BAB II URAIAN TEORITIS 2.1 Pengertian Pemasaran Aktivitas pemasaran sering diartikan sebagai aktivitas menawarkan dan menjual barang kepada konsumen, tetapi bila dilihat lebih jauh makna pemasaran tidak sekedar menawarkan dan menjual barang saja. Tujuan dari kegiatan pemasaran yaitu untuk memuaskan serta memenuhi kebutuhan manusia akan barang dan jasa. Agar dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai pemasaran, di sini penulis akan menguraikan beberapa pendapat para ahli, antara lain: Pengertian pemasaran menurut Kotler dalam bukunya Manajemen Pemasaran (2002;9) adalah : Pemasaran adalah suatu proses sosial yang di dalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan secara bebas mempertukarkan produk yang benilai dengan pihak lain. Menurut Stanton yang dikutip oleh Basu Swastha. DH dan Irawan dalam bukunya Manajemen Pemasaran (2005 ;5), yaitu : Pemasaran adalah suatu sistem keseluruhan dari kegiatan-kegiatan bisnis yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan, dan mendistribusikan barang dan jasa yang memuaskan kebutuhan berdasarkan kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial. Jadi dapat disimpulkan bahwa pemasaran merupakan kegiatan yang dilaksanakan oleh perusahaan dalam menyampaikan produknya untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen lewat penciptaan dan pertukaran yang dapat memuaskan tujuan individu dan organisasi. Universitas Sumatera Utara 2.2 Bauran Pemasaran. 2.2.1 Pengertian Bauran Pemasaran Bauran pemasaran merupakan bagian dari aktivitas pemasaran yang mempunyai peranan yang cukup penting dalam mempengaruhi konsumen untuk membeli produk atau jasa yang ditawarkan. Untuk mengetahui lebih jelas, penulis akan menggunakan beberapa pendapat tentang bauran pemasaran yang telah dikemukakan oleh para ahli: Menurut Kotler (2002; 18) yaitu: Bauran pemasaran (marketing mix)adalah seperangkat alat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk terus-menerus mencapai tujuan pemasarannya di pasar sasaran. Menurut Dhaimesta, dan Irwan (2000;74), yaitu : Marketing mix ialah merupakan variabel-variabel yang dipakai oleh perusahaan sebagai sarana untuk memenuhi atau melayani kebutuhan dan keinginan konsumen. Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa Bauran Pemasaran adalah sekumpulan variabel yang terkendali dimana satu sama lain saling berkaitan dan dikombinasikan oleh perusahaan dengan tepat agar menjadi suatu bauran yang dapat digunakan untuk mencapai tujuan pemasaran perusahaan. Menurut Kotler (2002;17-18) bauran pemasaran dapat diklasifikasikan menjadi 4P (Product, Price, Place, Promotion). Sedangkan menurut Boom dan Bitner yang dikutip oleh Buchari Alma (2000;234) bauran pemasaran dalam produk jasa perlu ditambah menjadi 3P, sehingga bauran pemasaran jasa menjadi 7P (product, price, place, promotion, people, physical evidence dan process). Adapun pengertian dari masing-masing bauran pemasaran di atas adalah : Universitas Sumatera Utara 1. Product Produk merupakan penawaran berwujud dan tidak berwujud perusahaan kepada pasar, yang mencakup kualitas, rancangan, bentuk, merek dan kemasan produk. 2. Price Harga adalah sejumlah uang yang pelanggan bayar untuk produk tertentu. 3. Place Kegiatan yang dilakukan perusahaan untuk membuat produk agar dapat diperoleh dan tersedia bagi pelanggan sasaran. 4. Promotion Kegiatan yang dilakukan untuk mengkomunikasikan keunggulan produk dan membujuk pelanggan sasaran untuk membelinya. 5. People Adalah semua pelaku yang turut ambil bagian dalam penyajian jasa dan dalam hal ini mempengaruhi persepsi pembeli. Yang termasuk dalam elemen ini adalah personel perusahaan dan konsumen. 6. Physical evidence Bukti fisik jasa mencakup semua hal yang berwujud berkenaan dengan suatu jasa seperti brosur, kartu bisnis, format laporan dan peralatan. 