CSAP Prospektus Bilingual - PT Catur Sentosa Adiprana Tbk

advertisement
PROSPEKTUS
JADWAL
Tanggal Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) 31 Maret 2016 Tanggal Distribusi HMETD
8 Juni 2016
Tanggal Efektif Pernyataan Pendaftaran dari OJK
26 Mei 2016 Tanggal Pencatatan Saham Hasil Pelaksanaan HMETD di BEI
9 Juni 2016
Tanggal Daftar Pemegang Saham Yang Berhak HMETD
7 Juni 2016 Periode Perdagangan dan Pelaksanaan HMETD
9 s/d 15 Juni 2016
Tanggal Terakhir Perdagangan Dengan HMETD (Cum)
Periode Pendistribusian Saham Hasil Pelaksanaan HMETD
13 s/d 17 Juni 2016
- Pasar Reguler dan Negosiasi
2 Juni 2016 Tanggal Terakhir Pembayaran Pemesanan Tambahan Saham
17 Juni 2016
- Pasar Tunai
7 Juni 2016 Tanggal Penjatahan Pemesanan Tambahan Saham
20 Juni 2016
Tanggal Awal Perdagangan Tanpa HMETD (Ex)
Tanggal Pengembalian Uang Pemesanan Saham
22 Juni 2016
- Pasar Reguler dan Negosiasi
3 Juni 2016
- Pasar Tunai
8 Juni 2016
OTORITAS JASA KEUANGAN TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN MENYETUJUI ATAU TIDAK MENYETUJUI EFEK INI, TIDAK JUGA MENYATAKAN
KEBENARAN ATAU KECUKUPAN ISI PROSPEKTUS INI. SETIAP PERNYATAAN YANG BERTENTANGAN DENGAN HAL–HAL TERSEBUT ADALAH
PERBUATAN MELANGGAR HUKUM
PROSPEKTUS INI PENTING DAN PERLU MENDAPAT PERHATIAN SEGERA. APABILA TERDAPAT KERAGUAN PADA TINDAKAN YANG AKAN
DIAMBIL, SEBAIKNYA BERKONSULTASI DENGAN PIHAK YANG KOMPETEN
PT CATUR SENTOSA ADIPRANA TBK BERTANGGUNG JAWAB SEPENUHNYA ATAS KEBENARAN SEMUA INFORMASI, FAKTA, DATA, ATAU
LAPORAN DAN KEJUJURAN PENDAPAT YANG TERCANTUM DALAM PROSPEKTUS INI
PT CATUR SENTOSA ADIPRANA TBK
(“Perseroan”)
Kegiatan Usaha:
Bergerak dalam Bidang Perdagangan Barang Hasil Produksi, terutama Bahan Bangunan dan Barang-Barang Konsumsi
Berkedudukan di Jakarta Barat, Indonesia
Kantor Pusat:
Jl. Daan Mogot Raya No. 234 Jakarta 11510
Telp. (021) 566-8801, 567-2622, Fax. (021) 566-9445
Website: www.csahome.com
Email: [email protected]
Kantor Cabang :
42 cabang distribusi bahan bangunan, 4 cabang distribusi bahan kimia, 15 area distribusi FMCG, 21 gerai Mitra10,
dan 10 gerai Atria Furniture yang tersebar di seluruh Indonesia
PENAMBAHAN MODAL DENGAN HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU I
(“PMHMETD I”)
Direksi atas nama Perseroan dengan ini melakukan PMHMETD I untuk menawarkan sebanyak-banyaknya 1.158.015.120 (satu miliar seratus lima puluh delapan
juta lima belas ribu seratus dua puluh) Saham Biasa Atas Nama dengan nilai nominal Rp100 (seratus Rupiah) atau sekitar 40,00% (empat puluh persen) dari
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh sebelum pelaksanaan PMHMETD I dengan Harga Pelaksanaan Rp425 (empat ratus dua puluh lima Rupiah) setiap
saham dan total nilai penambahan modal sebanyak-banyaknya Rp492.156.426.000 (empat ratus sembilan puluh dua miliar seratus lima puluh enam juta empat
ratus dua puluh enam ribu Rupiah).
Setiap pemegang 5 (lima) Saham Lama yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham pada tanggal 7 Juni 2016 pada penutupan perdagangan saham
di Bursa Efek Indonesia berhak atas 2 (dua) HMETD, dimana setiap 1 (satu) HMETD memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli sebanyak 1 (satu)
Saham Baru dengan Harga Pelaksanaan Rp425 (empat ratus dua puluh lima Rupiah) setiap saham, yang harus dibayar tunai pada saat mengajukan Formulir
Pemesanan Pembelian Saham (“FPPS”) melalui pelaksanaan HMETD. Seluruh saham yang ditawarkan dalam PMHMETD I ini merupakan saham baru yang
akan dikeluarkan dari portepel Perseroan akan dicatatkan di BEI dengan memperhatikan peraturan perundangan yang berlaku, serta memiliki hak yang sama
dan sederajat dalam segala hal termasuk hak atas dividen dengan saham seri lainnya yang telah ditempatkan dan disetor penuh. Setiap HMETD dalam bentuk
pecahan akan dibulatkan ke bawah (round down). Sesuai dengan POJK No. 32/2015, dalam hal pemegang saham mempunyai HMETD dalam bentuk pecahan,
hak atas pecahan saham dalam PMHMETD I tersebut wajib dijual oleh Perseroan dan hasil penjualannya dimasukkan ke dalam rekening Perseroan.
Jika Saham Baru yang ditawarkan dalam PMHMETD I ini tidak seluruhnya diambil oleh pemegang saham Perseroan atau pemegang bukti HMETD, maka
sisanya akan dialokasikan kepada pemegang saham lainnya yang melakukan pemesanan tambahan dari haknya sebagaimana tercantum dalam sertifikat
HMETD secara proporsional berdasarkan hak yang telah dilaksanakan sesuai dengan peraturan yang berlaku, dengan ketentuan (a) Bila jumlah seluruh saham
yang dipesan, termasuk pemesanan saham tambahan tidak melebihi jumlah seluruh saham yang ditawarkan dalam PMHMETD I ini, maka seluruh pesanan
atas saham tambahan akan dipenuhi. (b) Bila jumlah seluruh saham yang dipesan, termasuk pemesanan saham tambahan melebihi jumlah seluruh saham
yang ditawarkan dalam PMHMETD I ini, maka kepada pemesan yang melakukan pemesanan saham tambahan akan diberlakukan sistem penjatahan secara
proporsional, berdasarkan atas jumlah HMETD yang telah dilaksanakan oleh masing-masing pemegang saham yang meminta pemesanan saham tambahan.
Dalam PMHMETD I ini tidak terdapat pembeli siaga, dengan demikian apabila setelah alokasi pemesanan saham tambahan, masih terdapat sisa saham dalam
PMHMETD I ini, maka saham tersebut tidak akan dikeluarkan dari dalam portepel.
PT Buanatata Adisentosa selaku Pemegang Saham Utama Perseroan dengan kepemilikan 31,32%, berdasarkan Akta Pernyataan Kesanggupan Pembelian
Bagian Saham Dalam Rangka Penambahan Modal dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu I No. 18 tanggal 4 April 2016, yang telah ditegaskan kembali
dengan Akta Pernyataan Kesanggupan Pembelian Bagian Saham No. 184 tanggal 23 Mei 2016, yang keduanya dibuat di hadapan Dr. Irawan Soerodjo,
S.H., M.Si., Notaris di Jakarta, telah menyatakan akan mengambil seluruh bagiannya untuk membeli saham dalam PMHMETD I ini dengan jumlah sebanyak
362.731.280 (tiga ratus enam puluh dua juta tujuh ratus tiga puluh satu ribu dua ratus delapan puluh) Saham pada periode Pelaksanaan HMETD.
NT Asian Discovery Master Fund selaku Pemegang Saham Perseroan dengan kepemilikan 21,00%, berdasarkan Surat Pernyataan Kesanggupan Dalam Rangka
Penambahan Modal dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu I tertanggal 23 Mei 2016 yang ditandatangani oleh John Thompson selaku Direktur, telah
menyatakan akan mengambil seluruh bagiannya untuk membeli saham dalam PMHMETD I ini dengan jumlah sebanyak 243.200.000 (dua ratus empat puluh tiga
juta dua ratus ribu) Saham pada periode Pelaksanaan HMETD.
RENCANA PENERBITAN SAHAM BARU DALAM PMHMETD I INI TELAH MEMPEROLEH PERSETUJUAN RUPSLB PADA TANGGAL 31 MARET
2016. PERSEROAN TELAH MENGAJUKAN PERNYATAAN PENDAFTARAN PMHMETD I KEPADA OJK DENGAN SURAT NO. 082/OJK/IV/2016 PADA
TANGGAL 6 APRIL 2016, PELAKSANAAN PMHMETD I SETELAH MEMPEROLEH EFEKTIF DARI OJK, DALAM HAL PERNYATAAN PENDAFTARAN
INI TIDAK MEMPEROLEH EFEKTIF DARI OJK, MAKA SEGALA KEGIATAN DAN/ATAU TINDAKAN LAIN BERUPA APAPUN JUGA YANG TELAH
DILAKSANAKAN DAN/ATAU DIRENCANAKAN OLEH PERSEROAN DALAM RANGKA PENERBITAN HMETD SESUAI DENGAN JADWAL TERSEBUT
DI ATAS MAUPUN DALAM PROSPEKTUS INI ATAU DOKUMEN LAIN YANG BERHUBUNGAN DENGAN RENCANA PMHMETD I, DIANGGAP TIDAK
PERNAH ADA DAN TIDAK DAPAT DIGUNAKAN SEBAGAI DASAR ATAU ALASAN APAPUN JUGA OLEH SIAPAPUN UNTUK MELAKUKAN TINDAKAN
HUKUM BERUPA APAPUN TERHADAP PIHAK MANAPUN TERMASUK PERSEROAN SERTA LEMBAGA PROFESI PENUNJANG PASAR MODAL YANG
DITUNJUK DALAM RANGKA PMHMETD I INI.
HMETD DAPAT DIPERDAGANGKAN BAIK DI DALAM MAUPUN DI LUAR BURSA EFEK INDONESIA SELAMA TIDAK KURANG DARI 5 (LIMA)
HARI KERJA MULAI TANGGAL 9 JUNI 2016 SAMPAI DENGAN 15 JUNI 2016. PENCATATAN SAHAM BARU HASIL PELAKSANAAN HMETD AKAN
DILAKUKAN DI BURSA EFEK INDONESIA PADA TANGGAL 9 JUNI 2016. TANGGAL TERAKHIR PELAKSANAAN HMETD ADALAH TANGGAL 15 JUNI
2016 DENGAN KETERANGAN BAHWA HAK YANG TIDAK DILAKSANAKAN SAMPAI DENGAN TANGGAL TERSEBUT TIDAK BERLAKU LAGI.
PENTING UNTUK DIPERHATIKAN OLEH PARA PEMEGANG SAHAM
PEMEGANG SAHAM LAMA YANG TIDAK MELAKSANAKAN HAKNYA UNTUK MEMBELI SAHAM BARU YANG DITAWARKAN DALAM PMHMETD I INI
SESUAI DENGAN HMETD-NYA AKAN MENGALAMI PENURUNAN PERSENTASE KEPEMILIKAN SAHAMNYA (DILUSI) DALAM JUMLAH MAKSIMUM
SEBESAR 40,00% (EMPAT PULUH PERSEN).
RISIKO TIDAK LIKUIDNYA SAHAM YANG DITAWARKAN DALAM PMHMETD I DAPAT TERJADI AKIBAT TIDAK LIKUIDNYA PERDAGANGAN SAHAM
PERSEROAN DI BURSA EFEK INDONESIA
RISIKO UTAMA YANG DIHADAPI OLEH PERSEROAN ADALAH RISIKO PEMUTUSAN HUBUNGAN KONTRAK – FAKTOR RISIKO LAINNYA
DIUNGKAPKAN PADA BAB VI DALAM PROSPEKTUS INI
PERSEROAN TIDAK MENERBITKAN SURAT KOLEKTIF SAHAM DALAM PMHMETD I INI, TETAPI SAHAM-SAHAM TERSEBUT AKAN DIDISTRIBUSIKAN
SECARA ELEKTRONIK YANG AKAN DIADMINISTRASIKAN DALAM PENETAPAN KOLEKTIF PT KUSTODIAN SENTRAL EFEK INDONESIA.
Prospektus ini diterbitkan di Jakarta pada tanggal 30 Mei 2016
Perseroan telah mengajukan Pernyataan Pendaftaran sehubungan dengan Penambahan Modal
dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu I (selanjutnya disebut “PMHMETD I”) kepada OJK up.
Kepala Eksekutif Pasar Modal (selanjutnya disebut “OJK”) di Jakarta dengan surat No. 082/OJK/IV/2016
tanggal 6 April 2016 sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan dalam Undang-Undang No. 8 Tahun
1995 tentang Pasar Modal, yang diatur dengan Peraturan No. 32/POJK.04/2015 Tanggal 16 Desember
2015 tentang Penambahan Modal Perusahaan Terbuka Dengan Memberikan Hak Memesan Efek
Terlebih Dahulu (“POJK No. 32/2015”) dan Peraturan No. 33/POJK.04/2015 Tanggal 16 Desember
2015 tentang Bentuk dan Isi Prospektus Dalam Rangka Penambahan Modal Perusahaan Terbuka
Dengan Memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (“POJK No. 33/2015”).
Semua Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal yang disebut dalam Prospektus bertanggung
jawab sepenuhnya atas data yang disajikan sesuai dengan fungsi dan kedudukan mereka sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan di sektor Pasar Modal, dan kode etik, norma, serta
standar profesi masing-masing.
Sehubungan dengan PMHMETD I ini, setiap Pihak terafiliasi dilarang untuk memberikan keterangan
atau pernyataan mengenai data yang tidak diungkapkan dalam Prospektus, tanpa persetujuan tertulis
dari Perusahaan Terbuka
Sehubungan dengan PMHMETD I ini, Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal dalam PMHMETD
I ini dengan tegas menyatakan tidak mempunyai hubungan afiliasi dengan Perseroan baik secara
langsung maupun tidak langsung sebagaimana didefinisikan dalam UUPM.
PMHMETD I INI TIDAK DIDAFTARKAN BERDASARKAN UNDANG-UNDANG ATAU PERATURAN
LAIN SELAIN YANG BERLAKU DI INDONESIA. BARANG SIAPA DI LUAR INDONESIA MENERIMA
PROSPEKTUS INI ATAU SERTIFIKAT BUKTI HMETD, MAKA DOKUMEN-DOKUMEN TERSEBUT
TIDAK DIMAKSUDKAN SEBAGAI DOKUMEN PENAWARAN UNTUK MEMBELI SAHAM ATAU
MELAKSANAKAN HMETD, KECUALI BILA PENAWARAN ATAU PEMBELIAN SAHAM MAUPUN
PELAKSANAAN HMETD TERSEBUT TIDAK BERTENTANGAN ATAU BUKAN MERUPAKAN
PELANGGARAN TERHADAP UNDANG-UNDANG ATAU PERATURAN YANG BERLAKU DI
NEGARA TERSEBUT.
PERSEROAN TELAH MENGUNGKAPKAN SEMUA INFORMASI YANG WAJIB DIKETAHUI OLEH
PUBLIK DAN TIDAK TERDAPAT LAGI INFORMASI YANG BELUM DIUNGKAPKAN SEHINGGA
DAPAT MENGAKIBATKAN INFORMASI YANG TERCANTUM DALAM PROSPEKTUS INI
MENJADI TIDAK BENAR DAN/ATAU MENYESATKAN PUBLIK.
DAFTAR ISI
DEFINISI, ISTILAH DAN SINGKATAN.................................................................................................... iii
RINGKASAN............................................................................................................................................x
I
PENAMBAHAN MODAL DENGAN HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU I
(PMHMETD I).................................................................................................................................1
II
RENCANA PENGGUNAAN DANA YANG DIPEROLEH DARI HASIL PENAMBAHAN MODAL
DENGAN HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU I..............................................................8
III
PERNYATAAN UTANG................................................................................................................10
IV
IKHTISAR DATA KEUANGAN PENTING.....................................................................................25
V
ANALISIS DAN PEMBAHASAN OLEH MANAJEMEN................................................................28
A
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA OPERASIONAL............................28
B
ANALISIS KINERJA KEUANGAN.........................................................................................29
C TINJAUAN KEUANGAN.......................................................................................................31
D MANAJEMEN MODAL..........................................................................................................37
E
RASIO KEUANGAN..............................................................................................................38
F
MANAJEMEN RISIKO..........................................................................................................38
G. KEBIJAKAN AKUNTANSI.....................................................................................................40
VI
RISIKO USAHA PERSEROAN DAN ENTITAS ANAK.................................................................42
VII
KEJADIAN PENTING SETELAH TANGGAL LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN....................45
VIII
KETERANGAN TENTANG PERSEROAN DAN ENTITAS ANAK................................................46
1
RIWAYAT SINGKAT PERSEROAN.......................................................................................46
2
DOKUMEN PERIZINAN PERSEROAN DAN ENTITAS ANAK.............................................47
3
PERKEMBANGAN KEPEMILIKAN SAHAM PERSEROAN.................................................50
4
MANAJEMEN DAN PENGAWASAN PERSEROAN.............................................................51
5
SUMBER DAYA MANUSIA...................................................................................................58
6
STRUKTUR ORGANISASI PERSEROAN............................................................................59
7
KETERANGAN SINGKAT MENGENAI PEMEGANG SAHAM BERBENTUK BADAN
HUKUM.................................................................................................................................59
8
STRUKTUR KEPEMILIKAN PERSEROAN DAN ENTITAS ANAK.......................................61
9
KETERANGAN TENTANG ENTITAS ANAK.........................................................................62
10 HUBUNGAN PENGURUSAN DAN PENGAWASAN ANTARA PERSEROAN DENGAN
PEMEGANG SAHAM BERBENTUK BADAN HUKUM DAN ENTITAS ANAK .....................79
11 PERUSAHAAN DALAM SATU KELOMPOK USAHA DENGAN PERSEROAN ..................81
12ASURANSI ...........................................................................................................................81
13 HAK ATAS KEKAYAAN INTELEKTUAL (HAKI)....................................................................81
14 TRANSAKSI DENGAN PIHAK YANG MEMILIKI HUBUNGAN AFILIASI.............................83
i
15 PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING DENGAN PIHAK KETIGA......................................84
16 KETERANGAN MENGENAI ASET TETAP.........................................................................126
17 PERKARA YANG SEDANG DIHADAPI PERSEROAN, ENTITAS ANAK, KOMISARIS
DAN DIREKSI PERSEROAN, SERTA KOMISARIS DAN DIREKSI ENTITAS ANAK.........129
IX
KEGIATAN DAN PROSPEK USAHA PERSEROAN..................................................................130
X
EKUITAS....................................................................................................................................135
XI
KEBIJAKAN DIVIDEN................................................................................................................137
XII
PERPAJAKAN............................................................................................................................138
XIII
LEMBAGA DAN PROFESI PENUNJANG PASAR MODAL ......................................................141
XIV TATA CARA PEMESANAN SAHAM...........................................................................................144
XV
PENYEBARLUASAN PROSPEKTUS DAN SERTIFIKAT BUKTI HAK MEMESAN EFEK
TERLEBIH DAHULU..................................................................................................................151
XVI INFORMASI TAMBAHAN...........................................................................................................152
ii
DEFINISI, ISTILAH DAN SINGKATAN
Afiliasi
: Berarti afiliasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 Angka I UUPM,
yaitu:
a. hubungan keluarga karena perkawinan dan keturunan sampai
derajat kedua, baik secara horizontal maupun vertikal;
b. hubungan antara pihak dengan pegawai, Direktur atau Komisaris
dari pihak tersebut;
c. hubungan antara 2 (dua) perusahaan dimana terdapat 1 (satu)
atau lebih anggota Direksi atau Komisaris yang sama;
d. hubungan antara perusahaan dengan pihak, baik langsung
maupun tidak langsung mengendalikan atau dikendalikan oleh
perusahaan tersebut;
e. hubungan antara 2 (dua) perusahaan yang dikendalikan baik
langsung maupun tidak langsung, oleh pihak yang sama; atau
f. hubungan antara perusahaan dengan pemegang saham utama.
Anak Perusahaan atau Entitas : Berarti perusahaan dimana Perseroan mempunyai kepemilikan
Anak
saham dengan hak suara lebih dari 50%, baik langsung maupun
tidak langsung, atau apabila Perseroan memiliki 50% atau kurang
saham dengan hak suara, Perseroan memiliki kemampuan
untuk mengendalikan Entitas Anak. Pada tanggal Prospektus ini
diterbitkan, Entitas Anak Perseroan adalah PT Catur Mitra Sejati
Sentosa (CMSS), PT Catur Sentosa Berhasil (CSB), PT Catur
Sentosa Anugerah (CSAN), PT Satya Galang Kemika (SGK),
PT Kusuma Kemindo Sentosa (KKS), PT Eleganza Tile Indonesia
(ETI), PT Catur Hasil Sentosa (CHS), PT Catur Logamindo Sentosa
(CLS), PT Caturadiluhur Sentosa (CALS), PT Caturaditya Sentosa
(CAS), PT Mitra Hasil Sentosa (MHS), PT HCG Indonesia (HCG),
PT Catur Karda Sentosa (CKS), dan PT Mitra Bali Indah (MBI).
Anggota Bursa
: Berarti Anggota Bursa Efek sebagaimana didefinisikan dalam Pasal
1 ayat 2 UUPM.
BAE
: Berarti Biro Administrasi Efek, yaitu pihak yang melaksanakan
administrasi saham dalam PMHMETD I yang ditunjuk oleh Perseroan
yang dalam hal ini adalah PT Datindo Entrycom, berkedudukan di
Jakarta.
Bank Kustodian
: Berarti bank umum yang telah memperoleh persetujuan Otoritas Jasa
Keuangan (d/h Bapepam atau Bapepam dan LK) untuk melakukan
kegiatan usaha sebagai Kustodian sebagaimana dimaksud dalam
UUPM.
Bapepam dan LK
: Berarti Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan yang
merupakan penggabungan dari Bapepam dan Direktorat Jenderal
Lembaga Keuangan (DJLK), sesuai dengan Keputusan Menteri
Keuangan Republik Indonesia No. 606/KMK.01/2005 tanggal
30 Desember 2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan
Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan dan Peraturan
Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 184/PMK.01/2010
tanggal 11 Oktober 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Kementerian Keuangan, atau para pengganti dan penerima hak
dan kewajibannya. Per tanggal 31 Desember 2012, fungsi-fungsi
Bapepam-LK telah beralih ke Otoritas Jasa Keuangan.
iii
BEI atau Bursa Efek Indonesia : Berarti pihak yang menyelenggarakan dan menyediakan sistem dan/
atau sarana untuk mempertemukan penawaran jual beli Efek pihakpihak lain dengan tujuan memperdagangkan Efek diantara mereka,
yang dalam hal ini diselenggarakan oleh PT Bursa Efek Indonesia,
berkedudukan di Jakarta Selatan, atau para pengganti dan penerima
hak dan kewajibannya dimana efek dicatatkan.
DPS
: Berarti singkatan dari Daftar Pemegang Saham yang merupakan
daftar yang disusun oleh Biro Administrasi Efek yang memuat
keterangan tentang kepemilikan saham oleh Pemegang Saham
dalam Penitipan Kolektif di KSEI berdasarkan data-data yang
diberikan oleh Pemegang Rekening kepada KSEI dan pemegang
saham yang sahamnya dalam bentuk warkat dan tidak dimasukkan
dalam Penitipan Kolektif di KSEI.
DPPS
: Berarti Daftar Pemesanan Pembelian Saham, yang memuat namanama dari pemesan Saham Yang Ditawarkan dan jumlah Saham
Yang Ditawarkan yang dipesan, yang disusun berdasarkan Formulir
Pemesanan Pembelian Saham yang dibuat oleh masing masing
Penjamin Emisi Efek.
Efek
: Berarti surat berharga yaitu surat pengakuan utang, surat berharga
komersial, saham, obligasi, tanda bukti utang, Unit Penyertaan
Kontrak Investasi Kolektif, Kontrak Berjangka atas Efek, dan setiap
derivatif Efek, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 angka 5 UUPM.
Efektif
: Berarti terpenuhinya seluruh persyaratan Pernyataan Pendaftaran
sesuai dengan ketentuan Peraturan OJK No. 32/POJK.04/2015
tanggal 16 Desember 2015 tentang Penambahan Modal Perusahaan
Terbuka Dengan Memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu,
yaitu:
a. atas dasar lewatnya waktu, yakni:
i. 45 (empat puluh lima) hari sejak tanggal Pernyataan
Pendaftaran diterima OJK secara lengkap; atau
ii. 45 (empat puluh lima) hari sejak tanggal perubahan terakhir
yang disampaikan Perseroan atau yang diminta OJK
dipenuhi; atau
b. atas dasar pernyataan efektif dari OJK bahwa tidak ada lagi
perubahan dan/atau tambahan informasi lebih lanjut yang
diperlukan.
Entitas Asosiasi
: Berarti suatu perusahaan di mana salah satu Entitas Anak memiliki
secara langsung saham-saham yang ditempatkan dan disetor dalam
perusahaan tersebut yangjumlah kepemilikan sahamnya antara
20% hingga 50%, sehingga penyertaan saham tersebut dicatat
dengan menggunakan metode ekuitas (equity method) yang laporan
keuangannya tidak dikonsolidasikan dengan laporan keuangan
Perseroan, yang per tanggal Prospektus ini tidak terdapat Entitas
Anak yang memenuhi kriteria yang dimaksud.
FPPS Tambahan
: Berarti singkatan dari Formulir Pemesanan Pembelian Saham
Tambahan, dalam rangka PMHMETD I, yaitu formulir untuk memesan
saham yang melebihi porsi yang ditentukan sesuai dengan jumlah
HMETD yang diterima oleh 1(satu) pemegang saham Perseroan
dalam rangka pelaksanaan PMHMETD I.
FMCG
: Berarti Fast Moving Consumer Goods
Grup Usaha Perseroan
: berarti Perseroan beserta dengan Entitas Anaknya, yaitu CMSS,
CSB, CSAN, SGK, KKS, ETI, CHS, CLS, CALS, CAS, MHS, HCG,
CKS, dan MBI.
iv
Harga Pelaksanaan
: Harga yang ditawarkan kepada para pemegang saham Perseroan
dalam PMHMETD I untuk melaksanakan haknya menjadi 1 (satu)
saham baru dengan Harga Pelaksanaan Rp425 (empat ratus dua
puluh lima Rupiah) setiap saham.
Hari Bursa
: Berarti hari diselenggarakannya perdagangan Efek di Bursa Efek
yaitu hari Senin sampai dengan hari Jumat, kecuali hari libur nasional
atau hari yang dinyatakan sebagai hari libur oleh Bursa Efek.
Hari Kalender
: Berarti setiap hari dalam 1 (satu) tahun sesuai dengan kalender
gregorius tanpa kecuali, termasuk hari Sabtu, Minggu, dan hari libur
nasional yang ditetapkan sewaktu-waktu oleh Pemerintah Republik
Indonesia dan Hari Kerja biasa yang karena suatu keadaan tertentu
ditetapkan oleh Pemerintah Republik Indonesia sebagai bukan Hari
Kerja biasa.
Hari Kerja
: Berarti hari Senin sampai dengan hari Jumat, kecuali hari libur
nasional yang ditetapkan oleh Pemerintah Republik Indonesia dan
Hari Kerja biasa yang karena suatu keadaan tertentu ditetapkan oleh
Pemerintah Republik Indonesia sebagai bukan Hari Kerja biasa.
HMETD
: Berarti Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu yaitu suatu hak yang
dapat dialihkan yang melekat pada saham yang memungkinkan para
pemegang saham yang ada untuk membeli Efek baru, termasuk
saham, sebelum ditawarkan kepada pihak lain.
Kegiatan Usaha Grup
: Berarti kegiatan usaha utama grup Perseroan yang bergerak
dalam bidang perdagangan barang hasil produksi, terutama bahan
bangunan dan barang-barang konsumsi.
KSEI
: Berarti PT Kustodian Sentral Efek Indonesia.
Kustodian
: Berarti pihak yang memberi jasa penitipan Efek dan harta lain
yang berkaitan dengan Efek serta jasa lainnya termasuk menerima
bunga dan hak-hak lain, menyelesaikan transaksi Efek dan mewakili
Pemegang Rekening yang menjadi nasabahnya sesuai dengan
ketentuan UUPM, yang meliputi KSEI, Perusahaan Efek dan Bank
Kustodian.
Kemenkumham
: Berarti Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia
Masyarakat
: Berarti perorangan, baik Warga Negara Indonesia maupun Warga
Negara Asing dan/atau badan hukum, baik badan hukum Indonesia
maupun badan hukum asing, yang bertempat tinggal/berkedudukan
di Indonesia maupun bertempat tinggal/berkedudukan di luar negeri.
Menkumham
: Berarti Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia.
OJK
: Berarti Otoritas Jasa Keuangan adalah lembaga yang independen
dan bebas dari campur tangan pihak lain, yang mempunyai fungsi,
tugas dan wewenang pengaturan, pengawasan, pemeriksaan
dan penyidikan sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang
No, 21 tahun 2011 tanggal 22 November 2012 tentang Otoritas Jasa
Keuangan.
Pemegang Rekening
: Berarti pihak yang namanya tercatat sebagai pemilik Rekening Efek
di KSEI yang meliputi Bank Kustodian dan/atau Perusahaan Efek
dan/atau pihak lain yang disetujui oleh KSEI dengan memperhatikan
peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal dan
peraturan KSEI.
v
Pemegang Saham
: Berarti
pemegang
saham
Perseroan
diadministrasikan dalam DPS Perseroan.
Penambahan Modal Dengan
Hak Memesan Efek Terlebih
Dahulu I (PMHMETD I)
: Sebanyak-banyaknya 1.158.015.120 (satu miliar seratus lima puluh
delapan juta lima belas ribu seratus dua puluh) Saham Biasa Atas
Nama dengan nilai nominal Rp100 (Seratus Rupiah) dengan Harga
Pelaksanaan Rp425 (empat ratus dua puluh lima Rupiah) setiap
saham.
Penitipan Kolektif
: Berarti jasa penitipan atas Efek yang dimiliki bersama oleh lebih dari
satu pihak yang kepentingannya diwakili oleh Anggota Bursa dan/
atau Bank Kustodian.
Peraturan No. IX.E.1
: Berarti Peraturan No. IX.E.1, Lampiran Keputusan Ketua BapepamLK No. Kep-412/BL/2009 tanggal 25 November 2009 tentang
Transaksi Afiliasi dan Benturan Kepentingan Transaksi Tertentu.
Peraturan No. IX.E.2
: Berarti Peraturan No. IX.E.2, Lampiran Keputusan Ketua BapepamLK No. Kep-614/BL/2011 tanggal 28 November 2011 tentang
Transaksi Material dan Perubahan Kegiatan Usaha Utama.
Peraturan No. IX.J.1
: Berarti Peraturan No. IX.J.1, Lampiran Keputusan Ketua BapepamLK No. Kep-179/BL/2008 tanggal 14 Mei 2008 tentang Pokok-Pokok
Anggaran Dasar Perseroan Yang Melakukan Penambahan Modal
Efek Bersifat Ekuitas dan Perusahaan Publik.
Periode Perdagangan
: Berarti periode dimana pemegang saham dan/atau pemegang
HMETD dapat menjual atau mengalihkan HMETD yang dimilikinya
serta melaksanakan HMETD yang dimilikinya.
Pernyataan Pendaftaran
: Berarti pernyataan pendaftaran yang disampaikan kepada Otoritas
Jasa Keuangan oleh Perseroan dalam rangka PMHMETD I, yang
terdiri dari dokumen-dokumen yang wajib diajukan berikut lampiranlampirannya, termasuk semua perubahan, tambahan, serta
pembetulannya.
Perseroan
: Berarti badan hukum yang akan melakukan PMHMETD I yang
dalam hal ini adalah PT Catur Sarana Adiprana Tbk, berkedudukan
di Jakarta Pusat, didirikan menurut dan berdasarkan hukum dan
Undang-undang Negara Republik Indonesia.
Perusahaan Efek
: Berarti pihak yang melakukan kegiatan usaha sebagai Penjamin
Emisi Efek, Perantara Pedagang Efek, dan/atau Manajer Investasi
sebagaimana dimaksud dalam UUPM.
POJK No.32/2014
: Berarti Peraturan OJK No. 32/POJK.04/2014 tanggal 8 Desember
2014 tentang Rencana dan Penyelenggaraan Rapat Umum
Pemegang Saham Perusahaan Terbuka, Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 No. 374.
POJK No.33/2014
: Berarti Peraturan OJK No. No. 33/POJK.04/2014 tanggal 8 Desember
2014 tentang Direksi dan Dewan Komisaris Emiten atau Perusahaan
Publik, Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 No. 375.
POJK No.30/2015
: Berarti Peraturan OJK No. 30/POJK.04/2015 tanggal 16 Desember
2015 tentang Laporan Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran
Umum, Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 No. 305.
POJK No.32/2015
: Berarti Peraturan OJK No. 32/POJK.04/2015 tanggal 16 Desember
2015 tentang Penambahan Modal Perusahaan Terbuka Dengan
Memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu, Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2015 No. 307.
vi
yang
sahamnya
POJK No.33/2015
: Berarti Peraturan OJK No. 33/POJK.04/2015 tanggal 16 Desember
2015 tentang Bentuk dan Isi Prospektus Dalam Rangka Penambahan
Modal Perusahaan Terbuka Dengan Memberikan Hak Memesan
Efek Terlebih Dahulu, Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2015 No. 308.
POJK No.55/2015
: Berarti Peraturan OJK No. 55/POJK.04/2015 tanggal 23 Desember
2015 tentang Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja
Komite Audit, Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015
No. 406.
POJK No.56/2015
: Berarti Peraturan OJK No. 56/POJK.04/2015 tanggal 23 Desember
2015 tentang Pembentukan dan Pedoman Penyusunan Piagam Unit
Audit Internal, Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015
No. 407.
Prospektus
: Berarti dokumen yang memuat rincian Informasi atau Fakta Material
mengenai HMETD dan informasi dan/atau keterangan yang dapat
mempengaruhi keputusan pemodal, yang diketahui atau layak
diketahui oleh Perusahaan Terbuka, sebagaimana diatur pada POJK
No. 33/2015.
Rekening Efek
: Berarti rekening yang memuat catatan posisi saham dan/atau
dana milik pemegang saham yang diadministrasikan di KSEI, atau
Pemegang Rekening, berdasarkan perjanjian pembukaan rekening
efek yang ditandatangani pemegang saham dan perusahan efek
dan/atau Bank Kustodian.
Rp
: Berarti Rupiah, mata uang sah negara Republik Indonesia.
RUPST
: Berarti Rapat Umum
diselenggarakan sesuai
Perseroan.
Saham Baru
: Berarti Saham Biasa Atas Nama yang akan dikeluarkan oleh
Perseroan dalam PMHMETD I ini dengan jumlah sebanyakbanyaknya 1.158.015.120 (satu miliar seratus lima puluh delapan
juta lima belas ribu seratus dua puluh) Saham Biasa Atas Nama
dengan nilai nominal Rp100,- (seratus Rupiah).
Saham Lama
: Berarti saham biasa atas nama Perseroan yang telah ditempatkan
dan disetor penuh oleh Pemegang Saham Perseroan pada tanggal
Prospektus ini diterbitkan.
Segmen Distribusi
: Berarti segmen bisnis yang dimiliki oleh perseroan yang bergerak
pada bidang distribusi barang material bangunan (building materials)
melalui CKS, CAS, CALS, CLS, CHS, HCG, dan ETI; produk kimia
melalui KKS dan SGK; serta produk-produk konsumen (consumer
goods) melalui CSAN.
Segmen Modern Retail
: Berarti segmen bisnis yang dimiliki oleh perseroan yang bergerak
pada bidang ritel bahan bangunan dengan konsep modern. Segmen
modern retail menyediakan produk-produk yang dikategorikan ke
dalam building materials & home improvement dengan merk dagang
Mitra10 melelaui CMSS, MBI, dan MHS; serta kategori produk
furnitur dengan merk dagang Atria melalui CSB.
vii
Pemegang Saham Tahunan yang
dengan ketentuan anggaran dasar
Sertifikat HMETD
: Berarti singkatan dari Sertifikat Bukti Hak Memesan Efek Terlebih
Dahulu, yaitu surat bukti hak atau sertifikat yang dikeluarkan oleh
Perseroan kepada Pemegang Saham yang membuktikan hak
memesan efek terlebih dahulu, yang dapat diperdagangkan selama
Periode Perdagangan.
SKS
: Berarti Surat Kolektif Saham.
SKU
: Berarti Stock Keeping Unit, yaitu kode unik yang diberikan pada
setiap item barang yang dibeli maupun dijual oleh Perseroan.
Tanggal Pembayaran
: Berarti tanggal pembayaran hasil penjualan Saham Yang Ditawarkan
pada Pasar Perdana yang harus disetor oleh masing-masing
Penjamin Emisi Efek kepada Perseroan melalui Penjamin Pelaksana
Emisi Efek.
Tanggal Pencatatan
: Berarti tanggal pencatatan saham untuk diperdagangkan di Bursa
Efek dalam waktu selambat-lambatnya 1 (satu) Hari Kerja setelah
Tanggal Emisi.
Tanggal Pengembalian Uang : Berarti tanggal pengembalian uang pemesanan pembelian Saham
Pemesanan
Baru oleh Penjamin Pelaksana Emisi Efek melalui Penjamin Emisi
Efek kepada para pemesan yang pesanannya tidak dapat dipenuhi
dalam hal suatu pemesanan Saham Yang Ditawarkan ditolak sebagian
atau seluruhnya, atau dalam hal terjadi pembatalan Penambahan
Modal paling lambat 2 (dua) Hari Kerja sesudah Tanggal Penjatahan
atau sesudah tanggal diumumkannya pembatalan tersebut.
Undang-Undang Pasar Modal : Berarti Undang-Undang Republik Indonesia No. 8 Tahun 1995
atau UUPM
tentang Pasar Modal.
USD
: Berarti Dolar Amerika Serikat, mata uang sah yang berlaku di negara
Amerika Serikat.
UUPT
: Berarti Undang-Undang Republik Indonesia No.40 Tahun 2007
tanggal 16 Agustus 2007 tentang Perseroan Terbatas, yang dimuat
dalam Tambahan No.4756 Lembaran Negara Republik Indonesia
No.106 Tahun 2007, beserta peraturan-peraturan pelaksanaannya
berikut segala perubahannya.
UUWDP
: Berarti Undang-Undang No. 3 Tahun 1982 Tentang Wajib Daftar
Perusahaan.
viii
SINGKATAN NAMA PERUSAHAAN DALAM GRUP USAHA PERSEROAN
CSAP
:
PT Catur Adiprana Sentosa Tbk (Perseroan)
CMSS
:
PT Catur Mitra Sejati Sentosa
CSB
:
PT Catur Sentosa Berhasil
CSAN
:
PT Catur Sentosa Anugerah
SGK
:
PT Satya Galang Kemika
KKS
:
PT Kusuma Kemindo Sentosa
ETI
:
PT Eleganza Tile Indonesia
CHS
:
PT Catur Hasil Sentosa
CLS
:
PT Catur Logamindo Sentosa
CALS
:
PT Caturadiluhur Sentosa
CAS
:
PT Caturaditya Sentosa
MHS
:
PT Mitra Hasil Sentosa
HCG
:
PT HCG Indonesia
CKS
:
PT Catur Karda Sentosa
MBI
:
PT Mitra Bali Indah
ix
RINGKASAN
Ringkasan di bawah ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dan harus dibaca dalam kaitannya
dengan keterangan yang lebih terinci dan laporan keuangan serta catatan-catatan yang tercantum di
dalam Prospektus ini. Ringkasan ini dibuat atas dasar fakta-fakta dan pertimbangan-pertimbangan
yang paling penting bagi Perseroan. Semua informasi keuangan Perseroan disusun dalam mata uang
Rupiah dan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.
1.UMUM
Perseroan berkedudukan di Jakarta Barat, didirikan berdasarkan akta Perseroan Terbatas PT Catur
Sentosa Adiprana No. 93 tanggal 31 Desember 1983, dibuat dihadapan Hendra Karyadi, S.H., Notaris
di Jakarta, yang telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan
No.C2-5216.HT.01-01.TH.1984 tanggal 18 September 1984, didaftarkan di register Kantor Pengadilan
negeri Jakarta Barat di bawah No. 715/1984 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia
No. 1155 tanggal 27 November 1984, Tambahan No.95.
Pada tahun 2007, Perseroan menjadi perseroan Terbuka dimana pernyataan pendaftaran Perseroan
dinyatakan efektif oleh Bapepam dan LK pada tanggal 30 November 2007 dengan Surat No. S-608/
BL/2007. Perseroan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 12 Desember 2007
sejumlah 600.000.000 (enam ratus juta) lembar dari modal ditempatkan dan disetor penuh dengan nilai
nominal Rp100 (seratus rupiah) per saham.
Anggaran dasar Perseroan terakhir diubah berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat PT Catur
Sentosa Adiprana Tbk No.321 tertanggal 24 Juni 2015, dibuat di hadapan Dr. Irawan Soerodjo, S.H.,
M.Si., Notaris di Jakarta, yang telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia dengan keputusan No. AHU-AH.01.03-0948011 tertanggal 3 Juli 2015 dan telah diterima dan
dicatat dalam Sistem Administrasi Badan Hukum Kementrian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia No.AHU-AH.01.03.0948011 tertanggal 3 Juli 2015 serta telah didaftarkan dalam Daftar
Perseroan No.AHU-3528402.AH.01.11.Tahun 2015 tanggal 3 Juli 2015.
Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan adalah
menjalankan usaha dibidang perdagangan barang hasil produksi, terutama bahan bangunan dan
barang-barang konsumsi. Perusahaan mulai beroperasi secara komersial sejak tahun 1983.
2. STRUKTUR PERMODALAN DAN SUSUNAN PEMEGANG SAHAM TERAKHIR
Berdasarkan Daftar Pemegang Saham tanggal 31 Maret 2016 yang dikeluarkan oleh PT Datindo
Entrycom selaku Biro Administrasi, struktur permodalan dan susunan pemegang saham Perseroan
adalah sebagai berikut:
Nilai Nominal Rp100 per saham
Jumlah Saham
Jumlah Nilai Nominal (Rp)
6.000.000.000
600.000.000.000
Modal Dasar
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh:
1. PT Buanatata Adisentosa
2. NT Asian Discovery Master Fund
3. Budyanto Totong (Direktur Utama)
4. Dra. Tjia Tjhin Hwa (Direktur)
5. Lain-lain - Publik (masing-masing dibawah 5%)
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
Saham Dalam Portepel
906.828.200
608.000.000
85.200.000
10.079.000
1.284.930.600
2.895.037.800
3.104.962.200
x
90.682.820.000
60.800.000.000
8.520.000.000
1.007.900.000
128.493.060.000
289.503.780.000
310.496.220.000
%
31,32
21,00
2,94
0,35
44,38
100,00
-
3. PENAMBAHAN MODAL DENGAN HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU I
Jenis Penawaran
Jumlah Saham Baru yang akan
Diterbitkan
Nilai Nominal
Harga Pelaksanaan
Total nilai PMHMETD I
Rasio Konversi
Dilusi Kepemilikan
Periode Perdagangan HMETD
Periode Pelaksanaan HMETD
Tanggal Pencatatan Efek di Bursa
Pencatatan
: HMETD
: Sebanyak-banyaknya 1.158.015.120 (satu miliar seratus lima
puluh delapan juta lima belas ribu seratus dua puluh) Saham
Biasa atau sebanyak-banyaknya sekitar 40,00% (empat puluh
persen) dari jumlah saham yang telah ditempatkan dan disetor
penuh sebelum pelaksanaan PMHMETD I
: Rp100 (seratus Rupiah) per saham
: Rp425 (empat ratus dua puluh lima Rupiah) setiap saham
: Sebanyak-banyaknya
Rp492.156.426.000
(empat
ratus
sembilan puluh dua miliar seratus lima puluh enam juta empat
ratus dua puluh enam ribu Rupiah)
: 5 (lima) Saham Lama berhak atas 2 (dua) HMETD
: 40,00% (empat puluh persen).
: 9 s/d 15 Juni 2016
: 9 s/d 15 Juni 2016
: 9 Juni 2016
: BEI
Keterangan:
1. Setiap HMETD dalam bentuk pecahan akan dibulatkan ke bawah (round down). Sesuai dengan
POJK No. 32/2015, dalam hal pemegang saham mempunyai HMETD dalam bentuk pecahan,
hak atas pecahan saham dalam PMHMETD I tersebut wajib dijual oleh Perseroan dan hasil
penjualannya dimasukkan ke dalam rekening Perseroan.
2. PT Buanatata Adisentosa selaku Pemegang Saham Utama Perseroan dengan kepemilikan
31,32% berdasarkan Akta Pernyataan Kesanggupan Pembelian Bagian Saham Dalam Rangka
Penambahan Modal dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu I No. 18 tanggal 4 April 2016,
yang telah ditegaskan kembali dengan Akta Pernyataan Kesanggupan Pembelian Bagian Saham
No. 184 tanggal 23 Mei 2016, yang keduanya dibuat di hadapan Dr. Irawan Soerodjo, S.H.,
M.Si., Notaris di Jakarta, telah menyatakan akan mengambil bagian untuk membeli saham dalam
PMHMETD I ini dengan jumlah sebanyak 362.731.280 (tiga ratus enam puluh dua juta tujuh ratus
tiga puluh satu ribu dua ratus delapan puluh) Saham.
3. NT Asian Discovery Master Fund selaku Pemegang Saham Perseroan dengan kepemilikan 21,00%,
berdasarkan Surat Pernyataan Kesanggupan Dalam Rangka Penambahan Modal dengan Hak
Memesan Efek Terlebih Dahulu I tertanggal 23 Mei 2016 yang ditandatangani oleh John Thompson
selaku Direktur, telah menyatakan akan mengambil seluruh bagiannya untuk membeli saham
dalam PMHMETD I ini dengan jumlah sebanyak 243.200.000 (dua ratus empat puluh tiga juta dua
ratus ribu) Saham pada periode Pelaksanaan HMETD.
4. Jika Saham Baru yang ditawarkan dalam PMHMETD I ini tidak seluruhnya diambil oleh pemegang
saham Perseroan atau pemegang bukti HMETD, maka sisanya akan dialokasikan kepada pemegang
saham lainnya yang melakukan pemesanan tambahan dari haknya sebagaimana tercantum dalam
sertifikat HMETD secara proporsional berdasarkan hak yang telah dilaksanakan sesuai dengan
peraturan yang berlaku, dengan ketentuan (a) Bila jumlah seluruh saham yang dipesan, termasuk
pemesanan saham tambahan tidak melebihi jumlah seluruh saham yang ditawarkan dalam
PMHMETD I ini, maka seluruh pesanan atas saham tambahan akan dipenuhi. (b) Bila jumlah seluruh
saham yang dipesan, termasuk pemesanan saham tambahan melebihi jumlah seluruh saham yang
ditawarkan dalam PMHMETD I ini, maka kepada pemesan yang melakukan pemesanan saham
tambahan akan diberlakukan sistem penjatahan secara proporsional, berdasarkan atas jumlah
HMETD yang telah dilaksanakan oleh masing-masing pemegang saham yang meminta pemesanan
saham tambahan. Dalam PMHMETD I ini tidak terdapat pembeli siaga, dengan demikian apabila
setelah alokasi pemesanan saham tambahan, masih terdapat sisa saham dalam PMHMETD I ini,
maka saham tersebut tidak akan dikeluarkan dari dalam portepel.
xi
Susunan pemegang saham Perseroan pada tanggal 31 Maret 2016 (sebelum PMHEMTD I) dan setelah
pelaksanaan PMHMETD I dengan asumsi seluruh pemegang saham mengambil bagian dan/atau
dialokasikan seluruhnya kepada pemesan saham tambahan, maka stuktur pemegang saham secara
proforma menjadi sebagai berikut:
Sebelum PMHMETD I
Jumlah
Saham
Modal Dasar
Jumlah Nilai
Nominal (Rp)
Setelah PMHMETD I
Jumlah
Saham
%
Jumlah Nilai
Nominal (Rp)
%
6.000.000.000
600.000.000.000
- 6.000.000.000
600.000.000.000
-
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh:
1.
PT Buanatata Adisentosa
906.828.200
90.682.820.000
31,32 1.269.559.480
126.995.948.000
31,32
2.
NT Asian Discovery Master Fund
608.000.000
60.800.000.000
21,00
851.200.000
85.120.000.000
21,00
3.
Budyanto Totong (Direktur Utama)
85.200.000
8.520.000.000
2,94
119.280.000
11.928.000.000
2,94
4.
Dra. Tjia Tjhin Hwa (Direktur)
10.079.000
1.007.900.000
0,35
14.110.600
1.411.060.000
0,35
5.
Lain-lain - Publik (masing-masing dibawah
5%)
1.284.930.600
128.493.060.000
44,38 1.798.902.840
179.890.284.000
44,38
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
2.895.037.800
289.503.780.000
100,00 4.053.052.920
405.305.292.000
100,00
Saham Dalam Portepel
3.104.962.200
310.496.220.000
- 1.946.947.080
194.694.708.000
-
Susunan pemegang saham Perseroan pada tanggal 31 Maret 2016 (sebelum PMHMETD I) dan setelah
pelaksanaan PMHMETD I dengan asumsi hanya PT Buanatata Adisentosa dan NT Asian Discovery
Master Fund saja yang mengambil bagian sesuai dengan komitmennya, maka struktur pemegang
saham secara proforma menjadi sebagai berikut :
Sebelum PMHMETD I
Jumlah
Saham
Modal Dasar
Jumlah Nilai
Nominal (Rp)
Setelah PMHMETD I
%
Jumlah
Saham
Jumlah Nilai
Nominal (Rp)
%
6.000.000.000
600.000.000.000
-
6.000.000.000
600.000.000.000
-
1. PT Buanatata Adisentosa
906.828.200
90.682.820.000
31,32
1.269.559.480
126.995.948.000
36,26
2. NT Asian Discovery Master Fund
608.000.000
60.800.000.000
21,00
851.200.000
85.120.000.000
24,31
3. Budyanto Totong (Direktur Utama)
85.200.000
8.520.000.000
2,94
85.200.000
8.520.000.000
2,43
4. Dra. Tjia Tjhin Hwa (Direktur)
10.079.000
1.007.900.000
0,35
10.079.000
1.007.900.000
0,29
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh:
5. Lain-lain - Publik (masing-masing dibawah
5%)
1.284.930.600
128.493.060.000
44,38
1.284.930.600
128.493.060.000
36,70
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
2.895.037.800
289.503.780.000
100,00
3.500.969.080
350.096.908.000
100,00
Saham Dalam Portepel
3.104.962.200
310.496.220.000
-
2.499.030.920
249.903.092.000
-
Pemegang Saham lama yang tidak melaksanakan haknya untuk membeli saham baru yang ditawarkan
dalam PMHMETD I ini sesuai dengan HMETD-nya akan mengalami penurunan persentase kepemilikan
sahamnya (Dilusi) dalam jumlah yang cukup material yakni maksimum sebesar 40,00% (empat puluh
persen).
4. RENCANA PENGGUNAAN DANA YANG DIPEROLEH DARI HASIL PMHMETD I
Dana yang diperoleh Perseroan dari hasil PMHMETD I ini setelah dikurangi dengan seluruh biaya yang
terkait dengan PMHMETD I akan digunakan untuk keperluan sebagai berikut:
1. Sekitar 80% akan digunakan untuk membiayai belanja modal dan modal kerja dalam rencana
perluasan usaha Perseroan di segmen ritel modern Bahan Bangunan dan Home Improvement
(Mitra10), dengan cara meningkatkan penyertaan modal pada PT Catur Mitra Sejati Sentosa
(CMSS) yang merupakan Entitas Anak Perseroan dengan kepemilikan 99,65%. Di mana belanja
modal tersebut berupa penambahan jumlah toko Mitra10 di beberapa propinsi antara lain propinsi
DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Kalimantan, dan Sulawesi.
2. Sekitar 20% akan digunakan untuk membiayai belanja modal Perseroan berupa penambahan
gudang di beberapa propinsi antara lain DKI Jakarta, Jawa Timur dan Sulawesi, dan modal kerja
Perseroan yaitu pembelian persediaan barang.
xii
Dalam hal rencana penggunaan dana Perseroan tersebut di atas merupakan transaksi material
sebagaimana dimaksud di dalam Peraturan No. IX.E.2 dan/atau transaksi afiliasi dan benturan
kepentingan tertentu sebagaimana dimaksud di dalam Peraturan No. IX.E.1, maka Perseroan akan
memenuhi ketentuan Peraturan No. IX.E.1 dan Peraturan IX.E.2 dimaksud.
5. IKHTISAR DATA KEUANGAN PENTING
Tabel di bawah ini menyajikan ikhtisar data keuangan penting Perseroan untuk periode yang berakhir
pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 berdasarkan laporan keuangan Perseroan tertanggal
29 Februari 2016, telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Purwantono, Sungkoro & Surja (“KAP PSS”)
(firma anggota Ernst & Young Global Limited), auditor independen, berdasarkan Standar Audit yang
ditetapkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia (“IAPI”), dengan opini Wajar Tanpa Pengecualian (Wajar
Tanpa Modifikasian), sebagaimana tercantum dalam laporan audit KAP PSS yang juga tercantum dalam
Prospektus ini. Laporan audit KAP PSS tersebut mencantumkan paragraf hal lain sehubungan dengan
tujuan penerbitan laporan audit KAP PSS tersebut. Laporan audit KAP PSS tersebut ditandatangani
oleh Benyanto Suherman (Rekan pada KAP PSS dengan Registrasi Akuntan Publik No. AP.0685).
(dalam ribuan Rupiah kecuali ditentukan lain)
Keterangan
Jumlah Aset
Jumlah Liabilitas
Jumlah Ekuitas
Penjualan
Laba Kotor
Total Laba Tahun Berjalan
Total Laba Komprehensif Tahun Berjalan
Total Aset Lancar terhadap Total Liabilitas Jangka Pendek (x)
Laba Tahun Berjalan terhadap Total Aset (%)
Laba Tahun Berjalan terhadap Total Ekuitas (%)
Laba Tahun Berjalan terhadap Total Penjualan (%)
Total Liabilitas terhadap Total Aset (x)
Total Liabilitas terhadap Total Ekuitas (x)
Total Utang Bank Jangka Pendek dan Jangka Panjang terhadap Total Aset (x)
Total Utang Bank Jangka Pendek dan Jangka Panjang terhadap Total Ekuitas (x)
Per 31 Desember
2015
2014
3.522.572.851
3.308.566.503
2.669.053.867
2.488.384.751
853.518.984
820.181.752
7.117.833.073
6.997.923.351
979.155.839
931.738.567
43.021.915
121.820.477
49.062.421
121.937.578
1,09
1,13
1,22
3,68
5,04
14,85
0,60
1,74
0,76
0,75
3,13
3,03
0,28
0,24
1,17
0,98
Ringkasan data keuangan penting Perseroan selengkapnya dapat dilihat pada Bab IV Prospektus ini,
Laporan keuangan Perseroan yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 telah diaudit
oleh Kantor Akuntan Publik (KAP) Purwantono, Sungkoro & Surja, dapat dilihat selengkapnya melalui
website Perseroan dan/atau website Bursa Efek Indonesia
6. RISIKO USAHA PERSEROAN DAN ENTITAS ANAK
Dalam menjalankan usahanya Perseroan menghadapi risiko yang mempengaruhi hasil usaha
Perseroan apabila tidak diantisipasi dan dipersiapkan penanganannya dengan baik. Beberapa risiko
yang mempengaruhi usaha Perseroan secara umum dapat dikelompokkan sebagai berikut:
A. RISIKO DALAM MELAKUKAN KEGIATAN USAHA
1. Risiko Pemutusan Hubungan Kontrak
2. Risiko Piutang Dagang
3. Risiko Persaingan Usaha
4. Risiko Kegagalan Memenuhi Peraturan Perundang-undangan Terkait Kegiatan Usaha
Perseroan
5. Risiko Teknologi
6. Risiko Keuangan
7. Risiko Katastropik
xiii
B. RISIKO UMUM
1. Risiko Kondisi Politik, Sosial dan Keamanan
2. Risiko Daya Beli Masyarakat
3. Risiko Kondisi Pasar Properti
4. Risiko Perubahan Kurs Valuta Asing
5. Risiko Kepatuhan Terhadap Peraturan Perundangan Yang Berlaku
6. Risiko Kebijakan/Peraturan Pemerintah
7. Risiko Hukum
Manajemen Peseroan menyatakan bahwa semua Risiko yang dihadapi oleh Perseroan dalam
melaksanakan kegiatan usaha telah diungkapkan dan disusun berdasarkan bobot dari dampak masingmasing Risiko terhadap kinerja keuangan Perseroan dalam Prospektus. Penjelasan atas risiko usaha
Perseroan dapat dilihat pada Bab VI Prospektus ini.
7. KEBIJAKAN DIVIDEN
Penentuan jumlah dan pembayaran dividen tersebut akan dapat dilaksanakan dengan memperhatikan
dan mempertimbangkan beberapa faktor, antara lain tingkat kesehatan keuangan Perseroan, tingkat
kecukupan modal, kebutuhan dana Perseroan untuk ekspansi usaha lebih lanjut, tanpa mengurangi
hak dari RUPS Perseroan untuk menentukan lain sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Perseroan.
Sesuai dengan ketentuan pasal 71 ayat 3 Undang-undang Perseroan Terbatas No. 40 Tahun 2007 dan
pasal 24 ayat 3 anggaran dasar Perseroan, diatur dalam hal Perseroan diatur bahwa dividen hanya
boleh dibagikan apabila Perseroan mempunyai saldo laba yang positif.
Kebijakan dividen Perseroan adalah sebanyak-banyaknya 40% (empat puluh persen) dari laba bersih
per tahun, dimana Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perseroan memiliki hak untuk menentukan
lain, dengan demikian Kebijakan Dividen yang jumlahnya akan ditentukan pada saat RUPS.
Manajemen Perseroan merencanakan untuk membagikan dividen apabila terdapat surplus kas dari
kegiatan operasional setelah dana tersebut disisihkan untuk dana cadangan, kegiatan pendanaan,
rencana pengeluaran modal serta modal kerja Perseroan.
Ringkasan kebijakan dividen Perseroan selengkapnya dapat dilihat pada Bab XI Prospektus ini.
8. PERPAJAKAN
Pajak atas penghasilan yang diperoleh dari kepemilikan Saham diperhitungkan dan diperlakukan
sesuai dengan Peraturan Perpajakan yang berlaku di Indonesia. Mengenai perpajakan diuraikan dalam
Bab XII pada Prospektus ini.
9. TATA CARA PEMESANAN SAHAM
Perseroan telah menunjuk PT Datindo Entrycom sebagai Pelaksana Pengelola Administrasi Saham
dan sebagai Agen Pelaksana PMHMETD I Perseroan, sesuai dengan Akta Perjanjian Pengelolaan
Administrasi Saham Dalam Rangka PMHMETD I PT Catur Sentosa Adiprana Tbk No. 17 tanggal 4 April
2016, yang dibuat di hadapan Dr. Irawan Soerodjo, S.H., M.Si., Notaris di Jakarta.
Para Pemegang Saham Perseroan yang tercatat pada tanggal 7 Juni 2016 berhak untuk menerima
HMETD dengan rasio setiap pemegang 5 (lima) Saham Lama berhak atas 2 (dua) HMETD, dimana
setiap 1 (satu) HMETD memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli sebanyak 1 (satu)
Saham Baru. Pemegang HMETD dapat melaksanakan haknya untuk membeli saham selama
Periode Pelaksanaan yakni tanggal 9 Juni 2016 sampai dengan 15 Juni 2016 dengan membayar
Harga Pelaksanaan setiap saham Rp425 (empat ratus dua puluh lima Rupiah) setiap saham dengan
menggunakan Formulir Pemesanan Pembelian Saham (“FPPS”) melalui pelaksanaan HMETD baik
untuk saham yang dittitpkan dalam penitipan kolektif KSEI maupun pemegang saham warkat.
Keterangan selengkapnya mengenai tata cara pemesanan saham dapat dilihat pada Bab XIV dalam
Prospektus ini.
xiv
I. PENAMBAHAN MODAL DENGAN HAK MEMESAN EFEK
TERLEBIH DAHULU I (PMHMETD I)
Perseroan berkedudukan di Jakarta Barat, didirikan berdasarkan akta Perseroan Terbatas PT Catur
Sentosa Adiprana No. 93 tanggal 31 Desember 1983, dibuat dihadapan Hendra Karyadi, S.H., Notaris
di Jakarta, yang telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan
No.C2-5216.HT.01-01.TH.1984 tanggal 18 September 1984, didaftarkan di register Kantor Pengadilan
negeri Jakarta Barat di bawah No. 715/1984 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia
No. 1155 tanggal 27 November 1984, Tambahan No.95.
Pada tahun 2007, Perseroan menjadi perseroan Terbuka dimana pernyataan pendaftaran Perseroan
dinyatakan efektif oleh Bapepam dan LK pada tanggal 30 November 2007 dengan Surat No. S-608/
BL/2007. Perseroan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 12 Desember 2007
sejumlah 600.000.000 (enam ratus juta) lembar dari modal ditempatkan dan disetor penuh dengan nilai
nominal Rp100 (seratus rupiah) per saham.
Anggaran dasar Perseroan terakhir diubah berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat PT Catur
Sentosa Adiprana Tbk No.321 tertanggal 24 Juni 2015, dibuat di hadapan Dr. Irawan Soerodjo, S.H.,
M.Si., Notaris di Jakarta, yang telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia dengan keputusan No. AHU-AH.01.03-0948011 dan telah diterima dan dicatat dalam
Sistem Administrasi Badan Hukum Kementrian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
No.AHU-AH.01.03.0948011 tertanggal 3 Juli 2015 serta telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan
No. AHU-3528402.AH.01.11.Tahun 2015 tanggal 3 Juli 2015.
Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan adalah
menjalankan usaha dibidang perdagangan barang hasil produksi, terutama bahan bangunan dan
barang-barang konsumsi. Perusahaan mulai beroperasi secara komersial sejak tahun 1983.
PT CATUR SENTOSA ADIPRANA TBK
(“Perseroan”)
Kegiatan Usaha:
Bergerak dalam Bidang Perdagangan Barang Hasil Produksi, terutama Bahan Bangunan dan
Barang-Barang Konsumsi
Berkedudukan di Jakarta Barat , Indonesia
Kantor Pusat:
Jl. Daan Mogot Raya No. 234 Jakarta 11510
Telp. (021) 566-8801, 567-2622
Fax. (021) 566-9445
Website: www.csahome.com
Email: [email protected]
Kantor Cabang :
42 cabang distribusi bahan bangunan, 4 cabang distribusi bahan kimia, 15 area distribusi FMCG,
21 gerai Mitra10, dan 10 gerai Atria Furniture yang tersebar diseluruh Indonesia.
1
KETERANGAN TENTANG PERSETUJUAN RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM
Dalam rangka pelaksanaan PMHMETD I, Perseroan telah melaksanakan Rapat Umum Pemegang
Saham Luar Biasa sebagaimana disyaratkan dalam Peraturan No. 32/POJK.04/2015 pada tanggal
31 Maret 2016 dengan keputusan sebagaimana termuat dalam Akta Berita Acara Rapat Umum
Pemegang Saham Luar Biasa No. 176 tanggal 31 Maret 2016, dibuat dihadapan Dr. Irawan Soerodjo,
S.H., M.Si., Notaris di Jakarta yang telah diumumkan melalui surat kabar Bisnis Indonesia terbitan
tanggal 4 April 2016, situs web Bursa Efek Indonesia, dan situs web Perseroan pada tanggal 4 April
2016, sebagai berikut :
1) Menyetujui Penambahan Modal Perseroan, dengan mengeluarkan saham baru dari portepel dalam
jumlah sebanyak-banyaknya 1.158.015.120 (satu miliar seratus lima puluh delapan juta lima belas
ribu seratus dua puluh) saham dengan nilai nominal Rp100,- (seratus rupiah) per saham dengan
menerbitkan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu, dalam rangka Penambahan Modal Dengan Hak
Memesan Efek Terlebih Dahulu I (“PMHMETD I) dengan memperhatikan peraturan perundangundangan yang berlaku dan peraturan yang berlaku di Pasar Modal, khususnya Peraturan Otoritas
Jasa Keuangan Nomor 32/POJK.04/2015 tanggal 16 Desember 2015 tentang Penambahan Modal
Perusahaan Terbuka Dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu, termasuk :
a. menyetujui dan merubah ketentuan anggaran dasar Perseroan sehubungan dengan
peningkatan modal ditempatkan dan modal disetor Perseroan dalam kerangka PMHMETD I;
b. memberikan wewenang dan kuasa kepada Direksi Perseroan, dengan hak substitusi, untuk
melakukan semua dan setiap tindakan yang diperlukan sehubungan dengan PMHMETD I
tersebut, termasuk tetapi tidak terbatas untuk:
i.
melakukan semua dan setiap tindakan yang diperlukan sehubungan dengan pengeluaran
saham baru dalam rangka PMHMETD I;
ii. menetapkan jumlah saham yang dikeluarkan, dan peningkatan modal ditempatkan
dan modal disetor dalam Perseroan dalam rangka PMHMETD I setelah pelaksanaan
PMHMETD I selesai;
iii. melakukan semua dan setiap tindakan yang diperlukan sehubungan dengan PMHMETD
I, tanpa ada suatu tindakanpun yang dikecualikan, kesemuanya dengan memperhatikan
ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan peraturan yang berlaku di
Pasar Modal;
iv. menyatakan/menuangkan keputusan tersebut dalam akta-akta yang dibuat dihadapan
Notaris, untuk merubah dan/atau menyusun kembali ketentuan Pasal 4 ayat 2 anggaran
dasar Perseroan atau Pasal 4 anggaran dasar Perseroan secara keseluruhan sesuai
keputusan tersebut (termasuk menegaskan susunan pemegang saham dalam akta
tersebut bilamana diperlukan), sebagaimana yang disyaratkan oleh serta sesuai dengan
ketentuan perundang-undangan yang berlaku, membuat atau suruh membuat serta
menandatangani akta-akta dan surat-surat maupun dokumen-dokumen yang diperlukan,
hadir dihadapan pihak/pejabat yang berwenang termasuk notaris, yang selanjutnya untuk
mengajukan permohonan kepada pihak/pejabat yang berwenang, untuk memperoleh
persetujuan dan/atau menyampaikan pemberitahuan atas keputusan Rapat ini dan/atau
perubahan anggaran dasar Perseroan dalam keputusan Rapat ini, serta melakukan semua
dan setiap tindakan yang diperlukan, sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
PENCATATAN SAHAM PERSEROAN DI BURSA EFEK INDONESIA
Perseroan akan mencatatkan saham baru yang berasal dari PMHMETD I di Bursa Efek Indonesia
yaitu sebanyak-banyaknya 1.158.015.120 (satu miliar seratus lima puluh delapan juta lima belas ribu
seratus dua puluh) Saham Biasa Atas Nama atau 40,00% (empat puluh persen) dari Jumlah Modal
Ditempatkan dan Disetor Penuh sebelum pelaksanaan PMHMETD I.
2
KETERANGAN TENTANG HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU
Direksi atas nama Perseroan dengan ini melakukan PMHMETD I untuk menawarkan sebanyakbanyaknya 1.158.015.120 (satu miliar seratus lima puluh delapan juta lima belas ribu seratus dua puluh)
Saham Biasa Atas Nama dengan nilai nominal Rp100 (seratus Rupiah), atau sebanyak-banyaknya
sekitar 40,00% (empat puluh persen) dari jumlah saham yang telah ditempatkan dan disetor penuh
sebelum pelaksanaan PMHMETD I, dengan Harga Pelaksanaan Rp425 (empat ratus dua puluh lima
Rupiah) setiap saham dan total nilai penambahan modal sebanyak-banyaknya Rp492.156.426.000
(empat ratus sembilan puluh dua miliar seratus lima puluh enam juta empat ratus dua puluh enam ribu
Rupiah).
Setiap pemegang 5 (lima) Saham Lama yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham
pada tanggal 7 Juni 2016 pada penutupan perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia berhak atas
2 (dua) HMETD, dimana setiap 1 (satu) HMETD memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli
sebanyak 1 (satu) Saham Baru dengan Harga Pelaksanaan Rp425 (empat ratus dua puluh lima Rupiah)
setiap saham yang harus dibayar tunai pada saat mengajukan Formulir Pemesanan Pembelian Saham
(“FPPS”) melalui pelaksanaan HMETD. Saham Baru ini akan dikeluarkan dari portepel serta akan
dicatatkan di BEI dengan memperhatikan peraturan perundangan yang berlaku. Saham Baru memiliki
hak yang sama dan sederajat dalam segala hal termasuk hak atas dividen dengan saham seri lainnya
yang telah ditempatkan dan disetor penuh.
Jika Saham Baru yang ditawarkan dalam PMHMETD I ini tidak seluruhnya diambil oleh pemegang saham
Perseroan atau pemegang bukti HMETD, maka sisanya akan dialokasikan kepada pemegang saham
lainnya yang melakukan pemesanan tambahan dari haknya sebagaimana tercantum dalam sertifikat
HMETD secara proporsional berdasarkan hak yang telah dilaksanakan sesuai dengan peraturan yang
berlaku, dengan ketentuan sebagai berikut:
(a) Bila jumlah seluruh saham yang dipesan, termasuk pemesanan saham tambahan tidak melebihi
jumlah seluruh saham yang ditawarkan dalam PMHMETD I ini, maka seluruh pesanan atas saham
tambahan akan dipenuhi.
(b) Bila jumlah seluruh saham yang dipesan, termasuk pemesanan saham tambahan melebihi jumlah
seluruh saham yang ditawarkan dalam PMHMETD I ini, maka kepada pemesan yang melakukan
pemesanan saham tambahan akan diberlakukan sistem penjatahan secara proporsional,
berdasarkan atas jumlah HMETD yang telah dilaksanakan oleh masing-masing pemegang saham
yang meminta pemesanan saham tambahan. Dalam PMHMETD I ini tidak terdapat pembeli siaga,
dengan demikian apabila setelah alokasi pemesanan saham tambahan, masih terdapat sisa
saham dalam PMHMETD I ini, maka saham tersebut tidak akan dikeluarkan dari dalam portepel.
Dalam PMHMETD I tidak terdapat pembeli siaga, dengan demikian apabila setelah alokasi pemesanan
saham tambahan, masih terdapat sisa saham dalam PMHMETD I ini, maka saham tersebut tidak akan
dikeluarkan dari dalam portepel.
HMETD dapat diperdagangkan baik di dalam maupun di luar BEI sesuai Peraturan No. POJK.31/
POJK.04/2015 selama 5 (lima) Hari Bursa mulai tanggal 9 Juni 2016 sampai dengan 15 Juni 2016.
Pencatatan Saham Hasil Pelaksanaan HMETD akan dilakukan di BEI pada tanggal 9 Juni 2016. Tanggal
terakhir pelaksanaan HMETD adalah tanggal 15 Juni 2016 sehingga HMETD yang tidak dilaksanakan
sampai dengan tanggal tersebut tidak akan berlaku.
PT Buanatata Adisentosa selaku Pemegang Saham Utama Perseroan dengan kepemilikan 31,32%
berdasarkan Akta Pernyataan Kesanggupan Pembelian Bagian Saham Dalam Rangka Penambahan
Modal dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu I No. 18 tanggal 4 April 2016, yang telah ditegaskan
kembali dengan Akta Pernyataan Kesanggupan Pembelian Bagian Saham No. 184 tanggal 23 Mei
2016, yang keduanya dibuat di hadapan Dr. Irawan Soerodjo, S.H., M.Si., Notaris di Jakarta, telah
menyatakan akan mengambil bagian untuk membeli saham dalam PMHMETD I ini dengan jumlah
sebanyak 362.731.280 (tiga ratus enam puluh dua juta tujuh ratus tiga puluh satu ribu dua ratus delapan
puluh) Saham dengan Harga Pelaksanaan Rp425 (empat ratus dua puluh lima Rupiah) setiap saham
pada periode Pelaksanaan HMETD.
