Paper Pasar Modal KAJIAN TENTANG INITIAL PUBLIC OFFERING (IPO) PT. KRAKATAU STEEL STUDI KASUS GUGATAN 13 EKONOM DAN PENGAMAT PASAR MODAL TERHADAP PT. KRAKATAU STEEL Diajukan sebagai tugas bersama pada mata kuliah Hukum Investasi dan Pasar Modal Disusun Oleh: M. Fransisca AS (1106110612) Vanessa Prameswara N S (1106111376) Nidi Marchilia (1106031734) Pasca Sarjana Hukum Ekonomi Reguler Pagi Fakultas Hukum Ekonomi Universitas Indonesia 2011 DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 1.2 Pokok Permasalahan 3 BAB II TINJAUAN TEORI 2.1 Tinjauan Umum IPO 4 2.2 Tinjauan Umum Privatisasi 6 2.3 Tinjauan Umum Citizen Lawsuit 9 2.4 Landasan Hukum 11 BAB III PEMBAHASAN 3.1 Analisis Gugatan 13 Ekonom Terhadap PT. Krakatau Steel 12 3.1.1 Kronologis Perkara N0.500/PDT.G/2010/PN.JKT.PST 13 3.1.2 Analisis Tuntutan 13 Ekonom 16 3.2 Analisis IPO PT. Krakatau Steel 18 3.2.1 Keuntungan IPO PT. Krakatau Steel 20 3.3 Penetapan Harga IPO 21 3.3.1 Cara Penentuan Harga Saham 21 3.3.2 Evaluasi Penetapan Harga 23 3.3.3 Terjadinya Underpricing Saham 26 3.4 Citizen Lawsuit Terhadap IPO PT.Krakatau Steel 27 3.5 Putusan Perkara No.500/PDT.G/2010/PN.JKT.PST 29 BAB IV PENUTUP 4.1 Kesimpulan 30 4.2 Saran 32 2 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PT. Krakatau Steel (Persero) adalah Perseroan yang berkedudukan di Kota Cilegon yang didirikan berdasarkan Akta Perseroan No.34. Pada tanggal 27 Oktober 1971, dan telah diperbaharui dengan Akta Perubahan Anggaran Dasar No.25.Pada tanggal 29 Desember 1971 pengesahan dari Menteri Kehakiman telah memperoleh Republik Indonesia dan telah mendapatkanan Surat Penetapan No.J.A.5/224/4pada tanggal 31 Desember 1971. Perseroan ini didirikan sesuai dengan dikeluarkannya Peraturan Pemerintah RI No.35 tahun 1970 tentang Penyertaan Modal Negara Republik Indonesia untuk Pendirian Perusahaan Perseroan (Persero) PT Krakatau Steel.PT.Krakakatau Steel didirikan memiliki tujuan utama untuk memenuhi produksi baja dalam negeri.1 Per Juni 2010, Pendapatan bersih naik 15 % dikarena peningkatan volume penjualan produksi baja perseroan, sedangkan Pendapatan bersih perseroan per Desember 2009 turun 18% yang disebabkan oleh penurunan harga baja dan volume penjualan pendapatan besi. Laba usaha perseroan per Juni 2010 sebesar Rp1.215,8 miliar dari sebelumnya rugi Rp1.142,7 miliar. pada periode Juni 2009. laba usaha perseroan per Desember 2009 turun 36,7%. Dalam rangka memenuhi visinya yaitu menjadi perusahaan baja terpadu dengan keunggulan kompetitif untuk tumbuh dan berkembang secara berkesinambungan menjadi perusahaan terkemuka didunia, PT Krakatau 1http://www.Krakatausteel.com diakses 15 November 2011 3 Steel (selanjutnya disebut KS) pada tanggal 2 sampai 4 November 2010 melaksanakan Penawaran Umum Saham (Initial Publik Offering) sebesar 3.155.000.000 (tiga miliar seratus lima puluh juta saham, yang merupakan 20% (dua puluh persen) dari total saham KS, atas nama Seri B baru (saham baru). Nilai nominal dari harga saham tersebut adalah Rp500,- (lima ratus Rupiah), dan harga penawaran yang ditetapkan oleh KS adalah Rp850,(delapan ratus lima puluh Rupiah) setiap saham. Penawaran umum tersebut bernilai Rp2.681.750.000.000,- (dua triliun enam ratus delapan puluh satu miliar tujuh ratus lima puluh juta Rupiah). Penawaran saham Krakakatau Steel dilakukan pencatatan di BEI tanggal 10 November 2010. Disisi lain dilemma yang dihadapi IPO ini adalah gugatan dari 13 pengamat ekonomi (Adler Manurung, Sri Edi Swasono, Kwik Kian Gie, Adhie Massardi, Sumarno M, Rushadi, A Razak L, Hendri Saparini, Ichsanudin Noorsy, William RL Tobing, Erwin Ramedhan, Marwan Batubara, dan Fahmi Radi2) berupa citizen lawsuit penjualan saham KS pada tanggal 5 November 2010 kepada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat pukul 15.30. Surat gugatan bernomor 500/PDT/2010/PN JakPus mengenai pembatalan penjualan saham KS didasari alasan pertama, karena KS bergerak dalam industry strategis yang sahamnya harus dikuasai penuh oleh Negara; kedua, karena para penggugat menilai dalam pelaksanaan IPO tersebut Negara dirugikan lebih dari Rp1 triliun disebabkan harga saham yang dijual sangat murah dan tidak 2http://hariantopnews.com/tolakgugatan dari 13pengamatekonomi diakses 8 November 2011 4 wajar; ketiga, adanya dugaan penyalahgunaan wewenang oleh oknum pejabat yang ikut berperan dalam proses IPO tersebut.3 1.2 Pokok Permasalahan 1. Apakah tindakan IPO oleh PT Krakatau Steel adalah tindakan yang tepat? 2. Apakah gugatan citizen lawsuit yang dilayangkan 13 pengamat ekonomi tersebut telah berdasar? 3http://finance.detik.com/pembatalanipoksdipengadilan dari 13 pengamat ekonomi diakses 8 November 2011 5 BAB II Tinjauan Teori 2.1 Tinjauan Umum IPO Penawaran Umum terdapat didalamPasal 1 angka 5 Undang-Undang No. 25 Tahun 2007 Tentang Penanaman Modal adalah kegiatan penawaran Efek yang dilakukan oleh Emiten untuk menjual Efek kepada masyarakat berdasarkan tata cara yang diatur dalam Undang-undang ini dan peraturan pelaksanaannya. Ada empat alasan Perusahaan melakukan IPO 4 yaitu a. Meningkatkan modal perusahaan Dari segi perusahaan, dana yang masuk dari perusahaan ke perusahaan akan memperkuat kondisi permodalan yang akan meningkatkan kemampuan perusahaan. b. Memungkinkan pendirian untuk diversivikasi usaha Dengan menjual saham pada masyarakat akan memberi indikasi mengenai beberapa harga saham menurut penilaian masyarakat yang dapat memeberi kesempatan bagi perusahaan untuk menuaikan seluruh atau sebagian sahamnya dengan laba kenaikan harga saham, dengan demikian perusahaan akan memperoleh keuntungan kenaikan harga yang dapat digunakan untuk mengadakan diversifikasi penanaman dananya. c. Mempermudahkan usaha pembelian perusahaan lain Para pemegang saham perusahaan sebelum go publik mempunyai kesempatan untuk mencari dana dari lembaga-lembaga keuangan tanpa 4Sunariah, Pengantar Penanaman Modal buku 2, Ykpn, 2001,hal.22 6 melepaskan sahamnya. Dengan pinjaman tersebut