SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENGGAJIAN DAN PENGUPAHAN PADA PT SELTECHINDO SERVIS TUGAS AKHIR Diajukan Sebagai Salah Satu Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Ahli Madya Oleh: PUTRI PAMELA SALIDA NIM. 12000880 PROGRAM STUDI AKUNTANSI AKADEMI AKUNTANSI PERMATA HARAPAN BATAM 2016 1 SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENGGAJIAN DAN PENGUPAHAN PADA PT SELTECHINDO SERVIS Putri Pamela Salida NIM:12000880 ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana penerapan sistem akuntansi penggajian dan pengupahan pada PT.Seltechindo Servis dan untuk mengetahui apakah sistem akuntansi penggajian dan pengupahan yang diterapkan oleh perusahaan dapat membantu manajemen dalam pengendalian gaji dan upah. Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian deskriptif yang menggunakan data premier seperti hasil wawancara dengan pihak perusahaan dan sekunder seperti struktur organisasi. Tehnik pengumpulan data dilakukan menggunakan tehnik observasi, wawancara, metode dokumentasi, dan metode pustakaan. Metode analisi data digunakan adalah metode deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa sistem akuntansi yang diterapkan PT.Seltechindo Servis untuk menangani penggajian dan pengupahan telah cukup memadai dalam membantu manajemen perusahaan dalam penggajian dan pengupahan. Hal ini baik karena perusahaan yang walaupun karyawannya relative sedikit, tapi perusahaan harus memiliki cara penggajian yang bagus agar tidak salah saat penghitungan gaji dan upah. Hasil penelitian yang diperoleh antara lain adalah sangat sederhana, pembayaran gaji PT.Seltechindo Servis dilakukan sebulan sekali pada karyawan dan pengurus. Gaji dasar ditentukan dalam rapat kecil yang dihadiri oleh seluruh pengurus dan manajer. Setelah disetujui oleh pengurus dan manajer, maka nominal tersebut dibagi dengan jumlah karyawan dan pengurus sesuai dengan jabatan masing-masing. Simpulan yang dapat diambil dari penelitian antara lain, bagian atau fungsi yang terkait bagian kepegawaian, pembuat daftar gaji, dan lain sebagainya. Cacatan akuntansi adalah buku kas umum dan kartu penghasilan karyawan. Laporan yang dihasilkan laporan daftar gaji, bukti pegawai dan daftar gaji. Jaringan prosedurnya adalah prosedur pencatatan waktu hadir, pembuat daftar gaji dan pembayaran gaji. Kata kunci: penggajian, pengupahan, sistem informasi akuntansi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pesatnya perkembangan perekonomian baik secara nasional maupun global dewasa ini cenderung mendorong berkembangnya dunia usaha yang baru.Hal ini dapat memacu persaingan setiap perusahaan untuk tumbuh dan berkembang. Dengan berkembangnya perusahaan makaakan meningkat pula aktivitas yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan perusahaan yaitu memperoleh laba dari operasi normal perusahaan. Untuk memperoleh laba yang optimal, perusahaan harus dapat menggunakan sumber daya yang penting dimiliki perusahan yaitu diantaranya : modal, metode yang digunakan, mesin atau perlengkapan kantor ataupun sumber daya manusia yang dimiliki oleh perusahaan. Namun dalam penggunaan sumber daya ini tidak jarang terjadi manipulasi dan pemborosan yang sangat merugikan perusahaan harus menggunakan suatu alat pengendalian yang memadai untuk mengendalikan semua kegiatan usahanya. Sumber daya manusia atau karyawan perusahaan merupakan salah satu faktor penting dalam kegiatan perusahaan karena karyawan memberikan sumbangan tenaga, pikiran, dan keahliannya dalam operasi perusahaan. Keterlibatan karyawan dalam perusahaan mulai dari awal kegiatan yaitu menyusun dan merencanakan tujuan perusahaan yang akan dicapai baik untuk jangka pendek maupun jangka panjang, melaksakan kegiatan operasional perusahaan dan pengendaliannya sampai pada tercapainya tujuan perusahaan. Kompensasi yang diterima karyawan dari perusahaan adalah gaji dan upah yang merupakan imbalan yang diberikan kepada karyawan sebagai balas jasa dari sumbangan yang telah diberikannya kepada perusahaan. Bagi perusahaan gaji dan upah merupakan biaya yang cukup besar jumlahnya dan salah satu unsur yang memiliki banyak resiko kemungkinan terjadinya manipulasi dan pemborosan, untuk itu manajemenperusahaan harus terus memberikan perhatian terhadap pengendalian internnya, dalam hal ini yaitu pengendalian intern gaji dan upah. Pengendalian intern merupakan kebijakan dan prosedur yang melindungi kekayaan perusahaan dari penyalahgunaan, mengecek ketelitian dan kandala akuntansi, dan memastikan bahwa peraturan yang berlaku dipatuhi sebagaimana mestinya. Menurut Association of Certified Fraud Examinations (ACFE) yang dikutip oleh Amrizal (2004) kecurangan terbagi dalam tiga kategori yaitu kecurangan laporan keuangan(financial statemen fraud) penyalahgunaan aset (asset missapporopriation), dan korupsi (corruption).sedangkan menurut The Institute of Internal Auditor di Amerika mendefinisikan kecurangan mencakup suatu ketidakberesan dan tindakan ilegal yang bercirikan penipuan yang disengaja. Ia dapat dilakukan untuk manfaat dan atau kerugian organisasi oleh orang (Karni,2000:34). di luar atau dalam organisasi Sesuai dengan salah satu syarat pengendalian intern yang baik adalah bahwa tidak ada satu individu pun yang diperbolehkan memegang kekuasaan sepenuhnya dan bertanggung jawab penuh dalam melaksanakan semua fase kegiatan dari awal hingga selesai. Jika diperlukan adanya pemisahaan tugas yang jelas untuk masing-masing kegiatan yaitu antara tanggungjawab pelaksanaan, pembukuan, dan pembuatan laporan mengenai hasil-hasilnya. Salah satunya adalah kegiatan yang berhubungan dengan prosedur penentuan besarnya gaji dan upah serta pembayarannya. Untuk menciptakan pengendalian intern tidak terlepas dari sistem akuntansi yang diterapkan oleh perusahaan. Sistem akuntasi merupakan serangkaian dari formulir-formulir, catatan-catatan, laporan-laporan, serta alat-alat lainnya yang