3
NT Asian Discovery Master Fund selaku Pemegang Saham Perseroan dengan kepemilikan 21,00%,
berdasarkan Surat Pernyataan Kesanggupan Dalam Rangka Penambahan Modal dengan Hak
Memesan Efek Terlebih Dahulu I tertanggal 23 Mei 2016 yang ditandatangani oleh John Thompson
selaku Direktur, telah menyatakan akan mengambil seluruh bagiannya untuk membeli saham dalam
PMHMETD I ini dengan jumlah sebanyak 243.200.000 (dua ratus empat puluh tiga juta dua ratus ribu)
Saham pada periode Pelaksanaan HMETD.
Beberapa ketentuan yang harus diperhatikan dalam HMETD ini adalah:
1. Penerima HMETD Yang Berhak
Para Pemegang Saham Perseroan yang namanya tercatat dengan sah dalam DPS Perseroan pada
tanggal 7 Juni 2016 sampai dengan penutupan perdagangan saham Perseroan di Bursa Efek Indonesia,
berhak untuk membeli saham Baru dengan ketentuan bahwa pemegang 5 (lima) Saham Lama
mempunyai 2 (dua) HMETD, dimana setiap 1 (satu) HMETD memberikan hak kepada pemegangnya
untuk membeli 1 (satu) Saham Baru dalam rangka PMHMETD I ini dengan Harga Pelaksanaan Rp425
(empat ratus dua puluh lima Rupiah) setiap saham.
2. Pemegang HMETD Yang Sah
Pemegang HMETD yang sah adalah (i) para Pemegang Saham yang namanya tercatat dengan sah
dalam DPS atau memiliki Saham Perseroan di rekening efek perusahaan efek/bank kustodian pada
tanggal 7 Juni 2016, dan yang HMETD-nya tidak dijual sampai dengan akhir periode perdagangan
HMETD; atau (ii) pembeli/pemegang Sertifikat Bukti HMETD terakhir yang namanya tercantum di dalam
kolom endorsemen pada Sertifikat Bukti HMETD sampai dengan akhir periode perdagangan HMETD;
atau (iii) pemegang HMETD yang namanya tercatat dalam Penitipan Kolektif di KSEI sampai dengan
tanggal terakhir periode perdagangan HMETD.
3. Perdagangan Sertifikat Bukti HMETD
Pemegang HMETD dapat memperdagangkan Sertifikat Bukti HMETD yang dimilikinya baik di dalam
maupun di luar BEI selama periode perdagangan Sertifikat Bukti HMETD sesuai dengan Peraturan
No. POJK.31/POJK.04/2015, yaitu mulai tanggal 9 Juni 2016 sampai dengan 15 Juni 2016. Pencatatan
Saham Hasil Pelaksanaan HMETD akan dilakukan di BEI pada tanggal 9 Juni 2016. Tanggal terakhir
pelaksanaan HMETD adalah tanggal 15 Juni 2016 sehingga HMETD yang tidak dilaksanakan sampai
dengan tanggal tersebut tidak akan berlaku.
Perdagangan HMETD harus memperhatikan ketentuan perundang-undangan yang berlaku di wilayah
Negara Kesatuan Republik Indonesia, termasuk tetapi tidak terbatas pada ketentuan perpajakan dan
ketentuan di bidang Pasar Modal termasuk peraturan bursa di mana HMETD tersebut diperdagangkan,
yaitu BEI, serta peraturan KSEI. Bila pemegang HMETD mengalami keragu-raguan dalam mengambil
keputusan, sebaiknya berkonsultasi dengan penasehat investasi, manajer investasi, atau penasehat
profesional lainnya.
HMETD yang berada dalam Penitipan Kolektif di KSEI diperdagangkan di BEI, sedangkan HMETD
yang berbentuk Sertifikat Bukti HMETD hanya bisa diperdagangkan di luar bursa. Penyelesaian
perdagangan HMETD yang dilakukan melalui bursa akan dilaksanakan dengan cara pemindahbukuan
atas rekening efek atas nama Bank Kustodian atau Perusahaan Efek di KSEI. Segala biaya dan pajak
yang mungkin timbul akibat perdagangan dan pemindahtanganan HMETD menjadi tanggung jawab
dan beban pemegang HMETD atau calon pemegang HMETD.
Pemegang HMETD yang bermaksud mengalihkan HMETD-nya tersebut dapat melaksanakannya
melalui Anggota Bursa atau Bank Kustodian.
4
4. Bentuk Dari Sertifikat Bukti HMETD
Ada 2 (dua) bentuk HMETD yang akan diterbitkan oleh Perseroan, yaitu:
(a) Bagi pemegang saham yang sahamnya belum dimasukkan dalam sistem Penitipan Kolektif di
KSEI, Perseroan akan menerbitkan Sertifikat Bukti HMETD yang mencantumkan nama dan alamat
pemegang HMETD, jumlah saham yang dimiliki dan jumlah HMETD yang dapat digunakan untuk
membeli saham serta kolom jumlah saham yang akan dibeli, jumlah harga yang harus dibayar dan
jumlah pemesanan saham tambahan, kolom endorsemen dan keterangan lain yang diperlukan.
(b) Bagi pemegang saham yang sahamnya berada dalam sistem Penitipan Kolektif di KSEI, Perseroan
tidak akan menerbitkan Sertifikat Bukti HMETD, melainkan akan melakukan pengkreditan HMETD
ke rekening efek atas nama Bank Kustodian atau Perusahaan Efek yang ditunjuk masing-masing
pemegang saham di KSEI.
5. Permohonan Pemecahan Sertifikat Bukti HMETD
Bagi pemegang Sertifikat Bukti HMETD yang ingin menjual atau mengalihkan sebagian dari jumlah yang
tercantum dalam Sertifikat Bukti HMETD yang dimilikinya, maka pemegang HMETD yang bersangkutan
dapat membuat surat permohonan pemecahan Sertifikat Bukti HMETD dan menyerahkan kepada BAE
untuk mendapatkan pecahan Sertifikat Bukti HMETD dengan denominasi HMETD yang diinginkan.
Pemegang HMETD dapat melakukan pecahan Sertifikat Bukti HMETD mulai tanggal 9 Juni 2016
sampai dengan 15 Juni 2016.
6. Nilai Teoritis HMETD
Nilai bukti HMETD yang ditawarkan oleh pemegang HMETD yang sah akan berbeda-beda antara
pemegang HMETD satu dengan yang lainnya, berdasarkan permintaan dan penawaran dari pasar
yang ada.
Sebagai contoh, perhitungan nilai HMETD di bawah ini merupakan salah satu cara untuk menghitung
nilai Teoritis HMETD, tetapi tidak menjamin bahwa hasil perhitungan nilai HMETD yang diperoleh
adalah nilai HMETD yang sesungguhnya berlaku di pasar. Penjelasan di bawah ini diharapkan dapat
memberikan gambaran umum untuk menghitung nilai HMETD.
Asumsi:
Harga pasar satu saham
Harga saham yang ditawarkan dalam PMHMETD I
Jumlah saham yang beredar sebelum PMHMETD I
Jumlah saham yang ditawarkan dalam PMHMETD I
Jumlah saham yang beredar sesudah PMHMETD I
Nilai Teoritis Saham Baru ex-HMETD
(Rp a x A) + (Rp r x R)
(A + R)
:
:
:
:
:
:
Rp a
Rp r
A
R
A+R
= Rp X
Maka nilai HMETD adalah = Rp X – Rp r
7. Penggunaan Sertifikat Bukti HMETD
Sertifikat Bukti HMETD adalah bukti hak yang diberikan Perseroan kepada pemegangnya untuk
membeli Saham Baru. Sertifikat Bukti HMETD hanya diterbitkan bagi pemegang saham yang belum
melakukan konversi saham dan digunakan untuk memesan Saham Baru. Sertifikat Bukti HMETD tidak
dapat ditukarkan dengan uang atau apapun pada Perseroan, serta tidak dapat diperdagangkan dalam
bentuk fotokopi. Bukti kepemilikan HMETD untuk pemegang HMETD dalam Penitipan Kolektif KSEI
akan diberikan oleh KSEI melalui Anggota BEI atau Bank Kustodiannya.
5
8. Pecahan HMETD
Setiap HMETD dalam bentuk pecahan akan dibulatkan ke bawah (round down). Sesuai dengan
POJK No. 32/2015, dalam hal pemegang saham mempunyai HMETD dalam bentuk pecahan, hak
atas pecahan saham dalam PMHMETD I tersebut wajib dijual oleh Perseroan dan hasil penjualannya
dimasukkan ke dalam rekening Perseroan.
9.Lain-lain
Syarat dan kondisi HMETD ini berada dan tunduk pada hukum yang berlaku di Negara Republik
Indonesia. Segala biaya yang timbul dalam rangka pemindahan hak atas pemindahan HMETD menjadi
beban tanggungan Pemegang Sertifikat Bukti HMETD atau calon pemegang HMETD.
KINERJA SAHAM HISTORIS PERSEROAN DI BURSA EFEK INDONESIA
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
Periode
April 2015
Mei 2015
Juni 2015
Juli 2015
Agustus 2015
September 2015
Oktober 2015
Nopember 2015
Desember 2015
Januari 2016
Februari 2016
Maret 2016
Harga Tertinggi
605
540
505
416
397
426
372
373
406
398
426
434
Harga Terendah
510
500
410
320
330
368
343
340
362
366
380
410
Volume Perdagangan
215.504.300
188.992.200
231.593.300
255.636.300
383.601.900
289.109.300
194.241.400
206.954.600
220.832.900
201.568.800
250.480.400
224.298.800
STUKTUR PERMODALAN DAN SUSUNAN PEMEGANG SAHAM
Berdasarkan Daftar Pemegang Saham tanggal 31 Maret 2016 yang dikeluarkan oleh PT Datindo
Entrycom selaku Biro Administrasi, struktur permodalan dan susunan pemegang saham Perseroan
sebagai berikut:
Nilai Nominal Rp100 per saham
Jumlah Saham
Jumlah Nilai Nominal (Rp)
6.000.000.000
600.000.000.000
Modal Dasar
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh:
1. PT Buanatata Adisentosa
2. NT Asian Discovery Master Fund
3. Budyanto Totong (Direktur Utama)
4. Dra. Tjia Tjhin Hwa (Direktur)
5. Lain-lain - Publik (masing-masing dibawah 5%)
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
Saham Dalam Portepel
906.828.200
608.000.000
85.200.000
10.079.000
1.284.930.600
2.895.037.800
3.104.962.200
6
90.682.820.000
60.800.000.000
8.520.000.000
1.007.900.000
128.493.060.000
289.503.780.000
310.496.220.000
%
31,32
21,00
2,94
0,35
44,38
100,00
-
Susunan pemegang saham Perseroan pada tanggal 31 Maret 2016 (sebelum PMHMETD I) dan setelah
pelaksanaan PMHMETD I dengan asumsi seluruh pemegang saham mengambil bagian dan/atau
dialokasikan seluruhnya kepada pemesan saham tambahan, maka struktur pemegang saham secara
proforma menjadi sebagai berikut :
Sebelum PMHMETD I
Jumlah
Saham
Modal Dasar
Jumlah Nilai
Nominal (Rp)
Setelah PMHMETD I
Jumlah
Saham
%
Jumlah Nilai
Nominal (Rp)
%
6.000.000.000
600.000.000.000
- 6.000.000.000
600.000.000.000
-
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh:
1.
PT Buanatata Adisentosa
906.828.200
90.682.820.000
31,32 1.269.559.480
126.995.948.000
31,32
2.
NT Asian Discovery Master Fund
608.000.000
60.800.000.000
21,00
851.200.000
85.120.000.000
21,00
3.
Budyanto Totong (Direktur Utama)
85.200.000
8.520.000.000
2,94
119.280.000
11.928.000.000
2,94
4.
Dra. Tjia Tjhin Hwa (Direktur)
10.079.000
1.007.900.000
0,35
14.110.600
1.411.060.000
0,35
5.
Lain-lain - Publik (masing-masing dibawah
5%)
1.284.930.600
128.493.060.000
44,38 1.798.902.840
179.890.284.000
44,38
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
2.895.037.800
289.503.780.000
100,00 4.053.052.920
405.305.292.000
100,00
Saham Dalam Portepel
3.104.962.200
310.496.220.000
- 1.946.947.080
194.694.708.000
-
Susunan pemegang saham Perseroan pada tanggal 31 Maret 2016 (sebelum PMHMETD I) dan setelah
pelaksanaan PMHMETD I dengan asumsi hanya PT Buanatata Adisentosa dan NT Asian Discovery
Master Fund saja yang mengambil bagian sesuai dengan komitmennya, maka struktur pemegang
saham secara proforma menjadi sebagai berikut :
Sebelum PMHMETD I
Jumlah
Saham
Modal Dasar
Jumlah Nilai
Nominal (Rp)
Setelah PMHMETD I
%
Jumlah
Saham
Jumlah Nilai
Nominal (Rp)
%
6.000.000.000
600.000.000.000
-
6.000.000.000
600.000.000.000
-
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh:
1.
PT Buanatata Adisentosa
906.828.200
90.682.820.000
31,32
1.269.559.480
126.995.948.000
36,26
2.
NT Asian Discovery Master Fund
608.000.000
60.800.000.000
21,00
851.200.000
85.120.000.000
24,31
3.
Budyanto Totong (Direktur Utama)
85.200.000
8.520.000.000
2,94
85.200.000
8.520.000.000
2,43
4.
Dra. Tjia Tjhin Hwa (Direktur)
10.079.000
1.007.900.000
0,35
10.079.000
1.007.900.000
0,29
5.
Lain-lain - Publik (masing-masing dibawah
5%)
1.284.930.600
128.493.060.000
44,38
1.284.930.600
128.493.060.000
36,70
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
2.895.037.800
289.503.780.000
100,00
3.500.969.080
350.096.908.000
100,00
Saham Dalam Portepel
3.104.962.200
310.496.220.000
-
2.499.030.920
249.903.092.000
-
Pemegang saham lama yang tidak melaksanakan haknya untuk membeli saham baru yang ditawarkan
dalam PMHMETD I ini sesuai dengan HMETD-nya akan mengalami penurunan persentase kepemilikan
sahamnya (dilusi) dalam jumlah yang cukup material yaitu maksimum sebesar 40,00% (empat puluh
persen).
DALAM JANGKA WAKTU 12 (DUA BELAS) BULAN SEJAK EFEKTIFNYA PERNYATAAN
PENDAFTARAN DALAM RANGKA PMHMETD I INI, PERSEROAN TIDAK AKAN MENERBITKAN
ATAU MENCATATKAN SAHAM BARU ATAU EFEK LAINNYA YANG DAPAT DIKONVERSIKAN
MENJADI SAHAM DI LUAR YANG DITAWARKAN DALAM PMHMETD I INI.
7
II. RENCANA PENGGUNAAN DANA YANG DIPEROLEH DARI
HASIL PENAMBAHAN MODAL DENGAN HAK MEMESAN
EFEK TERLEBIH DAHULU I
Dana yang diperoleh Perseroan dari hasil PMHMETD I ini, setelah dikurangi dengan seluruh biaya yang
terkait dengan PMHMETD I, akan digunakan untuk keperluan sebagai berikut:
1. Sekitar 80% akan digunakan untuk membiayai belanja modal dan modal kerja dalam rencana
perluasan usaha Perseroan di segmen ritel modern Bahan Bangunan dan Home Improvement
(Mitra10), dengan cara meningkatkan penyertaan modal pada PT Catur Mitra Sejati Sentosa
(CMSS) yang merupakan Entitas Anak Perseroan dengan kepemilikan 99,65%. Di mana belanja
modal tersebut berupa penambahan jumlah toko Mitra10 di beberapa propinsi antara lain propinsi
DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Kalimantan, dan Sulawesi.
2. Sekitar 20% akan digunakan untuk membiayai belanja modal Perseroan berupa penambahan
gudang di beberapa propinsi antara lain DKI Jakarta, Jawa Timur dan Sulawesi, dan modal kerja
Perseroan yaitu pembelian persediaan barang.
Pertimbangan Perseroan untuk melakukan penyertaan pada Entitas Anak yaitu CMSS, sebagai bentuk
komitmen Perseroan sebagai pemegang saham utama pada CMSS untuk mengembangkan bisnis
CMSS yang diyakini memiliki potensi yang baik di masa yang akan datang. Selain itu, penyertaan
modal dalam bentuk ekuitas dianggap memiliki keuntungan tersendiri dibandingkan dengan bentuk
pembiayaan lain yang akan memberikan tekanan pada profitabilitas CMSS. adalah distributor atau subdistributor, agen dan pemasok dari produk-produk bahan bangunan.
Persentase kepemilikan Perseroan pada CMSS sesudah penyertaan akan berubah menjadi 99,88%,
dengan asumsi pemegang saham lainnya yaitu Eny Sukamto tidak menambah penyertaan modalnya
pada CMSS, sehingga struktur kepemilikan CMSS setelah penyertaan menjadi sebagai berikut:
Sebelum Penyertaan Modal
Setelah Penyertaan Modal
Nilai Nominal Rp100 per saham
Nilai Nominal Rp100 per saham
Jumlah Saham
Modal Dasar
Jumlah Nilai
Nominal (Rp)
%
Jumlah Saham
Jumlah Nilai
Nominal (Rp)
%
5.000.000.000
500.000.000.000
-
10.000.000.000
1.000.000.000.000
1.993.000.000
199.300.000.000
99,65
5.993.000.000
599.300.000.000
99,88
7.000.000
700.000.000
0,35
7.000.000
700.000.000
0,12
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor
Penuh
2.000.000.000
200.000.000.000
100,00
6.000.000.000
600.000.000.000
100,00
Saham Dalam Portepel
3.530.500.000
353.000.000.000
-
4.000.000.000
400.000.000.000
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh:
1. Perseroan
2. Eny Sukamto
Apabila jumlah dana hasil PMHMETD I ini tidak dapat mencukupi seluruh rencana perluasan usaha
Perseroan di segmen ritel modern Bahan Bangunan dan Home Improvement yang dilakukan melalui
CMSS, maka baik Perseroan maupun CMSS akan mengusahakan untuk memperoleh pembiayaan dari
pihak lembaga pembiayaan atau perbankan, dan/atau menerbitkan surat utang berjangka, dan/atau
obligasi dengan memperhatikan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku.
Pelaksanaan PMHMETD I yang selanjutnya digunakan untuk meningkatkan penyertaan pada CMSS
akan berdampak pada perbaikan rasio total liabilitas terhadap ekuitas baik pada Perseroan maupun
CMSS. Dengan demikian, baik Perseroan maupun CMSS akan mengalami peningkatan dalam
kemampuan untuk memperoleh pembiayaan tersebut diatas. Namun, sebagai akibat dari perolehan
pembiayaan tersebut, Perseroan dan CMSS akan mengalami kenaikan pada beban bunga yang terukur,
dimana Manajemen berkeyakinan bahwa kenaikan beban bunga tersebut dapat dikompensasi dengan
kenaikan pendapatan.
8
Sejalan dengan kebijakan Perseroan, apabila Perseroan belum merealisasikan seluruh dana hasil
PMHMETD I tersebut, maka Perseroan dapat menempatkan dana tersebut pada bank dalam bentuk
deposito atau giro, dan/atau investasi sementara lainnya.
Biaya-biaya sehubungan dengan PMHMETD I ini, yang merupakan persentase dari seluruh penerimaan
kotor hasil PMHMETD I dengan total sebesar 0,31% dari nilai PMHMETD I, dengan asumsi seluruh
saham yang ditawarkan pada PMHMETD I ini dibeli oleh para pemegang saham, terdiri dari:
a. Biaya Konsultan Hukum sekitar 0,08%
b. Biaya Kantor Akuntan Publik sekitar 0,10%
c. Biaya Notaris sekitar 0,02%
d. Biaya Biro Administrasi Efek sekitar 0,03%
e. Biaya percetakan dan Pernyataan Pendaftaran ke OK melalui SIPO sebesar sekitar 0,07%
Dalam hal rencana penggunaan dana Perseroan tersebut di atas merupakan transaksi material
sebagaimana dimaksud di dalam Peraturan No. IX.E.2 dan/atau transaksi afiliasi dan benturan
kepentingan tertentu sebagaimana dimaksud di dalam Peraturan No. IX.E.1, maka Perseroan akan
memenuhi ketentuan Peraturan No. IX.E.1 dan Peraturan IX.E.2 dimaksud.
Perseroan akan mempertanggungjawabkan realisasi penggunaan dana hasil PMHMETD I ini kepada
para pemegang saham Perseroan dalam RUPST Perseroan dan Otoritas Jasa Keuangan secara
periodik sesuai dengan Peraturan OJK No. 30/POJK.04/2015 tanggal 16 Desember 2015 tentang
Laporan Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penambahan Modal.
Perseroan akan menyampaikan Laporan Realisasi Penggunaan Dana kepada OJK sampai dengan
seluruh dana hasil PMHMETD I telah direalisasikan atau penempatan dana yang tersisa jika belum
direalisasikan dalam instrumen keuangan yang aman dan likuid, sesuai dengan Peraturan OJK No. 30/
POJK.04/2015, serta mempertanggungjawabkan realisasi penggunaan dana hasil PMHMETD I kepada
para pemegang saham Perseroan dalam RUPS Tahunan Perseroan sampai dengan seluruh dana
PMHMETD I telah direalisasikan. Pelaksanaan penggunaan dana hasil PMHMETD ini akan mengikuti
ketentuan peraturan yang berlaku di bidang pasar modal.
Apabila Perseroan bermaksud untuk mengubah rencana penggunaan dana hasil PMHMETD I ini maka
Perseroan harus terlebih dahulu (i) menyampaikan rencana dan alasan perubahan penggunaan dana
hasil PMHMETD I bersamaan dengan mata acara RUPS kepada OJK; dan (ii) memperoleh persetujuan
terlebih dahulu dari RUPS sesuai dengan POJK No. 30/POJK.04/2015.
Adapun aksi korporasi terakhir yang dilakukan Perseroan adalah Penambahan Modal Perdana Saham
pada tahun 2007 yakni penawaran sejumlah 600.000.000 (enam ratus juta) Saham Biasa Atas Nama
dengan nilai nominal Rp100,- (Seratus Rupiah) dengan Harga Pelaksanaan sebesar Rp200,- (dua ratus
Rupiah) setiap saham, sehingga seluruhnya berjumlah Rp120.000.000.000,-(seratus dua puluh miliar
Rupiah). Setelah dikurangi dengan biaya-biaya emisi, dana hasil Penawaran Umum Perdana Saham
tersebut telah digunakan seluruhnya sebagaimana laporan Perseroan kepada Otoritas Jasa Keuangan
melalui surat No. 016/Corsec-Bapepam/VII/2008 tanggal 10 juli 2008 perihal Laporan Penggunaan
Dana Hasil Penawaran Umum.
9
III. PERNYATAAN UTANG
Pernyataan utang berikut diambil dari laporan keuangan konsolidasian tanggal 31 Desember 2015
dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut beserta laporan auditor indpenden telah diaudit
oleh Kantor Akuntan Publik Purwantono, Sungkoro & Surja (“KAP PSS”) (firma anggota Ernst & Young
Global Limited), auditor independen, berdasarkan Standar Audit yang ditetapkan oleh Institut Akuntan
Publik Indonesia (“IAPI”), dengan opini tanpa modifikasian, sebagaimana tercantum dalam laporan audit
KAP PSS yang juga tercantum dalam Prospektus ini. Laporan audit KAP PSS tersebut mencantumkan
paragraf hal lain sehubungan dengan tujuan penerbitan laporan audit KAP PSS tersebut. Laporan audit
KAP PSS tersebut ditandatangani oleh Benyanto Suherman (Rekan pada KAP PSS dengan Registrasi
Akuntan Publik No. AP.0685).
Pada tanggal 31 Desember 2015, Perseroan mencatat jumlah liabilitas sebesar Rp2.669.053.867 ribu
yang terdiri dari (A) Liabilitas Jangka Pendek Rp2.345.213.308 ribu dan (B) Liabilitas Jangka Panjang
sebesar Rp323.840.559 ribu, dengan perincian sebagai berilkut:
1. LIABILITAS JANGKA PENDEK
(dalam ribuan Rupiah)
Keterangan
Utang bank jangka pendek
dan pinjaman lainnya - neto
Utang usaha
Pihak ketiga
Pihak-pihak berelasi
Utang lain-lain
Utang pajak
Beban akrual
Liabilitas jangka panjang yang jatuh tempo satu tahun:
Utang bank dan pinjaman lainnya - neto
Utang sewa pembiayaan
Total Liabilitas Jangka Pendek
Jumlah
783.213.212
1.039.682.903
397.390.594
51.275.556
3.379.732
32.683.195
36.424.066
1.164.050
2.345.213.308
2. LIABILITAS JANGKA PANJANG
(dalam ribuan Rupiah)
Keterangan
Liabilitas jangka panjang - setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun:
Utang bank dan pinjaman lainnya - neto
Utang sewa pembiayaan
Liabilitas imbalan kerja jangka panjang
Total Liabilitas Jangka panjang
TOTAL LIABILITAS
Jumlah
179.944.084
612.222
143.284.253
323.840.559
2.669.053.867
3. UTANG USAHA
(dalam ribuan Rupiah)
Jumlah
Keterangan
Pihak Ketiga
Rupiah
PT ICI Paint Indonesia
PT Mowilex Indonesia
PT Propan Raya
PT American Standard Indonesia
PT Cipta Mortar Utama
PT Satya Langgeng Sentosa
125.069.350
97.273.228
64.463.875
43.558.109
34.106.849
25.229.868
10
(dalam ribuan Rupiah)
Jumlah
24.331.049
22.218.673
21.718.401
21.465.119
21.083.607
20.387.903
17.248.470
15.769.153
443.670.045
Keterangan
Foshan Happy House Buiding Materials Co., Ltd.
PT Dwi Mitra Nuansa Satria
PT Knauf Gypsum Indonesia
PT Ace Oldfields
PT Niro Ceramic Sales Indonesia
PT Mulia Industrindo Tbk
PT Nipsea Raya
PT Puri Kemenangan Jaya
Lain-lain (masing-masing dibawah Rp15.000.000)
Dolar Amerika Serikat
Mitsui & Co. Ltd. (USD1.929.234 pada tahun 2015)
Lanxess Pte. Ltd. (USD319.292 pada tahun 2015)
Resin Chemical (USD247.010 pada tahun 2015)
Lain-lain (USD545.045 pada tahun 2015, masing-masing dibawah Rp3.000.000)
Euro Eropa
Lain-lain (EUR9.581)
26.613.776
4.404.633
3.407.503
7.518.900
144.392
Total - pihak ketiga
1.039.682.903
Pihak Berelasi
Rupiah
PT Primagraha Keramindo
397.390.594
Rincian utang usaha berdasarkan umur utang adalah sebagai berikut:
(dalam ribuan Rupiah)
Keterangan
2015
Pihak Ketiga
Belum jatuh tempo
Jatuh tempo
1 - 30 hari
31 - 60 hari
61 - 90 hari
Lebih dari 90 hari
Total - pihak ketiga
662.429.720
198.722.942
110.419.601
29.704.931
38.405.709
1.039.682.903
Pihak Berelasi
Belum jatuh tempo
Jatuh tempo
1 - 30 hari
31 - 60 hari
61 - 90 hari
Lebih dari 90 hari
Total - pihak berelasi
284.580.982
67.967.885
26.843.825
5.181.050
12.816.852
397.390.594
11
4. UTANG PAJAK
(dalam ribuan Rupiah)
Keterangan
Perseroan
Pajak Penghasilan
Pasal 21
Pasal 23
2015
333.918
145.062
Entitas Anak
Pajak Penghasilan
Pasal 21
Pasal 23
Pasal 4 (2)
Pasal 25
Pasal 26
Pasal 15
Pasal 29
509.734
160.202
1.349.768
691.334
142.226
40.000
7.488
Total
3.379.732
5. UTANG BANK JANGKA PENDEK DAN PINJAMAN LAINNYA
(dalam ribuan Rupiah)
Keterangan
Rupiah
Time Loan
PT Bank Central Asia Tbk - setelah dikurangi dengan biaya transaksi yang belum diamortisasi sebesar
Rp802.934 pada tahun 2015
Kredit rekening koran
PT Bank Central Asia Tbk - setelah dikurangi dengan biaya transaksi yang belum diamortisasi sebesar
Rp22.500 pada tahun 2015
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
PT Bank Ekonomi Raharja Tbk - setelah dikurangi biaya transaksi yang belum diamortisasi sebesar
Rp12.500 pada tahun 2015
PT Bank Danamon Indonesia Tbk - setelah dikurangi biaya transaksi yang belum diamortisasi sebesar
Rp14.583 pada tahun 2015
Pinjaman Akseptasi
The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited - setelah dikurangi dengan biaya transaksi
yang belum diamortisasi sebesar Rp0 pada tahun 2015
PT Bank Ekonomi Raharja Tbk - setelah dikurangi dengan biaya transaksi yang belum diamortisasi
sebesar Rp 75.000
Dolar Amerika Serikat
Trust receipts
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
(USD2.156.612 pada tahun 2015)
PT Bank Ekonomi Raharja Tbk
(USD2.034.032 pada tahun 2015)
PT Bank Permata Tbk
(USD1.104.535 pada tahun 2015)
Jumlah
500.697.066
52.834.579
3.795.178
1.795.337
50.430
66.765.206
55.925.000
29.750.469
28.059.467
15.221.786
Kredit Modal Kerja (KMK)
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
(USD1.998.566 pada tahun 2015)
27.570.217
Pinjaman Lainnya
PT Dipo Star Finance
Total utang bank jangka pendek dan pinjaman lainnya - neto
12
748.477
783.213.212
PT Bank Central Asia Tbk (“BCA”)
a. Time Loan
1. Pada tanggal 22 Juli 2010, berdasarkan akta notaris No. 13 dari Arnasya A. Pattinama,
S.H., Perseroan memperoleh fasilitas kredit Time Loan (TL) 1 dan 2 yang digunakan untuk:
(1) mendanai pelunasan pinjaman Perusahaan dari bank sindikasi (tranche B) dan (2) pembelian
barang konsumsi dari PT Procter & Gamble Home Products Indonesia (pemasok) dengan
pagu kredit masing-masing sebesar Rp205.000.000 ribu dan Rp30.000.000 ribu. Jatuh tempo
kedua TL tersebut adalah pada tanggal 11 Juni 2016. Pagu fasilitas kredit TL 2 telah mengalami
beberapa kali perubahan terakhir menjadi sebesar Rp307.000.000 ribu yang diaktakan dalam
akta notaris Arnasya A. Pattinama, S.H. No. 10 tanggal 10 Juli 2015. Pagu fasilitas kredit TL 2
tersebut, termasuk pagu fasilitas kredit rekening koran untuk keperluan pendanaan distributor
kepada PT Frisian Flag Indonesia sebesar Rp17.970.000 ribu. Pinjaman TL dijamin dengan
jaminan yang sama dengan jaminan untuk fasilitas kredit rekening koran dari BCA serta
dikenakan bunga dengan tingkat suku bunga tahunan sebesar 10,75% dan berkisar antara
10,25% sampai dengan 10,75% masing-masing untuk tahun yang berakhir pada tanggal
31 Desember 2015 dan 2014. Berdasarkan perjanjian fasilitas pinjaman, Perseroan diharuskan
untuk memenuhi beberapa persyaratan tertentu, seperti memelihara rasio keuangan tertentu.
Pada tanggal 31 Desember 2015, semua rasio keuangan tersebut telah terpenuhi. Pada
tanggal 31 Desember 2015, fasilitas kredit TL 1 dan 2 yang belum digunakan masing-masing
sebesar Rp7.000.000 ribu dan Rp90.500.000 ribu.
2. Pada tanggal 12 Juli 2010, berdasarkan akta notaris No. 14 dari Arnasya A. Pattinama,
S.H., CMSS memperoleh fasilitas kredit Time Loan (TL) dengan pagu kredit sebesar
Rp15.000.000 ribu, yang digunakan untuk mendanai pelunasan pinjaman CMSS dari
PT Bank UOB Indonesia. Jatuh tempo TL tersebut adalah pada tanggal 11 Juni 2016. Pagu
kredit TL telah mengalami beberapa kali perubahan dengan perubahan terakhir menjadi
sebesar Rp125.000.000 ribu yang diaktakan dalam akta notaris Arnasya A. Pattinama,
S.H. No. 11 tanggal 10 Juli 2015. Pinjaman tersebut dijamin dengan jaminan yang sama
dengan jaminan untuk fasilitas kredit rekening koran dari BCA serta dikenakan bunga
dengan tingkat suku bunga tahunan sebesar 10,75% dan berkisar antara 10,25% sampai
dengan 10,75% masing-masing untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015
dan 2014. Berdasarkan perjanjian fasilitas pinjaman, CMSS diharuskan untuk memenuhi
beberapa persyaratan tertentu, seperti memelihara rasio keuangan tertentu. Pada tanggal
31 Desember 2015, semua rasio keuangan tersebut telah terpenuhi. Pada tanggal 31 Desember
2015, fasilitas TL yang belum digunakan adalah sebesar Rp68.000.000 ribu.
3. Pada tahun 2013, CSAN memperoleh fasilitas kredit Time Loan (TL) dengan pagu kredit sebesar
Rp20.000.000 ribu, yang digunakan untuk membiayai modal kerja dan fasilitas bank garansi.
Fasilitas pinjaman tersebut telah mengalami beberapa kali perubahan, dengan perubahan
terakhir yang dibuat pada tanggal 1 September 2015 mengenai peningkatan pagu kredit untuk
CSAN menjadi sebesar Rp30.000.000 ribu. Fasilitas kredit ini dijamin dengan: (i) beberapa
tanah dan bangunan milik Perseroan dan CMSS, dan Budyanto Totong, Darmawan Putra
Totong, Totong Kurniawan, Lily Suryana Setiawan dan Janty (pihak-pihak berelasi); (ii) piutang
usaha dan persediaan yang dimiliki Perseroan; dan (iii) jaminan korporasi yang dikeluarkan
oleh CMSS; (iv) perlengkapan toko CSAN dan hak sewa bangunan CSAN. Pinjaman ini
dikenakan bunga dengan tingkat suku bunga tahunan sebesar 10,75% dan berkisar antara
10,25% sampai dengan 10,75% masing-masing untuk tahun yang berakhir pada tanggal
31 Desember 2015 dan 2014.
Jatuh tempo hutang TL tersebut adalah pada tanggal 11 Juni 2016. Berdasarkan perjanjian
fasilitas pinjaman, CSAN diharuskan untuk memenuhi beberapa persyaratan tertentu, seperti
memelihara rasio keuangan tertentu. Pada tanggal 31 Desember 2015, semua rasio keuangan
tersebut telah terpenuhi. Pada tanggal 31 Desember 2015, semua fasilitas Time Loan sudah
digunakan.
13
b. Kredit Rekening Koran dan Akseptasi
1. Pada tahun 2010, CALS memperoleh fasilitas kredit rekening koran dan pinjaman akseptasi
dengan pagu kredit masing-masing sebesar Rp8.000.000 ribu dan Rp5.000.000 ribu yang
digunakan untuk membiayai modal kerja. Fasilitas rekening koran tersebut telah mengalami
peningkatan pagu kredit menjadi sebesar Rp17.000.000 ribu, sedangkan fasilitas akseptasi
sudah tidak tersedia lagi. Tanggal jatuh tempo fasilitas kredit rekening koran ini adalah 9 Mei
2016. Pinjaman ini dijamin dengan piutang usaha dan persediaan yang dimiliki oleh CALS
dan tanah berikut bangunan dan gudang yang dimiliki oleh Budyanto Totong dan Simonardi
S. (pihak-pihak berelasi). Pinjaman ini dikenakan bunga dengan tingkat suku bunga tahunan
sebesar 10,75% dan berkisar antara 10,25% sampai dengan 10,75% masing-masing untuk
tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014.
Berdasarkan perjanjian fasilitas pinjaman, CALS diharuskan untuk memenuhi beberapa
persyaratan tertentu, seperti memelihara rasio keuangan tertentu. Pada tanggal 31 Desember
2015, semua rasio keuangan tersebut telah terpenuhi. Pada tanggal 31 Desember 2015,
fasilitas kredit rekening koran yang belum digunakan sebesar Rp1.466.751 ribu.
2. Pada tanggal 24 September 2013, berdasarkan akta notaris No. 14 dari Arnasya A. Pattinama,
S.H., Perusahaan memperoleh fasilitas kredit rekening koran dengan pagu kredit sebesar
Rp10.500.000 ribu, yang telah mengalami perubahan dengan perubahan terakhir menjadi
sebesar Rp17.970.000 ribu yang tergabung dengan pagu kredit TL 2, yang digunakan untuk
pendanaan distributor kepada PT Frisian Flag Indonesia. Jangka waktu kredit ini adalah sama
dengan jangka waktu kredit TL 2 serta dikenakan bunga dengan tingkat suku bunga yang
sama dengan pinjaman TL 2. Pada tanggal 31 Desember 2015, fasilitas kredit rekening koran
yang belum digunakan sebesar Rp14.072.649 ribu.
3. Pada tanggal 24 September 2013, berdasarkan akta notaris No. 14 dari Arnasya A. Pattinama,
S.H., Perusahaan dan BCA setuju untuk memperpanjang jangka waktu fasilitas kredit rekening
koran dengan pagu kredit sebesar Rp18.000.000 ribu yang digunakan untuk membiayai
modal kerja Perusahaan, dan fasilitas bank garansi (Catatan 30h) sampai dengan 11 Juni
2016. Fasilitas kredit ini dijamin dengan: (i) beberapa tanah dan bangunan milik Perusahaan
dan CMSS, dan Tn. Budyanto Totong, Tn. Darmawan Putra Totong, Tn. Totong Kurniawan,
Ny. Janty dan Ny. Lily Suryana Setiawan (pihak-pihak berelasi); (ii) piutang usaha dan
persediaan milik Perusahaan, CMSS, dan CSAN (Catatan 6 dan 9); dan (iii) jaminan korporasi
tidak terbatas yang dikeluarkan oleh CMSS atas nama Perusahaan. Pinjaman ini dikenakan
bunga dengan tingkat suku bunga tahunan sebesar 10,75% dan berkisar antara 10,25%
sampai dengan 10,75% masing-masing untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember
2015 dan 2014.
Berdasarkan perjanjian fasilitas pinjaman, Perseroan diharuskan untuk memenuhi beberapa
persyaratan tertentu, seperti memelihara rasio keuangan tertentu. Pada tanggal 31 Desember
2015, semua rasio keuangan tersebut telah terpenuhi. Pada tanggal 31 Desember 2015,
fasilitas kredit rekening koran yang masih belum digunakan adalah sebesar Rp4.244.630 ribu.
4. Pada bulan Juni 2008, CMSS dan MBI memperoleh fasilitas kredit rekening koran dengan
pagu kredit masing-masing sebesar Rp1.000.000 ribu. Fasilitas tersebut digunakan untuk
membiayai modal kerja CMSS dan MBI. Fasilitas pinjaman tersebut telah mengalami
beberapa kali perubahan, dengan perubahan terakhir yang dibuat pada tanggal 10 Juli 2015
mengenai peningkatan pagu kredit untuk CMSS menjadi sebesar Rp36.000.000 ribu dan
memperpanjang jatuh tempo pinjaman rekening koran milik CMSS sampai dengan tanggal
11 Juni 2016, sedangkan jatuh tempo pinjaman rekening koran milik MBI tidak diperpanjang
lagi pada tanggal 31 Desember 2013 dan tidak ada saldo terhutang dari pinjaman ini karena
telah dilunasi seluruhnya pada tanggal jatuh temponya.
14
Fasilitas kredit ini dijamin dengan: (i) beberapa tanah dan bangunan milik Perseroan dan
CMSS, dan Budyanto Totong, Darmawan Putra Totong, Totong Kurniawan, Janty dan Lily
Suryana Setiawan (pihak-pihak berelasi); (ii) piutang usaha dan persediaan milik Perseroan,
CMSS, dan CSAN; dan (iii) jaminan korporasi tidak terbatas yang dikeluarkan oleh CMSS atas
nama Perseroan.
Pinjaman ini dikenakan bunga dengan tingkat suku bunga tahunan sebesar 10,75% dan
berkisar antara 10,25% sampai dengan 10,75% masing-masing untuk tahun yang berakhir
pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014.
Pada tanggal 31 Desember 2015, fasilitas kredit rekening koran yang masih belum digunakan
adalah sebesar Rp23.218.916 ribu.
5. Pada tanggal 27 Juli 2012, berdasarkan akta notaris No. 30 dari Arnasya A. Pattinama, S.H.,
CSAN memperoleh fasilitas kredit rekening koran dengan pagu kredit sebesar Rp3.000.000
ribu yang digunakan untuk membiayai modal kerja dan fasilitas bank garansi. Pada tahun
2013, fasilitas kredit ditingkatkan menjadi Rp17.000.000 ribu. Pada tahun 2014, pagu
fasilitas kredit rekening koran berubah menjadi Rp10.000.000 ribu. Fasilitas kredit ini dijamin
dengan: (i) beberapa tanah dan bangunan milik Perseroan dan CMSS, dan Budyanto Totong,
Darmawan Putra Totong, Totong Kurniawan, Lily Suryana Setiawan dan Janty (pihak-pihak
berelasi); (ii) piutang usaha dan persediaan yang dimiliki Perseroan; dan (iii) jaminan korporasi
yang dikeluarkan oleh CMSS. Jatuh tempo pinjaman kredit rekening koran adalah tanggal
11 Juni 2016. Pinjaman ini dikenakan bunga dengan tingkat suku bunga tahunan sebesar
10,75% dan berkisar antara 10,25% sampai dengan 10,75% masing-masing untuk tahun yang
berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014.
Berdasarkan perjanjian fasilitas pinjaman, CSAN diharuskan untuk memenuhi beberapa
persyaratan tertentu, seperti memelihara rasio keuangan tertentu. Pada tanggal 31 Desember
2015, semua rasio keuangan tersebut telah terpenuhi.
Pada tanggal 31 Desember 2015, fasilitas kredit rekening koran yang masih belum digunakan
adalah sebesar Rp3.109.975 ribu.
PT Bank Ekonomi Raharja Tbk (“Ekonomi”)
a. Perusahaan memperoleh fasilitas kredit rekening koran dan pinjaman akseptasi dengan pagu kredit
masing-masing sebesar Rp10.000.000 ribu dan Rp20.000.000 ribu. Dalam perubahan terakhir
tanggal 27 Juni 2011, PT Bank Ekonomi Raharja Tbk memberikan tambahan fasilitas kredit baru
berupa pinjaman akseptasi dengan pagu kredit sebesar Rp40.000.000 ribu, sehingga total fasilitas
kredit akseptasi menjadi sebesar Rp60.000.000 ribu.
Jangka waktu fasilitas kredit rekening koran dan pinjaman akseptasi tersebut telah diperpanjang
sampai dengan tanggal 30 Juni 2016.
Pinjaman tersebut dikenakan bunga dengan tingkat suku bunga tahunan sebesar 10,75% dan
antara 10,5% sampai dengan 10,75% masing-masing untuk tahun yang berakhir pada tanggal
31 Desember 2015 dan 2014, serta dijamin dengan beberapa bidang tanah berikut bangunan di
atasnya yang dimiliki oleh Perseroan dan dengan piutang usaha dan persediaan barang dagang
milik Perseroan.
Berdasarkan perjanjian fasilitas pinjaman, Perseroan diharuskan untuk memenuhi beberapa
persyaratan tertentu, seperti memelihara rasio keuangan tertentu. Pada tanggal 31 Desember
2015, semua rasio keuangan tersebut telah terpenuhi.
Pada tanggal 31 Desember 2015, fasilitas kredit rekening koran dan fasilitas pinjaman akseptasi
yang masih belum digunakan adalah sebesar Rp9.937.166 ribu dan Rp4.000.000 ribu.
15
b. Pada tahun 2013, CAS memperoleh fasilitas kredit rekening koran dengan pagu kredit sebesar
Rp5.000.000 ribu. Fasilitas kredit tersebut tersedia sampai dengan tanggal 30 Juni 2016. Pinjaman
ini dijamin dengan tanah dan bangunan di kawasan industri Pulo Gadung atas nama CAS, dan
dikenakan bunga dengan tingkat suku bunga tahunan sebesar 10,75% dan berkisar antara 10,5%
sampai dengan 10,75% masing-masing untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember
2015 dan 2014.
Pada tanggal 31 Desember 2015, fasilitas kredit rekening koran yang belum digunakan adalah
sebesar Rp5.000.000 ribu.
Berdasarkan perjanjian fasilitas pinjaman, CAS diharuskan untuk memenuhi beberapa persyaratan
tertentu, seperti memelihara rasio keuangan tertentu. Pada tanggal 31 Desember 2015, semua
rasio keuangan tersebut telah terpenuhi.
c. Pada tanggal 22 Maret 2013, KKS memperoleh fasilitas pinjaman rekening koran dan trust receipt
dengan pagu kredit masing-masing sebesar Rp15.550.000 ribu dan USD10.000.000. Pada tahun
2015, pagu fasilitas kredit rekening koran dan trust receipt berubah masing-masing menjadi
Rp8.000.000 ribu dan USD6.000.000. Jatuh tempo fasilitas kredit tersebut adalah pada tanggal
22 Maret 2016. Pinjaman ini dijamin dengan sebidang tanah milik Budyanto Totong, piutang usaha
dan persediaan barang dagangan milik KKS. Fasilitas kredit ini dikenakan bunga dengan tingkat
suku bunga tahunan sebesar 10,75% dan berkisar antara 10,5% sampai dengan 10,75% masingmasing untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 untuk pinjaman
rekening koran dan trust receipt berkisar 6% sampai dengan 6,5% masing-masing untuk tahun
yang berakhir pada 31 Desember 2015 dan 2014.
Berdasarkan perjanjian fasilitas pinjaman, KKS diharuskan untuk memenuhi beberapa persyaratan
tertentu, seperti memelihara rasio ke\uangan tertentu. Pada tanggal 31 Desember 2015, semua
rasio keuangan tersebut telah terpenuhi. Pada tanggal 31 Desember 2015, fasilitas pinjaman
rekening koran dan trust receipt yang masih belum digunakan masing-masing adalah sebesar
Rp6.254.997 ribu dan USD3.965.968.
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (“Mandiri”)
Pada tanggal 28 April 2010, KKS memperoleh fasilitas kredit rekening koran, KMK valas dan trust receipt
dengan pagu kredit masing-masing sebesar Rp5.000.000 ribu, USD2.000.000 dan USD4.000.000.
Fasilitas tersebut tersedia sampai dengan tanggal 20 April 2016. Pinjaman ini dijamin dengan beberapa
tanah berikut bangunan di atasnya milik Perseroan, piutang usaha dan persediaan barang dagang milik
KKS. Pinjaman dikenakan bunga tahunan sebesar 12% untuk pinjaman kredit rekening koran untuk
tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, berkisar antara 7% sampai dengan
8% untuk fasilitas KMK valas dan trust receipt masing-masing untuk tahun yang berakhir pada tanggal
31 Desember 2015 dan 2014.
Berdasarkan perjanjian fasilitas pinjaman, KKS diharuskan untuk memenuhi beberapa persyaratan
tertentu, seperti memelihara rasio keuangan tertentu. Pada tanggal 31 Desember 2015, semua rasio
keuangan tersebut telah terpenuhi.
Pada tanggal 31 Desember 2015, fasilitas kredit rekening koran, KMK valas dan trust receipt yang
belum digunakan masing-masing adalah sebesar Rp1.204.822 ribu, USD1.434 dan USD1.843.388.
PT Bank Danamon Indonesia Tbk (“Danamon”)
Pada tanggal 13 Agustus 2011, Perseroan mendapat fasilitas kredit rekening koran dengan pagu kredit
sebesar Rp5.000.000 ribu yang digunakan sebagai modal kerja. Pada tahun 2012, Perseroan dan
Danamon setuju untuk mengubah fasilitas kredit berjangka menjadi fasilitas kredit rekening koran,
sehingga total pagu fasilitas kredit rekening koran menjadi Rp10.000.000 ribu. Jatuh tempo fasilitas
rekening koran ini adalah tanggal 13 Agustus 2013, yang kemudian diperpanjang sampai dengan
tanggal 13 Agustus 2016 dengan persetujuan Danamon. Pinjaman tersebut dijamin dengan piutang
16
usaha dan tanah milik Perseroan. Pinjaman tersebut dikenakan bunga dengan tingkat suku bunga
tahunan sebesar 10,75% dan berkisar antara 10,75% sampai dengan 11,5% masing-masing untuk
tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014. Pada tanggal 31 Desember 2015,
fasilitas kredit rekening koran yang belum digunakan sebesar Rp9.934.987 ribu.
Berdasarkan perjanjian fasilitas pinjaman, Perseroan diharuskan untuk memenuhi beberapa persyaratan
tertentu, seperti memelihara rasio keuangan tertentu. Pada tanggal 31 Desember 2015, semua rasio
keuangan tersebut telah terpenuhi.
PT Bank Permata Tbk (“Permata”)
a. Pada tahun 2011, KKS memperoleh fasilitas kredit rekening koran dan trust receipt dengan pagu
kredit masing-masing sebesar Rp1.000.000 ribu dan USD2.000.000. Fasilitas kredit tersebut
tersedia sampai dengan tanggal 24 April 2016. Pinjaman ini dijamin dengan deposito berjangka
yang ditempatkan pada bank yang sama, piutang usaha dan persediaan milik KKS dan dikenakan
bunga tahunan sebesar 13,75% dan berkisar antara 10,75% sampai dengan 11,5% untuk pinjaman
kredit rekening koran masing-masing untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015
dan 2014, dan sebesar 6,5% pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014.
Pada tanggal 31 Desember 2015, fasilitas kredit rekening koran dan trust receipt yang belum
digunakan masing-masing adalah sebesar Rp1.000.000 ribu dan USD1.225.515.
Berdasarkan perjanjian fasilitas pinjaman, KKS diharuskan untuk memenuhi beberapa persyaratan
tertentu, seperti memelihara rasio keuangan tertentu. Pada tanggal 31 Desember 2015, semua
rasio keuangan tersebut telah terpenuhi.
b.
Pada tahun 2013, SGK memperoleh fasilitas trust receipt dengan pagu kredit sebesar USD3.000.000.
Pada tahun 2014, pagu fasilitas kredit trust receipt berubah menjadi USD2.000.000. Fasilitas kredit
tersebut tersedia sampai dengan tanggal 24 Maret 2016. Pinjaman ini dijamin dengan deposito
berjangka yang ditempatkan pada bank yang sama, piutang usaha dan persediaan milik SGK, dan
dikenakan bunga dengan tingkat suku bunga tahunan sebesar 6,5% pada tanggal 31 Desember
2015 dan 2014. Pada tanggal 31 Desember 2015, fasilitas trust receipt yang belum digunakan
adalah sebesar USD1.669.950.
Berdasarkan perjanjian fasilitas pinjaman, SGK diharuskan untuk memenuhi beberapa persyaratan
tertentu, seperti memelihara rasio keuangan tertentu. Pada tanggal 31 Desember 2015, semua
rasio keuangan tersebut telah terpenuhi.
The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited (“HSBC”)
a. Pada tanggal 1 Februari 2012, Perseroan mendapat fasilitas pinjaman akseptasi dengan pagu
kredit sebesar Rp40.000.000 ribu yang digunakan sebagai pembayaran kepada PT ICI Paint
Indonesia, pemasok. Pada tahun 2014, pagu kredit fasilitas pinjaman akseptasi ditingkatkan menjadi
Rp80.000.000 ribu. Jatuh tempo fasilitas akseptasi ini adalah tanggal 28 Februari 2016. Pinjaman
tersebut dijamin dengan piutang usaha dan persediaan milik Perseroan (Catatan 6 dan 9) dan
pinjaman ini dikenakan bunga dengan tingkat suku bunga tahunan sebesar 12,01% dan berkisar
antara 10,65% sampai dengan 11,70% masing-masing untuk tahun yang berakhir pada tanggal
31 Desember 2015 dan 2014, fasilitas akseptasi yang belum digunakan sebesar Rp19.066.545
ribu.
Berdasarkan perjanjian fasilitas pinjaman, Perseroan diharuskan untuk memenuhi beberapa
persyaratan tertentu, seperti memelihara rasio keuangan tertentu. Pada tanggal 31 Desember
2015, semua rasio keuangan tersebut telah terpenuhi.
b. Pada tanggal 15 Juli 2013, ETI mendapat fasilitas pinjaman akseptasi dengan pagu kredit sebesar
Rp5.000.000 ribu yang digunakan sebagai pembayaran kepada pemasok. Pada tahun 2013, pagu
kredit ditingkatkan sementara menjadi Rp7.500.000 ribu. Jatuh tempo fasilitas akseptasi ini adalah
90 hari setelah pembayaran bank kepada supplier. Pinjaman tersebut dijamin dengan piutang
17
usaha dan persediaan milik ETI dan pinjaman ini dikenakan bunga dengan tingkat suku bunga
tahunan berkisar antara 11,7% sampai dengan 12,01% dan antara 10,65% sampai dengan 11,7%
masing-masing untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014. Pada tanggal
31 Desember 2015, fasilitas akseptasi yang belum digunakan adalah sebesar Rp1.668.249 ribu.
Berdasarkan perjanjian fasilitas pinjaman, Perseroan diharuskan untuk memenuhi beberapa
persyaratan tertentu, seperti memelihara rasio keuangan tertentu. Pada tanggal 31 Desember
2015, semua rasio keuangan tersebut telah terpenuhi.
PT Dipo Star Finance
a. Pada tahun 2015, Perseroan memperoleh fasilitas pembiayaan konsumen dengan keseluruhan
pagu kredit sebesar Rp7.927.725 ribu yang digunakan untuk membiayai pembelian kendaraan.
Pinjaman ini dijamin dengan kendaraan yang dimiliki melalui utang tersebut. Pinjaman tersebut
terutang dalam cicilan bulanan selama jangka waktu 12 bulan sampai dengan bulan Desember
2016.
Pada tahun 2014, Perseroan memperoleh fasilitas pembiayaan konsumen dengan keseluruhan
pagu kredit sebesar Rp5.716.950 ribu yang digunakan untuk membiayai pembelian kendaraan.
Pinjaman ini dijamin dengan kendaraan yang dimiliki melalui utang tersebut. Pinjaman tersebut
terutang dalam cicilan bulanan selama jangka waktu 12 bulan sampai dengan bulan September
2015.
b. Pada tanggal 23 Mei 2014, CMSS memperoleh fasilitas pembiayaan konsumen dengan keseluruhan
pagu kredit sebesar Rp301.000 ribu yang digunakan untuk membiayai pembelian kendaraan.
Pinjaman ini dijamin dengan kendaraan yang dimiliki melalui utang tersebut. Pinjaman tersebut
terutang dalam cicilan bulanan selama jangka waktu 12 bulan sampai dengan bulan April 2015.
6. UTANG BANK JANGKA PANJANG DAN PINJAMAN LAINNYA
(dalam ribuan Rupiah)
Keterangan
Jumlah
Rupiah
PT Bank Central Asia Tbk - setelah dikurangi dengan biaya transaksi yang belum diamortisasi sebesar
Rp2.273.777 pada tahun 2015
201.223.860
PT Bank Ekonomi Raharja Tbk - setelah dikurangi dengan biaya transaksi yang belum diamortisasi
sebesar Rp69.240 pada tahun 2015
7.298.926
PT Bank Danamon Indonesia Tbk - setelah dikurangi dengan biaya transaksi yang belum diamortisasi
sebesar Rp 44.424 pada tahun 2015
6.473.374
PT Bank Jasa Jakarta
352.230
Pinjaman Lainnya
PT BCA Finance
Total
1.019.760
216.368.150
Dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun
Utang bank jangka panjang
PT Bank Central Asia Tbk
PT Bank Danamon Indonesia Tbk
PT Bank Ekonomi Raharja Tbk
PT Bank Jasa Jakarta
32.042.988
2.946.407
659.050
207.088
Pinjaman lainnya
PT BCA Finance
568.533
Total
36.424.066
Bagian jangka panjang
179.944.084
18
BCA
a. Berikut ini merupakan rincian informasi terkait dengan fasilitas dan saldo pinjaman milik Perseroan:
Tanggal
22 Juli
2010
8 Agustus
2011
Akta
Notaris
Fasilitas
No.
Kredit
Arnasya A. 13
Pattinama,
S.H.
Arnasya A. 5
Pattinama,
S.H.
Jatuh
Tempo
Pagu Kredit
(Rp ribu)
Tujuan
Penggunaan
Pembayaran
cicilan
selama tahun
2015
(Rp ribu)
Saldo utang
pada tanggal
31 Desember
2015
(Rp ribu)
Saldo utang
pada tanggal
31 Desember
2014
(Rp ribu)
3.400.434
5.100.652
8.501.086
538.461
538.462
1.076.923
Kredit
investasi
(KI) 1
Cicilan
bulanan
sampai
dengan
bulan Juni
2017
19.875.000
Pembangunan
gudang
Perusahaan di
Padang,
Kediri dan
Pangkalpinang
KI 2
Cicilan
bulanan
sampai
dengan
bulan
Desember
2016
3.719.000
Pelunasan
pinjaman
Perusahaan
dari
PT Bank
Rabobank
International
Indonesia
KI 4
Cicilan
triwulanan
sampai
dengan
tahun 2018
10.000.000
Pembangunan
kantor
dan gudang di
Banjarmasin
1.600.000
4.400.000
6.000.000
KI 5
Cicilan
triwulanan
sampai
dengan
tahun 2014
16.000.000
Pelunasan
pinjaman dari
PT Bank
Maybank
Syariah
Indonesia
-
-
Dilunasi pada
tanggal jatuh
temponya
15 Maret
2012
Arnasya A. 9
Pattinama,
S.H.
KI 6
Cicilan
triwulanan
sampai
dengan
bulan
Maret
2020
130.000.000
Pembelian
gudang yang
terletak di Jl.
Daan Mogot
Raya Km. 14,
Jakarta Barat
-
-
Dilunasi pada
tahun 2014
27 Juli
2012
Arnasya A. 22
Pattinama,
S.H.
KI 7
Cicilan
triwulanan
sampai
dengan
bulan Mei
2021
17.000.000
Pembangunan
kantor
dan gudang di
Pontianak
2.348.596
13.036.516
14.843.111
6
November
2013
Arnasya A. 8
Pattinama,
S.H.
KI 8
Cicilan
triwulanan
sampai
dengan
bulan Mei
2022
10.500.000
Pembangunan
kantor
dan gudang di
Tegal
694.724
9.426.518
4.233.898
10 Juli
2015
Arnasya A. 10
Pattinama,
S.H.
KI 9
Cicilan
triwulanan
sampai
dengan
bulan
September
2023
36.000.000
Pembelian
tanah dan
pembangunan
gedung di
Narogong,
Bekasi
-
16.280.000
-
8.582.215
48.782.148
34.655.018
Total
Pada tanggal 31 Desember 2015, semua fasilitas kredit telah digunakan seluruhnya, kecuali untuk
fasilitas KI 9 yaitu sampai dengan 18 bulan sejak penandatanganan akad kredit.
Seluruh pinjaman di atas tersebut dikenakan bunga dengan tingkat suku bunga tahunan sebesar
10,75% dan berkisar antara 10,25% sampai dengan 10,75% masing-masing untuk tahun yang
berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, dan dijamin dengan jaminan yang sama
dengan jaminan untuk fasilitas kredit rekening koran BCA.
19
Berdasarkan syarat dalam perjanjian kredit, Perusahaan diwajibkan untuk mematuhi beberapa
kondisi tertentu, diantaranya adalah menjaga rasio-rasio keuangan tertentu. Pada tanggal
31 Desember 2015, semua rasio keuangan tersebut telah terpenuhi.
b. Berikut ini merupakan rincian informasi terkait dengan fasilitas dan saldo pinjaman milik CMSS:
Tanggal
12 Juli
2010
Akta
Notaris
Arnasya A.
Pattinama,
S.H.
Pembayaran Saldo utang
Saldo utang
cicilan
pada tanggal
pada tanggal
selama
31
31 Desember
tahun
Desember
2014
2015
2015
(Rp ribu)
(Rp ribu)
(Rp ribu)
No.
Fasilitas
Kredit
Jatuh
Tempo
Pagu Kredit
(Rp ribu)
Tujuan
Penggunaan
14
KI 2
Cicilan
bulanan
sampai
dengan
bulan
Maret
2014
5.300.000
Pelunasan
pinjaman
CMSS dari
PT Bank UOB
Indonesia
-
KI 3
Cicilan
bulanan
sampai
dengan
bulan
September
2015
8.500.000
Pelunasan
pinjaman
CMSS dari
PT Bank UOB
Indonesia
1.233.871
-
1.233.871
- Dilunasi pada
tanggal jatuh
temponya
27 Juli
2012
Arnasya A.
Pattinama,
S.H.
28
KI 4
Cicilan
triwulanan
sampai
dengan
bulan
September
2018
26.000.000
Pembukaan 2
toko baru
4.160.000
11.440.000
15.600.000
6
November
2013
Arnasya A.
Pattinama,
S.H.
9
KI 5
Cicilan
triwulanan
sampai
dengan
bulan
November
2019
14.000.000 Renovasi toko
di Gatsu
- Bali
2.240.000
8.960.000
11.200.000
6
November
2013
Arnasya A.
Pattinama,
S.H.
9
KI 6
8 tahun
sejak
penarikan
pertama
20.000.000 Pembangunan
toko
35
KI 7
8 tahun
sejak
penarikan
pertama
74.000.000
Pembelian
tanah dan
pembangunan
toko di
Pamulang
1.254.336
35.121.414
36.375.750
11
KI 8
8 tahun
sejak
penarikan
pertama
128.000.000
Pembelian
tanah dan
pembangunan
toko di
Kalimalang
-
84.383.200
-
KI 9
8 tahun
sejak
penarikan
pertama
40.000.000
Pembelian
tanah dan
pembangunan
toko di
Cikarang
Belum
digunakan
Belum
digunakan
Belum
digunakan
Total
8.888.207
139.904.614
64.409.621
29
Arnasya A.
September Pattinama,
2014
S.H.
10 Juli
2015
Arnasya A.
Pattinama,
S.H.
Telah
diubah
dengan
No. 35
Belum
digunakan
Belum
digunakan
Belum
digunakan
Pada tanggal 31 Desember 2015, semua fasilitas kredit telah digunakan seluruhnya, kecuali untuk
KI 6 yang belum digunakan sebesar Rp20.000.000 ribu dan KI 9 sebesar Rp40.000.000 ribu dimana
BCA memperpanjang jangka waktu penarikan sampai dengan tanggal 31 Desember 2016.
Seluruh pinjaman di atas tersebut dikenakan bunga dengan tingkat suku bunga tahunan sebesar
10,75% dan berkisar antara 10,25% sampai dengan 10,75% masing-masing untuk tahun yang
berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, dan dijamin dengan jaminan yang sama
dengan jaminan untuk fasilitas kredit rekening koran.
20
Berdasarkan syarat dalam perjanjian kredit, CMSS diwajibkan untuk mematuhi beberapa kondisi
tertentu, diantaranya adalah menjaga rasio-rasio keuangan tertentu. Pada tanggal 31 Desember
2015, semua rasio keuangan tersebut telah terpenuhi.
c. Pada tanggal 24 November 2010, CALS memperoleh fasilitas kredit investasi dari BCA dengan
pagu kredit sebesar Rp8.000.000 ribu. Pada tahun 2013 pagu kredit berubah menjadi Rp19.840.000
ribu. Pada tahun 2014, pagu kredit menjadi Rp17.000.000 ribu Jatuh tempo pinjaman ini adalah
9 Desember 2017. Pinjaman ini digunakan untuk membiayai perluasan gudang CALS di Palembang.
Pinjaman tersebut dikenakan bunga dengan tingkat suku bunga tahunan sebesar 10,75% dan
berkisar antara 10,25% sampai dengan 10,75% masing-masing untuk tahun yang berakhir pada
tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, dan dijamin dengan tanah dan bangunan milik Budyanto
Totong dan Simonardi S. (pihak-pihak yang berelasi) serta piutang usaha dan persediaan barang
milik CALS. Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, saldo hutang CALS masing-masing adalah
sebesar Rp14.810.875 ribu dan Rp16.028.343 ribu. Total pembayaran cicilan selama tahun 2015
adalah sebesar Rp1.217.468 ribu.
Berdasarkan syarat dalam perjanjian kredit, CALS diwajibkan untuk mematuhi beberapa kondisi
tertentu, diantaranya adalah menjaga rasio-rasio keuangan tertentu. Pada tanggal 31 Desember
2015, semua rasio keuangan tersebut telah terpenuhi.
Danamon
Pada tanggal 13 Agustus 2010, Perseroan memperoleh fasilitas kredit Open Account Financing Buyer
(OAF) dan kredit angsuran berjangka (KAB) dengan pagu kredit masing-masing sebesar Rp10.000.000
ribu dan 18.658.000 ribu yang digunakan untuk modal kerja dan program investasi Perusahaan. Jatuh
tempo fasilitas OAF adalah tanggal 13 Agustus 2011. Pada tanggal 13 Agustus 2011, Perseroan
dan Danamon setuju untuk mengubah OAF menjadi fasilitas kredit rekening koran (PRK) dan kredit
berjangka (KB) dengan pagu kredit masing-masing sebesar Rp5.000.000 ribu.
Fasilitas KAB terutang dalam cicilan bulanan sampai dengan tanggal 22 Juli 2018. Selama 2011,
Perseroan melakukan 3 penarikan tambahan dari fasilitas KAB, pada bulan Maret, Mei dan Juli masingmasing sebesar Rp4.000.000 ribu, Rp4.000.000 ribu dan Rp4.311.870 ribu yang akan dicicil dalam
cicilan bulanan dimulai sejak bulan Maret, Mei dan Juli 2013 sampai dengan bulan Maret, Mei dan Juli
2018.
Pinjaman tersebut dijamin dengan piutang usaha dan tanah milik Perseroan. Pinjaman rekening koran
dan KAB tersebut dikenakan bunga dengan tingkat suku bunga tahunan sebesar 10,75% dan berkisar
antara 10,75% sampai dengan 11,5% masing-masing pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014. Pada
tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, saldo terutang fasilitas KAB masing-masing sebesar Rp6.517.798
ribu dan Rp9.367.476 ribu. Total pembayaran cicilan selama tahun 2015 adalah sebesar Rp2.849.678
ribu.
Berdasarkan syarat dalam perjanjian kredit, Perseroan diwajibkan untuk mematuhi beberapa kondisi
tertentu, diantaranya adalah menjaga rasio-rasio keuangan tertentu. Pada tanggal 31 Desember 2015,
semua rasio keuangan tersebut telah terpenuhi.
Ekonomi
a. Pada tahun 2015, Perseroan memperoleh fasilitas kredit angsuran dengan pagu kredit sebesar
Rp7.225.000 ribu yang digunakan untuk keperluan pembangunan gudang di Bandung. Pinjaman
tersebut dijamin dengan hak atas tanah dan bangunan yang dimiliki melalui utang tersebut
dikenakan bunga dengan tingkat suku bunga tahunan sebesar 11% untuk tahun yang berakhir
pada tanggal 31 Desember 2015. Pinjaman tersebut terutang dalam cicilan bulanan selama jangka
waktu tujuh tahun sampai dengan tanggal 28 September 2023. Pada tanggal 31 Desember 2015,
saldo terutang sebesar Rp6.863.751 ribu. Perseroan belum melakukan pembayaran cicilan selama
tahun 2015.
21
Berdasarkan syarat dalam perjanjian kredit, Perseroan diwajibkan untuk mematuhi beberapa
kondisi tertentu, diantaranya adalah menjaga rasio-rasio keuangan tertentu. Pada tanggal
31 Desember 2015, semua rasio keuangan tersebut telah terpenuhi.
b. Pada tahun 2013, KKS memperoleh fasilitas kredit angsuran dengan pagu kredit sebesar
Rp4.550.000 ribu yang digunakan untuk keperluan take over hutang bank dari PT Bank Rabobank
International Indonesia. Pinjaman tersebut dijamin dengan hak atas tanah dan bangunan yang
dimiliki melalui utang tersebut (Catatan 12) dikenakan bunga dengan tingkat suku bunga tahunan
sebesar 11,00% dan berkisar antara 10,50% sampai dengan 10,75% masing-masing untuk tahun
yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014. Pinjaman tersebut terutang dalam
cicilan bulanan selama jangka waktu tiga tahun sampai dengan tanggal 26 Oktober 2016. Pada
tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, saldo terutang masing-masing sebesar Rp504.415 ribu dan
Rp1.113.560 ribu. Total pembayaran cicilan selama tahun 2015 adalah sebesar Rp609.145 ribu.
Berdasarkan syarat dalam perjanjian kredit, KKS diwajibkan untuk mematuhi beberapa kondisi
tertentu, diantaranya adalah menjaga rasio-rasio keuangan tertentu. Pada tanggal 31 Desember
2015, semua rasio keuangan tersebut telah terpenuhi.
PT Bank Jasa Jakarta
a. Pada tahun 2013, KKS memperoleh fasilitas kredit angsuran dengan pagu kredit sebesar
Rp619.500 ribu. Pinjaman tersebut dijamin dengan kendaraan yang dimiliki melalui utang tersebut
dan dikenakan bunga dengan tingkat suku bunga tahunan sebesar 11,59% masing-masing pada
tanggal 31 Desember 2015 dan 2014. Pinjaman tersebut terutang dalam cicilan bulanan selama
jangka waktu tiga tahun sampai dengan tanggal 11 November 2016. Pada tanggal 31 Desember
2015 dan 2014, saldo terutang masing-masing sebesar Rp59.734 ribu dan Rp282.007 ribu. Total
pembayaran cicilan selama tahun 2015 adalah sebesar Rp222.273 ribu.
b. Pada tahun 2014, KKS memperoleh fasilitas kredit angsuran dengan pagu kredit sebesar
Rp717.640. Pada tahun 2015, pagu fasilitas kredit angsuran berubah menjadi Rp442.820 ribu.
Pinjaman tersebut dijamin dengan kendaraan yang dimiliki melalui utang tersebut dan dikenakan
bunga dengan tingkat suku bunga tahunan berkisar antara 7,12% sampai dengan 8,23% dan
sebesar 12% masing-masing untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan
2014.
Pinjaman tersebut terutang dalam cicilan bulanan selama jangka waktu tiga tahun sampai dengan
November 2017. Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, saldo terutang sebesar Rp292.496
ribu dan Rp429.097 ribu. Total pembayaran cicilan selama tahun 2015 adalah sebesar Rp136.601
ribu.
Berdasarkan syarat dalam perjanjian kredit, KKS diwajibkan untuk mematuhi beberapa kondisi
tertentu, diantaranya adalah menjaga rasio-rasio keuangan tertentu. Pada tanggal 31 Desember
2015, semua rasio keuangan tersebut telah terpenuhi.
PT BCA Finance
a. Pada tanggal 28 Desember 2012, Perseroan memperoleh fasilitas kredit dengan keseluruhan
pagu sebesar Rp551.600 ribu yang digunakan untuk membiayai pembelian kendaraan. Pinjaman
ini dijamin dengan kendaraan yang dimiliki melalui utang tersebut (Catatan 12) dan dikenakan
bunga dengan tingkat suku bunga tahunan sebesar 3,65% pada tahun 2015 dan 2014. Pinjaman
tersebut terutang dalam cicilan bulanan selama jangka waktu tiga tahun sampai dengan tanggal
28 November 2015. Pinjaman ini telah dilunasi pada tanggal jatuh temponya. Total pembayaran
cicilan selama tahun 2014 adalah sebesar Rp168.544 ribu.
Pada tanggal 14 Maret 2014, Perseroan memperoleh fasilitas kredit dengan keseluruhan pagu
sebesar Rp862.400 ribu yang digunakan untuk membiayai pembelian kendaraan. Pinjaman ini
dijamin dengan kendaraan yang dimiliki melalui utang tersebut dan dikenakan bunga dengan
22
tingkat suku bunga tahunan sebesar 5,44% pada tahun 2015 dan 2014. Pinjaman tersebut terutang
dalam cicilan bulanan selama jangka waktu tiga tahun sampai dengan tanggal 14 Februari 2017.
