Penyelidikan Geolistrik dan Head-On di Daerah Panas Bumi Makale

advertisement
PROCEEDING PEMAPARAN HASIL-HASIL KEGIATAN LAPANGAN DAN NON LAPANGAN TAHUN
2006, PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI
PENYELIDIKAN GEOLISTRIK DAN HEAD-ON
DI DAERAH PANAS BUMI MAKALE-SANGALA
KABUPATEN TANA TORAJA, PROPINSI SULAWESI SELATAN
Bakrun, Ario Mustang, Sri Widodo
Kelompok Program Penelitian Panas Bumi
SARI
Prospek panas bumi Makale yang berada di wilayah Kecamatan Makale dan Sangala, Kabupaten Tana
Toraja, Propinsi Sulawesi Selatan, dicirikan dengan adanya mata air panas dengan temperatur 31,4 oC43,6 oC, dengan pH = 7-8 di Desa Makula.
Hasil penyelidikan geolistrik tahanan jenis mengindikasikan daerah prospek dicirikan oleh anomali
tahanan jenis relatif tinggi (>50 Ohm-m) yang menempati bagian tengah daerah penyelidikan yaitu
disekitar bukit Kaero. Tahanan jenis tinggi tersebut secara konsisten berada pada setiap bentangan AB/2,
walaupun luas dari masing-masing bentangan semakin dalam agak sedikit berkurang.
Lapisan batuan penyusun daerah ini dari hasil geolistrik sounding terdiri dari lapisan permukaan, diikuti
oleh lapisan dengan tahanan jenis 75 – 600 Ohm-m yang diduga berupa lava andesit dan lapisan
berikutnya adalah lapisan dengan tahanan jenis 3 – 40 Ohm-m yang diperkirakan adalah clay cap di
daerah ini, lapisan paling bawah merupakan perulangan dari lapisan ke dua yang diduga merupakan
batuan reservoar terdapat pada kedalaman > 500 meter.
Struktur/sesar berdasarkan hasil penyelidikan head-on pada lintasan X (B) terdapat tiga buah
struktur pada kedalaman lebih dari 400 meter, dengan sudut kemiringan antara 72-79o. Struktur
yang terakhir diperkirakan sebagai struktur utama berarah baratdaya-timurlaut. Pada lintasan Y
(C) struktur/sesar diperkirakan berupa zona terdapat antara titik ukur C 3450-3525, dengan
kemiringan 64o dan mencapai kedalaman 400 meter.
Potensi panas bumi terduga hasil penyelidikan geolistrik dengan luas daerah prospek 5 km2 dan suhu
bawah permukaan 110 oC , maka diperoleh potensi sebesar 12 MWe.
1. Pendahuluan
Secara administratif daerah panas bumi MakaleSangala termasuk ke dalam wilayah Kecamatan
Sangala, Kabupaten Tana Toraja, Provinsi
Sulawesi Selatan (Gambar 1). Luas daerah
penyelidikan sekitar (15 x 15) km2, dengan
menggunakan peta dasar skala 1 : 50.000 edisi I
tahun 1991, yaitu Peta Rupa Bumi Indonesia
(Bakosurtanal), lembar peta Sulawesi Selatan,
lembar-lembar peta tersebut masuk dalam zone
51 N di wilayah Provinsi Sulawesi Selatan, pulau
Sulawesi. Secara geografis daerah penyelidikan
dibatasi oleh koordinat 3º 1’ 59.96” - 3º 9’
59.94” LS dan 119º 50’ 58.85” - 119º 58’ 58.96”
BT.
Penyelidikan ini dilakukan untuk mengetahui
penyebaran tahanan jenis secara lateral dan
vertikal serta untuk mengetahui jurus dan
kemiringan struktur/ sesar geologi yang
diperkirakan mengontrol manifestasi panas bumi
di daerah ini.
2. Geologi dan Geokimia
Berdasarkan data geologi, batuan di daerah
penyelidikan dari tua ke muda terdiri dari batuan
sedimen berumur Eosen dan Miosen, batuan
vulkanik berumur Pliosen dan alluvium.
