SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENGGAJIAN DAN

advertisement
SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENGGAJIAN DAN PENGUPAHAN
PADA PT SELTECHINDO SERVIS
TUGAS AKHIR
Diajukan Sebagai Salah Satu Persyaratan Guna Memperoleh
Gelar Ahli Madya
Oleh:
PUTRI PAMELA SALIDA
NIM. 12000880
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
AKADEMI AKUNTANSI PERMATA HARAPAN
BATAM
2016
1
SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENGGAJIAN DAN PENGUPAHAN
PADA PT SELTECHINDO SERVIS
Putri Pamela Salida
NIM:12000880
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana penerapan sistem
akuntansi penggajian dan pengupahan pada PT.Seltechindo Servis dan untuk
mengetahui apakah sistem akuntansi penggajian dan pengupahan yang diterapkan
oleh perusahaan dapat membantu manajemen dalam pengendalian gaji dan upah.
Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian deskriptif yang menggunakan data
premier seperti hasil wawancara dengan pihak perusahaan dan sekunder seperti
struktur organisasi. Tehnik pengumpulan data dilakukan menggunakan tehnik
observasi, wawancara, metode dokumentasi, dan metode pustakaan. Metode
analisi data digunakan adalah metode deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukan
bahwa sistem akuntansi yang diterapkan PT.Seltechindo Servis untuk menangani
penggajian dan pengupahan telah cukup memadai dalam membantu manajemen
perusahaan dalam penggajian dan pengupahan. Hal ini baik karena perusahaan
yang walaupun karyawannya relative sedikit, tapi perusahaan harus memiliki cara
penggajian yang bagus agar tidak salah saat penghitungan gaji dan upah.
Hasil penelitian yang diperoleh antara lain adalah sangat sederhana,
pembayaran gaji PT.Seltechindo Servis dilakukan sebulan sekali pada karyawan
dan pengurus. Gaji dasar ditentukan dalam rapat kecil yang dihadiri oleh seluruh
pengurus dan manajer. Setelah disetujui oleh pengurus dan manajer, maka
nominal tersebut dibagi dengan jumlah karyawan dan pengurus sesuai dengan
jabatan masing-masing.
Simpulan yang dapat diambil dari penelitian antara lain, bagian atau fungsi
yang terkait bagian kepegawaian, pembuat daftar gaji, dan lain sebagainya.
Cacatan akuntansi adalah buku kas umum dan kartu penghasilan karyawan.
Laporan yang dihasilkan laporan daftar gaji, bukti pegawai dan daftar gaji.
Jaringan prosedurnya adalah prosedur pencatatan waktu hadir, pembuat daftar gaji
dan pembayaran gaji.
Kata kunci: penggajian, pengupahan, sistem informasi akuntansi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pesatnya perkembangan perekonomian baik secara nasional maupun
global dewasa ini cenderung mendorong berkembangnya dunia usaha yang
baru.Hal ini dapat memacu persaingan setiap perusahaan untuk tumbuh
dan
berkembang.
Dengan
berkembangnya
perusahaan
makaakan
meningkat pula aktivitas yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan
perusahaan yaitu memperoleh laba dari operasi normal perusahaan. Untuk
memperoleh laba yang optimal, perusahaan harus dapat menggunakan
sumber daya yang penting dimiliki perusahan yaitu diantaranya : modal,
metode yang digunakan, mesin atau perlengkapan kantor ataupun sumber
daya manusia yang dimiliki oleh perusahaan. Namun dalam penggunaan
sumber daya ini tidak jarang terjadi manipulasi dan pemborosan yang
sangat merugikan perusahaan harus menggunakan suatu alat pengendalian
yang memadai untuk mengendalikan semua kegiatan usahanya.
Sumber daya manusia atau karyawan perusahaan merupakan salah satu
faktor penting dalam kegiatan perusahaan karena karyawan memberikan
sumbangan tenaga, pikiran, dan keahliannya dalam operasi perusahaan.
Keterlibatan karyawan dalam perusahaan mulai dari awal kegiatan yaitu
menyusun dan merencanakan tujuan perusahaan yang akan dicapai baik
untuk jangka pendek maupun jangka panjang, melaksakan kegiatan
operasional perusahaan dan pengendaliannya sampai pada tercapainya
tujuan perusahaan.
Kompensasi yang diterima karyawan dari perusahaan adalah gaji dan
upah yang merupakan imbalan yang diberikan kepada karyawan sebagai
balas jasa dari sumbangan yang telah diberikannya kepada perusahaan.
Bagi perusahaan gaji dan upah merupakan biaya yang cukup besar
jumlahnya dan salah satu unsur yang memiliki banyak resiko
kemungkinan
terjadinya
manipulasi
dan
pemborosan,
untuk
itu
manajemenperusahaan harus terus memberikan perhatian terhadap
pengendalian internnya, dalam hal ini yaitu pengendalian intern gaji dan
upah. Pengendalian intern merupakan kebijakan dan prosedur yang
melindungi kekayaan perusahaan dari penyalahgunaan, mengecek
ketelitian dan kandala akuntansi, dan memastikan bahwa peraturan yang
berlaku dipatuhi sebagaimana mestinya. Menurut Association of Certified
Fraud Examinations (ACFE) yang dikutip oleh Amrizal (2004)
kecurangan terbagi dalam tiga kategori yaitu kecurangan laporan
keuangan(financial
statemen
fraud)
penyalahgunaan
aset
(asset
missapporopriation), dan korupsi (corruption).sedangkan menurut The
Institute of Internal Auditor di Amerika mendefinisikan kecurangan
mencakup suatu ketidakberesan dan tindakan ilegal yang bercirikan
penipuan yang disengaja. Ia dapat dilakukan untuk manfaat dan atau
kerugian organisasi oleh orang
(Karni,2000:34).
di
luar
atau
dalam
organisasi
Sesuai dengan salah satu syarat pengendalian intern yang baik adalah
bahwa tidak ada satu individu pun yang diperbolehkan memegang
kekuasaan sepenuhnya dan bertanggung jawab penuh dalam melaksanakan
semua fase kegiatan dari awal hingga selesai. Jika diperlukan adanya
pemisahaan tugas yang jelas untuk masing-masing kegiatan yaitu antara
tanggungjawab
pelaksanaan,
pembukuan,
dan
pembuatan
laporan
mengenai hasil-hasilnya. Salah satunya adalah kegiatan yang berhubungan
dengan prosedur penentuan besarnya gaji dan upah serta pembayarannya.
Untuk menciptakan pengendalian intern tidak terlepas dari sistem
akuntansi yang diterapkan oleh perusahaan. Sistem akuntasi merupakan
serangkaian dari formulir-formulir, catatan-catatan, laporan-laporan, serta
alat-alat lainnya yang dikoordinasikan sehingga memberikan informasi
yang diperlukan pimpinan perusahan dalam mengambil keputusan.
Terlepas dari itu semua harus disadari bahwa penyelewengan dan
pemborosan bukan berarti sistem pengendalian intern itu lemah, tetapi
merupakan pertanda bahwa terdapat kekurangan dalam pengendalian
intern tersebut, yang harus diselidiki adalah apakah penyebabnya. Apabila
struktur pengendalian intern sudah diterapkan dengan baik, tetapi diantara
staff atau pegawai, mengadakan kolusi untuk melakukan kecurangan maka
pengendalian intern itu akan sia-sia.