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, saldo terutang masing-masing sebesar Rp335.378 ribu
dan Rp622.844 ribu. Total pembayaran cicilan selama tahun 2014 adalah sebesar Rp287.466 ribu.
b. Pada tahun 2014, CMSS memperoleh fasilitas kredit dengan keseluruhan pagu sebesar Rp843.200
ribu yang digunakan untuk membiayai pembelian kendaraan. Pinjaman ini dijamin dengan
kendaraan yang dimiliki melalui utang tersebut dan dikenakan bunga dengan tingkat suku bunga
tahunan sebesar 5,44% masing-masing pada tahun 2015 dan 2014. Pinjaman tersebut terutang
dalam cicilan bulanan selama jangka waktu tiga tahun sampai dengan bulan Maret 2017. Pada
tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, saldo terutang masing-masing sebesar Rp339.356 ribu dan
Rp620.422 ribu. Total pembayaran cicilan selama tahun 2015 adalah sebesar Rp281.066 ribu.
c. Pada tahun 2015, KKS memperoleh fasilitas kredit dengan keseluruhan pagu sebesar Rp408.100
ribu yang digunakan untuk membiayai pembelian kendaraan. Pinjaman ini dijamin dengan
kendaraan yang dimiliki melalui utang tersebut dan dikenakan bunga dengan tingkat suku bunga
tahunan sebesar 4,69% pada tahun 2015. Pinjaman tersebut terutang dalam cicilan bulanan
selama jangka waktu tiga tahun sampai dengan tanggal 1 Juni 2018. Pada tanggal 31 Desember
2015, saldo terutang sebesar Rp345.026 ribu. Total pembayaran cicilan selama tahun 2015 adalah
sebesar Rp63.074 ribu.
7. UTANG SEWA PEMBIAYAAN
a. Pada tahun 2014, penambahan utang sewa pembiayaan diperoleh Perseroan dari PT Hewlett
Packard Indonesia, sehubungan dengan perolehan peralatan kantor dengan total harga perolehan
sebesar Rp1.950.720 ribu. Pada tanggal 31 Desember 2015 nilai buku neto dari aset sewa
pembiayaan adalah sebesar Rp975.360 ribu.
b. Pada tahun 2014, penambahan utang sewa pembiayaan diperoleh CMSS dan ETI dari PT Dipo
Star Finance and PT Toyota Astra Financial Service, sehubungan dengan perolehan kendaraan
dengan total harga perolehan sebesar Rp563.373 ribu. Pada tanggal 31 Desember 2015, nilai buku
neto dari aset sewa pembiayaan adalah sebesar Rp1.677.136 ribu.
8. LIABILITAS IMBALAN KERJA
Grup memberikan imbalan kerja kepada karyawannya yang telah mencapai usia pensiun yaitu
55 tahun sesuai dengan Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13/2003 tanggal 25 Maret 2003.
Kewajiban imbalan kerja tersebut tidak didanai.
Tabel berikut menyajikan ringkasan komponen beban imbalan kerja yang dicatat di laporan laba
rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian dan jumlah yang dicatat dalam laporan posisi
keuangan konsolidasian untuk kewajiban imbalan kerja sesuai dengan perhitungan PT Dayamandiri
Dharmakonsilindo, aktuaris independen.
Asumsi dasar yang digunakan dalam menentukan liabilitas imbalan kerja adalah sebagai berikut:
2015
Tingkat diskonto
Tingkat kenaikan upah tahunan
Tingkat kematian
Usia pensiun
9,20%
10%
TMI - III - 2011
55 tahun
23
Liabilitas imbalan kerja adalah sebagai berikut:
(dalam ribuan Rupiah)
Nilai kini liabilitas imbalan kerja
Biaya jasa lalu yang belum diakui (non-vested)
Kerugian aktuarial yang belum diakui
Keuntungan (kerugian) yang diakui di pendapatan komprehensif lainnya
Liabilitas imbalan kerja
2015
(131.954.319)
6.567.434
(29.950.667)
12.053.299
(143.284.253)
KEWAJIBAN KARENA KOMITMEN DAN KONTINJENSI
Pada tanggal 31 Desember 2015, Perseroan tidak memiliki kewajiban karena komitmen dan kontijensi.
SELURUH LIABILITAS PERSEROAN PADA TANGGAL LAPORAN KEUANGAN TERAKHIR
TELAH DISAJIKAN DAN DIUNGKAPKAN DI DALAM PROSPEKTUS DAN LAPORAN KEUANGAN.
SELAIN INFORMASI TERSEBUT DI ATAS, PERSEROAN TIDAK MEMPUNYAI LIABILITASLIABILITAS LAIN YANG MATERIAL YANG BELUM DIUNGKAPKAN DALAM PROSPEKTUS INI.
SETELAH TANGGAL 31 DESEMBER 2015 SAMPAI DENGAN TANGGAL LAPORAN AUDITOR
INDEPENDEN DAN SETELAH TANGGAL LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN SAMPAI DENGAN
TANGGAL EFEKTIFNYA PERNYATAAN PENDAFTARAN, PERSEROAN TIDAK MEMILIKI
LIABILITAS-LIABILITAS LAIN KECUALI LIABILITAS-LIABILITAS YANG TIMBUL DARI KEGIATAN
USAHA NORMAL PERSEROAN SERTA LIABILITAS-LIABILITAS YANG TELAH DINYATAKAN DI
DALAM PROSPEKTUS INI DAN YANG TELAH DIUNGKAPKAN DALAM LAPORAN KEUANGAN
PERSEROAN.
DENGAN ADANYA PENGELOLAAN YANG SISTEMATIS ATAS AKTIVA DAN LIABILITAS SERTA
PENINGKATAN HASIL OPERASI DI MASA YANG AKAN DATANG, MANAJEMEN PERSEROAN
MEMILIKI KESANGGUPAN UNTUK DAPAT MENYELESAIKAN KESELURUHAN LIABILITAS.
SAMPAI DENGAN PROSPEKTUS INI DITERBITKAN TIDAK TERDAPAT PELANGGARAN ATAS
PERSYARATAN DALAM PERJANJIAN YANG DILAKUKAN PERSEROAN, ENTITAS ANAK
PERSEROAN.
TIDAK TERDAPAT PEMBATASAN-PEMBATASAN (NEGATIVE COVENANTS) YANG
MERUGIKAN HAK-HAK PEMEGANG SAHAM PUBLIK SEHINGGA TIDAK ADA PENCABUTAN
DARI PEMBATASAN-PEMBATASAN TERSEBUT.
24
IV. IKHTISAR DATA KEUANGAN PENTING
Ikhtisar data keuangan penting dalam Bab ini harus dibaca bersama-sama dengan Bab “Analisa dan
Pembahasan oleh Manajemen”, laporan keuangan konsolidasian Perseroan dan Entitas Anaknya
beserta catatan atas laporan keuangan konsolidasian terkait yang dapat diunduh melalui website
Perseroan (www.csahome.com) atau website IDX (www.idx.co.id), dan informasi keuangan lainnya
yang tercantum dalam Prospektus ini.
Tabel-tabel di bawah ini menyajikan ikhtisar data keuangan penting konsolidasian Perseroan dan Entitas
Anaknya, yang angka-angkanya diambil dari laporan keuangan konsolidasian Perseroan dan Entitas
Anaknya tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, yang seluruhnya dinyatakan dalam mata uang Rupiah,
serta disajikan sesuai dengan Peraturan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) di Indonesia.
Tabel di bawah ini menyajikan ikhtisar data keuangan penting Perseroan untuk periode yang berakhir
pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 berdasarkan laporan keuangan Perseroan tertanggal
29 Februari 2016, telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Purwantono, Sungkoro & Surja (“KAP PSS”)
(firma anggota Ernst & Young Global Limited), auditor independen, berdasarkan Standar Audit yang
ditetapkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia (“IAPI”), dengan opini Wajar Tanpa Pengecualian (Wajar
Tanpa Modifikasian), sebagaimana tercantum dalam laporan audit KAP PSS yang juga tercantum dalam
Prospektus ini. Laporan audit KAP PSS tersebut mencantumkan paragraf hal lain sehubungan dengan
tujuan penerbitan laporan audit KAP PSS tersebut. Laporan audit KAP PSS tersebut ditandatangani
oleh Benyanto Suherman (Rekan pada KAP PSS dengan Registrasi Akuntan Publik No. AP.0685).
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN
(Dalam ribuan Rupiah kecuali dinyatakan lain)
KETERANGAN
TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER
2015
2014
ASET
ASET LANCAR
Kas dan setara kas
Investasi jangka pendek
Piutang usaha
Pihak ketiga - neto
Pihak-pihak berelasi
Piutang lain-lain neto
Persediaan - neto
Biaya dibayar dimuka
Pajak dibayar dimuka
Aset lancar lainnya
TOTAL ASET LANCAR
63.048.142
8.696.261
51.121.154
11.241.805
941.928.121
6.211.861
93.376.480
1.351.860.483
34.595.301
15.088.360
39.520.027
2.554.325.036
1.069.934.803
6.362.361
63.113.593
1.242.866.582
32.987.220
9.027.573
55.121.361
2.541.776.452
778.838.532
55.589.054
641.768.554
47.786.164
20.192.559
45.229.024
1.575.000
3.425.000
63.398.646
968.247.815
41.129.088
21.848.866
1.575.000
3.425.000
9.257.379
766.790.051
3.522.572.851
3.308.566.503
ASET TIDAK LANCAR
Aset tetap - neto
Aset pajak tangguhan - neto
Sewa jangka panjang dibayar di muka - setelah
dikurangi bagian yang akan menjadi beban dalam
satu tahun
Estimasi tagihan pajak penghasilan
Piutang dari pihak berelasi
Aset keuangan tidak lancar lainnya
Aset tidak lancar lainnya
TOTAL ASET TIDAK LANCAR
TOTAL ASET
25
(Dalam ribuan Rupiah kecuali dinyatakan lain)
KETERANGAN
TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER
2015
2014
LIABILITAS DAN EKUITAS
LIABILITAS JANGKA PENDEK
Utang bank jangka pendek dan pinjaman lainnya neto
Utang usaha
Pihak ketiga
Pihak-pihak berelasi
Utang lain-lain
Utang pajak
Beban akrual
Liabilitas jangka panjang yang jatuh tempo dalam
satu tahun :
Utang bank dan pinjaman lainnya - neto
Utang sewa pembiayaan
TOTAL LIABILITAS JANGKA PENDEK
LIABILITAS JANGKA PANJANG
Liabilitas jangka panjang yang jatuh tempo dalam
satu tahun :
Utang bank dan pinjaman lainnya – neto
Utang sewa pembiayaan
Liabilitas imbalan kerja jangka panjang
TOTAL LIABILITAS JANGKA PANJANG
TOTAL LIABILITAS
EKUITAS
Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada Pemilik
Entitas Induk:
Modal saham - nilai nominal Rp100 (dalam jumlah
penuh) per lembar
Modal dasar - 6.000.000.000 saham
Modal ditempatkan dan disetor penuh 2.895.037.800 saham
Tambahan modal disetor - neto
Selisih transaksi perubahan ekuitas Entitas Anak
Saldo laba
Telah ditentukan penggunaannya
Belum ditentukan penggunaanya
Pendapatan komprehensif lainnya
Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada Pemilik
Entitas Induk
Kepentingan Nonpengendali
TOTAL EKUITAS
TOTAL LIABILITAS DAN EKUITAS
783.213.212
678.961.050
1.039.682.903
397.390.594
51.275.556
3.379.732
32.683.195
1.090.452.528
372.846.558
48.096.504
4.801.418
31.837.802
36.424.066
1.164.050
2.345.213.308
23.073.000
1.730.390
2.251.799.250
179.944.084
612.222
143.284.253
323.840.559
2.669.053.867
103.060.567
1.570.615
131.954.319
236.585.501
2.488.384.751
289.503.780
51.882.619
(232.495)
289.503.780
51.882.619
(232.495)
1.600.000
419.474.119
3.933.336
1.400.000
384.828.148
6.932.804
766.161.359
87.357.625
853.518.984
3.522.572.851
734.314.856
85.866.896
820.181.752
3.308.566.503
LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN
LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF
KONSOLIDASIAN
(Dalam ribuan Rupiah kecuali dinyatakan lain)
TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER
2015
2014
PENJUALAN
Penjualan barang beli putus
Penjualan konsinyasi
Total
Beban pokok penjualan konsinyasi
NETO
BEBAN POKOK PENJUALAN BARANG BELI
PUTUS
26
7.085.529.167
198.988.334
7.284.517.501
(166.684.428)
7.117.833.073
6.969.008.373
174.916.195
7.143.924.568
(146.001.217)
6.997.923.351
6.138.677.234
6.066.184.784
LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF
KONSOLIDASIAN
LABA KOTOR
(Dalam ribuan Rupiah kecuali dinyatakan lain)
TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER
2015
2014
979.155.839
931.738.567
Beban penjualan
Beban umum dan administrasi
Pendapatan usaha lain-lain
Beban usaha lain-lain
LABA USAHA
(631.754.042)
(260.375.865)
78.165.515
(10.131.725)
155.059.722
(563.294.978)
(230.153.275)
115.826.300
(2.883.548)
251.233.066
Pendapatan bunga
Beban keuangan
LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN
BEBAN PAJAK PENGHASILAN - NETO
LABA TAHUN BERJALAN
1.261.400
(103.830.546)
52.490.576
(9.468.661)
43.021.915
1.419.170
(102.052.992)
150.599.244
(28.778.767)
121.820.477
12.053.299
(3.013.325)
9.039.974
(384.311)
96.078
(288.233)
(2.999.468)
405.334
49.062.421
121.937.578
40.618.322
2.403.593
43.021.915
111.552.315
10.268.162
121.820.477
46.321.692
2.740.729
49.062.421
111.777.582
10.159.996
121.937.578
14
39
PENGHASILAN KOMPREHESIF LAIN
Pos yang tidak akan direklasifikasi ke laba rugi:
Keuntungan (kerugian) aktuarial atas liabilitas
imbalan kerja
Efek pajak terkait
Neto
Pos yang akan direklasifikasi ke laba rugi periode
berikutnya:
Laba (rugi) yang belum terealisasi dari pemilikan
surat berharga tersedia untuk dijual
TOTAL PENGHASILAN KOMPREHENSIF TAHUN
BERJALAN
LABA TAHUN BERJALAN YANG DAPAT
DIATRIBUSIKAN KEPADA:
Pemilik Entitas Induk
Kepentingan Nonpengendali
Total
TOTAL PENGHASILAN KOMPREHENSIF TAHUN
BERJALAN YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN
KEPADA :
Pemilik Entitas Induk
Kepentingan Nonpengendali
Total
Laba per saham yang dapat diatribusikan kepada
pemilik entitas induk (dalam jumlah penuh)
RASIO KEUANGAN KONSOLIDASIAN
(Dalam ribuan Rupiah kecuali dinyatakan lain)
KETERANGAN
TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER
2015
2014
0,59
1,71
5,04
14,85
1,22
3,68
2,07
2,16
1,09
1,13
1,17
0,99
Laba Tahun Berjalan / Total Penjualan* (%)
Laba Tahun Berjalan / Total Ekuitas (%)
Laba Tahun Berjalan / Total Aset (%)
Penjualan / Total Aset* (x)
Total Aset Lancar terhadap Total Liabilitas Lancar (x)
Total Utang Bank Jangka Pendek dan Jangka Panjang
terhadap Total Ekuitas (x)
Total Liabilitas tehadap Total Aset (x)
0,76
*Total Penjualan dihitung berdasarkan jumlah dari Penjualan Beli Putus dan Penjualan Konsinyasi
27
0,75
V. ANALISIS DAN PEMBAHASAN OLEH MANAJEMEN
Analisis dan pembahasan yang disajikan di bawah ini disusun berdasarkan laporan keuangan
Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014. Laporan keuangan
Perseroan tertanggal 29 Februari 2016, telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Kantor Akuntan
Publik Purwantono, Sungkoro & Surja (“KAP PSS”) (firma anggota Ernst & Young Global Limited),
auditor independen, berdasarkan Standar Audit yang ditetapkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia
(“IAPI”), dengan opini Wajar Tanpa Pengecualian (Wajar Tanpa Modifikasian). Laporan audit KAP PSS
tersebut mencantumkan paragraf hal lain sehubungan dengan tujuan penerbitan laporan audit KAP
PSS tersebut. Laporan audit KAP PSS tersebut ditandatangani oleh Benyanto Suherman (Rekan pada
KAP PSS dengan Registrasi Akuntan Publik No. AP.0685).
Pembahasan di bawah ini berisi prediksi kinerja ke depan dan mencerminkan pandangan Perseroan
pada saat ini sehubungan dengan kejadian-kejadian di masa yang akan datang dan kinerja keuangan.
Hasil yang sebenarnya dapat berbeda secara materiil dari yang diantisipasi dalam pernyataanpernyataan untuk masa yang akan datang ini sebagai akibat dari faktor-faktor tertentu seperti yang
dimaksud dalam Bab VI Faktor Risiko dan bagian lain dalam Prospektus ini.
Sesuai dengan PSAK di Indonesia, informasi tertentu untuk tahun yang ditetapkan bukan merupakan
suatu acuan untuk kinerja keuangan Perseroan dan tidak bisa dijadikan sebagai alternatif untuk
menyesuaikan seluruh hal-hal yang terdapat di laporan keuangan Perseroan atau acuan kinerja lainnya,
acuan likuiditas atau acuan lainnya yang sesuai dengan PSAK di Indonesia.
A. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA OPERASIONAL
Dibawah ini faktor-faktor utama yang telah mempengaruhi kinerja operasional Perseroan pada periode
yang diungkapkan antara lain:
1. Kondisi Perekonomian dan Kondisi Pasar
Perbaikan konsumsi dan investasi Pemerintah di bidang infrastruktur diharapkan dapat memberikan
stimulus pada perekonomian tahun 2016. Konsumsi swasta relatif stabil walaupun terdapat indikasi
penurunan tabungan dan pendapatan. Sebaliknya, pertumbuhan ekspor masih mengalami tantangan
signifikan yang dipimpin oleh penurunan nilai ekspor barang hasil tambang secara global. Pada Tahun
2016, pertumbuhan ekonomi Indonesia diperkirakan akan bertumbuh sebesar 5%-6% dimana inflasi
diperkirakan akan berada pada 4±1% (data Bank Indonesia per Februari 2016). Pada kuartal pertama
2016, nilai tukar rupiah juga terbukti menjadi salah satu mata uang terkuat secara global, dimana hal
tersebut dibuktikan dengan menguatnya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat dari Rp13.795
pada akhir tahun 2015 menjadi Rp13.276 pada 31 Maret 2016. Dengan adanya indikasi kuat dari
Pemerintah untuk mendukung pertumbuhan dan stabilitas ekonomi domestik tersebut, serta potensi
peningkatan konsumsi rumah tangga akibat peningkatan stabilitas nilai tukar rupiah, maka Perseroan
menilai perlu untuk melakukan perluasan usaha Perseroan di segmen ritel modern Bahan Bangunan
dan Home Improvement, melalui brand Mitra10, baik untuk pembukaan gerai baru, relokasi dan renovasi
serta fasilitas pergudangan.
2. Perilaku Konsumen
Sebagian produk yang dijual oleh Perseroan adalah bahan bangunan dan Home Improvement yang
antara lain berupa produk cat dan keramik yang merupakan materi bahan bangunan yang tingkat
perubahannya tidak signifikan, sehubungan dengan hal tersebut Perseroan telah mengupayakan
pemilihan produk dilakukan sesuai dengan tren baik warna maupun design yang sesuai dengan selera
konsumen serta design yang mutakhir. Perseroan menyadari mempertahankan keragaman produk
yang ditawarkan oleh Perseroan, akan mempertahankan loyalitas konsumen. Sehubungan dengan hal
tersebut kebijakan Perseroan untuk menjalin kerjasama dengan para pemasok dalam rangka memenuhi
kebutuhan konsumen di gerai-gerai milik Perseroan.
28
3. Informasi Segmen
Perseroan menggunakan informasi keuangan untuk melakukan evaluasi kinerja segmen dalam rangka
penentuan alokasi sumber daya yang dimiliki Perseroan. Segmen Usaha terdiri dari kegiatan usaha
Distribusi dan Ritel Modern Bahan Bangunan & Home Improvement, dalam hal ini kegiatan distribusi
mencapai penjualan sebesar 70% dari total penjualan Perseroan yang terdiri dari distribusi bahan
bangunan dan cat, distribusi produk kimia, dan distribusi FMCG. Sedangkan untuk Ritel Modern Bahan
Bangunan dilakukan melalui Mitra10, dan Ritel Modern furnishing melalui gerai Atria Furniture mencapai
30% dari total penjualan Perseroan. Menurut segmentasi Geografis, wilayah pemasaran Perseroan
meliputi Jawa dan Bali, Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi, dimana kontribusi penjualan sebagian
besar berasal dari penjualan di wilayah Jawa dan Bali yang tercatat 84% dari total penjualan Perseroan.
Selain itu, dengan seluruh inisiatif yang telah dilakukan Perseroan seperti memperkuat sistem
teknologi informasi, mengoptimalkan jaringan gerai, meningkatkan kualitas layanan, mengembangkan
sumber daya manusia dan memanfaatkan potensi maupun dukungan dari pemegang saham serta
mengimplementasikan strategi yang telah ditetapkan, Perseroan akan tetap fokus untuk mengembangkan
dan meningkatkan kegiatan usaha melalui Entitas Anaknya.
B. ANALISIS KINERJA KEUANGAN
Aset
a. Aset Lancar
(Dalam ribuan Rupiah kecuali dinyatakan lain)
KETERANGAN
TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER
2015
2014
ASET LANCAR
Kas dan setara kas
Investasi jangka pendek
Piutang usaha
Pihak ketiga - neto
Pihak - pihak berelasi
Piutang lain-lain neto
Persediaan - neto
Biaya dibayar dimuka
Pajak dibayar dimuka
Aset lancar lainnya
TOTAL ASET LANCAR
63.048.142
8.696.261
51.121.154
11.241.805
941.928.121
6.211.861
93.376.480
1.351.860.483
34.595.301
15.088.360
39.520.027
2.554.325.036
1.069.934.803
6.362.361
63.113.593
1.242.866.582
32.987.220
9.027.573
55.121.361
2.541.776.452
Total Aset Lancar untuk tahun 2015 tercatat sebesar Rp2.554,32 miliar, meningkat sebesar 0,49%
dibandingkan dengan tahun 2014 yang tercatat sebesar Rp2.541,78 miliar, hal tersebut disebabkan
oleh naiknya Kas dan Setara Kas, Piutang Lain-Lain Neto, dan Persediaan Neto secara signifikan,
masing-masing sebesar Rp12 miliar atau 23%, Rp30 miliar atau 48% dan Rp109 miliar atau 9%.
29
b. Aset Tidak Lancar
(Dalam ribuan Rupiah kecuali dinyatakan lain)
KETERANGAN
TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER
2015
2014
ASET TIDAK LANCAR
Aset tetap - neto
Aset pajak tangguhan - neto
Sewa jangka panjang dibayar dimuka – setelah
dikurangi bagian yang akan menjadi beban dalam
satu tahun
Estimasi tagihan pajak penghasilan
Piutang dari pihak berelasi
Aset keuangan tidak lancar lainnya
Aset tidak lancar lainnya
TOTAL ASET TIDAK LANCAR
778.838.532
55.589.054
641.768.554
47.786.164
20.192.559
45.229.024
1.575.000
3.425.000
63.398.646
968.247.815
41.129.088
21.848.866
1.575.000
3.425.000
9.257.379
766.790.051
Total aset tidak lancar untuk tahun 2015 tercatat sebesar Rp968,25 miliar, meningkat sebesar 26,27%
dibandingkan dengan tahun 2014 yang tercatat sebesar Rp766,79 miliar, Kenaikan ini disebabkan oleh
naiknya Aset Tetap - Neto sebesar Rp137 miliar dari Rp642 miliar pada akhir tahun 2014 menjadi Rp779
miliar pada akhir tahun 2015. Kenaikan ini karena adanya pembelian Aset Tetap berupa tanah dan
bangunan untuk Mitra10 sebesar Rp112,33 miliar. Selain itu, kenaikan aset tidak lancar juga terjadi akibat
adanya kenaikan signifikan pada aset tidak lancar lainnya sebesar Rp54,14 miliar yang sebagian besar
peningkatannya (Rp42,32 miliar) disebabkan oleh kenaikan Sewa Jangka Panjang untuk pembukaan
gerai baru Mitra10, dimana pada tahun 2015 gerai baru tersebut masih belum beroperasi.
c. Total Aset
(Dalam ribuan Rupiah kecuali dinyatakan lain)
KETERANGAN
Aset Lancar
Aset Tetap - neto
Aset Tidak Lancar Lainnya
TOTAL ASET
TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER
2015
2014
2.554.325.036
2.541.776.452
778.838.532
641.768.554
189.409.283
125.021.497
3.522.572.851
3.308.566.503
Total aset untuk tahun 2015 tercatat sebesar Rp3.522,57 miliar, meningkat sebesar 6,47% bilamana
dibandingkan dengan tahun 2014 yang tercatat sebesar Rp3.308,57 miliar.
Liabilitas
(Dalam ribuan Rupiah kecuali dinyatakan lain)
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN
TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER
2015
2014
LIABILITAS
Liabilitas Jangka Pendek
Liabilitas Jangka Panjang
TOTAL LIABILITAS
2.345.213.308
323.840.559
2.669.053.867
2.251.799.250
236.585.501
2.488.384.751
a. Liabilitas Jangka Pendek
Liabilitas jangka pendek untuk tahun 2015 tercatat sebesar Rp2.345,21 miliar meningkat sebesar 4,15%
dibandingkan dengan tahun 2014 yang tercatat sebesar Rp2.251,80 miliar. Hal tersebut disebabkan
karena meningkatnya utang bank jangka pendek untuk memenuhi kebutuhan modal kerja Perseroan.
30
b. Liabilitas Jangka Panjang
Liabilitas jangka panjang untuk tahun 2015 tercatat sebesar Rp323,84 miliar, meningkat sebesar
Rp87,2 miliar atau sebesar 36,88% dibandingkan dengan tahun 2014 yang tercatat Rp236,59 miliar.
Hal ini disebabkan oleh kenaikan utang bank dan pinjaman lainnya dalam rangka pembelian aset tetap
Perseroan.
c. Total Liabilitas
Total liabilitas untuk tahun 2015 tercatat sebesar Rp2.699,05 miliar, meningkat sebesar 7,26% bilamana
dibandingkan dengan tahun 2014 yang tercatat sebesar Rp2.488,38 miliar, hal tersebut disebabkan
adanya peningkatan pada liabilitas jangka pendek dan liabilitas jangka panjang terutama pada utang
bank.
Ekuitas
(Dalam ribuan Rupiah kecuali dinyatakan lain)
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN
TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER
2015
2014
EKUITAS
Ekuitas yang Dapat Diatribusikan kepada Pemilik
Entitas Induk
Modal saham - nilai nominal Rp100 (dalam jumlah
penuh)
Modal dasar - 6.000.000.000 saham
Modal ditempatkan dan disetor penuh 2.895.037.800 saham
Tambahan modal disetor - neto
Selisih transaksi perubahan ekuitas Entitas Anak
Saldo laba
Telah ditentukan penggunaannya
Belum ditentukan penggunaanya
Pendapatan komprehensif lainnya
Ekuitas yang Dapat Diatribusikan kepada Pemilik
Entitas Induk
Kepentingan Nonpengendali
TOTAL EKUITAS
289.503.780
51.882.619
(232.495)
289.503.780
51.882.619
(232.495)
1.600.000
419.474.119
3.933.336
766.161.359
1.400.000
384.828.148
6.932.804
734.314.856
87.357.625
853.518.984
85.866.896
820.181.752
Total ekuitas untuk tahun 2015 tercatat sebesar Rp853,52 miliar, meningkat sebesar 4,06% jika
dibandingkan dengan tahun 2014 yang tercatat sebesar Rp820,18 miliar, hal tersebut disebabkan
adanya peningkatan saldo laba sebesar 9,02% dari Rp386,23 miliar pada tahun 2014 menjadi Rp421,07
miliar pada tahun 2015.
C. TINJAUAN KEUANGAN
Sepanjang tahun 2015, Perseroan berhasil membukukan kinerja keuangan cukup baik didukung oleh
strategi pertumbuhan bisnis yang berkesinambungan dan landasan keuangan maupun organisasi yang
semakin kokoh. Perseroan berhasil mencatat laba bersih sebesar Rp 43,02 miliar, menurun 64,68%
dibandingkan tahun sebelumnya yang besarnya Rp 121,82 miliar, hal ini disebabkan oleh perlambatan
perekonomian dimana pertumbuhan penjualan 2% pada tahun 2015. Disamping itu pada tahun 2014,
perseroan membukukan hasil laba atas penjualan atas Aset Tetap Perseroan sebesar Rp28,5 miliar.
Dengan peningkatan profitabilitas tersebut, Perseroan mencatat tingkat pengembalian atas aset (Return
on Assets/ROA) sebesar 1,22% dan tingkat pengembalian atas ekuitas (Return on Equity/ROE) sebesar
5,04%.
31
a. Laporan Laba Rugi
(Dalam ribuan Rupiah kecuali dinyatakan lain)
LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF
KONSOLIDASIAN
PENJUALAN
Beban pokok penjualan
LABA KOTOR
Beban penjualan
Beban umum dan administrasi
Pendapatan usaha lain-lain
Beban usaha lain-lain
LABA USAHA
Pendapatan bunga
Beban keuangan
LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN
Beban pajak penghasilan - neto
LABA TAHUN BERJALAN
TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER
2015
2014
7.117.833.073
6.997.923.351
6.138.677.234
6.066.184.784
979.155.839
931.738.567
(631.754.042)
(563.294.978)
(260.375.865)
(230.153.275)
78.165.515
115.826.300
(10.131.725)
(2.883.548)
155.059.722
251.233.066
1.261.400
1.419.170
(103.830.546)
(102.052.992)
52.490.576
150.599.244
(9.468.661)
(28.778.767)
43.021.915
121.820.477
PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN
Pos yang tidak akan direklasifikasi ke laba rugi:
Keuntungan (kerugian) actuarial atas liabilitas
imbalan kerja
Efek pajak terkait
Neto
Pos yang akan direklasifikasi ke laba rugi periode
berikutnya:
Laba (rugi) yang belum terealisasi dan pemilikan
surat berharga tersedia untuk dijual
TOTAL LABA RUGI KOMPREHENSIF TAHUN
BERJALAN
12.053.299
(3.013.325)
9.039.974
(384.311)
96.078
(288.233)
(2.999.468)
(405.334)
49.062.421
121.937.578
Penjualan
(Dalam ribuan Rupiah kecuali dinyatakan lain)
LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF
KONSOLIDASIAN
TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER
2015
2014
PENJUALAN
Penjualan barang beli putus
Penjualan konsinyasi
TOTAL PENJUALAN
Beban penjualan konsinyasi
PENJUALAN NETO
7.085.529.167
198.988.334
7.284.517.501
(166.684.428)
7.117.833.073
6.969.008.373
174.916.195
7.143.924.568
(146.001.217)
6.997.923.351
Sepanjang tahun 2015, total penjualan mencapai Rp7.284,52 miliar dibandingkan dengan tahun
2014 yang tercatat sebesar Rp7.143,92 miliar dengan demikian memiliki peningkatan sebesar
1,97%. Penjualan tersebut terdiri dari (a) Penjualan barang Beli Putus sebesar Rp7.085,53 miliar di
tahun 2015 yang meningkat sebesar 1,67% dibandingkan dengan tahun 2014 yang tercatat sebesar
Rp6.969,01 miliar, (b) Penjualan barang konsinyasi pada tahun 2015 tercatat sebesar Rp198,99 miliar
dengan demikian meningkat sebesar 13,76% dibandingkan dengan tahun 2014 yang tercatat sebesar
Rp174,92 miliar, dengan beban penjualan pokok konsinyasi sebesar Rp166,68 di tahun 2015 dan
sebesar Rp146,00 miliar di tahun 2014. Dengan demikian Penjualan Neto pada tahun 2015 mencapai
sebesar Rp7.117,83 miliar dan sebesar Rp6.997,92 miliar pada tahun 2014.
32
Beban Pokok Penjualan
(Dalam ribuan Rupiah kecuali dinyatakan lain)
LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF
KONSOLIDASIAN
TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER
2015
2014
BEBAN POKOK PENJUALAN
Persediaan barang dagangan awal
Pembelian neto
Barang dagangan tersedia untuk dijual
Persediaan barang dagangan akhir
TOTAL
1.261.128.038
6.416.269.835
7.677.397.873
(1.372.036.211)
6.305.361.662
1.106.112.597
6.367.201.442
7.473.314.039
(1.261.128.038)
6.212.186.001
Beban pokok penjualan yang merupakan persediaan barang dagangan pembelian pada awal periode
dikurangi dengan barang dagangan tersedia untuk dijual pada akhir periode tersedia untuk dijual pada
tahun 2015 tercatat sebesar Rp6.305,36 miliar, dan pada tahun 2014 tercatat sebesar Rp6.212,19
miliar yang terdiri dari:
(a) Beban pokok penjualan konsinyasi sebesar Rp166,68 miliar pada tahun 2015 dan sebesar Rp146,00
miliar pada tahun 2014 dengan demikian meningkat sebesar Rp20,68 miliar atau sebesar 14,16%.
(b) Beban pokok penjualan barang beli putus sebesar Rp 6.138,68 pada tahun 2015 dan sebesar
Rp6.066,18 miliar dengan demikian meningkat sebesar Rp72,5 miliar atau sebesar 1,2%.
Peningkatan beban pokok penjualan dikarenakan adanya peningkatan Penjualan sebesar 1,97% dan
adanya rekalasifikasi atas pendapatan lainnya berupa Distribution support fee ke dalam beban pokok
penjualan barang.
Beban Penjualan, Beban Umum dan Beban Administrasi
(Dalam ribuan Rupiah kecuali dinyatakan lain)
LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF
KONSOLIDASIAN
TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER
2015
2014
BEBAN PENJUALAN
Gaji dan tunjangan
Sewa
Pengangkutan dan asuransi
Iklan dan promosi
Penyusutan
Listrik, air dan telepon
Keamanan dan kebersihan
Perjalanan dinas
Biaya konsultasi
Perbaikan dan pemeliharaan
Perlengkapan kantor
Asuransi
Pajak dan perizinan
Pencadangan penurunan nilai piutang usaha
Cadangan barang rusak
Biaya pembungkus
Alat tulis dan cetakan
Selisih opname
Lain-lain (masing-masing dibawah Rp1.200.000)
TOTAL BEBAN PENJUALAN
263.250.104
78.535.769
71.503.412
49.713.199
44.283.280
28.287.130
18.185.512
15.757.797
14.373.715
11.227.531
5.865.096
5.613.054
5.552.359
4.118.090
4.040.967
3.201.010
2.237.381
2.032.533
3.976.103
631.754.042
33
240.880.456
64.087.469
62.336.543
41.818.348
41.335.441
26.268.317
14.899.405
14.445.327
9.113.782
12.325.964
5.305.648
3.336.071
5.657.141
3.030.575
4.845.266
3.679.096
2.321.258
788.633
6.820.238
563.294.978
(Dalam ribuan Rupiah kecuali dinyatakan lain)
LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF
KONSOLIDASIAN
TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER
2015
2014
BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI
Gaji dan tunjangan
Administrasi bank
Penyusutan
Perjalanan dinas
Sewa
Listrik, air dan telepon
Jasa profesional
Pajak dan perizinan
Perlengkapan kantor
Perbaikan dan pemeliharaan
Keamanan dan kebersihan
Alat tulis dan cetakan
Amortisasi
Asuransi
Lain-lain (masing-masing dibawah Rp1.200.000)
TOTAL BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI
TOTAL BEBAN USAHA
176.074.571
19.847.907
11.148.732
11.049.956
9.870.909
7.129.557
7.069.555
4.382.655
2.916.312
2.585.480
1.956.060
1.462.263
1.408.882
1.217.728
2.255.298
260.375.865
892.129.907
146.406.856
17.179.061
10.946.257
10.435.849
11.645.195
8.657.651
6.158.775
3.998.477
2.816.524
2.723.107
1.668.110
1.747.744
1.656.471
810.167
3.303.031
230.153.275
793.448.253
Beban Penjualan, Beban Umum dan Beban Administrasi
Pada tahun 2015 beban penjualan, beban umum dan beban administrasi Perseroan sebesar Rp892,13
miliar sedangkan pada tahun 2014 tercatat sebesar Rp793,45 miliar, dengan demikian terjadi kenaikan
sebesar 12,44%. Kenaikan tersebut terutama dikarenakan meningkatnya biaya gaji dan tunjangan
sebesar Rp52 miliar atau sebesar 13,44% dibandingkan dengan tahun 2014, yang dipicu oleh kenaikan
UMR (Upah Minimum Regional).
Beban Keuangan
Pada tahun 2015 beban keuangan Perseroan sebesar Rp103,83 miliar sedangkan pada tahun 2014
tercatat sebesar Rp102,05 miliar, dengan demikian terjadi kenaikan sebesar 1,74%. Kenaikan tersebut
dikarenakan meningkatnya Utang bank untuk kebutuhan modal kerja Perseroan dan juga naiknya Utang
bank jangka panjang atas pembelian Aset Tetap Perseroan dan Entitas Anak.
Laba Kotor
Pada tahun 2015 laba kotor Perseroan sebesar Rp979,16 miliar sedangkan pada tahun 2014 tercatat
sebesar Rp931,74 miliar, dengan demikian terjadi kenaikan sebesar 5,09%. Kenaikan tersebut
dikarenakan pertumbuhan total penjualan Perseroan sebesar 1,97% pada tahun 2015 jika dibandingkan
dengan tahun 2014, dan juga terdapat reklasifikasi atas Pendapatan Lainya yaitu Distributor Support
Fee yang pada tahun-tahun sebelumnya terdapat pada akun ini dan pada tahun 2015 di dalam akun
Beban Pokok Barang Beli Putus.
Laba Usaha
Laba Usaha tahun 2015 sebesar Rp155,06 miliar dibandingkan dengan tahun 2014 yang tercatat
sebesar Rp251,23 miliar dengan demikian terjadi penurunan sebesar 38,28%. Penurunan tersebut
dikarenakan terdapatnya peningkatan beban penjualan dari Rp563,29 miliar di tahun 2014 menjadi
sebesar Rp631,75 miliar di tahun 2015, terutama adanya peningkatan Biaya Gaji dan Tunjangan
sebesar 13,44% pada tahun 2015 dibandingkan dengan tahun 2014.
Laba Tahun Berjalan
Laba Tahun Berjalan yang di atribusikan kepada Pemilik Entitas Induk Perseroan untuk tahun 2015
tercatat sebesar Rp40,62 miliar, menurun dibandingkan dengan tahun 2014 yang tercatat sebesar
Rp111,55 miliar. Penurunan laba tahun berjalan yang di atribusikan kepada Pemilik Entitas Induk tersebut
terjadi karena perlambatan ekonomi sehingga Penjualan Perseroan hanya mengalami pertumbuhan
sebesar 2% dan beban penjualan perusahaan yang meningkat relatif signifikan dibandingkan dengan
tahun sebelumnya. Selain itu, Laba Tahun Berjalan pada tahun 2014 ditopang oleh Laba atas Penjualan
Aset Tetap Perseroan sebesar Rp28,5 miliar.
34
Likuiditas
Perseroan mengelola profil likuiditas untuk dapat mendanai pengeluaran modalnya dan membayar
utang yang jatuh tempo dengan menjaga kecukupan kas dan setara kas, dan ketersediaan pendanaan
melalui jumlah fasilitas kredit berkomitmen yang cukup. Sumber likuiditas Perseroan yang berasal dari
internal diantaranya adalah pembayaran dari konsumen dan piutang, sementara sumber likuiditas
Perseroan yang berasal dari eksternal salah satunya adalah berasal dari pinjaman bank jangka pendek
dan jangka panjang. Perseroan berpendapat bahwa dalam menjalankan kegiatan usahanya, Perseroan
memiliki modal kerja yang cukup, yang berasal dari hasil kegiatan usaha Perseroan maupun pinjaman
dari kreditur. Bilamana dibutuhkan modal kerja tambahan, Perseroan dapat menempuh langkah-langkah
seperti menambah pinjaman dari kreditur atau melakukan penambahan modal.
Aktivitas operasional, investasi, dan pendanaan yang telah dilakukan oleh Perseroan sepanjang tahun
2015 memberi dampak pada peningkatan saldo kas dan setara kas Perseroan. Posisi kas Perseroan
pada akhir tahun 2015 sebesar Rp 63,05 miliar, posisi ini naik dibandingkan dengan yang tercatat di
tahun 2014 sebesar Rp 51,12 miliar. Kenaikan paling besar adalah pada arus kas kegiatan pendanaan,
yaitu kenaikan utang bank jangka panjang Perseroan.
Selama menjalankan kegiatan usahanya, Perseroan relatif memiliki kemampuan yang cukup untuk
menghasilkan kas berdasarkan kegiatan operasionalnya, namun untuk mencukupi kebutuhan belanja
modal di masa yang akan datang, Perseroan membutuhkan kas tambahan yang sebagian akan
didapatkan dari aktivitas pendanaan seperti penambahan modal dari pemegang saham atau pinjaman
dari kreditur.
(Dalam ribuan Rupiah kecuali dinyatakan lain)
ARUS KAS
Kas Neto yang diperoleh dari aktivitas operasional
Kas Neto yang diperoleh dari (digunakan untuk)
aktivitas investasi
Kas Neto yang diperoleh dari (digunakan untuk)
aktivitas Pendanaan
KENAIKAN (PENURUNAN) NETO KAS DAN
SETARA KAS
KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN
KAS SETARA KAS AKHIR TAHUN
TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER
2015
2014
92.580.497
118.696.829
(259.580.162)
33.485,352
178.926.653
(158.295.993)
11.926.988
51.121.154
63.048.142
(6.113.812)
57.234.966
51.121.154
Arus Kas dari Aktivitas Operasional
(Dalam ribuan Rupiah kecuali dinyatakan lain)
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASIONAL
TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER
2015
2014
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI
Penerimaan kas dari pelanggan
Penerimaan dari pendapatan bunga
Pengeluaran kas kepada:
Pemasok dan untuk beban operasi
Karyawan
Pembayaran untuk:
Beban bunga
Pajak
KAS NETO YANG DIPEROLEH DARI AKTIVITAS
OPERASI
35
7.243.783.287
1.261.400
7.003.672.029
1.419.170
(6.666.151.711)
(328.059.295)
(6.371.846.398)
(358.896.658)
(104.182.472)
(54.070.712)
(102.570.178)
(53.081.136)
92.580.497
118.696.829
Arus Kas dari Aktivitas Investasi
(Dalam ribuan Rupiah kecuali dinyatakan lain)
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI
TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER
2015
2014
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI
Hasil penjualan aset tetap
Penerimaan dividen
Perolehan aset tetap
Pembayaran untuk aset tidak lancar lainnya
Pembayaran sewa jangka panjang
Penerimaan dari investasi jangka pendek pada saat
jatuh tempo
Penambahan piutang dari pihak berelasi
KAS NETO YANG DIPEROLEH DARI (DIGUNAKAN UNTUK) AKTIVITAS INVESTASI
4.655.717
82.688
(192.268.521)
(56.091.073)
(15.958.973)
197.374.427
110.251
(113.397.833)
(3.600.845)
(45.890.068)
-
464.420
(1.575.000)
(259.580.162)
33.485.352
Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan
(Dalam ribuan Rupiah kecuali dinyatakan lain)
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN
TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER
2015
2014
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN
Perolehan dari:
Utang bank jangka pendek
Utang bank jangka panjang
Setoran modal kepentingan nonpengendali pada
Entitas Anak
Pembayaran untuk:
Utang bank jangka pendek dan pinjaman lainnya
Utang bank jangka panjang dan pinjaman lainnya
Utang sewa pembiayaan
Pembayaran dividen kas oleh Perusahaan
Pembayaran dividen kas kepada kepentingan nonpengendali oleh Entitas Anak
KAS NETO YANG DIPEROLEH DARI (DIGUNAKAN UNTUK) AKTIVITAS PENDANAAN
2.522.073.824
118.809.304
2.190.218.382
55.701.856
500.000
2.550.000
(2.417.736.856)
(26.969.697)
(1.524.733)
(14.475.189)
(2.249.091.729)
(139.547.143)
(2.486.170)
(14.475.189)
(1.750.000)
(1.166.000)
178.926.653
(158.295.993)
Arus Kas dari Aktivitas Operasional
Pada tahun 2015 arus kas Perseroan yang berasal dari aktivitas operasional adalah sebesar Rp92,58
miliar sedangkan pada tahun 2014 tercatat sebesar Rp118,70 miliar, dengan demikian terjadi penurunan
sebesar 22,00%. Penurunan tersebut terutama dikarenakan meningkatnya pembelian persediaan
barang dagang.
Arus Kas dari Aktivitas Investasi
Pada tahun 2015 arus kas Perseroan yang dikeluarkan melalui aktivitas investasi adalah sebesar
Rp259,58 miliar, sedangkan pada tahun 2014 tercatat arus kas masuk sebesar Rp33,48 miliar. Pada
tahun 2014, arus kas yang masuk terutama disebabkan oleh adanya penjualan aset tetap berupa satu
bidang tanah yang dinilai tidak produktif bagi Perseroan. Sementara itu, pada tahun 2015, arus kas
keluar terutama disebabkan oleh peningkatan nilai perolehan aset tetap Perseroan sebesar Rp192,27
miliar atau meningkat sebesar 69,55% dibandingkan tahun 2014 sebesar Rp113,40 miliar.
Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan
Pada tahun 2015 arus kas Perseroan yang berasal dari aktivitas pendanaan adalah sebesar Rp178,93
miliar, sedangkan pada tahun 2014 tercatat arus kas keluar sebesar Rp158,29 miliar. Pada tahun 2015,
arus kas masuk dari aktivitas pendanaan terutama disebabkan oleh perolehan kas yang berasal dari
utang bank jangka pendek dan jangka panjang. Sedangkan, pada tahun 2014 arus kas keluar terutama
disebabkan oleh pembayaran utang bank jangka pendek dan jangka panjang.
36
Informasi Segmen
a. Segmen Usaha
(Dalam ribuan Rupiah kecuali dinyatakan lain)
Keterangan
Penjualan Neto
Laba Kotor
Laba Tahun Berjalan
Aset Segmen
Liabilitas Segmen
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015
Distribusi
5.130.459.194
566.453.828
Retail
2.049.549.957
415.577.603
Eliminasi
(62.176.078)
(2.875.592)
3.051.763.569
2.016.334.229
1.178.049.066
769.716.271
(707.239.784)
(116.996.633)
Total
7.117.833.073
979.155.839
43.021.915
3.522.572.851
2.669.053.867
(Dalam ribuan Rupiah kecuali dinyatakan lain)
Keterangan
Penjualan Neto
Laba Kotor
Laba Tahun Berjalan
Aset Segmen
Liabilitas Segmen
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014
Distribusi
5.250.180.752
517.508.784
Retail
1.816.031.669
319.607.185
Eliminasi
(68.289.070)
94.622.598
2.953.646.740
1.978.075.887
909.344.709
559.914.668
(554.424.946)
(49.605.804)
Total
6.997.923.351
931.738.567
121.820.477
3.308.566.503
2.488.384.751
b. Segmen Geografis
(Dalam ribuan Rupiah kecuali dinyatakan lain)
Keterangan
Jawa dan Bali
Sumatera
Sulawesi
Kalimantan
Total
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember
2015
2014
5.980.194.753
5.980.120.234
720.809.820
567.756.301
222.282.174
228.781.853
194.546.326
221.264.963
7.117.833.073
6.997.923.351
Pada tahun 2015, kontribusi terbesar pada total penjualan Perseroan berasal dari segmen Distribusi,
yaitu sebesar 70% dari total penjualan Perseroan, sedangkan segmen Ritel Modern menyumbang
sebesar 30%. Sedangkan menurut segmentasi Geografis, kontribusi terbesar berasal dari total penjualan
di wilayah Jawa dan Bali yang tercatat 84% dari total penjualan Perseroan.
D. MANAJEMEN MODAL
Tujuan utama pengelolaan modal Perseroan adalah untuk memastikan pemeliharaan rasio modal yang
sehat untuk mendukung usaha dan memaksimalkan imbalan bagi pemegang saham.
Perseroan dan Entitas Anak tertentu disyaratkan untuk memelihara tingkat pemodalan tertentu oleh
perjanjian pinjaman. Persyaratan permodalan eksternal tersebut telah dipenuhi oleh entitas terkait pada
tanggal 31 Desember 2015. Selain itu Perseroan juga dipersyaratkan oleh ketentuan Undang-undang
No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas yang berlaku efektif sejak tanggal 16 Agustus 2007,
untuk mengalokasikan sampai dengan 20% dari modal saham diterbitkan dan dibayar penuh ke dalam
dana cadangan yang tidak boleh didistribusikan.
Perseroan mengelola struktur permodalan dan melakukan penyesuaian, bila diperlukan, berdasarkan
kondisi ekonomi. Untuk memelihara dan menyesuaikan struktul permodalan, Perseroan dapat
menyesuaikan pembayaran dividen kepada pemegang saham, imbalan modal kepada pemegang
saham, atau menerbitkan saham baru.
Perusahaan mengisi modal dengan menggunakan rasio utang terhadap ekuitas (DER), dengan
membagi liabilitas berbunga dengan ekuitas. Kebijakan Perseroan adalah menjaga DER dalam kisaran
dari perusahaan terkemuka dalam industri sejenis di Indonesia untuk mengamankan akses terhadap
37
pendanaan pada biaya yang rasional. Perseroan menyertakan dalam liabilitas berbunga, utang bank
jangka pendek dan liabilitas jangka panjang (termasuk utang bank jangka panjang dan utang sewa
pembiayaan). Yang dikelola sebagai modal oleh manajemen adalah modal saham, ekuitas yang dapat
diatribusikan kepada entitas induk dan kepentingan non-pengendali.
E. RASIO KEUANGAN
KETERANGAN
TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER
2015
2014
0,59
1,71
5,04
14,85
1,22
3,68
2,07
2,16
1,09
1,13
1,17
0,99
Laba Tahun Berjalan / Total Penjualan* (%)
Laba Tahun Berjalan / Total Ekuitas (%)
Laba Tahun Berjalan / Total Aset (%)
Penjualan / Total Aset (x)
Total Aset Lancar terhadap Total Liabilitas Lancar (x)
Total Utang Bank Jangka Pendek dan Jangka Panjang
terhadap Total Ekuitas (x)
Total Liabilitas tehadap Total Aset (x)
0,76
*Total Penjualan dihitung berdasarkan jumlah dari Penjualan Beli Putus dan Penjualan Konsinyasi
0,75
Laba periode berjalan terhadap total aset (ROA) Perseroan mengalami penurunan dari 3,68%
pada tahun 2014 menjadi 1,22% pada tahun 2015. Sementara itu, Laba periode berjalan terhadap
total ekuitas (ROE) Perseroan naik dari 14,85% pada tahun 2014 menjadi 5,04% pada tahun 2015.
Penurunan ROA dan ROE Perseroan disebabkan oleh menurunnya Laba Tahun Berjalan yang dapat
diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk di tahun 2015 sebesar 64% dibandingkan dengan tahun
2014. Penurunan Laba Tahun Berjalan yang dapat diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk di tahun
2015 tersebut disebabkan oleh pertumbuhan penjualan yang rendah sekitar 2% dan total beban usaha
naik sekitar 12,44% hal ini karena perlambatan ekonomi. Pada tahun 2015, terjadi penurunan pada
rasio laba periode berjalan terhadap total penjualan dari 1,71% pada tahun 2014 menjadi 0,59% pada
tahun 2015. Penurunan tersebut disebabkan oleh perlambatan pertumbuhan Penjualan Perseroan yang
hanya tumbuh 2% serta meningkatnya beban biaya Perseroan sebesar 21%. Selain itu, pada tahun
2014 terdapat Laba atas Pejualan Aset Tetap Perseroan sebesar Rp28,5 miliar yang dapat menopang
profitabilitas Perseroan pada tahun tersebut.
F. MANAJEMEN RISIKO
Pengelolaan risiko menjadi hal sangat penting bagi Perseroan agar dapat melaksanakan bisnis dengan
tingkat risiko yang terukur memerlukan penerapan manajemen risiko yang mendukung pencapaian
target kinerja dan mampu menjaga kelangsungan usaha. Dengan mengelola risiko, Perseroan dapat
meningkatkan efektivitas penggunaan modal dan tingkat pengembangan modal (return on equity/ROE)
untuk selanjutnya dapat memberi nilai tambah bagi pemegang saham, meningkatkan kepercayaan
pemegang saham dan stakeholders lainnya, serta meningkatkan bisnis pada tingkat optimal.
Risiko Pemutusan Hubungan Kontrak
Risiko ini timbul dari faktor eksternal seperti keputusan dari manajemen prinsipal. Perseroan
selalu memperhatikan seluruh kesepakatan yang telah dituangkan dalam kontrak kerja, dan
menjaga keberlangsungan kontrak tersebut dengan prinsipal, pelanggan, maupun penyewa. Selalu
mengkomunikasikan segala keberlangsungan bisnis dengan semua pihak dengan tujuan saling
menguntungkan.
Risiko Piutang Dagang
Risiko ini timbul jika pelanggan kesulitan dalam membayar tagihan piutangnya yang telah jatuh tempo
ke Perseroan. Untuk mengatasinya, diterapkan computerized blocking overdue system untuk pelanggan
yang piutangnya telah jatuh tempo, pengontrolan yang lebih seksama dalam pemberian kredit dengan
mempertimbangkan historical pola pembayaran dan kondisi finansial pelanggan, dan juga menerapkan
tingkatan otorisasi yang jelas.
38
Risiko Persaingan Usaha
Perseroan selalu berupaya secara proaktif mencermati peta persaingan yang sedang berlangsung,
yaitu dengan membentuk tim survey yang berfungsi untuk mengikuti perkembangan bisnis yang terjadi
di lingkup industri Perseroan.
Risiko Kegagalan Memenuhi Peraturan Perundang-undangan Terkait Kegiatan Usaha Perseroan
Perseroan berupaya untuk memperhatikan setiap peraturan perundang-undangan, baik peraturan yang
saat ini sedang berlaku atau yang akan ada di kemudian hari, yang berkaitan dengan kelangsungan
kegiatan usaha Perseroan. Sehingga jika ada kemungkinan munculnya peraturan perundang-undangan
yang akan mempengaruhi kegiatan usaha Perseroan, maka Perseroan memiliki waktu yang cukup
untuk menyusun strategi yang efektif dalam menyesuaikan perizinan yang diperlukan agar Perseroan
tetap dapat mempertahankan atau bahkan meningkatkan kinerja dan daya saing Perseroan.
Risiko Teknologi
Dalam menjalankan kegiatan usahanya, Perseroan didukung oleh sistem teknologi yang memadai,
terupdate, dan dikelola oleh operator yang fungsional. Demi mempertahankan/meningkatkan efisiensi
dalam mengelola kegiatan operasionalnya, Perseroan secara berkala memantau kebutuhan akan
sistem teknologi yang diperlukan untuk mendukung perkembangan bisnisnya.
Risiko tingkat suku bunga
Risiko tingkat suku bunga adalah risiko bahwa nilai wajar atau arus kas dimasa depan dari instrumen
keuangan akan berfluktuasi akibat dari berubahnya suku bunga pasar. Perseroan menghadapi risiko
atas perubahan suku bunga pasar sehubungan dengan utang bank Perseroan yang dikenakan tingkat
suku bunga mengambang.
Perseroan melakukan evaluasi dan pengawasan terhadap pergerakan suku bunga pasar untuk
meminimalisasi dampak negatif terhadap Perseroan. Di samping itu, Perseroan berusaha mengurangi
risiko tingkat suku bunganya dengan cara mengurangi utang banknya.
Risiko likuiditas
Perseroan mengelola profil likuiditasnya untuk dapat mendanai pengeluaran modalnya dan membayar
utang yang jatuh tempo dengan menjaga kecukupan kas dan setara kas, dan ketersediaan pendanaan
melalui jumlah fasilitas kredit berkomitmen yang cukup. Perseroan secara regular mengevaluasi proyeksi
arus kas dan terus menerus memperhatikan kondisi pasar keuangan dalam mencari kesempatan untuk
mengejar inisiatif penggalangan dana. Inisiatif-inisiatif ini termasuk utang bank dan pinjaman dan
penerbitan saham di pasar modal.
Risiko katastropik
Dalam keadaan bencana alam, kebakaran ataupun kebanjiran, Perseroan telah memiliki SOP yang
baku termasuk menyediakan alat bantu juga alat pemadam kebakaran, koordinasi dengan lingkungan
sehingga dapat memperkecil resiko yang lebih besar. Perseroan telah mengasuransikan seluruh aset
termasuk properti bisnisnya serta persediaan barangnya.
Risiko perubahan kurs valuta asing
Mata uang pelaporan Perseroan adalah Rupiah. Perseroan menghadapi risiko nilai tukar mata uang
asing karena pinjaman, penjualan dan pembelian barang impor dalam mata uang dolar Amerika Serikat
atau harga yang dapat dipengaruhi oleh tolak ukur perubahan harganya dalam mata uang asing
(terutama dolar AS) seperti yang dikutip dari pasar internasional. Perseroan mempunyai kebijakan
lindung nilai, dan memiliki opsi untuk menggunakannya bila dianggap perlu oleh manajemen. Perseroan
berkeyakinan bahwa risiko kerugian yang dapat ditimbulkan dari perubahan kurs valuta asing tidak
memberi dampak yang material, karena saat ini Perseroan hanya memiliki sedikit paparan terhadap
risiko perubahan kurs valuta asing.
39
Risiko hukum
Perseroan memiliki SDM yang kompeten pada divisi hukum, sehingga dapat mengurangi risiko
terjadinya kelemahan perikatan, kesalahan/kelalaian dalam membuat kontrak/perjanjian. Dalam kondisi
dimana diperlukan pihak ketiga untuk memberikan saran, Perseroan menggunakan jasa Konsultan
Hukum yang memadai.
G. KEBIJAKAN AKUNTANSI
Perseroan menyajikan kembali laporan keuangan konsolidasian tanggal 31 Desember 2014 dan untuk
tahun yang berakhir pada tanggal tersebut, serta laporan posisi keuangan konsolidasian tanggal
1 Januari 2014/31 Desember 2013 sehubungan dengan penerapan PSAK 24 (Revisi 2013).
Perseroan telah menerapkan secara retrospektif PSAK 24, “Imbalan Kerja”, yang diadopsi dari
International Accounting Standard (“IAS”) 19, dimana PSAK 24 menetapkan untuk menghapuskan
“corridor approach” dan perubahan signifikan dalam pengakuan, penyajian dan pengungkapan imbalan
pasca kerja menjadi antara lain sebagai berikut:
1. Keuntungan dan kerugian aktuarial saat ini diharuskan untuk diakui dalam pendapatan komprehensif
lainnya dan dikeluarkan secara permanen dari laba atau rugi.
2. Keuntungan yang diharapkan atas plan assets tidak lagi diakui dalam laba atau rugi. Keuntungan
yang diharapkan digantikan dengan mengakui pendapatan bunga (atau beban) atas program
manfaat pasti bersih (atau liabilitas) dalam laba atau rugi, yang dihitung menggunakan tingkat
diskonto untuk mengukur kewajiban pensiun.
3. Biaya jasa lalu yang belum menjadi hak karyawan tidak bisa lagi ditangguhkan dan diakui periode
mendatang. Semua biaya jasa lalu akan diakui lebih awal ketika amandemen/kurtailmen terjadi
atau ketika Perseroan mengakui biaya restrukturisasi atau biaya pemutusan terkait.
Perubahan kebijakan akuntansi tersebut dibuat agar aset atau liabilitas pensiun bersih diakui dalam
posisi laporan keuangan konsolidasian untuk menggambarkan nilai penuh dari defisit atau surplus
program.
Perubahan tersebut memberikan perubahan signifikan dalam pengakuan, penyajian dan pengungkapan
imbalan kerja, sehingga Perseroan dapat mengakui keuntungan atau kerugian aktuarial secara langsung
seluruhnya melalui pendapatan komprehensif lainnya.
Dampak kuantitatif dari perubahan tersebut terhadap kinerja keuangan Perseroan adalah pada tanggal
31 Desember 2014, terdapat penyesuaian kembali pada akun-akun sebagai berikut:
31 Desember 2014
Aset pajak tangguhan-neto
Total aset tidak lancar
TOTAL ASET
Utang lain-lain
Total liabilitas jangka pendek
Liabilitas imbalan kerja jangka panjang
Total liabilitas jangka panjang
TOTAL LIABILITAS
saldo laba belum ditentukan penggunaannya
Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk
Kepentingan nonpengendali
TOTAL EKUITAS
Beban umum dan administrasi
Laba usaha
Beban pajak penghasilan neto
Laba tahun berjalan
48.137.262
767.141.149
3.308.917.601
48.347.186
2.252.049.932
133.358.710
237.989.892
2.490.039.824
383.716.217
733.202.925
85.674.852
818.877.777
(239.661.371)
241.724.970
(26.401.743)
114.689.405
40
(dalam ribuan Rupiah)
31 Desember 2014
(disajikan kembali)
47.786.164
766.790.051
3.308.566.503
48.096.504
2.251.799.250
131.954.319
236.585.501
2.488.384.751
384.828.148
734.314.856
85.866.896
820.181.752
(230.153.275)
251.223.066
(28.778.767)
121.820.477
31 Desember 2014
PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAIN
Pos yang tidak akan direklasifikasi ke laba rugi:
Keuntungan (kerugian) aktuarial atas liabilitas imbalan kerja
Efek pajak terkait
Neto
TOTAL PENGHASILAN KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN
Laba tahun bejalan yang dapat diatribusikan kepada:
Pemilik entitas induk
Kepentingan nonpengendali
TOTAL
Total penghasilan komprehensif tahun berjalan yang dapat diatribusikan
kepada:
Pemilik entitas induk
Kepentingan nonpengendali
TOTAL
41
(dalam ribuan Rupiah)
31 Desember 2014
(disajikan kembali)
115.094.739
(384.311)
96.078
(288.233)
121.937.578
104.616.805
10.072.600
114.689.405
111.552.315
10.268.162
121.820.477
105.022.139
10.072.600
115.094.739
111.777.582
10.159.996
121.937.578
VI. RISIKO USAHA PERSEROAN DAN ENTITAS ANAK
Dalam menjalankan usahanya Perseroan sebagaimana perbankan secara umum dihadapkan pada
risiko yang mempengaruhi hasil usaha maupun kelangsungan usaha apabila risiko tersebut tidak
dikelola dengan baik. Risiko yang menurut Perseroan mempengaruhi kegiatan usahanya adalah
sebagai berikut:
A. RISIKO DALAM MELAKUKAN KEGIATAN USAHA
1. Risiko Pemutusan Hubungan Kontrak
Pemutusan kontrak oleh prinsipal sebagai akibat dari beberapa faktor eksternal seperti, keputusan dari
manajemen prinsipal untuk mendistribusikan produknya sendiri. Apabila pemutusan kontrak tersebut
terjadi dan Perseroan mengalami kesulitan dalam mendapatkan sumber baru persediaan produk-produk
yang didistribusikan atau dijual oleh Perseroan, maka hal tersebut akan mempengaruhi perkembangan
usaha Perseroan dalam menyediakan produk-produk tersebut kepada pelanggan. Sebagai akibat dari
tidak lengkapnya persediaan Perseroan maka Perseroan tidak dapat melakukan penjualan terhadap
produk yang tidak tersedia tersebut yang pada akhirnya dapat menurunkan pendapatan Perseroan.
2. Risiko Piutang Dagang
Risiko pembayaran timbul jika pelanggan mengalami kesulitan dalam membayar produk-produk yang
telah diterima oleh pelanggan. Risiko ini dapat terjadi apabila kelayakan pelanggan dan piutang tidak
dikelola dengan baik. Apabila ketidak lancaran pembayaran dialami dalam jumlah yang cukup besar
maka akan berdampak pada arus kas Perseroan yang dapat mengakibatkan terjadinya ketidakmampuan
Perseroan dalam memenuhi kewajibannya kepada para pemasok, kreditur dan karyawan.
3. Risiko Persaingan Usaha
Kegiatan usaha Perseroan tidak terlepas dari persaingan dengan perusahaan-perusahaan lain yang
menjalankan kegiatan usaha sejenis. Kegagalan Perseroan dalam mengantisipasi dan/atau mencermati
persaingan akan mengakibatkan beralihnya pelanggan ke pesaing yang lebih kompetitif baik dari segi
harga maupun kualitas pelayanan sehingga memungkinkan berkurangnya penjualan produk Perseroan.
Hal ini akan mempengaruhi pendapatan, laba bersih dan kinerja Perseroan.
4. Risiko Kegagalan Memenuhi Peraturan Perundang-undangan Terkait Kegiatan Usaha
Perseroan
Terdapat risiko kegagalan memenuhi peraturan perundang-undangan terkait kegiatan usaha Perseroan,
yang berkaitan dengan perizinan lokasi dan usaha yang berakibat ditutupnya gerai atau gudang
Perseroan. Hal tersebut mungkin saja akan mengakibatkan penurunan kinerja Perseroan dan daya
saing Perseroan yang pada akhirnya akan berdampak negatif terhadap pendapatan, laba bersih dan
kinerja Perseroan.
5. Risiko Teknologi
Sistem teknologi yang tidak diperbaharui sesuai dengan perkembangan bisnis Perseroan dan tidak
ditangani oleh operator yang handal, memiliki risiko terjadinya kemungkinan penurunan efisiensi
dalam menjalankan kegiatan operasional, sehingga pada akhirnya akan berdampak pada profitabilitas
Perseroan.
42
6. Risiko Keuangan
a. Risiko Tingkat Suku Bunga
Perseroan memiliki liabilitas utang bank dengan tingkat suku bunga mengambang, oleh karenanya
bilamana terjadi fluktuasi tingkat suku bunga akan berdampak terhadap likuiditas dan beban
Perseroan sehingga akan mengakibatkan penurunan terhadap laba Perseroan.
b. Risiko Kredit
Sebagian dari penjualan produk Perseroan dilakukan dengan pemberian kredit kepada pelanggan,
dimana apabila pelanggan melakukan wanprestasi dengan jumlah yang signifikan maka akan
berdampak pada likuiditas Perseroan dan mengakibatkan penurunan laba Perseroan.
c. Risiko Likuiditas
Kecukupan kas dan setara kas, dan ketersediaan pendanaan melalui jumlah fasilitas kredit untuk
mendanai pengeluaran modalnya dan membayar utang yang jatuh tempo. Bilamana Perseroan
tidak mengelola dengan baik maka akan menghaapi risiko likuiditas yang dapat berdampak pada
operasional Perseroan yang pada akhirnya akan berdampak pada penurunan kinerja Perseroan.
7. Risiko Katastropik
Risiko Katastropik adalah risiko yang dihadapi oleh Perseroan, baik karena terjadinya bencana alam
yang mengakibatkan kerusakan atau musnahnya gerai-gerai dan fasilitas pergudangan Perseroan.
Meskipun aset-aset tersebut telah ditutup dengan polis asuransi, namun bila terjadi kebakaran yang
memusnahkan bangunan dan/atau persediaan milik Perseroan, maka Perseroan akan kehilangan atau
kekurangan pendapatan, dan arus kas Perseroan yang disebabkan karena turunnya penjualan produkproduk yang dijual oleh Perseroan.
B. RISIKO UMUM
1. Risiko Kondisi Politik, Sosial dan Keamanan
Kegiatan usaha Perseroan dapat dipengaruhi oleh dampak negatif yang ditimbulkan oleh perkembangan
kondisi politik, sosial dan keamanan yang tidak stabil, kondisi tersebut merupakan faktor diluar
kendali Perseroan. Kondisi dalam negeri selama ini dihadapkan pada gangguan seperti aksi mogok
kerja, kerusuhan buruh, kerusuhan massa, ketidakstabilan politik, konflik antar suku dan ancaman
terorisme. Hal tersebut menyebabkan ketidakpastian yang akan memberi dampak negatif terhadap
kinerja Perseroan yang secara langsung maupun tidak langsung akan mengakibatkan penurunan
pendapatan Perseroan dan meningkatnya biaya operasi Perseroan. Dampak penurunan tersebut akan
mengakibatkan penurunan yang signifikan terhadap laba bersih Perseroan.
2. Risiko Daya Beli Masyarakat
Kinerja Perseroan dapat dipengaruhi oleh kenaikan suku bunga perbankan terutama pada suku bunga
Kredit Kepemilikan Rumah (KPR) yang akan menyebabkan meningkatnya angsuran yang harus
dibayar oleh konsumen, sehingga pada akhirnya akan mempengaruhi kemampuan daya beli konsumen
dan dapat berdampak pada menurunnya permintaan pembelian atau perbaikan rumah. Selain itu,
kondisi perekonomian Indonesia secara makro dan mikro pada umumnya akan juga berdampak pada
kemampuan daya beli masyarakat. Penurunan daya beli masyarakat akan mengurangi pendapatan,
laba bersih dan kinerja Perseroan.
3. Risiko Kondisi Pasar Properti
Pertumbuhan perekonomian yang menyebabkan meningkatnya pasar properti Indonesia saat ini tidak
dapat dijamin keberlanjutan pada tingkat yang sama. Hal tersebut sangat dipengaruhi oleh tren musiman
(cyclical) perekonomian Indonesia dan indikator-indikator makro ekonomi Indonesia yang diluar kendali
Perseroan. Hal-hal tersebut dapat berakibat pada menurunnya kegiatan pengembangan properti di
Indonesia dan dapat mempengaruhi kegiatan usaha, kondisi keuangan dan prospek pertumbuhan
43
Perseroan, mengingat bahwa kegiatan utama Perseroan dapat dipengaruhi oleh kondisi pasar properti
secara signifikan.
4. Risiko Perubahan Kurs Valuta Asing
Perseroan menghadapi risiko nilai tukar mata uang asing karena pinjaman dan pembelian produk impor
dalam mata uang dollar Amerika Serikat atau harga yang secara signifikan dipengaruhi oleh tolok ukur
perubahan harganya dalam mata uang asing (terutama dollar Amerika Serikat). Apabila terjadi fluktuasi
nilai tukar yang signifikan maka akan berdampak pada penurunan likuiditas dan laba Perseroan.
5. Risiko Kepatuhan Terhadap Peraturan Perundang-undangan yang Berlaku
Pelaksanaan kegiatan usaha Perseroan harus memenuhi semua persyaratan dan ketentuan yang
berlaku baik perizinan lokasi kegiatan usaha termasuk peruntukan gerai maupun pergudangan, izin
keramaian. Bilamana Perseroan dan Entitas Anak tidak mematuhi ketentuan dan peraturan yang
berlaku, maka akan menghadapi risiko ditutupnya tempat usaha yang pada akhirnya akan berpengaruh
pada kelangsungan usaha Perseroan.
6. Risiko Kebijakan/Peraturan Pemerintah
Perubahan kebijakan pemerintah dari waktu ke waktu mungkin dapat mempengaruhi kinerja dan
kegiatan usaha Perseroan. Apabila Perseroan tidak dapat memenuhinya, maka akan berpengaruh
langsung terhadap kelangsungan usaha Perseroan.
7. Risiko Hukum
Risiko hukum adalah risiko yang disebabkan oleh adanya kelemahan aspek yuridis, yang antara lain
disebabkan adanya tuntutan hukum, ketiadaan peraturan perundang-undangan yang mendukung,
atau kelemahan perikatan seperti tidak dipenuhinya syarat sahnya kontrak dan pengikatan yang tidak
sempurna. Beberapa faktor yang mempengaruhi risiko hukum, antara lain adanya tuntutan hukum dari
pihak ketiga atas transaksi yang dilakukan dan kesalahan/kelalaian dalam membuat kontrak/perjanjian.
Risiko ini selain akan berdampak pada terganggunya kelancaran kegiatan operasional, juga akan
menyebabkan membesarnya biaya operasional yang pada gilirannya akan berdampak negatif pada
keuntungan Perseroan.
SEMUA RISIKO YANG DIHADAPI OLEH PERSEROAN DALAM MELAKSANAKAN KEGIATAN
USAHA TELAH DIUNGKAPKAN DAN DISUSUN BERDASARKAN BOBOT DARI DAMPAK
MASING-MASING RISIKO TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERSEROAN DIMULAI DARI
RISIKO UTAMA PEREROAN.