Stratigrafi
daerah
penyelidikan
dapat
dikelompokkan menjadi 12 satuan batuan. Urutan
dari tua ke muda adalah Satuan batulempung
sisipan batupasir dan breksi (Tels), batugamping
(Togp), batupasir sisipan batulanau dan
batulempung (Tmlp), batugamping (Tmgl)
menjemari dengan batupasir konglomeratan
(Tmk), batupasir kuarsa (Tmpk), batugamping,
PROCEEDING PEMAPARAN HASIL-HASIL KEGIATAN LAPANGAN DAN NON LAPANGAN TAHUN
2006, PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI
serpih kemerahan, serpih napalan kelabu (Tmgn),
Kubah lava Buntang (Tlbg), lava Buntao (Tlbo),
Lava Kaero (Qlk1), kubah lava Kaero (Qlk2) dan
Aluvium (Qal) (Gambar 2.).
Di daerah penyelidikan terdapat 4 buah struktur,
salah satu struktur yaitu sesar mendatar
(strikeslip-fault),
berarah
N55°E-N60°E,
merupakan sesar mengiri yang memotong struktur
lipatan dan sesar mendatar yang terbentuk
sebelumnya. Sesar tersebut merupakan struktur
yang mengontrol pembentukan vulkanik Kaero
dan mata air panas Makula. Untuk mengetahui ke
arah mana kemiringan dari struktur tersebut, maka
pada struktur ini dilakukan pengukuran head-on.
Berdasarkan persamaan geotermometer SiO2 dan
Na/K, diperoleh nilai temperatur 107 oC dan 110
o
C, termasuk kedalam tipe temperatur rendah.
3. Hasil Penyelidikan
Daerah prospek berada pada tahanan jenis tinggi >
50 Ohm-m yang menempati bagian tengah daerah
penyelidikan yang ditempati oleh satuan batuan
vulkanik, seperti terlihat pada penampang tahanan
jenis lintasan C dan D (gambar 5 dan 6).
3.2 Pendugaan Tahanan Jenis (Sounding)
Pengukuran sounding dilaksanakan hampir di
setiap lintasan. Hasil interpretasi data sounding
diperoleh tahanan jenis sebenarnya, yaitu lapisan
batuan permukaan, diikuti oleh lapisan dengan
tahanan jenis 75 -600 Ohm-m berupa lava andesit
dan lapisan berikutnya adalah lapisan dengan
tahanan jenis 3 – 40 Ohm-m yang diperkirakan
adalah clay cap, lapisan paling bawah merupakan
perulangan dari lapisan ke dua yang diduga
merupakan batuan reservoir dengan kedalaman >
500 meter (Gambar 7).
3.1 Pemetaan Tahanan Jenis (Mapping)
3.3 Head-On
Pada peta tahanan jenis AB/2=250 m terdapat
anomali rendah < 10 Ohm-m di bagian tengah,
baratlaut dan sedikit di barat daerah penyelidikan,
kemudian diikuti oleh tahanan jenis sedang
dengan tahanan jenis 10-50 Ohm-m mengelilingi
tahanan jenis tinggi (Gambar 3).
Penyelidikan Head-On dilakukan pada struktur
yang diduga mengontrol pemunculan airpanas
Makula, pengukuran dilaksanakan di dua lintasan
yaitu X (B) dan Y (C) pada bentangan AB/2=200,
400, 500, 600 dan AB/2=800 meter.
Pada peta tahanan jenis semu AB/2=1000 m, luas
tahanan jenis > 50 Ohm-m cenderung mengecil,
untuk tahanan jenis rendah < 10 Ohm-m di bagian
barat dan timur mempunyai luas makin mengecil,
sedangkan tahanan jenis sedang mempunyai luas
yang cenderung meluas (gambar 4).
Anomali tahanan jenis tinggi >50 Ohm-m terdiri
dari dua kelompok yaitu : kelompok pertama
berada di bagian baratlaut memanjang dengan
arah timurlaut-tenggara dan kelompok ke dua
berada di timurlaut daerah penyelidikan.
