PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN Laporan Keuangan Konsolidasi Untuk Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Maret 2010 dan 2009 (TIDAK DIAUDIT) PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN Daftar Isi Neraca Konsolidasi 2-3 Laporan Laba Rugi Konsolidasi 4 Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasi 5 Laporan Arus Kas Konsolidasi 6 Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 7-27 1 PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI 31 Maret 2010 dan 2009 (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) Aset Catatan 2010 2009 Aset Lancar Kas dan Setara Kas Investasi Jangka Pendek Piutang Usaha – Pihak Ketiga Piutang Lain-lain Persediaan Pajak Dibayar Di Muka Biaya Dibayar Di Muka Jumlah Aset Lancar 2d,3 2e,4 2f,5 6 2g,7 8 2h 15.034.426.405 17.451.000.000 161.102.013.983 67.553.177.572 14.841.945.613 19.532.914.982 266.441.024 295.781.919.579 42.927.259.741 51.616.000.000 155.019.230.380 603.866.666 3.512.896.635 6.170.345.431 109.500.270 259.959.099.122 2i,9 10 11 2p,27 2j,12 13 2k,14 1c,15 12.498.761.906 129.234.165.390 402.805.388 576.230.089 119.240.157.175 36.250.692.711 147.098.097.222 6.608.678.996 451.909.588.877 449.100.000.096 724.055.925 356.250.000 450.180.306.021 747.691.508.456 710.139.405.143 Aset Tidak Lancar Investasi Pada Perusahaan Asosiasi Investasi Jangka Panjang Uang Muka Penyertaan Saham Aset Pajak Tangguhan Aset Tetap - Bersih Biaya yang dapat dipulihkan Aset Minyak dan Gas Bumi Goodwill Aset Lain-lain Jumlah Aset Tidak Lancar Jumlah Aset Neraca untuk tiga bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2010 merupakan neraca konsolidasi karena mencakup neraca PT Binatek Reka Kruh, PT Retco Prima Energi, PT Indama Putera Kayapratama dan Bittlestone Capital Inc. Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi terlampir yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan secara keseluruhan 2 PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI (Lanjutan) 31 Maret 2010 dan 2009 (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) Kewajiban dan Ekuitas Catatan 2010 2009 16 17 18 19 20 67.462.800.644 166.528.118.342 17.047.035.764 2.997.402.025 10.888.356.846 875.069.604 187.293.904.901 3.730.656.396 23.557.833 5.661.535.741 436.208.492 21 1.631.533.956 267.430.317.181 197.145.863.363 2n 2.051.482.450 767.149.508 21 5.204.366.484 7.255.848.934 767.149.508 274.686.166.115 197.913.012.870 2b 38.795.510 - 22 2l 579.600.000.000 (11.389.551.711) 579.600.000.000 (11.389.551.711) 4 (32.374.070.884) (48.258.670.884) 2o (19.943.182.018) - 23 1.750.000.000 (44.676.648.556) 472.966.546.831 1.750.000.000 (9.475.385.132) 512.226.392.272 747.691.508.456 710.139.405.143 Kewajiban Lancar Hutang Bank Hutang Usaha - Pihak Ketiga Hutang Lain-lain Hutang Pajak Biaya yang Masih Harus Dibayar Uang Muka Pelanggan Bagian Hutang Jangka Panjang yang Jatuh Tempo dalam Satu Tahun Jumlah Kewajiban Lancar Kewajiban Tidak Lancar Estimasi Kewajiban Imbalan Kerja Bagian Hutang Jangka Panjang yang Jatuh Tempo lebih dari Satu Tahun Jumlah Kewajiban Tidak Lancar Jumlah Kewajiban Hak Pemegang Saham Minoritas Atas Aset Bersih Anak Perusahaan yang Dikonsolidasi Ekuitas Modal Saham – Nilai Nominal Rp 500 per Saham Modal Dasar – 1.344.000.000 Saham Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh – 1.159.200.000 Saham Biaya Emisi Saham Rugi yang Belum Terealisasi atas Efek Tersedia Untuk Dijual Selisih Kurs Penjabaran Laporan Keuangan Anak Perusahaan Saldo Laba (Defisit) Telah Ditentukan Penggunaannya Belum Ditentukan Penggunaannya Jumlah Ekuitas - Bersih Jumlah Kewajiban dan Ekuitas - Bersih Neraca untuk tiga bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2010 merupakan neraca konsolidasi karena mencakup neraca PT Binatek Reka Kruh, PT Retco Prima Energi, PT Indama Putera Kayapratama dan Bittlestone Capital Inc. Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi terlampir yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan secara keseluruhan 3 PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASI Untuk Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Maret 2010 dan 2009 (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) Catatan Pendapatan Beban Pokok Penjualan 2010 2m,24 25 2009 315.044.122.791 294.346.871.419 263.105.292.324 239.366.781.973 20.697.251.372 23.738.510.351 14.138.678.863 1.212.848.031 10.186.559.750 839.970.771 15.351.526.894 11.026.530.521 5.345.724.478 12.711.979.830 515.251.997 (2.211.256.955) (759.310.108) (7.247.995.179) (161.874.285) (9.865.184.530) 881.716.390 (1.680.774.605) 111.362.733 (687.695.482) (4.519.460.052) 12.024.284.348 (1.556.351.250) (55.032.612) (2.721.746.146) Jumlah (1.611.383.862) (2.721.746.146) Laba (Rugi) Sebelum Hak Minoritas atas Laba (Rugi) Bersih Anak Perusahaan yang Dikonsolidasi (6.130.843.914) 9.302.538.202 (38.795.510) - (6.169.639.424) 9.302.538.202 (5,32) 8,02 Laba Kotor Beban Usaha Penjualan Umum dan Administrasi 26 Jumlah Beban Usaha Laba Usaha Pendapatan (Beban) Lain-lain Laba (Rugi) Investasi pada Perusahaan Asosiasi - Bersih Penghasilan Bunga - bersih Laba (Rugi) Selisih Kurs – bersih Amortisasi Goodwill Lain-lain – Bersih Jumlah Beban Lain-lain - Bersih 2i 2o 15 Laba (Rugi) Sebelum Manfaat (Beban) Pajak Penghasilan Manfaat (Beban) Pajak Penghasilan Kini Tangguhan 2p,27 Hak Minoritas Atas Rugi Bersih Anak Perusahaan yang Dikonsolidasi Laba (Rugi) Bersih Laba (Rugi) Per Saham 2q,28 Laporan Laba Rugi untuk tiga bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2010 merupakan laporan laba rugi konsolidasi karena mencakup laporan laba rugi PT Binatek Reka Kruh, PT Retco Prima Energi, PT Indama Putera Kayapratama dan Bittlestone Capital Inc. Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi terlampir yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan secara keseluruhan 4 PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS Untuk Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Maret 2010 dan 2009 (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) Catatan Rugi yang belum terealisasi atas efek tersedia untuk dijual Laba Bersih Saldo 31 Maret 2009 Saldo 31 Maret 2010 Laba Belum ditentukan penggunaannya Selisih kurs penjabaran laporan keuangan anak perusahaan Rugi yang belum direalisasi dari efek yang tersedia untuk dijual 579.600.000.000 (11.389.551.711) - (30.241.070.884) 1.750.000.000 (18.777.923.334) 520.941.454.071 579.600.000.000 (11.389.551.711) - (18.017.600.000) (48.258.670.884) 1.750.000.000 9.302.538.202 (9.475.385.132) (18.017.600.000) 9.302.538.202 512.226.392.273 579.600.000.000 (11.389.551.711) (11.248.284.458) (31.900.070.884) 1.750.000.000 (38.507.009.132) 488.305.083.815 2o - - (8.694.897.560) - - - (8.694.897.560) 4 - - - (474.000.000) - - (6.169.639.424) (474.000.000) (6.169.639.424) 579.600.000.000 (11.389.551.711) (19.943.182.018) (32.374.070.884) 1.750.000.000 (44.676.648.556) 472.966.546.831 4 Saldo 31 Desember 2009 Selisih kurs penjabaran laporan keuangan anak perusahaan Rugi yang belum terealisasi atas efek tersedia untuk dijual Rugi bersih Saldo Telah ditentukan penggunaannya Tambahan Modal Disetor Saldo 31 Desember 2008 Modal Saham Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi terlampir yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan secara keseluruhan 5 Jumlah PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASI Untuk Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Maret 2010 dan 2009 (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) Catatan Arus Kas dari Aktivitas Operasi Penerimaan dari pelanggan