ASUHAN KEPERAWATAN PALIATIF

advertisement
ASUHAN
KEPERAWATAN
PALIATIF
R. Nety Rustikayanti
•
•
•
•
•
•
•
Fakta
Asuhan paliatif meningkatkan kualitas hidup pasien dan keluarga yang
mengalami masalah b.d. penyakit yang mengancam kehidupan, meliputi
fisik, psikososial atau spiritual
+ 40 juta orang membutuhkan asuhan paliatif, 78% penduduk miskin dan
menengah
Hanya 14% yang menerima asuhan
Terlalu ketatnya aturan mengenai penggunaan morfin dan zat lain
menghambat keadekuatan penanganan nyeri dan asuhan paliatif
Rendahnya pelatihan dan kesadaran terhadap asuhan paliatif dari tenaga
kesehatan adalah penghambat utama dalam meningkatkan akses
Kebutuhan global terhadap asuhan paliatif akan terus berkembang
seiring meningkatnya penyakit tidak menular dan populasi aging
Asuhan paliatif awal menurunkan hospitalisasi dan penggunaan
pelayanan kesehatan yang diperlukan
Asuhan Paliatif
• Suatu pendekatan yang meningkatkan kualitas hidup
pasien (dewasa dan anak) dan keluarga yang menghadapi
masalah b.d penyakit mengancam kehidupan.
• Mencegah dan menghilangkan penderitaan melalui
identifikasi dini, pengkajian dan pengelolaan yang tepat
terhadap nyeri dan masalah lainnya, meliputi fisik,
psikososial atau spiritual
Asuhan Paliatif
•
•
Ditujukan pada gejala fisik
Menggunakan pendekatan tim dalam mendukung pasien dan
pengasuh
• Berbagai penyakit  penyakit kardiovaskular (10.3%), kanker
(34%), penyakit pernapasan kronis (10.3%), AIDS (5.7%) dan
diabetes (4.6%)
 Penyakit lain: penyakit ginjal, penyakit liver kronis,
multiple sclerosis, penyakit Parkinson, artritis rematoid, penyakit
neurologis, demensial, anomali kongenital dan drug-resistant
tuberculosis
Palliative Care (WHO, 2014)
• Membebaskan nyeri dan gejala distress lain
• Menerima kehidupan dan menunjukkan bahwa kematian
merupakan proses normal
• Tidak mempercepat atau menunda kematian
• Mengintegrasikan aspek psikologis dan spiritual dalam
asuhan pasien
• Memberikan support system untuk membantu pasien
seaktif mungkin sampai meninggal
Palliative Care (2014)
• Memberikan support system untuk membantu keluarga
menghadapi pasien sakit dan berduka
• Menggunakan pendekatan tim dalam memenuhi
kebutuhan pasien dan keluarga, termasuk konseling
berduka, bila dibutuhkan
• Meningkatkan kualitas hidup yang mungkin
mempengaruhi penyakit secara positif
Definisi AP (WHO)
• Pendekatan yang dapat meningkatkan kualitas hidup
pasien dan keluarganya saat menghadapi permasalahan
yang berhubungan dengan penyakit yang mengancam
jiwa, dengan cara mencegah dan mengurangi
penderitaan melalui identifikasi dini, pengkajian cermat
menyeluruh, meredakan rasa sakit dan gejala lainnya
dalam hal fisik, psikososial, dan spiritual.
•
Asuhan Paliatif
Mengikat tenaga kesehatan untuk tidak meninggalkan pasien
walau pengobatan tidak akan berhasil, yaitu pasien:
Pasien yang membutuhkan perhatian sepanjang sisa
hidupnya
Pasien kanker yang tidak dapat disembuhkan setelah
dipulangkan dari rumah sakit
Pasien stroke
Pasien lanjut usia dengan banyak keterbatasan
AP  menangani masalah sulit di
akhir kehidupan
• Permasalahan pasien dengan penyakit lanjut
Masalah fisik – nyeri, sulit bernapas dll
Masalah social – Keuangan, isolasi social dll
Masalah emosi – sedih, marah, khawatir, cemas dll
Masalah batin – agama dll
AP  mengatasi Penderitaan
• Penderitaan dialamani oleh diri, bukan hanya tubuh
• Semua orang yang menderita merubah pandangan dari
penderitaan menuju sumber pemulihan
• Pemulihan tidak selalu ‘kesembuhan’
Transisi Abad ke-21
• Peningkatan UHH: manusia hidup lebih lama
• Transisi penyakit dunia  menular  tidak menular
•
•
Transisi Abad ke-21
penyakit akut  kronis
Mayoritas orang meninggal dalam kondisi mengenaskan
gejala di 6 bulan terakhir:
Sakit (67%)
Kesulitan bernapas
(49%)
Mual-muntah
(27%)
Susah tidur (36%)
Delirium (38%)
Depresi (36%)
Kurang nafsu
makan (38%)
Konstipasi (32%)
Ulkus decubitus
(14%)
Tidak dapat
menahan bab &
bak (33%)
Daftar Penyakit (WHO, 2014)
• Alzheimer dan demensia
lainnya
• Kanker
• Penyakit jantung
• Sirosis hati
• PPOK
• Diabetes
• HIV/AIDS
• GGK
• Sklerosis multiple
• Penyakit Parkinson
• Radang sendi
• Pasien resisten obat TB
Penyakit Anak
• Kanker
• Penyakit CV
• Sirosis hati
• Abnormalitas janin
• Kelainan darah dan
imunitas
• HIV/AIDS
• Radang selaput dan
gejala sisa
• GGK
• Kelainan otak progresif
• Kondisi BBL
Pengkajian Gejala
• M – meaning of the symptom
• O – onset of the symptom
• P – palliating and provoking factors
• Q – quality of the symptom
• R – related factors/symptoms/region and radiation
• S – severity of the symptom
• T – temporality of the symptom
Arti dari Gejala
•
•
•
•
•
Dari beberapa gejala yang dialami, gejala mana yang paling
mengganggu pasien
Bagaimana gejala tersebut mempengaruhi pasien?
