BAB III

advertisement
15
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini menggunakan metode diskriptif yang di dukung oleh
studi
pustaka, yaitu dengan cara menggambarkan hasil penelitian, dan hasil
penelitian di gambarkan dalam bentuk prosentasi ( %).
B. Tempat dan waktu Penelitian
1. Tempat penelitian
Tempat penelitian di Puskesmas Kecamatan Bumiayu-Brebes.
2. Waktu Penelitian
Penelitian di lakukan mulai bulan April 2010 sampai bulan Mei 2010.
C. Populasi Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah pasien pemakai OAT Paket di wilayah
Puskesmas Kecamatan Bumiayu-Brebes. Sampel yang di peroleh selama
penelitian sebanyak 20 orang dari total populasi 31 orang. Metode pengambilan
sampel adalah non acak dimana sampel sebanyak 20 orang tersebut seluruhnya
diambil untuk dijadikan obyek penelitian.
D. Variabel Penelitian
1. Umur.
2. Jenis kelamin.
3. Berat badan.
4. Lama Pemakaian OAT.
15
16
E. Jenis Data
Data primer adalah data yang didapat berdasarkan hasil pemeriksaan
jumlah trombosit pasien.
Data sekunder adalah data yang di kutif dari hasil wawancara medik
meliputi nama, umur, jenis kelamin dan lama pemakaian obat anti
tuberkulosis.
F. Prosedur Penelitian
1. Metode Pemeriksaan
Untuk pemeriksaan jumlah trombosit menggunakan metode rees dan
Eker ( cara langsung ).
2. Tahap Persiapan
a. Alat dan Bahan
1. Alat yang di gunakan adalah pipet eritrosit, kamar hitung yang
memakai garis “ improved Neubauer “, dek glass, cawan petri,
botol, spuit steril 2 ml atau 5 ml, torniquit, mikroskop.
2. Bahan yang di gunakan adalah darah vena, EDTA, dan regen
rees Eker.
b. Sosialisasi
Memberitahukan pada pasien bahwa trombosit pasien
akan di periksa jumlahnya sehubungan dengan pemakaian OAT,
apakah masih dalam batas normal.
17
3. Tahap pengambilan data
a. Pengambilan sampel darah
Pengambilan darah di lakukan pada Vena mediana cubiti, yang
sebelumnya di bersihkan dengan kapas yang telah di basahi alkohol
70 %, kemudian di tunggu sampai kering, pada lengan atas di pasang
torniquet dan orang yang akan di ambil darahnya di minta mengepal
dan membuka jarinya sehingga terlihat venanya dengan jelas,
pengambilan darah menggunakan spuit ukuran yang 5 ml karena
trombosit mudah sekali pecah bila menggunakan ukuran jarum yang
lebih kecil, kemudian jarum di suntikan ke dalam vena mediana cubiti
sampai masuk ke dalam lumen vena, pada bagian penghisap di tarik
secara perlahan-lahan sampai volume darah yang di kehendaki yaitu 1
ml, kemudian torniquet dilepas kapas di letakan di atas jarum spuit
lalu jarum spuit di tarik perlahan-lahan, bagian kulit yang di tusuk tadi
di tekan dengan kapas, setelah itu jarum spuit tadi di lepas dan
darahnya di tuang dalam botol EDTA lewat dinding dengan
mengalirkan perlahan-lahan.
b. Menghitung Trombosit
1. Darah di hisap dengan memakai pipet eritrosit sampai garis tanda
“0,5“ di teruskan menghisap cairan rees ecker sampai “101“,
kemudian di kocok selama 3 menit. Cairan darah yang ada di pipet
eritrosit tersebut kemudian di teteskan ke dalam kamar hitung yang
18
diberi dekglass melalui pinggirnya, tetapi sebelumnya cairan tersebut
di buang sebanyak 3 tetes.
3. Biarkan kamar hitung yang sudah di isi dengan sikap datar dalam
cawan petri yang tertutup selama 10 menit agar trombosit
mengendap.
4. Trombosit di hitung dalam seluruh bidang besar di tengah-tengah ( 1
mm2 ) memakai lensa-lensa obyektif besar.
5. Jumlah trombosit yang di temukan dikalikan 2000 ( n/25 ( kotak
sedang x 25 ( kotak sedang ) x 10 (Tinggi kamar hitung) x 200 (
pengenceran ) untuk mendapatkan jumlah trombosit per ul darah.
c. Tahap Evaluasi
Menyimpulkan
hasil
dari
pemeriksaan
jumlah
trombosit
sehubungan dengan pemakaian OAT.
G. Analisis Data
1. Seluruh data yang di peroleh di edit dan dikelompokan berdasarkan kriteria
normal atau tidak normal ( <Normal, Normal, > Normal ) dan
dideskripsikan berdasarkan prosentase.( % )
2. Jumlah trombosit pasien di hitung berdasarkan umur, jenis kelamin, berat
badan dan lama pemakaian OAT.
19
H. Pengolahan Data
1. Jenis kelamin: Laki-laki dan Perempuan.
2. Umur:
a. Kurang dari 18 tahun. ( bayi, anak-anak, remaja )
b.18 sampai 25 tahun ( elderly adulhood = Dewasa muda ).
c. Lebih dari 25 tahun sampai 60 tahun (middle years=Dewasa penuh).
d. Lebih dari 60 tahun ( geriatric age =Lanjut usia ).
“ Pengelompokan umur menurut Prof. Dr. Koesmanto Setyonegoro “.
3. Berat badan: berat kurang ( < 18,5 BMI ), berat normal ( 18,5-22,9 BMI),
berat lebih ( >22,9 BMI).
BMI= berat menurut IMT
IMT= indeks masa tubuh, IMT di hitung dengan berat badan ( kg )
dibagi
tinggi
badan
(
meter
persegi
).(
WHO-WPRO,2000).(
http://nasional.kompas.com/read/2008/07/20/11142565/bingung.cara....)
4. Lama pemakaian OAT: satu bulan, dua bulan, tiga bulan, empat bulan, lima
bulan, dan enam bulan.
I. Defenisi Operasional
1 . Trombosit / keping darah / lempeng darah / atau platelet / adalah fragmen
sel yang tersirkulasi dalam darah yang terlibat dalam mekanisme
hemostatis tingkat sel yang menimbulkan pembekuan darah ( trombus ).
2. Trombositopenia merupakan kelainan hematologis yang di tandai oleh
adanya penurunan jumlah trombosit dalam darah perifer.
20
3. Obat Anti Tuberkulosis ( OAT ), yaitu obat yang kandungannya terdiri dari
streptomisin, Isoniazid, rimpafisin, etambutol, dan Pirazinamid.
4. Pengguna obat anti tuberkulosis paket adalah para penderita Tb Paru yang
ada di
wilayah Puskesmas Kecamatan Bumiayu yang sedang dalam
pengobatan.
5. Pemeriksaan jumlah trombosit adalah pemeriksaan trombosit dengan
memakai darah vena dengan metode rees ecker ( cara langsung ) yaitu
dengan cara menghitung semua trombosit dalam seluruh bidang besar di
tengah-tengah ( 1 mm2 ) memakai lensa-lensa obyektif besar, jumlah
trombosit yang di temukan dikali 2.000 ( n/25 ( kotak sedang ) x 25 (
kotak sedang ) x 10 (Tinggi kamar hitung) x 200 ( pengenceran ) )
menghasilkan jumlah trombosit per ul darah. Nilai normal trombosit
diantara 200.000 dan 500.000 per ul darah.
Download