dikoordinasikan sehingga memberikan informasi yang diperlukan pimpinan perusahan dalam mengambil keputusan. Terlepas dari itu semua harus disadari bahwa penyelewengan dan pemborosan bukan berarti sistem pengendalian intern itu lemah, tetapi merupakan pertanda bahwa terdapat kekurangan dalam pengendalian intern tersebut, yang harus diselidiki adalah apakah penyebabnya. Apabila struktur pengendalian intern sudah diterapkan dengan baik, tetapi diantara staff atau pegawai, mengadakan kolusi untuk melakukan kecurangan maka pengendalian intern itu akan sia-sia. Sistem akuntansi yang baik memperlihatkan prosedur urutan kegiatan sehingga secara otomatis pengawasan telah berjalan. Bila ada kejanggalan dalam kegiatan operasi perusahaan akan mudah ditelusuri kembali sehingga dapat segera diketehui timbulnya masalah, dan manajemen perusahaan dapat segera mengambil keputusan serta langkah-langkah apa yang akan dilakukan guna mengatasi masalah tersebut. Dengan demikian terjadi hubungan yang erat antara sistem akuntansi dengan pengendalian intern dalam perusahaan termasuk pengendalian intern penggajian dan pengupahan. PT.Seltechindo Servis Batam, merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dibidang jasa, yang mana perusahaan ini relative banyak memperkerjakan tenaga kerja. Perusahaan ini memberikan imbalan atas jasa karyawannya berupa gaji dan upah, dan telah menerapkan sistem akuntasi atas gaji dan upah untuk pengendalian atau pengawasan gaji dan upah. Jumlah karyawannya relative banyak menyebabkan pengeluaran untuk gaji dan upah cukup besar dan penting sehingga perlu mendapat perhatian yang memadai dari pihak manajemen perusahaan. Berdasarkan uraian diatas, penulis mengambil keputusan untuk menyusun tugas akhir ini dengan judul “SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENGGAJIAN DAN PENGUPAHAN PADA PT. SELTECHINDO SERVIS BATAM” B. Batasan Masalah Dalam tugas akhir ini, penulis membahas tentang sistem informasi akuntansi penggajian dan pengupahan pada PT.Seltechindo Servis Batam. Penulis memfokuskan faktor penentu penggajian dan pengupahan melalui jam kerja karyawan. C. Rumusan Masalah Berdasarkan bahasan masalah yang ditemukan di atas maka rumusan masalah penelitian ini adalah : 1. Bagaimana sistem informasi akuntansi penggajian PT.Seltechindo Servis? 2. Bagaimana sistem informasi akuntansi pengupahan PT.Seltechindo Servis? 3. Bagaimana sistem informasi akuntansi penggajian dan pengupahanpadaPT.Seltechindo Servis Batam? D. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: a. Untuk mengetahui apakah sistem informasi akuntansi penggajian PT.Seltechindo Servis Batam terhadap telah sesuai dengan aturan pemerintah. b. Untuk mengetahui apakah sistem informasi akuntansi pengupahan pada PT.Seltechindo Servis Batam telah berjalan efektif dan efesien. c. Untuk mengetahui apakah sistem pengendalian penggajian dan pengupahan pada PT.Seltechindo Servis Batam telah telah berjalan sesuai perosedur . E. Manfaat Penelitian Adapun manfaat penelitian dari penulisan ini adalah sebagai berikut : 1. Manfaat Teoritis Berguna sebagai menambah pengetahuan dan sebagai alat ukur kemampuan teori yang dapat dari perkuliahan mengenai pengendalian intern penggajian dan pengupahan. 2. Manfaat Praktis a. Bagi penulis Penelitian ini dapat menambah pengetahuan dalam mengembangkan teori dan penerapannya dalam dunia praktek. b. Bagi perusahaan Dapat memberikan masukan-masukan yang berguna bagi perusahaan untuk lebih meningkatkan efektifitas dan sebagai pertimbangan pengambilan keputusan dalam kebijakan yang diterapkan perusahaan. c. Bagi pembaca Dapat memberikan informasi bermanfaat dan juga sebagai referensi bagi pembaca khususnya disektor akuntansi mengenai pengendalian intern persediaan barang dagangan. BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teori 1. Pengertian Sistem Suatu sistem pada dasarnya adalah sekelompok unsur yang erat berhubungan dengan yang lainnya, yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu Mulyadi, 2001:2. Stiven A. Moscove seperti dikutip oleh Baridwan Zaki “Sistem adalah suatu keseluruhan yang terdiri dari bagian-bagian yang saling bekaitan dengan tujuan untuk mencapai tujuan tertentu Baridwan, 2002:2. Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa sistem adalah sekelompok dua atau lebih komponen atau elemen yang berkaitan satu sama lain untuk mencapai tujuan bersama. 2. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi Untuk menangani sesuatu yang berulang-ulang atau secara rutin terjadi, maka dibuatlah suatu sistem. Dalam perusahaan yang mencakup seluruh bidang kerja didalamnya kegiatan akuntansi yang dikenal dengan sistem akuntansi yang dianut oleh sistem perusahaan. Dengan menggunakan suatu sistem, pihak manajemen dapat dengan mudah mengatur, mengarahkan dan mengawasi berbagai macam kegiatan operasional perusahaan. Sistem yang baik yang digunakan oleh suatu perusahaan belum tentu baik digunakan oleh perusahaan 7 lain, walaupun kedua perusahaan tersebut menjalankan bidang usaha yang sama. Pada dasarnya sistem adalah sekelompok unsur yang erat berhubungan antara satu dengan yang lainnya, yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu. Dari defenisi tersebut dapat dirincikan lebih lanjut mengenai pengertian sistem, yaitu sebagai berikut: setiap sistem terdiri dari unsur-unsur, unsur-unsur tersebut merupakan bagian terpadu dari sistem yang bersangkutan, unsur merupakan bagian dari sistem lain yang lebih besar. Menurut Mulyadi (2001:3) yang mendefinisikan, “Sistem Akuntansi adalah organisasi formulir, catatan dan laporan yang dikoordinasi sedemikian rupa untuk menyediakan informasi keuangan yang dibutuhkan oleh manajemen guna memudahkan pengelolahan perusahaan”. Menurut Aria Farahwati (2009:234) adalah: “Sistem akuntansi adalah metode dan prosedur untuk mengumpulkan, mengklasifikasikan, mengikhtisarkan, dan melaporkan informasi operasi dan keuangan sebuah