Hasil penyelidikan geolistrik
tahanan jenis
mengindikasikan daerah prospek dicirikan oleh
anomali tahanan jenis tinggi > 50 Ohm-m yang
menempati bagian tengah daerah penyelidikan,
tidak seperti umumnya daerah panas bumi, di
daerah ini daerah prospek dicirikan oleh anomali
tahanan jenis tinggi. Anomali tahanan jenis tinggi
merupakan batuan vulkanik yang menyusun
sebagian lokasi penyelidikan, sehingga anomali
tahanan jenis terlihat jelas diantara batuan
sekelilingnya yang terdiri dari batuan sedimen,
seperti pada peta anomali tahanan jenis semu pada
bentangan AB/2=250 sampai dengan bentangan
AB/2=1000 m (gambar 3 dan 4).
Hasil penyelidikan head on pada lintasan X (B)
terdapat beberapa perpotongan kurva, sebagai
indikasi adanya struktur pada bentangan tersebut
yaitu di antara titik ukur B3325-B3375, B3500B3575 dan
B3725-B3825 dengan sudut
kemiringan berturut-turut sebesar 72o, 79o dan
73o, struktur tersebut berarah baratdaya-timurlaut
(Gambar 8). Pada lintasan Y (C) struktur/sesar
diperkirakan terdapat antara titik ukur C3450C3525 (Gambar 9), dengan kemiringan 64o dan
mencapai kedalaman 400 meter.
4. Diskusi
Berdasarkan pemetaan tahanan jenis anomali
berada di bagian tengah daerah penyelidikan yaitu
disekitar G.Kaero yang mengindikasikan daerah
prospek dengan tahanan jenis tinggi > 50 Ohm-m
yang ditempati oleh satuan batuan vulkanik,
dengan luas 5 km2. Pada umumnya daerah
prospek panas bumi mempunyai tahanan jenis
rendah, akan tetapi di daerah ini daerah prospek
dicirikan oleh anomali tahanan jenis tinggi, hal ini
kemungkinan disebabkan oleh adanya kontras
tahanan jenis antara batuan vulkanik dengan
batuan sedimen yang mempunyai tahanan jenis <
10 Ohm-m, sehingga anomali tahanan jenis
terlihat kontras. Hasil pendugaan tahanan jenis
PROCEEDING PEMAPARAN HASIL-HASIL KEGIATAN LAPANGAN DAN NON LAPANGAN TAHUN
2006, PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI
diduga reservoar berada pada kedalaman >500
meter yang dipengaruhi oleh batuan lava Kaero
yang memanasi air pada zona lemah di sekitar
struktur yang berarah timurlaut-baratdaya.
Potensi panas bumi terduga hasil penyelidikan
geolistrik dengan luas daerah prospek 5 km2 dan
suhu bawah permukaan 110 oC , maka diperoleh
potensi terduga sebesar 12 Mwe.
Hasil pengukuran head-on pada lintasan X dan Y,
didapat struktur yang mengontrol airpanas yang
berarah baratdaya-timurlaut dengan kemiringan
kemiringan antara 72-79º ke arah tenggara.
5. Simpulan dan Saran
1) Luas daerah prospek dari hasil penyelidikan
geolistrik adalah 5 Km2, dengan potensi
sebesar 12 MWe.
2) Struktur yang mengontrol pemunculan
airpanas di Makula adalah struktur yang
berarah
baratdaya-timurlaut
dengan
kemiringan ke arah tenggara.
3) Luas daerah prospek yang kecil dengan suhu
bawah permukaan yang rendah ( entalpi
rendah),
bisa
dikembangkan
untuk
pemanfaatan panas bumi secara langsung
(direct use).
6. Daftar Pustaka
1) Kusnadi,
Dedi,
2006,
Penyelidikan
geokimia
di daerah panas bumi
Makale-Sangala, Kab. Tator, Provinsi
Sulawesi Selatan, tidak dipublikasi.
1) Dobrin, M.B; 1976: Introduction to
Geophysical Prospecting. Mc. Grow
Hill, yp.357-475
2)
Hochstein, MP;1982: Introduction to
Geothermal Prospecting, Geothermal
Institute, University of Auckland,
New Zealand.