44
VII. KEJADIAN PENTING SETELAH TANGGAL LAPORAN
AUDITOR INDEPENDEN
Terdapat kejadian penting yang material dan relevan yang perlu diungkapkan dalam Prospektus ini
setelah Laporan keuangan Perseroan untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015
dan 2014, telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Purwantono, Sungkoro & Surja (“KAP PSS”) (firma
anggota Ernst & Young Global Limited), auditor independen, berdasarkan Standar Audit yang ditetapkan
oleh Institut Akuntan Publik Indonesia (“IAPI”), dengan opini Wajar Tanpa Pengecualian (Wajar Tanpa
Modifikasian), yang telah ditandatangani oleh Benyanto Suherman (Rekan pada KAP PSS dengan
Registrasi Akuntan Publik No. AP.0685). Kejadian penting tersebut adalah mengenai perubahan
susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan, dimana susunan anggota Dewan Komisaris dan
Direksi Perseroan menjadi sebagai berikut:
Dewan Komisaris
Komisaris Utama : Achmad Widjaja
Komisaris : Kenneth Ng Shih Yek
Komisaris : Srililanti Kurniawan
Komisaris Independen : Henny Ratnasari Dewi
Komisaris Independen : Justinus Aditya Sidharta
Direksi
Direktur Utama : Budyanto Totong
Wakil Direktur Utama
: Antonius Tan
Direktur : Dra. Tjia Tjhin Hwa
Direktur : Andy Totong
Direktur Independen : Aurelia Mulyono
Susunan Dewan Komisaris dan Direksi tersebut di atas mulai efektif terhitung sejak tanggal 31 Maret
2016, berdasarkan hasil keputusan RUPSLB sebagaimana termaktub dalam Akta Berita Acara Rapat
Umum Pemegang Saham PT Catur Sentosa Adiprana Tbk No. 176 tertanggal 31 Maret 2016, dibuat
oleh Dr. Irawan Soerodjo, S.H., MS.i., Notaris di Jakarta.
45
VIII. KETERANGAN TENTANG PERSEROAN DAN ENTITAS
ANAK
1. RIWAYAT SINGKAT PERSEROAN
Perseroan berkedudukan di Jakarta Barat, didirikan berdasarkan akta Perseroan Terbatas PT Catur
Sentosa Adiprana No. 93 tanggal 31 Desember 1983, dibuat dihadapan Hendra Karyadi, S.H., Notaris
di Jakarta, yang telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan
No.C2-5216.HT.01-01.TH.1984 tanggal 18 September 1984, didaftarkan di register Kantor Pengadilan
negeri Jakarta Barat di bawah No. 715/1984 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia
No. 1155 tanggal 27 November 1984, Tambahan No.95.
Pada tahun 2007, Perseroan menjadi Perusahaan Terbuka dimana pernyataan pendaftaran Perseroan
dinyatakan efektif oleh Bapepam dan LK pada tanggal 30 November 2007 dengan Surat No.S-608/
BL/2007. Perseroan mencatatkan sahamnya sejumlah 600.000.000 (enam ratus juta) lembar dari
modal ditempatkan dan disetor penuh dengan nilai nominal Rp100 (seratus rupiah) per saham, yang
telah ditawarkan kepada masyarakat dengan Harga Penawaran Rp200 (dua ratus Rupiah), di Bursa
Efek Indonesia pada tanggal 12 Desember 2007.
Anggaran dasar Perseroan telah disesuaikan dengan ketentuan-ketentuan yang diatur dalam Peraturan
Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan nomor IX.J.1 tentang Pokok-Pokok Anggaran
Dasar Perseroan Yang Melakukan Penambahan Modal Efek Bersifat Ekuitas Dan Perusahaan Publik,
Lampiran Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan tertanggal empat
belas Mei dua ribu delapan (14-5-2008), nomor Kep-179/BL/2008, berdasarkan:
-
Akta Pernyataan Keputusan Rapat PT Catur Sentosa Adiprana Tbk No.9 tertanggal 1 Juli 2008,
dibuat di hadapan Dr. Irawan Soerodjo, S.H., M.Si., Notaris di Jakarta, yang telah disetujui oleh
Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan keputusan No.AHU-75583.
AH.01.02.Tahun 2008 tertanggal 20 Oktober 2008 dan didaftarkan dalam Daftar Perseroan
No.AHU-0098184.AH.01.09.Tahun 2008 tanggal 20 Oktober 2008, didaftarkan dalam Daftar
Perusahaan pada tanggal 11 Desember 2008; serta diumumkan dalam Berita Negara Republik
Indonesia No.45 tanggal 5 Juni 2009, Tambahan No.15013;
-
Akta Pernyataan Keputusan Rapat PT Catur Sentosa Adiprana Tbk No.186 tertanggal 25 Mei 2010,
dibuat di hadapan Dr. Irawan Soerodjo, S.H., M.Si., Notaris di Jakarta, yang telah disetujui oleh
Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan keputusan No.AHU-41979.
AH.01.02 tertanggal 25 Agustus 2010 dan didaftarkan dalam Daftar Perseroan No.AHU-0064013.
AH.01.09.Tahun 2010 tanggal 25 Agustus 2010, diumumkan dalam Berita Negara Republik
Indonesia No. 13 tanggal 14 Februari 2012, Tambahan No. 781, mengatur mengenai maksud dan
tujuan Perseroan;
Anggaran dasar Perseroan terakhir diubah berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat PT Catur
Sentosa Adiprana Tbk No.321 tertanggal 24 Juni 2015, dibuat di hadapan Dr. Irawan Soerodjo, S.H.,
M.Si., Notaris di Jakarta, yang telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia dengan keputusan No. AHU-AH.01.03-0948011 tertanggal 3 Juli 2015 dan telah diterima dan
dicatat dalam Sistem Administrasi Badan Hukum Kementrian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia No.AHU-AH.01.03.0948011 tertanggal 3 Juli 2015 serta telah didaftarkan dalam Daftar
Perseroan No.AHU-3528402.AH.01.11.Tahun 2015 tanggal 3 Juli 2015.
Kegiatan Usaha
Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar Perseroan, kegiatan Perseroan adalah menjalankan usaha
dibidang perdagangan barang hasil produksi, terutama bahan bangunan dan barang-barang konsumsi.
Perseroan mulai beroperasi secara komersial sejak tahun 1983.
46
2. DOKUMEN PERIZINAN PERSEROAN DAN ENTITAS ANAK
Dalam menjalankan kegiatan usahanya, sampai dengan tanggal diterbitkannya Prospektus ini,
Perseroan dan Entitas Anak telah memperoleh ijin-ijin yang dikeluarkan oleh instansi-instansi yang
berwenang terkait dengan kegiatan usaha Perseroan dengan rincian sebagai berikut:
Atas Nama Perseroan
No
Ijin
No. Ijin
1 Tanda Daftar Perusahaan 09.02.1.46.00092
2
Surat Izin Usaha
Perdagangan (SIUP)
Besar
00784-03/B/P/1.824.271
Tanggal Diterbitkan
Instansi
29 Mei 2012
Kepala Suku Dinas
Koperasi, Usaha
Mikro, Kecil, dan
Menengah dan
Perdagangan Kota
Administrasi Jakarta
Barat
3 Desember 2012
Dinas Koperasi,
Usaha Mikro Kecil
dan Menengah,
dan Perdagangan
Propinsi DKI Jakarta
Masa Berlaku
14 Juni 2016
Tanggal Diterbitkan
Instansi
9 November 2012
Kepala Badan
Pelayanan Perijinan
Terpadu, Kabupaten
Tangerang
Masa Berlaku
9 November 2017
3 Desember 2017
Atas Nama CMSS
No
Ijin
1 Tanda Daftar Perusahaan
2
Surat Izin Usaha
Perdagangan (SIUP)
Menengah
No. Ijin
30.03.1.46.12304
503/02373-BP2T/30-03/
PB/XI/2012
9 November 2012
Kepala Badan
Pelayanan Perijinan
Terpadu Kabupaten
Tangerang
5 (lima) tahun
Atas Nama CSB
No
Ijin
1 Tanda Daftar Perusahaan
2
Surat Izin Usaha
Perdagangan (SIUP)
Menengah
No. Ijin
09.02.1.46.44954
00745-03/PB /1.824.271
Tanggal Diterbitkan
Instansi
Masa Berlaku
9 Oktober 2013
Kepala Suku Dinas
19 November 2017
Koperasi Usaha
Mikro Kecil Dan
Menegah Dan
Perdagangan Kota
Administrasi Jakarta
Barat
23 Oktober 2012
Kepala Dinas
5 (lima) tahun
Koperasi, Usaha
Kecil Dan Menengah,
Dan Perdagangan
Provinsi DKI Jakarta
Atas Nama CSAN
No
Ijin
1 Tanda Daftar Perusahaan
2
Surat Izin Usaha
Perdagangan (SIUP)
Menengah
No. Ijin
09.02.1.46.43209
03929-03/PM/1.824.271
Tanggal Diterbitkan
Instansi
Masa Berlaku
27 April 2012
Kepala Suku Dinas
27 April 2017
Koperasi Usaha Mikro
Kecil Dan Menegah
Dan Perdagangan,
Kota Administrasi
Jakarta Barat
26 April 2012
Kepala Kantor
26 April 2017
Pelayanan Terpadu
Satu Pintu Kota
Administrasi Jakarta
Barat
47
Atas Nama SGK
No
Ijin
1 Tanda Daftar
Perusahaan
2
Surat Izin Usaha
Perdagangan (SIUP)
Menengah
No. Ijin
09.02.1.46.20532
1256/24.1.1/31,73/1.824.
271/2015
Tanggal Diterbitkan
Instansi
Masa Berlaku
3 Juli 2015
Kepala Suku Dinas
16 Juni 2020 J
Koperasi Usaha Mikro
Kecil Dan Menegah
Dan Perdagangan, Kota
Administrasi Jakarta
Barat
22 Mei 2015
Kepala Kantor Pelayanan 5 (lima) tahun
Terpadu Satu Pintu Kota
Administrasi Jakarta
Barat
Atas Nama KKS
No
Ijin
1 Tanda Daftar
Perusahaan
2
Surat Izin Usaha
Perdagangan (SIUP)
Menengah
No. Ijin
09.02.1.46.18763
1256/24.1.1/31,73/1.824.
271/2015
Tanggal Diterbitkan
Instansi
4 Januari 2015
Kepala Suku Dinas
Koperasi Usaha
Mikro Kecil Dan
Menegah Dan
Perdagangan, Kota
Administrasi Jakarta
Barat
22 Mei 2015
Kepala Kantor
Pelayanan Terpadu
Satu Pintu Kota
Administrasi Jakarta
Barat
Masa Berlaku
18 Februari 2017
Tanggal Diterbitkan
Instansi
3 Desember 2015
Kepala Suku Dinas
Koperasi Usaha
Mikro Kecil Dan
Menegah Dan
Perdagangan Kota
Administrasi Jakarta
Barat
18 November 2015 Kepala Badan
Pelayanan Terpadu
Satu Pintu, Provinsi
DKI Jakarta
9 Januari 2013
Kepala Dinas
Koperasi, Usaha
Mikro, Kecil Dan
Menengah Dan
Perdagangan
Provinsi DKI Jakarta
Masa Berlaku
1 Desember 2020
Tanggal Diterbitkan
Instansi
10 Desember 2012 Kepala Dinas
Perindustrian dan
Perdagangan Kota
Bandar Lampung
10 Desember 2012 Walikota Bandar
Lampung
Masa Berlaku
10 Desember 2017
18 Februari 2017
Atas Nama ETI
No
Ijin
1 Tanda Daftar
Perusahaan
No. Ijin
09.02.1.46.39400
2
Surat Izin Usaha
Perdagangan (SIUP)
Menengah
2885/24.1.1/31.73/1.824.
271/2015
3
Angka Pengenal Importir
– Umum (API-U)
090404728-P
18 November 2020
5 (lima) tahun
Atas Nama CHS
No
Ijin
1 Tanda Daftar
Perusahaan
2
Surat Izin Usaha
Perdagangan (SIUP)
Menengah
No. Ijin
070115101597
44/510/5/PB/XII/2004
48
5 (lima) Tahun
Atas Nama CLS
No
Ijin
1 Tanda Daftar
Perusahaan
2
Surat Izin Usaha
Perdagangan (SIUP)
Menengah
No. Ijin
120114600419
3232/DP/009/X/2012
Tanggal Diterbitkan
Instansi
Masa Berlaku
19 Oktober 2012
Kepala Dinas
11 Mei 2017
Perijinan, Kabupaten
Bantul
19 Oktober 2012
Kepala Dinas Perijinan 5 (lima) Tahun
Terpadu Kabupaten
Bantul
Atas Nama CALS
No
Ijin
1. Tanda Daftar
Perusahaan
2
Surat Izin Usaha
Perdagangan (SIUP)
Menengah
No. Ijin
060615101715
503/SIUP.M/1806/
KPPT/2012
Tanggal Diterbitkan
Instansi
26 Juni 2015
Kepala Kantor
Pelayanan Perijinan
Terpadu, Kota
Palembang
16 Mei 2012
Kepala Kantor
Pelayanan Perijinan
Terpadu Kota
Palembang
Masa Berlaku
2 Agustus 2020
Tanggal Diterbitkan
Instansi
14 Desember 2012 Kepala Suku Dinas
Koperasi Usaha
Mikro Kecil Dan
Menegah Dan
Perdagangan Kota
Administrasi Jakarta
Timur
21 Desember 2015 Kepala Kantor
Pelayanan Terpadu
Satu Pintu Kota
Administrasi Jakarta
Timur
Masa Berlaku
31 Juli 2016
Tanggal Diterbitkan
Instansi
22 Februari 2012
Kepala Suku Dinas
Koperasi Usaha
Mikro Kecil Dan
Menegah Dan
Perdagangan Kota
Administrasi Jakarta
Selatan
13 Desember 2006
Masa Berlaku
7 Mei 2017
5 (lima) Tahun
Atas Nama CAS
No
Ijin
1 Tanda Daftar
Perusahaan
2
Surat Izin Usaha
Perdagangan (SIUP)
Menengah
No. Ijin
09.04.1.46.16257
47790/24.1.0/31.75.00.0
00/1.824.271/2016
25 November 2020
Atas Nama HCG
No
Ijin
1 Tanda Daftar
Perusahaan
2
3
Surat Persetujuan
Penanaman Modal
Angka Pengenal Importir
– Umum (API-U)
No. Ijin
09.03.1.46.76205
1338/I/PMA/2006
090512086-P
2 April 2012
49
Kepala Dinas
Koperasi, Usaha
Mikro, Kecil Dan
Menengah Dan
Perdagangan
Provinsi DKI Jakarta
5 (lima) tahun
Atas Nama MBI
No
Ijin
1. Tanda Daftar Perusahaan
2
No. Ijin
13.01.1.51.15550
Tanggal Diterbitkan
29 Januari 2009
Surat Izin Usaha Perdagangan 503/45504/436.5.9/2007
(SIUP) Menengah
30 Juli 2007
Instansi
Pemerintah Kota Surabaya
Dinas Perdagangan dan
Perindustrian
Pemerintah Kota Surabaya
Dinas
Perdagangan,
Perindustrian
Atas Nama MHS
No
Ijin
1. Tanda Daftar Perusahaan
2
No. Ijin
07.01.6.46.04266
Tanggal Diterbitkan
5 April 2015
Surat Izin Usaha Perdagangan 510.2.4/00008/30.16/III.27.2/
(SIUP) Menengah
IV/2016
5 April 2016
Instansi
Kepala Badan Penanaman
Modal dan Perizinan Kota
Bandar Lampung
Kepala Badan Penanaman
Modal dan Perizinan Kota
Bandar Lampung
3. PERKEMBANGAN KEPEMILIKAN SAHAM PERSEROAN
Struktur permodalan Perseroan tidak mengalami perubahan sejak Perseroan menjadi perusahaan
terbuka pada tahun 2008 sampai dengan saat Prospektus ini diterbitkan yaitu:
berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham No.181 tanggal 21 September 2007, dibuat
di hadapan Dr. Irawan Soerodjo, S.H., M.Si., Notaris di Jakarta, yang telah disetujui oleh Menteri Hukum
dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C-00110.HT.01.04.TH.2007
tanggal 2 Oktober 2007 dan telah diberitahukan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia sebagaimana diterima dan dicatat pada tanggal 9 Oktober 2007 dengan No.C-UM.HT.01.10362 dan Akta Pernyataan Keputusan Rapat PT Catur Sentosa Adiprana Tbk No.9 tertanggal 1 Juli 2008,
dibuat di hadapan Dr. Irawan Soerodjo, S.H., M.Si., Notaris di Jakarta, yang telah disetujui oleh Menteri
Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan keputusan No.AHU-75583.AH.01.02.Tahun
2008 tertanggal 20 Oktober 2008 dan didaftarkan dalam Daftar Perseroan No.AHU-0098184.AH.01.09.
Tahun 2008 tanggal 20 Oktober 2008, struktur permodalan Perseroan sebagai berikut:
Nilai Nominal Rp100 per saham
Jumlah Saham
Jumlah Nominal (Rp)
6.000.000.000
600.000.000.000
2.895.037.800
289.503.780.000
2.895.037.800
289.503.780.000
3.104.962.200
310.496.220.000
Permodalan
Modal Dasar
Modal Ditempatkan
Modal Disetor
Portepel
Susunan pemegang saham dengan struktur permodalan di atas berdasarkan Daftar Pemegang Saham
dengan kepemilikan sebesar 5% atau Lebih tertanggal 31 Maret 2016 yang dikeluarkan oleh PT Datindo
Entrycom selaku Biro Administrasi adalah sebagai berikut:
Nilai Nominal Rp100 per saham
Jumlah Nilai Nominal
Jumlah Saham
(Rp)
6.000.000.000
600.000.000.000
Modal Dasar
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh:
1. PT Buanatata Adisentosa
2. NT Asian Discovery Master Fund
3. Budyanto Totong (Direktur Utama)
4. Dra. Tjia Tjhin Hwa (Direktur)
5. Lain-lain - Publik (masing-masing dibawah 5%)
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
Saham Dalam Portepel
906.828.200
608.000.000
85.200.000
10.079.000
1.284.930.600
2.895.037.800
3.104.962.200
50
90.682.820.000
60.800.000.000
8.520.000.000
1.007.900.000
128.493.060.000
289.503.780.000
310.496.220.000
%
31,32
21,00
2,94
0,35
44,38
100,00
-
4. MANAJEMEN DAN PENGAWASAN PERSEROAN
Berdasarkan Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham PT Catur Sentosa Adiprana Tbk
No. 176 tertanggal 31 Maret 2016, yang dinyatakan kembali dalam Akta Pernyataan Keputusan
Rapat PT Catur Sentosa Adiprana Tbk No. 177 tanggal 31 Maret 2016 keduanya dibuat oleh dan
dihadapan Dr. Irawan Soerodjo, S.H., MSi., Notaris di Jakarta yang telah diberitahukan kepada Menteri
hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia serta diterima pemberitahuan tersebut dengan
No. AHU-AH.01.03-0036694 tanggal 1 April 2016 serta didaftarkan dalam Daftar Perseroan
No. AHU-0041390.AH.01.11.Tahun 2016 tanggal 1 April 2016, susunan anggota Dewan Komisaris dan
Direksi Perseroan yang menjabat pada saat prospektus ini ditebitkan adalah sebagai berikut:
Dewan Komisaris:
Komisaris Utama
Komisaris
Komisaris
Komisaris Independen
Komisaris Independen
:
:
:
:
:
Achmad Widjaja
Kenneth Ng Shih Yek
Srililanti Kurniawan
Henny Ratnasari Dewi
Justinus Aditya Sidharta
:
:
:
:
:
Budyanto Totong
Antonius Tan
Dra. Tjia Tjhin Hwa
Andy Totong
Aurelia Mulyono
Direksi
Direktur Utama
Wakil Direktur Utama
Direktur Keuangan
Direktur Penjualan dan Pemasaran
Direktur Independen / Direktur Sumber Daya Manusia
Berikut ini keterangan singkat mengenai masing-masing anggota Komisaris dan Direksi Perseroan:
DEWAN KOMISARIS
Achmad Widjaja
Komisaris Utama
Warga Negara Indonesia, lahir di Medan tahun 1959. Mendapat gelar Master
of Business Admnistration (MBA) dari IEU – Belgium University pada tahun
1993. Menjabat sebagai Chairman di Asosiasi Aneka Industri Keramik Indonesia
(ASAKI) pada tahun 2004-2012 dan Chairman di Ceramics Industry Club of
ASEAN countries (CICA) pada tahun 2005-2007. Menjabat sebagai Secretary
General di Forum Industri Pengguna Gas Bumi (FIPGB) pada tahun 2010-2012.
Sejak tahun 2006, menjabat sebagai Presiden Direktur di PT Usaha Kemitraan
Mandiri. Saat ini menjabat sebagai Vice Chairman of Committee Standardization
& Quality Products di KADIN Indonesia, Chairman di PT Industri Gula Nusantara,
dan Executive Director di Ibris Holding Pte. Ltd. Singapore sejak tahun 2011.
Saat ini juga menjabat beberapa posisi, antara lain: Advisory Board Members
di ASAKI, Chairman di Coordinator Gas Industry KADIN Indonesia, Secretary
General di Asosiasi Gula Indonesia, dan Executive Committee Chairman di
Indonesian Gas Society (IGS).
51
Kenneth Ng Shih Yek
Komisaris Independen
Warga Negara Malaysia, lahir di Selangor pada tahun 1969. Meraih gelar Cum
Laude dari King’s College University, London pada tahun 1990 dengan titel
Bachelor of Science dengan jurusan Biotechnology. Dengan titel Chartered
Accountant dari Institute of Chartered Accountants of England & Wales, London
(1993), memulai karirnya sebagai auditor di Ernst & Young, London. Kemudian
berlanjut sebagai Investment Analyst di UMBC Securities, Kuala Lumpur
(1994-1995), dan sebagai Senior Investment Analyst di WorldSec Securities
Malaysia (1995-1996). Pada tahun 1996-2003 menjabat sebagai Director
of Equity Research dan pada tahun 2003-2005 menjabat sebagai Director of
Equity Sales di Macquarie Securities Bangkok, Thailand. Di NT Asset Thailand
menjabat sebagai Principal, Chief Executive and Investment Officer (2005-2015),
dan pada tahun 2014 mendapat sertifikasi dari Director Certification Program dari
Thai Institute of Directors. Saat ini menjabat sebagai Independent Director and
Audit & Remuneration Committee member at Aapico Hitech Pcl, Bangkok sejak
tahun 2008.
Srililanti Kurniawan
Komisaris
Warga Negara Indonesia, lahir di Jakarta pada tahun 1971. Menyelesaikan
pendidikan terakhir di Akademi Pariwisata St. Mary di Jakarta pada tahun 1992.
Memulai karier sebagai Tour Leader di Vata Tour Jakarta (1993-1994). Bergabung
dengan Perseroan sebagai Sales Project Supervisor di Perseroan sejak 1994
dan sejak 1997 dipromosikan sebagai Sales Manager di PT Catur Mitra Sejati
Sentosa (1997 – 2002). Setelah sempat berhenti beberapa tahun, Beliau ditunjuk
sebagai Komisaris di Perseroan sejak 2009.
Henny Ratnasari Dewi
Komisaris Independen
Warga Negara Indonesia, lahir di Surabaya tahun 1973. Mendapat gelar Master
of Business Administration (MBA) dari California State University, Fullerton, USA
tahun 1996 dan Magister Hukum (MH) dari Universitas Pelita Harapan, Jakarta
tahun 2004. Mengawali karir sebagai Ass. Marketing Director di PT Gunawan
Dianjaya Steel (1997-1998), Berwiraswasta (1998-2002) dan menjabat sebagai
Asisten Notaris di Kantor Notaris DR. Irawan Soerodjo, SH, MSi (2002-sekarang).
Menjabat sebagai Komisaris Independen pada Perseroan sejak 2010. *) Efektif
setelah mendapat persetujuan OJK.
Justinus Aditya Sidharta
Komisaris Independen
Warga Negara Indonesia, lahir di Malang pada tahun 1967. Lulus sebagai Sarjana
Ekonomi Akunting di Universitas Tarumanegara pada tahun 1990. Certified
Public Accountant dan Certified Tax Consultant. Memulai karirnya dengan
Drs Johan, Malonda & Rekan CPA Firm sebagai junior auditor (1988-1992),
Group Head (1992-1995), Group Head Coordinator (1995-1997), dan akhirnya
sebagai Deputy Managing Partner di Johan Malonda Astika & Rekan CPA Firm
– Baker Tilly International (1998-2010). Sejak tahun 2011, menjabat sebagai
Managing Partner di Justinus A Sidharta CPA Firm & KKP Sidharta.
52
DIREKSI
Budyanto Totong
Direktur Utama
Warga Negara Indonesia, lahir di Pangkal Pinang pada tahun 1952. Menyelesaikan
pendidikan terakhir di SMAK I di Jakarta pada tahun 1971. Memulai karir di “Toko
Tjat Sentosa” (1970-1983). Menjadi Direktur Utama di PT Catur Sentosa Adiprana
Tbk sejak 1983. Saat ini juga menjabat sebagai Dewan Pembina Yayasan
Institute Kasih Peduli Masyarakat Indonesia sejak 2004 dan Ketua Yayasan
Pelayanan Gelombang Kesembuhan sejak 2007. Mendapatkan penghargaan
sebagai Services Enterpreuner of The Year 2007 dari Ernst & Young pada tanggal
28 Nopember 2007.
ANTONIUS TAN
Wakil Direktur Utama
Warga Negara Indonesia, lahir di Jakarta tahun 1967. Mendapatkan gelar Sarjana
Marketing Management dari Universitas Atmajaya, Jakarta tahun 1994 dan
BSMR Certification of Risk Management sebagai Financial Planner Associate,
Jakarta tahun 2003. Sebelumnya bekerja di PT Glorier Book Distribution
(1983-1986), Entertainment Industry (1986-1994), Bank Assurance Department
Financial Advisor dengan posisi terakhir sebagai Head-Retail Assurance di AIG
Lippo (1994-2003), Marketing Director di Mega Life (2004-2006), Vice PresidentConsumer Banking di Standard Chartered Bank (2006-2009), Senior Vice
President-Consumer Banking di PT Bank Permata Tbk (2009-2012). Saat ini
menjabat sebagai Wakil Direktur Utama di PT Catur Sentosa Adiprana Tbk sejak
Agustus 2012.
Dra. Tjia Tjhin Hwa
Direktur Keuangan
Warga Negara Indonesia, lahir di Magelang pada tahun 1955. Mendapat
gelar Doctoranda dari Universitas Parahyangan, Bandung pada tahun 1982.
Memulai karier di PT Pabrik Cat dan Tinta Pacific (1983-1987) sebagai Finance
Manager. Bergabung dengan Perseroan sebagai Corporate Finance Manager
(1987-1997). Menjabat sebagai Direktur Perseroan sejak 1997. Beberapa
jabatan penting yang saat ini masih dijabat antara lain adalah sebagai Komisaris
di PT Catur Karda Sentosa sejak 2003, Komisaris di PT Catur Aditya Sentosa
sejak 2007, Komisaris di PT HCG Indonesia sejak 2007, dan Komisaris di
PT Catur Shaw Brother sejak 2009.
Andy Totong
Direktur Penjualan dan Pemasaran
Warga Negara Indonesia, lahir di Jakarta tahun 1979. Mendapatkan gelar
Sarjana Teknik Industri dan Riset Operasional dan Diploma Administrasi Bisnis
dari University of California, Berkeley tahun 2002. Memulai karir di PT Catur
Mitra Sejati Sentosa (“Mitra10”) sebagai Marketing Manager (2003-2008),
Merchandise and Marketing Director (2008-2009), dan saat ini menjabat sebagai
Direktur Utama PT Catur Mitra Sejati Sentosa (“Mitra10”) sejak 2009.
53
Aurelia Mulyono
Direktur Independen / Direktur Sumber Daya Manusia
Warga Negara Indonesia, lahir di Bandung tahun 1967. Lulus sebagai Sarjana
Akunting di Universitas Parahyangan, Bandung pada tahun 1991. Memulai karir
di PT Masterindo Jaya Abadi sebagai Head of Accounting Unit (1991-1992), dan
berlanjut dengan beberapa posisi manajerial di PT Bank Bali Tbk (1992-2002).
Pada tahun 2002-2006, menjabat sebagai Head of Treasury Risk Control & Support
di PT Bank Permata Tbk, dan kemudian berlanjut di PT Bank Mayora sebagai
Risk Monitoring Committee (2007-2008). Pada tahun 2008-2014, menduduki
posisi Vice President di PT Bank Permata Tbk di beberapa departemen: Head
Network Operational Risk, Head CRES Development & Business Strategy, Head
Network Operational Risk, Head OR Reporting Analysis & Development. Pada
tahun 2014, bergabung dengan Perseroan sebagai Associate Director of Human
Resources. Saat ini menjabat sebagai Direktur Tidak Terafiliasi di PT Catur
Sentosa Adiprana Tbk sejak 2015.
Jumlah remunerasi yang telah diberikan untuk Dewan Komisaris dan Direksi adalah sekitar Rp14.691.160
ribu, Rp14.586.151 ribu, dan Rp11.380.830 ribu masing-masing pada tahun 2015, 2014 dan 2013 yang
merupakan imbalan jangka pendek.
Pengangkatan Komisaris dan Direksi Perseroan telah memenuhi ketentuan sebagaimana diatur dalam
Peraturan OJK No. 33/POJK.04/2014 tanggal 8 Desember 2014 tentang Direksi dan Dewan Komisaris
Emiten atau Perusahaan Publik.
Sekretaris Perusahaan (Corporate Secretary)
Berdasarkan Surat Keputusan Direksi Perseroan No. 023/HR-CORP/BT/XII/2010 tanggal 3 Desember
2010, Perseroan telah menunjuk Corporate Secretary Perseroan sebagai berikut::
Nama
: Idrus Hermawan Widjajakusuma
Riwayat Pendidikan : Bachelor of Science di Business Administration dari The Ohio State University,
Columbus, Ohio USA pada tahun 1992
Dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya, Sekretaris Perusahaan berpedoman pada Peraturan
OJK No. 35/POJK.04/2014 tanggal 8 Desember 2014 tentang Sekretaris Perusahaan Emiten atau
Perusahaan Publik dan Peraturan Bursa Efek Indonesia No.1-A tanggal 20 Januari 2014 tentang
Perubahan Peraturan Nomor I-A tentang Pencatatan Saham dan Efek Bersifat Ekuitas Selain Saham
yang Diterbitkan oleh Perusahaan Tercatat, yaitu sebagai berikut:
•
•
•
•
•
Mengikuti perkembangan Pasar Modal khususnya peraturan perundang-undangan yang berlakudi
bidang Pasar Modal.
Memberikan masukan kepada Direksi dan Dewan Komisaris Emiten atau Perusahaan Publik untuk
mematuhi ketentuan perundang-undangan di bidang Pasar Modal.
Membantu Direksi dan Dewan Komisaris dalam pelaksanaan tata kelola perusahaan yang meliputi :
- keterbukaan informasi kepada masyarakat, termasuk ketersediaan informasi pada Situs Web
Emiten atau Perusahaan Publik;
- penyampaian laporan kepada Otoritas Jasa Keuangan tepat waktu;
- penyelenggaraan dan dokumentasi Rapat Umum Pemegang Saham;
- penyelenggaraan dan dokumentasi rapat Direksi dan/atau Dewan Komisaris; dan
- pelaksanaan program orientasi terhadap perusahaan bagi Direksi dan/atau Dewan Komisaris.
Sebagai penghubung (liaison officer) antara Emiten atau Perusahaan Publik dengan pemegang
saham Emiten atau Perusahaan Publik, Otoritas Jasa Keuangan atau pemangku kepentingan
lainnya.
Membangun corporate image Perseroan melalui fungsi hubungan masyarakat, fungsi hubungan
investor, dan fungsi kesekretariatan perusahaan termasuk Biro Direksi dan Dewan Komisaris serta
pengelolaan hubungan/pelayanan informasi kepada para pihak yang berkepentingan (stakeholders)
untuk mendukung pencapaian kinerja perusahaan sesuai visi, misi dan strategi perusahaan.
54
Komite-Komite di Bawah Dewan Komisaris
Dalam menjalankan fungsi pengawasan, Dewan Komisaris dibantu oleh komite-komite sebagai berikut:
Komite Audit
Perseroan telah membentuk Komite Audit dan menunjuk Ketua beserta anggota-anggotanya
berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris tertanggal 4 Mei 2016.
Dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab serta wewenangnya, Komite Audit berpedoman pada
Piagam Komite Audit yang telah disahkan oleh Dewan Komisaris pada tanggal 30 Juni 2015, dimana isi
dari Piagam Komite Audit tersebut telah sesuai dengan Peraturan OJK No. 55/POJK.04/2015 tanggal
23 Desember 2015 tentang Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit. Piagam
tersebut memuat antara lain, tugas dan tanggung jawab Komite Audit, etika kerja, waktu kerja dan
ketentuan Rapat.
Ketua Komite dijabat oleh Komisaris Independen dan 2 (dua) anggota independen yang masing-masing
memiliki keahlian dibidang keuangan dan akuntansi. Pengangkatan Komite Audit telah dilaporkan
kepada OJK melalui surat tertanggal 28 Oktober 2009.
Susunan Komite Audit Perseroan adalah sebagai berikut:
JABATAN
NAMA
KETERANGAN
Ketua
Justinus Aditya
Sidharta
Selaku Komisaris Independen Perseroan, menjabat sebagai Ketua Komite Audit sejak
tahun 2015
• Meraih gelar Sarjana Ekonomi Akunting dari Universitas Tarumanagara pada tahun
1990
• Memiliki gelar Certified Public Accountant dan Certified Tax Consultant
• Memiliki pengalaman dalam bidang akutansi, keuangan dan audit selama lebih dari
25 tahun antara lain pernah bekerja di Johan Malonda Astika & Rekan CPA Firm –
Baker Tilly International sebagai Deputy Managing Partner pada tahun 1998-2010
dan Managing Partner di Justinus A Sidharta CPA Firm & KKP Sidharta sejak tahun
2011
Anggota
Fitria
Menjabat sebagai anggota Komite Audit Perseroan sejak tahun 2010. Meraih gelar
Sarjana Ekonomi dari Universitas Tarumanagara. Memiliki pengalaman di bidang
Akuntasi, Keuangan, dan Audit lebih dari 25 tahun.
Anggota
Suhardi
Menjabat sebagai anggota Komite Audit Perseroan sejak tahun 2010. Meraih gelar
Sarjana Ekonomi dari Universitas Jayabaya. Memiliki pengalaman di bidang Akuntansi
dan Perpajakan lebih dari 20 tahun.
Tugas dan tanggung jawab Komite Audit adalah sebagai berikut :
Pengendalian Intern :
Melakukan pemantauan dan evaluasi atas perencanaan dan pelaksanaan audit baik internal maupun
eksternal serta pemantauan atas tindak lanjut hasil audit baik internal maupun eksternal dalam rangka
menilai kecukupan pengendalian intern termasuk kecukupan proses pelaporan keuangan;
Internal Audit :
a. Mengkaji kecukupan dari fungsi Audit Internal, termasuk jumlah auditornya, rencana kerja tahunan
dan pekerjaan yang telah dilaksanakan;
b. Melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap pelaksanaan tugas Audit Intern;
c. Melakukan pemantauan atas pelaksanaan tindak lanjut oleh Direksi atas hasil temuan Audit Intern
guna memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris;
d. Memberikan pendapat dan rekomendasi kepada Dewan Komisaris dalam pemilihan Kepala Auditor
Internal.
Eksternal Audit :
a. Melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap pelaksanaan tugas Ekstemal Auditor, mengenai
kesesuaian pelaksanaan audit oleh akuntan publik dengan standar audit yang berlaku:
b. Melakukan pemantauan atas pelaksanaan tindak lanjut oleh Direksi atas hasil temuan eksternal
audit guna memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris;
55
c. Mengkaji kompetensi dan independensi dari Auditor Eksternal dan juga merekomendasikan Auditor
Eksternal kepada Dewan Komisaris yang akan disampaikan dalam Rapat Umum Pemegang
Saham;
Good Corporate Governance :
Mengkaji kecukupan dan efektifitas dari Pengendalian Internal Perseroan secara menyeluruh termasuk
kepatuhan terhadap kebijakan Good Corporate Governance (GCG), serta peraturan perundangundangan di bidang pasar modal;
Laporan Keuangan :
Melakukan penelaahan atas informasi keuangan yang akan dikeluarkan Perseroan seperti laporan
keuangan, laporan tahunan, proyeksi dan informasi keuangan lainnya;
Pengaduan :
Melakukan penelaahan dan melaporkan kepada Dewan Komisaris atas pengaduan yang berkaitan
dengan Perseroan;
Komite Nominasi dan Remunerasi
Dalam rangka memenuhi ketentuan dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 34/POJK.04/2014
tentang Komite Nominasi dan Remunerasi, berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris tertanggal
6 Januari 2016 tentang Fungsi Nominasi dan Remunerasi Perseroan, maka fungsi Nominasi dan
Remunerasi dilakukan oleh anggota Dewan Komisaris sebagai berikut:
NAMA
JABATAN
Henny Ratnasari Dewi
Ketua merangkap
anggota
Srililanti Kurniawan
Anggota
Agustinus Sigit Bintoro
Anggota
KETERANGAN
MASA JABATAN
Komisaris Independen Perseroan
Tidak lebih lama dari masa
jabatan Dewan Komisaris
Perseroan, dan dapat diangkat
Komisaris Perseroan
kembali berdasarkan keputusan
Kepala Divisi Manajemen Sumber Dewan Komisaris Perseroan
(Pasal 4 POJK No.34).
Daya Manusia
Tugas dan tanggung jawab Komite Nominasi dan Remunerasi adalah sebagai berikut:
Fungsi dalam Nominasi
a. Menyusun komposisi dan kebijakan dalam hal nominasi dan/atau bagi anggota Direksi dan/atau
anggota Dewan Komisaris;
b. Membantu Dewan Komisaris melakukan penilaian kinerja anggota Direksi dan/atau anggota Dewan
Komisaris berdasarkan tolok ukur yang telah disusun sebagai bahan evaluasi;
c. Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai program pengembangan
kemampuan anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris; dan
d. Memberikan usulan calon yang memenuhi syarat sebagai anggota Direksi dan/atau anggota
Dewan Komisaris kepada Dewan Komisaris untuk disampaikan kepada RUPS.
Fungsi untuk Remunerasi
a. Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai struktur, kebijakan dan besaran
atas Remunerasi.
b. Membantu Dewan Komisaris melakukan penilaian kinerja dengan kesesuaian Remunerasi yang
diterima masing-masing anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris.
Piagam Audit Intern
Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan menyusun Piagam Unit Audit Internal dan ditetapkan
berdasarkan Surat Persetujuan Komisaris tertanggal 28 Oktober 2009 tentang ”Piagam Unit Audit
Internal (“Internal Audit Charter”) PT Catur Sentosa Adiprana Tbk”, dimana isi dari Piagam Unit Audit
Internal tersebut masih sesuai dengan peraturan yang berlaku saat ini pada pasar modal yaitu Peraturan
OJK No. 56/POJK.04/2015 tentang tentang Pembentukan dan Pedoman Penyusunan Piagam Unit
Audit Internal.
56
Piagam Audit lntern ini dimaksudkan sebagai pedoman standar yang memuat ukuran minimal tentang
fungsi Audit lntern serta aspek-aspek yang berkaitan dengan pelaksanaan Audit Intern. Piagam Audit
lntern ini ditujukan pula untuk terciptanya kesamaan pemahaman dan landasan mengenai tingkat
pemeliharaan kepentingan dan komitmen dari semua pihak yang terkait.
Hal-hal yang diatur dalam Piagam Audit Internal adalah visi dan misi Satuan Kerja Audit Intern (SKAI),
struktur dan kedudukan Satuan Kerja Audit Intern dalam Perseroan, ruang lingkup pekerjaan dan kegiatan
SKAI, wewenang fungsi tugas dan tanggungjawab SKAI, pernyataan dukungan dan independensi SKAI,
tanggung jawab auditee, kode etik dan persyaratan auditor intern, pertanggungjawaban dan pelaporan
hasil audit, tindak lanjut hasil audit.
Satuan Kerja Audit Intern dipimpin oleh Eko Yanto sebagai Kepala Satuan Kerja Audit Intern, meraih
gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Triasakti dan Magister Manajemen dari Lembaga Pendidikan
Manajemen PPM. Memiliki Gelar Profesi Akuntan dari Program Pendidikan Profesi Akuntansi (Ak).
Kepala Satuan Kerja Audit Intern dibantu oleh sepuluh staf audit.
Tujuan adanya divisi ini adalah untuk menjadi mitra kerja yang independen, obyektif, profesional,
terpercaya dan tanggap (Strategic Bussiness Partner) untuk mendukung tugas Direksi dan jajaran
manajemen dalam usaha mencapai sasaran perusahaan dengan cara:
a. Melaksanakan peran sebagai mitra strategis manajemen dalam memberikan nilai tambah pada
proses bisnis bank melalui kegiatan audit dengan pendekatan konsultatif dan proaktif;
b. Membantu manajemen mendapatkan penilaian yang obyektif dan berkualitas terhadap pelaksanaan
kegiatan Perusahaan;
c. Mendorong manajemen meningkatkan penerapan prinsip tata kelola perusahaan yang baik (good
corporate governance);
d. Mendorong efektifitas pengelolaan risiko (risk management) dan pengendalian internal agar dapat
memberi nilai tambah serta meningkatkan kualitas pengelolaan Perusahaan yang sehat dan
mampu berkembang secara wajar sehingga kepentingan pemegang saham dan stakeholders
lainnya dapat terpenuhi.
Tugas dan Wewenang Satuan Kerja Audit Intern adalah sebagai berikut :
Tugas Satuan Kerja Audit Intern
a. Menyusun Perencanaan Audit Tahunan
b. Melaksanakan audit di semua jajaran Manajemen Lini Perusahaan antara lain Kantor Pusat, Kantor
Cabang, secara independen, obyektif dan profesional.
c. Melakukan penilaian, evaluasi dan konsultasi secara independen dan obyektif kepada manajemen
atas praktek manajemen risiko, sistem pengendalian intern dan proses tata kelola usaha yang
bertujuan untuk memberikan nilai tambah dan meningkatkan operasional bisnis secara keseluruhan.
d.Melakukan Special Audit dan Fraud Audit baik yang ditugaskan oleh Komisaris, Direktur Utama
atau atas permintaan Manajemen Lini lainnya, maupun yang merupakan inisiatif dari Audit Intern
berdasarkan pertimbangan-pertimbangan profesional.
e.Menjadi liaison officer bagi pihak eksternal Perusahaan dalam kaitannya dengan fungsi Audit Intern.
f. Ikut mewujudkan tata kelola usaha dan tumbuhnya budaya risiko dan pengendalian di Perusahaan.
Wewenang Satuan Kerja Audit Intern
a. Memiliki kewenangan didalam akses terhadap seluruh data catatan-catatan perusahaan, pegawai,
asset dan kekayaan atau kepemilikan Perusahaan yang berkaitan dengan penugasan auditnya.
b. Menguji, memeriksa dan menilai kelengkapan, keakuratan, keabsahan, keberadaan, kepemilikan
serta kewenangan akses terhadap seluruh transaksi dan dokumen Perusahaan, misalnya transaksi
harian, catatan akuntansi (asset, kewajiban, modal, perhitungan laba/rugi, kontijensi dan komitmen)
serta sumber daya manusia.
c. Memonitor, menindaklanjuti dan mengevaluasi langkah perbaikan atas temuan audit yang diambil
oleh Auditee.
d. Memiliki akses langsung kepada Komite Audit, Komisaris, Direktur Utama dan anggota Direksi
lainnya dalam kaitan dengan obyek audit.
e. Menyusun dan mengubah Kebijakan dan Prosedur Audit Intern serta ruang lingkup pekerjaan audit
sesuai dengan perubahan lingkungan eksternal/internal dan kebutuhan Audit Intern.
57
f.Menetapkan competency profile dan key performance indicator Audit Intern dalam rekrutmen/
seleksi, promosi, rotasi dan pendidikan profesional yang dilakukan terus menerus (continous
improvement).
Audit internal Perseroan mempunyai peran yang sangat penting dalam implementasi tata kelola
perusahaan yang baik (good corporate governance) dan dalam pelaksanaan audit ke seluruh objek
audit, audit intern telah mengimplementasikan audit berdasarkan risiko (risk based audit).
Kepala Satuan Kerja Audit Internal
Berdasarkan Surat Keputusan Direksi No. 077/SK-CORP/CSA/IX/2009 tanggal 28 Oktober 2009
tentang Pengangkatan Corporate Internal Audit Manager Perseroan, dengan ketentuan antara lain
sebagai berikut:
•
Terhitung mulai tanggal 28 Oktober 2009 menempatkan Sdr Eko Yanto sebagai Corporate Internal
Audit Manager Perseroan.
Surat Keputusan ini berlaku sejak tanggal 28 Oktober 2009.
5. SUMBER DAYA MANUSIA
Komposisi karyawan Perseroan dan Entitas Anak berdasarkan jenjang manajerial
Jenjang
Direksi
Manajer
Supervisor
Staf
Total
2015
18
180
547
6.344
7.089
2014
13
181
515
6.616
7.325
Komposisi karyawan Perseroan dan Entitas Anak berdasarkan jenjang pendidikan
Jenjang
Pasca Sarjana
Sarjana
Diploma
SLTA/Sederajat
SLTP/Sederajat
Total
2015
20
971
398
5.220
480
7.089
2014
13
870
361
5.470
611
7.325
Komposisi karyawan Perseroan dan Entitas Anak berdasarkan kelompok usia
Jenjang
<30 Tahun
30-39 Tahun
40-49 Tahun
50-55 Tahun
>55 Tahun
Total
2015
2.491
3.285
967
271
75
7.089
58
2014
2.218
3.249
1.437
345
76
7.325
6. STRUKTUR ORGANISASI PERSEROAN
Dewan Komisaris
Komite Audit
Direktur Utama
Wakil Direktur Utama
Sekretaris Perusahaan &
Legal
Pengembangan Bisnis,
Analisis dan Perencanaan
Internal Audit
Direktur Operasional Unit
Usaha
Direktur Keuangan
Komersial
Logistik
Rantai Pasokan
Teknologi Informasi
Akuntansi
Keuangan
Perpajakan
Direktur Penjualan dan
Pemasaran
Direktur Sumber Daya
Manusia
Pengelolaan SDM
GA & HR Operation
Pengelolaan Tempat dan
Fasilitas
Pengembangan Organisai
7. KETERANGAN SINGKAT MENGENAI PEMEGANG SAHAM BERBENTUK BADAN HUKUM
A. PT. BUANATATA ADISENTOSA (“BUANATATA”)
Riwayat Singkat
BUANATATA didirikan berdasarkan Akta Perseroan Terbatas No. 51 tanggal 7 Nopember 1994,
yang dibuat di hadapan Ny.Poerbaningsih Adi Warsito, S.H., Notaris di Jakarta, yang telah
mendapatkan pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusannya
No. C2-17.536.HT.01.01.TH.94 tanggal 30 Nopember 1994, dan telah didaftarkan dalam buku
register pendaftaran di Kantor Pengadilan Negeri Jakarta Barat di bawah No. 145/1995 pada
tanggal 18 Januari 1995, serta telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 17
tanggal 28 Februari 1995, Tambahan No. 1986.
Anggaran Dasar BUANATATA telah mengalami beberapa kali perubahan, dan terakhir diubah
dengan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 110 tanggal 12 September 2008, yang dibuat di
hadapan Dr. Irawan Soerodjo, S.H., M.Si., Notaris di Jakarta, yang telah mendapatkan persetujuan
dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusannya
No.AHU-99567.AH.01.02.Tahun 2008 tanggal 23 Desember 2008, telah didaftarkan dalam
59
Daftar Perseroan No. AHU-0125284.AH.01.09.Tahun 2008 tanggal 23 Desember 2008 serta telah
diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No.38 tanggal 12 Mei 2009, Tambahan
No. 12781 (“Akta 110/2008”).
Kegiatan Usaha
Kegiatan usaha BUANATATA adalah bergerak dalam bidang perdagangan.
Pengurus dan Pengawas
Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat PT Buanatata Sentosa No. 226 tanggal 12 April
2013, dibuat dihadapan Dr. Irawan Soerodjo, S.H., M.Si., Notars di Jakarta yang telah diberitahukan
kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia serta telah diterima dan dicatat
dengan No. AHU-AH.01.10-24288 tanggal 17 Juni 2013 didaftarkan dalam Daftar Perseroan
dibawah No. AHU-0056972.AH.01.09. Tahun 2013 tanggal 17 Juni 2013, susunan anggota Direksi
dan Komisaris BUANATATA adalah sebagai berikut:
Direksi
Direktur
: Budyanto Totong
Dewan Komisaris
Komisaris utama
: Totong Kurniawan
Komisaris
: Darmawan Putra Totong
Struktur Permodalan dan Susunan Pemegang Saham
Berdasarkan Akta 110/2008 struktur permodalan dan susunan pemegang saham BUANATATA
adalah:
Nilai Nominal Rp1.000 per saham
Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal (Rp)
60.000.000
60.000.000.000
Modal Dasar
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh:
1. Budyanto Totong
2. Darmawan Putra Totong
3. Totong Kurniawan
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
Saham Dalam Portepel
25.265.604
12.137.398
12.137.398
49.540.400
10.459.600
25.265.604.000
12.137.398.000
12.137.398.000
49.540.500.000
10.459.600.000,00
%
51,00
24,50
24,50
100,00
-
B. NT Asian Discovery Master Fund
NT ASIAN adalah perusahan yang didirikan berdasarakan hukum Negara Cayman Island dengan
Amended and Restated Memorandum And Articles of Association of NT Asian Discovery Master
Fund dengan Certificate of Incorporation Cayman Island tertanggal 22 September 2005.
PERMODALAN
Berdasarkan Certificate of Incumbency tercatat Modal Dasar NT Asian Discovery Master Fund
adalah USD 50,000 dimana tercatat dalam Registrasi Member adalah NT Asian Discovery Fund
sebanyak 1 saham dengan nilai nominal USD 1.00.
60
PENGURUSAN
Berdasarkan Certificate of Incumbency tercatat bahwa Direksi NT Asian Discovery Master Fund
adalah:
James Edward Hughes-Hallet
John Thompson
Marayart Teeratomorn
Susan Veronica Rippingall
8. STRUKTUR KEPEMILIKAN PERSEROAN DAN ENTITAS ANAK
Budyanto Totong
Darmawan Putra
Totong
Totong Kurniawan
51,00%
24,50%
24,50%
Lain-lain - Publik
(masing-masing dibawah 5%)
PT Buanatata
Adisentosa
NT ASIAN DISCOVERY
MASTER FUND
31,32%
21,00%
47,68%
PT Catur Sentosa Adiprana Tbk
(Perseroan)
Distribution
Building Materials
Chemicals
Modern Retail
Building Materials &
Home Improvement
FMCG
Home
Furnishings
99,65%
99,00% PT Catur Karda
60,00% PT Satya Galang
90,00% PT Caturaditya
51,00%
Sentosa
Sentosa
70,00%
65,00%
Kemika
99,00%
PT Catur
Sentosa
Anugerah
PT Kusuma
Kemindo Sentosa
PT Catur
Logamindo
Sentosa
PT HCG
Indonesia
55,00% PT Catur Hasil
Sentosa
51,00% PT Caturadiluhur
Sentosa
51,00% PT Eleganza Tile
Indonesia
61
PT Catur Mitra
Sejati Sentosa
99,70%
PT Mitra Bali
Indah
51,00%
PT Mitra Hasil
Sentosa
99,00%
PT Catur
Sentosa Berhasil
Pemegang Saham Pengendali (Ultimate Shareholder) Perseroan adalah Budyanto Totong dan
keluarganya, sedangkan Pemegang Saham Pengendali NT Asian Discovery Master Fund adalah NT
Asian Discovery Fund.
9. KETERANGAN TENTANG ENTITAS ANAK
Entitas Anak dengan kepemilikan langsung
No
1
2
3
4
5
6
Nama
Entitas Anak
PT Catur Mitra
Sejati Sentosa
(Mitra10)
Distributor atau
sub-distributor, agen
dan pemasok dari
produk-produk bahan
bangunan
PT Catur
Perdagangan besar
Sentosa Berhasil dan impor furniture
(dahulu PT Catur dari kayu dan souvenir
Shaw Brother)
PT Catur
Distributor
Sentosa
Barang konsumen
Anugerah
(P&G, Frisian Flag, dll)
PT Satya Galang Distributor bahanKemika
bahan kimia
PT Kusuma
Kemindo
Santosa
PT Eleganza Tile
Indonesia
7
PT Catur Hasil
Sentosa
8
PT Catur
Logamindo
Sentosa
PT Caturadiluhur
Sentosa
9
Kegiatan
Usaha
10 PT Caturaditya
Sentosa
11 PT Catur Karda
Sentosa
12 PT HCG
Indonesia
Tahun
Awal
Operasi
Komersial
1997
Tahun Awal
Total Aset
Investasi
Status
Persentase
(Rp.
Perseroan pada
Operasional
Kepemilikan
Miliar)
Entitas Anak
1997
Telah beroperasi 1.063,74
99,65 %
komersial dengan
jaringan 21 Gerai
2009
2009
Telah beroperasi 118,05
komersial dengan
jaringan 10 Gerai
99,00 %
2012
2012
129,51
99,00 %
1997
1997
15,91
60,00 %
Distributor bahanbahan kimia
1990
1996
178,80
51,00 %
Distributor bahan
bangunan produk
keramik dengan
merek Eleganza
Distributor bahan
bangunan di Lampung
2010
2010
Telah beroperasi
komersial di 15
lokasi
Telah beroperasi
komersial dengan
4 kantor cabang
Telah beroperasi
komersial dengan
4 kantor cabang
Telah beroperasi
komersial dengan
48 kantor cabang
53,98
51,00 %
1997
1997
Distributor bahan
bangunan di
Yogyakarta
Distributor bahan
bangunan di
Palembang, Jambi,
dan Bengkulu
Distributor bahan
bangunan dengan
merek Mulia, Amstard,
Kaisar & TOA
Distributor bahan
bangunan di Medan
Distributor produk
saniter
1997
1997
1995
1995
1995
Telah beroperasi 66,59
komersial dengan
48 kantor cabang
Telah beroperasi 54,06
komersial dengan
48 kantor cabang
Telah beroperasi 138,90
komersial dengan
48 kantor cabang
55,00 %
1996
Telah beroperasi 71,28
komersial dengan
48 kantor cabang
90,00 %
1995
1995
Tidak beroperasi
3,40
99,00%
2007
2007
Tidak beroperasi
5,33
65,00 %
70,00 %
51,00 %
Entitas Anak dengan kepemilikan tidak langsung melalui CMSS
No
Nama
1
PT Mitra Bali
Indah (MBI)
2
PT Mitra Hasil
Sentosa (MHS)
Kepemilkan Melalui
CMSS
Kegiatan
Usaha
Dimiliki CMSS dengan
pemilikan sebesar
99,70% pada tahun
2015 dan 2014.
Dimiliki CMSS dengan
pemilikan sebesar
51,00% pada tahun
2015 dan 2014
Perdagangan
peralatan dan
bahan bangunan
Perdagangan
peralatan dan
bahan bangunan
62
Tahun
Status
dimulainya
Operasional
investasi
2001
Tidak
beroperasi
2014
Belum
beroperasi
Persentase
Total Aset
Kepemilikan
Rp. Miliar
Efektif
31,10
99,35%
-
50,82%
KETERANGAN ENTITAS ANAK DENGAN KEPEMILIKAN LANGSUNG
A. PT Catur Mitra Sejati Sentosa (“CMSS”)
Riwayat Singkat
CMSS didirikan berdasarkan Akta Pendirian Perseroan Terbatas No. 37 tertanggal 7 Januari
1997, dibuat di hadapan Paulus Widodo Sugeng Haryono, S.H., Notaris di Jakarta, yang telah
disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Keputusan No.C2-10.430.HT.01.01.
Th.97 tertanggal 6 Oktober 1997, didaftarkan dalam Daftar Perusahaan pada Kantor Pendaftaran
Perusahaan Kodya Jakarta Barat di bawah No. 817/BH.09.02/XI/1997 pada tanggal 20 Nopember
1997, serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 2 tanggal 5 Januari 1999,
Tambahan No. 111.
Anggaran dasar CMSS telah mengalami beberapa kali perubahan dan terakhir dengan Akta
Pernyataan Keputusan Pemegang Saham PT Catur Mitra Sejati Sentosa No.5 tertanggal
01 Agustus 2012, dibuat di hadapan Dr. Irawan Soerodjo, S.H., M.Si., Notaris di Jakarta, yang telah
disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Keputusan
No.AHU-52642.AH.01.02.Tahun 2012 tertanggal 09 Oktober 2012; didaftarkan dalam Daftar
Perseroan No.AHU-0089307.AH.01.09.Tahun 2012 tanggal 09 Oktober 2012, didaftarkan dalam
Daftar Perusahaan di Badan Pelayanan Perijinan Terpadu Kabupaten Tangerang pada tanggal
9 November 2012 dengan Tanda Daftar Perusahaan No. 30,03,1,46,12304 dan diumumkan dalam
Berita Negara Republik Indonesia No.44 tanggal 31 Mei 2013, Tambahan No.59464.
Berikut adalah keterangan mengenai Kantor CMSS:
Alamat
: Jl. Boulevard Gading Serpong Mitra10 Summarecon Serpong, Desa Curugsangereng,
Kecamatan Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang
Telepon
: 021 - 5420 4999
Facsimile : 021 - 5421 7375 / 383
Kegiatan Usaha
Kegiatan usaha CMSS adalah distributor atau sub-distributor, agen dan pemasok dari produkproduk bahan bangunan.
Struktur Permodalan dan Kepemilikan Saham
Struktur permodalan CMSS pada saat proskpektus ini diterbitkan adalah berdasarkan Akta
Pernyataan Keputusan Pemegang Saham PT Catur Mitra Sejati Sentosa No.42 tertanggal
06 Juli 2010, dibuat di hadapan Dr. Irawan Soerodjo, S.H., M.Si., Notaris di Jakarta, yang telah
diberitahukan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sebagaimana
telah diterima dan dicatat pada tanggal 07 Oktober 2010 dengan No.AHU-AH.01.10-25373,
didaftarkan dalam Daftar Perseroan No.AHU-0072804.AH.01.09.Tahun 2010 tanggal 07 Oktober
2010, sebagai berikut:
Nilai Nominal Rp100 per saham
Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal (Rp)
5.000.000.000
500.000.000.000
Modal Dasar
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh:
1. Perseroan
2. Eny Sukamto
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
Saham Dalam Portepel
1.993.000.000
7.000.000
2.000.000.000
3.530.500.000
63
199.300.000.000
700.000.000
200.000.000.000
353.000.000.000
%
99,65
0,35
100,00
-
Pengurusan dan Pengawasan
Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham PT Catur Mitra Sejati Sentosa
No.84 tertanggal 13 November 2014, dibuat di hadapan Dr. Irawan Soerodjo, S.H., M.Si., Notaris
di Jakarta, yang telah diberitahukan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia sebagaimana telah diterima dan dicatat pada tanggal 14 November 2014 dengan
No.AHU-41310.40.22.2014 dan didaftarkan dalam Daftar Perseroan No.AHU-0118904.40.80.2014
Tanggal 14 November 2014, susunan Direksi dan Dewan Komisaris CMSS adalah sebagai berikut:
Direksi
Direktur Utama
Direktur
: Andy Totong
: Indra Gunawan
Dewan Komisaris
Komisaris Utama
: Cosmas Batubara
Wakil Komisaris Utama : Budyanto Totong
Komisaris
: Eny Sukamto
B. PT Catur Sentosa Berhasil (“CSB”)
Riwayat Singkat
CSB didirikan berdasarkan Akta Pendirian Perseroan Terbatas PT Catur Shaw Brother No.2
tertanggal 5 Januari 2009, dibuat di hadapan Dr. Irawan Soerodjo, S.H., M.Si., Notaris di Jakarta,
yang telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan
Keputusan No.AHU-18642.AH.01.01.Tahun 2009 tertanggal 6 Mei 2009; didaftarkan dalam Daftar
Perseroan Nomor AHU-0023842.AH.01.09.Tahun 2009 tanggal 6 Mei 2009, didaftarkan dalam
Daftar Perusahaan di Kantor Pendaftaran Perusahaan Kota Administrasi Jakarta Barat pada
tanggal 9 Oktober 2013 dengan Tanda Daftar Perusahaan No.09.02.1.46.44954 dan diumumkan
dalam Berita Negara Republik Indonesia No.54 tanggal 7 Juli 2009, Tambahan No.3740.
Anggaran dasar CSB telah mengalami beberapa kali perubahan dan terakhir dengan Akta
Pernyataan Keputusan Pemegang Saham PT Catur Sentosa Berhasil No.179 tertanggal
26 Oktober 2015, dibuat di hadapan Dr. Irawan Soerodjo, S.H.,M.Si., Notaris di Jakarta, yang telah
diberitahukan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sebagaimana
telah diterima dan dicatat pada tanggal 16 November 2015 dengan No.AHU-AH.01.03-0980341,
didaftarkan dalam Daftar Perseroan No.AHU-3579908.AH.01.11.Tahun 2015 tanggal 16 Nopember
2015 (“Akta179/2015”).
Berikut adalah keterangan mengenai Kantor CSB:
Alamat
: Jl. Lingkar Luar Barat No. 108 - House of Blessing Lantai 2, Kembangan, Jakarta
Barat
Telepon : 021 - 5800 757
Facsimile : 021 - 5800 758
Kegiatan Usaha
Kegiatan usaha CSB adalah terutama meliputi distribusi dan importir furniture.
64
Struktur Permodalan dan Kepemilikan Saham
Struktur permodalan CSB pada saat proskpektus ini diterbitkan adalah berdasarkan Akta179/215,
sebagai berikut:
Nilai Nominal Rp1.000 per saham
Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal (Rp)
200.000.000
200.000.000.000
Modal Dasar
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh:
1. Perseroan
2. Erline Totong
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
Saham Dalam Portepel
128.700.000
1.300.000
130.000.000
70.000.000
128.700.000.000
1.300.000.000
130.000.000.000
70.000.000.000
%
99,00
1,00
100,00
-
Pengurusan dan Pengawasan
Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham PT Catur Sentosa Berhasil
No.46 tertanggal 5 Juli 2012, dibuat di hadapan Dr. Irawan Soerodjo, S.H., M.Si., Notaris di
Jakarta, yang telah diberitahukan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia sebagaimana telah diterima dan dicatat pada tanggal 22 Oktober 2012 dengan
No.AHU-AH.01.10-37543, didaftarkan dalam Daftar Perseroan No.AHU-0091631.AH.01.09.Tahun
2012 tanggal 22 Oktober 2012, dan diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No.100
tanggal 13 Desember 2013, Tambahan No.9451/L, susunan Direksi dan Dewan Komisaris CSB
adalah sebagai berikut:
Direksi
Direktur Utama
Direktur
: Erline Totong
: Dra. Tjia Tjhin Hwa
Dewan Komisaris
Komisaris Utama : Cosmas Batubara
Komisaris : Budyanto Totong
C. PT Catur Sentosa Anugrah (“CSAN”)
Riwayat Singkat
CSAN didirikan berdasarkan Akta Pendirian Perseroan Terbatas PT Catur Sentosa Anugerah No.49
tertanggal 5 April 2012, dibuat di hadapan Dr. Irawan Soerodjo, S.H., M.Si., Notaris di Jakarta,
yang telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan
Keputusan No.AHU-19346.AH.01.01.Tahun 2012 tertanggal 16 April 2012, didaftarkan dalam
Daftar Perseroan No.AHU-0032233.AH.01.09 Tahun 2012 tanggal 27 Oktober 2010, didaftarkan
dalam Daftar Perusahaan di Kantor Pendaftaran Perusahaan Kota Administrasi Jakarta Barat pada
tanggal 27 April 2016 dengan Tanda Daftar Perusahaan No.09.02.1.46.43209 dan diumumkan
dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 36 tanggal 3 Mei 2013, Tambahan No.26339.
Anggaran dasar CSAN telah mengalami beberapa kali perubahan dan terakhir dengan Akta
Pernyataan Keputusan Pemegang Saham PT Catur Sentosa Anugerah No.156 tertanggal
16 Desember 2015, dibuat di hadapan Dr. Irawan Soerodjo, S.H., M.Si., Notaris di Jakarta, yang telah
disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Keputusan
No.AHU-0949159.AH.01.02.Tahun 2015 tertanggal 30 Desember 2015, dicatat dan diterimaoleh
Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan No.AHU-AH.01.03-0992472,
didaftarkan dalam Daftar Perseroan No.AHU-3600061.AH.01.11.Tahun 2015 tanggal 30 Desember
2015, didaftarkan dalam Daftar Perusahaan di Kantor Pendaftaran Perusahaan Kota Administrasi
Jakarta Barat pada tanggal 27 April 2016 dengan Tanda Daftar Perusahaan No.09.02.1.46.43209;
(“Akta 156/2015”).
65
Berikut adalah keterangan mengenai Kantor CSAN:
Alamat
: Jl.Daan Mogot KM 14, Cengkareng, Jakarta Barat
Telepon
: 021 - 6197 255
Facsimile : 021 - 6190 009
Kegiatan Usaha
Kegiatan usaha CSAN adalah menjalankan kegiatan usaha Perdagangan.
Struktur Permodalan dan Kepemilikan Saham
Struktur permodalan CSAN pada saat proskpektus ini diterbitkan adalah berdasarkan Akta156/2015,
sebagai berikut:
Nilai Nominal Rp1.000.000 per saham
Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal (Rp)
100.000
100.000.000.000
Modal Dasar
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh:
1. Perseroan
2. Budyanto Totong
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
Saham Dalam Portepel
49.500
500
500.000
500.000
49.500.000.000
500.000.000
50.000.000.000
50.000.000.000
%
99,00
1,00
100,00
-
Pengurusan dan Pengawasan
Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham No.113 tertanggal 17 Oktober
2012, dibuat dihadapan Bastian Harijanto,S.H.,M.H., M.Kn., Notaris di Jakarta, yang telah
dicatat dan diterima oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan
No.AHU-AH.01.10-40765 tertanggal 20 November 2012 dan telah didaftarkan dalam Daftar
Perseroan No.AHU-0099493.AH.01.09.Tahun 2012 Tanggal 20 November 2012, susunan Direksi
dan Dewan Komisaris CSAN adalah sebagai berikut:
Direksi
Direktur Utama : Oey Tanto Sugiharto
Direktur
: Dra. Tjia Tjhin Hwa
Dewan Komisaris
Komisaris
: Budyanto totong
D. PT Satya Galang Kemika (“SGK”)
Riwayat Singkat
SGK didirikan berdasarkan Akta Pendirian Perseroan Terbatas No. 264 tanggal 25 Juli 1997, dibuat
di hadapan Paulus Widodo Sugeng Haryono, S.H., Notaris di Jakarta, yang telah mendapatkan
pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C-20076
HT.01.01-TH.99 tanggal 15 Desember 1999, dan telah didaftarkan dalam Daftar Perusahaan
di Kantor Pendaftaran Perusahaan Kodya Jakarta Barat di bawah No. 0589/BH.09.02/VI/2000
tanggal 16 Juni 2000, serta telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 88
tanggal 3 Nopember 2000, Tambahan No.6688 (“Akta Pendirian”).
Anggaran dasar SK telah mengalami beberapa kali perubahan dan terakhir dengan Akta Pernyataan
Keputusan Pemegang Saham PT Satya Galang Kemika No.41 tertanggal 7 Juli 2008, dibuat di
hadapan Dr. Irawan Soerodjo, S.H., M.Si., Notaris di Jakarta, yang telah disetujui oleh Menteri Hukum
dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Keputusan No.AHU-89908.AH.01.02.
Tahun 2008 tertanggal 26 November 2008; didaftarkan dalam Daftar Perseroan No.AHU-0114078.
66
AH.01.09.Tahun 2008 tanggal 26 November 2008, didaftarkan dalam Daftar Perusahaan di Kantor
Pendaftaran Perusahaan Kota Administrasi Jakarta Barat pada tanggal 3 Juli 2015 dengan Tanda
Daftar Perusahaan No.09.02.1.46.20532 dan diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia
No.18 tanggal 3 Maret 2009, Tambahan No.6457 (“Akta 198/2008”).
Berikut adalah keterangan mengenai Kantor SGK:
Alamat
: Jl. Daan Mogot Raya No. 234, Jakarta Barat
Telepon : 021 - 5694 2212, 021 - 5600 692
Facsimile : 021 - 5656 239
Kegiatan Usaha
Kegiatan usaha SGK adalah menjalankan kegiatan usaha distribusi barang kimia dan farmasi
untuk keperluan rumah tangga.
Struktur Permodalan dan Kepemilikan Saham
Setelah Penawaran Umum Saham Perseroan Tahun 2007 hingga tanggal Prospektus ini tidak
terdapat perubahan struktur permodalan SGK yaitu berdasarkan Akta Pendirian SGK, sebagai
berikut:
Nilai Nominal Rp1.000.000 per saham
Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal (Rp)
3.000
3.000.000.000
Modal Dasar
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh:
1. Perseroan
2. Drs. Kiki Rusmin Sadrach
3. Boedhy Harsono
4. The Lience
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
Saham Dalam Portepel
600
200
100
100
1.000
2.000
600.000.000
200.000.000
100.000.000
100.000.000
1.000.000.000
2.000.000.000
%
60,00
20,00
10,00
10,00
100,00
-
Pengurusan dan Pengawasan
Berdasarkan Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham PT Satya Galang
Kemika No.285 tertanggal 26 Februari 2013, dibuat di hadapan Dr. Irawan Soerodjo, S.H., M.Si.,
Notaris di Jakarta, yang telah diberitahukan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia
Republik Indonesia sebagaimana telah diterima dan dicatat pada tanggal 4 April 2013 dengan
No.AHU-AH.01.10-12164, didaftarkan dalam Daftar Perseroan No.AHU-0029435.AH.01.09.Tahun
2013 tanggal 4 April 2013, susunan Direksi dan Dewan Komisaris SGK adalah sebagai berikut:
Direksi
Direktur Utama : Kiki Rusmin Sadrach
Direktur : Dra. Tjia Tjhin Hwa
Dewan Komisaris
Komisaris Utama : Budyanto Totong
Komisaris : Sri Lanty Totong
E. PT Kesuma Kemindo Sentosa (“KKS”)
Riwayat Singkat
KKS didirikan berdasarkan Akta Perseroan Terbatas No. 78 tanggal 9 Nopember 1990 juncto Akta
Perubahan Naskah Pendirian No. 64 tanggal 16 September 1991, keduanya dibuat di hadapan
James Herman Rahardjo, S.H., Notaris di Jakarta, yang disahkan oleh Menteri Kehakiman
67
Republik Indonesia berdasarkan Keputusan No.C2.1076. HT.01.01-Th.92 tertanggal 4 Februari
1992, didaftarkan dalam buku daftar di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Jakarta Barat di bawah
No. 704/1992 dan No. 705/1992, dan diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No.71
tanggal 4 September 1992, Tambahan No. 4319.
Anggaran dasar KKS telah mengalami beberapa kali perubahan dan terakhir dengan Akta
Pernyataan Keputusan Pemegang Saham PT Kusuma Kemindo Sentosa No.42 tertanggal
07 Juli 2008, dibuat di hadapan Dr. Irawan Soerodjo, S.H., M.Si., Notaris di Jakarta, yang telah
disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Keputusan
No.AHU-59526.AH.01.02.Tahun 2008 tertanggal 05 September 2008; didaftarkan dalam Daftar
Perseroan No.AHU-0080674.AH.01.09.Tahun 2008 tanggal 05 September 2008; didaftarkan
dalam Daftar Perusahaan di Kantor Pendaftaran Perusahaan Kota Administrasi Jakarta Barat pada
tanggal 4 Januari 2016 dengan Tanda Daftar Perusahaan No.09.02.1.46.18763 dan diumumkan
dalam Berita Negara Republik Indonesia No.10 tanggal 03 Februari 2009 Tambahan No.3071
(“Akta 42/2008”).
Berikut adalah keterangan mengenai Kantor KKS
Alamat
: Jl. Green Ville Maisonet Blok FA No. 12-A ,Duri Kelapa, Jakarta Barat
Telepon : 021 - 565 3736
Facsimile : 021 - 566 9443
Kegiatan Usaha
Kegiatan usaha KKS adalah menjalankan kegiatan usaha distributor, pedagang eksportir dan
importir bahan-bahan kimia untuk pertanian dan industri.