perusahaan.” Sedangkan Menurut Warren, Reeve, Fees yang diterjemahkan oleh Aria Farahwati dalam bukunya Warren, Reeve, Fees Accounting (2005:234), Sistem akuntansi adalah metode dan prosedur untuk mengumpulkan, mengklarifikasikan, mengikhtisarkan, dan melaporkan informasi operasi dan keuangan sebuah perusahaan. Dari defenisi tersebut dapat disimpulkan bahwa unsur-unsur dari suatu akuntansi adalah: 1. Formulir/dokumen Formulir merupakan dokumen yang digunakan untuk merekam terjadinya transaksi, serta merupakan media untuk mencatat peristiwa yang terjadi dalam organisasi ke dalam catatan. Dalam sistem akuntansi secara manual, media yang digunakan untuk merekam transaksi keuangan adalah formulir yang dibuat dari kertas, dalam sistem akuntansi dengan komputer dipakai berbagai media untuk memasukan data dalam sistem pengolahan data seperti papan ketik, mice, voice, dan cats, adapaun peranan formulir dan dokumen dalam sistem akuntasi adalah sebagai berikut: a. Untuk menentukan hasil kegiatan perusahaan, peranan ini dapat dilihat dari pekerjaan membuat distribusi dan pembuatan laporan-laporan untuk pimpinan. b. Untuk menjaga aktiva-aktiva perusahaan. Peranan ini dapat dilihat dari penggunaan rekening-rekening sehingga dapat diketehui saldo masing-masing rekening. c. Untuk memerintahkan mengerjakan suatu pekerjaan. Peranan ini dapat dilihat antara lain dari penggunaan surat perintah pengiriman untuk mengirim barang-barang dan penggunaan surat perintah permintaan pembelian agar dibelikan barangbarang yang dibutuhkan. d. Untuk memudahkan menyusun rencana-rencana kegiatan penilaian hasil-hasilnya dan penyesuaian rencana-rencana. Formulir digolongkan menjadi dua macam jika ditinjau dari pengolahan data akuntansi, yaitu dokumen sumber (souce dokumen) dan dokumen pendukung (supporting document).Dokumen sumber adalah dokumen yang digunakan sebagai dasar pencatatan ke dalam jurnal atau buku pembantu, sedangkan dokumen pendukung adalah dokumen yang melampirkan dokumen sumber sebagai sahnya transaksi yang direkam dalam dokumen sumber. 2. Catatan-catatan Menurut Mulyadi (2001:3) dalam bukunya Sistem Akuntansi, ada tiga catatan yaitu jurnal,buku besar, dan buku besar pembantu: a. Jurnal Menurut Mulyadi (2001:3) dalam bukunya Sistem Akuntansi, jurnal sering juga disebut dengan buku harian. Jurnal merupakan catatan akuntasi pertama yang digunakan untuk mencatat, mengklasifikasikan, dan meringkas data keuangan dan data lainnya. Jurnal ada dua yaitu jurnal umum dan jurnal khusus. Salah satu cara untuk memproses data secara efesien pada sistem akuntasimanual adalah memperluas jurnal umum dua kolom menjadi jurnal banyak kolom (jurnal multikolom). Setiap kolom pada jurnal multikolom digunakan hanya untuk menampung transaksi yang mempengaruhi akun tertentu. Jurnal multikolom hanya memadai pada perusahaan kecil, sedangkan bagi perusahaan besar penggunaan jurnal ini tidak praktis. Oleh karena itu jurnal multikolom diganti dengan beberapa jurnal khusus dirancang untuk mencatat satu jenis transaksi yang terjadi berulang-ulang. Jurnal khusus adalah suatu metode untuk mengikhtisarkan transaksi, yang merupakan bagian mendasar dari setiap sistem akuntansi. Pada perusahaan basar jenis jurnal yang biasa digunakan adalah jurnal penjualan, jurnal penerimaan kas, jurnal pengeluaran kas, dan jurnal umum. Dalam jurnal terdapat kegiatan peringkasan data, yang hasil peringkasannya berupa jumlah mata uang transaksi tertentu kemudian diposting kerekening yang bersangkutan dalam buku besar. b. Buku besar Menurut Mulyadi (2001:3) dalam bukunya Sistem Akuntansi, buku besar utama (primary ledger), yang menampung semua akun neraca dan laporan laba rugi disebut sebagai buku besar umum (general ledger). Adapun buku besar ini terdiri dari banyak rekening yang dipakai untuk meringkas data keuangan yang telah dicatat sebelum dalam jurnal. Rekening buku besar ini dapat dianggap sebagai tempat untuk menggolongkan data keuangan dan dapat pula dianggap sebagai sumber informasi keuangan untuk penyajian laporan keuangan. c. Buku besar pembantu Menurut Mulyadi (2001:3) dalam bukunya Sistem Akuntansi, apabila terdapat jumlah akunyang sangat besar dengan karakteristik yang sama, akun-akun tersebut dapat dikelompokan kesuatu buku besar terpisah yang disebut buku besar pembantu (subsidiary ledger), setiap buku besar pembantu diwakili dalam buku besar umum oleh sebuah akun perangkum yang disebut akun pengendali (controlling account). Dalam hal ini hasil penjumlahan atas saldo dalam buku besar pembantu harus sama dengan saldo pada akun pengendali yang bersesuaian. Dari hal ini buku besar pembantu dapat dianggap sebagai buku besar kedua yang mendukung akun pengendali pada buku besar umum.Buku basar dan buku besar pembantu merupakan catatan akuntasi akhir (book of final entry), artinya tidak ada catatan akuntasi lain lagi sesudah data akuntasi diringkas dan digolongkan dalam rekening buku besar dan buku besar pembantu, karena proses selanjutnya adalah penyajian laporan keungan. 3. Laporan Menurut Mulyadi (2001:3) dalam bukunya Sistem Akuntansi, unsur sistem akuntansi yang terakhir adalah laporan. Setelah transaksi dicatat dan diikhtisarkan, maka disiapkan laporan bagi pemakai. Laporan yang menghasilkan informasi tersebut dikenal sebagai laporan keuangan. Seluruh laporan keuangan harus diindentifikasikan dengan nama perusahaan, jenis laporan, tanggal atau periode waktu laporan tersebut. Adapun laporan keuangan dapat berupa neraca, laporan laba rugi, laporan ekuitas pemilik, laporan arus kas, laporan perubahan laba ditahan, laporan arus kas digunakan untuk suatu periode waktu tertentu. Sementara data yang disajikan dalam neraca adalah untuk tanggal tertentu. Model sistem akuntasi dengan computer dalam pemprosesan data menurut malison dapat dilihat pada gambar 1 berikut: Gambar 1 : Sistem Akuntansi Sumber: Abdul Halim, 1994, Sistem Informasi Akuntansi, Edisi Pertama, Cetakan