7. Process. Yaitu semua prosedur aktual, mekanisme dan aliran aktivitas dengan mana jasa disampaikan yang merupakan sistem penyajian atas operasi jasa. Universitas Sumatera Utara 2.3 Jasa 2.3.1 Pengertian Jasa Ruang lingkup pemasaran tidak hanya mencakup pada penghasilan produk yang berwujud, tetapi juga produk tidak berwujud seperti jasa. Industri jasa beraneka ragam seperti pada hotel, jasa boga, penyewaan ruangan untuk kantor dan sebagainya. Banyak ahli pemasaran yang mengemukakan definisi jasa, dimana masing-masing berdasarkan pada sudut pandangnya masing-masing. Beberapa pendapat para ahli yaitu sebagai berikut Menurut Kotler (2002:486) adalah : Jasa adalah setiap tindakan atau kegiatan yang dapat ditawarkan oleh satu pihak-pihak pada pihak lain, yang pada dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan kepemilikan apapun. Produknya dapat dikaitkan dengan suatu produk fisik. Sedangkan menurut Basu Swastha dalam buku azas-azas Marketing (2000; 318) jasa adalah : Barang yang tidak kentara (Intangible Product) yang dibeli atau dijual di pasar melalni suatu transaksi pertukaran yang saling memuaskan. Berdasarkan kedua definisi di atas dapat disimpulkan bahwa pada dasamya pengertian Jasa mengandung unsur penting, yaitu produk yang tidak berwujud, yang dapat memuaskan kebutuhan dan keinginan pelanggannya. Jasa juga tidak mengakibatkan peralihan kepemilikan suatu barang secara fisik dan jika transaksi dalam pembelian suatu jasa, konsumen hanya memperoleh sesuatu sebagai bukti bahwa jasa tersebut sudah dibeli. Universitas Sumatera Utara 2.3.2 Kategori Jasa Menurut Kotler dalam buku Manajemen Pemasaran (2002; 487) ada lima kelompok penawaran, yaitu: Barang berwujud (pure tangible good) 1 Produk yang ditawarkan berupa barang berwujud seperti sabun, pasta gigi, atau garam. Tidak ada jasa yang menyertai produk itu. 2 Barang berwujud dengan jasa pelayanan (tangible good with accompanying service). 3 Produk yang ditawarkan berupa barang berwujud yang diikuti satu atau beberapa jasa untuk meningkatkan daya tarik konsumen, seperti ruang pamer, pengiriman, perbaikan dan pemeliharaan, bantuan aplikasi, pelatihan operator, nasihat instalasi, pemenuhan garansi. 4 Jasa campuran (hybrid). 5 Penawaran barang dan jasa dengan proporsi yang sama, misalnya orang mengunjungi restoran untuk mendapatkan makanan dan pelayanan. 6 Jasa pelayanan pokok disertai barang-barang dan jasa tambahan (major service with accompanying minor goods and service) 7 Tawaran terdiri dari satu jasa utama disertai jasa tambahan atau barang pendukung. Contohnya, para penumpang pesawat terbang membeli jasa transportasi. Perjalanan itu meliputi barang yang berwujud, seperti makanan, dan minuman, potongan tiket dan majalah penerbangan. 8 Jasa murni (pure service) 9 Penawaran hanya berupa jasa, misalnya mencakup jasa menjaga bayi, psikoterapi, dan jasa memijat. Universitas Sumatera Utara 2.3.3 Karakteristik Jasa Jasa sebagai suatu produk perusahaan yang dapat ditawarkan memiliki karakteristik yang berbeda Dari produk biasa. Jasa memiliki beberapa karakteristik yang mempengaruhi program pemasarannya. Menurut Kotler (2002; 488-492) ada empat karakteristik Jasa yaitu: 1 Tidak Berwujud (intangible) Tidak seperti halnya produk fisik, Jasa tidak dapat dilihat, dirasa, diraba, didengar, atau dicium sebelum jasa itu dibeli. 2 Tidak Terpisahkan (inseparability) Umumnya jasa dihasilkan dan dikonsumsi secara bersamaan. Jika seseorang memberikan pelayanan, maka penyediaannya merupakan bagian dari jasa itu. Karena klien juga hadir saat jasa itu dilakukan, interaksi penyediaklien merupakan ciri khusus pemasaran jasa. Baik penyedia maupun klien mempengaruhi basil jasa. 3 Bervariasi (variability) Karena tergantung pada siapa yang menyediakan serta kapan dan dimana jasa itu diberikan, jasa sangat bervariasi. 4 Mudah Lenyap (perishability) Jasa tidak bisa disimpan. Sifat jasa mudah lenyap (perishability) tidak menjadi masalah bila permintaan tetap. 