Menurut pasien, apa arti gejala yang dialami?
Apakah gejala tersebut membuat pasien cemas mengenai
kesehatan/penyakitnya? Apa kekhawatiran pasien?
Bagaimana gejala tersebut mempengaruhi keluarga dan
teman pasien?
Nyeri ???
Manajemen Nyeri Kronis
• Terapi obat  90% pasien
•
•
•
Per oral
Sesuai jadual
Sesuai tangga nyeri
 Prosedur invasive hanya jika terapi obat gagal
Pengelolaan Nyeri
Non Opioid
• Nonsteroid anti-inflammatory drugs (NSAID)
• Parasetamol 1 gram 4x/hari setara dengan diklofenak 50
mg 2x/hari
Efek Samping NSAID
• Efek toksisitas pada system GI
• Efek toksisitas pada ginjal
• Gangguan fungsi platelet
Opioid Ringan
• Tramadol
• Kodein
Opioid Kuat
• Morfin
• Pethidin
• Fentanil
Efek Samping Opioid
•
•
•
•
•
Konstipasi
99%
•
Laksatif
•
Dosis kecil haloperidol
•
Membaik seiring waktu, pantau OD
•
Alpha blocker
Mual, muntah
33%
Mengantuk, lelah
33%
Kesulitas berkemih
Gatal-gatal
5%
5%
Tanda OD
• Mengantuk
• Delirium
• Myoclonus
• Depresi pernapasan
Adjuvant
• Mengurangi efek samping analgesic
•
•
•
Laksatif
Antiemetik
PPI
• Co-analgesik
Pengelolaan Luka Decubitus
Pengelolaan Luka Dekubitus
• Pengkajian luka decubitus
•
•
•
•
•
•
•
Riwayat luka
Lebar, luas luka
Kedalaman luka
Jenis luka
Derajat luka
Nyeri
Eksudat
Pengelolaan Luka Dekubitus
•
•
•
•
•
•
Mengurangi tekanan lebih lanjut pada luka ulkus
Mempertahankan keadaan bersih pada daerah ulukus dan
sekitarnya
Mengangkat jaringan nekrotik
Menurunkan dan mengatasi infeksi
Merangsang dan membantu pembentukan jaringan granulasi
dan epitelisasi
Tindakan bedah
Pengelolaan Luka Kanker
(Fungating)
LUKA FUNGATING ……..
Estetika
Perdarahan
Bau
Kenyamanan
Luka
Fungating
Eksudat
Infeksi
Kontrol Nyeri
• Jangan gunakan plester
• Balutan tidak rapat/ketat
• Usahakan balutan
aman/tidak lepas
Luka Kanker
INFEKSI
•
•
•
•
Rentan terhadap infeksi karena devitalised atau keadaan jaringan
yang membusuk
Dijajah oleh bakteri
– Antibiotik sistemik tidak dibenarkan kecuali jika ada tanda-tanda
infeksis ↑eksudat, ↑ bau, nyeri, eritema, bengkak, panas.
Perawatan atau ganti balutan yang rutin secara lembut/pelan dengan
cairan yang tepat akan membantu mengurangi terjadinya infeksi
pada luka.
EKSUDAT LUKA KANKER
•
•
•
Eksudat yang berlebihan dapat:
•
•
•
↓ QOL
↑ pasien dan pelaku rawat yang stress dan kelelahan
Terjadi excoriasi kulit pada daerah permukaan luka
➠ Perawatan sesuai dengan penyebab
Kreativitas dalam memilih alat yang sesuai & menerapkan hal
itu mungkin diperlukan :
•
•
Drainase luka dan kantong ostomy.
Alas penyerap yang tepat.
BAU
• Kebanyakan masalah menyedihkan.
• Mungkin disebabkan oleh infeksi luka, adanya jaringan
nekrotik atau pembentukan fistula ke usus.
• Nilai debridement dari jaringan nekrotik perlu dievaluasi.
• Menggunakan agen pengendalian bau baik topikal,
sistemik atau lingkungan.
PERDARAHAN
• Jenis Bahan Haemostat.
•
•
•
•
•
•
Calcium alginate
Solutions (Eg. Adrenaline, Thrombin)
Stomahesive powder
Silver nitrate stick
Gunakan balutan yang tidak ketat dan pelindung balutan
untuk mengurangi gesekan pada kulit yang rapuh.
Memberitahu pasien / pelaku rawat untuk menggunakan
handuk/ kain berwarna gelap yang bersifat menyerap.
KONTROL PERDARAHAN
Pendekatan Kesehatan Masyarakat
dalam AP
Seorang wanita berusia 37 tahun
dengan CA payudara dengan
metastase ke dinding paru
mengeluh nyeri di seluruh dada.
Nyeri hanya tertangani sebesar
50% dengan menggunakan
Ibuprofen 400mg 3x/hari. Apa
yang akan Anda lakukan?
Download