3) Heri Sundhoro & Yuano Reizky, 2006,
Penyelidikan geologi di daerah panas
bumi Makale-Sangala, Kab. Tator,
Provinsi Sulawesi Selatan, tidak
dipublikasi.
4)
Lawless, J., 1995. Guidebook: An
Introduction to Geothermal System.
Short course. Unocal Ltd. Jakarta.
5)
Parasnis, D.S., 1979: Principles of
Applied Geophysics, Chapman and
Hall,p. 59-96.
6) Telford, W.M. et al, 1982. Applied
Geophysics. Cambridge University
Press. Cambridge.
PROCEEDING PEMAPARAN HASIL-HASIL KEGIATAN LAPANGAN DAN NON LAPANGAN TAHUN
2006, PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI
Gambar 1. Peta Indek Daerah penyelidikan
P ETA GE OLOGI
D AE RAH PA N AS BU MI S AN GALLA
K AB U PATE N TAN A TORA JA , P ROV IN S I S ULA WE S I SE LA TA N
U
A
0
2,000
1,000
N
m e te r
T
K orel asi s atuan peta
B atuan V ulkanik
P usat
P roduk
E rups i
U mur
N
K UA R TE R
☯
☯
☯
☯
kubah lava andesi ti k
P li osen
B ukit Kae ro
B ukit Buntao
l ava andesit dan
breksi lava andesi ti k
l ava andesit, setempat
breksi lava
B ukit Buntang
kubah lava andesi ti k
batugamping,
serpih kemerahan,
serpih napalan kel abu
TE RSIER
T
T
batupasir kuarsa
Mios en
T
N
N
K eterangan
aluvium
f lu t e c a s t ,
batugampi ng,
g r a d e d b e d d i n gmenje mari deng an
batupasi r kongl omeratan
f lu t e c a s t ,
batupasi r si sipa n ba tugraded bed di ng
p a r a le l la m i n a sl ianau dan batul empung
batugampi ng
f lu t e c a s t
E osen Oli gosen
☯
N
B atuan S edimen
S truktur
S edimen
P rofil
p a r a le l la m i n a sbatule
i,
mpu ng si si pan
sl ump
batupasi r dan breksi
K eteranga n :
L p
iLap
i Skn
ilk kn
iLtaa
p
ia
tn
at a
nSn
i Sin
il n
il
L p
iLap
i Skn
ilk kn
iLtaa
p
ia
tn
at a
nSn
i Sin
il n
il
L p
iLap
iLtaa
tn
at a
nSn
i Skn
i Sin
ilk kn
il n
p
ia
il
L p
iLaip
Ltaa
p
i taa
nt n
aAn
nAn
t Atn
ki n
il ikt linki n
il
L p
iLaip
Ltaa
p
i taa
nt n
aAn
nAn
t Atn
ki n
il ikt linki n
il
L p
iLaip
Ltaa
p
i taa
nt n
aAn
nAn
t Atn
ki n
il ikt linki n
il
T
S es
S es
Sares
ar ar
M MeMe
n n
e
dada
nt a
da
t rat ra r
S es
S es
Sares
ar ar
M MeMe
n n
e
dada
nt a
da
t rat ra r
S es
S es
Sares
ar ar
M MeMe
n n
e
dada
nt a
da
t rat ra r
N
N
S es
S es
Sares
ar N
ar N
or or
Nmormama
l la l
S es
S es
Sares
ar N
ar N
or or
Nmormama
l la l
S es
S es
Sares
ar N
ar N
or or
Nmormama
l la l
T
T
S es
SS
es
aresar T
ar er
T T
ert erut
t tutup
utupA
upu
lA vi
u
A
l uvi
lum
uvim
u m
S es
SS
es
aresar T
ar er
T T
ert erut
t tutup
utupA
upu
lA vi
u
A
l uvi
lum
uvim
u m
S es
SS
es
aresar T
T T
ert erut
t tutup
lA vi
u
l uvi
uvim
ar er
utupA
upu
A
lum
u m
N
T
A
☯
☯
☯
B
G GaGa
r si rasi p
r si p
enen
paen
a
mm
apa
mpa
ng
pa
ngng
G GaGa
r si rasi p
r si p
enen
paen
a
mm
apa
mpa
ng
pa
ngng
G GaGa
r si rasi p
r si p
enen
paen
a
mm
apa
mpa
ng
pa
ngng
K on
t ke
n
it gtn
i ntn
010