Pembayaran kepada pemasok Penerimaan dari (pembayaran untuk) usaha lainnya Penerimaan (pembayaran) pajak penghasilan Penerimaan (pembayaran) penghasilan operasional lainnya 2010 2009 327.812.516.953 (306.642.945.509) 125.256.757.135 (69.973.090.334) (17.176.521.992) (10.808.681.735) (139.445.953) (245.240.616) 903.891.820 993.079.123 4.757.495.319 45.222.823.573 178.651.111 (27.500.000) (62.653.466.666) - 151.151.111 (62.653.466.666) (1.241.020.041) - 3.667.626.389 (17.430.643.093) Kas dan Setara Kas Awal Periode 11.366.800.016 60.357.902.834 Kas dan Setara Kas Akhir Periode 15.034.426.405 42.927.259.741 Arus Kas bersih yang diperoleh dari aktivitas operasi Arus Kas dari Aktivitas Investasi Penerimaan dari aset lain-lain Investasi efek hutang Jaminan sewa 2e,4 Arus Kas bersih yang diperoleh dari (digunakan untuk) aktivitas investasi Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan Penurunan hutang lain-lain 18 Kenaikan (Penurunan) Bersih Kas Laporan Arus Kas untuk tiga bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2010 merupakan laporan arus kas konsolidasi karena mencakup laporan arus kas PT Binatek Reka Kruh, PT Retco Prima Energi, PT Indama Putera Kayapratama dan Bittlestone Capital Inc. Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi terlampir yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan secara keseluruhan 6 PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 1. UMUM a. Pendirian Perusahaan PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk (Perusahaan) didirikan pada tanggal 16 November 1989 berdasarkan Akta Notaris Nyonya Siti Pertiwi Henny Shidki, S.H., No. 240 yang telah diubah dengan Akta dari Notaris yang sama No. 246 tanggal 31 Mei 1991 mengenai perubahan nama dari PT Bintang Mahkota Semestaraya menjadi PT Bintang Mitra Semestaraya. Akta Pendirian dan perubahannya telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No. C2-4423. HT.01.01. Th.95 tanggal 17 April 1995 serta telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia tanggal 19 September 1997 No. 75, Tambahan No. 4209. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan. Pada tahun 2008, perubahan termasuk dalam Akta Notaris Fathiah Helmi, S.H., No. 10 tanggal 17 September 2008 yang antara lain mengenai peningkatan modal ditempatkan dan disetor Perusahaan dan persetujuan perubahan seluruh Anggaran Dasar Perusahaan untuk disesuaikan dengan peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM-LK) No. IX.J.1. tentang Pokok pokok Anggaran Dasar Perusahaan yang Melakukan Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas dan Perusahaan Publik, akta ini telah memperoleh bukti penerimaan pemberitahuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sesuai dengan Surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar No. AHU-AH.01.10-25241 tanggal 15 Desember 2008 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan No. AHU-0121799.AH.01.09. Tahun 2008 tanggal 15 Desember 2008. Pada tahun 2009, perubahan termasuk dalam Akta Notaris No. 22 dari SP. Henny Singgih, SH tanggal 8 Juni 2009 mengenai perubahan dewan komisaris dan direksi dan telah diterima dan dicatat oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam surat No AHU-AH.01.10-09646 tanggal 7 Juli 2009. Sesuai dengan Pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan terutama bergerak dalam bidang pembangunan, perdagangan, industri, percetakan, pertanian, perikanan, real estat, perkebunan, perhutanan, dan jasa angkutan. Saat ini kegiatan usaha utama Perusahaan adalah melakukan investasi pada Anak Perusahaan dan perdagangan. Perusahaan berkedudukan di Panin Tower -Senayan City Lt.10 JI. Asia Afrika Lot 19, Jakarta, Indonesia. b. Penawaran Umum Efek Perusahaan Pada tanggal 6 Desember 1999, Perusahaan memperoleh Surat Pemberitahuan Efektif atas Pernyataan Pendaftaran Emisi Saham No. S-2449/PM/1999 dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) untuk mengadakan Penawaran Umum Perdana kepada masyarakat sejumlah 130.000.000 saham dengan nilai nominal Rp 500 per saham pada harga penawaran Rp 500 per saham. Perusahaan telah mencatatkan seluruh sahamnya di Bursa Efek Indonesia (dahulu Bursa Efek Jakarta) pada tanggal 29 Desember 1999. Pada tanggal 17 September 2008, Perusahaan memperoleh Surat Pernyataan Efektif dari Ketua BAPEPAM-LK No. S6516/BL/2008 untuk melakukan Penawaran Umum Terbatas I (PUT I) dalam rangka penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) kepada para pemegang saham dengan menerbitkan sejumlah 823.200.000 saham dengan nilai nominal Rp 500 per saham pada harga penawaran Rp 500 per saham sehingga seluruhnya berjumlah Rp 411.600.000.000. Setiap pemegang 20 saham lama berhak atas 49 saham baru yang melekat 7 Waran Seri I yang diberikan oleh Perusahaan secara cuma-cuma. Waran Seri I adalah efek yang memberikan hak kepada pemegangnya untuk melakukan pembelian saham baru yang bernilai nominal Rp 500 per saham dengan harga pelaksanaan sebesar Rp 500, yang dapat dilakukan selama masa pelaksanaan yaitu mulai tanggal 20 Mei 2009 sampai dengan tanggal 20 November 2013. Pada tanggal 7 Oktober 2008, seluruh saham yang ditempatkan dan disetor penuh sehubungan dengan PUT I tersebut juga telah tercatat di Bursa Efek Indonesia. c. Akuisisi dan Struktur Anak Perusahaan Perusahaan mengakuisisi saham dan mengambilalih piutang dengan opsi konversi anak perusahaan yang dimiliki oleh PT Regis Energi Indonesia (REI) (lihat catatan 11) yang dinotariskan oleh notaris SP. Henny Singgih, S.H. dengan rincian seperti berikut ini : 7 PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) BRK IPK RPE BCI Saham yang diakuisisi Akta Notaris No. Tanggal akta Notaris Jumlah saham (lembar) Harga akuisisi (Rp) Hasil goodwill (Rp) 89 30 Juni 2009 4.113 4.000.000.000 13.410.898.726 2 1 Juli 2009 8.325 4.000.000.000 19.568.465.986 4 1 Juli 2009 20.826 40.000.000.000 20.627.021.725 2720/2009 1 Juli 2009 50.000 250.000.000.000 115.235.696.325 Piutang yang diambilalih Akta Notaris No. Tanggal akta Notaris Harga akuisisi (Rp) 93 30 Juni 2009 153.000.000.000 3 1 Juli 2009 48.000.000.000 - - Perhitungan goodwill sehubungan dengan akuisisi anak perusahaan adalah sebagai berikut : Jumlah harga pembelian Jumlah aktiva bersih yang diakuisisi Rp 298.000.000.000 129.157.917.239 Goodwill pada saat akuisisi Rp 168.842.082.761 Pada tanggal 31 Maret 2010, Perusahaan mempunyai anak perusahaan sebagai berikut: Anak Perusahaan Lokasi Tahun Beroperasi Secara Operasional Persentase Kepemilikan Jumlah Aset PT Binatek Reka Kruh (BRK) * Jakarta 2002 90,00% 146,739,583,204 PT Indama Putera Kayapratama (IPK) * Jakarta - 90,00% 37.909.713.315 PT Retco Prima Energi (RPE) * Jakarta 2000 99,99% 81.075.724.274 Bittlestone Capital Inc. (BCI) ** British Virgin Island - 100,00% 129.234.256.540 *) Eksplorasi dan Produksi Minyak dan Gas Bumi / Exploration and Production of Oil and Gas **) Investasi / Investment Hal ini menyebabkan Laporan Keuangan Perusahaan pada tanggal 31 Maret 2010 mencakup Laporan Keuangan BRK, IPK, RPE, dan BCI. d. Direksi dan Komisaris Susunan Dewan Komisaris dan Direksi pada tanggal 31 Maret 2010 adalah sebagai berikut: Dewan Komisaris Komisaris Utama Komisaris Independen Direksi Direktur Utama Direktur Direktur Tidak Terafiliasi : Richard Rachmadi Wiriahardja : Dra. Ng Boen Jean (Yesisca V. Wijaya) : Robinson : Suhsih M. Boentoro : Olga Oktavia Patuwo Susunan Dewan Komisaris dan Direksi pada tanggal 31 Maret 2009 adalah sebagai berikut: Dewan Komisaris Komisaris Utama Komisaris Independen Direksi Direktur Utama Direktur Direktur Tidak Terafiliasi : Richard Rachmadi Wiriahardja : Theresia Adiwidjaja : Robinson : Suhsih M. Boentoro : Olga Oktavia Patuwo 8 PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) Jumlah kompensasi yang diterima dewan komisaris dan direksi Perusahaan untuk tiga bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2010 dan 2009 masing-masing sebesar Rp 316.172.479 dan Rp 115.000.000. Pada tanggal 31 Maret 2010, Perusahaan dan anak perusahaan mempunyai 39 karyawan tetap dan, pada tanggal 31 Maret 2009, Perusahaan mempunyai 21 karyawan tetap. 