Pertama, BPFE YOGYAKARTA, Yogyakarta, hal. 86 B. Sistem Akuntansi Pendukung Yang Lain Dokumen pendukung adalah dokumen yang menguatkan data yang dicantumkan didalam dokumen sumber. Dokumen sumber dan dokumen pendukung yang dipakai sebagai dasar pencatatan dalam catatan akuntansi merupakan keluaran berbagai sistem berikut, sistem akuntansi piutang sistem akuntansi hutang, sistem akuntansi penggajian dan pengupahan, sistem akuntansi biaya, sistem akuntansi persedian, sistem akuntansi aktiva tetap. Sistem akuntansi penggajian dan pengupahan dirancang untuk menangani transaksi perhitungan gaji dan upah karyawan serta pembayarannya, sistem ini terdiri dari jaringan prosedur yaitu prosedur pencatatan waktu, prosedur pembuatan gaji dan upah, prosedur pembayaran gaji dan upah, prosedur distribusi biaya gaji dan upah C. Pengertian Gaji Dan Upah Gaji pada umumnya merupakan pembayaran atas penyerahan jasa yang dilakukan oleh para karyawan yang mempunyai jenjang jabatan manager, dan dibayarkan secara tetap perbulan. Sedangkan upah merupakan pembayaran atas penyerahan jasa yang dilakukan oleh karyawan pelaksana (buruh) umumnya dibayarkan berdasarkan hari kerja, jam kerja, atau jumlah satuan produk yang dihasilkan oleh karyawan. Mulyadi(2001:377) Sistem Akuntansi, Edisi ketiga, Jakarta. Gaji merupakan sejumlah pembayaran kepada pegawai yang diberi tugas administratif dan manajemen yang biasanya ditetapkan secara bulanan. Sedangkan upah merupakan imbalan yang diberikan kepada buruh yang melakukan pekerjaan kasar dan lebih banyak mengandalkan kekuatan fisik, jumlah pembayaran upah biasanya ditetapkan secara harian atau berdasarkan unit pekerjaan yang diselesaikan. G. Sugiyarso dan F. Winarni (2005:95),Dasar-dasar Akuntansi Perkantoran, Yogyakarta. Berdasarkan defenisi diatas dapat disimpulkan berbedaan gaji dan upah adalah dari segi satuan waktu. Dimana satuan waktu untuk gaji lebih panjang daripada satuan waktu untuk upah. Menurut Ruky (2002:191), faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat “patokan gaji” (standart upah/gaji) perusahaan adalah sebagai berikut: 1. Ketetapan pemerintah. 2. Tingkat upah dan gaji dipasaran. 3. Kemampuan perusahaan. 4. Kualifikasi sumber daya manusia yang digunakan. 5. Tuntutan pekerjaan. Salah satu faktor diatas yaitu ketetapan pemerintah mengeluarkan peraturan mengenai ketentuan pemerintah tentang upah minimum regional (UMR) atau upah minimum sektoral (UMSR) sebagai penggangan untuk menetapkan tingkat upah patokan bagi perusahaan. Tentunya ini hanya berlaku untuk jabatan pelaksana tingkat rendah. Menurut Ruky (2002:191).“UMR pada dasarnya adalah upah terendah (minimum) yang ditetapkan oleh pemerintah (Daerah) yang harus dibayarkan kepada pekerja yang menduduki jabatan terendah dalam struktur peringkat jabatan yang berlaku pada sebuah organisasi (perusahaan)” Tujuan utama penetapan upah minimum adalah sebagai jaringan pengaman (safety net), yang berfungsi untuk mencegah agar upah tidak terus menerus dibawah daya beli pekerja. Tujuan kenaikan upah minimum adalah untuk mengurangi kesenjangan upah tertinggi dan terendah yang dibayar perusahaan. Kenaikan ini diharapkan akan meningkatakan penghasilan pekerja pada jabatan yang terendah dalam organisasi, aspek dari makro diharapkan membantu mendorong peningkatan daya beli masyarakat dan ekonomi rakyat, dan terakhir diharapkan memperbaiki rasio upah terhadap struktur biaya produksi. Menurut Husain Umar (2007:16) Selain gaji dan upah, karyawan juga menerima jenis kompensasi lainnya. Misalanya tunjangan-tunjangan. Beberapa jenis tunjangan yang penting adalah: 1. Gaji 2. Insentif 3. Bonus 4. Upah 5. Premi 6. Pengobatan 7. asuransi 1. Gaji Imbalan yang di berikan oleh pemberi kerja kepada pegawai, yang penerimaannya bersifat rutin dan tetap setiap bulan walaupun tidak masuk kerja maka gaji akan tetap diterima secara penuh. 2. Insentif Penghargaan atau ganjaran yang diberikan untuk memotivasi para pekerja agar produktivitas kerjanya tinggi, sifatnya tidak tetap atau sewaktu-waktu. 3. Bonus Pembayaran sekaligus yang diberikan karena memenuhi sasaran kinerja. 4. upah Pembayaran yang diberikan kepada pegawai dengan lamanya jam kerja. 5. Premi Premi adalah sesuatu yang diberikan sebagai hadiah atau derma atau sesuatu yang dibayarkan ekstra sebagai pendorong atau perancang atau sesuatu pembayaran tambahan di atas pembayaran normal. 6. Pengobatan Pengobatan di dalam kompensasi adalah pemberian jasa dalam penanggulan resiko yang dikaitkan dengan kesehatan karyawan. 7. Asuransi Asuransi merupakan penanggulangan risiko atas kerugian, kehilangan manfaat dan tanggung jawab hukum kepada pihak ketiga yang timbul dari peristiwa yang tidak pasti D. Sistem Akuntansi Penggajian Dan Pengupahan Istilah penggajian (payroll) sering diartikan sebagai jumlah total yang dibayarkan kepada karyawan atas jasa-jasa yang mereka berikan selama satu periode. Penggajian dan pengupahan itu penting karena alasan berikut: 1. Karyawan sangat sensifitif terhadap kesalahan-kesalahan dalam penggajian dan pengupahan atau hal-hal yang tidak wajar. Untuk itu gaji dan upah harus dibayar secara akurat dan tepat waktu. 2. Penggajian dan pengupahan merupakan hal yang diatur oleh peraturan pemerintah. 