K on
Kt u
on
t rut ruke
r ke
i gi
ga
ing
gin
agin
an
i en
ti revt e
r al
v r val10
al10
0m0m m
K on
t ke
n
it gtn
i ntn
010
K on
Kt u
on
t rut ruke
r ke
i gi
ga
ing
gin
agin
an
i en
ti revt e
r al
v r val10
al10
0m0m m
K on
K on
t rut ruke
t ke
n
it gtn
i gi
ga
gin
agin
i ntn
i en
ti revt e
r al
v r val10
010
0m0m m
Kt u
on
r ke
ing
an
al10
S un
S un
Sga
un
ga
i ga
i i
S un
S un
Sga
un
ga
i ga
i i
S un
S un
Sga
un
ga
i ga
i i
P eta Indeks
119º
120º
121º
122º
D O NG G A L A
P AL U
-1 º
P O SO
T op o
O n do e
la n
-2 º
T an oa
S ULA WE S I
M a m uj u
M A SA M BA
W a tu
M A LI LI
S an gk olo o
l
M A M AS A
P AL O PO
-3º
L ele wa wo
M A KA LE
K os ali
K alo si
P O LE W AL I
E NR EK AN G
M A JE NE
P I N RA NG
-4º
W a wo t o bi
K EN DA RI
Lokas i penyelidikan
B
1000
500
0
B
A
Gambar 2. Peta Geologi Daerah Panas Bumi Makale-Sangala
PROCEEDING PEMAPARAN HASIL-HASIL KEGIATAN LAPANGAN DAN NON LAPANGAN TAHUN
2006, PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI
Balesu
PETA TAHANAN JENIS SEMU AB/2=250 M
DAERAH PANAS BUMI SANGALLA., MAKALE
KECAMATAN SANGALLA, KABUPATEN TANA TORAJA
PROVINSI SULAWESI SELATAN
Tumerang
Leatung
Durian
Bubunbatu
U
Bone
Patua
Maruang
Mengape
G 2000
Pagasingan
Ropo
9659200
Pasang
Kote
Tandung
G 2500
F 2500
Tongko
Totumbang
G 3000
F 3000
Bebo
Kambisa
9658200
G 3500
F 3500
Rantelabi
Kambira
Sarapung
Bolang
E 2500
Tiangka
D 2000
9657200
G 5500
E 3500
Kaero
Raru
F 5500
D 3000
F 6000
K
ECAMATAN
E 4500
C 2500
Buburan
G
Kontur interval 25 m
S FA6500N G A L L A
D 4000
Kalintua
F
Balombong
C 3000
Jalan
G 6000
E 4000
D 3500
Tanete
B 2000
Pollotondok
E 5000
Mata air panas
D 4500
B 2500
C 3500
Bassang
B 3000
A 2000
E 5500
Wala
Toroan
D 5000
119º
E
121º
Perang
D
C 5000
122º
PALU
-1º
D 6000
B 4000
A 3000
120º
DONGGALA
Buntumoro
Borong
Maraung
Padang
E 6000
D 5500
C 4300
B 3500
Peta Indeks
Batu
C 4000
Babana
A 2500
9655200
Sungai
G 5000
Sullukan
C 2000
Rantepantan
9656200
Sibunuan
F 5000
Buku
Pasang
3000
G 4500
F 4500
E 3000
D 2500
Botto
2000
Kombong
Suaya
Bau
Tembamba
1000
KETERANGAN :
G 4000
F 4000
Aa
0
Mil
Kandoran
E 2000
Petarian
Eranbatu
POSO
Topo
Ondolean
-2º
Pao
B 4500
A 3500
Tanoa
C 5500
Tanete
Katorroan
B 5000
A 4000
Mamuju
SULAWESI
C 6000
Watu
MASAMBA
MALILI
Sangkololo
MAMASA
Moso
PALOPO
-3º
Lelewawo
MAKALE
Kosali
9654200
Aararukan
Rangkaian
A 4500
Kalosi
C
B 5500
Lempangan
POLEWALI
Benne
ENREKANG
MAJENE
PINRANG
Wawotobi
KENDARI
-4º
B 6000
A 5000
Rantelemo
Buale
Tengan
Lokasi penyelidikan
Paken
B 6500
A 5500
Marambe
B
9653200
A 6000
Patandukan
Katolongan
A
Songgo
823000
824000
825000
826000
230
Bamba
Pasang
822000
130
Awa
Batualu
Malimongan
Kalambesi
9652200
30
Pangulu
Kombong
827000
828000
Gambar 3. Peta Tahanan Jenis Semu AB/2=250 m, Daerah Panas Bumi Makale -Sangalla.
