Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri HUBUNGAN KONSEP DIRI DENGAN TINGKAH LAKU SISWA KELAS XI IPA SMA NEGERI 1 JEPON, KECAMATAN JEPON, KABUPATEN BLORA TAHUN PELAJARAN 2014 / 2015 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan Pendidikan Bimbingan dan Konseling OLEH: IDA ROFIANI NPM: 11.1.01.01.0354 PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (FKIP) UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI 2015 IDA ROFIANI | 11.1.01.01.0354 FKIP- Bimbingan dan Konseling simki.unpkediri.ac.id || 1|| Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri IDA ROFIANI | 11.1.01.01.0354 FKIP- Bimbingan dan Konseling simki.unpkediri.ac.id || 2|| Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri IDA ROFIANI | 11.1.01.01.0354 FKIP- Bimbingan dan Konseling simki.unpkediri.ac.id || 3|| Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri HUBUNGAN KONSEP DIRI DENGAN TINGKAH LAKU SISWA KELAS XI IPA SMA NEGERI 1 JEPON, KECAMATAN JEPON, KABUPATEN BLORA TAHUN PELAJARAN 2014 / 2015 IDA ROFIANI NPM: 11.1.01.01.0354 FKIP – Bimbingan dan Konseling Dosen Pembimbing I : Dr. Atrup, M.Pd.,MM. Dosen Pembimbing II : Dra. Endang Ragil W.P, M.Pd. UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI ABSTRAK Setiap orang memiliki pribadi yang berbeda – beda. Perbedaan kepribadian itu erat hubungannya dengan tingkah laku seseorang. Usaha – usaha untuk mengerti perilaku atau menyingkap kepribadian manusia sudah lama dilakukan, dimulai dengan cara yang paling sederhana, yang tergolong pendekatan non ilmiah, sampai dengan cara – cara yang modern atau pendekatan ilmiah. Perbuatan seseorang dapat dinilai baik dan tidak baik oleh orang lain, yang menilai adalah orang lain. Bahkan dirinya sendiri tidak dapat menilai kepribadian dirinya sendiri. Dengan adanya faktor itu maka setiap pribadi harus mempunyai konsep diri. Konsep diri ini perlu dikembangkan dengan melihat tiga faktor di atas yaitu pembawaan, pendidikan dan lingkungan. Pengertian mengenai tingkah laku mengandung maksud perbuatan yang layak dilakukan oleh seseorang. Misalnya, seseorang itu harus selalu berbuat baik demi kebaikan orang banyak dan dilarang berbuat jahat demi orang banyak karena perbuatannya merugikan orang lain. Perbuatan yang layak dan tidak layak juga dipengaruhi oleh sikap, pembawaan, pendidikan dan lingkungan. Pengaruh itu timbul karena faktor pembawaan yang dibawa sejak lahir atau pendidikan dalam keluarga. Sedangkan pengaruh pendidikan mestinya juga menambah wawasan pada anak itu sendiri dari berbagai macam jenis, yang dalam prosesnya juga dilaksanakan dengan berbagai jenis pula. Maka sebagai akibat dari proses pengaruh lingkungan nampaknya akan menimbulkan hasil yang berbeda – beda tergantung modal dasar tingkah laku yang dimiliki oleh anak itu. Dalam penelitian ini ada dua variabel, yaitu variabel bebasnya konsep diri siswa, sedangkan variabel terikatnya adalah tingkah laku siswa. Teknik penelitian menggunakan Expost facto dan pendekatan penelitiannya adalah pendekatan kuantitatif. Sampel yang digunakan adalah siswa kelas XI IPA 2 SMA N 1 Jepon.Kecamatan Jepon, Kabupaten Blora tahun pelajaran 2014/ 2015 sejumlah 34 siswa,. Adapun teknik pengambilan sampel adalah dengan teknik random sampling, teknik pengumpulan datanya menggunakan metode angket. Teknik analisa data yang digunakan adalah Korelasi Product Moment untuk menguji hipotesis