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING Laporan keuangan konsolidasi disusun sesuai dengan prinsip dan praktek akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, yaitu Standar Akuntansi Keuangan serta Peraturan dan Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan yang diterbitkan oleh BAPEPAM untuk perusahaan publik. Kebijakan akuntansi diterapkan secara konsisten dalam penyajian laporan keuangan konsolidasi untuk tiga bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2010 dan 2009, yaitu sebagai berikut : a. Dasar Penyajian Laporan Keuangan Laporan keuangan konsolidasi disusun berdasarkan konsep akrual, kecuali laporan arus kas, dan diukur dengan konsep biaya historis, kecuali untuk persediaan yang dinyatakan berdasarkan nilai terendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi bersih (the lower of cost or net realizable value) dan investasi tertentu yang dinyatakan berdasarkan nilai wajar. Laporan arus kas konsolidasi disusun dengan menggunakan metode langsung (direct method) dengan menyajikan penerimaan dan pengeluaran kas yang diklasifikasikan ke dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Mata uang pelaporan yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasi adalah Rupiah. Untuk BCl, RPE dan IPK yang pelaporan dan pencatatannya menggunakan Dolar Amerika Serikat ("$AS") sebagai mata uang fungsional, untuk tujuan konsolidasi laporan keuangan BCl, RPE dan IPK dijabarkan ke dalam Rupiah dengan menggunakan dasar sebagai berikut : • • Akun-akun neraca: aset dan kewajiban moneter dijabarkan dengan menggunakan kurs tengah yang berlaku pada tanggal neraca dan akun lainnya dijabarkan dengan menggunakan kurs pada tanggal transaksi. Kurs pada tanggal 31 Maret 2010 adalah Rp 9.115 per $AS 1. Akun laba rugi dijabarkan dengan menggunakan kurs tanggal transaksi. Untuk tujuan praktis, beberapa akun tersebut dijabarkan menggunakan kurs rata-rata untuk tahun yang bersangkutan sebesar Rp 9.271,67 per $AS 1. Selisih kurs karena penjabaran akun-akun neraca dan laba-rugi disajikan sebagai "Selisih Kurs Penjabaran Laporan Keuangan Anak Perusahaan" pada bagian ekuitas dalam neraca konsolidasi. b. Prinsip-prinsip Konsolidasi Laporan keuangan konsolidasi menggabungkan aktiva dan kewajiban dan hasil usaha yang berakhir pada periode tersebut dari Perusahaan dan entitas dimana Perusahaan memiliki kemampuan secara langsung atau tidak langsung untuk mengendalikan entitas tersebut. Kepemilikan pemegang saham minoritas atas ekuitas Anak Perusahaan disajikan sebagai "Hak Pemegang Saham Minoritas Atas Aset Bersih Anak Perusahaan Yang Dikonsolidasikan" dalam neraca konsolidasi. Kerugian yang menjadi bagian dari pemegang saham minoritas pada suatu Anak Perusahaan dapat melebihi bagiannya dalam ekuitas Anak Perusahaan. Kelebihan tersebut dan kerugian lebih lanjut yang menjadi bagian pemegang saham minoritas, harus dibebankan pada pemegang saham mayoritas dan tidak diakui sebagai aset, kecuali terdapat kewajiban yang mengikat pemegang saharn minoritas untuk menutup kerugian tersebut dan pemegang saham minoritas mampu memenuhi kewajibannya. Apabila pada periode selanjutnya; Anak Perusahaan melaporkan laba, maka laba tersebut harus terlebih dahulu dialokasikan kepada pemegang saham mayoritas sampai seluruh bagian kerugian pemegang saham minoritas yang dibebankan kepada pemegang saham mayoritas dapat dipenuhi. 9 PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan) Akuisisi dari pihak ketiga dicatat menggunakan metode pembelian yang sesuai dengan PSAK No. 22 "Penggabungan Usaha". Dalam menerapkan metode pembelian, aktiva dan kewajiban Anak Perusahaan diukur sebesar nilai wajarnya pada tanggal akuisisi. Selisih lebih dari biaya perolehan dan bagian Perusahaan atas nilai wajar aset bersih yang dapat diidentifikasi dibukukan sebagai goodwill dan diamortisasi menggunakan metode garis lurus sesuai dengan masa manfaat yang dapat diberikan. Seluruh saldo akun dan transaksi yang material antar perusahaan yang dikonsolidasi telah dieliminasi. c. Transaksi dengan Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa Perusahaan dan Anak perusahaan melakukan transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa sebagaimana dimaksud dalam PSAK No. 7, “Pengungkapan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa”. Seluruh transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa, baik yang dilakukan dengan atau tidak dengan tingkat harga dan persyaratan normal sebagaimana dilakukan dengan pihak ketiga, diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasi. d. Kas dan Setara Kas Kas dan setara kas terdiri dari kas, bank dan investasi yang sangat likuid dengan jangka waktu tiga bulan atau kurang sejak tanggal penempatan hingga jatuh tempo serta tidak digunakan sebagai jaminan. e. Investasi Efek Sesuai dengan PSAK No. 50 – ”Akuntansi Investasi Efek Tertentu“, investasi dalam efek dinilai sesuai dengan klasifikasi efek yang bersangkutan, sebagai berikut : 1. 2. 3. f. Untuk diperdagangkan dinyatakan berdasarkan nilai wajar. Keuntungan (kerugian) yang belum direalisasi akibat kenaikan (penurunan) nilai wajar dilaporkan dalam laba rugi tahun berjalan; Untuk dimiliki hingga jatuh tempo dinyatakan berdasarkan biaya perolehan setelah dikurangi (ditambahkan) dengan amortisasi premi (diskonto); Tersedia untuk dijual dinyatakan berdasarkan nilai wajar. Keuntungan (kerugian) yang belum direalisasi akibat kenaikan (penurunan) nilai wajar tidak diakui dalam laporan laba rugi tahun berjalan, melainkan disajikan secara terpisah sebagai komponen ekuitas. Keuntungan (kerugian) yang belum direalisasi tersebut dilaporkan dalam laporan laba rugi pada saat realisasi. Penyisihan Piutang Tidak Tertagih Piutang usaha disajikan sebesar jumlah bersih setelah dikurangi dengan penyisihan piutang tidak tertagih, yang diestimasi berdasarkan penelaahan atas kolektibilitas saldo piutang. Piutang dihapuskan pada saat piutang tersebut dipastikan tidak akan tertagih. g. Persediaan Persediaan produk kimia dinyatakan berdasarkan nilai terendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi bersih. Biaya perolehan ditentukan dengan menggunakan metode rata-rata tertimbang. Persediaan kapital adalah persediaan yang dikonsumsi atau digunakan sebagai komponen dari konstruksi dan dikapitalisasi sebagai aset seperti tubular, well head dan packer. Persediaan berupa suku cadang, bahan kimia dan bahan bakar diklasifikasikan ke dalam persediaan non-kapital yang dikonsumsi dangan maksud untuk perbaikan dan 10 PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan) pemeliharaan dari aset operasional atau untuk penggunaan operasional. Biaya-biaya atas konsumsi persediaan ini dibebankan saat digunakan. Persediaan berupa tubular, well head dan packer dinyatakan berdasarkan biaya perolehan atau nilai realisasi bersih. Biaya perolehan ditentukan dengan metode pertama masuk pertama keluar (FIFO). Cadangan persediaan barang usang dan atau Iambat perputarannya didasarkan atas penelaahan kondisi persediaan pada akhir tahun. Penyisihan penurunan nilai pasar dan persediaan usang