Jurnal Kebidanan 07 (02) 115 - 222 Jurnal Kebidanan http : /www.journal.stikeseub.ac.id PENGARUH AROMATERAPI JAHE TERHADAP MUAL DAN MUNTAH AKUT AKIBAT KEMOTERAPI PADA PENDERITA KANKER PAYUDARA DI RS PKU MUHAMMADIYAH SURAKARTA Anik Enikmawati1) 1 Stikes PKU Muhammadiyah Surakarta E-mail: [email protected] ABSTRAK Aromaterapi jahe merupakan salah satu terai komplemener pada penderita kanker payudara yang mengalami mual muntah akut akibat kemoterapi. Mual dan muntah dapat menurunkan aktivitas sehari-hari dan menyebabkan pasien kanker hanya dapat berbaring dtempat tidur dan tidak dapat memenuhi kebutuhan dalam beraktivitas. Tujuan penelitian untuk mengidenifikasi pengaruh aromaterapi jahe terhadap mual muntah akut pada penderita kanker payudara. Desain penelitian adalah kuasi eksperimen dengan pre-post test control design. Tehnik pengambilan sampel dengan purposive sampling yang terdiri dari 23 responden kelompok kontrol dan 23 responden kelompok kontrol. Aromaterapi jahe diberikan sebanyak 2 kali perlakuan dengan cara dihirup atau inhalasi selama 5 menit pertama dilanjutkan 5 menit kedua setelah 30 menit pemberian aromaterapi jahe inhalasi yang pertama. Hasil penelitian menunjukkan: Nilai rata-rata mual dan muntah pada kelompok kontrol hanya mengalami sedikit penurunan, yaitu nilai rata-rata 13,74 pada saat pre-tes menjadi 13,39 pada saat post-tes. Hasil uji statistik memperoleh thitung = 1,034 dengan p-value= 0,312 pada taraf signifikansi 5% (p<0,05) Artinya tidak ada perbedaan yang bermakna mual dan muntah kelompok kontrol pada pre-tes dengan mual dan muntah pada saat post-test. Sedangkan kelompok intervensi mengalami penurunan pencapaian nilai rata-rata mual dan muntah 14,04 pada saat pre-test menjadi 10,70 pada saat post-tes. Hasil uji statistik perbedaan mean dengan t-hitung= 4,770 dengan p-value= 0,000(p<0,05). Artinya ada perbedaan yang bermakna mual dan muntah kelompok intervensi pada pre-tes dengan mual dan muntah pada saat post-test. Kata kunci : Aromaterapi Jahe, Mual dan Muntah, Kanker Payudara THE EFFECT OF GINGER AROMATHERAPY TO CHEMOTHERAPY INDUCED NAUSEA AND VOMITING AT BREAST CANCER PATIENT IN PKU MUHAMMADIYAH HOSPITAL SURAKARTA ABSTRACT Ginger aromatherapy is one of the complementary therapy at breast cancer patient who have nausea vomiting which is caused by chemotherapy. Nausea and vomiting can decrease daily activities and cause cancer patient only lie down at the bed and can not fulfill their need in activities. Purpose : The purpose of this study is to identifiy the influence of ginger aromatherapy to nausea and vomiting at breast cancer patient. Method : The research design is mastering experiment with post test only control group design. The taking sampling technique is by consecutive sampling which consists of 23 group respondents intervention and 23 group respondents control. Ginger aromatherapy is given two times treatment by inhalation for the first 5 minutes continuing the second 5 minutes, After the first 30 minutes ginger aromatherapy inhalation given. The research instrument used Rhodes INVR. Result : The research showed that the average value of the frequency of nausea and vomiting in the intervention group is smaller than the average of nausea and vomiting control group. Conclusion : Aromatherapy ginger may reduce nausea and frequency of nausea and vomiting due to chemotherapy in breast cancer patients. Key word : Ginger aromatherapy, chemotherapy, nausea and vomiting. Jurnal Kebidanan, Vol. VII, No. 02, Desember 2015 115 pertama pada pasien rawat inap (16,85%), PENDAHULUAN Kanker merupakan salah satu disusul kanker leher rahim (11,78%), penyakit yang telah menjadi masalah kanker kesehatan masyarakat di dunia maupun di intrahepatik (9,69%), Leukemi (7,42%), Indonesia. Setiap tahun, 12 juta orang dan Limfoma non Hodgkin (6,69%) diseluruh dunia menderita kanker dan 7,6 (Depkes RI, 2013). juta di antaranya meninggal dunia karena Kemoterapi dapat menimbulkan mual kanker. Di Amerika insiden penyakit muntah melalui beberapa mekanisme yang kanker sekitar 1.638.910 kasus baru kanker bervariasi dan serangkaian yang komplek. didiagnosa sekitar Pertama, pusat muntah dapat terjadi secara 577.190 orang meninggal karena kanker tidak langsung oleh stimulus tertentu yang serta lebih dari 1500 orang meninggal dapat karena kanker setiap harinya dan diketahui Trigger Zone (CTZ) di medulla, peran bahwa sekitar 178.000 perempuan di CTZ sebagai chemosensor, area ini kaya diagnosis terkena kanker payudara setiap akan berbagai tahunnya Society, seperti histamine, serotonin, dopamine, payudara