yang dikemukakan. Hasil perhitungan yang diperoleh dengan Korelasi Product Moment adalah 0,530 > 0,339 nilai rxy tabel taraf signifikansi 5% dengan N = 34, maka H0 ditolak, yang berarti ada hubungan positif yang signifikan antara konsep diri dengan tingkah laku para siswa kelas XI IPA SMA N 1 Jepon, Kecamatan Jepon, Kabupaten Blora tahun pelajaran 2014 / 2015. Berdasarkan rumusan masalah, rumusan hipotesis dan hasil pengujian hipotesis, dapat disimpulkan bahwa ada hubungan positif yang signifikan antara konsep diri dengan tingkah laku para siswa kelas XI IPA SMA N 1 Jepon, Kecamatan Jepon, Kabupaten Blora tahun pelajaran 2014 / 2015, yang berarti semakin baik konsep diri seorang anak, yaitu persepsi anak tentang sifat dan potensi yang dimilikinya, gambaran dan pandangan dirinya, kepribadian, ketrampilan serta wawasan luas, maka akan semakin baik pula tingkah laku anak tersebut. Demikian sebaliknya, semakin jelek konsep diri anak maka akan semakin jelek pula tingkah lakulnya. Selain hal tersebut tingkah laku juga dipengaruhi oleh faktor – faktor lain, seperti faktor dari lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat. Kata kunci: Hubungan, Konsep Diri, Tingkah Laku Siswa IDA ROFIANI | 11.1.01.01.0354 FKIP- Bimbingan dan Konseling simki.unpkediri.ac.id || 4|| Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri I. seperti yang dikutip oleh Kuntjojo LATAR BELAKANG Setiap orang memiliki pribadi – yang berbeda kepribadian itu beda. Perbedaan erat hubungannya dalam Psikologi Kepribadian, Ringkasan Materi Kuliah IKIP PGRI Kediri (2006: 3), mengatakan bahwa dengan tingkah laku seseorang. Usaha istilah – usaha untuk mengerti perilaku atau menunjukkan suatu atribut tentang menyingkap manusia individu atau untuk menggambarkan sudah lama dilakukan, dimulai dengan apa, mengapa dan bagaimana tingkah cara yang paling sederhana, yang laku manusia. tergolong kepribadian pendekatan non Personality dipakai untuk ilmiah, Tingkah laku atau kepribadian sampai dengan cara – cara yang manusia erat hubungannya dengan modern atau pendekatan ilmiah. konsep diri, begitu pula tingkah laku Dari cara – cara yang sangat anak juga sangat dipengaruhi oleh sederhana maka lahirlah pengetahuan – konsep dirinya. Yang dimaksud dengan pengetahuan yang bersifat spekulatif, konsep diri menurut Alex Sobu dalam dalam arti kebenarannya tidak dapat bukunya Psikologi Umum (1993: 32), dipertanggung jawabkan secara ilmiah. mengatakan konsep diri adalah cara Ada yang individu dalam melihat pribadinya secara secara utuh, menyangkut fisik, emosi, beberapa menjelaskan pengetahuan kepribadian spekulatif, pengetahuan seperti ini intelektual, sosial dan spiritual. disebut juga ilmu semu. Sedangkan Termasuk di dalamnya adalah cara mempelajari kepribadian yang persepsi individu tentang sifat dan dipandang lebih maju menghasilkan potensi yang dimilikinya, interaksi bermacam – macam tipologi, dan usaha individu dengan orang lain maupun mempelajari lingkungannya, nilai – nilai yang pendekatan kepribadian ilmiah dengan menghasilkan bermacam – macam teori kepribadian. Istilah bahasa Inggris kepribadian dalam dinyatakan dengan berkaitan obyek dengan serta pengalaman tujuan, harapan dan dan keinginannya. Konsep diri seseorang dapat personality, yang berasal dari bahasa berkembang Yunani yaitu Persona yang berarti bimbingan melalui proses pendidikan, topeng dan Personare yang