Ekonomi 3 Sektor I II Rumah Tangga Perusahaan III IV V Tabungan Investasi Kebijakan Moneter VI Pajak I. Kebijakan Fiskal Pengeluaran Pemerintah Rumah tanggga memberikan factor produksi, seperti Tanah, tenaga kerja & modal. II. Perusahaan memberikan balas jasa pada sector rumah tangga berupa gaji & upah, sewa ataupun bunga untung. * Kedua transaksi ini terjadi di Pasar Faktor Produksi. III. Rumah tangga melakukan pembayaran atas produk (barang dan atau jasa) yang di berikan perusahaaan. IV. Perusahaan memberi pelayanan dalam bentuk barang dan atau jasa. * Kedua transaksi ini terjadi pada pasar barang dan jasa. V. Rumah tangga menyimpan uang dalam bentuk tabungan yang dapat digunakan untuk melakukan investasi pada perusahaan. * Transaksi ini terjadi pada Pasar Modal VI. Rumah tangga membayar pajak pada pemerintah yang digunakan untuk membeli prodduk dari perusahaan yang digunakan untuk menjalankan pemerintahan. Pengeluaran pemerintah tersebut bias juga digunakan untuk berinvestasi pada perusahaan. S> D Q, P 3500 3000 2500 D D1 S S1 P 2000 1500 1000 500 0 0 5 10 15 20 25 30 Q Pergeseran kurva S terjadi karena teknologi yang di gunakan makin canggih. Tetapi karena terjadi perubahan/kenaikan pendapatan, orang yang biasa membeli produk ini beralih ke produk lain yang lebih baik. Permintaan terhadap produk ini berkurang menyebabkan harga juga menjadi turun. Contoh :Perusahaan batako yang menggunakan peralatan canggih menghasilkan lebih banyak batako sehingga Q naik dan S naik. Tapi orang-orang saat ini lebih senang menggunakan bata merah sehingga permintaan terhadap batako berkurang. S <D Q P 4500 P 4000 3500 D 3000 D1 2500 S1 2000 S 1500 1000 500 0 0 10 20 Q 30 40 Supply naik kerena teknologi meningkat dan bahan baku yang digunakan melimpah. Namun karena selera masyarakat meninggkat, permintaan terhadap produk ini turun. Contoh : Tiwul, karena saat ini orang lebih senang mengkonsumsi nasi maka Permintaan terhadap tiwul berkurang. S < D Q P 6000 5000 P 4000 D1 D 3000 S1 S 2000 1000 0 0 10 20 Q 30 40 Kenaikan supply terjadi karena peningkatan teknologi sehingga kuantitas yang yang dihasilkan meningkat. Peningkatan teknologi ini juga menyebabkan efisiensi usaha sehingga bisa menekan biaya produksi dam menyebabkan harga produk menjadi murah. Karena harga murah maka menyebabkan permintaan produk naik. Contoh: Industri tekstil pada saat hari raya. S< D Q, P 6000 5000 P 4000 D1 D 3000 S1 S 2000 1000 0 0 10 20 30 Q 40 50 Terjadi kenaikan permintaan sehingga kurva demand bergeser. Pergeseran tersebut menyebabkan harga naik. Kenaikkan permintaan tersebut di sebabkan oleh kenaikkan pendapatan. Karena permintaan naik maka supplier menambah kuantitas barang di pasar. Contoh : Daging, Sirop dan barang-barang yang di perlukan saat hari raya. Krisis Ekonomi Amerika Surplus u i Pasar Pasar Barang Pasar Uang Barang P,Q Minus Pasar Barang (Hubungan Pasar Uang, Modal dan Tenaga Kerja) Pelanggaran kucuran kredit bank oleh pemerintah (tingkat bunga rendah & kemudahan memperoleh kredit) Bank mengucurkan kredit pada real estate agent & masyarakat beresiko. Tingkat bunga rendah, mendiring masyarakat untuk berspekulasi di bidang property. Harga property naik pada satu titik, sehingga tidak dapat dijangkau oleh pasar. Harga property anjlok dan bank kehilangan likuiditas karena kredit macet. Tidak ada investor yang menanamkan saham pada perusahaan property. Investor perusahaan real estate menjual saham perusahaan ke pasar modal yang menyebabkan sahan anjlok dan terjadi panic selling. Kehancuran perusahaan real estate menyebabkan karyawan keuangan dan penyalur kredit kehilangan pekerjaan karena property yang kreditnya macet