merupakan opiate, neurokinin dan benzodiazepine, kematian perempuan sedangkan agen kemoterapi menyebabkan serta penyebab proses muntah melalui salah satu dari terbesar kedua kematian setelah kanker reseptor tersebut. Kedua, kemoterapi dapat paru-paru (Santoso 2009). menyebabkan gangguan pada mukosa 2012). pada tahun (American Kanker penyebab utama berusia 40-55 Cancer tahun, Prevalensi 2012, kanker tertinggi di hati dan saluran mengaktifkan Chemoreseptor reseptor gastrointestinal dan empedu neurotrasmiter menyebabkan Yogyakarta berdasarkan diagnosis dokter pengeluaran atau Dasar 5HT3 (5 hydroxytriptamine). Hal ini (Riskesdas) tahun 2013 sebesar 4,1 per menyebabkan mual muntah melalui jalur 1000 penduduk dan di Jawa Tengah perifer yang dimediasi oleh saraf vagus. menempati urutan kedua sebesar 2,1 per Ketiga, gejala ini disebabkan karena 1000 penduduk. pengaruh hasil Riset Kesehatan Kanker merupakan neurotrasmitter neurohormonal melalui penyebab kematian nomor 7 (5,7%) setelah terganggunya stroke, TB, hipertensi, cedera, perinatal, prostaglandin. Keempat, mual muntah dan DM. Rata-rata RS di Indonesia dimediasi berdasarkan data statistik RS dalam Sistem memberikan pengaruh terhadap sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS) tahun 2013, saraf pusat termasuk pusat muntah (Wood, kanker at, al., 2007) 116 payudara menempati urutan arginin termasuk oleh vasopressin kecemasan dan yang Jurnal Kebidanan, Vol. VII, No. 02, Desember 2015 Mual dan muntah adalah efek yang yang dinilai paling efektif, sangat samping yang paling umum dan tidak praktis menyenangkan langsung pada pasien setelah dan memiliki dapat khasiat dirasakan yang efeknya menjalani pengobatan kemoterapi. Insiden dibanding dengan tehnik yang lain, tehnik mual dan muntah karena efek samping inhalasi ini lebih mudah untuk masuk ke kemoterapi adalah 70-80 %, beberapa dalam tubuh tanpa melalui proses absorbsi kondisi gejala-gejala yang berhubungan membran sel, molekul-molekul uap akan dengan dapat langsung mengenai reseptor penghidu yang menurunkan aktivitas sehari-hari pasien berada pada rongga hidung dan langsung kanker dan menyebabkan mereka hanya terhubung dengan saraf olfaktorius. pemberian kemoterapi dapat terbaring ditempat tidur dan tidak Tindakan intervensi nonfarmakologi bisa memenuhi kebutuhan mereka dalam yaitu dengan pemberian aromaterapi jahe beraktivitas ini merupakan bagian dari intervensi (Lee, 2008). Salah satu tindakan keperawatan mandiri seorang comfort perawat yaitu memberikan rasa nyaman kenyamanan secara fisik pada pasien untuk mengurangi atau menghilangkan kanker yang menjalani kemoterapi dengan ketidaknyamanan akibat efek samping mengurangi atau menghilangkan mual kemoterapi muntah akibat kemoterapi. Teknis tindakan dengan komplementer. pemberian Aromaterapi terapi sebagai ini yang tujuan didesain untuk bagian dari terapi komplementer dapat mempertahankan digunakan untuk meningkatkan kualitas fungsi hidup pasien kanker (Boehm, at, al., 2012). mencegah Aromaterapi mengacu pada penggunaan DiMarco, 2005). fisik memberikan dan atau membantu mengembalikan kenyamanan, komplikasi serta (Kolcaba dan minyak esensial yang diekstrak dari akar, Hasil studi pendahuluan di Rumah bunga, daun dan batang tanaman, serta dari Sakit PKU Muhammadiyah Surakarta pohon tertentu. Minyak tumbuhan dapat jumlah penderita kanker payudara yang dipecah menjadi bahan kimia seperti menjalani pengobatan kemoterapi selama alkohol, keton dan fenol, yang dianggap satu tahun terakhir sebanyak 350 pasien. memiliki Tehnik Data pasien yang menjalani kemoterapi digunakan dari bulan April sampai dengan Juni 2015 sifat aromaterapi untuk terapeutik. inhalasi meningkatkan dapat dan sebanyak 97 pasien. Penelitian tentang Kohatsu pemberian aromaterapi sebagai salah satu (2008) menyatakan pemakaian minyak tindakan keperawatan dan terapi pelengkap esensial secara inhalasi merupakan metode untuk kenyamanan (Jaelani, relaksasi 2009). Jurnal Kebidanan, Vol. VII, No. 02, Desember 2015 mual muntah belum pernah 117 dilakukan di RS PKU Muhammadiyah Tujuan umum penelitian ini adalah Surakarta. Berdasarkan hasil wawancara untuk mengetahui pengaruh aromaterapi peneliti terhadap pasien kanker payudara jahe terhadap mual muntah akut akibat yang menjalani kemoterapi di bangsal Abu kemoterapi pada pasien kanker payudara Bakar ruang kemoterapi, keluhan yang Sedangkan sering dirasakan setelah kemoterapi adalah adalah: rasa mual dan muntah, tindakan untuk a. tujuan secara khususnya Mengetahui perbedaan mual muntah mengatasi keluhan mual dan