2.4 Promosi 2.4.1 Pengertian Promosi Promosi adalah salah satu alat dari bauran pemasaran. Promosi merupakan faktor yang penting untuk memasarkan produk yang dihasilkan agar dapat mencapai volume penjualan yang diharapkan, karena saat ini suatu perusahaan tidak hanya perlu Universitas Sumatera Utara menghasilkan produk yang lebih baik, menetapkan harga yang menarik dan menyalurkannya, tetapi perusahaan pun harus berkomunikasi dengan konsumennya. Untuk dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai pengertian promosi, penulis akan menguraikan beberapa pendapat para pakar pemasaran. Menurut William schoell yang dikutuip oleh Buchari Alma (2000:135) menyatakan: promotion is marketers effort to communicate with target audiences, Comotication is the process of influencing others behavior by sharing ideas, information or fellings with them. Artinya: Promosi adalah usaha yang dilakukan oleh perusahaan, berkomunikasi dengan calon konsumen. Komunikasi adalah sebuah proses membagi ide, informasi, atau perasaan konsumen. Menurut Dharmesta, dan Irawan (2000:349), yaitu : Promosi adalah arus informasi atau persuasi satu arah yang dibuat untuk mengarahkan seseorang atau organisasi kepada tindakan yang menciptakan pertukaran dalam pemasaran. Dari definisi di atas maka penulis dapat menarik kesimpulan bahwa promosi adalah aktivitas komunikasi satu arah yang bertujuan untuk memberikan informasi, membujuk dan mengingatkan kembali akan produk atau jasa suatu perusahaan dari penjualan kepada pembeli sehingga mempengaruhi sikap dan prilaku yang mengarah pada pertukaran dalam pemasaran dan pembelian ulang. Adapun menurut Oka A. Voeti dalam bukunya "Strategi Pemasaran Hotel" (1995:62), Mengatakan bahwa program promosi yang direncanakan oleh suatu hotel sebaiknya menggambarkan: Universitas Sumatera Utara 1. Suatu citra hotel yang positif di mata masyarakat umum tentang kegiatannya, obyek atau jasa yang ditawarkan. 2. Perbedaan mutu pelayanan jasa yang ditawarkan dibandingkan dengan pesaingnya. 2.4.2 Tujuan Promosi Tujuan utama dari promosi menurut Tjiptono dalam bukunya "strategi pemasaran" (1999:221-222) adalah :menginformasikan, mempengaruhi, dan membujuk serta mengingatkan pelanggan sasaran tentang perusahaan dan bauran pemasarannya. Secara rinci ke tiga tujuan promosi tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut: 1. Menginformasikan (informing), dapat berupa: a. Menginformasikan pasar mengenai keberadaan suatu produk baru b. Memperkenalkan cara pemakaian yang baru dari suatu produk baru c. Menyampaikan perubahan harga kepada pasar. d. Menjelaskan cara kerja suatu produk. e. Menginformasikan jasa-jasa yang disediakan oleh perusahaan. f. Meluruskan kesan yang keliru. g. Mengurangi ketakutan dan kekhawatiran pembeli. h. Membangun citra perusahaan. 2. Membujuk (persuading), dapat berupa: a. Membentuk pilihan merek. b. Mengalihkan pilihan ke merek tertentu. c. Mengubah persepsi pelanggan terhadap atribut tertentu d. Mendorong pembeli untuk belanja saat itu juga. e. Mendorong pembeli untuk menerima kunjungan wiraniaga (salesman). Universitas Sumatera Utara 3. Mengingatkan (remainding), dapat berupa : a. Mengingatkan pembeli bahwa produk yang bersangkutan dibutuhkan dalam waktu dekat b. Mengingatkan pembeli akan tempat-tempat yang menjual produk perusahaan. c. Menjaga agar ingatan pertama pembeli jatuh pada produk perusahaan. Maka dapat dikatakan bahwa secara singkat promosi berkaitan dengan memahaminya, berupa sikap, menyukai, yakin, kemudian akhirnya membeli dan selalu ingat akan produk tersebut. 2.4.3 Bauran Promosi Untuk mencapai tujuan promosi diperlukan alat-alat promosi mix, menurut Kotler (2002;643-645), ada macam lima alat promosi, yaitu : 1 Periklanan Yaitu suatu bentuk penyajian dan promosi nonpersonal atas ide, barang atau jasa yang dilakukan oleh perusahaan sponsor tertentu. Sifat-sifat periklanan: • Presentasi umum: periklanan yang bersifat umum itu memberikan semacam keabsahan pada produk dan menyarankan tawaran yang terstandarisasi. • Tersebar luas: periklanan adalah medium yang berdaya sebar luas yang memungkinkan penjual mengulang pesan berkali-kali. • Ekspresi yang lebih kuat: periklanan memberikan peluang untuk mendramartisasi perusahaan dan produknya melalui penggunaan cetakan, suara, dan warna yang penuh seni. Universitas Sumatera Utara • Tidak bersifat pribadi: audiens tidak merasa wajib untuk memperhatikan atau menanggapi. 