Struktur Permodalan dan Kepemilikan Saham
Setelah Penawaran Umum Saham Perseroan Tahun 2007 hingga tanggal Laporan Pemeriksaan
Hukum ini, tidak terdapat perubahan struktur permodalan KKS. Struktur permodalan dan susunan
pemegang saham KKS terakhir sejak Penawaran Umum Saham Perseroan Tahun 2007 adalah
berdasarkan Akta Berita Acara No. 28 tanggal 11 Juni 1996, dibuat di hadapan Betty Supartini,
S.H., Notaris di Jakarta, yang telah dimumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 47
tanggal 11 Juni 1996, Tambahan No. 5318 dan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 270 tanggal
30 Juni 1997, dibuat di hadapan Paulus Widodo Sugeng Haryono, S.H., Notaris di Jakarta yaitu
sebagai berikut:
Nilai Nominal Rp1.000 per saham
Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal (Rp)
5.000.000
5.000.000.000
Modal Dasar
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh:
1. Perseroan
2. PT Budi Lestari Sentosa
3. Boedhy Harsono
4. The Lience
5. Agus Totong
6. Sri Lanty Totong
7. Kiki Rusmin Sadrach
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
Saham Dalam Portepel
1.122.000
198.000
220.000
220.000
110.000
110.000
220.000
2.200.000
2.800.000
68
1.122.000.000
198.000.000
220.000.000
220.000.000
110.000.000
110.000.000
220.000.000
2.200.000.000
2.800.000.000
%
51,00
9,00
10,00
10,00
5,00
5,00
10,00
100,00
-
Pengurusan dan Pengawasan
Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham PT Kusuma Kemindo Sentosa
No.284 tertanggal 26 Februari 2013, dibuat di hadapan Dr. Irawan Soerodjo, S.H., M.Si.,
Notaris di Jakarta, yang telah diberitahukan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia
Republik Indonesia sebagaimana telah diterima dan dicatat pada tanggal 03 April 2013 dengan
No.AHU-AH.01.10-12004 dan didaftarkan dalam Daftar Perseroan No.AHU-0028979.AH.01.09.
Tahun 2013 tanggal 03 April 2013Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham PT Satya Galang
Kemika No.285 tertanggal 26 Februari 2013, susunan Direksi dan Dewan Komisaris KKS adalah
sebagai berikut:
Direksi
Direktur Utama
Direktur
: Kiki Rusmin Sadrach
: Dra. Tjia Tjhin Hwa
Dewan Komisaris
Komisaris Utama : Budyanto Totong
Komisaris
: Sri Lanty Totong
F. PT Eleganza Tile Indonesia (“ETI”)
Riwayat Singkat
ETI didirikan berdasarkan Akta Pendirian Perseroan Terbatas PT Eleganza Tile Indonesia No.236
tertanggal 30 Agustus 2010, dibuat di hadapan Dr. Irawan Soerodjo, S.H., M.Si., Notaris di Jakarta,
yang telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan
Keputusan No.AHU-50432.AH.01.01.Tahun 2010 tertanggal 27 Oktober 2010, didaftarkan dalam
Daftar Perseroan No.AHU-0077563.AH.01.09.Tahun 2010 tanggal 27 Oktober 2010, didaftarkan
dalam Daftar Perusahaan di Kantor Pendaftaran Perusahaan Kota Administrasi Jakarta Barat pada
tanggal 3 Desember 2015 dengan Tanda Daftar Perusahaan No.09.02.1.46.39400 dan diumumkan
dalam Berita Negara Republik Indonesia No.21 tanggal 13 Maret 2012, Tambahan No.9454 (“Akta
Pendirian ETI”).
Anggaran dasar ETI telah mengalami beberapa kali perubahan dan terakhir dengan Akta Berita
Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT Eleganza Tile Indonesia No.34 tertanggal
11 Agustus 2014, dibuat oleh Dr. Irawan Soerodjo, S.H., M.Si., Notaris di Jakarta, yang telah
diberitahukan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sebagaimana
telah diterima dan dicatat pada tanggal 27 Agustus 2014 dengan No. AHU-05550.40.21.2014,
didaftarkan dalam Daftar Perseroan No.AHU-0086359.40.80.2014 tanggal 27 Agustus 2014
didaftarkan dalam Daftar Perusahaan di Kantor Pendaftaran Perusahaan Kota Administrasi Jakarta
Barat pada tanggal 3 Desember 2015 dengan Tanda Daftar Perusahaan No.09.02.1.46.39400,
dan dilakukan pembayaran biaya pengumumannya dalam Berita Negara RI sebagaimana ternyata
pada Setoran Tunai Bank BNI tertanggal 11 Agustus 2014 (“Akta 34/2014”).
Berikut adalah keterangan mengenai Kantor ETI:
Alamat
: Jl. Daan Mogot Raya No.35 A-B,Tanjung Duren Utara, Jakarta Barat
Telepon : 021 - 5666 360, 021 - 5674 518
Facsimile : 021 - 5682 081, 021 - 5694 3472
Kegiatan Usaha
Kegiatan usaha ETI adalah menjalankan kegiatan usaha distribusi bahan bangunan.
69
Struktur Permodalan dan Kepemilikan Saham
Struktur permodalan dan kepemilikan saham ETI pada saat prospektus ini diterbitkan adalah
berdasarkan Akta 34/2014 yaitu sebagai berikut:
Nilai Nominal Rp1.000.000 per saham
Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal (Rp)
40.000
40.000.000.000
Modal Dasar
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh:
1. Perseroan
2. Budyanto Totong
3. Miauw Khin
4. Sariakin
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
Saham Dalam Portepel
12.750
3.000
8.000
1.250
25.000
15.000
12.750.000.000
3.000.000.000
8.000.000.000
1.250.000.000
25.000.000.000
15.000.000.000
%
51,00
12,00
32,00
5,00
100,00
-
Pengurusan dan Pengawasan
Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan PT Eleganza Tile Indonesia No.13 tertanggal 1 April 2015,
dibuat di hadapan Dr. Irawan Soerodjo, S.H., M.Si., Notaris di Jakarta, yang telah diberitahukan
kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sebagaimana telah diterima
dan dicatat pada tanggal 16 April 2015 dengan No. AHU-AH.01.03-0925046 dan didaftarkan dalam
Daftar Perseroan No.AHU-3493512.AH.01.11.Tahun 2015 tanggal 16 April 2015, susunan Direksi
dan Dewan Komisaris ETI adalah sebagai berikut:
Direktur
: Sariakin
Dewan Komisaris
Komisaris Utama : Budyanto Totong
Komisaris
: Lim Pit Fan
G. PT Catur Hasil Sentosa (“CHS”)
Riwayat Singkat
CHS didirikan berdasarkan Akta Pendirian Perseroan Terbatas No. 122 tanggal 10 Juli 1997, dibuat
di hadapan Paulus Widodo Sugeng Haryono, S.H., Notaris di Jakarta, yang telah mendapatkan
pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C2-2791.
HT.01.01.Th.98 tanggal 30 Maret 1998, dan telah didaftarkan dalam Daftar Perusahaan di Kantor
Pendaftaran Perusahaan Kodya Jakarta Barat No. 137/BH.09.01/VI/1999 tanggal 11 Juni 1999,
serta telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 72 tanggal 7 September 1999,
Tambahan No. 5542.
Anggaran dasar CHS terakhir diubah dengan Akta Pernyataan Keputusan Rapat PT Catur Hasil
Sentosa Nomor 248 tertanggal 20 Juni 2008 yang dibuat dihadapan Dr. Irawan Soerodjo, S.H.,
M.Si., yang telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor :
AHU-18708.AH.01.02 Tahun 2009 tertanggal 6 Mei 2009 dan didaftarkan dalam Daftar Perseroan
Nomor AHU-0023923.AH.01.09.Tahun 2009 Tanggal 06 Mei 2009, didaftarkan dalam Daftar
Perusahaan di Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Bandar Lampung pada tanggal
10 Desember 2012 dengan Tanda Daftar Perusahaan No.070115101597 dan diumumkan dalam
Tambahan Berita Negara RI tanggal 31 Juli 2009 Nomor 61, tambahan nomor 20166 (“Akta
No.248/2008”).
Berikut adalah keterangan mengenai Kantor CHS
Alamat
: Jl. Ki Agus Anang Ketapang, No. 28, Bandar Lampung
Telepon : 0721 - 32057
Facsimile : 0721 - 32058
70
Kegiatan Usaha
Kegiatan usaha CHS adalah menjalankan kegiatan usaha distribusi bahan bangunan.
Struktur Permodalan dan Kepemilikan Saham
Struktur permodalan CHS pada saat Prospektus ini diterbitkan adalah berdasarkan Akta
No. 248/2008, sebagai berikut:
Nilai Nominal Rp1.000.000 per saham
Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal (Rp)
3.000
3.000.000.000
Modal Dasar
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh:
1. Perseroan
2. PT Mitra Indra Anugrah
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
Saham Dalam Portepel
550
450
1.000
2.000
550.000.000
450.500.000
1.000.000.000
2.000.000.000
%
55,00
45,00
100,00
-
Pengurusan dan Pengawasan
Berdasarkan Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No.10 tanggal 01 April 2015, dibuat
di hadapan Dr. Irawan Soerodjo, S.H. M.Si., Notaris di Jakarta, yang telah diberitahukan kepada
Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia sebagaimana telah diterima dan dicatat pada tanggal
16 April 2015 dengan nomor AHU-AH.01.03-0925008, dan didaftarkan dalam Daftar Perseroan
Nomor AHU-3493475.AH.01.11.Tahun 2015 tanggal 16 April 2015, susunan anggota Direksi dan
Komisaris CHS adalah sebagai berikut:
Direksi
Direktur
: Lalu Irwan Nurhadi
Dewan Komisaris
Komisaris Utama : Budyanto Totong
Komisaris
: Hadi Wijaya
H. PT Catur Logamindo Sentosa (“CLS”)
Riwayat Singkat
CLS didirikan berdasarkan Akta Pendirian Perseroan Terbatas No.98 tanggal 11 Maret 1997, dibuat
di hadapan Paulus Widodo Sugeng Haryono, S.H., Notaris di Jakarta, yang telah disahkan oleh
Menteri Kehakiman Republik Indonesia berdasarkan Keputusan No.C-2-3500 HT.01.01-TH.98
tertanggal 13 April 1998, didaftarkan dalam Daftar Perusahaan di Kantor Pendaftaran Perusahaan
Kodya Yogyakarta pada tanggal 13 Juni 1998 di bawah No.40/BH/12-05/VI/98, dan diumumkan
dalam Berita Negara Republik Indonesia No.72 tanggal 7 September 1999, Tambahan No. 5558
(“Akta Pendirian”).
Anggaran dasar CLS terakhir diubah dengan Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham
PT Catur Logamindo Sentosa No.172 tertanggal 16 Juni 2008, dibuat di hadapan Dr. Irawan
Soerodjo, S.H., M.Si., Notaris di Jakarta, tentang Perubahan Anggaran Dasar Perseroan, yang telah
disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Keputusan
No.AHU-37406.AH.01.02.Tahun 2009 tertanggal 05 Agustus 2009 dan didaftarkan dalam Daftar
Perseroan No.AHU-0049468.AH.01.09.Tahun 2009 tanggal 05 Agustus 2009; didaftarkan dalam
Daftar Perusahaan di Dinas Perijinan, Kabupaten Bantul pada tanggal 19 Oktober 2012 dengan
Tanda Daftar Perusahaan No.120114600419, dan diumumkan dalam Berita Negara Republik
Indonesia No.89 tanggal 06 November 2009 Tambahan No. 26694 (“Akta 172/2009”).
71
Berikut adalah keterangan mengenai Kantor CLS
Alamat
: Jl. Ringroad Timur, Pranti Banguntapan Bantul, Yogyakarta
Telepon : 021 - 566 8801
Facsimile : 021 - 566 9445
Kegiatan Usaha
Kegiatan usaha CLS adalah menjalankan kegiatan usaha perdagangan.
Struktur Permodalan dan Kepemilikan Saham
Setelah Penawaran Umum Saham Perseroan Tahun 2007 hingga tanggal Laporan Pemeriksaan
Hukum ini, tidak terdapat perubahan struktur permodalan CLS. Struktur permodalan terakhir sejak
Penawaran Umum Saham Perseroan Tahun 2007 adalah berdasarkan Akta Pendirian CLS, yaitu
sebagai berikut:
Nilai Nominal Rp1.000.000 per saham
Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal (Rp)
5.000
5.000.000.000
Modal Dasar
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh:
1. Perseroan
2. Soelianto
3. Jenny Meilany
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
Saham Dalam Portepel
1.050
195
255
1.500
3.500
1.050.000.000
195.000.000
255.000.000
1.500.000.000
3.500.000.000
%
70,00
13,00
17,00
100,00
-
Pengurusan dan Pengawasan
Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham PT Catur Logamindo Sentosa No.12
tertanggal 1 April 2015, dibuat di hadapan Dr. Irawan Soerodjo, S.H., M.Si., Notaris di Jakarta, yang
telah diberitahukan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sebagaimana
telah diterima dan dicatat pada tanggal 16 April 2015 dengan No.AHU-AH.01.03-0925044 dan
didaftarkan dalam Daftar Perseroan No.AHU-3493510.AH.01.11.Tahun 2015 tanggal 16 April 2015,
susunan Direksi dan Dewan Komisaris CLS adalah sebagai berikut:
Direksi
Direktur Utama
Direktur
: Lalu Irwan Nurhadi
: Dra. Tjia Tjhin Hwa
Dewan Komisaris
Komisaris Utama : Budyanto Totong
Komisaris
: Soelianto
I.
PT Caturadiluhur Sentosa (“CALS”)
Riwayat Singkat
CALS didirikan berdasarkan Akta Perseroan Terbatas No.82 tertanggal 19 April 1995, dibuat di
hadapan Ny.Poerbaningsih Adi Warsito, S.H., Notaris di Jakarta, yang telah disahkan oleh Menteri
Kehakiman Republik Indonesia dengan Keputusan No.C2-10.874.HT.01.01.TH.95 tertanggal
30 Agustus 1995, didaftarkan dalam buku daftar di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Palembang
pada tanggal 13 Nopember 1995 di bawah No.124/1995/PT, dan diumumkan dalam Berita Negara
Republik Indonesia No. 4 tanggal 12 Januari 1996, Tambahan No. 578.
72
Anggaran dasar CALS terakhir diubah dengan Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham
PT Caturadiluhur Sentosa No.3 tertanggal 01 Agustus 2012, dibuat di hadapan Dr. Irawan Soerodjo,
S.H., M.Si., Notaris di Jakarta, yang telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia
Republik Indonesia berdasarkan Keputusan No.AHU-50960.AH.01.02.Tahun 2012 tertanggal
01 Oktober 2012; didaftarkan dalam Daftar Perseroan No.AHU-0086327.AH.01.09.Tahun 2012
tanggal 01 Oktober 2012, didaftarkan dalam Daftar Perusahaan di Kantor Pelayanan Perijinan
Terpadu, Kota Palembang pada tanggal 26 Juni 2015 dengan Tanda Daftar Perusahaan
No.060615101715, dan diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No.43. tanggal
28 Mei 2013, Tambahan No.57892; (“Akta 3/2012”).
Berikut adalah keterangan mengenai Kantor CALS:
Alamat
: Jl. Tembusan Terminal RT 012/ RW 005, Kel. Talang Kelapa, Kec. Alang-alang Lebar,
Palembang
Telepon : 0711 - 5645 727
Facsimile : 0711 - 5645 730
Kegiatan Usaha
Kegiatan usaha CALS adalah menjalankan kegiatan usaha distribusi bahan bangunan.
Struktur Permodalan dan Kepemilikan Saham
Pada saat prospektus ini diterbitkan struktur pemegang saham dan kepemilikan saham CALS
adalah berdasarkan Akta 3/2012 yaitu sebagai berikut:
Nilai Nominal Rp1.000.000 per saham
Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal (Rp)
20.000
20.000.000.000
Modal Dasar
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh:
1. Perseroan
2. Simonardi Setiawan
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
Saham Dalam Portepel
5.100
4.900
10.000
10.000
5.100.000.000
4.900.000.000
10.000.000.000
10.000.000.000
%
51,00
49,00
100,00
-
Pengurusan dan Pengawasan
Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham PT Caturadiluhur Sentosa No.81
tertanggal 06 Maret 2015, dibuat di hadapan Dr. Irawan Soerodjo, S.H., M.Si., Notaris di
Jakarta, yang telah diberitahukan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia sebagaimana telah diterima dan dicatat pada tanggal 24 Maret 2015 dengan
No.AHU-AH.01.03-0018666, didaftarkan dalam Daftar Perseroan No.AHU-0034588.AH.01.11.
Tahun 2015 tanggal 24 Maret 2015, susunan Direksi dan Dewan Komisaris CALS adalah sebagai
berikut:
Direksi
Direktur Utama
Direktur
: Lalu Irwan Nurhadi
: Dra. Tjia Tjhin Hwa
Dewan Komisaris
Komisaris Utama : Budyanto Totong
Komisaris
: Simonardi Setiawan
73
J. PT Catur Aditya Sentosa (“CAS”)
Riwayat Singkat
CAS didirikan berdasarkan Akta Perseroan Terbatas No. 49 tanggal 26 Juni 1993, dibuat di
hadapan Helena Kuntoro, S.H., Notaris di Jakarta, yang telah mendapatkan pengesahan dari
Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C2-1811.HT.01.01.TH.94
tanggal 3 Februari 1994, dan telah didaftarkan dalam buku register di Kepaniteraan Pengadilan
Negeri Jakarta Pusat di bawah No. 527/1994 tanggal 21 Maret 1994, serta telah diumumkan dalam
Berita Negara Republik Indonesia No. 48 tanggal 17 Juni 1994, Tambahan No. 3380.
Anggaran dasar CAS terakhir diubah dengan Akta Pernyataan Keputusan Rapat PT Caturaditya
Sentosa No.199 tertanggal 13 Agustus 2008, dibuat dihadapan Dr. Irawan Soerodjo, S.H., M.Si.,
Notaris di Jakarta, yang telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia dengan Keputusan No.AHU-8694.AH.01.02 Tahun 2008 tertanggal 17 November
2008, didaftarkan dalam Daftar Perseroan No.AHU-0110060.AH.01.09.Tahun 2012 tanggal
17 November 2008, didaftarkan dalam Daftar Perusahaan di Kantor Pendaftaran Perusahaan Kota
Administrasi Jakarta Timur pada tanggal 14 Desember 2012 dengan Tanda Daftar Perusahaan
No.09.04.1.46.16257, dan diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 37 tanggal
8 Mei 2009, Tambahan No. 12339 (“Akta 199/2008”).
Berikut adalah keterangan mengenai Kantor CAS
Alamat
: Jl. Rawa Sumur II Blok BB No.7, Kawasan Industri Pulo Gadung, Jakarta Timur
Telepon
: 021 - 4682 6456
Facsimile : 021 - 4682 6455
Kegiatan Usaha
Kegiatan usaha CAS adalah menjalankan kegiatan usaha perdagangan.
Struktur Permodalan dan Kepemilikan Saham
Pada saat prospektus ini diterbitkan struktur pemegang saham dan kepemilikan saham CALS
adalah berdasarkan Akta 199/2008 yaitu sebagai berikut:
Nilai Nominal Rp1.000.000 per saham
Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal (Rp)
5.000
5.000.000.000
Modal Dasar
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh:
1. Perseroan
2. Hadi Purnama Widjaja
3. Budyanto Totong
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
Saham Dalam Portepel
2.700
150
150
3.000
2.000
2.700.000.000
1.500.000.000
1.500.000.000
3.000.000.000
2.000.000.000
%
90,00
5,00
5,00
100,00
-
Pengurusan dan Pengawasan
Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham PT Caturaditya Sentosa No.9
tertanggal 1 April 2015 yang dibuat dihadapan Dr. Irawan Soerodjo, S.H., M.Si., Notaris di
Jakarta, yang telah diberitahukan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia sebagaimana telah diterima dan dicatat pada tanggal 16 April 2015 dengan
No.AHU-AH.01.03-0924992 didaftarkan dalam Daftar Perseroan No.AHU-3493458.AH.01.11.
Tahun 2015 tanggal 16 April 2015, susunan Direksi dan Dewan Komisaris CAS adalah sebagai
berikut:
Direksi
Direktur Utama : Lalu Irwan Nurhadi
Direktur
: Dra. Tjia Tjhin Hwa
74
Dewan Komisaris
Komisaris
: Budyanto Totong
K. PT HCG Indonesia (“HCG”)
Riwayat Singkat
HCG didirikan berdasarkan Akta Pendirian Perseroan Terbatas PT HCG Indonesia No. 155 tanggal
22 Januari 2007, dibuat di hadapan Dr. Irawan Soerodjo, S.H., M.Si., Notaris di Jakarta, yang telah
mendapatkan pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan
No. W7-03854 HT.01.01-TH.2007 tanggal 10 April 2007, dan didaftarkan dalam Daftar Perusahaan
pada Kantor Pendaftaran Perusahaan Kodya Jakarta Barat pada tanggal 7 Mei 2007 di bawah
No.679/BH.09.02/V/2007, serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 44
tanggal 31 Mei 2007, Tambahan No.5411.
Anggaran dasar HCG telah mengalami beberapa kali perubahan dan terakhir dengan Akta
Pernyataan Keputusan Pemegang Saham PT HCG Indonesia No.120 tertanggal 11 November
2011, dibuat di hadapan Dr. Irawan Soerodjo, S.H., M.Si., Notaris di Jakarta, yang telah disetujui
oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Keputusan
No.AHU-02101.AH.01.02.Tahun 2012 tertanggal 13 Januari 2012; didaftarkan dalam Daftar
Perseroan No.AHU-0003373.AH.01.09.Tahun 2012 tanggal 13 Januari 2012; dan diumumkan
dalam Berita Negara Republik Indonesia No.32 tanggal 19 April 2013, Tambahan No.9219..
Berikut adalah keterangan mengenai Kantor HCG:
Alamat
: Jl. Sultan Iskandar Muda No. 7D, Arteri Pondok Indah, Jakarta Selatan
Telepon : 021 - 7268 769, 021 - 7279 7506
Facsimile : 021 - 7257 392
Kegiatan Usaha
Kegiatan usaha HCG adalah menjalankan kegiatan usaha distribusi dan impor peralatan kebersihan.
Struktur Permodalan dan Kepemilikan Saham
Struktur permodalan HCG pada saat proskpektus ini diterbitkan adalah berdasarkan Akta
Pernyataan Keputusan Pemegang Saham PT HCG Indonesia No.198 tertanggal 13 Agustus
2008, dibuat di hadapan Dr. Irawan Soerodjo, S.H., M.Si., Notaris di Jakarta, yang telah disetujui
oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Keputusan
No.AHU-34913.AH.01.02.Tahun 2009 tertanggal 24 Juli 2009; didaftarkan dalam Daftar Perseroan
No.AHU-0045924.AH.01.09.Tahun 2009 tanggal 24 Juli 2009, sebagai berikut:
Nilai Nominal Rp9.075 per saham
Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal (Rp)
1.500.000
13.612.500.000
Modal Dasar
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh:
1. Perseroan
2. Hocheng Philippines Corporation
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
Saham Dalam Portepel
780.000
420.000
1.200.000
70.000.000
7.078.500.000
3.811.500.000
10.890.000.000
70.000.000.000
%
65,00
35,00
100,00
-
Pengurusan dan Pengawasan
Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham PT HCG Indonesia No.102 tertanggal
13 Mei 2013, dibuat di hadapan Dr. Irawan Soerodjo, S.H., M.Si., Notaris di Jakarta, yang telah
diberitahukan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sebagaimana
telah diterima dan dicatat pada tanggal 12 Juli 2013 dengan No.AHU-AH.01.10-28607 dan
75
didaftarkan dalam Daftar Perseroan No.AHU-0066616.AH.01.09.Tahun 2013 tanggal 12 Juli 2013,
susunan Direksi dan Dewan Komisaris HCG adalah sebagai berikut:
Direksi
Direktur Utama
Direktur
Direktur
: Antonius Tan
: Indra Gunawan
: Chen Shian Hsien
Dewan Komisaris
Komisaris Utama : Budyanto Totong
Komisaris
: Andy Totong
Komisaris
: Dra. Tjia Tjhin Hwa
Komisaris
: Chiu Pai Chun
Komisaris
: Chiu Yuan Ye
L. PT Catur Karda Sentosa (“CKS”)
Riwayat Singkat
CKS didirikan berdasarkan Akta Perseroan Terbatas No. 62 tanggal 17 Maret 1995, yang dibuat
di hadapan Ny.Poerbaningsih Adi Warsito, S.H., Notaris di Jakarta, yang telah mendapatkan
pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia melalui Surat Keputusannya No. C2-8747
HT.01.01.TH.95 tanggal 19 Juli 1995, dan telah didaftarkan dalam register pada Pengadilan Negeri
Lubuk Pakam di bawah No.03.0922/1995 tanggal 10 Oktober 1995 (“Akta Pendirian”)
Anggaran dasar CKS terakhir adalah berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham
PT Catur Karda Sentosa No.4 tertanggal 1 Agustus 2012, dibuat di hadapan Dr. Irawan Soerodjo,
S.H., M.Si., Notaris di Jakarta, yang telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak
Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Keputusan No.AHU-62771.AH.01.02.Tahun 2012
tanggal 7 Desember 2012, didaftarkan dalam Daftar Perseroan No.AHU-0106357.AH.01.09.Tahun
2012 tanggal 7 Desember 2012, dan diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No.46
tanggal 7 Juni 2013, Tambahan No.69635.
Berikut adalah keterangan mengenai Kantor CKS
Alamat
: Jl. P. Ternate No. 2 KM I Desa Saentis Kecamatan Percut Sei Tuan, Deli Serdang
Telepon
: 061 - 685 1010
Facsimile : 061 - 685 1543
Kegiatan Usaha
Kegiatan usaha CKS adalah menjalankan kegiatan usaha perdagangan.
Struktur Permodalan dan Kepemilikan Saham
Pada saat prospektus ini diterbitkan struktur pemegang saham dan kepemilikan saham CKS
adalah berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat PT Catur Karda Sentosa No.200 tertanggal
13 Agustus 2008, dibuat di hadapan Dr. Irawan Soerodjo, S.H., M.Si., Notaris di Jakarta, yang
telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
dengan Keputusan No.AHU-94613.AH.01.02.Tahun 2008 tanggal 10 Desember 2008, didaftarkan
dalam Daftar Perseroan No.AHU-0119550.AH.01.09.Tahun 2008 tanggal 10 Desember 2008,
dan diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No.47 tanggal 12 Juni 2008, Tambahan
No.15613 yaitu sebagai berikut:
76
Nilai Nominal Rp1.000.000 per saham
Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal (Rp)
2.000
2.000.000.000
Modal Dasar
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh:
1. Perseroan
2. Budyanto Totong
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
Saham Dalam Portepel
990
10
1.000
1.000
990.000.000
10.000.000
1.000.000.000
1.000.000.000
%
99,00
1,00
100,00
-
Pengurusan dan Pengawasan
Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham PT Catur Karda Sentosa No.11
tertanggal 1 April 2015, dibuat di hadapan Dr. Irawan Soerodjo, S.H., M.Si., Notaris di Jakarta, yang
telah diberitahukan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sebagaimana
telah diterima dan dicatat pada tanggal 16 April 2015 dengan No.AHU-AH.01.03-0925025,
didaftarkan dalam Daftar Perseroan No.AHU-3493491.AH.01.11.Tahun 2015 tanggal 16 April 2015,
susunan Direksi dan Dewan Komisaris SGK adalah sebagai berikut:
Direksi
Direktur Utama : Lalu Irwan Nurhadi
Direktur
: Dra. Tjia Tjhin Hwa
Dewan Komisaris
Komisaris
: Budyanto Totong
KETERANGAN ENTITAS ANAK DENGAN KEPEMILIKAN TIDAK LANGSUNG MELALUI CMSS
A. PT Mitra Hasil Sentosa (“MHS”)
Riwayat Singkat
MHS didirikan berdasarkan Akta Pendirian Perseroan Terbatas PT Mitra Hasil Sentosa No.208
tertanggal 29 Agustus 2014, dibuat di hadapan Dr. Irawan Soerodjo, S.H., M.Si., Notaris di Jakarta,
yang telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan
Keputusan No.AHU-24506.40.10. 2014 tertanggal 12 September 2014; didaftarkan dalam Daftar
Perseroan Nomor AHU-0092730.40.80.2014 tanggal 12 September 2014, didaftarkan dalam
Daftar Perusahaan di Badan Penanaman Modal dan Perizinan Kota Bandar Lampung pada tanggal
5 April 2016 dengan Tanda Daftar Perusahaan No.07.01.6.46.04266 (“Akta Pendirian MHS”).
Kegiatan Usaha
Kegiatan usaha MHS adalah menjalankan kegiatan usaha perdagangan.
Struktur Permodalan dan Kepemilikan Saham
Pada saat prospektus ini diterbitkan struktur pemegang saham dan kepemilikan saham MHS
adalah berdasarkan Akta Pendirian yaitu sebagai berikut:
Nilai Nominal Rp1.000.000 per saham
Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal (Rp)
70.000
70.000.000.000
Modal Dasar
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh:
1. CMSS
2. Hadi Wijaya
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
Saham Dalam Portepel
9.180
8.820
18.000
52.000
77
9.180.000.000
8.820.000.000
18.000.000.000
52.000.000.000
%
51,00
49,00
100,00
-
Pengurusan dan Pengawasan
Berdasarkan Akta Pendirian, susunan Direksi dan Dewan Komisaris MHS adalah sebagai berikut:
Direksi
Direktur Utama Direktur
: Andy Totong
: Cipta Wijaya
Dewan Komisaris
Komisaris Utama : Budyanto Totong
Komisaris
: Hadi Wijaya
B. PT Mitra Bali Indah (“MBI”)
Riwayat Singkat
MBI didirikan berdasarkan Akta Pendirian Perseroan Terbatas PT Mitra Bali Indah No. 69 tanggal
20 Juni 2001, dibuat di hadapan Paulus Widodo Sugeng Haryono, S.H., Notaris di Jakarta, yang
telah mendapatkan pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat
Keputusan No. C-04948 HT.01.01.TH.2001 tanggal 6 Agustus 2001, dan telah didaftarkan dalam
Daftar Perusahaan di Kantor Pendaftaran Perusahaan Kota Denpasar di bawah No. 0068/BH.22.09/
III/2002 tanggal 20 Maret 2003, serta telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia
No. 68 tanggal 26 Agustus 2003, Tambahan No. 7447.(“Akta Pendirian MBI”).
Anggaran dasar MBI terakhir adalah berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Circulair Resolution
PT Mitra Bali Indah Nomor 155 tanggal 26 Agustus 2008 dibuat dihadapan Paulus Widodo Sugeng
Haryono S.H. Notaris di Jakarta, yang telah di setujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia
Republik Indonesia berdasarkan keputusan dengan Nomor AHU-83925.AH.01.02.Tahun 2008
tertanggal 11 November 2008; didaftarkan dalam Daftar Perseroan Nomor AHU-0107119.AH.01.09.
Tahun 2008 Tanggal 11 November 2008.
Berikut adalah keterangan mengenai Kantor MBI
Alamat
: Jl. Kedungdoro 62-64, Surabaya 60261
Telepon : 031 - 5328 262
Facsimile : 031 - 5470 090
Kegiatan Usaha
Kegiatan usaha MBI adalah menjalankan kegiatan usaha perdagangan.
Struktur Permodalan dan Kepemilikan Saham
Pada saat prospektus ini diterbitkan struktur pemegang saham dan kepemilikan saham MBI
adalah berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham PT MITRA BALI INDAH
No.202 tertanggal 28 Desember 2007, dibuat di hadapan Dr. Irawan Soerodjo, S.H., M.Si.,
Notaris di Jakarta, yang telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia berdasarkan Keputusan No.AHU-10439.AH.01.02 Tahun 2008 tertanggal 03 Maret
2008; didaftarkan dalam Daftar Perseroan No.AHU-0015445.AH.01.09.Tahun 2008 tanggal
03 Maret 2008, telah diberitahukan dan diterima oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dengan
AHU-AH.01.10-5600 dan didaftarkan dalam Daftar Perseroan Nomor AHU-0017244.AH.01.09
Tahun 2008 Tanggal 10 Maret 2008 dan diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No.43
tanggal 29 Mei 2009, Tambahan No.14200 dan Akta Pernyatan Keputusan Circuler Resoution
PT Mitra Bali Indah No. 35 tanggal 12 Desember 2008 yang telah diberitahukan dan diterima oleh
Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dengan Nomor AHU-AH.01.10-01224 tanggal 9 Maret
2009 dan didaftarkan dalam Daftar Perseroan Nomor AHU-0007154.AH.01.09.Tahun 2009 tanggal
9 Maret 2009 yaitu sebagai berikut:
78
Nilai Nominal Rp100 per saham
Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal (Rp)
1.000.000.000
100.000.000.000
Modal Dasar
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh:
1. CMSS
2. Budyanto Totong
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
Saham Dalam Portepel
349.000.000
1.000.000
350.000.000
650.000.000
34.900.000.000
100.000.000
35.000.000.000
65.000.000.000
%
99,71
0,29
100,00
-
Pengurusan dan Pengawasan
Berdasarkan Akta Pendirian, susunan Direksi dan Dewan Komisaris MBI adalah sebagai berikut:
Direksi
Direktur Utama
: Andy Totong
Dewan Komisaris
Komisaris Utama : Budyanto Totong
Komisaris
: Eny Sukamto
10.HUBUNGAN PENGURUSAN DAN PENGAWASAN ANTARA PERSEROAN
PEMEGANG SAHAM BERBENTUK BADAN HUKUM DAN ENTITAS ANAK
DENGAN
Hubungan dengan Pemegang Saham Berbentuk Badan Hukum
Nama Dewan Komisaris / Direksi
Achmad Widjaja
Kenneth Ng Shih Yek
Srililanti Kurniawan
Henny Ratnasari Dewi
Justinus Aditya Sidharta
Budyanto Totong
Antonius Tan
Dra. Tjia Tjhin Hwa
Andy Totong
Aurelia Mulyono
Totong Kurniawan
Darmawan Putra Totong
James Edward Hughes-Hallet
John Thompson
Marayart Teeratomorn
Susan Veronica Rippingall
CSAP
KU
K
K
KI
KI
DU
WDU
D
D
DI
-
BUANATATA
D
KU
K
-
79
NTASIA
D
D
D
D
Hubungan dengan Entitas Anak
Nama
Dewan
CSAP
Komisaris
/ Direksi
Achmad
KU
Widjaja
Kenneth
Ng Shih
K
Yek
Srililanti
K
Kurniawan
Henny
Ratnasari
KI
Dewi
Justinus
Aditya
KI
Sidharta
Budyanto
DU
Totong
Antonius
WDU
Tan
Dra. Tjia
D
Tjhin Hwa
Andy
D
Totong
Aurelia
DI
Mulyono
Indra
Gunawan
Cosmas
Batubara
Eny
Sukamto
Erline
Totong
Oey Tanto
Sugiharto
Kiki
Rusmin
Sadrach
Sri Lanty
Totong
Sariakin
Lim Pit Fan
Lalu Irwan
Nurhadi
Hadi
Wijaya
Soelianto
Simonardi
Setiawan
Cipta
Wijaya
Chen
Shian
Hsien
Chiu Pai
Chun
Chiu Yuan
Ye
CMSS
CSB
CSAN
SGK
KKS
ETI
CHS
CLS
CALS
CAS
MHS
HCG
CKS
MBI
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
WKU
K
K
KU
KU
KU
KU
KU
KU
K
KU
KU
K
KU
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
DU
-
-
-
D
D
D
D
-
-
D
D
D
-
K
D
-
DU
-
-
-
-
-
-
-
-
-
DU
K
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
D
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
D
-
-
KU
KU
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
K
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
K
-
DU
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
DU
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
DU
DU
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
K
K
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
D
K
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
D
DU
DU
DU
-
-
DU
-
-
-
-
-
-
-
K
-
-
-
K
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
K
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
K
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
D
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
D
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
K
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
K
-
-
D
* KU = Komisaris Utama, WKU = Wakil Komisaris Utama, K = Komisaris, KI = Komisaris Independen, DU = Direktur Utama, WDU
= Wakil Direktur Utama, D = Direktur, DI = Direktur Independen.
80
11. PERUSAHAAN DALAM SATU KELOMPOK USAHA DENGAN PERSEROAN
Nama Perusahaan
PT Masadjaya Indomakmur
PT Kreasi Sentosa Abadi
PT Caturkarda Depo Bangunan
PT Mega Depo Indonesia
PT Primagraha Keramindo
Hocheng Philippines Corporation
PT Buanatata Adisentosa
Hubungan dengan Perseroan
Pihak berelasi lainnya
Pihak berelasi lainnya
Pihak berelasi lainnya
Pihak berelasi lainnya
Pihak berelasi lainnya
Pihak berelasi lainnya
Pemegang Saham
Sifat Saldo Akun
Penjualan barang dagang
Penjualan barang dagang
Penjualan barang dagang
Penjualan barang dagang
Pembelian barang dagang
Pinjaman
Sewa
12. ASURANSI
Perseroan dan Entitas Anak telah mengasuransikan seluruh asset tetapnya termasuk bangunan dari
kerusakan dan musibah umum. Perseroan berkeyakinan bahwa nilai pertanggungan asuransi Perseroan
telah memadai untuk melindungi asset tetap Perseroan yang material dan dipertanggungkan.
13. HAK ATAS KEKAYAAN INTELEKTUAL (HAKI)
Merek yang dimiliki atas nama Perseroan:
Sertifikat Merek dengan nomor IDM000255829 dengan tanggal pendaftaran merek : 1 Juli 2010 atas:
Merek
: CSA Catur Sentosa Adiprama
Warna
: Merah,hitam dasar putih
Arti
: Merupakan nama Perusahaan
Kelas Jasa : NCL9 19
Merek yang sedang diajukan perpanjangan oleh Perseroan:
Permohonan perpanjangan pendaftaran merek berdasarkan Permohonan Perpanjangan Pendaftaran
Merek atas sertifikat dengan nomor :IDM000022959, tanggal penerimaan permohonan : 5 Agustus
2003 pada tanggal masuk 21 Februari 2015,dengan perincian:
Etiket Merek : Sevilla
Warna
: Biru,dan Putih
Arti
: Suatu Penamaan
Kelas Jasa
: 11
Selain merek di atas, Perseroan telah mengajukan pendaftaran merek-merek sebagai berikut:
1. Permohonan Pendaftaran Merek pada tanggal masuk 14 Agustus 2015, dengan perincian:
Etiket Merek : Jinghua
Warna
: Biru,Hitam,Putih
Arti
: Jinghua = Suatu Penamaan
Kelas Jasa
: 36
2. Permohonan Pendaftaran Merek pada tanggal masuk 18 April 2012, dengan perincian :
Etiket Merek : Happy House
Warna
: Hijau,Hitam dan Putih
Arti
: Happy = Bahagia , House = Rumah
Kelas Jasa
: 19
3. Permohonan Pendaftaran Merek pada tanggal masuk 16 Oktober 2014, dengan perincian :
Etiket Merek : Esser
Warna
: Hitam dan Putih
Arti
: Esser = Suatu Penamaan
Kelas Jasa
: 19
81
4. Permohonan Pendaftaran Merek pada tanggal masuk 23 Juni 2014,dengan perincian:
Etiket Merek : Esser
Warna
: Hitam dan Putih
Arti
: Esser = Suatu Penamaan
Kelas Jasa
: 06
5. Permohonan Pendaftaran Merek pada tanggal masuk 23 Juni 2014,dengan perincian:
Etiket Merek : Esser
Warna
: Hitam dan Putih
Arti
: Esser = Suatu Penamaan
Kelas Jasa
: 16
6. Permohonan Pendaftaran Merek pada tanggal masuk 23 Juni 2014,dengan perincian:
Etiket Merek : Esser
Warna
: Hitam dan Putih
Arti
: Esser = Suatu Penamaan
Kelas Jasa
: 21
7. Permohonan Pendaftaran Merek pada tanggal masuk 23 Juni 2014,dengan perincian:
Etiket Merek : Esser
Warna
: Hitam dan Putih
Arti
: Esser = Suatu Penamaan
Kelas Jasa
: 11
8. Permohonan Pendaftaran Merek pada tanggal masuk 23 Juni 2014,dengan perincian:
Etiket Merek : Volk
Warna
: Orange,Hitam,Putih
Arti
: Volk = Suatu Penamaan
Kelas Jasa
: 11
9. Permohonan Pendaftaran Merek pada tanggal masuk 06 November 2012,dengan perincian:
Etiket Merek : Volk
Warna
: Kuning, Hitam dan Putih
Arti
: Volk = Suatu Penamaan
Kelas Jasa
: 11
10. Permohonan Pendaftaran Merek pada tanggal masuk 16 Desember 2015,dengan perincian:
Etiket Merek : Sevilla
Warna
: Biru, Hitam dan Putih
Arti
: Suatu Penamaan
Kelas Jasa
: 11
11. Permintaan Pendaftaran Merek dengan nomor D002016002691 dengan tanggal permintaan
pendaftaran 04 Februari 2016
Merek : Luften
Warna
: Biru,Hitam dan Putih
Arti
: merupakan nama
Kelas Jasa
: 11
12. Permintaan Pendaftaran Merek dengan nomor D002016003943 dengan tanggal
permintaan pendaftaran tanggal 26 Januari 2016
Merek
: Terra Cerra
Warna
: Hitam,putih
Arti
: suatu penamaan
Kelas Jasa : 19
82
Merek Yang dimiliki atas nama CMSS
1. Sertifikat Merek yang dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual tanggal
4 Agustus 2006, mengenai telah didaftarkannya dalam Daftar Umum Merek sebagai berikut :
Nama pemilik
: PT CMSS Sejati Sentosa
Contoh merek
: Mitra10
Uraian warna
: Biru, Kuning, Merah, Putih
Nomor pendaftaran
: IDM000083030
Tanggal pendaftaran
: 4 Agustus 2006
Kelas
:35
Jangka waktu pendaftaran : Sepuluh tahun terhitung sejak tanggal 6 Februari 2007
2. Surat Permintaan Pendaftaran Merek tertanggal 21 September 2006, yang diterima tanggal
21 September dengan No Agenda JOO-2006 031261, yang menerangkan mengenai permintaan
pendaftaran merek Mitra10 Express, Supermarket Bahan Bangunan, dengan warna biru-kuningputih-orange, untuk kelas barang/jasa 35.
14. TRANSAKSI DENGAN PIHAK YANG MEMILIKI HUBUNGAN AFILIASI
No
1
Nama Perjanjian
Perjanjian Sewa Menyewa tanggal
1 Juli 2009 juncto Addendum
Perjanjian Sewa Menyewa tanggal
1 Juli 2016
Pihak
Perseroan
dengan CMSS
(Entitas Anak)
Keterangan Singkat
Perseroan menyewakan tanah dan Bangunan
milik Perseroan di Jl. Cut Nyak Dien 7
Kalimalang kepada CMSS dengan harga
sewa sebesar Rp1.002.000.000 (satu miliar
dia juta Rupiah)
Jangka waktu
Hingga 30 Juli
2016
2
Perjanjian Pengalihan Sewa No.
143A/I.GI/CMSS/XII/2011 tanggal
30 Desember 2011
MBI dengan
CMSS
3
Perjanjian Hutang Piutang tanggal
16 Maret 2015
Perseroan
dengan CSAN
(Entitas Anak)
4
Perjanjian
Hutang
Piutang
tanggal 26 Desember
2013
junctis
Addendum
Perjanjian
hutang Piutang tanggal 28
Desember 2014 dan Addendum
Perjanjian hutang Piutang tanggal
28 Desember 2015
Perseroan
dengan CSB
(Entitas Anak)
Perseroan meminjamkan uang kepada CB
Hingga 25
maksimum sebesar Rp30.000.000.000,00 Desember 2016
(tiga puluh miliar Rupiah) dengan Bunga
sebesar 10,75% dan atau suku Bunga yang
berlaku pada PT Bank Central Asia Tbk
5
Perjanjian Hutang Piutang tanggal
24 Desember 2014 jo Addendum
Perjanjian hutang Piutang tanggal
30 Desember 2015
Perseroan
dengan CMSS
(Entitas Anak)
Perseroan meminjamkan uang kepada CMSS
Hingga 30
maksimum sebesar Rp20.000.000.000,00 Desember 2016
(dua puluh miliar Rupiah) dengan Bunga
sebesar 10,75% dan atau suku Bunga yang
berlaku pada PT Bank Central Asia Tbk
6
Perjanjian Hutang Piutang tanggal
15 Juni 2008 junctis Addendum
Perjanjian hutang Piutang tanggal
3 Juni 2008, Addendum Perjanjian
hutang Piutang tanggal 23 Maret
2009,
Addendum
Perjanjian
hutang Piutang tanggal 1 Oktober
2012,
Addendum
Perjanjian
hutang Piutang tanggal 31
Desember 2014 dan Addendum
Perjanjian hutang Piutang tanggal
31 Desember 2015
Perseroan
dengan CMSS
(Entitas Anak)
Perseroan meminjamkan uang kepada CMSS
Hingga 30
maksimum sebesar Rp120.000.000.000,00 Desember 2016
(seratus dua puluh miliar Rupiah) dengan
Bunga tingkat suku Bunga Perbankan yang
berlaku tiap bulan.
MBI mengalihkan hak sewa atas tanah dan Sejak 1 Januari
bangunan kepada CMSS, yang berlokasi di 2012 hingga 27
Jl. Menganti Wiyung Karangan, Perumahan
Juli 2026
Royal Residence, Surabaya.
Perseroan meminjamkan uang kepada CSAN 16 Maret 2016
maksimum sebesar Rp10.000.000.000,00
(sepuluh miliar Rupiah) dengan Bunga
sebesar 10,75% dan atau suku Bunga yang
berlaku pada PT Bank Central Asia Tbk
83
Perjanjian-perjanjian yang dibuat sehubungan dengan transaksi dengan pihak-pihak yang memiliki
hubungan afiliasi tersebut di atas merupakan perjanjian yang memiliki syarat dan kondisi yang wajar
(arm’s length).
15. PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING DENGAN PIHAK KETIGA
Dalam menjalankan kegiatan usahanya Perseroan dan beberapa Entitas Anak mengadakan beberapa
perjanjian penting dengan pihak ketiga yaitu sebagai berikut:
A. Perjanjian Distributor
Perjanjian Distributor yang diadakan Perseroan dengan :
No.
Nama Perjanjian
1
Perjanjian Distributor Tanggal 2
April 2014
2
Perjanjian Kerjasama
Distributor tanggal 1 April 2014
3
4
5
6
Pihak
PT ICI Paints
Indonesia
(“ICIPI”)
PT Panasonic
Gobel Eco
Solution
(“PESGSID”)
Perjanjian Distribusi No.001/
PT Comtech
COMET.MOU/11/15 tertanggal
Metalindo
18 November 2015
Terpadu
(“COMET”)
Perjanjian tertanggal 1 Juni
PT Stanley
2015
Black & Decker
(“SBD”)
Nota Kesepahaman
PT Sumber
No.001/MOU/SAA-CSA/
Anugerah
September-2015
Avirama
(Avirama)
Perjanjian Distributor tertanggal
Lin Shih Chi
17 Februari 2014
7
Perjanjian Kerjasama dengan
Distributor tertanggal 1 Juni
2013
8
Perjanjian Distributor Nomor
24/LD/II/2014 tertanggal
1 Februari 2014 juncto
Perubahan (Amandemen) I
Perjanjian Distributor Nomor
: 30/LD/II/2015 Tertanggal 2
Februari 2015
Keterangan Singkat
Jangka
waktu
Hingga 1 April
2016
Catatan:
Hingga saat
ini hubungan
antara
ICIPI dan
Perseroan
masih
berlangsung.
Tidak diatur
jangka waktu
ICIPI menunjuk Perseroan untuk menjual dan
memasarkan produk-produk ICIPI yang diproduksi
dan/atau dipasarkan oleh ICIPI dari waktu ke
waktu dengan merek dagang/patent sendiri dana
tau berdasarkan lisensi,berupa cat untuk rumah
tangga, untuk komersial dan penggunaan pribadi,
termasuk tetapi tidak terbatas pada segala macam
cat,pengkilap,pewarna,tinta,pengencer,campurancampuran,pikmen dan damar,lattices dan produkproduk lainnya
PESGSID menunjuk Perseroan sebagai distributor
resmi di wilayah (sebagaimana ditentukan
selanjutnya) untuk penjualan, distribusi dan
penyediaan layanan purna jual bagi produk Flasimo
COMET dengan ini menunjuk Perseroan menjadi Tidak diatur
Distributor untuk produk Zigzag.
jangka waktu
Menunjuk Perseroan sebagai Distributor produk SBD Tidak diatur
jangka waktu
Avirama selaku importir Pidilite Industries Limited 16 September
India menunjuk Persreoan selaku Distributor untuk 2017
produk Pidilite.
Lin Shih Chi adalah produsen yang memproduksi 17 Februari
Closet dengan merk Global dan menunjuk Perseroan 2017
sebagai Distributor tunggal di wilayah Indonesia..
PT Cipta Mortar CMU adalah perusahaan yang memproduksi dan 31 Juni 2016
Utama (“CMU”) menjual Produk Semen Instan dengan Merek
Dagang Mortar Utama. CMU menunjuk Perseroan
selaku Distributor untuk produk semen instan Mortar
Utama.
PT Propan
Raya I.C.C
(“Propan”)
Propan menunjuk Perseroan sebagai Distributor
untuk barang Propan yaitu: wood finish (berupa
Acrilic Laquer, ML Laquer, NC Laquer, wood stain,
thinner, Aqua wood filler, Poitur, Vernis), Non wood
finish (berupa ultraproof, primtop, propan stone care
dan cat batu candi)
84
31 Januari
2016
Catatan:
Hingga saat
ini hubungan
antara
Propan dan
Perseroan
masih
berlangsung
No.
9,
10.
11
12
Nama Perjanjian
Jangka
waktu
PT Primagraha menunjuk Perseroan sebagai sub-distributor untuk 1 Desember
Kemindo
memasarkan,menjual dan mendistribusikan keramik 2016
lantai yang di produksi oleh PT Arwana Citramulia
Tbk,berkedudukan di Jakarta Barat dan PT Sinar
Karya Duta Abadi, berkedudukan di Jakarta Barat
Pihak
Keterangan Singkat
Akta Perjanjian Penunjukan
Sebagai Sub Distributor
tertanggal 1 Januari 2004
junctis Akta Perubahan
Perjanjian Penunjukan
sebagai Sub-Distributor No.54
tertanggal 13 Desember 2011
dibuat dihadapan Mishardi
Wilamarta SH,M.Kn. Notaris di
Jakarta dan Akta Perubahan
Perjanjian Penunjukan sebagai
Sub-Distributor tertanggal 14
Oktober 2014 No.75 dibuat
dihadapan dibuat dihadapan
Hasan Halim, S.H. Pengganti
dari Mishardi Wilamarta SH,M.
Kn. Notaris di Jakarta
Perjanjian Penunjukan
PT Mulia
Penunjukan sebagai penyalur wilayah dari produk
Penyalur Wilayah (Divisi
Industrindo Tbk Keramik dengan Merek Dagang Accura
Keramik) No UJPC001/PPPW/
MI-K/XI/98 Tanggal 1 Januari
1999 yang telah mengalami
beberapa kali perubahan dan
terakhir Addendum Perjanjian
Penunjukan Penyalur Wilayah
(Divisi Keramik ) No. UJPC001/
PPPW/MI-K/XI/98 (add 11)
tanggal 1 Januari 2015
Perjanjian Penunjukan
PT Mulia
PT Mulia Industrindo Tbk adalah merupakan sole
Penyalur Wilayah (Divisi Glass Industrindo Tbk distributor/penyalur tunggal dari produk-produk
Block) No BDGC001/PPPW/
yang dihasilkan oleh anak perusahaannya yaitu
MI-GB/VIII Tanggal 1 Januari
PT Muliaglass.
1999 yang telah mengalami
PT Mulia Industrindo Tbk menunjuk Perseroan
beberapa kali perubahan dan
selaku penyalur wilayah dari produk Glass Blok
terakhir dengan Addendum
PT Muliaglass
Perjanjian Penunjukan
Penyalur Wilayah (Divisi Glass
Block) No. BDGC001/PPPW/
MI-GB/VIII/2000 tanggal 01
Agustus 2013
Perjanjian Penunjukan
PT Mulia
PT Mulia Industrindo Tbk adalah merupakan sole
Penyalur Wilayah (Divisi
Industrindo Tbk distributor/penyalur tunggal dari produk-produk
Float) SBYC001/PPPW/MI-F/
yang dihasilkan oleh anak perusahaannya yaitu
XI/98 Tanggal 1 November
PT Muliaglass.
1998 yang telah mengalami
PT Mulia Industrindo Tbk menunjuk Perseroan
beberapa kali perubahan dan
selaku penyalur wilayah dari produk kaca lembaran
terakhir dengan Addendum
PT Muliaglass
Perjanjian Penunjukan
Penyalur Wilayah (Divisi Float)
No SBYC001/PPPW/MI-F/XI/98
tanggal 1 Nopember 2014
1 Januari
2017
1 Agustus
2016
1 November
2016
B. Kredit Yang Diperoleh Perseroan
B1. Bank HSBC
Perjanjian
Pemberian
Fasilitas
Perbankan
Korporasi/
No.JAK/120091/U/120112 tertanggal 01 February 2012 Junctis :
-
-
-
-
Corporate
Facility
Agreement
Perubahan Perjanjian Pemberian Fasilitas Perbankan Korporasi/Amandement To Corporate Facility
Agreement No.JAK/130271/U/130204 tertanggal 19 April 2013
Perubahan Perjanjian Pemberian Fasilitas Perbankan Korporasi/Amandement To Corporate Facility
Agreement No.JAK/140155/U/131218 tertanggal 21 Februari 2014
Perubahan Perjanjian Pemberian Fasilitas Perbankan Korporasi/Amandement To Corporate Facility
Agreement No.JAK/140675/U/140610 tertanggal 17 Juli 2014
Perjanjian Pemberian Fasilitas Perbankan Korporasi/Amandement To Corporate Facility Agreement
No.JAK/150869/U/150831 tertanggal 28 September 2015;
85
-
Perubahan Perjanjian Pemberian Fasilitas Perbankan Korporasi/Amandement To Corporate Facility
Agreement No. JAK/160345/U/160209 tertanggal 30 Maret 2016 yang mengatur antara lain hal-hal
sebagai berikut:
Para Pihak
:
a. Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited selaku (“Bank”)
b. Perseroan, selaku Debitur.
Fasilitas Kredit
:
Limit Gabungan : Rp80.000.000.000
Sub limit dalam fasilitas ini adalah :
1. Pembiayaan Suplier 1 : Rp80.000.000.000
Fasilitas ini diberikan untuk membiayai kewajiban pembayaran Debitur
kepada supliernya (yang disetujui oleh Bank) , yaitu PT ICI Paints
Indonesia (“ICI”), yang pencairan pinjamannya dapat dilakukan oleh ICI
sesuai dengan Perjanjian ini dan Surat Perintah dan Kuasa yang telah
disetujui oleh Bank dan ditandatangani oleh ICI dan Debitur .
Jangka waktu pembiayaan : maksimal 45 hari setelah tanggal penarikan
2. Pembiayaan Suplier 2 : Rp30.000.000.000
Fasilitas ini diberikan untuk membiayai kewajiban pembayaran Debitur
kepada supliernya (yang disetujui oleh Bank) selain dari ICI
Jangka waktu pembiayaan : maksimal 60 hari setelah tanggal penarikan
3. Fasilitas Impor
Tujuan dari fasilitas ini adalah untuk memfasilitasi pembelian barang
dagangan yang terkait dengan kegiatan usaha inti dari Debitur.
Impor barang modal tidak serta merta tercakup dalam fasilitas ini dan
permintaan atas hal tersebut harus diajukan kepada Bank
Sub limit dari fasilitas ini adalah :
-
-
-
Fasilitas kredit berdokumen : USD1.000.000
Fasilitas Kredit berdokumen dengan Pembayaran
:USD1.000.000
Pinjaman Impor : USD1.000.000
Tertunda
Jaminan
:
Jaminan Fidusia atas Persediaan Barang senilai IDR24.000.000.000
Jaminan Fidusia atas Piutang senilai IDR72.000.000.000
Jangka Waktu
Pembatasan
:
:
Sampai dengan 28 Februari 2017.
1. Debitur tidak dapat, tanpa persetujuan tertulis dari Bank terlebih dahulu,
persetujuan mana tidak akan tidak diberikan tanpa alasan yang wajar :
-
Menyatakan atau melakukan pembayaran dividen atau membagikan
modal atau kekayaan atau kepada pemegang saham dan/atau
direksi dari Debitur lebih dari 30 % dari Laba Bersih setelah Pajak.
Catatan: Bank HSBC telah memberikan persetujuan pencabutan
pembatasan tersebut di atas berdasarkan Surat Bank HSBC Ref.
No. 126/CMB-LLC/IV/2016 tertanggal 9 Mei 2016.
86
2. Debitur akan memberikan pemberitahuan tertulis terlebih dahulu kepada
Bank 2(dua) minggu sebelum melakukan tindakan-tindakan sebagai
berikut :
- Membuat,menanggung atau mengijinkan adanya suatu penjaminan
atas aktiva tidak bergerak,gadai,hak tanggungan atau hak jaminan
apapun juga atas property,aktiva atau pendapatan dari Debitur,
baik yang saat ini atau yang akan diperoleh di kemudian hari;
- Membuat,mengadakan atau mengizinkan/menyetujui suatu hutang
ataupun kewajiban apapun (termasuk kegiatan pembiayaan untuk
penyediaan barang modal (leasing) atau berdasarkan pemberian
jaminan ) kecuali untuk a) hutang yang timbul berdasarkan pada
perjanjian ini dan (b) hutang dagang dan/atau perjanjian sewamenyewa bangunan untuk kantor dan/atau gudang atau kendaraan
untuk kegiatan usaha operasional Debitur; atau
- Memberikan suatu investasi/pinjaman atau kredit kepada
perusahaan atau orang lain siapapun juga kecuali untuk kredit
yang diberikan secara independen dan lugas dalam praktek bisnis
sehari-hari
Kewajiban-
: 1. Mensubordinasi seluruh pinjaman pemegang saham yang saat ini ada
kewajiban
atau akan ditanggung di kemudian hari terhadap fasilitas yang diberikan
oleh Bank.
2. Wajib untuk menatausahakan rekening operasional pada Bank
3. Harus mempertahankan statusnya sebagai perusahaan terbuka
4. Harus memastikan bahwa keluarga Totong tetap sebagai pemegang
saham mayoritas utama. Apabila terdapat perubahan susunan,maka
Debitur memberi pemberitahuan kepada Bank
Rasio Finansial :
Setiap Debitur akan menjaga :
- Rasio Lancar pada minimal 1 kali
- Rasio Gearing Eksternal pada maksimal 1,8 kali
- EBITDA terhadap Bunga pada minimal 1,5 kali
Domisili Hukum
:
Kepaniteraan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.
Saldo Terutang
(per 3 Mei 2016)
:
Rp79.747.094.600
B2. PT BANK DANAMON INDONESIA Tbk
Akta Perjanjian Kredit No. 51 tanggal 13 Agustus 2010, dibuat di hadapan Sulistyaningsih, SH
Notaris di Jakarta. Junctis :
- Perjanjian Perubahan dan Perpanjangan terhadap Perjanjian Kredit Nomor PPWKP/242/0811
tanggal 11 Agustus 2011;
- Perjanjian Perpanjangan dan Perubahan terhdapat Perjanjian Kredit Nomor PPWKP/003/0918
tanggal 1 Agustus 2012;
- Persetujuan Pengalihan Fasilitas Kredit No.B 02061-/HK-MTR/1012 tanggal 29 Oktober 2012;
- Perjanjian Perubahan Terhadap Perjanjian Kredit Nomor PP/365/1112 tanggal 1 November 2012;
- Perjanjian Perpanjangan dan Perubahan Terhadap Perjanjian Kredit Nomor PPWKP/016/20813
tanggal 30 Juli 2013;
- Perjanjian Perpanjangan dan Perubahan Terhadap Perjanjian Kredit Nomor PPWKP/081/0814
tanggal 13 Agustus 2014;
- Perjanjian Perpanjangan dan Perubahan Terhadap Perjanjian Kredit Nomor : PPWKP/127/0815
tanggal 25 Agustus 2015;
- Perjanjian Perubahan Terhadap Perjanjian Kredit Nomor PP/318/1115 tanggal 19 November 2015.
87
(“Perjanjian Kredit Danamon”); yang mengatur antara lain hal-hal sebagai berikut:
Para Pihak :
a. PT Bank Danamon Indonesia Tbk selaku (“Bank”)
b. Perseroan selaku (“Debitur”)
Fasilitas Kredit
:
a. Kredit Rekening Koran : Rp10.000.000.000 (Sepuluh Milyar)
b. Kredit Angsuran Berjangka : Rp18.658.000.000 (Delapan Belas Milyar
Enam Ratus Lima Puluh Delapan Juta Rupiah)
Tujuan Penggunaan :
Kredit Rekening Koran : Modal Kerja
Kredit Angsuran Berjangka : Investasi
Jangka Waktu
:
Kredit Rekening Koran : sampai dengan tanggal 13 Agustus 2016
Kredit Angsuran Berjangka : sampai dengan 13 Agustus 2018
Jaminan
:
-
-
Bunga :
Kredit Rekening Koran: 10% (Tingkat suku bunga akan direview oleh Bank
setiap saat dari waktu ke waktu sesuai dengan kondisi pasar)
Account Receivable dengan nilai penjaminan Rp15.000.000.000
Tanah dan Bangunan yang terletak di Kawasan Industri Candi VIII/c,
Banbankerep ngaliyan Semarang Jawa Tengah, berdasarkan SHGB
No. 710 atas nama Debitur. APHT sebesar Rp21.655.000.000 (Tetap)
Kredit Angsuran Berjangka: 10% (Tingkat suku bunga akan ditinjau kembali
oleh Bank setiap saat dari waktu ke waktu sesuai dengan kondisi pasar)
Hal-hal yang
diwajibkan:
-
-
-
-
-
-
Menjalankan usahanya secara layak dan efisien serta sesuai dengan
ketentuan hukum dan perundang-undangan yang berlaku;
Menggunakan Fasilitas Kredit semata-mata untuk keperluan sebagaimana
ditetapkan dalam perjanjian ini;
Senantiasa memberikan ijin kepada Bank atau petugas-petugas yang diberi
kuasa oleh Bank untuk:
a. Melakukan pemeriksaan (audit) terhadap buku-buku, catatan-catatan
dan administrasi Debitur serta memeriksa keadaan barang-barang
jaminan.
b. Melakukan peninjauan ke dalam proyek,bangunan-bangunan lain dari
kantor-kantor yang digunakan Debitur dan
c. Menempatkan karyawan-karyawannya dan/atau kuasanya dalam
perusahaan Debitur guna ikut mengawasi pengelolaan perusahaan
tersebut,apabila dianggap perlu oleh Bank.
Mengizinkan karyawan-karyawan Bank atau kuasanya atau perusahaan
penilai sebagaimana akan ditetapkan oleh Bank dan akan ditetapkan oleh
Bank dan akan diberitahukan kepada Debitur untuk melakukan collateral
inspection untuk jaminan tanah dan/atau bangunan (fixed asset) minimal
1 (satu) kali setiap tahun dan untuk jaminan lainnya (non fixed asset)
minimal 1 (satu) kali setiap 6 (enam) bulan dengan biaya yang ditanggung
oleh Debitur.
Melakukan pembukuan mengenai keuangan perusahaan dan membuat
catatan-catatan yang mencerminkan keadaan keuangan perusahaan
Debitur yang sesungguhnya serta hasil pengoperasian perusahaan Debitur
yang sesuai sengan prinsip-prinsip pembuktian yang diterima secara umum
atau sesuai dengan prinsip-prinsip Akuntansi Indonesia yang mencerminkan
kewajaran dan dilaksanakan secara konsisten.
Memberikan pada Bank segala informasi/keterangan/data-data (termasuk
tetapi tidak terbatas pada laporan keuangan Debitur):
a. Segala sesuatu sehubungan dengan keuangan dan usaha Debitur;
88
b. Bilamana terjadi perubahan dalam sifat atau lingkup usaha Debitur
dan/atau bilamana terjadi suatu peristiwa atau keadaan yang dapat
mempengaruhi keadaan usaha atau keuangan Debitur,setiap waktu,
baik diminta maupun tidak diminta oleh Bank;
c. Bilamana terjadi perubahan dalam anggaran dasar beserta persetujuan
dan/atau pemberitahuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia
Republik Indonesia.
- Memperoleh, mempertahankan, memperpanjang, atau memperbaharui
apabila sudah habis jangka waktunya semua izin usaha dan izin-izin lainnya
termasuk namun tidak terbatas pada izin mengenai AMDAL yang harus
dimiliki oleh Debitur dalam rangka menjalankan usahanya dan menyerahkan
fotocopy dari izin-izin tersebut kepada Bank serta menyimpan sebaik-baiknya
surat-surat izin dan persetujuan-persetujuan yang telah diperolehnya dari
pihak yang berwenang dan apabila ternyata dikemudian hari diperlukan
surat-surat izin dan persetujuan-persetujuan yang baru,Debitur wajib segera
mengurus dan meperolehnya;
- Membayar pajak-pajak dan beban-beban lainnya yang ditetapkan oleh
Pemerintah,bea materai,biaya-biaya dan semua tagihan-tagihan yang wajib
dibayar oleh Bank Indonesia atau instansi pemerintah lainya yang mengatur
mengenai Ketentuan Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK) dalam
hal pemberian Fasilitas Kredit kepada Debitur menurut Perjanjian ini atau
group Debitur (termasuk afiliasi,anak perusahaan atau pihak terkait) dalam
perjanjian-perjanjian lain yang ada pada Bank ternyata melampaui BMPK.
- Debitur wajib menjaga agar kolektibilitas Debitur pada setiap Kreditur dari
Debitur (termasuk pada Bank) adalah tetap pada kolektibilitas 1 (satu) aturan
yang ditetapkan oleh Bank Indonesia.
- Menyerahkan pada Bank :
a.Laporan Keuangan Tahunan (Audited) segera diminta oleh
Bank,selambat-lambatnya 120 (seratus dua puluh) hari kalender sejak
tanggal laporan.
b. Laporan Keuangan Triwulan (House Figures),termasuk neraca dan
perhitungan laba-rugi,setelah diminta oleh Bank,selambat-lambatnya
60 (enam puluh) hari sejak tanggal laporan,yang ditandatangani oleh
pengurus Debitur
c. Laporan Keuangan Tahunan yang merupakan lampiran Surat
Pemberitahuan Tahunan Atas Pajak Penghasilan (SPT-PPh) yang
bertanda terima dari kantor Pelayanan Pajak Setempat, selambatlambatnya 120 (seratus dua puluh) hari sejak tanggal laporan.
d. Daftar Tagihan-tagihan (piutang) Debitur dengan disertai aging scheduke
setiap triwulan,selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari kalender setelah
tanggal periode laporan tersebut dan ditandatangani oleh pengurus
perusahaan Debitur.
e. Daftar Barang Dagangan (Inventory) Debitur setiap triwulan,selambatlambatnya 30 (tiga puluh) hari kalender setelah tanggal periode laporan
dan ditandatangani oleh pengurus perusahaan Debitur.
Hal-hal yang :
-
dilarang
-
-
Menjual atau dengan cara lain mengalihkan atau menyewakan/menyerahkan
pemakaian seluruh atau sebagian kekayaan/asset Debitur,baik barangbarang bergerak maupun tidak bergerak milik Debitur,kecuali dalam rangka
menjalankan usaha Debitur sehari-hari.
Menjaminkan/mengagunkan dengan cara bagaimanapun kekayaan Debitur
kepada orang/pihak lain, kecuali menjaminkan/mengagunkan kekayaan
kepada Bank sebagaimana termaktub dalam perjanjian jaminan
Mengadakan perjanjian yang dapat menimbulkan kewajiban Debitur untuk
membayar kepada pihak ketiga, kecuali dalam rangka menjalankan usaha
Debitur sehari-hari.
89
-
-
-
-
-
-
-
Menjamin langsung maupun tidak langsung pihak ketiga lainnya, kecuali
melakukan endorsemen atas surat-surat yang dapat diperdagangkan untuk
keperluan pembayaran atau penagihan transaksi-transaksi lain yang lazim
dilakukan dalam menjalankan usaha
Memberikan pinjaman kepada atau menerima pinjaman dari pihak lain
kecuali dalam rangka menjalankan usaha Debitur sehari-hari,
Mengadakan perubahan dari sifat dan kegiatan usaha Debitur seperti yang
sedang dijalankan saat ini
Merubah susunan pengurus, susunan para pemegang saham dan nilai
saham Debitur (kecuali untuk perusahaan terbuka – go public)
Mengumumkan dan membagikan deviden saham Debitur (kecuali untuk
perusahaan terbuka -Go Public)
Melakukan merger (penggabungan),konsolidasi (peleburan) dan akuisisi
(pengambilalihan)
Membayar atau membayar kembali tagihan-tagihan atau piutang-piutang
berupa apapun juga yang sekarang dan/atau dikemudian hari akan diberikan
oleh para Pemegang Saham Debitur baik berupa jumlah pokok,bunga dan
lain-lain jumlah uang yang wajib dibayar.
Domisili Hukum :
Pengadilan Negeri Jakarta Selatan di Jakarta.
Saldo Terutang :
(per 3 Mei 2016)
-
-
Kredit Rekening Koran : Rp9.696.744.026
Kredit Angsuran Berjangka : Rp5.546.715.124
B3. PT BANK EKONOMI RAHARJA Tbk
Akta Perjanjian Kredit Nomor 166 tertanggal 28 Juni 2006 yang buat dihadapan Dr. Irawan Soerodjo,
S.H., M.Si. Notaris di Jakarta, junctis :
-
-
-
-
-
Perubahan (Penambahan) Perjanjian Kredit Nomor 144 tertanggal 18 Desember 2006 dibuat
dihadapan Dr. Irawan Soerodjo, S.H., M.Si. Notaris di Jakarta.
Perubahan (Penambahan) Perjanjian Kredit Nomor 47 tertanggal 7 September 2006 dibuat
dihadapan Dr. Irawan Soerodjo, S.H., M.Si., Notaris di Jakarta.
Perubahan (Penambahan) Perjanjian Kredit Nomor 269 tertanggal 30 April 2007 dibuat dihadapan
Dr. Irawan Soerodjo, S.H., M.Si., Notaris di Jakarta.
Perubahan (Penambahan) Perjanjian Kredit Nomor 281 tertanggal 28 Juli 2011 dibuat dihadapan
Dr. Irawan Soerodjo, S.H., MSi., Notaris di Jakarta.
Perubahan (penambahan) Perjanjian Kredit Nomor 026/1/13-KMK tertanggal 15 Januari 2013.
Sebagaimana ditegaskan dalam Fasilitas Perbankan -Tanggal Peninjauan Kembali Fasilitas nomor Ref:
905-000188/September/2015 tertanggal 21 September 2015.
(“Perjanjian Kredit Bank Ekonomi”), yang mengatur hal-hal sebagai berikut :
Para Pihak :
Fasilitas Kredit :
a. PT Bank Ekonomi selaku (“Bank”)
b. Perseroan selaku (“Debitur”)
-
-
-
-
Fasilitas Pinjaman Rekening Koran : Rp10.000.000.000,00 (Sepuluh Miliar
Rupiah)
Fasilitas Aksep : Rp60.000.000.000,00 (enam puluh Miliar Rupiah)
Fasilitas Bank Garansi (BG) Line 1, sebesar 13.500.000.000,00 (tiga belas
miliar lima ratus juta Rupiah)
Fasilitas BG 2/GTE (Fasilitas) : setinggi-tingginya Rp10.000.000.000,(Sepuluh
miliar Rupiah)
90
Tujuan : a. Fasilitas Pinjaman Aksep (PA) 2 untuk modal kerja Debitur
Penggunaanb. Fasilitas Pinjaman Bank Garansi (BG) Line untuk menjamin kewajiban
Debitur kepada orang atau pihak lain (atau disebut juga Pihak Penerima
Jaminan) dengan ketentuan bahwa jumlah yang dijamin tidak melebihi
jumlah fasilitas Bank Garansi Line yang ditetapkan dalam akta.