Sistem akuntansi yang baik memperlihatkan prosedur urutan kegiatan
sehingga secara otomatis pengawasan telah berjalan. Bila ada kejanggalan
dalam kegiatan operasi perusahaan akan mudah ditelusuri kembali
sehingga dapat segera diketehui timbulnya masalah, dan manajemen
perusahaan dapat segera mengambil keputusan serta langkah-langkah apa
yang akan dilakukan guna mengatasi masalah tersebut. Dengan demikian
terjadi hubungan yang erat antara sistem akuntansi dengan pengendalian
intern dalam perusahaan termasuk pengendalian intern penggajian dan
pengupahan. PT.Seltechindo Servis Batam, merupakan salah satu
perusahaan yang bergerak dibidang jasa, yang mana perusahaan ini
relative banyak memperkerjakan tenaga kerja. Perusahaan ini memberikan
imbalan atas jasa karyawannya berupa gaji dan upah, dan telah
menerapkan sistem akuntasi atas gaji dan upah untuk pengendalian atau
pengawasan gaji dan upah. Jumlah karyawannya relative banyak
menyebabkan pengeluaran untuk gaji dan upah cukup besar dan penting
sehingga perlu mendapat perhatian yang memadai dari pihak manajemen
perusahaan.
Berdasarkan uraian diatas, penulis mengambil keputusan untuk
menyusun tugas akhir ini dengan judul “SISTEM INFORMASI
AKUNTANSI PENGGAJIAN DAN PENGUPAHAN PADA PT.
SELTECHINDO SERVIS BATAM”
B. Batasan Masalah
Dalam tugas akhir ini, penulis membahas tentang sistem informasi
akuntansi penggajian dan pengupahan pada PT.Seltechindo Servis Batam.
Penulis memfokuskan faktor penentu penggajian dan pengupahan melalui
jam kerja karyawan.
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan bahasan masalah yang ditemukan di atas maka rumusan
masalah penelitian ini adalah :
1. Bagaimana
sistem
informasi
akuntansi
penggajian
PT.Seltechindo Servis?
2. Bagaimana
sistem
informasi
akuntansi
pengupahan
PT.Seltechindo Servis?
3. Bagaimana
sistem
informasi
akuntansi
penggajian
dan
pengupahanpadaPT.Seltechindo Servis Batam?
D. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas maka penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui:
a. Untuk mengetahui apakah sistem informasi akuntansi penggajian
PT.Seltechindo Servis Batam terhadap telah sesuai dengan aturan
pemerintah.
b. Untuk mengetahui apakah sistem informasi akuntansi pengupahan
pada PT.Seltechindo Servis Batam
telah berjalan efektif dan
efesien.
c. Untuk mengetahui apakah sistem pengendalian penggajian dan
pengupahan pada PT.Seltechindo Servis Batam telah telah berjalan
sesuai perosedur .
E. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian dari penulisan ini adalah sebagai berikut :
1.
Manfaat Teoritis
Berguna sebagai menambah pengetahuan dan sebagai alat ukur
kemampuan
teori
yang
dapat
dari
perkuliahan
mengenai
pengendalian intern penggajian dan pengupahan.
2.
Manfaat Praktis
a. Bagi penulis
Penelitian ini dapat menambah pengetahuan dalam
mengembangkan teori dan penerapannya dalam dunia
praktek.
b. Bagi perusahaan
Dapat memberikan masukan-masukan yang berguna
bagi perusahaan untuk lebih meningkatkan efektifitas dan
sebagai pertimbangan pengambilan keputusan dalam
kebijakan yang diterapkan perusahaan.
c. Bagi pembaca
Dapat memberikan informasi bermanfaat dan juga
sebagai referensi bagi pembaca khususnya disektor
akuntansi mengenai pengendalian intern persediaan barang
dagangan.
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Kajian Teori
1. Pengertian Sistem
Suatu sistem pada dasarnya adalah sekelompok unsur yang erat
berhubungan dengan yang lainnya, yang berfungsi bersama-sama
untuk mencapai tujuan tertentu Mulyadi, 2001:2. Stiven A. Moscove
seperti dikutip oleh Baridwan Zaki “Sistem adalah suatu keseluruhan
yang terdiri dari bagian-bagian yang saling bekaitan dengan tujuan
untuk mencapai tujuan tertentu Baridwan, 2002:2.
Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa sistem
adalah sekelompok dua atau lebih komponen atau elemen yang
berkaitan satu sama lain untuk mencapai tujuan bersama.
2. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi
Untuk menangani sesuatu yang berulang-ulang atau secara rutin
terjadi, maka dibuatlah suatu sistem. Dalam perusahaan yang
mencakup seluruh bidang kerja didalamnya kegiatan akuntansi yang
dikenal dengan sistem akuntansi yang dianut oleh sistem perusahaan.
Dengan menggunakan suatu sistem, pihak manajemen dapat dengan
mudah mengatur, mengarahkan dan mengawasi berbagai macam
kegiatan operasional perusahaan. Sistem yang baik yang digunakan
oleh suatu perusahaan belum tentu baik digunakan oleh perusahaan
7
lain, walaupun kedua perusahaan tersebut menjalankan bidang usaha
yang sama.
Pada dasarnya sistem adalah sekelompok unsur yang erat
berhubungan antara satu dengan yang lainnya, yang berfungsi
bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu. Dari defenisi tersebut
dapat dirincikan lebih lanjut mengenai pengertian sistem, yaitu sebagai
berikut: setiap sistem terdiri dari unsur-unsur, unsur-unsur tersebut
merupakan bagian terpadu dari sistem yang bersangkutan, unsur
merupakan bagian dari sistem lain yang lebih besar.
Menurut
Mulyadi
(2001:3)
yang
mendefinisikan,
“Sistem
Akuntansi adalah organisasi formulir, catatan dan laporan yang
dikoordinasi sedemikian rupa untuk menyediakan informasi keuangan
yang dibutuhkan oleh manajemen guna memudahkan pengelolahan
perusahaan”.
Menurut Aria Farahwati (2009:234) adalah: “Sistem akuntansi
adalah
metode
dan
prosedur
untuk
mengumpulkan,
mengklasifikasikan, mengikhtisarkan, dan melaporkan informasi
operasi dan keuangan sebuah perusahaan.”
Sedangkan Menurut Warren, Reeve, Fees yang diterjemahkan oleh
Aria Farahwati dalam bukunya Warren, Reeve, Fees Accounting
(2005:234), Sistem akuntansi adalah metode dan prosedur untuk
mengumpulkan, mengklarifikasikan, mengikhtisarkan, dan melaporkan
informasi operasi dan keuangan sebuah perusahaan.