dapat dijadikan pembayaran untuk mengambilalih perusahaan lain. d. Nilai perusahaan Go public memungkin perusahaan maupun menejemen mengetahui nilai perusahaan yang tercermin pada kekuatan tawar menawar saham apabila perusahaan diperkirakan sebagi perusahaan yang mempunyai prospek pada masa yang akan datang maka nilai saham menjadi lebih tinggi dan begitu pula sebaliknya. Prosedur Penawaran Umum Sumber: klinik Go Publik & Investasi, BEJ, 1995 Sebelum emisi Intern BAPEP Perusaha AM an 1. Rencana Go Publik 1. Emiten 2. RUPS 3. Penunjukkan: - Underwriter (jika ada) - Profesi Penunjang 4. Mempersiapkan dokumen-dokumen 5. Konfirmasi sebagai Agen Penjual oleh Penjamin Emisi 6. Kontrak pendahuluan dengan bursa efek 7. Publick Expose 8. Penandatanganan Perjanjianperjanjian menyampaikan pernyataan Pendaftaran 2. Ekpose Terbatas di BAPEPAM 3. Evaluasi: - Kelengkapan Dokmen - Kecukupan dan Kejelasan Informasi - Keterbukaan (aspek hukum, akuntan keuangan, dan manajemen) 4. Komentar Tertulis dalam 30 hari 5. Pernyataan Pendaftaran dinyatakan Eksekutif Sesudah Emisi Emisi Primarry Market 1. Penawaran Oleh Sindikasi Penjamin Emisi dan Agen Penjual 2. Penjatahan kepada investor oleh Sindikasi Penjamin Emisi dan Emiten 3. Penyerahan Efek Kepada Investor Secondary Market 1. Emiten mencatatkan efeknya di Bursa 2. Perdagangan Efek di Bursa Pelaporan 1. Laporan Berkala misalnya Laporan Tahunan dan Laporan Tengah Tahunan 2. Laporan Kejadian Penting dan Relevan misalnya: Akuisisi, Pergantian Direksi 7 2.2 Tinjauan Umum Privatisasi Undang-undang Nomor 19 Tahun 2003 Tentang BUMN mendefinisikan privatisasi sebagai penjualan saham persero, baik sebagian maupun seluruhnya, kepada pihak lain dalam rangka meningkatkan kinerja dan nilai perusahaan, memperbesar manfaat bagi negara dan masyarakat, serta memperluas pemilikan saham oleh masyarakat. Tujuan privatisasi dari sisi pembenahan internal manajemen (jasa dan organisasi) yaitu5: 1. Meningkatkan efisiensi dan produktivitas; 2. Mengurangi peran negara dalam pembuatan keputusan; 3. Mendorong penetapan harga komersial, organisasi yang berorientasi pada keuntungan dan perilaku bisnis yang menguntungkan; 4. Meningkatkan pilihan bagi konsumen. Dari sisi ekonomi, tujuan privatisasi yaitu6: 1. Memperluas kekuatan pasar dan meningkatkan persaingan; 2. Mengurangi ukuran sektor publik dan membuka pasar baru untuk modal swasta. 5Dewi Hanggraeni, “Apakah Privatisasi BUMN Solusi yang Tepat Dalam Meningkatkan Kinerja”, Artikel dalam Manajemen Usahawan Indonesia No.6 Tahun 2009, hal.27 6Ibid, hal.28 8 Tujuan dari segi politik yaitu7 : 1. Mengendalikan kekuatan asosiasi/perkumpulan bidang usaha bisnis tertentu dan memperbaiki pasar tenaga kerja agar lebih fleksibel; 2. Mendorong kepemilikan saham untuk individu dan karyawan serta memperluas kepemilikan kekayaan; 3. Memperoleh dukungan politik dengan memenuhi permintaan industri dan menciptakan kesempatan lebih banyak akumulasi modal spekulasi; 4. Meningkatkan kemandirian dan individualisme. UU Nomor 19 Tahun 2003 Tentang BUMN di dalam pasal 78 membolehkan tiga cara dalam privatisasi yakni : 1. Penjualan saham berdasarkan ketentuan pasar modal. 2. Penjualan saham langsung kepada investor. 3. Penjualan saham kepada manajemen dan/atau karyawan yang bersangkutan. Dampak positif dari privatisasi lewat IPO :8 a) Struktur kepemilikan akan berubah, hal ini disebabkan setelah Privatisasi dilakukan akan terdapat pemegang saham sabu di dalam BUMN. Yang mana merupakan masyarakat public dimana tentu akan melakukan pengawasan dan control baik langsung maupun tidak langsung terhadap jalannya operasional perusahaan agar investasi tidak menimbulkan 7Ibid, hal.28 I Nyoman Tjager, “Dampak Privatisasi BUMN”, merupakan artikel dalam PPH Newsletter: Hukum dan Pengembangannya, No.70, September 2007, hal.5. 8 9 kerugian. Dengan pengawasan lebih ketat dari public, manajemen BUMN akan bersikap lebih hati-hati dan lebih professional dalam pengelolaan perusahaan;Perusahaan akan memperoleh dana segar untuk pengembangan usahanya di masa depan. Selain itu untuk masa mendatang, ketersediaan sumber dana untuk ekspansi akan lebih terjamin bagi BUMN yang sudat diprivatisasi. Hal ini disebabkan akses pendanaan terbuka lebar baik di dalam negeri maupun di luar negeri dengan menerbitkan instrument utang maupun instrument penyertaan; Perseroaan akan lebih terkenal, dengan prestise yang tinggi, sehingga operasi bisnisnya lebih baik dan pasarnya akan lebih meluas. Dalam hal ini, perusahaan akan memperoleh promosi gratis di media massa melalui pengumumnan harga saham yang disajikan setiap hari. Hal ini akan memberikan dampak likuiditas yang baik disebabkan perseroan dapat memperjualbelikan sahamnya setiap saat; b) Dengan statusnya sebagai perusahaan public, BUMN yang bersangkutan akan semakin transparan karena ada kewajiban untuk menyampaikan laporan baik yang bersifat regular seperti laporan tahunan dan tengah tahunan serta laporan non-reguler dari kejadian yang bersifat material. Hal ini akan lebih menjamin kelestarian perseroan karena akan terhindar dari mismanagement sebab setiap aktivitas yang menyimpang dalam suatu perseroan public langsung akan disorot oleh masyarakat public; c) Corporate value BUMN lebih terukur dan nilai wajar perusahaan akan tercermin dari harga saham yang diperdagangkan di pasar; 10 d) Keberhasilan manajemen juga lebih terukur yangtercermin dari pertumbuhan harga saham di pasar serta antusias masyarakat terhadap saham tersebut. 