Jangka Waktu :
30 Juni 2016
Jaminan:
Hak Tanggungan atas tanah :
a. 12 Bidang tanah dengan Sertifikat Hak Milik atas nama Lily Suryana
Setiawan
b. 1 bidang tanah atas nama PT Catur Adtya Sentosa dengan SHGB No.434/
Jatinegara, luas 5.000m2
c. 3 Tiga bidang tanah terletak di Mrgahayu Utara Cikarang atas nama
Perseroan dengan:
- SHGB No. 107/Margahayu Utara, seluas 1.240m2
- SHGB No. 108/Margahayu Utara, seluas 3.850 m2
- SHGB No. 109/Margahayu Utara, seluas 490 m2
d. 3 bidang tanah dengan Sertifikat Hak Milik terletak di Jawa Timur
e. 4 bidang tanah terletak di Blimbing, Malang atas nama Perseroan dengan:
- SHGB No. 205/Blimbing, luas 859 m2
- SHGB No. 206/Blimbing, luas 298 M2
- SHGB No. 207/blimbing, luas 371 m2
- SHGB No. 208/Blimbing, luas 2.210 m2
f. 2 bidang tanah terletak di Tanjung Duren Utara, atas nama Perseroan
dengan:
- SHGB No. 797/Tanjung Duren, luas 90 m2
- SHGB No. 105/Tanjung Duren, luas 178 M2
g. Tanah Dengan SHGB No. 5394/Jaka Sampurna seluas 5.995 m2 terletak di
Bekasi Selatan atas nama Perseroan.
Persediaan
Barang
Dagangan
milik
Perseroan
sebagaimana
ternyata dalam Sertifikat Jaminan Fiduisa tanggal 3 Agustus 2006
no. W7-005405 HT.06.TH.2006/STD
Saldo Terutang :
(per 3 Mei 2016)
-
-
Pinjaman Rekening Koran: Rp9.808.208.862
Fasilitas Aksep: Rp56.000.000.000
Perjanjian Fasilitas Perbankan (Kredit Investasi) No. 304/IX/15-KI tanggal 15 September 2015 yang
pada pokoknya mengatur:
Para Pihak :
PT Bank Ekonomi RaharjaTbk (“Bank”)
Perseroan (“Debitur”)
Fasilitas Kredit :
Fasilitas Term Loan Grace Period atau disebut Fasilitas TLG/LIC dengan jumlah
Pokok Fasilitas Rp. 7.225.000.000 (tujuh miliar dua ratus dua puluh lima juta
Rupiah)
Tujuan Penggunaan
Pembangunan gudang baru sebagai pengganti gudang lama di Bandung
:
Jangka waktu :
Fasilitas 96 (sembilan puluh enam) bulan terhitung sejak 23 September 2015 sampai
dengan 23 September 2023
Bunga
BLR-1% (sebelas persen pertahun)
:
91
Penyelesaian Sengketa
:
Pengadilan Negeri Jakarta Barat.
Saldo Terutang :Rp7.225.000.000
(per 3 Mei 2016)
B4. PT BANK CENTRAL ASIA Tbk
Akta Perjanjian Kredit No. 14 tanggal 16 Juni 2008 yang buat dihadapan Arnasya A. Pattinama, S.H.,
Notaris di Jakarta, junctis :
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Perubahan Pertama Perjanjian Kredit No. 025/add-KCK/2010 tanggal 4 Februari 2010.
Akta Perubahan Ketiga Atas Perjanjian Kredit No. 13 tanggal 22 Juli 2010 dibuat dihadapan Arnasya
A. Pattinama, S.H., Notaris di Jakarta.
Akta Perubahan Keempat Atas Perjanjian Kredit No. 5 tanggal 8 Agustus 2011 dibuat dihadapan
Arnasya A. Pattinama, S.H., Notaris di Jakarta.
Perubahan Kelima Atas Perjanjian Kredit No. 158A/Add-KCK/2011 tanggal 11 Agustus 2011.
Akta Perubahan Keenam Atas Perjanjian Kredit No. 9 tanggal 15 Maret 2012 dibuat dihadapan
Arnasya A. Pattinama, S.H., Notaris di Jakarta.
Perubahan Kedelapan No. 113/ADD-KCK/2013 tanggal 1 Mei 2013.
Akta Perubahan Kesembilan Atas Perjanjian Kredit No. 14 tanggal 24 September 2013 dibuat
dihadapan Arnasya A. Pattinama, S.H., Notaris di Jakarta.
Akta Perubahan Kesepuluh Atas Perjanjian Kredit No. 8 tanggal 6 September 2013 dibuat
dihadapan Arnasya A. Pattinama, S.H., Notaris di Jakarta.
Perubahan Kesebelas Atas Perjanjian Kredit No. 132/ADD-KCK/2014 tanggal 21 Mei 2014.
Akta Perubahan Kedua Belas Atas Perjanjian Kredit No. 34 tanggal 29 September 2014 dibuat
dihadapan Arnasya A. Pattinama, S.H., Notaris di Jakarta.
Akta Perubahan Ketiga Belas Atas Perjanjian Kredit No. 10 tanggal 10 Juli 2015 dibuat dihadapan
Arnasya A. Pattinama, S.H., Notaris di Jakarta.
Perubahan Keempat Belas No. 002/ADD-KCK/2016 tanggal 13 Januari 2016.
(selanjutnya disebut “Perjanjian Kredit”), yang mengatur hal-hal sebagai berikut :
Para Pihak :
Fasilitas Kredit
:
PT Bank Central Asia Tbk selaku (“Bank”)
Perseroan selaku (“Debitur”)
-
-
-
-
-
Fasilitas Kredit Lokal (Rekening Koran) dengan jumlah tidak melebihi :
Rp18.000.000.000,00 (delapan belas Miliar Rupiah)
Fasilitas Bank Garansi dalam jumlah pokok tidak melebihi :
Rp45.000.000.000,00 (Empat Puluh lima Miliar Rupiah)
Fasilitas Kredit Multi yang terdiri dari L/C berupa Sight, Usance L/C
dan Usance Payable At Sight (UPAS) dengan jumlah pokok tidak
melebihi USD 5,000,000.00 (lima juta Dollar Amerika Serikat) dengan
ketentuan: a) dapat diterbitkan dalam mata uang yang tersedia di Bank
(multicurrency) dan b) jangka waktu akseptasi Usance/UPAS maksimal
adalah 4 (empat) bulan
Fasilitas Time Loan Revolving I dalam jumlah pokok tidak melebihi
Rp205.000.000.000,(dua ratus lima miliar Rupiah)
Fasilitas Time Loan Revolving II dalam dalam jumlah pokok tidak
melebihi Rp307.000.000.000,00 (tiga ratus tujuh miliar Rupiah) dengan
ketentuan dapat digunakan (sublimit) untuk fasilitas Bank Garansi
dengan jumlah Pokok tidak melebihi Rp5.000.000.000,00 (lima miliar
Rupiah) dan dapat dialihkan menjadi fasilitas kredit local Distributor
Financing. Pengalihan fasilitas Time Loan Revolving II akan mengurangi
jumlah pokok pemberian fasulitas Time Loan Revolving II sejumlah nilai
yang dialihkan.
92
- Fasilitas Kredit Investasi I dalam jumlah pokok tidak melebihi
Rp19.875.000.000,00 (Sembilan belas miliar delapan ratus tujuh puluh
lima juta Rupiah)
- Fasilitas Kredit Investasi II dalam jumlah pokok tidak melebihi
Rp3.719.000.000,00 (tiga miliar tujuh ratus Sembilan belas juta juta
Rupiah)
- Fasilitas Kredit Investasi IV dalam jumlah pokok tidak melebihi
Rp10.000.000.000,00 (Sepuluh miliar Rupiah)
- Fasilitas Kredit Investasi VII dalam jumlah pokok tidak melebihi
Rp17.000.000.000,00 (tujuh belas miliar Rupiah)
- Fasilitas Kredit Investasi VIII dalam jumlah pokok tidak melebihi
Rp10.500.000.000,00 (sepuluh miliar lima ratus juta Rupiah)
- Fasilitas Kredit Investasi IX dalam jumlah pokok tidak melebihi
Rp36.000.000.000,00 (tiga puluh enam miliar Rupiah)
(selanjutnya disebut fasilitas Kredit Investasi I, II, IV, VII, VIII dan IX secara
bersama-sama adalah Fasilitas Kredit Investasi).
Tujuan Penggunaan :
Pada pokoknya untuk:
a. Membiayai modal kerja Debitur untuk Fasilitas Kredit Lokal (Rekening
Koran)
b. Menjamin transaksi pembelian yang dilakukan Debitur untuk Fasilitas
Bank Garansi
c. Membiayai impor barang
d. Membiayai modal kerja Debitur dan mengambil alih utang Debitur
berdasarkan Perjanjoan Pemberian Fasilitas Kredit Secara Sindikasi
berdasarkan Akta No. 17 tanggal 11 Juni 2008 untuk Fasilitas Time Loan
Revolving II
e. Membiayai pembelian barang
f. Membiayai pembangunan gudang di Padang, Kediri dan Pangkl Pinang
untuk fasilitas kredit investasi I
g. Mengambilalih hutang Debitur pada PT Bank Rabobank Indonesia untuk
Fasilitas Kredit Investasi II
h. Membiayai pembangunan kantor cabang dan gudang di Banjarmasin
untuk fasilitas Kredit Investasi IV
i. Membiayai pembangunan kantor cabang dan gudang di Pontianak untuk
fasilitas kredit investasi VII
j.Membiayai pembangunan gudang dan kantor cabang di
Jl, Munjungagung, Tegal untuk fasilitas Kredit Investasi VIII
k. Membiayai pembangunan kantor dan gudang di Jalan Raya Narogong,
Bekasi.
Batas Waktu Penarikan/ a. fasilitas Kredit Lokal (rekening Koran) terhitung sejak tangga 10 Juli
Penggunaan Fasilitas 2015 sampai dengan 11 Juni 2016
Kredit :
b. fasilitas Bank Garansi sejak tanggal 19 Juli 2015 sampai dengan 11 Juni
2016
c. Fasilitas Kredit Multi sejak tanggal 10 Juli 2015 sampai dengan tanggal
11 Juni 2016
d. Fasilitas Time Loan Revolving sejak tanggal 10 Juli 2015 sampai dengan
11 Juni 2016
e. Fasilitas Kredit Investasi I, II, IV telah berakhir
f. Fasilitas Kredit Investasi VII sejak tanggal 27 Juli 2012 sampai dengan
27 Juli 2015
g. Fasilitas Kredit Investasi VIII sejak tangga 24 September 2014 sampai
dengan 24 September 2015
h. Fasilitas Kredit IX sejak tanggal 10 Juli 2015 sampai dengan 10 Januari
2017.
93
Jaminan
: Tanah dengan Hak Guna Bangunan atas nama Perseroan yaitu:
1. 2bidang tanah terletak di jl. Margomulyo Industri III Blok H-20 Surabaya
a. SHGB No. 180/Greges, luas 9.615 m2
b. SHGB No. 180/Greges, luas 960 m2
2. 5 bidang tanah di Jl, Kapuk Muara Kamal IX/6, Penjaringan Jakarta
Utara, dengan:
a. SHGB No.315/Kamal Muara, luas 400 m 2
b. SHGB No.316/Kamal Muara, luas 1.296m2
c. SHGB No.317/Kamal Muara, luas 4.780m2
d. SHGB No.318/Kamal Muara, luas 600m2
e. SHGB No.319/Kamal Muara, luas 4.780m2
3. 1bidang tanah di Jl, Daan Mogot No. 234, Kebun Jeruk Jakarta Barat,
dengan SHGB No.6893/Duri Kepa, luas 990 m 2
4. 1 bidang tanah di Jl, Daan Mogot KM.12 No. 12, Cengkareng Jakarta
Barat, dengan SHGB No.1746/Cengkareng Timur, luas 1.848 m2
5. 1 bidang tanah di Jl, Raya Serang KM.4,5Banten dengan SHGB No.130/
Drangong, luas 3.520 m2
6. 1 bidang tanah di Jl,Suryopranoto No.9 Jakarta Pusat dengan SHGB
No.3811/Petojo Utara, luas 73 m2
7. 1 bidang tanah di Jl,Percetakan Negara No.C.36-A Jakarta Pusat
dengan SHGB No.630 /RawaSari, luas 5.200 m2
8. 1 bidang tanah di Jl, Raya Bypass Lama Km 9 Parak Laweh Padang
dengan SHGB No.573/Parak-Lawas Pulau Ale Nau XX, luas 2.177 m2
9. 1 bidang tanah di Jl, Raya Bypass Lama Km 9 Parak Laweh Padang
dengan SHGB No.574/Parak-Lawas Pulau Ale Nau XX, luas 2.064 m2
10.1 bidang tanah di Jl, Koba Dul Bangka Belitung dengan SHGB No.716/
DUL, luas 1.860 m2
11. 1 bidang tanah di Jl, Koba Dul Bangka Belitung dengan SHGB No.717/
DUL, luas 6.805 m2
12. 1 bidang tanah di Jl, Mauni Bangsal, Kediri dengan SHGB No.08/
Bangsal, luas 8.082 m2
13. 1 bidang tanah di Jl, Siak II Pekan Baru dengan SHGB No.822/Umban
Sari, luas 5.099 m2
14. 1 bidang tanah di Jl, Daan Mogot No. 33 D Jakarta Barat dengan SHGB
No.3589/Tanjung Duren Utara, luas 94 m2
15. 5 bidang tanah di Jl, Pucang Anom, Surabaya, dengan:
a. SHGB No.41/Kertajaya, luas 141 m 2
b. SHGB No.44 /Kertajaya, luas 146m2
c. SHGB No.45 /Kertajaya, luas 154m2
d. SHGB No.47/Kertajaya, luas 145m2
c. SHGB No.46/Kertajaya, luas 140m2
15. 5 bidang tanah di Jl, Pucang Anom, Surabaya, dengan:
a. SHGB No.41/Kertajaya, luas 141 m 2
b. SHGB No.44 /Kertajaya, luas 146m2
16. 2 bidang tanah di Jl, Raya Kemang KM 12.9 Bogor, dengan:
a. SHGB No.26/Kemang, luas 3.175 m 2
b. SHGB No.27 /Kemang, luas 4.000m2
17. 2 bidang tanah di Jl, Mangga Ubi No. 26 SEB Kapuk, dengan:
a. SHGB No.3459/Kapuk, luas 2.75o m 2
b. SHGB No.3640/Kapuk, luas 2.750m2
18. 1 bidang tanah di Jl, Paniki BAwah Manado, dengan:
a. SHGB No.1330/Paniki Bawah, luas 14.955m 2
19. 3 bidang tanah di Jl, Gubernur Subarjo Kalimantan Tengah, dengan:
a. SHGB No.00001/Tatah Pamingkih Tengah, luas 4.042m 2
b. SHGB No.00002/Tatah Pamingkih Tengah, luas 7.457m 2
c. SHGB No.00003/Tatah Pamingkih Tengah, luas 2.038m 2
94
20. 3 bidang tanah di Jl, Adi Sucipto, Kubu Raya, Kalimantan Barat, dengan:
a. SHGB No.505/Arah Limbung, luas 5.770m 2
b. SHGB No.506/Arah Limbung, luas 10.680m 2
c. SHGB No.507/Arah Limbung, luas 6.490m 2
21. 1 bidang tanah di Jl, Raya Solo-Sragen K.7.8 Karanganyar, Jawa
Tengah, dengan:
a. SHGB No.45/Jetis, luas 10.865m 2
22. 2 bidang tanah di Jl, Munjungagung, dengan:
a. SHGB No.12/Munjungagung, luas 3.635m 2
b. SHGB No.13/Munjungagung, luas m2
23. 1 bidang tanah di Jl, Narogong Raya Km 12 Cikiwul, Bantar Gebang,
dengan:
a. SHGB No.81/Cikiwul, luas 13.964m 2
Tanah dengan Sertifikat Hak Guna Bangunan atas nama PT Catur Mitra
Sejati Sentosa yaitu
1. 2. 3. 4 bidang tanah di Jl, Dukuh 1, Bali dengan:
a. SHGB No.326/Padangsambilan Kaja, luas 520 m2
b. SHGB No.327/Padangsambilan Kaja, luas 200 m 2
c. SHGB No.328/Padangsambilan Kaja, luas 510 m 2
d. SHGB No.329/Padangsambilan Kaja, luas 200 m 2
3 bidang tanah di Jl, Siliwangi Raya No. 39 Tangerang dengan:
a. SHGB No.09783/Pamulang, luas 2.000 m2
b. SHGB No.09784/Pamulang, luas 1.800 m 2
c. SHGB No.09785/Pamulang, luas 4.770 m 2
11 bidang tanah di Jl, Raya Kalimalang Jaka Sampurna Bekasi dengan:
a. SHGB No.6992/Jakasampurna, luas 1.615 m2
b. SHGB No.6993/Jakasampurna, luas 690 m 2
c. SHGB No.6997/Jakasampurna, luas 340 m 2
d. SHGB No.6995/Jakasampurna, luas 98 m2
e. SHGB No.7000/Jakasampurna, luas 132m 2
f. SHGB No.6994/Jakasampurna, luas 550m 2
g. SHGB No.7002/Jakasampurna, luas 1.240 m2
h. SHGB No.6999/Jakasampurna, luas 520 m 2
i. SHGB No.6996/Jakasampurna, luas 550m 2
j. SHGB No.6998/Jakasampurna, luas 2.500 m2
k. SHGB No.7001/Jakasampurna, luas 657m 2
Tanah dengan Sertifikat Hak Guna Bangunan atas nama PT Mitra Bali Indah
yaitu Tanah dengan Sertifikat Hak guna Bangunan No. 305/Padangsambian
Kaja Bali dengan luas 2.300 m2
Kewajiban
: Kewajiban Perseroan kepada Bank pada pokoknya adalah:
a.memberitahukan secara tertulis tentang adanya perkara yang
menyangkut Perseroan baik perdata, tata usaha Negara, tuntutan pajak,
penyidikan maupunperkara pidana yang dapat mempengaruhi usaha
maupun harta kekayaan Perseroan.
b. Mempertahankan Hak Atas Kekayaan Intelektual yang telah atau akan
dimiliki oleh Debitur.
c. Menyampaikan kepada Bank: (i) Laporan keuangan tahunan yang telah
dikonsolidasikan yang telah diaudit oleh KAP terdaftar yang disetujui
Bank dalam bentuk Long Form Audit Report selambatnya 120 hari
setelah tanggal penutupan buku; (ii) laporan keuangan tahunan (neraca
dan perhitungan rugi laba) internal Perseroan yang wajib disampaikan
selambatnya 120 hari setelah tanggal penutupan tahun buku; (iii) laporan
keuangan triwulanan Perseroan dan Laporankeuangan triwulanan yang
95
Hal-Hal Yang Tidak :
Boleh Dilakukan Perseroan
wajib disampaikan selambatnya 30 hari setelah akhir periode tiap-tiap
laporan.
d. Daftar [ersediaan barang setiap 3 (tiga) bulan sekali
e. Daftar tagihan dan aging sechedule tagihan setiap 3 (tiga) bulan sekali
f. Mempertahankan: (i) Intereset Bearing Debt (excluding shareholder
loan) to (equity plus shareholder loan) ratio tidak lebih dari 1 kali;
(ii) EBITDA tidak kurang dari 1,5 kali; (iii) Current ratio berarti
perbandingan antara aktiva lancer dan kewajiban yang harus segera
dibayar tidak kurang dari 1 kali;
g. Memberitahukan secara tertulis kepada Bank sebelum melaksanakan
pembagian Deviden kepada pemegang saham dengan besaran deviden
yang dibagikan tidak lebih dari 20% dari laba bersih.
h. Mempertahankan kepemilikan saham Bapak Budyanto Totong dan
keluarga baik secara langsung maupun tidak langsung minimal sebesar
51%.
Perseroan tanpa persetujuan tertulis dari Bank tidak dapat melakukan:
a.memperoleh pinjaman baru/kredit baru dari pihak lain dan/atau
mengikatkan diri sebagai penanggung/penjamin dalam bentuk dan
dengan nama apapun dan/atau mengagunkan harta kekayaan Perseroan
kepada pihak lain.
b. Meminjamkan uang termasuk tetapi tidak terbatas kepada afiliasinya
kecuali kepada PT Catur Mitra Sejati Sentosa dan PT Mitra Bali Indah
diluar kegiatan usaha sehari-hari.
c. Melakukan transaksi dengans eseorang atau suatu pihak, termasuk
tetapi tidak terbatas dengan perusahaan afiliasinya, dengan cara yang
berbeda atau diluar praktek dan kebiasaan yang ada;
d. Melakukan investasi, penyertaan atau membuka usaha baru selain
usaha yang telah ada;
e. Melakukan pemisahan, peleburan, penggabungan, pengambilalihan
atau pembubaran;
f. Mengubah satus kelembagaan dan anggaran dasar Perseroan;
g. Melepaskan hak kekayaan intelektual atas Mitra 10 dan Mitra 10 Express
h. Membagikan deviden kepada pemegang saham apabila rasio keuangan
Perseroan tidak terpenuhi atau membagikan deviden kepada pemegang
saham lebih dari 20% dari laba bersih berdasarkan laporan keuangan
konsolidasi tahun sebelumnya.
Catatan: Bank telah memberikan persetujuan pencabutan pembatasan
terkait pembagian dividen berdasarkan Surat Bank BCA Nomor: 30249/
GBK/2016 tertanggal 11 Mei 2016.
Penyelesaian Sengketa
:
Saldo Terutang :
(per 3 Mei 2016)
Pengadilan Negeri Jakarta Barat.
Fasilitas Kredit Lokal: Rp10.803.129.247
Fasilitas Time Loan Revolving I: Rp202.500.000.000
Fasilitas Time Loan Revolving II: Rp260.000.000.000
Fasilitas Kredit Investasi I: Rp4.250.543.183
Fasilitas Kredit Investasi II: Rp403.846.145
Fasilitas Kredit Investasi IV: Rp4.000.000.000
Fasilitas Kredit Investasi VII: Rp12.443.946.667
Fasilitas Kredit Investasi VIII: Rp9.063.959.987
Fasilitas Kredit Investasi IX: Rp21.372.893.432
96
C. Kredit Yang Diperoleh CMSS
PT Bank Central Asia Tbk
Akta Perjanjian Kredit No.15 tertanggal 11 Juni 2008, dibuat dihadapan Arnasya A. Pattinama, S.H.,
Notaris di Jakarta Junctis:
- Perubahan Pertama Perjanjian Kredit No:026/Add-KCK/2010 tanggal 4 Februari 2010;
- Akta Perubahan Kedua atas Perjanjian Kredit No.14 tanggal 22 Juli 2010 dibuat dihadapan Arnasya
A.Pattinama S.H., Notaris di Jakarta;
- Akta Perjanjian Kredit No.6 tanggal 8 Agustus 2011 dibuat dihadapan Arnasya A. Pattinama, S.H.,
Notaris di Jakarta;
- Perubahan Keempat Perjanjian Kredit No.058/Add-KCK/2012 tanggal 15 Maret 2012;
- Akta Perubahan Kelima atas Perjanjian Kredit No. 28 tanggal 27 Juli 2012, dibuat dihadapan
Arnasya A. Pattinama, S.H., Notaris di Jakarta;
- Perubahan Keenam Perjanjian Kredit No. 005/ADD-KCK/2013 tanggal 14 Januari 2013;
- Akta Perubahan Ketujuh Atas Perjanjian Kredit No.15 tanggal 24 September 2013 dibuat dihadapan
Arnasya A. Pattinama, S.H., Notaris di Jakarta;
- Akta Perubahan Kedelapan Atas Perjanjian Kredit no. 9 tanggal 6 Nopember 2013 dibuat dihadapan
Arnasya A. Pattinama, S.H., Notaris di Jakarta;
- Akta Perubahan Kesembilan tas Perjanjian Kredit no. 35 tanggal 29 September 2014 dibuat
dihadapan Arnasya A. Pattinama, S.H., Notaris di Jakarta;
- Akta Perubahan Kesepuluh Atas Perjanjian Kredit No. 11 tanggal 10 Juli 2015 dibuat dihadapan
Arnasya A. Pattinama, S.H., Notaris di Jakarta;
- Perubahan Kesebelas Atas Perjanjian Kredit No. 003/ADD-KCK/2016 tanggal 13 Januari 2016
yang menerangkan mengenai hal-hal sebagai berikut:
Para Pihak
:
PT Bank Central Asia Tbk. (“BCA”)
CMSS (“Debitor”)
Fasilitas Kredit
:
- Fasilitas Kredit Lokal (Rekening Koran) sebesar Rp36.000.000.000,00
- Fasilitas Time Loan Revolving dengan jumlah pokok tidak melebihi
Rp125.000.000.000,00, dengan ketentuan:
• dapat digunakan (sublimit) untuk fasilitas Letter of Credit (L/C)
berupa Sight, Usance, dan Usance Payable At Sight (UPAS) sebesar
ekuivalen USD 2,000,000.00 (dua juta Dollar Amerika Serikat) yang
dapat diterbitkan dalam semua mata uang yang tersedia di BCA
(multicurrency);
• Jangka waktu akseptasi Usance/UPAS/LC yang merupakan sublimit
dari fasilitas Time Loan Revolving maksimal 4 (empat) bulan;
• Dapat digunakan (sublimit) untuk fasilitas Forex Line (Forward)
sampai jumlah setinggi-tingginya sebesar ekuivalen USD
2,000,000.00 (dua juta Dollar Amerika Serikat);
-
Fasilitas Kredit Investasi III dengan jumlah pokok tidak melebihi
Rp8.500.000.000,00
- Fasilitas Kredit Investasi IV dengan jumlah pokok tidak melebihi
Rp26.000.000.000,00
- Fasilitas Kredit Investasi V dengan jumlah pokok tidak melebihi
Rp14.000.000.000,00
- Fasilitas Kredit Investasi VII dengan jumlah pokok tidak melebihi
Rp74.000.000.000,00;
- Fasilitas Kredit Investasi VIII dengan jumlah pokok tidak
melebihi Rp128.000.000.000,00;
- Fasilitas Kredit Investasi IX dengan jumlah pokok tidak melebihi
R40.000.000.000,00
- Fasilitas Bank Garansi sampai jumlah pokok tidak melebihi
Rp8.000.000.000,00 yang dapat disediakan dalam semua
97
Bunga dan Provisi
:
-
-
mata uang yang tersedia di BCA (multicurrency) dengan
ketentuan: jumlah pokok fasilitas Bank Garansi yang digunakan
untuk kepentingan Badan Pelayanan Kemudahan Ekspor dan
Pengolahan Data Keuangan (Bapeksta Keuangan) dan/atau
Bea Cukai sebagai Penerima Jaminan dengan maksimal jangka
waktu Bank garansi 18 (delapan belas) bulan, tidak melebihi
Rp2.000.000.000,00 (dua miliar Rupiah);
Fasilitas Kredit Multi, yang terdiri dari Letter of Credit Omnibus
L/C (Sight, Usance dan UPAS L/C) sebesar USD 8,000,000.00
yang dapat diterbitkan dalam semua mata uang yang tersedia
di BCA (multicurrency)
Atas setiap pinjaman uang yang terutang berdasarkan Perjanjian Kredit,
Debotor wajib membayar bunga sebesar:
a. 10,75% per tahun, yang dihitung dari Utang yang timbul dari fasilitas
Kredit Lokal (Rekening Koran);
b. 10,75% per tahun, yang dihitung dari jumlah fasilitas Time Loan
Revolving yang telah ditarik dan belum dibayar kembali oleh Debitor
untuk fasilitas Time Loan Revolving;
c. 10,75% per tahun, yang dihitung dari jumlah fasilitas Kredit Investasi
III yang telah ditarik dan belum dibayar kembali oleh Debitor, untuk
fasilitas Kredit Investasi III;
d. 10,75% per tahun, yang dihitung dari jumlah fasilitas Kredit Investasi
IV yang telah ditarik dan belum dibayar kembali oleh Debitor, untuk
fasilitas Kredit Investasi IV;
e. 10,75% per tahun, yang dihitung dari jumlah fasilitas Kredit Investasi
V yang telah ditarik dan belum dibayar kembali oleh Debitor, untuk
fasilitas Kredit Investasi V;
f. 10,75% per tahun, yang dihitung dari jumlah fasilitas Kredit Investasi
VI yang telah ditarik dan belum dibayar kembali oleh Debitor, untuk
fasilitas Kredit Investasi VI;
g. 10,75% per tahun, yang dihitung dari jumlah fasiliras Kredit Investasi
VII yang telah ditarik dan belum dibayar oleh Debitur untuk fasilitas
Kredit Investasi VII.
- Perhitungan bunga dilakukan secara harian atas dasar pembagi tetap
360 hari dalam setahun dan wajib dibayar lunas kepada BCA pada
Tanggal Pembayaran Bunga, yaitu:
a. Setiap tanggal 1 setiap bulan, untuk fasilitas Kredit Lokal (Rekening
Koran);
b. Setiap tanggal yang sama dengan tanggal penarikan dari fasilitas
Time Loan Revolving pada tiap-tiap bulan untuk fasilitas Time Loan
Revolving;
c. Setiap tanggal yang sama dengan tanggal penarikan dari fasilitas
Kredit Investasi III pada tiap-tiap bulan, untuk fasilitas Kredit
Investasi II pada tiap-tiap bulan;
d. Setiap tanggal yang sama dengan tanggal penarikan fasilitas Kredit
Investasi IV pada tiap-tiap bulan, untuk fasilitas Kredit Investasi IV;
e. Setiap tanggal yang sama dengan tanggal penarikan fasilitas Kredit
Investasi V pada tiap-tiap bulan, untuk fasilitas Kredit Investasi V;
f. Setiap tanggal yang sama dengan tanggal penarikan fasilitas Kredit
Investasi VI pada tiap-tiap bulan, untuk fasilitas Kredit Investasi VI;
g. Setiap tanggal yang sama dengan tanggal penarikan fasilitas Kredit
Investasi VII pada tiap-tiap bulan, untuk fasilitas Kredit Investasi VII;
98
- Pembayaran bunga tersebut dapat dilakukan dengan cara mendebet
rekening Debitor yang ada pada BCA atau dengan cara lain yang
disepakati oleh para pihak, dengan ketentuan bahwa:
a. Tanggal Pembayaran Bunga tidak boleh melampaui tanggal saat
Fasilitas Kredit wajib dibayar lunas; dan
b. Jumlah bunga yang wajib dibayar oleh Debitor kepada BCA akan
dihitung sejak tanggal timbulnya jumlah bunga yang terutang
tersebut seluruhnya oleh Debitor kepada BCA.
Kewajiban Debitor
:
-
Menggunakan Fasilitas Kredit yang diberikan BCA hanya untuk keperluan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2.3 Perjanjian Kredit;
- Mentaati semua undang-undang, peraturan pemerintah, kebijakan
pemerintah, petunjuk atau instruksi dari pemerintah yang berlaku
terhadap debitor;
- Segera memberitahukan kepada BCA secara tertulis tentang
adanya setiap perkara yang menyangkut Debitor, baik perdata, tata
usaha negara, tuntutan pajak, penyidikan maupun perkara pidana
yang akan mempengaruhi usaha maupun harta kekayaan debitor;
- Membayar semua biaya yang timbul dan berhubungan dengan
pemberian Fasilitas Kredit serta pelaksanaan syarat-syarat dan
ketentuan-ketentuan Perjanjian Kredit meskipun Fasilitas Kredit
tidak dipergunakan dan/atau Perjanjian Kredit dibatalkan;
- Memberikan segala keterangan yang diminta oleh BCA yang
berhubungan dengan pemberian Fasilitas Kredit dan Agunan.
- Mempertahankan Hak atas Kekayaan Intelektual antara lain hak
cipta, paten dan merek yang telah atau akan dimiliki oleh Debitor;
- Membentuk dan memelihara sistem pembukuan, administrasi dan
pengawasan keuangan sesuai dengan prinsip akutansi yang umum
diterima di Indonesia dan yang diterapkan secara terus menerus
untuk mencerminkan secara wajar keadaan kekayaan, keuangan
serta hasil usaha Debitor;
- Mengijinkan BCA ataupun pihak yang ditunjuk oleh BCA pada setiap
waktu untuk memeiksa kegiatan, pembukuan dan catatan-catatan
lainnya yang dibuat oleh Debitor;
- Menyampaikan kepada BCA dalam bentuk dan dengan rincian yang
dapat diterima oleh BCA:
â–  Laporan keuangan tahunan (neraca dan perhitungan rugi laba)
Debitor yang telah dikonsolidasi oleh yang telah diaudit oleh
Kantor Akuntan Publik Terdaftar yang disetujui oleh BCA dalam
bentuk Long Form Audited Report yang wajib disampaikan
selambat-lambatnya 120 hari setelah tanggal penutupan tahun
buku;
â–  Laporan keuangan triwulanan konsolidasi & parent only
(in house) Debitor berikut rinciannya yang wajib disampaikan
selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari setelah akhir periode
dari tiap-tiap laporan.
- Memberikan prioritas terlebih dahulu atas laba usaha yang diterima
Debitor untuk membayar kewajiban Debitor yang jatuh waktu
kepada BCA;
- Menyalurkan sebagian besar dari transaksi/hasil usaha Debitor
melalui rekening BCA;
- Memberitahukan secara tertulis kepada BCA paling lambat 5 Hari
Kerja setelah tanggal terjadinya perubahan susunan pengurus dan
pemegang saham.
- Menyerahkan laporan hasil penilaian oleh perusahaan penilai
independen (independent appraisal) yang sesuai dengan daftar
BCA atas seluruh agunan (tanah & bangunan, tanah kosong,
99
ataupun apartemen) minimal tiap 2 tahun sekali. Kecuali apabila
tingkat kolektibilitas Debitor menurun menjadi kurang lancar,
diragukan atau macet, maka penilaian oleh independent appraisal
harus dilakukan tiap 6 bulan sekali.
- Menjaga, mempertahankan dan memelihara kondisi keuangan
Debitor yang tercantum dalam laporan keuangan konsolidasi
triwulanan (kuartalan) sebagai berikut:
â–  Interest Bearing Debt (excluding shareholder loan) to (equity
plus shareholder loan) Ratio berarti rasio perbandingan antara
pinjaman yang dikenakan beban bunga (tidak termasuk utang
pemegang saham) tidak lebih dari 1 kali
â–  EBITDA to (Installment plus Interest) Ratio berarti rasio
perbandingan antara laba sebelum dikurangi beban bunga,
pajak depresiasi dan amortisasi terhadap (angsuran pinjaman
ditambah beban bunga pinjaman) tidak dikurang dari 1,5 kali;
â–  Current RATIO, berarti rasio perbandingan antara aktiva lancer
dan kewajiban yang harus segera dibayar tidak kurang dari
1 kali.
- Menyerahkan laporan hasil penilaian oleh perusahaan penilai
independen yang sesuai dengan daftar BCA atas Agunan berupa
tanah dan bangunan serta perlengkapan toko yang dibiayai oleh
fasilitas Kredit Investasi IV, selambat-lambatnya 2 bulan setelah
pembangunan bangunan di atas tanah tersebut selesai dilakukan
atau setelah pembelian.
Hal-hal yang tidak :
boleh dilakukan
Selama debitor belum membayar lunas utang atau batas waktu penarikan
dan/atau penggunaan fasilitas kredit belum berakhir, Debitor tidak
diperkenankan untuk melakukan hal-hal berikut di bawah ini, tanpoa
persetujuan tertulis terlebih dahulu dari BCA:
- memperoleh pinjaman uang/kredit baru dari pihak lain lebih dari
Rp5.000.000.000,00 baik sekaligus maupun secara akumulatif
dimana jumlah tersebut tidak termasuk kredit kepemilikan kendaraan
bermotor dan/atau mengikatkan diri sebagai penanggung/penjamin
dalam benruk dan dengan nama apapun dan/atau mengagunkan
harta kekayaan Debitor kepada pihak lain.
- Meminjamkan uang, termasuk tetapi tidak terbatas kepada
perusahaan afiliasinya di luar kegiatan usaha sehari-hari;
- Melakukan transaksi dengan seseorang atau sesuatu pihak,
termasuk tetapi tidak terbatas dengan perusahaan afiliasinya,
dengan cara yang berbeda atau diluar praktek dan kebiasaan yang
ada;
- Melakukan investasi, penyertaan atau membuka usaha baru selain
usaha yang telah ada;
- Menjual atau melepaskan harta tidak bergerak atau harta kekayaan
utama dalam menjalankan usahanya, kecuali dalam rangka
menjalankan usaha sehari hari;
-
Melakukan pemisahan, peleburan, penggabungan, pengambilahlihan
atau pembubaran;
- Mengubah status kelembagaan dan anggaran Dasae Debitor;
- Melepaskan hak kekayaan intelektual “Mitra 10” dan “Mitra 10
Express”
Jaminan
: A. 14 Bidang tanah dengan Sertifikat Hak guna Bangunan sebagai berikut:
- seluas 1,615 m2 dengan Sertifikat Hak Guna Bangunan (SHGB)
No. 6992/Jakasampurna, Jawa Barat, Kabupaten Bekasi,
Kecamatan Bekasi Barat Kelurahan Jaka Sampurna;
100
- seluas 690m2 dengan SHGB No. 6993/Jakasampurna, Jawa
Barat, Kabupaten Bekasi, Kecamatan Bekasi Barat Kelurahan Jaka
Sampurna;
- seluas 340m2 dengan SHGB No. 6997/Jakasampurna, Jawa
Barat, Kabupaten Bekasi, Kecamatan Bekasi Barat Kelurahan Jaka
Sampurna;
- seluas 98m2 dengan SHGB No. 6995/Jakasampurna, Jawa Barat,
Kabupaten Bekasi, Kecamatan Bekasi Barat Kelurahan Jaka
Sampurna;
- seluas 132m2 dengan SHGB No. 7000/Jakasampurna, Jawa
Barat, Kabupaten Bekasi, Kecamatan Bekasi Barat Kelurahan Jaka
Sampurna;
- seluas 550m2 dengan SHGB No. 6994/Jakasampurna, Jawa
Barat, Kabupaten Bekasi, Kecamatan Bekasi Barat Kelurahan Jaka
Sampurna;
- seluas 1.240m2 dengan SHGB No. 7002/Jakasampurna, Jawa
Barat, Kabupaten Bekasi, Kecamatan Bekasi Barat Kelurahan Jaka
Sampurna;
- seluas 520m2 dengan SHGB No. 699/Jakasampurna, Jawa Barat,
Kabupaten Bekasi, Kecamatan Bekasi Barat Kelurahan Jaka
Sampurna;
- seluas 550m2 dengan SHGB No. 6996/Jakasampurna, Jawa
Barat, Kabupaten Bekasi, Kecamatan Bekasi Barat Kelurahan Jaka
Sampurna;
- seluas 2.500m2 dengan SHGB No. 6998/Jakasampurna, Jawa
Barat, Kabupaten Bekasi, Kecamatan Bekasi Barat Kelurahan Jaka
Sampurna;
- seluas 657m2 dengan SHGB No. 7001/Jakasampurna, Jawa
Barat, Kabupaten Bekasi, Kecamatan Bekasi Barat Kelurahan Jaka
Sampurna;
- seluas 328m2 dengan SHGB No. 5856/Jakasampurna, Jawa
Barat, Kabupaten Bekasi, Kecamatan Bekasi Barat Kelurahan Jaka
Sampurna;
- seluas 1.530m2 dengan SHGB No. 5860/Jakasampurna, Jawa
Barat, Kabupaten Bekasi, Kecamatan Bekasi Barat Kelurahan Jaka
Sampurna;
- seluas 611m2 dengan SHGB No. 5858/Jakasampurna, Jawa
Barat, Kabupaten Bekasi, Kecamatan Bekasi Barat Kelurahan Jaka
Sampurna;
Setempat dikenal sebagai Jalan Raya/Kp. Dua, terdaftar atas nama
CMSS.
B. Jaminan Perusahaan dari CMSS sebagaimana diuraikan dalam Akta
Perjanjian Jaminan Perusahaan dan Garansi No. 39 tanggal 11 Juni
2008 dibuat dihadapan Arnasya A. Pattinama,S.H., Notaris di Jakarta.
C. Persediaan Barang milik CMSS yang dijamin secara Fidusia berdasarkan:
- Sertifikat Jaminan Fidusia tanggal 23 Oktober 2008 No. W7-013450
HT.04.06.TH.2008/STD;
- Sertifikat Jaminan Fidusia tanggal 24 November 2011 No. W7050157 AH.05.01.TH.2011/STD;
D. Tagihan/Piutang milik CMSS yang dijamin secara Fidusia berdasarkan:
- Sertifikat Jaminan Fidusia tanggal 23 Oktober 2008 No. W7-013451
HT.04.06.TH.2008/STD;
101
-
-
Sertifikat Jaminan Fidusia tanggal 24 Oktober 2011 No. W7-050158
AH.05.01.TH.2011/STD;
Sertifikat Jaminan Fidusia tanggal 19 September 2012 No. W7036868 AH.05.01.TH.2012/STD;
E. Perlengkapan Toko milik CMSS yang dijamin secara Fidusia berdasarkan:
- Sertifikat Jaminan Fidusia tanggal 11 Oktober 2013 No. W12.187357
AH.05.01.Tahun 2013;
F. Cessie Hak Sewa Bangunan Seluruh hak, manfaat, tuntutan-tuntutan
menurut hokum, yang dapat dilaksanakan CMSS terhadap gedung Mitra
10 yang berlokasi di:
- Jl. Kyai Haji Soleh Iskandar dan Jalan Raya Baru Kemang, RT 008,
RW 09, Bogor, Jawa Barat
- Pusat Perbelanjaan di Jl. Sultan Hamengkubuwono XI KM.25
Cakung.
- Jl. Cibarusah Raya No. 68, RT 010, Rukun Warga 02, Desa
Sukaresmi, Kecamatan Cikarang, Bekasi.
Domisili Hukum
:
Saldo Terutang :
(per 3 Mei 2016)
Kantor Panitera Pengadilan Negeri Jakarta Pusat di Jakarta
-
-
-
-
-
-
Fasilitas Kredit Lokal: Rp11.506.738.710
Fasilitas Time Loan Revolving: Rp100.000.000.000
Fasilitas Kredit Investasi IV: Rp10.400.000.000
Fasilitas Kredit Investasi V: Rp8.400.000.000
Fasilitas Kredit Investasi VII: Rp32.612.741.379
Fasilitas Kredit Investasi VIII: Rp84.383.200.000
D. Kredit Yang Diperoleh CSAN
PT BANK CENTRAL ASIA Tbk
Akta Perjanjian Kredit No.30 tanggal 27 Juli 2012, dibuat di hadapan Arnasya A.Pattinama, S.H., Notaris
di Jakarta; junctis:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Akta Perubahan Pertama atas Perjanjian Kredit Nomor 14 tanggal 28 Mei 2013;
Akta Perubahan Kedua atas Perjanjian Kredit Nomor 16 tanggal 24 September 2013;
Akta Perubahan Ketiga atas Perjanjian Kredit Nomor 10 tanggal 6 Nopember 2013;
Akta Perubahan Keempat atas Perjanjian Kredit Nomor 36 tanggal 29 September 2014;
Akta Perubahan Kelima atas Perjanjian Kredit Nomor 7 tanggal 4 September 2015;
Perubahan Keenam atas Perjanjian Kredit Nomor 001/ADD-KCK/2016 tanggal 13 Januari 2016.
(“Perjanjian Kredit BCA”)
mengatur hal-hal sebagai berikut:
1. Para Pihak
:
a. PT Bank Central Asia Tbk (“BCA”) selaku Kreditur; dan
b. Catur Sentosa Anugerah selaku Debitur.
2. Fasilitas Kredit :
-
-
-
Fasilitas Kredit Lokal: tidak melibihi Rp10.000.000.000 (Sepuluh miliar
Rupiah)
Fasilitas Bank Garansi : tidak melebihi Rp70.000.000.000 (Tujuh puluh
miliar Rupiah)
Fasilitas Time Loan Revolving: tidak melebihi Rp30.000.000.000 (Tiga
puluh miliar Rupiah)
102
4. Jangka Waktu :
-
-
-
5. Tujuan Fasilitas :
a. Membiayai modal kerja Debitor untuk fasilitas Kredit Lokal (Rekening
Koran)
b. Menjamin pembayaran dan/atau performance Debitor kepada pihak
ketiga untuk fasilitas Bank Garansi
6.Jaminan
: Fidusia Tagihan dengan nilai penjaminan sebesar Rp. 25.000.000.000,(dua puluh lima miliar Rupiah) berdasarkan Sertifikat Jaminan Fidusia
No. W-036867 AH.05.01.Th2012/STD tanggal 19 September 2012
jo. Sertifikat Jaminan Fidusia No. W10.244091.AH.05.01 Tahun 2013
tanggal 11 September 2013.
7.Provisi
: -
-
-
8. Kewajiban Perseroan
Fasilitas Kredit Lokal: sejak tanggal 4 September 2015 sampai dengan
tanggal 11 Juni 2016
Fasilitas Bank Garansi: sejak tanggal 4 September 2015 sampai dengan
tanggal 11 Juni 2016
Fasilitas Time Loan Revolving : sejak tanggal 4 September 2015 sampai
dengan tanggal 11 Juni 2016
:
0,25 % per tahun untuk Fasilitas kredit local (Rekening Koran)
0,75 % per tahun, untuk fasilitas bank garansi
0,25 % per tahun untuk fasilitas Time Loan Revolving
Debitur wajib untuk:
-Menggunakan Fasilitas Kredit yang diberikan BCA hanya untuk keperluan
sebagaimana dimaksud dengan tujuan penggunaan Fasilitas Kredit;
-Mentaati semua undang-undang,peraturan pemerintah,kebijakan
pemerintah,petunjuk atau instruksi dari pemerintah yang berlaku
terhadap Debitur;
- Segera memberitahukan kepada Bank secara tertulis tentang adanya
setiap perkara yang menyangkut Debitur,baik perdata,tata usaha
negara,tuntutan pajak,penyidikan maupun perkara pidana yang akan
mempengaruhi usaha maupun harta kekayaan Debitur;
- Membayar semua biaya yang timbul dan berhubungan dengan pemberian
Fasilitas Kredit serta pelaksanaan syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan
Perjanjian Kredit meskipun Fasilitas Kredit tidak dipergunakan dan/atau
Perjanjian Kredit dibatalkan;
- Memberikan segala keterangan yang diminta oleh Bank yang
berhubungan dengan pemberian Fasilitas Kredit dan Agunan;
- Mempertahankan Hak atas Kekayaan Intelektual,antara lain hak cipta,
paten dan merek yang telah atau akan dimiliki oleh Debitur.
- Membentuk dan memelihara system pembukuan,administrasi dan
pengawasan keuangan sesuai dengan prinsip akuntansi yang umum
diterima di Indonesia dan yang diterapkan secara wajar keadaan
kekayaan,keuangan serta hasil usaha Debitur.
- Mengijinkan Bank ataupun pihak yang ditunjuk oleh Bank pada setiap
waktu untuk memeriksa kegiatan,pembukuan dan catatan-catatan
lainnya yang dibuat oleh Debitur;
- Menyampaikan kepada Bank dalam bentuk dan dengan rincian yang
dapat diterima oleh Bank:
1. Laporan keuangan tahunan (neraca dan perhitungan rugi laba) yang
telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Terdaftar yang disetujui oleh
Bank dalam bentuk long form audited report yang wajib disampaikan
selambat-lambatnya 120 (seratus dua puluh) hari setelah tanggal
penutupan tahun buku;
2. Laporan keuangan tahunan parent only (neraca dan perhitungan
rugi laba) selambat-lambatnya 120 (seratus dua puluh) hari setelah
tanggal penutupan tahun buku;
103
3. Laporan keuangan triwulanan konsolidasi dan parent only (in
house) Debitur berikut rinciannya yang wajib disampaikan selambatlambatnya 30 (tiga puluh) hari setelah akhir periode tiap-tiap laporan;
- Memberikan prioritas terlebih dahulu atas laba usaha yang
diterima Debitur untuk membayar kewajiban Debitur yang jatuh
waktu kepada Bank;
- Memusatkan aktivitas keuangan Debitur melalui rekening
Debitur di Bank;
- Memberitahukan secara tertulis kepada Bank paling lambat
5 (lima) Hari Kerja setelah tanggal terjadinya perubahan
susunan Direksi,Dewan Komisaris dan pemegang saham;
- Menyerahkan laporan hasil penilaian oleh perusahaan penilai
independen yangs esuai dengan daftar Bank atas seluruh
Agunan yang berupa tanah dan bangunan, tanah kosong
maupun apartemen, minimal setiap 2 (dua) tahun sekali,
kecuali apabila tingkat kolektibilitas Debitur menurun menjadi
kurang lancer,diragukan atau macet,maka penilaian oleh penilai
independen harus dilakukan setiap 6 bulan sekali.
- Menjaga,mempertahankan dan memelihara kondisi keuangan
Debitur berdasarkan laporan keuangan tahunan konsolidasi
yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Terdaftar yang
disetujui oleh Bank
- Menyerahkan kepada Bank fotokopi kontrak antara Debitur
dan masing-masing principal paling lambat 1 (satu) minggu
setelah tanggal penandatanganan setiap kontrak baru atau
perpanjangan atau perubahan kontrak.
9.
Pembatasan : Perseroan harus mendapat persetujuan tertulis dari Bank terlebih dahulu
Tindakan apabila:
Perseroan a. Memperoleh pinjaman uang/kredit baru dari pihak lain lebih dari
(“Negative Rp5.000.000.000,00 baik sekaligus maupun secara akumulatif dimana
Covenant”) jumlah tersebut tidak termasuk kredit kepemilikan kendaraan bermotor
dan/atau mengikatkan diri sebagai penanggung/penjamin dalam bentuk
dan dengan nama apa pun dan/atau mengagunkan harta kekayaan
Debitur kepada pihak lain;
b. meminjamkan uang, termasuk tetapi tidak terbatas keada perusahaan
afiliasinya kecuali dalam rangka kegiatan usaha sehari-hari;
c. melakukan transaksi dengan seseorang atau sesuatu pihak, termasuk
tetapi tidak terbatas dengan perusahaan afiliasinya dengan cara yang
berbeda beda atau diluar praktek dan kebiasaan yang ada;
d. melakukan investasi, penyertaan atau membuka usaha baru kecuali
usaha yang telah berjalan dan pembukaan cabang baru;
e. menjual atau melepaskan harta tidak bergerak atau harta kekayaan
utama dalam menjalankan usahanya, kecuali dalam rangka menjalankan
usaha sehari-hari;
f.Melakukan
peleburan,
penggabungan,
pengambilalihan
atau
pembubaran;
g. Mengubah status kelembagaan, anggaran dasar.
10. Domisili Hukum: Para Pihak sepakat memilih domisili hukum yang tetap di Kepaniteraan
Pengadilan Negeri Jakarta Barat dengan tidak mengurangi hak BCA untuk
mengajukan tuntutan hukum di Pengadilan lain di dalam wilayah Republik
Indonesia.
11. Saldo Terutang :
(per 3 Mei 2016)
-
-
Fasilitas Kredit Lokal: Rp9.172.330.775
Fasilitas Time Loan Revolving: Rp30.000.000.000
104
E. Kredit Yang Diperoleh CAS
E1. PT BANK EKONOMI RAHARJA Tbk
A. Perjanjian Kredit No. 558 A/VI/12-KMK tanggal 14 Juni 2012 Junctis :
-
-
-
Fasilitas Perbankan - Tanggal Peninjauan Kembali Fasilitas tanggal 26 Agustus 2013
Fasilitas Perbankan - Tanggal Peninjauan Kembali Fasilitas tanggal 15 Agustus 2014
Fasilitas Perbankan – Tanggal Peninjauan Kembali Fasilitas tanggal 21 September 2015; yang
mengatur antara lain hal-hal sebagai berikut:
Para Pihak
:
a. PT Bank Ekonomi Rahardja Tbk (“Bank”)
b. Perseroan, selaku Debitur.
Fasilitas Kredit
:
Pinjaman rekening Koran sampai jumlah setinggi-tingginya Rp5.000.000.000,(lima miliar Rupiah).
Tujuan penggunaan kredit adalah untuk modal kerja.
Jaminan
:
tanah CAS seluas 5.000 m2, berlokasi di Desa Jatinegara, dengan Sertifikat
HGB No.424.Jatinegara yang dibebani dengan Hak Tanggunan berdasarkan
Sertifikat Hak Tanggunan No. 2886/2012 tanggal 9 Juli 2012. Tanah tersebut
dibebani dengan Hak Tanggungan sebesar Rp10.000.000.000,- (sepuluh
miliar Rupiah).
Jangka Waktu
Pembatasan :
:
Sampai dengan 30 Juni 2016
Tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari Bank, Debitur tidak akan
melakukan hal-hal sebagai berikut:
- bertindak sebagai penjamin (borg) atas hutang pihak ketiga;
- menjaminkan kepada bank lain dan/atau pihak lain ketiga manapun
juga, barang-barang yang telah diserahkan sebagai jaminan kepada
Bank untuk fasilitas ini;
- menarik dana melampaui plafond fasilitas kredit yang telah ditentukan
oleh Bank;
- Merubah kepemilikan saham Perseroan hingga kurang dari 51% yang
ada pada Debitur.
Kewajiban-
:
kewajiban 1. Mempergunakan kredit yang diberikuan Bank hanya untuk modal kerja;
2. Mendahulukan pembayaran-pembayaran lainnya yang karena apapun yang
terhutang berdasaran akta ini dri pembayaran-pembayaran lainnya yang
karena apapun juga wajib dibayar oleh Debitur terhadap siapapun.
3. Membayar semua kewajiban pajak dan beban-beban lainnya yang ditetapkan
pemerintah menurut sebagaimana mestinya;
4. Wajib meningkatkan aktifitas keuangannya di Bank baik secara langsung
maupun tidak langsung sesuai persentase loan yang diberikan Bank
terhadap total seluruh pinjaman Bank.
5. Mengijinkan paegawai atau wakil Bank pada waktu yang layak (sebagaimana
ditetapkan oleh Bank dengan pemberitahuan kepada Debitur) untuk masuk
dalam bangunan-bangunan yang dijaminkan kepada Bank dan memeriksa
keadaan bangunan-bangunan tersebut;
6. Menyerahkan keada Bank fotocopi setiap pembaharuan ijin usaha berikut:
a) Laporan Keuangan tahuanan yang telah diaudit oleh Bank Indonesia
selambatnya dalam jangka waktu 180 hari dari saat penutupan tahun neraca,
b) laporan keuangan tahunan interen perusahaan (semi-annual) yang telah
ditandatangani oleh pengurus perusahaan setiap 3 (tiga) bulan sekali
selambatnya dalam jangka waktu maksimal 120 (seratus dua puluh) hari
sejak tanggal laporan yang ditandatangani oleh pejabat yang berwenang
dan diberi stempel perusahaan dari Debitur.
105
Domisili Hukum :
7. Memberitahukan kepada Bank dengan segera tiap-tiap kejadian yang
mempunyai pengaruh buruk kepada usaha Debitur atau menyebabkan
keterlambatan Debitur untuk membayar bunga atau hutang pokok dari
fasilitas ini.
8. Memberitahukan secara tertulis kepada Bank bilamana Debitur meminjam
atau uang kepada pihak ketiga siapapun, selain yang bertalian dengan
usaha sehari-hari dari Debitur;
9. Melakukan penilaian terhadap semua jaminan yang diserahkan kepada
Bank melalui external appraiser (penilai independen) maksimal 3 (tiga) bulan
setelah penandatangan perjanjian ini;
10. Memberitahukan secara tertulis kepada Bank bila mana Debitur merubah
bentuk dan/atau status hokum perusahaan, susunan pemeng saham atau
susunan managemen yang ada saat ini.
11. Debitur wajib memberitahukan secara tertulis kepada Bank untuk setiap
bagian deviden.
Kepaniteraan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.
E2. Perjanjian Kredit dengan PT BANK INTERNATIONAL INDONESIA Tbk
Akta Perjanjian Kredit No. 02 tanggal 2 Februari 2011, dibuat di hadapan Kelaswara Chandrakirana,
SH, Notaris di Jakarta. Junctis :
- Perubahan Perjanjian Kredit No. 0039/PrbPK/SCBC Juanda/2012 tanggal 15 Februari 2012;
- Perpanjangan Perjanjian Kredit No. 0178/PpjPK/CDU/2013 tanggal 2 Februari 2013;
- Akta Perubahan Perjanjian Kredit Nomor 28 tanggal 24 Januari 2014 dibuat dihadapan Kelaswara
Chandrakirana, SH, Notaris di Jakarta ;
- Perubahan Perjanjian Kredit No. 0052/PrbPK/CDU.3/2015 tanggal 30 Januari 2015 (“Perjanjian
Kredit BII”); yang mengatur antara lain hal-hal sebagai berikut:
Para Pihak : a. PT Bank International Indonesia Tbk selaku (“Bank”)
b.
CAS selaku (“Debitur”)
Fasilitas Kredit :
a. Fasilitas Pinjaman Rekening Koran (PRK) 1 Lama sampai dengan jumlah
setinggi-tingginya: Rp6.000.000.000,- (Enam Milyar Rupiah)
b. Fasilitas Pinjaman Rekening Koran 1 Tambahan sampai jumlah setinggitingginya sebesar Rp5.000.000.000,- (lima miliar Rupiah) [PRK 1 Lama dan
PRK 1 Tambahan selanjutnya disebut “Fasilitas PRK 1”]
c. Fasilitas Pinjaman Rekening Koran (PRK) 2 sampai dengan junlah setinggitingginya sebesar Rp2.700.000.000,- (dua miliar tujuh ratus juta Rupiah)
[selanjutnya disebut “Fasilitas PRK2”]
Tujuan : -
Penggunaan
-
Fasilitas PRK 1 akan digunakan untuk membiayai pembelian keramik dari
PT Mulia Industrindo Tbk
Fasilitas PRK 2 akan digunakan untuk membiayai pembelian Glass Block
dari PT Mulia Industrindo Tbk
Jangka Waktu :
Fasilitas PRK 1 : sampai dengan tanggal 27 Januari 2017
Fasilitas PRK 2 : sampai dengan 27 Januari 2017 Agustus 2018
Jaminan
-
:
Deposito-deposito atas nama CAS selurunya sejumlah Rp3.425.000.000,(tiga miliar empat ratus dua puluh lima juta Rupiah);
- Inventory atas nama CAS sebesar Rp7.500.000.000,- (tujuh miliar Rupiah);
dan
- Piutang Dagang/ Account Receivables atas nama CAS sebesar
Rp2.775.000.000,- (dua miliar tujuh ratus tujuh puluh lima juta Rupiah).
106
Bunga :
Atas Fasilitas Lredit yang ditarik, Debitur berkewajiban membayar bunga Bank
dengan suku bunga masing-masing 11,50% (sebelas koma lima puluh persen).
Per tahun.
Hal-hal yang : -
diwajibkan
-
Transaksi keuangan Debitur wajib dialihkan dan aktif di Bank minimal 50%
khusus untuk transaksi dengan Principal.
Debitur wakib memberikan setiap informasi yang diminta oleh Bank dan
memberikan ijin setiap saat kepada Bank untuk melakukan kunjungan
terhadap kegiatan usaha Debitur baik dikantor maupun di lapangan.
Menjaga seluruh ijin operasi tetap betrlaku.
Memberikan laporan atas segala kejadian yang dapat mempengaruhi kondisi
keuangan dan kelangsungan usaha Debitur, namun tidak tak terbatas pada
perisatiwa kebakaran, kecelakaan kerja dan mogok kerja.
Debitur wajib menyelesaikan setiap sengketa dengan Perseroan Terbatas
PT Mulia Industrindo Tbk, antara lain namun tidak terbatas pada hal-hal
yang terkait dengan transaksi pembelian produk, kualitas barang, collection
list, mekanisme dan/atau nilai tagihan transaksi antara PT Mulia Insutsrindo
Tbk dan Debitur dan akan membebaskan Bank dari segala tanggung jawab,
tuntutan hokum, klaim, gugatan atau permintaan ganti rugi apapun dari
pihak manapun yang mungkin timbul dikemudian hari sehubungan dengan
sengketa tersebut.
Menyerahkan laporan account receivable setiap 6 (enam) bulanan sesuai
format Bank dan internal appraisal melakukan random sampling atas
persediaan.
Jaminan harus diasuransikan dengan Banker’s clause.
-
-
-
-
-
Hal-hal yang :
dilarang
Tanpa persetujuan tertulis dari Bank, Debitur dilarang untuk:
- Mengadakan Rapat Umum Pemegang Saham dengan agenda perubahan
anggaran dasar terutama tentang perubahan usaha utamanya, struktur
permodalan dan susunan pemegang saham serta susunan Direksi dan
Komisaris.
- Melakukan merger, akuisisi, konsolidasi atau reordanisasi yang mengubah
struktur manajemen atau saham Debitur.
- Manyatakan atau meminta dinyatakjan pailit/bankrut
- Mengalihkan sebagian atau seluruh hak dan/atau kewajiban Debitur
berdasarkan perjanjian ini kepada pihak lain.
- Mengagunkan kepada pihak lain jaminan yang telah diserahkan kepada
Bank
- Melakukan pembayaran dalam bentuk apapun terhadap pinjaman-pinjaman
pemegang saham tersebut beserta bunganya sebelum seluruh fasilitas
pinjaman di Bank dilunasi
- Melakukan tindakan yang melanggar peraturan pemerintah.
- Melakukan penambahan kredit dari Bank lembaga keuangan lain tanpa
persetujuan Bank.
Domisili Hukum: Pengadilan Negeri Jakarta Selatan di Jakarta.
F. Kredit Yang Diperoleh CHS
PT BANK EKONOMI RAHARJA Tbk
Akta Perjanjian Kredit No. 8 tanggal 9 September 2003 dibuat dihadapan Insan Wijaya, S.H., Notaris di
Bandar Lampung Junctis :
-
-
-
Perjanjian Perpanjangan Kredit No. PRK/76006350 tanggal 9 September 2004;
Perjanjian Perpanjangan Kredit No. PRK/76006350 tanggal 9 September 2005;
Perjanjian Perpanjangan Kredit No. PRK/76006350 tanggal 8 September 2006;
107
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Perjanjian Perpanjangan Kredit No. PRK/76006350 tanggal 9 September 2007;
Perjanjian Perpanjangan Kredit No. PRK/76006350 tanggal 9 September 2008;
Perjanjian Perpanjangan Kredit No. PRK/76006350 tanggal 9 September 2009;
Perjanjian Perpanjangan Kredit No. PRK/76006350 tanggal 9 September 2010;
Perjanjian Perpanjangan Kredit No. PRK/76006350 tanggal 28 Juni 2011;
Perjanjian Fasilitas Perbankan (kredit Modal Kerja) No. 340A/X/12-KMK tanggal 29 Oktober 2012;
Fasilitas Perbankan-Tanggal Peninjauan Kembali Fasilitas tanggal 26 Agustus 2013;
Perubahan Perjanjian Fasilitas Perbankan (Fasilitas Modal Kerja) No. 512/IX/13-KMK tanggal
3 September 2013;
Fasilitas Perbankan-Tanggal Peninjauan Kembali Fasilitas tanggal 15 Agustus 2014;
Fasilitas Perbankan-Tanggal Peninjauan Kembali Fasilitas tanggal 21 September 2015 yang
mengatur antara lain hal-hal sebagai berikut:
Para Pihak
: a. PT Bank Ekonomi Rahardja Tbk (“Bank”)
b.
CHS, selaku Debitur.
Fasilitas Kredit
:
-
Pinjaman rekening Koran sampai jumlah setinggi-tingginya Rp1.000.000.000,(satu miliar Rupiah).
Tujuan penggunaan kredit adalah untuk modal kerja.
- Fasilitas Bank Garansi sampai dengan sejumlah Rp2.000.000.000,- (dua
miliar Rupiah)
Bunga
Jaminan :
11% (sebelas persen)
:
Tanah CHS seluas 6.213 m2, berlokasi Propinsi Lampung, Kota Bandar Lampung,
Kelurahan Ketapang, dengan Sertifikat HGB No.8, yang dibebani dengan Hak
Tanggunan berdasarkan Sertifikat Hak Tanggunan No. 05883/2013 tanggal
16 Oktober 2013. Tanah tersebut dibebani dengan Hak Tanggungan sebesar
Rp2.500.000.000,- (dua miliar lima ratus juta Rupiah).
Jangka Waktu Pembatasan :
:
Sampai dengan 30 Juni 2016
Tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari Bank, Debitur tidak akan melakukan
hal-hal sebagai berikut:
- Meminjam dari atau meminjamkan uang kepada pihak ketiga siapapun,
selain yang bettalian dengan usaha sehari-hari dari Debitur;
- Bertindak sebagai penjamin (borg) atas hutang pihak ketiga;
- Menjaminkan kepada bank lain dan/atau pihak lain ketiga manapun juga,
barang-barang yang telah diserahkan sebagai jaminan kepada Bank untuk
fasilitas ini;
- Menarik dana melampaui plafond fasilitas kredit yang telah ditentukan oleh
Bank.
Kewajiban-
:
kewajiban
1. Mempergunakan kredit yang diberikan Bank hanya untuk modal kerja;
2. Mendahulukan pembayaran-pembayaran lainnya yang karena apapun yang
terhutang berdasaran akta ini dri pembayaran-pembayaran lainnya yang
karena apapun juga wajib dibayar oleh Debitur terhadap siapapun.
3. Membayar semua kewajiban pajak dan beban-beban lainnya yang ditetapkan
pemerintah menurut sebagaimana mestinya;
4. Menjaga perputaran rekening Debitur di Bank secara Aktif.
5. Mengijinkan paegawai atau wakil Bank pada waktu yang layak (sebagaimana
ditetapkan oleh Bank dengan pemberitahuan kepada Debitur) untuk masuk
dalam bangunan-bangunan yang dijaminkan kepada Bank dan memeriksa
keadaan bangunan-bangunan tersebut;
6. Menyerahkan keada Bank fotocopi setiap pembaharuan ijin usaha.
7. Memberitahukan kepada Bank dengan segera tiap-tiap kejadian yang
mempunyai pengaruh buruk kepada usaha Debitur atau menyebabkan
keterlambatan Debitur untuk membayar bunga atau hutang pokok dari
fasilitas ini.
108
Domisili Hukum :
Kepaniteraan Pengadilan Negeri Kelas I A Tanjung Karang.
G. Kredit Yang Diperoleh ETI
THE HONGKONG AND SHANGHAI BANK CORPORATION LIMITED Cabang Jakarta (“HSBC”)
Perjanjian Pemberian Fasilitas-Fasilitas Perbankan Korporasi No. JAK/130609/U/130628 tanggal
15 Juli 2013 Junctis :
- Perubahan Perjanjian Pemberian Fasilitas Perbankan Korporasi No. JAK/140156/U/131218
tanggal 21 Februari 2014;
- Perubahan Perjanjian Pemberian Fasilitas Perbankan Korporasi No. JAK/140204/U/140214
tanggal 11 Maret 2014;
- Perubahan Perjanjian Pemberian Fasilitas Perbankan Korporasi No. JAK/140676/U/140610
tanggal 17 Juli 2014;
- Perubahan Perjanjian Pemberian Fasilitas Perbankan Korporasi No.JAK/160346/U/160209
tertanggal 30 Maret 2016 yang mengatur hal-hal sebagai berikut:
Para Pihak
: a. HSBC (“Bank”)
b.
ETI selaku Debitur.
Fasilitas Kredit :
Fasilitas Limit Gabungan dalam jumlah Rp15.000.000.000,- (lima belas miliar
Rupiah) dengan sublimit:
- Fasilitas Impor :
a. Fasilitas Kredit berdokumen dalam jumlah USD 500,000.00 (lima ratus
ribu Dollar Amerika Serikat). Bunga periode transit akan dibebankan
secara harian sebesar 5,1% per tahun dibawah Best Lending Rate.
Jangka waktu Wesel adalah pada saat dokumen ditunjukan.
b. Fasilitas Kredit berdokumen Tertunda dalam jumlah USD 500,000.00
(lima ratus ribu Dollar Amerika Serikat). Jangka waktu wesel: maksimal
90 (Sembilan puluh hari) dari ditunjukannya dokumen secara lengkap.
- Pinjaman Impor dalam jumlah USD 500,000.00 (lima ratus ribu Dollar
Amerika Serikat). Jangka waktu pinjaman adalah maksimal 90 hari dari
tanggal jatuh tempo wesel yang terkait. Bunga akan dibebankan secara
harian sebesar 5,1% pertahun dibawah Best Lending Rate. Jangka waktu
pinjaman: maksimal 90 (Sembilan puluh) hari dari tanggal jatuh tempo wesel
terkait.
-
Pembiayaan Supplier dalam jumlah sebesar Rp15.000.000.000 (lima belas
miliar Rupiah) yang digunakan oleh Debitur untuk membiayai kewajiban
pembayar kepada Qimgyuan Ouya Ceramic Co. Ltd dan Ouya Ceramic Ltd.
Bunga akan dibebankan secara harian sebesar:
a. dalam mata uang IDR: 3% per tahun di bawah Best Lending Rate.
b. dalam mata uang USD: 5,1% per tahun dibawah Best Lending Rate.
Fasilitas ini juga tersedia dalam mata uang Dollar Amerika serikat senilai
USD 1.250.000,00
Total jangka waktu penggunaan dalam Fasilitas Impor tidak dalam melebihi
90 hari.
-
-
Fasilitas Bank Garansi sejumlah Rp500.000.000,- (lima ratus juta Rupiah).
Jangka waktu (termasuk periode klaim) maksimal 4 bulan.
Fasilitas Treasury, dengan limit paparan terhadap risiko sejumlah USD
50,000 (lima puluh ribu Dollar Amerika Serikat)
109
Jaminan :
Jaminan Fidusia atas persediaan barang dalam jumlah Rp14.508.000.000,(empat belas miliar lima ratus delapan juta Rupiah) berdasarkan sertifikat Jaminan
Fidusia No. 10.231522,AH.05.01 Tahun 2013 jo. W10.00174229.AH.05.02 Tahun
2014.
Jaminan Fidusia atas Piutang senilai Rp7.812.000.000,- (tujuh miliar
delapan ratus dua belas juta Rupiah) berdasarkan sertifikat Jaminan Fidusia
No. W10.231519.AH.05.01.Tahun 2013 jo.W.10.00174235.AH.05.02 Tahun
2014.
Jangka Waktu Pembatasan :
:
27 Februari 2017
Tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari Bank, Debitur tidak akan melakukan
hal-hal sebagai berikut:
- Menyatakan atau melakukan pembayaran dividen atau membagikan modal
atau kekayaan kepada pemegang saham dan/atau direksi dari Debitur
melebihi 30% dari Laba Bersih setelah Pajak.
Debitur akan memberitahukan secara tertulis terlebih dahulu kepada Bank
sebelum melakukan:
Membuat, mengadakan atau mengijinkan/menyetujui suatu hutang ataupun
kewajiban apapun (termasuk kewajiban sewa atau jaminan) kecuali untuk:
a) hutang yang timbul berdasarkan pada Perjanjin ini dan b) hutang dagang
yang timbul dalam praktek bisnis sehari-hari, c) kewajiban sewa melebihi
Rp1.000.000.000 per transaksi.
Membuat, menanggung atau mengijinkan adanya suatu penjaminan atas
aktiva tidak bergerak, gadai, hak tanggungan atau hak jaminan apapun
juga atas property, aktiva atau pendapayan dari Debitur, kecuali aktiva yang
dijaminkan untuk kewajiban sewa seperti yang telah diketahui Bank.
Debitur diwajinkan untuk memastikan bahwa Perseroan akan selalu menjaga
kepemilikan saham mayoritas pada Debitur.
-
-
-
Domisili Hukum :
Kepaniteraan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.
Saldo Terutang
(per 3 Mei 2016) :
Fasilitas Kredit berdokumen: Rp5.374.589.747
H. Kredit Yang Diperoleh KKS
H1. Bank Ekonomi Raharja Tbk
Perjanjian Fasilitas Perbankan (Kredit Modal Kerja dan Kredit Investasi) Nomor : 173/III/13-KMKKI tanggal 22 Maret 2013 Juncto Perubahan Perjanjian Kredit Nomor 505/VIII/13-KMK tertanggal
29 Agustus 2013 oleh antara :
Para Pihak
: PT Bank Ekonomi Raharja Tbk (“ Bank”)
KKS (“Debitur”)
Fasilitas Kredit Fasilitas Combine Limit
- DC Line sampai jumlah setinggi-tingginya sebesar USD 6.000.000,- (Enam
Juta Dollar Amerika Serikat)
- DPC Line sampai jumlah setinggi-tingginya sebesar USD 6.000.000,- (Enam
Juta Dollar Amerika Serikat)
- CIL sampai jumlah setinggi-tingginya sebesar USD 6.000.000,- (Enam Juta
Dollar Amerika Serikat)
- LAE sampai jumlah setinggi-tingginya sebesar USD 6.000.000,- (Enam Juta
Dollar Amerika Serikat)
110
-
-
-
GTE sampai jumlah setinggi-tingginya sebesar USD 2.000.000,- (Dua Juta
Dollar Amerika Serikat)
SBDC (one off) sampai jumlah setinggi-tingginya sebesar USD 4.000.000
(Empat Juta Dollar Amerika Serikat)
Term Loan (LIC) dalam jumlah setinggi tingginya Rp. 2.500.000.000,- (dua
miliar lima ratus juta Rupiah)
Fasilitas Modal : Kerja Rp8.000.000.000,- (Delapan Miliar Rupiah)
Tujuan :
Penggunaan Bunga
Modal Kerja
- Bunga OD : 11 %
- Denda Cerukan : 48 %
- Provisi : 0,25 %
- Issuance Fee GTE : 0,75 %
- Biaya Administrasi : Rp1.000.000 (satu Juta Rupiah) untuk masing-masing
fasilitas pinjaman.