Dari defenisi tersebut dapat disimpulkan bahwa unsur-unsur dari suatu
akuntansi adalah:
1. Formulir/dokumen
Formulir merupakan dokumen yang digunakan untuk merekam
terjadinya transaksi, serta merupakan media untuk mencatat
peristiwa yang terjadi dalam organisasi ke dalam catatan. Dalam
sistem akuntansi secara manual, media yang digunakan untuk
merekam transaksi keuangan adalah formulir yang dibuat dari
kertas, dalam sistem akuntansi dengan komputer dipakai berbagai
media untuk memasukan data dalam sistem pengolahan data
seperti papan ketik, mice, voice, dan cats, adapaun peranan
formulir dan dokumen dalam sistem akuntasi adalah sebagai
berikut:
a. Untuk menentukan hasil kegiatan perusahaan, peranan ini dapat
dilihat dari pekerjaan membuat distribusi dan pembuatan
laporan-laporan untuk pimpinan.
b. Untuk menjaga aktiva-aktiva perusahaan. Peranan ini dapat
dilihat dari penggunaan rekening-rekening sehingga dapat
diketehui saldo masing-masing rekening.
c. Untuk memerintahkan mengerjakan suatu pekerjaan. Peranan
ini dapat dilihat antara lain dari penggunaan surat perintah
pengiriman untuk mengirim barang-barang dan penggunaan
surat perintah permintaan pembelian agar dibelikan barangbarang yang dibutuhkan.
d. Untuk memudahkan menyusun rencana-rencana kegiatan
penilaian hasil-hasilnya dan penyesuaian rencana-rencana.
Formulir digolongkan menjadi dua macam jika ditinjau dari
pengolahan data akuntansi, yaitu dokumen sumber (souce dokumen)
dan dokumen pendukung (supporting document).Dokumen sumber
adalah dokumen yang digunakan sebagai dasar pencatatan ke dalam
jurnal atau buku pembantu, sedangkan dokumen pendukung adalah
dokumen yang melampirkan dokumen sumber sebagai sahnya
transaksi yang direkam dalam dokumen sumber.
2. Catatan-catatan
Menurut Mulyadi (2001:3) dalam bukunya Sistem Akuntansi,
ada tiga catatan yaitu jurnal,buku besar, dan buku besar pembantu:
a. Jurnal
Menurut Mulyadi (2001:3) dalam bukunya Sistem Akuntansi,
jurnal sering juga disebut dengan buku harian. Jurnal merupakan
catatan akuntasi pertama yang digunakan untuk mencatat,
mengklasifikasikan, dan meringkas data keuangan dan data
lainnya. Jurnal ada dua yaitu jurnal umum dan jurnal khusus. Salah
satu cara untuk memproses data secara efesien pada sistem
akuntasimanual adalah memperluas jurnal umum dua kolom
menjadi jurnal banyak kolom (jurnal multikolom). Setiap kolom
pada jurnal multikolom digunakan hanya untuk menampung
transaksi yang mempengaruhi akun tertentu. Jurnal multikolom
hanya memadai pada perusahaan kecil, sedangkan bagi perusahaan
besar penggunaan jurnal ini tidak praktis. Oleh karena itu jurnal
multikolom diganti dengan beberapa jurnal khusus dirancang untuk
mencatat satu jenis transaksi yang terjadi berulang-ulang. Jurnal
khusus adalah suatu metode untuk mengikhtisarkan transaksi, yang
merupakan bagian mendasar dari setiap sistem akuntansi. Pada
perusahaan basar jenis jurnal yang biasa digunakan adalah jurnal
penjualan, jurnal penerimaan kas, jurnal pengeluaran kas, dan
jurnal umum. Dalam jurnal terdapat kegiatan peringkasan data,
yang hasil peringkasannya berupa jumlah mata uang transaksi
tertentu kemudian diposting kerekening yang bersangkutan dalam
buku besar.
b. Buku besar
Menurut Mulyadi (2001:3) dalam bukunya Sistem Akuntansi,
buku besar utama (primary ledger), yang menampung semua akun
neraca dan laporan laba rugi disebut sebagai buku besar umum
(general ledger). Adapun buku besar ini terdiri dari banyak
rekening yang dipakai untuk meringkas data keuangan yang telah
dicatat sebelum dalam jurnal. Rekening buku besar ini dapat
dianggap sebagai tempat untuk menggolongkan data keuangan dan
dapat pula dianggap sebagai sumber informasi keuangan untuk
penyajian laporan keuangan.
c. Buku besar pembantu
Menurut Mulyadi (2001:3) dalam bukunya Sistem Akuntansi,
apabila terdapat jumlah akunyang sangat besar dengan karakteristik
yang sama, akun-akun tersebut dapat dikelompokan kesuatu buku
besar terpisah yang disebut buku besar pembantu (subsidiary
ledger), setiap buku besar pembantu diwakili dalam buku besar
umum oleh sebuah akun perangkum yang disebut akun pengendali
(controlling account). Dalam hal ini hasil penjumlahan atas saldo
dalam buku besar pembantu harus sama dengan saldo pada akun
pengendali yang bersesuaian. Dari hal ini buku besar pembantu
dapat dianggap sebagai buku besar kedua yang mendukung akun
pengendali pada buku besar umum.Buku basar dan buku besar
pembantu merupakan catatan akuntasi akhir (book of final entry),
artinya tidak ada catatan akuntasi lain lagi sesudah data akuntasi
diringkas dan digolongkan dalam rekening buku besar dan buku
besar pembantu, karena proses selanjutnya adalah penyajian
laporan keungan.
3. Laporan
Menurut Mulyadi (2001:3) dalam bukunya Sistem Akuntansi,
unsur sistem akuntansi yang terakhir adalah laporan. Setelah
transaksi dicatat dan diikhtisarkan, maka disiapkan laporan bagi
pemakai. Laporan yang menghasilkan informasi tersebut dikenal
sebagai laporan keuangan. Seluruh laporan keuangan harus
diindentifikasikan dengan nama perusahaan, jenis laporan, tanggal
atau periode waktu laporan tersebut. Adapun laporan keuangan
dapat berupa neraca, laporan laba rugi, laporan ekuitas pemilik,
laporan arus kas, laporan perubahan laba ditahan, laporan arus kas
digunakan untuk suatu periode waktu tertentu. Sementara data
yang disajikan dalam neraca adalah untuk tanggal tertentu. Model
sistem akuntasi dengan computer dalam pemprosesan data menurut
malison dapat dilihat pada gambar 1 berikut:
Gambar 1 : Sistem Akuntansi
Sumber: Abdul Halim, 1994, Sistem Informasi Akuntansi, Edisi Pertama, Cetakan
Pertama, BPFE YOGYAKARTA, Yogyakarta, hal. 86
B.
Sistem Akuntansi Pendukung Yang Lain
Dokumen pendukung adalah dokumen yang menguatkan data yang
dicantumkan didalam dokumen sumber. Dokumen sumber dan dokumen
pendukung yang dipakai sebagai dasar pencatatan dalam catatan akuntansi
merupakan keluaran berbagai sistem berikut, sistem akuntansi piutang
sistem akuntansi hutang, sistem akuntansi penggajian dan pengupahan,
sistem akuntansi biaya, sistem akuntansi persedian, sistem akuntansi
aktiva tetap.