2.3 Tinjauan Umum Citizen Law suit Pengertian umum dari gugatan citizen Lawsuit adalah gugatan warga negara terhadap pemerintah yang menyangkut kepentingan umum, bukan untuk kepentingan pribadi atau orang per orang.Cittizen Lawsuit atau gugatan warga negara terhadap penyelenggara negara sebenarnya tidak dikenal dalam sistem hukum Civil Law sebagaimana yang diterapkan di Indonesia.Citizen Lawsuit sendiri sebenarnya lahir di negara-negara yang menganut sistem hukum Common Law. GAGASAN POKOK CITIZEN LAWSUIT Citizen Lawsuit pada intinya adalah mekanisme bagi Warga Negara untuk menggugat tanggung jawab Penyelenggara Negara atas kelalaian dalam memenuhi hak-hak warga Negara. Kelalaian tersebut didalilkan sebagai Perbuatan Melawan Hukum, sehingga CLS diajukan pada lingkup peradilan umum dalam hal ini perkara Perdata. Oleh karena itu Atas kelalaiannya, dalam petitum gugatan, Negara dihukum untuk mengeluarkan suatu kebijakan yang bersifat mengatur umum (regeling)agar kelalaian tersebut tidak terjadi lagi di kemudian hari. 11 Karakteristik dari Gugatan Citizen Lawsuit Berdasarkan gagasan pokok tersebut, maka dapat dijabarkan karakteristik dari Gugatan Citizen Lawsuit berdasarkan beberapa perkara CLS yang pernah diajukan di Indonesia, adalah sebagai berikut: 1. Tergugat dalam CLS adalah Penyelenggara Negara, Mulai dari Presiden dan Wakil Presiden sebagai pimpinan teratas, Menteri dan terus sampai kepada pejabat negara di bidang yang dianggap telah melakukan kelalaian dalam memenuhi hak warga negaranya. Dalam hal ini pihak selain penyelenggara negara tidak boleh dimasukkan sebagai pihak baik sebagai Tergugat maupun turut tergugat, karena inilah bedanya antara CLS dengan gugatan warga negara. Jika ada pihak lain (individu atau badan hukum) yang ditarik sebagai Tergugat/Turut Tergugat maka Gugatan tersebut menjadi bukan Citizen Lawsuit lagi, karena ada unsur warga negara melawan warga negara. Gugatan tersebut menjadi gugatan biasa yang tidak bisa diperiksa dengan mekanisme Citizen Lawsuit. 2. Perbuatan Melawan Hukum yang didalilkan dalam Gugatan adalah kelalaian Penyelenggara Negara dalam pemenuhan hak-hak warga negara. Dalam hal ini harus diuraikan bentuk kelalaian apa yang telah dilakukan oleh negara dan hak warga negara apa yang gagal dipenuhi oleh Negara. Penggugat harus membuktikan bahwa Negara telah melakukan Perbuatan Melawan Hukum tersebut, sebagaimana gugatan perdata biasa. 3. Penggugat adalah Warga Negara, yang bertindak mengatasnamakan warga negara. Penggugat dalam hal ini cukup membuktikan bahwa 12 dirinya adalah warga negara Indonesia. Berbeda dengan class action, Penggugat tidak harus merupakan kelompok warga negara yang dirugikan secara langsung oleh negara, oleh karena itu Penggugat tidak harus membuktikan kerugian materiel apa yang telah dideritanya sebagai dasar gugatan, berbeda dengan gugatan perdata biasa. Selain itu Penggugat secara keseluruhan adalah mewakili Warga Negara Indonesia, tidak perlu dipisah-pisah menurut kelompok kesamaan fakta dan kerugian sebagaimana dalam Gugatan Class Action. 9 2.4 Landasan Hukum Peraturan Perundang-Undangan Undang-Undang Dasar Pasal 33 ayat 3 Undang-Undang No.19 Tahun 2003 Tentang BUMN Undang-Undang No.25 Tahun 2007 Tentang Penanaman Modal Undang-Undang No.8 Tahun 1995 Tentang Pasar Modal Undang-Undang No.40 Tahun 2007 Tentang Perusahaan Terbatas Peraturan Pemerintah No.33 Tahun 2006 Tentang Tata Cara Pelepasan IPO BAB III 9Arko, <http://kanadianto.wordpress.com/2008/01/23/konsep-citizen-lawsuit-di-indonesia/>, Diakses Pada Tanggal 7 November 2011. 13 PEMBAHASAN 3.1 ANALISIS GUGATAN 13 PENGAMAT EKONOMI TERHADAP IPO PT. KRAKATAU STEEL Pada tanggal 29 September 2010 KS mengeluarkan prospectus sehubungan Penawaran Umum Saham (IPO) PT. Krakatau Steel: Jumlah saham yang ditawarkan :Sebesar 3.155.000.000 (tiga miliar seratus lima puluh lima juta) saham biasa atas nama Seri B baru (saham baru) Nilai Nominal : Rp500,- (lima ratus Rupiah) Harga Penawaran : Rp850,- (delapan ratus lima puluh Rupiah) setiap saham yang harus dibayar penuh pada saat mengajukan Formulir Pemesanan dan Pembelian Saham Jumlah Penawaran Umum : Rp2.681.750.000.000,- (dua triliun enam ratus delapan puluh satu miliar tujuh ratus lima puluh juta Rupiah). Tanggal Penawaran Umum : 2, 3, 4 November 2010 Tanggal Pencatatan di BEI :10 November 2010 Lead Underwriter : Bahana, Danareksa, Mandiri Sekuritas Book Building : 12-22 Oktober 2010 Penetuan Harga Final : 25 Oktober 2010 Tanggal Efektif : 29 Oktober 2010 14 Perusahaan bermaksud menggunakan dana hasil IPO saham seri B untuk: - 35,8% untuk mendanai investasi barang modal; - 24.2% untuk meningkatkan modal kerja perseroan dalam bentuk pembelian bahan baku; - 25% untuk membiayai pematangan lahan seluas kurang lebih 388 hektar yang akan digunakan oleh perseroan sebagai penyertaan dalam proyek pabrik baja terpadu PT Krakatau POSCO. 3.1.1 KRONOLOGIS PERKARA NO.500/PDT.G/2010/PN.JKT.PST Perkara berawal dari pendapat 13 analis politik, ekonomi dan pasar modal terkait dengan IPO Krakatau Steel yang menduga bahwa didalam proses IPO Krakatau Steel terdapat banyak penyimpangan. Sehingga pada hari Jumat (5/11), ketiga belas pakar tersebut mengajukan gugatan pembatalan penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO) PT Krakatau Steel (KS) ke Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. Pengguggat dalam hal ini meminta PN Jakarta Pusat untuk menyelidiki apakah ada pelanggaran hukum di balik pelaksanaan proses penawaran saham perdana PT. Krakatau Steel. Ketiga belas orang tersebut yakni, pengamat pasar modal, Adler Manurung, ahli ekonomi Sri Edi Swasono, Kwik Kian Gie, Adhie Massardi, Sumarno M, Rushadi, A Razak L, Hendri Saparini, Ichsanudin Noorsy, William RL Tobing, Erwin Ramedhan, dan Fahmi Radi. 15 Dalam surat gugatan bernomor 500/PDT/2010/PN JakPus tersebut para pihak yang tergugat adalah Kementrian BUMN cq Menteri BUMN sebagai tergugat I, PT. Krakatau Steel sebagai tergugat II dan Badan Pengawasan Pasar Modal-Lembaga Keuangan (BAPEPAM-LK) sebagai tergugat III. Gugatan yang dilayangkan para pengamat ekonomi adalah gugatan warga negara (citizen law suit) dengan tiga alasan gugatan.Pertama karena Krakatau Steel bergerak dalam industri strategis yang sahamnya harus dikuasai penuh oleh negara.Alasan kedua adalah karena para penggugat menilai dalam pelaksanaan IPO tersebut negara dirugikan lebih dari Rp 1 triliun, karena harga saham yang terlalu