3. Penggajian dan pengupahan serta pajak gaji dan upah yang berkaitan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap laba bersih sebagian besar perusahaan, dimana sepertiga dari pendapatan dikeluarkan untuk membayar gaji dan upah serta beban yang berkaitan dengan gaji dan upah. Mulyadi (2002:12) mendefenisikan sistem akuntansi penggajian dan pengupahan sebagai berikut: “sistem akuntansi penggajian dan pengupahan dirancang untuk menangani transaksi perhitungan gaji dan upah karyawan dan pembayarannya” Mulyadi (2002:258) menyinggung tentang sistem informasi akuntansi penggajian dan pengupahan seperti dibawah ini: Sistem informasi akuntansi penggajian digunakan untuk melaksanakan perhitungan, pembayaran, dan pencatatan gaji bagi karyawan yang dibayar tetap bulanan, dan sistem informasi pengupahan digunakan untuk melaksakan perhitungan, pembayaran, dan pencatatan upah bagi karyawan yang dibayar berdasarkan hari, jam, atau jumlah satuan pokok yang dihasilkan. Data-data karyawan harus disimpan secara akurat untuk merancang sistem penggajian dan pengupahan. Laporan periodik yang menggunakan data-data penggajian dan pengupahan harus disampaikan kepada badanbadan pemerintah. Data-data tersebut harus disimpan demi berjaga-jaga jika sewaktu-waktu badan-badan yang dimaksud melakukan inspeksi. Sistem akuntansi penggajian dan pengupahan harus dirancang untuk membayar gaji dan upah karyawan secara tepat waktu. Sistem ini juga harus dirancang untuk menyediakan data-data yang berguna bagi kebutuhan pengambilan keputusan manajemen. Kebutuhan-kebutuhan tersebut meliputi penyelesaian setiap ketidakpuasan karyawan dan negoisasi menyangkut iuran dan tunjangan lainnya. Dalam kenyataan sistem penggajian dan pengupahaan berbeda disetiap perusahaan, namun unsur-unsur utama yang umum terdapat dalam sebagian besar sistem ini, Menurut Mulyadi (2001:374): a. Daftar gaji dan chek register Daftar gaji merupakan daftar yang menunjukkan perhitungan gaji dan upah masing-masing karyawan selama periode tertentu. Daftar gaji ini merupakan buku jurnal gaji. Dalam daftar gaji, setiap baris digunakan untuk satu karyawan, menunjukkan nama, nomor, kartu hadir jam kerja biasa dan lembur, tarif upah/gaji, jumlah gaji biasa dan lembur, tunjangan-tunjangan, potongan-potongan dan jumlah gaji bersih. b. Cek gaji atau amplop gaji. Cek gaji dibuat apabila pembayaran gaji menggunakan cek, tetapi bila gaji dibayar dengan uang tunai maka digunakan amplop gaji. Baik cek gaji maupun amplop gaji harus menunjukkan nama karyawan dan jumlah gaji bersihnya. c. Paystub atau employee’s earning statement (laporan gaji karyawan). Merupakan formulir yang berisi data gaji kotor dan potonganpotongan, serta gaji bersih. Laporan ini diserahkan pada karyawan bersama gaji dan upahnya. d. Catatan gaji karyawan (Empoyee’s record). Merupakan catatan yang menunjukkan kumpulan gaji dan upah karyawan selama periode tertentu. Catatan ini dibuat terinci seperti daftar gaji dan upah untuk setiap karyawan. Penjelasan terdahulu diketehui bahwa sistem terdiri dari prosedurprosedur. Demikian pula sistem penggajian dan pengupahan menurut Baridwan (1994:212) terdiri atas tiga prosedur: 1. Prosedur personalia 2. Prosedur pencatatan waktu 3. Prosedur penggajian dan pengupahan Setiap prosedur diatas menggunakan berbagai dokumen untuk mencatat transaksi yang ada. Dokumen-dokumen tersebut adalah sebagai berikut: 1. Prosedur personalia a. Surat permintaan karyawan baru b. Surat lamaran kerja c. Surat perjanjian kerja d. Surat pemberhentian kerja 2. Prosedur pencatatan waktu a. Catatan waktu hadir yang diperoleh dari 1. Clock card 2. Daftar hadir b. Catatan waktu kerja yang diperoleh dari 1. Buku catatan mandor 2. Daftar hadir job card atau job ticke. c. Kombinasi catatan waktu hadir dan pengupahan 1. Daftar gaji dan daftar upah serta cek register 2. Cek gaji atau amplop gaji dan upah 3. Laporan gaji dan upah karyawan 4. Catatan gaji dan upah karyawan E. Catatan Akuntansi Yang Digunakan Dalam Sistem Akuntansi Penggajian Catatan akuntansi yang digunakan dalam sistem akuntansi penggajian Mulyadi (2013:382) sebagai berikut: a. Jurnal umum Dalam pencatatan gaji dan upah ini jurnal umum digunakan untuk mencatat distribusi biaya tenaga kerja ke dalam setiap departemen dalam perusahaan. b. Kartu harga pokok produk Catatan ini digunakan untuk mencatat upah tenaga kerja langsung yang dikeluarkan untuk pesanan tertentu. c. Kartu biaya Catatan ini digunakan untuk mencatat biaya tenaga kerja tidak langsung dan biaya tenaga kerja nonproduksi setiap departemen dalam perusahaan. d. Kartu penghasilan karyawan Catatan ini digunakan untuk mencatat penghasilan dan berbagai potongannya yang diterima oleh setiap karyawan. Informasi dalam kartu penghasilan ini dipakai sebagai dasar perhitungan PPh Pasal 21 yang menjadi beban setiap karyawan. Disamping itu, kartu penghasilan karyawan ini digunakan sebagai tanda terima gaji dan upah karyawan dengan ditandatanganinya kartu tersebut oleh karyawan yang bersangkutan. Dengan tanda tangan pada kartu penghasilan karyawan ini, setiap karyawan hanya mengetahui gajinya sendiri, sehingga penghasilan karyawan tertentu tidak diketahui oleh karyawan yang lain. 1. Jurnal umum Jurnal umum merupakan sebuah jurnal yang digunakan untuk melakuan pencatatan semua jenis bukti transaksi keuangan yang muncul akibat terjadi berbagai transaksi keuangan perusahaan dalam suatu periode akuntansi tertentu. Jurnal umum akan menjadi buku harian dalam sebuah perusahaan yang berisi catatan segala transaksi yang terjadi selama periode berjalan. 2. Kartu harga pokok produksi Catatan ini digunakan untuk mencatat upah tenaga kerja langsung yang dikeluarkan untuk pemesanan tertentu. Dokumen sumber ini untuk pencatatan kedalam buku pembantu ini adalah rekap daftar upah. 3. Buku pembantu biaya Ini merupakan buku pembantu yang dipakai untuk mencatat biaya tenaga kerja setiap departmen dalam perusahaan. Sumber informasi untuk pencatatan ini adalah jurnal atau rekap daftar gaji dan upah. 4. Kartu penghasilan karyawan Catatan mengenai penghasilan dan berbagai potongan yang diterima oleh setiap karyawan. Ini dipakai sebagai dasar perhitungan PPh pasal 21 yang menjadi beban setiap karyawan.Menurut Mardison (2001:135) Undang-undang pajak penghasilan (PPh) mengatur mengenai pajak penghasilan terhadap subjek pajak berkenaan dengan penghasilan yang diterima atau diperoleh dalam tahun pajak. F. Jaringan Prosedur Yang Membentuk Sistem Penggajian Dan Pengupahan Jaringan prosedur penggajian dan pengupahan menurut mulyadi (2001:385) adalah: Sistem penggajian terdiri dari jaringan perosedur berikut: 1.Prosedur pencatatan waktu hadir 2.Prosedur pembuatan daftar gaji 3.Prosedur distribusi biaya gaji 4.Prosedur pembuatan bukti kas keluar 5.Prosedur pembayaran gaji Sistem pengupahan terdiri dari jaringan prosedur berikut: 1.Prosedur pencatatan waktu hadir 2.Prosedur Pencatatan waktu kerja 3.Prosedur pembuatan daftar dan upah 4.Prosedur distribusi biaya dan upah 5.Prosedur pembuatan bukti kas keluar 6.Prosedur pembayaran upah Penjelasan setiap prosedur diatas adalah sebagai berikut: 1. Prosedur pencatatan waktu hadir Pencatatan waktu hadir diselenggarakan oleh fungsi pencatat waktu dengan menggunakan daftar hadir pada pintu masuk kantor administrasi atau pabrik. 