- Biaya-biaya lainnya sesuai ketetapan Bank dan kesepakatan kedua belah
pihak.
Besarnya bunga, denda dan biaya-biaya sebagaimana dimaksud diatas, dapat
berubah sewaktu-waktu sesuai dengan ketetapan Bank, perubahan mana akan
diberitahukan kepada Debitur dan mengikat Debitur.
Jagka Waktu Sampai tanggal 30 Juni 2016
Kewajiban-
kewajiban
Selama masih terdapat kewajiban Debitur kepada Bank berdasarkan Perjanjian,
Debitur wajib dan akan mewajibkan Penjamin melakukan hal-hal sebagai berikut:
1.Pembukuan.
a. Debitur dana tau Penjamin Perseroan :
- Wajib mengadministrasikan keuangannya sesuai dengan Standar
Akutansi Keuangan yang berlaku di Indonesia dan diterapkan /
digunakan secara terus menerus dan selaras dengan pembuatan
pembukuan untuk tahun buku- tahun buku sebelumnya serta
pembukuan tersebut senantiasa mencerminkan secara wajar
keadaan keuangan,kekayaan dan hasil usaha Perseroan.
- Atas Permintaan Bank akan menyerahkan kepada Bank secara
lengkap, benar dan sesuai dengan keadaan sebenarnya laporan
keuangan (minimal neraca dan laporan rugi laba) tahunan Debitur
yang telah disahkan oleh akuntan public dan laporan keuangan
semesteran Debitur yang telah disahkan Direksi Debitur, berturutturut dalam waktu selambat-lambatnya 6 (enam) bulan dan 3 (tiga)
bulan setelah berakhirnya periode laporan keuangan, atau pada
waktu lainnya sebagaimana ditentukan dalam Pemberian Fasilitas
dengan mengindahkan ketentuan yang berlaku di Bank dan
Peraturan Perundang-undangan yang berlaku.
b. Debitur dana tau Penjamin perorangan Wajib menyerahkan laporan
keuangan yang dibuat sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan
yang berlaku di Indonesia.
2.Pembayaran
Debitur wajib melakukan pembayaran, pelunasan, pada saat atau sebelum
jatuh tempo tagihan-tagihan pembayaran kepada lembaga/instansi
pemerintah dan berhubungan dengan usaha Debitur sehari-hari, sebelum
tertunggak, gagal bayar, atau mempercepat pembayaran sepanjang hal
tersebut dimungkinkan, termasuk semua hutang yang ada dan pajak-pajak,
kecuali hutang yang sedang dalam proses peninjauan berdasarkan itikad
baik.
111
3. Apabila dianggap perlu oleh Bank, mengizinkan pegawai-pegawai atau
wakil-wakil Bank pada waktu (waktu) yang layak (sebagaimana akan
ditetapkan oleh Bank) untuk memeriksa kekayaan dan usaha Debitur
dana atau Penjamin dan memeriksa/mengaudit pembukuan, data-data
dalam computer,catatan-catatan dana atau admninistrasi Debitur dana tau
Penjamin dana tau membuat Salinan-salinan atau photo copy.
Jaminan Untuk menjamin pembayaran kembali Fasilitas (-fasilitas) kredit (hutang) Debitur
kepada Bank berdasarkan Perjanjian dengan lunas dan penuh, dengan ini
Debitur dan/atau Pemilik Jaminan dan/atau Penjamin memberikan Jaminan
kepada Bank yang bentuk dan jumlahnya dapat diterima oleh Bank, yang akan
diikat secara tersendiri dalam Perjanjian (-perjanjian) Jaminan yang dibuat antara
Pemilik Jaminan dana tau Penjamin dan Bank, dimana Perjanjian Jaminan
tersebut merupakan suatu kesatuan dan tidak terpisahkan dengan Perjanjian.
-
-
-
-
-
-
-
-
Pembatasan Sertifikat Jaminan Fidusia Nomor : W10.128833.AH.05.01 Tahun 2013
untuk obyek jaminan fidusia berupa semua dan setiap hak, wewenang,
tagihan-tagihan serta klaim-klaim yang sekarang telah dan/atau dikemudian
hari akan dimiliki, diperoleh dapat dijalankan oleh KKS terhadap sekarang
telah dan/atau dikemudian hari akan dibuat oleh KKS dengan pihak ketiga
manapun juga, sampai jumlah setinggi-tingginya Rp56.738.195.786,44
Sertifikat Hak Tanggungan Nomor 6726/2013 (Hak Milik 06106/KemiriMuka,
atas sebidang tanah sebagaimana diuraikan dalam Surat Ukur/Gambar
Situasi tanggal 12 Desember 2003 Nomor 642/Kemiri Muka/2003.
Sertifikat Hak Tanggungan Nomor 9971/2013 (HGB 753/JURUMUDI,
atas sebidang tanah sebagaimana diuraikan dalam surat ukur tanggal
28 Desember 2007,Nomor 72/Jurumudi/2007 seluas 1296 m2)
Setifikat Hak Tanggungan Nomor 3804/2013 (HGB 749/Jurumudi
sebagaimana diuraikan dalam surat ukur tanggal 28 Desember 2007 Nomor
68/Jurumudi/2007 dengan luas 704 m2)
Sertifikat Hak Tanggungan Nomor 3859/2013 (HGB 750/Jurumudi
sebagaimana diuraikan dalam surat ukur tanggal 28 Desember 2007 Nomor
69/Jurumudi/2007 dengan luas 604 m2)
Sertifikat Hak Tanggungan Nomor 3861/2013 (HGB 751/Jurumudi
sebagaimana diuraikan dalam surat ukur tanggal 28 Desember 2007 Nomor
70/Jurumudi/2007 dengan luas 806m2)
Sertifikat Hak Tanggungan Nomor 3860/2013 (HGB 753/Jurumudi
sebagaimana diuraikan dalam surat ukur tanggal 28 Desember 2007 No.
72/Jurumudi/2007 dengan luas 1.296 m2)
Sertifikat Hak Tanggungan Nomor 3806/2013 (HGB 752/Jurumudi
sebagaimana diuraikan dalam surat ukur tanggal 28 Desember 2007 Nomor
71/Jurumudi/2007 dengan luas 860m2)
Debitur wajib mendapat persetujuan tertulis terlebih dahulu dari Ban, apabila
akan melakukan tindakan-tindakan berikut yang menurut pendapat Bank dapat
mempengaruhi kewajiban pembayaran Debitur kepada Bank, yaitu :
-
-
-
-
Bertindak sebagai penjamin terhadap utang pihak lain ;
Mengubah sifat dan kegiatan usaha yang sedang dijalankan atau melakukan
kegiatan usaha diluar kegiatan usahanya sehari-hari;
Meminjam-pakaikan, menyewakan, menjaminkan lagi, menjual, mengalihkan
atau melepaskan barang(-barang) jaminan dengan cara apapun kepada
pihak lain dengan mengindahkan ketentuan pasal 4 ayat 2
Memberikan/menerima pinjaman maupun fasilitas keuangan kepada/dari
pihak lain kecuali dalam jangka pendek dan dalam rangka menunjang
kegiatan usahanya sehari-hari;
112
-
Melakukan investasi yang berpengaruh terhadap kemampuan membayar
Debitur kepada Bank;
- Melakukan tindakan lainnya yang dapat menyebabkan atau terganggunya
kewajiban pembayaran seluruh kewajiban yang terhutang kepada Bank;
- Khusus untuk Debitur atau Penjamin Perseroan berlaku pula ketentuan
sebagai berikut :
1. Melakukan pembubaran, penggabungan usaha/merger dan atau
peleburan/konsolidasi dengan perusahaan lain atau memperoleh
sebagian besar dari asset atau saham dari perusahaan lain atau bentuk
perubahan usaha lainnya;
2. Melakukan pembelian atau mengakuisisi atau menanggung kewajiban
dari setiap atau seluruh asset atau usaha orang lain, firma, atau
perusahaan, yang berbeda dengan kegiatan usaha normal dari Debitur
3. Menjual, menyewakan, mengalihkan, atau dengan kata lain melepaskan
asset yang dimiliki dimana hal tersebut secara material akan mengubah
kegiatan usaha sehari-hari dari Debitur.
4. Menjadi bertanggung jawab atau tetap bertanggung jawab dengan cara
apapun atas segala hutang, kecuali (i) hutang yang dibuat berdasarkan
Perjanjian ini, (ii)hutang yang telah ada dan diketahui oleh Bank, tetapi
tidak termasuk perubahan apapun atasnya.
5. Mengubah susunan dan jumlah kepemilikan pemegang saham
perseroan tertutup dana tau pemegang saham pengendali perusahaan
terbuka (Kecuali BUMN)
6. Membayar atau menyatakan dapat dibayar suatu deviden atau
pembagian keuntungan berupa apapun juga atas saham-saham yang
dikeluarkan Debitur dan atau Penjamin;
Catatan:
Bank telah memberikan persetujuan untuk mengesampingkan
pembatasan tersebut di atas untuk jangka waktu 1 (satu) tahun hingga
tanggal 31 Desember 2016 berdasarkan surat No.13/LK/IV/2016
tertanggal 20 April 2016.
7. Membayar atau membayar kembali tagihan-tagihan atau piutangpiutang berupa apapun juga yang sekarang telah dana tau dikemudian
hari akan diberikan oleh para pemegang saham Debitur dana tau
Penjamin kepada Debitur dana tau Penjamin sesuai relevansinya baik
berapa jumlah pokok, bunga, bunga denda dan lain-lain jumlah uang
yang wajib dibayar.
- Menyesuaikan anggaran dasar Debitur dana tau Penjamin sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku namun termasuk
dan tidak terbatas pada ketentuan-ketentuan dalam Undang-Undang
Perseroan Terbatas sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang
Nomor 40 tahun 2007 termasuk perubahan, tambahan, pembaruan atau
penggantinya yang dari waktu ke waktu dibuat terhadap undang-undang
tersebut,berikut peraturan pelaksanaanya.
-Asuransi.
Atas biaya Debitur dana tau Penjamin sesuai relevansinya, Debitur dan/
atau Penjamin wajib mengasuransikan jiwa Debitur dana tau Penjamin dana
tau Barang Jaminan, maupun harta kekayaan Debitur dana tau Penjamin
dengan jenis, nilai serta pada perusahaan asuransi yang ditetapkan Bank,
dengan Bank sebagai satu-satunya pihak yang berhak menerima ganti rugi
dan apabila Debitur dana tau Penjamin tidak mengasuransikan jiwa Debitur
dana tau Penjamin dana tau Barang Jaminan, maka Bank berhak (namun
tidak wajib) dan dengan ini diberi kuasa oleh Debitur dana tau Penjamin
untuk mengasuransikan atau menyuruh mengasuransikan jiwa Debitur
dana tau Penjamin dan Barang Jaminan termasuk tetapi tidak terbatas pada
perpanjangan dan perubahannya atas beban biaya yang ditanggung dan
wajib dibayar oleh Debitur dana tau Penjamin sesuai relevansinya.
113
- Pemberian Kuasa
Debitur memberi hak dan kuasa penuh kepada Bank untuk
memblokir,mendebet dan mencairkan dana Debitur pada Bank, baik yang
sudah maupun belum jatuh tempo, untuk selanjutnya Debitur dengan ini
memberikan kuasa kepada Bank untuk menggunakan dana terebut untuk
membayar kewajiban pembayaran Debitur berdasarkan Perjanjian atau
Perjanjian lain yang terkait dengan Perjanjian, termasuk namun tidak
terbatas untuk membayar setoran jaminan , pokok Pinjaman, bunga, denda,
biaya atau jumlah lain yang terhutang dan wajib dibayar oleh Debitur kepada
Bank.
- Ketentuan Didalam Perjanjian
Debitur akan mematuhi dan memperhatikan setiap syarat dan ketentuan
yang ada di dalam perjanjian.
Domisili
Kantor Kepaniteraan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan
Saldo Terutang : - Fasilitas Combine Limit: Rp23.892.564.338
(per 3 Mei 2016)
- Fasilitas Modal Kerja: Rp7.888.765.698
-Fasilitas Term Loan: Rp285.902.421
H2. PT Bank Permata Tbk
Syarat dan Ketentuan Umum Pemberian Fasilitas Perbankan Nomor SKU/13/1226/AMD/MM tanggal
10 Juli 2013, junctis :
- Perubahan Kelima Perjanjian Pemberian Fasilitas Perbankan Nomor KK/13/AMD/MM tanggal
10 Juli 2013
- Addendum Perjanjian Pemberian Fasilitas Perbankan Nomor KK/14/1207/ADD/MM tanggal
24 Juni 2014
- Perubahan dan Pernyataan Kembali Syarat dan Ketentuan Umum Pemberian Fasilitas Perbankan
Nomor : KK/15/1401/AMD/MM tanggal 10 Juli 2015
- Perubahan Keenam Perjanjian Pemberian Fasilitas Perbankan Nomor : KK/15/1402/AMD/MM
tertanggal 10 Juli 2015.
dengan uraian sebagai berikut :
Para Pihak
:
Fasilitas Kredit
:
PT Bank Permata Tbk (“ Bank”)
KKS (“Debitur”)
Fasilitas Rekening Koran/Overdraft : Rp 1.000.000.000,Fasilitas Post Import Financing : USD 2.000.000,- ; untuk ketentuan penggunaan
Fasilitas Bank Garansi sebesar USD 1.000.000,- dapat ditarik dalam IDR
Tujuan :
Penggunaan :
Bunga
:
Modal Kerja
- Bunga OD : 13,75%
- Bunga PIF : 7,00 % (USD per Tahun dan Floating)
13,75 %(IDR, Floating)
Jagka Waktu Sampai tanggal 24 April 2016
Catatan:
KKS sedang dalam proses mengajukan perpanjangan perjanjian berdasarkan
Surat Permohonan Perpanjangan Kredit No.55/IV/FIN/16 tertanggal 28 April
2016 yang ditujukan kepada PT Bank Permata Tbk.
:
Kewajiban-
: -
kewajiban
Wajib mengadministrasikan keuangannya menurut prinsip akutansi yang
berlaku secara konsisten dan setiap perubahan atas hal tersebut harus
diberitahukan kepada Bank 7 hari kerja sebelumnya.
114
-
Wajib memberikan barang jaminan kepada Bank sesuai persyaratan dari
Bank
- Memberikan izin kepada pegawai atau wakil bank untuk memeriksa
kekayaan
Jaminan :
-
-
-
-
Jaminan Tagihan/Piutang sebesar Rp25.000.000.000,- (dua puluh lima
milyar Rupiah)
Jaminan Inventory/Persediaan Barang yang terletak di gudang jalan Abdul
Rahman Saleh 20,Jurumudi,Tangerang dengan nilai penjaminan sebesar
Rp25.000.000.000 (Dua puluh Milyar Rupiah)
Jaminan perorangan atas nama Kiki R Sandrach sebesar pinjaman pokok
ditambah bunga dan biaya-biaya lainnya
Jaminan Deposito bernilai 10 % dari nilai setiap L/C
Pembatasan :
Debitur wajib mendapat persetujuan tertulis dari Bank,apabila akan melakukan
tindakan-tindakan berikut yang menurut pendapat Bank dapat mempengaruhi
kewajiban pembayaran Nasabah kepada Bank yaitu :
- Bertindak sebagai penjamin terhadap hutang pihak lain, kecuali hutang
dagang yang dibuat dlam rangka menjalankan usaha sehari-hari;
- Mengubah sifat dan kegiatan usaha yang sedang dijalankan atau melakukan
kegiatan usaha diluar kegiatan usahanya sehari-hari;
- Menjaminkan,mengalihkan, menyewakan, menyerahkan kepada pihak lain
atas Barang Jaminan;
- Memberikan pinjaman maupun fasilitas keuangan kepada pihak lain kecuali
pinjaman dalam jangka pendek dan dalam rangka menunjang kegiatan
usahannya sehari-hari;
- Melakukan investasi yang berpengaruh terhadap kemampuan membayar
Nasabah kepada Bank;
- Melakukan tindakan lainnya yang dapat menyebabkan atau terganggunya
kewajiban pembayaran seluruh kewajiban yang terhutung kepada Bank
- Melakukan pembubaran, penggabungan usaha/merger dan/atau peleburan/
konsolidasi dengan perusahaan lain atau memperoleh sebagian besar dari
asset atau saham dari perusahaan lain
Domisili
:
Kantor Kepaniteraan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan
Saldo Terutang :
(per 3 Mei 2016)
-
-
Fasilitas Rekening Koran/Overdraft: Rp980.927.676
Fasilitas Post Import Financing: Rp12.311.591.909
H3. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
Perjanjian Pemberian Fasilitas Non Cash Loan (Letter of (L/C) Sight / Unsance) No.CRO.RCO.JKG/075/
PK-NCL/2010 yang diaktakan dengan Akta No. 127 tanggal 21 April 2010 dibuat dihadapan Irawan
Soerodjo, SH, Msi., Notaris di Jakarta yang telah beberapa kali mengalami perubahan dan terakhit
dengan Addendum VII tertanggal 20 April 2015, yang menerangkan hal sebagai berikut:
Para Pihak
:
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (“Bank”)
Perseroan (“Debitur”)
Plafond
:
Plafond Non Cash Loan kepada Debitur tidak melebihi plafond sebesar USD
3.000.000 (tiga juta Dollar Amerika)
Fasilitas Trust Receipt kepada Debitur tidak melebihi plafond sebesar
Rp. 41.100.000.000,- (empat puluh satu miliar seratus juta Rupiah)
Jangka Waktu
:
Sampai dengan 21 April 2016
115
Jaminan
:
- Piutang dengan nilai agunan Rp68.069.769.172,00 dengan pengikatan
Sertifikat Jaminan Fidusia Nomor W7-022988.AH.05.01.TH2010/5/STD tanggal
22 Desember 2010 sebesar Rp40.000.000.000,00 dan sertifikat perubahan
Jaminan Fidusia No.W10.00152523.AH.05.02 Tahun 2016 tanggal 6 April 2016
- Stock dengan pengikatan Sertifikat Jaminan Fidusia Nomor W7-022988.AH.05.01.
TH2010/5/STD tanggal 22 Desember 2010n sebesar Rp30.000.000.000,00
Sertifikat perubahan Jaminan Fidusia No.W10.00152522.AH.05.02 Tahun 2016
tanggal 6 April 2016
- Sertifikat Hak Tanggungan I Nomor 4082/2010 tanggal 15 Juni 2010 dengan
nilai Hak Tanggungan sebesar Rp1.150.000.000 dan akan ditingkatkan HT II
sebesar Rp1.118.000.000 dan akan ditingkatkan Hak Tanggungan III sebesar
Rp746.000.000 atas SHGB No.5304/Duri Kepa tanggal terbit 13 Januari 1995
a.n PT Kusuma Kemindo Sentosa berupa 1 unit ruko di komplek pertokoan
Grenvil Maisonette blok FA No.12A, Duri Kepa, Kel.Tanjung Duren, Kec.Kebon
Jeruk, Jakarta Barat.
- Sertifikat Hak Tanggungan I Nomor 645/2010 tanggal 29 September 2010 dengan
nilai Hak Tanggungan sebesar Rp600.000.000 atas SHGB No.29/Sukajadi
tanggal terbit 17 Desember 1997 a.n PT Catur Sentosa Adiprana, berupa 1 unit
rumah/villa di Jl.Halmahera No.1 Blok B/29, Resort Lippo Carita, Desa Sukajadi,
Kec.Labuan, Kab.Pandeglang, Banten.
- Sertifikat Hak Tanggungan I Nomor 1530/2010 tanggal 17 Juni 2010 dengan
nilai Hak Tanggungan sebesar Rp1.295.000.000 dan akan ditingkatkan HT II
sebesar Rp1.000.000.000 dan akan ditingkatkan Hak Tanggungan III sebesar
Rp791.000.000 atas SHGB No.1811/Mangga Dua Selatan tanggal terbit
29 Januari 1991 a.n PT Catur Sentosa Adiprana berupa 1 unit ruko di Komplek
ruko bahan bangunan, Blok f4 No.16, kel.Mangga Dua Selatan, Kec.Sawah
Besar, Jakarta Pusat.
- Sertifikat Hak Tanggungan I Nomor 1239/2010 tanggal 10 Juni 2010 dengan
nilai Hak Tanggungan sebesar Rp2.690.000.000 dan akan ditingkatkan HT II
sebesar Rp1.199.000.000 dan akan ditingkatkan Hak Tanggungan III sebesar
Rp3.941.000.000 atas SHGB No.2224/Tegal Besar tanggal terbit 6 Januari 2000
a.n PT Catur Sentosa Adiprana, berupa Tanah&Bangunan di Jl. Imam Bonjol
No.12, RT 02/02, Kel.Tegal Besar, Kec.Kaliwates, Kab.Jember, Jatim.
- Sertifikat Hak Tanggungan I Nomor 7139/2010 tanggal 14 Oktober 2010
dengan nilai Hak Tanggungan sebesar Rp3.110.000.000 Sertifikat Hak
Tanggungan II No.6137/2013 tanggal 27 Juni 2013 dengan nilai hak tanggungan
sebesar Rp9.470.000.000 dan akan ditingkatkan hak tanggungan III sebesar
Rp3.547.000.000 atas SHGB No.20001/Parangloe tanggal terbit 3 Mei 2000
a.n PT Catur Sentosa Adiprana dan SHGB No.20002/Parangloe a.n PT Catur
Sentosa Adiprana berupa Tanah dan Bangunan di Jl.Ir.Sutami Kel.Parangloe,
Kec.Tamalanrea Kotamadya Ujung Pandang, Sulawesi Selatan.
Tanah Kosong di Jl.Lingkar Utara No.46,48,50 Kel.Curug Mekar, Kec.Bogor Barat,
Kab.Bogor, Jawa Barat dengan:
- Sertifikat Hak Tanggungan I Nomor 1881/2010 tanggal 21 Juni 2010 dengan nilai
Hak Tanggungan sebesar Rp963.234.028
-
Sertifikat Hak Tanggungan I Nomor 1882/2010 tanggal 21 Juni 2010 dengan nilai
Hak Tanggungan sebesar Rp731.660.065
- Sertifikat Hak Tanggungan I Nomor 1883/2010 tanggal 21 Juni 2010 dengan nilai
Hak Tanggungan sebesar Rp859.522.990
- Sertifikat Hak Tanggungan I Nomor 1884/2010 tanggal 21 Juni 2010 dengan nilai
Hak Tanggungan sebesar Rp4.801.963.147
- Sertifikat Hak Tanggungan I Nomor 1885/2010 tanggal 21 Juni 2010 dengan nilai
Hak Tanggungan sebesar Rp9.143.619.770
- Sertifikat Hak Tanggungan II No.2016/2015 tanggal 23 Juni 2015 denngan nilai
hak tanggungan sebesar Rp6.500.000.000
116
Atas
- SHGB No.1384/Curug Mekar a.n Perseroan
- SHGB No.1342/Curug Mekar a.n Perseroan
- SHGB No.1366/Curug Mekar a.n Perseroan
- SHGB No.1366/Curug Mekar a.n Perseroan
- SHGB No.1822/Curug Mekar a.n Perseroan
- SHGB No.1386/Curug Mekar a.n Perseroan
- SHGB No.1176/Curug Mekar a.n Perseroan
- SHGB No.1343/Curug Mekar a.n Perseroan
- SHGB No.1367/Curug Mekar a.n Perseroan
Dan akan ditingkatkan HT II dengan nilai pengikatan sebesar Rp6.500.000.000
Negative Covenants Tanpa persetujuan terlebih dahulu dari Bank, maka Debitur tidak diperkenankan
melakukan hal-hal sebagai berikut:
1. Melakukan perubahan Anggaran Dasar Perusahaan termasuk di dalamnya
pemegang saham, direktur dan atau komisaris, permodalan dan nilai saham.
2. Memindahtangankan barang agunan/agunan.
3. Mengikat diri sebagai penjamin hutang atau menjamin harta kekayaan
perusahaan kepada pihak lain.
4. Membagikan deviden.
5. Melunasi hutang perusahaan kepada pemegang saham.
6. Mengambil bagian modal/ekuitas untuk kepentingan di luar usaha dan
kepentingan pribadi.
7. Memperoleh fasilitas kredit atau pinjaman dari pihak lain.
8. Sesuai Perjanjian Kredit/Addendum Perjanian Kredit sebelumnya yang telah
ditandatangani dan mengikat sepanjang tidak ada perubahan serta tidak
bertentangan dengan ketentuan dan syarat di atas.
Hukum yang berlaku
:
Hukum Indonesia
Saldo Terutang : Rp18.853.255.000
(per 3 Mei 2016)
Perjanjian Jasa Pelayanan Transaksi Treasury No.CRO.JKB/145/PTL/2011 tanggal 21 April 2010 yang
telah mengalami beberapa kali perubahan dan terakhir dengan Addendum V tertanggal 20 April 2016,
yang menerangkan hal sebagai berikut:
Para Pihak
: PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (“Bank”)
Perseroan (“Debitur”)
Limit Transaksi
:
USD500.000
Jangka Waktu
:
Sampai dengan 20 April 2017
Hukum yang :
berlaku
Hukum Indonesia
Perjanjian Kredit Modal Kerja No.CRO.RCO.JGK/074/PK-KMK/2010 yang diaktakan dengan Akta
No. 126 tanggal 21 April 2010 dibuat dihadapan Dr. Irawan Soerodjo,SH., Msi. Notaris di Jakarta tanggal
21 April 2010 yang terakhir diubah dengan Addendum VII Perjanjian Kredit Modal Kerja tertanggal
20 April 2016 yang menerangkan hal sebagai berikut:
Para Pihak
:
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (“Bank”)
Perseroan (“Debitur”)
Limit
:USD1.500.000
117
Jangka Waktu
:
Sampai dengan 20 April 2017
Jaminan
:
-
-
-
-
-
-
-
Piutang dengan nilai agunan Rp68.069.769.172,00 dengan pengikatan
Sertifikat Jaminan Fidusia Nomor W7-022988.AH.05.01.TH2010/5/STD
tanggal 22 Desember 2010 sebesar Rp40.000.000.000,00 dan sertifikat
perubahan Jaminan Fidusia No.W10.00152523.AH.05.02 Tahun 2016
tanggal 6 April 2016
Stock dengan pengikatan Sertifikat Jaminan Fidusia Nomor W7022988.AH.05.01.TH2010/5/STD tanggal 22 Desember 2010n sebesar
Rp30.000.000.000,00
Sertifikat perubahan Jaminan Fidusia No.W10.00152522.AH.05.02 Tahun
2016 tanggal 6 April 2016
Sertifikat Hak Tanggungan I Nomor 4082/2010 tanggal 15 Juni 2010 dengan
nilai Hak Tanggungan sebesar Rp1.150.000.000 dan akan ditingkatkan
HT II sebesar Rp1.118.000.000 dan akan ditingkatkan Hak Tanggungan
III sebesar Rp746.000.000 atas SHGB No.5304/Duri Kepa tanggal terbit
13 Januari 1995 a.n PT Kusuma Kemindo Sentosa berupa 1 unit ruko
di komplek pertokoan Grenvil Maisonette blok FA No.12A, Duri Kepa,
Kel.Tanjung Duren, Kec.Kebon Jeruk, Jakarta Barat.
Sertifikat Hak Tanggungan I Nomor 645/2010 tanggal 29 September 2010
dengan nilai Hak Tanggungan sebesar Rp600.000.000 atas SHGB No.29/
Sukajadi tanggal terbit 17 Desember 1997 a.n PT Catur Sentosa Adiprana,
berupa 1 unit rumah/villa di Jl.Halmahera No.1 Blok B/29, Resort Lippo
Carita, Desa Sukajadi, Kec.Labuan, Kab.Pandeglang, Banten.
Sertifikat Hak Tanggungan I Nomor 1530/2010 tanggal 17 Juni 2010 dengan
nilai Hak Tanggungan sebesar Rp1.295.000.000 dan akan ditingkatkan
HT II sebesar Rp1.000.000.000 dan akan ditingkatkan Hak Tanggungan III
sebesar Rp791.000.000 atas SHGB No.1811/Mangga Dua Selatan tanggal
terbit 29 Januari 1991 a.n PT Catur Sentosa Adiprana berupa 1 unit ruko di
Komplek ruko bahan bangunan, Blok f4 No.16, kel.Mangga Dua Selatan,
Kec.Sawah Besar, Jakarta Pusat.
Sertifikat Hak Tanggungan I Nomor 1239/2010 tanggal 10 Juni 2010 dengan
nilai Hak Tanggungan sebesar Rp2.690.000.000 dan akan ditingkatkan
HT II sebesar Rp1.199.000.000 dan akan ditingkatkan Hak Tanggungan III
sebesar Rp3.941.000.000 atas SHGB No.2224/Tegal Besar tanggal terbit
6 Januari 2000 a.n PT Catur Sentosa Adiprana, berupa Tanah&Bangunan
di Jl. Imam Bonjol No.12, RT 02/02, Kel.Tegal Besar, Kec.Kaliwates,
Kab.Jember, Jatim.
Sertifikat Hak Tanggungan I Nomor 7139/2010 tanggal 14 Oktober 2010
dengan nilai Hak Tanggungan sebesar Rp3.110.000.000 Sertifikat Hak
Tanggungan II No.6137/2013 tanggal 27 Juni 2013 dengan nilai hak
tanggungan sebesar Rp9.470.000.000 dan akan ditingkatkan hak tanggungan
III sebesar Rp3.547.000.000 atas SHGB No.20001/Parangloe tanggal terbit
3 Mei 2000 a.n PT Catur Sentosa Adiprana dan SHGB No.20002/Parangloe
a.n PT Catur Sentosa Adiprana berupa Tanah dan Bangunan di Jl.Ir.Sutami
Kel.Parangloe, Kec.Tamalanrea Kotamadya Ujung Pandang, Sulawesi
Selatan.
Tanah Kosong di Jl.Lingkar Utara No.46,48,50 Kel.Curug Mekar, Kec.Bogor
Barat, Kab.Bogor, Jawa Barat dengan:
- Sertifikat Hak Tanggungan I Nomor 1881/2010 tanggal 21 Juni 2010 dengan
nilai Hak Tanggungan sebesar Rp963.234.028
- Sertifikat Hak Tanggungan I Nomor 1882/2010 tanggal 21 Juni 2010 dengan
nilai Hak Tanggungan sebesar Rp731.660.065
- Sertifikat Hak Tanggungan I Nomor 1883/2010 tanggal 21 Juni 2010 dengan
nilai Hak Tanggungan sebesar Rp859.522.990
- Sertifikat Hak Tanggungan I Nomor 1884/2010 tanggal 21 Juni 2010 dengan
nilai Hak Tanggungan sebesar Rp4.801.963.147
118
-
-
Sertifikat Hak Tanggungan I Nomor 1885/2010 tanggal 21 Juni 2010 dengan
nilai Hak Tanggungan sebesar Rp9.143.619.770
Sertifikat Hak Tanggungan II No.2016/2015 tanggal 23 Juni 2015 denngan
nilai hak tanggungan sebesar Rp6.500.000.000
Atas
- SHGB No.1384/Curug Mekar a.n Perseroan
- SHGB No.1342/Curug Mekar a.n Perseroan
- SHGB No.1366/Curug Mekar a.n Perseroan
- SHGB No.1366/Curug Mekar a.n Perseroan
- SHGB No.1182/Curug Mekar a.n Perseroan
- SHGB No.1386/Curug Mekar a.n Perseroan
- SHGB No.1176/Curug Mekar a.n Perseroan
- SHGB No.1343/Curug Mekar a.n Perseroan
- SHGB No.1367/Curug Mekar a.n Perseroan
- SHGB No. 1654/Curug Mekar a.n. Perseroan
Hal-Hal yang :
wajib dilakukan oleh Debitur
Debitur berjanji dan karenanya mengikatkan diri kepada Bank, maka selama
fasilitas kredit belum dinyatakan lunas oleh Bank, Debitur berjanji dan
menyanggupi untuk melaksanakan/memenuhi hal-hal sebagai berikut:
a. Menyampaikan laporan keuangan unaudited setiap triwulan yang disertai
dengan penjelasannya dan paling lambat telah diterima Bank 60 hari sejak
akhir periode laporan dan laporan keuangan audited tahunan oleh Kantor
Akuntan Publik rekanan Bank paling lambat diterima Bank 180 hari setelah
akhir periode laporan. Khusus untuk laoran keuangan 2015 audited 2015
diaudit oleh Kantor Akuntan Publik rekanan Bank selain Kantor Akuntan
Publik Kosasih, Nurdiyaman, Tjahyo dan Rekan.
b. Menggunakan fasilitas kredit sesuai dengan tujuan penggunaan kredit.
c. Melaksanakan penilaian seluruh agunan minimal setiap 24 bulan atau
sesuai kebutuhan Bank yang di laksanakan oleh Bank atau perusahaan
penilai rekanan Bank atas beban biaya Debitur hasilnya direview oleh Bank.
Apabila terdapat penurunan nilai agunan dimaksud.
d. Melaksanakan pendaftaran ulang agunan persediaan dan piutang kepada
kantor pendaftaran fiducia mninimal setiap 6 bulan sekali sesuai kebutuhan
Bank.
e. Mengijinkan Bank atau pihak lain yang ditunjuk oleh Bank, untuk melakukan
pemeriksaan usaha dan aktivitas keuangan Debitur, termasuk dalam
kaitannya dengan pemeriksaan agunan dan obyek yang dibiayai, atas beban
Debitur.
f. Apabila fasilitas Kredit masih diperlukan, maka surat permohonan
perpanjangan jangka waktu Kredit harus sudah diajukan sebelum masa laku
kredit berakhir.
g. Memenuhi standar Bank, termasuk tapi tidak terbatasdiantaranya bahwa
pada setiap saat Debitur harus mempertahankan kolektibilitas kredit pada
posisi lancer (sesuai peraturan Bank Indonesia)
h. Melakukan perpanjangan legalitas usaha yang akan jatuh tempo dan
menyerahkan perpanjangan legalitas yang telah diperpanjang kepada Bank
pada kesempatan pertama
i. Melakukan perpanjangan asuransi dari perusahaan asuransi rekanan Bank
minimal coasuransi rekanan Bank dan menyerahkan polis asuransi yang
telah diperpanjang untuk seluruh agunan yang insurable kepada Bank pada
kesempatan pertama
j. Menggunakan fasilitas kredit modal kerja dan trust recipe sesuai kebutuhan
dan baki debet harus tercover oleh 70% dari total persediaan barang dan
piutang dagang
k. Menyerahkan laporan aktivitas usaha setiap triwulan yang terdiri dari laporan
realisasi penjualan, pembelian, stock dan piutang
119
l.
Menyerahkan copy surat pemberitahuan pajak pajak terutang pajak bumi
dan bangunan tahun terakhir atas agunan fixed aset tanah dan bangunan
yang menjadi agunan di bank
m. Selalu menjaga debt service ratio >1 dan current ratio diatas 100%
n. Sesuai perjanjian kredit/addendum perjanjian kredit sebelumnya yang telah
ditandatangani dan mengikat sepanjang tidakmada perubahan serta tidak
bertentangan dengan ketentuan syarat di atas.
Hukum yang berlaku
:
Saldo Terutang :
(per 3 Mei 2016)
Hukum Indonesia
Rp26.389.064.144
Perjanjian Kredit Modal Kerja Perjanjian Kredit Modal Kerja No.CRO.RCO.JGK/076/PK-KMK/2010
yang diaktakan dengan Akta No. 128 tanggal 21 April 2010 dibuat dihadapan Dr. Irawan Soerodjo,
S.H., Msi., Notaris di Jakarta yang telah mengalami beberapa kali perubahan dan terakhir diubah
dengan Addendum VII (ketujuh) Perjanjian Kredit Modal Kerja tanggal tertanggal 20 April 2016 yang
menerangkan hal sebagai berikut:
Para Pihak
:
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (“Bank”)
Perseroan (“Debitur”)
Fasilitas
:
Kredit Modal Kerja Rp.5.000.000.000,- (lima miliar Rupiah)
Jangka Waktu
:
Sampai dengan 20 April 2017
Jaminan
:
Berupa:
- Piutang dengan nilai agunan Rp68.069.769.172,00 dengan pengikatan
Sertifikat Jaminan Fidusia Nomor W7-022988.AH.05.01.TH2010/5/STD
tanggal 22 Desember 2010 sebesar Rp40.000.000.000,00 dan sertifikat
perubahan Jaminan Fidusia No.W10.00152523.AH.05.02 Tahun 2016
tanggal 6 April 2016
- Stock dengan nilai agunan Rp. 68.964.315.546,59 dengan pengikatan
Sertifikat Jaminan Fidusia Nomor W7-022988.AH.05.01.TH2010/5/STD
tanggal 22 Desember 2010n sebesar Rp30.000.000.000,00
Sertifikat perubahan Jaminan Fidusia No.W10.00152522.AH.05.02 Tahun
2016 tanggal 6 April 2016
- Sertifikat Hak Tanggungan I Nomor 4082/2010 tanggal 15 Juni 2010 dengan
nilai Hak Tanggungan sebesar Rp1.150.000.000 dan akan ditingkatkan
HT II sebesar Rp1.118.000.000 dan akan ditingkatkan Hak Tanggungan
III sebesar Rp746.000.000 atas SHGB No.5304/Duri Kepa tanggal terbit
13 Januari 1995 a.n PT Kusuma Kemindo Sentosa berupa 1 unit ruko di
komplek pertokoan Grenvil Maisonette blok FA No.12A, Duri Kepa, Kel.
Tanjung Duren, Kec.Kebon Jeruk, Jakarta Barat.
- Sertifikat Hak Tanggungan I Nomor 645/2010 tanggal 29 September 2010
dengan nilai Hak Tanggungan sebesar Rp600.000.000 atas SHGB No.29/
Sukajadi tanggal terbit 17 Desember 1997 a.n PT Catur Sentosa Adiprana,
berupa 1 unit rumah/villa di Jl.Halmahera No.1 Blok B/29, Resort Lippo
Carita, Desa Sukajadi, Kec.Labuan, Kab.Pandeglang, Banten.
- Sertifikat Hak Tanggungan I Nomor 1530/2010 tanggal 17 Juni 2010 dengan
nilai Hak Tanggungan sebesar Rp1.295.000.000 dan akan ditingkatkan
HT II sebesar Rp1.000.000.000 dan akan ditingkatkan Hak Tanggungan III
sebesar Rp791.000.000 atas SHGB No.1811/Mangga Dua Selatan tanggal
terbit 29 Januari 1991 a.n PT Catur Sentosa Adiprana berupa 1 unit ruko di
Komplek ruko bahan bangunan, Blok f4 No.16, kel.Mangga Dua Selatan,
Kec.Sawah Besar, Jakarta Pusat.
120
-
-
Sertifikat Hak Tanggungan I Nomor 1239/2010 tanggal 10 Juni 2010 dengan
nilai Hak Tanggungan sebesar Rp2.690.000.000 dan akan ditingkatkan
HT II sebesar Rp1.199.000.000 dan akan ditingkatkan Hak Tanggungan III
sebesar Rp3.941.000.000 atas SHGB No.2224/Tegal Besar tanggal terbit
6 Januari 2000 a.n PT Catur Sentosa Adiprana, berupa Tanah&Bangunan
di Jl. Imam Bonjol No.12, RT 02/02, Kel.Tegal Besar, Kec.Kaliwates,
Kab.Jember, Jatim.
Sertifikat Hak Tanggungan I Nomor 7139/2010 tanggal 14 Oktober 2010
dengan nilai Hak Tanggungan sebesar Rp3.110.000.000 Sertifikat Hak
Tanggungan II No.6137/2013 tanggal 27 Juni 2013 dengan nilai hak
tanggungan sebesar Rp9.470.000.000 dan akan ditingkatkan hak tanggungan
III sebesar Rp3.547.000.000 atas SHGB No.20001/Parangloe tanggal terbit
3 Mei 2000 a.n PT Catur Sentosa Adiprana dan SHGB No.20002/Parangloe
a.n PT Catur Sentosa Adiprana berupa Tanah dan Bangunan di Jl.Ir.Sutami
Kel.Parangloe, Kec.Tamalanrea Kotamadya Ujung Pandang, Sulawesi
Selatan.
Tanah Kosong di Jl.Lingkar Utara No.46,48,50 Kel.Curug Mekar, Kec.Bogor
Barat, Kab.Bogor, Jawa Barat dengan:
- Sertifikat Hak Tanggungan I Nomor 1881/2010 tanggal 21 Juni 2010 dengan
nilai Hak Tanggungan sebesar Rp963.234.028
- Sertifikat Hak Tanggungan I Nomor 1882/2010 tanggal 21 Juni 2010 dengan
nilai Hak Tanggungan sebesar Rp731.660.065
- Sertifikat Hak Tanggungan I Nomor 1883/2010 tanggal 21 Juni 2010 dengan
nilai Hak Tanggungan sebesar Rp859.522.990
- Sertifikat Hak Tanggungan I Nomor 1884/2010 tanggal 21 Juni 2010 dengan
nilai Hak Tanggungan sebesar Rp4.801.963.147
- Sertifikat Hak Tanggungan I Nomor 1885/2010 tanggal 21 Juni 2010 dengan
nilai Hak Tanggungan sebesar Rp9.143.619.770
- Sertifikat Hak Tanggungan II No.2016/2015 tanggal 23 Juni 2015 denngan
nilai hak tanggungan sebesar Rp6.500.000.000
Atas
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Hal-Hal yang :
wajib dilakukan
oleh Debitur
SHGB No.1384/Curug Mekar a.n Perseroan
SHGB No.1342/Curug Mekar a.n Perseroan
SHGB No.1366/Curug Mekar a.n Perseroan
SHGB No.1182/Curug Mekar a.n Perseroan
SHGB No.1386/Curug Mekar a.n Perseroan
SHGB No.1176/Curug Mekar a.n Perseroan
SHGB No.1343/Curug Mekar a.n Perseroan
SHGB No.1367/Curug Mekar a.n Perseroan
SHGB No. 1654/Curug Mekar a.n Perseroan
Debitur berjanji dan karenanya mengikatkan diri kepada Bank, maka selama
fasilitas kredit belum dinyatakan lunas oleh Bank, Debitur berjanji dan
menyanggupi untuk melaksanakan/memenuhi hal-hal sebagai berikut:
- Menyampaikan laporan keuangan unaudited setiap triwulan yang disertai
dengan penjelasannya dan paling lambat telah diterima Bank 60 hari sejak
akhir periode laporan dan laporan keuangan audited tahunan oleh Kantor
Akuntan Publik rekanan Bank paling lambat diterima Bank 180 hari setelah
akhir periode laporan. Khusus untuk laoran keuangan 2015 audited 2015
diaudit oleh Kantor Akuntan Publik rekanan Bank selain Kantor Akuntan
Publik Kosasih, Nurdiyaman, Tjahyo dan Rekan.
- Menggunakan fasilitas kredit sesuai dengan tujuan penggunaan kredit.
- Melaksanakan penilaian seluruh agunan minimal setiap 24 bulan atau
sesuai kebutuhan Bank yang di laksanakan oleh Bank atau perusahaan
penilai rekanan Bank atas beban biaya Debitur hasilnya direview oleh Bank.
Apabila terdapat penurunan nilai agunan dimaksud.
121
-
Melaksanakan pendaftaran ulang agunan persediaan dan piutang kepada
kantor pendaftaran fiducia mninimal setiap 6 bulan sekali sesuai kebutuhan
Bank.
- Mengijinkan Bank atau pihak lain yang ditunjuk oleh Bank, untuk melakukan
pemeriksaan usaha dan aktivitas keuangan Debitur, termasuk dalam
kaitannya dengan pemeriksaan agunan dan obyek yang dibiayai, atas beban
Debitur.
- Apabila fasilitas Kredit masih diperlukan, maka surat permohonan
perpanjangan jangka waktu Kredit harus sudah diajukan sebelum masa laku
kredit berakhir.
- Memenuhi standar Bank, termasuk tapi tidak terbatasdiantaranya bahwa
pada setiap saat Debitur harus mempertahankan kolektibilitas kredit pada
posisi lancar (sesuai peraturan Bank Indonesia)
- Melakukan perpanjangan legalitas usaha yang akan jatuh tempo dan
menyerahkan perpanjangan legalitas yang telah diperpanjang kepada Bank
pada kesempatan pertama
- Melakukan perpanjangan asuransi dari perusahaan asuransi rekanan Bank
minimal coasuransi rekanan Bank dan menyerahkan polis asuransi yang
telah diperpanjang untuk seluruh agunan yang insurable kepada Bank pada
kesempatan pertama
- Menggunakan fasilitas kredit modal kerja dan trust recipe sesuai kebutuhan
dan baki debet harus tercover oleh 70% dari total persediaan barang dan
piutang dagang
- Menyerahkan laporan aktivitas usaha setiap triwulan yang terdiri dari laporan
realisasi penjualan, pembelian, stock dan piutang
- Menyerahkan copy surat pemberitahuan pajak pajak terutang pajak bumi
dan bangunan tahun terakhir atas agunan fixed aset tanah dan bangunan
yang menjadi agunan di bank
- Selalu menjaga debt service ratio >1 dan current ratio diatas 100%
- Sesuai perjanjian kredit/addendum perjanjian kredit sebelumnya yang telah
ditandatangani dan mengikat sepanjang tidakmada perubahan serta tidak
bertentangan dengan ketentuan syarat di atas.
Hukum yang berlaku
:
Hukum Indonesia
Saldo Terutang :
(per 3 Mei 2016)
Rp4.995.308.000
I.
Kredit Yang Diperoleh CLS
PT Bank Ekonomi Rahardja Tbk
Akta Perjanjian Kredit No.34 tertanggal 6 Juli 2005, dibuat di hadapan Irawan Soerodjo, S.H., Notaris
di Jakarta junctis:
- Perjanjian Penyediaan Fasilitas Perbankan No.015/IV/12 tertanggal 23 April 2012;
- Perjanjian Fasilitas Perbankan (Kredit Modal Kerja) No.015/IV/12-KMK tertanggal 23 April 2012;
- Surat PT Bank Ekonomi Raharja Tbk tertanggal 26 Agustus 2013;
- Perubahan Perjanjian Fasilitas Perbankan No.514/IX/13-KMK tertanggal 3 September 2013;
- Surat PT Bank Ekonomi Raharja Tbk tertanggal 15 Agustus 2014;
- Surat PT Bank Ekonomi Raharja Tbk tertanggal 21 September 2015;
yang mengatur hal-hal sebagai berikut:
Para Pihak
:
PT Bank Ekonomi Raharja Tbk (“Bank”)
CLS (‘Debitur”)
122
Fasilitas
:
Fasilitas Pinjaman Rekening Koran
Plafon
: Rp1.000.000.000,00 (satu miliar Rupiah)
Tujuan
: Modal Kerja
Fasilitas Bank Garansi
Plafon
: Rp1.000.000.000,00 (satu miliar Rupiah)
Tujuan
: Menjamin pembayaran ke supplier (PT Satya
Langgeng Sentosa)
Bunga
Jatuh Tempo
:
:
11 % per tahun
30 Juni 2016
Jaminan
:
Hak Tanggungan Peringkat IV atas HGB No.00602/Banguntapan
Pembatasan
:
Debitur wajib mendapat persetujuan tertulis terlebih dahulu dari Bank, apabila
Debitur akan melakukan tindakan-tindakan berikut yang menurut pendapat
Bank dapat mempengaruhi kewajiban pembayaran Debitur kepada Bank yaitu:
1. Bertindak sebagai penjamin terhadap utang pihak lain;
2. Mengubah sifat dan kegiatan usaha yang sedang dijalankan atau melakukan
kegiatan usaha di luar kegiatan usahanya sehari-hari;
3. Meminjampakaikan, menyewakan, menjaminkan lagi, menjual, mengalihkan
atau melepaskan barang(-barang) jaminan dengan cara apapun kepada
pihak lain;
4. Memberikan/menerima pinjaman maupun fasilitas keuangan kepada/dari
pihak lain kecuali dalam jangka pendek dan dalam rangka menunjang
kegiatan usahanya sehari-hari;
5. Melakukan investasi yang berpengaruh terhadap kemampuan membayar
Debitur kepada Bank;
6. Melakukan tindakan lainnya yang dapat menyebabkan atau terganggunya
kewajiban pembayaran seluruh kewajiban yang terutang kepada Bank;
7. Khusus untuk Debitur dan atau Penjamin perseroan berlaku pula ketentuan
sebagai berikut:
a. Melakukan pembubaran, penggabungan usaha/merger dan atau
peleburan/konsolidasi dengan perusahaan lain atau memperoleh
sebagian besar dari aset atau saham dari perusahaan lain atau bentuk
perubahan usaha lainnya;
b. Melakukan pembelian atau mengakuisisi atau menanggung kewajiban
dari setiap atau seluruh aset atau usaha orang lain, firma, atau
perusahaan, yang berbeda, dengan kegiatan usaha normal dari
Debitur;
c. Menjual, menyewakan, mengalihkan, atau dengan kata lain
melepaskan aset yang dimiliki di mana hal tersebut secara material
akan mengubah kegiatan usaha sehari-hari dari Debitur;
d. Menjadi bertanggung jawab atau tetap bertanggung jawab dengan
cara apapun atas segala hutang, kecuali (i) hutang yang dibuat
berdasarkan Perjanjian (ii) hutang yang telah ada dan diketahui oleh
Bank, tetapi tidak termasuk perubahan apapun atasnya;
e. Mengubah susunan dan jumlah kepemilikan pemegang saham
perseroan tertutup dan atau pemegang saham pengendali perusahaan
terbuka (kecuali BUMN);
f. Membayar atau menyatakan dapat dibayar suatu deviden atau
pembagian keuntungan berupa apapun juga atas saham-saham yang
dikeluarkan Debitur dan atau Penjamin;
123
g. Membayar atau membayar kembali tagihan-tagihan atau piutangpiutang berupa apapun juga yang sekarang telah ada dan atau di
kemudian hari akan diberikan oleh para pemegang saham Debitur dan
atau Penjamin kepada Debitur dan atau Penjamin sesuai relevansinya
baik berupa jumlah pokok, bunga, bunga denda dan lain-lain jumlah
uang yang wajib dibayar.
Domisili Hukum
:
Pengadilan Negeri Yogyakarta
J. Kredit Yang Diperoleh CALS
PT BANK CENTRAL ASIA Tbk
Akta Perjanjian Kredit No.8 tanggal 9 Desember 2010, dibuat di hadapan Arnasya A.Pattinama, S.H.,
Notaris di Jakarta; junctis:
-
-
-
-
-
-
-
Akta Perubahan Pertama atas Perjanjian Kredit Nomor 031/Add-KCK/2012 tanggal 2 Februari
2012;
Perubahan Kedua atas Perjanjian Kredit Nomor 01 tanggal 03 April 2012;
Akta Perubahan Ketiga atas Perjanjian Kredit Nomor 004/ADD-KCK/2013 tanggal 14 Januari 2013;
Perubahan Keempat atas Perjanjian Kredit Nomor 141/ADD-KCK/2013 tanggal 18 Juni 2013;
Akta Perubahan Kelima atas Perjanjian Kredit Nomor 2 tanggal 6 Nopember 2013;
Akta Perubahan Keenam atas Perjanjian Kredit Nomor 2 tanggal 6 Maret 2015;
Perubahan ketujuh atas Perjanian Kredit No.112/ADD-KCK/2016 tanggal 27 April 2016.
(“Perjanjian Kredit BCA”) mengatur antara lain hal-hal sebagai berikut:
Para Pihak
:
a. PT Bank Central Asia Tbk (“BCA”) selaku Kreditur; dan
b. CALS selaku Debitur.
Fasilitas Kredit
:
Fasilitas Kredit Lokal : tidak melibihi Rp17.000.000.000,00 (Tujuh belas
miliar Rupiah)
Fasilitas Kredit Investasi : Rp8.000.000.000,00 (delapan miliar Rupiah)
Fasilitas Kredit Investasi 2 : Rp14.280.000.000,00 (empat belas miliar dua
ratus delapan puluh juta Rupiah)
Fasilitas Bank Garansi : tidak melebihi Rp4.000.000.000,00 (empat miliar
Rupiah)
Jangka Waktu
:
Fasilitas Kredit Lokal : sampai tanggal 9 Maret 2017.
Fasilitas Bank Garansi : sampai tanggal 9 Maret 2017.
Tujuan Fasilitas
:
a. Membiayai modal kerja Debitor untuk fasilitas Kredit Lokal (Rekening
Koran)
b. Menjamin pembayaran dan/atau performance Debitor kepada pihak
ketiga untuk fasilitas Bank Garansi
Jaminan
:
-
Sebidang tanah sebagaimana diuraikan dalam Sertifikat Hak Milik
Nomor : 8430/Talang Kelapa terletak dalam Propinsi Sumatera
Selatan,Kota Palembang,Kecamatan Sukarami,Kelurahan Talang
Kelapa
124
Suku Bunga
:
-
Sebidang tanah sebagaimana diuraikan dalam Sertipikat Hak Milik
Nomor 11822/Talang Kelapa terletak dalam Propinsi Sumatera
Selatan, Kota Palembang, Kecamatan Alang-Alang Lebar.
-
Semua Stok Barang berupa keramik lantai, keramik dinding,cat dan
lain-lain; yang dimiliki olehpemberi agunan,baik sekarang maupun di
kemudian hari yang terletak dimanapun juga, termasuk tetapi tidak
terbatas yang disimpan di bangunan-bangunan, gudang-gudang milik
Debitor, dan/atau disimpan dimanapun juga,sebagaimana ternyata
dalam Daftar Persediaan Barang tanggal 9 Desember 2010
-
Segala hak,hak-hak utama serta tuntutan-tuntutan menurut hukum
yang dapat dijalankan dan digunakan atas tagihan-tagihan dan piutang
yang sekarang atau di kemudian hari ada, atau dimiliki, ataupun yang
menjadi hak pemberi Agunan terhadap pihak manapun juga;tagihantagihan dan piutang tersebut akan dimuat dalam suatu daftar tersendiri
yang akan diserahkan oleh pemberi Agunan dan diterima oleh BCA,
daftar tersebut berikut segenap perubahan dana tau pembaharuannya
merupakan satu kesatuan dan bagian yang tidak terpisahkan dari
Perjanjian Kredit
10,75% per tahun untuk Fasilitas kredit local (Rekening Koran)
0,75% per tahun, untuk fasilitas bank garansi
10,75% per tahun untuk fasilitas Time Loan Revolving.
Pembatasan Tindakan :
(“Negative Covenant”)
Perseroan harus mendapat persetujuan tertulis dari Bank terlebih dahulu
apabila:
a. Memperoleh pinjaman uang/kredit baru dari pihak lain atau mengikatkan
diri sebagai penanggung/penjamin dalam bentuk dan dengan nama
apa pun dan/atau mengagunkan harta kekayaan Debitur kepada pihak
lain;
b. Meminjamkan uang, termasuk tetapi tidak terbatas keada perusahaan
afiliasinya kecuali dalam rangka kegiatan usaha sehari-hari;
c Melakukan transaksi dengan seseorang atau sesuatu pihak, termasuk
tetapi tidak terbatas dengan perusahaan afiliasinya dengan cara yang
berbeda beda atau diluar praktek dan kebiasaan yang ada;
d. Melakukan investasi, penyertaan atau membuka usaha baru kecuali
usaha yang telah berjalan dan pembukaan cabang baru;
e. Menjual atau melepaskan harta tidak bergerak atau harta kekayaan
utama dalam menjalankan usahanya, kecuali dalam rangka
menjalankan usaha sehari-hari;
f. Melakukan peleburan, penggabungan, pengambilalihan atau
pembubaran;
g. Mengubah status kelembagaan, anggaran dasar, susunan Direksi dan
Dewan Komisaris serta para Pemegang Saham.
Domisili Hukum
Pengadilan Negeri Palembang
:
Saldo Terutang (per 3 :
Mei 2016)
Fasilitas Kredit Lokal: Rp16.473.413.425
Fasilitas Kredit Investasi 1: Rp2.222.222.222
Fasilitas Kredit Investasi 2: Rp11.460.028.692
125
16. KETERANGAN MENGENAI ASET TETAP
Berikut adalah Aset Tetap berupa bidang tanah dengan Sertifikat Hak Guna Bangunan atas nama
Perseroan dan Entitas Anak sebagai berikut:
Atas nama Perseroan
1
Sertifikat
Hak Guna
Bangunan
(HGB)
HGB 6895
2
HGB 105
3
HGB 797
4
HGB 3589
5
HGB 318
HGB 317
HGB 315
HGB 316
HGB 319
600
4.780
400
1.296
4.780
6
HGB 1746
1.848
16 Juli 2028
7
HGB 3459
HGB 3460
2.750
2.750
11 Agustus 2024
11 Agustus 2024
8
HGB 1811
76
18 Juli 2028
73
28 Oktober 2034
No.
Luas
Tanah
(m2)
Tanggal Akhir
Masa Berlaku Hak
990
17 Agustus 2018
Lokasi
Daan Mogot 234 (dijaminkan di BCA)
178 30 November 2033 Daan Mogot 35 A-B (dijaminkan di B.Ekonomi)
90 26 September 2036 Daan Mogot 35 (dijaminkan di B. Ekonomi)
94 22 Desember 2021 Daan Mogot 33 D (dijaminkan di BCA)
22 Maret 2028
22 Maret 2028
22 Maret 2028
22 Maret 2028
22 Maret 2028
Kapuk Muara Kamal IX/6 (dijaminkan di BCA)
(Note : ada rencana pelebaran jalan sebesar 38 m2)
KM 12/12 (dijaminkan di BCA)
Mg.Ubi No. 26 (dijaminkan di BCA)
Mangga Dua F4/16 (dijaminkan di B.Mandiri - KKS)
9
HGB 3811
10
HGB 5394
5.995 21 September 2029 Jl. KH Noer Ali (d/h. Jl.Cut Nyak Dien 7 Kalimalang)
(dijaminkan di B. Ekonomi)
11
HGB 109
HGB 108
HGB 107
490 24 September 2025 Kopo Jaya III/18, Bandung
3.850 24 September 2025 (dijaminkan di B. Ekonomi)
1.240 24 September 2025
12
HGB 91 (ex. 140)
HGB 92 (ex. 180)
9.615
960
13
HGB 41
HGB 44
HGB 45
HGB 46
HGB 47
14
HGB 267
HGB 95
1.260 27 September 2018 Madukoro Blok A/32, Semarang
2.160 27 September 2018
15
HGB 130
3.520 24 September 2027 Serang Raya, Cilegon
(dijaminkan di BCA)
16
HGB 275
HGB 276
HGB 277
1.020
816
1.020
5 Januari 2026
5 Januari 2026
5 Januari 2026
Jl. Margomulyo DD No. 2,3,3A
Surabaya (dijaminkan di B. Ekonomi)
17
HGB 29
540
22 Januari 2036
Carita bay-Jl. Halmahera I
(dijaminkan di B. Mandiri - KKS)
18
HGB 205
HGB 206
HGB 207
HGB 208
19
HGB 1330
20
HGB 2224
141
146
154
140
145
859
298
371
2.210
11 Februari 2033
9 Desember 2024
Harmoni A/9 (dijaminkan di BCA)
Jl. Margomulyo H 20, Surabaya
(dijaminkan di BCA)
24 September 2026 Jl. Pucang Anom Timur 17
24 September 2026 Surabaya (dijaminkan di BCA)
24 September 2026
24 September 2026
24 September 2026
24 September 2029 Jl. Tenaga Baru IV/14 Malang
24 September 2029 (dijaminkan di B. Ekonomi)
24 September 2029
24 September 2029
14.955 21 September 2029 Jl. Manado Mapanget, Manado (dijaminkan di BCA)
4.130
Januari 2020
126
Jl. Imam Bonjol No. 12, Jember
(dijaminkan di B. Mandiri - KKS)
No.
Sertifikat
Hak Guna
Bangunan
(HGB)
Luas
Tanah
(m2)
Tanggal Akhir
Masa Berlaku Hak
Lokasi
21
HGB 1366
HGB 1343
HGB 1367
HGB 1342
HGB 1384
HGB 1386
HGB 1176
HGB 1182
HGB 1654
515
1273
2375
301
377
3380
392
605
800
22
HGB 20001
HGB 20002
HGB 20631
3.003
5.000
7.186
23
HGB 2451
24
HGB 3013
HGB 3312
HGB 3311
HGB 3014
2416
612
572
2.463
30 Maret 2023
30 Maret 2023
30 Maret 2023
30 Maret 2023
25
HGB 574
HGB 573
2.064
2.177
18 Agustus 2038
18 Agustus 2038
Jl. By Pass - Padang (dijaminkan di BCA)
26
HGB 08
8.082
10 Januari 2029
Jl. Mauni - Kediri
(dijaminkan di BCA)
27
HGB 716
HGB 717
HGB 805
HGB 823
1.860
6.805
715
178
8 Maret 2040
8 Maret 2040
25 Juni 2043
23 Januari 2034
Jl. Koba, Bangka
(dijaminkan di BCA)
Jl. Koba, Bangka
Jl. Koba, Bangka (tnh girik)
28
HGB 710
HGB 766
11.325
1.200
16 Mei 2023
16 Mei 2023
29
HGB 822
5.099
26 Agustus 2040
Jl. Siak II - Pekan Baru (dijaminkan di BCA)
30
HGB 26
HGB 27
3.175
4.000
8 Februari 2040
8 Februari 2040
Jl. Raya Kemang - Bogor (dijaminkan di BCA)
31
HGB 00001
HGB 00002
4.042
7.457
8 Februari 2040
8 Februari 2040
Jl. Gubernur Soebarjo (By Pass Lingkar Selatan)
Km 8 Banjarmasin
(dijaminkan di BCA)
HGB 00003
19 September 2030 Jl. Auto Ring Road, Bogor
19 September 2030 (dijaminkan di B. Mandiri - KKS)
19 September 2030
19 September 2030
19 September 2030
19 September 2030
19 September 2030
19 September 2030
19 September 2030
5 Maret 2030
5 Maret 2030
9 Februari 2033
Jl. Ir. Sutami, Makassar
(dijaminkan di B. Mandiri - KKS)
Jl. Ir. Sutami, Makassar
123 24 September 2024 Jl. Candraloka B2/03
Perum. Telaga Kahuripan, Bogor
Daan Mogot Prima II/19-20
Kawasan Industri Candi 8 C (dijaminkan di B.
Danamon)
tidak dijaminkan di Danamon
2.038
8 Februari 2040
32
HGB 45
10.865
5 Februari 2041
33
HGB 505
HGB 506
HGB 507
5.770 14 Desember 2041 Jl. Adisucipto, Pontianak
10.680 14 Desember 2041 (dijaminkan di BCA)
6.490 14 Desember 2041
34
HGB 17
HGB 12
HGB 14
HGB 13
HGB 15
HGB 16
2.015
3.635
2.455
1.025
1.345
1.586
35
HGB 04
6.838
18 April 2033
Jl. Ahmad Yani, Lombok
36
HGB 223
HGB 222
9.079
4.384
27 Juni 2043
7 Maret 2043
Desa Ajung, Jember
37
HGB 71
HGB 149
3.211 17 Desember 2044 Jl. Air Ketekok, Belitung
3.105 17 Desember 2044
38
HGB 1747
39
HGB 81
7.995
Jl. Jedes Cangkromo - Solo (dijaminkan di BCA)
24 September 2042 Jl. Raya Munjugagung, Tegal
24 September 2042 (dijaminkan di BCA)
24 September 2042
24 September 2042
24 September 2042
24 September 2042
19 Januari 2045
Jl. Mahir Mahar, Palangkaraya
13.964 29 September 2030 Jl. Raya Narogong (Desa Cikiwul)
(dijaminkan di BCA)
127
Atas nama CKS
No.
1
Sertifikat
Hak Guna
Bangunan
HGB 24
HGB 40
Luas
Tanah
(m2)
2.709
10.883
Tanggal Akhir
Masa Berlaku Hak
24 September 2025
24 September 2025
Lokasi
Jl. Ternate 2 Kawasan Industri Medan
Jl. Ternate 2 Kawasan Industri Medan
Atas nama CALS
No.
1
Sertifikat
Hak Guna
Bangunan
HGB 02401
Luas
Tanah
(m2)
24.084
Tanggal Akhir
Masa Berlaku Hak
28 Januari 2018
Lokasi
Jl. RE Martadinata, Bengkulu
Atas nama CAS
1
Sertifikat
Hak Guna
Bangunan
HGB 424
2
HGB 783
No.
Luas
Tanah
(m2)
5.000
220
Tanggal Akhir
Masa Berlaku Hak
2 Februari 2028
6 Februari 2033
Lokasi
Jl. Rawa Sumur II/BB 7
Kawasan Industri Pulogadung
(dijaminkan di B.Ekonomi untuk kepentingan
CSA)
Taman Modern Blok G3
Atas nama CLS
No.
1
Sertifikat
Hak Guna
Bangunan
HGB 00602
Luas
Tanah
(m2)
4.632
Tanggal Akhir
Masa Berlaku Hak
7 Juni 2022
Lokasi
Jl. Ring Road Timur, Bantul
(dijaminkan di B.Ekonomi)
Atas nama CHS
No.
1
Sertifikat
Hak Guna
Bangunan
HGB 8
Luas
Tanah
(m2)
6.213
Tanggal Akhir
Masa Berlaku Hak
3 Februari 2032
Lokasi
Jl. Ki Agus Anang 28
(dijaminkan di B.Ekonomi)
Atas nama MBI
No.
1
Sertifikat
Hak Guna
Bangunan
HGB 305
Luas
Tanah
(m2)
2.300
Tanggal Akhir
Masa Berlaku Hak
16 Desember 2039
128
Lokasi
Jl. Gatot Subroto, Denpasar
Atas nama KKS
Tanggal Akhir Masa
Berlaku
No.
Sertifikat HGB
Luas (m2)
Lokasi
1
5304
120
5 Agustus 2012
(expired)
Green Maisonette FA/12
2
749
704
23 April 2017
Gudang di Tangerang
3
750
604
23 April 2017
Gudang di Tangerang
4
751
806
23 April 2017
Gudang di Tangerang
5
752
860
23 April 2017
Gudang di Tangerang
6
753
1.296
23 April 2017
Gudang di Tangerang
Atas nama CMSS
No.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
SERTIFIKAT
HGB
HGB 630
HGB 6828
HGB 6827
HGB 968
HGB 305
HGB 327
HGB 329
HGB 326
HGB 328
HGB 09784
HGB 09785
HGB 09783
HGB 6992
HGB 6993
HGB 6997
HGB 6995
HGB 7000
HGB 6994
HGB 7002
HGB 6999
HGB 6998
HGB 6996
HGB 7001
HGB 5856
HGB 5858
HGB 5860
Luas (m2)
5.200
3.452
3.452
7.446
2.300
200
200
520
510
1.725
4.699
1.942
1.615
690
340
98
132
550
1.240
520
1.796
414
437
328
611
1.530
Tanggal Akhir Masa
Berlaku Hak
28 April 2026
8 Oktober 2032
8 Oktober 2032
17 September 2040
16 Desember 2039
13 September 2042
13 September 2042
27 Agustus 2042
13 September 2042
14 Oktober 2044
14 Oktober 2044
14 Oktober 2044
6 Agustus 2045
6 Agustus 2045
6 Agustus 2045
6 Agustus 2045
6 Agustus 2045
6 Agustus 2045
6 Agustus 2045
6 Agustus 2045
6 Agustus 2045
6 Agustus 2045
6 Agustus 2045
6 Agustus 2045
6 Agustus 2045
6 Agustus 2045
Lokasi
Jl. Percetakan Negara C-36
Jl. Alternatif Raya Cibubur (Jl.Lingkungan)
Jl. Alternatif Raya Cibubur (Jl.Lingkungan)
Lingkar Ring Road Utara, Yogyakarta
Jl. Gatot Subroto, Dps
Jl. Gatot Subroto Barat 405, Dps (utk parkir)
Jl. Siliwangi - Pamulang
Jl. KH Noer Ali, Kalimalang - Jakasampurna
Jl. KH Noer Ali, Kalimalang - Jakasampurna
Jl. KH Noer Ali, Kalimalang - Jakasampurna
Jl. KH Noer Ali, Kalimalang - Jakasampurna
Jl. KH Noer Ali, Kalimalang - Jakasampurna
Jl. KH Noer Ali, Kalimalang - Jakasampurna
Jl. KH Noer Ali, Kalimalang - Jakasampurna
Jl. KH Noer Ali, Kalimalang - Jakasampurna
Jl. KH Noer Ali, Kalimalang - Jakasampurna
Jl. KH Noer Ali, Kalimalang - Jakasampurna
Jl. KH Noer Ali, Kalimalang - Jakasampurna
Jl. KH Noer Ali, Kalimalang - Jakasampurna
Jl. KH Noer Ali, Kalimalang - Jakasampurna
Jl. KH Noer Ali, Kalimalang - Jakasampurna
17. PERKARA YANG SEDANG DIHADAPI PERSEROAN, ENTITAS ANAK, KOMISARIS DAN
DIREKSI PERSEROAN, SERTA KOMISARIS DAN DIREKSI ENTITAS ANAK
Pada saat Prospektus ini diterbitkan tidak terdapat gugatan ataupun perkara hukum yang dihadapi
Perseroan, Entitas Anak, Komisaris dan Direksi Perseroan, serta Komisaris dan Direksi Entitas Anak
yang sedang berjalan atau telah diputus oleh Lembaga Peradilan dan/atau Badan Arbitrase atau
potensi perkara yang ditujukan kepada Perseroan dan/atau Entitas Anak, yang memiliki pengaruh
secara material terhadap kelangsungan usaha, harta kekayaan dan rencana Penambahan Modal
Dengan HMETD I ini, baik dalam perkara pidana, perdata, perpajakan, arbitrase, hubungan industrial,
tata usaha negara maupun kepailitan di muka badan peradilan di Indonesia.
129
IX. KEGIATAN DAN PROSPEK USAHA PERSEROAN
1. UMUM
Potensi Pertumbuhan yang Kuat
Proyeksi peningkatan pertumbuhan ekonomi di Indonesia di tahun 2016 diperkirakan akan menjadi
dorongan positif bagi industri properti secara umum, walaupun diperkirakan pertumbuhan yang masih
relatif stagnan. Prediksi bisnis property berjalan lebih cerah dibandingkan tahun 2015 seiring membaiknya
perekonomian global dan nasional serta pembenahan kebijakan di dalam negeri. Pengerjaan proyek
infastruktur yang sedang dipacu oleh Pemerintah melalui alokasi APBN untuk kementerian pekerjaan
umum dan perumahan rakyat lebih dari Rp100 triliun, merupakan alokasi yang jauh lebih besar
dibandingkan kementerian lainnya. Dalam jangka panjang kenaikan suku bunga, ditambah kemudahan
investasi Penanaman Modal Asing (PMA) dalam bentuk keringan perizinan akan mendorong masuknya
investasi di Indonesia.
Tahun 2016 dengan prediksi pertumbuhan ekonomi mencapai 52% maka diharapkan sektor properti
akan bertumbuh dengan lebih baik, walaupun secara makro ada factor ekternal yang perlu diwaspadai
yakni kenaikan suku bunga Amerika Serikat dan perlambatan ekonomi China yang akan menyebabkan
fluktuasi pasar financial.
Peningkatan bisnis Perseroan diarahkan pada pengembangan bisnis Ritel modern bahan bangunan
yang menjadi fokus usaha. Penetrasi pasar Ritel Modern yang dilakukan melalui Mitra10 merupakan
rencana pengembangan bisnis Perseroan. Untuk mendukung pengembangan tersebut, direncanakan
penambahan jumlah outlet, fasilitas armada serta fasilitas pergudangan yang diperlukan. Arahan
kebijakan pengembangan Perseroan tersebut sejalan dengan tingginya kebutuhan rumah dan rutinitas
kegiatan renovasi rumah yang sudah ada sangat berpeluang untuk mendongkrak prospek usaha
Perseroan kedepan baik dari segmen distribusi maupun segmen ritel modern-nya.