di sita bank. Nilai tukar dollar terhadap mata uang asing lainnya naik sedangkan terhadap rupiah naik. Index bursa saham di Wall Street turun. Perusahaan dan bank besar ambruk. Hubungan Pasar Uang dan Tenaga Kerja Saving Surplus Kegagalan Pengembalian Pasar Uang P H Pasar Tenaga Kerja Kredit Kredit Macet Minus K Masyarakat surplus menyimpan uang di bank dan bank memberikan kredit kepada masyarakat yang minus. Karena masyarakat minus gagal mengembalikan kredit yang diberikan oleh bank maka bank tidak memiliki cadangan saat masyarakat surplus ingin mengambil uangnya. Bank terkena likuidasi dan semua karyawannya di PHK. Hubungan Pasar Modal Dengan Tenaga Kerja Melepas Saham Investor Surat berharga Pengembalian Pasar Modal Perusahaan Investor K Investor yang tidak bias mengambil uangnya di bank akhirnya tidak mempunyai dana yang likuid dan akhirnya memutuskan untuk menjual sahamnya kembali di pasar modal. Pengembalian saham tersebut menyebabkan perusahaan tidak mendapat suntikan modal dan akhirnya bangkrut. Dik Dit Karena perusahaannya bankrupt maka semua karyawannya di berhentikan. : FC = 3000.000 VC = 1,75 P =2 : a. Q dlm liter, S dalam uang b. Jika VC = 1,68, Q? c. Jika FC = 3.750.000, Q? Jawab : a. Q dlm liter = 3000.000 / (2-1,75) = 3000.000 / 0,75 = $ 12.000.000 S dlm uang =P*Q = 12.000.000 * 2 = $ 24.000.000 b. Q = 3.000.000 / (2-1,68) = 3.000.000 / 0,32 = $ 9.375.000 c. Q = 3.750.000 / (2-1,75) = 3.750.000 / 0,75 = $ 15.000.000 Hubungan Pasar Komoditi, Pasar Tenaga Kerja, Pasar Uang & Pasar Modal P Qomodity Market 6000 5000 4000 3000 2000 1000 0 D D1 S 0 20 40 60 Q W Pasar Tenaga Kerja 6000 5000 4000 3000 2000 1000 0 D D1 S 0 20 40 60 M i Pasar Uang 6000 5000 4000 3000 2000 1000 0 D D1 S 0 20 40 60 m i Pasar Modal 6000 5000 4000 3000 2000 1000 0 S S1 D 0 20 40 I 60 80 Terjadi pergeseran pada kurva demand dari D ke D1 karena adanya kenaikan permintaan terhadap suatu produk yang disebabkan oleh peningkatan pendapatan dan atau perubahan selera masyarakat. Tetapi kenaikan tersebut tidak diiringi dengan pergeseran kurva supply karena perusahaan tidak melakukan perubahan teknologi. Tetapi karena permintaan yang meningkat maka perusahaan harus menambah jumlah tenaga kerja untuk meningkatkan kuantitas. Tapi karena yang ditambah adalah tenaga kerja maka harga produkpu jadi meningkat untuk membayar gaji karyawan. Karena perusahaan menambah tenaga kerja untuk menambah kuantitas produk maka permintaan terhadap tenaga kerja di pasar tenaga kerja bertambah. Tetapi karena jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan terbatas, maka perusahaan berlomba untuk mendapatkan karyawan sesuai yang dibutuhkan dengan cara berjanji untuk memberi gaji yang besar. Dengan janji ini karyawanpun jadi semangat bekerja agar dapat menghasilkan produk yang berkualitas. Karena perusahaan menaikkan gaji tenaga kerja, maka permintaan uang di pasar uang meningkat dan terjadi pergeseran kurva demand dari D ke D1. Pergeseran tersebut tidak di iringi dengan pergeseran kurva supply karena jumlah uang yang beredar di pasar uang terbatas dan cenderung tetap. Karena itu, bank sebagai lembaga keuangan memutuskan untuk menaikkan tingkat suku bunga pengembalian hutang bagi para debitur. Karena suku bunga pengembalian kredit tinggi, para pelaku pasar modal tidak meminjam di bank padahal uang tersebut biasanya di gunakan untuk berspekulasi di pasar modal. Hanya ada sedikit investor yang berinvestasi di pasar modal padahal supply surat berharga di pasar modal. Meningkat. Akhirnya perusahaan menawarkan bunga pengembalian modal yang tinggi kepada para investor agar para investor tertarik untuk memnanamkan modalnya pada perusahaan