berdasarkan penelaahan berkala nilai realisasi bersih dan kondisi fisik dari persediaan. h. Biaya Dibayar Dimuka Biaya dibayar di muka dibebankan pada operasi selama masa manfaatnya. i. Investasi Pada Perusahaan Asosiasi Investasi dalam saham dengan kepemilikan kurang dari 20% dicatat dengan metode biaya, sedangkan yang pemilikannya 20% sampai dengan 50%, baik langsung maupun tidak langsung, dinyatakan sebesar biaya perolehan, ditambah atau dikurangi dengan bagian laba atau rugi Perusahaan Asosiasi sejak perolehannya sebesar persentase pemilikan dan dikurangi dengan dividen yang diterima (metode ekuitas). Berdasarkan Perjanjian Kontrak Bantuan Teknis (TAC) yang disetujui oleh RPE (Anak Perusahaan) dengan PERTAMINA, RPE mengoperasikan sebuah TAC di Tanjung Miring Timur, Sumatera Selatan. RPE memiliki dua akun terpisah, satu digunakan untuk RPE sendiri dan yang lainnya untuk TAC PERTAMINA-RPE. Seluruh transaksi yang terjadi antara RPE dan TAC PERTAMINA-RPE akan dicatat secara akuntansi untuk kedua entitas. Pada catatan RPE, transaksi-transaksi tersebut dicatat sebagai Investasi di TAC PERTAMINA-RPE, sementara TAC PERTAMINA-RPE mencatat sebagai Kontribusi Partisipasi. Bila terjadi penurunan nilai yang bersifat permanen, maka nilai tercatat investasi dikurangi untuk mengakui penurunan tersebut yang ditentukan untuk setiap investasi secara individu dan kerugiannya dibebankan pada laba rugi tahun berjalan. j. Aset Tetap Penerapan PSAK No. 16, “Aset Tetap” (Revisi 2007) berlaku efektif Januari 2008, Perusahaan memilih untuk menggunakan model biaya sebagai kebijakan akuntansi pengukuran aset tetapnya. Aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan, dikurangi akumulasi penyusutan. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method) berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap sebagai berikut: Tahun Leasehold improvement 3 Peralatan dan perabot kantor 5 Kendaraan 5 Aset tetap Anak Perusahaan disusutkan dengan menggunakan metode saldo menurun berdasarkan taksiran rnasa manfaat ekonomis aset tetap sebagai berikut : Tahun Kelompok 1 (50%) 5 Perlengkapan dan peralatan kantor Kelompok (25%) Fasilitas produksi Peralatan produksi dan pengeboran 5 5 11 PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan) Nilai residu, umur manfaat dan metode penyusutan aset tetap ditelaah dan dilakukan penyesuaian secara prospektif, jika diperlukan, pada setiap periode laporan keuangan. Beban pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada laba rugi pada saat terjadinya; pemugaran dan penambahan dalam jumlah signifikan dan memperpanjang masa manfaat dikapitalisasl. Aset tetap yang sudah tidak digunakan lagi atau yang dijual, biaya perolehan serta akumulasi penyusutannya dikeluarkan dari kelompok aset tetap yang bersangkutan dan laba atau rugi yang timbul dikreditkan atau dibebankan pada periode berjalan. k. Aset Minyak dan Gas Bumi Anak Perusahaan menggunakan metode full cost dalam pencatatan aset minyak dan gas bumi. Berdasarkan metode tersebut, seluruh biaya perolehan hak eksplorasi dan pengembangan cadangan minyak dan gas bumi, biaya overhead yang berhubungan langsung, dikapitallsasi. Biaya pengeboran sumur eksplorasi termasuk biaya pengeboran sumur tes stratigrafi tahap eksplorasi, dikapitalisasi dan dicatat sebagai bagian dari aset sumur, perlengkapan dan fasilitas dalam pengerjaan. Jika ditemukan cadangan terbukti pada sumur, maka biaya-biaya pengeboran sumur yang dikapitalisasi dicatat dalam aset sumur, perlengkapan dan fasilitas terkait. Namun demikian, apabila usaha yang telah dilakukan tidak berhasil, maka biaya tersebut dicatat sebagai beban. Biaya pengeboran sumur pengembangan dan sumur tes stratigrafi tahap pengembangan, platform, perlengkapan sumur dan fasilitas produksi terkait, dikapitalisasi sebagai aset sumur, perlengkapan dan fasilitas dalam pengerjaan. Biaya tersebut dipindahkan ke aset sumur, perlengkapan dan fasilitas terkait pada saat pengeboran atau konstruksi selesai. Penyusutan, deplesi dan amortisasi atas aset minyak dan gas bumi, kecuali untuk aset sumur, perlengkapan dan fasilitas dalam pengerjaan, dihitung dengan menggunakan metode satuan unit produksi, dimana jumlah produksi kotor dibagi dengan cadangan yang telah terbukti dan telah menghasilkan produksi kotor. l. Tambahan Modal Disetor - Bersih Biaya Emisi Saham Biaya emisi saham merupakan biaya yang terjadi dalam rangka penawaran umum saham Perusahaan kepada masyarakat. Biaya emisi saham disajikan sebagai pengurang pada bagian ekuitas sesuai dengan Peraturan BAPEPAM mengenai pedoman penyajian laporan keuangan. m. Pengakuan pendapatan dan beban Pendapatan diakui pada saat penyerahan barang kepada pelanggan. Pendapatan yang dihasilkan dari jasa pengeboran diakui pada saat jasa telah diserahkan/dilakukan kepada pelanggan. Pendapatan dari penjualan minyak mentah dan/atau gas bumi diakui berdasarkan tingkat produksi dan dikirimkan ke PERTAMINA. Pendapatan dari penjualan minyak diakui ketika minyak telah dikirim ke pelanggan. Bagian laba atas kerja sama operasi diakui sebesar porsi hak kepemilikan dalam kerja sama operasi. Berdasarkan Kontrak Bantuan Teknis (TAC) Perusahaan dapat memulihkan seluruh biaya operasi yang telah dikeluarkan berdasarkan dengan kriteria yang telah ditentukan dari PERTAMINA sebesar 65% pertahun dari jumlah minyak mentah yang diproduksi Perusahaan. Atas penggantian biaya yang diterima Perusahaan dari PERTAMINA disajikan sebagai "Pemulihan Biaya" dalam bagian pendapatan laporan laba rugi tahun berjalan. Sedangkan biaya operasi yang belum dipulihkan di tahun berjalan dikapitalisasi sebagai "Biaya Yang Dapat Dipulihkan" dan dapat dipulihkan pada tahun berikutnya. Beban operasi yang dapat dipulihkan pada tahun berjalan dicatat sebagai "Pengeluaran Yang Terpulihkan". Sedangkan beban operasi tahun-tahun sebelumnya yang telah terpulihkan disajikan sebagai "Pengeluaran Tahun Lalu Yang Terpulihkan" di laporan laba rugi konsolidasi tahun berjalan. Beban diakui pada saat terjadinya (accrual basis). 12 PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2. n. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan) Penyisihan imbalan pasca-kerja Perusahaan dan Anak Perusahaan menerapkan PSAK No. 24 (Revisi 2004), “Imbalan Kerja”. Pernyataan ini mewajibkan Perusahaan mengakui seluruh imbalan kerja yang diberikan melalui program atau perjanjian formal dan informal, peraturan perundang-undangan atau peraturan industri, yang mencakup imbalan pasca-kerja, imbalan kerja jangka pendek dan jangka panjang lainnya, pesangon pemutusan hubungan kerja dan imbalan berbasis ekuitas. Berdasarkan PSAK No. 24 (Revisi 2004), perhitungan estimasi kewajiban untuk imbalan kerja karyawan berdasarkan Undang-undang ditentukan dengan menggunakan metode aktuarial “Projected Unit Credit”. Keuntungan atau kerugian aktuarial diakui sebagai pendapatan atau beban apabila akumulasi keuntungan atau kerugian aktuarial bersih yang belum diakui pada akhir tahun pelaporan sebelumnya melebihi jumlah yang lebih besar di atas 10% dari nilai kini imbalan pasti atau dari nilai wajar aktiva program pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian diakui dengan metode garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja karyawan yang diharapkan. o. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing Transaksi dalam mata uang asing dicatat dalam Rupiah berdasarkan kurs yang berlaku pada saat transaksi dilakukan. Pada tanggal neraca, aktiva dan kewajiban moneter dalam mata uang asing disesuaikan untuk mencerminkan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut dan laba atau rugi kurs yang terjadi dikreditkan atau dibebankan pada operasi tahun berjalan. Pada tanggal 31 Maret 2010 dan 2009, kurs tengah Bank Indonesia masing-masing adalah Rp 9.115 dan Rp 11.575 untuk $AS 1. p. Taksiran Pajak Penghasilan Beban pajak tahun berjalan dihitung berdasarkan estimasi pendapatan kena pajak tahun bersangkutan. Penghasilan atau beban pajak tangguhan dihitung sesuai dengan PSAK No. 46, “Akuntansi Pajak Penghasilan”. Metode pajak penghasilan tangguhan diterapkan untuk mencerminkan pengaruh pajak atas beda temporer antara pelaporan komersial dan pajak serta akumulasi kompensasi rugi fiskal yang diestimasi dapat dipulihkan. Koreksi terhadap kewajiban perpajakan diakui pada saat surat ketetapan pajak diterima atau pada saat keputusan atas keberatan telah ditetapkan jika perusahaan mengajukan keberatan. q. Laba (Rugi) Bersih per Saham Sesuai dengan PSAK No. 56 tentang "Laba per Saham", laba (rugi) bersih per saham dihitung dengan membagi laba atau rugi bersih denqan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar selama periode yang bersangkutan yaitu sejumlah 1.159.200.000 saham pada tahun 2010 dan 2009. r. Informasi Segmen Sehubungan .denqan penerapan PSAK No.5 (Revisi 2000), "Pelaporan Segmen", Perusahaan menyajikan informasi keuangan berdasarkan segmen usaha dan segmen geografis. Segmen usaha adalah komponen Perusahaan yang dapat dibedakan dalam menghasilkan produk atau jasa (baik produk atau jasa individual maupun kelompok produk atau jasa terkait) dan komponen itu memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan segmen lain. Segmen geografis adalah komponen Perusahaan yang dapat dibedakan dalam menghasilkan produk atau jasa pada lingkungan (wilayah) ekonomi tertentu dan komponen itu memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan pada komponen yang beroperasi pada lingkungan (wilayah) ekonomi lain. 13 PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan) s. Penggunaan Estimasi Penyajian laporan keuangan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum mengharuskan manajemen membuat estimasi-estimasi dan asumsi-asumsi yang mempengaruhi angka yang disajikan dalam laporan keuangan. Karena adanya ketidakpastian yang melekat dalam pembuatan estimasi, hasil aktual yang disajikan di masa yang akan datang mungkin berdasarkan jumlah yang berbeda dengan estimasi tersebut. 14 PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 3. KAS DAN SETARA KAS Akun ini terdiri dari: 2010 Kas Bank PT Bank Victoria International Tbk. PT Bank PaninTbk. PT Bank Mandiri Tbk. Jumlah Bank Deposito berjangka-PT Bank Panin Deposito berjangka–PT BankVictoria International Tbk. Jumlah Kas dan Setara Kas 4. 2009 33.091.161 3.000.000 2.755.261.950 6.129.466.086 36.745.938 8.921.473.974 2.739.806.844 3.869.531.285 38.621.383.456 42.490.914.741 - 3.340.054.426 433.345.000 15.034.426.405 42.927.259.741 INVESTASI JANGKA PENDEK Akun ini terdiri dari surat berharga tersedia untuk dijual jangka pendek, yang diklasifikasikan sebagai berikut: 2010 Efek Ekuitas Harga perolehan saham RMBS Rugi yang belum terealisasi atas efek tersedia untuk dijual 2009 37.825.070.884 37.825.070.884 (32.374.070.884) (33.559.070.884) Nilai Wajar Efek Ekuitas Efek Hutang Nilai Wajar Efek Hutang 5.451.000.000 4.266.000.000 12.000.000.000 47.350.000.000 Jumlah Investasi Jangka Pendek 17.451.000.000 51.616.000.000 Investasi pada PT Ristia Bintang Mahkotasejati Tbk. (RMBS) terdiri dari 79.000.000 saham atau 24,18% kepemilikan. Namun, manajemen berkeyakinan bahwa investasi ini lebih tepat untuk diklasifikasikan sebagai ‘tersedia untuk dijual’. Investasi pada efek hutang tahun 2010 terdiri dari obligasi subordinasi Bank Panin Seri II 2008, sedangkan pada tahun 2009 terdiri dari obligasi subordinasi Bank DKI Seri I 2008 dan obligasi subordinasi Bank Panin Seri II 2008. 5. PIUTANG USAHA – PIHAK KETIGA Akun ini terdiri dari : 2010 Perusahaan PT Suryamakmur Agung Lestari PT South Pacific Viscose PT Unipack Plasindo PT Tara Ina Plastic PT Rusli Vinilon Sakti PT Indo Bharat Rayon PT Sayap Mas Utama PT Sari Gemilang Lestari PT Maspion Kencana PT Harapan Widyatama Pertiwi PT Bina Karya Prima PT Aneka Kimia Inti 14.562.030.653 11.018.645.874 8.195.165.592 8.123.593.104 7.878.711.500 7.451.080.500 5.721.257.850 5.409.353.267 5.322.677.778 4.763.355.913 4.665.209.600 4.585.419.187 15 2009 9.607.529.752 15.259.395.422 1.504.175.585 6.636.440.973 852.775.000 21.739.260.084 7.790.896.425 0 6.299.746.631 4.056.691.388 4.855.449.850 3.544.425.254 PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 5. PIUTANG USAHA – PIHAK KETIGA (Lanjutan) Perusahaan (lanjutan) PT Unilever Indonesia Tbk. PT Star Impactama Indah PT Pralon PT Sinar Plastik PT Megasurya Mas PT Musim Mas PT Charis Rafer PT Cakranusa Karya Sejati PT Setia Pratama Lestari Pelletizing Industries PT Daliatex Kusuma PT Setiakawan Plastik PT Cognis Indonesia PT Langgeng Makmur Industri PT Toya Indo Manunggal PT Dewa Suratex PT Angsa Dua Aneka Industri PT Tunas Baru Lampung Tbk. PT Central Wire Industrial PT Tlagamas Kemika Raya PT Hasil Kencana Plastiksindo PT Mitra Multi Perwira PT Sari Baru Mas PT Budi Acid Jaya Tbk. PT Surabaya Agung Industri Pulp & Kertas Tbk. Lain-lain dibawah Rp 1 milyar Anak Perusahaan Jumlah 2010 2009 3.838.107.350 3.718.497.169 2.448.875.000 2.114.583.942 2.016.170.475 1.935.938.050 1.922.403.450 1.757.641.600 1.583.077.731 1.560.121.750 1.537.056.669 1.528.069.290 1.522.948.638 1.356.891.600 1.277.360.700 1.164.285.169 1.121.035.850 1.117.183.383 1.114.979.623 1.074.608.656 1.071.899.750 1.059.557.200 1.044.685.400 1.009.951.800 31.335.261.287 158.927.692.350 1.064.216.625 3.271.321.786 2.573.450.000 1.233.355.200 744.572.400 4.494.548.750 529.706.100 1.692.269.700 1.319.872.441 1.119.987.000 64.107.354 1.540.046.000 1.608.887.835 1.274.170.700 743.113.525 233.054.325 1.136.059.100 0 698.496.032 1.678.974.320 0 103.709.088 2.031.629.900 797.165.600 42.919.730.235 155.019.230.380 2.174.321.633 - 161.102.013.983 155.019.230.380 Seluruh piutang usaha dilakukan dengan pihak ketiga. Tidak ada piutang usaha yang dijaminkan kepada pihak ketiga. Rincian umur piutang dihitung sejak tanggal faktur adalah sebagai berikut: 2010 115.919.078.331 41.018.531.781 4.164.330.951 72.920 161.102.013.983 Belum jatuh tempo Sampai dengan 1 bulan > 1 bulan – 3 bulan > 3 bulan 2009 103.441.387.565 45.946.534.385 5.631.308.430 155.019.230.380 Tidak ada pihak pembeli dengan nilai penjualan melebihi 10% dari pendapatan. Berdasarkan penelaahan terhadap keadaan akun piutang masing-masing pelanggan pada akhir periode, manajemen berkeyakinan bahwa piutang usaha tersebut dapat tertagih seluruhnya, sehingga tidak membuat penyisihan piutang ragu-ragu. 16 PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 6. PIUTANG LAIN-LAIN Akun ini merupakan piutang anak perusahaan kepada REI per 31 Maret 2010. 7. PERSEDIAAN Akun ini terdiri dari : 2010 Perusahaan Produk Kimia Anak Perusahaan Persediaan Kapital Persediaan Non Kapital Jumlah 2009 4.306.164.129 3.512.896.635 6.789.403.640 3.746.377.844 10.535.781.484 - 14.841.945.613 3.512.896.635 Perusahaan tidak mengasuransikan persediaannya karena manajemen berkeyakinan bahwa risiko kerugian yang mungkin timbul atas persediaan tidak signifikan. 8. PAJAK DIBAYAR DIMUKA Pajak dibayar dimuka merupakan pajak pertambahan nilai (PPN). 