muntah hanya akut diberikan obat antimual. pemberian aromaterapi jahe Berdasarkan fenomena diatas dapat b. akibat kemoterapi Mengetahui perbedaan mual muntah disimpulkan bahwa pasien yang menderita akut kanker dan mendapatkan kemoterapi dapat pemberian aromaterapi jahe menimbulkan berbagai macam efek c. sebelum akibat Mengetahui kemoterapi pengaruh sesudah aromaterapi samping yang tidak menyenangkan bagi jahe terhadap mual dan muntah akut pasien. Salah satu efek samping akibat akibat kemoterapi. pemberian kemoterapi adalah mual muntah. terapi untuk mengurangi rasa mual muntah pasien diberikan antiemetik TINJAUAN PUSTAKA Kanker payudara adalah dan tindakan keperawatan mandiri seorang pertumbuhan sel payudara yang tidak perawat atau terkontrol lantaran perubahan abnormal menghilangkan ketidaknyamanan akibat dari gen yang bertanggung jawab atas efek samping kemoterapi adalah dengan pengaturan pertumbuhan sel (Santoso, pemberian jahe, 2009). kanker payudara meunjukkan suatu penelitian tentang penggunaan jahe sebagai benjolan pada payudara yang dapat diraba terapi komplemeter untuk menurunkan dengan tangan, semakin lama semakin mual muntah akibat kemoterapi pada mengeras dan bentuknya tidak beraturan pasien kanker sudah banyak dilakukan di (Santoso, 2009). dalam mengurangi terapi aromaterapi luar negeri, peneliti belum menemukan penggunaan aromaterapi menurunkan mual jahe muntah Penyebab kanker payudara tidak untuk diketahui, tetapi payudara merupakan alat akibat seks sekunder yang selalu menerima kemoterapi di Indonesia, sehingga peneliti rangsangan tertarik untuk menstruasi, pada saat hamil, dan laktasi. tentang pengaruh melakukan penelitian aromaterapi jahe terhadap mual muntah akibat kemoterapi. 118 Sel-sel hormonal sensitif setiap terhadap siklus rangsangan hormonal mungkin mengalami perubahan Jurnal Kebidanan, Vol. VII, No. 02, Desember 2015 degenerasi jinak atau menjadi ganas terlokalisasi dalam keadaan anatomis yang (Manuaba, 2010). terbaik. Radioterapi paling bermanfaat Riset mengidentifikasi sejumlah untuk tumor terlokalisasi yang tidak dapat faktor yang dapat meningkatkan risiko direseksi atau untuk tumor seperti Hodgkin pada individu tertentu, meliputi : keluarga yang umumnya menyebar ke tempat yang mempunyai penyakit payudara, usia bersebelahan yang dapat diperkirakan. yang Kemoterapi merupakan terapi sistemik semakin bertambah, tidak mempunyai anak, kehamilan pertama pada pertama untuk setiap kanker. usia diatas 30 tahun, periode menstruasi Kemoterapi adalah proses lebih lama (menstruasi lebih awal atau pemberian obat-obatan anti kanker atau menopause lebih lambat), faktor hormonal sitokina dalam bentuk pil cair atau kapsul baik atau estrogen maupun androgen (Hasdianah dan Suprapto, 2014). melalui infus yang bertujuan membunuh sel kanker melalui mekanisme Tanda awal dari kanker payudara kemotaksis, tidak hanya sel kanker di adalah ditemukannya benjolan yang terasa payudara tetapi juga diseluruh tubuh berbeda pada payudara, jika ditekan, (Hasdianah dan Suprapto, 2014). benjolan ini tidak terasa nyeri, awalnya Mekanisme kerja obat kemoterapi benjolan ini berukuran kecil semakin lama pada umumnya berbeda-beda, meskipun semakin membesar dan akhirnya melekat kerusakan Deoxyribo Nucleic Acid (DNA) pada kulit atau menimbulkan perubahan lazim terjadi. Toksisitas juga berbeda pada kulit payudara atau puting susu, diantara obat kemoterapi, mielosupresi dan puting susu masuk ke dalam (retraksi), bila penyakit tumor sudah membesar, muncul rasa sakit gangguan yang paling lazim. gastrointestinal merupakan yang hilang timbul, kulit payudara terasa Efek samping kemoterapi dapat seperti terbakar, payudara mengeluarkan disebabkan oleh efek non spesifik dari obat darah atau cairan lain tanpa menyusui, sitotoksik yang adanya ulkus, payudara sering berbau dan proliferasi tidak hanya sel-sel tumor mudah berdarah (Hasdianah dan Suprapto, melainkan juga sel normal yang berada 2014). disekitarnya. dapat Efek menghambat samping obat Menurut Alpers, (2006) terdapat kemoterapi dapat berupa anemia, mual empat terapi modalitas yang utama untuk muntah, mukositis, alopesia, infertilitas penyakit pembedahan, dan trombositopenia. Penatalaksanaan efek radioterapi, kemoterapi dan terapi biologis. samping kemoterapi merupakan bagian Pembedahan dilakukan bila tumornya terpenting dari pengobatan dan perawatan kanker yaitu Jurnal Kebidanan, Vol. VII, No. 02, Desember 2015 119 pendukung atau pada penyakit kanker dalam kontrol mual muntah pada (Hesketh, 2008). kemoterapi sebelumnya. Mual adalah perasaan tidak 2. Mual