2 Promosi Penjualan. Yaitu berbagai insentif jangka pendek untuk mendorong keinginan mencoba. • Komunikasi: promosi penjualan menarik perhatian dan biasanya memberikan informasi yang dapat mengarahkan konsumen ke produk bersangkutan. • Insentif: promosi penjualan menggabungkan sejumlah kebebasan, dorongan, atau kontribusi yang memberi nilai bagi konsumen. • Ajakan: promosi penjualan merupakan ajakan untuk melakukan transaksi pembelian sekarang. Perusahaan menggunakan alat-alat promosi penjualan, sepeti kupon, kontes, dan harga premi, untuk menciptakan anggapan yang lebih kuat dan lebih cepat. Promosi penjualan dapat digunakan untuk mendapatkan akibat jangka pendek seperti mendramatisir tawaran produk dan mendorong penjualan yang lentur. 3 Hubungan Masyarakat dan publisitas Yaitu berbagai program untuk mempromosikan dan/atau melindungi citra perusahaan atau masing-masing produknya. Daya tarik hubungan masyarakat dan publisitas didasarkan pada tiga sifat khusus: • Kredibilitas yang tinggi: ceritera dan gambar mengenai beritanya lebih otentik dan dipercaya oleh pembaca dibandingkan dengan iklan. • Kemampuan menangkap pembeli yang tidak dibidik sebelumnya, hubungan masyarakat dapat menjangkau banyak calon pembeli yang cenderung menghindari wiraniaga dan iklan. Universitas Sumatera Utara • Dramatisasi: hubungan masyarakat memiliki kemampuan untuk • mendramatisasi suatu perusahaan atau produk. Pemasar cenderung kurang menggunakan hubungan masyarakat tetapi program hubungan masyarakat yang direncanakan dengan baik dan dikoordinasikan dengan elemen bauran promosi yang lain dapat menjadi sangat efektif. 4 Penjualan personal. Yaitu Interaksi langsung dengan satu calon pembeli atau lebih guna melakukan presentasi, menjawab pertanyaan, dan menerima pesanaan. Penjualan personal adalah alat yang paling efektif-biaya pada tahap proses pembelian lebih lanjut, terutama dalam membangun preferensi, keyakinan, dan tindakan pembeli. Penjualan personal, memiliki tiga ciri khusus: • Konfrontasi personal: penjualan personal mencakup hubungan yang hidup, langsung dan interaktif antara dua orang atau lebih. • Masing-masing pihak dapat mengobservasi reaksi dari pihak lain dengan lebih dekat. • Mempererat: penjualan personal memungkinkan timbulnya berbagai jenis hubungan mulai dari hubungan penjualan sampai hubungan persahabatan. Wiraniaga biasanya sudah benar-benar mengetahui minat pelanggan yang terbaik. • Tanggapan: penjualan personal membuat pembeli merasa berkewajiban untuk mendengarkan pembicaraan wiraniaga. Universitas Sumatera Utara 5 Pemasaran Langsung. Yaitu: penggunaan surat, telepon, faksimail, e-mail, dan alat penghubung nonpersonal lain untuk berkomunikasi secara langsung dengan atau mendapat tanggapan langsung dari pelanggan dan calon pelanggan tertentu. Meski terdapat berbagai bentuk pemasaran langsung,seperti pemasaran jarak jauh, pemasaran elektronik, dan sebagainya, semuanya memiliki empat karakteristik berikut Pemasaran langsung bersifat: • Nonpublik: pesan biasanya ditujukan kepada orang tertentu. • Disesuaikan: pesan dapat disiapkan dengan sangat cepat. • Interaktif: pesan dapat diubah tergantung pada tanggapan orang tersebut. 2.4.4 Faktor-faktor Dalam Mcrancang Bauran Promosi. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi dalam merancang bauran promosi. Menurut Kotler (2002:645-648), faktor-faktor tersebut antara lain : 1 Type of product or market (jenis pasar produk). Produk dengan sifat yang berbeda akan menggunakan pemasaran yang berbeda pula, Pada perusahaan yang menghasilkan barang konsumen, biasanya lebih banyak menggunakan promosi penjualan, diikuti dengan periklanan, personal selling, dan kemudian public relation sedangkan pada perusahaaan yang produknya menghasilkan barang industri, lebih banyak menggunakan personal selling, diikuti dengan promosi penjualan, periklanan dan public relation. 