9. INVESTASI PADA PERUSAHAAN ASOSIASI Akun ini merupakan penyertaan anak perusahaan dengan rincian sebagai berikut : Saldo 1 Januari Penambahan Investasi Pengurangan Investasi Pendapatan Investasi Saldo 31 Desember 2010 13.037.322.010 368.256.825 (391.564.932) (515.251.997) 12.498.761.906 10. INVESTASI JANGKA PANJANG Akun ini merupakan investasi BCI yang tersedia untuk dijual pada Kulczyk Oil Ventures Inc. ("KOV") dan ESK Ltd. KOV (Canada) Akun ini merupakan investasi BCI di KOV (Canada) sebesar $AS 12.956.834 dengan kepemilikan sebesar 5,47% (belum termasuk saham preferen sebesar 0,996%). Perusahaan ini bergerak dalam bidang eksplorasi dan produksi minyak dan gas serta investasi. ESK Ltd (British Virgin Island) Akun ini merupakan investasi BCI di ESK Ltd (British Virgin Island) sebesar $AS 25.000.000 dengan kepemilikan sebesar 3,44%. Perusahaan ini bergerak dalam bidang eksplorasi dan produksi minyak dan gas serta investasi. 17 PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 11. UANG MUKA PENYERTAAN SAHAM Pada tahun 2009, akun ini merupakan uang muka penyertaan saham sejumlah Rp 449.100.000.096. Berdasarkan Conditional Sale and Purchase Agreement (CSPA) tanggal 12 Agustus 2008, Perusahaan berencana untuk mengakusisi 4.712.499.999 saham REI dari pihak-pihak sebagai berikut : 1. Barron Capital Holdings Pte., Ltd., Singapura, pihak ketiga, (Barron) sebanyak 4.241.250.000 saham dengan harga perolehan sebesar Rp 449.100.000.096. 2. Malacca Energy Holdings Pte Ltd, pihak ketiga, (Malacca) sebanyak 235.625.000 saham dengan harga perolehan sebesar Rp 24.950.000.005. 3. Ophelia Investments Pte Ltd, pihak ketiga, (Ophelia) sebanyak 235.175.000 saham dengan harga perolehan sebesar Rp 24.902.350.138. 4. PT Bina Insani Prima, pihak ketiga, (Bina) sebanyak 449.999 saham dengan harga perolehan sebesar Rp 47.649.761. Atas transaksi ini Perusahaan telah memperoleh persetujuan dari para pemegang saham sebagaimana dinyatakan dalam Akta No. 10 tanggal 17 September 2008 dari Notaris Fathiah Helmi, S.H. Pada tanggal 24 dan 25 November 2008, Perusahaan telah melakukan pembayaran kepada Barron, Malacca, Ophelia dan Bina atas transaksi akuisisi saham REI sebesar Rp 499.000.000.000 yang seluruh dananya berasal dari PUT I dan hasil divestasi Anak Perusahaan. Berdasarkan Cancellation of the Conditional Sale and Purchase Agreement Dated 12 August 2008 (CCSPA) yang ditandatangani pada tanggal 5 Desember 2008, Perusahaan, Malacca, Ophelia dan Bina telah sepakat untuk membatalkan rencana akuisisi 471.249.999 saham REI yang dimiliki oleh Malacca, Ophelia dan Bina. Pada tanggal 26 dan 30 Desember 2008, Perusahaan telah menerima kembali pembayaran atas pembatalan rencana akuisisi saham Regis dari Malacca, Ophelia dan Bina dengan jumlah keseluruhan sebesar Rp 49.899.999.904. Selanjutnya berdasarkan Amended and Restated Binding Conditional Sale and Purchase Agreement tanggal 5 Desember 2008 yang ditandatangani oleh Perusahaan, Barron dan Hamilton Commercial Limited (pemegang 100% saham Barron) (Hamilton) telah disepakati akuisisi atas seluruh saham Barron yang dimiliki oleh Hamilton dengan harga perolehan sebesar Rp 449.100.000.096. Dengan adanya rencana perubahan transaksi akuisisi di mana Perusahaan akan mengambilalih saham-saham RPE, IPK, BRK dan BCI serta piutang dengan opsi konversi pada BRK dan IPK sesuai dengan ACSPA dan Perjanjian Pengikatan Jual Beli Saham (PPJB) Saham serta PPJB Piutang, dengan nilai transaksi seluruhnya sebesar Rp 499.000.000.000, Perusahaan, Barron dan REI setuju bahwa seluruh pembayaran yang telah dilakukan oleh Perusahaan kepada Barron yaitu sejumlah Rp 449.100.000.096, telah disepakati menjadi uang muka pembayaran atas akuisisi saham-saham dan piutang dengan opsi konversi tersebut. Sedangkan sisanya sebesar Rp 49.899.999.904, akan dibayarkan oleh Perusahaan kepada REI segera setelah diperolehnya persetujuan dari RUPS Perusahaan. Berdasarkan Cancellation of the Amended and Restated Binding Conditional Sale and Purchase Agreement Dated 5 December 2008 yang ditandatangani pada tanggal 31 Maret 2009, Perusahaan, Barron dan Hamilton telah sepakat untuk membatalkan rencana akuisisi atas seluruh saham Barron yang dimiliki oleh Hamilton. Berdasarkan Amendment to the Conditional Sale and Purchase Agreement Dated 12 August 2008 (ACSPA), Perjanjian Pengikatan Jual Beli Saham (PPJB Saham), dan Perjanjian Pengikatan Jual Beli Piutang Dengan Opsi Konversi (PPJB Piutang) yang kesemuanya ditandatangani pada tanggal 31 Maret 2009, Perusahaan, Barron dan REI telah sepakat atas akuisisi Perusahaan terhadap saham-saham RPE, IPK, BRK dan BCl yang dimiliki oleh REI serta terhadap pengambilalihan piutang REI dengan opsi konversi menjadi saham pada BRK dan IPK yang pelaksanaannya akan dilakukan segera setelah memperoleh persetujuan RUPS. 18 PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 12. ASET TETAP Akun ini terdiri dari : Saldo Awal 2010 Nilai Perolehan : Leasehold Improvements Peralatan kantor Kendaraan bermotor Fasilitas produksi Alat produksi & pengeboran Jumlah Nilai Perolehan Penambahan Nilai Buku - - 168.911.458 155.682.630 1.040.000.000 874.656.182 5.689.853.746 7.929.104.016 - - - 5.689.853.746 7.929.104.016 Penambahan Nilai Buku Akuisisi Anak Perusahaan Pengurangan Saldo Akhir 18.767.940 121.500.432 740.000.000 796.689.292 14.075.955 10.893.343 18.750.000 4.872.930 - - 32.843.895 132.393.775 758.750.000 801.562.222 5.623.155.388 4.168.647 - - 5.627.324.035 7.300.113.052 52.760.875 - - 7.352.873.927 628.990.964 576.230.089 Penambahan Akuisisi Anak Perusahaan Pengurangan Saldo Akhir 33.705.000 1.040.000.000 - - - - 33.705.000 1.040.000.000 - 1.073.705.000 - - - 1.073.705.000 Saldo Awal 2009 Akumulasi Penyusutan : Leasehold Improvements Peralatan kantor Kendaraan bermotor Fasilitas produksi Alat produksi & pengeboran Jumlah Akumulasi Penyusutan Saldo Akhir - Saldo Awal 2009 Nilai Perolehan : Leasehold Improvements Peralatan kantor Kendaraan bermotor Fasilitas produksi Alat produksi & pengeboran Jumlah Nilai Perolehan Pengurangan 168.911.458 155.682.630 1.040.000.000 874.656.182 Saldo Awal 2010 Akumulasi Penyusutan : Leasehold Improvements Peralatan kantor Kendaraan bermotor Fasilitas produksi Alat produksi & pengeboran Jumlah Akumulasi Penyusutan Akuisisi Anak Perusahaan Penambahan Akuisisi Anak Perusahaan Pengurangan Saldo Akhir 33.705.000 665.000.000 - 18.750.000 - - - 33.705.000 683.750.000 - - - - - - 698.705.000 18.750.000 - - 717.455.000 375.000.000 356.250.000 Penyusutan yang dibebankan ke beban umum dan administrasi sebesar Rp 52.760.875 dan Rp 18.750.000 untuk periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2010 dan 2009. Berdasarkan hasil penelaahan, manajemen tidak melihat indikasi terjadinya peristiwa atau perubahan keadaan yang dapat menyebabkan turunnya nilai aktiva Perusahaan, sehingga Perusahaan tidak melakukan penyisihan penurunan untuk aktiva tetap. Perusahaan belum mengasuransikan aktiva tetapnya. 19 PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 13. BIAYA YANG DAPAT DIPULIHKAN Akun ini merupakan biaya operasional Anak Perusahaan yang belum terpulihkan. Anak Perusahaan dapat memulihkan biaya operasional tersebut sebesar 65% per tahun dari penjualan produksi minyak mentah yang tidak digunakan untuk operasional. 