muntah akut menyenangkan yang mengawali keinginan Yaitu mual muntah yang terjadi untuk muntah, sering disertai dengan dalam gejala otonom (seperti pucat, berkeringat, pemberian kemoterapi, sering dialami peningkatan produk saliva, takikardia) pada 1 sampai 2 jam pertama setelah (Kelly, 2013). Muntah adalah pengeluaran pemberian paksa isi lambung melalui mulut (Kelly, diawali oleh stimulasi primer dari 2013). Mual dan muntah dianggap sebagai reseptor dopamine dan serotonin pada fenomena yang terjadi dalam tiga stadium CTZ yang memicu terjadinya muntah. yaitu mual, retching (gerakan dan suara kejadian ini akan berakhir dalam sebelum muntah) dan muntah (Prince & waktu 24 jam. Wilson, 2008). 3. 24 jam pertama kemoterapi. setelah Tipe ini Mual muntah lambat Mual muntah akibat kemoterapi Tindakan keperawatan mandiri dapat terjadi pada pasien yang berusia seorang perawat terhadap pasien yang kurang dari 50 tahun, jenis kelamin mendapatkan kemoterapi adalah dengan perempuan, riwayat penggunaan alkohol, memberikan rasa nyaman pada pasien riwayat dengan mengurangi atau menghilangkan (misalnya mual selama muntah sebelumnya kehamilan, mabuk mual muntah akibat pemberian perjalanan, riwayat mual muntah dengan kemoterapi. Teori “comfort” merupakan kemoterapi sebelumnya, kecemasan, agen salah kemoterapi (Casey, 2012). dikembangkan oleh Katharine Kolcaba. satu teori keperawatan yang Mual muntah akibat kemoterapi Comfort diartikan sebagai suatu keadaan pada penderita kanker dapat dibedakan yang dialami oleh penerima yang dapat menurut waktu terjadinya mual muntah didefinisikan sebagai suatu pengalaman yaitu (Julie, et, al., 2012): yang immediate yang menjadi sebuah 1. kekuatan Mual muntah antisipatori melalui kebutuhan akan Yaitu mual muntah yang terjadi keringanan (relief), ketenangan (ease), dan sebelum diberikan kemoterapi. Mual (transcedence) yang dapat terpenuhi dalam muntah antisipatori terjadi 12 jam empat kontek kenyamanan yang meliputi sebelum pemberian kemoterapi pada aspek: a) fisik, berkaitan dengan sensasi pasien yang megalami kegagalan jasmani; b) Psikospiritual, berkaitan dengan kesadaran diri dan konsep diri; c) 120 Jurnal Kebidanan, Vol. VII, No. 02, Desember 2015 Lingkungan, berkaitan dengan keadaan mengingatkan untuk berdoa sesuai dengan sekitar; dan d) Sosial berkaitan dengan agamanya selama pemberian kemoterapi hubungan dan dan aromaterapi didukung oleh adanya sosial (Sitzman & Eichelberger, 2011). mekanisme koping yang adaptif dari Tindakan intervensi nonfarmakologi yaitu pasien. interpersonal, keluarga dengan pemberian aromaterapi jahe ini Aromaterapi adalah suatu cara merupakan bagian dari intervensi comfort perawatan tubuh dan atau penyembuhan yang tujuan memberikan kenyamanan penyakit dengan menggunakan minyak secara fisik pada pasien kanker yang esensial atau (essential oil) menjalani kemoterapi dengan mengurangi 2009). Minyak esensial atau essential oil atau menghilangkan mual muntah akibat merupakan bahan baku utama untuk kemoterapi. Teknis tindakan ini didesain kepentingan sediaan aromaterapi. untuk membantu mempertahankan atau Aromaterapi merupakan penggunaan mengembalikan minyak esensial untuk tujuan penanganan fungsi fisik dan kenyamanan, serta mencegah komplikasi yang (Kolcaba dan DiMarco, 2005). Relief semangat. Aromaterapi adalah penggunaan didefinisikan sebagai keadaan rasa tidak minyak esensial, yang diperoleh dari nyaman Ease tanaman aromatik, untuk sifat terapeutik didefinisikan sebagai hilangnya rasa tidak (Buckle, 2014). Aromaterapi klinis diakui nyaman yang spesifik. Transcendence sebagai bagian dari keperawatan holistik didefinisikan sebagai keadaan dimana oleh American association holistik perawat seseorang bangkit dari ketidaknyamanan dan oleh sebagian besar negara dewan ketika ketidaknyamanan tersebut tidak keperawatan. dapat berkurang. dapat dihindari. meliputi: pikiran, (Jaelani, tubuh, dan Aromaterapi mempunyai efek yang Aplikasi comfort dalam positif karena diketahui bahwa aroma muntah akibat segar dan harum merangsang sensori, kemoterapi pada pasien kanker payudara reseptor dan pada akhirnya mempengaruhi terdiri atas beberapa aspek: a) fisik, dalam organ hal kebutuhan menimbulkan efek kuat terhadap emosi. kenyamanan secara fisik yaitu dilakukan Aroma ditangkap oleh reseptor dihidung pemberian aromaterapi jahe yang bertujuan yang kemudian memberikan informasi untuk mengurangi atau menghilangkan lebih jauh kearah otak yang mengontrol mual b) emosi dan memori maupun memberikan dan informasi ke hipotalamus yang merupakan penanganan ini teori mual untuk