi Swiss, mendemontrasikan bahwa beras merah dapat menyembuhkan penyakit beri beri. Beras merah ternyata mengandung vitamin (vitamin B1) SEJARAH GIZI PANGAN, abad 19 Seorang dokter asal Jepang, dr.Takaki bertugas sebagai dokter kapal menyembuhkan penyakit polineuritis dengan memberikan makanan dari gandum Joseph Goidberger, ahli patologi Amerika, menyatakan bahwa penyakit pelagra disebabkan oleh karena kekurangan vitamin B, yaitu niasin, tiamin, dan riboflavin SEJARAH GIZI PANGAN, abad 20 Kajian gizi menitikberatkan pada peranan protein, lemak, dan garam mineral pada kesehatan Lafayette Benedict Mendel (1872-1935), ahli biokimia Amerika, mempelajari secara mendalam fungsi lemak bagi tubuh SEJARAH GIZI PANGAN, abad 20 • Henry Clapp Sherman (1875-1955), ahli biokimia Amerika, mempelajari keberadaan garam mineral dalam bahan pangan, dan fungsinya bagi tubuh. Ia juga mempelajari fungsi enzim pencernaan, kebutuhan protein, pengaruh perbedaan asupan vitamin, pengaruh umur terhadap kebutuhan zat gizi. SEJARAH GIZI PANGAN, abad 20 Frederick Cowland Hopkins, 1861 – 1947, ahli kimia Inggris pada tahun 1906 mendemonstrasikan protein mengandung asam amino esensial yang dulunya diduga sebagai vitamin. Pada waktu Perang Dunia II, 1940, Amerika memfokuskan pada perbaikan gizi masyarakatnya yang kemudian diikuti oleh Australia, negara-negara Eropa dan beberapa negara Asia. FUNGSI MAKANAN Menghasilkan energi (tenaga) Untuk pertumbuhan Untuk merawat kesehatan tubuh Untuk reproduksi (perkembang biakan) Untuk meningkatkan kecerdasan CAKUPAN KAJIAN GIZI PANGAN Zat gizi dan peranannya, utamanya karbohidrat lemak, protein, garam, lemak, mineral, vitamin, air Komponen bioaktif : antibodi, bioaktif peptida, zat antigizi, senyawa fitokimia (alkaloida, racun, dll), komponen fungsional (ω-3, ω-6, serat pangan, dll) CAKUPAN KAJIAN GIZI PANGAN Metabolisme zat gizi dan energi - Fungsi utama makanan dalam menghasilkan energi - Faktor yang berpengaruh pada kebutuhan energi - Penggolongan bahan pangan atas dasar kandungan energinya (high-calorie foods : low-calorie foods) Perubahan gizi pada bahan pangan - Akibat perlakuan tertentu - Selama proses pengolahan - Pengendalian faktor proses yang tidak benar CAKUPAN KAJIAN GIZI PANGAN Status gizi masyarakat - Kecenderungan orang memilih pangan adalah menurut selera, pikiran dan kepraktisan penggunaannya - Faktor keamanan, kesehatan, dan ketahanan pangan Status keamanan, kesehatan, dan ketahanan pangan PERMASALAHAN GIZI MASYARAKAT Malnutrisi Kurang gizi / kurang pangan Gizi berlebih FAKTOR PENYEBAB PERMASALAHAN GIZI Kondisi sosial penduduk Kepadatan penduduk Tingkat pengetahuan masyarakat Kepercayaan (budaya) Daerah geografis PERLINDUNGAN KONSUMEN : Undang-undang RI No 7 1996 tentang pangan; diundangkan tgl 4 November 1996 Bab I Bab II Bab III Bab IV Bab V : Ketentuan umum : Keamanan pangan : Mutu dan gizi pangan : Label dan iklan pangan : Pemasukan dan pengeluaran pangan ke dalam dan dari wilayah Indonesia Bab VI : Tanggung jawab industri pangan Bab VII : Ketahanan pangan Merupakan buku wajib yang harus dipelajari dan dipahami PERLINDUNGAN KONSUMEN : Undang-undang RI No 7 1996 tentang pangan; diundangkan tgl 4 November 1996 Bab VIII Bab IX Bab X Bab XI : Peran serta masyarakat : Pengawasan : Ketentuan pidana : Penyerahan urusan dan tugas pembantuan Bab XII : Ketentuan lain-lain Bab XIII : Ketentuan peralihan Bab XIV : Ketentuan penutup Merupakan buku wajib yang harus dipelajari dan dipahami IMPLEMENTASI PERLINDUNGAN KONSUMEN Larangan menyembelih hewan besar sebelum dinyatakan bebas penyakit menular Pemeriksaan kesehatan karkas hewan Perawatan/penanganan susu segar untuk menghindari kontaminasi bakteri Sterilisasi bahan pangan IMPLEMENTASI PERLINDUNGAN KONSUMEN Keharusan produk tertentu bebas dari Salmonella Keharusan mencantumkan komposisi mau pun sifat produk dan masa kadaluwarsanya Pemeriksaan kesehatan dan keamanan bahan pangan yang diimpor Peringatan dini atau informasi tentang keamanan dan kesehatan pangan dari pemerintah, LSM, masyarakat, dll. KONTRIBUSI GIZI PANGAN Elaborasi dan eksplorasi komponen bioaktif Pengembangan pangan fungsional Pengembangan formulasi pangan Perbaikan gizi masyarakat Keamanan dan kesehatan pangan Latihan : Kita selalu dianjurkan untuk makan empat sehat lima sempurna (gizi seimbang). Mengapa demikian? Diskusi Kooperatif : Cocokkan dengan kondisi nyata pada penduduk di sekitar tempat tinggal Anda. Catat apakah kelebihan atau kekurangan dari anjuran tersebut. Diskusikan hal itu bersama dengan anggota kelompok Anda, tentang fungsi masing-masing komponen empat sehat lima sempurna (gizi seimbang) tersebut, tentang gizi lebuh dan kurang gizi, tentang status gizi dll.