Sistem akuntansi penggajian dan pengupahan dirancang untuk
menangani transaksi perhitungan gaji dan upah karyawan serta
pembayarannya, sistem ini terdiri dari jaringan prosedur yaitu prosedur
pencatatan waktu, prosedur pembuatan gaji dan upah, prosedur
pembayaran gaji dan upah, prosedur distribusi biaya gaji dan upah
C. Pengertian Gaji Dan Upah
Gaji pada umumnya merupakan pembayaran atas penyerahan jasa
yang dilakukan oleh para karyawan yang mempunyai jenjang jabatan
manager, dan dibayarkan secara tetap perbulan. Sedangkan upah
merupakan pembayaran atas penyerahan jasa yang dilakukan oleh
karyawan pelaksana (buruh) umumnya dibayarkan berdasarkan hari kerja,
jam
kerja,
atau
jumlah
satuan
produk
yang
dihasilkan
oleh
karyawan. Mulyadi(2001:377) Sistem Akuntansi, Edisi ketiga, Jakarta.
Gaji merupakan sejumlah pembayaran kepada pegawai yang diberi
tugas administratif dan manajemen yang biasanya ditetapkan secara
bulanan. Sedangkan upah merupakan imbalan yang diberikan kepada
buruh yang melakukan pekerjaan kasar dan lebih banyak mengandalkan
kekuatan fisik, jumlah pembayaran upah biasanya ditetapkan secara
harian atau berdasarkan unit pekerjaan yang diselesaikan. G. Sugiyarso
dan
F.
Winarni
(2005:95),Dasar-dasar
Akuntansi
Perkantoran,
Yogyakarta.
Berdasarkan defenisi diatas dapat disimpulkan berbedaan gaji dan
upah adalah dari segi satuan waktu. Dimana satuan waktu untuk gaji lebih
panjang daripada satuan waktu untuk upah.
Menurut Ruky (2002:191), faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat
“patokan gaji” (standart upah/gaji) perusahaan adalah sebagai berikut:
1. Ketetapan pemerintah.
2. Tingkat upah dan gaji dipasaran.
3. Kemampuan perusahaan.
4. Kualifikasi sumber daya manusia yang digunakan.
5. Tuntutan pekerjaan.
Salah satu faktor diatas yaitu ketetapan pemerintah mengeluarkan
peraturan mengenai ketentuan pemerintah tentang upah minimum regional
(UMR) atau upah minimum sektoral (UMSR) sebagai penggangan untuk
menetapkan tingkat upah patokan bagi perusahaan. Tentunya ini hanya
berlaku untuk jabatan pelaksana tingkat rendah.
Menurut Ruky (2002:191).“UMR pada dasarnya adalah upah terendah
(minimum) yang ditetapkan oleh pemerintah (Daerah) yang harus
dibayarkan kepada pekerja yang menduduki jabatan terendah dalam
struktur peringkat jabatan yang berlaku pada sebuah organisasi
(perusahaan)”
Tujuan utama penetapan upah minimum adalah sebagai jaringan
pengaman (safety net), yang berfungsi untuk mencegah agar upah tidak
terus menerus dibawah daya beli pekerja. Tujuan kenaikan upah minimum
adalah untuk mengurangi kesenjangan upah tertinggi dan terendah yang
dibayar perusahaan. Kenaikan ini diharapkan akan meningkatakan
penghasilan pekerja pada jabatan yang terendah dalam organisasi, aspek
dari makro diharapkan
membantu mendorong peningkatan daya beli
masyarakat dan ekonomi rakyat, dan terakhir diharapkan memperbaiki
rasio upah terhadap struktur biaya produksi.
Menurut Husain Umar (2007:16) Selain gaji dan upah, karyawan juga
menerima jenis kompensasi lainnya. Misalanya tunjangan-tunjangan.
Beberapa jenis tunjangan yang penting adalah:
1. Gaji
2.
Insentif
3. Bonus
4. Upah
5.
Premi
6.
Pengobatan
7.
asuransi
1. Gaji
Imbalan yang di berikan oleh pemberi kerja kepada pegawai, yang
penerimaannya bersifat rutin dan tetap setiap bulan walaupun tidak
masuk kerja maka gaji akan tetap diterima secara penuh.
2. Insentif
Penghargaan atau ganjaran yang diberikan untuk memotivasi para
pekerja agar produktivitas kerjanya tinggi, sifatnya tidak tetap atau
sewaktu-waktu.
3. Bonus
Pembayaran sekaligus yang diberikan karena memenuhi sasaran
kinerja.
4. upah
Pembayaran yang diberikan kepada pegawai dengan lamanya jam
kerja.
5. Premi
Premi adalah sesuatu yang diberikan sebagai hadiah atau derma atau
sesuatu yang dibayarkan ekstra sebagai pendorong atau perancang atau
sesuatu pembayaran tambahan di atas pembayaran normal.
6. Pengobatan
Pengobatan di dalam kompensasi adalah pemberian jasa dalam
penanggulan resiko yang dikaitkan dengan kesehatan karyawan.
7. Asuransi
Asuransi merupakan
penanggulangan
risiko
atas
kerugian,
kehilangan manfaat dan tanggung jawab hukum kepada pihak ketiga
yang timbul dari peristiwa yang tidak pasti
D. Sistem Akuntansi Penggajian Dan Pengupahan
Istilah penggajian (payroll) sering diartikan sebagai jumlah total yang
dibayarkan kepada karyawan atas jasa-jasa yang mereka berikan selama
satu periode. Penggajian dan pengupahan itu penting karena alasan
berikut:
1. Karyawan sangat sensifitif terhadap kesalahan-kesalahan dalam
penggajian dan pengupahan atau hal-hal yang tidak wajar. Untuk
itu gaji dan upah harus dibayar secara akurat dan tepat waktu.
2. Penggajian dan pengupahan merupakan hal yang diatur oleh
peraturan pemerintah.
3. Penggajian dan pengupahan serta pajak gaji dan upah yang
berkaitan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap laba bersih
sebagian besar perusahaan, dimana sepertiga dari pendapatan
dikeluarkan untuk membayar gaji dan upah serta beban yang
berkaitan dengan gaji dan upah.
Mulyadi (2002:12) mendefenisikan sistem akuntansi penggajian dan
pengupahan
sebagai
berikut:
“sistem
akuntansi
penggajian
dan
pengupahan
dirancang untuk menangani transaksi perhitungan gaji dan
upah karyawan dan pembayarannya”
Mulyadi (2002:258) menyinggung tentang sistem informasi akuntansi
penggajian dan pengupahan seperti dibawah ini:
Sistem informasi akuntansi penggajian digunakan untuk melaksanakan
perhitungan, pembayaran, dan pencatatan gaji bagi karyawan yang
dibayar tetap bulanan, dan sistem informasi pengupahan digunakan
untuk melaksakan perhitungan, pembayaran, dan pencatatan upah bagi
karyawan yang dibayar berdasarkan hari, jam, atau jumlah satuan
pokok yang dihasilkan.
Data-data karyawan harus disimpan secara akurat untuk merancang
sistem penggajian dan pengupahan. Laporan periodik yang menggunakan
data-data penggajian dan pengupahan harus disampaikan kepada badanbadan pemerintah. Data-data tersebut harus disimpan demi berjaga-jaga
jika sewaktu-waktu badan-badan yang dimaksud melakukan inspeksi.