muntah Psikospiritual, memenuhi akibat yaitu kemoterapi, mengajarkan Jurnal Kebidanan, Vol. VII, No. 02, Desember 2015 yang lain sehingga dapat 121 pengatur sistem internal tubuh termasuk Pada penelitian ini, uji validitas sistem seksualitas, suhu tubuh, dan reaksi dilakukan dengan peneliti melakukan terhadap stress (Shinobi, 2004). proses penerjemahan dari bahasa inggris ke bahasa Indonesia pada instrument METODE PENELITIAN Rhodes Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif menggunakan desain INVR, dengan tujuan untuk menjamin bahwa alih bahasa yang dibuat quasi peneliti sesuai dengan isi instrument yang ekperimen dengan pretest-posttest with sebenarnya yaitu dengan menggunakan control group dilakukan secara cross bahasa Inggris. Dari hasil penerjemahan ini sectional yaitu desain penelitian analitik didapatkan tidak ada perbedaan yang yang bermakna terhadap isi dari instrument bertujuan untuk mengetahui hubungan antara variabel dimana variabel bebas dan variabel terikat diidentifikasi pada satu satuan waktu (Dharma, 2011). Rhodes INVR. Pengukuran reliabilitas instrument pada penelitian ini dilakukan dengan cara Populasi dalam penelitian ini adalah One Shot yaitu pengukuran dengan sekali pasien kanker payudara yang menjalani pengambilan data reponden, pengukuran kemoterapi PKU instrument dilakukan secara internal yaitu Muhammadiyah Surakarta bulan April dengan menganalisis konsistensi butir- sampai dengan Juni 2015 sebanyak 97 butir yang ada pada instrument, dan pasien. pengukuran secara eksternal dilakukan di Rumah Sakit Tehnik pengambilan sampel pada penelitian ini dengan menggunakan consecutive sampling yaitu penentuan sampel dengan dengan equivalent atau gabunga keduanya (Sugiyono, 2011). tertentu Rhodes INVR adalah kuesioner sampel yang memberikan informasi tentang mual, berdasarkan kriteria inklusi sebanyak 18 muntah dan retching. Kuesioner ini banyak pasien. digunakan (Sugiyono, pertimbangan dengan pengujian test retest (stability) 2011). Jumlah dalam penelitian yang Penelitian ini akan dilakukan pada berhubungan dengan mual muntah dan bulan Juli 2015 atau sampai jumlah sampel memiliki reliabilitas internal dari 0,90 penelitian terpenuhi. sampai 0,98 yang diuji dengan alpha Cronbach (Rhodes & McDaniel, 2004). 122 Jurnal Kebidanan, Vol. VII, No. 02, Desember 2015 HASIL PENELITIAN Karateristik Responden Tabel. 1. Distribusi responden menurut umur UMUR N Rerata SD Min Max intervensi 23 40,30 5,094 34 49 Kontrol 23 37,91 4,033 30 46 Berdasarkan tabel 1 tersebut tersebut menunjukkan bahwa responden dalam penelitian kelompok intervensi didapatkan umur rerata 40,30 standar deviasi 5,094, umur minimal 34 dan umur maksimal 49. Kelompok kontrol didapatkan umur rerata 37,91, standar deviasi 4,033, umur minimal 30 dan umur maksimal 46. Uji Prasyarat 1. Uji Normalitas Data Uji rumus Saphiro Wilk (karena sampel <50) normalitas data dilakukan dengan tingkat kepercayaan 95% atau terhadap data uji kenormalan masing- dikatakan normal jika p-value ≥ 0,05%. masing data pre dan post test pada Rangkuman hasil pengujian normalitas masing-masing kelompok dilakukan data pada semua data penelitian adalah dengan menggunakan sebagai berikut: Tabel 2. Uji Normalitas Data Penelitian Data p-value Keterangan Pre-tes kel. intervensi 0,085 Normal Post-tes kel. intervensi 0,095 Normal Pre-tes kel. kontrol 0,098 Normal Post-tes kel.kontrol 0,176 Normal Hasil pengujian normalitas data menunjukkan semua data memiliki p-value lebih besar dari 0,05, sehingga semua data berdistribusi normal dengan demikian pengujian hipotesis dapat menggunakan uji parametrik t-tes. 2. Uji Homogenitas Tabel 3. Hasil Uji Homogenitas Kelompok Periode Pre-test Post-test Intervensi 14,04 10,70 Kontrol 13,74 13,39 t-hitung p-value Keputusan 4,770 0,000 Bermakna 1,034 0,312 Tidak Bermakna Jurnal Kebidanan, Vol. VII, No. 02, Desember 2015 123 Hasil uji homogenitas sebagaimana kedua kelompok yaitu intervensi dan ditampilkan pada tabel 4.3. diperoleh hasil kontrol memiliki tingkat mual dan muntah bahwa nilai rata-rata mual dan muntah saat yang pre-tes, dimana mual dan muntah pada terpenuhinya asumsi homogenitas serta kelompok intervensi adalah 14,04 dan terdistribusinya data secara normal maka kelompok kontrol 13,74. Hasil uji statistik dapat dikatakan bahwa penelitian ini telah memperoleh t-hitung = 0,417 dengan p- memenuhi value sebesar 0,679 sehingga Ho diterima dilakukan pada taraf signifikansi 5% (p<0,05), mengetahui artinya tidak terdapat perbedaan yang responden antara kelompok intervensi dan bermakna tingkat mual dan muntah