2 Push or pull strategy (strategi dorong atan strategi tarik) Alat promosi yang dipilih dipengaruhi oleh apakah perusahaan menggunakan push or pull strategy. Push strategy mencakup produsen yang menggunakan tenaga penjual dan promosi dagang untuk membujuk perantara supaya mengambil, mempromosikan dan menjual produk kepada pemakai akhir. Sedangkan pull strategy Universitas Sumatera Utara mencakup produsen yang menggunakan iklan dan promosi konsumen guna mendorong pemakai akhir untuk meminta produk tersebut kepada perantara dan dengan demikian mendorong perantara memesan produk itu dari produsen. 3 Buyer readiners stage (tahap kesiapan pembelian). Dampak penggunaan alat promosi dapat berbeda pada tiap tahap kesiapan pembeli yang berbeda. Dimana periklanan dan publisitas memainkan peran yang paling penting dalam tahap membangun kesadaran konsumen. Periklanan dan penjualan personal mempengaruhi pengertian pada pelanggan akan produksi yang ditawarkan. 4 Product life cycle stage (tahap siklus hidup produk). Alat-alat promosi yang memiliki efektifitas biaya yang berbeda-beda pada berbagai tahap daur hidup produk. Pada tahap periklanan dan publisitas memiliki efektivitas biaya yang tinggi, diikuti oleh penjualan personal untuk memperoleh cakupan distribusi dan promosi penjulan guna mendorong konsumen agar mencoba produknya. Pada tahap pertumbuhan, semua alat promosi dapat dikurangi perannya karena permintaan dapat bergerak melalui cerita dari mulut kemulut. Pada tahap kedewasaan, promosi penjualan, periklanan, dan penjualan personal semuanya semakin penting. Dan pada tahap penurunan, promosi penjualan tetap diperlukan untuk mengiingatkan konsumen tentang adanya produk tersebut sedangkan periklanan dan publisitas dikurangi. 2.5 Public Relation 2.5.1 Pengertian Public Relation Public Relation merupakan suatu fungsi strategis dalam manajemen yang melakukan komunikasi untuk menimbulkan pemahaman dan penerimaan dari publik Universitas Sumatera Utara dalam proses penerimaan publik ini, perusahaan perlu memperhatikan hubungan yang harmonis dengan masyarakat. Menurut Kotler (2002:690) pengertian public adalah sebagai berikut: Masyarakat (public) adalah setiap kelompok yang memiliki pengaruh kepentingan aktual dan potensial atau yang memilki pengaruh terhadap kemampuan perusahaan untuk mencapai tujuannya. Adapun pengertian Public relation menurut beberapa pendapat dari pakar pemasaran sebagai berikut: menurut Kotler (2000:690) yaitu : Public Relation adalah berbagai program yang dirancang untuk mempromosikan dan menjaga citra perusahaan atau tiap produknya. Menurut Danny Grain Swold yang dikutip oleh Rhenald Kasafi dalam buku "manajemen Public Relation" (2000:7), mengatakan Public Relation adalah fungsi manajemen yang evaluasi terhadap sikapsikap publik, mengidentifikasi kebijakan dan prosedur seseorang atau sebuah perusahaan terhadap publiknya, menyusun rencana serta menjalankan program-program komunikasi untuk memperoleh pemahaman dan penerimaan publik. Definisi di atas dapat disimpulkan bahwa public relation adlah suatu fungsi manajemen yang melibatkan usaha-usaha jangka panjang yang di sengaja, terencana, terus-menerus yang bertujuan untuk membentuk saling pengertian dan komunikasi dua arah antara organisasi dan publiknya, agar timbul opini positif dari public terhadap organisasi. Public Relation penekanannya bukan pada penjualan,seperti pada kegiatan periklanan, namun peran pemberian informasi, pendidikan, dan upaya peningkatan pengertian lewat penambahan pengetahuan mengenai suatu produk atau jasa. Universitas Sumatera Utara Tiga ciri khusus Public Relation menurut Tjiptotto (1999:231), yaitu : 1 Kreditabilitas tinggi Dimana artikel dan berita di media massa lebih dipercaya daripada iklan. 