Sistem akuntansi penggajian dan pengupahan harus dirancang untuk
membayar gaji dan upah karyawan secara tepat waktu. Sistem ini juga
harus dirancang untuk menyediakan data-data yang berguna bagi
kebutuhan pengambilan keputusan manajemen. Kebutuhan-kebutuhan
tersebut meliputi penyelesaian setiap ketidakpuasan karyawan dan
negoisasi menyangkut iuran dan tunjangan lainnya.
Dalam kenyataan sistem penggajian dan pengupahaan berbeda disetiap
perusahaan, namun unsur-unsur utama yang umum terdapat dalam
sebagian besar sistem ini, Menurut Mulyadi (2001:374):
a. Daftar gaji dan chek register
Daftar gaji merupakan daftar yang menunjukkan perhitungan gaji
dan upah masing-masing karyawan selama periode tertentu. Daftar gaji
ini merupakan buku jurnal gaji. Dalam daftar gaji, setiap baris
digunakan untuk satu karyawan, menunjukkan nama, nomor, kartu
hadir jam kerja biasa dan lembur, tarif upah/gaji, jumlah gaji biasa dan
lembur, tunjangan-tunjangan, potongan-potongan dan jumlah gaji
bersih.
b. Cek gaji atau amplop gaji.
Cek gaji dibuat apabila pembayaran gaji menggunakan cek, tetapi
bila gaji dibayar dengan uang tunai maka digunakan amplop gaji. Baik
cek gaji maupun amplop gaji harus menunjukkan nama karyawan dan
jumlah gaji bersihnya.
c. Paystub atau employee’s earning statement (laporan gaji karyawan).
Merupakan formulir yang berisi data gaji kotor dan potonganpotongan, serta gaji bersih. Laporan ini diserahkan pada karyawan
bersama gaji dan upahnya.
d. Catatan gaji karyawan (Empoyee’s record).
Merupakan catatan yang menunjukkan kumpulan gaji dan upah
karyawan selama periode tertentu. Catatan ini dibuat terinci seperti
daftar gaji dan upah untuk setiap karyawan.
Penjelasan terdahulu diketehui bahwa sistem terdiri dari prosedurprosedur. Demikian pula sistem penggajian dan pengupahan menurut
Baridwan (1994:212) terdiri atas tiga prosedur:
1.
Prosedur personalia
2.
Prosedur pencatatan waktu
3.
Prosedur penggajian dan pengupahan
Setiap prosedur diatas menggunakan berbagai dokumen untuk
mencatat transaksi yang ada. Dokumen-dokumen tersebut adalah sebagai
berikut:
1.
Prosedur personalia
a. Surat permintaan karyawan baru
b. Surat lamaran kerja
c. Surat perjanjian kerja
d. Surat pemberhentian kerja
2.
Prosedur pencatatan waktu
a. Catatan waktu hadir yang diperoleh dari
1. Clock card
2. Daftar hadir
b. Catatan waktu kerja yang diperoleh dari
1. Buku catatan mandor
2. Daftar hadir job card atau job ticke.
c. Kombinasi catatan waktu hadir dan pengupahan
1. Daftar gaji dan daftar upah serta cek register
2. Cek gaji atau amplop gaji dan upah
3. Laporan gaji dan upah karyawan
4. Catatan gaji dan upah karyawan
E. Catatan Akuntansi Yang Digunakan Dalam Sistem Akuntansi
Penggajian
Catatan
akuntansi
yang
digunakan
dalam
sistem
akuntansi
penggajian Mulyadi (2013:382) sebagai berikut:
a. Jurnal umum
Dalam pencatatan gaji dan upah ini jurnal umum digunakan
untuk mencatat distribusi biaya tenaga kerja ke dalam setiap
departemen dalam perusahaan.
b. Kartu harga pokok produk
Catatan ini digunakan untuk mencatat upah tenaga kerja
langsung yang dikeluarkan untuk pesanan tertentu.
c. Kartu biaya
Catatan ini digunakan untuk mencatat biaya tenaga kerja tidak
langsung dan biaya tenaga kerja nonproduksi setiap departemen
dalam perusahaan.
d. Kartu penghasilan karyawan
Catatan ini digunakan untuk mencatat penghasilan dan
berbagai potongannya yang diterima oleh setiap karyawan.
Informasi dalam kartu penghasilan ini dipakai sebagai dasar
perhitungan PPh Pasal 21 yang menjadi beban setiap karyawan.
Disamping itu, kartu penghasilan karyawan ini digunakan sebagai
tanda terima gaji dan upah karyawan dengan ditandatanganinya
kartu tersebut oleh karyawan yang bersangkutan. Dengan tanda
tangan pada kartu penghasilan karyawan ini, setiap karyawan
hanya
mengetahui
gajinya
sendiri,
sehingga
penghasilan
karyawan tertentu tidak diketahui oleh karyawan yang lain.
1. Jurnal umum
Jurnal umum merupakan sebuah jurnal yang digunakan untuk
melakuan pencatatan semua jenis bukti transaksi keuangan yang
muncul akibat terjadi berbagai transaksi keuangan perusahaan
dalam suatu periode akuntansi tertentu. Jurnal umum akan menjadi
buku harian dalam sebuah perusahaan yang berisi catatan segala
transaksi yang terjadi selama periode berjalan.
2. Kartu harga pokok produksi
Catatan ini digunakan untuk mencatat upah tenaga kerja
langsung yang dikeluarkan untuk pemesanan tertentu. Dokumen
sumber ini untuk pencatatan kedalam buku pembantu ini adalah
rekap daftar upah.
3. Buku pembantu biaya
Ini merupakan buku pembantu yang dipakai untuk mencatat
biaya tenaga kerja setiap departmen dalam perusahaan. Sumber
informasi untuk pencatatan ini adalah jurnal atau rekap daftar gaji
dan upah.
4. Kartu penghasilan karyawan
Catatan mengenai penghasilan dan berbagai potongan yang
diterima oleh setiap karyawan. Ini dipakai sebagai dasar
perhitungan
PPh
pasal
21
yang
menjadi
beban
setiap
karyawan.Menurut Mardison (2001:135) Undang-undang pajak
penghasilan (PPh) mengatur mengenai pajak penghasilan terhadap
subjek pajak berkenaan dengan penghasilan yang diterima atau
diperoleh dalam tahun pajak.
F.
Jaringan Prosedur Yang Membentuk Sistem Penggajian Dan
Pengupahan
Jaringan prosedur penggajian dan pengupahan menurut mulyadi
(2001:385) adalah:
Sistem penggajian terdiri dari jaringan perosedur berikut:
1.Prosedur pencatatan waktu hadir
2.Prosedur pembuatan daftar gaji
3.Prosedur distribusi biaya gaji
4.Prosedur pembuatan bukti kas keluar
5.Prosedur pembayaran gaji
Sistem pengupahan terdiri dari jaringan prosedur berikut:
1.Prosedur pencatatan waktu hadir
2.Prosedur Pencatatan waktu kerja
3.Prosedur pembuatan daftar dan upah
4.Prosedur distribusi biaya dan upah
5.Prosedur pembuatan bukti kas keluar
6.Prosedur pembayaran upah
Penjelasan setiap prosedur diatas adalah sebagai berikut:
1. Prosedur pencatatan waktu hadir
Pencatatan waktu hadir diselenggarakan oleh fungsi pencatat waktu
dengan menggunakan daftar hadir pada pintu masuk kantor
administrasi atau pabrik.