artinya bermula menembus. Oleh para ahli sekarang ini, keluarga, sekolah dan masyarakat. IDA ROFIANI | 11.1.01.01.0354 FKIP- Bimbingan dan Konseling karena dari dorongan pendidikan dan dalam simki.unpkediri.ac.id || 6|| Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri Dalam bidang belajar, kemajuan pemurung dan tidak manusia akan mudah dicapai apabila bertanggung jawab. Hal inilah konsep diri seseorang itu dipakai yang namanya tingkah laku sebagai alat berfikir yang positif. seseorang dapat berubah oleh Perbuatan seseorang dapat lingkungan pendidikan, namun dinilai baik dan tidak baik oleh orang saat ini hasilnya tidak baik. lain, yang menilai adalah orang lain. Bahkan dirinya sendiri tidak dapat Oleh karena itu beberapa faktor menilai kepribadian dirinya sendiri. yang dapat mempengaruhi adanya Dengan adanya faktor itu maka setiap konsep diri dalam diri seseorang sangat pribadi harus mempunyai konsep diri. perlu diperhatikan asal – usulnya, Konsep diri ini perlu dikembangkan proses yang dilaksanakan dan hasil dari dengan melihat tiga faktor di atas yaitu proses pembawaan, pembentukan pendidikan dan lingkungan. itu sehingga konsep tujuan diri dapat berhasil dengan baik. Pengembangan Menurut teori Tabularasa yang konsep diri seseorang itu perlu, sebatas disampaikan oleh John Locke dan orang itu memiliki dedikasi untuk dikutip oleh Mustaqim dalam bukunya mengarah Psikologi bentuk tingkah laku yang positif. Pendidikan (1990: 35) mengatakan bahwa : pada terciptanya suatu Tingkah laku seseorang itu ada Faktor pembawaan seseorang dua macam, yaitu tingkah laku yang itu sebenarnya baik, jika tidak baik adalah tingkah laku yang hasilnya baik sudah tidak merugikan orang lain. Indikator terpengaruh oleh faktor yang tingkah laku yang baik adalah apabila lain. Pengembangan faktor ini hasil dari perbuatan seseorang atau tidak mudah, tergantung oleh kelompok itu tidak merugikan orang faktor yang lain. Misalnya lain atau kelompoknya. Sedangkan seorang anak itu dulunya baik yang kedua adalah tingkah laku yang dalam segi tingkah lakunya, buruk yaitu tingkah laku yang hasilnya percakapannya merugikan mestinya santunnya. dan Tetapi sopan orang lain. Indikator setelah tingkah laku yang buruk adalah apabila sekolah mengalami perubahan hasil dari perbuatan seseorang atau yang sangat tajam menjadi kelompok itu sangat merugikan orang seorang lain atau kelompoknya. Orang lain yang IDA ROFIANI | 11.1.01.01.0354 FKIP- Bimbingan dan Konseling pemarah, simki.unpkediri.ac.id || 6|| Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri menilai hasil perbuatan seseorang itu kebaikan orang banyak dan dilarang selalu mengecewakan menguntungkan. Hal dan tidak berbuat jahat demi orang banyak inilah yang karena perbuatannya merugikan orang menjadi penyebab adanya faktor yang lain. merugikan orang lain atau seseorang, Perbuatan yang layak dan tidak sehingga orang berkesimpulan bahwa layak juga dipengaruhi oleh sikap, tindakan atau tingkah laku seseorang pembawaan, itu negatif. Jika yang memiliki konsep lingkungan. Pengaruh itu timbul karena diri itu siswa, maka seorang guru yang faktor pembawaan yang dibawa sejak sedang mengajar atau mendidik siswa lahir atau pendidikan dalam keluarga. harus berdedikasi, bertingkah laku Sedangkan sabar dan sopan di dalam kelas, karena mestinya juga menambah wawasan prinsip guru di dalam kelas adalah pada anak itu sendiri