murah. Lalu alasan ketiga adalah adanya dugaan penyalahgunaan wewenang oleh oknum pejabat yang ikut berperan dalam proses IPO tersebut. Akhirnya pada tanggal 8 Desember 2010 kepada para pihak dikarenakan kedua belah pihak telah lengkap dan hadir di persidangan maka sesuai ketentuan Perma Nomor 1 tahun 2008 Hakim Ketua Pengadilan Negeri Jakarta Pusat memerintahkan untuk dilanjutkan ke proses mediasi. Proses mediasi dilakukan dalam waktu kurang lebih 40 hari dan atas permintaan dari salah satu pihak penggugat yakni Alder Manurung, maka mediator berasal dari luar pengadilan. Pada tanggal 25 Februari 2011 Pengadilan Negeri Jakarta Pusat resmi memeriksa perkara gugatan warga negara (citizen lawsuit) terkait dengan penawaran saham perdana PT Krakatau Steel (KS), menyusul gagalnya proses mediasi yang dijembatani pengadilan. Sidang 16 pemeriksaan dijalankan dengan komposisi majelis hakin Marsudding Nainggolan, Achmad Rivai, dan Bayu Isdiyatmoko yang dilanjutkan dengan pembacaaan gugatan dan tanggapan dari para tergugat.10 Terhadap gugatan ini, pihak KS lewat kuasa hukumnya Suar Sanubari mengajukan eksepsi yang menyatakan bahwa Pengadilan Negeri Jakarta Pusat tidak memiliki kewenangan dalam memeriksa dan mengadili perkara ini, bahwa seharusnya gugatan ini diajukan melalui Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN).Selain hal tersebut, pihak Tergugat dalam eksepsinya juga menyatakan bahwa adanya kekurangan pihak dalam turut tergugat. Pada tanggal 25 maret 2011, Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Pusat mengeluarkan Putusan Sela yang pada dasarnya menolak eksepsi dari pihak KS (tergugat II), dan menyatakan pemeriksaan perkara dapat dilanjutkan. Dalam pertimbangannya, majelis hakim menilai objek perkara yang diajukan penggugat yaitu terkait dengan penjualan saham, oleh karenanya, majelis hakim menyatakan gugatan penggugat mesuk kedalam lingkup keperdataan dan menjadi wewenang pengadilan negeri.Selain itu, majelis menyatakan penggugat memiliki legal standing untuk mengajukan gugatan. Dalam pertimbangannya, majelis menolak seluruh dalil eksepsi (jawaban) tergugat yang menilai penggugat tidak memiliki legal standing untuk mengajukan gugatan dalam perkara itu."Penggugat memiliki 10http://bataviase.co.id/node/580623, “Mediasi Kasus Krakatau Gagal”, diakses tanggal 14 November 2011, pukul 15.00 WIB. 17 kepentingan dan diakui secara undang-undang untuk mengajukan gugatan yang mengatasnamakan warga negara (citizen lawsuit). Untuk itu eksepsi tergugat yang menilai penggugat tidak memiliki legal standing harus ditolak," katanya.11 Setelah jawaban dari Penggugat dan Tergugat yang masingmasing tetap pada dalil-dalilnya masing-masing, Pada tanggal 14 Oktober 2011 Pengadilan Negeri Jakarta Pusat memutuskan tidak dapat menerima gugatan 13 pengamat ekonomi terkait pembatalan penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) PT Krakatau Steel (KS) karena tidak memasukkan DPR dan sejumlah perusahaan sekuritas sebagai turut tergugat.12 3.1.2 ANALISIS TUNTUTAN 13 PENGAMAT EKONOMI Pada tahap awal persiapan proses privatisasi, pada bulan Agustus 2011 yang lalu, manajemen Krakatau Steel sudah bersilang pendapat dengan para penjamin emisi. Awalnya Mandiri Sekuritas, Danareksa Sekuritas dan Bahana Sekuritas mengusulkan rentang harga jual antara Rp 700-1.150 per lembar. Harga itu mengacu pada hasil pemasaran awal ke para calon investor.Karena manajemen Krakatau Steel tidak setuju, maka Bahana, Mandiri, dan Danareksa sekuritas mengubah rentang harga menjadi Rp 750-1.150. Terkait dengan adanya tuduhan bahwa akibat dari penjualan saham Krakatau Steel sebesar 20% tersebut terjadi kerugian negara “PN JakPus berhak adili IPO Krakatau”, diakses tanggal 3 November 2011, pukul 14.12 WIB. 12http://bataviase.co.id/node/836271, “Gugatan Terhadap IPO KS Kurang Komplet”, diakses tanggal 3 November 2011, pukul 14.43 WIB 11http://bataviase.co.id/node/615362, 18 yang diakibatkan oleh harga saham yang dianggap murah tersebut, sebenarnya terjadi atau tidaknya kerugian negara hanya dapat diketahui setelah Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) melakukan audit. Disisi lain sikap dari 13 pakar ekonomi dan pasar modal tersebut yang tidak dapat menerima keputusan privatisasi PT. Krakatau Steel Tbk tersebut adalah hal yang sangat disayangkan. Karena dengan keuntungan penjualan saham perusahaan BUMN tersebut sebesar 20% saham perusahaan atau senilai Rp. 3,15 miliar itu memberikan dampak positif untuk mengatasi masalah keuangan yang dihadapi oleh perusahaan dengan kebutuhan modal sekitar Rp. 3 sampai 4 triliun. Selain itu apabila dilihat dari segi manfaatnya, yakni meningkatkan transparansi KS sebagai perusahaan publik.Selain itu dengan dilakukannya privatisasi ini maka profitabilitas perusahaan dapat lebih terukur dengan implementasi Good Corporate Governance (GCG) dan hal tersebut membuka akses yang lebih besar bagi perusahaan untuk memperoleh pendanaan baik dari sektor perbankan maupun pasar modal. Oleh sebab itu prasangka bahwa terdapat permainan pada penjualan saham Krakatau Steel sehingga menyebabkan kerugian negara adalah tidaklah berdasar.Hal ini dikarena hasil audit yang dilakukan oleh BPK terhadap Proses IPO Krakatau Steel belumlah diketahui. Sehingga terlalu dini mengatakan bahwa terdapat kerugian negara dalam proses tersebut. Sebagai info tambahan, pada tahun 2008 silam, PT. Krakatau Steel Tbk ini sudah berniat untuk melakukan IPO, hal tersebut terkait 19 dengan rencana perusahaan untuk membangun pabrik baja yang memproduksi pelat baja, namun dikarenakan pada tahun 2008 lalu telah terjadi krisis ekonomi global yang mengakibatkan kondisi yang labil maka penundaan IPO terpaksa dilakukan. Hal ini mengakibatkan KS harus menandatangani kontrak kerja sama dengan Posco. Diperkirakan total investasi perusahaan ini sebesar 5,5 miliar Dollar Amerika Serikat dengan kapasitas total produksi baja kasar 6 juta ton. Oleh karena itu pendapat yang mengatakan perusahaan ini tidak membutuhkan suntikan dana segar guna mendongkrak produktifitas perusahaan karena perusahaan ini selalu mengalami keuntungan adalah tidak dapat dibenarkan. 