2. Prosedur pencatatan waktu
Bagi perusahaan manufaktur berdasarkan pesanan, pencatatan
waktu kerja perlu bagi karyawan difungsi produksi untuk keperluan
distribusi biaya tenaga kerja langsung kepada pihak prosduksi.
3. Prosedur pembuatan daftar gaji dan upah
Dalam prosedur ini fungsi pembuatan daftar gaji karyawan Data
yang di pakai sebagai dasar pembuatan daftar gaji adalah surat-surat
keputusan mengenai pengangkatan karyawan baru, kenaikan pangkat,
pemberhentian karyawan, penurunan pangkat, daftar gaji bulan
sebelumnya, dan daftar hadir.
4. Prosedur distribusi biaya gaji dan upah
Dalam prosedur distribusi biaya gaji dan biaya tenaga kerja
didistribusikan kepada departemen-departemen yang menikmati
manfaat tenaga kerja.
5. Prosedur pembayaran gaji dan upah
Prosedur pembayaran gaji melibatkan fungsi akuntansi dan fungsi
keuangan.Fungsi akuntansi membuat perintah pengeluaran kas kepada
fungsi keuangan untuk menulis cek guna pembayaran gaji. Prosedur
bisa dilihat dari gambar berikut:
G. Bagan Alir
Bagian Pencatat Waktu
Bagian Gaji dan Upah
Selesai
1
3
KJH
Mencatat
jam hadir
karyawan
Kartu
Penghasilan
karyawan
2
DG
Daftar hadir
karyawan
Bukti Kas keluar 3
Kartu jam hadir
T
Membuat
Gaji
T
Membuat
daftar Hadir
KJH
Membuat
Rekap Gaji
T
2
SPG
Daftar hadir
karyawan
2
1
RDG
1
2
RDG: rekap daftar gaji
2
Daftar Gaji
KHJ : kartu jam hadir
SPG : surat pemb. gaji
1
DG : daftar gaji
1
Kartu
Penghasila
n karyawan
3
Gambar 1: sistem akuntansi penggajian
Sumber: Mulyadi,2011:392
Bagian Utang
7
2
KPK
RDG
RDG
2
2
2
Daftar Gaji
DG
1
2
3
Bukti Kas Keluar 1
Bukti Kas Keluar 1
KPK
Membuat bukti
kas keluar
9
SPG
2
RDG
2
2
DG
3
3
2
Mencatat
nomor cek
pada
register
bukti kas
keluar
Bukti Kas Keluar 1
7
Register
bukti kas
keluar
KPK: kartu penghasilan karyawan
Gambar 2: Sistem akuntansi penggajian (lanjutan)
Sumber: Mulyadi,2001:393
4
Bagian Kassa
4
KPK
6
SPG
KPK
RDG
2
SPG
2
DG
RDG
2
2
1
3
DG
Bukti Kas Keluar 1
2
2
3
Dimasukkan
kedalam amplop
gaji bersama
dengan
pemasukan uang
gaji
Bukti Kas Keluar 1
Mengisi cek &
memintakan
tanda tangan
atas cek
Menguangkan
cek ke bank &
memasukkan
uang ke amplop
gaji
Mambayarkan
gaji 7 memnta
tanda tangan atas
kartu penghasilan
karyawan
7
Membutuhkan
cap lunas pada
bukti dan
dokumen
pendukungnya
5
Gambar 3: Sistem Akuntansi Penggajian (lanjutan)
Sumber: Mulyadi,2001:394
8
Bagian Jurnal
Bagian Kartu biaya
5
9
3
BKK
RDG
2
RDG
1
RDG
Daftar Gaji
2
Daftar Gaji
1
2
1
Bukti Kas Keluar 1
Bukti Kas Keluar 1
Membua
t bukti
memorial
BKK
RDG
Register
Cek
2
N
Register
Cek
1
Buku Memorial
Selesai
Jurnal
Umum
BKK: bukti kas keluar
5
Gambar 4: Sistem Akuntansi Penggajian (lanjutan)
Sumber: Mulyadi,2001:395
N
H. Sistem Pengendalian Penggajian Dan Pengupahan
Mulyadi menyebutkan bahwa sistem pengendalian intern meliputi
struktur organisasi, metode dan ukuran-ukuran yang dikoordinasikan
untuk menjaga kekayaan organisasi, mengecek ketelitian dan keandalan
data akuntansi,
mendorong
efisiensi
dan
kebijaksanaan
manajemen.Pengendalian
mendorong
intern
dipatuhinya
penggajian
dan
pengupahan sangat dibutuhkan oleh perusahaan yang memiliki banyak
tenaga kerja dimana sistem tersebut terdiri dari prosedur-prosedur yang
saling berkerjasama untuk menjamin dihasilkannya dokumen pembukuan
yang dapat dipercaya guna menetapkan secara tepat dan teliti berapa gaji
dan upah yang harus diterima oleh karyawan. Hal ini perlu mengingat
banyak celah yang memungkinkan terjadinya kecurangan-kecuranagn
tersebut diantara lain:
1. Adanya karyawan/pegawai fiktif, yaitu penerbitan cek gaji ke
orang lain yang tidak bekerja bagi perusahaan. Hal ini terjadi
akibat keterlanjutan penerbitan cek setelah pegawai diberhentikan
(tidak menghapus nama orang yang sudah berhenti atau
diberhentikan, namun tetap mengeluarkan gajinya).
2. Menyiapkan buku pembayaran gaji dan upah yang palsu dengan
maksud mendapat pembayaran dua kali.
3. Menguangkan cek gaji dan upah yang belum ditagih oleh pegawai
yang bersangkutan.
4. Membuat kesalahan dalam perhitungan, sehingga gaji dan upah
yang diterima oleh karyawan maupun buruh lebih atau kurang dari
yang semestinya.
5. Adanya karyawan yang melakukan absensi untuk beberapa orang
karyawan lain.
6. Pinjaman pegawai yang tidak mendapat persetujuan dicatat sebagai
pengeluaran.
7.
Mencatat jumlah total gaji dan upah yang tidak
benar dalam buku gaji dan upah.
Setelah melihat berbagai kecurangan diatas, maka dalam hal ini sangat
diperlukan sistem pengendalian intern terhadap gaji dan upah.
Menurut Mulyadi
(2001: 386) mengemukakan mengenai unsur-unsur
pengendalian intern dalam sistem akuntansi penggajian adalah sebagai berikut:
1. Organisasi
a.
namanya tercantum dalam daftar gaji harus memiliki surat
keputusan pengangkatan sebagai karyawan Perusahaan yang di
tanda tangani oleh Direktur Utama.
b.