pre test kontrol menggunakan analisis statistik antara kelompok intervensi dan kelompok parametrik dengan uji t seimbang atau sama. persyaratan, pengujian Dengan Selanjutnya hipotesis perbedaan untuk pengetahuan kontrol.Hasil tersebut menunjukkan bahwa Analisis Data a. Paired t-tes Penelitian ini untuk menguji dan menganalisa data yang diperoleh, peneliti menggunakan Paired Sampel t-test, data yang digunakan adalah data masing-masing kelompok, adapun hasilnya adalah sebagai berikut: Tabel 4. Rerata Perkembangan Mual dan Muntah Kelompok Rata-rata Intervensi Kontrol Variabel Mual dan muntah 14,04 13,74 t-hitung p-value Keputusan 0,417 0,679 Tidak bermakna Berdasarkan hasil penelitian sesuai tabel 4 meningkat menjadi 10,70 pada saat post- pada penelitian ini menunjukkan bahwa tes. Hasil uji statistik perbedaan mean ada perbedaan mual dan muntah dari dengan t-hitung= 4,770 dengan p-value= kelompok kontrol yang tidak mendapat 0,000 aromaterapi kelompok signifikansi 5% (p<0,05). Artinya ada intervensi yang mendapat aromaterapi. perbedaan yang bermakna mual dan Kelompok mengalami muntah kelompok intervensi pada pre-tes penurunan pencapaian nilai rata-rata mual dengan mual dan muntah pada saat post- dan muntah 14,04 pada saat pre-tes test. Nilai rata-rata mual dan muntah pada 124 jahe dengan intervensi sehingga ditolak pada taraf Jurnal Kebidanan, Vol. VII, No. 02, Desember 2015 kelompok mengalami signifikansi 5% (p<0,05) Artinya tidak sedikit penurunan, yaitu nilai rata-rata ada perbedaan yang bermakna mual dan 13,74 pada saat pre-tes menjadi 13,39 muntah kelompok kontrol pada pre-tes pada saat post-tes. Hasil uji statistik dengan mual dan muntah pada saat post- memperoleh thitung = test. value= b. kontrol 0,312 hanya 1,034 dengan p- diterima pada taraf Independent t-tes Selain menggunakan Paired sampel t-test dalam penelitian ini juga menggunakan Independent sampel t-test. Pengujian dengan Independent sampel t-test digunakan untuk mengetahui pengaruh pendidikan kesehatan yang dilakukan menjadi meningkat, tetap atau menurun. Tabel 5. Hasil Uji Independent T-Test Post Tes Variabel Mual dan muntah Rata-rata Intervensi Kontrol 10,70 13,39 Hasil uji independen sample t-test thitung p-value Keputusan -3,336 0,002 Bermakna merupakan umur matang bagi hormonal sebagaimana ditampilkan pada tabel 4.5 perempuan. Dimana umur tersebut nampak bahwa mual dan muntah pada saat mayoritas perempuan sudah mengalami post-tes nilai pada kelompok intervensi perubahan hormon dengan adanya siklus adalah 10,70 dan kelompok kontrol adalah menstruasi, kehamilan, melahirkan serta 13,39. Hasil uji statistik memperoleh t- sebagian sudah mengalami menopause. hitung= - 3,336 dengan p-value sebesar Uraian diatas mendukung teori bahwa 0,002 sehingga Ho di tolak pada taraf penyebab kanker payudara tidak diketahui, signifikansi 5% (p<0,05) artinya ada tetapi payudara merupakan alat seks perbedaan yang bermakna mual dan sekunder muntah antara kelompok intervensi dan rangsangan kelompok kontrol. menstruasi, pada saat hamil, dan laktasi. Sel-sel PEMBAHASAN selalu hormonal sensitif menerima setiap terhadap siklus rangsangan hormonal mungkin mengalami perubahan 1. Gambaran Umur Responden Berdasarkan yang tabel 4 degenerasi jinak atau menjadi ganas tersebut (Manuaba, 2010). menunjukkan bahwa responden dalam Riset mengidentifikasi sejumlah semua masuk kategori umur dewasa yaitu faktor yang dapat meningkatkan risiko antara umur 30-50 tahun.. Umur tersebut pada individu tertentu, meliputi : keluarga Jurnal Kebidanan, Vol. VII, No. 02, Desember 2015 125 yang mempunyai penyakit payudara, usia dan trombositopenia. Penatalaksanaan efek yang tidak samping kemoterapi merupakan bagian mempunyai anak, kehamilan pertama pada terpenting dari pengobatan dan perawatan usia diatas 30 tahun, periode menstruasi pendukung atau pada penyakit kanker lebih lama (menstruasi lebih awal atau (Hesketh, 2008). Pasien post kemoterapi menopause lebih lambat), faktor hormonal mayoritas memiliki efek samping yang baik sama, yang salah satunya mual muntah semakin bertambah, estrogen maupun androgen (Hasdianah dan Suprapto, 2014). Hal ini sesuai dengan penelitian sebelumnya di akut. Efek samping kemoterapi RSUD Dokter Soedarso yang mendapatkan bervariasi tergantung dari regimen yang distribusi usia pasien kanker payudara diberikan. Berdasarkan National Cancer tersering yaitu pada kelompok usia 45-54 Institude, efek samping yang terjadi akibat tahun kemoterapi antrasiklin dapat digolongkan 2. Gambaran mual dan muntah kedua menjadi mual, muntah, diare, stomatits, kelompok