3.2 ANALISIS IPO PT. KRAKATAU STEEL Keputusan untuk melepas Saham PT. Krakatau Steel sudah ditetapkan sejak November 2008 oleh DPR periode 2004-2009. Selanjutnya Pemerintah Indonesia yang diwakili oleh Menteri BUMN menetapkan bahwa Saham PT. Krakatau Steel yang akan dilepas adalah 20% dengan ketentuan peruntukan untuk investor domestik sejumlah 65% dari saham yang akan dilepas atau 13% dari total 20% saham yang akan dilepas sementara untuk investor asing, hanya diperkenankan maksimum 35% dari saham yang akan dilepas atau 7% dari total 20% saham yang akan dilepas atau sebanyak 3,15 miliar lembar saham baru. Dengan dilepasnya 20% saham ini, maka Krakatau Steel menjadi perusahaan yang masuk bursa efek dengan statusnya menjadi 20 perusahaan go public atau perusahaan terbuka, yang berakibat jalannya perusahaan dapat dikontrol oleh masyarakat, sehingga penerapan tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance/GCG) akan dapat terlaksana. Go public nya KS yang merupakan BUMN juga dilakukan dengan beberapa alasan yaitu: - Meningkatkan modal dasar perusahaan Dengan go public tentu akan ada peningkatan modal yang signifikan tanpa adanya beban bunga yang harus dibayarkan seandaikan modal ditingkatkan denan melakukan peminjaman dana dari suatu pihak. - Memungkinkan pendiri untuk diversifikasi usaha Peningkatan modal akan mengakibatkan perusahaan memiliki dana tambahan untuk diversifikasi usaha, dalam hal KS sebagian dana yang dihasilkan dari IPO ini akan digunakan untuk pendirian suatu perusahaan dengan POSCO, yaitu PT Krakatau Posco. - Nilai Perusahaan Nilai pasar perusahaan KS dengan adanya proses IPO akan meningkat di mana publik sebagai salah satu perusahaan yang ”bersih” dan transparan, umumnya perusahaan yang sudah menjadi perusahaan publik likuiditasnya akan lebih meingkat dibandingkan perusahaan yang masih tertutup. Bila likuiditas meningkat tentu deviden dari saham akan meningkat yang berakibat naiknya nilai saham akibat bertambahnya keinginan publik untuk memiliki saham KS. 21 - Cara dan perkembangan perusahaan akan meningkat, Hal ini terutama karena perusahaan public harus terus berusaha membuktikan kinerjanya di hadapan public. Dengan demikian perusahaan akan terus terpacu menigkatkan cara usah, dan menejemen yang lebih baik. 3.2.1 KEUNTUNGAN IPO PT. KRAKATAU STEEL Walaupun proses IPO atau penjualan saham perdana KS menuai banyak protes dan kecaman dari berbagai macam pihak, akan tetapi tidak dapat dipungkiri bahwa terdapat pelepasan saham lewat go public memiliki beberapa keuntungan baik bagi pihak emiten ataupun publik, antara lain: 1. Mendongkrak produktifitas perusahaan dan meningkatkan modal kerja; 2. Membantu mengatasi masalah keuangan yang dihadapi oleh KS; 3. Meningkatkan transparansi KS sebagai perusahaan publik; 4. Akses yang lebih besar untuk memperoleh pendanaan dari sektor perbankan maupun pasar modal. 5. Adanya kontrol dari masyarakat sehingga penerapan tata kelola perusahaan yang baik atau Good Corporate Governance akan senantiasa terjaga; 6. Profitabilitas perusahaan dapat terukur; 22 7. Tersedianya biaya sebesar Rp. 1.276 miliar guna membangun fasilitas Portal Harbour Crane dan fasilitas pendukung Blast Furnance guna mendukung pengembangan perusahaan; 3.3 PENETAPAN HARGA SAHAM IPO IPO ini mendapat reaksi keras dari 13 pengamat ekonomi dan pasar modal karena menurut mereka PT. Krakatau Steel tidak perlu melakukan IPO,apalagi dengan harga jual saham perdana yang dianggap dibawah harga pasar yang dikhawatirnya menguntungkan beberapa pihak dan merugikan Negara. 3.3.1 CARA PENENTUAN HARGA SAHAM Dalam proses IPO Krakatau Steel ini investor yang dibidik untuk menyerap saham perdana dari perusahaan BUMN tersebut yaitu investor yang berkualitas. yaitu, investor yang membeli saham perdana Krakatau Steel untuk jangka panjang, bukan untuk spekulasi. Pada tahap awal persiapan proses privatisasi, pada bulan Agustus 2011 yang lalu, manajemen Krakatau Steel sudah bersilang pendapat dengan para penjamin emisi (underwriter) yang bertugas melakukan kajian dan menentukan kepantasan harga saham yang ditawarkan. Awalnya Mandiri Sekuritas, Danareksa Sekuritas dan Bahana Sekuritas mengusulkan rentang harga jual Rp 700-1.150 per lembar. Harga itu mengacu pada hasil pemasaran awal ke para calon investor. Karena manajemen Krakatau Steel tidak setuju, maka 23 Bahana, Mandiri, dan Danareksa mengubah rentang harga menjadi Rp 750-1.150. Pada tanggal 12 Oktober 2010, setelah proses negosiasi yang berlangsung alot. Akhirnya manajemen Krakatau Steel dan para penjamin emisi sepakat kisaran harga Rp 800-1.150. Harga ini ditawarkan kepada calon investor dalam paparan publik pada 12 Oktober lalu. Proses berikutnya adalah periode bookbuilding, permintaan riil harga saham Krakatau Steel mulai terbentuk. Investor bonafide (tier 1) lokal dan asing yang menawar pada harga Rp 1.000, permintaannya mencapai satu kali atau 3,155 miliar lembar saham. Sedangkan Investor bonafide yang menawar pada harga Rp 950, pemintaannya mencapai 1,06 kali jumlah saham yang akan dijual. Ternyata investor bonafide paling banyak menawar pada harga Rp 850. Jumlahnya mencapai 1,8 kali atau permintaannya hampir 6 miliar lembar saham. Berdasarkan hasil bookbuilding itu, para penjamin emisi mengusulkan harga jual saham Krakatau Steel dalam privatisasi Rp 850 selembar. Harga ini setara dengan rasio harga saham terhadap laba (P/E ratio) 9,9 kali. Setelah Proses book building selesai dan pihak penjamin emisi berdiskusi dengan manajemen Krakatau Steel, kemudian harga tersebut dibawa kepada Menteri BUMN. 3.3.2 EVALUASI PENETAPAN HARGA 24 Melihat proses diatas, maka pemilihan harga saham ini bukan semata karena pihak KS ini menguntungkan salah satu pihak. Tiga penjamin emisi pelaksanaan initial public