2. Prosedur pencatatan waktu Bagi perusahaan manufaktur berdasarkan pesanan, pencatatan waktu kerja perlu bagi karyawan difungsi produksi untuk keperluan distribusi biaya tenaga kerja langsung kepada pihak prosduksi. 3. Prosedur pembuatan daftar gaji dan upah Dalam prosedur ini fungsi pembuatan daftar gaji karyawan Data yang di pakai sebagai dasar pembuatan daftar gaji adalah surat-surat keputusan mengenai pengangkatan karyawan baru, kenaikan pangkat, pemberhentian karyawan, penurunan pangkat, daftar gaji bulan sebelumnya, dan daftar hadir. 4. Prosedur distribusi biaya gaji dan upah Dalam prosedur distribusi biaya gaji dan biaya tenaga kerja didistribusikan kepada departemen-departemen yang menikmati manfaat tenaga kerja. 5. Prosedur pembayaran gaji dan upah Prosedur pembayaran gaji melibatkan fungsi akuntansi dan fungsi keuangan.Fungsi akuntansi membuat perintah pengeluaran kas kepada fungsi keuangan untuk menulis cek guna pembayaran gaji. Prosedur bisa dilihat dari gambar berikut: G. Bagan Alir Bagian Pencatat Waktu Bagian Gaji dan Upah Selesai 1 3 KJH Mencatat jam hadir karyawan Kartu Penghasilan karyawan 2 DG Daftar hadir karyawan Bukti Kas keluar 3 Kartu jam hadir T Membuat Gaji T Membuat daftar Hadir KJH Membuat Rekap Gaji T 2 SPG Daftar hadir karyawan 2 1 RDG 1 2 RDG: rekap daftar gaji 2 Daftar Gaji KHJ : kartu jam hadir SPG : surat pemb. gaji 1 DG : daftar gaji 1 Kartu Penghasila n karyawan 3 Gambar 1: sistem akuntansi penggajian Sumber: Mulyadi,2011:392 Bagian Utang 7 2 KPK RDG RDG 2 2 2 Daftar Gaji DG 1 2 3 Bukti Kas Keluar 1 Bukti Kas Keluar 1 KPK Membuat bukti kas keluar 9 SPG 2 RDG 2 2 DG 3 3 2 Mencatat nomor cek pada register bukti kas keluar Bukti Kas Keluar 1 7 Register bukti kas keluar KPK: kartu penghasilan karyawan Gambar 2: Sistem akuntansi penggajian (lanjutan) Sumber: Mulyadi,2001:393 4 Bagian Kassa 4 KPK 6 SPG KPK RDG 2 SPG 2 DG RDG 2 2 1 3 DG Bukti Kas Keluar 1 2 2 3 Dimasukkan kedalam amplop gaji bersama dengan pemasukan uang gaji Bukti Kas Keluar 1 Mengisi cek & memintakan tanda tangan atas cek Menguangkan cek ke bank & memasukkan uang ke amplop gaji Mambayarkan gaji 7 memnta tanda tangan atas kartu penghasilan karyawan 7 Membutuhkan cap lunas pada bukti dan dokumen pendukungnya 5 Gambar 3: Sistem Akuntansi Penggajian (lanjutan) Sumber: Mulyadi,2001:394 8 Bagian Jurnal Bagian Kartu biaya 5 9 3 BKK RDG 2 RDG 1 RDG Daftar Gaji 2 Daftar Gaji 1 2 1 Bukti Kas Keluar 1 Bukti Kas Keluar 1 Membua t bukti memorial BKK RDG Register Cek 2 N Register Cek 1 Buku Memorial Selesai Jurnal Umum BKK: bukti kas keluar 5 Gambar 4: Sistem Akuntansi Penggajian (lanjutan) Sumber: Mulyadi,2001:395 N H. Sistem Pengendalian Penggajian Dan Pengupahan Mulyadi menyebutkan bahwa sistem pengendalian intern meliputi struktur organisasi, metode dan ukuran-ukuran yang dikoordinasikan untuk menjaga kekayaan organisasi, mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi, mendorong efisiensi dan kebijaksanaan manajemen.Pengendalian mendorong intern dipatuhinya penggajian dan pengupahan sangat dibutuhkan oleh perusahaan yang memiliki banyak tenaga kerja dimana sistem tersebut terdiri dari prosedur-prosedur yang saling berkerjasama untuk menjamin dihasilkannya dokumen pembukuan yang dapat dipercaya guna menetapkan secara tepat dan teliti berapa gaji dan upah yang harus diterima oleh karyawan. Hal ini perlu mengingat banyak celah yang memungkinkan terjadinya kecurangan-kecuranagn tersebut diantara lain: 1. Adanya karyawan/pegawai fiktif, yaitu penerbitan cek gaji ke orang lain yang tidak bekerja bagi perusahaan. Hal ini terjadi akibat keterlanjutan penerbitan cek setelah pegawai diberhentikan (tidak menghapus nama orang yang sudah berhenti atau diberhentikan, namun tetap mengeluarkan gajinya). 2. Menyiapkan buku pembayaran gaji dan upah yang palsu dengan maksud mendapat pembayaran dua kali. 3. Menguangkan cek gaji dan upah yang belum ditagih oleh pegawai yang bersangkutan. 4. Membuat kesalahan dalam perhitungan, sehingga gaji dan upah yang diterima oleh karyawan maupun buruh lebih atau kurang dari yang semestinya. 5. Adanya karyawan yang melakukan absensi untuk beberapa orang karyawan lain. 6. Pinjaman pegawai yang tidak mendapat persetujuan dicatat sebagai pengeluaran. 7. Mencatat jumlah total gaji dan upah yang tidak benar dalam buku gaji dan upah. Setelah melihat berbagai kecurangan diatas, maka dalam hal ini sangat diperlukan sistem pengendalian intern terhadap gaji dan upah. Menurut Mulyadi (2001: 386) mengemukakan mengenai unsur-unsur pengendalian intern dalam sistem akuntansi penggajian adalah sebagai berikut: 1. Organisasi a. namanya tercantum dalam daftar gaji harus memiliki surat keputusan pengangkatan sebagai karyawan Perusahaan yang di tanda tangani oleh Direktur Utama. b. Setiap perubahan gaji karyawan karena perubahan pangkat, perubahan tarif gaji, tambahan keluarga harus di dasarkan pada surat keputusan Direktur Keuangan. c. Setiap potongan atas gaji karyawan selain dari pajak penghasilan karyawan harus di dasarkan atas surat potongan gaji yang di otorisasi oleh fungsi kepegawaian. d. Kartu jam hadir harus di otorisasi oleh fungsi pencatat waktu. e. Perintah lembur harus di otorisasi oleh kepala Departemen yang bersangkutan. f. Daftar gaji harus di otorisasi oleh fungsi personalia. g. Bukti kas keluar untuk pembayaran gaji harus di otorisasi oleh fungsi akuntansi. 