Balesu
PETA TAHANAN JENIS SEMU AB/2=1000 M
DAERAH PANAS BUMI SANGALLA-MAKALE
KECAMATAN SANGALLA, KABUPATEN TANA TORAJA
PROVINSI SULAWESI SELATAN
Tumerang
Leatung
Durian
Bubunbatu
Bone
U
Patua
Maruang
Mengape
G 2000
Pagasingan
Ropo
Pasang
9659200
Tandung
G 2500
F 2500
Kote
Tongko
F 3000
Totumbang
G 3000
Bebo
Kambisa
9658200
G 3500
F 3500
Rantelabi
Kambira
Sarapung
E 2000
Petarian
Eranbatu
Bolang
Tiangka
D 2000
F 4500
C 2000
Rantepantan
E 4000
Raru
D 4000
Kalintua
B 2000
Pollotondok
Balombong
C 3000
Buburan
Jalan
G 6000
F 6000
K
ECAMATAN
E 4500
C 2500
S FA6500
NGALLA
Kontur interval 25 m
E 5000
Mata air panas
D 4500
B 2500
C 3500
Bassang
B 3000
A 2000
A 2500
9655200
Sungai
G 5500
F 5500
D 3500
Tanete
Babana
E 5500
Wala
Toroan
D 5000
Batu
C 4000
E 6000
Peta Indeks
119º
Buntumoro
D 6000
B 4000
120º
121º
122º
DONGGALA
Borong
A 3000
Padang
D 5500
C 4300
B 3500
Maraung
3000
Kombong
G 5000
E 3500
Kaero
D 3000
Pasang
2000
Sibunuan
F 5000
Sullukan
Buku
Botto
1000
G 4500
E 3000
D 2500
Tembamba
0
KETERANGAN :
E 2500
Suaya
9656200
G 4000
F 4000
Aa
Bau
9657200
Mil
Kandoran
PALU
-1º
Perang
POSO
C 5000
Topo
Ondolean
Pao
B 4500
A 3500
C 5500
Tanete
B 5000
A 4000
Moso
-2º
Katorroan
Tanoa
Mamuju
C 6000
SULAWESI
Aararukan
Rangkaian
MALILI
Sangkololo
PALOPO
-3º
B 5500
Lempangan
A 4500
Watu
MASAMBA
MAMASA
9654200
Lelewawo
MAKALE
Benne
Kosali
Kalosi
POLEWALI
ENREKANG
MAJENE
Buale
Tengan
Rantelemo
Paken
B 6000
A 5000
Patandukan
Wawotobi
Lokasi penyelidikan
A 6000
Katolongan
Songgo
Pangulu
Awa
Kalambesi
9652200
Pasang
823000
824000
10
60
110
160
210
260Ohm
Batualu
Malimongan
Kombong
822000
KENDARI
-4º
B 6500
A 5500
Marambe
9653200
PINRANG
825000
826000
827000
Bamba
828000
Gambar 4. Peta Tahanan Jenis Semu AB/2=1000 m, Daerah Panas Bumi Makale -Sangalla
PROCEEDING PEMAPARAN HASIL-HASIL KEGIATAN LAPANGAN DAN NON LAPANGAN TAHUN
2006, PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI
Mapping Lintasan D
Baratlaut
Tenggara
1000
D 2000
D 2500
12.67
29.57
12.96
19.24
D 3000
D 3500
336.10
275.00
D 4000
D 4500
422.20
290.30
79.90
19.50
78.30
86.30
86.40
17.90
12.84
23.11
12.89
25.12
0
D 5500
D 6000
12.20
23.90
16.95
21.51
23.70
27.70
28.30
29.60
13.90