offering (IPO) PT Krakatau Steel (KS), yakni Danareksa Sekuritas, Mandiri Sekuritas dan Bahana Sekuritas membeberkan alasan pemilihan harga saham perdana Krakatau Steel sebesar Rp 850 per saham adalah karena pada level Rp 850 per lembar saham telah memicu respon peminat saham hingga 32 miliar lembar saham. Sedangkan, pada harga Rp 1.150 per lembar saham, jumlah investor yang berminat menciut menjadi hanya 18 miliar lembar saham. Hal ini jika dibandingkan dengan harga saham industri sejenis internasional, seperti Posco (Pohang Iron & Steel Corporation) di Korea dan Tata Steel di India, Price to Earning Ratio (PER) saham KS lebih tinggi. Harga saham KS secara rata-rata industri baja masih lebih tinggi karena perusahaan ini memiliki prospek yang bagus. Harga Rp 850 itu terlihat rendah karena jarak kisaran harga ditetapkan pada Rp 800–Rp1.150. Pricing di high end atau low end tidak menentukan bahwa harga itu mahal atau tidak, pada saat roadshow memang ada oversubscribed (penawaran oleh investor lebih besar daripada saham yang tersedia) tapi di level Rp 800 bukan di atas Rp 800.Maka apabila di angka Rp. 850 per saham itu terkesan murah, atau terlalu murah, sebenarnya adalah tidak demikian.Karena harga tersebut tidak bisa dilihat secara absolut, tapi harus melihat valuasinya.Harga tersebut didapat setelah adanya berbagai pertimbangan, proses pengusulan harga saham Krakatau Steel telah melewati berbagai tahapan, termasuk valuation dan due diligence. 25 Anggota Tim Pengawas Independen IPO Krakatau Steel, Kahlil Rowter menyatakan bahwa harga saham perdana KS tersebut dinilai sebagi tingkatan harga yang memeiliki 2 keuntungan, yaitu mengamankan penjamin emisi dari kerugian dan menjamin adanya kenaikan harga pada perdagangan di pasar sekunder. Menurutnya metodologi yang dikenal untuk menetapkan harga saham adalah adnya keharusan penjamin emisi melakukan evaluasi atau penilaian atas kinerja emiten yang pada akhirnya akan mengkerucut pada penentuan penetapan harga saham perdananya. Hasil evaluasi tersebut juag harus dikonfimasi ke pasar, atau kepada investor yang terbukti memiliki dana riil dan memegang rekening di bursa. Korfirmasi tersebut akan menghasilkan harga saham perdana yang benar-benar layak dikeluarkan. Penjamin emisi juga memperthitungkan kemungkinan kenaikan harga sesasst setelah KS didaftaran di Bursa Efek Indonesia, karenanya harga saham perdana memang tidak harus tinggi.Disamping hal tersebut, untuk memastikan adanya permintaan ketika pasar sekunder dimulai, penjamin emisi tidak boleh memenuhi seluruh permintaan satu investor hingga 100 persen. Dengan memenuhi sebagian saja, maka diharapkan aka nada pembelian di pasar sekunder, sehingga harga saham akan terus naik. Ketua Tim Pengawas Independen IPO KS, Mas Ahmad Daniri juga menegaskan bahwa memang benar pada masa penawaran terjadi kelebihan penawaran (over subscribe) sekitar Sembilan kali dari jumpah saham yang akan dilepas, namun kondisi ini terjadi karena ada pencampuran antara investor yang memang memiliki dana dan benar- 26 benar akan membeli saham dengan investor yang hanya asal pesan namun sebenarnya tidak memiliki dana.13 Sesungguhnya penentuan tinggi atau rendahnya harga suatu saham dapat dilakukan dengan membandingkan PE Ratio perusahaan sejenis.PE Ratio atau Price Earning Ratio (PER) adalah rasio harga saham terhadap laba bersih per saham perusahaan.Dalam hal ini Krakatau Steel merupakan perusahaan baja terbesar di Indonesia, dan nomor sembilan di dunia.Sedangkan harga sebesar Rp 850 per saham ini sudah optimal dilihat dari berbagai pertimbangan antara lain mendorong secondary market agar bergairah, sehingga investor domestik makin aktif di pasar modal. Kesepakatan menetapkan harga Krakatau pada harga Rp850 didasarkan pada perkiraan price to earning ratio (PER) perseroan tahun 2011 sebesar 9,9 kali. Tingkat PER tersebut lebih tinggi dibandingkan industri sejenis dari Korea, Pohang Iron and Steel Corporation (Posco) sebesar 8,2 kali dan Tata Steel 8,1 kali. Terkait dengan tudingan bahwa ada permainan di balik proses IPO Krakatau Steel tersebut Menteri BUMN pada saat itu Mustafa Abubakar menjelaskan bahwa penetapan harga saham Krakatau Steel sudah sesuai prosedur dan mekanisme yang berlaku. Proses penetapan harga Rp850 per saham itu juga telah dilakukan melalui penawaran awal (bookbuilding).14 13http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2010/11/09/16271539/Saham.KS.Rp.850.amankan .penjamin.emisi, Diakses pada tanggal 12 November 2011. 14Tri Wibowo, Arinanto, <http://bisnis.vivanews.com/news/read/187081-bpk-diam-diamtelusuri-data-krakatau>, Diakses pada tanggal 3 november 2011, Pukul 01.06 WIB. 27 Sedangkan Ketua Bapepam, Fuad Rahmany mengatakan, gugatan itu bukti bahwa para analis ini tidak memahami aturan pasar mengenai IPO. Karena penetapan harga saham IPO KS Rp 850 per lembar bukan merupakan kewenangan Bapepam.Yang bisa diperbuat Bapepam-LK adalah penyidikan dari hasil audit penjatahan oleh Kantor Akuntan Publik (KAP). Itupun harus menunggu 30 hari setelah pencatatan saham perdana (listing), karena berdasarkan ketentuan KAP wajib melaporkan hasil audit maksimal 30 hari.15 3.3.3 TERJADINYA UNDERPRICING SAHAM Penetapan harga saham perdana pada IPO atau saat go public sangat sulit, karena tidak ada harga pasar sebelumnya yang dapat diobservasi untuk dipakai sebagai penetapan penawaran. Selain itu kebanyakan dari perusahaan yang akangopublic mempunyai sedikit atau malahan tidak ada pengalaman terhadap penetapan harga ini. Sebenarnya sebuah perusahaan yang ingin go public harus berhubungan dengan underwriter atau penjamin emisi. Di sini terjadi penentuan harga saham yang ditetapkan bersama antara perusahaan/ emiten bersama pihak penjamin (underwriter).Terjadinya underpricing adalah adanya asimetri informasi.Asimetri informasi dapat terjadi antara perusahaan emiten dengan penjamin emisi, atau antar investor.Underwriter memiliki informasi lebih tentang pasar