Tim Manajemen yang Berpengalaman
Perseroan memiliki tim manajemen yang berpengalaman luas di industri terkait di Indonesia. Sebagian
besar tim manajemen senior Perseroan telah memiliki pengalaman rata-rata lebih dari 20 tahun sehingga
memiliki kemampuan untuk memberikan arahan strategis dan melaksanakan inisiatif di distribusi dan
ritel modern yang menjadi fokus utama Perseroan.
2. KEGIATAN USAHA
Perseroan memulai kegiatan usahanya pada tahun 1983 sebagai distributor bahan bangunan, sesuai
dengan pasal 3 Anggaran Dasar, ruang lingkup kegiatan Perseroan adalah menjalankan usaha
dibidang perdagangan barang hasil produksi, terutama bahan bangunan dan barang-barang konsumsi.
Sehubungan dengan hal tersebut saat ini Perseroan melalui Entitas Anaknya telah berkembang
menjadi :
• Distribusi Bahan Bangunan dengan 42 cabang yang tersebar di berbagai kota di Indonesia
• Distribusi produk kimia dengan 4 kantor cabang
• Distribusi barang konsumer yang tersebar di 15 area
• Ritel Modern bahan bangunan dan home improvent melalui 21 gerai Mitra10
• Ritel Modern Furnishing melalui 10 gerai Atria Furniture
Kegiatan usaha Perseroan didukung oleh 800 principal, 200.000 pelanggan ritel atau toko tradisional
dan juga diperkuat lebih dari 600 armada serta pergudangan dengan luas + 200.000 m2.
130
No
Segmen
1
2
Segmen Distribusi
Segmen Ritel Modern
Eliminasi
Total Penjualan*
Penjualan Untuk Tahun Buku 2015
% dari Total Pen(dalam Rp. Miliar)
jualan
5.130,46
70
2.216,23
30
62,17
7.284,52
100
* Total Penjualan dihitung berdasarkan jumlah dari Penjualan Beli Putus dan Penjualan Konsinyasi
Segmen Distribusi
Kegiatan usaha segmen distribusi dilakukan oleh Perseroan beserta Entitas Anak Perseroan yaitu:
• PT Catur Aditya Sentosa
• PT Catur Logamindo Santosa
• PT Catur Hasil Sentosa
• PT Catur Adiluhur Sentosa
• PT Eleganza Tile Indonesia
• PT Kusuma Kemindo Sentosa
• PT Satya Galang Kemika
• PT Catur Sentosa Anugerah
Saat ini dipasok lebih dari 19.300 SKU yang merupakan jalinan kepercayaan lebih dari 157 prinsipal,
yang melayani lebih dari 482.400 pelanggan ritel atau toko tradisional, dan diperkuat oleh lebih dari 515
armada serta gudang seluar lebih dari 166.700 m2.
Adapun 15 prinsipal Utama untuk segmen distribusi antara lain :
1. PT Primaraga Keramindo untuk produk keramik
2. PT ICI Paint Indonesia untuk produk cat
3. PT Mulia industrindo Tbk untuk produk Keramik, Glass & Glass block
4. PT Mowilex Indonesia dengan produk cat
5. PT Propan Raya ICC untuk wood Finishing, propan CPC dan ANS
6. Mitsui & co, Ltd untuk produk Titanium, Dioxida, Denka, Cholroprene Evaflex EV
7. Sun Plan Development ltd untuk produk Sodium Alginate, Sodium Sulphide Flake Yellow dan White
Oil Grade A No. 15
8. Zhucheng Xingmao Corn S. Co. Ltd untuk corn starch, Maltodextrin DE 10-15
9. Gujarat Ambuja Export ltd untuk corn starch ex india
10. Lanxess Pte. Ltd untuk Chromosal, Primal, Preventol, Retingan, Tanigan
11. Procter & Gamble Home Product Indonesia “P&G” untuk consumer goods products
12. PT Frisian Flag Indonesia untuk produk milk
13. PT Nutrifood Indonesia untuk produk merek Nutrisari
14. PT Cakrawala Mega Indah (Univenus) untuk produk tissue
15. PT Tiga Pilar Sejahtera untuk telur, mie instant dan snacks
Segmen Ritel Modern
Kegiatan usaha segmen ritel modern dilakukan oleh Entitas Anak Perseroan yaitu:
• PT Catur Mitra Sejati Sentosa (Mitra10)
• PT Catur Sentosa Berhasil (Atria Furniture)
Saat ini dipasok oleh lebih dari 77.000 SKU, yang merupakan jalinan kerjasama lebih dari 700 prinsipal,
dan diperkuat oleh lebih dari 140 armada serta memiliki gudang seluas lebih dari 49.000 m2
Adapun 5 prinsipal utama untuk segmen ritel modern antara lain :
1. Foshen Sincere Ceramics Co. Ltd untuk produk granit
2. PT ICI Paint Indonesia untuk produk cat
3. PT Satya Langgeng Sentosa untuk produk keramik
4. PT Dwimitra Nuansa Satria untuk produk keramik
5. PT Niro Ceramic Sales Indonesia untuk produk granit
131
Entitas Anak milik Perseroan yang bergerak di bidang ritel modern furnishing, yaitu PT Catur Sentosa
Berhasil (“CSB”) dengan mengusung brand Atria Furniture, didirikan dengan tujuan untuk bersinergi
dengan PT Catur Mitra Sejati Sentosa (“CMSS”) yang mengusung brand Mitra10, yaitu agar CSB dengan
CMSS dapat membentuk one stop shopping bagi kebutuhan pelanggan akan bahan bangunan dan
Home Improvement. Perseroan berpandangan bahwa proses renovasi atau pembangunan unit properti
baru (rumah atau gedung) seringkali bersamaan dengan pembelian perabotan atau furniture yang akan
melengkapi fungsi dari properti tersebut. Melihat hal ini, terdapat potensi untuk mengembangkan bisnis
furniture sebagai lini usaha baru dalam rangka diversifikasi produk dengan target pasar yang sama.
Pada saat Prospektus ini diterbitkan, Perseroan tidak memiliki ketergantungan kontrak dengan
pelanggan, namun memiliki perjanjian-perjanjian untuk segmen distribusi dengan beberapa prinsipal
utama diantaranya mengatur hal-hal seperti target penjualan, harga dan area distribusi, yang semuanya
itu dilakukan dengan koordinasi antara Perseroan dan pihak prinsipal.
Dalam rangka pengendalian mutu dalam layanan jasa dan produk yang diberikan, Perseroan menjaga
mutu pelayanannya dengan menjalankan aktivitasnya sesuai dengan Standard Operating Procedure
(SOP) yang berlaku pada Perseroan.
Pada Segmen Distribusi, Perseroan menerima pesanan barang dari pelanggan, lalu Perseroan akan
menjalankan proses pengiriman barang yang diminta kepada pelanggan dalam waktu paling lambat
2x24 jam sejak pesanan diterima. Selain itu, Perseroan juga mengedukasi karyawan secara berkala
mengenai cara untuk menangani produk dengan baik, dimulai dari pengambilan barang di gudang
sampai dengan penyerahan barang tersebut di tempat pelanggan.
Sedangkan pada Segmen Ritel Modern, Perseroan menjaga mutu layanannya kepada pelanggan
dengan cara memperhatikan tingkat Persediaan yang wajar, tidak berlebihan yang dapat menyebabkan
overstock, dengan tujuan untuk menjaga ketersediaan Persediaan barang agar dapat memenuhi seluruh
atau sebagian besar permintaan pelanggan, selain itu, Perseroan juga mengedukasi karyawan secara
berkala mengenai pengetahuan produk yang memadai, sehingga dapat dengan cepat menanggapi
kebutuhan-kebutuhan pelanggan. Untuk menjaga kondisi Persediaan barang agar tetap baik, Perseroan
telah mengembangkan dan menerapkan sistem pengelolaan gudang (Warehouse Management System)
yang baik sehingga tingkat Persediaan dapat dikontrol secara rutin dan dapat menjaga mutu barang
yang akan dibeli oleh pelanggan.
TIDAK TERDAPAT KECENDERUNGAN, KETIDAK PASTIAN, PERMINTAAN, KOMITMEN, ATAU
PERISTIWA YANG DAPAT DIKETAHUI YANG DAPAT MEMPENGARUHI SECARA SIGNIFIKAN
PENJUALAN BERSIH ATAU PENDAPATAN USAHA, PENDAPATAN DARI OPERASI BERJALAN,
PROFITABILITAS, LIKUIDITAS ATAU SUMBER MODAL, ATAU PERISTIWA YANG AKAN
MENYEBABKAN INFORMASI KEUANGAN YANG DILAPORKAN TIDAK DAPAT DIJADIKAN
INDIKASI ATAS HASIL OPERASI ATAU KONDISI KEUANGAN DIMASA YANG AKAN DATANG.
3. PROSPEK USAHA
Perbaikan konsumsi dan investasi Pemerintah diharapkan memberikan stimulus pada perekonomian
tahun 2016. Konsumsi swasta relatif tabil walaupun terdapat indikasi penurunan tabungan dan
pendapatan, demikian pula pertumbuhan ekspor masih tertahan akibat permintaan global yang masih
lemah dan harga komoditas yang turun. Pada Tahun 2016 pertumbuhan ekonomi Indonesia diperkirakan
akan meningkat menjadi 5,2% y-o-y sedangkan inflasi diperkirakan akan berada pada 3,5%. (data Bank
Indonesia www.bi.go.id). Dengan adanya indikasi stabilitas ekonomi domestik yang terjaga yang ditandai
dengan beberapa indikator ekonomi utama tersebut. Maka Perseroan perlu untuk melakukan rencana
perluasan usaha Perseroan di segmen ritel modern Bahan Bangunan dan Home Improvement, melalui
brand Mitra10, baik untuk pembukaan gerai baru, relokasi dan renovasi serta fasilitas pergudangan.
Perseroan berkeyakinan bahwa penggunaan dana yang direncanakan untuk perluasan usaha di segmen
ritel modern Bahan Bangunan dan Home Improvement (Mitra10) akan berdampak pada peningkatan
pendapatan Perseroan secara konsolidasi, dimana marjin pendapatan dari segmen tersebut lebih tinggi
dibandingkan dengan marjin pendapatan dari segmen Distribusi secara historis. Dengan peningkatan
132
modal melalui PMHMETD I, diharapkan Perseroan dapat membukukan profitibalitas yang lebih baik
dengan efisiensi biaya bunga.
Selain itu, Perseroan juga dapat memperluas pangsa pasar, memperkuat bargaining power terhadap
para prinsipal serta dapat menciptakan entry barrier bagi perusahaan asing yang bergerak di bidang
sejenis yang berniat untuk ekspansi di Indonesia.
4.
PANGSA PASAR PERSEROAN
Perseroan selalu fokus pada 2 segmen usaha yaitu segmen distribusi dan segmen ritel, saat ini segmen
distribusi masih menguasai penjualan sebesar 70% di tahun 2015, akan tetapi dalam pertumbuhannya
terlihat segmen ritel modern memiliki pertumbuhan yang lebih cepat dengan pertumbuhan sebesar
13 % untuk tahun 2015, dan sebesar 19% di tahun 2014 dibanding dengan tahun sebelumnya.
Secara umum segmen distribusi (bahan bangunan, kimia dan FMCG) telah mencapai penjualan sebesar
Rp5,13 triliun atau sebesar 70% dari total penjualan Perseroan, dengan demikian masih menjadi segmen
usaha yang menyumbang penjualan terbesar di Perseroan. Keunggulan lain yang sangat penting bagi
Perseroan adalah kerjasama dengan para pemasok serta jalinan kerjasama dengan toko tradisional
yang mejadi rekan kerja Perseroan dalam pelaksanaan distribusi bahan bangunan dengan penjualan
dan pembayaran piutang yang relatif stabil.
Selanjutnya melihat pertumbuhan penjualan ritel modern yang cukup menjanjikan dari tahun ke tahun,
Perseroan masih melihat potensi pasar yang cukup menjanjikan, dimana penjualan ritel modern yang
terkait dengan bahan bangunan dan home improvement Perseroan melalui Mitra10 termasuk salah satu
pemain terbesar dengan rekor jumlah toko paling banyak dan paling luas di Indonesia, sehingga pada
tahun 2015 Mitra10 tercatat pada Rekor Bisnis Award. Sedangkan untuk home furnishing bilamana
dibandingkan dengan para pesaing yang telah memulai terlebih dahulu penjualan Perseroan relatif
masih lebih kecil, akan tetapi dengan sinergi dengan Mitra10 sebagai One Stop Shop / One Stop
Solution, Perseroan berkeyakinan akan mampu bertumbuh dalam pasar yang masih cukup besar di
Indonesia.
5. CAKUPAN PEMASARAN
Pemasaran distribusi bahan bangunan mencakup 42 cabang atau gudang distribusi (Luas total
139.000m2) di 40 kota besar yang tersebar di seluruh Indonesia. Jumlah produk yang ditangani
15.000 SKU. Total pelanggan yang merupakan toko bangunan tradisional sebanyak + 35.000 secara
nasional. Dan dilayani oleh 400 truk untuk pengiriman ke toko bangunan tradisional.
Pemasaran untuk distibusi kimia mencakup 4 kota besar di Jakarta, Bandung, Semarang dan Surabaya
dengan total luas gudang 8.000m2 dengan 1.100 SKU yang difasilitasi oleh 15 truk untuk distribusi ke
+ 3.200 pelanggannya.
Sedangkan untuk distribusi Consumer Goods mencakup 15 Area pemasaran yaitu di Jabodetabekser,
Bandung, dan Bali dengan total fasilitas gudang seluas 22.000m2 dengan total 2.600 SKU, 100 truk,
untuk dikirimkan ke + 95.000 pelanggan.
Pemasaran ritel moderen Mitra10 dilakukan melalui 21 tokonya (43.500 m2) yang tersebar di Jabotabek,
Batam, Medan, Palembang, Surabaya dan Denpasar. Toko toko ini difasilitasi oleh 6 disrtibution
warehouse/gudang dengan total 35.900 m2 untuk menampung + 65.000 SKU. Member yang tercatat
saat ini + 450.000 member.
Sedangkan Atria melakukan pemasarannya melalui 10 showroom-nya (14.800 m2), dimana 7 showroom
berada di dalam toko Mitra10, dan 3 showroom berdiri sendiri/ diluar Mitra10. Showroom ini difasilitasi
2 gudang distribusi seluas 11.000 m2 dengan total 7.500 SKU dan 23 truk untuk pengiriman. Total
member showroom saat ini + 1.000 m2.
133
Penjualan Perseroan terkonsentrasi terbesar di Jawa dan Bali sebesar 84%, Sumatera 10%, Kalimantan
3%, dan Sulawesi 3%.
Perseroan memandang perluasan wilayah pemasaran masih sangat terbuka, dengan mempertimbangkan
potensi pertumbuhan properti, pembangunan infrastruktur di Indonesia yang akan mendorong
pertumbuhan wilayah pemukiman baru di Indoensia.
6.
PERSAINGAN USAHA
Kegiatan usaha Perseroan tidak terlepas dari persaingan dengan perusahaan-perusahaan lain
yang menjalankan kegiatan usaha sejenis. Kegagalan Perseroan dalam mengantisipasi dan/atau
mencermati persaingan akan mengakibatkan beralihnya pelanggan ke pesaing yang lebih kompetitif
baik dari segi harga maupun kualitas pelayanan sehingga memungkinkan berkurangnya penjualan
produk Perseroan. Oleh karenanya Perseroan melaksanakan konsolidasi dengan memperkuat Sales
Task Force daan meningkatkan Service Level kepada pelanggannya, serta mengarahkan pertumbuhan
ke lokasi potential yang belum menjadi perhatian para pesaing. Perseroan memiliki keunggulan dalam
bentuk integrasi dari pendistribusian bahan bangunan dengan retail modern bahan bangunan dan
home improvement melalui Mitra10 sekaligus kelengkapan produk home furnishing melalui showroom
Atria yang dikemudian hari akan diarahkan pada lokasi yang berdampingan sehingga memberikan
kemudahan bagi pelangan sekaligus akan mendorong penjualan yang terpadu.
7. STRATEGI PERSEROAN
Perseroan telah memulai kegiatan konsolidasi internal baik dari sisi sumber daya manusia, strategi
bisnis maupun pengembangan jaringan. Perseroan telah mempersiapkan diri dengan beberapa rencana
kerja untuk menghadapi perkembangan pasar dan persaingan usaha yang semakin ketat antara lain
sebagai berikut :
a) Penerapan strategi secara konsisten sesuai dengan misi, misi dan nilai Perseroan.
b) Penambahan cabang, toko dan showroom baru dilokasi yang strategis untuk memperluas jaringan
segmen ritel modern
c) Mengembangkan program-program stategi pemasaran yang agresif, menarik dan sesuai dengan
kondisi pasar dalam rangka meningkatkan jumlah pelanggan dan jumlah pembeli pelanggan.
d) Penambahan prinsipak baru dan keanekaragaman dan kelengkapan produk yang menarik, inovatif
dan sesuai dengan kondisi pasar, selain itu Perseroan akan tetap mempertahankan kerjasama
distribusi yang telah terjalin selama ini dengan peningkatan standar mutu pelayanan
e) Program pelatihan sumber daya manusia untuk mendukung rencana pengembangan Perseroan
f) Pembangunan dan perbaikan saranadan fasilitas gedung perkantoran, pergudangan, cabang,
toko, showroom serta peremajaan armada, fasilitas operasional dan infrastuktur lainnya.
g) Integrasi sistem manajemen rantai pasokan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas operasional
Perseroan
h) Memanfaatkan keungulan teknologi informasi di semua aspek Perseroan
i) Melakukan efisiensi biaya operasional
j) Pengelolaan Modal kerja dengan manajemen kas yang sehat.
Dengan melaksanakan rencana kerja sebagaimana tersebut diatas, Perseroan yakin strategi usaha
tersebut akan mendukung peningakatan kinerja Perseroan dimasa yang akan datang.
134
X.EKUITAS
Tabel berikut ini menyajikan perkembangan posisi Ekuitas Perseroan untuk masing-masing periode di
bawah ini. Posisi Ekuitas Perseoran pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 bersumber dari laporan
keuangan auditan Perseroan.
Laporan keuangan Perseroan untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014,
telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Kantor Akuntan Publik Purwantono, Sungkoro & Surja (“KAP
PSS”) (firma anggota Ernst & Young Global Limited), auditor independen, berdasarkan Standar Audit
yang ditetapkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia (“IAPI”), dengan opini Wajar Tanpa Pengecualian
(Wajar Tanpa Modifikasian). Laporan audit KAP PSS tersebut mencantumkan paragraf hal lain
sehubungan dengan tujuan penerbitan laporan audit KAP PSS tersebut. Laporan audit KAP PSS
tersebut ditandatangani oleh Benyanto Suherman (Rekan pada KAP PSS dengan Registrasi Akuntan
Publik No. AP.0685).
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN
(disajikan dalam ribuan Rupiah keculai ditetentukan lain)
TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER
2015
2014
EKUITAS
Ekuitas yang Dapat Diatribusikan kepada Pemilik Entitas
Induk
Modal saham - nilai nominal Rp100 (dalam jumlah penuh) per saham
Modal dasar - 6.000.000.000 saham
Modal ditempatkan dan disetor penuh - 2.895.037.800 saham Tambahan modal disetor - neto
Selisih transaksi perubahan ekuitas Entitas Anak
Saldo Laba
Telah ditentukan penggunaannya
Belum ditentukan penggunaanya
Pendapatan komprehensif lainnya
Ekuitas yang Dapat Diatribusikan kepada Pemilik Entitas
Induk
Kepentingan Nonpengendali
TOTAL EKUITAS
TOTAL LIABILITAS DAN EKUITAS
289.503.780
51.882.619
(232.495)
289.503.780
51.882.619
(232.495)
1.600.000
419.474.119
3.933.336
1.400.000
384.828.148
6.932.804
766.161.359
87.357.625
853.518.984
3.522.572.851
734.314.856
85.866.896
820.181.752
3.308.566.503
Catatan : Tidak ada perubahan struktur permodalan Perseroan setelah tanggal laporan keuangan.
Setelah PMHMETD I dengan jumlah saham sebanyak-banyaknya 1.158.015.120 (satu miliar seratus
lima puluh delapan juta lima belas ribu seratus dua puluh) Saham Biasa Atas Nama dengan nilai nominal
Rp100 (Seratus Rupiah) dengan Harga Pelaksanaan Rp425 (empat ratus dua puluh lima Rupiah) setiap
saham dan total nilai penambahan modal sebanyak-banyaknya Rp492.156.426.000 (empat ratus
sembilan puluh dua miliar seratus lima puluh enam juta empat ratus dua puluh enam ribu Rupiah) dan
diasumsikan bahwa pada tanggal 15 Juni 2016, seluruh pemegang saham telah mengambil seluruh
saham yang ditawarkan secara proporsional maka posisi jumlah modal ditempatkan dan disetor pada
tanggal penjatahan yakni tanggal 20 Juni 2016 menjadi sejumlah 4.053.052.920 (empat miliar lima
puluh tiga juta lima puluh dua ribu sembilan ratus dua puluh) saham dengan nilai nominal Rp100 per
saham. Dengan demikian jumlah saham modal ditempatkan dan disetor penuh Perseroan menjadi
sebesar Rp405.305.292.000,- (empat ratus lima miliar tiga ratus lima juta dua ratus sembilan puluh dua
ribu Rupiah).
135
Berikut ini adalah tabel proforma ekuitas pada tanggal penjatahan yakni tanggal 20 Juni 2016 apabila
PMHMETD I dilaksanakan dan seluruh HMETD telah selesai dilaksanakan pada tanggal akhir periode
pelaksanaan yakni tanggal 15 Juni 2016 dengan Harga Pelaksanaan Rp425 (empat ratus dua puluh
lima Rupiah) setiap saham :
(dalam ribuan Rupiah)
Keterangan
Posisi Ekuitas
menurut Laporan
Keuangan pada
tanggal 31
Desember 2015
Perubahan Ekuitas
seandainya
PMHMETD
I sejumlah
1.158.015.120
Saham Biasa Atas
Nama dengan nilai
nominal Rp100
dengan Harga
Pelaksanaan
Rp425 (empat
ratus dua puluh
lima Rupiah)
setiap saham
Proforma
ekuitas untuk
memasukkan
penyesuaian
pembayaran
dividen tahun
2015
Proforma Ekuitas
pada tanggal
31 Desember
2015 setelah
PMHMETD I dan
peningkatan
modal
ditempatkan dan
disetor dengan
nilai nominal
Rp100 setiap
saham
Selisih
transaksi
perubahan
ekuitas
entitas
anak
Tambahan
modal
disetorneto
Modal
saham
289.503.780
51.882.619
Saldo laba
telah
ditentukan
penggunaannya
(232.495)
Saldo laba
belum
ditentukan
pengunaannya
1.600.000
Pendapatan
komprehensif
lainnya
419.474.119
Neto
3.933.336
Kepentingan
Nonpengendali
Total
Ekuitas
766.161.359
87.357.625
853.518.984
492.156.426
-
492.156.426
(7.237.595)
-
(7.237.595)
-
115.801.512
376.354.914
-
-
-
-
-
-
-
-
405.305.292
428.237.533
(236.495)
1.600.000
419.474.119
136
-
3.933.336 1.251.080.190
87.357.625 1.338.437.815
XI.KEBIJAKAN DIVIDEN
Sesuai dengan Undang-undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas dan Anggaran Dasar
Perseroan, pembagian dividen harus disetujui oleh para pemegang saham dalam RUPST.
Penentuan jumlah dan pembayaran dividen tersebut akan dapat dilaksanakan dengan memperhatikan
dan mempertimbangkan beberapa faktor, antara lain tingkat kesehatan keuangan Perseroan, tingkat
kecukupan modal, kebutuhan dana Perseroan untuk ekspansi usaha lebih lanjut, tanpa mengurangi
hak dari RUPS Perseroan untuk menentukan lain sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Perseroan.
Sesuai dengan ketentuan pasal 71 ayat 3 Undang-undang Perseroan Terbatas No. 40 Tahun 2007 dan
pasal 24 ayat 3 anggaran dasar Perseroan, diatur dalam hal Perseroan diatur bahwa dividen hanya
boleh dibagikan apabila Perseroan mempunyai saldo laba yang positif.
Kebijakan dividen Perseroan adalah sebanyak-banyaknya 40% (empat puluh persen) dari laba bersih
per tahun, dimana Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perseroan memiliki hak untuk menentukan
lain, dengan demikian Kebijakan Dividen yang jumlahnya akan ditentukan pada saat RUPS.
Manajemen Perseroan merencanakan untuk membagikan dividen apabila terdapat surplus kas dari
kegiatan operasional setelah dana tersebut disisihkan untuk dana cadangan, kegiatan pendanaan,
rencana pengeluaran modal serta modal kerja Perseroan. Namun demikian, tidak ada jaminan bahwa
Perseroan akan memiliki kemampuan atau akan membayar dividen atau keduanya pada masa yang
akan datang. Apabila diperlukan, dari waktu ke waktu Perseroan dapat tidak membagikan dividen
kepada Pemegang Saham Perseroan seperti dalam hal Perseroan membutuhkan dana untuk melakukan
pengembangan usaha atau pemenuhan kecukupan modal atau akuisisi bisnis baru.
Perseroan hanya akan membayar dividen dari laba bersih berdasarkan hukum di Indonesia dan akan
membayarkan dividen secara tunai, jika ada, dalam mata uang Rupiah.
Berikut merupakan keterangan Pembayaran Dividen dari tahun buku 2011 sampai dengan tahun buku
2015.
(dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Keterangan
Dividen Tunai
Persentase
Laba Periode Tahun Berjalan
Saldo Laba
2015
14.475.189
33,65%
43.021.915
421.074.119
2014
14.475.189
11,88%
121.820.477
386.228.148
31 Desember
2013
10.132.632
13,30%
75.880.191
294.974.601
2012
13.027.670
20,60%
63.072.180
233.960.343
2011
5.790.076
7,60%
75.303.824
189.623.315
Perseroan tidak memiliki pembatasan (negative covenants) sehubungan dengan pembatasan pihak
ketiga dalam rangka pembagian dividen yang dapat merugikan hak-hak pemegang saham publik.
137
XII. PERPAJAKAN
Pajak Penghasilan atas dividen saham akan dikenakan sesuai dengan peraturan perundangan yang
berlaku. Berdasarkan Undang-undang Republik Indonesia No. 36 Tahun 2008 Tentang Perubahan
Keempat Atas Undang-undang No. 7 tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan, dividen atau bagian
keuntungan yang diterima atau diperoleh Perseroan terbatas sebagai Wajib Pajak dalam negeri,
Koperasi, Badan Usaha Milik Negara, atau Badan Usaha Milik Daerah, dari penyertaan modal pada
badan usaha yang didirikan dan bertempat kedudukan di Indonesia tidak termasuk sebagai objek Pajak
Penghasilan dengan syarat:
1. dividen berasal dari cadangan laba ditahan; dan
2. bagi Perseroan terbatas, Badan Usaha Milik Negara, dan Badan Usaha Milik Daerah yang menerima
dividen, kepemilikan saham pada badan yang memberikan dividen paling rendah 25% (dua puluh
lima persen) dari jumlah modal yang disetor.
Sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 234/PMK-03/2009 tanggal 29
Desember 2009 tentang Bidang Penanaman Modal Tertentu Yang Memberikan Penghasilan Kepada
Dana Pensiun Yang Dikecualikan Sebagai Objek Dari Pajak Penghasilan, maka penghasilan yang
diterima atau diperoleh Dana Pensiun yang pendiriannya telah disahkan oleh Menteri Keuangan
Republik Indonesia tidak termasuk sebagai Objek Pajak Penghasilan apabila penghasilan tersebut
diterima atau diperoleh dari penanaman modal antara lain dividen dari saham pada Perseroan terbatas
yang tercatat di Bursa Efek di Indonesia.
Sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 14 Tahun 1997 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah
No.41 tahun 1994 tentang Pajak Penghasilan Atas Penghasilan Dari Transaksi Penjualan Saham di
Bursa Efek, telah ditetapkan sebagai berikut:
1. Atas penghasilan yang diterima atau diperoleh oleh Wajib Pajak Orang Pribadi dan Wajib Pajak
Badan dari transaksi penjualan saham di Bursa Efek dipungut Pajak Penghasilan sebesar 0,1%
(satu per seribu) dari jumlah bruto nilai transaksi penjualan dan bersifat final. Penyetoran Pajak
Penghasilan yang terhutang dilakukan dengan cara pemotongan oleh penyelenggara Bursa Efek
melalui perantara pedagang efek pada saat pelunasan transaksi penjualan saham.
2. Pemilik saham pendiri dikenakan tambahan Pajak Penghasilan yang bersifat final sebesar 0,5%
(lima per seribu) dari nilai seluruh saham pendiri yang dimilikinya pada saat Penawaran Umum
Perdana.
3. Penyetoran tambahan Pajak Penghasilan yang terutang dapat dilakukan oleh Perseroan atas nama
masing-masing pemilik saham pendiri dalam jangka waktu selambat-lambatnya 1 (satu) bulan
setelah saham tersebut diperdagangkan di Bursa Efek. Namun apabila pemilik saham pendiri
tidak memilih metode pembayaran berdasarkan 0,5% Pajak Penghasilan yang bersifat final, maka
penghitungan Pajak Penghasilannya dilakukan berdasarkan tarif Pajak Penghasilan yang berlaku
umum sesuai pasal 17 Undang-undang No. 36 tahun 2008.
4. Berdasarkan Pasal 23.a.1 Undang-undang No. 36 Tahun 2008, dividen yang berasal dari saham,
baik yang diperdagangkan di Pasar Modal maupun yang tidak, yang terutang atau dibayarkan
kepada Wajib Pajak Dalam Negeri atau bentuk usaha tetap, dipotong PPh Pasal 23 sebesar 15%
(lima belas persen) dari jumlah bruto.
5. Berdasarkan Pasar 17.2.c Undang-undang No. 36 Tahun 2008, dividen yang dibagikan kepada
wajib pajak orang pribadi dalam negeri dipotong PPh Pasal 4 (2) sebesar 10% dan bersifat final.
Peraturan Pemerintah atas penghasilan dari transaksi penjualan saham di bursa efek di atas juga berlaku
untuk Dana Pensiun yang pendiriannya telah disahkan oleh Menteri Keuangan Republik Indonesia.
Sesuai dengan Undang-undang No. 36 tahun 2008 dan Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2009
tentang Pajak Penghasilan atas Dividen yang diterima atau diperoleh Wajib Pajak Orang Pribadi dalam
negeri maka penghasilan berupa dividen yang diterima atau diperoleh Wajib Pajak Orang Pribadi dalam
negeri dikenai pajak penghasilan sebesar 10% dan bersifat final.
138
Dividen yang diterima atau diperoleh pemegang saham wajib pajak dalam negeri selain dari pihakpihak yang memenuhi syarat di atas dan bentuk usaha tetap dari wajib pajak luar negeri dikenakan
Pajak Penghasilan sesuai pasal 23 Undang-undang No. 36 tahun 2008. Perusahaan yang membayar
dividen harus memotong pajak penghasilan pasal 23 sebesar 15% (lima belas persen) dari jumlah bruto
sesuai dengan pasal 23 Undang-undang Pajak Penghasilan. Pemotongan pajak penghasilan pasal 23
ini merupakan kredit pajak untuk pajak penghasilan tahunan yang terutang oleh pemegang saham wajib
pajak dalam negeri dan bentuk usaha tetap.
Dividen yang dibayar atau terutang kepada wajib pajak luar negeri akan dikenakan tarif sebesar 20%
(dua puluh persen) dari kas yang dibayarkan (dalam hal dividen tunai) atau 20% (dua puluh persen)
dari nilai pari (dalam hal dividen saham). Kepada mereka yang merupakan penduduk dari suatu negara
yang telah menandatangani suatu Perjanjian Penghindaran Pajak Berganda (P3B) dengan Indonesia,
dengan memenuhi Surat Edaran Dirjen Pajak No. SE-03/PJ.101/1996 tanggal 29 Maret 1996 tentang
P3B, dapat memperoleh fasilitas tarif yang lebih rendah dengan ketentuan harus menyerahkan Sertifikat
Domisili asli yang diterbitkan Kantor Pajak negara asal. Sertifikat ini berlaku untuk masa 1 (satu) tahun
dan selanjutnya harus diperpanjang. Namun untuk bank, selama bank tersebut tidak mengubah alamat
seperti yang tercantum pada sertifikat tersebut, sertifikat tersebut tetap berlaku.
Agar WPLN tersebut dapat menerapkan tarif sesuai ketentuan P3B, maka sesuai dengan Peraturan
Direktur Jenderal Pajak (“DJP”) No. PER-24/PJ/2010 tanggal 30 April 2010 tentang Perubahan atas
Peraturan DJP No. PER-61/PJ/2009 tentang Tata Cara Penerapan Persetujuan Penghindaran Pajak
Berganda, WPLN diwajibkan untuk melampirkan Surat Keterangan Domisili (“SKD”)/ Certificate of
Domicile of Non Resident for Indonesia Tax Withholding, yaitu:
i. Form-DGT 1 untuk selain WPLN yang tercantum di nomor 2 di bawah ini.
ii. Form-DGT 2 untuk WPLN bank; WPLN yang menerima atau memperoleh penghasilan melalui
Kustodian sehubungan dengan penghasilan dari transaksi pengalihan saham atau obligasi yang
diperdagangkan atau dilaporkan di pasar modal di Indonesia selain bunga dan dividen; dan WPLN
yang berbentuk dana pensiun yang pendiriannya sesuai dengan ketentuan perundang-undangan
di negera mitra P3B Indonesia dan merupakan subjek pajak di negara mitra P3B Indonesia.
iii. Form SKD yang lazim disahkan atau diterbitkan oleh negara mitra P3B dapat digunakan dalam
hal pejabat yang berwenang di negara mitra P3B tidak berkenan menandatangani Form-DGT
1/ Form-DGT 2. Form SKD tersebut diterbitkan menggunakan Bahasa Inggris dan harus memenuhi
persyaratan lain sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (4) PER-24/PJ/2010. Form-DGT
1/ Form DGT-2 cukup ditandatangani WPLN penerima penghasilan yang merupakan lampiran
Form SKD negara mitra P3B.
Di samping persyaratan Form DGT-1 atau Form DGT-2 atau Form SKD negara mitra P3B, sesuai dengan
Peraturan DJP No. PER-25/PJ/2010 tanggal 30 April 2010 tentang Perubahan Peraturan DJP No. PER62/PJ/2009 tentang Pencegahan Penyalahgunaan Persetujuan Penghindaran Pajak Berganda, WPLN
penerima dividen wajib memenuhi persyaratan beneficial owner, yaitu sebagai berikut:
i. Pendirian perusahaan atau pengaturan struktur/skema transaksi tidak semata-mata ditujukan
untuk pemanfaatan P3B; dan
ii. Kegiatan usaha dikelola oleh manajemen sendiri yang mempunyai kewenangan yang cukup untuk
menjalankan transaksi; dan
iii. Perusahaan mempunyai pegawai; dan
iv. Mempunyai kegiatan atau usaha aktif; dan
v. Penghasilan yang bersumber dari Indonesia terutang pajak di negara penerimanya; dan
vi. Tidak menggunakan lebih dari 50% (lima puluh persen) dari total penghasilannya untuk memenuhi
kewajiban kepada pihak lain dalam bentuk, seperti: bunga, royalti, atau imbalan lainnya, tidak
termasuk pemberian imbalan kepada karyawan yang diberikan secara wajar dalam hubungan
pekerjaan dan biaya-biaya lain yang lazim dikeluarkan oleh WPLN dalam menjalankan usahanya
dan pembagian keuntungan dalam bentuk dividen kepada pemegang saham.
139
Sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 24 Tahun 2000, dokumen sehubungan dengan penjualan
saham terhutang bea meterai. Pada saat ini, bea meterai dikenakan sebesar Rp6.000 untuk transaksi
di atas Rp1.000.000 dan sebesar Rp3.000 untuk transaksi dibawah Rp1.000.000. Bea meterai ini
terhutang pada saat dokumen dipergunakan.
Perseroan telah menyetorkan dan melaporkan pajak penghasilan badan sesuai dengan peraturan
perpajakan yang berlaku di Indonesia berdasarkan prinsip self-assessment. Fiskus dapat menetapkan
atau mengubah pajak-pajak tersebut dalam jangka waktu tertentu sesuai dengan peraturan yang
berlaku.
Kewajiban Perpajakan Perseroan
Sebagai Wajib Pajak, Perseroan memiliki kewajiban perpajakan untuk Pajak Penghasilan (PPh), Pajak
Pertambahan nilai (PPN) dan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB). Perseroan telah memenuhi kewajiban
perpajakannya sesuai dengan perundang-undangan dan peraturan perpajakan yang berlaku. Sampai
dengan tanggal prospektus ini diterbitkan, Perseroan tidak memiliki tunggakan pajak. Perhitungan
pajak penghasilan badan untuk tahun yang berakhir adalah suatu perhitungan sementara yang dibuat
untuk tujuan akuntansi dan dapat berubah pada waktu Perseroan menyampaikan Surat Pemberitahuan
Tahunan (SPT) pajaknya.
Pemenuhan Kewajiban Perpajakan
Per 31 Desember 2015, Perseroan telah menyetorkan dan melaporkan seluruh kewajiban pajaknya.
CALON PEMESAN HMETD DALAM PMHMETD I INI DIHARAPKAN UNTUK BERKONSULTASI
DENGAN KONSULTAN PAJAK MASING-MASING MENGENAI AKIBAT PERPAJAKAN YANG
TIMBUL DARI PEMBELIAN, PEMILIKAN MAUPUN PENJUALAN HMETD YANG DIPEROLEH
MELALUI PMHMETD I INI.
140
XIII. LEMBAGA DAN PROFESI PENUNJANG PASAR MODAL
Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal yang berpartisipasi dalam rangka Penambahan Modal
ini adalah sebagai berikut:
Konsultan Hukum :
Irma & Solomon Law Firm
Alamat : Gedung Sequise Center, Lt.1
Jl. Jenderal Sudirman No.71
Jakarta 12190
Telp.
: (+62) (21) 5290 3957
Fax.
: (+62) (21) 5290 3958
Keanggotaan Asosiasi : Himpunan Konsultan Hukum Pasar Modal
Nomor Keanggotaan : 201131 Atas nama Mathilda Irma Untadi S.H.
: 2006009 Atas nama Sihar Solomon Siahaan S.H.
No. STTD
: No. 383/PM/STTD-KH/2001 Atas nama Mathilda
Irma Untadi S.H.
No. 564/PM/STTD-KH/2005 Atas nama Sihar
Solomon Siahaan S.H.
Pedoman Kerja
:Standar Profesi Konsultan Hukum Pasar Modal
Lampiran dari Keputusan
Himpunan Konsultan
Hukum Pasar Modal No. KEP.01/HKHPM/2005
tanggal 18 Februari 2005
Ditunjuk oleh Perseroan berdasarkan surat No. 074/SK-Corp/CSA/III/2016
tanggal 30 Maret 2016.
Tugas Pokok:
Menyusun Laporan Pemeriksaan dan Pendapat Dari Segi Hukum yang
berkaitan dengan aspek hukum dari penambahan modal dengan memberikan
HMETD termasuk pengunaan dananya, termasuk pemeriksaan apakah
terdapat pembatasan dalam perjanjian dengan pihak ketiga yang merugikan
kepentingan pemegang saham publik.
Akuntan Publik
:
KAP Purwantono, Sungkoro & Surja
(the Indonesian member firm of Ernst & Young Global Limited)
Gedung Bursa Efek Indonesia Menara 2, Lantai 7
Jl. Jend. Sudirman Kav. 52 – 53
Jakarta 12190
Telp. : (62-21) 5289 5000
Fax. : (62-21) 5289 4600
Keanggotaan Asosiasi : Ikatan Akuntan Indonesia
No. Institut Akuntan
: Registrasi Akuntan Publik No. AP.0699
atas nama Roy Iman Wirahardja.
No. STTD
:16/BL/STTD-AP/2006 tanggal 7 November 2006
atas nama Benyanto Suherman
Pedoman Kerja
:Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia dan
Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP)
Ditunjuk oleh Perseroan berdasarkan surat No. 082/SK-Corp/CSA/IV/2016
tanggal 4 April 2016.
141
Tugas Pokok:
Melakukan penelaahan (review) terhadap bagian-bagian prospektus lengkap
dan prospektus ringkas dan membuat comfort letter berdasarkan hasil audit
terhadap laporan keuangan per 31 Desember 2015 dan 2014 yang telah
disampaikan ke OJK.
Notaris
:
Notaris Dr Irawan Soerodjo, S.H., M.Si.
Alamat
: Komplek Ketapang Indah Blok B2/4-5
Jl. KH. Zainal Arifin No. 2
Jakarta 11140
Telp.
: (62) (21) 630 1511
Fax.
: (62) (21) 633 7851
Keanggotaan Asosiasi : Ikatan Notaris Indonesia,
No. Anggota 060.2.021.150152
No. STTD
: 31/STTD-N/PM/1996 tanggal 4 Juli 1996
Pedoman Kerja
: Undang-undang No. 30 tahun 2004 tentang Jabatan
Notaris juncto Undang-Undang nomor 2 tahun 2014
tentang Perubahan atas Undang-Undang nomor 30
tahun 2014 tentang Jabatan Notaris, dan Kode Etik
Ikatan Notaris Indonesia.
Tugas Pokok
Ruang lingkup tugas Notaris selaku profesi penunjang dalam rangka PMHMETD
I ini antara lain adalah Membuat akta-akta perjanjian dan membuat Berita Acara
Rapat Umum Luar Biasa Pemegang Saham sehubungan dengan PMHMETD I
ini sesuai dengan Saham sehubungan dengan PMHMETD I ini sesuai dengan
Peraturan Jabatan Notaris dan Kode Etik Notaris.
Ditunjuk oleh Perseroan berdasarkan surat No.073/SK-Corp/CSA/III/2016
tanggal 30 Maret 2016.
142
Biro Administrasi :
Efek (BAE)
PT Datindo Entrycom
Alamat
: Puri Datindo – Wisma Sudirman
Jl. Jend. Sudirman Kav. 34-35
Jakarta 10220 – Indonesia
No. Telp
: +62 21 5709009
No. Fax
: +62 21 5709026
No. STTD
: Kep 16/PM/1991 tanggal 19 April 1995.
Keanggotaan Asosiasi : Asosiasi Biro Administrasi Efek Indonesia (ABI)
Pedoman Kerja
: Peraturan Pasar Modal dan Otoritas Jasa Keuangan
Tugas Pokok:
Tugas dan tanggung jawab BAE dalam PMHMETD I ini, sesuai Peraturan
Pasar Modal yang berlaku, antara lain menentukan Daftar Pemegang Saham
Perseroan (DPS) untuk pelaksanaan RUPS yang menyetujui rencana
PMHMETD I, menerbitkan DPS yang berhak atas HMETD, mendistribusikan
Sertifikat Bukti HMETD atau HMETD dalam bentuk elektronik ke dalam
Penitipan Kolektif di PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), menerima
permohonan pelaksanaan HMETD, dan melakukan rekonsiliasi dana atas
pembayaran permohonan tersebut dengan bank yang ditunjuk oleh Perseroan,
melakukan proses penjatahan atas pemesanan pembelian saham tambahan,
melaksanakan proses penerbitan dan pendistribusian saham dalam bentuk
warkat maupun dalam bentuk elektronik ke dalam Penitipan Kolektif di KSEI
serta melaksanakan proses pendistribusian Formulir Konfirmasi Penjatahan
dan pengembalian uang pemesanan pembelian saham kepada Pemesan serta
menyusun laporan PMHMETD I sesuai peraturan yang berlaku.
Ditunjuk oleh Perseroan berdasarkan surat No.081/SK-Corp/IV/2016 tanggal
4 April 2016.
Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal yang terlibat dalam PMHMETD I Perseroan dengan ini
menyatakan bahwa tidak memiliki hubungan Afiliasi dengan Perseroan, baik secara langsung maupun
tidak langsung sebagaimana ditentukan dalam UUPM.
143
XIV. TATA CARA PEMESANAN SAHAM
Perseroan telah menunjuk PT Datindo Entrycom sebagai Pelaksana Pengelola Administrasi Saham
dan sebagai Agen Pelaksana PMHMETD I Perseroan, sesuai dengan Akta Perjanjian Pengelolaan
Administrasi Saham Dalam Rangka PMHMETD I PT Catur Sentosa Adiprana Tbk No. 17 tanggal 4 April
2016, yang dibuat di hadapan Dr. Irawan Soerodjo, S.H., M.Si., Notaris di Jakarta.
Berikut ini adalah persyaratan dan tata cara pemesanan pembelian saham:
1. Pemesan Yang Berhak
Para Pemegang Saham yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham (“DPS”) Perseroan
pada tanggal 7 Juni 2016 pada penutupan perdagangan saham Perseroan di Bursa Efek Indonesia
berhak untuk membeli saham dengan ketentuan bahwa setiap pemegang 5 (lima) Saham Lama berhak
atas 2 (dua) HMETD, dimana setiap 1 (satu) HMETD memberikan hak kepada pemegangnya untuk
membeli 1 (satu) Saham Baru dengan nilai nominal Rp100 (seratus Rupiah) setiap saham dengan
Harga Pelaksanaan Rp425 (empat ratus dua puluh lima Rupiah) setiap saham.
Apabila terdapat pecahan atas Saham Hasil Pelaksanaan HMETD maka akan diadakan pembulatan
ke bawah dan pecahan tersebut menjadi milik Perseroan dan harus dijual oleh Perseroan serta hasil
penjualannya dimasukkan ke rekening Perseroan.
Pemesan yang berhak membeli Saham Baru adalah pemegang HMETD yang sah, yaitu Pemegang
Saham yang memperoleh HMETD dari Perseroan dan belum menjual HMETD tersebut dan pembeli
HMETD yang namanya tercantum dalam Sertifikat Bukti HMETD, atau dalam kolom endorsemen pada
Sertifikat Bukti HMETD, atau daftar pemegang HMETD yang namanya tercatat dalam Penitipan Kolektif
KSEI.
Pemesan dapat terdiri atas perorangan, WNI dan/atau WNA dan/atau Lembaga dan/atau Badan Hukum/
Badan Usaha, baik Indonesia atau Asing, sebagaimana diatur dalam UUPM.
Untuk memperlancar serta terpenuhinya jadwal pendaftaran pemegang saham yang berhak, maka para
pemegang saham yang memegang saham Perseroan dalam bentuk warkat yang akan menggunakan
haknya untuk memperoleh HMETD dan belum melakukan pencatatan peralihan kepemilikan sahamnya
disarankan untuk mendaftar Surat Kolektif Sahamnya untuk diregistrasi, yaitu sebelum batas akhir
pencatatan dalam DPS yakni sebelum tanggal 7 Juni 2016.
2. Distribusi Sertifikat Bukti HMETD
Bagi Pemegang Saham yang sahamnya berada dalam sistem Penitipan Kolektif di KSEI, HMETD
akan didistribusikan secara elektronik ke dalam rekening efek di KSEI melalui rekening efek
Anggota Bursa dan/atau Bank Kustodian masing-masing di KSEI selambat-lambatnya 1 (satu)
Hari Bursa setelah tanggal pencatatan pada DPS yang berhak atas HMETD, yaitu tanggal
8 Juni 2016. Prospektus Final, Formulir Pemesanan Pembelian Saham Tambahan (“FPPS Tambahan”)
dan formulir lainnya tersedia dan dapat diperoleh pemegang saham di kantor BAE, yaitu PT Datindo
Entrycom dengan alamat Puri Datindo, Wisma Sudirman, Jl. Jend. Sudirman Kav. 34-35, Jakarta,
dengan menunjukkan bukti identitas atas nama pemegang saham yang tercatat dari masing-masing
Anggota Bursa atau Bank Kustodiannya.
144
Bagi pemegang saham yang sahamnya tidak dimasukan dalam Penitipan Kolektif di KSEI, Perseroan
akan menerbitkan Sertifikat Bukti HMETD atas nama pemegang saham, yang dapat diambil oleh
pemegang saham yang berhak atau kuasanya di BAE pada setiap hari kerja dan jam kerja mulai tanggal
8 Juni 2016 dengan membawa:
a) Fotokopi identitas diri yang masih berlaku (bagi pemegang saham perorangan) dan fotokopi
anggaran dasar (bagi pemegang saham badan hukum/lembaga). Pemegang saham juga wajib
menunjukkan asli dari fotokopi tersebut.
b) Asli surat kuasa (jika dikuasakan) bermaterai Rp 6.000 (enam ribu Rupiah) dilengkapi fotokopi
identitas diri lainnya yang masih berlaku baik untuk pemberi kuasa maupun penerima kuasa (asli
identitas pemberi dan penerima kuasa wajib diperlihatkan).
3. Prosedur Pendaftaran/Pelaksanaan HMETD
Pelaksanaan HMETD dapat dilakukan mulai tanggal 9 Juni 2016 sampai dengan 15 Juni 2016.
A. Prosedur Pelaksanaan HMETD yang berada dalam Penitipan Kolektif
1. Pemegang HMETD memberikan instruksi pelaksanaan HMETD kepada Anggota Bursa atau
Bank Kustodian dan membayar Harga Pelaksanaan HMETD dengan memasukkannya ke dalam
rekening yang khusus ditunjuk oleh KSEI;
2. Pada Hari Bursa yang sama dengan saat disampaikannya instruksi pelaksanaan HMETD oleh
Anggota Bursa atau Bank Kustodian kepada KSEI, maka:
a. KSEI akan mendebet HMETD dari masing-masing sub rekening pemegang HMETD yang
memberikan instruksi pelaksanaan HMETD ke dalam rekening KSEI dengan menggunakan
fasilitas C-BEST;
b. Segera setelah uang Harga Pelaksanaan HMETD diterima di dalam rekening bank yang
ditunjuk oleh KSEI, KSEI akan melakukan pemindahbukuan uang Harga Pelaksanaan HMETD
dari rekening bank yang ditunjuk oleh KSEI tersebut ke rekening bank yang ditunjuk oleh
Perseroan pada hari Bursa berikutnya.
3. Pada hari yang sama saat KSEI melakukan transfer dana ke rekening Perseroan, KSEI akan
menyampaikan kepada BAE, dokumen sebagai berikut:
a. Daftar rincian instruksi pelaksanaan HMETD yang diterima KSEI, berikut rincian data pemegang
HMETD (nomor identitas, nama, alamat, status kewarganegaraan dan domisili) pemegang
HMETD yang melakukan pelaksanaan HMETD;
b. Instruksi untuk mendapatkan sejumlah Saham Baru ke dalam rekening khusus yang telah
disediakan oleh KSEI.
4. Segera setelah BAE menerima dokumen-dokumen dari KSEI sebagaimana dimaksud dalam
butir A.3 di atas, BAE akan melakukan pemeriksaan terhadap dokumen pendukung dari instruksi
pelaksanaan HMETD, bukti pemindahbukuan uang Harga Pelaksanaan HMETD ke dalam rekening
bank khusus berdasarkan data pada rekening bank khusus, serta instruksi untuk mendepositkan
sejumlah Saham Baru hasil pelaksanaan HMETD.
5. Selambat-lambatnya 2 (dua) Hari Bursa setelah permohonan pelaksanaan HMETD diterima dari
KSEI dan uang Harga Pelaksanaan HMETD telah dibayar penuh (in good funds) di rekening
bank khusus, BAE akan menerbitkan/mendepositokan sejumlah Saham Baru ke dalam rekening
khusus yang telah disiapkan KSEI, dan KSEI akan langsung mendistribusikan Saham Baru
dengan menggunakan fasilitas C-BEST. Selanjutnya, setelah melakukan pendistribusian Saham
Baru tersebut maka KSEI akan memberikan laporan hasil distribusi Saham Baru tersebut kepada
Perseroan dan BAE.
145
B. Prosedur Pelaksanaan HMETD yang berada di luar Penitipan Kolektif
1. Pendaftaran pelaksanaan HMETD dilakukan di kantor BAE.
2. Pemegang HMETD yang berada di luar Penitipan Kolektif yang akan melakukan pelaksanaan
HMETD harus membayar Harga Pelaksanaan HMETD ke dalam rekening bank khusus serta
menyerahkan dokumen sebagai berikut:
a. Asli Sertifikat Bukti HMETD yang telah ditandatangani dan diisi lengkap;
b. Asli bukti pembayaran Harga Pelaksanaan HMETD;
c. Fotokopi identitas yang masih berlaku dari pemegang HMETD (perorangan) yang akan
melakukan pelaksanaan HMETD (Kartu Tanda Penduduk (”KTP”)/paspor/Kartu Izin Tinggal
Terbatas (”KITAS”)); atau fotokopi anggaran dasar dan lampiran susunan terakhir anggota
Direksi/pengurus dari pemegang HMETD (lembaga/badan hukum) yang akan melakukan
pelaksanaan HMETD;
d. Asli surat kuasa, jika pelaksanaan HMETD dilakukan oleh pemegang HMETD melalui kuasanya
dan dilampirkan fotokopi identitas yang masih berlaku dari pemberi dan penerima kuasa (KTP/
Paspor/KITAS);
e. Apabila pemegang HMETD menghendaki Saham Baru dimasukkan dalam Penitipan Kolektif,
maka permohonan pelaksanaan HMETD kepada BAE harus diajukan melalui Anggota Bursa
atau Bank Kustodian yang ditunjuk dengan menyerahkan dokumen tambahan berupa:
• Asli surat kuasa dari pemegang HMETD kepada Anggota Bursa atau Bank Kustodian
untuk mengajukan permohonan pelaksanaan HMETD dan melakukan pengelolaan Efek
atas Saham Baru dalam Penitipan Kolektif KSEI atas nama pemberi kuasa;
• Asli formulir penyetoran Efek yang diterbitkan KSEI yang telah diisi dan ditandatangani
dengan lengkap.
3. BAE akan melakukan pemeriksaan terhadap dokumen pendukung untuk pelaksanaan HMETD
sebagaimana dimaksud dalam butir B.2 di atas.
4. Selambat-lambatnya 2 (dua) Hari Bursa setelah permohonan pelaksanaan HMETD diterima oleh
BAE dan uang Harga Pelaksanaan HMETD telah dibayar penuh (in good funds) ke dalam rekening
bank yang ditunjuk oleh Perseroan, BAE akan menerbitkan sejumlah Saham Baru dalam bentuk
fisik Surat Kolektif Saham (”SKS”), jika pemegang Sertifikat Bukti HMETD tidak menginginkan
Saham Baru dimasukkan ke dalam Penitipan Kolektif.
Pemesanan Saham Tambahan
Pemegang saham yang HMETD-nya tidak dijual atau pembeli/pemegang HMETD yang terakhir yang
namanya tercantum dalam Sertifikat Bukti HMETD atau pemegang HMETD dalam Penitipan Kolektif
KSEI dapat memesan saham tambahan melebihi hak yang dimilikinya dengan cara mengisi kolom
pemesanan pembelian saham tambahan dan/atau FPPS Tambahan yang telah disediakan.
Pemegang HMETD dalam bentuk warkat/Sertifikat Bukti HMETD yang menginginkan saham hasil
penjatahannya dalam bentuk elektronik harus mengajukan permohonan kepada BAE melalui Anggota
Bursa atau Bank Kustodian dengan menyerahkan dokumen sebagai berikut:
a. Asli FPPS Tambahan yang telah diisi dengan lengkap dan benar;
b. Asli surat kuasa dari pemegang HMETD kepada Anggota Bursa atau Bank Kustodian untuk
mengajukan permohonan pemesanan pembelian saham tambahan dan melakukan pengelolaan
efek atas saham hasil penjatahan dalam Penitipan Kolektif KSEI dan kuasa lainnya yang mungkin
diberikan sehubungan dengan pemesanan pembelian saham tambahan atas nama pemberi kuasa;
c. Fotokopi KTP/Paspor/KITAS yang masih berlaku (untuk perorangan) atau fotokopi Anggaran Dasar
dan lampiran susunan Direksi/pengurus (bagi lembaga/badan hukum);
d. Asli bukti pembayaran dengan transfer/pemindahbukuan/giro/cek/tunai ke rekening Perseroan dari
bank tempat menyetorkan pembayaran;
e. Asli Formulir Penyetoran Efek yang diterbitkan oleh KSEI yang telah diisi dan ditandatangani secara
lengkap untuk keperluan pendistribusian saham hasil pelaksanaan oleh BAE.
146
Bagi pemegang HMETD dalam Penitipan Kolektif KSEI, mengisi dan menyerahkan FPPS Tambahan
yang telah didistribusikan dengan melampirkan dokumen sebagai berikut:
a. Asli instruksi pelaksanaan (exercise) yang telah berhasil (settled) dilakukan melalui C-Best yang
sesuai atas nama pemegang HMETD tersebut (khusus bagi pemegang HMETD dalam Penitipan
Kolektif KSEI yang telah melaksanakan haknya melalui sistem C-Best);
b. Asli formulir penyetoran Efek yang dikeluarkan KSEI yang telah diisi lengkap untuk pendistribusian
Saham Hasil Pelaksanaan HMETD oleh BAE;
c. Asli bukti pembayaran dengan transfer/pemindahbukuan/giro/cek/tunai ke rekening Perseroan dari
bank tempat menyetorkan pembayaran.
Pemegang HMETD dalam bentuk warkat/ Sertifikat Bukti HMETD yang menginginkan saham hasil
penjatahannya tetap dalam bentuk warkat/fisik SKS, harus mengajukan permohonan kepada BAE
dengan menyerahkan dokumen sebagai berikut:
a. Asli FPPS Tambahan yang telah diisi dengan lengkap dan benar;
b. Asli surat kuasa yang sah (jika dikuasakan) bermaterai Rp6.000 (enam ribu Rupiah) dilampirkan
dengan fotokopi KTP/Paspor/KITAS dari pemberi dan penerima kuasa;
c. Fotokopi KTP/Paspor/KITAS yang masih berlaku (untuk perorangan) atau fotokopi Anggaran Dasar
dan lampiran susunan Direksi/pengurus (bagi lembaga/badan hukum);
d. Asli bukti pembayaran dengan transfer/pemindahbukuan/giro/cek/tunai ke rekening Perseroan dari
bank tempat menyetorkan pembayaran.
Pembayaran atas pemesanan tambahan tersebut dapat dilaksanakan dan harus telah diterima pada
rekening bank Perseroan selambat-lambatnya pada tanggal 14 Juni 2015 dalam keadaan tersedia (in
good funds). Pemesanan yang tidak memenuhi petunjuk sesuai dengan ketentuan pemesanan dapat
mengakibatkan penolakan pemesanan.
4. Penjatahan Atas Pemesanan Saham Tambahan
Penjatahan atas pemesanan saham tambahan akan dilakukan pada tanggal 20 juni 2016 dengan
ketentuan sebagai berikut:
a. Bila jumlah seluruh saham yang dipesan, termasuk pemesanan saham tambahan tidak melebihi
jumlah seluruh saham yang ditawarkan dalam PMHMETD I ini, maka seluruh pesanan atas saham
tambahan akan dipenuhi;
b. Bila jumlah seluruh saham yang dipesan, termasuk pemesanan saham tambahan melebihi jumlah
seluruh saham yang ditawarkan dalam PMHMETD I ini, maka kepada pemesan yang melakukan
pemesanan saham tambahan akan diberlakukan sistem penjatahan secara proporsional, berdasarkan atas
jumlah HMETD yang telah dilaksanakan oleh masing-masing pemegang saham yang meminta pemesanan
saham tambahan;
Perseroan akan menyampaikan laporan hasil pemeriksaan akuntan kepada Otoritas Jasa Keuangan
mengenai kewajaran pelaksanaan HMETD dengan berpedoman pada POJK No. 32/2015, yaitu dalam
jangka waktu paling lambat 30 (tiga puluh) hari sejak tanggal penjatahan berakhir.
5. Persyaratan Pembayaran Bagi Para Pemegang Sertifikat Bukti HMETD (di luar Penitipan
Kolektif KSEI) Dan Pemesanan Saham Baru Tambahan
Pembayaran pemesanan pembelian saham dalam rangka PMHMETD I yang permohonan
pemesanannya diajukan langsung kepada BAE harus dibayar penuh (in good funds) dalam mata uang
Rupiah, pada saat pengajuan pemesanan secara tunai, cek, bilyet, giro atau pemindahbukuan atau
transfer dengan mencantumkan Nomor Sertifikat Bukti HMETD atau Nomor FPPS Tambahan dan
pembayaran dilakukan ke rekening Perseroan pada:
Bank Central Asia Cabang Daan Mogot
No. Rekening : 1983010281
Atas Nama : PT Catur Sentosa Adiprana
147
Semua cek dan wesel bank akan segera dicairkan setelah diterima. Bilamana pada saat pencairan,
cek atau wesel bank ditolak oleh pihak bank, maka pemesanan pembelian saham yang bersangkutan
otomatis menjadi batal. Bila pembayaran dilakukan dengan cek atau pemindahbukuan atau bilyet/giro,
maka tanggal pembayaran dihitung berdasarkan tanggal penerimaan cek/pemindahbukuan/giro yang
dananya telah diterima dengan baik (in good funds) di rekening Perseroan tersebut di atas.
Untuk pemesanan pembelian saham tambahan, pembayaran dilakukan pada hari pemesanan yang
mana pembayaran tersebut harus sudah diterima dengan baik (in good funds) di rekening Perseroan
tersebut di atas paling lambat tanggal 17 Juni 2016. Segala biaya yang mungkin timbul dalam rangka
pembelian saham PMHMETD I ini menjadi beban pemesan. Pemesanan saham yang tidak memenuhi
persyaratan pembayaran akan dibatalkan.
6. Bukti Tanda Terima Pemesanan Pembelian Saham
Perseroan melalui BAE yang ditunjuk Perseroan menerima pengajuan pemesanan pembelian saham
akan menyerahkan bukti tanda terima pemesanan saham yang telah dicap di tandatangani yang
merupakan bukti pada saat mengambil saham dan pengembalian uang untuk pemesanan yang tidak
dipenuhi.
Bagi pemegang HMETD dalam Penitipan Kolektif KSEI akan mendapatkan konfirmasi atas permohonan
pelaksanaan HMETD dari C-BEST melalui pemegang rekening KSEI.
7. Pembatalan Pemesanan Saham
Perseroan berhak untuk membatalkan pemesanan Saham Baru, baik secara keseluruhan atau
sebagian, dengan memperhatikan persyaratan yang berlaku. Pemberitahuan pembatalan pemesanan
saham akan diumumkan bersamaan dengan pengumuman penjatahan atas pemesanan saham.
Hal-hal yang dapat menyebabkan dibatalkannya pemesanan saham antara lain :
a. Pengisian Sertifikat Bukti HMETD atau FPPS Tambahan tidak sesuai dengan petunjuk/syaratsyarat pemesanan saham yang ditawarkan dalam PMHMETD I yang tercantum dalam Sertifikat
Bukti HMETD dan Prospektus.
b. Persyaratan pembayaran tidak terpenuhi.
c. Persyaratan kelengkapan dokumen permohonan tidak terpenuhi.
8. Pengembalian Uang Pemesanan
Dalam hal tidak terpenuhinya sebagian atau seluruh pemesanan saham yang lebih besar daripada
haknya atau dalam hal terjadi pembatalan pemesanan saham, maka pengembalian uang oleh Perseroan
akan dilakukan selambat-lambatnya 2 (dua) Hari Kerja setelah tanggal penjatahan yaitu pada 22 Juni
2016. Pengembalian uang yang dilakukan Perseroan sampai dengan tanggal 22 Juni 2016 tidak akan
disertai bunga.
Apabila terjadi keterlambatan pengembalian uang, jumlah yang akan dikembalikan akan disertai
bunga dengan memperhatikan tingkat suku bunga jasa giro rata-rata harian Rupiah Perseroan yaitu
sekitar 0,03% per hari, yang diperhitungkan sejak tanggal 22 Juni 2016, kecuali bila keterlambatan
tersebut disebabkan oleh force majeure (kejadian diluar kemampuan dan kekuasaan), atau apabila
keterlambatan tersebut disebabkan oleh pemesan yang tidak mengambil pengembalian sesuai dengan
waktu yang ditentukan.
Pengembalian uang pemesanan dilakukan dalam mata uang Rupiah dengan pemindahbukuan
ke rekening atas nama pemesan. Perseroan akan memindahkan uang tersebut langsung ke dalam
rekening atas nama pemesan sehingga pemesan tidak dikenakan biaya pemindahbukuan.
148
Uang yang dikembalikan dalam bentuk cek dapat diambil di:
PT Datindo Entrycom
Puri Datindo - Wisma Sudirman
Jl. Jenderal Sudirman Kav. 34 - 35 Jakarta 10220
Telp. 021 - 5709009 Fax. 021 - 5709026
dengan menunjukkan KTP asli atau tanda bukti jati diri asli lainnya (bagi perorangan) yang masih
berlaku, fotokopi Anggaran Dasar dan surat kuasa (bagi badan hukum/lembaga) serta menyerahkan
bukti tanda terima pemesanan pembelian saham asli dan fotokopi KTP atau tanda bukti diri. Pemesan
tidak dikenakan biaya bank ataupun biaya transfer untuk jumlah yang dikembalikan tersebut.
9. Penyerahan Saham Baru Hasil Pelaksanaan HMETD dan Pengkreditan ke Rekening Efek
Saham hasil pelaksanaan HMETD bagi pemesan yang melaksanakan HMETD sesuai dengan haknya
melalui KSEI akan dikreditkan pada rekening efek dalam 2 (dua) Hari Kerja setelah permohonan
pelaksanaan HMETD diterima dari KSEI dan dana pembayaran telah diterima dengan baik di rekening
Perseroan.
Saham hasil pelaksanaan HMETD dalam bentuk warkat yang melaksanakan HMETD sesuai haknya
akan mendapatkan SKS atau saham dalam bentuk warkat selambat-lambatnya 2 (dua) hari kerja setelah
permohonan diterima oleh BAE dan dana pembayaran telah diterima dengan baik oleh Perseroan.
Adapun saham hasil penjatahan atas pemesanan saham tambahan akan tersedia untuk diambil SKS-nya
atau akan didistribusikan dalam bentuk elektronik dalam Penitipan Kolektif KSEI selambat-selambatnya
2 (dua) hari bursa setelah tanggal penjatahan. SKS baru hasil pelaksanaan HMETD dapat diambil pada
setiap hari kerja (Senin - Jumat, pukul 09.00 – 15.00 WIB) yang dimulai tanggal 13 Juni 2016 sampai
dengan 17 Juni 2016. Sedangkan SKS hasil penjatahan saham dapat diambil mulai tanggal 22 Juni
2016. Pengambilan dilakukan di kantor BAE dengan menunjukkan/menyerahkan dokumen-dokumen
sebagai berikut:
a. Asli KTP/paspor/KITAS yang masih berlaku (untuk perorangan);
b. Fotokopi Anggaran Dasar (bagi lembaga/badan hukum) dan susunan Direksi/Dewan Komisaris
atau pengurus yang masih berlaku;
c. Asli surat kuasa sah (bagi lembaga/badan hukum atau perorangan yang dikuasakan) bermaterai
Rp6.000 (enam ribu Rupiah) dilengkapi dengan fotokopi KTP/paspor/KITAS dari pemberi dan
penerima kuasa;
d. Asli bukti tanda terima pemesanan saham.
10. Alokasi Terhadap HMETD Yang Tidak Dilaksanakan
Jika Saham Baru yang ditawarkan dalam PMHMETD I ini tidak seluruhnya diambil oleh pemegang saham
Perseroan atau pemegang bukti HMETD, maka sisanya akan dialokasikan kepada pemegang saham
lainnya yang melakukan pemesanan tambahan dari haknya sebagaimana tercantum dalam sertifikat
HMETD secara proporsional berdasarkan hak yang telah dilaksanakan sesuai dengan peraturan yang
berlaku, dengan ketentuan sebagai berikut:
(a) Bila jumlah seluruh saham yang dipesan, termasuk pemesanan saham tambahan tidak melebihi
jumlah seluruh saham yang ditawarkan dalam PMHMETD I ini, maka seluruh pesanan atas saham
tambahan akan dipenuhi.
(b) Bila jumlah seluruh saham yang dipesan, termasuk pemesanan saham tambahan melebihi jumlah
seluruh saham yang ditawarkan dalam PMHMETD I ini, maka kepada pemesan yang melakukan
pemesanan saham tambahan akan diberlakukan sistem penjatahan secara proporsional,
berdasarkan atas jumlah HMETD yang telah dilaksanakan oleh masing-masing pemegang saham
yang meminta pemesanan saham tambahan. Dalam PMHMETD I ini tidak terdapat pembeli siaga,
dengan demikian apabila setelah alokasi pemesanan saham tambahan, masih terdapat sisa
saham dalam PMHMETD I ini, maka saham tersebut tidak akan dikeluarkan dari dalam portepel.
149
11. Pendaftaran Sertifikat Bukti HMETD
Pendaftaran dilakukan sendiri atau dikuasakan dengan dilengkapi dokumen-dokumen tersebut di
bawah ini melalui:
PT Datindo Entrycom
Puri Datindo - Wisma Sudirman
Jl. Jenderal Sudirman Kav. 34 - 35 Jakarta 10220
Telp. 021 - 5709009 Fax. 021 - 5709026
dengan membawa:
a. Sertifikat Bukti HMETD asli yang telah ditandatangani dan diisi lengkap
b. Bukti pembayaran asli dari bank berupa bukti transfer bilyet giro/cek/tunai asli dari bank
c. Fotokopi KTP/SIM/Paspor (untuk perorangan) yang masih berlaku, fotokopi Anggaran Dasar (bagi
badan hukum/lembaga)
d. Surat kuasa (jika dikuasakan) bermaterai Rp6.000 (enam ribu Rupiah) dilengkapi fotokopi KTP yang
memberi dan diberi kuasa. Bagi pemesan berkewarganegaraan asing, di samping mencantumkan
nama dan alamat pemberi kuasa secara lengkap dan jelas, juga wajib mencantumkan nama dan
alamat luar negeri domisili hukum yang sah dari pemberi kuasa secara lengkap dan jelas (asli
identitas pemberi dan penerima kuasa wajib diperhatikan).
Waktu pendaftaran :
Tanggal
: 9 Juni 2016 s/d 15 Juni 2016
Pukul
: 09.00 - 16.00 WIB
e. FPPS tambahan asli yang diisi lengkap dan ditandatangani (jika memesan saham tambahan).
150
XV.PENYEBARLUASAN PROSPEKTUS DAN SERTIFIKAT
BUKTI HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU
Prospektus, Sertifikat Bukti HMETD, FPPS Tambahan dan Permohonan Pemecahan Sertifikat Bukti
HMETD akan tersedia dan dapat diambil langsung oleh pemegang saham Perseroan yang namanya
tercatat dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan pada tanggal 7 Juni 2016 pada penutupan
perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia di:
PT Datindo Entrycom
Puri Datindo - Wisma Sudirman
Jl. Jenderal Sudirman Kav. 34 - 35, Jakarta 10220
Telp. 021 - 5709009 Fax. 021 - 5709026
Apabila sampai dengan tanggal 15 Juni 2016 pemegang saham Perseroan yang namanya tercatat
dalam Daftar Pemegang Saham pada penutupan perdagangan di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 7
Juni 2016 belum mengambil Prospektus dan Sertifikat Bukti HMETD dan tidak menghubungi PT Datindo
Entrycom sebagai BAE Perseroan, maka seluruh risiko kerugian bukan menjadi tanggung jawab PT
Datindo Entrycom ataupun Perseroan, melainkan merupakan tanggung jawab para pemegang saham
yang bersangkutan.
151
XVI. INFORMASI TAMBAHAN
Apabila terdapat hal-hal yang kurang jelas dari Prospektus ini atau apabila pemegang saham
menginginkan tambahan informasi sehubungan dengan PMHMETD I ini, para pemegang saham
dipersilakan untuk menghubungi Corporate Secretary Perseroan pada alamat atau nomor telepon/fax
atau e-mail di bawah ini:
PT Catur Sentosa Adiprana Tbk
Kantor Pusat:
Jl. Daan Mogot Raya No. 234 Jakarta 11510
Telp. (021) 566-8801, 567-2622
Fax. (021) 566-9445
Website: www.csahome.com
E-mail: [email protected]
152
Download