saat pre tes alopesia, rentan infeksi dan myalgia. Berdasarkan table 4. menunjukkan Dalam suatu penelitian yang gambaran mual dan muntah responden dilakukan oleh Love et al., didapatkan sebelum mendapat intervensi armaterapi presentase pasien yang mengalami efek jahe. Intervensi samping dari kemoterapi yang dijalaninya mendapatkan nilai rata-rata sebesar 14.04 yaitu kerontokkan rambut sebanyak 89%, dan kelompok kontrol 13,74. Hal tersebut mual 87%, lelah 86%, muntah 54%, menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan gangguan tidur 46%, peningkatan berat tingkat mual dan muntah pada kedua badan 45%, sariawan 44%, kesemutan kelompok, kelompok 42%, gangguan mata 38%, diare 37%, mengalami tingkat mual dan muntah yang konstipasi 19%, kemerahan kulit 18% dan seimbang setelah menjalani kemoterapi. penurunan berat badan 13%. Pada Efek kelompok artinya kedua dapat Dalam penelitian yang dilakukan disebabkan oleh efek non spesifik dari obat Faisel (2012) didapatkan hasil bahwa efek sitotoksik menghambat samping yang dialami pasien kanker proliferasi tidak hanya sel-sel tumor payudara di RSUD dr. Soedarso yang melainkan juga sel normal yang berada menjalani disekitarnya. obat (94,1%), diikuti mual (84,3%) dan muntah kemoterapi dapat berupa anemia, mual (58,8%). Serta efek samping yang mulai muntah, mukositis, alopesia, infertilitas muncul pada periode waktu segera sampai 126 samping yang kemoterapi dapat Efek samping kemoterapi adalah alopesia Jurnal Kebidanan, Vol. VII, No. 02, Desember 2015 3 hari yaitu mual (100%), muntah (100%), kemoterapi kanker payudara. Jahe dapat dan diare (80%), rentan infeksi (61,5%), mencegah mual dan muntah karena jahe neuropati (50%). mampu menjadi penghalang serotonin, Berdasarkan literature diatas bisa sebuah senyawa kimia yang dapat ditarik kesimpulan bahwa mual dan menyebabkan perut berkontrkasi, sehingga muntah akut merupakan efek sampik timbul pada dengan perjalanan. Membantu percernaan karena kemoterapi, sehingga sangat wajar kalau jahe mengandung enzim pencernaan yaitu kondisi mual dan muntah responden protease dan lipase, yang masing-masing kelompok mencerna protein dan lemak. Melindungi pasien ca payudara intervensi dan kelompok control seimbang atau sama. 3. Gambaran perubahan rasa mual, termasuk mabuk system pencernaan dengan menurunkan mual dan keasaman lambung dan menghambat muntah pada pasien post kemoterapi terjadinya iritasi pada saluran pencernaan. kanker payudara sesudah mendapat Hal ini karena jahe mengandung aseton intervensi pada kelompok kontrol dan dan intervensi. memperkuat Berdasarkan hasil penelitian sesuai tabel 4 didapatkan hasil Membuang lambung, angin, memperbaiki pencernaan dan menghangatkan badan. intervensi Penelitian di Australia menyatakan mengalami penurunan pencapaian nilai bahwa jahe dapat memblok serotin yakni rata-rata mual dan muntah 14,04 pada saat senyawa kimia yang menyebabkan perut pre-tes meningkat menjadi 10,70 pada saat berkontraksi post-tes. Hasil uji statistik perbedaan mean perasaan mual muntah (Maulana, 2008). dengan t-hitung= 4,770 dengan p-value= Menurut laporan penelitian di journal of 0,000 taraf Obsetri and Ginaecology. Maret 2005, signifikansi 5% (p<0,05). Nilai rata-rata Prof. Caroline Smith mengatakan bahwa mual dan muntah pada kelompok kontrol jahe hanya mengalami sedikit penurunan, yaitu melemahkan nilai rata-rata 13,74 pada saat pre-tes pencernaan menjadi 13,39 pada saat post-tes. Hasil uji banyak berkurang. sehingga kelompok methanol. ditolak pada statistik memperoleh thitung = sehingga berkhasiat menimbulkan mengendurkan otot-otot sehingga dan pada saluran mual muntah 1,034 Aromaterapi jahe dapat menjadi dengan p-value= 0,312 diterima pada taraf pilihan untuk meningkatkan kenyamanan signifikansi 5% (p<0,05). pada pasien yang menjalani kemoterapi Jahe terbukti dapat menurunkan kadar mual dan muntah pada pasien post dalam mengatasi efek dari kemotarapi. Kandungan Jurnal Kebidanan, Vol. VII, No. 02, Desember 2015 didalam jahe terdapat 127 zingiberena (zingirona), zingiberol, PENUTUP bisabilena, kurkumen, zingirol, flandrena, Kesimpulan vitamin A, yang dapat memblok serotonin yaitu suatu disintesiskan neurotransmitter pada Berdasarkan analisis data, sesuai yang dengan tujuan penelitian, maka dalam neuro-neuro penelitian ini dapat ditarik kesimpulan serotonergis dalam sistem saraf pusat dan sebagai berikut: sel-sel 1. enterokromafin yang dapat Tidak ada perbedaan mual dan memberikan perasaan nyaman sehingga muntah akut akibat kemoterapi pasien dapat mengatasi mual muntah (Ahmad, kanker 