14. ASET MINYAK DAN GAS BUMI 2010 Beban tangguhan atas beban geologi dan geofisika Beban tangguhan atas beban eksplorasi dan pemboran Jumlah 2009 15.247.035.856 - 21.003.656.855 36.250.692.711 - 15. GOODWILL Akun ini merupakan selisih lebih antara nilai perolehan dan nilai wajar aset bersih Anak Perusahaan yang dapat diidentifikasi. Goodwill ini diamortisasi berdasarkan perjanjian kontrak TAC antara Pertamina dengan BRK, IPK, dan RPE masing-masing selama 11 tahun, 11 tahun dan 7 tahun. Sedangkan goodwill BCI diamortisasi selama 5 tahun. Amortisasi untuk periode ini adalah Rp 7.247.995.179. Saldo awal Amortisasi Saldo akhir 2010 168.842.082.761 (21.743.985.539) 147.098.097.222 16. HUTANG BANK JANGKA PENDEK Akun ini terdiri dari : Cerukan Demand Loan Jumlah 2010 17.726.800.644 49.736.000.000 67.462.800.644 Pada tanggal 21 Mei 2007, RPE memperoleh fasilitas Kredit Modal Kerja berupa Pinjaman Rekening Koran / cerukan (PRK) dan Demand Loan (DL) dari PT Bank Victoria International Tbk dengan maksimum pinjaman pada tanggal 31 Maret 2010, masing-masing berjumlah Rp 20.000.000.000 dan Rp 50.000.000.000. Fasilitas ini dikenai bunga sebesar 13% pertahun dan akan jatuh tempo pada tanggal 21 Mei 2010. Fasilitas pinjaman tersebut dijamin dengan: a. Gadai atas rekening penampungan Perusahaan. b. Jaminan pribadi dari Welly Thomas. 17. HUTANG USAHA - PIHAK KETIGA Rincian hutang usaha berdasarkan mata uang adalah sebagai berikut : 20 PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2010 Perusahaan Rupiah : PT Sulfindo Adiusaha Dollar Amerika Serikat : PT Sulfindo Adiusaha Anak Perusahaan (Rupiah) Jumlah 2009 84.375.716.933 94.894.110.731 81.619.994.532 165.995.711.465 532.406.877 166.528.118.342 92.399.794.170 187.293.904.901 187.293.904.901 Rincian umur hutang usaha berdasarkan tanggal faktur adalah sebagai berikut : 2010 117.141.675.261 49.368.324.438 18.118.643 166.528.118.342 Belum jatuh tempo 1 – 30 hari 31 – 60 hari Jumlah 2009 105.052.644.710 70.045.562.391 12.195.697.800 187.293.904.901 18. HUTANG LAIN-LAIN Akun ini terdiri dari jaminan pelanggan dan hutang kepada perusahaan angkutan atas biaya pengangkutan barang dagangan sampai ke tempat pembeli dan biaya tidak langsung lainnya seperti yang berhubungan dengan pembelian barang dagangan dan komisi penjualan dengan rincian sebagai berikut: 2010 Perusahaan PT Surya Makmur Agung Lestari PT Kartika Yudha Dirgatama PT Kincir Bintang Anugerah CV Citra Abadi PT Pemuda Prima Usaha CV Agung Jaya Lain-lain (masing-masing <Rp 500 juta) 2009 Anak Perusahaan 8.067.937.677 1.436.975.012 1.069.436.775 1.000.000.000 950.763.972 598.947.040 2.368.660.391 15.492.720.867 1.554.314.897 666.693.181 627.216.283 2.436.746.932 3.730.656.396 - Jumlah 17.047.035.764 3.730.656.396 19. HUTANG PAJAK Akun ini terdiri dari : 2010 Pasal 21 Pasal 23 Pasal 4 ayat 2 Pasal 29 PPN Jumlah 64.674.863 42.899.967 3.720.105 2.886.107.090 2.997.402.025 2009 9.992.000 13.565.833 23.557.833 20. BIAYA YANG MASIH HARUS DIBAYAR Biaya yang masih harus dibayar merupakan beban biaya operasional Perusahaan dan Anak Perusahaan seperti biaya angkutan barang dagang, komisi penjualan, biaya asuransi, dan biaya sewa peralatan produksi. 21 PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 21. HUTANG JANGKA PANJANG Pada tahun 2010, akun ini merupakan fasilitas yang diperoleh RPE dari PT Emperor Finance Indoonesia terdiri dari: Fasilitas pertama dengan plafon sebesar Rp 3.460.000.000 diperoleh pada tanggal 17 April 2009 yang kemudian direschedule menjadi tanggal 17 Juli 2009 dan akan jatuh tempo pada tanggal 17 Desember 2012; Fasilitas kedua dengan plafon sebesar Rp 5.085.883.000 diperoleh pada tanggal 25 Mei 2009 dan akan jatuh tempo pada tanggal 1 Mei 2014. Tingkat diskonto atas kedua pinjaman tersebut adalah 20%. 22. MODAL SAHAM Susunan pemegang saham Perusahaan pada tanggal 31 Maret 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut : Jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh Credit Suisse Singapore * PT Artha Era Primayasa Sharehaven Finance Ltd Richard Rachmadi Wiriahardja (Komisaris Utama) Maria Florentina Tulolo Masyarakat (masing-masing dengan kepemilikan saham dibawah 5%) Jumlah Persentase kepemilikan Jumlah 823.199.832 70.000.000 67.150.000 3.755.000 1.000.000 71.01% 6.04% 5.79% 0.32% 0.09% 411.599.916.000 35.000.000.000 33.575.000.000 1.877.500.000 500.000.000 194.095.168 1.159.200.000 16.75% 100.00% 97.047.584.000 579.600.000.000 * Terdiri dari sub account – Elijah Group Limited sejumlah 423.199.832 saham dan Chance Stand Finance Ltd sejumlah 400.000.000 saham. 23. SALDO LABA TELAH DITENTUKAN PENGGUNAANNYA Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang diadakan masing-masing pada tahun 2000, 2001, 2002, dan 2004, Perusahaan mengalokasikan laba bersih tahun 1999, 2000, 2001, dan 2002 untuk pembentukan cadangan umum. Pada tanggal 31 Maret 2010 dan 2009, saldo cadangan tersebut adalah sebesar Rp 1.750.000.000. Pencadangan ini dibentuk sesuai dengan Undang-Undang No. 1 Tahun 1995 yang kemudian diubah dengan Undang-Undang No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. 24. PENDAPATAN Rincian penjualan adalah sebagai berikut : Perusahaan: Caustic Soda Liquid Poly Vinyl Chloride Hydrochloric Acid Caustic Soda Flake Sodium Hypochlorite Sulfuric Acid Ethylene Dichloride Anak Perusahaan: Pemulihan biaya Bagian kontraktor atas penjualan minyak Jumlah 22 2010 2009 178.660.841.934 118.267.063.530 10.865.046.375 3.423.217.905 1.623.530.500 198.101.500 18.360.000 313.056.161.744 172.032.890.384 77.248.393.567 8.015.754.373 3.885.455.000 1.521.878.000 367.321.000 33.600.000 263.105.292.324 1.471.583.056 516.377.991 1.987.961.047 315.044.122.791 263.105.292.324 PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 25. BEBAN POKOK PENJUALAN Rincian dari beban pokok penjualan sebagai berikut : Perusahaan : Produk Kimia : Persediaan awal Pembelian Persediaan akhir Anak Perusahaan : Pengeluaran yang terpulihkan Jumlah beban pokok penjualan 2010 2009 2.150.398.550 295.031.053.942 4.306.164.129 292.875.288.363 1.557.897.700 241.321.780.908 3.512.896.635 239.366.781.973 1.471.583.056 - 294.346.871.419 239.366.781.973 2010 2009 26. BEBAN USAHA Rincian beban usaha adalah sebagai berikut : Beban Penjualan Ongkos angkut Komisi penjualan Gaji & tunjangan Lain-lain Jumlah beban penjualan Beban Umum & Administrasi Gaji & tunjangan Biaya profesional Biaya manajemen Penyisihan untuk imbalan kerja Perjalanan dinas Penyusutan Iuran & perijinan Alokasi biaya kantor pusat Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 50 juta) Jumlah beban umum dan administrasi Jumlah beban usaha 12.880.802.979 886.796.279 298.652.088 72.427.517 14.138.678.863 9.409.868.052 335.590.655 371.777.523 69.323.520 10.186.559.750 863.728.830 107.571.420 220.130.450 15.662.801 52.760.875 36.104.482 (209.677.655) 126.566.828 1.212.848.031 236.838.140 155.000.000 99.557.847 204.078.500 18.750.000 30.250.097 95.496.187 839.970.771 15.351.526.894 11.026.530.521 27. PAJAK PENGHASILAN Rekonsiliasi antara rugi konsolidasi komersial sebelum taksiran pajak penghasilan dengan taksiran penghasilan kena pajak untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut : 23 PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 27. PAJAK PENGHASILAN (Lanjutan) 2010 Laba/ (Rugi) konsolidasi sebelum pajak penghasilan Hak-hak minoritas Laba/ (Rugi) Perusahaan sebelum pajak penghasilan Dikurangi porsi Perusahaan atas rugi Anak Perusahaan dan Perusahaan Asosiasi Laba/ (Rugi) Perusahaan sebelum pajak penghasilan berdasarkan metode biaya pada investasi 2009 (4.519.460.052) (38.795.510) 12.024.284.348 - (4.558.255.562) 12.024.284.348 (3.592.578.757) - (965.676.805) 12.024.284.348 Beda Tetap : Pendapatan bunga yang dikenakan pajak final Sumbangan dan jamuan Pajak Lain- lain Jumlah (398.189.741) 19.833.599 58.298.000 31.787.401 (288.270.741) (881.716.390) 11.263.564 30.080.404 13.382.340 (826.990.082) Beda Temporer : Beban imbalan kerja karyawan Amortisasi goodwill Depresiasi Jumlah 220.130.449 7.247.995.179 11.227.582 7.479.353.210 99.557.847 99.557.847 Laba (rugi) menurut fiskal untuk tahun berjalan Akumulasi rugi fiskal