2 Tidak terlihat sebagai promosi (Off Guard) Public Relation memiliki potensi untuk mendramatisasi suatu perusahaan atau produk tertentu. 3 Dramatisasi (Dramatization) Public relation memiliki potensi untuk mendramatisasi perusahaan/produk tertentu Public relation dapat dipakai untuk mempromosikan merek, tempat, ide dan juga dapat digunakan untuk menciptakan citra perusahaan serta untuk melawan berita bohong yang dapat merugikan perusahaan. Adapun public relation yang dapat digunakan menurut Kotler dalam bukunya yang berjudul "Manajemen pemasaran" (2002:690-691) adalah sebagai berikut: a) Hubungan pers Untuk memberikan informasi yang pantas dimuat dalam surat kabar agar menarik perhatian publik terhadap seseorang, produk, jasa. b) Publisitas produk Usaha untuk mempublikasikan produk melalui media berita, peralatan lainnya yang berhubungan dengan produk yang dihasilkan. c) Komunikasi perusahaan Mencakup komunikasi intern ataupun ekstern dalam menggalang saling pengertian perusahaan d) Lobbying Kerjasama dengan ahli hukum dan pejabat pemerintah untuk mendukung dan menghapus undang-undang Universitas Sumatera Utara e) Bimbingan Pemberian nasihat kepada manajemen tentang penjualan-penjualan kemasyarakat mengenai posisi perusahaan maupun citra perusahaan. 2.5.2 Tujuan Public Relation Menurut Kotler (2002:693), public relation mempunyai sebagai berikut: a. Membangun Kesadaran Public relation dapat menempatkan cerita di media untuk menarik perhatian orang terhadap suatu produk, jasa, organisasi, atau ide b. Membangun Kredibilitas Public relation dapat menambah kredibilitas dengan mengkomunikasikan pesan dalam suatu konteks editorial. c. Mendorong Wiraniaga dan penyalur Public relation dapat membantu mendorong antusiasme wiraniaga dan penyalur cerita mengenai suatu produk baru sebelum peluncurannya akan membantu wiraniaga untuk menjual produk itu kepada pengecer. d. Mengurangi Biaya Promosi Public relation membutuhkan lebih sedikit biaya dari pada pos langsung dan media iklan semakin kilat alasan menggunakan public relation untuk memperoleh perhatian. 2.5.3 Tanggung Jawab Public Relation Dalam kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan masyarakat, bagian public relation di sebuah organisasi memiliki tanggung jawab. Adapun tanggung jawab tersebut menurut Dharmesta dalam bukunya yang berjudul "azas-azas Marketing (1999:270) sebagai berikut : Universitas Sumatera Utara • Menciptakan hubungan dengan kelompok-kelompok dalam masyarakat dengan mempelajari pandangan mereka, menjawab pertanyaan-pertanyaan mereka, dan memberikan informasi atau edukasi. • Membuka jalur komunikasi dengan langganan, penyedia, distributor, pengecer, pemilik, lembaga-lembaga atau instansi pemerintah, guru dan pemimpin masyarakat. • Mempelajari konsekuensi ekonomi, lingkungan dan sosial yang berpengaruh terhadap praktek-praktek organisasi, serta mempelajari bagaimana meningkatkan pelayanan pada langganan, pemilik, dan masyarakat. • Melakukan usaha-usaha untuk membantu dalam menyesuaikan tujuan, kebijakan, tindakan, produk dan program organisasi dengan perubahanperubahan yang terjadi dipasar. • Membantu seluruh anggota perusahaan dalam mengembangkan program informasi dan edukasi konsumen yang efektif. • Mengirimkan juru bicara kesekolah-sekolah, klub, dan kelompok lain untuk melakukan dan mempertahankan dialog secara terbuka dengan murid-murid, mahasiswa dan anggota masyarakat lain. • Mendorong karyawan untuk ikut mengambil bagian dalam kegiatankegiatan kemasyarakatan/kemanusiaan, misalnya: pemberian sumbangan untuk bencana alam, PMI atau musibah lain, serta aktif dalam perkumpulan-perkumpulan masyarakat. • Menanggapi keluhan-keluhan memperbaiki menyesuaikan, konsumen dan atau melakukan masyarakat usaha-usaha serta untuk memberikan kepuasan kepada masyarakat. Universitas Sumatera Utara • Menunjukkan memperhatikan, kepada masyarakat bahwa organisasinya selalu menyesuaikan, dan melakukan usaha-usaha untuk memberikan kepuasan kepada masyarakat. • Menciptakan komunikasi dua arah dengan karyawan untuk mengetahui pendapat karyawan dan untuk mendorong karyawan memberikan gambaran yang baik tentang organisasi kepada pihak lain. • Melayani setiap orang yang ingin berhubungan dengan organisasi baik melalui personal, telepon, ataupun korespodensi. 