2013). Hasil penelitian yang dilakukan intervensi aromaterapi jahe dibuktikan oleh Ryan, at, al., (2009) dari University dengan of Program Clinical Oncology Pusat (p>0,05). Kanker Rochester Community (URCC 2. payudara sebelum p-value sebesar diberi 0,679 Ada perbedaan mual dan muntah akut CCOP) di Amerika tentang manfaat jahe akibat pada menerima payudara sesudah diberi intervensi kemoterapi dengan metode random double aromaterapi jahe dibuktikan dengan p- blind pada 644 pasien menyimpulkan value sebesar 0,002 (p<0,05). pasien kanker yang bahwa suplementasi jahe secara signifikan 3. kemoterapi Ada pengaruh pasien yang kanker signifikan mengurangi mual akut yang disebabkan aromaterapi jahe terhadap mual dan kemoterapi. muntah akut akibat kemoterapi pada Sedangkan di Indonesia belum ada pasien kanker payudara di RS PKU penelitian tentang kandungan jahe tersebut, Muhammadiyah karena di Indonesia belum ada vitamin ditunjukkan dengan hasil analisa data atau suplemen khusus yang mengandung dengan p-value 0,002 (p<0,05). jahe untuk mengurangi mual muntah, sehingga masyarakat Indonesia Surakarta Saran pada Berdasarkan hasil pembahasan dan umumnya mengkonsumsi ekstrak jahe kesimpulan, dalam bentuk yang sudah dikemas. Jahe memberikan saran-saran sebagai berikut: juga mudah di dapat dan penyajiannya 1. cukup praktis yaitu diseduh maka peneliti dapat Bagi pelayanan keperawatan dengan Pemberian aromaterapi jahe secangkir air panas lalu diminum 3 kali dapat dipertimbangakan sebagai terapi sehari, untuk dan selain itu dapat pula mengurangi atau dikonsumsi dalam bentuk permen (Booth, menghilangkan mual muntah akibat 2008). kemoterapi. 128 Sebagai terapi Jurnal Kebidanan, Vol. VII, No. 02, Desember 2015 komplementer pasien mual dan melaksanakan dan menerapkan hasil muntah akut akibat kemoterapi di rumah sakit 2. penelitian. Jakarta : TIM Hasdianah, HR., Suprapto, I,S. (2014). Bagi pendidikan keperawatan Patologi & Patofisiologi Penyakit. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memperkaya sumber literature keperawatan terkait terapi Hesket, P.J. (2008). Chemotherapy non induced nausea and vomiting. The farmakologi untuk mengurangi mual New England Journal of Medicine, muntah akibat kemoterapi pada pasien 358(23), 2482-2494 kanker. 3. Nuha Medika : Yogyakarta Kelly, B., Ward, K. (2013). Nausea and Bagi penelitian keperawatan Hasil penelitian menjadi dasar penelitian vomiting in palliative care. Nursing ini dapat pengembangan selanjutnya Times, 109 (39), 16-17 Julie L. Ryan., Charles E. Heckler., Joseph tentang A. Roscoe., Shaker R. Dakhil., pengaruh aromaterapi jahe terhadap Jeffrey Kirshner., Patrick J. Flynn., mual muntah akibat kemoterapi pada Jane T. Hickok., Gary R. Morrow. pasien kanker dan dapat menjadi (2012). Ginger (Zingiber officinale) kerangka reduces acuhan selanjutnya bagi serta peneliti acute chemotherapy- memberikan induced nausea: a URCC CCOP informasi awal bagi pengembangan study of 576 patients. Support Care penelitian dimasa yang akan datang. Cancer (2012) 20:1479–1489 Kolcaba, Katharine; DiMarco, Marguerite DAFTAR PUSTAKA Buckle J. (2014). Clinical Aromatherapy in Healthcare. London, A. (2005). Comfort Theory and Its England: Application to Pediatric Nursing. Elsevier Pediatric Nursing. 31 (3); 187 Casey, Georgina. (2012). Treating nausea Lee, J., Dodd, M., Dibble, S., & Abrams, and vomiting. New Zealand Nurses' D. (2008). Review of acupressure Organization. 18 (11), 20-40 studies for chemotherapy-induced Departemen Kesehatan Republik nausea and vomiting control. Indonesia. (2013). Laporan Hasil Journal of Pain and Symptom Riset Kesehatan Dasar Indonesia Management, 36 (5), 529-544. (Riskesdas) 2013. Jakarta Dharma, K.K. (2011). Manuaba. Metodologi (2010). Ilmu Kebidanan Kandungan dan KB. Jakarta : EGC penelitian peperawatan ; Panduan Jurnal Kebidanan, Vol. VII, No. 02, Desember 2015 129 Prince, S. A., & Wilson, L.M. (2008). Patofisiologi : Konsep klinis prosesproses penyakit. Jakarta : EGC Rhodes, V.A., & Mc Daniel, R.W. (2004). Nausea, vomiting, and retching: Complex problems in palliative care. CA Cancer Journal Clinic, 51(4), 232-248. Santoso SB. (2009). Buku pintar kanker. Yogyakarta : power books (Ihdina) Shinobi. 2004. Healing With Aromatherapy. Keats Publishing: USA Alpers, A (2006). Buku ajar pediatric. Jakarta : EGC Wood, G.J., Shega, J.W., Lynch, B.,& Roenn, J.H. (2007). Management of intractable nausea and vomiting in patients at the and of life. Journal of American Medical Association, 298 (10), 1196 . 130 Jurnal Kebidanan, Vol. VII, No. 02, Desember 2015