Setiap perubahan gaji karyawan karena perubahan pangkat,
perubahan tarif gaji, tambahan keluarga harus di dasarkan pada
surat keputusan Direktur Keuangan.
c.
Setiap potongan atas gaji karyawan selain dari pajak
penghasilan karyawan harus di dasarkan atas surat potongan gaji
yang di otorisasi oleh fungsi kepegawaian.
d.
Kartu jam hadir harus di otorisasi oleh fungsi pencatat waktu.
e.
Perintah lembur harus di otorisasi oleh kepala Departemen yang
bersangkutan.
f.
Daftar gaji harus di otorisasi oleh fungsi personalia.
g.
Bukti kas keluar untuk pembayaran gaji harus di otorisasi oleh
fungsi akuntansi.
2. Fungsi operasi
a. Setiap orang yang namanya tercantum di daftar gaji dan upah harus
memiliki surat keputusaan pengangkatan sebagai karyawan
perusahaan yang ditandatanagni oleh direktur utama.
b. Setiap perubahan gaji dan upah karyawan karena perubahan
pangkat, perubahan tarif gaji, tambahan keluarga harus tercantum
pada surat keputusan direktur keuangan.
c. Setiap potongan atas gaji dan upah karyawan selain dari pajak
penghasilan karyawan harus dicantumkan dalam surat pemotongan
gaji dan upah yang diotorisasi oleh kepala deparmen karyawan
yang bersangkutan.
d. Kartu jam hadir harus diotorisasi oleh kapala deparmen karyawan
yang bersangkutan.
e. Perintah lembur harus diotorisasi oleh kepala deparmen karyawan
yang bersangkutan.
f. Daftar gaji dan upah harus diotorisasi oleh fungsi personalia.
g. Bukti kas keluar untuk pembayaran gaji dan upah harus diotorisasi
oleh fungsi akuntasi.
3. Prosedur Pencatatan
a. Perubahan dalam pencatatan penghasilan karyawan direkonsiliasi
dengan daftar gaji karyawan. Kartu Penghasilan Karyawan di
selenggarakan oleh fungsi pembuat daftar gaji dan upah untuk
mengumpulkan semua penghasilan yang diperoleh masing-masing
karyawan selama jangka waktu setahun. Informasi yang di
cantumkan dalam kartu penghasilan karyawan ini dipakai sebagai
dasar perhitungan pajak penghasilan yang menjadi kewajiban
setiap karyawan.
b. Tarif upah yang di cantumkan dalam kartu jam kerja diverifikasi
ketelitiannya oleh fungsi akuntansi biaya. Fungsi akuntansi ini
banyak bertanggung jawab atas distribusi upah langsung ke dalam
kartu harga pokok produk pesanan yang menggunakan tenaga kerja
langsung yang bersangkutan. Distribusi upah langsung tersebut di
lakukan berdasarkan data yang di kumpulkan dalam kartu jam
kerja.
.
c. Praktik yang sehat
d. Kartu jam hadir harus dibandingkan dengan kartu jam kerja
sebelum kartu yang terakhir ini di pakai sebagai dasar distribusi
biaya tenaga kerja langsung.
e. Pemasukan kartu jam hadir ke dalam mesin pencatat waktu harus
diawasi oleh fungsi pencatat waktu.
f. Pembuatan daftar gaji harus diverifikasi kebenaran dan ketelitian
perhitungannya
oleh
fungsi
akuntansi
sebelum
dilakukan
pembayaran.
g. Perhitungan pajak penghasilan karyawan direkonsiliasi dengan
catatan penghasilan karyawan.
h. Catatan penghasilan karyawan disimpan oleh fungsi pembuat
daftar gaji.
Salah satu unsur agar terciptanya pengendalian penggajian dan
pengupahan
seperti
keterangan
diatas
adalah
adanya
pemisahan
tanggungjawab fungsional secara tegas. Fungsi-fungsi tersebut adalah
fungsi kepegawaian, fungsi pencatatan waktu, fungsi pembuat daftar gaji,
fungsi keuangan, dan fungsi akuntansi. Dokumen yang dihasilkan dari
setiap fungsi merupakan unsur-unsur pengendalian intern yaitu adanya
dokumen atau catatan akuntansi yang memadai, yang berguna untuk
member jaminan bahwa telah dilakukan pengendalian yang layak dan
transaksi dicatat dengan benar.
a. Penelitian Terdahulu
Adapun hasil penelitian terdahulu yang berkaitan dengan pengaruh
penilaian persediaan barang dagang dan volume penjualan terhadap laba,
yaitu:
a. Jerianto turnip (2015) judul : Pengaruh motivasi kerja karyawan
terhadap penggajian dan pengupahan karyawan pada PT.Primeland
“ada pengaruh untuk semangat kerja didalam upah karyawan”.
b. Khairudin (2008) judul : Sistem Akuntansi Penggajian dan
Pengupahan pada Lembaga Pendidikan Multi Artha Tanjungpinang
“sistem
akuntansi
pengupahan
berdampak
pada
kinerja
perusahaan,karena jika sistem akuntansi kurang bagus maka bisa
jadi timbulnya kemungkinan terjadi kesalahan dalam penggajian
karyawan”.
BAB III
ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN
A. Objek penelitian
a. Sejarah singkat perusahaan
PT. Seletechindo Servis berdiri pada tahun 1991, tepatnya pada bulan
Juli 1991. Berdirinya perusahaan ini karena perusahaan CARRIER
SINGAPORE banyak menjual compressor ke Batamindo muka kuning,
lalu CARRIER SINGAPORE meminta pihak Batamindo untuk ada yang
bertanggung jawab mengenai compressor tersebut, maka dibukalah
PT.Seltechindo Servis pada tahun 1991, yang perusahaannya bergerak di
bidang jasa, seperti: servis chiller carrier, servis compressor, servis ac di
hotel-hotel besar.
b. Struktur Organisasi
MANAJER
`
ACCOUNTING
ENGGINERING
ADMINISTRASI
TEKNISI
DRIVER
OFFICE BOY
Sumber: PT.Seltechindo Servis
MATERIAL
STORE
B. Metode Penelitian
Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif.
Menurut Kasiram (2008: 149) Metode penelitian kualitatif sering disebut
sebagai metode penelitian naturalistik karena penelitiannya dilakukan pada
kondisi yang alamiah (natural setting) disebut juga sebagai metode
etnographi, karena pada awalnya metode ini banyak digunakan untuk
penelitian bidang antropologi budaya, disebut juga sebagai metode kualitatif,
karena data yang terkumpul dan analisisnya lebih bersifat kualitatif.
Menurut Hidayat syah penelitian deskriptif adalah metode penelitian yang
digunakan untuk menemukan pengetahuan yang seluas-luasnya terhadap objek
penelitian pada suatu masa tertentu. Sedangkan menurut Punaji Setyosari ia
menjelaskan bahwa penelitian deskriptif adalah penelitian yang bertujuan
untuk
menjelaskan atau mendeskripsikan suatu keadaan, peristiwa, objek
apakah orang, atau segala sesuatu yang terkait dengan variabel-variebel yang
bisa dijelaskan baik dengan angka-angka maupun kata-kata.
