ABSTRAK YOKI ANGGADITA (10050004001). Studi Tentang Hubungan Antara Dimensi-Dimensi Iklim Kerja Aktual dengan Motivasi Kerja pada Perawat Unit Rawat Inap Rumah Sakit “X” Kabupaten Bandung. Penelitian ini berdasarkan permasalahan yang terjadi di Unit Rawat Inap Rumah Sakit “X” yaitu adanya permasalahan yang dirasakan perawat berkaitan dengan dimensi-dimensi iklim kerja, antara lain peraturan mengenai pembayaran insentif dan pengangkatan status kerja perawat yang tidak dijalankan dengan konsisten (conformity), ide dan saran perawat kurang ditanggapi pihak manajemen (responsibility), tidak adanya standar yang jelas dalam mengerjakan tuntutan kerja (standards), sistem imbalan yang diberlakukan dianggap tidak adil dan tidak adanya penghargaan mengenai tampilan kerja perawat (rewards), adanya tugas tambahan perawat yang seharusnya dikerjakan oleh pekarya (clarity), serta hubungan antar perawat yang kurang baik (team spirit). Permasalahan tersebut menimbulkan iklim kerja yang tidak nyaman yang berhubungan dengan rendahnya motivasi kerja perawat. Dengan adanya kondisi-kondisi tersebut, beberapa perawat Unit Rawat Inap Rumah Sakit “X” merasa bosan dan tidak bersemangat dalam mengerjakan tugasnya yang terlihat dari adanya absentism perawat di setiap shift dan menunda-nunda dalam menyelesaikan tugas yang diberikan. Pada saat jam kerja, ada sebagian perawat yang membaca koran, makan, dan mengobrol hal-hal yang tidak berkaitan dengan pekerjaannya, sehingga ada tugas yang tidak dikerjakan atau terselesaikan. Para perawat merasa tidak perlu menunjukan tampilan kerja yang optimal yang terlihat dari perawat bersikap acuh tak acuh dan kurang ramah terhadap pasien. Selain itu, para perawat juga menganggap bekerja di rumah sakit lain lebih baik dari segi peraturan mengenai status kerja dan insentif sehingga pada akhirnya mereka lebih memilih untuk pindah ke rumah sakit lain yang mengakibatkan adanya turn-over perawat unit rawat inap rumah sakit “X”. Keadaan seperti ini tentunya akan merugikan baik bagi diri perawat itu sendiri maupun bagi rumah sakit. Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa jauh arti penting dimensi-dimensi iklim kerja aktual dalam hubungannya dengan motivasi kerja pada perawat Unit Rawat Inap Rumah Sakit “X” Kabupaten Bandung. Subjek penelitian ini adalah seluruh perawat Unit Rawat Inap Rumah Sakit “X” yang berjumlah 25 orang. Alat ukur iklim kerja yang digunakan adalah Climate Surveys Questionnaire (CSQ) dari George H. Litwin dan Herbert H. Meyer, sedangkan alat ukur motivasi kerja yang digunakan adalah Motivation Assessment Inventory (MAI) yang dikembangkan oleh Dennis C. Kinlaw, berdasarkan teorinya yaitu Integrated Model of Motivation (IMM). Data yang diperoleh dari penelitian ini berupa data ordinal. Pengolahan data menggunakan metode statistik Non-Parametrik Uji Statistik Koefisien Korelasi Rank Spearman. Berdasarkan hasil perhitungan statistik, pada dimensi conformity, diperoleh rs untuk iklim kerja aktual dimensi conformity dengan motivasi kerja terdapat hubungan sebesar rs = 0,722. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang erat antara iklim kerja aktual dimensi conformity dengan motivasi kerja. Dengan hasil tersebut maka dapat dikatakan bahwa terdapat hubungan yang positif antara iklim kerja aktual dimensi conformity dengan motivasi kerja. Pada dimensi responsibility, diperoleh rs untuk iklim kerja aktual dimensi responsibility dengan motivasi kerja terdapat hubungan sebesar rs = 0,608, ini dapat dikatakan bahwa terdapat hubungan yang cukup erat antara iklim kerja aktual dimensi responsibility dengan motivasi kerja. Dengan hasil tersebut maka dapat dikatakan bahwa terdapat hubungan yang positif antara iklim kerja aktual dimensi responsibility dengan motivasi kerja. Pada dimensi standards, diperoleh rs untuk iklim kerja aktual dimensi standards dengan motivasi kerja terdapat hubungan sebesar rs = 0,642, ini dapat dikatakan bahwa terdapat hubungan yang cukup erat antara iklim kerja aktual dimensi standards dengan motivasi kerja. Dengan hasil tersebut maka dapat dikatakan bahwa terdapat hubungan yang positif antara iklim kerja aktual dimensi standards dengan motivasi kerja. Pada dimensi rewards, diperoleh rs untuk iklim kerja aktual dimensi rewards dengan motivasi kerja terdapat hubungan sebesar rs = 0,704, ini dapat dikatakan bahwa terdapat hubungan yang erat antara iklim kerja aktual dimensi rewards dengan motivasi kerja. Dengan hasil tersebut maka dapat dikatakan bahwa terdapat hubungan yang positif antara iklim kerja aktual dimensi rewards dengan motivasi kerja. Pada dimensi clarity, diperoleh rs untuk iklim kerja aktual dimensi clarity dengan motivasi kerja terdapat hubungan sebesar rs = 0,873, ini dapat dikatakan bahwa terdapat hubungan yang erat antara iklim kerja aktual dimensi clarity dengan motivasi kerja. Dengan hasil tersebut maka dapat dikatakan bahwa terdapat hubungan yang positif antara iklim kerja aktual dimensi clarity dengan motivasi kerja. Pada dimensi team spirit, diperoleh rs untuk iklim kerja aktual dimensi team spirit dengan motivasi kerja terdapat hubungan sebesar rs = 0,669, ini dapat dikatakan bahwa terdapat hubungan yang cukup erat antara iklim kerja aktual dimensi team spirit dengan motivasi kerja. Dengan hasil tersebut maka dapat dikatakan bahwa terdapat hubungan yang positif antara iklim kerja aktual dimensi team spirit dengan motivasi kerja. i