modal, Sedangkan emiten merupakan pihak yang tidak memiliki 15 Lubis, Anggraini, http://www.waspada.co.id/index.php?option=com_content&view=article&id=155139:bapepam -gugat-ipo-analis-tidak-tahu-aturan-pasar&catid=18:bisnis&Itemid=95, Diakses pada tanggal 3 November 2001, Pukul 01.30 WIB. 28 informasi.Underwriter memanfaatkan informasi yang dimilikinya untuk membuat kesepakatan harga IPO yang optimalbaginya.Karena emiten kurang memiliki informasi, maka emiten menerima harga yang murah bagi penawaran sahamnya.Semakin besar ketidakpastian emiten tentang kewajaran harga sahamnya, maka lebih besar permintaan terhadap jasa underwriter dalam menetapkan harga.Kompensasinya atas informasi yang diberikan underwriter adalah dengan mengijinkan underwriter menawarkan harga perdana sahamnya di bawah harga ekuilibrium. Dengan demikian semakin besar asimetri informasi yang dihadapi investor akan semakin besar ketidakpastian berarti semakin besar risiko yang dihadapi investor dan semakin besar tingkat keuntungan yang diharapkan oleH investor dalam melakukan penawaran perdana maka akan menyebabkan tingkat underpricing semakin tinggi. 3.4 CITIZEN LAWSUIT TERHADAP IPO PT. KRAKATAU STEEL Gugatan yang dilayangkan 13 pengamat ekonomi dan pasar modal terhadap PT. Krakatau Steel adalah gugatan warganegara atau sering dikenal dengan citizen lawsuit. Citizen lawsuit adalah gugatan yang normalnya diarahkan kepada pemerintah, bukan suatu badan hukum tertentu, tetapi Maska Rikin, kuasa hukum para pengamat mangatakan “Karena kami adalah bagian dari warga masyarakat yang tidak langsung 29 dirugikan dengan adanya Initial Public Offering Krakatau Steel ini, tetapi kami peduli, maka kami ajukan gugatan citizen lawsuit”.16 TIDAK BERDASAR Gugatan citizen law suit yang dilayangkan oleh 13 pakar ekonomi dan pasar modal tidak memenuhi ketentuan hukum karena seharusnya dilakukan sebelum proses penawaran umum saham perdana (IPO) dan sebelum mendapat persetujuan dari DPR. Demikian pula adalah tidak tepat apabila gugatan citizen lawsuit (gugatan warga negara) tersebut dilayangkan kepada pihak Kementrian BUMN, PT. Krakatau Steel ataupun BAPEPAM-LK hal ini dikarenakan beberapa alasan.Pertama, Tugas Kementrian BUMN dalam proses IPO adalah memberikan persetujuan harga penjualan saham sebesar Rp. 850 per saham dan terkait penjatahannya kepada publik. Kedua, gugatan yang diajukan kepada pihak Krakatau Steel adalah salah alamat, karena apabila mengacu pada judul gugatan yakni “citizen lawsuit” (gugatan warga negara), maka seharusnya gugatan ditujukan kepada Pemerintah Republik Indonesia sedangkan Krakatau Steel disini bukanlah Pemerintah. Ketiga, gugatan yang ditujukan terhadap BAPEPAM-LK sebenarnya pun tidaklah berdasar karena Karena penetapan harga saham IPO KS Rp 850 per lembar bukan merupakan kewenangan BAPEPAM-LK. Adapun perihal gugatan citizen lawsuit atau yang disebut gugatan warga negara tidaklah dikenal dalam konteks hukum di Indonesia.tDi 16http://202.153.129.35/berita/baca/lt4d0064e3827ae/krakatau-steel-anggap-citizen-lawsuit- ipo-salah-alamat-, “Krakatau Steel Anggap Citizen Lawsuit IPO Salah Alamat”, diakses tanggal 15 November 2011, pukul 21.05 WIB. 30 dalam ketentuan mengenai pasar modal pun tidak dikenal adanya citizen lawsuit atau class action.Oleh karena itu gugatan sekitar 13 Ekonom yang meminta pelepasan saham perdana atau IPO PT. Krakatau Steel dibatalkan, mengandung kelemahan hukum. Akan tetapi Indonesia adalah negara demokrasi oleh karena itu gugatan yang diajukan oleh 13 pakar tersebut haruslah dihormati dan merupakan kebebasan bagi setiap warga negara untuk menyatakan pendapat. 3.5 PUTUSAN PERKARA NOMOR 500/PDT.G/2010/PN.JKT.PST Dalam putusannya, ketua majelis hakim Marsudi Nainggolan menyatakan bahwa Pengadilan mengabulkan eksepsi tergugat, yakni Krakatau Steel, dan menyatakan gugatan tidak dapat diterima. Majelis hakim setuju dengan eksepsi KS yang menyatakan bahwa gugatan tersebut kurang pihak.Dalam gugatannya penggugat menggugat Kementerian BUMN sebagai tergugat I, KS sebagai tergugat II, dan Badan Pengawasan Pasar Modal-Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) sebagai tergugat III. Dimana menurut KS gugatan tersebut kurang pihak karena tidak menyertakan DPR dan sejumlah perusahaan sekuritas karena turut terlibat dalam proses IPO. Hal ini tentu terkait dengan adanya persetujuan dari pihak DPR mengenai harga tersebut, serta berdasarkan eksepsi KS yang menyatakan bahwa harga tersebut bukanlah diminta ataupun ditentukan dari pihak KS tetapi adalah harga yang dihasilkan oleh perhitungan para perusahaan sekuritan yang merupakan penjamin emisi IPO KS. 31 BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN 4.1 KESIMPULAN Berdasarkan pembahasan mengenai permasalahan dari makalah ini, maka kami akan memaparkan kesimpulan yakni sebagai berikut: 1. Kewenangan untuk menentukan harga penjualan penawaran perdana saham publik/ Initial Public Offering (IPO) PT. Krakatau Steel adalah berada ditangan pemilik saham mayoritas yakni Pemerintah yang diwakili oleh Kementrian BUMN dalam hal ini diwakili oleh Menteri BUMN. Penentuan harga IPO PT. Krakatau Steel sebesar Rp. 850 adalah berdasarkan analisis dan kajian dari pihak penjamin emisi (underwriter) yang ditunjuk oleh PT. Krakatau Steel yakni Mandiri Sekuritas, Danareksa Sekuritas dan Bahana Sekuritas. Adapun metodologi yang digunakan oleh penjamin emisi dalam menetapkan harga saham perdana adalah dilakukannya proses evaluasi atau penilaian atau penilaian atas kinerja emiten (PT. Krakatau Steel) yang pada akhirnya akan mengerucut pada penentuan penetapan harga saham perdananya. Sehingga dapat disimpulkan bahwa secara legal penentuan penawaran harga pada IPO PT. Krakatau Steel tidak bermasalah. Alasannya adalah a. Dalam IPO PT. Krakatau Steel, menurut penelusuran Tim Evaluasi Independen Pelaksanaan Penawaran Perdana Saham Publik PT. Krakatau Steel, kesimpulannya adalah tidak diketemukan bukti rekayasa dan