Hal senada juga dikemukakan oleh Best bahwa penelitian deskriptif
merupakan
metode
penelitian
yang
berusaha
menggambarkan
dan
menginterpretasi objek sesuai dengan apa adanya. Sukmadinata (2006:72)
menjelaskanPenelitian deskriptif adalah suatu bentuk penelitian yang
ditujukan untuk mendeskripsikan fenomena-fenomena yang ada, baik
fenomena alamiah maupun fenomena buatan manusia. Fenomena itu bisa
berupa bentuk, aktivitas, karakteristik, perubahan, hubungan, kesamaan, dan
perbedaan antara fenomena yang satu dengan fenomena lainnya.
C. Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan mulai bulan Mei 2016 - Agustus
2016.
Adapun tempat penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah di PT.
Seltechindo Servis (Kompleks Inti Batam
Business&Industrial
Park
Workshop Blok C no 3 Sei Panas) Kota Batam.
D. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Menurut Sugiyono (2006:55) menjelaskan bahwa “Populasi adalah
wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai
kuantitas dan karakteristik tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan”.
Berdasarkan hal tersebut yang menjadi populasi dalam penelitian ini
adalah departemen yang terkait dengan penggajian dan pengupahan. Pada
departemen penggajian dan pengupahan terdapat 2 orang dalam departemen
ini, yaitu bagian penghitungan gaji dan bagian pengecekan gaji untuk
mengetahui salah benarnya gaji karyawan.
2. Sampel
Suatu penelitian terkadang memiliki jumlah populasi yang sangat
banyak sehingga tidak memungkinkan untuk melakukan penelitian secara
menyeluruh. Untuk itu diperlukan sebagian dari populasi tersebut yang
dapat mewakili dari seluruh populasi yang ada. Menurut Sugiyono (2006 :
81) “Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi”.
Roscoe dalam Sugiyono, (2006 : 90) memberikan saran-saran tentang
ukuran sampel yang layak dalam penelitian adalah 30 sampai dengan 500.
Berdasarkan hal tersebut dan untuk efisiensi tenaga, waktu dan biaya maka
besarnya sampel yang digunakan dalam penelitian ini saya mengambil
sampelnya adalah seluruh populasi. Karena populasinya hanya 30data,
sehingga seluruh populasi diangkat sebagai sampel.
E. Jenis dan Sumber Data
a. Jenis Data
a. Data kualitatif
Yaitu data yang diperoleh dari pelaku atau lembaga penggajian
dan pengupahan yang dipergunakan dalam analisa data. Data
kualitatif berupa data Proses penelitian dimulai dengan menyusun
asumsi dasar dan aturan berpikir yang akan digunakan dalam
penelitian. Penelitian kualitatif merupakan penelitian yang dalam
kegiatannya
peneliti
tidak
menggunakan
angka
dalam
mengumpulkan data dan dalam memberikan penafsiran terhadap
hasilnya.
b. Sumber Data
Data yang digunakan dalam penelitian dari PT. Seltechindo
Servis serta data yang dibutuhkan merupakan data sekunder. Data
Sekunder yaitu data yang diperoleh dari dokumen-dokumen yang
berasal dari pihak yang terkait secara langsung maupun tidak
langsung dengan membahas masalah yang sering dialami dan
berhubungan dengan objek penelitian.
F.Definisi Operasional
Definisi operasional adalah aspek penelitian yang memberikan informasi
kepada kita tentang bagaimana caranya mengukur variabel. Definisi
operasional adalah semacam petunjuk kepada kita tentang bagimana caranya
mengukur suatu variabel. Definisi operasional merupakan informasi ilmiah
yang sangat membantu peneliti lain yang ingin melakukan penelitian dengan
menggunakan variabel yang sama. Karena berdasarkan informasi itu, ia akan
mengetahui bagaimana caranya melakukan pengukuran terhadap variabel yang
dibangun berdasarkan konsep yang sama. Dengan demikian ia dapat
menentukan apakah tetap menggunakan prosedur pengukuran yang sama atau
diperlukan pengukuran yang baru.
Gaji adalah uang atau suatu yang berkaitan dengan uang yang diberikan
kepada pegawai , Dessler (2001:85). Mathista dan lakson (2002) gaji adalah
suatu bentuk kompensasi yang dikaitkan dengan kerja individu, kelompok
ataupun kinerja organisasi.
G. Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan
data
yang
tepat
sangat
diperlukan
dan
penting
untukmenentukan baik buruknya suatu penelitian. Pengumpulan data
disinimerupakan suatu usaha untuk memperoleh bahan keterangan serta
kenyataan yang benar-benar nyata dan dapat dipertanggungjawabkan.Teknik
pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
a. Metode dokumentasi yaitu, merupakan catatan peristiwa yang
sudah berlalu. Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar, atau
karya-karya monumental dari seseorang. Dokumen bisa berbentuk
tulisan misalnya catatan harian,sejarah kehidupan (life histories),
ceritera, biografi, peraturan, kebijakan. Dokumen yang berbentuk
gambar misalnya foto, gambar hidup, sketsa dan lain-lain.
Dokumen yang berbentuk karya misalnya karya seni, yang dapat
berupa gambar, patung, film dan lain-lain. Studi dokumen
merupakan pelengkap dari penggunaan metode observasi dan
wawancara dalam penelitian.
b. Metode wawancara yaitu wawancara merupakan pertemuan dua
orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab,
sehingga dapat dikontruksikan makna dalam sebuah topik tertentu.
c. Metode observasi yaitu, observasi merupakan suatu proses yang
kompleks suatu proses yang tersusun dari berbagai proses biologis
dan phisikologis. Dua diantara yang paling penting adalah prosesproses pengamatan dan ingatan.
H. Teknik Analisis Data
Untuk tujuan penelitian sesuai dengan yang diharapkan dalam penyusunan
tugas akhir ini dan untuk memperoleh suatu kesimpulan maka data yang telah
terkumpul akan dilakukan :
a. Memeriksa dan meneliti data – data yang telah terkumpul untuk
menjamin
apakah
data
tersebut
dapat
dipertanggungjawabkan
kebenarannya.
b. Mengkategorikan data – data yang sesuai dengan kriteria serta hal – hal
yang diperlukan dalam suatu pendekatan. Penyajian data dalam
penelitian ini dipergunakan metode deskriptif kualitatif yaitu dengan
menggambarkan kenyataan – kenyataan yang terjadi bersifat umum dan
kemungkinan masalah yang dihadapi serta solusinya.
I. Metode Analisis Data.
Metode analisis data adalah suatu metode yang digunakan untuk mengolah
hasil penelitian guna memperoleh suatu kesimpulan. Dengan melihat kerangka
pemikiran teoritis, maka teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian
ini adalah analisis kualitatif.
1. Statistik Deskriftif
Statistik deskriftif adalah statistik tang digunakan untuk menganalisis data
dengan cara mendeskrisikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul
sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk
analisis deskriftif digunakan untuk memberikan informasi mengenai karakteristik
variable penelitian (penggajian, pengupahan dan kinerja perusahaan) serta
penjelasan secara umum mengenai deta demografir responden.
Download