13.25
36.20
500
D 5000
84.60
18.20
77.03
29.40
80.10
26.90
34.90
40.40
43.70
76.90
23.80
49.60
108.50
18.70
47.30
50.00
25 - 50 Ohm
< 15 Ohm
KETERANGAN :
22.30
> 50 Ohm
15 - 25 Ohm
Gambar 5. Penampang Tahanan Jenis Semu Lintasan D
Mapping Lintasan C
Baratlaut
Tenggara
1000
C 3000
C 1500
5.26
6.72
500
C 2000
C 2500
142.10
6.28
27.05
153.20
8.21
10.68
167.70
8.56
10.45
10.27
11.12
35.20
31.70
39.50
39.40
0
39.50
C 3500
407.40
C 4000
C 4300
158.60
242.90
9.60
92.50
280.80
15.10
54.70
47.60
180.50
15.00
136.20
18.50
68.60
13.10
93.60
10.20
103.30
8.60
C 5000
C 5500
C 6000
5.05
10.20
21.20
7.60
21.20
16.60
12.70
23.30
16.20
20.30
25.50
18.90
6.60
KETERANGAN :
< 15 Ohm
15 - 25 Ohm
25 - 50 Ohm
> 50 Ohm
Gambar 6. Penampang Tahanan Jenis Semu Lintasan C
1000
500
0
PROCEEDING PEMAPARAN HASIL-HASIL KEGIATAN LAPANGAN DAN NON LAPANGAN TAHUN
2006, PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI
PENAMPANG SOUNDING ABCDEF
DAERAH PANAS BUMI SANGALLA-MAKALE
KABUPATEN TANATORAJA- SULSEL
1000
950
900
850
800
750
700
650
600
550
500
450
400
350
300
250
200
150
100
50
0
-50
-100
A 4000
25
B 4000
180
10
8
17
C 4300
14
21
300
D 4500
2000
250
15
F 4500
15
25
E 4000
150
13
30
80
5
8
10
9
30
70
90
100
3
7
8
20
11
15
125
60
1000
950
900
850
800
750
700
650
600
550
500
450
400
350
300
250
200
150
100
50
0
-50
-100
kETERANGAN :
65- 80 Ohm-m
3 - 30 Ohm-m
70 - 125 Ohm-m
Gambar 7. Penampang Sounding Lintasan A-4000, B-4000, C-4300, D-4500, E-4000 dan F-4500
baratlaut
tenggara
1000
B3200
Meter
900
B4600
B4400
B3400
B3800
B3600
B4800
1000
B4200
B4000
900
800
800
700
700
600
600
500
500
15
25
40
60
80
100
120
140
160
180
200
220
240
260
280
Ohm-m
Gambar 8. Penampang tahanan jenis semu lintasan X (B) daerah Makale-Sangala.
PROCEEDING PEMAPARAN HASIL-HASIL KEGIATAN LAPANGAN DAN NON LAPANGAN TAHUN
2006, PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI
baratlaut
1000
tenggara
C 3200
C 3400
1000
C3600
C 3800
900
900
C 4000
C4000
Meter
C 4200
C 4400
C 4600
C 4800
800
800
700
700
600
600
500
500
400
400
0
15
25
40
60
80
100 150 200 250 300 350 400 450 500 550 600 650
ohm-m
Gambar 9. Penampang tahanan jenis semu lintasan Y (C) daerah Makale- Sangala
Download