pelanggaran dalam IPO KS, baik dari proses penunjukkan underwriter, penentuan harga sampai dengan 32 penjatahan publik. (Sumber: Prof. Hikmahanto Juwana, S.H.,LL.M.,Ph.D selaku anggota dari Tim pengawas yang ditunjuk oleh Bapepam-LK) b. Dalam IPO PT. KS tersebut Negara tidak dirugikan, hal ini dikarenakan uang BUMN bukanlah uang Negara. Oleh karena hal tersebut maka dapat disimpulkan tidak ada kerugian negarasebagai akibat dari penentuan harga penjualan saham PT. KS sebesar Rp. 850 tersebut. (Sumber: hasil dari wawancara dengan Prof. Erman Rajagukguk, S.H.,LL.M.,Ph.D pada tanggal 7 November 2011) 2. Gugatan Citizen Lawsuit yang diajukan oleh 13 Ekonom dan pengamat pasar modal terhadap PT. Krakatau Steel terkait dengan IPO PT. Krakatau Steel adalah tidak berdasar. Hal ini dikarenakan Pertama, yang berwenang untuk mengambil keputusan dilakukannya privatisasi Perusahaan BUMN tersebut adalah merupakan kewenangan penuh dari Kementrian BUMN sebagai wakil dari Pemerintah Republik Indonesia selaku pemegang saham penuh perusahaan. Selain itu proses penentuan harga penjualan saham perdana juga merupakan keputusan dari Menteri BUMN berdasarkan kajian dan analisis dari penjamin emisi. Kedua, Gugatan Citizen Lawsuit sebenarnya tidak dikenal dalam sistem hukum Civil Law sebagaimana yang ditetapkan di Indonesia. Di dalam sistem hukum di Indonesia hanyalah dikenal gugatan class action. Hal itupun hanya berlaku di Undang-undang Lingkungan Hidup dan Perlindungan konsumen. Jadi di dalam Undang-undang Pasar Modal tidak dikenal konsep mengenai gugatan Citizen Lawsuit. Oleh karena hal tersebut 33 diatas maka dapat dikatakan bahwa gugatan 13 ekonom dan pengamat pasar modal adalah tidak memiliki dasar hukum. Selain itu pada prinsipnya, gugatan semacam ini hanya bisa dilakukan apabila para penggugat memiliki standing yakni mereka harus dapat membuktikan bahwa mereka memang dirugikan terhadap penjualan saham PT. Krakatau Steel. Ketiga, gugatan Citizen Lawsuit tersebut harusnya dilayangkan kepada pihak underwriter yakni Mandiri Sekuritas, Danareksa Sekuritas dan Bahana Sekuritas selaku pihak melakukan kajian dan analisis terhadap perusahaan sehingga keluarlah harga Rp. 850 tersebut. 4.2 SARAN 1. Pemerintah harus lebih gencar dan terbuka kepada masyakat terkait dengan kebijakan Initial Public Offering (IPO) terhadap perusahaan BUMN. Hal tersebut perlu dilakukan sebelum rencana IPO dilaksanakan gunanya supaya masyarakat mendapatkan informasi terkait dengan rencana Pemerintah tersebut. Selain itu dengan transparansi dari Pemerintah, masyarakat bisa ikut melakukan pengawasan terhadap proses dan kinerja pelaksanaan IPO perusahaan BUMN tersebut. 2. Saran terhadap Kementrian BUMN, ada baiknya terkait dengan rencana dilaksanakannya IPO terhadap perusahaan BUMN, haruslah dilakukan secara hati-hati dan harus ada kesiapan yang matang untuk melakukan IPO dari perusahaan BUMN yang akan melakukan proses privatisasi tersebut. Adapun Pemerintah haruslah jeli dan memiliki 34 pertimbangan yang matang terhadap rencana privatisasi perusahaanperusahaan BUMN lainnya. Juga harus terdapat pertimbangan bahwa terhadap perusahaan-perusahaan BUMN tersebut mana yang lebih menguntungkan menjadi perusahaan yang 100 persen milik negara atau perusahaan Go Public. 35 DAFTAR PUSTAKA Buku Ali, Rido. Hukum Dagang. Bandung: Remaja Rosdakarya. 1994. Harahap, Yahya. Hukum Perseroan Terbatas. Jakarta: CV. Sinar Grafika. 2009 Kadir, Muhammad. Hukum Perusahaan. Bandung: PT. Citra Aditya Bhakti. 2010. Rokhmatussa. Hukum Investasi dan Pasar Modal. Yogyakarta: YKPN. 2001. Sjahputra, Iman. Hukum Pasar Modal. Jakarta: Harvarindo. 2011. Sunariah.Pengantar Penanaman Modal buku 2. Yogyakarta: YKPN. 2001. Tavinayati. Hukum Pasar Modal Indonesia. Jakarta: CV. Sinar Grafika. 2009. Perundang-undangan Indonesia, Undang-Undang tentang BUMN, UU No.19 tahun 2003. Indonesia, Undang-Undang tentang Penanaman Modal, UU No.25 tahun 2007. Indonesia, Undang-Undang tentang Penanaman Modal, UU No.8 tahun 2005. Indonesia, Undang-Undang tentang Perseroan Terbatas, UU No.40 tahun 2007. Indonesia, Peraturan Pemerintah tentang Tata Cara Pelepasan IPO, PP No.33 tahun 2006. 36 Artikel Dewi Hanggraeni, “Apakah Privatisasi BUMN Solusi yang Tepat Dalam Meningkatkan Kinerja”, Artikel dalam Manajemen Usahawan Indonesia No.6 Tahun 2009, hal.27 I Nyoman Tjager, “Dampak Privatisasi BUMN”, merupakan artikel dalam PPH Newsletter: Hukum dan Pengembangannya, No.70, September 2007, hal.5. Internet http://www.Krakatausteel.com diakses 15 November 2011 http://hariantopnews.com/tolakgugatan dari 13pengamatekonomi diakses 8 November 2011 http://finance.detik.com/pembatalanipoksdipengadilan dari 13 pengamat ekonomi diakses 8 November 2011 Arko, <http://kanadianto.wordpress.com/2008/01/23/konsep-citizen-lawsuit-diindonesia/>, Diakses Pada Tanggal 7 November 2011. http://bataviase.co.id/node/580623, “Mediasi Kasus Krakatau Gagal”, diakses tanggal 14 November 2011, pukul 15.00 WIB. http://bataviase.co.id/node/615362, “PN JakPus berhak adili IPO Krakatau”, diakses tanggal 3 November 2011, pukul 14.12 WIB. http://bataviase.co.id/node/836271, “Gugatan Terhadap IPO KS Kurang Komplet”, diakses tanggal 3 November 2011, pukul 14.43 WIB 37 http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2010/11/09/16271539/Saham.KS.Rp. 850.amankan.penjamin.emisi, Diakses pada tanggal 12 November 2011. Tri Wibowo, Arinanto, <http://bisnis.vivanews.com/news/read/187081-bpkdiam-diam-telusuri-data-krakatau>, Diakses pada tanggal 3 november 2011, Pukul 01.06 WIB. Lubis, Anggraini, http://www.waspada.co.id/index.php?option=com_content&view=article& id=155139:bapepam-gugat-ipo-analis-tidak-tahu-aturanpasar&catid=18:bisnis&Itemid=95, Diakses pada tanggal 3 November 2001, Pukul 01.30 WIB. http://202.153.129.35/berita/baca/lt4d0064e3827ae/krakatau-steel-anggapcitizen-lawsuit-ipo-salah-alamat-, “Krakatau Steel Anggap Citizen Lawsuit IPO Salah Alamat”, diakses tanggal 15 November 2011 38