pada awal tahun berjalan Penyesuaian atas rugi fiskal yang tidak dapat dikompensasi Laba (rugi) fiskal akhir tahun 6.225.405.664 - 11.296.852.113 (13.115.616.620) 6..225.405.664 (1.818.764.507) - Laba fiskal 2010 Beban pajak penghasilan kini 6.225.405.000 1.556.351.250 - Manfaat (beban) pajak penghasilan tangguhan adalah sebagai berikut : 2010 Perubahan dalam kewajiban imbalan kerja karyawan Perubahan dalam rugi fiskal Jumlah 55.032.612 0 55.032.612 Rekonsiliasi antara manfaat (beban) pajak penghasilan yang dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku dari laba (rugi) sebelum manfaat (beban) pajak penghasilan, dengan jumlah manfaat (beban) pajak penghasilan seperti yang tercantum dalam laporan laba rugi konsolidasi untuk tahun yang berakhir pada tanggaltanggal 31 Maret 2010 adalah sebagai berikut: 24 PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 27. PAJAK PENGHASILAN (Lanjutan) 2010 Rugi Perusahaan sebelum penghasilan pajak Pajak penghasilan pada tariff pajak yang berlaku Pengaruh pajak atas beda tetap Pengaruh pajak atas beda temporer Pengaruh pajak atas penyesuaian terhadap rugi fiskal Pengaruh pajak atas porsi terhadap rugi anak perusahaan Pengaruh pada perbedaan atas tarif pajak Provisi atas pajak penghasilan (4.519.460.052) (1.129.865.013) 72.067.685 1.814.056.690 888.445.812 (33.321.312) 1.611.383.862 Pengaruh pajak atas beda waktu yang signifikan antara pelaporan komersial dan pajak adalah sebagai berikut : 2009 Perusahaan : Akumulasi rugi fiskal Kewajiban diestimasi atas Imbalan kerja karyawan Jumlah Dibebankan pada laporan laba rugi 2010 - - - 457.838.000 457.838.000 55.032.612 55.032.612 512.870.612 512.870.612 28. LABA (RUGI) PER SAHAM Laba (Rugi) Bersih Jumlah rata-rata tertimbang dari saham yang ditempatkan dan disetor penuh Laba (Rugi) Bersih Per saham 2010 (6.169.639.424) 2009 9.302.538.202 1.159.200.000 (5,32) 1.159.200.000 8,02 29. ALOKASI BIAYA KANTOR PUSAT Berdasarkan perjanjian Farm-in-farm-Out pada tanggal 29 Desember 2004 antara Goldwater TMT Pte Ltd (GTMT) dan RPE, Anak Perusahaan menyatakan bahwa pengeluaran-pengeluaran yang dilakukan oleh RPE sebagai operator TAC-TMT (diakui sebagai “pengeluaran kantor pusat” berdasarkan kontrak TAC) dapat diperoleh kembali sebesar 2% dari jumlah keseluruhan pengeluaran TAC-TMT yang akan dibebankan pada PERTAMINA sebagai bagian dari biaya pemulihan. 30. PERJANJIAN DAN PERIKATAN PENTING a. Pada tanggal 6 April 2009, Perusahaan dan PT Sulfindo Adiusaha ("SAU") menandatangani Perjanjian Distributor sebagai kelanjutan kerjasarna yang telah 'dituangkan dalam Nota Kesapahaman yang ditandatangani pada tanggal 5 Desember 2008. Dalam Perjanjian Distributor ini, Perusahaan ditunjuk oleh SAU sebagai distributor utama untuk melaksanakan pemasaran sebagian maupun seluruh produk kimia SAU seperti Caustic Soda (NaOH) Liquid, Caustic Soda (NaOH) Flake, Ethylene Dichloride (EDC), Vinyl Chloride Monomer (VCM), Polyvinyl Chloride (PVC), Hydrochloric Acid (HCl), Sodium Hypochlorite (NaOCI), Sulfuric Acid dan Hydrogen Gas untuk. lingkup wilayah Negara Republik Indonesla. Perjanjian Distributor tersebut berlaku untuk jangka waktu satu tahun sejak tanggal Perjanjian dan dapat diperpanjang berdasarkan persetujuan Para Pihak. 25 PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 30. PERJANJIAN DAN PERIKATAN PENTING (Lanjutan) b. Terhitung mulai tanggal 15 Desember 1999, RPE telah mengakuisisi 100% kepemilikan di area Tanjung Miring Timur, yakni sebuah blok produksi yang dijamin oleh Pertamina berdasarkan Technical assistance Contract (TAC) dimana sebelumnya dioperasikan oleh Western Nusantara Energy Pty Ltd, (WNE). TAC operasi gabungan antara RPE dan Pertamina yang akan berakhir pada 16 Desember 2016, atau setara dengan kontrak selama 20 tahun dimulai sejak tahun 1996. Bidang pengoperasian berdasarkan kontrak TAC ini berlokasi di Tanjung Miring Timur, Kabupaten Prabumulih, Sumatera Selatan dan memiliki area total 61,61 km2 Kontrak tersebut mengharuskan RPE dan GTMT ("kontraktor") untuk melakukan pembiayaan seluruh biayabiaya yang dibutuhkan untuk proses produksi dan operasional sebelum diganti /diperoleh kembali oleh Pertamina. Kontraktor akan menganti seluruh biaya operasi diluar proses penjualan atau kerugian lain yang terjadi sebagai akibat dari tidak terpenuhinya kuantitas minyak yang dapat didistribusikan pada biaya operasi tersebut yaitu maksimum 80% untuk tahun pertama dan kedua, 75% untuk produksi tahun ketiga dan keempat,70% untuk produksi tahun kelima dan keenam dan 65%· untuk jangka waktu sisa kontrak seterusnya. Dengan berdasarkan kontrak tersebut, pihak kontraktor harus mendistribusikan sebagian dari seluruh minyak yang diproduksi dan ditemukan dan dihitung dengan menggunakan rate 26,7857% dari seluruh minyak yang diproduksi dan ditemukan. Pada tanggal 29 Desember 2004, RPE dan Goldwater TMT Pte Ltd (GTMT) menyetujui Perjanjian Farm - ln Farm - out, dimana RPE sepakat untuk memindahkan dan mentransfer 70% kepemilikan pada Perjanjian TAC kepada GTMT. Perpindahan tersebut terhitung efektif sejak 1 April 2004. Terkait dengan Perjanjian Farm-In Farm-out, pada tanggal 29 Desember 2004, RPE dan GTMT menyetujui Perjanjian Joint Operating. Berdasarkan Perjanjian Joint Operating tersebut, Perusahaan berposisi sebagai operator dalam proses produksi yang dilakukan berdasarkan Perjanjian TAC dan Joint Operating. Partisipasi kepemilikan awal dari perjanjian tersebut adalah: -Perusahaan -GTMT 30% 70% c. BRK dan IPK, Anak Perusahaan telah menandatangani Perjanjian kontrak Bantuan Teknis (TAC) dengan PERTAMINA pada tanggal 22 Mei 2000 untuk eksplorasi dan produksi minyak mentah dan gas bumi di Daerah Kruh dan Kaya, Pendopo, Sumatera Selatan dengan jangka waktu 20 tahun. 31. INFORMASI SEGMEN 2010 Jumlah Aset 675.700.782.236 Bagian atas penjualan minyak 265.725.020.793 Jumlah Kewajiban 194.039.337.844 297.529.650.034 751,832,545 (217,595,858,798) 274.724.961.625 Pendapatan 313.056.161.743 1.987.961.047 - - 315.044.122.791 5.030.075.124 315.649.354 - - 5.345.724.478 (9.588.330.686) (3.869.432.602) 3.592.578.758 (9.865.184.530) (1.611.383.862) - - - (1.611.383.862) (6.169.634.424) (6.169.639.424) (3.553.783.248) (38,795,510) (3.592.578.758) - 3.592.578.758 3.592.578.758 (6.130.843.914) (38.795.510) (6.169.639.424) Laba (rugi) usaha Pendapatan (beban) lain-lain - bersih Beban pajak penghasilan-bersih Laba (rugi) bersih sebelum hak minoritas Hak Minoritas Laba (rugi) bersih Produk Kimia 26 Investasi Eliminasi Konsolidasi 129,234,256,540 (322,968,551,113) 747.691.508.456 PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 31. INFORMASI SEGMEN (Lanjutan) 2009 Produk Kimia Real Estat Investasi Eliminasi Konsolidasi Jumlah Aset 710.139.405.143 - - - 710.139.405.143 Jumlah Kewajiban 197.913.012.871 - - - 197.913.012.871 Pendapatan 263.105.292.324 - - - 263.105.292.324 12.711.979.830 - - - 12.711.979.830 (687.695.482) (2.721.746.146) - - - (687.695.482) (2.721.746.146) 9.302.538.202 9.302.538.202 - - - 9.302.538.202 9.302.538.202 Laba (rugi) usaha Pendapatan (beban) lain-lain - bersih Beban pajak penghasilan-bersih Laba (rugi) bersih sebelum hak minoritas Hak Minoritas Laba (rugi) bersih Perusahaan tidak menyajikan segmen geografis karena tidak terdapat perbedaan risiko dan imbalan komponen dalam menghasilkan produk antara lingkungan (wilayah) ekonomi yang satu dengan Iingkungan (wilayah) ekonorni yang lain. 32. PERISTIWA SETELAH TANGGAL NERACA Pada tanggal 6 April 2010, PT Sulfindo Adiusaha (“SAU”) dan Perusahaan sepakat memperpanjang Perjanjian Distributor untuk jangka waktu satu tahun ke depan. 27