2.5.4 Manfaat Public Relation Manfaat Public Relation menunrt Kotler (2002:691), melalui perumusan dan pengimplementasian public relation secara baik, maka akan diperoleh beberapa manfaat, antara lain: a. Membantu peluncuran produk baru. b. Membantu memposisikan kembali produk mapan. c. Membangun minat untuk suatu kategori produk. d. Mempengaruhi kelompok sasaran tertentu. e. Membela produk yang menghadapi masalah publik. f. Membangun citra perusahaan sehingga mendukung produk. 2.5.5 Strategi Public Relation Dalam melaksanakan kegiatannya, perusahaan memerlukan suatu strategi. Adapun strategi public relation menurut Philip Kotler (2002:693-695) adalah sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara 1 Menetapkan Tujuan Public Relation Saran-saran tentang bagaimana humas dan pemasaran tanggapan langsung dapat bekerja bersama untuk mencapai tujuan-tujuan pemasaran yang spesifik: • Bangunlah kegairahan pasar sebelum iklan media dimulai. Contoh, pengumuman tentang suatu produk baru akan menawarkan peluang yang unik untuk mendapatkan publisitas dan untuk mendramatisasi produk itu. • Bangunlah basis pelanggan inti: Para pemasar semakin mengakui nilai dari pentingnya mempertahankan kesetiaan konsumen, karena biaya untuk menjaga konsumen itu jauh lebih sedikit daripada untuk mendapatkan konsumen yang baru. • Bangunlah hubungan orang per orang dengan konsumen : pemasar dapat menggunakan hot line telepon, ditambah internet, untuk membangun dan mempertahankan hubungan dengan konsumen orang per orang. • Ubahlah pelanggan yang puas menjadi pendukung: basis data dan profil pelanggan dapat menghasilkan pelanggan yang puas yang dapat menjadi model peran dan juru bicara untuk produk tersebut. • pengaruhilah orang yang berpengaruh: orang yang berpengaruh mungkin saja seorang figur otoritas seperti seorang guru, dokter, atau ahli farmasi, tetapi seseorangyangmemilikijenis ia hubungan juga dapat satu-sama-satu menjadi yang berbeda dengan konsumen, seperti penata gaya rambut atau pelatih pribadi. Universitas Sumatera Utara 2 Memilih Pesan dan Sarana Media atau wahana yang dapat dipergunakan dalam public relation dituangkan dalam: • Penciptaan berita di mana perusahaan menciptakan berita yang menguntungkan tentang perusahaan dan atau produk-produk juga personilnya. • Penyampaian pidato yang merupakan salah satu bentuk public relation dengan cara memberikan pidato di depan umum, baik itu menjawab pertanyaan dan media massa atau juga menyampaikan pidato pada rapat-rapat penjualan. • Penyelenggaraan acara dimana perusahaan dapat memperkenalkan produk tertentu malalui peristiwa khusus seperti melalui konferensi atau seminar, atau juga dengan mensponsori kegiatan public relation (kegiatan kesenian, atau dengan mengadakan perayaan hari ulang tahun perusahaan dan lain-lain). • Berpartisipasi dalam kegiatan pelayanan masyarakat yaitu dengan cara menyumbangkan uang dan waktu untuk mendukung peristiwa yang bagus, seperti membantu usaha pemerintah memerangi buta huruf. • Penekanan pada identitas perusahaan, yaitu identitas visual perusahaan dengan dilaksanakan media tetap perusahaan seperti logo, kop surat, amplop, kartu nama, seragam, sehingga mudah dikenali oleh konsumen atau masyarakat. Universitas Sumatera Utara 3 Menerapkan rencana Setelah tujuan public relation dan pemilihan media yang digunakan, tahap selanjutnya adalah mengimplementasikan kegiatan public relation. 