dari berbagai memberi suri macam jenis, yang dalam prosesnya tauladan bagi siswa – siswi di dalam juga dilaksanakan dengan berbagai kelas. Apapun tingkah laku yang jenis pula. Maka sebagai akibat dari digerakkan oleh seorang guru, siswa proses akan menirukan. nampaknya akan menimbulkan hasil contoh perbuatan, pendidikan pengaruh pengaruh dan pendidikan lingkungan Dengan konsep baru ini, berarti yang berbeda – beda tergantung modal seseorang telah memberi kesempatan dasar tingkah laku yang dimiliki oleh kepada siswa untuk berpikir baru dan anak itu. dapat menyesuaikan diri. Apabila Maka sebagai latar akhir dari terjadi penyesuaian diri, maka sesuatu penelaahan yang ada pada konsep seorang guru permasalahan mudah dimengerti oleh siswa. Dengan konsep diri terhadap tingkah laku siswa demikian bila seorang siswa telah menurut memahami terhadap konsep dirinya perhatian. Sehingga dari diskripsi yang sendiri, maka tingkah lakunya akan penulis ajukan, maka penulis membuat mengalami perubahan yang lebih baik. judul penelitian “ Hubungan Konsep mengenai penulis perlu belakang pengaruh mendapat Pengertian mengenai tingkah Diri Dengan Tingkah Laku Siswa ini maksud Kelas XI IPA SMA N 1 Jepon, perbuatan yang layak dilakukan oleh Kecamatan Jepon, Kabupaten Blora seseorang. Misalnya, seseorang itu Tahun Pelajaran 2014 / 2015 “. laku harus selalu mengandung berbuat IDA ROFIANI | 11.1.01.01.0354 FKIP- Bimbingan dan Konseling baik demi simki.unpkediri.ac.id || 7|| Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri II. METODE kemudian membandingkan antara r- F. Teknik Analisis Data xy 1. Jenis Analisis hitung dengan rxy tabel statistik, maka Penelitian menggunakan ini jenis penelitian dapat digunakan untuk menguji hipotesis statistik atau hipotesis nol (Ho). Dengan kuantitatif, karena dalam mengolah demikian dapat diambil keputusan data bahwa : untuk menguji hipotesis dengan berbentuk angka, maka pengolahan data a. Bila rxy hitung dengan 1 menggunakan analisa statistik. Analisa menggunakan maka sangat signigfikan, berarti Ho statistik teknik % rxy tabel kolerasi ditolak b. Bila rxy hitung rxy tabel karena untuk mencari hubungan 5 % maka antara dua variabel (X dan Y), berarti Ho ditolak dengan catatan kedua variabel signigfikan, c. Bila rxy hitung < rxy tabel menunjukkan gejala interval atau 5 ratio. signigfikan, Langkah – langkah analisisnya Ho diterima. % maka tidak akibatnya sebagai berikut : a. Menyiapakan nilai variabel X dan variabel Y. III. HASIL DAN KESIMPULAN Untuk menguji hipotesis penelitian ini dengan analisis statistik b. Menyiapkan tabel kerja yaitu mencari nilai rxy. Nilai rxy yang dengan 5 kolom untuk diperoleh apakah signifikan atau tidak, 2 2 nilai – nilai X, Y, X , Y maka diperlukan tabel nilai – nilai r dan XY. product moment untuk dibandingkan. c. Memasukkan ke dalam rumus. Dari data tabel kerja yang kemudian dimasukkan ke dalam rumus d. Membandingkan rxy product momet dihasilkan rxy hitung hitung dengan rxypada sebesar 0,530 kemudian dibandingkan tabel statistik. dengan n = 34 rxy tabel taraf signifikan 2. Norma Keputusan Setelah mengetahui 5% yaitu 0,339. Dengan demikian rxy nilai hitung = 0,530 > 0,339 rxy tabel taraf korelasi hitung yang dicari (rxy), signifikan 5% maka hasilnya sangat IDA ROFIANI | 11.1.01.01.0354 FKIP- Bimbingan dan Konseling simki.unpkediri.ac.id || 8|| Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri signifikan, akibatnya H0 ditolak dan menyesuaikan diri dengan lingkungan H1 diterima. sekolahnya. Dengan demikian dari Demikian sebaliknya, hasil semakin tidak stabil emosi seorang perhitungan statistik dengan teknik anak maka akan semakin sulit pula Korelasi Product Moment tersebut di anak atas, dapat ditarik kesimpulan sebagai terhadap berikut : Selain hal tersebut diatas, kemampuan “ Bahwa konsep diri ada tersebut menyesuaikan lingkungan menyesuaikan diri diri sekolahnya. terhadap hubungannya dengan tingkah laku lingkungan sekolah, dipengaruhi juga siswa kelas XI IPA SMA N 1 Jepon, oleh banyak faktor yang lain, seperti Kecamatan Jepon, Kabupaten Blora faktor tahun pelajaran 2014/ 2015 “. sekolah dan masyarakat. dari lingkungan keluarga, SIMPULAN Setelah mengadakan penelitian dan menganalisa datanya, maka dapatlah disimpulkan : Ada hubungan positif yang sangat signifikan antara kestabilan emosi dengan menyesuaikan kemampuan diri IV. DAFTAR PUSTAKA terhadap Ahmadi, Abu. 1991. Psikologi Sosial. Jakarta : CV Rineka Cipta. Alex Sobu. 1993. Psikologi Umum. Jakarta : CV Rineka Cipta. Ali, lingkungan sekolah pada siswa Kelas Moh.. 1987. Penelitian Kependidikan. Bandung : PT Remaja Rosda Karya. XI IPA SMA N 1 Jepon Kecamatan Jepon, Kabupaten Blora tahun pelajaran 2014 / 2015. Hal ini dapat dilihat dimana rxy hitung 0,530 lebih besar dari rxy tabel pada N = 34 dan taraf signifikansi 5% yaitu 0,339 yang Semakin stabil keadaan emosi seorang anak, yaitu kestabilan yang menyangkut tentang adekuasi emosi, kemasakan emosi dan kontrol emosi, akan kemampuan semakin anak baik tersebut IDA ROFIANI | 11.1.01.01.0354 FKIP- Bimbingan dan Konseling _________________. 1996. Dasar – dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : PT Bina Aksara. Hadi, berarti sangat signifikan. maka Arikunto, Suharsimi. 1993. Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktis. Jakarta : PT Bina Aksara. pula dalam Sutrisno. 1990. Metodologi Research Jilid II. Yogyakarta : Yayasan Pendidikan Fakultas Psikologi UGM. Hurlock, Elizabeth B.. 1994. Psikologi Perkembangan, Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidpan. Jakarta : CV Rineka Cipta. simki.unpkediri.ac.id || 9|| Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri Koentjoroningrat. 1977. Metode – metode Penelitian Masyarakat. Jakarta : PT Gramedia. Poerwodarminto, WJS.. 1988. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka. Kuntjojo. 2006. Psikologi Kepribadian, Ringkasan Materi Kuliah IKIP PGRI Kediri. Kediri : Sudarsono. 1991. Etika Islam tentang Kenakalan Remaja. Jakarta : CV Rineka Cipta. Sugiono. 2000. Dasar – dasar Statistik Pendidikan. Kediri : IKIP PGRI Kediri. Mapiare, Andi. 1984. Pengantar Bimbingan dan Konseling. Surabaya : Usaha Nasional. Mustaqim. 1990. Psikologi Pendidikan. Jakarta : CV Rineka Cipta. Walgito, Bimo. 1972. Bimbingan dan Penyuluhan di Sekolah. Yogyakarta : Yayasan Penerbitan Fakultas Psikologi UGM. Narbuko, Child. 1997. Metodologi Penelitian. Jakarta : PT Bumi Aksara. Ya’qub, Hamzah. 1993. Etika Islam. Bandung : CV Diponegoro. Nasir, Moh.. 1989. Metode Penelitian. Purwanto, Ngalim. 1991. Ilmu Pendidikan, Teoritis dan Praktis. Bandung : PT Remaja Rosdakarya. IDA ROFIANI | 11.1.01.01.0354 FKIP- Bimbingan dan Konseling LPPM IKIP PGRI Kediri. 2001. Pedoman dan Prosedur Penelitian. Kediri : IKIP PGRI Kediri. simki.unpkediri.ac.id || 10||