2. Fungsi operasi a. Setiap orang yang namanya tercantum di daftar gaji dan upah harus memiliki surat keputusaan pengangkatan sebagai karyawan perusahaan yang ditandatanagni oleh direktur utama. b. Setiap perubahan gaji dan upah karyawan karena perubahan pangkat, perubahan tarif gaji, tambahan keluarga harus tercantum pada surat keputusan direktur keuangan. c. Setiap potongan atas gaji dan upah karyawan selain dari pajak penghasilan karyawan harus dicantumkan dalam surat pemotongan gaji dan upah yang diotorisasi oleh kepala deparmen karyawan yang bersangkutan. d. Kartu jam hadir harus diotorisasi oleh kapala deparmen karyawan yang bersangkutan. e. Perintah lembur harus diotorisasi oleh kepala deparmen karyawan yang bersangkutan. f. Daftar gaji dan upah harus diotorisasi oleh fungsi personalia. g. Bukti kas keluar untuk pembayaran gaji dan upah harus diotorisasi oleh fungsi akuntasi. 3. Prosedur Pencatatan a. Perubahan dalam pencatatan penghasilan karyawan direkonsiliasi dengan daftar gaji karyawan. Kartu Penghasilan Karyawan di selenggarakan oleh fungsi pembuat daftar gaji dan upah untuk mengumpulkan semua penghasilan yang diperoleh masing-masing karyawan selama jangka waktu setahun. Informasi yang di cantumkan dalam kartu penghasilan karyawan ini dipakai sebagai dasar perhitungan pajak penghasilan yang menjadi kewajiban setiap karyawan. b. Tarif upah yang di cantumkan dalam kartu jam kerja diverifikasi ketelitiannya oleh fungsi akuntansi biaya. Fungsi akuntansi ini banyak bertanggung jawab atas distribusi upah langsung ke dalam kartu harga pokok produk pesanan yang menggunakan tenaga kerja langsung yang bersangkutan. Distribusi upah langsung tersebut di lakukan berdasarkan data yang di kumpulkan dalam kartu jam kerja. . c. Praktik yang sehat d. Kartu jam hadir harus dibandingkan dengan kartu jam kerja sebelum kartu yang terakhir ini di pakai sebagai dasar distribusi biaya tenaga kerja langsung. e. Pemasukan kartu jam hadir ke dalam mesin pencatat waktu harus diawasi oleh fungsi pencatat waktu. f. Pembuatan daftar gaji harus diverifikasi kebenaran dan ketelitian perhitungannya oleh fungsi akuntansi sebelum dilakukan pembayaran. g. Perhitungan pajak penghasilan karyawan direkonsiliasi dengan catatan penghasilan karyawan. h. Catatan penghasilan karyawan disimpan oleh fungsi pembuat daftar gaji. Salah satu unsur agar terciptanya pengendalian penggajian dan pengupahan seperti keterangan diatas adalah adanya pemisahan tanggungjawab fungsional secara tegas. Fungsi-fungsi tersebut adalah fungsi kepegawaian, fungsi pencatatan waktu, fungsi pembuat daftar gaji, fungsi keuangan, dan fungsi akuntansi. Dokumen yang dihasilkan dari setiap fungsi merupakan unsur-unsur pengendalian intern yaitu adanya dokumen atau catatan akuntansi yang memadai, yang berguna untuk member jaminan bahwa telah dilakukan pengendalian yang layak dan transaksi dicatat dengan benar. a. Penelitian Terdahulu Adapun hasil penelitian terdahulu yang berkaitan dengan pengaruh penilaian persediaan barang dagang dan volume penjualan terhadap laba, yaitu: a. Jerianto turnip (2015) judul : Pengaruh motivasi kerja karyawan terhadap penggajian dan pengupahan karyawan pada PT.Primeland “ada pengaruh untuk semangat kerja didalam upah karyawan”. b. Khairudin (2008) judul : Sistem Akuntansi Penggajian dan Pengupahan pada Lembaga Pendidikan Multi Artha Tanjungpinang “sistem akuntansi pengupahan berdampak pada kinerja perusahaan,karena jika sistem akuntansi kurang bagus maka bisa jadi timbulnya kemungkinan terjadi kesalahan dalam penggajian karyawan”. BAB III ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN A. Objek penelitian a. Sejarah singkat perusahaan PT. Seletechindo Servis berdiri pada tahun 1991, tepatnya pada bulan Juli 1991. Berdirinya perusahaan ini karena perusahaan CARRIER SINGAPORE banyak menjual compressor ke Batamindo muka kuning, lalu CARRIER SINGAPORE meminta pihak Batamindo untuk ada yang bertanggung jawab mengenai compressor tersebut, maka dibukalah PT.Seltechindo Servis pada tahun 1991, yang perusahaannya bergerak di bidang jasa, seperti: servis chiller carrier, servis compressor, servis ac di hotel-hotel besar. b. Struktur Organisasi MANAJER ` ACCOUNTING ENGGINERING ADMINISTRASI TEKNISI DRIVER OFFICE BOY Sumber: PT.Seltechindo Servis MATERIAL STORE B. Metode Penelitian Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Menurut Kasiram (2008: 149) Metode penelitian kualitatif sering disebut sebagai metode penelitian naturalistik karena penelitiannya dilakukan pada kondisi yang alamiah (natural setting) disebut juga sebagai metode etnographi, karena pada awalnya metode ini banyak digunakan untuk penelitian bidang antropologi budaya, disebut juga sebagai metode kualitatif, karena data yang terkumpul dan analisisnya lebih bersifat kualitatif. Menurut Hidayat syah penelitian deskriptif adalah metode penelitian yang digunakan untuk menemukan pengetahuan yang seluas-luasnya terhadap objek penelitian pada suatu masa tertentu. Sedangkan menurut Punaji Setyosari ia menjelaskan bahwa penelitian deskriptif adalah penelitian yang bertujuan untuk menjelaskan atau mendeskripsikan suatu keadaan, peristiwa, objek apakah orang, atau segala sesuatu yang terkait dengan variabel-variebel yang bisa dijelaskan baik dengan angka-angka maupun kata-kata. Hal senada juga dikemukakan oleh Best bahwa penelitian deskriptif merupakan metode penelitian yang berusaha menggambarkan dan menginterpretasi objek sesuai dengan apa adanya. Sukmadinata (2006:72) menjelaskanPenelitian deskriptif adalah suatu bentuk penelitian yang ditujukan untuk mendeskripsikan fenomena-fenomena yang ada, baik fenomena alamiah maupun fenomena buatan manusia. Fenomena itu bisa berupa bentuk, aktivitas, karakteristik, perubahan, hubungan, kesamaan, dan perbedaan antara fenomena yang satu dengan fenomena lainnya. C. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan mulai bulan Mei 2016 - Agustus 2016. Adapun tempat penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah di PT. Seltechindo Servis (Kompleks Inti Batam Business&Industrial Park Workshop Blok C no 3 Sei Panas) Kota Batam. D. Populasi dan Sampel 1. Populasi Menurut Sugiyono (2006:55) menjelaskan bahwa “Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan”. Berdasarkan hal tersebut yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah departemen yang terkait dengan penggajian dan pengupahan. Pada departemen penggajian dan pengupahan terdapat 2 orang dalam departemen ini, yaitu bagian penghitungan gaji dan bagian pengecekan gaji untuk mengetahui salah benarnya gaji karyawan. 2. Sampel Suatu penelitian terkadang memiliki jumlah populasi yang sangat banyak sehingga tidak memungkinkan untuk melakukan penelitian secara menyeluruh. Untuk itu diperlukan sebagian dari populasi tersebut yang dapat mewakili dari seluruh populasi yang ada. Menurut Sugiyono (2006 : 81) “Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi”. Roscoe dalam Sugiyono, (2006 : 90) memberikan saran-saran tentang ukuran sampel yang layak dalam penelitian adalah 30 sampai dengan 500. Berdasarkan hal tersebut dan untuk efisiensi tenaga, waktu dan biaya maka besarnya sampel yang digunakan dalam penelitian ini saya mengambil sampelnya adalah seluruh populasi. Karena populasinya hanya 30data, sehingga seluruh populasi diangkat sebagai sampel. E. Jenis dan Sumber Data a. Jenis Data a. Data kualitatif Yaitu data yang diperoleh dari pelaku atau lembaga penggajian dan pengupahan yang dipergunakan dalam analisa data. Data kualitatif berupa data Proses penelitian dimulai dengan menyusun asumsi dasar dan aturan berpikir yang akan digunakan dalam penelitian. Penelitian kualitatif merupakan penelitian yang dalam kegiatannya peneliti tidak menggunakan angka dalam mengumpulkan data dan dalam memberikan penafsiran terhadap hasilnya. b. Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian dari PT. Seltechindo Servis serta data yang dibutuhkan merupakan data sekunder. Data Sekunder yaitu data yang diperoleh dari dokumen-dokumen yang berasal dari pihak yang terkait secara langsung maupun tidak langsung dengan membahas masalah yang sering dialami dan berhubungan dengan objek penelitian. F.Definisi Operasional Definisi operasional adalah aspek penelitian yang memberikan informasi kepada kita tentang bagaimana caranya mengukur variabel. Definisi operasional adalah semacam petunjuk kepada kita tentang bagimana caranya mengukur suatu variabel. Definisi operasional merupakan informasi ilmiah yang sangat membantu peneliti lain yang ingin melakukan penelitian dengan menggunakan variabel yang sama. Karena berdasarkan informasi itu, ia akan mengetahui bagaimana caranya melakukan pengukuran terhadap variabel yang dibangun berdasarkan konsep yang sama. Dengan demikian ia dapat menentukan apakah tetap menggunakan prosedur pengukuran yang sama atau diperlukan pengukuran yang baru. Gaji adalah uang atau suatu yang berkaitan dengan uang yang diberikan kepada pegawai , Dessler (2001:85). Mathista dan lakson (2002) gaji adalah suatu bentuk kompensasi yang dikaitkan dengan kerja individu, kelompok ataupun kinerja organisasi. G. Teknik Pengumpulan Data Pengumpulan data yang tepat sangat diperlukan dan penting untukmenentukan baik buruknya suatu penelitian. Pengumpulan data disinimerupakan suatu usaha untuk memperoleh bahan keterangan serta kenyataan yang benar-benar nyata dan dapat dipertanggungjawabkan.Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah : a. Metode dokumentasi yaitu, merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang. Dokumen bisa berbentuk tulisan misalnya catatan harian,sejarah kehidupan (life histories), ceritera, biografi, peraturan, kebijakan. Dokumen yang berbentuk gambar misalnya foto, gambar hidup, sketsa dan lain-lain. Dokumen yang berbentuk karya misalnya karya seni, yang dapat berupa gambar, patung, film dan lain-lain. Studi dokumen merupakan pelengkap dari penggunaan metode observasi dan wawancara dalam penelitian. b. Metode wawancara yaitu wawancara merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikontruksikan makna dalam sebuah topik tertentu. c. Metode observasi yaitu, observasi merupakan suatu proses yang kompleks suatu proses yang tersusun dari berbagai proses biologis dan phisikologis. Dua diantara yang paling penting adalah prosesproses pengamatan dan ingatan. H. Teknik Analisis Data Untuk tujuan penelitian sesuai dengan yang diharapkan dalam penyusunan tugas akhir ini dan untuk memperoleh suatu kesimpulan maka data yang telah terkumpul akan dilakukan : a. Memeriksa dan meneliti data – data yang telah terkumpul untuk menjamin apakah data tersebut dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. b. Mengkategorikan data – data yang sesuai dengan kriteria serta hal – hal yang diperlukan dalam suatu pendekatan. Penyajian data dalam penelitian ini dipergunakan metode deskriptif kualitatif yaitu dengan menggambarkan kenyataan – kenyataan yang terjadi bersifat umum dan kemungkinan masalah yang dihadapi serta solusinya. I. Metode Analisis Data. Metode analisis data adalah suatu metode yang digunakan untuk mengolah hasil penelitian guna memperoleh suatu kesimpulan. Dengan melihat kerangka pemikiran teoritis, maka teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis kualitatif. 1. Statistik Deskriftif Statistik deskriftif adalah statistik tang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskrisikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk analisis deskriftif digunakan untuk memberikan informasi mengenai karakteristik variable penelitian (penggajian, pengupahan dan kinerja perusahaan) serta penjelasan secara umum mengenai deta demografir responden.