4 Mengevaluasi hasil public relation Selanjutnya untuk mengetahui sampai sejauh mana keberhasilan program public relation yang telah dilakukan, perlulah dilakukan evaluasi atas hasil daripada public relation tersebut. Ada tiga pengukuran atiktivitas yang dapat digunakan untuk mengevaluasi hasil kegiatan public relation tersebut menurut Kotler (2002:695-696) yaitu: a. Paparan/penampilan Pengukuran efektivitas public relation yang paling mudah adalah dengan melihat penampilan yang dimuat pada media, walaupun hasilnya tidak terlalu memuaskan karena tidak ada indikasi beberapa banyak orang-orang yang pada kenyataannya telah membaca atau mendengar berita tersebut. b. Perubahan kesadaran/ pemahaman/ sikap Pengukuran yang lebih baik adalah perubahan dalam kesadaran atau pemahaman atau sikap produk yang dihasilkan dari kampanye public relation. c. Kontribusi Penjualan dan Laba Pengaruh penjualan dan laba adalah suatu pengukuran yang paling memuaskan, jika dapat dipergunakan, misalnya diasumsikan bahwa apabila kontribusi penjualan dan laba meningkat berarti kegiatan yang dilakukan oleh bagian public relation telah berhasil berarti atau sebaliknya. Dari penjelasan di atas dapat dilihat bahwa pengevaluasian terhadap hasil kegiatan public relation sulit diukur karena digunakan bersamaan dengan alat promosi Universitas Sumatera Utara lainnya. Tetapi bila kegiatan public relation tersebut dapat dilaksanakan dengan baik maka, alat ukur yang paling memuaskan yaitu kontribusi penjualan dan keuntungan. 2.6 Hotel 2.6.1 Pengertian Hotel Hotel merupakan bagian yang integral dari usaha pariwisata yang dikomersilkan dangan menyediakan fasilitas-fasilitas seperti kamar tidur, makanan, minuman, tempat rekreasi, dan sebagainya. Pengertian hotel menurut Drs. Agus Sulastiyono, M.Si. dalam buku "Manajemen Penyelenggara hotel" Hotel adalah suatu perusahaan yang dikelola oleh pemiliknya dengan menyediakan pelayanan makanan, minuman dan fasilitas kamar untuk tidur kepada orang-orang yang sedang melakukan perjalanan dan mampun membayar dengan jumlah yang wajar sesuai dengan pelayanan yang diterima tanpa adanya perjanjian khusus. Jasa yang dapat ditawarkan oleh bidang perhotelan adalah : a. Fasilitas penyediaan atau penyewaan kamar b. Fasilitas ruang konferensi atau ruang sidang c. Menyediakan penukaran valuta asing d. Menjual makanan dan minuman e. Fasilitas lainnya yang meliputi laundry, swimming pool, telepon, dan lain- lain. 2.7 Hubungan Public Relation Dengan Volume Penjualan Dalam melakukan kegiatan promosi setiap perusahaan tidak akan luput dari kegiatan public relation. Public relation merupakan salah satu alat yang digunakan perusahaan untuk mengarahkan komunikasi atau informasi kepada masyarakat. Universitas Sumatera Utara Melalui informasi yang diberikan tersebut maka tercipta komunikasi dua arah antara perusahaan dengan masyarakat yang tujuannya adalah untuk membangun keyakinan dan image masyarakat tentang perusahaan. Menurut Fandy Tjiptono (2002:230), Public relation merupakan upaya komunikasi menyeluruh dari suatu organisasi untuk mempengaruhi persepsi, opini, keyakinan, dan sikap berbagai kelompok terhadap organisasi tersebut Menurut Fandy Tjiptono (2002:230) : Yang dimaksud kelompok kelompok itu adalah mereka yang terlibat, mempunyai kepentingan, dan dapat mempengaruhi kemampuan organisasi dalam mencapai tujuannya. Yang di maksud tujuannya tersebut diatas adalah meningkatkan profit yaitu salah satunya dengan jumlah meningkatkan volume penjualan. Public relation dapat menyampaikan aspirasi mengenai berbagai bidang termasuk hubungan komunitas, isu-isu lingkungan, bidang keuangan, urusan konsumen, isu-isu manajemen, penanganan krisis, dan berbagai isu penting lainnya yang terkait dengan kegiatan Public relation. Oleh sebab itu kegiatan public relation sangat mempengaruhi volume penjualan yang dihasilkan perusahaan. Kegiatan Public relation yang berhasil akan mengakibatkan peningkatan volume penjualan perusahaan, sebaliknya apabila kegiatan public relation tidak atau kurang berhasil, maka volume penjualan tidak akan meningkat. Universitas Sumatera Utara